penyesatan 1

Tampilkan postingan dengan label penyesatan 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyesatan 1. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2025

penyesatan 1


 


 


Iblis berwujud manusia  adalah pendakwa manusia, bertujuan

 merusak spiritualitas manusia! Seyogya-

nya ini adalah pengetahuan umum bagi umat kristiani [Why.12:10]. Namun 

seringkali manusia terperangkap oleh wawasan berpikir duniawi; kadang-kadang 

terjerat rasa keadilan semu, sehingga sebagian orang Kristen yang merasa sudah maju 

rohaninya dengan mantap menganggap: “Saya tidak punya salah, maka tidak ada 

pasalnya Iblis berwujud manusia  mendakwa saya! Tidak mungkin!” 

  

                                                

Why.12:10: Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan 

kuasa  dan pemerintahan Allah TUHAN kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke 

bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan TUHAN kita.” 


  Iblis berwujud manusia  dapat mendakwa secara sah, yakni terhadap manusia yang melakukan pelanggaran terhadap Hukum 

Tuhan (10-Hukum). Namun Iblis berwujud manusia  mungkin juga mendakwa secara tidak sah, secara mengada-ada (MASALAH  

Ayub), karena sasaran Iblis berwujud manusia  yang utama adalah menggocoh manusia dengan berbagai kemungkinan tujuannya:  

a. umat mempersalahkan Tuhan untuk penderitaannya dan/atau  

b. agar sasarannya tidak dapat bertumbuh bagus secara rohani dan/atau  

c. supaya titik-perhatian orang Kristen menyimpang dari Yesus, yang seharusnya menjadi titik perhatian, bahkan 

titik-tujuan! 

Semuanya itu adalah kerusakan spiritualitas, yang mempermudah Iblis berwujud manusia  memerosotkan iman lebih dalam lagi! 

Padahal: Iblis berwujud manusia  tidak perduli dengan keadilan! 

 

Orang ini sudah melupakan MASALAH nya Ayub, yang saleh saleh dan jujur; ia takut akan 

Tuhan dan menjauhi kejahatan. [Ayub 1:1], namun terkena dakwaan Iblis berwujud manusia  juga (baca 

sisa Pasal itu]. Bahkan beruntun, dua kali Ayub yang tidak bersalah itu, didakwa oleh 

Iblis berwujud manusia  [baca Pasal-2], dua kali pula terkena gocohan Iblis berwujud manusia  yang super-licik itu! 

Demikianlah dakwaan Iblis berwujud manusia  yang dilancarkannya secara tidak sah! 

 

Sebagai contoh yang terbanyak korbannya adalah dakwaan Iblis berwujud manusia  terhadap orang 

Kristen yang leluhurnya masih menyembah berhala, yakni menyembah malaikat Iblis berwujud manusia  

yang tampil selaku patung atau selaku tokoh yang sudah meninggal dunia. Lihatlah 

satu catatan Kitab Kejadian [31:19]: Adapun Laban telah pergi menggunting bulu 

domba-dombanya. Ketika itulah Rahel mencuri terafim ayahnya... 

 

Apakah „terafim‟? Kamus di belakang Alkitab terbitan L.A.I. mencatat: 

 

terafim, patung berhala keluarga, dilarang di Israel... 

 

Mengapa dilarang di tengah-tengah umat Tuhan? Siapa yang melarang? Tuhannya 

orang Israel! Tentu karena Tuhan mengetahui dampak dari berhala semacam itu! 

Keturunan pasti didakwa oleh Iblis berwujud manusia , lalu digocoh, jika Tuhan memberi keleluasaan 

kepada Iblis berwujud manusia . Maka keturunan leluhur itu akan mengalami kesulitan-kesulitan hidup. 

 

Dalih perkaranya Iblis berwujud manusia  di hadapan TUHAN kira-kira begini: “Tuhan, orang ini punya 

leluhur yang menyembah daku dengan kuat. Leluhurnya itu adalah domba milikku 

sepenuhnya. Dan ketentuan Hukum yang umum berlaku adalah: anak-domba adalah 

milikku pula. Maka izinkan aku menjamah domba-dombaku...” Menjamah, kata Iblis berwujud manusia , 

pelaksanaannya mengacu kepada Hukum TUHAN juga, atau disponsorinya sehingga  

keturunan itu berjaya dalam urusan keduniawian, supaya mereka tidak acuh terhadap 

pertumbuhan iman atau spiritual, bahkan kalau boleh, tetap menyembah Iblis berwujud manusia . MASALAH -

MASALAH  yang akan Saudara baca akan menjelaskan urusan ini. 

 

Dalam hal keturunan itu sudah menjadi Kristen, sudah bertobat, atau sudah menjadi 

hamba Tuhan, apakah Iblis berwujud manusia  akan kehabisan hak? Boleh jadi! Keturunan itu mungkin 

tidak dapat segera digocohnya, tetapi masih akan tetap dianggap dombanya, domba 

yang memberontak, yang pergi bergabung ke dalam „kandang‟ milik Yesus!  

 

Berapa banyak di antara orang Kristen (di Indonesia) yang menyadari bahwa leluhur 

yang masih animis dianggap oleh Iblis berwujud manusia  selaku domba miliknya? Iblis berwujud manusia  sangat 

menyadari Hukum Kepemilikan, lalu meng-„claim‟ bahwa anak domba adalah milik 

Iblis berwujud manusia  juga, bahkan seluruh keturunan „domba‟ dia anggap milik Iblis berwujud manusia . Setiap orang 

yang menjadi Kristen, dari sudut-pandang Iblis berwujud manusia  tidak lain adalah „domba‟ yang kabur, 

meninggalkan „kandang‟ milik Iblis berwujud manusia , memasuki rombongan Yesus! 

 

Maka Iblis berwujud manusia  menjadi sangat berang, tidak rela kehilangan „domba‟, sehingga dia akan 

bekerja dengan sangat gigih! Dia akan berusaha merengkuh domba-pemberontak itu 

ke dalam cengkeramannya kembali. Dari sudut-pandang Sorga, upaya Iblis berwujud manusia  ini 

dianggap sebagai penyeSATAN; agar „domba-domba‟ itu tidak dapat kembali kepada 

Pemiliknya yang sah, Pencipta „domba-domba‟ itu, Yesus Kristus Raja Sorga! 

MASALAH -6.2. tentang Saudara „chucky ‟, kelak akan menunjukkan kegigihan dan kelicikan 

Iblis berwujud manusia  itu! Namun sebelumnya, perlu ditinjau dahulu MASALAH -MASALAH  yang lebih ringan. 

 

 

MASALAH -1.1. 

Seorang ibu, dengan nama samaran „Kyt‟, mengundang saya ke kantornya, ingin 

menanyakan sesuatu serta mohon didoakan. Dia dalam kerisauan yang cukup berat, 

karena „perasaan-tajam‟nya memberi tahu bahwa ada orang yang sedang mengguna-

gunai (santet) untuk membunuh dia. Kemungkinan berhubungan dengan jabatannya 

selaku seorang direktris pada suatu Perusahaan Negara. 

 Saya tanyakan bagaimana dia tahu ada yang menyantet, lalu diterangkannya 

bahwa sampai tiga kali „perasaan-tajam‟nya membimbing dia untuk memeriksa ke 

balik lemari-buku, ke bawah meja arsip, juga ke sudut kamarnya, lalu tiga kali pula 

dia menemukan bungkusan berisi benda-benda aneh yang patut dicurigai sebagai 

benda Iblis berwujud manusia  yang membawa santet. (Hikmat menuntun saya  meng-analisa: pikiran-

tajam belum tentu dari TUHAN...) 

 Sdr. Kyt menyampaikan beberapa ceritera lagi tentang keajaiban (keanehan) 

di dalam kehidupannya, antara lain bahwa tekanan darah di lengan kanan dan di 

lengan kiri berbeda sampai 40-skala. Kejelasannya: Sistolis di lengan kanan 

meunjukkan skala 150, sementara sistolis (juga!) di lengan kiri menunjukkan skala 

110. (Hikmat mengajar lagi: Pengetahuan medis tidak mungkin menerangkan gejala 

ini. Semakin menunjuk kepada hadirnya malaikat Iblis berwujud manusia  penguntit yang siap 

menggerogoti kesehatannya!) 

 Saya mengejar lagi, kalau-kalau keajaiban itu sudah berlangsung sejak masa 

kanak-kanaknya!? Dengan heran dia membenarkan, memberi tahu gejala berikut: 

Jika ayahnya memarahi dia, selaku gadis kecil, dia ketakutan. Tetapi (beberapa kali 

terjadi), keesokan harinya, pagi-pagi, mulut ayahnya akan nampak bengkak membiru, 

seperti kena tempeleng! (Semakin yakin saya bahwa ada malaikat Iblis berwujud manusia  yang 

merecoki kehidupan keluarga ini. Malaikat Iblis berwujud manusia  yang datang dari garis-keturunan 

ibunya sdr. Kyt. Sebab ayahnya tekena pembalasan setiap kali memarahi gadis Kyt!) 

