kematian menurut islam 23

Tampilkan postingan dengan label kematian menurut islam 23. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kematian menurut islam 23. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 September 2023

kematian menurut islam 23


 bagi kaum Muslim. Tidak ada seorang pun selainnya yang pantas
merljadi pemimpin umat ketika itu sehingga orang-orang yang beriman akan

berkumpul kepadanya.

Pembatalan syari'at oleh selain Allah adalah tidak dibenarkan, apalagi

dunia ini akan tetap ada selagi taklif (beban agama) dari AIlah SWT masih

ada di sana. Dunia baru akan berakhir bila tidak ada lagi seorang pun dari

manusia yang mengenal Allah di muka bumi ini.

Sebab Nabi Isa as l)iturunkan

Mengapa Nabi Isa as diturunkan oleh Allah SWT ke bumi pada akhir

z:rman nanti? Apakah hikmah yang terkandung di balik itu? Tentang perkara

ini terdapat beberapa pendapat ulam4 yaitu:

Pendapat pertama. diturunkannya Nabi Isa as ke bumi tidak terlepas

dari peristiwa yang terjadi menjelang ia diangkat ke langit oleh Allah SWT.

Pada waktu itu, orang-orang Yahudi berkeinginan untuk membunuh dan

menyalibnya. maka terjadilah peristiwa tersebut yang cerita sebenarnya

disebutkan secara lengkap di dalam Al-Quran. Orang-orang Yahudi

mendakwakan bahwa mereka telah berhasil membunuh Nabi Isa dan

menyalipnya di tiang salib.

Allah SWT menetapkan kehinaan bagi mereka, mulai sejak munculnya

agama Islam ke permukaan dan menampakkan eksistensinya sampai akhir

zaman nanti. Mereka tidak lagi mempunyai pengaruh sedikitpun dan tidak

mendapat tempat di bumi ini.

Hal ini akan berlakubagi mereka sampai datangnya Dajjal, menjelang

terjadinya hari Kiamat. Pada akhirnya, Dajjal akan mereka angkat sebagai

pem impi n mereka untuk memerangi oran g-orang Islam.

Maka Allah SWT menurunkan Nabi Isa as yang mereka sangka telah

mati di tangan mereka dulu. Nabi Isa dengan orang-orang Islam akan

memerangi mereka (orang-orang Yahudi) dan pemimpin mereka (Dajjal).

Tidak seorangpun dari mereka yang bisa lari dari penyerangan itu.

Seandainya mereka bersembunyi di suatu tempat, maka tempat itu akan

berteriak dengan mengatakan, "Wahai Ruh Allah (Nabi Isa), sungguh orang

itu bersembunyi di belakangku," sehingga Nabi Isa dan orang-orang Islam

mengetahuinya dan langsung mengejar dan membunuhnya. Pada waktu itu,

tidak ada seorangpun dari orang kafir di bumi ini melainkan mati terbunuh di

tangan Nabi Isa dan kawan-kawannya (orang-orang Islam).

Pendapat kedua, diturunkannya Nabi Isa as ke bumi bukan

dimaksudkan untuk memerangi Dajjal, melainkan untuk dikuburkan di bumi

karena telah dekat ajaln.""a. Sebab, di bumilah tempat wafat yang layak

baginya. Setiap makhluk yang tercipta dari tanah akan dikembalikan ke
trnah sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi: Dari huni [tunuhJ

itulah Kani menjuliktn kamu dan kepadanya Kumi akan mengembulikan

*anu dan daripadanva Kumi akan mengeluarkan kamu pada kali vung luin.

(QS. Thaha: 55)

Allah SWT menurunkan Nabi lsa sa ke bumi adalah karena ingin

memakamkannya di sana setelah ia meninggal dunia dan agar jerrazahnya

dimandikan, dikafankan, dishalatkan, dan dikuburkan oleh orang-orang yang

beriman sebagaimana layaknya orang-orang lslam meninggal dunia. Ia akan

.dikuburkan di tempat kuburan para nabi yang ibunya (Maryam) berasal dari

keturunan mereka, dan ia akan dibangkitkan nanti oleh Allah SWT bersama￾sama dengan para nabi tersebut. Inilah sebab dari diturunkannya Nabi Isa as.

Adapun tentang pembunuhannya terhadap Dajjal adalah semata-mata karena

turunnya pada waktu yang bersamaan.

Pendapat ketiga, di dalam Injil disebutkan tentang keutamaan umat

Nabi Muhammad saw sebagaimana disebutkan juga di dalam Al-Qur'an,

yaitu dalam surah al-Fath ayat 29 yang berbunyi: Muhammad itu adalah

utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras

terhadop orong-orang kafir, tetapi berkasih sayqng sesama mereko. (QS.

al-Fath: 29) Oleh karena itu, Nabi Isa as memohon kepada Allah SWT agar

la menjadikan dirinya termasuk kepada umat Nabi Muhammad saw. Doa

Nabi Isa ini dikabulkan oleh Allah SWT dan ia diangkat oleh Allah SWT ke

langit untuk diturunkan kembali pada akhir zaman. Ia akan diturunkan

kembali ke bumi untuk menghidupkan ajaran Nabi Muhammad saw yang

telah ditinggalkan oleh manusia. Namun karena waktu itu ada Dajjal, maka

Nabi Isa pun membunuhnya, karena Dajjal mendatangkan fitnah bagi

manusia.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa pembunuhannya terhadap

Dajjal adalah karena mengikuti perintah Nabi Muhammad saw yang

mengharuskan umatnya untuk memerangi orang-orang yang membuat fitnah

terhadap orang lain di muka bumi.

Para ulama juga berbeda pendapat tentang tempat dimakamkannya

Nabi lsa as setelah ia meninggal dunia. Ada yang mengatakan bahwa ia akan

dimakamkan di al-Ardhu al-Muqaddasah (tanah suci) di Palestina dan ada

juga yang mengatakan bahwa ia dimakamkan di kuburan Nabi Muhammad

saw di Madinah.

Tentang l{ilsal-Masih

Kata al-Masih bisa dipakai untuk nama Isa ibn Maryam dan juga untuk

Dajial. al-Hafizh Abu al-Khatthab ibn Dihyah di dalam bukunya yang

berjudul Maraj al-Bahrain fi Fowaid al-Masyriqain wa al-Maghribain
mengatakan: Terdapat sebanyak dua puluh tiga perkataan ulama tentang kata

ul-masih ini, yaitu:

i) Kata al-masri itu berasal dari kata mas-yih; lalu huruf al-ya' di'

sukunkan dan harakatnya dipindahkan ke huruf sebelumnya, yaitu

huruf a.r-.sin. sehingga kata tersebut berubah menjadi masih.

ii) Kata al-ma.sift di sini berarti ma-sih (mengandung makna isim fail).

iii) lbrahim an-Nakh'i rnengatakan. "Makna dari kata al-mu.sih itu adalah

ash-Shiddiq (orang )'ang menyukai kebenaran).

iv) Abu 'Ubaid mengatakan. "Menurutku kata ul-ma.sih itu berasal dari

bahasa a'jun (kata asing, bukan Arab). yaitu masyih (dengan huruf

osy-syin. bukan huruf a.r-sir) kemudian dipindahkan ke dalam bahasa

Arab menjadi kata ctl-masih.

v) Ibn Abbas mengatakan, "Dinamakan Nabi lsa itu dengan al-masih

adalah karena ia merupakan orang yang paling banyak menginjakkan

kakinya ke tanah.

vi) Dikatakan balnva sebab dari dinamakannya Nabi lsa dengan al-masih

adalah karena ia telah dikeluarkan dari perut ibunya, sehingga seperti

telah dioles dengan minyak.

vii) Dikatakan bahwa sebab dari dinamakannya Nabi Isa dengan al-masih

adalah karena ia telah dioles dengan minyak ketika dilahirkan.

viii) Abu Ishaq al-Jauni mengatakan, "Al-musih adalah nama yang khusus

diberikan Allah kepada Nabi lsa as.

ix) Dikatakan bahwa sebab dari dinamakannya Nabi Isa itu dengan al￾masih adalah karena bagus rupa wajahnya. Sebab. kata al-masih

menurut bahasa berarti bagus atau indah.

x) Kata al-masi& menurut bahasa berarti potongan perak. Dinamakan

Nabi Isa itu dengan al-masih adalah karena wajahnya putih dan bersih

seperti perak.

xi) Kata al-masi& menurut bahasa berarti peluh unta.

xii) lbn Faris mengatakan, "Kata al-masih menurut bahasa berarti

bersetubuh."

xiii) Abu 'Amru al-Mathras mengatakan, "Kata al-masih menurut bahasa

berarti pedang."

xiv) Kata al-nnsri menurut bahasa berarti orang yang menyewakan hewan

atau orang yang mengendarainya."

xv) Kata al-nusift menurut bahasa berarti orang yang berjalan di bumi.

Dinamakan Nabi Isa itu dengan al-masih adalah karena ia akan
berjalan di bumi ini dan berpindah-pindah; ia akan pergi ke Syam,

Mesir, ke pinggir laut, ke padang pasir, dan ke tanah yang tak

berpenghuni.

xvi) Dikatakan bahwa sebab dari dinamakan Nabi lsa dengan ul-masih

-yang 

berarti orang yang disentuh- adalah karena AIlah SWT telah

menyentuhnya dengan rahmat-Nya.

xvii) Dikatakan bahwa sebab dari dinamakan Dajjal dengan al-mctsih adalah

karena makna dari kata al-masih adalah orang yang tidak mempunyai

mata dan alis mata. Ibn Faris mengatakan, *al-Masih itu adalah orang

yang hilang salah satu dari sisi wajahnya serta tidak bermata dan

beralis." Diriwayatkan dari Hudzaifah al-Yamani bahwa Rasulullah

saw bersabda: Dajjal itu adalah, "Orang yang hilang salah satu

matanya dan mempunyai kuku yang mengerikan."(HR. Muslim)

xviii) Makna dari kata al-masih itu adalah al-kodzdzab (orang yang

pendusta).

xix) Makna dari kata al-masih itu adalah ol-marid wa al-khabils (orang

yangjahat dan buruk perangainya).

xx) Dinamakan Dajjal itu dengan al-masih adalah karena ia melintasi

seluruh pelosok bumi ini. Perbedaan pengertian ini dengan pengertian

yang terdapat di nomor l5 adalah bahwa melintasi bumi pada nomor

l5 itu hanyalah pada satu wilayah saja, sedangkan melintasi bumi di

sini merata ke seluruh wilayah kecuali kota Makkah dan Madinah.

xxi) Ibn Faris mengatakan, "Makna dari kata al-masih itu adalah ad￾Dirham al-Athlas (Dirham yang hilang tulisan dan ukirannya)." Ini

sesuai dengan sifat Dajjal yang hilang salah satu matanya; itulah

seburuk-buruk rupa manusia.

xxii) Al-Hafizh Abu Na'im di dalam

Nubtrwwah mengatakan, "Sebab

dengan al-masih adalah karena

seluruh dosa-dosanya."

bukunya yang berjudul Dalail an￾dari dinamakan Isa ibn Maryam

Allah SWT telah menghapuskan

xxiii) Dalam bukunya tersebut ia (al-Hafizh Abu Na'im) juga mengatakan

bahwa sebab dari dinamakan Isa ibn Maryam dengan al-masih adalah

karena Malaikat Jibril menyentuhnya dengan keberkatan. Itulah makna

dari firman Allah SWT yang berbunyi: (QS. Maryam: 3l )

Semua nama yang berarti baik, tertuju pada Isa ibn Maryam al-Masih.

Sedangkan semua kata yang berarti buruk tertuju pada Dajjal yang terlaknat.

Nabi saw bersabda: Ketika ia (Dajjal) berbuat seperti itu, Allah pun

mengutus 'lsa Ibn Maryam. Ia akan turun di menara putih yang terletak di

timur Damsyik dengan memakai dua pakaian kuning (pakaian dasar danpakaian pelapis) yang dicelup dengan wangi-wangian, sambil meletakkan

dua telapak tangannya di atas sayap- sayap dua malaikat, yang apabila ia

mengangguk-anggukkan kepalanya maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia

mengangkat kepalanya, rnaka jatuhlah darinya butir-butir seperti mutiara."

(HR. Muslim pada Kitob al-Fitan dari an-Nuwas ibn Sam'an) dalam hadits

lain: Pada saat itu setan berteriak: Sesungguhnya al-Masih ad-Dajjal telah

menguasai keluarga-keluarga kamu. Kemudian mereka (tentara lslam

bersama al-Mahdi) bergerak pulang. Ketika mereka telah sampai di Syam

keluarlah ia (Dajjal). Dan pada saat kaum Muslim telah bersiap-siap untuk

berperang, tiba-tiba datanglah waktunya shalat, maka turunlah 'lsa lbn

Maryam. Kemudian ia ('lsa) pergi menuju dan menghadap kepada mereka.

Begitu ia ('lsa) dilihat oleh musuh Allah, maka ia (Dajjal) akan meleleh

(hancur) seperti garam yang mencair. Sekiranya ia membiarkan hal tersebut

terjadi, maka sungguh dia (musuh Allah) akan hancur (meleleh) sehingga

binasa. Akan tetapi Allah berkehendak untuk membunuhnya di tangan 'lsa

Ibn Maryam, maka 'lsa memperlihatkan darah Dafial di tombaknya." (HR.

Muslim dalam kitob ol-Fitan wo Asyratussa'ah -kitab huru-hara dan isyarat￾isyarat kiamat-)

Sahabat-sahabat Nabi Isa as setelah Ia Diturunkan ke Bumi

Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah akan datang hari Kiamat

melainkan setelah turunnya Isa ibn Maryam. hamba Allah dan rasul-Nya, ke

bumi dan melaksanakan ibadah haji atau umrah, atau kedua-duanya, di

sana."(HR. Ismail ibn Ishaq dari Abdullah ibn 'Auf)

Setelah mendengar hadits Rasulullah saw ini, sahabat datang ke

tempat Muhammad ibn Ka'ab al-Qurazhi untuk menanyakan hadits tersebut

kepadanya. Ia mengatakan, "Sungguh telah dituliskan di dalam Kitab Taurat

dan Injil bahwa Isa ibn Maryam, hamba Allah dan rasul-Nya, akan

melaksanakan ibadah haji atau umrah atau kedua-duanya pada akhir zaman

nanti. Pada saat itu, ia akan ditemani oleh ashhab al-Kahfi dan ashhab ar￾Raqim karena sungguh mereka itu semuanya belum pernah melaksanakan

hajidan belum mati.

Diriwayatkan bahrva ketika orang-orang terbaik di kalangan sahabat

jatuh berguguran sebagai syuhada'dalam sebuah pertempuran, para sahabat

yang tinggal menangis semuanya lantaran berduka cita. Rasulullah saw

bertanya kepada mereka, "Apakah gerangan yang membuat kalian

menangis?" Mereka menjawab, "Bagaimanakah kami tidak akan menangis

kalau orang-orang terbaik di antara kami telah pergi meninggalkan kami?"

