tawarikh ester 6

Kamis, 30 Januari 2025

tawarikh ester 6



 i. Yang 

memegang tugas ini ada 6.000 orang dalam beberapa bagian wilayah 

kerajaan. Mereka membantu para pejabat dan tua-tua dari tiap suku 

dalam menjalankan peradilan. 

3. Sebagian lain menjadi penunggu pintu gerbang yang menjaga seluruh 

jalan masuk rumah Tuhan , memeriksa orang yang hendak masuk, dan 

mencegah orang yang memaksa masuk. Mereka inilah pengawal Bait 

Suci dan kemungkinan dipersenjatai sesuai tugasnya. 

4.  Sebagian lain menjadi penyanyi dan pemain alat musik dalam ibadah. Ini 

merupakan jabatan yang baru diadakan. 

IV. Orang Lewi berhimpun dan disusun berdasarkan kaum keluarga mereka 

supaya dapat dihitung jumlah mereka dengan baik dan barang siapa 

mengabaikan tanggung jawabnya bisa lebih mudah ditemukan dengan cara 

menelusuri silsilahnya dan memanggil nama mereka. Hal ini bisa dilakukan 

oleh masing-masing kaum itu sendiri. Ketika orang yang berasal dari satu 

kaum keluarga dipekerjakan bersama-sama, mereka akan saling mengasihi 

dan menolong. Saat Kristus mengutus murid-Nya berdua-dua, Dia juga 

memasangkan tiap orang dengan saudaranya. Di sini, ada dua keluarga 

digabung (ay. 11), sebab  mereka tidak mempunyai banyak anak. Orang 

yang kecil dan lemah saat berdiri sendiri bisa ditempatkan bersama dan 

menjadi tampak besar. Yang paling teramati dalam penghimpunan keluarga 

orang Lewi di sini yaitu  bahwa keturunan Musa (orang besar itu) sejajar 

dengan orang Lewi biasa dan tidak memiliki martabat maupun 

keistimewaan lebih dibandingkan dengan yang lain. Sementara itu, 

keturunan Harun ditinggikan ke dalam jabatan imam untuk mengurus apa 

yang maha kudus (ay. 13). Memang dikatakan mengenai cucu Musa, 

Rehabya, bahwa anak-anak Rehabya luar biasa banyaknya (ay. 17). Ketika 

Tuhan  menawarkan kepada Musa untuk menjadikan dia bangsa yang besar 

jika ia mau menghentikan permohonannya bagi Israel, Musa menolaknya 

dengan murah hati. Sebagai upahnya, kini keluarga Musa dilipatgandakan 

begitu besarnya dan menjadi jumlah yang banyak dalam suku Lewi. Jadi, 

1. Kesejajaran keluarga Musa dengan yang lainnya merupakan bukti 

penyangkalan dirinya. Ia sangat disukai oleh Tuhan  maupun manusia, jadi 

sebenarnya dengan mudah saja ia dapat meninggikan dan memperkaya 

Kitab 1 Tawarikh 23:1-3 

 

183 

diri. Namun, ia seorang yang tidak mementingkan diri, seperti yang 

tampak dalam bagaimana anak-anaknya tidak dibedakan olehnya. Hal ini 

merupakan tanda bahwa ia memiliki roh Tuhan , bukan roh dunia. 

2. Pengangkatan keluarga Harun di atas yang lainnya merupakan upah atas 

penyangkalan dirinya. Ketika Musa, yang lebih muda darinya, dijadikan 

seperti Tuhan  bagi Firaun, sedang  ia hanya menjadi nabi atau juru 

bicara Musa untuk menyampaikan perintahnya dan melakukan sesuai 

yang diminta, Harun tidak pernah mempersoalkan hal itu maupun 

memaksakan dirinya sebagai yang lebih tua, melainkan bersedia meng-

ambil posisi lebih rendah yang diberikan Tuhan  baginya, tunduk kepada 

Musa, dan ada kalanya memanggil adiknya itu dengan sebutan tuanku. 

Oleh sebab ia rela menundukkan dirinya sedemikian rupa kepada 

adiknya sendiri sesuai dengan kehendak Tuhan , maka Tuhan  sangat 

meninggikan kaumnya, bahkan melebihi keluarga Musa sendiri. Barang 

siapa mau membungkuk, ia berada di jalan yang paling tepat untuk 

ditinggikan. Kerendahan hati mendahului kehormatan. 

Jabatan Orang Lewi 

(23:24-32) 

24 Itulah bani Lewi menurut puak mereka, kepala-kepala puak mereka, pada waktu 

mereka dicatat seorang-seorang sesuai dengan bilangan nama mereka, orang demi orang, 

yang berumur dua puluh tahun atau lebih, merekalah yang harus melakukan pekerjaan 

untuk ibadah di rumah TUHAN. 25 Sebab Daud telah berkata: “TUHAN, Tuhan  Israel, telah 

mengaruniakan keamanan kepada umat-Nya, dan Ia diam di Yerusalem sampai selama-

lamanya. 26 Dengan demikian tidak usah lagi orang Lewi mengangkat Bait Suci dan segala 

perkakas yang dipakai untuk ibadah di situ.” – 27 Sebab sesuai dengan titah Daud yang 

belakangan, mereka yang didaftarkan dari anak-anak Lewi ialah yang berumur dua puluh 

tahun ke atas. – 28 Tugas mereka ialah membantu anak-anak Harun untuk 

menyelenggarakan ibadah di rumah TUHAN, mengawasi pelataran, bilik-bilik dan 

pentahiran segala barang kudus serta melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan 

ibadah di rumah Tuhan . 29 Juga mereka harus menyediakan sajian dan tepung yang terbaik 

untuk korban sajian, roti tipis yang tidak beragi, apa yang dipanggang di atas panggangan, 

apa yang teraduk dan segala sukatan dan ukuran. 30 Selanjutnya mereka bertugas 

menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN setiap pagi, demikian juga pada waktu 

petang 31 dan pada waktu mempersembahkan segala korban bakaran kepada TUHAN, 

pada hari-hari Sabat, bulan-bulan baru, dan hari-hari raya, menurut jumlah yang sesuai 

dengan peraturan yang berlaku bagi mereka, sebagai tugas tetap di hadapan TUHAN. 32 

Mereka harus melakukan pemeliharaan Kemah Pertemuan serta tempat kudus dan harus 

melayani anak-anak Harun, saudara-saudara mereka, untuk menyelenggarakan ibadah di 

rumah TUHAN.” 

Di sini terdapat,  

I. Perubahan yang dibuat dalam penghitungan orang Lewi yang boleh bekerja. 

Pada zaman Musa, orang Lewi tidak didaftarkan sebelum berusia tiga puluh 


 

184 

tahun dan tidak diterima sebagai calon pekerja sebelum usia dua puluh lima 

(Bil. 8:24). Dengan petunjuk Tuhan , Daud memerintahkan agar mereka 

dihitung untuk melakukan pekerjaan untuk ibadah di rumah TUHAN, mulai 

usia dua puluh tahun ke atas (ay. 24). Perintah ini ditegaskan dengan 

perkataan yang terakhir (ay. 27). Ketika menggarap rancangan pendirian 

Bait Suci itu untuk terakhir kali, dengan tegas Daud menyatakan bahwa 

pekerjaan pelayanan itu harus dilakukan seterusnya sampai selamanya. 

namun  sesungguhnya bukan dia, melainkan Tuhan yang memerintahkan. 

1. Barangkali, sebab  belum diberi tugas hingga berusia dua puluh lima 

tahun, banyak di antara orang Lewi muda terbiasa menganggur atau 

kecanduan pada kesenangannya sendiri. Hal ini terbukti menjadi noda 

bagi nama baik mereka dan menghalangi keberdayagunaan mereka 

setelahnya. Untuk mencegah masalah itu, mereka diberi tugas dan dididik 

dengan tegas pada usia dua puluh tahun. Orang yang akan menjadi terke-

muka harus belajar memelihara diri dan melakukannya sejak dini. 

2. Bagi orang Lewi yang tugasnya membawa beban, barang-barang berat, 

seperti Kemah Suci dan perlengkapannya, Tuhan  tidak akan memanggil 

mereka untuk melakukannya sebelum mereka mencapai kekuatannya 

yang penuh. Dia memperhitungkan bangun tubuh kita dan tidak akan 

membebankan lebih dibandingkan  yang sanggup kita tanggung, baik dalam 

pelayanan maupun dalam penderitaan. Namun, kini Tuhan  sudah 

memberikan peristirahatan kepada umat-Nya serta menjadikan 

Yerusalem sebagai tempat kediaman-Nya yang kekal, sehingga Kemah 

Suci dan perkakas tidak perlu lagi diangkut dan dipindahkan. Oleh 

sebab  itu, pelayanan menjadi lebih mudah dan orang Lewi tidak akan 

dipekerjakan terlalu berat atau menanggung beban terlalu banyak jika 

mereka melakukannya sejak usia dua puluh tahun. 

3. Jumlah orang Israel telah berlipat ganda, juga sudah ada lebih banyak 

tempat tinggal di Yerusalem ketimbang di Silo, Nob, maupun Gibeon, dan 

akan ada lebih banyak lagi ketika Bait Tuhan  sudah dibangun. Jadi, adanya 

lebih banyak tangan yang dipekerjakan dalam pelayanan rumah TUHAN 

merupakan suatu kebutuhan, supaya setiap orang Israel yang datang 

membawa persembahan bisa segera dilayani oleh seorang Lewi. Ketika 

ada lebih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, diperlukan lebih 

banyak orang untuk melakukannya. Ketika tuaian banyak, mengapa 

pekerja hanya sedikit? 

II. Catatan lebih lanjut mengenai tugas orang Lewi. Diberitahukan apa 

pekerjaan para imam (ay. 13), yaitu  mengurus apa yang maha kudus, untuk 

Kitab 1 Tawarikh 23:1-3 

 

185 

membakar korban di hadapan TUHAN, untuk melayani Dia dan untuk 

memberi berkat demi nama-Nya. Orang Lewi tidak boleh turut dalam 

pekerjaan itu, lagi pula mereka sudah punya cukup pekerjaan, tugas yang 

baik, sesuai dengan apa yang ditunjuk bagi mereka (ay. 4-5). 

1. Orang Lewi yang mengawasi pekerjaan di rumah TUHAN (ay. 4) harus 

membantu anak-anak Harun (ay. 28), melakukan pekerjaan remeh, 

meski tidak ada yang disebut remeh dalam pekerjaan bagi Tuhan  di rumah 

Tuhan . Mereka harus menjaga kebersihan pelataran dan ruangan, menata 

segala sesuatu di tempatnya, dan membuat semuanya siap sedia ketika 

hendak dipakai. Mereka harus menyiapkan roti sajian yang akan ditata 

oleh para imam di atas meja, menyediakan tepung dan kue untuk 

persembahan korban bakaran, sehingga semuanya sudah siap bagi para 

imam. 