 Keterangan sdr. Kyt sudah hampir mencukupi. Sekarang tinggal memastikan 

diagnoser: “Apakah dari garis keturunan ibunya sdr. Kyt ada yang sakti ataupun kuat 

bertirakat? Jika ada, siapa? Dia membenarkan: “Nenek saya! Ibunya ibu saya!” Saya 

teruskan desakan saya atas setan yang men-sponsor-i sdr. Kyt: “Dan anda adalah 

cucu-kesayangan nenek itu „kan?” Dalam ketakjubannya, sdr. Kyt mengangguk! 

 Maka permainan malaikat-Iblis berwujud manusia  menjadi jelas sekarang: Malaikat Iblis berwujud manusia  yang 

dahulu men-sponsori nenek sdr. Kyt menguntit sang cucu, Kyt, dengan berpura-pura 

menolong, memberi „perasaan-tajam‟ kepada sdr. Kyt. (Hikmat mempertanyakan: 

kalaupun sdr. Kyt tidak memiliki „perasaan-tajam‟, apakah malaikat TUHAN tidak 

mampu melindungi Kyt dari serangan gelap ilmu santet? Tentu dapat! Maka jelaslah 

„perasaan-tajam‟ tadi bukan berasal dari Tuhan, melainkan dari malaikat Iblis berwujud manusia ).  

Malaikat Iblis berwujud manusia  sponsor kesaktian nenek itu tampil seolah-olah Tuhan 

menolong Kyt, namun sekaligus menyesatkan Kyt. Oleh penyeSATAN malaikat Iblis berwujud manusia  

itu, Kyt merasa dirinya sangat dekat dengan Tuhan, padahal nyatanya tidak! Sebab, 

hakekatnya, sdr. Kyt ini hidup untuk kepentingan dirinya sendiri saja.  

 Singkat kata, sdr. Kyt saya tuntun berdoa, menolak semua kesaktian leluhur, 

lalu menyangkali jasa dan jamahan Iblis berwujud manusia  di masa lalunya, selanjutnya malaikat Iblis berwujud manusia  

sponsor kesaktian neneknya dienyahkan, demi nama Yesus. 

 

 

Saudara, sungguh banyak MASALAH  orang Kristen, termasuk yang sudah menjadi 

Gembala Sidang, sesungguhnya masih di-sponsori oleh malaikat Iblis berwujud manusia  yang dahulu 

kala memberi kesaktian kepada leluhur mereka. Mereka tidak tahu akan hal itu, 

mereka tidak berharap, tidak meminta, tetapi Iblis berwujud manusia  berhak memberikan „kesaktian‟ 

kepada keturunan orang sakti (yakni hamba Tuhan itu) itu berlandaskan  perjanjian 

Iblis berwujud manusia i yang ditegakkan leluhur mereka semisal: “Oooh, engkau yang kusembah, saya 

bermohon agar engkau merawat keturunan saya satu-per-satu. Memberi mereka 

keselamatan dan kejayaan di tengah masyarakat!” 

 

Maka permohonan ini membentuk semacam perjanjian yang mengikat seluruh 

keturunan. Seluruh keturunan menjadi „domba‟nya Iblis berwujud manusia . Jika tidak pernah 

dibatalkan, maka malaikat Iblis berwujud manusia  itu masih bebas mencampuri urusan orang Kristen 

dan Gembala sidang kristiani! Yakni jika si hamba Tuhan tidak gigih mengenyahkan 

setan yang mensponsori leluhurnya. Permohonan leluhur itu memberi hak kepada 

sesembahan itu (malaikat Iblis berwujud manusia ) untuk mengendalikan kehidupan keturunannya, 

mengatur jalan-nafkah, sampai kepada kejayaan, tetapi sekaligus memelesetkan 

kehidupan keturunannya, jauh dari keselamatan rohani, yang dari Yesus Kristus! 

Mengenai urusan ini akan kita perdalam setelah satu MASALAH  berikut, yang 

menyangkut diri saya, sebagai berikut... 

MASALAH -1.2. 

Leluhur saya, 5-generasi di atas saya, adalah seorang yang sakti. Kesaktiannya nyata 

setelah ia meninggal dunia. Menurut kebiasaan di Tanah Batak, jenazah seorang tua 

tidak segera dikebumikan, melainkan disimpan beberapa bulan di dalam „batang‟ 

(batang kayu tebangan, yang besar dan dikeroak) menanti pembusukan. Setelah 

tinggal kerangka, baru boleh dikebumikan.  

Kira-kira empat bulan ditunggu, lalu diperiksa, ternyata jenazah itu masih 

utuh. Maka harus diberi waktu beberapa bulan lagi untuk pembusukan. Ternyata pada 

pemeriksaan berikutnya, kondisi jenazah tidak berubah. Barulah kerabat itu mengerti 

tentang adanya kesaktiannya, lalu memanggil seorang sakti yang lain untuk mencabut 

„kesaktian‟ jenazah itu. 

Yang diundang ini memeriksa, menemukan sebentuk batu (sesungguhnya 

seperti batu, mungkin sekedar daging yang mengeras, keras sekali) bergerak ke atas 

dan ke bawah, di bagian dada jenazah itu. Orang sakti yang datang ini, membacakan 

ajian-ajiannya lalu menoreh dada jenazah itu serta mengeluarkan bentuk batu itu. 

Setelah acara itu barulah jenazah itu mulai membusuk secara sewajarnya... 

Penyampaian ini segera memberi jawaban atas perenungan saya yang 

panjang tentang hadirnya sebentuk keloid (jaringan menggumpal; Batak: ipos-ipos) 

di dada saya. Keloid itu muncul kecil saja, hanya sebesar sebutir kacang hijau, ketika 

saya berusia belasan tahun, lalu bertumbuh semakin besar. Sekarang, 50-tahun 

kemudian, berukuran panjang 8-cm. Kakak saya perempuan memiliki yang serupa, di 

bagian dada; beberapa orang sepupu kami juga me‟warisi‟ keloid seperti itu. 

Pewarisan kesaktian tidak terjadi, karena kami telah menyangkali perjanjian 

kegelapan yang dibangun oleh leluhur kami serta menolak segala kesaktian leluhur. 

Yang dapat Iblis berwujud manusia  lakukan hanya pada tubuh jasmani kami, me‟waris‟kan bentuk-

bentuk batu (keloid) pada bagian tubuh yang serupa seperti pada leluhur itu. Jadi saya 

tidak pusingkan urusan keloid itu, cukup dengan doa-doa penuh iman, bahwa daging 

tumbuh itu tidak akan mengganggu pelayanan saya terhadap Raja di atas segala raja. 

Yang saya lakukan dari waktu-ke-waktu adalah: 

   mengundang malaikat Kudus agar tetap mengawal kehidupan kami seketurunan; 

   dengan otoritas Kerajaan Sorga, mengenyahkan semua malaikat Iblis berwujud manusia  sponsor 

kesaktian leluhur kami, agar tidak campur tangan dalam pelayanan kamipun; 

   tentang keloid itu, saya ucapkan doa menolak benda itu, dalam iman bahwa di 

suatu waktu akan susut atau menghilang sama sekali (nyatanya demikian!); 

(Sebab keloid bukanlah bagian tubuh saya, tetapi hasil jamahan Iblis berwujud manusia  yang 

mewaris); roh-najis pembangkit keloid atau tumor dan kanker dimusnahkan dari 

diriku, serta malaikat Iblis berwujud manusia  penyiksa manusia (dengan penyakit aneh) harus enyah 

dari kehidupanku. 

 

Mengenai pewarisan cap Iblis berwujud manusia 

5

 serta jamahan Iblis berwujud manusia  sponsor kesaktian leluhur ini, ada 

saja orang Kristen yang berkilah: “Tetapi saya sudah dibaptis!” Seolah-olah 

Pembaptisan (dalam air) oleh Gereja membebaskan seseorang dari segala urusan 

dengan Iblis berwujud manusia  di masa lalu. {Ini pengajaran keliru tanpa dasar Biblikal!} Di seluruh 

Kitab Perjanjian Baru tidak ada pernyataan bahwa Pembaptisan membatalkan segala 

Perjanjian dengan Iblis berwujud manusia  serta jamahan-jamahannya di masa lalu. Yang ada adalah: 

Pembaptisan(air) sebagai tanda pertobatan, tidak lebih [Mat.3:11]. Tanda-pertobatan 

tidak membuat Iblis berwujud manusia  ketakutan lalu menyingkir dari kehidupan kita.  

 

Dasar Hukum yang membuat Perjanjian Iblis berwujud manusia i itu tetap tegak adalah Mat.12:37: 

“...Karena menurut ucapanmu kamu akan dibenarkan...” Menurut ucapan, bukan 

menurut Pembaptisan-air, manusia dibenarkan. Seperti telah dicontohkan di atas 

{“Oooh, engkau yang kusembah, saya bermohon agar engkau merawat keturunan 

saya satu-per-satu. Memberi mereka keselamatan dan kejayaan...”}. Perjanjian 

dengan Iblis berwujud manusia  itu berlaku sah oleh ucapan leluhur, maka pembatalannya juga harus 

dilakukan dengan ucapan! Juga, pembatalan Perjanjian Kegelapan itu ditegakkan 

berlandaskan Hak Azasi Manusia milik masing-masing keturunan yang mau 

mengikut Tuhan Yesus. Sesungguhnya Raja Sorga, Yesus Kristuslah yang telah 

menganugerahkan Hak Azasi Manusia kepada setiap manusia. 

