Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 4

Tampilkan postingan dengan label Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 4. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2025

Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 4



 dibangkitkan sebagai badan yang tanpa dosa, sôma pneumatikon, 

tubuh rohaniah (1 Korintus 15:44), sômata epourania, tubuh surgawi 

(1 Korintus 15:40).  

 

Kejadian 6:5-6,  

"Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan 

bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan 

semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan 

manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya."  

Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYINÂKHEM YEHOVÂH KÏ-

'ÂSÂH 'ET-HÂ'ÂDÂM BÂ'ÂRETS VAYIT'ATSÊV 'EL-LIBO  

 

Allah tidak dapat dikenal oleh manusia karena Dia sama sekali 

berbeda dengan manusia. Tetapi Dia berkenan untuk menciptakan 

manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Gambar dan rupa yang 

diciptakan-Nya inilah yang dipakai Allah untuk menyatakan diri-Nya 

kepada manusia. Alkitab yaitu  pernyataan Allah secara 

anthropomorf (dengan bentuk manusiawi). Dalam Alkitab Allah 

 

 176 

dikatakan mempunyai mata, telinga, mulut, tangan, bahkan Al~Qur'an 

pun menulis wajah Allah.  

 

Q.S. 2:115  

"Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu 

menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas 

(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui." –  

"Wa lillaahil masyriqu wal maghribu fa ainamaa tuwalluu fa tsamma 

wajhullaahi innallaaha waasi'un 'aliim."  

 

Alkitab menulis pula bahwa Allah bersorak-sorak, dan 

bergirang, jemu, menyesal, dan seterusnya. Dengan demikian manusia 

dapat menangkap pernyataan Allah. Dengan sendirinya pula harus 

diingat bahwa ini semua dalam bentuk manusia dan tidak tepat 

dengan keadaan Allah yang sebenarnya.  

Contoh lain, kita mendengar dan membaca ungkapan tangan 

Allah tidak kurang panjangnya untuk menolong kita. Apakah tangan 

Allah itu panjang sekali? Atau seberapa panjang tangan Tuhan? Tentu 

saja ini yaitu  salah bentuk gaya bahasa anthropomorf.  

Bahasa Ibrani menggunakan kata NAKHAM yang 

diterjemahkan dengan menyesal. Makna kata ini sebenarnya cukup 

luas yakni bahwa apa yang dikehendaki oleh Tuhan ternyata tidak 

terlaksana, hal itu tidak menyenangkan dan menghibur-NYA.  

Bayangkanlah, bagaimana jika seandainya manusia berbuat 

sesuai dengan kehendak-Nya, menuruti hukum-hukum-Nya? Apakah 

Allah merasa gembira? Bayangkan pula sebaliknya, bagaimana jika 

seandainya manusia berbuat dosa, melanggar hukum dan perintah 

 

 177 

Allah? Apakah Allah merasa marah, kesal, dan sebagainya? Inilah 

yang digambarkan dengan kata Ibrani NAKHAM. 

 

74) Tuhan dikenal sebagai The Lord/YHWH/Yahweh/Yehova pada 

era Musa atau sebelumnya?  

(a) Jauh sebelum era Musa (Kejadian  2: 4, 4: 26, 12: 8, 22: 14-16, 26: 

25)  

(b) Tuhan baru menyatakan diri-Nya kepada Musa, dan sebelumnya 

belum dikenal (Keluaran 6: 2-3)  

 

JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud 

penulis) 

 

Agaknya memang sulit dimengerti jika Keluaran 6:2 diartikan 

secara harfiah, mengingat kata YHVH atau YHWH atau YaHWeH 

bukanlah pertama kali dinyatakan kepada Musa, tetapi sudah dikenal 

jauh sebelumnya.  

Kejadian 4:1  

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan 

mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata 

perempuan itu: 'Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan 

pertolongan TUHAN.'  

KJV, LORD.  

Transliterasi Ibrani, YEHOVAH  

 

Kejadian 4:26  

 

 178 

Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya 

Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.  

KJV, call upon the name of the LORD.  

Hebrew Translit, LIKRO BESHEM YEHOVAH  

 

Kejadian 26:25  

Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama 

TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya 

menggali sumur di situ.  

KJV, called upon the name of the LORD. 

Transliterasi Ibrani, VAYIKRA BE'SHEM YEHOVAH  

 

Kata YHVH juga dijumpai pada nama orang dan nama tempat, 

sebelum era Musa, ada beberapa nama yang dihubungkan dengan 

YAH dan YHVH :  

[1] Tanah dan gunung Moria, Ibrani: "MORIYAH", dari "RA'AH", 

"melihat" dan "YAH", bentuk singkat dari YHVH.  

Kejadian 22:2  

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, 

yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di 

sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan 

Kukatakan kepadamu."  

Transliterasi Ibrani, HAMORIYAH  

 

[2] "TUHAN menyediakan" (Kejadian 22:14), Ibrani: "YHVH-

YIREH", nama simbolik yang diberikan oleh Abraham kepada 

gunung Moria.  

 

 179 

Kejadian 22:14  

Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab 

itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan 

disediakan."  

KJV, Jehovah jireh 

NIV, The LORD Will Provide 

Transliterasi Ibrani, YEHOVAH YERA'EH 

 

 [3] Yokebet, ibu Musa, Ibrani: "YOKHEVED" dari "YHVH" dan 

"KAVAD", "kemuliaan".  

Keluaran 6:20  

Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi 

isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. 

Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun.  

KJV, Jochebed  

Transliterasi Ibrani, ET-YOKHEVED  

 

Nama ibu Musa, YOKHEBED, yaitu  bentuk singkat dari kata 

YHVH plus KÂVAD atau KÂVED, menghormati, memuliakan;  

Sehingga nama ibu Musa itu berarti "YHVH yaitu  kemuliaan".  

 

Bagaimana orang-orang sebelum Musa di atas bisa memanggil 

nama YHVH sedangkan nama YHVH baru dinyatakan di era Musa?  

Musa tentu tidak akan sembarangan menulis kata itu di sana jika tidak 

ada pengilhaman oleh Roh Kudus. Untuk itu mari kita perhatikan 

ayatnya dan kita mengerti konteksnya secara keseluruhan dengan 

merujuk ayat sebelum dan sesudahnya :  

 

 180 

 

Keluaran 6:2  

Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub 

sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN 

Aku belum menyatakan diri.  

KJV, JEHOVAH  

Hebrew Translit, YEHOVAH  

 

Nama "YHVH" (TUHAN) tidak dikenal oleh para leluhur 

Israel? Tetapi itu belum tentu merupakan arti dari pernyataan ini. 

Allah belum menyatakan diri dengan sifat "YHVH" kepada Abraham, 

sebagaimana akan dilakukanNya terhadap Israel saat ini. Selaku 

YHVH, Allah sekarang akan menebus bangsa Israel (ayat 5) : Sebab 

itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan 

membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu 

dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang 

teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.  

 

Allah akan mengadopsi mereka sebagai umat-Nya :  

Keluaran 6:6  

Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi 

Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, 

Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.  

 

Dan Allah akan membawa mereka ke negeri yang dijanjikan :  

Keluaran 6:7  

 

 181 

Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah 

Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan 

Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah 

TUHAN."  

Melalui hal-hal itulah mereka akan mengenal SIFAT ALLAH 

yang berfirman "Akulah TUHAN" (ayat 1)  

 

Keluaran 6:1  

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN...‖  

KJV: And God spake unto Moses, and said unto him, I am the LORD:  

Transliterasi Ibrani, VAYEDABER ELOHIM EL-MOSHEH 

VAYOMER ELAV ANI YEHOVAH  

 

Itulah yang dimaksud dalam Keluaran 6:2, bahwa saat itulah 

Allah menyatakan dirinya baik nama-Nya maupun sifat-sifat-Nya 

kepada Israel secara khusus, lebih dari kepada para leluhur mereka. 

 

Lebih tepatnya terjemahan Keluaran 6:2-3 berbunyi: Dan 

berfirmanlah Elohim kepada Musa, ―Akulah YAHWEH. Dan Aku 

telah menampakkan diri kepada Abraham, kepada Ishak, dan kepada 

Yakub, sebagai El-Shadday, dan Nama-Ku YAHWEH; bukankah Aku 

sudah dikenal oleh mereka?‖ ini sesuai dengan Kitab Suci-ILT. 

Jadi, ayat Keluaran 6:2-3 tidak menyatakan bahwa Nama YAHWEH 

baru diperkenalkan pertama kalinya kepada Musa, tapi jauh 

sebelumnya, ayat ini bersifat penegasan sambil bernada tanya, 

―...dan Nama-Ku YAHWEH; bukankah Aku sudah dikenal oleh 

 

 182 

mereka?‖ jadi nama YHWH/YAHWEH memang sudah dikenal 

jauh sebelum zaman Musa. 

 

75) KEJADIAN 2:17 VS KEJADIAN 5:4-5 (didukung KEJADIAN 

3:4). Dalam Kejadian 2 TERTULIS, "...sebab pada hari engkau 

(Adam) memakannya, PASTILAH engkau mati", TETAPI dalam 

Kejadian 5, "Adam dan Hawa, setelah Adam berumur 800 tahun, 

memperanakkan laki-laki dan perempuan hingga umur Adam 

mencapai 930 tahun". Dalam hal ini, ALKITAB mencatat bahwa 

SETAN lebih jujur dibanding Tuhan, sebagaimana pernyataan setan 

dalam Kejadian 3:4 ketika membujuk Hawa untuk memakan buah 

terlarang dengan mengatakan, "sekali-kali kamu (Hawa) TIDAK akan 

mati". Kenyataannya, setelah Adam dan Hawa memakan buah 

terlarang itu, keduanya tetap hidup dan bahkan memperanakkan laki-

laki dan perempuan. Benar-benar mengherankan!  

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Allah dalam sejarah) 

Lihat Jawaban no. 76. 

 

76) Waktu Adam memakan buah larangan, seharusnya pada hari itu 

Adam mati atau tidak?  

(a) Tuhan melarang Adam memakan buah larangan, jika dilanggar 

maka Adam akan mati hari itu juga (Kejadian 2: 17)  

(b) Adam memakan buah larangan itu, dan tetap hidup selama 930 

tahun (Kejadian 5: 5)  

 

 183 

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah)  

Kejadian 2:17  

"tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, 

janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, 

pastilah engkau mati."  

versus  

Kejadian 5:5  

"Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia 

mati."  

 

Alkitab menggambarkan kematian dalam tiga bentuk, yaitu :  

1. Mati secara fisik, yang ditandai dengan berakhirnya kehidupan.  

2. Mati secara roh, yang ditandai dengan terputusnya hubungan 

dengan Allah.  

3. Kematian kekal, yaitu di dalam neraka.  

Mati yang dibicarakan dalam Kejadian 2:17 yaitu  kematian 

nomor 2, yaitu terpisah dari Allah, sedangkan kematian dalam 

Kejadian 5:5 yaitu  kematian yang pertama, yaitu mati secara fisik 

yang diakhiri dengan berakhirnya kehidupan di dunia ini.  

Bahasa Indonesia sendiri mencatat makna beragam: hilang 

nyawa, tidak hidup lagi, padam, buntu, tidak digunakan, tidak 

bergerak, diam atau berhenti, tidak ada kegiatan.  

Kebanyakan Muslim melihat hal di atas sebagai kontradiksi 

karena tidak memahami pengertian mati secara rohani yang artinya 

terpisah total dari Allah, karena dia tidak menyadari bahwa Adam 

 

 184 

memiliki hubungan langsung dengan Allah yang dimulai sejak 

pertama kali tinggal di Taman Eden. Padahal pemisahan rohani (yaitu 

kematian rohani jelas-jelas ditunjukkan dalam kejadian pasal 3 ketika 

Adam diusir dari Taman Eden dan jauh dari hadirat Allah.  

 

Kejadian 2:17  

"tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, 

janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, 

pastilah engkau mati."  

Bahasa Ibrani Teks Masoretik: UMÊ' ÊTS HADA'AT TOV VÂRÂ' 

LO' TO'KHAL MIMENU KÏ BEYOM 'AKHÂLKHA MIMENU 

MOT TÂMUT  

 

Pohon pengetahuan 'ÊTS HADA'AT sebagai pusat pencobaan, 

tertanam pada jalan Adam yang menuju ke pohon hidup, yaitu meterai 

sakramental bagi kebahagiaan sempurna yang ditawarkan. Pastilah 

engkau mati, MOT TAMUT, sekalipun tujuan yang benar dari 

pencobaan itu yaitu  hidup, namun hukum perjanjian Allah itu 

menempatkan Adam, seperti halnya dengan Israel di kemudian hari, di 

hadapan hidup dan kebaikan, maut dan kejahatan.  

 

Ulangan 30:15-18  

30:15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan 

dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,  

30:16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk 

mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang 

ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan 

 

 185 

peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan 

diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk 

untuk mendudukinya.  

30:17 Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, 

bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah 

lain dan beribadah kepadanya,  

30:18 maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa 

pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke 

mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk 

mendudukinya."  

 

"Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: 'Sekali-kali kamu tidak 

akan mati,'" LO'-MOT TEMUTUN (Kejadian 3:4) 

 

Semula Iblis dalam wujud ular menantang penetapan-

penetapan hukum perjanjian, yaitu kaidah Allah bagi hidup sekarang 

ini; sekarang ia mempertentangkan hukuman-hukumannya, yaitu 

penafsiran Allah tentang masa depan.  

Semua manusia, yang percaya dan yang tidak percaya, akan 

mati. Akan tetapi, kata mati di dalam Alkitab, memiliki lebih dari satu 

arti. Penting untuk mengerti hubungan orang percaya dengan berbagai 

arti kematian.  

Pasal-pasal Kejadian 2:1-3:24 mengajarkan bahwa kematian 

memasuki dunia karena dosa. Orang-tua pertama kita diciptakan 

dengan kemampuan untuk hidup selama-lamanya; ketika mereka tidak 

menaati perintah Allah, mereka dijatuhi hukuman atas dosa itu, yaitu 

kematian.  

 

 186 

Adam dan Hawa tunduk kepada kematian jasmaniah. Allah 

telah menempatkan pohon kehidupan di tengah taman Eden agar 

dengan terus-menerus memakan buahnya umat manusia tidak akan 

pernah mati. Tetapi setelah Adam dan Hawa memakan buah dari 

pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah 

mengatakan, engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. 

Sekalipun mereka tidak mati secara jasmaniah pada hari mereka 

memakan buah itu, mereka kini tunduk pada hukum kematian sebagai 

akibat dari kutukan Allah.  

Adam dan Hawa juga mati secara moral. Allah mengingatkan 

Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan 

mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak 

mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu 

tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang 

dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk 

mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain. 

Adam dan Hawa juga mati secara rohani ketika mereka tidak 

taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan 

Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat 

berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya 

mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab 

mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari 

Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.  

Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian 

kekal. Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan 

Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. 

Kematian kekal yaitu  hukuman dan pemisahan kekal dari Allah 

 

 187 

sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan 

selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan 

kekuatan-Nya.  

 

Dalam keimanan Kristiani, satu-satunya cara untuk lolos dari 

semua aspek kematian rohani ini ialah melalui Yesus Kristus yang 

telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak 

dapat binasa. Dengan kematian-Nya, Ia mendamaikan kita dengan 

Allah, sehingga memutarbalikkan pemisahan dan pengasingan rohani 

yang dihasilkan dosa. Oleh kebangkitan-Nya, Ia mengalahkan dan 

mematahkan kuasa Iblis, dosa, dan kematian jasmani. Umat Allah di 

PL sudah bersaksi bahwa orang percaya tidak akan selamanya tinggal 

di dalam kubur.  

