alam kubur 3
itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-
orang yang lalai”. QS Al-Arof:179
Mendalami ketauhidan/syahadat kepada Allah merupakan
pembelajaran membedah hati yang sesungguhnya, apakah hati
akan terbuka lebar untuk menerima syariat islam secara totalitas
atau menerima syariat islam hanya sebagian. Begitu juga belajar
ketauhidan sebagai pembatas loyalitas terhadap Allah dengan
makhluk atau belajar tauhid/syahadat kepada Allah melahirkan
manusia yang alwala (kasih saying kepada Allah) albaro
(berjauhan dengan ajaran luar Islam).
Nabi Ibrahim As awalnya orang yang sesat (bingung)
“linglung” menurut Bahasa Sunda, pada agama Allah karena ia
dididik oleh ayahnya (Azar) dengan ajaran Agama Hindu.
Sehingga Nabi Ibrohim pernah menyembah matahari, bulan dan
bintang, kemudian ia mempelajari agama islam dan Allah
meridloinya, akhirnya Nabi Ibrohim menjauh dari ajaran
ayahnya. Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “saat malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang
(lalu) Dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu
tenggelam Dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang
tenggelam. Kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia
berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia
berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaKu, pastilah aku Termasuk orang yang sesat. Kemudian
tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah Tuhanku,
ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia
berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan”. QS Al-An’am:76-78
Itulah perjalanan Nabi Ibrahim dimulai ia beribadah
kepada patung-patung sebagi ajaran yang dibawa oleh ayahnya.
Tetapi setelah Nabi Ibrahim mempelajari tentang
ketauhidan/syahadat, maka nabi Ibrahim menjadi memiliki alwala
(kasih sayang) kepada Allah dan baro (menjauh) dari apa yang
larang oleh Allah. Sebagaiman dijelaskan Allah:
-- : Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam
Al kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia yaitu seorang yang
sangat membenarkan[905] lagi seorang Nabi. Ingatlah saat ia
berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu
menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan
tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku,
Sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu
pengetahuan yang tidak datang kepadamu, Maka ikutilah Aku,
niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan yang Maha
Pemurah. Wahai bapakku, Sesungguhnya aku khawatir bahwa
kamu akan ditimpa azab dari Tuhan yang Maha pemurah, Maka
kamu menjadi kawan bagi syaitan". berkata bapaknya:
"Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu
tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan
tinggalkanlah aku buat waktu yang lama". Berkata Ibrahim:
"Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan
memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia
sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu
dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa
kepada Tuhanku, Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa
dengan berdoa kepada Tuhanku". Maka saat Ibrahim sudah
menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah
selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub.
dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi”. QS
Maryam:41-49
Dari kisah ini dapat diambil hikmahnya bahwa,
mempelajari tentang katuhidan yang dilambangkan kalimah
syahadat, maka akan timbul menjadi manusia yang bisa
mencintai Allah dan melahirkan manusia yang takut akan siksa
Allah
Syahadat sebagai Pembeda Antara Allah dan
Makhluk
Allah SWT yaitu dzat yang telah menciptakan manusia,
jin, malaikat, langit, bumi serta isi-isinya. -- bahwa Allah
yang menguasai keadaan zaman dan tidak ada dalam ruang
zaman. Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “(yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah yang menguasai
'Arsy. Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang
di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di
bawah tanah”. QS Thoha:5-6
Karena kita bagian yang diciptakan Allah, maka tugas kita
yaitu tunduk dan patuh kepada-Nya dimulai mengenal Dia
melalui sifat-Nya, dzat-Nya dan pekerjaan-Nya. Sifat Allah tidak
bisa dihitung tetapi ada standarisasi minimal bagi manusia untuk
sedikit mengetahui tentang sisfat-sifat Allah baik yang wajib,
mustahil dan wenang (jaiz) di Allah. Para ulama ahli tauhid
seperti yang dikemukakan oleh Imam Al-‘Asyari dan Abu
Mansur Almaturidi bahwa orang telah keluar dari definisi iman
taklid bila hapal sifat-sifat itu berikut dalil-dalilnya.
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibrohim Albajuri (…..:13-
15):
-- : “ Secara syara wajib kepada seluruh mukalaf (baligh
dan berakal sehat) untuk mengetahui sifat-sifat yang wajib,
mustahil dan wenang pada Allah”.
Apa saja sifat-sifat yang wajib, mustahil dan wenang pada
Allah? Berikut ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibrohim Albajuri
Syahadat sebagai Alat Perwujudan Kesatuan dan
Persatuan
Hakikat manusia diciptakan oleh Allah yaitu sebagai
makhluk yang memiliki tugas untuk menata peradaban sosial di
muka bumi ini atau dalam bahasa lain diciptakan untuk beribadah
kepada-Nya. Peradaban sosial ini tidak akan tercapai bila
antara manusia dengan manusia tidak bersatu dalam
pengelolaanya.
Untuk mewujudkan manusia bisa bersatu yaitu dengan
cara membersihkan hati dari berbagai penyakit hati (sombong,
angkuh, buruk sangka, dengki, ria dan dendam) dan menyatukan
hati. Alat pemersatu hati yaitu dengan kesadaran mengucapkan
dua kalimah syahadat, melakukan buah-buah syahadat dan
menjauhkan diri dari pembatalan syahadat.
Orang yang sudah mengucapkan syahadat dengan tulus,
maka akan melahirkan manusia yang taat, membela, mendekati,
mencintai dan membangun kesatuan dan persatuan. Dalam kata
lain orang yang bersyahadah akan melahirkan kesatuan hati
(taliful qulub/ΏϮϠϘϟ ϒϴϟΎΗ) yaitu:
1. Membela sesama muslim
-- : “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-
Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”. QS
Almaidah:55
2. Taat kepada Allah dan rosul-Nya
-- : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika
kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. QS
An nisa:59
-- : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong
(agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu”. QS Muhamad:7
Pada awal manusia sadar dalam mengucapkan dua
kalimah syahadat tentunya didorong atas dasar rela untuk
menolong terhadap agama Allah secar utuh dan menyeluruh.
Orang yang ikhlas untuk menolong agama Allah dirinya akan
siap berkorban dengan berbagai hal termasuk diri dan hartanya.
Tidak benar bila orang mengatakan dirinya beriman kepada
Allah bila masih tidak mau berkorban/menolong agama Allah.
Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah
orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-
Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
mereka Itulah orang-orang yang benar”. QS Alhujurot:15
Ternyata bahwa orang yang sudah rela bersyahadat, maka
dirinya akan akan siap berjihad di jalan Allah dengan harta dan
dirinya disertai tidak ada keraguan dalam dirinya.
4. Mencintai kepada Allah dengan sepenuhnya
-- : “dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.
dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106]
mengetahui saat mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah
Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. QS
Albaqarah:165
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa, setiap manusia
beriman kepada Allah tentunya ia akan lebih mendahulukan
terhadap tugas-tugas Allah. Melalui pengucapan dua kalimah
syahadat, tentunya ia tidak akan mensejajarkan cinta antara
kepada Allah dan kepada makhluk, karena sangat beresiko besar
(syirik) bila manusia seperti itu. Kalimat menyembah
tandingan-tandingan selain Allah atau kalimat “andadan”, hal ini
dapat merusak kepada ke-Islaman seseorang.
