Tampilkan postingan dengan label kematian menurut islam 20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kematian menurut islam 20. Tampilkan semua postingan
Home » Posts filed under kematian menurut islam 20
Rabu, 13 September 2023
(membunuh) ntereka, dintana belum ada perang yang semkal dengannya
alau tidak akan ada yang semisal dengannya. Sampai-sampai seekor burung
melintasi wilayah ntereka. namun belum sampai melewati mereka, burung
itu jatuh menjadi bangkai. Terhitung anak cucu seor(mg bapok berjumloh
seratus orang, tetapi tidak ado yang tersisa selain seorutg saia Maka harta
rampasan manakoh yang menggembirakan dan hqta wuisan manakah
yang akan dibagikan? Ketika mereka sedang dalan kcdoan seperti itu,
tiba-tiba mereka mendengar bahaya yang lebih besu dui itu. Datang
kepada mereka seseorang yang meminta tolong, ia berlrota balma
sesungguhnya Dajjal telah mendahului mereka don mendatoryi anak-anak
serta isteri mereka. Maka mereka segera melepaskut apa-apa yang ado di
tangan mereka (dari harta ramposan) dan bergegas prlorg. Lalu mereka
mengirim sepuluh prajurit berkuda agar lebih dulu mengejar kc depan."
Selanjutnya ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabdo, "Sesungguhrya
akumengetahui nama-nama mereka dan nama-nama bapak mereka serta
wurnu kuda-kuda mereku. Mereku adalah puru pruiurit berkuda terbaik di
muku humi oluu puru prajurit terbaik pada saul ilu." (HR. Muslim)
Abu Daud meriwayatkan dari Tsauban bahwa Rasulullah saw
bersaMa: Telah dekat masanya seluruh umal okan berhimpun
memperebutkan kalian seperti rqyap meng,erumuni makanannyu." Lalu
seorcmg .sahabsl berlanya, "Wahoi Rasulullah, upakah karena jumlah kami
pado woktu itu sedikit?" Beliau menjawctb, "Tidak, melainkan kalicm
banyak, tetapi kalian hanyalah buih dan ampas air bah. Kelak Allah benarbenar akon mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa takul mereka
kepada kalian dan Allah benar-benor akan menimpukan kelemahctn ke
dalam hali kalian." Salah seorang sahabal berlanya, "Wahai Rasululluh,
apokoh kelemahan itu'?" Beliau menjawab, "Cintu dunia dan benci kepodct
kematian." (HR. Abu Daud)
Yang dimaksud dari sabda Nabi saw 1j:"1i ,4i) adalah orang-orang
Rum. Ada dua pendapat mengenai pemberian julukan ini. Salah satunya
mengatakan bahwa pada zaman dahulu, tentara Absenia mengalahkan
negeri-negeri tetangga mereka. Kemudian mereka menggauli wanitawanitanya dan lahirlah anak-anak yang berkulit kuning (kata ashfar dalam
bahasa Arab berarti kuning). Pendapat ini dikatakan oleh Ibn al-Anbari.
Yang kedua, adalah pendapat Ibn Ishaq, ia menyebutkan bahwa mereka
adalah keturunan al-Ashfar ibn ar-Rum ibn 'lshu ibn Ishaq ibn lbrahim as (di
sini kata ashfar dianggap sebagai nama orang).
1i;ii1 aaalah perjanjian damai atau gencatan senjata. Al-ghayah
sama maknanya dengan ar-rayah {d-t11, yaitu panji atau bendera.
sebagaimana diterangkan pada hadits sesudahnya. Dinamakan ghayah
(dalam bahasa Arab, kata ghayah berarti awan), karena panji-panji tersebut
menyerupai awan, sebab ia berkibar di udara. Lafadz al-ghayah sama artinya
dengan lafadz ash-shabah dan as-sahabah, yaitu awan. Sebagian periwayat
hadits al-Bukhari menyebutkan, "Tahta tsamoniino ghalgh" dengan huruf
ba yang berarti hutan; karena berkumpulnya pasukan-pasukan Rum beserta
tombak-tombak mereka yang banyak jumlahnya menyerupai hutan. Namun
yang benar adalah yang pertama, sebab bendera-bendera tersebut hampir
menaungi semua prajurit dikarenakan jumlahnya yang banyak dan saling
berhubungan seperti awan yang menaungi manusia.
tub\
Memang benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw,
setiap panji terdapat 12.000 prajurit, sehingga jumlah musuh
960.000 orang." (HR. Abu al-Khatthab ibn Dihyah)
Diriwayatkan dari Hudzaifah secara morfu', ia berkata, "Allah SWT
mengutus Kaisar Rum, yaitu Heraklius V yang bernama Dhamrah, dialah
pemimpin beberapa peperangan besar. Ia meminta berdamai kepada Khalifah al-Mahdi, karena kemenangan kaum Muslim atas kaum musyrik. Ia
mengadakan perjanjian damai sampai waktu tujuh tahun. Maka al-Mahdi
menetapkan upeti yang harus mereka bayar. sedang mereka dalam keadaan
tunduk. Namun kehormatan bangsa Rum tidak bertahan lama, sampai salib
mereka dipecahkan. Pasukan Muslim kembali ke Damaskus. Ketika itu,
seorang prajurit Rum menoleh dan melihat putra-putri mereka berada di
dalam ikatan-ikatan dan belenggu-belenggu. Maka orang itu segera
mengangkat salibnya dan mengangkat suaranya, "Hai, barangsiapa yang
menyembah salib, maka hendaklah ia menolongnya!" Seorang prajurit
Muslim bangkit dan memecahkan salib tersebut seraya berkata, *Altah lebih
menang dan lebih Maha Menolong." Ketika itu, mereka melakukan
pengkhianatan. dimana merekalah yang lebih dahulu melakukannya. Mereka
mengumpulkan para kaisar Rum di negeri mereka secara sembunyisembunyi, tanpa disadari oleh kaum Muslim. Orang-orang lslam telah
menyepakati persetujuan damai dari mereka sehingga mereka mengira
bahwa orang-orang Rum akan berpegang teguh pada perjanjian tersebut.
Namun kemudian mereka mendatangi kota Antiokia dengan delapan puluh
panji, di bawah setiap panji terdapat t2-m0 prajurit. Tidak seorang Nasrani
pun di jazirah Arab, Syam, dan Antiokia yang tidak mengangkat salibnya.
Lalu Khalifah al-Mahdi mengumumkan berita tentang pasukan Rum yang
datang dan berkumpullah kepada seluruh penduduk Syam, Hijq yarnan,
Kufah, Bashrah, dan lrak. Ia berkata kepada mereka, *Bantutah akuuntuk
memerangi musuh Allah dan musuh kalian!'
Penduduk wilayah timur mengabarkan kepada Khalifah al-Mahdi,
"Musuh telah tiba dari Khurasan di tepian sungai dan menduduki negeri
kami, kami tidak akan melalaikan perintahmu.- [,alu sebagian penduduk
Kufah dan Bashrah datang ke Masyriq, begitu pula Kharifah ar-Mahdi
datang menemui mereka. Kaum Muslim berangkat dari negeri masingmasing lalu bertemu dengan Khalifah al-MaMi dan prajurit Musrim yang
bersamanya. Kemudian mereka memasuki kota Damaskus. pasukan Rum
juga mendatangi kota Damaskus dan bermukim di sana selama 40 hari.
Selama itu, mereka merusak kota tersebut, membunuh orang{rang Islam,
menghancurkan rumah-rumah, dan menebangi pohon-pohon. Kemudian
Allah SWT menurunkan kesabaran dan pertolongan-Nya ke@a Mukmin,
sehingga mereka pun berangkat ke kota tersebut. Lalu terjadilah
pertempuran sengit diantara kedua belah pihak dan banyak dari pihak kaum
Muslim yang gugur sebagai syahid.
Alangkah dahsyatnya pertempuran dan peran& serta alangkah
ngerinya saat itu. Ketika itu, empat suku Arab murtad dari agama Islam,
yaitu: suku Salim, Nahad, Ghassan, dan Thay. Empat suku tersebut
bergabung bersama pasukan Rum dan masuk golongan Nasrani setelah
menyaksikan kengerian dan kegentingan yang sangat hebat. L^alu Allah swr
menurunkan pertolongan. kesabaran, dan kemenangan kepada orang-orang
lslam, sehingga sangat banyak orang-orang yang terbunuh dari pihak Rum,
sampai-sampai kuda-kuda tercebur di genangan darah mereka. Api perang
diantara mereka semakin menyala, sampai-sampai sebagian besi patah oleh
sebagian lainnya. Sampai-sampai seorang Muslim menikam seorang kafir
dengan besi penusuk daging sampai tembus, padahal orang itu memakai baju
pelindung dari besi.
Pasukan Muslim berhasil membunuh banyak orang kafir, sehingga
kuda-kuda tercebur di genangan darah mereka. Semua itu dikarenakan
pertolongan Allah kepada kaum Muslim dan kemarahan-Nya kepada orangorang kafir. ltu adalah rahmat Allah Ta'aa kepada mereka. Orang-orang
yang terbunuh dari pihak pasukan Muslim saat itu adalah sebaik-baik
makhluk Allah dan mereka adalah hamba-hamba Allah yang ikhlas. Tidak
seorang pun yang durhaka, murtad, sesat, ragu-ragu, dan munafik diantara
mereka. Kemudian pasukan Muslim memasuki wilayah Rum dan
mengucapkan takbir di kota-kota dan benteng-benteng mereka. Lalu
hancurlah tembok-tembok mereka dengan kekuasaan Allah. Maka mereka
memasuki kota-kota dan benteng-benteng tersebut, dan mengambil harta
rampasan dan menawan para wanita dan anak-anak.
Khalifah al-Mahdi memerintah selama empat puluh tahun; sepuluh
tahun di Maghrib, dua belas tahun di Kufah, dua belas tahun di Medinah dan
enam tahun di Mekah. Tiba+iba harapannya dikejutkan oleh orang-orang
yang berbicara tentang kemunculan Dajjal terkutuk.
Insya Allah, riwayat tentang Khalifah al-Mahdi akan kami terangkan
lebih lengkap.
l-afadz {.si+n} al-hijjir sama maknanya dengan al-'adah dan adda'ab yang berarti adat atau kebiasaan, maksudnya al-Mahdi itu tidak
mempunyai keistimewaan tertentu. dia orang biasa yang menjadi pemimpin.
Haajat maknanya berkobar. l'rtf g.t\ Riihun hamra' maknanya angin
merah atau angin kencang yang mengakibatkan pepohonan menjadi merah
dan tanah-tanah terkikis. sehingga warna merahnya kelihatan. Ketika orang
itu melihatnya, maka timbullah ketakutan pada dirinya kalau-kalau hari
Kiamat telah datang. t[;f't adalah barisan pasukan yang pertama kali
bertempur. Dinamakan demikian karena ada tanda-tanda yang
melebihkannya dari pasukan lainnya. Al-asyrath artinya tanda-tanda . { ,#
't$rl artinya prajurit terdepan terbunuh. Ta/ii'uartinya kembali. Dalam AlQur'an disebutkan:
* n{ii,*ii*;ilttti"'fr1-l C6o$i19 :errre.}ry ...
^ir' if it;e,* ...
.. sehin4lu golongun itu kembali kepada perinluh Allah .... (QS. alHujurat: 9)
Kata nahadu sama artinya dengan kata taqaddama, yaitu menyonsong
atau mendahului menyerang. Payudara juga dinamakan an-nahdu, karena ia
menonjol dari dada. Ad-dabralu artinya kekalahan, dan ada juga yang
meriwayatkannya dengan kata addaa'iratu. Makna kedua kata ini
berdekatan. Sedangkan al-Azhari menyebutkan bahwa ad-daa'iratu ialah
kekuasaan (kemenangan) atas musuh. Dikatakan, "Liman ad-dauirulu wa
'ala mun ad-daa'iralu?" itu maksudnya "siapakah yang menang dan
siapakah yang kalah?"
Abu 'Ubaidah al-Harawi mengatakan bahwa kataal-janubaat {6#n}
adalah bentuk jama' dari kata al-janabah, yang berarti sisi. Adapula yang
meriwayatkannya dengan kata jusmaanuhum, yang berarti tubuh+ubuh
mereka.
Sabda Nabi saw l,!i'i.,.t*) maknanya tiba-tiba mereka mendengar
bahaya yang lebih besar. Ada pula yang meriwayatkannya sebagai berikut,
"ldza sami'uu binaasit, oklsar." maksudnya tiba-tiba mereka mendengar
banyak orang. Kata al-ba'tsu di sini berarti bahaya besar.
Ash-Shariikh dan ash-shaarikh li-fttty adalah orang yang berteriak
ketika ketakutan. Yar@huwra t;tpA maknanya mereka melemparkan dan
meninggalkan. Ath+halii'rrh lryl adalah pasukan garis depan atau pasukan
perintis. Tadao'a {jrt$l al-umamu maksudnya bangsa-bangsa berkumpul
dan memanggil yang lain- sehin€€a bangsa Arab di tengah-tengah bangsabangsa itu seperti mangkuk besar di tengah-tengah kerumunan hewan
penggerogot seperti ralap. Al-ghutsaa'u {rui} adalah semua yang
dilemparkan air bah ke pinggir sungai, dari rumput, tumbuhan dan sampah.
Demikian pula makna dari kata al-ghutstsaa z (dengan tasydid). Sedangkan
bentuk jama'n1'a adalah al-aghtsiyaa'u, wallalu a'lam.
Penjelasan dari Firmen Alleh SWT:14:.re*y 6tt;ti'-r'7jit g e
Dari Hudzaifah, ia berkat4 "Suatu penaklukan baru saja dilakukan
oleh pasukan Muslim untuk Rasulullah saw. Maka akumendatangi Beliau
dan berkata. "Al-hamdulillah wahai Rasulullah, Islam telah kokoh dan
perang telah selesai?" Beliau saw bersaMa, *Perang tidak akan selesai
sebelum terjadi enam perkara. Apakah kamu tidak ingin menanyakannya
kepadaku, wahai Hudzaifah?" Akuberkata "Ya, wahai Rasulullah, apakah
itu?" Beliau menjawab. "Kematianku, penaklukan Baitul Maqdis. Kemudiandua golongan (Muslim) yang, seruan mereka sama, namun mereka saling
berperang diantara sebagian yang satu dan sebagian lainnya, kemudian
melimpahnya harta benda, sampai seseorang tetap marah meskipun ia telah
diberi seratus Dinar, lalu kematian besar seperti wabah penyakit yang
menyerang kambing, lalu anak-anak dari Bani Ashfar (orang-orang Rum)
yang berkembang dalam sehari seperti sebulan dan dalam sebulan seperti
dalam setahun. Maka kaumnya pun membujuk dan mengendalikan mereka
serta berkata, "Kami mengharapkan kepada kalian supaya kerajaan kita
dapat kembali." Kemudian mereka mengumpulkan pasukan yang sangat
besar dan bergerak sampai tiba di wilayah antara 'Arisy dan Antiokia.