Sekalipun orang percaya di dalam Kristus memiliki jaminan 

hidup kebangkitan, mereka masih harus mengalami kematian jasmani. 

Tetapi orang percaya menghadapi kematian dengan sikap yang 

berbeda dari orang tidak percaya.  

Sekedar tambahan, bahwa orang yang belum mati tetapi akan 

mati pun disebut mati di dalam Alkitab, misalnya:  

 

Zakharia 11:9  

"Lalu aku berkata: 'Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang 

hendak mati, biarlah mati (Ibrani: HAMÊTÂH TÂMUT); yang 

hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah 

masing-masing memakan daging temannya!'"  

 

 

 188 

HAMÊTÂH TÂMUT, harfiah orang mati itu mati 

diterjemahkan "yang hendak mati, biarlah mati padahal yang disebut 

orang mati itu belum mati tetapi akan mati. Kehancuran suatu bangsa 

pun menggunakan kata Ibrani MUT ini misalnya Amos 2:2 menulis 

bahwa Moab akan mati di dalam kegaduhan. Jadi, makna mati di 

dalam Alkitab tidak semata-mata berhubungan dengan kematian fisik 

belaka. Jadi jelas, tidak ada kontradiksi. 

  

77) Tuhan selalu menunjukkan keadilan atau tidak?  

(a) Tuhan menerima korban persembahan dari Habel, tapi Tuhan 

menolak persembahan dari Kain tanpa sebab yang jelas (Kejadian 4: 

4-5)  

(b) Tuhan selalu menunjukkan keadilan dan Dia tidak memandang 

semua manusia dengan sepihak (II Korintus 19: 7, Kisah Para Rasul 

10: 34, Roma 2: 11)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

Hakekat Allah tidak dapat dihampiri oleh akal manusia secara 

mutlak. Bagaimana menghubungkan kedua hakekat Allah di bawah 

ini:  

1. Allah yaitu  Maha Kudus, Dia membenci dan menghukum dosa;  

2. Allah yaitu  Maha Kasih, Dia mengampuni dosa?  

 

 

 189 

Allah itu memang Maha Adil, namun hakekat ini tidak dapat 

dipisahkan dengan hakekat-Nya yang lain. Alkitab menulis bahwa 

Allah itu Adil:  

 

Kejadian 18:25  

"Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh 

orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar 

itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang 

demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak 

menghukum dengan adil?" (Bahasa Ibrani: HASYOFÊT KOL-

HÂ'ÂRETS LO' YA'ASEH MISYPÂT)  

 

Jika demikian, mengapa Allah tidak menerima persembahan 

Kain? Jelas, persembahan itu tidak layak. Jika Perjanjian Lama tidak 

menjelaskan alasan mengapa persembahan Habel diterima, kita dapat 

menyelidikinya di dalam Perjanjian Baru.  

 

Tuhan menerima persembahan Habel karena dia menghampiri 

Allah dengan iman yang benar dan pengabdian kepada kebenaran.  

Ibrani 11:4  

"Karena iman (pistei-Yunani) Habel telah mempersembahkan kepada 

Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu 

ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah 

berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih 

berbicara, sesudah ia mati."  

 

1 Yohanes 3:12  

 

 190 

"bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh 

adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala 

perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar."  (Yunani: tou 

adelphou autou dikaia)  

 

Persembahan Kain ditolak karena ia tidak memiliki iman yang 

taat dan perbuatannya jahat. Allah berkenan atas persembahan dan 

ucapan syukur hanya jika  kita sungguh-sungguh berusaha hidup 

benar sesuai dengan kehendak-Nya. 

 

78) Tuhan maha melihat atau tidak?  

(a) Tuhan mencari dan bertanya lokasi seseorang (Kejadian 3: 8-9, 

4:9)  

(b) Tuhan dapat melihat semuanya dan tidak ada yang tersembunyi 

dari penglihatannya. (Amsal 15: 3, Yeremia 16: 17, 23: 24-25, Ibrani 

4:13)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

Kejadian 3:8-9,  

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang 

berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah 

manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-

pohonan dalam taman.  

"Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman 

kepadanya: 'Di manakah engkau?'"  

 

 191 

Bahasa Ibrani Teks Masoretik: VAYIQRÂ' YEHOVÂH 'ELOHÏM 

'EL-HÂ'ÂDÂM VAYO'MER LO 'AYEKÂH  

 

Kejadian 4:9, 

Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" 

Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" 

Amsal 15: 3,  

Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang 

baik. 

Yeremia 16: 17 Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah 

mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan 

kesalahan merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku.  

Yeremia 23: 24-25, Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri 

dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? 

demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan 

bumi? demikianlah firman TUHAN. Aku telah mendengar apa yang 

dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan 

mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi! 

Ibrani 4:13, 

Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, 

sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang 

kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. 

 

Allah jelas mengetahui Adam bersembunyi di mana, namun 

Dia menghendaki jawaban atau pengakuan dari Adam sendiri. Allah 

 

 192 

melihat segala-galanya. Hal yang sama dapat dijumpai dalam 

peristiwa Kain-Habel. Dia bertanya kepada Kain, "Dimanakah 

Habel?" tidak berarti bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan Kain 

melainkan Kain menyembunyikan bukti dosanya. Allah menghendaki 

pengakuan yang sesungguhnya dari Kain namun dengan pengakuan 

semu akan suatu dosa kelalaian, Kain berusaha menutupi dosa 

perbuatannya.  

Dalam iklan televisi, seorang suami memuji istrinya karena 

pintar merawat rumah tangga. Dikatakannya kepada istrinya, "Istri 

siapakah ini?" Masak suami 'nggak kenal istri sendiri?  

 

Tafsiran lain : Setelah Adam dan Hawa berbuat dosa, Allah 

bertanya kepada Adam : "Adam, dimanakah engkau.....?"  

Allah tentu tahu bahwa Adam bersembunyi di semak-semak, 

karena Ia Maha Tahu. Pertanyaan ini diungkapkanNya karena Allah 

sedih....., sebab Allah yang Kudus itu tidak lagi dapat berhubungan 

dengan manusia seperti dulu. Karena manusia telah jatuh dalam dosa. 

Ini yaitu  suatu ungkapan yang mempunyai arti sangat dalam, bahwa 

Allah sungguh berduka. Allah yang suci itu dan tidak dapat 

berkompromi dengan dosa. Manusia telah kehilangan kemuliaan Allah 

dan tak lepas dari hukuman Allah. Hukuman ini diberikan bukan 

karena Allah itu kejam, melainkan Allah itu Maha Adil (Yesaya 

24:16). Allah yang Maha Adil selalu menghukum yang bersalah 

seperti tertulis : "upah dosa yaitu  maut" (Roma 6:23). Amin. 

 

79) Bisa sembunyikah manusia dari hadapan Tuhan? Kasus Adam  

(a) Manusia dapat pergi dari hadapan Tuhan (Kejadian 3: 8, 4: 16)  

 

 193 

(b) Setiap orang tidak dapat sembunyi dari hadapan Tuhan. Tuhan 

memenuhi langit dan bumi. (Yeremia 23: 23-24)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

Kejadian 3: 8,  

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang 

berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah 

manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-

pohonan dalam taman.  

Kejadian 4: 16, Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia 

menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. 

 

Yeremia 23: 23-24,  

Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman 

TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga? Sekiranya ada 

seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, 

masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. 

Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman 

TUHAN. 

  

Adam dan Hawa menganggap bahwa mereka dapat pergi dari 

hadapan Allah dengan bersembunyi, tentu saja hal itu hanyalah 

anggapan manusia itu sendiri. Ungkapan Kain pergi dari hadapan 

TUHAN (Kejadian 4:16) berarti Kain pergi dari tempat TUHAN 

berbicara dengannya bandingkan dengan ayat di bawah ini:  

 

 194 

 

Yeremia 23:39  

"maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang 

kamu dari hadapan-Ku (Bahasa Ibrani: VENÂTASYTÏ 'ETKHEM), 

kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek 

moyangmu itu."  

 

80) Apakah Nuh membawa sepasang-sepasang dari semua jenis 

makhluk hidup (Kejadian 6:19-20) ataukah 7 pasang binatang "tidak 

haram"? (Kejadian 7:2; lihat juga Kejadian 7:8-9)  

 

JAWAB : (Kategori : Salah mengutip ayat)  

Kejadian 6:19-20,  

"Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya 

haruslah engkau bawa satu pasang (Ibrani: SYENAYIM) ke dalam 

bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan 

engkau; jantan dan betina (Ibrani: ZÂKHÂR UNEQÊVÂH) harus 

kaubawa. Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari 

segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus 

datang satu pasang (Ibrani: SYENAYIM) kepadamu, supaya 

terpelihara hidupnya."  

 

Satu pasang (Ibrani "SYENAYIM", harfiah dua); "ZÂKHÂR 

UNEQÊVÂH YIHYU", yaitu jantan dan betina, ayat ini belum 

menunjukkan jumlah, hanya membedakan kelamin. Kitab Kejadian 

Pasal 6 yang tidak menyebutkan bilangan apapun untuk jenis binatang 

 

 195 

yang "tidak haram". Sedangkan Pasal 7 secara khusus memisahkan 

antara binatang yang haram dan "tidak haram".  

 

Kejadian 7:2-3  

"Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh 

pasang (SYIV'ÂH SYIV'ÂH), jantan dan betinanya, tetapi dari 

binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; juga dari 

burung-burung di udara tujuh pasang (SYIV'ÂH SYIV'ÂH), jantan 

dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi."   

 

Ayat ini menyebutkan bahwa Nuh harus membawa 7 pasang binatang 

yang "tidak haram" dan satu pasang untuk binatang "haram" yang 

mana saja. Ayat di atas baru merinci dua ("SYENAYIM") yaitu 

jantan dan betina (ZÂKHÂR UNEQÊVÂH YIHYU) terdiri atas tujuh 

pasang (SYIV'ÂH SYIV'ÂH, harfiah tujuh-tujuh) yaitu jantan dan 

betinanya ('ÏSY VE'ISYTO, harfiah suami dan istrinya jika digunakan 

untuk manusia). Jika Kejadian 6:19 merujuk kepada jenis kelamin, 

maka ayat di atas merinci dalam kuantitas. Tujuh pasang yang 

dimaksud, enam pasang untuk melanjutkan keturunan sedangkan yang 

satu pasang lagi untuk keperluan korban (Kejadian 8:20).  

 

Kelihatannya aneh jika soal ini perlu dipermasalahkan, sebab 

alasan memasukkan binatang yang tidak haram sebanyak tujuh pasang 

mudah dipahami dan sangat jelas: yaitu karena mereka menggunakan 

binatang "tidak haram" itu sebagai persembahan korban bakaran 

setelah banjir surut (seperti yang diceritakan pada Kejadian 8:20). 

Seandainya binatang-binatang yang tidak haram itu tidak lebih dari 

 

 196 

satu pasang, tentu mereka punah setelah mereka dipersembahkan di 

mezbah. Sedangkan untuk binatang-binatang dan burung-burung yang 

haram, satu pasang saja sudah cukup karena mereka tidak diperlukan 

sebagai korban bakaran.  

Kejadian 7:8-9, Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari 

burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, datanglah 

sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, 

seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh. 

Jelas bahwa tidak ada pertentangan diantara kedua ayat yang 

dipertanyakan. Beberapa orang berpendapat bahwa perbedaan-

perbedaan angka ini: 2 dan 7, mengandung semacam kontradiksi dan 

berusaha memberikan dukungan dengan menyebutkan bahwa dalam 

Kejadian 7:8-9 telah membuktikan masuknya binatang-binatang 

tersebut ke dalam bahtera secara sepasang demi sepasang. Namun 

perlu diperhatikan bahwa ayat ini tidak bicara mengenai sepasang-

sepasang binatang yang masuk ke dalam bahtera, melainkan hanya 

menyebutkan bahwa pasangan binatang yang tidak haram dan yang 

haram, atau burung-burung dan semua makhluk yang masuk ke dalam 

bahtera jantan dan betina.  

 

81) Tuhan menghendaki kekacauan atau tidak?  

(a) Di Babel, Tuhan mengacaubalaukan bahasa di seluruh bumi 

(Kejadian 11:9)  

(b) Paulus berkata bahwa Tuhan tidak menghendaki kekacauan (I 

Korintus 14:33)  

 

 197 

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

Kedua ayat di atas berbeda konteksnya dan ruang lingkupnya.  

Kejadian 11:9 

Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena 

di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari 

situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. 

 

1 Korintus 14:33  

"Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera."  

Naskah Yunani Textus Receptus: ou gar estin akatastasias ho theos 

all eirênês hôs en pasais tais ekklêsiais tôn hagiôn  

 

1 Korintus 14:26-40 yaitu  tentang ibadah yang teratur. Kekacauan, 

Yunani akatastasia dari akastatos artinya yaitu  tidak stabil, tidak 

tertib, tidak teratur, sama sekali tidak berhubungan dengan Allah 

mengacaubalaukan bahasa di seluruh bumi.  

 

82) Tanah Kanaan : Tuhan menepati janji atau tidak kepada Abraham?  

1. Tuhan berjanji akan memberikan tanah Kanaan kepada Abraham 

(Kejadian 17:8)  

2. Abraham meninggal pada umur 175 tahun tetapi janji Tuhan belum 

terpenuhi (Kejadian 25:8, Kisah Para Rasul 7:2-5, Ibrani 11:13)  

 

 198 

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

Kejadian 17:8  

"Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang 

kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan 

Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan 

menjadi Allah mereka."  

Kejadian 25:8  

lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan 

suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. 

 

Kisah Para Rasul 7:5  

"dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan 

setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu 

kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, 

walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak."  

Naskah Yunani Textus Receptus: kai ouk edôken autô klêronomian 

en autê oude bêma podos kai epêggeilato autô dounai eis kataskhesin 

autên kai tô spermati autou met auton ouk ontos autô teknou  

 

Ada perbedaan antara harta pusaka (Yunani,"klêronomia", 

pusaka, warisan) dengan milik ("kataskhesis"). Tanah Kanaan 

bukanlah klhronomia-klêronomia bagi Abraham, tanah yang 

menjadi pusakanya yaitu  ladang Efron yang terletak di Makhpela 

(Kejadian 23:17). Tanah ini diperoleh dengan pembelian dan bukan 

 

 199 

merupakan pemberian langsung dari Allah. Tanah Kanaan bukan 

merupakan "klêronomia" melainkan "kataskhesis". Dalam Alkitab 

kata "klêronomia" diterapkan kepada milik-kepunyaan terhadap 

sesuatu bukan karena jasa dalam bekerja melainkan karena pembelian, 

perolehan dalam perang, ataupun karena pembagian.  

 

Milik, Yunani "kataskhesis" berasal dari kata kerja "katekho", 

berpegang teguh, menahan (seseorang, supaya tinggal lebih lama)", 

jadi "kataskhesis" cenderung bermakna spiritual ketimbang 

material.  

 

2 Korintus 6:10  

"sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai 

orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak 

bermilik (mêden ekhontes), sekalipun kami memiliki segala sesuatu 

(panta katekhontes)."  