Kata “andadan” yaitu sejumlah kecintaan manusia
terhadap makhluk Allah seperti; anak, isteri, suami, ibu, bapak,
harta, jabatan dan lain-lain yang sifatnya bisa menyamakan
kecintaan kepada Allah. bila manusia menyamakan cinta
kepada makhluk dan kepada Allah Allah, maka itulah manusia
rusak keimanannya atau bisa rusak syahadatnya.
5. Bersatu dalam berjihad
-- : “Muhammad itu yaitu utusan Allah dan orang-orang
yang bersama dengan Dia yaitu keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka
ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan
kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di
antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. QS Alfath:29
Sangat berbeda perilaku dengan orang-orang yang tidak mau
bersyahadat, mereka hatinya terpecah-pecah meskipun
-- : “mereka tidak akan memerangi kamu dalam
Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang
berbenteng atau di balik tembok. permusuhan antara sesama
mereka yaitu sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu,
sedang hati mereka berpecah belah. yang demikian itu karena
Sesungguhnya mereka yaitu kaum yang tidak mengerti”. QS
Alhasyr:14
Karena yang memisahkan mereka yaitu hawa nafsunya
sendiri seakan-akan mereka lupa kepada Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang
munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang
kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir
niscaya Kamipun akan keluar bersamamu; dan Kami selama-
lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan)
kamu, dan jika kamu diperangi pasti Kami akan membantu
kamu." dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka
benar-benar pendusta. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-
orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan
Sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan
menolongnya; Sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya
mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak
akan mendapat pertolongan. Sesungguhnya kamu dalam hati
mereka lebih ditakuti daripada Allah. yang demikian itu karena
mereka yaitu kaum yang tidak mengerti. QS Alhaysr:11-13
Dari ayat itu dapat kita tarik penjelasannya bahwa,
bila manusia tidak diikat dengan perkataan syahadat, maka
perilaku manusia akan jauh dari saling mencintai, saling membela
antar sesama dan akan saling membangun perpecahan. Berbeda
dengan orang yang mendalami syahadat, ia hatinya akan dekat
dengan Allah dan melahirkan karakter yang soleh dan solehah
serta akan Nampak bersatu dalam kegiatan keagamaan, karena
syahadat melahirkan manusia yang tunduk dan berserah diri
kepada Allah semata. Sebagaimana dijelaskan Allah:
َ
-- : “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang
saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang
yang menyerah diri?" QS Fusshilat:33
Menurut Ummu Yasmin (2012:141) mengatakan bahwa
yang dimaksud kesatuan hati (ta’liful qulub) yaitu ada empat:
1. Bertemu dengan landasan cinta/ ΔΒΤϤϟ ϰϠϋ ωΎϤΘΟϻ
Orang yang sudah mengucapkan syahadat dengan penuh
keyakinan kemudian ia melakukan subtasi syahadat serta dapat
menjauhi perbuatan yang dapat membatalkan syahadat, maka
dalam hati mereka sudah tertanam rasa cinta kepada Allah secara
menyeluruh. Keyakinan hati mereka tidak ada yang dicintai
selain mencintai Allah dan rosul-Nya. Sebagaimana dijelaskan
Allah:
-- : “Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat
cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu mengetahui saat mereka melihat siksa (pada
hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya,
dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal)”. QS Albaqarah:165
2. Berjumpa dalam rangka ta’at kepada Allah
bila hati orang sudah penuh dengan kalimah syahadat
tentu hati itu akan selalu menjalankan perintah Allah selamanya.
Berbeda dengan orang yang lisannya tidak mengucapkan kalimah
syahadat, hatinya ada dalam keraguan dan perilakunya setengah-
setengan dalam menjalankan perintah Allah dan rosul-Nya. Disini
bisa membedakan antara orang yang sesungguhnya beirman
kepada Allah dan setengah beriman kepada Allah kita dapat
membedakan dalam perilaku sehari-hari. Ukuran manusia yang
sesungguhnya beriman kepada Allah akan dapat diukur dengan
ketaatan kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang kafir". QS Ali Imron:32
Orang yang sudah penuh kepercayaan kepada Allah,
tentunya ia akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ketakwaan.
Dimanapun ia berada, dengan siapapun ia bertemu dan kapanpun
ia berperilaku, maka ia tetap akan melaksanakan ketaatan dan
-- : “Dari Abi Dzari Jundubi Bin Junadah dan dari Abi
Abdurrohman Mu’adz Bin Jabal RA dari Rosululloh, Nabi
bersabda: “bertaqwalah kepada Allah SWT dimana saja berada
dan lakukanlah kebaikan karena kebaikan akan menghapus pada
keburukan dan gaulilah manusia dengan akhlak terpuji”. HR
Tirmidzi
Orang yang sudah penuh keyakinan kepada Allah disertai
dengan pelaksanaan taqwa kepada-Nya, maka Allah akan
membalas kapada orang itu dengan diberi kemudahan dan
rijki nyang tidak disangka-sangka. Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “ Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. QS At tolaq:2-3
Dengan demikian, kita sebagai manusia yang serba butuh
dengan seluruh kebutuhan dunia seperti ingin uang, rumah,
kendaraan, ilmu, jabatan dan kebutuhan lain, maka hendaklah
kita melaksanakan perintah Allah secara menyeluruh. Janji Allah
tidak pernah inkar kepada semua orang, orang melakukan
kebaikan pasti akan Allah balas dengan kebaikan, orang
melakukan keburukan maka Allah akan balas dengan keburukan
juga. Sebagaimana dijelaskan Allah:
ْ
-- : "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan
manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada
keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji”.
QS Ali Imron:9
Begitu juga firman Allah:
-- : “(sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak
akan menyalahi janjinya, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”. QS Ar rum:6
3. Saling bersatu untuk dawah/
Dakwah merupakan tugas pokok para, rosul, sahabat dan
para pelanjut berikutnya dengan tujuan untuk menyelamatkan
manusia dari ancaman neraka. Materi dakwah para rosul yaitu
mengenalkan Agama Islam yang di dalamnya mengandung
peribadahan, muamalah (sosial ekonomi), munakah (perkawinan)
dan jinayah (tata negara) empat unsure ini disebut syari’at Islam.
Kegiatan dakwah ini merupakan suatu pekerjaan yang paling
besar dibanding dengan tugas-tugas lainnya. Sebagaimana
dijelaskan Nabi Muhamad SAW:
-- : “Demi Allah jika kamu menunjukan suatu orang untuk
menjalankan Agama, maka Allah berikan paha senilai harga
kendaraan merah (kalu sekarang suatu kendaraan termahal pada
suatu Negara”. HR Mutakun Aleh Kitab Riadusolihin bab dilalah
alal khoer:105
-- : “demi Allah jika kamu menunjukan suatu orang untuk
menjalankan Agama, maka Allah berikan paha senilai harga
benda yang dilalui matahari”.
