sirah nabi muhammad 4
ngusun gnya di atas keledai, sementara para Sahab atnya dari
suku Aus [mengelilinginya),266 seraya berseru: "Hai Abu'Amr, berlaku
baiklah terhadap bekas sekutumu!" Karena mereka terlalu banyak
bicara, Sa'ad menanggapi: "Sudah tiba saatnyabagi Sa'ad untuk tidak
lagi takut terhadap cacian orang demi menegakkan agamaAllah."
Beberapa orang laki-laki dari kaumnya sempat pula pergi menemui
Bani'Abdul Asyhal untuk mengeluhkan nasib Bani Quraizhahkepada
mereka. Ketika Sa'ad sudah berada di dekat Rasulullah ffi, beliau
memerintahkan para Sahabatiya: "Berdirilah dan tolonglah pemimpin
kalian!
Kaum Muslimin berdiri untuk menolong Sa'ad. Mereka berkata:
"'Wahai Sa'ad, Rasulullah Mi telah memilihmu untuk mengambil
keputusan terhadap Bani Quraizhah." Sa'ad .!y, berkata: "Akankah
kalian menaati perjanjianAllah apabila hukum yangakan diputuskan
nanti adalah keputusanku?"
Mereka berkata: "Ya.'Ia melanjutkan: "Begitu juga atas orang
yangada di sini?" Ia menunjuk ke arah tempat Rasulullah ffi berada,
namun ia tidak menoleh kepada beliau sebagai penghormatan terhadap
beliau. Rasulullah M; menjawab: "Ya!" Maka Sa'ad # berkata:
"Keputusanku atas mereka adalah hukuman mati terhadap mereka
yangterlibat perang dan menawan kaum wanita merekaf "267
Rasulullah ffi bersabda:
"Sungguh, kamu telah menetapkan keputusan terhadap mereka sesuai
dengan hukum Allah dari atas tujuh lapis langit."'u'
Rasulullah ffi pun memerintahkan kaum Muslimin agar
menghukum mati setiap lakiJaki yangtelah tumbuh bulu kemaluannya
dan membiarkan yang belum tumbuh.'ue Leher mereka dipenggal di
dalam parit-parit yangdigali di pasar Madinah sekarang. Jumlah mereka
berkisar antaraenam ratus hingga tujuh ratus orxng, bahkan adayang
mengatakan tujuh ratus sampai delapan ratus orang.270 Di kalangan
wanita tidak seorang pun yang dibunuh, kecuali seorang saja, yakni
Bananah, isteri al-Hakam al-Qurazhi. Sebab, ia telah melemparkan
batu gilingan ke kepala Khallad bin Suwai&?l hinggameninggal dunia.
Semoga Allah melaknatnya."'
Setelah eksekusi tersebut, Rasulullah membagi-bagikan harta
(gbanimab) Bani Quraizhah kepada kaum Muslimin. Untuk pasukan
pejalankaki satu bagian dan untuk pasukan berkuda tiga bagian. Pada
saat itu, bersama kaum Muslimin terdapat 36 pasukan berkuda.Selepas peristiwa itu, Allah W mengabulkan do'a hamba yang
shalih, Sa'ad bin Mu'adz *!b, yakni saat ia terluka: "Ya Allah, kalau
Engkau masih menyisakan peperangan dengan Quraisy, berikanlah
kesempatan kepadaku untuk terlibat lagi di dalamnya. Kalau Engkau
sudah menghabiskan peperangan afltara kami dengan mereka, maka
kobarkanlah kembali perang tersebut. Namun, janganlah Engkau
mengambil nyawaku sebelum aku menyelesaikan perkara dengan Bani
Quraizhah."
Pada waktu itu, Nabi ffi sudah berusaha mengobatilukanya,2Ta
namun luka itu kembali pecah (benambah parah), hingga akhirnya
Sahabat ini pun meninggal W.275 Rasulullah ffi dan kaum Muslimin
pun mengusung jenazah Sa'ad (dan memakamkannya). Kematian Sa'ad
inilah yang telah menggoncangkan'Arsy ar-Rahma n,27 6 kar efla gembira
menyambut kedatangan ruhnya "!Y, .
Dalam Perang Khandaq dan Perang Bani Quraizhah, kaum
Muslimin yangmati syahid berjumlah sepuluh orang. Semoga Allah
meridhai mereka. Amin.
Terbunuhnya Abu Rafi' Salam Bin Abil Haqiq]
Allah W telah membinasakan Ka'ab bin al-Asyraf seorang
Yahudi [musuh Allahf,'7'segala puji bagi-Nya atas hal itu, melalui tangan
beberapa orang kaum Aus, seperti y*g diutarakan pada penjelasan pasca
Perang Badar.
Akan tetapi, Abu Rafi' Salam bin Abil Haqiq, termasuk salah
seorang yarrt memprovokasi bala tentara Ahzab untuk menyerang
Rasulullah ffi berhasil meloloskan diri dan tidak terbunuh bersama
Bani Quraizhah seperti nasib temannya, Huyayy bin Akhthab.
Maka dari itu, kaum Khazral berkeinginan membunuhnya untuk
mendapatkan pahala yangsama dengan kaum Aus. Allah \g memang
mentakdirkan bahwa kedua suku ini akan saling bersaing (berlombalomba) dalam kebaikan di hadapan Rasulullah ffi. Kaum Y:hazrq lantas
meminta izin kepada Rasulull ah M, untuk membunuhnya. Nabi pun
ffi mengizinkan mereka.
Maka, berangkatlah beberap a oranglaki-laki, semuanya berasal
dari Bani Salamah. Pasukan kaum Y:hazraj itu terdiri dari 'Abdullah bin
'Atik (y^ngmenjadi pemimpin pasukan itu berdasarkan perintah Rasul
M_), 'Abdullah bin Unais, Abu Qatadah al-Harits bin Rib'i, Mas'ud
bin Sinan, dan Khuza'i bin Aswad, salah seorang sekutu mereka. Para
Sahabat itu pun berangkat hingga akhirnya sampai di Khaibar, di
sebuah perkampungan besar. Mereka lalu mendatangirumah Abu Rafi'
pada malam harinya dan langsung membunuhnya. LJtusan itu segera
kembali kepada Rasulullah ffi setelah itu. Tiap-tiap mereka mengaku
telah membunuh Salam,
Oleh karena itu, beliau ffi berseru: "Perlihatkan kepadaku
pedang-pedang kalian!"
Ketika para Sahabat memperlihatkan pedang masing-masing,
beliau berkata sambil memandangpedang'Abdullah bin Unais: "Pedang
ini yang telah membunuhnya. Aku melihat ada bekas makanan pada
pedang ini."
Memang, 'Abdullah bin Unaislah yang telah menebas Abu
Rafi' bin Salam dengan pedangnya. Bahkan, ia mendengar suara
tulang punggungnyayangpatah, semenrara musuh Allah itu merintih:
"Ampun, ampun." Artinya, sudah cukup.
Perang Bani Lihyan]
Enam bulan usai menyelesaikan urusan Bani Quraizhah,
Rasulullah ffi berangk at lagikeluar Madinah, yaitn bertepatan dengan
bulanJumadil Ula tahun 6 H, menurut pendapatyangbenar, menuju
Bani Lihyan untuk membalas kematian para Sahabat ,N* yangdikirim
dalam delegasi ar-Raji', sebagaimana telah diterangkan sebelumnya.
Beliau tenrs berjalan hingga sampai di wilayah mereka, yakni di sebuah
lembah yargbernama Ghuran.2'e \Tilayah itu terletak di antara daerah
Amaj280 dan Usfan. Namun, beliau mendapati kaum Bani Lihyan telah
melarikan diri ke puncak-puncak gunung. Rasulullah ffi membiarkan
mereka, kemudian beliau pergi dengan membawa dua ratus tentara
berkuda hingga singgah di Usfan. Beliau pun mengirim dua orarLg
pasukan berkuda ke Kura'al Ghamimztt ldu menunggu keduanya
kembali. Kemudian, Rasulullah M- pulang ke Madinah.
Perang Dzi Quru&"]
Sepulangnya Nabi ffi k. Madinah, Uyainah bin Hishn bersama
Bani 'Abdullah bin Ghathafan menyerangliqaallu (unta-unta bunting)
beliau M, y^ng digembalakan di al-Ghabah,285 lalu mencuri hewan
tersebut dan membunuh penggembalanya,yakni seorang laki-laki dari
Ghifar. Bahkan, mereka juga menculik isterinya. Orang pertama yang
mengetahui286 perbuatan biadab mereka adalah Salamah bin'Amr bin
a1-Akwa'al-Aslami *!b.Ia segera mengejar mereka dengan berjalan
kaki, sementara ia adalah orang yangtidak tertandingi dalam berlari.
