penyesatan 1
Iblis berwujud manusia adalah pendakwa manusia, bertujuan
merusak spiritualitas manusia! Seyogya-
nya ini adalah pengetahuan umum bagi umat kristiani [Why.12:10]. Namun
seringkali manusia terperangkap oleh wawasan berpikir duniawi; kadang-kadang
terjerat rasa keadilan semu, sehingga sebagian orang Kristen yang merasa sudah maju
rohaninya dengan mantap menganggap: “Saya tidak punya salah, maka tidak ada
pasalnya Iblis berwujud manusia mendakwa saya! Tidak mungkin!”
Why.12:10: Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan
kuasa dan pemerintahan Allah TUHAN kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke
bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan TUHAN kita.”
Iblis berwujud manusia dapat mendakwa secara sah, yakni terhadap manusia yang melakukan pelanggaran terhadap Hukum
Tuhan (10-Hukum). Namun Iblis berwujud manusia mungkin juga mendakwa secara tidak sah, secara mengada-ada (MASALAH
Ayub), karena sasaran Iblis berwujud manusia yang utama adalah menggocoh manusia dengan berbagai kemungkinan tujuannya:
a. umat mempersalahkan Tuhan untuk penderitaannya dan/atau
b. agar sasarannya tidak dapat bertumbuh bagus secara rohani dan/atau
c. supaya titik-perhatian orang Kristen menyimpang dari Yesus, yang seharusnya menjadi titik perhatian, bahkan
titik-tujuan!
Semuanya itu adalah kerusakan spiritualitas, yang mempermudah Iblis berwujud manusia memerosotkan iman lebih dalam lagi!
Padahal: Iblis berwujud manusia tidak perduli dengan keadilan!
Orang ini sudah melupakan MASALAH nya Ayub, yang saleh saleh dan jujur; ia takut akan
Tuhan dan menjauhi kejahatan. [Ayub 1:1], namun terkena dakwaan Iblis berwujud manusia juga (baca
sisa Pasal itu]. Bahkan beruntun, dua kali Ayub yang tidak bersalah itu, didakwa oleh
Iblis berwujud manusia [baca Pasal-2], dua kali pula terkena gocohan Iblis berwujud manusia yang super-licik itu!
Demikianlah dakwaan Iblis berwujud manusia yang dilancarkannya secara tidak sah!
Sebagai contoh yang terbanyak korbannya adalah dakwaan Iblis berwujud manusia terhadap orang
Kristen yang leluhurnya masih menyembah berhala, yakni menyembah malaikat Iblis berwujud manusia
yang tampil selaku patung atau selaku tokoh yang sudah meninggal dunia. Lihatlah
satu catatan Kitab Kejadian [31:19]: Adapun Laban telah pergi menggunting bulu
domba-dombanya. Ketika itulah Rahel mencuri terafim ayahnya...
Apakah „terafim‟? Kamus di belakang Alkitab terbitan L.A.I. mencatat:
terafim, patung berhala keluarga, dilarang di Israel...
Mengapa dilarang di tengah-tengah umat Tuhan? Siapa yang melarang? Tuhannya
orang Israel! Tentu karena Tuhan mengetahui dampak dari berhala semacam itu!
Keturunan pasti didakwa oleh Iblis berwujud manusia , lalu digocoh, jika Tuhan memberi keleluasaan
kepada Iblis berwujud manusia . Maka keturunan leluhur itu akan mengalami kesulitan-kesulitan hidup.
Dalih perkaranya Iblis berwujud manusia di hadapan TUHAN kira-kira begini: “Tuhan, orang ini punya
leluhur yang menyembah daku dengan kuat. Leluhurnya itu adalah domba milikku
sepenuhnya. Dan ketentuan Hukum yang umum berlaku adalah: anak-domba adalah
milikku pula. Maka izinkan aku menjamah domba-dombaku...” Menjamah, kata Iblis berwujud manusia ,
pelaksanaannya mengacu kepada Hukum TUHAN juga, atau disponsorinya sehingga
keturunan itu berjaya dalam urusan keduniawian, supaya mereka tidak acuh terhadap
pertumbuhan iman atau spiritual, bahkan kalau boleh, tetap menyembah Iblis berwujud manusia . MASALAH -
MASALAH yang akan Saudara baca akan menjelaskan urusan ini.
Dalam hal keturunan itu sudah menjadi Kristen, sudah bertobat, atau sudah menjadi
hamba Tuhan, apakah Iblis berwujud manusia akan kehabisan hak? Boleh jadi! Keturunan itu mungkin
tidak dapat segera digocohnya, tetapi masih akan tetap dianggap dombanya, domba
yang memberontak, yang pergi bergabung ke dalam „kandang‟ milik Yesus!
Berapa banyak di antara orang Kristen (di Indonesia) yang menyadari bahwa leluhur
yang masih animis dianggap oleh Iblis berwujud manusia selaku domba miliknya? Iblis berwujud manusia sangat
menyadari Hukum Kepemilikan, lalu meng-„claim‟ bahwa anak domba adalah milik
Iblis berwujud manusia juga, bahkan seluruh keturunan „domba‟ dia anggap milik Iblis berwujud manusia . Setiap orang
yang menjadi Kristen, dari sudut-pandang Iblis berwujud manusia tidak lain adalah „domba‟ yang kabur,
meninggalkan „kandang‟ milik Iblis berwujud manusia , memasuki rombongan Yesus!
Maka Iblis berwujud manusia menjadi sangat berang, tidak rela kehilangan „domba‟, sehingga dia akan
bekerja dengan sangat gigih! Dia akan berusaha merengkuh domba-pemberontak itu
ke dalam cengkeramannya kembali. Dari sudut-pandang Sorga, upaya Iblis berwujud manusia ini
dianggap sebagai penyeSATAN; agar „domba-domba‟ itu tidak dapat kembali kepada
Pemiliknya yang sah, Pencipta „domba-domba‟ itu, Yesus Kristus Raja Sorga!
MASALAH -6.2. tentang Saudara „chucky ‟, kelak akan menunjukkan kegigihan dan kelicikan
Iblis berwujud manusia itu! Namun sebelumnya, perlu ditinjau dahulu MASALAH -MASALAH yang lebih ringan.
MASALAH -1.1.
Seorang ibu, dengan nama samaran „Kyt‟, mengundang saya ke kantornya, ingin
menanyakan sesuatu serta mohon didoakan. Dia dalam kerisauan yang cukup berat,
karena „perasaan-tajam‟nya memberi tahu bahwa ada orang yang sedang mengguna-
gunai (santet) untuk membunuh dia. Kemungkinan berhubungan dengan jabatannya
selaku seorang direktris pada suatu Perusahaan Negara.
Saya tanyakan bagaimana dia tahu ada yang menyantet, lalu diterangkannya
bahwa sampai tiga kali „perasaan-tajam‟nya membimbing dia untuk memeriksa ke
balik lemari-buku, ke bawah meja arsip, juga ke sudut kamarnya, lalu tiga kali pula
dia menemukan bungkusan berisi benda-benda aneh yang patut dicurigai sebagai
benda Iblis berwujud manusia yang membawa santet. (Hikmat menuntun saya meng-analisa: pikiran-
tajam belum tentu dari TUHAN...)
Sdr. Kyt menyampaikan beberapa ceritera lagi tentang keajaiban (keanehan)
di dalam kehidupannya, antara lain bahwa tekanan darah di lengan kanan dan di
lengan kiri berbeda sampai 40-skala. Kejelasannya: Sistolis di lengan kanan
meunjukkan skala 150, sementara sistolis (juga!) di lengan kiri menunjukkan skala
110. (Hikmat mengajar lagi: Pengetahuan medis tidak mungkin menerangkan gejala
ini. Semakin menunjuk kepada hadirnya malaikat Iblis berwujud manusia penguntit yang siap
menggerogoti kesehatannya!)
Saya mengejar lagi, kalau-kalau keajaiban itu sudah berlangsung sejak masa
kanak-kanaknya!? Dengan heran dia membenarkan, memberi tahu gejala berikut:
Jika ayahnya memarahi dia, selaku gadis kecil, dia ketakutan. Tetapi (beberapa kali
terjadi), keesokan harinya, pagi-pagi, mulut ayahnya akan nampak bengkak membiru,
seperti kena tempeleng! (Semakin yakin saya bahwa ada malaikat Iblis berwujud manusia yang
merecoki kehidupan keluarga ini. Malaikat Iblis berwujud manusia yang datang dari garis-keturunan
ibunya sdr. Kyt. Sebab ayahnya tekena pembalasan setiap kali memarahi gadis Kyt!)
