bidah yang dianggap sunah 9
ershalawat kepadaku sekali, Allah akan
bershalawat kepadanya sepuluh kali. Barangsiapa bershalawat kepadaku
sepuluh kali, Allah akan bershalawat kepadanya seratus kali. Barangsiapa
bershalawat kepadaku seranrs kali, Allah akan bershalawat kepadanya seribu
kali. Dan, barangsiapa bershalawat kepadaku seribu kali, kelak di pintu
surga, aku akan merapatkan pundakku dengan pundaknya." Penulis a/-
Hirzul Mani'menyatakan bahwa ia tidak pernah ahu darimana hadits ini
berasal.
z6z I gu'an-uld'ahyang Dlianggap Sunnatr
Hadits: "Barangsiapa mengatakan, 'Allah memberi pahala kepada
Muhammad karena memErng dia layak menerimanya', maka mempekerjakan
tufuh puluh malaikat ddam seribu pagd.." Dalam sanadnya terdapat nama
Hani' bin al-Mutawakkil, ymg lemah sebagaimana dinyatakan dalam al-
Hirzul Mani'. Menurut Ibnu Hibban, narna ini banyak dihubungkan dengan
riwayat-riwayat yang mungkar. Tidak boleh diiadikan huiiah dalam keadaan
apa pun. Ibnu Hibban kemudian menyebutkannya dalam kumpulan hadits-
hadits munkamya, sebagaimana yang terdapat ddam al-Mizi.n.
Hadits: 'shalat dua raka'at pada malam Jum'at kemudian mengatakan
seribu kali, 'shallallahu ah Muhammadin nablyyil utwniry', maka tidak
akan datang hari esok hingga dia melihatku dalam tidur."
Kata Muhammad bin Ahmad, "Yang jelas, hadits ini berada dalam
tingkatan dba'if yang paling rendah, dan bertentangan dengan hadits
Muslim: 'Jangan tnengistimeutakan tnalam Jum'at dmgan shalat malam di
antara mahtn-mahn yanghin.'Seiap khabar, atsar, atau perkataan syaikh,
yang menyatakan bahwa barangsiapa bershalawat kepada Nabi begini
seribu atau dua ribu kali, maka dia akan melihatnya dalam tidurnya,
jangan dihiraukan, iangan dipercaya, dan iangan amalkan. Karena bisa
jadi itu merupakan khabar atau atsar yang lemah sekdi aau bahkan palsu,
dan bisa iadi pula itu merupakan bid'ah, dan keduanya tidak boleh
diamdkan."
Hadits: "Barangsiapa yang setiap hari mengatakan,'Nlabumma shalli
'ala Mubammad shalitan', akan mendapatkan ridhanya, disamakan
pahalanya dengan menunaikan tiga puluh kali shalat, dan Allah akan
membukakan antara kuburnya dan kuburan Nabinya." Penulis melihat
hadits ini termaktub dalam al-Fauti-id fish Shilht utal 'Aui'id, karangan
asy-Syarfi al-Yamani, buku yang tidak dapat dijadikan sandaran dan tidak
boleh diacu bagi yang mengharapkan keselamatan. Karena di dalamnya
terdapat berbagai kesesatan, khurafat dan kebatilan.
Khabar: Ketika Adam mendekat kepada Hawa, Hawa langsung
meminta maskawin kepadanya. Kemudian Adam mengadu kepada
Rabbnya, "Wahai Rabbku,
^Veymtg
harus aku berikan kepadanya?" Allah
menjawab, "Wahai Adam, bacakanlah shalawat untuk Muhammad
Shallallabu'alaihi uta Sallam dua puluh kali", dan Adam pun melakukannya.
Khabar ini mirip dengan riwayat-riwayat di aas yang tidak mempunyai
sandaran dari kitabkitab yang menjadi pegangan. Tidak seorang ulama
hadits pun yang mencantumkan riwayat ini dalam kiabnya, bahkan riwayat
Baglan Kedua I z,6l
ini hanya ada pada kalangan orang-orang sufi dan kdangan tarikat yang
tidak bisa membedakan mana yang shahih dan yang palsu dari perkataan
Nabi.
Hadits: Allah mewah;.ukan kepada Musa, "Apakah engkau ingin nanti
di hari Kiamat tidak haus?" Musa meniawab, "Ya!" Allah berfirman,
"Perbanyaklah shalawat kepada Muhammad Sballallabu'alaibi uta Sallam."
Ini adalah israiliyat yang tidak memiliki sandaran dari kitab yang menjadi
pegangan. Riwayat seperti ini hanya didapatkan pada kitab-kitab tasawuf
yang melihat permasalahan sanad sangat diremehkan.
Adalah kisah meniangan bersama pemburu. Si meniangan memohon
kepada Rasulullah, "Perintahkan orang ini untuk melepaskanku agar aku
bisa peryi dan menyusui anak-anakku,lalu aku akan kembalil^gr." Rasulullah
menegaskan, iJika kamu tidak kembali?" Si menjangan itu meniawab,
"Jika aku tidak kembali maka laknat Allah akan menimpa diriku,
sebaga.imana orang yang disebut namamu di hadapannya' namun tidak
bershalawat kepadamu." Maka Rasulullah pun memberikan jaminan
kepadanya.
Kisah ini adalah kisah bohong yang mengatasnamakan Rasulullah.
Sebagian menisbahkan kisah ini kepada }utzb flilyatul Auliyi', yang banyak
menuliskan ketidakbenaran dan kebohongan.
