Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 4
dibangkitkan sebagai badan yang tanpa dosa, sôma pneumatikon,
tubuh rohaniah (1 Korintus 15:44), sômata epourania, tubuh surgawi
(1 Korintus 15:40).
Kejadian 6:5-6,
"Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan
manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya."
Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYINÂKHEM YEHOVÂH KÏ-
'ÂSÂH 'ET-HÂ'ÂDÂM BÂ'ÂRETS VAYIT'ATSÊV 'EL-LIBO
Allah tidak dapat dikenal oleh manusia karena Dia sama sekali
berbeda dengan manusia. Tetapi Dia berkenan untuk menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Gambar dan rupa yang
diciptakan-Nya inilah yang dipakai Allah untuk menyatakan diri-Nya
kepada manusia. Alkitab yaitu pernyataan Allah secara
anthropomorf (dengan bentuk manusiawi). Dalam Alkitab Allah
176
dikatakan mempunyai mata, telinga, mulut, tangan, bahkan Al~Qur'an
pun menulis wajah Allah.
Q.S. 2:115
"Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu
menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui." –
"Wa lillaahil masyriqu wal maghribu fa ainamaa tuwalluu fa tsamma
wajhullaahi innallaaha waasi'un 'aliim."
Alkitab menulis pula bahwa Allah bersorak-sorak, dan
bergirang, jemu, menyesal, dan seterusnya. Dengan demikian manusia
dapat menangkap pernyataan Allah. Dengan sendirinya pula harus
diingat bahwa ini semua dalam bentuk manusia dan tidak tepat
dengan keadaan Allah yang sebenarnya.
Contoh lain, kita mendengar dan membaca ungkapan tangan
Allah tidak kurang panjangnya untuk menolong kita. Apakah tangan
Allah itu panjang sekali? Atau seberapa panjang tangan Tuhan? Tentu
saja ini yaitu salah bentuk gaya bahasa anthropomorf.
Bahasa Ibrani menggunakan kata NAKHAM yang
diterjemahkan dengan menyesal. Makna kata ini sebenarnya cukup
luas yakni bahwa apa yang dikehendaki oleh Tuhan ternyata tidak
terlaksana, hal itu tidak menyenangkan dan menghibur-NYA.
Bayangkanlah, bagaimana jika seandainya manusia berbuat
sesuai dengan kehendak-Nya, menuruti hukum-hukum-Nya? Apakah
Allah merasa gembira? Bayangkan pula sebaliknya, bagaimana jika
seandainya manusia berbuat dosa, melanggar hukum dan perintah
177
Allah? Apakah Allah merasa marah, kesal, dan sebagainya? Inilah
yang digambarkan dengan kata Ibrani NAKHAM.
74) Tuhan dikenal sebagai The Lord/YHWH/Yahweh/Yehova pada
era Musa atau sebelumnya?
(a) Jauh sebelum era Musa (Kejadian 2: 4, 4: 26, 12: 8, 22: 14-16, 26:
25)
(b) Tuhan baru menyatakan diri-Nya kepada Musa, dan sebelumnya
belum dikenal (Keluaran 6: 2-3)
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
Agaknya memang sulit dimengerti jika Keluaran 6:2 diartikan
secara harfiah, mengingat kata YHVH atau YHWH atau YaHWeH
bukanlah pertama kali dinyatakan kepada Musa, tetapi sudah dikenal
jauh sebelumnya.
Kejadian 4:1
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan
mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata
perempuan itu: 'Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan
pertolongan TUHAN.'
KJV, LORD.
Transliterasi Ibrani, YEHOVAH
Kejadian 4:26
178
Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya
Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.
KJV, call upon the name of the LORD.
Hebrew Translit, LIKRO BESHEM YEHOVAH
Kejadian 26:25
Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama
TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya
menggali sumur di situ.
KJV, called upon the name of the LORD.
Transliterasi Ibrani, VAYIKRA BE'SHEM YEHOVAH
Kata YHVH juga dijumpai pada nama orang dan nama tempat,
sebelum era Musa, ada beberapa nama yang dihubungkan dengan
YAH dan YHVH :
[1] Tanah dan gunung Moria, Ibrani: "MORIYAH", dari "RA'AH",
"melihat" dan "YAH", bentuk singkat dari YHVH.
Kejadian 22:2
Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di
sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan
Kukatakan kepadamu."
Transliterasi Ibrani, HAMORIYAH
[2] "TUHAN menyediakan" (Kejadian 22:14), Ibrani: "YHVH-
YIREH", nama simbolik yang diberikan oleh Abraham kepada
gunung Moria.
179
Kejadian 22:14
Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab
itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan
disediakan."
KJV, Jehovah jireh
NIV, The LORD Will Provide
Transliterasi Ibrani, YEHOVAH YERA'EH
[3] Yokebet, ibu Musa, Ibrani: "YOKHEVED" dari "YHVH" dan
"KAVAD", "kemuliaan".
Keluaran 6:20
Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi
isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya.
Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun.
KJV, Jochebed
Transliterasi Ibrani, ET-YOKHEVED
Nama ibu Musa, YOKHEBED, yaitu bentuk singkat dari kata
YHVH plus KÂVAD atau KÂVED, menghormati, memuliakan;
Sehingga nama ibu Musa itu berarti "YHVH yaitu kemuliaan".
Bagaimana orang-orang sebelum Musa di atas bisa memanggil
nama YHVH sedangkan nama YHVH baru dinyatakan di era Musa?
Musa tentu tidak akan sembarangan menulis kata itu di sana jika tidak
ada pengilhaman oleh Roh Kudus. Untuk itu mari kita perhatikan
ayatnya dan kita mengerti konteksnya secara keseluruhan dengan
merujuk ayat sebelum dan sesudahnya :
180
Keluaran 6:2
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub
sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN
Aku belum menyatakan diri.
KJV, JEHOVAH
Hebrew Translit, YEHOVAH
Nama "YHVH" (TUHAN) tidak dikenal oleh para leluhur
Israel? Tetapi itu belum tentu merupakan arti dari pernyataan ini.
Allah belum menyatakan diri dengan sifat "YHVH" kepada Abraham,
sebagaimana akan dilakukanNya terhadap Israel saat ini. Selaku
YHVH, Allah sekarang akan menebus bangsa Israel (ayat 5) : Sebab
itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan
membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu
dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang
teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
Allah akan mengadopsi mereka sebagai umat-Nya :
Keluaran 6:6
Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi
Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN,
Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
Dan Allah akan membawa mereka ke negeri yang dijanjikan :
Keluaran 6:7
181
Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah
Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan
Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah
TUHAN."
Melalui hal-hal itulah mereka akan mengenal SIFAT ALLAH
yang berfirman "Akulah TUHAN" (ayat 1)
Keluaran 6:1
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN...‖
KJV: And God spake unto Moses, and said unto him, I am the LORD:
Transliterasi Ibrani, VAYEDABER ELOHIM EL-MOSHEH
VAYOMER ELAV ANI YEHOVAH
Itulah yang dimaksud dalam Keluaran 6:2, bahwa saat itulah
Allah menyatakan dirinya baik nama-Nya maupun sifat-sifat-Nya
kepada Israel secara khusus, lebih dari kepada para leluhur mereka.
Lebih tepatnya terjemahan Keluaran 6:2-3 berbunyi: Dan
berfirmanlah Elohim kepada Musa, ―Akulah YAHWEH. Dan Aku
telah menampakkan diri kepada Abraham, kepada Ishak, dan kepada
Yakub, sebagai El-Shadday, dan Nama-Ku YAHWEH; bukankah Aku
sudah dikenal oleh mereka?‖ ini sesuai dengan Kitab Suci-ILT.
Jadi, ayat Keluaran 6:2-3 tidak menyatakan bahwa Nama YAHWEH
baru diperkenalkan pertama kalinya kepada Musa, tapi jauh
sebelumnya, ayat ini bersifat penegasan sambil bernada tanya,
―...dan Nama-Ku YAHWEH; bukankah Aku sudah dikenal oleh
182
mereka?‖ jadi nama YHWH/YAHWEH memang sudah dikenal
jauh sebelum zaman Musa.
75) KEJADIAN 2:17 VS KEJADIAN 5:4-5 (didukung KEJADIAN
3:4). Dalam Kejadian 2 TERTULIS, "...sebab pada hari engkau
(Adam) memakannya, PASTILAH engkau mati", TETAPI dalam
Kejadian 5, "Adam dan Hawa, setelah Adam berumur 800 tahun,
memperanakkan laki-laki dan perempuan hingga umur Adam
mencapai 930 tahun". Dalam hal ini, ALKITAB mencatat bahwa
SETAN lebih jujur dibanding Tuhan, sebagaimana pernyataan setan
dalam Kejadian 3:4 ketika membujuk Hawa untuk memakan buah
terlarang dengan mengatakan, "sekali-kali kamu (Hawa) TIDAK akan
mati". Kenyataannya, setelah Adam dan Hawa memakan buah
terlarang itu, keduanya tetap hidup dan bahkan memperanakkan laki-
laki dan perempuan. Benar-benar mengherankan!
JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Allah dalam sejarah)
Lihat Jawaban no. 76.
76) Waktu Adam memakan buah larangan, seharusnya pada hari itu
Adam mati atau tidak?
(a) Tuhan melarang Adam memakan buah larangan, jika dilanggar
maka Adam akan mati hari itu juga (Kejadian 2: 17)
(b) Adam memakan buah larangan itu, dan tetap hidup selama 930
tahun (Kejadian 5: 5)
183
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Kejadian 2:17
"tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."
versus
Kejadian 5:5
"Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia
mati."
Alkitab menggambarkan kematian dalam tiga bentuk, yaitu :
1. Mati secara fisik, yang ditandai dengan berakhirnya kehidupan.
2. Mati secara roh, yang ditandai dengan terputusnya hubungan
dengan Allah.
3. Kematian kekal, yaitu di dalam neraka.
Mati yang dibicarakan dalam Kejadian 2:17 yaitu kematian
nomor 2, yaitu terpisah dari Allah, sedangkan kematian dalam
Kejadian 5:5 yaitu kematian yang pertama, yaitu mati secara fisik
yang diakhiri dengan berakhirnya kehidupan di dunia ini.
Bahasa Indonesia sendiri mencatat makna beragam: hilang
nyawa, tidak hidup lagi, padam, buntu, tidak digunakan, tidak
bergerak, diam atau berhenti, tidak ada kegiatan.
Kebanyakan Muslim melihat hal di atas sebagai kontradiksi
karena tidak memahami pengertian mati secara rohani yang artinya
terpisah total dari Allah, karena dia tidak menyadari bahwa Adam
184
memiliki hubungan langsung dengan Allah yang dimulai sejak
pertama kali tinggal di Taman Eden. Padahal pemisahan rohani (yaitu
kematian rohani jelas-jelas ditunjukkan dalam kejadian pasal 3 ketika
Adam diusir dari Taman Eden dan jauh dari hadirat Allah.
Kejadian 2:17
"tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."
Bahasa Ibrani Teks Masoretik: UMÊ' ÊTS HADA'AT TOV VÂRÂ'
LO' TO'KHAL MIMENU KÏ BEYOM 'AKHÂLKHA MIMENU
MOT TÂMUT
Pohon pengetahuan 'ÊTS HADA'AT sebagai pusat pencobaan,
tertanam pada jalan Adam yang menuju ke pohon hidup, yaitu meterai
sakramental bagi kebahagiaan sempurna yang ditawarkan. Pastilah
engkau mati, MOT TAMUT, sekalipun tujuan yang benar dari
pencobaan itu yaitu hidup, namun hukum perjanjian Allah itu
menempatkan Adam, seperti halnya dengan Israel di kemudian hari, di
hadapan hidup dan kebaikan, maut dan kejahatan.
Ulangan 30:15-18
30:15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan
dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
30:16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk
mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang
ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan
185
peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan
diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk
untuk mendudukinya.
30:17 Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar,
bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah
lain dan beribadah kepadanya,
30:18 maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa
pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke
mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk
mendudukinya."
"Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: 'Sekali-kali kamu tidak
akan mati,'" LO'-MOT TEMUTUN (Kejadian 3:4)
Semula Iblis dalam wujud ular menantang penetapan-
penetapan hukum perjanjian, yaitu kaidah Allah bagi hidup sekarang
ini; sekarang ia mempertentangkan hukuman-hukumannya, yaitu
penafsiran Allah tentang masa depan.
Semua manusia, yang percaya dan yang tidak percaya, akan
mati. Akan tetapi, kata mati di dalam Alkitab, memiliki lebih dari satu
arti. Penting untuk mengerti hubungan orang percaya dengan berbagai
arti kematian.
Pasal-pasal Kejadian 2:1-3:24 mengajarkan bahwa kematian
memasuki dunia karena dosa. Orang-tua pertama kita diciptakan
dengan kemampuan untuk hidup selama-lamanya; ketika mereka tidak
menaati perintah Allah, mereka dijatuhi hukuman atas dosa itu, yaitu
kematian.
186
Adam dan Hawa tunduk kepada kematian jasmaniah. Allah
telah menempatkan pohon kehidupan di tengah taman Eden agar
dengan terus-menerus memakan buahnya umat manusia tidak akan
pernah mati. Tetapi setelah Adam dan Hawa memakan buah dari
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah
mengatakan, engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.
Sekalipun mereka tidak mati secara jasmaniah pada hari mereka
memakan buah itu, mereka kini tunduk pada hukum kematian sebagai
akibat dari kutukan Allah.
Adam dan Hawa juga mati secara moral. Allah mengingatkan
Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan
mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak
mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu
tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang
dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk
mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain.
Adam dan Hawa juga mati secara rohani ketika mereka tidak
taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan
Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat
berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya
mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab
mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari
Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.
Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian
kekal. Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan
Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan.
Kematian kekal yaitu hukuman dan pemisahan kekal dari Allah
187
sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan
selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan
kekuatan-Nya.
Dalam keimanan Kristiani, satu-satunya cara untuk lolos dari
semua aspek kematian rohani ini ialah melalui Yesus Kristus yang
telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak
dapat binasa. Dengan kematian-Nya, Ia mendamaikan kita dengan
Allah, sehingga memutarbalikkan pemisahan dan pengasingan rohani
yang dihasilkan dosa. Oleh kebangkitan-Nya, Ia mengalahkan dan
mematahkan kuasa Iblis, dosa, dan kematian jasmani. Umat Allah di
PL sudah bersaksi bahwa orang percaya tidak akan selamanya tinggal
di dalam kubur.