Naskah Yunani Textus Receptus: hôs lupoumenoi aei de khairontes 

hôs ptôkhoi pollous de ploutizontes hôs mêden ekhontes kai panta 

katekhontes  

 

Allah memang berjanji memberikan tanah itu kepadanya 

(Abram, sebelum bernama Abraham) dalam arti milik (kataskhesis) 

kepada keturunan Abram karena milik keturunannya berarti miliknya. 

Ini yaitu  ungkapan yang biasa dalam bahasa Ibrani.  

 

Kejadian 12:7  

 

 200 

"Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: 

'Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.' Maka 

didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan 

diri kepadanya."  

 

Pusaka yang sesungguhnya, yang sudah diungkapkan secara 

lebih spiritual dalam Perjanjian Lama, bukannya tanah Kanaan, 

melainkan berkat ilahi, kota surgawi, tanah terjanji yang 

sesungguhnya, Kerajaan Allah, yaitu hidup kekal yang diberikan 

sebagai jaminan harapan; akhirnya Allah sendiri.  

 

Ulangan 10:9  

"Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-

sama dengan saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti 

yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu."  

 

Mazmur 16:5  

"Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau 

sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."  

 

Mazmur 73:26  

"Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan 

bagianku tetaplah Allah selama-lamanya."  

 

83) Lot yaitu  orang yang benar atau tidak? atau apakah incest 

dibenarkan?  

 

 201 

1. Ketika Lot mabuk, kedua anaknya tidur dengannya, lalu hamil dan 

memiliki anak dari ayah mereka (Kejadian 19:30-38)  

2. Lot yaitu  orang yang benar (II Petrus 2:7)  

 

JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis) 

 

II Petrus 2:7 

tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus 

menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan 

yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja. 

 

Meskipun Lot yaitu  orang benar (Yunani: dikaios, 2 Petrus 

2:7), namun ia bukanlah orang yang tidak bersalah, apalagi orang 

yang tidak berdosa.  

Lot yaitu  anak laki-laki Haran, adik Abraham yang paling 

muda, sehingga Lot yaitu  kemenakan Abraham. Terkecuali riwayat 

hidupnya dalam Kitab Kejadian, namanya tidak disebut lagi dalam 

Perjanjian Lama kecuali sebagai acuan untuk turunannya.  

Nama Lot disebut oleh Yesus dalam Lukas 17:28-32 dan juga 

oleh Petrus dalam 2 Petrus 2:7 dan ayat-ayat berikutnya.  

Lot menyertai Terah, Abram dan Sarai tatkala mereka berjalan 

dari Ur ke Haran, dan pergi bersama Abram dan Sarai ke Kanaan, 

terus ke Mesir, dan kemudian kembali ke Kanaan lagi. Kelemahan 

wataknya pertama kali nampak tatkala ia demi pertimbangan 

mementingkan diri sendiri memilih lembah Yordan yang diairi dengan 

baik. Keputusan ini membawanya ke tengah-tengah orang Sodom 

yang jahat, dan ia harus ditolong dari akibat kebodohannya, mula-

 

 202 

mula oleh Abraham, kemudian oleh dua malaikat. Pada peristiwa yang 

kemudian itu ia menunjukkan kelemahan dan kecenderungannya 

untuk melakukan kompromi. Penyelamatannya dari Sodom secara 

jelas dikaitkan dengan ingatan Allah terhadap Abraham dalam 

Kejadian 19:29.  

Melalui kemabukannya, dua anak perempuannya memperoleh 

anak dari dia, dan mereka menjadi leluhur dari bangsa Moab dan 

bangsa Amon. Alkitab menceritakan kejadian yang sebenarnya dan 

kejadian itu memiliki makna tersendiri seperti yang diuraikan di atas.  

Inses yaitu  hubungan seksual atau perkawinan antara dua 

orang yang bersaudara dekat yang dianggap melanggar adat, hukum, 

dan agama. Lot tidak menikah dengan saudara kandungnya. Inses 

barangkali hanya terjadi pada generasi yang pertama atau kedua saja. 

Kita tahu bahwa Adam dan Hawa mempunyai lagi anak-anak laki-laki 

dan perempuan selain Kain, Habel, dan Set. Jika hanya ada satu 

keluarga asli, maka pernikahan mula-mula haruslah antara saudara 

lelaki dan saudara perempuan. Pernikahan demikian pada mulanya 

tidak berbahaya.  

Inses berbahaya sebab mewarisi sel keturunan yang berubah 

yang menghasilkan anak-anak yang cacat, sakit, atau dungu, dan 

tentunya akan dinyatakan dalam diri anak-anak kalau orang tuanya 

sama-sama mewariskan sel-sel tersebut. Sudah pasti Adam dan Hawa 

datang dari tangan Allah yang sudah menciptakan mereka tidak 

mempunyai sel-sel demikian. Itu sebabnya pernikahan antara saudara 

lelaki dan perempuan atau kemenakan lelaki dan perempuan dari 

generasi pertama dan kedua sesudah Adam dan Hawa tidak 

berbahaya. 

 

 203 

 

84) YAKOBUS 1:13 VS KEJADIAN 22:1.  

Dalam Yakobus TERTULIS, "Tuhan tidak mencobai siapapun", 

TETAPI dalam Kejadian, "Tuhan mencobai Abraham".  

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

Lihat Jawaban no 85. 

 

85) Tuhan mencobai manusia atau tidak?  

1. Tuhan mencobai Abraham dan Musa (Kejadian 22:1-12, Ulangan 

8:2) dan mencobai orang Israel (Hakim-hakim 2:22)  

2. Tuhan tidak pernah mencobai siapapun (Yakobus 1:13)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

Ulangan 8:2  

Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak 

TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini 

dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk 

mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau 

berpegang pada perintah-Nya atau tidak. 

Hakim-hakim 2:22 

supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang 

Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan 

TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau 

tidak." 

Yakobus 1:13 

jika  seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang 

dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia 

sendiri tidak mencobai siapapun. 

 

 204 

 

Ada perbedaan antara mencobai dengan menguji. Menguji 

berhubungan dengan kualitas, tulen atau palsu, murni atau tidak, dan 

sebagainya sedangkan mencobai yaitu  tindakan sebaliknya, 

mengubah agar kualitas semula berubah. Contoh yang sederhana 

yaitu  pencobaan yang dilakukan oleh Iblis terhadap Yesus Kristus di 

padang gurun. Iblis tidak menguji bahwa Yesus Kristus itu Anak 

Allah atau tidak, tetapi ia mencobai agar Yesus Kristus jatuh, berubah 

statusnya dari taat kepada Allah menjadi taat kepada Iblis. Jadi 

mencobai memiliki makna dan tujuan negatif, menguji memiliki 

makna dan tujuan positif. 

 

Kejadian 22:1  

Setelah semuanya itu Allah mencoba (Ibrani: VEHÂ'ELOHÏM 

NISÂH) Abraham. Ia berfirman kepadanya: 'Abraham,' lalu sahutnya: 

'Ya, Tuhan.'  

 

Kata yang diterjemahkan oleh LAI dengan mencoba yaitu  

NÂSÂH yang jika ditinjau dari kontekstual berarti menguji. Jika kita 

baca kisah ini selanjutnya, nyata sekali bahwa Allah tidak mencobai 

Abraham atau dengan perkataan lain Allah tidak berusaha membuat 

Abraham yang taat menjadi tidak taat, melainkan menguji apakah 

ketaatan Abraham dapat diandalkan.  

Bahasa Ibrani termasuk bahasa yang miskin, kata NÂSÂH 

dapat pula bermakna mencobai dan untuk membedakan makna 

kontekstual, kita harus melihat kemungkinan yang akan terjadi. Jika 

kemungkinan yang muncul yaitu  kekudusan, maka kata itu 

 

 205 

bermakna menguji, sebaliknya jika kemungkinan itu yaitu  dosa, 

maka bermakna mencobai.  

Jadi, ayat-ayat yang disajikan di atas sama sekali tidak 

bertentangan. Allah menguji Abraham, Musa, dan bangsa Israel, 

dengan maksud mengetahui apakah kualitas mereka tidak berubah, 

dan Allah tidak mencobai siapa pun dengan maksud agar orang itu 

jatuh ke dalam dosa.  

Agar lebih jelas makna kata NÂSÂH berikut tujuan 

penggunaannya, dapat dibandingkan dengan ayat ini:  

 

Keluaran 16:4  

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Sesungguhnya Aku akan 

menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan 

keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, 

supaya mereka Kucoba (Ibrani: 'ANASENU), APAKAH MEREKA 

HIDUP MENURUT HUKUM-KU ATAU TIDAK.'     

 

Allah mungkin menguji kita supaya menguatkan iman kita, 

tetapi tidak pernah untuk menuntun kita ke dalam dosa. Tabiat Allah 

menunjukkan bahwa Dia tidak dapat menjadi sumber pencobaan 

untuk berbuat dosa. 

 

86) Siapa nama anak dari Elifaz?  

1. Teman, Omar, Zefo, Gaetam, dan Kenaz (Kejadian 36:11)  

2. Teman, Omar, Zefo, Kenaz (Kejadian 36:15-16)  

3. Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenaz, Timna, and Amalek (I 

Tawarikh 1:35-36)  

 

 206 

 

JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis) 

 

Kejadian 36:11,  

Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas.  

Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYIHYU BENÊY 'ELÏFÂZ 

TÊYMÂN 'OMÂR TSEFO VEGA'TÂM UQENAZ  

Anak-anak Elifas terdiri atas lima orang menurut ayat di atas.  

 

Kejadian 36:15-16  

Inilah kepala-kepala kaum bani Esau: keturunan Elifas anak sulung 

Esau, ialah kepala kaum Teman, kepala kaum Omar, kepala kaum 

Zefo, kepala kaum Kenas, kepala kaum Korah, kepala kaum Gaetam 

dan kepala kaum Amalek; itulah kepala-kepala kaum Elifas di tanah 

Edom; itulah keturunan Ada.  

Naskah Ibrani Teks Masoretik: ÊLEH 'ALUFÊY VENÊY-'ÊSÂV 

BENÊY 'ELÏFAZ BEKHOR 'ÊSÂV 'ALUF TÊYMÂN 'ALUF 

'OMÂR 'ALUF TSEFO 'ALUF QENAZ 'ALUF-QORAKH 'ALUF 

GA'TÂM 'ALUF 'AMÂLÊQ 'ÊLEH 'ALUFÊY 'ELÏFAZ BE'ERETS 

'EDOM 'ÊLEH BENÊY 'ÂDÂH  

 

Ungkapan Ibrani BEN, anak tidak selamanya berarti anak, 

adakalanya berarti cucu atau keturunan; demikian pula kepala kaum 

(Ibrani: 'ALUF) adakalanya dipegang oleh cucu. Korah yaitu  Timna 

menurut 1 Tawarikh 1:36, yaitu cucu dari Elifas. Demikian pula 

Amalek yaitu  cucu Elifas.  

 

 207 

 

Bahwa BEN di samping berarti anak juga mencakup makna cucu 

dapat dibandingkan dengan ayat ini:  

 

Kejadian 29:5  

Lagi katanya kepada mereka: 'Kenalkah kamu Laban, cucu (BEN) 

Nahor?' Jawab mereka: 'Kami kenal.'  

Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYO'MER LÂHEM 

HAYDA'TEM 'ET-LÂVÂN BEN-NÂKHOR {cucu Nahor} 

VAYO'MRU YÂDÂ'NU  

 

Laban yaitu  putra kandung Betuel (Kejadian 28:5), Betuel 

yaitu  putra kandung Nahor dari istrinya Milka (Kejadian 24:47). 

Meskipun Laban yaitu  cucu Nahor, Alkitab Ibrani tetap menulisnya 

BEN. 

 

87) Siapakah ke-12 bapak bangsa Israel?  

1. Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, 

Naftali, Yusuf, dan Benyamin (Kejadian 49: 2-28)  

2. Semuanya kecuali Dan diganti Manasye (Wahyu 7:4-8)  

 

JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis) 

 

Pembeberan suku-suku itu satu per satu dalam Wahyu 7:4-8 

menggarisbawahi kesempurnaan orang-orang kudus Allah, untuk 

siapa Ia menaruh perhatian pada kesengsaraan mendatang. Kedua 

belas suku Israel seperti dalam Kitab Kejadian berbeda dengan dalam 

 

 208 

kitab Wahyu karena sesuai dengan namanya, kitab Wahyu 

membeberkan nama kedua belas suku dalam pengertian spiritual. 

Urutan suku-suku itu berbeda dari urutan yang sebenarnya. 

Yehuda menduduki urutan pertama karena itulah suku dari Kristus. 

Suku Dan ditiadakan sedangkan Manasye muncul sekalipun yang 

terakhir ini termasuk dalam keturunan Yusuf. Irenius menerangkan ini 

karena adanya kepercayaan orang pada zaman purba bahwa antikristus 

akan tampil dari suku Dan berdasarkan penafsiran ayat ini:  

 

Yeremia 8:16  

Dengus kuda musuh terdengar dari Dan; karena bunyi ringkik kuda 

jantan mereka gemetarlah seluruh negeri. Mereka datang dan 

memakan habis negeri dengan isinya, kota dengan penduduknya.  

 

Sebelum pembuangan, suku Dan menempati dua bagian tanah 

Palestina, utara dan selatan. Suku yang menempati bagian utara, yang 

terbanyak, punah dan tidak terdengar lagi setelah dibawa sebagai 

buangan oleh Tiglat-Pileser III pada tahun 732 sebelum Masehi (2 

Raja-raja 15:29) sedangkan sisa suku Dan yang tinggal di selatan 

berbaur dalam suku Yehuda.  

Oleh karena itu maka suku yang setengah Manasye kemudian 

dimasukkan untuk membentuk angka dua belas dalam kitab Wahyu. 

Secara kelahiran, suku bangsa Israel berjumlah dua belas, 

namun secara hukum masih ada dua cucu Yakub yang mendapat hak 

yang sama seperti kedua belas suku lainnya yaitu Manasye dan 

Efraim. Oleh karena itu kita membaca pembagian tanah Kanaan di era 

Yosua, kedua suku terakhir ini pun mendapat bagiannya. 

 

 209 

 

88) Dimanakah Yakub dikuburkan?  

1. Dalam sebuah gua di Makhpela, yang dibeli dari Efron orang Het 

(Kejadian 50:13)  

2. Di makam daerah Sikhem, yang dibeli dari anak-anak Hemor 

(Kisah Para Rasul 7:15-16)  

 

JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud 

penulis) 

 

Kejadian 50:13  

Anak-anaknya mengangkut dia ke tanah Kanaan, dan mereka 

menguburkan dia dalam gua di ladang Makhpela yang telah dibeli 

Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik, 

yaitu ladang yang di sebelah timur Mamre.  

 

Yakub meninggal pada usia 130 tahun, dan dikuburkan di 

kuburan keluarga di Makhpela, dekat Hebron. Ada dua lokasi yang 

digunakan sebagai kuburan keluarga yakni Makhpela dan Sikhem.  

 

Kisah Para Rasul 7:15-16,  

Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan 

nenek moyang kita; mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan 

diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan 

sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem.  

Naskah Yunani Textus Receptus: katebê de iakôb eis aigupton kai 

eteleutêsen autos kai hoi pateres hêmôn kai metetethêsan eis sukhem 

 

 210 

kai etethêsan en tô mnêmati ho ônêsato abraam timês arguriou para 

tôn huiôn emmor tou sukhem  

 

Yang dimaksud dengan mayat mereka dipindahkan, 

metetethêsan dari kata metatithêmi harfiah mereka diangkut berarti 

lebih dari satu mayat, bukan hanya mayat Yakub melainkan juga 

mayat Yusuf dan saudara-saudaranya yang disebut nenek moyang kita.  