Salamah pun memanahi mereka, seraya berkata:
e\\i;iats *
(Rasakanlah itu!)2" Aku adalah putra a1-Akwa',
hari ini adalah hari Rudhdba'
Yang dimaksud dengan hari Rudbdba'adalah hari kehancuran.
Akhirnya, Salamah berhasil merebut kembali sebagian besar harta
yangmereka rampas.
Tatkala berita tersebut tersebar di Madinah, Rasulullah M
segera keluar membawa satuan pasukan berkuda. Mereka menyusul
Salamah bin al-Akwa' ^gb dan berhasil mengambil kembali unta-unta
tersebut. Ketika tiba di sebuah sumber mata air bernamaDzi Qard,
Nabi ffi menyembelih salah satu unta yang berhasil dibawa pulang.
Beliau bermukim di sana selama satu hari satu malam kemudian pulang
ke Madinrf,.
Pada perang ini, al-Akhram, yang nama lengkapnyaMuharriz
bin Nadhlah eE gugur. Ia dibunuh oleh'Abdurrahman bin Uyainah,
yang kemudian merebut kudanya dan melarikan diri. Akan tetapi, Abu
Qatadah qb berhasil mengejar dan membunuhnya serta membawa
kembali kuda tersebut. Kuda itu adalah milik Mahmud bin Salamah.
'\U7anita yang diculik tadi telah dibebaskan dan pulang dengan
menunggangi unta Rasulullah ffi. Ternyata, ia bernadzar, akan
menyembelih unta tersebut apabila Allah menyelamatkan dirinya.
Rasulullah ffi bersabda:
"Amatlah buruk balasan yang diberikan kepada unta itu. Sungguh,
Bani Adam tidak bolehbernadzar atas barang yangbukan miliknya,
juga atas perbuatan maksiat."
Maka dari itu, Nabi ffi mengambil kembali unta tersebut.2se
Diriwayatkan oleh Muslim dalam S b ah iih-ny a, dari S alamah bin
al-Akwa' 95, berkenaan dengan kisah ini: "Maka kami pun pulang
ke Madinah. Tiga malam sesudah itu, kami kembali berangkat ke
Khaibar.'2eo
Barangkali inilah yangbenar. lYallaabu a'lam.
6Perang Bani Musthaliq Atau Al-Murai5i'zer]
[Setelah itt,f2ez Rasulullah ffi memerangi Bani al-Musthaliq
dari suku Khuza'ah pada bulan Sya'ban tahun 6 H. Ada riwayatyang
menyebutkan pada bulan Sya'ban tahun 5 H. Namun, riwayat pertama
lebih benar. Demikianlah pendapat Ibnu Ishat'e3 danparaulama sejarah
lainnya.
Nabi menunjuk Abu Dzarr *!M sebagai amir sementaradi kota
Madinah. Ada yang menyebutkan Numailah bin 'Abdullah al-Laitsi.2eo
Beliau dan pasukan kaum Muslimin menyerang Bani al-Musthaliq saat
mereka sedang lengah"t di sumber mata airyangbernama al-Muraisi'.
Mata air ini membentang mulai dari Qadid sampai ke as-Sahil. Sebagian
di antara kaum musyrikin itu mati terbunuh, sedangkan sebagian besar
kaum wanita dan anak-anak ditawan.2e6
Syi'ar kaum Muslimin kala itu adalah "Hancurkan rno$ub."'n'
Di antara wanita yang tertawan adalah Juwairiyyah binti alHarits bin Abi Dhirar, pemimpin2e8 Bani Musthaliq. Juwairiyyah masuk
dalam bagian (saham) Tsabit bin Qais bin Syammas. Namun, Tsabit
membebaskannya dengan cara mukaatabab (angsuran dalam penebusan
diri). Rasulullah ffi melunasi angsuran tersebut kemudian menikahi
Juwairiyyah sehingga menjadi salah seorang Ummul Mukminin. Setelah
peristiwa itu, kaum Muslimin membebaskan seratus keluarga dari Bani
Musthaliq bahkan mereka semua masuk Islam karenanya.2ee
Dalam perjalanan pulang, al-Khabits'Abdullah bin Ubay bin
Salul berkata: "Kalau kita pulang ke Madinah, pasti yangberkuasa di
sana akan mengusir orang-orangyanglemah." Ia sengaja menyindir
Rasulullah ffi.TJcapan itu disampaikan oleh ZaidbinArqam kepada
Rasulullah ffi. Maka 'Abdullah bin Ubay pun datang memberikan
dalih (alasan-alasan).300 Bahkan, ia bersumpah atas alasan-alasan yang
dikemukakannya itu. Beliau membiarkannya sehingga Allah Mi"
menurunkan surat al-Munaafiquun untuk membenarkan ucap an Zaid
bin Arqam.3ot
Dalam peperangan ini (Perang Bani Musthaliq), terjadi beberapa
peristiwa sebagai berikut:
[Kisah (Fitnah) Al-Ifki,,]
Peristiwa ini bermula dari kisah yangdikarang oleh'Abdullah
bin Ubay al-Khabits dan sahabat-sahabatnya. Suatu hari, Ummu1
Mukminin, 'Aisyah binti [Abu Bakar]303 ash-Shiddiq ikut bersama
Rasulullah M dalam Perang Bani al-Musthaliq. Ia dibawa di atas
sekedup (tandu).'* Kaum Muslimin pun singgah di beberapa tempat.
Kemudian, mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan3,5 pada
awal siangharinya. Sementara itu, 'Aisyah uS;., pergi ke suatu
tempat untuk buang hajat. Setelah kembali, ternyata ia menyadari
akan hilangnyakalung3,6 milik saudarinya, Asma'. 'Aisyah meminjam
kalung itu darinya. OIeh sebab itu, ia segera kembali ke tempat buang
hqat danmencari kalung tersebut. Pada saat yang bersamaan, datanglah
p raj urit y ang memb awa sekedupny a dan lan gsung mengusun g temp ar
duduk dari kayu yanghanya seberat satu orang dewasa itu. Padahal,
dalam sekedup itu tidak ada seorang pun. Prajurit tadi lantas meletakkan
sekedup itu di atas unta, tanpa merasakan sesuatu yangtidak beres
meskipun benda yangdiangkat mereka ringan sekali. Memang, badan
'Aisyah W. pada saat itu belum besar karena masih remaja yang
berumur 14 tahun.
Sesudah mendapatkan lagi kalungnya, 'Aisyah segera kembali.
Namun, ia tidak melihat seorang pun di tempat kaum Muslimin
singgah sebelumnya.Iapun terduduk lemas di tempat tersebut sambil
berharap dalam hati: "Mereka pasti akan menyadariketidakhadiranku
dan akan kembali lagi."
Akan tetapi, Allah IH berkuasa untuk menentukan segala
sesuatunya. Allah pasti memberikan hikmah,,, atas seriap kejadian
yangDia kehendaki. 'Aisyah pun mengantuk sehingga tertidur. Ia
baru bangun ketika mendengar ungkapan istiljaa"" yrrg diucapkan
Shafwan bin al-Muaththal as-Sulami adz-Dzakwani.3,e Sahabat ini
memang bermalam3t0 di akhir rombongan, karena ia orang yang
sangat nyenyak tidurnya, seperti yangdisebutkan dalam riwayat Abu
Da'rilud.3" Tatkala melihat sosok Ummul Mukminin, Shafwan berseru:
"Innaalillaabi an inna ilaibi raaji'uun, isteri Rasulullah?" Kemudian,
ia melepaskan tali tambatan untanya lalu mendekatkannya kepada
'Aisyah. 'Aisyah pun menaikinya. Shafwan tidak berbicara sepatah kata
pun kepada'Aisyah. Demikian pula, 'Aisyah tidak mendengar kalimat
apa pun darinya, kecuali ucapan istirjaa' tadi. Shafwan terus berjalan
menuntun unta yang dinaiki 'Aisyah hingga keduanya bergabung
kembali dengan rombongan.3t2 Pada waktu itu, bala terttar^ kaum
Muslimin sudah tiba di Nahr azh-Zhahirah.
Saat orang-orang melihat keduanya, kaum munafik mulai
menggunjingkan perkara yangAllah \g pasti memberi balasan
kepada mereka karenanya itu. Sementara 'Abdullah bin Ubay alKhabits-dengan perbuatan hina yang dia lakukan selama peperangan
berlangsung-juga mulai angkat bicara, mengumbar cerita ke sana ke
mari, mengeksposnya, serta menyebarkan dan menyiarkannya ke
khalayak ramai.