Maka Rasulullah saw berkata, "Janganlah kalian menangis seperti itu, sebab

umatku ibarat sebuah kebun yang dibuat dan diurus dengan sebaik-baiknya

oleh pemiliknya. Orang itu menanam bibit-bibit terbaik di atasnya dan
merawatnya dengan baik. serta selalu merrjaganya dari apa saja yang dapat

membahayakannya. Tahun-tahun pertama memang belum mendatangkan

hasil apa-apa, namun setelah itu kebun itu rnenjadi penuh dengan tanarnan￾tanaman yang bagus tarrdannya, panjang tangkairrya, dan enak buahnya.

Demi Allah yang telalr mengutusku dengan kebenaran, sungguh Nabi Isa as

akan mendapatkan sekelompok orang dari umatku yang akan menggantikan

hawuryyin (sahabat-sahabat Nabi lsa dulu).

Diriwayatkan bahwa ketika para sahabat merasa amat berduka dengan

banyaknya orang-orang terbaik yang meninggal dunia bersama Zaid 1bn

Haritsah. berkatalah Rasulullah saw kepada mereka. "sungguh al-Masih

(Nabi lsa as) akan bertemu dengan sekelompok orang dari umatku yang

mereka itu sama dengan kalian. bahkan lebih baik dari kalian. Dan Allah

SWT tidak akan menghinakan umat yang awatnya adarah aku dan akhirnya

adalah lsa ibn Maryam."

l{allahu A'lam

Dajjal Tidak Membahayakan bagi Orang Islam

Diriwayatkan dari Hudzaifah al-Yamani bahwa Rasuruilah saw

bersabda, "Sungguh fitnah-fitnah yang timbul dari sebagian kalian terhadap

sebagian yang lain lebih aku takutkan daripada fitnah yang datang daii

Dajjal. Fitnah-fitnah dari kalian tersebut, kecil atau besar, adatah lebih berat

daripada fitnah yang ditimbulkan oleh Dajjal. oleh karena itu, barangsiapa

yang selamat darinya, niscaya akan selamat dari fitnah Dajjal. Demi Allah,

Dajjal itu tidak akan membahayakan orang Isram; di keningnya tertulis

tu|isan yang berbunyi'kafir '."(HR. al-Bazzar dari Hudzaifah)

Jika dikatakan, "Bagaimanakah Dajjal itu tidak akan membahayakan

orang lslam, padahal telah disebutkan bahwa ia akan membunuh siapa saja

yang melawannya, bahkan menggergaji mereka dengan gergajinya?

Bukankah ini bahaya yang paling besar bagi mereka?" Jawabannya, rnat<suo

dari orang Islam yang selamat dari fitnah Dajjal yang disebutkan oleh hadits di atas adalah orang Islam yang benar-benar teguh mempertahankan

keislamannya, sehingga tidak terpedaya sedikitpun oreh tipu daya Dajjal.

Adapun orang Islam yang tidak demikian, maka ia akan mendapat fiinah

darinya; ia akan meninggalkan agamanya dan mengikuti kemauan Dajjal

tersebut, sebagaimana telah kami terangkan dalam hadits-hadits Rasuluiiah

saw sebelum ini.

Boleh jadi, hadits Rasulullah saw ini berlaku umum yang berarti setiap

orang Islam -tanpa kecuali- semuanya akan selamat dari fitnah Dajjai.

Wallahu A'lam
Dajjal ltu adalah lbn Shayyad

Muhammad ibn al-Munkadir mengatakan, "Telah aku dengar dari

Jabir ibn Abdullah bah$a ia bersumpah dengan nama Allah bahwa lbn

Shayyad itulah yang dirnaksud sebenarnya dengan Dajjal. Ketika aku

tanyakan hal itu kepadanla ia menjawab, "sungguh aku telah melihat Umar

ibn al-Khatthab seperti itu dihadapan Rasulullah saw, dan Beliau tidak

mengi ngkari nl a."( H R. Abu Daud dari al-Bazzar)

Diriuayatkan oleh Nafi' dari lbn Umar bahwa ia berkata, "Demi

Allah, tidaklah aku ragu sedikitpun bahwa yang dimaksud dengan Dajjal itu

adalah lbn Sha;-yad."(HR. Abu Daud)

Abu Sa'id al-Khudri menceritakan:

Kami pernah pergi haji dan umrah bersama lbn Shayyad. Ketika telah

sampai di sebuah tempat penginapan, kawan-kawan kami pada berpencar ke

sana ke mari dengan tujuan masing-masing sehingga tinggallah aku dan Ibn

Shayyad di sana. Waktu itu aku merasa tidak senang melihat tingkahnya; ia

seenaknya meletakkan barang-barang perbekalannya di atas barang￾barangku. Aku katakan kepadanya, "sungguh cuaca amat panas di dalam

ruangan ini; mungkin lebih enak kalau engkau letakkan barang-barang itu di

luar sana, di bawah batang pohon itu." Maka ia pun meletakkannya di bawah

pohon tersebut.

Kemudian, datanglah kawan-kawan kami membawakan minuman

berupa susu kambing. Ibn Shayyad mengambil minuman itu dan langsung

meminumnya serta menarvarkan sisa minumannya kepadaku. "Minumlah

wahai Abu Sa'id!" katanra kepadaku. Sebenarnya aku juga kehausan waktu

itu dan ingin minum air. tapi tidak melalui tangannya, sehingga aku berkilah

kepadanya dengan mengatakan, "sungguh cuaca amat panas sekarang,

sementara susu inijuga panas."

Lalu ia berkata kepadaku, "Bukankah engkau adalah orang yang

paling alim diantara sahabat Rasulullah? Bukankah Rasulullah saw telah

mengatakan bahwa Dajjal itu adalah kafir, padahal aku ini Muslim?'

Bukankah Beliau juga mengatakan bahwa Dajjal tidak dapat memasuki kota

Madinah dan Makkah.' sedangkan akudatang dari Madinah dan sekarang

berada di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji?"

Abu Sa'id al-Khudri meneruskan, "Pada waktu itu aku hampir saja

terpengaruh mendengar perkataannya itu."

Ibn Umar mengatakan, "Akusempat bertemu dengan Ibn Shayyad

sebanyak dua kali. Waktu pertama bertemu dengannya, aku lihat dia itu

seorang yang paling kala dan paling banyak anaknya. Namun tatkala aku

tanyakan kepada beberapa orang, "Apakah orang itu yang kalian maksudkan

dengan Dajjal?" Mereka menjawab, "Demi Allah, bukan dia." Maka akupunberkata, "Kalian bohong, sebab aku pernah mendengar dari sebagian kalian

bahwa dia tidak akan mati melainkan setelah menjadi orang yang terkaya

dan yang paling banyak anaknya dari kalian; sungguh lbn Shayyad itu

demikian orangnya."

Namun pada pertemuan kedua. aku lihat matanya sudah hilang sebelah

sehingga aku berkata kepadanya, "Bagaimanakah dengan matamu itu?" Ia

menjawab, "Aku tidak tahu." "Mengapakah engkau tidak tahu? Bukankah

mata itu terletak di kepalamu sendiri?" katakulagi. Ia menjawab. "Jika Allah

mengizinkan, niscaya la akan meletakkan matakuyang itu di tongkatmu."

Kemudian ia mengeluarkan suara seperti suara keledai sampai-sampai ada

yang mengatakan bahwa aku telah memukulnya dengan tongkatku sehingga

tongkatku itu menjadi patah, padahal aku tidak melakukannya.

Diriwayatkan juga darinya bahwa Rasulullah saw pernah berjalan

bersama Ubai ibn Ka'ab menuju tempat Ibn Shayyad. Setelah sampai di

tempat tersebut, Beliau saw menyelinap di balik pohon kurma lalu melihat

Ibn Shayyad sedang tertidur di atas sebuah ranjang dengan memakai selimut

dari beludru. Rupanya ibu Ibn Shayyad melihat kedatangan Rasulullah saw

tersebut sehingga ia pun membangunkan anaknya dengan mengatakan,

"Wahai Shaf (panggilan Ibn Shayyad), sungguh Muhammad telah datang."

Ibn Shayyad pun terbangun dari tidurnya.

Dalam riwayat lain ditambahkan bahwa setelah itu Rasulullah saw

berkata. "Sungguh aku telah menyembunyikan sesuatu darimu." Maka

berkatalah lbn Shayyad, "Aku tahu apa yang engkau sembunyikan itu, yaitu

asap tebal." Rasulullah saw berkata lagi, "Celakalah engkau, wahai lbn

Shayyad; sungguh engkau tidak akan bisa melawan takdir Tuhan

kepadamu." "Biarlah aku pukul tengkuknya, wahai Rasulullah," kata Umar

ketika itu. Rasulullah saw menjawab, "Wahai Umar, seandainya ia berada

dalam wujudnya yang sebenarnya (berupa Dajjal), maka engkau tidak akan

bisa menaklukkannya. Namun jika tidak demikian, maka tidak ada faedah

engkau membunuhnya."

Diriwayatkan dari Abu Bakrah, ia berkata:

Suatu kali Rasulullah saw menerangkan tentang Dajjal kepada kami.

Beliau saw berkata, "Setelah bapak dan ibu Dajjal hidup berumah tangga

selama tiga puluh tahun, barulah mereka mendapatkan seorang anak laki-laki

yang bermata satu. Anak itu amat membahayakan dan amat sedikit kebaikan

padanya; kalaupun matanya tertidur, namun hatinya tetap terbangun."

Kemudian Beliau saw menerangkan tentang kedua orang tuanya

dengan bersabda: Ayahnya adalah seorang laki-laki yang berpostur tinggi,

berdaging tidak teratur, berhidung panjang, seakan-akan hidungnya adalah

paruh burung. Ibunya adalah seorang wanita besar, bertangan panjang, dan

berpayudara besar." (HR. Ahmad dari Abu bakar)
Abu Bakar mengatakan, "Mendengar sabda Rasulullah saw tersebut,

aku ringat bahwa aku pernah mendengar berita lahirnya seorang anak

Yahudi di Madinah. sehingga pergilah aku dan Zubair ibn al-'Awwam ke

sana. Sesampainya di ternpat itu, kami bertemu dengan kedua orang tuanya,

lantas berkata kepada keduanya, "Apakah kalian mempunyai anak sebelum

ini?" Mereka menjawab. "Tidak; sudah tiga puluh tahun kami berumah

tangga, baru kali ini kami melahirkan anak. Tapi sayang, anak kami amat

membahayakan dan amat sedikit kebaikan padanyat kalaupun matanya

tertidur. namun hatinya tetap terbangun."

Setelah berbincang-bincang, kami pamit kepada keduanya untuk

pulang. Namun ketika kami akan keluar dari rumah itu, sekonyong-konyong

keluarlah anak itu dari karnarnya dalam keadaan berselimut dari beludru. Ia

membuka tutup wajahnya dan dengan suaranya yang seperti suara gajah, lalu

berkata, "Apa yang telalr kalian katakan kepada ibu bapakku? Kami balik

bertanya, "Apakah en-qkau mendengarnya?" la menjawab, "Aku

mendengarnya. Walaupun mataku tertidur, namun hatiku tetap

terbangun."(HR at-Tirmidzi dari Abu Bakrah)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa seorang Yahudi telah datang

menemui Rasulullah sas lalu berkata, "Dajjal termasuk anak Adam atau

anak iblis?" Beliau saw' menjawab, "Sesungguhnya Dajjal termasuk anak

Adam, bukan anak iblis. dan sesungguhnya ia beragama Yahudi seperti

engkau."

Dikatakan bahwa setelah itu Dajjal tidak melahirkan lagi dan baru

akan melahirkan kembali pada akhir zaman nanti. Namun pendapat yang

pertamalah yang lebih mendekati kebenaran. Wabillah at-Taufiq

Insya Allah pada pembahasan setelah ini akan kami tuliskan

keterangan lebih lanjut tentang pernyataan yang mengatakan bahwa yang

dimaksud dengan Dajjal adalah lbn Shayyad.

Identitas Ibn Shayyad (Anak si Pemburu) yang Dianggap Dajjal

Abu Sulaiman al-Khatthabi berkata: Sesungguhnya banyak perbedaan

pendapat yang terjadi di kalangan orang banyak tentang permasalahan lbn

Shayyad (anak si pemburu). Karena begitu rumitnya permasalahan ini,

sehingga ada yang bertanla: Bagaimana mungkin kalau Rasulullah saw bisa

berteman dengan orang -v-ang mendakwakan dirinya sebagai nabi, bahkan

Rasulullah saw tinggal bersama-samanya di Madinah? Serta perlakuan tidak

baiknya pada Nabi saw dimana ia juga tahu tentang ad-Dukhan, dan Nabi

sawjuga berkata padanya. "Celakalah engkau, wahai lbn Shayyad; sungguh

engkau tidak akan bisa melawan takdir Tuhan kepadamu?"
Abu Sulaiman berkata: Menurutku, persoalan ini muncul pada hari

rekonsiliasi antara Nabi dengan orang-orang Yahudi dan para sekutunya. ltu

terjadi setelah kedatangan Nabi di Madinah. Di dalam surat per.ianjian

dituliskan bahwa antara Nabi dan orang-orang Yahudi harus bekerja sama

dan tidak boleh saling memutuskatr hubungan. Pada saat perjanjian itu. lbn

Shayyad berada dalam hitungan kaum Yahudi. la juga mempraktekkan ilmu

perdukunan dan nujum.

Apa (tentang ad-Dukhan) yang disampaikan lbn Shayyad itu berasal

,dari setan dan bukan berasal dari wahyu, karena ia tidak akan mempunyai

kemampuan seperti nabi. Selanjutnya Nabi saw menjawab ucapan tersebut

dengan dengan "Celakalah engkau, sungguh engkau tidak akan bisa

melawan takdir Tuhan kepadamu?" Sedangkarl apa yang diucapkan oleh

setan sebagiannya kadang-kadang benar dan sebagian lagi kadang-kadang

salah.

Anak tersebut adalah putra seorang pemburu Yahudi yang tinggal di

Madinah pada zaman Rasulullah saw. Anak tersebut mempunyai sifat-sifat

al-Masih ad-Dajjal. la seorang peramal (dukun) dan salah satu dari Dajjal￾dajjal yang ada. Keberadaannya membuat ragu para sahabat, bahkan bagi

Rasulullah sendiri. Akan tetapi, wahyu dari Allah SWT yang menerangkan

tentang anak tersebut tidak pernah turun kepada Beliau saw. Kisah anak

seorang pemburu itu adalah suatu hal yang mustahil dan mencurigakan.

Akan tetapi, yang jelas ia adalah salah satu dari Dajjal-dajjal yang ada.