Jadi, tidak ada yang bertentangan karena Yusuf dan saudara-

saudaranya dikuburkan pertama kali di Sikhem (Yosua 24:32) baru 

menyusul Yakub dikuburkan di Makhpela. 

 

89) Anak-anak mendapat balasan atas dosa orang tua atau tidak?  

1. Ya (Keluaran 20:5, 34:7, Bilangan 14:18, Ulangan 5:9, Yesaya 

14:21-22)  

2. Tidak (Ulangan 24:16)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

Keluaran 20:5  

Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab 

Aku, TUHAN, Allahmu, yaitu  Allah yang cemburu, yang 

membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan 

yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 

Keluaran 34:7 

yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang 

mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-

kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang 

 

 211 

membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, 

kepada keturunan yang ketiga dan keempat." 

Bilangan 14:18 

TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-

limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali 

tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia 

membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan 

yang ketiga dan keempat. 

Ulangan 5:9 

Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab 

Aku, TUHAN Allahmu, yaitu  Allah yang cemburu, yang 

membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada 

keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci 

Aku, 

Yesaya 14:21-22 

Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena 

kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan 

menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota." "Aku akan 

bangkit melawan mereka," demikianlah firman TUHAN semesta 

alam, "Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu 

dan anak cicitnya," demikianlah firman TUHAN. 

 

Orangtua harus memperhatikan bahwa dosa mereka, 

pengabaian rohani atau kegagalan untuk memisahkan diri dari dunia 

dapat membawa dampak menyedihkan bagi anak-anak mereka. Anak-

anak menderita karena dosa orang-tuanya dalam arti bahwa mereka 

pada umumnya mengikuti orang-tua mereka pada jalan pencobaan 

 

 212 

atau kompromi rohani, dan dengan demikian mengambil alih 

kebiasaan dan sikap yang jahat sehingga menuntun mereka makin 

jauh dari Allah menuju kebinasaan. Ayat di atas berbicara tentang 

kesalahan karena beribadah kepada ilah yang lain. Kesalahan seperti 

ini akan dibalas kepada anak-anak.  

 

Ulangan 24:16  

Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak 

dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati 

karena dosanya sendiri.  

 

Konteks ayat ini berbeda dengan Keluaran 20:5, tiap-tiap 

orang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya dan Allah 

membalas selaras dengan perbuatannya itu. Ayat ini berbicara tentang 

kesalahan dalam perbuatan sehari-hari seperti terhadap sesama 

manusia, dan tidak ditujukan kepada Allah, yaitu tidak beribadah 

kepada ilah yang lain. 

 

90) Apakah orang tua harus dihormati?  

1. Ya (Keluaran 20:12, Ulangan 5:16, Matius 15:4, 19:19, Markus 

7:10, 10:19, Lukas 18:20)  

2. Tidak. Yesus datang untuk membawa pertentangan dalam keluarga 

(Matius 10:35-37, Lukas 12:51-53, 14:26)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang 

diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Keluaran 20:12) 

 

 213 

 

Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: 

Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. 

(Matius 15:4) 

 

Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: 

Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. (Markus 7:10) 

 

Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, 

jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 

hormatilah ayahmu dan ibumu." (Lukas 18:20) 

 

Matius 10:35-37 

Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak 

perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan 

musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa 

mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-

Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan 

lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. 

 

Menghormati orang tua tidak berarti bahwa tidak ada 

pertentangan di dalam keluarga seperti yang dapat kita lihat dalam 

kehidupan sehari-hari. Seorang anak meninggalkan orang tua tidak 

berarti bahwa ia tidak menghormati orang tuanya. Hal ini telah 

dibahas lebih lanjut dalam topik, Yesus membawa damai dan 

keselamatan atau onar? 

 

 214 

Tidak ada pernyataan lain, dimana kejujuran Yesus Kristus 

yang sangat menggetarkan itu diungkapkan secara blak-blakan. Di 

dalam pernyataan ini Yesus mengungkapkan tuntutan kristiani yang 

paling tinggi dan yang paling tidak mengenal kompromi. Di situ 

Yesus memberitahu para pengikut-Nya akan hal-hal yang pasti 

mereka hadapi, karena mereka memang benar-benar menerima tugas 

menjadi para utusan.  

Yesus menyodorkan pertentangan dan boleh jadi bahwa lawan 

dari murid Yesus yaitu  justru orang-orang yang sangat dekat, yaitu 

seisi rumah mereka sendiri.  

Seperti biasanya, maka di dalam menyodorkan hal 

pertentangan ini, Yesus pun memakai bahasa yang sudah biasa dipakai 

oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi percaya, bahwa salah 

satu peristiwa yang akan terjadi pada Hari Tuhan kelak yaitu  adanya 

perpecahan di dalam keluarga-keluarga. Para rabi mengatakan, "Pada 

masa ketika Anak Daud datang, anak-anak perempuan melawan ibu 

mertuanya." "Anak laki-laki akan menghinakan bapanya, anak 

perempuan memberontak melawan ibunya, dan menantu perempuan 

melawan ibu mertuanya, dan setiap orang bermusuhan melawan 

orang-orang yang ada di dalam rumahnya sendiri." Jadi Yesus seolah-

olah hendak mengatakan, "Akhir zaman yang engkau nanti-nantikan 

itu telah tiba; dan campur tangan Tuhan Allah di dalam sejarah ini 

ialah memecah-belah rumah tangga, kelompok serta keluarga menjadi 

dua golongan."  

Kalau ada hal besar yang muncul, maka hal besar itu memang 

cenderung untuk membagi-bagi orang dalam kelompok-kelompok. 

Hal-hal besar seperti itu selalu menyebabkan adanya orang-orang 

 

 215 

yang berusaha untuk menjawab, atau menolak, atau bahkan menguji 

dan mengkajinya. Demikianlah juga dengan kehadiran Yesus. 

Pertemuan dengan Yesus akan menyebabkan setiap orang harus 

memilih antara menerima atau menolak-Nya. Dan dunia serta manusia 

di dalamnya selalu terbagi ke dalam dua golongan, yaitu golongan 

yang menerima Yesus dan golongan yang belum menerima-Nya. 

Namun hal yang paling pahit dalam hubungan ini ialah, bahwa 

permusuhan atau perlawanan itu justru terjadi di antara orang-orang 

yang ada dalam satu rumah tangga. Dapat terjadi bahwa ada orang 

yang sangat mengasihi istri dan keluarganya, sehingga ia menolak 

untuk melakukan hal-hal yang baru, pelayanan, panggilan berkorban 

dan lain-lain. Sebab penolakannya itu kebanyakan hanya dua, yaitu 

karena ia tidak ingin meninggalkan istri dan keluarganya, atau karena 

ia takut bahwa istri dan keluarganya akan masuk ke dalam bahaya.  

Oliver Cromwell pernah meminta seorang bangsawan bernama 

Wharton di Inggris, untuk ikut berperang pada tahun 1649. Cromwell 

menduga bahwa Wharton lebih mengasihi istrinya ketimbang pergi 

perang. Maka dalam suratnya kepada Wharton, Cromwell antara lain 

menulis sebagai berikut, "Aku berharap tuan tidak menjadikan istri 

tuan suatu penggodaan yang lebih besar daripada yang seharusnya. 

Perhatikanlah semua hubungan kemanusiaan; kasih sayang tidak 

boleh dijadikan godaan. Namun dalam kenyataannya kita sering kali 

melakukan hal itu." Telah sering terjadi juga adanya orang-orang yang 

menolak panggilan Tuhan, karena mereka terlalu memperhatikan 

kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka tidak bisa melakukan 

hal-hal lain sama sekali. Dengan memberikan perhatian yang terlalu 

 

 216 

besar kepada diri sendiri, orang sebenarnya malah menjadikan dirinya 

sendiri makin tidak berdaya.  

Untuk ini ada sebuah syair yang pernah ditulis oleh seorang 

tentara muda kepada kekasihnya. Judul syair itu ialah "Going to 

Wars": "Sayangku, janganlah kau katakan aku tidak sayang padamu, 

Karena dari keteduhan degup dadamu dan ketenangan hatimu Aku 

mengangkat senjata pergi ke medan perang. Benar, aku sedang 

memburu kekasih baru, Yaitu musuh di medan laga,  

Yang kukejar dengan iman teguh, pedang, kuda dan perisai.  Namun 

keadaan ini memang berubah cepat, Dan engkau pun pasti akan 

mengagumi, Bahwa aku tidak dapat mengasihi engkau, Seperti aku 

mengasihi kehormatan pahlawan."  

Memang tidak setiap orang akan diperhadapkan dengan 

kejadian atau kasus seperti tersebut di atas. Mungkin banyak juga 

orang yang dalam hidupnya jarang sekali menghadapi pilihan-pilihan 

terbatas yang harus dipilihnya. Tetapi tak dapat disangkal pula, bahwa 

ada kemungkinan seseorang harus melakukan pilihan, di mana 

kekasihnya sendiri yang justru menjadi lawan atau penantangnya. 

Lebih-lebih kalau pikiran serta sikap sang kekasih itu tetap ingin 

mempertahankan, agar orang yang bersangkutan itu tidak melakukan 

kehendak Tuhan yang seharusnya dilakukannya.  

Ada istri atau suami, bahkan juga anak-anak, yang bersifat 

terlalu egois, sehingga suami atau istri atau orang tua tersebut tidak 

bisa melakukan kehendak Tuhan yang sama-sama mereka ketahui. 

Suami tidak lagi dapat menyatakan kasihnya kepada orang tua dan 

saudara-saudara kandungnya. Demikian juga istri tidak bisa 

menyatakan kasih dan hubungannya dengan keluarga kandungnya 

 

 217 

sendiri. Di dalam rumah tangga itu terjadilah istri melawan suami, 

suami melawan istri, dan anak-anak melawan orang tua. Padahal 

mereka sama-sama tahu bahwa kasih harus dinyatakan dalam 

perbuatan nyata kepada sesama, termasuk kepada keluarga-keluarga 

yang menjadi asal-usul kedua belah pihak. 

 

91) Benar atau salahkah jika meminjamkan uang dengan minta bunga 

atau riba?  

1. Salah (Imamat 25:37, Mazmur 15:5)  

2. Benar (Matius 25:27, Lukas 19:23-27)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

Imamat 25:37 

Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta 

bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba. 

Mazmur 15:5 

yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak 

menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku 

demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. 

Matius 25:27 

Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang 

yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta 

dengan bunganya. 

Lukas 19:23 

Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang 

yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya 

serta dengan bunganya. 

 

 218 

 

Orang Yahudi tidak boleh meminjamkan uang dengan bunga kepada 

sesama Yahudi, tetapi boleh berbuat demikian terhadap orang non-

Yahudi.  

 

Ulangan 23:20 

Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari 

saudaramu janganlah engkau memungut bunga—supaya TUHAN, 

Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang 

engkau masuki untuk mendudukinya.  

 

Allah melarang minta bunga atas uang yang dipinjamkan 

kepada mereka (orang Yahudi) yang kekurangan untuk menyediakan 

kebutuhan pokoknya. Allah ingin mencegah orang miskin diperas oleh 

golongan kaya. Akan tetapi, hukum ini tidak melarang peminjaman 

uang dengan bunga yang wajar kepada orang bukan Israel dengan 

tujuan komersial.  

Hukum ini yaitu  Hukum Perjanjian Lama yang belum 

lengkap, lagi pula tidak dimaksudkan bersifat tetap. Hukum bertindak 

sebagai pengawal sementara bagi umat Allah hingga Kristus datang 

(Galatia 3:22-26). Perjanjian yang lama kini sudah diganti dengan 

perjanjian yang baru; di dalamnya Allah telah menyingkapkan seluruh 

rencana-Nya melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak meniadakan 

(Yunani: kataluô, harfiah membinasakan, menghancurkan) hukum 

Taurat, tetapi Dia datang untuk menggenapinya (pleroô, memenuhi, 

melengkapi, menyempurnakan, menambal yang bolong-bolong).  

 

 219 

Matius 25:27 dari perikop Matius 25:14-30, perumpamaan 

tentang talenta; Lukas 19:23 dari perikop Lukas 19:11-27, 

perumpamaan tentang sepuluh uang mina. Perumpamaan berbeda 

dengan ajaran langsung. Ceritera-ceritera yang bermaksud 

menjelaskan hal-hal yang tersembunyi; khususnya ceritera-ceritera 

yang mengandung hal-hal yang nyata dalam kehidupan manusia yang 

dipakai Yesus Kristus untuk menerangkan Kerajaan Allah dan 

rahasianya.  

Ajaran Yesus Kristus secara implisit tidak menyebut-nyebut 

tentang riba namun secara eksplisit, jelas Dia melarang murid-murid-

Nya makan "riba".  

 

Lukas 6:35  

Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka 

dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka 

upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang 

Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu 

berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.  

Naskah Yunani Textus Receptus: kai daneizete mêden apelpizontes  

 

Pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,daneizete mêden 

apelpizontes, merupakan ajaran yang amat berat karena jangankan 

mengharapkan bunga, modal pinjaman pun tidak diminta 

 

92) Dimanakah Harun menemui ajalnya?  

1. Di gunung Hor (Bilangan 33:38)  

2. Di Mosera (Ulangan 10:6)  

 

 220 

 

JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks historis) 

 

Bilangan 33:38  

Ketika itu imam Harun naik ke gunung Hor sesuai dengan titah 

TUHAN, dan di situ ia mati pada tahun keempat puluh sesudah orang 

Israel keluar dari tanah Mesir, pada bulan yang kelima, pada tanggal 

satu bulan itu;  

 

Ulangan 10:6  

Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di 

sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi 

imam menggantikan dia.  

 

Mosera dan gunung Hor yaitu  tempat yang sama, ibarat 

Batavia, Betawi, dan Jakarta.  

Nama Mosera berarti hajaran (Yesaya 26:16) lebih tepat 

dikenakan kepada peristiwa ketimbang tempat, yaitu peristiwa 

kematian Harun. Hal ini dianggap hajaran karena pendurhakaan Musa 

dan Harun di Meriba (Bilangan 20:24; Ulangan 32:51). Harun mati di 

atas gunung Hor, sedangkan umat Israel berkemah di bawah dan 

meratap. Peristiwa dan tempat perkemahan itu disebut Moserot 

(Bilangan 33:31; Ulangan 10:16). 

 

93) Kemana orang Israel pergi setelah kematian Harun ?  

1. Dari gunung Hor ke Zalmona lalu ke Funon dst. (Bilangan 33:41-

42)  

 

 221 

2. Dari Mosera ke Gudgod lalu ke Yotbata (Ulangan 10:6-7)  

 

JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks historis) 

 

Bilangan 33:41-42 

Berangkatlah mereka dari gunung Hor, lalu berkemah di Zalmona. 

Mereka berangkat dari Zalmona, lalu berkemah di Funon. 

Ulangan 10:6-7 

Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di 

sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi 

imam menggantikan dia. Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan 

dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya. 