2. Orang Lewi yang bertugas sebagai pengatur dan hakim secara khusus 

mengawasi segala sukatan dan ukuran (ay. 29). Patokan seluruh 

timbangan dan ukuran disimpan dalam ruang kudus, dan orang Lewi 

bertanggung jawab atasnya untuk melihat apakah ukurannya tepat, dan 

untuk mencoba ukuran serta timbangan lain ketika diminta. 

3. Pekerjaan para penyanyi ialah menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi 

Tuhan (ay. 30) pada persembahan pagi dan persembahan petang, juga 

korban-korban lain pada hari sabat, bulan baru, dan sebagainya (ay. 31). 

Sebelumnya Musa menetapkan bahwa mereka harus meniup sangkakala 

pada saat persembahan korban bakaran dan korban-korban lain, juga 

pada hari-hari raya (Bil. 10:10). Suara sangkakala itu sangat dahsyat dan 

bisa mempengaruhi hati para penyembah, namun  tidak sebaik 

menyanyikan mazmur pada waktu-waktu tersebut, sebagaimana yang 

ditetapkan oleh Daud di sini. Ketika jemaat Yahudi bertumbuh dari masa 

awal pembentukannya, mereka semakin bertambah cerdas dalam 

ibadahnya, hingga pada akhirnya jemaat dalam masa Injil meninggalkan 

sifat kanak-kanak (1Kor. 13:11; Gal. 4:3, 9). 

4. Pekerjaan para penunggu pintu gerbang (ay. 5) ialah melakukan 

pemeliharaan Kemah Pertemuan serta tempat kudus, supaya yang masuk 

hanya orang yang memang diperkenankan dan supaya mereka tidak 

masuk lebih dekat dibandingkan  yang diizinkan (ay. 32). Mereka juga harus 

melayani anak-anak Harun, siap dipanggil dan melakukan apa yang 

disuruh, meski para imam itu disebut saudara-saudara mereka. Hal ini 

menjadi pengingat bagi para imam, bahwa sekalipun mereka diangkat ke 

dalam posisi yang tinggi, namun mereka itu terpahat dari gunung batu 

yang sama dengan orang Lewi biasa. Dan sebab  itu, mereka tidak boleh 


 

186 

menjadi tuan atas mereka, melainkan memperlakukan mereka sebagai 

saudara dalam segala hal. 

PASAL  24  

asal ini memberi kita catatan lebih terperinci mengenai pembagian para 

imam dan orang Lewi menurut rombongan masing-masing, supaya dapat 

melaksanakan kewajiban dalam tugas dengan lebih teratur, sesuai kaum 

keluarga mereka. 

I. Mengenai jabatan para imam (ay. 1-19). 

II. Mengenai jabatan orang Lewi (ay. 20-31). 

Rombongan Para Imam 

(24:1-19) 

1 Inilah rombongan-rombongan anak-anak Harun. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, 

Eleazar dan Itamar. 2 namun  Nadab dan Abihu mati lebih dahulu dari pada ayah mereka 

dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka yang memegang jabatan imam ialah 

Eleazar dan Itamar. 3 Daud, bersama-sama Zadok dari bani Eleazar dan Ahimelekh dari 

bani Itamar, membagi-bagi mereka menurut jabatan mereka dalam penyelenggaraan 

ibadah. 4 Lalu ternyata bahwa di antara keturunan Eleazar ada lebih banyak kepala kaum 

dari pada di antara keturunan Itamar, sebab itu orang membagi-bagi mereka sebagai 

berikut: untuk bani Eleazar enam belas orang kepala puak, namun  untuk bani Itamar 

delapan orang kepala puak. 5 Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang undi 

tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada “pemimpin-pemimpin kudus” dan “pemimpin-

pemimpin Tuhan ”, baik di antara keturunan Eleazar maupun di antara keturunan Itamar 6 

Dan Semaya bin Netaneel, panitera itu, seorang Lewi, menulis nama mereka di depan raja, 

di depan pembesar-pembesar, imam Zadok, Ahimelekh bin Abyatar dan di depan kepala-

kepala puak para imam dan orang Lewi; setiap kali satu puak diambil dari Eleazar, dan 

demikian pula satu puak dari Itamar. 7 Undian yang pertama jatuh pada Yoyarib; yang 

kedua pada Yedaya; 8 yang ketiga pada Harim; yang keempat pada Seorim; 9 yang kelima 

pada Malkia; yang keenam pada Miyamin; 10 yang ketujuh pada Hakos; yang kedelapan 

pada Abia; 11 yang kesembilan pada Yesua; yang kesepuluh pada Sekhanya;  

12 yang kesebelas pada Elyasib; yang kedua belas pada Yakim; 13 yang ketiga belas pada 

Hupa; yang keempat belas pada Yesebeab; 14 yang kelima belas pada Bilga; yang keenam 

belas pada Imer; 15 yang ketujuh belas pada Hezir; yang kedelapan belas pada Hapizes; 16 

yang kesembilan belas pada Petahya; yang kedua puluh pada Yehezkel; 17 yang kedua 

puluh satu pada Yakhin; yang kedua puluh dua pada Gamul; 18 yang kedua puluh tiga pada 

Delaya; yang kedua puluh empat pada Maazya. 19 Itulah jabatan mereka dalam menye-

lenggarakan ibadah setelah mereka masuk rumah TUHAN, sesuai dengan peraturan yang 


 

188 

diberikan kepada mereka dengan perantaraan Harun, bapa leluhur mereka, seperti yang 

diperintahkan kepadanya oleh TUHAN, Tuhan  Israel. 

Penjelasan terperinci tentang semua penetapan tugas ini sudah tidak begitu 

berguna lagi bagi kita di zaman sekarang. Namun, ketika Ezra 

mengumumkannya dahulu, hal ini sangat berguna untuk mengarahkan urusan 

jemaat kembali ke jalannya yang dahulu, sesudah mereka kembali dari 

penawanan di Babel. Catatan dalam pasal ini diawali dengan (ay. 1) – inilah 

rombongan-rombongan anak-anak Harun. Bukan berarti dengan cara ini mereka 

dicerai-beraikan dari satu sama lain, atau mereka sedang berselisih. Patut 

disayangkan apabila terjadi pembagian semacam itu di antara anak-anak kaum 

Israel, terutama di antara anak-anak Harun. Maksudnya yaitu  ada pembagian di 

antara mereka supaya dapat membagi-bagi tugas di antara mereka. Pembagian 

tugas ini dibuat oleh Tuhan , dan diperuntukkan bagi-Nya. 

1. Pembagian ini dibuat supaya mereka dapat melaksanakan tugas sesuai 

jabatannya dengan lebih teratur. Dahulu dan sampai sekarang, Tuhan  yaitu  

Tuhan  yang tertib, bukan Tuhan  yang membingungkan, terutama dalam urusan 

ibadah. Jumlah tanpa ketertiban tidak lebih dari sumbatan dan kekacauan 

belaka. Sebaliknya, jauh lebih baik apabila setiap orang memiliki, menge-

tahui, dan menjaga tempat serta tugas masing-masing. Di dalam tubuh 

rohani Kristus, setiap anggota memiliki kegunaan masing-masing, demi 

kebaikan seluruh tubuh (Rm. 12:4-5; 1Kor. 12:12). 

2. Pembagian ini dibuat dengan membuang undi, supaya pengaturannya 

ditentukan TUHAN, sehingga dengan demikian semua perselisihan dan 

pertentangan dapat dicegah, dan tidak ada yang dapat dituduh bersikap 

memihak, atau bisa berkata bahwa mereka diperlakukan dengan tidak 

benar. Sama seperti Tuhan  yaitu  Tuhan  yang tertib, Dia yaitu  Tuhan  

perdamaian. Salomo berkata bahwa dengan membuang undi, lenyaplah 

pertengkaran. 

3. Pembuangan undi itu dilakukan di hadapan umum dan dengan sangat 

khidmat di hadapan raja, para pembesar, serta para imam, supaya tidak 

terdapat peluang bagi kecurangan atau kecurigaan. Membuang undi sama 

dengan mengajukan permohonan kepada Tuhan , dan harus dilaksanakan 

dengan penuh rasa hormat dan kesungguhan hati. Matias dipilih menjadi 

rasul dengan membuang undi serta dengan doa (Kis. 1:24, 26), dan cara ini 

mungkin dapat saja digunakan dengan iman dalam perkara-perkara serupa, 

sebagai suatu ketetapan. Di sini terdapat nama panitera yang bertugas 

mencatat nama-nama dan membuang undi (ay. 6): Semaya bin Netaneel, 

panitera itu, seorang Lewi. 

Kitab 1 Tawarikh 24:1-19 

 

189 

4. Imam-imam itu dipilih untuk mengurus urusan-urusan yang berkaitan 

dengan tempat kudus (ay. 5), sesuai rombongan dan gilirannya. Yang 

ditentukan melalui undian hanyalah giliran pertama untuk bertugas, bukan 

siapa yang harus melayani sebab mereka memilih kepala-kepala puak, 

melainkan siapa yang harus melayani terlebih dahulu dan siapa yang 

berikutnya. Dengan demikian setiap orang bisa mengetahui rombongannya 

dan menjalankan tugasnya. Dari kedua puluh empat kepala puak imam, 

enam belas berasal dari keturunan Eleazar dan delapan dari keturunan 

Itamar. Keturunan Itamar dapat diperkirakan telah semakin berkurang sejak 

hukuman Tuhan  dikenakan kepada keluarga Eli, yang merupakan keturunan 

Itamar. Cara membuang undi dinyatakan (ay. 6) dengan cara setiap kali satu 

kepala puak diambil dari Eleazar, dan satu puak dari Itamar. Keenam belas 

nama dari keturunan Eleazar dimasukkan ke dalam sebuah wadah, sedang-

kan kedelapan nama dari keturunan Itamar di dalam wadah lain. Dari 

wadah-wadah tersebut mereka menarik satu nama secara bergilir sampai 

nama-nama dari keturunan Itamar habis. Setelah itu mereka menarik nama-

nama keturunan Eleazar saja. Atau bisa juga secara bergiliran dua nama dari 

keturunan Eleazar, kemudian satu nama dari keturunan Itamar, sampai 

habis. 

