Kisah pararasul 4

Tampilkan postingan dengan label Kisah pararasul 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah pararasul 4. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2025

Kisah pararasul 4



 ri orang banyak ini, me-

mang memberontak terhadap terang dan keyakinan nurani 

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 115 

mereka sendiri, dan melakukannya dengan niat jahat. Namun 

sebagian besar hanya mengikuti arus, dan melakukannya ha-

nya sebab  tidak tahu. Sebagaimana Paulus menganiaya je-

maat, tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman (1Tim. 1:13). 

2. Ia memperlembut akibat dari kejahatan mereka itu, yakni 

mengakibatkan kematian Pemimpin kepada hidup. Hal ini 

terdengar sangat mengerikan,namun  itu terjadi sesuai dengan 

Kitab Suci (ay. 18). Nubuatan tentang kematian-Nya ini, meski-

pun tidak mengharuskan mereka untuk berdosa, mengharus-

kan Dia untuk menderita. Sehingga Yesus sendiri berkata: Ada 

tertulis demikian: Mesias harus menderita. Bahwa kamu telah 

berbuat demikian sebab  ketidaktahuan mungkin bisa dipa-

hami dari sudut pandang ini:  Kamu menggenapi firman, dan 

tidak mengetahuinya. Tuhan , melalui tanganmu, telah mengge-

napi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantara-

an nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus 

menderita. Ini merupakan rencana-Nya untuk menyerahkan 

Dia kepadamu,namun  kamu memiliki pemikiranmu sendiri, 

dan sama sekali tidak tahu-menahu tentang rencana ini. Kamu 

sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancang-

an hatimu. Tuhan  sedang menggenapi firman-Nya  saat  kamu 

sedang memuaskan nafsumu sendiri.” Perhatikan, tidak saja 

hal itu ditetapkan dalam hikmat Tuhan  yang tersembunyi, te-

tapi juga telah dinyatakan kepada dunia berabad-abad sebe-

lumnya, dengan perantaraan mulut dan pena nabi-nabi-Nya, 

yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita, untuk 

memenuhi tanggung jawab yang dipikul-Nya. Tuhan  sendiri 

yang memfirmankannya melalui mereka, yang akan melihat 

bahwa firman-Nya akan terlaksana. Apa yang ditunjukkan-

Nya, digenapi-Nya. Demikianlah Ia menggenapi apa yang di-

tunjukkan-Nya, dengan tepat sama, tanpa perbedaan sedikit 

pun. Meskipun ini sama sekali bukan bermaksud untuk mere-

mehkan dosa mereka, yaitu membenci dan menganiaya Kris-

tus sampai mati (dosa ini jelas masih tampak sangat besar), te-

tapi itu yaitu  suatu dorongan bagi mereka supaya bertobat, 

dan berharap supaya diampuni setelah bertobat. Tidak hanya 

sebab  secara umum rancangan kasih karunia Tuhan  ada di 

dalamnya (yang serasi dengan dorongan yang diberikan Yusuf 

kepada saudara-saudaranya,  saat  mereka berpikir bahwa 


 116

kejahatan mereka terhadapnya hampir tidak dapat diampuni: 

Janganlah takut, katanya, kamu telah mereka-rekakan yang 

jahat terhadap aku,namun  Tuhan  telah mereka-rekakannya 

untuk kebaikan, Kej. 50:15, 20),namun  juga sebab  secara khu-

sus kematian dan penderitaan Kristus yaitu  demi pengam-

punan dosa, dan melatarbelakangi pengampunan itu, yang se-

karang Petrus mendorong mereka untuk mengharapkannya.  

IV. Dia menyerukan kepada mereka semua untuk menjadi orang Kris-

ten, dan meyakinkan mereka bahwa mereka akan mendapat ke-

untungan yang luar biasa besar jika melakukannya. Itu demi ke-

pentingan mereka selamanya. Inilah yang diminta Petrus dalam 

khotbahnya. 

1. Dia mengatakan kepada mereka apa yang mesti mereka per-

cayai. 

(1) Mereka harus percaya bahwa Yesus Kristus yaitu  ketu-

runan yang dijanjikan itu, yaitu keturunan yang olehnya 

Tuhan  telah berkata kepada Abraham bahwa semua bangsa 

di muka bumi akan diberkati (ay. 25). Ini merujuk ke janji 

yang dibuat kepada Abraham (Kej. 12:3). Janji ini lama ber-

selang baru terpenuhi,namun  pada akhirnya digenapi dalam 

diri Yesus ini, yang yaitu  keturunan Abraham, menurut 

daging, di dalam Dia semua kaum di bumi diberkati, dan 

bukan hanya kaum Israel saja. Semua orang akan menda-

patkan beberapa berkat dari-Nya, dan sebagian orang akan 

mendapatkan semua berkat-Nya. 

(2) Mereka harus percaya bahwa Yesus yaitu  nabi, nabi yang 

sama seperti Musa yang Tuhan  janjikan untuk dibangkitkan 

dari antara saudara-saudara mereka (ay. 22). Ini merujuk 

pada janji itu (Ul. 18:18). Kristus yaitu  nabi, sebab  mela-

lui Dia Tuhan  berbicara kepada kita. Di dalam Dia berpusat 

semua pewahyuan Tuhan , dan melalui Dia pewahyuan itu di-

sampaikan kepada kita. Ia yaitu  nabi sama seperti Musa, 

kesayangan Sorga. Ia lebih mengenal kebijaksanaan Tuhan  

serta lebih menyelaminya dibandingkan nabi lain mana pun. 

Dia membebaskan umat-Nya dari tawanan, dan menuntun 

mereka di padang belantara, seperti Musa. Ia memerintah 

dan memberi  hukum, seperti Musa. Ia membangun Ke-

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 117 

mah Suci yang sejati, sebagaimana diperlambangkan oleh 

kemah suci yang dibangun Musa. Musa setia sebagai ham-

ba, sedang  Kristus sebagai Anak. Musa menghadapi ke-

luhan bangsa Israel dan ditentang oleh Firaun,namun  Tuhan  

mengakui dia dan mengesahkan tugas perutusannya. Musa 

merupakan seorang teladan akan kerendahan hati dan ke-

sabaran, demikian juga Kristus. Musa mati sesuai dengan 

firman TUHAN, demikian juga Kristus. Tidak ada nabi yang 

sama seperti Musa (Bil. 12:6-7; Ul. 34:10),namun  yang lebih 

besar dibandingkan  Musa ada di sini, yaitu Kristus. Dia yaitu  

nabi yang dibangkitkan Tuhan , sebab  bukan Dia sendiri 

yang mengambil kehormatan untuk itu, melainkan Dia 

dipanggil Tuhan  untuk itu. Pada mulanya Dia dibangkitkan 

bagi Israel. Dia hanya menjalankan tugas ini dalam wujud 

pribadi-Nya sendiri di antara mereka. Mereka mendapatkan 

tawaran pertama akan anugerah Tuhan  yang dibuat bagi 

mereka. Dan itu sebabnya Dia dibangkitkan dari antara me-

reka – dari mereka, dari siapa Mesias turun dalam keadaan-

Nya sebagai manusia. Dengan demikian, sebagaimana itu 

merupakan kehormatan bagi mereka, demikian juga men-

jadi kewajiban serta dorongan bagi mereka untuk meneri-

ma Dia. Jika Ia datang kepada milik-Nya, maka pikir orang, 

mereka seharusnya menerima Dia. Umat Perjanjian Lama 

diberkati dengan banyak nabi, dengan rombongan-rom-

bongan nabi, selama berabad-abad tanpa putus (yang di 

sini dijelaskan oleh Petrus demikian, dari Samuel, dan se-

sudah dia [ay. 24], sebab  sejak Samuellah zaman kena-

bian dimulai). Namun, para hamba ini dianiaya, bahkan 

 saat  terakhir Tuhan  mengutus kepada mereka Anak-Nya, 

yang menjadi kesayangan-Nya.  

(3) Mereka harus percaya bahwa Tuhan akan mendatangkan 

waktu kelegaan (ay. 20), dan bahwa masa itu akan menjadi 

waktu pemulihan segala sesuatu (ay. 21). Ada suatu kehi-

dupan akan datang, suatu kehidupan lain setelah ini. Wak-

tu-waktu ini akan datang dari Tuhan,  saat  pada hari itu 

Ia menampakkan kemuliaan-Nya, yaitu kedatangan-Nya 

pada akhir zaman. Tidak adanya Tuhan memberi banyak 

kesempatan kepada para pendosa untuk merasa aman dan 

membuat orang kudus tidak percaya. Namun Dia akan se-


 118

gera datang, dan keduanya akan menjadi bungkam untuk 

selamanya. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang 

pintu. Hadirat Tuhan  akan mendatangkan,  

[1] Pemulihan segala sesuatu (ay. 21), yaitu langit yang 

baru dan bumi yang baru, yang akan muncul setelah 

segala sesuatu lenyap (Why. 21:1). Seluruh ciptaan, 

yang sekarang meratap di bawah beban dosa manusia, 

akan diperbarui. Sebagian orang menafsirkan peristiwa 

ini sebagai akhir zaman.namun  lebih tepat jika ini dipa-

hami sebagai akhir segala sesuatu, seperti yang di-

firmankan Tuhan  dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang 

kudus di zaman dahulu, sebab  inilah yang dinubuat-

kan oleh Henokh, keturunan ketujuh dari Adam (Yud. 

1:14), dan hukuman sementara yang dinubuatkan oleh 

para nabi yang lain merupakan perlambang dari apa 

yang disebut rasul sebagai hukuman kekal. Dalam Per-

janjian Baru, hal ini disingkapkan lebih jelas dan ter-

buka dibandingkan  sebelumnya, dan semua orang yang me-

nerima Injil memiliki pengharapan mengenai hal itu. 

[2] Bersama ini akan datang waktu kelegaan (ay. 20), peng-

hiburan bagi umat Tuhan , bagaikan peneduh yang sejuk 

bagi mereka yang sehari suntuk bekerja berat dan me-

nanggung panas terik matahari. Semua orang Kristen 

mencari suatu hari perhentian, hari ketujuh, yang masih 

tersedia bagi umat Tuhan , setelah menderita dan bergu-

mul disebab kan keadaan mereka saat ini. Sambil me-

nantikan hal itu, mereka menanggung penderitaan yang 

mereka alami sekarang dan terus melakukan pekerjaan 

mereka. Kelegaan yang akan datang dari penghiburan 

Tuhan itu akan terus ada untuk selamanya di dalam 

hadirat Tuhan. 

2. Dia memberi tahu mereka apa yang mesti mereka kerjakan. 

(1) Mereka harus insaf, harus mengingat kesalahan apa yang 

telah mereka perbuat, harus kembali kepada pikiran mereka 

yang benar, berpikir kembali, dan taat  saat  diinsafkan. 

Mereka harus memulai dari awal. Petrus sendiri, yang me-

nyangkal Kristus, bertobat, dan ia mau supaya mereka me-

lakukan hal yang sama.  

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 119 

(2) Mereka harus bertobat, harus berbalik, serta menghadap-

kan muka dan melangkah berlawanan dengan jalan yang 

telah mereka tempuh. mereka harus berbalik kepada TU-

HAN, Tuhan  mereka, dari siapa mereka membelot. Tidak cu-

kup hanya sadar akan dosa,namun  kita juga harus bertobat 

dari dosa itu, dan tidak kembali lagi ke situ. Tidak saja me-

reka harus meninggalkan iman mereka pada agama Yahudi 

dan beralih pada Kekristenan,namun  mereka juga harus 

meninggalkan kuasa dan pengaruh kedagingan, keduniawi-

an, serta pikiran yang fana, dan menggantikannya dengan 

pikiran yang kudus, sorgawi, serta memiliki kasih dan prin-

sip Tuhan . 