 

Zalmona, Ibrani: TSALMONÂH, tsâdêy-lâmed-mêm-nûn-hê', 

yaitu  tempat perkemahan bangsa Israel di padang gurun terletak di 

sebelah timur Edom, demikian pula halnya dengan Funon, Ibrani: 

PÛNON, pê'-vâv-nûn-nûn, dan masih ada satu daerah lagi yaitu Obot 

(Bilangan 21:10; 33:43). Ketiga daerah ini: Zalmona, Funon, dan Obot 

merupakan daerah yang dikenal sebagai Horhagidgad (berdasarkan 

penelitian Aben Ezra), dari sana mereka melanjutkan perjalanan ke 

Yotbata. Kitab Ulangan 10:7 tidak merinci perjalanan bangsa Israel 

sesuai dengan tujuan penulisannya, sedangkan kitab Bilangan 33 

merinci perjalanan ini dengan jelas.  

Hal ini bisa dimengerti dengan sekedar ilustrasi: Seseorang 

berkendaraan dari Jakarta ke Bogor, lalu ke Cipanas, lalu ke Cianjur, 

dan seterusnya; kemudian cerita yang sama diringkas menjadi 

 

 222 

berkendaraan di daerah Jawa Barat lalu meneruskan perjalanan ke 

Semarang. 

 

94) Sisera dibunuh oleh Yael ketika Sisera sedang tidur atau berdiri?  

1. Tidur (Hakim-hakim 4:21)  

2. Berdiri (Hakim-hakim 5:25-27)  

 

JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks historis) 

 

Sisera yaitu  panglima tentara Yabin, mungkin juga raja 

bawahan Hasoret-Hagoyim (Hakim-hakim 4:2 dan ayat-ayat 

berikutnya), barangkali sama dengan Tel el-Amr, 19 kilometer di 

barat laut Megido, tempat yang strategis bagi penggunaan kereta-

kereta Yabin yang jumlahnya sembilan ratus. Peranan Sisera yang 

besar dalam peperangan melawan Debora dan Barak, menerangkan 

mengapa Yabin sama sekali tidak disebut dalam Hakim-hakim pasal 

5. Sesudah kekalahan Sisera di gunung Tabor dan pelariannya, ia 

dibunuh secara khianat oleh Yael. Ia dibunuh pada saat sedang tidur 

nyenyak, Hakim-hakim 5:25-27 sama sekali tidak menulis bahwa 

ia dibunuh pada saat berdiri, silakan simak sendiri:  

 

5:25 Air diminta orang itu, tetapi susu diberikannya; dalam cawan 

yang indah disuguhkannya dadih.  

5:26 Tangannya diulurkannya mengambil patok, tangan kanannya 

mengambil tukul tukang, ditukulnya Sisera, dihancurkannya 

kepalanya, diremukkan dan ditembusnya pelipisnya.  

 

 223 

5:27 Dekat kakinya orang itu rebah, tewas tergeletak, dekat kakinya 

orang itu rebah dan tewas, di tempat ia rebah, di sanalah orang itu 

tewas, digagahi.  

 

95) Berapa jumlah anak Isai?  

1. 7 plus Daud, jadi semuanya ada 8 (I Samuel 16:10-11, 17:12)  

2. Semuanya ada 7 (I Tawarikh 2:13-15)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

I Samuel 16:10-11, 

Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, 

tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih 

TUHAN." Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu 

semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang 

menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: 

"Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, 

sebelum ia datang ke mari." 

I Samuel 17:12, 

Daud yaitu  anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang 

bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman 

Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya. 

I Tawarikh 2:13-16, 

Isai memperanakkan Eliab, anak sulungnya, dan Abinadab, anak yang 

kedua, Simea, anak yang ketiga, Netaneel, anak yang keempat, Radai, 

anak yang kelima, Ozem, anak yang keenam, dan Daud, anak yang 

ketujuh; saudara-saudara perempuan mereka ialah Zeruya dan 

Abigail. 

 

 224 

 

Isai, Ibrani YISYAY, yaitu  cucu Boas dan ayah Daud. Ia 

tinggal di Betlehem dan biasa disebut "orang Betlehem itu" dan sekali 

"orang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda. Putranya delapan orang, 

tetapi yang ditulis hanya tujuh orang. Yang kedelapan (tetapi dalam 

urutan ke tujuh karena lebih tua dari Daud) tidak disebut karena 

menurut Midrasy, berasal dari lain ibu. Masih ada dua anak 

perempuan yang biasanya tidak dimasukkan dalam jumlah keturunan, 

bandingkan dengan Dina, putri Yakub yang tidak disebut dalam 12 

suku Israel.  

 

1 Tawarikh 27:18,  

untuk suku Yehuda ialah Elihu, salah seorang saudara Daud; untuk 

suku Isakhar ialah Omri bin Mikhael;  

Naskah Ibrani Teks Masoretik: "LÏHÛDÂH 'ELÏHÛ MÊ'AKHÊY 

DÂVÏD LEYISÂSKHÂR 'ÂMRÏ BEN-MÏKHÂ'ÊL"  

 

Urut-urutan nama ke-8 putra Isai yaitu  sebagai berikut:  

1. 'ELÏ'ÂV, Eliab  

2. 'AVÏNÂDÂV, Abinadab  

3. SYIME'Â', Simea  

4. NETANE'ÊL, Netaneel  

5. RADAY, Radai  

6. 'OTSEM, Ozem  

7. 'ELÏHÛ, Elihu (1 Tawarikh 27:18, Midrasy)  

8. DÂVÏD, Daud 

 

 

 225 

Jadi, Isai mempunyai 8 anak laki-laki dan dua anak perempuan. 

 

96) 1 KORINTUS 14:33 VS YESAYA 45:7; 1 SAMUEL 16:14; 2 

TESALONIKA 2:11.  

Dalam 1 Korintus TERTULIS, "Tuhan tidak menghendaki kekacauan, 

tetapi damai sejahtera", TETAPI dalam Yesaya, "Tuhan membuat 

kejahatan", dalam 1 Samuel, Tuhan mengeluarkan roh jahat dari diri-

Nya", dan dalam 2 Tesalonika, "Tuhan membuat kesesatan".  

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera  

(1 KORINTUS 14:33) 

Yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan 

nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang 

membuat semuanya ini. (YESAYA 45:7) 

Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia 

diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. (1 SAMUEL 16:14)  

Itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang 

menyebabkan mereka percaya kepada dusta, (2 TESALONIKA 2:11) 

Lihat Jawaban No. 81. 

 

97) MARKUS 10:27 & MATIUS 19:26 VS HAKIM-HAKIM 1:19.  

Dalam Markus dan Matius TERTULIS, "segala sesuatu mungkin bagi 

Allah", TETAPI dalam Hakim-hakim, "Tuhan menyertai Yehuda 

tetapi tidak dapat menghalau penduduk di lembah yang mempunyai 

kereta besi".  

 

 226 

 

JAWAB:  (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

Markus 10:27  

Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak 

mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu 

yaitu  mungkin bagi Allah."  

 

Matius 19:26  

Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak 

mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."  

versus :  

Hakim-hakim 1:19  

Dan TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki 

pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang 

di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.  

 

Ayat-ayat tersebut berbeda konteks, Semua ayat-ayat dalam 

Alkitab tidak dapat digeneralisasikan menjadi satu macam urusan.  

Markus dan Matius berbicara tentang Kekuasaan Allah yang 

mampu melakukan segala sesuatu (Tidak ada yang mustahil bagi 

Allah). Karena Ia yaitu  pribadi yang Omni Potent (Mahakuasa), 

Allah yang Omni Science (Mahatahu), Omni Present (Mahahadir) dan 

seterusnya.  

Sedangkan dalam Kitab Hakim-hakim 1:19, yaitu  

menceritakan bahwa Allah menyertai perjalanan bangsa Israel. Jikalau 

Tuhan beserta mereka bukan berarti otomatis Bani Israel ini, dalam 

hal ini suku Yehuda, menjadi "Omni Potent" seperti TUHAN! 

 

 227 

Manusia diberi hak oleh Allah untuk berkehendak bebas, dan bukan 

sebagai robot yang berbuat karena sudah "diprogram".  

Jadi tidak ada kontradiksi. Hakim-Hakim 1:19 tidak 

berhubungan makna dengan kedua ayat itu. Beda konteks 

pembicaraannya.  

 

98) 1 TIMOTIUS 6:16 VS 1 RAJA-RAJA 8:12.  

Dalam 1 Timotius TERTULIS, "Tuhan bersemayam dalam terang", 

TETAPI dalam 1 Raja-raja, "Tuhan memutuskan untuk diam dalam 

kekelaman".  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

1 Timotius 6:16 

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam 

dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat 

Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah 

hormat dan kuasa yang kekal! Amin. 

1 Raja-raja 8:12 

Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan 

matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam 

kekelaman. 

 

Solomon's Sermon. 8:12-21. 

The Lord said that he would dwell in the thick darkness. The 

speaker focused his hearers' thoughts on the divine condescension. 

 

 228 

The point of the sermon, beyond all reasonable question, was that the 

all-powerful God of heaven was willing to take up His abode, in 

protective presence and power, in the house that Solomon had now 

erected for His glory and honor. Magnificient and glorious as the 

house was to be reckoned among men, Solomon rightly and humbly 

realized that it was as nothing compared with the glory of heaven, the 

dwelling place of God. 17. It was in the heart of David. The "princely 

preacher" was not unmindful of the debt of gratitude he owed his 

father. (from The Wycliffe Bible Commentary, Electronic Database. 

Copyright (c) 1962 by Moody Press) 

 

Jadi Tuhan memutuskan untuk diam/tinggal dalam Bait Suci 

yang didirikan Salomo, sehingga Salomo menyadari dan dengan 

rendah hati mengungkapkan dalam kata-kata ―TUHAN memutuskan 

untuk diam dalam kekelaman‖ karena TUHAN yang begitu agung dan 

mulianya dengan segala kuasa dan kebesarannya, berkenan mau hadir 

dan tinggal dalam Bait Suci buatan manusia. 

 

99) YESAYA 53:7 VS MATIUS 26:39 & YOHANES 18:23,36.  

Para misionaris Kristen mengklaim bahwa Yesus telah menggenapi 

nubuat Yesaya 53:7 yang mengatakan: "...seperti anak domba dia 

dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya ditindas sehingga tidak 

membuka mulutnya", TETAPI dalam Matius 26:39 Yesus berkata di 

hadapan Tuhan di bukit Zaitun, "Ya Bapaku, jikalau sekiranya 

mungkin...", dalam Yohanes 18:23 Yesus berkata di hadapan Imam 

Besar, "Jikalau kataku salah, tunjukkan salahnya...", dan dalam 

 

 229 

Yohanes 18:36 Yesus berkata kepada Pilatus, "Kerajaanku bukan dari 

dunia ini".  

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat) 

 

Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan 

tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke 

pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang 

yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. 

 

Tuhan Yesus (ketika ditangkap di Taman Getsemani dan 

mengalami siksaan dari imam-imam kepala dalam Mahkamah Agama 

Yahudi) dalam Yesaya diumpamakan seperti anak domba yang siap 

dibantai, yang tidak melawan dan tidak membuka mulutnya. Jika kita 

baca dalam kitab Injil Sinoptik, maka Yesus seringkali diam seribu 

bahasa ketika di siksa. Jadi ayat Yesaya 53:7 tergenapi. Namun 

janganlah ayat ini dipertentangkan dengan MATIUS 26:39 & 

YOHANES 18:23,36. Ingat, Yesus hanya berbicara pada waktu dia 

ditanya di pengadilan/sidang. Dan Yesus menjawab seperlunya ketika 

ditanya dalam sidang Mahkamah Agama dan Pengadilan Pilatus. 

Selain dari itu, pada waktu di siksa dan dianiaya, Yesus diam dan 

tidak melawan. Jadi, tidak ada yang kontradiksi dalam hal ini. 

 

100) Siapa anak Tou yang diutus untuk mengucapkan selamat kepada 

Daud?  

a. Yoram (II Samuel 8:10).  

b. Hadoram (I Tawarikh 18:9-10).  

 

 230 

 

JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks historis) 

 

II Samuel 8:10, 

maka Tou mengutus Yoram, anaknya, kepada raja Daud untuk 

menyampaikan salam dan mengucapkan selamat kepadanya, karena ia 

telah berperang melawan Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab 

Hadadezer sering memerangi Tou. Dan Yoram membawa barang-

barang perak, emas dan tembaga. 

I Tawarikh 18:9-10, 

Ketika didengar Tou, raja Hamat, bahwa Daud telah memukul kalah 

seluruh tentara Hadadezer, raja Zoba, maka ia mengutus Hadoram, 

anaknya, kepada raja Daud untuk menyampaikan salam dan 

mengucapkan selamat kepadanya, karena ia telah berperang melawan 

Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab Hadadezer sering 

memerangi Tou. Dan Hadoram membawa pelbagai barang-barang 

emas, perak dan tembaga. 

 

Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam perbedaan 

pelafalan penyebutan nama Sama seperti orang menuliskan Gus Dur 

dan Abdurahman Wahid, atau Bob Hasan dan Muhammad Hasan.  

Nama Hadoram yaitu  nama lain dari Yoram, lihat tanggapan tentang 

nama Kileab dan Daniel pada jawaban no. 27.  

Septuaginta menulis ieddouran dalam 2 Samuel 8:10 dan 

idouram dalam 1 Tawarikh 18:10. Nama Hadoram di samping nama 

anak Tou atau Toi juga merupakan nama keturunan Yoktan yang ke-5 

(Kejadian 10:27) dan kepala rodi di era Rehabeam (2 Tawarikh 

 

 231 

10:18). Perhatikan bahwa Hadoram sang kepala rodi inipun dipanggil 

dengan Adoniram (1 Raja-raja 4:6) dan Adoram (1 Raja-raja 12:18). 

Kamus Alkitab  Easton's Bible Dictionary (OLB) mengatakan 

bahwa Hadoram anak Tou, raja Hamat, diutus ayahnya untuk 

mengucapkan selamat kepada Daud atas kemenangannya  melawan 

Hadadezer, raja Siria, yang dalam 2 Samuel 8:10, Hadoram disebut 

Yoram. Jadi nama lain Hadoram yaitu  Yoram. 

   

101) ULANGAN 14:3-21 & IMAMAT 11:1-47 VS MARKUS 7:14-20 

VS MATIUS 5:17-19.  

Dalam Ulangan & Imamat (Taurat), TERTULIS: "Tuhan berfirman: 

Binatang-binatang laut tak bersirip/bersisik, daging babi, serta jenis-

jenis burung dan mamalia tertentu haram dimakan", TETAPI dalam 

Markus: "Yesus menghalalkan semua makanan", padahal dalam 

Matius: "Yesus datang bukan untuk menghilangkan hukum Taurat dan 

kitab-kitab para nabi meski sedikit pun". (bertentangan hukum).  

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

MARKUS 7:18-20, 

Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? 

Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke 

dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke 

dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" 

Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya 

lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 

 

 232 

 

MATIUS 5:17-19, 

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan 

hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk 

meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku 

berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan 

bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum 

Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan 

salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan 

mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki 

tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang 

melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, 

ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 

 

Zaman PL, sebelum kedatangan Yesus ke dunia, umat Israel 

terikat kepada ibadah lahiriah dan hukum Taurat. Ketika Tuhan Yesus 

datang, Mesias yang dijanjikan itu tiba, maka umat Percaya memasuki 

masa anugerah, tidak lagi terikat pada hukum-hukum tentang 

makanan, cara ibadah yang bersifat lahiriah (penuh dengan peraturan). 

Karena ibadah yang sejati atau hakiki yaitu  dalam roh dan 

kebenaran, mempersembahkan seluruh hidup bagi kemuliaan Tuhan. 

