Kontradiksi Alkitab Perjanjian Lama 3
u menyesal}
KÏ {karena} 'ASÏTIM {Aku menjadikan mereka}"
KJV, "And the LORD said, I will destroy man whom I have created
from the face of the earth; both man, and beast, and the creeping thing,
and the fowls of the air; for it repenteth me that I have made them."
NIV, "So the LORD said, 'I will wipe mankind, whom I have created,
from the face of the earth -- men and animals, and creatures that move
120
along the ground, and birds of the air -- for I am grieved that I have
made them.'"
KJV menerjemahkannya 'it repenteth me' dan NIV
menerjemahkannya 'I am grieved'. Kata "menyesal" yang
diterjemahkan dari kata Ibrani 'NÂKHAM' mengandung banyak
makna misalnya "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan
('nakham')" (Kejadian 5:29); "Ishak mencintainya dan demikian ia
dihiburkan {'nakham') setelah ibunya meninggal." (Kejadian 24:67);
"Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan
('NÂKHAM') dia, tetapi ia menolak dihiburkan ('NÂKHAM')"
(Kejadian 37:35).
Kata 'repent' dalam bahasa Inggris berarti 'think with regret or
sorrow of; be full of regret (about); wish one had not done. Sedangkan
'grieve' dari 'grief' yaitu 'deep or violent sorrow'.
Jadi dari beberapa contoh di atas, barangkali kata "menyesal"
itu dapat diterjemahkan dengan pengertian yang lebih tepat, ―apa
yang dikehendaki oleh Allah ternyata tidak terlaksana, hal itu
tidak menyenangkan dan menghibur-NYA.‖ Allah tidak
menghendaki siapa pun berbuat dosa, namun tatkala manusia berbuat
dosa maka DIA menjadi "NÂKHAM".
Jadi tidak ada pertentangan jika kita memahami makna
"NÂKHAM" dan konteks yang sedang dibicarakan.
Pertanyaannya yaitu "Apakah Allah menyesal?" Jawabannya "Tidak,
Allah tidak pernah menyesal (dalam artian berubah pikiran-Nya
karena kecewa)". Demikianlah Allah bukanlah Allah yang dingin,
yang tidak pernah tergerak hati-Nya. Allah bukan 'seonggok batu'
121
yang tidak pernah tersentuh hati-Nya. Namun ia selalu menanggapi
situasi dan perilaku setiap anak-anak-Nya dengan penuh kasih atau
dengan murka, sehingga Ia akan menjadi sedih dan geram ketika
manusia berbuat jahat, atau berpaling dari-Nya.
52) [YOHANES 1:18; 1 TIMOTIUS 6:16; KELUARAN 33:20] VS
[KELUARAN 33:11; KELUARAN 24:10; KEJADIAN 32:30;
KELUARAN 33:23].
Dalam kelompok yang pertama TERTULIS, "tidak seorang pun yang
pernah dan mampu melihat Tuhan", TETAPI dalam kelompok yang
kedua--berturut-turut--, "Musa berhadapan muka dengan Tuhan",
"Musa, Harun, dan 70 orang lainnya melihat Tuhan", "Yakub
berhadapan muka dengan Tuhan", dan sebagai hadiah khusus, "Musa
diperkenankan melihat punggung Tuhan".
JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Selengkapnya Lihat jawaban no. 53 dan 54. Manusia hanya mampu
melihat Allah dalam bentuk Theofani (Allah menyatakan diri dalam
bentuk Malaikat atau Manusia).
53) Tuhan bisa dilihat atau tidak?
a. Tuhan tidak bisa dilihat dan didengar (Yohanes 5:37; 1 Timotius
1:17; 6:16, Keluaran 33:20; 1 Yohanes 4:12).
b. Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala (Keluaran 33:11,20;
Kejadian 18:1; 26:24; Yohanes 5:37; I Timotius 6:16; 1:17; 1 Yohanes
4:12).
c. Tuhan kelihatan kaki-Nya (Keluaran 24:9-10).
122
d. Tuhan kelihatan sedang duduk (Yesaya 6:1).
e. Tuhan bisa dilihat dari jauh (Yeremia 31:3).
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Yohanes 1 : 18
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal
Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Yohanes 5:37,
"Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu
tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu
lihat,"
Keluaran 33:11,
"Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka
seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia
ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih
muda, tidaklah meninggalkan kemah itu."
"Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: 'Aku telah melihat
Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!'" (Kejadian
32:30)
"jika Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan
berhenti di pintu kemah dan berbicaralah TUHAN dengan Musa di
sana." (Keluaran 33:9)
"'Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan
dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah
kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?'" (Bilangan 12:8)
123
"TUHAN telah bicara dengan berhadapan muka dengan kamu di
gunung dan di tengah-tengah api-" (Ulangan 5:4)
"Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak
ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel," (Ulangan 34:10)
Penulis kontradiksi ini tidak memperhatikan konteks ayat ini.
Orang-orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus Kristus pada saat
itu memang tidak pernah mendengar suara Allah apalagi melihat
wajah-Nya. Perkataan itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan
ayat di atas berkaitan dengan ungkapan autoV memarturhken peri
emou, autos memarturêken peri emou, Dia yang bersaksi tentang
Aku.
Ayat ini menunjuk kepada saksi Allah yang tidak kelihatan
yang ada di dalam hati manusia. Orang Yahudi tentu akan
menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.
Bahkan pada saat Dasa Firman diberikan, "suara kata-kata kamu
dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara" (Ulangan
4:12).
Jadi perkataan Yesus Kristus bermakna bahwa "Memang benar
Allah itu tidak kelihatan, demikian juga kesaksian-Nya, karena
kesaksian-Nya itu yaitu jawaban yang keluar dari hati manusia
ketika manusia itu berhadapan dengan Aku." Jika kita diperhadapkan
dengan Kristus, maka kita melihat di dalam Dia semua yang indah dan
bijaksana; keyakinan seperti itu yaitu kesaksian Allah di dalam hati
kita.
Ungkapan wajah kepada wajah yaitu ungkapan khas Ibrani
yang dimengerti dengan jelas dengan kata-kata berikutnya seperti
124
seseorang berbicara kepada temannya. Itulah persekutuan yang tidak
berhingga, di mana tidak ada sesuatu yang disembunyikan dan tidak
ada sesuatu yang terselubung.
Jadi, wajah Allah dalam Alkitab Ibrani yaitu ungkapan
khusus untuk kehadiran atau hadiran Allah. Melihat Allah hanya
mungkin melalui penyingkapan diri-Nya sendiri. Kehadiran Allah
tidak pernah merupakan perasaan belaka akan sesuatu yang
menakutkan, melainkan selalu merupakan kehadiran suatu Allah yang
dikenal, yang pribadi dan yang tersendiri.
Selanjutnya Keluaran 24:10, "Lalu mereka melihat Allah
Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai
dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah."
Ini dikenal dengan istilah theofani, kehadiran kemuliaan Allah,
penyataan secara kelihatan dan secara supra alamiah keagungan Allah
yang tertinggi dan yang tiada taranya. Penampakan Allah atau
theofani yang terjadi di era PL senantiasa terjadi dalam bentuk
manusiawi atau malaikat atau juga dalam wujud gejala-gejala kosmis.
"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas
takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi
Bait Suci." (Yesaya 6:1)
Nabi Yesaya mendapat penglihatan, bandingkan dengan
penglihatan Yohanes di pulau Patmos yang ditulis di dalam kitab
Wahyu. Demikian pula dengan : Yeremia 31:3,
"Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi
engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih
setia-Ku kepadamu."
125
Jika kita membaca Yeremia 31:1-40 maka kita akan mengetahui
konteks ayat 3 yang mengandung makna alegoris di atas. Israel Utara
(Efraim) akan dibina kembali, dibangun kembali dan digarap ulang.
Diutarakan pula mengenai akhir dari perpecahan antara utara dan
selatan dalam pengakuan bersama akan TUHAN, Allah dari seluruh
bangsa itu.
"Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang
gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan
mencari istirahat bagi dirinya!" (Yeremia 31:2)
Tuhan melepaskan Israel dari pedang Firaun dan memberikan
kasih karunia kepada mereka pada hari-hari mereka di padang gurun.
Ini hanyalah selaku tanda dari kasih yang kekal (ayat 3) yang telah
diteruskan dalam kesetiaan ilahi hingga saat Yeremia menulis ayat di
atas. Sebenarnya ungkapan kepadanya dari "Dari jauh TUHAN
menampakkan diri kepadanya" yaitu kepadaku menurut naskah
Ibrani yaitu kepada nabi Yeremia, bandingkan dengan penglihatan
Yesaya di atas.
Dalam PL TUHAN saat menampakkan diri-Nya mengambil
perwujudan tertentu. Misalkan dalam Kel 3 : 11 dimana
menampakkan dalam bentuk tiang awan atau Kej 32 : 30 dalam wujud
manusia. Penampakan inilah yang dapat dilihat oleh manusia. Tetapi
wujud Allah yang sesungguhnya dalam ROH tidak pernah dilihat
manusia.
126
Sebagai perbandingan Al-Qur’an pun mencatat penampakan
TUHAN dalam perwujudan kayu:
QS 28 : 30 Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu,
DISERULAH DIA dari (arah) pinggir lembah yang sebelah
kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, DARI SEBATANG POHON
KAYU, yaitu : ―Ya Musa, sesungguhnya Aku yaitu Allah, Tuhan
semesta alam‖
54) YOHANES 1:18 VS KEJADIAN 18:1 & 32:30.
Dalam Yohanes TERTULIS: "hanya Yesus yang melihat Allah",
TETAPI dalam Kejadian 18 & 32: "Abraham dan Yakub pun pernah
melihat Allah". (bertentangan literatur).