(3) Mereka harus mendengarkan Kristus, nabi besar itu:  De-

ngarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakan-

Nya kepadamu. Perhatikanlah pengajaran-Nya, terimalah 

ajaran-Nya, tunduklah pada pemerintahan-Nya. Dengar-

kanlah Dia dengan iman dari Tuhan , sebagaimana kami men-

dengarkan para nabi, yang datang membawa amanat dari 

sorga. Dengarkanlah Dia, dan kepada-Nya kamu harus me-

miliki iman dan ketaatan yang nyata. Dengarkanlah Dia da-

lam segala sesuatu. Biarlah hukum-Nya menguasai semua 

tindakanmu, dan terhadap segala ketetapan-Nya sajalah 

kamu tunduk. Kapan pun Dia membuka mulut untuk ber-

bicara, kamu harus menyediakan telinga untuk mende-

ngar. Apa pun yang dikatakan-Nya kepadamu, meskipun 

sangat tidak menyenangkan bagi daging dan darah, terima-

lah itu.” Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini men-

dengar. Di sini diberikan suatu alasan yang baik mengapa 

kita harus taat dan patuh kepada firman Kristus. sebab  

kita akan binasa jika kita menulikan telinga kita pada 

panggilan-Nya dan menegarkan tengkuk terhadap kuk-Nya 

(ay. 23): Semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, 

dan menaati apa yang dikatakan-Nya, akan dibasmi dari 

umat kita. Siapa yang mengabaikan nabi-nabi Perjanjian 

Lama diancam dengan kebinasaan kota dan negeri mereka 

oleh perang dan kelaparan.namun  kebinasaan jiwa, yaitu 

suatu kebinasaan rohani dan kekal, diberikan sebagai an-

caman jika mengabaikan Kristus, sang nabi besar. Mereka 

yang tidak mau dinasihati oleh Sang Juruselamat tidak 


 120

bisa mengharapkan apa-apa selain jatuh ke tangan sang 

pembinasa.  

3. Dia mengatakan kepada mereka apa yang bisa mereka harap-

kan. 

(1) Bahwa mereka akan mendapatkan pengampunan atas dosa 

mereka. Hal ini selalu dibicarakan sebagai hak istimewa 

bagi semua orang yang menerima Injil (ay. 19): Sadarlah 

dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan. Ini menyirat-

kan, 

[1] Bahwa pengampunan dosa yaitu  penghapusan dosa, 

seperti awan yang terhapus oleh berkas-berkas sinar 

matahari (Yes. 44:22), seperti utang yang dicoret dan di-

tiadakan  saat  utang itu dihapuskan. Itu menandakan 

bahwa  saat  Tuhan  mengampuni dosa, Ia tidak meng-

ingatnya lagi terhadap si pendosa itu. Dosa itu dilupa-

kan, sebagaimana dosa itu dihapuskan. Semua hal yang 

pahit yang tertulis untuk melawan si pendosa (Ayb. 

13:26) diseka seperti dengan spons. Itu seperti ikatan 

yang dibatalkan, suatu hukuman yang ditiadakan.  

[2] Bahwa kita tidak bisa mengharapkan dosa kita diam-

puni, kecuali kita sadar dan berbalik dari dosa itu 

kepada Tuhan . Meskipun Kristus telah mati untuk mem-

bayar pengampunan dosa kita, namun supaya kita men-

dapatkan manfaat dari pengampunan dosa yang dibayar 

bagi kita itu, kita harus sadar dan bertobat. Jika tidak 

ada pertobatan, maka tidak ada pengampunan. 

[3] Harapan bahwa dosa kita akan diampuni jika kita ber-

tobat harus menjadi dorongan yang kuat bagi kita un-

tuk bertobat. Bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan: 

dan pertobatan itu berdasarkan pada Injil, yang meng-

alir dari suatu pengertian akan belas kasihan Tuhan  di 

dalam Kristus, dan harapan akan pengampunan. Inilah 

alasan yang pertama dan terbesar, Bertobatlah, sebab 

Kerajaan Sorga sudah dekat. 

[4] Hal yang paling menghibur dari pengampunan dosa kita 

yaitu   saat  waktu kelegaan itu datang. Jika dosa kita 

telah dihapuskan, maka kita memiliki alasan untuk 

bersukacita. Namun, penghiburan kita akan menjadi 

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 121 

sempurna  saat  pengampunan itu dinyatakan dalam 

peradilan terbuka, dan pembenaran kita diumumkan di 

hadapan malaikat dan manusia, yaitu  saat  mereka 

yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya 

(Rm. 8:30). sebab  sekarang kita yaitu  anak-anak 

Tuhan  (1Yoh. 3:2), maka sekarang dosa kita dihapuskan. 

Tetapi belum nyata berkat apa yang kita peroleh, sampai 

waktu kelegaan itu datang. Selama masa-masa kesukar-

an dan peperangan ini (di mana ada keraguan dan keta-

kutan di dalam batin, sementara persoalan dan bahaya 

mengancam di luar), kita belum bisa mendapatkan ke-

puasan penuh dari pengampunan kita,namun  nanti kita 

akan mengalami kepuasan penuh itu,  saat  waktu ke-

legaan itu datang, yang akan menghapus segala air 

mata. 

(2) Bahwa mereka akan mendapatkan penghiburan  saat  

Kristus datang (ay. 20-21):  Dan Tuhan akan mengutus Ye-

sus, Yesus yang sama, persis sama dengan yang dari semula 

diuntukkan bagimu, sebab  kamu tidak boleh mengharap-

kan perintah yang lain, Injil yang lain, melainkan harus 

menantikan agar ini berlanjut dan dituntaskan. Kamu ti-

dak boleh mengharapkan nabi lain selain Yesus, sebagai-

mana Musa menyuruh kamu jangan mengharapkan nabi 

lain selain dia. sebab  meskipun Ia harus tinggal di sorga 

sampai waktu pemulihan segala sesuatu, namun jika kamu 

sadar dan bertobat, kamu akan mendapati bahwa kamu ti-

dak kehilangan Dia. Dengan suatu cara tertentu Dia akan 

terlihat olehmu.” 

[1] Kita tidak boleh mengharapkan kehadiran diri Kristus 

bersama kita di dunia ini, sebab  sorga, yang meneri-

ma-Nya hingga lenyap dari pandangan murid-murid, 

harus menahan Dia sampai akhir zaman. Hingga saat 

itu hadirat jasmani-Nya yang mulia dibatasi, dan akan 

tetap demikian sampai akhir zaman,  saat  segala se-

suatu digenapi (ayat ini boleh dibaca demikian). Itu se-

babnya mereka yang memimpikan hadirat-Nya secara 

jasmani dalam komuni merendahkan Dia, dan menipu 

diri mereka sendiri. Memang tepat jika di dalam masa 


 122

ujian dan percobaan, Pembebas yang dimuliakan itu 

tidak boleh terlihat, sebab  kita harus hidup di dalam 

iman akan Dia, yang merupakan bukti dari segala se-

suatu yang tidak kita lihat. sebab  Dia harus dipercayai 

di dalam dunia, dan harus diangkat dalam kemuliaan. 

Dr. Hammond menafsirkannya sebagai berikut, yang 

harus menerima sorga, artinya, Dia harus menerima ke-

muliaan dan kuasa dari dunia yang di atas. Dia harus 

memerintah sampai semua ditundukkan kepada-Nya 

(1Kor. 15:25; Mzm. 75:3).  

[2] Namun demikian, dijanjikan bahwa Ia akan diutus ke-

pada semua yang sadar dan bertobat (ay. 20):  Dia akan 

mengutus Yesus Kristus, yang diberitakan kepadamu 

oleh para murid-Nya, baik sebelum dan sejak kebang-

kitan-Nya, dan sedang serta akan diberitakan seterus-

nya kepada mereka.”  

Pertama,  Kamu akan memiliki hadirat rohani-Nya. 

Dia yang diutus ke dunia akan diutus kepadamu. Kamu 

akan mendapat penghiburan sebab  Dia diutus. Dia 

akan diutus ke tengah-tengah kamu di dalam Injil-Nya, 

yang akan menjadi Kemah Suci-Nya, kereta perang-Nya.” 

Kedua,  Dia akan mengutus Yesus Kristus untuk 

menghancurkan Yerusalem, dan bangsa Yahudi yang 

tidak percaya, yang memusuhi Kristus dan Kekristenan, 

dan untuk membebaskan para hamba dan umat-Nya 

dari mereka, dan memberi mereka damai sejahtera un-

tuk menyatakan Injil. Waktu itu akan menjadi waktu 

kelegaan, dan di dalamnya kamu sekalian akan men-

dapat bagian.” Maka demikianlah jemaat beristirahat, 

demikianlah menurut Dr. Hammond. 

Ketiga,  Pengutusan Kristus untuk menghakimi du-

nia pada akhir zaman akan menjadi berkat bagimu. Kamu 

akan mengangkat muka dengan sukacita, sebab  menge-

tahui bahwa penyelamatanmu sudah dekat.” Kelihatan-

nya pengutusan Yesus mengacu pada hal ini, sebab  

sampai saat itu Ia harus tinggal di sorga (ay. 21). Seba-

gaimana Tuhan  memiliki rencana sejak kekekalan, demi-

kian pula Dia mengetahui sejak awal mulanya, apa yang 

akan terjadi pada hari terakhir,  saat  genaplah kepu-

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 123 

tusan rahasia Tuhan , seperti yang telah Ia beritakan ke-

pada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi (Why. 10:7). 

Segala sesuatu yang dimulai di dalam jemaat berkaitan 

dengan pemulihan segala sesuatu di akhir zaman.  

4. Dia memberitahukan atas dasar apa mereka bisa mengharap-

kan hal-hal ini, jika mereka mau bertobat kepada Kristus. 

Meskipun mereka telah menolak dan membunuh-Nya, mereka 

bisa berharap supaya mendapatkan perkenanan melalui Dia, 

berdasarkan kenyataan bahwa mereka yaitu  orang Israel. 

sebab ,  

(1) Sebagai orang Israel, mereka menguasai hak atas kasih ka-

runia Perjanjian Lama. Mereka yaitu  bangsa kesayangan 

Tuhan , lebih dibandingkan  yang lain, dan anugerah Tuhan  bagi 

mereka mengacu pada Mesias, dan kerajaan-Nya: Kamulah 

yang mewarisi nubuat-nubuat (KJV: anak-anak para nabi – 

pen.) itu dan mendapat bagian dalam perjanjian itu. Mereka 

mendapat hak istimewa ganda. 

[1] Mereka yaitu  anak, yaitu murid-murid, dari para nabi, 

sebagaimana halnya murid-murid di sekolah. Mereka 

bukan rombongan nabi (KJV: putra-putra para nabi – 

pen.), dalam arti seperti yang kita baca di Perjanjian 

Lama, mulai dari Samuel dan seterusnya, yang dulunya 

atau sedang dilatih supaya diperlengkapi dengan roh nu-

buat.namun  kamu berasal dari umat yang dari antara 

mereka nabi-nabi dibangkitkan, dan kepada mereka nabi-

nabi diutus. Dikatakan merupakan anugerah besar bagi 

Israel bahwa Tuhan  telah membangkitkan sebagian dari 

anak-anak mereka menjadi nabi (Am. 2:11). Semua pe-

nulis yang penuh ilham itu, baik yang menulis Perjanji-

an Lama maupun Baru, yaitu  keturunan Abraham. 

Jadi sungguh merupakan suatu kehormatan dan berkat 

bagi mereka bahwa kepada merekalah dipercayakan fir-

man Tuhan  (Rm. 3:2). Pemerintahan mereka terbentuk me-

lalui nubuat, artinya, melalui pewahyuan Tuhan . Dan 

dengan itulah sebagian besar perkara mereka diatur 

selama berabad-abad (lihat Hos. 12:14). Israel dituntun 

oleh TUHAN keluar dari Mesir dengan perantaraan se-

orang nabi, ya, ia dijaga oleh seorang nabi. Mereka yang 


 124

berasal dari gereja di zaman sesudahnya,  saat  nubu-

atan sudah berhenti, mungkin masih cocok disebut se-

bagai anak-anak para nabi, sebab  mereka mendengar, 

meskipun mereka tidak mengetahui, perkataan nabi-

nabi yang dibacakan setiap hari Sabat (13:27). Seharus-

nya hal ini mendorong mereka untuk menerima Kristus, 

dan mereka bisa berharap agar diterima oleh-Nya. Se-

bab, nabi-nabi mereka sendiri telah menubuatkan bah-

wa kasih karunia ini harus dianugerahkan kepada mereka 

pada waktu penyataan Yesus Kristus (1Ptr. 1:13). Oleh 

sebab  itu, mereka tidak boleh mengabaikan kasih ka-

runia itu, dan orang juga tidak boleh menyangkal kasih 

karunia yang diperuntukkan bagi mereka. Mereka yang 

diberkati dengan para nabi dan nubuatan (sebagaimana 

semua orang yang memiliki firman) hendaknya tidak 

menerima kasih karunia Tuhan  dalam hal itu dengan sia-

sia. Khususnya bagi anak-anak dari para hamba Tu-

han, jika mereka sadar akan keuntungan mereka kare-

na status orangtua mereka itu dan memakainya sebagai 

dasar untuk setia dan bersungguh-sungguh dalam ber-

ibadah, maka tanpa ragu mereka bisa mengakuinya di 

hadapan Tuhan , dan berharap agar anak hamba-hamba 

Tuhan  akan diam dengan tenteram.  

