Kisah pararasul 4
ri orang banyak ini, me-
mang memberontak terhadap terang dan keyakinan nurani
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
115
mereka sendiri, dan melakukannya dengan niat jahat. Namun
sebagian besar hanya mengikuti arus, dan melakukannya ha-
nya sebab tidak tahu. Sebagaimana Paulus menganiaya je-
maat, tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman (1Tim. 1:13).
2. Ia memperlembut akibat dari kejahatan mereka itu, yakni
mengakibatkan kematian Pemimpin kepada hidup. Hal ini
terdengar sangat mengerikan,namun itu terjadi sesuai dengan
Kitab Suci (ay. 18). Nubuatan tentang kematian-Nya ini, meski-
pun tidak mengharuskan mereka untuk berdosa, mengharus-
kan Dia untuk menderita. Sehingga Yesus sendiri berkata: Ada
tertulis demikian: Mesias harus menderita. Bahwa kamu telah
berbuat demikian sebab ketidaktahuan mungkin bisa dipa-
hami dari sudut pandang ini: Kamu menggenapi firman, dan
tidak mengetahuinya. Tuhan , melalui tanganmu, telah mengge-
napi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantara-
an nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus
menderita. Ini merupakan rencana-Nya untuk menyerahkan
Dia kepadamu,namun kamu memiliki pemikiranmu sendiri,
dan sama sekali tidak tahu-menahu tentang rencana ini. Kamu
sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancang-
an hatimu. Tuhan sedang menggenapi firman-Nya saat kamu
sedang memuaskan nafsumu sendiri. Perhatikan, tidak saja
hal itu ditetapkan dalam hikmat Tuhan yang tersembunyi, te-
tapi juga telah dinyatakan kepada dunia berabad-abad sebe-
lumnya, dengan perantaraan mulut dan pena nabi-nabi-Nya,
yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita, untuk
memenuhi tanggung jawab yang dipikul-Nya. Tuhan sendiri
yang memfirmankannya melalui mereka, yang akan melihat
bahwa firman-Nya akan terlaksana. Apa yang ditunjukkan-
Nya, digenapi-Nya. Demikianlah Ia menggenapi apa yang di-
tunjukkan-Nya, dengan tepat sama, tanpa perbedaan sedikit
pun. Meskipun ini sama sekali bukan bermaksud untuk mere-
mehkan dosa mereka, yaitu membenci dan menganiaya Kris-
tus sampai mati (dosa ini jelas masih tampak sangat besar), te-
tapi itu yaitu suatu dorongan bagi mereka supaya bertobat,
dan berharap supaya diampuni setelah bertobat. Tidak hanya
sebab secara umum rancangan kasih karunia Tuhan ada di
dalamnya (yang serasi dengan dorongan yang diberikan Yusuf
kepada saudara-saudaranya, saat mereka berpikir bahwa
116
kejahatan mereka terhadapnya hampir tidak dapat diampuni:
Janganlah takut, katanya, kamu telah mereka-rekakan yang
jahat terhadap aku,namun Tuhan telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, Kej. 50:15, 20),namun juga sebab secara khu-
sus kematian dan penderitaan Kristus yaitu demi pengam-
punan dosa, dan melatarbelakangi pengampunan itu, yang se-
karang Petrus mendorong mereka untuk mengharapkannya.
IV. Dia menyerukan kepada mereka semua untuk menjadi orang Kris-
ten, dan meyakinkan mereka bahwa mereka akan mendapat ke-
untungan yang luar biasa besar jika melakukannya. Itu demi ke-
pentingan mereka selamanya. Inilah yang diminta Petrus dalam
khotbahnya.
1. Dia mengatakan kepada mereka apa yang mesti mereka per-
cayai.
(1) Mereka harus percaya bahwa Yesus Kristus yaitu ketu-
runan yang dijanjikan itu, yaitu keturunan yang olehnya
Tuhan telah berkata kepada Abraham bahwa semua bangsa
di muka bumi akan diberkati (ay. 25). Ini merujuk ke janji
yang dibuat kepada Abraham (Kej. 12:3). Janji ini lama ber-
selang baru terpenuhi,namun pada akhirnya digenapi dalam
diri Yesus ini, yang yaitu keturunan Abraham, menurut
daging, di dalam Dia semua kaum di bumi diberkati, dan
bukan hanya kaum Israel saja. Semua orang akan menda-
patkan beberapa berkat dari-Nya, dan sebagian orang akan
mendapatkan semua berkat-Nya.
(2) Mereka harus percaya bahwa Yesus yaitu nabi, nabi yang
sama seperti Musa yang Tuhan janjikan untuk dibangkitkan
dari antara saudara-saudara mereka (ay. 22). Ini merujuk
pada janji itu (Ul. 18:18). Kristus yaitu nabi, sebab mela-
lui Dia Tuhan berbicara kepada kita. Di dalam Dia berpusat
semua pewahyuan Tuhan , dan melalui Dia pewahyuan itu di-
sampaikan kepada kita. Ia yaitu nabi sama seperti Musa,
kesayangan Sorga. Ia lebih mengenal kebijaksanaan Tuhan
serta lebih menyelaminya dibandingkan nabi lain mana pun.
Dia membebaskan umat-Nya dari tawanan, dan menuntun
mereka di padang belantara, seperti Musa. Ia memerintah
dan memberi hukum, seperti Musa. Ia membangun Ke-
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
117
mah Suci yang sejati, sebagaimana diperlambangkan oleh
kemah suci yang dibangun Musa. Musa setia sebagai ham-
ba, sedang Kristus sebagai Anak. Musa menghadapi ke-
luhan bangsa Israel dan ditentang oleh Firaun,namun Tuhan
mengakui dia dan mengesahkan tugas perutusannya. Musa
merupakan seorang teladan akan kerendahan hati dan ke-
sabaran, demikian juga Kristus. Musa mati sesuai dengan
firman TUHAN, demikian juga Kristus. Tidak ada nabi yang
sama seperti Musa (Bil. 12:6-7; Ul. 34:10),namun yang lebih
besar dibandingkan Musa ada di sini, yaitu Kristus. Dia yaitu
nabi yang dibangkitkan Tuhan , sebab bukan Dia sendiri
yang mengambil kehormatan untuk itu, melainkan Dia
dipanggil Tuhan untuk itu. Pada mulanya Dia dibangkitkan
bagi Israel. Dia hanya menjalankan tugas ini dalam wujud
pribadi-Nya sendiri di antara mereka. Mereka mendapatkan
tawaran pertama akan anugerah Tuhan yang dibuat bagi
mereka. Dan itu sebabnya Dia dibangkitkan dari antara me-
reka dari mereka, dari siapa Mesias turun dalam keadaan-
Nya sebagai manusia. Dengan demikian, sebagaimana itu
merupakan kehormatan bagi mereka, demikian juga men-
jadi kewajiban serta dorongan bagi mereka untuk meneri-
ma Dia. Jika Ia datang kepada milik-Nya, maka pikir orang,
mereka seharusnya menerima Dia. Umat Perjanjian Lama
diberkati dengan banyak nabi, dengan rombongan-rom-
bongan nabi, selama berabad-abad tanpa putus (yang di
sini dijelaskan oleh Petrus demikian, dari Samuel, dan se-
sudah dia [ay. 24], sebab sejak Samuellah zaman kena-
bian dimulai). Namun, para hamba ini dianiaya, bahkan
saat terakhir Tuhan mengutus kepada mereka Anak-Nya,
yang menjadi kesayangan-Nya.
(3) Mereka harus percaya bahwa Tuhan akan mendatangkan
waktu kelegaan (ay. 20), dan bahwa masa itu akan menjadi
waktu pemulihan segala sesuatu (ay. 21). Ada suatu kehi-
dupan akan datang, suatu kehidupan lain setelah ini. Wak-
tu-waktu ini akan datang dari Tuhan, saat pada hari itu
Ia menampakkan kemuliaan-Nya, yaitu kedatangan-Nya
pada akhir zaman. Tidak adanya Tuhan memberi banyak
kesempatan kepada para pendosa untuk merasa aman dan
membuat orang kudus tidak percaya. Namun Dia akan se-
118
gera datang, dan keduanya akan menjadi bungkam untuk
selamanya. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang
pintu. Hadirat Tuhan akan mendatangkan,
[1] Pemulihan segala sesuatu (ay. 21), yaitu langit yang
baru dan bumi yang baru, yang akan muncul setelah
segala sesuatu lenyap (Why. 21:1). Seluruh ciptaan,
yang sekarang meratap di bawah beban dosa manusia,
akan diperbarui. Sebagian orang menafsirkan peristiwa
ini sebagai akhir zaman.namun lebih tepat jika ini dipa-
hami sebagai akhir segala sesuatu, seperti yang di-
firmankan Tuhan dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang
kudus di zaman dahulu, sebab inilah yang dinubuat-
kan oleh Henokh, keturunan ketujuh dari Adam (Yud.
1:14), dan hukuman sementara yang dinubuatkan oleh
para nabi yang lain merupakan perlambang dari apa
yang disebut rasul sebagai hukuman kekal. Dalam Per-
janjian Baru, hal ini disingkapkan lebih jelas dan ter-
buka dibandingkan sebelumnya, dan semua orang yang me-
nerima Injil memiliki pengharapan mengenai hal itu.
[2] Bersama ini akan datang waktu kelegaan (ay. 20), peng-
hiburan bagi umat Tuhan , bagaikan peneduh yang sejuk
bagi mereka yang sehari suntuk bekerja berat dan me-
nanggung panas terik matahari. Semua orang Kristen
mencari suatu hari perhentian, hari ketujuh, yang masih
tersedia bagi umat Tuhan , setelah menderita dan bergu-
mul disebab kan keadaan mereka saat ini. Sambil me-
nantikan hal itu, mereka menanggung penderitaan yang
mereka alami sekarang dan terus melakukan pekerjaan
mereka. Kelegaan yang akan datang dari penghiburan
Tuhan itu akan terus ada untuk selamanya di dalam
hadirat Tuhan.
2. Dia memberi tahu mereka apa yang mesti mereka kerjakan.
(1) Mereka harus insaf, harus mengingat kesalahan apa yang
telah mereka perbuat, harus kembali kepada pikiran mereka
yang benar, berpikir kembali, dan taat saat diinsafkan.
Mereka harus memulai dari awal. Petrus sendiri, yang me-
nyangkal Kristus, bertobat, dan ia mau supaya mereka me-
lakukan hal yang sama.
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
119
(2) Mereka harus bertobat, harus berbalik, serta menghadap-
kan muka dan melangkah berlawanan dengan jalan yang
telah mereka tempuh. mereka harus berbalik kepada TU-
HAN, Tuhan mereka, dari siapa mereka membelot. Tidak cu-
kup hanya sadar akan dosa,namun kita juga harus bertobat
dari dosa itu, dan tidak kembali lagi ke situ. Tidak saja me-
reka harus meninggalkan iman mereka pada agama Yahudi
dan beralih pada Kekristenan,namun mereka juga harus
meninggalkan kuasa dan pengaruh kedagingan, keduniawi-
an, serta pikiran yang fana, dan menggantikannya dengan
pikiran yang kudus, sorgawi, serta memiliki kasih dan prin-
sip Tuhan .
(3) Mereka harus mendengarkan Kristus, nabi besar itu: De-
ngarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakan-
Nya kepadamu. Perhatikanlah pengajaran-Nya, terimalah
ajaran-Nya, tunduklah pada pemerintahan-Nya. Dengar-
kanlah Dia dengan iman dari Tuhan , sebagaimana kami men-
dengarkan para nabi, yang datang membawa amanat dari
sorga. Dengarkanlah Dia, dan kepada-Nya kamu harus me-
miliki iman dan ketaatan yang nyata. Dengarkanlah Dia da-
lam segala sesuatu. Biarlah hukum-Nya menguasai semua
tindakanmu, dan terhadap segala ketetapan-Nya sajalah
kamu tunduk. Kapan pun Dia membuka mulut untuk ber-
bicara, kamu harus menyediakan telinga untuk mende-
ngar. Apa pun yang dikatakan-Nya kepadamu, meskipun
sangat tidak menyenangkan bagi daging dan darah, terima-
lah itu. Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini men-
dengar. Di sini diberikan suatu alasan yang baik mengapa
kita harus taat dan patuh kepada firman Kristus. sebab
kita akan binasa jika kita menulikan telinga kita pada
panggilan-Nya dan menegarkan tengkuk terhadap kuk-Nya
(ay. 23): Semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu,
dan menaati apa yang dikatakan-Nya, akan dibasmi dari
umat kita. Siapa yang mengabaikan nabi-nabi Perjanjian
Lama diancam dengan kebinasaan kota dan negeri mereka
oleh perang dan kelaparan.namun kebinasaan jiwa, yaitu
suatu kebinasaan rohani dan kekal, diberikan sebagai an-
caman jika mengabaikan Kristus, sang nabi besar. Mereka
yang tidak mau dinasihati oleh Sang Juruselamat tidak
120
bisa mengharapkan apa-apa selain jatuh ke tangan sang
pembinasa.
