penciptaan kejatuhan malaikat

Tampilkan postingan dengan label penciptaan kejatuhan malaikat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penciptaan kejatuhan malaikat. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2025

penciptaan kejatuhan malaikat


  



Doktrin tentang malaikat adalah doktrin yang tidak kalah penting untuk dipelajari. 

Pada zaman sebelum Kristus, ajaran tentang eksistensi malaikat sudah mendapat serangan 

dari kaum Saduki. Kaum Saduki tidak percaya akan adanya malaikat dan kebangkitan orang 

mati. Pandangan kaum Saduki ini mendapat perlawanan dari kaum Farisi yang percaya pada 

tentang eksistensi malaikat. 

 Pada zaman sekarang ini juga tidaklah jauh berbeda dengan zaman kaum Farisi 

dan Saduki. Kaum Farisi dapat diibaratkan sebagai orang Kristen yang percaya akan 

kebenaran Alkitab, sedangkan kaum Saduki dapat diibaratkan sebagai kaum atheis. 

Kelompok atheis tidak mempercayai hal-hal yang supranatural, melainkan menganut faham 

rasionalis dalam segala hal. Membicarakan eksistensi malaikat dan Tuhan  merupakan suatu 

kebodohan bagi mereka. Millard J. Erickson mengutip pernyataan Yustinus Marty

, yaitu 

bahwa menyebut makhluk-makhluk yang oleh orang Kristen dihormati dan disembah; 

termasuk di dalamnya bukan saja Tuhan  Anak, tetapi juga malaikat-malaikat yang mengikuti 

dan menyerupai Dia. Jadi, tidak mengakui eksistensi penciptaan malaikat dan kejatuhan 

malaikat adalah hal yang teramat penting. Tidak mengakui malaikat itu berarti mengatakan 

bahwa Alkitab bukan firman Tuhan, dan mengatakan Alkitab bukanlah firman Tuhan, maka 

Yesuspun bukan Tuhan  dan sebenarnya tidak ada. Apakah itu yang kita percayai? 

Oleh karena kaum “Saduki” juga masih tetap eksis hingga saat ini, maka 

pembahasan tentang penciptaan dan kejatuhan malaikat dalam tugas paper ini akan cukup 

bermanfaat bagi umat kristen yang menjunjung tinggi otoritas Alkitab. Di dalam paper ini 

akan dijelaskan tentang eksistensi malaikat, saat penciptaannya, tugas/pelayanannya, 

lingkup, kejatuhannya, sebab kejatuhan dan akibat dari kejatuhan malaikat. 

                                               

Eksistensi malaikat adalah hal dasar yang harus dituntaskan terlebih dahulu sebelum 

membahas tentang penciptaannya. Di dalam sekte-sekte Yudaisme, terdapat dua golongan 

besar sekte yang memiliki pandangan berbeda faham tentang hal ini, yaitu kaum farisi dan 

kaum saduki. Kaum farisi adalah kelompok yang percaya tentang kebangkitan dan eksistensi 

malaikat, namun kaum saduki tidak percaya terhadap adanya malaikat dan kebangkitan 

orang mati. Kaum saduki berpegang ketat pada tafsiran harfiah taurat dan menganggapnya 

memiliki kuasa yang lebih tinggi daripada kitab nabi-nabi atau tulisan para imam. Kaum ini 

adalah penganut rasionalis dan antisupernaturalis yang menjadikannya tidak percaya 

keberadaan malaikat, roh dan kekekalan pribadi

2

Bagi orang kristen yang mempercayai bahwa Alkitab adalah firman dari Tuhan  yang 

hidup, tidak ada alasan untuk tidak percaya terhadap keberadaan malaikat. Alkitab 

mencatatkan tentang keberadaan malaikat dan Yesus juga yang menjadi inti iman 

kekristenan mengakui keberadaannya (Mat. 22:29-30). 