Sekalipun orang percaya di dalam Kristus memiliki jaminan
hidup kebangkitan, mereka masih harus mengalami kematian jasmani.
Tetapi orang percaya menghadapi kematian dengan sikap yang
berbeda dari orang tidak percaya.
Sekedar tambahan, bahwa orang yang belum mati tetapi akan
mati pun disebut mati di dalam Alkitab, misalnya:
Zakharia 11:9
"Lalu aku berkata: 'Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang
hendak mati, biarlah mati (Ibrani: HAMÊTÂH TÂMUT); yang
hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah
masing-masing memakan daging temannya!'"
188
HAMÊTÂH TÂMUT, harfiah orang mati itu mati
diterjemahkan "yang hendak mati, biarlah mati padahal yang disebut
orang mati itu belum mati tetapi akan mati. Kehancuran suatu bangsa
pun menggunakan kata Ibrani MUT ini misalnya Amos 2:2 menulis
bahwa Moab akan mati di dalam kegaduhan. Jadi, makna mati di
dalam Alkitab tidak semata-mata berhubungan dengan kematian fisik
belaka. Jadi jelas, tidak ada kontradiksi.
77) Tuhan selalu menunjukkan keadilan atau tidak?
(a) Tuhan menerima korban persembahan dari Habel, tapi Tuhan
menolak persembahan dari Kain tanpa sebab yang jelas (Kejadian 4:
4-5)
(b) Tuhan selalu menunjukkan keadilan dan Dia tidak memandang
semua manusia dengan sepihak (II Korintus 19: 7, Kisah Para Rasul
10: 34, Roma 2: 11)
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Hakekat Allah tidak dapat dihampiri oleh akal manusia secara
mutlak. Bagaimana menghubungkan kedua hakekat Allah di bawah
ini:
1. Allah yaitu Maha Kudus, Dia membenci dan menghukum dosa;
2. Allah yaitu Maha Kasih, Dia mengampuni dosa?
189
Allah itu memang Maha Adil, namun hakekat ini tidak dapat
dipisahkan dengan hakekat-Nya yang lain. Alkitab menulis bahwa
Allah itu Adil:
Kejadian 18:25
"Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh
orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar
itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang
demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak
menghukum dengan adil?" (Bahasa Ibrani: HASYOFÊT KOL-
HÂ'ÂRETS LO' YA'ASEH MISYPÂT)
Jika demikian, mengapa Allah tidak menerima persembahan
Kain? Jelas, persembahan itu tidak layak. Jika Perjanjian Lama tidak
menjelaskan alasan mengapa persembahan Habel diterima, kita dapat
menyelidikinya di dalam Perjanjian Baru.
Tuhan menerima persembahan Habel karena dia menghampiri
Allah dengan iman yang benar dan pengabdian kepada kebenaran.
Ibrani 11:4
"Karena iman (pistei-Yunani) Habel telah mempersembahkan kepada
Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu
ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah
berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih
berbicara, sesudah ia mati."
1 Yohanes 3:12
190
"bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh
adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala
perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar." (Yunani: tou
adelphou autou dikaia)
Persembahan Kain ditolak karena ia tidak memiliki iman yang
taat dan perbuatannya jahat. Allah berkenan atas persembahan dan
ucapan syukur hanya jika kita sungguh-sungguh berusaha hidup
benar sesuai dengan kehendak-Nya.
78) Tuhan maha melihat atau tidak?
(a) Tuhan mencari dan bertanya lokasi seseorang (Kejadian 3: 8-9,
4:9)
(b) Tuhan dapat melihat semuanya dan tidak ada yang tersembunyi
dari penglihatannya. (Amsal 15: 3, Yeremia 16: 17, 23: 24-25, Ibrani
4:13)
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Kejadian 3:8-9,
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang
berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah
manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-
pohonan dalam taman.
"Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman
kepadanya: 'Di manakah engkau?'"
191
Bahasa Ibrani Teks Masoretik: VAYIQRÂ' YEHOVÂH 'ELOHÏM
'EL-HÂ'ÂDÂM VAYO'MER LO 'AYEKÂH
Kejadian 4:9,
Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?"
Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
Amsal 15: 3,
Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang
baik.
Yeremia 16: 17 Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah
mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan
kesalahan merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku.
Yeremia 23: 24-25, Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri
dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia?
demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan
bumi? demikianlah firman TUHAN. Aku telah mendengar apa yang
dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan
mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!
Ibrani 4:13,
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Allah jelas mengetahui Adam bersembunyi di mana, namun
Dia menghendaki jawaban atau pengakuan dari Adam sendiri. Allah
192
melihat segala-galanya. Hal yang sama dapat dijumpai dalam
peristiwa Kain-Habel. Dia bertanya kepada Kain, "Dimanakah
Habel?" tidak berarti bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan Kain
melainkan Kain menyembunyikan bukti dosanya. Allah menghendaki
pengakuan yang sesungguhnya dari Kain namun dengan pengakuan
semu akan suatu dosa kelalaian, Kain berusaha menutupi dosa
perbuatannya.
Dalam iklan televisi, seorang suami memuji istrinya karena
pintar merawat rumah tangga. Dikatakannya kepada istrinya, "Istri
siapakah ini?" Masak suami 'nggak kenal istri sendiri?
Tafsiran lain : Setelah Adam dan Hawa berbuat dosa, Allah
bertanya kepada Adam : "Adam, dimanakah engkau.....?"
Allah tentu tahu bahwa Adam bersembunyi di semak-semak,
karena Ia Maha Tahu. Pertanyaan ini diungkapkanNya karena Allah
sedih....., sebab Allah yang Kudus itu tidak lagi dapat berhubungan
dengan manusia seperti dulu. Karena manusia telah jatuh dalam dosa.
Ini yaitu suatu ungkapan yang mempunyai arti sangat dalam, bahwa
Allah sungguh berduka. Allah yang suci itu dan tidak dapat
berkompromi dengan dosa. Manusia telah kehilangan kemuliaan Allah
dan tak lepas dari hukuman Allah. Hukuman ini diberikan bukan
karena Allah itu kejam, melainkan Allah itu Maha Adil (Yesaya
24:16). Allah yang Maha Adil selalu menghukum yang bersalah
seperti tertulis : "upah dosa yaitu maut" (Roma 6:23). Amin.
79) Bisa sembunyikah manusia dari hadapan Tuhan? Kasus Adam
(a) Manusia dapat pergi dari hadapan Tuhan (Kejadian 3: 8, 4: 16)
193
(b) Setiap orang tidak dapat sembunyi dari hadapan Tuhan. Tuhan
memenuhi langit dan bumi. (Yeremia 23: 23-24)
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Kejadian 3: 8,
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang
berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah
manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-
pohonan dalam taman.
Kejadian 4: 16, Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia
menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.
Yeremia 23: 23-24,
Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman
TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga? Sekiranya ada
seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian,
masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN.
Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman
TUHAN.
Adam dan Hawa menganggap bahwa mereka dapat pergi dari
hadapan Allah dengan bersembunyi, tentu saja hal itu hanyalah
anggapan manusia itu sendiri. Ungkapan Kain pergi dari hadapan
TUHAN (Kejadian 4:16) berarti Kain pergi dari tempat TUHAN
berbicara dengannya bandingkan dengan ayat di bawah ini:
194
Yeremia 23:39
"maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang
kamu dari hadapan-Ku (Bahasa Ibrani: VENÂTASYTÏ 'ETKHEM),
kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek
moyangmu itu."
80) Apakah Nuh membawa sepasang-sepasang dari semua jenis
makhluk hidup (Kejadian 6:19-20) ataukah 7 pasang binatang "tidak
haram"? (Kejadian 7:2; lihat juga Kejadian 7:8-9)
JAWAB : (Kategori : Salah mengutip ayat)
Kejadian 6:19-20,
"Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya
haruslah engkau bawa satu pasang (Ibrani: SYENAYIM) ke dalam
bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan
engkau; jantan dan betina (Ibrani: ZÂKHÂR UNEQÊVÂH) harus
kaubawa. Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari
segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus
datang satu pasang (Ibrani: SYENAYIM) kepadamu, supaya
terpelihara hidupnya."
Satu pasang (Ibrani "SYENAYIM", harfiah dua); "ZÂKHÂR
UNEQÊVÂH YIHYU", yaitu jantan dan betina, ayat ini belum
menunjukkan jumlah, hanya membedakan kelamin. Kitab Kejadian
Pasal 6 yang tidak menyebutkan bilangan apapun untuk jenis binatang
195
yang "tidak haram". Sedangkan Pasal 7 secara khusus memisahkan
antara binatang yang haram dan "tidak haram".
Kejadian 7:2-3
"Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh
pasang (SYIV'ÂH SYIV'ÂH), jantan dan betinanya, tetapi dari
binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; juga dari
burung-burung di udara tujuh pasang (SYIV'ÂH SYIV'ÂH), jantan
dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi."
Ayat ini menyebutkan bahwa Nuh harus membawa 7 pasang binatang
yang "tidak haram" dan satu pasang untuk binatang "haram" yang
mana saja. Ayat di atas baru merinci dua ("SYENAYIM") yaitu
jantan dan betina (ZÂKHÂR UNEQÊVÂH YIHYU) terdiri atas tujuh
pasang (SYIV'ÂH SYIV'ÂH, harfiah tujuh-tujuh) yaitu jantan dan
betinanya ('ÏSY VE'ISYTO, harfiah suami dan istrinya jika digunakan
untuk manusia). Jika Kejadian 6:19 merujuk kepada jenis kelamin,
maka ayat di atas merinci dalam kuantitas. Tujuh pasang yang
dimaksud, enam pasang untuk melanjutkan keturunan sedangkan yang
satu pasang lagi untuk keperluan korban (Kejadian 8:20).
Kelihatannya aneh jika soal ini perlu dipermasalahkan, sebab
alasan memasukkan binatang yang tidak haram sebanyak tujuh pasang
mudah dipahami dan sangat jelas: yaitu karena mereka menggunakan
binatang "tidak haram" itu sebagai persembahan korban bakaran
setelah banjir surut (seperti yang diceritakan pada Kejadian 8:20).
Seandainya binatang-binatang yang tidak haram itu tidak lebih dari
196
satu pasang, tentu mereka punah setelah mereka dipersembahkan di
mezbah. Sedangkan untuk binatang-binatang dan burung-burung yang
haram, satu pasang saja sudah cukup karena mereka tidak diperlukan
sebagai korban bakaran.
Kejadian 7:8-9, Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari
burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, datanglah
sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina,
seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
Jelas bahwa tidak ada pertentangan diantara kedua ayat yang
dipertanyakan. Beberapa orang berpendapat bahwa perbedaan-
perbedaan angka ini: 2 dan 7, mengandung semacam kontradiksi dan
berusaha memberikan dukungan dengan menyebutkan bahwa dalam
Kejadian 7:8-9 telah membuktikan masuknya binatang-binatang
tersebut ke dalam bahtera secara sepasang demi sepasang. Namun
perlu diperhatikan bahwa ayat ini tidak bicara mengenai sepasang-
sepasang binatang yang masuk ke dalam bahtera, melainkan hanya
menyebutkan bahwa pasangan binatang yang tidak haram dan yang
haram, atau burung-burung dan semua makhluk yang masuk ke dalam
bahtera jantan dan betina.
81) Tuhan menghendaki kekacauan atau tidak?
(a) Di Babel, Tuhan mengacaubalaukan bahasa di seluruh bumi
(Kejadian 11:9)
(b) Paulus berkata bahwa Tuhan tidak menghendaki kekacauan (I
Korintus 14:33)
197
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Kedua ayat di atas berbeda konteksnya dan ruang lingkupnya.
Kejadian 11:9
Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena
di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari
situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
1 Korintus 14:33
"Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera."
Naskah Yunani Textus Receptus: ou gar estin akatastasias ho theos
all eirênês hôs en pasais tais ekklêsiais tôn hagiôn
1 Korintus 14:26-40 yaitu tentang ibadah yang teratur. Kekacauan,
Yunani akatastasia dari akastatos artinya yaitu tidak stabil, tidak
tertib, tidak teratur, sama sekali tidak berhubungan dengan Allah
mengacaubalaukan bahasa di seluruh bumi.
82) Tanah Kanaan : Tuhan menepati janji atau tidak kepada Abraham?
1. Tuhan berjanji akan memberikan tanah Kanaan kepada Abraham
(Kejadian 17:8)
2. Abraham meninggal pada umur 175 tahun tetapi janji Tuhan belum
terpenuhi (Kejadian 25:8, Kisah Para Rasul 7:2-5, Ibrani 11:13)
198
JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Kejadian 17:8
"Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang
kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan
Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan
menjadi Allah mereka."
Kejadian 25:8
lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan
suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.
Kisah Para Rasul 7:5
"dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan
setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu
kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya,
walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak."
Naskah Yunani Textus Receptus: kai ouk edôken autô klêronomian
en autê oude bêma podos kai epêggeilato autô dounai eis kataskhesin
autên kai tô spermati autou met auton ouk ontos autô teknou
Ada perbedaan antara harta pusaka (Yunani,"klêronomia",
pusaka, warisan) dengan milik ("kataskhesis"). Tanah Kanaan
bukanlah klhronomia-klêronomia bagi Abraham, tanah yang
menjadi pusakanya yaitu ladang Efron yang terletak di Makhpela
(Kejadian 23:17). Tanah ini diperoleh dengan pembelian dan bukan
199
merupakan pemberian langsung dari Allah. Tanah Kanaan bukan
merupakan "klêronomia" melainkan "kataskhesis". Dalam Alkitab
kata "klêronomia" diterapkan kepada milik-kepunyaan terhadap
sesuatu bukan karena jasa dalam bekerja melainkan karena pembelian,
perolehan dalam perang, ataupun karena pembagian.
Milik, Yunani "kataskhesis" berasal dari kata kerja "katekho",
berpegang teguh, menahan (seseorang, supaya tinggal lebih lama)",
jadi "kataskhesis" cenderung bermakna spiritual ketimbang
material.
2 Korintus 6:10
"sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai
orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak
bermilik (mêden ekhontes), sekalipun kami memiliki segala sesuatu
(panta katekhontes)."
Naskah Yunani Textus Receptus: hôs lupoumenoi aei de khairontes
hôs ptôkhoi pollous de ploutizontes hôs mêden ekhontes kai panta
katekhontes
Allah memang berjanji memberikan tanah itu kepadanya
(Abram, sebelum bernama Abraham) dalam arti milik (kataskhesis)
kepada keturunan Abram karena milik keturunannya berarti miliknya.