3. Dia mengatakan kepada mereka apa yang bisa mereka harap-
kan.
(1) Bahwa mereka akan mendapatkan pengampunan atas dosa
mereka. Hal ini selalu dibicarakan sebagai hak istimewa
bagi semua orang yang menerima Injil (ay. 19): Sadarlah
dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan. Ini menyirat-
kan,
[1] Bahwa pengampunan dosa yaitu penghapusan dosa,
seperti awan yang terhapus oleh berkas-berkas sinar
matahari (Yes. 44:22), seperti utang yang dicoret dan di-
tiadakan saat utang itu dihapuskan. Itu menandakan
bahwa saat Tuhan mengampuni dosa, Ia tidak meng-
ingatnya lagi terhadap si pendosa itu. Dosa itu dilupa-
kan, sebagaimana dosa itu dihapuskan. Semua hal yang
pahit yang tertulis untuk melawan si pendosa (Ayb.
13:26) diseka seperti dengan spons. Itu seperti ikatan
yang dibatalkan, suatu hukuman yang ditiadakan.
[2] Bahwa kita tidak bisa mengharapkan dosa kita diam-
puni, kecuali kita sadar dan berbalik dari dosa itu
kepada Tuhan . Meskipun Kristus telah mati untuk mem-
bayar pengampunan dosa kita, namun supaya kita men-
dapatkan manfaat dari pengampunan dosa yang dibayar
bagi kita itu, kita harus sadar dan bertobat. Jika tidak
ada pertobatan, maka tidak ada pengampunan.
[3] Harapan bahwa dosa kita akan diampuni jika kita ber-
tobat harus menjadi dorongan yang kuat bagi kita un-
tuk bertobat. Bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan:
dan pertobatan itu berdasarkan pada Injil, yang meng-
alir dari suatu pengertian akan belas kasihan Tuhan di
dalam Kristus, dan harapan akan pengampunan. Inilah
alasan yang pertama dan terbesar, Bertobatlah, sebab
Kerajaan Sorga sudah dekat.
[4] Hal yang paling menghibur dari pengampunan dosa kita
yaitu saat waktu kelegaan itu datang. Jika dosa kita
telah dihapuskan, maka kita memiliki alasan untuk
bersukacita. Namun, penghiburan kita akan menjadi
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
121
sempurna saat pengampunan itu dinyatakan dalam
peradilan terbuka, dan pembenaran kita diumumkan di
hadapan malaikat dan manusia, yaitu saat mereka
yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya
(Rm. 8:30). sebab sekarang kita yaitu anak-anak
Tuhan (1Yoh. 3:2), maka sekarang dosa kita dihapuskan.
Tetapi belum nyata berkat apa yang kita peroleh, sampai
waktu kelegaan itu datang. Selama masa-masa kesukar-
an dan peperangan ini (di mana ada keraguan dan keta-
kutan di dalam batin, sementara persoalan dan bahaya
mengancam di luar), kita belum bisa mendapatkan ke-
puasan penuh dari pengampunan kita,namun nanti kita
akan mengalami kepuasan penuh itu, saat waktu ke-
legaan itu datang, yang akan menghapus segala air
mata.
(2) Bahwa mereka akan mendapatkan penghiburan saat
Kristus datang (ay. 20-21): Dan Tuhan akan mengutus Ye-
sus, Yesus yang sama, persis sama dengan yang dari semula
diuntukkan bagimu, sebab kamu tidak boleh mengharap-
kan perintah yang lain, Injil yang lain, melainkan harus
menantikan agar ini berlanjut dan dituntaskan. Kamu ti-
dak boleh mengharapkan nabi lain selain Yesus, sebagai-
mana Musa menyuruh kamu jangan mengharapkan nabi
lain selain dia. sebab meskipun Ia harus tinggal di sorga
sampai waktu pemulihan segala sesuatu, namun jika kamu
sadar dan bertobat, kamu akan mendapati bahwa kamu ti-
dak kehilangan Dia. Dengan suatu cara tertentu Dia akan
terlihat olehmu.
[1] Kita tidak boleh mengharapkan kehadiran diri Kristus
bersama kita di dunia ini, sebab sorga, yang meneri-
ma-Nya hingga lenyap dari pandangan murid-murid,
harus menahan Dia sampai akhir zaman. Hingga saat
itu hadirat jasmani-Nya yang mulia dibatasi, dan akan
tetap demikian sampai akhir zaman, saat segala se-
suatu digenapi (ayat ini boleh dibaca demikian). Itu se-
babnya mereka yang memimpikan hadirat-Nya secara
jasmani dalam komuni merendahkan Dia, dan menipu
diri mereka sendiri. Memang tepat jika di dalam masa
122
ujian dan percobaan, Pembebas yang dimuliakan itu
tidak boleh terlihat, sebab kita harus hidup di dalam
iman akan Dia, yang merupakan bukti dari segala se-
suatu yang tidak kita lihat. sebab Dia harus dipercayai
di dalam dunia, dan harus diangkat dalam kemuliaan.
Dr. Hammond menafsirkannya sebagai berikut, yang
harus menerima sorga, artinya, Dia harus menerima ke-
muliaan dan kuasa dari dunia yang di atas. Dia harus
memerintah sampai semua ditundukkan kepada-Nya
(1Kor. 15:25; Mzm. 75:3).
[2] Namun demikian, dijanjikan bahwa Ia akan diutus ke-
pada semua yang sadar dan bertobat (ay. 20): Dia akan
mengutus Yesus Kristus, yang diberitakan kepadamu
oleh para murid-Nya, baik sebelum dan sejak kebang-
kitan-Nya, dan sedang serta akan diberitakan seterus-
nya kepada mereka.
Pertama, Kamu akan memiliki hadirat rohani-Nya.
Dia yang diutus ke dunia akan diutus kepadamu. Kamu
akan mendapat penghiburan sebab Dia diutus. Dia
akan diutus ke tengah-tengah kamu di dalam Injil-Nya,
yang akan menjadi Kemah Suci-Nya, kereta perang-Nya.
Kedua, Dia akan mengutus Yesus Kristus untuk
menghancurkan Yerusalem, dan bangsa Yahudi yang
tidak percaya, yang memusuhi Kristus dan Kekristenan,
dan untuk membebaskan para hamba dan umat-Nya
dari mereka, dan memberi mereka damai sejahtera un-
tuk menyatakan Injil. Waktu itu akan menjadi waktu
kelegaan, dan di dalamnya kamu sekalian akan men-
dapat bagian. Maka demikianlah jemaat beristirahat,
demikianlah menurut Dr. Hammond.
Ketiga, Pengutusan Kristus untuk menghakimi du-
nia pada akhir zaman akan menjadi berkat bagimu. Kamu
akan mengangkat muka dengan sukacita, sebab menge-
tahui bahwa penyelamatanmu sudah dekat. Kelihatan-
nya pengutusan Yesus mengacu pada hal ini, sebab
sampai saat itu Ia harus tinggal di sorga (ay. 21). Seba-
gaimana Tuhan memiliki rencana sejak kekekalan, demi-
kian pula Dia mengetahui sejak awal mulanya, apa yang
akan terjadi pada hari terakhir, saat genaplah kepu-
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
123
tusan rahasia Tuhan , seperti yang telah Ia beritakan ke-
pada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi (Why. 10:7).
Segala sesuatu yang dimulai di dalam jemaat berkaitan
dengan pemulihan segala sesuatu di akhir zaman.
4. Dia memberitahukan atas dasar apa mereka bisa mengharap-
kan hal-hal ini, jika mereka mau bertobat kepada Kristus.
Meskipun mereka telah menolak dan membunuh-Nya, mereka
bisa berharap supaya mendapatkan perkenanan melalui Dia,
berdasarkan kenyataan bahwa mereka yaitu orang Israel.
sebab ,
(1) Sebagai orang Israel, mereka menguasai hak atas kasih ka-
runia Perjanjian Lama. Mereka yaitu bangsa kesayangan
Tuhan , lebih dibandingkan yang lain, dan anugerah Tuhan bagi
mereka mengacu pada Mesias, dan kerajaan-Nya: Kamulah
yang mewarisi nubuat-nubuat (KJV: anak-anak para nabi
pen.) itu dan mendapat bagian dalam perjanjian itu. Mereka
mendapat hak istimewa ganda.
[1] Mereka yaitu anak, yaitu murid-murid, dari para nabi,
sebagaimana halnya murid-murid di sekolah. Mereka
bukan rombongan nabi (KJV: putra-putra para nabi
pen.), dalam arti seperti yang kita baca di Perjanjian
Lama, mulai dari Samuel dan seterusnya, yang dulunya
atau sedang dilatih supaya diperlengkapi dengan roh nu-
buat.namun kamu berasal dari umat yang dari antara
mereka nabi-nabi dibangkitkan, dan kepada mereka nabi-
nabi diutus. Dikatakan merupakan anugerah besar bagi
Israel bahwa Tuhan telah membangkitkan sebagian dari
anak-anak mereka menjadi nabi (Am. 2:11). Semua pe-
nulis yang penuh ilham itu, baik yang menulis Perjanji-
an Lama maupun Baru, yaitu keturunan Abraham.
Jadi sungguh merupakan suatu kehormatan dan berkat
bagi mereka bahwa kepada merekalah dipercayakan fir-
man Tuhan (Rm. 3:2). Pemerintahan mereka terbentuk me-
lalui nubuat, artinya, melalui pewahyuan Tuhan . Dan
dengan itulah sebagian besar perkara mereka diatur
selama berabad-abad (lihat Hos. 12:14). Israel dituntun
oleh TUHAN keluar dari Mesir dengan perantaraan se-
orang nabi, ya, ia dijaga oleh seorang nabi. Mereka yang
124
berasal dari gereja di zaman sesudahnya, saat nubu-
atan sudah berhenti, mungkin masih cocok disebut se-
bagai anak-anak para nabi, sebab mereka mendengar,
meskipun mereka tidak mengetahui, perkataan nabi-
nabi yang dibacakan setiap hari Sabat (13:27). Seharus-
nya hal ini mendorong mereka untuk menerima Kristus,
dan mereka bisa berharap agar diterima oleh-Nya. Se-
bab, nabi-nabi mereka sendiri telah menubuatkan bah-
wa kasih karunia ini harus dianugerahkan kepada mereka
pada waktu penyataan Yesus Kristus (1Ptr. 1:13). Oleh
sebab itu, mereka tidak boleh mengabaikan kasih ka-
runia itu, dan orang juga tidak boleh menyangkal kasih
karunia yang diperuntukkan bagi mereka. Mereka yang
diberkati dengan para nabi dan nubuatan (sebagaimana
semua orang yang memiliki firman) hendaknya tidak
menerima kasih karunia Tuhan dalam hal itu dengan sia-
sia. Khususnya bagi anak-anak dari para hamba Tu-
han, jika mereka sadar akan keuntungan mereka kare-
na status orangtua mereka itu dan memakainya sebagai
dasar untuk setia dan bersungguh-sungguh dalam ber-
ibadah, maka tanpa ragu mereka bisa mengakuinya di
hadapan Tuhan , dan berharap agar anak hamba-hamba
Tuhan akan diam dengan tenteram.