Dalam bahasa Ibrani, malach berarti “pembawa berita”/”messenger”, dalam bahasa 

Yunani disebut angelos berarti “pembawa berita”/”messenger”. Malaikat yang dimaksud 

dalam bukanlah seorang manusia biasa yang menyampaikan berita kepada jemaat (Why. 2:1, 

8, 12, 18; 3:1, 7, 14). Malaikat yang dimaksud adalah mahluk roh (Maz. 104:4; suatu 

                                              

kumpulan, bukan ras (Mat. 22:30), tidak mati (Luk. 20:36) dan bukan manusia yang 

dimuliakan (Ibr. 12:22, 23). 

 

2.1.1 Saat Penciptaan Malaikat 

Alkitab tidak mencatat secara eksplisit tentang saat penciptaan malaikat, seperti halnya 

ia mencatat langit dan bumi diciptakan pada hari pertama, tanaman pada hari ketiga dan 

manusia pada hari yang keenam. Oleh karena itu, melihat beberapa pandangan dari pakar 

Theologi sangatlah penting bagi kita untuk mempertimbangkan jawaban mereka tentang saat 

penciptaan malaikat, yaitu: 

1. Dr. Charles Ryrie: Bahwa malaikat hadir ketika dunia diciptakan (Ay. 38:7). Jadi, 

tentulah mereka diciptakann sebelum penciptaan dunia.

2. Henry C. Thiessen: Saat penciptaan malaikat tidak disebutkan dengan jelas dalam 

Alkitab, namun sangatlah mungkin bahwa malaikat diciptakan sebelum langit dan 

bumi diciptakan (Kej. 1:1), karena menurut Ayub 38:4-7, “semua anak Tuhan  bersorak-

sorai ketika Tuhan  meletakkan dasar bumi. Yang jelas, malaikat sudah ada pada waktu 

kejadian 3:1 yaitu ketika Iblis berwujud manusia , makhluk malaikat, menampakkan diri.

Jika kita meihat peristiwa Ayub 38:4-7, maka kita akan diberitahukan akan sesuatu hal, 

yaitu bahwa sebelum Tuhan  meletakkan dasar bumi malaikat sudah diciptakan. Malaikat 

tentunya diciptakan pada minggu penciptaan (kej. 1:1), tetapi dari kedua pakar Theologi 

tersebut kelihatannya tidak memberikan gambaran hari yang tepat tentang kapankah 

malaikat tersebut diciptakan. Bahwan Henry C. Thiessen mengatakan diciptakan “sebelum 

langit dan bumi diciptakan”. Jika demikian, apakah firman Tuhan salah dalam mengatakan 

                                               

 

“Pada mulanya Tuhan  menciptakan langit dan bumi …”. Apakah langit bukan ciptaan 

terawal? Kemungkinannya adalah malaikat diciptakan pada minggu penciptaan. Tetapi, 

apanila malaikat diciptakan pada minggu penciptaan, kita tentunya dapat melihat 

kemungkinan-kemungkinan hari keberapakah malaikat diciptakan. Walaupun hal ini tidak 

akan bersifat dogmatis, namun penyelidikan akan kebenaran pastinya akan menyenangkan 

hati-Nya.  

Ada kelompok yang mengajukan hari keempat adalah hari penciptaan, yaitu dengan 

argumen bahwa pada saat Tuhan  menciptakan benda-benda penerang, saat itu pulalah 

malaikat diciptakan. Tetapi pada hari keempat Tuhan  menciptakan benda-benda penerang, 

sedangkan malaikat kita percayai bukanlah sebuah benda melainkan mahluk roh, sehingga 

pandangan ini agak sulit diterima. Lagipula, argumen ini akan sulit menjelaskan kisah 

malaikat yang bersorak-sorai ketika Tuhan  meletakkan dasar bumi. 