 

                                               

  1Tim.4:2 ...oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Iblis berwujud manusia , 

bapak segala dusta, biasa memberikan cap kepada para hambanya...; jadi sangat biasa men‟cap‟ orang 

yang akan dijadikan sasaran serangannya. Dengan demikian, malaikat Iblis berwujud manusia  di daerah lain, dengan segera 

mengenali orang-orang yang disponsori oleh Iblis berwujud manusia , yang sekaligus menjadi bibit-unggul dalam pemerintahan Iblis berwujud manusia !  

Dalam pelayanan kami, saya menemukan seseorang yang selalu kepanasan dan kehausan. Karena 

kehausannya, dia biasa meminum air danau Toba secara langsung, baru terpuaskan! Dalam penelusuran 

(riwayat) masa lalu ditemukan bahwa seorang leluhurnya yang sakti menambahkan kesaktiannya dengan cara 

menculik seorang anak kecil, memendam anak itu ke dalam tanah, sebatas leher. Lalu dukun sakti itu memaksa 

anak itu membuka mulutnya, untuk kemudian dituangi tembaga cair(!). Sesuai Ratapan 5:7-9, wajarlah 

keturunan orang sakti tadi terkena gocohan Iblis berwujud manusia : tenggorokan yang selalu kepanasan dan kehausan. Melalui 

pelayanan pelepasan yang standard, Saudara tadi dibebaskan dari azab Iblis berwujud manusia  itu. 

   MASALAH  lain: satu keluarga mengalami bahwa tiga orang anak mereka selalu mengalami demam tinggi 

sejak berusia di bawah satu tahun. Penyebab demam tidak pernah ditemukan oleh dokter. Demam-demam itu 

berlangsung terus dari waktu ke waktu sehingga anak-anak itu berusia sepuluh tahun. Setelah itu, dua dari tiga 

anak itu mengalami stress yang menahun, berulangkali harus dirawat di Panti Perawatan orang stress. Melalui 

cara Tuhan yang ajaib, terungkaplah kenyataan bahwa salah seorang leluhur mereka menambah kesaktiannya 

secara sangat keji! Ia menculik seorang anak kecil berusia di bawah satu tahun, lalu menggongseng (Sunda: 

„sangrai‟; Batak: „disaok‟). Menggeliat-geliat bayi tadi digongseng, harus disaksikan dengan kepala-dingin oleh si 

dukun sakti. Anak itu mati di atas pengggorengan, lalu terus dipanaskan sehingga menjadi abu, abunya itulah 

yang dimanfaatkan sebagai obat ataupun maksud perdukunan lainya. Dosa leluhur yang sedemikianlah yang 

berdampak, mengena kepada keturunan [Baca: Rat.5:7-9]..  

------------ 9 

Waspadalah, rekan-rekan hamba Tuan; peristiwa adi-kodrati yang tampil dalam 

pelayanan sebagian hamba Tuhan juga berasal dari malaikat Iblis berwujud manusia  yang dahulu kala 

menopang leluhurnya.

6

 Setelah mengerti hal ini, semakin jelaslah, mengapa beberapa 

hamba Tuhan justru jatuh semasa ketenaran pelayanannya. Jatuh dalam urusan seks 

dengan sekretarisnya, atau terjerumus ke dalam cinta uang sehingga melupakan ikrar 

pelayanannya semula. Atau terkena peleSETAN menerima dan mengajarkan ajaran 

yang menyesatkan! Oleh sebab itu sangat saya sarankan agar setiap Pembaca yang 

merasakan hadirnya ikatan Iblis berwujud manusia  (melalui pewarisan Perjanjian dan Kesaktian) agar 

menghapuskannya melalui doa berikut:  

 

Saya menyembah Yesus Kristus, Juruselamatku; 

Ya Tuhan Yesus, Engkaulah Raja Sorga, Yang Maha mengetahui segala 

macam peristiwa di sepanjang sejarah keturunan saya. Engkau mengenal 

semua leluhur saya satu per satu, bahkan mengetahui malaikat-malaikat Iblis berwujud manusia  

Sesembahan mereka dalam kegelapan serta yang memberi leluhurku kesaktian 

masing-masing. Maka saya ingin meninggalkan kegelapan leluhurku, 

bergabung dengan Kerajaan Terang, KerajaanNya Yesus Kristus, Rajaku. 

Demi nama Yesus Kristus, saya membatalkan setiap Perjanjian 

Kegelapan bersama Iblis berwujud manusia  yang ditegakkan oleh leluhurku; yang berlaku bagi 

diriku dan keturunanku adalah Perjanjian Baru bersama Yesus Kristus. Saya 

juga menolak semua kesaktian yang dimiliki leluhurku. Saya tidak memerlukan 

kesaktian apapun, sebab malaikat Sorga mengawal diriku [Ibr.1:13-14] di 

sepanjang hidupku! 

Demi nama Yesus Kristus pula, aku mengenyahkan semua malaikat Iblis berwujud manusia  

dari Perjanjian Kegelapan, juga malaikat Iblis berwujud manusia  sponsor kesaktian leluhurku, 

bahkan malaikat Iblis berwujud manusia  yang memberi saya kesaktian di masa lalu; semuanya 

harus enyah dari kehidupanku. Saya ingin melanjutkan kehidupan saya selaku 

hambaNya Yesus Kristus, Rajaku, Juruselamatku Yang Agung; AMIN. 

                                                 

6

  Berapa banyak dari Pembaca yang menyadari bahwa sponsorship Iblis berwujud manusia  serta kelicikannya membuat Iblis berwujud manusia  mau 

saja menyembuhkan orang-orang sakit dalam pelayanan hamba Tuhan (keturunan orang sakti), kendati hamba 

Tuhan itu menyeru nama Yesus? Hamba Tuhan itu tidak melarang si Iblis berwujud manusia  campur tangan, maka si Iblis berwujud manusia  dapat 

mendakwa dia di hadapan Tuhan: “Tuhan, hambaMu ini adalah keturunan dombaku di masa lalu. Dia tak pernah 

menyangkali perjanjianku bersama leluhurnya itu. Maka saya mau memberikan pertolonganku buat dia. Dan dia 

tidak pernah menolak campur-tanganku! Maka ijinkan saya menyembuhkan beberapa orang yang dia layani, 

kendati dia menyeru nama Yesus! „Kan buat kemuliaanMu juga, jika ada yang disembuhkan!” 

   Kemuliaan itu memang bagi Yesus, yang namaNya diseru oleh hamba Tuhan itu dalam doa 

penyembuhan yang dia lakukan. Apa keuntungannya untuk Iblis berwujud manusia ? Hamba Tuhan itu terkecoh, merasa dirinya 

orang pilihan Tuhan yang hebat. Menjurus kepada keangkuhan, karena berpenampilan „sakti‟.  

Keuntungan lain bagi si Iblis berwujud manusia  adalah titik-perhatian umat bergeser, tidak lagi kepada Yesus, 

melainkan kepada hamba Tuhan itu beserta kesaktiannya!  

------------ 10 

Pembaca yang terkasih, pada titik ini, jika Saudara merasakan adanya gangguan yang 

aneh, mungkin merasa pening, atau mual-mual, atau merasa berang sehingga ingin 

mencampakkan buku ini, atau serasa mau hilang sadar (bahkan bisa jadi kesurupan), 

ketahuilah: Saudara sedang diganggu oleh malaikat Iblis berwujud manusia  yang tidak suka jika Saudara 

meneruskan membaca. Maka Saudara sesungguhnya memerlukan pertolongan 

seorang hamba Yesus yang mengerti tipu-daya Iblis berwujud manusia , agar Saudara dilayani dan 

didoakan sehingga Saudara akan mengalami sejahtera kembali. 

 

Boleh saja Saudara lanjutkan membaca, asalkan Saudara cukup memiliki kegigihan.  

 

 

 

 

2.  Iblis berwujud manusia  PANDAI MENIPU HAMBA TUHAN 

 

Kebanyakan hamba Tuhan merasa dan menganggap: “Tidak mungkin diriku ditipu 

oleh Iblis berwujud manusia . Tidak mungkin Tuhanku mengizinkan Iblis berwujud manusia  menipu aku. Tuhan tidak mau 

dirugikan jika hambaNya tertipu!” 

 

Ada kebenaran di dalam pernyataan di atas, tetapi ada juga kekeliruannya. Hamba 

Tuhan ini melupakan sabda Yesus bahwa “...penyesatan harus ada!” [Mat.18:7]. 

Lagipula [Mat.24:24]: “sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang 

pilihan juga.” Mereka tidak sadar bahwa kita sekalian (TUHAN, Malaikat-malaikat 

dan manusia) hidup di dalam satu Kerajaan, Kerajaan Sorga. Lagi pula Iblis berwujud manusia  adalah 

Pendakwa. Iblis berwujud manusia  dapat mendakwakan apa saja yang mungkindidakwakan, sah ataupun 

tidak, seperti yang telah dilakukannya terhadap Ayub, hamba Tuhan yang saleh, jujur 

dan menjauhi kejahatan. Jarang hamba Tuhan yang memeriksa pelayanannya, apakah 

mereka sedang melayani Yesus, Raja Sorga atau sekedar melayani Organisasi 

Gereja! Atau bahkan sedang melayani ambisi pribadi mereka.  

