Kisah pararasul 5
an perbuatan tangan manusia. Pencipta
segala sesuatu, dan bukan ciptaan menurut angan-angan ma-
nusia. Engkaulah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, laut,
dunia atas dan bawah, serta segala isinya. Demikianlah kita
orang-orang Kristen membedakan diri dengan orang-orang
yang tidak mengenal Tuhan , yang menyembah ilah-ilah buatan
tangan mereka sendiri, sementara kita menyembah Tuhan yang
menciptakan kita dan dunia beserta segenap isinya. Sungguh
sangat pantas untuk mengawali doa-doa dan juga pengakuan
iman kita dengan menyatakan bahwa Tuhan yaitu Bapa Yang
Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, serta segala sesuatu
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Walaupun saat itu
hati para rasul meluap-luap dengan rahasia penebusan dunia,
mereka tidak melupakan atau mengabaikan sejarah penciptaan
dunia. Sebab agama Kristen dimaksudkan untuk menegaskan
dan meningkatkan, bukan mengurangi makna atau mendesak
156
kebenaran serta perintah-perintah agama yang berdasarkan
akal manusia. Ini merupakan hal yang sangat menguatkan
hati para hamba Tuhan , baik dalam melakukan pekerjaan mau-
pun menderita dalam pekerjaan, sebab mereka melayani
Tuhan yang menciptakan segala sesuatu, dan oleh sebab itu
berkuasa atas waktu mereka serta segala kejadian yang ber-
kaitan dengan mereka. Ia juga mampu menguatkan mereka
dalam semua kesukaran mereka. Dan, jika kita memberi
kemuliaan kepada-Nya atas hal ini, kita juga boleh ikut menik-
mati penghiburannya.
2. Murid-murid memperdamaikan diri dengan pemeliharaan
Tuhan saat itu dengan merenungkan ayat-ayat dalam Perjan-
jian Lama yang menubuatkan bahwa kerajaan Sang Mesias
akan menghadapi perlawanan seperti ini sejak awal kerajaan
itu ditetapkan di dunia (ay. 25-26). Tuhan , yang menjadikan
langit dan bumi, tidak dapat kalah dari perlawanan apa pun
yang melawan rancangan-rancangan-Nya, sebab tidak ada
yang berani (setidaknya bertahan) membantah atau bersaing
dengan-Nya. Bahkan, demikianlah yang tertulis, Ia telah berfir-
man atau menuliskan dengan perantaraan hamba-Nya Daud,
yang tampaknya yaitu penulis Mazmur pasal dua, dan oleh
sebab itu besar kemungkinan juga penulis pasal pertama dan
mazmur-mazmur lain yang tidak saling berkaitan, meskipun
namanya tidak tercantum di dalam judulnya. Oleh sebab itu,
hendaknya hal ini tidak mengejutkan mereka ataupun menge-
cilkan hati siapa pun yang menerima ajaran mereka, sebab ha-
ruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci. Sudah dinu-
buatkan di dalam Mazmur 2:1-2,
(1) Bahwa orang-orang kafir akan murka terhadap Kristus dan
kerajaan-Nya dan marah jika orang berusaha menegak-
kannya, sebab itu berarti bahwa berhala-berhala mereka
harus dihancurkan dan kejahatan mereka dikendalikan.
(2) Bahwa orang-orang itu akan mereka-reka semua hal yang
dapat melawan pengajaran itu, untuk membungkam mereka
yang mengajarkannya, mempermalukan para penganutnya,
dan menghancurkan semua kepentingannya. Seandainya
mereka membuktikan bahwa ada hal yang sia-sia di
dalam Kristus dan kerajaan-Nya, itu salah mereka sendiri
Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31
157
yang mereka-reka atau mengkhayalkan hal-hal yang sia-sia
itu.
(3) Bahwa raja-raja dunia khususnya, akan bangkit melawan
kerajaan Kristus, seakan-akan mereka merasa dengki (wa-
laupun tidak ada alasan untuk bersikap demikian) kalau-
kalau kerajaan-Nya itu akan mengusik kekuasaan mereka
dan mengganggu hak istimewa mereka. Padahal, raja-raja
di dunia ini sebenarnya paling diperkenan dan dihargai
oleh Sang Pemelihara Tuhan , jadi mereka seharusnya mela-
kukan yang terbaik bagi Tuhan . Namun ternyata, mereka
justru menjadi orang-orang asing yang memusuhi kasih
karunia Tuhan dan berusaha sekeras mungkin untuk memu-
suhi Tuhan .
(4) Bahwa para penguasa itu akan bersatu melawan Tuhan dan
Kristus. Bukan saja para raja yang memiliki kekuasaan
tunggal di tangan mereka, melainkan juga di tempat di
mana ada kekuasaan dalam diri banyak penguasa,
lembaga-lembaga pemerintahan, dan wakil-wakil rakyat.
Mereka ini berkumpul untuk berunding dan memutuskan
hendak melawan Tuhan dan Yang diurapi-Nya, melawan
agama yang berdasarkan akal manusia maupun agama
yang diwahyukan oleh Tuhan . Apa yang telah diperbuat un-
tuk melawan Kristus, dipandang Tuhan sebagai diperbuat
untuk melawan diri-Nya sendiri. Kekristenan bukan saja
nyaris tidak memperoleh manfaat perkenan dan dukungan
para raja dan penguasa (baik melalui kekuatan maupun
uang mereka),namun juga ditentang dan dilawan oleh mere-
ka yang bergabung untuk melindasnya. Walaupun demiki-
an, Kekristenan tetap jaya.
3. Apa yang dialami para murid itu saat itu menggenapi nubuat-
nubuat tentang permusuhan dan kejahatan para penguasa
melawan Kristus. Apa yang telah dinubuatkan sebelumnya se-
karang telah digenapi (ay. 27-28). Sebab sesungguhnya
memang demikianlah halnya, sungguh terlampau nyata untuk
disangkali, bahwa nubuat itu benar. sebab , Herodes dan Pon-
tius Pilatus, kedua wali negeri Romawi itu, bersama orang-
orang bukan-Yahudi (para serdadu Romawi yang berada di ba-
wah perintah mereka) dan suku-suku bangsa Israel (para pe-
mimpin orang Yahudi dan orang banyak yang berada di bawah
158
pengaruh mereka), berkumpul serta berkomplot melawan Ye-
sus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Ada beberapa
terjemahan lain yang menambahkan keterangan lain, en tē
polei sou tautē di kota suci ini, melebihi kota mana pun,
tempat Ia seharusnya disambut dengan baik. Namun, dengan
berbuat demikian, mereka justru melaksanakan segala se-
suatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan
kehendak-Mu. Lihatlah di sini,
(1) Rencana-rencana Tuhan yang bijaksana dan kudus me-
nyangkut Kristus. Di sini Ia disebut Yesus, Anak-Mu (KJV),
sama dengan sebutan saat Ia masih kecil (Luk. 2:27), un-
tuk menyiratkan bahwa bahkan dalam kedudukan-Nya
yang dimuliakan pun Ia tidak malu merendahkan diri bagi
kita, bahwa Ia tetap lemah-lembut dan rendah hati. Di
puncak kemuliaan-Nya, Dia yaitu Anak Domba Tuhan dan
juga Yesus, Anak Tuhan . Dia yaitu Yesus, anak yang kudus
(demikianlah Ia disebut dalam Lukas 1:35, anak yang dise-
but kudus), dan Anak-Mu yang kudus. Istilah ini berarti
putra sekaligus hamba, paida sou. Dia yaitu Anak Tuhan .
Meskipun demikian, dalam karya penebusan Ia bertindak
sebagai hamba Bapa-Nya (Yes. 42:1), hamba-Ku yang Kupe-
gang. Dialah yang diurapi oleh Tuhan , memenuhi syarat se-
kaligus terpanggil untuk karya penebusan. Itulah sebabnya
Ia disebut Tuhan Yang Diurapi-Nya (ay. 26). Inilah yang
menjadi alasan mengapa mereka melawan Dia dengan ama-
rah dan kekerasan sehebat itu, sebab Tuhan telah mengurapi
Dia. Mereka bertekad untuk tidak berhenti melawan Dia,
apalagi tunduk kepada-Nya. Saul dengki terhadap Daud
sebab ia diurapi oleh Tuhan. Dan juga, orang-orang Filis-
tin datang mencari Daud saat mendengar bahwa ia diurapi
(2Sam. 5:17). Sekarang, Tuhan yang mengurapi Kristus me-
mutuskan apa yang harus terjadi pada-Nya sesudah peng-
urapan itu. Ia diurapi untuk menjadi Juruselamat, dan
oleh sebab itu diputuskan bahwa Ia harus menjadi korban
persembahan bagi penebusan dosa. Dia harus mati, dan
oleh sebab itu Ia harus dibunuh.namun , bukan oleh
tangan Tuhan sendiri. sebab itulah, dengan bijak Tuhan telah
menentukan sebelumnya, oleh tangan-tangan siapa hal itu
harus terjadi. Yakni melalui tangan-tangan mereka yang
Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31
159
akan memperlakukan Dia seperti penjahat dan pelanggar
hukum. Oleh sebab itu, hal ini tidak dapat terjadi melalui
tangan-tangan malaikat atau orang-orang yang baik. Ia ha-
rus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa, seperti
Ayub (Ayb. 16:11), dan seperti Daud saat ia dihadapkan
dengan Simei yang mengutuk dia (2Sam. 16:11), TUHAN
yang telah berfirman kepadanya demikian. Tangan dan ke-
bijaksanaan Tuhan telah menentukan hal itu. Itu yaitu
kehendak-Nya dan hikmat-Nya. Di sini, tangan Tuhan , yang
menunjuk kuasa-Nya yang mampu melaksanakan apa pun,
dimaksudkan sebagai tujuan dan perintah-Nya, sebab bagi
Dia, perkataan dan perbuatan bukanlah dua hal yang ber-
beda, seperti halnya dengan kita. Tangan dan kebijaksana-
an-Nya selalu sejalan, sebab TUHAN melakukan apa
yang dikehendaki-Nya. Dr. Hammond berpendapat bahwa
kalimat tangan Tuhan yang menentukannya menunjuk pada
peristiwa imam besar yang membuang undi atas dua kam-
bing pada hari raya Pendamaian (Im. 16:8). Dalam pengun-
dian ini ia mengangkat tangan yang menggenggam undian
bagi Tuhan. Kambing yang terkena undi bagi Tuhan kemu-
dian langsung dipersembahkan sebagai korban, dan upa-
cara membuang undi ini berasal dari Tuhan (Ams. 16:33).
Demikianlah tangan Tuhan menentukan apa yang harus di-
lakukan, yakni supaya Kristus harus menjadi persembahan
korban yang dibunuh. Atau, jika saya boleh menawarkan
tafsiran, saat di sini dikatakan bahwa tangan Tuhan me-
nentukan, ini bisa saja bukan berarti tangan Tuhan yang
bertindak, melainkan yang menuliskan, seperti yang bisa
kita lihat di dalam Ayub 13:26, Engkau menulis hal-hal
yang pahit terhadap aku. Dikatakan bahwa perintah Tuhan
yaitu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran (Dan.
10:21), dan dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Kris-
tus (Mzm. 40:8). Tangan Tuhan sendirilah yang menuliskan-
nya, tangan-Nya sesuai dengan rencana kehendak-Nya. Pe-
rintah itu diberikan melalui tangan-Nya.
(2) Sarana-sarana jahat dan tidak suci yang dipakai dalam pe-
laksanaan rencana ini, meskipun sarana-sarana itu sendiri
tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan
hatinya. Herodes dan Pilatus, serta orang-orang Yahudi
160
dan bukan-Yahudi yang tadinya saling berbeda pendapat,
sekarang bersatu melawan Kristus. Pelaksanaan tujuan
Tuhan melalui perbuatan mereka sama sekali tidak dapat di-
jadikan alasan bagi mereka untuk berbuat jahat dan kejam
dalam melakukannya, sama seperti kehendak Tuhan mem-
buat darah para martir menjadi benih gereja tidak dapat
memperingan kesalahan mereka yang menumpahkan da-
rah itu. Dosa tidak berkurang jahatnya meskipun Tuhan
mendatangkan kebaikan darinya. Namun, melalui hal ini Ia
semakin dipermuliakan, dan hal ini akan tampak saat ra-
hasia Tuhan diungkapkan seluruhnya.