Pendapat lain mengatakan bahwa hari pertama sebagai hari penciptaannya. Argumen 

yang disampaikan adalah bahwa pada hari pertama Tuhan  menciptakan tiga hal, yaitu: langit, 

bumi dan terang. Nah, pada saat kapankah malaikat diciptakan? Pendapat ini percaya bahwa 

ada selang waktu antara penciptaan lagit dan bumi, tentunya selang waktu tersebut tidak 

sampai satu hari. Dengan demikian, malaikat diciptakan pada hari pertama, yaitu pada saat 

penciptaan langit, Tuhan  juga menciptakan malaikat-malaikat-Nya, kemudian menciptakan 

bumi dan terang (Kol. 1:15-16). Pandangan ini kelihatannya cukup logis, cocok dengan 

pernyataan Alkitab bahwa “pada mulanya Tuhan  menciptakan langit dan bumi”. Sehingga 

penulis juga menyimpulkan untuk mengaminkannya. Malaikat diciptakan pada hari pertama 

yaitu pada saat langit diciptakan, kemudian para malaikat dan selanjutnya bumi dan terang. 

 

2.1.2 Lingkup Malaikat 

(1) Bala tentara Sorga (2 Taw. 18:18; 1 Raj. 22:19; Luk. 2:13, ). Suatu kelompok besar 

malaikat, yang mendampingi kelompok malaikat yang lain dan juga TUHAN . 

(2) Menguasai udara (Ef. 6:12; Luk. 4:6; Yoh. 12:31). Malaikat yang menguasai udara 

adalah Iblis berwujud manusia . Untuk sementara waktu, Iblis berwujud manusia  menjadi penguasa di bumi (udara). Iblis berwujud manusia  

adalah lawan setiap orang percaya, oleh karena itu Tuhan  memerintahkan kepada kita 

supaya mengenakan seluruh perlengkapan senjata Tuhan  (Ef. 6:13-18). 

(3) Tidak terlihat/invisible (Kol. 1:16). Malaikat adalah mahluk roh yang tidak kelihatan, 

namun dalam kasus-kasus tertentu manusia dapat melihat mereka dalam rupa manusia 

(Mrk. 16:5) ataupun bentuk yang lain (bentuk kuda; 2 Raj. 6:17).  

(4) Ada tempat (habitat) kediaman tersendiri (Yud. 6). Malaikat yang taat akan tetap di 

tempat mereka yang semula (di surga), namun malaikat yang telah jatuh (Iblis berwujud manusia ) akan 

tinggal di dunia, sedangkan malaikat-malaikat yang tidak taat terhadap batas-batas 

kekuasaan yang diberikan kepada mereka, mereka telah dimasukkan ke dalam neraka. 

(5) Bentuknya bisa berupa manusia dan juga berupa yang lain (2 Raj. 6:17).  

(6) Tidak patut untuk disembah (Kol. 2:18; Wah. 22:8-9). Malaikat yang adalah ciptaan 

Tuhan tidak patut disembah, mereka akan menolak jika manusia memberikan 

persembahan kepada mereka. Namun di dalam Alkitab ada kita temukan malaikat 

yang menerima penyembahan, yaitu disebut sebagai “malaikat Tuhan”. Malaikat 

Tuhan adalah penampakan pra-inkarnasi Kristus (kristofani)


. Di dalam Alkitab versi 

KJV, gelar malaikat ini menggunakan kata sandang “the” hal ini adalah untuk 

menunjuk kepada mahluk yang khusus yang berbeda dari malaikat-malaikat yang lain. 

 

                                               


  

a. Personalitas malaikat 

Malaikat adalah mahluk ciptaan Tuhan, oleh karena itu, mereka menyembah dan 

tunduk kepada Tuhan  (Yes. 6; Maz. 148:2). Malaikat diciptakan memiliki banyak 

kelebihan dari manusia, baik dari segi pengetahuan, mobilitas ataupun kekuatan. 

