keajaiban penciptaan manusia 4

Tampilkan postingan dengan label keajaiban penciptaan manusia 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keajaiban penciptaan manusia 4. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Februari 2025

keajaiban penciptaan manusia 4


 






















































yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa

ASI mengandung sel-sel antibodi, hormon, vitamin, dan mineral-min-

eral lain sesuai kebutuhan bayi yang dilahirkan.

Perbedaan ASI Dengan Zat Makanan Lain

Penggunaan makanan atau susu lain sebagai pengganti ASI tidak

akan mampu mencukupi kebutuhan bayi. Makanan lain tidak

mengandung zat antibodi yang amat penting bagi kekebalan tubuh

bayi. Tatkala kita membandingkan ASI dengan susu sapi, kita

menemukan perbedaan yang amat jelas. Susu sapi mengandung zat

kasein dalam jumlah besar, yaitu sejenis protein yang ada pada susu

yang sulit dicerna. Zat ini sangat sedikit ada  pada ASI sehingga

memudahkan bayi mencernanya.

Susunan asam amino kedua susu ini juga berbeda. Hal ini

menyebabkan jumlah asam amino yang ada  pada plasma bayi

saluran lobulus yang

mengangkut susu

tulang rusuk

jaringan lemak

kelenjar susu

yang produktif

kelenjar alveoli

saluran susu

saluran-saluran

yang menyimpan

susu

Kebutuhan bayi yang

dikandung dalam tubuh ibu

telah diciptakan dengan

penuh keserasian. Sebagai

contoh air susu ibu mulai

diproduksi bersamaan

dengan proses kelahiran.

Akan tetapi sejak masa

kehamilan hormon-hormon

telah mempersiapkan

semua yang diperlukan

untuk memproduksi air

susu. Pada air susu ibu

ada  semua zat yang

dibutuhkan oleh bayi. Jika

dilihat fungsi umumnya

sangat jelas bahwa tidak

ada zat lain yang mampu

menandingi air susu ibu.


yang meminum susu sapi meningkat. Sebagian jenis asam amino

tertentu meningkat jumlahnya, sedangkan jenis yang lain berkurang.

Hal ini menimbulkan pengaruh negatif pada sistem syaraf pusat dan

bertambahnya beban kerja ginjal disebabkan meningkatnya protein.

Perbedaan lain yaitu  kandungan laktosa. Pada ASI kadar laktosa

mencapai 7 gram per liter, sedangkan pada susu sapi 4,8 gram per

liter. Partikel-partikel besar pada susu sapi bubuk juga melewati usus

halus secara lamban. Pada ASI ini tidak terjadi, sebaliknya laktosa

dan air melewati usus halus dan masuk ke usus besar. Dengan

demikian usus lebih terjaga kesehatannya dan bakteri yang

bermanfaat dapat hidup di sana. Kadar laktosa yang besar pada ASI

juga mempermudah terbentuknya zat yang amat penting bagi sistem

syaraf manusia.

Meskipun kandungan lemak dalam ASI dan susu sapi hampir sama,

namun jenisnya berbeda. Asam linoleat yang ada  pada ASI yaitu 

asam lemak satu-satunya yang wajib dikonsumsi oleh bayi.

Perbedaan lain yaitu  kadar garam dan zat-zat lain. Dalam susu

sapi ada  jumlah kalsium dan fosfor dalam jumlah yang banyak,

namun perbandingannya tidak seimbang sehingga menimbulkan efek

negatif bagi pembaruan dan pembentukan kalsium secara alami

dalam tubuh bayi. Oleh sebab  itu, pemberian susu sapi kepada bayi

di hari-hari pertamanya menyebabkan turunnya kadar kalsium dalam

darahnya disamping efek negatif lainnya.

ASI Selalu Menjaga Dan Melindungi Bayi

Ketika bayi keluar dari dunia yang bebas dari kuman penyakit

dalam perut ibunya menuju dunia luar, maka tubuhnya harus

bertarung melawan kuman-kuman penyakit yang ada di sekeliling-

nya. Di antara keistimewaan ASI yaitu  melindungi bayi dari bahaya

penyakit, sebab  ia mengandung zat antibodi. Pada hari-hari pertama

ibu mengeluarkan ASI yang mengandung zat kolostrum. Di dalamnya

ada  beberapa  besar antibodi yang sangat efektif melindungi bayi

141Menyongsong Kehidupan di Dunia Baru

dari berbagai penyakit. Semakin lama masa menyusui bayi semakin

kuat zat antibodi dalam tubuhnya. Hal ini menunjukkan pentingnya

ibu menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Kenyataan ini telah

diungkapkan Al Qur’an lebih dari empat belas abad yang lalu dalam

firman-Nya:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia  berbuat baik kepada

dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam

keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapih sesudah 

menyusuinya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan

kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.“

(Q.S. Luqman (31): 14)


“... Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka

apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?

(Q.S. Al An’am (6): 80)

143Embriologi Menolak Dongeng Evolusi

Para pendukung teori evolusi mencoba memakai  peristiwa

kelahiran –yang merupakan bukti penciptaan – sebagai

pendukung teori mereka. Padahal ilmu janin (embriologi) telah

mengakui bahwa setiap fase kelahiran manusia baru tidak mungkin

terjadi kecuali sebab  program dan rencana yang amat matang. Lalu

bagaimana mereka memakai  fenomena ini untuk mendukung

teori mereka?

Evolusionis, Ernst Haeckel, pada akhir abad ke-19 mengemukakan

istilah “rekapitulasi” sebagai peringkasan dari ungkapan

“Ontologeny Recapitulates Phylogeny”. Ia menganggap bahwa fase

yang dilalui janin merupakan ringkasan dari fase-fase yang telah dilalui

nenek moyangnya dalam rangkaian proses evolusi. Janin, menurut-

nya, melalui tahapan seekor ikan, kemudian binatang melata, dan

berakhir pada tahapan manusia.

Namun tidak lama kemudian, terungkaplah kesalahan teori ini

yang ternyata bertentangan dengan kenyataan. Apa yang tampak

seperti insang pada tahap awal embrio ternyata hanyalah bentuk

awal dari saluran telinga bagian tengah, kelenjar paratiroid, dan

timus. Apa yang mereka anggap sebagai kantung kuning telur

Embriologi Menolak

Dongeng Evolusi


ternyata hanya kantung yang

berfungsi memproduksi darah bagi

janin. Begitu pula yang tampak seperti

ekor, ternyata hanyalah bagian tulang

belakang manusia.

