tawarikh ester 5

Kamis, 30 Januari 2025

tawarikh ester 5


 


adadezer dipukul kalah oleh Daud ketika ia pergi menegakkan 

kekuasaannya pada sungai Efrat (ay. 3).  

3. Kuda yaitu  harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, demikian kata 

Daud (Mzm. 33:17), dan sepertinya dia percaya akan perkataannya, sebab 

dia menjatuhkan kereta-kereta berkuda (ay. 4). Dengan berketetapan hati 

untuk tidak memegahkan kereta dan kuda (Mzm. 20:8), Daud tidak mau 

menggunakannya.  

4. Musuh-musuh jemaat Tuhan  sering dibuat hancur sendiri melalui saling 

tolong-menolong di antara mereka (ay. 5). Orang Aram dari Damsyik dipukul 

Tuhan  oleh Daud ketika mereka datang menolong Hadadezer. Ketika tangan 

bahu-membahu, keduanya tidak hanya tidak dapat luput tanpa dihukum, 

melainkan keduanya akan dihimpunkan seperti berkas gandum ke tempat 

pengirikan (Mi. 4:11-12).  

5. Kekayaan orang berdosa kadang-kadang terbukti telah disimpan bagi orang 

benar.  Orang Aram itu mempersembahkan upeti (ay. 6). Perisai-perisai dari 

emas dan tembaga mereka dibawa ke Yerusalem (ay. 7-8). Sama seperti 

Kemah Suci dibangun dari jarahan orang-orang Mesir, demikian pula Bait 

Suci dibangun dari jarahan bangsa-bangsa lain, suatu pertanda bahagia 

bahwa bangsa-bangsa lain akan turut mengambil bagian dalam jemaat Injili. 

Kitab 1 Tawarikh 18:1-8 

 

147 

Kemenangan-kemenangan Daud  

(18:9-17) 

9 Ketika didengar Tou, raja Hamat, bahwa Daud telah memukul kalah seluruh tentara 

Hadadezer, raja Zoba, 10 maka ia mengutus Hadoram, anaknya, kepada raja Daud untuk 

menyampaikan salam dan mengucapkan selamat kepadanya, sebab  ia telah berperang 

melawan Hadadezer dan memukul dia kalah, sebab Hadadezer sering memerangi Tou. 

Dan Hadoram membawa pelbagai barang-barang emas, perak dan tembaga. 11 Juga 

barang-barang ini dikhususkan raja Daud bagi TUHAN, bersama-sama perak dan emas 

yang diangkutnya dari segala bangsa, yaitu  dari orang Edom, dari orang Moab, dari bani 

Amon, dari orang Filistin dan dari orang Amalek. 12 Abisai, anak Zeruya, menewaskan 

delapan belas ribu orang Edom di Lembah Asin. 13 Lalu ia menempatkan pasukan-

pasukan pendudukan di Edom, sehingga seluruh Edom diperbudak oleh Daud. TUHAN 

memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang. 14 Demikianlah 

Daud telah memerintah atas seluruh Israel, dan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi 

seluruh bangsanya. 15 Yoab, anak Zeruya, menjadi panglima; Yosafat bin Ahilud menjadi 

bendahara; 16 Zadok bin Ahitub dan Ahimelekh bin Abyatar menjadi imam; Sausa menjadi 

panitera; 17 Benaya bin Yoyada menjadi panglima orang Kreti dan orang Pleti; dan anak-

anak Daud yaitu  orang-orang utama yang diperbantukan kepada raja. 

Di sini mari kita belajar,  

1. Bahwa kita berkepentingan untuk menjadikan orang-orang yang memiliki 

hadirat Tuhan  sebagai teman-teman kita. Raja Hamat, demi mendengar 

kesuksesan besar Daud, mengirimkan utusan untuk mengucapkan selamat 

kepadanya dan mencari perkenanannya dengan suatu hadiah yang berharga 

(ay. 9-10). Jadi sia-sialah untuk bertengkar dengan Sang Putra Daud. sebab  

itu, ciumlah Sang Putra, jangan sampai Dia marah (Mzm. 2:12, KJV). Biarlah 

raja-raja dan para hakim di bumi serta semua orang biasa menjadi bijaksana 

dan mau untuk diajar. Persembahan yang harus kita bawa kepada Kristus 

bukanlah barang-barang dari emas dan perak, seperti di sini (semua orang 

akan disambut oleh-Nya kendati tidak dapat membawa hadiah yang 

demikian), melainkan hati dan kasih kita yang tulus, diri kita seutuhnya, 

yang harus kita persembahkan kepada-Nya sebagai persembahan yang 

hidup.  

2. Bahwa kita harus memuliakan Tuhan  dengan segala sesuatu yang kita terima 

sebagai berkat-Nya. Persembahan dari teman-temannya, begitu pula jarahan 

dari para musuh, dikhususkan raja Daud bagi TUHAN (ay. 11), yaitu, dia 

menyerahkan semuanya untuk membangun dan memperkaya Bait Suci. 

Yang paling berharga dan sungguh memberi penghiburan yaitu  segala 

milik kita yang kita khususkan kepada Tuhan, dan yang kita gunakan bagi 

kemuliaan-Nya. Hendaknya Laba dan upah kita menjadi kudus bagi 

TUHAN (Yes. 23:18).  

3. Bahwa orang-orang yang mengikutsertakan Tuhan  ke mana pun mereka pergi 

dapat berharap untuk berhasil dan dipelihara, ke mana pun mereka pergi. 

Telah dikatakan sebelumnya (ay. 6) dan diulangi di sini (ay. 13), bahwa 


 

148 

TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi 

berperang. Hanya orang-orang yang selalu ada di bawah mata Tuhan  yaitu  

mereka yang selalu memiliki Tuhan  dalam mata mereka.  

4. Tuhan  memberi manusia kuasa, bukan agar mereka kelihatan hebat, 

melainkan supaya mereka dapat berbuat baik dengan kekuasaannya itu. 

Pada waktu Daud memerintah atas seluruh Israel, dia menegakkan keadilan 

dan kebenaran bagi seluruh bangsanya, sehingga memenuhi tujuan dari 

peninggian dirinya ke kedudukan tinggi. Ia tidak mengejar-ngejar keinginan 

untuk menaklukkan daerah-daerah lain sampai mengabaikan keadilan di da-

lam negeri. Di sini Daud melayani tujuan dari kerajaan Ilahi dan takhta Tuhan  

yang duduk sebagai Hakim yang adil. Dan Daud menjadi gambaran yang 

menonjol akan Mesias, yang tongkat kerajaan-Nya yaitu  tongkat 

kebenaran. 

 

 

 

 

 

PASAL  19  

isah dalam pasal ini merupakan sebuah pengulangan cerita tentang 

peperangan Daud melawan orang Amon dan orang Aram yang menjadi 

sekutu mereka, dan kemenangan yang diperolehnya atas mereka. Kisah ini 

persis seperti yang terdapat dalam 2 Samuel 10. Inilah,  

I. Sikap santun Daud kepada raja Amon, dengan mengutus rombongan 

untuk berkabung atas kematian ayah sang raja (ay. 1-2).  

II. Kekurangajaran raja Amon kepada Daud, dengan perlakuan buruknya 

terhadap para utusan Daud (ay. 3-4).  

III. Kemarahan Daud yang setimpal terhadap perlakuan tersebut dan 

pecahnya perang di antara mereka, di mana orang Amon dengan cerdik 

melibatkan orang Aram untuk membantu mereka (ay. 6-7), Yoab 

berperang dengan gagah berani (ay. 8-13), dan Israel lagi-lagi menang 

(ay. 14-19). 

Perlakuan atas Para Pegawai Daud 

(19:1-5) 

1 Sesudah itu matilah Nahas, raja bani Amon, lalu anaknya menjadi raja menggantikan dia. 

2 Lalu berkatalah Daud: “Aku akan menunjukkan persahabatan kepada Hanun bin Nahas, 

sebab ayahnya telah menunjukkan persahabatan kepadaku.” Sebab itu Daud mengirim 

utusan untuk menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya sebab  kematian 

ayahnya. namun  ketika pegawai-pegawai Daud sampai ke negeri bani Amon itu, kepada 

Hanun, untuk menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya, 3 berkatalah pemuka-

pemuka bani Amon itu kepada Hanun: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak 

menghormati ayahmu, sebab  ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang 

menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik, 

untuk mengintai dan menghancurkan negeri ini maka pegawai-pegawainya datang 

kepadamu?” 4 Lalu Hanun menyuruh menangkap pegawai-pegawai Daud itu, disuruhnya 

mencukur mereka dan memotong pakaian mereka pada bagian tengah sampai pangkal 

paha mereka, kemudian dilepasnya mereka. 5 Ketika mereka berjalan pulang, 

diberitahukan kepada Daud tentang orang-orang itu, lalu disuruhnya orang menemui 

mereka, sebab orang-orang itu sangat dipermalukan. Raja berkata: “TinggTuhan  di Yerikho 

sampai janggutmu itu tumbuh, kemudian datanglah kembali.” 


 

150 

Mari kita mengamati di sini,  

1. Bahwa patutlah orang baik untuk hidup bertetangga, dan terutama untuk 

menghargai orang lain. Daud ingin memberi hormat kepada Hanun, sebab  

dia yaitu  tetangganya. Dan agama mengajar kita untuk bersikap baik dan 

ramah kepada semua orang, menghormati semua orang, dan siap sedia 

untuk melakukan kebaikan kepada orang-orang yang tinggal di sekitar kita. 

sebab  itu, janganlah kiranya perbedaan agama menjadi halangan untuk ini. 

Di samping hal ini, Daud juga mengingat kebaikan yang telah ditunjukkan 

oleh ayah sang raja kepadanya. Demikianlah, orang-orang yang telah 

menerima kebaikan harus membalasnya selama masih ada kemampuan dan 

kesempatan. Orang-orang yang telah menerima kebaikan dari orangtua 

harus membalasnya kepada anak-anak mereka, ketika mereka telah tiada.  