Ini yaitu ungkapan yang biasa dalam bahasa Ibrani.
Kejadian 12:7
200
"Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman:
'Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.' Maka
didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan
diri kepadanya."
Pusaka yang sesungguhnya, yang sudah diungkapkan secara
lebih spiritual dalam Perjanjian Lama, bukannya tanah Kanaan,
melainkan berkat ilahi, kota surgawi, tanah terjanji yang
sesungguhnya, Kerajaan Allah, yaitu hidup kekal yang diberikan
sebagai jaminan harapan; akhirnya Allah sendiri.
Ulangan 10:9
"Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-
sama dengan saudara-saudaranya; Tuhanlah milik pusakanya, seperti
yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu."
Mazmur 16:5
"Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau
sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
Mazmur 73:26
"Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan
bagianku tetaplah Allah selama-lamanya."
83) Lot yaitu orang yang benar atau tidak? atau apakah incest
dibenarkan?
201
1. Ketika Lot mabuk, kedua anaknya tidur dengannya, lalu hamil dan
memiliki anak dari ayah mereka (Kejadian 19:30-38)
2. Lot yaitu orang yang benar (II Petrus 2:7)
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
II Petrus 2:7
tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus
menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan
yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja.
Meskipun Lot yaitu orang benar (Yunani: dikaios, 2 Petrus
2:7), namun ia bukanlah orang yang tidak bersalah, apalagi orang
yang tidak berdosa.
Lot yaitu anak laki-laki Haran, adik Abraham yang paling
muda, sehingga Lot yaitu kemenakan Abraham. Terkecuali riwayat
hidupnya dalam Kitab Kejadian, namanya tidak disebut lagi dalam
Perjanjian Lama kecuali sebagai acuan untuk turunannya.
Nama Lot disebut oleh Yesus dalam Lukas 17:28-32 dan juga
oleh Petrus dalam 2 Petrus 2:7 dan ayat-ayat berikutnya.
Lot menyertai Terah, Abram dan Sarai tatkala mereka berjalan
dari Ur ke Haran, dan pergi bersama Abram dan Sarai ke Kanaan,
terus ke Mesir, dan kemudian kembali ke Kanaan lagi. Kelemahan
wataknya pertama kali nampak tatkala ia demi pertimbangan
mementingkan diri sendiri memilih lembah Yordan yang diairi dengan
baik. Keputusan ini membawanya ke tengah-tengah orang Sodom
yang jahat, dan ia harus ditolong dari akibat kebodohannya, mula-
202
mula oleh Abraham, kemudian oleh dua malaikat. Pada peristiwa yang
kemudian itu ia menunjukkan kelemahan dan kecenderungannya
untuk melakukan kompromi. Penyelamatannya dari Sodom secara
jelas dikaitkan dengan ingatan Allah terhadap Abraham dalam
Kejadian 19:29.
Melalui kemabukannya, dua anak perempuannya memperoleh
anak dari dia, dan mereka menjadi leluhur dari bangsa Moab dan
bangsa Amon. Alkitab menceritakan kejadian yang sebenarnya dan
kejadian itu memiliki makna tersendiri seperti yang diuraikan di atas.
Inses yaitu hubungan seksual atau perkawinan antara dua
orang yang bersaudara dekat yang dianggap melanggar adat, hukum,
dan agama. Lot tidak menikah dengan saudara kandungnya. Inses
barangkali hanya terjadi pada generasi yang pertama atau kedua saja.
Kita tahu bahwa Adam dan Hawa mempunyai lagi anak-anak laki-laki
dan perempuan selain Kain, Habel, dan Set. Jika hanya ada satu
keluarga asli, maka pernikahan mula-mula haruslah antara saudara
lelaki dan saudara perempuan. Pernikahan demikian pada mulanya
tidak berbahaya.
Inses berbahaya sebab mewarisi sel keturunan yang berubah
yang menghasilkan anak-anak yang cacat, sakit, atau dungu, dan
tentunya akan dinyatakan dalam diri anak-anak kalau orang tuanya
sama-sama mewariskan sel-sel tersebut. Sudah pasti Adam dan Hawa
datang dari tangan Allah yang sudah menciptakan mereka tidak
mempunyai sel-sel demikian. Itu sebabnya pernikahan antara saudara
lelaki dan perempuan atau kemenakan lelaki dan perempuan dari
generasi pertama dan kedua sesudah Adam dan Hawa tidak
berbahaya.
203
84) YAKOBUS 1:13 VS KEJADIAN 22:1.
Dalam Yakobus TERTULIS, "Tuhan tidak mencobai siapapun",
TETAPI dalam Kejadian, "Tuhan mencobai Abraham".
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Lihat Jawaban no 85.
85) Tuhan mencobai manusia atau tidak?
1. Tuhan mencobai Abraham dan Musa (Kejadian 22:1-12, Ulangan
8:2) dan mencobai orang Israel (Hakim-hakim 2:22)
2. Tuhan tidak pernah mencobai siapapun (Yakobus 1:13)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Ulangan 8:2
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak
TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini
dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk
mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau
berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Hakim-hakim 2:22
supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang
Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan
TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau
tidak."
Yakobus 1:13
jika seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang
dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia
sendiri tidak mencobai siapapun.
204
Ada perbedaan antara mencobai dengan menguji. Menguji
berhubungan dengan kualitas, tulen atau palsu, murni atau tidak, dan
sebagainya sedangkan mencobai yaitu tindakan sebaliknya,
mengubah agar kualitas semula berubah. Contoh yang sederhana
yaitu pencobaan yang dilakukan oleh Iblis terhadap Yesus Kristus di
padang gurun. Iblis tidak menguji bahwa Yesus Kristus itu Anak
Allah atau tidak, tetapi ia mencobai agar Yesus Kristus jatuh, berubah
statusnya dari taat kepada Allah menjadi taat kepada Iblis. Jadi
mencobai memiliki makna dan tujuan negatif, menguji memiliki
makna dan tujuan positif.
Kejadian 22:1
Setelah semuanya itu Allah mencoba (Ibrani: VEHÂ'ELOHÏM
NISÂH) Abraham. Ia berfirman kepadanya: 'Abraham,' lalu sahutnya:
'Ya, Tuhan.'
Kata yang diterjemahkan oleh LAI dengan mencoba yaitu
NÂSÂH yang jika ditinjau dari kontekstual berarti menguji. Jika kita
baca kisah ini selanjutnya, nyata sekali bahwa Allah tidak mencobai
Abraham atau dengan perkataan lain Allah tidak berusaha membuat
Abraham yang taat menjadi tidak taat, melainkan menguji apakah
ketaatan Abraham dapat diandalkan.
Bahasa Ibrani termasuk bahasa yang miskin, kata NÂSÂH
dapat pula bermakna mencobai dan untuk membedakan makna
kontekstual, kita harus melihat kemungkinan yang akan terjadi. Jika
kemungkinan yang muncul yaitu kekudusan, maka kata itu
205
bermakna menguji, sebaliknya jika kemungkinan itu yaitu dosa,
maka bermakna mencobai.
Jadi, ayat-ayat yang disajikan di atas sama sekali tidak
bertentangan. Allah menguji Abraham, Musa, dan bangsa Israel,
dengan maksud mengetahui apakah kualitas mereka tidak berubah,
dan Allah tidak mencobai siapa pun dengan maksud agar orang itu
jatuh ke dalam dosa.
Agar lebih jelas makna kata NÂSÂH berikut tujuan
penggunaannya, dapat dibandingkan dengan ayat ini:
Keluaran 16:4
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Sesungguhnya Aku akan
menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan
keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari,
supaya mereka Kucoba (Ibrani: 'ANASENU), APAKAH MEREKA
HIDUP MENURUT HUKUM-KU ATAU TIDAK.'
Allah mungkin menguji kita supaya menguatkan iman kita,
tetapi tidak pernah untuk menuntun kita ke dalam dosa. Tabiat Allah
menunjukkan bahwa Dia tidak dapat menjadi sumber pencobaan
untuk berbuat dosa.
86) Siapa nama anak dari Elifaz?
1. Teman, Omar, Zefo, Gaetam, dan Kenaz (Kejadian 36:11)
2. Teman, Omar, Zefo, Kenaz (Kejadian 36:15-16)
3. Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenaz, Timna, and Amalek (I
Tawarikh 1:35-36)
206
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Kejadian 36:11,
Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas.
Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYIHYU BENÊY 'ELÏFÂZ
TÊYMÂN 'OMÂR TSEFO VEGA'TÂM UQENAZ
Anak-anak Elifas terdiri atas lima orang menurut ayat di atas.
Kejadian 36:15-16
Inilah kepala-kepala kaum bani Esau: keturunan Elifas anak sulung
Esau, ialah kepala kaum Teman, kepala kaum Omar, kepala kaum
Zefo, kepala kaum Kenas, kepala kaum Korah, kepala kaum Gaetam
dan kepala kaum Amalek; itulah kepala-kepala kaum Elifas di tanah
Edom; itulah keturunan Ada.
Naskah Ibrani Teks Masoretik: ÊLEH 'ALUFÊY VENÊY-'ÊSÂV
BENÊY 'ELÏFAZ BEKHOR 'ÊSÂV 'ALUF TÊYMÂN 'ALUF
'OMÂR 'ALUF TSEFO 'ALUF QENAZ 'ALUF-QORAKH 'ALUF
GA'TÂM 'ALUF 'AMÂLÊQ 'ÊLEH 'ALUFÊY 'ELÏFAZ BE'ERETS
'EDOM 'ÊLEH BENÊY 'ÂDÂH
Ungkapan Ibrani BEN, anak tidak selamanya berarti anak,
adakalanya berarti cucu atau keturunan; demikian pula kepala kaum
(Ibrani: 'ALUF) adakalanya dipegang oleh cucu. Korah yaitu Timna
menurut 1 Tawarikh 1:36, yaitu cucu dari Elifas. Demikian pula
Amalek yaitu cucu Elifas.
207
Bahwa BEN di samping berarti anak juga mencakup makna cucu
dapat dibandingkan dengan ayat ini:
Kejadian 29:5
Lagi katanya kepada mereka: 'Kenalkah kamu Laban, cucu (BEN)
Nahor?' Jawab mereka: 'Kami kenal.'
Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYO'MER LÂHEM
HAYDA'TEM 'ET-LÂVÂN BEN-NÂKHOR {cucu Nahor}
VAYO'MRU YÂDÂ'NU
Laban yaitu putra kandung Betuel (Kejadian 28:5), Betuel
yaitu putra kandung Nahor dari istrinya Milka (Kejadian 24:47).
Meskipun Laban yaitu cucu Nahor, Alkitab Ibrani tetap menulisnya
BEN.
87) Siapakah ke-12 bapak bangsa Israel?
1. Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer,
Naftali, Yusuf, dan Benyamin (Kejadian 49: 2-28)
2. Semuanya kecuali Dan diganti Manasye (Wahyu 7:4-8)
JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Pembeberan suku-suku itu satu per satu dalam Wahyu 7:4-8
menggarisbawahi kesempurnaan orang-orang kudus Allah, untuk
siapa Ia menaruh perhatian pada kesengsaraan mendatang. Kedua
belas suku Israel seperti dalam Kitab Kejadian berbeda dengan dalam
208
kitab Wahyu karena sesuai dengan namanya, kitab Wahyu
membeberkan nama kedua belas suku dalam pengertian spiritual.
Urutan suku-suku itu berbeda dari urutan yang sebenarnya.
Yehuda menduduki urutan pertama karena itulah suku dari Kristus.
Suku Dan ditiadakan sedangkan Manasye muncul sekalipun yang
terakhir ini termasuk dalam keturunan Yusuf. Irenius menerangkan ini
karena adanya kepercayaan orang pada zaman purba bahwa antikristus
akan tampil dari suku Dan berdasarkan penafsiran ayat ini:
Yeremia 8:16
Dengus kuda musuh terdengar dari Dan; karena bunyi ringkik kuda
jantan mereka gemetarlah seluruh negeri. Mereka datang dan
memakan habis negeri dengan isinya, kota dengan penduduknya.
Sebelum pembuangan, suku Dan menempati dua bagian tanah
Palestina, utara dan selatan. Suku yang menempati bagian utara, yang
terbanyak, punah dan tidak terdengar lagi setelah dibawa sebagai
buangan oleh Tiglat-Pileser III pada tahun 732 sebelum Masehi (2
Raja-raja 15:29) sedangkan sisa suku Dan yang tinggal di selatan
berbaur dalam suku Yehuda.
Oleh karena itu maka suku yang setengah Manasye kemudian
dimasukkan untuk membentuk angka dua belas dalam kitab Wahyu.
Secara kelahiran, suku bangsa Israel berjumlah dua belas,
namun secara hukum masih ada dua cucu Yakub yang mendapat hak
yang sama seperti kedua belas suku lainnya yaitu Manasye dan
Efraim. Oleh karena itu kita membaca pembagian tanah Kanaan di era
Yosua, kedua suku terakhir ini pun mendapat bagiannya.
209
88) Dimanakah Yakub dikuburkan?
1. Dalam sebuah gua di Makhpela, yang dibeli dari Efron orang Het
(Kejadian 50:13)
2. Di makam daerah Sikhem, yang dibeli dari anak-anak Hemor
(Kisah Para Rasul 7:15-16)
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
Kejadian 50:13
Anak-anaknya mengangkut dia ke tanah Kanaan, dan mereka
menguburkan dia dalam gua di ladang Makhpela yang telah dibeli
Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik,
yaitu ladang yang di sebelah timur Mamre.
Yakub meninggal pada usia 130 tahun, dan dikuburkan di
kuburan keluarga di Makhpela, dekat Hebron. Ada dua lokasi yang
digunakan sebagai kuburan keluarga yakni Makhpela dan Sikhem.
Kisah Para Rasul 7:15-16,
Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan
nenek moyang kita; mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan
diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan
sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem.
Naskah Yunani Textus Receptus: katebê de iakôb eis aigupton kai
eteleutêsen autos kai hoi pateres hêmôn kai metetethêsan eis sukhem
210
kai etethêsan en tô mnêmati ho ônêsato abraam timês arguriou para
tôn huiôn emmor tou sukhem
Yang dimaksud dengan mayat mereka dipindahkan,
metetethêsan dari kata metatithêmi harfiah mereka diangkut berarti
lebih dari satu mayat, bukan hanya mayat Yakub melainkan juga
mayat Yusuf dan saudara-saudaranya yang disebut nenek moyang kita.