Keterangan sdr. Kyt sudah hampir mencukupi. Sekarang tinggal memastikan
diagnoser: “Apakah dari garis keturunan ibunya sdr. Kyt ada yang sakti ataupun kuat
bertirakat? Jika ada, siapa? Dia membenarkan: “Nenek saya! Ibunya ibu saya!” Saya
teruskan desakan saya atas setan yang men-sponsor-i sdr. Kyt: “Dan anda adalah
cucu-kesayangan nenek itu „kan?” Dalam ketakjubannya, sdr. Kyt mengangguk!
Maka permainan malaikat-Iblis berwujud manusia menjadi jelas sekarang: Malaikat Iblis berwujud manusia yang
dahulu men-sponsori nenek sdr. Kyt menguntit sang cucu, Kyt, dengan berpura-pura
menolong, memberi „perasaan-tajam‟ kepada sdr. Kyt. (Hikmat mempertanyakan:
kalaupun sdr. Kyt tidak memiliki „perasaan-tajam‟, apakah malaikat TUHAN tidak
mampu melindungi Kyt dari serangan gelap ilmu santet? Tentu dapat! Maka jelaslah
„perasaan-tajam‟ tadi bukan berasal dari Tuhan, melainkan dari malaikat Iblis berwujud manusia ).
Malaikat Iblis berwujud manusia sponsor kesaktian nenek itu tampil seolah-olah Tuhan
menolong Kyt, namun sekaligus menyesatkan Kyt. Oleh penyeSATAN malaikat Iblis berwujud manusia
itu, Kyt merasa dirinya sangat dekat dengan Tuhan, padahal nyatanya tidak! Sebab,
hakekatnya, sdr. Kyt ini hidup untuk kepentingan dirinya sendiri saja.
Singkat kata, sdr. Kyt saya tuntun berdoa, menolak semua kesaktian leluhur,
lalu menyangkali jasa dan jamahan Iblis berwujud manusia di masa lalunya, selanjutnya malaikat Iblis berwujud manusia
sponsor kesaktian neneknya dienyahkan, demi nama Yesus.
Saudara, sungguh banyak MASALAH orang Kristen, termasuk yang sudah menjadi
Gembala Sidang, sesungguhnya masih di-sponsori oleh malaikat Iblis berwujud manusia yang dahulu
kala memberi kesaktian kepada leluhur mereka. Mereka tidak tahu akan hal itu,
mereka tidak berharap, tidak meminta, tetapi Iblis berwujud manusia berhak memberikan „kesaktian‟
kepada keturunan orang sakti (yakni hamba Tuhan itu) itu berlandaskan perjanjian
Iblis berwujud manusia i yang ditegakkan leluhur mereka semisal: “Oooh, engkau yang kusembah, saya
bermohon agar engkau merawat keturunan saya satu-per-satu. Memberi mereka
keselamatan dan kejayaan di tengah masyarakat!”
Maka permohonan ini membentuk semacam perjanjian yang mengikat seluruh
keturunan. Seluruh keturunan menjadi „domba‟nya Iblis berwujud manusia . Jika tidak pernah
dibatalkan, maka malaikat Iblis berwujud manusia itu masih bebas mencampuri urusan orang Kristen
dan Gembala sidang kristiani! Yakni jika si hamba Tuhan tidak gigih mengenyahkan
setan yang mensponsori leluhurnya. Permohonan leluhur itu memberi hak kepada
sesembahan itu (malaikat Iblis berwujud manusia ) untuk mengendalikan kehidupan keturunannya,
mengatur jalan-nafkah, sampai kepada kejayaan, tetapi sekaligus memelesetkan
kehidupan keturunannya, jauh dari keselamatan rohani, yang dari Yesus Kristus!
Mengenai urusan ini akan kita perdalam setelah satu MASALAH berikut, yang
menyangkut diri saya, sebagai berikut...
MASALAH -1.2.
Leluhur saya, 5-generasi di atas saya, adalah seorang yang sakti. Kesaktiannya nyata
setelah ia meninggal dunia. Menurut kebiasaan di Tanah Batak, jenazah seorang tua
tidak segera dikebumikan, melainkan disimpan beberapa bulan di dalam „batang‟
(batang kayu tebangan, yang besar dan dikeroak) menanti pembusukan. Setelah
tinggal kerangka, baru boleh dikebumikan.
Kira-kira empat bulan ditunggu, lalu diperiksa, ternyata jenazah itu masih
utuh. Maka harus diberi waktu beberapa bulan lagi untuk pembusukan. Ternyata pada
pemeriksaan berikutnya, kondisi jenazah tidak berubah. Barulah kerabat itu mengerti
tentang adanya kesaktiannya, lalu memanggil seorang sakti yang lain untuk mencabut
„kesaktian‟ jenazah itu.
Yang diundang ini memeriksa, menemukan sebentuk batu (sesungguhnya
seperti batu, mungkin sekedar daging yang mengeras, keras sekali) bergerak ke atas
dan ke bawah, di bagian dada jenazah itu. Orang sakti yang datang ini, membacakan
ajian-ajiannya lalu menoreh dada jenazah itu serta mengeluarkan bentuk batu itu.
Setelah acara itu barulah jenazah itu mulai membusuk secara sewajarnya...
Penyampaian ini segera memberi jawaban atas perenungan saya yang
panjang tentang hadirnya sebentuk keloid (jaringan menggumpal; Batak: ipos-ipos)
di dada saya. Keloid itu muncul kecil saja, hanya sebesar sebutir kacang hijau, ketika
saya berusia belasan tahun, lalu bertumbuh semakin besar. Sekarang, 50-tahun
kemudian, berukuran panjang 8-cm. Kakak saya perempuan memiliki yang serupa, di
bagian dada; beberapa orang sepupu kami juga me‟warisi‟ keloid seperti itu.
Pewarisan kesaktian tidak terjadi, karena kami telah menyangkali perjanjian
kegelapan yang dibangun oleh leluhur kami serta menolak segala kesaktian leluhur.
Yang dapat Iblis berwujud manusia lakukan hanya pada tubuh jasmani kami, me‟waris‟kan bentuk-
bentuk batu (keloid) pada bagian tubuh yang serupa seperti pada leluhur itu. Jadi saya
tidak pusingkan urusan keloid itu, cukup dengan doa-doa penuh iman, bahwa daging
tumbuh itu tidak akan mengganggu pelayanan saya terhadap Raja di atas segala raja.
Yang saya lakukan dari waktu-ke-waktu adalah:
mengundang malaikat Kudus agar tetap mengawal kehidupan kami seketurunan;
dengan otoritas Kerajaan Sorga, mengenyahkan semua malaikat Iblis berwujud manusia sponsor
kesaktian leluhur kami, agar tidak campur tangan dalam pelayanan kamipun;
tentang keloid itu, saya ucapkan doa menolak benda itu, dalam iman bahwa di
suatu waktu akan susut atau menghilang sama sekali (nyatanya demikian!);
(Sebab keloid bukanlah bagian tubuh saya, tetapi hasil jamahan Iblis berwujud manusia yang
mewaris); roh-najis pembangkit keloid atau tumor dan kanker dimusnahkan dari
diriku, serta malaikat Iblis berwujud manusia penyiksa manusia (dengan penyakit aneh) harus enyah
dari kehidupanku.
Mengenai pewarisan cap Iblis berwujud manusia
5
serta jamahan Iblis berwujud manusia sponsor kesaktian leluhur ini, ada
saja orang Kristen yang berkilah: “Tetapi saya sudah dibaptis!” Seolah-olah
Pembaptisan (dalam air) oleh Gereja membebaskan seseorang dari segala urusan
dengan Iblis berwujud manusia di masa lalu. {Ini pengajaran keliru tanpa dasar Biblikal!} Di seluruh
Kitab Perjanjian Baru tidak ada pernyataan bahwa Pembaptisan membatalkan segala
Perjanjian dengan Iblis berwujud manusia serta jamahan-jamahannya di masa lalu. Yang ada adalah:
Pembaptisan(air) sebagai tanda pertobatan, tidak lebih [Mat.3:11]. Tanda-pertobatan
tidak membuat Iblis berwujud manusia ketakutan lalu menyingkir dari kehidupan kita.
Dasar Hukum yang membuat Perjanjian Iblis berwujud manusia i itu tetap tegak adalah Mat.12:37:
“...Karena menurut ucapanmu kamu akan dibenarkan...” Menurut ucapan, bukan
menurut Pembaptisan-air, manusia dibenarkan. Seperti telah dicontohkan di atas
{“Oooh, engkau yang kusembah, saya bermohon agar engkau merawat keturunan
saya satu-per-satu. Memberi mereka keselamatan dan kejayaan...”}. Perjanjian
dengan Iblis berwujud manusia itu berlaku sah oleh ucapan leluhur, maka pembatalannya juga harus
dilakukan dengan ucapan! Juga, pembatalan Perjanjian Kegelapan itu ditegakkan
berlandaskan Hak Azasi Manusia milik masing-masing keturunan yang mau
mengikut Tuhan Yesus. Sesungguhnya Raja Sorga, Yesus Kristuslah yang telah
menganugerahkan Hak Azasi Manusia kepada setiap manusia.