Dalam sesi pelafarannya, Syaikh as-Subki Rahitnabullah sering
mengatakan, 'shalawat yang pding shahih dan paling semPurna adalah
yang tercantum dalam cara bershalawat kepada Nabi, y rtu. 'NlAhutntna
shalli 'ala Mubammad ua ilihi uta salhm'[Ya Allrh, limpahkan shalawat
dan keselamatan kepada Nabi dan keluarganya]." Itulah sebabnya, engkau
lihat murid-murid beliau, umumnya tidak pernah bershalawat kecudi dengan
kalimat tersebut. Yang dikatakan oleh Syaikh as-Subki ini, tidak benar,
tidak bisa difadikan acuan. Acuan yang paling shahih sanad dan matannya
adalah riwayat-riwayat yang telah kami kemukakan dari kitab ash-Shabibain
dan yang lainnya.
Syaikh tersebut mencantumkannya dalam kumpulan shalawat kepada
Nabi dengan di sana sini banyak mengutip hadits dba'if dan lemah sekali.
Oleh karena itu, setiap pembaca harus menyadari hal ini.6 Kami banyak
mendengar dari para pengikutnya tentang ucapan-ucapan shalawat bid'ah
hasil rekaannya. Di antaranya seb"gai berikut:
"Ya Rabbi, shalli 'olal mukhtor
wa-mnun 'ololm bll onwor'
[Wahai Rabbku, sampaikan shatawat kepada orang pitihan
dan beritah kami cahayal.
264 I gld'aputd'ahyangDlanggapsunnah
Wahai Ahlus Sunnah, ikutilah yang dicontohkan Rasulullah dan iangan
membuat hal-hal yang baru, karena yang ada pada Rasulullah itu sudah
cukup buatrnu. Jauhilah hal-hal banr yang mereka ciptakan, karena semua
itu adalah kesesatan. Dan shalawat dengan kalimat, "Allahumma shalli
afdhala shalitin 'ala as'adi makhl0qitika ...", adalah bid'ah.
Demikian juga kalimat, "'Adadu kamilillih wa kami yaliqu bi
kamilihi", juga bid'ah.
Demikian juga, "Shdlallihu 'ala thahi khairil khalqi wa ahlaha ...",
juga bid'ah.
Juga, shalawat dengan redaksi: 'Allahumma shalli 'dal habibil mahbfib,
musyfil 'alil wa mufarrijul kur0b." Shdawat dengan kdimat ini, bila teriadi
kesalahan infleksi (i'rab) akan menyebabkan kemusyrikan. Karena itu,
daripada riskan, lebih baik ditinggalkan.
Demikian juga, "Shdli 'ala Muhammad thibbil qulirb wa dawi'iha,
wa 'ifiyatil abdin wa syifi'ihq w^ n0ril abshir wa dhiyi'iha", adalah
wajib ditinggalkan.
Demikian juga pendapat sebagian kalangan ahli fikih ddam kitab-
kitab mereka, bahwa shalawat kepada Nabi hanya waiib sekali seumur
hidup. Pendapat ini merupakan pendapat yang jelas'ielas keliru, yang
dikemukakan oleh orang yang tak berilmu. Sebuah hadits berbunyi:
"Terhinalah oftrng yang jika disebut namaku di badapannya, dia tidak
bqshalau.,at kcpadaktt. Dan olang yang pdit adalah olaflg yang apabila
disebut namaku di hadapantrya, dia tidak bershalawat kepadaku.' Darr
hadits lain:'Suatu golongan yang duduk dalam satu mailis, lalu mqeka
tidak mengingat Nhh dan tidak bqshalautat kepada Nabi, tnaka akan
ditimpakan beban atas mereka.'
Satu hal yang sangat keii sekali adalah tulisan orang yang dikenal
sebagai orang yang baik pengetahuan agamanya dan luas keilmuannya,
yang ternyata menyesatkan. Ia menulis, 'Barangsiapa bershalawat kepada
Nabi dengan susunan kdimat, '... d-fAtib.limi ughliqa, wal khitim limi
sabaqa, utan nishirul foaqqa bil fuaqqi...'[pembuka bas yang telah ditunrp,
penuup bagr para pendahulu, dan pembela kebenaran dengan kebenaran],
sekali seumur hidupny4 maka dia ddak akan masuk neraka. Dan sekali
membaca shalawat dengan susunan kdimat seperti ini pahalanya sama
dengan enam kali khatam d-Qur'an."
Dikatakan pula bahwa rnembaca sau kali sama dengan sepuluh ribu
kali, atau enam ranls ribu kali. Barangsiapra yang memb^cutya pada suatu
Bastan Kedua I 265
malam seribu kali, dia akan berlarmpul bersama Nabi. Demikian disebutkan
dalam Syarh Shdawat ad-Dardir karangan ash-Shawi, hal. 37.
Sangat tidak masuk akal, mereka telah menyia-nyiakan keutamaan
kalitnullah dan sabda Rasulullah dengan keutamaan susunan kalimat
shalawat yang bid'ah. Apakah setelah mendengar pernyataan ini, akan
ada orang yang mau membaca satu ayat dQur'an, atau sahr huruf saja
dari ucapan Muhammad Shallallahu 'alaihi ua Sallam, atau bershdawat
kepadanya? lnna lillahi utainna ilaihi raji'un.
Wahai Rabbul fuasy, hanya kepada-Mu dan tidak ada sekutu bagi-
Mu, kami mengadukan bencana, kehancuran dan musibah yang menimpa
Islam dan para pemeluknya akibat ulah para ulama dan para pembesarnyq
karena mereka telah sesat dan menyesatkan.
Satu pendap^t yeng "asal keluar" adalah kalimat yang mereka ucapkan
secara bersama-sama, 'Dua futa kdi shdawat kepada Muhammad dan
dua ratus ribu bagi orang Arab addah karamah, sepuluh kerusakan ialan
cahayanya, hadiah bagi orang yang menyesatkan dengan kegelapan."
