Kisah pararasul 15

Tampilkan postingan dengan label Kisah pararasul 15. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah pararasul 15. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2025

Kisah pararasul 15



 ah. Inilah yang dijanjikan ke-

pada Daud: salah satu dari kasih setia yang teguh 

yang dijanjikan kepada Daud, sebab hal ini dikata-

kan kepadanya dalam Mazmur 16:10: Engkau tidak 

akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebina-

saan (ay. 35). Tuhan  telah berjanji kepada Daud bah-

wa Ia akan membangkitkan Mesias dari keturunan-

nya, yang oleh sebab  itu haruslah seorang ma-

nusia,namun  yang tidak akan melihat kebinasaan 

seperti manusia lain. Janji ini tidak dapat dipenuhi 

dalam diri Daudnamun  merujuk kepada Kristus. 

(a) Hal ini tidak dapat dipenuhi dalam diri Daud (ay. 

36), sebab Daud, setelah melakukan kehendak 

Tuhan  pada zamannya, kemudian mangkat dan di-

baringkan di samping nenek moyangnya, dan ia 

memang diserahkan kepada kebinasaan. Di sini 

kita membaca catatan singkat mengenai kehidup-

an, kematian, dan penguburan dari Daud sang 

bapa leluhur, serta kelanjutan keadaannya di ba-

wah kuasa maut.  

[a] Kehidupannya: Daud melakukan kehendak 

Tuhan  pada zamannya, sebelum ia menutup 

mata selamanya. Daud seorang baik yang ber-

guna. Ia berbuat baik di dunia ini menurut 

kehendak Tuhan . Ia menjadikan titah-titah 

Tuhan  sebagai aturannya dan melayani ang-

katannya sendiri untuk melayani Tuhan . Demi-

Kitab Kisah Para Rasul 13:14-41 

 

 555 

kianlah ia melayani dan menyukakan manusia 

(sebab  segala sesuatu yang dilakukan raja di-

anggap baik oleh seluruh rakyat, 2Sam. 3:36) 

supaya tetap menjadi pelayan setia bagi Tuhan  

(Gal. 1:10). Ia melayani demi kebaikan ma-

nusia,namun  tidak melayani kehendak manu-

sia. Atau, jika campur tangan Tuhan  menghen-

daki, melayakkan, dan memanggil dia untuk 

itu, ia melayani angkatannya sendiri. Sebab 

bagi kita, setiap makhluk hidup yaitu  se-

perti yang diciptakan Tuhan . Daud merupakan 

berkat luar biasa pada zamannya. Ia yaitu  

pelayan bagi angkatannya, yang saat itu ter-

dapat banyak kutukan, wabah penyakit, dan 

beban yang dialami angkatan itu. Bahkan 

orang-orang yang berada dalam lingkup yang 

lebih rendah dan sempit pun harus melihat 

bahwa mereka hidup demi melayani angkatan 

mereka. Mereka yang ingin berbuat baik di 

dunia ini harus menjadikan diri mereka hamba 

dari semua orang (1Kor. 9:19). Kita tidak dila-

hirkan untuk kepentingan sendiri,namun  un-

tuk menjadi anggota masyarakat yang harus 

bisa kita layani dengan giat. Namun, di sini 

ada perbedaan di antara Daud dan Kris-

tus. Daud hanya harus melayani angkatannya 

sendiri, angkatan pada zamannya. Oleh sebab 

itu, setelah menyelesaikan tugasnya dan me-

nuliskan apa yang harus ditulisnya, ia pun 

mati dan dikuburkan. Namun, Kristus (bukan 

sekadar melalui tulisan atau perkataan-Nya 

seperti yang diperbuat Daud, melainkan de-

ngan pekerjaan-Nya sendiri) harus melayani 

semua angkatan. Ia harus hidup selamanya 

untuk memerintah atas rumah Yakub, bukan 

seperti Daud selama empat puluh tahun, me-

lainkan sampai selama-lamanya, selama ma-

sih ada matahari dan bulan (Mzm. 72:17). 

Takhta-Nya terus ada selama masih ada 


 556

sorga, dan semua angkatan harus diberkati di 

dalam dia (Mzm. 89:30, 37-38). 

[b] Kematiannya: Ia mangkat. Kematian itu se-

buah tidur, istirahat yang tenang, bagi orang-

orang yang selama hidupnya bekerja keras 

dalam melayani Tuhan  dan angkatan mereka. 

Amatilah, ia tidak mati sampai ia telah mela-

yani angkatannya, sampai ia menyelesaikan 

tugas yang untuknya ia dibangkitkan oleh 

Tuhan . Bagi para pelayan Tuhan  telah ditetap-

kan pekerjaan tertentu. Dan sesudah mereka 

menyelesaikannya seperti orang upahan dapat 

menikmati harinya, bukan sebelum itu, me-

reka akan dipanggil untuk beristirahat. Saksi-

saksi Tuhan  tidak akan mati sampai mereka 

menyelesaikan kesaksian mereka, dan sesu-

dah itu enak tidurnya atau kematian orang 

yang bekerja. Daud tidak diizinkan mem-

bangun Bait Suci. Oleh sebab  itu, saat ia telah 

selesai mengadakan persiapan untuk pemba-

ngunannya, yakni tugas yang ditujukan bagi-

nya, ia pun mati dan meninggalkan pekerjaan 

pembangunannya kepada Salomo. 

[c] Penguburannya: Ia dibaringkan di samping 

nenek moyangnya. Meskipun ia dikuburkan 

di kota Daud (1Raj. 2:10) dan bukan di makam 

Isai ayahnya di Betlehem, tetap saja dapat 

dikatakan bahwa ia dibaringkan di samping 

nenek moyangnya. Sebab secara umum, ku-

buran yaitu  tempat tinggal nenek moyang 

kita, orang-orang yang telah pergi mendahului 

kita (Mzm. 49:20). 

[d] Kelanjutan Daud di dalam kubur: Ia memang 

diserahkan kepada kebinasaan. Kita yakin 

bahwa ia tidak bangkit kembali. Inilah yang 

ditekankan Petrus saat ia dengan terus terang 

berbicara perihal Daud (2:29): Ia telah mati 

dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada 

kita sampai hari ini. Daud melihat kebinasaan, 

Kitab Kisah Para Rasul 13:14-41 

 

 557 

dan sebab nya, janji itu tidak dapat dipenuhi 

dalam dirinya. Sebaliknya, 

(b) Janji itu dipenuhi dalam diri Tuhan Yesus (ay. 

37): Yesus, yang dibangkitkan Tuhan , tidak demi-

kian. Sebab di dalam Dialah kasih setia yang 

teguh itu disediakan bagi kita. Ia bangkit pada 

hari ketiga, dan oleh sebab itu tidak mengalami 

kebinasaan. Ia bangkit dan tidak akan mati kem-

bali, sebab  itu Ia tidak pernah mati lagi. Oleh 

sebab itu, haruslah dipahami bahwa janji itu 

yaitu  mengenai diri-Nya, bukan orang lain. 

c. Setelah menyampaikan semua ini mengenai Tuhan 

Yesus, Paulus kemudian menerapkannya. 

(a) Untuk mengikat perhatian mereka, di tengah 

pembicaraannya ia mengatakan kepada para 

pendengarnya bahwa mereka juga terkait dengan 

semua hal ini (ay. 26):  Kepadamulah kabar kese-

lamatan itu sudah disampaikan, kepadamu ter-

lebih dahulu. Jikalau sebab  ketidakpercayaanmu 

kamu menolak kabar itu, maka salahkan dirimu 

sendiri. Namun, kabar itu telah disampaikan ke-

padamu sebagai kabar keselamatan. Jika ter-

nyata tidak demikian halnya, itu yaitu  salahmu 

sendiri.” Janganlah mereka berbantah bahwa 

sebab  kabar itu disampaikan kepada bangsa-

bangsa lain yang tidak ada persekutuan dengan 

mereka, maka kabar itu tidak disampaikan ke-

pada mereka. Yang benar yaitu , bahwa kabar 

itu pertama-tama telah disampaikan kepada me-

reka.  Kepada kamulah kabar ini disampaikan, 

dan bukan kepada para malaikat yang jatuh di 

dalam dosa. Kepada kamu, manusia yang hidup, 

dan bukan kepada kumpulan orang mati dan ter-

kutuk, yang bagi mereka masa anugerah telah 

lewat.” Oleh sebab itu Paulus berbicara kepada 

mereka dengan lembut dan hormat, Hai saudara-

saudara. Oleh sebab itu kita harus memandang 

semua orang yang berdiri bersama kita semua 


 558

dalam mencari keselamatan yang luar biasa itu 

sebagai orang-orang yang kepadanya kabar kese-

lamatan itu disampaikan juga. Orang-orang ke-

pada siapa Paulus di sini menyampaikan kabar 

keselamatan dengan jaminan dari sorga yaitu , 

[a] Orang-orang Yahudi asli, orang Ibrani murni 

seperti halnya Paulus sendiri:  Saudara-sau-

daraku yang termasuk keturunan Abraham, 

meskipun kamu bangsa yang merosot akhlak-

nya, kepada kamulah kabar keselamatan ini 

disampaikan. Bahkan, sebab  itulah kabar ini 

disampaikan kepadamu, untuk menyelamat-

kan kamu dari dosa-dosamu. Beruntunglah 

untuk berasal dari keturunan yang baik. 

Sebab, walaupun keselamatan tidak selalu tu-

run kepada anak-anak dari orang tua yang 

saleh, namun perkataan keselamatan selalu 

turun kepada mereka: Abraham akan meme-

rintahkan kepada anak-anaknya dan kepada 

keturunannya supaya tetap hidup menurut 

jalan yang ditunjukkan TUHAN. 

[b] Orang-orang percaya agama Yahudi yang bu-

kan keturunan Yahudi, yang dalam taraf ter-

tentu beralih memeluk agama Yahudi:  Sau-

dara-saudaraku, yang takut akan Tuhan . Kamu 

yang percaya pada agama menurut akal ma-

nusia dan telah tunduk kepada hukum-hu-

kumnya serta menerima manfaatnya, kepada 

kamulah kabar keselamatan itu disampaikan. 

Kamu masih perlu mendapatkan penjelasan 

dan bimbingan lagi perihal agama yang diwah-

yukan Tuhan . Kamu siap menerimanya, dan 

menyambutnya. Oleh sebab  itu kamu tentu 

saja dipersilakan mengambil manfaat darinya.” 

(b) Di akhir khotbahnya, Paulus menerapkan kata-

katanya perihal Kristus kepada para pendengar-

nya. Ia telah menceritakan kisah panjang tentang 

Yesus ini. Sekarang mereka siap untuk bertanya, 

Kitab Kisah Para Rasul 13:14-41 

 

 559 

Apa kaitannya semua ini dengan kami? Paulus 

pun menerangkan dengan jelas apa kaitan semua 

ini dengan mereka. 

[a] Mereka akan dapat menarik manfaat yang ti-

dak terkatakan jika  mereka menerima Ye-

sus Kristus dan mempercayai kabar keselamat-

an ini. Mereka akan terbebas dari bahaya be-

sar yang mengancam mereka, yakni dari kesa-

lahan dosa-dosa mereka:  Jadi ketahuilah, hai 

saudara-saudara, kami diberi wewenang untuk 

menyampaikannya kepada kamu dan kamu di-

panggil untuk memperhatikannya.” Paulus ti-

dak berkhotbah di hadapan mereka dengan 

sikap menantang,namun  dengan berharap da-

pat memenangkan mereka. sebab  mereka ini 

yaitu  manusia biasa, makhluk-makhluk ber-

akal budi, dan dapat diajak bertukar pikiran. 

Mereka yaitu  saudara-saudara yang diajak 

bicara dan dihadapi oleh orang-orang seperti 

mereka, tidak saja dengan hakikat yang sama, 

tetapi juga dari bangsa yang sama. Memang 

tepat bagi para pemberita Injil untuk menyebut 

para pendengar mereka sebagai saudara, berbi-

cara dengan akrab kepada mereka, dan dengan 

perhatian penuh kasih merasa peduli dengan 

kesejahteraan mereka. Juga, dengan merasa 

diri sama-sama peduli terhadap Injil yang dibe-

ritakan. Biarlah semua orang yang mendengar 

Injil Kristus mengetahui kedua hal ini, 

Pertama, Bahwa keselamatan ini merupa-

kan tindakan pembayaran tebusan yang diba-

yarkan oleh Raja atas segala raja bagi anak-

anak manusia, yang dikenai tuduhan ber-

khianat terhadap kedaulatan dan kemuliaan-

Nya. Demi mempertimbangkan pengantaraan 

Kristus di antara Tuhan  dan manusialah tin-

dakan kasih karunia ini diteruskan dan di-

sampaikan (ay. 38):  Melalui Dialah, yang mati 

dan bangkit kembali, diberitakan kepada kamu 


 560

pengampunan dosa. Kami harus menyampai-

kan kepada kamu di dalam nama Tuhan , bah-

wa meskipun banyak dan berat, dosa-dosamu 

dapat diampuni. Tentang bagaimana hal itu 

sampai bisa terjadi tanpa merusak kehormatan 

Tuhan , dan bagaimana kamu dapat memper-

oleh pengampunan dosa itu. Kami harus 

memberitakan pertobatan guna mendapatkan 

pengampunan dosa, serta kasih karunia Tuhan  

yang memberi  pertobatan dan pembebas-

an dari segala dosa. Pembebasan dari dosa-

dosa ini yaitu  melalui orang ini. Melalui jasa 

baik-Nyalah pembebasan itu ditebus. Di dalam 

nama-Nyalah pengampunan itu ditawarkan 

dan dilimpahkan melalui wewenang-Nya. Oleh 

sebab itu kamu berkepentingan untuk menge-

nal Dia dan tertarik kepada-Nya. Kami mem-

beritakan pengampunan dosa kepada kamu. 