Jika kita bandingkan hadits ke satu dan kedua itu berbeda,
yang pertama maksudnya bila kita mengajak kepada
warga paling lemah ilmunya dan kedudukannya kemudian
ia mengikuti tentang materi yang didakwahkan kita, maka kita
sebagai orang yang mengajak (da’i) akan diberi pahala jauh lebih
besar dibanding harga kendaraan termahal. Kalau zaman nabi
kendaraan termahan yaitu Unta Merah (ϢόϨϟ ήϤΣ) sedangkan kalu
di Negara kita atau di Negara lain bisa jadi pesawat terbang atau
kapal air. Sedangkan hadits yang ke dua yaitu bila kita
mengajak kepada orang ahli ilmu dan memiliki wibawa yang
tinggi, kemudian ia mengikuti terhadap ajaran Islam, maka pahala
yang Allah berikan kepada da’I itu akan diberi pahala yang mana
pahala itu lebih baik daripada nilai langit dan bumi serta isinya.
Sangat jelas pahala terbesar bagi setiap muslim yaitu
syari’at Islam dalam mengajak kepada orang lain (berdakwah).
Coba kita bandingkan dengan paha lain misalnya dengan solat,
pahala solat dalam sebuah hadits:
-- : Dari Ibnu Umar RA, sesungguhnya rosululloh SAW
bersabda: “solat berjmaah lebih utama daripada solat sendirian
dengan pahala dua puluh derajat”. HR Mutafakun Alaihi
Riadussolihin:449 bab solat jamaah
Pada hadits ini penulis belum menemukan tentang penjelasan
apa buktinya yang dimaksud dua puluh tujuh derajat itu.
Sedangkan dakwah sudah jelas sebagaimana dijelaskan pada
hadits itu di atas. -- bahwa berdakwah kepada segenap
manusia yaitu pekerjaan termulia, sedangkan yang dapat
didakwahkan kepada manusia yaitu untuk menjalankan Islam
yang di dalamnya dimulai syahadat, solat, saum, zakat dan naik
haji serta amal soleh lainnya.
Dalam menjalankan dakwah ini tidak bisa dilakukan secara
sendirian, tetapi harus dilakukan secara kesatuan dan persatuan.
ِ
-- : “siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang
yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang
menyerah diri?”. QS Fushliat:33
Untuk lebih jelas tentang berdakwah kita bisa menengok
firman Allah:
-- : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”. QS An nahl:125
Yang dimaksud dengan kalimat Hikmah ialah Perkataan
yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bathil.
Dalam menjalankan berdakwah ini tentu harus dilakukan
secara kesatuan dan persatuan khususnya bagi orang yang sudah
menjadi jamaah berdakwah. Maksudnya ialah dalam kegiatan
berdakwah ada yang mengajak ada pula yang membina setelah
manusia masuk dalam ikatan jamaah, karena pembinaan umat itu
tidak hanya sampai ia mengikuti tetapi mereka keimannya harus
ditingkatkan melalui pembinaan.
4. Saling berjanji untuk berjihad/ΩΎϬΠϟ ϰϠϋ Ϊϫ ΎόΘϟ
Orang yang hatinya sudah banyak cinta kepada Allah, maka
perilakunya akan dibuktikan dengan berjanji (bai’at) kepada
Allah dan rosulnya untuk melakukan perintah Allah dan perintah
rosul-Nya. Dalam ajaran Islam berjanji (bai’at) merupakan awal
komitmen untuk menjalankan Islam. Oleh karenanya, berjanji
yaitu salahsatu syaria’at Islam yang harus ditempuh oleh semua
manusia beriman. Sebagaimana firman Allah:
-- : “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada
kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah[1396].
tangan Allah di atas tangan mereka[1397], Maka Barangsiapa
yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu
akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati
janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang
besar”. QS Alfath:10
Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi
Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak
mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan melihat
keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan.
Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman
bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud
kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti
kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman
ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa
Utsman telah dibunuh. Karena itu Nabi menganjurkan agar kaum
muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada beliau.
merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan
memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan
tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana
itu dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur
Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin,
sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk
Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian
ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah. Sebagaimana dijelaskan
Allah:
ِ
-- : “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang
mukmin saat mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon,
Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan
kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”. QS
Alfath:18
Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan.
Caranya berjanji setia dengan Rasul ialah meletakkan tangan
Rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Jadi maksud tangan
Allah di atas mereka ialah untuk menyatakan bahwa berjanji
dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Jadi
seakan-akan Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu.
hendaklah diperhatikan bahwa Allah Maha suci dari segala sifat-
sifat yang menyerupai makhluknya.
Inti dari komitmen untuk berjanji (berbai’at) yaitu
melakukan berjihad pada jalan Allah. Berjihad -- capenya
diri dalam melakukan perintah Allah dan jihad itu bukan untuk
orang lain, tetapi jihad itu semata-mata untuk dirinya sendiri.
Sebagaimana firman Allah:
-- : “dan Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya
jihadnya itu yaitu untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam”. QS Al-Ankabut:6
Umat islam melakukan jihad dalam menegakan islam
dalam dirinya, keluarga, dan lingkungannya yaitu semata-mata
untuk dirinya sendiri. Begitu juga umat islam tidak berjihad
hanya untuk dirinya juga. Oleh karena itu, kita menegakan Islam
bukan untuk orang lain termasuk bukan untuk Allah, tetapi
menegakan Islam (jihad) yaitu untuk kita sendiri.
-- : “Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa
ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan
dirimu di jalan Allah. yang demikian itu yaitu lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui”. QS At taubah:41
Bukan dikatakan jihad kalau tidak merasa cape, jihad
tentunya cape bahkan berkorban dimulai harta, pemikiran dan
harta benda yang kita miliki. Orang-orang yang berharap
kenikmatan yang lebih besar nanti di akhiratm maka ia sanggup
untuk melakukan berjihad meskipun banyak tantangan dan
rintang. Bahkan tantangan dan rintangan mereka suka untuk
melaluinya.
-- : “Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila
dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada
jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?
Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti
kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit”.
QS At taubah:38
-- : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mukmin diri dan harta mereka dengan Memberi surga untuk
mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar
dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah
yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
Itulah kemenangan yang besar”. QS At taubah:111
Sebagai motivasi bagi orang yang ingin selamat di alam
akhirat bahwa, diri dan hartanya dikorbankan. Mereka selalu
berpandangan kea lam akhirat, maka setiap hari dan malam
mereka tidak pernah berfikir dan bekerja selain untuk berjihad
dalam penegakan kebenaran.
-- : “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku
tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari
azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan
RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu.
Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. niscaya
Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah
'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. dan (ada lagi) karunia
yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan
kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang beriman”.QS Asof:10-13
Orang yang terhipnotis oleh fahala alam akhirat, maka
mereka selalu melangkah untuk berjihad dalam islam. Karena
dalam hatinya tidak ada lagi jual-beli atau bisnis yang tidak
pernah rugi melainkan berjihad di jalan Allah. Berjihad di jalan
Allah jelas menguntungkan mereka akan dapat fahala lebih besar
kenikmatan dibanding kenikmatan dunia, begitu juga berjihad
yaitu perbuatan untuk diampuninya segala dosa.
Begitu juga sabda nabi Muhamad SAW:
-- : “Dari Abi Dzar, ia berkata kepada rosullulloh “ya
rosululloh pekerjaan apa yang paling utama? Nabi menjawab:
“iman kepada Allah dan berjihad pada jalan Allah”. HR
Mutafaqun Alaihi
bila hadits ini sudah menjadi keyakinan bagi setiap
muslim, tentunya iman kepada Allah dan perbuatan jihad akan
menjadi prioritas pertama setiap saat. Kemudian jadi sebuah
pertanyaan, kenapa banyak orang yang tidak mau berjihad, sebab
keimananlah yang tipis.
-- : “Dari Anas RA, “sesungguhnya Nabi telah berkata:
“tidak seorangpun masuk surge bermaksud untuk kembali ke
dunia terkecuali orang yang mati syahid, ia berharap untuk
kembali lagi ke dunia untuk dibunuh lagi oleh orang kafir
sepuluh kali lagi, karena ia melihat besarnya pahala syahid”. HR
Mutafuqun Alaihi
Dalam penjelasan hadits ini yaitu setiap manusianyang
menjalani kematian dengan predikat syahid, dia merasa dirinya
tidak puas atas nikmat yang Allah berikan. -- bukan tidak
menerima atas anugerah Allah berikan tetapi dia memiliki
keinginan untuk lahir ke dunia dan untuk berjuang lebih giat lagi.
-- : “Dari Abdullohi bin Umar bin As Ra nabi bersabda:
“diampuni seluruh dosa bagi orang mati syahid kecuali orang
yang punya utang”. HR Muslim. Sumber kitab riadussolihin bab
jihad
Sebesar apapun dosa yang dilakukan oleh seorang
syuhada misalnya dosa berjina, mencuri, membunuh, mabuk,
berjudi dan lain-lain, saat ia kematiannnya memiliki kelas
syuhada maka dosa itu akan hapus.
Syahadat sebagai Alat Akhir Dakzwah Para Rosul
Agama Islam yaitu sebuah wadah syariat (ajaran) yang
dibawa oleh para rosul Allah. Jadi para rosul yaitu petugas
Allah untuk menyampaiakan berita dari Allah kepada manusia
agar manusia mengenal Allah dan melakukan beribadah kepada-
Nya untuk mendapatkan ridlo-Nya. Sebelum lebih jauh
memahami perintah Allah, terlebih dahulu mengetahui tentang
nabi atau rosul.
Definisi Rosul dan Nabi
Menurut Syekh Ibrohim Albajuri (kitab Sanusi:8) member
definisi:
-- : “Rosul menurut etimologi/lugot yaitu seorang manusia
yang diutus dari satu tempat ke tempat yang lainnya”.
Sedangkan menurut terminology/istilah Syekh Ibrohim
Albajuri (kitab Sanusi:8) member definisi:
ϪϐϠΒΘΑ ήϣϭ ϪΑ ϞϤόϳ ωήθΑ Ϫϴϟ ϲΣϭ ϥΎδϧ
-- : “Seorang manusia yang diberi wahyu (membawa
syari’at) dari Allah untuk dikerjakan olehnya dan ditugas untuk
menyampaikannya”.
Sedangkan definisi Nabi menurut etimologi yaitu :
ήΒΨϤϟ (yang menerima berita)
Sedangkan menurut terminology yaitu :
ϪϐϠΒΘΑ ήϣΆϳ Ϣϟ ϥϭ ϪΑ ϞϤόϳ ωήθΑ Ϫϴϟ ϲΣϭ ϥΎδϧ
-- : “Seorang manusia yang diberi wahyu (membawa syara)
untuk dikerjakan oleh nya dan tidak ditugas untuk
menyampaikannya”.
Dari penjelasan itu di atas bahwa petugas Allah ada
yang disebut nabi dan rosul. Rosul sebagai petugas Allah SWT
diberi wahyu (perintah) untuk dilakukan oleh rosul sendiri dan
untuk dilakukan oleh seluruh manusia, sedangkan nabi yaitu
sebaliknya yaitu ditugas hanya untuk dilakukan oleh nabi sendiri
kemudian tidak diperintah untuk disampaikan kepada segenap
manusia.
Jumlah rosul ada dua puluh lima (25) orang, sedangkan
jumlah nabi berjumlah seratus dua puluh empat ribu (124000)
nabi. Setiap rosul tentu nabi, tetapi tidak setiap nabi yaitu rosul.
Tugas Rosul
Sebagaimana dijelaskan pada definisi tadi bahwa rosul
sebagai petugas Allah untuk menyampaikan perintah Allah
kepada manusia. Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa
yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir. QS Al maidah:67
Salahsatu bentuk ajaran yang dibawa oleh rosul yaitu
memberi tahu kepada manusia tentang pentingya mengenal dulu
siapa yang menciptakan manusia dan makhluk lain. Dalam hal ini
manusia tidak diperintah untuk menjalankan dulu solat, zakat,
puasa dan haji serta amal soleh lainnya tetapi manusia diperintah
untuk mengenal dulu Allah atau dalam bahasa lain untuk
bertauhid. Sebagaimana dijelaskan Allah:
ْ
-- : “Hai manusia, sembahlah (bertauhidlah) Tuhanmu yang
telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar
kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan
air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah
kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], Padahal kamu
mengetahui”. QS Al baqarah:21-22
Pada kalimat wahai manusia memberi pengertian bahwa
nama yang paling umum yaitu manusia (Annasu) karena ia
belum menjadi seseorang yang memiliki predikat beriman atau
tidak beriman. Setelah manusia disuruh untuk bertauhid
kemudian manusia mengikuti perintah-Nya, maka status mansia
berubah menjadi manusia beriman (alladzina amanu), tetapi jika
manusia diperintah untuk bertauhid ia tidak mau menjalankan
perintah-Nya, maka ia namanya manusia tidak beriman/kafir
(alladzina kafaru).
Begitu juga tugas para rosul sebagaimana dijelaskan
Allah:
-- : “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). QS An
nahl:36
Tugas rosul yaitu mengenalkan Allah SWT kepada
manusia dimulai sifat, dzat dan pekerjaan Allah. Setelah manusia
mengenal Allah maka manusia itu menjadi orang beriman
(alladzina amanu), setelah ia beriman maka ditugas oleh Allah
untuk masuk kepada Agama Islam (wadah syari’at) melalui
pengikraran dua kalimah syahadat. Sebagaimana dijelaskan
Allah:
-- : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke
dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu”. QS Al baqoroh:208
Proses cara masuk ke dalam Agama Islam yaitu dengan
cara mengikrarkan/mengucapkan dua kalimah syahadat di depan
rosul, sahabat nabi dan para ulama pewaris para rosul.