2. Bahwa, seperti peribahasa orang tua-tua, Dari orang fasik timbul 

kefasikan (1Sam. 24:14). Orang keji akan berbicara keji, dan para pengikut 

orang bebal akan menjadi jahat, untuk mencelakakan orang sengsara dengan 

perkataan dusta (Yes. 32:6-7). Orang-orang yang jahat, dan merancang 

kejahatan, selalu iri hati dan mencurigai orang lain tanpa sebab. Para 

pegawai Hanun menghasut, bahwa para utusan Daud datang sebagai mata-

mata, seakan-akan orang yang hebat dan gagah berani seperti Daud sampai 

hati berbuat sesuatu yang demikian jahat, padahal seandainya Daud 

memiliki rancangan jahat terhadap orang Amon, dia dapat saja 

menyerangnya secara terbuka, dan tidak perlu melakukan tipuan apa pun. 

Atau seolah-olah seorang yang terhormat dan gagah berani seperti Daud ini 

akan melakukan sesuatu yang begitu rendah. Namun Hanun mendengarkan 

hasutan tersebut, dan, dengan melawan hukum bangsa-bangsa, memper-

lakukan para pegawai Daud dengan keji.  

3. Tuan-tuan seharusnya melindungi para pegawai mereka dan mempedulikan 

mereka jika mereka mengalami kerugian atau kecelakaan dalam tugas 

mereka. Daud berbuat demikian terhadap para pegawainya (ay. 5). Kristus 

akan berbuat demikian kepada para pelayan-Nya. Dan kiranya semua tuan 

berlaku jujur dan adil terhadap hamba-hambanya. 

Kekalahan Orang Amon  

(19:6-19) 

6 Setelah dilihat bani Amon, bahwa mereka telah membuat dirinya dibenci oleh Daud, 

maka Hanun dan bani Amon itu mengirim seribu talenta perak untuk menyewa kereta 

dan orang-orang berkuda dari Aram-Mesopotamia, dari Aram-Maakha dan dari Aram-

Zoba. 7 Mereka menyewa tiga puluh dua ribu kereta, serta raja negeri Maakha dengan 

tentaranya, yang datang berkemah dekat Medeba. Juga bani Amon itu berkumpul dari 

Kitab 1 Tawarikh 19:1-5 

 

151 

kota-kota mereka dan datang untuk berperang. 8 Ketika Daud mendengar hal itu, 

disuruhnyalah Yoab maju dengan segenap tentara dan pahlawan. 9 Lalu bani Amon maju, 

diaturnya barisan perangnya di depan pintu kota, sedang raja-raja yang ikut datang ada 

tersendiri di padang. 10 Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari 

depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia 

mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu. 11 Selebihnya dari rakyat 

itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, dan mereka mengatur barisannya 

berhadapan dengan bani Amon itu. 12 Lalu berkatalah Yoab: “Jika orang Aram itu lebih 

kuat dari padaku, maka haruslah engkau menolong aku, namun  jika bani Amon itu lebih 

kuat dari padamu, maka aku akan menolong engkau. 13 Kuatkanlah hatimu dan marilah 

kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Tuhan  kita. TUHAN kiranya 

melakukan yang baik di mata-Nya.” 14 Lalu Yoab dan tentara yang bersama-sama dengan 

dia maju menghadapi orang Aram itu untuk berperang dan orang-orang itu melarikan diri 

dari hadapannya. 15 Ketika bani Amon melihat, bahwa orang Aram sudah melarikan diri, 

maka mereka pun larilah dari hadapan Abisai, adik Yoab, dan masuk ke dalam kota. 

Sesudah itu Yoab pulang ke Yerusalem. 16 Ketika orang Aram melihat, bahwa mereka 

telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengirim utusan-utusan dan 

menyuruh orang Aram yang di seberang sungai Efrat maju berperang di bawah pimpinan 

Sofakh, panglima tentara Hadadezer. 17 Setelah hal itu diberitahukan kepada Daud, maka 

dikumpulkannya seluruh orang Israel, diseberanginya sungai Yordan, lalu sampai ke 

dekat mereka, dan diaturnya barisannya melawan mereka. Ketika Daud mengatur 

barisannya berhadapan dengan orang Aram itu untuk berperang, maka mereka 

bertempur melawan dia, 18 namun  orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud 

membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang 

pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara itu, dibunuhnya. 19 Ketika dilihat 

orang-orang yang takluk kepada Hadadezer, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh 

orang Israel, maka mereka mengadakan perdamaian dengan Daud dan takluk kepadanya; 

sesudah itu orang Aram tidak mau lagi memberi pertolongan kepada bani Amon. 

Kita dapat melihat di sini,  

1. Betapa hati orang berdosa yang telah ditetapkan bagi kehancuran 

dikeraskan bagi kehancuran mereka. Bani Amon melihat bahwa mereka 

telah membuat dirinya dibenci oleh Daud (ay. 6). Dan hal itu seharusnya 

membuat mereka cerdik untuk menginginkan perdamaian, merendahkan 

diri dan menawarkan ganti rugi atas kecelakaan yang telah mereka perbuat 

terhadap Daud. Perbuatan mereka itu bukan hanya telah menimbulkan 

kebencian Daud, namun  juga menjengkelkan keadilan Tuhan , yang yaitu  Raja 

segala bangsa, yang akan menegakkan hak-hak orang yang terlukai dan 

memelihara hukum bangsa-bangsa yang dilanggar. Akan namun , bukannya 

mencari damai, mereka malah mempersiapkan peperangan, sehingga 

membawa diri sendiri, melalui tangan Daud, kepada kehancuran yang tidak 

pernah diinginkan oleh Daud.  

2. Betapa keberanian orang-orang yang gagah perkasa dikobarkan dan dibakar 

oleh kesulitan. Ketika Yoab melihat pertempuran telah mengancam dia dari 

depan dan dari belakang (ay. 10), maka tanpa berpikir untuk mundur, dia 

melipatgandakan tekadnya. Dan, kendati dia tidak dapat menambah 

kekuatan, dia membagi barisannya, dan tidak hanya berbicara, namun  juga 

bertindak, sebagai orang yang gagah perkasa, yang memiliki semangat yang 


 

152 

besar ketika melihat dirinya dikepung. Ia mengajak adiknya untuk saling 

membantu (ay. 12), menyemangati diri dan kepala-kepala barisannya untuk 

bertindak gagah berani di pos mereka masing-masing, dengan mata yang 

tertuju kepada kemuliaan Tuhan  dan kebaikan negeri mereka, bukan kepada 

kehormatan dan keuntungan diri sendiri. Lalu ia menyerahkan hasilnya 

kepada Tuhan : TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.  

3. Betapa sia-sianya keahlian hebat dan kekuatan besar dalam melawan keadilan 

dan kebenaran. Orang Amon mengatur barisannya sebaik-baiknya. Mereka 

membawa sebanyak mungkin pasukan terbaik ke dalam pertempuran, dan 

mengaturnya dengan sebijaksana mungkin. namun , sebab  berada di pihak 

yang salah, dan membela yang salah, kekuatan pasukan mereka tidak berhasil. 

Mereka dihabiskan. Pada akhirnya kebenaran muncul dan menang. 

4. Betapa tidak ada gunanya bagi mereka untuk bersatu dan memperkuat diri 

jika Tuhan  tidak berpihak kepada mereka. Orang Aram tidak ada kaitannya 

dengan perkara itu, namun  hanya sebagai tentara bayaran bagi orang Amon. 

Ketika orang Amon dipukul kalah, mereka berusaha mendapatkan kembali 

kehormatan mereka, lalu meminta bantuan orang Aram yang berada di sisi 

lain sungai Efrat. Namun sia-sia sebab  mereka tetap saja lari dari hadapan 

orang Israel (ay. 18). Mereka kehilangan 7.000 orang, yang dikatakan 

sebagai penunggang 700 kereta berkuda dalam 2 Samuel 10:18. Sebab, saat 

itu 10 orang ditempatkan dalam sebuah kereta kuda.  

5. Orang-orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain, dan 

mendapati bahwa mereka lebih percaya kepada hati nuraninya sendiri, perlu 

berlaku bijak dan jangan ikut campur lebih lanjut. Orang Aram, setelah 

mendapati bahwa Israel yaitu  pihak yang menang, tidak hanya 

memutuskan persekutuan mereka dengan orang Amon dan tidak mau 

membantu mereka lagi (ay. 19), namun  juga mengadakan perdamaian dengan 

Daud dan takluk kepadanya. Maka kiranya orang-orang yang telah dengan 

sia-sia berdiri melawan Tuhan  menjadi bijaksana, dan berdamai dengan Dia 

selama bersama-sama dengan Dia di tengah jalan.  Hendaklah mereka 

menjadi hamba-hamba-Nya saja. Sebab mereka tidak dapat berbuat lain 

selain melihat diri sendiri binasa, jika mereka tetap menjadi musuh-Nya. 

 

 

 

PASAL  20  

Pasal ini merupakan pengulangan kisah tentang peperangan Daud,  

I. Dengan orang Amon dan penaklukan kota Raba (ay. 1-3).  

II. Dengan orang-orang raksasa dari bangsa Filistin (ay. 4-8). 

Kekalahan Orang Amon 

(20:1-3) 

1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Yoab 

membawa keluar bala tentaranya, lalu ia memusnahkan negeri bani Amon, kemudian ia 

maju dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Yoab 

memukul kalah Raba dan meruntuhkannya. 2 Sesudah itu Daud mengambil mahkota dari 

kepala raja mereka, beratnya ternyata setalenta emas, bertatahkan sebuah batu permata 

yang mahal dan itu dikenakan pada kepala Daud. Juga diangkutnya banyak sekali jarahan 

dari kota itu. 3 Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, 

penggerek besi dan kapak. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani Amon. 

Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem. 

Dalam pasal sebelumnya kita membaca bagaimana tentara Amon dan sekutu 

mereka dikalahkan dalam medan pertempuran. Di sini kita mendapati 

penghancuran kota Raba, ibu kota kerajaan mereka (ay. 1), pengenaan mahkota 

raja mereka ke atas kepala Daud (ay. 2), dan kesengsaraan besar yang 

diberlakukan kepada rakyat mereka (ay. 3). Tentang hal ini kita membaca 

kisahnya yang lengkap di dalam 2 Samuel 11-12, dan tidak dapat tidak selain 

mengingatnya melalui tanda yang menyedihkan ini, bahwa sementara Yoab 

sedang mengepung Raba, Daud jatuh ke dalam dosa besar dalam perkara Uria. 

