keajaiban penciptaan manusia 4
yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa
ASI mengandung sel-sel antibodi, hormon, vitamin, dan mineral-min-
eral lain sesuai kebutuhan bayi yang dilahirkan.
Perbedaan ASI Dengan Zat Makanan Lain
Penggunaan makanan atau susu lain sebagai pengganti ASI tidak
akan mampu mencukupi kebutuhan bayi. Makanan lain tidak
mengandung zat antibodi yang amat penting bagi kekebalan tubuh
bayi. Tatkala kita membandingkan ASI dengan susu sapi, kita
menemukan perbedaan yang amat jelas. Susu sapi mengandung zat
kasein dalam jumlah besar, yaitu sejenis protein yang ada pada susu
yang sulit dicerna. Zat ini sangat sedikit ada pada ASI sehingga
memudahkan bayi mencernanya.
Susunan asam amino kedua susu ini juga berbeda. Hal ini
menyebabkan jumlah asam amino yang ada pada plasma bayi
saluran lobulus yang
mengangkut susu
tulang rusuk
jaringan lemak
kelenjar susu
yang produktif
kelenjar alveoli
saluran susu
saluran-saluran
yang menyimpan
susu
Kebutuhan bayi yang
dikandung dalam tubuh ibu
telah diciptakan dengan
penuh keserasian. Sebagai
contoh air susu ibu mulai
diproduksi bersamaan
dengan proses kelahiran.
Akan tetapi sejak masa
kehamilan hormon-hormon
telah mempersiapkan
semua yang diperlukan
untuk memproduksi air
susu. Pada air susu ibu
ada semua zat yang
dibutuhkan oleh bayi. Jika
dilihat fungsi umumnya
sangat jelas bahwa tidak
ada zat lain yang mampu
menandingi air susu ibu.
yang meminum susu sapi meningkat. Sebagian jenis asam amino
tertentu meningkat jumlahnya, sedangkan jenis yang lain berkurang.
Hal ini menimbulkan pengaruh negatif pada sistem syaraf pusat dan
bertambahnya beban kerja ginjal disebabkan meningkatnya protein.
Perbedaan lain yaitu kandungan laktosa. Pada ASI kadar laktosa
mencapai 7 gram per liter, sedangkan pada susu sapi 4,8 gram per
liter. Partikel-partikel besar pada susu sapi bubuk juga melewati usus
halus secara lamban. Pada ASI ini tidak terjadi, sebaliknya laktosa
dan air melewati usus halus dan masuk ke usus besar. Dengan
demikian usus lebih terjaga kesehatannya dan bakteri yang
bermanfaat dapat hidup di sana. Kadar laktosa yang besar pada ASI
juga mempermudah terbentuknya zat yang amat penting bagi sistem
syaraf manusia.
Meskipun kandungan lemak dalam ASI dan susu sapi hampir sama,
namun jenisnya berbeda. Asam linoleat yang ada pada ASI yaitu
asam lemak satu-satunya yang wajib dikonsumsi oleh bayi.
Perbedaan lain yaitu kadar garam dan zat-zat lain. Dalam susu
sapi ada jumlah kalsium dan fosfor dalam jumlah yang banyak,
namun perbandingannya tidak seimbang sehingga menimbulkan efek
negatif bagi pembaruan dan pembentukan kalsium secara alami
dalam tubuh bayi. Oleh sebab itu, pemberian susu sapi kepada bayi
di hari-hari pertamanya menyebabkan turunnya kadar kalsium dalam
darahnya disamping efek negatif lainnya.
ASI Selalu Menjaga Dan Melindungi Bayi
Ketika bayi keluar dari dunia yang bebas dari kuman penyakit
dalam perut ibunya menuju dunia luar, maka tubuhnya harus
bertarung melawan kuman-kuman penyakit yang ada di sekeliling-
nya. Di antara keistimewaan ASI yaitu melindungi bayi dari bahaya
penyakit, sebab ia mengandung zat antibodi. Pada hari-hari pertama
ibu mengeluarkan ASI yang mengandung zat kolostrum. Di dalamnya
ada beberapa besar antibodi yang sangat efektif melindungi bayi
141Menyongsong Kehidupan di Dunia Baru
dari berbagai penyakit. Semakin lama masa menyusui bayi semakin
kuat zat antibodi dalam tubuhnya. Hal ini menunjukkan pentingnya
ibu menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Kenyataan ini telah
diungkapkan Al Qur’an lebih dari empat belas abad yang lalu dalam
firman-Nya:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada
dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapih sesudah
menyusuinya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.“
(Q.S. Luqman (31): 14)
“... Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka
apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?
(Q.S. Al An’am (6): 80)
143Embriologi Menolak Dongeng Evolusi
Para pendukung teori evolusi mencoba memakai peristiwa
kelahiran –yang merupakan bukti penciptaan – sebagai
pendukung teori mereka. Padahal ilmu janin (embriologi) telah
mengakui bahwa setiap fase kelahiran manusia baru tidak mungkin
terjadi kecuali sebab program dan rencana yang amat matang. Lalu
bagaimana mereka memakai fenomena ini untuk mendukung
teori mereka?
Evolusionis, Ernst Haeckel, pada akhir abad ke-19 mengemukakan
istilah “rekapitulasi” sebagai peringkasan dari ungkapan
“Ontologeny Recapitulates Phylogeny”. Ia menganggap bahwa fase
yang dilalui janin merupakan ringkasan dari fase-fase yang telah dilalui
nenek moyangnya dalam rangkaian proses evolusi. Janin, menurut-
nya, melalui tahapan seekor ikan, kemudian binatang melata, dan
berakhir pada tahapan manusia.
Namun tidak lama kemudian, terungkaplah kesalahan teori ini
yang ternyata bertentangan dengan kenyataan. Apa yang tampak
seperti insang pada tahap awal embrio ternyata hanyalah bentuk
awal dari saluran telinga bagian tengah, kelenjar paratiroid, dan
timus. Apa yang mereka anggap sebagai kantung kuning telur
Embriologi Menolak
Dongeng Evolusi
ternyata hanya kantung yang
berfungsi memproduksi darah bagi
janin. Begitu pula yang tampak seperti
ekor, ternyata hanyalah bagian tulang
belakang manusia.