Itulah keselamatan yang kami bawa kepada-

mu, yakni Firman Tuhan . Oleh sebab  itu, 

kamu patut menyambut kami dan memandang 

kami sebagai teman-temanmu serta pembawa 

kabar kesukaan.” 

Kedua, bahwa Injil melakukan bagi kita 

hal yang tidak mampu dilakukan hukum 

Musa. Orang Yahudi sangat cermat menjaga 

hukum Taurat, dan sebab  hukum itu me-

nentukan korban persembahan sebagai peng-

ganti kerugian dan pendamaian, serta ber-

bagai jenis upacara pemurnian, dan mereka 

menyangka bahwa mereka akan dibenarkan 

oleh hukum itu di hadapan Tuhan .  Tidak,” 

kata Paulus,  ketahuilah bahwa hanya me-

lalui Kristus-lah setiap orang yang percaya 

memperoleh pembebasan dari segala dosa, 

dari semua kesalahan dan kecemaran dosa, 

yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum 

Musa (ay. 39). Oleh sebab itu mereka harus 

menyambut serta menerima Injil, dan bukan 

Kitab Kisah Para Rasul 13:14-41 

 

 561 

melekat kepada hukum yang bertolak bela-

kang dengannya, sebab Injil menyempurnakan, 

tidak merusak hukum Taurat. Perhatikanlah, 

1. Hal terpenting bagi orang berdosa yaitu  

supaya mereka dibenarkan, dibebaskan dari 

kesalahan, dan diterima sebagai orang benar 

di mata Tuhan . 2. Orang-orang yang telah dibe-

narkan dengan sungguh telah dibebaskan dari 

semua kesalahan mereka. sebab  jika ada 

dosa yang masih bisa dituduhkan ke atasnya, 

orang itu akan binasa. 3. Sungguh mustahil 

bagi orang berdosa untuk dibenarkan melalui 

hukum Musa. Tidak melalui hukum moral-

nya, sebab kita telah melanggar semuanya 

tiap hari. Jadi hukum itu tidak membenarkan 

tetapi justru mengutuk kita. Tidak juga mela-

lui hukumnya yang bersifat memperbaiki, se-

bab sungguh mustahil darah lembu jantan 

atau darah domba jantan menghapuskan dosa 

dan mampu menebus keadilan Tuhan  yang 

telah dilanggar, atau mendamaikan hati nu-

rani orang berdosa yang telah terluka. Hukum 

Taurat itu hanyalah sekadar upacara dan 

bayangan belaka, walaupun penyelenggara-

annya ditetapkan (Ibr. 9:9; 10:1, 4). 4. Melalui 

Yesus Kristus kita memperoleh pembenaran 

sepenuhnya, sebab melalui Dialah pendamaian 

sempurna telah diadakan bagi dosa. Kita 

dibenarkan tidak saja oleh Dia sebagai hakim 

kita,namun  oleh Dia sebagai keadilan kita, 

TUHAN keadilan kita. 5. Semua orang yang 

percaya kepada Kristus, yang mengandalkan 

Dia, dan memberi diri untuk diperintah oleh-

Nya, dibenarkan oleh-Nya. Hanya orang-orang 

demikian saja yang dibenarkan. 6. Apa yang 

tidak mungkin dilakukan hukum Taurat bagi 

kita, sebab  tak berdaya, dapat dilakukan oleh 

Injil Kristus. Oleh sebab  itu sungguh bodoh 

jika  sebab  ketatnya memegang hukum 


 562

Musa dan kehormatan penetapan itu, orang 

lalu merasa dengki terhadap Injil Kristus dan 

rancangan-rancangan penetapan yang lebih 

sempurna itu. 

[b] Sungguh teramat berbahaya jika  mereka 

menolak Injil Kristus dan mengabaikan tawar-

an yang sekarang disampaikan kepada mereka 

(ay. 40-41): sebab  itu waspyaitu . Kamu te-

lah diberi tawaran yang adil. Pandanglah diri-

mu supaya jangan kamu melalaikan atau me-

nentangnya.” Perhatikanlah, orang-orang ke-

pada siapa Injil diberitakan harus melihat diri 

sendiri sedang diadili dan memeriksa perilaku 

mereka, dan berhati-hati jangan sampai mere-

ka didapati menolak anugerah yang ditawarkan 

itu.  Waspyaitu , tidak saja supaya jangan 

sampai kamu kehilangan berkat dan manfaat 

bagi orang-orang percaya seperti yang disebut-

kan dalam kitab para nabi,namun  juga jangan 

sampai berlaku atas kamu apa yang dialami 

orang-orang yang berkanjang dalam ketidak-

percayaan, seperti yang telah dikatakan da-

lam kitab para nabi itu: supaya jangan ber-

laku atas kamu apa yang telah dikatakan.” 

Perhatikanlah, segala ancaman itu merupa-

kan peringatan. Apa yang dikatakan akan me-

nimpa orang berdosa yang tidak mau bertobat 

itu dimaksudkan untuk menyadarkan kita 

agar waspada supaya hal itu tidak menimpa 

kita. Nubuatan yang kita baca itu mengacu 

kepada Habakuk 1:5, perihal penghancuran 

bangsa Yahudi oleh orang Kasdim yang telah 

dinubuatkan sebagai kehancuran yang tiada 

bandingannya. Di sini, hal itu diterapkan da-

lam kehancuran yang mengancam bangsa Ya-

hudi oleh orang Romawi sebab  menolak Injil 

Kristus. Rasul Paulus menggunakan terjemah-

an Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani 

yang berarti, Ingatlah, hai kamu penghina-

Kitab Kisah Para Rasul 13:14-41 

 

 563 

penghina (menjadi ingatlah, hai kamu yang ber-

ada di tengah orang kafir), sebab ini membuat 

ayat ini  lebih tepat dan sesuai dengan 

maksudnya. 

Pertama,  Waspyaitu  agar jangan kesa-

lahanmu yang telah disebut dalam kitab para 

nabi, yaitu kesalahan memandang rendah 

Injil dan tawaran-tawarannya, serta mengang-

gap rendah bangsa-bangsa lain yang diperbo-

lehkan menerimanya. Waspyaitu  supaya 

jangan dikatakan tentang dirimu, Ingatlah, 

hai kamu penghina-penghina.” Perhatikanlah, 

banyak yang celaka sebab  menghina agama, 

menganggapnya sebagai sesuatu yang terlam-

pau rendah bagi mereka, dan tidak bersedia 

merendah kepadanya. 

Kedua,  Waspyaitu  supaya jangan peng-

hukuman yang disebut dalam kitab para nabi 

itu jatuh ke atasmu, bahwa kamu akan terce-

ngang dan lenyap, yaitu, lenyap dengan men-

cengangkan. Kehancuranmu akan mencengang-

kan bagimu dan bagi semua orang di sekitar-

mu.” Orang-orang yang tidak mau takjub dan 

diselamatkan akan tercengang dan binasa. 

Orang-orang yang menikmati dan menarik 

manfaat dari gereja dan dengan sombongnya 

beranggapan bahwa hal itu dapat menyelamat-

kan mereka, akan tercengang saat mendapati 

anggapan mereka itu ditolak dan bahwa hak-

hak istimewa mereka hanya membuat penghu-

kuman atas mereka semakin tidak tertahan-

kan. Biarlah orang-orang Yahudi yang tidak 

mau percaya, sadar dan tunggu bahwa Tuhan  

akan melakukan suatu pekerjaan dalam zaman 

mereka, suatu pekerjaan, yang tidak akan me-

reka percayai, jika diceriterakan kepada mere-

ka. Hal ini dapat dipahami sebagai prakiraan 

perihal, 1. Dosa mereka. Bahwa mereka akan 

bersikap begitu tidak masuk akal, hingga pe-


 564

kerjaan Tuhan  yang besar, yakni penebusan 

dunia oleh Kristus, yang meskipun disampai-

kan kepada mereka dengan sepenuh hati, 

tidak akan mereka percayai. Yesaya 53:1, Sia-

pakah yang percaya kepada berita yang kami 

dengar? Meskipun itu yaitu  pekerjaan Tuhan , 

yang bagi-Nya tidak ada yang mustahil, dan 

merupakan pernyataan Dia yang tidak dapat 

berdusta, mereka tetap tidak mau menghar-

gainya. Orang-orang yang memiliki kehormat-

an dan kesempatan emas untuk mengalami 

karya ini di zaman mereka, ternyata tidak 

beroleh anugerah untuk mempercayainya. 2. 

Kehancuran mereka. Runtuhnya pemerintah-

an Yahudi, diambilnya kerajaan Tuhan  dari an-

tara mereka untuk diberikan kepada bangsa-

bangsa lain, penghancuran atas rumah dan 

kota suci mereka, serta terseraknya umat me-

reka, merupakan pekerjaan yang tidak akan 

mereka sangka akan terjadi, mengingat beta-

pa mereka telah menjadi umat kesayangan 

Sorga. Bencana-bencana yang didatangkan ke 

atas mereka begitu hebat dan belum pernah 

terjadi atas bangsa mana pun (Mat. 24:21). 

Dikatakan mengenai penghancuran mereka 

oleh orang Kasdim yang benar-benar merupa-

kan kehancuran terakhir mereka, bahwa tidak 

percaya seluruh penduduk dunia, bahwa lawan 

dan seteru dapat masuk ke dalam gapura-

gapura Yerusalem (Rat. 4:12). Demikianlah ke-

malangan bagi yang melakukan kejahatan, ter-

utama para penghina Kristus (Ayb. 31:3). 

Paulus di Antiokhia di Pisidia  

(13:42-52) 

42  saat  Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara 

tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. 43 Setelah selesai ibadah, 

banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan 

Tuhan , mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan 

menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Tuhan . 44 Pada

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 565 

hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk 

mendengar firman Tuhan . 45 namun  ,  saat  orang Yahudi melihat orang 

banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka 

membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. 46namun  dengan berani Paulus 

dan Barnabas berkata:  Memang kepada kamulah firman Tuhan  harus diberi-

takan lebih dahulu,namun  kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak 

layak untuk beroleh hidup yang kekal. sebab  itu kami berpaling kepada 

bangsa-bangsa lain. 47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku te-

lah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak 

mengenal Tuhan , supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung 

bumi.” 48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal 

Tuhan  dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentu-

kan Tuhan  untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. 49 Lalu firman Tuhan 

disiarkan di seluruh daerah itu. 50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-

perempuan terkemuka yang takut akan Tuhan , dan pembesar-pembesar di 

kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas 

dan mengusir mereka dari daerah itu. 51 namun   Paulus dan Barnabas 

mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu 

pergi ke Ikonium. 52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita 

dan dengan Roh Kudus. 

Tujuan kisah ini yaitu  untuk membersihkan nama para rasul, 

terutama Paulus (seperti yang sebagian besar dilakukannya sendiri 

dalam Roma 11), dari celaan orang Yahudi terhadap dirinya sebab  

telah memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Di sini terlihat 

bahwa ia menyampaikannya dengan sangat hati-hati dan dengan 

pertimbangan yang contohnya bisa kita lihat sebagai berikut. 

I. ada beberapa orang Yahudi yang begitu marah terhadap 

pemberitaan Injil, bukan kepada bangsa-bangsa lain melainkan 

kepada diri mereka sendiri, hingga mereka tidak tahan mende-

ngarnya. Mereka keluar dari rumah ibadat sementara Paulus ma-

sih berkhotbah (ay. 42) sebab  memandang rendah dia dan juga 

pengajarannya, sehingga mengganggu ketertiban jemaat. Boleh 

jadi mereka berbisik-bisik sendiri sambil saling menghasut. Hal 

ini berbicara tentang, 

1. Pengakuan tidak percaya yang terbuka. Ini  pengakuan terang-

terangan untuk tidak percaya  saat  mendengarkan Injil. De-

mikianlah mereka mengakui secara terbuka kebencian mereka 

terhadap Kristus serta pengajaran dan hukum-Nya. Mereka 

tidak merasa malu sedikit pun, dan demikianlah mereka ber-

usaha keras menanamkan prasangka terhadap Injil dalam pi-

kiran orang-orang lain. Mereka keluar meninggalkan rumah 

ibadat untuk menarik orang lain mengikuti cara-cara mereka 

yang jahat. 