Mengucapkan kalimah syahadat untuk masuk Islam ini tidak syah
dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi harus faham dulu rukun
dan syarat syahadat sebagaimana telah dibahs diawal.
Perintah bersyahadat ini kepada orang telah beriman atau
setelah ia memahami siapa Allah atau bersyahadat ini diucapkan
oleh orang yang siap untuk menjalankan perintah Allah secara
utuh dan menyeluruh. Dalam kata lain bahwa bersyahadat
pertama kali dilakukan:
1. Oleh orang mukalaf (usia cukup berdasarkah fiqh)
untuk laki-laki usia lima belas tahun (15 tahun) dan
perempuan usia Sembilan (9 tahun),
2. Berakal yaitu orang yang sehat akalnya, sedangkan
yang gila tidak diperintah untuk bersyahadat.
Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi:3:
-- : “Wajib bagi seluruh mukalap (baleg dan berakal) untuk
masuk ke dalam Agama Islam dan tetap di sana selamanya dan
menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh syara”.
Begitu juga para pedagang Islam (wali songo) yang
datang dari India dan Persia cara menyebarkan Islam melalui
pagelaran wayang. warga Indonesia pada saat itu masih
memegang aliran kepercayaannya kepada animisme dan
dinamisme termasuk Agma Hindu, maka para wali mengajak
warga untuk menonton pagelaran wayang. Sebelum
warga menonton wayang, mereka disuruh untuk
mengucapkan dulu sakaten (syahadataen) di depan para saksi
(gafura/yang mengampuni di dunia) yang ditugas oleh para wali.
Setelah manusia mengucapkan dua kalimah syahadat,
maka tugas manusia yaitu menjalankan solat, zakat, puasa dan
naik haji. Jadi bila manusia salah dalam menjalankan ke-
Islamannya maka khawatir amal-amal lain ditolak Allah SWT. Syahadat sebagai penyeimbang/persamaan antara
warga dan pemerintah
Agama Islam yaitu agama yang mampu mensejajarkan
martabat manusia dengan manusia lainnya. Manusia memiliki
suatu perasaan ego, ingin dipuji, ingin dihargai dan ingin
dihormati, kadangkala hal itu menjadi suatu kebanggan bagi
manusia itu sendiri bahkan nyaris manusia seakan-akan ingin
disembah oleh manusia lainya sebagaimana dicontohkan oleh
Ramses (Kerajaan Firaun). Kehadiran ajaran Islam melalui
pendalaman makna syahadat yang sesungguhnya manusia mampu
mengendalikan ego dan emosinya sehingga perasaan dirinya
tidak memiliki apa-apa di hadapan Allah SWT.
saat orang yang faham terhadap makna syahadat yang
sesungguhnya, maka orang itu akan hidup berdampingan
dengan siapa saja seperti siap hidup bersama-sama dengan orang
lemah, para budak, dan orang miskin sekalipun tanpa membeda-
bedakan ras dan keturunan, karena orang yang faham syahadat
akan ingat pada firman Allah:
-- : Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal”. QS Al hujurat:13
Ayat ini sebagai ukuran untuk siap hidup berdampingan
dengan siapa saja, baik berdampingan dengan orang berkulit
hitam maupun putih, miskin maupun kaya, pintar maupun bodoh,
muslim maupun kafir. Namun ada yang perlu digaris bawahi
bahwa hal keyakinan/ideologi tentunya bagi muslim ada benang
merah yang membedakannya yaitu tentang keimanan kepada
Allah SWT.
Lain halnya dengan orang yang tidak memahami secara
dalam tentang syahadat meskipun dia mengaku seorang muslim
hampir saja kehidupannya meniru seperti orang kafir yang
seolah-olah jabatan, harta dan wibawa menjadi jurang pemisah
untuk tidak mau hidup berdampingan dengan orang lemah dan
bodoh. Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya
kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk
Kami, atau kamu memiliki sebuah kebun korma dan anggur,
lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras
alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas
Kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah
dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami, atau
kamu memiliki sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke
langit. dan Kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu
itu hingga kamu turunkan atas Kami sebuah kitab yang Kami
baca". Katakanlah: "Maha suci Tuhanku, Bukankah aku ini
hanya seorang manusia yang menjadi rasul?". QS Al-Isro:90-93
Itulah kesombongan orang-orang kafir yang memiliki
perasaan sombong, angkuh dan buruk sangka kepada Nabi
Muhamad SAW. Mereka menganggap kepada Nabi Muhamad
SAW orang lemah karena Nabi lahir dari keturunan biasa.
Sesungguhnya perilaku mereka itu yaitu ketidaktahuan terhadap
makna syahadat yang sesungguhnya. Mereka menganggap
kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhamad SAW itu sesat
dan syihir, padahal mereka tidak mau mendengar, berdiskusi dan
bergaul dengan orang-orang mu’min.
-- : “Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata:
"Sesungguhnya Kami memandang kamu berada dalam kesesatan
yang nyata". QS Al-‘arof:60
Begitu juga firman Allah:
َ
-- ; “dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya):
"Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon
kepada Tuhannya, karena Sesungguhnya aku khawatir Dia akan
menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi".
QS Al-mu’min:26
Firman Allah:
-- : “pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang
menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya Kami akan
mengusir kamu Hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman
bersamamu dari kota Kami, atau kamu kembali kepada agama
kami". berkata Syu'aib: "Dan Apakah (kamu akan mengusir
kami), Kendatipun Kami tidak menyukainya?". QS Al-arof”88
Firman Allah:
-- : “Sesungguhnya Kami telah mengambil Perjanjian dari
Bani Israil[432], dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul.
tetapi Setiap datang seorang Rasul kepada mereka dengan
membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka,
(maka) sebagian dari Rasul-rasul itu mereka dustakan dan
sebagian yang lain mereka bunuh”. QS Al maidah:70
Dari beberapa firman Allah itu bahwa karakter orang
yang tidak mau mendalami syahadat ( نا دهشاو اللهلاا هلالا نا دهشا
الله لوسرادمحم) hati dan perilakunya akan selalu sombong dan
menghina kepada orang-orang yang mau menegakan Agama
Allah SWT. Mari kita pelajari syahadat dengan sungguh-sungguh
agar melahirkan manusia terpuji baik dihadapan manusia
terutama di hadapan Allah.
Hukum Syahadat
Kewajiban manusia beriman yaitu melaksanakan Islam,
sedangkan Islam dapat ditandai melalui rukun Islam yaitu
syahadat, sholat, saum, zakat dan naik haji. Yang lima ini yaitu
wajib dilakukan oleh setiap manusia beriman kepada Allah
termasuk di dalamnya yaitu syahadat. Hal ini dijelaskan oleh
Allah SWT:
-- : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke
dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu”. QS Al baqarah:208
Ayat ini yaitu husus seruan kepada orang yang telah
beriman kepada Allah SWT, -- oarng-orang yang dirinya
sudah benci kepada thogut (hukum ada aturan luar hukum dan
aturan Allah), sudah meyakini adanya Allah, malaikat, para rosul,
alam kubur dan alam akhirat, mereka itulah termasuk orang
beriman. Langkah berikutnya bagi orang ini yaitu ditugas Allah
untuk melakukan tugas melaksanakan mega proyek yaitu Islam.