 

Pengikut Yesus yang sungguh-sungguh hidup di dalam Kerajan Sorga menyadari 

kehendak Raja: Raja Sorga menginginkan anak-anak Kerajaan menjadi dewasa 

secara rohani, juga dewasa secara Hukum (Kerajaan Sorga). Pendewasaan itu hanya 

mungkin tercapai jika Iblis berwujud manusia  diberi kesempatan untuk mencoba menyesatkan manusia, 

dengan segala permainan Iblis berwujud manusia  yang menunggangi Hukum Kerajaan Sorga! 

 

Lebih baik kita melihat kenyataan-kenyataan di lapangan, agar nampak keberhasilan 

Iblis berwujud manusia  menipu hamba-hamba Tuhan. Namun hanya beberapa MASALAH  saja yang dapat 

disajikan di dalam ruangan yang terbatas ini. 

 

MASALAH -2.1.   

Saya berkenalan dengan seorang Penginjil yang penuh semangat. Menggebu-gebu 

dia menceriterakan sekian banyak kesuksesan penginjilan yang dia lakukan, 

dilanjutkan dengan pernyataan betapa dia merasa dirinya sungguh orang pilihan 

Tuhan. Segera saya menajamkan telinga, lalu bertanya bagaimana caranya dia 

mengetahui bahwa dia sungguh orang pilihan Tuhan? 

 “Saya mengalami sampai tiga kali penggenapan firman Tuhan dalam Matius 

Pasal-10 ayat-14. {“...Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar 

perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya 

dari kakimu...”} Tiga kali saya ditolak, bahkan diusir dari rumah seseorang yang saya 

injili, lalu dalam setiap peritiwa saya keluar dari rumah itu. Di luar rumahnya saya 

kebaskan debu rumahnya, dari kakiku. Dua minggu kemudian orang yang menolak 

saya meninggal dunia!” Demikian pernyataan Penginjil ini. 

 

 

Saya mendengar ceritera itu dengan penuh duka. Sebab rekan ini sudah terkena 

peleSETAN dalam memahami Sabda Yesus. Namun, selaku orang yang baru 

berkenalan, tidak pada tempatnya jika saya segera membahas keterkecohannya. 

Jangan dia merasa dikritik, jangan kebanggaan dan kehormatan dirinya tersinggung.  

 

Bagaimana peleSETAN atas dirinya? Dia tidak membaca ayat lanjutan dari yang dia 

kutip. {Mat.10:15 “...Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman 

tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."} Di 

sana Yesus tidak sabdakan: “Sesungguhnya dua minggu setelah engkau ditolak...” 

 

Jelaslah bahwa MASALAH  ini merupakan manipulasi-pikiran oleh Iblis berwujud manusia . Dan hasil yang 

lebih jauh adalah manipulasi perasaan: keangkuhan sudah merasuki dirinya. 

 

 

MASALAH -2.2. 

Bulletin suatu „ministry‟ tertentu mencatat suatu peristiwa hebat sebagai berikut... 

Kami sedang bersekutu, bukan dalam bentuk Kebaktian Minggu, melainkan di dalam 

acara Sharing dan Berdoa-syafaat, khusus bagi para pengerja. Pada suatu saat, tiba-

tiba seorang pengerja berdiri dan mengatakan: “Barusan saya beroleh penglihatan. 

Beberapa rekan kita yang dalam perjalanan dengan mobil di luar kota menuju 

tempat ini sedang dalam bahaya maut. Roh memerintahkan kita untuk berdoa bagi 

mereka. Mari kita berdoa...” Segera kami berdoa, dipimpin oleh pengerja yang 

beroleh penglihatan itu! 

 

Satu-dua jam kemudian, rekan-rekan yang kami tunggu tiba dalam keadaan 

selamat. Setelah saling mengucapkan salam dan memuji Tuhan, seorang dari mereka 

yang baru datang itu berceritera bahwa mereka baru saja lolos dari bahaya maut. 

“Kami sedang menyusuri tebing gunung, ketika mulai terdengar ketukan-ketukan 

atau geledug-geledugan yang berasal dari salah satu ban mobil yang kami tumpangi. 

Beruntung Sopir segera sadar, lalu menghentikan kendaraan, lalu turun memeriksa. 

Ternyata roda depan sebelah kiri sudah kehilangan dua buah baut ban, sementara 

dua buah baut yang nasih terpasang sudah kendur sangat, tinggal lepasnya saja! 

Beruntung sekali malaikat Tuhan melindungi kami, sehingga dapat selamat dan 

bergabung dengan kalian!” 

Pengerja yang berdoa tadi bertanya: “Sudah berapa lamakah berlalu sejak 

terjadinya kalian lolos dari maut?” Si Pendatang menjawab: “Bertepatan saya 

melihat arloji ketika mobil kami dihentikan Sopir. Arloji saya menunjukkan jam... 

„sekian‟.”  

“Wah, tepat sekali, sebab lima menit sebelumnya, kami di sini berdoa 

syafaat untuk keselamatan kalian,” ujar pemimpin acara Sharing itu. Kami semua 

sangat bersukacita, karena pertolongan Tuhan. Lanjutnya: “Jelas sekali bahwa 

„ministry‟ kita ini sangat dikenan dan diberkati oleh Tuhan!” 

 

 

Pembaca yang terkasih, apakah Saudara dapat melihat bahwa peristiwa ini mirip 

dengan MASALAH nya ibu Kyt (MASALAH -1.1.)? Ceritera di atas akan menampakkan 

peleSETAN yang sudah terjadi, melalui pengujian berikut: Kalau saja rekan 

sepersekutuan tidak beroleh penglihatan, lalu tidak berdoa syafaat untuk rekan-

rekan yang di dalam perjalanan, apakah malaikat Sorga tidak mampu (atau tidak 

mau) melindungi mobil yang ditumpangi pada pendatang itu? Bukankah 

kepentingan Tuhan juga bahwa hamba-hambaNya berjalan di dalam pengamanan 

malaikat Sorga? [Ibr.1:13-14]. 

 

Jelas sekali bahwa Iblis berwujud manusia  sudah berhasil menyuntikkan roh-tinggi hati melalui 

karyanya yang dikira karya Roh Kudus oleh Persekutuan (Ministry) tadi! Namun 

sulit sekali menyadarkan Saudara-saudara yang sudah terjerat kepada keangkuhan 

sedemikian. Bahkan jika mereka bertepatan membaca tulisan ini, sangat mungkin 

mereka hanya akan menuding: “Penulis buku ini iri hati akan karunia yang kami 

miliki, yang dia tidak miliki!”  

 

Kalimat itupun hasil manipulasi Iblis berwujud manusia  di dalam diri para hamba Tuhan yang tidak 

waspada, yang sudah terlalu yakin bahwa diri mereka sudah sangat „Oke‟! 

 

 

MASALAH -2.3. 

Iblis berwujud manusia  memang ahlinya dalam memanipulasi pikiran manusia. Dan memanipulasi 

perasaan-pun. Banyak hamba Tuhan yang berbelas kasihan atas penderitaan yang 

dialami umat Tuhan. Teristimewa dalam urusan sakit-penyakit. Sebagian hamba 

Tuhan ini sungguh menyadari bahwa Yesus memberi kuasa kepada muridYesus, 

sampai di zaman kinipun, untuk mengenyahkan beragam penyakit dan mengatasi 

pelbagai kelemahan

7

Lalu ada saja hamba Tuhan yang, setelah menyampaikan kesembuhan ajaib 

kepada beberapa orang di dalam pelayanan-pribadi, berlanjut dengan terangsangnya 

dia untuk melakukannya secara besar-besaran.

8

 Mereka mungkin meng-claim bahwa 

Yoh.14:12 akan menjadi kenyataan di dalam pelayanan mereka. {Yoh.14:12: “...Aku 

berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan 

juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih 

besar

9

 dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;...”}.

10

 

Mereka melakukan uji-coba beberapa kali menyelenggarakan Kebaktian 

Kesembuhan Ilahi. Setelah terjadi beberapa kesembuhan-ajaib, maka sebagian hamba 

Tuhan membakukan acara ini. Menjadwalkannya dari waktu ke waktu, bahkan mem-

publikasikan dan meng-iklankan jadwal acara itu. Termasuk menerbitkan buletin-

kesaksian dari orang-orang yang disembuhkan.

11

 Terjadilah apa yang orang Jawa 

katakan „kebablasan‟ (keterusan, sulit dihentikan), tergelincir menyimpang dari 

lintasan yang benar). Atau menurut istilah dalam judul buku ini: peleSETAN! 

Pada tahapan awal (melalui pelayanan pribadi, seperti yang diteladani oleh 

Yesus semasa Beliau di bumi), Roh Yesus bebas bekerja untuk menyembuhkan atau 

tidak menyembuhkan seorang pasien. Roh Yesus juga memiliki kebebasan untuk 

menunda kesembuhan. Pada tahapan kebablasan itu... manusia berani kurang-ajar, 

menjadwalkan bilamana waktunya Roh Kudus harus bekerja memberikan 

kesembuhan! Wai! 