[2] Mereka yaitu  anak, artinya, para pewaris, dari perjan-

jian yang telah diadakan Tuhan  dengan nenek moyang 

kita, seperti anak di dalam keluarga. Perjanjian Tuhan  di-

buat dengan Abraham dan keturunannya, dan mereka-

lah keturunan dengan siapa perjanjian itu dibuat, dan 

bagi merekalah diwariskan berkat-berkat perjanjian itu: 

 Janji mengenai Mesias dibuat bagi kamu. Oleh sebab  

itu, jika  kamu tidak mengabaikan belas kasihan 

yang diperuntukkan bagi dirimu sendiri, dan tidak me-

naruh penghalang di depan pintumu sendiri dengan ke-

tidakpercayaanmu, maka kamu boleh berharap janji itu 

dipenuhi bagimu.” Di sini janji itu disebutkan, sebagai 

butir yang paling utama dari perjanjian itu, oleh ketu-

runanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. 

Meskipun terutama yang dimaksud di sini yaitu  Kris-

tus (Gal. 3:16),namun  Gereja, yang yaitu  tubuh-Nya, 

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 125 

yaitu semua orang percaya yang merupakan keturunan 

rohani dari Abraham, juga bisa tercakup di dalamnya. 

Semua bangsa di muka bumi akan diberkati sebab  me-

miliki jemaat Kristus di tengah-tengah mereka. Dan me-

reka yang menurut daging diperanakkan dari keturunan 

Abraham mendapat kesempatan pertama atas hak is-

timewa ini. Jika semua bangsa di muka bumi akan di-

berkati di dalam Kristus, maka terlebih lagi bangsa itu, 

yaitu kaum sebangsa-Nya secara jasmani.    

(2) Sebagai orang Israel, mereka mendapatkan tawaran perta-

ma untuk menerima kasih karunia Perjanjian Baru. sebab  

merekalah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat 

bagian dalam perjanjian, maka kepada merekalah Penebus 

itu pertama-tama diutus. Ini merupakan dorongan bagi me-

reka untuk berharap bahwa jika mereka sungguh-sungguh 

sadar dan bertobat, maka Dia akan diutus lebih lagi untuk 

menghibur mereka (ay. 20): Tuhan akan mengutus Yesus 

Kristus, sebab  kepadamulah pertama-tama Tuhan meng-

utus Dia (ay. 26). Bagi kamulah pertama-tama, kamu orang 

Yahudi, meskipun bukan hanya kepada kamu, Tuhan  mem-

bangkitkan Hamba-Nya, menetapkan dan memberi-Nya 

kuasa untuk menjadi Pemimpin dan Juruselamat, dan un-

tuk menegaskan hal ini, Tuhan  membangkitkan Dia dari an-

tara orang mati, mengutus-Nya supaya Ia memberkati kamu, 

untuk menawarkan berkat-Nya kepadamu, khususnya ber-

kat yang luar biasa dalam hal memimpin kamu masing-ma-

sing kembali dari segala kejahatanmu. Oleh sebab  itulah 

kamu harus menerima berkat ini, dan berbalik dari keja-

hatanmu, dan kamu akan terdorong untuk berharap bah-

wa kamu akan menerima berkat itu.  

[1] Di sini kita diberitahu dari mana Kristus mendapatkan 

tugas-Nya: Tuhan  membangkitkan Hamba-Nya (KJV: Anak-

Nya, Yesus – pen.) dan mengutus-Nya. Tuhan  membangkit-

kan-Nya  saat  Dia menetapkan Yesus sebagai Nabi, 

mengakui-Nya dengan suara dari sorga, dan memenuhi 

Dia dengan Roh-Nya tanpa batas, lalu mengutus-Nya. 

sebab  untuk tujuan inilah Tuhan  membangkitkan Ye-

sus, supaya Yesus menjadi utusan-Nya untuk meng-


 126

adakan pendamaian. Tuhan  mengutus-Nya untuk men-

jadi saksi kebenaran, untuk mencari dan menyelamat-

kan jiwa yang terhilang, untuk melawan musuh-Nya, 

dan mengalahkan mereka. Sebagian orang merujuk isti-

lah membangkitkan-Nya sebagai langkah awal untuk 

memuliakan Dia. Ini berarti, seakan-akan, memperbarui 

amanat-Nya. Meskipun Tuhan  telah membangkitkan-

Nya, tampaknya saat ini Tuhan  mengambil-Nya dari kita. 

Namun Ia sungguh mengutus-Nya kepada kita di dalam 

Injil dan Roh-Nya.       

[2] Kepada siapa Ia diutus:  Bagi kamulah pertama-tama. 

Kamu yang berasal dari keturunan Abraham, kamu 

yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian 

dalam perjanjian, kepadamulah diberikan tawaran kasih 

karunia Injil.” Pelayanan Kristus secara pribadi, seba-

gaimana pelayanan para nabi, dibatasi sebelumnya bagi 

orang Yahudi. Ia diutus hanya kepada domba-domba 

yang hilang dari umat Israel, dan Ia melarang murid-

murid-Nya yang kemudian diutus-Nya untuk pergi lebih 

jauh. Setelah kebangkitan-Nya, Dia harus diberitakan 

hingga kepada semua bangsa,namun  mereka harus mu-

lai dari Yerusalem (Luk. 24:47). Adapun  saat  mereka 

pergi ke bangsa-bangsa yang lain, pertama-tama me-

reka memberitakan-Nya kepada orang Yahudi yang me-

reka jumpai di sana. Kaum Yahudi yaitu  anak sulung, 

oleh sebab itu, mendapat hak istimewa untuk ditawari 

pertama kali. Demikianlah mereka sama sekali tidak di-

kucilkan setelah membunuh Kristus. Malahan  saat  

bangkit, pertama-tama Dia diutus kepada mereka, dan 

sesungguhnya Tuhan  berencana agar merekalah yang 

terutama mendapat berkat melalui kematian-Nya. 

[3] Untuk tujuan apa Dia diutus:  Ia diutus pertama-tama 

kepadamu, untuk memberkati kamu. Inilah tujuan uta-

ma-Nya, bukan untuk menghukum kamu, sebagaimana 

yang layak kamu terima,namun  untuk membenarkan 

kamu, jika kamu mau menerima pembenaran yang dita-

warkan kepadamu, menurut cara pembenaran itu dita-

warkan. Namun jika  kamu menolak dan membuang 

berkat itu, maka Tuhan  yang mengutus Dia pertama-

Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26 

 127 

tama untuk memberkati kamu, akan mengutuk kamu” 

(Mal. 4:6). Perhatikan,     

Pertama, Tujuan kedatangan Kristus ke dunia ada-

lah untuk memberkati kita, untuk membawa berkat 

bersama dengan Dia, sebab  akan terbit surya kebenar-

an dengan kesembuhan pada sayapnya. Dan  saat  Dia 

meninggalkan dunia ini, Dia meninggalkan berkat kare-

na  saat  Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari 

mereka (Luk. 24:51). Dia mengutus Roh-Nya untuk 

menjadi berkat yang besar, berkat dari segala berkat 

(Yes. 44:3). Melalui Kristuslah Tuhan  mengirimkan ber-

kat-berkat kepada kita, dan melalui Dia sajalah kita bisa 

berharap untuk menerimanya. 

Kedua, berkat luar biasa yang dibawa Kristus un-

tuk diberikan kepada kita yaitu  bahwa Ia akan me-

mimpin kita kembali dari kejahatan kita, menyelamat-

kan kita dari dosa kita (Mat. 1:21), untuk membawa 

kita berbalik dari dosa, supaya kita layak menerima se-

mua berkat yang lain. Secara alami kita melekat pada 

dosa,namun  kasih karunia Tuhan  dirancang untuk mem-

bawa kita berbalik dari dosa, bahkan sampai kita ber-

balik membelakanginya, supaya kita tidak hanya me-

ninggalkannya,namun  juga membencinya. Injil memiliki 

kecenderungan langsung untuk melakukan ini, tidak 

hanya sebab  Injil itu mewajibkan kita, setiap dari kita, 

untuk berbalik dari kejahatan kita,namun  sebab  Injil 

menjanjikan bagi kita kasih karunia untuk memam-

pukan kita berbuat demikian.  Jadi, kerjakanlah bagi-

anmu. Sadarlah, dan bertobatlah, sebab  Kristus sudah 

siap mengerjakan bagian-Nya, yaitu memimpin kamu 

kembali dari kejahatanmu, dan dengan demikian mem-

berkati kamu.” 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PASAL  4  

aat membaca kembali kedua pasal sebelum ini, yang memuat be-

gitu banyak kebajikan yang dilakukan para rasul, saya bertanya-

tanya apa yang terjadi dengan para ahli Taurat, orang Farisi, dan 

imam kepala. Mengapa mereka tidak muncul untuk membantah dan 

menentang rasul-rasul, seperti yang dulu biasa mereka lakukan ter-

hadap Kristus sendiri. Awalnya mereka pasti begitu bingung melihat 

pencurahan Roh Kudus hingga untuk beberapa saat mereka diam 

ternganga! Namun, saya mendapati bahwa mereka ternyata tidak 

menghilang. Kekuatan mereka dikerahkan kembali dan di sini diceri-

takan tentang percakapan mereka dengan para rasul. sebab , sejak 

semula Injil memang sudah ditentang. Di sini, 

I. Petrus dan Yohanes ditangkap atas perintah para imam dan 

ditahan di dalam penjara (ay. 1-4). 

II. Mereka diperiksa oleh Mahkamah Agama (ay. 5-7). 

III. Dengan berani mereka mengakui apa yang telah mereka la-

kukan, dan bahkan memberitakan tentang Kristus kepada 

orang-orang yang menangkap mereka (ay. 8-12). 

IV. sebab  tidak mampu membantah, orang-orang itu memerin-

tahkan kedua rasul itu untuk diam, sambil mengancam me-

reka jika mereka masih terus memberitakan Injil. Maka ke-

dua rasul itu pun dilepaskan (ay. 13-22). 

V. Mereka berseru kepada Tuhan  dalam doa memohon penyertaan 

agar pekerjaan kasih karunia yang telah mereka alami itu te-

rus berlanjut (ay. 23-30). 

VI. Tuhan  menjawab permohonan mereka, baik secara rohani 

maupun jasmani, melalui tanda-tanda nyata kehadiran-Nya 

yang menyertai mereka (ay. 31-33). 


 130

VII. Hati orang-orang percaya dipersatukan oleh kasih kudus. 

Mereka meningkatkan perbuatan amal mereka kepada orang 

miskin, dan gereja pun semakin berkembang demi kemuliaan 

Kristus (ay. 33-37). 

Petrus dan Yohanes Dipenjarakan  

(4:1-4) 

1  saat  Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka 

tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Tuhan  serta orang-

orang Saduki. 2 Orang-orang itu sangat marah sebab  mereka mengajar 

orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari 

antara orang mati. 3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan 

sampai keesokan harinya, sebab  hari telah malam. 4namun  di antara orang 

yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah 

mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. 

Di sini diceritakan tentang kepentingan kerajaan sorga yang berhasil 

dijalankan, dan kuasa kegelapan yang muncul hendak menghentikan 

mereka. Jika hamba-hamba Kristus bersikap tegas, maka kaki ta-

ngan Iblis akan penuh dengan kebencian. Oleh sebab itu, jika kaki 

tangan Iblis penuh dengan kebencian, hamba-hamba Kristus sudah 

seharusnya bersikap tegas. 

I. Rasul-rasul, Petrus dan Yohanes, melanjutkan pekerjaan mereka 

dan kerja keras mereka tidak sia-sia. Roh Kudus memampukan 

para pelayan Tuhan melakukan bagian mereka, demikian juga de-

ngan umat-Nya. 

1. Kedua pemberita Injil itu menyampaikan pengajaran Kristus 

dengan setia: Mereka berbicara kepada orang banyak, kepada 

semua orang yang dapat mendengar perkataan mereka (ay. 1). 

Apa yang mereka katakan berkaitan dengan kepentingan orang 

banyak itu, dan disampaikan secara terbuka di depan umum. 

Mereka mengajar orang banyak, bahkan mengajarkan juga ke-

pada umat itu pengetahuan. Mereka mengajar orang-orang yang 

 saat  itu belum percaya, supaya sadar dan bertobat. Mereka 

juga mengajar orang-orang yang sudah percaya untuk meng-

hibur dan menguatkan mereka. Mereka memberitakan, bahwa 

dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Peng-

ajaran perihal kebangkitan dari antara orang mati, 

(1) Terbukti kebenarannya di dalam diri Yesus. Mereka mem-

buktikan dengan kenyataan ini, bahwa Yesus Kristus telah

Kitab Kisah Para Rasul 4:1-4 

 131 

bangkit dari antara orang mati sebagai yang pertama dan 

terutama dari antara mereka yang dibangkitkan dari antara 

orang mati (26:23). Mereka memberitakan tentang ke-

bangkitan Kristus sebagai jaminan atas apa yang mereka 

lakukan. Atau, 

(2) Jaminan itu pasti diberikan oleh-Nya bagi semua orang 

percaya. Kebangkitan dari antara orang mati mencakup se-

luruh kebahagiaan masa depan. Hal ini mereka beritakan 

di dalam Yesus Kristus, yang dapat dicapai melalui Dia 

(Flp. 3:10-11), dan hanya melalui Dia. Mereka tidak men-

campuri urusan orang lainnamun  menekuni pekerjaan me-

reka sendiri dan memberitakan kepada orang-orang bahwa 

sorgalah yang menjadi tujuan akhir mereka dan Kristus 

sendirilah yang menjadi jalan mereka (17:18). 