Pemimpin kalian saat itu adalah sebaik=baik pemimpin. Ia berkata kepada
para sahabatnya, "Bagaimana pendapat kalian?" Mereka menjawab, "Kita
akan berperang melawan mereka sampai Allah membuat suatu ketetapan
diantara kita dan mereka." Ia berkata, "Akutidak berpendapat demikian,
negeri mereka sedang kosong, maka kita akan bergerak bersama anak-anak
dan keluarga kita sampai bertemu dengan mereka, kemudian kita akan
menyerang mereka. Kita telah bertemu dengan anak-anak dan sanak famili
kita, sedangkan mereka akan bergerak sampai tiba di kotakuini." Lalu ia
meminta bantuan kepada penduduk Syam, maka mereka pun membantunya.
Ia melanjutkan, "Tidak ada orang yang berperang bersamakukecuali orang
yang menjual dirinya kepada Allah, sampai ia bertemu dengan mereka lalu
ia menghadang mereka, kemudian ia memecahkan sarung pedangnya dan
berperang sampai Allah menetapkan diantara mereka." Lalu bersiaplah
sebanyak 70.000 orang atau lebih. Maka ia berkata, "Cukuplah bagiku
70.000 orang, bumi tidak akan mengangkat mereka." Diantara orang-orang
(yang berkumpul waktu) itu terdapat mata-mata musuh, lalu mata-mata itu
memberitahukan keadaan mereka. Kemudian ia mendatangi mereka. Ketika
bertemu mereka meminta agar dipisahkan diantara prajurit Muslim yang
memiliki hubungan keturunan. Lalu ia kembali kepada para sahabatnya dan
berkata, "Apakah kalian tahu apa yang mereka minta?" Para sahabatnya
menjawab, "Tidak seorang pun yang lebih berhak mendapatkan pertolongan
dan kekuatan Allah daripada kita." Ia berkata, "Maju dan pecahkanlah
sarung pedang kalian!" Lalu Allah menghunuskan pedang-Nya kepada
mereka, sehingga dua pertiga dari mereka terbunuh, sedangkan sepertiganya
kabur dengan menggunakan beberapa kapal. Namun ketika gunung-gunung
negeri mereka mulai tampak, Allah mengirim angin kencang kepada mereka,
lalu angin tersebut membawa kapal mereka kembali ke Syam. Maka pasukan
Muslim segera menangkap dan membantai mereka di bawah kapal-kapal
mereka di tepi pantai. Pada hari itulah pertempuran selesai." (al-Hadits)
Hadits ini diriwayatkan oleh Ismail ibn 'lyasy dari Abdurrahman ibn
Ziyad ibn An'am dari Rabi'ah ibn Sufran ibn Mati' al-Maghafiri dari
Makhul dari Hudzaifah. Demikianlah yang disebutkan oleh seorang ulama
yang hrnama Barjan dalam bukunya. al-lrsyad. Dari dialah hadits ini kami
kutip, dan ada kritikan nrengenai sanad tersebut, wallahu a'lam.
Peperangan dengan Bangsa Turki dan Ciri-ciri Mereka
lmam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah t?, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sampai komu
memeranl4i bangsa Khu: don Karman dari golongan bangsa-bangsa 'Ajam
(bongsa-bangsa non-Anth) yang merah wajahnya, pesek hidungnya, wajah
merela yang bulat dan gemuk seakan-akqn seperti tameng berlapis kutit
yang berlapis-lapis. dan sandal mereka dari bulu domba (bahan kasar).
(HR. al-Bukhari)76
lmam Muslim meriu'ayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw
bersaMa: Kelak sebelum Kiamat, komu akan memerangi kaum yang sandal
mereka dori bulu dombu. wajah mereka yang bulat dan gemuk seakan-akan
seperti tameng berlapis kulit yang berlapis-lapis, merah wajahnya, matanya
sipit. dan hidungnya pese&. (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutl,an: Mereka mengenakan pakaion dari
bulu domba lkain kasml dan berjalan dalam (sandol) dari bulu domba (kain
kosor).(HR. al-Bukhari. Abu Daud, Nasa'i, lbn Majah, at-Tirmidzi, dan
lain-lain)
lbn Majah meriwa'atkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa Rasulu[ah
saw bersaMa:
'a:,-'riyglt lk ,,;!, ttt fli ,V r; ti.d ,F'-o,lt i;'\
oX;- ol'-tsr ;r'u'?j |Artki'plt 'ogi' e;t'ok ,,r4,
,F"r|*b
Tidok akan terjadi Kianrat sampai kalian memerangi kaum bermata sipit,
bermuka lebar. mata mereka seolah-olah seperti biji mata belarang, dan
walah mereka yang bulat dan gemuk seakan-alun seperti tameng berlapis
lculit yang berlapis-lapis. Mereka memakai sandal dari bulu domba, merika
t perisai dari kulit don mengikat kuda-kuda mereka dengan tali
dmi plrcn korma. (HR.lbn Majah)
Abu Daud meriwa'atkan dari Abdullah ibn Buraidah dari bapaknya,
bahwa Rasulullah saw bersaMa:
"Kelak akan memerangi ktlian suatu kaum yang bermula.sipil, yaitu Turki."
Beliau melanjutkan, "Kalian akan mengendalikan mereke liga koli, sampai
kalian mendesok mereko ke semenanjung Arab. Padu pengendalian yang
pertamo. masih dapat selamal dari mereka siopa yang melarikan diri.
Sedangktn pada yang kedua kalinya, sebagian mereka selamat dan
sebagian lagi lerbunuh. Pada yang keliga kalinya, mereka dibqsmi sampai
kc akar-akarnyo." (HR. Abu Daud)
Katerangan:
At-majjan $H, i,;"1,i'1 adatah bentuk jama' dari kata mijjan yang
berarti perisai. Al-muthraqah adalah kulit yang dibuat berlapis-lapis. Wajah
mereka yang lebar dan pipi mereka yang dipenuhi tonjolan-tonjolan
menyerupai tameng dari kulit yang berlapis-lapis. lni dikatakan oleh alKhatthabi dan lain-lain, lalu dicatat oleh Hakim 'lyadh dalam bukunya,
Masyariq al-Anwar. Ia menyatakan bahwa yang benar adalah almutharraqah dengan menfathahkanhuruf tha 'dan mentasydidkan huruf ra'.
Al-Hafidz ibn al-Khatthab ibn Dihyah berkata, "Syekh kita, tokoh
hadis, bahasa, serta Nahwu, Abu Ishaq al-Hamazi, berkata, "Yang benar
adalah al-muthraqah dengan mensukunkan huruf tho' dan menfathahkan
huruf ra', yang berarti kulit yang dibuat berlapis-lapis sampai tebal dan
kokoh, seolah-olah seperti tameng di atas tameng. Sepasang sandal
dikatakan ditharaq apabila kulitnya ditumpuk di atas kulit, kemudian di
atasnya lagidiberi manik-manik dan hiasan."'
Penulis menyebutkan bahwa makna ini dikutip dari al-Khatthabi. Para
ahli bahasa menyatakan bahwa al-majjan al-muthraqah adalah perisai yang
dibuat dengan menempelkan kulit di atas kulit secara berlapis-lapis, sama
seperti sandal yang dibuat dari kulit berlapis-lapis.
SaMa Nabi saw l:At ial "Ni'aluhum asy-sya'ar," maksudnya
mereka membuat tali-tali dari bulu domba, lalu dari tali-tali itu mereka buat
sandal, sebagaimana mereka juga membuat kain dari tali+ali tersebut. Ini
ditandai oleh sabda Nabi saw: .tA, C o'cj.- i ';Ut o'1 (Mereka
mengenakan pakaian dari bulu domba (lain kasor) dan berjalan dalam
[sandalJ dari bulu domba). (al-Hadits)
Namun bisa jadi maksudnya adalah rambut mereka lebat dan panjang.
Jika diturunkan atau digeraikan akan seperti pakaian. Begitu pula dengan
jambul mereka, sebab panjangnya bisa mencapai kaki seperti sandal. teapi
pendapat pertama lebih tepat.
lbn Dihl'ah berpendapat, "Sandal mereka terbuat dari jalinan bulu
domba atau dari kulit binatang yang masih berbulu, karena salju di negeri
mereka besar. tidak sama dengan negeri-negeri lainnya. Kulit-kulit tersebut
diambil dari serigala dan lain-lain. Sedangkan sabda Nabi saw, "Mereka
memakai pakaian dari bulu," ditujukan kepada pakaian dari kulit be.angberang. Berang-berang adalah sejenis kucing air, yang termasuk binatang
berbulu, seperti kambing bandot, dan berbulu seperti domba serta berbulu
halus seperti unta."
Sabda \abi saw. i;r*r U31 'dzalf al-unuf,' maksudnya adalah
hidung yang pesek. Dikatakan 'anfun adzla? apabila hidungnya pesek dan
menelungkup. Dalam bahasa, kata adz-dzalofu berarti ujung hidung yang
kecil. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah hidung yang pendek dan ada
yang mengartikannya sama dengan kata fathsul unufi, sebagaimana
disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abu
Hurairah. Sama seperti Al-Qur'an, hadits juga saling menjelaskan satu sama
lain. Adapula lang meriuayatkannya dengan katadzalafu ol-unuf
Al-Hafizh Abu al-Khatthab ibn Dihyah ra berkata, "Ikta 1t;111
Khuzan kami tetapkan dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim dengan hurf
zai. Sedangkan al-Jurjani menetapkannya dengan huruf ro' lalu
menjadikanny'a mudhaf dari kata tiuij;l karman. Demikian pula adDaruquthni membenarkan huruf ra dengan menjadikannya mudhaf dari kaa
Karman. Ia meriwayatkan dari Imam Ahmad ibn Hanbal bahwa ia berkata
"Jika ia mengubahnya maka ia telah salah mengejanya." Sedangkan selain
Daruquthni menyatakan bahwa jika dimudhafran, maka yang benar adalah
dengan huruf ra, tetapi jika di'athafian. maka yang benar adalah dengan
huruf zai. Adapula yang menyebutkan bahwa keduanya adalah dua bangsaPasukan Turki Menggiring Pasukan Muslim, lelu Pasuken Muslim
Balik Menggiring dan Mendesak Mereke
Imam Ahmad ibn Hanbal meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Abu
Nu'aim dari Busyair ibn Muhajir dari AMullah ibn Buraidah dari bapaknya
ia berkata: Akududuk bersama Nabi saw, lalu akumendengar Nabi saw
bersabda: Sesungguhnya umatku akan digiring sampai tiga kali oleh sehnh
kaum yang bermuka lebar, bermara sipit, seolah-oloh mara mereko seperti
perisai-perisai. Adapun ytng pertama, masih dapat selarnot dui merekasiapu yang melurikan diri, adopun yung kedua .sebagiun terbunuh clan
sehugiun lugi selumal. sedungkan yung ketiga semua yung tersisa duri
mereka diber.smi sompai ke akar-afuirnya." Mereku berlanya, "siapukah
mereka itu wuhai Nabi Alluh?" Beliau menjawab, "Mereka adalah orungorang Turki." Beliau melanjutkon, "Demi (Allah) yung jiwakuterletak di
Tangan-Nyu, niscaya mereku akan mengikatkan kuda-kuda mereka ke pagar
mesjid-mesjid kaum Muslim." Ia berkata, "Setelah itu, Buraidah tidak
pernah berpisah dari duo atau tiga untanyq, bekal perjalanan. dan minuman
untuk pergi melarikan diri. karena mendengar dari Nabi saw bencanct hebat
yang akan timbul dari para pemimpin Turki. (HR.lmam Ahmad ibn Hanbal)
lmam Abu al-Khatthab Umar ibn Dihyah mengatakan bahwa sanad ini
adalah snad shahih yang diisnadkan oleh seorang Imam Hadits yang sabar
atas berbagai cobaan, yaitu Abu Abdullah ibn Hanbal asy-Syaibani dari
lmam yang adil dan terpercaya. Abu Nu'aim al-Fadhl ibn Dakin dan Busyair
ibn Muhajir. Anas ibn Malik menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits
tsiqah,lalu sekelompok ulama meriwayatkan darinya dan menyatakan pula
bahwa hadits ini adalah hadits tsiqah.
Abu Daud meriwayatkan dari la'far ibn Musafir dari Khallad ibn
Yahya dari Busyair ibn Muhajir dari Abdullah ibn Buraidah dari bapaknya
bahwa Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits:
*Kelak akan memerangi kolian ;;* rrrr bermata sipit, yaitu Turki."
Beliau melanjutkan, "Kalian akan mengendalikan mereka tiga kali, sampai
kalian mendesak mereka ke semenanjung Arab. Pada serangan pertama,
masih dapal selamal dari mereka siapa yang melarikan diri. Sedangkan
poda serangan yang kedua, sebagian mereka selamat dan sebagian lagi
terbunuh. Pada serangan yang ketiga, mereka dibasmi sampai ke akarakarnya." (HR. Abu Daud)
Keterangan:
l-afadz 1orl,i*51 al-ishthilam sama maknanya dengan lafadz alisthi'shal, yaitu pembasmian sampai ke akar-akarnya. Kata tersebut berasal
dari kata ash-shalmu yang sama maknanya dengan kata al-qath'u, yaitu
pemotongan. Dikatakan, " Ishthalamat al-udztmn (tel inga)," j ika telinganya
terpotong sampai ke pangkalnya. At-Farra' berkata: li grfut,rlt i,;.l,ii&r i:.lj
Kareno lercahtil sumpai ke liong telinga, malat tidak ada tanduk
dan tidak ada telingu.
Hadits peftama menyatakan bahwa pasukan Turki datang menyerang
kaum Muslim. lalu pasukan Muslim menyerang dan membunuh mereka.
Peristiwa ini memang terjadi sebagaimana yang diberitahukan oteh
Rasulullah sau. Ketika itu mereka keluar untuk berperang, dimana tidak ada
yang dapat melindungi dan tidak ada yang dapat mencegah mereka dari
menghabisi kaum Muslim selain AIlah, sampai seolah-seolah mereka seperti
YaJuj dan Ma'juj atau permulaan darikeduanya.
Al-Hafidz as-Sayid ibn Dihyah berkata: Pada bulan Jumadil Ula, tahun
617 H, serombongan pasukan berangkat dari rurki. Pasukan ini dikenar
dengan sebutan "Pasukan Tatar". Pembunuhan yang mereka lakukan sangat
kejam dan menakutkan. IUembantai orang-orang yang beriman adatah tujuan
mereka. Tidak satu kaum pun bisa menemukan jalan untuk mencegah
mereka. Mereka memerangi kaum-kaum yang bermukim di betakang sungai
Eufrat dan negeri-negeri yang ada di depanny4 diantaranya adarah
Khurasan. Mereka juga melenyapkan bekas-bekas kerajaan Bani sasan.
Pasukan ini terdiri dari orang-orang yang kafir kepada Ailah. Mereka
berpendapat bahwa Tuhan yang menciptakan atam ini adarah api. Raja
mereka dikenal dengan nama Khan Khaqan. Mereka menghancurkan rumahrumah di kota Neshawar lalu membakarnya. Adapun penduduk Khuwarizm,
semuanya terbunuh. tidak ada yang tersisa (hidup) selain mereka yang
bersembunyi di goa-goa dan lubang-lubang bawah tanah. Namun akhirnya
para prajurit Tatar dapat menyergap dan membunuh mereka, melakukan
penawanan serta menghancurkan bangunan-bangunan. Setelah itu, mereka
membanjiri kota tersebur dengan melepaskan air dari sungai Jeihan,
sehingga tenggelamlah bangunan-bangunan dan pirar-pilar yang tersisa di
dalamnya. Selanjutnya mereka mengubah pemandangan yang baik dan indah
dengan menginjaknya menjadi rata dengan tanah, dan mereka memutuskan
apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, seperti agama Islam.