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
WAJAH ALLAH :
"Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka
seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia
ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih
muda, tidaklah meninggalkan kemah itu." (Keluaran 33:11)
Bahasa Ibrani : VEDIBER {dan Dia berbicara} YEHOVÂH {baca:
'adonay, TUHAN} 'EL-MOSYEH {kepada Musa} PÂNÏM {wajah}
'EL-PÂNÏM {kepada wajah} KA'ASYER {seperti yang} YEDABÊR
{ia berbicara} 'ÏSY {seseorang} 'EL-RÊ'ÊHU {kepada temannya}
Ungkapan "PÂNÏM 'EL-PÂNÏM" atau "wajah kepada
wajah" yaitu ungkapan khas Ibrani yang dimengerti dengan jelas
dengan kata-kata berikutnya "KA'ASYER YEDABÊR 'ÏSY 'EL
127
RÊ'ÊHU, seperti seseorang berbicara kepada temannya" Itulah
persekutuan yang tidak berhingga, di mana tidak ada sesuatu yang
disembunyikan dan tidak ada sesuatu yang terselubung.
Bandingkan dengan ayat-ayat berikut ini:
"Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: 'Aku telah melihat
Allah berhadapan muka (Bahasa Ibrani: KÏ-RÂ'ÏTÏ 'ELOHÏM
PÂNÏM 'EL-PÂNÏM), tetapi nyawaku tertolong!'" (Kejadian 32:30)
"jika Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan
berhenti di pintu kemah dan berbicaralah TUHAN dengan Musa
(VEDIBER 'IM-MOSYEH) di sana." (Keluaran 33:9)
'Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia (PEH 'EL-PEH
'ADABER-BO), terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia
memandang rupa TUHAN (UTEMUNAT YEHOVÂH YABÏT).
Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?' (Bilangan
12:8)
"TUHAN telah bicara dengan berhadapan muka dengan kamu di
gunung dan di tengah-tengah api-" (Ulangan 5:4)
Bahasa Ibrani: PÂNÏM BEFÂNÏM DIBER YEHOVÂH 'IMÂKHEM
"Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak
ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel," (Ulangan 34:10)
Bahasa Ibrani: YEDÂ'O YEHOVÂH PÂNÏM 'EL-PÂNÏM
128
Jadi wajah Allah dalam Alkitab Ibrani yaitu ungkapan
khusus untuk kehadiran atau hadiran Allah. Melihat Allah hanya
mungkin melalui penyingkapan diri-Nya sendiri. Kehadiran Allah
tidak pernah merupakan perasaan belaka akan sesuatu yang
menakutkan, melainkan selalu merupakan kehadiran suatu Allah yang
dikenal, yang pribadi dan yang tersendiri.
PENAMPAKAN ALLAH - THEOFANI :
Keluaran 33: 17-23
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan
ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di
hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." Tetapi jawabnya:
"Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." Tetapi firman-
Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu
dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih
karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani
siapa yang Kukasihani." Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan
memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang
Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-
Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; jika
kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam
lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku,
sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku
dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan
kelihatan."
129
Musa mendapat kesempatan memandang belakang Allah
merupakan bukti keterbatasan dan sekaligus bukti keakraban Musa
dengan Allah. Namun dengan jelas Allah menyatakan bahwa Musa
tidak akan tahan melihat wajah-Nya, sebab Musa akan mati jika
melihat wajah-Nya (ayat 20).
Selanjutnya kita kaji ayat dalam Keluaran 24:10, "Lalu mereka
melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya
seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang
cerah."
Hal di atas Ini dikenal dengan istilah theofani, kehadiran
kemuliaan Allah, penyataan secara kelihatan dan secara supra alamiah
keagungan Allah yang tertinggi dan yang tiada taranya.
Penampakan Allah atau theofani yang terjadi di era PL
senantiasa terjadi dalam bentuk manusiawi atau malaikat atau juga
dalam wujud gejala-gejala kosmis :
"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas
takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi
Bait Suci." (Yesaya 6:1)
Bahasa Ibrani: VÂ'ER'EH 'ET-'ADONÂY YOSYÊV 'AL-KISÊ'
RÂM
Nabi Yesaya mendapat penglihatan, bandingkan dengan
penglihatan Yohanes di pulau Patmos yang ditulis di dalam kitab
Wahyu. Demikian pula dengan Yeremia 31:3, "Dari jauh TUHAN
menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih
yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
130
Jika kita membaca Yeremia 31:1-40 maka kita akan
mengetahui konteks ayat 3 yang mengandung makna alegoris di atas.
Israel Utara (Efraim) akan dibina kembali, dibangun kembali dan
digarap ulang. Diutarakan pula mengenai akhir dari perpecahan antara
utara dan selatan dalam pengakuan bersama akan TUHAN, Allah dari
seluruh bangsa itu.
"Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang
gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan
mencari istirahat bagi dirinya!" (Yeremia 31:2)
Tuhan melepaskan Israel dari pedang Firaun dan memberikan
kasih karunia kepada mereka pada hari-hari mereka di padang gurun.
Ini hanyalah selaku tanda dari kasih yang kekal (ayat 3) yang telah
diteruskan dalam kesetiaan ilahi hingga saat Yeremia menulis ayat di
atas. Sebenarnya ungkapan kepadanya dari "Dari jauh TUHAN
menampakkan diri kepadanya" yaitu kepadaku menurut naskah
Ibrani yaitu kepada nabi Yeremia, bandingkan dengan penglihatan
Yesaya di atas.
PENAMPAKAN DENGAN PERWUJUDAN
Dalam PL TUHAN saat menampakkan diri-Nya mengambil
perwujudan tertentu. Misal dalam Keluaran pasal 3 dengan
perwujudan api dalam semak duri, Ulangan 31:15 dalam bentuk tiang
awan & tiang api atau Kejadian 32 : 30 dalam wujud manusia dan
lain-lain. Penampakan inilah yang dapat dilihat oleh manusia. Tetapi
131
wujud Allah yang sesungguhnya dalam ROH tidak pernah dilihat
manusia.
TIDAK ADA SEORANGPUN PERNAH MELIHAT ALLAH
Yohanes 1 : 18
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal
Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
KJV : No man hath seen God at any time, the only begotten Son,
which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
Dalam kitab PL sering diungkapkan orang penah melihat Allah
(contoh-contoh perwujudan & penjelasannya yang saya sampaikan di
atas). Dengan pengertian Allah bisa menampakkan wujud-Nya dengan
pelbagai cara dan kadar pengelihatan menurut keperluannya. Bisa
ditampakkan lewat semak duri yang terbakar, atau seperti dalam
awan, menampakkan bagian-bagian "tubuh"Nya, atau wujud diri yang
dikenakan-Nya sementara waktu saja dalam penampakan itu, atau
lewat mimpi, penglihatan dan lain-lain. Namun tidak satupun yang
betul-betul melihat sebagaimana hakekat/Dzat diri-Nya yang
sesungguhnya. Sebab tidak ada orang yang tahan memandang wajah
Allah (dalam hakekat-Nya) dan tetap hidup, kecuali Yesus (Keluaran
33: 20, Yohanes 6:46). Kini Yesus sendiri telah menyatakan "rupa"
Allah kepada setiap manusia. Walau demikian, banyak orang tetap
tidak mampu melihat "rupa" yang satu ini!
"Yang ada dipangkuan Bapa", dalam bahasa Inggris diterjemahkan
dengan " in the bosom of the Father" maksudnya yang ada bersama-
132
sama Bapa, ini merupakan penggambaran/ ilustrasi untuk menyatakan
kedekatan, keintiman pribadi yang tak terpisahkan dalam kesamaan
hakekat Bapa, seperti yang dinyatakan dalam Injil Yohanes 1:1.
"Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu
tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu
lihat," (Yohanes 5:37)
Naskah Yunani Textus Receptus Transliterasi: kai {dan} ho
{yang} pempsas {mengutus} me {Aku} patêr {Bapa} autos {Dia}
memarturêken {Dia sudah memberikan kesaksian} peri {tentang}
emou {Aku} oute {tidak pula} phônên {suara} autou {-Nya}
akêkoate {kalian mendengar} pôphote {pada suatu ketika} oute {tidak
pula} eidos {rupa} autou {-Nya} heôrakate {kalian sudah melihat}
Ayat di atas diambil dengan latar belakang orang-orang
Yahudi yang berdialog dengan Yesus Kristus pada saat itu memang
tidak pernah mendengar suara Allah apalagi melihat wajah-Nya.
Perkataan itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan ayat di atas
berkaitan dengan ungkapan "autos memarturêken peri emou", Dia
yang bersaksi tentang Aku.
Ayat ini menunjuk kepada saksi Allah yang tidak kelihatan
yang ada di dalam hati manusia. Orang Yahudi tentu akan
menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.
Bahkan pada saat Dasa Firman (10 hukum) diberikan, "suara kata-
kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada
suara" (Ulangan 4:12).
133
Jadi perkataan Yesus Kristus bermakna bahwa "Memang benar
Allah itu tidak kelihatan, demikian juga kesaksian-Nya, karena
kesaksian-Nya itu yaitu jawaban yang keluar dari hati manusia
ketika manusia itu berhadapan dengan Aku." Jika kita diperhadapkan
dengan Kristus, maka kita melihat di dalam Dia semua yang indah dan
bijaksana; keyakinan seperti itu yaitu kesaksian Allah di dalam hati
kita.
Konsep ini jelas bahwa tidak seorangpun pernah melihat
Tuhan. Hal ini ditekankan pula oleh Paulus kepada Timotius :
‖Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam
dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia
dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat
dan kuasa yang kekal! Amin‖ (1 Timotius 6: 16)
"Tidak ada seorangpun dapat melihat Allah dan terus hidup"
(Keluaran 33:20). Karena Hakekat Allah yaitu Roh dan kita manusia
di bumi ini ada dalam tubuh fana, inilah yang membuat kita tidak bisa
melihat-Nya. Konsep ini melanjutkan konsep yang sudah diajarkan
Musa bahwa ia tidak mampu memandang wajah Allah, dan itulah
sebabnya Allah memberikan pengalaman kepada Musa ia hanya bisa
memandangnya dari belakang sementara kemuliaan Allah itu
menerangi tempat dimana dia ada, dan menyebabkan wajah Musa
bercahaya (Keluaran 34:29, 30, 35).