4. Permohonan mereka berkaitan dengan keadaan saat itu.
Musuh berkumpul melawan Yesus, jadi tidak mengherankan
jika mereka begitu menentang para pelayan-Nya juga. Se-
orang murid tidak lebih dari pada gurunya, dan ia tidak boleh
mengharapkan perlakuan yang lebih baik. Sebaliknya, saat
dihina seperti itu, mereka berdoa,
(1) Supaya Tuhan memperhatikan kejahatan musuh-musuh me-
reka, Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka
mengancam kami (ay. 29). Lihatlah mereka, sama seperti
dikatakan bagaimana Engkau melihat mereka di dalam
Mazmur yang dikutip tadi (Mzm. 2:4), saat mereka me-
nyangka dapat memutuskan belenggu-belenggu mereka dan
membuang tali-tali mereka dari pada mereka. Dia, yang
bersemayam di sorga tertawa, Tuhan, mengolok-olok mereka.
Dan anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina bahkan
raja agung, raja Asyur (Yes. 37:22). Dan sekarang, ya Tu-
han, ta nyn, ada penekanan pada kata sekarang untuk
menyiratkan bahwa saat itulah tiba saatnya Tuhan tampil
bagi umat-Nya, saat kekuatan lawan-lawan mereka pa-
ling berani dan mengancam. Mereka tidak mengatur Tuhan
apa yang harus dilakukan-Nya,namun berserah kepada Dia,
seperti Hizkia (Yes. 37:17), Bukalah mata-Mu, ya TUHAN,
dan lihatlah. Engkau tahu apa yang mereka katakan, Eng-
kaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati (Mzm. 10:14).
Kepada-Mulah kami berseru, lihatlah bagaimana mereka
mengancam kami, dan belenggulah tangan-tangan mereka
atau ubahlah hati mereka. Jadikanlah panas hati mereka,
Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31
161
sejauh yang bisa dilepaskan, untuk menjadi pujian bagi-
Mu, dan kendalikanlah selebihnya (Mzm. 76:11). Betapa
menenteramkan hati jika waktu kita diancam dengan se-
mena-mena, kita menanggungnya dengan sabar, dan mem-
beberkan masalah itu di hadapan Tuhan dan memercayakan-
nya kepada Dia. Dengan cara ini hati kita menjadi tenang.
(2) Bahwa Tuhan , melalui kasih karunia-Nya, mengangkat se-
mangat mereka dan menggerakkan mereka untuk melan-
jutkan pekerjaan mereka dengan sukacita, Berikanlah ke-
pada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan
firman-Mu, sekalipun para imam dan penguasa bersatu un-
tuk membungkam mereka. Perhatikanlah, di masa-masa
penuh ancaman, janganlah kita terlampau menyibukkan
diri untuk mencegah terjadinya kesukaran, sebab kita
akan dimampukan untuk melanjutkan pekerjaan dan tu-
gas kita dengan sukacita dan ketetapan hati, apa pun ma-
salah yang akan kita temui. Doa mereka bukanlah, Tuhan,
lihatlah bagaimana mereka mengancam kami, dan buatlah
supaya mereka ketakutan, bungkamlah mulut mereka, dan
permalukanlah mereka, melainkan, Lihatlah bagaimana
mereka mengancam kami, dan gerakkanlah kami, bukalah
mulut kami, dan penuhilah hati kami dengan keberanian.
Mereka tidak berdoa, Tuhan, berilah kami kesempatan
untuk berhenti dari pekerjaan kami sebab keadaan seka-
rang sudah menjadi berbahaya,namun , Tuhan, berilah kami
kasih karunia untuk dapat melanjutkan pekerjaan kami
dan tidak takut kepada manusia. Amatilah,
[1] Orang-orang yang diutus untuk melaksanakan pekerjaan
Tuhan sudah seharusnya menyampaikan pesan mereka
dengan berani, dengan seluruh keberanian mereka, de-
ngan kebebasan berbicara, tidak lalai memberitakan se-
luruh maksud Tuhan , tidak peduli siapa pun yang dibuat
sakit hati. Juga, tidak meragukan apa yang mereka ka-
takan meskipun tidak mendapatkan dukungan saat
memberitakannya.
[2] Pada Tuhan sendirilah orang harus mencari kemampuan
untuk memberitakan firman-Nya dengan berani, dan
mereka yang menginginkan dukungan serta dorongan
Tuhan boleh mengandalkan kedua hal ini, dan hendaknya
162
maju terus serta melanjutkan dengan keperkasaan-ke-
perkasaan Tuhan Tuhan .
[3] Ancaman musuh-musuh kita yang dimaksudkan untuk
melemahkan tangan kita dan mengusir kita dari peker-
jaan kita, seharusnya justru semakin mengobarkan ke-
beranian dan tekad kita dalam pekerjaan kita. Berani-
kah mereka melawan Kristus? sebab itu, kita yang be-
kerja bagi Dia, janganlah kita membuat malu dengan
menyelinap melarikan diri.
(3) Bahwa Tuhan masih akan memberi mereka kuasa untuk
melakukan mujizat demi meneguhkan pengajaran yang me-
reka beritakan, yang melalui penyembuhan orang lumpuh
itu mereka dapati sangat mendukung keberhasilan mereka
dan masih akan terus mendukung kemajuan mereka selan-
jutnya. Tuhan, berikanlah kepada kami keberanian dan
ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang. Perhati-
kanlah, tidak ada yang lebih dapat membuat berani pela-
yan-pelayan Tuhan dalam pekerjaan mereka selain tanda-
tanda kehadiran Tuhan bersama mereka dan kuasa Tuhan
yang menyertai mereka. Mereka berdoa,
[1] Supaya Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menyem-
buhkan baik tubuh maupun jiwa manusia. Jika tidak,
sia-sialah mereka mengulurkan tangan mereka, baik da-
lam khotbah (Yes. 65:2), maupun penyembuhan (Kis.
9:17).
[2] Supaya Ia mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat
oleh nama Yesus, Hamba (Anak [KJV])-Nya yang kudus,
yang akan menginsafkan orang banyak dan memperma-
lukan lawan. Kristus telah menjanjikan kuasa kepada
mereka untuk mengadakan mujizat-mujizat, sebagai
bukti atas pengutusan mereka (Mrk. 16:17-18). Namun,
mereka tetap harus berdoa untuk memperolehnya, dan
walaupun sudah menerimanya, mereka tetap harus
mendoakan kelangsungannya. Kristus sendiri harus
meminta, dan itu akan diberikan kepada-Nya. Amatilah,
kehormatan Kristus-lah yang ingin mereka dapatkan
melalui permohonan ini, supaya mujizat-mujizat ini di-
adakan oleh nama Yesus, Yesus Anak yang kudus itu,
Kitab Kisah Para Rasul 4:23-31
163
dan nama-Nyalah yang harus memperoleh segala kemu-
liaan.
IV. Jawaban penuh rahmat yang diberikan Tuhan atas seruan ini, bu-
kan dalam bentuk kata-kata, melainkan kuasa.
1. Tuhan memberi mereka sebuah tanda sebagai pengabulan doa-
doa mereka (ay. 31), saat mereka sedang berdoa. Mungkin
banyak dari antara mereka yang berdoa silih berganti, satu per
satu, sesuai aturan (1Kor. 14:31), dan setelah mereka meram-
pungkan pekerjaan pada hari itu, goyanglah tempat mereka
berkumpul itu. Tiba-tiba turunlah tiupan angin keras, seperti
yang terjadi saat Roh dicurahkan ke atas mereka (2:1-2),
yang memenuhi seluruh rumah, yang sekarang menjadi rumah
doa mereka. Berguncangnya tempat ini memang direncanakan
Tuhan untuk membuat mereka takjub, untuk membangunkan
dan membangkitkan pengharapan mereka, dan untuk mem-
beri mereka tanda yang dapat dilihat bahwa benarlah Tuhan
menyertai mereka. Mungkin juga tanda ini dimaksudkan supa-
ya mereka teringat akan nubuat itu, Aku akan menggoncang-
kan segala bangsa, dan memenuhi Rumah ini dengan kemegah-
an (Hag. 2:8). Hal ini untuk menunjukkan kepada mereka
alasan yang mereka miliki untuk lebih takut akan Tuhan , se-
hingga mereka akan kurang takut kepada manusia. Dia yang
mengguncang tempat ini juga mampu membuat gemetar hati
mereka yang mengancam pelayan-pelayan-Nya, sebab Ia me-
matahkan semangat para pemimpin, dan dahsyat bagi raja-raja
di bumi. Tempat itu diguncang, supaya iman mereka dikukuh-
kan dan tidak tergoyahkan.
2. Tuhan memberi mereka Roh dalam kadar yang lebih besar, se-
perti yang mereka minta dalam doa. Tidak diragukan lagi
bahwa doa mereka diterima, sebab doa itu dikabulkan. Mereka
semua penuh dengan Roh Kudus, lebih dari sebelumnya. De-
ngan demikian hati mereka tidak saja dikuatkan,namun me-
reka juga dimampukan untuk memberitakan firman Tuhan de-
ngan berani, dan tidak takut lagi dengan tampang manusia
yang sombong dan tinggi hati. Roh Kudus mengajar mereka
bukan saja apa yang harus dikatakan, melainkan juga bagai-
mana mengatakannya. Orang-orang yang sudah terbiasa di-
anugerahi dengan kuasa Roh Kudus masih berkesempatan
164
menerima perbekalan baru dari Roh itu, sesuai dengan keper-
luan dalam pelayanan mereka. Mereka penuh dengan Roh
Kudus saat berada dalam persidangan (ay. 8), dan sekarang
penuh dengan Roh Kudus di mimbar. Hal ini mengajar kita un-
tuk menjalani hidup dengan benar-benar mengandalkan kasih
karunia Tuhan , sesuai dengan yang kita perlukan dalam menja-
lankan tugas sehari-hari. Kita perlu dituangi dengan minyak
baru untuk setiap kejadian baru. Sama seperti dalam pemeli-
haraan Tuhan , begitu pula dalam kasih karunia Tuhan , kita ti-
dak sekadar hidup dan ada begitu saja,namun juga bergerak
dalam setiap kegiatan tertentu (17:28). Di sini kita temui con-
toh pelaksanaan janji itu, bahwa Tuhan akan memberi Roh
Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Luk. 11:13),
sebab ini merupakan jawaban atas doa supaya mereka penuh
dengan Roh Kudus. Kita juga melihat contoh mengenai peman-
faatan pemberian itu, yang diharapkan dari semua orang yang
dianugerahkan dengan pemberian itu. Terimalah dan guna-
kanlah, maka akan diberikan lebih banyak lagi. saat mereka
penuh dengan Roh Kudus, mereka memberitakan firman Tuhan
dengan berani. Sebab kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pe-
nyataan Roh untuk kepentingan bersama. Talenta harus dija-
lankan, bukan dikubur. Waktu mereka mendapati bahwa Tu-
han Tuhan menolong mereka melalui Roh-Nya, mereka tahu
bahwa mereka tidak akan mendapat noda (Yes. 50:7).
Kesejahteraan Gereja; Kebebasan Murid-murid
(4:32-37)
32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa,
dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya ada-
lah miliknya sendiri,namun segala sesuatu yaitu kepunyaan mereka bersa-
ma. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia
yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan
di antara mereka; sebab semua orang yang memiliki tanah atau rumah,
menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan me-
reka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap
orang sesuai dengan keperluannya. 36 Demikian pula dengan Yusuf, yang
oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi
dari Siprus. 37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Kitab Kisah Para Rasul 4:32-37
165
Di dalam ayat-ayat ini kita mendapati gambaran umum yang sangat
indah mengenai semangat dan keadaan jemaat mula-mula yang ma-
sih sangat bersahaja ini. Inilah conspectus sæculi suatu gambaran
suatu masa kanak-kanak tanpa dosa.
I. Para murid itu saling mengasihi dengan sungguh. Tengoklah be-
tapa menyenangkan melihat kumpulan orang yang telah percaya
itu sehati dan sejiwa (ay. 32), dan di antara mereka tidak ada
perselisihan ataupun perpecahan. Amatilah di sini,
1. ada banyak orang yang percaya, bahkan di Yerusalem,
tempat pengaruh jahat para imam kepala terasa paling kuat.