Demikian juga perkataan mereka, "Shdawat untuk Muhammad per
hurufnya dihitung sebanyak iumlah huruf dalam al-Qur'an, dan iumlah
setiap huruf dihitung seribu, iumlah shaf malaikat, jumlah setiap shaf
dihitung seribu." Demikian juga perkaaan mereka, 'Shalawat kepada Nabi
Muhammad seberat timbangan lautmu, sebanyak ombaknya, sebanyak
riak air yang tawar dan yang asin, sebanyak kerikil dan pasir, sebanyak
pohon, rawa dan banr, sebanyak nrmbuhan yang keluar dari bumi, sebanyak
manusia, iin dan syetan yang diciptakan, sebanyak rambut yang ada di
badan, wajah dan kepala mereka dan seterusnya, semenjak dunia diciptakan
hingga hari Kiamat, pada setiap hari sejuta kali." Semua shdawat ini dan
yang semisalnya adalah bentuk ibadah yang tidak diijinkan oleh Allah dan
Rasul-Nya. Ini merupakan kesesatan yang tertolak.
Ketahuilah, bahwa Allah Mahaagung kekuasaan-Nya, Mahatinggi
keagungan-Nya, dan para malaikat tidak menuliskan bagi kalian pahala
yang kalian sangkakan dan dahrakan sebagai pahala yang besar. Karena
dia adalah Rabb Pencipta, sedangkan kalian adalah hamba. Hanya
dituliskan bagi kalian pahala dari apa yang kalian amalkan yang sesuai
dengan syariat yang ada dalam kiab-Nya dan diucapkan oleh lisan Nabi.
Nya, kemudian dilipatgandakan dengan kelipatan yang banyak Demikian
firman Allah: "Barangsiapa membawa atnal yang baik maka baginya
(pahah) sepuluh kali hpat amalnya." (QS. Al-An'im: 150)
266 I gu'arr-ou'ahyang Dlanggap Sunnah
'Dan siapa yang mengeriakan kebaikan akan Kami tambahkan
baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allab Maha
Pengampun lagi Maba Mensyukuri." (QS. Asy-Synra: 23)
*Nlab melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kebendaU.
Dan Nlah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maba Mengaahui.' (QS. Al-
Baqarah: 261)
Tuhanmu tidak memerintahkan kalian berbuat sesuka hati kalian,
sesuai yang kalian ciptakan, kemudian Dia menuliskan bagi kalian dan
memberi pahala sesuai niat dan itikad kalian iw. Nlihu akbar, Nlihu
akbar, Subbinallah.
Bagr yang menginginkan keselamaan, hendaklah meninggalkan semua
tahayul ini, dan beribadah hanya dengan tunnrnan yang paling shahih
dan pding kuat sanadnya, seperti hadits dalam ash-Shabibain dan yang
lainnya. Semoga Allah memberikan aufik kepada kita semua.
Ketahuilah bahwa shdawat Bakariyah, Dardiriyah dan Marghaniyah
adalah bid'ah. Juga kitab Afdhalush Shalawati 'ala Sayidis Sidit, kitab
Shalautitust Tsan6'ala Sayidil AnbAA' karya an-Nabhani, kitab Raudhatul
,\srir fisb Sbalit'alal Mukhtir, kitab at:tufrfah ar-Rabbaniyah bish Shakti
'alal Imhmil Hadhirah al-Qudd,frsiyah, Mftnbd Mddad fish Shaliti 'ala
Rasitlis Sanad,}atab at:Tafakur utal I'tibar fish Shaliti'alaNabiyil Mukhtir
tulisan Ahmad bin Tsabit d-Maghribi, serta kitahkitab yang disusun di
dalamnya shalawat kepada Nabi berdasarkan urutan huruf abjad fuab,
misalnya, "Yang mengucapka,n,'Allahu?rt?ttct shalli'ala sayyidina
Muhammad', sangat tergantung dengan niatnya." Mereka menyatakan
kdimat bersyarat seperti itu, setelah shalawat hadits Nabi atau kalimat
yang bersajak. Ketahuilah bahwa ini adalah bid'ah dalam agama dan
syariat yang tidak diiiinkan oleh Allah. Maka jangan sekali.kali beribadah,
wahai saudaraku, kecuali dengan yang pernah dicontohkan oleh Nabi
Muhammad dan para shahabatnya. Jangan mangao kepada yang tidak
keluar dari mulut Rasulullah Shallallabu 'alaihi uta Sallam. Jika kalian
tidak mematuhinya, maka kalian bukan orang yang mencintai dan bukan
pengikut Rasulullah, dan tidak termasuk orang y^nE ta t kepada firman
Rabb kalian: *Apa yang dibauta oleh Rasululhh, maka ambilkh.' (QS.
Al-flasyr: 7) Dan firman-Nya, 'lkutihh dia agar kntnu mendapatpetunjuk."
(QS. Al-Arif: 1s8)
Jangan merasa aman karena tidak termasuk ke dalam golongan yang
disebutkan Allah dalam firman-Nya berikut: 'Maka bendaHah orangof-
Baglan Kedua I 267
angyang lneflyalabi puintah-l,lya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa
atnb yang pedih." (QS. An-Nun 63)
Ketika Abu Bakar lbnu'fuabi mensyarah hadits Tirmidzi, mengatakan'
"Hati-hati, jangan sampai seseorang berpaling kepada yang disebutkan
oleh Abu Z,aid, dengan menambah-nambahkan shalawat kepada Nabi,
"... warham Muhammadan", karena hal itu mendekati bid'ah. Nabi sendiri
mengajarkan shalawat berdasarkan wahyu, dan menambah-nambahkan
dari yang diajarkan Nabi berarti menganggap Nabi tidak sempurna dan
merasa dirinya lebih tahu dari Nabi. Inr artinya, menambahkan satu huruf
saja dari yang diajarkan Nabi, tidak boleh.