                                                 

7

  Ini adalah kebenaran Injil; namun jangan diartikan bahwa muridYesus boleh dengan sekehendak hati 

melakukan mujizat. Semua peristiwa dikendalikan oleh Sorga; kedaulatan atas „nasib‟ manusia tetap dipegang 

oleh Raja Sorga, Yesus Kristus! 

8

  Tidak pernah Yesus melakukan penyembuhan secara massal! Yesus melakukan mujizat atas seorang demi 

seorang. KaryaNya atas 5000-orang adalah urusan perut-lapar, bukan penyakit. Kuasa Sorga bukan untuk 

dilagakkan atau untuk dijual murah, melainkan sekedar tanda bahwa Kerajaan Sorga sudah operasional di bumi! 

9   Dalam bahasa Inggris: “...greater works...”; ini bukan berarti „yang lebih besar‟, melainkan „yang lebih luhur‟ (jadi: 

urusan kwalitas, bukan kwantitas!) 

10

 Benar bahwa muridYesus akan melakukan perbuatan-perbuatan yang lebih luhur dari pada yang Yesus lakukan, 

namun tidak boleh dilupakan, segala sesuatu tindakan hamba Tuhan yang benar masih harus mematuhi 

pengendalian Roh Kudus atas dirinya, tidak untuk sesuka hati hamba Tuhan itu menggunakan kuasa Yesus! 

Jangan melucuti Yesus dari kedaulatan Raja dalam mengendalikan hamba-hambaNya! 

11

 Mereka melakukan promosi/publikasi untuk acara sedemikian, seperti halnya orang-orang dunia menjalankan 

business duniawi. Sejak kapankah hamba boleh mengatur pekerjaan bagi Rajanya? 

 

MASALAH -2.4. 

“Saya hampir setiap hari berbincang dengan malaikat Tuhan!” ujar seorang yang 

merasa dirinya hamba Tuhan kelas-satu. 

Urusan berbincang dengan malaikat Tuhan, terdapat perbedaan nyata di 

antara zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pada zaman P.Lama, biasa 

ditemukan perbincangan (bertanya-jawab) antara malaikat Sorga dengan tokoh-

tokoh Perjanjian Lama. Zakharia dan Maria juga mengalami juga perbincangan 

dengan malaikat Tuhan. Namun, perlu dicatat, mereka bukan tokoh P.Baru, sebab 

Yesus belum lahir pada waktu terjadi perbincangan dengan malaikat itu. Zaman 

P.Baru dimulai setelah Yesus lahir. 

Pada pihak lain, tokoh-tokoh Perjanjian Baru tidak mengalami 

perbincangan dengan malaikat Kudus. Yesus di Padang Gurun, para Gembala, 

Yesus di Getsemani, Petrus [Kis.Ps.12], Filipus, dll., semuanya menerima 

pendampingan atau instruksi saja dari malaikat Kudus. Tidak ada perbincangan 

atau bertanya-jawab. 

Mengapa ada perbedaan tajam itu? 

Jawabannya sederhana: Pada zaman Perjanjian Baru, setelah Roh Kudus 

dicurahkan, caranya Sorga berkomunikasi dengan umat menjadi sangat efektif: pesan 

Sorga mendarat langsung ke dalam batin! 

Tetapi pada zaman P.Lama, Roh Kudus belum dicurahkan. Umat tidak 

mampu mendengar langsung suara Sorga. Pengantara Tuhan dengan manusia adalah 

para Nabi yang beroleh karunia khusus, termasuk tampilnya malaikat Tuhan dari 

waktu ke waktu. Itulah sebabnya perbincangan perlu terjadi. 

Memasuki zaman Roh Kudus, Ia bekerja di dalam batin; tugas malaikat 

Sorga adalah mengawal manusia secara eksternal. Hal ini jelas dinyatakan di dalam 

Ibr.1:13-14: Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di 

sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?"  14 

Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani 

mereka yang harus memperoleh keselamatan? Tugas malaikat Sorga melayani umat 

adalah untuk keselamatan, bukan untuk sekedar berbincang-bincang. 

Sungguh kasihan hamba Tuhan yang melagak dan mengaku biasa berbincang 

dengan malaikat Kudus; dia sudah disesatkan oleh malaikat najis! 

 

 

Pembaca yang saya kasihi; sungguh penting dari waktu ke waktu kita membuka hati 

untuk dibersihkan oleh Roh Kebenaran dari manipulasi pikiran dan perasaan yang 

mngkin sudah terjadi pada hari-hari yang telah lalu. Di bawah ini disediakan teks doa 

yang perlu dipanjatkan dari waktu ke waktu, supaya pikiran dan perasan kita semakin 

maju; semakin kita memiliki pikiran dan perasaan seperti yang terdapat di dalam 

Kristus [Flp.2:5]. Silahkan Saudara manfaatkan doa berikut ini: 

 

  Saya menyembah Yesus Kristus, Raja dan Juruselamatku,  

Saya sadar, ya Tuhan, bahwa Iblis berwujud manusia  terus-menerus berusaha menyesatkan 

para pengikut Yesus; penyesatan pikiran dan perasaan juga. Maka saya 

membuka hati untuk dikoreksi oleh Roh KudusMu, Roh Kebenaran. 

Segala macam gagasan Iblis berwujud manusia i dan perasaan-perasaan Iblis berwujud manusia i yang mungkin 

sudah merasuk ke dalam diriku kiranya diungkapkan oleh Roh Kudus, 

supaya diriku disadarkan, dan Roh Kudus pulalah yang menolong saya 

menyingkirkan pikiran dan perasaan yang tidak sesuai dengan Kristus. 

Demi nama Yesus Kristus, aku mengusir semua malaikat Iblis berwujud manusia  yang 

menguntit diriku; enyah kalian setan-setan, jangan suntikkan lagi pikiran dan 

perasaan Iblis berwujud manusia i ke dalam diriku. Saya mau semakin masuk ke dalam 

kebenaran Yesus, supaya saya dapat melayani Rajaku secara lebih efektif, 

bagi kemiuliaan Yesus Kristus, Raja dan Juruselamatku; AMIN. 

 

 

 

 

3.  MENEGAKKAN AJARAN PALSU 

 

Ada kemampuan Iblis berwujud manusia  yang jarang disadari oleh para hamba Tuhan. Yakni 

kemampuan menyuntikkan gagasan buruk atau menyesatkan. Petrus mengalaminya, 

tercatat dalam Mat.16:21-23. Yudas mengalaminya juga, terrekam dalam Yoh.13:2:  

Mereka sedang makan bersama, dan Iblis berwujud manusia  telah membisikkan rencana dalam hati Yudas 

Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.  Suntikan gagasan atas diri Petrus dan 

Yudas itu berlangsung ketika Yesus berada dua/tiga langkah jaraknya dari mereka! 

 

Dalam hal inipun Iblis berwujud manusia  mungkin sudah lebih dahulu menyuntikkan penyeSATAN 

kepada sebagian hamba Tuhan, yang lalu mengajarkan: “Undanglah Yesus, undang 

Roh Kudus, maka Iblis berwujud manusia  pasti takut, lalu menyingkir!” Kekeliruan ini fatal, karena 

yang terjadi justru sebaliknya: “Jangan enyahkan Iblis berwujud manusia , jangan manfaatkan otoritas 

mengusir setan pada Markus 16:17, maka Iblis berwujud manusia  akan dekat-dekat kepadamu, Roh 

Kudus akan jijik terhadap roh-najis itu, sehingga menghindar!”


  Yeh.8:6: Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu 

perbuatan-perbuatan kekejian yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, sehingga 

Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan 

kekejian yang lebih besar lagi." 

Roh Tuhan jijik terhadap kekejian (roh-najis) yang mendekam di dalam „bait Tuhan‟, diri Saudara! 

[1Kor.3:16; 1Kor.6:19]. Bukannya Iblis berwujud manusia  yang takut, melainkan Roh Kudus yang menjadi jijik, sehingga 

menjauhkan diri! Maka Saudara segera kehilangan otoritas Kerajaan Sorga dari dalam diri Saudara! 

 

Siapapun hamba Tuhan yang tidak menyadari kemahiran Iblis berwujud manusia  ini, betapa hebatpun 

kedudukan dan kesarjanaannya, akan terkena juga suntikan gagasan yang menyesat-

kan dari si Iblis berwujud manusia ! Pada gilirannya, gagasan itu akan dikhotbahkan atau diajarkan 

kepada umat, sehingga luaslah penyeSATAN itu.  

 

 

MASALAH -3.1. 

Dengan banyaknya aliran/sekte kristiani di akhir zaman ini, banyak juga terdengar 

saling tuding antar sekte: “Mereka sesat!” Tetapi, apakah si Penuding mengetahui 

definisi keseSATAN? Tanyakanlah, biasanya mereka tidak mampu memberi dasar 

yang sah untuk tudingan itu. Maka si Penuding yang sedemikian sebenarnya sudah  

bergabung dengan rombongan si Pendakwa [Why.12:11]. 

Padahal Bible menyajikan definisi keseSATAN yang sah dalam Yes.53:6: 

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,...   

 

...menyimpang dari jalanNya Gembala, itulah keseSATAN. 