Bahkan mereka merusak agama-agam4 sampai kepada agama yang paling
sesat sekalipun, sampai mereka tiba di negeri eahsatan. Lalu
-mereka
menghancurkan kota Rai. Qazwin, Abhar, zanjan, Ardabil, dan Maraghah
(ibukota Azerbaidjan). N'lereka membunuh sampai habis para utama dan
pemimpin di negeri tersebut, serta menghalatkan perbuatan membantai para
wanita dan menyembelih anak-anak. Kemudian mereka sampai di lrak kiaua
dan kotanya )'ang terbesar, yaitu Ashfahan. Namun kota itu dikelilingi
tembok yang tingginya 40.000 hasta, dimana bangunannya sangat tinggi dan
kuat. Adapun penduduknra, sibuk mempetajari ilmu Hadits, maka Allah
melindungi mereka dengan keadaan (yang menguntungkan) ini dan
mencegah tangan kekafiran dari mereka dengan kekuatan iman, serta
menurunkan kekuatan dan kebaikan kepada mereka. Maka mereka segera
mendatangi pasukan Tatar dengan dada penuh keberanian. Lalu mereka
membuktikan riwayat bahwa negeri mereka adalah negeri para prajurit
berkuda yang tangguh. Lalu berkumpullah di negeri tersebut 100.000
prajurit. Kemudian mereka berangkat menuju pasukan Tatar bagaikan singasinga menerjang hutan, hanya saja hutannya di sini adalah para pendusta.
Mereka mengenakan pakaian serba putih seperti hamparan bunga daisy dan
baju perang yang berwarna keperak-perakan, bagaikan perak di tengahtengah sungai yang jernih. Bagi para mujahid itu disediakan surga,
sedangkan bagi orang-orang kafir (penghianat) itu disediakan liang-liang
neraka. Kepada pasukan Tatar dikirimkan kematian di tempat tidur mereka
dan takdir pun di arahkan pada kematian mereka. Maka mereka pun
berlarian dari Asfahan seperti anak panah yang lari dari sang pemanah.
Mereka melantunkan sebuah syair: {.spt'b P rr.1 ll} "Ke lembah lalu
m e mbanj ir i ka mpung- kct m pun g."
Kemudian para prajurit Tatar melarikan diri seperti setan-setan yang
melarikan diri saat perang Badar. Mereka berpendapat bahwa jika mereka
tetap diam di tempat maka tidak ada lagi jalan keluar bagi mereka dari
kematian, sehingga mereka melanjutkan perjalanan secara sembunyisembunyi dari Hamdan. Selanjutnya mereka mendaki gunung Auzind dan
membunuh sekumpulan kaum Muslim yang shaleh. Mereka juga
menghancurkan taman-taman dan kebun-kebun, serta merusak kehormatan
orang-orang Islam dan wanita-wanita mereka. Mereka menguasai dua
pertiga negeri yang terdapat di bagian atas dari wilayah timur. Di sana
mereka membunuh manusia dengan jumlah yang tidak terhingga. Adapun di
wilayah Irak kedua, mereka membunuh manusia dalam jumlah yang sulit
untuk dihitung. Pada saat ini mereka pergi ke lrak kali ketiga di Baghdad
dan daerah sekitarnya, di sana mereka membunuh banyak ulama. kaum
shalih, dan orang-orang mulia. Mereka mengepung kota Mai secara terpisah
dan membunuh semua keluarga raja dan kaum Muslim. Mereka
menyeberangi sungai Euprat. lalu menuju Aleppo dan menghancurkan kota
itu. Lalu kota itu mereka tinggalkan dalam keadaan kosong dan sudah
menjadi puing. Mereka terus maju sehingga berhasil menguasai seluruh
Syam dalam waktu, beberapa hari.
Ketika akan memasuki Mesir, mereka merasa takut, karena Raja alMuzhaffar yang bergelar Qutuz mengumpulkan semua pasukannya dengan
tekad bulat dan niat ikhlas. Sehingga mereka bertemu di 'Ain Jalut dan
kemenangan berada pada tangan kaum Muslim. Lalu mereka semua
hengkang dari bumi kaum Muslim. Dalam waktu yang singkat, mereka lari
dari Syam dan menyeberangi sungai Euprat. Peristiwa-peristiwa di Kota Bashrah, Ubullah (Ailah), Baghdad' dan
Iskandariah
Abu Daud ath-Tha1'alisi berkata, "Kami diceritakan oleh al-Hasyraj
ibn Nubatah al-Kufi dari Sa'id ibn Jihan dari Abdurrahman ibn Abu Bakrah
dari bapaknya bahwa Rasulullah saw bersabda: Kelak segolongan umalku
posli akan mendiunti sehuuh kolu yang dikenal dengan nama Bashroh. Lalu
jumlah mereka ukan bertumbah banyak, dan pohon korma mereka akan
bertambah banyak pulu. Kemudian datanglah sebuah kaum dmi Bani
Qanthura yang bermuku lebar dan bermata sipil. Mereka lurun di sebuah
jembatan yang dinamakun Diilah. Lalu kaum Muslim lerpecah menjadi tigu
kelompok: kelompok pert(t,na hidup mengikuli ekor unta dan pergi menuju
pedalaman padang pasir -melaikan diri-, lalu mereka binasa. Kelompok
kedua menyerahkan diri kepada Bani Qanthura dan meniadi kafir, kelompok
ini sama dengan yang sebelumnya. Kelompok ketiga neniadikan anak cucu
mereka di belakangm'u. lalu berperang (melawan orang-orang Bani
Qanthural. Maka orong-orang yang gugur dari mereka adalah para
syuhoda, lalu Allah mentenangkon orong-orang yang tersisa dari mereka-"
(HR. Abu Daud ath-Thalalisi)
Hadits ini juga dikeluarkan oleh Abu Daud as-Sakhtiani dalam
kumpulan haditsnya dengan maknanya. Ia berkata: Kami diceritakan oleh
Muhammad ibn Yahya ibn Faris dari Abdusshamad ibn AMul Warits dari
Sa'id ibn Jihan dari l\{uslim ibn Abu Bakrah dari bapaknya, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Kelak sekelompok orcmg dori kolangan umatka
akan bermukim di sebuah kota yang dikenal dengan nama Bashrah, terletak
di pinggir sebuah sungai yang bernoma Dijlah (figris). Di atasnya ada
sebuah jembatan. Kotct itu akon berpenduduk banyak, dan kelak akan
menjadi salah satu koto besar kaum Muslim. (Sedangkon lbn Yalrya
meriwayatkan dari Abu Ma'mar, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Koto
besar kaunt Muhajirin."t Apabila akhir zaman tiba, orang-orang Bani
Qanthura akan datang tnenyerang kota lersebut. Merelca berciri khas
memiliki wajah yang bulat dan mata yong sipit. Lalu mereka aksn
bermarkas di tepi stmgai tersebut. Kemudian pendudulorya terpecah meniadi
tiga golongan: golongan pertama hidup mengihrti ekor sapi dan totahyang
subur -melarikan diri- lalu binasa. Golongan kedua menyerahkan dirhya
kepada orang-orang Bani Qanthura, akhirnya merela meniadi kafir.
Sedangkan golongan ketiga menjadikan anak cucu mereka di belakangnya,
lalu berperang melawan Bani Qanthura, mereko adalah para syuhada. (HR.
Abu Daud as-Sukhtani)
Abu Daud meriwalatkan dari Muhammad ibn Mutsanna dari Ibrahim
ibn Shaleh ibn Dirham dari bapaknya, ia berkata: Kami berangkat untuk
melaksanakan ibadah haji. tiba-tiba datanglah seorang lelaki dan berkata
"Apakah di dekat kalian ada kota yang bernama Ubullah?" Kami menjawab,"Ya." Lalu ia berkata, "Siapakah dari kalian yang percaya kepadaku,
hendaklah ia melakukan shalat sunat di mesjid al-'Asysyar sebanyak dua
atau empat rakaat dan berkata bahwa ini untuk Abu Hurairah. Akupernah
mendengar sahabatku (Rasulullah) saw bersabda: Se.sungguhnyu padu huri
Kiumal, Allah akan membangkitkan dari mesjid al-'Asysyar pura syuhada
yung tiada berdiri bersumu pura syuhadu perang Badar selain mereka. (HR.
Abu Daud)
Al-Khatib Abu Bakar ibn Ahmad ibn Tsabit menyebutkan dalam
sejarah Baghdad: Kami diberitahukan oleh Abu Qasim al-Azhari dari
Ahmad ibn Muhammad ibn Musa dari Ahmad ibn Ja'far ibn al-Manadini, ia
berkata: Disebutkan dalam sebuah isnadyangsangat dha'd'dari Sufyan atsTsauri dari Abu lshaq asy-Syaibani dari Abu Qais dari 'Ali ra, bahwa ia
berkata: Akupernah mendengar Rasulullah saw bersabda. "Kelak akan
dibangun sebuah kota diantara sungai Eufrat dan Tigris. Di dalamnya akan
berkuasa seburuk-buruk raja dari Bani Abbas, yaitu az-Zaura'. Di dalamnya
akan timbul perang yang terputus-putus, dimana dalam perang tersebut
banyak wanita yang ditawan, sedangkan para lelaki disembelih seperti
disembelihnya domba-domba." Lalu kepadanya ditanyakan, "Wahai Amirul
Mukminin, mengapa Rasulullah saw menamakannya az-Zaura'?" Ia
menjawab, "Karena perang itu menziarahi daerah-daerah yang berada di sisi
kota tersebut, sampai-sampai menutupinya. "'
Artha'ah ibn Mundzir berkata: Seseorang berkata kepada lbn 'Abbas
yang saat itu ada Hudzaifah ibn Yaman bersama, "Beritahukanlah
kepadakutafsiran dari firman Allah SWT: ,p €" Namun ia berpaling
sampai orang itu mengulangnya tiga kali. Kemudian Hudzaifah berkata,
"Akuakan memberitahukannya kepadamu, karena akutahu mengapa ia tidak
mengacuhkannya. Akupernah singgah di rumah salah satu anggota
keluarganya yang bernama Abdul Ilah atau Abdullah. Ia akan bermukim di
dekat salah satu sungai di wilayah timur. Di atasnya akan dibangun dua kota
yang dipisahkan oleh sebuah sungai. Apabila Allah berkehendak
membinasakan kerajaan dan kekuasaan mereka, maka Allah akan mengirim
api ke salah satunya pada malam hari, sehingga pada pagi harinya kota itu
berubah menjadi hitam dan gelap. Semuanya habis terbakar. seolah-olah
sebelumnya tidak ada apapun di tempat itu. Kerajaan tetangganya pun
terkejut di pagi hari; bagaimana mungkin dapat berubah (begitu cepat)?
Kemudian tidak sampai siang hari, di sana sudah berkumpul semua penguasa
zalim dan durhaka. Lalu Allah menenggelamkan kota itu dan mereka semua
ke dalam tanah, maka itulah Haa miim 'aiin siin qqaaf (r9,* f') atau suatu
kehendak dari kehendak-kehendak Allah dan cobaan serta ketetapan-Nya.
(Haa mim dari kata hammun) yang berarti: takdir yang tidak ada makhluk yang dapat ('ain dari kata 'udalan) menghindar darinya. (Huruf .srz dari kata
ukukuunu) akan (wa dari kata wauqi') terjadi di kedua kota ini.,'
Tafsiran yang serupa jugp diriwayatkan oteh Jarir ibn Abduilah alBajali. la berkata: Akupernah mendengar Rasuluttah saw bersabda. ..Kelak
akan dibangun sebuah kora diantara Dijlah (Tigris) dan Dujait. serta diantara
Qathraballa dan Eufrat. Di dalamnya akan berkumput orang-orang zalim
yang ada di bumi ini. dan akan datang ke kota itu perbendaharaan kekayaan
yang banyak. Lalu (Allah) akan membenamkan kota tersebut (ke dalam
tanah)." Dalam riwa-rat lain disebutkan, "Lalu penduduknya akan
ditenggelamkan (ke dalam tanah)." Maka itulah kemusnahan yang paling
cepat di bumi inidaripada bukit hagus di tanah yang subur.,,'
Ath-Thabari menl'ebutkan bahwa lbn .Abbas membaca (6.-r gr) tanpa
huruf 'ain, begitu pula dalam mushaf Abdu[ah ibn Mas,ud. Abbas
mengatakan bahwa 'Ali mengetahui bencana-bencana yang akan terjadi di
kota tersebut.
Al-Quslairi dan ats-Tsa'labi menyebutkan di dalam buku tafsirnya,
bahwa ketika ayat ini turun. terlihat rasa sedih di wajah Rasulu[ah siw.
Maka ia ditanya. "Apakah yang membuat engkau bersedih?" Beliau
menjawab,''Akudiberitahu tentang bencana-bencana yang akan menimpa
umatku, dari banjir, fitnah, kebakaran yang membinasakan mereka, dan
angin kencang yang akan melemparkan mereka ke laut, serta tanda-tanda
lain yang muncul berturur-turut yang menandakan turunnya Isa dan Dajjal.',
(Lafadz dari ars-Tsa' labi )
Hadits tentang az-Zaura' juga diriwayatkan oleh Muhammad ibn
zakaria al-Ghilabi dari 'Ali ra, bahwa Rasuluilah saw bersabda, ..Adapun
kehancurannl'a di tangan as-sufrani, seolah-olah akusudah berada di sana.
Demi Allah. tembok kota itu benar-benar terah rubuh menutupi atapnya.,'
Daruquthni menyebutkan bahwa Muhammad ibn Zakaria p"rnuh *"nymun
hadits palsu atas nama Rasulullah saw.
Ibn wahab mencerirakan dari Abdullah ibn Amru ibn al-'Ash bahwa
kepadanya dikatakan di Iskandariah, "sesungguhnya orang-orang sedang
ketakutan. lalu ia memerintahkan para bawahannya untuk minyiapfan kudi
dan senjatanya. maka datanglah padanya seorang laki-laki." Abdullah Amru
bertanya padanya, "Mengapa mercka ketakutan?" ia menjawab, .,Karena ada
beberapa kapal terlihat datang dari arah purau ciprus.,; Abdrlluh berkata,
"Kembalikan kudakupada tambatannya." orang itu kembali membantah,
"Semoga Allah menunjuki tuan, sesungguhnya orang-orang sudah mulai naik kapal -untuk berperang-" Abdultah menjawab, ilni bukanlah
Malhamah Iskandariyah (Perang Besar Arexandria), karena pada perang ini
musuh akan datang dari arah maghrib (barat), negeri Antablus, latu mereka
datang seratus demi seratus hingga mencapai sembiran ratus orang.,, Al-wa'ili Abu Nashr menyebutkan dalam buku al-lbanah dari hadits
riwayat Rusydi ibn Sa'ad dari 'Uqail dari az-zuhri, bahwa Ka'ab berkata,
"Sesungguhnya akubenar-benar menemukan di dalam Kitab Allah yang
diturunkan kepada Musa putra 'lmran bahwa kota lskandariah mempunyai
syuhada-syuhada yang mati syahid di sungainya. Mereka lebih baik dari
pada para syuhada yang gugur sebelum dan sesudahnya. Mereka itulah
orang-orang yang dimuliakan Allah bersama para syuhada perang Badar."
