tawarikh ester 6
i. Yang
memegang tugas ini ada 6.000 orang dalam beberapa bagian wilayah
kerajaan. Mereka membantu para pejabat dan tua-tua dari tiap suku
dalam menjalankan peradilan.
3. Sebagian lain menjadi penunggu pintu gerbang yang menjaga seluruh
jalan masuk rumah Tuhan , memeriksa orang yang hendak masuk, dan
mencegah orang yang memaksa masuk. Mereka inilah pengawal Bait
Suci dan kemungkinan dipersenjatai sesuai tugasnya.
4. Sebagian lain menjadi penyanyi dan pemain alat musik dalam ibadah. Ini
merupakan jabatan yang baru diadakan.
IV. Orang Lewi berhimpun dan disusun berdasarkan kaum keluarga mereka
supaya dapat dihitung jumlah mereka dengan baik dan barang siapa
mengabaikan tanggung jawabnya bisa lebih mudah ditemukan dengan cara
menelusuri silsilahnya dan memanggil nama mereka. Hal ini bisa dilakukan
oleh masing-masing kaum itu sendiri. Ketika orang yang berasal dari satu
kaum keluarga dipekerjakan bersama-sama, mereka akan saling mengasihi
dan menolong. Saat Kristus mengutus murid-Nya berdua-dua, Dia juga
memasangkan tiap orang dengan saudaranya. Di sini, ada dua keluarga
digabung (ay. 11), sebab mereka tidak mempunyai banyak anak. Orang
yang kecil dan lemah saat berdiri sendiri bisa ditempatkan bersama dan
menjadi tampak besar. Yang paling teramati dalam penghimpunan keluarga
orang Lewi di sini yaitu bahwa keturunan Musa (orang besar itu) sejajar
dengan orang Lewi biasa dan tidak memiliki martabat maupun
keistimewaan lebih dibandingkan dengan yang lain. Sementara itu,
keturunan Harun ditinggikan ke dalam jabatan imam untuk mengurus apa
yang maha kudus (ay. 13). Memang dikatakan mengenai cucu Musa,
Rehabya, bahwa anak-anak Rehabya luar biasa banyaknya (ay. 17). Ketika
Tuhan menawarkan kepada Musa untuk menjadikan dia bangsa yang besar
jika ia mau menghentikan permohonannya bagi Israel, Musa menolaknya
dengan murah hati. Sebagai upahnya, kini keluarga Musa dilipatgandakan
begitu besarnya dan menjadi jumlah yang banyak dalam suku Lewi. Jadi,
1. Kesejajaran keluarga Musa dengan yang lainnya merupakan bukti
penyangkalan dirinya. Ia sangat disukai oleh Tuhan maupun manusia, jadi
sebenarnya dengan mudah saja ia dapat meninggikan dan memperkaya
Kitab 1 Tawarikh 23:1-3
183
diri. Namun, ia seorang yang tidak mementingkan diri, seperti yang
tampak dalam bagaimana anak-anaknya tidak dibedakan olehnya. Hal ini
merupakan tanda bahwa ia memiliki roh Tuhan , bukan roh dunia.
2. Pengangkatan keluarga Harun di atas yang lainnya merupakan upah atas
penyangkalan dirinya. Ketika Musa, yang lebih muda darinya, dijadikan
seperti Tuhan bagi Firaun, sedang ia hanya menjadi nabi atau juru
bicara Musa untuk menyampaikan perintahnya dan melakukan sesuai
yang diminta, Harun tidak pernah mempersoalkan hal itu maupun
memaksakan dirinya sebagai yang lebih tua, melainkan bersedia meng-
ambil posisi lebih rendah yang diberikan Tuhan baginya, tunduk kepada
Musa, dan ada kalanya memanggil adiknya itu dengan sebutan tuanku.
Oleh sebab ia rela menundukkan dirinya sedemikian rupa kepada
adiknya sendiri sesuai dengan kehendak Tuhan , maka Tuhan sangat
meninggikan kaumnya, bahkan melebihi keluarga Musa sendiri. Barang
siapa mau membungkuk, ia berada di jalan yang paling tepat untuk
ditinggikan. Kerendahan hati mendahului kehormatan.
Jabatan Orang Lewi
(23:24-32)
24 Itulah bani Lewi menurut puak mereka, kepala-kepala puak mereka, pada waktu
mereka dicatat seorang-seorang sesuai dengan bilangan nama mereka, orang demi orang,
yang berumur dua puluh tahun atau lebih, merekalah yang harus melakukan pekerjaan
untuk ibadah di rumah TUHAN. 25 Sebab Daud telah berkata: “TUHAN, Tuhan Israel, telah
mengaruniakan keamanan kepada umat-Nya, dan Ia diam di Yerusalem sampai selama-
lamanya. 26 Dengan demikian tidak usah lagi orang Lewi mengangkat Bait Suci dan segala
perkakas yang dipakai untuk ibadah di situ.” – 27 Sebab sesuai dengan titah Daud yang
belakangan, mereka yang didaftarkan dari anak-anak Lewi ialah yang berumur dua puluh
tahun ke atas. – 28 Tugas mereka ialah membantu anak-anak Harun untuk
menyelenggarakan ibadah di rumah TUHAN, mengawasi pelataran, bilik-bilik dan
pentahiran segala barang kudus serta melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
ibadah di rumah Tuhan . 29 Juga mereka harus menyediakan sajian dan tepung yang terbaik
untuk korban sajian, roti tipis yang tidak beragi, apa yang dipanggang di atas panggangan,
apa yang teraduk dan segala sukatan dan ukuran. 30 Selanjutnya mereka bertugas
menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi TUHAN setiap pagi, demikian juga pada waktu
petang 31 dan pada waktu mempersembahkan segala korban bakaran kepada TUHAN,
pada hari-hari Sabat, bulan-bulan baru, dan hari-hari raya, menurut jumlah yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku bagi mereka, sebagai tugas tetap di hadapan TUHAN. 32
Mereka harus melakukan pemeliharaan Kemah Pertemuan serta tempat kudus dan harus
melayani anak-anak Harun, saudara-saudara mereka, untuk menyelenggarakan ibadah di
rumah TUHAN.”
Di sini terdapat,
I. Perubahan yang dibuat dalam penghitungan orang Lewi yang boleh bekerja.
Pada zaman Musa, orang Lewi tidak didaftarkan sebelum berusia tiga puluh
184
tahun dan tidak diterima sebagai calon pekerja sebelum usia dua puluh lima
(Bil. 8:24). Dengan petunjuk Tuhan , Daud memerintahkan agar mereka
dihitung untuk melakukan pekerjaan untuk ibadah di rumah TUHAN, mulai
usia dua puluh tahun ke atas (ay. 24). Perintah ini ditegaskan dengan
perkataan yang terakhir (ay. 27). Ketika menggarap rancangan pendirian
Bait Suci itu untuk terakhir kali, dengan tegas Daud menyatakan bahwa
pekerjaan pelayanan itu harus dilakukan seterusnya sampai selamanya.
namun sesungguhnya bukan dia, melainkan Tuhan yang memerintahkan.
1. Barangkali, sebab belum diberi tugas hingga berusia dua puluh lima
tahun, banyak di antara orang Lewi muda terbiasa menganggur atau
kecanduan pada kesenangannya sendiri. Hal ini terbukti menjadi noda
bagi nama baik mereka dan menghalangi keberdayagunaan mereka
setelahnya. Untuk mencegah masalah itu, mereka diberi tugas dan dididik
dengan tegas pada usia dua puluh tahun. Orang yang akan menjadi terke-
muka harus belajar memelihara diri dan melakukannya sejak dini.
2. Bagi orang Lewi yang tugasnya membawa beban, barang-barang berat,
seperti Kemah Suci dan perlengkapannya, Tuhan tidak akan memanggil
mereka untuk melakukannya sebelum mereka mencapai kekuatannya
yang penuh. Dia memperhitungkan bangun tubuh kita dan tidak akan
membebankan lebih dibandingkan yang sanggup kita tanggung, baik dalam
pelayanan maupun dalam penderitaan. Namun, kini Tuhan sudah
memberikan peristirahatan kepada umat-Nya serta menjadikan
Yerusalem sebagai tempat kediaman-Nya yang kekal, sehingga Kemah
Suci dan perkakas tidak perlu lagi diangkut dan dipindahkan. Oleh
sebab itu, pelayanan menjadi lebih mudah dan orang Lewi tidak akan
dipekerjakan terlalu berat atau menanggung beban terlalu banyak jika
mereka melakukannya sejak usia dua puluh tahun.
3. Jumlah orang Israel telah berlipat ganda, juga sudah ada lebih banyak
tempat tinggal di Yerusalem ketimbang di Silo, Nob, maupun Gibeon, dan
akan ada lebih banyak lagi ketika Bait Tuhan sudah dibangun. Jadi, adanya
lebih banyak tangan yang dipekerjakan dalam pelayanan rumah TUHAN
merupakan suatu kebutuhan, supaya setiap orang Israel yang datang
membawa persembahan bisa segera dilayani oleh seorang Lewi. Ketika
ada lebih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, diperlukan lebih
banyak orang untuk melakukannya. Ketika tuaian banyak, mengapa
pekerja hanya sedikit?
II. Catatan lebih lanjut mengenai tugas orang Lewi. Diberitahukan apa
pekerjaan para imam (ay. 13), yaitu mengurus apa yang maha kudus, untuk
Kitab 1 Tawarikh 23:1-3
185
membakar korban di hadapan TUHAN, untuk melayani Dia dan untuk
memberi berkat demi nama-Nya. Orang Lewi tidak boleh turut dalam
pekerjaan itu, lagi pula mereka sudah punya cukup pekerjaan, tugas yang
baik, sesuai dengan apa yang ditunjuk bagi mereka (ay. 4-5).
1. Orang Lewi yang mengawasi pekerjaan di rumah TUHAN (ay. 4) harus
membantu anak-anak Harun (ay. 28), melakukan pekerjaan remeh,
meski tidak ada yang disebut remeh dalam pekerjaan bagi Tuhan di rumah
Tuhan . Mereka harus menjaga kebersihan pelataran dan ruangan, menata
segala sesuatu di tempatnya, dan membuat semuanya siap sedia ketika
hendak dipakai. Mereka harus menyiapkan roti sajian yang akan ditata
oleh para imam di atas meja, menyediakan tepung dan kue untuk
persembahan korban bakaran, sehingga semuanya sudah siap bagi para
imam.