Yohanes juga memberikan konsep yang sama bahwa tidak ada
satupun yang pernah melihat Allah :
1 Yohanes 4:12-13
134
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita
saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna
di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah
dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian
dalam Roh-Nya.
Ayat 12 mengajarkan hanya jika kita mengasihi sesama yang
kelihatan, kita dapat mengasihi Allah yang tidak kelihatan
(bandingkan ayat 20). Penyebutan Roh dalam ayat 13 menyatakan
bahwa Allah telah mengaruniakan kita bagian dalam Roh Kudus-Nya.
Allah hingga kini tetap bekerja dalam diri setiap orang melalui Roh
Kudus yang memberi ilham atau menampakkan diri-Nya secara
khusus (teofani).
55) KEJADIAN 15:13 & KISAH PARA RASUL 7:6 VS
KELUARAN 12:40-41 bahwa keturunan Abraham akan diperbudak
selama 400 tahun. Tetapi dalam keluaran 12:40-41 dikatakan Israel
diam di Mesir 430 tahun.
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Keluaran 12:40-41
12:40 Lamanya orang Israel diam di Mesir yaitu empat ratus tiga
puluh tahun. SHELOSHIM SHANAH {tiga puluh tahun}
VE'ARBA ME'OT SHANAH {dan empat ratus tahun}
12:41 Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu
juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
135
Bahasa Ibrani: VAYEHI MIKETS SHELOSHIM SHANAH
VE'ARBA ME'OT SHANAH
versus
Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya
bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri,
yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak
dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. (Kejadian 15:13)
Ibrani: ARBA ME'OT SHANAH {empat ratus tahun}
Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi
pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan
dianiaya empat ratus tahun lamanya. (Kisah 7:6)
Yunani: etê tetrakosia {empat ratus tahun}
Tidak ada pertentangan karena bangsa Israel menetap di Mesir
pada zaman Yusuf masih hidup. Yusuf memerintah sebagai orang
kedua dibawah Firaun. Pada waktu Yusuf masih hidup, Bangsa
Israel hidup nyaman di Tanah Gosyen di Mesir dan belum
diperbudak. Jadi mereka baru diperbudak setelah Firaun yang lain
(raja baru) memerintah, yang tidak mengenal tentang Yusuf (Keluaran
1:8-11) sebagai berikut:
1:8 Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah
Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.
1:9 Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat
banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
1:10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya
mereka jangan bertambah banyak lagi dan -- jika terjadi peperangan --
136
jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu
pergi dari negeri ini."
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka
untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus
mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan
Raamses.
Jadi, bangsa Israel berada/diam/tinggal di Mesir selama 430
tahun namun mereka diperbudak 400 tahun di Mesir karena selama
Yusuf memerintah di Mesir, bangsa Israel tidak diperbudak Firaun.
56) Berapa Daud membayar barang peternakan ?
a. 50 syikal perak (II Samuel 24: 24)
b. 600 syikal emas (I Tawarikh 21: 22-25)
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
2 Samuel 24:24
Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku
mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku
tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban
bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli
tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh
syikal perak.
KJV, for fifty shekels of silver.
137
Bahasa Ibrani, DAVID ET-HAGOREN VE'ET-HABAKAR
BEKHESEF SHEKALIM KHAMISHIM
versus
1 Tawarikh 21:25
Maka Daud memberikan kepada Ornan sebagai bayaran tempat itu
emas seberat enam ratus syikal.
KJV, six hundred shekels of gold by weight.
Bahasa Ibrani, VAYITEN DAVID LE'ARNAN BAMAKOM
SHIKLEI ZAHAV MISHKAL SHESH ME'OT
Catatan dalam 2 Samuel 24:24 menunjuk kepada pembayaran
harga secara langsung yang dilakukan Raja Daud kepada Arauna (atau
disebut juga "Ornan") untuk 2 ekor lembu dan eretan-eretan pengirik
serta perkakas lembu milik orang Yebusi yang menggunakannya saat
Daud mengungjunginya. Persisnya ucapan Daud dalam ayat 21
sebagai berikut "Untuk membeli tempat pengirikan ini dari padamu
dengan maksud mendirikan mezbah bagi TUHAN". tempat pengirikan
umumnya yaitu suatu lokasi dengan luas yang sedang-sedang,
biasanya lebarnya tidak lebih dari 30 atau 40 kaki. Harga pasar dari
2 ekor lembu dan perkakas (eretannya) jarang sekali melebihi
nilai 50 syikal perak berdasarkan nilai pasar yang berlaku waktu
itu.
Tetapi dalam 1 Tawarikh 21:25 kita diberitahu bahwa Daud
membayar harga yang jauh lebih tinggi, yaitu 600 syikal emas yang
kemungkinan nilainya yaitu 180 kali 50 syikal perak. Tetapi rupanya
angka dalam kitab Tawarikh ini mencakup bukan hanya harga lembu
dan eretannya, melainkan juga seluruh tempat tersebut. Kata-kata
138
dalam bahasa Ibraninya yaitu "VAYITEN....BAMAKOM" ("maka
Daud memberikan… sebagai pembayaran tempat itu") tampaknya
jauh lebih inklusif ketimbang sekadar tempat pengirikan. Dalam
sejarah kuno, baik pada abad ke-5 SM maupun pada zaman lain,
mustahil sebuah tempat pengirikan berharga 600 syikal emas. Karena
itu, lebih tepat jika kita menyimpulkan bahwa Ornan ini memiliki
seluruh wilayah Gunung Moria.
Lahan seperti Gunung Moria yang membentang 1.600 kaki
pada ketinggian yang dari sana dengan nyaman bisa melihat ke bawah
tersebut merupakan lahan yang sangat bernilai, yaitu dengan mudah
kita bisa mengerti jika harganya yaitu 600 syikal emas. Keuntungan
memperoleh lahan yang cukup luas bagi lokasi Bait Suci pasti
menarik bagi Raja Daud, yaitu setelah dia melihat kawasan tenpat
pengirikan itu dan menyadari betapa untungnya jika mengkhususkan
seluruh puncak bukit itu untuk tujuan-tujuan keagamaan dan
pemerintahan.
Kemungkinan dalam transaksi yang agak belakangan dengan
Ornan barulah Daud membayarnya dengan harga yang jauh lebih
tinggi untuk seluruh lahan tersebut, dan penulis kitab Tawarikh
merasa cocok untuk mencatat seluruh transaksi ini dipandang dari
sudut hasil akhirnya. Jadi, tidak ada kontradiksi.
57) Kenalkah Saul dengan Daud ketika Daud melawan Goliat ?
a. Sangat kenal (I Samuel 16: 19-23)
b. Tidak kenal sama sekali (I Samuel 17: 55-58)
139
JAWAB : (Kategori: salah memahami konteks sejarah atau maksud
penulis)
1 Samuel 16:19-23
16:19 Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan:
"Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba
itu."
16:20 Lalu Isai mengambil seekor keledai yang dimuati roti, sekirbat
anggur dan seekor anak kambing, maka dikirimkannyalah itu kepada
Saul dengan perantaraan Daud, anaknya.
16:21 Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi
pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa
senjatanya.
16:22 Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan:
"Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka
kepadanya."
16:23 Dan setiap kali jika roh yang dari pada Allah itu hinggap
pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul
merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
versus
1 Samuel 17:55-58
17:55 Ketika Saul melihat Daud pergi menemui orang Filistin itu,
berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: "Anak siapakah
orang muda itu, Abner?" Jawab Abner: "Demi tuanku hidup, ya raja,
sesungguhnya aku tidak tahu."
140
17:56 Kemudian raja berkata: "Tanyakanlah, anak siapakah orang
muda itu."
17:57 Ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu,
maka Abner memanggilnya dan membawanya menghadap Saul,
sedang kepala orang Filistin itu masih ada di tangannya.
17:58 Kata Saul kepadanya: "Anak siapakah engkau, ya orang
muda?" Jawab Daud: "Anak hamba tuanku, Isai, orang
Betlehem itu."
Memang benar bahwa Daud telah diperkenalkan kepada Saul
(1 Samuel 16:18) sebagai "salah seorang anak laki-laki dari Isai, orang
Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang
gagah perkasa, seorang prajurit yang pandai bicara, elok
perawakannya". Tetapi harus diperhatikan pula bahwa sebelum
perangnya dengan Goliat, Daud hanya mempertunjukkan kecakapan
seninya kepada Raja Saul, kemudian Daud diperkenankan pulang ke
Betlehem. Jadi Saul hanya tahu kalau Daud yaitu gembala domba
dan pemain kecapi.
yaitu sangat realistis jika Raja Saul melihat Daud dari sudut
yang sama sekali baru dan menunjukkan perhatian besar kepada latar
belakang Daud. Tampak bahwa Panglima Abner sebelumnya tidak
mengenal Daud kecuali sebagai seorang pemain kecapi, karena itu dia
bahkan tidak mengenal nama Isai (1 Samuel 17:55).
Ketika mula-mula Daud diperkenalkan ke istana sebagai pemusik
yang bisa menghibur, Abner tidak terlibat di sana (1 Samuel 16:18 );
141
sebaliknya "salah seorang hamba" Saul (yakni seorang bujang dari
pegawai istana) yang telah menyebut nama Isai untuk Saul.
Tetapi perhatian Saul menyala kembali ini bukan hanya
terhadap nama ayah Daud – meskipun itu yaitu pertanyaan awalnya.