Jadi prinsip-prinsip hakiki hukum Tauratlah yang masih berlaku dan 

diikuti oleh orang Kristen hingga saat ini, seperti 10 hukum tentang 

jangan membunuh, berzina, mencuri, dll. Oleh karena itu hukum 

makanan dinyatakan sudah tidak berlaku, semua makanan halal. 

 

 

 233 

102) IMAMAT 10:8-11 & ULANGAN 29:6 VS MATIUS 15:11 VS 

MATIUS 5:17-19.  

Dalam Imamat & Ulangan, TERTULIS: "Tuhan berfirman: meminum 

anggur dan minuman keras (memabukkan) yaitu  haram", TETAPI 

dalam Matius 15 "Yesus berkata: bukan yang masuk ke mulut yang 

menajiskan orang melainkan yang keluar dari mulut", padahal dalam 

Matius 5: "Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk 

menghilangkan hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi meski sedikit 

pun". (bertentangan hukum).  

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

IMAMAT 10:8-11, 

TUHAN berfirman kepada Harun: 

"Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau 

serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, 

supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya 

bagi kamu turun-temurun. 

Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang 

tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, 

dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala 

ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan 

perantaraan Musa." 

ULANGAN 29:6, 

 

 234 

Roti tidak kamu makan, anggur atau minuman yang memabukkan 

tidak kamu minum—supaya kamu tahu bahwa Akulah TUHAN, 

Allahmu. 

MATIUS 15:11, 

"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang 

menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang 

menajiskan orang." 

 

Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa bangsa Israel 

(khususnya orang Farisi dan ahli Taurat) munafik karena mereka tidak 

sungguh-sungguh mengasihi Allah (hanya manis dibibir tapi hatinya 

jauh dari mengasihi Allah meskipun mereka mengikuti aturan hukum 

Taurat, namun mereka menyeleweng dengan menambahi adat-istiadat 

dan berbagai aturan yang tidak diperintahkan Musa). 

Jadi, makan dengan mencuci tangan ataupun tidak mencuci 

tangan (inti masalah yang diprotes kepada murid-murid Yesus), 

tidak ada hubungannya dengan ayat dari kitab Imamat & Ulangan, 

yang berkata: "Tuhan berfirman: meminum anggur dan minuman 

keras (memabukkan) yaitu  haram". Jadi beda konteks pembicaraan. 

 

Bacalah dengan lengkap perikop Matius 15 dibawah ini: 

15:1 Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari 

Yerusalem kepada Yesus dan berkata: 

15:2 "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek 

moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." 

15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun 

melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? 

 

 235 

15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: 

Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. 

15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau 

kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk 

pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, 

15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. 

Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku 

demi adat istiadatmu sendiri. 

15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang 

kamu: 

15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal 

hatinya jauh dari pada-Ku. 

15:9  Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran 

yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." 

15:10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada 

mereka: 

15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut 

yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang 

menajiskan orang." 

15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: 

"Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan 

bagi orang-orang Farisi?" 

15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-

Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. 

15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun 

orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh 

ke dalam lobang." 

 

 236 

15:15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan 

itu kepada kami." 

15:16 Jawab Yesus: "Kamu pun masih belum dapat memahaminya? 

15:17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke 

dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? 

15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan 

itulah yang menajiskan orang. 

15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, 

perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. 

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan 

yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." 

 

Baca juga Markus 7:1-23 

7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada 

mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. 

7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat 

menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang 

menajiskannya." 

7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat 

memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar 

yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 

7:19  karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu 

dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua 

makanan halal. 

7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang 

menajiskannya, 

 

 237 

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, 

percabulan, pencurian, pembunuhan, 

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri 

hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." 

Baca juga no. 103 tentang hukum Taurat. 

 

103) GALATIA 5:14 VS KEJADIAN 17:14.  

Dalam Galatia 5:14, Paulus berkata, "Sebab seluruh hukum Taurat 

tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu 

manusia seperti dirimu sendiri". Apakah orang yang mengasihi 

manusia lain seperti mengasihi diri sendiri bisa dikatakan telah 

melakukan semua hukum Taurat? Sekali-kali tidak! Betapapun 

kasihnya dia kepada sesama manusia, tetapi jika dia enggan disunat, 

maka dia harus dilenyapkan dari muka bumi! (Kejadian 17:14). Inilah 

hukum Taurat yang sebenar-benarnya!  

 

JAWAB: (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang 

lainnya) 

 

Kejadian 17:14, 

Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit 

khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang 

sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." 

 

Sunat itu wajib bagi bangsa Israel, Alkitab tidak menulis 

bahwa Yesus tidak membatalkan sunat melainkan Yesus tidak 

 

 238 

meniadakan Taurat. Meniadakan tidak sama artinya dengan 

membatalkan. Yesus memang disunat karena Dia yaitu  bangsa 

Yahudi secara daging, sedangkan Kisah Para Rasul 15:1-2 bukanlah 

ajaran para rasul melainkan hasutan sebagian kalangan Yahudi agar 

orang Kristen non-Yahudi juga harus disunat.  

Praktek sunat yang sudah lebih dahulu ada  di antara 

bangsa-bangsa lain, dipakai untuk menandakan orang dimasukkan ke 

dalam perjanjian Abraham. Artinya yang berlangsung telah diketahui 

dari fungsinya pada waktu ditetapkan. Perjanjian-perjanjian itu 

diteguhkan dengan sumpah; kutuk sumpah itu ditunjukkan di dalam 

upacara-upacara simbolis. Suatu kutuk yang lazim ialah pemotongan 

(penyerahan) orang yang ditaklukkan untuk dibinasakan dan 

peniadaan nama dari benihnya. Yang menyertai tindakan ini yaitu  

suatu upacara dengan pisau yang melambangkan orang yang tidak 

memenuhi perjanjian akan dipotong-potong. Demikianlah sunat 

yaitu  suatu upacara pisau yang dengannya perjanjian Abraham 

dipotong.  

Upacara itu melambangkan kutuk pemotongan atau pemisahan 

dari persekutuan perjanjian. Lebih tepat lagi, pemotongan kulup 

kelamin lelaki melambangkan pemotongan para keturunan. Pada 

pihak lain, sebagai tanda sumpah mengakui ketuhanan Allah, maka 

sunat juga menandai pengudusan. Perjanjian dengan orang taklukan 

pada zaman purba meliputi; kecuali raja yang ditaklukkan itu, juga 

kerajaannya dan keturunannya. Demikian juga Tuhan memberikan 

perjanjian-Nya kepada Abraham, bukan hanya sebagai seorang 

pengaku iman secara perorangan, melainkan sebagai kepala suatu 

masyarakat, dalam hal ini, rumah tangga keluarganya, termasuk anak-

 

 239 

anak dan hamba-hamba, dan hal itu diteruskan hingga keturunan-

keturunannya.  

Sunat dihisabkan ke dalam ajaran Musa terkait dengan Paskah, 

dan agaknya diteruskan sepanjang zaman PL. Sunat menjadi ciri asasi 

Yudaisme dalam PB dan menimbulkan pertentangan pada zaman para 

rasul. Masyarakat Yahudi pada zaman PB mengaitkan sunat dengan 

Musa begitu rupa, sehingga mereka melupakan kaitannya yang lebih 

asasi dengan Abraham.  

 

Kisah Para Rasul 15:1,  

"Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan 

kepada saudara-saudara di situ: 'Jikalau kamu tidak disunat menurut 

adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat 

diselamatkan.'"  

Kisah Para Rasul 15:5,  

"Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi 

percaya, datang dan berkata: 'Orang-orang bukan Yahudi harus 

disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.'"  

 

Yesus telah mengingatkan mereka bahwa sunat yaitu  lebih 

dahulu dari Musa. Paulus menekankan bahwa yang tak dapat diterima 

agama Kristen ialah pandangan umum yang menghubungkan sunat 

dengan Musa, dan senantiasa mengarahkan pembacanya kembali 

kepada Abraham.  

Kejadian 17 menunjukkan bahwa sunat pertama-tama 

mewujudkan tanda rohani; kedua, mempunyai arti kebangsaan. Bahwa 

sunat bersifat kebangsaan, yang mencirikan keanggotaan bangsa 

 

 240 

Israel, tidak dapat disangkal. Hal ini memang sama jelasnya dalam 

Kejadian 34 seperti juga setelah Musa. Tapi sifat kebangsaan itu 

sebenarnya hanyalah dampak sampingan, karena umat Israel pemilik 

sunat itu disamakan dengan bangsa Israel PL.  

Dalam Kejadian 17:10-14 sunat disamakan dengan perjanjian 

yang dibuat oleh Abraham. Artinya, sunat menandai gerakan yang 

penuh kasih karunia dari Allah menuju manusia, dan hanya secara 

sekunder saja dapat dikatakan menandai penyerahan manusia kepada 

Allah. Ketika bangsa itu mengembara di padang gurun karena tidak 

diperkenankan Allah, perjanjian itu seolah-olah ditunda dan sunat 

tidak diberlakukan. Lagi, ketika Musa berbicara tentang seorang yang 

tidak petah lidaknya (harfiah tak bersunat), hanya karunia firman 

Allah yang dapat menyembuhkannya. Selanjutnya, PL berbicara 

tentang sunat sebagai meterai atau pemberian kebenaran dari Allah. 

Karena itu sunat menjadi tanda dari kasih karunia dimana Allah 

memilih dan menandai orang-orang milik-Nya.  

Perjanjian sunat bekerja atas dasar kesatuan rohani antar 

anggota rumah tangga dan kepalanya. Perjanjian itu diadakan "antara 

Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun". Kejadian 17:26-

27 khususnya mengungkapkan kebenaran yang sama: "Abraham... 

Ismael... dan semua orang dari isi rumah Abraham... disunat bersama-

sama dengan dia." Demikianlah asal mula dan caranya sunat menjadi 

adat Israel, bukan diterima dan berasal dari Mesir atau negeri-negeri 

lain. Sunat Israel tegas berbeda dari sunat pada bangsa-bangsa lain 

yang terkait dengan berjenjang dewasa, dan melulu bersifat sosial. 

Sunat Israel yaitu  pertanda kedudukan di hadirat Allah, dan bahwa 

kasih karunia ilahi mendahului perbuatan manusia.  

 

 241 

Mereka yang dengan cara demikian menjadi anggota 

perjanjian diwajibkan menyatakannya secara lahiriah dengan menaati 

hukum Allah, seperti dengan tegas dituntut kepada Abraham, 

"Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela". Hubungan antara 

sunat dan ketaatan ditekankan sepanjang Alkitab. Dalam hal ini sunat 

mengandung gagasan penyerahan diri kepada Allah, tapi bukan inilah 

intinya. Sunat menjelmakan, menerapkan janji, dan menghimbau 

orang untuk hidup dalam ketaatan sesuai perjanjian. Darah yang 

tumpah dalam sunat tidak menyatakan batas penyerahan diri itu, tapi 

mengungkapkan tuntutan yang mahal yang dibuat Allah bagi mereka 

yang dipanggil-Nya, dan dicirikan dengan tanda perjanjian-Nya.  

Tanggapan taat ini tidak senantiasa muncul. Dan sekalipun 

tanda dan caranya disamakan dalam Kejadian 17:10-14, namun 

Alkitab terus terang mengakui, bahwa bisa saja orang memiliki tanda 

sunat, tapi tidak lebih dari itu. Jika demikian, tanda itu tak berarti 

secara rohani, melainkan menjadi tanda hukuman. PL jelas 

mengajarkan hal itu, justru menuntut realitas penerapannya sesuai 

tanda itu, dan mengingatkan bahwa tanpa kenyataan itu maka tanda 

sunat sepi arti, dan menubuatkan sunat hati oleh Allah.  

PB tegas dan pasti: bahwa tanpa ketaatan, sunat yaitu  melulu 

omong kosong. Tanda lahiriah pudar tanpa arti jika dibandingkan 

dengan menaati perintah-perintah, iman bekerja oleh kasih, dan suatu 

ciptaan baru. Namun orang Kristen tidak bebas memandang rendah 

tanda itu. Walaupun sejauh tanda itu mengungkapkan keselamatan 

karena perbuatan-perbuatan hukum, orang Kristen harus 

menghindarinya, namun dalam arti batiniah orang Kristen 

memerlukannya. Justru ada sunat Kristus, berupa "penanggalan 

 

 242 

akan tubuh (dan bukan hanya sebagian) yang berdosa", suatu 

perbuatan rohani, yang tidak dilakukan oleh tangan manusia, 

suatu hubungan dengan Kristus dalam kematian dan 

kebangkitan-Nya, dimeteraikan oleh peraturan penerimaan atas 

PB. Sebagai akibatnya, orang Kristen ialah orang bersunat.  

 

"karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, 

dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada 

hal-hal lahiriah." (Filipi 3:3) 

 

Ingatlah bahwa Tuhan Yesus sudah memberi kesimpulan 

mengenai seluruh inti hukum Taurat dan kitab para nabi (atau seluruh 

kitab Perjanjian Lama) dalam Matius 22:37-40: 

22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan 

segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap 

akal budimu. 

22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 

22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah 

sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 

22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan 

kitab para nabi." 

 

Saat itu Paulus sedang menekankan hubungan antar sesama 

jemaat di Galatia, jadi dia menekankan hukum yang kedua ‖Kasihilah 

sesamamu manusia seperti dirimu sendiri‖. Jadi tidak ada 

pertentangan ayat. Sunat hanya berlaku bagi orang Yahudi yang 

terikat dalam ibadah lahiriah (dalam Perjanjian Lama). Dalam 

 

 243 

Perjanjian Baru, orang Kristen hidup dalam ibadah hakikat 

(menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran, tidak tergantung 

tempat, waktu, cara, metode-metode seperti di PL). 

 

104) 1 KORINTUS 7:19 VS KEJADIAN 17:14 & MATIUS 5:17-19.  

Dalam 1 Korintus, TERTULIS: "Paulus berkata: Sunat tidak sunat, itu 

tidak penting", TETAPI dalam Kejadian (Taurat): "Tuhan berfirman: 

Laki-laki yang tidak disunat harus dilenyapkan karena telah 

mengingkari perjanjian antara Tuhan dan Abraham", dan dalam 

Matius 5:17-19, "Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk 

menghilangkan hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi meski sedikit 

pun". (bertentangan hukum).  

 

JAWAB: (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang 

lainnya) 

Lihat jawaban sebelumnya (no 103). 

 

105) IBRANI 11:17 & KEJADIAN 22:2 VS KEJADIAN 16:15-16 & 

21:5. Dalam Ibrani dan Kejadian 22, TERTULIS: "Abraham 

mengorbankan (qurban) Ishak, anaknya yang tunggal (padahal yang 

dimaksud ayat tersebut yaitu  ISMAEL, karena Ishak yaitu  adik 

Ismael lain ibu)", TETAPI dalam Kejadian 16:15 "Abraham menamai 

anaknya yang dilahirkan Hagar itu Ismael", dalam Kejadian 16:16 

"bahwa Abraham berusia 86 tahun ketika anaknya, Ismael, lahir", dan 

dalam Kejadian 21:5 "bahwa Abraham berusia 100 tahun ketika 

anaknya, Ishak, lahir". Jadi, Ishak BUKANLAH anak tunggal 

Abraham melainkan adik Ismael!  

 

 244 

 

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam 

sejarah) 

 

Ishak yaitu  anak tunggal Abraham dari istri yang sah yaitu 

Sara. Janji berkat untuk Abraham dari Allah dilanjutkan atau turun 

kepada anak tunggalnya dari Sara (Sara hanya melahirkan satu anak 

yaitu Ishak), jadi Perjanjian Allah berlaku pada Ishak dan 

keturunannya. TUHAN/YAHWEH mengikatkan perjanjiannya 

dengan nenek moyang bangsa Israel (para patriarkh) dengan menyebut 

diriNya sebagai Allah/Elohim Abraham, Ishak dan Yakub.  