Dalam sehari saja ada tiga ribu jiwa yang bertobat, dan
pada hari lain lima ribu orang, dan selain itu, tiap-tiap hari Tu-
han menambah jumlah mereka. Tidak perlu diragukan lagi
bahwa mereka semua dibaptis dan membuat pengakuan iman.
sebab Roh yang sama, yang memberi para rasul itu keberanian
untuk memberitakan iman kepada Kristus, juga memberi me-
reka keberanian untuk mengakuinya. Perhatikanlah, pertum-
buhan gereja merupakan kemuliaan bagi jemaat dan banyak-
nya orang yang percaya menggambarkan sifatnya. Sekarang
gereja bersinar, dan terangnya telah datang saat jiwa-jiwa
datang berbondong-bondong seperti awan ke dalam pelukannya,
bagaikan burung merpati ke pintu kandangnya (Yes. 60:1, 8).
2. Mereka sehati dan sejiwa. Walaupun jumlah mereka banyak,
sangat banyak, dari berbagai usia, tabiat, dan kedudukan da-
lam dunia, mereka yang sebelum percaya boleh jadi sama
sekali tidak saling kenal, saat berjumpa di dalam Kristus, me-
reka langsung akrab seakan-akan sudah saling mengenal se-
lama bertahun-tahun. Sebelum bertobat, mereka mungkin
berasal dari berbagai golongan di antara orang Yahudi, atau
berselisih paham tentang kepentingan warga negara. Namun,
sekarang semua hal itu telah dilupakan serta diabaikan. Me-
reka bersepakat di dalam iman kepada Kristus dan sebab
menggabungkan diri kepada TUHAN, mereka juga saling meng-
gabungkan diri dalam kasih yang kudus. Inilah buah berkat
yang dihasilkan dari perintah Kristus menjelang kematian-Nya,
supaya mereka saling mengasihi, dan hasil dari doa-Nya untuk
mereka sebelum Ia mati, supaya mereka menjadi satu. Kita
memiliki alasan untuk berpikir bahwa mereka terbagi men-
166
jadi beberapa jemaat atau perhimpunan ibadah, sesuai tempat
tinggal mereka, di bawah pimpinan gembala masing-masing.
Meskipun demikian, hal ini tidak menimbulkan iri hati atau
perasaan tidak enak, sebab mereka sehati dan sejiwa. Mereka
mengasihi jemaat-jemaat lain sama seperti mereka mengasihi
jemaat sendiri. Seperti itulah keadaannya waktu itu, dan kita
tidak perlu kehilangan harapan bisa melihat keadaan sema-
cam itu lagi, sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas.
II. Para pelayan Tuhan itu pun melanjutkan pekerjaan mereka de-
ngan penuh semangat dan keberhasilan (ay. 33), Dan dengan
kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebang-
kitan Tuhan Yesus. Pengajaran yang mereka beritakan yaitu ten-
tang kebangkitan Kristus, yang merupakan suatu kenyataan yang
tidak saja berperan untuk meneguhkan kebenaran agama suci
Kristus,namun sebab dijelaskan dan digambarkan dengan kesim-
pulan yang tepat, juga meringkaskan semua kewajiban, hak isti-
mewa, dan penghiburan orang-orang Kristen. Kebangkitan Kristus,
jika dipahami dan dimanfaatkan dengan tepat, akan memba-
wa kita masuk ke dalam rahasia-rahasia agung agama ini. Yang
dimaksudkan dengan kuasa besar yang digunakan para rasul un-
tuk membuktikan kebenaran kebangkitan itu yaitu
1. Tenaga, semangat, dan keberanian luar biasa yang mereka mi-
liki untuk memberitakan dan mengakui pengajaran ini di de-
pan umum. Mereka tidak melakukannya dengan lemah lembut
dan malu-malu,namun dengan semangat dan tekad kuat, se-
perti mereka yang sangat puas dengan kebenarannya, serta
sangat ingin agar orang lain juga mengalaminya.
2. Mujizat-mujizat yang mereka adakan untuk meneguhkan peng-
ajaran mereka. Dengan perbuatan penuh kuasa itu, mereka
memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan Tuhan
sendiri yang berada di dalam diri mereka, turut bersaksi juga.
III. Keindahan Tuhan Tuhan kita bersinar ke atas mereka dan seluruh
tindakan mereka, Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang
melimpah-limpah. Bukan hanya para rasul, melainkan semua
orang percaya, charis megalē kasih karunia yang mengandung
sesuatu yang agung di dalamnya (yang hebat dan sangat luar
biasa) ada atas mereka semua.
Kitab Kisah Para Rasul 4:32-37
167
1. Kristus mencurahkan anugerah bagi mereka semua dengan
berlimpah-limpah, yang melayakkan mereka melakukan ber-
bagai pelayanan yang besar, dengan cara memberi mereka ku-
asa besar. Anugerah itu datang bagi mereka dari tempat tinggi,
dari atas.
2. Ada buah-buah yang menjadi bukti dari anugerah itu dalam
semua yang mereka katakan dan lakukan, hingga mendatang-
kan kehormatan bagi mereka dan melayakkan mereka menda-
pat perkenanan Tuhan . Dengan begitu dalam pandangan-Nya,
mereka itu sangat berharga.
3. Ada yang beranggapan bahwa ini mencakup perkenanan orang
banyak terhadap mereka juga. Semua orang melihat keindahan
dan keunggulan di dalam diri mereka, serta menghormati me-
reka.
IV. Mereka sangat bermurah hati kepada orang miskin, dan mati ter-
hadap dunia ini. Ini juga merupakan salah satu bukti luar biasa
dari pekerjaan kasih karunia Tuhan di dalam diri mereka, seperti
bukti-bukti lainnya, sehingga mendatangkan rasa hormat orang
banyak kepada mereka.
1. Mereka tidak mementingkan harta benda, yang bahkan oleh
anak-anak sekalipun digila-gilai dan dicemburui, dan dibangga-
banggakan oleh orang duniawi, seperti Laban (Kej. 31:43), se-
gala yang kaulihat di sini yaitu milikku. Juga seperti Nabal
(1Sam. 25:11), rotiku, air minumku. Orang-orang percaya ini
begitu penuh dengan pengharapan mewarisi harta di dunia
lain hingga kekayaan duniawi tidak ada artinya bagi mereka.
Tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunya-
annya yaitu miliknya sendiri (ay. 32). Mereka memang tidak
menyingkirkan harta benda,namun juga tidak terlalu merisau-
kannya. Mereka tidak menyebut apa yang mereka miliki itu se-
bagai kepunyaan sendiri dengan sikap angkuh dan kemegahan
yang sia-sia, menyombongkannya, atau mengandalkannya.
Mereka tidak menyebutnya sebagai milik sendiri, sebab mereka
telah mencampakkan semuanya bagi Kristus dengan penuh rasa
kasih sayang. Mereka selalu siap kehilangan semuanya
demi ketaatan mereka kepada-Nya. Mereka tidak berkata bah-
wa semuanya itu yaitu milik mereka, sebab kita memang ti-
dak dapat menyebut apa pun selain dosa sendiri sebagai milik
168
kita. Apa yang kita punyai di dunia ini lebih menjadi milik
Tuhan dibandingkan milik kita. Kita menerimanya dari Dia, harus
menggunakannya bagi Dia, dan harus memberi pertang-
gungjawaban atas kekayaan itu kepada-Nya. Tidak seorang
pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya yaitu
miliknya sendiri, idion miliknya seorang. Sebab setiap orang
dari mereka suka memberi dan membagi, serta tidak ingin
menghabiskan makanannya sendiri. Sebaliknya, apa yang
masih dipunyainya bagi diri sendiri dan keluarganya juga bo-
leh dinikmati oleh sesamanya yang miskin. Mereka yang me-
miliki harta tidak ingin menyimpannya untuk diri sendiri,
tetapi bersedia berbagi dan bahkan mengekang diri supaya da-
pat membantu sesama mereka. Tidak mengherankan bahwa
mereka sehati dan sejiwa, sebab mereka begitu tidak terikat
dengan kekayaan dunia ini. Sebab meum kepunyaanku, dan
tuum kepunyaanmu, merupakan hal-hal yang dapat memicu
pertarungan dan pertengkaran. Sikap manusia yang memper-
tahankan milik sendiri dan merebut lebih dari yang menjadi
hak mereka, merupakan pemicu peperangan dan pertempuran.
2. Mereka melimpah dalam perbuatan amal, sehingga yang ter-
jadi yaitu segala sesuatu yaitu kepunyaan mereka bersama.
Sebab (ay. 34), tidak ada seorang pun yang berkekurangan di
antara mereka. Sebaliknya, semua yang mereka butuhkan
telah diatur. Orang-orang yang tadinya disokong badan amal
masyarakat, boleh jadi dikeluarkan dari keanggotaan saat
mereka menjadi orang Kristen. Oleh sebab itu sudah sepatut-
nya jemaat kemudian mengurus mereka. Sama seperti terda-
pat banyak orang miskin yang menerima Injil, demikian pula
ada beberapa orang kaya yang mampu memelihara kese-
jahteraan mereka, dan anugerah Tuhan sajalah yang membuat
orang-orang kaya itu bersedia melakukannya. Mereka yang
mengumpulkan banyak, tidak kelebihan, sebab kelebihan yang
mereka punyai itu telah mereka berikan kepada orang-orang
yang hanya mampu mengumpulkan sedikit, supaya mereka ini
tidak kekurangan (2Kor. 8:14-15). Injil telah membuat segala
sesuatu menjadi kepunyaan bersama, bukan supaya orang
miskin diperbolehkan merampok orang kaya, melainkan supa-
ya orang kaya ditunjuk untuk membantu orang miskin.
Kitab Kisah Para Rasul 4:32-37
169
3. Banyak dari antara mereka yang menjual tanah atau mengum-
pulkan dana untuk perbuatan amal, Semua orang yang mem-
punyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu (ay. 34).
Menurut perhitungan Dr. Lightfoot, tahun terjadinya peristiwa
ini yaitu dalam tahun Yobel bangsa Yahudi, yakni tahun ke-
lima puluh (tahun kedua puluh delapan sejak mereka menetap
di Kanaan seribu empat ratus tahun sebelumnya). Jadi, kare-
na apa yang terjual tahun itu dan tidak dapat terulang sampai
tahun Yobel berikutnya, maka harga tanah pun meningkat.
sebab itu penjualan tanah-tanah tadi menghasilkan lebih ba-
nyak uang lagi. Sekarang,
(1) Diceritakan di sini tentang apa yang mereka lakukan de-
ngan uang hasil penjualan itu. Mereka meletakkannya di
depan kaki rasul-rasul. Mereka meninggalkan uang itu un-
tuk dipergunakan dengan sepatutnya menurut penilaian
para rasul itu. Mungkin rasul-rasul itu juga menerima se-
bagian dari situ untuk penghidupan sehari-hari mereka,
sebab jika tidak, dari mana lagi mereka memperolehnya?
Amatilah, para rasul membiarkan uang itu diletakkan di
depan kaki mereka sebagai tanda betapa mereka menolak
kekayaan dunia dengan rasa jijik yang kudus. Bagi mereka,
lebih baik uang itu diletakkan di kaki mereka dibandingkan di
tangan atau pangkuan mereka. Dengan meletakkannya di
depan kaki, uang itu tidak ditimbun,namun dibagi-bagikan,
oleh orang-orang yang tepat, kepada setiap orang sesuai de-
ngan keperluannya. Orang harus sangat hati-hati dalam
membagi-bagikan amal,
[1] Supaya diberikan kepada orang yang memerlukannya,
misalnya mereka yang tidak mampu menghasilkan pen-
dapatan cukup bagi diri sendiri, sebab usia lanjut, ma-
sih terlampau kecil, memiliki penyakit, cacat tubuh,
cacat mental, kekurangan kepintaran atau pekerjaan,
tiadanya dukungan, dan mengalami kehilangan, penin-
dasan, atau biaya hidup yang tinggi. Orang-orang yang
sebab berbagai hal tadi atau sebab hal lain benar-be-
nar memiliki kebutuhan mendesak, dan tidak memi-
liki sanak keluarga sendiri untuk membantu mereka,
namun, di atas segalanya, orang-orang yang berkeku-
170
rangan sebab berbuat baik dan demi kesaksian yang
diberikan suara hati, patut diurus, dipelihara, dengan
menggunakan pemberian itu dengan bijaksana sehingga
bermanfaat bagi mereka.