Jadi, tidak ada yang bertentangan karena Yusuf dan saudara-
saudaranya dikuburkan pertama kali di Sikhem (Yosua 24:32) baru
menyusul Yakub dikuburkan di Makhpela.
89) Anak-anak mendapat balasan atas dosa orang tua atau tidak?
1. Ya (Keluaran 20:5, 34:7, Bilangan 14:18, Ulangan 5:9, Yesaya
14:21-22)
2. Tidak (Ulangan 24:16)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Keluaran 20:5
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab
Aku, TUHAN, Allahmu, yaitu Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan
yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Keluaran 34:7
yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang
mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-
kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang
211
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
Bilangan 14:18
TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-
limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali
tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan
yang ketiga dan keempat.
Ulangan 5:9
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab
Aku, TUHAN Allahmu, yaitu Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci
Aku,
Yesaya 14:21-22
Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena
kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan
menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota." "Aku akan
bangkit melawan mereka," demikianlah firman TUHAN semesta
alam, "Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu
dan anak cicitnya," demikianlah firman TUHAN.
Orangtua harus memperhatikan bahwa dosa mereka,
pengabaian rohani atau kegagalan untuk memisahkan diri dari dunia
dapat membawa dampak menyedihkan bagi anak-anak mereka. Anak-
anak menderita karena dosa orang-tuanya dalam arti bahwa mereka
pada umumnya mengikuti orang-tua mereka pada jalan pencobaan
212
atau kompromi rohani, dan dengan demikian mengambil alih
kebiasaan dan sikap yang jahat sehingga menuntun mereka makin
jauh dari Allah menuju kebinasaan. Ayat di atas berbicara tentang
kesalahan karena beribadah kepada ilah yang lain. Kesalahan seperti
ini akan dibalas kepada anak-anak.
Ulangan 24:16
Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak
dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati
karena dosanya sendiri.
Konteks ayat ini berbeda dengan Keluaran 20:5, tiap-tiap
orang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya dan Allah
membalas selaras dengan perbuatannya itu. Ayat ini berbicara tentang
kesalahan dalam perbuatan sehari-hari seperti terhadap sesama
manusia, dan tidak ditujukan kepada Allah, yaitu tidak beribadah
kepada ilah yang lain.
90) Apakah orang tua harus dihormati?
1. Ya (Keluaran 20:12, Ulangan 5:16, Matius 15:4, 19:19, Markus
7:10, 10:19, Lukas 18:20)
2. Tidak. Yesus datang untuk membawa pertentangan dalam keluarga
(Matius 10:35-37, Lukas 12:51-53, 14:26)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang
diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Keluaran 20:12)
213
Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi:
Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
(Matius 15:4)
Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan:
Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. (Markus 7:10)
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah,
jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
hormatilah ayahmu dan ibumu." (Lukas 18:20)
Matius 10:35-37
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak
perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-
Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan
lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Menghormati orang tua tidak berarti bahwa tidak ada
pertentangan di dalam keluarga seperti yang dapat kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Seorang anak meninggalkan orang tua tidak
berarti bahwa ia tidak menghormati orang tuanya. Hal ini telah
dibahas lebih lanjut dalam topik, Yesus membawa damai dan
keselamatan atau onar?
214
Tidak ada pernyataan lain, dimana kejujuran Yesus Kristus
yang sangat menggetarkan itu diungkapkan secara blak-blakan. Di
dalam pernyataan ini Yesus mengungkapkan tuntutan kristiani yang
paling tinggi dan yang paling tidak mengenal kompromi. Di situ
Yesus memberitahu para pengikut-Nya akan hal-hal yang pasti
mereka hadapi, karena mereka memang benar-benar menerima tugas
menjadi para utusan.
Yesus menyodorkan pertentangan dan boleh jadi bahwa lawan
dari murid Yesus yaitu justru orang-orang yang sangat dekat, yaitu
seisi rumah mereka sendiri.
Seperti biasanya, maka di dalam menyodorkan hal
pertentangan ini, Yesus pun memakai bahasa yang sudah biasa dipakai
oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi percaya, bahwa salah
satu peristiwa yang akan terjadi pada Hari Tuhan kelak yaitu adanya
perpecahan di dalam keluarga-keluarga. Para rabi mengatakan, "Pada
masa ketika Anak Daud datang, anak-anak perempuan melawan ibu
mertuanya." "Anak laki-laki akan menghinakan bapanya, anak
perempuan memberontak melawan ibunya, dan menantu perempuan
melawan ibu mertuanya, dan setiap orang bermusuhan melawan
orang-orang yang ada di dalam rumahnya sendiri." Jadi Yesus seolah-
olah hendak mengatakan, "Akhir zaman yang engkau nanti-nantikan
itu telah tiba; dan campur tangan Tuhan Allah di dalam sejarah ini
ialah memecah-belah rumah tangga, kelompok serta keluarga menjadi
dua golongan."
Kalau ada hal besar yang muncul, maka hal besar itu memang
cenderung untuk membagi-bagi orang dalam kelompok-kelompok.
Hal-hal besar seperti itu selalu menyebabkan adanya orang-orang
215
yang berusaha untuk menjawab, atau menolak, atau bahkan menguji
dan mengkajinya. Demikianlah juga dengan kehadiran Yesus.
Pertemuan dengan Yesus akan menyebabkan setiap orang harus
memilih antara menerima atau menolak-Nya. Dan dunia serta manusia
di dalamnya selalu terbagi ke dalam dua golongan, yaitu golongan
yang menerima Yesus dan golongan yang belum menerima-Nya.
Namun hal yang paling pahit dalam hubungan ini ialah, bahwa
permusuhan atau perlawanan itu justru terjadi di antara orang-orang
yang ada dalam satu rumah tangga. Dapat terjadi bahwa ada orang
yang sangat mengasihi istri dan keluarganya, sehingga ia menolak
untuk melakukan hal-hal yang baru, pelayanan, panggilan berkorban
dan lain-lain. Sebab penolakannya itu kebanyakan hanya dua, yaitu
karena ia tidak ingin meninggalkan istri dan keluarganya, atau karena
ia takut bahwa istri dan keluarganya akan masuk ke dalam bahaya.
Oliver Cromwell pernah meminta seorang bangsawan bernama
Wharton di Inggris, untuk ikut berperang pada tahun 1649. Cromwell
menduga bahwa Wharton lebih mengasihi istrinya ketimbang pergi
perang. Maka dalam suratnya kepada Wharton, Cromwell antara lain
menulis sebagai berikut, "Aku berharap tuan tidak menjadikan istri
tuan suatu penggodaan yang lebih besar daripada yang seharusnya.
Perhatikanlah semua hubungan kemanusiaan; kasih sayang tidak
boleh dijadikan godaan. Namun dalam kenyataannya kita sering kali
melakukan hal itu." Telah sering terjadi juga adanya orang-orang yang
menolak panggilan Tuhan, karena mereka terlalu memperhatikan
kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka tidak bisa melakukan
hal-hal lain sama sekali. Dengan memberikan perhatian yang terlalu
216
besar kepada diri sendiri, orang sebenarnya malah menjadikan dirinya
sendiri makin tidak berdaya.
Untuk ini ada sebuah syair yang pernah ditulis oleh seorang
tentara muda kepada kekasihnya. Judul syair itu ialah "Going to
Wars": "Sayangku, janganlah kau katakan aku tidak sayang padamu,
Karena dari keteduhan degup dadamu dan ketenangan hatimu Aku
mengangkat senjata pergi ke medan perang. Benar, aku sedang
memburu kekasih baru, Yaitu musuh di medan laga,
Yang kukejar dengan iman teguh, pedang, kuda dan perisai. Namun
keadaan ini memang berubah cepat, Dan engkau pun pasti akan
mengagumi, Bahwa aku tidak dapat mengasihi engkau, Seperti aku
mengasihi kehormatan pahlawan."
Memang tidak setiap orang akan diperhadapkan dengan
kejadian atau kasus seperti tersebut di atas. Mungkin banyak juga
orang yang dalam hidupnya jarang sekali menghadapi pilihan-pilihan
terbatas yang harus dipilihnya. Tetapi tak dapat disangkal pula, bahwa
ada kemungkinan seseorang harus melakukan pilihan, di mana
kekasihnya sendiri yang justru menjadi lawan atau penantangnya.
Lebih-lebih kalau pikiran serta sikap sang kekasih itu tetap ingin
mempertahankan, agar orang yang bersangkutan itu tidak melakukan
kehendak Tuhan yang seharusnya dilakukannya.
Ada istri atau suami, bahkan juga anak-anak, yang bersifat
terlalu egois, sehingga suami atau istri atau orang tua tersebut tidak
bisa melakukan kehendak Tuhan yang sama-sama mereka ketahui.
Suami tidak lagi dapat menyatakan kasihnya kepada orang tua dan
saudara-saudara kandungnya. Demikian juga istri tidak bisa
menyatakan kasih dan hubungannya dengan keluarga kandungnya
217
sendiri. Di dalam rumah tangga itu terjadilah istri melawan suami,
suami melawan istri, dan anak-anak melawan orang tua. Padahal
mereka sama-sama tahu bahwa kasih harus dinyatakan dalam
perbuatan nyata kepada sesama, termasuk kepada keluarga-keluarga
yang menjadi asal-usul kedua belah pihak.
91) Benar atau salahkah jika meminjamkan uang dengan minta bunga
atau riba?
1. Salah (Imamat 25:37, Mazmur 15:5)
2. Benar (Matius 25:27, Lukas 19:23-27)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Imamat 25:37
Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta
bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.
Mazmur 15:5
yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak
menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku
demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.
Matius 25:27
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang
yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta
dengan bunganya.
Lukas 19:23
Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang
yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya
serta dengan bunganya.
218
Orang Yahudi tidak boleh meminjamkan uang dengan bunga kepada
sesama Yahudi, tetapi boleh berbuat demikian terhadap orang non-
Yahudi.
Ulangan 23:20
Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari
saudaramu janganlah engkau memungut bunga—supaya TUHAN,
Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang
engkau masuki untuk mendudukinya.
Allah melarang minta bunga atas uang yang dipinjamkan
kepada mereka (orang Yahudi) yang kekurangan untuk menyediakan
kebutuhan pokoknya. Allah ingin mencegah orang miskin diperas oleh
golongan kaya. Akan tetapi, hukum ini tidak melarang peminjaman
uang dengan bunga yang wajar kepada orang bukan Israel dengan
tujuan komersial.
Hukum ini yaitu Hukum Perjanjian Lama yang belum
lengkap, lagi pula tidak dimaksudkan bersifat tetap. Hukum bertindak
sebagai pengawal sementara bagi umat Allah hingga Kristus datang
(Galatia 3:22-26). Perjanjian yang lama kini sudah diganti dengan
perjanjian yang baru; di dalamnya Allah telah menyingkapkan seluruh
rencana-Nya melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak meniadakan
(Yunani: kataluô, harfiah membinasakan, menghancurkan) hukum
Taurat, tetapi Dia datang untuk menggenapinya (pleroô, memenuhi,
melengkapi, menyempurnakan, menambal yang bolong-bolong).
219
Matius 25:27 dari perikop Matius 25:14-30, perumpamaan
tentang talenta; Lukas 19:23 dari perikop Lukas 19:11-27,
perumpamaan tentang sepuluh uang mina. Perumpamaan berbeda
dengan ajaran langsung. Ceritera-ceritera yang bermaksud
menjelaskan hal-hal yang tersembunyi; khususnya ceritera-ceritera
yang mengandung hal-hal yang nyata dalam kehidupan manusia yang
dipakai Yesus Kristus untuk menerangkan Kerajaan Allah dan
rahasianya.
Ajaran Yesus Kristus secara implisit tidak menyebut-nyebut
tentang riba namun secara eksplisit, jelas Dia melarang murid-murid-
Nya makan "riba".
Lukas 6:35
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka
dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka
upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang
Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Naskah Yunani Textus Receptus: kai daneizete mêden apelpizontes
Pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,daneizete mêden
apelpizontes, merupakan ajaran yang amat berat karena jangankan
mengharapkan bunga, modal pinjaman pun tidak diminta
92) Dimanakah Harun menemui ajalnya?
1. Di gunung Hor (Bilangan 33:38)
2. Di Mosera (Ulangan 10:6)
220
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks historis)
Bilangan 33:38
Ketika itu imam Harun naik ke gunung Hor sesuai dengan titah
TUHAN, dan di situ ia mati pada tahun keempat puluh sesudah orang
Israel keluar dari tanah Mesir, pada bulan yang kelima, pada tanggal
satu bulan itu;
Ulangan 10:6
Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di
sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi
imam menggantikan dia.
Mosera dan gunung Hor yaitu tempat yang sama, ibarat
Batavia, Betawi, dan Jakarta.
Nama Mosera berarti hajaran (Yesaya 26:16) lebih tepat
dikenakan kepada peristiwa ketimbang tempat, yaitu peristiwa
kematian Harun. Hal ini dianggap hajaran karena pendurhakaan Musa
dan Harun di Meriba (Bilangan 20:24; Ulangan 32:51). Harun mati di
atas gunung Hor, sedangkan umat Israel berkemah di bawah dan
meratap. Peristiwa dan tempat perkemahan itu disebut Moserot
(Bilangan 33:31; Ulangan 10:16).
93) Kemana orang Israel pergi setelah kematian Harun ?
1. Dari gunung Hor ke Zalmona lalu ke Funon dst. (Bilangan 33:41-
42)
221
2. Dari Mosera ke Gudgod lalu ke Yotbata (Ulangan 10:6-7)
JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks historis)
Bilangan 33:41-42
Berangkatlah mereka dari gunung Hor, lalu berkemah di Zalmona.
Mereka berangkat dari Zalmona, lalu berkemah di Funon.
Ulangan 10:6-7
Maka orang Israel berangkat dari Beerot Bene-Yaakan ke Mosera; di
sanalah Harun mati dan dikuburkan; lalu Eleazar, anaknya, menjadi
imam menggantikan dia. Dari sana mereka berangkat ke Gudgod, dan
dari Gudgod ke Yotbata, suatu daerah yang banyak sungainya.