Kenyataan ini telah diketahui oleh
dunia ilmu pengetahuan sehingga
para evolusionis sendiri menolak
anggapan ini tidak lama
kemudian. George Gaylord, salah satu
pendukung utama Neo Darwinisme
mengakui bahwa anggapan tersebut
tidak memiliki dasar sama sekali:
“Haeckel telah keliru dalam menjelas-
kan perkembangan janin. Sekarang
kita telah tahu bahwa perkembangan
janin tidak berbeda dengan janin
manusia terdahulu).”53
Teori Haeckel ini telah runtuh
dalam perdebatan ilmiah pada era
tahun 1920-an, dan kemudian
dihapus dari buku-buku pelajaran
pada tahun 1950-an.54
Gambar-Gambar Palsu
Ketika Haeckel mengemukakan teorinya, ia telah membuat
gambar rekaan untuk mendukung teori tersebut. Pada saat embriologi
mencapai sedikit kemajuan dan kepalsuan gambarnya terbongkar,
Haeckel mengakuinya dan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti
metode rekan-rekannya dalam membuat gambar palsu tersebut. Ia
menyatakan telah menghancurkan dirinya dengan melakukan hal
itu. Namun ia sedikit terhibur sebab yang terlibat dalam pemalsuan
Seorang evolusionis bernama
Haeckel tidak malu untuk menyusun
bukti-bukti palsu. Akan tetapi ilmu
pengetahuan yang berkembang
membuktikan skenario Haeckel
sebagai sebuah karangan saja.
seperti ini tidak hanya dirinya, tapi ratusan rekannya beserta beberapa
para peneliti, kritikus, dan ahli biologi lainnya. Mereka telah membuat
berbagai gambar palsu, informasi tidak akurat, dan penjelasan rekaan
dalam berbagai buku biologi dan tulisan ilmiah.55
Jelas bahwa upaya Haeckel mengedepankan embriologi untuk
mendukung teorinya yaitu omong kosong. Justru keajaiban
perkembangan janin yang diungkapkan ilmu kedokteran semakin
membuktikan proses penciptaan manusia oleh Allah swt.
Pada gambar yang
dikemukakan Haeckel
ada beragam embrio
dari berbagai makhluk hidup
yang disusun berdampingan
agar memberikan kesan
kemiripan di antara mereka.
Agar embrio manusia dengan
embrio ikan tampak mirip,
dilakukan penambahan dan
pengurangan bagian pada
masing-masing embrio
tersebut. Seperti para
evolusionis lain, hal ini
juga dilakukannya untuk
mendapatkan bukti palsu
evolusi. Akan tetapi jika
gambar embrio makhluk
hidup di samping
dibandingkan foto embrio
asli akan jelas terlihat
pemalsuan yang dilakukan
Haeckel. Bahan tesis buatan
Haeckel ini merupakan salah
satu bukti bahwa teori
evolusi dikemukan dengan
penuh kepalsuan dan
merupakan satu bentuk
penipuan.
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian)
diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan
apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan)
yang benar, dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya
kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan
pertemuan dengan Tuhannya.” (Q.S. Ar Ruum (30): 8)
147Kesimpulan
Semua manusia yang hidup dan akan hidup di permukaan
bumi ini awalnya hanyalah sebuah sel sperma yang
dipancarkan ke rahim ibu. Dengan sistem khusus yang
disiapkan dan diciptakan Allah sel sperma bersatu dengan sel telur
dan membentuk sebuah sel hidup yang terus berkembang. Anda, ibu,
ayah, saudara, kerabat, kawan yang Anda kenal atau orang yang
tidak Anda kenal, dan semua yang hidup di dunia saat ini dan dimasa
lampau mengalami fase-fase penciptaan yang mengagumkan ini.
sesudah melewati masa sekian bulan di mana manusia belum
merasakan keberadaannya sama sekali, Allah membentuk tubuhnya
dari sebuah sel menjadi manusia sempurna. Merenung dan
memikirkan kejadian penciptaan dirinya yaitu tugas setiap manusia.
sesudah itu hendaklah ia segera memuji serta bersyukur kepada Allah
Sang Pencipta.
Jangan pernah lupa bahwa Allah yang telah menciptakan Anda,
juga mampu membangkitkan Anda kembali dari kematian serta
meminta pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan Anda. Hal
ini yaitu mudah bagi Allah. Orang-orang yang melupakan Allah dan
mengingkari kehidupan akhirat benar-benar dalam keadaan yang lalai.
Kesimpulan
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setetes mani lalu tiba-tiba ia menjadi
penantang yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi
Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya penciptaannya, ia berkata:
“Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah
hancur luluh?!” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
telah menciptakannya pertama kali. Dan Dia mengetahui tentang
segala makhluk.” (Q.S. Yasin (36): 77-79)
149Kesimpulan
150
“Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka
yaitu dalam keraguan tentang pertemuan
dengan Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa
sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala
sesuatu. (Q.S. Fushshilat (41): 54)
T eori Darwin yang dikemukakan dengan tujuan menolak
penciptaan, pada kenyataannya tidak didukung oleh fakta
ilmiah apa pun. Oleh sebab nya teori ini lebih tepat disebut
sebagai dongeng, dan bukan bagian dari ilmu pengetahuan.
Teori yang menganggap bahwa kehidupan muncul dari benda
mati secara kebetulan ini sebenarnya telah runtuh tatkala penciptaan
alam semesta oleh Allah telah dibuktikan secara ilmiah.
Kajian dan berbagai penemuan ilmiah seperti yang telah kami
sebutkan sebelumnya ini dengan jelas menolak teori ini. Rancangan
pada makhluk hidup jauh lebih rumit dibandingkan pada benda mati.
Struktur dan keseimbangan pada atom-atom pembentuk benda mati
dapat kita teliti secara detil, namun pada makhluk hidup kita tidak
mampu menjawab bagaimana atom-atom ini menyatu, dan
kemudian dengan rancangan amat rumit, membentuk protein, enzim,
dan sel? Bagaimana struktur ketiganya sedemikian kompleks dengan
sistem metabolisme yang menakjubkan?
Segala kerumitan dan keindahan sistem ini menjadikan teori Dar-
win kehilangan pegangan dan bukti ilmiahnya pada akhir abad ke-19.
Kami telah menyebutkan masalah ini secara rinci dalam buku-
buku kami yang lain, dan terus akan kami jelaskan di berbagai
kesempatan. Mengingat sangat pentingnya masalah ini, amat berguna
kiranya masalah ini diuraikan secara ringkas.