An-Nawawi menyimpulkan dalam al-Adzhhrnya: Menambahkan
kalimat, "... warham Muhammadan wa ili Muhammadin", adalah bid'ah.
Abu Bakar Ibnu 'fuabi sangat keras menentang hd ini, sering menyalahkan
Ibnu Abi Z.ard dan membodoh-bodohkan orang yang melakukannya.
Tambahan ini sangat ringan tidak sampai sepersepuluh tambahan
yang ditambahkan oleh mereka, dimana mereka mengarang beribu-ribu
iilid kumpulan shalawat, namun walau begitu para ulama telah
mengingkarinya dengan pengingkaran yang sangat keras, maka bagaimana
sikap mereka jika melihat ^p
y^tgterfadi sekarang tersebar dan mewabah,
sehingga sunnah menfadi sesuanr yang dilupakan' sesuatu yang tidak pernah
disebut kecuali dalam kitab-kitab Sunan. Ii baula utali quututata illa
biilah.
IUahai hamba Allah, menambahkan dari yang diajarkan Rasulullah
adalah bid'ah, yang tidak akan mendekatkan kalian kepada Allah, kepada
rahmat dan ridha-Nya, karena menyembah kepada Allah haruslah dengan
yang disyariatkan, bukan dengan amdan yang diada-adakan dan bid'ah.
Wahai hamba Allah, apakah kalian menganggap bahwa shalawat
dan salam yang dikarang oleh syaikh-syaikh itu lebih utama daripada yang
diajarkan oleh Rasulullah yang ma'shum itu? Mungkin kalian sependapat
dengan syaikh-syaikh itu. Jika tidak, mengapa kalian tidak bershalawat
kepada Nabi berdasarkan riwayat dalam kirab Shabih darn Sunan yang
ada, bahkan tidak memahaminya? Apakah kalian lebih mengistimewakan
syaikh kalian daripada Nabi kalian, (padahal kalau Musa masih hidup,
maka tidak ada pilihan bagtnya selain mengikutinya). Kata Musa, "Kalau
saja turun seorang wali, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkan nabi,
maka kalian akan tersesat."
Vahai hamba Allah, ingatlah firman Allah, "Maka detni Rabbmu,
mereka (poda bakekatnya) tidakbqimanhingga mereka meniadikan katnu
268 I gu'atr-uld'ahyang Dlanggap Sunnah
hahim dahtn perkara yang mueba puselisihkan, kmtudian mqeka tidak
tneft$a keberatan dalam hati muekatcrhadap putusanyangkamu berikan,
dan mqeka meneritna dengan sqmubnya." (QS. An-Nisi': 65)
Dan renungkanlah sabda Rasulullah berikue 'Deni Dzat yang diiku
ada di tangan-Nya, tidak (dikatakan) befiman salah seorang di antara
kalian sebinga hauta nafsunya mettgikuti apa yang aku bauta.'
\Uilahai hamba Allah, ketahuilah, iika kalian menghafal satu lafaz
shdawat dari yang ada dalam kitab Shabih atau kiab Sunan, lalu kdian
mengamalkannya sepanjang hidupmu, dan tidak lagi perlu terhadap
karangan manusia, pasti Allah akan memberi pahala yang besar, dan hal
ini adalah sesuatu yang gasti. IGlau kalian berpding dari shalawat-shalawat
ciptaan manusia, bahkan membakar kita;b ad-Dali'il dan semua kitab
kumpulan shalawat ldu membuangrya ke laut, kdian tidak akan terkena
hukuman sedikit pun. Apakah Allah akan menghukum orang yang
mengamalkan sunnah dan meninggalkan bid'ah? Demi Allah, Psd ddak.[]
Baglan l(edua I z6g
BAB KETIGA
Dzlklr Umum Dan Dzlklr Khusus
An-Nawawi mengatakan dalam al-Adzkirnya, "Kami meriwayatkan
dari kitab Sbabib al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah: Rasulullah
Shallallahu 'alaibi uta Sallam bersabda, *Dua kata yang ringan bagi lisan,
tapi berat dalam timbangan, dan dicintai oleh yang Maha Rabman:
Subhinallih wabihamdihi [Mahasuci Allah dengan segala pujiannya],
Subhinallihil 'azhim [Mahasuci Nlah yang Mahaagung].'
Kami meriwayatkan dari ShabihMuslim, dari Abu Dzar Radhiyallahu
'Anhuz Rasulullah Shallallahu 'alaibi uta Sallam bersabda, *lngatlah, akan
aku beritahukan perkataan yang paling dicintai Nlah? Sesungguhnya
perkataan yang paling dicintai Nlah adalab Subhinallih wa bi hamdihi."
Dalam riwayat yang lain Rasulullah Shalhllahu 'ahihi wa Sallam pernah
ditanya, 'Ucapan apa yang paling utama?" Beliau menjawab, *Apa yang
Nlab pilihkan untuk para tnalaikat-Nya, atau untuk para ltamba-Nyr."
Kami meriwayatkan dari Shabih Muslim, dari Samurah bin Jundub:
Rasulullah Shallallahu 'alaibi uta Sallam bersabda, *Perkataan yang paling
dicintai Nlah ada etnpat: Subhinallih, alhamdulillah, h rltha lllallih, dan
allihu akbar. Tidak tnengapa engkau metnulai dari yang mana sajA."