Wahyu juga tidak pernah turun kepada Nabi saw (yang menerangkan tentang

anak tersebut.) Bahkan Beliau saw berkata kepada Umar ibn al-Khafthab

ketika ia hendak membunuhnya, "Tidak ada baiknya bagi engkau untuk

membunuhnya." (HR. al-Bukhari dari lbn Umar dalam kitab al-Janaiz dan

al-Jihad) Diriwayatkan pula oleh Muslim dalam kilab al-Fitan, didalamnya

tertera. 'Nabi saw berkata kepada Umar, "Jika ia Dajjal, maka engkau tidak

akan berkuasa terhadapnya, dan jika ia bukan Dajjal, maka tidak ada baiknya

bagi engkau untuk membunuhnya." Hal itu disebabkan karena yang akan

membunuhnya adalah 'lsa Ibn Maryam. (HR. Muslim)

Oleh karena itu, kita tidak akan memperpanjang masalah ini, akan

tetapi hanya menyerahkannya kepada Allah SWT. Karena, ia adalah suatu

pengetahuan, tidak ada mudharatnya bagi kita jika tidak mengetahuinya.

Sebab, ia bukan suatu amaltertentu.

Adapun hikmahnya dari permasalahan ini adalah bahwa Allah

memberikan ujian kepada orang Mukmin agar mereka memerangi siapa saja

yang ingin menghilangkan tanda-tanda kebesaran Allah. Sesungguhnya

Allah telah memberikan ujian kepada kaum Musa as berupa seekor patung

anak lembu. Sebagian mereka ada yang selamat dari ujian tersebut (mereka

inilah orang-orang yang mendapat petunjuk) dan sebahagian lainnya tidaksanggup menghadapi ujian itu- Riwayat yang menceritakan tentang lbn

Shayyad sangat banyak dan beraneka ragam. Di antaranya ada yang

menceritakan bahu'a lbn Shayyad telah bertaubat dan dia meninggal di

Madinah. Sebelum dia dishalatkan. orang-orang menyingkapkan wajahnya

sehingga semua orang \.ang da pda saat itu dapat melihatnya. Seseorang

yang sudah tua mengatakan bahwa Jabir dan Umar telah bersumpah bahwa

lbn Shayyad adalah Dafial dan ini merupakan pendapat yang .shahih yang

berbeda den_can pendapat di atas. Di dalam riwayat yang lain juga

disebutkan bahwa lbn Shayyad adalah Dajjal, berdasarkan pendapat Abu

Dzar. Ibn Umar dan lbn Jabir mengatakan bahwa kami kehilangan dia pada

hari yang sangat panas. Hal ini berbeda dengan riwayat yang menyebutkan

bahwa dia meninggal di \tadinah. wallahu a'lam.

Keterangan tambahan mengenai Dajjal yang menurut pedapat kami

adalah lbn Shayl'ad akan dijelaskan di dalam pembahasan tentang al￾Jassasah di dalam bab berikutnya￾Gambaran tentang YaJuj der MeJuj

Siapakah Yaluj dan MaJuj? Di manakah mereka sekarang? Apakah

fitnah (cobaan) yang akan datang dari mereka? Mereka adalah dua kelompok

dari bangsa Turki, dari anak cucu Adam, sebagaimana yang sudah dijelaskan

oleh sebuah hadits shahih: Telah bersaMa Rasulullah saw:

Allah SWT akan berkata -pada hari kiamat--, "Wahai Adam!" Maka

ia menjawab- ''Aku penuhi panggilan-Mu dengan segala kerendahan dan

kebaikan yang hanl'a ada pada-Mu." Maka Allah berkata, "Apakah sudah

keluar Ba'tsnrnar?" Adam bertany4 "Apakah Ba'tsunnar itu?" Allah

menjawab, "Pada tiap 1000 orang ia ada999 orang. Apabila ia sudah keluar,

maka ketika itu anak kecil akan beruban dan setiap wanita hamil akan

melahirkan, dan engkau akan melihat manusia dalam keadaan mabuk,

padahal mereka tidak mabuk akan tetapi (mereka terlihat seperti orang￾orang yang mabuk) karena adzaib Allah itu sangat pedih." Para sahabat

bertanya, "Ya Rasulullah- 1'ang manakah diantara kami yang satu (1000-999)

itu?" Beliau saw menjasab, 'Bergembiralah kamu. karena sesungguhnya

seorang laki-laki dari kamu sama dengan 1000 orang dari Ya'juj dan

Ma'juj." (HR. al-Bukharidalam kitab al-Fitan dari Abi Sa'id al-Khudri)

Allah SWT berfirman: &hingga apabila dia teloh sampai diantara

dua buah grotung dia mendapti di hdapan kedua gunung itu suatu kaum

yang hampir tidak mengerti pembicaraannya. Mereka berkata: Hai

Dzulqarnain. sesungguhnva Yajuj dan MaJuj itu orang-orong yong

membuat kentsakan dimuka bumi. naka dapatkah kami memberikan suatu

pembayaran kepada komu. nry1n kamu mebual dinding diantara mereko?

Dzulqarnain herkota: Apa yory telah dikuasaknn oleh Tuhanku kepadaku terhudapnya udulah lebih haik, maku toktnglah aku dengun kekueilun

[manusia dun ulal-ululJ, agur aku menrbuutkan dinding unturu kumu dun

merek ." (QS. al-Kahfi: 93-95)

Jadi, Ya'juj dan Majuj terkurung di belakang dinding yang dulunya

dibangun oleh Dzulqarnain untuk mereka yang disebabkan karena mereka

banyak berbuat kerusakan dan kejahatan.Dinding penghalang itu tebal,

teguh, dan tinggi menjulang yang terbuat dari besi dan tembaga yang

dicampur, sehingga mereka tidak dapat melubanginya karena saking

tebalnya dan tidak pula dapat memanjatnya karena sangat tinggi dan licin.

Dinding tersebut dibangun diantara dua pembatas yang besar, yaitu dua

gunung yang besar. Lalu di manakah letak dinding ini? Ibn 'Abbas (tinta

umat dan ahli tafsir Al-Qur'an) berkata, "la terletak di persimpangan negeri

Turki, berdekatan dengan Negeri Armenia dan Azerbaijan." (Tafsir a/-

Qurthubi, al-Baidhawi dan Ruhul Ma'oni oleh al-Alusi)

Allah SWT berfirman, "Dan apabila telah datang janii Tuhanku, Dia

akon menjadilannya hancur luluh. Dan janji Tuhanku adalah benar." (QS.

al-Kahfi:98)

Mereka akan keluar setelah 'lsa membunuh Dajjal, dan Allah SWT

akan mengizinkan mereka itu untuk keluar dengan menjadikan dinding ini

terpecah. Walaupun mereka tidak pernah berputus asa untuk berusaha keluar

sejak mereka dikurung namun mereka setiap harinya selalu berusaha

melubangi dinding raksasa tersebut, sehingga apabila mereka sudah hampir

melihat cahaya matahari, berkatalah pemimpin mereka, "Kembalilah kamu,

kita akan membukanya esok hari." Kemudian mereka pun pulang, setelah itu

mereka akan menemukannya kembali tertutup seperti sediakala, sehingga

apabila telah datang janji Allah, maka orang yang di atas (pemimpin) mereka

mendapat ilham dari Allah untuk mengatakan "lnsya Allah" dengan berkata,

"Kembalilah kamu, insya Allah kita akan membukanya esok hari."

Kemudian mereka pun pulang dan ketika mereka kembali lagi pada hari

berikutnya ternyata dinding yang di lubangi itu tetap seperti yang mereka

tinggalkan kemarin, dan merekapun berhasil membukanya dan keluar

kepada manusia.

Rasulullah saw ketika terbangun pada suatu hari dalam keadaan

terkejut berkata, "La llaha lllallah. celakalah orang-orang 'Arab akibat

bencana yang sudah mendekat, pada hari ini hampir saja pembukaan

(pelubangan) dinding Ya'juj dan MaJuj selesai seperti ini." Beliau saw

melingkarkan ibu jari dengan telunjuknya. Lalu bertanyalah Zainab binti

Jahsyin, "Wahai Rasulullah, apakah kita akan hancur sedangkan diantara

kita terdapat orang-orang shalih?" Beliau menjawab, "Ya, apabila sudah

banyak terjadi kemaksiatan (dosa)." (HR. al-Bukhari dan Muslim dari

Fathimah binti Jahsyin ra)'l'elah bersabda Rasulullah saw, "Dinding Ya juj dan Ma'juj akan

terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman

Allah SWT, "D{tn mereku lurun dengan cepal deri seluruh tempat-lempul

yang linggi" (QS. al-Anbiya': 96). Maka mereka akan menyerang manusia.

sedangkan kaum Muslinr akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan

benteng-benteng mereka. kemudian mengambil binatang-binatang ternak

bersama mereka. Sedangkan mereka (YaJuj dan Ma'juj) meminum semua

air di bumi, sehingga apabila sebagian mereka melewati sebuah sungai maka

merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering sehingga ketika

sebagian yang lain dari rnereka melewati sungai yang sudah kering tersebut,

maka mereka berkata. "Dulu di sini pernah ada air." Apabila tidak ada lagi

manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka

berkatalah salah seorang dari mereka, "Penduduk bumi sudah kita habisi,

maka yang tertinggal adalah penduduk langit." Kemudian salah seorang dari

mereka melemparkan tonrbaknya ke langit. dan tombak tersebut kembali

dengan berlumur darah lang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka

tatkala mereka sedang asr ik berbuat demikian, Allah SWT mengutus ulat ke

pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada

pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu

kaum Muslim berkata, "Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual

dirinya untuk kami (berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan

oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan

perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa

mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian

yang lain (berhimpitan). rnaka laki-laki tersebut menyeru, "Wahai semua

kaum Muslim bergembiralah, karena Allah SWT sudah membinasakan

musuhmu," maka merekapun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng lalu

melepaskan ternak-ternak mereka ke padang rumput, sehingga padang

rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua

susu ternak tersebut gemuk (penuh), seperti tunas pohon yang paling bagus

yang tidak pernah dipotong." (HR. Ahmad. lbn Majah, Ibn Hiban, dan

Hakim dari Abu Sa'id)

Jumlah mereka sansat besar yang tidak dapat dihitung seperti semut

atau belalang karena saking banyaknya, sehingga kaum Muslim akan

menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan YaJuj

dan MaJuj, para pemanah dan perisai mereka." (HR. Ibn Majah dari an￾Nuwas)

Fitnah dan kejahatan mereka sangat besar dan menyeluruh, tidak

seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, sehingga ketika mereka telah

keluar maka Allah SWT berkata kepada 'lsa Ibn Maryam, "Sesungguhnya

aku telah mengeluarkan hamba-hamba (YaJuj dan MaJuj) yang tidak

mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan
hamba-hamba ku (kaurn Muslim) ke Thur (Thursina)".... dan di sana

terkepunglah Nabiyullah'lsa beserta para sahabatnya, sehingga harga

sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 Dinar kamu hari ini. Kemudian

Nabiyullah 'lsa dan para sahabatnya menginginkan itu, maka mereka tidak

menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau

anyir dan busuk mereka. Kemudian Nabi 'lsa dan para sahabatnya meminta

kelapangan kepada Allah SWT, maka Allah mengutus seekor burung

(raksasa) yang akan membawa rnereka kemudian menurunkan mereka sesuai

dengan kehendak Allah. Kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak 'meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung (padang pasir), maka

ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh." (HR.

Ahmad, Muslim, dan at-Tirmidzi dari an-Nuwas ibn Sam'an) Jadi,

penyelamatan dari fitnah YaJuj dan Ma'juj dipimpin oleh 'lsa lbn Maryam

dalam mengarahkan kaum Muslim, dimana Allah SWT akan mewahyukan

kepadanya, "Ungsikanlah hamba-hambaku ke Thur," yaitu bukit Thur, di

Sinai. Mesir (Thursina).

Al-Jauhari mengatakan bahwa arti dari syakiral un-Naqah adalah, susu

unta itu berisi penuh.

Ka'ab al-Ahbar menceritakan bahwa Yajuj dan MaJuj selalu

menggali dinding pembatas itu (dinding yang dibuat Dzulqarnain) dengan

menggunakan cakar-cakar mereka dan apabila mereka hampir keluar dari

tanah, mereka akan berkata, "Kita akan kembali menggali besok hari

sehingga selesai." Keesokan harinya mereka kembali menggali dinding

sebagaimana biasanya dan mereka baru berhenti jika hampir keluar dari

dalam tanah dan begitulah yang mereka lakukan setiap hari, lalu mereka

berhasil keluar. Ketika kelompok pertama sampai di sebuah danau, mereka

akan meminum seluruh air yang terdapat di danau itu hingga habis. pada saat

kelompok kedua sampai di atas danau tersebut, mereka mendapatkan danau

tersebut telah menjadi kering tanpa air sedikitpun. Mereka kemudian

memakan tanah yang terdapat di danau tersebut. Pada saat kelompok ketiga

datang, mereka berkata: Sesungguhnya di sini dahulunya terdapat air.

Mereka lalu melepaskan anak-anak panahnya ke atas udara sambil berkata:

Sesungguhnya kami telah menaklukkan siapa saja yang ada di bumi dan

kamijuga telah mengalahkan siapa saja yang ada di langit. Allah kemudian

mengirim sejenis binatang yang diberi nama Naghf. Binatang ini kemudian

memukul tengkuk para Ya'juj dan MaJuj hingga mereka semua mati. Jasad￾jasad YaJuj dan Ma'juj yang bergelimpangan menyebabkan bumi menjadi

busuk. Allah kemudian mengirim burung yang membawa jasad para yaJuj

dan MaJuj lalu membuangnya ke dalam laut. Setelah peristiwa itu, buah

delima yang terdapat di bumi tumbuh dengan subur sehingga semua

penduduk tersebut menjadi kenyang." Sa'ad kemudian ditanya tentang

penduduk yang dimaksud dalam hadits di atas. Sa'ad lalu menjawab: Mereka itu adalah Ahlulbuit. la berkata, "Kemudian mereka rnendengarkan sebuah

teriakan."

Dari Abdullalr ibn Mas'ud, dia berkata: Pada saat malam isra' mi'raj,

Rasulullah sarr bertemu dengan lbrahim as. Musa as, dan lsa as yang sedang

membicarakan hari kiamat. Diantara ketiga orang tersebut yang pertama

sekali ditanya adalah lbralrim as, tetapi lbrahim as mengatakan bahwa dia

tidak memiliki pengetahuan tentang waktu hari kiamat itu akan terjadi.