Ismael memang anak kandung Abraham juga, namun bukan 

dari kandungan Sara, tetapi Ismael lahir dari Hagar, istri Abraham 

yang yaitu  budak Sara yang diberikan Sara agar Abraham punya 

keturunan karena pemikiran manusiawi Sara, dia tidak mungkin punya 

anak karena sudah mati haid. Namun Janji Allah JELAS dan PASTI, 

bahwa yang disebut keturunan Abraham dimana Allah mengikat 

perjanjiannya dengan keturunan Abraham, yaitu Ishak, sehingga 

Abraham dijanjikan Allah akan punya keturunan dari istrinya, Sara. 

Nah bagi Allah, anak tunggal Abraham yaitu  Ishak.  

 

Ingatlah bahwa Abraham bukan hanya punya 2 anak tetapi ada 

6 lagi anaknya dari Ketura, jadi berjumlah 8, baca Kejadian 25:1-6: 

25:1 Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura. 

25:2 Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, 

Midian, Isybak dan Suah. 

25:5 Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, 

 

 245 

25:6 tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-

gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka 

-- masih pada waktu ia hidup -- meninggalkan Ishak, anaknya, dan 

pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur. 

 

Kejadian 17:18-21: 

17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael 

diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" 

17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah 

yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan 

menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku 

dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. 

17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia 

akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan 

memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi 

bangsa yang besar. 

17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang 

akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada 

waktu seperti ini juga." 

 

Kejadian 21:10-13 

21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan 

itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli 

waris bersama-sama dengan anakku Ishak." 

21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu. 

21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal 

hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan 

 

 246 

Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang 

akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. 

21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi 

suatu bangsa, karena ia pun anakmu." 

 

Ismael yaitu  anak Abraham juga, bahkan keturunan Abraham.  

Kejadian 21:12  

"Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: 'Janganlah sebal hatimu 

karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara 

kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan 

disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.'"  

Ibrani: KÎ VEYITSKHÂQ YIQÂRÊ' LEKHA ZÂRA'"  

 

1 Tawarikh 1:28  

"Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael."  

Ibrani: "BENÊY'AVRÂHÂM YITSKHÂQ VEYISYMÂ'Ê'L"  

 

Ungkapan "yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari 

Ishak", 'KÎ VEYITSKHÂQ YIQÂRÊ' LEKHA ZÂRA' dapat 

dibandingkan dengan penjelasan rasul Paulus dalam ayat-ayat berikut 

ini: Roma 9:7-8  

"dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham yaitu  anak 

Abraham, tetapi: 'Yang berasal dari Ishak yang akan disebut 

keturunanmu.' Artinya: bukan anak-anak menurut daging yaitu  anak-

anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang 

benar."  

 

 247 

 

Sarah yaitu  istri sah, istri pertama, permaisuri.  

Hagar yaitu  Gundik (istri ke-2, seorang budak)  

Ishak yaitu  putra Mahkota karena lahir dari Istri Abraham yang sah,  

Ishak-lah yang menerima hak kesulungan (First Born), walaupun 

Ishak bukan "born first"  

Jadi jelas bagi Allah, anak tunggal Abraham yaitu  Ishak, 

karena PERJANJIAN Allah dengan Abraham berlanjut hanya kepada 

Ishak. Dan lagi, perlu diingat bahwa Abraham atas saran istrinya 

sudah mengusir Hagar dan Ismael, sehingga waktu peristiwa Kejadian 

22:2 berlangsung, anak Abraham tinggal Ishak, anak satu-satunya 

yang ada (Abraham baru menikah lagi pada Kej 25:1-6). Ingat! bagi 

Allah, Perjanjian-Nya hanya diikatkan kepada Ishak dan 

keturunannya. Jadi, tidak salah jika Ishak, anak yang dikasihi 

Abraham disebut  ‖anakmu yang tunggal itu‖. 

 

106) Apakah Abyatar (Markus 2:26) atau Ahimelekh (1 Samuel 21:1; 

22:20) yang menjadi imam besar ketika Daud ke dalam Bait Allah dan 

memakan roti persembahan untuk Allah?  

 

JAWAB : (Kategori : Salah memahami bahasa Yunani dan konteks 

historis)  

Markus 2:26  

bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar 

menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang 

tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga 

kepada pengikut-pengikutnya?" 

 

 248 

TR Transliterasi, epi abiathar tou archiereôs  

versus  

1 Samuel 21:1  

21:1 Sampailah Daud ke Nob kepada Ahimelekh, imam itu. Dengan 

gemetar Ahimelekh pergi menemui Daud dan berkata kepadanya: 

"Mengapa engkau seorang diri dan tidak ada orang bersama-sama 

dengan engkau?"  

21:2 Jawab Daud kepada imam Ahimelekh: "Raja menugaskan 

sesuatu kepadaku, katanya kepadaku: Siapa pun juga tidak boleh 

mengetahui sesuatu dari hal yang kusuruh kepadamu dan yang 

kutugaskan kepadamu ini. Sebab itu orang-orangku telah kusuruh 

pergi ke suatu tempat.  

21:3 Maka sekarang, apa yang ada padamu? Berikanlah kepadaku 

lima roti atau apa pun yang ada."  

21:4 Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku, 

hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri 

terhadap perempuan."  

21:5 Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami 

tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala 

jika  aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun 

pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka 

tahir tubuhnya."  

21:6 Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena 

tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang 

dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi 

roti baru.  

 

 249 

 

1 Samuel 22:20  

Tetapi seorang anak Ahimelekh bin Ahitub, namanya Abyatar luput; 

ia melarikan diri menjadi pengikut Daud.  

 

Markus 2:26 mengutip Yesus sedang bertanya kepada orang-

orang yang ada dihadapanNya, apakah mereka tidak pernah membaca 

apa yang telah dilakukan Daud ketia dia dengan orang-orangnya 

kelaparan dan masuk ke tempat suci di Nob untuk meminta makanan 

pada zaman Abyatar menjadi imam besar (1 Samuel 21:1-6). Tetapi, 

kenyataannya, Daud berhadapan dengan ayah Abyatar, Ahimelekh 

sebab yang menjadi imam besar ketika peristiwa itu terjadi yaitu  

Ahimelekh.  

Apakah Yesus keliru ketika Dia menyebut tentang imam besar 

yang tidak tepat? Pemeriksaan atau penyelidikan secara seksama atas 

Markus 2:26 mengungkapkan sebenarnya. Yesus tidak 

mengimplikasikan Abyatar yang menjadi imam besar ketika Daud 

berkunjung kesana. Yesus hanya mengatakan ―epi abiathar tou 

archiereôs", yang artinya "pada zaman Abyatar menjadi imam besar". 

Ketika segala sesuatu berubah, maka Raja Saul yang haus darah ini 

membantai Ahimelekh dan semua imam Tuhan di Nod memakai 

tangan Doeg, orang Edom itu :   

1 Samuel 22:18-19  

22:18 Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan 

paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu 

memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh 

lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.  

 

 250 

22:19 Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata 

pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang 

menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata 

pedang.  

Selanjutnya hanya Abyatar, anak Ahimelekh, satu-satunya 

yang cukup beruntung melarikan diri. Dia lari dan bergabung dengan 

Daud (perhatikan ayat 20 di atas).  

 

Lalu Abyatar ini mengabdi kepada Daud dan menjadi 

imamnya selama Daud berada dalam pengembaraan dan pengasingan. 

Maka, yaitu  wajar dia diangkat sebagai imam besar oleh Daud 

setelah ia menjadi raja; Abyatar berbagi kedudukan sebagai imam 

besar dengan Zadok, orang yang diangkat oleh Saul, sampai dengan 

kematian Daud.  

Dalam keadaan seperti ini, yaitu  tepat sekali untuk menyebut 

Abyatar sebagai imam besar – kendatipun pengangkatannya sendiri 

terjadi agak belakangan, setelah peristiwa di Nob – itu sama dengan 

mengemukakan sebuah anekdot dengan mengatakan "Ketika Raja 

Daud masih menajdi seorang pemuda penggembala" kendatipun 

kenyataannya Daud bukanlah raja ketika ia menjadi penggembala.  

Menurut WF Arndt dan FW Gringricch (A Greek-English 

Lexicon of the New Testament, Chicago : University of Chicago, 1957, 

p 286) kata "epi"p dengan genitif (penanda hubungan milik) hanya 

bisa berarti "pada zaman…", itulah pengertian yang dipakai pada 

Markus 2:26. Bentuk yang sama dipakai dalam :  

 

Kisah 11:28  

 

 

Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa 

Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya 

kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.  

TR Transliterasi, epi klaudiou kaisaros  

 

Ibrani 1:2  

maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan 

perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak 

menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam 

semesta.  

TR Transliterasi, ep eschatôn tôn hêmerôn toutôn  

 

Kisah 11:28 " pada zaman kaisar Klaudius", ("epi klaudiou kaisaros") 

dan Ibrani 1:2 "pada zaman akhir ini" ("ep eschatôn tôn hêmerôn 

toutôn").  

 

Bandingkan dengan Markus 2:26 :  

bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat 

sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh 

dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada 

pengikut-pengikutnya?"  

TR Transliterasi, epi abiathar tou archiereôs  

 

Peristiwa tersebut terjadi "pada zaman" Abyatar; dia bukan 

saja hidup, tetapi kenyataannya hadir ketika peristiwa itu terjadi, dan 

segera sesudah itu dia menjadi imam besar setelah ayahnya 

Ahimelekh, dibunuh oleh Saul.  

 


Jika kata-kata Yesus itu ditafsirkan sebagaimana yang Yesus 

maksudkan, maka mutlak hal tersebut tidak berbeda dengan fakta 

sejarah.  

 

Sumber :  

- Archer, Gleason, L., Encyclopedia of Bible Difficulties, 1994 

Revised Edition, 1982, Zondervan Publishing House, p 362.  

- Arndt WF & FW Gringricch, A Greek-English Lexicon of the New 

Testament, Chicago : University of Chicago, 1957, p 286 

 

107) Apakah setiap orang itu berdosa (1 Raja 8:46, 2 Tawarikh 6:36, 

Amsal 20:9, Pengkotbah 7:20, 1 Yohanes 1:8-10) ataukah ada yang 

tidak berdosa ? (1 Yohanes 3:1, 8-9; 4:7; 5:1)  

 

JAWAB : (Kategori: Salah memahami penggunaan bahasa Yunani 

dan memaksakan menurut pemikirannya sendiri)  

 

jika  mereka berdosa kepada-Mu -- karena tidak ada manusia yang 

tidak berdosa -- dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan 

mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri 

musuh yang jauh atau yang dekat, (1 Raja-raja 8:46) 

 

jika  mereka berdosa kepada-Mu -- karena tidak ada manusia yang 

tidak berdosa -- dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan 

mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri 

yang jauh atau yang dekat, (2 Tawarikh 6:36) 

 

 

 

Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir 

dari pada dosaku?" (Amsal 20:9) 

 

Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik 

dan tak pernah berbuat dosa! (Pengkotbah 7:20) 

Versus :  

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri 

kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.  

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia yaitu  setia dan adil, 

sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita 

dari segala kejahatan.  

1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita 

membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam 

kita. (1 Yohanes 1:8-10 ) 

 

3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada 

kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita yaitu  

anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia 

tidak mengenal Dia.  

3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis 

berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-

Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.  

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab 

benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, 

karena ia lahir dari Allah. (1 Yohanes 3:1, 8-9) 

 

 

 

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab 

kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir 

dari Allah dan mengenal Allah. (1 Yohanes 4:7) 

 

Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus yaitu  Kristus, lahir dari 

Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, 

mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. (1 Yohanes 5:1) 

 

Kontradiksi semu di atas mempermasalahkan "Apakah setiap 

orang berdosa" Lalu sejumlah ayat yang meng-iya-kannya didaftar 

dari dalam PL, untuk dikonfrontasikan dengan sebuah ayat dari PB 1 

Yohanes 1:8-10.  

Setelah itu Shabbir Ally, pendebat dari Islam mengatakan 

"Seorang kristen yang sejati tidak mungkin berdosa karena mereka 

yaitu  anak-anak Allah". Pernyataannya ini didukung dari sejumlah 

ayat dalam Kitab 1 Yohanes yang menyebutkan bahwa orang Kristen 

yaitu  anak-anak Allah berarti tidak berdosa. Memang benar bahwa 

seseorang yang lahir dari Allah tidak berkebiasaan berbuat dosa, tetapi 

itu bukan berarti bahwa mereka sesekali tidak akan jatuh ke dalam 

dosa karena kita masih tinggal dalam dunia yang penuh dengan dosa 

dan pelanggaran. Ada perbedaan antara "tidak berbuat dosa" dengan 

"tidak berdosa".  

Dua ayat di bawah ini sepintas lalu menunjukkan suatu 

"kontradiksi", padahal hanyalah sekedar suatu "variasi" belaka.  

 

1 Yohanes 1:8  

 

 

"Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri 

kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita."  

KJV, If we say that we have no sin, we deceive ourselves, and the 

truth is not in us.  

NIV, If we claim to be without sin, we deceive ourselves and the truth 

is not in us.  

TR Interlinear, "ean {jika} eipômen {kita berkata} hoti {bahwa} 

hamartian {dosa} ouk {tidak} ekhomen {kita memiliki} heautous 

{diri sendiri} planômen {kita menyesatkan} kai {dan} hê alêtheia 

{kebenaran} ouk {tidak} estin {ia ada} en {di dalam} hêmin {kita}"  

 

Rasul Yohanes menggunakan kata benda 'hamartia', bukan 

kata kerja seperti ayat di bawah ini. Di sini "dosa" cenderung 

bermakna sifat dasar tabiat manusia dan bukan perbuatannya.  

 

1 Yohanes 3:9  

"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab 

benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, 

karena ia lahir dari Allah."  

NIV, No one who is born of God will continue to sin, because God's 

seed remains in him; he cannot go on sinning, because he has been 

born of God.  

TR Interlinear, "pas {setiap} ho {yang} gegennêmenos {sudah 

dilahirkan} ek {dari} tou theou {Allah} hamartian {dosa} ou {tidak} 

poiei {ia berbuat} hoti {sebab} sperma {benih} autou {-Nya} en {di 

dalam} autô {-nya} menei {ia tinggal} kai {dan} ou {tidak} dunatai 

{ia dapat} hamartanein {untuk berdosa} hoti {bahwa} ek {dari} tou 

theou {Allah} gegennêtai {ia sudah dilahirkan}" 

 

Kata kerja "berbuat dosa" yang kedua ditulis 'hamartanein', 

yaitu kata 'hamartanô', "berdosa" dalam bentuk infinitif aktif masa 

kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes 

menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali 

dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena 

hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa. 

Perhatikan terjemahan NIV yang menterjemahkan ayat secara 

kontekstual, lebih mudah dimengerti, dengan menggunakan bentuk 

"present continuous" dalam ayat tersebut, yaitu seperti apa yang 

tertulis dalam bahasa asli Yunaninya. Dengan demikian bisa kita 

mengerti maknanya yaitu : "Mereka yang lahir dari Allah tidak akan 

terus berbuat dosa … dan mereka tidak dapat berbuat dosa terus". 