[2] Mereka yaitu anak, artinya, para pewaris, dari perjan-
jian yang telah diadakan Tuhan dengan nenek moyang
kita, seperti anak di dalam keluarga. Perjanjian Tuhan di-
buat dengan Abraham dan keturunannya, dan mereka-
lah keturunan dengan siapa perjanjian itu dibuat, dan
bagi merekalah diwariskan berkat-berkat perjanjian itu:
Janji mengenai Mesias dibuat bagi kamu. Oleh sebab
itu, jika kamu tidak mengabaikan belas kasihan
yang diperuntukkan bagi dirimu sendiri, dan tidak me-
naruh penghalang di depan pintumu sendiri dengan ke-
tidakpercayaanmu, maka kamu boleh berharap janji itu
dipenuhi bagimu. Di sini janji itu disebutkan, sebagai
butir yang paling utama dari perjanjian itu, oleh ketu-
runanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
Meskipun terutama yang dimaksud di sini yaitu Kris-
tus (Gal. 3:16),namun Gereja, yang yaitu tubuh-Nya,
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
125
yaitu semua orang percaya yang merupakan keturunan
rohani dari Abraham, juga bisa tercakup di dalamnya.
Semua bangsa di muka bumi akan diberkati sebab me-
miliki jemaat Kristus di tengah-tengah mereka. Dan me-
reka yang menurut daging diperanakkan dari keturunan
Abraham mendapat kesempatan pertama atas hak is-
timewa ini. Jika semua bangsa di muka bumi akan di-
berkati di dalam Kristus, maka terlebih lagi bangsa itu,
yaitu kaum sebangsa-Nya secara jasmani.
(2) Sebagai orang Israel, mereka mendapatkan tawaran perta-
ma untuk menerima kasih karunia Perjanjian Baru. sebab
merekalah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat
bagian dalam perjanjian, maka kepada merekalah Penebus
itu pertama-tama diutus. Ini merupakan dorongan bagi me-
reka untuk berharap bahwa jika mereka sungguh-sungguh
sadar dan bertobat, maka Dia akan diutus lebih lagi untuk
menghibur mereka (ay. 20): Tuhan akan mengutus Yesus
Kristus, sebab kepadamulah pertama-tama Tuhan meng-
utus Dia (ay. 26). Bagi kamulah pertama-tama, kamu orang
Yahudi, meskipun bukan hanya kepada kamu, Tuhan mem-
bangkitkan Hamba-Nya, menetapkan dan memberi-Nya
kuasa untuk menjadi Pemimpin dan Juruselamat, dan un-
tuk menegaskan hal ini, Tuhan membangkitkan Dia dari an-
tara orang mati, mengutus-Nya supaya Ia memberkati kamu,
untuk menawarkan berkat-Nya kepadamu, khususnya ber-
kat yang luar biasa dalam hal memimpin kamu masing-ma-
sing kembali dari segala kejahatanmu. Oleh sebab itulah
kamu harus menerima berkat ini, dan berbalik dari keja-
hatanmu, dan kamu akan terdorong untuk berharap bah-
wa kamu akan menerima berkat itu.
[1] Di sini kita diberitahu dari mana Kristus mendapatkan
tugas-Nya: Tuhan membangkitkan Hamba-Nya (KJV: Anak-
Nya, Yesus pen.) dan mengutus-Nya. Tuhan membangkit-
kan-Nya saat Dia menetapkan Yesus sebagai Nabi,
mengakui-Nya dengan suara dari sorga, dan memenuhi
Dia dengan Roh-Nya tanpa batas, lalu mengutus-Nya.
sebab untuk tujuan inilah Tuhan membangkitkan Ye-
sus, supaya Yesus menjadi utusan-Nya untuk meng-
126
adakan pendamaian. Tuhan mengutus-Nya untuk men-
jadi saksi kebenaran, untuk mencari dan menyelamat-
kan jiwa yang terhilang, untuk melawan musuh-Nya,
dan mengalahkan mereka. Sebagian orang merujuk isti-
lah membangkitkan-Nya sebagai langkah awal untuk
memuliakan Dia. Ini berarti, seakan-akan, memperbarui
amanat-Nya. Meskipun Tuhan telah membangkitkan-
Nya, tampaknya saat ini Tuhan mengambil-Nya dari kita.
Namun Ia sungguh mengutus-Nya kepada kita di dalam
Injil dan Roh-Nya.
[2] Kepada siapa Ia diutus: Bagi kamulah pertama-tama.
Kamu yang berasal dari keturunan Abraham, kamu
yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian
dalam perjanjian, kepadamulah diberikan tawaran kasih
karunia Injil. Pelayanan Kristus secara pribadi, seba-
gaimana pelayanan para nabi, dibatasi sebelumnya bagi
orang Yahudi. Ia diutus hanya kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israel, dan Ia melarang murid-
murid-Nya yang kemudian diutus-Nya untuk pergi lebih
jauh. Setelah kebangkitan-Nya, Dia harus diberitakan
hingga kepada semua bangsa,namun mereka harus mu-
lai dari Yerusalem (Luk. 24:47). Adapun saat mereka
pergi ke bangsa-bangsa yang lain, pertama-tama me-
reka memberitakan-Nya kepada orang Yahudi yang me-
reka jumpai di sana. Kaum Yahudi yaitu anak sulung,
oleh sebab itu, mendapat hak istimewa untuk ditawari
pertama kali. Demikianlah mereka sama sekali tidak di-
kucilkan setelah membunuh Kristus. Malahan saat
bangkit, pertama-tama Dia diutus kepada mereka, dan
sesungguhnya Tuhan berencana agar merekalah yang
terutama mendapat berkat melalui kematian-Nya.
[3] Untuk tujuan apa Dia diutus: Ia diutus pertama-tama
kepadamu, untuk memberkati kamu. Inilah tujuan uta-
ma-Nya, bukan untuk menghukum kamu, sebagaimana
yang layak kamu terima,namun untuk membenarkan
kamu, jika kamu mau menerima pembenaran yang dita-
warkan kepadamu, menurut cara pembenaran itu dita-
warkan. Namun jika kamu menolak dan membuang
berkat itu, maka Tuhan yang mengutus Dia pertama-
Kitab Kisah Para Rasul 3:12-26
127
tama untuk memberkati kamu, akan mengutuk kamu
(Mal. 4:6). Perhatikan,
Pertama, Tujuan kedatangan Kristus ke dunia ada-
lah untuk memberkati kita, untuk membawa berkat
bersama dengan Dia, sebab akan terbit surya kebenar-
an dengan kesembuhan pada sayapnya. Dan saat Dia
meninggalkan dunia ini, Dia meninggalkan berkat kare-
na saat Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari
mereka (Luk. 24:51). Dia mengutus Roh-Nya untuk
menjadi berkat yang besar, berkat dari segala berkat
(Yes. 44:3). Melalui Kristuslah Tuhan mengirimkan ber-
kat-berkat kepada kita, dan melalui Dia sajalah kita bisa
berharap untuk menerimanya.
Kedua, berkat luar biasa yang dibawa Kristus un-
tuk diberikan kepada kita yaitu bahwa Ia akan me-
mimpin kita kembali dari kejahatan kita, menyelamat-
kan kita dari dosa kita (Mat. 1:21), untuk membawa
kita berbalik dari dosa, supaya kita layak menerima se-
mua berkat yang lain. Secara alami kita melekat pada
dosa,namun kasih karunia Tuhan dirancang untuk mem-
bawa kita berbalik dari dosa, bahkan sampai kita ber-
balik membelakanginya, supaya kita tidak hanya me-
ninggalkannya,namun juga membencinya. Injil memiliki
kecenderungan langsung untuk melakukan ini, tidak
hanya sebab Injil itu mewajibkan kita, setiap dari kita,
untuk berbalik dari kejahatan kita,namun sebab Injil
menjanjikan bagi kita kasih karunia untuk memam-
pukan kita berbuat demikian. Jadi, kerjakanlah bagi-
anmu. Sadarlah, dan bertobatlah, sebab Kristus sudah
siap mengerjakan bagian-Nya, yaitu memimpin kamu
kembali dari kejahatanmu, dan dengan demikian mem-
berkati kamu.
PASAL 4
aat membaca kembali kedua pasal sebelum ini, yang memuat be-
gitu banyak kebajikan yang dilakukan para rasul, saya bertanya-
tanya apa yang terjadi dengan para ahli Taurat, orang Farisi, dan
imam kepala. Mengapa mereka tidak muncul untuk membantah dan
menentang rasul-rasul, seperti yang dulu biasa mereka lakukan ter-
hadap Kristus sendiri. Awalnya mereka pasti begitu bingung melihat
pencurahan Roh Kudus hingga untuk beberapa saat mereka diam
ternganga! Namun, saya mendapati bahwa mereka ternyata tidak
menghilang. Kekuatan mereka dikerahkan kembali dan di sini diceri-
takan tentang percakapan mereka dengan para rasul. sebab , sejak
semula Injil memang sudah ditentang. Di sini,
I. Petrus dan Yohanes ditangkap atas perintah para imam dan
ditahan di dalam penjara (ay. 1-4).
II. Mereka diperiksa oleh Mahkamah Agama (ay. 5-7).
III. Dengan berani mereka mengakui apa yang telah mereka la-
kukan, dan bahkan memberitakan tentang Kristus kepada
orang-orang yang menangkap mereka (ay. 8-12).
IV. sebab tidak mampu membantah, orang-orang itu memerin-
tahkan kedua rasul itu untuk diam, sambil mengancam me-
reka jika mereka masih terus memberitakan Injil. Maka ke-
dua rasul itu pun dilepaskan (ay. 13-22).
V. Mereka berseru kepada Tuhan dalam doa memohon penyertaan
agar pekerjaan kasih karunia yang telah mereka alami itu te-
rus berlanjut (ay. 23-30).
VI. Tuhan menjawab permohonan mereka, baik secara rohani
maupun jasmani, melalui tanda-tanda nyata kehadiran-Nya
yang menyertai mereka (ay. 31-33).
S
130
VII. Hati orang-orang percaya dipersatukan oleh kasih kudus.
Mereka meningkatkan perbuatan amal mereka kepada orang
miskin, dan gereja pun semakin berkembang demi kemuliaan
Kristus (ay. 33-37).
Petrus dan Yohanes Dipenjarakan
(4:1-4)
1 saat Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka
tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Tuhan serta orang-
orang Saduki. 2 Orang-orang itu sangat marah sebab mereka mengajar
orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari
antara orang mati. 3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan
sampai keesokan harinya, sebab hari telah malam. 4namun di antara orang
yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah
mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Di sini diceritakan tentang kepentingan kerajaan sorga yang berhasil
dijalankan, dan kuasa kegelapan yang muncul hendak menghentikan
mereka. Jika hamba-hamba Kristus bersikap tegas, maka kaki ta-
ngan Iblis akan penuh dengan kebencian. Oleh sebab itu, jika kaki
tangan Iblis penuh dengan kebencian, hamba-hamba Kristus sudah
seharusnya bersikap tegas.
I. Rasul-rasul, Petrus dan Yohanes, melanjutkan pekerjaan mereka
dan kerja keras mereka tidak sia-sia. Roh Kudus memampukan
para pelayan Tuhan melakukan bagian mereka, demikian juga de-
ngan umat-Nya.
1. Kedua pemberita Injil itu menyampaikan pengajaran Kristus
dengan setia: Mereka berbicara kepada orang banyak, kepada
semua orang yang dapat mendengar perkataan mereka (ay. 1).
Apa yang mereka katakan berkaitan dengan kepentingan orang
banyak itu, dan disampaikan secara terbuka di depan umum.
Mereka mengajar orang banyak, bahkan mengajarkan juga ke-
pada umat itu pengetahuan. Mereka mengajar orang-orang yang
saat itu belum percaya, supaya sadar dan bertobat. Mereka
juga mengajar orang-orang yang sudah percaya untuk meng-
hibur dan menguatkan mereka. Mereka memberitakan, bahwa
dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Peng-
ajaran perihal kebangkitan dari antara orang mati,
(1) Terbukti kebenarannya di dalam diri Yesus. Mereka mem-
buktikan dengan kenyataan ini, bahwa Yesus Kristus telah
Kitab Kisah Para Rasul 4:1-4
131
bangkit dari antara orang mati sebagai yang pertama dan
terutama dari antara mereka yang dibangkitkan dari antara
orang mati (26:23). Mereka memberitakan tentang ke-
bangkitan Kristus sebagai jaminan atas apa yang mereka
lakukan. Atau,
(2) Jaminan itu pasti diberikan oleh-Nya bagi semua orang
percaya. Kebangkitan dari antara orang mati mencakup se-
luruh kebahagiaan masa depan. Hal ini mereka beritakan
di dalam Yesus Kristus, yang dapat dicapai melalui Dia
(Flp. 3:10-11), dan hanya melalui Dia. Mereka tidak men-
campuri urusan orang lainnamun menekuni pekerjaan me-
reka sendiri dan memberitakan kepada orang-orang bahwa
sorgalah yang menjadi tujuan akhir mereka dan Kristus
sendirilah yang menjadi jalan mereka (17:18).