Mereka lalu bertanya kepada Musa, dan Musa juga mengatakan bahwa dia

tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Mereka lalu bertanya kepada

Isa as. lsa as kemudian berkata: Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang

mengetahui kapan lrari kiamat itu akan datang kecuali hanya Allah SWT. Isa

as kemudian ditanya mengenai Dajjal. Isa as lalu berkata: Sesungguhnya aku

akan turun ke bumi untuk membunuh Dajjal, sehingga semua orang dapat

pulang kembali ke negerinya. Setelah itu Ya'juj dan Ma'juj akan mendatangi

mereka. Ya'juj dan MaJuj akan turun dengan cepat dari seluruh tempat yang

tinggi. Ketika rnereka melewati sungai atau danau, maka mereka akan

meminum semua air sungai tersebut sampai habis sehingga tidak bersisa

sedikitpun. Apa saja yan-u mereka temui akan mereka hancurkan. Semua

orang kemudian memohon kepada Allah agar mereka diselamatkan dari

kejahatan Ya'juj dan Nla'juj. Allah lalu membunuh semua YaJuj dan

Ma'juj, sehingga bumi menjadi busuk karena bau bangkai mereka. Allah

kemudian mengirim burung dari langit yang membuang jasad Ya'juj dan

Ma'juj ke dalam laut. Setelah itu bukit-bukit akan rubuh dan bumi akan

menjadi rata dengan tanah. Sesungguhnya Allah berjanji kepada aku bahwa

hari kiamat l ang akan datang kepada manusia itu diibaratkan sehingga

seorang perempuan hamil yang tidak mengetahui waktu kelahirannya; siang

atau malam. (HR. Ibn \lajah dan Abu Bakar ibn Abu Syaibah dengan

redaksi dari lbn Majah, kecuali kata-kata, "Apakah siang atau malam")

Al-'Auam mengatakan bahwa keterangan yang lebih shahih mengenai

Ya'juj dan IVIa'juj terdapat di dalam surah al-Anbiya' ayat 96, "Hingga

apabila dibukakan ftembokl Yajuj dan Ma juj, dan mereko turun dengan

cepot dori seluruh tempat yang tinggi." Setiap air yang mereka temui akan

mereka minum sampai habis dan setiap sesuatu yang mereka lalui akan

mereka rusakkan. Ibn Abu Syaibah menambahkan keterangan di atas dengan

mengutip surah al-Anbi1'a' ayat 97, "Dan telah dekatlah kedatangan janji

yang benar (hari berbangkit)."

Diriwal'atkan dari 'Amru ibn al'Ash, dia berkata: Sesungguhnya

YaJuj dan Ma juj itu adalah benih neraka Jahannam dan mereka ini tidak

akan mempunvai seorang teman pun di dalamnya. YaJuj dan Ma'juj terdiri

dari tiga kelompok. Kelompok pertama panjangnya satu jengkal, kelompok

kedua panjangnya dua jengkal, dan kelompok ketiga mempunyai panjang

dan lebar yang sama. Mereka merupakan keturunan Yafats ibn Nuh as.
Athiyyah ibn Hasan meriwayatkan bahwa Ya'juj dan Ma'juj terdiri

dari dua umat. Masing-masing berjumlah sebanyak 400.000 dan tidak ada

satupun diantara mereka yang rnemiliki kemiripan. Al-Auza'i meriwayatkan

bahwa bumi ini terdiri atas 7 bagian. Enam bagian dihuni oleh Yajuj dan

MaJuj dan satu bagian dihuni oleh seluruh makhluk.

Qatadah meriwayatkan, bahwa bumi yang dihuni oleh seluruh

makhluk selain YaJuj dan MaJuj terdiri atas 24.000 /'arsakh (l farsakh t 8

km atau 3% mil).lndia dan Sind 12.000 farsakh, Cina 8.000/ar.sakh, Rum

.3 -W forsakh, dan Arab 1 .000 farsakh.

Diriwayatkan oleh 'Ali ibn Ma'bad dari Asy'ats dari Syu'bah dari

Artha'ah ibn al-Mundzir. dia berkata: Apabila Ya'juj dan MaJuj telah

keluar, maka Allah akan berkata kepada Isa as: Sesungguhnya Aku telah

mengeluarkan suatu ciptaan-Ku yang mana tidak seseorangpun yang dapat

menundukkannya selain Aku. Pergilah kamu bersama dengan orang-orang

yang ada bersama kamu menuju Jabal Nur, karena dia akan datang dengan

membawa anak cucunya yang berjumlah 12.000 orang. Sesungguhnya

YaJuj dan MaJuj adalah benih neraka. Mereka terdiri atas tiga kelompok.

Sepertiga yang pertama mempunyai ukuran sepanjang padi. Sepertiga yang

kedua mempunyai panjang dan lebar yang sama, dan kelompok inilah yang

paling kejam. Sepertiga terakhir mempunyai bentuk telinga yang salah

satunya terbuka dan yang satunya lagi tertutup. Mereka semua merupakan

anak dari Yafats ibn Nuh as."

Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Ya'juj mempunyai 400

pemimpin, begitu juga dengan Ma'juj. Masing-masing mereka tidak akan

mati sebelum mereka melihat 1000 anak-anak mereka menjadi prajurit

berkuda. Sebagian mereka ada yang bentuknya seperti padi, sebagian lagi

mempunyai panjang 120 hasta, dan sebagian lagi mempunyai telinga yang

salah satunya terbuka dan yang lain tertutup. Setiap kali mereka bertemu

dengan gajah atau babi, niscaya mereka akan memakannya. Mereka juga

memakan jasad teman-teman mereka yang telah menjadi bangkai. Bagian

depan dari kelompok mereka berada di Syam dan bahagian belakang berada

di Khurasan. Mereka akan meminum semua air yang terdapat di sungai￾sungai bagian barat dan danau Thabariyah. Allah mencegah mereka untuk

memasukiMekah, Madinah, dan Baitul Maqdis.

Didalam suatu riwayat diceritakan bahwa YaJuj dan MaJuj memakan

seluruh jenis serangga, seperti ular dan kalajengking, serta segala sesuatu

yang bernyawa yang hidup di atas bumi ini. Tidak ada satupun ciptaan Allah

yang memiliki pertumbuhan serta perkembangan yang sangat cepat selain

YaJuj dan MaJuj. Mereka saling memanggil seperti burung merpati,

melolong seperti lolongan anjing, dan merusak apa saja yang mereka temui

bagaikan binatang buas. (Disadur dari kitab al-Qashd wa al-Umam fi Ansab
al-Arah wa ul- Tiar). Diantara mereka juga ada yang memiliki tanduk. ekor,

dan gading. \lereka juga suka memakan daging mentah.

Ka'ab al-Ahbar menceritakan bahwa Allah menciptakan YaJuj dan

Ma'juj dalam tiga bentuk: yang pertama seperti padi, yang kedua

mempunyai panjang dan lebar yang sama, yaitu 4 hasta, dan yang ketiga

telinga yang satu tertutup dan yang satu lagi terbuka, dan mereka suka

memakan ari-ari sanita nrereka.

Abu Nu'aim al-Hat'iz dan Abdul Mulk ibn Habib menceritakan tentang

Ya'juj dan \la'juj yang rnerujuk kepada firman Allah yang menceritakan

tentang kisah Dzulqarnain: Kemudian Dzulqarnain menempuh suatu ialan

yang lain lagi. hingga uptbilu dia telah sampai diantara dua buah gnung,

dia mendapati di hodupor kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak

mengerti pembicarattn. -llereka berkata, " Hai Dzulqornain, sesungguhnya

Ya juj dan -lla juj ilu onnrg-orang yong membuat kerusakqn di muka bumi.

(QS. al-Kahfi:92-91).

Abdul Valik mengatakan bahwa YaJuj dan MaJuj adalah dua

golongan umal keturunan Yafats ibn Nuh as. Allah memanjangkan umur

mereka dan memperbanlak keturunan mereka sehingga salah seorang dari

mereka tidak akan mati sampai mereka melahirkan seribu anak. Jadi, anak

cucu Adam terdiri atas sepuluh bagian. Sembilan bagian merupakan YaJuj

dan MaJuj dan satu bagian merupakan seluruh anak keturunannya

(manusia).

Abdul \talik juga mengatakan bahwa pada musim semi YaJuj dan

Ma'juj menggali lubang menuju tempat tinggal suatu kaum. Segala

tumbuhan hijau yang mereka temui akan di makan tanpa meminta terlebih

dahulu kepada kaum yang tinggal di daerah itu dan segala tumbuhan yang

telah kering akan mereka bawa. Penduduk di daerah itu lalu berkata kepada

Dzulqarnain. ''Dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu,

supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" Dzulqarnain lalu

berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadakuterhadapnya

adalah lebih baik. maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat￾alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka." Penduduk

daerah itu kemudian bertanya, "Apa yang engkau butuhkan?" Dzulqarnain

lalu menjauab. "Berilah aku potongan-potongan besi." Ketika besi itu telah

sama rata dengan kedua puncak gunung itu. Dzulqarnain lalu berkata,

"Tiuplah api itu." Ketika besi itu telah menjadi merah seperti api dia pun

berkata, "Berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi

panas itu." Maka Yaluj dan MaJuj tidak bisa mendakinya dan

melubanginl a. Dzulqarnain kemudian berkata, "Ini [dindingJ adalah rahmat

dari Tuhanku. maka apabila telah datang janji Tuhanhr, Dia akan
menjudikmnyu huncur luluh: dun janji Tuhanku itu adulah benar." (QS. al￾Kahfi:94-98)

Di dalam tafsir al-Haufi Abu al-Hasan disebutkan bahwa setelah

Dzulqarnain selesai mengukur jarak untuk pembuatan dinding tersebut, dia

lalu mulai menggali sebuah lubang yang dalam sebagai pondasi dengan lebar

+ 50 farsakh. Bahan dasar yang digunakan oleh Dzulqarnain dalam

pembuatan dinding tersebut terdiri dari batu gunung yang sangat keras dan

cairan tembaga yang mendidih yang dituangkan ke atas batu-batu. Pada saat

.tembaga tersebut dituangkan seolah-olah terlihat bagaikan keringat yang

mengucur dari puncak bukit. Setelah selesai, maka puncaknya diberi

potongan-potongan besi dan dari celah-celahnya dituangkan cairan tembaga.

Setelah dinding itu selesai dibuat dan menjadi kokoh. maka Dzulqarnain

kembali untuk menemui kumpulan jin dan manusia.

Ali ibn Abu Thalib berkata, "Ya'juj dan MaJuj ada yang panjangnya I

jengkal dengan cakar dan taring seperti binatang buas. Mereka saling

memanggil seperti burung merpati. membuat kerusakan bagaikan binatang

buas dan selalu melolong bagaikan srigala. Bulu-bulu yang ada pada tubuh

mereka dapat menjaga mereka dari panas dan dingin. Kedua telinganya

sangat besar. Salah satu telinganya mempunyai bulu-bulu sehingga dapat

mereka gunakan untuk berlindung ketika musim dingin dan telinganyayang

lain berbentuk kulit yang dapat mereka gunakan untuk berlindung saat

musim panas."

Ibn 'Abbas berkata, "Bumi initerdiri atas enam bagian. Lima bahagian

dihuni oleh YaJuj dan MaJuj dan satu bagian lagi dihuni oleh seluruh

makhluk." Ka'ab al-Ahbar berkata, "Pada saat Nabi Adam bermimpi, air

maninya bercampur dengan tanah sehingga terciptalah Ya'juj dan Ma'juj,"

tetapi hal ini masih membutuhkan suatu penelitian, karena menurut para

ulama para nabi tidak pernah bermimpi basah.

Adh-Dhahhak berkata bahwa sesungguhnya YaJuj dan Ma'juj berasal

dari Turki. Muqatil berpendapat bahwa YaJuj dan MaJuj adalah keturunan

Yafats ibn Nuh as dan hal ini sama dengan apa yang telah diterangkan,

wallahu a'lam.

'Ashim membaca lafaz Ya'juj dan MaJuj dengan memakai hamzah

seperti lafaz al-Anbiya' dan kedua lafaz tersebut merupakan isim musytaq

dari Ajja al-Hur dan Ajij an-Nar yang mempunyai arti: panas membara. Ada

juga pendapat yang mengatakan bahwa Ya'juj dan MaJuj mempunyai arti

Milh Ujaj (sangat asin sekali) yang berasal dari kata ajja dan majja.

Keduanya merupakan isim (kata benda) yang berbentuk Muanats Ma'rifah

sehingga keduanya tidak menerima tanwin (nunnation-lng). Pendapat yang

lain mengatakan bahwa YaJuj dan MaJuj berasal dari bangsa 'Ajam (non Arab). Kedua kata tersebut tidak menerima lunwin karena keduanya

merupakan ',-ljam dan lvlu'rifah.

Hewan yang Keluar dari dalam Bumi dan Hadits mengenai al-Jtt^ssosah

Di dalam sebuah rilayat yang diceritakan oleh Abu Bakar disebutkan:

Abdullah ibn Mas'ud berkata. "Perbanyaklah mengunjungi Baitullah,

sebelum orang-orang tidak tahu atau lupa akan tempatnya dan perbanyaklah

membaca Al-Qur'an sebelum Al-Qur'an itu dihapuskan dari manusia."

Orang-orang lalu bertanla kepada Abu Abdurrahman, "Bagaimana dengan

mushaf-mushaf yang terdapat di dalam dada seseorang." Abu Abdurrahman

lalu berkata. "sesungguhnya janji Allah akan jatuh atas mereka apabila

mereka kembali kepada s1a'ir-sya'ir dan hadits-hadits jahiliah."

Tanda ini juga akan dilihat oleh orang-orang Mu'min, dan terjadinya

berdekatan dengan terbitnva matahari dari barat, lebih dahulu darinya atau

sesudahnya. Telah bersabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya tanda-tanda

kiamat pertama yang akan terjadi adalah terbitnya matahari dari tempat

terbenamnya dan keluanrl'a seekor binatang kepada manusia pada waktu

Dhuha, yang manapun diantara dua hal ini yang akan duluan terjadi, maka

yang kedua akan terjadi dalam waktu yang dekat." (HR. Ahmad, Muslim,

Abu Daud, dan Ibn Majah dari 'Abdullah ibn Umar)

Para ulama berkata: Jika orang-orang telah durhaka, banyak berbuat

dosa, berpaling dari ayat-ayat, dan terus menerus berbuat maksiat sehingga

nasihat yang disampaikan kepada mereka tidak akan ada manfaatnya, maka

pada saat itulah apa yang dijanjikan Allah akan tiba, sebagaimana yang

terdapat di dalam firman-Nya, "Dan apabila perkataan telah jatuh atas

mereka, makct Kami akan mengeluarkan sejenis binatang dari bumi fyang

mempunyai akal dan bisa berbicaral yangakan mengatakan kepada mereka

bahwa sesungguhri,a nrcuusia dahulu tidak yakin dengan ayat-ayat Kami.

(QS. an-Naml: 82). Sesungguhnya Allah akan memperlihatkan tanda-tanda

kekuasaan-N1a dengan mengeluarkan sejenis hewan yang memiliki akal dan

bisa berbicara. karena janji Allah pasti akan terjadi.

Dari Abdullah ibn Buraidah dari ayahnya, dia berkata: Pada suatu hari

aku bersama dengan Rasulullah saw pergi menuju padang tandus berpasir

yang letaknl'a dekat dari Mekah. Rasulullah saw kemudian berkata kepada

aku, "Dari tetnpat inilah binatang itu akan keluar, bila ia retak sejengkal."

(HR. Ibn Majah).