Kasus ini seperti yang diceritakan secara panjang lebar dalam
kitab asb-Sbahiibdin3t3 dari hadits az-Zthri, dari Sa'id al-Musayyib,
' IJrwah bin az-Zubair, Alqamah bin \fl aqqash al-Laitsi, dan' Ubaidillah
bin'Abdullah bin'Utbah. Semuanya berasal dari riwayat'Aisyah rdF,
ash-Shiddiqah binti ash-Shiddiq, yang mendapat pembelaan langsung
dari atas tujuh langit terhadap segala hal yang dituduhkan3'o kepadanya
oleh ahli ifki (orang-orang yangterlibat dalam tuduhan dusta tersebut)
pada perang ini:Sesunggubnyd. orang-ordng yang membaua berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. langanlab kamu mengira berita bobong itu buruk
bagi kamu, bahkan ia adalab baik bagi kamu ...." (QS. An-Nuur: 11)
Allah menurunkan firman-Nya itu satu bulan lebih setelah
kepulangan kaum Muslimin dari Perang Bani al-Musthaliq. Orangorang yang menyebarkan berita bohong itu dihukum cambuk , di antara
mereka terdapat Misthah bin Utsatsah dan Hamnah binti Jahsy.
Sebelum turunnya ayat itu, Rasulullah ffi naik ke atas mimbar
dan berkhutbah di hadapan kaum Muslimin dan meminta pembelaan
atas tuduhan 'Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya. Beliau
bertanya: "siapakah yang dapat memberikan pembelaan3l5 terhadap
orang yang telah mengganggu rumah tanggaku? Demi Allah, aku
tidak mengetahui dari keluargaku melainkan hal yangbaik-baik saja.
Mereka juga menyebut-nyebut nama laki-laki yang kukenal sebagai
orang yangbaik. Orang itu tidak pernah masuk menemui keluargaku,
kecuali bersamaku."
Sa'ad bin Mu'adz, saudara Bani 'Abdil Asyhal, bangkit dan
berkata: "'Wahai Rasulullah, aku akan membelamu aras tuduhan
tersebut. Kalau dia (orang yang memfitnah) berasal dari suku Aus,
maka akan kupenggal kepalanya. Apabila dia berasal dari teman-reman
kami dari suku Khazraj, maka silakan engkau memerintahkan apa
saja kepada kami. Perintahkanlah, niscaya kami akan melaksanakan
perintahmu terhadap ny al
Sa'ad bin 'Ubadah pun langsung berdiri dan berseru: "Anda
bohong! Demi Allah, Anda ddak akan membunuhnya atau Anda tidak
akan pernah bisa membunuhnya. Seandainya orang itu ternyata berasal
dari kaummu, niscaya Anda tidak akan senang jika ia dibunuh!"
Usaid bin Khudair ikut angkat bicara: "Demi Allah, kami pasti
akan membunuhnya (meskipun berasal dari suku kami). Anda memang
seorang munafik dan suka membela orang munafik."
Akibatnya, dua suku itu pun terlibat pertengkaran, hampir saja
mereka saling membunuh. Sampai-sampai Rasulullah ffi berusaha fmeredakan]"u dan menenangkan mereka hingga akhirnya semua
orang terdiam.
Demikianlah yang disebutkan dalam kitab asb-Shabiihain,3'7
yaitu bahwa yangbertengkar dengan Sa'ad bin'Ubadah adalah Sa'ad
bin Mu'adz.
Riwayat tersebut sangat kontroversial sehingga membingungkan
para ahli sejarah. Sebab, tidak seorang pun yang berbeda pendapat
bahwa Sa'ad binMu'adz meninggal dunia seusai PerangBani Quraizhah,
yakni setelah Perang Khandaq pada tahun 5 H, menunrt pendapat yang
benar. Adapun Peristiwa al-Ifki ini tidak diragukan lagi terjadi pada
Perang Bani al-Musthaliq atau pada Perang al-Muraisi'.
Az-Zuhri menegaskan: "Yakni, pada Perang a1-Muraisi'."
Para ulama berbeda pendapat dalam memberi jawaban terhadap
persoalan yarrg rumit ini.3r8
Musa bin'Uqbah menyatakan, berdasarkan riway at al-Bukhari:
"sesungguhnya Perang al-Muraisi' terjadipada tahun 4 H."
Pendapatnya itu bertentangan dengan pendapat jumhur
ulama.3re
Dalam hadits itu sendiri terdapat indikasi yang menolak
pendapat tersebut, yakni perkataan 'Aisyah Sts, : "Hal itu terjadi
setelah diturunka rrny a ay at hljab ."
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa ayat tersebut diturunkan
pada pagi hari sesudah malam pertama Rasulullah ffi bersamaZainab
binti Jahsy €9, . Rasulullah M, sempat bertanya kepada Zainab
binti Jahsy €y, tentang 'Aisyah #r-, saat terjadi Peristiwa al-Ifki
tersebut. Zainab menjawab: "Aku selalu menjaga pendengaran dan
pengelihatanku."'Aisyah gr, pun memujinya: "Dialah satu-satunya
isteri Nabi M yangmenyaingi'0 kedudukanku di sisi beliau."
Para ahli sejarah juga menyebutkan bahwa pernikahan beliau
ffi denganZainab €y, terjadipada bulan Dzul Qa'dah tahun 5 H.
Dengan demikian, pendapat Musa bin 'Uqbah itu tertolak dengan
sendirinya,32r namun persoalannya belum selesai sampai di sini.Imam Muhammad bin Ishaq bin Yasar mengat akan:322
"Sesungguhnya Perang Bani al-Musthaliq rcrjadi pada tahun 6 H."
Ia pun menyebutkan di dalamnya mengenai Peristiwa al-Ifki. Hanya
sqa, ia menceritakannya dari riwayat az-Zuhri, dari 'ubaidillah bin
'Abdullah bin'Utbah, dari'Aisyah g;-,
, sebagaimana perkataannya:
"Maka berdirilah Usaid bin Khudair *!y lalu berkata:'Saya akan
membelamu atas tuduhannya.'"
Muhammad bin Ishaq tidak menyebutkan Sa'ad bin Mu(ad2.323
Abu Muhammad bin Hazm3za menyatakan: "Pendapat inilah yang
benar dan tidak perlu diragukan lagi. Adapun pendapat sebelumnya,
menurut kami, adalah keliru."
Ibnu Hazm berbicara panjang lebar dalam masalah ini. Ia juga
mengakui kebenaran penyebutan Sa'ad dalam berbagai riwayat yang
shahih.
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan: "Memang benar apayangbeliau
katakan, insya Allab."
Terkadang memang terdapat semacam ini dalam hadits yang
secara hukum tidak bisa mengubah (dikompromikan dengan) hadits
lain yang banyak jumlahnya. Sejumlah ulama telah mengisyaratkan
sebagian besar di antaranya. Sebagian di antara mereka yangtelah
berusaha memberikan alasan-alasan, rerapi semua itu terlalu dipaksakan.
lVallaabu o'lo*
Perang Hudaibiyah]
Padabulan Dzul Qa'dah tahun 6 H, Rasulullah ffi berangkat
untuk melaksanakan umrah bersama 1000 [sekian]"u orang iamaah.
Ada yang mengatakan bersama 500 orang jamaah. Ada juga yang
berpendapat bahwa jumlahnya 400 orang jamaah. Riwayat lain
menyebut kan 3 00 o ran g j amaah."' Te rdap at j u ga riway at lainny a y aurLg
menyebutkan jumlah yang berbeda-beda. Adapun yang menerangkan
bahwa beliau keluar dengan membawa 700 orangiamaah, pendapat
ini jelas-jelas keliru.328
Ketika mengetahui hal itu, kaum musyrikin mengumPulkan
sekutu-sekutu mereka dan keluar dari Makkah untuk menghalangi
beliau melakukan umrah pada tahun itu. Orang-orang kafir mengirim
pasukan berkuda mereka yarLg dipimpin oleh Khalid bin al-\7alid
menuju Kura' al-Ghamim. Namun, Rasulullah ffi kemudian mengambil
jalan lain hingga sampai juga di Hudaibiy^lr.tzo
Nabi dan kaum musyrikin saling mengirimkan utusan, hingga
datanglah Suhail bin'Amr yang mengajak berdamai, dengan syarat
mereka ftaum Muslimin) harus kembali pulang pada tahun ini dan
baru boleh melakukan umrah pada tahun berikutnya. Rasulullah
ffi menyetujui syaratyangdiajukan mereka, tidak lain karena Allah
Mj memang hendak memberikan berkah dan kemaslahatan melalui
perjanjian tersebut.
Kesepakatan itu tidak disukai oleh sebagian Sahabat , di antaranya
'IJmar bin al-Khaththab *!b .Ia pun bertukar pikiran dengan Abu
Bakar ash-Shiddiq gg tentang masalah itu, lalu kembali berdialog
dengan Rasulullah ffi. Ternyata, jawaban Rasulullah ffi sama persis
dengan jawaban Abu Bakar Qp, yakni bahwasanya beliau hanyalah
hamba dan utusan Allah, yangtidak mungkin mendurhakai perintahNyr,"o dan Dia pasti akan memberi pertolongan kepada NabiNya.