[2] Supaya uang itu diberikan kepada setiap orang, untuk
siapa pemberian itu dimaksudkan, sesuai dengan keper-
luannya, tanpa sikap memihak atau memberi per-
hatian khusus kepada orang-orang tertentu. Hal ini me-
rupakan aturan dalam membagi-bagikan amal dan juga
dalam menjalankan keadilan, ut parium par sit ratio
supaya mereka yang berkekurangan dan layak meneri-
manya, mendapatkan bantuan, dan supaya pemberian
amal itu disesuaikan dengan keperluannya, seperti yang
tertulis tadi.
(2) Di sini disebutkan nama orang tertentu yang dikenal sebab
kemurahan hatinya. Orang itu yaitu Barnabas, yang di
kemudian hari menjadi rekan sekerja Paulus. Amatilah,
[1] Gambaran yang diberikan di sini mengenai dirinya (ay.
36). Dulu, namanya yaitu Yusuf. Ia berasal dari suku
Lewi, sebab di antara orang-orang Yahudi yang terse-
bar-sebar ada orang-orang Lewi, yang boleh jadi
memimpin di rumah ibadat mereka beribadah, dan se-
suai dengan kewajiban suku itu, menunjukkan akal
budi yang baik dalam melayani TUHAN. Dia lahir di
Siprus, sangat jauh dari Yerusalem, sebab meskipun
orangtuanya orang Yahudi, mereka bertempat tinggal di
sana. Disebutkan bahwa para rasul mengubah nama-
nya setelah ia bergabung dengan mereka. Ada kemung-
kinan dia yaitu salah seorang dari ketujuh puluh mu-
rid, dan sementara ia makin bertambah dalam karunia
dan anugerah, menjadi semakin terkenal, dan dihormati
oleh para rasul, yang sebagai tanda bahwa mereka
menghargai dia, memberinya nama Barnabas, yang arti-
nya anak nubuat (begitulah arti yang seharusnya), kare-
na ia diberi karunia bernubuat yang luar biasa. Namun,
orang-orang Yahudi yang mendukung Helenisme (me-
nurut Grotius) menyebutnya paraklēsis yang pendoa,
dan oleh sebab itu, di sini istilah itu (oleh beberapa
Kitab Kisah Para Rasul 4:32-37
171
orang) diterjemahkan dengan anak nasihat, yaitu orang
yang memiliki kemampuan menyembuhkan dan mem-
berikan dorongan. Kita bisa melihat contoh kemampu-
annya ini di pasal 11:22-24. Di sini kita membaca
bahwa namanya berarti anak penghiburan, seseorang
yang banyak berjalan dalam penghiburan Roh Kudus,
yakni orang Kristen yang penuh keriangan. Hal ini se-
makin meluaskan hatinya untuk melakukan perbuatan
amal bagi orang miskin. Atau, ini artinya ia seorang
yang terkenal suka menghibur umat Tuhan dan menen-
teramkan hati nurani yang gelisah. Kemampuannya di bi-
dang itu sungguh mengagumkan. Di antara para rasul
ada dua orang yang disebut Boanerges anak-anak
guruh (Mrk. 3:17).namun di sini ada seorang anak
penghiburan di tengah mereka. Masing-masing memiliki
karunianya sendiri. Janganlah yang seorang mencela
yang lain,namun justru saling melengkapi. Biarlah yang
seorang mencari lukanya, dan yang lainnya mengobati
dan membebatnya.
[2] Di sini dicatat perihal perbuatan amalnya dan juga ke-
murahan hatinya menyangkut dana bagi kepentingan
umum. Hal ini terutama disebutkan sebab kemasyhuran
pelayanannya di kemudian hari di tengah jemaat Tuhan ,
terutama dalam hal memberitakan Injil kepada orang-
orang bukan-Yahudi. Dan supaya hal ini tidak tampak
seakan-akan timbul dari kedengkian terhadap bangsa-
nya sendiri, di sini diceritakan tentang kebajikannya
terhadap orang-orang Yahudi yang sudah bertobat.
Atau, mungkin juga hal ini disebutkan sebagai teladan
bagi orang lain. Ladang miliknya, entah itu berada di Si-
prus tempat ia dTuhan rkan, atau di Yudea, tempat ia se-
karang tinggal, ataupun di tempat lain, tidaklah jelas,
tetapi ia menjualnya tidak untuk membeli lagi di tempat
lain guna mencari keuntungan. Sebaliknya, sebagai
orang Lewi yang tahu bahwa ia memiliki Tuhan Tuhan
orang Israel sebagai warisannya, ia membenci warisan
duniawi dan tidak mau dibebani lagi dengannya. sebab
itu, ia membawa uangnya itu dan meletakkannya di de-
pan kaki rasul-rasul, untuk diberikan bagi perbuatan
172
amal. Demikianlah, sebagai orang yang telah ditentukan
untuk menjadi pemberita Injil, ia melepaskan diri dari
kekusutan urusan-urusan hidup ini, dan ia tidak men-
derita kerugian apa pun dengan meletakkan uang hasil
penjualan tanah itu di depan kaki rasul-rasul, sebab
setelah itu ia akhirnya terhitung di antara rasul-rasul
juga, sesuai dengan perkataan Roh Kudus, Khususkan-
lah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
kutentukan bagi mereka (13:2). Jadi, sebab rasa hor-
mat yang ditunjukkannya kepada rasul-rasul sebagai
rasul, ia menerima pahala seorang rasul.
PASAL 5
Dalam pasal ini terdapat,
I. Dosa dan penghukuman Ananias dan Safira, yang, sebab
berdusta kepada Roh Kudus, tewas se saat oleh perkataan
Petrus (ay. 1-11).
II. Keadaan gereja yang berkembang, dalam kuasa yang me-
nyertai pemberitaan Injil (ay. 12-16).
III. Pemenjaraan para rasul, dan pembebasan mereka yang ajaib
dari penjara, dengan perintah-perintah baru supaya terus
memberitakan Injil, dan hal itu mereka lakukan, sehingga
menjengkelkan penganiaya-penganiaya mereka (ay. 17-26).
IV. Tuduhan kepada mereka di hadapan Mahkamah Agama, dan
pembelaan mereka atas perbuatan mereka (ay. 27-33).
V. Nasihat Gamaliel mengenai para rasul, bahwa sebaiknya Mah-
kamah Agama tidak menganiaya mereka, melainkan membiar-
kan mereka, dan melihat apa yang akan terjadi. Mahkamah
Agama menyetujui nasihat itu, untuk saat itu, dan membebas-
kan para rasul dengan penyesahan saja (ay. 34-40).
VI. Kemajuan menggembirakan yang dialami para rasul dalam
pekerjaan mereka, walaupun ada larangan untuk mereka
dan penghinaan terhadap mereka (ay. 41-42).
Perkara Ananias dan Safira
(5:1-11)
1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual
sebidang tanah. 2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil
penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki
rasul-rasul. 3namun Petrus berkata: Ananias, mengapa hatimu dikuasai
Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari ha-
sil penjualan tanah itu? 4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap
174
kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasa-
mu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau
bukan mendustai manusia,namun mendustai Tuhan . 5 saat mendengar per-
kataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah keta-
kutan semua orang yang mendengar hal itu. 6 Lalu datanglah beberapa orang
muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi me-
nguburnya. 7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias,namun ia
tidak tahu apa yang telah terjadi. 8 Kata Petrus kepadanya: Katakanlah ke-
padaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual? Jawab perempuan
itu: Betul sekian. 9 Kata Petrus: Mengapa kamu berdua bersepakat untuk
mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu
berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar. 10
Lalu rebahlah perempuan itu se saat itu juga di depan kaki Petrus dan
putuslah nyawanya. saat orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati
dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di
samping suaminya. 11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua
orang yang mendengar hal itu.
Pasal ini dimulai dengan sebuahnamun yang murung (menurut versi
KJV), yang menghentikan gambaran menggembirakan dan menye-
nangkan tentang hal-hal yang kita temui dalam pasal-pasal sebelum-
nya. Seperti setiap manusia, demikian pula setiap jemaat, memiliki
tetapi dalam keadaannya yang terbaik.
1. Murid-murid sangat kudus, sorgawi, dan semua tampak benar-
benar luar biasa baik.namun ada orang-orang munafik di antara
mereka, yang hatinya tidak lurus di hadapan Tuhan , yang, saat
dibaptis dan mengenakan rupa kesalehan, justru memungkiri ke-
kuatan kesalehan itu, dan tidak mendapatkan apa-apa darinya.
Ada campuran keburukan dengan kebaikan dalam perkumpulan
orang yang terbaik yang terletak di seberang sorga ini. Lalang
akan tumbuh di antara gandum sampai waktu panen.
2. Sungguh terpuji bahwa murid-murid mencapai tingkat kesempur-
naan yang dianjurkan Kristus kepada orang muda yang kaya itu.
Mereka menjual segala milik mereka dan memberi kepada orang-
orang miskin.namun itu pun terbukti merupakan selubung dan
penutup kemunafikan, yang sebelumnya disangka sebagai tanda
dan bukti ketulusan yang mendalam.
3. Pertanda dan keajaiban yang diadakan rasul-rasul sampai saat
itu yaitu mujizat-mujizat belas kasihan,namun saat itu terjadilah
mujizat penghakiman. Inilah sebuah tindakan tegas yang menyu-
sul tindakan kebaikan, supaya Tuhan dikasihi dan juga ditakuti.
Perhatikanlah di sini,
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
175
I. Dosa Ananias dan Safira istrinya. Alangkah indahnya jika suami
istri bekerja sama dalam suatu perbuatan baik,namun bersekong-
kol dalam kejahatan berarti menjadi seperti Adam dan Hawa ke-
tika mereka sepakat untuk memakan buah terlarang, dan bersatu
dalam ketidaktaatan. Nah, dosa mereka yaitu ,
1. Bahwa mereka sangat ingin dianggap sebagai murid-murid
yang unggul, dan paling utama, padahal sesungguhnya mereka
bukan murid-murid sejati. Mereka ingin dipandang sebagai
pohon-pohon yang paling banyak berbuah di kebun anggur
Kristus, padahal sesungguhnya mereka tidak memiliki akar.
Mereka menjual sebidang tanah, dan membawa uangnya (se-
perti yang dilakukan Barnabas) ke depan kaki rasul-rasul, su-
paya mereka tidak kelihatan ketinggalan dengan orang-orang
percaya yang paling utama, dan mendapatkan tepuk tangan
dan sorak-sorai. Mereka juga ingin menjadi calon yang sangat
pantas untuk mendapat kenaikan jabatan di gereja, yang
mungkin mereka pikir akan segera tampak bersinar dalam ke-
megahan dan kebesaran duniawi. Perhatikanlah, mungkin saja
orang-orang munafik menyangkal diri dalam satu hal,namun
kemudian itu untuk kepentingan mereka dalam hal lain. Me-
reka bisa saja melepaskan keuntungan duniawi mereka dalam
satu hal, dengan harapan menemukan keuntungan dalam hal
lainnya. Ananias dan Safira mau menerima pengakuan iman
agama Kristen, dan secara lahiriah suka menonjolkan diri, pa-
dahal mereka tahu tidak dapat melaksanakan sepenuhnya
pengakuan iman orang Kristen ini . Dengan demikian me-
reka menghina Tuhan dan menipu orang lain. Orang muda yang
kaya itu patut dihargai, dan sikapnya benar sampai di situ,
bahwa dia tidak mau berpura-pura mengikuti Kristus. Dia tahu
bahwa, jika sampai harus jatuh miskin, dia tidak akan dapat
memenuhi persyaratan-Nya, sehingga pergilah ia dengan se-
dih. Ananias dan Safira berpura-pura mampu memenuhi per-
syaratan, supaya dapat memperoleh penghargaan sebagai mu-
rid, padahal sebenarnya mereka tidak mampu, dan dengan
demikian mencemarkan kemuridan. Perhatikanlah, sering kali
akibatnya sangat buruk, jika orang membuat pengakuan lebih
jauh dibandingkan yang dapat diterima oleh batin mereka.