2. Orang-orang yang mendengar menerima pengajaran itu dengan
senang hati (ay. 4): Di antara orang yang mendengar ajaran itu
banyak yang menjadi percaya. Memang tidak semuanya,
mungkin bukan sebagian besar dari mereka,namun banyak, se-
hingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-
laki, lebih banyak dibandingkan ketiga ribu orang yang sebelumnya
sudah kita baca. Lihatlah bagaimana Injil disebarkan, dan ini
yaitu akibat dari pencurahan Roh Kudus. Meskipun para
pemberita Injil itu dianiaya, firman-Nya tetap bertahan. Sebab
adakalanya masa penderitaan gereja justru merupakan masa
pertumbuhannya, masa yang harus dilalui sejak awal.
II. Sekarang para imam kepala dan para pengikut mereka bermusya-
warah untuk melawan kedua rasul itu, dan bertekad melakukan
apa pun untuk menghancurkan mereka. Tangan rasul-rasul itu
memang dibelenggu untuk beberapa waktu,namun hati mereka
sama sekali tidak berubah. Sekarang bisa kita lihat di sini,
1. Siapa saja yang tampil melawan para rasul. Mereka yaitu
para imam. Bisa dipastikan bahwa sejak semula mereka inilah
musuh-musuh besar Kristus dan Injil-Nya. Mereka sangat
cemburu dengan jabatan keimaman mereka, seperti Kaisar de-
ngan kerajaannya. Mereka tidak tahan jika ada yang me-
nyaingi mereka, saat Ia diberitakan sebagai Imam, sama se-
perti saat Ia sendiri berbicara sebagai nabi. Bersama mereka
132
bergabung juga kepala pengawal Bait Tuhan , yang dipercaya
yaitu seorang pejabat Romawi, pemimpin garnisun yang di-
tempatkan di menara Antonia untuk menjaga Bait Tuhan . Jadi
di sini tampaklah bahwa baik orang Yahudi maupun orang
bukan-Yahudi berkomplot melawan Kristus. Selain itu juga
ada orang-orang Saduki, yang berkata bahwa tidak ada
malaikat atau roh serta kehidupan sesudah kematian, dan ber-
usaha sangat keras menentang mereka. Baxter berkata,
Orang akan bertanya-tanya apa gerangan yang membuat orang-
orang kasar seperti orang Saduki itu menjadi pembungkam se-
kaligus penganiaya bengis seperti itu. Seandainya memang
tidak ada kehidupan sesudah kematian, apa ruginya bagi me-
reka jika orang lain mengharapkannya? Namun, di dalam jiwa-
jiwa yang rusak akhlaknya, seluruh kemampuan untuk berpi-
kir dan berbuat baik memang telah menjadi lemah. Bahkan
sampai hari ini pun ada orang buta yang memiliki hati
dan tangan yang jahat.
2. Tanggapan mereka atas pemberitaan kedua rasul itu: Orang-
orang itu sangat marah sebab mereka mengajar orang banyak
(ay. 2). Mereka marah, baik sebab Injil diberitakan (dengan
begitu berani di depan umum), maupun sebab orang-orang
begitu senang mendengarnya. Setelah menyebabkan Kristus
menemui ajal dengan cara yang begitu memalukan, mereka
menyangka bahwa sejak itu murid-murid-Nya tentu akan
malu dan takut mengakui Dia, dan orang-orang pasti akan sa-
ngat berprasangka terhadap pengajaran-Nya. Sekarang mereka
sangat jengkel sebab perkiraan mereka ternyata meleset dan
Injil-Nya justru tersiar ke mana-mana, bukannya terkalahkan.
Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati (Mzm. 112:10). Mereka
malah marah terhadap hal yang seharusnya membuat mereka
bersukacita, terhadap sesuatu yang membuat para malaikat
bersukacita. Alangkah malangnya mereka yang memandang
kemuliaan kerajaan Kristus sebagai sesuatu yang menjengkel-
kan. Sebab mengingat bahwa kemuliaan kerajaan itu kekal,
dengan sendirinya kejengkelan mereka itu juga akan kekal.
Mereka marah sebab para rasul memberitakan, bahwa di da-
lam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Orang-
orang Saduki marah mendengar kebangkitan dari antara
orang mati diberitakan. Mereka menentang pengajaran itu dan
Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14
133
tidak tahan mendengar tentang adanya kehidupan sesudah
kematian, dan mendengar hal itu ditegaskan kebenarannya
dengan begitu jelas. Para imam kepala marah mendengar rasul-
rasul memberitakan perihal kebangkitan dari orang mati di da-
lam Yesus, bahwa Dia-lah yang harus menerima kemuliaannya.
Meskipun berbeda dengan orang Saduki, mereka mengaku
percaya pada kebangkitan dari orang mati, mereka lebih suka
mengabaikan hal penting itu dibandingkan membiarkannya diberi-
takan dan dibuktikan melalui Yesus.
3. Sejauh mana mereka bertindak melawan kedua rasul itu (ay.
3): Kedua rasul itu ditangkap (artinya, para pelayan dan petu-
gas melakukan itu atas perintah imam), dan diserahkan ke da-
lam tahanan, diserahkan kepada pejabat yang berwenang sam-
pai hari berikutnya. Mereka tidak dapat mengadili para rasul
itu sekarang, sebab hari telah malam. Namun, mereka juga ti-
dak mau menundanya lebih lama sampai keesokan harinya.
Lihatlah bagaimana Tuhan melatih hamba-hamba-Nya meng-
alami penderitaan secara bertahap. Melalui ujian yang ringan,
Ia mempersiapkan mereka menghadapi ujian yang lebih berat.
Sekarang ini mereka hanya perlu bertahan terhadap belenggu,
tetapi setelah itu, mereka juga harus menumpahkan darah.
Petrus dan Yohanes Diadili di hadapan Sanhedrin
(4:5-14)
5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-
ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem 6 dengan Imam Besar Hanas
dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk
keturunan Imam Besar. 7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada si-
dang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: Dengan kuasa mana-
kah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu? 8 Maka jawab
Petrus, penuh dengan Roh Kudus: Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-
tua, 9 jika kami sekarang harus diperiksa sebab suatu kebajikan kepada se-
orang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu
disembuhkan, 10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat
Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu
salibkan,namun yang telah dibangkitkan Tuhan dari antara orang mati
bahwa oleh sebab Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di
depan kamu. 11 Yesus yaitu batu yang dibuang oleh tukang-tukang ba-
ngunan yaitu kamu sendiri , namun ia telah menjadi batu penjuru. 12 Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
yang olehnya kita dapat diselamatkan. 13 saat sidang itu melihat kebera-
nian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang
tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai
pengikut Yesus. 14namun sebab mereka melihat orang yang disembuhkan
134
itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-
apa untuk membantahnya.
Di sini diceritakan tentang sidang yang mengadili Petrus dan Yohanes
di hadapan para hakim pengadilan agama sebab mereka telah me-
nyampaikan khotbah perihal Yesus Kristus dan mengadakan mujizat
dalam nama-Nya. Hal ini dituduhkan kepada mereka sebagai suatu
kejahatan, hal yang merupakan pelayanan terbaik yang bisa mereka
berikan kepada Tuhan dan juga manusia.
I. Di sini terlihat suasana di pengadilan. Sepertinya ini pengadilan
luar biasa, yang sengaja diadakan untuk perkara ini. Amatilah,
1. Waktu saat sidang dibuka (ay. 5) Pada keesokan harinya
bukan di malam hari, seperti saat Kristus diadili di hadapan
mereka. Tampaknya mereka tidak begitu berapi-api menyam-
paikan dakwaan seperti dulu. Memang ada baiknya jika
mereka mulai bersikap sedikit lunak. Mereka menangguhkan
sidang sampai keesokan harinya,namun tidak lebih lama dari
itu, sebab mereka sudah tidak sabar hendak membungkam
rasul-rasul dan tidak ingin kehilangan waktu.
2. Tempat sidang diadakan di Yerusalem (ay. 6). Kristus menga-
takan kepada murid-murid-Nya bahwa di sanalah mereka
akan mengalami penderitaan sama seperti yang sebelum itu
dialami-Nya di tempat itu di hadapan mereka. Sepertinya hal
itu memperparah dosa mereka yang mengadili Dia itu, bahwa
di Yerusalem, tempat begitu banyak orang menantikan pene-
busan yang belum datang, justru ada lebih banyak lagi
yang menolaknya saat penebusan itu benar-benar sudah da-
tang. Bagaimana mungkin kota yang setia itu telah berubah
menjadi seperti pelacur! (Mat. 23:37). Saat melihat keadaan
Yerusalem di masa depanlah Kristus menangisi kota itu.
3. Para hakim di pengadilan.
(1) Watak mereka secara umum: mereka yaitu pemimpin-pe-
mimpin, tua-tua dan ahli-ahli Taurat (ay. 5). Para ahli Taurat
yaitu orang-orang yang terpelajar. Mereka datang untuk
berbantah-bantah dengan para rasul dan ingin menyangkal
pengajaran mereka. Para pemimpin dan tua-tua itu orang-
orang yang berkuasa, yang jika tidak sanggup memban-
tah para rasul, berpikir bahwa mereka bisa menemukan
Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14
135
satu atau lain cara untuk membungkam mereka. Seandai-
nya Injil bukan berasal dari Tuhan , Injil itu juga tidak akan
dapat berhasil maju, sebab pengetahuan dan kekuatan
dunia melawannya, baik melalui kelompok para ahli Taurat
maupun pengadilan yang dipimpin para tua-tua.
(2) Di antara mereka ada sejumlah nama yang paling ber-
pengaruh. Di sini kita lihat nama Hanas dan Kayafas kedua
pemimpin dalam perkara penganiayaan ini. Hanas yaitu
pemimpin Mahkamah Agama, sedang Kayafas yaitu
imam besar (walaupun di sini Hanas juga dipanggil demi-
kian), merangkap ketua gedung pengadilan. Sepertinya
Hanas dan Kayafas memegang jabatan sebagai imam besar
secara bergantian dari tahun ke tahun. Kedua orang inilah
yang paling bersemangat menentang Kristus. saat itu
Kayafaslah yang menjadi imam besar, dan sekarang Hanas
yang memegang jabatan itu. Bagaimanapun, keduanya sa-
ma-sama memusuhi Kristus dan Injil-Nya. Orang menduga
bahwa Yohanes yaitu anak Hanas. Disebutkan oleh
Yosefus bahwa Aleksander merupakan seorang tokoh besar
di masa itu. Kemudian masih ada beberapa orang seperti
itu yang termasuk keturunan Imam Besar, yang sebab ber-
gantung padanya dan mengharapkan sesuatu darinya,
pasti setuju dengan apa yang dikatakannya serta berpihak
kepadanya melawan para rasul. Hubungan dekat dengan
orang-orang besar, dan ini tidak baik, telah menjadi pe-
rangkap bagi banyak orang.
II. Kedua tahanan itu dikenai dakwaan (ay. 7).
1. Mereka dibawa ke pengadilan. Mereka menempatkan rasul-rasul
itu di tengah-tengah, sebab biasanya orang-orang di dalam Mah-
kamah Agama duduk dalam lingkaran, dan orang yang berurus-
an dengan pengadilan berdiri atau duduk di tengah-tengah me-
reka (Luk. 2:46), demikianlah menurut Dr. Lightfoot. Dengan
demikian, yang tertulis di Kitab Suci itu pun digenapi, gerom-
bolan penjahat mengepung aku (Mzm. 22:17). Mereka mengelilingi
aku seperti lebah (Mzm. 118:12). Mereka duduk di tiap sisi.