Kenyataan ini telah diketahui oleh

dunia ilmu pengetahuan sehingga

para evolusionis sendiri menolak

anggapan ini tidak lama

kemudian. George Gaylord, salah satu

pendukung utama Neo Darwinisme

mengakui bahwa anggapan tersebut

tidak memiliki dasar sama sekali:

“Haeckel telah keliru dalam menjelas-

kan perkembangan janin. Sekarang

kita telah tahu bahwa perkembangan

janin tidak berbeda dengan janin

manusia terdahulu).”53

Teori Haeckel ini telah runtuh

dalam perdebatan ilmiah pada era

tahun 1920-an, dan kemudian

dihapus dari buku-buku pelajaran

pada tahun 1950-an.54

Gambar-Gambar Palsu

Ketika Haeckel mengemukakan teorinya, ia telah membuat

gambar rekaan untuk mendukung teori tersebut. Pada saat embriologi

mencapai sedikit kemajuan dan kepalsuan gambarnya terbongkar,

Haeckel mengakuinya dan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti

metode rekan-rekannya dalam membuat gambar palsu tersebut. Ia

menyatakan telah menghancurkan dirinya dengan melakukan hal

itu. Namun ia sedikit terhibur sebab  yang terlibat dalam pemalsuan

Seorang evolusionis bernama

Haeckel tidak malu untuk menyusun

bukti-bukti palsu. Akan tetapi ilmu

pengetahuan yang berkembang

membuktikan skenario Haeckel

sebagai sebuah karangan saja.



seperti ini tidak hanya dirinya, tapi ratusan rekannya beserta beberapa 

para peneliti, kritikus, dan ahli biologi lainnya. Mereka telah membuat

berbagai gambar palsu, informasi tidak akurat, dan penjelasan rekaan

dalam berbagai buku biologi dan tulisan ilmiah.55

Jelas bahwa upaya Haeckel mengedepankan embriologi untuk

mendukung teorinya yaitu  omong kosong. Justru keajaiban

perkembangan janin yang diungkapkan ilmu kedokteran semakin

membuktikan proses penciptaan manusia oleh Allah swt.

Pada gambar yang

dikemukakan Haeckel

ada  beragam embrio

dari berbagai makhluk hidup

yang disusun berdampingan

agar memberikan kesan

kemiripan di antara mereka.

Agar embrio manusia dengan

embrio ikan tampak mirip,

dilakukan penambahan dan

pengurangan bagian pada

masing-masing embrio

tersebut. Seperti para

evolusionis lain, hal ini

juga dilakukannya untuk

mendapatkan bukti palsu

evolusi. Akan tetapi jika

gambar embrio makhluk

hidup di samping

dibandingkan foto embrio

asli akan jelas terlihat

pemalsuan yang dilakukan

Haeckel. Bahan tesis buatan

Haeckel ini merupakan salah

satu bukti bahwa teori

evolusi dikemukan dengan

penuh kepalsuan dan

merupakan satu bentuk

penipuan.



Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian)

diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan

apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan)

yang benar, dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya

kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan

pertemuan dengan Tuhannya.” (Q.S. Ar Ruum (30): 8)

147Kesimpulan

Semua manusia yang hidup dan akan hidup di permukaan

bumi ini awalnya hanyalah sebuah sel sperma yang

dipancarkan ke rahim ibu. Dengan sistem khusus yang

disiapkan dan diciptakan Allah sel sperma bersatu dengan sel telur

dan membentuk sebuah sel hidup yang terus berkembang. Anda, ibu,

ayah, saudara, kerabat, kawan yang Anda kenal atau orang yang

tidak Anda kenal, dan semua yang hidup di dunia saat ini dan dimasa

lampau mengalami fase-fase penciptaan yang mengagumkan ini.

sesudah  melewati masa sekian bulan di mana manusia belum

merasakan keberadaannya sama sekali, Allah membentuk tubuhnya

dari sebuah sel menjadi manusia sempurna. Merenung dan

memikirkan kejadian penciptaan dirinya yaitu  tugas setiap manusia.

sesudah  itu hendaklah ia segera memuji serta bersyukur kepada Allah

Sang Pencipta.

Jangan pernah lupa bahwa Allah yang telah menciptakan Anda,

juga mampu membangkitkan Anda kembali dari kematian serta

meminta pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan Anda. Hal

ini yaitu  mudah bagi Allah. Orang-orang yang melupakan Allah dan

mengingkari kehidupan akhirat benar-benar dalam keadaan yang lalai.

Kesimpulan


Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami

menciptakannya dari setetes mani lalu tiba-tiba ia menjadi

penantang yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi

Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya penciptaannya, ia berkata:

“Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah

hancur luluh?!” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang

telah menciptakannya pertama kali. Dan Dia mengetahui tentang

segala makhluk.” (Q.S. Yasin (36): 77-79)

149Kesimpulan

150   

“Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka

yaitu  dalam keraguan tentang pertemuan

dengan Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa

sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala

sesuatu. (Q.S. Fushshilat (41): 54)

T eori Darwin yang dikemukakan dengan tujuan menolak

penciptaan, pada kenyataannya tidak didukung oleh fakta

ilmiah apa pun. Oleh sebab nya teori ini lebih tepat disebut

sebagai dongeng, dan bukan bagian dari ilmu pengetahuan.

Teori yang menganggap bahwa kehidupan muncul dari benda

mati secara kebetulan ini sebenarnya telah runtuh tatkala penciptaan

alam semesta oleh Allah telah dibuktikan secara ilmiah.

Kajian dan berbagai penemuan ilmiah seperti yang telah kami

sebutkan sebelumnya ini dengan jelas menolak teori ini. Rancangan

pada makhluk hidup jauh lebih rumit dibandingkan pada benda mati.

Struktur dan keseimbangan pada atom-atom pembentuk benda mati

dapat kita teliti secara detil, namun pada makhluk hidup kita tidak

mampu menjawab bagaimana atom-atom ini menyatu, dan

kemudian dengan rancangan amat rumit, membentuk protein, enzim,

dan sel? Bagaimana struktur ketiganya sedemikian kompleks dengan

sistem metabolisme yang menakjubkan?

Segala kerumitan dan keindahan sistem ini menjadikan teori Dar-

win kehilangan pegangan dan bukti ilmiahnya pada akhir abad ke-19.

Kami telah menyebutkan masalah ini secara rinci dalam buku-


buku kami yang lain, dan terus akan kami jelaskan di berbagai

kesempatan. Mengingat sangat pentingnya masalah ini, amat berguna

kiranya masalah ini diuraikan secara ringkas.