Keterangan:
{-Lflr} cha'ith adalah daerah yang aman dan nyaman untuk didiami.
{6roJr} al-Bashrah berarti batu yang lunak. kata ini kemudian dipakai
sebagai nama kota. Banu Qanthura $rrrL:Sy adalah bangsa Turki. Ada yang
menyebutkan bahwa Qanthura adalah budak perempuan Nabi lbrahim as
yang kemudian melahirkan beberapa anak. Dari keturunan merekalah orangorang Turki berasal. Ada pula yang menyebutkan bahwa mereka keturunan
putra Yafats yang terdiri dari banyak ras. Di antaranya ada yang mendiami
kota-kota dan benteng-benteng, ada lagi yang tinggal di puncak-puncak
gunung dan padang pasir. Mereka tidak memiliki pekerjaan selain berburu,
sedangkan orang yang tidak ikut berburu dari mereka dan hewan
tunggangannya berjalan lambat, maka ia akan memasak darah dan
memakannya. Mereka memakan burung nasar, burung bangkai, dan lainlain. Mereka tidak mempunyai agama; diantara mereka ada yang mengikuti
ajaran Majusi dan ada pula yang mengikuti ajaran yahudi. Raja merekayang
bernama Khaqan memakai kain sutera dan mahkota emas serta sering
tertutup. la memiliki keberanian dan kekuatan yang besar. Mereka
mempunyai sihir dan sebagian besar menganut ajaran Majusi.
wahab ibn Munabbih mengatakan bahwa bangsa Turki adarah anak
cucu YaJuj dan Ma'juj, maksudnya mereka semua keturunan putra yafats.
Ada pula yang mengatakan bahwa bangsa Turki atau sebagiannya berasal
dari keturunan Yaman dari Hamir. Namun ada yang berpendapat bahwa
mereka berasal dari sisa-sisa kaum Tubba'. wallahu a'lam. Ini disebutkan
oleh Abu Umar ibn Abdul Birri dalam buku al-lbanah.
Abu Nu'aim al-Hafizh menyebutkan dari Samurah ibn Jundub. bahwa
Rasulullah saw bersabda: Telah dekat masanya Allah memenuhi golongangolongan kalian dengan orang-orang 'Ajam (orang-orang non-Arab).
Kemudian Dia menjadikan mereka pemberani, lalu mereka akan membunuh
prajurit-prajurit kalian dan memakan harta rampasan kalian (lni adalah
hadits gharib dari Yunus, adapun Hammad menyendiri dalam meriwayatkan
hadits ini darinya) Keistimewaan Kota S1'am dan sebagai Kubu Pertahanan Peperangan
Besar
Al-Bizzar meriwaratkan dari Abu Darda', bahwa Rasulullah saw
bersabda:
ul t'.
Ketika tidur. akuberminryi melihat tiang al-kitab dibawu (oleh malaikot)
dari bawah kepalaku. -lkumengira bahwa benda ilu akan hilang, maka
akumengikutinya dengan pandanganku. Lalu liang ilu dibawa pergi ke kota
Syam. Ketahuilah balntu itu adalah iman --akan tampak buktinyo- ketiko
fitnah -ujian huru hara- nenimpa negeri Syam. (HR. al-Bizzar)
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Bakar Ahmad ibn Salman
an-Najjar, namun ia mengatakan, "Tiang Islam." Abu Muhammad Abdul
Haq menyebutkan bahua ini adalah hadits shahih. Barangkali cobaan ini
timbul ketika kemunculan Dajjal.
Al-Hafizh Abu Muhammad AMulGhani ibn Sa'id meriwayatkan dari
al-Hikam ibn Abdullah ibn Khatthaf al-Azdari (seorang yang matruk), dari
az-Zuhri dari 'Urwah. bahwa'Aisyah ra berkata: Rasulullah saw bangun dari
tidurnya dengan terkejut sambil mengucapkan lafadz tarji' (Inna lillahi wa
inna ilaihi raaji'un). Irlaka akubertanya, "Ada apakah dengan bapakku,
kamu dan ibuku?" Beliau saw bersabda, "Tiang-tiang Islam keluar dari
bawah kepalaku, kemudian akumelemparkan pandanganku. Tiba-tiba dia
sudah menyelinap ke tengah kota Syam. Lalu dikatakan kepadaku, "Wahai
Muhammad. sesungguhnva Allah telah memilihkan untukmu negeri Syam
dan Dia telah menjadikannya sebagai kedudukan, markas dan kekuatan.
Ingatlah, bahrva siapa lang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Dia
akan menempatkannya di Syam dan memberikan bagiannya (rezekinya) dari
negeri tersebut. Sedangkan siapa yang Allah kehendaki keburukan
menimpanya. maka Dia akan mengeluarkan anak panah dari tabungnya yang
tergantung di tengah Syam, lalu melemparinya dengan anak panah itu, maka
ia tidak akan selamat di dunia dan akhirat."'
Diriwal'atkan bahsa AMul Malik ibn Habib berkata: Akudiceritakan
oleh seseorang yang akupercayai, bahwa Allah 'Azza wa Jalla berfirman
kepada negeri Syam, "Kamu adalah tanah dan negeri pilihan-Ku. Kamu akan
ditempati oleh makhluk-makhluk-Ku yang terbaik, dan orang-orang akan
berkumpul kepadamu. Barangsiapa yang keluar darimu karena benci
kepadamu, maka [ia keluar] dengan kemarahan-Ku atasnya. Adapun orang
yang memasukimu karena cinta kepadamu, maka ia memasukimu dengan
ridha-Ku Abu Daud meriwayatkan dari Abu Darda' bahwa Rasulullah saw
bersabda: Markus kaum Mu.slim sual perung besar uduluh di Ghuthuh
sumpai ke dekut .sebuoh ktlu yang dinamakun Dumuskus. yaitu sulah salu
kota di neg,eri Syom yang terbaik. (HR. Abu Daud)
Abu Bakar ibn Abu Syaibah meriwayatkan dari Abu az-Zahiriyyah,
bahrva Rasulullah saw bersabda: Pusal perlahanun kaum Muslim dari
peperangan besar adalah Damqshts, don pusal perlahanan mereka dari
manusia adaloh Baitul Maqdis, sedangkan pusat pertahanun mereku dori
Yu jttj dan Ma juj adalah bukit Thur.lal-Hadits)
Penulis menyebutkan bahwa hadits ini adalah hadits shahih dengan
makna berprediket marfu', dan masih ada lagi hadits yang lainnya. yang
nanti akan kami sebutkan.
Jika Perang Besar Terjadi maka Allah Mengirim Pasukan untuk
Mengokohlon Agama-Nya
Ibn Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw
bersaMa:
;:,;i', L';
=';rt
tt 'j J.F' i ti. rtt 6;. >ri' !3 I l)l t
r
.iij' P+ ut'JJ-j- L)\-
Apctbila peperangan besar terjadi. Allah akan mengirim pasukon yang
terdiri dari bangsa-bangsa 'Ajam yang menjadi Arab. Mereko adalah
prajurit-prajurit berkuda Arab yang paling mulia dan poling bagus
senjatanya. Melalui mereka Allah akan mengokohkan agama-Nya. (HR. Ibn
Majah)
Medinah dan Mekah, serta Keruntuhannya
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
saw bersabda:
.td r,r^i' 'r'.:-ui'€-
"W i ;)J$;w si qu\
.
| fat rt , 2 \-'
Kelok pemukiman kaum Muslim Medinahl akan mencapai wilayah
Ihab dan Yahab." Akubertanya kepada Suhail, "Berapakah jaralorya dari
kota Medinah?" Ia menjawab, "Sekian-sekiannil. (HR. Muslim) Abu Daud meriuayatkan dari lbn Umar. bahwa Rasulullah saw
bersabda:
JG d,'"+s.w,, :;i't 6-,? *y' jr,';;u|oioAA'+;
'; rUi Cra't,lG*)'
Telah dekut masunye kum Muslim dikepung sehingga mereka pergi ke kota
Medinah, santpui-santpui kotu (yang dikelilingi benteng pertahanun) mereka
yang lerjauh ntencapui daerah Salah. (HR. Abu Daud) Az-Zuhri
menyebutkan bahu,u wil*uh Salah delcat dari Khuibar.(HR. Abu Daud)
Al-Masalih {Cgt sama maknanya dengan al-mathali'atau tempat
pemukiman sekaligus pengintaian. Menurut pendapat lainnya bahwa orangorang itu selalu bersiap-siap di tempat pengintaian dan mereka mengaturnya
untuk itu. Dinamakan al-masalih karena orang-orang yang ada di tempat
membawa senjata. al-Jauhari menyebutkan bahwa al-maslahah sama
maknanya dengan ats-tsaghru, yaitu kota yang dikelilingi benteng
pertahanan, dan al-marclab yang berarti tempat pengintaian. Dalam sebuah
hadits disebutkan bahua wilayah pemukiman (yang dikelilingi benteng
pertahanan) milik pasukan Persia yang paling dekat ke Arab adalah 'Adzib.
Bisyr berkata: {3'f, y:q.'J*.r,AtrCii' ra.,-ailSetiap tati kekang
depan terdapat kendaraan pembangkangyang berbahaya bagi para pasukan
penyerang danjuga bagi pasukan yang melarikan diri
{itt al-qiyad adalah tali yang dipakai untuk mengikat hewan
tunggangan. {*l al-musnifah sama maknanya dengan al-mutoqaddim,
yaitu maju paling depan. Jika dikatakan,"Asncrfa al-farsu,,, maka itu berarti
kuda yang berlari paling depan. Jika Anda mendengar kata musnifuh di
dalam suatu svair, maka itu berasal dari sini, yaitu kuda yang berrari paling
depan, mendahului kuda-kuda yang lain. Adapun lafdz al-'anud {'s'fr}, asal
katanya adalah 'anada.1'ang berarti menyimpang dari jalannya. Lafadz ar-
'anud juga berasal dari kata an-nauqu, yang berarti mengawasi sebuah
tempat, jamaknya adalah 'unud. Kata ini disebutkan di dalam firman Ailah
SWT: tf Ut{rS.o'C Uy...1 . karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat
Kami [Al-Qur'anJ). (QS. al-Muddatstsir: l6)
Maksudnya, dia menyimpang dari kebenaran, menentangnya dan
berpaling darinya. Dikatakan, "'Anado ar-rajulu," apabita orang tersebut
berbuat melampaui batas kemampuannya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata,
"Akumendengar Rasulullah saw bersabda: Kamu sekalian aknn
meninggalkan ktu Medinah dalam keadaun vung paling haik, lalu ktla ini
tiduk ukan didutungi pada mulam hari kecuuli oleh binatang-hinutung
pencuri makan, yuitu binatung-hinalang huus dan hurung-burung.
Kemudiun duu pengemhula berangkat dari Muzainuh menuju Medinah. Lalu
mereka kamhingnya, liba-tiba saja kambing ilu meniudi liur
sumpai mereka tiba di Tsanilyah al-lAada'. maka keduanya pun tersung,kur
di utu.s wujuhnya -muti--. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah. lmam Muslim juga meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw bersabda kepada kota Madinah'. Kola itu akan diting1alkan
oleh penduduknya dalam keadaan yang paling haik. Lalu kota ilu akun
dikuasai oleh binatong-binatang yang, berkeliaran mencari makan, yaitu:
binatong-binatong buas dan burung-burung. (HR. Muslim)
Hudzaifah berkata, "Rasulullah saw telah memberitahukan
akuperistiwa-peristiwa yang akan terjadi sampai hari Kiamat. Semuanya
sudah akutanyakan kepada Beliau, kecuali tentang hal yang akan mengusir
penduduk Medinah dari Medinah."
Abu Zaid Umar ibn Syabah menyebutkan dalam buku al-Modinah 'ala
Sakiniho osh-Shalatu was Salam bahwa Abu Hurairah berkata, "Penduduk
Medinah akan keluar dari kota itu dalam keadaan yang paling baik, dimana
setengahnya adalah kemegahan dan setengahnya lagi rumput hijau." Lalu ia
ditanya, *Siapakah yang mengusir mereka wahai Abu Hurairah?" la
menjawab, "Para pemimpin yang keji."
Abu Zaid meriwayatkan dari Salman ibn Ahmad dari al-Walid ibn
Muslim dari lbn Lahi'ah dari Abu az-Zubair dari Jabir, bahwa Umar ibn alKhatthab ra berbicara di atas mimbar dan mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Kelak penduduk Medinah akan keluar
dari kota itu, lalu kembali lagi ke sana dan mendiaminya sampai kota itu
kembali penuh. Kemudian mereka akan keluar lagi, lalu tidak kembali untuk
selamanya."
Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah saw
bersaMa "Kelak penduduk Medinah pasti akan keluar lalu kembali lagi
kepadanya. Kemudian mereka akan keluar lagi dan tidak kembali untuk
selamanya. Niscaya mereka akan meninggalkannya dalam keadaan yang
paling baik buah-buahannya." Dikatakan, "Lalu siapakah yang
memakannya?" Beliau menjawab, "Burung-burung dan binatang buas." (alHadits)
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata, "Demi (Allah) yang
jiwakuterletak di Tangan-Nya, kelak di kota Medinah akan terjadi
pertempuran besar yang dinamakan "Haliqah." Aku tidak mengatakan
luliqah asy-sya ?i (pemotong rambut), melainkan haliqah ad-din (pemusnah
agama). oleh karena itu. keluartah kalian dari kota Medinah. nreskipun saat
itu sedang musim dinginl"
Asy-Syaibani berkara: aG ';A', .{.*Jt 'J.'F Kerak Medinah akarr
runtuh, lalu muncullah banyak bendera. {'tjijr} at_Banud adalah bendera
besar, ini disebutkan pada akhir perkataannya.
Dari Abu Hurairah. bahwa Nabi saw bersaMa: Keluk Ku,hah akun diruntuhkun oleh seonutg teluki herkaki lemoh (Dzu suwaiqutuin) tluri
Ah.senia. (HR. Muslim)
Dari lbn 'Abbas. bahwa Rasulu[ah saw bersabda:
.f?* f# qai-,_jt;;i n ;s
seolah<tlah akuberada bersamanya, iu berkulit hitam dun berkuki orrgkrr.
orang itu- meleposkan botu (Ka'bau satu per s.a/2. (HR. al-Bukhari-) a/-
-fahju {!^iit maknanva kaki yang dua pahanya merenggang.
Dalam hadits riu'a'at Hudzaifah yang panjang, disebutkan bahwa
Rasulullah sau bersabda. "seorah-olah akuberadu b"riru seorang Habsyi. la berkaki bengkok, bennata biru, berhidung pesek, berperut besar. Kawan- kawannya melepaskan batunya satu per satu, ratu membawanya dan melemparkann'a ke laut. r'aitu Ka,bah.', i,{adits ini disebutkan pula oleh Abu al-Faraj ibn al-Jauzi. dan ini adatah hadits yang panjang.