Berbagai Kesulitan Yang Meruntuhkan Teori Darwin
Meskipun Teori Evolusi telah ada sejak zaman Yunani kuno, namun
ia baru dikemukakan secara utuh dan rinci pada abad ke-19 melalui
buku Charles Darwin “The Origin Of Species” (Asal-Usul Spesies) tahun
1858. Dalam bukunya, Darwin menentang konsep penciptaan semua
makhluk oleh Allah. Berbagai spesies yang ada di dunia ini telah
berevolusi dari satu nenek moyang yang sama melalui perubahan dari
satu spesies ke spesies lain secara acak dalam kurun waktu yang lama.
Teori ini sama sekali tidak didasari oleh penemuan ilmiah apa pun,
kecuali “logika hubungan berantai” seperti yang diakui sendiri oleh
Darwin. Bahkan ia mengakui dalam sebuah bab panjang yang berjudul
“Difficulties On Theory” (Kesulitan-Kesulitan Dalam Teori) bahwa
teorinya menghadapi banyak pertanyaan yang tidak mampu ia jawab.
Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini dapat teratasi di
kemudian hari seiring kemajuan ilmu
pengetahuan. Berulang kali ia menge-
mukakan harapan ini dalam bukunya,
namun penemuan dan kemajuan ilmu
pengetahuan justru membongkar
semua teorinya secara mendasar.
Dapat kita ringkas hal-hal mendasar
yang menjadi faktor keruntuhan teori
evolusi di hadapan ilmu pengetahuan
sebagai berikut:
1. Teori Darwin tidak mampu menje-
laskan bagaimana munculnya
kehidupan pertama di muka
bumi.
Charles Darwin
2. Tidak ada bukti atau penemuan ilmiah apa pun tentang
kebenaran seleksi alam yang diungkapkan teori evolusi.
3. Semua catatan fosil justru menentang anggapan dan harapan
teori evolusi.
Awal Kehidupan: Kesulitan Pertama Yang Tak Terpecahkan
Teori Evolusi menganggap bahwa semua makhluk hidup
berevolusi dari sebuah sel hidup yang muncul di dunia ini sekitar 3,8
miliar tahun yang lalu. Namun teori ini tidak mampu menjawab
berbagai pertanyaan seperti: Bagaimana evolusi dapat terjadi pada
bermiliar spesies yang memiliki struktur tubuh sangat kompleks? Jika
memang terjadi mengapa kita tidak menemukannya dalam catatan
fosil?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita harus bertanya
terlebih dahulu tentang peristiwa awal terjadinya evolusi: Bagaimana
sel hidup paling pertama yang dianggap sebagai nenek moyang semua
makhluk hidup muncul di bumi? sebab menolak campur tangan
siapa pun selain alam, maka teori evolusi mengatakan bahwa sel
hidup itu muncul begitu saja tanpa sengaja sebab faktor alam.
Dengan kata lain benda mati telah berubah menjadi sel hidup sebab
peristiwa kebetulan meskipun anggapan ini amat bertentangan
dengan kaidah-kaidah biologi.
Kehidupan Tidak Muncul Kecuali Dari Kehidupan
Ketika teori Darwin dipublikasikan, ilmu pengetahuan belum
banyak mengalami kemajuan sehingga anggapan yang muncul saat
itu yaitu bahwa makhluk hidup memiliki struktur tubuh sangat
sederhana. Keyakinan “munculnya kehidupan secara kebetulan” telah
ada sejak abad pertengahan. Ketika itu mereka menganggap sangat
mungkin benda-benda mati saling bergabung dan kemudian menjadi
makhluk hidup. Misalnya, saat itu ada anggapan “serangga muncul
dari sisa-sisa makanan” dan “tikus muncul tiba-tiba dari gandum”.
beberapa percobaan dilakukan
untuk membuktikannya. Dengan
meletakkan biji-bijian di atas
benda-benda yang telah hancur,
mereka berharap tikus-tikus
akan muncul di sana.
Munculnya larva atau ulat
dari daging yang telah membu-
suk menurut mereka yaitu
bukti kemungkinan munculnya
kehidupan dari benda mati.
Namun tidak lama kemudian
terbukti bahwa larva itu bukan
berasal dari daging yang telah
membusuk, melainkan dari
telur-telur yang tak kasat mata yang dibawa oleh lalat dan diletakkan
pada daging tersebut.
Saat Darwin menulis bukunya, para ilmuwan menganggap
bahwa bakteri dapat muncul dari benda mati. Namun selang waktu
lima tahun sesudah Darwin mempublikasikan bukunya, Louis Pas-
teur, seorang ahli biologi dari Perancis, melakukan penelitian yang
menghancurkan dasar berpijak Teori Evolusi. Ia mengatakan:
“Anggapan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah
terkubur dalam sejarah untuk selamanya.”56
Para pendukung Darwin berjuang melawan penemuan Pasteur
ini bertahun-tahun, namun semakin jelas kemustahilan teori mereka
seiring dengan penemuan ilmiah yang menjelaskan struktur sel hidup
yang sangat kompleks.
Upaya Gagal Di Abad Keduapuluh
Orang pertama yang mencoba meneliti asal-usul kehidupan di
abad ke-20 yaitu Alexander Oparin, seorang ahli biologi Rusia. Pada
Dengan Percobaannya, Louis Pasteur
menggugurkan pernyataan bahwa
“benda mati dapat memunculkan
kehidupan”, yang merupakan dasar
berpijak teori evolusi.
dekade 1930-an, ia mengungkapkan
beberapa hipotesa kemungkinan munculnya
kehidupan secara kebetulan. Namun ia
mengalami kegagalan dalam uji cobanya
dan dengan terpaksa mengatakan:
“Merupakan pertanyaan yang ternyata
menjadi bagian paling gelap dari
keseluruhan teori evolusi.”
Banyak evolusionis yang mencoba
mengikuti jejak Oparin dan mencoba
memecahkan kebuntuan ini. Di antara yang
paling terkenal yaitu percobaan yang
dilakukan oleh ahli kimia Amerika Stanley
Miller pada tahun 1953. Ia beranggapan bahwa atmosfir bumi purba
terdiri dari gas metana, amonia, dan hidrogen. Dia mencampurkan
gas-gas ini dalam alat percobaannya dan mengalirkan arus listrik.
Hasilnya yaitu asam amino yang merupakan bahan pembentuk
protein.