 

Maka untuk dibebaskan dari keseSATAN, langkah pertama yang penting 

haruslah kita jujur mengakui bahwa diri kita masing-masing (termasuk saya!) 

mengidap keseSATAN sendiri, keseSATAN berat atupun ringan. KeseSATAN-berat 

adalah watak yang bengkok (kendati mungkin pengajaran yang dianut sudah benar), 

sementara keseSATAN ringan adalah keliru memahami pengajaran, namun wataknya 

sudah lurus! Pelajarilah perumpamaan Yesus tentang dua orang anak [Mat.21:28-31] 

yang disuruh ayahnya bekerja di kebun anggur, dengan perilaku masing-masing. 

Kembali kepada Yes.53:6, hanya Gembala domba yang tidak sesat! Hanya 

Yesus-Kebenaran yang tidak sesat. Baik dalam tindakan maupun dalam pengajaran. 

Jika Saudara mau mengurangi keseSATAN Saudara, seharusnya Saudara 

mempelajari lagi sabda Yesus secara teliti serta melaksanakannya di dalam 

kehidupan dan pelayanan masing-masing. Hal ini saya lakukan terus-menerus! 

Berpuluh kali saya dituding sesat; maka saya tersenyum, dan tertawa di 

dalam hati, sebab yang menuding itu tidak menampilkan ketaatan yang sungguh 

kepada Yesus Kristus. Bahkan saya berbelas kasihan, sebab pada waktunya, si 

Penuding itu akan dihakimi serombongan dengan si Pendakwa. 

Saudara yang membaca tulisan-tulisan saya,, semestinya mengerti bahwa 

saya tidak pernah menuding seseorang sesat, melainkan sekedar menunjukkan 

keseSATAN pengajaran yang disampaikan! Dan hal ini adalah pembuktian 

tentang karya Roh Kudus, yang memimpin ke dalam seluruh kebenaran [Yoh.16:13]. 

Itulah sebabnya tanpa keraguan sedikitpun saya mengedarkan tulisan ini! 

 

 

------------ 17 

MASALAH -3.2. 

Ada pengajaran yang beredar diperkenalkan oleh sebagian hamba Tuhan yang sangat 

mencintai Tuhan mujizat Yesus. Mereka ingin berbuat sebanyak-banyaknya mujizat, 

dan mereka menemukan satu ayat yang memberi harapan dalam 1 Ptr.2:24: Ia sendiri 

telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati 

terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. 

Di dalam pikiran manusia ayat ini mudah sekali berubah kesan menjadi: Kita 

disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus. Yakni bilur-bilur (luka-luka) hasil dari 

pelecutan yang dilakukan oleh serdadu Romawi sebelum Yesus mereka salibkan. 

Kesan ini dimanipulasi oleh Iblis berwujud manusia  (ini manipulasi pikiran) sehingga terpikirlah: 

Kesembuhan penyakit (jasmani) dapat terjadi oleh bilur-bilur Yesus.  

Akibatnya, sebagian orang Kristen bermohon agar bilur-bilur Yesus 

menyembuhkan penyakit mereka atau penyakit orang-orang yang mereka layani. 

Tentu saja malaikat Iblis berwujud manusia  ingin pengajaran ini ditegakkan. Iblis berwujud manusia  menggunakan 

kemampuannya untuk menyembuhkan manusia, yang sudah lebih dahulu 

disengsarakannya melalui dakwaan di hadapan Tuhan. Terjadilah, ada orang-orang 

yang disembuhkan (oleh Iblis berwujud manusia ), namun mereka kira terjadi karena telah didoakan 

dengan mengandalkan „bilur-bilur‟ Yesus. 

Akibat lebih jauh, sebagian umat memusatkan perhatian dan permohonan 

kepada bilur-bilur Yesus (hasil kekejaman Iblis berwujud manusia i), bukan lagi kepada Pribadi Yesus! 

Di manakah penyeSATANnya? 

Mereka tidak menyadari bahwa sebelum mengidap bilur-bilur, sebelum 

ditangkap oleh lawan-lawanNyapun, Yesus sudah menyembuhkan penyakit! Sebab 

Yesus memang berkuasa mengatasi semua penderitaan manusia. Kekejian Iblis berwujud manusia lah 

yang sudah mengakibatkan bilur-bilur Yesus, mengapa hal itu harus menjadi andalan 

untuk kesembuhan penyakit manusia? 

Mereka lupa bahwa yang Yesus berikan kepada murid-muridNya adalah 

kuasa untuk menyembuhkan penyakit dan mengatasi kelemahan.

13

 Perhatikan 

juga apa yang Petrus katakan sewaktu ia memulihkan orang lumpuh, pada Kis.3:6.

14

   

Penyembuhan yang dilakukan oleh para murid, sebelum dan setelah Yesus 

naik ke Sorga tidak dilakukan dengan mengandalkan bilur-bilur Yesus, melainkan 

dengan mengandalkan kuasaNya.  

Saya tidak mau disesatkan oleh ajaran palsu ini. 

 

 

                                                 

13

 Mat.10:1: Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk 

mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 

14

 Kis.3:6: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi 

bilur-bilur nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" 

------------ 18 

Saudara yang masih terikat oleh ajaran palsu ini dipersilahkan memeriksa dengan 

teliti konteks penyampaian Rasul Petrus pada 1Ptr.2:24 sampai kepada ayat-25. 

Telitilah juga ayat/nubuatan yang Petrus kutip dari Yes.53:5. Kedua bagian Bible itu 

berurusan dengan pemberontakan atau dosa, urusan sakit rohani, bukan penyakit 

jasmani! 

 

 

 

MASALAH -3.3. 

Rasanya sebagian Pembaca sudah pernah mendengarkan pengajaran: Kuasa 

Perjamuan menyembuhkan sakit-penyakit. Bahkan mungkin Saudara ikut-ikutan 

memperluas pengajaran ini? 

Sederhana saja pelurusan untuk kekeliruan ajaran ini:  

(1) Tidak ada istilah Perjamuan Kudus

15

 di seluruh Bible. Yang ada Makan 

Paskah [Luk.22:15 atau Perjamuan Paskah, atau Perjamuan Tuhan [1Kor.11:23]. 

Dari mana datangnya istilah Perjamuan Kudus, biarlah itu menjadi urusan para 

Sejarawan atau mereka yang biasa menyelenggarakannya. 

(2) Di dalam Bible tidak pernah Yesus menyuruh menyelenggarakan Perjamuan 

demi kesembuhan dari sakit penyakit, melainkan: “...Perbuatlah demikian 

untuk menjadi peringatan akan Aku...” 

Jika hamba Gereja pelaksana Perjamuan-demi-kesembuhan itu meng-claim 

bahwa dia mendengar perintah langsung dari Yesus, perlulah diperiksa Yesus-yang-

mana yang telah memberi dia gagasan itu. Sebab Iblis berwujud manusia  juga dapat menampilkan 

dirinya selaku Mesias-palsu [Mat.24:24], lalu mengajarkan ajaran yang menyesatkan. 

Sederhana sekali cara berpikir untuk meluruskan pengajaran ini: setiap 

penggunaan benda atau ajaran yang tidak sesuai degan rancang-bangunnya berarti 

penyalah-gunaan. Saudara menggunakan mobil sedan anda untuk mengangkut semen 

30-kantung, ini penyalah-gunaan; harus diberi teguran! 

Lagipula, penyeSATAN Iblis berwujud manusia  yang umum [Lihat MASALAH -3.2.] adalah 

membelokkan pandangan manusia dari Yesus kepada urusan yang lain.  Bukankah 

demikian awalnya tengelam Petrus di dalam Mat.14:30? Demikian juga dilakukan 

Iblis berwujud manusia  dalam Kis.19:12, sehingga umat tidak mengharapkan kesembuhan dari Yesus 

Kristus, melainkan dari kain atau saputangan yang bekas dipakai oleh Paulus. 

WASPADALAH! 

                                                 

15 Jika si hamba Tuhan bertemu dengan Yesus yang asli, Kebenaran itu, tentu Yesus akan meng-koreksi 

penggunaan istilah Perjamuan Kudus yang tidak pernah diajarkanNya; juga tidak oleh murid-muridNya. Yesus 

menggunakan istilah Perjamuan Paskah [Luk.22:8], dan Paulus, yang langsung diajar oleh Yesus [1Kor.11:23] 

menggunakan istilah „Perjamuan Tuhan‟ [1Kor.11:20]! Jelaslah Yesus-yang-lain yang sudah mengajarkan cara 

penyembuhan melalui Perjamuan Kudus, istilah yang tidak dikenal dalam Kerajaan Sorga.  

------------ 19 

Dan... Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-

lamanya [Ibr.13:8], maka Perjamuan-yang-Yesus-lakukan dari dahulu sampai 

sekarang akan tetap diinginkanNya sebagai sarana memperingati Yesus saja, tidak 

yang lain! 

 

 

MASALAH -3.4. 

MASALAH  berikut ini sangat menantang hati orang Kristen di Indonesia, bahkan orang 

Kristen umumnya. 

Seorang Penginjil wanita yang cukup akrab dengan kami, sebut saja nama 

samarannya, Ibu Kkh (almarhum), menceriterakan pengalaman pribadinya dalam 

melayani seorang laki-laki yang dirasuk setan. Pengalaman ini dirasakannya dahsyat 

dan misterius, sehingga hanya kami yang dipercayanya untuk mendengar dan 

menyimpan pengalamannya itu. 