2. Orang-orang yang mendengar menerima pengajaran itu dengan 

senang hati (ay. 4): Di antara orang yang mendengar ajaran itu 

banyak yang menjadi percaya. Memang tidak semuanya, 

mungkin bukan sebagian besar dari mereka,namun  banyak, se-

hingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-

laki, lebih banyak dibandingkan  ketiga ribu orang yang sebelumnya 

sudah kita baca. Lihatlah bagaimana Injil disebarkan, dan ini 

yaitu  akibat dari pencurahan Roh Kudus. Meskipun para 

pemberita Injil itu dianiaya, firman-Nya tetap bertahan. Sebab 

adakalanya masa penderitaan gereja justru merupakan masa 

pertumbuhannya, masa yang harus dilalui sejak awal. 

II. Sekarang para imam kepala dan para pengikut mereka bermusya-

warah untuk melawan kedua rasul itu, dan bertekad melakukan 

apa pun untuk menghancurkan mereka. Tangan rasul-rasul itu 

memang dibelenggu untuk beberapa waktu,namun  hati mereka 

sama sekali tidak berubah. Sekarang bisa kita lihat di sini, 

1. Siapa saja yang tampil melawan para rasul. Mereka yaitu  

para imam. Bisa dipastikan bahwa sejak semula mereka inilah 

musuh-musuh besar Kristus dan Injil-Nya. Mereka sangat 

cemburu dengan jabatan keimaman mereka, seperti Kaisar de-

ngan kerajaannya. Mereka tidak tahan jika  ada yang me-

nyaingi mereka, saat Ia diberitakan sebagai Imam, sama se-

perti  saat  Ia sendiri berbicara sebagai nabi. Bersama mereka 


 132

bergabung juga kepala pengawal Bait Tuhan , yang dipercaya 

yaitu  seorang pejabat Romawi, pemimpin garnisun yang di-

tempatkan di menara Antonia untuk menjaga Bait Tuhan . Jadi 

di sini tampaklah bahwa baik orang Yahudi maupun orang 

bukan-Yahudi berkomplot melawan Kristus. Selain itu juga 

ada orang-orang Saduki, yang berkata bahwa tidak ada 

malaikat atau roh serta kehidupan sesudah kematian, dan ber-

usaha sangat keras menentang mereka. Baxter berkata, 

 Orang akan bertanya-tanya apa gerangan yang membuat orang-

orang kasar seperti orang Saduki itu menjadi pembungkam se-

kaligus penganiaya bengis seperti itu. Seandainya memang 

tidak ada kehidupan sesudah kematian, apa ruginya bagi me-

reka jika orang lain mengharapkannya? Namun, di dalam jiwa-

jiwa yang rusak akhlaknya, seluruh kemampuan untuk berpi-

kir dan berbuat baik memang telah menjadi lemah. Bahkan 

sampai hari ini pun ada orang buta yang memiliki hati 

dan tangan yang jahat.” 

2. Tanggapan mereka atas pemberitaan kedua rasul itu: Orang-

orang itu sangat marah sebab  mereka mengajar orang banyak 

(ay. 2). Mereka marah, baik sebab  Injil diberitakan (dengan 

begitu berani di depan umum), maupun sebab  orang-orang 

begitu senang mendengarnya. Setelah menyebabkan Kristus 

menemui ajal dengan cara yang begitu memalukan, mereka 

menyangka bahwa sejak itu murid-murid-Nya tentu akan 

malu dan takut mengakui Dia, dan orang-orang pasti akan sa-

ngat berprasangka terhadap pengajaran-Nya. Sekarang mereka 

sangat jengkel sebab  perkiraan mereka ternyata meleset dan 

Injil-Nya justru tersiar ke mana-mana, bukannya terkalahkan. 

Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati (Mzm. 112:10). Mereka 

malah marah terhadap hal yang seharusnya membuat mereka 

bersukacita, terhadap sesuatu yang membuat para malaikat 

bersukacita. Alangkah malangnya mereka yang memandang 

kemuliaan kerajaan Kristus sebagai sesuatu yang menjengkel-

kan. Sebab mengingat bahwa kemuliaan kerajaan itu kekal, 

dengan sendirinya kejengkelan mereka itu juga akan kekal. 

Mereka marah sebab  para rasul memberitakan, bahwa di da-

lam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Orang-

orang Saduki marah mendengar kebangkitan dari antara 

orang mati diberitakan. Mereka menentang pengajaran itu dan

Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14 

 133 

 tidak tahan mendengar tentang adanya kehidupan sesudah 

kematian, dan mendengar hal itu ditegaskan kebenarannya 

dengan begitu jelas. Para imam kepala marah mendengar rasul-

rasul memberitakan perihal kebangkitan dari orang mati di da-

lam Yesus, bahwa Dia-lah yang harus menerima kemuliaannya. 

Meskipun berbeda dengan orang Saduki, mereka mengaku 

percaya pada kebangkitan dari orang mati, mereka lebih suka 

mengabaikan hal penting itu dibandingkan  membiarkannya diberi-

takan dan dibuktikan melalui Yesus.  

3. Sejauh mana mereka bertindak melawan kedua rasul itu (ay. 

3): Kedua rasul itu ditangkap (artinya, para pelayan dan petu-

gas melakukan itu atas perintah imam), dan diserahkan ke da-

lam tahanan, diserahkan kepada pejabat yang berwenang sam-

pai hari berikutnya. Mereka tidak dapat mengadili para rasul 

itu sekarang, sebab hari telah malam. Namun, mereka juga ti-

dak mau menundanya lebih lama sampai keesokan harinya. 

Lihatlah bagaimana Tuhan  melatih hamba-hamba-Nya meng-

alami penderitaan secara bertahap. Melalui ujian yang ringan, 

Ia mempersiapkan mereka menghadapi ujian yang lebih berat. 

Sekarang ini mereka hanya perlu bertahan terhadap belenggu, 

tetapi setelah itu, mereka juga harus menumpahkan darah.  

Petrus dan Yohanes Diadili di hadapan Sanhedrin  

(4:5-14) 

5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-

ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem 6 dengan Imam Besar Hanas 

dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk 

keturunan Imam Besar. 7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada si-

dang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini:  Dengan kuasa mana-

kah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” 8 Maka jawab 

Petrus, penuh dengan Roh Kudus:  Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-

tua, 9 jika kami sekarang harus diperiksa sebab  suatu kebajikan kepada se-

orang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu 

disembuhkan, 10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat 

Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu 

salibkan,namun  yang telah dibangkitkan Tuhan  dari antara orang mati – 

bahwa oleh sebab  Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di 

depan kamu. 11 Yesus yaitu  batu yang dibuang oleh tukang-tukang ba-

ngunan – yaitu kamu sendiri – , namun ia telah menjadi batu penjuru. 12 Dan 

keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di 

bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia 

yang olehnya kita dapat diselamatkan.” 13  saat  sidang itu melihat kebera-

nian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang 

tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai 

pengikut Yesus. 14namun  sebab  mereka melihat orang yang disembuhkan 


 134

itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-

apa untuk membantahnya. 

Di sini diceritakan tentang sidang yang mengadili Petrus dan Yohanes 

di hadapan para hakim pengadilan agama sebab  mereka telah me-

nyampaikan khotbah perihal Yesus Kristus dan mengadakan mujizat 

dalam nama-Nya. Hal ini dituduhkan kepada mereka sebagai suatu 

kejahatan, hal yang merupakan pelayanan terbaik yang bisa mereka 

berikan kepada Tuhan  dan juga manusia. 

I. Di sini terlihat suasana di pengadilan. Sepertinya ini pengadilan 

luar biasa, yang sengaja diadakan untuk perkara ini. Amatilah, 

1. Waktu  saat  sidang dibuka (ay. 5) – Pada keesokan harinya – 

bukan di malam hari, seperti  saat  Kristus diadili di hadapan 

mereka. Tampaknya mereka tidak begitu berapi-api menyam-

paikan dakwaan seperti dulu. Memang ada baiknya jika  

mereka mulai bersikap sedikit lunak. Mereka menangguhkan 

sidang sampai keesokan harinya,namun  tidak lebih lama dari 

itu, sebab mereka sudah tidak sabar hendak membungkam 

rasul-rasul dan tidak ingin kehilangan waktu. 

2. Tempat sidang diadakan – di Yerusalem (ay. 6). Kristus menga-

takan kepada murid-murid-Nya bahwa di sanalah mereka 

akan mengalami penderitaan sama seperti yang sebelum itu 

dialami-Nya di tempat itu di hadapan mereka. Sepertinya hal 

itu memperparah dosa mereka yang mengadili Dia itu, bahwa 

di Yerusalem, tempat begitu banyak orang menantikan pene-

busan yang belum datang, justru ada lebih banyak lagi 

yang menolaknya  saat  penebusan itu benar-benar sudah da-

tang. Bagaimana mungkin kota yang setia itu telah berubah 

menjadi seperti pelacur! (Mat. 23:37). Saat melihat keadaan 

Yerusalem di masa depanlah Kristus menangisi kota itu. 

3. Para hakim di pengadilan. 

(1) Watak mereka secara umum: mereka yaitu  pemimpin-pe-

mimpin, tua-tua dan ahli-ahli Taurat (ay. 5). Para ahli Taurat 

yaitu  orang-orang yang terpelajar. Mereka datang untuk 

berbantah-bantah dengan para rasul dan ingin menyangkal 

pengajaran mereka. Para pemimpin dan tua-tua itu orang-

orang yang berkuasa, yang jika  tidak sanggup memban-

tah para rasul, berpikir bahwa mereka bisa menemukan 

Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14 

 135 

satu atau lain cara untuk membungkam mereka. Seandai-

nya Injil bukan berasal dari Tuhan , Injil itu juga tidak akan 

dapat berhasil maju, sebab  pengetahuan dan kekuatan 

dunia melawannya, baik melalui kelompok para ahli Taurat 

maupun pengadilan yang dipimpin para tua-tua.  

(2) Di antara mereka ada sejumlah nama yang paling ber-

pengaruh. Di sini kita lihat nama Hanas dan Kayafas kedua 

pemimpin dalam perkara penganiayaan ini. Hanas yaitu  

pemimpin Mahkamah Agama, sedang  Kayafas yaitu  

imam besar (walaupun di sini Hanas juga dipanggil demi-

kian), merangkap ketua gedung pengadilan. Sepertinya 

Hanas dan Kayafas memegang jabatan sebagai imam besar 

secara bergantian dari tahun ke tahun. Kedua orang inilah 

yang paling bersemangat menentang Kristus.  saat  itu 

Kayafaslah yang menjadi imam besar, dan sekarang Hanas 

yang memegang jabatan itu. Bagaimanapun, keduanya sa-

ma-sama memusuhi Kristus dan Injil-Nya. Orang menduga 

bahwa Yohanes yaitu  anak Hanas. Disebutkan oleh 

Yosefus bahwa Aleksander merupakan seorang tokoh besar 

di masa itu. Kemudian masih ada beberapa orang seperti 

itu yang termasuk keturunan Imam Besar, yang sebab  ber-

gantung padanya dan mengharapkan sesuatu darinya, 

pasti setuju dengan apa yang dikatakannya serta berpihak 

kepadanya melawan para rasul. Hubungan dekat dengan 

orang-orang besar, dan ini tidak baik, telah menjadi pe-

rangkap bagi banyak orang. 

II. Kedua tahanan itu dikenai dakwaan (ay. 7). 

1. Mereka dibawa ke pengadilan. Mereka menempatkan rasul-rasul 

itu di tengah-tengah, sebab biasanya orang-orang di dalam Mah-

kamah Agama duduk dalam lingkaran, dan orang yang berurus-

an dengan pengadilan berdiri atau duduk di tengah-tengah me-

reka (Luk. 2:46), demikianlah menurut Dr. Lightfoot. Dengan 

demikian, yang tertulis di Kitab Suci itu pun digenapi, gerom-

bolan penjahat mengepung aku (Mzm. 22:17). Mereka mengelilingi 

aku seperti lebah (Mzm. 118:12). Mereka duduk di tiap sisi.  

