Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 1
Menurut pendapat salah satu pakar Alkitab Josh McDowell : "Alkitab
dapat dipercaya dan memiliki kejujuran secara historis".
1) 2 RAJA-RAJA 8:26 VS 2 TAWARIKH 22:2.
Dalam 2 Raja-raja, umur Ahazia ketika naik raja TERTULIS: "22
tahun", TETAPI dalam 2 Tawarikh: "42 tahun".
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
2 Raja-raja 8:26
"Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan
setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Atalya, cucu Omri raja Israel."
Naskah Ibrani Teks Masoretik : "BEN-'ESRÏM {anak dua puluh}
ÛSYETAYIM {dan dua} SYÂNÂH {tahun} 'AKHAZYÂHÛ
{Ahazia} VEMOLKHÕ {ia memerintah} VESYÂNÂH {dan tahun}
'AKHAT {satu} MÂLAKH {ia memerintah} BÏRÛSYÂLÂIM {di
Yerusalem} VESYÊM {dan nama} 'IMÕ {ibunya} 'ATALYÂHÛ
{Atalya} BAT-'ÂMRÏ {anak perempuan Omri} MELEKH {raja}
YISRÂ'ÊL {Israel}"
2 Tawarikh 22:2
"Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja
dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Atalya, cucu Omri."
Naskah Ibrani Teks Masoretik: "BEN-'ARBÂ'ÏM {anak empat
puluh} USYETAYIM {dan dua} SYÂNÂH {tahun}
'AKHAZYÂHU {Ahazia} VEMOLKHO {ia memerintah}
VESYÂNÂH {dan tahun} 'AKHAT {satu} MÂLAKH {ia
memerintah} BÏRUSYÂLÂIM {di Yerusalem} VESYÊM {dan
nama} 'IMO {ibunya} 'ATALYÂHU {Atalya} BAT-'ÂMRÏ {anak
perempuan Omri}"
Naskah Ibrani Teks Masoretik menulis bahwa Atalya yaitu
anak perempuan ('bat', bêt-tâv) dari Omri, raja Israel; padahal
sebenarnya Atalya yaitu anak perempuan Ahab [2 Raja-raja 8:18],
putera Omri, sehingga Atalya yaitu cucu perempuan Omri, namun
dalam keluarga kerajaan, cucu sering disebut anak. Jadi kata ('bat',
bêt-tâv) bisa berarti anak perempuan atau cucu perempuan.
Kunci untuk mengerti permasalahan ini ditemukan di Perjanjian
Baru. Silsilah raja-raja dari Tuhan Yesus Kristus dicatat dalam
Injil menurut Matius. Matius 1:8 berisi daftar raja-raja dari garis
Daud yang ada beberapa raja terkenal yang tidak dicantumkan.
Bagan berikut membandingkan Raja-raja Yehuda dalam
Perjanjian Lama dengan catatan Raja-raja di Matius 1:8
Catatan PL Silsilah Yesus dalam Matius
Asa Asa
Yosafat Yosafat
Yoram/Yehoram Yoram
Ahazia -
Yoas -
Amazia -
7
Uzia Uzia
Tiga raja Yehuda tidak dihitung dalam Garis Silsilah Yesus Kristus!
Mengapa? Jawabannya ditemukan di Keluaran 20:5, Bilangan 14:18
dan Mazmur 109:13-15 dan terlihat dalam karakter pemerintahan raja-
raja jahat ini (2 Tawarikh 22:2-4). Faktanya, Ahazia tidak dihitung
sebagai benih Daud, Leluhurnya mengikuti jejak kejahatan keluarga
Omri. Alkitab menekankan kedua garis darah dan pengaruh dari
ibunya, Atalya, yaitu cucu dari Omri yaitu anak dari Ahab dan Izebel
(2 Raja-raja 8:18).
Ada Dua Kemungkinan Jawaban
Jawaban 1:
Ahazia berusia 22 tahun (2 Raj 8:26) ketika dia naik takhta di kerajaan
Yehuda. Dia anak dari Yoram dan Atalya. Ahazia yaitu Pejabat Raja
ketika ayahnya sakit (2 Taw 21:18) selama satu tahun (2 Raj 9:29-
Tahun ke-11 pemerintahan Yoram yang Raja Israel) dan menjadi
pejabat raja yang memerintah satu tahun (Tahun ke-12 Yoram raja
Israel-2 Raj 8:25). Ahazia naik takhta tahun 894 SM. Jika kita mundur
42 tahun (yaitu 936), kita tiba pada tahun pertama Omri memerintah.
Dengan kata lain, Ahazia memang berusia 22 tahun (seperti tercatat
dalam Kitab Raja-Raja), namun masa pemerintahannya dihitung
(dalam Kitab Tawarikh) mulai dari permulaan dinasti jahat Omri.
Inilah cara Roh Kudus menyoroti ketidaksetiaan yang jahat dalam
Garis Kerajaan Daud.
8
Frase ―42 tahun‖ yaitu ungkapan Ibrani dari ―anak laki-laki
dari 42 tahun‖ yang berarti bahwa itu yaitu masa 42 tahun dari
permulaan dinasti Omri.
Jawaban 2:
Ahazia berusia 42 tahun (2 Tawarikh 22:2) ketika dia naik takhta
kerajaan Yehuda. Dia bukanlah anak kandung Yoram (yang mati pada
usia 40 tahun), tetapi anak angkatnya. Ibunya yaitu istri ayahnya.
Hitung mundur 20 tahun (ketika Ahazia berusia 22 tahun-2 Raja-Raja
8:26) maka didapat tahun 914 SM yang merupakan tahun ke-8
pemerintahan raja Yehuda bernama Yosafat. Ini yaitu waktu Yosafat
berbesanan dengan Ahab (2 Tawarikh 18:1), yang kita tahu dalam
tahun ke-3 Yosafat memerintah, dia memerintahkan kebangkitan
rohani bangsa Yehuda (2 Tawarikh 17:7-9), kerajaannya menjadi
makmur (2 Tawarikh 17:12).
Dari 2 Tawarikh 18 dinyatakan bahwa beberapa tahun setelah
persekutuan ini berlangsung, Ahab dan Yosafat bergabung dalam
kekuatan militer melawan Siria (2 Taw 18:2). Kedua raja ini pergi
berperang (2 Taw 18:28) dan raja Ahab terbunuh (2 Taw 18:33-34).
Sebelum peperangan terjadi, Nabi Tuhan bernama Mikha dirantai dan
dikembalikan ke penguasa kota yaitu Amon, dimana Yoas satu tahun
memerintah sebagai anak raja, tinggal (1 Raja-raja 22:26). Dalam
bagian ini, kita menemukan pernyataan yang terungkap: Yoas, anak
kandung Ahazia (2 Taw 22:11) disebut ―anak raja‖, yang
mengindikasikan bahwa Ahazia yaitu sudah menjadi raja!
Bagaimana hal ini mungkin? Mungkin, dalam hubungan besanan
9
Yosafat dengan Ahab, Ahazia diurapi menjadi raja pada waktu ini,
serpihan teka-teki menjadi cocok. Dengan kata lain, Ahazia diurapi
menjadi raja pada usia 22 namun akhirnya baru memerintah Kerajaan
Yehuda 20 tahun kemudian pada usia 42 tahun.
Firman Tuhan tidak memberikan semua detail pertalian antara kedua
raja ini. Dengan jelas, solusi ini mungkin karena dalam 2 Tawarikh
21:2 Yosafat diberi gelar ―Raja Israel!‖ Lagi pula, ketika putra
Yosafat bernama Yehoram/Yoram akhirnya memperoleh kekuasaan
atas seluruh Yehuda, dia bukan hanya membunuh saudara-saudaranya,
namun juga para pemimpin/pangeran Israel (2 Taw 21:4). Mengapa
dia lakukan hal itu jika mereka bukan ancaman untuk takhta bangsa
Yehuda?
Bukan hanya itu, tapi Ahazia sungguh-sungguh merasa ―nyaman di
rumah‖ dalam Istana Kerajaan Israel (2 Taw 22:6). Mungkin saja
kedua raja tertarik untuk menyatukan kembali dua kerajaan yang
terbagi selama 70 tahun- niscaya dengan motif yang berbeda. Ahab
(dan atau Izebel!) berkonspirasi menghasilkan raja dari keturunannya
atas Kerajaan Yehuda setelah kematian Yosafat-satu langkah yang
mana akan diperuntukkan bagi Ahazia (yang ibunya yaitu putri
Ahab) di masa depan. Ketika rencana Ahab untuk membuat Yosafat
terbunuh dalam peperangan ternyata ketahuan (2 Taw 18:29, 31-33),
Ahazia harus menunggu 20 tahun untuk memerintah. Dalam hal ini,
Ahazia benar 22 tahun dan 42 tahun ketika dia mulai memerintah, 22
tahun ketika diurapi, 42 tahun ketika duduk ditakhta. Pertanyaan yang
tertinggal yaitu siapa ayah kandung Ahazia? Hubungan besan antara
10
Ahab dan Yosafat memunculkan suatu kotoran-fakta kekusutan
jaring! Pertimbangkan bahwa Ahazia dianggap sebagai:
1. Anak Yoram (2 Taw 22:1). Sejak Ahazia dua tahun lebih tua
dari ―ayahnya‖ Yoram, dia harus membuat anak angkatnya
dibawa dalam hubungan dengan ibunya Atalia ketika Atalia
menikahi Yoram. Penafsiran pertama tidak mungkin, karena
jika Ahazia menduduki takhta pada usia 42 tahun setelah
ayahnya wafat, ada perbedaan usia, Ahazia menjadi lebih
tua 2 tahun daripada ayahnya. Yoram, ayah Ahazia menjadi
raja pada usia 32 tahun, memerintah selama 8 tahun kemudian
wafat (2 Tawarikh 21:5), berarti usia Yoram mencapai 40
tahun, tidak mungkin saat itu Ahazia berusia 42 tahun.
2. Anak menantu Ahab (2 Raj 7:27). Hubungan ini akan
ditetapkan dengan pernikahannya dengan Zibya (2 Taw 24:1)
yang pasti merupakan salah satu dari putri atau cucu
perempuan Ahab.