Berbagai Kesulitan Yang Meruntuhkan Teori Darwin

Meskipun Teori Evolusi telah ada sejak zaman Yunani kuno, namun

ia baru dikemukakan secara utuh dan rinci pada abad ke-19 melalui

buku Charles Darwin “The Origin Of Species” (Asal-Usul Spesies) tahun

1858. Dalam bukunya, Darwin menentang konsep penciptaan semua

makhluk oleh Allah. Berbagai spesies yang ada di dunia ini telah

berevolusi dari satu nenek moyang yang sama melalui perubahan dari

satu spesies ke spesies lain secara acak dalam kurun waktu yang lama.

Teori ini sama sekali tidak didasari oleh penemuan ilmiah apa pun,

kecuali “logika hubungan berantai” seperti yang diakui sendiri oleh

Darwin. Bahkan ia mengakui dalam sebuah bab panjang yang berjudul

“Difficulties On Theory” (Kesulitan-Kesulitan Dalam Teori)  bahwa

teorinya menghadapi banyak pertanyaan yang tidak mampu ia jawab.

Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini dapat teratasi di

kemudian hari seiring kemajuan ilmu

pengetahuan. Berulang kali ia menge-

mukakan harapan ini dalam bukunya,

namun penemuan dan kemajuan ilmu

pengetahuan justru membongkar

semua teorinya secara mendasar.

Dapat kita ringkas hal-hal mendasar

yang menjadi faktor keruntuhan teori

evolusi di hadapan ilmu pengetahuan

sebagai berikut:

1. Teori Darwin tidak mampu menje-

laskan bagaimana munculnya

kehidupan pertama di muka

bumi.

Charles Darwin

 

2. Tidak ada bukti atau penemuan ilmiah apa pun tentang

kebenaran seleksi alam yang diungkapkan teori evolusi.

3. Semua catatan fosil justru menentang anggapan dan harapan

teori evolusi.

Awal Kehidupan: Kesulitan Pertama Yang Tak Terpecahkan

Teori Evolusi menganggap bahwa semua makhluk hidup

berevolusi dari sebuah sel hidup yang muncul di dunia ini sekitar 3,8

miliar tahun yang lalu. Namun teori ini tidak mampu menjawab

berbagai pertanyaan seperti: Bagaimana evolusi dapat terjadi pada

bermiliar spesies yang memiliki struktur tubuh sangat kompleks? Jika

memang terjadi mengapa kita tidak menemukannya dalam catatan

fosil?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita harus bertanya

terlebih dahulu tentang peristiwa awal terjadinya evolusi: Bagaimana

sel hidup paling pertama yang dianggap sebagai nenek moyang semua

makhluk hidup muncul di bumi? sebab  menolak campur tangan

siapa pun selain alam, maka teori evolusi mengatakan bahwa sel

hidup itu muncul begitu saja tanpa sengaja sebab  faktor alam.

Dengan kata lain benda mati telah berubah menjadi sel hidup sebab 

peristiwa kebetulan meskipun anggapan ini amat bertentangan

dengan kaidah-kaidah biologi.

Kehidupan Tidak Muncul Kecuali Dari Kehidupan

Ketika teori Darwin dipublikasikan, ilmu pengetahuan belum

banyak mengalami kemajuan sehingga anggapan yang muncul saat

itu yaitu  bahwa makhluk hidup memiliki struktur tubuh sangat

sederhana. Keyakinan “munculnya kehidupan secara kebetulan” telah

ada sejak abad pertengahan. Ketika itu mereka menganggap sangat

mungkin benda-benda mati saling bergabung dan kemudian menjadi

makhluk hidup. Misalnya, saat itu ada anggapan “serangga muncul

dari sisa-sisa makanan” dan “tikus muncul tiba-tiba dari gandum”.

beberapa  percobaan dilakukan

untuk membuktikannya. Dengan

meletakkan biji-bijian di atas

benda-benda yang telah hancur,

mereka berharap tikus-tikus

akan muncul di sana.

Munculnya larva atau ulat

dari daging yang telah membu-

suk menurut mereka yaitu 

bukti kemungkinan munculnya

kehidupan dari benda mati.

Namun tidak lama kemudian

terbukti bahwa larva itu bukan

berasal dari daging yang telah

membusuk, melainkan dari

telur-telur yang tak kasat mata yang dibawa oleh lalat dan diletakkan

pada daging tersebut.

Saat Darwin menulis bukunya, para ilmuwan menganggap

bahwa bakteri dapat muncul dari benda mati. Namun selang waktu

lima tahun sesudah  Darwin mempublikasikan bukunya, Louis Pas-

teur, seorang ahli biologi dari Perancis, melakukan penelitian yang

menghancurkan dasar berpijak Teori Evolusi. Ia mengatakan:

“Anggapan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah

terkubur dalam sejarah untuk selamanya.”56

Para pendukung Darwin berjuang melawan penemuan Pasteur

ini bertahun-tahun, namun semakin jelas kemustahilan teori mereka

seiring dengan penemuan ilmiah yang menjelaskan struktur sel hidup

yang sangat kompleks.

Upaya Gagal Di Abad Keduapuluh

Orang pertama yang mencoba meneliti asal-usul kehidupan di

abad ke-20 yaitu  Alexander Oparin, seorang ahli biologi Rusia. Pada

Dengan Percobaannya, Louis Pasteur

menggugurkan pernyataan bahwa

“benda mati dapat memunculkan

kehidupan”, yang merupakan dasar

berpijak teori evolusi.

dekade 1930-an, ia mengungkapkan

beberapa hipotesa kemungkinan munculnya

kehidupan secara kebetulan. Namun ia

mengalami kegagalan dalam uji cobanya

dan dengan terpaksa mengatakan:

“Merupakan pertanyaan yang ternyata

menjadi bagian paling gelap dari

keseluruhan teori evolusi.”

Banyak evolusionis yang mencoba

mengikuti jejak Oparin dan mencoba

memecahkan kebuntuan ini. Di antara yang

paling terkenal yaitu  percobaan yang

dilakukan oleh ahli kimia Amerika Stanley

Miller pada tahun 1953. Ia beranggapan bahwa atmosfir bumi purba

terdiri dari gas metana, amonia, dan hidrogen. Dia mencampurkan

gas-gas ini dalam alat percobaannya dan mengalirkan arus listrik.

Hasilnya yaitu  asam amino yang merupakan bahan pembentuk

protein.