 566

2.  Ketidakpercayaan yang penuh kedegilan. Mereka keluar dari 

rumah ibadat, tidak saja untuk menunjukkan bahwa mereka 

tidak mempercayai Injil,namun  juga sebab  mereka bertekad 

untuk tidak mempercayainya. Oleh sebab itu mereka tidak 

mau lagi mendengarkan hal-hal yang cenderung bertujuan 

menyadarkan mereka. Mereka menutup telinga bagaikan ular 

beludak tuli. Oleh sebab  itu sudah sepantasnya Injil diambil 

dari mereka,  saat  mereka sendirilah yang menjauhkan diri 

darinya dan keluar sendiri dari rumah ibadat sebelum mereka 

dikeluarkan darinya. Sungguh benar bahwa Tuhan  tidak pernah 

meninggalkan siapa pun sampai mereka lebih dulu mening-

galkan Dia. 

II. Orang-orang bukan-Yahudi mendengarkan Injil dengan keinginan 

yang sama kuatnya seperti orang Yahudi yang kasar dan berhati 

dengki itu tidak ingin mendengarkannya: Mereka meminta kepada 

Paulus dan Barnabas untuk berbicara tentang pokok itu atau pe-

san-pesan lain yang senada, pada hari Sabat berikutnya. Ada yang 

mengartikannya dalam pekan sebelum hari Sabat berikutnya, yang 

di beberapa rumah ibadat merupakan hari-hari  saat  mereka 

mempelajari firman Tuhan. Namun, sepertinya (ay. 44) baru pada 

hari Sabat berikutnyalah mereka datang berkumpul. Mereka me-

mohon,  

1. Agar juga diberi tawaran seperti yang diberikan kepada orang 

Yahudi. Dalam khotbahnya, Paulus telah menyampaikan ka-

bar keselamatan kepada orang Yahudi dan penganut agama 

Yahudi,namun  tidak menyebut-nyebut mereka dari bangsa 

lain. Oleh sebab itu mereka memohon supaya pengampunan 

dosa melalui Kristus juga diberitakan kepada mereka, sama 

seperti kepada orang Yahudi. Apa yang ditinggalkan, bahkan 

dibenci orang Yahudi, merupakan kerinduan mereka. Hal ini 

membenarkan Paulus untuk berkhotbah kepada mereka, ka-

rena ia memang diundang untuk itu, sama seperti Petrus di-

minta untuk datang kepada Kornelius. Siapa gerangan yang 

dapat menolak untuk memecahkan roti hidup dan berbagi 

dengan mereka yang memohonkannya dengan sangat, serta 

memberi  kepada orang miskin apa yang dibuang orang-

orang dari mejanya? 

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 567 

2.  Agar nasihat-nasihat yang sama diberikan kepada mereka 

juga. Mereka telah mendengar tentang ajaran Kristus,namun  

tidak dapat memahaminya saat pertama kali mendengarnya. 

Mereka juga tidak dapat mengingat semua yang mereka de-

ngar, dan oleh sebab  itu mereka memohon supaya hal itu di-

sampaikan lagi kepada mereka. Perhatikanlah, sungguh baik 

jika  perkataan Kristus diulang-ulang bagi kita. Kita harus 

rindu mendengar lagi apa yang pernah kita dengar, supaya 

dapat berakar di dalam hati kita. Supaya paku yang dipalu da-

pat tertancap seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada 

tembok yang kokoh. Mendengarkan pokok itu pula seharusnya 

tidak terasa berat, sebab hal itu justru aman (Flp. 3:1). Hal ini 

semakin menambah kedengkian orang Yahudi, sebab orang-

orang bukan-Yahudi ingin lebih sering mendengar apa yang 

tidak mau mereka dengar satu kali pun. Perilaku orang-orang 

bukan-Yahudi yang baik itu sungguh terpuji, sebab  mereka 

tidak mengikuti contoh buruk yang ditunjukkan orang Yahudi.  

III. Ada sejumlah, bahkan banyak orang Yahudi dan penganut agama 

Yahudi, yang tergerak hatinya oleh pemberitaan Injil. Mereka yang 

selalu membesar-besarkan masalah penolakan orang Yahudi ter-

hadap pemberitaan Injil, berseru seperti yang biasa terjadi dalam 

perkara-perkara seperti itu,  Mereka telah membuang dan me-

nolak seluruh umat Tuhan .”  Tidak,” kata Paulus,  bukan demikian 

halnya. Sebab banyak orang Yahudi yang telah menerima Kristus 

dan disambut dengan baik.” Sebagai contoh, dirinya sendiri (Rm. 

11:1, 5). Jadi di sini keadaan sebenarnya yaitu , Banyak orang 

Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi mengikuti Paulus 

dan Barnabas, dan menerima nasihat serta dorongan lebih lanjut 

dari keduanya. 

1. Mereka berserah kepada kasih karunia Tuhan  dan menerima 

manfaat dan penghiburan darinya. Hal ini dinyatakan secara 

tidak langsung melalui nasihat agar mereka tetap hidup di da-

lamnya. Mereka mengikuti Paulus dan Barnabas. Mereka men-

jadi murid-murid kedua orang itu, atau lebih tepat, murid-

murid Kristus, sebab  keduanya merupakan wakil Kristus. 

Orang-orang yang bergabung dengan Kristus akan bergabung 

dengan pelayan-pelayan-Nya, dan mengikuti mereka. Meski-

pun diutus kepada bangsa-bangsa lain, Paulus dan Barnabas 


 568

menyambut baik orang-orang Yahudi yang bersedia mematuhi 

nasihat-nasihat mereka. Begitu hangatnya sambutan kedua-

nya terhadap semua orang Yahudi termasuk teman-teman me-

reka, asalkan mereka mau. 

2.  Orang-orang itu dinasihati dan didorong agar bertekun di da-

lamnya: Paulus dan Barnabas mengajar mereka dengan bebas 

serta seramah mungkin, dan menasihati supaya mereka tetap 

hidup di dalam kasih karunia Tuhan . Supaya mereka memegang 

teguh apa yang telah mereka terima, supaya tetap percaya 

pada Injil kasih karunia, mengandalkan diri kepada Roh kasih 

karunia, dan memberi  perhatian kepada semua sarana ka-

sih karunia. Orang-orang yang tetap bertekun di dalamnya 

tidak akan kekurangan kasih karunia Tuhan . 

IV. Pada hari Sabat berikutnya pemberitaan Injil disambut dengan 

meriah (ay. 44): Hampir seluruh kota itu (yang sebagian besar ada-

lah orang-orang bukan-Yahudi) berkumpul untuk mendengar fir-

man Tuhan . 

1. Ada kemungkinan Paulus dan Barnabas tidak menganggur 

pada hari-hari kerja. Sebaliknya, mereka menggunakan setiap 

kesempatan pada hari-hari itu (seperti yang menurut orang 

memang diinginkan orang-orang bukan-Yahudi) agar bisa lebih 

mengenal Kristus dan menaruh pengharapan kepada-Nya. Ke-

duanya sering melayani pekerjaan penginjilan dalam percakap-

an pribadi dan juga dalam khotbah-khotbah di depan umum. 

Hikmat berseru-seru di atas tembok dan di depan pintu-pintu 

gerbang kota, serta di rumah-rumah ibadat (Ams. 1:20-21).  

2.  Hal ini mendatangkan banyak orang ke rumah ibadat pada 

hari Sabat. Beberapa orang datang sebab  ingin tahu meng-

ingat kejadian itu merupakan suatu hal yang baru. Ada juga 

yang ingin melihat apa yang akan dilakukan orang Yahudi 

 saat  Injil ditawarkan kedua kalinya kepada mereka. Banyak 

yang pernah mendengar sedikit dari firman Tuhan , datang 

untuk mendengar lebih banyak lagi, bukan sebagai perkataan 

manusia,namun  sebagai firman Tuhan , dan dengan firman itulah 

kita harus diperintah dan dihakimi. Sekarang Paulus dibenar-

kan berkhotbah kepada bangsa-bangsa lain, sebab  ia berjum-

pa dengan pendengar-pendengar yang paling membesarkan 

hati di antara mereka. Di sanalah ladang-ladang yang sudah 

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 569 

menguning dan matang untuk dituai. Oleh sebab  itu bukan-

kah ia sebaiknya mengayunkan sabitnya di sana? 

V. Melihat hal ini, orang-orang Yahudi marah besar. Mereka tidak 

saja menolak Injil,namun  juga dipenuhi kebencian terhadap orang-

orang yang datang berduyun-duyun untuk mendengarnya (ay. 

45):  saat  orang Yahudi melihat orang banyak itu, dan memba-

yangkan betapa hal ini mendorong Paulus untuk melanjutkan pe-

kerjaannya saat melihat orang datang bagaikan burung merpati 

ke pintu kandangnya, serta kemungkinan bahwa beberapa, bahkan 

mungkin juga sebagian besar dari antara mereka, akan menerima 

Kristus, maka penuhlah mereka dengan iri hati. 

1. Mereka sakit hati atas perhatian yang diberikan kedua orang 

itu terhadap orang banyak, dan merasa kesal melihat rumah 

ibadat begitu penuh sesak  saat  Paulus dan Barnabas hen-

dak berkhotbah di sana. Tabiat ini jugalah yang menggerakkan 

orang-orang Farisi menentang Kristus. Mereka sangat sakit 

hati saat melihat orang banyak berbondong-bondong mengikuti 

Dia.  saat  kerajaan sorga dibukakan, mereka tidak saja me-

nolak masuk ke dalamnya,namun  juga marah kepada mereka 

yang mau masuk. 

2. Mereka menentang ajaran yang diberitakan Paulus dan Bar-

nabas: mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. 

Mereka mempersoalkan hal-hal sepele, menentang, dan men-

cari-cari kesalahan dalam segala sesuatu yang dikatakannya 

sambil menghujat. Antelegon antilegontes – sambil menyangkal, 

mereka membantah. Mereka melakukannya dengan iri hati dan 

amarah tak terkatakan. Mereka tetap menyangkal dan tidak 

ada suatu pun yang dapat membungkam mereka. Mereka 

membantah semata-mata sebab  gemar melakukannya, dan 

menyangkal apa yang sudah sangat jelas.  saat  mereka tidak 

dapat menemukan alasan untuk menentang, mereka kemudi-

an berbicara buruk tentang Kristus dan Injil-Nya sambil meng-

hujat. Setelah menggunakan bahasa manusia duniawi yang ti-

dak mau menerima perkara-perkara Roh Tuhan  dan oleh sebab 

itu bertolak belakang dengannya, mereka lalu menggunakan 

bahasa setan dalam wujud manusia, dan menghujatnya. Pada 

umumnya, orang-orang yang mulai dengan membantah akan 

mengakhirinya dengan menghujat.  


 570

VI. sebab  itu, Paulus dan Barnabas dengan khidmat dan terbuka 

menyatakan diri bebas dari kewajiban terhadap orang Yahudi dan 

bebas menyampaikan kabar keselamatan kepada bangsa-bangsa 

lain, bahkan oleh sebab kebencian tersembunyi orang Yahudi sen-

diri. Jangan pernah membiarkan orang Yahudi mempersalahkan 

Paulus dan Barnabas sebab  memperkenalkan kerajaan Tuhan  

kepada bangsa-bangsa lain, sebab  pengaduan mereka dibung-

kam selamanya oleh perilaku dan perbuatan mereka sendiri. Se-

bab apa yang mereka lakukan di sini akan menjadi penghalang 

sampai selama-lamanya.  Penawaran dan penolakan merupakan 

pembayaran yang bagus dalam hukum.” Injil telah ditawarkan 

kepada orang Yahudi dan mereka menolaknya. Oleh sebab  itu 

mereka seharusnya tidak pantas mengeluh jika  bangsa-

bangsa lain menerimanya. Dalam menyatakan hal ini dikatakan 

(ay. 46), Paulus dan Barnabas melakukannya dengan berani, lebih 

berani dibandingkan   saat  mereka dengan hati-hati berusaha menarik 

minat orang-orang bukan-Yahudi sebab  khawatir kalau-kalau 

menyinggung perasaan orang Yahudi dan menjadi batu san-

dungan bagi mereka. Perhatikanlah, ada waktunya bagi para pem-

berita Injil untuk menunjukkan keberanian seekor singa sama se-

perti kecerdikan ular dan kepolosan burung merpati.  saat  

lawan-lawan perkara Kristus mulai berani menentang, para pem-

belanya tidak patut bersikap takut-takut. Sementara masih ada 

harapan memenangkan orang-orang yang menentang mereka, me-

reka haruslah dituntun dengan lemah lembut (2Tim. 2:25). Namun, 

 saat  cara ini sudah dicoba tanpa membuahkan hasil, kita harus 

bersikap tegas dan menyampaikan kepada mereka apa yang akan 

terjadi sebagai akibat perlawanan mereka. Kelancangan musuh 

Injil bukannya menakutkan melainkan justru membuat berani sa-

habat-sahabat Injil. Mereka ini harus merasa yakin bahwa mereka 

memiliki  alasan yang tepat dan tahu kepada siapa mereka 

telah mempercayakan diri dalam menjalankannya. Setelah mena-

warkan kasih karunia Injil dengan adil kepada orang Yahudi, 

Paulus dan Barnabas juga dengan adil memberitahukan bahwa 

mereka akan memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain juga, 

yaitu kalau-kalau mereka dapat membangkitkan cemburu di dalam 

hati mereka (Rm. 11:14). 