2. Bahwa mereka tamak terhadap kekayaan dunia, dan tidak
percaya pada Tuhan dan pemeliharaan-Nya. Mereka menjual se-
176
bidang tanah mereka, dan mungkin kemudian, sebab sema-
ngat yang tiba-tiba muncul, tidak bermaksud apa-apa selain
mempersembahkan seluruh uang hasil penjualan untuk peng-
gunaan-penggunaan saleh. Mungkin mereka bernazar atau se-
tidaknya benar-benar bertujuan hendak melakukannya. Na-
mun saat uang penjualan diterima, hati mereka menjadi
lemah, lalu menahan sebagian dari hasil penjualan itu (ay. 2),
sebab mereka mencintai uang. Mereka berpikir uang itu ter-
lalu banyak untuk dilepaskan sekaligus dan dipercayakan ke
tangan para rasul. Lagi pula siapa tahu, mungkin mereka sen-
diri membutuhkannya. Walaupun saat itu segala sesuatu ada-
lah milik bersama, namun tidak akan berlangsung lama, lalu
apa yang harus mereka lakukan pada waktu kekurangan, jika
tidak ada yang mereka sisakan untuk mereka pakai sendiri?
Mereka tidak dapat mempercayai firman Tuhan bahwa mereka
akan dipelihara. Sebaliknya, mereka berpikir akan memainkan
peranan yang lebih bijak dibandingkan yang dilakukan orang lain,
dan menyimpan untuk saat darurat. Demikianlah mereka ber-
pikir hendak melayani Tuhan dan juga Mamon. Melayani Tuhan ,
dengan membawa sebagian uang ke kaki para rasul, dan Ma-
mon, dengan menyimpan sisanya di kantong mereka sendiri.
Seakan-akan Tuhan tidak maha-mencukupi, dan segala kebu-
tuhan mereka tidak akan terpenuhi jika mereka tidak mena-
han sebagian uang di tangan mereka sendiri untuk berjaga-
jaga. Hati mereka bercabang, oleh sebab itu mereka harus me-
nanggung akibat kesalahannya (Hos. 10:2). Mereka bercabang
hati. Jika mereka sepenuhnya orang yang duniawi, mereka
tidak akan menjual tanah mereka. Dan, jika mereka sepenuh-
nya orang Kristen, mereka tidak akan menahan sebagian uang
hasil penjualan.
3. Bahwa mereka bermaksud menipu para rasul, dan membuat
mereka percaya bahwa mereka membawa seluruh uang hasil
penjualan, padahal sesungguhnya hanya sebagian. Mereka da-
tang dengan tenang, dan menunjukkan kesalehan dan peng-
abdian yang hebat, sama seperti orang-orang lain, lalu diletak-
kannya uang itu di depan kaki rasul-rasul, seakan-akan itu
yaitu seluruh milik mereka. Mereka berpura-pura di depan
Tuhan dan Roh-Nya, di depan Kristus, gereja, dan pelayan-pela-
yan-Nya, dan inilah yang menjadi dosa mereka.
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
177
II. Tuduhan kepada Ananias, yang menyatakan hukumannya dan
pelaksanaan hukumannya untuk dosa ini. saat membawa uang
itu, dia berharap akan dipuji dan disemangati seperti yang lain,
tetapi Petrus justru menegur dia. Tanpa menanyai atau memeriksa
saksi-saksi yang berkaitan dengan uang itu, Petrus memberi dia
tuduhan yang tidak terbantahkan atas kejahatan itu. Petrus juga
memperberat tuduhannya, dan menambah bebannya, dengan me-
nunjukkan sifat yang sesungguhnya dari kejahatan itu (ay. 3-4).
Roh Tuhan di dalam Petrus tidak hanya mengetahui kenyataan
tanpa keterangan apa pun (walaupun mungkin tidak ada seorang
manusia pun di dunia ini yang mengetahuinya kecuali orang itu
dan istrinya sendiri), namun juga mengenali akar ketidaksetiaan
yang menguasai hati Ananias, yang mendasari perbuatannya.
Oleh sebab itu dia segera mengambil tindakan terhadap Ananias.
Kalau saja itu yaitu dosa kelemahan, sebab dikejutkan oleh
pencobaan, Petrus pasti akan mengajak dia berbicara secara pri-
badi. Dia akan meminta Ananias pulang ke rumah, mengambil
sisa uangnya, dan bertobat dari kebodohannya yang berusaha
melakukan penipuan ini terhadap mereka.namun Petrus menge-
tahui bahwa hatinya penuh niat untuk berbuat jahat, dan oleh ka-
rena itu tidak memberi dia waktu untuk bertobat. Di sini Petrus
menunjukkan kepadanya,
1. Sumber dosanya. Hatinya dikuasai Iblis. Iblis bukan hanya
menganjurkan perbuatan itu kepadanya, dan memasukkannya
ke dalam pikirannya, melainkan menyuruh dia segera memu-
tuskan untuk melakukannya. Apa pun yang bertentangan de-
ngan Roh yang baik berasal dari roh yang jahat, dan hati yang
dikuasai Iblis diperintah dan dikuasai oleh keduniawian. Ada
yang berpikir bahwa Ananias yaitu salah satu dari orang-
orang yang telah menerima Roh Kudus dan dipenuhi dengan
karunia-karunia-Nya. Namun, setelah dia membuat Roh Ku-
dus mundur darinya, sekarang hatinya dikuasai Iblis, seperti
saat Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang
ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. Iblis yaitu
roh pendusta. Seperti itulah dia di mulut nabi-nabi Ahab, dan
seperti itu pula dia di mulut Ananias. Dan melalui perbuatan
ini tampaklah bahwa Iblis menguasai hati Ananias.
178
2. Dosa itu sendiri. Ananias mendustai Roh Kudus. Suatu dosa
dengan sifat yang sangat mengerikan sehingga tidak mungkin
dia lakukan jika Iblis tidak menguasai hatinya.
(1) Perkataan yang kita terjemahkan sebagai mendustai Roh
Kudus, pseusasthai se to pneuma to hagion, ditafsirkan oleh
beberapa orang sebagai mengingkari Roh Kudus, yang dapat
dipahami dengan dua cara:
[1] Bahwa dia mengingkari Roh Kudus yang ada di dalam
dirinya sendiri. Dr. Lightfoot memahaminya seperti itu.
Dia juga menduga bahwa Ananias bukanlah seorang
percaya biasa, melainkan seorang hamba Tuhan, dan
salah satu dari seratus dua puluh orang yang telah me-
nerima karunia Roh Kudus (sebab dia disebutkan se-
gera setelah Barnabas). Namun dia berani mengingkari
dan mempermalukan karunia itu, dengan menyamar-
kan dirinya. Atau seperti ini. Orang-orang yang menjual
harta mereka, dan meletakkan uangnya di kaki para
rasul, melakukannya sebab dorongan khusus dari Roh
Kudus, yang memampukan mereka untuk melakukan
tindakan yang sangat hebat dan murah hati seperti itu.
namun , Ananias berpura-pura bahwa dia digerakkan
oleh Roh Kudus untuk melakukan apa yang dia lakukan,
seperti yang lain, padahal tampak dari kerendahan mo-
ralnya bahwa dia sama sekali tidak berada di bawah pe-
ngaruh roh yang baik. sebab , kalau itu yaitu pekerja-
an Roh Kudus, pastilah sempurna.
[2] Bahwa dia mengingkari Roh Kudus yang ada di dalam
diri para rasul yang menerima uangnya itu. Dia mem-
buat gambaran yang salah tentang Roh yang mengge-
rakkan para rasul, dengan kecurigaannya bahwa mereka
tidak akan membagikan dengan setia apa yang diperca-
yakan kepada mereka. Itu yaitu pemikiran yang bu-
ruk, seakan-akan mereka menyalahgunakan kepercayaan
yang ada pada mereka. Atau dengan keyakinannya bah-
wa mereka tidak dapat mengungkap penipuan ini .
Dia mengingkari Roh Kudus saat dengan perbuatan-
nya dia berpikir bahwa orang-orang yang diberi karunia
Roh Kudus dapat dengan mudah diperdayai seperti
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
179
orang lain. Dia seperti Gehazi, yang dihukum tuannya
sebab kesalahannya, dengan perkataan itu, Bukankah
hatiku ikut pergi? (2Raj. 5:26). Kaum Israel dan Yehuda
didakwa memungkiri TUHAN saat , seperti Ananias di
sini, mereka benar-benar berlaku tidak setia dengan
berkata Dia tidak berbuat apa-apa! (Yer. 5:11-12).
Demikianlah Ananias berpikir bahwa para rasul secara
keseluruhan sama seperti dirinya, dan ini berarti meng-
ingkari Roh Kudus yang ada di dalam mereka. Seakan-
akan Dia yang ada di dalam mereka tidak dapat membe-
dakan rupa-rupa roh, sedang mereka memiliki se-
mua karunia Roh di dalam mereka, yang kepada orang
lain hanya dibagikan beberapa saja. Lihat 1 Korintus
12:8-11. Orang yang berpura-pura diilhami Roh Kudus,
dengan cara memperdayai jemaat dengan khayalan-kha-
yalan mereka, baik melalui pendapat maupun perbuatan,
bahwa mereka digerakkan dari atas, padahal sebenarnya
mereka didorong oleh keangkuhan, ketamakan, atau cinta
kekuasaan, mereka ini mengingkari Roh Kudus.
(2) Namun kita menafsirkannya mendustai Roh Kudus, yang
didukung oleh ayat 4, Engkau bukan mendustai manusia,
tetapi mendustai Tuhan .
[1] Ananias berdusta, dengan sengaja, dan dengan maksud
memperdayai. Dia memberi tahu Petrus bahwa dia telah
menjual miliknya (rumah atau tanah), dan ini yaitu
uang hasil penjualannya. Mungkin dia menyampaikan-
nya dengan kata-kata yang dapat bermakna ganda, me-
makai beberapa kata yang samar-samar. Dia berpikir
itu dapat meringankan persoalan sedikit, dan menyela-
matkan dia dari kesalahan kalau terang-terangan ber-
bohong. Atau mungkin dia tidak mengatakan apa-apa.
Semua orang melakukan hal yang sama, dan dia ber-
sikap sama seperti yang lain yang membawa seluruh
hasil penjualan, sehingga dia akan dikira melakukan itu
juga. Dan dia mengharapkan pujian yang diperoleh
orang-orang yang melakukan itu, serta hak istimewa
dan kebebasan menggunakan persediaan umum seperti
mereka. Oleh sebab itu, perbuatannya itu merupakan
180
pernyataan tidak langsung bahwa dia membawa selu-
ruh hasil penjualan seperti mereka, dan ini yaitu ke-
bohongan, sebab dia menyimpan sebagian. Perhatikan-
lah, banyak orang terdorong membuat kebohongan be-
sar sebab dikuasai keangkuhan dan mencintai tepuk
tangan manusia, terutama dalam berbuat amal kepada
orang miskin. Oleh sebab itu janganlah sampai kita ke-
dapatan menyombongkan diri dengan pemberian palsu
yang diberikan kepada kita, atau yang diberikan oleh
kita (Ams. 25:14). Kita bahkan tidak boleh menyom-
bongkan diri bila memberi pemberian yang sepenuh
hati. Inilah arti peringatan Juruselamat kita mengenai
perbuatan amal, janganlah diketahui tangan kirimu apa
yang diperbuat tangan kananmu. Barangsiapa mem-
banggakan perbuatan baik yang tidak pernah mereka
lakukan, atau berjanji melakukan perbuatan baiknamun
tidak pernah melakukannya, atau membuat kesan per-
buatan baiknya lebih banyak atau lebih baik dibandingkan
sesungguhnya, melakukan dosa kebohongan yang sama
dengan Ananias itu. Ini seharusnya membuat kita se-
mua takut memikirkannya.
[2] Dia menyampaikan kebohongan ini kepada Roh Kudus.