2. Pertanyaan yang mereka ajukan kepada rasul-rasul itu yaitu , 

 Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu ber-

tindak demikian itu? Dengan wewenang apakah kamu melaku-


 136

kan hal-hal ini?” (pertanyaan sama yang pernah mereka ajukan 

kepada Guru mereka, Mat. 21:23),  Siapa yang mengutus-Mu 

memberitakan pengajaran seperti ini dan memberi-Mu kuasa 

melakukan mujizat seperti ini? Engkau tidak menerima jamin-

an atau izin dari kami, dan oleh sebab itu harus menjelaskan 

kepada kami dari mana engkau memperoleh jaminanmu itu.” 

Ada yang berpendapat bahwa pertanyaan itu didasarkan atas 

anggapan yang bodoh bahwa hanya dengan menyebutkan be-

berapa nama, orang bisa mengadakan keajaiban seperti dalam 

pasal 19:13. Para pengusir setan Yahudi memanfaatkan nama 

Yesus. Sekarang para imam ingin tahu nama siapa yang digu-

nakan rasul-rasul itu untuk menyembuhkan orang, dan oleh 

sebab nya, nama siapa yang mereka gunakan untuk melanjut-

kan pemberitaan Injil mereka. Mereka tahu betul bahwa rasul-

rasul ini memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan dari 

antara orang mati, serta penyembuhan orang sakit di dalam 

nama Yesus (ay. 2). Meskipun begitu, mereka tetap bertanya 

untuk mengganggu mereka dan mencobai mereka kalau-kalau 

ada suatu perkara kejahatan bisa dicari dari mereka.  

III. Alasan yang disampaikan Petrus dan Yohanes. Ini bukan dengan 

tujuan untuk membersihkan nama dan mengamankan diri sen-

diri, melainkan untuk meninggikan nama dan kehormatan Guru 

mereka, yang telah memberitahukan kepada mereka bahwa de-

ngan dibawa ke hadapan para penguasa dan raja, mereka akan 

memperoleh kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-

orang yang tanpa cara tadi tidak akan dapat mereka jumpai. Hal ini 

akan menjadi suatu kesaksian bagi mereka (Mrk. 13:19). Amatilah, 

1. Oleh siapa alasan itu dikemukakan: alasan ini disampaikan 

kepada mereka oleh Roh Kudus, yang dalam kejadian ini se-

makin tampak dalam diri Petrus. Dengan maksud yang kudus 

mereka mengabaikan keselamatan diri sendiri dan bersedia 

memberitakan Kristus seperti yang pernah diperintahkan-Nya 

kepada mereka untuk dilakukan bila ada dalam keadaan se-

perti ini.  saat  mereka mengikuti petunjuk-Nya ini, saat itu 

Kristus menggenapi janji-Nya, bahwa Roh Kudus akan menga-

runiakan kepada mereka pada saat itu juga apa yang harus 

mereka katakan. Para pendukung Kristus yang setia tidak 

akan pernah kekurangan pengarahan dari-Nya (Mrk. 13:11). 

Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14 

 137 

2. Kepada siapa alasan itu ditujukan: Petrus yang sampai saat 

itu masih merupakan pembicara utama, menghadapi para ha-

kim pengadilan itu dan menyebut mereka pemimpin-pemimpin 

umat dan tua-tua Israel. Kefasikan orang-orang yang berkuasa 

tidak membebaskan mereka dari kekuasaan mereka,namun  

pertimbangan terhadap kuasa yang dipercayakan kepada me-

reka itu seharusnya berhasil membebaskan mereka dari kefa-

sikan mereka.  Kalian yaitu  pemimpin dan tua-tua, yang se-

harusnya mengetahui lebih banyak perihal tanda-tanda zaman 

dibanding orang lain dan tidak menentang hal yang seharus-

nya kalian terima dan majukan melalui kewajiban kedudukan 

kalian, yakni hal kerajaan Sang Mesias. Kalian yaitu  para pe-

mimpin dan tua-tua Israel, umat Tuhan , dan jika kalian menye-

satkan mereka dan membuat mereka melakukan kesalahan, 

maka banyaklah yang harus kalian pertanggungjawabkan.”  

3. Apa sebenarnya alasan itu: pernyataan yang khidmat. 

 (1) Bahwa apa yang mereka lakukan itu yaitu  dalam nama 

Yesus Kristus, yang merupakan jawaban langsung atas 

pertanyaan yang diajukan pihak pengadilan kepada mereka 

(ay. 9-10),  Jika kami sekarang harus diperiksa, dipanggil 

dengan tuduhan sebagai penjahat, begitulah makna kata 

itu, sebab  suatu kebajikan (seperti yang akan diakui oleh 

siapa pun) kepada seorang sakit – jika memang inilah da-

sar dari perjanjiannya, maka inilah isi tuduhan itu – jika 

kami diberi pertanyaan, dengan kuasa manakah, atau oleh 

siapakah, orang itu disembuhkan, kami siap dengan jawaban 

yang sama yang kami telah berikan juga kepada semua 

orang (3:16). Kami akan mengulangnya di hadapanmu, se-

bagai hal yang akan kami pertahankan. Ketahuilah oleh ka-

mu sekalian, yang berpura-pura tidak tahu tentang hal ini, 

dan tidak saja kepada kalian,namun  kepada seluruh umat 

Israel, sebab mereka semua ingin mengetahuinya, bahwa 

dalam nama Yesus Kristus, nama yang indah, berkuasa, 

dan hidup itu, nama di atas segala nama, bahkan di dalam 

Dia yang dengan penuh kebencian kalian sebut Yesus dari 

Nazaret itu, yang telah kamu salibkan, baik oleh para pe-

nguasa maupun rakyat, dan yang telah dibangkitkan Tuhan  

dari antara orang mati serta ditinggikan dalam kehormatan 

dan kuasa, bahwa oleh sebab  Yesus itulah orang ini berdiri 


 138

dengan sehat sekarang di depan kamu, sebagai peringatan 

akan kuasa Tuhan Yesus.” Di sini,  

[1] Ia membenarkan apa yang telah diperbuatnya bersama 

rekannya itu dalam menyembuhkan orang lumpuh itu. 

Ini yaitu  suatu kebajikan, perbuatan baik kepada 

orang yang tadinya mengemis sebab  tidak bisa bekerja 

mencari nafkah. Juga suatu kebajikan terhadap Bait 

Tuhan  dan orang-orang yang masuk ke situ untuk ber-

sembahyang, sebab  sekarang mereka sudah terbebas 

dari suara berisik yang dibuat oleh pengemis biasa ini. 

 Sekarang, jika kami harus mempertanggungjawabkan 

kebajikan ini, tidak ada alasan bagi kami untuk merasa 

malu (1Ptr. 2:20; 4:14, 16). Biarlah mereka yang mem-

bawa kami ke dalam masalah menjadi malu.” Perhati-

kanlah, bukanlah hal baru lagi bagi orang-orang baik 

untuk mengalami penderitaan sebab  berbuat baik. 

Bene agere et male pati vere Christianum est – Berbuat 

baik dan menderita penghukuman yaitu  bagian orang 

Kristen. 

[2] Petrus mengalihkan semua pujian dan kemuliaan dari 

kebajikan ini kepada Yesus Kristus.  Oleh Dia-lah, bu-

kan oleh kuasa kami sendiri, orang ini disembuhkan.” 

Kedua rasul ini tidak mencari perhatian bagi diri sen-

diri, atau memuji diri sendiri melalui mujizat ini supaya 

dinilai baik oleh pengadilan. Sebaliknya,  Biarlah Tuhan 

sendiri yang ditinggikan, tidak peduli apa pun jadinya 

dengan diri kami.” 

[3] Ia justru mendakwa hakim-hakim itu, bahwa merekalah 

yang telah membunuh Yesus ini,  Dia-lah yang telah kamu 

salibkan, dan coba kita lihat bagaimana kalian akan 

menjawabnya.” Tujuannya yaitu  untuk menuntun me-

reka percaya kepada Kristus (sebab hanya itulah yang 

menjadi tujuannya). Ia berusaha keras menginsafkan 

mereka akan dosa, akan dosa yang dari antara semua 

dosa lain, menurut perkiraan orang pasti akan sangat 

mengejutkan mereka, yaitu bahwa merekalah yang men-

jatuhkan hukuman mati kepada Kristus. Terserah ba-

gaimana tanggapan mereka, Petrus tidak mau menyia-

Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14 

 139 

nyiakan kesempatan untuk menyampaikan hal itu ke-

pada mereka.  

[4] Petrus membuktikan kebenaran kebangkitan Kristus 

sebagai kesaksiannya yang paling kuat untuk melawan 

para penganiayanya.  Mereka menyalibkan Yesus,namun  

Tuhan  membangkitkan Dia dari antara orang mati. Me-

reka mengambil nyawa-Nya,namun  Tuhan  mengembalikan 

nyawa-Nya kepada-Nya. Perlawanan kalian terhadap ke-

pentingan-Nya tidak akan berhasil.” Ia mengatakan ke-

pada mereka bahwa Tuhan  telah membangkitkan Dia dari 

antara orang mati, dan sebab  malunya, mereka tidak 

mampu membantah dia dengan anggapan bodoh yang 

mereka tanamkan di benak orang-orang, bahwa murid-

murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya. 

[5] Ia memberitakan semua ini di hadapan semua orang 

yang hadir, supaya mereka nanti mengulangi pernyataan 

itu kepada semua tetangga mereka. Tanpa takut me-

nanggung akibatnya, ia memerintahkan kepada berba-

gai kalangan, mulai dari yang tertinggi sampai yang te-

rendah, supaya memperhatikan hal itu. Katanya,  Keta-

huilah oleh kamu sekalian yang saat ini hadir di sini, 

dan hal ini juga akan diberitahukan kepada seluruh 

umat Israel, di mana pun mereka tercerai-berai, tidak 

peduli sekuat apa pun kalian berusaha membungkam 

dan mencegah pemberitaannya. Sama seperti yang dike-

tahui Tuhan  atas segala ilah, begitu jugalah Israel akan 

tahu, seluruh Israel akan tahu, bahwa semua mujizat 

diadakan dalam nama Yesus, tidak dengan mengulang-

ulangnya bagaikan mantra,namun  dengan memercayai-

nya sebagai pewahyuan Tuhan  yang mengungkapkan ka-

sih karunia dan kehendak baik-Nya kepada manusia.”   

(2) Bahwa nama Yesus ini, yang dengan kuasa-Nya mereka 

bertindak, yaitu  satu-satunya nama yang dapat menye-

lamatkan kita semua. Dari sini Petrus mengalihkan pembi-

caraan untuk menunjukkan bahwa ia tidak ingin memben-

tuk sekte atau golongan tertentu melalui pengajaran yang 

mereka sampaikan dan mujizat yang mereka adakan itu. 

Pengajaran ini bukan dari golongan tertentu yang boleh di-

ikuti atau dijauhi orang sesuka hati seperti yang dilakukan 


 140

orang dengan sekte-sekte para filsuf dan orang-orang 

Yahudi. Pengajaran yang disampaikannya itu yaitu  pene-

tapan Tuhan  yang kudus, yang dengan ini disahkan dan dite-

gaskan. Semua orang sangat perlu tunduk dan memenuhi 

persyaratannya. Bukanlah hal yang biasa-biasa saja me-

lainkan teramat penting bahwa orang percaya kepada nama 

ini dan berseru kepadanya. 

[1] Kita berutang budi kepada nama-Nya sebagai kewajiban 

kita kepada Tuhan , dan untuk memenuhi rancangan-Nya 

(ay. 11),  Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangun-

an, oleh kamu, pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua 

Israel, yang seharusnya menjadi tukang bangunan je-

maat, yang mengaku-ngaku seperti itu, sebab jemaat 

yaitu  bangunan Tuhan . Di sini sebuah batu ditawarkan 

kepadamu untuk diletakkan di tempat utama bangunan 

itu, untuk menjadi tiang utama yang dapat menopang 

seluruh bangunan.namun  kamu telah menyia-nyiakan, 

menolak, dan tidak mau menggunakannya. Kamu mem-

buangnya sebagai benda yang tidak ada gunanya selain 

sebagai batu pijakan.namun  batu ini sekarang telah 

menjadi batu penjuru. Tuhan  telah membangkitkan Yesus 

yang kamu tolak itu, dan dengan mendudukkan-Nya di 

sebelah kanan-Nya, Ia telah dijadikan batu penjuru dan 

batu utama, pusat dari seluruh kesatuan dan sumber 

kekuatan.” Boleh jadi di sini Petrus memilih mengutip 

kata-kata tadi sebab  Kristus sendiri telah mengguna-

kannya untuk menjawab tuntutan para imam kepala 

dan tua-tua perihal kuasa-Nya, tidak lama sebelum itu 

(Mat. 21:42). Kitab Suci merupakan senjata ampuh 

yang sudah teruji dalam menghadapi pertentangan ro-

hani kita. Oleh sebab  itu, biarlah kita tetap berpegang 

padanya. 