Imam al-Bukhari menukil kisah ini secara lengkap dalam kitab Sbabiihnya.tt'
Suhail bin 'Amr memberi syarat agar kaum Muslimin pulang
pada tahun ini. Mereka baru boleh berumrah tahun depan. Selain itu,
orang-orang Muslim hanyaboleh masuk Makkah dengan pedang atau
senjata yangtersarung,"' |uga tidak boleh tinggal di negeri tersebut
lebih dari tiga hari,333 serta bersedia memberikan jaminan keamanan
kepada manusia (antarakaum musyrikin dan kaum Muslimin)33. dalam
jangka waktu sepuluh tahun.335
Perdamaian itu seben arnyamenjadi sebab terbesar terealisasinya
berbagai penaklukan (wilayah) bagi kaum Muslimin, sebagaimana
dikatakan oleh'Abdullah bin Mas'ud g .zt'
Berdasarkan perjanjian, tersebut setiap orang bebas memilih:
boleh bergabung bersama Rasulullah ffi dan boleh juga ikut bersama
kaum Quraisy. Di samping itu, setiap orang dari mereka yang datang
kepada Rasulullah ffi, walaupun seorangMuslim, harus dikembalikan
kepada kaum Quraisy. Sebaliknya, siapa saja orang Muslim yangdatang
kepada mereka tidak perlu dikembalikan.
Allah iW membenarkan isi perjanjian itu, kecuali terhadap
kaum wanita Mukmin yangberhijrah, mereka tidak boleh dipulangkan
kepada kaum musyrikin karena pada saat itu, kaum wanita Muslimah
sudah tidak dihalalkan lagi bagi orang-orang kafir.337
Ini termasuk perkara mulia yangterjadi dalam masalah ushul,
yaiut mengkhususkan as-Sunnah dengan al-Qur-an.338
Sebagian ulama mengangga;pnya sebagai penghapus hukum,
seperti madzhab Abu Hanifah dan sebagian kalangan ahli ushul.
Namun, itu bukanlah pendapat yang dipilih oleh mayoritas ulama
Mutaakhirin. Perbedaan pendapat dalam masalah ini termasuk ringan
karena pokok masalahnya kembali kepada makna tekstual.
Sebelum terjadinya perdamaian ini, 'IJtsman bin Affan 4r
diutus oleh Rasulullah ffi k. Makkah untuk memberitahukan bahwa
mereka datang bukan untuk berperang, namun untuk melaksanakan
umrah. Karena kedudukan 'lJtsman yang terhormat, maka kaum
musyrikin Quraisy menawari 'LItsman untuk melakukan thawaf.
Namun, 'LItsman menolak dan berkata: "Aku tidak akan berthawaf
sebelum Rasulullah ffi melakukannya."
Sebelum 'LJtsman kembali, tersebar kabar bahwa ia dibunuh.
Tentu saja hal itu membuat Rasulullahffisedih. Oleh sebab itu, Nabi
memanggil para Sahabatnya M untuk melakukan bai'at perang.
Mereka pun berbai'at kepada beliau di bawah pohon di tempat itu,
yaitu pohon samurah.'3e Jumlah Sahabat yang berbai'at di bawah
pohon tersebut sama dengan jumlah mereka yangberangkat bersama
Rasulullah ke Hudaibiyah,kecuali al-Judd bin Qais yangbersembunyi
di balik untanya karena kemunafikan dan keciutan nyalinya.3a}
Demikian juga Abu Suraihah, yang nama aslinya Hudzaifah bin Usaid.
Hudzalf.ah memang menyaksikan Perj anj ian Hudaibiyah, namun ada
y^ng menyebutkan bahwa ia tidak sempat berbai'at. Sementara itu,
riwayat lain menyebutkan bahwa ia telah berbai'at.
Yang pertama kali berbai'at pada saat itu adalah Abu Sinan,
\Wahab bin Mihshan, saudara'I-Ikasyah bin Mihshan. Ada juga yang
berpendapat bahwa yang pertama kali berbai'at adalah puteranya,
yakni Sinan bin Abi Sinan. Pada kesempatan itu, Salamah bin al-Akwa'
berbai'at sebanyak tiga kali atas perintah Rasulullah ffi, sebagaimana
diriwayatkan oleh Muslim darinya.3o'
Rasulullah ffi meletakkan [tangannya]t+z O' atas diri beliau yang
mulia seraya berkata: "Ini untuk'IJtsman."343 Hal itu tentu saja lebih
mulia bagi 'Utsman daripada langsung hadir dalam bai'at tersebut.
Setelah itu, Allah wi menrtrunkan firman-Nya:
.
Sesunggubnya Allab telab ridba terbadap ordng-ord.ng Mukmin ketika
mereka berjanji setia kepadamu di bawah pobon...." (QS. Al-Fat-h: 18)
Rasulullah ffi bersabda:
"Tidak akan masuk Neraka siapa saja yang ikut dalam bai'at di bawah
pohon rersebur."3* Itulah bai'at ar-Ridhwan.
Seusai mengadakan kesepakatan dengan kaum musyrikin,
sebagaimana yang disebutkan di atas, Nabi ffi langsung melakukan
tahalul (mencukur rambut kepala) dari umr ahnya, kemudian
memerintahkan kaum Muslimin untuk melakukan hal yang sama.
Namun, mereka merasa keberatan untuk mengerjakannya. Para
Sahabat tidak melakukan tindakan apa pun, menunggu barangkali ada
penghapusan hukum tersebut. Nabi ffi marah karena sikap mereka
itu sehingga beliau ffi masuk kemah menemui LJmmu Salamah ,i{9,.
Beliau menceritakan tentang sikap para Sahabat tersebut kepada isterinya. I-Immu Salamah W., menyarankan: "Keluarlah engkau, wahai
Rasulullah. Sembelihlah hewanmu lalu cukurlah rambutmu, niscaya
kaum Muslimin akan mengikutimu, wahai Rasul Allah."
Rasulullah M pun keluar dan melakukan saran isterinya
tersebut. Maka kaum Muslimin segera mengikuti perbuatan beliau.3as
Mereka semua mencukur rambut, kecuali 'LJtsman bin Affan dan
Abu Qatadah al-Harits bin ar-Rib'i. Keduanya hanyamemendekkan
rambut saja. Demikianlah yangdisebutkan oleh as-Suhaili dalam kitab
ar-Raudbul Unuf.tou
Para Sahabat nyaris saling membunuh karena kesedihan yang
amat mendalam ketika itu. Menurut mereka, kaum musyrikin telah
mengikat kaum Muslimin dengan berbagai persyaratan sesukanya,
sedangkan Rasulullah ffi menuruti saja kemauan orang-orang kafir
itu.
Semua perbuatan itu didorong oleh keberanian mereka yang
luar biasa-semoga Allah meridhai mereka-dan karena kemauan
mereka yangkuat dalam membela Islam. Akan tetapi, Allah wj lebih
mengetahui hakikat segala perkara dan mengetahui kemaslahatantya
daripadamereka.3aT Oleh karena itu, ketika Rasulullah ffi kembali ke
Madinah, Allah Mi menurunkan surat al-Fath secara lengkap tentang
peristiwa tersebut.
'Abdullah bin Mas'ud 4b berkata: "Kalian menganggap
bahwa kemenang an y
^ngdimaksud
adalah Fat-bu Makkab (ptenaklukan
kota Makkah), sedangkan menurut kami adalah Perjanjtan
Hudaibiyah.D348
Memang benar ap;- yang diucapkan oleh Ibnu Mas'ud qb .
Sesungguhnya Allah W menjadikan Perjanjian Hudaibiyah sebagai
sebab terjadinya penaklukan Makk ah,'o' sebagaimana akan kami
jelaskan nanti, insya Allab W.
Allah \H pun menggantikannya (kerugian kaum Muslimin
karena perjanjian Hudaibiyah) dengan (kemenangan di) Khaibar
sebagai pendahuluan dan balasan langsung. Pada saat itu, kaum
Muslimin bermukim di Hudaibiyah lebih kurang dua puluh har
Perang Khaibar]
Setelah kembali ke Madinah, Rasulullah ffi menetap di sana
hingga bulan Muharram pada tahunT H. Pada akhir bulan Muharram,
beliau benolak ke Khaibar. Dinukil dari Malik bin Anas 'iu5 bahwa
penaklukan Khaibar terjadi pada tahun 6 H, sedangkan menurut
jumhur ulama, penaklukan itu terjadi pada tahun 7 H.
Ibnu Hazm menegaskan bahwaperistiwa ituterjadipadatahun 6 H,
tanpa diragukan lagi. Itu didasari oleh istilah beliau, yaitu permulaan
tahun dihitung mulai dari bulan Rabi'ulAwwal, yaitusaat Rasulullah
ffi datangpeftama kali ke Madinah untuk berhijrah. Namun, tidak
seorang pun ulama yang mengikuti pendapatnya. Sebab, mayoritas
ulama berpendapat bahwa permulaan tahun dihitung dari bulan
Muharram pada tahun tersebut.