Abu 'Ubaidah al-easim ibn Sailam meriwayatkan bahwa .Ari
ra berkata, "Perbanyakrah merakukan thawaf di rumai Ailah lra,bah) ini, sebelum dipisahkan dianrara kalian dan dia, karena akuseolah-olah berada
lerslma seorang lelaki dari Absenia yang berkepara kecir, berteringa kecir dan betisnya juga kecil! Ia duduk diatas I{u'buh, sedangkan ru;uur., itu akan hancur."
.
la mengatakan. "Kami diceritakan oreh yazin ibn Harun dari Hisyam ibn Hassan dari Hafshah dari Abu al-'Aliyah dari .Ali dari al-Ashmu,i
bahwa saMa Nabi saw rslr 'alu. daram perkaiaan bahasa Arab adarah sha,ru tanpa huruf alif. yang arrinya kepara yang kecir. begiturah semua orang Absenia. Sedangkan ar-ashma' adara-h t"ringu yu.ig kecir. lika yang bertelinga kecil adalah laki-taki, maka dikatakairajului ashma,. Sedangkan jlka yang bertelinga kecit adalah seorang wanita, maka dikatakan mar,atun sham'a'.
Abu Daud ath-Thayarisi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw' bersabd a: Kerak t"ororg l"loki akan dibai,at diintara rukun (Hajarul Aswad) dan nruqam (Ibrahiil. seramanya tidak akan ada yang meng(mggap halal berbuat tidak benar terhadop baiullah (Ka,bah) ielon
golongannya sendiri (orang,-orung Islam). ,Iikil mereka lelah
menghalalkannya, moku janganluh clitanya bagaimanu kehancuran bangsa
Arab. Kemudian datangloh orong-orang Absenia, lalu mereka
merunluhkannya denp4an peruntuhan yang (Ka'bah) tidak ulun dibangun
lagi sesudqh itu. Mereka ituloh yung akrn mengeluarkan harta
terpendumnya. (HR. Abu Daud ath-Thayalisi)
Al-Hulaimi menyebutkan bahwa peristiwa itu akan terjadi pada zaman
turunnya Nabi lsa as. Ketika itu, sebuah teriakan menghampirinya, bahwa
.seseorang dari Absenia yang berkaki bengkok telah berangkat menuju
Baitullah untuk menghancurkannya. maka lsa as mengirim sekelompok
orang ke sana. yang berjumlah delapan sampai sembilan orang.
Hadits di atas juga disebutkan oleh Abu Hamid dalam bukunya"
Manosik al-Hajj dan yang lainnya. Dikatakan, "Matahari tidak akan
tenggelam sehari pun, kecuali ada seorang pria dari kalangan orang-orang
terhormat melakukan thawaf di sekelingnya, dan fajar tidak akan terbit dari
suatu malam kecuali ada seseorang dari kalangan para pemimpin melakukan
thawaf. Jika itu terhenti, maka itulah penyebab diangkatnya Ka'bah dari
bumi ini. Lalu pada pagi harinya" bangunlah manusia, sedangkan Ka'bah
telah diangkat tanpa ada jejak. Ini akan terjadi apabila datang masa tujuh
tahun, dimana tidak seorang pun melakukan ibadah haji kepadanya.
Kemudian Al-Qur'an akan diangkat dari mushaf-mushafnya, sehingga ketika
manusia terjaga di pagi harinya, kertas-kertas itu telah berubah menjadi putih
dan tulisannya terhapus, dimana di dalamnya tidak ada satu huruf pun.
Selanjutnya Al-Qur'an dihapus dari hati manusia" sehingga tidak ada orang
yang dapat mengingatnya walaupun satu kata. Setelah itu manusia kembali
kepada lagu-lagu, syair-syair dan cerita-cerita jahiliah. t^alu muncullah
Dajjal dan turunlah Isa putra Maryam, kemudian ia membunuh Dajfal.
Kiamat ketika itu seperti wanita hamil yang telah mendekdti masa
melahirkan."
Dalam riwayat tain disebutkan, "Perbanyaktah melakukan thawaf di
Baitullah ini sebelum ia diangkat! Ka'bah itu telah diruntuhkan dua kali,
maka ia akan diangkat pada yang ketiga kalinya."
Diriwayatkan bahwa keruntuhan Ka'bah akan terjadi setelah AlQur'an diangkat dari hati manusia dan dari mushaf-mushafrryq dan itu
terjadi sesudah wafatnya Isa as. Itu adalah benar, sebagaimana akan
diterangkan nanti.
Keterengan:
Dalam sebuah hadits shohih ditegaskan seruan untuk memasuki kota
Medinah dan anjuran untuk mendiaminya. Rasulullah saw bersaMa: Akan datang kepuda manusia suatu zaman, dintana seorang pria
menyeru anak pamon don kerabalnya, "Marilah menuju kemakmuran
-kesenangctn-marilah menuju kemakmuran (dengan meninggalkan
Medinah)!" padahal lledinah lebih baik bagi mereka, iika mereka
mengetahui. Demi (Allaht yang jiwakuterletak di Tangan-Nya, tidak keluar
satu orang pun (dari Medinah) karena benci kepadanya, kecuali Allah akan
mengganti di dolamnya dengan orang yang lebih baik darinya, karena
Medinah seperti ubupan (alat peniup api) lukang besi yang mengeluarkan
kotorannya brang-oratrg kofir dan munafik). Kiamat tidak akon terjadi
sampai Medinah menyingkirkan segala keburukan yang ada di dalamnya,
sebagaimana ubupan tukang besi menyingkirkan kotoran-kotoran Desi. (HR.
Muslim dari Abu Hurairah)
Dari Sa'id ibn Abu Waqqash, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Barangsiapa menginginkan agar penduduk kota Medinah mendapatkan
keburukan, maka Allah akan mencairkannya sebagaimana garom mencair di
dalam arr. (HR. Muslim)
Ada lagi hadits yang serupa dengan hadits di atas yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah, dan masih banyak lagi hadits-hadits lainnya. namun
berlawanan dengan yan-9 sudah disebutkan sebelumnya. Jika seperti ini,
maka akan timbul pertentangan; namun sebenarnya tidaklah demikian, sebab
anjuran untuk mendiami kota Medinah barangkali muncul pada saat pasukan
Muslim menaklukkan banyak kota-kota besar dan ketika itu, kebaikan
banyak terdapat di kota Medinah, sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits riwayat Sufran ibn Zuhair. Ia berkata, "Akumendengar Rasulullah
saw bersabda: Kelak Yaman akan ditaklukkan (oleh kaum Muslim), lalu
datanglah sekelompok orang yang membujuk dan menarik orang-orang
(untuk keluar dari Medinah). Kemudian mereka berimigrasi bersama
keluarga mereka. Siapa wng mengikuti mereka, maka Medinah adalah kota
yang terbaik untuk mereko sendainya mereka mengetahuinya. Kemudian
Irak akan ditaklukkan, maka datanglah sekelompok orang yang membujuk
dan menarik orang-orang (untuk keluar dari Medinah), lalu mereka
berimigrasi bersama keluarga merekn. Siapa yang mengikuti mereka, maka
Medinah adalah kota yang terbaik bagi mereka seandainya mereka
mengetahuinya.(HR. Para Imam Hadits dan lafadznya dari Muslim) Jadi, Rasulullah saw menganjurkan untuk tetap menempati kota
Medinah ketika gencar-gencarnya berita tentang kepindahan penduduk kota
tersebut, yaitu pada saat pasukan lslam menaklukkan kota-kota besar. Sebab
kota Medinah adalah pusat wahyu dan di sanalah orang yang membawa
wahyu itu tinggal, dimana dalam hidupnya ia selalu diikuti oleh para
sahabatnya dan wajahnya yang mulia itu dapat dilihat. Adapun setelah ia
wafat, ia meninggalkan hadits-hadits yang mulia dan bukti-bukti
pengaruhnya yang sangat besar.
Oleh karena itu, Beliau bersaMa, "TAak bersabar seseorang atas
musibah dan kcpedihan yang ada di suru, leccuali ahailron meniadi pemberi
syafa'at don saksi baginya pada hari Kianat " (al-Hadis)
Rasulullah saw juga bersaMa, "Barangsiapa yang bisa meninggal
dunia di kota Medinah, maka hendaklah ia meninggal di sana, sebab akuakan
memberi syafa'at kepada orang yang meninggal di kota tersebut. Kemudian
apabila keadaan telah berubah kembali dan fitnah-fitnah serta ketakutan
telah berpaling dari kota itu, maka keberangkatan dari kota tersebut menjadi
sesuatu yang tidak berkesan apa-apa dan perpindahan dari kota itu benarbenar menjadi suatu hal yang tidak berkesan." (al-Hadits)
Keterangan:
Sabda Nabi saw, "Barangsiapa menginginkan agar penduduk kota
Medinah mendapatkan keburukan," tertuju kepada Tarman Rasulullah saw,
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits sebelumnya, "Tidak keluar satu
orang pun (dari Medinah) karena benci kepadanya, kecuali Allah akan
mengganti di dalamnya dengan orang yang lebih baik darinya." Beberapa
orang sahabat keluar dari Medinah setelah wafatnya Rasulullah saw, namun
Allah tidak mengganti dengan orang yang lebih baik dari mereka. Maka itu
menunjukkan bahwa hadits ini tertuju pada zaman Nabi Muhammad saw;
dimana Allah SWT selalu mengganti para sahabat yang tidak menyukai kota
Medinah dengan sahabat lain yang lebih baik, dan itu sudah jelas.
Sabda Nabi saw, *Maka Allah akan mencairkannya," adalah
perumpamaan kebinasaannya di dunia sebelum ia mati. Itu telah dilakukan
oleh Allah kepada orang-orang yang memerangi Medinah dan membunuh
pendudukny4 seperti Muslim ibn 'Aqabah. Ia dibinasakan oleh Allah pada
saat kembali dari Medinah menuju Mekah, sebab ia telah membunuh
AMullah ibn Zubah. Allah menimpakan musibah kepadanya dengan
memasukkan air kuning ke dalam perutnya, sehingga ia mati di wilayah
Qadid, tepatnya tiga hari setelah menyerang Medinah.
Adapun ath-Thabari mengatakan bahwa Muslim ibn 'Aqabah mati di
Harsyi, tiga malam sesudah perang tersebut. Harsyi adalah nama sebuah
gunung di Taharnah. di jalan Syam dan Medinah, yang dekat dari daerah
Juhfah.
Demikian pula dengan Yazid ibn Muawiyah, kematiannya terjadi
setelah ia menghasut penduduk kota Medinah. kota Nabi yang terpilih, dan
membunuh sisa-sisa kaunr Muhajirin dan Anshar. la mati kurang dari tiga
bulan sesudah menyerbu Medinah dan berusaha membakar Ka'bah. la mati
karena nyeri dada dan penyakit radang selaput dada pada pertengahan bulan
Rabiul Awwal di Hiwarain. salah satu kampung di kota Homush. Kemudian
jasadnya dibarva ke Danraskus dan dishalatkan oleh putranya, Khalid.
Sedangkan al-Mas'udi menyebutkan bahwa Yazid ibn Muawiyah di
shalatkan oleh putranya )ang bernama Muawiyah, lalu jasadnya dikuburkan
di pemakaman Bab ash-Shaghir. Ia meninggal dunia pada umur 37 tahun,
adapun kekuasaannya berumur 3 tahun 8 bulan l2 hari.
Keterangan:
Al-Mukhathib mengatakan kepada kami bahwa yang dimaksud dari
sabda Nabi saw, "Kamu sekalian akan meninggalkan kota Medinah,"
bukanlah orang kedua (kamu sekalian) yang menjadi lawan bicara,
melainkan penduduk kota Medinah atau keturunan mereka. Apa yang
diberitahukan oleh Rasulullah saw ini telah terjadi, dimana setelah Beliau
wafat kota Medinah menjadi sumber dan pusat kekhalifahan serta menjadi
tujuan manusia. tempat berlindung, sekaligus menjadi benteng pertahanan.
Oleh karena itu, orang-orang saling berlomba-lomba di kota tersebut dan
saling memberi kelapangan dalam penentuan garis-garis tanah. Kemudian
mereka mengolah dan menempati kota Medinah, dimana yang seperti ini
belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka membangun dan mendirikan
tempat tinggal. sehingga sampai ke wilayah lhab. Namun keadaan kota ini
mulai menurun setelah mencapai tingkat kebaikan dan kesempurnaan,
sampai-sampai wilayahnra menjadi lengang karena telah dikalahkan oleh
bangsa-bangsa Arab. ditambah lagi dengan adanya fitnah-fitnah di kota
tersebut, sehingga penduduknya ketakutan dan menyingkir dari Medinah dan
jadilah kekhalifahan Islam befpusat di negeri Syam.
Adapun Yazid ibn \luawiyah, ia memerintah Muslim ibn 'Aqabah alMazi untuk menyerang kota Medinah bersama sebuah pasukan yang besar.
Setelah sampai di Medinah, dia pun memerangi penduduknya, dan akhirnya
berhasil mengalahkan dan membunuh mereka di tanah Medinah yang tidak
berpasir dalam waktu 1'ang singkat. Mereka juga memporak-porandakan
kota Medinah dalam tiga hari. Peristiwa ini dinamakan dengan Waq'ah alHirrah. Waq'ah dalam bahasa Arab berarti pertempuran, sedangkan alHinah berarti tanah yang tidak berpasir.
Seorang penyair berkata
Jika kaliun membunuh kami pada hari peristiwa Hirrah di llluqim,
maka kamilah oranp;, perlama yang lerbunuh dalam keadaan Islam.
Peristiwa Hirrah terjadi pada hari Rabu, dua malam terakhir dari bulan
Zulhijjah, tahun 33 H. Peristiwa itu juga disebut Hirrah Z,ahrah. Zahrah
dalam bahasa Arab berarti bunga. Pertempuran itu terjadi di sebuah tempat
yang dikenal dengan nama Waqim. Jaraknya satu mil dari mesjid Rasulullah
.saw. Ketika itu sisa kaum Muhajirin dan Anshar, serta para tabi'in yang
terbaik terbunuh, semuanya berjumlah 1.700 orang. Adapun penduduknya,
terbunuh sebanyak 10.000 orang, selain wanita dan anak-anak- Dari orangorang yang membawa Al-Qur'an, terbunuh sebanyak 700 orang dari suku
Quraisy. Sedangkan 79 orang terbunuh dalam keadaan tabah. secara zalim,
dan terang-terangan dalam pertempuran tersebut.
Imam al-Hafizh Abu Muhammad ibn Hazmin berkata dalam bukunya,
al-Martabah ar-Rabi'ah. bahwa sekumpulan kuda berkeliling di mesjid
Rasulullah saw. Lalu kuda-kuda itu kencing dan membuang kotorannya
diantara makam dan mimbar. padahal Allah memuliakan keduanya.
Kemudian orang-orang dipaksa untuk membai'at Yazid dengan ketentuan
bahwa mereka adalah budak-budaknya; jika ia suka maka ia akan
menjualnya, dan jika ia suka maka ia akan memerdekakannya. Namun Yazid
ibn Abdullah ibn Zam'ah membai'atnya sebagai penentu hukum Al-Qur'an
dan Sunnah, maka Yazid ibn Muawiyah memerintahkan untuk
membunuhnya. Akh irnya kepalanya pun dipenggal.