Ketika Yesus mengambil rupa sebagai manusia, posisi ini dipandang sedikit lebih 

rendah dari malaikat. Malaikat memiliki intelegensia (2 Sam. 14:20) namun memiliki 

keterbatasan intelektual (Mat. 24:36), oleh karena hal inilah malaikatpun memiliki 

kapasitas untuk belajar (1 Pet. 1:12). Malaikat ingin mengetahui berita injil. 

b. Sifat Malaikat 

1. Tidak bertubuh/immaterial. Mereka adalah roh (Maz. 104:4), mereka adalah roh 

yang melayani (Ibr. 1:14), mereka dapat dikeluarkan dari manusia (Mat. 8:16), 

mereka dapat mendiami manusia (Mat.12:45) 

2. Suatu kumpulan, bukan ras. Tidak menikah, karena malaikat diciptakan tidak 

memiliki kepentingan untuk menghasilkan keturunan (Mat. 22:30) 

3. Mereka tidak mati (Luk. 20:36). Malaikat adalah mahluk roh yang tidak dapat 

mati. Bahkan hingga hari penghakimanpun mereka akan disiksa dan bukan 

untuk dimatikan. 

4. Mereka memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada manusia 

a) Lebih hebat dalam pengetahuan, namun tidak maha tahu (2 Sam. 14:20). 

b) Lebih hebat dalam kekuatan, namun tidak maha kuasa (2 Pet. 2:11) 

c) Lebih hebat dalam mobilitas, namun tidak maha hadir (Zak. 1:11) 

5. Mereka bukanlah manusia yang dimuliakan  

 

Dalam Matius 22:30 dikatakan bahwa orang-orang percaya suatu saat akan 

menjadi seperti malaikat, tetapi tidak dikatakan bahwa mereka akan menjadi 

malaikat. “Beribu-ribu malaikat” dibedakan dari “roh-roh orang-orang benar  

yang telah menjadi sempurna” (Ibr. 12:22-23).  


Pelayanan malaikat dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu terhadap orang tidak 

percaya, terhadap bangsa yahudi, terhadap Kristus. 

a. Terhadap orang yang tidak percaya 

Seluruh umat manusia adalah orang berdosa, tidak ada yang benar, seorangpun tidak 

(Rom. 3:10). Walaupun seluruh umat manusia telah jatuh ke dalam kuasa dosa, Tuhan  masih 

memberikan tugas pelayanan bagi malaikatnya terhadap orang berdosa yang tidak percaya 

tersebut. Satuhal yang paling diharapkan Tuhan adalah kembalinya mereka ke jalan yang 

benar sehingga para malaikat akan bersukacita atas pertobatan mereka (Luk. 15:7, 10). Bagi 

mereka yang tidak mau bertobat, Iblis berwujud manusia  akan mengumumkan penghakiman besar (Kej. 19:13; 

Wahyu 14:6), mendatangkan penghukuman (Kis. 12:23), dan menuai dalam penghakiman 

pada akhir zaman (Mat. 13:39) 

b. Terhadap orang percaya 

Tuhan Yesus menyebut orang-orang percaya sebagai anak-anak-Nya, sehingga setiap 

orang percaya juga memperoleh hak menjadi warga kerajaan surga (Fil. 3:20). Setiap orang 

yang percaya akan bekerja di bumi untuk Tuhan dan bersaksi bagi dunia. Orang percaya 

harus hidup seperti Yesus hidup (1 Yoh. 2:6). Oleh karena orang percaya mendapat gelar 

anak-anak Tuhan , maka mereka mendapat perlakuan khusus yakni, malaikat akan melayani 

mereka (Ibr. 1:14; 1 Raj. 19:5-8), membantu dalam menjawab doa (Kis. 12:7), memper-

hatikan aktifitas orang kristen (Ayub 2:2), menguatkan orang percaya yang dalam bahaya, 

hadir dalam kebaktian jemaat PB (1 Kor. 11:10), tertarik dengan kebenaran doktrinal (Ef. 