Uang itu, dan kata-kata yang diucapkan, bukan hanya
disampaikan kepada para rasul, melainkan lebih kepa-
da Roh Kudus yang ada di dalam mereka (ay. 4). Eng-
kau bukan mendustai manusia (bukan kepada manusia
saja, bukan terutama kepada manusia, walaupun para
rasul hanyalah manusia),namun mendustai Tuhan . Dari
sini pantas disimpulkan bahwa Roh Kudus yaitu
Tuhan , sebab orang yang mendustai Roh Kudus men-
dustai Tuhan . Orang-orang yang mendustai para rasul,
yang digerakkan dan bertindak oleh Roh Tuhan , dikata-
kan mendustai Tuhan , sebab para rasul bertindak de-
ngan kuasa dan wewenang dari Tuhan . Selanjutnya (se-
perti yang diamati dengan baik oleh Dr. Whitby), kuasa
dan wewenang Roh Kudus pastilah kuasa dan wewe-
nang Tuhan . Lebih jauh dia menunjukkan, Ananias di-
katakan mendustai Tuhan , sebab dia mendustai Roh
yang ada di dalam diri para rasul, yang memampukan
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
181
mereka mengenali rahasia-rahasia hati dan tindakan
manusia, yang yaitu ciri khas Tuhan sendiri. Orang
yang mendustai Roh pastilah mendustai Tuhan , sebab
dia mendustai Dia yang memiliki ciri khas Tuhan yang ti-
dak dapat dialihkan kepada siapa pun, dan sebab nya
merupakan hakikat Tuhan .
3. Hal-hal yang memberatkan dosa ini (ay. 4). Selama tanah
itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah
dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Ini dapat
dipahami dengan dua cara:
(1) Engkau tidak berada di bawah pencobaan untuk menahan
sebagian dari hasil penjualan. Sebelum tanah itu dijual, itu
yaitu kepunyaanmu, dan tidak digadaikan atau dijadikan
jaminan pinjaman. saat tanah itu dijual, engkau berkua-
sa untuk memberi uangnya sesukamu, jadi engkau bisa
saja memberi seluruhnya. Engkau tidak memiliki utang
yang harus dibayar, mungkin tidak memiliki anak yang ha-
rus dibiayai, jadi tidak berada di bawah pengaruh dorongan
khusus apa pun untuk menahan sebagian uang hasil pen-
jualan. Engkau melakukan pelanggaran tanpa alasan. Atau,
(2) Engkau sama sekali tidak perlu menjual tanahmu, atau
membawa sedikit pun dari uang itu ke kaki para rasul.
Engkau bisa saja menyimpan uang itu, jika engkau mau,
dan tanah itu juga, dan tidak perlu berpura-pura melakukan
tindakan sempurna ini. Para rasul menetapkan peraturan
amal, supaya orang-orang jangan ditekan, dan supaya
amal itu tidak dituntut sebagai suatu keharusan, sebab
Tuhan menyukai orang yang memberi dengan sukacita
(2Kor. 9:7). Filemon pun harus melakukan perbuatan baik,
jangan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan suka-
rela (Flm. 1:14). Seperti halnya lebih baik tidak bersumpah
dibandingkan bersumpah lalu tidak menepatinya, demikian
pula lebih baik dia tidak menjual tanahnya sama sekali da-
ripada menjual untuk menahan sebagian uang hasil penju-
alannya. Lebih baik tidak berpura-pura melakukan perbu-
atan baik dibandingkan berpura-pura melakukannya padahal
hanya setengah-setengah. Setelah dijual, bukankah hasil-
nya itu tetap dalam kuasamu?namun tidak demikian hal-
182
nya jika engkau bersumpah atasnya. Engkau sudah berbi-
cara kepada Tuhan dan tidak dapat mundur lagi. Jadi, ke-
tika memberi hati kita kepada Tuhan , kita tidak boleh
memberi nya sebagian. Iblis, seperti ibu yang mengakui
anak yang bukan miliknya, mau menerima separuh, na-
mun Tuhan menghendaki seluruh hati kita atau tidak sama
sekali.
4. Semua kesalahan ini, dengan hal-hal tadi yang memberatkan,
dituduhkan kepadanya: Mengapa engkau merencanakan per-
buatan itu dalam hatimu? Perhatikanlah, walaupun Iblis mem-
bisiki hatinya supaya melakukan itu, namun dia dikatakan
merencanakan perbuatan itu dalam hatinya, yang menunjuk-
kan bahwa kita tidak dapat memperingan dosa-dosa kita de-
ngan meletakkan kesalahan pada iblis. Iblis mencobai, namun
tidak dapat memaksa. Oleh keinginan kita sendirilah, kita dise-
ret dan dipikat. Kejahatan apa pun yang dikatakan atau di-
lakukan orang berdosa, dia membuahinya di dalam hatinya
sendiri. Oleh sebab itu, jikalau engkau mencemooh, engkau
sendirilah orang yang akan menanggungnya. Penutup dakwa-
an itu sangat berat, namun sangat adil: Engkau bukan men-
dustai manusia,namun mendustai Tuhan . Betapa kuat penegas-
an yang diberikan sang nabi terhadap kejahatan Ahas, Belum
cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan
Tuhan ku juga? (Yes. 7:13). Dan juga Musa terhadap kejahatan
Israel, Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu,namun kepada
TUHAN (Kel. 16:8). Jadi di sini, engkau bisa saja memperdayai
kami, yang yaitu manusia seperti dirimu sendiri, namun ja-
ngan sesat! Tuhan tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Ji-
ka kita berpikir hendak mencurangi Tuhan , pada akhirnya kita
akan terbukti membuat kecurangan yang mencelakakan jiwa
kita sendiri.
III. Kematian dan penguburan Ananias (ay. 5-6).
1. Dia tewas di tempat. saat mendengar perkataan itu Ananias
diam saja, sama seperti orang yang dituduh menyusup masuk
pesta perjamuan kawin tanpa berpakaian pesta. Dia tidak da-
pat mengatakan apa-apa untuk membela dirinya. Namun bu-
kan hanya itu saja, dia se saat terdiam, sebab tewas seketi-
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
183
ka: rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Tidak jelas apa-
kah Petrus memaksudkan dan mengharapkan hal ini akan
terjadi setelah apa yang dia katakan kepadanya. Mungkin ya,
sebab kepada Safira istrinya Petrus secara khusus membica-
rakan kematian (ay. 9). Ada yang berpikir bahwa seorang ma-
laikat memukul dia, sehingga dia mati, seperti Herodes (12:23).
Atau, hati nuraninya sendiri menampar dia dengan kengerian
dan keterkejutan yang amat sangat sebab memahami kesa-
lahannya, sehingga dia jatuh dan mati di bawah beban kesa-
lahan itu. Dan mungkin, saat dia diyakinkan telah mendustai
Roh Kudus, dia ingat bahwa hujat terhadap Roh Kudus tidak
akan diampuni, dan ini menusuk dia seperti sebilah pisau ke
jantungnya. Lihatlah kuasa firman Tuhan di mulut para rasul.
Seperti halnya bagi sebagian orang kuasa firman itu yaitu
bau kehidupan yang menghidupkan, demikian pula bagi yang
lain itu yaitu bau kematian yang mematikan. Seperti halnya
ada yang dibenarkan oleh Injil, demikian pula ada yang
dihukum olehnya. Hukuman terhadap Ananias ini mungkin
tampak keras, namun kita yakin ini adil.
(1) Hukuman ini dimaksudkan untuk memelihara kehormatan
Roh Kudus yang saat itu belum lama dicurahkan ke atas
para rasul, untuk menegakkan kerajaan Injil. Yang dilaku-
kan Ananias terhadap Roh Kudus yaitu penghinaan be-
sar, seolah-olah Dia dapat diperdayai, dan ini sungguh
akan menyangkali kebenaran kesaksian para rasul. sebab ,
jika dengan Roh Kudus mereka tidak dapat mengungkap
penipuan ini , bagaimana mungkin dengan Roh itu
mereka bisa mengungkapkan hal-hal mendalam tentang
Tuhan , yang harus mereka nyatakan kepada anak-anak ma-
nusia? Oleh sebab itu kepercayaan kepada karunia dan
kuasa para rasul penting untuk didukung, walaupun de-
ngan harga yang mahal ini.
(2) Hukuman ini dimaksudkan untuk mencegah orang lain
melakukan kesombongan yang sama, pada saat sekarang
ini di awal masa bekerjanya Roh Kudus. Simon si penyihir
itu sesudah itu tidak dihukum dengan cara yang sama,
juga Elimas. Namun Ananias dijadikan contoh saat pertama
itu, supaya, bersama bukti layak yang menunjukkan beta-
pa menyenangkannya menerima Roh Kudus, ada juga
184
bukti layak yang menunjukkan betapa berbahayanya me-
nolak Roh Kudus dan menghina-Nya. Alangkah kerasnya
hukuman atas penyembahan anak lembu emas, dan pe-
ngumpulan kayu api pada hari Sabat, saat hukum kedua
dan keempat dari sepuluh perintah Tuhan baru saja diberi-
kan saat itu! Demikian pula persembahan api yang asing
oleh Nadab dan Abihu, dan pemberontakan Korah dan kum-
pulannya, saat api dari sorga baru saja diberikan saat itu,
dan wewenang Musa dan Harun saat itu baru saja ditegak-
kan. Selain itu, hukuman Ananias ini dilaksanakan melalui
pelayanan Petrus, yang padahal juga telah menyangkal
Tuan-Nya dengan berbohong hanya beberapa waktu lalu.
Hal ini mengisyaratkan bahwa hukuman itu bukanlah ka-
rena Petrus membenci kesalahan yang dilakukan terhadap
dirinya. Dia yang telah bersalah akan bermurah hati terha-
dap orang-orang yang melakukan kesalahan, dan dia yang
pernah bertobat dan diampuni akan mengampuni penghina-
an ini, dan berusaha keras membawa orang yang bersalah
ini kepada pertobatan.namun hukuman ini yaitu tindakan
Roh Tuhan dalam diri Petrus: kepada Dia-lah penghinaan
dilakukan, dan oleh Dia-lah hukuman diberikan.
2. Ananias segera dikuburkan, sebab ini yaitu tata cara orang
Yahudi (ay. 6). Beberapa orang muda, yang mungkin diberi tu-
gas di gereja untuk mengubur orang mati, seperti libitinarii dan
polinctores di antara orang Romawi. Atau mungkin mereka
yaitu orang-orang muda yang menyertai dan melayani para
rasul. Mereka mengapani mayat itu dengan kain kafan, meng-
usungnya ke luar kota, dan menguburnya dengan layak, wa-
laupun dia mati dalam dosa dan sebab pukulan pembalasan
Tuhan yang tiba-tiba.
IV. Perhitungan dengan Safira, istri Ananias, yang mungkin lebih
dulu melakukan pelanggaran, dan mendorong suaminya supaya
memakan buah terlarang ini. Masuklah dia ke tempat di mana
para rasul berada, yang tampaknya yaitu Serambi Salomo, kare-
na di sanalah kita biasa menemukan mereka (ay. 12), yaitu bagian
Bait Tuhan di mana Kristus dahulu berjalan-jalan (Yoh. 10:23). Kira-
kira tiga jam kemudian masuklah dia, berharap ikut mendapatkan
ucapan terima kasih dari semua orang atas kedatangannya, dan
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
185
atas persetujuannya untuk menjual tanah ini . Dari situ
mungkin dia berhak mendapatkan sebagian atau sepertiga. Ia ti-
dak tahu apa yang telah terjadi. Aneh, tidak ada yang bergegas
memberi tahu dia tentang kematian mendadak suaminya, supaya
dia dapat menghindar. Mungkin seseorang sudah melakukannya,
namun dia tidak ada di rumah. sebab itu dia datang untuk
memperkenalkan dirinya di hadapan para rasul, sebagai seorang
dermawan, dengan dana yang dia dapatkan dengan pelanggaran,
bukan berkat.
1. Dia terbukti bersalah ikut melakukan dosa yang sama dengan
suaminya, melalui pertanyaan yang diajukan Petrus kepada-
nya (ay. 8). Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah
tanah itu kamu jual? dengan menyebutkan jumlah yang di-
bawa dan diletakkan Ananias di kaki para rasul. Inikah se-
mua yang engkau terima dari penjualan tanah itu, dan tidak
lebih dari itu? Ya, kata Safira, kami tidak memperoleh lebih
dari itu. Itulah setiap sen yang kami terima. Ananias dan
istrinya sepakat menyampaikan cerita yang sama. sebab ta-
war-menawar dilakukan secara pribadi, dan ada persetujuan
untuk merahasiakannya di antara mereka, tidak ada orang
yang dapat menyanggah mereka, dan mereka mengira dapat
mempertahankan kebohongan mereka dengan aman, lalu
memperoleh keuntungan sebab nya. Menyedihkan jika kita
melihat hubungan-hubungan yang seharusnya saling mendo-
rong untuk melakukan hal yang baik malah saling mengeras-
kan dalam melakukan hal yang jahat.