Laki-laki ini banyak mengambil ilmu Iblis berwujud manusia , termasuk dari daerah-asal Ibu 

Kkh. Terjadilah, Laki-laki itu kesurupan sewaktu dituntun berdoa membatalkan 

segala persekutuan dengan Iblis berwujud manusia  dan pengusiran setan-setan yang mengikat dia. 

Buruknya lagi, dibawah pengaruh setan, Laki-laki itu mengancam ibu Kkh, mendekat 

dengan sikap mau mencekik leher ibu Kkh. 

Ibu Kkh menengking setan itu: “Demi nama Yesus Kristus, enyah kamu 

setan, pergi dari orang ini.” Beberapa kali dilakukannya, nampaknya tidak mempan. 

Sementara itu, laki-laki itu semakin mendekat, ibu Kkh terhenyak di korsinya tidak 

dapat menghindar, tangan laki-laki itu mulai mencengkeram leher ibu Kkh.  

Tengkingan dalam nama Yesus tidak mempan; tentu ibu Kkh mulai berpikir: 

“Barangkali ada nama yang lebih berkuasa dari pada nama Yesus?” Maka di dalam 

kepanikan itu suatu gagasan menerpa dirinya, lalu ibu Kkh berseru: “Allah Bapa, 

tolong saya!” Seketika itu juga Laki-laki itu seperti diterpa kuasa yang sangat 

dahsyat, dia terlontar beberapa meter membentur tembok di belakangnya.  

Menutup penyampaiannya, ibu Kkh mengucapkan pujiannya: “Memang 

lebih dahsyat lagi nama Allah Bapa!” 

Pada saat itu saya segera merasa dukacita yang mendalam, sebab tanpa 

disadarinya, ibu Kkh sudah melupakan prinsip-prinsip Injil, a.l. terrekam dalam 

Yoh.14:12-14; Kis.4:12 dan Flp.2:9-11, dll. Namun saya membungkam saja, 

mengerti ada sesuatu yang kurang beres di dalam urusan ini. Pasti ada sesuatu 

dakwaan (mungkin dua) yang sudah dilancarkan oleh Iblis berwujud manusia  terhadap ibu ini, sehingga 

dia terangsang menyepelekan nama Yesus, nama di atas segala nama. Saya 

berdiam diri, beriman, satu waktu Tuhan Yesus akan mengajar bagaimana terjadinya 

penyeSATAN itu. 

------------ 20 

Sampai waktunya saya dibukakan tentang prinsip Perjanjian dengan Leluhur 

yang harus dibatalkan dan pengusiran malaikat Iblis berwujud manusia nya harus diusir setiap hari, di 

samping kesadaran mengenai dakwaan Iblis berwujud manusia  terhadap orang yang saleh sekalipun. 

Begini....  

Bersama dengan isteri, kami digerakkan Tuhan untuk mengunjungi ibu Kkh 

dengan tujuan menjelaskan penyeSATAN Iblis berwujud manusia  atas dirinya di masa lalu. Dalam 

perbincangan santai, saya menanyakan ibu Kkh nama Sesembahan tertinggi di daerah 

asalnya semasa ke-kristen-an belum masuk ke sana. “Moro Roa,” jawab ibu Kkh. 

“Apakah ibu sudah membatalkan ikatan perjanjian dengan Moro Roa serta 

mengenyahkannya setiap hari dari kehidupan ibu? Terhenyak ibu itu, menyadari 

bahwa hal itu belum dilakukannya.  

“Nah, Ibu,” saya mulai dengan penjelasan saya, “Iblis berwujud manusia , dalam hal ini Moro 

Roa, berusaha menyesatkan Ibu bermodalkan ikatan yang tersisa ini, ditambahi 

dengan dakwaan di hadapan Tuhan, semisal: „Tuhan, izinkanlah saya mencobai 

hambamu ini dengan suatu ancaman terhadap nyawanya, pasti namaMu akan dia 

abaikan!‟ Ketika Tuhan izinkan pencobaan itu, Iblis berwujud manusia  (Moro Roa) dengan mudah 

menggerakkan seorang laki-laki, hambanya, yang sudah beroleh ilmu Iblis berwujud manusia  dari Moro 

Roa, sesembahan di daerah asal Ibu. Laki-laki itu digerakkan oleh Moro Roa untuk 

meminta pelayanan-pelepasan dari Ibu. Nah, sewaktu dia kesurupan, lebih mudah 

lagi Moro Roa menggerakkan laki-laki itu untuk mengancam nyawa Ibu. Ibu 

menengking dengan mengandalkan nama Yesus, tentu tidak ada dampaknya, sebab 

persekutuan Ibu dengan Moro Roa belum dihapuskan. Dengan perkataan lain: mana 

bisa dombanya Moro Roa (Ibu sendiri) mengenyahkan Moro Roa, gembala Ibu 

dalam kegelapan di masa lalu. Situasi bertambah gawat ketika laki-laki itu mulai 

mencengkeram leher Ibu. Dalam kepanikan, akal sehat mulai lenyap, lalu sekenanya 

menjerit, menggunakan logika yang tidak injili: bahwa bapaknya pasti lebih 

dahsyat dari anaknya! Terjadilah, ibu jadi mengandalkan nama sesembahan orang 

Arab, nama yang menyelusup ke dalam Alkitab berbahasa Melayu ketika 

diterjemahkan pertama kali.” 

Kami berdua sangat bersyukur, karena penjelasan itu diterima oleh ibu Kkh. 

Lalu kami bersama-sama berdoa, membatalkan ikatan perjanjian leluhur bersama 

Moro Roa, serta mengenyahkan setan Moro Roa dari kehidupan ibu Kkh untuk 

selamanya. Ajaib karya Tuhan Yesus, beberapa bulan kemudian ibu Kkh dijemput ke 

Sorga. Ooh, betapa mulianya nama Yesus, betapa kejinya tipuan Iblis berwujud manusia  melalui 

sesembahan suku-suku bangsa. 

 

 

Sesungguhnya malaikat Iblis berwujud manusia  mudah sekali menyuntikkan gagasan-palsu di dalam diri 

manusia [Yoh.13:2; Mat.16:21-23], bahkan ke dalam benak hamba Tuhan, jika masih 

------------ 21 

ada ikatan-ikatan Iblis berwujud manusia  di dalam diri yang bersangkutan. Selusupan gagasan ini antara 

lain menghasilkan berragam ajaran palsu, yang dicatat sebagian saja di bawah ini:  

 

  Semua pengalaman adi-kodrati pasti berasal dari Tuhan Yesus;

16

 

  Kesembuhan jasmani tinggal meng-„claim‟;

17

 

  Pembaptisan dengan cara diselamkan akan menyembuhkan penyakit;

18

 

  Kutuk dibatalkan oleh pertobatan;

19

 

  Kutuk dibatalkan oleh urapan;

20

 

  Tidak perlu memohon apa-apa dari Tuhan, „claim‟ saja langsung, sebab anda 

adalah anak Tuhan yang sudah memiliki kuasa Tuhan di dalam dirimu;

21

 

  Jangan menumpangkan tangan ke atas orang yang kesurupan;

22

 

  Bahasa lidah akan menyalurkan kuasa dahsyat dari Tuhan;

23

 

  Iblis berwujud manusia  tidak mau atau tidak mampu, memberi kesembuhan ajaib.

24

 

 

Saya percaya, Saudara mungkin menambahkan sendiri daftar di atas!  

 

Doa di bawah ini memadai untuk mengundang Roh Kudus agar membimbing 

Saudara memasuki seluruh kebenaran [Yoh.16:13], asalkan dengan tekun dipanjatkan 

dari waktu ke waktu. Tidak cukup satu kali dipanjatkan, karena lambannya pribadi 

manusia mentaati bimbingan Roh Kebenaran. Maka harus dari waktu-ke-waktu 

dipanjatkan, sebagai berikut: 

 

                                                 

16

  Iblis berwujud manusia  juga mampu melakukan perbuatan yang adi-kodrati. Bacalah Wahyu Pasal-13 s.d. 16. 

17

 Tidak benar manusia tinggal meng‟claim‟! Kedaulatan Raja Sorga mengatasi „claim‟ manusia. Seringkali Tuhan 

mengizinkan umat terkena sakit-penyakit demi kemajuan rohani hambaNya. Tahukah Saudara bahwa Timotius 

menderita sakit pencernaan yang tidak diberi mujizat oleh TUHAN? Baca 1Tim.5:23. Apakah dengan demikian 

Saudara berani menyatakan imannya Timotius „memble‟? 

18

 Pembaptisan dengan diselamkan sudah dilakukan sejak zaman Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis 

disuruh oleh „Sorga‟ untuk membaptis [dengan air; Yoh.3:33]. Pembaptisan dengan air adalah sebagai tanda-

pertobatan [Mat.3:11], tidak dirancang untuk menyembuhkan penyakit seseorang. 

19

 Ini pernyataan yang tidak memiliki dasar Biblikal. PeleSETAN lebih jauh telah terjadi: Kutuk-ekonomi, kutuk-

penyakit, semuanya diatasi dengan sesuka hati manusia! Apakah Ekonomi dapat mengutuk? 