Dari Abu Hurairah. Rasulullah saw bersabda: Binatang itu akan keluar

dengan membawa cincin Sulaiman ibn Daud dan tongkat Nabi Musa ibn

Imran. Dia akan membuat wajah orang Mukmin menjadi terang dengan

menggunakan tongkat Nabi Musa as dan dia akan memberi cap atau stempel
  di hidung orang kafir dengan menggunakan cincin Nabi Sulaiman as sarnpai

orang{rang yang khianat terkumpul. Dia kemudian akan berkata. "lni.

wahai orang Mukmin. lni. wahai orang kafir." (HR. at-Tirmidzi darr hadits

ini merupakan hadits Hasan)

Abu Daud ath-Thiyalisi menceritakan di dalam Musnad-nya. dari

Hudzaifah, dia berkata bahwa Rasulullah saw menceritakan tentang binatang

yang keluar dari dalam perut bumi. Beliau berkata:

Sesungguhnya binatang ini akarr muncul sebanyak tiga kali. Pertama

'sekali dia akan keluar dari ujung gurun dan beritanya tidak akan sampai ke

Mekah. Binatang tersebut kemudian bersembunyi dalam waktu yang cukup

lama. Setelah itu dia akan keluar lagi dan beritanya tidak akan menyebar ke

seluruh penjuru gurun dan kemudian dia memasuki Mekah. Bahkan orang￾orang yang berada di mesjid yang paling terjaga dan terhormat (yaitu

Masjidil Haram), ia tidak akan berhenti dari mereka, ia akan memekik

(bersuara) antara maqam lbrahim dengan Hajarul Aswad (ka'bah) sanrbil

menebarkan tanah dari kepalanya. kemudian ia menghadap ke timur dan

mengeluarkan suara keras yang melampaui segala penjurunya, kemudian ia

menghadap ke barat dan melakukan hal yang sama. Hal itu menyebabkan

manusia terpisah darinya secara bersama-sama (cerai-berai dan dengan

berkelompok) sedangkan satu kelompok dari kaum Muslim akan tetap

bersiteguh dan mereka telah mengetahui bahwa ia adalah binatang Allah

sedangkan mereka tidak akan dapat mengalahkan Allah. Binatang tersebut

mulai memberi tanda pada muka mereka (Mukminin) sehingga ia menjadi

seperti bintang yang mengkilat terang, dan dia akan berjalan di muka bumi

yang tidak dapat dikejar oleh siapapun serta tidak seorangpun yang dapat

melarikan diri darinya, bahkan apabila seorang laki-laki berlindung darinya

dengan melakukan shalat, maka ia akan datang dari belakangnya dengan

berkata, "Hai fulan, mengapa baru sekarang kamu shalat?" Lalu ia memberi

tanda pada mukanya dan pergi. Ibn Majah meriwayatkan suatu hadits dari

Abu Hurairah; telah bersabda Rasulullah saw, "Binatang bumi itu akan

keluar dengan membawa Tongkat Musa dan Cincin Sulaiman, maka ia akan

mencap hidung orang kafir dengan tongkat dan akan membuat terang wajah

orang Mukmin dengan cincin, sehingga apabila telah berkumpul beberapa

orang{rang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari

mereka akan berkata, "Makanlah ini wahai orang Mukmin" dan "Makanlah

ini wahai orang kafir." (HR. Abu Daud ath-Thayalisi, Ahmad, dan Ibn

Majah. Semua riwayat tersebut berasal dari Hammad ibn Salamah dari Abu

Hurairah)

Hadits ini diriwayatkan dari al-Baghawi Abu al-Qasim Abdullah ibn

Muhammad ibn Abdul Aziz dari'Ali ibn al-Ja'd dari Fudhail ibn Marzuq ar￾Riqasyi al-A'za, Yahya ibn Mu'ain ditanya tentang hadits itu, maka ia

berkata "Hadits itu dapat dipercaya."
Dari 'Athiyah al-'.\ufi, lbn Umar berkata: Binatang itu akan keluar

dari celah lang terdapat di Ka'bah, bagaikan kuda berjalan. Setelah lewat

hari ketiga, sepertiganya belum juga keluar."

Dari Abu Hurairah. Rasulullah saw bersabda: Binatang itu akan keluar

dari Jiyad. Ketika ekonry'a masih berada di dalam tanah. maka dadanya

sudah mencapai tiang. Dia adalah binatang yang berbulu dan berkaki.

Identitas Binatang Bumi tersebut

Beberapa hadits lang membahas tentang binatang tersebut dan

pendapat sebagian ulama yang berkaitan dengannya sudah dikemukakan.

Ada suatu pendapat ;-ang dikemukakan oleh salah seorang ahli tafsir, yang

mengatakan bahwa binatang yang dimaksud itu berupa manusia yang akan

datang untuk mendebat orang-orang kafir dan ahli bid'ah serta untuk

menghancurkan mereka semua. Orang ini akan menghancurkan siapa saja

yang berusaha merusak tanda-tanda kekuasaan Allah.

Guru kami (Abul 'Abbas) berkata: Penafsiran mereka di atas tidak bisa

dimasukkan ke dalam l0 tanda-tanda kedatangan hari kiamat yang terdapat

di dalam hadits yang telah dikemukakan. Di dalam penafsiran yang ia

kemukakan itu tidak terdapat ciri-ciri khusus atau sesuatu yang luar biasa

yang bisa dikategorikan ke dalam salah satu dari l0 tanda-tanda hari kiamat,

alasannya karena orang )ang datang untuk mendebat ahli bid'ah dengan

argumen-argumenn)'a sudah banyak dan ini merupakan sesuatu yang sudah

biasa terjadi. Jadi. menurutku, pendapat yang terakhir ini adalah batal atau

tidak bisa diterima karena berbeda dengan pendapat kebanyakan ahli tafsir.

Ada sebuah hadits l ang diriwayatkan oleh Hisyam ibn Yusuf al-Qadhi

Abu Abdurrahman ash-Shan'ani dari Abu Hurairah, Rasulullah saw

bersabda, "Seburuk-buruk bukit adalah Jiyad." Mereka lalu bertanya kepada

Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, kenapa bisa begitu?" Rasulullah

menjawab, "Karena dari sana akan keluar sejenis binatang, kemudian dia

akan berteriak sebanl'ak tiga kali, yang teriakannya akan terdengar dari timur

hingga barat. (Rabbah tidak sepakat dengan hadits ini, dan dia kemudian

mengemukakan hadits Abu Ahmad ibn'Adi al-Jurjani).

Dari Amru ibn al-'Ash, dia berkata: Binatang ini akan keluar dari

Mekah dari sebuah pohon dan dia keluar pada musim haji. Kepalanya

menggapai awan sedangkan kedua kakinya berada di dalam tanah.

(Diceritakan r-rleh al-Qatabidi dalam bukunya, 'Uyun al-Akhbar)

Adapun pendapat para mufassir yang lebih shahih yang berbeda

dengan keterangan di atas adalah: Sesungguhnya binatang itu adalah

makhluk yang sangat besar. Dia keluar dari celah yang terdapat di bukit

Shafa. Setiap dia bertemu dengan seseorang dia akan mengeluarkan
racunnya. Jika yang terkena racun itu adalah orang Mukmin, maka wajah

orang tersebut akan menjadi bercahaya dan diantara kedua maianya akan

tertulis lafaz "Mukmin." Jika yang terkena racun itu adalah orang kafir,

maka wajahnya akan menjadi hitam dan diantara kedua matanya akan

tertulis lafaz "Kafir".

Abdullah ibn Umar berkata: Sesungguhnya binatang itu akan keluar

dari bukit Shafa (Mekah), dari celah yang terdapat pada bukit tersebut.

Abdullah ibn Umar kemudian mengatakan: Jika kedua kakiku bisa menutup

.jalan keluarnya, niscaya akan aku lakukan. Qatadah meriwayatkan bahwa

binatang itu keluar dari Tihamah. Ada juga riwayat lain yang mengatakan

bahwa dia keluar dari mesjid Kufah. Ada yang mengatakan dia keluar dari

Thaif. lbn Umar meriwayatkan bahwa binatang itu adalah suatu makhluk

yang mempunyai sifat seperti manusia. Tubuhnya berada di atas awan

sedangkan kaki-kakinya berada di bumi.

Ibn Zubair meriwayatkan bahwa binatang itu gabungan dari beberapa

hewan. Dia mempunyai kepala seperti kepala sapi, matanya seperti mata

babi, telinganya seperti telinga gajah, lehernya seperti leher burung unta,

dadanya seperti dada singa, warnanya seperti warna macian, pinggangnya

seperti pinggang kucing, ekornya seperti ekor biri-biri dan kakinya seperti

kaki unta. Antara persendian yang satu dengan persendian yang lain berjarak

l2 hasta. (Diceritakan oleh ats-Tsa'labi, al-Mawardi, dan lain-lain)

Diriwayatkan oleh an-Naqqasy dari lbn 'Abbas" dia berkata,

"Sesungguhnya binatang itu adalah ular yang terdapat pada bagian atas

Ka'bah. Ular tersebut disambar oleh seekor burung Rajawali ketika oftrng￾orang Quraisy sedang memugar Ka'bah." Di dalam riwayat yang lain

disebutkan bahwa dia adalah seekor binatang yang berbulu halus dan

kakinya mempunyai panjang 60 hasta.

Ada juga yang mengatakan bahwa binatang itu adalah al-Jassasah

sebagaimana yang terdapat di dalam hadits Fatimah binti Qais yang cukup

panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dan kemudian diceritakan dengan

ringkas oleh at-Tirmidzi dan Abu Daud berikut ini:

Rasulullah saw berkata, "Apakah kalian tahu kenapa kalian aku

kumpulkan di sini?" Mereka lalu menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih

mengetahui." Rasulullah saw kemudian berkata "Demi Allah, sesungguhnya

tujuanku mengumpulkan kalian di sini bukan untuk menyampaikan kabar

gembira atau kabar buruk, tetapi aku mengumpulkan kalian di sini karena

Tamim ad-Dari (seorang pemuda Nasrani yang sudah masuk Islam)

memberitahu tentang suatu berita yang sesuai dengan apa yang pernah aku

ceritakan dulu mengenai Dajjal. Pemuda itu menceritakan kepada aku bahwa

dia pergi berlayar bersama 30 orang dari suku lakham dan Judzam dan

mereka terombang-ambing di tengah lautan selama I bulan, hingga akhirnya
mereka terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu

dengan seekor binatang 1'ang berbulu tebal, karena saking tebalnya mereka

tidak bisa menentukan mana bagian depan dan mana bagian belakang

binatang itu.

Dalam hadits riwar at Muslim dari Fathimah binti Qais tertera:

... ... Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama

satu bulan. Hingga kapal tersebut terdampar pada sebuah pulau di tengah

laut di arah tempat matahari terbenam. Lalu mereka semua duduk (istirahat)

di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal. Setelah itu mereka

masuk ke dalam pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan seekor

binatang yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat memperkirakan

mana ekornya dan mana kepalanya, karena tertutup oleh bulunya yang

terlalu banyak. Maka mereka berkata: Celaka, darijenis apakah kamu ini Ia

menjawab: Aku adalah al-Jassasah. Mereka bertanya: Apakah al-Jassasah

itu? (Tanpa menjawab) ia berkata: Pergilah kalian kepada seorang laki-laki

yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita￾berita dari kalian!...."

At-Tirmidzi menceritakan bahwa orang-orang Palestina pergi

mengarungi lautan dengan menggunakan sebuah kapal. Setelah beberapa

lama berada di tengah-tengah lautan, akhirnya mereka terdampar di sebuah

pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu dengan seekor binatang yang

berbulu sangat tebal. Orang-orang itu lalu berkata, "Siapakah engkau?" Dia

lalu menjawab: "Aku adalah al-Jassasah." ArTirmidzi kemudian

melanjutkan ceritanya 1'ang dirujuknya dari Muslim: Setelah orang-orang

Palestina tersebut bertemu dengan binatang itu, mereka lalu berkata, "Aduh

celaka! Siapakah kamu?" Binatang itu menjawab, "Aku adalah al￾Jassasah. " Mereka lalu bertanya lagi, "Apakah ol-Jassasah itu?" Binatang

itu kemudian berkata, ''Pergilah kamu menemui seorang laki-laki yang

sedang berada di dalam sebuah biara, dia akan memberikan penjelasan

kepada kalian dengan senang hati." Karena takut, orang-orang itu lalu

bergegas pergi meninggalkan makhluk itu menuju sebuah biara untuk

menemui laki-laki yang dimaksud. Sesampai di dalam biara itu, mereka

bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat besar dan mengerikan. Kaki

dan tangannya terikat dengan rantai.

Abu Daud lalu melanjutkan riwayat tersebut: Setelah orang-orang

Palestina tersebut sampai di tempat laki-laki yang dimaksud, mereka

mendapatinya dalam keadaan dirantai. Mereka lalu berkata, "Aduh celaka!

Siapakah kamu?" Laki-laki itu kemudian berkata, "Sebelum aku mengatakan

siapa aku, maka terlebih dahulu ceritakan kepadaku tentang diri kalian

semua?" Mereka lalu berkata: Kami adalah orang{rang Arab yang pergi

berlayar mengarungi lautan. Ombak telah mengombang-ambingkan perahu
kami sehingga kami berada di tengah lautan selama I bulan. Setelah itu kami

terdampar di pulaumu ini. Ketika kami memasuki pulau ini, tiba+iba kami

bertemu dengan seekor binatang yang sangat lebat bulunya, karena saking

lebatnya kami tidak bisa menentukan bagian depan dan bagian belakangnya.

Kami kemudian berkata. "Aduh celaka! Siapakah kamu?" Binatang itu

menjawab, "Aku adalah al-Jas,sasah." Kami kemudian bertanya lagi,

"Apakah al-Jassasah itu?" Binatang itu kemudian berkata, "Temuilah oleh

kalian seorang laki-laki yang sekarang sedang berada di sebuah biara dan dia

dengan senang hati akan memberikan penjelasan kepada kalian." Setelah itu

kami bergegas menemuimu karena kami sangat takut melihat makhluk itu.

Laki-laki itu kemudian bertanya, "Coba kalian ceritakan kepadakutentang

korma yang terdapat di Baisan (Bisan adalah sebuah daerah yang terletak

diantara Yordan dan Palestina)

At-Tirmidzi kemudian menyambung kisah yang diceritakan oleh Abu

Daud:

Kami bertanya kepada laki-laki itu, "Tentang apakah yang ingin kamu

ketahui?" Laki-laki itu berkata, "Aku bertanya kepada kalian tentang korma

yang tumbuh di Baisan, apakah korma tersebut telah berbuah?" Kami lalu

menjawab, "Ya, korma itu telah berbuah." Laki-laki itu lalu berkata,

"Sesungguhnya korma itu hampir saja tidak bisa menghasilkan buah.

Sekarang coba kalian beritahu kepadakumengenai danau Thabariyah." Kami

lalu berkata "Apanya yang ingin kamu ketahui?" Laki-laki itu lalu berkata,

"Mengenai airnya." Kami menjawab, "Sesungguhnya air danau tersebut

sekarang berlimpah ruah, padahal sebelumnya air danau itu hampir kering."

Laki-laki itu lalu berkata, "Ceritakan kepada aku tentang mata air Zughar."