Percobaan ini dianggap sebagai

penemuan besar yang mendukung teori

evolusi. Akan tetapi beberapa tahun

kemudian terbukti bahwa campuran gas

yang digunakan Miller ternyata tidak

sesuai dengan atmosfir bumi purba.58

sesudah  sekian lama bungkam, akhirnya

Miller mengakui hal ini.59

Para evolusionis terus mengalami

kegagalan demi kegagalan selama abad

20. Jeffrey Bada, seorang ahli Biokomia

dari Universitas San Diego, menulis

artikel di majalah “Earth” tahun 1998:

Alexander Oparin yang

berusaha membuat

pernyataan tentang asal-

usul evolusi kehidupan

selalu berakhir dengan

kegagalan.

Sebagaimana yang diakui oleh

sumber-sumber evolusi yang

terbaru asal-usul kehidupan

masih menjadi penghalang

besar bagi teori evolusi.

“Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih

dihadapkan pada masalah terbesar yang belum terpecahkan sejak kita

memasuki abad keduapuluh: Bagaimana kehidupan muncul pertama

kali di bumi?”60

Struktur Kehidupan Yang Kompleks

Sebab utama kesulitan dan kegagalan yang menimpa para evolu-

sionis dalam memecahkan asal-usul kehidupan yaitu  struktur rumit

dan kompleks pada sel yang diyakini sebagai kehidupan paling

sederhana. Sebuah sel ternyata lebih rumit dari semua struktur yang

pernah dibuat manusia dengan teknologi mutakhir. Ini terbukti dengan

ketidakmampuan manusia membuat sebuah sel hidup dari benda-

benda mati, meskipun telah dilakukan uji coba di laboratorium

tercanggih sekalipun.

Terbentuknya sebuah sel tidak dapat dijelaskan dengan teori

kebetulan. Sebuah sel dibangun dari protein yang terdiri dari beragam

asam amino. Kemungkinan munculnya protein berukuran sedang yang

terdiri dari 500 asam amino dalam urutan yang benar secara kebetulan

yaitu  1 berbanding 10 pangkat 950. Dalam matematika, probabilitas

(kemungkinan) yang lebih kecil dari 1 berbanding 10 pangkat 50

dianggap sebuah kemustahilan atau sama dengan nol dalam praktek.

DNA yaitu  molekul di dalam inti sel yang membawa informasi

genetik dalam jumlah amat besar. DNA dapat dianggap sebagai bank

data raksasa yang menyimpan informasi dengan kapasitas tak

terbayangkan. Jika kita ingin menuliskan informasi genetik ini dalam

buku, maka kita akan membutuhkan 900 jilid buku yang masing-

masing terdiri dari 500 halaman.

Ada hal unik pada DNA, bahwa molekul DNA tidak akan

terbentuk kecuali dengan bantuan protein khusus yang disebut enzim.

Namun enzim ini juga tidak dapat dihasilkan kecuali dengan perintah

genetik dari DNA. Artinya ada siklus saling ketergantungan antara

keduanya, dan ini berarti bahwa keduanya harus ada pada saat yang

bersamaan. Hal ini menggugurkan skenario bahwa kehidupan muncul

secara kebetulan. Salah seorang evolusionis terkenal dari Universitas

San Diego California Amerika Serikat, Prof. Leslie Orgal menulis

makalahnya tahun 1994 tentang masalah ini:

“Protein dan asam nukleat memiliki struktur yang sangat rumit.

Sungguh mustahil keduanya terbentuk dengan sendirinya secara

kebetulan, secara bersamaan di tempat yang sama. Namun tampaknya

mustahil pula salah satunya dapat terbentuk tanpa yang lain. Jadi,

sedari awal seseorang terpaksa harus mengakui bahwa kehidupan tidak

mungkin terbentuk pertama kali melalui reaksi kimia.”61

Benar, jika kehidupan mustahil terjadi sebab  faktor alam, maka

harus diakui bahwa ia telah diciptakan oleh sebuah kekuatan di luar

kekuatan alam. Hal ini telah cukup untuk meruntuhkan teori evolusi

yang tujuan akhirnya menolak fakta penciptaan.

Mekanisme Khayalan Teori Evolusi

Hal kedua yang membongkar kepalsuan teori evolusi yaitu 

terungkapnya kenyataan bahwa seleksi alam yang dikemukakan

Darwin tidak memiliki kekuatan apa pun untuk mendorong terjadinya

evolusi.

Salah satu fakta yang menggugurkan teori evolusi yaitu  struktur makhluk hidup yang

teramat rumit molekul DNA yang tersimpan dalam inti sel-sel pembentuk makhluk hidup

yaitu  salah satu contohnya. DNA yaitu  semacam bank data yang tersusun atas empat

molekul yang berbeda dalam berbagai urutan yang berbeda. Bank data ini berisikan

kode-kode tentang semua ciri fisik makhluk hidup. Menurut perhitungan: sebuah

ensiklopedi berjumlah 900 jilid diperlukan untuk menuliskan seluruh informasi dalam

DNA manusia. Tak perlu dipertanyakan lagi, informasi luar biasa ini jelas meruntuhkan

konsep kebetulan teori evolusi.

Peranan penting teori seleksi alam bagi Darwin tampak dari judul

bukunya “The Origin Of Species By Means Of Natural Selection”

(Asal-usul Spesies Melalui Seleksi Alam). Teori ini mengatakan bahwa

makhluk hidup yang kuat dan menang dalam pertarungan di alam,

serta yang mampu beradaptasi dengan habitatnya sajalah yang akan

bertahan hidup. Misalnya: rusa yang mampu berlari cepat dari kejaran

pemangsanya akan dapat bertahan hidup. Namun seleksi seperti ini

jelas tidak memiliki kemampuan sedikit pun untuk membuat rusa

berevolusi menjadi spesies lain.

Darwin sendiri mengakui hal ini dalam bukunya:

“Seleksi alam tidak berperan apa pun selama perubahan yang

menguntungkan tidak pernah terjadi”62

Pengaruh Lamarck

Lalu bagaimana “perubahan yang menguntungkan” ini dapat

terjadi? Darwin berupaya menjawab pertanyaan ini - pada saat ilmu

pengetahuan waktu itu belumlah maju – dengan memakai  teori

Lamarck. Lamarck, seorang ahli biologi dari Prancis yang hidup sebelum

Darwin, menganggap makhluk hidup dapat menurunkan sifat-sifat

yang diperolehnya selama hidup kepada keturunannya (sifat dapatan).