3:10; 1 Pet. 1:12), dan menghibur orang percaya pada saat kematian (Luk. 16:22; Yud. 1:9) 

c. Terhadap bangsa Yahudi 

Pada kasus-kasus tertentu, malaikat melayani kesembuhan fisik (Yoh. 5:4,3). 

Mengadministrasikan rencana Tuhan  terhadap bangsa itu (Dan. 10:21), menghakimi pada 

saat “Tribulation” (Wah. 8, 9, 16), bersama Kristus pada saat kedatangan-Nya yang kedua 

(Mat. 25:31,32), memberi hukum (Kis. 7:53; Gal. 3:19; Ibr. 2:2). Penghulu malaikat untuk 

bangsa Israel adalah Mikael (Dan. 12:1) 

d. Terhadap Kristus 

Malaikat adalah pembawa berita, sehingga dalam pelayanannya terhadap Kristus, dia 

mampu memprediksikan kelahiran Kristus (Luk. 1:26-33), mengumumkan kelahiran-Nya 

(Luk. 2:13) dan mengumumkan kebangkitan Yesus (Mat. 28:6). Seorang Raja dari Surga 

akan lahir ataupun akan bangkit akan diumumkan terlebih dahulu oleh para malaikat-

malaikat-Nya sehingga seluruh umat manusia dapat mengetahui dengan jelas tentang 

pengumuman yang diberitakan tersebut. 

Malaikat mampu melindungi Kristus (Mat. 26:53), menggulingkan batu di kubur (Mat. 

28:6). Seseorang yang dilindungi umumnya adalah dia yang lebih lemah dari yang 

melindungi. Tetapi lain halnya dengan Yesus, Yesus bukanlah pribadi yang lemah yang 

harus dilindungi, melainkan hal ini akan menjelaskan kepada kita bahwa Ia adalah seorang 

yang berkuasa yang dapat menyuruh malaikat-malikat yang adalah ciptaan-Nya untuk 

membantu-Nya. Tetapi hal itu bukanlah suatu tujuan dari Mesias, sedangkan tujuan 

utamanya ialah untuk mati menebus dosa seluruh umat manusia, sehingga dengan kematian-

Nyalah Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh 

karena takutnya kepada maut (Ibr. 2:14-15). Malaikat menggulingkan batu di kubur bukan 

berarti Yesus tidak dapat bangkit menembus dinding-dinding kubur yang tertutup, 

melainkan hal itu dilakukan-Nya melalui malaikat-Nya supaya Maria Magdalena, Maria ibu 

Yakobus dan Salome dapat masuk ke dalam kubur tersebut dan menyaksikan bahwa Yesus 

benar-benar bangkit (Mark. 16:1-3). 

 

Sama halnya dengan penciptaan malaikat tidak disebutkan secara jelas, maka kita 

melihat bahwa saat kejatuhannya pun tidak dicatat secara eksplisit. Beberapa fakta dalam 

Alkitab akan kita uraikan untuk menolong kita mengetahui kapan kejatuhan malaikat 

tersebut. Tuhan  menyelesaikan penciptaan pada hari keenam dan melihat segala yang 

diciptakan-Nya sungguh amat baik (Kej. 1:31), kemudian pada hari yang ketujuh Tuhan  

berhenti dari segala apa yang telah dibuatnya (Kej. 2:1-3). 

Ada pendapat yang mengatakan bahwa malaikat itu jatuh pada hari ketujuh, yaitu pada 

saat Tuhan  beristirahat, sehingga malaikat memberontak dan akhirnya jatuh. Pandangan ini 

kelihatannya mempercayai bahwa Tuhan  benar-benar beristirahat tanpa melakukan sesuatu 

aktifitas apapun. Jika kita kilas balik sejenak melihat Kejadian 1:2-3, berkata bahwa: 

“berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu 

Tuhan  memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti 

dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” Ayat ini mengajarkan bahwa 

Tuhan  berhenti bekerja untuk pekerjaan yang telah dibuat-Nya yaitu pekerjaan penciptaan 

lagit, bumi berserta segala isinya. Ayat ini sama sekali tidak mengajarkan bahwa Tuhan  

berhenti dari segala Aktifitas-Nya untuk pekerjaan penciptaan saja. Tuhan  tidak lagi 

menciptakan sesuatu apapun setelah hari keenam. Firman Tuhan berkata dalam Yohanes 

5:17 "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga," hal ini berarti Tuhan  

tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya sesudah hari penciptaan. 