20

 Secara Biblikal, urapan tidak dirancang untuk membatalkan kutuk.  Untuk penyakit, ini adalah sekedar 

urapan oleh hamba Tuhan, yang layak. Dalam Perjanjian Baru, urapan dilakukan oleh Yang Kudus; bacalah 

1Yoh.2:20,26,27. Pelajari dampak urapan sedemikian, apakah muncul dalam diri hamba-hamba Tuhan?  

21

 Praktek semacam ini telah melucuti TUHAN dari kedaulatanNya.  Manusia menjadi lebih berdaulat dari 

pada TUHAN. Tuhan dapat diperintah sesuka hati manusia! 

22

 Penumpangan tangan harus dilakukan berdasarkan tuntunan Tuhan.  Seperti dilakukan oleh Musa 

terhadap Yoshua. Baca Ul.34:9 bergandengan dengan Bil.27:18.  

23

 Tidak ada landasan Biblikal tentang kuasa dibalik bahasa lidah ini!  

24

 Iblis berwujud manusia  mampu memberikan kesembuhan ajaib.  Bahkan hamba Iblis berwujud manusia pun mampu melakukannya. Iblis berwujud manusia  juga 

mau melakukan penyembuhan secara ajaib, demi untuk menyesatkan umat. Bacalah yang teliti Why.Ps.13 – 16. 

------------ 22 

Saya menyeru Yesus Kristus, Kebenaran, Rajaku, 

Saya sadar, ya Tuhan bahwa Iblis berwujud manusia  terus-menerus mengintai, dan mencoba 

menuntun umatMu ke dalam penyesatannya, melalui ajaran-ajaran palsu yang 

dibangkitkannya, serta diperluas oleh hamba-hamba Tuhan yang tidak sadar akan 

tipuan Iblis berwujud manusia . 

Saya ingin dibimbing ke dalam seluruh kebenaranMu, ya Tuhan, maka 

saya mengundang agar Roh Yesus senantiasa mewaspadakan saya akan 

penyesatan yang menerpa diriku dari waktu ke waktu. Saya mempersilahkan agar 

Roh Kebenaran bekerja di dalam batin saya, memeriksa seluruh ajaran-ajaran 

yang sudah sempat saya „amin‟kan. Lalu setiap ajaran yang menyesatkan saya 

mohon dihapuskan dari ingatanku, digantikan dengan kebenaran Kristus, menjadi 

milikku. Saya mau dibimbing oleh Roh Yesus meninggalkan seluruh kegelapan, 

seluruh penyesatannya Iblis berwujud manusia . 

Terimakasih, Bapa yang Maha Mulia; di dalam nama Yesus saya berdoa; 

AMIN. 

 

 

 

 

4.  MEMBERI KARUNIA PALSU 

 

Dimodali oleh pembacaan beberapa ayat tentang karunia-karunia Roh Kudus 

[1Kor.12:7-11] serta catatan Injil mengenai penampilan „kesaktian‟

25

 Yesus dan 

murid-muridNya, maka sebagian hamba Tuhan yang haus kesaktian

26

 mengejar-

ngejar karunia Roh Kudus tanpa memeriksa asli atau palsunya karunia itu. Setelah 

menerima Yesus selaku Juruselamat, dan menyangkali kegelapan yang dahulu 

menguasai mereka, mereka cenderung menganggap bahwa Iblis berwujud manusia  tidak mampu lagi 

memberi „kesaktian‟ kepada mereka. Anggapan mereka: semua perkara yang ajaib, 

pasti dari Yesus Kristus. 

 

Jarang hamba Tuhan yang waspada akan skema surat-surat Paulus kepada Jemaat 

Korintus. Pada 1Kor.12:7-11, Rasul Paulus menguraikan tentang sembilan karunia 

dari Roh Kudus, maka pada Surat yang kedua, 2Kor.11:13-15, yang mewaspadakan 

tentang bekerjanya (malaikat- dan hamba-)Iblis berwujud manusia  di tengah jemaat Korintus:   

                                                 

25

 Beragam peristiwa ajaib yang Yesus nyatakan sebagai ‘tanda-ajaib’, oleh umat disebut sebagai ‘mujizat’; 

dari sudut-pandang hambaTuhan yang haus-kesaktian, peristiwa-peristiwa itu mereka pandang sebagai 

demonstrasi kesaktian yang pantas dikejar! 

26

 Roh haus-kesaktian banyak diidap oleh mereka yang belum mengalami kelepasan yang sungguh.Roh ini 

biasanya mewaris dari leluhur yang sakti.  

------------ 23 

 

13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang 

menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.  14 Hal itu tidak usah mengherankan, 

sebab Iblis berwujud manusia  pun menyamar sebagai malaikat Terang.  15 Jadi bukanlah suatu hal 

yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan 

kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. 

 

Mereka yang bijaksana segera mengerti bahwa Paulus bermaksud mewaspadakan 

umat akan karunia-karunia palsu yang mungkin diberikan oleh Iblis berwujud manusia ! Jelaslah 

sekarang bahwa di Jemaat Korintus telah terjadi tanda-tanda-ajaib, tetapi juga telah 

terjadi pemberian karunia-karunia palsu, dari malaikat terang palsu! Maka dimulai 

dari Jemaat Korintus itu, sampai ke masa kini, sesungguhnya beroperasi dua sumber 

tanda-ajaib: Roh Kudus dan Malaikat Terang Palsu!  

 

Apakah di tengah Jemaat Saudara sudah nampak gejala sedemikian? Carilah 

persekutuan yang bersih dari perecokan malaikat-terang-palsu! Persekutuan yang 

jelas-jelas memanfaatkan otoritas Yesus mengenyahkan malaikat Iblis berwujud manusia  setiap kali, 

agar tidak merecoki ibadah yang bersangkutan dengan karunia-karunia palsu! 

 

Jika demikian halnya, bagaimana caranya membedakan yang palsu dari yang asli?? 

 

Ternyata Rasul Paulus sendiri yang sudah mengajarkan tiga-ciri-utama yang 

menunjukkan hadirnya Karunia-asli. Tiga ciri ini harus hadir. Kurang satu, maka 

karunia itu palsu. Apa saja 3-ciri ini? Bacalah 1Kor.12:6-12: 

 

6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah TUHAN adalah satu yang 

mengerjakan semuanya dalam semua orang.  7 Tetapi kepada tiap-tiap orang 

dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.  8 Sebab kepada yang 

seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada 

yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.  

9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia 

memberikan karunia untuk menyembuhkan.  10 Kepada yang seorang Roh 

memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia 

memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan 

karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia 

memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain 

Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.  11 Tetapi semuanya ini 

dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada 

tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. 

 

Saya telah menolong Saudara untuk menemukan 3-ciri Karunia yang asli. Yakni 

yang telah saya beri garis-bawah. Inilah uraiannya: 

------------ 24 

[1] ...tiap-tiap orang secara khusus... 

Tidak massal, melainkan seorang demi seorang! Jadi bila terjadi ada satu Karunia 

ditampilkan secara beramai-ramai (semisal: bahasa lidah yang beramai-ramai 

diucapkan, apa lagi jika ucapannya sama dengan orang lain); palsulah „karunia‟ itu! 

 

[2] ...seperti yang dikehendakiNya... 

Sesuatu Karunia yang muncul oleh kehendak manusia atau Iblis berwujud manusia , palsulah itu. Maka 

periksalah, apakah Karunia yang Saudara „pegang‟ sekarang, muncul karena Saudara 

mengejar atau menghendakinya? Palsulah itu. 

 Atau munculkah karunia itu karena dikehendaki oleh hamba Tuhan Saudara? 

(Mungkin dia mengundang Saudara ke depan altar, atau sibuk menumpangkan 

tangannya ke atas kepada umat). Palsulah „karunia‟ itu.  

 Semisal seseorang yang mampu melihat roh-roh (setan) atau mampu 

meramal, setelah ditumpangi-tangan oleh seorang yang berpenampilan hamba Tuhan, 

ini jelas Karunia palsu, berasal dari si Iblis berwujud manusia . 

  

[3] ...untuk kepentingan bersama... 

Bukan untuk kepentingan sendiri (si Penerima). „Kepentingan bersama‟ berarti 

kepentingan umat bersama-sama? Ini egoisme kemanusiaan kita. 

„Kepentingan bersama‟ harus dipahami secara benar: demi kepentingan si 

Pemberi dan si Penerima sekaligus. Karunia apapun yang Saudara anggap Saudara 

miliki, jika Roh Kudus (atau Sorga) tidak beroleh keuntungan dari „karunia‟ itu, 

palsulah itu! 

 Semisal seorang hamba Tuhan, di tengah kebaktian, lalu berseru: “Aku 

melihat seorang wanita, berdiri di sudut kanan, pada tahun mendatang dia 

menggendong seorang bayi laki-laki yang mungil...!” Kalaupun hal itu menjadi 

kenyataan secara tepat, pertanyakanlah: “Apa keuntungan Roh Kudus sewaktu 

„ramalan‟ itu diserukan?” Walaupun kalimat itu diberi nama yang bagus: „nubuatan‟, 

jangan asal percaya, itu adalah ramalan!

27

 Sebab tidak ada untungn