Sumber-sumber berita menyebutkan bahwa saat itu kota Medinah
sunyi dari penduduknya, sedangkan buah-buahannya tersisa bagi burungburung dan binatang-binatang buas, sebagaimana yang disabdakan oleh
Rasulullah saw. Kemudian orang-orang kembali lagi ke kota tersebut. Pada
saat mereka mengosongkan Medinah, anjing-anjing bermunculan di pagarpagar mesj id, walahu a' lam.
Abu Zaid Umar ibn Syabah berkata: Kami diceritakan oleh Shafivan
dari Syuraih ibn Ubaid bahwa ia pernah membaca sebuah surat di Ka'bah,
yang berbunyi, "Kelak penduduk kota Medinah akan ditimpa sebuah
peristiwa yang menakutkan, sehingga mereka meninggalkannya dalam
keadaan kalah. Sampai-sampai kucing-kucing kencing di atas kain-kain
sutera tanpa ada satu pun yang menghardikny4 dan sampai-sampai banyak
serigala yang menerobos ke pasar-pasar tanpa ada soorang pun yang
menghardiknya. Adapun saMa Beliau "Dua pengembala, sampai mereka
tiba di Tsaniyyah al-Wda', lalu mereka bersujud di atas wajahnya,"
dikatakan bahwa itu adalah dua mayat yang jatuh
Para ulama menyebutkan bahwa peristiwa ini akan terjadi pada akhir
zaman, ketika dunia akan hancur. Buktinya adalah apa yang diriwayatkan
oleh lmam al-Bukhari dalam hadits ini: Orang terakhir yang akan
dibangkitkan adalah duer orong pengembala dari Muzaina&. (HR. alBukhari)
Menurut pendapat lainnya, bahwa maknanya ialah, orang yang
terakhir mati lalu dibangkitkan, karena pembangkitan itu adalah sesudah
kematian. Jadi. kebangkitan keduanya diakhirkan, karena kematian mereka
juga diakhirkan.
Ad-Daudi Abu Ja'tar ibn Nashar berkata dalam buku Syarh al-Bukhari
bahwa sabda Beliau, {r"91i yu.:i} "Dua pengembala yang menghardik
kambingnya," adalah dua pengembala yang sedang mencari rumput. Sabda
Nabi saw, "llcthsyon," luot\ berarti liar. Tsaniyyah al-Wada' tgtS'{ 4,
adalah nama sebuah tempat yang dekat dari Medinah. yaitu sesudah Mekah.
Sabda Rasulullah saw, {'.!fii * t?\ "Keduanya bersujud (tersungkur) di
atas wajahnya." maksudnya mereka terkejut dan pingsan ketika mendengar
tiupan terompet yang pertama, yaitu terompet kematian.
Sabda Nabi saw, {'}3"i- i ;11 *Akhiru ma yuhsyarz," maksudnya
kedua orang itu berada di ujung Medinah, lalu keduanya berada di deretan
terakhir orang-orang yang dibangkitkan dari kuburnya. Bukan berarti
sebagian manusia dibangkitkan sesudah sebagian yang lainnya, karena
mereka akan dibangkitkan secara bersamaan. Allah SWT berfirman: Tidak
adalah teriokan itu selain sekali teriokan saja, maka tiba-tiba merekn semuo
dikumpulkan kepada Kami. (QS. Yasin: 53)
Rasulullah saw bersabda:
. t. t ,i ,- I t .(^ tn- !. o, o .
.,a/
y Uq J>l .rr-1,c1 Ul l5l'i .i.l)l a;,e 3*i .f Jfl
,,,,
.ior ,;:"r int u Jk ')l ,* aGi ,St',i >v c;'jJt ;t;
Kelak manusia ofon rcrfrirt lpada hari Xio^ot), lalu ahtlah ororf Orrro*o
yang tanah kuburannyq terbuka. Tiba-tiba saja Musa telah memegang
salah satu dari tiang penvangga Arsy, maka akutidak tahu apakah ia bangkil
sebelum akuatau salah satu dari orong-orangy(mg dikecualikan oleh Allah?
(al-Hadits)
Syekh Abu Abbas al-Qurthubi berkata, "Akhiru man yuhsyaru ilal
Medinah," maksudnya adalah orang yang terakhir diklbn Syabah menyebutkan keterangan yang berbeda dengan semua ini.
la meriwayatkan dari Hudzaifah ibn Usaid bahwa manusia terakhir yang
dibangkitkan adalah dua orang dari Muzainah yang kehilangan manusia
lainnya. Lalu salah satu berkata kepada temannya" "Kita telah kehilangan
manusia lainnya sejak berangkat bersama untuk menemui seseorang dari
Bani Fulan." Keduanya telah berangkat dari sana, tetapi tidak menemukan
seorang pun. Kernudian ia berkata, "Marilah kita pergi bersama ke
pemukiman suku Quraisy di tanah Gharqad!" Maka keduanya Pun
berangkat, tetapi sesampainya di sana mereka tidak melihat apa-apa selain
'binatang-binatang buas dan serigala-serigal4 sehingga mereka pergi ke
Baitul Haram.
Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia berkata "Manusia terakhir
yang akan dibangkitkan adalah dua orang: seorang dari Juhainah dan yang
lain dari Muzainah. Keduanya berkata, "Dimanakah manusia lainnya?" Lalu
keduanya datang ke kota Medinah, namun mereka tidak melihat apapun
selain serigala. Kemudian turunlah dua malaikat kepada kedua orang itu dan
menyeret mereka di atas wajahnya sampai mereka bertemu dengan manusia
lainnya."
Keterangan:
Dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw
bersabda, "Kelak seorang pria akan dibai'at diantara rukun (Hajarul Aswad)
dan makam (Ibrahim), dialah al-Mahdiyang akan muncul pada akhir zaman.
Kelak ia akan menguasai dunia seluruhnya." wallahu a'lam.
Diriwayatkan bahwa raja-raja dunia seluruhnya bedumlah empat
orang; dua Mukmin dan dua lagi orang kafir. Dua Mukmin itu adalah
Sulaiman (putra Daud) dan Iskandar. Sedangkan dua orang kafir itu adalah
Namrud dan NebukadneTT4r- Kemudian umat ini akan dikuasai oleh orang
kelima, yaitu al-Mahdi.
Khalifah Akhir Zaman Bername al-Mahdi den Tanda Kemunculannya
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abu Nadhirah bertata: Suatu hari
kami duduk bersama Jabir ibn AMillah, lalu ia berkata: Dari Jabir, telah
bersabda Rasulullah saw: Hanpir saja tidak boleh dibowa lce negeri lrak
secupak (qafizh) makanan atau sebuah Dirhan." Kami (sahabat) bertanya,
"Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?" Beliau menjmtab, "Orangorang 'ajam (non 'Arab)." Kemudian beliau saw berlcata, "Hampir saia
tidak boleh dibowa secupak makanan (mudyu) atau sebuah Dinar kepada
penduduk Syam." Kami bertanya; "Siapa yang melakulcan itu ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Rum (Rommvi)." Kemudian
ia (.Iahir) diam se.jenak dun berktlu: Telah bersabda Rosulullah saw, "Puda
akhir masa umalku, aktm ada seorang, khaldah yong melimpahkan hartct
selimpah-limpohnya dan ia soma seksli tidak akan menghitung-hitungnyaLalu akubertanya kepotlu Abu Nadhrah dan Abu al-'Ala', "Apakah menurut
kalian berdua dia adaluh Umar ibn Abdul Aziz?" Keduanya meniuwab.
"Tidak. " (HR. lmam Muslim dan lmam Ahmad)
Abu Daud meriwavatkan dari Ummu Salamah (isteri Rasulullah saw).
Beliau bersabda:
k jt t:c :.1' ,nf ,1 -tr, L';,:' ,* ?'; :'-t>t-t ::r{.
'e-;,:;,
r.;irL lst ; 'i;t{ ",rk *j'i;;5 k ,pi ,t
"$
*v
t . t t. 3 , ,.1, t o. .-i--r-i ;ut -}.ot V t>-r".
jr-r;f ;u'i
(d
.or:^J-j
Kelok akan terjadi perselisihon (rennng siapa yang akan menjdi khal'ifaht
ketika wafann'a seorang khalifah. Lalu seorang lelaki dari penduduk kota
Medinah keluar melarikan diri menuju kota Mekoh. Kemudian ia didatangi
oleh segolongan penduduk Mekah dan mereko mengusirnya, namun ia tidak
mau keluar. Lalu mereka membai'otnya (sebagai khalifah) diontara rukut
(Hajarul Asu'ad) dan nnqam lbrahim. Selanjutnya sebuah pasukan dari
negeri Syam dikirim mrtuk membunulmya, nomun mereka lertimbun olelt
padang pasir diantara llekah dan Medinah. Ketika orang-orang melihat hul
itu, ia didatangi oleh pora pemimpin negeri Syam dan para pemuka dari
Irak, dan mereka membai'otnya. Kemudian muncullah seor(mg pria dari
sulru Quraist, yang pan an-pamannya (dari pihak ibu) berasal dmi Bani
Kalb. Lelaki ini mengirim pasukan untuk memerangi mereko, akhirnya alMohdi dapat mengalahkan mereko. Yang demikian itu dinamakan peristiv'tt
Ba'tsu Kalb. Kekecev'aanlah bagi orang yang tidak hodir dalant
perampasan harta kekol'aan Bani Kalb. Lalu ia membagikan horta tersebu
dan memimpin manusict dengan Stmnah Nabi saw. Pada saat itu, aganto
Islam menjadi kuat dan mantap di muka bumi. Keadaan ini berlangsung
selamo tujuh tahun, kemudian ia wafat dan dishalatkan oleh kaum Muslint.
(HR. Abu Daud)
Ibn Syabah berkata: Kami diceritakan oleh Musa ibn lsmail dari
Hammad ibn Maslamah dari Abu al-Muhazzim bahwa Abu Hurairalr
berkata: Suatu saat nanti
memasuki kota Medinah.
akan datang sebuah pasukan dari arah Syam dan
Lalu pasukan itu melakukan pembunuhan dan
merobek perut para wanita. Mereka berkata kepada wanita yang sedang
mengandung bayi di perutnya. "Bunuhlah bayi-bayi keji itu!'Namun ketika
mereka menaiki padang sahara dari Dzulhulaifah, padang sahara itu menelan
mereka, sehingga orang yang paling bawah dari mereka tidak dapat melihat
orang yang berada di tempat yang paling tinggi dan orang yang berada di
tempat paling tinggi tidak bisa melihat orang yang paling bawah." Abu alMuhazzim menyebutkan, "Ketika pasukan lbn Daljah tiba, kami mengira itu
mereka, tetapi ternyata itu bukan mereka."
Ia berkata: Kami diceritakan oleh Muharnmad ibn Yahya dari Abu
Dhamrah al-Laitsi dari Abdurrahman ibn Harb ibn Ubaid bahwa Hilal ibn
Thalhah al-Fihri berkata: Ka'ab al-Ahbari berkata, "Bersiaplah wahai Hilal!'
Maka kami pun berangkat sampai tiba di suatu tebing curam yang terletak di
Bathni al-Masil di depan sebatang pohon. Saat itu. pohon tersebut masih
berdiri tegak. Ia berkata, "Wahai Hilal, akumenemukan sifat pohon di dalam
Kitab Allah." Akuberkata, "Pohon yang ini." Lalu kami turun dan shalat di
bawahnya.
Kami kembali naik sampai kami sejajar dengan padang sahara. la
berkata, "Wahai Hilal. akumenemukan sifat padang sahara." Akuberkata,
"Kamu berada di atasnya." Lalu ia berkata, "Demi (Allah) yang
jiwakuterletak di Tangan-Nya, sesungguhnya dalam Kitab Allah ada sebuah
pasukan yang hendak menyerang Baitul Haram. Ketika mereka telah berada
sejajar di atas padang sahara, orang yang paling belakang menyeru kepada
orang yang berada paling depan, "Tolong!' Tiba-tiba saja mereka tertimbun
(dibenamkan) beserta barang, harta, dan keturunan mereka sampai hari
Kiamat." Kemudian kami keluar dari (padang sahara tersebut), sampai ketika
unta-unta kami turun di bagian terendah dari sebuah lapangan. ia berkata,
"Wahai Hilal, akumenemukan sifat lapangan." Akuberkata, "sekarang kita
memasuki lapangan." Lalu ia berkata: Akudiceritakan oleh Ahmad ibn Isa
dari Ibn Isa dari Ubaidillah ibn Wahab dari Ibn Lahi'ah dari Busyair ibn
Muhammad al-Ma'afiri dari Abu Nuwas dari Abdullah ibn Amru, ia berkata,
"Jika sebuah pasukan telah dibenamkan di padang sahara, maka itu pertanda
munculnya al-Mahdi."
Kemunculan al-Mahdi ditandai dua hal, yang insya Allah akan kami
sebutkan nanti.
Keterangan:
Hunayyah {t3} artinya sebentar. Namun ada yang meriwayatkannya
dengan memakai dua huruf ha', sehingga menjadi hunaihah. Adapun athThabari, ia meriwayatkan dengan huruf hamzah, sehingga menjadi hunai'ah,
dan ini adalah salah, karena tidak ada dasarnya.
Dalam hadits ini terdapat bukti kebenaran Nabi Muhammad saw,
dimana apa yang diberitahukannya ternyata benar-benar terjadi. Ada lagi
hadits lain yang seperti ini. yaitu sabda Nabi saw: "lrak akan dilarang dari
mendapat kon D ir ho m d u n t akarannya." ( al-Had its)
Sabda Nabi saw. "Muni'at al-lraq." Dalam hadits ini dipakai kata
kerja madhi (kata kerja yang menunjukkan peristiwa masa lalu) untuk
sebuah berita tentang peristiwa masa depan, karena berita-berita itu telah
lebih dahulu ada dalam ilmu Allah, dan itu akan terjadi sebagaimana firman
Allah 'Azza v'a Jalla: Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka
janganlah kamu meminla agar disegerakan [datangJ rya. (QS. an-Nahl: I )
Maksudnya takaran dan Dirham tidak akan sampai ke negeri tersebut,
seperti yang diterangkan dalam hadits ini. wallahu a'lam, nanti mereka akan
berpaling dari ketaatan dan menolak apabila diperintahkan untuk melakukan
sesuatu. Mereka akan murtad dari agama Islam dan tidak mau membayarkan
upeti. Peristiwa ini belum terjadi padazaman Rasulullah, tetapi Beliau telah
memberitahukan bahwa mereka akan melakukannya.
Sabda Nabi saw, {'.- jrijr ff-l "Yahtsi al-maala hatsyan," Ibn alAnbari (ahli dua bahasa). menyebutkan bahwa lafadz yahtsi dan hatsyan
lebih tepat dan lebih fasih daripada lafadz yahtsa dan hatsyan Dikatakan
bahwa kata hatsa, yahtsu, yahtsa, ahtsi dan uhtsu berarti, "Ambillah
sebanyak yang dapat diarnbil oleh kedua tanganmu!". Dalam arti kata bahwa
Khal ifah al-Mahdi akan mencurahkan harta "securah-curahnya".