Percobaan ini dianggap sebagai
penemuan besar yang mendukung teori
evolusi. Akan tetapi beberapa tahun
kemudian terbukti bahwa campuran gas
yang digunakan Miller ternyata tidak
sesuai dengan atmosfir bumi purba.58
sesudah sekian lama bungkam, akhirnya
Miller mengakui hal ini.59
Para evolusionis terus mengalami
kegagalan demi kegagalan selama abad
20. Jeffrey Bada, seorang ahli Biokomia
dari Universitas San Diego, menulis
artikel di majalah “Earth” tahun 1998:
Alexander Oparin yang
berusaha membuat
pernyataan tentang asal-
usul evolusi kehidupan
selalu berakhir dengan
kegagalan.
Sebagaimana yang diakui oleh
sumber-sumber evolusi yang
terbaru asal-usul kehidupan
masih menjadi penghalang
besar bagi teori evolusi.
“Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih
dihadapkan pada masalah terbesar yang belum terpecahkan sejak kita
memasuki abad keduapuluh: Bagaimana kehidupan muncul pertama
kali di bumi?”60
Struktur Kehidupan Yang Kompleks
Sebab utama kesulitan dan kegagalan yang menimpa para evolu-
sionis dalam memecahkan asal-usul kehidupan yaitu struktur rumit
dan kompleks pada sel yang diyakini sebagai kehidupan paling
sederhana. Sebuah sel ternyata lebih rumit dari semua struktur yang
pernah dibuat manusia dengan teknologi mutakhir. Ini terbukti dengan
ketidakmampuan manusia membuat sebuah sel hidup dari benda-
benda mati, meskipun telah dilakukan uji coba di laboratorium
tercanggih sekalipun.
Terbentuknya sebuah sel tidak dapat dijelaskan dengan teori
kebetulan. Sebuah sel dibangun dari protein yang terdiri dari beragam
asam amino. Kemungkinan munculnya protein berukuran sedang yang
terdiri dari 500 asam amino dalam urutan yang benar secara kebetulan
yaitu 1 berbanding 10 pangkat 950. Dalam matematika, probabilitas
(kemungkinan) yang lebih kecil dari 1 berbanding 10 pangkat 50
dianggap sebuah kemustahilan atau sama dengan nol dalam praktek.
DNA yaitu molekul di dalam inti sel yang membawa informasi
genetik dalam jumlah amat besar. DNA dapat dianggap sebagai bank
data raksasa yang menyimpan informasi dengan kapasitas tak
terbayangkan. Jika kita ingin menuliskan informasi genetik ini dalam
buku, maka kita akan membutuhkan 900 jilid buku yang masing-
masing terdiri dari 500 halaman.
Ada hal unik pada DNA, bahwa molekul DNA tidak akan
terbentuk kecuali dengan bantuan protein khusus yang disebut enzim.
Namun enzim ini juga tidak dapat dihasilkan kecuali dengan perintah
genetik dari DNA. Artinya ada siklus saling ketergantungan antara
keduanya, dan ini berarti bahwa keduanya harus ada pada saat yang
bersamaan. Hal ini menggugurkan skenario bahwa kehidupan muncul
secara kebetulan. Salah seorang evolusionis terkenal dari Universitas
San Diego California Amerika Serikat, Prof. Leslie Orgal menulis
makalahnya tahun 1994 tentang masalah ini:
“Protein dan asam nukleat memiliki struktur yang sangat rumit.
Sungguh mustahil keduanya terbentuk dengan sendirinya secara
kebetulan, secara bersamaan di tempat yang sama. Namun tampaknya
mustahil pula salah satunya dapat terbentuk tanpa yang lain. Jadi,
sedari awal seseorang terpaksa harus mengakui bahwa kehidupan tidak
mungkin terbentuk pertama kali melalui reaksi kimia.”61
Benar, jika kehidupan mustahil terjadi sebab faktor alam, maka
harus diakui bahwa ia telah diciptakan oleh sebuah kekuatan di luar
kekuatan alam. Hal ini telah cukup untuk meruntuhkan teori evolusi
yang tujuan akhirnya menolak fakta penciptaan.
Mekanisme Khayalan Teori Evolusi
Hal kedua yang membongkar kepalsuan teori evolusi yaitu
terungkapnya kenyataan bahwa seleksi alam yang dikemukakan
Darwin tidak memiliki kekuatan apa pun untuk mendorong terjadinya
evolusi.
Salah satu fakta yang menggugurkan teori evolusi yaitu struktur makhluk hidup yang
teramat rumit molekul DNA yang tersimpan dalam inti sel-sel pembentuk makhluk hidup
yaitu salah satu contohnya. DNA yaitu semacam bank data yang tersusun atas empat
molekul yang berbeda dalam berbagai urutan yang berbeda. Bank data ini berisikan
kode-kode tentang semua ciri fisik makhluk hidup. Menurut perhitungan: sebuah
ensiklopedi berjumlah 900 jilid diperlukan untuk menuliskan seluruh informasi dalam
DNA manusia. Tak perlu dipertanyakan lagi, informasi luar biasa ini jelas meruntuhkan
konsep kebetulan teori evolusi.
Peranan penting teori seleksi alam bagi Darwin tampak dari judul
bukunya “The Origin Of Species By Means Of Natural Selection”
(Asal-usul Spesies Melalui Seleksi Alam). Teori ini mengatakan bahwa
makhluk hidup yang kuat dan menang dalam pertarungan di alam,
serta yang mampu beradaptasi dengan habitatnya sajalah yang akan
bertahan hidup. Misalnya: rusa yang mampu berlari cepat dari kejaran
pemangsanya akan dapat bertahan hidup. Namun seleksi seperti ini
jelas tidak memiliki kemampuan sedikit pun untuk membuat rusa
berevolusi menjadi spesies lain.
Darwin sendiri mengakui hal ini dalam bukunya:
“Seleksi alam tidak berperan apa pun selama perubahan yang
menguntungkan tidak pernah terjadi”62
Pengaruh Lamarck
Lalu bagaimana “perubahan yang menguntungkan” ini dapat
terjadi? Darwin berupaya menjawab pertanyaan ini - pada saat ilmu
pengetahuan waktu itu belumlah maju – dengan memakai teori
Lamarck. Lamarck, seorang ahli biologi dari Prancis yang hidup sebelum
Darwin, menganggap makhluk hidup dapat menurunkan sifat-sifat
yang diperolehnya selama hidup kepada keturunannya (sifat dapatan).