Kami lalu bertanya, "Apanya yang ingin kamu ketahui?" Laki-laki itu

berkata, "Apakah mata air itu masih mengeluarkan airnya dan apakah airnya

bisa dimanfaatkan oleh orang-orang untuk bertani?" Kami menjawab, "Ya,

mata air itu masih mengeluarkan airnya dan orang-orang juga dapat

menggunakan airnya untuk bertani." "Coba ceritakan kepada aku tentang

nabi yang ummiy, apa yang telah dia lakukan?" Kami menjawab: "Dia telah

meninggalkan kota Mekah dan pergi menuju Yatsrib. Laki-laki itu bertanya

lagi, "Apakah orang-orang Arab memeranginya?" Kami menjawab, "Ya."

Laki-laki itu benanya lagi, "Lalu apa yang terjadi dengan orang-orang

Arab?" Kami menjawab, "Sesungguhnya nabi yang ummi itu berhasil

mengalahkan mereka dan akhirnya orang{rang Arab tunduk di bawah

perintahnya." Laki-laki itu bertanya lagi, "Apakah memang demikian?"

Kami menjawab, "Ya." Setelah itu, laki-laki tersebut berkata kepada kami,

"Mematuhi nabi itu adalah yang terbaik bagi mereka (orang-orang Arab) dan

sekarang aku beritahu kepada kalian siapakah diriku yang sebenarnya. Aku

adalah Dajjal. Sesungguhnya hampir tiba saatnya bagiku untuk keluar. Jika

akutelah keluar, maka akuakan menghancurkan seluruh tempat yang aku lalui dalam kurun waktu 40 malam. Tidak ada satupun tempat yang tidak

bisa aku masuki kecuali Mekah dan Thaibah. Jika aku memasuki kedua

tempat tersebut, maka aku akan dihadang oleh malaikat-malaikat dengan

pedang yang terhunus di tangannya sehingga aku tidak akan bisa memasuki

kedua tempat itu. Semua celah yang terdapat di kedua tempat tersebut akan

dijaga oleh para malaikat."

Rasulullah saw menghentakkan tongkatnya ke atas mimbar sambil

berkata, "lni adalah Madinah dan tempat ini tidak akan bisa dimasuki oleh

Dajjal. Bukankan dulu aku pernah menceritakan tentang dia kepada kalian

semua?" Orang-orang semuanya berkata, "Ya." Rasulullah kemudian

berkata, "Cerita yang disampaikan oleh Tamim ad-Dari membuatku terkejut

dan taJub, karena riwavat yang disampaikannya persis sama dengan kisah

Dajjal yang telah aku sarnpaikan kepada kalian dulu. Adapun dia (Dajjal)

berada di laut Syam dan Yaman, bukan tetapi dia berada di arah barat, dan

tidak tetapi, ia di arah timur," Rasulullah kemudian memberi isyarat dengan

menunjuk jarinya ke arah timur.

Dalam riwayat lbn Majah: Dari Fatimah binti Qais, dia berkata: Pada

suatu hari Rasulullah sau naik ke atas mimbar dan tidak biasanya Beliau

naik seperti itu kecuali hari Jum'at. Rasulullah bersikap agak keras ketika itu

dan ketika Beliau melihat masih ada orang-orang yang berdiri, maka Beliau

menunjuk dengan tangannya ke arah orang{rang itu sambil berkata

"Duduklah kalian semua! Sesungguhnya aku berdiri di sini bukan untuk

menyampaikan kabar gembira atau kabar buruk kepada kalian, tetapi untuk

menyampaikan sesuatu ) ang sangat berguna bagi kalian:

Sesungguhnya Tamim ad-Dari telah datang kepadakudan dia

menyampaikan suatu berita kepadakusehingga menyebabkan akusedih dan

tidak bisa beristirahat karenanya. Dia menceritakan kepadaku bahwa angin

telah membarva kapal l ang mereka tumpangi terdampar di sebuah pulau

yang tidak mereka kenal. Ketika mereka memasuki pulau tersebut, tiba-tiba

mereka bertemu dengan suatu makhluk yang hitam bulu matanya dan lebat

bulunya. Mereka lalu bertanya kepada makhluk itu. "Siapakah kamu?" Dia

menjawab, "Aku adalah al-Jassasah." Mereka kemudian berkata "Coba

jelaskan kepada kami?" Makhluk itu kemudian berkata "Aku tidak akan

memberi tahu kalian dan aku juga tidak akan bertanya kepada kalian.

Pergilah kalian ke sebuah biara dan di sana kalian akan menemui seseorang.

Orang tersebut akan memberikan berita kepada kalian jika kalian juga

memberikan berita kepadanya." Mereka kemudian pergi ke biara itu dan di

sana mereka bertemu dengan seseorang yang sudah tua dengan tubuh

dibelenggu. Dari wajah orang tersebut nampak jelas kesedihan yang

mendalam. Orang itu kemudian berkata "Dari mana kalian?" Mereka lalu

menjawab, "Kami dari Syam." Orang itu kemudian bertanya lagi, "Apa

yang telah terjadi terhadap orang-orang Arab?" Mereka lalu berkata
Sesungguhnya karni berasal dari Arab, maka tanyakanlah kepada kami apa

yang ingin Anda ketahui." Orang itu lalu berkata, "Apa yang telah dilakukan

oleh seorang pemuda (Muhammad saw) yang datang ke tengalr-tengah

kalian?" Mereka menjawab, "Dia selalu melakukan kebaikan, setiap kaum

yang didatanginya akan tunduk kepadarrya. Dia selalu menyeru kepada

Tuhan yang satu, agama yang satu, dan nabi yang satu." Laki-laki itu lalu

bertanya lagi, "Bagaimana berita tentang mata air Zughar." Mereka lalu

menjawab, "Mata air itu masih mengalir dan orang-orang semuanya dapat

minum dan mengairi kebunnya dari mata air itu." Orang itu lalu bertanya

lagi, "Bagaimanakah keadaan korma yang tumbuh antara Aman dan

Baisan?" Mereka lalu menjawab. "Semua orang selalu memakan buahnya

setiap tahun." Orang itu bertanya lagi, "Ceritakan kepadaku tentang keadaan

danau Thabariyah." Mereka berkata, "Airnya rnelimpah hingga ke seluruh

penjuru danau itu. Setelah itu, laki-laki tersebut mendesah sebanyak

sebanyak tiga kali dan berkata "Jika ikatanku ini telah lepas, maka tidak ada

suatu negeripun yang terlewatkan olehku kecuali Thaibah (Madinah)."

Rasulullah berkata "Aku bersumpah bahwa tidak ada satu jalan pun di

Madinah ini, baik itu jalan yang sempit, jalan yang luas, jalan yang mudah

dilalui, maupun jalan yang sulit dilalui, kecuali masing-masing akan dijaga

oleh para malaikat yang siap siaga dengan pedang terhunus di tangannya

sampai datangnya hari kiamat."

Penulis mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits shahih.

Sesungguhnya banyak periwayat yang meriwayatkan hadits ini, diantaranya

Muslim, at-Tirmidzi, dan Abu Daud.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa binatang yang keluar dari

dalam bumi itu merupakan anak unta Nabi Shaleh yang disapih oleh

induknya. Ketika induknya dibunuh, anak unta ini melarikan diri dan

bersembunyi di dalam sebuah batu yang terbelah dan dia terus berada di

dalamnya. Apabila telah datang waktu yang dijanjikan Allah, maka anak

unta tersebut akan keluar. Menurutku, yang menjadi dasar dari pendapat di

atas adalah hadits riwayat Hudzaifah yang telah dikemukakan di dalam bab

ini.

Apakah Dajjal dari Kalangan Muslim?

Dalil yang digunakan oleh beberapa orang ulama yang berpendapat

bahwa Dajjal bukanlah Ibn Shayyad adalah hadits tentang al-Jassasah.

Adapun dalil yang membenarkan bahwa lbn Shayyad adalah Dajjal yaitu

keterangan yang mengatakan bahwa dia berada di pulau tersebut pada saat

itu dan berada di tengah-tengah para sahabat pada saat yang lain, kemudian

dia mengilang pada suatu hari yang sangat panas. Abu Daud dalam kitabnya

mengutip sebuah hadits riwayat Salamah ibn Abdurrahman yang menerangkan tentang al-Jassasah, dia berkata: Jabir berkata bahwa dia telah

melihat lbn Shayyad. Aku lalu berkata "Sesungguhnya dia telah mati." Jabir

kemudian mengatakan, "Ya. dia memang telah mati." Aku lalu berkata lagi,

"Sesungguhnya dia sudah masuk lslam." Jabir menjawab, "Ya.

sesungguhnya dia telah nrasuk Islam." Aku lalu berkata lagi, "Sesungguhnya

dia telah memasuki Madinah." Jabir menjawab, "Ya, sesungguhnya dia telah

memasuki Madinah."

Saif ibn Umar menceritakan dalam bukunya yang berjudul al-Futuh

wq ar-Riddah: Ketika Abu Sabrah akan menyerang negeri Sus, lalu

mengepungnya, sedangkan padanya terdapat Syahraban (saudara dari

Harmazan). Beberapa biarawan menoleh pada kaum Muslim dan berkata,

"Wahai bangsa Arab, kalian tidak akan mampu menaklukkan negeri kecuali

bila ada Dajjajl pada pasukan kalian, karena para ulama menyatakan bahwa

Sus tidak akan dapat ditaklukkan kecuali oleh Dajjal atau suatu kaum yang

pada mereka terdapat Dajjal. Jika Dajjal bersama kalian, maka kalian akan

berhasil, sedangkan jika tidak, janganlah kalian menyulitkan diri kalian."

Lalu lbn Shayyad ikut pula pada saat itu bersama tentara Nukman, ia

mendatangi pintu Sus dengan marah lalu menendangnya dengan kakinya dan

berkata, "Terbukalah." Maka terputuslah semua rantai dan pecahlah semua

pasak pintu gerbang, kemudian kaum Muslim pun masuk. Hal ini

akuceritakan kepada Abu Said. Ia berkata, "Demi Allah, akumengetahui

siapa dia, siapa orang tuanya, kapan lahirnya, dan dimana dia sekarang."

At-Tirmidzi berkata: Teks seperti ini menjadi dalil bahwa dia adalah

seorang Muslim, dia memiliki anak, dan dia menetap di Madinah, tetapi

sebenarnya dia mempunlai keinginan untuk menetap di Mekah. Apabila dia

keluar dari Madinah, maka dia akan menjadi kafir dan pada saat itu dia tidak

akan mempunyai anak lagi dan tidak akan bisa memasuki Mekah dan

Madinah lagi, wallahu a'lom.

Lafaz "arfa'2" {t;iirt} mempunyai arti: mereka menepi atau berlabuh.

Lafaz "qoriD " {.r-rtr} mempunyai arti sampan kecil, bentuk jamaknya adalah

"Qawarib. " Menurut al-Khatthabi dan al-Madziri, lafaz *Mulhab {+{It}

mempunyai arti: rambut atau bulu yang tebal. Ada juga yang mengatakan

bahwa lafaz "AhloD" {-J.ft} mempunyai arti binatang atau seseorang.

Menurut sebagian ahli bahasa, lafaz "Ahlab " mempunyai arti yang

berlawanan atau kontradiksi, yaitu: yang tidak berambut. Baisan {irt 4} dan

Zughar {.pi} merupakan nama dua buah tempat yang terdapat di Syam yang

letaknya diantara Yordania dan Palestina, sebagaimana yang diceritakan di

dalam hadits riwayat at-Tirmidzi.Al-Hafizh Abu al-Khatthab ibn Dihyah mengatakan bahwa Baisan

merupakan sebuah kota yang memiliki sebuah pasar yatrg besar dan sebuah

mata air yang bernama nama Mata Air Fulus {.Jprb;a2}. Danau Thabariyah

{i,rrLJl} merupakan sebuah danau air tawar yang sangat luas dengan panjang

l0 mil dan lebar 6 mil. Danau Thabariyah sangat dalam sehingga kapal￾kapal dapat berlayar di atasnya dan orang-orang juga banyak yang

memancing di sana. Diantara danau Thabariyah dan Baitul Maqdis yang

jaraknya kira-kira 100 mil dari Yordania terdapat sebuah danau kecil. Nama

mata air Zughar dia ambil dari kata Zaghir yang mempunyai arti: berlirnpah

ruah. Tetapi menurut al-Kilabi, kata-kata Zughar berasal dari nama seorang

perempuan yang menetap di daerah tersebut. sehingga nama tempat itu

dinisbahkan kepada namanya.

Sesungguhnya Rasulullah saw dalam keadaan ragu atau mengira-ngira

pada saat dia mengatakan, "sesungguhnya dia (Dajjal) berada di laut Syam

atau laut Yaman," karena setelah itu Beliau menafikan ucapannya tersebut

dengan mengatakan, "Tidak. tetapi dia di arah timur." Rasulullah saw lalu

menegaskan apa yang telah diucapkannya dengan menggunakan huruf "ma

zaidah" (huruf tambahan) dan dengan cara mengulang-ulang lafaz tersebut

dan adapun huruf "md' di sini hanyalah sebagai tambahan, bukan untuk

menafikkan.

Terbitnya Matahari dari Barat dan Tertutupnya Pintu Taubat

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda "Apabila matahari

telah terbit dari barat, Dajjal telah muncul, dan binatang ad-Dabbah telah

keluar dari dalam bumi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang

yang tidak pernah beriman sebelum itu." (HR Muslim)

Shafivan ibn 'Asshal al-Muradi berkata: Aku mendengar Rasulullah

saw bersabda, "sesungguhnya di barat ada sebuah pintu taubat yang masih

terbuka selama 70 tahun sampai matahari terbit dari arah sana." (HR. at￾Tirmidzi dan Daruquthni). At-Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini adalah

hadits hasan shahih.

Abu Sufian berkata: Allah telah menjadikan pintu tersebut pada saat

Dia menciptakan langit dan bumi yang letaknya di arah Syam. Pintu taubat

itu akan tetap terbuka sampai matahari terbit dari sana. (Tirmidzi

menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits hasan shahih).

Abu lshaq ats-Tsa'labi dan beberapa orang ahli tafsir menceritakan di

dalam sebuah hadits dengan redaksi yang cukup panjang yang maknanya

sebagai berikut: DariAbu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: Matahari akan terus mengelilingi bumi sampai banyaknya maksiat

yang terjadi di atas dunia serta orang-orang tidak mau lagi menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah kepada yang munkar. Matahari bersujud kepada

Allah dan kemudian bertanya dimanakah dia akan diterbitkan, tetapi Allah

tidak memberikan jawaban atas pertanyaannya itu. Bulan kemudian datang

dan bersujud bersama-sama dengan matahari sambil meminta izin kepada

Allah dimanakah dia akan terbit. Allah juga tidak memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Matahari terus bersujud selama tiga malam sedangkan bulan

bersujud selama dua malam. Tidak seorangpun yang tahu panjang malam

tersebut kecuali hanya orang yang sering bangun untuk melaksanakan shalat

malam dan mereka ini sangat sedikit sekali jumlahnya. Allah kemudian

mengutus Malaikat Jibril pada malam ketiga untuk menemui matahari dan

bulan. Jibril lalu berkata "Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian

berdua untuk terbit dari arah barat dan kami tidak akan memberikan sinar

ataupun cahaya sedikitpun kepada kalian berdua." Matahari dan bulan

kemudian terbit dari arah barat tanpa mengeluarkan cahaya, hitam,

sebagaimana halnya pada saat terjadinya gerhana. lni sesuai dengan apa

yang di firmankan Allah dalam surah al-Qiyamah ayat 9,"Don matahari dan

bulan dilatmpulkon" dan di dalam surah at-Takwir ayat l,"Apabila matahari

digultmg." Matahari dan bulan kemudian naik ke atas langit bagaikan dua

ekor onta dan dua kuda. Ketika keduanya telah sampai di pertengahan langit,

Malaikat Jibril kemudian membawanya ke barat dengan menggunakan

tanduk-tanduknya. Matahari dan bulan tidak terbenam pada tempat

terbenamnya (barat), tetapi keduanya terbenam pada pintu taubat. Setelah itu

keduanya berhimpun menjadi satu seakan-akan tidak ada benturan.