5. Di antara kedua puluh empat rombongan (atau puak – pen.), yang kedelapan 

yaitu  rombongan Abia (ay. 10), yang disebut (Luk. 1:5) sebagai rombongan 

dari mana Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, berasal. Tampaknya 

rombongan-rombongan yang sekarang ditetapkan Daud, dan yang mungkin 

terganggu selama pemerintahan-pemerintahan buruk serta terputus cukup 

lama sebab  penawanan, terus berlanjut sampai penghancuran Bait Tuhan  

kedua oleh orang-orang Romawi. Setiap rombongan disebut sesuai nama 

orang yang mula-mula digunakan untuk mengundi rombongan tersebut, 

sebab  yang disebut di sini sebagai imam besar yaitu  Harun (ay. 19). 

Mereka ini mewarisi martabat dan kuasa Harun, meskipun kita tidak 

membaca salah satu dari mereka menyandang nama itu. Siapa pun yang 

menjadi imam besar, haruslah dihormati dan dipandang oleh imam-imam 

bawahan sebagai bapa mereka, seperti Harun merupakan bapa leluhur me-

reka. Kristus yaitu  imam besar atas rumah Tuhan , kepada siapa semua 

orang percaya, yang dijadikan imam, harus tunduk. 


 

190 

Rombongan Para Imam 

(24:20-31) 

20 Golongan yang masih tinggal dari bani Lewi, dari anak-anak Amram ialah Subael, dari 

anak-anak Subael ialah Yehdeya; 21 dari anak-anak Rehabya ialah Yisia, seorang kepala; 22 

dari orang Yizhar ialah Selomot; dari anak-anak Selomot ialah Yahat. 23 Anak-anak Hebron 

ialah Yeria, seorang kepala, Amarya, anak yang kedua, Yahaziel, anak yang ketiga, dan 

Yekameam, anak yang keempat. 24 Anak Uziel ialah Mikha; dari anak-anak Mikha ialah 

Samir. 25 Saudara Mikha ialah Yisia; dari anak-anak Yisia ialah Zakharia. 26 Keturunan 

Merari ialah Mahli dan Musi, juga anak-anak Yaazia, anaknya. 27 Keturunan Merari dari 

pihak Yaazia, anaknya, ialah Syoham, Zakur dan Hibri. 28 Dari Mahli ialah Eleazar; dia ini 

tidak mempunyai anak. 29 Dari Kish: anak Kish, yaitu  Yerahmeel. 30 Anak-anak Musi ialah 

Mahli, Eder dan Yerimot. Itulah bani Lewi menurut puak mereka. 31 Mereka inipun, sama 

seperti saudara-saudara sesuku mereka, anak-anak Harun, membuang undi di depan raja 

Daud, di depan Zadok, Ahimelekh dan para kepala puak, para imam dan orang Lewi. 

Dalam hal ini seorang kepala puak sama dengan saudaranya yang terkecil. 

Sebagian besar nama orang Lewi yang tercantum di sini sudah pernah 

disebutkan sebelumnya (23:16 dst.). Mereka yaitu  orang-orang yang harus 

mendampingi para imam dalam pelayanan di rumah Tuhan . Namun, di sini 

mereka disebutkan lagi sebagai kepala dari kedua puluh empat rombongan dari 

orang Lewi, jumlah yang kurang lebih sama. Mereka ini harus mengurus kedua 

puluh empat rombongan imam. Oleh sebab itu mereka dikatakan membuang 

undi di depan saudara-saudara sesuku mereka, begitulah mereka dipanggil, 

bukan raja-raja mereka, dan di hadapan anak-anak Harun, yang tidak boleh 

bertindak seolah-olah berkuasa atas para imam Tuhan  (1Ptr. 5:3). Supaya seluruh 

pengaturan berasal dari TUHAN, para kepala puak membuang undi di depan 

saudaranya yang lebih muda. Artinya, orang-orang yang berasal dari keluarga 

lebih tua menjadi sederajat dengan mereka yang berasal dari keluarga lebih 

muda. Dengan demikian, mereka mendapat jabatan masing-masing bukan 

sebab  usia yang lebih tua, namun  sebab  sudah ditentukan Tuhan  melalui undian. 

Perhatikanlah, di dalam Kristus tidak terdapat perbedaan di antara hamba dan 

orang merdeka, atau yang lebih tua dan lebih muda. Apabila saudara yang lebih 

muda setia dan tulus, mereka tidak kurang berkenan kepada Kristus dibanding 

para kepala keluarga. 

 

 

 

PASAL  25  

aud telah menetapkan rombongan-rombongan imam dari suku Lewi untuk 

mengurus imam-imam dalam pelayanan mereka. Sekarang dalam pasal ini 

Daud mengatur orang-orang yang ditunjuk sebagai penyanyi dan pemusik di 

dalam rumah TUHAN. Inilah,  

I. Orang-orang yang harus bertugas, yaitu Asaf, Heman, dan Yedutun (ay. 

1), anak-anak mereka (ay. 2-6), dan orang-orang terampil lainnya (ay. 

7).  

II. Urutan tugas mereka ditentukan melalui undian (ay. 8-31).  

Rombongan Penyanyi 

(25:1-7) 

1 Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak 

Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan 

ceracap. Daftar orang-orang yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut: 2 dari anak-

anak Asaf ialah Zakur, Yusuf, Netanya dan Asarela, anak-anak Asaf di bawah pimpinan 

Asaf, yang bernubuat dengan petunjuk raja. 3 Dari Yedutun ialah anak-anak Yedutun: 

Gedalya, Zeri, Yesaya, Simei, Hasabya dan Matica, enam orang, di bawah pimpinan ayah 

mereka, Yedutun, yang bernubuat dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan 

syukur dan puji-pujian bagi TUHAN. 4 Dari Heman ialah anak-anak Heman: Bukia, 

Matanya, Uziel, Sebuel, Yerimot, Hananya, Hanani, Eliata, Gidalti, Romamti-Ezer, 

Yosbekasa, Maloti, Hotir dan Mahaziot. 5 Mereka ini sekalian yaitu  anak-anak Heman, 

pelihat raja, menurut janji Tuhan  untuk meninggikan tanduk kekuatannya; sebab Tuhan  

telah memberikan kepada Heman empat belas orang anak laki-laki dan tiga orang anak 

wanita . 6 Mereka ini sekalian berada di bawah pimpinan ayah mereka pada waktu 

menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi ceracap, gambus dan kecapi 

untuk ibadah di rumah Tuhan  dengan petunjuk raja. Demikianlah keadaan bani Asaf, 

Yedutun dan Heman. 7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah 

dilatih bernyanyi untuk TUHAN – mereka sekalian yaitu  ahli seni – ada dua ratus 

delapan puluh delapan orang. 

Amatilah,  


 

194 

I. Menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan  di sini disebut bernubuat (ay. 1-3). Hal 

ini tidak berarti bahwa semua orang yang terlibat dalam pelayanan ini diberi 

kehormatan dengan berbagai penglihatan tentang Tuhan  atau dapat 

menubuatkan hal-hal yang akan datang. Heman memang dikatakan menjadi 

pelihat raja menurut janji Tuhan  (ay. 5). namun  mazmur-mazmur yang mereka 

nyanyikan digubah oleh para nabi, dan banyak dari antaranya mengandung 

nubuatan. Semua mazmur itu dimaksudkan untuk membangun jemaat, selain 

untuk memuliakan Tuhan . Pada zaman Samuel menyanyikan puji-pujian kepada 

Tuhan  disebut bernubuat (1Sam. 10:5; 19:20), dan mungkin itulah yang 

dimaksudkan dengan apa yang disebut oleh Rasul Paulus sebagai bernubuat  

(1Kor. 11:4; 14:24). 

II. Menyanyikan puji-pujian disebut di sini dengan suatu ibadah, dan orang-

orang yang terlibat di dalamnya disebut para pekerja (ay. 1). Bukan berarti 

merupakan kebebasan dan kesukaan terbesar untuk terlibat dalam 

pelayanan memuji Tuhan , sebab  apa itu sorga kalau bukan pujian? 

Sebaliknya, ini berarti sudah menjadi kewajiban kita untuk menyanyikan 

puji-pujian kepada Tuhan , dengan mengerahkan semua yang ada di dalam diri 

kita untuk melakukannya. Juga berarti, bahwa dalam keadaan kita sekarang 

yang rusak dan penuh kelemahan, ibadah ini tidak dapat dilakukan tanpa 

jerih payah dan pergumulan. Kita harus menanggung derita di dalam hati 

kita untuk menjalani ibadah ini, dan memeliharanya, serta dengan 

mengerahkan semua yang ada di dalam diri kita.  

III. Sesuai dengan semangat zaman itu, berbagai macam alat-alat musik 

dipakai: kecapi, gambus, ceracap (ay. 1, 6), dan ada juga orang yang  

meninggikan tanduk (ay. 5), yaitu sejenis musik tiup. Penampilan konser 

musik ke dalam ibadah kepada Tuhan  seperti ini di zaman sekarang tidak 

dapat disangkal lagi. Orang-orang yang memakai konser musik seperti ini 

untuk hiburan mereka haruslah menjaga agar musik terbebas dari hal-hal 

yang amoral atau yang tidak senonoh, mengingat di waktu dahulu musik 

dipakai untuk hal yang kudus. Di waktu dulu, terkutuklah orang yang 

menggunakan alat-alat musik untuk sekadar hiburan biasa. Mereka 

menciptakan bunyi-bunyian yang mirip punya Daud bagi dirinya (Am. 6:5, 

KJV). 

IV. Kemuliaan dan kehormatan Tuhan  menjadi tujuan utama dari semua musik 

ibadah ini, baik melalui vokal suara atau alat musik. Para penyanyi 

menggunakan alat-alat musik tersebut untuk menyanyikan syukur dan puji-

Kitab 1 Tawarikh 25:1-7 

 

195 

pujian bagi TUHAN (ay. 3). Mereka dilatih bernyanyi untuk TUHAN (ay. 7), 

yaitu, untuk menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN (ay. 6). Hal ini sesuai 

dengan tujuan untuk melestarikan mazmur di dalam jemaat yang dibangun 

di atas dasar Injil, yang harus bernyanyi dengan hati, berkata-kata dengan 

mazmur, bagi TUHAN (Ef. 5:19). 

V. Petunjuk raja juga diperhatikan (ay. 2 dan lagi ay. 6). Dalam hal ini tentu saja 

Daud bertindak sebagai seorang nabi. Namun, perhatiannya agar aturan dan 

ketetapan ilahi, baik yang lama maupun baru, harus dijalankan dengan 

semestinya dan teratur, patut diteladani oleh semua pemimpin. Seperti 

Daud, hendaklah mereka menggunakan kuasa mereka untuk memajukan 

agama dan ibadah, dan menegakkan hukum-hukum Kristus. Kiranya mereka 

semua menjadi hamba Tuhan  untuk kebaikan.  