Kami meriwayatkan dalam Sbabih Muslim, dari Abu Malik
Radhiyallabu 'anhu: Rasulullah Shallalhba 'alaibi uta Sallam bersabda,
*Bersuci itu setengah dari keimanan, alhamdulillih memenuhi timbangan,
subbinalkh dan albamdulillib masing-masing atau salah satunya memenuhi
antara langit dan bumi.'
Kami juga meriwayatkan dari Juwairiyah, Ummul Mukminin,
Radbiyallahu' anha: Nabi Sballallahu' alaihi uta Salhm pergi dari rumahnya
pagi sekali, ketika beliau hendak shalat Subuh. Waktu itu, Juwairiyah
27o I aU'an-Uld'ahyangDlanggapSunnah
sedang di masiid. Kemudian beliau pulang setelah matahari meninggi,
dan Juwairiyah tetap di masiid. Kata Nabi, "Hari ini engkau masih seperti
ketika aku meninggalkanmu)" Juwairiyah meniawab, 'Ya." Kata Nabi
kemudian, 'Aku telah mengaiarkan efipdt kalimat yang harus dibaca
sebanyak tiga kali, yang kalau ditimbang dengan dzikirmu seiak hati ini,
pasti beratnya akan sama dengan kalimat-kalimat tersebut:
itL,i a:,rt:t * bl * tu:?) nr oLl1
:.ry
[Mahasuci Allah dengan memuii kepadanya sebanyak makhluk-Nya,
memenuhi keridhaan Diri-Nya, seberat 'arasy-Nya, dan sebanyak kalimat-
Ny"l." Dalam riwayat lain: "... Subhindlih 'aldada khalqihi, subhinallih
ridha nafsihi, SubhinallAh zinata 'arsyihi (tiSa kali), Subhinallih midida
kalimitihi (tiga kali)' [Mahasuci Nlah sebanyak iumlah makhluk-Nya,
Mahasuci Nlab mmurut kqidbaan diri-Nya, Mabasuci Nlah seberat Arasy-
Nya, dan Mabasuci Nlab sebanyak kalitnat-Nyal.
Kami meriwayatkan ddam Kitab Tirmidzi, dengan lafaz demikian:
"Ya, apakah engkau mau aku afarkan beberapa kalimat yang bisa engkau
baca: Subbinallib 'adda khalqihi (tiga k li) Subbinallih ridha nafsihi
(tiga kali), Subbinattih anata 'arsyihi (tiga kali), dan Subbinallih midMa
kalimitihi (tiea kali)."
Kami meriwayatkan dalam sbabib Muslim, dari Abu Hurairah
Radhiyatlahu 'anbu: Rasulullah bersabda, 'Ketika aku mengucapkan,
.subhinallih, alhamdulillah, H iliha illallih dan allihu akbar' bagiku,
lebih menyenangkan daripada tubitnya matahari -'
Kami meriwayatkan ddam shabib al-Bukhari dart Muslim dari Abu
An b al-Anshari Radhiyallabu 'anhu: Nabi sballallahu 'ahihi wa sallam
bersabda,
*
B arangsiap a mengatakan,
*';:ri:;jr dl itt;l 1i d :!r; ,t iG, ii,r yf .]! )
t i o..
.rr::€
,J?
lTiada Ilah selain Allah yang tiada sekutu b.gt-Nya, bagi-Nya kerafaarL
bagi-Nya segala puiian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu] sepuluh
Baglan Kedua I z7t
bali, tnaka dia bagaikan olang yang tnetnerdekakan empdt jiwa dari
anak keturunan Nabi Ismail.'
Kami meriwayatkan dalam Shabih al-Bukhari dan Muslitn, dari Abu
Hurairah Radbiyallahu 'anhu: Rasulullah Sballallahu 'alaihi uta Sallam
bersabda, "Barangsiapd menguccpkan,'lA iliha illallah wahdahu li syarika
lahu, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa 'ala kulli syai'in qadir' fTiada
Ilah selain Nlah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kcrajaan, bagi-Nya
segala puja dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatul seratus kali setiap hari,
maka dia sama dengan oraflgyangmemerdekakan sepuluh hamba sahaya,
dituliskan baginya seratus kebaikan, dihapuskan seratus kesalahan, dan
dia memiliki tamengyangmenghalanginya dari syetan pada hari itu hingga
sore harinya. Tidok ada orang yang bisa melakukan yang lebih baik dari
itu kecuali orang yang melakukan hal itu lcbih banyak darinya.' Beliau
juga bersabda, oBarangsiapa mengucapkaz,'subhinallih wabihamdihi'
seratus kali dalam sehai, akan dihapuskan kesalahannya utalarpun sebanyak
buih di lautan.'
Kami meriwayatkan dari kitab Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Jabir bin
Abdullah Radhiyallahu 'anhu: Aku pernah mendengar Rasulullah
Shallallahu 'aldibi uta Sallam bersabda, 'Dzikir yang paling utaflra adalah
'Li iliha illa[ah'.'Menurut Tirmidzi, "Hadits ini hasan. Kami meriwayatkan
ddam Sbabih al-Bukhai dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'anbu:
Nabi Shallallahu 'alaihi uta Sallam bersabda, "Pautnpamum oraflg yang
bqdzihir kepddd Rabbrya dan yang tidak be"dzi6l addlah seperti orang
yang hidup dan orang yang mati.'
Kami meriwayatkan dalam ShabihMuslim, dari Sa'ad bin Abi Waqash
Radbiyallahu 'anhu: Seorang Arab Baduwi datang menemui Rasulullah
dan memohon, ajarkanlah kepadaku ucapan yang harus saya katakan."
