peristiwa 2
t sintetis. Jerman tidak memiliki
sumber daya alam karet yang cukup - sebagaimana
halnya Jerman kekurangan BBM alami, tanpa karet dan
minyak Jerman tidak mampu berperang. Karenanya,
teknologi pembuatan karet sintetis ini sangat diperlukan
Jerman. Farben sebagai kartel terbesar, memonopoli
produksi karet sintetis ini dan keuntungannya
disumbangkan ke Hitler.
Standard Oil New Jersey memiliki kerjasama
yang kuat dengan I.G Farben dalam memproduksi karet
sintetis. beberapa perjanjian kerjasama kartel dibuat
hingga akhir 1920 untuk meraih monopoli produksi dan
pasar karet sintetis dunia.
Kerjasama kedua perusahaan kemudian
berkembang tidak saja dalam produksi minyak batubara,
tetraethyl, dan karet sintetis, tetapi kemudian
berkembang pada bahan bakar gas untuk pesawat.
Perang Dunia II, membawa
Standard Oil New Jersey dalam
kursi tertuduh sebagai pengkhianat
karena kerjasama bisnis sebelum
perang dengan Farben. Bahkan
saat perang berlangsung pun,
Standard Oil merupakan salah satu
Himmler's Circle of Friends.
Standard Oil
“Produksi nasional minyak dan gas Jerman, tidak akan
mencukupi kebutuhan untuk peperangan yang panjang.
Tetapi, Standard Oil New York mengeluarkan jutaan
dollar untuk membantu Jerman.” (Laporan Atase
Komersial Kedutaan Besar Amerika di Berlin, Januari
1933, untuk Departemen Luar Negeri di Washington D.C)
Era 1930-an, produksi BBM Jerman masih tidak
mencukupi kebutuhan nasional, apalagi modernisasi
mesin-mesin perangnya. Tahun 1934, 85 persen
kebutuhan nasional Jerman diperoleh dari impor. NAZI
Jerman memperoleh bantuan teknologi untuk
memproduksi minyak sintetik dari stok batu bara
domestik yang melimpah. Bantuan dari Standard Oil
membuat Jerman mampu memenuhi kebutuhan BBM
nasional, sekaligus lebih siap berperang. Teknologi proses
hidrogenisasi yang membuat Jerman berlimpah BBM itu
didanai dan dikembangkan Standard Oil dengan
kemitraan bersama I.G. Farben.
Bukti-bukti yang disampaikan pada Presiden
Truman dan Komite Kilgore setelah PD II
mengkonfirmasikan bahwa Standard Oil melakukan
“persiapan perang yang berbahaya.”
Sayangnya, komite-komite Kongres tidak
meneliti lebih jauh kolusi Standard Oil-I.G. Farben
itu . Bahkan, Standard Oil memiliki jaringan dengan
orang-orang dekat Hitler, seperti Heinrich Himmler
(Kepala Gestapo S.S) sampai akhir 1944.
Perang Dunia II, membawa Standard Oil New
Jersey dalam kursi tertuduh sebagai pengkhianat karena
kerjasama bisnis sebelum perang dengan Farben. Bahkan
saat perang berlangsung pun, Standard Oil merupakan
salah satu Himmler's Circle of Friends. Tidak tinggal
diam, Direktur Standard Oil New Jersey, R.T. Haslam
mempublikasikan pembelaannya dalam The Petroleum
Times 25 Desember 1943 yang berjudul “Secret Turned
into Mighty War Weapons Through I.G. Farben
Agreement.” Haslam berdalih, kerjasama dengan Farben
sejak sebelum perang justru sangat menguntungkan
Amerika.
Apapun yang dikatakan fihak Standard Oil,
negosiasi dan kontrak antara Standard Oil dengan I.G.
Farben tahun 1929 tercatat dalam berbagai media. Bulan
April tahun yang sama, Walter C. Teagle, Presiden
Standard Oil New Jersey menjadi direktur American I.G.
Farben, bukan karena Teagle tertarik industri kimia,
namun pengaruh Standard Oil di Farben akan membawa
mereka pada bisnis minyak.
Pada Desember 1929, anak perusahaan baru
Standard I.G. Company dipimpin oleh F.A. Howard,
dengan jajaran direktur Amerika-Jerman yaitu : E.M.
Clark, Walter Duisberg, Peter Hurll, R.A. Reidemann,
H.G. Seidel, Otto von Schenck, dan Guy Wellman.
Pengaruh Standar Oil sangat kuat, selain
memegang mayoritas saham, mereka mengendalikan
pengerjaan teknis, pengembangan, dan pembangunan tiga
pabrik minyak yang diolah dari batubara.
Contoh keterlibatan lain bantuan Standard Oil
Direktur Afiliasi dengan Firma Wall Street
Arthur M. Anderson J.P. Morgan Partner
New York Trust Company
Hernand Behn Bank of America
Sosthenes Behn National City Bank
F. Wilder Bellamy Dominick & Dominick
John W. Cutler Grace National Bank
Lee Higginson
George H. Gardiner Davis, Polk, Wardwell, Gardiner & Reed
Allen G. Hoyt National City Bank
Russell C. Leffingwell J.P. Morgan
Carnegie Grup
Bradley W. Palmer Ketua Komite Eksekutif United Fruit
Lansing P. Reed Davis, Polk, Wardwell, Gardiner & Reed
lebih banyak melalui manuver-manuver politik
ketimbang kompetisi pasar. Tahun 1923, dengan
kecakapan politiknya, Behn berhasil memonopoli telpon
Spanyol, dengan mengakuisisi Compania Telefonica de
Espana. Tahun 1924, ITT memperoleh dukungan dana
dari J.P. Morgan Wall Street dan membeli banyak pabrik-
pabrik elektronika di seluruh dunia, dan menjadi :
International Standard Electric Grup.
Dengan masuknya J.P Morgan, jajaran direksi
ITT merefleksikan pengaruh dan kekuatan Wall Street.
Seperti yang tertera pada tabel di bawah.
Tahun 1930, Behn membeli saham-saham
perusahaan Jerman seperti Standard Electrizitats A.G
SEAG (62% saham), A.E.G (81.1%), dan Felton &
Guilleaume (6%). Dalam jual beli saham itu, SEAG yang
telah dikendalikan ITT memperoleh dua pabrik
elektronika Jerman dan saham mayoritas di Telefonfabrik
Berliner A.G. ITT pun menguasai Ferdinand Schuchardt
Berliner Fernsprech-un Telegraphenwerk A.G. (anak
perusahaan SEAG), Mix & Genest di Berlin dan
Suddeutsche Apparate Fabrik G.m.b.H di Nuremburg.
Tidak terdapat catatan yang menunjukkan ITT
memberikan donasi langsung ke Hitler sebelum NAZI
berkuasa tahun 1933. tetapi, beberapa pembayaran
diberikan kepada Heinrich Himmer akhir tahun 1930 dan
PD II melalui anak perusahaan ITT di Jerman. Rapat
pertama Hitler dan pimpinan ITT terjadi pada Agustus
1933, saat Sosthenes Behn dan perwakilan ITT Jerman
Herny Manne bertemu Hitler di Berchesgaden. Sesudah
itu, Behn melakukan kontak dengan Keppler dan atas
pengaruh Keppler, seorang perwira NAZI, Baron Kurt
von Shcroder menjadi pengaman kepentingan ITT di
Jerman. Schroder bertindak sebagai penyalur dana dari
ITT ke S.S pimpinan Heinrich Himmler, saat PD II
berlangsung dan Amerika berperang dengan Jerman.
Melalui Schroder, ITT meraih akses
menguntungkan ke indsutri senjata Jerman dan membeli
saham mayoritas perusahaan produsen senjata, seperti
pabrik pesawat Focke-Wolfe. Keuntungan yang
dihasilkan dari produksi senjata, justru diinvestasikan
kembali dalam industri militer Jerman. Reinvestasi ini
Hebatnya, Standard Oil secara konsisten membantu
perkembangan mesin perang NAZI dan menolak
membantu pemerintah Amerika Serikat. Dengan berang
dan putus asa Presiden W.S. Faris ragu jika Amerika dapat
memperoleh bantuan teknologi seperti Wehrmacht
(militer Jerman). “Bantuan teknologi itu sangat maju
lebih dari satu dekade dan sangat penting, tanpa bantuan
itu Wehrmacht tidak akan mampu berperang.”
Anak perusahaan Standard Oil di Jerman :
Deutsche-Amerikanische Petroleum A.G (DAPAG),
sahamnya 94 persen dimiliki Standard Oil New Jersey.
DAPAG memiliki cabang di seluruh Jerman, instalasi
penyulingan di Bremen, dan kantor pusat di Hamburg.
Melalui DAPAG-lah, kepentingan Standard Oil
diperjuangkan dalam lingkaran inti rekan-rekan pejabat
NAZI seperti Keppler dan Himmler.
Direktur DAPAG adalah Karl Lindemann yang
juga menjabat Kepala Kamar Dagang Internasional di
Jerman, direktur Dresdner Bank, The Deutsche
Reichsbank, dan sebuah bank swasta pro NAZI,
C.Melchior & Company, termasuk memimpin HAPAG
(Hamburg-Amerika Line). Lindemann termasuk inti dari
orang-orang dekat Keppler hingga akhir 1944, dialah
yang mewakili kepentingan Standard Oil di tubuh NAZI.