2. Orang Lewi yang bertugas sebagai pengatur dan hakim secara khusus
mengawasi segala sukatan dan ukuran (ay. 29). Patokan seluruh
timbangan dan ukuran disimpan dalam ruang kudus, dan orang Lewi
bertanggung jawab atasnya untuk melihat apakah ukurannya tepat, dan
untuk mencoba ukuran serta timbangan lain ketika diminta.
3. Pekerjaan para penyanyi ialah menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi
Tuhan (ay. 30) pada persembahan pagi dan persembahan petang, juga
korban-korban lain pada hari sabat, bulan baru, dan sebagainya (ay. 31).
Sebelumnya Musa menetapkan bahwa mereka harus meniup sangkakala
pada saat persembahan korban bakaran dan korban-korban lain, juga
pada hari-hari raya (Bil. 10:10). Suara sangkakala itu sangat dahsyat dan
bisa mempengaruhi hati para penyembah, namun tidak sebaik
menyanyikan mazmur pada waktu-waktu tersebut, sebagaimana yang
ditetapkan oleh Daud di sini. Ketika jemaat Yahudi bertumbuh dari masa
awal pembentukannya, mereka semakin bertambah cerdas dalam
ibadahnya, hingga pada akhirnya jemaat dalam masa Injil meninggalkan
sifat kanak-kanak (1Kor. 13:11; Gal. 4:3, 9).
4. Pekerjaan para penunggu pintu gerbang (ay. 5) ialah melakukan
pemeliharaan Kemah Pertemuan serta tempat kudus, supaya yang masuk
hanya orang yang memang diperkenankan dan supaya mereka tidak
masuk lebih dekat dibandingkan yang diizinkan (ay. 32). Mereka juga harus
melayani anak-anak Harun, siap dipanggil dan melakukan apa yang
disuruh, meski para imam itu disebut saudara-saudara mereka. Hal ini
menjadi pengingat bagi para imam, bahwa sekalipun mereka diangkat ke
dalam posisi yang tinggi, namun mereka itu terpahat dari gunung batu
yang sama dengan orang Lewi biasa. Dan sebab itu, mereka tidak boleh
186
menjadi tuan atas mereka, melainkan memperlakukan mereka sebagai
saudara dalam segala hal.
PASAL 24
asal ini memberi kita catatan lebih terperinci mengenai pembagian para
imam dan orang Lewi menurut rombongan masing-masing, supaya dapat
melaksanakan kewajiban dalam tugas dengan lebih teratur, sesuai kaum
keluarga mereka.
I. Mengenai jabatan para imam (ay. 1-19).
II. Mengenai jabatan orang Lewi (ay. 20-31).
Rombongan Para Imam
(24:1-19)
1 Inilah rombongan-rombongan anak-anak Harun. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu,
Eleazar dan Itamar. 2 namun Nadab dan Abihu mati lebih dahulu dari pada ayah mereka
dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka yang memegang jabatan imam ialah
Eleazar dan Itamar. 3 Daud, bersama-sama Zadok dari bani Eleazar dan Ahimelekh dari
bani Itamar, membagi-bagi mereka menurut jabatan mereka dalam penyelenggaraan
ibadah. 4 Lalu ternyata bahwa di antara keturunan Eleazar ada lebih banyak kepala kaum
dari pada di antara keturunan Itamar, sebab itu orang membagi-bagi mereka sebagai
berikut: untuk bani Eleazar enam belas orang kepala puak, namun untuk bani Itamar
delapan orang kepala puak. 5 Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang undi
tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada “pemimpin-pemimpin kudus” dan “pemimpin-
pemimpin Tuhan ”, baik di antara keturunan Eleazar maupun di antara keturunan Itamar 6
Dan Semaya bin Netaneel, panitera itu, seorang Lewi, menulis nama mereka di depan raja,
di depan pembesar-pembesar, imam Zadok, Ahimelekh bin Abyatar dan di depan kepala-
kepala puak para imam dan orang Lewi; setiap kali satu puak diambil dari Eleazar, dan
demikian pula satu puak dari Itamar. 7 Undian yang pertama jatuh pada Yoyarib; yang
kedua pada Yedaya; 8 yang ketiga pada Harim; yang keempat pada Seorim; 9 yang kelima
pada Malkia; yang keenam pada Miyamin; 10 yang ketujuh pada Hakos; yang kedelapan
pada Abia; 11 yang kesembilan pada Yesua; yang kesepuluh pada Sekhanya;
12 yang kesebelas pada Elyasib; yang kedua belas pada Yakim; 13 yang ketiga belas pada
Hupa; yang keempat belas pada Yesebeab; 14 yang kelima belas pada Bilga; yang keenam
belas pada Imer; 15 yang ketujuh belas pada Hezir; yang kedelapan belas pada Hapizes; 16
yang kesembilan belas pada Petahya; yang kedua puluh pada Yehezkel; 17 yang kedua
puluh satu pada Yakhin; yang kedua puluh dua pada Gamul; 18 yang kedua puluh tiga pada
Delaya; yang kedua puluh empat pada Maazya. 19 Itulah jabatan mereka dalam menye-
lenggarakan ibadah setelah mereka masuk rumah TUHAN, sesuai dengan peraturan yang
P
188
diberikan kepada mereka dengan perantaraan Harun, bapa leluhur mereka, seperti yang
diperintahkan kepadanya oleh TUHAN, Tuhan Israel.
Penjelasan terperinci tentang semua penetapan tugas ini sudah tidak begitu
berguna lagi bagi kita di zaman sekarang. Namun, ketika Ezra
mengumumkannya dahulu, hal ini sangat berguna untuk mengarahkan urusan
jemaat kembali ke jalannya yang dahulu, sesudah mereka kembali dari
penawanan di Babel. Catatan dalam pasal ini diawali dengan (ay. 1) – inilah
rombongan-rombongan anak-anak Harun. Bukan berarti dengan cara ini mereka
dicerai-beraikan dari satu sama lain, atau mereka sedang berselisih. Patut
disayangkan apabila terjadi pembagian semacam itu di antara anak-anak kaum
Israel, terutama di antara anak-anak Harun. Maksudnya yaitu ada pembagian di
antara mereka supaya dapat membagi-bagi tugas di antara mereka. Pembagian
tugas ini dibuat oleh Tuhan , dan diperuntukkan bagi-Nya.
1. Pembagian ini dibuat supaya mereka dapat melaksanakan tugas sesuai
jabatannya dengan lebih teratur. Dahulu dan sampai sekarang, Tuhan yaitu
Tuhan yang tertib, bukan Tuhan yang membingungkan, terutama dalam urusan
ibadah. Jumlah tanpa ketertiban tidak lebih dari sumbatan dan kekacauan
belaka. Sebaliknya, jauh lebih baik apabila setiap orang memiliki, menge-
tahui, dan menjaga tempat serta tugas masing-masing. Di dalam tubuh
rohani Kristus, setiap anggota memiliki kegunaan masing-masing, demi
kebaikan seluruh tubuh (Rm. 12:4-5; 1Kor. 12:12).
2. Pembagian ini dibuat dengan membuang undi, supaya pengaturannya
ditentukan TUHAN, sehingga dengan demikian semua perselisihan dan
pertentangan dapat dicegah, dan tidak ada yang dapat dituduh bersikap
memihak, atau bisa berkata bahwa mereka diperlakukan dengan tidak
benar. Sama seperti Tuhan yaitu Tuhan yang tertib, Dia yaitu Tuhan
perdamaian. Salomo berkata bahwa dengan membuang undi, lenyaplah
pertengkaran.
3. Pembuangan undi itu dilakukan di hadapan umum dan dengan sangat
khidmat di hadapan raja, para pembesar, serta para imam, supaya tidak
terdapat peluang bagi kecurangan atau kecurigaan. Membuang undi sama
dengan mengajukan permohonan kepada Tuhan , dan harus dilaksanakan
dengan penuh rasa hormat dan kesungguhan hati. Matias dipilih menjadi
rasul dengan membuang undi serta dengan doa (Kis. 1:24, 26), dan cara ini
mungkin dapat saja digunakan dengan iman dalam perkara-perkara serupa,
sebagai suatu ketetapan. Di sini terdapat nama panitera yang bertugas
mencatat nama-nama dan membuang undi (ay. 6): Semaya bin Netaneel,
panitera itu, seorang Lewi.
Kitab 1 Tawarikh 24:1-19
189
4. Imam-imam itu dipilih untuk mengurus urusan-urusan yang berkaitan
dengan tempat kudus (ay. 5), sesuai rombongan dan gilirannya. Yang
ditentukan melalui undian hanyalah giliran pertama untuk bertugas, bukan
siapa yang harus melayani sebab mereka memilih kepala-kepala puak,
melainkan siapa yang harus melayani terlebih dahulu dan siapa yang
berikutnya. Dengan demikian setiap orang bisa mengetahui rombongannya
dan menjalankan tugasnya. Dari kedua puluh empat kepala puak imam,
enam belas berasal dari keturunan Eleazar dan delapan dari keturunan
Itamar. Keturunan Itamar dapat diperkirakan telah semakin berkurang sejak
hukuman Tuhan dikenakan kepada keluarga Eli, yang merupakan keturunan
Itamar. Cara membuang undi dinyatakan (ay. 6) dengan cara setiap kali satu
kepala puak diambil dari Eleazar, dan satu puak dari Itamar. Keenam belas
nama dari keturunan Eleazar dimasukkan ke dalam sebuah wadah, sedang-
kan kedelapan nama dari keturunan Itamar di dalam wadah lain. Dari
wadah-wadah tersebut mereka menarik satu nama secara bergilir sampai
nama-nama dari keturunan Itamar habis. Setelah itu mereka menarik nama-
nama keturunan Eleazar saja. Atau bisa juga secara bergiliran dua nama dari
keturunan Eleazar, kemudian satu nama dari keturunan Itamar, sampai
habis.