Bila sifat-sifat ini terakumulasi selama kurun waktu yang lama, maka

ia dapat memunculkan spesies baru yang berbeda. Sebagai contoh,

Lamarck menganggap bahwa jerapah telah berevolusi dari rusa yang

lehernya memanjang sebab  berusaha memakan dedaunan dari pohon

yang tinggi seiring beralihnya masa satu generasi ke generasi lain.

Darwin sendiri memberikan contoh lain dalam bukunya bahwa

beruang memasuki lautan untuk mencari makanan berevolusi menjadi

paus

Akan tetapi hukum pewarisan sifat yang ditemukan oleh Mendel

sendiri dan ilmu genetika abad dua puluh membantah anggapan

bahwa sifat-sifat yang diperoleh selama hidup ini dapat diwariskan

ke generasi berikutnya.

Neo Darwinisme dan Mutasi

Guna mencari solusi bagi masalah besar yang mereka hadapi,

pada akhir tahun 1930-an para pendukung Darwin mengemukakan

Modern Shyntetic Theory (Teori Sintetik Modern) yang lebih dikenal

dengan Neo Darwinisme. sesudah  konsep seleksi alam gagal, mereka

mengemukakan teori kedua yang dikenal dengan istilah “mutasi”

sebagai pemicu  terjadinya perubahan menguntungkan pada spesies

yang mendorong terbentuknya species baru. Mutasi yaitu  perubahan

yang terjadi pada gen makhluk hidup akibat pengaruh luar seperti

radiasi.

Teori Neo Darwinisme yang kini diterima luas menyatakan bahwa

semua struktur kompleks tubuh makhluk hidup seperti mata, telinga,

paru-paru, atau sayap terbentuk sebab  hasil mutasi gen yang dialami

makhluk hidup itu. Namun ada  fakta ilmiah yang teramat jelas

yang menghadang pernyataan ini: semua mutasi tidak pernah

memperbaiki makhluk hidup, bahkan malah merusaknya.

pemicu nya sangat jelas dan sederhana yaitu bahwa molekul

DNA memiliki struktur dan sistem yang sangat rumit namun rapi.

Sejak awal abad ke-20, para evolusioner telah mencoba menghasilkan

beragam mutasi pada lalat buah, dan mengemukakannya sebagai mutasi

yang menguntungkan. Namun, pada akhirnya yang dihasilkan dari usaha

keras berpuluh-puluh tahun ini hanyalah lalat-lalat yang rusak, sakit dan

cacat. Gambar di atas yaitu  yaitu  lalat buah normal (kiri) dan tidak

normal akibat mutasi (kanan)

antena

mata

kaki

mulut

Setiap pengaruh acak terhadap struktur ini pasti akan merusaknya.

Seorang ahli genetika berkebangsaan Amerika, G. Ranganathan

menjelaskan hal ini dengan mengatakan:

“Mutasi yaitu  kecelakaan kecil secara acak yang bersifat merusak

dan sangat jarang terjadi. Dalam kondisi terbaik, ia tidak berdampak.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa mutasi tidak mungkin

menghasilkan perkembangan evolusi. Suatu mutasi acak yang terjadi

pada suatu makhluk hidup yang sangat kompleks, jika tidak

berdampak padanya, pastilah menimbulkan dampak merusak. Jam

tangan yang dirubah secara acak tidak pernah memperbaikinya, jika

mujur, hanya tidak akan merusaknya. Gempa bumi tidak pernah

memperbaiki suatu kota, tapi malah menghancurkannya.”55

Oleh sebab  itu, hingga saat ini, belum pernah ditemukan satu

pun contoh mutasi yang berguna, tapi malah sebaliknya. Contoh

nyata pengaruh mutasi pada manusia yaitu  penyakit kanker.

Demikianlah, baik teori seleksi alam seperti pengakuan Darwin,

maupun mutasi, tidak dapat menyebabkan terjadinya evolusi yang

memang tidak pernah ada.

Catatan Fosil : Tidak Ada Bentuk Peralihan

Catatan fosil yaitu  saksi utama yang membuktikan bahwa

skenario yang dikemukakan para evolusionis tidak pernah ada dalam

kenyataan.

Teori Evolusi mengatakan bahwa semua spesies makhluk hidup

muncul dari satu spesies dan menjadi spesies lain dalam kurun waktu

yang lama. Ini berarti perubahan-perubahan ini terjadi dalam

tahapan yang sangat panjang. Jika pernyataan ini benar, maka

seharusnya ada  banyak ‘spesies peralihan’ yang pernah hidup

di alam yang menghubungkan berbagai spesies yang berbeda dalam

kurun waktu yang panjang tersebut.

Sebagai contoh, seharusnya ada banyak makhluk hidup ‘setengah

ikan setengah reptil’ yang memiliki sifat fisik ikan sekaligus reptil

Teori evolusi yang menyatakan bahwa mahluk hidup berevolusi secara perlahan dan

bertahap menjadi beragam spesies lain. Namun catatan fosil dengan jelas meruntuhkan

pernyataan ini. Misalnya, di Zaman Kambrium, sekitar 550 juta tahun lalu, lusinan

spesies makhluk hidup telah sama sekali berbeda satu sama lain muncul bersamaan

secara tiba-tiba. Beragam makhluk hidup ini, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar

di atas, memiliki bentuk tubuh yang sangat kompleks. Fakta yang diistilahkan sebagai

“Ledakan Kambrium” dalam literatur ilmiah ini yaitu  bukti nyata bagi penciptaan.

atau spesies setengah reptil setengah burung. Dan mengingat mereka

berada pada fase peralihan, seharusnya spesies ini hidup dalam

keadaan cacat. Para evolusionis menyebutkan spesies khayalan ini

dengan istilah ‘spesies fase peralihan’.

Jika spesies peralihan ini benar-benar pernah hidup, seharusnya

sudah dapat ditemukan fosilnya dalam jumlah jutaan bahkan

miliaran. Dan pastilah catatan fosilnya sampai kepada kita. Tentang

masalah ini Darwin sendiri mengatakan:

“Jika teori saya benar, pastilah ada  spesies peralihan yang pernah

hidup dalam jumlah yang tak terhingga. Dan sudah seharusnya bukti-

bukti keberadaannya di masa lalu dapat ditemukan hanya dari

peninggalan fosilnya.”