Personalia direktur DAPAG lainnya yang menjadi orang
dekat Keppler adalah Emil Helfrich.
Secara keseluruhan, Standard Oil New Jersey
diwakili dua orang di Keppler Circle. Donatur untuk
Keppler Circle dari Standard Oil dibayar melalui
Lindemann dan Helfrich hingga tahun 1944, satu tahun
menjelang berakhirnya PD II.
Raksasa multinasional yang selalu bermanuver
zig zag adalah International Telephone and Telegraph
(ITT) yang didirikan tahun 1920 di Virgin Island oleh
Sosthenes Behn. Behn berhasil membangun kerajaan ITT
I.T.T
Direktur ITT tahun 1933
kepentingan ITT, diapun banyak menjalin hubungan
dengan berbagai perusahaan Amerika lainnya, seperti :
Underwood Elliott Fisher pemilik mayoritas saham
Mercedes Buromaschinen A.G, Eastman Kodak, dan
International Milk Corporation. Diantara peran penting
Westrick yaitu menggolkan kontrak untuk mensuplai
minyak bagi angkatan laut Jerman yang dimenangkan
oleh Texaco Company yang diatur bersama Torkild
Rieber.
Anak perusahaan ITT, Mix & Genest
menyumbang 5.000 RM ke Himmler; sementara Lorenz
Company menyumbang 20.000 RM. Kedua perusahaan
itu dipimpin oleh Schroder dan Heinrich Meyer, orang
terakhir merupakan ipar dari Sekretaris Negara NAZI,
Keppler sekaligus direktur German General Electric.
Selama PD II, ITT melalui berbagai anak perusahaannya
di Jerman telah menyumbang pimpinan S.S, Heinrich
Himmler, demi melindungi investasinya di Focke-Wolfe,
pabrik pesawat tempur NAZI.
Henry Ford seringkali dianggap berbahaya
diantara elit-elit Wall Street. Selama tahun dekade 1920
dan 1930, Ford populer karena menentang elit-elit
finansial. Ford menuduh Morgan dan firma Wall Street
lainnya menggunakan perang maupun revolusi sebagai
jalan memperoleh keuntungan dan pengaruh dalam
sistem sosial, seiring dengan kemajuan pribadi elit-elit
itu . Tahun 1938 Henry Ford, secara publik
menyatakan bahwa elit finansial terbagi dalam dua kelas :
mereka yang diuntungkan dari perang dan penggunaan
pengaruhnya untuk menciptakan perang, dan pemberi
modal konstruktif. Diantara kelompok kedua, Ford
memasukkan J.P. Morgan.
Dalam sebuah wawancara dengan New York
Times tahun 1938, Ford menyatakan : “Seseorang
menyatakan bahwa enampuluh keluarga berpengaruh
dalam mengarahkan takdir bangsa ini. Lebih baik jika
kita fokus menyoroti pada dua puluh lima orang yang
mengendalikan keuangan negara, mereka pembuat
peperangan di bumi. Merekalah yang harus digaris
bawahi.”
Saat ditanya tentang Morgan, Ford menjawab :
“Ada Wall Street yang konstruktif dan destruktif. Firma
Morgan termasuk yang konstruktif. Saya kenal betul Tuan
Morgan selama bertahun-tahun. Dia mendukung dan
membantu Thomas Edison, yang juga teman baik
saya....”
Ford Motor
diklaim oleh Wall Street sebagai kegiatan yang tidak
berdosa dan tanpa sepengetahuan Hitler. Pernyataan itu
jelas dibantah oleh Senator Anthony Sampson, yang
menuduh ITT memproduksi pesawat tempur Jerman yang
telah banyak membunuh serdadu Amerika dan Sekutu,
ITT jelas mengambil untung dari kondisi itu. Sampson
menggambarkan dalam bukunya, “Selagi pesawat buatan
ITT Focke-Wolfe membom kapal-kapal sekutu, dan
jaringan ITT memberikan informasi ke kapal selam
Jerman, dengan lihai ITT menyimpan kapal-kapalnya dari
torpedo Sekutu.
Sebagai konsesi atas bantuan keuangan dan
industri yang diatur Schroder, dia kemudian memperoleh
posisi politik berpengaruh. Segera setelah NAZI
berkuasa, Schroder menjabat Bank International
Settlements perwakilan Jerman dan grup bankir swasta
German Reichsbank. Himmler menunjuk Schroder
sebagai pimpinan grup senior S.S, imbal baliknya
Himmler masuk sebagai Keppler Circle.
Tahun 1938, Schroder Bank di London menjadi
agen finansial Jerman di Britania Raya, salah seorang
manajing direkturnya F.C Tiarks juga menjabat Direktur
Bank of England. Pada PD II, Baron Schroder memiliki
koneksi jaringan politik dan perbankan yang
mencerminkan pengaruh luas Schroder.
Tahun 1933, Schroder mewakili kepentingan ITT
dan Sosthenes Behn di NAZI Jerman. Tepatnya karena
Schroder memiliki koneksi politik tinggi dengan Hitler
dan elit-elit NAZI, Behn menunjuk Schroder sebagai
direksi seluruh anak perusahaan ITT di Jerman, SEAG
(Standard Electrizitatswerke A.G, C. Lorenz, dan Mix &
Genes A.G.
Pertengahan 1930-an, link baru terbentuk antara
Wall Street dan Schroder, kali ini melalui Rockefeller.
Tahun 1936, J.Henry Schroder Banking Corporation New
York merger menjadi firma investasi baru : Schroder,
Rocekefeller & Company, Inc yang beralamat di 48 Wall
Street.
ITT memiliki saluran NAZI Jerman lain melalui
seorang pengacara Dr. Gerhard Westrick. Westrick salah
satu dari sekelompok orang Jerman yang melakukan
kegiatan mata-mata di Amerika selama PD I. Termasuk
dalam kelompok itu, Kurt von Schroder, Franz von Papen,
dan Dr. Heinrich Albert. Albert menjabat sebagai atase
komersial Jerman di Amerika saat PD I, namun dia
terlibat dalam mendanai program mata-mata Papen.
Setelah PD I berakhir, Albert dan Westrick mendirikan
firma hukum dengan modal dari Wall Street.
Menjelang PD II, operasi mata-mata Albert-
Papen-Westrick berulang kembali, meski kali ini Amerika
lebih waspada. Resminya, Westrick menjabat atase
komersial di Amerika tahun 1940, selama di Amerika
Westrick menerima beberapa tamu-tamu penting
terutama dari kalangan pimpinan perusahaan dan industri
migas Amerika.
Westrick menjabat sebagai direktur seluruh
operasi ITT di Jerman, dalam rangka melindungi
kepentingan ITT saat dunia mengharapkan keterlibatan
Amerika dalam PD II. Westrick tidak hanya mewakili
Ford menyatakan : “.... Lebih
baik jika kita fokus menyoroti
pada dua puluh lima orang yang
m e n g e n d a l i k a n k e u a n g a n
n e g a r a , m e r e k a p e m b u a t
peperangan di bumi. Merekalah
yang harus digaris bawahi.”
Ironisnya, Hitler ditempatkan di ruang penjara
yang nyaman, meski dakwaan terhadapnya sangat berat :
aktifitas subversi melawan Bavaria. Karenanya wajar,
selama dalam penjara Hitler mampu menulis buku Mein
Kampf, yang berisi pemikiran dan cita-cita politiknya.
Buku Henry Ford, The International Jews, pada awalnya
didistribusikan oleh jaringan NAZI, dan diterjemahkan
ke dalam berbagai bahasa, bahkan Hitler banyak
mengutip bab-bab dalam buku Ford untuk Mein Kampf.
Agustus 1938, setelah Hitler berkuasa di Jerman,
Henry Ford memperoleh penghargaan The Grand Cross
of the German Eagle, medali khusus bagi warga asing
yang dianggap berjasa dan penting bagi cita-cita Jerman.
The New York Times menuliskan medali itu yang
pertama diberikan kepada warga Amerika, dan bertepatan
dengan ulang tahun Ford yang ke-75.
Protes berdatangan di Amerika, terutama dari
kalangan Zionis Yahudi yang selalu bersembunyi dibalik
hukum dan pemerintahan Washington. Rabbi Leo
Franklin dari Detroit menyatakan simpatinya terhadap
Yahudi Jerman dan mengatakan bahwa penerimaan
medali oleh Ford sangat menjijikkan.
Sebuah laporan Komite kongres paska perang
menyelidiki dukungan warga Amerika terhadap militer
NAZI menjelaskan bahwa NAZI berhasil memperoleh
batuan teknis dan finansial secara fantastis. Diantara
bukti lain, Komite memperlihatkan sebuah memorandum
yang disusun oleh kantor Ford-Werke A.G 25 November
1941, German Ford mampu menukar sukucadang dari
Ford untuk persiapan perang yang diperlukan tahun 1938
dan 1939. Dipastikan, Jerman tidak dapat melakukannya
jika perusahaan itu bukan milik Amerika. Dengan
mayoritas saham dikuasai warga Amerika, German Ford
dengan mudah mengatur dan menguasai seluruh anak
cabang Ford di Eropa.