3. Anak Yosafat (2 Taw 22:9). Ini kelihatannya yang membuat
Ahazia diberikan tempat layak dalam penguburannya sebagai
penghormatan karena fakta bahwa dia yaitu putra Yosafat (2
Taw 22:9). Dapatkah itu dalam waktu dulu, Yosafat mengikuti
adat mempererat hubungan antar kerajaan (1 Raj 3:1) dengan
berdiskusi dengan Atalia, anak Ahab. Tampaknya point ini
menyatakan dalam catatan Alkitab untuk memberikan detail
cukup untuk setiap orang agar tahu dengan pasti.
11
Tuhan yang Maha Kuasa tidak pernah disenangkan dengan hubungan
yang tidak kudus (2 Kor 6:14-17). Tuhan tidak berkenan dengan
pemerintahan Yehoram dan Azarya, yang keduanya mencari dan
memperkenalkan penyembahan Dewa Baal kepada bangsa Yehuda-
termasuk Yoas, mereka diabaikan/dihilangkan dari silsilah Yesus
Juruselamat. Ketika Ahazia mati, Tuhan sendiri memotong keluarga
Ahab dari garis raja-raja (2 Taw 22:7-9).
Jadi kedua ayat di atas sudah tepat yaitu 22 tahun (dalam 2 Raja-
Raja 8:26) dan 42 tahun (dalam 2 Tawarikh 22:2), pahami
kemungkinan alternatif kedua jawaban di atas. Jadi tidak ada
kesalahan dalam penyalinan atau penerjemahan.
Sumber acuan: Jurnal Teologi FEBC Singapura, The Burning Bush
Vol 10 No 2 (July 2004) halaman 86-92.
2) 2 RAJA-RAJA 24:8 VS 2 TAWARIKH 36:9.
Dalam 2 Raja-raja, lamanya raja Yoyakhin berkuasa TERTULIS: "3
bulan", TETAPI dalam 2 Tawarikh: "3 bulan 10 hari".
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
2 Raja-raja 24:8,
"Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja
dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya
ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem."
Naskah Ibrani Teks Masoretik: BEN-SYEMONEH 'ESRÊH
SYÂNÂH YEHOYÂKHÏN BEMOLKHO USYELOSYÂH
12
KHODÂSYÏM MÂLAKH BÏRUSYÂLÂIM VESYÊM 'IMO
NEKHUSYTÂ' VAT-'ELNÂTÂN MÏRUSYÂLÂIM
2 Tawarikh 36:9,
"Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja
dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN."
Naskah Ibrani Teks Masoretik: BEN-SYEMONEH SYÂNÏM
YEHOYÂKHÏN BEMOLKHO USYELOSYÂH KHODÂSYÏM
VA'ASERET YÂMÏM MÂLAKH BÏRUSYÂLÂIM VAYA'AS
HÂRA' BE'ÊYNÊY YEHOVÂH
Penulis Tawarikh menuliskan lamanya masa pemerintahan
Yoyakhin secara lebih spesifik, sedangkan penulis kitab Raja-raja
hanya menyebutkan secara garis besar dan membulatkan jumlah
bulannya saja, dengan anggapan bahwa tambahan sepuluh hari tidak
cukup perlu untuk disebutkan secara khusus.
Jadi, jelas bahwa tiga bulan dalam kitab Raja-raja yaitu
pembulatan atau penulisan secara genap dari tiga bulan sepuluh
hari sebagaimana ditulis dalam Kitab Tawarikh. Dapat
diilustrasikan dengan wanita hamil selama sembilan bulan, ada yang
menambahkannya menjadi sembilan bulan sepuluh hari. Pembulatan
ini sering dijumpai dalam kitab Raja-raja.
3) Berapa ekor kuda kereta yang dibunuh Daud?
a. 700 ekor (II Samuel 10: 18)
b. 7000 ekor (I Tawarikh 19: 18)
13
JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
2 Samuel 10:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud
membunuh dari orang Aram itu 700 ekor kuda kereta dan empat
puluh ribu orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka,
dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana."
King James Version / Authorized Version 2 Samuel 10:18,
"And the Syrians fled before Israel; and David slew the men of seven
hundred chariots of the Syrians, and forty thousand horsemen, and
smote Shobach the captain of their host, who died there."
1 Tawarikh 19:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud
membunuh dari orang Aram itu 7000 ekor kuda kereta dan empat
puluh ribu orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara
itu, dibunuhnya."
King James Version / Authorized Version 1 Tawarikh 19:18,
"But the Syrians fled before Israel; and David slew of the Syrians
seven thousand men which fought in chariots, and forty thousand
footmen, and killed Shophach the captain of the host."
Tujuh ratus ekor kuda kereta dalam 2 Samuel 10:18
mengangkut 10 orang di dalamnya menurut 1 Tawarikh 19:18,
sebagaimana diterjemahkan oleh KJV/AV "But the Syrians fled before
Israel; and David slew of the Syrians seven thousand men which
14
fought in chariots, and forty thousand footmen, and killed Shophach
the captain of the host."
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dapat membuktikan
kebenaran ayat Alkitab di antaranya yaitu arkeologi. Kereta dengan
roda berat, ditarik oleh keledai, dipakai untuk perang untuk upacara-
upacara di Mesopotamia Selatan pada milenium ketiga sebelum
Masehi, demikian ditunjukkan oleh penemuan-penemuan di Ur, Kis,
dan Tell Agrab. Tapi kereta perang yang sebenarnya, yang
konstruksinya lebih ringan dan ditarik oleh kuda, belum muncul
sampai milenium kedua sebelum Masehi.
Sifat asing kereta itu ditekankan oleh kenyataan, bahwa di
banyak bahasa Semit dari dunia kuno, kata untuk kereta perang
dibentuk dari akar 'rkb' "menunggang". Misalnya dalam bahasa Akad
'narkabtu', bahasa Ugarit 'mrkbt', bahasa Ibrani 'merkava', dan
bentuknya bahkan diterima di Kerajaan Mesir Baru (mrkbt). Pada
paroan milenium kedua sebelum Masehi, suatu golongan masyarakat
yang anggotanya dikenal sebagai 'mariannu', dibuktikan di Alalah dan
Ugarit dalam Surat-surat Amarna, juga di Kerajaan Mesir Baru. Ini
menunjukkan tingkatan mulia seorang pemilik satu kereta atau kereta
perang.
Orang Mesir biasanya menempatkan dua sampai empat orang
dalam satu kereta perang, umumnya dua orang, seorang sais dan
seorang prajurit, tapi Raja Asyur menambah orang ketiga, yang
disebut 'salsu rakbu', "penunggang ketiga", yang memainkan tameng
untuk melindungi sang Raja. Inilah jumlah yang paling umum, yang
juga dianut oleh orang Het. Tapi pada zaman Asyurbanipal kadang-
kadang ditempatkan lebih dari empat orang dalam satu kereta kuda.
Kuda kereta dalam 2 Samuel 10:18, Ibrani 'rekev', King James
Version/AV menulis 'chariots' ada beberapa jenis, ada kuda kereta ala
Mesir, Kanaan, Salomo, Asyur, Persia, Yunani dan lain-lain. Yusuf
dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir, dinaikkan
dan dihormati di atas kuda kereta. Ini yaitu kuda kereta ala Mesir
yang biasanya diisi dua orang saja. Kereta perang orang Kanaan
berbeda dengan Mesir, dapat diselidiki lebih lanjut dalam kitab Yosua
dan Hakim-hakim, terlalu panjang jika diuraikan di sini.
Di zaman Daud dan Salomo, khusus untuk kuda kereta yang
dinaiki raja biasanya diisi oleh raja plus pengawal dan pengemudi
kereta, misalnya 1 Raja-raja 22:34, namun kereta kuda yang
digunakan oleh pasukan biasanya berisi lebih dari empat orang. Kereta
kuda dengan dua atau tiga orang jelas sarana utama dalam
pertempuran di tanah datar, tapi dapat menjadi penghalang di daerah
yang tidak rata. Wilayah Israel yaitu daerah pegunungan yang tidak
rata, bandingkan dengan kisah Gideon, pintu gerbang Perunggu dari
Salmaneser III melukiskan kesulitan yang dijumpai dalam suatu
pertempuran di hulu Sungai Tigris di mana banyak orang berada di
atas kereta perang untuk membantu kesulitan ini. Penggalian-
penggalian di Hazor menunjukkan betapa besarnya kereta dapat
dimuat oleh orang pada zaman itu.
Kereta perang Israel umumnya mengangkut tiga orang sesuai
dengan kondisi geologis tanah Kanaan namun kereta kuda yang
diperangi oleh Daud yaitu kereta kuda orang Aram ('Syrians')
yang daya tampungnya jauh lebih besar.
Untuk jelasnya, bandingkan 1 Tawarikh 19:18 menurut KJV,
"But the Syrians fled before Israel; and David slew of the Syrians
16
seven thousand men which fought in chariots, and forty thousand
footmen, and killed Shophach the captain of the host.", perhatikan
ungkapan 'seven thousand men which fought in chariots',
sedangkan 2 Samuel 10:18 menulis 'the men of seven hundred
chariots.'
Bahasa Ibrani memang unik, orang Yahudi tidak memerlukan
huruf hidup, mereka menulis huruf mati saja sudah tahu arti kata itu.
Ungkapan "syb m't rkb" dibubuhi huruf hidup (oleh para Masoret)
menjadi "syeva' me'at rekev", dan "syb't 'lfym rkb" menjadi "syev'ot
'elefim rekev". Membaca huruf mati ini saja, orang Yahudi sudah tahu
bahwa yang dimaksud yaitu 700 kereta, dan yang satu lagi 7000
orang dalam kereta.
Kemungkinan dan penjelasan yang paling logis yaitu tujuh
ratus kereta kuda {syeva' me'at rekev} dalam 2 Samuel 10:18
mengangkut 10 orang di dalam kereta kuda sehingga menjadi angka
tujuh ribu kereta kuda {syev'at 'elefim rekev} dalam 1 Tawarikh
19:18. Kitab Samuel menghitung jumlah kereta kuda sedangkan
Tawarikh menunjuk jumlah orang dalam kereta kuda.