Zalmona, Ibrani: TSALMONÂH, tsâdêy-lâmed-mêm-nûn-hê',
yaitu tempat perkemahan bangsa Israel di padang gurun terletak di
sebelah timur Edom, demikian pula halnya dengan Funon, Ibrani:
PÛNON, pê'-vâv-nûn-nûn, dan masih ada satu daerah lagi yaitu Obot
(Bilangan 21:10; 33:43). Ketiga daerah ini: Zalmona, Funon, dan Obot
merupakan daerah yang dikenal sebagai Horhagidgad (berdasarkan
penelitian Aben Ezra), dari sana mereka melanjutkan perjalanan ke
Yotbata. Kitab Ulangan 10:7 tidak merinci perjalanan bangsa Israel
sesuai dengan tujuan penulisannya, sedangkan kitab Bilangan 33
merinci perjalanan ini dengan jelas.
Hal ini bisa dimengerti dengan sekedar ilustrasi: Seseorang
berkendaraan dari Jakarta ke Bogor, lalu ke Cipanas, lalu ke Cianjur,
dan seterusnya; kemudian cerita yang sama diringkas menjadi
222
berkendaraan di daerah Jawa Barat lalu meneruskan perjalanan ke
Semarang.
94) Sisera dibunuh oleh Yael ketika Sisera sedang tidur atau berdiri?
1. Tidur (Hakim-hakim 4:21)
2. Berdiri (Hakim-hakim 5:25-27)
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks historis)
Sisera yaitu panglima tentara Yabin, mungkin juga raja
bawahan Hasoret-Hagoyim (Hakim-hakim 4:2 dan ayat-ayat
berikutnya), barangkali sama dengan Tel el-Amr, 19 kilometer di
barat laut Megido, tempat yang strategis bagi penggunaan kereta-
kereta Yabin yang jumlahnya sembilan ratus. Peranan Sisera yang
besar dalam peperangan melawan Debora dan Barak, menerangkan
mengapa Yabin sama sekali tidak disebut dalam Hakim-hakim pasal
5. Sesudah kekalahan Sisera di gunung Tabor dan pelariannya, ia
dibunuh secara khianat oleh Yael. Ia dibunuh pada saat sedang tidur
nyenyak, Hakim-hakim 5:25-27 sama sekali tidak menulis bahwa
ia dibunuh pada saat berdiri, silakan simak sendiri:
5:25 Air diminta orang itu, tetapi susu diberikannya; dalam cawan
yang indah disuguhkannya dadih.
5:26 Tangannya diulurkannya mengambil patok, tangan kanannya
mengambil tukul tukang, ditukulnya Sisera, dihancurkannya
kepalanya, diremukkan dan ditembusnya pelipisnya.
223
5:27 Dekat kakinya orang itu rebah, tewas tergeletak, dekat kakinya
orang itu rebah dan tewas, di tempat ia rebah, di sanalah orang itu
tewas, digagahi.
95) Berapa jumlah anak Isai?
1. 7 plus Daud, jadi semuanya ada 8 (I Samuel 16:10-11, 17:12)
2. Semuanya ada 7 (I Tawarikh 2:13-15)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
I Samuel 16:10-11,
Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel,
tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih
TUHAN." Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu
semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang
menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai:
"Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan,
sebelum ia datang ke mari."
I Samuel 17:12,
Daud yaitu anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang
bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman
Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
I Tawarikh 2:13-16,
Isai memperanakkan Eliab, anak sulungnya, dan Abinadab, anak yang
kedua, Simea, anak yang ketiga, Netaneel, anak yang keempat, Radai,
anak yang kelima, Ozem, anak yang keenam, dan Daud, anak yang
ketujuh; saudara-saudara perempuan mereka ialah Zeruya dan
Abigail.
224
Isai, Ibrani YISYAY, yaitu cucu Boas dan ayah Daud. Ia
tinggal di Betlehem dan biasa disebut "orang Betlehem itu" dan sekali
"orang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda. Putranya delapan orang,
tetapi yang ditulis hanya tujuh orang. Yang kedelapan (tetapi dalam
urutan ke tujuh karena lebih tua dari Daud) tidak disebut karena
menurut Midrasy, berasal dari lain ibu. Masih ada dua anak
perempuan yang biasanya tidak dimasukkan dalam jumlah keturunan,
bandingkan dengan Dina, putri Yakub yang tidak disebut dalam 12
suku Israel.
1 Tawarikh 27:18,
untuk suku Yehuda ialah Elihu, salah seorang saudara Daud; untuk
suku Isakhar ialah Omri bin Mikhael;
Naskah Ibrani Teks Masoretik: "LÏHÛDÂH 'ELÏHÛ MÊ'AKHÊY
DÂVÏD LEYISÂSKHÂR 'ÂMRÏ BEN-MÏKHÂ'ÊL"
Urut-urutan nama ke-8 putra Isai yaitu sebagai berikut:
1. 'ELÏ'ÂV, Eliab
2. 'AVÏNÂDÂV, Abinadab
3. SYIME'Â', Simea
4. NETANE'ÊL, Netaneel
5. RADAY, Radai
6. 'OTSEM, Ozem
7. 'ELÏHÛ, Elihu (1 Tawarikh 27:18, Midrasy)
8. DÂVÏD, Daud
225
Jadi, Isai mempunyai 8 anak laki-laki dan dua anak perempuan.
96) 1 KORINTUS 14:33 VS YESAYA 45:7; 1 SAMUEL 16:14; 2
TESALONIKA 2:11.
Dalam 1 Korintus TERTULIS, "Tuhan tidak menghendaki kekacauan,
tetapi damai sejahtera", TETAPI dalam Yesaya, "Tuhan membuat
kejahatan", dalam 1 Samuel, Tuhan mengeluarkan roh jahat dari diri-
Nya", dan dalam 2 Tesalonika, "Tuhan membuat kesesatan".
JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera
(1 KORINTUS 14:33)
Yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan
nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang
membuat semuanya ini. (YESAYA 45:7)
Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia
diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. (1 SAMUEL 16:14)
Itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang
menyebabkan mereka percaya kepada dusta, (2 TESALONIKA 2:11)
Lihat Jawaban No. 81.
97) MARKUS 10:27 & MATIUS 19:26 VS HAKIM-HAKIM 1:19.
Dalam Markus dan Matius TERTULIS, "segala sesuatu mungkin bagi
Allah", TETAPI dalam Hakim-hakim, "Tuhan menyertai Yehuda
tetapi tidak dapat menghalau penduduk di lembah yang mempunyai
kereta besi".
226
JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Markus 10:27
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak
mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu
yaitu mungkin bagi Allah."
Matius 19:26
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak
mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
versus :
Hakim-hakim 1:19
Dan TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki
pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang
di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.
Ayat-ayat tersebut berbeda konteks, Semua ayat-ayat dalam
Alkitab tidak dapat digeneralisasikan menjadi satu macam urusan.
Markus dan Matius berbicara tentang Kekuasaan Allah yang
mampu melakukan segala sesuatu (Tidak ada yang mustahil bagi
Allah). Karena Ia yaitu pribadi yang Omni Potent (Mahakuasa),
Allah yang Omni Science (Mahatahu), Omni Present (Mahahadir) dan
seterusnya.
Sedangkan dalam Kitab Hakim-hakim 1:19, yaitu
menceritakan bahwa Allah menyertai perjalanan bangsa Israel. Jikalau
Tuhan beserta mereka bukan berarti otomatis Bani Israel ini, dalam
hal ini suku Yehuda, menjadi "Omni Potent" seperti TUHAN!
227
Manusia diberi hak oleh Allah untuk berkehendak bebas, dan bukan
sebagai robot yang berbuat karena sudah "diprogram".
Jadi tidak ada kontradiksi. Hakim-Hakim 1:19 tidak
berhubungan makna dengan kedua ayat itu. Beda konteks
pembicaraannya.
98) 1 TIMOTIUS 6:16 VS 1 RAJA-RAJA 8:12.
Dalam 1 Timotius TERTULIS, "Tuhan bersemayam dalam terang",
TETAPI dalam 1 Raja-raja, "Tuhan memutuskan untuk diam dalam
kekelaman".
JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
1 Timotius 6:16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam
dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat
Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah
hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
1 Raja-raja 8:12
Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan
matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam
kekelaman.
Solomon's Sermon. 8:12-21.
The Lord said that he would dwell in the thick darkness. The
speaker focused his hearers' thoughts on the divine condescension.
228
The point of the sermon, beyond all reasonable question, was that the
all-powerful God of heaven was willing to take up His abode, in
protective presence and power, in the house that Solomon had now
erected for His glory and honor. Magnificient and glorious as the
house was to be reckoned among men, Solomon rightly and humbly
realized that it was as nothing compared with the glory of heaven, the
dwelling place of God. 17. It was in the heart of David. The "princely
preacher" was not unmindful of the debt of gratitude he owed his
father. (from The Wycliffe Bible Commentary, Electronic Database.
Copyright (c) 1962 by Moody Press)
Jadi Tuhan memutuskan untuk diam/tinggal dalam Bait Suci
yang didirikan Salomo, sehingga Salomo menyadari dan dengan
rendah hati mengungkapkan dalam kata-kata ―TUHAN memutuskan
untuk diam dalam kekelaman‖ karena TUHAN yang begitu agung dan
mulianya dengan segala kuasa dan kebesarannya, berkenan mau hadir
dan tinggal dalam Bait Suci buatan manusia.
99) YESAYA 53:7 VS MATIUS 26:39 & YOHANES 18:23,36.
Para misionaris Kristen mengklaim bahwa Yesus telah menggenapi
nubuat Yesaya 53:7 yang mengatakan: "...seperti anak domba dia
dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya ditindas sehingga tidak
membuka mulutnya", TETAPI dalam Matius 26:39 Yesus berkata di
hadapan Tuhan di bukit Zaitun, "Ya Bapaku, jikalau sekiranya
mungkin...", dalam Yohanes 18:23 Yesus berkata di hadapan Imam
Besar, "Jikalau kataku salah, tunjukkan salahnya...", dan dalam
229
Yohanes 18:36 Yesus berkata kepada Pilatus, "Kerajaanku bukan dari
dunia ini".
JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan
tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang
yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Tuhan Yesus (ketika ditangkap di Taman Getsemani dan
mengalami siksaan dari imam-imam kepala dalam Mahkamah Agama
Yahudi) dalam Yesaya diumpamakan seperti anak domba yang siap
dibantai, yang tidak melawan dan tidak membuka mulutnya. Jika kita
baca dalam kitab Injil Sinoptik, maka Yesus seringkali diam seribu
bahasa ketika di siksa. Jadi ayat Yesaya 53:7 tergenapi. Namun
janganlah ayat ini dipertentangkan dengan MATIUS 26:39 &
YOHANES 18:23,36. Ingat, Yesus hanya berbicara pada waktu dia
ditanya di pengadilan/sidang. Dan Yesus menjawab seperlunya ketika
ditanya dalam sidang Mahkamah Agama dan Pengadilan Pilatus.
Selain dari itu, pada waktu di siksa dan dianiaya, Yesus diam dan
tidak melawan. Jadi, tidak ada yang kontradiksi dalam hal ini.
100) Siapa anak Tou yang diutus untuk mengucapkan selamat kepada
Daud?
a. Yoram (II Samuel 8:10).
b. Hadoram (I Tawarikh 18:9-10).
230
JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks historis)
II Samuel 8:10,
maka Tou mengutus Yoram, anaknya, kepada raja Daud untuk
menyampaikan salam dan mengucapkan selamat kepadanya, karena ia
telah berperang melawan Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab
Hadadezer sering memerangi Tou. Dan Yoram membawa barang-
barang perak, emas dan tembaga.
I Tawarikh 18:9-10,
Ketika didengar Tou, raja Hamat, bahwa Daud telah memukul kalah
seluruh tentara Hadadezer, raja Zoba, maka ia mengutus Hadoram,
anaknya, kepada raja Daud untuk menyampaikan salam dan
mengucapkan selamat kepadanya, karena ia telah berperang melawan
Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab Hadadezer sering
memerangi Tou. Dan Hadoram membawa pelbagai barang-barang
emas, perak dan tembaga.
Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam perbedaan
pelafalan penyebutan nama Sama seperti orang menuliskan Gus Dur
dan Abdurahman Wahid, atau Bob Hasan dan Muhammad Hasan.
Nama Hadoram yaitu nama lain dari Yoram, lihat tanggapan tentang
nama Kileab dan Daniel pada jawaban no. 27.
Septuaginta menulis ieddouran dalam 2 Samuel 8:10 dan
idouram dalam 1 Tawarikh 18:10. Nama Hadoram di samping nama
anak Tou atau Toi juga merupakan nama keturunan Yoktan yang ke-5
(Kejadian 10:27) dan kepala rodi di era Rehabeam (2 Tawarikh
231
10:18). Perhatikan bahwa Hadoram sang kepala rodi inipun dipanggil
dengan Adoniram (1 Raja-raja 4:6) dan Adoram (1 Raja-raja 12:18).
Kamus Alkitab Easton's Bible Dictionary (OLB) mengatakan
bahwa Hadoram anak Tou, raja Hamat, diutus ayahnya untuk
mengucapkan selamat kepada Daud atas kemenangannya melawan
Hadadezer, raja Siria, yang dalam 2 Samuel 8:10, Hadoram disebut
Yoram. Jadi nama lain Hadoram yaitu Yoram.
101) ULANGAN 14:3-21 & IMAMAT 11:1-47 VS MARKUS 7:14-20
VS MATIUS 5:17-19.
Dalam Ulangan & Imamat (Taurat), TERTULIS: "Tuhan berfirman:
Binatang-binatang laut tak bersirip/bersisik, daging babi, serta jenis-
jenis burung dan mamalia tertentu haram dimakan", TETAPI dalam
Markus: "Yesus menghalalkan semua makanan", padahal dalam
Matius: "Yesus datang bukan untuk menghilangkan hukum Taurat dan
kitab-kitab para nabi meski sedikit pun". (bertentangan hukum).
JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
MARKUS 7:18-20,
Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?
Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke
dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke
dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?"
Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya
lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,
232
MATIUS 5:17-19,
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum
Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan
salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang
melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Zaman PL, sebelum kedatangan Yesus ke dunia, umat Israel
terikat kepada ibadah lahiriah dan hukum Taurat. Ketika Tuhan Yesus
datang, Mesias yang dijanjikan itu tiba, maka umat Percaya memasuki
masa anugerah, tidak lagi terikat pada hukum-hukum tentang
makanan, cara ibadah yang bersifat lahiriah (penuh dengan peraturan).