Menurut laporan Komite, Ford-Werke A.G
secara teknis mulai melakukan produksi sepenuhnya di
Jerman mulai 1930. Seluruh kendaraan dan
sukucadangnya diproduksi di Jerman menggunakan
bahan-bahan dalam negeri dibawah pengarahan pejabat-
pejabat Jerman. Bahan baku lain seperti karet diperoleh
dari American Ford Company.
Saat pecah perang, Ford-Werke menjadi supplier
militer Jerman (Wehrmacht), hal itu masuk akal selama
Ford-Werke A.G masih dimiliki Amerika, sangat
memungkinkan menggiring seluruh cabang Ford di
Eropa berada di bawah kendali Ford-Werke A.G.
Tetapi beberapa peneliti kemudian menemukan
fakta bahwa Henry Ford dan putranya, Edsel Ford
berjalan di dua fihak untuk meraih keuntungan. Jika
merujuk teori kelompok elit finansialnya Ford, tentu
Henry Ford termasuk dalam elemen Wall Street yang
destruktif.
Terbukti, Henry Ford-lah pada era 1930-an
membangun pabrik mobil moder Uni Soviet pertama di
Gorki. Pabrik itulah yang memproduksi truk yang
digunakan gerilyawan komunis Vietnam Utara untuk
membawa amunisi dan senjata dalam melawan
pendudukan Amerika. Pada era yang sama, Henry Ford
merupakan salah satu pendukung asing Hitler paling
terkemuka yang mendapatkan penghargaan tertinggi
NAZI.
Secara resmi dan terbuka, Ford menentang rejim
totaliter, dibalik itu Ford meraih keuntungan dari kedua
fihak yang berperang : dari pabrik di Jerman dan Perancis
yang memproduksi kendaraan bagi militer, dan dari
pabrik di Amerika yang menjual produknya ke angkatan
darat.
Henry Ford menyatakan dirinya tidak bersalah
saat publik dalam negeri memprotes tindakannya
itu . Ford berkilah, dirinya tidak menerima
sumbangan dana dari Yahudi untuk meraih keuntungan
dari perang. Baginya, Ford dan Morgan membantu Hitler,
dapat diterima secara moral dan merupakan tindakan
konstruktif.
Pada 22 Desember 1922, New York Time
melaporkan bahwa manufaktur otomobil Henry Ford
menyumbang dana bagi Hitler, seorang tokoh nasionalis
dan anti semit di Munich. Seterusnya, koran Berlin
Berliner Tageblatt memberitakan dubes Amerika di Berlin
menyelidiki dan menahan intervensi Ford dalam urusan
domestik Jerman. Dilaporkan pula bahwa donatur asing
Hitler telah meraih posisi penting dan membayar tinggi
beberapa letnan dan perwira. Bahkan Times
mendeskripsikan dengan gamblang kedekatan Hitler
dengan Ford :
”Ruang kerja pribadi Hitler terdapat sebuah
photo Henry Ford berukuran besar. Bahkan meja
kerjanya pun tersimpan banyak buku yang diterjemahkan
dan ditulis oleh Henry Ford.”
Dana dari Ford digunakan Hitler dalam
pemberontakan Bavaria terhadap monarki Jerman.
Pemberontakan itu gagal, Hitler ditangkap dan diadili.
Februari 1923, dalam pengadilan Hitler, Jaksa penuntut
menyatakan :
“Telah diperoleh banyak informasi dalam waktu lama,
bahwa pergerakan Hitler salah satunya disokong secara
finansial oleh tokoh anti semit Amerika, Henry Ford. Tuan
Ford berkepentingan dalam pergerakan anti semit di
Bavaria yang dimulai setahu lalu saat salah seorang agen
Ford datang untuk menjual traktor,agen itu bertemu
dengan Diedrich Eichart, seorang Pan Jermania. Tak
lama setelahnya, Eichart meminta bantuan dana. Sang
Agen kembali ke Amerika, dan segera dana dari Tuan
Ford mengalir deras.”
”Ruang kerja pribadi Hitler
terdapat sebuah photo Henry
Ford berukuran besar. Bahkan
meja kerjanya pun tersimpan
b a n y a k b u k u y a n g
diterjemahkan dan ditulis oleh
Henry Ford.”
pengusaha di Nuremburg. Sosok yang menarik dalam
periode ini yaitu Emil Kirdorf, tokoh yang turut terlibat
dalam pendanaan kaum Bolshevik meletuskan Revolusi
Oktober 1917.
Tahun1919, Krupp telah menyumbang
kelompok reaksioner bibit NAZI. Krupp sangat terpukau
dengan gagasan dan pidato Hitler tahun 1923, dan mulai
bergabung sebagai anggota NAZI. Krupp-lah yang
mengatur pertemuan antara Hitler dengan beberapa
industriawan Jerman, termasuk beberapa perusahaan
multinasional seperti I.G. Farben, A.E.G dan DAPAG.
Laporan Dewan untuk Pengawasan Jerman
berisi banyak data interview pasca perang oleh intelijen
dengan tokoh-tokoh Nazi terkemuka. Copy-an data
intelijen pada halaman 30 berikut merupakan salah satu
yang lolos dari sensor karena pejabat intelijen AS tidak
sepenuhnya memahami data-data itu khusunya
yang berkaitan dengan jaringan Wall Street-NAZI berikut
aliran dananya.
Dalam dokumen itu disebutkan sebuah nama
“Fritz Thyssen”, seorang pembackup dana bagi Hitler dan
NAZI, bahkan dia menulis sebuah buku : I Paid Hitler.
Thyssen seorang tokoh industri baja Jerman, yang
melibatkan diri dalam pergerakan NAZI pada awal tahun
1920. saat diinterogasi tahun 1945 di bawah Proyek
Dustbin, Thyssen mengatakan bahwa dia didekati oleh
Jendral Ludendorf tahun 1923, saat terjadi evakuasi
Ruhr di Prancis. Tak lama setelah itu Thyssen
diperkenalkan kepada Hitler dan menyediakan dana bagi
NAZI melalui Jendral Ludendorf.
Antara tahun 1930-31 Emil Kirdorf mendekati
Thyssen dan seterusnya mengirimkan Rudolf Hess untuk
bernegosiasi soal pendanaan untuk partai NAZI. Kali ini
Thyssen mengatur kredit sebesar 250.000 mark melalui
Bank Voor Handel en Scheepvaart N.V (The Bank fur
Handel and Schiff nama belanda dari Bank Scheepvaart
NV) di Belanda.
Aliran dana bagi NAZI sebagian besar melalui
rekening-rekening Bank milik Thyssen, The Bank fur
Handel and Schiff - menurut laporan intelijen AS, adalah
anak dari August Thyssen Bank yang didirikan tahun
1918 H.J. Kouwenhoven and D.C. Schutte, dimana Bank
itu adalah operasi pribadi Thyssen yang berafiliasi
dengan Averell Harriman.
Fritz Thyssen dan W.A. Harriman
Pada Juli 1942 sebuah laporan yang telah disortir
sampai ke Washington dari cabang Ford Prancis mengenai
aktifitas Ford bersama NAZI. Informasi penting ini segera
terkubur hingga hari ini hanya sedikit yang dapat dilacak
Washington.
Konsulat Amerika di Algeria memiliki bukti surat
yang ditulis Maurice Dollfuss (French Ford) untuk Edsel
Ford mengenai rencana yang dapat dilakukan Ford Motor
untuk membantu program perang NAZI. French Ford
diklaim mampu memproduksi 20 truk per hari bagi
Wehrmacht, Dollfuss menyatakan :
“..Kita berada dalam target produksi besar yang dituntut
pemerintah Jerman. Dan saya yakin, selama perang terus
berlangsung setidaknya sampai beberapa periode,
seluruh produk kita akan dipesan oleh pemerintah
Jerman....”
Dollfuss memperkirakan keuntungan yang diraih
sekitar 1.6 juta franc, dan laba bersih tahun 1941 tidak
kurang dari 58 juta franc.
Pada PD II, pabrik Ford di Pissy Prancis hancur
karena serangan udara Inggris. Meski pabrik itu
sesungguhnya telah sengaja diloloskan dari pemboman
oleh angkatan udara Amerika. Implikasinya, Ford Motor
Company menerima ganti rugi 38 juta franc dari Inggris.
Hal ini luput dari pemberitaan media-media Amerika,
yang tentu tidak begitu saja menerima perlakuan istimewa
terhadap pabrik-pabrik Amerika di wilayah NAZI.
Meski memiliki dokumen dan bukti-bukti lain
yang menunjukkan Ford Motor Company bekerja di dua
sisi pada PD II, fakta ini tidak kunjung diungkap terbuka
ke publik. Bahkan seharusnya, keluarga Ford (Henry Ford
dan Edsel Ford) harus diseret ke pengadilan perang
bersama direktur-direktur Ford Jerman yang pro NAZI
lainnya. Bagaimanapun, kisah Ford ini disembunyikan
oleh Washington, sama dengan kisah-kisah kotor firma-
firma Wall Street yang terlibat dalam menciptakan perang
demi keuntungan mereka.