2. Hukuman disampaikan kepadanya, bahwa dia harus ambil ba-
gian dalam hukuman suaminya (ay. 9).
(1) Dosanya dibukakan: Mengapa kamu berdua bersepakat
untuk mencobai Roh Tuhan? Sebelum menyampaikan hu-
kuman, Petrus memberitahukan kekejiannya, dan menun-
jukkan kejahatan dosanya. Perhatikanlah,
[1] Bahwa mereka mencobai Roh TUHAN. Sama seperti
Israel mencobai Tuhan di padang gurun, saat mereka
mengatakan, Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau
tidak? setelah mereka melihat begitu banyak bukti me-
nakjubkan atas kuasa-Nya. Dan bukan hanya kehadiran-
Nya, melainkan juga kekuasaan-Nya, saat mereka ber-
186
kata, Sanggupkah Tuhan menyajikan hidangan di pa-
dang gurun? Demikian pula di sini, Sanggupkah Roh
di dalam diri para rasul mengungkapkan penipuan ini?
Sanggupkah mereka mengetahui bahwa ini hanyalah
sebagian dari hasil penjualan, saat kita mengatakan ke-
pada mereka bahwa ini yaitu seluruh hasil penjualan?
Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang ge-
lap? (Ayb. 22:13). Mereka melihat bahwa para rasul me-
miliki karunia lidah, namun apakah mereka memiliki
karunia membedakan rupa-rupa roh? Orang yang me-
ngira dapat berbuat dosa dengan aman dan bebas men-
cobai Roh Tuhan . Mereka mencobai Tuhan seolah-olah Dia
sama seperti diri mereka sendiri.
[2] Bahwa mereka sepakat bersama-sama melakukannya,
membuat ikatan hubungan mereka satu sama lain
(yang sebab penetapan Tuhan merupakan ikatan yang
kudus) menjadi ikatan kejahatan. Sulit dikatakan mana
yang lebih buruk di antara teman satu kuk dan hu-
bungan-hubungan lain: perpecahan dalam berbuat baik
atau kerukunan dalam berbuat jahat. Sepertinya tersi-
rat bahwa kesepakatan mereka untuk melakukannya
bersama-sama yaitu tindakan mencobai Roh Kudus
lebih jauh. Seakan-akan, saat mereka berjanji untuk
saling mendukung dalam hal ini, bahkan Roh TUHAN
sendiri pun tidak dapat menyingkap mereka. Dengan
demikian mereka menyembunyikan dalam-dalam ran-
cangannya terhadap TUHAN, namun dipaksa mengeta-
hui bahwa itu yaitu sia-sia. Mengapa kamu sampai
tergoda seperti itu? Kebodohan aneh apa yang merasuki
kamu, sehingga mau mengambil risiko mencobai apa
yang sudah tidak perlu diperdebatkan lagi? Mengapa
kamu, yang yaitu orang-orang Kristen yang sudah di-
baptis, tidak memahami dirimu sendiri dengan lebih baik?
Berani-beraninya kamu mengambil risiko sebesar itu?
(2) Hukumannya dibacakan: Lihatlah, orang-orang yang baru
mengubur suamimu berdiri di depan pintu (mungkin Petrus
mendengar mereka datang, atau tahu bahwa mereka tidak
mungkin lama pergi) dan mereka akan mengusung engkau
juga ke luar. Seperti Adam dan Hawa, yang sepakat mema-
Kitab Kisah Para Rasul 5:1-11
187
kan buah terlarang, bersama-sama diusir keluar dari ta-
man Firdaus, demikian pula Ananias dan Safira, yang se-
pakat mencobai Roh TUHAN, bersama-sama dihalau keluar
dari dunia ini.
3. Hukuman itu terlaksana dengan sendirinya. Tidak perlu ada
algojo, sebab kuasa membunuh menyertai kata-kata Petrus,
seperti halnya kuasa menyembuhkan kadang-kadang menyer-
tainya. sebab , Tuhan , yang dalam nama-Nya Petrus berbicara,
mematikan dan menghidupkan, dan dari mulut-Nya (dan Petrus
saat itu yaitu mulut-Nya) keluar apa yang buruk dan apa
yang baik (ay. 10): Lalu rebahlah perempuan itu se saat itu juga
di depan kaki Petrus. Terhadap beberapa orang berdosa Tuhan
segera mengambil tindakan, sedang terhadap yang lainnya
Dia lama bersabar. Sudah pasti Tuhan memiliki alasan-alasan
yang tepat untuk perbedaan itu, namun Dia tidak harus men-
jelaskannya kepada kita. Safira baru saat itu mendengar bahwa
suaminya sudah mati. Pemberitahuan itu, dengan pengungkap-
an dosanya, dan hukuman mati yang diberikan kepadanya, me-
nyambar dia bagaikan oleh petir dan menerbangkannya bagai-
kan oleh angin puyuh. Ada banyak peristiwa kematian men-
dadak yang tidak boleh dianggap sebagai hukuman atas suatu
dosa besar, seperti ini. Kita tidak boleh berpikir bahwa semua
orang yang mati mendadak yaitu orang-orang yang lebih
berdosa dari yang lain. Mungkin hal itu menguntungkan bagi
mereka, bahwa mereka mengalami perjalanan singkat. Bagai-
manapun, itu yaitu peringatan bagi semua orang supaya
selalu siap.namun di sini sudah jelas bahwa kematian ini
merupakan penghakiman. Sebagian orang mempertanyakan
keadaan kekal Ananias dan Safira, dan cenderung berpikir bah-
wa kebinasaan daging yaitu agar rohnya diselamatkan pada
hari Tuhan. Dan saya harus mengikuti pendapat yang murah
hati itu, kalau saja mereka diberi kesempatan untuk bertobat,
seperti dengan orang Korintus yang melakukan hubungan
badan dengan sesama anggota keluarganya. Namun, hal-hal
yang tersembunyi bukanlah untuk kita. Dikatakan, rebahlah
perempuan itu se saat itu juga di depan kaki Petrus. Di tempat
dia seharusnya meletakkan seluruh hasil penjualan, dan tidak
melakukannya, di situlah dia tergeletak, seperti untuk menu-
tup kekurangannya. Orang-orang muda yang mengurus pe-
188
nguburan masuk dan mendapati dia sudah mati, dan tidak
dikatakan mereka mengapani dia, seperti yang dia lakukan
terhadap Ananias, namun mereka mengusungnya ke luar dan
menguburnya di samping suaminya. Dan mungkin sebuah
tulisan dipasang di atas kuburan mereka, yang menyiratkan
bahwa mereka yaitu tugu kemurkaan Tuhan terhadap orang-
orang yang mendustai Roh Kudus. Ada orang yang bertanya
apakah para rasul menyimpan uang yang mereka bawa, yang
tentangnya mereka telah berbohong. Saya cenderung berpikir
mereka menyimpannya. Mereka tidak memiliki takhayul orang-
orang yang mengatakan, Tidak diperbolehkan memasukkan
uang ini ke dalam peti persembahan, sebab bagi orang suci
semuanya suci. Apa yang mereka bawa tidak cemar bagi orang-
orang yang menerimanya,namun apa yang mereka simpan
cemar bagi mereka yang menyimpannya. Perbaraan pemberon-
tak-pemberontak Korah pun digunakan.
V. Kesan yang ditimbulkan pada orang banyak. Hal ini dicatat di te-
ngah-tengah cerita (ay. 5): Maka sangatlah ketakutan semua orang
yang mendengar hal itu, yang mendengar kata-kata Petrus, dan
melihat apa yang terjadi sesudah itu atau yang mendengar cerita
tentang itu, sebab pastilah peristiwa itu menjadi bahan seluruh
pembicaraan di kota. Dan lagi (ay. 11): Maka sangat ketakutanlah
seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
1. Orang-orang yang telah menggabungkan diri dengan gereja
menjadi takut dan kagum terhadap Tuhan dan penghakimannya,
dan semakin menghormati pengaturan Roh Kudus yang seka-
rang berlaku atas mereka. Itu bukanlah kabut atau pengha-
lang bagi sukacita kudus mereka, melainkan mengajar mereka
untuk bersungguh-sungguh dengan Roh Kudus, dan bersuka-
cita dengan gemetar. Semua yang meletakkan uang mereka di
kaki para rasul setelah itu takut menahan sebagian dari hasil
penjualan.
2. Semua yang mendengar hal itu menjadi lumpuh ketakutan ka-
renanya, dan segera mengatakan, Siapakah yang tahan berdiri
di hadapan TUHAN, Tuhan yang kudus ini dan Roh-Nya di da-
lam diri para rasul? Seperti dalam 1 Samuel 6:20.
Kitab Kisah Para Rasul 5:12-16
189
Kemajuan Injil
(5:12-16)
12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang
banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam
persekutuan yang erat. 13 Orang-orang lain tidak ada yang berani mengga-
bungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada
Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, 15 bahkan mereka membawa
orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-
balai dan tilam, supaya, jika Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya
mengenai salah seorang dari mereka. 16 Dan juga orang banyak dari kota-
kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-
orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka
semua disembuhkan.
Di sini kita menjumpai gambaran tentang kemajuan Injil, meskipun
penghakiman dahsyat menimpa dua orang munafik.
I. Di sini diceritakan tentang mujizat-mujizat yang diadakan oleh
para rasul (ay. 12): Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda
dan mujizat di antara orang banyak, banyak mujizat belas kasihan
untuk satu mujizat penghakiman. Sekarang kuasa Injil kembali
ke jalur yang tepat, yaitu jalur belas kasihan dan anugerah. Tuhan
telah keluar dari tempat-Nya untuk menghukum, namun seka-
rang kembali ke tempat-Nya, ke tutup pendamaian-Nya kembali,
memperlihatkan belas kasihan-Nya lagi. Mujizat-mujizat yang
mereka adakan membuktikan misi Tuhan mereka. Jumlahnya tidak
sedikit, melainkan banyak, dari berbagai macam dan sering ter-
ulang, berupa tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban, yang diakui
sebagai tanda kehadiran dan kekuasaan Tuhan . Mujizat-mujizat itu
tidak diadakan di tempat tersembunyi, melainkan di antara orang
banyak, yang bebas menyelidiki mujizat-mujizat itu, sehingga jika
ada penipuan atau persekongkolan di dalamnya, pasti akan ter-
ungkap.
II. Di sini kita diberi tahu apa akibat mujizat-mujizat yang diadakan
para rasul ini.
1. Jemaat tetap bersama-sama, dan semakin setia baik kepada
para rasul maupun kepada satu sama lain. Semua orang per-
caya dalam jemaat selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam
persekutuan yang erat.
190
(1) Mereka bertemu di Bait Tuhan , di tempat terbuka yang di-
sebut Serambi Solomo. Memang aneh, jika para pejabat
Bait Tuhan membiarkan mereka mengadakan pertemuan
mereka di sana. Namun Tuhan mencondongkan hati orang-
orang itu supaya membiarkan mereka di sana sebentar,
untuk lebih memudahkan penyebaran Injil. Lagi pula
orang-orang yang mengizinkan pembeli dan penjual malu
melarang para pengkhotbah dan penyembuh seperti mere-
ka di sana. Mereka semua bertemu dalam ibadah bersama.
Sejak awal sekali jemaat telah menjalani penetapan per-
kumpulan ibadah bersama, yang sama sekali tidak boleh
diabaikan atau dibiarkan surut, sebab di dalamnya peng-
akuan iman agama dipertahankan.
(2) Mereka berkumpul dalam persekutuan yang erat, sepakat
dalam ajaran, ibadah, dan tata aturan mereka. Dan tidak
ada ketidakpuasan ataupun sungut-sungut mengenai ke-
matian Ananias dan Safira, seperti sungut-sungut terhadap
Musa dan Harun mengenai kematian Korah dan kumpul-
annya: Kamu telah membunuh umat TUHAN (Bil. 16:41).