Pupusnya Harapan Darwin

Meskipun penggalian fosil terus dilakukan di seluruh dunia sejak

pertengahan abad 19 hingga kini, bentuk peralihan ini tidak pernah

ditemukan. Bahkan seluruh fosil yang telah ditemukan menunjukkan

bahwa semua makhluk hidup muncul tiba-tiba dalam bentuk yang

telah sempurna. Hal ini tentu saja mengecewakan harapan para

evolusionis.

Seorang ahli paleontologi Inggris terkemuka, Derek W. Ager,

memberikan pengakuan berikut meskipun ia sendiri seorang

evolusionis:

“Kesimpulan yang muncul ketika kita mengamati secara cermat catatan

fosil, baik di tingkat ordo maupun spesies, yaitu  kita temukan - berulang

kali - bukannya evolusi bertahap, tapi kemunculan tiba-tiba sekelompok

makhluk hidup yang disertai kepunahan sekelompok lainnya.”66

Kenyataan ini jelas bertentangan dengan harapan Darwin. Lebih

dari itu, hal ini justru menjadi bukti bahwa seluruh makhluk hidup

benar-benar diciptakan. Penjelasan satu-satunya bagi kemunculan

semua spesies secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang telah sempurna

tanpa evolusi apa pun yaitu  bahwa semua spesies telah diciptakan.

Fakta ini telah diakui oleh seorang ahli biologi terkenal, Douglas

Futuyama dengan mengatakan:

“Penciptaan dan evolusi, di antara dua ini, memberikan penjelasan

yang mungkin tentang asal-usul makhluk hidup. Organisme muncul

di bumi dalam bentuknya yang sepenuhnya lengkap sempurna atau

belum sempurna. Jika belum sempurna, mereka pastilah telah

berkembang dari spesies yang telah ada sebelumnya melalui suatu proses

perubahan. Jika mereka muncul sudah dalam keadaan sepenuhnya

lengkap dan sempurna, mereka pastilah telah diciptakan oleh suatu

kecerdasan Maha Kuasa.”67

Catatan fosil telah membuktikan bahwa semua spesies muncul

tiba-tiba dan dalam bentuk yang telah sempurna sebagaimana yang

ada saat ini. Ini menunjukkan bukti penciptaan dan bukan evolusi

sebagaimana anggapan Darwin.

Catatan fosil memunculkan tembok penghalang di hadapan teori evolusi. Catatan fosil

menunjukkan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang

telah lengkap sempurna, tanpa bentuk-bentuk peralihan evolusi yang menjadi mata

rantai penghubung di antara mereka. Inilah fakta yang membuktikan bahwa seluruh

spesies diciptakan secara terpisah tanpa proses evolusi apa pun

Dongeng Evolusi Manusia

 Asal-usul manusia yaitu  hal terpenting yang seringkali

dikemukakan oleh para evolusionis. Kesimpulan dari teori mereka

yaitu : manusia modern telah berevolusi dari makhluk yang

menyerupai kera. Mereka beranggapan bahwa evolusi ini telah dimulai

sekitar 4-5 juta tahun lampau. Menurut teori ini dalam kurun waktu

tersebut, telah hidup makhluk peralihan antara manusia modern

dengan makhluk yang mirip kera. Berdasarkan skenario khayalan

ini, ada  4 kelompok utama:

1. Australopithecus

2. Homo Habilis

3. Homo Erectus dan

4. Homo Sapiens

Pendukung Evolusi menganggap bahwa nenek moyang pertama

manusia yaitu  Australopithecus yang berarti “kera selatan”.

Sebenarnya makhluk ini hanyalah sejenis kera yang telah punah. Dua

orang ahli anatomi terkenal tingkat dunia asal Inggris dan Amerika,

Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard telah mengadakan

Tidak ada satu fosil pun

yang mampu membuktikan

kebenaran teori evolusi.

Informasi yang tersimpan di

dalam sel menunjukkan

adanya jurang pemisah

antara struktur kera dan

manusia. sebab nya, para

evolusionis bergantung pada

bukti berupa lukisan atau

patung buatan tangan. Wajah

separuh manusia separuh

kera hasil khayalan ini

dibuat berdasarkan temuan

fosil untuk meyakinkan

publik.


penelitian mendalam terhadap tengkorak Australopithecus yang

menyimpulkan bahwa tengkorak ini hanyalah milik sejenis kera

yang telah punah dan tidak memiliki sifat dan karakter manusia

sedikit pun.”

Menurut para evolusionis Homo yaitu  tahapan kedua dalam

skenario evolusi manusia, makhluk golongan ini dalam lebih

berkembang daripada Australopithecus. Lalu mereka meletakkan fosil

makhluk ini - yang sebenarnya yaitu  fosil makhluk yang berbeda –

secara berurutan untuk menyusun rantai khayalan evolusi mereka.

Skenario palsu ini dibuat sebab  memang hingga kini tidak pernah

ditemukan penemuan hubungan evolusi antara jenis makhluk yang

berbeda ini.

Salah satu pendukung fanatik teori Evolusi, Ernst Mayr, mengakui

bahwa “rantai yang menghubungkan ke Homo Sapiens sebenarnya

tidak ditemukan.

Ketika para evolusionis mengemukakan empat tahap skenario

evolusi di atas, mereka mempublikasikan kepada dunia bahwa

masing-masing menjadi nenek moyang bagi jenis sesudahnya. Namun

penemuan mutakhir di bidang Paleoantropologi membuktikan bahwa

Australopithecus, Homo Habilis, dan Homo Erectus ternyata telah hidup

pada saat yang sama di berbagai penjuru dunia.70

Bahkan lebih mengejutkan lagi, beberapa jenis manusia yang

digolongkan sebagai Homo Erectus telah hidup sampai zaman mod-

ern. Homo sapiens neanderthalensis dan Homo sapiens sapiens (manusia

modern) telah hidup di wilayah yang sama dalam masa yang sama.71

Semua kenyataan ini membantah skenario bahwa kelompok yang

satu menjadi nenek moyang bagi yang lain. Inilah yang membuat

Stephen Jay Gould, seorang ahli paleontologi dari Universitas Harvard

menjelaskan kebuntuan teori evolusi walaupun termasuk salah satu

pendukungnya:

“Jika ada tiga jenis hominid (nenek moyang manusia) hidup

166   

berdampingan dalam waktu bersamaan, lalu apa yang terjadi pada

“Pohon Kekerabatan” kita? Jelas bahwa salah satu dari mereka bukan

menjadi nenek moyang bagi yang lainnya. Dan terlebih lagi, tidak

tampak bekas evolusi apa pun pada ketiganya.”72

Singkatnya, teori evolusi yang berusaha dipertahankan oleh para

pendukungnya dengan membuat berbagai gambar rekaan makhluk

setengah kera setengah manusia di berbagai buku pelajaran sekolah,

serta didukung oleh propaganda dan informasi luar biasa, ternyata

hanyalah dongeng tanpa disertai landasan ilmiah apa pun.