Jika pintu taubat sudah ditutup, maka taubat seorang hamba tidak akan

diterima dan amal kebaikan yang dikerjakannya tidak akan ada manfaatnya.

Sesungguhny'a Allah hanya akan membalas segala amal perbuatan yang

dilakukan sebelum tertutupnya pintu taubat, sebagaimana firman-Nya

berikut ini: Pada hari datangnya beberapa ayat dari Tuhanmu tidaklah

bermanfaat lagi iman seseor(mg bagi dirinya sendiri yang belum beriman

sebelum itu, atau dia [belumJ mengusahakan kebaikan dalam masa

imannya. (QS. al-An'am: 158)

Matahari dan bulan kemudian mengumpulkan sinar atau cahayanya,

setelah itu keduanya terbit dan terbenam seperti biasanya. Dari Umar ibn

'Abdullah, Rasulullah saw bersaM4 "Setelah matahari terbit dari barat.

maka waktu yang tersisa untuk manusia di dunia ini hanya 120 tahun."

Tanda ini akan dilihat oleh orang-orang Mukmin, adapun detail

penjelasan terjadinya tanda yang keempat ini sebagai berikut:

Sesungguhnya, sejak Allah SWT menciptkan langit dan bumi, setiap hari

matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat, ia minta izin kepada

Tuhannya untuk selalu melakukan hal itu dan ia selalu mendapat izin. Sehingga apabila telah datang suatu waktu yang dijanjikan oleh Allah SWT,

dia meminta izin kepada Allah untuk terbit seperti biasanya. tetapi kali ini ia

tidak mendapat izin. Kemudian dia minta izin lagi. tetapi ia tidak

mendapatkan izin. Kemudian minta ia izin lagi, tetapi ia tetap tidak

mendapat izin, selringga selama tiga hari ia tidak kunjung terbit. Kemudiarl

dikatakanlah kepadanya (Matahari), "Kembalilah kamu dari tempat

datangmu," maka ketika orang-orang belum bergerak (dari tidur) tibatiba

matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya (barat).

Telah bersabda Rasulullah saw: Apakah kamu tahu kemanakah

matahari ini akan pergi? sesungguhnya ia berjalan sampai ke suatu tempat di

bawah Arsy, Ialu ia segera bersujud. la selalu dalam keadaan sujud hingga

dikatakan kepadanya, "Naiklah kamu dan kembalilah ke tempat datangmu,"

maka ia pun terbit dari tempat terbitnya, kemudian ia berjalan hingga ke

suatu tempat di bawah Arsy, lalu ia segera bersujud. Ia selalu dalam keadaan

sujud hingga dikatakan kepadanya, "Kembalilah kamu ke tempat

datangmu," maka iapun terbit dari tempat terbitnya. Kemudian ia terus

berjalan dan tak seorang manusiapun yang mempertanyakannya hingga ia

sampai ke tempat asalnya di bawah Arsy, lalu dikatakan kepadanya,

"Naiklah dan terbitlah kamu dari tempat terbenammu," maka iapun terbit

dari tempat terbenamnya. Apakah kamu tahu kapankah hal itu akan terjadi?

itu akan terjadi pada waktu tidak akan berguna iman seseorang yang belum

pernah beriman sebelumnya atau belum pernah berbuat baik dengan

imannya." (HR. Muslim Dari Abu Dzar)

Detail peristiwa tersebut dapat kita lihat pada sebuah hadits yang

diriwayatkan oleh al-Hafizh Abu Bakar ibn Mardawaih dari 'Abdullah ibn

Abu Aufa" ia berkata: Akumendengar Rasulullah saw bersabda: Sungguh

akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan tiga

malam kamu ini. Apabila peristiwa itu terjadi, maka ia akan diketahui oleh

orang-orang yang sedang berbuat amal sunah, dimana apabila salah seorang

mereka membaca satu hizib (dari Al-Qur'an ) kemudian dia tidur, setelah

bangun iapun membaca satu hizib lagi, kemudian ia tidur, dan ketika mereka

melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak. "Ada apakah ini?" maka

merekapun lari berlindung ke mesjid-mesjid dan tiba-tiba mereka melihat

matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah

sampai di tengah langit, iapun kembali."

Al-Hafizh al-Baihaqi dalam kitab al-Ba'tsu wo an-Nusyur

meriwayatkan suatu hadits dari lbn Mas'ud tentang hal ini, "Pada malam itu

seorang laki-laki akan memanggil tetangganya, "Wahai saudara apakah yang

telah terjadi kepada kita pada malam ini? Aku telah tidur sampai puas dan

akupun telah shalat sampai penat," kemudian dikatakanlah kepadanya

(matahari), "Terbitlah kamu dari tempat terbenammu" dan itulah hari yang

tidak berguna iman seseorang yang tidak pernah beriman sebelumnya atau berbuat baik dalam imannya." (Fathul Baari. Kituburriquq, Juz, ll, Bqb

Thulu' issyams i Min Maghribiha)

Sesungguhnya cara terbitnya matahari yang terbalik dari kebiasaannya

ini hanya akan terjadi selama satu hari, dan dengannya tertutuplah pintu

taubat, kemudian gerakan matahari akan kembali seperti sediakala, maka dia

akan kembali terbit dari timur sampai berdirinya kiamat.Rasulullah saw

bersabda: "Tidak akan terjadi kiamat hingga matahari terbit dari tempat

terbenamnya. Apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat

hal itu, maka mereka senlua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada

gunanya iman seseorang )'ang belum pernah beriman sebelum itu." (HR. al￾Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, dan riwayat Ahmad, Abu Daud,

serta lbn Majah)

Dalam hadits lbn 'Abbas, oleh lbn Mardawaih termaktub, "Maka Ubai

ibn Ka'ab berkata, "Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah

itu?" Beliau saw menjasab, "Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya

dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan

menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka. Apabila kuda seorang laki-laki

melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut

sampai terjadinya kiamat." (Fathul Baari, Kitaburriqaq)

Iman Setelah Matahari Terbit dari Barat

Para ulama mengatakan bahwa jika seseorang menyatakan

keimanannya setelah terbitnya matahari dari arah barat, maka hal itu tidak

ada manfaatnl'a, karena perasaan takut telah masuk ke dalam hati mereka

sehingga segala keinginan yang terdapat di dalam diri mereka akan padam

dan kekuatan mereka akan melemah. Pada saat itu orang-orang semuanya

bagaikan berada pada saat sakaratul maut. Jadi, siapa saja yang bertaubat

pada saat matahari telah terbit dari arah barat, maka taubatnya tidak akan

diterima sebagaimana tidak diterimanya taubat seseorang pada saat sakaratul

maut.

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah akan selalu menerima

taubat seseorang hamba selama ruhnya belum sampai di tenggorokannya.

Pada saat itu akan diperlihatkan kepadanya tempat dimana dia akan tinggal

di akhirat nanti, apakah dia merupakan penghuni surga atau penghuni

neraka. Orang yang men] aksikan terbitnya matahari dari arah barat sama

halnya dengan seseorang 1'ang berada dalam keadaan sakaratul maut dimana

taubatnya tidak akan diterima lagi. Allah telah menyampaikan kepada

manusia melalui diriku, bahwa janji Allah pasti akan terjadi."

Adapun hikmah diterbitkannya matahari dari arah barat adalah

berawal dari kisah Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud yang diceritakan di

dalam firman Allah: Sesungguhnvtt Allah menerhilkan malahari dari limur,

mako terhilkanlah ia duri baral, lslu heran tercliumluh orang ka/ir itu. (QS.

al-Baqarah:258)

Sesungguhnya orang-orang yang sesat dan para ahli perbintangarl

mengingkari ayat di atas dan mereka berkata, "Hal ini tidak mungkin

terjadi." Maka pada suatu hari Allah menerbitkan matahari dari arah barat

agar orang-orang yang ingkar dapat melihat bahwa Allah Mahakuasa untuk

menerbitkan matahari dimana saja yang Dia kehendaki; baik itu di timur

maupun dari barat. Oleh sebab itu. taubat dan iman orang-orang ingkar tidak

akan diterima, begitu juga dengan taubat orang-orang yang mendustakan

apa-apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Adapun taubat serta

keimanan orang{rang yang membenarkan Nabi Muhammad sebelum

terbitnya matahari dari barat pasti akan diterima dan akan bermanfaat bagi

diri mereka wallahu a'lam.

tbn'Abbas berkata, "sesungguhnya taubat sefta amal kebaikan orang

kafir yang dilakukannya ketika matahari telah terbit dari barat tidak akan

diterima kecuali taubat anak kecil yang telah masuk Islam sebelum matahari

terbit dari barat atau taubat orang beriman yang pernah melakukan perbuatan

dosa, tetapi dia telah bertaubat sebelumnya."

Diriwayatkan dari 'lmran ibn Hushain, dia berkata, "Sesungguhnya

seseorang yang bertaubat ketika matahari terbit dari barat sampai datangnya

teriakan {erompet Israfil- yang menyebabkan kehancuran bagi semua

orang. Jadi; siapa yang taubat pada waktu itu -teriakan- lalu ia mati,

taubatnya tidak diterima, sedangkan yang taubat setelah itu -teriakan- maka

taubatnya diterima." (Diceritakan oleh al-Laits as-Samarqandi di dalam

tafsirnya).

Apakeh Tanda Awal Kiamat?

Sesungguhnya di dalam berbagai riwayat terdapat perbedaan tentang

manakah yang merupakan tanda awal datangnya hari kiamat. Di dalam suatu

riwayat dikatakan bahwa terbitnya matahari dari arah barat merupakan tanda

kedatangan hari kiamat yang pertama sekali, sebagaimana yang terdapat di

dalam hadits Muslim yang telah dikemukakan pada bab ini. Ada juga yang

mengatakan bahwa tanda kedatangan hari kiamat yang pertama sekali adalah

keluarnya Dalial. Pendapat kedua ini lebih banyak dipilih dibandingkan

dengan pendapat pertama. berdasarkan hadits Rasulullah, "Sesungguhnya

Dajjal pasti akan keluar kepada kalian."

Apabila terbitnya matahari dari barat telah terjadi sebelum kedatangan

Isa as, niscaya keimanan orang-orang Yahudi kepada lsa as ketika Beliau

masih hidup tidak akan ada manfaatnya: begitu juga jika mereka memeluk
agama Islam. Keterangan mengenai pendapat di atas telah dikemukakan

sebelumnya.

Adapun tanda kedatangan hari kiamat yang pertama sekali adalah

terjadinya beberapa gerhana. Setelah lsa as turun ke bumi dan membunuh

Dajjal. dia kemudian pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah

Isa as selesai menunaikan ibadah haji, dia lalu pergi berziarah ke makam

Rasulullah sarv. Setelah itu Allah menurunkan angin yang wangi baunya

lalu Allah mencabut nlawa Isa as beserta orang-orang Mukmin yang

bersama dengannya. lsa as kemudian dikuburkan bersama dengan Rasulullah

saw. Orang-orang yang rnasih tinggal di atas dunia akan berada dalam

keadaan bingung dan mabuk, sehingga kebanyakan pemeluk agama lslam

kembali kepada kekufuran dan kesesatan. Orang-orang kafir akan beralih

menguasai umat Islarn 1'ang masih tersisa, maka pada saat itulah matahari

akan terbit dari barat. Al-Qur'an lalu dihapus dari dada manusia dan juga

dari mushaf-mushaf. Setelah itu, orang-orang Habsyi pergi ke Baitullah dan

menghancurkannya berkeping-keping. Mereka lalu membuang puing-puing

Ka'bah yang telah hancur itu ke dalam laut. Setelah itu keluarlah binatang

dari dalam bumi yang dapat berbicara dengan mereka. Asnrp (ad-dukhan)

kemudian memenuhi antara bumi dan langit. Keadaan orang-orang Mukmin

ketika itu sepeni orang vang terserang flu; sedangkan orang-orang kafir

sangat menderita ketika itu, dimana hidung serta telinga mereka dimasuki

asap tersebut. sehingga jiwa mereka terasa sangat sempit. Allah kemudian

mendatangkan angin yang wangi baunya dan lembut rasanya dari arah

selatan, tepatnya dari Yaman. Setelah itu, Allah mencabut ruh orang-orang

yang beriman: sehingga vang tinggal di atas dunia ini hanya orang-orang

yang banyak berbuat dosa dan kejahatan. Adapun laki-laki ketika itu tidak

merasa puas dengan wanita dan sebaliknya. Setelah itu, Allah mendatangkan

angin yang membawa mereka semua ke laut. Seperti inilah sebagian ulama

menceritakan berdasarkan urutannya. Tetapi penulis masih berbeda pendapat

tentang beberapa poin dari keterangan di atas, yang semuanya telah penulis

jelaskan sebelumnya, wallahu a' lam.

Ada pendapat )ang menyebutkan bahwa jika Allah ingin

menghancurkan dunia dan mengakhiri malam-malamnya maka Dia akan

mempercepat peniupan sangkakala dan mengeluarkan api dari dasar negeri

'Adn yang akan menggiring seluruh makhluk yang bernyawa hingga

semuanya berkumpul di suatu tempat.

Pada saat orang-orang sibuk melakukan jual beli di pasar-pasar, tiba￾tiba mereka dikejutkan oleh suara yang menggelegar sehingga sebagian

makhluk pingsan dan tidak sadar selama tiga hari, sedangkan sebagian lagi

berada dalam keadaan bingung dan hilang akal. Hal ini sebagaimana yang

terdapat di dalam firman Allah SWT, "Tidaklah yang mereka trmggu,

melainkan hanya satu teriakan saja yang lidak ada baginya saat berselang."
(QS. Shad: l5). Pada saat mereka masih dalam keadaan bingung dan tidak

sadar, tiba-tiba datang lagi sebuah gelegar lang bunyinya lebih dalrsyat

dibandingkan dengan yang pertama; sehingga tidak satupun makhluk yang

tersisa di atas dunia ini. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT. "Dqn

ditiupluh .sangkakula, mqku matiloh siapa yang di langil dan di bumi,

kecuali siapa yang dikehendaki Allah." (QS. az-Zumar: 68). Tidak ada

seorangpun anak keturunan Adam, jin, serta setan yang masih hidup di atas

dunia ini. Apa saja yang ada di dunia baik itu (yang bernyawa,) akan mati.