Dapat pula diamati, bahwa kendati semua kisah ini diulangi, namun bagian 

tentang dosa Daud itu tidak. Hanya ada sebuah petunjuk yang diberikan, yaitu 

dalam perkataan: sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Seandainya dia ikut 

pergi bersama tentaranya, maka dia akan berada di luar jalan pencobaan 

tersebut. namun , sebab  memanjakan kenyamananya, dia jatuh ke dalam 


 

156 

kenajisan. Nah, sehubungan dengan dosa Daud itu, tampak di sini teladan 

ketidakberpihakan dan kesetiaan para penulis suci dari kitab ini, yang meng-

hindari pengulangan kisah tersebut, meskipun ada kesempatan untuk itu di sini. 

Yang hendak diajarkan kepada kita yaitu , meskipun ada kesempatan untuk 

berbicara tentang kesalahan dan kejatuhan orang lain, kita tidak seharusnya 

merasa senang untuk mengulangi pembicaraan mengenainya. Kisah tentang 

dosa Daud ini seharusnya selalu dipandang sebagai sebuah pokok bahasan yang 

tidak menyenangkan. Kadang-kadang seseorang tidak dapat luput terjatuh ke 

dalam dosa, namun  juga janganlah untuk tetap tinggal di sana, janganlah terus 

berkubang di dalam lumpur kotoran. Jika kita tidak dapat mengatakan sesuatu 

yang baik tentang seseorang atau suatu tindakan, maka yang terbaik dilakukan 

yaitu  tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu.  

Kekalahan Orang Filistin 

(20:4-8) 

4 Sesudah itu timbullah pertempuran melawan orang Filistin di Gezer; pada waktu itu 

Sibkhai, orang Husa, memukul kalah Sipai, seorang dari keturu-nan raksasa, dan mereka 

ditundukkan. 5 Maka terjadilah lagi pertempuran melawan orang Filistin, lalu Elhanan bin 

Yair menewaskan Lahmi, saudara Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti 

pesa tukang tenun.  

6 Lalu terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi perawakannya, 

yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam: dua puluh empat seluruhnya; 

juga orang ini termasuk keturunan raksasa.  

7 Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya. 

8 Orang-orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud 

dan oleh tangan orang-orangnya. 

Orang-orang Filistin hampir seluruhnya telah ditundukkan (18:1). Akan namun , 

sama seperti dalam kehancuran orang Kanaan oleh Yosua, di mana keturunan 

Enak yaitu  orang terakhir yang ditundukkan (Yos. 11:21), demikian pula di sini 

dalam penaklukan bangsa Filistin, keturunan raksasa di Gat yaitu  orang 

terakhir yang dirobohkan. Dalam pertentangan antara anugerah dan 

kebobrokan hati, ada dosa-dosa tertentu yang, seperti raksasa-raksasa ini, tetap 

bercokol sementara waktu dan tidak dapat dikuasai tanpa melalui banyak 

kesulitan dan suatu pergumulan yang panjang: namun penghakiman akan tetap 

dibawa menuju kemenangan pada akhirnya. Amatilah,  

1. Kita tidak pernah membaca tentang kaum raksasa di antara orang Israel 

seperti yang kita dapati di antara orang Filistin raksasa di Gat. Tidak pernah 

ada orang-orang raksasa Yerusalem. Pertumbuhan tanaman Tuhan  yaitu  

pada kegunaannya, bukan pada ukurannya. Orang-orang yang ingin untuk 

menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya, tidak mempertimbangkan 

Kitab 1 Tawarikh 20:4-8 

 

157 

bahwa hal itu hanya akan menjadikannya berat. Dalam keseimbangan Ilahi, 

Daud jauh melebihi Goliat.  

2. Orang-orang Daud, kendati orang-orang yang berperawakan biasa saja, 

merupakan lawan yang terlalu berat bagi para raksasa Gat di dalam setiap 

pertempuran, sebab mereka punya Tuhan  di pihak mereka. Tuhan  mereka itu 

tidak suka memandang keelokan rupa, dan Ia mempermalukan para raksasa 

yang ada di bumi, seperti yang dilakukan-Nya dahulu melalui air bah, 

kendati mereka semua orang-orang ternama. Janganlah sahabat-sahabat 

jemaat menjadi patah semangat melihat kekuatan dan kesombongan musuh-

musuh mereka. Kita tidak usah takut terhadap orang-orang besar, jika kita 

memiliki Tuhan  yang Mahabesar di pihak kita. Apakah kelebihan dari jari 

tangan atau jari kaki dibandingkan dengan Yang Mahakuasa?  

3. Orang-orang raksasa ini mengolok-olok orang Israel (ay. 7), dan mereka 

harus membayar mahal atas penghinaan mereka itu. Tidak ada yang dengan 

jelas ditandai bagi kehancuran selain mereka yang menghina Tuhan  dan 

umat-Nya Israel. Tuhan  lebih memilih melakukan hal-hal yang besar 

ketimbang membiarkan musuh membanggakan diri (Ul. 32:27). Semua 

kemenangan Sang Putra Daud, seperti halnya kemenangan Daud sendiri, 

terjadi secara bertahap. Kita memang belum melihat segala sesuatu ditak-

lukkan di bawah-Nya, namun  hal itu akan tampak dengan segera: dan 

kematian itu sendiri, musuh yang terakhir, seperti para raksasa ini, akan 

ditaklukkan untuk selama-lamanya. 

 

 

 

PASAL  2 1  

ama seperti pengulangan ini tidak menyebut dosa Daud dalam perkara Uria, 

demikian pula semua masalah keluarganya yang muncul sebagai akibat 

dosanya itu tidak disebutkan lagi. Tidak ada sepatah kata pun tentang 

pemberontakan Absalom atau Syeba. Akan namun  dosa Daud, dalam menghitung 

jumlah rakyat, disinggung di sini, sebab, dalam penebusan yang dibuat bagi dosa 

tersebut, suatu pernyataan diberikan tentang titik lokasi di mana Bait Suci harus 

dibangun. Dalam pasal ini kita temukan,  

I. Dosa Daud, dalam memaksa Yoab untuk menghitung jumlah rakyat (ay. 

1-6).  

II. Duka batin Daud atas apa yang telah dilakukannya itu, segera sesudah 

dia menyadari keberdosaannya (ay. 7-8).  

III. Dua masalah menyedihkan, atau bahkan tiga masalah, yang dihadapinya, 

ketika diperhadapkan untuk memilih bagaimana seharusnya dia 

dihukum sebab  dosa ini, dan ingin dihukum dengan tongkat apa (ay. 9-

13).  

IV. Malapetaka memilukan yang ditimbulkan oleh penyakit di seluruh 

negeri, dan kecil kemungkinan bagi Yerusalem untuk dapat luput dari 

wabah tersebut (ay. 14-17).  

V. Pertobatan Daud dan korban persembahannya, dan berhentinya tulah 

itu sesudahnya (ay. 18-30). Kisah yang mengerikan ini sesunguhnya 

telah kita temui dan renungkan di dalam  

2 Samuel 24. 

Orang-orang Raksasa Ditaklukkan  

(21:1-6) 

1 Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang 

Israel. 2 Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: “Pergilah, 


 

160 

hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya 

aku tahu jumlah mereka.” 3 Lalu berkatalah Yoab: “Kiranya TUHAN menambahi rakyat-

Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka 

sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel 

harus menanggung kesalahan oleh sebab  hal itu?” 4 Namun titah raja itu terpaksa diikuti 

oleh Yoab, maka pergilah Yoab menjelajahi seluruh Israel, kemudian kembali ke 

Yerusalem. 5 Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara 

seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan 

orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang. 6 

Orang Lewi dan Benyamin tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu 

dianggap keji oleh Yoab. 

Mungkin orang mengira menghitung jumlah penduduk bukanlah hal yang buruk. 

Mengapakah seorang gembala tidak harus tahu jumlah dari kawanan 

dombanya? Namun Tuhan  melihat bukan seperti yang dilihat manusia. Sudah 

jelas, bahwa Daud bersalah dalam melakukannya, dan sangat menyulut murka 

Tuhan , sebab dia melakukannya dengan kesombongan hati. Dan tidak ada dosa 

yang di dalamnya mengandung perlawanan dan penghinaan terhadap Tuhan  

dibandingkan  kesombongan. Dosa itu yaitu  kesombongan Daud. Dia harus menang-

gung dosa itu seorang diri. namun  di sini kita diberi tahu,  

I. Betapa si pencoba giat bekerja di dalam dosa itu (ay. 1): Iblis bangkit 

melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel. 

Dikatakan (2Sam. 24:1), bahwa bangkitlah pula murka TUHAN terhadap 

orang Israel; Ia menghasut Daud untuk melakukannya. Hukuman Tuhan  yang 

adil harus diperhatikan bahkan di dalam dosa dan ketidakbenaran manusia. 

Kita yakin bahwa Tuhan  bukanlah pencipta dosa, sebab  Ia sendiri tidak 

mencobai siapa pun. Dan sebab  itu, ketika dikatakan bahwa Tuhan  

menghasut Daud untuk melakukan dosa itu, hal tersebut harus dijelaskan 

dengan apa yang dinyatakan di sini, bahwa, untuk tujuan yang bijaksana dan 

kudus, Ia mengizinkan Iblis melakukannya. Di sini kita dapat melacak niat 

yang busuk ke sumbernya. Bahwa Iblis, musuh Tuhan  dan musuh kebaikan, 

yang berdiri melawan Israel, tidaklah aneh. Itulah yang disasarnya, untuk 

melemahkan kekuatan, memperkecil jumlah, dan memperciut kemuliaan 

Israel milik Tuhan , yang bagi Iblis merupakan musuh bebuyutan. namun , 

bahwa Iblis harus memengaruhi Daud, orang yang dekat di hati Tuhan  itu, 

untuk melakukan sesuatu yang salah, patut dipertanyakan. Orang bisa 

menyangka Daud itu salah seorang yang tidak dapat dijamah oleh kejahatan. 