5. Di antara kedua puluh empat rombongan (atau puak – pen.), yang kedelapan
yaitu rombongan Abia (ay. 10), yang disebut (Luk. 1:5) sebagai rombongan
dari mana Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, berasal. Tampaknya
rombongan-rombongan yang sekarang ditetapkan Daud, dan yang mungkin
terganggu selama pemerintahan-pemerintahan buruk serta terputus cukup
lama sebab penawanan, terus berlanjut sampai penghancuran Bait Tuhan
kedua oleh orang-orang Romawi. Setiap rombongan disebut sesuai nama
orang yang mula-mula digunakan untuk mengundi rombongan tersebut,
sebab yang disebut di sini sebagai imam besar yaitu Harun (ay. 19).
Mereka ini mewarisi martabat dan kuasa Harun, meskipun kita tidak
membaca salah satu dari mereka menyandang nama itu. Siapa pun yang
menjadi imam besar, haruslah dihormati dan dipandang oleh imam-imam
bawahan sebagai bapa mereka, seperti Harun merupakan bapa leluhur me-
reka. Kristus yaitu imam besar atas rumah Tuhan , kepada siapa semua
orang percaya, yang dijadikan imam, harus tunduk.
190
Rombongan Para Imam
(24:20-31)
20 Golongan yang masih tinggal dari bani Lewi, dari anak-anak Amram ialah Subael, dari
anak-anak Subael ialah Yehdeya; 21 dari anak-anak Rehabya ialah Yisia, seorang kepala; 22
dari orang Yizhar ialah Selomot; dari anak-anak Selomot ialah Yahat. 23 Anak-anak Hebron
ialah Yeria, seorang kepala, Amarya, anak yang kedua, Yahaziel, anak yang ketiga, dan
Yekameam, anak yang keempat. 24 Anak Uziel ialah Mikha; dari anak-anak Mikha ialah
Samir. 25 Saudara Mikha ialah Yisia; dari anak-anak Yisia ialah Zakharia. 26 Keturunan
Merari ialah Mahli dan Musi, juga anak-anak Yaazia, anaknya. 27 Keturunan Merari dari
pihak Yaazia, anaknya, ialah Syoham, Zakur dan Hibri. 28 Dari Mahli ialah Eleazar; dia ini
tidak mempunyai anak. 29 Dari Kish: anak Kish, yaitu Yerahmeel. 30 Anak-anak Musi ialah
Mahli, Eder dan Yerimot. Itulah bani Lewi menurut puak mereka. 31 Mereka inipun, sama
seperti saudara-saudara sesuku mereka, anak-anak Harun, membuang undi di depan raja
Daud, di depan Zadok, Ahimelekh dan para kepala puak, para imam dan orang Lewi.
Dalam hal ini seorang kepala puak sama dengan saudaranya yang terkecil.
Sebagian besar nama orang Lewi yang tercantum di sini sudah pernah
disebutkan sebelumnya (23:16 dst.). Mereka yaitu orang-orang yang harus
mendampingi para imam dalam pelayanan di rumah Tuhan . Namun, di sini
mereka disebutkan lagi sebagai kepala dari kedua puluh empat rombongan dari
orang Lewi, jumlah yang kurang lebih sama. Mereka ini harus mengurus kedua
puluh empat rombongan imam. Oleh sebab itu mereka dikatakan membuang
undi di depan saudara-saudara sesuku mereka, begitulah mereka dipanggil,
bukan raja-raja mereka, dan di hadapan anak-anak Harun, yang tidak boleh
bertindak seolah-olah berkuasa atas para imam Tuhan (1Ptr. 5:3). Supaya seluruh
pengaturan berasal dari TUHAN, para kepala puak membuang undi di depan
saudaranya yang lebih muda. Artinya, orang-orang yang berasal dari keluarga
lebih tua menjadi sederajat dengan mereka yang berasal dari keluarga lebih
muda. Dengan demikian, mereka mendapat jabatan masing-masing bukan
sebab usia yang lebih tua, namun sebab sudah ditentukan Tuhan melalui undian.
Perhatikanlah, di dalam Kristus tidak terdapat perbedaan di antara hamba dan
orang merdeka, atau yang lebih tua dan lebih muda. Apabila saudara yang lebih
muda setia dan tulus, mereka tidak kurang berkenan kepada Kristus dibanding
para kepala keluarga.
PASAL 25
aud telah menetapkan rombongan-rombongan imam dari suku Lewi untuk
mengurus imam-imam dalam pelayanan mereka. Sekarang dalam pasal ini
Daud mengatur orang-orang yang ditunjuk sebagai penyanyi dan pemusik di
dalam rumah TUHAN. Inilah,
I. Orang-orang yang harus bertugas, yaitu Asaf, Heman, dan Yedutun (ay.
1), anak-anak mereka (ay. 2-6), dan orang-orang terampil lainnya (ay.
7).
II. Urutan tugas mereka ditentukan melalui undian (ay. 8-31).
Rombongan Penyanyi
(25:1-7)
1 Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak
Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan
ceracap. Daftar orang-orang yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut: 2 dari anak-
anak Asaf ialah Zakur, Yusuf, Netanya dan Asarela, anak-anak Asaf di bawah pimpinan
Asaf, yang bernubuat dengan petunjuk raja. 3 Dari Yedutun ialah anak-anak Yedutun:
Gedalya, Zeri, Yesaya, Simei, Hasabya dan Matica, enam orang, di bawah pimpinan ayah
mereka, Yedutun, yang bernubuat dengan diiringi kecapi pada waktu menyanyikan
syukur dan puji-pujian bagi TUHAN. 4 Dari Heman ialah anak-anak Heman: Bukia,
Matanya, Uziel, Sebuel, Yerimot, Hananya, Hanani, Eliata, Gidalti, Romamti-Ezer,
Yosbekasa, Maloti, Hotir dan Mahaziot. 5 Mereka ini sekalian yaitu anak-anak Heman,
pelihat raja, menurut janji Tuhan untuk meninggikan tanduk kekuatannya; sebab Tuhan
telah memberikan kepada Heman empat belas orang anak laki-laki dan tiga orang anak
wanita . 6 Mereka ini sekalian berada di bawah pimpinan ayah mereka pada waktu
menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi ceracap, gambus dan kecapi
untuk ibadah di rumah Tuhan dengan petunjuk raja. Demikianlah keadaan bani Asaf,
Yedutun dan Heman. 7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah
dilatih bernyanyi untuk TUHAN – mereka sekalian yaitu ahli seni – ada dua ratus
delapan puluh delapan orang.
Amatilah,
D
194
I. Menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan di sini disebut bernubuat (ay. 1-3). Hal
ini tidak berarti bahwa semua orang yang terlibat dalam pelayanan ini diberi
kehormatan dengan berbagai penglihatan tentang Tuhan atau dapat
menubuatkan hal-hal yang akan datang. Heman memang dikatakan menjadi
pelihat raja menurut janji Tuhan (ay. 5). namun mazmur-mazmur yang mereka
nyanyikan digubah oleh para nabi, dan banyak dari antaranya mengandung
nubuatan. Semua mazmur itu dimaksudkan untuk membangun jemaat, selain
untuk memuliakan Tuhan . Pada zaman Samuel menyanyikan puji-pujian kepada
Tuhan disebut bernubuat (1Sam. 10:5; 19:20), dan mungkin itulah yang
dimaksudkan dengan apa yang disebut oleh Rasul Paulus sebagai bernubuat
(1Kor. 11:4; 14:24).
II. Menyanyikan puji-pujian disebut di sini dengan suatu ibadah, dan orang-
orang yang terlibat di dalamnya disebut para pekerja (ay. 1). Bukan berarti
merupakan kebebasan dan kesukaan terbesar untuk terlibat dalam
pelayanan memuji Tuhan , sebab apa itu sorga kalau bukan pujian?
Sebaliknya, ini berarti sudah menjadi kewajiban kita untuk menyanyikan
puji-pujian kepada Tuhan , dengan mengerahkan semua yang ada di dalam diri
kita untuk melakukannya. Juga berarti, bahwa dalam keadaan kita sekarang
yang rusak dan penuh kelemahan, ibadah ini tidak dapat dilakukan tanpa
jerih payah dan pergumulan. Kita harus menanggung derita di dalam hati
kita untuk menjalani ibadah ini, dan memeliharanya, serta dengan
mengerahkan semua yang ada di dalam diri kita.
III. Sesuai dengan semangat zaman itu, berbagai macam alat-alat musik
dipakai: kecapi, gambus, ceracap (ay. 1, 6), dan ada juga orang yang
meninggikan tanduk (ay. 5), yaitu sejenis musik tiup. Penampilan konser
musik ke dalam ibadah kepada Tuhan seperti ini di zaman sekarang tidak
dapat disangkal lagi. Orang-orang yang memakai konser musik seperti ini
untuk hiburan mereka haruslah menjaga agar musik terbebas dari hal-hal
yang amoral atau yang tidak senonoh, mengingat di waktu dahulu musik
dipakai untuk hal yang kudus. Di waktu dulu, terkutuklah orang yang
menggunakan alat-alat musik untuk sekadar hiburan biasa. Mereka
menciptakan bunyi-bunyian yang mirip punya Daud bagi dirinya (Am. 6:5,
KJV).
IV. Kemuliaan dan kehormatan Tuhan menjadi tujuan utama dari semua musik
ibadah ini, baik melalui vokal suara atau alat musik. Para penyanyi
menggunakan alat-alat musik tersebut untuk menyanyikan syukur dan puji-
Kitab 1 Tawarikh 25:1-7
195
pujian bagi TUHAN (ay. 3). Mereka dilatih bernyanyi untuk TUHAN (ay. 7),
yaitu, untuk menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN (ay. 6). Hal ini sesuai
dengan tujuan untuk melestarikan mazmur di dalam jemaat yang dibangun
di atas dasar Injil, yang harus bernyanyi dengan hati, berkata-kata dengan
mazmur, bagi TUHAN (Ef. 5:19).
V. Petunjuk raja juga diperhatikan (ay. 2 dan lagi ay. 6). Dalam hal ini tentu saja
Daud bertindak sebagai seorang nabi. Namun, perhatiannya agar aturan dan
ketetapan ilahi, baik yang lama maupun baru, harus dijalankan dengan
semestinya dan teratur, patut diteladani oleh semua pemimpin. Seperti
Daud, hendaklah mereka menggunakan kuasa mereka untuk memajukan
agama dan ibadah, dan menegakkan hukum-hukum Kristus. Kiranya mereka
semua menjadi hamba Tuhan untuk kebaikan.