Banyak nama yang terlibat dalam pembiayaan
Hitler dan NAZI, baik yang memberikan dana secara
langsung maupun melalui rekening-rekening perusahaan.
Meski banyak peneliti dan penulis cukup kesulitan
menelusuri secara pasti jumlah dana yang mengalir ke
sang Fuhrer, dikarenakan jaringan konspirasi yang rapi
dan melibatkan banyak elit-elit ekonomi Amerika waktu
itu.
Telah disebutkan sebelumnya, beberapa
pengusaha dan elit finansial Eropa-Amerika terlibat
dibalik berdirinya rejim totaliter awal abad XX : rejim
komunis Uni Soviet dan fasis NAZI Jerman. Berikut
beberapa nama penyumbang dana terbesar bagi Hitler
:
Pada pengadilan perang di Munich tahun 1924,
terungkap fakta bahwa NAZI memperoleh $20.000 dari
C. Donatur-Donatur The Fuhrer
Emil Kirdorf
Pada pengadilan perang di Munich
tahun 1924, terungkap fakta bahwa
NAZI memperoleh $20.000 dari
pengusaha di Nuremburg. Sosok yang
menarik dalam periode ini yaitu Emil
Kirdorf, tokoh yang turut terlibat
dalam pendanaan kaum Bolshevik
meletuskan Revolusi Oktober 1917.
Dokumen intelijen tentang interogasi Fritz Thyssen
Berita dikoran Journal
American 31 Juli 1941
tentang dana Thyssen
tersimpan di Amerika
Prescott Bush (kiri) dan Geroge H.W. Bush, dua
pengusaha yang memiliki afiliasi bisnis dengan NAZI.
Berita dikoran Herald
Tribune 31 Juli 1941
tentang dana Thyssen
Fritz Thyssen,
Menulis buku
I Paid Hitler
Corporation (UBC), Prescott Bush dan mertuanya
George Herbert Walker, bersama pengusaha Jerman Fritz
Thyssen menyumbang dana bagi Hitler sebelum dan
sesudah PD II.
Pemerintah Amerika sebenarnya telah
mengetahui banyaknya perusahaan-perusahaan Amerika
yang membantu Hitler, seperti Standard Oil, General
Motors, Chase Bank yang diberik sanksi setelah tragedi
Pearl Harbor. Tetapi pemerintah Amerika mengubur
segalanya. Mengapa ? Pemerintah Amerika yakin,
skandal publik dapat berakibat besar bagi moral publik,
meletuskan mata rantai serangan yang bertubi-tubi dan
tidak dapat ditahan.
S e b u a h d o k u m e n i n t e l i j e n B e l a n d a
mengungkapkan fakta adanya jaringan langsung antara
Bush, Thyssen dan keuntungan dari genosid di
Auschwitz. Informasi baru ini mengungkapkan
bagaimana Prescott Bush dan UBC mengelola langsung
sekaligus diuntungkan dari holocaust.
Awal tahun 1924, Hendrick J. Kouwenhoven
managing director Bank voor Handel en Scheepvaart tiba
di New York untuk bertemu dengan George Herbert
Walker dan Harriman bersaudara. Mereka kemudian
mendirian The Union Banking Corporation (UBC), yang
berpusat di 39 Broadway sama dengan alamat Harriman
& Co.
Aliran dana Hitler dari AS diidentifikasi sebagai
"von Heydt," (nama pertama sebelum menjadi August
Thyssen Bank). Lebih jauh lagi, Bank Voor Handel en
Scheepvarrt NV di Belanda berada di bawah kendali
Union Banking Corporation New York dimana Harriman
bersaudara adalah direkturnya. Pada tahun 1940,
Scheepvarrt Bank menyimpan setidaknya $2.2 juta di
Union Banking Corp.
Kesimpulannya, Union Banking Corporation
adalah operasi gabungan Thyssen-Harriman untuk
membesarkan NAZI dengan direktur-direktur yang
terlibat sebagai berikut :
Sejarah gelap bisnis berdarah keluarga Bush
masih cukup tersembunyi dari publik Amerika dan dunia.
Menelusuri intrik-intrik berdarah keluarga besar Bush ini
dapat ditelusuri dari leluhurnya, Prescott Sheldon Bush
ayah dari George H.W. Bush dan kakek dari George W.
Bush.
Pada 19 April 2001, George W. Bush saat itu
masih sebagai Presiden Amerika, menghadiri peringatan
Holocaust di Capital Rotunda bersama veteran perang dan
korban yang selamat. Dalam perayaan itu, seorang Yahudi
Benjamin Meed, yang selamat menyanyikan lagu-lagu
yang dulu dinyanyikan para Yahudi penghuni kamp
konsentrasi.
Presiden Bush terlihat tidak nyaman, meski
dalam pidatonya Bush mengecam holocaust sebagai
“tindakan durjana dalam sejarah manusia.” Tetapi saat
Presiden Bush merangkul komunitas korban holocaust
dihadapan publik, keluarga besarnya tetap rapih
menyimpan sejarah kelam kakeknya Prescott Sheldon
Bush selama 50 tahun. Menurut dokumen intelijen
Belanda dan arsip pemerintah Amerika, Prescott telah
meraup banyak keuntungan dari perbudakan didalam
kamp Auschwitz.
Keseluruhan sejarah kelam keluarga Bush tidak
terjangkau pers Amerika, bahwa Union Banking
Prescott Sheldon Bush
Sebuah dokumen intelijen Belanda
mengungkapkan fakta adanya
jaringan langsung antara Bush,
Thyssen dan keuntungan dari
genosid di Auschwitz. Informasi
b a r u i n i m e n g u n g k a p k a n
bagaimana Prescott Bush dan
UBC mengelola langsung sekaligus
diuntungkan dari holocaust.
E. Roland Harriman
(The Order 1917)
Vice President of W.A. Harriman & Co., New York
H.J. Kouwenhoven
(Nazi)
Nazi banker, managing partner of August Thyssen
Bank and Bank voor Handel Scheepvaart N.V. (the
transfer bank for Thyssen's funds)
Knight Wooley
(The Order 1917)
Director of Guaranty Trust, New York and Director
Federal Reserve Bank of N. Y.
Cornelius Lievense President, Union Banking Corp. and Director of
Holland-American Investment
Corp.
Ellery Sedgewick James
(The Order 1917)
Partner, Brown Brothers, & Co., New York
Johann Groninger
(Nazi)
Director of Bank voor Handel en Scheepvaart and
Vereinigte Stahlwerke, sekaligus salah satu Direktur
dari Union Banking Corp New York.
J.L. Guinter Director Union Banking Corp
Prescott Sheldon Bush Partner,
(The Order 1917)
Brown Brothers. Harriman. Father of President G.
H. W. Bush
1939.
Consolidated Silesian Steel Company
Corporation bertempat di kota Oswiecim, salah satu kota
yang kaya dengan mineral. Disanalah Hitler membangun
kamp konsentrasi Auschwitz, dimana Yahudi, komunis,
gipsi, dan etnis minoritas lain harus menderita disana.
Para penghuni kamp Auschwitz dipekerjakan sebagai
kuli oleh tigapulh perusahaan berbeda, salah satunya
Consolidated Silesian Steel Company Corporation
(CSSCC).
Kepemilikan CSSCC berada dalam kendali
penuh Harriman dan manajemen Prescott Bush, karena
Thyssen dan Flick telah menjualnya ke UBC New York.
CSSCC berubah menjadi Silesian American Corporation
(SAC) sebagai bagian dari UBC dan salah satu portfolio
15 anak perusahaan Harriman.
Penghuni kamp Auschwitz sebagai budak
pekerja diberbagai pusat industri NAZI-Amerika,
sepenuhnya dalam pengelolaan Prescott Bush. Menurut
intelijen Belanda, pada 1941 perbudakaan menjadi darah
segar bagi mesin-mesin perang NAZI. Hitler dan bapak-
bapak bisnis Amerika terus melanjutkan aliansi selama
PD II, bahkan mendukung gagasan yang menghalangi
reorganisasi Eropa pasca perang oleh kalangan liberal.
Kukuhnya kerjasama itu menempatkan kendali penuh
bidang finansial, industri dan kewenangan politik.
Sejujurnya, Prescott Bush sama kejamnya
dengan NAZI. Meski tidak terlibat di lapangan, Prescott
mengucurkan dana bagi Thyssen yang kemudian
disumbangkan untuk Hitler pada era 1920-an. Bank yang
dikelola Prescott Bush (UBC Bank) mendanai industri
Seiring pulihnya ekonomi Jerman pada dekade
1920-an, George H. Walker dan firma Harriman menjual
lebih dari $50.000.000 obligasi Jerman ke investor-
investor Amerika. Tahun 1926, Fritz Thyssen
mengendalikan salah satu perusahaan terbesar di Eropa
sepeninggal ayahnya, August Thyssen. Fritz mendirikan
United Steel Works (USW), salah satu konglomerat
industri dalam sejarah Jerman. Thyssen merekrut Albert
Volger, salah satu pengusaha Jerman lainnya sebagai
Direktur Umum USW.