1. Keduanya mengakui bahwa orang Yahudi berhak mendapat-

kan penawaran pertama,  Memang kepada kamulah firman 

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 571 

Tuhan  harus diberitakan lebih dahulu, kepada siapa janji itu te-

lah diberikan, kepada kamu domba-domba yang hilang dari 

umat Israel, yang kepadanya Kristus diutus terlebih dahulu.” 

Perintah-Nya kepada para pemberita Injil-Nya untuk mulai dari 

Yerusalem (Luk. 24:47) merupakan petunjuk yang tak diucap-

kan kepada semua orang yang hendak pergi ke negeri-negeri 

lain, supaya mereka mengawalinya dengan orang-orang Yahudi, 

yang telah menerima hukum Taurat, dan oleh sebab itu juga 

harus menerima pemberitaan Injil. Biarlah anak-anak kenyang 

dahulu (Mrk. 7:27). 

2.  Keduanya mempersalahkan mereka sebab  telah menolak Injil: 

 Kamu menolaknya. Kamu tidak mau menerimanya dan bah-

kan tidak bersedia menerima tawaran Injil. Sebaliknya, kamu 

menganggapnya sebagai penghinaan terhadap dirimu.” Jika 

manusia menolak Injil, maka sudah dengan sendirinya Tuhan  

mengambil Injil darinya. Untuk apa manna diberikan kepada 

orang-orang yang membencinya dan menyebutnya makanan 

hambar. Untuk apa hak-hak istimewa Injil dipaksakan kepada 

orang-orang yang menyingkirkannya dan berkata, Kita tidak 

memperoleh bagian dari pada Daud? Dalam hal inilah mereka 

menganggap diri mereka tidak layak untuk beroleh hidup yang 

kekal. Dalam beberapa hal kita memang patut menganggap 

diri tidak layak menerima hidup yang kekal, sebab tidak ada 

suatu pun dalam diri kita atau yang kita lakukan, yang boleh 

kita anggap membuat kita layak menerimanya. Kita harus me-

nyadari hal ini. Namun, yang dimaksudkan di sini yaitu , 

 Kamu mendapati, atau beranggapan, bahwa kamu tidak layak 

menerima hidup yang kekal. Kamu menyingkirkan semua 

tuntutanmu dan membuang keinginanmu untuk memperoleh-

nya. sebab  kamu tidak mau menerima hidup kekal itu dari 

tangan-Nya, yang kepada-Nya Bapa telah memberi nya, 

krinete, kamu sebenarnya telah menjatuhkan hukuman atas 

dirimu sendiri. Dan dari perkataanmu kamu akan dihakimi. 

Kamu tidak akan menerima hidup kekal dari Kristus, dan 

hanya dari Dialah hidup kekal itu bisa diperoleh. Sungguh 

suatu malapetaka bagimu, sebab  kamu tidak akan meneri-

manya sama sekali.”  

3.  Di atas kebenaran inilah keduanya mendasarkan pemberitaan 

Injil kepada orang-orang yang tidak bersunat:  sebab  kamu 


 572

tidak mau menerima hidup kekal seperti yang ditawarkan, 

cara kami sudahlah jelas, kami berpaling kepada bangsa-

bangsa lain. Jika seorang tidak mau, yang lain akan mau. Bila 

orang-orang yang pertama diundang ke pesta kawin tidak mau 

datang, kami harus menyampaikan undangan ke jalan-jalan 

dan mengajak mereka yang mau datang, sehingga penuhlah 

ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. jika  keluarga 

terdekat tidak bersedia mengerjakan hal yang menjadi bagian 

kerabat, dia tidak boleh mengeluh bila orang lain mau melaku-

kannya” (Rut 4:4). 

4. Paulus dan Barnabas membenarkan diri dengan wewenang 

Tuhan  ini (ay. 47):  Sebab inilah yang diperintahkan Tuhan ke-

pada kami. Tuhan Yesus memberi kami petunjuk untuk ber-

saksi bagi-Nya di Yerusalem dan Yudea terlebih dahulu, dan 

sesudah itu sampai ke ujung bumi, guna memberitakan Injil 

kepada segala makhluk, untuk menjadikan semua bangsa 

murid-Nya.” Kata-kata ini sesuai dengan apa yang telah dinu-

buatkan dalam Perjanjian Lama.  saat  Sang Mesias, yang 

tahu bahwa orang Yahudi tidak akan percaya, hendak berkata, 

Aku telah bersusah-susah dengan percuma, Ia diberi tahu, 

yang membuat-Nya merasa puas, bahwa meskipun Israel be-

lum dikumpulkan kepada-Nya, Ia tetap akan dipermuliakan di 

mata TUHAN. Darah-Nya tidak akan tercurah dengan sia-sia, 

tebusan-Nya tidak sia-sia, ajaran-Nya tidak akan diberitakan 

dengan sia-sia, dan Roh-Nya tidak akan dicurahkan dengan 

sia-sia.  Sebab Aku telah menentukan engkau, bukan sekadar 

membangkitkan, melainkan mengukuhkan engkau, untuk 

menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain, bukan sekadar terang 

yang menyala sesaat, melainkan terang yang terus menyala. 

Aku menentukan engkau menjadi terang, supaya engkau mem-

bawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Perhatikanlah, 

(1) Kristus bukan sekadar Juruselamat,namun  keselamatan juga. 

Dia sendirilah kebenaran, kehidupan, dan kekuatan kita. 

(2) Di mana pun Kristus ditentukan untuk menjadi keselamatan, 

Ia juga ditentukan untuk menjadi terang. Ia menerangi 

pengertian dan dengan demikian menyelamatkan jiwa. 

(3) Dia yaitu , dan akan tetap menjadi terang serta keselamatan 

bagi bangsa-bangsa lain, sampai ke ujung bumi. Setiap 

bangsa akan disambut oleh-Nya. Beberapa dari antara tiap 

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 573 

bangsa pernah mendengar tentang Dia (Rm. 10:18), dan se-

mua bangsa akhirnya akan menjadi kerajaan-Nya. Nubuat 

ini telah digenapi sebagian dalam penegakan kerajaan Kris-

tus di negeri kita yang seolah-olah berada di ujung bumi, di 

tempat terpencil, dan akan semakin digenapi  saat  tiba 

saatnya jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah 

masuk.  

VII. Bangsa-bangsa lain menyambut dengan sukacita apa yang telah 

ditolak dengan jijik oleh orang Yahudi (ay. 48-49). Belum pernah 

terjadi suatu negeri musnah sebab  kekurangan ahli waris. Oleh 

pelanggaran orang Yahudi, keselamatan telah sampai kepada 

bangsa-bangsa lain. Pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi 

dunia, dan kekurangan mereka berarti kekayaan bagi bangsa-

bangsa lain. Begitulah yang diuraikan rasul Paulus secara 

umum (Rm. 11:11-12, 15). Orang Yahudi, yakni cabang-cabang 

yang asli, telah dipatahkan, dan bangsa-bangsa lain yang meru-

pakan cabang-cabang pohon zaitun liar dicangkokkan di antara-

nya (Rm. 11:17, 19). Di sini kita diberi tahu bagaimana bangsa-

bangsa lain menyambut perubahan membahagiakan yang ber-

pihak kepada mereka ini. 

1. Mereka menikmati penghiburannya: Mendengar itu bergembi-

ralah semua orang. Ini sungguh berita yang baik bagi mereka, 

sebab  mereka bisa masuk ke dalam kovenan dan persekutu-

an dengan Tuhan  melalui cara yang lebih jelas, dekat, dan 

lebih baik, bukannya tunduk kepada Hukum Taurat dan me-

meluk agama Yahudi. Mereka senang sebab  tembok pemi-

sah telah dirobohkan dan mereka boleh menerima manfaat 

kerajaan Sang Mesias seperti orang Yahudi sendiri. Mereka 

boleh ikut mengambil bagian dalam janji yang diberikan ke-

pada orang Yahudi tanpa harus memikul kuk mereka. Ini 

benar-benar merupakan kesukaan besar untuk seluruh bang-

sa. Perhatikanlah, jika kita dimungkinkan untuk menerima 

keselamatan dan kemampuan untuk menerimanya, maka ini 

sudah selayaknya membuat kita bersukacita. Waktu bangsa-

bangsa lain baru mendengar bahwa tawaran kasih karunia 

akan diajukan kepada mereka, berita anugerah akan disam-

paikan kepada mereka, dan sarana kasih karunia diberikan 

kepada mereka, bergembiralah semua orang.  Sekarang ada 


 574

harapan untuk kita.” Banyak orang yang bersedih sebab  

merasa ragu apakah mereka juga punya kepentingan di 

dalam Kristus atau tidak, padahal mereka seharusnya ber-

sukacita sebab  memiliki bagian di dalam Dia. Tongkat kera-

jaan dari emas telah diulurkan ke arah mereka, dan mereka 

diajak untuk datang dan menyentuh puncaknya. 

2. Mereka memberi  pujian kepada Tuhan : mereka memuliakan 

firman Tuhan, yaitu Kristus (begitulah yang dikatakan bebe-

rapa orang), yakni Firman yang sesungguhnya. Mereka me-

naikkan kata-kata pujaan terdalam bagi Dia dan mengutara-

kan pikiran-pikiran yang luhur mengenai diri-Nya. Atau, yang 

lebih tepat, Injil. Semakin mereka mengenal Injil, semakin me-

reka mengaguminya. Oh, begitu kuatnya terang, betapa hebat 

kuasa, dan betapa besar harta yang dibawa serta Injil! Beta-

pa luar biasanya kebenaran, ajaran, dan janji-janji yang ada 

di dalamnya! Betapa jauh melebihi semua ketetapan lainnya! 

Betapa jelas asal-usulnya yang Tuhan  dan surgawi! Demikian-

lah mereka memuliakan firman Tuhan. Dengan cara inilah Ia 

telah membuat nama-Nya melebihi segala sesuatu (Mzm. 

138:2), serta akan memberi pengajaran-Nya yang besar dan 

mulia (Yes. 42:21). Mereka memuliakan firman Tuhan, 

(1) Sebab sekarang pemahaman mengenai firman-Nya itu su-

dah terbuka dan tidak dibatasi untuk orang Yahudi saja. 

Perhatikanlah, sungguh merupakan kemuliaan bagi fir-

man Tuhan bahwa semakin jauh firman itu tersebar, se-

makin terang pula ia bersinar. Ini menunjukkan bahwa 

terang itu bukan seperti cahaya lilin, melainkan seperti 

sinar matahari semakin memancar dengan kuat. 

(2) Sebab sekarang pemahaman tentang firman itu dibawa 

kepada mereka. Perhatikanlah, orang yang memberitakan 

firman melalui pengalaman sendiri, yang takluk pada 

kuasanya, dan dihibur melalui kemanisannya, yaitu  

orang yang paling mampu berbicara mengenai kehormatan 

firman Tuhan. 

3. Banyak dari antara mereka yang tidak saja mengakui dan 

menerima iman Kristen,namun  juga taat dengan tulus hati 

terhadap iman itu: Semua orang yang ditentukan Tuhan  untuk 

hidup yang kekal, menjadi percaya. Melalui Roh-Nya, Tuhan  

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 575 

mengerjakan iman sejati di dalam diri mereka yang baginya 

Ia dalam kekekalan-Nya telah menentukan kebahagiaan yang 

abadi. 

(1) Orang-orang yang percaya yaitu  mereka yang dikaru-

niakan Tuhan  anugerah untuk percaya. Secara diam-diam 

dan penuh kuasa Ia membawa mereka tunduk di bawah 

Injil Kristus dan membuat mereka mau menerima Dia 

pada hari  saat  kuasa-Nya dinyatakan. Mereka yang 

datang kepada Kristus yaitu  yang ditarik oleh Bapa dan 

di dalam diri mereka Roh membuat panggilan Injil itu 

membuahkan hasil. Inilah yang disebut kepercayaan ke-

pada kerja kuasa Tuhan  (Kol. 2:12), dan yang dikatakan 

dikerjakan oleh kuasa yang sama yang telah membangkit-

kan Kristus (Ef. 1:19-20). 