1Tim.4:2 ...oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Iblis berwujud manusia ,
bapak segala dusta, biasa memberikan cap kepada para hambanya...; jadi sangat biasa men‟cap‟ orang
yang akan dijadikan sasaran serangannya. Dengan demikian, malaikat Iblis berwujud manusia di daerah lain, dengan segera
mengenali orang-orang yang disponsori oleh Iblis berwujud manusia , yang sekaligus menjadi bibit-unggul dalam pemerintahan Iblis berwujud manusia !
Dalam pelayanan kami, saya menemukan seseorang yang selalu kepanasan dan kehausan. Karena
kehausannya, dia biasa meminum air danau Toba secara langsung, baru terpuaskan! Dalam penelusuran
(riwayat) masa lalu ditemukan bahwa seorang leluhurnya yang sakti menambahkan kesaktiannya dengan cara
menculik seorang anak kecil, memendam anak itu ke dalam tanah, sebatas leher. Lalu dukun sakti itu memaksa
anak itu membuka mulutnya, untuk kemudian dituangi tembaga cair(!). Sesuai Ratapan 5:7-9, wajarlah
keturunan orang sakti tadi terkena gocohan Iblis berwujud manusia : tenggorokan yang selalu kepanasan dan kehausan. Melalui
pelayanan pelepasan yang standard, Saudara tadi dibebaskan dari azab Iblis berwujud manusia itu.
MASALAH lain: satu keluarga mengalami bahwa tiga orang anak mereka selalu mengalami demam tinggi
sejak berusia di bawah satu tahun. Penyebab demam tidak pernah ditemukan oleh dokter. Demam-demam itu
berlangsung terus dari waktu ke waktu sehingga anak-anak itu berusia sepuluh tahun. Setelah itu, dua dari tiga
anak itu mengalami stress yang menahun, berulangkali harus dirawat di Panti Perawatan orang stress. Melalui
cara Tuhan yang ajaib, terungkaplah kenyataan bahwa salah seorang leluhur mereka menambah kesaktiannya
secara sangat keji! Ia menculik seorang anak kecil berusia di bawah satu tahun, lalu menggongseng (Sunda:
„sangrai‟; Batak: „disaok‟). Menggeliat-geliat bayi tadi digongseng, harus disaksikan dengan kepala-dingin oleh si
dukun sakti. Anak itu mati di atas pengggorengan, lalu terus dipanaskan sehingga menjadi abu, abunya itulah
yang dimanfaatkan sebagai obat ataupun maksud perdukunan lainya. Dosa leluhur yang sedemikianlah yang
berdampak, mengena kepada keturunan [Baca: Rat.5:7-9]..
------------ 9
Waspadalah, rekan-rekan hamba Tuan; peristiwa adi-kodrati yang tampil dalam
pelayanan sebagian hamba Tuhan juga berasal dari malaikat Iblis berwujud manusia yang dahulu kala
menopang leluhurnya.
6
Setelah mengerti hal ini, semakin jelaslah, mengapa beberapa
hamba Tuhan justru jatuh semasa ketenaran pelayanannya. Jatuh dalam urusan seks
dengan sekretarisnya, atau terjerumus ke dalam cinta uang sehingga melupakan ikrar
pelayanannya semula. Atau terkena peleSETAN menerima dan mengajarkan ajaran
yang menyesatkan! Oleh sebab itu sangat saya sarankan agar setiap Pembaca yang
merasakan hadirnya ikatan Iblis berwujud manusia (melalui pewarisan Perjanjian dan Kesaktian) agar
menghapuskannya melalui doa berikut:
Saya menyembah Yesus Kristus, Juruselamatku;
Ya Tuhan Yesus, Engkaulah Raja Sorga, Yang Maha mengetahui segala
macam peristiwa di sepanjang sejarah keturunan saya. Engkau mengenal
semua leluhur saya satu per satu, bahkan mengetahui malaikat-malaikat Iblis berwujud manusia
Sesembahan mereka dalam kegelapan serta yang memberi leluhurku kesaktian
masing-masing. Maka saya ingin meninggalkan kegelapan leluhurku,
bergabung dengan Kerajaan Terang, KerajaanNya Yesus Kristus, Rajaku.
Demi nama Yesus Kristus, saya membatalkan setiap Perjanjian
Kegelapan bersama Iblis berwujud manusia yang ditegakkan oleh leluhurku; yang berlaku bagi
diriku dan keturunanku adalah Perjanjian Baru bersama Yesus Kristus. Saya
juga menolak semua kesaktian yang dimiliki leluhurku. Saya tidak memerlukan
kesaktian apapun, sebab malaikat Sorga mengawal diriku [Ibr.1:13-14] di
sepanjang hidupku!
Demi nama Yesus Kristus pula, aku mengenyahkan semua malaikat Iblis berwujud manusia
dari Perjanjian Kegelapan, juga malaikat Iblis berwujud manusia sponsor kesaktian leluhurku,
bahkan malaikat Iblis berwujud manusia yang memberi saya kesaktian di masa lalu; semuanya
harus enyah dari kehidupanku. Saya ingin melanjutkan kehidupan saya selaku
hambaNya Yesus Kristus, Rajaku, Juruselamatku Yang Agung; AMIN.
6
Berapa banyak dari Pembaca yang menyadari bahwa sponsorship Iblis berwujud manusia serta kelicikannya membuat Iblis berwujud manusia mau
saja menyembuhkan orang-orang sakit dalam pelayanan hamba Tuhan (keturunan orang sakti), kendati hamba
Tuhan itu menyeru nama Yesus? Hamba Tuhan itu tidak melarang si Iblis berwujud manusia campur tangan, maka si Iblis berwujud manusia dapat
mendakwa dia di hadapan Tuhan: “Tuhan, hambaMu ini adalah keturunan dombaku di masa lalu. Dia tak pernah
menyangkali perjanjianku bersama leluhurnya itu. Maka saya mau memberikan pertolonganku buat dia. Dan dia
tidak pernah menolak campur-tanganku! Maka ijinkan saya menyembuhkan beberapa orang yang dia layani,
kendati dia menyeru nama Yesus! „Kan buat kemuliaanMu juga, jika ada yang disembuhkan!”
Kemuliaan itu memang bagi Yesus, yang namaNya diseru oleh hamba Tuhan itu dalam doa
penyembuhan yang dia lakukan. Apa keuntungannya untuk Iblis berwujud manusia ? Hamba Tuhan itu terkecoh, merasa dirinya
orang pilihan Tuhan yang hebat. Menjurus kepada keangkuhan, karena berpenampilan „sakti‟.
Keuntungan lain bagi si Iblis berwujud manusia adalah titik-perhatian umat bergeser, tidak lagi kepada Yesus,
melainkan kepada hamba Tuhan itu beserta kesaktiannya!
------------ 10
Pembaca yang terkasih, pada titik ini, jika Saudara merasakan adanya gangguan yang
aneh, mungkin merasa pening, atau mual-mual, atau merasa berang sehingga ingin
mencampakkan buku ini, atau serasa mau hilang sadar (bahkan bisa jadi kesurupan),
ketahuilah: Saudara sedang diganggu oleh malaikat Iblis berwujud manusia yang tidak suka jika Saudara
meneruskan membaca. Maka Saudara sesungguhnya memerlukan pertolongan
seorang hamba Yesus yang mengerti tipu-daya Iblis berwujud manusia , agar Saudara dilayani dan
didoakan sehingga Saudara akan mengalami sejahtera kembali.
Boleh saja Saudara lanjutkan membaca, asalkan Saudara cukup memiliki kegigihan.
2. Iblis berwujud manusia PANDAI MENIPU HAMBA TUHAN
Kebanyakan hamba Tuhan merasa dan menganggap: “Tidak mungkin diriku ditipu
oleh Iblis berwujud manusia . Tidak mungkin Tuhanku mengizinkan Iblis berwujud manusia menipu aku. Tuhan tidak mau
dirugikan jika hambaNya tertipu!”
Ada kebenaran di dalam pernyataan di atas, tetapi ada juga kekeliruannya. Hamba
Tuhan ini melupakan sabda Yesus bahwa “...penyesatan harus ada!” [Mat.18:7].
Lagipula [Mat.24:24]: “sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.” Mereka tidak sadar bahwa kita sekalian (TUHAN, Malaikat-malaikat
dan manusia) hidup di dalam satu Kerajaan, Kerajaan Sorga. Lagi pula Iblis berwujud manusia adalah
Pendakwa. Iblis berwujud manusia dapat mendakwakan apa saja yang mungkindidakwakan, sah ataupun
tidak, seperti yang telah dilakukannya terhadap Ayub, hamba Tuhan yang saleh, jujur
dan menjauhi kejahatan. Jarang hamba Tuhan yang memeriksa pelayanannya, apakah
mereka sedang melayani Yesus, Raja Sorga atau sekedar melayani Organisasi
Gereja! Atau bahkan sedang melayani ambisi pribadi mereka.