Kemunculan as-Sufyani yang Mengutus Pasukan untuk Membunuh alMahdi, tetapi Pasukan ltu Ditelan Bumi
Diriwayatkan dari Hudzaifah ibn al-Yaman ra bahwa Rasulullah saw
bersabda: Ingatlah suatu fitnah yang akan terjadi diantara penduduk wilayah
timur dan wilayah barat. Pada saat mereka sedang seperti itu, tiba-tiba
muncullah as-Suffani menyerang mereka dengan cepat dari sebuah sungai
besar yang kering. Mereka turun di Damaskus, lalu ia mengirim dua
pasukan; satu menuju timur dan satu lagi menuju barat. Pasukan (yang
pertama) bergerak menuju timur dan berhenti di daerah Babil, yaitu di kota
yang terlaknat dan tanah yang buruk, yakni Baghdad. Kemudian mereka
membunuh lebih dari tiga ribu orang dan memecahkan keperawanan lebih
dari seratus wanita. Di kota itu mereka jugamembunuh lebih dari tiga ratus
pemimpin Bani Abbas. Setelah itu mereka berangkat ke negeri Syam. Ketika
itu muncullah bendera penunjuk dari Kufah, maka mereka menduduki kota
itu salama dua malam. Pasukan itu membunuh semua penduduk, sampai
tidak seorangpun yang dapat meloloskan diri sebagai pemberita tentang
kejadian itu, tetapi mereka menyelamatkan para tawanan dan harta rampasan
yang ada di tangan mereka dari kebinasaan. Adapun pasukan yang kedua
berhenti di Medinah dan melakukan penjarahan selama tiga hari tiga malam.
Setelah itu mereka berangkat ke kota Mekah, sampai ketika mereka berada
di padang sahara, Allah mengutus Malaikat Jibril as seraya berfirman,
"Wahai Jibril, pergi dan binasakan mereka!" Maka ia memukul padang
sahara itu dengan kakinya satu kali, sehingga Allah membenamkan mereka.
Itulah firman Allah 'Azza wa Jalla: Dan [alangkah hebatnyal jikalau kamu
melihat ketika mereka [orang-orang kafir] terperanjal ketakutan [pada hori
kiamatJ; maka ntereka tidak dapat melepaskon diri dan mereka dilangkap
dari tempat yang dekot [untuk dibawa ke nerakaJ. (QS. Saba': 5l )
Akhirnya tidak ada yang tersisa dari mereka selain dua orang saja;
salah satunya bernama Busyair dan yang lainnya adalah Nadzir, keduanya
berasal dari Juhainah." Oleh karena itulah, timbul pendapat yang
mengatakan bahwa Juhainah lebih meyakinkan.
Hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah ini cukup panjang, begitu
pula hadits yang diriwayatkan oleh lbn Mas'ud yang berbunyi, "Kemudian
'Urwah lbn Muhammad as-Sufuani mengirim sebuah pasukan ke kota Kufah
yang terdiri dari 15.000 prajurit berkuda. Lalu ia mengirim pasukan lainnya
yang terdiri dari 15.000 prajurit berkuda ke Mekah dan Medinah guna
memerangi al-Mahdi dan para pengikutnya. Adapun pasukan yang pertama
sampai ke kota Kufah dan menaklukkannya, lalu menawan orang-orang
yang ada di dalamnya yang terdiri dari wanita dan anak-anak, serta
membunuh para lelaki dan mengambil setiap harta yang mereka temukan.
Kemudian pasukan itu pulang dan timbullah pekikan dari arah timur.
Kemudian mereka diikuti oleh seorang pemimpin Bani Tamim yang
bernama Syu'aib ibn Shahih. [alu ia menyelamatkan para tawanan yang ada
di tangan mereka dan kembali ke kota Kufah. Sedangkan pasukan kedua
sampai di kota Rasulullah saw (Medinah) dan memeranginya selama tiga
hari. Akhirnya mereka dapat memasukinya seoara paksa dan menawan
orang-orang yang ada di kota tersebut dari para wanita dan anak-anak.
Selanjutnya mereka bergerak ke kota Mekah untuk memerangi al-Mahdi dan
orang-orang yang bersamanya. Namun ketika mereka lewat di padang
sahara, Allah menghilangkan --+nembenamkar- mereka semua. Maka
itulah firman Allah SWT: Dan [alanglcah hebanyal jikalau kamu melihat
ketilra merekn [orang-ororg fufirl terperanjat ketakutan [pada hari
kiumulJ; makct mereka tidak dapat melepaskan diri don mereka dilangkap
dari temput yang dekat [untuk dibawa ke nerakaJ. (QS. Saba': 5l)
Berita tentang as-Sufyani diterangkan secara panjang lebar dan
lengkap oleh Abu al-Husain Ahmad ibn Ja'far ibn al-Munadi dalam buku a/-
Malahim (Peperangan Besar). Ia menyebutkan bahwa ada seseorang yang
ikut tertimbun bersama pasukan itu. Namanya adalah 'Utbah ibn Hindun.
Dialah yang berdiri di hadapan penduduk kota Damaskus dan berkata,
"Wahai penduduk Damaskus, akuadalah orang dari kalangan kalian dan
kamu adalah milik kami. Kakekku, (Muawiyah ibn Sufoan), adalah
pemimpin kalian sebelumnya, ia melakukannya dengan baik dan kalian juga
melakukannya dengan baik." Selanjutnya buku tersebut berbicara panjang
lebar sampai menyebut tentang al-Jurhumi dan sesudahnya tentang negeri
Syam. Kemudian ia bercerita tentang al-Barqi, setelah itu tentang batas alBarqah dan wilayah barat. Sampai ia berkata, "Kemudian al-Jurhumi datang
dan membai'atnya sebagai khalifah." Adapun nama al-Jurhumi adalah Uqail
ibn 'Aqqal. Kemudian datanglah al-Barqi, nama al-Barqi adalah Hammam
ibn al-Ward. Selanjutny'a ia menceritakan perjalanannya ke negeri Mesir dan
peperangannya dengan pararaja di negeri tersebut. Di atas jembatan Farma
dan di depannya, mereka berperang selama tujuh hari. Namun akhirnya
orang-orang Mesir memperoleh kemenangan, meskipun dari pihak mereka
terbunuh kira-kira 70.000 orang lebih. Kemudian orang-orang Mesir
mengadakan perjanjian damai dengannya dan membai'atnya sebagai
khalifah, maka dia pun beranjak ke negeri Syam. Lalu disebutkan bahwa dia
ditemui oleh para pangeran Arab, satu orang dari Hadhramaut; satu orang
dari Khuza'ah. satu orang dari 'Abis, dan satu orang dari Tsa'labah. Lalu
buku ini bercerita tentang peristiwa-peristiwa luar biasa, dan bahwa
tentaranya akan ditelan bumi hingga sampai leher mereka, sedangkan kepala
mereka tetap terlihat. Sedangkan, kuda-kuda, harta kekayaan, barang-barang
bawaan, perbendaharaan- uang, dan para tawanan tetap dalam keadaan baik
sehingga datang berita seseorang yang baru saja muncul di Mekah. Nama
orang yang baru muncul itu adalah Muhammad ibn 'Ali dari turunan alHasan ibn 'Ali, maka Allah menjadikan bumi ini kecil baginya, sehingga ia
m:rmpu mencapai padang sahara tersebut -lokasi pembenaman tersebutpada hari itu juga. Pada tempat itu ia temukan sekelompok orang yang
badannya terbenam dalam tanah sedangkan kepala mereka tetap di atas
permukaan tanah dalam keadaan hidup. Ia -Su[ani- memuji Allah
sambil meminta perlindungan pada Muhammad ibn 'Ali, namun bumi segera
menelan mereka pada saat itu juga, sedangkan al-Hasani al-'Askari dan para
tawanan tetap dalam keadaan baik. Buku ini juga menyebutkan banyak peristiwa yang hanya Allahlah yang tahu kebenarannya. Beliau menyatakan
bahwa buku ini dikutip dari Kitab Nabi Daniel.77
Al-Hafizh Abu al-Khatthab ibn Dihyah berkata bahwa Daniel adalah
salah satu nabi Bani Israil- la berbicara dengan bahasa lbrani dan mengikuti
syariat Musa ibn 'lmran. la hidup beberapa zz,man sebelum Isa ibn Maryam.
Barangsiapa berdalil dalam pengambilan hadits kepada seorang nabi yang
kebenarannya tidak dapat dipastikan seperti ini atau berhenti meriwayatkan
hadits dari Rasulullah saw, maka keadilan dan kelunrsannya sebagai soorang
periwayat telah jatuh; kecuali ia menerangkan dengan jelas proses
penyusunannya, supaya kebenaran amanafiiya menjadi nyata. Di dalam buku
tersebut disebutkan beberapa peperangan besar dan peristiwa-peristiwa yang
akan terjadi pada masa yang akan darang Di dalamnya dikumpulkan
pertentangan dan perbedaan diantara biawak dan ikan paus, dan juga
terdapat keterangan aneh yang disebabkan karena otak yang linglung atau
gila. Di dalamnya terdapat pula keterangan-ketcrangan palsu, dimana pada
akhirnya keterangan-keterangan tersebut bertentangan dengan permulaannya
dan itu akan menyulitkan para ahli tafsir dalam menafsirkannya. Perbuatan
ini berkaitan dengan orang-orang kafir yang mendustakan Nabi Muhammad
saw, padahal Beliau seorang nabi yang jujur dan terpercaya- Mereka
menyatakan bahwa Dajjal akan muncul pada tahun 300 H dari kalangan
orang{rang Yahudi di Ashbahan, @ahal kita juga dikejutkan oleh
munculnya Dajjal pada awal tahun 7fi) H- Itulah yang sebenarnya terjadi,
bukan seperti yang disebutkan oleh orangorang kafir itu. Hadits ini adalah
hadir maudlru'(palsu) yang di dalamnya terdapat keterangan yang dibuatbuat dan urutan-urutan yang tidak benar- Inilah hadits panjang yang
mengawali bukunya Maka apal@h ia tidak takut kepada Allah dan azaE
Nya? Siapa yang ingrn menoemarkan noda di dalam agama Allah, maka ia
akan meriwayatkan seperti orang{rang Israil meriwayatkan dari kaum yang
mengakuYahudi. Dikatakan demikian, karena tidak ada jalan untuk
meriwayatkan hadits dari Daniel as selain dari orang-orang kafir tersebut,
dan tidak ada riwayat tentang hal itu selain dari nrereka.
lmam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah dalam tafsir surah
al-Baqarah bahwa ia berkata: Para ahlulkitab sering membaca Taurat dengan
bahasa lbrani, lalu menafsirkannya kepada orang-orang Islam dengan bahasa
Arab. Maka Rasulullah saw bersaMd Janganlah kamu sekalian
mempercayai ahlulkitab dan jangan pula kalian mendusakan mereka, narnun
katakanlah, 'Kami bedman kepada Allah dan apa-apa yang diturunkan
kepada kami! (HR. al-Bukhari)
Dalam buku al-l'tisham disebutkan bahwa lbn'Abbas berkata,
"Bagaimana bisa kamu sekalian menanyakan sesuatu kepada ahlulkitab.
padahal Kitab Sucimu vang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya telah
memberitahukan sesuatu vang jika kamu membacanya, maka tidak akan ada
lagi kekurangannya. Ahlulkitab menceritakan kepada kalian, sedangkan
mereka sendiri suka mengganti dan mengubah firman Allah. Mereka
menulis kitab suci dengan tangan mereka, lalu mengatakan bahwa ini adalah
dari Allah, agar mereka mendapatkan sedikit harga dengan perbuatan
tersebut. Apakah ilmu lang telah datang kepada kalian tidak mencegah
kalian dari benanya kepada mereka? Tidak, demi Allah, kami belum pernah
melihat satu orang pun dari mereka yang bertanya kepada kalian tentang
kitab Suci yang diturunkan kepada kalian (Al-Qur'an)."
Ibn Dihyah ra berkata, "Bagaimana beriman orang yang berkhianat
kepada Allah, mendustakan-Nya, mengkufuri-Nya, berlakusombong, dan
berbuat kurang ajar. Adapun hadits tentang kemunculan ad-dabbah
(binatang melata) telah disebutkan dengan turunnya Al-Qur'an, jadi wajib
untuk dibenarkan dan dipercayai. Allah SWT berfirman: Dan apabila
perkalaan telah jatuh otas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata
dari bumi yang akan berkata kepada mereka.... (QS. an-Naml: 82)
Ketika berada di Andalusia, akutelah membaca banyak buku yang
dikarang oleh al-Muqri al-Fadhil Abu Umar Utsman ibn Sa'id ibn Utsman,
yang wafat pada tahun 444 H. Di antaranya adalah buku as-Sznan alWoridah bil-Fitoni va-Ghawa'iluha wal-Azminati was-Sa'ati waAsyrathiha. Buku ini terdiri dari banyak bab, dimana di dalamnya dicampur
kebenaran dengan kekeliruan, serta tidak dipisahkan antara cahaya dengan
kegelapan. Buku tersebut menyajikan hadits-hadits maudhu ' (palsu) dan
berpaling dari hadits-hadits shahih, padahal hadits-hadits shahih tersebut
telah dikuatkan dan sering didengar. Keterangan tentang ad-dabbah telah
disebutkan di dalam satu bab. Dalam bab itu diriwayatkan tentang suatu
peristiwa yang akan terjadi di kota Zaura' dan hal-hal yang berhubungan
dengannya dari: peristirva-peristiwa. tanda-tanda. peperangan besar, dan
musibah-musibah. Itu diriwayatkan dari Abdurrahman dari Sufran atsTsauri dari Qais ibn Muslim dari Rabi'i ibn Khurasy dari Hudzaifah, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Kelak akan tedadi sebuah peristiwa besar di
Zatra." Lalu mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu Zaura'?" Beliau
menjawab, "Sebuah kota di wilayah timur, yang terletak diantara sungaisungainya. Kota tersebut akan didiami oleh orang-orang yang paling bejat
dari makhluk Allah dan orang-orang yang paling zalim dari umatku. Kelak
kota itu akan diazab dengan empat macam azab." Kemudian ia menyebutkan
hadits tentang kemunculan as-Sufuani dengan 360 prajurit berkuda sampai
tiba di Damaskus. Selanjutnya ia menyebutkan tentang kemunculan alMahdi. Ia mengatakan bahwa namanya adalah Ahmad ibn Abdullah. Lalu ia
menyebutkan tentang kemunculan binatang melata (ad-dabbah).
Akubertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu ad4abbah?" Beliau menjawab,
"Binatang berbulu halus seperti burung, yang panjangnya 60 mil. Binatang
itu tidak bisa ditemukan oleh orang yang bermaksud mencarinya, tetapi tidak
ada yang dapat meloloskan diri darinya." Lalu ia menyebutkan tentang
YaJuj dan MaJuj, menurutnya mereka (makhluk ini) terdiri dari tiga jenis:
yang pertama bentuknya seperti pohon cedar yang tinggi, yang kedua lebar
dan tingginya sama yaitu 120 x 120 x 120 hasta jenis inilah yang besitidak
akan dapat berdiri sama tinggi dengannya dan jenis yang ketiga salah satu
dari kedua telinganya dimangsa, lalu ia berselimut dengan telinga yang lain."