Sangat jelas bahwa Saul ingin mengetahui apakah di rumah Daud
masih ada pemuda yang seperti dia; ini sejalan dengan kebijaksanaan
baku yang dikemukakan dalam 1 Samuel 14:52 "Dan semua
pahlawan dan orang gagah perkasa, yang dilihat Saul,
dikumpulkannya kepadanya". Artinya, Saul berniat membentuk suatu
regu pengawal pilihan dari antara prajurit yang tangguh, dan dia
melihat dalam diri Daud jalan yang menjanjikan untuk mendapatkan
lebih banyak lagi tentara yang seperti dia. Dari 1 Samuel 18:1 kita
diberitahu bahwa Daud kemudian melakukan pembicaraan yang
cukup panjang dengan Saul, lebih daripada sekadar menunjukkan
nama ayahnya.
Jadi, kita melihat bahwa jika kita memandang 2 episode itu
menurut konteks dan situasinya masing-masing, ternyata episode-
episode itu sangat sesuai dengan kenyataan dan sebenarnya tidak
ada kontradiksi diantara mereka.
58) Anak siapakah Zakharia ?
a. Anak Berekhya (Matius 23: 35)
b. Anak imam Yoyada (II Tawarikh 24: 20)
JAWAB : (Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang
lainnya)
142
Matius 23:35
supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak
bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia
anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan
mezbah.
Versus
2 Tawarikh 24:20
Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil
di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah:
Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu
tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Ia pun
meninggalkan kamu!"
Dalam Alkitab, ada 28 orang menyandang nama Zakharia.
Kebanyakan dari mereka disebut hanya satu atau dua kali, termasuk
raja terakhir dari garis keturunan Yehu yang juga bernama Zakharia :
2 Raja 14:29; 15:8
14:29 Kemudian Yerobeam mendapat perhentian bersama-sama
dengan nenek moyangnya, raja-raja Israel. Maka Zakharia, anaknya,
menjadi raja menggantikan dia.
15:8 Dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Azarya, raja Yehuda,
Zakharia, anak Yerobeam, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia
memerintah enam bulan lamanya.
Yang paling dikenal memang Nabi Zakharia yang menulis Kitab
Zakharia yang disebut dalam ayat Matius 23:35 di atas:
143
Zakharia 1:1
1:1 Dalam bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman Darius
datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin
Ido, bunyinya:
Ada lagi Zakharia yang lain,yaitu anak imam Yoyada yang diceritakan
dalam :
2 Tawarikh 24:20
24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia
tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman
Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN,
sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan
TUHAN, Ia pun meninggalkan kamu!"
Dalam Kitab Perjanjian Baru ada juga Zakharia lain yang seorang
imam bernama Zakharia, ayah dari Yohanes pembaptis.
"Pada zaman Herodes, raja Yudea, yaitu seorang imam yang
bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari
keturunan Harun, namanya Elisabet." (Lukas 1:5)
Dengan demikian Nabi Zakharia bin Berekhya yaitu orang yang
berbeda dengan Zakharia anak imam Yoyada.
Masih ada lagi Zakharia yang lain, ditulis di : Yesaya 8:2
Maka aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, yaitu imam
Uria dan Zakharia bin Yeberekhya.
144
Dan masih ada Zakharia-Zakharia yang lain.
Jadi, dalam Alkitab ada banyak orang bernama Zakharia, orangnya
berbeda meski tokoh-tokoh Alkitab itu bernama sama. Jadi, Zakharia
yang disebut dalam kitab Matius 23:35 dan Zakharia 1:1 yaitu anak
dari Berekhya, sedangkan Zakharia yang disebut dalam 2 Tawarikh
24:20 yaitu anak Imam Yoyada. Maka, tidak ada kontradiksi.
59) Dalam 1 Tawarikh 8:30 tertulis anak sulungnya yaitu Abdon,
Zur, Kish, Ball dan Nadab. Tetapi dalam 9:36 telah muncul 1 nama
lagi yaitu Ner. Kenapa Ner baru disebut di 9:36? Lalu kemana Ner di
8:30? Diculik?
1 Tawarikh
8:29 Tetapi di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama
isterinya ialah Maakha.
8:30 Anak sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Nadab,
versus
9:35. Di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama isterinya
ialah Maakha.
9:36 Anak sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Ner, Nadab,
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Sebenarnya tidak ada masalah pada kedua pasal tersebut. Untuk
membantu memahami perhatikan ayat berikutnya ayat 33 pada pasal
yang ke-8 ini.
Supaya jelas kita baca ayat-ayatnya secara urut dengan lebih lengkap :
145
1 Tawarikh 8:29-33
8:29 Tetapi di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama
isterinya ialah Maakha.
8:30 Anak sulungnya ialah Abdon (1), lalu Zur (2), Kish (3), Baal (4),
Nadab (5),
8:31 Gedor (6), Ahyo (7), Zekher (8)
8:32 dan Miklot (9) yang memperanakkan Simea. Juga mereka ini
pergi diam berdekatan dengan saudara-saudara mereka di Yerusalem
bersama-sama saudara mereka yang lain.
8:33 Ner (10) memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul;
Saul memperanakkan Yonatan, Malkisua, Abinadab dan Esybaal.
Bandingkan dengan :
1 Tawarikh 9:35-39
9:35 Di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama isterinya
ialah Maakha.
9:36 Anak sulungnya ialah Abdon (1), lalu Zur (2), Kish (3), Baal
(4), Ner (5), Nadab (6),
9:37 Gedor (7), Ahyo (8), Zakharia (9) dan Miklot (10).
9:38 Miklot memperanakkan Simeam. Juga mereka ini pergi diam
berdekatan dengan saudara-saudara mereka di Yerusalem bersama-
sama saudara mereka yang lain.
9:39 Ner (5) memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul;
Saul memperanakkan Yonatan, Malkisua, Abinadab dan Esybaal.
146
Nama Ner ada dalam 1 Tawarikh 8 sebagaimana juga dicatat
dalam pasal 9. Ayat-ayat di atas menulis garis silsilah Saul, Raja
pertama Israel dari suku Benyamin (1050-1010 sM).
Pada pasal 8 ayat 29-32 menulis nama-nama saudara-saudara
dari Ner. Sehingga nama Ner ditaruh pada urutan yang terakhir
(urutan ke-10, ayat 33). Ini bukan berarti Ner yaitu anak yang
bungsu, tetapi hal ini dimaksudkan bahwa dari keturunan Ner inilah
Saul, Raja pertama Israel ini dilahirkan.
Kemudian pada pasal 9 silsilah tersebut diulang kembali sesuai
urutannya, nama Ner ditaruh pada urutan ke-5, dan ini untuk
menunjukkan bahwa Ner sebenarnya yaitu anak yang ke-5 dari Yeiel
(alias Abiel, 1 Samuel 9:1; 14:51). Maka, dalam pasal 9 ini nama
anak-anak dari Yeiel ditulis sesuai sesuai urutan kelahirannya.
Tidak ada yang perlu dipermasalahkan untuk menuruti
kemauan penuduh tentang bagaimana orang Israel menulis silsilahnya.
Kedua pasal tersebut sepakat menunjukkan bahwa Ner yaitu kakek
dari Saul, maka tidak ada kontradiksi.
60) Kejadian 10:5, 20, 31 menulis sudah ada bahasa-bahasa tetapi
dalam Kejadian 11:1 ditulis hanya ada 1 bahasa?
JAWAB : (Kategori: salah memahami isi cerita atau maksud penulis)
Kejadian 10:5, 20, 31
10:5 Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir.
Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan
bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka.
147
10:20 Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa
mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.
10:31 Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa
mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.
Apakah kontradiksi dengan :
Kejadian 11:1
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
Kalau dilihat sekilas, sepertinya ada kontradiksi, namun kita akan
segera mengerti bahwa sebenarnya tidak ada kontradiksi jika kita juga
membaca ayat dalam Kejadian 11:6.
Kejadian 11:6
dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk
semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang
apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan
dapat terlaksana.
Jelas bahwa apa yang ditulis dalam pasal 11 ini belum
terbentuk bangsa-bangsa, karena semuanya masih satu bangsa dan
datu bahasa. Sedangkan Kitab Kejadian pasal 10 mencatat bangsa-
bangsa yang diturunkan oleh ketiga anak-anak Nuh (Yafet, Ham dan
Sem). Dalam pasal ini Keluarga Sem disebutkan paling akhir, karena
dari keturunan Sem ini mereka akan menjadi bangsa-bangsa yang
akan diceritakan dalam perkembangan kisah selanjutnya (Abraham
yaitu keturunan Sem, sehingga juga ada dikenal istilah Semit,
Semitik, Samawi).
148
Maka penulisan peristiwa antara Kejadian pasal 10 dan
Kejadian pasal 11, yaitu bukan kejadian yang sifatnya kronologis
(berurutan). Kejadian pasal 10 yaitu penulisan umum yang
menggambarkan perkembangan kemajemukan bangsa-bangsa dan
penyebarannya yang berlangsung terus sesudah peristiwa air bah, juga
tentang bagaimana keturunan Nuh mulai mendiami bumi kembali dan
beranak-cucu. Anak-anak dari Nuh (Yafet, Ham dan Sem)
menurunkan berbagai macam ras, ini meliputi seluruh proses sampai
pada zaman Abraham. Keturunan-keturunan yang diturunkan dari
anak-anak Nuh, yaitu Ham, Sem dan Yafet tentu saja awalnya mereka
semua berbicara dalam bahasa yang sama. Namun ada suatu saat
manusia menjadi angkuh, mereka ingin meninggikan diri dan
melupakan Allah.
Sesudah penulisan umum pada pasal 10 ini, penulis Kitab
Kejadian melihat kembali ke belakang episode penting yang terjadi
pada awal-awal zaman pasca air bah, yaitu peristiwa kekacauan
bahasa sesudah usaha sia-sia untuk mendirikan menara Babel
(Kejadian 11:1-9). Peristiwa ini pasti terjadi dalam abad-abad tidak
lama sesudah peristiwa air bah.