2. Pertanyaan yang mereka ajukan kepada rasul-rasul itu yaitu ,
Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu ber-
tindak demikian itu? Dengan wewenang apakah kamu melaku-
136
kan hal-hal ini? (pertanyaan sama yang pernah mereka ajukan
kepada Guru mereka, Mat. 21:23), Siapa yang mengutus-Mu
memberitakan pengajaran seperti ini dan memberi-Mu kuasa
melakukan mujizat seperti ini? Engkau tidak menerima jamin-
an atau izin dari kami, dan oleh sebab itu harus menjelaskan
kepada kami dari mana engkau memperoleh jaminanmu itu.
Ada yang berpendapat bahwa pertanyaan itu didasarkan atas
anggapan yang bodoh bahwa hanya dengan menyebutkan be-
berapa nama, orang bisa mengadakan keajaiban seperti dalam
pasal 19:13. Para pengusir setan Yahudi memanfaatkan nama
Yesus. Sekarang para imam ingin tahu nama siapa yang digu-
nakan rasul-rasul itu untuk menyembuhkan orang, dan oleh
sebab nya, nama siapa yang mereka gunakan untuk melanjut-
kan pemberitaan Injil mereka. Mereka tahu betul bahwa rasul-
rasul ini memberitakan tentang Yesus dan kebangkitan dari
antara orang mati, serta penyembuhan orang sakit di dalam
nama Yesus (ay. 2). Meskipun begitu, mereka tetap bertanya
untuk mengganggu mereka dan mencobai mereka kalau-kalau
ada suatu perkara kejahatan bisa dicari dari mereka.
III. Alasan yang disampaikan Petrus dan Yohanes. Ini bukan dengan
tujuan untuk membersihkan nama dan mengamankan diri sen-
diri, melainkan untuk meninggikan nama dan kehormatan Guru
mereka, yang telah memberitahukan kepada mereka bahwa de-
ngan dibawa ke hadapan para penguasa dan raja, mereka akan
memperoleh kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-
orang yang tanpa cara tadi tidak akan dapat mereka jumpai. Hal ini
akan menjadi suatu kesaksian bagi mereka (Mrk. 13:19). Amatilah,
1. Oleh siapa alasan itu dikemukakan: alasan ini disampaikan
kepada mereka oleh Roh Kudus, yang dalam kejadian ini se-
makin tampak dalam diri Petrus. Dengan maksud yang kudus
mereka mengabaikan keselamatan diri sendiri dan bersedia
memberitakan Kristus seperti yang pernah diperintahkan-Nya
kepada mereka untuk dilakukan bila ada dalam keadaan se-
perti ini. saat mereka mengikuti petunjuk-Nya ini, saat itu
Kristus menggenapi janji-Nya, bahwa Roh Kudus akan menga-
runiakan kepada mereka pada saat itu juga apa yang harus
mereka katakan. Para pendukung Kristus yang setia tidak
akan pernah kekurangan pengarahan dari-Nya (Mrk. 13:11).
Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14
137
2. Kepada siapa alasan itu ditujukan: Petrus yang sampai saat
itu masih merupakan pembicara utama, menghadapi para ha-
kim pengadilan itu dan menyebut mereka pemimpin-pemimpin
umat dan tua-tua Israel. Kefasikan orang-orang yang berkuasa
tidak membebaskan mereka dari kekuasaan mereka,namun
pertimbangan terhadap kuasa yang dipercayakan kepada me-
reka itu seharusnya berhasil membebaskan mereka dari kefa-
sikan mereka. Kalian yaitu pemimpin dan tua-tua, yang se-
harusnya mengetahui lebih banyak perihal tanda-tanda zaman
dibanding orang lain dan tidak menentang hal yang seharus-
nya kalian terima dan majukan melalui kewajiban kedudukan
kalian, yakni hal kerajaan Sang Mesias. Kalian yaitu para pe-
mimpin dan tua-tua Israel, umat Tuhan , dan jika kalian menye-
satkan mereka dan membuat mereka melakukan kesalahan,
maka banyaklah yang harus kalian pertanggungjawabkan.
3. Apa sebenarnya alasan itu: pernyataan yang khidmat.
(1) Bahwa apa yang mereka lakukan itu yaitu dalam nama
Yesus Kristus, yang merupakan jawaban langsung atas
pertanyaan yang diajukan pihak pengadilan kepada mereka
(ay. 9-10), Jika kami sekarang harus diperiksa, dipanggil
dengan tuduhan sebagai penjahat, begitulah makna kata
itu, sebab suatu kebajikan (seperti yang akan diakui oleh
siapa pun) kepada seorang sakit jika memang inilah da-
sar dari perjanjiannya, maka inilah isi tuduhan itu jika
kami diberi pertanyaan, dengan kuasa manakah, atau oleh
siapakah, orang itu disembuhkan, kami siap dengan jawaban
yang sama yang kami telah berikan juga kepada semua
orang (3:16). Kami akan mengulangnya di hadapanmu, se-
bagai hal yang akan kami pertahankan. Ketahuilah oleh ka-
mu sekalian, yang berpura-pura tidak tahu tentang hal ini,
dan tidak saja kepada kalian,namun kepada seluruh umat
Israel, sebab mereka semua ingin mengetahuinya, bahwa
dalam nama Yesus Kristus, nama yang indah, berkuasa,
dan hidup itu, nama di atas segala nama, bahkan di dalam
Dia yang dengan penuh kebencian kalian sebut Yesus dari
Nazaret itu, yang telah kamu salibkan, baik oleh para pe-
nguasa maupun rakyat, dan yang telah dibangkitkan Tuhan
dari antara orang mati serta ditinggikan dalam kehormatan
dan kuasa, bahwa oleh sebab Yesus itulah orang ini berdiri
138
dengan sehat sekarang di depan kamu, sebagai peringatan
akan kuasa Tuhan Yesus. Di sini,
[1] Ia membenarkan apa yang telah diperbuatnya bersama
rekannya itu dalam menyembuhkan orang lumpuh itu.
Ini yaitu suatu kebajikan, perbuatan baik kepada
orang yang tadinya mengemis sebab tidak bisa bekerja
mencari nafkah. Juga suatu kebajikan terhadap Bait
Tuhan dan orang-orang yang masuk ke situ untuk ber-
sembahyang, sebab sekarang mereka sudah terbebas
dari suara berisik yang dibuat oleh pengemis biasa ini.
Sekarang, jika kami harus mempertanggungjawabkan
kebajikan ini, tidak ada alasan bagi kami untuk merasa
malu (1Ptr. 2:20; 4:14, 16). Biarlah mereka yang mem-
bawa kami ke dalam masalah menjadi malu. Perhati-
kanlah, bukanlah hal baru lagi bagi orang-orang baik
untuk mengalami penderitaan sebab berbuat baik.
Bene agere et male pati vere Christianum est Berbuat
baik dan menderita penghukuman yaitu bagian orang
Kristen.
[2] Petrus mengalihkan semua pujian dan kemuliaan dari
kebajikan ini kepada Yesus Kristus. Oleh Dia-lah, bu-
kan oleh kuasa kami sendiri, orang ini disembuhkan.
Kedua rasul ini tidak mencari perhatian bagi diri sen-
diri, atau memuji diri sendiri melalui mujizat ini supaya
dinilai baik oleh pengadilan. Sebaliknya, Biarlah Tuhan
sendiri yang ditinggikan, tidak peduli apa pun jadinya
dengan diri kami.
[3] Ia justru mendakwa hakim-hakim itu, bahwa merekalah
yang telah membunuh Yesus ini, Dia-lah yang telah kamu
salibkan, dan coba kita lihat bagaimana kalian akan
menjawabnya. Tujuannya yaitu untuk menuntun me-
reka percaya kepada Kristus (sebab hanya itulah yang
menjadi tujuannya). Ia berusaha keras menginsafkan
mereka akan dosa, akan dosa yang dari antara semua
dosa lain, menurut perkiraan orang pasti akan sangat
mengejutkan mereka, yaitu bahwa merekalah yang men-
jatuhkan hukuman mati kepada Kristus. Terserah ba-
gaimana tanggapan mereka, Petrus tidak mau menyia-
Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14
139
nyiakan kesempatan untuk menyampaikan hal itu ke-
pada mereka.
[4] Petrus membuktikan kebenaran kebangkitan Kristus
sebagai kesaksiannya yang paling kuat untuk melawan
para penganiayanya. Mereka menyalibkan Yesus,namun
Tuhan membangkitkan Dia dari antara orang mati. Me-
reka mengambil nyawa-Nya,namun Tuhan mengembalikan
nyawa-Nya kepada-Nya. Perlawanan kalian terhadap ke-
pentingan-Nya tidak akan berhasil. Ia mengatakan ke-
pada mereka bahwa Tuhan telah membangkitkan Dia dari
antara orang mati, dan sebab malunya, mereka tidak
mampu membantah dia dengan anggapan bodoh yang
mereka tanamkan di benak orang-orang, bahwa murid-
murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya.
[5] Ia memberitakan semua ini di hadapan semua orang
yang hadir, supaya mereka nanti mengulangi pernyataan
itu kepada semua tetangga mereka. Tanpa takut me-
nanggung akibatnya, ia memerintahkan kepada berba-
gai kalangan, mulai dari yang tertinggi sampai yang te-
rendah, supaya memperhatikan hal itu. Katanya, Keta-
huilah oleh kamu sekalian yang saat ini hadir di sini,
dan hal ini juga akan diberitahukan kepada seluruh
umat Israel, di mana pun mereka tercerai-berai, tidak
peduli sekuat apa pun kalian berusaha membungkam
dan mencegah pemberitaannya. Sama seperti yang dike-
tahui Tuhan atas segala ilah, begitu jugalah Israel akan
tahu, seluruh Israel akan tahu, bahwa semua mujizat
diadakan dalam nama Yesus, tidak dengan mengulang-
ulangnya bagaikan mantra,namun dengan memercayai-
nya sebagai pewahyuan Tuhan yang mengungkapkan ka-
sih karunia dan kehendak baik-Nya kepada manusia.
(2) Bahwa nama Yesus ini, yang dengan kuasa-Nya mereka
bertindak, yaitu satu-satunya nama yang dapat menye-
lamatkan kita semua. Dari sini Petrus mengalihkan pembi-
caraan untuk menunjukkan bahwa ia tidak ingin memben-
tuk sekte atau golongan tertentu melalui pengajaran yang
mereka sampaikan dan mujizat yang mereka adakan itu.
Pengajaran ini bukan dari golongan tertentu yang boleh di-
ikuti atau dijauhi orang sesuka hati seperti yang dilakukan
140
orang dengan sekte-sekte para filsuf dan orang-orang
Yahudi. Pengajaran yang disampaikannya itu yaitu pene-
tapan Tuhan yang kudus, yang dengan ini disahkan dan dite-
gaskan. Semua orang sangat perlu tunduk dan memenuhi
persyaratannya. Bukanlah hal yang biasa-biasa saja me-
lainkan teramat penting bahwa orang percaya kepada nama
ini dan berseru kepadanya.
[1] Kita berutang budi kepada nama-Nya sebagai kewajiban
kita kepada Tuhan , dan untuk memenuhi rancangan-Nya
(ay. 11), Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangun-
an, oleh kamu, pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua
Israel, yang seharusnya menjadi tukang bangunan je-
maat, yang mengaku-ngaku seperti itu, sebab jemaat
yaitu bangunan Tuhan . Di sini sebuah batu ditawarkan
kepadamu untuk diletakkan di tempat utama bangunan
itu, untuk menjadi tiang utama yang dapat menopang
seluruh bangunan.namun kamu telah menyia-nyiakan,
menolak, dan tidak mau menggunakannya. Kamu mem-
buangnya sebagai benda yang tidak ada gunanya selain
sebagai batu pijakan.namun batu ini sekarang telah
menjadi batu penjuru. Tuhan telah membangkitkan Yesus
yang kamu tolak itu, dan dengan mendudukkan-Nya di
sebelah kanan-Nya, Ia telah dijadikan batu penjuru dan
batu utama, pusat dari seluruh kesatuan dan sumber
kekuatan. Boleh jadi di sini Petrus memilih mengutip
kata-kata tadi sebab Kristus sendiri telah mengguna-
kannya untuk menjawab tuntutan para imam kepala
dan tua-tua perihal kuasa-Nya, tidak lama sebelum itu
(Mat. 21:42). Kitab Suci merupakan senjata ampuh
yang sudah teruji dalam menghadapi pertentangan ro-
hani kita. Oleh sebab itu, biarlah kita tetap berpegang
padanya.