Bila sifat-sifat ini terakumulasi selama kurun waktu yang lama, maka
ia dapat memunculkan spesies baru yang berbeda. Sebagai contoh,
Lamarck menganggap bahwa jerapah telah berevolusi dari rusa yang
lehernya memanjang sebab berusaha memakan dedaunan dari pohon
yang tinggi seiring beralihnya masa satu generasi ke generasi lain.
Darwin sendiri memberikan contoh lain dalam bukunya bahwa
beruang memasuki lautan untuk mencari makanan berevolusi menjadi
paus
Akan tetapi hukum pewarisan sifat yang ditemukan oleh Mendel
sendiri dan ilmu genetika abad dua puluh membantah anggapan
bahwa sifat-sifat yang diperoleh selama hidup ini dapat diwariskan
ke generasi berikutnya.
Neo Darwinisme dan Mutasi
Guna mencari solusi bagi masalah besar yang mereka hadapi,
pada akhir tahun 1930-an para pendukung Darwin mengemukakan
Modern Shyntetic Theory (Teori Sintetik Modern) yang lebih dikenal
dengan Neo Darwinisme. sesudah konsep seleksi alam gagal, mereka
mengemukakan teori kedua yang dikenal dengan istilah “mutasi”
sebagai pemicu terjadinya perubahan menguntungkan pada spesies
yang mendorong terbentuknya species baru. Mutasi yaitu perubahan
yang terjadi pada gen makhluk hidup akibat pengaruh luar seperti
radiasi.
Teori Neo Darwinisme yang kini diterima luas menyatakan bahwa
semua struktur kompleks tubuh makhluk hidup seperti mata, telinga,
paru-paru, atau sayap terbentuk sebab hasil mutasi gen yang dialami
makhluk hidup itu. Namun ada fakta ilmiah yang teramat jelas
yang menghadang pernyataan ini: semua mutasi tidak pernah
memperbaiki makhluk hidup, bahkan malah merusaknya.
pemicu nya sangat jelas dan sederhana yaitu bahwa molekul
DNA memiliki struktur dan sistem yang sangat rumit namun rapi.
Sejak awal abad ke-20, para evolusioner telah mencoba menghasilkan
beragam mutasi pada lalat buah, dan mengemukakannya sebagai mutasi
yang menguntungkan. Namun, pada akhirnya yang dihasilkan dari usaha
keras berpuluh-puluh tahun ini hanyalah lalat-lalat yang rusak, sakit dan
cacat. Gambar di atas yaitu yaitu lalat buah normal (kiri) dan tidak
normal akibat mutasi (kanan)
antena
mata
kaki
mulut
Setiap pengaruh acak terhadap struktur ini pasti akan merusaknya.
Seorang ahli genetika berkebangsaan Amerika, G. Ranganathan
menjelaskan hal ini dengan mengatakan:
“Mutasi yaitu kecelakaan kecil secara acak yang bersifat merusak
dan sangat jarang terjadi. Dalam kondisi terbaik, ia tidak berdampak.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa mutasi tidak mungkin
menghasilkan perkembangan evolusi. Suatu mutasi acak yang terjadi
pada suatu makhluk hidup yang sangat kompleks, jika tidak
berdampak padanya, pastilah menimbulkan dampak merusak. Jam
tangan yang dirubah secara acak tidak pernah memperbaikinya, jika
mujur, hanya tidak akan merusaknya. Gempa bumi tidak pernah
memperbaiki suatu kota, tapi malah menghancurkannya.”55
Oleh sebab itu, hingga saat ini, belum pernah ditemukan satu
pun contoh mutasi yang berguna, tapi malah sebaliknya. Contoh
nyata pengaruh mutasi pada manusia yaitu penyakit kanker.
Demikianlah, baik teori seleksi alam seperti pengakuan Darwin,
maupun mutasi, tidak dapat menyebabkan terjadinya evolusi yang
memang tidak pernah ada.
Catatan Fosil : Tidak Ada Bentuk Peralihan
Catatan fosil yaitu saksi utama yang membuktikan bahwa
skenario yang dikemukakan para evolusionis tidak pernah ada dalam
kenyataan.
Teori Evolusi mengatakan bahwa semua spesies makhluk hidup
muncul dari satu spesies dan menjadi spesies lain dalam kurun waktu
yang lama. Ini berarti perubahan-perubahan ini terjadi dalam
tahapan yang sangat panjang. Jika pernyataan ini benar, maka
seharusnya ada banyak ‘spesies peralihan’ yang pernah hidup
di alam yang menghubungkan berbagai spesies yang berbeda dalam
kurun waktu yang panjang tersebut.
Sebagai contoh, seharusnya ada banyak makhluk hidup ‘setengah
ikan setengah reptil’ yang memiliki sifat fisik ikan sekaligus reptil
Teori evolusi yang menyatakan bahwa mahluk hidup berevolusi secara perlahan dan
bertahap menjadi beragam spesies lain. Namun catatan fosil dengan jelas meruntuhkan
pernyataan ini. Misalnya, di Zaman Kambrium, sekitar 550 juta tahun lalu, lusinan
spesies makhluk hidup telah sama sekali berbeda satu sama lain muncul bersamaan
secara tiba-tiba. Beragam makhluk hidup ini, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar
di atas, memiliki bentuk tubuh yang sangat kompleks. Fakta yang diistilahkan sebagai
“Ledakan Kambrium” dalam literatur ilmiah ini yaitu bukti nyata bagi penciptaan.
atau spesies setengah reptil setengah burung. Dan mengingat mereka
berada pada fase peralihan, seharusnya spesies ini hidup dalam
keadaan cacat. Para evolusionis menyebutkan spesies khayalan ini
dengan istilah ‘spesies fase peralihan’.
Jika spesies peralihan ini benar-benar pernah hidup, seharusnya
sudah dapat ditemukan fosilnya dalam jumlah jutaan bahkan
miliaran. Dan pastilah catatan fosilnya sampai kepada kita. Tentang
masalah ini Darwin sendiri mengatakan:
“Jika teori saya benar, pastilah ada spesies peralihan yang pernah
hidup dalam jumlah yang tak terhingga. Dan sudah seharusnya bukti-
bukti keberadaannya di masa lalu dapat ditemukan hanya dari
peninggalan fosilnya.”
Pupusnya Harapan Darwin
Meskipun penggalian fosil terus dilakukan di seluruh dunia sejak
pertengahan abad 19 hingga kini, bentuk peralihan ini tidak pernah
ditemukan. Bahkan seluruh fosil yang telah ditemukan menunjukkan
bahwa semua makhluk hidup muncul tiba-tiba dalam bentuk yang
telah sempurna. Hal ini tentu saja mengecewakan harapan para
evolusionis.