Yaitu suatu gagasan bahwa hidup yang terus-menerus di dalam dosa 

akan mati, namun kini si pendosa yang bertobat itu telah mendapat 

pertolongan Allah melalui kuasa Roh Kudus, maka ia tidak akan terus 

berbuat dosa.  

Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang 

mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat 

ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang 

percaya, dia memakai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa 

Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-

menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru.  

Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan 

kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus yaitu  suatu kemustahilan 

 

 

rohani. Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi 

standar Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus 

hidup dalam dosa.  

Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa yaitu  

"benih Allah" dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah 

sendiri yang ada dalam mereka. Oleh iman, Kristus yang mendiami 

kita, kuasa Roh Kudus, dan firman yang tertulis, semua orang percaya 

dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari saat ke saat.  

Jadi, "tidak berbuat dosa" bukanlah suatu kondisi yang dapat 

dikategorikan sebagai "dapat" atau "tidak dapat", "mungkin" atau 

"mustahil". Orang Kristen yang sudah lahir baru masih "dapat" 

berbuat dosa, tetapi mereka tidak "harus" berbuat dosa, berbuat dosa 

itu bukan lagi merupakan "kebiasaan" tetapi suatu perbuatan yang 

harus dimatikan melalui Roh Kudus.  

 

Mazmur 97:10  

"Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, 

yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan 

melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik."  

Naskah Ibrani Teks Masoretik: "'OHAVÊY YEHOVÂH SIN'Û RÂ' 

SYOMÊR NAFSYÕT KHASÏDÂV MÏYAD RESYÂ'ÏM 

YATSÏLÊM"  

 

Alkitab jelas menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa, 

kecuali satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Oleh karena itu, kami tidak 

menyalahkan Shabbir di sini. Kami justru senang dengan pernyataan 

 


Shabbir yang kedua, yang mengatakan bahwa orang Kristen yaitu  

anak-anak Allah.  

Tetapi pernyataan Shabbir yang ketiga itulah yang 

menimbulkan perselisihan; ia tidak mengetahui bagaimana sebuah 

tema dikembangkan dalam surat. Inti dari surat Yohanes di sini yaitu  

panggilan untuk hidup kudus dan benar karena pengampunan dosa 

yang diberikan melalui kematian Kristus. Untuk itulah kita dipanggil, 

yaitu untuk tidak terus hidup dalam dosa melainkan berubah menjadi 

tidak bercacat cela seperti panutan kita, Yesus Kristus yang tidak 

berdosa. Dalam upayanya mencari-cari kontradiksi, Shabbir telah 

salah menggunakan ayat, sehingga ayat bacaan yang tadinya 

dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah pertentangan, justru tidak 

saling bertentangan.  

 

Sumber :  

- Yohannes/ Biblika  

- Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James Schaeffer, 101 

Contradictions in the Bible Cleared Up . 

 

108) Apakah Keluarga Yakub yang pindah ke Mesir berjumlah 70 

orang (Kejadian 46:27) ataukah 75 orang? (Kisah Para Rasul 7:14)  

 

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks historis)  

Kejadian 46:27  

46:27 Anak-anak Yusuf yang lahir baginya di Mesir ada dua orang. 

Jadi keluarga Yakub yang tiba di Mesir, seluruhnya berjumlah tujuh 

puluh jiwa.  

 

 

 

Kisah Para Rasul 7:14  

Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua 

sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.  

 

Pertentangan semu di atas menyangkut jumlah anggota keluarga 

Yakub yang pindah ke Mesir. Kedua ayat dalam Kejadian 46:1-27 dan 

Kisah 7:14 dianggap saling bertentangan, padahal tidak, keduanya 

sama-sama benar.  

 

Ada perbedaan 5 jiwa antara kedua ayat tersebut. Tambahan 5 jiwa ini 

menunjuk kepada nama anak-anak dari Manasye dan Efraim 

yang disebutkan dalam I Tawarikh 7:14-21 dan Bilangan 26:28-34. 

Manasye dan Efraim yaitu  anak dari Yusuf.  

Oleh karena itu Kisah Para Rasul 7:14 yang mengutip ucapan Stefanus 

sebelum ia mati yaitu  benar karena ada rujukannya dalam Perjanjian 

Lama. Jadi 5 jiwa tambahan tidak tercatat dalam Kitab Kejadian 46:27 

karena lahir dikemudian hari, namun Stefanus mengetahui itu dari 

kitab-kitab lain seperti I Tawarikh dan Bilangan yang detail 

menjelaskan keturunan anak cucu Yusuf, juga dari naskah 

Septuaginta.   

 

109) Apakah 24.000 orang Israel mati karena tulah di Sitim (Bilangan 

25:1,9) atau hanya 23.000 orang? (1 Korintus 10:8)  

 

JAWAB :  (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang 

lain)  

 

 

Bilangan 25:1-9  

25:1 Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah 

dengan perempuan-perempuan Moab.  

25:2 Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban 

sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban 

itu dan menyembah allah orang-orang itu.  

25:3 Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka 

TUHAN terhadap Israel;  

25:4 lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tangkaplah semua 

orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan 

TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-

nyala itu surut dari pada Israel."  

25:5 Lalu berkatalah Musa kepada hakim-hakim Israel: "Baiklah 

masing-masing kamu membunuh orang-orangnya yang telah 

berpasangan dengan Baal-Peor."  

25:6 Kebetulan datanglah salah seorang Israel membawa seorang 

perempuan Midian kepada sanak saudaranya dengan dilihat Musa dan 

segenap umat Israel yang sedang bertangis-tangisan di depan pintu 

Kemah Pertemuan.  

25:7 Ketika hal itu dilihat oleh Pinehas, anak Eleazar, anak imam 

Harun, bangunlah ia dari tengah-tengah umat itu dan mengambil 

sebuah tombak di tangannya,  

25:8 mengejar orang Israel itu sampai ke ruang tengah, dan menikam 

mereka berdua, yakni orang Israel dan perempuan itu, pada perutnya. 

Maka berhentilah tulah itu menimpa orang Israel.  

25:9 Orang yang mati karena tulah itu ada dua puluh empat ribu 

orang banyaknya.  

 


 

1 Korintus 10:8  

Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh 

beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua 

puluh tiga ribu orang.  

 

Pertentangan di sini mempermasalahkan mengenai jumlah orang 

Israel yang mati karena tulah yang terjadi di Sitim. Kitab Bilangan 

25:1-9 dan 1 Korintus 10:8 dianggap saling bertolak belakang.  

 

Ada dua kemungkinan jawaban untuk menjelaskan perbedaan 

ini yaitu: Pertama, 23.000 orang yang mati itu (ayat 28) yaitu  mereka 

yang mati karena tangan Tuhan melalui wabah/tulah yang Tuhan 

kirimkan kepada mereka yang menentang Dia. Sedangkan 1000 

lainnya yang merupakan pemimpin dari kelompok orang-orang, mati 

karena dibunuh oleh Pinehas dan hakim-hakim Israel.  

Jawaban kedua yaitu Paulus dalam I Korintus 10:8 hanya 

menyebutkan yang tewas DALAM SATU HARI sebanyak 23.000 

orang, sedangkan 1000 orang lainnya tewas pada hari berikutnya. 

Jadi tidak ada yang kontradiksi dalam hal ini. 

 

110) 1 SAMUEL 6:19 TEKS KUNO (al. DRB & HCSB) VS 1 

SAMUEL 6:19 ALKITAB INDONESIA.  

Dalam 1 Samuel teks kuno (DRB & HCSB) TERTULIS, "Tuhan 

membunuh 50.070 orang karena melihat tabut Tuhan", TETAPI dalam 

1 Samuel ALKITAB Indonesia, "Tuhan hanya membunuh 70 orang 

saja". Mana yang benar? 

 

 

JAWAB: 

1 Samuel 6:19  

Alkitab DRB 

But he slew of the men of Bethsames, because they had seen the ark 

of the Lord, and he slew of the people seventy men, and fifty 

thousand of the common people. And the people lamented, because 

the Lord had smitten the people with a great slaughter. 

Alkitab LAI TB :  

Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat 

ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat 

itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka 

dengan dahsyatnya  

 

Kita kaji teks asli ayat tersebut :  

Naskah Ibrani Teks Masoretik:  

VAYAKH BEANSHEI VE'IT-SHEMESH KI RAU BAARON 

YEHOVAH VAYAKH BA'AM {people} SHIVIM {seventy} ISH 

{man} KHAMISHIM {fifty/ a multiple of fifty (with other numbers) 

} ELEF {thousand} ISH {man} VAYITABLU HA'AM KI-HIKA 

YEHOVAH BA'AM MAKA GEDOLA  

Alkitab KJV, 

And he smote the men of Bethshemesh, because they had looked into 

the ark of the LORD, even he smote of the people fifty thousand and 

threescore and ten men (50.000+60+10=50.070): and the people 

lamented, because the LORD had smitten many of the people with a 

great slaughter. 

 


 

Maka, yang tepat yaitu  50.070 sesuai dengan Naskah Ibrani 

Teks Masoretik yang menjadi acuan Alkitab King James Version, 

yang terjemahannya lebih tepat mendekati teks aslinya.  

 

Memang benar bahwa 50.000 orang tampaknya merupakan 

jumlah yang jauh melebihi populasi yang wajar dari sebuah komunitas 

seperti Bet-Semes pada abad kesebelas SM. Namun, ada bukti sangat 

kuat yang menunjukkan bahwa teks asli dari I Samuel 6:19 mencatat 

bilangan yang jauh lebih kecil. Artinya, tidak ada angka seperti 50.070 

ditulis di mana pun dengan cara ini menurut tata bahasa Ibrani 

Alkitab. Susunan kata yang lazim yaitu  shib`iym 'iysh, wah¦mishiym 

'elep 'iysh (harfiah ‖tujuh puluh orang dan lima puluh ribu orang‖) 

atau jika dengan urutan menurun yang jauh lebih lazim yaitu  

ha¦mishiym 'elep 'iysh washib`iym 'iysh (‖lima puluh ribu orang dan 

tujuh puluh orang‖). Fakta bahwa kedua susunan kata yang lazim ini 

tidak diikuti oleh teks Ibrani yang diterima untuk ayat ini 

menimbulkan kecurigaan yang sangat bisa dibenarkan bahwa teks 

tersebut diputarbalikkan secara kurang cermat dalam proses 

penyalinan.  

Meskipun benar bahwa Septuaginta memakai bacaan yang 

sama ini dalam Vorlage atau teks asli Ibrani (hebdomekonta andras 

kai pentekonta chiliadas andron, ‖tujuh puluh orang dan lima puluh 

ribu orang‖), sangat penting bahwa pada akhir abad pertama Masehi 

pun Yosefus (dalam Antiquitiess 6.1.4) menyebut nyawa yang hilang 

di Bet-Semes hanya 70, tanpa menyebut apa pun mengenai ‖50.000.‖ 

Ada juga beberapa naskah Ibrani yang sama sekali menghilangkan 

kata-kata ‖lima puluh ribu orang.‖ Jadi LAI TB sudah tepat dengan 

menulis 70 orang. Karena itu, tidak perlu orang mempertahankan 

bilangan yang besar ini sebagai bagian dari teks dalam naskah asli 

yang tak mungkin salah dari I Samuel. Juga, tidak mungkin bahwa 

lebih dari 70 orang terlibat dalam pencemaran ketika memindahkan 

‖tutup pendamaian‖ dari Tabut Perjanjian untuk melihat apa yang ada 

di dalamnya. Nyaris tidak masuk akal bahwa 50.000 orang waktu itu 

berderetan dekat tabut yang terbuka untuk melihat isi dalam tabut dan 

yakin bahwa tabut itu hanya berisi 2 loh batu Dasa Titah (bandingkan 

dengan I Raj 8:9).  

Karena itu, nyaris mustahil untuk menjelaskan hilangnya 

nyawa yang demikian banyak. Namun, untuk 70 orang yang terlibat 

dalam pencemaran ini, mereka menunjukkan sikap tidak hormat 

kepada Allah yang telah menyelubungi simbol kehadiran-Nya ini 

dengan sanksi-sanksi sangat serius, sehingga nyaris tidak 

mengherankan jika mereka kehilangan nyawa secara mendadak dan 

tragis—mirip yang dialami Uza pada zaman Daud, ketika dia hanya 

menyentuh bagian luar dari Tabut itu, untuk menahannya ketika kereta 

tergelincir (II Sam 6:6-8). 

 

111) I SAMUEL 1:1 menyebutkan ayah Samuel yaitu  seorang Efraim 

VS I TAWARIKH 6:16-28 mengatakan ayah Samuel seorang Lewi. 

Mana yang benar? 

 

JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud 

penulis) 

 

Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, 

namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang 

Efraim. (I SAMUEL 1:1) 

VS 

I TAWARIKH 6:16-28 

6:16 Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari. 

6:17 Inilah nama anak-anak Gerson: Libni dan Simei. 

6:18 Anak-anak Kehat ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. 

6:22 Keturunan Kehat ialah Aminadab, anaknya, dan anak orang ini 

ialah Korah, dan anak orang ini ialah Asir, 

6:23 dan anak orang ini ialah Elkana, dan anak orang ini ialah 

Ebyasaf, dan anak orang ini ialah Asir, 

6:24 dan anak orang ini ialah Tahat, dan anak orang ini ialah Uriel, 

dan anak orang ini ialah Uzia, dan anak orang ini ialah Saul. 

6:25 Anak-anak Elkana ialah Amasai dan Ahimot, 

6:26 dan anak orang ini ialah Elkana, dan anak orang ini ialah Zofai, 

dan anak orang ini ialah Nahat, 

6:27 dan anak orang ini ialah Eliab, dan anak orang ini ialah 

Yeroham, dan anak orang ini ialah Elkana. 

6:28 Anak-anak Samuel ialah Yoël, anak sulung dan anak yang kedua 

ialah Abia. 

 

I Tawarikh 6:16,22-28 mengatakan bahwa Elkana, ayah 

Samuel (harus dibedakan dengan Elkana, anak Asir, yang merupakan 

keturunan keempat sebelum dia) yaitu  keturunan Kehat, anak 

Lewi, sebagaimana Musa dan Harun. Karena alasan inilah Samuel 

diterima sebagai bujang (pembantu) oleh Imam Besar Eli (Baca I Sam 


1:24,28; 2:11) untuk magang di bawah pengawasannya. Ketika 

Samuel sudah dewasa, dia menjadi imam yang mempersembahkan 

kurban-kurban di tempat-tempat peribadatan terkemuka Israel, yang 

tentunya tidak dapat ia lakukan seandainya ia bukan dari suku imam 

yaitu suku Lewi. 

Sejauh menyangkut I Samuel 1:1, yang dinyatakan hanyalah 

Elkana yaitu  ‖dari‖ (min) Ramataim-Zofim di pegunungan 

Efraim. Kepada semua orang Lewi diberikan ‖kota-kota orang Lewi‖ 

tertentu atau tanah-tanah penggembalaan di antara Kedua Belas Suku 

yang diatur dalam kitab Bilangan 35:6. Kita tidak mempunyai daftar 

tentang 48 kota-kota ini, namun sangat mungkin Ramataim-Zofim 

yaitu  salah satu diantaranya.  

Jadi, berdasarkan daerah asalnya dia yaitu  orang Efraim, 

namun berasal dari suku Lewi. Karena itu, tidak ada  kontradiksi 

apa pun di antara dua bagian Alkitab ini.