[2] Kita berutang budi kepada nama Yesus demi kepenting-
an kita sendiri. Kita akan binasa jika tidak berlindung
di dalam nama ini dan menjadikannya tempat pelarian
dan menara kita yang kuat. Sebab kita tidak dapat dise-
lamatkan selain oleh Yesus Kristus, dan jika kita tidak
diselamatkan selamanya, kita akan binasa selamanya
(ay. 12). Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun se-
Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14
141
lain di dalam Dia. Sama seperti tidak ada nama lain
yang dapat menyembuhkan tubuh yang sakit, tidak ada
nama lain juga yang dapat menyelamatkan jiwa-jiwa
berdosa. Oleh Dia, dan hanya oleh Dia, dengan meneri-
ma dan memeluk ajaran-Nya, keselamatan dapat diha-
rapkan oleh semua orang. Sebab di dunia ini tidak ada
satu pun agama lain, bahkan yang diajarkan Musa se-
kalipun, yang dapat memberi keselamatan kepada
mereka yang sekarang tidak datang untuk menerima-
nya, saat keselamatan itu diberitakan. Demikianlah
yang dikatakan oleh Dr. Hammond. Amatilah di sini,
pertama, keselamatan kita yaitu urusan kita yang pa-
ling utama dan harus berada paling dekat dengan hati
kita. Keselamatan itu yaitu pertolongan kita dari murka
dan kutuk, serta pemulihan bagi kita untuk mendapat-
kan perkenanan dan berkat Tuhan . Kedua, keselamatan
kita tidak terletak di dalam diri kita sendiri, ataupun
dapat diperoleh melalui jasa atau kekuatan kita sendiri.
Kita dapat menghancurkan diri sendiri,namun tidak da-
pat menyelamatkan diri sendiri. Ketiga, di antara umat
manusia ada banyak nama yang mengaku-ngaku dapat
menyelamatkan,namun sebenarnya tidak. Banyak lem-
baga agama yang mengaku-ngaku dapat mengadakan
perdamaian dan hubungan antara Tuhan dan manusia,
tetapi tidak mampu melakukannya. Keempat, Hanya
melalui Kristus dan nama-Nyalah segala kebaikan yang
perlu bagi keselamatan kita dapat diharapkan dari
Tuhan , dan supaya semua amal bakti kita dapat diterima
Tuhan . Inilah kehormatan yang ada di dalam nama Kris-
tus, yaitu bahwa nama itu sajalah satu-satunya nama
yang melaluinya kita akan diselamatkan, satu-satunya
nama yang harus kita panggil saat kita datang dengan
semua permohonan kita kepada Tuhan . Nama ini telah
ditetapkan. Tuhan sendirilah yang telah menetapkannya,
dan ini yaitu keuntungan tak terhingga yang diberikan
dengan cuma-cuma kepada kita. Nama itu diberikan di
bawah kolong langit. Kristus tidak hanya memiliki nama
yang agung di sorga,namun juga nama yang agung di
bawah kolong langit. Ia memiliki segala kuasa baik di
142
dunia atas maupun dunia bawah. Nama itu diberikan
kepada manusia, yang membutuhkan keselamatan, ma-
nusia yang akan binasa. Kita dapat diselamatkan oleh
nama-Nya, yakni TUHAN keadilan kita, dan kita tidak
dapat diselamatkan oleh nama lain. Seberapa jauh me-
reka yang tidak mengenal atau tidak percaya kepada
Kristus bisa mendapat perkenanan Tuhan dan bisa hidup
dengan terang yang mereka dapatkan, itu bukanlah
urusan kita untuk menentukannya.namun satu hal kita
tahu, bahwa perkenanan apa pun yang dapat menyela-
matkan dan yang bisa diterima orang yaitu sebab
Kristus dan demi Dia semata. Jadi tetap saja, kesela-
matan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam
Dia. Aku menggelari engkau, sekalipun engkau tidak me-
ngenal Aku (Yes. 45:4).
IV. Bagaimana pengadilan ini dipojokkan oleh Petrus dan Yohanes
melalui pembelaan mereka itu (ay. 13-14). Sekarang janji yang di-
berikan Kristus itu digenapi, bahwa Ia akan memberi mereka
kata-kata hikmat, sehingga mereka tidak dapat ditentang atau di-
bantah lawan-lawan mereka.
1. Para imam tidak mampu membantah bahwa kesembuhan orang
lumpuh itu merupakan kebajikan sekaligus mujizat. Orang itu
berdiri di sana bersama Petrus dan Yohanes, siap membuktikan
kebenaran kesembuhan itu bila diberi kesempatan, dan mereka
tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya (ay. 14),
atau menyangkal dan meremehkannya. Untung saja kejadian
itu tidak terjadi pada hari Sabat, kalau tidak mereka akan
memiliki alasan untuk menentangnya.
2. Dengan seluruh kemegahan dan kekuasaan mereka pun para
imam itu tidak sanggup mengalahkan Petrus dan Yohanes. Ke-
sembuhan orang lumpuh itu bukanlah mujizat yang kecil,
mengingat betapa para imam ini merupakan musuh besar nama
Kristus (cukup untuk membuat gemetar siapa pun yang men-
dukung Dia). Juga mengingat betapa kecil hati dan pengecut-
nya sikap para murid itu sebagai pendukung-Nya belum lama
berselang, khususnya Petrus, yang menyangkali Dia sebab
takut kepada seorang hamba perempuan. Namun, sekarang
mereka bisa melihat keberanian Petrus dan Yohanes (ay. 13).
Kitab Kisah Para Rasul 4:5-14
143
Boleh jadi ada sesuatu yang luar biasa dan sangat mengagum-
kan dalam perilaku mereka. Mereka tidak saja tampak sama
sekali tidak takut terhadap para pemimpin itu,namun juga be-
rani dan menakutkan bagi orang-orang itu. Mereka meman-
carkan keagungan dari wajah mereka, cahaya dari mata me-
reka, dan wibawa, kalau bukan sesuatu yang menimbulkan
kengerian dalam suara mereka. Mereka meneguhkan hati se-
perti keteguhan gunung batu, seperti sang nabi (Yes. 50:7; Yeh.
3:9). Keberanian para pengikut setia Kristus sering kali mem-
bingungkan para penganiaya mereka yang bengis. Sekarang,
(1) Kita diberi tahu di sini tentang apa yang membuat para
imam itu semakin terheran-heran. Mereka mengetahui,
bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar. Mereka
bertanya, baik kepada kedua rasul itu sendiri maupun ke-
pada sesama mereka, atau orang lain, dan mendapati bah-
wa keduanya berasal dari kalangan miskin, lahir di Galilea,
dibesarkan sebagai nelayan, tidak pernah memperoleh pen-
didikan di sekolah, tidak pernah duduk di bangku sekolah
tinggi, tidak pernah belajar pada salah satu rabi, dan tidak
pernah bicara di hadapan sidang pengadilan, pertemuan,
ataupun sekolah tinggi. Tidak, bahkan seandainya saat itu
ada orang yang berbicara tentang filsafat, matematika, atau
politik dengan mereka, ia akan mendapati bahwa mereka
sama sekali tidak tahu apa pun tentang hal-hal itu. Sekali-
pun begitu, bila berbicara tentang Mesias dan kerajaan-Nya,
mereka mampu membicarakannya dengan begitu jelas, te-
rang, dan meyakinkan, dengan mengkutip Kitab Suci Per-
janjian Lama yang berhubungan, sehingga hakim yang pa-
ling terpelajar pun tidak mampu membantah mereka atau
berdebat dengan mereka. Rasul-rasul itu yaitu orang biasa
yang tidak terpelajar idiōtai, orang-orang biasa, orang-orang
yang tidak punya kedudukan atau pekerjaan yang dikenal
orang banyak. Oleh sebab itu para imam heran melihat ke-
duanya bisa memiliki pernyataan-pernyataan yang sedemi-
kian hebat itu. Di mata mereka, kedua rasul itu hanyalah
orang-orang bodoh (itulah makna kata itu sebenarnya).
Mereka memandang rendah kedua rasul itu seolah-olah
keduanya hanyalah orang biasa belaka dan tidak berharap
banyak dari mereka. Sikap ini membuat mereka bertanya-
144
tanya dan ingin tahu kebebasan seperti apa yang dimiliki
kedua orang itu.
(2) Kita diberi tahu apa yang membuat keheranan mereka itu
surut: mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Boleh jadi mereka sendiri pernah melihat keduanya ber-
sama Dia di Bait Tuhan , dan sekarang mereka teringat bah-
wa mereka pernah melihat kedua rasul itu. Atau, mungkin
juga beberapa pelayan atau orang-orang di sekitar mereka
melaporkan hal itu kepada mereka, sebab mereka sendiri
tidak mau dianggap memperhatikan orang-orang dengan
kedudukan rendah seperti itu. Namun, saat mereka me-
ngenali keduanya sebagai pengikut Yesus, pernah bergaul
akrab dengan-Nya, menyertai Dia, dan terlatih di bawah
pengawasan-Nya, mereka pun tahu harus menghubungkan
keberanian itu kepada siapa. Bahkan, keberanian mereka
dalam hal-hal Tuhan sebenarnya sudah cukup untuk me-
nunjukkan dari siapa mereka memperoleh pendidikan me-
reka. Perhatikanlah, orang-orang yang menjadi pengikut
Yesus, yang bergaul akrab dan bersekutu dengan-Nya,
mendengarkan perkataan-Nya, berdoa di dalam nama-Nya,
dan memperingati kematian serta kebangkitan-Nya, harus
menjaga perilaku mereka dalam segala hal, supaya orang-
orang yang bergaul dengan mereka bisa mengenal mereka
sebagai pengikut Yesus. Hal inilah yang membuat mereka
begitu suci, sorgawi, rohani, dan bersukacita. Hal ini telah
meninggikan mereka jauh di atas dunia ini, dan mengisi
mereka dengan perkara lain. Orang bisa tahu bahwa me-
reka telah berada di gunung itu, sebab cahaya yang me-
mancar dari wajah mereka.
Ketetapan Hati Petrus dan Yohanes
(4:15-22)
15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang,
berundinglah mereka, 16 dan berkata: Tindakan apakah yang harus kita am-
bil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Ye-
rusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan
kita tidak dapat menyangkalnya. 17namun supaya hal itu jangan makin luas
tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mere-
ka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu.
18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya
sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. 19namun
145
Petrus dan Yohanes menjawab mereka: Silakan kamu putuskan sendiri ma-
nakah yang benar di hadapan Tuhan : taat kepada kamu atau taat kepada
Tuhan . 20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang
apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar. 21 Mereka semakin
keras mengancam rasul-rasul itu,namun akhirnya melepaskan mereka juga,
sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka sebab takut
akan orang banyak yang memuliakan nama Tuhan berhubung dengan apa
yang telah terjadi. 22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah
lebih dari empat puluh tahun umurnya.
Di sini diceritakan tentang keputusan bagi peradilan Petrus dan Yo-
hanes di hadapan sidang. Sekarang ini mereka telah lulus ujian de-
ngan gemilang, sebab mereka harus dilatih menanggung penderitaan
secara bertahap, dan dipersiapkan menghadapi ujian yang lebih berat
melalui ujian yang lebih ringan. Sekarang ini mereka hanyalah ibarat
berlari dengan orang berjalan kaki belaka. Sesudah ini kita akan meli-
hat mereka berpacu melawan kuda (Yer. 12:5).
I. Di sini ada perundingan dan keputusan sidang mengenai
perkara ini, dan tindak lanjut mereka setelah itu.
1. Kedua tahanan itu diperintahkan untuk menyingkir (ay. 15).
Mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang,
dan ingin melepaskan diri dari keduanya (perkataan keduanya
begitu telak menyinggung hati nurani mereka),namun juga ti-
dak mau kalau sampai rasul-rasul itu mendengar pengakuan
yang keluar dari mulut mereka. Namun, meskipun kedua ra-
sul itu mungkin saja tidak mendengarnya sendiri, di sini kata-
kata itu dicatat. Rancangan-rancangan musuh-musuh Kristus
dilaksanakan dalam lingkungan komplotan rahasia, dan mere-
ka menguburnya dalam-dalam seakan-akan hendak menyem-
bunyikan rencana mereka dari Tuhan.