Pengikut Yesus yang sungguh-sungguh hidup di dalam Kerajan Sorga menyadari
kehendak Raja: Raja Sorga menginginkan anak-anak Kerajaan menjadi dewasa
secara rohani, juga dewasa secara Hukum (Kerajaan Sorga). Pendewasaan itu hanya
mungkin tercapai jika Iblis berwujud manusia diberi kesempatan untuk mencoba menyesatkan manusia,
dengan segala permainan Iblis berwujud manusia yang menunggangi Hukum Kerajaan Sorga!
Lebih baik kita melihat kenyataan-kenyataan di lapangan, agar nampak keberhasilan
Iblis berwujud manusia menipu hamba-hamba Tuhan. Namun hanya beberapa MASALAH saja yang dapat
disajikan di dalam ruangan yang terbatas ini.
MASALAH -2.1.
Saya berkenalan dengan seorang Penginjil yang penuh semangat. Menggebu-gebu
dia menceriterakan sekian banyak kesuksesan penginjilan yang dia lakukan,
dilanjutkan dengan pernyataan betapa dia merasa dirinya sungguh orang pilihan
Tuhan. Segera saya menajamkan telinga, lalu bertanya bagaimana caranya dia
mengetahui bahwa dia sungguh orang pilihan Tuhan?
“Saya mengalami sampai tiga kali penggenapan firman Tuhan dalam Matius
Pasal-10 ayat-14. {“...Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar
perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya
dari kakimu...”} Tiga kali saya ditolak, bahkan diusir dari rumah seseorang yang saya
injili, lalu dalam setiap peritiwa saya keluar dari rumah itu. Di luar rumahnya saya
kebaskan debu rumahnya, dari kakiku. Dua minggu kemudian orang yang menolak
saya meninggal dunia!” Demikian pernyataan Penginjil ini.
Saya mendengar ceritera itu dengan penuh duka. Sebab rekan ini sudah terkena
peleSETAN dalam memahami Sabda Yesus. Namun, selaku orang yang baru
berkenalan, tidak pada tempatnya jika saya segera membahas keterkecohannya.
Jangan dia merasa dikritik, jangan kebanggaan dan kehormatan dirinya tersinggung.
Bagaimana peleSETAN atas dirinya? Dia tidak membaca ayat lanjutan dari yang dia
kutip. {Mat.10:15 “...Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman
tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."} Di
sana Yesus tidak sabdakan: “Sesungguhnya dua minggu setelah engkau ditolak...”
Jelaslah bahwa MASALAH ini merupakan manipulasi-pikiran oleh Iblis berwujud manusia . Dan hasil yang
lebih jauh adalah manipulasi perasaan: keangkuhan sudah merasuki dirinya.
MASALAH -2.2.
Bulletin suatu „ministry‟ tertentu mencatat suatu peristiwa hebat sebagai berikut...
Kami sedang bersekutu, bukan dalam bentuk Kebaktian Minggu, melainkan di dalam
acara Sharing dan Berdoa-syafaat, khusus bagi para pengerja. Pada suatu saat, tiba-
tiba seorang pengerja berdiri dan mengatakan: “Barusan saya beroleh penglihatan.
Beberapa rekan kita yang dalam perjalanan dengan mobil di luar kota menuju
tempat ini sedang dalam bahaya maut. Roh memerintahkan kita untuk berdoa bagi
mereka. Mari kita berdoa...” Segera kami berdoa, dipimpin oleh pengerja yang
beroleh penglihatan itu!
Satu-dua jam kemudian, rekan-rekan yang kami tunggu tiba dalam keadaan
selamat. Setelah saling mengucapkan salam dan memuji Tuhan, seorang dari mereka
yang baru datang itu berceritera bahwa mereka baru saja lolos dari bahaya maut.
“Kami sedang menyusuri tebing gunung, ketika mulai terdengar ketukan-ketukan
atau geledug-geledugan yang berasal dari salah satu ban mobil yang kami tumpangi.
Beruntung Sopir segera sadar, lalu menghentikan kendaraan, lalu turun memeriksa.
Ternyata roda depan sebelah kiri sudah kehilangan dua buah baut ban, sementara
dua buah baut yang nasih terpasang sudah kendur sangat, tinggal lepasnya saja!
Beruntung sekali malaikat Tuhan melindungi kami, sehingga dapat selamat dan
bergabung dengan kalian!”
Pengerja yang berdoa tadi bertanya: “Sudah berapa lamakah berlalu sejak
terjadinya kalian lolos dari maut?” Si Pendatang menjawab: “Bertepatan saya
melihat arloji ketika mobil kami dihentikan Sopir. Arloji saya menunjukkan jam...
„sekian‟.”
“Wah, tepat sekali, sebab lima menit sebelumnya, kami di sini berdoa
syafaat untuk keselamatan kalian,” ujar pemimpin acara Sharing itu. Kami semua
sangat bersukacita, karena pertolongan Tuhan. Lanjutnya: “Jelas sekali bahwa
„ministry‟ kita ini sangat dikenan dan diberkati oleh Tuhan!”
Pembaca yang terkasih, apakah Saudara dapat melihat bahwa peristiwa ini mirip
dengan MASALAH nya ibu Kyt (MASALAH -1.1.)? Ceritera di atas akan menampakkan
peleSETAN yang sudah terjadi, melalui pengujian berikut: Kalau saja rekan
sepersekutuan tidak beroleh penglihatan, lalu tidak berdoa syafaat untuk rekan-
rekan yang di dalam perjalanan, apakah malaikat Sorga tidak mampu (atau tidak
mau) melindungi mobil yang ditumpangi pada pendatang itu? Bukankah
kepentingan Tuhan juga bahwa hamba-hambaNya berjalan di dalam pengamanan
malaikat Sorga? [Ibr.1:13-14].
Jelas sekali bahwa Iblis berwujud manusia sudah berhasil menyuntikkan roh-tinggi hati melalui
karyanya yang dikira karya Roh Kudus oleh Persekutuan (Ministry) tadi! Namun
sulit sekali menyadarkan Saudara-saudara yang sudah terjerat kepada keangkuhan
sedemikian. Bahkan jika mereka bertepatan membaca tulisan ini, sangat mungkin
mereka hanya akan menuding: “Penulis buku ini iri hati akan karunia yang kami
miliki, yang dia tidak miliki!”
Kalimat itupun hasil manipulasi Iblis berwujud manusia di dalam diri para hamba Tuhan yang tidak
waspada, yang sudah terlalu yakin bahwa diri mereka sudah sangat „Oke‟!
MASALAH -2.3.
Iblis berwujud manusia memang ahlinya dalam memanipulasi pikiran manusia. Dan memanipulasi
perasaan-pun. Banyak hamba Tuhan yang berbelas kasihan atas penderitaan yang
dialami umat Tuhan. Teristimewa dalam urusan sakit-penyakit. Sebagian hamba
Tuhan ini sungguh menyadari bahwa Yesus memberi kuasa kepada muridYesus,
sampai di zaman kinipun, untuk mengenyahkan beragam penyakit dan mengatasi
pelbagai kelemahan
7
.
Lalu ada saja hamba Tuhan yang, setelah menyampaikan kesembuhan ajaib
kepada beberapa orang di dalam pelayanan-pribadi, berlanjut dengan terangsangnya
dia untuk melakukannya secara besar-besaran.
8
Mereka mungkin meng-claim bahwa
Yoh.14:12 akan menjadi kenyataan di dalam pelayanan mereka. {Yoh.14:12: “...Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar
9
dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;...”}.
10
Mereka melakukan uji-coba beberapa kali menyelenggarakan Kebaktian
Kesembuhan Ilahi. Setelah terjadi beberapa kesembuhan-ajaib, maka sebagian hamba
Tuhan membakukan acara ini. Menjadwalkannya dari waktu ke waktu, bahkan mem-
publikasikan dan meng-iklankan jadwal acara itu. Termasuk menerbitkan buletin-
kesaksian dari orang-orang yang disembuhkan.
11
Terjadilah apa yang orang Jawa
katakan „kebablasan‟ (keterusan, sulit dihentikan), tergelincir menyimpang dari
lintasan yang benar). Atau menurut istilah dalam judul buku ini: peleSETAN!
Pada tahapan awal (melalui pelayanan pribadi, seperti yang diteladani oleh
Yesus semasa Beliau di bumi), Roh Yesus bebas bekerja untuk menyembuhkan atau
tidak menyembuhkan seorang pasien. Roh Yesus juga memiliki kebebasan untuk
menunda kesembuhan. Pada tahapan kebablasan itu... manusia berani kurang-ajar,
menjadwalkan bilamana waktunya Roh Kudus harus bekerja memberikan
kesembuhan! Wai!