[2] Kita berutang budi kepada nama Yesus demi kepenting-

an kita sendiri. Kita akan binasa jika tidak berlindung 

di dalam nama ini dan menjadikannya tempat pelarian 

dan menara kita yang kuat. Sebab kita tidak dapat dise-

lamatkan selain oleh Yesus Kristus, dan jika kita tidak 

diselamatkan selamanya, kita akan binasa selamanya 

(ay. 12). Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun se-

Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14 

 141 

lain di dalam Dia. Sama seperti tidak ada nama lain 

yang dapat menyembuhkan tubuh yang sakit, tidak ada 

nama lain juga yang dapat menyelamatkan jiwa-jiwa 

berdosa.  Oleh Dia, dan hanya oleh Dia, dengan meneri-

ma dan memeluk ajaran-Nya, keselamatan dapat diha-

rapkan oleh semua orang. Sebab di dunia ini tidak ada 

satu pun agama lain, bahkan yang diajarkan Musa se-

kalipun, yang dapat memberi  keselamatan kepada 

mereka yang sekarang tidak datang untuk menerima-

nya, saat keselamatan itu diberitakan.” Demikianlah 

yang dikatakan oleh Dr. Hammond. Amatilah di sini, 

pertama, keselamatan kita yaitu  urusan kita yang pa-

ling utama dan harus berada paling dekat dengan hati 

kita. Keselamatan itu yaitu  pertolongan kita dari murka 

dan kutuk, serta pemulihan bagi kita untuk mendapat-

kan perkenanan dan berkat Tuhan . Kedua, keselamatan 

kita tidak terletak di dalam diri kita sendiri, ataupun 

dapat diperoleh melalui jasa atau kekuatan kita sendiri. 

Kita dapat menghancurkan diri sendiri,namun  tidak da-

pat menyelamatkan diri sendiri. Ketiga, di antara umat 

manusia ada banyak nama yang mengaku-ngaku dapat 

menyelamatkan,namun  sebenarnya tidak. Banyak lem-

baga agama yang mengaku-ngaku dapat mengadakan 

perdamaian dan hubungan antara Tuhan  dan manusia, 

tetapi tidak mampu melakukannya. Keempat, Hanya 

melalui Kristus dan nama-Nyalah segala kebaikan yang 

perlu bagi keselamatan kita dapat diharapkan dari 

Tuhan , dan supaya semua amal bakti kita dapat diterima 

Tuhan . Inilah kehormatan yang ada di dalam nama Kris-

tus, yaitu bahwa nama itu sajalah satu-satunya nama 

yang melaluinya kita akan diselamatkan, satu-satunya 

nama yang harus kita panggil saat kita datang dengan 

semua permohonan kita kepada Tuhan . Nama ini telah 

ditetapkan. Tuhan  sendirilah yang telah menetapkannya, 

dan ini yaitu  keuntungan tak terhingga yang diberikan 

dengan cuma-cuma kepada kita. Nama itu diberikan di 

bawah kolong langit. Kristus tidak hanya memiliki nama 

yang agung di sorga,namun  juga nama yang agung di 

bawah kolong langit. Ia memiliki segala kuasa baik di 


 142

dunia atas maupun dunia bawah. Nama itu diberikan 

kepada manusia, yang membutuhkan keselamatan, ma-

nusia yang akan binasa. Kita dapat diselamatkan oleh 

nama-Nya, yakni TUHAN keadilan kita, dan kita tidak 

dapat diselamatkan oleh nama lain. Seberapa jauh me-

reka yang tidak mengenal atau tidak percaya kepada 

Kristus bisa mendapat perkenanan Tuhan  dan bisa hidup 

dengan terang yang mereka dapatkan, itu bukanlah 

urusan kita untuk menentukannya.namun  satu hal kita 

tahu, bahwa perkenanan apa pun yang dapat menyela-

matkan dan yang bisa diterima orang yaitu  sebab  

Kristus dan demi Dia semata. Jadi tetap saja, kesela-

matan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam 

Dia. Aku menggelari engkau, sekalipun engkau tidak me-

ngenal Aku (Yes. 45:4). 

IV. Bagaimana pengadilan ini dipojokkan oleh Petrus dan Yohanes 

melalui pembelaan mereka itu (ay. 13-14). Sekarang janji yang di-

berikan Kristus itu digenapi, bahwa Ia akan memberi mereka 

kata-kata hikmat, sehingga mereka tidak dapat ditentang atau di-

bantah lawan-lawan mereka.  

1. Para imam tidak mampu membantah bahwa kesembuhan orang 

lumpuh itu merupakan kebajikan sekaligus mujizat. Orang itu 

berdiri di sana bersama Petrus dan Yohanes, siap membuktikan 

kebenaran kesembuhan itu bila diberi kesempatan, dan mereka 

tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya (ay. 14), 

atau menyangkal dan meremehkannya. Untung saja kejadian 

itu tidak terjadi pada hari Sabat, kalau tidak mereka akan 

memiliki  alasan untuk menentangnya. 

2. Dengan seluruh kemegahan dan kekuasaan mereka pun para 

imam itu tidak sanggup mengalahkan Petrus dan Yohanes. Ke-

sembuhan orang lumpuh itu bukanlah mujizat yang kecil, 

mengingat betapa para imam ini merupakan musuh besar nama 

Kristus (cukup untuk membuat gemetar siapa pun yang men-

dukung Dia). Juga mengingat betapa kecil hati dan pengecut-

nya sikap para murid itu sebagai pendukung-Nya belum lama 

berselang, khususnya Petrus, yang menyangkali Dia sebab  

takut kepada seorang hamba perempuan. Namun, sekarang 

mereka bisa melihat keberanian Petrus dan Yohanes (ay. 13). 

Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14 

 143 

Boleh jadi ada sesuatu yang luar biasa dan sangat mengagum-

kan dalam perilaku mereka. Mereka tidak saja tampak sama 

sekali tidak takut terhadap para pemimpin itu,namun  juga be-

rani dan menakutkan bagi orang-orang itu. Mereka meman-

carkan keagungan dari wajah mereka, cahaya dari mata me-

reka, dan wibawa, kalau bukan sesuatu yang menimbulkan 

kengerian dalam suara mereka. Mereka meneguhkan hati se-

perti keteguhan gunung batu, seperti sang nabi (Yes. 50:7; Yeh. 

3:9). Keberanian para pengikut setia Kristus sering kali mem-

bingungkan para penganiaya mereka yang bengis. Sekarang, 

 (1) Kita diberi tahu di sini tentang apa yang membuat para 

imam itu semakin terheran-heran. Mereka mengetahui, 

bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar. Mereka 

bertanya, baik kepada kedua rasul itu sendiri maupun ke-

pada sesama mereka, atau orang lain, dan mendapati bah-

wa keduanya berasal dari kalangan miskin, lahir di Galilea, 

dibesarkan sebagai nelayan, tidak pernah memperoleh pen-

didikan di sekolah, tidak pernah duduk di bangku sekolah 

tinggi, tidak pernah belajar pada salah satu rabi, dan tidak 

pernah bicara di hadapan sidang pengadilan, pertemuan, 

ataupun sekolah tinggi. Tidak, bahkan seandainya saat itu 

ada orang yang berbicara tentang filsafat, matematika, atau 

politik dengan mereka, ia akan mendapati bahwa mereka 

sama sekali tidak tahu apa pun tentang hal-hal itu. Sekali-

pun begitu, bila berbicara tentang Mesias dan kerajaan-Nya, 

mereka mampu membicarakannya dengan begitu jelas, te-

rang, dan meyakinkan, dengan mengkutip Kitab Suci Per-

janjian Lama yang berhubungan, sehingga hakim yang pa-

ling terpelajar pun tidak mampu membantah mereka atau 

berdebat dengan mereka. Rasul-rasul itu yaitu  orang biasa 

yang tidak terpelajar – idiōtai, orang-orang biasa, orang-orang 

yang tidak punya kedudukan atau pekerjaan yang dikenal 

orang banyak. Oleh sebab itu para imam heran melihat ke-

duanya bisa memiliki pernyataan-pernyataan yang sedemi-

kian hebat itu. Di mata mereka, kedua rasul itu hanyalah 

orang-orang bodoh (itulah makna kata itu sebenarnya). 

Mereka memandang rendah kedua rasul itu seolah-olah 

keduanya hanyalah orang biasa belaka dan tidak berharap 

banyak dari mereka. Sikap ini membuat mereka bertanya-


 144

tanya dan ingin tahu kebebasan seperti apa yang dimiliki 

kedua orang itu. 

(2) Kita diberi tahu apa yang membuat keheranan mereka itu 

surut: mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. 

Boleh jadi mereka sendiri pernah melihat keduanya ber-

sama Dia di Bait Tuhan , dan sekarang mereka teringat bah-

wa mereka pernah melihat kedua rasul itu. Atau, mungkin 

juga beberapa pelayan atau orang-orang di sekitar mereka 

melaporkan hal itu kepada mereka, sebab mereka sendiri 

tidak mau dianggap memperhatikan orang-orang dengan 

kedudukan rendah seperti itu. Namun,  saat  mereka me-

ngenali keduanya sebagai pengikut Yesus, pernah bergaul 

akrab dengan-Nya, menyertai Dia, dan terlatih di bawah 

pengawasan-Nya, mereka pun tahu harus menghubungkan 

keberanian itu kepada siapa. Bahkan, keberanian mereka 

dalam hal-hal Tuhan  sebenarnya sudah cukup untuk me-

nunjukkan dari siapa mereka memperoleh pendidikan me-

reka. Perhatikanlah, orang-orang yang menjadi pengikut 

Yesus, yang bergaul akrab dan bersekutu dengan-Nya, 

mendengarkan perkataan-Nya, berdoa di dalam nama-Nya, 

dan memperingati kematian serta kebangkitan-Nya, harus 

menjaga perilaku mereka dalam segala hal, supaya orang-

orang yang bergaul dengan mereka bisa mengenal mereka 

sebagai pengikut Yesus. Hal inilah yang membuat mereka 

begitu suci, sorgawi, rohani, dan bersukacita. Hal ini telah 

meninggikan mereka jauh di atas dunia ini, dan mengisi 

mereka dengan perkara lain. Orang bisa tahu bahwa me-

reka telah berada di gunung itu, sebab  cahaya yang me-

mancar dari wajah mereka. 

Ketetapan Hati Petrus dan Yohanes  

(4:15-22) 

15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, 

berundinglah mereka, 16 dan berkata:  Tindakan apakah yang harus kita am-

bil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Ye-

rusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan 

kita tidak dapat menyangkalnya. 17namun  supaya hal itu jangan makin luas 

tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mere-

ka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu.” 

18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya 

sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. 19namun 

 

 145 

Petrus dan Yohanes menjawab mereka:  Silakan kamu putuskan sendiri ma-

nakah yang benar di hadapan Tuhan : taat kepada kamu atau taat kepada 

Tuhan . 20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang 

apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” 21 Mereka semakin 

keras mengancam rasul-rasul itu,namun  akhirnya melepaskan mereka juga, 

sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka sebab  takut 

akan orang banyak yang memuliakan nama Tuhan  berhubung dengan apa 

yang telah terjadi. 22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah 

lebih dari empat puluh tahun umurnya.  

Di sini diceritakan tentang keputusan bagi peradilan Petrus dan Yo-

hanes di hadapan sidang. Sekarang ini mereka telah lulus ujian de-

ngan gemilang, sebab mereka harus dilatih menanggung penderitaan 

secara bertahap, dan dipersiapkan menghadapi ujian yang lebih berat 

melalui ujian yang lebih ringan. Sekarang ini mereka hanyalah ibarat 

berlari dengan orang berjalan kaki belaka. Sesudah ini kita akan meli-

hat mereka berpacu melawan kuda (Yer. 12:5). 

I. Di sini ada perundingan dan keputusan sidang mengenai 

perkara ini, dan tindak lanjut mereka setelah itu. 

1. Kedua tahanan itu diperintahkan untuk menyingkir (ay. 15). 

Mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, 

dan ingin melepaskan diri dari keduanya (perkataan keduanya 

begitu telak menyinggung hati nurani mereka),namun  juga ti-

dak mau kalau sampai rasul-rasul itu mendengar pengakuan 

yang keluar dari mulut mereka. Namun, meskipun kedua ra-

sul itu mungkin saja tidak mendengarnya sendiri, di sini kata-

kata itu dicatat. Rancangan-rancangan musuh-musuh Kristus 

dilaksanakan dalam lingkungan komplotan rahasia, dan mere-

ka menguburnya dalam-dalam seakan-akan hendak menyem-

bunyikan rencana mereka dari Tuhan. 