VI. Para kepala yang memimpin dalam pelayanan ini yaitu  Asaf, Heman, dan 

Yedutun (ay. 1), dan anak-anak berada di bawah pimpinan bapak mereka 

(ay. 2-3, 6). Hal ini memberikan sebuah contoh yang baik kepada orangtua 

untuk melatih anak-anak mereka. Juga tentu saja, kepada semua orang yang 

berpengalaman untuk melatih orang muda di dalam pelayanan ibadah 

kepada Tuhan , terutama di dalam pelayanan musik untuk memuji Tuhan . Tidak 

ada bagian dari pekerjaan kita yang lebih dibutuhkan atau lebih berharga 

untuk diteruskan kepada generasi penerus selain pekerjaan ini. Hal ini juga 

memberikan sebuah teladan bagi orang muda untuk tunduk kepada orang-

orang yang tua, yang pengalaman dan wawasannya tepat untuk memberikan 

petunjuk, dan, sejauh mungkin, untuk melakukan apa yang perlu 

dilakukan di bawah pimpinan mereka. Mungkin saja Heman, Asaf, dan Yedu-

tun juga dibesarkan di bawah Samuel, dan memperoleh pendidikan di 

sekolah-sekolah nabi yang didirikan dan dipimpinnya. Dahulu mereka 

yaitu  murid, namun  sekarang mereka yaitu  guru. Orang-orang yang ingin 

menonjol harus mulai dari awal, dan mengambil waktu untuk 

mempersiapkan diri. Pekerjaan menyanyikan pujian bagi TUHAN ini mulai 

dihidupkan oleh Samuel, namun  ia tidak sempat hidup lama untuk melihat 

pekerjaannya disempurnakan seperti yang tampak sekarang ini. Salomo me-

nyempurnakan apa yang telah dimulai oleh Daud, begitu pula Daud 

menyempurnakan apa yang telah dimulai oleh Samuel. Biarlah kiranya 

semua orang, di zaman mereka, melakukan apa yang dapat mereka lakukan 

bagi Tuhan  dan jemaat-Nya, kendati mereka tidak dapat melakukannya sebaik 

mungkin. Ketika mereka telah tiada, maka Tuhan  dapat dari batu-batu ini 


 

196 

membangkitkan orang lain yang akan membangun di atas dasar mereka dan 

meneruskannya hingga ke puncak rumah. 

VII. Ada pula orang-orang lain, selain anak-anak dari tiga tokoh besar ini, yang 

disebut saudara-saudara mereka. Hal ini mungkin sebab  mereka sudah biasa 

bergabung dengan anak-anak itu ketika bermain musik sehari-hari. Mereka 

telah dilatih untuk menyanyi bagi TUHAN, dan yang terampil atau ahli di 

bidangnya (ay. 7). Mereka semua orang Lewi dan seluruhnya berjumlah 288 

orang. Nah,  

1. Ini yaitu  suatu jumlah yang baik dan cukup untuk melayani ibadah di 

rumah Tuhan . Sebab mereka semua ahli di dalam pekerjaan yang sesuai 

dengan panggilan mereka itu. Ketika Daud sang raja begitu sangat 

tertarik dengan puisi dan musik ilahi, maka banyak orang lain, semua 

yang memiliki kecakapan di bidang itu, ikut serta dengan segala daya 

upaya dan keahlian mereka. Orang yang membuat ibadah kepada Tuhan  

dan acaranya menjadi hebat dan terkenal, ia sungguh berjasa besar bagi 

agama dan ibadah.  

2. Walaupun begitu, jumlah ini masihlah kecil dibandingkan dengan 4.000 

orang yang ditunjuk oleh Daud untuk memuji TUHAN (23:5). Di manakah 

orang-orang selebihnya jika hanya 288 yang dikhususkan bagi 

pelayanan ini? Hanya ada 12 orang dari setiap rombongan. Mungkin saja 

bahwa orang-orang selebihnya itu dibagi-bagi ke dalam 24 rombongan 

imam itu, dan mereka mengikuti rombongan yang bertugas. Atau, 

mungkin, 288 orang ini hanyalah untuk menyanyikan nyanyian di rumah 

TUHAN (25:6), yang bersama mereka jemaat yang datang beribadah di 

pelataran rumah Tuhan  dapat bergabung untuk bernyanyi puji-pujian. 

sedang  orang-orang selebihnya disebarkan di seluruh kerajaan 

untuk memimpin jemaat-jemaat di pedalaman dalam pekerjaan yang 

baik ini. Sebab, kendati korban-korban persembahan yang telah 

ditetapkan oleh Musa hanya dapat dipersembahkan di satu tempat saja, 

namun nyanyian mazmur yang ditulis oleh Daud dapat dinyanyikan di 

mana saja (1Tim. 2:8). 

Rombongan Penyanyi 

(25:8-31) 

8 Tua dan muda, guru dan murid, membuang undi mengenai tugasnya.  

9 Lalu jatuhlah undian yang pertama pada Yusuf, orang Asaf; undian yang kedua pada 

Gedalya dengan saudara-saudaranya dan anak-anaknya, dua belas orang; 10 undian yang 

Kitab 1 Tawarikh 25:1-7 

 

197 

ketiga pada Zakur, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 11 undian 

yang keempat pada Yizri, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 12 

undian yang kelima pada Netanya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas 

orang; 13 undian yang keenam pada Bukia, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua 

belas orang; 14 undian yang ketujuh pada Yesarela, anak-anaknya dan saudara-

saudaranya, dua belas orang; 15 undian yang kedelapan pada Yesaya, anak-anaknya dan 

saudara-saudaranya, dua belas orang; 16 undian yang kesembilan pada Matanya, anak-

anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 17 undian yang kesepuluh pada Simei, 

anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 18 undian yang kesebelas pada 

Azareel, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 19 undian yang kedua 

belas pada Hasabya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 20 undian 

yang ketiga belas pada Subael, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 21 

undian yang keempat belas pada Matica, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua 

belas orang; 22 undian yang kelima belas pada Yeremot, anak-anaknya dan saudara-

saudaranya, dua belas orang; 23 undian yang keenam belas pada Hananya, anak-anaknya 

dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 24 undian yang ketujuh belas pada Yosbekasa, 

anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang;  

25 undian yang kedelapan belas pada Hanani, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua 

belas orang; 26 undian yang kesembilan belas pada Maloti, anak-anaknya dan saudara-

saudaranya, dua belas orang; 27 undian yang kedua puluh pada Eliata, anak-anaknya dan 

saudara-saudaranya, dua belas orang; 28 undian yang kedua puluh satu pada Hotir, anak-

anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 29 undian yang kedua puluh dua pada 

Gidalti, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 30 undian yang kedua 

puluh tiga pada Mahaziot, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 31 

undian yang kedua puluh empat pada Romamti-Ezer, anak-anaknya dan saudara-

saudaranya, dua belas orang. 

Dua puluh empat orang disebutkan dalam permulaan pasal ini sebagai anak-

anak dari tiga tokoh besar tersebut, Asaf, Heman, dan Yedutun. Etan yaitu  anak 

ketiga (6:44), namun  mungkin dia telah mati sebelum penetapan tugas 

disempurnakan dan Yedutun menggantikannya. [Atau mungkin Etan dan 

Yedutun merupakan dua nama untuk orang yang sama]. Tentang ketiga orang 

ini, Tuhan  Sang Penyelenggara telah mengatur sehingga Asaf memiliki 4 anak, 

Yedutun 6 anak [hanya lima yang disebutkan (ay. 3), Simei, yang disebut dalam 

ay. 17, sepertinya yaitu  anak yang ke-6]. sedang  Heman memiliki 14 anak. 

Seluruhnya ketiga orang ini memiliki 24 anak (yang disebutkan dalam ay. 2-4), 

yang semuanya memenuhi syarat bagi pelayanan dan terpanggil untuk itu. 

Namun pertanyaannya yaitu , dalam urutan apa mereka harus melayani? Hal ini 

ditentukan oleh undian, untuk mencegah mereka berebut siapa yang lebih 

unggul, suatu dosa yang sangat mudah menyerang banyak orang yang baik. 

I. Undian dibuang tanpa memihak. Mereka ditempatkan dalam kelompok-

kelompok 24, 12 dalam sebuah kelompok, dalam 2 baris, 12 kelompok dalam 

sebuah baris, demikianlah mereka membuang undi, tua dan muda,  sehingga 

semua orang sederajat, orang kecil dan orang besar, guru dan murid. Mereka 

tidak dibagi berdasarkan umur atau menurut kedudukan atau gelar yang 

mereka peroleh di sekolah musik. Sebaliknya hal itu dipasrahkan kepada 


 

198 

Tuhan  (ay. 8). Kecil dan besar, guru dan murid, berdiri setara di hadapan 

Tuhan , yang membagi tidak menurut aturan kita tentang pembedaan dan 

kedudukan (lih. Mat. 20:23). 

II. Tuhan  menentukannya seturut kehendak-Nya, mungkin dengan 

memperhitungkan jasa dari orang yang bersangkutan, yang jauh lebih 

penting dibandingkan  senioritas umur atau prioritas kelahiran. Mari kita 

bandingkan mereka dengan daftar sebelumnya dan kita akan mendapati 

bahwa,  

1. Yusuf yaitu  anak kedua dari Asaf.  

2. Gedalya yaitu  anak sulung dari Yedutun.  

3. Zakur anak sulung dari Asaf.  

4. Yizri anak kedua dari Yedutun.  

5. Netanya anak ketiga dari Asaf.  

6. Bukia anak sulung dari Heman.  

7. Yesarela anak bungsu dari Asaf.  

8. Yesaya anak ketiga dari Yedutun.  

9. Matanya anak kedua dari Heman.  

10.  Simei anak bungsu dari Yedutun.  

11.  Azareel anak ketiga dari Heman.  

12.  Hasabiya anak keempat dari Yedutun.  

13.  Subael anak keempat dari Heman.  

14.  Matica anak kelima dari Yedutun.  

15.  Yeremot anak kelima dari Heman.  

16.  Hananya anak keenam dari Heman.  

17.  Yosbekasa anak kesebelas dari Heman.  

18.  Hanani anak ketujuh dari Heman.  

19.  Maloti anak kedua belas dari Heman.  

20.  Eliata anak kedelapan dari Heman.  

21. Hotir anak ketiga belas dari Heman.  

22. Gidalti anak kesembilan dari Heman.  

23. Mehaziot anak keempat belas dari Heman. Dan, terakhir, Romamti-Ezer, 

anak kesepuluh dari Heman. Lihatlah bagaimana Tuhan  meninggikan 

sebagian orang dan lebih menyukai yang lebih muda dibandingkan  yang tua. 