Riwayat yang diisnadkan kepada Hudzaifah pada lembaran ini, jelas-jelas
palsu dan bertentangan. Di dalamnya disebutkan pula sebuah kota yang
bernama al-Maqathi', yang terletak di atas laut yang tidak bisa mengangkut
kapal -setiap kapal akan tenggelam di atasnyr la mengatakan bahwa itu
disebabkan karena laut tersebut tidak memiliki dasar. Kemudian sampai
Hudzaifah menyebutkan bahwa AMullah ibn Sallam berkata, "Demi (Allah)
yang mengutus engkau dengan kebenaran, sesungguhnya keterangan tentang
kota tersebut ada di dalam Taurat; panjangnya 1000 mil dan lebarnya 500
mil." Ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Kota itu mempunyai
360 pintu, dari setiap pintunya keluar 100.000 prajurit."
Al-Hafizh Abu al-Khatthab ra berkata 'Kami membenci perbuatan
menghitamkan kertas dengan hadits-hadits palsu, tetapi kami mengokohkan
hadits-hadits shahih yang mendekatkan kita kepada Allah. Yang
meriwayatkan hadis tersebut dari ats-Tsauri adalah AMurrahman, narna
sebenarnya adalah lbn Hani' Abu Nu'aim an-Nakha'i al-Kufi. Yahya ibn
Mu'in menyatakan, "la adatah ssorang pendusta," dan Ahmad mengatakan,
"la tidak ada apa-apanyq" sedangkan lbn 'Adi mengatakan, "Semua yang
diriwayatkannya tidak diikuti oleh kayakinan (kita) akan kebenarannya."
Umar ibn Yahya juga meriwayatkan hadis dari as-Tsauri dengan sanad
yang telah disebutkan tadi, tetapi ia meriwayatkan, "Kota itu akan diazzb
dengan empat macam azab: terbelahnya bumi, kunrkan, dan lemparan batu."
Al-Barqani berkata, "la tidak menyebutkan keempat (macam azab tersebut)
secara keseluruhan. sedangkan paman dari lbn Yahya haditsnya motruk."
Hadits tentang az-7aura' juga diriwayarkan oleh Muhammad ibn
7-akaria al4hallabi. Ia meriwayatkan dari 'Ali ra bahwa Rasulullah saw
bersaMa, *Adapun kehancurannya di tangan as-SuSani, seolah-olah akuada
bersamanya. Demi Allah, kota itu benar-benar hancur di atas atap-atapnya."
(a!-Hadis)
Mengenai Muhammad ibn Takaria al4hallabi, Abu Hasan Daruquthni
berkat4 "la sering membuat hadits palsu atas nama Rasulullah saw."
Adapun ukuran hervan melata yang disebutkan di atas dan panjang
Ya'juj dan Ma'juj dalanr ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa hadits itu
benar-benar palsu. Orang vang berakal sehat akan memutuskan bahwa hadits
tersebut tidak benar. karena ukuran besar dan panjangnya menunjukkan
kebohongan periwayatnra. Kota apakah yang jalan-jalannya dapat dilalui
oleh hewan melata yang lebarnya saja 60 mil lebih? Kemudian jalan mana
yang dapat menampung YaJuj dan Ma'juj, sedangkan panjang dan lebarnya
salah satun)'a mencapai 240 hasta? Sesungguhnya orang yang fasik ini
benar-benar telah lancarrg kepada Allah dengan mereka-reka hadits dari
Nabi-Nya yang terpilih. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang
disepakati oleh para imam sebagai hadits shahih: Barangsiapo berdusta atas
(nama) ku, ntctka ia akan mendapatkan tempal duduk dari api neraka. (alHadits) Sedangkan kebohongan kaum Yahudi akan selalu mendatangi kita
setiap kali kita mengutip sesuatu dari Taurat mereka.
lmam Muslim merirvayatkan dari Ummu Salamah, bahwa ia pernah
ditanyai tentang pasukan yang ditelan bumi, saat itu adalah masa
pemerintahan lbn Zubair. Lalu ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
Kelak akan ada seseorcug yang meminta perlindungan ke Baitullah, lalu
sebuah pasttkan diutus untuk membunuhnyo. Nomun ketiko mereka lewat di
padang sahara (anlara Mekah dan Medinah) mereka ditelan oleh tanah
longsor." Lalu akubertanva, "I{ahai Rasulullah, bagaimana dengan orang
yang dipaksa (mengihtti pasukan itu)?" Beliau menjawab, "Dia pun ikut
dilelan bumi. tetapi akcm dibangkitkan pada hari Kiamat sesuai dengan
niatnya." Abu Jafar berkata, "Itu adalah padang sahara yang terletak di
kota Medinah." Abdul A:iz ibn Rafi'mengatakan bahwa sabda Nabi sow,
"Ketika merekq melawati padang sahara," sesungguhnya itu adalah padang
sahsradi kota Medinah. (HR. Muslim)
Diriwal'atkan bahu'a Abdullah ibn Shafwan berkata, "Hafshah
menceritakan kepadakubahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw
bersabda:
'#\\'+
,o'r<tt /;,*rtlts tiy,;'t;;;"fi. 4r'* J'f,
;+ it- t*
Kelak Baitullah ini akan didotangi oleh sebuah pasukan yang ingin
memerangint'a. Sampai ketilco mereka lewat di padang sahara, orang-orang
yang berada di tengah pasukon ditelan bumi, lalu orong yang beroda paling
depan bersorak memanggil orang yang berada paling belakang dari
merekrr, kemrulion mereko ditelan humi. Tidak ada yung lersisa dari mereka
selain .seor(mg pria yang sebelumnya terusir (dari rombongan lersebul).
(hang itulah yang aktn memberitahukm lentang, keadaan mereka." Ketika
pu.sukm al-Hajjaj datang, ktmi mengira bahu,a ilu adalah mereka.
Kemudian seorang pria berkala, "Akubersaksi bahwa kamu tidak berdusta
tentang apa yang dikotakan Hafshah dan sesungSryhnyu Hafshah tiduk
berdusla tentutg oN yang disahdakm oleh ktsulullah SAW." (HR. Ibn
Majah)
lbn Majah meriwayatkan dari Unmul Mukninin bahwa Rasulullah
saw bersaMa:
' t lz. iSly-- J:ry glJl
. a2
a
.at t,
-. ;.riJl
Kelak akot meminto perlindwgan ke Baitullah ini, yabri Ka'bah, suotu
kaum yang tidak memiliki pelindung, tidak patyajumlah kekuatan, dan tidak
punya peralatut- Kepdo mereka dikirim sebuoh pasukan (untuk membunuh
mereka)- hnpi ketiko pasukm itu lewat di pdory sahora, merelco ditelan
bumi- Yrsuf ibn Maluk berlcata, "Pen&duk Syam kztika itu bergerak
menuju Mekah" AMullah ibn Shafwot mengatolan, "Tidah demi Allah,
yangdimabd bukmlahpasukon rzi." (HR- Ibn Majah)
Ketcrengen:
SaMa Nabi saw, lk lil',>:i'1 *1a;to lahwn mana'atun," dengan
menfathahkan huruf mim dan menfathahkan huruf nun, artinya mereka tidak
mempunyai pasukan yang akan melindungi mereka, makna kata ini sama
dengan kata mani'ur, kebanyakan riwayat diberi baris seperti ini. Namun
ada pula yang meriwayatkan dengan mensukunkan huruf nun, sehingga
menjadi man'atun yang berarti kekuatan dan pencegahan. Kata man'ah
adalah nama dengan polafa'lah dan kata ini berasal dari kata kerja mana'a,
atau kata not'ah adalah kata keterangan keadaan dan keterangan tempat.
Abu Hatim as-Sijastani tidak membenarkan pemberian sukun pada
huruf nun dalam kata rcrsebut. Menurutnya tidak terdapat dalam haditshadis ini kalimat, *Amohu yslihafu bi 'amti'otihim," {i+'-U Ll-iij} tetapi
yang ada adalah kalimat, "Annahu lntskhofu bihin " {i# i;:ti-y
Al-Mahdi dan Para Pendukungnya
Ibn Majah merilayatkan dari Tsauban bahwa Rasulullah saw
bersabda:
Kelak tiga orang akan bertempur di dekot harta terpendom kolian (yoitu di
dekat kt'bah1. Semuarytt odalah anak khalifah, kemudian tidak ada yang
menang selain satu oruilg. Lalu muncullah bendero-bendera hitam dari
wilayah timur, lalu mereka memerangi kolian dengan peperangan sengit
yang belum pernah dilakukan kaum manapun. Jika kalion melihatnya,
bai'atlah ia walaupun sanfiil merangkak di atos salju, karena sesungguhnya
dia adalah khalifah Allah. al-Mahdil" (HR. Ibn Majah dan sanadnya adalah
shahih)
lbn Majah juga meriwayatkan dari Abdullah ibn Harits ibn laz'in azZabidi bahwa Rasulullah saw bersabda: Kelak akan muncul segolongan
orang dari wiloyah timur, lalu merela memperkuat al-MaMi, yakni
ke kuasaonnya." (HR. Ibn Majah)
Abu Daud meriwaratkan dari 'Ali ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
Kelak akan muncul seorang lelaki dari belakang siatu sungai besar. Ia
dikenal dengan nama al-Harits ibn Harrats. Di depannya ada seorang lelaki
yang bernama Manshur. Dia akan mempersiapkan atau mendukung barisan
keluarga Muhammad, sebagaimana kaum Quraisy mendukung Rasulullah
saw. Diwajibkan atas seticrp Mukmin untuk menolong atau (ia mengatakan)
memenuhi seruannyo." (HR. Abu Daud)
Ciri-ciri Al-Mahdi, Namanya, Pemberiannya, Kediamannya, dan Ia
akan Muncul Bersama Nabi Isa As, lalu Nabi Isa As Membantunya
untuk Memerangi Dajjal
Abu Daud meriwavatkan dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah
saw bersabda
Di kalangan umqlku ukan muncul al-Mafuli. Jikt masanva singktt, makt ia
akan berkua.sa selamo tujuh tahun dan jika lidak, mctko sembilan tahun.
Umatku akun hidup senung. dalam pemerinlahannyo, dimana mereka suma
sektli belum penah hidup senang seperli itu. Mereka cliberi makan dan dia
tidak menyimpon apapun (untuk dirinya sendiri) dari nrcreks, sedangktn
harla saol ilu sangat banyak Seseorang berdiri dan berkata, "Wahai
Mahdi, berilah aku!" lolu ia menjau,ob, "Ambil saia!" (HR. Abu Daud)
Abu Daud meriwayatkan juga bahwa Rasulullah saw bersaMa: a/-
. MaMi berasal dari kalorgot*u Keningnya lebar dan hidungnya mancung.
Kelok ia akon memenuhi bumi ini dengan kejuiuran dan kedilan,
sebagaimana sebelumnTta humi ini dipenuhi dengon lccsewenong-wen(mgan
dan kczalinwr. Dia akon berkuaso selamo tujuh tahun " (HR. Abu Daud)
AMurrazaq mengatakan: Kami diceritakan oleh Mu'ammar dari Abu
Harun al-AMi dari Muawiyah ibn Qurrah dari Abu ash-Shadiq an-Naji dari
Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw pernah menyebutkan
musibah-musibah yang akan menimpa umat ini, sampai seseorang tidak
menemukan lagi tempat berlindung yang ia akan berlindung kepadanya dari
kezaliman, "[alu Allah mengutus seorang lelaki dari keturunan ahlulbaitku.
Kemudian melalui dia Allah akan memenuhi bumi inidengan kejujuran dan
keadilan, sebagaimana sebelumnya bumi ini dipenuhi dengan kesewenangwenangan dan kezaliman. Semua penghuni langit dan bumi senang
terhadapnya Langit tidak akan menahan setitik pun dari hujannya, kecuali ia
akan menuangkan awan, dan bumi tidak akan menahan satu pun dari
tumbuhannya, kecuali ia akan mengeluarkannya Sampai-sampai orang yang
hidup mengira bahwa ia tidak akan mati. Ia akan hidup dalam kekuasaannya
selama tujuh tahun atau delapan tahun atau sembilan tahun." (al-Hadits)
Hadits ini diriwayatkan dalam bentuk lain oleh Abu Daud dari Abu Sa'id alKhudri.
Dari AMullah diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: "Kolau tidqk
akanr tersisa doi dmia selain satu luri saja," Beliou menanbahkon,
"Niscaya AAoh al@, hori tersehu sampai Dia mengutus di
dalomnya seorolg lelaki doi umatht atau dari ahlulbaithr. Nomanp samo
dengut namoletdo, nama bapobtya sana (juga) dengan noma bapalclcu."
(HR. at-Tirmidzi dengan maknany4 ia mengatakan bahwa hadits ini adalah
hadits hoson sluhihl
Dari hadits riwayat Hudzaifah yang panjang diriwayatkan secara
marfu', bahwa Rasulullah saw bersaMa "Kalau tidak akan tersisa dari dunia
ini selain satu hari saja niscaya Allah bakan memanjangkan hari tersebut
sampai datang kepada mereka seorang lelaki dari ahlulbaitku, para malaikat
menyertainya dan ia akan mendukung agar Islam menang."
lmam at-Tirmidzi nreriwayatkan bahwa Abu Sa'id al-Khudri berkata,
"Kami khawatir akan terjadi bid'ah sesudah Nabi saw tiada, maka kami
bertanya kepada Nabi sau. lalu Beliau bersabda: Sesungguhnya di kalangan
umalku akan muncul al-llahdi. Dia okan nruncul dan hidup selama linta
alau lujuh alau sembilan." Karena ragu-rugu, maka kami berlanya, "Apa
itu'? " Beliau menjowab, "Beberapo tahun." Lalu Beliau bersabda, "Seorang
lelaki datang kepadanyo dan berkata, 'Hai Mahdi, berilah aku!"' Maka ia
pun mengambil harto dtrri bajunya sekuat genggamannya dan semampu
orang itu membawanya." (HR. at-Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa hadits
ini adalah hadits hasan)
Abu Nu'aim al-Hat'izh menyebutkan dari hadits riwayat Muhammad
ibn al-Hanafi1'yah dari bapaknya dari 'Ali ra bahwa Rasulullah saw
bersabda: al-Mahdi adalah dari kalangan kami, ia adalah ahlulbaitku yang
Allah memperbaikinya dalam satu malam atau (ia mengatakan) dalam dua
hari." (al-Hadits)
Keterangan:
Dalam buku asy-Sf ihab, terdapat sebuah hadits:
'urlt i* 'l':.f*:,, yt '16r vy .r]6t yt r;l' v; .i:* vt 7tri lri; v
.€; ;, q \tU+it \j, u"tir ,r; ,,;,.'tt
Keadaan tidak akan bertambah selain (bertambah) sulit, dan dunia tidak
akan bertambah selain ftertamboh) mundur, don manusia tidak akan
bertambah selain (bertambah) bokhil dan tamak, dan kiamat tidak akan
menimpa selain orang-orang yang paling johat, serta tidak ada Mohdi
selain akan datang Isa ibn Moryam." (al-Hadits)
Hadits ini diriwal'atkan oleh Ibn Majah dalam kitab Sunan-nya. Ia
mengatakan: Kami diceritakan oleh Yunus ibn A'la dari Muhammad ibn
ldris asy-Syaf i dari Muhammad ibn Khalid al-Janadi dari Aban ibn Shalih
dari al-Hasan dari Anas ibn Malik bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Keadaan tidak akan berrambah selain (bertambah) sulit," dan seterusnya.
Ibn Majah mengatakan bahwa kalimat ini tidak diriwayatkan
Langganan:
Postingan
(
Atom
)