(2)  Tuhan  memberi  anugerah untuk percaya kepada semua 

orang yang ditentukan Tuhan  bagi hidup yang kekal (untuk 

mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga 

dipanggil-Nya, Rm. 8:30), atau semua orang yang ditentu-

kan untuk hidup yang kekal. Semua orang yang peduli 

tentang kehidupan kekal mereka, dan berusaha memasti-

kan kehidupan kekal itu, percaya kepada Kristus yang 

telah ditetapkan Tuhan  memiliki hidup itu (1Yoh. 5:11), 

yang menjadi satu-satunya jalan menuju hidup yang ke-

kal. Itulah kasih karunia Tuhan  yang dikerjakan-Nya di 

dalam diri mereka. Dengan demikian, dari semua orang 

yang tertawan, hanya merekalah yang bersedia meman-

faatkan perintah pembebasan oleh Raja Koresh, yakni 

orang-orang yang hatinya digerakkan Tuhan  untuk be-

rangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di 

Yerusalem (Ezr. 1:5). Mereka yang percaya kepada Kristus 

yaitu  orang-orang yang oleh kasih karunia-Nya ditentu-

kan untuk hidup yang kekal dan menjadikan hal ini se-

bagai tujuan mereka. 

4. Pada waktu percaya, mereka melakukan apa pun yang mam-

pu mereka kerjakan untuk menyebarkan pengenalan akan 

Kristus dan Injil-Nya di antara para tetangga mereka (ay. 49): 

Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.  saat  Injil 

diterima dengan begitu memuaskan di ibu kota, dalam waktu 


 576

singkat Injil itu juga menyebar ke berbagai penjuru negeri. 

Para petobat baru itu siap menceritakan kepada orang lain 

perihal apa yang begitu memenuhi hati mereka itu. Tuhan 

menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar 

baik itu merupakan tentara yang besar (Mzm. 68:12). Orang-

orang yang sudah mengenal Kristus dengan baik akan me-

lakukan apa pun untuk membawa orang lain mengenal Dia. 

Orang-orang di kota besar dan makmur yang telah menerima 

Injil janganlah berpikir untuk menikmatinya sendiri seperti 

dalam hal pengetahuan dan ilmu filsafat yang hanya menjadi 

hiburan bagi golongan yang lebih terpelajar dan terhormat. 

Sebaliknya, mereka harus melakukan apa saja untuk mem-

beritakannya di antara orang-orang biasa, yang miskin dan 

tidak terpelajar, yang juga memiliki jiwa yang perlu disela-

matkan seperti mereka. 

VIII. Sesudah menabur benih untuk mendirikan jemaat Kristen di 

sana, Paulus dan Barnabas meninggalkan tempat itu untuk me-

lakukan hal yang sama di tempat lain. Kita tidak membaca 

bahwa keduanya melakukan mujizat di sini guna meneguhkan 

pengajaran mereka dan untuk meyakinkan orang akan kebe-

naran Injil. Sebab meskipun pada masa itu Tuhan  biasanya 

menggunakan cara itu untuk membuat orang bertobat, Ia juga 

dapat melakukan pekerjaan-Nya tanpa mujizat sesuai kehendak-

Nya. Beriman melalui pengaruh langsung dari Roh-Nya sesung-

guhnya merupakan mujizat terbesar bagi mereka yang meng-

alaminya. namun  , ada juga kemungkinan bahwa mereka 

mengadakan mujizat, sebab kita mendapati bahwa hal itu terjadi 

di tempat berikut yang mereka kunjungi (14:3). Di sini diberi-

tahukan kepada kita,    

1. Bagaimana orang-orang Yahudi yang tidak percaya itu meng-

usir Paulus dan Barnabas keluar dari negeri itu. Mula-mula 

mereka memalingkan muka dari kedua orang itu, dan kemu-

dian mengangkat tumit terhadap mereka (ay. 50): Mereka me-

nimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, meng-

hasut orang banyak agar menganiaya keduanya dengan cara 

mereka, yakni menghina Paulus dan Barnabas sementara me-

reka melintas di jalan. Mereka menghasut para pembesar agar 

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 577 

menganiaya keduanya dengan cara mereka, yakni menjeblos-

kan kedua orang itu ke dalam penjara dan menghukum mere-

ka.  saat  mereka tidak dapat melawan hikmat dan Roh saat 

Paulus dan Barnabas berbicara, mereka lalu mencari jalan lain 

dengan cara-cara kasar ini, yakni jalan keluar terakhir yang 

dipunyai orang tidak percaya yang tegar tengkuk. Iblis dan 

kaki tangannya paling gusar terhadap para pemberita Injil saat 

melihat mereka berhasil. Oleh sebab  itu orang-orang yang 

jahat itu berusaha mengadakan penganiayaan ke atas mereka. 

Demikianlah yang menjadi bagian orang-orang baik di dunia, 

yakni menderita kemalangan sebab  berbuat baik, untuk di-

aniaya dan bukannya dipuji atas pelayanan baik yang mereka 

kerjakan bagi umat manusia. Amatilah, 

(1) Cara apa yang digunakan orang-orang Yahudi untuk men-

datangkan kesulitan ke atas Paulus dan Barnabas: Mereka 

menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut 

akan Tuhan , supaya melawan kedua orang itu. Mereka tidak 

mampu bertindak sendiri,namun  minta tolong kepada bebe-

rapa perempuan terhormat di kota, yang memiliki  pe-

ngaruh besar atas agama Yahudi, yang baru menganut 

agama itu, dan oleh sebab itu disebut perempuan-perempuan 

yang takut akan Tuhan . Sesuai dengan kecondongan kaum 

perempuan, mereka ini sangat tekun dan bersemangat 

dalam kepercayaan mereka. Demikianlah, melalui cerita-

cerita palsu dan fitnah, sangatlah mudah untuk meng-

hasut mereka agar menolak Injil Kristus, seakan-akan Injil 

merusak semua agama, padahal justru menyempurnakan. 

Memang baik untuk melihat perempuan-perempuan ter-

kemuka yang takut akan Tuhan  dan memiliki  pengaruh 

kuat terhadap kegiatan agama. Semakin sedikit yang harus 

mereka kerjakan di dunia, semakin banyak yang harus 

mereka lakukan bagi jiwa mereka dan semakin banyak 

waktu yang harus mereka habiskan untuk bersekutu de-

ngan Tuhan . Sungguh menyedihkan jika  di balik dalih 

mengabdi Tuhan , mereka justru memperlihatkan sikap per-

musuhan terhadap Kristus seperti yang disebutkan di sini. 

Apa? Perempuan penganiaya? Dapatkah mereka melupa-

kan kelembutan dan rasa belas kasih kaum mereka? Apa? 


 578

Perempuan terhormat? Dapatkah mereka menodai kehor-

matan mereka seperti itu, mempermalukan diri sendiri, dan 

melakukan hal sejahat itu? Yang paling janggal lagi yaitu  

bahwa mereka ini perempuan-perempuan yang saleh! 

Akankah mereka membunuh hamba-hamba Kristus dan 

menyangka bahwa dengan berbuat demikian mereka telah 

melayani Tuhan ? sebab  itu, biarlah mereka yang tekun 

mengusahakan supaya semangat mereka itu sesuai dengan 

pengetahuan. Melalui perempuan-perempuan yang tulus 

dan terkemuka ini, orang Yahudi juga menghasut pembesar-

pembesar di kota itu, yakni para hakim dan penguasa yang 

berkuasa, kemudian membuat mereka melawan Paulus 

dan Barnabas. Mereka ini nyaris tidak mempertimbangkan 

bahwa mereka akan rugi sendiri jika  dijadikan alat go-

longan yang jahat ini, yang tidak masuk ke dalam Kerajaan 

Sorga dan merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. 

(2) Begitu jauhnya mereka melaksanakan niat jahat itu, 

hingga mengusir mereka dari daerah itu. Orang-orang Ya-

hudi menyingkirkan Paulus dan Barnabas, memerintah-

kan agar keduanya dibawa, seperti yang dikatakan orang, 

dari pejabat ke pejabat, hingga dipaksa keluar dari wila-

yah kekuasaan mereka. Jadi kedua orang itu tidaklah 

keluar dari daerah itu sebab  rasa takut,namun  sebab  

kekerasan yang keji. Cara inilah yang dipergunakan 

pemeliharaan Tuhan  untuk mencegah para pendiri jemaat 

pertama tinggal terlampau lama di satu tempat. Sama 

seperti yang tertulis dalam Matius 10:23, jika  mereka 

menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota 

yang lain, supaya dengan demikian kamu dapat lebih 

cepat selesai mengunjungi kota-kota Israel. Inilah cara 

yang juga digunakan Tuhan  untuk membuat orang-orang 

yang memiliki watak baik semakin bersikap hangat terha-

dap kedua orang itu. Sebab wajar bagi kita untuk mena-

ruh iba terhadap orang-orang yang dianiaya, untuk berpi-

kir lebih baik tentang orang-orang yang menderita saat 

kita tahu bahwa mereka menderita sebab  ketidakadilan, 

dan lebih sigap membantu mereka. Tindakan mengusir 

Paulus dan Barnabas dari daerah itu membuat orang 

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 579 

ingin tahu tentang kejahatan apa yang telah mereka laku-

kan. Hal ini mungkin justru menghasilkan lebih banyak 

teman dibandingkan  jika  orang Yahudi berpura-pura mem-

biarkan keduanya tetap berada di daerah itu. 

2. Bagaimana Paulus dan Barnabas ditinggalkan dan ditolak oleh 

orang-orang Yahudi yang tidak percaya (ay. 51): Mereka me-

ngebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-

orang itu.  saat  meninggalkan kota, mereka melakukan ini di 

depan orang-orang yang sedang duduk di pintu gerbang. Atau, 

mereka melakukannya saat keluar dari batas daerah di depan 

orang-orang yang ditugaskan untuk memastikan bahwa ke-

duanya sudah benar-benar meninggalkan daerah itu. Dengan 

demikian,   

(1) Kedua orang itu menyatakan bahwa mereka tidak mau ber-

urusan lagi dengan orang-orang Yahudi itu. Mereka tidak 

mau menerima apa pun yang menjadi milik mereka, sebab 

keduanya tidak mencari milik mereka,namun  diri mereka. 

Mereka hanyalah debu, dan biarlah mereka menyimpan 

debu itu sendiri. Debu itu tidak akan melekat di kaki kedua 

orang itu. 

(2) Paulus dan Barnabas mengutarakan rasa tidak suka mereka 

yang teramat sangat terhadap ketidakpercayaan orang Ya-

hudi. Meskipun orang-orang itu lahir sebagai orang Yahudi, 

di mata keduanya mereka tidak lebih baik dibandingkan  orang 

kafir yang duniawi sebab  telah menolak Injil Kristus. Baik 

orang Yahudi maupun orang bukan-Yahudi sama-sama 

diterima Tuhan  dan orang-orang yang baik jika  mereka 

mau percaya. sebab  itu, jika mereka tidak mau percaya, 

mereka sungguh menjijikkan. 

(3) Demikianlah Paulus dan Barnabas menantang mereka dan 

mengutarakan rasa jijik terhadap diri dan kejahatan me-

reka, yang mereka anggap sebagai suatu kelemahan. Ke-

duanya seakan berkata,  Sejahat apa pun perbuatanmu, 

kami tidak takut kepadamu. Kami tahu siapa yang kami 

layani dan siapa yang kami percayai.” 

(4) Demikianlah keduanya meninggalkan kesaksian tentang 

bagaimana mereka telah menawarkan kasih karunia Injil 


 580

dengan adil kepada orang Yahudi, suatu hal yang kelak 

akan terbukti merugikan mereka pada hari penghakiman. 

Debu ini akan membuktikan bahwa para pemberita Injil 

pernah berada di antara mereka,namun  diusir oleh mere-

ka. Demikianlah yang telah diperintahkan Kristus kepada 

mereka, dan juga sebab  alasan ini (Mat. 10:14; Luk. 9:5). 

Mereka lalu pergi ke Ikonium, bukan untuk menyelamat-

kan diri, melainkan untuk bekerja. 

3. Dalam keadaan seperti apa mereka tinggalkan para petobat 

baru di Antiokhia (ay. 52): Dan murid-murid,  saat  melihat 

betapa Paulus dan Barnabas dengan berani dan bersukacita 

bukan saja memikul penghinaan yang ditimpakan kepada me-

reka, melainkan juga melanjutkan pelayanan, mereka juga ter-

dorong untuk berbuat serupa. 