Karena ibadah yang sejati atau hakiki yaitu dalam roh dan
kebenaran, mempersembahkan seluruh hidup bagi kemuliaan Tuhan.
Jadi prinsip-prinsip hakiki hukum Tauratlah yang masih berlaku dan
diikuti oleh orang Kristen hingga saat ini, seperti 10 hukum tentang
jangan membunuh, berzina, mencuri, dll. Oleh karena itu hukum
makanan dinyatakan sudah tidak berlaku, semua makanan halal.
233
102) IMAMAT 10:8-11 & ULANGAN 29:6 VS MATIUS 15:11 VS
MATIUS 5:17-19.
Dalam Imamat & Ulangan, TERTULIS: "Tuhan berfirman: meminum
anggur dan minuman keras (memabukkan) yaitu haram", TETAPI
dalam Matius 15 "Yesus berkata: bukan yang masuk ke mulut yang
menajiskan orang melainkan yang keluar dari mulut", padahal dalam
Matius 5: "Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk
menghilangkan hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi meski sedikit
pun". (bertentangan hukum).
JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
IMAMAT 10:8-11,
TUHAN berfirman kepada Harun:
"Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau
serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan,
supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya
bagi kamu turun-temurun.
Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang
tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala
ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan
perantaraan Musa."
ULANGAN 29:6,
234
Roti tidak kamu makan, anggur atau minuman yang memabukkan
tidak kamu minum—supaya kamu tahu bahwa Akulah TUHAN,
Allahmu.
MATIUS 15:11,
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang
menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang
menajiskan orang."
Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa bangsa Israel
(khususnya orang Farisi dan ahli Taurat) munafik karena mereka tidak
sungguh-sungguh mengasihi Allah (hanya manis dibibir tapi hatinya
jauh dari mengasihi Allah meskipun mereka mengikuti aturan hukum
Taurat, namun mereka menyeleweng dengan menambahi adat-istiadat
dan berbagai aturan yang tidak diperintahkan Musa).
Jadi, makan dengan mencuci tangan ataupun tidak mencuci
tangan (inti masalah yang diprotes kepada murid-murid Yesus),
tidak ada hubungannya dengan ayat dari kitab Imamat & Ulangan,
yang berkata: "Tuhan berfirman: meminum anggur dan minuman
keras (memabukkan) yaitu haram". Jadi beda konteks pembicaraan.
Bacalah dengan lengkap perikop Matius 15 dibawah ini:
15:1 Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari
Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
15:2 "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek
moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun
melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
235
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi:
Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau
kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk
pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya.
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku
demi adat istiadatmu sendiri.
15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang
kamu:
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran
yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
15:10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada
mereka:
15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut
yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang
menajiskan orang."
15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya:
"Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan
bagi orang-orang Farisi?"
15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-
Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun
orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh
ke dalam lobang."
236
15:15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan
itu kepada kami."
15:16 Jawab Yesus: "Kamu pun masih belum dapat memahaminya?
15:17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke
dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan
itulah yang menajiskan orang.
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan,
perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan
yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
Baca juga Markus 7:1-23
7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada
mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat
menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya."
7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat
memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar
yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu
dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua
makanan halal.
7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya,
237
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri
hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Baca juga no. 103 tentang hukum Taurat.
103) GALATIA 5:14 VS KEJADIAN 17:14.
Dalam Galatia 5:14, Paulus berkata, "Sebab seluruh hukum Taurat
tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri". Apakah orang yang mengasihi
manusia lain seperti mengasihi diri sendiri bisa dikatakan telah
melakukan semua hukum Taurat? Sekali-kali tidak! Betapapun
kasihnya dia kepada sesama manusia, tetapi jika dia enggan disunat,
maka dia harus dilenyapkan dari muka bumi! (Kejadian 17:14). Inilah
hukum Taurat yang sebenar-benarnya!
JAWAB: (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang
lainnya)
Kejadian 17:14,
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit
khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
Sunat itu wajib bagi bangsa Israel, Alkitab tidak menulis
bahwa Yesus tidak membatalkan sunat melainkan Yesus tidak
238
meniadakan Taurat. Meniadakan tidak sama artinya dengan
membatalkan. Yesus memang disunat karena Dia yaitu bangsa
Yahudi secara daging, sedangkan Kisah Para Rasul 15:1-2 bukanlah
ajaran para rasul melainkan hasutan sebagian kalangan Yahudi agar
orang Kristen non-Yahudi juga harus disunat.
Praktek sunat yang sudah lebih dahulu ada di antara
bangsa-bangsa lain, dipakai untuk menandakan orang dimasukkan ke
dalam perjanjian Abraham. Artinya yang berlangsung telah diketahui
dari fungsinya pada waktu ditetapkan. Perjanjian-perjanjian itu
diteguhkan dengan sumpah; kutuk sumpah itu ditunjukkan di dalam
upacara-upacara simbolis. Suatu kutuk yang lazim ialah pemotongan
(penyerahan) orang yang ditaklukkan untuk dibinasakan dan
peniadaan nama dari benihnya. Yang menyertai tindakan ini yaitu
suatu upacara dengan pisau yang melambangkan orang yang tidak
memenuhi perjanjian akan dipotong-potong. Demikianlah sunat
yaitu suatu upacara pisau yang dengannya perjanjian Abraham
dipotong.
Upacara itu melambangkan kutuk pemotongan atau pemisahan
dari persekutuan perjanjian. Lebih tepat lagi, pemotongan kulup
kelamin lelaki melambangkan pemotongan para keturunan. Pada
pihak lain, sebagai tanda sumpah mengakui ketuhanan Allah, maka
sunat juga menandai pengudusan. Perjanjian dengan orang taklukan
pada zaman purba meliputi; kecuali raja yang ditaklukkan itu, juga
kerajaannya dan keturunannya. Demikian juga Tuhan memberikan
perjanjian-Nya kepada Abraham, bukan hanya sebagai seorang
pengaku iman secara perorangan, melainkan sebagai kepala suatu
masyarakat, dalam hal ini, rumah tangga keluarganya, termasuk anak-
239
anak dan hamba-hamba, dan hal itu diteruskan hingga keturunan-
keturunannya.
Sunat dihisabkan ke dalam ajaran Musa terkait dengan Paskah,
dan agaknya diteruskan sepanjang zaman PL. Sunat menjadi ciri asasi
Yudaisme dalam PB dan menimbulkan pertentangan pada zaman para
rasul. Masyarakat Yahudi pada zaman PB mengaitkan sunat dengan
Musa begitu rupa, sehingga mereka melupakan kaitannya yang lebih
asasi dengan Abraham.
Kisah Para Rasul 15:1,
"Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan
kepada saudara-saudara di situ: 'Jikalau kamu tidak disunat menurut
adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat
diselamatkan.'"
Kisah Para Rasul 15:5,
"Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi
percaya, datang dan berkata: 'Orang-orang bukan Yahudi harus
disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.'"
Yesus telah mengingatkan mereka bahwa sunat yaitu lebih
dahulu dari Musa. Paulus menekankan bahwa yang tak dapat diterima
agama Kristen ialah pandangan umum yang menghubungkan sunat
dengan Musa, dan senantiasa mengarahkan pembacanya kembali
kepada Abraham.
Kejadian 17 menunjukkan bahwa sunat pertama-tama
mewujudkan tanda rohani; kedua, mempunyai arti kebangsaan. Bahwa
sunat bersifat kebangsaan, yang mencirikan keanggotaan bangsa
240
Israel, tidak dapat disangkal. Hal ini memang sama jelasnya dalam
Kejadian 34 seperti juga setelah Musa. Tapi sifat kebangsaan itu
sebenarnya hanyalah dampak sampingan, karena umat Israel pemilik
sunat itu disamakan dengan bangsa Israel PL.
Dalam Kejadian 17:10-14 sunat disamakan dengan perjanjian
yang dibuat oleh Abraham. Artinya, sunat menandai gerakan yang
penuh kasih karunia dari Allah menuju manusia, dan hanya secara
sekunder saja dapat dikatakan menandai penyerahan manusia kepada
Allah. Ketika bangsa itu mengembara di padang gurun karena tidak
diperkenankan Allah, perjanjian itu seolah-olah ditunda dan sunat
tidak diberlakukan. Lagi, ketika Musa berbicara tentang seorang yang
tidak petah lidaknya (harfiah tak bersunat), hanya karunia firman
Allah yang dapat menyembuhkannya. Selanjutnya, PL berbicara
tentang sunat sebagai meterai atau pemberian kebenaran dari Allah.
Karena itu sunat menjadi tanda dari kasih karunia dimana Allah
memilih dan menandai orang-orang milik-Nya.
Perjanjian sunat bekerja atas dasar kesatuan rohani antar
anggota rumah tangga dan kepalanya. Perjanjian itu diadakan "antara
Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun". Kejadian 17:26-
27 khususnya mengungkapkan kebenaran yang sama: "Abraham...
Ismael... dan semua orang dari isi rumah Abraham... disunat bersama-
sama dengan dia." Demikianlah asal mula dan caranya sunat menjadi
adat Israel, bukan diterima dan berasal dari Mesir atau negeri-negeri
lain. Sunat Israel tegas berbeda dari sunat pada bangsa-bangsa lain
yang terkait dengan berjenjang dewasa, dan melulu bersifat sosial.
Sunat Israel yaitu pertanda kedudukan di hadirat Allah, dan bahwa
kasih karunia ilahi mendahului perbuatan manusia.
241
Mereka yang dengan cara demikian menjadi anggota
perjanjian diwajibkan menyatakannya secara lahiriah dengan menaati
hukum Allah, seperti dengan tegas dituntut kepada Abraham,
"Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela". Hubungan antara
sunat dan ketaatan ditekankan sepanjang Alkitab. Dalam hal ini sunat
mengandung gagasan penyerahan diri kepada Allah, tapi bukan inilah
intinya. Sunat menjelmakan, menerapkan janji, dan menghimbau
orang untuk hidup dalam ketaatan sesuai perjanjian. Darah yang
tumpah dalam sunat tidak menyatakan batas penyerahan diri itu, tapi
mengungkapkan tuntutan yang mahal yang dibuat Allah bagi mereka
yang dipanggil-Nya, dan dicirikan dengan tanda perjanjian-Nya.
Tanggapan taat ini tidak senantiasa muncul. Dan sekalipun
tanda dan caranya disamakan dalam Kejadian 17:10-14, namun
Alkitab terus terang mengakui, bahwa bisa saja orang memiliki tanda
sunat, tapi tidak lebih dari itu. Jika demikian, tanda itu tak berarti
secara rohani, melainkan menjadi tanda hukuman. PL jelas
mengajarkan hal itu, justru menuntut realitas penerapannya sesuai
tanda itu, dan mengingatkan bahwa tanpa kenyataan itu maka tanda
sunat sepi arti, dan menubuatkan sunat hati oleh Allah.
PB tegas dan pasti: bahwa tanpa ketaatan, sunat yaitu melulu
omong kosong. Tanda lahiriah pudar tanpa arti jika dibandingkan
dengan menaati perintah-perintah, iman bekerja oleh kasih, dan suatu
ciptaan baru. Namun orang Kristen tidak bebas memandang rendah
tanda itu. Walaupun sejauh tanda itu mengungkapkan keselamatan
karena perbuatan-perbuatan hukum, orang Kristen harus
menghindarinya, namun dalam arti batiniah orang Kristen
memerlukannya. Justru ada sunat Kristus, berupa "penanggalan
242
akan tubuh (dan bukan hanya sebagian) yang berdosa", suatu
perbuatan rohani, yang tidak dilakukan oleh tangan manusia,
suatu hubungan dengan Kristus dalam kematian dan
kebangkitan-Nya, dimeteraikan oleh peraturan penerimaan atas
PB. Sebagai akibatnya, orang Kristen ialah orang bersunat.
"karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah,
dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada
hal-hal lahiriah." (Filipi 3:3)
Ingatlah bahwa Tuhan Yesus sudah memberi kesimpulan
mengenai seluruh inti hukum Taurat dan kitab para nabi (atau seluruh
kitab Perjanjian Lama) dalam Matius 22:37-40:
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."
Saat itu Paulus sedang menekankan hubungan antar sesama
jemaat di Galatia, jadi dia menekankan hukum yang kedua ‖Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri‖. Jadi tidak ada
pertentangan ayat. Sunat hanya berlaku bagi orang Yahudi yang
terikat dalam ibadah lahiriah (dalam Perjanjian Lama). Dalam
243
Perjanjian Baru, orang Kristen hidup dalam ibadah hakikat
(menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran, tidak tergantung
tempat, waktu, cara, metode-metode seperti di PL).
104) 1 KORINTUS 7:19 VS KEJADIAN 17:14 & MATIUS 5:17-19.
Dalam 1 Korintus, TERTULIS: "Paulus berkata: Sunat tidak sunat, itu
tidak penting", TETAPI dalam Kejadian (Taurat): "Tuhan berfirman:
Laki-laki yang tidak disunat harus dilenyapkan karena telah
mengingkari perjanjian antara Tuhan dan Abraham", dan dalam
Matius 5:17-19, "Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk
menghilangkan hukum Taurat dan kitab-kitab para nabi meski sedikit
pun". (bertentangan hukum).
JAWAB: (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang
lainnya)
Lihat jawaban sebelumnya (no 103).
105) IBRANI 11:17 & KEJADIAN 22:2 VS KEJADIAN 16:15-16 &
21:5. Dalam Ibrani dan Kejadian 22, TERTULIS: "Abraham
mengorbankan (qurban) Ishak, anaknya yang tunggal (padahal yang
dimaksud ayat tersebut yaitu ISMAEL, karena Ishak yaitu adik
Ismael lain ibu)", TETAPI dalam Kejadian 16:15 "Abraham menamai
anaknya yang dilahirkan Hagar itu Ismael", dalam Kejadian 16:16
"bahwa Abraham berusia 86 tahun ketika anaknya, Ismael, lahir", dan
dalam Kejadian 21:5 "bahwa Abraham berusia 100 tahun ketika
anaknya, Ishak, lahir". Jadi, Ishak BUKANLAH anak tunggal
Abraham melainkan adik Ismael!
244
JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Ishak yaitu anak tunggal Abraham dari istri yang sah yaitu
Sara. Janji berkat untuk Abraham dari Allah dilanjutkan atau turun
kepada anak tunggalnya dari Sara (Sara hanya melahirkan satu anak
yaitu Ishak), jadi Perjanjian Allah berlaku pada Ishak dan
keturunannya. TUHAN/YAHWEH mengikatkan perjanjiannya
dengan nenek moyang bangsa Israel (para patriarkh) dengan menyebut
diriNya sebagai Allah/Elohim Abraham, Ishak dan Yakub.