VI. Para kepala yang memimpin dalam pelayanan ini yaitu Asaf, Heman, dan
Yedutun (ay. 1), dan anak-anak berada di bawah pimpinan bapak mereka
(ay. 2-3, 6). Hal ini memberikan sebuah contoh yang baik kepada orangtua
untuk melatih anak-anak mereka. Juga tentu saja, kepada semua orang yang
berpengalaman untuk melatih orang muda di dalam pelayanan ibadah
kepada Tuhan , terutama di dalam pelayanan musik untuk memuji Tuhan . Tidak
ada bagian dari pekerjaan kita yang lebih dibutuhkan atau lebih berharga
untuk diteruskan kepada generasi penerus selain pekerjaan ini. Hal ini juga
memberikan sebuah teladan bagi orang muda untuk tunduk kepada orang-
orang yang tua, yang pengalaman dan wawasannya tepat untuk memberikan
petunjuk, dan, sejauh mungkin, untuk melakukan apa yang perlu
dilakukan di bawah pimpinan mereka. Mungkin saja Heman, Asaf, dan Yedu-
tun juga dibesarkan di bawah Samuel, dan memperoleh pendidikan di
sekolah-sekolah nabi yang didirikan dan dipimpinnya. Dahulu mereka
yaitu murid, namun sekarang mereka yaitu guru. Orang-orang yang ingin
menonjol harus mulai dari awal, dan mengambil waktu untuk
mempersiapkan diri. Pekerjaan menyanyikan pujian bagi TUHAN ini mulai
dihidupkan oleh Samuel, namun ia tidak sempat hidup lama untuk melihat
pekerjaannya disempurnakan seperti yang tampak sekarang ini. Salomo me-
nyempurnakan apa yang telah dimulai oleh Daud, begitu pula Daud
menyempurnakan apa yang telah dimulai oleh Samuel. Biarlah kiranya
semua orang, di zaman mereka, melakukan apa yang dapat mereka lakukan
bagi Tuhan dan jemaat-Nya, kendati mereka tidak dapat melakukannya sebaik
mungkin. Ketika mereka telah tiada, maka Tuhan dapat dari batu-batu ini
196
membangkitkan orang lain yang akan membangun di atas dasar mereka dan
meneruskannya hingga ke puncak rumah.
VII. Ada pula orang-orang lain, selain anak-anak dari tiga tokoh besar ini, yang
disebut saudara-saudara mereka. Hal ini mungkin sebab mereka sudah biasa
bergabung dengan anak-anak itu ketika bermain musik sehari-hari. Mereka
telah dilatih untuk menyanyi bagi TUHAN, dan yang terampil atau ahli di
bidangnya (ay. 7). Mereka semua orang Lewi dan seluruhnya berjumlah 288
orang. Nah,
1. Ini yaitu suatu jumlah yang baik dan cukup untuk melayani ibadah di
rumah Tuhan . Sebab mereka semua ahli di dalam pekerjaan yang sesuai
dengan panggilan mereka itu. Ketika Daud sang raja begitu sangat
tertarik dengan puisi dan musik ilahi, maka banyak orang lain, semua
yang memiliki kecakapan di bidang itu, ikut serta dengan segala daya
upaya dan keahlian mereka. Orang yang membuat ibadah kepada Tuhan
dan acaranya menjadi hebat dan terkenal, ia sungguh berjasa besar bagi
agama dan ibadah.
2. Walaupun begitu, jumlah ini masihlah kecil dibandingkan dengan 4.000
orang yang ditunjuk oleh Daud untuk memuji TUHAN (23:5). Di manakah
orang-orang selebihnya jika hanya 288 yang dikhususkan bagi
pelayanan ini? Hanya ada 12 orang dari setiap rombongan. Mungkin saja
bahwa orang-orang selebihnya itu dibagi-bagi ke dalam 24 rombongan
imam itu, dan mereka mengikuti rombongan yang bertugas. Atau,
mungkin, 288 orang ini hanyalah untuk menyanyikan nyanyian di rumah
TUHAN (25:6), yang bersama mereka jemaat yang datang beribadah di
pelataran rumah Tuhan dapat bergabung untuk bernyanyi puji-pujian.
sedang orang-orang selebihnya disebarkan di seluruh kerajaan
untuk memimpin jemaat-jemaat di pedalaman dalam pekerjaan yang
baik ini. Sebab, kendati korban-korban persembahan yang telah
ditetapkan oleh Musa hanya dapat dipersembahkan di satu tempat saja,
namun nyanyian mazmur yang ditulis oleh Daud dapat dinyanyikan di
mana saja (1Tim. 2:8).
Rombongan Penyanyi
(25:8-31)
8 Tua dan muda, guru dan murid, membuang undi mengenai tugasnya.
9 Lalu jatuhlah undian yang pertama pada Yusuf, orang Asaf; undian yang kedua pada
Gedalya dengan saudara-saudaranya dan anak-anaknya, dua belas orang; 10 undian yang
Kitab 1 Tawarikh 25:1-7
197
ketiga pada Zakur, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 11 undian
yang keempat pada Yizri, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 12
undian yang kelima pada Netanya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas
orang; 13 undian yang keenam pada Bukia, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua
belas orang; 14 undian yang ketujuh pada Yesarela, anak-anaknya dan saudara-
saudaranya, dua belas orang; 15 undian yang kedelapan pada Yesaya, anak-anaknya dan
saudara-saudaranya, dua belas orang; 16 undian yang kesembilan pada Matanya, anak-
anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 17 undian yang kesepuluh pada Simei,
anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 18 undian yang kesebelas pada
Azareel, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 19 undian yang kedua
belas pada Hasabya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 20 undian
yang ketiga belas pada Subael, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 21
undian yang keempat belas pada Matica, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua
belas orang; 22 undian yang kelima belas pada Yeremot, anak-anaknya dan saudara-
saudaranya, dua belas orang; 23 undian yang keenam belas pada Hananya, anak-anaknya
dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 24 undian yang ketujuh belas pada Yosbekasa,
anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang;
25 undian yang kedelapan belas pada Hanani, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua
belas orang; 26 undian yang kesembilan belas pada Maloti, anak-anaknya dan saudara-
saudaranya, dua belas orang; 27 undian yang kedua puluh pada Eliata, anak-anaknya dan
saudara-saudaranya, dua belas orang; 28 undian yang kedua puluh satu pada Hotir, anak-
anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 29 undian yang kedua puluh dua pada
Gidalti, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 30 undian yang kedua
puluh tiga pada Mahaziot, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, dua belas orang; 31
undian yang kedua puluh empat pada Romamti-Ezer, anak-anaknya dan saudara-
saudaranya, dua belas orang.
Dua puluh empat orang disebutkan dalam permulaan pasal ini sebagai anak-
anak dari tiga tokoh besar tersebut, Asaf, Heman, dan Yedutun. Etan yaitu anak
ketiga (6:44), namun mungkin dia telah mati sebelum penetapan tugas
disempurnakan dan Yedutun menggantikannya. [Atau mungkin Etan dan
Yedutun merupakan dua nama untuk orang yang sama]. Tentang ketiga orang
ini, Tuhan Sang Penyelenggara telah mengatur sehingga Asaf memiliki 4 anak,
Yedutun 6 anak [hanya lima yang disebutkan (ay. 3), Simei, yang disebut dalam
ay. 17, sepertinya yaitu anak yang ke-6]. sedang Heman memiliki 14 anak.
Seluruhnya ketiga orang ini memiliki 24 anak (yang disebutkan dalam ay. 2-4),
yang semuanya memenuhi syarat bagi pelayanan dan terpanggil untuk itu.
Namun pertanyaannya yaitu , dalam urutan apa mereka harus melayani? Hal ini
ditentukan oleh undian, untuk mencegah mereka berebut siapa yang lebih
unggul, suatu dosa yang sangat mudah menyerang banyak orang yang baik.
I. Undian dibuang tanpa memihak. Mereka ditempatkan dalam kelompok-
kelompok 24, 12 dalam sebuah kelompok, dalam 2 baris, 12 kelompok dalam
sebuah baris, demikianlah mereka membuang undi, tua dan muda, sehingga
semua orang sederajat, orang kecil dan orang besar, guru dan murid. Mereka
tidak dibagi berdasarkan umur atau menurut kedudukan atau gelar yang
mereka peroleh di sekolah musik. Sebaliknya hal itu dipasrahkan kepada
198
Tuhan (ay. 8). Kecil dan besar, guru dan murid, berdiri setara di hadapan
Tuhan , yang membagi tidak menurut aturan kita tentang pembedaan dan
kedudukan (lih. Mat. 20:23).
II. Tuhan menentukannya seturut kehendak-Nya, mungkin dengan
memperhitungkan jasa dari orang yang bersangkutan, yang jauh lebih
penting dibandingkan senioritas umur atau prioritas kelahiran. Mari kita
bandingkan mereka dengan daftar sebelumnya dan kita akan mendapati
bahwa,
1. Yusuf yaitu anak kedua dari Asaf.
2. Gedalya yaitu anak sulung dari Yedutun.
3. Zakur anak sulung dari Asaf.
4. Yizri anak kedua dari Yedutun.
5. Netanya anak ketiga dari Asaf.
6. Bukia anak sulung dari Heman.
7. Yesarela anak bungsu dari Asaf.
8. Yesaya anak ketiga dari Yedutun.
9. Matanya anak kedua dari Heman.
10. Simei anak bungsu dari Yedutun.
11. Azareel anak ketiga dari Heman.
12. Hasabiya anak keempat dari Yedutun.
13. Subael anak keempat dari Heman.
14. Matica anak kelima dari Yedutun.
15. Yeremot anak kelima dari Heman.
16. Hananya anak keenam dari Heman.
17. Yosbekasa anak kesebelas dari Heman.
18. Hanani anak ketujuh dari Heman.
19. Maloti anak kedua belas dari Heman.
20. Eliata anak kedelapan dari Heman.
21. Hotir anak ketiga belas dari Heman.
22. Gidalti anak kesembilan dari Heman.
23. Mehaziot anak keempat belas dari Heman. Dan, terakhir, Romamti-Ezer,
anak kesepuluh dari Heman. Lihatlah bagaimana Tuhan meninggikan
sebagian orang dan lebih menyukai yang lebih muda dibandingkan yang tua.