Bagaimana pula dengan Septuaginta? Septuaginta menulis 2
Samuel 10:18, "Septuaginta menulis, "kai ephugen suria apo prosôpou
israêl kai aneilen dauid ek tês surias heptakosia harmata kai
tessarakonta khiliadas ippeôn kai ton sôbak ton arkhonta tês
dunameôs autou epataxen kai apethanen ekei"
Dan 1 Tawarikh 19:18, "kai ephugen suros apo prosôpou dauid
kai apekteinen dauid apo tou surou hepta khiliadas harmatôn kai
tessarakonta khiliadas pezôn kai ton sôphakh arkhistratêgon
dunameôs apekteinen"
[1] "Tujuh ratus kereta kuda", Ibrani "syb m't rkb", Septuaginta
'heptakosia harmata'.
[2] "Tujuh ribu orang di atas kereta kuda", Ibrani "syb't 'lfym rkb",
Septuaginta 'hepta khiliadas harmatôn'.
Kata 'harmata' merujuk kepada kereta sedangkan 'harmatôn'
merujuk orang-orang yang ada di dalam kereta. Kata 'harmata'
yaitu bentuk jamak 'harma' dalam kasus datif (obyek langsung)
sedangkan 'harmatôn' kasusnya genitif merujuk kepada milik.
Salah satu salinan naskah Ibrani lain menulis "tujuh ratus" dan "tujuh
ribu" itu dengan nilai (sumber: Treasury of Scripture Knowledge).
Masing-masing abjad Ibrani punya nilai tersendiri ibarat angka
Romawi I, V, X, L, C, dan M yang mewakili 1, 5, 10, 50, 100 dan
1000.
Alef hingga Yod punya nilai 1 hingga 10, Yod hingga Qof punya nilai
10 hingga 100 dengan kelipatan 10, dan dari Qof hingga Tau bernilai
100 hingga 400. Angka 11 ditulis Yod-Alef atau y', 21 ditulis Kaf-
Alef atau k'. Angka 11 saja boleh merupakan kombinasi Yod-Alef
(10+1), Alef-Yod (1+10), He-Vav (5+6), Dalet-Dalet-Gimmel
(4+4+3), atau kombinasi lainnya.
Nah, angka 700 mereka tulis "nun pesyuta" atau nun-akhir yang
ditransliterasi dengan N kapital sedangkan 7000 yaitu zayin dengan
satu tag (mirip titik) di atas "nun".
18
Jadi, yang benar dalam I Tawarikh 19:18 'seven thousand men
which fought in chariots', ―7 ribu orang yang bertempur dalam kereta
perang‖ dan dalam 2 Samuel 10:18 yang benar 'the men of seven
hundred chariots', ―orang-orang dalam 700 kereta perang‖ dimana
satu kereta perang ini berisi 10 orang, sehingga jumlahnya sama yaitu
7 ribu orang sebagaimana disebutkan dalam I Tawarikh 19:18.
Terjemahan Alkitab LAI untuk ayat 2 Samuel 10:18 tidak tepat.
4) Yang dibunuh Daud, pasukan berkuda atau pasukan jalan kaki?
a. 40.000 pasukan berkuda (II Samuel 10: 18)
b. 40.000 pasukan berjalan kaki (I Tawarikh 19: 18)
JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
2 Samuel 10:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud
membunuh dari orang Aram itu tujuh ratus ekor kuda kereta dan
40.000 orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka,
dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana."
Dalam naskah Ibrani, kedua kitab Samuel merupakan satu
kitab saja. Pemisahan yang sekarang kita miliki kurang tepat, karena
menyebabkan tercerainya hikayat Daud dari peristiwa Saul yang
mendahsyatkan di pegunungan Gilboa. Para pengarang Septuaginta
menganggap Samuel dan Raja-raja selaku suatu hikayat Kerajaan
Israel yang lengkap yang terbagi dalam 4 kitab. Ketika kitab-kitab ini
diterjemahkan dalam bahasa Latin disebut "Kitab-kitab Raja-raja",
sehingga kedua kitab Samuel yang kita miliki masing-masing disebut
"Kitab Raja-raja" yang pertama dan yang kedua.
Kemungkinan penanggalan yang paling tua untuk seluruh
karya itu agaknya yaitu pada akhir abad ke-10 sebelum Masehi.
Mutu bahasa Ibraninya dan kebersihannya dari pengaruh bahasa Aram
menghunjuk pada waktu terdahulu sumber-sumbernya dikarang, dan
hal itu bukannya berarti kitab selengkapnya diselesaikan pada waktu
itu.
1 Tawarikh 19:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud
membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan
40.000 orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara
itu, dibunuhnya."
Kitab Tawarikh [Ibrani: 'divre hayyamim'] berarti "Kejadian-
kejadian sehari-hari" atau "sejarah", tapi judul itu tidak cukup untuk
mengungkapkan sifat atau tujuan kitab Tawarikh. Sebutan yang
dipakai dalam terjemahan-terjemahan Roma Katolik 'paralipomena'
berasal dari Septuaginta melalui Vulgata. Suatu batas waktu yang
paling awal bagi waktunya kitab-kitab ini ditulis yaitu ± 537 sebelum
Masehi. Namun bukti-bukti agaknya mengharuskan kita mengambil
kesimpulan bahwa Tawarikh dan Ezra-Nehemia semula mewujudkan
satu Kitab. Hal ini mengalihkan waktu penulisan itu hingga setelah
430 sebelum Masehi.
5) Siapakah panglima musuh yang tewas di tangan Daud?
a. Sobakh (2 Samuel 10:18)
b. Sofakh (I Tawarikh 19:18)
JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
2 Samuel 10:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud
membunuh dari orang Aram itu tujuh ratus ekor kuda kereta dan
40.000 orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka,
dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana."
1 Tawarikh 19:18,
"tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud
membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan
40.000 orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara
itu, dibunuhnya."
Tentang nama ganda di kalangan Israel telah ditanggapi sebelumnya,
namun mengenai nama Sobakh dan Sofakh ini dapat diberikan
ilustrasi sederhana yaitu bagaimana mengucapkan seven alias tujuh
menurut lidah orang Indonesia. Ternyata kata seven ini diucapkan
beraneka ragam: seben, sefen, sepen, seven, dan sewen demikian pula
halnya dengan nama Sobakh dan Sofakh. Bandingkan pula bagaimana
nama Ahmad ditulis beragam: Achmad, Akhmad, Achmed, dan lain-
lain.
Naskah Ibrani Teks Masoretik :
Kaf bet waw syin (SYOBAKH)
Kaf fe waw syin (SYOPHAKH)
NASKAH SEPTUAGINTA :
sigma ômega bet alpha kappa (SYOBAKH)
sigma ômega phi alpha khi (SYOPHAKH)
Jadi, baik Sobakh (dalam 2 Samuel 10:18) dan Sofakh (dalam I
Tawarikh 19:18) yaitu orang yang sama yang mempunyai nama
lain.
6) 2 SAMUEL 8:9-10 VS 1 TAWARIKH 18:9-10.
Dalam 2 Samuel, nama raja Hamat dan anaknya TERTULIS: "Toi dan
Yoram", TETAPI dalam 1 Tawarikh: "Tohu dan Hadoram". (Alkitab
LAI Terjemahan Lama)
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Alkitab LAI Terjemahan Lama 2 SAMUEL 8:9-10,
8:9 Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada Toi, raja
Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara
Hadad-ezar,
8:10 disuruhkan Toi akan Yoram, anaknya, menghadap raja Daud
akan bertanyakan selamat baginda dan menyampaikan berkat selamat
kepada baginda, sebab baginda sudah memerangi Hadad-ezar dan
sudah mengalahkan dia (karena Hadad-ezar itu senantiasa dalam
berperang dengan Toi), maka pada tangannya yaitu beberapa benda
perak dan benda emas dan benda tembaga.
Alkitab LAI Terjemahan Baru 2 SAMUEL 8:9-10,
8:9 Ketika didengar Tou, raja Hamat, bahwa Daud telah memukul
kalah seluruh tentara Hadadezer,
8:10 maka Tou mengutus Yoram, anaknya, kepada raja Daud untuk
menyampaikan salam dan mengucapkan selamat kepadanya, karena ia
telah berperang melawan Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab
Hadadezer sering memerangi Tou. Dan Yoram membawa barang-
barang perak, emas dan tembaga.
Bandingkan dengan
Alkitab LAI Terjemahan Lama 1 TAWARIKH 18:9-10,
18:9 Hata, jika kedengaranlah kabar kepada Tohu, raja Hamat,
mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar-
Ezar, raja Zoba itu,
18:10 disuruhkannyalah Hadoram, puteranya, pergi menghadap
baginda raja Daud akan bertanyakan selamatnya dan akan meminta
berkat atasnya, sebab baginda sudah berperang dengan Hadar-Ezar
dan dialahkannya akan dia, karena Hadar-Ezar itu selalu berperang
dengan Tohu, dan dikirimnya pula pelbagai perkakasan emas, perak
dan tembaga
Alkitab LAI Terjemahan Baru 1 TAWARIKH 18:9-10,
18:9 Ketika didengar Tou, raja Hamat, bahwa Daud telah memukul
kalah seluruh tentara Hadadezer, raja Zoba,
18:10 maka ia mengutus Hadoram, anaknya, kepada raja Daud untuk
menyampaikan salam dan mengucapkan selamat kepadanya, karena ia
telah berperang melawan Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab
Hadadezer sering memerangi Tou. Dan Hadoram membawa pelbagai
barang-barang emas, perak dan tembaga.
Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam perbedaan
pelafalan penyebutan nama. Sama seperti orang menuliskan Gus Dur
dan Abdurahman Wahid, atau Bob Hasan dan Muhammad Hasan.
Nama Hadoram yaitu nama lain dari Yoram, Toi yaitu nama lain
dari Tohu, sama seperti nama Kileab yaitu nama lain Daniel
(pertanyaan no. 27).
Septuaginta (Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani) menulis ieddouran dalam 2
Samuel 8:10 dan idouram dalam 1 Tawarikh 18:10. Nama Hadoram di
samping nama anak Tou atau Toi juga merupakan nama keturunan
Yoktan yang ke-5 (Kejadian 10:27) dan kepala rodi di era Rehabeam
(2 Tawarikh 10:18). Perhatikan bahwa Hadoram sang kepala rodi
inipun dipanggil dengan Adoniram (1 Raja-raja 4:6) dan Adoram (1
Raja-raja 12:18 ).