Tuhan  menguduskan hari ketujuh. Sepertinya sangat tidak masuk Akal jika malaikat 

jatuh pada hari ketujuh, sebab tidak ada indikasi lain yang mendukungnya. Penulis sangat 

percaya bahwa pada saat Tuhan  menguduskan hari ketujuh, hari itu benar-benarlah kudus, 

tidak mungkin akan dikotori oleh “pembangkangan” sebagian malaikat Tuhan. Jadi, 

kapankah kejatuhan malaikat tersebut? Tidak ada hari tertentu yang dapat diajukan, namun 

yang pasti kejatuhan tersebut bukan hari ketujuh, dan tidak terlalu lama sesudah hari ketujuh.  

  

(1) Kudeta (Yesaya 14:13-16) 

Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! 

Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di 

liang kubur. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati 

engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat 

kerajaan-kerajaan bergoncang, yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan 

menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang 

ke rumah? 

 

Ayat ini dengan jelas memberitahukan kepada kita bahwa malaikat jatuh diakibatkan 

keinginan hatinya untuk menyamai Yang Mahatinggi, hal ini berati dia ingin merebut 

kekuasaan yang disebut kudeta.  

 

(2) Kesombongan (Yehezkeil 28:11-19) 

Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat 

kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan 

engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Tuhan  dan kerub yang berjaga 

membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. Engkau sombong karena 

kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada 

raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. Dengan banyaknya kesalahanmu 

dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Maka Aku 

menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau 

menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu (28:15-18). 

 

Malaikat jatuh dikarenakan ia penuh dengan kekerasan, sombong dan curang. Watak 

keras yang ada di dalam diri malaikat tersebut semakin jelas kelihatan ketika ia bertengkar 

dengan Penghulu malaikat, Mikhael tentang mayat Musa. Mikhael tidak berani menghakimi 

malaikat tersebut. Sebenarnya Mikhael dapat melakukan perlawanan terhadap Iblis berwujud manusia  dan 

mengalahkannya. Penulis sangat yakin bahwa  Malaikat yang jatuh akan lebih lemah dari 

pada malaikat yang taat, hanya saja, malaikat yang taat tidak akan melakukan kebodohan 

yang sama seperti yang Iblis berwujud manusia  perbuat dengan melakukan tindakan-tindakan yang tidak 

dikenan Tuhan . 


(1) Kehilangan kekudusan Tuhan . Semua malaikat yang jatuh kehilangan kekudusan mula-

mula mereka dan sifat serta perilaku mereka menjadi rusak (Yeh. 28:16-19).  

(2) Neraka diciptakan. Firman Tuhan berkata di dalam Roma 6:23, “sebab upah dosa 

ialah maut; tetapi karunia Tuhan  ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan 

kita”. Pemberontakan malaikat terhadap Tuhan  adalah suatu tindakan dosa. Oleh 

karena dosa yang dilakukan malaikat tersebutlah Tuhan  menciptakan neraka, di mana 

neraka dimaksudkan untuk menghukum malaikat yang memberontak (Iblis berwujud manusia ) beserta 

para pengikutnya (Mat. 25:41). Malaikat-malaikat yang jatuh ke dalam dosa tidak 

mendapat ampun dari Tuhan , sebab mereka jatuh ke dalam dosa pada waktu dosa 

belum ada. Mereka berdosa tanpa ada yang menggoda. Jadi, keadaan berdosa mereka 

tidak adapat diubah; dosa mereka tidak dapat diampuni, dan mereka tidak dapat 

memperoleh keselamatan

(3) Dibuang dari posisinya yang semula. Sebelum Iblis berwujud manusia  jatuh, dia termasuk dalam 

golongan kerub (Yeh. 28:14), sebagai lambang dari kesempurnaan, penuh hikmat dan 

maha indah. Namun, Sorga adalah tempat yang maha kudus dan tidak dimungkin-

kannya satu titik dosapun menghampirinya. Olehkarena hal itulah Iblis berwujud manusia  dibuang dari 

Surga dan dicampakkan ke bumi. 