III. Masing-masing keturunan ini memiliki 12 orang dalam kelompok 

penyanyinya, yang disebut anak-anaknya dan saudara-saudaranya, sebab  

mereka mengawasi mereka seperti anak-anak sendiri dan bergaul dengan 

mereka seperti saudara. Mungkin 12 orang ini, sebagian untuk bagian vokal 

Kitab 1 Tawarikh 25:1-7 

 

199 

suara dan yang lain untuk memainkan alat musik, sehingga membentuk 

konser. Mari kita belajar dengan satu pikiran dan satu mulut untuk 

memuliakan Tuhan , maka itu akan menjadi sebuah konser yang terbaik. 

 

 

PASAL  26  

ita di sini membaca kisah tentang tugas pelayanan orang Lewi. Suku 

tersebut hanya memiliki jumlah orang yang sangat sedikit di sepanjang 

zaman hakim-hakim, sebelum Eli dan Samuel tampil. namun  ketika Daud 

menghidupkan kembali peran agama, maka orang Lewi, di antara semua orang, 

menjadi ternama. Berbahagialah bangsa Israel yang memiliki orang Lewi sebagai 

orang-orang yang berpengertian dan tepat untuk mendukung kehormatan suku 

mereka. Di sini, dalam pasal ini, kita membaca tentang,  

I. Orang Lewi ditunjuk untuk menjadi penunggu pintu (ay. 1-19).  

II. Mereka yang ditunjuk sebagai pengawas perbendaharaan rumah Tuhan  

dan barang-barang kudus (ay. 20-28).  

III. Mereka yang menjadi pengatur dan hakim di dalam negeri dan 

dipercayai untuk menangani segala urusan rakyat (ay. 29-32).  

Para Pejabat Lewi 

(26:1-19) 

1 Tentang rombongan para penunggu pintu: dari orang Korah ialah Meselemya bin Kore 

dari keturunan Ebyasaf. 2 Meselemya mempunyai anak-anak, yaitu  Zakharia, anak sulung, 

Yediael, anak yang kedua, Zebaja, anak yang ketiga, Yatniel, anak yang keempat, 3 Elam, 

anak yang kelima, Yohanan, anak yang keenam, Elyoënai, anak yang ketujuh. 4 Obed-

Edom mempunyai anak-anak, yaitu  Semaya, anak sulung, Yozabad, anak yang kedua, 

Yoah, anak yang ketiga, Sakhar, anak yang keempat, Netaneel, anak yang kelima,  

5 Amiel, anak yang keenam, Isakhar, anak yang ketujuh dan Peuletai, anak yang 

kedelapan, sebab Tuhan  telah memberkati dia. 6 Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir 

anak-anak. Mereka memegang pemerintahan di antara puak mereka, sebab mereka itu 

yaitu  pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. 7 Anak-anak Semaya ialah Otni, Refael, 

Obed dan Elzabad serta saudara-saudaranya, yaitu  Elihu dan Semakhya, orang-orang 

gagah perkasa. 8 Mereka sekalian yaitu  dari keturunan Obed-Edom, yaitu  mereka 

sendiri, anak-anak mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang 

gagah perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari Obed-

Edom. 9 Dan Meselemya mempunyai delapan belas orang anak dan saudara, orang-orang 

yang gagah perkasa. 10 Hosa dari bani Merari mempunyai anak-anak, yaitu  Simri, seorang 

kepala – sebab sekalipun ia bukan anak sulung, namun  ayahnya mengangkat dia menjadi 


 

202 

kepala – 11 Hilkia, anak yang kedua, Tebalya, anak yang ketiga dan Zakharia, anak yang 

keempat. Semua anak dan saudara Hosa itu ada tiga belas orang. 12 Rombongan-rombong-

an para penunggu pintu itu, yang dibagi menurut kepala kaum, mempunyai tugas 

melayani di rumah TUHAN, sama seperti saudara-saudara sesuku mereka. 13 Untuk setiap 

pintu gerbang mereka membuang undi, menurut puak-puak mereka, baik puak yang kecil 

maupun puak yang besar.  

14 Undian untuk pintu timur jatuh pada Selemya; selanjutnya mereka membuang undi 

bagi Zakharia, anaknya, seorang penasihat yang berakal budi, lalu jatuhlah undiannya 

untuk pintu utara. 15 Bagi Obed-Edom ialah pintu selatan dan bagi anak-anaknya gudang 

perlengkapan. 16 Bagi Supim dan Hosa ialah pintu barat beserta Pintu Gerbang Syalekhet 

di jalan raya tanjakan. Penjaga yang satu ditaruh berdampingan dengan penjaga yang lain. 

17 Di sebelah timur ada enam orang setiap hari, di sebelah utara ada empat orang setiap 

hari, di sebelah selatan ada empat orang setiap hari, namun  pada gudang perlengkapan 

selalu ada dua orang; 18 pada Parbar di sebelah barat: empat orang di jalan raya dan dua 

orang pada Parbar. 19 Itulah rombongan-rombongan para penunggu pintu dari bani Korah 

dan dari bani Merari. 

Amatilah,  

I. Ada para penjaga pintu yang ditunjuk untuk menjaga rumah Tuhan , yang 

mengawasi semua jalan menuju ke rumah Tuhan . Mereka membuka dan 

menutup semua pintu luar dan menjaga di sana, tidak hanya demi keamanan 

negeri, namun  juga demi ibadah, untuk mengarahkan dan memberi petunjuk 

orang-orang yang beribadah di pelataran tempat kudus, supaya mereka 

beribadah dengan tertib dan sopan. Juga, untuk menguatkan mereka yang 

takut-takut, menolak orang asing dan yang tidak tahir, dan untuk berjaga-

jaga terhadap pencuri dan orang lain yang menjadi musuh bagi rumah Tuhan . 

Dalam kaitan dengan jabatan ini, para pelayan Tuhan dikatakan memiliki 

kunci Kerajaan Sorga yang dipercayakan kepada mereka (Mat. 16:19), 

supaya mereka dapat menerima dan menolak orang, sesuai dengan hukum 

Kristus. 

II. Tentang beberapa dari mereka yang dipanggil bagi pelayanan ini, 

diperhatikan bahwa mereka yaitu  pahlawan-pahlawan yang gagah 

perkasa (ay. 6), orang-orang yang kuat (ay. 7, KJV), orang-orang yang 

cakap (ay. 8, KJV), dan salah satu dari mereka yaitu  seorang penasihat yang 

berakal budi (ay. 14), yang mungkin, ketika dia melayani dengan baik dan 

terbukti diberikan hikmat melebihi orang yang biasa, beroleh kedudukan 

yang baik, maka diangkat dari penjaga pintu menjadi dewan penasihat 

(1Tim. 3:13). Untuk orang-orang yang unggul dalam kekuatan fisik, dan 

berani serta berwawasan, maka mereka layak untuk tugas yang diembankan 

kepada mereka. Sebab orang-orang yang dipanggil Tuhan  bagi pelayanan apa 

pun Ia memandangnya layak atau menjadikannya layak. 

Kitab 1 Tawarikh 26:1-19 

 

203 

III. Anak-anak Obed-Edom yang dipakai dalam tugas pelayanan ini, enam puluh 

dua orang jumlahnya. Obed-Edom inilah yang dahulu menjaga tabut 

perjanjian dengan hati-hati dan penuh sukacita. Dan lihatlah bagaimana dia 

menerima ganjaran.  

1. Ia mempunyai delapan anak (ay. 5), sebab Tuhan  telah memberkati 

dia. Pertambahan dan pertumbuhan keluarga berasal dari berkat Ilahi. 

Merupakan suatu berkat yang besar bagi sebuah keluarga yang 

mempunyai banyak anak, bila anak-anak itu menjadi orang-orang yang 

mampu dan menonjol di dalam pelayanan bagi Tuhan .  

2. Anak-anaknya diberikan kepercayaan di dalam ruang kudus. Mereka 

telah setia menjaga tabut perjanjian di rumah mereka, dan kini dipanggil 

untuk menjaganya di rumah Tuhan . Ia yang dapat dipercaya dalam hal-hal 

yang kecil akan dipercaya dalam hal-hal yang lebih besar. Ia yang 

memelihara hukum-hukum dan ketetapan Tuhan  di rumahnya sendiri, 

layak untuk dipercaya mengurusnya di dalam rumah Tuhan  (1Tim. 3:4-

5). Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu, kata Daud, dan inilah yang 

kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu (Mzm. 119:55-56). 

IV. Dikatakan tentang seseorang di sini, bahwa sekalipun ia bukan anak sulung, 

namun  ayahnya mengangkat dia menjadi kepala (ay. 10), entah sebab  dia 

sangat hebat atau sebab  anak yang lebih tua sangat lemah. Ia dijadikan 

kepala, mungkin bukan dalam mewarisi harta kekayaan sebab hal tersebut 

dilarang oleh hukum Taurat (Ul. 21:16-17) melainkan dalam pelayanan ini, 

yang membutuhkan kecakapan pribadi. 

V. Para penjaga, seperti para penyanyi, mendapat tugas mereka melalui undian, 

sebanyak jumlah pintu maka sebanyak itu pula penjaganya, dan walaupun 

ada begitu banyak, namun setiap orang dapat mengenal posnya dan 

menjalankan tugasnya dengan baik (ay. 13). Tidak dikatakan di sini bahwa 

mereka dibagi ke dalam 24 kelompok, seperti sebelumnya. Namun inilah 

nama-nama dari ke-24 orang itu (ay. 1-11), dan pos-pos yang ditugaskan 

juga ada 24 (ay. 17-18). Kita membaca sebelumnya alasan untuk 

menganggap mereka dibagi ke dalam sebanyak mungkin kelompok. 

Berbahagialah orang-orang yang tinggal di rumah Tuhan : sebab, sama seperti 

mereka dipelihara dengan baik, diajar dengan baik, dan digunakan dengan 

baik, demikian pula mereka dijaga dengan baik. Manusia menjaga pintu-

pintu gerbang rumah Tuhan , namun  para malaikat yang menjaga pintu-pintu 

gerbang Yerusalem Baru (Why. 21:12). 


 

204 

Para Pejabat Lewi 

26:20-28 

20 Orang-orang Lewi, saudara-saudara sesuku mereka, yang mengawasi perbendaharaan 

rumah Tuhan  dan yang mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus; 21 bani Ladan, 

yaitu  keturunan Gerson melalui Ladan, mempunyai orang-orang Yehiel sebagai kepala 

puak. 22 Keturunan Yehiel, yaitu  Zetam dan Yoël, saudaranya, mengawasi 

perbendaharaan rumah TUHAN. 23 Dari orang Amram, orang Yizhar, orang Hebron dan 

orang Uziel 24 yaitu  Sebuel bin Gersom bin Musa yang menjadi kepala perbendaharaan. 