2. Sebuah perdebatan timbul seputar perkara ini. Maka berun-
dinglah mereka. Tiap orang diharapkan menyampaikan pikir-
annya dengan bebas dan memberi saran menyangkut
urusan yang penting ini. Dengan demikian genaplah nas yang
mengatakan bahwa para penguasa itu akan bermufakat ber-
sama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya (Mzm. 2:2).
Pertanyaan yang diajukan yaitu , Tindakan apakah yang harus
kita ambil terhadap orang-orang ini? (ay. 16). Kalau saja mere-
ka mau menyerah kepada kuasa kebenaran yang meyakinkan
dan berwibawa itu, akan mudah mengatakan apa yang harus
146
mereka lakukan terhadap orang-orang ini. Seharusnya mereka
menempatkan rasul-rasul itu sebagai kepala sidang, menerima
pengajaran mereka, dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus,
dan bergabung dalam persekutuan mereka. Namun, saat
orang tidak mau diajak melakukan apa yang seharusnya mere-
ka perbuat, maka tidaklah mengherankan jika mereka sama
sekali hilang akal mengenai apa yang harus dilakukan. Kalau
saja manusia bersedia menerima kebenaran-kebenaran Kris-
tus sebagaimana seharusnya, mereka tidak akan mengalami
masalah atau kegelisahan. Namun, jikalau mereka menindas
atau memenjarakan kebenaran dengan kelaliman (Rm. 1:18),
mereka akan menganggap kebenaran itu sebagai batu yang
menindih mereka, sampai mereka tidak tahu harus berbuat
apa (Za. 12:3).
3. Akhirnya mereka sampai pada keputusan, menyangkut dua hal:
(1) Bahwa sungguh tidak aman untuk menghukum kedua
rasul itu atas apa yang telah mereka perbuat. Sebenarnya
mereka ingin sekali melakukan hal itu,namun mereka tidak
memiliki cukup keberanian, sebab orang banyak men-
dukung perkara kedua rasul itu dan memberitakan mujizat
itu dengan suara lantang. Dan sekarang ini imam-imam juga
masih ketakutan seperti sebelumnya, saat mereka tidak
berani menangkap Kristus sebab takut kepada orang-
orang. Melalui ini tampaklah bahwa teriakan orang banyak
menentang Juruselamat kita yaitu suatu hal yang dipak-
sakan atau diatur, sebab arus itu segera kembali kepada
saluran sebelumnya. Sekarang mereka tidak dapat mene-
mukan cara untuk menghukum Petrus dan Yohanes, serta
alasan apa yang harus mereka ajukan untuk itu, sebab ta-
kut akan orang banyak. Mereka tahu bahwa merupakan
tindakan yang keliru untuk menghukum mereka, dan oleh
sebab itu sudah seharusnya mereka tidak melaksanakan-
nya sebab takut akan Tuhan . Namun, mereka ternyata ha-
nya menganggap hal itu sebagai sesuatu yang berbahaya,
dan oleh sebab itu tidak jadi melakukannya sebab takut
kepada orang banyak. Sebab,
[1] Orang banyak yakin akan kebenaran mujizat itu. Ini su-
atu mujizat yang menyolok, gnōston sēmeion mujizat
yang diketahui. Sudah diketahui orang bahwa rasul-ra-
sul itu mengadakan mujizat dengan nama Kristus, dan
bahwa sebelum itu Kristus sendiri sudah sering mela-
kukannya. Ini merupakan contoh kuasa Kristus yang
sudah diketahui dan bukti atas ajaran-Nya. Bahwa ini
sebuah mujizat yang luar biasa, diadakan demi pene-
gasan pengajaran yang mereka beritakan (sebab ini me-
rupakan sebuah tanda), yang telah nyata kepada semua
penduduk Yerusalem. Ini merupakan pendapat yang te-
lah diterima semua orang, dan sebab terjadi di gerbang
Bait Tuhan , mujizat itu juga diperhatikan semua orang.
Para imam sendiri, dengan segala kelicikan dan kelan-
cangan mereka, tidak dapat menyangkal bahwa kejadian
itu memang benar-benar sebuah mujizat. Semua orang
pasti akan mengejek mereka seandainya mereka me-
nyangkalnya. Mereka bisa saja dengan mudah menyang-
kali hal itu di dalam hati,namun tidak kepada dunia.
Bukti-bukti Injil memang tidak dapat disangkal.
[2] Orang banyak itu bertindak lebih lanjut lagi, dan tidak
saja insaf akan kebenaran mujizat itu,namun juga se-
mua orang memuliakan nama Tuhan berhubung dengan
apa yang telah terjadi. Bahkan mereka yang tidak ter-
bujuk oleh mujizat itu untuk percaya kepada Kristus
pun begitu terharu olehnya sebagai rasa belas kasihan
terhadap orang yang malang dan rasa hormat terhadap
bangsa mereka, hingga mau tidak mau mereka memu-
liakan Tuhan atas apa yang terjadi itu. Bahkan agama
berdasarkan akal manusia pun mengajarkan mereka
untuk melakukan hal itu. Dan, seandainya para imam
menghukum Petrus dan Yohanes atas apa yang mem-
buat semua orang memuliakan Tuhan , orang-orang tidak
akan menaruh hormat lagi kepada mereka dan mereka
akan ditinggalkan sebagai musuh Tuhan dan manusia.
Dan kalau itu sampai terjadi, maka murka mereka akan
menjadi kemuliaan bagi Tuhan , dan sebab itu kepen-
tingan mereka bisa ditahan.
(2) Bahwa bagaimanapun juga, sungguh penting untuk mem-
bungkam para rasul di kemudian hari (ay. 17-18). Para
imam tidak mampu membuktikan bahwa kedua rasul itu
148
telah mengatakan atau melakukan hal yang salah,namun
meskipun begitu keduanya harus dilarang mengatakan
atau melakukan kembali apa yang telah mereka perbuat
itu. Bagi mereka, yang penting yaitu bahwa pengajaran
Kristus jangan makin luas tersiar di antara orang banyak,
seakan-akan peristiwa mujizat itu seperti wabah penyakit
yang baru muncul dan harus dihentikan penyebarannya.
Lihatlah bagaimana kejahatan neraka bertempur melawan
rencana sorga. Tuhan ingin agar pengenalan akan Kristus
tersebar ke seluruh dunia,namun para imam kepala itu
ingin agar hal itu tidak makin luas tersiar. Namun, keinginan
mereka ini ditertawakan oleh Dia yang bersemayam di sor-
ga. Nah, untuk mencegah penyebaran ajaran ini,
[1] Mereka menuntut supaya para rasul tidak memberita-
kannya lagi. Kalaupun hal ini benar-benar dilaksana-
kan sebab wewenang mereka (yang menurut pendapat
mereka wajib ditaati setiap orang Israel), supaya tidak
seorang pun berbicara atau mengajar lagi dalam nama
Yesus (ay. 18), kita tidak mendapati bahwa mereka mem-
berikan alasan apa pun mengapa ajaran Kristus harus
ditekan. Mereka tidak dapat mengatakan bahwa ajaran-
Nya palsu, berbahaya, atau mengandung niat buruk,
dan mereka malu mengakui alasan sebenarnya, bahwa
ajaran itu justru bersaksi melawan kemunafikan dan
kefasikan mereka, serta mengguncangkan kelaliman me-
reka. Namun, Stat pro ratione voluntas Mereka tidak
dapat memberi alasan selain kehendak mereka.
Kami dengan tegas menuntut dan memerintah kamu, ti-
dak saja supaya kamu tidak memberitakan pengajaran
ini di depan umum,namun supaya mulai sekarang kamu
jangan berbicara lagi dengan siapa pun, tidak juga se-
cara pribadi kepada orang per orang, dalam nama itu.
(ay. 17). Pelayanan yang terbesar bagi kerajaan Iblis
yaitu pelayanan yang membungkam hamba-hamba
Tuhan yang setia dan menempatkan mereka yang ada-
lah terang dunia itu di bawah gantang.
[2] Mereka mengancam dengan keras bahwa jika rasul-
rasul itu tetap melakukannya, mereka harus menang-
gung sendiri akibatnya. Sidang ini akan menganggap-
149
nya sebagai penghinaan jika mereka melakukan hal
itu, dan mereka akan menanggung akibat yang tidak
menyenangkan oleh sebab nya. Kristus tidak saja me-
nyuruh mereka memberitakan Injil kepada semua makh-
luk,namun juga berjanji untuk mendukung mereka dalam
melewatinya, serta memberi imbalan atasnya. Nah,
imam-imam ini tidak saja melarang pemberitaan Injil,
tetapi juga mengancam untuk menghukum perbuatan itu
sebagai kejahatan yang sangat keji. Sebaliknya, mereka
yang tahu caranya justru akan menghargai ancaman-
ancaman dunia, meskipun ancaman-ancaman itu berupa
pembantaian, sampai ancaman itu berlalu (9:1).
II. Di sini diceritakan perihal ketetapan hati para tahanan yang de-
ngan berani melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memedulikan
ketetapan sidang dan pernyataan mereka tentang hal ini (ay. 19-
20). Petrus dan Yohanes tidak perlu berunding untuk mengetahui
isi pikiran masing-masing (sebab keduanya digerakkan oleh Roh
yang satu dan yang sama). Mereka seia sekata dan menjawab de-
ngan sehati, Manakah yang benar di hadapan Tuhan , yang ke-
pada-Nya kamu dan kami harus bertanggung jawab, taat kepada
kamu atau taat kepada Tuhan . Kami meminta, silakan kamu putus-
kan sendiri, sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-
kata kepada semua orang tentang apa yang telah kami lihat dan
yang telah kami dengar, sebab kami sudah sering mengalaminya
sendiri dan diberi tugas untuk memberitakannya. Akal pikiran si
ular tentunya akan menyuruh mereka menutup mulut, dan mes-
kipun hati nurani mereka tidak dapat berjanji untuk tidak mem-
beritakan Injil lagi, mereka tidak perlu menceritakan hal ini ke-
pada para pemimpin itu. Namun, keberanian sang singa memim-
pin mereka untuk melawan wewenang dan kejahatan para peng-
aniaya mereka. Keduanya bahkan mengatakan bahwa mereka tetap
akan memberitakan Injil dan membenarkan diri dengan dua hal:
1. Perintah Tuhan , Kamu memerintahkan kami untuk tidak mem-
beritakan Injil, sedang Ia memerintahkan kami untuk
mengabarkannya, memercayakan tugas itu kepada kami, dan
menuntut kesetiaan kami untuk melaksanakannya. Sekarang
siapakah yang harus kami taati, Tuhan atau kamu? Di sini me-
reka memakai salah satu dari communes notitiæ pernyataan
150
yang telah diterima dan diakui dalam hukum alam, bahwa jika
perintah manusia dan perintah Tuhan saling berbenturan,
maka perintah Tuhan itulah yang harus dijalankan. Sudah
menjadi hukum umum di Inggris bahwa jika ada ketetapan
yang berlawanan dengan hukum Tuhan , maka ketetapan tadi
akan ditiadakan dan dibatalkan. Tidak ada yang lebih konyol
dibandingkan lebih menaati manusia yang lemah dan dapat ber-
buat salah, yang sama-sama merupakan makhluk ciptaan dan
bawahan, bukan menaati Tuhan yang jauh lebih bijaksana dan
suci, Pencipta dan Tuhan kita yang memiliki kuasa tertinggi,
serta yang yaitu Hakim yang kepada-Nya semua orang harus
mempertanggungjawabkan dirinya. Perkaranya begitu jelas, ti-
dak bertentangan, dan terbukti benar dengan sendirinya, hing-
ga kami memberanikan diri untuk mempersilakan Anda me-
mutuskan sendiri, walau Anda bersikap berat sebelah dan ber-
prasangka. Bisakah Anda berpendapat bahwa yaitu benar di
hadapan Tuhan untuk melanggar perintah Tuhan demi menaati
perintah manusia? Segala sesuatu yang benar di hadapan
Tuhan pastilah benar, sebab kami yakin penghakiman-Nya se-
suai dengan kebenaran. Oleh sebab itu sudah sepantasnya
kita menguasai diri dengan penghakiman-Nya.