Pemisahan orang-orang munafik, dengan membedakan
penghakimannya, seharusnya membuat orang-orang tulus
jauh lebih dekat kepada satu sama lain dan kepada pela-
yanan Injil.
2. Para rasul, yang yaitu pelayan-pelayan utama Kerajaan Kris-
tus, memperoleh penghormatan yang sangat besar.
(1) Pelayan-pelayan lain menjaga jarak dengan mereka. Orang-
orang lain dari kumpulan mereka tidak ada yang berani
menggabungkan diri kepada mereka. Walaupun orang-
orang lain dari kumpulan mereka dikaruniai Roh Kudus,
dan berbicara dengan bahasa lidah, namun pada saat itu
tidak seorang pun dari mereka mengadakan tanda-tanda
dan mujizat seperti para rasul, sehingga mereka mengakui
keunggulan para rasul, dan dalam segala hal tunduk ke-
pada mereka.
(2) Mereka sangat dihormati orang banyak, dan sangat dise-
gani, dibicarakan dengan penuh penghargaan, dan digam-
barkan sebagai kesayangan Sorga dan berkat yang tidak
terkatakan bagi dunia ini. Walaupun imam-imam kepala
Kitab Kisah Para Rasul 5:12-16
191
menjelek-jelekkan mereka, dan mengerahkan segala ke-
mampuan mereka untuk merendahkan rasul-rasul itu, ini
tidak menghalangi orang banyak untuk menghormati me-
reka. Orang banyak itu melihat semua kejadian itu dalam
terang yang sejati. Amatilah, para rasul sama sekali tidak
memegahkan diri mereka. Dengan hati-hati dan setia, me-
reka mempersembahkan kemuliaan dari segala yang mere-
ka lakukan itu kepada Kristus, meskipun tetap saja orang
banyak meninggikan mereka. sebab orang yang meren-
dahkan diri akan ditinggikan, dan orang yang menghormati
itu sama saja dengan menghormati Tuhan sendiri.
3. Jumlah jemaat meningkat (ay. 14). Makin lama makin bertam-
bahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, dan sudah
pasti mereka menggabungkan diri dengan jemaat, saat mere-
ka melihat bahwa sesungguhnya Tuhan ada di tengah jemaat,
baik laki-laki maupun perempuan. Mereka sama sekali tidak
terhalang oleh contoh yang dibuat Ananias dan Safira, justru
mereka lebih tertarik untuk masuk ke dalam perkumpulan
yang memiliki disiplin tegas seperti itu. Perhatikanlah,
(1) Orang-orang percaya ditambahkan kepada Tuhan Yesus,
dipersatukan dengan-Nya, dan dengan demikian disatukan
dengan tubuh rohani-Nya. Tidak ada yang dapat memisah-
kan dan menjauhkan kita dari tubuh rohani-Nya, kecuali
apa yang memisahkan dan menjauhkan kita dari Kristus.
Sudah banyak orang yang dibawa kepada Tuhan, namun
masih ada tempat bagi yang lain untuk ditambahkan ke-
pada-Nya, menambah jumlah orang-orang yang dipersatu-
kan dengan Dia, dan masih akan terus bertambah sampai
keputusan rahasia Tuhan digenapi, dan jumlah orang pilihan
tercapai.
(2) Perhatian diberikan kepada pertobatan perempuan seperti
halnya laki-laki. Hal ini lebih mendapat perhatian dibandingkan
yang umumnya dilakukan dalam jemaat Yahudi, sebab
kaum perempuan tidak menerima tanda sunat dan tidak
diharuskan menghadiri perjamuan-perjamuan hari raya
yang khidmat. Selain itu, pelataran perempuan yaitu sa-
lah satu pelataran luar Bait Suci. Namun, seperti halnya
mereka ada di antara orang-orang yang mengikuti Kristus
192
saat Dia ada di dunia, demikian pula mereka ada di antara
orang-orang yang percaya kepada-Nya setelah Dia naik ke
sorga. Perhatian besar diberikan kepada perempuan-pe-
rempuan yang baik.
4. Para rasul melayani berlimpah orang sakit, dan memperoleh nama
baik yang tinggi bagi mereka sendiri dan ajaran mereka dengan
menyembuhkan semua orang sakit itu (ay. 15-16). Oleh rasul-
rasul diadakan banyak tanda dan mujizat sehingga segala macam
orang meminta pertolongan mereka, baik di kota maupun daerah,
dan mereka semua mendapatkannya.
(1) Di kota: Mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan
raya, sebab mungkin imam-imam tidak mau membiarkan
mereka membawa orang-orang sakit itu ke Serambi Solomo di
Bait Suci, dan para rasul tidak memiliki waktu untuk pergi ke
rumah mereka semua. Dan mereka membaringkannya di atas
balai-balai dan tilam (sebab mereka sangat lemah sehingga
tidak dapat berjalan ataupun berdiri), supaya, jika Petrus
lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang
dari mereka, walaupun tidak dapat mengenai mereka semua.
Dan tampaknya itu memberi hasil yang diharapkan, seperti
yang pernah dialami perempuan yang menyentuh jumbai ju-
bah Kristus. Dalam hal ini, dan juga hal-hal lain, perkataan
Kristus digenapi, bahwa kamu akan melakukan juga pekerja-
an-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Tuhan menyatakan pemelihara-
annya kepada umat-Nya dengan menjadi naunganmu di se-
belah tangan kananmu, dan pengaruh kebaikan hati Kristus
sebagai raja disamakan dengan naungan batu yang besar. Pe-
trus datang ke antara mereka dan matahari, dan menyembuh-
kan mereka, dengan memutuskan ketergantungan mereka dari
makhluk ciptaan yang tidak mampu mencukupi kebutuhan
mereka, supaya mereka hanya mengharapkan pertolongan
dari Roh anugerah yang memenuhi dirinya. Dan jika mujizat-
mujizat seperti itu diadakan melalui bayangan Petrus, kita pu-
nya alasan untuk berpikir bahwa mujizat-mujizat itu juga di-
adakan melalui bayangan rasul-rasul lain, seperti juga dengan
sapu tangan yang pernah dipakai Paulus (19:12). Sudah pasti
keduanya dapat terjadi sebab maksud yang sungguh-sung-
Kitab Kisah Para Rasul 5:17-25
193
guh dalam pikiran para rasul untuk menyembuhkan. Tidak
masuk akal jika sebab nya kita menduga ada sifat menyem-
buhkan pada barang peninggalan orang-orang kudus yang su-
dah mati dan tiada. Kita tidak pernah membaca ada orang
yang sembuh sebab barang peninggalan Kristus sendiri, sete-
lah Dia pergi, dan kita pasti akan membacanya jika pernah
ada hal seperti itu.
(2) Di kota-kota kecil: Banyak orang datang ke Yerusalem dari
kota-kota di sekitar, membawa orang-orang yang sakit, yang
menderita pada tubuhnya, dan orang-orang yang diganggu roh
jahat, yang menderita pada pikirannya, dan mereka semua
disembuhkan. Tubuh dan pikiran yang sakit disembuhkan.
Dengan mujizat-mujizat ini para rasul mendapat kesempatan
untuk meyakinkan orang banyak tentang asal-usul sorgawi
ajaran yang mereka beritakan, dan membuat orang banyak
tertarik dan mengikuti mereka dan ajaran itu, dengan memberi
mereka contoh tentang keuntungan dari ajaran itu bagi kese-
jahteraan dunia bawah ini.
Malaikat Tuhan Membebaskan Para Rasul dari Penjara
(5:17-25)
17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-
orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 18 Mereka
menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
19namun waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu pen-
jara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: 20 Pergilah, berdirilah di
Bait Tuhan dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.
21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke da-
lam Bait Tuhan , lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan
pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu selu-
ruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-
rasul itu dari penjara. 22namun saat pejabat-pejabat datang ke penjara, me-
reka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan
memberitahukan, 23 katanya: Kami mendapati penjara terkunci dengan
sangat rapinya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu,namun
setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalam-
nya. 24 saat kepala pengawal Bait Tuhan dan imam-imam kepala mendengar
laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-
rasul itu. 25namun datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar:
Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di
dalam Bait Tuhan dan mereka mengajar orang banyak.
Tidak pernah ada pekerjaan baik yang memiliki harapan untuk ber-
hasil terus berlangsung tanpa mendapatkan perlawanan. Orang-
194
orang yang bertekad melakukan kejahatan tidak dapat diperdamai-
kan dengan orang-orang yang membiasakan diri berbuat baik. Iblis,
si pembunuh umat manusia, selalu dan akan terus menjadi musuh
orang-orang yang membawa manfaat bagi umat manusia. Dan akan
aneh jika para rasul terus mengajar dan menyembuhkan seperti itu
tanpa pernah dihalangi. Dalam ayat-ayat ini kita menjumpai kejahat-
an neraka dan anugerah sorga bergumul di sekitar mereka, yang satu
untuk menghalau mereka keluar dari pekerjaan baik ini, dan yang
lainnya untuk menggerakkan mereka di dalamnya.
I. Imam-imam sangat marah kepada mereka, dan mengurung me-
reka di penjara (ay. 17-18). Perhatikanlah,
1. Siapa musuh dan penganiaya mereka. Imam Besar yaitu ke-
tua kelompok, Hanas atau Kayafas, yang melihat kekayaan
dan martabat mereka, kekuasaan dan kelaliman mereka, yaitu
seluruh milik mereka, sedang dalam bahaya menjadi lenyap.
Dan semua itu pasti akan hilang, jika ajaran rohani dan sor-
gawi dari Kristus diterima dan berlaku di tengah masyarakat.
Orang-orang yang paling cepat bergabung dengan Imam Besar
dalam hal ini yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, yang
memiliki rasa permusuhan khusus terhadap Injil Kristus, ka-
rena Injil ini menegaskan dan menegakkan ajaran ten-
tang dunia yang tidak kelihatan, kebangkitan orang mati, dan
keadaan masa depan, yang mereka sangkal. Tidak aneh jika
orang yang tidak beragama bersikeras melawan agama yang
sejati dan murni.
2. Bagaimana imam-imam merasa sangat sakit dan marah
sejadi-jadinya terhadap para rasul. saat mereka mendengar
dan melihat bagaimana orang-orang berbondong-bondong
mendatangi para rasul, dan betapa banyaknya orang-orang
itu, mulailah bangkit amarah mereka, sebab tidak dapat lagi
menanggung hal itu, dan memutuskan untuk mengambil tin-
dakan. Mereka sangat iri hati (KJV: dipenuhi dengan amarah
pen.), terhadap rasul-rasul sebab memberitakan ajaran Kris-
tus dan menyembuhkan orang-orang sakit, dan kepada orang
banyak sebab mendengarkan rasul-rasul dan membawa
orang-orang sakit kepada mereka untuk disembuhkan. Juga,
kepada diri mereka dan kelompok mereka sendiri sebab mem-
biarkan hal ini berlangsung begitu jauh dan tidak memberan-
Kitab Kisah Para Rasul 5:17-25
195
tasnya sejak awal. Demikianlah musuh-musuh Kristus dan
Injil-Nya, mereka menjadi siksaan bagi diri mereka sendiri.
Orang bebal dimatikan oleh iri hati.
3. Bagaimana mereka mulai bertindak melawan para rasul (ay.
18): Mereka menangkap rasul-rasul itu. Mungkin mereka mela-
kukannya dengan tangan sendiri (begitu rendahnya kejahatan
mereka merendahkan mereka), atau tepatnya, petugas-petugas
mereka, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota, ber-
sama dengan narapidana-narapidana yang paling jahat. De-
ngan cara ini mereka bermaksud,
(1) Untuk mengekang para rasul. Walaupun mereka tidak
dapat membuat tuduhan kejahatan apa pun yang pantas
mendapatkan hukuman mati atau dirantai, namun selama
mereka bisa memenjarakan para rasul, rasul-rasul itu ti-
dak dapat meneruskan pekerjaan mereka, dan hal ini me-
reka anggap baik. Begitulah awalnya duta-duta Kristus di-
belenggu.
(2) Untuk menakut-nakuti mereka, supaya meninggalkan pe-
kerjaan mereka. Terakhir kali mereka menyuruh rasul-
rasul itu datang ke hadapan mereka, mereka hanya meng-
ancam