Itulah waktu yang telah dijanjikan Allah kepada iblis yang terkutuk.

Kehancuran Dunia

Rasulullah saw bersabda:

Kehancuran di penjuru dunia ini akan mulai terjadi apabila Mesir telah

hancur. Sesungguhnya Mesir selamat dari kehancuran sampai datangnya

kehancuran yang menimpa Bashrah. Bashrah akan dihancurkan oleh lraq.

Mesir akan hancur karena kekeringan yang menimpa sungai Nil. Mekah

akan dihancurkan oleh orang-orang Habsyi. Madinah akan hancur karena

kelaparan. Yaman akan dihancurkan oleh belalang. Negri Ailah akan hancur

karena blokade -pengepungan-. Persia akan hancur karena para kaum

muskin. Turki akan dihancurkan oleh negeri ad-Dailam. Addailam akan

dihancurkan oleh bangsa Armenia. Armenia akan dihancurkan oleh al-Khazr

(bangsa yang sipit matanya, dekat laut Kaspia). Al-Khazr dihancurkan oleh

Turki. Turki akan hancur karena petir. Sind akan dihancurkan oleh India.

India akan dihancurkan oleh Cina. Cina akan hancur karena Pasir. Habsyi

akan hancur karena gempa. Az-Zaura' akan dihancurkan oleh as-Suflaniy.

Ar-Rauha' akan hancur karena tenggelam. Iraq akan hancur karena

kelaparan atau paceklik. (HR. Hudzaifah ibn al-Yaman dan diceritakan oleh

Abu al-Farj al-Jauzi di dalam bukunya, Raudhah al-Musytaq wa Thariq lla

al-Malik al-Khallaq. Penulis mendengar bahwa kehancuran Andalusia

disebabkan oleh angin badai)

Dari Abu 'lmran al-Jauni dan Abu Harun al-'Abdi, mereka berdua

mendengar Naufan al-Baqqali berkata, "Sesungguhnya dunia ini diibaratkan

seperti seekor burung. Jika dua sayapnya telah patah niscaya burung itu akan

jatuh. Sesungguhnya sayap dari bumi adalah Mesir dan Bashrah. Apabila

keduanya telah hancur, niscaya seluruh bumi ini juga akan hancur." (HR.

Abu Nu'aim al-Hafizh)

Dari 'Auf ibn Malik, Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah wahai

penduduk Madinah, sesungguhnya negeri ini akan tetap ada sampai 40 tahun

sebelum kedatangan hari kiamat." (HR.Abu Zaid Umar ibn Syabah)  Ka'ab berkata, "Bumi ini akan dihancurkan 40 tahun sebelum

kedatangan hari kiamat. Kilat dan petir akan pergi menuju Syam. sehingga

tidak akan ada lagi guruh dan petir kecuali hanya daerah yang terdapat

diantara Tigris dan Eutrat." Diriwayatkan oleh 'Ali ibn Abu Thalib,

Rasulullah saw bersaMa. *Allah SWT berfirman: 'Jika Akuingin

menghuncurkan dunia. nuku Akuakon memuluinyu dengan menghuncurkan

rumah-Ku (Buitulluhl. Seteluh itu, Akuokan menghancurkttn yang lainnya."'

Kiamat Tidak akan Terjadi Selama di Dunia lllasih Ada Orang yang

Mengucapka n l.alaz *Allah"

Dari Anas, dia berkata bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Hari kiamat

tidak terjadi selama di dunia masih ada orang yang mengucapkan 'AIlah,

Allah'." (HR. Muslim)

Di dalam riwayat lain disebutkan. "Hari kiamat tidak akan terjadi atas

seseorang yang masih mengucapkan 'Allah, Allah.'"

Hilangnya Tauhid Pertanda Kiamet Sangat Dekat

Menurut pendapat para ulama kit4 jika huruf &a'padalafaz Allah di￾rafo'-kan, maka lafaz tersebut bermakna "Hilangnya tauhid," tetapi jika

huruf Ha 'pada lafaz Allah di-nashob-l<an, maka lafaz itu mempunyai makna

"Tidak terdapatnya Anwr Ma'ruf dan Nahi Munkar di dunia ini lagi,"

maksudnya hari kiamat tidak akan terjadi atas seseorang yang mengucapkan

"Bertaqwalah kamu kepada Allah".

Kebenaran penafsiran di atas ditunjukkan oleh hadits Rasulullah saw

yang diriwayatkan oleh Hudzaifah yang berbunyi "Sungguh kamu akan

menuju pada sesuatu yang tenang..." Perilakumereka lebih buruk dari pada

keledai, mereka bergaul bagaikan binatang (berzina di jalanan) sedangkan

ada diantara mereka yang mengatakan, 'Jangan lakukan, jangan lakukan."'

(al-hadits). Sesungguhnl'a dikatakan bahwa lafaz ini (Allah) sudah ada pada

lisan umat-umat terdahulu Nabi Adam hingga berakhirnya dunia ini, dan

tidak ada seorangpun )'ang mengingkari hal tersebut. Kaum Nabi Nuh

berkata, "Dan lcalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa

orang malaikot." (QS. al-Mu'minun: 24). Koum Hud berkata, "Apakah

kamu datang kepoda komi. agar kami honya menyembah Allah saja. " (QS.

al-A'raf:70). Mereka juga mengatakan,"Ia tidak lain hanyolah seorang yang

mengada-adakan kebohongan terhodap Allah. " (QS. al-Mu'minun: 38). Di

dalam surah Luqman avat 25 juga disebutkan, "Sestmggulmya jika kamu

tanyakan kepada mereka. "Siapalrah yang menciptakan langil dan bumi?

Tentu mereka akan menjawab, "Allah"
Jika Allah ingin menghilangkan dunia, mencabut arwah kaum

Mukmin dan menghilangkan lafaz "Allah" dari lisan orang-orang yang

ingkar, maka niscaya hal itu pasti terjadi, sebagaimana sabda Rasulullah

saw, "Hari kiamat itu tidak akan terjadi selama masih ada di dunia ini orang

yang mengucapkan'Allah."'

Di dalam sebuah kisah disebutkan: Sesungguhnya Allah SWT berkata

kepada lsrafil as, "Wahai lsrafil, jika engkau masih mendengar orang yang

mengucapkan kalimat'Lailaahuillallah,' maka tangguhkanlah peniupan

sangkakala hingga 40 tahun lagi untuk memuliakan orang yang

mengucapkan kal imat tersebut."

Kepada Siapakah Hari Kiamat akan Datang?

Dari 'Abdurrahman ibn Syamasah al-Mahdi, dia berkata: Pada suatu

hari aku sedang berada bersama Maslamah ibn Makhlad dan Abdullah ibn

'Amru ibn al-Ash. Abdullah kemudian berkata, "Hari kiamat tidak akan

datang kecuali atas makhluk yang paling jahat, yang kejahatannya melebihi

kejahatan orang-orang jahiliah." Ketika mereka sedang asyik berbincang￾bincang, tiba{iba 'Uqbah ibn 'Amir datang. Ibn Syamasah lalu berkata

kepada 'Uqbah, "Wahai 'Uqbah, dengarlah apa yang dikatakan oleh

'Abdullah.l' 'Uqbah lalu berkata: Dia memang lebih tahu, tetapi aku pernah

mendengar sabda Rasulullah saw. "Masih ada segolongan umatku yang mau

berperang di jalan Allah dengan gagah berani dan adapun orang-orang yang

menentang tidak akan dapat mencelakakan mereka. Mereka akan tetap

seperti itu sampai datangnya hari kiamat." Abdullah kemudian berkata,

"Benar apa yang kamu sampaikan." Setelah itu Allah akan mendatangkan

angin yang wangi baunya. Jika angin itu menerpa kulit, maka kulit terasa

diterpa oleh kain sutra (karena lembutnya). Tidak ada seorangpun yang

masih tersisa keimanan di dalam hatinya, kecuali Allah akan mencabutnya

sehingga yang tertinggal ketika itu hanya orang-orang jahat yang banyak

berbuat dosa. Kepada mereka inilah hari kiamat akan datang."

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh 'Abdullah ibn Mas'ud

disebutkan. "Hari kiamat tidak terjadi kecuali atas orang-orang yang selalu

berbuat jahat (paling jahat), yaitu mereka yang tidak menegakkan amar

ma'ruf dan nahi munkar. Mereka ini saling membuat kekejian (kekotoran

seks) sebagaimana halnya yang dilakukan oleh seekor keledai."

Al-Ashmu'i mengatakan bahwa lafaz "Saling membuat kebingungan"

sama maksudnya dengan "Saling membuat kerusakan." Ada juga yang

mengartikan lafaz tersebut dengan "pergaulan bebas dan pembunuhan".

Dari 'Aisyah ra, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,

"Hari kiamat tidak akan datang hingga kembali disembahnya al-Latta dan
al-'Uzza. " Aku kemudian berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai

Rasulullah, bagaimanakah dengan ayat yang mengatakan. "Diuluh yung

teluh mengutus Rasul-Nt'u [dengan membawal petunjuk [Al-Qur'anJ dun

agama yang benar untuk dimenangkonnyu atas segala agamo, waluupun

orang-orung musltrik tiduk menyuktinya." (QS. at-Taubah: 33)." Rasulullah

kemudian berkata, "Hal itu memang akan terjadi, tetapi setelah itu Allah

akan mendatangkan angin yang wangi baunya. Siapa saja yang di dalam

hatinya masih terdapat iman walaupun sebesar bili zarah, maka Allah akan

segera mencabut nyawanva sehingga yang tertinggal ketika itu hanyalah

orang-orang yang tidak memiliki sedikitpun iman dan mereka itu akan

kembali memeluk agama nenek moyang mereka " wallahu a'lam.

Islam Kembali Asing bagi Manusia

Hadits ini diceritakan oleh Abu al-Hasan Batthal ra di dalam bukunya

yang berjudul Syarh al-Bukhari yang menjelaskan tentang sebuah hadits

riwayat al-Bukhari: Dari Abu Hurairah ra" dia berkata: Aku mendengar

Rasulullah saw bersaMa. "Hari kiamat tidak akan datang hingga pantat

wanita suku ad-Daus bergoyang-goyang di sekeliling Dzil Khulashah."

Menurut Abu al-Hasan Batthal: Makna-makna khusus yang terdapat di

dalam masing-masing hadits di atas bukan menyatakan bahwa semua agama

akan hilang dari muka bumi. Sesungguhnya Rasulullah saw telah

menegaskan bahwa Islam akan tetap ada sampai hari kiamat, tetapi ia akan

kembali menjadi lemah dan asing seperti pertama kali ia muncul.

Dari Qatadah dari Mutharrif dari 'Imran ibn Hushain, dia berkata

bahwa Rasulullah saw bersaMa, "Masih ada segolongan umatku yang tetap

berperang di jalan kebenaran hingga sebagian mereka akhirnya dapat

membunuh Dajjal." (HR Ahmad ibn Salamah, dan menurut Mutharrif

golongan yang dimaksud oleh Rasulullah diatas adalah penduduk Syam).

Menurut pendapatku. hadiS yang menyatakan bahwa Islam akan tetap

ada sampai datangnya hari kiamat adalah merujuk kepada hadits yang

diriwayatkan oleh 'Aisyah dan 'AMullah ibn 'Amru. Adapun hadits'lmran

ibn Hushain menyatakan bahwa Isa as akan membunuh Dajjal, YaJuj, dan

Ma'juj akan mati, dan yang tinggal hanya Isa as dan agama Islam dan tidak

satupun yang disembah kecuali hanya Allah. Para ahli tafsir juga

menyatakan bahwa Isa akan melakukan ibadah haji bersama-sama dengan

Ashabul Kahfi. Setelah Isa as meninggal, maka Allah akan mendatangkan

angin yang dingin dari arah Syam sehingga semua orang Muslim dan orang

Mukmin yang masih hidup akan dicabut nyawanya dan yang tinggal hanya

orang-orang yang selalu berbuat dosa dan kejahatan. Mereka ini akan berada

di dalam kebingungan dan berjingkrak-jingkrak bagaikan seekor keledai, maka kepada orang-orang inilah lrari kiamat akan ditimpakan. (Hadits an￾Nuwas ibn Sam'an ath-Thawil).

Dalam hadits Abdullah ibn Umar dinyatakan: Allah akarr

mendatangkan angin yang sejuk dari arah Syam, kemudian Dia akan

mencabut nyawa seseorang yang di dalam hatinya masih terdapat imart

walupun mereka berada di dalarn sebuah bukit. Abdullah ibn Umar

kemudian membaca sebuah hadits yang pernah di dengarnya dari Rasulullah

yang di dalamnya diceritakan tentang peniupan sangkakala dan hari

kebangkitan. Ini merupakan akhir dari keterangan tentang proses musnahnya

segala ciptaan dan berakhirnya waktu. Hari kiamat tidak akan menimpa

bumi ini selama masih ada orang yang masih mengenal Allah dan hari

kiamat juga tidak akan terjadi selama di bumi ini masilr terdengar orang

yang mengucapkan lafaz "Allah. Allah".

Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dari Abu Zahrayah dari Ka'ab al￾Ahbar. dia berkata, "Manusia rnasih dapat menikmati kelapangan dan

kesenangan selama l0 tahun setelah keluarnya YaJuj dan Ma'juj dan

mereka masih bisa tinggal di bumi ini selama l0 tahun lagi setelah

kedatangan dua orang laki-laki yang membawa sebuah delima dan setandan

anggur. Setelah itu Allah akan mendatangkan angin yang sangat wangi,

sehingga semua orang Mukmin yang masih hidup akan dicabut nyawanya

dan yang tinggal hanya orang-orang yang berjingkrak-jingkrak seperti

keledai di alam terbuka (zina). Kepada mereka inilah AIlah akan

mendatangkan hari kiamat."

***+

Kita selalu memohon kepada Allah Yang Mahakuasa agar kita

diwafatkan dalam keadaan memeluk agama Islam dan dimasukkan ke dalam

golongan para syuhada' serta orang-orang shaleh. Kita juga memohon

kepada-Nya agar kita menjadi hamba-hamba yang bertaqwa dan

memperoleh kemenangan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan

bagi orangtua kita, dan semoga Allah memberikan ampunan bagi penulis

buku ini, kedua orangtuanya, serta bagi seluruh kaum Muslim- Amin ya

Rabbal'alamin.

Pujian hanya untuk Tuhan kita yang terlukis dan shalawat pada Nabi

kita layangkan.

Keagungan dan kemuliaan hanya milik Allah SWT. Shalawat dan

salam juga kita panjatkan kepada Nabi Muhammad saw. Alhamdulillah.

dengan rahmat dan karunia Allah akhirnya buku ini diselesaikan pada

pertengahan Ramadhan tahun 772 H, yang merupakan hasil karya dari al￾Hasan ibn 'Ali ibn Manshur ibn Nashir al-Hanafi. Mudah-mudahan Allah
memberikan ampunan bagi beliau, orangtua beliau, para pembaca buku ini,

serta bagi seluruh kaum Muslim. Cukuplah Atlah menjadi Penolong kami

dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.