(1) Mereka sangat bersukacita. Orang mungkin menyangka 

bahwa  saat  Paulus dan Barnabas diusir keluar dari dae-

rah mereka dan mungkin dilarang kembali disertai an-

caman akan disakiti dan dibunuh, murid-murid itu ten-

tunya dipenuhi kesedihan dan ketakutan. Mereka mung-

kin beranggapan bahwa jika para penabur benih Kekris-

tenan itu pergi, maka dengan sendirinya benih itu tidak 

akan bertumbuh dan tidak menghasilkan apa-apa. Atau 

mungkin juga merekalah yang berikutnya akan diusir dari 

situ, dan hal ini akan lebih menyedihkan sebab ini yaitu  

negeri mereka sendiri.namun  tidak, mereka malah penuh 

dengan sukacita di dalam Kristus. Mereka memiliki jamin-

an sepenuh-penuhnya bahwa Kristus akan melanjutkan 

dan menyempurnakan pekerjaan-Nya sendiri di dalam 

dan di antara mereka. Dia pasti akan melindungi mereka 

dari kesukaran atau menopang mereka untuk bertahan di 

bawah tekanan. Hal ini membuat ketakutan mereka di-

telan oleh sukacita mereka sebab  percaya kepada-Nya. 

(2) Mereka tetap berbesar hati dan digerakkan oleh ketetapan 

hati untuk melekat pada Kristus, apa pun kesukaran 

yang akan mereka hadapi. Inilah yang terutama dimak-

sudkan dengan ungkapan mereka penuh dengan Roh 

Kudus, sebab ungkapan ini juga digunakan dalam meng-

Kitab Kisah Para Rasul 13:42-52 

 

 581 

gambarkan keberanian Petrus (4:8), Stefanus (7:55), dan 

Paulus (13:9). Semakin kita menikmati segala penghibur-

an dan dorongan yang kita dapatkan di dalam kuasa ke-

salehan, dan semakin penuh hati kita dengan hal-hal 

ini , maka semakin siap pula kita untuk menghadapi 

kesukaran-kesukaran yang kita alami dalam menjalani 

kesalehan itu. 

 

  

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PASAL 14  

alam pasal ini, kita mendapati uraian lebih lanjut tentang per-

kembangan Injil, melalui pelayanan Paulus dan Barnabas di 

antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi. Injil terus maju sebagai peme-

nang untuk merebut kemenangan, namun tetap mendapat perlawan-

an, seperti sebelumnya, di antara orang-orang Yahudi yang tidak 

percaya. Di sini, 

I. Injil berhasil mereka beritakan selama beberapa waktu di Iko-

nium. Lalu dari sana mereka terusir oleh kekerasan orang-

orang yang menganiaya mereka, baik orang-orang Yahudi 

maupun bukan-Yahudi, dan mereka terpaksa pergi ke bangsa-

bangsa di sekitarnya (ay. 1-7). 

II. Mereka menyembuhkan seorang lumpuh di Listra, dan orang 

banyak ingin memuja-muja mereka, namun mereka berusa-

ha keras supaya penghormatan itu tidak sampai berlebihan 

(ay. 8-18).  

III. Kemarahan orang banyak terhadap Paulus, atas hasutan 

orang-orang Yahudi, yang membuat mereka merajami Pau-

lus, dan sangka mereka, ia mati.namun  Paulus secara ajaib 

hidup kembali (ay. 19-20). 

IV. Kunjungan Paulus dan Barnabas kepada jemaat-jemaat yang 

sudah mereka tanam, untuk meneguhkan mereka, dan 

mengatur mereka (ay. 21-23). 

V. Mereka kembali ke Antiokhia, tempat mereka diutus sebe-

lumnya. Kebaikan yang mereka lakukan di tengah jalan, dan 

cerita yang mereka sampaikan kepada jemaat di Antiokhia 

tentang perjalanan mereka, dan, jika boleh saya katakan, 

tentang kampanye yang sudah mereka lakukan (ay. 24-28). 


 584

Paulus di Ikonium  

(14:1-7) 

1 Di Ikonium pun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu 

mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang 

Yunani menjadi percaya. 2namun  orang-orang Yahudi, yang menolak pembe-

ritaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Tuhan  dan 

membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu. 3 Paulus dan Bar-

nabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan 

berani, sebab  mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan beri-

ta tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa 

untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. 4namun  orang banyak 

di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, 

ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu. 5 Maka mulailah orang-

orang yang tidak mengenal Tuhan  dan orang-orang Yahudi bersama-sama 

dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk me-

nyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu. 6 Setelah rasul-rasul itu 

mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra 

dan Derbe dan daerah sekitarnya. 7 Di situ mereka memberitakan Injil. 

Dalam perikop di atas kita mendapati, 

I. Pemberitaan Injil di Ikonium, di mana para rasul terpaksa meng-

undurkan diri dari Antiokhia. Sama seperti darah para martir 

yaitu  benih bagi jemaat, demikian pula pengusiran orang ber-

iman membantu menyebarkan benih itu. Amatilah, 

1. Bagaimana mereka menawarkan Injil pertama-tama kepada 

orang-orang Yahudi di rumah ibadat mereka. Mereka pergi ke 

sana bukan seperti ke tempat pertemuan biasa, melainkan 

untuk menemui orang-orang yang, ke mana saja mereka pergi, 

harus mereka temui terlebih dahulu. Meskipun orang-orang 

Yahudi di Antiokhia sudah memperlakukan mereka secara 

biadab, mereka tidak menolak memberitakan Injil kepada 

orang-orang Yahudi di Ikonium sebab  itu, yang mungkin 

lebih bersedia mendengar mereka. Janganlah orang dikutuk 

hanya sebab  ia termasuk ke dalam suatu golongan, atau se-

bagian orang menderita hanya sebab  kesalahan sebagian 

yang lain.namun  marilah kita berbuat baik kepada orang-

orang yang sudah berbuat jahat kepada kita. Meskipun orang 

yang haus akan darah membenci orang saleh,namun  orang 

yang jujur mencari keselamatannya (Ams. 29:10), memperhati-

kan jiwanya.  

2. Bagaimana kedua rasul itu sepakat untuk pergi ke sana. Di-

beritahukan di sini, bahwa kedua rasul itu masuk ke rumah

Kitab Kisah Para Rasul 14:1-7 

 

 585 

ibadat, untuk memberi  kesaksian tentang bagaimana me-

reka sepakat dan mengasihi satu sama lain. Dengan demikian 

orang bisa berkata, lihatlah bagaimana mereka saling menga-

sihi, dan bisa memandang Kekristenan dengan lebih baik. Ini 

juga supaya mereka menguatkan tangan, dan meneguhkan 

kesaksian, satu sama lain, sehingga atas keterangan dua 

orang saksi perkara itu tidak disangsikan. Bukan yang satu 

pergi hari ini dan yang lain besok, bukan juga yang satu pergi 

terlebih dahulu, dan yang lain menyusul kemudian. Bukan be-

gitu, melainkan keduanya pergi bersama-sama. 

 II. Keberhasilan pemberitaan mereka di sana: Mereka mengajar sede-

mikian rupa, sehingga sejumlah besar, mungkin beberapa ratus, 

jika bukan beberapa ribu, orang Yahudi dan orang Yunani, yaitu 

bangsa-bangsa lain, menjadi percaya. Amatilah di sini, 

1. Bahwa sekarang Injil sama-sama diberitakan kepada orang 

Yahudi dan orang bukan-Yahudi, dan setiap orang dari mereka 

yang percaya sama-sama masuk ke dalam jemaat. Pada bagian 

penutup dari pasal sebelumnya, Injil diberitakan pertama-

tama kepada orang-orang Yahudi, dan sebagian dari mereka 

menjadi percaya, lalu kepada bangsa-bangsa lain, dan seba-

gian dari mereka pun menjadi percaya.namun  di sini mereka 

ditempatkan bersama-sama, didudukkan di tempat yang 

sejajar. Bukan berarti bahwa orang Yahudi kehilangan keuta-

maan mereka lalu terdorong ke belakang. Hanya saja, orang-

orang bukan-Yahudi sekarang berdiri sama tinggi dengan me-

reka. Keduanya diperdamaikan dengan Tuhan  di dalam satu 

tubuh (Ef. 2:16), dan keduanya diterima di dalam jemaat tanpa 

dibeda-bedakan.  

2. Tampak ada sesuatu yang luar biasa dari cara kedua rasul itu 

berkhotbah di sini, yang ikut berperan dalam keberhasilan me-

reka: Mereka mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah 

besar orang itu menjadi percaya. Mereka mengajar dengan be-

gitu jelas, begitu meyakinkan, dengan bukti yang begitu rupa 

dan dengan keyakinan akan kekuatan Roh. Mereka berbicara 

dengan begitu hangat, begitu penuh kasih, dan dengan hati 

yang betul-betul peduli terhadap jiwa-jiwa manusia, sehingga 

orang bisa melihat bahwa mereka sendiri bukan hanya yakin, 

melainkan juga dipenuhi dengan perkara-perkara yang mereka 


 586

bicarakan. Dan bahwa apa yang mereka katakan muncul dari 

hati, dan sebab  itu bisa sampai menembus ke hati. Mereka 

berbicara dengan begitu dalam dan begitu sungguh-sungguh, 

begitu berani dan berjiwa besar, sehingga orang yang men-

dengar mereka tidak bisa tidak berkata,  Sungguh, Tuhan  ada di 

tengah-tengah mereka.” Namun, keberhasilan ini tidak boleh 

dianggap sebab  cara khotbah mereka,namun  sebab  Roh 

Tuhan , yang memanfaatkan khotbah mereka itu. 

III. Perlawanan terhadap pemberitaan mereka di sana, dan masalah 

yang ditimbulkan sebab nya. Supaya mereka tidak bermegah de-

ngan banyaknya orang yang bertobat, maka diberikan kepada 

mereka duri dalam daging ini.  

1. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya yaitu  orang pertama 

yang menimbulkan masalah bagi mereka di sini, seperti juga di 

tempat-tempat lain (ay. 2): mereka memanaskan hati orang-

orang yang tidak mengenal Tuhan . Berkuasanya Injil pada 

banyak orang dari bangsa-bangsa lain, dan diterimanya Injil 

itu oleh mereka membuat beberapa orang Yahudi panas hati 

dan merasakan kecemburuan yang kudus, sehingga mendo-

rong mereka untuk menerima Injil juga (Rm. 11:14).namun  ini 

pun memancing kecemburuan yang fasik pada sebagian orang 

Yahudi lain, dan membuat mereka berang terhadap Injil. Jadi, 

ajaran yang baik, seperti juga teladan yang baik, bagi sebagian 

orang menjadi bau kehidupan yang menghidupkan, dan bagi 

sebagian lain menjadi bau kematian yang mematikan. Lihat 2 

Korintus 2:15-16.  

2. Orang-orang bukan-Yahudi yang tidak puas, sebab  yang di-

panas-panasi oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya, 

kemungkinan diperalat untuk menimbulkan masalah bagi 

kedua rasul itu. Orang-orang Yahudi, dengan kebohongan-ke-

bohongan mereka, yang terus-menerus mereka dengungkan di 

telinga orang-orang bukan-Yahudi, membuat mereka gusar 

terhadap saudara-saudara itu, yang cenderung mereka anggap 

sebagai orang baik-baik. Orang-orang Yahudi itu tidak hanya 

memanfaatkan kesempatan ini di setiap kumpulan orang, yang 

kebetulan mereka temui,namun  juga mereka menjadikannya 

sebagai pekerjaan mereka untuk sengaja pergi menemui 

orang-orang yang sudah mereka kenal, dan mereka-reka cerita 

Kitab Kisah Para Rasul 14:1-7 

 

 587 

bohong dengan kelicikan atau kebencian mereka. Ini mereka 

lakukan supaya orang-orang itu tidak hanya memandang ren-

dah Kekristenan,namun  juga jahat, dengan mengatakan ke-

pada mereka betapa Kekristenan pasti akan merusak ajaran 

kafir dan penyembahan berhala yang mereka anut. Dan bagi 

mereka, mereka lebih suka menjadi orang kafir dibandingkan  orang 

Kristen. Demikianlah hati mereka menjadi masam dan pahit 

untuk melawan baik itu orang yang mempertobatkan maupun 

orang yang bertobat. Si ular tua itu, melalui lidah-lidah mereka 

yang beracun, menyusupkan racunnya melawan keturunan pe-

rempuan ke dalam pikiran orang-orang bukan-Yahudi ini. 

Inilah akar kepahitan, yang menghasilkan racun atau ipuh itu. 