7
Ini adalah kebenaran Injil; namun jangan diartikan bahwa muridYesus boleh dengan sekehendak hati
melakukan mujizat. Semua peristiwa dikendalikan oleh Sorga; kedaulatan atas „nasib‟ manusia tetap dipegang
oleh Raja Sorga, Yesus Kristus!
8
Tidak pernah Yesus melakukan penyembuhan secara massal! Yesus melakukan mujizat atas seorang demi
seorang. KaryaNya atas 5000-orang adalah urusan perut-lapar, bukan penyakit. Kuasa Sorga bukan untuk
dilagakkan atau untuk dijual murah, melainkan sekedar tanda bahwa Kerajaan Sorga sudah operasional di bumi!
9 Dalam bahasa Inggris: “...greater works...”; ini bukan berarti „yang lebih besar‟, melainkan „yang lebih luhur‟ (jadi:
urusan kwalitas, bukan kwantitas!)
10
Benar bahwa muridYesus akan melakukan perbuatan-perbuatan yang lebih luhur dari pada yang Yesus lakukan,
namun tidak boleh dilupakan, segala sesuatu tindakan hamba Tuhan yang benar masih harus mematuhi
pengendalian Roh Kudus atas dirinya, tidak untuk sesuka hati hamba Tuhan itu menggunakan kuasa Yesus!
Jangan melucuti Yesus dari kedaulatan Raja dalam mengendalikan hamba-hambaNya!
11
Mereka melakukan promosi/publikasi untuk acara sedemikian, seperti halnya orang-orang dunia menjalankan
business duniawi. Sejak kapankah hamba boleh mengatur pekerjaan bagi Rajanya?
MASALAH -2.4.
“Saya hampir setiap hari berbincang dengan malaikat Tuhan!” ujar seorang yang
merasa dirinya hamba Tuhan kelas-satu.
Urusan berbincang dengan malaikat Tuhan, terdapat perbedaan nyata di
antara zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pada zaman P.Lama, biasa
ditemukan perbincangan (bertanya-jawab) antara malaikat Sorga dengan tokoh-
tokoh Perjanjian Lama. Zakharia dan Maria juga mengalami juga perbincangan
dengan malaikat Tuhan. Namun, perlu dicatat, mereka bukan tokoh P.Baru, sebab
Yesus belum lahir pada waktu terjadi perbincangan dengan malaikat itu. Zaman
P.Baru dimulai setelah Yesus lahir.
Pada pihak lain, tokoh-tokoh Perjanjian Baru tidak mengalami
perbincangan dengan malaikat Kudus. Yesus di Padang Gurun, para Gembala,
Yesus di Getsemani, Petrus [Kis.Ps.12], Filipus, dll., semuanya menerima
pendampingan atau instruksi saja dari malaikat Kudus. Tidak ada perbincangan
atau bertanya-jawab.
Mengapa ada perbedaan tajam itu?
Jawabannya sederhana: Pada zaman Perjanjian Baru, setelah Roh Kudus
dicurahkan, caranya Sorga berkomunikasi dengan umat menjadi sangat efektif: pesan
Sorga mendarat langsung ke dalam batin!
Tetapi pada zaman P.Lama, Roh Kudus belum dicurahkan. Umat tidak
mampu mendengar langsung suara Sorga. Pengantara Tuhan dengan manusia adalah
para Nabi yang beroleh karunia khusus, termasuk tampilnya malaikat Tuhan dari
waktu ke waktu. Itulah sebabnya perbincangan perlu terjadi.
Memasuki zaman Roh Kudus, Ia bekerja di dalam batin; tugas malaikat
Sorga adalah mengawal manusia secara eksternal. Hal ini jelas dinyatakan di dalam
Ibr.1:13-14: Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di
sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?" 14
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani
mereka yang harus memperoleh keselamatan? Tugas malaikat Sorga melayani umat
adalah untuk keselamatan, bukan untuk sekedar berbincang-bincang.
Sungguh kasihan hamba Tuhan yang melagak dan mengaku biasa berbincang
dengan malaikat Kudus; dia sudah disesatkan oleh malaikat najis!
Pembaca yang saya kasihi; sungguh penting dari waktu ke waktu kita membuka hati
untuk dibersihkan oleh Roh Kebenaran dari manipulasi pikiran dan perasaan yang
mngkin sudah terjadi pada hari-hari yang telah lalu. Di bawah ini disediakan teks doa
yang perlu dipanjatkan dari waktu ke waktu, supaya pikiran dan perasan kita semakin
maju; semakin kita memiliki pikiran dan perasaan seperti yang terdapat di dalam
Kristus [Flp.2:5]. Silahkan Saudara manfaatkan doa berikut ini:
Saya menyembah Yesus Kristus, Raja dan Juruselamatku,
Saya sadar, ya Tuhan, bahwa Iblis berwujud manusia terus-menerus berusaha menyesatkan
para pengikut Yesus; penyesatan pikiran dan perasaan juga. Maka saya
membuka hati untuk dikoreksi oleh Roh KudusMu, Roh Kebenaran.
Segala macam gagasan Iblis berwujud manusia i dan perasaan-perasaan Iblis berwujud manusia i yang mungkin
sudah merasuk ke dalam diriku kiranya diungkapkan oleh Roh Kudus,
supaya diriku disadarkan, dan Roh Kudus pulalah yang menolong saya
menyingkirkan pikiran dan perasaan yang tidak sesuai dengan Kristus.
Demi nama Yesus Kristus, aku mengusir semua malaikat Iblis berwujud manusia yang
menguntit diriku; enyah kalian setan-setan, jangan suntikkan lagi pikiran dan
perasaan Iblis berwujud manusia i ke dalam diriku. Saya mau semakin masuk ke dalam
kebenaran Yesus, supaya saya dapat melayani Rajaku secara lebih efektif,
bagi kemiuliaan Yesus Kristus, Raja dan Juruselamatku; AMIN.
3. MENEGAKKAN AJARAN PALSU
Ada kemampuan Iblis berwujud manusia yang jarang disadari oleh para hamba Tuhan. Yakni
kemampuan menyuntikkan gagasan buruk atau menyesatkan. Petrus mengalaminya,
tercatat dalam Mat.16:21-23. Yudas mengalaminya juga, terrekam dalam Yoh.13:2:
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis berwujud manusia telah membisikkan rencana dalam hati Yudas
Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Suntikan gagasan atas diri Petrus dan
Yudas itu berlangsung ketika Yesus berada dua/tiga langkah jaraknya dari mereka!
Dalam hal inipun Iblis berwujud manusia mungkin sudah lebih dahulu menyuntikkan penyeSATAN
kepada sebagian hamba Tuhan, yang lalu mengajarkan: “Undanglah Yesus, undang
Roh Kudus, maka Iblis berwujud manusia pasti takut, lalu menyingkir!” Kekeliruan ini fatal, karena
yang terjadi justru sebaliknya: “Jangan enyahkan Iblis berwujud manusia , jangan manfaatkan otoritas
mengusir setan pada Markus 16:17, maka Iblis berwujud manusia akan dekat-dekat kepadamu, Roh
Kudus akan jijik terhadap roh-najis itu, sehingga menghindar!”
Yeh.8:6: Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu
perbuatan-perbuatan kekejian yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, sehingga
Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan
kekejian yang lebih besar lagi."
Roh Tuhan jijik terhadap kekejian (roh-najis) yang mendekam di dalam „bait Tuhan‟, diri Saudara!
[1Kor.3:16; 1Kor.6:19]. Bukannya Iblis berwujud manusia yang takut, melainkan Roh Kudus yang menjadi jijik, sehingga
menjauhkan diri! Maka Saudara segera kehilangan otoritas Kerajaan Sorga dari dalam diri Saudara!
Siapapun hamba Tuhan yang tidak menyadari kemahiran Iblis berwujud manusia ini, betapa hebatpun
kedudukan dan kesarjanaannya, akan terkena juga suntikan gagasan yang menyesat-
kan dari si Iblis berwujud manusia ! Pada gilirannya, gagasan itu akan dikhotbahkan atau diajarkan
kepada umat, sehingga luaslah penyeSATAN itu.
MASALAH -3.1.
Dengan banyaknya aliran/sekte kristiani di akhir zaman ini, banyak juga terdengar
saling tuding antar sekte: “Mereka sesat!” Tetapi, apakah si Penuding mengetahui
definisi keseSATAN? Tanyakanlah, biasanya mereka tidak mampu memberi dasar
yang sah untuk tudingan itu. Maka si Penuding yang sedemikian sebenarnya sudah
bergabung dengan rombongan si Pendakwa [Why.12:11].
Padahal Bible menyajikan definisi keseSATAN yang sah dalam Yes.53:6:
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,...
...menyimpang dari jalanNya Gembala, itulah keseSATAN.