Tahun 1926, George H. Walker mengangkat
menantunya Prescott Bush sebagai wakil presiden
Harriman & Co. Prescott kemudian mengajak rekan-
rekan sesama alumni Yale angkatan 1917 seperti Roland
Harriman dan Knight Woolley. Presscott Bush
diperintahkan untuk melakukan supervisi USW, yang
memiliki anak perusahaan Consolidated Silesian Steel
Corporation dan Upper Silesian Coal and Steel Company
yang berlokasi di Silesian Polandia.
Pada saat yang sama, Hitler dan partai NAZI
sangat membutuhkan dana. Hitler kemudian meminta
sekretarisnya Rudolf Hess untuk merangkul pengusaha
batu bara sekaligus simpatisan NAZI, Emil Kirdorf. Emil
kemudian melunasi hutang-hutang Hitler tahun-tahun
itu .
Hitler pun menginginkan peningkatan
kemampuan persenjataan militer Jerman, dan
memerintahkan “kelahiran kembali angkatan bersenjata
Jerman” dengan mengontrak Thyssen (United Steel
Works) melakukan perbaikan menyeluruh terhadap
senjata-senjata yang ada.
Kontrak besar itu membuat Thyssen dan Flick
kebanjiran untung ratusan juta ditahun 1934, yang
disimpan di Bank voor Handel en Scheepvaart dan UBC
New York. Prescott yang menguasai UBC dan
menjalankan tahap-tahap program ekonomi untuk
Jerman.
Tanggal 19 Maret 1934, pemerintah Polandia
berencana mengambil alih Consolidated Silesian Steel
Company Corporation dan Upper Silesian Coal and Steel
Company dari kendali Jerman dan Amerika karena
mismanajemen, pembukuan fiktif, pinjaman yang
berlebihan dan membahayakan keamanan. Polandia
berambisi menguasai dua perusahaan itu demi memenuhi
49% produksi besi baja nasional. Ambisi Polandia
itu berakhir dengan invasi Hitler ke Polandia tahun
Penghuni kamp Auschwitz
s e b a g a i b u d a k p e k e r j a
diberbagai pusat industri
NAZI-Amerika, sepenuhnya
dalam pengelolaan Prescott
Bush.
Dari kiri ke kanan : Prescott Sheldon Bush (kakek), George H.W. Bush
(anak), dan George W. Bush (cucu). Garis nasab yang bersimbah darah.
besi Thyssen, dan tambang batubara
(SAC) milik kakek mantan Presiden
Amerika itu yang dibangun oleh
ribuan budak dari kamp Auschwitz.
Seluruh aset Prescott Bush menikmati
perlindungan politik dan keamanan dari
sang Fuhrer selama perang dunia,
sebagai imbal baliknya Hitler menerima
kucuran dana dari Bush melalui tangan
Thyssen.
royaltinya, Overby Development Company. Dengan
uang itu pula, Prescott Bush beralih kedunia politik
sebagai senator Connecticut tahun 1952. Berbeda dengan
rekannya Thyssen, Prescott Bush masih tak tersentuh.
Tidak pernah ada pertanyaan kepada keluarga
Bush mengenai dana sebesar $1.5 juta dalam persiapan
pembangunan kamp-kamp konsentrasi, khususnya
Auschwitz. Semenjak wafatnya Prescott Bush, satu-
satunya cara melakukan kompensasi bagi mantan-
mantan penghuni Auschwitz yang dipekerjakan di
tambang batu bara milik Bush dan Thyssen dengan
memberi santunan bagi ahli warisnya. Jika keluarga Bush
menolak kompensasi, sama saja menolak sejarah kelam
kamp-kamp konsentrasi Jerman dan peran Prescott Bush
dalam peristiwa mengerikan di dunia.
Peran rahasia Wall Street dalam dua peristiwa
besar abad duapuluh, Revolusi Bolshevik dan
kebangkitan Hitler yang meletuskan PD II telah
mengubah peta dunia menjadi seperti yang diinginkan.
Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang kemudian
berubah jadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak
lepas dari hasil kerja-kerja tersembunyi bankir-bankir
Yahudi Internasional.
Bagan pada halaman 34 melukiskan dengan
gamblang, bagaimana bankir-bankir Internasional
mampu memanfaatkan kekuatan dan potensi finansialnya
melalui kalangan elit Crypto-Jews di Wall Street, maupun
elemen anti Yahudi (anti semit) seperti Henry Ford, untuk
memuluskan rencananya.
Crypto Jews adalah sebutan bagi bankir-bankir
Yahudi yang menyembunyikan identitas Yahudinya
dengan berpura-pura sebagai penganut Kristen. Padahal
dibalik itu, mereka tetap konsisten memelihara ajaran-
ajaran Talmud dan Kabbalah, sekaligus getol
menjalankan cita-cita besarnya.
Kalangan anti Yahudi di Wall Street tidak
menyadari mereka telah dimanfaatkan untuk membantu
NAZI menyingkirkan ras-ras inferior seperti gipsi,
Yahudi dan ras non aria lainnya. Henry Ford yang
sejatinya telah mengetahui bahaya jaringan Yahudi
internasional pun turut berperan dalam irama yang telah
diatur dari belakang oleh sekelompok orang yang disebut
“Wise Men of Zion.”
D. Peta Dunia yang diinginkan
Enam hari setelah Pearl Harbor dan
pendeklarasian perang diakhir 1941, FDR dan Menteri
Keuangan Henry Morgenthau dan Jaksa Agung Francis
Biddle menandatangani perjanjian Trading With the
Enemy Act, yang melarang kerjasam usaha dengan
musuh-musuh perang Amerika. Tetapi, Prescott Bush
tetap melanjutkan bisnis seperti biasa, membantu invasi
NAZI, termasuk mensuplai kebutuhan penting bagi
persenjataan NAZI.
Pada 20 Oktober 1942, pemerintah Amerika baru
menyadari bahwa saham UBC dan seluruh kegiatan
bisnisnya digunakan oleh keluarga Thyssen dan
kepentingan musuh negara. Thyssen dan Prescott Bush
yang dijuluki oleh koran The New York Tribune dengan
“Hitler's Angel,” mampu bertahan dari kecaman maupun
penyelidikan federal.
Setelah perang usai, pemerintah Belanda mulai
menyelidiki pencurian permata keluarga kerajaan
Belanda yang telah dicuri NAZI. Mereka mulai dengan
memeriksa pembukuan Bank voor Handel en Scheepvart,
saat melihat data transaksi dari Silesian American
Corporation, intelijen Belanda menginterogasi H.J.
Kouwenhoven. Kouwenhoven tertekan karena interogasi
itu dan menemui Prescott Bush di New York.
Menurut intelijen Belanda, Kouwenhoven bertemu
Prescott setelah natal 1947, dua minggu kemudian
Kouwenhoven meninggal karena serangan jantung.
Tahun 1948, hidup Fritz Thyssen sangat hancur.
Setelah dipenjara oleh NAZI, diapun dipenjara oleh
Sekutu dan diinterogasi, meski tidak lengkap, oleh
interogator dari Amerika. Thyssen dan Flick diharuskan
membayar dana perbaikan perang dan kerja paksa di
penjara atas kejahatannya selama perang.
Thyssen meninggal 8 Februari 1958 di Argentina
dalam usia 78 tahun. Dia sangat kecewa atas perlakuan
bangsa Eropa terhadap dirinya dan bagaimana sejarah
mencatatnya sebagai donatur terpenting Hitler. Thyssen
merasa bukan dia satu-satunya penggalang dana bagi
Hitler, banyak nama lain yang bahkan bukan warga
Jerman maupun keturunan ras Aria, seperti Harriman,
Prescott Bush, Henry Ford, Sosthenes Behn dan banyak
lagi.
saat Thyssen meninggal, Sekutu (Allied
Property Custodian) melepas aset-aset UBC ke Brown
Brother Harriman. Pemegang saham yang tersisa
mencairkan sahamnya dan seluruh “dana darah” UBC.
Prescott Bush menerima $1.5 juta dari likuidasi sahamnya
di UBC, dengan uang itu Prescott Bush membantu
anaknya : George Herbert Walker Bush membentuk firma
Crypto Jews adalah sebutan bagi
b a n k i r- b a n k i r Ya h u d i y a n g
m e n y e m b u n y i k a n i d e n t i t a s
Yahudinya dengan berpura-pura
sebagai penganut Kristen. Padahal
dibalik itu, mereka tetap konsisten
memelihara ajaran-ajaran Talmud
dan Kabbalah, sekaligus getol
menjalankan cita-cita besarnya.
E. Roland Harriman............... 3,991 shares
Cornelius Lievense .................4 shares
Harold D. Pennington ............ 1 shares
Ray Morris ............................. 1 shares
Prescott S. Bush..................... 1 shares
H. J. Kouwenhoven................ 1 shares
Johann G. Groeninger............ 1 shares
Daftar 7 pemegang saham Union Banking
Corporation
Meski mengorbankan banyak saudara-saudara
sebangsanya, bankir-bankir Yahudi mengambil untung
secara ekonomi, maupun politik dari genocide yang
dilakukan NAZI. Bankir-bankir kotor itu meraup jutaan
dollar dari kontraknya dengan NAZI, sekaligus meraih
simpati dunia atas kejadian holocaust yang mereka
ciptakan sendiri.