III. Masing-masing keturunan ini memiliki 12 orang dalam kelompok
penyanyinya, yang disebut anak-anaknya dan saudara-saudaranya, sebab
mereka mengawasi mereka seperti anak-anak sendiri dan bergaul dengan
mereka seperti saudara. Mungkin 12 orang ini, sebagian untuk bagian vokal
Kitab 1 Tawarikh 25:1-7
199
suara dan yang lain untuk memainkan alat musik, sehingga membentuk
konser. Mari kita belajar dengan satu pikiran dan satu mulut untuk
memuliakan Tuhan , maka itu akan menjadi sebuah konser yang terbaik.
PASAL 26
ita di sini membaca kisah tentang tugas pelayanan orang Lewi. Suku
tersebut hanya memiliki jumlah orang yang sangat sedikit di sepanjang
zaman hakim-hakim, sebelum Eli dan Samuel tampil. namun ketika Daud
menghidupkan kembali peran agama, maka orang Lewi, di antara semua orang,
menjadi ternama. Berbahagialah bangsa Israel yang memiliki orang Lewi sebagai
orang-orang yang berpengertian dan tepat untuk mendukung kehormatan suku
mereka. Di sini, dalam pasal ini, kita membaca tentang,
I. Orang Lewi ditunjuk untuk menjadi penunggu pintu (ay. 1-19).
II. Mereka yang ditunjuk sebagai pengawas perbendaharaan rumah Tuhan
dan barang-barang kudus (ay. 20-28).
III. Mereka yang menjadi pengatur dan hakim di dalam negeri dan
dipercayai untuk menangani segala urusan rakyat (ay. 29-32).
Para Pejabat Lewi
(26:1-19)
1 Tentang rombongan para penunggu pintu: dari orang Korah ialah Meselemya bin Kore
dari keturunan Ebyasaf. 2 Meselemya mempunyai anak-anak, yaitu Zakharia, anak sulung,
Yediael, anak yang kedua, Zebaja, anak yang ketiga, Yatniel, anak yang keempat, 3 Elam,
anak yang kelima, Yohanan, anak yang keenam, Elyoënai, anak yang ketujuh. 4 Obed-
Edom mempunyai anak-anak, yaitu Semaya, anak sulung, Yozabad, anak yang kedua,
Yoah, anak yang ketiga, Sakhar, anak yang keempat, Netaneel, anak yang kelima,
5 Amiel, anak yang keenam, Isakhar, anak yang ketujuh dan Peuletai, anak yang
kedelapan, sebab Tuhan telah memberkati dia. 6 Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir
anak-anak. Mereka memegang pemerintahan di antara puak mereka, sebab mereka itu
yaitu pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. 7 Anak-anak Semaya ialah Otni, Refael,
Obed dan Elzabad serta saudara-saudaranya, yaitu Elihu dan Semakhya, orang-orang
gagah perkasa. 8 Mereka sekalian yaitu dari keturunan Obed-Edom, yaitu mereka
sendiri, anak-anak mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang
gagah perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari Obed-
Edom. 9 Dan Meselemya mempunyai delapan belas orang anak dan saudara, orang-orang
yang gagah perkasa. 10 Hosa dari bani Merari mempunyai anak-anak, yaitu Simri, seorang
kepala – sebab sekalipun ia bukan anak sulung, namun ayahnya mengangkat dia menjadi
K
202
kepala – 11 Hilkia, anak yang kedua, Tebalya, anak yang ketiga dan Zakharia, anak yang
keempat. Semua anak dan saudara Hosa itu ada tiga belas orang. 12 Rombongan-rombong-
an para penunggu pintu itu, yang dibagi menurut kepala kaum, mempunyai tugas
melayani di rumah TUHAN, sama seperti saudara-saudara sesuku mereka. 13 Untuk setiap
pintu gerbang mereka membuang undi, menurut puak-puak mereka, baik puak yang kecil
maupun puak yang besar.
14 Undian untuk pintu timur jatuh pada Selemya; selanjutnya mereka membuang undi
bagi Zakharia, anaknya, seorang penasihat yang berakal budi, lalu jatuhlah undiannya
untuk pintu utara. 15 Bagi Obed-Edom ialah pintu selatan dan bagi anak-anaknya gudang
perlengkapan. 16 Bagi Supim dan Hosa ialah pintu barat beserta Pintu Gerbang Syalekhet
di jalan raya tanjakan. Penjaga yang satu ditaruh berdampingan dengan penjaga yang lain.
17 Di sebelah timur ada enam orang setiap hari, di sebelah utara ada empat orang setiap
hari, di sebelah selatan ada empat orang setiap hari, namun pada gudang perlengkapan
selalu ada dua orang; 18 pada Parbar di sebelah barat: empat orang di jalan raya dan dua
orang pada Parbar. 19 Itulah rombongan-rombongan para penunggu pintu dari bani Korah
dan dari bani Merari.
Amatilah,
I. Ada para penjaga pintu yang ditunjuk untuk menjaga rumah Tuhan , yang
mengawasi semua jalan menuju ke rumah Tuhan . Mereka membuka dan
menutup semua pintu luar dan menjaga di sana, tidak hanya demi keamanan
negeri, namun juga demi ibadah, untuk mengarahkan dan memberi petunjuk
orang-orang yang beribadah di pelataran tempat kudus, supaya mereka
beribadah dengan tertib dan sopan. Juga, untuk menguatkan mereka yang
takut-takut, menolak orang asing dan yang tidak tahir, dan untuk berjaga-
jaga terhadap pencuri dan orang lain yang menjadi musuh bagi rumah Tuhan .
Dalam kaitan dengan jabatan ini, para pelayan Tuhan dikatakan memiliki
kunci Kerajaan Sorga yang dipercayakan kepada mereka (Mat. 16:19),
supaya mereka dapat menerima dan menolak orang, sesuai dengan hukum
Kristus.
II. Tentang beberapa dari mereka yang dipanggil bagi pelayanan ini,
diperhatikan bahwa mereka yaitu pahlawan-pahlawan yang gagah
perkasa (ay. 6), orang-orang yang kuat (ay. 7, KJV), orang-orang yang
cakap (ay. 8, KJV), dan salah satu dari mereka yaitu seorang penasihat yang
berakal budi (ay. 14), yang mungkin, ketika dia melayani dengan baik dan
terbukti diberikan hikmat melebihi orang yang biasa, beroleh kedudukan
yang baik, maka diangkat dari penjaga pintu menjadi dewan penasihat
(1Tim. 3:13). Untuk orang-orang yang unggul dalam kekuatan fisik, dan
berani serta berwawasan, maka mereka layak untuk tugas yang diembankan
kepada mereka. Sebab orang-orang yang dipanggil Tuhan bagi pelayanan apa
pun Ia memandangnya layak atau menjadikannya layak.
Kitab 1 Tawarikh 26:1-19
203
III. Anak-anak Obed-Edom yang dipakai dalam tugas pelayanan ini, enam puluh
dua orang jumlahnya. Obed-Edom inilah yang dahulu menjaga tabut
perjanjian dengan hati-hati dan penuh sukacita. Dan lihatlah bagaimana dia
menerima ganjaran.
1. Ia mempunyai delapan anak (ay. 5), sebab Tuhan telah memberkati
dia. Pertambahan dan pertumbuhan keluarga berasal dari berkat Ilahi.
Merupakan suatu berkat yang besar bagi sebuah keluarga yang
mempunyai banyak anak, bila anak-anak itu menjadi orang-orang yang
mampu dan menonjol di dalam pelayanan bagi Tuhan .
2. Anak-anaknya diberikan kepercayaan di dalam ruang kudus. Mereka
telah setia menjaga tabut perjanjian di rumah mereka, dan kini dipanggil
untuk menjaganya di rumah Tuhan . Ia yang dapat dipercaya dalam hal-hal
yang kecil akan dipercaya dalam hal-hal yang lebih besar. Ia yang
memelihara hukum-hukum dan ketetapan Tuhan di rumahnya sendiri,
layak untuk dipercaya mengurusnya di dalam rumah Tuhan (1Tim. 3:4-
5). Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu, kata Daud, dan inilah yang
kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu (Mzm. 119:55-56).
IV. Dikatakan tentang seseorang di sini, bahwa sekalipun ia bukan anak sulung,
namun ayahnya mengangkat dia menjadi kepala (ay. 10), entah sebab dia
sangat hebat atau sebab anak yang lebih tua sangat lemah. Ia dijadikan
kepala, mungkin bukan dalam mewarisi harta kekayaan sebab hal tersebut
dilarang oleh hukum Taurat (Ul. 21:16-17) melainkan dalam pelayanan ini,
yang membutuhkan kecakapan pribadi.
V. Para penjaga, seperti para penyanyi, mendapat tugas mereka melalui undian,
sebanyak jumlah pintu maka sebanyak itu pula penjaganya, dan walaupun
ada begitu banyak, namun setiap orang dapat mengenal posnya dan
menjalankan tugasnya dengan baik (ay. 13). Tidak dikatakan di sini bahwa
mereka dibagi ke dalam 24 kelompok, seperti sebelumnya. Namun inilah
nama-nama dari ke-24 orang itu (ay. 1-11), dan pos-pos yang ditugaskan
juga ada 24 (ay. 17-18). Kita membaca sebelumnya alasan untuk
menganggap mereka dibagi ke dalam sebanyak mungkin kelompok.
Berbahagialah orang-orang yang tinggal di rumah Tuhan : sebab, sama seperti
mereka dipelihara dengan baik, diajar dengan baik, dan digunakan dengan
baik, demikian pula mereka dijaga dengan baik. Manusia menjaga pintu-
pintu gerbang rumah Tuhan , namun para malaikat yang menjaga pintu-pintu
gerbang Yerusalem Baru (Why. 21:12).
204
Para Pejabat Lewi
26:20-28
20 Orang-orang Lewi, saudara-saudara sesuku mereka, yang mengawasi perbendaharaan
rumah Tuhan dan yang mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus; 21 bani Ladan,
yaitu keturunan Gerson melalui Ladan, mempunyai orang-orang Yehiel sebagai kepala
puak. 22 Keturunan Yehiel, yaitu Zetam dan Yoël, saudaranya, mengawasi
perbendaharaan rumah TUHAN. 23 Dari orang Amram, orang Yizhar, orang Hebron dan
orang Uziel 24 yaitu Sebuel bin Gersom bin Musa yang menjadi kepala perbendaharaan.