Orang pertama yangmencatat penanggalan tersebut adalah Ya'la
bin 'Umayyah di Yaman, sebagaimaiayangdiriwayatkan oleh Imam
Ahmad bin Hanbal,"o dengan sanad shahih yang sampai kepadanya.
(Ada juga yarg mengatakan 'IJmar bin al-Khaththab gE . Peristiwa
itu terjadi pada tahun 16 H, sebagaimana akan diuraikan di tempat
lain)."'
Rasulullah ffi pun berangkat ke Khaibar. Beliau sempat
menunjuk Numailah bin'Abdullah al-Laitsi352 sebagai amir sementara
di Madinah. Ketika tiba di Khaibar, beliau mengepung satu per satu
benteng-benteng Khaibar. Allah $,$1. pun memberikan kemenangan
untuk Nabi-Nya dan menjadikan harta mereka sebagai ghanimahbagi
beliau. Rasulullah ffi berhasil menyelesaikan misi dakwahnyadengan
sempurna. Beliau lalu mengambil seperlima bagian harca rampasan
perang miliknya dan membagi-bagikan separuhnya kepada kaum
Muslimin. Jumlah mereka yangmendapatkan bagian adalah sebanyak
orang-orang yang hadir padaPerjanjian Hudaibiyah saja. Sementara
separuh hartalainnyadigunakan unruk kemaslahatan beliau dan untuk
orang yatgmewakilinya dalam mengarur urusan kaum Muslimin.
Kemudian, Rasulullah M mempekerjakan kaum Yahudi yang
dahulunyaberada di Khaibar setelah mereka meminta hal itu sebagai
ganti dari perdamaian yangdisepakati, yakni diusir keluar Khaibar.
Sebagai gantinya, mereka harus menggarap tanah pertaniannya dan
Rasulullah ffi mendapatkan separuh dari hasilnya, baik berupa buahbuahan maupun tanaman lainnya. Dari seluruh tawanan kaum Muslimin,
Rasulullah memilih Shafiyah binti Huyayy bin Akhthab untuknya.
Akhirnya, Shafiyah masuk Islam sehingga beliau pun memerdekakan
dan menikahinya. Nabi berbulan madu dalam perjalanan pulang ke
Madinah, yakni setelah wanita itu halal bagi beliau.r'3
Pada waktu itu pula, Rasulullah mendapat hadiah dari seorang
wanita Yahudi Bani Khaibar yang bernama Zainab binti al-Harits,
isteri Salam bin Misykam, berupa daging kambing bakar yang dibubuhi
racun. Ketika beliau akan menggigit bagian paha kambing tersebur,
daging di tangannya tersebut berbicaradanmemberitahukan bahwa ia
berisi racun. Oleh sebab itu, beliau tidak jadi memakannya dan segera
memanggil wanita Yahudi tadi untuk memeriksanya: "Apakah kamu
benar telah membubuhi racun pada daging kambing ini?"
\Wanita tersebut menjawab: "Ya, benar."
Nabi M, bertanyalagi: "Mengapa kamu melakukan hal itu?"
\Wanita itu menjawab: "Tujuanku (adalah memastikan
kebenaran); kalau engkau betul-betul Nabi, tentu racun itu tidak akan
membahayakanmu; sedangkan kalau engkau bukan Nabi sungguhan,
maka kami akan terbebas darimu.'354
Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah ffi pun memaafkan
kesalahannya.
Terdapat riwayat yangmenyebutkan bahwa Bisyr bin al-Barra'
bin Ma'rur termasuk di antara yarLg ikut memakan daging beracun
itu sehingga meninggal dunia. Oleh karena itu, Nabi menghukum
mati (sebagai qishash) wanita itu karena perbuatannya. Abu Dawud355
meriwayatkan hadits tersebut secara mursal dari Abu Salamah bin
'Abdurrahman bin'Auf.
Setelah peristiwa itu, Ja'far bin Abi Thalib g, dan SahabatSahabatnya,ym1sudah sejak lama berhijrah ke negeri Habasyah, datang
menemuiNabi ffisepulangnya beliau dari Khaibar, yakni seusaiperang.
Mereka ditemani oleh Abu Musa al-Asy'ari qE, bersama rombongannya
dari suku Asy'ari yangberjumlah lebih dari tujuh puluh orang.3s6 Abu
Hurairah g dandelegasidelegasi lainnya jugadatmgmenemui beliau
ffi. Rasulullah ffi memberikan bagian darihana rampasan perang357
kepada mereka, sebagaimanayangtelah diperintahkan Allah Wj .
Nabi ffi berkata kepada Ja'far:'Aku tidak tahu, manakah
peristiwa yang lebih membuatku bahagia, penaklukan kota Khaibar
ataukah kedatangan Ja'{ar?" Sebab, ketikaJa'far <!F, datang, Rasulullah
langsung bangkit dan mencium keningnya."t
Dalam Perang Khaibar ini, kaum Muslimin yang mari
syahid berjumlah sekitar dua puluh orang. Semoga Allah meridhai
mereka.Pembebasan Fadak,,]
Tatkala penduduk Fadak mendengar apa yang dilakukan
Rasulullah ffi terhadap penduduk Khaibar, mereka pun mengirim
opsi perdamaian kepada beliau. Beliau pun menerima opsi tersebut.
Semua peristiwa itu terjadi tanpa sedikit pun pengerahan pasukan
berkuda dan peralatan perang lainnya dari kaum Muslimin. Nabi
ffi pm menempatkan harta rampasan perang tersebut sesuai dengan
perintah Allah W, yaitu beliau tidak membagi-bagikannya.'u
Pembebasan \fladil Qura,u,]
Rasulullah M kembali ke Madinah melewati \7adi1 Qura
(singgah di daerah ini), dan berhasil menaklukkannya. Ada riwayat
yangmenyebutkan bahwa beliau sempat berperang di sana, wallaahu
a'lam.
Dalam kitab ash-Shabiihain disebutkan bahwa ketika seorang
budak Rasulullah My*gbernama Mid'am menurunkan pelana hewan
tunggangan Rasulullah ffi, tiba-tiba sebilah anak panah yang tidak
diketahui arah datangnya(sahmgarbn) melesat cepat dan mengenainya
sehingga ia meninggal karenanya. Orang-orang berkata: "Berbahagialah
ia karena telah memperoleh mati syahid, ya Rasulullah." Beliau ffi
menanggapi: "Tidak, sama sekali tidak! Demi Allah yangjiwaku berada
di tangan-Nyr, sesungguhnya kain tebal'* yangdia ambil dari hana
rampasan-sementara ia tidak berhak memperoleh bagian dari hana
tersebut-akan menjadi api yang menyala-nyala dan membakarnya
kelak.'
Umratul Qadha'),uu
Tatkala kembali ke Madinah, Rasulullah g tinggal di sana hingga
bulan DzuJ Qa'dah. Kemudian, beliau keluar lagi untuk menunaikan
umrah, yang disebut 'LImratul Qadha', sesuai dengan kesepakatan
yang dibuat bersama kaum Quraisy sebelumnya. Ada |uga yang
menjadikannya sebagai qadha' atas tertundanya pelaksanaan umrah
Hudaibiyah yang terhalang. Ada juga pendapat yang menyebutkan
bahwa disebut demikian karena ibadah itu adalah umrah qishash, yaitu
pembalasan. Semua pendapat itu benar.
Nabi ffi dan kaum Muslimin pun berangkat hingga sampai
di kota Makkah, lalu melaksanakan umrah dan thawaf di Ka'bah,
kemudian bertahallul setelah mengerjakan ibadah tersebut. Seusai
bertahallul, beliau ffi menikahi Maimunah binti al-Harits, Ummul
Mukminin €F, . Tiga hari kemudian, kaum Quraisy mengirimkan
utusan (untuk bertemu dengan) 'Ali gf . LJtusan tersebut menegaskan:
"Sekarang, keluarlah dari negeri kamil":oz
Rasulullah ffi bertanya: " Apasalahnya apabila, aku berbulan
madu dahulu dengan Maimunah di sini?"
Akan tetapi, kaum Musyrikin menolak permintaan Rasulullah
ffi tersebut. Bahkan, mereka bergegas meninggalkan Makkah begitu
melihat kedatangan Nabi ffi, dikarenakan kebencian dan permusuhan
mereka terhadap beliau.
Maka dari itu, Rasulullah M pun keluar dari Makkah dan
berbulan madu dengan Maimunah di Sarif,'68lalu kembali ke Madinah
dengan mendapat kemenangan dan pertolongan.