Agama Islam ini yaitu sebuah mega proyek yang harus
dilakukan orang beriman, tentunya kita fahami bahwa ibarat
seorang yang memenangkan proyek pembangunan perumahan
umum (perum), maka ia akan melakukan proyek pembangunan
sesuai dengan sepesifikasi yang telah ditentukan. Kalau kita
membangun sebuah bangunan rumah tentunya awal
pembangunan yaitu peletakan batu pondasi.
Begitu juga dalam membangun Islam yang harus
dibangun terlebih dahulu yaitu syahadat. Dengan demikian,
syahadat yaitu proyek pertama yang harus dilakukan oleh setiap
muslim yang akan membangun islam lebih luas. Dalam
membangun syahadat ini manusia beriman harus menyediakan
seperangkat bahan pokok yang berhubungan dengan syahadat
seperti syarat kobul syahadat, syarat syah syahadat, rukun
syahadat, buah syahadat, batal syahadat dan pentinya syahadat
sebagai poko masalah yang akan diperikasa oleh malaikat di alam
kubur.
-- : “Dan (ingatlah), saat Aku ilhamkan kepada pengikut
Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-
Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah
(wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami yaitu orang-orang
yang patuh (kepada seruanmu)". QS Al maidah:111
-- : “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani
lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-
penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin
(sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong
(agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami yaitu orang-orang yang berserah
diri”. QS Ali Imron:52
Dua ayat ini merupakan argumen bahwa di masa Nabi Isa
AS kewajiban pertama bagi pengikutnya yaitu bersyahadat
kepada Allah dan rosul-Nya. -- tugas pertama yaitu
mengenali dulu sang Pencipta alam dan pembawa risalah-Nya.
Sebagaimana firman Allah:
-- : “Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang
yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha
Pemurah”. QS Maryam:87
-- : “Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang
dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak
(tauhid) dan mereka meyakini(nya)”. QS Azukhruf:86
-- : “Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang)
kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan
antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah
dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak
(pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah
kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami yaitu orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)". QS Ali Imron:64
-- : “Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi
dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan
tempat kamu tinggal”. QS. Muhamad: 19
b. Dalil Hadits
Hadits tentang wajibnya bersyahadat:
-- : “Dari Ibnu Umar RA: sesungguhnya Rosulullah telah
berkata: “Aku diperintah oleh Allah untuk membunuh manusia
terkecuali yang telah bersahadat kepada Allah dan rosulnya,
mendirikan solat, menunaikan zakat, barang siapa yang
mengerjakannya, maka harus menjaga darah dan harta
kekayaanya, kecuali dengan ketentuan Islam dan hisabannya ada
ditangan Allah”. HR Bukhori Muslim.
-- : “Dari Abi Abdurrohmani Abdullohi Ibnu Umar RA ia
berkata: “aku telah mendengar dari Rosulullah nabi bersabda:
“Islam dibangun dengan lima perkara yaitu mengucapkan dua
kalimah syahadat, melaksanakan solat, menunaikan zakatm, naik
haji dan berpuasa di bulan ramadlon. HR Bukhori dan Muslim.
Kitab Hadits Arbain
-- : “Barangsiapa yang mengaku bahwa Allah yaitu
Tuhannya dan Muhamad yaitu nabinya (bersyahadat), maka
dia haram masuk Neraka”. HR. Muslim: Sumber Kitab
Riadussolihin Bab Jihad
-- : “Barang siapa yang mati tidak musyrik kepada Allah
(bersyahadat), maka dia akan masuk Surga, dan barangsiapa
yang mati musyrik kepada Allah (tidak bersyahadat), maka akan
masuk neraka”. HR. Muslim: Sumber Kitab Riadussolihin Bab
Jihad
-- : “Tidak ada seorang manusia pun yang bersyahadat
kepa Allah dan Rosulnya dibarengi dengan keyakinan hatinya
kecuali dia di haramkan masuk Nerakan”. HR. Mutafaq Alaihi:
Sumber Kitab Riadussolihin Bab Jihad
-- : “Barang siapa bertanya (melakukan) kepada Allah
tentang syahadat dengan benar, maka Allah akan beri fahala
seperti orang mati syahid meskipun dia mati di atas kasurnya”.
HR. Muslim: Sumber Kitab Riadussolihin Bab Jihad
ΓΩΎϬθϟ ΐϠρ Ϧϣ ϢϠδϣ ϩϭέ .ϪΒμΗ Ϣϟ Ϯϟϭ ΎϬϴτϋ ϕΩΎλ
-- : “Barangsiapa yang mencari syahadat dengan sungguh-
sungguh, maka Allah akan memberinya meskipun tidak pernah
ketemu syahadat itu ”. HR. Muslim Sumber Kitab
Riadussolihin Bab Jihad
Secara keseluruhan bahwa hadits-hadits itu sebagi
argumentasi untuk pertama kali yang harus dilakukan oleh
manusia yaitu bersyahadat kepada Allah dan Rusul-Nya. Arti
syahadat yaitu kenal dulu dengan Allah melalui sifat, dzat dan
af’al, begitu juga kenal dengan para utusan Allah, sehingga
bila sudah kenal lebih jauh, maka berikutnya melaksanakan
tugas Allah dan Rosul-Nya.
Yang sering terjadi di warga umum yaitu
melakukan dulu perintah solat, zakat dll tetpi untuk mengenali
Allah dan Rosul-Nya diakhirkan bahkan nyaris tidak kenal,
akhirnya jauh kesiapan diri untuk melakukan syariat.
c. Menurut Pendapat Para Ulama
-- : “Wajib bagi seluruh mukalap (orang yang sudah usia
cukup dan berakal sehat) untuk memasuki Agama Islam serta
tetap dalam agama dan melakukan hukum-hukum Agama Islam”.
Muhamad Nawawi:
-- : “Penjelasan iman dengan tasdiq (iddi’an dan qobul),
sedangkan mengucapkan (dua kalimah syahadat) yaitu berbeda
pendapat”. Ibrohim:
Batal Syahadat
Murtad
Menurut Syekh Muhamad Nawawi (Sulam Taufik:
9,11,14) mengatakan:
-- : “Wajib bagi setiap muslim menjaga ke-Islamannya dari
hal yang dapat merusak, membatalkan dan memutuskannya yaitu
murtad. Minta berlindung kepada kepada Allah dari sesuatu
yang dapat merusaknya. Telah Nampak sekarang ini orang yang
mudah berkata, sehingga banyak mengeluarkan kata-kata kotor
dengan kata itu dapat mengeluarkan dirinya dari Agama Islam
mereka tidak memperdulikan hal itu padahal dengan kata-kata
itu dirinya sudah keluar dari Islam (kufur). Murtad terbagi tiga:
Pertama murtad hati (tekad) yaitu meragukan terhadap Allah,
rosul, qur’an, hari akhirat, surge, neraka, pahala, siksaan, dan
lain-lain. Kedua, murtad pekerjaan yaitu menyembah patung,
matahari dan makhluk lain. Ketiga, murtad ucapan sangat
banyak (tidak dapat terhitung) yaitu diantaranya mengatakan
kafir, yahudi, nasroni, dan mengatakan tidak beragama kepada
muslim sambil bermaksud kapada orang itu kufur. Atau
mengatakan tidak berhukum kepada hokum syara, atau
mengatakan kepada muslim “aku yaitu musuhmu dan musuh
nabimu (nabi Muhamad SAW). bila orang yang sudah
murtad maka wajib kembali lagi pada Agama Islam dengan
mengucapkan dua kalimah syahadat kemudian tidak mengulang
lagi perbuatan yang dapat menyebabkan murtad”.