Ayat 1&2, melukiskan Nuh dan keluarganya turun dari bahtera
dengan memiliki satu bahasa dan satu perangkat istilah (yaitu bahasa
yang dipakai oleh Nuh sendiri). Ketika keturunan Nuh bertambah,
dengan sendirinya mereka melanjutkan bahasa yang sama karena
bahasa itu sudah memadai dan mereka kenal. Mereka hidup di lembah
Efrat dan sekitarnya, wilayah yang umumnya dipandang sebagai
cikal-bakal peradaban. Sinear dikenal oleh orang Ibrani sebahai nama
wilayah di Mesopotamia Utara, untuk mengacu pada seluruh wilayah
149
Mesopotamia. Suku-suku yang mengembara bergerak dari wilayah
pegunungan Ararat menuju ke tanah datar Babel yang subur.
Ayat 3&4, Ketika keturunan Nuh bergerak ke arah timur
mereka telah menemukan sebuah tempat untuk dijadikan tempat
tinggal. Mereka mengambil keputusan untuk mendirikan sebuah kota.
Mereka akan mendirikan sebuah menara yang sedemikian tingginya
sehingga puncaknya diharapkan dapat menyeentuh "busur langit"
diatas mereka. Bangunan raksasa ini akan memberikan keuntungan
bagi mereka dengan mana mereka bisa memperoleh kedudukan
terhormat di mata manusia dan mungkin juga di mata Allah.
Tujuan proyek tersebut ada dua. Pertama, mereka ingin
memastikan tentang kekuatan yang bisa timbul dari kesatuan. Kota
dan menara itu akan mengikat mereka menjadi kelompok yang kokoh
– bahkan tanpa pertolongan Allah sekalipun. Mereka mengatakan :
Supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi. Disisi yang lain, mereka
berniat untuk menjadikan diri mereka terkenal – "marilah kita cari
nama". Dosa karena menganggap diri mampu berdiri sendiri dan
karena angkuh menguasai pikiran mereka. Mereka ingin memastikan
bahwa mereka tidak akan dilupakan orang. Menara itu akan
mempersatukan dan memastikan nama mereka diabadikan. Bangunan
yang menjulang itu akan merupakan monumen tentang tenaga,
keberanian, kepandaian dan kekayaan mereka. Banyak kota yang
megah seperti Babel, Sodom, Gomora, Sidon, Tirus yang mempunyai
banyak bangunan-bangunan megah dan dianggap suci. Namun pada
saat manusia menolak hukum dan kasih karunia Allah serta
meninggikan diri, malapetaka pasti menimpa mereka.
150
Ayat 5-6, Firman Allah "Mereka ini satu bangsa dengan satu
bahasa untuk semuanya", sebagai penunjuk utama bahwa apa yang
diceritakan dalam pasal 11 ini pada masa itu belum terbentuk bangsa-
bangsa. Ini beda dengan apa yang ditulis pada Kitab Kejadian pasal 10
dimana dalam pasal ini diperincikan bangsa-bangsa yang diturunkan
oleh ketiga anak-anak Nuh. Dengan demikian jelas bagi kita bahwa
apa yang tertulis dalam pasal 11 ini bukanlah kelanjutan kronologi
peristiwa setelah apa yang tertulis dalam pasal 10. Yang terjadi justru
sebaliknya, penulis Kitab Kejadian dalam pasal 11 ini menulis flash-
back peristiwa sebelum terjadinya bangsa-bangsa.
Ayat 7-9, TUHAN (bahasa Ibraninya: YHWH dibaca
YAHWEH) memahami keinginan dan rencana mementingkan diri
dari orang-orang yang memberontak tsb. Segera Dia bertindak dan
mengacaukan rencana mereka yang bodoh itu. Justru terhadap hal
yang ingin mereka hindari itulah yang menimpa mereka. Allah turun
tangan langsung untuk memastikan bahwa mereka tidak lagi saling
mengerti. Kemudian Dia menyebarkan mereka. Menurut beberapa
penafsir, Kata BABEL berasal dari kata Ibrani "BALAL" artinya
'mengacaukan', dalam bahasa Aram dikenal dengan kata "BALBEL"
dengan arti yang sama yaitu "kekacauan", menunjukkan adanya
gangguan khusus yang membuat orang-orang itu sangat kebingungan.
Namun ada pendapat beberapa ahli bahasa Ibrani, bahwa kata
BABEL, itu artinya yaitu "pintu gerbang Allah".
Siapakah yang membangun Menara Babel ini? Kira-kira dari
keturunan Nuh dari anak yang mana yang memimpin proyek ini?. Kita
bisa melihatnya dari Kejadian 10:6-10. Yosefus, sejarahwan Yahudi
(dalam bukunya Antiquities, Buku I, bab 4), mengatakan bahwa
151
mereka ini yaitu sejumlah orang yang mengikuti ajakan Nimrod,
keturunan Ham untuk membangun menara.
Dari peristiwa Menara babel yang diceritakan dalam Kejadian
11 mengakibatkan tercerai-berainya manusia menjadi bangsa-bangsa
dan bahasa-bahasa. Kitab Kejadian pasal 10 memerincikan bangsa-
bangsa yang diturunkan dari anak-anak Nuh (Yafet, Ham dan Sem).
61) Apakah Saul sendiri yang menghunus pedangnya untuk
membunuh dirinya (1 Samuel 31:4-6), atau orang Amalek yang
melakukannya? (2 Samuel 1:1-16)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
1 Samuel 31:4-6
31:4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah
pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang
tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai
permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat
segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan
dirinya ke atasnya.
31:5 Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, ia
pun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati bersama-sama
dengan Saul.
31:6 Jadi Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh
tentaranya sama-sama mati pada hari itu.
2 Samuel 1:1-16
152
1:1 Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul
kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag,
1:2 maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak
Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika
ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah.
1:3 Bertanyalah Daud kepadanya: "Dari manakah engkau?" Jawabnya
kepadanya: "Aku lolos dari tentara Israel."
1:4 Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang terjadi? Coba
ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah melarikan diri dari
pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati,
tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati."
1:5 Lalu Daud berkata kepada orang muda yang membawa kabar
kepadanya itu: "Bagaimana kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan,
anaknya, sudah mati?"
1:6 Orang muda yang membawa kabar kepadanya itu berkata:
"Kebetulan aku ada di pegunungan Gilboa; maka tampaklah Saul
bertelekan pada tombaknya, sedang kereta-kereta dan orang-orang
berkuda mengejarnya.
1:7 Ketika menoleh ke belakang, ia melihat aku, lalu memanggil aku;
dan aku berkata: Ya tuanku.
1:8 Ia bertanya kepadaku: Siapakah engkau? Jawabku kepadanya:
Aku seorang Amalek.
1:9 Lalu katanya kepadaku: Datanglah ke mari dan bunuhlah aku,
sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa.
1:10 Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia
tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang
153
ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia
kubawa kepada tuanku."
1:11 Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan
semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga.
1:12 Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari
terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat
TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh
pedang.
1:13 Kemudian bertanyalah Daud kepada orang muda yang membawa
kabar itu kepadanya: "Asalmu dari mana?" Jawabnya: "Aku ini anak
perantau, orang Amalek."
1:14 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah
engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang
diurapi TUHAN?"
1:15 Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan
berkata: "Ke mari, paranglah dia." Orang itu memarangnya, sehingga
mati.
1:16 Dan Daud berkata kepadanya: "Kautanggung sendiri darahmu,
sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena
berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi TUHAN."
Perlu diketahui bahwa penulis 1 dan 2 Samuel tidak
memusatkan ceriteranya pada orang Amalek. Jadi, dalam
kenyataannya Saul sendirilah yang membunuh diri, walau
kemudian orang Amalek mencari pujian dengan mengaku seolah
dialah yang membunuh Saul. Penulis menuliskan bagaimana Saul
154
mati dan bagaimana orang Amalek menceriterakan kematian
Saul.
Kisah orang Amalek bahwa ia sedang di Gunung Gilboa (2
Samuel 1:6) agaknya kurang benar. Ia mungkin datang untuk
menjarah barang-barang dari tubuh orang yang sudah mati.
Bagaimanapun ia telah ada disana sebelum tentara Filistin tiba dan
tidak menemukan mayat Saul sampai keesokan harinya (1 Samuel
31:8). Kita tahu bagaimana kesaksian Daud bahwa orang Amalek
beranggapan bahwa ia memberitahukan kabar baik tentang kematian
Saul (2 Samuel 1:10). Tampaknya ia mendatangi mayat Saul,
mengambil mahkota dan kalungnya kemudian mengarang cerita
tentang kematian Saul supaya ia mendapat hadiah dari Daud karena
telah menewaskan musuhnya. Tetapi rencana jahat orang Amalek ini
justru menimbulkan dampak dramatis balik bagi dirinya sendiri.
Jadi, yang benar yaitu Saul bunuh diri, namun orang
Amalek mengarang cerita bahwa dialah yang membunuh Saul.
62) Apakah Daud (1 Samuel 17:23,50) ataukah Elhanan (2 Samuel
21:19) yang membunuh Goliat?
JAWAB : (Kategori : kesalahan melihat konteks)
1 Samuel 17:23,50
17:23 Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar
itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang
Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud
mendengarnya.
17:50 Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan
155
umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya,
tanpa pedang di tangan.
2 Samuel 21:19
Dan terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin, di Gob; Elhanan
bin Yaare-Oregim, orang Betlehem itu, menewaskan Goliat, orang
Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.
KJV, And there was again a battle in Gob with the Philistines, where
Elhanan the son of Jaareoregim, a Bethlehemite, slew the brother of
Goliath the Gittite, the staff of whose spear was like a weaver's beam.
bandingkan dengan :
1 Tawarikh 20:5
Maka terjadilah lagi pertempuran melawan orang Filistin, lalu
Elhanan bin Yair menewaskan Lahmi, saudara Goliat, orang Gat
itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.
NIV, In another battle with the Philistines, Elhanan son of Jair killed
Lahmi the brother of Goliath the Gittite, who had a spear with a shaft
like a weaver's rod.