Tidak, bahkan orang yang paling saleh sekalipun, sebelum mereka tiba di 

sorga, jangan pernah berpikir bahwa dirinya ada di luar jangkauan 

pencobaan Iblis. Nah, ketika Iblis bermaksud untuk melakukan suatu 

kejahatan kepada Israel, cara apakah yang diambilnya? Ia tidak membujuk 

Kitab 1 Tawarikh 21:1-6 

 

161 

Tuhan  untuk melawan mereka (seperti halnya Ayb. 2:3), melainkan dia 

menghasut Daud, teman terbaik rakyat Israel, untuk menghitung jumlah 

mereka, supaya dengan demikian mendukakan hati Tuhan  dan menyebabkan 

Dia melawan mereka. Perhatikanlah,  

1. Iblis memperlakukan kita lebih keji dengan mencobai kita untuk berdosa 

melawan Tuhan , dibandingkan  menuduh kita di hadapan Tuhan . Ia tidak 

menghancurkan orang dengan tangannya sendiri, melainkan dengan 

tangan mereka sendiri.  

2. Serangan terbesar yang dapat dilakukan oleh Iblis kepada jemaat Tuhan 

yaitu  dengan mencobai para pemimpin jemaat untuk menjadi 

sombong. Sebab, tak seorang pun yang sanggup memahami semua akibat 

mematikan dari dosa tersebut, terutama dalam diri para pemimpin 

jemaat. namun  kamu tidaklah demikian (Luk. 22:26). 

II. Betapa alat yang digunakan tidak sanggup melawan. Yoab, orang yang 

dipakai Daud, sebenarnya yaitu  seorang yang sangat giat di dalam urusan 

rakyat. namun  terhadap tugas ini dia sangat terpaksa, sehingga dapat 

dibayangkan dia teramat enggan melakukannya.  

1. Ia mengemukakan keberatannya sebelum memulainya. Tidak ada orang 

yang lebih berani tampil membela kehormatan raja atau kesejahteraan 

kerajaan dibandingkan  Yoab. Namun dalam perkara ini dia minta izin untuk 

tidak melakukannya. Sebab, 

(1) Tugas tersebut yaitu  sesuatu yang tidak perlu. Tidak ada alasan 

sama sekali untuk hal itu. Tuhan  telah berjanji untuk melipatgandakan 

jumlah mereka, dan Yoab tidak perlu mempertanyakan penggenapan 

dari janji tersebut. Mereka semua yaitu  hamba-hamba-Nya, dan 

Yoab tidak perlu meragukan kesetiaan dan kasih mereka kepada 

sang raja. Jumlah mereka sama besarnya dengan kekuatan yang 

diinginkan-Nya.  

(2) Tugas tersebut sangat berbahaya. Dengan melakukan tugas itu, dia 

mungkin dapat menjadi penyebab kesalahan Israel, dan dapat 

menyulut murka Tuhan  terhadap mereka. Hal ini sangat disadari oleh, 

namun  tidak oleh Daud. Orang yang paling pandai di dalam hukum 

Tuhan  tidaklah selalu menjadi orang yang paling cepat tanggap dalam 

penerapan hukum tersebut.  

2. Yoab merasa sangat enggan melakukannya. Sebab titah raja itu dianggap 

keji oleh Yoab (ay. 6). Saat itu yaitu  ketika segala sesuatu yang 

dilakukan raja dianggap baik oleh seluruh rakyat (2Sam. 3:36). namun  


 

162 

sekarang ada semua orang merasa muak dengan perintah ini, yang 

meneguhkan Yoab untuk tidak menyukainya. Sehingga, kendati hasil dari 

pengumpulan angka ini sungguh sangat besar, Yoab tidak sepenuh hati 

menuntaskannya, melainkan meninggalkan dua suku tanpa dihitung (ay. 

5-6), dua suku yang sangat terkenal, Lewi dan Benyamin. Mungkin juga 

ia tidak menghitung yang lain-lain itu dengan tepat, sebab  dia tidak 

melakukannya dengan senang hati, yang mungkin menjadi penyebab 

mengapa ada perbedaan antara jumlah di sini dan di dalam 2 Samuel 

24:9. 

Daud Menghitung Jumlah Rakyatnya 

(21:7-17) 

7 namun  hal itu jahat di mata Tuhan , sebab itu dihajar-Nya orang Israel. 8 Lalu berkatalah 

Daud kepada Tuhan : “Aku telah sangat berdosa sebab  melakukan hal ini; maka sekarang, 

jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” 9 namun  

berfirmanlah TUHAN kepada Gad, pelihat Daud: 10 “Pergilah, katakanlah kepada Daud: 

Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari 

padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu.” 11 Kemudian datanglah Gad kepada 

Daud, lalu berkatalah ia kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Haruslah engkau memilih: 

12 tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, 

sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yaitu  penyakit 

sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di seluruh 

daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan 

kepada Yang mengutus aku.” 13 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, 

biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; 

namun  janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” 14 Jadi TUHAN mendatangkan 

penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu 

orang. 15 Pula Tuhan  mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika 

hendak dimusnahkannya, maka TUHAN melihatnya, lalu menyesTuhan  Ia sebab  malape-

taka yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah 

itu: “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu!” Pada waktu itu malaikat TUHAN itu 

sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus. 16 Ketika Daud mengangkat 

mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN berdiri di antara bumi dan langit, dengan 

di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas Yerusalem. Lalu dengan berpa-

kaian kain kabung sujudlah Daud dan para tua-tua. 17 Dan berkatalah Daud kepada Tuhan : 

“Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah 

berdosa dan yang melakukan kejahatan, namun  domba-domba ini, apakah yang dilakukan 

mereka? Ya TUHAN, Tuhan ku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum 

keluargaku, namun  janganlah tulah menimpa umat-Mu.” 

Daud di sini sedang berada di bawah tongkat hukuman sebab  telah menghitung 

jumlah rakyatnya. Itu tongkat hajaran untuk mengusir keluar kebodohan yang 

melekat di dalam hati, kebodohan dari kesombongan. Mari kita secara singkat 

mengamati,  

Kitab 1 Tawarikh 21:1-6 

 

163 

I. Bagaimana Daud dihajar. Jika anak-anak yang paling dikasihi Tuhan  berbuat 

salah, mereka harus bersiap-siap merasakan akibatnya.  

1. Ia dibuat mengerti bahwa Tuhan  tidak senang. Dan hajaran itu sungguh 

tidak nyaman bagi seorang yang baik seperti Daud (ay. 7). Tuhan  

memperhatikan dan tidak senang dengan dosa dari umat-Nya. Dan tidak 

ada dosa yang lebih mendukakan hati-Nya dibandingkan  kesombongan hati: 

tidak ada yang lebih merendahkan, mendukakan, dan membuat malu 

bagi jiwa yang dipenuhi anugerah, dibandingkan  melihat diri sendiri ada di 

bawah murka Tuhan .  

2. Ia diminta memilih apakah mau dihukum melalui perang, kelaparan, 

atau penyakit sampar. Sebab dia harus dihukum oleh salah satu dari tiga 

hukuman ini. Jadi, untuk merendahkannya lebih lanjut, Daud 

diperhadapkan kepada suatu kesulitan, kesulitan yang besar, dan 

diperhadapkan dengan kengerian dari tiga macam hukuman yang 

ditancapkan ke dalam pikirannya. Tidak diragukan lagi, hal ini sangat 

membingungkannya, sementara dia mempertimbangkan mana yang 

harus dipilihnya.  

3. Ia mendengar sebanyak 70.000 orang dari rakyatnya dalam waktu 

beberapa jam mati dihantam oleh penyakit sampar (ay. 14). Tadinya ia 

bangga dengan banyaknya jumlah rakyatnya, namun  keadilan Ilahi 

bertindak untuk menguranginya. Adillah untuk diambil dari kita, apa 

yang dapat melemahkan atau menyakitkan hati kita, apa yang 

menyebabkan hati kita menjadi sombong. Daud berkeras rakyat harus 

dihitung jumlahnya: Bawalah hasilnya kepadaku, katanya, supaya aku 

tahu jumlah mereka. namun  kini Tuhan  menghitung mereka dengan cara 

lain, menentukan kamu bagi pedang (Yes. 65:12). Dan Daud 

mendapatkan jumlah lain dari mereka yang dibawa, yang lebih 

mengacaukan dibandingkan  memuaskan hatinya, yaitu jumlah orang-orang 

yang terbunuh. Ini sebuah daftar hitam kematian, yang merugikan 

jumlah orang yang hendak dikumpulkannya sebagai prajurit.  

4. Daud melihat malaikat pembinasa, dengan pedang yang teracung kepada 

Yerusalem (ay. 16). Pastilah ini sangat mengerikan baginya, sebab  

menjadi pertanda jelas akan murka dari sorga, dan mengancam 

kehancuran seluruh kota yang tercinta itu. Penyakit sampar membuat 

kebinasaan terhebat di tempat-tempat yang paling padat penduduknya. 

Penampakan dari seorang malaikat, kendati datang dengan damai dan 

dengan sebuah tugas yang ramah, sudah bisa membuat bahkan orang-

orang yang gagah berani sekalipun menjadi gemetar. Jadi apalagi dengan 

penampakan dari seorang malaikat dengan sebuah pedang yang 


 

164 

teracung di tangannya, sebuah pedang yang menyala-nyala, seperti 

pedang kerubim, yang menutup setiap jalan untuk menjaga jalan masuk 

kepada pohon kehidupan! Ketika kita tergeletak di bawah murka Tuhan , 

para malaikat kudus melawan kita dengan persenjataan, kendati kita 

melihat mereka tidak seperti yang dilihat oleh Daud.  

II. Bagaimana Daud menanggung hajaran untuk memperbaiki dirinya itu.  

1. Ia mengakui dosanya dengan penuh sesal, dan memohon dengan 

sungguh-sungguh bagi pengampunan (ay. 8). Sekarang dia mengakui 

bahwa dirinya telah berdosa, telah berdosa besar, telah melakukan hal 

yang bodoh, sangat bodoh. Dan dia memohon bahwa, betapa pun dia 

harus dihukum sebab nya, kesalahan dosanya kiranya diampuni.  

2. Ia menerima hukuman dari kesalahannya: “Biarlah kiranya tangan-Mu 

menimpa aku dan kaum keluargaku (ay. 17). Aku menyerah kepada 

tongkat hajaran, hanya biarlah aku sendiri yang menanggungnya, sebab 

akulah yang berdosa. Akulah orangnya yang bersalah yang harus 

menerima pedang yang teracung.”  