Secara rinci bahwa murtad terbagi tiga:
1. Murtad tekad (dalam hati) seperti orang meragukan
kepada Allah, kepada rosul, kebenaran qur’an, Alam
Kubur, Alam Akhirat, ragu adanya surga, neraka,
pahala, siksaan dan lain-lain, begitu juga seseorang
punya niat bulan depan atau tahun depan akan murtad,
2. Murtad pekerjaan misalnya menyembah matahari,
bulan, bintang, patung-patung dan melakukan
pekerjaan/menyembah makhluk lain seperti percaya
pada batu ali, kepada dukun dan kepada manusia,
3. Murtad ucapan seperti mengatakan kafir, majusi,
nasrani kepada muslim, tidak mengaku quran bukan
hukum Islam, mengatakan musuh kepada orang yang
sedang menegakan Islam, mencaci maki Islam,
mencaci maki Allah, rosul para ulama akhirat
termasuk mengatakan “kamu anjing dan babi” karena
mensejajarkan manusia muslim dengan najis
mugholadloh.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, Islam seseorang dapat
batal bila dia melakukan murtad baik murtad tekad, pekerjaan
dan ucapan. bila dia menyadari perbuatannya maka wajib
bagi dia mengucapkan dua kalimah syahadat, karena jika
seseorang murtad kemudian ia mati (tidak mengucapkan syahadat
kembali), maka matinya kafir dan seluruh amal solehnya hancur.
Sebagaimana dijelaskan Allah:
-- : “Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari
agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah
yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka
Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. Q.S Al
baqarah:
Kerugian sangat besar bagi setiap muslim yang
melakukan pemurtadan:
1. Dia berubah status dari muslim menjadi kafir,
2. Seluruh amalnya (solat, zakat, puasa, haji, sodakoh
dan amal soleh lainnya) hancur di dunia dan akhirat,
3. Dia sebagai calon penghuni neraka,
4. Dan abadi di dalam neraka.
Sangat sayang bagi manusia mengatakan iman dan islam
tetapi tidak menyadari dirinya melakukan murtad, bila tidak
mengucapkan dua kalimah syahadat kembali.
Kufur
Asal kata kufur (masdar) dari kafaro yang -- tutup-
tutup -- orang kufur yaitu orang yang tertutupi hatinya dari
hidayah Allah, sehingga dia tidak mau menjalankan Agma Islam
secara utuh dan menyeluruh. Termasuk orang kufur yaitu orang
yang menjalankan Agama Islam tetapi dia menjalankan ke-
Islamannya dipilih-pilih yang ringan-ringan atau menjalankan
agama hanya yang sesuai dengan keinginannya sendiri.
Kemudian dia tidak mau menjalankan Agama Islam secara
keseluruhan bahkan menghalang-halangi orang yang akan dan
sedang mendirikan syariat Islam.
Kufur terbagi empat:
1. Inkar yaitu suatu tindakan manusia dimulai dari hati,
lisan, dan pekerjaan menolak kepada ajaran Allah dan
Rosul-Nya
2. Juhud yaitu tindakan hati manusia menerima terhadap
Allah dan Rosul-Nya tetapi lisan tidak mau
mengucapkan dua kalimah syahadat bersyahadat
3. Nifak yaitu tindakan hati menolak kepada Allah dan
Rosul-Nya tetapi mulut menerima
4. Inad yaitu hati menerima, lisan menerima tetapi
masih suka menjalankan dosa.
Orang muslim yang melakukan perbuatan kufur
sesungguhnya tidak menggunkan akal dan pikiran yang sehat,
karena kalau orang sehat pikiran dan akalnya tentunya dapat
hitung-hitungan terhadap amal soleh. Sesungguhnya perbuatan
kufur itu dapat merugikan sendiri dimulai mengerjakan amal baik
tentunya cape, seluruh amal solehnya hancur, di akhirat amalnya
tidak akan ditimbang, akhirnya dia masuk neraka. Sebagaiman
dijelaskan Allah SWT:
-- : “Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap
ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan
dengan Dia[896], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan
Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka
pada hari kiamat”. Q.S Al kahfi:105
Musyrik
Kalimat musuyrik ( ) diambil dari Bahasa Arab yaitu
isim pail tsulasi majid warna ke satu bab ke satu binanya
muta’adi -- yang menyekutukan Allah atau orang memiliki
dua kepercayaan kepada Allah dan makhluk. Hampir tidak terasa
bagi orang musyrik dalam melakukan tindakannya, kadangkala ia
beribadah tetapi kadang pula dia tidak memprhatikan hal yang
dapat membatalkan terhadap ke-Islamannya.
Secara ilmu bahwa sering terjadi pemusyrikan bagi setiap
muslim yaitu akibat ia tidak mau mencari ilmu, sehingga dirinya
memiliki keyakinan bahwa ilmu yang ia miliki sudah cukup
padahal ilmu yang ada pada diri manusia sangat terbatas. Terjadi
musyrik bagi setiap muslim disebabkan tidak mendalami tentang
sifat-sifat Allah khususnya tidak mendalami sifat Wahdaniayat
bagi Allah SWT.
Efek dari memahami tentang sifat Qiamuhu binafsihi dan
wahdaniyat bahwa Allah memiliki segalanya di luar Allah tidak
memiliki kekuatan. Yang dapat menyesatkan akidah manusia
muslim bila salah dalam pertekadan. Sebagaimana dijelaskan
Abdul Madjid Soepjan:
1. Aliran Kebatinan yg menekadkan Allah ada dalam
diri manusia sehingga manusia akan meninggalkan
praktek syariat,
2. Aliran Fulasifah yaitu nekadkan Allah ada dalam
alam -- Allah bersemayam pada suatu benda,
3. Aliran Mujasimah yg menekadkan bahwa Allah
berbentuk makhluk lain yang dapat dijadikan
sesembahan atau suatu nilai kepercayaannya,
4. Aliran Mujasimah Nuroniah yaitu Allah itu sebuah
sinar
Orang yang tidak memahami sifat wahdaniyat, maka akan
salah tekad seperti:
1. Mu’tazilah yang menekadkan bahwa kekuatan Allah
disimpan pada suatu benda seperti kekuatan Allah
disimpan pada api, saat api membakar sesuatu
Allah berhenti tidak memiliki kekuatan,
2. Qodariyah yang menekadkan bahwa menekadkan
sesuatu kejadian yang sesuai dengan keinginan
sendirinya itu hasil sendiri, sedang suatu kejadian yg
tidak sesuai diserahkan kepada Allah
3. Falasifah yang menekadkan bahwa suatu kejadian
bergerak dengan sendirinya tanpa ada kaitan dengan
Allah
4. Sonamiyah menekadkan bahwa sesembahan mereka
memiliki kekuatan
5. Bid’ah Hindi menekadkan bahwa salah kasab, kabadi,
salah pemberangkatan,
6. Mu’min Jahil yang menekadkan bahwa adat
memiliki kekuatan seperti kena pisau menjadi tatu.