Seorang ahli paleontologi Inggris terkemuka, Derek W. Ager,
memberikan pengakuan berikut meskipun ia sendiri seorang
evolusionis:
“Kesimpulan yang muncul ketika kita mengamati secara cermat catatan
fosil, baik di tingkat ordo maupun spesies, yaitu kita temukan - berulang
kali - bukannya evolusi bertahap, tapi kemunculan tiba-tiba sekelompok
makhluk hidup yang disertai kepunahan sekelompok lainnya.”66
Kenyataan ini jelas bertentangan dengan harapan Darwin. Lebih
dari itu, hal ini justru menjadi bukti bahwa seluruh makhluk hidup
benar-benar diciptakan. Penjelasan satu-satunya bagi kemunculan
semua spesies secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang telah sempurna
tanpa evolusi apa pun yaitu bahwa semua spesies telah diciptakan.
Fakta ini telah diakui oleh seorang ahli biologi terkenal, Douglas
Futuyama dengan mengatakan:
“Penciptaan dan evolusi, di antara dua ini, memberikan penjelasan
yang mungkin tentang asal-usul makhluk hidup. Organisme muncul
di bumi dalam bentuknya yang sepenuhnya lengkap sempurna atau
belum sempurna. Jika belum sempurna, mereka pastilah telah
berkembang dari spesies yang telah ada sebelumnya melalui suatu proses
perubahan. Jika mereka muncul sudah dalam keadaan sepenuhnya
lengkap dan sempurna, mereka pastilah telah diciptakan oleh suatu
kecerdasan Maha Kuasa.”67
Catatan fosil telah membuktikan bahwa semua spesies muncul
tiba-tiba dan dalam bentuk yang telah sempurna sebagaimana yang
ada saat ini. Ini menunjukkan bukti penciptaan dan bukan evolusi
sebagaimana anggapan Darwin.
Catatan fosil memunculkan tembok penghalang di hadapan teori evolusi. Catatan fosil
menunjukkan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang
telah lengkap sempurna, tanpa bentuk-bentuk peralihan evolusi yang menjadi mata
rantai penghubung di antara mereka. Inilah fakta yang membuktikan bahwa seluruh
spesies diciptakan secara terpisah tanpa proses evolusi apa pun
Dongeng Evolusi Manusia
Asal-usul manusia yaitu hal terpenting yang seringkali
dikemukakan oleh para evolusionis. Kesimpulan dari teori mereka
yaitu : manusia modern telah berevolusi dari makhluk yang
menyerupai kera. Mereka beranggapan bahwa evolusi ini telah dimulai
sekitar 4-5 juta tahun lampau. Menurut teori ini dalam kurun waktu
tersebut, telah hidup makhluk peralihan antara manusia modern
dengan makhluk yang mirip kera. Berdasarkan skenario khayalan
ini, ada 4 kelompok utama:
1. Australopithecus
2. Homo Habilis
3. Homo Erectus dan
4. Homo Sapiens
Pendukung Evolusi menganggap bahwa nenek moyang pertama
manusia yaitu Australopithecus yang berarti “kera selatan”.
Sebenarnya makhluk ini hanyalah sejenis kera yang telah punah. Dua
orang ahli anatomi terkenal tingkat dunia asal Inggris dan Amerika,
Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard telah mengadakan
Tidak ada satu fosil pun
yang mampu membuktikan
kebenaran teori evolusi.
Informasi yang tersimpan di
dalam sel menunjukkan
adanya jurang pemisah
antara struktur kera dan
manusia. sebab nya, para
evolusionis bergantung pada
bukti berupa lukisan atau
patung buatan tangan. Wajah
separuh manusia separuh
kera hasil khayalan ini
dibuat berdasarkan temuan
fosil untuk meyakinkan
publik.
penelitian mendalam terhadap tengkorak Australopithecus yang
menyimpulkan bahwa tengkorak ini hanyalah milik sejenis kera
yang telah punah dan tidak memiliki sifat dan karakter manusia
sedikit pun.”
Menurut para evolusionis Homo yaitu tahapan kedua dalam
skenario evolusi manusia, makhluk golongan ini dalam lebih
berkembang daripada Australopithecus. Lalu mereka meletakkan fosil
makhluk ini - yang sebenarnya yaitu fosil makhluk yang berbeda –
secara berurutan untuk menyusun rantai khayalan evolusi mereka.
Skenario palsu ini dibuat sebab memang hingga kini tidak pernah
ditemukan penemuan hubungan evolusi antara jenis makhluk yang
berbeda ini.
Salah satu pendukung fanatik teori Evolusi, Ernst Mayr, mengakui
bahwa “rantai yang menghubungkan ke Homo Sapiens sebenarnya
tidak ditemukan.
Ketika para evolusionis mengemukakan empat tahap skenario
evolusi di atas, mereka mempublikasikan kepada dunia bahwa
masing-masing menjadi nenek moyang bagi jenis sesudahnya. Namun
penemuan mutakhir di bidang Paleoantropologi membuktikan bahwa
Australopithecus, Homo Habilis, dan Homo Erectus ternyata telah hidup
pada saat yang sama di berbagai penjuru dunia.70
Bahkan lebih mengejutkan lagi, beberapa jenis manusia yang
digolongkan sebagai Homo Erectus telah hidup sampai zaman mod-
ern. Homo sapiens neanderthalensis dan Homo sapiens sapiens (manusia
modern) telah hidup di wilayah yang sama dalam masa yang sama.71
Semua kenyataan ini membantah skenario bahwa kelompok yang
satu menjadi nenek moyang bagi yang lain. Inilah yang membuat
Stephen Jay Gould, seorang ahli paleontologi dari Universitas Harvard
menjelaskan kebuntuan teori evolusi walaupun termasuk salah satu
pendukungnya:
“Jika ada tiga jenis hominid (nenek moyang manusia) hidup
166
berdampingan dalam waktu bersamaan, lalu apa yang terjadi pada
“Pohon Kekerabatan” kita? Jelas bahwa salah satu dari mereka bukan
menjadi nenek moyang bagi yang lainnya. Dan terlebih lagi, tidak
tampak bekas evolusi apa pun pada ketiganya.”72
Singkatnya, teori evolusi yang berusaha dipertahankan oleh para
pendukungnya dengan membuat berbagai gambar rekaan makhluk
setengah kera setengah manusia di berbagai buku pelajaran sekolah,
serta didukung oleh propaganda dan informasi luar biasa, ternyata
hanyalah dongeng tanpa disertai landasan ilmiah apa pun.