25 Sanak saudara Sebuel melalui Eliezer ialah Rehabya, anak Eliezer, dan Yesaya, anak
Rehabya, dan Yoram, anak Yesaya, dan Zikhri, anak Yoram, dan Selomit, anak Zikhri. 26
Selomit ini beserta sanak saudaranya mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus
yang telah dikuduskan oleh raja Daud dan oleh para kepala puak dan para pemimpin
pasukan seribu dan pasukan seratus dan para panglima. 27 Mereka telah
menguduskannya dari rampasan perang untuk menyemarakkan rumah TUHAN. 28 Juga
segala yang dikuduskan oleh Samuel, pelihat itu, oleh Saul bin Kish, oleh Abner bin Ner
dan oleh Yoab, anak Zeruya, ya segala barang yang dikuduskan ada di bawah pengawasan
Selomit beserta sanak saudaranya.
Amatilah,
1. Ada perbendaharaan rumah Tuhan . Sebuah rumah yang besar tidak dapat
terpelihara dengan baik tanpa gudang penyimpanan dari segala macam
perbekalan. Banyak yang dibelanjakan setiap hari untuk tepung korban
persembahan, anggur, minyak, garam, bahan bakar, di samping lampu.
Semua barang ini harus disimpan sebelumnya, di samping pakaian dan
perkakas kudus. Inilah perbendaharaan rumah Tuhan . Dan, sebab uang
menjawab kebutuhan segala sesuatu, tak diragukan mereka memiliki sejum-
lah uang yang banyak, yang diterima dari persembahan umat, yang dibawa
setiap kali mereka datang beribadah. Dan mungkin banyak yang disimpan
untuk keperluan mendesak. Perbendaharaan ini menggambarkan
kelimpahan yang ada di dalam rumah Bapa di sorga, yang cukup untuk
digunakan. Dalam Kristus, Bait Suci yang sejati, tersembunyi segala harta
hikmat dan pengetahuan.
2. Ada perbendaharaan barang-barang kudus, yang dipersembahkan
kebanyakan dari rampasan perang (ay. 27), sebagai suatu pengakuan akan
perlindungan Ilahi. Abraham memberi kepada Melkisedek sepersepuluh dari
segala rampasan yang paling baik (Ibr. 7:4). Di zaman Musa, para kepala
tentara, ketika mereka kembali dari kemenangan, membawa rampasan
mereka sebagai persembahan kepada TUHAN (Bil. 31:50). Di kemudian hari
kebiasaan yang baik ini dihidupkan kembali. Dan tidak hanya Samuel dan
Daud, namun juga Saul, dan Abner, serta Yoab, telah mempersembahkan
barang rampasan mereka bagi kehormatan dan sokongan kepada rumah
Tuhan (ay. 28). Perhatikanlah, lebih banyak Tuhan memberkati kita, maka
lebih banyak yang diharapkan-Nya dari kita dalam pekerjaan kesalehan dan
Kitab 1 Tawarikh 26:1-19
205
amal. Kesuksesan yang besar menuntut balas budi yang sepadan. Ketika kita
mengamati harta milik kita, kita seharusnya mempertimbangkan, “Ini
barang-barang yang membuat saya nyaman, barang-barang yang mewah,
dan barang-barang yang terbaik mutunya. namun mana barang-barang yang
dipersembahkan kepada Tuhan ?” Orang-orang di medan perang harus
memuliakan Tuhan dengan barang rampasan mereka.
3. Barang-barang perbendaharaan ini mempunyai penjaganya, orang-orang
yang mengawasinya (ay. 20, 26), yang tugasnya yaitu menjaga semua
barang, supaya jangan ada ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri
membongkar serta mencurinya, untuk dikeluarkan ketika diperlukan dan
menjaga agar tidak digunakan dengan sia-sia, digelapkan, atau diambil guna
kepentingan umum. Dan mungkin mereka juga yang menghitung semua
yang dibawa masuk dan yang dibawa keluar.
Para Pejabat Lewi
(26:29-32)
29 Dari orang Yizhar yaitu Kenanya beserta anak-anaknya yang diserahi tugas luar di
Israel, yaitu menjadi pengatur dan hakim. 30 Dari orang Hebron yaitu Hasabya beserta
sanak saudaranya, orang-orang gagah perkasa, seribu tujuh ratus orang jumlahnya, yang
diserahi urusan pemerintahan Israel di sebelah barat sungai Yordan dalam segala urusan
untuk TUHAN dan segala pekerjaan untuk raja. 31 Dari orang Hebron yaitu Yeria yang
menjadi kepala. Tentang orang Hebron, mengenai keturunannya dan puaknya, dalam
tahun keempat puluh zaman pemerintahan Daud diadakan penyelidikan tentang mereka
dan ternyata, bahwa di antara mereka ada pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa di
Yaezer-Gilead. 32 Sanak saudara Yeria, orang-orang yang gagah perkasa, kepala-kepala
puak ada dua ribu tujuh ratus orang. Mereka itu diangkat raja Daud mengawasi orang
Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu dalam segala perkara untuk Tuhan
dan segala perkara untuk raja.
Semua jabatan pekerjaan di rumah Tuhan telah ditugaskan dengan baik kepada
orang-orang Lewi. Sekarang dalam ayat-ayat di atas kita temukan tentang
mereka yang dipakai sebagai pengatur dan hakim di dalam urusan di luar rumah
TUHAN, yang tidak boleh diabaikan, bahkan dengan memakai alasan demi
rumah TUHAN. Tugas peradilan yaitu suatu ketetapan Tuhan bagi kebaikan
jemaat, yang sama perlunya seperti halnya pelayanan jemaat. Dan di sini kita
diberi tahu,
1. Bahwa orang-orang Lewi dipakai dalam pelaksanaan urusan peradilan untuk
mendampigi para pemimpin dan tua-tua dari beberapa suku. sebab para
pemimpin ini tidak dapat dianggap begitu saja bahwa mereka mengerti
hukum Taurat sama baiknya seperti orang Lewi, yang setiap waktu bertugas
menyelidiki hukum itu. Tak seorang pun dari orang-orang Lewi yang dipakai
206
dalam pelayanan tempat kudus, tak seorang pun dari para penyanyi atau
penjaga pintu, yang diberi tugas untuk juga mengurusi urusan di luar rumah
TUHAN ini. Satu macam tugas saja sudah cukup untuk membuat sibuk satu
orang, jadi jangan sombong untuk memborong semua tugas.
2. Tugas mereka yaitu dalam segala urusan untuk TUHAN dan segala
pekerjaan untuk raja (ay. 30, 32). Mereka mengatur urusan untuk raja, serta
urusan untuk TUHAN, mengurus persepuluhan Tuhan dan pajak raja,
menghukum pelanggar yang langsung melawan Tuhan dan kehormatan-Nya
serta mereka yang melawan pemerintah dan perdamaian umum. Juga
menjaga agar jemaat dan kerajaan menjauh dari penyembahan berhala dan
tidak berbuat ketidakadilan, dan bertanggung jawab untuk menjalankan
hukum terhadap kedua pelanggaran ini. Beberapa orang, sepertinya, meng-
khususkan diri untuk urusan agama, sedang yang lainnya untuk urusan
sekuler atau kemasyarakatan. Dengan demikian, di antara keduanya, Tuhan
dan raja, sama-sama dilayani dengan baik. Sungguh berbahagia sebuah
kerajaan ketika kepentingan-kepentingan rakyat dan agama saling terjalin
erat, sama-sama diperhatikan dan dimajukan.
3. Orang Lewi yang dipakai sebagai hakim untuk dua suku dan setengah suku
yang berdiam di sisi lain sungai Yordan lebih banyak dibandingkan yang di suku-
suku selebihnya. Ada 2.700 orang. sedang di sisi barat sungai Yordan ada
1.700 (ay. 30, 32). Ini mungkin sebab dua setengah suku itu tidak memiliki
cukup hakim seperti suku-suku selebihnya, atau sebab mereka, terletak
sangat jauh dari Yerusalem dan di perbatasan bangsa-bangsa tetangga,
sehingga sangat besar kemungkinan berada di dalam bahaya tertular dengan
penyembahan berhala, sehingga yang paling membutuhkan orang Lewi
untuk mencegahnya. Orang-orang di garis depan harus dikawal dengan baik.
4. Hal ini dikatakan terlaksana, seperti halnya semua penetapan tugas pelayanan
sebelumnya di tahun ke-40 dari pemerintahan Daud (ay. 31), yaitu, tahun
terakhir dari pemerintahannya. Kita harus lebih rajin untuk berbuat
baik menjelang hari Tuhan yang mendekat. Jika kita hidup untuk menikmati
hasil dari jerih payah kita, janganlah iri hati dengan mereka yang akan
datang sesudah kita.
PASAL 27
alam pasal ini kita membaca perihal daftar petugas yang mengurusi
urusan kerajaan, termasuk tentara.
I. Dua belas panglima pasukan untuk setiap bulan (ay. 1-15).
II. Para pemimpin dari beberapa suku Israel (ay. 16-24).
III. Para pengawas persediaan dan perbekalan istana (ay. 25-34)
Panglima-panglima Tentara
(27:1-15)
1 Adapun orang Israel, inilah daftar para kepala puak, para panglima pasuk-an seribu dan
pasukan seratus dan para pengatur yang melayani raja dalam segala hal mengenai
rombongan orang-orang yang bertugas dan libur, bulan demi bulan, sepanjang tahun.