Jadi tekad yang selamat yaitu tekad ahli sunah wal
jamaah yaitu tekad yang menjalankan tugas Allah dan Rosul-
Nya. Masih banyak tekad yang salah menurut ajaran taohid yaitu:
1. Golongan Mu’tazilah yaitu makhluk memiliki
kekuatan, Allah menciptakan sabab tidak
menciptakan musabab, kelompok ini menjadi 20
cabang,
2. Golongan Syi’ah yaitu orang melebihi cita kepada Ali
Bin Abi Tolib, ini menjadi 20 cabang
3. Golongan Khowarij yaitu kelompok yang benci
kepada Ali Bin Abi Tolib, org yang berbuat dosa
besar disebut kufur, menjadi 20 cabang
4. Golongan Murjiah yaitu tidak madorot berbuat dosa
asal iman dan tidak manfaatna berbuat kebaikan kalau
kufur. Ini menjadi 5 cabang
5. Golongan Najariyah hampir sama dengan ahlu sunah
hanya mereka tidak menekadkan Allah memiliki
sifat. Menjadi 3 cabang
6. Golongan Jabariyah yaitu bahwa makhluk tidak perlu
kasab, menjadi satu cabang
7. Golongan Musyabihat/Mujasimah bahwa Allah
memiliki wujud seperti manusia, menjadi satu
cabang.
Sebagaimana Hadts Nabi:
-- : “Umatku Akan pecah menjadi 73 golongan semuanya ke
neraka kecuali satu yaitu orang yang mengikuti ajaranku dan
sahabatku”.
Dalam tataran praktek tentang ketauhidan bahwa adat-
istiadat yang bisa terjadi setiap kehidupan tentunya ilmu tauhid
menghargainya. -- meskipun adat tidak memiliki
kekuatan tapi tidak disebut penyelewengan akidah jika ada
terjadi. Menurut Madjid bahwa kejadian yang biasa terjadi
menimpa manusia ada dua:
1. Kejadian yang sesuai dengan kebiasaan seperti kena
api jadinya hitam disebut Muafikun Lil Adat (sesuai
dengan kebiasaan),
2. Kejadian tida sesuai dengan kebiasaan seperti
sebaliknya disebut Khowarikun Lil Adat (tidak sesuai
dengan kebiasaan).
Kepercayaan kita tidak usah aneh bila ada sesuatu
kejadian yang menimpa baik pada diri kita, orang lain dan
terdapat pada benda sekalipun, bila tidak sesuai dengan
kebiasaan. Hal ini menegaskan bahwa setiap kejadian itu
segalanya milik Allah dan termasuk tekad yang salah bila
upaya dan adat memiliki kekuatan. Orang yang bertauhidnya
sudah lurus yaitu sepenuhnya hatinya berserah diri kepada Allah
(tafwidl).
Begitu juga Madjid menambahkan bahwa ada beberapa
contoh sebuah kejadian diluar adat kebiasaan seperti:
1. Irhash kejadian yang datang dari calon nabi seperti
Nabi Muhamad masa kecil selalu dilindungi mega
saat kena matahari
2. Mukjijat kejadian luar biasa datang dari para Nabi
3. Karomat yaitu kejadian luar biasa yang datang dari
para wali
4. Ma’unat kejadian diluar biasa yang datang dari
mu’min soleh
5. Isttidraj kejadian luar biasa yang datang dari kafir,
yang ini haram hukumnya yang emapat di atas halal
Sering kali kita mendengar bahkan menyaksikan bahwa
ada juga sebuah kejadian diluar jangkauan adat, tetapi hal ini
dilarang orang Allah seperti dijelaskan Madjid:
1. Sihir Simiya seperti orang menekadkan bahwa ada
mawat tanah, batu ali, dll,
2. Sihir Himiya hampir sama dengan simiya hanya ini
dicampuri dengan keyakinan perjalanan bintang,
3. Sihir Hindi yiatu praktek menyakiti orang dari tempat
jauh/teluh (ilmu teluh),
4. Sihir Yamani hampir sama dengan sihir hindi,
5. Sihir Tilasmat yaitu tulisan-tulisan yang tidak dapat
dimengerti,
6. Sihir Roki yaitu mantra-mantra/jangjawokan,
7. Sihir Ajimat yaitu suatu tulisan atau pembicaraan
yangdiambil dari nama malaikat atau orang terkenal
menjadi keyakinan akan memberi kekuatan
8. Sihir Istihdamat yaitu seperti perbuatan ngamat.
9. Sihir Khowasil Makhluk yaitu seperti praktek benda
contohnya tongkat kaboa untuk mengundang maung.
Secara kesimpulan bahwa tekad yang benar yaitu suatu
tekad yang semuanya diserahkan kepada Allah, diluar Allah tidak
ada kekuatan sekecil apapun sesuai kunci tauhid
(tida ada kekuatan selain kekuatan Allah). bila ada manusia
memiliki keyakinan bahwa benda, ilmu dan makhluk lain
memiliki kekuatan, maka hukumnya musyrik.
Musyrik dapat digolongkan menjadi tiga golongan:
1. Musyrik uluhiyah yaitu seseorang menekadkan
bahwa Allah memiliki sifat sama dgn manusia atau
dengan makhluk lain.
2. Musyrik Rububiyah yaitu menekadkan bahwa di luar
Allah ada yang memelihara atau ada yang memberi
kekuatan.
3. Musyrik mulkiyah yaitu orang yang memiliki
kepercayaan atau mengakui dua kepemimpinan yaitu
mengakui pemimpin di luar Islam dan mengakui
pemimpin Islam.
Hal ini dapat kita lihat firman Allah:
-- : “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa
seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
Sesungguhnya Tuhan kamu itu yaitu Tuhan yang Esa".
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya". Q.S Al kahfi:110
Begitu juga Allah berfirman:
-- : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar”. QS An nisa:47
Pada ayat ini penulis dapat Memberi penjelasan bahwa
orang yang beribadah kepada Allah, kepercayaan penuh kepada
Allah tetapi dia masih memiliki keyakinan bahwa ada kekuatan di
luar Allah dan menduakan kepemimpinan yaitu kepada
kepemimpinan