Dalam Alkitab LAI Terjemahan Baru, ‖Toi‖ dan ‖Tohu‖
diseragamkan terjemahannya menjadi ‖Tou‖. Dalam Kitab Suci ILT
(Indonesian Literal Translation) Edisi ke-2 tertulis ‖Toi‖ dan ‖Tou‖.
Jadi keduanya yaitu nama dari orang yang sama dimana
mereka mempunyai nama lain atau nama ganda, yaitu
‖Hadoram‖ nama lainnya ‖Yoram‖, ‖Toi‖ nama lainnya ‖Tohu‖
atau ‖Tou‖.
7) 2 SAMUEL 23:8 VS 1 TAWARIKH 11:11 (Alkitab LAI
Terjemahan Lama).
Dalam 2 Samuel, nama pahlawan yang mengiringi Daud TERTULIS:
"Yosyeb-Basyebet bin Takhkemoni", "kepala SEGALA
PENGHULU", dan "menikam 800 orang", TETAPI dalam 1
Tawarikh: "Yasobam bin Hakhmoni", "kepala ORANG TIGA
PULUH", dan "menikam 300 orang".
JAWAB: (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Alkitab LAI Terjemahan Baru 2 Samuel 23:8,
"Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang
Hakhmoni (Ibraninya: YOSYÊV BASYEVET TAKHKEMONÏ),
kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus
orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran."
Alkitab LAI Terjemahan Lama 2 Samuel 23:8,
Bermula, maka inilah nama segala pahlawan yang pada Daud:
Yosyeb-Basyebet bin Takhkemoni, kepala segala penghulu, iapun
bergelar penyucuk dan penikam lembing, sebab ditikamnya akan
delapan ratus orang dalam sekali saja berperang
Alkitab LAI Terjemahan Baru 1 Tawarikh 11:11,
"Inilah daftar para pahlawan yang mengiringi Daud: Yasobam bin
Hakhmoni (Ibraninya: YÂSYÂV'ÂM BEN-KHAKHMONÏ), kepala
triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang
tertikam mati dalam satu pertempuran."
Alkitab LAI Terjemahan Lama 1 Tawarikh 11:11,
Maka inilah bilangan segala pahlawan yang pada Daud itu: Yasobam
bin Hakhmoni, kepala orang tiga puluh, yang berlayamkan
lembingnya kepada orang tiga ratus, ditikamnya akan mereka itu
sekalian dalam sekali berperang
Nama kepala para perwira yaitu Yasobam bin Hakhmoni
(Ibrani, YÂSYÂV'ÂM BEN-KHAKHMONÏ) dalam 1 Tawarikh
11:11 yang nama lainnya dalam 2 Samuel 23:8 teks Ibrani menulis,
YOSYÊV BASYEVET TAKHKEMONÏ bukan Isybaal
sebagaimana yang diterjemahkan oleh LAI. Ungkapan YOSYÊV
BASYEVET TAKHKEMONÏ berarti Yosyeb-Basyebet anak dari
seorang Hakhmoni.
AV 1769 atau KJV menerjemahkan secara literal YOSYÊV
BASYEVET TAKHKEMONÏ dengan The Tachmonite that sat in the
seat karena secara harfiah "YASYAV" bermakna duduk dan
"BASYEVET" bermakna di tempat duduk padahal YOSYÊV
BASYEVET yaitu nama orang! Namun hal ini sudah diperbaiki
dalam NKJV:
2 Samuel 23:8 These are the names of the mighty men whom David
had: Josheb-Basshebeth the Tachmonite, chief among the captains.
He was called Adino the Eznite, because he had killed eight hundred
men at one time.
Terjemahan yang lebih mendekati kepada teks asli Ibrani telah
disempurnakan oleh Jewish Publication Society yang memang terdiri
dari ahli-ahli bahasa Ibrani dan berikut ini yaitu terjemahan mereka
dalam bahasa Inggris untuk 2 Samuel 23:8: "These are the names of
the mighty men whom David had: Josheb-basshebeth a
Tahchemonite, chief of the captains; the same was Adino the Eznite;
he lifted up his spear against eight hundred, whom he slew at one
time."
Perhatikan bahwa, YOSYÊV BASYEVET TAKHKEMONÏ
diterjemahkan dengan Josheb-basshebeth a Tahchemonite.
Nama "Isybaal" tidak ada dalam naskah Ibrani.
Septuaginta menulis 'IEBOSTHE' sedangkan dalam 1 Tawarikh 11:11
'IESEBAAL', mungkin Alkitab LAI TB mengutip manuskrip
Septuaginta yang lain.
Coba bandingkan dengan dua terjemahan di bawah ini yang
tidak mengandung nama ―Isybaal‖:
KJV 2 Samuel 23:8 These be the names of the mighty men whom
David had: The Tachmonite that sat in the seat, chief among the
captains; the same was Adino the Eznite: he lift up his spear against
eight hundred, whom he slew at one time.
NIV, "These are the names of David's mighty men: Josheb-
Basshebeth, a Tahkemonite, was chief of the Three; he raised his
spear against eight hundred men, whom he killed in one encounter."
Jadi, dalam 2 Samuel 23:8, yang benar Yosyeb-Basyebet bin
Takhkemoni, kepala diantara para perwira, 800 orang yang
tertikam mati dalam satu kali pertempuran, sedangkan dalam 1
Tawarikh 11:11, yang benar Yasobam bin Hakhmoni, kepala
diantara para perwira, 300 orang yang tertikam dalam satu kali
pertempuran.
8) Kepala Triwira Daud membunuh berapa orang ?
a. 800 orang (II Samuel 23:8 )
b. 300 orang (I Tawarikh 11:11).
27
JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
2 Samuel 23:8,
"Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang
Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan
delapan ratus orang (Ibrani: 'AL-SYEMONEH MÊ'OT) yang tertikam
mati dalam satu pertempuran."
1 Tawarikh 11:11,
"Inilah daftar para pahlawan yang mengiringi Daud: Yasobam bin
Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan tiga
ratus orang (Ibrani: 'AL-SYELOSY-MÊ'OT) yang tertikam mati
dalam satu pertempuran."
―Tiga‖ menurut bahasa Ibrani yaitu SYALOSY (SYIN-
LAMED-SYIN) dan delapan yaitu SYEMONEH (SYIN-MEM-NUN-
HE) sama-sama dimulai oleh huruf "SYIN".
Ada yang mempelajari ayat ini dari makna kata triwira
(Ibrani, HASYELOSYÏM atau, HASYÂLISYÏ). Di masa
pemerintahan raja Daud senantiasa ada tiga orang perwira yang
mengepalai 30 orang tentara, Adino (LAI menulis Isybaal), Eleazar,
dan Sama, silakan pelajari 2 Samuel 23:8-12. Jika ditelusuri lebih
lanjut ada kemungkinan pembantaian pertama terdiri atas 300
orang, disusul pembantaian kedua sehingga total berjumlah 800
orang, atau ada dua pertempuran, pertama 800 orang dan kedua
300 orang namun tidak tercatat dalam Kitab Samuel dan Raja-
raja sehingga dilengkapi oleh kitab Tawarikh.
28
Sumber lain memberi penjelasan sebagai berikut:
It is quite possible that both authors may have described two different
incidents, though by the same man, or one author may have only
mentioned in part what the other author mentions in full. (Light of
Life II 1992:187)
Terjemahannya: Sangat mungkin bahwa, kedua penulis telah
menceritakan dua kejadian yang berbeda meski dengan tokoh yang
sama. Atau bisa jadi, penulis yang satu hanya menyebutkan sebagian
dari jumlah yang ada sedangkan penulis yang lain menyebutkan
jumlah secara keseluruhan.
Jadi, ada 2 alternatif solusi yaitu kedua penulis telah
menceritakan dua kejadian yang berbeda (ada dua peristiswa/kejadian)
meski dengan tokoh yang sama. Atau bisa jadi, penulis yang satu
hanya menyebutkan sebagian dari jumlah yang ada sedangkan penulis
yang lain menyebutkan jumlah secara keseluruhan dengan
kemungkinan pembantaian pertama terdiri atas 300 orang,
disusul pembantaian kedua sehingga total berjumlah 800 orang,
atau ada dua pertempuran, pertama 800 orang dan kedua 300
orang namun tidak tercatat dalam Kitab Samuel dan Raja-raja
sehingga dilengkapi oleh kitab Tawarikh.
9) 2 SAMUEL 24:1 VS 1 TAWARIKH 21:1.
Dalam 2 Samuel, yang mengajak Daud melawan Israel TERTULIS:
"TUHAN", TETAPI dalam 1 Tawarikh: "SETAN"!
JAWAB :
29
(Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam sejarah manusia)
2 Samuel 24:1
"Bangkitlah pula murka TUHAN (Ibrani: YEHOVÂH) terhadap orang
Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: 'Pergilah,
hitunglah orang Israel dan orang Yehuda.'"
1 Tawarikh 21:1
"Iblis (Ibrani: SÂTÂN) bangkit melawan orang Israel dan ia
membujuk Daud untuk menghitung orang Israel."
Di sini kelihatannya ada perbedaan diantara kedua ayat di atas,
kecuali kalau kedua-duanya sama-sama benar. Kejadian ini terjadi
pada akhir masa kekuasaan Daud, dimana Daud sedang mengenang
masa-masa kejayaannya dulu yang membawa kerajaan-kerajaan
Kanaan, Siria, dan Funisia ke dalam daerah kekuasaan Israel. Daud
kagum dan menjadi sombong atas prestasi-prestasinya, sehingga ia
lebih mengandalkan kekuatan senjata dan prajuritnya daripada
mengandalkan belas-kasih Tuhan.
Oleh karena itu, Tuhan memutuskan bahwa inilah saatnya
bahwa Daud harus dibawa untuk bersujud dihadapan Tuhan dan
kembali menggantungkan harapannya pada belas kasih Tuhan. Maka
Ia membiarkan Daud menghitung rakyatnya untuk melihat seberapa
banyak hal tersebut bisa membantu Daud, karena sensus tersebut
sebenarnya dilakukan untuk menonjolkan-ego-bangsa (walaupun
Yoab telah menentang pelaksanaan sensus dalam 1 Tawarikh 21:3).