Dengan demikian kendali atas ekonomi dan
politik dengan mudah mereka atur dan arahkan sesuai
kepentingannya. Hingga hari ini, mereka yang selalu
bekerja dibelakang layar-lah yang telah menentukan
warna sejarah dan kehidupan kita.
Meski mengorbankan banyak saudara-
saudara sebangsanya, bankir-bankir
Yahudi mengambil untung secara
ekonomi, maupun politik dari genocide
yang dilakukan NAZI. Bankir-bankir
kotor itu meraup jutaan dollar dari
kontraknya dengan NAZI, sekaligus
meraih simpati dunia atas kejadian
holocaust yang mereka ciptakan sendiri.
JARINGAN NAZI-NASA
Ilmuwan-ilmuwan itu bukanlah yang
pertama, setidaknya 118 ahli NAZI telah direkrut untuk
bekerja di Fort Bliss, Texas di U.S. ARMY AVIATION
AND MISSILE COMMAND. Operasi rahasia ini disebut
Operation Paperclip, membawa ratusan ahli Jerman ke
beberapa wilayah Amerika termasuk Argentina, dan
mulai mengembangkan teknologi NASA.
“Pejabat pemerintah dan intelijen menghadapi
dilemma moral pada tahun 1945 apakah pantas
memberikan tempat tinggal pada pencipta senjata yang
telah membunuh prajurit Amerika ? Pada akhirnya
diputuskan bahwa mereka (ahli NAZI) dibawa ke tanah
Amerika, jika mereka dapat dimanfaatkan untuk
mengalahkan Soviet” Christine Gibson mantan editor
majalah American Heritage.
Para ahli itu adalah sebagian dari putera-putera
terbaik Jerman yang bekerja di berbagai departemen
NAZI dan mengembangkan berbagai teknologi
khususnya persenjataan Jerman. Tidak kurang dari 1600
ilmuwan dengan keahlian di senjata biokimia, teknologi
kapal selam, roket, penerbangan dan radar menciptakan
senjata menakutkan bagi fihak Sekutu. Sejarah mencatat
hingga tahun 1939, mayoritas hadiah Nobel selalu jatuh
ke tangan ilmuwan Jerman, fakta ini dengan cermat
dimanfaatkan Hitler. Dia merekrut putera-putera terbaik
dan berbakat itu . Di tangan Hitler, benih-benih
kompleks industri militer Jerman ditaburkan saat
Eisenhower masih Letnan Kolonel.
Hasil dari kemajuan teknologi ini terlihat dari
begitu digjayanya militer Jerman menguasai Eropa
dengan cepat. Bahkan saat Jerman dikeroyok armada
Sekutu pun, persenjataan NAZI benar-benar membuat
jeri perwira dan serdadu Sekutu. Meriam Jerman khusus
MG45 sangat ditakuti karena kemampuan menembak
tiga sasaran (darat-darat, darat-udara, dan darat-laut),
dengan frekuensi tembakan yang rapat. Belum lagi daya
tahan Tank yang sukar ditembus peluru bazooka Sekutu,
pesawat-pesawat yang terbang lebih cepat, bom yang
jatuh lebih tepat, senjata yang menembak lebih sering dan
akurat. saat rudal-rudal V1 dan V2 mulai menghujani
London, pimpinan Sekutu menyadari keunggulan
teknologi Jerman dan perlunya mengetahui (memata-
matai) kemampuan teknologi itu untuk
memprediksi rencana serangan Jerman selanjutnya.
Rombongan ilmuwan eks SS NAZI, setibanya di AS
Setelah PD II, sekitar 118 ahli roket Jerman
(NAZI) bekerja di Fort Bliss, Texas di U.S. ARMY
AVIATION AND MISSILE COMMAND. Operasi
rahasia ini disebut Operation Paperclip, membawa
ratusan ahli Jerman ke beberapa wilayah Amerika
termasuk Argentina, dan mulai mengembangkan
teknologi NASA.
Surat Perintah untuk membawa Ilmuwan Jerman
ke Amerika setelah PD II
OSS - dinas rahasia Amerika sebelum CIA,
bertanggung jawab memboyong para ahli Jerman itu
ke wilayah Amerika secara rahasia. Operasi inilah yang
disebut dengan Operasi Paperclip.
Pada PD II, diketahui bahwa teknologi perang
NAZI-Jerman jauh mengungguli alat-alat perang sekutu.
Halaman depan surat kabar New York Times
tanggal 17 November 1945 memuat headline yang
berbeda, “88 Ilmuwan Jerman Tiba di Amerika, secara
rahasia”. Ilmuwan-ilmuwan itu tiba dengan sebuah
kapal yang tak bernama, dan segera meninggalkan
pelabuhan menggunakan bis. Tindakan pencegahan dan
pengamanan yang tidak biasa diambil di sekitar
pelabuhan menjelang tibanya kapal itu , para
wartawan yang mencoba mencari tahu memperoleh
peringatan keras dari petugas, demikian lapor Times.
Surat kabar itu berspekulasi bahwa ketibaan para ilmuwan
eks-NAZI merupakan sebuah program yang dicanangkan
Departemen Peperangan Amerika. Tebakan Times benar,
ilmuwan yang tujuh bulan sebelumnya berseberangan
dengan Sekutu dalam PD II, sekarang telah menjadi
pelayan Amerika dengan satu tujuan : mengangkat bangsa
Amerika pada level industri teknologi tingkat tinggi.
Begitu serdadu Sekutu mendarat di Normandia,
beberapa tim teknisi dan intelijen bergabung dalam
armada sekutu. Kesempatan pertama tim ini tiba saat
pembebasan Paris, Agustus 1944. Terjadi kompetisi
antara Sekutu khususnya Amerika, dengan Soviet. Tidak
mau kalah, ikut pula Inggris, Argentina, dan Yugoslavia
dalam persaingan itu . Persaingan semakin memanas
dibulan-bulan berikutnya, dimana setiap Negara itu
saling menyembunyikan informasi yang didapat dari
yang lain.
Menjelang perang berakhir, semakin banyak
ilmuwan Jerman yang jatuh ke tangan Sekutu. Baik
karena oportunis atau politik, ilmuwan-ilmuwan itu kini
mengembangkan keahliannya demi kepentingan bekas
lawan Jerman. Para interrogator Amerika merasa
kesulitan membongkar beberapa dokumen rahasia yang
mungkin berguna dalam menaklukan Jepang, sekaligus
menyadari posisi yang akan diraih dalam persaingan
dengan Soviet.
Beberapa pejabat pemerintah Amerika
menentang rencana memanfaatkan ilmuwan Jerman
itu , salah seorang diantaranya yaitu Mentery
Keuangan Henry Morgenthau, Jr. Beliau mengatakan
bahwa jumlah jiwa yang diselamatkan dalam operasi
Paperclip tidak sebanding dengan nyawa yang
dipertaruhkan dalam PD II, dimana para ilmuwan itu
bertanggung jawab menyebabkan kematian serdadu-
serdadu muda dengan senjata-senjata NAZI ciptaannya.
Peran mereka saat perang jauh lebih besar dari saat
mereka bekerja untuk Amerika saat damai. Banyak
diantara pejabat Amerika khawatir akan keamanan
nasional dengan membawa anggota Nazi ke wilayah
kedaulatan negeri Paman Sam. Seorang jenderal
menyarankan agar ilmuwan itu ditempatkan pada sebuah
pulau yang cukup jauh seperti South Georgia, atau dekat
Antartika. Tetapi pejabat lain berpandangan bahwa cara
terbaik mengendalikan mereka adalah dengan
menyimpannya dekat dengan kita, di bawah pengawasan
militer.
Pejabat militer mengalihkan perhatian pada
perang Pacific yang belum selesai. Pada 6 Juli 1945,
Kepala Staf Gabungan menyetujui operasi Overcast, yang
memberdayakan intelektual Jerman terpilih dalam
mempersingkat perang dengan Jepang. Staf Gabungan
memerintahkan 350 spesialis yang dikenal sebagai
penjahat perang jerman, untuk dibawa sementara waktu
ke Amerika. Mereka akan dikirim kembali ke Eropa
segera setelah pekerjaan mereka selesai.
Gelombang pertama tiba di Amerika pada bulan
September, disusul berakhirnya perang Pasifik. Tetapi,
sekitar 150 ilmuwan bekerja di berbagai wilayah seperti
Wright Field Ohio, Sand Point di Long Island, Aberdeen
Proving Ground di Maryland, Fort Bliss, Texas. Proyek
Overcast itu seharusnya telah berakhir, tetapi para
ilmuwan itu terlanjur terlalu banyak tahu tentang sistem
pertahanan Amerika. Gedung Putih khawatir, jika
dibebaskan mereka akan dimanfaatkan Soviet.