Pengiriman Pasukan Perang Mu'tah1*,
Pada bulan Jumadil Akhir tahun 8 H, Rasulullah ffi mengirimkan
panglima-panglima perang (beserta bala tentaranya) ke Mu'tah, yakni
sebuah perkampungan di negeri Syam, untuk menuntur balas atas
kematian orang-orang Islam di sana. Beliau mengangkat Zaid bin alHaritsah gE
, seorang budak yangbeliau bebaskan, sebagai pemimpin
mereka. Beliau ffi berpesan kepada mereka: "Apabila Zaidgagor, maka
posisinya digantikan oleh Ja'far bin Abi Thalib gE . Jika Ja'far gugur
juga, maka rcmpatnya diambil alih oleh 'Abdullah bin Rawah ah gi., ."'ro
Pasukan kaum Muslimin berangkat dengan membawa lebih
kurang 3000 personel. Rasulullah M ikut keluar untuk melepas
kepergian mereka hingga pertengahan jalan. Setelah itu, pasukan ini
kembali melanjutkan perjalanan. Ketika sudah sampai di Ma'an,37r
kaum Muslimin mendengar kabar bahwa Heraclius, nrj, Romawi,
telah bersiap-siap untuk menghadang mereka dengan 1o0.ooo personel.
Bersamanya ikut pula Malik bin Zafilah dengan membawa 10O.OOO
personel lainnya dari kalangan Nashrani Arab, yaitu dari wilayah
Lakhm, Jtdzam, dan berbagai suku Qudha'ah, sepefti Bahra', Baliy,
dan Balqin.
Kaum Muslimin berkumpul372 di tempat itu. Sebagian
mengusulkan: "Kita menulis surat kepada Rasulullah ffi dan menunggu
perintah beliau selanjutnya. Mungkin saja beliau akan mengirimkan
bala bantuan kepada kita."
Namun, 'Abdullah bin Rawahah €g berseru: "FIai kaum!
Demi Allah, apayangselama ini kalian cari sudah ada di depan mata
(mati syahid). Kalian memerangi ummat manusia bukan hanyadengan
jumlah personel atau dengan kekuatan, melainkan juga karena membela
agama y ang karenanyalah Allah telah memuliakan kita. Berjuanglah,
sesungguhrryayangadahanyalah salah satu dari dua kebaikan: menang
atau mati syahid."
Orang-orang menyetujui perkataan beliau itu, maka mereka
pun bergerak.t"
Setelah tiba di Thukhum al-Balqa',3'o pasukan kaum Muslimin
bertemu dengan pasukan Romawi. Tentara kaum Muslimin singgah
dan bermukim di pinggiran kampung Mu-tah, sedangkan tentara
Romawi berada di kampungyangbernama Masyarif. Kemudian, kedua
pasukan berhadapan langsung dan pecahlah pertempuran dahsyat."t
Pada pertempuran itu, panglima kaum Muslimin, Zaid bin
Haritsah gE
, gugur. Panji perang yang dipegangnya langsung di
ambil alih oleh Ja'far bin Abi Thalib *!b .Iaturun dari kudanyayang
berwarna pirang dan langsung menggoroknya.'rc 1a'far lalu bertempur
hingga tangan kanannya putus. Oleh sebab itu, panji tadi dipindahkan
ke tangan kirinya. Namun, tidak lama kemudian tangan kirinya juga
putus sehingga ia pun memeluk panji tersebut. Barulah sesudah itu,
panglima yanggigih ini terbunuh sebagai syahid. Pada saat itu, Ja'far
berumur 33 tahun, menurut pendapat yartgbenar.3TT
Setelah Ja'far SBur, panji perang itu dipegang oleh 'Abdullah
bin Rawahah al-Anshari <W., .Iamenahan diri sejenak, baru kemudian
maju dan berperang hingga terbunuh. Ada riwayaty^ngmenyebutkan
bahwa Tsabit bin Aqramlah yang seharusnya mengambil alih panji
perang tersebut sebab kaum Muslimin ingin menjadikanny^ sebagai
panglima, tetapi ia menolak."t
Akhirnya, panji itu berada di tangan Khalid bin a1-N7a1id gf . Ia
mengarahkan kaum Muslimin dan bergerak dengan sembunyi-sembunyi
sehingga berhasil menyelamatkan mereka dari sergapan musuh.
Allah pun memberikan kemenangan melalui tangan Khalid .!b .
Kisah di atas, sebagaimanayang disampaikan sendiri oleh
Rasulullah ffi kepada par^ Sahabatnya di atas mimbar di Madinah.
Beliau menyampaikan kabar duka atas kematianparapanglima Perang
itu satu per satu sambil berlinangan air mata. Hadits ini disebutkan
dalam kitab asb-Sbabiib j7e
Ketika malam tiba, orang-orang kafir menghentikan perang
tersebut. Meskipun jumlah musuh sangat banyak dan jumlah kaum
Muslimin sangat sedikit jika dibandingkan jumlah mereka, ternyata tidak
terlalu banyak yangmati syahid di pihak ummat Islam, sebagaimana
disebutkan para ahli sejarah. Tidaklah mereka menyebutkan namanama Sahabat yang terbunuh dalam perang ini melainkan sekitar
sepuluh orang saja.38o
Kaum Muslimin pun segera kembali pulang. Allah \t,€ telah
melindungi mereka dari kejahatan musuh. Segala puji bagi Allah dan
segala karunia hanyadari-Nya. Di samping itu, pertempuran ini menjadi
motivasi bagi kaum Muslimin dalam menghadapi perang selanjutnya
melawan Romawi serta menjadi peristiw a yangmenggentarkan musuhmusuh Allah dan Rasul-Nya.
Penaklukan Kota Makkah]
Pada pasal ini, kami akan menyebutkan secara ringkas peristiwa
penaklukan kota Makkah yang dengannya Allah memberikan kemuliaan
bagi Rasul-Nya, menenteramkan jiwa beliau, serta menjadikanrLya
sebagai bukti nyata tingginya kalimat Allah, sempurnanya agamaNy., dan perhatian Allah dalam memberikan pertolongan kepada
Rasul-Nya.
Kejadiannya [ialah]382 berawal dari Perjanjian Hudaibiyah,
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.Pada waktu itu, suku
Khuza'ah masuk dalam perjaqian bersama Rasulullah ffi, sedangkan
Bani Bakar masuk dalam perjanjian bersama kaum Quraisy. Maka
ditetapkanlah waktu sepuluh tahun sebagai masa gencaran senjata.
Kedua belah pihak pun merasakan suasana damai. Satu tahun berlalu
sejak saat itu.
Namun, pada tahun kedua, tepatnya sembilan bulan sesudahnya
dan belum lagi genap dua tahun, datanglah Naufal bin Muawiyah
ad-Daili bersama beberapa pengikutnya dari Bani Bakar bin 'Abdi
Manat (ke wilayah Khuza'ah). Mereka menyerang kaum Khuza'ah
pada malam harinya, yakni di sebuah mara air milik suku itu yang
bernama al-\Vatir. Kedua suku tersebut pun berperang di tempat iru
karena memang sudah melekat unsur dzubul (dendam)383 antara Bani
Bakar dan kaum Khuza'ah sejak masa Jahiliyyah.
Kaum Quraisy tentu saja memihak Bani Bakar dan turut
menyerang Khuza'ah dengan pasukan bersenjata, bahkan sebagian dari
mereka memberikan bantuan secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya,
kaum Khuza'ah melarikan diri ke Tanah Flaram, namun mereka berhasil
dikejar oleh Bani Bakar. Kaum Naufal (Bani Bakr) mengingatkan
Naufal (salah seorang pemimpin Bani Bakr) akan tanah suci tersebut,
seraya berkata: "Takutlah kepada Rabbmu!" Naufal menjawab: "Tidak
ada Rabb pada hari ini. Demi Allah, wahai Bani Bakar, sesungguhnya
kalian pernah melakukan pencurian di Tanah Haram ini. (|ika kalian
mau melakukan itu), maka apakah kalian tidak ingin menuntut balas
(atas musuh kalian) di sana)":s+
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Mekipun demikian, Naufal
akhirnya masuk Islam dan Allah mengampuni perbuatannya.
Haditsnya ini diriwayatkan dalam kitab asb-Shahiibain.3ss Semoga
Allah meridhainya."
Bani Bakar membunuh beberapa orang dari kaum Khuza'ah,
di antaranya seorang lakilaki bernama Munabbih. Kaum Khuza'ah
berlarian menyelamatkan diri ke rumah-rumah di kota Makkah.
Mereka memasuki rumah Budail bin \flarqa dan rumah budak y^ng
mereka bebaskan, yakni Rafi'.386 Secara otomatis, perjanjian dengan
kaum Quraisy dinyatakan batal dengan adanya kejadian tersebut.
'Amr bin Salim al-Khtza'i dan Budail bin \Varqa' al-Khuza'i
[serta beberapa orang dari suku Khuza'ah]387 segera keluar dari Makkah
untuk menemui Rasulullah ffi. Delegasi tersebut memberitahukan
tentang apayangtelah diperbuat kaum Quraisy dan meminta bantuan
kepada Rasulullah M- untuk menghadapi mereka. Beliau M pu,
menyetujui dan memberikan kabar gambira kepada mereka berupa
kemenangan.3ss Nabi M j"g memberitahukan bahwa Abu Sufyan
pasti akan datang untuk memperbarui perjanjian, namun beliau akan
menolak permintaannya karena sudah tidak lagi membutuhkannya.