Lord Solly Zuckerman telah melakukan penelitian selama 15
tahun tentang fosil-fosil Australopithecus. Hasilnya: tidak ada pohon
silsilah evolusi manusia yang diawali dengan makhluk mirip kera dan
berakhir pada manusia modern.
Zuckerman juga membuat daftar menarik tentang ilmu
pengetahuan dari yang ia anggap ilmiah sampai yang tidak ilmiah.
Ia memasukkan kimia dan fisika di urutan teratas ilmu pengetahuan
yang tergolong paling ilmiah. Kemudian sesudahnya yaitu biologi
dan ilmu sosial. Di akhir daftarnya Zuckerman meletakkan konsep
seperti telepati dan indra keenam, artinya ia menganggap keduanya
sudah keluar dari kelompok ilmu pengetahuan. Yang mengejutkan
yaitu ia memasukkan evolusi manusia dalam kategori ini (bukan
ilmu pengetahuan). Ia menjelaskan dalam tulisannya:
“Kita kemudian tergerak menjauhi daftar kebenaran obyektif dan sampai
kepada bidang-bidang yang dianggap sebagai ilmu biologi, seperti
pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui panca indera atau penafsiran
sejarah fosil manusia, dimana bagi para penganut setianya (evolusionis)
segala sesuatu yaitu mungkin, dan dalam bidang ini mereka sangat
meyakini (evolusi). Kadangkala mampu mempercayai beberapa hal yang
saling bertentangan sekaligus.
Begitulah, dongeng evolusi manusia hanyalah hasil fanatisme buta
dan penafsiran subjektif terhadap fosil yang mereka temukan.
Teknologi Pada Mata Dan Telinga
Hal lain yang tak dapat dijelaskan Teori Evolusi yaitu rancangan
mengagumkan pada mata dan telinga.
Sebelum membicarakan keduanya, kita akan menjawab
pertanyaan: Bagaimana kita melihat? Cahaya dari sebuah benda akan
mengenai retina mata dan membentuk bayangan terbalik. sesudah
menembus lensa mata, cahaya ini dibelokkan dan difokuskan ke retina
di belakang mata. Di sini, cahaya diubah menjadi sinyal-sinyal listrik,
kemudian diteruskan oleh sel-sel syaraf ke pusat penglihatan di bagian
belakang otak. sesudah terjadi rangkaian proses tertentu, sinyal-sinyal
listrik ini berubah menjadi bayangan benda yang dapat dilihat.
Dengan informasi singkat ini kita dapat berpikir: Otak kita tidak
pernah diterangi cahaya (amat gelap) dan memang cahaya tidak bisa
masuk ke dalamnya. Tempat terbentuknya gambar juga amat gelap
dan tak tersentuh cahaya sedikit pun. Namun demikian kita tetap
mampu melihat dunia yang penuh warna dan terang-benderang.
Gambar yang kita lihatpun sedemikian jernih dan jelasnya
sehingga mampu ditandingi oleh teknologi abad ke-21 sekalipun.
Sebagai contoh: lihatlah buku yang ada di tangan Anda, lalu tangan
yang memegangnya, kemudian palingkan mata Anda ke sekeliling
Anda. Apakah Anda pernah menemukan gambar sejelas dan sejernih
ini pada sebuah televisi misalnya? Perusahaan televisi terbaik sekalipun
tidak mampu membuat televisi yang memilki layar sejelas dan sejernih
mata anda. Sejak seratus tahun lalu ribuan insinyur telah berusaha
mencapai kejernihan ini, telah dibangun laboratorium dan tempat
penelitian canggih, dan telah dilakukan penelitian serta dirancang
program untuk mewujudkan impian tersebut. Namun demikian,
perhatikan kembali layar televisi Anda, dan bandingkan dengan buku
di tangan Anda, tidakkah Anda temukan perbedaannya? Di samping
itu televisi hanya mampu menampilkan untuk Anda gambar dua
dimensi saja, sedangkan mata Anda mampu melihat benda dengan
tiga dimensi demikian indahnya.
Telah bertahun-tahun ribuan insinyur dan ahli teknik berusaha
memproduksi televisi tiga dimensi agar mendekati kemampuan mata.
Memang mereka telah mampu membuatnya, namun kita harus
memakai kaca mata khusus untuk menikmatinya.
Para pendukung teori evolusi meyakini bahwa mata yang mampu
melihat dengan jelas dan jernih ini terbentuk melalui peristiwa
kebetulan. Apa yang akan Anda katakan kepada seseorang yang
berkata bahwa kumpulan atom telah bergabung dan membentuk
televisi di kamar Anda melalui proses kebetulan? Lalu bagaimana
mungkin atom yang tak berakal mampu membuat sesuatu yang tidak
mampu dibuat oleh ribuan ahli meskipun mereka telah bekerja sama?!
Jika terbentuknya sesuatu yang “lebih sederhana” dibanding mata
secara kebetulan yaitu mustahil, maka demikian pula halnya dengan
mata.
Hal yang sama berlaku pada telinga. Telinga menangkap suara
di luar melalui daun telinga dan diteruskan ke bagian tengah telinga.
sesudah bagian ini memperkuat getaran suara, suara diteruskan ke
bagian dalam telinga yang merubah gelombang suara menjadi
gelombang listrik, untuk kemudian dikirim ke otak. Seperti halnya
proses penglihatan, proses pendengaran pun terjadi dengan sempurna
pada pusat pendengaran di otak.
Sebagaimana otak tidak dimasuki cahaya, ia juga tidak dimasuki
suara apa pun. Meskipun kebisingan terjadi di luar, otak tetap sunyi
tanpa suara. Meskipun demikian kita dapat mendengar dengan amat
jelas suara-suara itu di pusat pendengaran yang berada di otak kita.
Dalam otak anda yang terlindung dari suara apa pun, anda dapat
mendengar pagelaran musik, suara bising keramaian, dan lain-lain.
Namun jika pada saat itu Anda mengukur suara dalam otak dengan
alat sensitif, hasilnya yaitu nol, artinya tak ada sedikit pun suara di
sana.