Mengabaikan peraturan imigrasi federal yang
menolak eks Nazi, Presiden Harry S. Truman pada
September 1946 menjalankan operasi Paperclip
kelanjutan operasi Overcast. Operasi ini berencana
mengimpor lebih dari 1000 ilmuwan dan teknisi Jerman.
Dalam dokumen Paperclip disebutkan rencana
penghapusan (naturalisasi) latarbelakang beberapa
ilmuwan Nazi yang terlalu berharga untuk dikirim ke
penjara. Seorang sejarawan memperkirakan bahwa
sekurangnya 80 persen dari 765 ilmuwan yang dikirim
antara tahun 1945-1955 adalah mantan Nazi atau SS. Tiga
diantaranya adalah pelarian atau dikenai tuntutan
kejahatan perang, seperti Arthur Rudolph yang berperan
dalam mengembangkan teknologi roket dalam missi
Apollo.
Para ilmuwan cukup lama luput dari perhatian
public dan media America setidaknya sampai 4 Oktober
1957, saat Soviet meluncurkan Sputnik. Tiba-tiba
seluruh mata beralih kepada tim roket domestic Amerika,
mengharapkan pemerintah mampu melakukan hal yang
sama. Dipimpin oleh Wernher von Braun, Amerika
berhasil menempatkan satelit di orbitnya tiga bulan
kemudian dan mendaratkan manusia pertama di bulan
pada Juli 1969 (baca : Mitos Apollo 11). Meski tidak
terlalu terkenal, ilmuwan Nazi memberikan kontribusi
besar terhadap teknologi jet, optic dan elektronik
Amerika.
Operasi Paperclip dilanjutkan selambat-
lambatnya sampai tahun 1973, menyisakan banyak
warisan gelap lainnya. Arsitek program beberapa kali
melakukan ujicoba hasil riset ilmuwan ex-Nazi itu
kepada manusia, yang mana hasil riset itu kerap
Roket V2 NAZI buatan Wernher von Braun
D a l a m d o k u m e n P a p e r c l i p
disebutkan rencana penghapusan
(na tura l i sa s i ) l a tarbe lakang
beberapa ilmuwan Nazi yang terlalu
berharga untuk dikirim ke penjara.
Seorang sejarawan memperkirakan
bahwa sekurangnya 80 persen dari
765 ilmuwan yang dikirim antara
tahun 1945-1955 adalah mantan Nazi
atau SS
memat ikan a t au be rbahaya . Pa ra i lmuwan
mengembangkan serum kejujuran di pangkalan senjata
Edgewood di Maryland, melakukan ujicoba obat
psikoaktif kepada hampir 7000 prajurit Amerika tanpa
disadari yang bersangkutan antara tahun 1955-1975.
Percobaan-percobaan itu , termasuk master plan
dalam Paperclip dikemudian hari menjadi garis haluan
dalam Perang Dingin.
“Pejabat pemerintah dan intelijen menghadapi
dilemma moral pada tahun 1945 apakah pantas
memberikan tempat tinggal pada pencipta senjata yang
telah membunuh prajurit Amerika ? Pada akhirnya
diputuskan bahwa mereka (ahli NAZI) dibawa ke tanah
Amerika, jika mereka dapat dimanfaatkan untuk
mengalahkan Soviet” Christine Gibson mantan editor
majalah American Heritage.
Berikut beberapa peristiwa yang merekam proses
rekruitmen dan negosiasi antara pejabat Amerika dengan
para ilmuwan sekaligus perwira ex-Nazi SS.
Mei 1945, Angkatan Laut AS merekrut
Dr.Herbert A.Wagner, yang kemudian bekerja di Naval
Air Station Point Mugu tahun 1947.
Awal Agustus 1945, Kolonel Holger Toftoy,
Kepala Divisi Roket di Litbang Armada Roket AS
menawarkan satu tahun kontrak pada beberapa ilmuwan
ahli roket Jerman. Setelah Toftoy setuju mengevakuasi
keluarga para ilmuwan, sekitar 127 ahli roket menerima
tawaran itu . Bulan September 1945, kelompok
pertama terdiri dari tujuh ahli roket tiba dari Jerman di
Fort Strong AS : Wernher von Braun, Erich W.Neubert,
Theodor A. Poppel, August Schulze, Eberhard Rees,
Wilhelm Jungert dan Walter Schwidetzky. Pada
Novemberm Desember, dan Februari kelompok-
kelompok ilmuwan ahli roket tiba di AS dan ditempatkan
di Fort Bliss dan White Sand proving Ground sebagai
“War Department Special Employees.”
Awal 1950, izin tinggal sebagai warga negara AS
diberikan kepada beberapa “Spesialis Paperclip” melalui
konsulat AS, Ciudad Juarez. Beberapa dekade kemudian,
kejahatan perang beberapa ilmuwan itu diungkap
dan dituntut oleh pengadilan perang,Arthur Rudolph
mengasingkan diri tahun 1984 dan ditahan di Jerman.
Gerorge Rickhey dibebaskan dari tuntutan, dan Hubertus
Strughold terlibat percobaan terhadap manusia di kamp-
kamp Nazi.
Delapan puluh enam insinyur aeronautika
dipindahkan ke Wright Field, dimana telah disimpan
peralatan dan pesawat perang rampasan dari Nazi dalam
Operasi Lusty.
The United States Army Signal Corps
mempekerjakan 24 spesialis, termasuk ahlli jiwa Drs.
Georg Goubau, Gunter Guttwein, George Hass, Horst
Kedesdy, dan Kurt Levovec.; Ahli Kimia Fisik Prof.
Rudolf Brill, Drs.Ernst Baars , dan Eberhard Both; Pakar
Geofisika Dr.Helmut Weickmann; Ahli Optik Dr. Gerhard
Schwesinger; dan insinyur elektronik Drs. Eduard Gerber,
Negosiasi Rahasia.
Richard Guenther dan Hans Ziegler.
The United States Bureau of Mines
mempekerjakan tujuh insinyur Jerman ahli bahan bakar
sintetis di pusat riset kimia Fischer-Tropsch di Louisian,
Missouri tahun 1946.
Tahun 1959, sembilan puluh empat Ilmuwan
Paperclip berangkat ke AS termasuk Friedwardt
Winterberg, Hans Dolezalek, dan Friedrich Wigand.
Selama 1990, Operasi mengimigrasikan 1600 personil
berikut "intellectual reparations", diambil AS dan Inggris
beberapa hak paten dan produksi industri senilai $10
milyar
Special Mission V-2, operasi khusus AS
dipimpin Mayor William Bromley untuk memperbaiki
bagian dan suku cadang roket V-2. Mayor James P. Hamill
dengan bantuan 144th Motor Vehicle Assembly
Company, mengatur pengiriman satu kereta penuh bagian
dan suku cadang V-2 dari Nordhausen ke Erfurt (lihat :
Operasi Blossom, Ilmuwan Broomstick, Proyek Hermes,
Operasi Sandy dan Pushover).
Operasi Backfire percobaan roket di wilayah
Cuxheaven.
ECLIPSE rencana yang tak terlaksana (1944)
tentang operasi pasca perang di Eropa untuk
menghancurkan misil V-1 dan V-2 yang ditemukan oleh
unit Air Disarmament Wing.
Safehaven Sub proyek dari ECLIPSE untuk
mencegah peneliti Jeman melarikan diri keluar negeri
(Jerman), misalnya ke Amerika Latin.
JCS Directive 1067/14 - 26 April 1946, perintah
Kepala Staf Gabungan no 1067 dikeluarkan kepada
Jenderal Eisenhower mengamankan dari kehancuran dan
mengambil alih sepenuhnya catatan, rencana, buku,
dokumen, artikel, file-file sains, plot industri dan data lain
berasal dari organisasi Jerman yang terlibat dalam riset
militer Nazi. Pejabat pendudukan AS memerintahkan
setiap ilmuwan Jerman untuk ditangkap untuk keperluan
intelijen, dan tidak diinterogasi mengenai kejahatan
perang.
Operasi-operasi Khusus
B u l a n S e p t e m b e r 1 9 4 5 ,
kelompok pertama terdiri dari
tujuh ahli roket tiba dari Jerman
di Fort Strong AS : Wernher von
Braun, Erich W.Neubert ,
Theodor A. Poppel, August
Schulze , Eberhard Rees ,
Wilhelm Jungert dan Walter
Schwidetzky.
Field Information Agency Technical (FIAT) -
agensi angkatan bersenjata AS untuk memberikan
“penghargaan material dalam mengembangkan sains dan
peningkatan standar hidup di AS dengan mengeksploitasi
teknologi Jerman.” FIAT bubar tahun 1947 begitu
Paperclip bergerak dalam skala besar.
DUSTBIN, (tandingan ASHCAN-Soviet)
sebuah operasi bersama Amerika-Inggris, dibentuk di
Paris, kemudian berpusat di kastil Kransberg pinggiran
Frankfurt.
National Interest/Project 63, “proyek untuk
membantu mantan Nazi memperoleh pekerjaan di
Lockheed, Martin Marietta, North American Aviation
maupun kontraktor alat pertahanan lainnya dalam kurun
waktu tertentu dimana insinyur Amerika di industri
pertahanan sedang cuti/tidak didapati.”