3. Ia berserah diri kepada belas kasihan Tuhan , kendati dia tahu bahwa 

Tuhan  sedang murka kepadanya, dan tidak membiarkan pikiran buruk 

apa pun tentang-Nya. Apa pun itu, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam 

tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya (ay. 13). Orang-

orang yang baik, kendati Tuhan  bermuka masam kepada mereka, selalu 

berpikiran baik tentang-Nya. Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada 

harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya 

(Ayb. 13:15, KJV: Meskipun Dia membunuhku, aku akan tetap percaya 

kepada-Nya).  

4. Ia mengungkapan keprihatinan yang tulus bagi rakyat, hatinya sangat 

berduka melihat mereka mendapat tulah sebab  pelanggarannya: namun  

domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? 

Tempat Pengirikan Ornan 

(21:18-30) 

18 Kemudian malaikat TUHAN menyuruh Gad mengatakan kepada Daud, bahwa Daud 

harus pergi untuk mendirikan mezbah bagi TUHAN di tempat pengirikan Ornan, orang 

Yebus itu. 19 Lalu pergilah Daud, sesuai dengan perkataan Gad yang diucapkannya demi 

nama TUHAN. 20 Ornan sedang mengirik gandum; ketika ia memalingkan diri, 

dilihatnyalah malaikat itu; keempat anaknya yang bersama-sama dengan dia 

menyembunyikan diri.  

21 Ketika Daud sampai kepada Ornan, maka Ornan mengangkat mukanya dan melihat 

Daud, lalu keluarlah ia dari tempat pengirikan, kemudian sujudlah ia kepada Daud dengan 

Kitab 1 Tawarikh 21:1-6 

 

165 

mukanya ke tanah. 22 Berkatalah Daud kepada Ornan: “Berikanlah kepadaku tempat 

pengirikan ini, supaya aku mendirikan di sini mezbah bagi TUHAN; baiklah berikan itu 

kepadaku dengan harga penuh, supaya tulah ini berhenti menimpa rakyat.” 23 Jawab 

Ornan kepada Daud: “Ambillah, dan baiklah tuanku raja melakukan apa yang dipandang-

nya baik. Lihatlah, aku berikan lembu ini untuk korban bakaran dan eretan-eretan 

pengirik ini untuk kayu bakar dan gandum untuk korban sajian, semuanya itu kuberikan.” 

24 namun  berkatalah raja Daud kepada Ornan: “Bukan begitu, melainkan aku mau 

membelinya dengan harga penuh, sebab aku tidak mau mengambil milikmu untuk 

TUHAN dan tidak mau mempersembahkan korban bakaran dengan tidak membayar apa-

apa.” 25 Maka Daud memberikan kepada Ornan sebagai bayaran tempat itu emas seberat 

enam ratus syikal. 26 Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN, mempersem-

bahkan korban bakaran dan korban keselamatan dan memanggil TUHAN. Maka TUHAN 

menjawab dia dengan menurunkan api dari langit ke atas mezbah korban bakaran itu. 27 

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada malaikat itu supaya dikembalikannya pedangnya ke 

dalam sarungnya. 28 Pada waktu itu juga Daud mempersembahkan korban di sana, ketika 

ia melihat, bahwa TUHAN telah menjawab dia di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus 

itu. 29 Kemah Suci, yang dibuat Musa di padang gurun, dan mezbah korban bakaran pada 

waktu itu ada di bukit pengorbanan di Gibeon, 30 namun  Daud tidak berani pergi ke sana 

berhadapan dengan Tuhan  untuk menanyakan petunjuk-Nya, sebab ia takut kepada 

pedang malaikat TUHAN itu. 

Di sini kita mendapati perlawanan dari Tuhan  berakhir, dan setelah Daud 

bertobat, Tuhan  berdamai dengan dia. Sungguhpun Engkau telah murka terhadap 

aku: namun  murka-Mu telah surut.  

1. Pelaksanaan hukuman dihentikan (ay. 15). Ketika Daud bertobat dari dosa, 

Tuhan  menyesali hukuman itu, dan memerintahkan malaikat pembinasa 

untuk menurunkan tangannya dan menyarungkan pedangnya (ay. 27).  

2. Petunjuk diberikan kepada Daud untuk mendirikan sebuah mezbah di 

tempat pengirikan Ornan (ay. 18). Malaikat memerintahkan Nabi Gad untuk 

membawa pesan ini kepada Daud. Malaikat yang sama, yang di dalam nama 

Tuhan  menjalankan peperangan itu, kini tampil untuk menegakkan perjanjian 

perdamaian. Sebab para malaikat sesungguhnya tidak menginginkan hari 

celaka. Sang malaikat bisa saja memberikan pesan ini langsung kepada Daud, 

namun  dia memilih melakukannya melalui pelihat Daud, sehingga dia dapat 

memberikan suatu penghormatan kepada jabatan nabi. Demikian juga, 

penyataan tentang Yesus Kristus diberitahukan oleh malaikat kepada 

Yohanes, dan melalui dia kepada jemaat. Perintah kepada Daud untuk 

mendirikan sebuah mezbah merupakan suatu tanda terberkati tentang akan 

ada perdamaian. Sebab, jika Tuhan  memang ingin membunuhnya, maka Dia 

tidak akan menetapkan, sebab  Dia tidak akan menerimanya, suatu korban 

persembahan dari tangannya.  

3. Daud segera membuat suatu penawaran dengan Ornan untuk membeli 

tempat pengirikannya. Sebab dia tidak mau melayani Tuhan  dengan 

tanggungan orang lain. Ornan dengan murah hati menawarkan tanahnya 

kepada Daud secara gratis, tidak hanya sebagai penghargaannya kepada 


 

166 

sang raja, namun  juga sebab  dia sendiri telah melihat malaikat itu (ay. 20), 

yang membuatnya begitu ketakutan sehingga dia bersama keempat anaknya 

menyembunyikan diri sebab  tidak sanggup menahan cahaya kemuliaan 

sang malaikat dan takut terhadap pedangnya yang teracung. Oleh sebab  

rasa takut inilah dia bersedia untuk melakukan apa saja guna membuat 

penebusan. Orang-orang yang merasakan kengerian Tuhan akan melakukan 

segala yang mungkin, dengan kemampuan mereka, untuk memajukan 

agama, dan mengerahkan segala cara pendamaian guna meredakan murka 

Tuhan .  

4. Tuhan  menyatakan kesediaan-Nya untuk menerima korban persembahan 

Daud di atas mezbah ini. Tuhan  menjawab dia dengan menurunkan api dari 

langit (ay. 26). Untuk menunjukkan bahwa murka Tuhan  telah surut, api yang 

dengan adil telah menimpa orang berdosa sekarang menimpa korban dan 

membakarnya habis. Dan bersama itu, pedang pembinasa pun kembali ke 

dalam sarungnya. Demikianlah Kristus telah dijadikan dosa dan kutuk bagi 

kita, dan Tuhan  senang untuk menghajar-Nya sampai babak belur, supaya 

melalui Dia Tuhan  menjadi bagi kita bukan sebuah api yang menghanguskan, 

namun  seorang Bapa yang berdamai dengan kita.  

5. Ia terus mempersembahkan korbannya di atas mezbah ini. Mezbah tembaga 

telah dibuat oleh Musa di Gibeon (ay. 29), dan ke sanalah semua korban 

Israel dipersembahkan. namun  Daud begitu ketakutan terhadap penampakan 

pedang malaikat sehingga tidak berani untuk pergi ke sana (ay. 30). Urusan 

perlu dikerjakan segera, ketika tulah dimulai. Harun harus pergi dengan 

cepat-cepat, bahkan, dia harus berlari, untuk mengadakan pendamaian (Bil. 

16:46-47). Dan perkara Daud di sini tidaklah kurang mendesak. Daud tidak 

memiliki cukup waktu untuk pergi ke Gibeon: juga tidak berani 

meninggalkan malaikat dengan pedangnya yang teracung atas Yerusalem, 

jangan sampai hantaman yang mematikan dilayangkan sebelum dia kembali. 

Oleh sebab  itulah Tuhan , dalam mengasihani Daud, menyuruhnya mem-

bangun sebuah mezbah di tempat itu juga, dengan mengecualikan hukum-

Nya sendiri mengenai satu mezbah, disebabkan oleh kesulitan yang dihadapi 

sekarang ini. Juga, Ia bersedia menerima korban yang dipersembahkan di 

atas mezbah baru ini, yang tidak didirikan untuk menentang mezbah yang di 

Gibeon itu, melainkan yang berdampingan dengannya. Lambang-lambang 

kesatuan tidak dipaksakan begitu keras melebihi kesatuan itu sendiri. 

Bahkan, ketika kesulitan sekarang telah berlalu (sepertinya demikian), Daud, 

sepanjang hidupnya, tetap mempersembahkan korban di sana, kendati 

mezbah di Gibeon tetap dipelihara. Sebab Tuhan  telah mengakui korban yang 

dipersembahkan di situ dan telah menyatakan penerimaan-Nya atas korban 

Kitab 1 Tawarikh 21:1-6 

 

167 

tersebut (ay. 28). Jika dalam ibadah-ibadah yang kita jalani kita telah meng-

alami tanda-tanda dari kehadiran Tuhan  di sana, dan mendapati kebenaran 

tentang penyertaan-Nya, maka baiklah untuk terus melakukannya. “Di 

sinilah Tuhan  dengan murah hati telah menjumpai aku, dan sebab nya aku 

akan tetap berharap untuk berjumpa dengan-Nya.” 

 

 

 

PASAL  22  

ari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan.” Pada 

masa dijatuhkannya penghukuman berat atas Israel akibat dosa Daud, 

Tuhan  memberikan isyarat untuk mendirikan mezbah lain, dan tempat untuk 

membangun Bait Suci. Dengan penuh semangat Daud melakukan persiapan 

untuk pekerjaan besar itu. Sepertinya belakangan ini ia melalaikan hal ini, 

sampai tergugah kembali sebab  diingatkan melalui penghukuman itu. Tanda-

tanda perkenan Tuhan  yang diterimanya sesudah tanda-tanda amarah-Nya itu, 

I.   Menuntunnya ke tempat itu (ay. 1). 

II. Menganjurkan dan mendorongnya untuk melaksanakan pekerjaan itu.  

1. Ia sendirilah yang mempersiapkan pembangunan tersebut (ay. 2-

5). 

2. Ia memberikan petunjuk kepada Salomo, dan memberinya perintah 

berkaitan dengan pekerjaan ini (ay. 6-16). 