25 Sanak saudara Sebuel melalui Eliezer ialah Rehabya, anak Eliezer, dan Yesaya, anak 

Rehabya, dan Yoram, anak Yesaya, dan Zikhri, anak Yoram, dan Selomit, anak Zikhri. 26 

Selomit ini beserta sanak saudaranya mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus 

yang telah dikuduskan oleh raja Daud dan oleh para kepala puak dan para pemimpin 

pasukan seribu dan pasukan seratus dan para panglima. 27 Mereka telah 

menguduskannya dari rampasan perang untuk menyemarakkan rumah TUHAN. 28 Juga 

segala yang dikuduskan oleh Samuel, pelihat itu, oleh Saul bin Kish, oleh Abner bin Ner 

dan oleh Yoab, anak Zeruya, ya segala barang yang dikuduskan ada di bawah pengawasan 

Selomit beserta sanak saudaranya. 

Amatilah,  

1. Ada perbendaharaan rumah Tuhan . Sebuah rumah yang besar tidak dapat 

terpelihara dengan baik tanpa gudang penyimpanan dari segala macam 

perbekalan. Banyak yang dibelanjakan setiap hari untuk tepung korban 

persembahan, anggur, minyak, garam, bahan bakar, di samping lampu. 

Semua barang ini harus disimpan sebelumnya, di samping pakaian dan 

perkakas kudus. Inilah perbendaharaan rumah Tuhan . Dan, sebab  uang 

menjawab kebutuhan segala sesuatu, tak diragukan mereka memiliki sejum-

lah uang yang banyak, yang diterima dari persembahan umat, yang dibawa 

setiap kali mereka datang beribadah. Dan mungkin banyak yang disimpan 

untuk keperluan mendesak. Perbendaharaan ini menggambarkan 

kelimpahan yang ada di dalam rumah Bapa di sorga, yang cukup untuk 

digunakan. Dalam Kristus, Bait Suci yang sejati, tersembunyi segala harta 

hikmat dan pengetahuan.  

2. Ada perbendaharaan barang-barang kudus, yang dipersembahkan 

kebanyakan dari rampasan perang (ay. 27), sebagai suatu pengakuan akan 

perlindungan Ilahi. Abraham memberi kepada Melkisedek sepersepuluh dari 

segala rampasan yang paling baik (Ibr. 7:4). Di zaman Musa, para kepala 

tentara, ketika mereka kembali dari kemenangan, membawa rampasan 

mereka sebagai persembahan kepada TUHAN (Bil. 31:50). Di kemudian hari 

kebiasaan yang baik ini dihidupkan kembali. Dan tidak hanya Samuel dan 

Daud, namun  juga Saul, dan Abner, serta Yoab, telah mempersembahkan 

barang rampasan mereka bagi kehormatan dan sokongan kepada rumah 

Tuhan  (ay. 28). Perhatikanlah, lebih banyak Tuhan  memberkati kita, maka 

lebih banyak yang diharapkan-Nya dari kita dalam pekerjaan kesalehan dan 

Kitab 1 Tawarikh 26:1-19 

 

205 

amal. Kesuksesan yang besar menuntut balas budi yang sepadan. Ketika kita 

mengamati harta milik kita, kita seharusnya mempertimbangkan, “Ini 

barang-barang yang membuat saya nyaman, barang-barang yang mewah, 

dan barang-barang yang terbaik mutunya. namun  mana barang-barang yang 

dipersembahkan kepada Tuhan ?” Orang-orang di medan perang harus 

memuliakan Tuhan  dengan barang rampasan mereka.  

3. Barang-barang perbendaharaan ini mempunyai penjaganya, orang-orang 

yang mengawasinya (ay. 20, 26), yang tugasnya yaitu  menjaga semua 

barang, supaya jangan ada ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri 

membongkar serta mencurinya, untuk dikeluarkan ketika diperlukan dan 

menjaga agar tidak digunakan dengan sia-sia, digelapkan, atau diambil guna 

kepentingan umum. Dan mungkin mereka juga yang menghitung semua 

yang dibawa masuk dan yang dibawa keluar.  

Para Pejabat Lewi  

(26:29-32) 

29 Dari orang Yizhar yaitu  Kenanya beserta anak-anaknya yang diserahi tugas luar di 

Israel, yaitu menjadi pengatur dan hakim. 30 Dari orang Hebron yaitu  Hasabya beserta 

sanak saudaranya, orang-orang gagah perkasa, seribu tujuh ratus orang jumlahnya, yang 

diserahi urusan pemerintahan Israel di sebelah barat sungai Yordan dalam segala urusan 

untuk TUHAN dan segala pekerjaan untuk raja. 31 Dari orang Hebron yaitu  Yeria yang 

menjadi kepala. Tentang orang Hebron, mengenai keturunannya dan puaknya, dalam 

tahun keempat puluh zaman pemerintahan Daud diadakan penyelidikan tentang mereka 

dan ternyata, bahwa di antara mereka ada pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa di 

Yaezer-Gilead. 32 Sanak saudara Yeria, orang-orang yang gagah perkasa, kepala-kepala 

puak ada dua ribu tujuh ratus orang. Mereka itu diangkat raja Daud mengawasi orang 

Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu dalam segala perkara untuk Tuhan  

dan segala perkara untuk raja. 

Semua jabatan pekerjaan di rumah Tuhan  telah ditugaskan dengan baik kepada 

orang-orang Lewi. Sekarang dalam ayat-ayat di atas kita temukan tentang 

mereka yang dipakai sebagai pengatur dan hakim di dalam urusan di luar rumah 

TUHAN, yang tidak boleh diabaikan, bahkan dengan memakai alasan demi 

rumah TUHAN. Tugas peradilan yaitu  suatu ketetapan Tuhan  bagi kebaikan 

jemaat, yang sama perlunya seperti halnya pelayanan jemaat. Dan di sini kita 

diberi tahu,  

1. Bahwa orang-orang Lewi dipakai dalam pelaksanaan urusan peradilan untuk 

mendampigi para pemimpin dan tua-tua dari beberapa suku. sebab  para 

pemimpin ini tidak dapat dianggap begitu saja bahwa mereka mengerti 

hukum Taurat sama baiknya seperti orang Lewi, yang setiap waktu bertugas 

menyelidiki hukum itu. Tak seorang pun dari orang-orang Lewi yang dipakai 


 

206 

dalam pelayanan tempat kudus, tak seorang pun dari para penyanyi atau 

penjaga pintu, yang diberi tugas untuk juga mengurusi urusan di luar rumah 

TUHAN ini. Satu macam tugas saja sudah cukup untuk membuat sibuk satu 

orang, jadi jangan sombong untuk memborong semua tugas.  

2. Tugas mereka yaitu  dalam segala urusan untuk TUHAN dan segala 

pekerjaan untuk raja (ay. 30, 32). Mereka mengatur urusan untuk raja, serta 

urusan untuk TUHAN, mengurus persepuluhan Tuhan  dan pajak raja, 

menghukum pelanggar yang langsung melawan Tuhan  dan kehormatan-Nya 

serta mereka yang melawan pemerintah dan perdamaian umum. Juga 

menjaga agar jemaat dan kerajaan menjauh dari penyembahan berhala dan 

tidak berbuat ketidakadilan, dan bertanggung jawab untuk menjalankan 

hukum terhadap kedua pelanggaran ini. Beberapa orang, sepertinya, meng-

khususkan diri untuk urusan agama, sedang  yang lainnya untuk urusan 

sekuler atau kemasyarakatan. Dengan demikian, di antara keduanya, Tuhan  

dan raja, sama-sama dilayani dengan baik. Sungguh berbahagia sebuah 

kerajaan ketika kepentingan-kepentingan rakyat dan agama saling terjalin 

erat, sama-sama diperhatikan dan dimajukan.  

3. Orang Lewi yang dipakai sebagai hakim untuk dua suku dan setengah suku 

yang berdiam di sisi lain sungai Yordan lebih banyak dibandingkan  yang di suku-

suku selebihnya. Ada 2.700 orang. sedang  di sisi barat sungai Yordan ada 

1.700 (ay. 30, 32). Ini mungkin sebab  dua setengah suku itu tidak memiliki 

cukup hakim seperti suku-suku selebihnya, atau sebab  mereka, terletak 

sangat jauh dari Yerusalem dan di perbatasan bangsa-bangsa tetangga, 

sehingga sangat besar kemungkinan berada di dalam bahaya tertular dengan 

penyembahan berhala, sehingga yang paling membutuhkan orang Lewi 

untuk mencegahnya. Orang-orang di garis depan harus dikawal dengan baik.  

4. Hal ini dikatakan terlaksana, seperti halnya semua penetapan tugas pelayanan 

sebelumnya di tahun ke-40 dari pemerintahan Daud (ay. 31), yaitu, tahun 

terakhir dari pemerintahannya. Kita harus lebih rajin untuk berbuat 

baik menjelang hari Tuhan yang mendekat. Jika kita hidup untuk menikmati 

hasil dari jerih payah kita, janganlah iri hati dengan mereka yang akan 

datang sesudah kita. 

 

 

PASAL  27  

alam pasal ini kita membaca perihal daftar petugas yang mengurusi 

urusan kerajaan, termasuk tentara. 

I. Dua belas panglima pasukan untuk setiap bulan (ay. 1-15). 

II. Para pemimpin dari beberapa suku Israel (ay. 16-24).  

III. Para pengawas persediaan dan perbekalan istana (ay. 25-34) 

Panglima-panglima Tentara 

(27:1-15) 

1 Adapun orang Israel, inilah daftar para kepala puak, para panglima pasuk-an seribu dan 

pasukan seratus dan para pengatur yang melayani raja dalam segala hal mengenai 

rombongan orang-orang yang bertugas dan libur, bulan demi bulan, sepanjang tahun. 