Segera setelah jumlah rakyatnya diketahui, Tuhan kemudian
menghukum mereka dengan bencana penyakit sampar yang
30
memusnahkan sejumlah besar rakyat Israel (sekitar 70.000 jiwa
menurut 2 Samuel 24:15) dan bersama dengan itu statistik
penduduknya hancur berantakan.
Lalu bagaimana dengan Setan? Apa hubungan setan dengan
kejadian ini, jikalau Tuhan telah menggerakkan Daud untuk
melakukan hal-hal bodoh yang ada di otaknya. Dengan segala maksud
jahatnya, Iblis tahu bahwa sensus ini tidak menyenangkan hati Tuhan
(1 Tawarikh 21:7-8 ), dan karena itu ia juga menghasut Daud untuk
melakukannya.
Yang satu mengatakan Tuhan menyuruh, sedangkan lainnya
Setanlah yang menyuruh. Tetapi mengapa hal ini harus bertentangan?
Jadi Tuhan dan Setan keduanya terlibat dalam peristiwa ini. Tidak ada
yang aneh dalam hal ini, karena dalam sejumlah peristiwa di Alkitab
dapat dilihat bahwa Tuhan dan setan dapat bersama-sama terlibat
dalam 'menguji' dan ’mencobai’ orang tertentu. Paulus berkata bahwa
Tuhan mengirim utusan dari Setan untuk mencegah Paulus
memegahkan diri.
2 Korintus 12:7
"Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-
penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam
dagingku, yaitu seorang utusan Iblis (Yunani: aggelos satan) untuk
menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri."
Tentulah Tuhan dan Setan terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini
termasuk juga dalam hal Harmageddon (Perang terakhir antara Tuhan
dengan Iblis serta pengikut-pengikutnya di Akhir Zaman).
Penyelesaian sederhana demikian membuat sangkaan adanya
31
kontradiksi tidak masuk akal. Seorang errantis (yang menyatakan
Alkitab bisa salah) menyatakan dengan tegas bahwa "dua laporan itu
tidak bisa tepat semua". Tetapi dari pandangan keutuhan doktrin,
kedua laporan itu mengemukakan kebenaran yang sama persis: Apa
yang diperbuat oleh Daud yaitu salah (dosa).
Kedua ayat tadi jelas tidak bertentangan. Tuhan kadang-
kadang memakai Iblis untuk maksud-maksud-Nya. Banyak ayat-ayat
dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan mengizinkan Iblis
menguji umatnya, misalnya dalam ayat-ayat berikut ini:
Ayub 1:12
"Maka firman TUHAN kepada Iblis: 'Nah, segala yang dipunyainya
ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu
terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.'"
"Maka firman TUHAN kepada Iblis: 'Nah, ia dalam kuasamu; hanya
sayangkan nyawanya.'" (Ayub 2:6)
1 Petrus 5:8
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya."
Dalam kasus ini baik Tuhan maupun Iblis terlibat. Tuhan
mengizinkan Iblis untuk mencobai Raja Daud karena
kesombongan dan ketidakpercayaannya. Tuhan itu Mahakuasa,
32
bukan hanya malaikat yang diperintah oleh-Nya, Iblis pun takluk
akan kedaulatan-Nya dan dapat diperintah oleh-Nya.
Dapat ditambahkan bahwa kata pula, Ibraninya : VAYOSEF
dari kata YÂSAF, yõd-sâmekh-fê', dalam ungkapan bangkitlah pula
dalam 2 Samuel 24:1 berkaitan dengan bencana kelaparan yang
dikemukakan dalam pasal 21. Penulis kitab Samuel mengakui
kekuasaan Tuhan atas segala sesuatu, sedangkan penulis Tawarikh
yang hidup kemudian, lebih menaruh perhatiannya atas caranya
desakan ini, yaitu dengan godaan Iblis.
Jadi, keduanya benar Tuhan dan Setan terlibat dalam peristiwa
sensus yang dilakukan Daud.
10) 2 SAMUEL 8:8 VS 1 TAWARIKH 18:8.
Dalam 2 Samuel, tempat dimana raja Daud memindahkan perunggu
TERTULIS: "Betah dan Berotai", TETAPI dalam 1 Tawarikh: "Tibhat
dan Kun".
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks historis)
2 SAMUEL 8:8
Dan dari Betah dan dari Berotai, yaitu kota-kotanya Hadadezer, raja
Daud mengangkut amat banyak tembaga
1 TAWARIKH 18:8
Dan dari Tibhat dan dari Kun, yaitu kota-kotanya Hadadezer, Daud
mengangkut amat banyak tembaga; dari padanya Salomo membuat
"laut" tembaga, tiang-tiang dan perlengkapan tembaga
33
1 Tawarikh 18 dan 19 mirip dengan 2 Samuel 8:1-10:19, 20:1-
26 dengan sedikit variasi -- bukan kontradiksi --, variasi ini dapat
diselidiki dari catatan-catatan yang dibuat oleh penulis kitab untuk
mengetahui hal yang sebenarnya.
Kedua nama kota itu sama, Betah dan Berotai yaitu Tibhat
dan Kun. Tarikh atau masa penulisan kitab Samuel ( + abad 10-12
SM) dan Tawarikh ( + 5 SM) cukup berbeda jauh, hal ini
memungkinkan perubahan nama kota. Kasus ini mirip seperti di
Indonesia, Sunda Kelapa berubah menjadi Jakarta/Jayakarta,
kemudian berubah menjadi Batavia/Betawi, akhirnya kembali menjadi
Jakarta. Demikian pula kota Ujungpandang yang dulunya bernama
Makassar dan kemudian kembali menjadi Makassar.
Jadi, kedua nama kota itu sama, Betah dan Berotai yaitu
Tibhat dan Kun.
11) KELUARAN 4:22 VS YEREMIA 31:9.
Dalam Keluaran, yang merupakan anak sulung Allah TERTULIS:
"ISRAEL", TETAPI dalam Yeremia: "EFRAIM".
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks historis atau maksud
penulis)
KELUARAN 4:22
Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN:
Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung.
YEREMIA 31:9
Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan
membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di
34
jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku
telah menjadi bapa Israel, Efraim yaitu anak sulung-Ku.
Kita baca dulu pada Kejadian 48:14,
Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di
atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di
atas kepala Manasye -- jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye
yang sulung.
Bahwa Efraim yaitu anak (keturunan langsung) dari Yakub
(Israel) yang menerima hak kesulungan. Kita tahu dari Alkitab
bahwa Efraim yaitu anak Yusuf, dan Yusuf anak Yakub. Jadi
Efraim, cucu Yakub. Alkitab mengatakan Yesus, anak Abraham dan
Anak Daud, janganlah kita mengerti dengan arti bahwa Ayah Yesus
yaitu Abraham dan juga Daud. Hendaklah kita mengikuti
pengertian bangsa Israel atau orang-orang Yahudi yaitu Yesus
yaitu keturunan langsung dari Abraham dan Daud yang merupakan
bapa-bapa leluhur Yesus.
Kejadian ini mengulang kisah Yakub (Israel) dengan Esau.
Dikisahkan bahwa Israel menerima Hak Kesulungan dan kemudian
pada saat Israel uzur, Hak Kesulungannya dilimpahkan atau
diturunkan kepada Efraim, salah satu anak Yusuf dan bukan kepada
Manasye. (Baca juga Kejadian 48:14-22).
Jadi kedua ayat itu sama-sama benar dan tidak kontradiksi,
Efraim yang merupakan cucu Israel, dan Israel yaitu anak sulung
dihadapan Tuhan. Jadi Efraim pun yaitu anak sulung dihadapan
Tuhan. Efraim sebagai sebuah suku dari 12 suku Israel yaitu tentu
35
bagian dari bangsa Israel, dan bagi Tuhan, bangsa Israel dan atau suku
Efraim yaitu anak Sulung-Nya.
12) KEJADIAN 12:10-20 VS KEJADIAN 20:1-17 VS KEJADIAN
26:6-11. Dalam Kejadian 12, TERTULIS Raja Fir'aun yang merampas
Sara dari tangan Abraham, TETAPI dalam Kejadian 20, Raja
Abimelekh yang merampas Sara, dan dalam Kejadian 26, Raja
Abimelekh yang merampas Ribka dari tangan Ishak. (berbeda sumber
penulis).
JAWAB : (Kategori : Salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang
lainnya)
Bacalah perikop atau bagian Alkitab berikut ini:
KEJADIAN 12:10-20 : Sara - Firaun
KEJADIAN 20:1-17 : Sara – Raja Abimelekh
KEJADIAN 26:6-11 : Ribka – Raja Abimelekh
Dari pembacaan perikop di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada
yang kontradiksi dalam kisah-kisah tersebut sebab itu yaitu 3
kejadian/peristiwa pada waktu yang berbeda-beda. Dan bukan
pula ―berbeda sumber penulis‖ karena KITAB KEJADIAN ditulis
oleh 1 orang penulis yaitu NABI MUSA. Patut diketahui juga, bahwa
Abimelekh yaitu Gelar Kerajaan dan bukan nama Diri seseorang,
sama seperti Firaun yaitu Gelar Kerajaan untuk Raja Mesir, meski
Firaun punya nama Diri masing-masing, namun semua raja Mesir
disebut Firaun. Jadi Abimelekh di Kejadian 20:1-17 dengan
36
Abimelekh di Kejadian 26:6-11 yaitu sama-sama Raja Gerar, namun
orang yang berbeda pada waktu yang berbeda pula.
13) KEJADIAN 37:36 VS KEJADIAN 39:1.
Dalam Kejadian 37, TERTULIS orang Midian-lah yang membawa
Yusuf ke Mesir dan menjualnya. TETAPI dalam Kejadian 39, orang
Ismael-lah yang membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya. (berbeda
penulis).
JAWAB : (Kategori : Salah memahami konteks historis)
Kejadian 37:28
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu
dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke
Mesir.