2. Kesadaran hati nurani mereka. Seandainya pun kedua rasul
itu tidak menerima perintah langsung dari sorga untuk mem-
beritakan ajaran Kristus, mereka tidak mungkin untuk tidak
berkata-kata dan berbicara di depan umum tentang apa yang
telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar. Seperti Eli-
hu, mereka tumpat dengan kata-kata, dan Roh yang ada dalam
diri mereka mendesak mereka. Mereka harus berbicara supaya
merasa lega (Ayb. 32:18, 20).
(1) Mereka merasakan pengaruh ajaran itu dalam diri mereka,
betapa luar biasa perubahan yang telah mereka alami, ba-
gaimana mereka telah dibawa memasuki dunia baru. Oleh
sebab itu, tidak bisa tidak mereka harus berbicara tentang
hal itu. Orang-orang yang paling mampu berbicara tentang
ajaran Kristus yaitu mereka yang sudah merasakan sen-
diri kuasa dan manisnya ajaran Kristus serta dipengaruhi
olehnya. Rasanya bagaikan api yang menyala-nyala, terku-
rung dalam tulang-tulang (Yer. 20:9).
(2) Mereka tahu betapa pentingnya ajaran Kristus itu bagi
orang lain. Mereka prihatin melihat jiwa-jiwa yang akan bi-
nasa dan sadar bahwa orang-orang ini tidak akan dapat
menghindar dari kebinasaan kekal selain melalui Yesus
Kristus. Oleh sebab itu keduanya dengan setia memberi
peringatan dan menunjukkan jalan yang benar kepada me-
reka. Hal-hal itu yaitu yang telah mereka lihat dan yang
telah mereka dengar, dan oleh sebab itu mereka akan de-
ngan setia memberi peringatan dan menunjukkan jalan
yang benar. Hal-hal yang telah kami lihat dan dengar sen-
diri. Oleh sebab itu, jika bukan kami yang memberitakan-
nya, siapa lagi yang akan melakukannya? Siapa yang bisa?
Kami tahu apa artinya perkenan dan juga takut akan Tu-
han, sebab itu kami berusaha meyakinkan orang. Sebab
kasih Kristus dan juga kasih terhadap jiwa-jiwalah yang
mendorong kami (2Kor. 5:11, 14).
III. Di sini diceritakan tentang pembebasan kedua tahanan itu (ay.
21). Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, dan ber-
pikir telah berhasil menakut-nakuti mereka, lalu akhirnya mele-
paskan mereka juga. Cukup banyak orang yang mereka takut-
takuti supaya menaati ketetapan-ketetapan mereka yang tidak
benar. Mereka tahu bagaimana harus membuat orang ketakutan
dengan cara mengucilkan mereka (Yoh. 9:22), dan menyangka
bahwa mereka juga dapat menanamkan pengaruh yang sama ter-
hadap kedua rasul seperti terhadap orang lain. Namun, mereka
terkecoh sebab rasul-rasul itu yaitu pengikut Yesus. Para imam
itu mengancam mereka, dan hanya itulah yang sekarang mampu
mereka lakukan. Setelah melakukan itu mereka akhirnya mele-
paskan mereka juga,
1. sebab mereka tidak berani melawan orang banyak yang me-
muliakan Tuhan berhubung dengan apa yang telah terjadi, dan
yang pasti siap (setidaknya itulah yang mereka sangka) menye-
ret mereka turun dari kursi mereka, jika mereka menghu-
kum kedua rasul itu sebab mengadakan mujizat itu. Sama
seperti para pemimpin yang melalui ketetapan Tuhan membuat
takut dan mengendalikan orang jahat, demikian pula orang
banyak melalui campur tangan Tuhan adakalanya membuat ta-
kut dan mengendalikan para pemimpin jahat.
2. sebab mereka tidak mampu menyangkali mujizat itu (ay. 22),
Sebab orang yang sudah disembuhkan oleh mujizat itu sudah
lebih dari empat puluh tahun umurnya. Oleh sebab itu,
(1) Mujizat itu semakin luar biasa sebab orang itu sudah lum-
puh sejak lahirnya (3:2). Semakin bertambah usianya, se-
makin mendarah daging pula penyakit yang dideritanya,
sehingga makin sulit disembuhkan. Jika orang-orang sema-
kin berumur dan sudah sejak lama terbiasa melakukan ke-
jahatan, kemudian dipulihkan dari kelemahan rohaniah
mereka hingga menjadi baik, dan dengan demikian terlepas
dari kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, kuasa kasih ka-
runia Tuhan yang mereka alami itu pun akan semakin dimu-
liakan.
(2) Kebenaran mujizat itu semakin terbukti, sebab orang yang
sudah disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat
puluh tahun umurnya. Oleh sebab itu, ia tentu saja, sama
seperti orang buta yang telah disembuhkan Kristus, dapat
berkata-kata untuk dirinya sendiri saat ditanyai (Yoh. 9:21).
Rasul-rasul Kembali kepada Teman-teman Mereka;
Permohonan Tulus Para Rasul
(4:23-31)
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman me-
reka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam
kepala dan tua-tua kepada mereka. 24 saat teman-teman mereka mende-
ngar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Tuhan , katanya: Ya
Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami,
Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-su-
ku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? 26 Raja-raja dunia bersiap-siap
dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan
Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel mela-
wan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, 28 untuk melaksana-
kan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan
kehendak-Mu. 29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka meng-
ancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk
memberitakan firman-Mu. 30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan
orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus,
Hamba-Mu yang kudus. 31 Dan saat mereka sedang berdoa, goyanglah
tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus,
lalu mereka memberitakan firman Tuhan dengan berani.
Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31
153
Sesudah ini kita akan melihat mereka berpacu melawan kuda (Yer.
12:5). Sekarang kita tidak mendengar perihal para imam kepala lagi,
tentang apa yang mereka lakukan setelah melepaskan Petrus dan Yo-
hanes. Sekarang kita akan mengikuti kedua saksi itu. Di sini diceri-
takan tentang,
I. Kembalinya mereka kepada saudara-saudara mereka, yakni para
rasul dan pelayan-pelayan Tuhan yang lain, dan mungkin juga
beberapa orang Kristen (ay. 23), Sesudah dilepaskan pergilah
Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, yang saat itu
mungkin sedang berkumpul, turut merasakan penderitaan kedua
rasul itu, dan berdoa bagi mereka (seperti di Kisah Para Rasul
12:12). Begitu dibebaskan, mereka datang kepada sahabat-saha-
bat lama mereka dan kembali kepada persekutuan jemaat mereka.
1. Meskipun Tuhan telah memberi penghargaan tinggi kepada
mereka dengan memanggil mereka untuk menjadi saksi-saksi-
Nya serta melengkapi mereka dengan kemampuan untuk men-
jalankan tugas dengan begitu baik, kedua orang itu tidak me-
nyombongkan diri dengan kehormatan yang mereka terima itu,
atau lalu menganggap diri mereka lebih tinggi dibandingkan sau-
dara-saudara mereka. Sebaliknya, mereka pergi kepada teman-
teman mereka. Janganlah sampai semakin banyak karunia
kita terima ataupun semakin berguna diri kita membuat kita
merasa lebih penting, baik dalam tugas maupun hak istimewa
dalam persekutuan orang kudus.
2. Meskipun musuh telah mengancam mereka dengan keras, dan
berusaha keras mematahkan semangat dan menakut-nakuti
mereka supaya tidak melakukan lagi tugas yang mereka laku-
kan bersama, kedua rasul itu pergi kepada teman-teman mereka
tanpa merasa takut dengan murka para pemimpin itu. Setelah
dilepaskan, mereka bisa saja menenangkan diri dengan masuk
ke kamar dan bersaat teduh beberapa waktu di situ. Namun,
mereka telah ditempatkan di tengah masyarakat umum dan
tidak boleh lebih mementingkan kepuasan pribadi dibandingkan
kebaikan orang banyak. Para pengikut Kristus akan dapat
memberi yang terbaik jika mereka berada di tengah te-
man-teman, asalkan mereka yaitu teman-teman sendiri.
154
II. Laporan yang mereka sampaikan tentang apa saja yang telah ter-
jadi. Mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-
imam kepala dan tua-tua kepada mereka, dan pasti sambil me-
nambahkan perihal kemampuan yang diberikan melalui kasih ka-
runia Tuhan untuk menjawab, dan bagaimana sidang itu berjalan.
Keduanya menceritakan hal itu kepada teman-teman mereka,
1. Supaya mereka mengetahui apa saja yang bisa diharapkan
baik dari manusia maupun Tuhan mengenai kemajuan pekerja-
an mereka. Dari manusia, mereka bisa menantikan segala se-
suatu yang menakutkan,namun dari Tuhan mereka dapat meng-
harapkan segala sesuatu yang membesarkan hati. Manusia
akan melakukan apa saja untuk menjatuhkan mereka,namun
Tuhan akan sungguh-sungguh memastikan untuk mendukung
mereka. Demikianlah saudara-saudara di dalam Tuhan saling
menguatkan melalui persekutuan dan pengalaman mereka,
seperti dalam Filipi 1:14.
2. Supaya mereka dapat mencatatnya dalam sejarah gereja, demi
kepentingan anak cucu, terutama demi peneguhan iman kita
menyangkut kebangkitan Kristus. Dalam beberapa hal, bung-
kamnya lawan tidak terpisah jauh dari persetujuan dan kesak-
sian lawan itu sendiri. Kedua rasul ini dengan terang-terangan
mengatakan kepada para imam kepala bahwa Tuhan telah mem-
bangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, dan meskipun
imam-imam itu merupakan kelompok yang bersatu, mereka
tidak cukup percaya diri untuk menyangkalinya. Sebaliknya,
dengan cara yang teramat bodoh dan licik mereka memerin-
tahkan kepada rasul-rasul itu untuk tidak menceritakan hal
itu kepada siapa pun.
3. Supaya mereka sekarang dapat bersatu dalam doa dan puji-
pujian. Melalui keharmonisan seperti ini Tuhan akan semakin
dipermuliakan dan gereja semakin maju. Oleh sebab itu kita
harus menyampaikan kepada saudara-saudara kita perihal
campur tangan pemeliharaan Tuhan yang berkaitan dengan diri
kita, dan juga pengalaman kita tentang penyertaan-Nya, supaya
mereka dapat mendukung kita dalam memuliakan Tuhan ber-
sama-sama.
III. Seruan mereka kepada Tuhan dalam kejadian ini. saat mereka
mendengar tentang kejahatan para imam yang tanpa daya dan
Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31
155
keberanian penuh kuasa kedua rasul yang menjadi korban itu,
mereka lalu mengumpulkan teman-teman yang lain dan berdoa
bersama. Maka berserulah mereka bersama-sama kepada Tuhan
(ay. 24). Tidak berarti bahwa mereka semua mengatakan kata-
kata yang sama dengan serempak (meskipun ada juga kemung-
kinan mereka melakukan hal itu sebab berada di bawah ilham
Roh yang satu dan sama),namun salah seorang mewakili yang lain
dan berseru kepada Tuhan sementara yang lain mengaminkan ber-
sama dia, hymothymadon dengan satu pikiran (itulah makna
perkataan ini ). Mereka sehati bersamanya. Jadi meskipun
hanya seorang yang berbicara, mereka semuanya berdoa. Salah
satu mengangkat suara, dan bersama dia, mereka semua meng-
angkat hati, yang sama saja dengan mengangkat suara atau ber-
seru kepada Tuhan , sebab bagi Tuhan , pikiran sama saja dengan
perkataan. Musa berseru kepada TUHAN, padahal ia tidak meng-
ucapkan sepatah kata pun. Nah, di dalam seruan khidmat kepada
Tuhan ini kita melihat,
1. Pemujaan mereka terhadap Tuhan sebagai Pencipta langit dan
bumi (ay. 24). Dengan satu hati, yang diperlihatkan dengan
satu suara, mereka memuliakan Tuhan (Rm. 15:6). Mereka ber-
kata, Ya Tuhan, Engkaulah Tuhan , Engkau sendiri saja Tuhan .
Despota, Engkaulah Tuan dan Penguasa yang berdaulat (de-
mikianlah arti istilah itu), Engkaulah Tuhan . Tuhan dan bukan
manusia. Tuhan , buk