Lord Solly Zuckerman telah melakukan penelitian selama 15

tahun tentang fosil-fosil Australopithecus. Hasilnya: tidak ada pohon

silsilah evolusi manusia yang diawali dengan makhluk mirip kera dan

berakhir pada manusia modern.

Zuckerman juga membuat daftar menarik tentang ilmu

pengetahuan dari yang ia anggap ilmiah sampai yang tidak ilmiah.

Ia memasukkan kimia dan fisika di urutan teratas ilmu pengetahuan

yang tergolong paling ilmiah. Kemudian sesudahnya yaitu  biologi

dan ilmu sosial. Di akhir daftarnya Zuckerman meletakkan konsep

seperti telepati dan indra keenam, artinya ia menganggap keduanya

sudah keluar dari kelompok ilmu pengetahuan. Yang mengejutkan

yaitu  ia memasukkan evolusi manusia dalam kategori ini (bukan

ilmu pengetahuan). Ia menjelaskan dalam tulisannya:

“Kita kemudian tergerak menjauhi daftar kebenaran obyektif dan sampai

kepada bidang-bidang yang dianggap sebagai ilmu biologi, seperti

pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui panca indera atau penafsiran

sejarah fosil manusia, dimana bagi para penganut setianya (evolusionis)

segala sesuatu yaitu  mungkin, dan dalam bidang ini mereka sangat

meyakini (evolusi). Kadangkala mampu mempercayai beberapa  hal yang

saling bertentangan sekaligus.

Begitulah, dongeng evolusi manusia hanyalah hasil fanatisme buta

dan penafsiran subjektif terhadap fosil yang mereka temukan.

Teknologi Pada Mata Dan Telinga

Hal lain yang tak dapat dijelaskan Teori Evolusi yaitu  rancangan

mengagumkan pada mata dan telinga.

Sebelum membicarakan keduanya, kita akan menjawab

pertanyaan: Bagaimana kita melihat? Cahaya dari sebuah benda akan

mengenai retina mata dan membentuk bayangan terbalik. sesudah 

menembus lensa mata, cahaya ini dibelokkan dan difokuskan ke retina

di belakang mata. Di sini, cahaya diubah menjadi sinyal-sinyal listrik,

kemudian diteruskan  oleh sel-sel syaraf ke pusat penglihatan di bagian

belakang otak. sesudah  terjadi rangkaian proses tertentu, sinyal-sinyal

listrik ini berubah menjadi bayangan benda yang dapat dilihat.

Dengan informasi singkat ini kita dapat berpikir: Otak kita tidak

pernah diterangi cahaya (amat gelap) dan memang cahaya tidak bisa

masuk ke dalamnya. Tempat terbentuknya gambar juga amat gelap

dan tak tersentuh cahaya sedikit pun. Namun demikian kita tetap

mampu melihat dunia yang penuh warna dan terang-benderang.

Gambar yang kita lihatpun sedemikian jernih dan jelasnya

sehingga mampu ditandingi oleh teknologi abad ke-21 sekalipun.

Sebagai contoh: lihatlah buku yang ada di tangan Anda, lalu tangan

yang memegangnya, kemudian palingkan mata Anda ke sekeliling

Anda. Apakah Anda pernah menemukan gambar sejelas dan sejernih

ini pada sebuah televisi misalnya? Perusahaan televisi terbaik sekalipun

tidak mampu membuat televisi  yang memilki layar sejelas dan sejernih

mata anda. Sejak seratus tahun lalu ribuan insinyur telah berusaha

mencapai kejernihan ini, telah dibangun laboratorium dan tempat

penelitian canggih, dan telah dilakukan penelitian serta dirancang

program untuk mewujudkan impian tersebut. Namun demikian,

perhatikan kembali layar televisi Anda, dan bandingkan dengan buku

di tangan Anda, tidakkah Anda temukan perbedaannya? Di samping

itu televisi hanya mampu menampilkan untuk Anda gambar dua

dimensi saja, sedangkan mata Anda mampu melihat benda dengan

tiga dimensi demikian indahnya.


Telah bertahun-tahun ribuan insinyur dan ahli teknik berusaha

memproduksi televisi tiga dimensi agar mendekati kemampuan mata.

Memang mereka telah mampu membuatnya, namun kita harus

memakai kaca mata khusus untuk menikmatinya.

Para pendukung teori evolusi meyakini bahwa mata yang mampu

melihat dengan jelas dan jernih ini terbentuk melalui peristiwa

kebetulan. Apa yang akan Anda katakan kepada seseorang yang

berkata bahwa kumpulan atom telah bergabung dan membentuk

televisi di kamar Anda melalui proses kebetulan? Lalu bagaimana

mungkin atom yang tak berakal mampu membuat sesuatu yang tidak

mampu dibuat oleh ribuan ahli meskipun mereka telah bekerja sama?!

Jika terbentuknya sesuatu yang “lebih sederhana” dibanding mata

secara kebetulan yaitu  mustahil, maka demikian pula halnya dengan

mata.

Hal yang sama berlaku pada telinga. Telinga menangkap suara

di luar melalui daun telinga dan diteruskan ke bagian tengah telinga.

sesudah  bagian ini memperkuat getaran suara, suara diteruskan ke

bagian dalam telinga yang merubah gelombang suara menjadi

gelombang listrik, untuk kemudian dikirim ke otak. Seperti halnya

proses penglihatan, proses pendengaran pun terjadi dengan sempurna

pada pusat pendengaran di otak.

Sebagaimana otak tidak dimasuki cahaya, ia juga tidak dimasuki

suara apa pun. Meskipun kebisingan terjadi di luar, otak tetap sunyi

tanpa suara. Meskipun demikian kita dapat mendengar dengan amat

jelas suara-suara itu di pusat pendengaran yang berada di otak kita.

Dalam otak anda yang terlindung dari suara apa pun, anda dapat

mendengar pagelaran musik, suara bising keramaian, dan lain-lain.

Namun jika pada saat itu Anda mengukur suara dalam otak dengan

alat sensitif, hasilnya yaitu  nol, artinya tak ada sedikit pun suara di

sana.