Teks dalam bahasa Ibrani:
VATEHI-OD MILKHAMA ET-PELISHTIM VAYAKH
ELKHANAN BEN-YAIVR YA'IR ET-LAKHMI AKHI GALYAT
HAGITI VE'ETS KHANITO KIMNOR ORGIM
Jadi Daud membunuh Goliat sedangkan Elhanan bin Yair,
seorang dari tentara perang Daud, membunuh saudaranya
Goliat. Jadi Daud dan Elhanan yaitu orang yang berbeda dan
membunuh Raksasa yang berbeda.
156
Perlu diketahui ada 4 orang Raksasa dalam 2 Samuel 21:15-22
selain dari Goliat yang sudah dibunuh Daud. Itulah mengapa sebabnya
Daud mengambil 5 batu licin dalam 1 Samuel 17:40 ―Lalu Daud
mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima
batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang
dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di
tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.‖ Yaitu untuk
bersiap-siap menghadapi Goliat dan keempat Raksasa lainnya. Namun
kisah selanjutnya kita ketahui bahwa keempat raksasa lainnya dibunuh
oleh para pahlawan tentara Daud.
63) Bagaimana mungkin ahli sihir di Mesir dapat mengubah air
menjadi darah (Keluaran 7:22) jika semua air di Mesir telah diubah
oleh Musa dan Harun ? (Keluaran 7:20-21)
JAWAB : (Kategori : tidak membaca seluruh ayat dan memaksakan
pemikiran sendiri)
Keluaran 7:20-25
7:20 Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan
TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang
di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka
seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
7:21 matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk
dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di
seluruh tanah Mesir ada darah.
7:22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan
ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak
157
mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan
TUHAN. 7:23 Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak
mau memperhatikan hal itu juga.
7:24 Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil
mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air
sungai Nil.
7:25 Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi
sungai Nil.
Pertanyaan ini agak lucu. Tentu saja Musa dan Harun tidak
mengubah seluruh air, melainkan hanya air di sungai Nil (perhatikan
ayat 20). Jadi masih tersedia banyak air yang dapat digunakan oleh
ahli sihir Firaun. Kita dapat mengetahui hal ini pada ayat berikutnya
(ayat 24) yang menyebutkan "Tetapi semua orang Mesir menggali-gali
di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak
dapat meminum air sungai Nil".
Jadi, dimanakah sulitnya untuk para ahli sihir melakukan hal
yang mirip dengan Musa dan Harun? Dalam hal ini kita perlu
membaca seluruh ayat, sehingga dapat mengartikan ayat ini dengan
semestinya.
64) Apakah Yosua dan orang-orang Israel menaklukkan Yerusalem
(Yosua 10:23,40) atau tidak? (Yosua 15:63)
JAWAB : (Kategori : salah mengartikan ayat)
Yosua 10:23,40
158
10:23 Dilakukan oranglah demikian, kelima raja itu dikeluarkan dari
gua itu dan dibawa kepadanya: raja Yerusalem, raja Hebron, raja
Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon.
10:40 Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu,
Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta
semua raja mereka. Tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos, tetapi
ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan
TUHAN, Allah Israel.
Yosua 15:63
Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dapat dihalau
oleh bani Yehuda. Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-
sama dengan bani Yehuda di Yerusalem sampai sekarang.
Kedua ayat di atas sesungguhnya memaparkan cerita yang
saling melengkapi dan serasi. Kebingungan justru timbul karena
kesalahan dalam mengartikan ayat ini.
Dalam Yosua 10, disebutkan bahwa raja Yerusalem-lah yang
dibunuh. Sedangkan kotanya tidak ditaklukkan (ayat 16-18 dan 22-
26). Kelima raja amorit dan tentaranya keluar dari kota-kotanya untuk
menyerang Gibeon. Yosua dan orang-orang Israel kemudian
mengurung mereka dan kelima raja tersebut melarikan diri ke gua
Makeda. Dimana tentara Yosua menangkap mereka dan membawanya
kepada Yosua, serta membunuh mereka semua. Ayat 20 menerangkan
keberadaan tentaranya, "beberapa orang dari mereka dapat lolos dan
masuk ke kota-kota (mereka) yang diperkuat", dengan demikian jelas
159
bahwa kota-kota tersebut tidak ditaklukkan. Jadi hanya rajanya saja
yang ditawan sdangkan kotanya tidak.
Yosua 10:28-42 yang mencatat kelanjutan kisah dari perang
ini, menyatakan bahwa sebagian kota diduduki dan dihancurkan
seperti : Makeda, Libna, Lakhis, Eglon, Hebron dan Debir. Dan semua
kota ini terletak sebelah barat daya Yerusalem. Raja Gezer dan
tentaranya dikalahkan di Lakhis (ayat 33) demikian pula kota Yerikho
(ayat 30), tetapi kedua kota ini tidak diduduki pada waktu itu. Dalam
ayat 40&41 digambarkan batas-batas wilayah peperangan ini, serta
apa yang terjadi di daerah selatan dan barat kota Yerusalem. Dan
Gibeon, yang menjadi batas sebelah timur daerah ini, masih terletak
jauh, yaitu kurang lebih 10 mil dari barat laut Yerusalem. Maka dalam
Yosua 10 tidak diceritakan bahwa kota Yerusalem diduduki. Hal ini
diperkuat dalam Yosua 15:63 yang menyatakan bahwa Yosua tidak
menghalau penduduk setempat di Yerusalem.
65) Siapakah nama ibu dari Raja Abia? Mikhaya, anak Uriel dari
Gibea (2 Tawarikh 13:2), atau Maakha, putri Absalom? (2 Tawarikh
11:20 & 2 Samuel 13:27)
JAWAB : (Kategori: salah memahami penggunaan bahasa Ibrani)
2 Tawarikh 13:2
Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Mikhaya, anak Uriel dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan
Yerobeam. MIKHAYAHU VAT-URI'EL
2 Tawarikh 11:20
160
Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi
isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit.
VE'AKHAREIHA LAKAKH ET-MA'AKHA BAT-AVSHALOM
VATELED LO ET-AVIYA VE'ET-ATAI VEET-ZIZA VE'ET-
SHELOMIT
1 Raja 15:2
Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Maakha, anak Abisalom. IMO MA'AKHA BAT-AVISHALOM
Kontradiksi di atas muncul sebagai akibat dari penggunaan
kata Ibrani BAT, yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti "anak
perempuan dari". walaupun sering digunakan untuk menunjuk
keturunan pertama dari anak perempuan, ini juga dapat digunakan
untuk menunjuk keturunan/kerabat yang jauh. Misalnya saja dalam 2
Samuel 1:24, yang berbunyi " Hai anak-anak perempuan Israel,
menangislah karena Saul…". Kata ini digunakan sejak 900 tahun
setelah Israel hidup (yang dipanggil Yakub), yang menunjuk kepada
kaum wanita di Israel, keturunan serta kerabat perempuannya.
Jika kita mengerti hal ini, maka "pertentangan" di atas tidak
akan ada. 2 tawarikh 13:2 dengan jelas mengatakan bahwa Mikhaya
yaitu anak perempuan dari Uriel. Dapat diperkirakan bahwa Uriel
menikah dengan Tamar, satu-satunya anak perempuan Absalom.
Kemudia lahirlah Mikhaya yang kemudian menikah dengan Raja
Rehobeam dan menjadi ibu dari Abia. Sedangkand alam 2 Tawarikh
11:20 dan 1 Raja 15:2, dikatakan bahwa Maakha yaitu putri
Absalom, hal ini dilakukan karena lebih mudah untuk menyebut nama
kakeknya yang lebih terkenal dibandingkan dengan nama ayahnya.
161
Abisalom yaitu nama lain dari Absalom, dan Mikhaya yaitu nama
lain dari Maakha. Untuk lebih jelasnya perhatikan silsilah keluarga
dibawah ini :
Absalom/Abisalom
|
Tamar & Uriel
|
Maakha/Mikhaya & Rehobeam
|
Abia
66) Menurut penulis, apakah Raja Israel, Baesa, meninggal pada tahun
26 pemerintahan Raja Asa (1 Raja 16:6,8) atau ia masih hidup sampai
tahun ke-36 pemerintahan Raja Asa? (2 Tawarikh 16:1)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks sejarah)
1 Raja-raja 16:6,8
16:6 Kemudian Baesa mendapat perhentian bersama-sama dengan
nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Tirza. Maka Ela, anaknya,
menjadi raja menggantikan dia.
Naskah Ibrani Teks Masoretik: VAYISHKAV BASHA IM-AVOTAV
VAYIKAVER BETIRTSA VAYIMLOKH ELA VENO TAKHTAV
16:8 Dalam tahun kedua puluh enam zaman Asa, raja Yehuda, Ela,
anak Baesa, menjadi raja atas Israel di Tirza. Ia memerintah dua tahun
lamanya.
Naskah Ibrani Teks Masoretik: BISHNAT ESRIM VASHESH
162
SHANA LE'ASA MELEKH YEHUDA MALAKH ELA VEN-
BASHA AL-YISRA'EL BETIRTSA SHENATAYIM
2 Tawarikh 16:1
Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa,
raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama
dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
Naskah Ibrani Teks Masoretik: BISHNAT SHELOSHIM VASHESH
LEMAKHUT ASA ALA BASHA MELEKH-YISRA'EL AL-
YEHUDA VAYIVEN ET-HARAMA LEVILTI TET YOTSE VAVA
LE'ASA MELEKH-YEHUDA
Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan
Asa (2 Tawarikh 15:19)
Naskah Ibrani Teks Masoretik: UMILKHAMA LO HAYATA AD
SHENAT-SHELOSHIM VEKHAMESH LEMALKHUT ASA
Para peneliti telah menyimpulkan bahwa 36 tahun
pemerintahan Raja Asa harus dihitung mulai dari penarikan kesepuluh
suku terhadap suku Yehuda dan Benyamin yang menjadikan
negerinya dalam dua bagian, yaitu negeri Yehuda dan Israel. Bila kita
melihat dari sudut ini, maka 36 tahun masa-masa kerajaan yang
terpecah dua itu akan menjadi 16 tahun masa pemerintahan Raja Asa.