Kata Nabi, "Ucapkanlah,
.i *jri f;'.,5i hr d '*;,t i.; , hr vr iir v
I 1 - t-l z , o
j.;Jt aU yt ,7.ti j7 | c,*jrir i, ;n, os) (F
;-.:t
[Tiada Ilah selain Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, Allah
Mahabesar, segala puii bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci
Allah Rabb semesta alam, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
272 I gU'an-otd'ahyang Dlanggap Sunnah
pertolongan Allah yang Mahaperkasa lagi Mahabiiaksanal.' Dia berkata,
'Semua perkataan itu adalah unnrk Tuhanku, lalu mana untukku." Nabi
bersabda,'Katakanlah,
,q:iti G.Ytt *;t d.'4t'6tst
lYa Alah ampunilah aku, sayangilah aku tuniukilah aku dan berikanlah
rez.ki kepadaku]."
Kami meriwayatkan dalam ShabihMuslim dari Sa'ad bin Abi Waqash
Radhiyallahu 'anhu: Ketika kami bersama Rasulullah, beliau bertanya,
"Apakah seseorang di antara kalian tidak mampu untuk mendapatkan
seribu kebaikan setiap hari?" Salah seorang dari yang duduk waktu itu
bertanya, "Bagaimana bisa mendapatkan seribu kebaikan (dd"rn sehari)?"
Beliau menjelaskan,*(Dengan) bqtasbih sqatus kali, maka akan dituliskan
baginya seribu kali kebaikan atau dihapuskan suibu kali kesahhan.'
Kami meriwayatkan dalam Sbabib Muslim, dari Abu Dzar
Radhiyallabu 'anbu: Rasulullah Shalhllahu 'alaihi ua Sallam bersabda
"setiap pagi, setiap ruas sendi salah seorung di dntara kalian harus
mengeluarkan sedehab, setiap tasbih adalah sedckah, setiap tahlnid adalab
sedekah, setiap tahlil adalah sedekab, setiap takbir adalah sedekab,
memerintahkan kepada kebaikan adalah sed,ekah, dan melarang dari
kemungkaran adalah sedckab; dan yang menyamai (pahala) semua itu
ddalah dua raka'at yang angfr.au lakukan di utaktu Dhuha.'
IGmi meriwayat dalam Bul$ari dan Muslim, dari Abu Musa d-Asy'ari
Radbiyallabu 'anhu: Rasulullah bersabda, 'Hei, maukah engkau aku
tuniukkan salah satu barta simpanan dari surga?o Aku meniawab, 'Tentu,
wahai Rasulullah." Beliau berkata, "Bacalah, 'I-i haula wa li quwwaa illa
bilah' [fidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan potolongan Nldh]."
Kami meriwayatkan dalam Sunan r\bu Daud dan Tirrnidzi, dari Sa'ad
bin Abi Waqash Radbiyallahu 'anhuz Dia (Sa'ad) bersama Rasulullah
Shallallahu 'ahibi uta Sallam menemui seorang wanita yang di tangannya
ada sejumlah biji$ijian aau batu kerikil untuk bertasbih. Kaa Rasulullah,
'Hei, maukah engkau aku beriahukan yang lebih mudah dan lebih baik
dari ini?" Beliau melanjutkan,
'd, tr':tL itt Ol;:-t 1it €.6t- U tru-
^l,r
itl.X
nr 0rl..., : U; '; 'd, t, 'rr; ar ot;.X:t ,-;;\, C
Bag,lan Kedua I ,73
t'tu: ,y y.":,-,srr"f: e 5i?tq}y ; ti',:ri'
+J: lY o\ii'tj J'rt3u:.P h' ,idi
[Mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya di langit, Mahasuci Allah
sebanyak ciptaan-Nya di bumi, Mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya yang
"d"
ii "rr,"r"
keduanya, Mahasuci Allah sebanyak yang Dia ciptakan,
Allah Mahabesar seperti inr, segda puii bagr Allah seperti itu, tiada llah
selain Allah seperti inr, dan tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah
seperti itu iuga]." Menurut Tirrnidzi, 'Ini hadits hasan'"
Kami meriwayatkan dari Abu Daud, dari Abu sa'id Al-Khudriy
Radhiyallahu 'anhu: Rasulullah sballallahu 'alaibi wa sallam bersabda,
' B arangsi aP a mettgucaPkan,
t ); f.:6; 9>r,)!i,i; ll *'
[Aku rela Allah sebagai Rabb, Islam sebagai ag m dan Muhammad
sebrgai rasul], maka ia walib men&patkan surga''
Kami meriwayatkan dalam kitab Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud
Radhiyallahu 'anbu: Rasulullah sballallabu 'ahihi ua sallam bersabda,
"r\kuLertemu denganNabi lbrahim pada mahm lsta, dia betkata, Wahai
Muhammad, sampaikan salamku untukatnabnu dan kabarkanlab kepada
mereka bahuta surga itu tanahnya baik, airnya toutar, dan sangat subur.