Ismael memang anak kandung Abraham juga, namun bukan
dari kandungan Sara, tetapi Ismael lahir dari Hagar, istri Abraham
yang yaitu budak Sara yang diberikan Sara agar Abraham punya
keturunan karena pemikiran manusiawi Sara, dia tidak mungkin punya
anak karena sudah mati haid. Namun Janji Allah JELAS dan PASTI,
bahwa yang disebut keturunan Abraham dimana Allah mengikat
perjanjiannya dengan keturunan Abraham, yaitu Ishak, sehingga
Abraham dijanjikan Allah akan punya keturunan dari istrinya, Sara.
Nah bagi Allah, anak tunggal Abraham yaitu Ishak.
Ingatlah bahwa Abraham bukan hanya punya 2 anak tetapi ada
6 lagi anaknya dari Ketura, jadi berjumlah 8, baca Kejadian 25:1-6:
25:1 Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura.
25:2 Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan,
Midian, Isybak dan Suah.
25:5 Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
245
25:6 tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-
gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka
-- masih pada waktu ia hidup -- meninggalkan Ishak, anaknya, dan
pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.
Kejadian 17:18-21:
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael
diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah
yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan
menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku
dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia
akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan
memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi
bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang
akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada
waktu seperti ini juga."
Kejadian 21:10-13
21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan
itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli
waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal
hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan
246
Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang
akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi
suatu bangsa, karena ia pun anakmu."
Ismael yaitu anak Abraham juga, bahkan keturunan Abraham.
Kejadian 21:12
"Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: 'Janganlah sebal hatimu
karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara
kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan
disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.'"
Ibrani: KÎ VEYITSKHÂQ YIQÂRÊ' LEKHA ZÂRA'"
1 Tawarikh 1:28
"Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael."
Ibrani: "BENÊY'AVRÂHÂM YITSKHÂQ VEYISYMÂ'Ê'L"
Ungkapan "yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari
Ishak", 'KÎ VEYITSKHÂQ YIQÂRÊ' LEKHA ZÂRA' dapat
dibandingkan dengan penjelasan rasul Paulus dalam ayat-ayat berikut
ini: Roma 9:7-8
"dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham yaitu anak
Abraham, tetapi: 'Yang berasal dari Ishak yang akan disebut
keturunanmu.' Artinya: bukan anak-anak menurut daging yaitu anak-
anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang
benar."
247
Sarah yaitu istri sah, istri pertama, permaisuri.
Hagar yaitu Gundik (istri ke-2, seorang budak)
Ishak yaitu putra Mahkota karena lahir dari Istri Abraham yang sah,
Ishak-lah yang menerima hak kesulungan (First Born), walaupun
Ishak bukan "born first"
Jadi jelas bagi Allah, anak tunggal Abraham yaitu Ishak,
karena PERJANJIAN Allah dengan Abraham berlanjut hanya kepada
Ishak. Dan lagi, perlu diingat bahwa Abraham atas saran istrinya
sudah mengusir Hagar dan Ismael, sehingga waktu peristiwa Kejadian
22:2 berlangsung, anak Abraham tinggal Ishak, anak satu-satunya
yang ada (Abraham baru menikah lagi pada Kej 25:1-6). Ingat! bagi
Allah, Perjanjian-Nya hanya diikatkan kepada Ishak dan
keturunannya. Jadi, tidak salah jika Ishak, anak yang dikasihi
Abraham disebut ‖anakmu yang tunggal itu‖.
106) Apakah Abyatar (Markus 2:26) atau Ahimelekh (1 Samuel 21:1;
22:20) yang menjadi imam besar ketika Daud ke dalam Bait Allah dan
memakan roti persembahan untuk Allah?
JAWAB : (Kategori : Salah memahami bahasa Yunani dan konteks
historis)
Markus 2:26
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar
menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang
tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga
kepada pengikut-pengikutnya?"
248
TR Transliterasi, epi abiathar tou archiereôs
versus
1 Samuel 21:1
21:1 Sampailah Daud ke Nob kepada Ahimelekh, imam itu. Dengan
gemetar Ahimelekh pergi menemui Daud dan berkata kepadanya:
"Mengapa engkau seorang diri dan tidak ada orang bersama-sama
dengan engkau?"
21:2 Jawab Daud kepada imam Ahimelekh: "Raja menugaskan
sesuatu kepadaku, katanya kepadaku: Siapa pun juga tidak boleh
mengetahui sesuatu dari hal yang kusuruh kepadamu dan yang
kutugaskan kepadamu ini. Sebab itu orang-orangku telah kusuruh
pergi ke suatu tempat.
21:3 Maka sekarang, apa yang ada padamu? Berikanlah kepadaku
lima roti atau apa pun yang ada."
21:4 Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak ada roti biasa padaku,
hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu menjaga diri
terhadap perempuan."
21:5 Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya: "Memang, kami
tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti sediakala
jika aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun
pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka
tahir tubuhnya."
21:6 Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena
tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang
dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi
roti baru.
249
1 Samuel 22:20
Tetapi seorang anak Ahimelekh bin Ahitub, namanya Abyatar luput;
ia melarikan diri menjadi pengikut Daud.
Markus 2:26 mengutip Yesus sedang bertanya kepada orang-
orang yang ada dihadapanNya, apakah mereka tidak pernah membaca
apa yang telah dilakukan Daud ketia dia dengan orang-orangnya
kelaparan dan masuk ke tempat suci di Nob untuk meminta makanan
pada zaman Abyatar menjadi imam besar (1 Samuel 21:1-6). Tetapi,
kenyataannya, Daud berhadapan dengan ayah Abyatar, Ahimelekh
sebab yang menjadi imam besar ketika peristiwa itu terjadi yaitu
Ahimelekh.
Apakah Yesus keliru ketika Dia menyebut tentang imam besar
yang tidak tepat? Pemeriksaan atau penyelidikan secara seksama atas
Markus 2:26 mengungkapkan sebenarnya. Yesus tidak
mengimplikasikan Abyatar yang menjadi imam besar ketika Daud
berkunjung kesana. Yesus hanya mengatakan ―epi abiathar tou
archiereôs", yang artinya "pada zaman Abyatar menjadi imam besar".
Ketika segala sesuatu berubah, maka Raja Saul yang haus darah ini
membantai Ahimelekh dan semua imam Tuhan di Nod memakai
tangan Doeg, orang Edom itu :
1 Samuel 22:18-19
22:18 Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan
paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu
memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh
lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
250
22:19 Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata
pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang
menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata
pedang.
Selanjutnya hanya Abyatar, anak Ahimelekh, satu-satunya
yang cukup beruntung melarikan diri. Dia lari dan bergabung dengan
Daud (perhatikan ayat 20 di atas).
Lalu Abyatar ini mengabdi kepada Daud dan menjadi
imamnya selama Daud berada dalam pengembaraan dan pengasingan.
Maka, yaitu wajar dia diangkat sebagai imam besar oleh Daud
setelah ia menjadi raja; Abyatar berbagi kedudukan sebagai imam
besar dengan Zadok, orang yang diangkat oleh Saul, sampai dengan
kematian Daud.
Dalam keadaan seperti ini, yaitu tepat sekali untuk menyebut
Abyatar sebagai imam besar – kendatipun pengangkatannya sendiri
terjadi agak belakangan, setelah peristiwa di Nob – itu sama dengan
mengemukakan sebuah anekdot dengan mengatakan "Ketika Raja
Daud masih menajdi seorang pemuda penggembala" kendatipun
kenyataannya Daud bukanlah raja ketika ia menjadi penggembala.
Menurut WF Arndt dan FW Gringricch (A Greek-English
Lexicon of the New Testament, Chicago : University of Chicago, 1957,
p 286) kata "epi"p dengan genitif (penanda hubungan milik) hanya
bisa berarti "pada zaman…", itulah pengertian yang dipakai pada
Markus 2:26. Bentuk yang sama dipakai dalam :
Kisah 11:28
Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa
Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya
kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
TR Transliterasi, epi klaudiou kaisaros
Ibrani 1:2
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak
menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam
semesta.
TR Transliterasi, ep eschatôn tôn hêmerôn toutôn
Kisah 11:28 " pada zaman kaisar Klaudius", ("epi klaudiou kaisaros")
dan Ibrani 1:2 "pada zaman akhir ini" ("ep eschatôn tôn hêmerôn
toutôn").
Bandingkan dengan Markus 2:26 :
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat
sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh
dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada
pengikut-pengikutnya?"
TR Transliterasi, epi abiathar tou archiereôs
Peristiwa tersebut terjadi "pada zaman" Abyatar; dia bukan
saja hidup, tetapi kenyataannya hadir ketika peristiwa itu terjadi, dan
segera sesudah itu dia menjadi imam besar setelah ayahnya
Ahimelekh, dibunuh oleh Saul.
Jika kata-kata Yesus itu ditafsirkan sebagaimana yang Yesus
maksudkan, maka mutlak hal tersebut tidak berbeda dengan fakta
sejarah.
Sumber :
- Archer, Gleason, L., Encyclopedia of Bible Difficulties, 1994
Revised Edition, 1982, Zondervan Publishing House, p 362.
- Arndt WF & FW Gringricch, A Greek-English Lexicon of the New
Testament, Chicago : University of Chicago, 1957, p 286
107) Apakah setiap orang itu berdosa (1 Raja 8:46, 2 Tawarikh 6:36,
Amsal 20:9, Pengkotbah 7:20, 1 Yohanes 1:8-10) ataukah ada yang
tidak berdosa ? (1 Yohanes 3:1, 8-9; 4:7; 5:1)
JAWAB : (Kategori: Salah memahami penggunaan bahasa Yunani
dan memaksakan menurut pemikirannya sendiri)
jika mereka berdosa kepada-Mu -- karena tidak ada manusia yang
tidak berdosa -- dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan
mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri
musuh yang jauh atau yang dekat, (1 Raja-raja 8:46)
jika mereka berdosa kepada-Mu -- karena tidak ada manusia yang
tidak berdosa -- dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan
mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri
yang jauh atau yang dekat, (2 Tawarikh 6:36)
Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir
dari pada dosaku?" (Amsal 20:9)
Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik
dan tak pernah berbuat dosa! (Pengkotbah 7:20)
Versus :
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri
kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia yaitu setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita
membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam
kita. (1 Yohanes 1:8-10 )
3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada
kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita yaitu
anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia
tidak mengenal Dia.
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis
berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-
Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab
benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah. (1 Yohanes 3:1, 8-9)
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir
dari Allah dan mengenal Allah. (1 Yohanes 4:7)
Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus yaitu Kristus, lahir dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan,
mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. (1 Yohanes 5:1)
Kontradiksi semu di atas mempermasalahkan "Apakah setiap
orang berdosa" Lalu sejumlah ayat yang meng-iya-kannya didaftar
dari dalam PL, untuk dikonfrontasikan dengan sebuah ayat dari PB 1
Yohanes 1:8-10.
Setelah itu Shabbir Ally, pendebat dari Islam mengatakan
"Seorang kristen yang sejati tidak mungkin berdosa karena mereka
yaitu anak-anak Allah". Pernyataannya ini didukung dari sejumlah
ayat dalam Kitab 1 Yohanes yang menyebutkan bahwa orang Kristen
yaitu anak-anak Allah berarti tidak berdosa. Memang benar bahwa
seseorang yang lahir dari Allah tidak berkebiasaan berbuat dosa, tetapi
itu bukan berarti bahwa mereka sesekali tidak akan jatuh ke dalam
dosa karena kita masih tinggal dalam dunia yang penuh dengan dosa
dan pelanggaran. Ada perbedaan antara "tidak berbuat dosa" dengan
"tidak berdosa".
Dua ayat di bawah ini sepintas lalu menunjukkan suatu
"kontradiksi", padahal hanyalah sekedar suatu "variasi" belaka.
1 Yohanes 1:8
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri
kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita."
KJV, If we say that we have no sin, we deceive ourselves, and the
truth is not in us.
NIV, If we claim to be without sin, we deceive ourselves and the truth
is not in us.
TR Interlinear, "ean {jika} eipômen {kita berkata} hoti {bahwa}
hamartian {dosa} ouk {tidak} ekhomen {kita memiliki} heautous
{diri sendiri} planômen {kita menyesatkan} kai {dan} hê alêtheia
{kebenaran} ouk {tidak} estin {ia ada} en {di dalam} hêmin {kita}"
Rasul Yohanes menggunakan kata benda 'hamartia', bukan
kata kerja seperti ayat di bawah ini. Di sini "dosa" cenderung
bermakna sifat dasar tabiat manusia dan bukan perbuatannya.
1 Yohanes 3:9
"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab
benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah."
NIV, No one who is born of God will continue to sin, because God's
seed remains in him; he cannot go on sinning, because he has been
born of God.
TR Interlinear, "pas {setiap} ho {yang} gegennêmenos {sudah
dilahirkan} ek {dari} tou theou {Allah} hamartian {dosa} ou {tidak}
poiei {ia berbuat} hoti {sebab} sperma {benih} autou {-Nya} en {di
dalam} autô {-nya} menei {ia tinggal} kai {dan} ou {tidak} dunatai
{ia dapat} hamartanein {untuk berdosa} hoti {bahwa} ek {dari} tou
theou {Allah} gegennêtai {ia sudah dilahirkan}"
Kata kerja "berbuat dosa" yang kedua ditulis 'hamartanein',
yaitu kata 'hamartanô', "berdosa" dalam bentuk infinitif aktif masa
kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes
menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali
dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena
hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa.
Perhatikan terjemahan NIV yang menterjemahkan ayat secara
kontekstual, lebih mudah dimengerti, dengan menggunakan bentuk
"present continuous" dalam ayat tersebut, yaitu seperti apa yang
tertulis dalam bahasa asli Yunaninya. Dengan demikian bisa kita
mengerti maknanya yaitu : "Mereka yang lahir dari Allah tidak akan
terus berbuat dosa … dan mereka tidak dapat berbuat dosa terus".
Yaitu suatu gagasan bahwa hidup yang terus-menerus di dalam dosa
akan mati, namun kini si pendosa yang bertobat itu telah mendapat
pertolongan Allah melalui kuasa Roh Kudus, maka ia tidak akan terus
berbuat dosa.
Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang
mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat
ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang
percaya, dia memakai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa
Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-
menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru.
Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan
kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus yaitu suatu kemustahilan
rohani. Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi
standar Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus
hidup dalam dosa.
Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa yaitu
"benih Allah" dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah
sendiri yang ada dalam mereka. Oleh iman, Kristus yang mendiami
kita, kuasa Roh Kudus, dan firman yang tertulis, semua orang percaya
dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari saat ke saat.
Jadi, "tidak berbuat dosa" bukanlah suatu kondisi yang dapat
dikategorikan sebagai "dapat" atau "tidak dapat", "mungkin" atau
"mustahil". Orang Kristen yang sudah lahir baru masih "dapat"
berbuat dosa, tetapi mereka tidak "harus" berbuat dosa, berbuat dosa
itu bukan lagi merupakan "kebiasaan" tetapi suatu perbuatan yang
harus dimatikan melalui Roh Kudus.
Mazmur 97:10
"Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia,
yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan
melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik."
Naskah Ibrani Teks Masoretik: "'OHAVÊY YEHOVÂH SIN'Û RÂ'
SYOMÊR NAFSYÕT KHASÏDÂV MÏYAD RESYÂ'ÏM
YATSÏLÊM"
Alkitab jelas menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa,
kecuali satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Oleh karena itu, kami tidak
menyalahkan Shabbir di sini. Kami justru senang dengan pernyataan
Shabbir yang kedua, yang mengatakan bahwa orang Kristen yaitu
anak-anak Allah.
Tetapi pernyataan Shabbir yang ketiga itulah yang
menimbulkan perselisihan; ia tidak mengetahui bagaimana sebuah
tema dikembangkan dalam surat. Inti dari surat Yohanes di sini yaitu
panggilan untuk hidup kudus dan benar karena pengampunan dosa
yang diberikan melalui kematian Kristus. Untuk itulah kita dipanggil,
yaitu untuk tidak terus hidup dalam dosa melainkan berubah menjadi
tidak bercacat cela seperti panutan kita, Yesus Kristus yang tidak
berdosa. Dalam upayanya mencari-cari kontradiksi, Shabbir telah
salah menggunakan ayat, sehingga ayat bacaan yang tadinya
dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah pertentangan, justru tidak
saling bertentangan.
Sumber :
- Yohannes/ Biblika
- Jay Smith, Alex Chowdhry, Toby Jepson, James Schaeffer, 101
Contradictions in the Bible Cleared Up .
108) Apakah Keluarga Yakub yang pindah ke Mesir berjumlah 70
orang (Kejadian 46:27) ataukah 75 orang? (Kisah Para Rasul 7:14)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks historis)
Kejadian 46:27
46:27 Anak-anak Yusuf yang lahir baginya di Mesir ada dua orang.
Jadi keluarga Yakub yang tiba di Mesir, seluruhnya berjumlah tujuh
puluh jiwa.
Kisah Para Rasul 7:14
Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua
sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.
Pertentangan semu di atas menyangkut jumlah anggota keluarga
Yakub yang pindah ke Mesir. Kedua ayat dalam Kejadian 46:1-27 dan
Kisah 7:14 dianggap saling bertentangan, padahal tidak, keduanya
sama-sama benar.
Ada perbedaan 5 jiwa antara kedua ayat tersebut. Tambahan 5 jiwa ini
menunjuk kepada nama anak-anak dari Manasye dan Efraim
yang disebutkan dalam I Tawarikh 7:14-21 dan Bilangan 26:28-34.
Manasye dan Efraim yaitu anak dari Yusuf.
Oleh karena itu Kisah Para Rasul 7:14 yang mengutip ucapan Stefanus
sebelum ia mati yaitu benar karena ada rujukannya dalam Perjanjian
Lama. Jadi 5 jiwa tambahan tidak tercatat dalam Kitab Kejadian 46:27
karena lahir dikemudian hari, namun Stefanus mengetahui itu dari
kitab-kitab lain seperti I Tawarikh dan Bilangan yang detail
menjelaskan keturunan anak cucu Yusuf, juga dari naskah
Septuaginta.
109) Apakah 24.000 orang Israel mati karena tulah di Sitim (Bilangan
25:1,9) atau hanya 23.000 orang? (1 Korintus 10:8)
JAWAB : (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang
lain)
Bilangan 25:1-9
25:1 Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah
dengan perempuan-perempuan Moab.
25:2 Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban
sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban
itu dan menyembah allah orang-orang itu.
25:3 Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka
TUHAN terhadap Israel;
25:4 lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tangkaplah semua
orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan
TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-
nyala itu surut dari pada Israel."
25:5 Lalu berkatalah Musa kepada hakim-hakim Israel: "Baiklah
masing-masing kamu membunuh orang-orangnya yang telah
berpasangan dengan Baal-Peor."
25:6 Kebetulan datanglah salah seorang Israel membawa seorang
perempuan Midian kepada sanak saudaranya dengan dilihat Musa dan
segenap umat Israel yang sedang bertangis-tangisan di depan pintu
Kemah Pertemuan.
25:7 Ketika hal itu dilihat oleh Pinehas, anak Eleazar, anak imam
Harun, bangunlah ia dari tengah-tengah umat itu dan mengambil
sebuah tombak di tangannya,
25:8 mengejar orang Israel itu sampai ke ruang tengah, dan menikam
mereka berdua, yakni orang Israel dan perempuan itu, pada perutnya.
Maka berhentilah tulah itu menimpa orang Israel.
25:9 Orang yang mati karena tulah itu ada dua puluh empat ribu
orang banyaknya.
1 Korintus 10:8
Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh
beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua
puluh tiga ribu orang.
Pertentangan di sini mempermasalahkan mengenai jumlah orang
Israel yang mati karena tulah yang terjadi di Sitim. Kitab Bilangan
25:1-9 dan 1 Korintus 10:8 dianggap saling bertolak belakang.
Ada dua kemungkinan jawaban untuk menjelaskan perbedaan
ini yaitu: Pertama, 23.000 orang yang mati itu (ayat 28) yaitu mereka
yang mati karena tangan Tuhan melalui wabah/tulah yang Tuhan
kirimkan kepada mereka yang menentang Dia. Sedangkan 1000
lainnya yang merupakan pemimpin dari kelompok orang-orang, mati
karena dibunuh oleh Pinehas dan hakim-hakim Israel.
Jawaban kedua yaitu Paulus dalam I Korintus 10:8 hanya
menyebutkan yang tewas DALAM SATU HARI sebanyak 23.000
orang, sedangkan 1000 orang lainnya tewas pada hari berikutnya.
Jadi tidak ada yang kontradiksi dalam hal ini.
110) 1 SAMUEL 6:19 TEKS KUNO (al. DRB & HCSB) VS 1
SAMUEL 6:19 ALKITAB INDONESIA.
Dalam 1 Samuel teks kuno (DRB & HCSB) TERTULIS, "Tuhan
membunuh 50.070 orang karena melihat tabut Tuhan", TETAPI dalam
1 Samuel ALKITAB Indonesia, "Tuhan hanya membunuh 70 orang
saja". Mana yang benar?
JAWAB:
1 Samuel 6:19
Alkitab DRB
But he slew of the men of Bethsames, because they had seen the ark
of the Lord, and he slew of the people seventy men, and fifty
thousand of the common people. And the people lamented, because
the Lord had smitten the people with a great slaughter.
Alkitab LAI TB :
Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat
ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat
itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka
dengan dahsyatnya
Kita kaji teks asli ayat tersebut :
Naskah Ibrani Teks Masoretik:
VAYAKH BEANSHEI VE'IT-SHEMESH KI RAU BAARON
YEHOVAH VAYAKH BA'AM {people} SHIVIM {seventy} ISH
{man} KHAMISHIM {fifty/ a multiple of fifty (with other numbers)
} ELEF {thousand} ISH {man} VAYITABLU HA'AM KI-HIKA
YEHOVAH BA'AM MAKA GEDOLA
Alkitab KJV,
And he smote the men of Bethshemesh, because they had looked into
the ark of the LORD, even he smote of the people fifty thousand and
threescore and ten men (50.000+60+10=50.070): and the people
lamented, because the LORD had smitten many of the people with a
great slaughter.
Maka, yang tepat yaitu 50.070 sesuai dengan Naskah Ibrani
Teks Masoretik yang menjadi acuan Alkitab King James Version,
yang terjemahannya lebih tepat mendekati teks aslinya.
Memang benar bahwa 50.000 orang tampaknya merupakan
jumlah yang jauh melebihi populasi yang wajar dari sebuah komunitas
seperti Bet-Semes pada abad kesebelas SM. Namun, ada bukti sangat
kuat yang menunjukkan bahwa teks asli dari I Samuel 6:19 mencatat
bilangan yang jauh lebih kecil. Artinya, tidak ada angka seperti 50.070
ditulis di mana pun dengan cara ini menurut tata bahasa Ibrani
Alkitab. Susunan kata yang lazim yaitu shib`iym 'iysh, wah¦mishiym
'elep 'iysh (harfiah ‖tujuh puluh orang dan lima puluh ribu orang‖)
atau jika dengan urutan menurun yang jauh lebih lazim yaitu
ha¦mishiym 'elep 'iysh washib`iym 'iysh (‖lima puluh ribu orang dan
tujuh puluh orang‖). Fakta bahwa kedua susunan kata yang lazim ini
tidak diikuti oleh teks Ibrani yang diterima untuk ayat ini
menimbulkan kecurigaan yang sangat bisa dibenarkan bahwa teks
tersebut diputarbalikkan secara kurang cermat dalam proses
penyalinan.
Meskipun benar bahwa Septuaginta memakai bacaan yang
sama ini dalam Vorlage atau teks asli Ibrani (hebdomekonta andras
kai pentekonta chiliadas andron, ‖tujuh puluh orang dan lima puluh
ribu orang‖), sangat penting bahwa pada akhir abad pertama Masehi
pun Yosefus (dalam Antiquitiess 6.1.4) menyebut nyawa yang hilang
di Bet-Semes hanya 70, tanpa menyebut apa pun mengenai ‖50.000.‖
Ada juga beberapa naskah Ibrani yang sama sekali menghilangkan
kata-kata ‖lima puluh ribu orang.‖ Jadi LAI TB sudah tepat dengan
menulis 70 orang. Karena itu, tidak perlu orang mempertahankan
bilangan yang besar ini sebagai bagian dari teks dalam naskah asli
yang tak mungkin salah dari I Samuel. Juga, tidak mungkin bahwa
lebih dari 70 orang terlibat dalam pencemaran ketika memindahkan
‖tutup pendamaian‖ dari Tabut Perjanjian untuk melihat apa yang ada
di dalamnya. Nyaris tidak masuk akal bahwa 50.000 orang waktu itu
berderetan dekat tabut yang terbuka untuk melihat isi dalam tabut dan
yakin bahwa tabut itu hanya berisi 2 loh batu Dasa Titah (bandingkan
dengan I Raj 8:9).
Karena itu, nyaris mustahil untuk menjelaskan hilangnya
nyawa yang demikian banyak. Namun, untuk 70 orang yang terlibat
dalam pencemaran ini, mereka menunjukkan sikap tidak hormat
kepada Allah yang telah menyelubungi simbol kehadiran-Nya ini
dengan sanksi-sanksi sangat serius, sehingga nyaris tidak
mengherankan jika mereka kehilangan nyawa secara mendadak dan
tragis—mirip yang dialami Uza pada zaman Daud, ketika dia hanya
menyentuh bagian luar dari Tabut itu, untuk menahannya ketika kereta
tergelincir (II Sam 6:6-8).
111) I SAMUEL 1:1 menyebutkan ayah Samuel yaitu seorang Efraim
VS I TAWARIKH 6:16-28 mengatakan ayah Samuel seorang Lewi.
Mana yang benar?
JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim,
namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang
Efraim. (I SAMUEL 1:1)
VS
I TAWARIKH 6:16-28
6:16 Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari.
6:17 Inilah nama anak-anak Gerson: Libni dan Simei.
6:18 Anak-anak Kehat ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel.
6:22 Keturunan Kehat ialah Aminadab, anaknya, dan anak orang ini
ialah Korah, dan anak orang ini ialah Asir,
6:23 dan anak orang ini ialah Elkana, dan anak orang ini ialah
Ebyasaf, dan anak orang ini ialah Asir,
6:24 dan anak orang ini ialah Tahat, dan anak orang ini ialah Uriel,
dan anak orang ini ialah Uzia, dan anak orang ini ialah Saul.
6:25 Anak-anak Elkana ialah Amasai dan Ahimot,
6:26 dan anak orang ini ialah Elkana, dan anak orang ini ialah Zofai,
dan anak orang ini ialah Nahat,
6:27 dan anak orang ini ialah Eliab, dan anak orang ini ialah
Yeroham, dan anak orang ini ialah Elkana.
6:28 Anak-anak Samuel ialah Yoël, anak sulung dan anak yang kedua
ialah Abia.
I Tawarikh 6:16,22-28 mengatakan bahwa Elkana, ayah
Samuel (harus dibedakan dengan Elkana, anak Asir, yang merupakan
keturunan keempat sebelum dia) yaitu keturunan Kehat, anak
Lewi, sebagaimana Musa dan Harun. Karena alasan inilah Samuel
diterima sebagai bujang (pembantu) oleh Imam Besar Eli (Baca I Sam
1:24,28; 2:11) untuk magang di bawah pengawasannya. Ketika
Samuel sudah dewasa, dia menjadi imam yang mempersembahkan
kurban-kurban di tempat-tempat peribadatan terkemuka Israel, yang
tentunya tidak dapat ia lakukan seandainya ia bukan dari suku imam
yaitu suku Lewi.
Sejauh menyangkut I Samuel 1:1, yang dinyatakan hanyalah
Elkana yaitu ‖dari‖ (min) Ramataim-Zofim di pegunungan
Efraim. Kepada semua orang Lewi diberikan ‖kota-kota orang Lewi‖
tertentu atau tanah-tanah penggembalaan di antara Kedua Belas Suku
yang diatur dalam kitab Bilangan 35:6. Kita tidak mempunyai daftar
tentang 48 kota-kota ini, namun sangat mungkin Ramataim-Zofim
yaitu salah satu diantaranya.
Jadi, berdasarkan daerah asalnya dia yaitu orang Efraim,
namun berasal dari suku Lewi. Karena itu, tidak ada kontradiksi
apa pun di antara dua bagian Alkitab ini.