Tidak heran jika orang yang sangat benci terhadap orang baik 

mengharapkan kejahatan menimpa dia, mengata-ngatakan 

yang jahat tentang dia, dan merancangkan yang jahat melawan 

dia. Itu semua terjadi sebab  niat jahat. Ekakōsan, mereka 

mengganggu dan memanas-manasi pikiran bangsa-bangsa lain 

(begitu sebagian ahli tafsir mengartikannya). Mereka terus-me-

nerus menggoda orang dari bangsa-bangsa lain itu dengan 

hasutan-hasutan mereka yang kelewatan. Alat yang dipakai 

oleh para penganiaya itu mirip anjing, yang tak henti-hentinya 

menyalak.  

IV. Kedua rasul itu melanjutkan pekerjaan mereka di sana, kendati 

mendapat perlawanan ini, dan Tuhan  menguatkan mereka di da-

lamnya (ay. 3). Di sini kita mendapati, 

1. Kedua rasul bekerja untuk Kristus, dengan setia dan tekun, 

sesuai dengan kepercayaan yang sudah diberikan kepada me-

reka. sebab  orang-orang bukan-Yahudi dibuat gusar terhadap 

saudara-saudara itu, orang akan menyangka bahwa seharus-

nya mereka mundur, dan bergegas menyingkir, atau, jika me-

reka berkhotbah, seharusnya mereka melakukannya dengan 

hati-hati, sebab  takut akan membuat lebih panas lagi orang-

orang yang sudah geram. Tidak. Sebaliknya, justru sebab  itu 

mereka tinggal beberapa waktu lamanya di situ, mengajar de-

ngan berani sebab  mereka percaya kepada Tuhan. Semakin 

mereka sadar akan kekejian dan kebencian seluruh kota me-

lawan orang-orang yang baru bertobat, semakin mereka ter-

gerak untuk terus melanjutkan pekerjaan mereka, dan sema-


 588

kin mereka memandang perlu untuk melanjutkan pekerjaan 

mereka di tengah-tengah orang yang baru bertobat itu, untuk 

menguatkan iman mereka, dan menghibur mereka. Mereka 

mengajar dengan berani, dan tidak takut akan membuat ter-

singgung orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Apa yang di-

firmankan Tuhan  kepada nabi Yehezkiel, yang menyinggung 

orang-orang Yahudi yang tidak percaya pada masanya, se-

karang berlaku bagi kedua rasul itu: Aku meneguhkan hatimu 

melawan mereka (Yeh. 3:7-9).namun  cermatilah apa yang 

menggerakkan mereka: Mereka mengajar dengan berani, ka-

rena mereka percaya kepada Tuhan, kepada kekuatan-Nya, 

dan kepada Dia untuk menopang mereka. Mereka tidak ber-

gantung pada apa saja yang ada pada diri mereka. Mereka 

kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.  

2.  Kristus bekerja bersama kedua rasul itu, sesuai dengan janji-

Nya, ketahuilah, Aku menyertai kamu selalu . jika  me-

reka terus maju di dalam nama dan kekuatan-Nya, Ia tidak 

akan lupa memberi  kesaksian pada firman anugerah-Nya. 

Perhatikanlah,  

(1) Injil yaitu  firman anugerah, jaminan kehendak baik Tuhan  

kepada kita dan sarana pekerjaan baik-Nya di dalam diri 

kita. Injil yaitu  firman anugerah Kristus, sebab hanya di 

dalam Dia kita menjadi berkenan kepada Tuhan .  

(2)  Kristus sendiri, sebagai Sang Amin, Saksi yang setia, sudah 

menegaskan kebenaran firman anugerah ini. Ia sudah 

meyakinkan kita bahwa Injil itu benar yaitu  firman Tuhan , 

dan bahwa kita dapat mempertaruhkan jiwa kita padanya. 

Seperti yang dikatakan secara umum tentang para pekabar 

Injil yang pertama bahwa Tuhan turut bekerja dan mene-

guhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya 

(Mrk. 16:20), demikian pula dikatakan secara khusus ten-

tang kedua rasul di sini. Dikatakan bahwa Tuhan menguat-

kan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengarunia-

kan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda 

dan mujizat-mujizat, yaitu berupa berbagai mujizat yang 

mereka adakan di dalam kerajaan alam, serta juga keajaiban-

keajaiban yang terjadi oleh perkataan mereka, berupa mu-

jizat-mujizat yang lebih besar lagi yang terjadi atas pikiran 

manusia oleh kuasa anugerah Tuhan . Tuhan menyertai 

Kitab Kisah Para Rasul 14:1-7 

 

 589 

mereka, selama mereka bersama Dia, dan kebaikan yang 

berlimpah-limpah pun terjadi. 

V. Perpecahan yang ditimbulkan oleh kejadian ini di kota itu (ay. 4): 

Orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua pihak, dan kedua-

duanya giat dan gigih. Di antara para penguasa dan pembesar, 

dan di antara rakyat jelata, ada sebagian yang berpihak pada 

orang-orang Yahudi yang tidak percaya, sementara sebagian lain 

berpihak pada kedua rasul. Barnabas di sini dipandang sebagai 

rasul, meskipun ia bukan salah satu dari kedua belas rasul, atau 

mendapat panggilan dengan cara yang luar biasa seperti Paulus, 

sebab  ia sudah dikhususkan oleh Roh Kudus untuk melayani 

bangsa-bangsa lain. Tampaknya, pemberitaan Injil ini mendapat 

perhatian yang begitu luas sehingga setiap orang, bahkan orang 

banyak di kota sekalipun, berpihak padanya atau menentangnya. 

Tak seorang pun bisa berdiri di tengah-tengah.  Entah kalian ber-

pihak pada kami atau pada musuh-musuh kami, pada Tuhan  atau 

pada Baal, pada Kristus atau pada Beelzebub.”  

1. Di sinilah kita bisa melihat arti dari nubuatan Kristus bahwa 

Dia datang bukan untuk membawa damai di atas bumi, melain-

kan pertentangan (Luk. 12:51-53). Seandainya semua orang 

menerima dengan suara bulat ajaran-ajaran-Nya, pasti semua-

nya akan menjadi rukun. Dan, andaikata orang sepakat dalam 

perkara ini, tidak akan ada bahaya perpecahan atau perseli-

sihan dalam perkara-perkara lain.namun , sebab  untuk per-

kara ini mereka tidak sepakat, terbentanglah jurang selebar 

lautan. Namun, bukan salah kedua rasul itu untuk datang ke 

Ikonium, meskipun sebelum mereka datang kota itu bersatu, 

dan sekarang terpecah-belah. Sebab lebih baik sebagian orang 

dari kota itu masuk sorga dibandingkan  semuanya masuk neraka.  

2. Di sini kita bisa melihat apa yang harus siap-siap kita hadapi. 

Janganlah kita menganggap aneh jika  pemberitaan Injil 

menimbulkan pertentangan, atau kita tersandung sebab nya. 

Lebih baik dicela dan dianiaya sebagai pemecah belah sebab  

berenang melawan arus, dibandingkan  membiarkan diri terseret 

arus menuju kebinasaan. Marilah kita berpihak pada kedua 

rasul itu, dan tidak takut pada mereka yang berpihak pada 

orang-orang Yahudi. 


 590

VI. Usaha musuh-musuh melawan kedua rasul. Hati mereka yang 

jahat melawan kedua rasul itu pada akhirnya meluap menjadi 

beringas (ay. 5). Amatilah,  

1. Siapa saja yang bersekongkol: Orang-orang yang tidak menge-

nal Tuhan  dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pe-

mimpin-pemimpin mereka. Orang-orang yang tidak mengenal 

Tuhan  dan orang-orang Yahudi saling bermusuhan, namun 

mereka bersatu melawan orang Kristen, seperti Herodes dan 

Pilatus, orang Saduki dan orang Farisi, melawan Kristus. 

Seperti orang Gebal, Amon, dan Amalek dulu melawan kaum 

Israel. Jika musuh-musuh jemaat bisa bersatu seperti itu 

untuk menghancurkan jemaat, tidak bisakah sahabat-sahabat 

jemaat, dengan mengesampingkan segala perseteruaan pribadi 

mereka, bersatu untuk melestarikannya?  

2.  Apa yang mereka persekongkolkan. sebab  sudah berhasil mem-

buat pemimpin-pemimpin berpihak pada mereka, tanpa ragu-ragu 

lagi mereka menjalankan niat mereka. Dan yang mereka ran-

cangkan yaitu  menyiksa kedua rasul itu, menghina mereka di 

depan umum, dan kemudian melempari mereka dengan batu, 

untuk menghukum mati mereka. Demikianlah mereka berharap 

untuk menenggelamkan perjuangan kedua rasul itu. Mereka 

ingin menghilangkan nama baik kedua rasul itu dan juga 

nyawa mereka, dan ini saja yang bisa diambil dari mereka, 

sebab mereka tidak memiliki  ladang ataupun harta benda. 

VII.Pembebasan kedua rasul itu dari tangan para pengacau dan 

orang-orang jahat (ay. 6-7). Mereka berhasil lolos, setelah diberi 

tahu tentang rancangan melawan mereka, atau awal dari upaya 

untuk menentang mereka, yang segera mereka sadari. Lalu me-

reka mundur dengan hormat (sebab  mereka tidak melarikan diri 

secara memalukan) ke Listra dan Derbe. Dan di sana,  

1. Mereka menjadi aman. Para penganiaya mereka di Ikonium 

untuk saat itu puas melihat kedua rasul itu terusir dari perba-

tasan kota mereka, dan tidak lagi mengejar-ngejar mereka. 

Tuhan  menyediakan tempat perlindungan bagi umat-Nya di da-

lam badai. Bahkan, Dia sendiri akan selalu menjadi tempat 

persembunyian bagi mereka. 

 

Kitab Kisah Para Rasul 14:8-18 

 

 591 

2. Mereka mendapat pekerjaan, dan untuk itulah mereka pergi. 

jika  pintu kesempatan tertutup bagi mereka di Ikonium, 

pintu itu terbuka di Listra dan Derbe. Ke kedua kota inilah 

mereka pergi, dan di sana, dan di daerah sekitarnya, mereka 

memberitakan Injil. Dalam masa-masa penganiayaan, hamba-

hamba Tuhan bisa melihat alasan untuk meloloskan diri, tan-

pa sama sekali meninggalkan pekerjaan mereka. 

Orang Lumpuh Disembuhkan di Listra;  

Paulus dan Barnabas di Listra  

(14:8-18) 

8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, sebab  lemah kakinya dan lumpuh 

sejak ia dTuhan rkan dan belum pernah dapat berjalan. 9 Ia duduk mendengar-

kan,  saat  Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia 

beriman dan dapat disembuhkan. 10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: 

 Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berja-

lan kian ke mari. 11  saat  orang banyak melihat apa yang telah diperbuat 

Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia:  Dewa-dewa telah turun 

ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” 12 Barnabas mereka sebut Zeus 

dan Paulus mereka sebut Hermes, sebab  ia yang berbicara. 13 Maka datang-

lah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-

lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk 

mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada 

rasul-rasul itu. 14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian

mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru: 15 

 Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini yaitu  

manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan 

Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan 

berbalik kepada Tuhan  yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, 

laut dan segala isinya. 16 Dalam zaman yang lampau Tuhan  membiarkan se-

mua bangsa menuruti jalannya masing-masing, 17 namun Ia bukan tidak me-

nyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurun-

kan hujan dari langit dan dengan memberi  musim-musim subur bagi 

kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan.” 18 Walau-

pun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat 

mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka. 

Dalam perikop di atas diceritakan tentang, 

I. Penyembuhan ajaib yang diadakan Paulus di Listra atas sese-

orang yang sudah lumpuh sejak lahir, mirip seperti orang yang 

disembuhkan secara ajaib oleh Petrus dan Yohanes sebelumnya 

(3:2). Penyembuhan sebelumnya memperkenalkan Injil kepada 

orang-orang Yahudi, sementara penyembuhan ini memperkenal-

kan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Baik penyembuhan sebe-

lumnya maupun penyembuhan sekarang dirancang untuk me-


 592

nunjukkan ketidakmampuan semua anak manusia dalam per-

kara-perkara rohani: mereka lumpuh sejak lahir, sebelum anuge-

rah Tuhan  memberi  kekuatan kepada mereka. Sebab  saat  

kita masih lemahlah Kristus telah mati untuk orang-orang durhaka 

(Rm. 5:6). Amatilah di sini, 

1. Keadaan orang lumpuh itu yang menyedihkan (ay. 8): Kakinya 

lemah, cacat (begitulah kata yang digunakan) sampai sedemi-

kian rupa sehingga mustahil bagi dia untuk menginjakkan 

kaki di tanah sebentar saja. Semua orang tahu betul bahwa ia 

sudah lumpuh sejak ia dTuhan rkan, dan bahwa ia belum pernah 

dapat berjalan, tidak pula bisa berdiri. Dari sini kita harus 

mengambil pelajaran untuk bersyukur kepada Tuhan  atas 

berfungsinya anggota-anggota tubuh kita. Dan bagi orang yang 

salah satu anggota tubuhnya tidak berfungsi, ia bisa melihat 

bahwa ia bukanlah satu-satunya orang yang mengalami hal 

ini.  