Sedangfr.an tanamannya adalab subhinallitr, dhamdulillah, la ihha ilallih
dan allihu akbar.' Menurut Tirmi&i, 'Hadits ini hasan'"
Kami meriwayatkan dalam kitab Tirmidzi, iuga dari Jabir: Nabi
Shallallabu 'alaihi uta Sallam bersabda,
*Barangsiapa mengucapkan,
.Subhana[ah wa bi hamdihi' lMaha suci dengan tnemuii kepada-Nya],
maka akan ditanamkan baginya sebatangpobon kurma di dalam stttg*'"
Menurut Tirmidzi, "Hadits ini basan-"
Kami meriwayatkan pada kitab yang sama, dari Abu Dzar: Aku berkata,
"'sfahai Rasulullah, perkataan
^pa
y ng paling dicintai Allah?" Rasulullah
menjawab, -Yakni yang Nlab pilihkan untuk para malaikat-Nya: 'subhana
Rabbi u,a bi hamdihi [Mahasuci Rabbku dan dengan segala puii-Nya],
subhina Rabbi wa bi !amdihi'.' (Dengan sedikit diringkas)
274 I gu'"t-old'ahyangDtanggapSunnah
- Dzikir di WatGu Pagi dan Petang
Dalam Shabih Muslim, dari Abu Hurairah: Nabi SDallallahu 'ahihi
wa Sallam bersabda, 'Barangsiapa yang ketika pagi dan petdng
mengucapkaz, 'subhinallihi wa bi hamdihi' [Mabasuci Nlab dan dengan
segala puii-Nyal, seratus kali, maka kclak di hari Kamat tak ada olang
yang datang membauta lebib baik dai yang ia bauta, kecuali seseordng
yang ffiengucaphan seputinya atau lebih dari yang diucapkannya-'
Ddam Shabib Muslim iuga dari Ibnu Mas'ud Rndbiyallahu 'anbu:
Jika sore tiba Nabi Shallalhhu 'alnibi ua Sallam selalu membaca"
.t iG , ir !t ii1 l .ir ir:*str.ir Srilir ,;:i:t \*.:i
:; t S3t,1 +ilt'*'t 6:r;. 6 7', P' :y €t;
?, C 7t*3 )8' C y'b i +i;i ;1 5j'
tKami telah memasuki waktu sore, iuga keraiaan(Mu). Dan segala
puji milik Allah, tiada Ilah selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-
Nya, bagi-Nya keraiaan, bagi-Nya segala puii, dan Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku meminta kepada-Mu kebaikan yang
ada di malam ini dan kebaikan yang ada pada waktu sesudahnya. Wahai
Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari keiahaan yang ada pada malam
ini dan yang ada pada waknr sesudahnya. 'Wahai Rabbku, aku berlindung
dari kemalasan dan kesombongan. Wahai Rabbku, saya berlindung dari
siksa neraka dan siksa kuburl. Dan fika tiba waktu pagi beliau membaca
seperti itu iug4
.il,3rilr v\t*i
'Katni memasuki utaktu pagt, dan pagi ini k-uaiaan adalah milik
Nlah ...'.'
Dalam Sunan, dari Abdullah bin Habib: Rasulullah Shallallahu'ahihi
ua Sallam berkata, "Ucapkanlah!' Aku balik bertany4 "Apa yang harus
aku ucapkan, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkan,
i',,.n :i F * iiLj; 4 Lfi' d d u-i
?'u Uili:t riq t, *t.r:i' :s Li t, * ufili
Baglan Kedua I ,15
'Qulhuutallahu ahad dan al-ma'autidzatnin (surat al-Falaq dan an-Nas)
ketika pagi dan sore bari tiga kali-tiga kali, maka itu cukup bagimu dari
segala sesuatu.o Menurut Tirmidzi, "Hadits int hasan sbabib."
Dalam Tirrnidzi, juga dari Abu Hurairah: Nabi shallallahu'alaihi uta
sallam rnengaiari para shahabatnya dengan sabdanya, 'Jika seseorang
metnasuki utaktu pagi, maka ia harus ntengucapkan,'Nlihurnma bika
ashbahna, wa bika amsiina, wa bika nafura, wa bika namfitu, wa ilaikan
nusfr' Na Nhb, karena-Mu kami berada di uaktu pagr dan karena-Mu
kami bqada di utaktu sore, karena-Mu kami hidup dan katni tnati, serta
kepada-Mu kami kembalil.T Dan iika memasuki utaktu sore maka ia
mengucapkaz, 'Allihumma bika amsaina, wa bika ashbahna, wa bika
nafura, wa bika namfitu, wa ilaikal mashir' IYa Nlah karena-Mu kami
buada di wahlu sore, dan karena-Ma katni bqada di utqktu pagi, karena-
Mu kami hidrp dan knrena-Mukami tnati sqta kepad.a-Mu kami kembalil.'
Menurut Tirmi&i, "Hadits iru hasan shahih."