Setiap rombongan berjumlah dua puluh empat ribu orang. 2 Yang mengepalai rombongan 

pertama untuk bulan pertama ialah Yasobam bin Zabdiel dan dalam rombongannya ada 

dua puluh empat ribu orang. 3 Ia dari bani Peres dan mengepalai semua panglima untuk 

bulan yang pertama. 4 Yang mengepalai rombongan bulan yang kedua ialah Dodai, orang 

Ahohi, sedang pemimpin rombongannya yang berjumlah dua puluh empat ribu orang, 

yaitu  Miklot. 5 Panglima yang ketiga untuk bulan yang ketiga ialah Benaya, anak imam 

kepala Yoyada, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 6 Benaya ini 

yaitu  seorang dari ketiga puluh pahlawan dan mengepalai ketiga puluh orang itu, namun  

yang memegang pimpinan rombongannya ialah Amizabad, anaknya. 7 Yang keempat 

untuk bulan yang keempat ialah Asael, saudara Yoab, kemudian ia digantikan oleh Zebaja, 

anaknya, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 8 Yang kelima untuk 

bulan yang kelima ialah Samhut orang Yizrah, panglima itu, dan dalam rombongannya 

ada dua puluh empat ribu orang. 9 Yang keenam untuk bulan yang keenam ialah Ira anak 

Ikesh orang Tekoa dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 10 Yang 

ketujuh untuk bulan yang ketujuh ialah Heles, orang Peloni, dari bani Efraim, dan dalam 

rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 11 Yang kedelapan untuk bulan yang 

kedelapan ialah Sibkhai, orang Husa dari orang Zerah itu, dan dalam rombongannya ada 

dua puluh empat ribu orang.  

12 Yang kesembilan untuk bulan yang kesembilan ialah Abiezer, orang Anatot itu, dari 

bani Benyamin, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 13 Yang 

kesepuluh untuk bulan yang kesepuluh ialah Maharai, orang Netofa dari orang Zerah itu, 

dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 14 Yang kesebelas untuk bulan 

yang kesebelas ialah Benaya, orang Piraton, dari bani Efraim, dan dalam rombongannya 

ada dua puluh empat ribu orang. 15 Yang kedua belas untuk bulan yang kedua belas ialah 


 

210 

Heldai, orang Netofa itu, keturunan Otniel, dan dalam rombongannya ada dua puluh 

empat ribu orang. 

Di sini kita dapati catatan mengenai pengaturan tentara kerajaan. Daud sendiri 

yaitu  seorang pejuang perang, dan telah banyak melakukan perkara besar 

dengan pedangnya. Dia telah membawa pasukan besar ke medan perang. Nah, 

sekarang diberitahukan kepada kita di sini bagaimana dia mengelola mereka, 

ketika Tuhan  telah memberikan perhentian dari semua musuhnya. Ia tidak 

menyatukan mereka semua bersama-sama, sebab tindakan itu akan mendatang-

kan masalah bagi mereka dan kerajaan. Namun, dia juga tidak membubarkan 

dan menyebar mereka, sebab  akan meninggalkan kerajaan seperti telanjang, 

dan rakyatnya akan melupakan seni perang yang telah mereka latih bertahun-

tahun. Oleh sebab  itu, ia berusaha mempertahankan kekuatan tentara yang 

tetap, namun juga yang tidak bertugas tetap. Dasar susunannya sangat bijaksana.  

1. Ia menyiagakan 24.000 orang bersenjata secara tetap. Saya perkirakan 

mereka berada di dalam sebuah kesatuan, dan patuh pada tata tertib. 

Mereka ditempatkan di suatu bagian wilayah dalam kerajaan. Para 

sukarelawan ini membawa senjata sendiri dan menanggung biaya hidup 

mereka sendiri ketika bertugas. Kekuatan ini cukup untuk menjaga 

perdamaian dan keamanan masyarakat umum. Orang-orang Israel sejati 

memang harus belajar berperang, sebab  kita mempunyai musuh-musuh 

yang harus diatasi, yang senantiasa harus kita waspadai dan jaga. 

2. Ia menggilir mereka setiap bulan, sehingga jumlah seluruh pasukan 

sukarelawan ini menjadi 288.000 orang, mungkin sekitar seperlima dari 

penduduk kerajaan yang mampu berperang. Dengan demikian mereka 

dibagi menjadi dua belas rombongan. Mereka semua terlatih, dan terbiasa 

dengan latihan-latihan keprajuritan. Namun, tidak ada seorang pun yang 

dipaksa untuk memasuki tugas itu, dan mengorbankan waktu di atas satu 

bulan dalam setahun. yang mungkin sanggup mereka lakukan. Kecuali ada 

kejadian luar biasa, dengan segera mereka semua akan berkumpul bersama-

sama. Merupakan hikmat dari para penguasa wilayah, dan banyak menjadi 

kepujian mereka, bahwa sementara mereka menjaga keamanan masyarakat, 

mereka juga harus berupaya mengurusi rombongan prajurit ini agar tetap 

bekerja dengan baik dan juga dengan nyaman, tanpa menyusahkan mereka.  

3. Setiap rombongan memiliki panglima tinggi yang mengepalai mereka. Di 

samping perwira-perwira bawahan sebagai kepala pasukan seribu, seratus, 

dan lima puluh prajurit, ada seorang jenderal atau panglima besar untuk 

setiap rombongan atau legiun. Semua dua belas panglima besar ini terhitung 

di antara orang-orang yang berjasa dan pahlawan-pahlawan Daud (2Sam. 

Kitab 1 Tawarikh 27:1-15 

 

211 

23, dan 1Taw. 11). Mulanya mereka terkenal dengan perbuatan-perbuatan 

besar, dan kemudian diangkat ke kedudukan yang tinggi. Baiklah sebuah 

kerajaan yang memberikan penghormatan atas jasa rakyatnya. Di sini 

dikatakan bahwa Benaya disebut sebagai anak imam kepala (ay. 5). namun , 

kata Ibrani untuk cohen yang dipakai di sini mempunyai arti imam dan juga 

pemimpin. Jadi, di sini lebih baik diterjemahkan sebagai pemimpin kepala, 

atau panglima (seperti yang dipakai oleh terjemahan LAI – pen.). Dodai 

mengizinkan Miklot mengepalai (ay. 4), baik sebagai pengganti ketika ia 

tidak dapat hadir atau lemah tubuh, atau menjadi penggantinya kala ia mati. 

Benaya menempatkan anaknya di bawahnya (ay. 6). Asael juga digantikan 

oleh anaknya (ay. 7). Di sini, tampaknya rancangan pasukan sukarela ini 

ditetapkan pada awal pemerintahan Daud, sebab Asael dibunuh Abner 

ketika Daud masih memerintah di Hebron. Ketika peperangannya usai, ia 

menghidupkan kembali model aturan ini, dan meninggalkan keadaan 

pasukan tentara tetap seperti ini, untuk menjaga keamanan pemerintahan 

Salomo anaknya. Ketika kita mengira ada dalam keadaan yang paling aman, 

namun sementara kita masih berada di dalam tubuh jasmani ini, kita harus 

tetap bersiap-siap untuk menghadapi peperangan rohani. Orang yang baru 

menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang 

sudah menanggalkannya.  

Angkatan Bersenjatanya 

(27:16-34) 

16 Yang mengepalai suku-suku Israel: untuk orang Ruben ialah Eliezer bin Zikhri sebagai 

pemimpin; untuk orang Simeon ialah Sefaca bin Maakha; 17 untuk suku Lewi ialah 

Hasabya bin Kemuel; untuk keturunan Harun ialah Zadok; 18 untuk suku Yehuda ialah 

Elihu, salah seorang saudara Daud; untuk suku Isakhar ialah Omri bin Mikhael; 19 untuk 

suku Zebulon ialah Yismaya bin Obaja; untuk suku Naftali ialah Yerimot bin Azriel; 20 

untuk bani Efraim ialah Hosea bin Azazya; untuk setengah suku Manasye ialah Yoel bin 

Pedaya; 21 untuk setengah suku Manasye yang di Gilead ialah Yido bin Zakharia; untuk 

suku Benyamin ialah Yaasiel bin Abner; 22 untuk suku Dan ialah Azareel bin Yeroham. 

Itulah para kepala suku-suku Israel. 23 Daud tidak menghitung jumlah orang-orang yang 

berumur dua puluh tahun ke bawah, sebab TUHAN telah menjanjikan untuk membuat 

orang Israel sebanyak bintang-bintang di langit. 24 Memang Yoab, anak Zeruya, telah 

mulai menghitung, namun  ia tidak menyelesaikannya, sebab oleh sebab  hal itu orang 

Israel tertimpa murka; dengan demikian jumlah mereka tidak dibukukan dalam kitab 

sejarah raja Daud. 25 Yang mengawasi persediaan raja ialah Azmawet bin Adiel dan yang 

mengawasi persediaan di luar kota, di kota-kota, di desa-desa dan di dalam menara-

menara lumbung ialah Yonatan bin Uzia. 26 Yang mengawasi para pekerja di ladang yang 

harus mengusahakan tanah ialah Ezri bin Kelub. 27 Yang mengawasi kebun-kebun anggur 

ialah Simei, orang Rama. Yang mengawasi hasil kebun anggur untuk persediaan anggur 

ialah Zabdi, orang Syifmi. 28 Yang mengawasi pohon-pohon zaitun dan pohon-pohon ara 

di Daerah Bukit ialah Baal-Hanan, orang Gederi; yang mengawasi persediaan minyak ialah 

Yoas. 29 Yang mengawasi lembu sapi yang digembalakan di tanah Saron ialah Sitrai, orang 


 

212 

Saron; yang mengawasi lembu sapi di lembah-lembah ialah Safat bin Adlai. 30 Yang 

mengawasi unta-unta ialah Obil, orang Ismael; yang mengawasi keledai-keledai betina 

ialah Yehdeya, orang Meronot. 31 Yang mengawasi kambing domba ialah Yazis, orang 

Hagri. Mereka ini sekalian ialah para pengawas harta milik raja Daud. 32 Yonatan, saudara 

ayah Daud, yaitu  penasihat; dia seorang cerdas dan ahli kitab. Yehiel bin Hakhmoni 

membantu anak-anak raja. 33 Ahitofel yaitu  penasihat raja; Husai, orang Arki, yaitu  

sahabat raja. 34 Yang menggantikan Ahitofel kemudian ialah Yoyada bin Benaya dan 

Abyatar. Panglima raja ialah Yoab. 