3. Ia memerintahkan kepada raja-raja untuk membantunya dalam 

pekerjaan itu (ay. 17-19). Ada banyak perbedaan dalam sikap hati 

Daud di awal pasal sebelumnya dengan awal pasal ini. Di pasal 

sebelumnya, ia dengan sombong menghitung jumlah rakyatnya. Di 

pasal ini, ia dengan rendah hati mempersiapkan diri untuk 

melayani Tuhan . Sebelumnya, kebobrokan hati merajalela namun, 

meskipun keruh seperti lumpur, sumber air hidup di dalam jiwa 

akan kembali jernih dengan sendirinya. Sekarang, kasih karunia 

telah memulihkan kejahatan yang dahulu merajalela. 

Persiapan Mendirikan Bait Suci 

(22:1-5) 

1 Lalu berkatalah Daud: “Di sinilah rumah TUHAN, Tuhan  kita, dan di sinilah mezbah untuk 

korban bakaran orang Israel.” 2 Daud menyuruh mengumpulkan orang-orang asing yang 

“D 


 

170 

ada di negeri orang Israel, lalu ditempatkannya tukang-tukang untuk memahat batu-batu 

pahat yang akan dipakai untuk mendirikan rumah Tuhan . 3 Selanjutnya Daud menyediakan 

sangat banyak besi untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan bagi tupai-tupai, juga 

sangat banyak tembaga yang tidak tertimbang beratnya, 4 dan kayu aras yang tidak 

terbilang banyaknya, sebab orang Sidon dan orang Tirus membawa sangat banyak kayu 

aras bagi Daud. 5 sebab  pikir Daud: “Salomo, anakku, masih muda dan kurang 

berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa 

besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah 

aku mengadakan persediaan baginya!” Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan 

sebelum ia mati. 

Di sini diceritakan tentang, 

I.   Tempat yang ditentukan untuk membangun Bait Suci (ay. 1): Lalu berkatalah 

Daud, melalui pengilhaman Tuhan , dan sebagai pernyataan ketetapan 

pikirannya: “Di sinilah rumah TUHAN, Tuhan  kita. Apabila Bait Suci harus 

dibangun bagi Tuhan , maka sudah selayaknya Ia sendirilah yang memilih 

tempatnya, sebab seluruh bumi yaitu  milik-Nya. Maka inilah tanah yang 

dipilih-Nya, yaitu di tanah yang termasuk kepunyaan orang Yebusi. Di 

samping itu, boleh jadi tidak terdapat tanah lain di dalam ataupun di sekitar 

Yerusalem yang seperti itu. Hal ini menjadi pertanda membahagiakan 

tentang pendirian Bait Injil di tengah orang-orang bukan Yahudi (Kis. 15:16-

17). Tanah itu merupakan tempat pengirikan, sebab jemaat Tuhan  yang hidup 

yaitu  tempat pengirikan-Nya dan juga bangsa-Nya yang telah dipijak-pijak 

dan diinjak-injak (Yes. 21:10). Penampi Kristus berada di tangan-Nya untuk 

membersihkan tempat pengirikan-Nya hingga tuntas. Tempat ini akan men-

jadi rumah bagi TUHAN, sebab inilah mezbah-Nya. Bait Suci dibangun demi 

kepentingan mezbah itu. Jauh sebelum terdapat Bait Suci, sudah terdapat 

mezbah-mezbah. 

II. Persiapan pembangunan. Daud tidak boleh membangunnya sendiri, namun  ia 

akan berbuat sebisanya agar hal itu terlaksana nanti. Ia membuat sangat 

banyak persediaan sebelum ia mati (ay. 5). Hal ini menyiratkan bahwa 

mengingat usianya dan kelemahannya yang semakin meningkat, yang 

menunjukkan kepadanya bahwa ajalnya sudah hampir tiba, ia terdorong 

membuat persiapan ini sampai akhir hayat dengan sangat tekun. Apa pun 

yang bisa kita lakukan bagi Tuhan , bagi jiwa-jiwa dan angkatan kita, marilah 

kita melaksanakannya dengan sekuat tenaga sebelum ajal menjemput kita. 

Sebab sesudah kematian, tidak ada lagi sarana ataupun pekerjaan yang bisa 

kita lakukan. Di sini diceritakan kepada kita, 

1. Tentang apa yang menyebabkan Daud membuat persiapan seperti itu. 

Terdapat dua hal yang menjadi pertimbangannya: 

Kitab 1 Tawarikh 22:1-5 

 

171 

(1) Bahwa Salomo masih muda dan belum berpengalaman, dan boleh 

jadi tidak punya tenaga banyak untuk melaksanakan pekerjaan ini 

pada awalnya. sebab  itu, kecuali segala keperluan dasar sudah ada 

terlebih dahulu, bisa-bisa ia akan kehilangan banyak waktu di awal 

pembangunan itu. Mengingat bahwa ia masih muda, ia bisa saja ter-

goda untuk menangguhkan pekerjaan ini. Namun, apabila ia 

mendapati bahwa semua bahan bangunan sudah tersedia, maka 

bagian tersulit dari pekerjaan itu sudah terlampaui, sehingga akan 

menyemangati dan mendorongnya melaksanakan pekerjaan itu pada 

awal pemerintahannya. Perhatikanlah, orang-orang yang sudah 

lanjut usia dan berpengalaman, haruslah mempertimbangkan orang-

orang yang masih muda dan belum berpengalaman, serta mem-

berikan bantuan sedapat mungkin, supaya pekerjaan Tuhan  menjadi 

semudah mungkin bagi mereka. 

(2) Bahwa rumah TUHAN haruslah luar biasa besar, sangat agung serta 

mewah, kuat serta indah, dan semua bahan yang digunakan dari 

mutu terbaik. Terlebih lagi, Bait Suci ini akan digunakan demi 

kehormatan Tuhan  yang Mahaagung, Tuhan semesta alam. Bait Suci 

ini juga merupakan perlambang bagi Kristus, yang di dalam diri-Nya 

berdiam seluruh kegenapan dan tersembunyi segala harta. Ketika itu 

manusia harus diajar melalui cara-cara yang dapat dilihat dan 

dirasakan. Keagungan rumah itu akan turut memengaruhi hati 

orang-orang yang beribadah dengan rasa kagum yang kudus dan 

hormat terhadap Tuhan , serta mengajak orang-orang asing untuk 

datang dan melihatnya sebagai keajaiban dunia, sehingga dengan 

demikian mengenal Tuhan  yang benar. Itulah sebabnya di sini Bait 

Suci itu dirancang untuk menjadi kemasyhuran serta kemuliaan di 

antara segala bangsa. Daud telah menubuatkan pengaruh besar Bait 

Suci oleh sebab  kemegahannya (Mzm. 68:30), Demi bait-Mu di 

Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu. 

2. Persiapan apa saja yang dibuat Daud. Secara umum, ia memper-

siapkannya dengan berlimpah, seperti yang akan kita dapati sesudah ini. 

Di sini disebutkan secara terperinci tentang kayu aras, batu-batu pahat, 

besi, dan tembaga (ay. 2-4). Ia memperoleh kayu aras dari orang-orang 

Tirus dan Sidon. Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian (Mzm. 

45:13). Ia juga mengumpulkan tukang-tukang, yaitu orang-orang asing 

yang ada di negeri orang Israel. Ada yang berpendapat bahwa ia 

mempekerjakan mereka sebab  dibanding orang Israel, pada umumnya 

mereka yaitu  seniman yang lebih andal dan lebih berbakat dalam 


 

172 

pekerjaan yang dilakukan dengan tangan. Atau, sebab  Daud tidak ingin 

menggunakan orang Israel yang lahir sebagai orang merdeka dalam 

pekerjaan yang tampak kejam dan merendahkan. Orang Israel telah 

dibebaskan dari perbudakan di Mesir tempat mereka harus membuat 

bata, jadi janganlah mereka kembali harus memahat batu. Orang-orang 

asing ini sudah memeluk agama Yahudi. Namun, meskipun tidak 

diperbudak, martabat mereka tidak sama dengan orang Israel. 

Perintah kepada Salomo 

(22:6-16) 

6 Kemudian dipanggilnya Salomo, anaknya, dan diberinya perintah kepadanya untuk 

mendirikan rumah bagi TUHAN, Tuhan  Israel, 7 kata Daud kepada Salomo: “Anakku, aku 

sendiri bermaksud hendak mendirikan rumah bagi nama TUHAN, Tuhan ku, 8 namun  firman 

TUHAN datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah 

kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, 

sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku. 9 Sesungguhnya, 

seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai 

keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di 

sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel 

pada zamannya. 10 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang 

akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta 

kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya. 11 Maka sekarang, hai anakku, TUHAN 

kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah TUHAN, Tuhan mu, 

seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau. 12 Hanya, TUHAN kiranya memberikan 

kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah 

atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Tuhan mu. 13 Maka engkau akan 

berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum 

yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah 

hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati. 14 Sesungguhnya, sekalipun dalam 

kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan 

sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak 

tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. namun  baiklah engkau 

menambahnya lagi. 15 Lagipula engkau mempunyai sangat banyak pekerja, yaitu  

pemahat-pemahat batu, tukang-tukang batu dan kayu dan orang-orang yang ahli dalam 

segala macam pekerjaan 16 emas, perak, tembaga dan besi, yang tidak terhitung banyak-

nya. Mulailah bekerja! TUHAN kiranya menyertai engkau!” 

Walaupun Salomo masih muda dan belum berpengalaman, ia mampu menerima 

petunjuk yang diberikan ayahnya kepadanya, menyangkut pekerjaan yang 

ditugaskan baginya. Ketika Daud naik takhta, banyak hal yang harus 

dikerjakannya, sebab dasar-dasar negeri itu melenceng semuanya. Sebaliknya, 

Salomo hanya harus bertanggung jawab atas satu hal, yaitu  mendirikan rumah 

bagi TUHAN, Tuhan  Israel (ay. 6). Nah, 

I. Daud menceritakan kepada Salomo mengapa ia tidak melakukan sendiri 

pekerjaan itu. Ia memang bermaksud hendak melakukannya (ay. 7), namun  

Kitab 1 Tawarikh 22:1-5 

 

173 

Tuhan  melarangnya sebab  ia telah menumpahkan sangat banyak darah (ay. 