Kejadian 37:36
Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada
Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
Kejadian 39:1
Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir,
pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan
orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
Ada salah paham terhadap ketiga ayat tersebut, maka bacalah
kisah selengkapnya dalam kejadian 37:25-36 dan Kejadian 39:1.
Pertanyaannya yaitu "Kepada siapa orang-orang Midian menjual
37
Yusuf?" Ayat Kej 37:28 dan Kej 39:1 mengatakan, kepada orang
Ismael dan ayat ke 36 menyatakan Potifar.
Para saudagar kafilah sedang lewat saat itu terdiri atas
saudagar-saudagar Ismael dan Midian. Mereka yang membeli Yusuf
dari tangan kakak-kakaknya kemudian menjualnya kepada Potifar di
Mesir. Kata-kata "orang Ismael" dan "orang Midian" memang sering
dipertukarkan. Dan hal ini akan jelas jika Anda membaca ayat 27 dan
28 bersamaan :
Kejadian 37:27-28
37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah
kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan
saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke
atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu
dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke
Mesir.
Penggunaan dua istilah ―Midian‖ dan ―Ismael‖ ini juga ada
dengan jelas pada :
Hakim-hakim 8:22-28
8:22 Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: "Biarlah
engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu,
sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang
Midian."
8:23 Jawab Gideon kepada mereka: "Aku tidak akan memerintah
38
kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN
yang memerintah kamu."
8:24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang
kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan
anting-anting dari jarahannya." -- Karena musuh itu beranting-anting
mas, sebab mereka orang Ismael.
8:25 Jawab mereka: "Kami mau memberikannya dengan suka hati."
Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing
melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu.
8:26 Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu
tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan
telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja
Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta
mereka.
8:27 Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan
menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku
serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi
Gideon dan seisi rumahnya.
8:28 Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan
tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu
empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
Menurut ―Achtemeier, Paul J., Th.D., Harper’s Bible
Dictionary‖; Bani Ismael itu sinonim dengan Midian. Bisa Anda
lihat pada Hakim-Hakim pasal 8 di atas bahwa istilah Orang Ismael
dan Orang Midian yaitu ―interchangeably‖ (dapat dipertukarkan).
39
Silsilahnya yaitu demikian :
Abraham melalui Hagar melahirkan Ismael (Kejadian 16). Nenek
moyang dari orang Midian yaitu Abraham karena Abraham
menikahi seorang istri/gundik yang bernama Ketura dan Ketura ini
melahirkan anak-anak yang salah satunya bernama Midian (Kejadian
25:1-2). Kemudian Midian ini dikenal tinggal di Sinai, Kanaan di
tempat-tempat keturunan Ismael tinggal dan beranak-pinak di
sana.
Jadi, Bani Ismael itu sinonim dengan bangsa Midian. Mereka
saling bercampur dalam pernikahan. Jadi, baik orang Ismael maupun
orang Midian, merekalah yang membawa Yusuf ke Mesir dan
menjualnya kepada Potifar.
14) Apakah orang-orang Midian menjual Yusuf kepada orang-orang
Ismael (Kejadian 37:28) atau kepada Potifar, pegawai Firaun?
(Kejadian 37:36)
JAWAB : (Kategori : Salah memahami konteks historis)
Kejadian 37:28
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan
harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Kejadian 37:36
Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada
Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
40
Orang Midian disebut juga orang Ismael. Jadi Yusuf pertama kali
dijual kepada Saudagar Midian yang yaitu orang Ismael, kemudian
sesampainya di Mesir, Yusuf dijual kepada Potifar.
Menurut ―Achtemeier, Paul J., Th.D., Harper’s Bible Dictionary‖;
Bani Ismael itu sinonim dengan Midian. Bisa Anda lihat pada Hakim-
Hakim pasal 8 bahwa istilah Orang Ismael dan Orang Midian
yaitu ―interchangeably‖.
Pertanyaan ini sama dengan no. 13, Lihat Jawaban no 13.
15) Siapakah yang membawa Yusuf ke Mesir, orang Ismael (Kejadian
37:28 ), orang Midian (Kejadian 37:36), atau saudara-saudara Yusuf ?
(Kejadian 45:4)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks historis atau isi cerita)
Kejadian 37:28 (orang Ismael)
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan
harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Kejadian 37:36 (orang Midian)
Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada
Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
Kejadian 45:4 (saudara-saudara Yusuf)
Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-
dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf,
saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
41
"Siapa yang membawa Yusuf ke Mesir?". Dari pertanyaan
sebelumnya, kita tahu bahwa baik saudagar Ismael atau yang juga
dikatakan saudagar Midian yaitu pihak yang menjual Yusuf ke Mesir
(karena mereka yaitu satu kelompok orangyang sama), sedangkan
kakak-kakaknya dituntut "pertanggung-jawaban" oleh Yusuf, atau
diingatkan bahwa merekalah yang menyebabkan Yusuf berada di
Mesir, dalam kejadian 45:4.
Jadi, seperti yang kita lihat dari pertanyaan sebelumnya, ketiga
pihak (orang Midian, orang Ismael, dan saudara-saudara Yusuf) sama-
sama berperan dalam peristiwa Yusuf bisa sampai ke Mesir.
16) KELUARAN 20:11 VS ULANGAN 5:15.
Dalam Keluaran, TERTULIS pengudusan Hari Sabat berkaitan
dengan penciptaan langit dan bumi, TETAPI dalam Ulangan,
pengudusan Hari Sabat berkaitan dengan perbudakan bangsa Israel di
Mesir.
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
Keluaran 20:11
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut
dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya
TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
42
Bangsa Israel diperintahkan untuk menguduskan hari sabat sebagai
peringatan akan karya TUHAN yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam 6 hari.
Ulangan 5:15
Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah
Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu
dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya
TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
Bangsa Israel diperintahkan untuk menguduskan hari sabat sebagai
peringatan akan karya TUHAN yang juga telah membebaskan Bangsa
Israel dari perbudakan Mesir. Di Mesir, bangsa Israel bekerja "tujuh"
hari seminggu tanpa istirahat.
Tidak ada kontradiksi dalam kedua ayat tersebut; justru ada
kesamaan yaitu TUHAN menghendaki sebuah pengudusan dan
peringatan akan hari sabat!
Sabat harus diingat oleh segenap bani Israel, Alasan pertamanya
yaitu ayat Keluaran 20:11 di atas. Tetapi, masih ada alasan kedua
mengapa bangsa Israel harus mengingat dan menguduskan hari Sabtu,
yaitu dalam Ulangan 5:15 di atas. Perhatikan ungkapan yang sama
"itulah sebabnya" dalam Keluaran 20:11 dengan "itulah sebabnya"
menurut Ulangan 5:15 di atas.
Dalam kedua ayat tersebut dan juga dalam ayat-ayat lain dituliskan
43
bahwa sabat yaitu untuk peringatan atas karya TUHAN atau apa
yang telah dikerjakan TUHAN :
Yehezkiel 20 : 12
"Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi
peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui
bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka"
Yehezkiel 20 : 20
"...., kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan
di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah
TUHAN, Allahmu..."
Jadi, keduanya benar Bangsa Israel diharuskan menguduskan hari
Sabat sebagai peringatan atas apa yang dikerjakan TUHAN yaitu:
Menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan
Membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan bangsa Mesir.
17) KEJADIAN 1:11-13 VS KEJADIAN 2:3-5.
Dalam Kejadian 1:11-13, TERTULIS bumi sudah ditumbuhi tunas-
tunas dan pepohonan (penciptaan hari ke-3), TETAPI dalam Kejadian
2, keadaan bumi masih belum ditumbuhi oleh apa pun (keadaan
setelah hari ke-7).
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Hendaknya ayat-ayat dibaca secara lengkap. Dalam hal ini bacalah
keseluruhan Kejadian 1 dan Kejadian 2.
KEJADIAN 1:11-13
44
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas
muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-
buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-
tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-
tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
Dan akan terangkum demikian :
KEJADIAN 1
Hari 1 : langit dan bumi diciptakan dan ―Jadilah terang‖.
Hari 2 : Alah menciptakan cakrawala
Hari 3 : daratan dipisahkan dengan lautan; tumbuhan diciptakan
Hari 4 : Matahari, bulan dan bintang diciptakan
Hari 5: Binatang di lautan dan burung di udara
Hari 6 : Binatang dibumi, ternak dan binatang melata, Manusia
pertama diciptakan.
KEJADIAN 2:3-5
3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya,
karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan
yang telah dibuat-Nya itu.
4a Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
4b Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, —
45
5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan
apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke
bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
KEJADIAN 2
Menyatakan langit dan bumi sudah diciptakan, belum ada tumbuh-
tumbuhan di bumi, belum ada hujan, belum ada manusia. Tetapi,
kabut naik dari atas bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi.
Kemudian Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup sehingga manusia itu menjadi makhluk
hidup. Kemudian barulah diciptakan Hawa.
Tidak ada kontradiksi antara Kejadian 1:11-13 dan Kejadian 2:3-5,
Kejadian pasal 1 hingga Kejadian 2:4a menuliskan secara rinci
tentang penjabaran 6 hari penciptaan, dari hari ke hari. Kejadian
penciptaan selama 6 hari berakhir sampai pada Kejadian 2:4a.
Sedangkan Kejadian 2:4b yaitu merupakan rekap / rangkuman atau
pengantar/pembuka untuk masuk kepada fokus penjelasan tentang
detail penciptaan manusia, dan lebih memfokuskan kepada rincian
tentang hari ke-6, hari dimana Adam dan Hawa diciptakan. Penutup
atau kesimpulan penciptaan 6 hari yaitu pada Kejadian 2:4a
―Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.‖
Kemudian memulai dengan penjelasan detail tentang penciptaan
manusia --yang belum dijelaskan detail pada Kejadian pasal 1 hingga
Kejadian 2:4a-- dengan menggunakan kata pembuka atau pengantar:
―Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit‖.
46
Kemudian Musa menjelaskan lebih detail lagi akan penciptaan Adam
dan Hawa pada Kejadian 2:7-14. Jadi, apa yang tertulis dalam
Kejadian 1 dan Kejadian 2 tidak ada kontrakdiksi.
18) Mana yang lebih dulu diciptakan, pohon atau manusia?