Setiap rombongan berjumlah dua puluh empat ribu orang. 2 Yang mengepalai rombongan
pertama untuk bulan pertama ialah Yasobam bin Zabdiel dan dalam rombongannya ada
dua puluh empat ribu orang. 3 Ia dari bani Peres dan mengepalai semua panglima untuk
bulan yang pertama. 4 Yang mengepalai rombongan bulan yang kedua ialah Dodai, orang
Ahohi, sedang pemimpin rombongannya yang berjumlah dua puluh empat ribu orang,
yaitu Miklot. 5 Panglima yang ketiga untuk bulan yang ketiga ialah Benaya, anak imam
kepala Yoyada, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 6 Benaya ini
yaitu seorang dari ketiga puluh pahlawan dan mengepalai ketiga puluh orang itu, namun
yang memegang pimpinan rombongannya ialah Amizabad, anaknya. 7 Yang keempat
untuk bulan yang keempat ialah Asael, saudara Yoab, kemudian ia digantikan oleh Zebaja,
anaknya, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 8 Yang kelima untuk
bulan yang kelima ialah Samhut orang Yizrah, panglima itu, dan dalam rombongannya
ada dua puluh empat ribu orang. 9 Yang keenam untuk bulan yang keenam ialah Ira anak
Ikesh orang Tekoa dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 10 Yang
ketujuh untuk bulan yang ketujuh ialah Heles, orang Peloni, dari bani Efraim, dan dalam
rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 11 Yang kedelapan untuk bulan yang
kedelapan ialah Sibkhai, orang Husa dari orang Zerah itu, dan dalam rombongannya ada
dua puluh empat ribu orang.
12 Yang kesembilan untuk bulan yang kesembilan ialah Abiezer, orang Anatot itu, dari
bani Benyamin, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 13 Yang
kesepuluh untuk bulan yang kesepuluh ialah Maharai, orang Netofa dari orang Zerah itu,
dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 14 Yang kesebelas untuk bulan
yang kesebelas ialah Benaya, orang Piraton, dari bani Efraim, dan dalam rombongannya
ada dua puluh empat ribu orang. 15 Yang kedua belas untuk bulan yang kedua belas ialah
D
210
Heldai, orang Netofa itu, keturunan Otniel, dan dalam rombongannya ada dua puluh
empat ribu orang.
Di sini kita dapati catatan mengenai pengaturan tentara kerajaan. Daud sendiri
yaitu seorang pejuang perang, dan telah banyak melakukan perkara besar
dengan pedangnya. Dia telah membawa pasukan besar ke medan perang. Nah,
sekarang diberitahukan kepada kita di sini bagaimana dia mengelola mereka,
ketika Tuhan telah memberikan perhentian dari semua musuhnya. Ia tidak
menyatukan mereka semua bersama-sama, sebab tindakan itu akan mendatang-
kan masalah bagi mereka dan kerajaan. Namun, dia juga tidak membubarkan
dan menyebar mereka, sebab akan meninggalkan kerajaan seperti telanjang,
dan rakyatnya akan melupakan seni perang yang telah mereka latih bertahun-
tahun. Oleh sebab itu, ia berusaha mempertahankan kekuatan tentara yang
tetap, namun juga yang tidak bertugas tetap. Dasar susunannya sangat bijaksana.
1. Ia menyiagakan 24.000 orang bersenjata secara tetap. Saya perkirakan
mereka berada di dalam sebuah kesatuan, dan patuh pada tata tertib.
Mereka ditempatkan di suatu bagian wilayah dalam kerajaan. Para
sukarelawan ini membawa senjata sendiri dan menanggung biaya hidup
mereka sendiri ketika bertugas. Kekuatan ini cukup untuk menjaga
perdamaian dan keamanan masyarakat umum. Orang-orang Israel sejati
memang harus belajar berperang, sebab kita mempunyai musuh-musuh
yang harus diatasi, yang senantiasa harus kita waspadai dan jaga.
2. Ia menggilir mereka setiap bulan, sehingga jumlah seluruh pasukan
sukarelawan ini menjadi 288.000 orang, mungkin sekitar seperlima dari
penduduk kerajaan yang mampu berperang. Dengan demikian mereka
dibagi menjadi dua belas rombongan. Mereka semua terlatih, dan terbiasa
dengan latihan-latihan keprajuritan. Namun, tidak ada seorang pun yang
dipaksa untuk memasuki tugas itu, dan mengorbankan waktu di atas satu
bulan dalam setahun. yang mungkin sanggup mereka lakukan. Kecuali ada
kejadian luar biasa, dengan segera mereka semua akan berkumpul bersama-
sama. Merupakan hikmat dari para penguasa wilayah, dan banyak menjadi
kepujian mereka, bahwa sementara mereka menjaga keamanan masyarakat,
mereka juga harus berupaya mengurusi rombongan prajurit ini agar tetap
bekerja dengan baik dan juga dengan nyaman, tanpa menyusahkan mereka.
3. Setiap rombongan memiliki panglima tinggi yang mengepalai mereka. Di
samping perwira-perwira bawahan sebagai kepala pasukan seribu, seratus,
dan lima puluh prajurit, ada seorang jenderal atau panglima besar untuk
setiap rombongan atau legiun. Semua dua belas panglima besar ini terhitung
di antara orang-orang yang berjasa dan pahlawan-pahlawan Daud (2Sam.
Kitab 1 Tawarikh 27:1-15
211
23, dan 1Taw. 11). Mulanya mereka terkenal dengan perbuatan-perbuatan
besar, dan kemudian diangkat ke kedudukan yang tinggi. Baiklah sebuah
kerajaan yang memberikan penghormatan atas jasa rakyatnya. Di sini
dikatakan bahwa Benaya disebut sebagai anak imam kepala (ay. 5). namun ,
kata Ibrani untuk cohen yang dipakai di sini mempunyai arti imam dan juga
pemimpin. Jadi, di sini lebih baik diterjemahkan sebagai pemimpin kepala,
atau panglima (seperti yang dipakai oleh terjemahan LAI – pen.). Dodai
mengizinkan Miklot mengepalai (ay. 4), baik sebagai pengganti ketika ia
tidak dapat hadir atau lemah tubuh, atau menjadi penggantinya kala ia mati.
Benaya menempatkan anaknya di bawahnya (ay. 6). Asael juga digantikan
oleh anaknya (ay. 7). Di sini, tampaknya rancangan pasukan sukarela ini
ditetapkan pada awal pemerintahan Daud, sebab Asael dibunuh Abner
ketika Daud masih memerintah di Hebron. Ketika peperangannya usai, ia
menghidupkan kembali model aturan ini, dan meninggalkan keadaan
pasukan tentara tetap seperti ini, untuk menjaga keamanan pemerintahan
Salomo anaknya. Ketika kita mengira ada dalam keadaan yang paling aman,
namun sementara kita masih berada di dalam tubuh jasmani ini, kita harus
tetap bersiap-siap untuk menghadapi peperangan rohani. Orang yang baru
menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang
sudah menanggalkannya.
Angkatan Bersenjatanya
(27:16-34)
16 Yang mengepalai suku-suku Israel: untuk orang Ruben ialah Eliezer bin Zikhri sebagai
pemimpin; untuk orang Simeon ialah Sefaca bin Maakha; 17 untuk suku Lewi ialah
Hasabya bin Kemuel; untuk keturunan Harun ialah Zadok; 18 untuk suku Yehuda ialah
Elihu, salah seorang saudara Daud; untuk suku Isakhar ialah Omri bin Mikhael; 19 untuk
suku Zebulon ialah Yismaya bin Obaja; untuk suku Naftali ialah Yerimot bin Azriel; 20
untuk bani Efraim ialah Hosea bin Azazya; untuk setengah suku Manasye ialah Yoel bin
Pedaya; 21 untuk setengah suku Manasye yang di Gilead ialah Yido bin Zakharia; untuk
suku Benyamin ialah Yaasiel bin Abner; 22 untuk suku Dan ialah Azareel bin Yeroham.
Itulah para kepala suku-suku Israel. 23 Daud tidak menghitung jumlah orang-orang yang
berumur dua puluh tahun ke bawah, sebab TUHAN telah menjanjikan untuk membuat
orang Israel sebanyak bintang-bintang di langit. 24 Memang Yoab, anak Zeruya, telah
mulai menghitung, namun ia tidak menyelesaikannya, sebab oleh sebab hal itu orang
Israel tertimpa murka; dengan demikian jumlah mereka tidak dibukukan dalam kitab
sejarah raja Daud. 25 Yang mengawasi persediaan raja ialah Azmawet bin Adiel dan yang
mengawasi persediaan di luar kota, di kota-kota, di desa-desa dan di dalam menara-
menara lumbung ialah Yonatan bin Uzia. 26 Yang mengawasi para pekerja di ladang yang
harus mengusahakan tanah ialah Ezri bin Kelub. 27 Yang mengawasi kebun-kebun anggur
ialah Simei, orang Rama. Yang mengawasi hasil kebun anggur untuk persediaan anggur
ialah Zabdi, orang Syifmi. 28 Yang mengawasi pohon-pohon zaitun dan pohon-pohon ara
di Daerah Bukit ialah Baal-Hanan, orang Gederi; yang mengawasi persediaan minyak ialah
Yoas. 29 Yang mengawasi lembu sapi yang digembalakan di tanah Saron ialah Sitrai, orang
212
Saron; yang mengawasi lembu sapi di lembah-lembah ialah Safat bin Adlai. 30 Yang
mengawasi unta-unta ialah Obil, orang Ismael; yang mengawasi keledai-keledai betina
ialah Yehdeya, orang Meronot. 31 Yang mengawasi kambing domba ialah Yazis, orang
Hagri. Mereka ini sekalian ialah para pengawas harta milik raja Daud. 32 Yonatan, saudara
ayah Daud, yaitu penasihat; dia seorang cerdas dan ahli kitab. Yehiel bin Hakhmoni
membantu anak-anak raja. 33 Ahitofel yaitu penasihat raja; Husai, orang Arki, yaitu
sahabat raja. 34 Yang menggantikan Ahitofel kemudian ialah Yoyada bin Benaya dan
Abyatar. Panglima raja ialah Yoab.
Kita dapati di sini sebuah catatan,
I. Mengenai para pemimpin untuk mengepalai suku-suku Israel. Sesuatu yang
berasal dari tatanan purbakala yang ditetapkan oleh Musa di padang
belantara masih tetap terjaga selama itu, yaitu bahwa setiap suku harus
memiliki kepala atau pemimpinnya. Kemungkinan besar ketetapan itu terus
dipertahankan, baik melalui pemilihan atau penunjukan pengganti dalam
keluarga yang sama. Nama-nama yang disebutkan di sini dicatat ketika
mereka sedang memegang jabatan mereka. Elihu, atau Eliab, yang menjadi
kepala suku Yehuda, yaitu anak laki-laki sulung Isai, dan keturunan
langsung dari Nahason dan Salmon, para kepala suku di zaman Musa. Tidak
jelas apakah tugas para pemimpin itu mirip dengan perwira pembantu yang
membimbing mereka dalam urusan ketentaraan, atau kepala-kepala
pengadilan yang mengetuai urusan peradilan. Kekuasaan mereka sekarang,
mungkin jauh lebih sedikit, sebab semua suku sekarang sudah disatukan di
bawah kuasa seorang raja. Ini berbeda dibandingkan ketika masing-masing suku
masih bertindak secara terpisah. Agama kita mewajibkan kita untuk tunduk,
tidak hanya kepada raja sebagai penguasa yang tertinggi, namun juga kepada
para pemimpin di bawahnya (1Ptr. 2:13-14), para pemimpin yang
menyatakan keadilan. Pemimpin bani Benyamin yaitu Yaasiel bin Abner
(ay. 21). Meskipun Abner yaitu musuh Daud, dan pernah merintanginya
naik takhta, namun Daud tidak menghalangi kenaikan pangkat bagi anaknya.