Memang begitulah fakta y arrgterj adi selanjutnya.
Karena menyesali tindakan mereka, kaum Quraisy segera
mengutus Abu Sufyan untuk memperbarui perjanjian damai antara
mereka dan Muhammad M,, glnamemperp anjangkembali waktunya.
Maka Abu Sufyan pun berangkat. Sesampainya di I-Isfan, ia bertemu
dengan Budail bin \flarqa' yang baru pulang dari Madinah. Budail
sengaja menyembunyikan apa yangdiucapkan Rasulullah ffi ini
Abu Sufyan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Madinah. Ia
menemui puterinya, LJmmu Habibah @t, , yang telah menjadi isteri
Rasulullah ffi. Abu Sufyan hendak duduk di atas bantal Rasulullah
4#, namun lJmmu Habibah €9-, melarangnya seraya berseru: "Anda
adalah laki-laki musyrik yang najis." Abu Sufyan menjawab: "Demi
Allah, wahai puteriku, kamu telah berubah menjadi seorang yargjahat
semenjak meninggalkanku."
Kemudian, Rasulullah M pulang. Abu Sufyan langsung
mengutarakan maksud kedatangannya, namun Nabi M tidak
menjawab sepatah kata pun. Maka dari itu, ia pergi menemui Abu
Bakar €E dan memintanya agar mau berbicara kepada Rasulullah
ffi, namun Abu Bakar *!y juga menolak. Ia pun menjumpai'LImar
"Anda memintaku melakukan itu? Demi Allah, seandainya aku hanya
memiliki sebutir biji gandum, niscaya biji itu akan kugunakan untuk
memerangi kalian!"
Setelah itu, Abu Sufyan mendatangi 'Ali 95, namun Sahabat
ini juga tidak mau melakukannya. Ia pun meminta Fathimah binti
Rasulullah M supaya menyuruh anaknya, al-Hasan 45 , untuk
memberikan perlindungan kepadanya. Fathimah menj awab: "Anakku
tidak akan mampu melakukannya. Tidak ada seorang pun yangdapat
memberikan perlindungan dari Rasulullah ffi."
'Ali bin Abi Thalib +g memberi isyarat kepadanya bahwa ia
akan melindunginya di hadapan (dari amukan) orang banyak. Ia pun
benar-benar melakukannya.
Abu Sufyan segera pulang ke Makkah dan mengabarkan kejadian
itu kepada kaum Quraisy, tetapi mereka malah berkomentar: "Demi
Allah, ia (yakni'Ali) hanya mempermainkanmu saja!":rr
Tidak lama kemudian, Rasulullah ffi bersiap-siap untuk berangkat
ke Makkah. Beliau memohon kepada Allah lW agar merahasiakan
kepergiannya itu atas kaum Quraisy. Allah W pun mengabulkan
permintaan beliau. Oleh karena itu, ketika Hathib bin Abi Balta'ah3eo
menulis surat rahasia untuk penduduk Makkah yang berisi kabar
tentang kebulatan tekad Rasulullah ffi untuk memerangi mereka, di
mana Hathib mengirimkan surat itu melalui seorang wanita dengan
anggapan bahwa pemberitahuan itu merupakan hal yartgmenurutnya
baik dan membawa maslahat baginya, lalu Rasulullah ffi menerima
alasan Hathib, bahkan membenarkannya, karena ia termasuk salah
seorang peserta Perang Badar dan bai'at Hudaibiyah, maka Rasulullah
ffi mengirim'Ali bin Abi Thalib, az-Zubair, dan al-Miqdad ,&, untuk
menangkap wanita itu di Raudhah ([2[.[rrrt dan mengambil surat
tersebut darinya.Ini merupakan pemberitahuan dari A[lah \!M kepada
Nabi-Nya ffi dantermasuk salah satu tanda kenabian beliau *5."'
Rasulullah ffi berangkat pada tanggal10 Ramadhan dengan
membawa sepuluh ribu orang dari kalangan Muhajirin dan Anshar
serta berbagai kabilah-kabilah Arab. Termasuk juga kabilah Muzainah
dan Bani Sulaim yarlg menambahkannya menjadi seribu3e3 oring,
menurut riwayat yang masyhur. Semoga Allah meridhai mereka
semua.
Nabi ffi telah menunjuk Abu Rahm Kaltsum bin Hushain3e4
gF sebagai amir sementara di Madinah.'et
(Paman Rasulullah, al-'Abbas qip,, menjumpai beliau di Dzul
Hulaifah. Ada riwayat yangmenyebutkan di a1-Juhfah).3e6 Al-(Abbas
,r,+y, langsung memeluk Islam ketika itu. Ia pun pulang bersama
Rasulullah ffi dengan membawa serta kerabat dan harta bendanya3eT
ke Madinah.
Setelah Rasulullah ffi tiba di Niqul'Iqab,3es datanglah keponakan
beliau yangbernama Abu Sufyan bin al-Harits bin'Abdul Muththalib
dan'Abdullah bin Abi'Umayyah, saudara llmmu Salamah, untuk
masuk Islam. Namun, beliau langsung mengusir keduanya. ummu
Salamah €9, memberikan jaminan kepada Rasulullah untuk keduanya.
I-Jmmu Salamah W-, menyampaikan banyak hal ftebaikan) tentang
kedua orang tersebut yangmenyebabkan hati Rasulullah ffi melunak.
Akhirnya, beliau mau menerima keduanya, hingga akhirnya mereka
memeluk Islam dan menjadi Muslim yangbaik, padahal sebelumnya
sangat keras permusuhannyaterhadap Rasulullah Rasulullah ffi terus berpuasa sampai tiba di mata air bernama
al-Kadid, yangterletak antaraUsfan dan Amaj di jalur Makkah. Beliau
baru membatalkan puasa sesudah Ashar, di atas kendaraanlya, agar
kaum Muslimin dapat mengambil pelajaran darinya. Nabi hendak
menjelaskan mengenai keringanan membatalkan puasa, bahkan
kemudian beliau menekankan hal itu kepada mereka.a,,
Rasulullah pun melanjutkan perjalanan hingga sampai di Marru
azh-Zhahran,4or kemudian bermalam di sana. Sementara itu, kaum
Quraisy sengaja dibutakan Allah sehingga tidak mengetahui kabar
kedatangan kaum Muslimin, meskipun sebenarnya mereka sangat
takut dan sudah menduga-duga peristiwa tersebut. Pada malam itu,
keluarlah Ibnu Harb, Budail bin'Warqa', dan Hakim bin Hizam untuk
memantau keadaan. Saat melihat cahayaapi di kejauhan, mereka tidak
mempercayainya. Budail berseru: "Itu api kaum Khuza'ah." Abu
Sufyan membantah: "Kaum Khuza'ah tidak sebanyak itu."
Al-'Abbas mengendarai bighal Rasulullah ffi pada malam itu
lalu menyelinap keluar dari sela-sela pasukan, dengan harapan dapat
bertemu seseorang di Makkah. Ketika mendengar suara orang-orang
Quraisy, al-'Abbas langsung mengenali orang yangdicarinya. Ia lantas
beneriak "Abu Hanzhalah!" Abu Sufyan yangmerasa mengenali suara
al-'Abbas pun bertanya: "Abul Fadhal?" Al-'Abbas menjawab: "Benar."
Abu Sufyan bertanya lagi: "Berita apayangengkau bawa?" Al-'Abbas
menjawab: "Celakalah kamu, itu adalah Rasulullah ffi bersama kaum
Muslimin! Duhai, malangnya nasib kaum Quraisy."
Abu Sufyan bertanya: "Kalau begitu apa y^tg harus kita
lakukan?"
Al-'Abbas berkata: "Kalau Muhammad berhasil memenangkan
peperangan, pasti ia akan membunuhmu. Ikutlah denganku dan masuk
Islamlah!*2 Abu Sufyan pun mengikuti al-'Abbas. Kemudian, ia kembali
dan melewati pasukan kaum Muslimin. Setiap kali al-'Abbas lewat di
hadapan sebagian orxrig, mereka berkata: "Orang ini adalah paman
Rasulullah yargsedang mengendarai bighal milik beliau M." I^terus
berjalan hingga lewat di depan kemah 'IJmar bin al-Khaththab gf .
Tatkala'LJmar melihat Abu Sufyan,ialangsung berkata: "Hai musuh
Allah! Segala puji bagi Allah yalgtelah memberiku kesempatan untuk
dapatmenangkapmu tanpa ada perjanlian dan kesepakatan sebelumnya."