(a) Pohon diciptakan sebelum manusia (Kejadian 1: 11-12, 26-27)
(b) Manusia diciptakan sebelum pohon (Kejadian 2: 4-9)
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Kejadian 1:11-12,
"Berfirmanlah Allah: 'Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas
muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-
buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-
tumbuhan di bumi.' Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan
tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan
segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Kejadian 1:26-27,
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka.
Kejadian 2: 4-9,
47
4a Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
4b Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, —
5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan
apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke
bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
permukaan bumi itu—
7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah
timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari
bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan
pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat.
Penelitian Kejadian pasal 1 dan pasal 2 menunjukkan bahwa
keduanya bukanlah dua tulisan yang berlainan tentang Penciptaan.
Kejadian 1-2:4a yaitu catatan tentang penciptaan alam semesta,
dunia, dan penghuni dunia. Kejadian 2:4b-9, memberi rincian lebih
lanjut. Pasal 2 menceritakan bagaimana manusia diciptakan,
menggambarkan keadaan dan lokasi lingkungannya (Eden), mencatat
ujian ketaatan --untuk tidak memakan buah Pohon Pengetahuan
tentang yang baik dan jahat --, dan menceritakan berbagai detail
penciptaan Hawa. Kedua bagian ini tidak bertentangan, juga tidak
48
berlainan, tetapi yang kedua melengkapi yang pertama, dan bersama-
sama keduanya membentuk pandangan yang menyeluruh tentang
luasnya Penciptaan, dengan berbagai rincian yang penting.
Dalam buku-buku modern manapun yang berisi naratif yang
terus-menerus, orang akan mendapati bahwa sebuah bab tertentu akan
mengacu kepada tokoh tertentu secara sambil-lalu, sementara pasal
berikutnya akan membahas tokoh tersebut dan memberi rincian lebih
lanjut mengenai dia. Kedua pasal, yang ditulis oleh penulis yang
sama, tidak bertentangan tetapi saling melengkapi. Dengan cara yang
semacam ini, Kejadian 2 menguraikan dan melengkapi Kejadian 1.
Orang yang ingin melihat kesatuan pasal-pasal pertama dari kitab
Kejadian harus membaca Kejadian pasal 1 dan kemudian melompat
ke Kejadian pasal 3; ia akan melihat bahwa tidak ada persiapan untuk
Kejadian pasal 3. Atau jika ia mulai dengan pasal 2, ia akan mendapati
bahwa banyak hal penting tidak ada, yang diberikan hanya dalam
Kejadian 1. Kejadian pasal 1 jelas merupakan bagian integral dan
penting dari seluruh catatan tentang Penciptaan.
Tumbuh-tumbuhan memang diciptakan pada hari ketiga
namun jika diteliti lebih lanjut, ternyata hari-hari ketiga dan keenam
masing-masing mempunyai dua perbuatan penciptaan. Penciptaan
"berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk
dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu,
serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat." (Kejadian
2:9) jelas dilakukan pada hari keenam dan itu terjadi di taman Eden!
Kejadian 2 menguraikan dan melengkapi Kejadian 1. Kejadian
pasal 1 jelas merupakan bagian integral dan penting dari seluruh
catatan tentang Penciptaan.
49
Rangkuman Kejadian 1 dapat dilihat dalam Kejadian 2:4a,
"Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan...." Kata
riwayat diterjemahkan dari kata Ibrani "TOLEDOT", generasi,
kelahiran, dapat digunakan ungkapan genealogi: ilmu tentang
keturunan. 'TOLEDOT' itu bukan asal mula langit dan bumi
melainkan hal-hal berikutnya, terlebih-lebih sejarah pertama dari
makhluk-makhluk jasmaniah. Oleh karena itulah bagian pertama
yakni Kejadian 1:1 hingga 2:3 jangan digabungkan dengan berita yang
mendahuluinya, tetapi dengan berita berikutnya. Jadi yang berikut itu
tidak disajikan sebagai cerita kedua dari penciptaan melainkan rincian
lebih lanjut, terkadang rincian mendahului rangkuman, kadangkala
sebaliknya.
Bandingkan kata TOLEDOT dalam ayat ini:
Kejadian 5:1
"Inilah daftar keturunan (TOLEDOT) Adam. Pada waktu manusia itu
diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;"
Apakah keturunan atau silsilah Adam baru "eksis" setelah
Kejadian 5:1 atau sebelumnya? Tentu saja sebelumnya. Hal yang
sama juga berlaku untuk kata TOLEDOT dalam Kejadian 1 dan 2.
19) 2 SAMUEL 17:25 VS 1 TAWARIKH 2:17.
Dalam 2 Samuel (KJV dan DRB) TERTULIS, "Yitra yaitu seorang
bangsa Israel", TETAPI dalam 1 Tawarikh, "Yitra yaitu seorang
bangsa Ismail".
50
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau konteks historis)
Alkitab LAI 2 Samuel 17:25,
Absalom telah mengangkat Amasa menggantikan Yoab untuk
mengepalai tentara. Amasa yaitu anak seorang yang bernama Yitra,
seorang Ismael yang telah memperisteri Abigal binti Nahas, saudara
perempuan Zeruya ibu Yoab.
KJV 2 Samuel 17:25,
And Absalom made Amasa captain of the host instead of Joab: which
Amasa was a man’s son, whose name was Ithra an Israelite, that
went in to Abigail the daughter of Nahash, sister to Zeruiah Joab’s
mother.
DRB 2 Samuel 17:25,
Now Absalom appointed Amasa in Joab's stead over the army: and
Amasa was the son of a man who was called Jethra, of Jezrael, who
went in to Abigail the daughter of Naas, the sister of Sarvia who was
the mother of Joab.
Alkitab LAI 1 Tawarikh 2:17,
Abigail melahirkan Amasa dan ayah Amasa ialah Yeter, orang
Ismael itu.
KJV 1 Tawarikh 2:17,
And Abigail bare Amasa: and the father of Amasa was Jether the
Ishmeelite.
DRB 1 Tawarikh 2:17,
And Abigail bore Amasa, whose father was Jether the Ismahelite.
51
Untuk memahami mengapa demikian, ikuti penjelasan berikut:
Kitab Samuel
Diperkirakan ditulis oleh nabi Samuel, Natan dan Gad pada
sekitar tahun 1000 SM hingga 930 SM pada masa pemerintahan Raja
Saul (Thalut menurut Qur’an), raja Daud dan raja Sulaiman (Salomo).
Pada waktu ini kerajaan Israel telah menjadi kerajaan besar di
kawasan timur tengah. Jadi nama Israel lebih mengacu pada kerajaan /
negara. Sedangkan jika berbicara sebagai suku bangsa lebih mengacu
pada nama ke 12 suku bangsa Israel. Yeter/Yitra hidup pada masa
raja Daud pada saat kerajaan Israel sedang berada dalam masa
kegemilangannya. Itulah sebabnya dalam Kitab Samuel dia ditulis
sebagai orang Israel yang lebih mengacu kepada WARGA
NEGARA ISRAEL.
Kitab Tawarikh
Ditulis pada masa pembuangan di Babel oleh Ezra sekitar
tahun 450 SM. Setelah raja Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah 2
sekitar tahun 930 SM yaitu Israel di Utara dan Yehuda di Selatan.
Kerajaan Israel berakhir pada tahun 722 SM dengan ditaklukkan oleh
Asyur. Sementara kerajaan Yehuda sendiri pada tahun 589 SM jatuh
ke tangan Babel dan penduduknya dibuang ke Babel. Jadi pada
waktu Ezra menuliskan kitab Tawarikh, kerajaan Israel telah
lama lenyap. Itulah sebabnya dalam Kitab Tawarikh, Yeter/Yitra
ditulis sebagai orang Ismail yang mengacu kepada KETURUNAN
dari bani Ismael.
52
Alkitab LAI tidak tepat menerjemahkannya, seharusnya dalam 2
Samuel 17:25 yaitu Israel bukan Ismail, mungkin karena Alkitab
LAI mengambil sumber terjemahan Alkitab dalam bahasa lain atau
untuk menghilangkan kebingungan atas perbedaan yang ada. Hal ini
ternyata sudah ada jawaban atau penjelasan mengapa berbeda. Alkitab
Indonesia lainnya sudah tepat menerjemahkan Israel, misal: Kitab
Suci-ILT (Indonesian Literal Translation) sama seperti Teks
Masoretik (naskah salinan dalam bahasa Ibrani atau bahasa asli
Alkitab Perjanjian Lama) menulis Israel.
Jadi kesimpulannya :
Yeter atau Yitra yaitu seorang keturunan bani Ismail namun
menjadi warga kerajaan Israel.
Sama saja seperti petinju Nasim Hamed, dia warganegara Inggris, tapi
lebih mengaku sebagai orang keturunan Yaman.
20) 1 RAJA-RAJA 7:26 VS 2 TAWARIKH 4:5.
Dalam 1 Raja-raja TERTULIS, "Sulaiman memiliki 2.000 kamar
mandi", TETAPI dalam 2 Tawarikh, "Sulaiman memiliki 3.000 kamar
mandi".
JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
Lihat Jawaban no. 19, terjemahan kata ―kamar mandi‖ tidak tepat
seharusnya ―bat air‖
21) Berapa bat air di Bait Suci buatan Salomo?
a. 2.000 bat air (I Raja-raja 7:26).
53
b. 3.000 bat air (II Tawarikh 4:5).
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
"Tebal 'laut' itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti
bunga bakung yang berkembang. 'Laut' itu dapat memuat dua ribu
('ALPAYIM) bat air." (1 Raja-raja 7:26)
"Tebal 'laut' itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti
bunga bakung yang berkembang. 'Laut' itu dapat memuat tiga ribu
(SYELOSYET 'ALÂFÏM) bat air." (2 Tawarikh 4:5)
Bat, ukuran isi untuk material cair, 1/10 homer, sebesar ukuran
Inggris 8 gallons (± 36 liter) dan 3 quarts (± 3 liter) atau total ± 39
liter (sama dengan efa). Besar bat itu berubah-ubah, sedangkan
periode penulisan kedua kitab itu tidak sama.