Maka untuk dibebaskan dari keseSATAN, langkah pertama yang penting
haruslah kita jujur mengakui bahwa diri kita masing-masing (termasuk saya!)
mengidap keseSATAN sendiri, keseSATAN berat atupun ringan. KeseSATAN-berat
adalah watak yang bengkok (kendati mungkin pengajaran yang dianut sudah benar),
sementara keseSATAN ringan adalah keliru memahami pengajaran, namun wataknya
sudah lurus! Pelajarilah perumpamaan Yesus tentang dua orang anak [Mat.21:28-31]
yang disuruh ayahnya bekerja di kebun anggur, dengan perilaku masing-masing.
Kembali kepada Yes.53:6, hanya Gembala domba yang tidak sesat! Hanya
Yesus-Kebenaran yang tidak sesat. Baik dalam tindakan maupun dalam pengajaran.
Jika Saudara mau mengurangi keseSATAN Saudara, seharusnya Saudara
mempelajari lagi sabda Yesus secara teliti serta melaksanakannya di dalam
kehidupan dan pelayanan masing-masing. Hal ini saya lakukan terus-menerus!
Berpuluh kali saya dituding sesat; maka saya tersenyum, dan tertawa di
dalam hati, sebab yang menuding itu tidak menampilkan ketaatan yang sungguh
kepada Yesus Kristus. Bahkan saya berbelas kasihan, sebab pada waktunya, si
Penuding itu akan dihakimi serombongan dengan si Pendakwa.
Saudara yang membaca tulisan-tulisan saya,, semestinya mengerti bahwa
saya tidak pernah menuding seseorang sesat, melainkan sekedar menunjukkan
keseSATAN pengajaran yang disampaikan! Dan hal ini adalah pembuktian
tentang karya Roh Kudus, yang memimpin ke dalam seluruh kebenaran [Yoh.16:13].
Itulah sebabnya tanpa keraguan sedikitpun saya mengedarkan tulisan ini!
------------ 17
MASALAH -3.2.
Ada pengajaran yang beredar diperkenalkan oleh sebagian hamba Tuhan yang sangat
mencintai Tuhan mujizat Yesus. Mereka ingin berbuat sebanyak-banyaknya mujizat,
dan mereka menemukan satu ayat yang memberi harapan dalam 1 Ptr.2:24: Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati
terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Di dalam pikiran manusia ayat ini mudah sekali berubah kesan menjadi: Kita
disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus. Yakni bilur-bilur (luka-luka) hasil dari
pelecutan yang dilakukan oleh serdadu Romawi sebelum Yesus mereka salibkan.
Kesan ini dimanipulasi oleh Iblis berwujud manusia (ini manipulasi pikiran) sehingga terpikirlah:
Kesembuhan penyakit (jasmani) dapat terjadi oleh bilur-bilur Yesus.
Akibatnya, sebagian orang Kristen bermohon agar bilur-bilur Yesus
menyembuhkan penyakit mereka atau penyakit orang-orang yang mereka layani.
Tentu saja malaikat Iblis berwujud manusia ingin pengajaran ini ditegakkan. Iblis berwujud manusia menggunakan
kemampuannya untuk menyembuhkan manusia, yang sudah lebih dahulu
disengsarakannya melalui dakwaan di hadapan Tuhan. Terjadilah, ada orang-orang
yang disembuhkan (oleh Iblis berwujud manusia ), namun mereka kira terjadi karena telah didoakan
dengan mengandalkan „bilur-bilur‟ Yesus.
Akibat lebih jauh, sebagian umat memusatkan perhatian dan permohonan
kepada bilur-bilur Yesus (hasil kekejaman Iblis berwujud manusia i), bukan lagi kepada Pribadi Yesus!
Di manakah penyeSATANnya?
Mereka tidak menyadari bahwa sebelum mengidap bilur-bilur, sebelum
ditangkap oleh lawan-lawanNyapun, Yesus sudah menyembuhkan penyakit! Sebab
Yesus memang berkuasa mengatasi semua penderitaan manusia. Kekejian Iblis berwujud manusia lah
yang sudah mengakibatkan bilur-bilur Yesus, mengapa hal itu harus menjadi andalan
untuk kesembuhan penyakit manusia?
Mereka lupa bahwa yang Yesus berikan kepada murid-muridNya adalah
kuasa untuk menyembuhkan penyakit dan mengatasi kelemahan.
13
Perhatikan
juga apa yang Petrus katakan sewaktu ia memulihkan orang lumpuh, pada Kis.3:6.
14
Penyembuhan yang dilakukan oleh para murid, sebelum dan setelah Yesus
naik ke Sorga tidak dilakukan dengan mengandalkan bilur-bilur Yesus, melainkan
dengan mengandalkan kuasaNya.
Saya tidak mau disesatkan oleh ajaran palsu ini.
13
Mat.10:1: Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk
mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
14
Kis.3:6: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi
bilur-bilur nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
------------ 18
Saudara yang masih terikat oleh ajaran palsu ini dipersilahkan memeriksa dengan
teliti konteks penyampaian Rasul Petrus pada 1Ptr.2:24 sampai kepada ayat-25.
Telitilah juga ayat/nubuatan yang Petrus kutip dari Yes.53:5. Kedua bagian Bible itu
berurusan dengan pemberontakan atau dosa, urusan sakit rohani, bukan penyakit
jasmani!
MASALAH -3.3.
Rasanya sebagian Pembaca sudah pernah mendengarkan pengajaran: Kuasa
Perjamuan menyembuhkan sakit-penyakit. Bahkan mungkin Saudara ikut-ikutan
memperluas pengajaran ini?
Sederhana saja pelurusan untuk kekeliruan ajaran ini:
(1) Tidak ada istilah Perjamuan Kudus
15
di seluruh Bible. Yang ada Makan
Paskah [Luk.22:15 atau Perjamuan Paskah, atau Perjamuan Tuhan [1Kor.11:23].
Dari mana datangnya istilah Perjamuan Kudus, biarlah itu menjadi urusan para
Sejarawan atau mereka yang biasa menyelenggarakannya.
(2) Di dalam Bible tidak pernah Yesus menyuruh menyelenggarakan Perjamuan
demi kesembuhan dari sakit penyakit, melainkan: “...Perbuatlah demikian
untuk menjadi peringatan akan Aku...”
Jika hamba Gereja pelaksana Perjamuan-demi-kesembuhan itu meng-claim
bahwa dia mendengar perintah langsung dari Yesus, perlulah diperiksa Yesus-yang-
mana yang telah memberi dia gagasan itu. Sebab Iblis berwujud manusia juga dapat menampilkan
dirinya selaku Mesias-palsu [Mat.24:24], lalu mengajarkan ajaran yang menyesatkan.
Sederhana sekali cara berpikir untuk meluruskan pengajaran ini: setiap
penggunaan benda atau ajaran yang tidak sesuai degan rancang-bangunnya berarti
penyalah-gunaan. Saudara menggunakan mobil sedan anda untuk mengangkut semen
30-kantung, ini penyalah-gunaan; harus diberi teguran!
Lagipula, penyeSATAN Iblis berwujud manusia yang umum [Lihat MASALAH -3.2.] adalah
membelokkan pandangan manusia dari Yesus kepada urusan yang lain. Bukankah
demikian awalnya tengelam Petrus di dalam Mat.14:30? Demikian juga dilakukan
Iblis berwujud manusia dalam Kis.19:12, sehingga umat tidak mengharapkan kesembuhan dari Yesus
Kristus, melainkan dari kain atau saputangan yang bekas dipakai oleh Paulus.
WASPADALAH!
15 Jika si hamba Tuhan bertemu dengan Yesus yang asli, Kebenaran itu, tentu Yesus akan meng-koreksi
penggunaan istilah Perjamuan Kudus yang tidak pernah diajarkanNya; juga tidak oleh murid-muridNya. Yesus
menggunakan istilah Perjamuan Paskah [Luk.22:8], dan Paulus, yang langsung diajar oleh Yesus [1Kor.11:23]
menggunakan istilah „Perjamuan Tuhan‟ [1Kor.11:20]! Jelaslah Yesus-yang-lain yang sudah mengajarkan cara
penyembuhan melalui Perjamuan Kudus, istilah yang tidak dikenal dalam Kerajaan Sorga.
------------ 19
Dan... Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-
lamanya [Ibr.13:8], maka Perjamuan-yang-Yesus-lakukan dari dahulu sampai
sekarang akan tetap diinginkanNya sebagai sarana memperingati Yesus saja, tidak
yang lain!
MASALAH -3.4.
MASALAH berikut ini sangat menantang hati orang Kristen di Indonesia, bahkan orang
Kristen umumnya.
Seorang Penginjil wanita yang cukup akrab dengan kami, sebut saja nama
samarannya, Ibu Kkh (almarhum), menceriterakan pengalaman pribadinya dalam
melayani seorang laki-laki yang dirasuk setan. Pengalaman ini dirasakannya dahsyat
dan misterius, sehingga hanya kami yang dipercayanya untuk mendengar dan
menyimpan pengalamannya itu.