Al-'Abbas pun langsung memacu hewan tunggangannya, sementara
'lJmar mengejarnya. Karena'I-Jmar 4b lamban mengejarnya, maka
al-'Abbas lolos dan berhasil memasukkan Abu Sufyan ke kemah
Rasulullah ffi terlebih dahulu. Tidak lama kemudian, 'LJmar masuk
dan memintaizinkepada Rasulullah ffi untuk memenggal kepala Abu
Sufyan. Namun, al-'Abbas segera melindunginya. Akibatnya, 'LJmar
dan a1-'Abbas r49, terlibat pertengkaran mu1ut.a03
Akhirnya, Rasulullah M memerintahkan agar membawa Abu
Sufyan besok. Pada pagi hainya, al-'Abbas datang menemui beliau ffi
bersama dengan Abu Sufyan. Rasulullah ffi menawarkan Abu Sufyan
masuk Islam, namun ia tampak sedikit ragu-ragu. Melihat gelagatnya,
al-'Abbas pun menghardiknya. Sehingga akhirnya Abu Sufyan bersedia
masuk Islam. Al-'Abbas berkata: "'Wahai Rasulullah, Abu Sufyan
adalah orang yang menyukai kehormatan." Maka, Rasulullah M
bersabda:
(.c\'*it?t3,'r;]\
"Barang siapa yangmasuk ke rumah Abu Sufyan maka ia aman, barang
siapa yangmenutup pintu rumahnya maka ia aman, dan barang siapa
yalgmasuk ke Masjidil Haram maka ia aman."a*
Ibnu Hazmaos menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan dalil
yang sangat jelas bahwa kota Makkah ditaklukkan secara damai, bukan
dengan kekerasan (pertumpahan darah).
Aku (Ibnu Katsir) berkomentari "Demikianlah salah satu
pendapat para ulama,a06 |uga merupakan pendapat terbaru (al-qaulul
jadiid) Imam asy-Syafi'i. Peristiwa itu juga merupakan dalil bahwa
hartarampasan perang pada penaklukan kota Makkah tidak disisihkan
seperlimanya dan tidak juga dibagibagikan.
Adapun orang-ora ng yang berpendapat bahwa penaklukan
itu dilakukan dengan kekerasan, mereka beralasan bahwa kaum
Muslimin telah membunuh dua puluh orang kaum Quraisy di Bukit
Khandam^1.+ot Mereka juga beralasan dengan sabda beliau ffi: "...
maka dia aman ...."
Masalah ini akan sangat paryangapabila dibahas dalam kitab ini.
Di samping itu, dua tokoh ulama besar telah berdialog seputar masalah
ini, yaitu Tajuddin al-Fazaridan Abu Zakariyya an-Nawawi, tentang
pembagian harta rampasan perang pada Penaklukan Makkah.
Maksudnya, Rasulullah M padapagihari itu berjalan ke Makkah
dan memerintahkan al-'Abbas untuk menghentikan Abu Sufyan di
kbatmul jabal (tepi bukit),." tidak lain agar ia dapat menyaksikan bala
tentara ummat Islam yarrgakan melewati daerah itu.aoe
Rasulullah ffi menempatkan Abu'Ubaidah bin al-Jarrah +b
di posisi depan danaz-Zubair bin al-Awwam di posisi kiri. Rasulullah
ffi sendiriberada di posisi belakang. Beliau ffi memberikan panji
perang kepada Sa'ad bin 'Ubadah €5 . Rasulullah ffi mendengar
Sa'ad berkata kepada Abu Sufyan ketika lewat di depannya: "Hai Abu
Sufyan, hari ini adalah hari pembantaian. Hari ini akan dihalalkan
Tanah Haram!" Yang dimaksud adalah "Ka'bah."
Tatkala Abu Sufyan mengadukan hal itu kepada Rasulullah ffi,
beliau ffi p.m bersabda: 'Justru hari ini Ka'bah akan dimuliakan."
Oleh karena itu, beliau memerintahkan agar panji perang itu
diambil dari Sa'ad dan diberikan kepada'Ali bin Abi Thalib ai5 . Dalam
riwayat lain disebutkan bahwa panji itu diserahkan kepada az-Zubair.
Demikianlah riwayat yang benar. Rasulullah ffi memerintahkan
az-Zttbair untuk masuk dari arah Kada' di bagian atas (utara) kota
Makkah, lalu menancapkan paqi tersebut di al-Hajun.ar, Kemudian,
beliau memerintahkan Khalid bin al-\7alid supaya masuk dari arah
Kuday, bagian bawah (selatan) kota Makkah, dan memerintahkannya
agar memerangi siapa saja yang melawan mereka.arr
Di pihak lain, Ikrimah bin Abu Jahl, Shafwan bin 'UmaWah,
dan Suhail bin 'Amr menggalang pasukan di Bukit Khandamah.IGalid bin al-rUflalid yang melintas di tempat tersebut lantas berperang
melawan orang-orang kafir itu. Dari kaum Muslimin terbunuh tiga
orang, yaitu Kurz binJabir dari Bani Muharib bin Fihr, Hubaisy bin
IGalid bin Rabi'ah bin Ashram a1-Khuza'i,+rz dan Salamah bin al-Maila'
al-Juhani &,. Sementaraitu, dari kalangan kaum musyrikin terbunuh
tiga belas orang, sedangkan selebihnya melarikan diri.
Kemudian, Rasulullah ffi masuk ke Makkah dengan mengendarai
untanya. Beliau mengenakan al-migbfafB padakepalanya. Kepala Nabi
saat itu nyaris menyentuh bagian atas pelana karena ketawadhu'an
beliau kepada Rabbnya wij. .o'o
Rasulullah ffi memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat
Makkah, kecuali'Abdul lJzza bin Khathal, 'Abdullah bin Sa'ad bin
Abi Sarh,Ikrimah bin AbuJahal, Miqyas bin Shababah, al-Huwairits
bin Naqi dz, serta dua orang biduanita milik Ibnu Khathal. Dua
biduanita itu adalah Fartana dan seorang teman wanitanya, Sarah,
yakni budak yangdibebaskan oleh Bani'Abdul Muththalib. Rasulullah
M menghalalkan darah orang-orang itu bahkan memerintahkan
membunuh mereka di mana pun mereka berada, meskipun mereka
bergelayutan di kelambu Ka'bah. Terbukti benar bahwasanya Ibnu
Khathal dibunuh ketika ia sedang bergelayut di kelambu Ka'bah.
Berhasil dibunuh juga Miqyas bin Shababah, al-Huwairits bin Naqidz,
dan salah seorang dari dua biduanita tersebut,art sedangkan selebihnya
mendapat jaminan keamanan.
Rasulullah ffi singgah di Makkah dan mandi di rumah lJmmu
Hani' W-, ,o'u lalu shalat delapan rakaat.atT Beliau mengucapkan salam
pada setiap dua rakaat. Ada yang mengatakan bahwa shalat itu adalah
shalat Dhuha.o'8 Ada juga yang berpendapat shalat Fat-h (shalat
penaklukan).0''
As-Suhaily'20 berkata: 'Sa'ad bin Abi \flaqqash pernah mengerjakan shalat delapan rakaat di istana Kisra. Hanya saja, ia mengerjakarLnya
dengan sekali salam."
Akan tetapi, kenyataannya ddak sebagaiman aymgdikatakannya,
yaiat sebenarnya beliau mengucapkan salam pada setiap dua rakaat.
Demikianlah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.,
Setelah itu, Rasulullah M keluar menuju Baitullah lalu
mengerjakan thawaf Qudum.a22 Namun, beliau tidak melakukan
sa'i karena memang tidak mengerjakan umrah ketika itu. Beliau pun
meminjam kunci Ka'bah lalu masuk ke dalamnya.a23 Selanjutnya,
Nabi memerintahkan para Sahabatnya membuang gambar-gambar di
dalamnya dan menghapus sebagian darinya.aa Pada hari itulah, Bilal
mengumandangkan adzan (untuk pertama kalinya) di atas Ka'bah.425
Kemudian, Rasulullah M mengembalikan kunci yangdipinjam tadi
kepada'IJtsman bin Thalhah bin Abi Thalhah dan menetapkan mereka
(keluarga'Lltsman bin Thalhah) sebagai juru kunci Ka'bah.426
Penaklukan Makkah ini terjadi pada saat Ramadhan tinggal
10 hari lagi (diperkirakan tanggal 19 Ramadhan).0" Pada waktu
itu, Rasulullah ffi tidak berpuasa hingga akhir bulan Ramadhan.
Beliau mengerjakan shalat dua rakaat, secara qashar,a2s dan meminta
penduduk Makkah untuk menyempurnakan shalat mereka, seperti
yangdiriwayatkan oleh an-Nasa-i dengan sanad yanghasan dari'Imran
bin Hushain * .+2e
Keesokan harinya, sehari setelah penaklukan rcrsebut, Rasulullah
ffi berkhutbah dan menjelaskan tentang kesucian kota Makkah. S