Para ahli juga telah berusaha sejak puluhan tahun untuk
memproduksi peralatan audio canggih seperti radio, tape recorder,
alat-alat studio, dan alat-alat elektronik lainnya agar menyamai
kualitas telinga. Perhatikan alat perekam paling canggih yang
diproduksi oleh perusahaan paling terkenal, ketika ia merekam suara,
pasti ada beberapa yang hilang dari suara yang direkam, atau
munculnya desis yang mengotori kejernihannya. Sedangkan telinga
yang Anda miliki mampu menangkap suara apa adanya dengan
tajam dan jernih. Alat ini telah ada sejak dahulu hingga kini, dan
manusia tidak mampu membuat alat yang dapat menandingi
kehebatan mata ataupun telinga. Padahal di balik kehebatan
keduanya ada kekuatan tak terbatas yang menciptakannya.
Siapakah yang menjadikan kita melihat dan mendengar?
Siapa yang melihat dan menyaksikan dunia penuh warna dan
cahaya dari dalam otak? Siapa yang mendengar simponi, suara kicauan
burung dari dalam otak? Dan siapa yang mencium wangi bunga?
Apa yang kita lihat, dengar dan bau datang ke otak dari mata,
telinga, dan hidung manusia dalam bentuk sinyal listrik. Setiap orang
dapat membaca semua penjelasan ini dalam buku biologi, fisiologi, dan
biokimia. Tapi tak ada seorang pun yang mengetahui siapa
sesungguhnya yang merasakan sinyal listrik ketika terjadi proses
melihat, mendengar, dan mencium di dalam otak?
Perasaan melihat, mendengar, atau mencium ini tidak mungkin
dilakukan oleh lemak, syaraf, atau sel-sel syaraf pembentuk otak.
Inilah pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh para evolusionis
sebab kemampuan merasakan ini dimiliki oleh ruh yang telah
diciptakan Allah swt. Ruh tidak membutuhkan mata untuk melihat,
telinga untuk mendengar, bahkan otak untuk berfikir.
Setiap orang yang membaca hakikat ini, hendaklah berpikir
tentang keistimewaan dan keindahan ciptaan Allah yang telah
menciptakan ruh yang dapat menikmati dunia tiga dimensi yang
penuh warna, cahaya, suara-suara indah, dan bau harum. Hendaklah
ia berpikir tentangnya lalu memahami keagungan Penciptanya yang
kemudian menumbuhkan rasa takut, cinta, dan kesadaran tentang
perlunya kembali kepada-Nya.
Keyakinan Materialistis
Sampai di sini telah diuraikan bagaimana teori evolusi bertentangan
dengan penemuan-penemuan ilmiah. Anggapannya tentang asal-usul
kehidupan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, teori yang
dikemukakan untuk menjelaskan evolusi (seleksi alam dan mutasi) tidak
memiliki kemampuan untuk mendorong terjadinya evolusi. Catatan
fosil pun membuktikan ketiadaan makhluk peralihan yang menjadi
dasar berpijak evolusi. Oleh sebab itu, teori evolusi menjadi sebuah
pemikiran tidak ilmiah yang harus disingkirkan dari dunia ilmu
pengetahuan. Sudah banyak gagasan yang ternyata bertentangan
dengan ilmu pengetahuan yang telah dibuang jauh-jauh meskipun telah
sempat tersebar ke seluruh dunia dalam waktu lama.
Namun teori evolusi tetap dipertahankan dalam dunia ilmu
pengetahuan, bahkan sebagian orang menganggap kritik terhadapnya
sebagai serangan terhadap ilmu pengetahuan, mengapa demikian?
Sebabnya yaitu teori Darwin bagi sebagian pendukungnya
merupakan dogma yang tidak mungkin mereka tanggalkan. Mereka
yaitu orang-orang materialis dengan keyakinan buta dan menjadikan
Darwinisme sebagai penjelasan materialis satu-satunya bagi alam
kehidupan.
Kadang-kadang sebagian mereka memberikan pengakuan terus
terang, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang ahli genetika
terkenal dari Universitas Harvard yang juga pendukung fanatik
Darwinisme, Richard Lewontin. Ia mengakui bahwa dirinya yaitu
seorang materialis sejati lebih dulu, barulah kemudian seorang
ilmuwan. Ia berkata:
“Bukannya metode dan lembaga ilmu pengetahuan yang mengharuskan
kami menerima penjelasan bersifat materi tentang alam semesta ini.
Sebaliknya kami diharuskan oleh keyakinan kami terhadap pemicu -
pemicu bersifat materi untuk membuat suatu perangkat penelitian
dan serangkaian konsep yang menghasilkan penjelasan-penjelasan
bersifat materi betapapun tampak bertentangan dan membingungkan
kalangan awam. Terlebih lagi, sebab materialisme bersifat mutlak maka
kami tidak dapat mengizinkan penjelasan yang berhubungan dengan
Tuhan dalam ilmu pengetahuan.”
Ungkapan ini menjelaskan bahwa Darwinisme yaitu pemikiran
dogmatis yang diterima sebagai ilmu pengetahuan sebab hubungan-
nya dengan filsafat materialisme. Paham ini tidak melihat keberadaan
apa pun selain materi. Oleh sebab nya, ia meyakini bahwa benda
mati yang tuli, bisu, tak berilmu dan berpemahaman yaitu pencipta
kehidupan ini. Jutaan spesies yang berbeda seperti burung, ikan,
jerapah, harimau, serangga, pohon, bunga, paus, dan manusia;
semuanya muncul sebab interaksi berbagai faktor alam, seperti hujan
deras, dan kilatan petir dan sebagainya. Dengan kata lain, makhluk
hidup muncul dari benda-benda mati. Padahal, semua itu jelas
bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan akal sehat. Namun para
pendukung Darwinisme bersikeras membela teori ini dengan tujuan
jangan sampai penjelasan tentang Tuhan masuk ke dalam wilayah
ilmu pengetahuan.
Semua orang yang tidak memahami asal-usul kehidupan dengan
kaca mata materialisme sejak awalnya pasti mampu melihat
kebenaran bahwa semua makhluk hidup yaitu karya cipta Sang
Pencipta. Dialah Pemilik ilmu dan kekuasaan tak terbatas. Dialah
yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan, yang mengaturnya,
dan menentukan ukurannya dengan tepat. Dialah Allah, Penguasa
langit dan bumi dan segala sesuatu di antara keduanya.
Mereka berkata: “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. Al Baqarah (2): 32)