8). Ada yang berpendapat bahwa hal ini merujuk kepada darah Uria, yang 

telah membuatnya begitu tercela hingga tidak layak menerima kehormatan 

membangun Bait Suci itu. Akan namun , ia dilarang menerima kehormatan itu 

sebelum ia menumpahkan darah Uria. Oleh sebab  itu, seperti yang 

dijelaskan di sini, yang dimaksudkan yaitu  darah yang ditumpahkannya 

dalam banyak peperangan sebab ia telah menjadi pejuang sejak masa 

mudanya. Walaupun darah itu tertumpah dengan sangat adil serta 

terhormat demi melayani Tuhan  dan Israel, tetap saja membuatnya tidak 

layak dipakai dalam pekerjaan ini. Atau tepatnya, ia kurang layak dibanding 

orang lain yang belum pernah terpanggil untuk terlibat dalam penumpahan 

darah semacam itu. Dengan menyebutkan hal ini sebagai alasan mengapa 

Daud tidak boleh melaksanakan pekerjaan ini, Tuhan  menunjukkan betapa 

berharga nyawa manusia bagi-Nya. Dengan alasan ini pula Tuhan  bermaksud 

menunjukkan sebuah perlambang akan Dia yang akan membangun Bait 

Tuhan  Injili, yang mengerjakannya bukan dengan membinasakan nyawa 

orang, melainkan dengan menyelamatkan mereka (Luk. 9:56, KJV). 

II. Daud memberi Salomo alasan mengapa ia membebankan tugas ini kepada 

Salomo. 

1. sebab  Tuhan  sendirilah yang telah merencanakan pekerjaan ini bagi 

Salomo, dan menunjuknya sebagai orang yang harus melaksanakannya: 

Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu, ia akan dinamai 

Salomo, dan dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku (ay. 9-

10). Tidak ada suatu pun alasan yang lebih kuat untuk melibatkan kita 

dalam pelayanan Tuhan  dan mendorong kita ke dalamnya, dibandingkan  me-

ngetahui bahwa kita memang telah ditunjuk untuk pekerjaan itu.  

2. sebab  Salomo mempunyai waktu dan kesempatan untuk mela-

kukannya. Ia akan menjadi orang yang dikaruniai keamanan, dan oleh 

sebab itu waktu, pikiran, ataupun kekayaannya tidak boleh dialihkan 

dari pekerjaan ini. Ia akan aman dari musuh-musuhnya di luar sana 

sebab  tidak satu pun dari antara mereka yang akan menyerbu dan 

mengancamnya, atau memanas-manasinya. Ia akan hidup tenang dan 

tenteram di rumah, dan oleh sebab itu biarlah ia membangun rumah ini. 

Perhatikanlah, apabila Tuhan  memberikan keamanan kepada seseorang, 

Ia juga mengharapkan hasil pekerjaannya. 

3. sebab  Tuhan  telah berjanji untuk menegakkan kerajaannya. Hendaklah 

hal ini mendorongnya untuk mengormati Tuhan , supaya Tuhan  juga 

menyediakan kehormatan baginya. Hendaklah ia membangun rumah 


 

174 

Tuhan , maka Tuhan  akan membangun takhtanya. Perhatikanlah, janji-janji 

Tuhan  yang penuh rahmat sudah seharusnya mendorong dan 

memperkuat pelayanan rohani kita. 

III. Daud memberi Salomo penjelasan mengenai sejumlah besar persiapan yang 

telah diadakannya untuk pembangunan ini (ay. 14). Bukan untuk 

menyombongkan diri dan mencari kemuliaan sia-sia (Daud menyebutnya 

sebagai kemiskinan – sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan), 

melainkan sebagai dorongan kepada Salomo agar ia dengan senang hati 

melakukan pekerjaan itu, yang sudah disiapkan dengan dasar yang begitu 

kokoh. Harta yang disebutkan di sini yaitu  seratus ribu talenta emas dan 

sejuta talenta perak. Jumlah itu begitu luar biasa besar hingga kebanyakan 

penerjemah salah mengutip angkanya atau berpendapat bahwa yang 

dimaksudkan talenta di sini tidak lebih dari sekeping atau selempeng. Saya 

cenderung beranggapan bahwa angka tertentu diberikan di sini untuk 

menyatakan suatu jumlah yang tidak pasti,  sebab  jumlahnya berkaitan 

dengan emas dan perak (ay. 16), sedang  mengenai jumlah tembaga dan 

besi tidak disebutkan angkanya. Di sini Daud mencakup semua benda yang 

dikhususkan bagi TUHAN (18:11), yang direncanakannya tidak hanya bagi 

pembangunan rumah TUHAN, namun  juga untuk disimpan sebagai 

perbendaharaannya. Bila digabungkan, jumlahnya akan mendekati apa yang 

disebutkan di sini. Ratusan dan ribuan merupakan angka-angka yang sering 

kita gunakan untuk menyatakan jumlah yang sangat besar, ketika kita tidak 

begitu pasti betul berapa jumlahnya dengan tepat. 

IV. Daud menyuruh mereka memelihara perintah-perintah Tuhan  dan  

melakukan segala sesuatu dengan setia (ay. 13). Salomo tidak boleh berpikir 

bahwa dengan membangun Bait Suci ia dapat memperoleh pengecualian 

untuk berbuat dosa. Tidak. Sebaliknya, pekerjaannya dalam membangun 

Bait Suci tidak akan diterima atau diakui, apabila ia tidak melakukan dengan 

setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN 

kepada Musa (ay. 13). Meskipun akan menjadi raja Israel, Salomo harus 

senantiasa mengingat bahwa ia harus takluk kepada Tuhan  Israel. 

V. Daud menguatkan hati Salomo agar melaksanakan pekerjaan besar ini, dan 

melanjutkannya hingga selesai (ay. 13): “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. 

Walaupun pekerjaan ini merupakan usaha yang luar biasa besar, engkau 

tidak perlu takut dicela oleh orang bodoh yang mulai membangun namun 

tidak sanggup menyelesaikannya. Ini yaitu  pekerjaan Tuhan , yang pasti akan 

Kitab 1 Tawarikh 22:1-5 

 

175 

selesai dengan sempurna. Janganlah takut dan janganlah tawar hati.” Baik 

dalam pekerjaan rohani maupun dalam peperangan rohani, kita perlu 

bersikap berani dan membulatkan tekad. 

VI. Daud mendorongnya agar tidak berhenti dengan semua persiapan yang 

telah dibuatnya, namun  justru menambahnya (ay. 14). Orang-orang yang 

melanjutkan kerja keras orang lain dan membangun berdasarkan 

keuntungan yang mereka dapatkan, harus tetap meningkatkan diri. 

VII. Daud berdoa bagi Salomo: TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi 

dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel 

(ay. 12). Perintah apa pun yang kita terima, bila kita melihat Tuhan  memberi 

kita perintah dan memanggil kita untuk melaksanakannya, kita boleh 

berharap bahwa Ia akan memberi kita hikmat untuk mengerjakannya. 

Salomo mungkin memperhatikan doa yang dipanjatkan sang ayah baginya 

ini, dalam doa yang dipanjatkannya sendiri, Berilah sekarang kepadaku 

hikmat dan pengertian. Daud mengakhiri doanya dengan berkata, Mulailah 

bekerja! TUHAN kiranya menyertai engkau (ay. 16). Pengharapan akan 

kehadiran Tuhan  tidak boleh melemahkan upaya kita. Meskipun Tuhan  

menyertai kita, kita tetap harus bangkit dan mulai bekerja. Jika kita 

melakukan hal ini, kita mempunyai alasan untuk percaya bahwa Ia sedang 

dan akan menyertai kita. Kerjakan keselamatanmu, maka Tuhan  akan bekerja 

di dalam dirimu. 

Perintah kepada Para Pembesar Israel  

(22:17-19) 

17 Dan Daud memberi perintah kepada segala pembesar Israel itu untuk memberi 

bantuan kepada Salomo, anaknya, katanya: 18 “Bukankah TUHAN, Tuhan mu, menyertai 

kamu dan telah mengaruniakan keamanan kepadamu ke segala penjuru. Sungguh, Ia telah 

menyerahkan penduduk negeri ini ke dalam tanganku, sehingga negeri ini takluk ke 

hadapan TUHAN dan kepada umat-Nya. 19 Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu 

untuk mencari TUHAN, Tuhan mu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Tuhan , 

supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Tuhan  dapat dibawa masuk ke dalam 

rumah yang didirikan bagi nama TUHAN.” 

Di sini Daud melibatkan para pembesar Israel untuk membantu Salomo dalam 

pekerjaan besar yang harus dilakukannya. Ia meminta semua orang 

membantunya dalam pelaksanaan pekerjaan itu. Orang-orang yang menduduki 

takhta tidak dapat berbuat baik sesuai rencana mereka, kecuali orang-orang di 

sekeliling takhta ikut bekerja bersama mereka. Oleh sebab  itu Daud 


 

176 

memerintahkan para pembesar itu untuk menasihati Salomo dan 

mendorongnya, serta membuat pekerjaan itu semudah mungkin baginya, 

dengan cara mendukung pekerjaan itu sesuai tempat masing-masing. 

1. Daud menunjukkan kewajiban mereka yaitu melakukan pekerjaan dengan 

tekun dan penuh syukur kepada Tuhan  atas semua kebaikan yang telah 

diberikan-Nya kepada mereka. Ia telah memberi mereka kemenangan, 

keamanan, dan tanah yang subur sebagai warisan (ay. 18). Semakin banyak 

yang telah dilakukan Tuhan  bagi kita, maka kita juga harus semakin tekun 

bekerja bagi-Nya. 

2. Daud menekankan kewajiban ini supaya mereka bekerja dengan lebih 

bersemangat (ay. 19): “Arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, 

Tuhan mu, carilah kebahagiaan di dalam perkenan-Nya, dan pandanglah 

kemuliaan-Nya. Carilah Dia sebagai kebaikan utama dan tujuan terakhirmu, 

dan lakukan ini dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. 

Jadikanlah ibadah sebagai pilihan dan kegiatanmu, maka engkau tidak akan 

mengeluhkan kerja keras ataupun biaya demi pembangunan tempat suci-

Nya.” Biarlah hati benar-benar dilibatkan bagi Tuhan , juga pikiran, tangan, 

serta harta kekayaan, maka segala sesuatu akan dikerjakan dengan senang 

hati bagi-Nya. 