Hal ini didukung oleh data-data yang tertulis dalam Buku Raja-raja
Yehuda dan Israel, maupun catatan-catatan kontemporer yang
mengikuti kebiasaan-kebiasaan ini (Catatan : untuk penjelasan
mengenai hal ini, baca buku Encyclopedia of Bible Difficulties, 1994
163
Revised Edition, 1982, Zondervan Publishing House, tulisan dari
Gleason Archer ).
67) Apakah Daud membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem setelah
mengalahkan orang Filistin (2 Samuel 5 dan 6) atau sebelumnya ? (1
Tawarikh pasal 13 dan 14)
JAWAB : (Kategori : Tidak membaca teks secara keseluruhan)
Pertanyaan di atas tidak akan menjadi masalah, seandainya
kita membaca lebih lanjut sampai ke 1 Tawarikh 15, yang
menyebutkan bahwa Daud memindahkan Tabut Perjanjian setelah
mengalahkan orang Filistin. Alasannya yaitu karena orang Israel
memindahkan Tabut Perjanjian ini dua kali. Yang pertama, mereka
memindahkannya dari Baal tempat orang Israel mengalahkan orang
Filistin, seperti yang kita baca pada 2 Samuel 5 dan 6 dan 1 Tawarikh
15. Ketika Nabi Samuel menceritakan kemenangan Daud atas Filistin,
ia menceritakan 2 kali kepindahan Tabut Perjanjian. Namun dalam 1
Tawarikh disebutkan urutannya sebagai berikut : Pertama-tama Tabut
perjanjan dipindahkan dari Baal; kemudian Daud mengalahkan orang
Filistin, dan akhirnya Tabut Perjanjian dipindahkan lagi dari rumah
Obed-Edom ke Yerusalem.
Oleh karena itu kedua teks diatas sama sekali tidak ada
pertentangan apapun. Disatu sisi Nabi Samuel lebih memilih
menceritakan seluruh Alkitab sebagai suatu kesatuan (daripada
mengisahkan sejarahnya sebagai susulan) dan di sisi lain Kitab
Tawarikh mengisahkan sejarahnya dengan cara yang berbeda. Kendati
164
demikian, kedua cerita di atas berlangsung pada kurun waktu yang
sama.
Kejadian serupa dapat lebih buruk dikenakan kepada
Al~Qur'an. Dalam Surat 2 kita temukan kisah mengenai kejatuhan
Adam, kemudian kemurahan Tuhan yang dinyatakan kepada bangsa
Israel, diikuti dengan tenggelamnya tentara Firaun, kisah tentang
Musa dan patung lembu yang terbuat dari emas, keluhan bangsa Israel
mengenai makanan dan minuman dan kemudian dikisahkan kembali
mengenai patung lembu emas. Menyusul ini, kita membaca mengenai
Musa dan Yesus, kemudian kita membaca tentang Musa dan patung
lembu emas, dan kemudian kisah mengenai Salomo dan Abraham.
Jika kita mau berbicara mengenai kronologis urutan waktu, maka
apakah hubungannya Musa dengan Yesus atau Salomo dengan
Abraham disitu? Jika disusun kurun waktu, seharusnya surat tersebut
memulai tulisannya dengan kisah mengenai kejatuhan Adam,
kemudian tentang Kain dan Habil, Ibrahim, Lut, Iskak, Yakub dan
Esau, Yusuf, anak-anak Yakub (Israel) dan Musa. Melihat kronologi
yang sedemikian semrawutnya dalam kitab tersebut, apakah anda bisa
menjelaskannya terlebih dahulu sebelum banyak mengkritik sesuatu
yang dianggap ada kesalahan dalam Alkitab?
68) Tuhan salah dalam batasan usia ?
a. Tuhan membatasi umur manusia hanya 120 tahun saja "Berfirman
Tuhan: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, karena manusia itu yaitu daging, tetapi umurnya akan
seratus dua puluh tahun saja" (Kejadian 6:3).
165
b. Batasan usia dari Tuhan itu salah besar, karena banyak orang yang
usianya melebihi 120 tahun. Adam hidup selama 930 tahun, Set hidup
selama 912, Enos 905, Kenan 910, Mahalaleel 895, Yared 962,
Henokh 365, Metusalah 969, Lamekh 777 (Kej. 5:3-32), Nuh 950
(Kej. 9:29), Sem 600, Arpakhsad 438, Selah 433, Eber hidup selama
464, Peleg 239, Rehu 239, Serug 230 (Kej. 11: 10-25), Sara 127 (Kej.
23: 1-2), Ismael 137 (Kej. 25:17), Nahor 148 (Kej. 11: 24-25), Yakub
147 (Kej. 47: 28), Lewi 137 (Kej. 6:15), Kehat 133 (Kej. 6:19), Harun
123 (Bil. 33:39), Ayub hidup selama 140 (Ayub. 42: 16-17).
JAWAB : (Kategori : salah membaca ayat)
Penyataan ini dianggap bertentangan dengan usia orang-orang
yang pada waktu itu yang mencapai usia lebih dari 120 tahun seperti
yang disebutkan dalam Kejadian 11:12-16. 120 tahun usia yang
disebutkan Allah dalam Kejadian 6:3 tidak mungkin berbicara batas
usia manusia sementara orang-orang lebih tua umurnya disebutkan
dalam Kitab kejadian yang sama (malahan dalam pasal-pasal yang
berdekatan, termasuk Nuh sendiri). Angka itu lebih ditujukan untuk
jangka waktu yang diberikan Allah, yaitu selama 120 tahun sebelum
air bah betul-betul didatangkan. Itulah jangka waktu peringatan
kepada Nuh, seperti yang kita baca dalam :
1 Petrus 3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
166
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu
delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Dengan demikian, ayat dalam Kejadian 6:3 akan selaras
dengan Kejadian pasal 11. Untuk lebih jelasnya, mari kita teliti ayat
dalam Kejadian 6:3 sebagai berikut :
"Berfirmanlah TUHAN: 'Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal
[?] di dalam manusia, karena manusia itu yaitu daging, tetapi
umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.'"
VAYO'MER YEHOVÂH LO'-YÂDON RUKHÏ VÂ'ÂDÂM
LE'OLÂM BESYAGAM HU' VÂSÂR VEHÂYU YÂMÂV MÊ'ÂH
VE'ESRÏM SYÂNÂH
Sengaja saya bubuhkan tanda tanya [?] untuk penerjemahan
LAI tidak akan selama-lamanya tinggal. Kata Ibrani di sana yaitu
LO'-YÂDON, LO' artinya tidak sedangkan YÂDON berasal dari kata
DIN atau DUN yang artinya menghakimi, mengadili, berkelahi,
bergulat, BUKAN BERARTI TINGGAL ATAU BERDIAM DI DALAM.
Kata ini dalam Alkitab LAI ditemui di Kejadian 6:3 seperti di atas,
namun dalam ayat lain diterjemahkan menghukum (Kejadian 15:14;
Mazmur 110:6); mengadili (Kejadian 30:6; 49:16; Ulangan 32:36; 1
Samuel 2:10; Ayub 36:31; Mazmur 7:8; 9:8; 50:4; 54:1; 72:2; 96:10;
135:14); berbantah-bantah (2 Samuel 19:9), dan lain-lain, oleh karena
itulah saya membubuhkan tanda tanya atas terjemahan LAI di atas.
Kejadian 6:3 ini berbicara tentang penghakiman dan
pengadilan Allah atas kejahatan manusia, bukan tentang usia manusia.
167
Allah memperpanjang hari-hari (Ibrani YÕM) penghakiman dan
pengadilan-NYA selama 120 tahun menjelang air bah yang
membinasakan bumi. Perhatikan bahwa Alkitab menulis YÂMÂV
dari YÕM (hari) dan suffix pronomina -VAV (-nya) yang secara
harfiah bermakna hari-harinya, bukan umurnya. Kata umur dalam
bahasa Ibrani biasanya diterjemahkan dari kata BEN yang juga berarti
anak laki-laki.
Contoh: Keluaran 7:7,
"Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan
puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun."
UMOSYEH BEN-SYEMONÏM SYÂNÂH VE'AHARON BEN-
SYÂLOSY USYEMONÏM SYÂNÂH BEDABERÂM 'EL-PAR'OH
Selanjutnya, bandingkan dengan Kejadian 5:32, Nuh berusia
500 tahun tatkala memperanakkan Sem, Ham, dan Yafet. Ketiga anak
ini bukan kembar melainkan dilahirkan beda tahun yang kalo dijumlah
dapat saja mencapai angka 20 tahun. Kemudian Kejadian 7:6, Nuh
berusia 600 tahun tatkala air bah datang meliputi bumi, ada selang
waktu 100 tahun plus selang waktu antara ketiga anak Nuh ini lahir.
Jadi 120 tahun itu yaitu selang waktu tindakan Allah
menghakimi, mengadili (Ibrani 'DIN' atau 'DUN') sejak DIA
mengucapkan firman-NYA. Jadi, 120 tahun itu bukan berbicara soal
usia manusia, namun jangka waktu sampai turunnya Banjir Besar atau
air bah.
168
69) Berapakah jumlah keturunan Yakub bani Israel yang datang ke
Mesir? Dalam Kejadian 46:8-15, daftar nama-nama bani Israel yang
datang ke Mesir berjumlah 35 nama, tetapi pada ayat 15 disebutkan:
"Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah 33 jiwa." Tuhan
tidak pandai berhitung?
JAWAB : (Kesalahan dalam melihat konteks sejarah)
Kejadian 46:8-15
46:8 Inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yakni Yakub
(1) beserta keturunannya. Anak sulung Yakub ialah Ruben (2).
46:9 Anak-anak Ruben (2) ialah Henokh (3), Palu (4), Hezron (5) dan
Karmi (6).
46:10 Anak-anak Simeon (7) ialah Yemuel (8), Yamin (9), Ohad (10),
Yakhin (11) dan Zohar (12) serta Saul (13), anak seorang perempuan
Kanaan.