(4) Penyesatan terjadi di bumi. Tuhan  melemparkan Iblis berwujud manusia  ke bumi oleh karena 

pemberontakannya. Dalam keberdosaan Iblis berwujud manusia , ternyata Iblis berwujud manusia  tidaklah kehilangan 

keseluruhan “kuasanya” yang mula-mula. Iblis berwujud manusia  tidak menjadi lemah, bodoh dan 

kehilangan wibawa. Iblis berwujud manusia  adalah mahluk roh yang cukup kuat untuk manusia, dia 

mengetahui segala sesuatu yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, seperti halnya 

malaikat yang taat. Iblis berwujud manusia  masih tetap memiliki mobilisasi yang hebat, di mana Iblis berwujud manusia  

mampu mengelilingi bumi dan memperhatikan setiap pekerjan manusia (Ayub 2:2). 

Iblis berwujud manusia  pertamakali melakukan penyesatan terhadap manusia di taman Eden, dia meng-

hasut Hawa dan akhirnya manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3:1-7). Kian hari Iblis berwujud manusia  

melancarkan serangannya terhadap umat manusia, sejak manusia yang pertama 

diciptakan hingga manusia yang terakhir lahir (Why. 20:3). 

Dengan memegang teguh bahwa Alkitab adalah satu-satunya Firman dari Tuhan  

pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, maka tidak ada alasan bagi orang Kisten 

untuk tidak mengakui akan eksistensi malaikat. Malaikat adalah mahluk roh yang diciptakan 

Tuhan  pada minggu penciptaan, yaitu pada hari pertama. Malaikat diciptakan Tuhan 

memiliki tingkatan pengetahuan yang lebih tinggi dari manusia, lebih kuat, dan mobilitas 

yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan manusia. 

Malaikat dan manusia diciptakan oleh Tuhan  memiliki kehendak bebas, sehingga 

malaikat dapat memilih baginya apakah akan patuh/memuliakan penciptanya atau malah 

menghujatnya. Di dalam Alkitab kita temukan bahwa ada sebagian malaikat yang jatuh, dan 

adapula sebagian malaikat yang taat kepadanya. Malaikat yang jatuh diberi sebutan Satan 

atau Iblis berwujud manusia , untuk membedakan mereka dari malaikat yang masih taat. Iblis berwujud manusia  jatuh dikarenakan 

Iblis berwujud manusia  ingin mengkudeta Tuhan  (Yes. 14:13-14) dan karena kesombongannya (Yeh. 28:17). 

Oleh karena kejatuhan malaikat, maka mereka kehilangan kemuliaan Tuhan  dan tidak dapat 

lagi menghampiri Tuhan  di Surga. Iblis berwujud manusia  dilemparkan ke bumi dan semakin gencar untuk 

menyesatkan manusia. Adam dan hawa adalah korban pertama penyesatannya, sehingga 

mereka jatuh ke dalam dosa. Dosa manusia dengan malaikat memiliki perbedaan, malaikat 

melakukan dosa tanpa ada paksaan, tipu muslihat dari seorangpun sehingga Iblis berwujud manusia  tidak 

mendapat pengampunan dari Tuhan . Manusia mendapatkan pengampunan dari Tuhan  dengan 

mengirimkan Mesias melalui benih perempuan. Iblis berwujud manusia  selalu bekerja untuk menyesatkan 

orang percaya dari