Laki-laki ini banyak mengambil ilmu Iblis berwujud manusia , termasuk dari daerah-asal Ibu
Kkh. Terjadilah, Laki-laki itu kesurupan sewaktu dituntun berdoa membatalkan
segala persekutuan dengan Iblis berwujud manusia dan pengusiran setan-setan yang mengikat dia.
Buruknya lagi, dibawah pengaruh setan, Laki-laki itu mengancam ibu Kkh, mendekat
dengan sikap mau mencekik leher ibu Kkh.
Ibu Kkh menengking setan itu: “Demi nama Yesus Kristus, enyah kamu
setan, pergi dari orang ini.” Beberapa kali dilakukannya, nampaknya tidak mempan.
Sementara itu, laki-laki itu semakin mendekat, ibu Kkh terhenyak di korsinya tidak
dapat menghindar, tangan laki-laki itu mulai mencengkeram leher ibu Kkh.
Tengkingan dalam nama Yesus tidak mempan; tentu ibu Kkh mulai berpikir:
“Barangkali ada nama yang lebih berkuasa dari pada nama Yesus?” Maka di dalam
kepanikan itu suatu gagasan menerpa dirinya, lalu ibu Kkh berseru: “Allah Bapa,
tolong saya!” Seketika itu juga Laki-laki itu seperti diterpa kuasa yang sangat
dahsyat, dia terlontar beberapa meter membentur tembok di belakangnya.
Menutup penyampaiannya, ibu Kkh mengucapkan pujiannya: “Memang
lebih dahsyat lagi nama Allah Bapa!”
Pada saat itu saya segera merasa dukacita yang mendalam, sebab tanpa
disadarinya, ibu Kkh sudah melupakan prinsip-prinsip Injil, a.l. terrekam dalam
Yoh.14:12-14; Kis.4:12 dan Flp.2:9-11, dll. Namun saya membungkam saja,
mengerti ada sesuatu yang kurang beres di dalam urusan ini. Pasti ada sesuatu
dakwaan (mungkin dua) yang sudah dilancarkan oleh Iblis berwujud manusia terhadap ibu ini, sehingga
dia terangsang menyepelekan nama Yesus, nama di atas segala nama. Saya
berdiam diri, beriman, satu waktu Tuhan Yesus akan mengajar bagaimana terjadinya
penyeSATAN itu.
------------ 20
Sampai waktunya saya dibukakan tentang prinsip Perjanjian dengan Leluhur
yang harus dibatalkan dan pengusiran malaikat Iblis berwujud manusia nya harus diusir setiap hari, di
samping kesadaran mengenai dakwaan Iblis berwujud manusia terhadap orang yang saleh sekalipun.
Begini....
Bersama dengan isteri, kami digerakkan Tuhan untuk mengunjungi ibu Kkh
dengan tujuan menjelaskan penyeSATAN Iblis berwujud manusia atas dirinya di masa lalu. Dalam
perbincangan santai, saya menanyakan ibu Kkh nama Sesembahan tertinggi di daerah
asalnya semasa ke-kristen-an belum masuk ke sana. “Moro Roa,” jawab ibu Kkh.
“Apakah ibu sudah membatalkan ikatan perjanjian dengan Moro Roa serta
mengenyahkannya setiap hari dari kehidupan ibu? Terhenyak ibu itu, menyadari
bahwa hal itu belum dilakukannya.
“Nah, Ibu,” saya mulai dengan penjelasan saya, “Iblis berwujud manusia , dalam hal ini Moro
Roa, berusaha menyesatkan Ibu bermodalkan ikatan yang tersisa ini, ditambahi
dengan dakwaan di hadapan Tuhan, semisal: „Tuhan, izinkanlah saya mencobai
hambamu ini dengan suatu ancaman terhadap nyawanya, pasti namaMu akan dia
abaikan!‟ Ketika Tuhan izinkan pencobaan itu, Iblis berwujud manusia (Moro Roa) dengan mudah
menggerakkan seorang laki-laki, hambanya, yang sudah beroleh ilmu Iblis berwujud manusia dari Moro
Roa, sesembahan di daerah asal Ibu. Laki-laki itu digerakkan oleh Moro Roa untuk
meminta pelayanan-pelepasan dari Ibu. Nah, sewaktu dia kesurupan, lebih mudah
lagi Moro Roa menggerakkan laki-laki itu untuk mengancam nyawa Ibu. Ibu
menengking dengan mengandalkan nama Yesus, tentu tidak ada dampaknya, sebab
persekutuan Ibu dengan Moro Roa belum dihapuskan. Dengan perkataan lain: mana
bisa dombanya Moro Roa (Ibu sendiri) mengenyahkan Moro Roa, gembala Ibu
dalam kegelapan di masa lalu. Situasi bertambah gawat ketika laki-laki itu mulai
mencengkeram leher Ibu. Dalam kepanikan, akal sehat mulai lenyap, lalu sekenanya
menjerit, menggunakan logika yang tidak injili: bahwa bapaknya pasti lebih
dahsyat dari anaknya! Terjadilah, ibu jadi mengandalkan nama sesembahan orang
Arab, nama yang menyelusup ke dalam Alkitab berbahasa Melayu ketika
diterjemahkan pertama kali.”
Kami berdua sangat bersyukur, karena penjelasan itu diterima oleh ibu Kkh.
Lalu kami bersama-sama berdoa, membatalkan ikatan perjanjian leluhur bersama
Moro Roa, serta mengenyahkan setan Moro Roa dari kehidupan ibu Kkh untuk
selamanya. Ajaib karya Tuhan Yesus, beberapa bulan kemudian ibu Kkh dijemput ke
Sorga. Ooh, betapa mulianya nama Yesus, betapa kejinya tipuan Iblis berwujud manusia melalui
sesembahan suku-suku bangsa.
Sesungguhnya malaikat Iblis berwujud manusia mudah sekali menyuntikkan gagasan-palsu di dalam diri
manusia [Yoh.13:2; Mat.16:21-23], bahkan ke dalam benak hamba Tuhan, jika masih
------------ 21
ada ikatan-ikatan Iblis berwujud manusia di dalam diri yang bersangkutan. Selusupan gagasan ini antara
lain menghasilkan berragam ajaran palsu, yang dicatat sebagian saja di bawah ini:
Semua pengalaman adi-kodrati pasti berasal dari Tuhan Yesus;
16
Kesembuhan jasmani tinggal meng-„claim‟;
17
Pembaptisan dengan cara diselamkan akan menyembuhkan penyakit;
18
Kutuk dibatalkan oleh pertobatan;
19
Kutuk dibatalkan oleh urapan;
20
Tidak perlu memohon apa-apa dari Tuhan, „claim‟ saja langsung, sebab anda
adalah anak Tuhan yang sudah memiliki kuasa Tuhan di dalam dirimu;
21
Jangan menumpangkan tangan ke atas orang yang kesurupan;
22
Bahasa lidah akan menyalurkan kuasa dahsyat dari Tuhan;
23
Iblis berwujud manusia tidak mau atau tidak mampu, memberi kesembuhan ajaib.
24
Saya percaya, Saudara mungkin menambahkan sendiri daftar di atas!
Doa di bawah ini memadai untuk mengundang Roh Kudus agar membimbing
Saudara memasuki seluruh kebenaran [Yoh.16:13], asalkan dengan tekun dipanjatkan
dari waktu ke waktu. Tidak cukup satu kali dipanjatkan, karena lambannya pribadi
manusia mentaati bimbingan Roh Kebenaran. Maka harus dari waktu-ke-waktu
dipanjatkan, sebagai berikut:
16
Iblis berwujud manusia juga mampu melakukan perbuatan yang adi-kodrati. Bacalah Wahyu Pasal-13 s.d. 16.
17
Tidak benar manusia tinggal meng‟claim‟! Kedaulatan Raja Sorga mengatasi „claim‟ manusia. Seringkali Tuhan
mengizinkan umat terkena sakit-penyakit demi kemajuan rohani hambaNya. Tahukah Saudara bahwa Timotius
menderita sakit pencernaan yang tidak diberi mujizat oleh TUHAN? Baca 1Tim.5:23. Apakah dengan demikian
Saudara berani menyatakan imannya Timotius „memble‟?
18
Pembaptisan dengan diselamkan sudah dilakukan sejak zaman Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis
disuruh oleh „Sorga‟ untuk membaptis [dengan air; Yoh.3:33]. Pembaptisan dengan air adalah sebagai tanda-
pertobatan [Mat.3:11], tidak dirancang untuk menyembuhkan penyakit seseorang.
19
Ini pernyataan yang tidak memiliki dasar Biblikal. PeleSETAN lebih jauh telah terjadi: Kutuk-ekonomi, kutuk-
penyakit, semuanya diatasi dengan sesuka hati manusia! Apakah Ekonomi dapat mengutuk?