Para ahli juga telah berusaha sejak puluhan tahun untuk

memproduksi peralatan audio canggih seperti radio, tape recorder,

alat-alat studio, dan alat-alat elektronik lainnya agar menyamai

kualitas telinga. Perhatikan alat perekam paling canggih yang

diproduksi oleh perusahaan paling terkenal, ketika ia merekam suara,

pasti ada beberapa yang hilang dari suara yang direkam, atau

munculnya desis yang mengotori kejernihannya. Sedangkan telinga

yang Anda miliki mampu menangkap suara apa adanya dengan

tajam dan jernih. Alat ini telah ada sejak dahulu hingga kini, dan

manusia tidak mampu membuat alat yang dapat menandingi

kehebatan mata ataupun telinga. Padahal di balik kehebatan

keduanya ada  kekuatan tak terbatas yang menciptakannya.

Siapakah yang menjadikan kita melihat dan mendengar?

Siapa yang melihat dan menyaksikan dunia penuh warna dan

cahaya dari dalam otak? Siapa yang mendengar simponi, suara kicauan

burung dari dalam otak? Dan siapa yang mencium wangi bunga?

Apa yang kita lihat, dengar dan bau datang ke otak dari mata,

telinga, dan hidung manusia dalam bentuk sinyal listrik. Setiap orang

dapat membaca semua penjelasan ini dalam buku biologi, fisiologi, dan

biokimia. Tapi tak ada seorang pun yang mengetahui siapa

sesungguhnya yang merasakan sinyal listrik ketika terjadi proses

melihat, mendengar, dan mencium di dalam otak?

Perasaan melihat, mendengar, atau mencium ini tidak mungkin

dilakukan oleh lemak, syaraf, atau sel-sel syaraf pembentuk otak.

Inilah pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh para evolusionis

sebab  kemampuan merasakan ini dimiliki oleh ruh yang telah

diciptakan Allah swt. Ruh tidak membutuhkan mata untuk melihat,

telinga untuk mendengar, bahkan otak untuk berfikir.

Setiap orang yang membaca hakikat ini, hendaklah berpikir

tentang keistimewaan dan keindahan ciptaan Allah yang telah

menciptakan ruh yang dapat menikmati dunia tiga dimensi yang

penuh warna, cahaya, suara-suara indah, dan bau harum. Hendaklah

ia berpikir tentangnya lalu memahami keagungan Penciptanya yang

kemudian menumbuhkan rasa takut, cinta, dan kesadaran tentang

perlunya kembali kepada-Nya.

Keyakinan Materialistis

Sampai di sini telah diuraikan bagaimana teori evolusi bertentangan

dengan penemuan-penemuan ilmiah. Anggapannya tentang asal-usul

kehidupan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, teori yang

dikemukakan untuk menjelaskan evolusi (seleksi alam dan mutasi) tidak

memiliki kemampuan untuk mendorong terjadinya evolusi. Catatan

fosil pun membuktikan ketiadaan makhluk peralihan yang menjadi

dasar berpijak evolusi. Oleh sebab  itu, teori evolusi menjadi sebuah

pemikiran tidak ilmiah yang harus disingkirkan dari dunia ilmu

pengetahuan. Sudah banyak gagasan yang ternyata bertentangan

dengan ilmu pengetahuan yang telah dibuang jauh-jauh meskipun telah

sempat tersebar ke seluruh dunia dalam waktu lama.

Namun teori evolusi tetap dipertahankan dalam dunia ilmu

pengetahuan, bahkan sebagian orang menganggap kritik terhadapnya

sebagai serangan terhadap ilmu pengetahuan, mengapa demikian?

Sebabnya yaitu  teori Darwin bagi sebagian pendukungnya

merupakan dogma yang tidak mungkin mereka tanggalkan. Mereka

yaitu  orang-orang materialis dengan keyakinan buta dan menjadikan

Darwinisme sebagai penjelasan materialis satu-satunya bagi alam

kehidupan.

Kadang-kadang sebagian mereka memberikan pengakuan terus

terang, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang ahli genetika

terkenal dari Universitas Harvard yang juga pendukung fanatik

Darwinisme, Richard Lewontin. Ia mengakui bahwa dirinya yaitu 

seorang  materialis sejati lebih dulu, barulah kemudian seorang

ilmuwan. Ia berkata:

“Bukannya metode dan lembaga ilmu pengetahuan yang mengharuskan

kami menerima penjelasan bersifat materi tentang alam semesta ini.

Sebaliknya kami diharuskan oleh keyakinan kami terhadap pemicu -

pemicu  bersifat materi untuk membuat suatu perangkat penelitian

dan serangkaian konsep yang menghasilkan penjelasan-penjelasan

bersifat materi betapapun tampak bertentangan dan membingungkan

kalangan awam. Terlebih lagi, sebab  materialisme bersifat mutlak maka

kami tidak dapat mengizinkan penjelasan yang berhubungan dengan

Tuhan dalam ilmu pengetahuan.”

Ungkapan ini menjelaskan bahwa Darwinisme yaitu  pemikiran

dogmatis yang diterima sebagai ilmu pengetahuan sebab  hubungan-

nya dengan filsafat materialisme. Paham ini tidak melihat keberadaan

apa pun selain materi. Oleh sebab nya, ia meyakini bahwa benda

mati yang tuli, bisu, tak berilmu dan berpemahaman yaitu  pencipta

kehidupan ini. Jutaan spesies yang berbeda seperti burung, ikan,

jerapah, harimau, serangga, pohon, bunga, paus, dan manusia;

semuanya muncul sebab  interaksi berbagai faktor alam, seperti hujan

deras, dan kilatan petir dan sebagainya. Dengan kata lain, makhluk

hidup muncul dari benda-benda mati. Padahal, semua itu jelas

bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan akal sehat. Namun para

pendukung Darwinisme bersikeras membela teori ini dengan tujuan

jangan sampai penjelasan tentang Tuhan masuk ke dalam wilayah

ilmu pengetahuan.

Semua orang yang tidak memahami asal-usul kehidupan dengan

kaca mata materialisme sejak awalnya pasti mampu melihat

kebenaran bahwa semua makhluk hidup yaitu  karya cipta Sang

Pencipta. Dialah Pemilik ilmu dan kekuasaan tak terbatas. Dialah

yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan, yang mengaturnya,

dan menentukan ukurannya dengan tepat. Dialah Allah, Penguasa

langit dan bumi dan segala sesuatu di antara keduanya.

Mereka berkata: “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami

ketahui selain dari yang telah Engkau ajarkan kepada kami.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana.” (Q.S. Al Baqarah (2): 32)