Nilai takaran-takaran bahan cair tergantung pada nilai bat. Ini
tidak dapat dipastikan, sebab bejana-bejana bertera yang masih ada
dengan tanda tb, bat dan dengan tanda klml tb, bat raja yaitu tidak
lengkap dan tidak dapat disusun kembali dengan pasti; karena itu nilai
bat dihitung dengan berbagai cara, antara 20, 92 dan 46,6 liter.
Berdasarkan anggapan bahwa takaran bat yaitu separo dari besarnya
bat raja, dan bahwa teraan-teraan itu menunjukkan daya muat penuh
bejana-bejana itu, maka usul mengenai daya muat 22 liter pada zaman
Alkitab dan 21,5 liter pada zaman Helenistik biasanya diterima
sebagai dasar untuk penghitungan, sebab usul ini memperoleh
sokongan dari perbandingan dengan daya muat laut Salomo, yang
menampung ± 45.000 liter.
54
Targum Yahudi memberi penjelasan bahwa kapasitas laut
itu 3.000 bat jika tidak digunakan untuk berendam sedangkan
jika digunakan untuk mandi berendam – oleh Salomo – maka
hanya diisi 2000 bat saja.
22) 2 TAWARIKH 9:25 VS 1 RAJA-RAJA 4:26.
Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, "Sulaiman (Salomo) memiliki 4.000
kandang kuda", TETAPI dalam 1 Raja-raja, "Sulaiman memiliki
40.000 kandang kuda".
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
2 Tawarikh 9:25,
"Salomo mempunyai juga empat ribu (Ibrani: 'ARBA'AT 'ALÂFÏM)
kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya dan dua belas ribu
orang berkuda, yang ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat
raja di Yerusalem."
1 Raja-raja 4:26,
"Lagipula Salomo mempunyai kuda empat puluh ribu (Ibrani:
'ARBÂ'ÏM 'ELEF) kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu
orang berkuda."
Penulis Yahudi, Ben Gersom menafsirkan dengan merujuk pada
aksara "YOD" dari 'ARBÂ'IM yang yaitu angka numeral untuk
sepuluh sehingga terjemahannya bukan empat puluh ribu kandang
kuda melainkan empat puluh ribu kuda dalam kandang, di mana
satu kandang berisi sepuluh (YOD) ekor.
55
Yang lain percaya, bahwa kandang kuda yang disebutkan dalam 2
Tawarikh yaitu kandang gandengan yang lebih besar dan yang
masing-masing dapat menampung 10 ekor kuda (jadi setiap kandang
berisi 10 kuda). Dengan demikian 4000 kandang kuda gandengan
sama saja dengan 40.000 kandang kuda yang kecil.
Ada juga alternatif solusi lain yang menyebutkan bahwa jumlah
kandang kuda yang disebutkan dalam 1 Raja-raja yaitu jumlah
kandang yang dimiliki oleh Raja Salomo pada awal pemerintahannya,
sedangkan jumlah yang ada dalam 2 Tawarikh yaitu jumlah
kandang yang ia miliki pada masa akhir kekuasaannya. Salomo
memerintah selama 40 tahun, bukan tidak mungkin ada banyak
perubahan yang terjadi selama masa itu. Masuk akal bahwa Salomo
mengurangi jumlah perangkat militer jenis ini yang tadinya berasal
dari ayahnya, Daud karena zaman Salomo tidak banyak terjadi
pertempuran. (Light of Life II 1992:191)
Jadi, ada 3 alternatif solusi atau pilihan jawaban yang mungkin untuk
menjelaskan perbedaan angka tersebut.
23) 1 SAMUEL 28:6 VS 1 TAWARIKH 10:13-14.
Dalam 1 Samuel TERTULIS, "Saul meminta petunjuk kepada
Tuhan", TETAPI dalam 1 Tawarikh, "Saul TIDAK meminta petunjuk
kepada Tuhan".
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
56
1 Samuel 28:6 hendaklah dibaca ke ayat selanjutnya sampai habis
dalam 1 perikop yang diberi judul SAUL di EN-DOR. Bahwa
kemudian Saul pergi ke Dukun (pemanggil arwah) untuk berhubungan
dengan roh jahat yang seperti Samuel (namun bukan Samuel).
1 Samuel 28:1-25 Saul di En-Dor
28:6 Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak
menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan
perantaraan para nabi.
28:7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku
seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku
hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para
pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang
sanggup memanggil arwah."
28:15 Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa
engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul:
"Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan
aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku
lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu
aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku,
apa yang harus kuperbuat."
Di sini jelas bahwa Saul telah melakukan "perzinahan rohani" dan dia
untuk pertama kalinya meminta petunjuk arwah dan mempercayai
arwah daripada Tuhan (sejak itu Saul tidak bertanya lagi kepada
57
Tuhan dan Roh Tuhan telah undur daripadanya dan Tuhan
memberikan jabatan raja kepada orang lain yaitu Daud).
1 Tawarikh 10:13-14 yaitu kisah tragis tentang akhir hidup Raja
Saul :
10:13 Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia
terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman
TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah,
10:14 dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN
membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai
Jadi tidak ada kontradiksi.
24) 2 TAWARIKH 6:36 VS 1 YOHANES 3:9.
Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, "semua berdosa", TETAPI dalam 1
Yohanes, "setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi".
JAWAB: (Kategori: salah memahami konteks ayat)
2 Tawarikh 6:36,
jika mereka berdosa kepada-Mu—karena tidak ada manusia
yang tidak berdosa—dan Engkau murka kepada mereka dan
menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut
tertawan ke negeri yang jauh atau yang dekat,
Alkitab LAI TB Edisi ke-2, 1 Yohanes 3:9,
58
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak terus-menerus berbuat dosa;
sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat terus-
menerus berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Alkitab LAI TB Edisi ke-1, 1 Yohanes 3:9,
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab
benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah.
Alkitab LAI TB Edisi ke-2 dengan tepat menerjemahkan 1 Yoh 3:9.
Jadi ayat itu dimaknai sebenarnya yaitu tidak terus-menerus berbuat
dosa. Jadi tidak kontradiksi dengan 2 Tawarikh 6:36. Perhatikan juga
terjemahan NIV dan NLT yang tepat menerjemahkannya.
NIV
1 John 3:9 No one who is born of God will continue to sin
(Tidak seorangpun yang lahir dari Allah akan terus-menerus
berbuat dosa), because God's seed remains in him; he cannot go on
sinning (tidak dapat terus-menerus dalam keadaan berdosa),
because he has been born of God.
NLT
1 John 3:9 Those who have been born into God's family do not
sin (tidak berbuat dosa lagi), because God's life is in them. So they
can't keep on sinning (tidak dapat terus-menerus dalam dosa),
because they have been born of God.
Jadi perlu dipahami bahwa pengertian kedua ayat tersebut berbeda.
tidak ada kontradiksi.
25) MAZMUR 30:6 VS BILANGAN 32:13.
59
Dalam Mazmur TERTULIS, "sebab sesaat saja Tuhan murka",
TETAPI dalam Bilangan, "Tuhan murka selama 40 tahun lamanya
kepada orang Israel".
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks ayat)
MAZMUR 30:6,
Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
BILANGAN 32:13,
Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga
Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh
tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah
berbuat jahat di mata TUHAN.
Kita sebagai manusia tentu tidak dapat mengukur Waktu
Tuhan yaitu setara dengan Waktu Manusia. Jangka waktu 40 tahun
itu lama, tentunya! tapi bisa juga diartikan sesaat, Apalagi dalam
jangka waktu 40 tahun itu bani Israel sedang dimurnikan!
Sebab ada ungkapan : "………dihadapan Tuhan satu hari
sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari"
(Mazmur 90:4); "Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang
satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan
satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti
satu hari" (2 Petrus 3:8 ).
"Ungkapan Murka Tuhan hanya sesaat" yang ditulis Raja
Daud yaitu menggambarkan "Murka Tuhan yang tidak kekal"
artinya TUHAN masih mau memberikan waktu dan kesempatan bagi
60
manusia untuk bertobat. Manusia kembali ke jalan Tuhan dan saat
itulah Tuhan tidak murka lagi.
Jangka waktu pembuangan Bani Israel ke padang gurun yaitu
40 tahun lamanya. Tapi ingatlah pada masa-masa itu Bani Israel
sedang diajar dan dari sanalah muncul seorang Pemimpin dan Nabi
Besar dengan kelahiran bermacam-macam hukum dan kitab yang
dikenal dengan Taurat.
Jadi bisa dimengerti bahwa Murka Tuhan muncul/bangkit
hanya sesaat atau saat itu, namun sesungguhnya yang lama itu (yaitu
40 tahun) yaitu dampak / masa hukuman dari Tuhan yang murka.
Jadi tidak ada kontradiksi.
26) MAZMUR 100:5 VS 1 SAMUEL 15:3.
Dalam Mazmur TERTULIS, "kasih setia Tuhan untuk selamanya",
TETAPI dalam 1 Samuel, "jangan ada belas kasihan kepada orang
Amalek, tetapi bunuhlah semuanya, baik itu laki-laki, perempuan,
anak-anak, bayi yang masih menyusu, lembu, domba, maupun
keledai".
JAWAB : (Kategori: salah memahami cara kerja Tuhan dalam
sejarah)
Mazmur 100:5
Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan
kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Versus :
1 Samuel 15:3
61
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala
yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya.
Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak
maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta
maupun keledai."
Apa bedanya dengan 1 Samuel 15:3 di atas?
Mengapa terkesan Tuhan sangat kejam dalam ayat tersebut? Kita
harus menyadari mengapa kemarahan Tuhan begitu besar sehingga
menggunakan tangan orang Israel untuk menghukum mereka. Orang-
orang ini hidup dalam kondisi yang sangat berdosa di mana kejahatan
mereka begitu besar, mereka menyembah berhala dan sangat
menghujat Tuhan, dan bahkan dalam ibadat mereka, mereka sering
mengorbankan anak-anak, hidup dalam dosa-dosa seksualitas /
moralitas.
Namun jika suatu bangsa itu bertobat seperti misal bangsa Niniwe
pada zaman Nabi Yunus, yang mau dihancurkan seluruh kotanya,
maka TUHAN itu menunjukkan kasih setia-Nya dan kebaikan-Nya
serta mengampuni dosa-dosanya, sehingga tepat sep