Bahkan mungkin ia sendiri yang mencalonkannya untuk kedudukan yang
mulia ini, untuk mengajarkan kepada kita supaya membalas kejahatan
dengan kebaikan.
II. Mengenai penghitungan rakyat (ay. 23-24). Di sini dikatakan,
1. Bahwa ketika Daud memerintahkan untuk mengadakan penghitungan
jumlah rakyat, ia melarang menghitung orang-orang yang berumur di
bawah dua puluh tahun, sebab takut menghina janji Tuhan bahwa
jumlah orang Israel akan tak terhitung. Namun, itu hanyalah alasan yang
buruk. Sebab selama itu tidak pernah ada kebiasaan untuk menghitung
orang-orang yang berusia di bawah dua puluh tahun, lagi pula, janji
Kitab 1 Tawarikh 27:1-15
213
tentang jumlah mereka itu terutama berkaitan dengan orang-orang yang
mampu bekerja.
2. Bahwa penghitungan di antara rakyat itu berasal dari kesombongan hati
Daud, dan hasilnya tidaklah baik, sebab tidak pernah disempurnakan.
Juga tidak pernah dikerjakan dengan cermat, serta tidak pernah dicatat
sebagai sebuah catatan resmi. Yoab merasa jijik atas perintah itu, dan
melaksanakannya setengah bagian saja. Daud merasa malu sebab nya, dan
berharap kejadian itu dilupakan, sebab perbuatan itu menurunkan murka
Tuhan terhadap Israel. Dalam perenungan, seorang yang baik janganlah
menyenangkan dirinya sendiri dengan apa yang ia ketahui tidak disenangi
Tuhan . Ia tidak akan mendapat keuntungan, penghiburan dari apa
diperolehnya dari dosa.
III. Mengenai pengawas-pengawas istana.
1. Mereka ini sekalian ialah para pengawas harta milik raja, begitulah
mereka disebut (ay. 31). Misalnya, mereka mengawasi pengusahaan
tanah dan ladang raja, kebun-kebun anggurnya, lembu dan sapinya,
unta-untanya, keledai-keledai, dan kambing domba. Di sini tidak didapati
petugas-petugas untuk urusan negara, untuk kegiatan olah raga, tidak
ada pengurus busana, tidak ada pengurus upacara, tidak ada pengurus
kuda, dan juga tidak ada pengurus anjing. namun semua siap untuk
kebutuhan istana, sesuai dengan kesederhanaan dan kepolosan zaman
itu. Daud sendiri seorang prajurit hebat, sarjana besar, dan seorang raja
yang agung, namun ia juga seorang penggarap yang hebat di tanah ladang-
nya. Ia mengumpulkan banyak tanah sebagai miliknya sendiri. Ia
mengumpulkan semuanya bukan untuk kesenangan, melainkan untuk
dimanfaatkan. Sebab, raja sendiri dihormati dengan semuanya itu (Pkh.
5:9). Para pejabat berkuasa yang menginginkan rakyatnya menjadi rajin,
harus menjadi contoh teladan dalam kerajinan dan ketekunan bekerja.
Namun, sesudahnya kita dapati, bahwa orang-orang miskin dianggap
cocok untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang
(2Raj. 25:12). Namun saat itu Daud menempatkan orang-orang hebatnya
untuk memimpin pekerjaan ini.
2. Mengenai para pegawai pendamping raja. Mereka terkenal sebab
kebijaksanaannya, dan terdidik dalam berbicara. Salah seorang saudara
ayah Daud yaitu orang yang bijaksana, dan ahli kitab. Ia tidak saja
cerdas dalam hal kenegaraan, namun juga dalam hal kitab suci. Ia menjadi
penasihat raja (ay. 32). Tokoh lain yang tidak diragukan lagi
keunggulannya, dalam hal pemikiran dan kebijaksanaannya, yaitu
214
seorang guru bagi anak-anaknya. Ahitofel, seorang yang sangat licik,
menjadi penasihat raja. Sebaliknya, Husai, seorang yang jujur, menjadi
sahabat raja dan orang kepercayaannya. Tampaknya raja tidak memiliki
banyak penasihat, namun orang-orang yang ia miliki semuanya
berkemampuan hebat. Kebijaksanaan para pemimpin dapat diamati
terutama pada siapa pelayan yang dipilihnya. namun Daud, meskipun ia
memiliki semua orang kepercayaan dan saudara-saudara sepupu serta
para penasihat yang sangat mengasihinya, ia lebih menyukai Alkitabnya
melebihi mereka (Mzm. 119:24). Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi
kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku.
PASAL 28
isah yang kita miliki tentang pengunduran diri Daud, dalam permulaan
Kitab 1 Raja-raja, tidak membuat mataharinya begitu terang seperti yang
diberikan dalam pasal ini dan pasal selanjutnya, di mana kita membaca tentang
perpisahannya yang khidmat dengan putranya dan rakyatnya, dan harus diakui
bahwa dia mengakhiri pemerintahannya dengan baik. Dalam pasal ini kita
mendapati,
I. Sebuah pertemuan umum kerajaan diadakan (ay. 1).
II. Sebuah pengumuman resmi tentang penetapan Ilahi mengenai
pewarisan dan kehormatan untuk membangun Bait Suci kepada
Salomo (ay. 2-7).
III. Nasihat kepada rakyat dan kepada Salomo untuk menjadikan agama
sebagai perhatian utama dalam hidup mereka (ay. 8-10).
IV. Model dan bahan-bahan yang diserahkan kepada Salomo untuk
pembangunan Bait Suci (ay. 11-19).
V. Dorongan yang diberikan Daud kepada Salomo untuk melaksanakan
dan memulai pembangunan Bait Suci (ay. 20-21).
Pesan Daud kepada Rakyat
(28:1-10)
1 Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yaitu para kepala suku, para
pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan
kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan
anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan
semua pahlawan yang gagah perkasa. 2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: “Dengarlah,
hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah per-
hentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Tuhan kita; juga aku telah
membuat persediaan untuk mendirikannya. 3 namun Tuhan telah berfirman kepadaku:
Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit
dan telah menumpahkan darah. 4 Namun TUHAN, Tuhan Israel, telah memilih aku dari
antara segenap puakku untuk menjadi raja atas Israel selama-lamanya; sebab Ia telah
K
216
memilih Yehuda menjadi pemimpin, dan puakku dari antara kaum Yehuda, dan dari
antara anak-anak ayahku Ia berkenan kepadaku untuk mengangkat aku sebagai raja atas
seluruh Israel. 5 Dan dari antara anak-anakku sekalian – sebab banyak anak telah
dikaruniakan TUHAN kepadaku – Ia telah memilih anakku Salomo untuk duduk di atas
takhta pemerintahan TUHAN atas Israel. 6 Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu,
dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia
menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi bapanya. 7 Dan Aku akan mengokohkan
kerajaannya sampai selama-lamanya, jika ia bertekun melakukan segala perintah dan
peraturan-Ku seperti sekarang ini. 8 Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah
TUHAN, dan dengan didengar Tuhan kita, aku berkata kepadamu: Peliharalah dan
tuntutlah segala perintah TUHAN, Tuhan mu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang
baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemu-
dian. 9 Dan engkau, anakku Salomo, kenTuhan Tuhan nya ayahmu dan beribadahlah kepada-
Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan
mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui
olehmu, namun jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk
selamanya. 10 Camkanlah sekarang, sebab TUHAN telah memilih engkau untuk
mendirikan sebuah rumah menjadi tempat kudus. Kuatkanlah hatimu dan lakukanlah
itu.”
Sangat banyak pelayanan yang telah dilakukan oleh Daud dalam hari hidupnya.
Ia telah melakukan kehendak Tuhan pada zamannya (Kis. 13:36). Namun kini
waktu telah mendekati malam sehingga Daud harus meninggalkan dunia ini, dan
sebagai gambaran dari Putra Daud, makin dekat dia kepada ajalnya makin sibuk
saja dia, dan melakukan pekerjaannya dengan segala kekuatannya. Ia sekarang
sudah sedikit pulih dari kurang enak badannya yang disebut dalam 1 Raja-raja
1:1, ketika seluruh tubuhnya harus diselimuti sebab badannya kedinginan.
namun , adakah obat bagi usia yang lanjut? Dengan pulihnya kesehatan, ia
mendapat kesempatan untuk melakukan sedikit lagi pelayanan bagi Tuhan dan
kerajaannya.
I. Ia mengumpulkan segala pembesar kota untuk menemuinya, sehingga ia
dapat mengucapkan selamat tinggal kepada mereka semua (ay. 1). Demikian
pula yang dilakukan Musa (Ul. 31:28), dan Yosua (23:2; 24:1). Daud hanya
mau menyatakan kemapanan makhotanya di hadapan dan bagi kepuasan
orang-orang yang merupakan perwakilan dari rakyat.
II. Ia menyambut mereka dengan sepenuh hati dan hormat. Ia tidak hanya
memaksakan diri untuk beranjak dari ranjangnya, untuk mengadakan
pertemuan dengan mereka, sebab kesempatan telah memberinya semangat
yang baru. namun juga beranjak dari kursinya, dan berdiri (ay. 2), sebagai
penghormatan kepada Tuhan yang kehendak-Nya mau dinyatakannya, dan
sebagai penghormatan kepada jemaah Israel milik Tuhan . Seakan-akan Daud
memandang dirinya, kendati majors ingulis – lebih besar dibandingkan setiap
orang di antara mereka, namun minor un