2. Sebuah perdebatan timbul seputar perkara ini. Maka berun-

dinglah mereka. Tiap orang diharapkan menyampaikan pikir-

annya dengan bebas dan memberi  saran menyangkut 

urusan yang penting ini. Dengan demikian genaplah nas yang 

mengatakan bahwa para penguasa itu akan bermufakat ber-

sama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya (Mzm. 2:2). 

Pertanyaan yang diajukan yaitu , Tindakan apakah yang harus 

kita ambil terhadap orang-orang ini? (ay. 16). Kalau saja mere-

ka mau menyerah kepada kuasa kebenaran yang meyakinkan 

dan berwibawa itu, akan mudah mengatakan apa yang harus 


 146

mereka lakukan terhadap orang-orang ini. Seharusnya mereka 

menempatkan rasul-rasul itu sebagai kepala sidang, menerima 

pengajaran mereka, dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus, 

dan bergabung dalam persekutuan mereka. Namun,  saat  

orang tidak mau diajak melakukan apa yang seharusnya mere-

ka perbuat, maka tidaklah mengherankan jika  mereka sama 

sekali hilang akal mengenai apa yang harus dilakukan. Kalau 

saja manusia bersedia menerima kebenaran-kebenaran Kris-

tus sebagaimana seharusnya, mereka tidak akan mengalami 

masalah atau kegelisahan. Namun, jikalau mereka menindas 

atau memenjarakan kebenaran dengan kelaliman (Rm. 1:18), 

mereka akan menganggap kebenaran itu sebagai batu yang 

menindih mereka, sampai mereka tidak tahu harus berbuat 

apa (Za. 12:3). 

3.  Akhirnya mereka sampai pada keputusan, menyangkut dua hal: 

(1) Bahwa sungguh tidak aman untuk menghukum kedua 

rasul itu atas apa yang telah mereka perbuat. Sebenarnya 

mereka ingin sekali melakukan hal itu,namun  mereka tidak 

memiliki  cukup keberanian, sebab orang banyak men-

dukung perkara kedua rasul itu dan memberitakan mujizat 

itu dengan suara lantang. Dan sekarang ini imam-imam juga 

masih ketakutan seperti sebelumnya,  saat  mereka tidak 

berani menangkap Kristus sebab  takut kepada orang-

orang. Melalui ini tampaklah bahwa teriakan orang banyak 

menentang Juruselamat kita yaitu  suatu hal yang dipak-

sakan atau diatur, sebab  arus itu segera kembali kepada 

saluran sebelumnya. Sekarang mereka tidak dapat mene-

mukan cara untuk menghukum Petrus dan Yohanes, serta 

alasan apa yang harus mereka ajukan untuk itu, sebab  ta-

kut akan orang banyak. Mereka tahu bahwa merupakan 

tindakan yang keliru untuk menghukum mereka, dan oleh 

sebab  itu sudah seharusnya mereka tidak melaksanakan-

nya sebab  takut akan Tuhan . Namun, mereka ternyata ha-

nya menganggap hal itu sebagai sesuatu yang berbahaya, 

dan oleh sebab  itu tidak jadi melakukannya sebab  takut 

kepada orang banyak. Sebab, 

[1] Orang banyak yakin akan kebenaran mujizat itu. Ini su-

atu mujizat yang menyolok, gnōston sēmeion – mujizat 


yang diketahui. Sudah diketahui orang bahwa rasul-ra-

sul itu mengadakan mujizat dengan nama Kristus, dan 

bahwa sebelum itu Kristus sendiri sudah sering mela-

kukannya. Ini merupakan contoh kuasa Kristus yang 

sudah diketahui dan bukti atas ajaran-Nya. Bahwa ini 

sebuah mujizat yang luar biasa, diadakan demi pene-

gasan pengajaran yang mereka beritakan (sebab ini me-

rupakan sebuah tanda), yang telah nyata kepada semua 

penduduk Yerusalem. Ini merupakan pendapat yang te-

lah diterima semua orang, dan sebab  terjadi di gerbang 

Bait Tuhan , mujizat itu juga diperhatikan semua orang. 

Para imam sendiri, dengan segala kelicikan dan kelan-

cangan mereka, tidak dapat menyangkal bahwa kejadian 

itu memang benar-benar sebuah mujizat. Semua orang 

pasti akan mengejek mereka seandainya mereka me-

nyangkalnya. Mereka bisa saja dengan mudah menyang-

kali hal itu di dalam hati,namun  tidak kepada dunia. 

Bukti-bukti Injil memang tidak dapat disangkal.  

[2] Orang banyak itu bertindak lebih lanjut lagi, dan tidak 

saja insaf akan kebenaran mujizat itu,namun  juga se-

mua orang memuliakan nama Tuhan  berhubung dengan 

apa yang telah terjadi. Bahkan mereka yang tidak ter-

bujuk oleh mujizat itu untuk percaya kepada Kristus 

pun begitu terharu olehnya sebagai rasa belas kasihan 

terhadap orang yang malang dan rasa hormat terhadap 

bangsa mereka, hingga mau tidak mau mereka memu-

liakan Tuhan  atas apa yang terjadi itu. Bahkan agama 

berdasarkan akal manusia pun mengajarkan mereka 

untuk melakukan hal itu. Dan, seandainya para imam 

menghukum Petrus dan Yohanes atas apa yang mem-

buat semua orang memuliakan Tuhan , orang-orang tidak 

akan menaruh hormat lagi kepada mereka dan mereka 

akan ditinggalkan sebagai musuh Tuhan  dan manusia. 

Dan kalau itu sampai terjadi, maka murka mereka akan 

menjadi kemuliaan bagi Tuhan , dan sebab  itu kepen-

tingan mereka bisa ditahan.  

(2) Bahwa bagaimanapun juga, sungguh penting untuk mem-

bungkam para rasul di kemudian hari (ay. 17-18). Para 

imam tidak mampu membuktikan bahwa kedua rasul itu 


 148

telah mengatakan atau melakukan hal yang salah,namun  

meskipun begitu keduanya harus dilarang mengatakan 

atau melakukan kembali apa yang telah mereka perbuat 

itu. Bagi mereka, yang penting yaitu  bahwa pengajaran 

Kristus jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, 

seakan-akan peristiwa mujizat itu seperti wabah penyakit 

yang baru muncul dan harus dihentikan penyebarannya. 

Lihatlah bagaimana kejahatan neraka bertempur melawan 

rencana sorga. Tuhan  ingin agar pengenalan akan Kristus 

tersebar ke seluruh dunia,namun  para imam kepala itu 

ingin agar hal itu tidak makin luas tersiar. Namun, keinginan 

mereka ini ditertawakan oleh Dia yang bersemayam di sor-

ga. Nah, untuk mencegah penyebaran ajaran ini, 

[1] Mereka menuntut supaya para rasul tidak memberita-

kannya lagi. Kalaupun hal ini benar-benar dilaksana-

kan sebab  wewenang mereka (yang menurut pendapat 

mereka wajib ditaati setiap orang Israel), supaya tidak 

seorang pun berbicara atau mengajar lagi dalam nama 

Yesus (ay. 18), kita tidak mendapati bahwa mereka mem-

berikan alasan apa pun mengapa ajaran Kristus harus 

ditekan. Mereka tidak dapat mengatakan bahwa ajaran-

Nya palsu, berbahaya, atau mengandung niat buruk, 

dan mereka malu mengakui alasan sebenarnya, bahwa 

ajaran itu justru bersaksi melawan kemunafikan dan 

kefasikan mereka, serta mengguncangkan kelaliman me-

reka. Namun, Stat pro ratione voluntas – Mereka tidak 

dapat memberi  alasan selain kehendak mereka. 

 Kami dengan tegas menuntut dan memerintah kamu, ti-

dak saja supaya kamu tidak memberitakan pengajaran 

ini di depan umum,namun  supaya mulai sekarang kamu 

jangan berbicara lagi dengan siapa pun, tidak juga se-

cara pribadi kepada orang per orang, dalam nama itu.” 

(ay. 17). Pelayanan yang terbesar bagi kerajaan Iblis 

yaitu  pelayanan yang membungkam hamba-hamba 

Tuhan yang setia dan menempatkan mereka yang ada-

lah terang dunia itu di bawah gantang. 

[2] Mereka mengancam dengan keras bahwa jika  rasul-

rasul itu tetap melakukannya, mereka harus menang-

gung sendiri akibatnya. Sidang ini akan menganggap-

 

 149 

nya sebagai penghinaan jika  mereka melakukan hal 

itu, dan mereka akan menanggung akibat yang tidak 

menyenangkan oleh sebab nya. Kristus tidak saja me-

nyuruh mereka memberitakan Injil kepada semua makh-

luk,namun  juga berjanji untuk mendukung mereka dalam 

melewatinya, serta memberi  imbalan atasnya. Nah, 

imam-imam ini tidak saja melarang pemberitaan Injil, 

tetapi juga mengancam untuk menghukum perbuatan itu 

sebagai kejahatan yang sangat keji. Sebaliknya, mereka 

yang tahu caranya justru akan menghargai ancaman-

ancaman dunia, meskipun ancaman-ancaman itu berupa 

pembantaian, sampai ancaman itu berlalu (9:1). 

II. Di sini diceritakan perihal ketetapan hati para tahanan yang de-

ngan berani melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memedulikan 

ketetapan sidang dan pernyataan mereka tentang hal ini (ay. 19-

20). Petrus dan Yohanes tidak perlu berunding untuk mengetahui 

isi pikiran masing-masing (sebab keduanya digerakkan oleh Roh 

yang satu dan yang sama). Mereka seia sekata dan menjawab de-

ngan sehati,  Manakah yang benar di hadapan Tuhan , yang ke-

pada-Nya kamu dan kami harus bertanggung jawab, taat kepada 

kamu atau taat kepada Tuhan . Kami meminta, silakan kamu putus-

kan sendiri, sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-

kata kepada semua orang tentang apa yang telah kami lihat dan 

yang telah kami dengar, sebab  kami sudah sering mengalaminya 

sendiri dan diberi tugas untuk memberitakannya.” Akal pikiran si 

ular tentunya akan menyuruh mereka menutup mulut, dan mes-

kipun hati nurani mereka tidak dapat berjanji untuk tidak mem-

beritakan Injil lagi, mereka tidak perlu menceritakan hal ini ke-

pada para pemimpin itu. Namun, keberanian sang singa memim-

pin mereka untuk melawan wewenang dan kejahatan para peng-

aniaya mereka. Keduanya bahkan mengatakan bahwa mereka tetap 

akan memberitakan Injil dan membenarkan diri dengan dua hal: 

1. Perintah Tuhan ,  Kamu memerintahkan kami untuk tidak mem-

beritakan Injil, sedang  Ia memerintahkan kami untuk 

mengabarkannya, memercayakan tugas itu kepada kami, dan 

menuntut kesetiaan kami untuk melaksanakannya. Sekarang 

siapakah yang harus kami taati, Tuhan  atau kamu?” Di sini me-

reka memakai salah satu dari communes notitiæ – pernyataan 


 150

yang telah diterima dan diakui dalam hukum alam, bahwa jika 

perintah manusia dan perintah Tuhan  saling berbenturan, 

maka perintah Tuhan  itulah yang harus dijalankan. Sudah 

menjadi hukum umum di Inggris bahwa jika ada ketetapan 

yang berlawanan dengan hukum Tuhan , maka ketetapan tadi 

akan ditiadakan dan dibatalkan. Tidak ada yang lebih konyol 

dibandingkan  lebih menaati manusia yang lemah dan dapat ber-

buat salah, yang sama-sama merupakan makhluk ciptaan dan 

bawahan, bukan menaati Tuhan  yang jauh lebih bijaksana dan 

suci, Pencipta dan Tuhan kita yang memiliki kuasa tertinggi, 

serta yang yaitu  Hakim yang kepada-Nya semua orang harus 

mempertanggungjawabkan dirinya. Perkaranya begitu jelas, ti-

dak bertentangan, dan terbukti benar dengan sendirinya, hing-

ga kami memberanikan diri untuk mempersilakan Anda me-

mutuskan sendiri, walau Anda bersikap berat sebelah dan ber-

prasangka. Bisakah Anda berpendapat bahwa yaitu  benar di 

hadapan Tuhan  untuk melanggar perintah Tuhan  demi menaati 

perintah manusia? Segala sesuatu yang benar di hadapan 

Tuhan  pastilah benar, sebab kami yakin penghakiman-Nya se-

suai dengan kebenaran. Oleh sebab  itu sudah sepantasnya 

kita menguasai diri dengan penghakiman-Nya. 