Operasi ALsos, Operasi Big, usaha AS untuk
mengambil alih rahasia nuklir Jerman, peralatan maupun
personilnya.
Operasi Lusty, Usaha AS mencuri rahasai
teknologi penerbangan Jerman, peralatan maupun
personilnya.
Target Intelligence Committee (TICOM) ,
proyek untuk mengumpulkan ahli-ahli Jerman dalam
kriptografi.
Operation Surgeoni, operasi Inggris untuk
menangkal keahlihan aeronautika Jerman jatuh ke tangan
Soviet (USSR) dan justru mengeksploitasi ilmuwan eks
Nazi dalam berbagai riset Inggris.
Wernher von Braun di salah satu statsiun roket NASA
Richard Guenther dan Hans Ziegler.
The United States Bureau of Mines
mempekerjakan tujuh insinyur Jerman ahli bahan bakar
sintetis di pusat riset kimia Fischer-Tropsch di Louisian,
Missouri tahun 1946.
Tahun 1959, sembilan puluh empat Ilmuwan
Paperclip berangkat ke AS termasuk Friedwardt
Winterberg, Hans Dolezalek, dan Friedrich Wigand.
Selama 1990, Operasi mengimigrasikan 1600 personil
berikut "intellectual reparations", diambil AS dan Inggris
beberapa hak paten dan produksi industri senilai $10
milyar
Special Mission V-2, operasi khusus AS
dipimpin Mayor William Bromley untuk memperbaiki
bagian dan suku cadang roket V-2. Mayor James P. Hamill
dengan bantuan 144th Motor Vehicle Assembly
Company, mengatur pengiriman satu kereta penuh bagian
dan suku cadang V-2 dari Nordhausen ke Erfurt (lihat :
Operasi Blossom, Ilmuwan Broomstick, Proyek Hermes,
Operasi Sandy dan Pushover).
Operasi Backfire percobaan roket di wilayah
Cuxheaven.
ECLIPSE rencana yang tak terlaksana (1944)
tentang operasi pasca perang di Eropa untuk
menghancurkan misil V-1 dan V-2 yang ditemukan oleh
unit Air Disarmament Wing.
Safehaven Sub proyek dari ECLIPSE untuk
mencegah peneliti Jeman melarikan diri keluar negeri
(Jerman), misalnya ke Amerika Latin.
JCS Directive 1067/14 - 26 April 1946, perintah
Kepala Staf Gabungan no 1067 dikeluarkan kepada
Jenderal Eisenhower mengamankan dari kehancuran dan
mengambil alih sepenuhnya catatan, rencana, buku,
dokumen, artikel, file-file sains, plot industri dan data lain
berasal dari organisasi Jerman yang terlibat dalam riset
militer Nazi. Pejabat pendudukan AS memerintahkan
setiap ilmuwan Jerman untuk ditangkap untuk keperluan
intelijen, dan tidak diinterogasi mengenai kejahatan
perang.
Operasi-operasi Khusus
B u l a n S e p t e m b e r 1 9 4 5 ,
kelompok pertama terdiri dari
tujuh ahli roket tiba dari Jerman
di Fort Strong AS : Wernher von
Braun, Erich W.Neubert ,
Theodor A. Poppel, August
Schulze , Eberhard Rees ,
Wilhelm Jungert dan Walter
Schwidetzky.
Proyek luar angkasa Amerika ini tidak terlepas
dari migrasinya ribuan ilmuwan NAZI ke Amerika
selepas PD II dalam sebuah operasi yang disebut Proyek
Paperclip. Dimana fihak sekutu, menyadari keunggulan
teknologi tinggi Jerman saat itu, seperti roket supersonic,
gas saraf, pesawat jet, rudal berpemandu, dan teknologi
anti radar, adalah sebagian dari perkembangan teknologi
yang dihasilkan di Jerman.
Sekutu pun saling berlomba menjadi fihak
pertama yang mendapatkan rahasia riset dan teknologi
Jerman. Amerika, Inggris, Soviet dan Perancis, bersaing
dalam perburuan ilmuwan dan dokumen riset NAZI,
termasuk saling menyembunyikan apa yang telah mereka
dapatkan.
Pendaratan manusia pertama di bulan dalam
operasi Apollo 11 adalah reaksi Amerika setelah
mengetahui Soviet berhasil mendaratkan sputnik di Mars.
Era perang dingin selalu menghasilkan perlombaan
senjata, teknologi dan intrik politik. Dan Apollo 11 salah
satunya.
Banyak publik Amerika dan dunia menyambut
Neil Amstrong dan kawan-kawan layaknya pahlawan,
karena berhasil “mendarat” dengan selamat di bulan.
Namun banyak fihak meragukan hal itu. Diantaranya
kejanggalan-kejanggalan visual yang ditunjukkan
sebagai berikut :
Selama puluhan tahun rakyat di dunia
meyakini peristiwa ini, dari generasi ke generasi.
Bahkan di sekolah-sekolah di negara kita , dalam
pelajaran sains selalu ada pembahasan bahwa
Neil Amstrong-lah manusia pertama yang
menjejakkan kakinya di bulan. Benarkah ?
1. Dimanakah bintang-bintang yang biasa terlihat dalam
photo luar angkasa ? Bukankah seharusnya photo
disamping ini memiliki latar belakang ribuan bintang,
mengapa ?
2. Di luar angkasa, satu-satunya sumber cahaya hanyalah
matahari. Jika benar disebabkan matahari, mengapa
bayangan pada obyek-obyek disamping tidak parallel ?
3. Pada potongan film NASA ini, terlihat bahwa bendera
nasional Amerika berkibar dengan kencang di bulan.
Mungkinkah di ruang hampa, bendera dapat berkibar
tanpa angin dan udara ?
Perhatikan garis kuning yang menunjukkan
bayangan kapsul ruang angkasa tidak sama arah jatuhnya
dengan bayangan dari dua buah batu. Ini berarti terdapat
lebih dari satu sumber cahaya.
Perhatikan pula photo di bawah, tampak jelas
bahwa bayangan kedua astronot berbeda ukuran dan arah
jatuhnya.
MITOS APOLLO 11
4. Disekitar permukaan bumi terdapat sabuk radiasi yang
berbahaya (Van Allen belt), setiap pesawat ruang angkasa
harus memiliki casing perlindungan dari radiasi yang
membahayakan nyawa astronotnya. Apollo 11 tidak
dilengkapi peralatan itu , secara teknis seharusnya
para astronot sudah tewas atau setidaknya sakit parah
dalam perjalanan ke bulan. Mengapa mereka masih bisa
hidup ?
5. Di bawah ini adalah photo Buzz Aldrin yang (katanya)
diambil oleh Amstrong. Dari photo itu , tampak
posisi kamera setidaknya sedikit lebih tinggi dari dada,
atau sejajar dengan wajah pemotret untuk mengambil
gambar dengan ukuran itu .
Tetapi, setiap astronot memiliki kamera yang
menempel permanen di seragam luar angkasanya,
tepatnya pada bagian dada. Agak sulit memperkirakan
bagaimana Amstrong mengambil gambar rekannya dari
jarak cukup dekat dengan kamera dada harus diangkat
angle viewnya.
Lebih parah lagi, pada kaca helm Buzz Aldrin di
atas, apabila di zoom in, terdapat refleksi seorang juru
photo. Perhatikan gambar di bawah. Apakah ia yang
sebenarnya memotret Aldrin ?
Tetapi kemudian, photo Aldrin mengalami
perbaikan, hingga yang ditampilkan ke public adalah
seperti ini:
6. Berikut adalah moncong pembuang dari roket NASA
yang mendarat di bulan. Terlihat tanah di bawahnya tidak
meninggalkan bekas apa pun sbeagai akibat dari pancaran
gas roket.
7. Salah satu keanehan lainnya adalah terdapat beberapa
garis rambut bersilangan yang mengindikasikan bahwa
photo-photo maupun film Apollo 11 hasil penggabungan
satu gambar dengan gambar lain.
Fihak-fihak yang Terlibat
Adalah Jendral Groves yang bertugas sebagai
Commanding Officer proyek Apollo 11. Jendral yang
tidak suka memberi derma pada orang miskin ini adalah
legenda Pentagon. Dialah yang merintis pembangunan
Pentagon pada 11 September 1941 - tanggal yang sama
dengan tragedi WTC.
Sebagai bagian dari Proyek Manhattan,
pembuatan video pendaratan manusia di bulan tentu
dilakukan sangat rahasia, termasuk orang-orang yang
bekerja di dalamnya. Mulai dari pembuat model, juru
photo, editor video dan lain-lain. Namun yang pasti, missi
Apollo 11 ini atas restu Pentagon.
Jendral Groves (1896-1970).
Pentagon di Washingotn
dibangun Jendral Groves.
Ekspresi bahagia para pejabat missi Apollo 11 setelah
berhasil “mendaratkan” Neil Amstrong dan kawan-kawan
pada 16 Juli 1969. Dari kiri : Charles W. Matthews,
deputy associate administrator for Manned Space Flight;
Wernhe