46:11 Anak-anak Lewi (14) ialah Gerson (15), Kehat (16) dan Merari
(17).
46:12 Anak-anak Yehuda (18) ialah Er (19), Onan (20), Syela (21),
Peres (22) dan Zerah (23); tetapi Er (19+) dan Onan (20+) mati di
tanah Kanaan; dan anak-anak Peres (22) ialah Hezron (24) dan Hamul
(25).
46:13 Anak-anak Isakhar (26) ialah Tola (27), Pua (28), Ayub (29)
dan Simron (30).
46:14 Anak-anak Zebulon (31) ialah Sered (32), Elon (33) dan
Yahleel (34).
46:15 Itulah keturunan Lea, yang melahirkan bagi Yakub di Padan-
Aram anak-anak lelaki serta Dina (35) juga, anaknya yang perempuan.
169
Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah tiga puluh tiga
jiwa.
1. YAKUB 8. YEMUEL 15.GERSON 22. PERES 29. AYUB
2. RUBEN 9. YAMIN 16. KEHAT 23. ZERAH 30.SIMRON
3. HENOKH 10. OHAD 17. MERARI 24.HEZRON 31.ZEBULON
4. PALU 11.YAKHIN 18.YEHUDA 25. HAMUL 32. SERED
5.HEZRON 12. ZOHAR 19. ER-MATI
DI KANAAN
26.ISAKHAR
33. ELON
6. KARMI 13. SAUL 20. ONAN-
MATI DI
KANAAN
27. TOLA
34.YAHLEEL
7.SIMEON 14. LEWI 21. SYELA 28. PUA 35. DINA
Yakub dan keturunannya dalam ayat di atas = 35 jiwa DIKURANGI
ER DAN ONAN YANG MENINGGAL sehingga
35-2=33 jiwa laki-laki dan perempuan (Yakub dan keturunannya).
Jadi, tidak ada kontradiksi, karena dari 35 orang, ada 2 orang yaitu Er
dan Onan yang sudah duluan meninggal, sehingga jumlahnya menjadi
33 orang.
70) Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam atau matahari ?
a. Hari pertama, Tuhan menciptakan cahaya, lalu memisahkan terang
dan gelap. Dinamai-Nya terang itu siang dan gelap itu malam
(Kejadian 1:3-5)
b. Pada hari keempat, matahari baru diciptakan (Kejadian 1: 14-19)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
170
Ada pandangan mengenai pengadaan matahari, bulan, dan
bintang-bintang. Pandangan yang satu menyatakan bahwa matahari,
bulan, dan bintang-bintang diciptakan pada penciptaan mula-mula
yang disebut di Kejadian 1:1 dan seterusnya, tetapi bahwa pada hari
keempat berubah terang benda-benda penerang itu menembus kabut
dan mencapai bumi. Mungkin ada yang keberatan ketika mendengar
bahwa Allah telah menjadikan dua penerang yang besar.
Kejadian 1:16
"Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni
yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk
menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang."
VAYA'AS 'ELOHÏM 'ET-SYENÊY HAME'OROT HAGEDOLÏM
'ET-HAMÂ'OR HAGÂDOL LEMEMSYELET HAYOM VE'ET-
HAMÂ'OR HAQÂTON LEMEMSYELET HALAYLÂH VE'ÊT
HAKOKHÂVÏM
Kata yang diterjemahkan menjadikan, Ibrani VAYA'AS (dan
menjadikan) dari kata hse-'asah, belum tentu menyangkut sebuah
tindakan penciptaan, karena berbeda dari kata menciptakan, Ibrani
arb-BÂRÂ' yang digunakan dalam Kejadian 1:1.
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."
BERÊ'SYÏT BÂRÂ' 'ELOHÏM 'ÊT HASYÂMAYIM VE'ÊT
HÂ'ÂRETS
Perhatikan pula ayat berikutnya: Kejadian 1:17,
171
"Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,"
VAYITÊN 'OTÂM 'ELOHÏM BIRQÏA' HASYÂMÂYIM LEHÂ'ÏR
'AL-HÂ'ÂRETS
Dikatakan bahwa Allah menaruh semuanya (Ibrani, NATAN)
itu di cakrawala. Ayat ini menggunakan kata Ibrani yang biasanya
diterjemahkan memberi (NATAN), yang sering digunakan dalam
pengertian mengadakan. Bila kata "NATAN" diartikan sebagai
mengadakan, kita dapat menerjemahkan Kejadian 1:17, "Dan Allah
mengadakan (yakni mengangkat) semuanya itu di cakrawala untuk
menerangi bumi." Jadi, ayat ini mungkin menunjuk pada pernyataan
Allah mengenai fungsi benda-benda penerang dan bukan kepada
penciptaannya. Kata menciptakan (Ibrani, BÂRÂ') tidak digunakan di
sini.
Pandangan selanjutnya berpendapat bahwa sementara terang
diciptakan pada hari pertama, terang itu dipusatkan pada matahari
pada hari keempat; yakni, pada waktu Allah berfirman, benda-benda
angkasa mulai bekerja sebagai penerang alam semesta.
71) Mana yang lebih dulu diciptakan, hewan atau manusia?
(a) Burung diciptakan sebelum manusia (Kejadian 1: 24-27)
(b) Manusia diciptakan sebelum hewan (Kejadian 2: 7, 19)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Kejadian 1:24-27
172
1:24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis
makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis
binatang liar." Dan jadilah demikian.
1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
Burung dijadikan bersamaan dengan binatang laut pada hari
kelima (Kejadian 1:20-23) sedangkan ayat-ayat di atas menceritakan
tentang hewan-hewan di darat. Kejadian 2 menguraikan dan
melengkapi Kejadian 1. Kejadian pasal 1 jelas merupakan bagian
integral dan penting dari seluruh catatan tentang Penciptaan.
Pada hari kelima, Allah menyebabkan kumpulan air dipenuhi
kehidupan dalam air dan angkasa dipenuhi burung-burung. Mengapa
burung-burung dan ikan-ikan diciptakan pada hari yang sama? Para
penafsir yang lebih tua menjelaskan atas dasar persamaan kedua
kelompok tersebut, sirip tampak seperti sayap. Namun, mungkin
disebabkan karena kenyataan bahwa Penciptaan berlangsung dari
yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi; ikan dan burung
173
menempati tempat yang lebih rendah pada skala kehidupan dibanding
binatang-binatang darat, khususnya mamalia.
Pada hari keenam, Allah menciptakan binatang-binatang darat
dan manusia. Mengapa penciptaan binatang-binatang darat dan
manusia terjadi pada hari yang sama? Sebagian penafsir menjelaskan
bahwa wujud manusia, rupa jasmaniahnya, berasal dari bumi sama
dengan binatang; daratan muncul pada hari ketiga Penciptaan, dan
sekarang pada hari ketiga dari kelompok yang kedua, yaitu hari
keenam, makhluk-makhluk yang mendiami bumi dibentuk. Namun
ada jurang yang besar antara binatang-binatang dan manusia.
Salah satu alasan yang utama yaitu kenyataan bahwa allah
menciptakan manusia menurut rupa-Nya sendiri, menurut gambar
rohani-Nya. Gambar ilahi ini rusak oleh Kejatuhan, dihancurkan oleh
dosa; tetapi bila seseorang menaruh percaya kepada Kristus, ia
menjadi ciptaan baru dan mengambil bagian dalam kodrat Ilahi.
72) Jika manusia mempunyai keturunan, berdosa atau tidak?
(a) Tuhan menyuruh manusia untuk berketurunan (Kejadian 1: 28)
(b) Tuhan menganggap wanita yang melahirkan berdosa, sehingga
anak yang lahir harus disucikan (Imamat 12: 1-8)
JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Alkitab mengajarkan bahwa seseorang itu sudah berdosa sejak berada
di dalam rahim ibunya.
"Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku
dikandung ibuku." (Mazmur 51:7)
174
Meskipun kelahiran merupakan peristiwa yang
menggembirakan namun kelahiran dibayangi oleh kematian. Raja
Daud menulis mazmur di atas bukan mengurangi arti kebaikan ibunya.
Barangkali ibunya dahulu menjadi teladan di antara para ibu, tetapi
Daud berpikir akan noda yang diwarisi, dosa asali yang telah
diwariskan kepadanya dan yang menjadi sebab pokok dari dosa yang
menyedihkan terhadap harkat wanita, yang disadarinya dengan sedih
pada waktu ia menggubah mazmurnya itu.
Disucikan dalam Imamat 12:1-8 bukanlah bermakna bahwa
anak yang dilahirkan itu suci alias bebas dari dosa. Perempuan yang
melahirkan disebut "TAME", najis. Semua kotoran pada saat
melahirkan anak dipandang sebagai najis dan melambangkan akibat-
akibat kejatuhan umat manusia. Kenajisan harus disamakan dengan
segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak dan kekudusan
Allah. Kenajisan dapat disebabkan oleh proses menjadi orang-tua,
penyakit atau kematian. Supaya mereka dapat beribadah kepada Allah
maka kenajisan itu harus TAHER, ditahirkan, inilah yang dimaksud
dengan disucikan di atas.
73) Tuhan puas atau tidak dengan ciptaan-Nya?
(a) Puas (Kejadian 1: 31)
(b) Kecewa (Kejadian 6: 5-6)
JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat)
Kejadian 1:31,
"Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat
baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam."
175
Ayat di atas tidak menulis bahwa Allah itu puas tetapi bahwa
segala yang diciptakan oleh Allah itu baik adanya. Tapi yang amat
baik ini dirusakkan oleh manusia karena manusia memberontak
kepada Allah. Manusia selengkapnya rusak, roh dan badannya. Jadi
yang menjadikan jahat yaitu manusia. Manusia diancam hukuman
Allah sebagai manusia lengkap, badan dan jiwa. Orang percaya
diselamatkan selengkapnya, badan dan jiwa. Badan yang rusak akan