 

 

 

 

 

 

PASAL  23  

aud telah menerima perintah yang berkaitan dengan pembangunan Bait 

Tuhan . Selanjutnya, pasal ini dan pasal menetapkan tata cara pelayanan di 

dalam Bait Tuhan  serta mengatur tugas dan para petugasnya. Dalam waktu-waktu 

terakhir yang tidak tentu dan selama perang-perang yang berlangsung pada 

permulaan pemerintahannya, dapat diduga bahwa meskipun peraturan dan 

ketetapan imamat dipelihara, namun tidak tertata rapi, juga tanpa keindahan 

dan ketelitian yang diinginkan. Kini, sebagai seorang nabi sekaligus raja, Daud 

“mengatur apa yang masih perlu diatur” berdasarkan perintah dan pengarahan 

ilahi. Dalam pasal ini, diceritakan bahwa, 

I. Daud mengumumkan Salomo sebagai penerusnya (ay. 1). 

II. Ia menghitung jumlah orang Lewi dan mengangkat mereka kepada 

tugasnya masing-masing (ay. 2-5). 

III. Ia mencatat sejumlah kaum orang Lewi (ay. 6-23). 

IV. Ia mengadakan perhitungan baru terhadap mereka mulai dari yang 

berusia dua puluh dua tahun dan menunjuk pekerjaan mereka (ay. 24-

32). Dalam hal ini, ia mempersiapkan Bait Suci setulus saat ia 

menimbun emas dan perak untuk Bait itu, sebab bila dibandingkan 

dengan besarnya pekerjaan, tempat itu terbilang kecil. 

Penghitungan Orang Lewi 

(23:1-23) 

1 Setelah Daud menjadi tua dan lanjut umur, maka diangkatnya Salomo menjadi raja atas 

Israel. 2 Ia mengumpulkan segala pembesar Israel, juga para imam dan orang-orang Lewi. 

3 Lalu dihitunglah orang-orang Lewi, yang berumur tiga puluh tahun ke atas, dan jumlah 

orang-orang mereka, dihitung satu demi satu, ada tiga puluh delapan ribu orang. 4 – “Dari 

orang-orang ini dua puluh empat ribu orang harus mengawasi pekerjaan di rumah 

TUHAN; enam ribu orang harus menjadi pengatur dan hakim; 5 empat ribu orang menjadi 

penunggu pintu gerbang; dan empat ribu orang menjadi pemuji TUHAN dengan alat-alat 

musik yang telah kubuat untuk melagukan puji-pujian,” kata Daud. 6 Juga Daud membagi-


 

180 

bagi mereka dalam rombongan menurut anak-anak Lewi, yaitu  Gerson, Kehat dan Merari. 

7 Termasuk orang Gerson ialah Ladan dan Simei. 8 Anak-anak Ladan ialah Yehiel, seorang 

kepala, serta Zetam dan Yoel, tiga orang. 9 Anak-anak Simei ialah Selomit, Haziel dan 

Haran, tiga orang; orang-orang inilah yang menjadi kepala puak Ladan. 10 Anak-anak 

Simei ialah Yahat, Ziza, Yeush dan Beria; itulah anak-anak Simei, empat orang. 11 Yahat 

ialah kepala dan Ziza orang kedua, namun  Yeush dan Beria tidak mempunyai banyak anak, 

maka mereka merupakan hanya satu puak dengan satu jabatan. 12 Anak-anak Kehat ialah 

Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel, empat orang. 13 Anak-anak Amram ialah Harun dan 

Musa; Harun ditunjuk untuk mengurus apa yang maha kudus, dia dan keturunannya, 

sampai selama-lamanya, untuk membakar korban di hadapan TUHAN, untuk melayani 

Dia dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai selama-lamanya. 14 Anak-anak 

Musa, abdi Tuhan  itu, digolongkan kepada suku Lewi. 15 Anak-anak Musa ialah Gersom dan 

Eliezer. 16 Anak Gersom ialah Sebuel, seorang kepala. 17 Anak Eliezer ialah Rehabya, 

seorang kepala; Eliezer tidak mempunyai anak-anak lain, namun  anak-anak Rehabya luar 

biasa banyaknya. 18 Anak Yizhar ialah Selomit, seorang kepala. 19 Anak-anak Hebron ialah 

Yeria, seorang kepala, Amarya, anak yang kedua, Yahaziel, anak yang ketiga dan 

Yekameam, anak yang keempat. 20 Anak-anak Uziel ialah Mikha, seorang kepala, dan Yisia, 

anak yang kedua. 21 Anak-anak Merari ialah Mahli dan Musi. Anak-anak Mahli ialah 

Eleazar dan Kish.  

22 Ketika Eleazar mati, ia tidak mempunyai anak laki-laki, hanya anak wanita , lalu 

anak-anak Kish, saudara sepupu mereka, mengambil mereka menjadi isteri. 23 Anak-anak 

Musi ialah Mahli, Eder dan Yeremot, tiga orang. 

Di sini terdapat, 

I. Mahkota diturunkan berdasarkan penentuan ilahi (ay. 1). Daud menjadikan 

Salomo raja, bukan untuk memerintah bersama dia maupun di bawahnya, 

melainkan hanya untuk memerintah setelah dirinya. Hal ini dilakukannya 

1. Ketika ia sudah tua dan suntuk umur. Daud berusia tujuh puluh tahun 

ketika wafat, hari-harinya telah genap, satur dierum – kenyang dengan 

hidup di dunia ini. Ketika Daud mendapati dirinya akan segera 

menempuh ajal, ia membuat perbekalan bagi kesejahteraan kerajaan 

setelah kematiannya dan bergembira melihat masa depan yang penuh 

harapan, yaitu  jemaat dan negeri yang stabil dan bahagia. 

2. Daud mengangkat Salomo dalam sidang dewan, yaitu rapat para pejabat 

Israel yang resmi. Dengan adanya pengakuan umum dan ketetapan ini, 

maka usaha Adonia untuk merebut gelar Salomo dan menyisihkannya 

tampak semakin kurang ajar, jahat, dan menggelikan. Perhatikan, 

penetapan atau peneguhan mahkota demi kepentingan Bait Suci 

merupakan berkat yang besar bagi rakyat sekaligus kepuasan besar bagi 

orang-orang yang akan segera meninggalkan dunia ini. 

II. Orang Lewi dihitung berdasarkan peraturan pada zaman Musa, yaitu dari 

yang berumur tiga puluh hingga lima puluh tahun (Bil. 4:2-3). Menurut 

aturan penghitungan ini, jumlah mereka pada zaman Musa yaitu  8.580 

orang (Bil. 4:47-48), namun  kini telah meningkat kira-kira empat kali lipat, 

Kitab 1 Tawarikh 23:1-3 

 

181 

jauh lebih banyak proporsinya dibandingkan  seluruh suku, sebab jumlah orang 

Lewi yang bisa melayani sekarang ada 38.000, kecuali kalau kita 

beranggapan bahwa yang diperhitungkan di sini termasuk yang berusia di 

atas lima puluh, yang bukan merupakan persoalan dalam hal itu. Yoab belum 

menghitung orang Lewi (21:6), namun  sekarang Daud melakukannya, bukan 

dalam keangkuhan diri, melainkan untuk tujuan baik. sebab  itu, ia tidak 

perlu takut dimurkai sebab nya. 

III. Orang Lewi dibagi-bagi ke dalam tempat tugasnya masing-masing (ay. 4-5), 

supaya setiap tangan dipekerjakan sebab , di antara semua manusia, 

sungguh celaka bila seorang Lewi sampai menganggur. Dan supaya setiap 

bagian pekerjaan digarap dengan teliti. Kini bagi kemuliaan Tuhan ada 

sejumlah besar hamba yang melayani rumah-Nya serta urusan di dalamnya. 

Keberhasilan para pembesar dimungkin oleh sokongan para pembantunya 

yang hebat-hebat. Ketika Tuhan  memelihara rumah-Nya di Israel, lihatlah 

betapa hebat rumah tangga-Nya itu, semuanya tercukupi dan dididik dengan 

baik. Namun, apalah artinya semuanya ini dibandingkan para pelayan takhta 

Tuhan  di sorga dan bala malaikat yang tak terhingga itu? Merupakan sukacita 

bagi Israel bahwa bangsa itu memiliki sekumpulan orang yang banyak yang 

bertanggung jawab dalam tugasnya untuk memajukan dan memelihara 

agama dan ibadah di antara mereka. Jika ibadah kepada Tuhan  di Israel 

merosot, maka janganlah dikatakan bahwa hal itu terjadi sebab  kurangnya 

pemeliharaan yang menopangnya, melainkan sebab  orang-orang yang 

bertugas melakukannya berbuat ceroboh dan keliru. Ada empat rangkap 

pekerjaan yang diberikan kepada orang Lewi: 

1. Sebagian dari mereka, yang terbesar jumlahnya, harus mengerjakan 

pekerjaan di rumah Tuhan: 24.000 ribu orang, hampir dua per tiga, 

ditunjuk untuk tugas ini. Mereka melayani para imam dalam menyembelih 

hewan korban, menguliti, membersihkan, memotong-motong, dan 

membakarnya, menyiapkan persembahan sajian dan korban curahan. 

Mereka membawa keluar abu, serta menjaga semua bejana dan perkakas 

Bait Suci tetap bersih, ada pada tempatnya, sehingga ibadah bisa dilak-

sanakan dengan cepat dan tepat. Setiap minggu, ada seribu orang yang 

melayani, dan ada dua puluh empat giliran rombongan. Mungkin, selagi 

rumah Tuhan masih dibangun, sebagian dari mereka ditugaskan untuk 

menjalankan pekerjaan itu, membantu para tukang, setidaknya 

memperlancar pekerjaan mereka, serta menjaga tata urutan yang baik 

sekaligus perilaku mereka supaya pantas bagi pekerjaan Bait Suci. 


 

182 

2. Sebagian lain menjadi pengatur dan hakim, bukan dalam urusan Bait 

Suci maupun persoalan yang timbul di sana sebab hal ini menjadi bagian 

para imam, melainkan dalam urusan negara. Mereka menjadi hakim 

yang bertanggung jawab menjaga hukum Tuhan , menyelesaikan kesulitan, 

dan memutuskan persoalan yang muncul di antara rakyat neger