2. Harapan yang timbul dalam dirinya untuk mendapat kesem-

buhan (ay. 9): Ia sudah mendengar Paulus berkhotbah, dan, 

ada kemungkinan, sangat tersentuh oleh apa yang didengar-

nya. Ia percaya bahwa kedua utusan itu, sebab  mendapat 

mandat, dikaruniai dengan kekuatan Tuhan  yang menyertai me-

reka, dan sebab  itu sanggup menyembuhkan dia dari kelum-

puhannya. Hal ini disadari Paulus, melalui karunia roh yang 

dimilikinya untuk membeda-bedakan perkara, dan mungkin 

juga raut muka orang itu sebagian menunjukkan apa yang ada 

di dalam hatinya: Paulus melihat bahwa ia beriman dan dapat 

disembuhkan. Ia menginginkan kesembuhan itu, mengharap-

kannya, menyimpannya dalam pikirannya. Tidak tampak de-

mikian dengan orang lumpuh yang disembuhkan Petrus, 

sebab ia tidak mengharapkan lebih dari sedekah. Iman sebesar 

ini tidak pernah dijumpai pada seorang pun di antara orang 

Israel, seperti yang dapat dijumpai di antara orang-orang 

bukan-Yahudi (Mat. 8:10).  

3. Penyembuhan diadakan: Paulus, sebab  melihat bahwa ia ber-

iman dan dapat disembuhkan, menyampaikan firman dan me-

nyembuhkan dia (Mzm. 107:20). Perhatikanlah, Tuhan  tidak 

akan mengecewakan keinginan-keinginan yang dinyalakan-

Nya sendiri, atau harapan-harapan yang ditimbulkan-Nya sen-

diri. Paulus berkata kepadanya dengan suara nyaring, entah 

Kitab Kisah Para Rasul 14:8-18 

 

 593 

sebab  orang itu ada di tempat yang agak jauh, atau untuk 

menunjukkan bahwa mujizat-mujizat yang benar, yang diada-

kan oleh kuasa Kristus, jauh berbeda dari mujizat-mujizat 

palsu yang diadakan oleh para penyesat, yang berbisik-bisik 

dan komat-kamit (Yes. 8:19). Tuhan  berfirman, tidak pernah Aku 

berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap (Yes. 

45:19). Paulus berkata kepadanya dengan suara nyaring, su-

paya orang-orang di sekitar bisa memperhatikan, dan supaya 

harapan mereka dibangkitkan setelah melihat apa yang ter-

jadi. Tampaknya orang yang lumpuh ini bukan pengemis. 

Dikatakan bahwa ia duduk saja (ay. 8), bukan bahwa ia duduk 

mengemis.namun  kita bisa membayangkan betapa sedih hati-

nya melihat orang lain berjalan di sekitar dia, sedang  dia 

sendiri tidak bisa. Dan oleh sebab  itu, betapa ia dengan 

senang hati menyambut perkataan Paulus,  Berdirilah tegak di 

atas kakimu! Tolonglah dirimu sendiri, maka Tuhan  akan meno-

longmu. Coba lihatlah apakah engkau memiliki  kekuatan, 

maka engkau akan mendapati bahwa engkau memilikinya.” 

Dalam beberapa naskah, tertulis seperti ini,  Aku berkata ke-

padamu, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, berdirilah tegak di 

atas kakimu! Tentu saja perkataan ini tersirat, dan kemung-

kinan besar diucapkan sendiri oleh Paulus, lalu ada kuasa 

yang menyertai perkataan ini. Sebab orang lumpuh itu segera 

melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari, melonjak dari 

tempat duduknya. Dan ia tidak hanya berdiri tegak,namun  un-

tuk menunjukkan bahwa ia benar-benar sembuh, dan kesem-

buhan itu terjadi dengan segera, ia berjalan ke sana kemari di 

depan semua orang. Di sinilah nas Kitab Suci digenapi, bahwa 

padang gurun di dunia bangsa bukan-Yahudi akan berbunga 

pada waktu orang lumpuh melompat seperti rusa (Yes. 35:1, 6). 

Siapa yang oleh anugerah Tuhan  disembuhkan dari kelumpuhan 

rohani harus menunjukkannya dengan melompat dalam suka-

cita yang kudus dan perilaku hidup yang kudus. 

II. Kesan yang ditimbulkan dari penyembuhan ini atas orang ba-

nyak: mereka takjub dengan kesembuhan itu. Mereka belum 

pernah melihat atau mendengar kejadian seperti itu, dan mereka 

hanyut dalam ketakjuban mereka. Paulus dan Barnabas yaitu  

orang asing, orang buangan, pengungsi di negeri mereka. Segala 


 594

sesuatunya bersatu padu untuk menjadikan mereka orang tercela 

dan hina. Namun, bekerjanya satu mujizat ini sudah cukup 

untuk membuat mereka benar-benar besar dan terhormat di mata 

orang.namun  anehnya, banyaknya mujizat yang diadakan Kristus 

tidak bisa meluputkan Dia dari penghinaan orang-orang Yahudi. 

Kita mendapati di sini,  

1. Orang banyak menyangka mereka sebagai dewa (ay. 11): Mere-

ka itu berseru kegirangan, dalam bahasa mereka sendiri (sebab 

rakyat biasalah yang berseru), dalam bahasa Likaonia, sebuah 

dialek bahasa Yunani,  Dewa-dewa telah turun ke tengah-

tengah kita dalam rupa manusia.” Mereka menyangka bahwa 

Paulus dan Barnabas turun ke tengah-tengah mereka dari 

awan-awan, dan bahwa mereka semacam makhluk Tuhan  yang 

berkuasa, yang tidak lebih rendah dibandingkan  dewa, meskipun 

dalam rupa manusia. Gagasan ini sangat sesuai dengan 

pemahaman tentang Tuhan menurut kepercayaan kafir, dan 

dengan cerita-cerita ajaib yang ada pada mereka tentang dewa-

dewa yang turun ke dunia bawah ini. Dan mereka berbangga 

hati sebab  menyangka dikunjungi oleh dewa-dewa itu. Dalam 

hal ini mereka sudah mereka-reka terlalu jauh, sehingga mere-

ka mengaku bisa memberi tahu dewa-dewa mana yang men-

jelma dalam diri kedua rasul itu, sesuai dengan ajaran para 

pujangga mereka tentang dewa-dewa itu (ay. 12): Barnabas 

mereka sebut Zeus. Sebab, kalau mereka sudah bersedia men-

jadikannya dewa, maka mudah saja untuk mengangkat atau-

pun menurunkan dia sebagai penghulu dari dewa-dewa me-

reka. Ada kemungkinan bahwa ini sebab  Barnabaslah yang 

lebih tua, dan yang berpenampilan lebih megah dan elok, yang 

wajahnya menampakkan keagungan. Dan Paulus mereka sebut 

Hermes, utusan para dewa, yang dikirim untuk mengemban 

suatu tugas. Sebab Pauluslah, meskipun penampilannya tidak 

seperti Barnabas, yang berbicara, dan yang lebih pandai ber-

tutur kata, dan mungkin tampak mirip Hermes dalam tingkah 

laku dan kecerdasannya. Zeus biasa mengajak Hermes pergi 

bersamanya, ujar mereka, dan, kalau ia memang mengunjungi 

kota mereka, maka menurut mereka sekaranglah waktunya.  

2. Setelah melihat itu, sang imam bersiap-siap mempersembah-

kan korban kepada mereka (ay. 13). Kuil Zeus, tampaknya, 

terletak di depan pintu gerbang kota mereka, sebagai pelin-

Kitab Kisah Para Rasul 14:8-18 

 

 595 

dung dan pengawalnya. Dan imam yang melayani berhala dan 

kuil itu, setelah mendengar orang banyak berseru-seru seperti 

itu, langsung menangkap isyaratnya, dan menganggap seka-

ranglah waktunya bagi dia untuk melakukan tugasnya dengan 

segera. Sudah banyak persembahan berharga yang dipersem-

bahkannya kepada patung Zeus,namun  kalau Zeus sendiri – in 

propria persona, ada di tengah-tengah mereka, maka sudah 

menjadi tugasnya untuk memberi  segala penghormatan 

yang setinggi mungkin. Dan orang banyak siap bergabung ber-

sama dia. Lihatlah betapa mudahnya pikiran yang sia-sia ter-

bawa oleh seruan orang banyak.  saat  orang ramai berseru, 

di sini ada Zeus, maka imam Zeus pun langsung menang-

gapinya, dan segera menawarkan pelayanannya.namun   saat  

Kristus, Sang Anak Tuhan , turun dan tampak dalam rupa ma-

nusia, dan mengadakan banyak, sangat banyak, mujizat, 

mereka bukannya mempersembahkan korban kepada Dia, te-

tapi malah menjadikan Dia sebagai korban dari kesombongan 

dan kebencian mereka: Ia telah ada di dalam dunia,namun  

dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-

Nya,namun  orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-

Nya. Sementara Paulus dan Barnabas, hanya sebab  menger-

jakan satu mujizat, langsung didewa-dewakan. Kuasa yang 

sama dari ilah dunia ini yang mencondongkan pikiran duniawi 

melawan kebenaran, memudahkan kesalahan dan kepalsuan 

masuk ke dalam pikiran itu. Dan cara mana saja yang dipilih, 

tujuannya akan terpenuhi. Mereka membawa lembu-lembu 

jantan, untuk dikorbankan kepada kedua rasul itu, dan ka-

rangan-karangan bunga, untuk memahkotai korban itu. Ka-

rangan ini terdiri atas bunga-bunga dan pita-pita. Dan mereka 

menaruhnya sebagai hiasan pada tanduk lembu-lembu jantan 

yang akan mereka korbankan. 

Victimæ ad supplicium saginantur,  

hostiæ ad pœnam corenantur. 

Binatang korban juga diberi makan,  

Pertama-tama ia dimahkotai, namun kemudian disembelih. 

  – Oktavius dalam Minutius Felix 

III. Paulus dan Barnabas mengajukan protes terhadap penghormatan 

berlebihan yang diberikan kepada mereka ini, dan berupaya keras 


 596

untuk mencegahnya. Banyak penguasa kafir menyebut diri se-

bagai Tuhan , dan mereka bangga diberi penghormatan sebagai 

tuhan.namun  hamba-hamba Kristus, meskipun merekalah yang se-

benarnya membawa kebaikan bagi umat manusia, sedang  para 

penguasa yang lalim hanya berpura-pura demikian, menolak peng-

hormatan-penghormatan ini, sekalipun itu ditawarkan. Amatilah, 

1. Kemarahan kudus yang dirasakan Paulus dan Barnabas atas 

hal ini: Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan 

pakaian mereka. Kita tidak mendapati mereka mengoyakkan 

pakaian mereka  saat  orang banyak menjelek-jelekkan mere-

ka, dan mengancam akan merajami mereka. Mereka tahan 

menghadapinya tanpa masalah sedikit pun.namun   saat  orang 

banyak mendewa-dewakan mereka, dan berkata ingin menyem-

bah mereka, mereka tidak tahan menghadapinya,namun  mengo-

yakkan pakaian mereka, sebab mereka lebih peduli pada kehor-

matan Tuhan  dibandingkan  kehormatan mereka sendiri. 

2. Upaya-upaya yang mereka lakukan untuk mencegahnya. Me-

reka tidak mengabaikannya begitu saja, atau berkata,  Kalau 

orang banyak tertipu, biarkan saja mereka tertipu,” apalagi 

timbul suatu pemikiran dalam diri mereka dan satu sama lain 

bahwa mereka akan aman dan pelayanan mereka akan ber-

hasil, jika mereka membiarkan orang terus mempercayai kebo-

hongan ini, dan dengan demikian mereka bisa mendatangkan 

kebaikan dari kejahatan. Tidak, kebenaran Tuhan  tidak perlu 

dibantu oleh kebohongan manusia. Kristus sudah memberi  

cukup banyak kehormatan kepada mereka dengan menjadikan 

mereka rasul, jadi mereka tidak perlu lagi menerima kehor-

matan sebagai raja atau dewa. Mereka tampak jauh lebih 

agung dengan menyandang gelar sebagai duta-duta Kristus 

dan orang yang diberi kepercayaan tentang rahasia Tuhan , dari-

pada dengan disebut Zeus dan Hermes. Marilah kita lihat ba-

gaimana mereka mencegahnya. 

(1) Mereka terjun ke tengah-tengah orang banyak itu, segera se-

telah mereka mendengarnya, dan bahkan tidak mau me-

nunggu barang sebentar untuk melihat apa yang akan dila-

kukan oleh orang banyak itu. Terjunnya mereka ke teng