Kita dapati di sini sebuah catatan, 

I. Mengenai para pemimpin untuk mengepalai suku-suku Israel. Sesuatu yang 

berasal dari tatanan purbakala yang ditetapkan oleh Musa di padang 

belantara masih tetap terjaga selama itu, yaitu bahwa setiap suku harus 

memiliki kepala atau pemimpinnya. Kemungkinan besar ketetapan itu terus 

dipertahankan, baik melalui pemilihan atau penunjukan pengganti dalam 

keluarga yang sama. Nama-nama yang disebutkan di sini dicatat ketika 

mereka sedang memegang jabatan mereka. Elihu, atau Eliab, yang menjadi 

kepala suku Yehuda, yaitu  anak laki-laki sulung Isai, dan keturunan 

langsung dari Nahason dan Salmon, para kepala suku di zaman Musa. Tidak 

jelas apakah tugas para pemimpin itu mirip dengan perwira pembantu yang 

membimbing mereka dalam urusan ketentaraan, atau kepala-kepala 

pengadilan yang mengetuai urusan peradilan. Kekuasaan mereka sekarang, 

mungkin jauh lebih sedikit, sebab  semua suku sekarang sudah disatukan di 

bawah kuasa seorang raja. Ini berbeda dibandingkan  ketika masing-masing suku 

masih bertindak secara terpisah. Agama kita mewajibkan kita untuk tunduk, 

tidak hanya kepada raja sebagai penguasa yang tertinggi, namun  juga kepada 

para pemimpin di bawahnya (1Ptr. 2:13-14), para pemimpin yang 

menyatakan keadilan. Pemimpin bani Benyamin yaitu  Yaasiel bin Abner 

(ay. 21). Meskipun Abner yaitu  musuh Daud, dan pernah merintanginya 

naik takhta, namun Daud tidak menghalangi kenaikan pangkat bagi anaknya. 

Bahkan mungkin ia sendiri yang mencalonkannya untuk kedudukan yang 

mulia ini, untuk mengajarkan kepada kita supaya membalas kejahatan 

dengan kebaikan.  

II. Mengenai penghitungan rakyat (ay. 23-24). Di sini dikatakan,  

1. Bahwa ketika Daud memerintahkan untuk mengadakan penghitungan 

jumlah rakyat, ia melarang menghitung orang-orang yang berumur di 

bawah dua puluh tahun, sebab  takut menghina janji Tuhan bahwa 

jumlah orang Israel akan tak terhitung. Namun, itu hanyalah alasan yang 

buruk. Sebab selama itu tidak pernah ada kebiasaan untuk menghitung 

orang-orang yang berusia di bawah dua puluh tahun, lagi pula, janji 

Kitab 1 Tawarikh 27:1-15 

 

213 

tentang jumlah mereka itu terutama berkaitan dengan orang-orang yang 

mampu bekerja. 

2. Bahwa penghitungan di antara rakyat itu berasal dari kesombongan hati 

Daud, dan hasilnya tidaklah baik, sebab  tidak pernah disempurnakan. 

Juga tidak pernah dikerjakan dengan cermat, serta tidak pernah dicatat 

sebagai sebuah catatan resmi. Yoab merasa jijik atas perintah itu, dan 

melaksanakannya setengah bagian saja. Daud merasa malu sebab nya, dan 

berharap kejadian itu dilupakan, sebab  perbuatan itu menurunkan murka 

Tuhan  terhadap Israel. Dalam perenungan, seorang yang baik janganlah 

menyenangkan dirinya sendiri dengan apa yang ia ketahui tidak disenangi 

Tuhan . Ia tidak akan mendapat keuntungan, penghiburan dari apa 

diperolehnya dari dosa. 

III. Mengenai pengawas-pengawas istana.  

1. Mereka ini sekalian ialah para pengawas harta milik raja, begitulah 

mereka disebut (ay. 31). Misalnya, mereka mengawasi pengusahaan 

tanah dan ladang raja, kebun-kebun anggurnya, lembu dan sapinya, 

unta-untanya, keledai-keledai, dan kambing domba. Di sini tidak didapati 

petugas-petugas untuk urusan negara, untuk kegiatan olah raga, tidak 

ada pengurus busana, tidak ada pengurus upacara, tidak ada pengurus 

kuda, dan juga tidak ada pengurus anjing. namun  semua siap untuk 

kebutuhan istana, sesuai dengan kesederhanaan dan kepolosan zaman 

itu. Daud sendiri seorang prajurit hebat, sarjana besar, dan seorang raja 

yang agung, namun  ia juga seorang penggarap yang hebat di tanah ladang-

nya. Ia mengumpulkan banyak tanah sebagai miliknya sendiri. Ia 

mengumpulkan semuanya bukan untuk kesenangan, melainkan untuk 

dimanfaatkan. Sebab, raja sendiri dihormati dengan semuanya itu (Pkh. 

5:9). Para pejabat berkuasa yang menginginkan rakyatnya menjadi rajin, 

harus menjadi contoh teladan dalam kerajinan dan ketekunan bekerja. 

Namun, sesudahnya kita dapati, bahwa orang-orang miskin dianggap 

cocok untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang 

(2Raj. 25:12). Namun saat itu Daud menempatkan orang-orang hebatnya 

untuk memimpin pekerjaan ini. 

2. Mengenai para pegawai pendamping raja. Mereka terkenal sebab  

kebijaksanaannya, dan terdidik dalam berbicara. Salah seorang saudara 

ayah Daud yaitu  orang yang bijaksana, dan ahli kitab. Ia tidak saja 

cerdas dalam hal kenegaraan, namun  juga dalam hal kitab suci. Ia menjadi 

penasihat raja (ay. 32). Tokoh lain yang tidak diragukan lagi 

keunggulannya, dalam hal pemikiran dan kebijaksanaannya, yaitu  


 

214 

seorang guru bagi anak-anaknya. Ahitofel, seorang yang sangat licik, 

menjadi penasihat raja. Sebaliknya, Husai, seorang yang jujur, menjadi 

sahabat raja dan orang kepercayaannya. Tampaknya raja tidak memiliki 

banyak penasihat, namun  orang-orang yang ia miliki semuanya 

berkemampuan hebat. Kebijaksanaan para pemimpin dapat diamati 

terutama pada siapa pelayan yang dipilihnya. namun  Daud, meskipun ia 

memiliki semua orang kepercayaan dan saudara-saudara sepupu serta 

para penasihat yang sangat mengasihinya, ia lebih menyukai Alkitabnya 

melebihi mereka (Mzm. 119:24). Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi 

kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku. 

 

PASAL  28  

isah yang kita miliki tentang pengunduran diri Daud, dalam permulaan 

Kitab 1 Raja-raja, tidak membuat mataharinya begitu terang seperti yang 

diberikan dalam pasal ini dan pasal selanjutnya, di mana kita membaca tentang 

perpisahannya yang khidmat dengan putranya dan rakyatnya, dan harus diakui 

bahwa dia mengakhiri pemerintahannya dengan baik. Dalam pasal ini kita 

mendapati,  

I. Sebuah pertemuan umum kerajaan diadakan (ay. 1).  

II. Sebuah pengumuman resmi tentang penetapan Ilahi mengenai 

pewarisan dan kehormatan untuk membangun Bait Suci kepada 

Salomo (ay. 2-7).  

III. Nasihat kepada rakyat dan kepada Salomo untuk menjadikan agama 

sebagai perhatian utama dalam hidup mereka (ay. 8-10).  

IV. Model dan bahan-bahan yang diserahkan kepada Salomo untuk 

pembangunan Bait Suci (ay. 11-19).  

V. Dorongan yang diberikan Daud kepada Salomo untuk melaksanakan 

dan memulai pembangunan Bait Suci (ay. 20-21).  

Pesan Daud kepada Rakyat 

(28:1-10) 

1 Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yaitu  para kepala suku, para 

pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan 

kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan 

anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan 

semua pahlawan yang gagah perkasa. 2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: “Dengarlah, 

hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah per-

hentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Tuhan  kita; juga aku telah 

membuat persediaan untuk mendirikannya. 3 namun  Tuhan  telah berfirman kepadaku: 

Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit 

dan telah menumpahkan darah. 4 Namun TUHAN, Tuhan  Israel, telah memilih aku dari 

antara segenap puakku untuk menjadi raja atas Israel selama-lamanya; sebab Ia telah 


 

216 

memilih Yehuda menjadi pemimpin, dan puakku dari antara kaum Yehuda, dan dari 

antara anak-anak ayahku Ia berkenan kepadaku untuk mengangkat aku sebagai raja atas 

seluruh Israel. 5 Dan dari antara anak-anakku sekalian – sebab banyak anak telah 

dikaruniakan TUHAN kepadaku – Ia telah memilih anakku Salomo untuk duduk di atas 

takhta pemerintahan TUHAN atas Israel. 6 Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu, 

dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia 

menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi bapanya. 7 Dan Aku akan mengokohkan 

kerajaannya sampai selama-lamanya, jika ia bertekun melakukan segala perintah dan 

peraturan-Ku seperti sekarang ini. 8 Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah 

TUHAN, dan dengan didengar Tuhan  kita, aku berkata kepadamu: Peliharalah dan 

tuntutlah segala perintah TUHAN, Tuhan mu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang 

baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemu-

dian. 9 Dan engkau, anakku Salomo, kenTuhan  Tuhan nya ayahmu dan beribadahlah kepada-

Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan 

mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui 

olehmu, namun  jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk 

selamanya. 10 Camkanlah sekarang, sebab TUHAN telah memilih engkau untuk 

mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah 

itu.” 

Sangat banyak pelayanan yang telah dilakukan oleh Daud dalam hari hidupnya. 

Ia telah melakukan kehendak Tuhan  pada zamannya (Kis. 13:36). Namun kini 

waktu telah mendekati malam sehingga Daud harus meninggalkan dunia ini, dan 

sebagai gambaran dari Putra Daud, makin dekat dia kepada ajalnya makin sibuk 

saja dia, dan melakukan pekerjaannya dengan segala kekuatannya. Ia sekarang 

sudah sedikit pulih dari kurang enak badannya yang disebut dalam  1 Raja-raja 

1:1, ketika seluruh tubuhnya harus diselimuti sebab  badannya kedinginan. 

namun , adakah obat bagi usia yang lanjut? Dengan pulihnya kesehatan, ia 

mendapat kesempatan untuk melakukan sedikit lagi pelayanan bagi Tuhan  dan 

kerajaannya.  

I. Ia mengumpulkan segala pembesar kota untuk menemuinya, sehingga ia 

dapat mengucapkan selamat tinggal kepada mereka semua (ay. 1). Demikian 

pula yang dilakukan Musa (Ul. 31:28), dan Yosua (23:2; 24:1). Daud hanya 

mau menyatakan kemapanan makhotanya di hadapan dan bagi kepuasan 

orang-orang yang merupakan perwakilan dari rakyat. 

II. Ia menyambut mereka dengan sepenuh hati dan hormat. Ia tidak hanya 

memaksakan diri untuk beranjak dari ranjangnya, untuk mengadakan 

pertemuan dengan mereka, sebab  kesempatan telah memberinya semangat 

yang baru. namun  juga beranjak dari kursinya, dan berdiri (ay. 2), sebagai 

penghormatan kepada Tuhan  yang kehendak-Nya mau dinyatakannya, dan 

sebagai penghormatan kepada jemaah Israel milik Tuhan . Seakan-akan Daud 

memandang dirinya, kendati majors ingulis – lebih besar dibandingkan  setiap 

orang di antara mereka, namun  minor un