20
Secara Biblikal, urapan tidak dirancang untuk membatalkan kutuk. Untuk penyakit, ini adalah sekedar
urapan oleh hamba Tuhan, yang layak. Dalam Perjanjian Baru, urapan dilakukan oleh Yang Kudus; bacalah
1Yoh.2:20,26,27. Pelajari dampak urapan sedemikian, apakah muncul dalam diri hamba-hamba Tuhan?
21
Praktek semacam ini telah melucuti TUHAN dari kedaulatanNya. Manusia menjadi lebih berdaulat dari
pada TUHAN. Tuhan dapat diperintah sesuka hati manusia!
22
Penumpangan tangan harus dilakukan berdasarkan tuntunan Tuhan. Seperti dilakukan oleh Musa
terhadap Yoshua. Baca Ul.34:9 bergandengan dengan Bil.27:18.
23
Tidak ada landasan Biblikal tentang kuasa dibalik bahasa lidah ini!
24
Iblis berwujud manusia mampu memberikan kesembuhan ajaib. Bahkan hamba Iblis berwujud manusia pun mampu melakukannya. Iblis berwujud manusia juga
mau melakukan penyembuhan secara ajaib, demi untuk menyesatkan umat. Bacalah yang teliti Why.Ps.13 – 16.
------------ 22
Saya menyeru Yesus Kristus, Kebenaran, Rajaku,
Saya sadar, ya Tuhan bahwa Iblis berwujud manusia terus-menerus mengintai, dan mencoba
menuntun umatMu ke dalam penyesatannya, melalui ajaran-ajaran palsu yang
dibangkitkannya, serta diperluas oleh hamba-hamba Tuhan yang tidak sadar akan
tipuan Iblis berwujud manusia .
Saya ingin dibimbing ke dalam seluruh kebenaranMu, ya Tuhan, maka
saya mengundang agar Roh Yesus senantiasa mewaspadakan saya akan
penyesatan yang menerpa diriku dari waktu ke waktu. Saya mempersilahkan agar
Roh Kebenaran bekerja di dalam batin saya, memeriksa seluruh ajaran-ajaran
yang sudah sempat saya „amin‟kan. Lalu setiap ajaran yang menyesatkan saya
mohon dihapuskan dari ingatanku, digantikan dengan kebenaran Kristus, menjadi
milikku. Saya mau dibimbing oleh Roh Yesus meninggalkan seluruh kegelapan,
seluruh penyesatannya Iblis berwujud manusia .
Terimakasih, Bapa yang Maha Mulia; di dalam nama Yesus saya berdoa;
AMIN.
4. MEMBERI KARUNIA PALSU
Dimodali oleh pembacaan beberapa ayat tentang karunia-karunia Roh Kudus
[1Kor.12:7-11] serta catatan Injil mengenai penampilan „kesaktian‟
25
Yesus dan
murid-muridNya, maka sebagian hamba Tuhan yang haus kesaktian
26
mengejar-
ngejar karunia Roh Kudus tanpa memeriksa asli atau palsunya karunia itu. Setelah
menerima Yesus selaku Juruselamat, dan menyangkali kegelapan yang dahulu
menguasai mereka, mereka cenderung menganggap bahwa Iblis berwujud manusia tidak mampu lagi
memberi „kesaktian‟ kepada mereka. Anggapan mereka: semua perkara yang ajaib,
pasti dari Yesus Kristus.
Jarang hamba Tuhan yang waspada akan skema surat-surat Paulus kepada Jemaat
Korintus. Pada 1Kor.12:7-11, Rasul Paulus menguraikan tentang sembilan karunia
dari Roh Kudus, maka pada Surat yang kedua, 2Kor.11:13-15, yang mewaspadakan
tentang bekerjanya (malaikat- dan hamba-)Iblis berwujud manusia di tengah jemaat Korintus:
25
Beragam peristiwa ajaib yang Yesus nyatakan sebagai ‘tanda-ajaib’, oleh umat disebut sebagai ‘mujizat’;
dari sudut-pandang hambaTuhan yang haus-kesaktian, peristiwa-peristiwa itu mereka pandang sebagai
demonstrasi kesaktian yang pantas dikejar!
26
Roh haus-kesaktian banyak diidap oleh mereka yang belum mengalami kelepasan yang sungguh.Roh ini
biasanya mewaris dari leluhur yang sakti.
------------ 23
13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang
menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. 14 Hal itu tidak usah mengherankan,
sebab Iblis berwujud manusia pun menyamar sebagai malaikat Terang. 15 Jadi bukanlah suatu hal
yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan
kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.
Mereka yang bijaksana segera mengerti bahwa Paulus bermaksud mewaspadakan
umat akan karunia-karunia palsu yang mungkin diberikan oleh Iblis berwujud manusia ! Jelaslah
sekarang bahwa di Jemaat Korintus telah terjadi tanda-tanda-ajaib, tetapi juga telah
terjadi pemberian karunia-karunia palsu, dari malaikat terang palsu! Maka dimulai
dari Jemaat Korintus itu, sampai ke masa kini, sesungguhnya beroperasi dua sumber
tanda-ajaib: Roh Kudus dan Malaikat Terang Palsu!
Apakah di tengah Jemaat Saudara sudah nampak gejala sedemikian? Carilah
persekutuan yang bersih dari perecokan malaikat-terang-palsu! Persekutuan yang
jelas-jelas memanfaatkan otoritas Yesus mengenyahkan malaikat Iblis berwujud manusia setiap kali,
agar tidak merecoki ibadah yang bersangkutan dengan karunia-karunia palsu!
Jika demikian halnya, bagaimana caranya membedakan yang palsu dari yang asli??
Ternyata Rasul Paulus sendiri yang sudah mengajarkan tiga-ciri-utama yang
menunjukkan hadirnya Karunia-asli. Tiga ciri ini harus hadir. Kurang satu, maka
karunia itu palsu. Apa saja 3-ciri ini? Bacalah 1Kor.12:6-12:
6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah TUHAN adalah satu yang
mengerjakan semuanya dalam semua orang. 7 Tetapi kepada tiap-tiap orang
dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. 8 Sebab kepada yang
seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada
yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menyembuhkan. 10 Kepada yang seorang Roh
memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan
karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain
Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 11 Tetapi semuanya ini
dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada
tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Saya telah menolong Saudara untuk menemukan 3-ciri Karunia yang asli. Yakni
yang telah saya beri garis-bawah. Inilah uraiannya:
------------ 24
[1] ...tiap-tiap orang secara khusus...
Tidak massal, melainkan seorang demi seorang! Jadi bila terjadi ada satu Karunia
ditampilkan secara beramai-ramai (semisal: bahasa lidah yang beramai-ramai
diucapkan, apa lagi jika ucapannya sama dengan orang lain); palsulah „karunia‟ itu!
[2] ...seperti yang dikehendakiNya...
Sesuatu Karunia yang muncul oleh kehendak manusia atau Iblis berwujud manusia , palsulah itu. Maka
periksalah, apakah Karunia yang Saudara „pegang‟ sekarang, muncul karena Saudara
mengejar atau menghendakinya? Palsulah itu.
Atau munculkah karunia itu karena dikehendaki oleh hamba Tuhan Saudara?
(Mungkin dia mengundang Saudara ke depan altar, atau sibuk menumpangkan
tangannya ke atas kepada umat). Palsulah „karunia‟ itu.
Semisal seseorang yang mampu melihat roh-roh (setan) atau mampu
meramal, setelah ditumpangi-tangan oleh seorang yang berpenampilan hamba Tuhan,
ini jelas Karunia palsu, berasal dari si Iblis berwujud manusia .
[3] ...untuk kepentingan bersama...
Bukan untuk kepentingan sendiri (si Penerima). „Kepentingan bersama‟ berarti
kepentingan umat bersama-sama? Ini egoisme kemanusiaan kita.
„Kepentingan bersama‟ harus dipahami secara benar: demi kepentingan si
Pemberi dan si Penerima sekaligus. Karunia apapun yang Saudara anggap Saudara
miliki, jika Roh Kudus (atau Sorga) tidak beroleh keuntungan dari „karunia‟ itu,
palsulah itu!
Semisal seorang hamba Tuhan, di tengah kebaktian, lalu berseru: “Aku
melihat seorang wanita, berdiri di sudut kanan, pada tahun mendatang dia
menggendong seorang bayi laki-laki yang mungil...!” Kalaupun hal itu menjadi
kenyataan secara tepat, pertanyakanlah: “Apa keuntungan Roh Kudus sewaktu
„ramalan‟ itu diserukan?” Walaupun kalimat itu diberi nama yang bagus: „nubuatan‟,
jangan asal percaya, itu adalah ramalan!
27
Sebab tidak ada untungn