2. Kesadaran hati nurani mereka. Seandainya pun kedua rasul 

itu tidak menerima perintah langsung dari sorga untuk mem-

beritakan ajaran Kristus, mereka tidak mungkin untuk tidak 

berkata-kata dan berbicara di depan umum tentang apa yang 

telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar. Seperti Eli-

hu, mereka tumpat dengan kata-kata, dan Roh yang ada dalam 

diri mereka mendesak mereka. Mereka harus berbicara supaya 

merasa lega (Ayb. 32:18, 20). 

(1) Mereka merasakan pengaruh ajaran itu dalam diri mereka, 

betapa luar biasa perubahan yang telah mereka alami, ba-

gaimana mereka telah dibawa memasuki dunia baru. Oleh 

sebab  itu, tidak bisa tidak mereka harus berbicara tentang 

hal itu. Orang-orang yang paling mampu berbicara tentang 

ajaran Kristus yaitu  mereka yang sudah merasakan sen-

diri kuasa dan manisnya ajaran Kristus serta dipengaruhi 

olehnya. Rasanya bagaikan api yang menyala-nyala, terku-

rung dalam tulang-tulang (Yer. 20:9). 

 

(2) Mereka tahu betapa pentingnya ajaran Kristus itu bagi 

orang lain. Mereka prihatin melihat jiwa-jiwa yang akan bi-

nasa dan sadar bahwa orang-orang ini tidak akan dapat 

menghindar dari kebinasaan kekal selain melalui Yesus 

Kristus. Oleh sebab itu keduanya dengan setia memberi  

peringatan dan menunjukkan jalan yang benar kepada me-

reka. Hal-hal itu yaitu  yang telah mereka lihat dan yang 

telah mereka dengar, dan oleh sebab itu mereka akan de-

ngan setia memberi  peringatan dan menunjukkan jalan 

yang benar. Hal-hal yang telah kami lihat dan dengar sen-

diri. Oleh sebab  itu, jika bukan kami yang memberitakan-

nya, siapa lagi yang akan melakukannya? Siapa yang bisa? 

Kami tahu apa artinya perkenan dan juga takut akan Tu-

han, sebab  itu kami berusaha meyakinkan orang. Sebab 

kasih Kristus dan juga kasih terhadap jiwa-jiwalah yang 

mendorong kami (2Kor. 5:11, 14). 

III. Di sini diceritakan tentang pembebasan kedua tahanan itu (ay. 

21). Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, dan ber-

pikir telah berhasil menakut-nakuti mereka, lalu akhirnya mele-

paskan mereka juga. Cukup banyak orang yang mereka takut-

takuti supaya menaati ketetapan-ketetapan mereka yang tidak 

benar. Mereka tahu bagaimana harus membuat orang ketakutan 

dengan cara mengucilkan mereka (Yoh. 9:22), dan menyangka 

bahwa mereka juga dapat menanamkan pengaruh yang sama ter-

hadap kedua rasul seperti terhadap orang lain. Namun, mereka 

terkecoh sebab rasul-rasul itu yaitu  pengikut Yesus. Para imam 

itu mengancam mereka, dan hanya itulah yang sekarang mampu 

mereka lakukan. Setelah melakukan itu mereka akhirnya mele-

paskan mereka juga, 

1. sebab  mereka tidak berani melawan orang banyak yang me-

muliakan Tuhan  berhubung dengan apa yang telah terjadi, dan 

yang pasti siap (setidaknya itulah yang mereka sangka) menye-

ret mereka turun dari kursi mereka, jika  mereka menghu-

kum kedua rasul itu sebab  mengadakan mujizat itu. Sama 

seperti para pemimpin yang melalui ketetapan Tuhan  membuat 

takut dan mengendalikan orang jahat, demikian pula orang 

banyak melalui campur tangan Tuhan  adakalanya membuat ta-

kut dan mengendalikan para pemimpin jahat. 

2. sebab  mereka tidak mampu menyangkali mujizat itu (ay. 22), 

Sebab orang yang sudah disembuhkan oleh mujizat itu sudah 

lebih dari empat puluh tahun umurnya. Oleh sebab  itu, 

(1) Mujizat itu semakin luar biasa sebab  orang itu sudah lum-

puh sejak lahirnya (3:2). Semakin bertambah usianya, se-

makin mendarah daging pula penyakit yang dideritanya, 

sehingga makin sulit disembuhkan. Jika orang-orang sema-

kin berumur dan sudah sejak lama terbiasa melakukan ke-

jahatan, kemudian dipulihkan dari kelemahan rohaniah 

mereka hingga menjadi baik, dan dengan demikian terlepas 

dari kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, kuasa kasih ka-

runia Tuhan  yang mereka alami itu pun akan semakin dimu-

liakan. 

(2) Kebenaran mujizat itu semakin terbukti, sebab orang yang 

sudah disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat 

puluh tahun umurnya. Oleh sebab  itu, ia tentu saja, sama 

seperti orang buta yang telah disembuhkan Kristus, dapat 

berkata-kata untuk dirinya sendiri saat ditanyai (Yoh. 9:21). 

Rasul-rasul Kembali kepada Teman-teman Mereka; 

Permohonan Tulus Para Rasul  

(4:23-31) 

23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman me-

reka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam 

kepala dan tua-tua kepada mereka. 24  saat  teman-teman mereka mende-

ngar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Tuhan , katanya:  Ya 

Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. 

25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, 

Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-su-

ku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? 26 Raja-raja dunia bersiap-siap 

dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. 

27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan 

Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel mela-

wan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, 28 untuk melaksana-

kan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan 

kehendak-Mu. 29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka meng-

ancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk 

memberitakan firman-Mu. 30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan 

orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, 

Hamba-Mu yang kudus.” 31 Dan  saat  mereka sedang berdoa, goyanglah 

tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, 

lalu mereka memberitakan firman Tuhan  dengan berani. 

Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31 

 153 

Sesudah ini kita akan melihat mereka berpacu melawan kuda (Yer. 

12:5). Sekarang kita tidak mendengar perihal para imam kepala lagi, 

tentang apa yang mereka lakukan setelah melepaskan Petrus dan Yo-

hanes. Sekarang kita akan mengikuti kedua saksi itu. Di sini diceri-

takan tentang, 

I. Kembalinya mereka kepada saudara-saudara mereka, yakni para 

rasul dan pelayan-pelayan Tuhan yang lain, dan mungkin juga 

beberapa orang Kristen (ay. 23), Sesudah dilepaskan pergilah 

Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, yang  saat  itu 

mungkin sedang berkumpul, turut merasakan penderitaan kedua 

rasul itu, dan berdoa bagi mereka (seperti di Kisah Para Rasul 

12:12). Begitu dibebaskan, mereka datang kepada sahabat-saha-

bat lama mereka dan kembali kepada persekutuan jemaat mereka. 

1. Meskipun Tuhan  telah memberi  penghargaan tinggi kepada 

mereka dengan memanggil mereka untuk menjadi saksi-saksi-

Nya serta melengkapi mereka dengan kemampuan untuk men-

jalankan tugas dengan begitu baik, kedua orang itu tidak me-

nyombongkan diri dengan kehormatan yang mereka terima itu, 

atau lalu menganggap diri mereka lebih tinggi dibandingkan  sau-

dara-saudara mereka. Sebaliknya, mereka pergi kepada teman-

teman mereka. Janganlah sampai semakin banyak karunia 

kita terima ataupun semakin berguna diri kita membuat kita 

merasa lebih penting, baik dalam tugas maupun hak istimewa 

dalam persekutuan orang kudus. 

2.  Meskipun musuh telah mengancam mereka dengan keras, dan 

berusaha keras mematahkan semangat dan menakut-nakuti 

mereka supaya tidak melakukan lagi tugas yang mereka laku-

kan bersama, kedua rasul itu pergi kepada teman-teman mereka 

tanpa merasa takut dengan murka para pemimpin itu. Setelah 

dilepaskan, mereka bisa saja menenangkan diri dengan masuk 

ke kamar dan bersaat teduh beberapa waktu di situ. Namun, 

mereka telah ditempatkan di tengah masyarakat umum dan 

tidak boleh lebih mementingkan kepuasan pribadi dibandingkan  

kebaikan orang banyak. Para pengikut Kristus akan dapat 

memberi  yang terbaik jika  mereka berada di tengah te-

man-teman, asalkan mereka yaitu  teman-teman sendiri. 


 154

II. Laporan yang mereka sampaikan tentang apa saja yang telah ter-

jadi. Mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-

imam kepala dan tua-tua kepada mereka, dan pasti sambil me-

nambahkan perihal kemampuan yang diberikan melalui kasih ka-

runia Tuhan  untuk menjawab, dan bagaimana sidang itu berjalan. 

Keduanya menceritakan hal itu kepada teman-teman mereka, 

1. Supaya mereka mengetahui apa saja yang bisa diharapkan 

baik dari manusia maupun Tuhan  mengenai kemajuan pekerja-

an mereka. Dari manusia, mereka bisa menantikan segala se-

suatu yang menakutkan,namun  dari Tuhan  mereka dapat meng-

harapkan segala sesuatu yang membesarkan hati. Manusia 

akan melakukan apa saja untuk menjatuhkan mereka,namun  

Tuhan  akan sungguh-sungguh memastikan untuk mendukung 

mereka. Demikianlah saudara-saudara di dalam Tuhan saling 

menguatkan melalui persekutuan dan pengalaman mereka, 

seperti dalam Filipi 1:14. 

2.  Supaya mereka dapat mencatatnya dalam sejarah gereja, demi 

kepentingan anak cucu, terutama demi peneguhan iman kita 

menyangkut kebangkitan Kristus. Dalam beberapa hal, bung-

kamnya lawan tidak terpisah jauh dari persetujuan dan kesak-

sian lawan itu sendiri. Kedua rasul ini dengan terang-terangan 

mengatakan kepada para imam kepala bahwa Tuhan  telah mem-

bangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, dan meskipun 

imam-imam itu merupakan kelompok yang bersatu, mereka 

tidak cukup percaya diri untuk menyangkalinya. Sebaliknya, 

dengan cara yang teramat bodoh dan licik mereka memerin-

tahkan kepada rasul-rasul itu untuk tidak menceritakan hal 

itu kepada siapa pun. 

3.  Supaya mereka sekarang dapat bersatu dalam doa dan puji-

pujian. Melalui keharmonisan seperti ini Tuhan  akan semakin 

dipermuliakan dan gereja semakin maju. Oleh sebab itu kita 

harus menyampaikan kepada saudara-saudara kita perihal 

campur tangan pemeliharaan Tuhan  yang berkaitan dengan diri 

kita, dan juga pengalaman kita tentang penyertaan-Nya, supaya 

mereka dapat mendukung kita dalam memuliakan Tuhan  ber-

sama-sama.  

III. Seruan mereka kepada Tuhan  dalam kejadian ini.  saat  mereka 

mendengar tentang kejahatan para imam yang tanpa daya dan 

Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31 

 155 

keberanian penuh kuasa kedua rasul yang menjadi korban itu, 

mereka lalu mengumpulkan teman-teman yang lain dan berdoa 

bersama. Maka berserulah mereka bersama-sama kepada Tuhan  

(ay. 24). Tidak berarti bahwa mereka semua mengatakan kata-

kata yang sama dengan serempak (meskipun ada juga kemung-

kinan mereka melakukan hal itu sebab  berada di bawah ilham 

Roh yang satu dan sama),namun  salah seorang mewakili yang lain 

dan berseru kepada Tuhan  sementara yang lain mengaminkan ber-

sama dia, hymothymadon – dengan satu pikiran (itulah makna 

perkataan ini ). Mereka sehati bersamanya. Jadi meskipun 

hanya seorang yang berbicara, mereka semuanya berdoa. Salah 

satu mengangkat suara, dan bersama dia, mereka semua meng-

angkat hati, yang sama saja dengan mengangkat suara atau ber-

seru kepada Tuhan , sebab bagi Tuhan , pikiran sama saja dengan 

perkataan. Musa berseru kepada TUHAN, padahal ia tidak meng-

ucapkan sepatah kata pun. Nah, di dalam seruan khidmat kepada 

Tuhan  ini kita melihat, 

1. Pemujaan mereka terhadap Tuhan  sebagai Pencipta langit dan 

bumi (ay. 24). Dengan satu hati, yang diperlihatkan dengan 

satu suara, mereka memuliakan Tuhan  (Rm. 15:6). Mereka ber-

kata,  Ya Tuhan, Engkaulah Tuhan , Engkau sendiri saja Tuhan . 

Despota, Engkaulah Tuan dan Penguasa yang berdaulat” (de-

mikianlah arti istilah itu),  Engkaulah Tuhan . Tuhan  dan bukan 

manusia. Tuhan , buk