Dalam Sbabih Bukhari, dari Sya&d bin Aus: Nabi Sballallahu 'alaihi
uta Salhm bersabda "sayyidul ktigftfar adaloh,
* 6i !:'? ,f:t ,* Uf !t 4't
il ',;;, t, ? b4 d'. !;i ';U-t Y
j:, ul ";is'
a -. C.lbtt iJJ+e
uf ir aiilt';tit't\,t*u ,elii:i *'*.,
[Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tia& Tuhan selain Engkau, Engkau
mencipakan dan aku hamba-Mu, dan aku dalam perjanjian dengan-Mu,
ikrar kepada-Mu, (yang akan aku laksanakan dengan) segala kemampuanku,
dan aku berlindung pada-Mu dari kefahatan aPa-ap^ y^ng telah aku
lakukan, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku,
maka ampunillah aku, karena tak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa
kecuali Engkau]. Barangsiapa mengucapkan doa ini di sore hari,lalu dia
mati pada malamnya, maka dia akan masuk surga. Dan, batangsiapa
mengucapkdnnya di pagi bari, lalu meningal pada hari itu, tnaka dia
akan tnasuk surga.'Dalam riwayat Tirmidzi meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallabu 'anbu: Abu Bakar ash-shiddiq pernah berkata
kepada Rasulullah Sballallahu'alaihi uta Salhm, "Perintahkan aku dengan
sesuaru yang bisa aku baca di pagi maupun sore hari." Nabi berkata,
'Ucapkanlah,
276 I gu'an-old'ahyang Dlanggap Sunnah
ir'"*.,,A\t: ?tfrt'to f@tj ollir ;y';i,
4? u+i;ruf Yt 'atY oii;,i $t:o
'r( *f * ,1,; r.ai iti f1j orli,;r 7 ,1't
rc I i, tzl ,
f d\.o*
[Ya Allah, yang mengetahui yang gaib dan yang ry^t^, Pencipta
langit dan bumi, Rabb dan rafa segala seusatu, saya bersaksi bahwa tiada
Ilah selain Engkau, saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku,
kejahatan syetan dan sekutunya, dan saya berlindung dari melakukan
kejahatan atas diri kami, atau menimpakannya kepada seorang musliml,
katakanlah di utaktu pagi fun petang, sqta kaika engfr.aa hendakpergi ke
tempot tidur.'Menurut Tirmidzi, "Hadits 'ni hasan sbahib-
Riwayat Tirmidzi juga, dari Utsman bin Affan: Rasulullah bersabda,
"seorang hamba yang di pagi hari dan di sore hari mengucapkan,'Bismillihi-
ladzi li yadhurru ma'a-smihi syai'un fil ardhi wa li fis sami' wa huwas
sami'ul 'akm' [Dengafl natna Nlob, yang dengan nama-Nya tidak ada
mudharat sedikit pun baik di bumi marpun di langit, dan Dia Maha
Mendengar lagi Mengeuhuil, tiga Mi akan ditimpa mudharat *pa pun.'
Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan sbabih."
Riwayat Tirmidzi juga, dari Tsauban dan yang lainnya: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, 'Barangsiapa yang di sore trraupun
pagi hari mengucapkaz, 'Radhitu billihi Rabban, wabil Islimi dinan,
wabi Muhammadin nabiyyan' [,tku ridha Nlah sebagai Rabbku, lslam
sebagai agamaku, dan Muhamtnad sebagai nabihul, maka ia berhak
mendapat keridhaan dari Nlab." Kata Tirmdzi, 'Hadits iru hasan shahih.
Dalam Tirmidzi juga, dari Anas: Rasulullah Shallallahu 'alaihi uta
Sallam bersabda, *Barangsiapa yaflg ketika pagi maupun sore hati
mengucapkan,
'et<i>;, il:
-.to. tl. t'3J., lJ--i, d
ftirr
o- :i..
)9 il..-> *| upi'.:.|i $t
i:, ui o\it y irr ui'ofi +'*iu;"
Baglan Kedua L77
[Ya Allrh, di p"g ini aku bersaksi di hadapan-Mu, dan bersaksi di
hadapan para pembawa arasy-Mu dan para malaikat-Mu, serta seluruh
makhluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tiada Ilah selain Engkau
dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mul, maka Nlah akan
membebaskan seperempat tubuhnya dari api neraka. Barangsiapa
mmgucapkdnnya dua kali, Nlah akan menyelamatkan setengab tububnya
dari api neraka, barangsiapa tnengucttpkannya tiga kali, Allah akan
menyelarnatkan tiga percflpat tubuhnya dari api neraka, dan barangsiapa
mengucopkannya etflpat kali, Nlab akan menyelamatkan selurub tubuhnya
dari api neraka.'
Dalam Sunan Abu Daud, dari Abudullah bin Ghanam: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi ua Sallam bersabda,
*Barangsiapd yang di pagi hari
mengucapkan,
'an U'a$ 1 '!Lj'+'*)q, g.'&i t;'&i)
'$bter,j';:Ar
[Ya Allah, nikmat apa pun yang aku peroleh dan diperoleh seseorang
di antara makhluk-Mu pagr ini, adalah dari-Mu, yang Esa dan tak bersekutu,
maka bagi-Mu segala puii dan syukur], maka dia telah menunaikan kewajiban
bersynkur pada hari inr, dan barangSiapa yang memb^canyi di sore hari,
maka dia telah menunaikan kewaiibannya bersyukur pada malam hari
itu."
Ddam Sunan dan Shabih Hakim, dari Abdullah bin Umar: Nabi
Shallallahu 'alaihi ua Sallam tidak pernah meninggalkan kdimat-kdimat
ini di pagi maupun sore hari:
ur',:f iietit\,: t3fu' d trr, ifu"f it et
,i)t* ?t'dJjt,)u'i,Pii'r|q!:t q: C'';r;:rj'rAt
*i * r)',5:"i i, uP;;r';/irt e.os: uls
,*nitbi oi+'tlii e? 4j;Y,ft,*
tY" Allrh aku memohon kepada-Mu kesehatan di dunia dan di akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan
dalam
^g
m , dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah celaku,
278 I gu'"n-old'ahyang Dlanggap sunnah
dan amankanlah ketakutan-Ku. Ya Allah, fagalah aku dari depan dan
belakangku, dari kanan dan kiriku serta dari sebelah atasku, dan aku
berlindung dari dibenamkan dari arah bawahku]."
Dari Thalq bin Habib: Seseorang d"atg menemui Abu Darda' dan
berkata, "Wahai Abu Dardf, rumahmu telah terbakar.'Abu Darda berkata,
"Tidak akan terbakar. Allah tidak akan menimpakan hal ini karena
beberapa kalimat yang pernah aku dengar dari Rasulullah Sballallabu
'alaihi uta Sallam, yang siapapun membacanya di p"g hari maka ia tidak
akan terkena bencana sampai pagt hari.
"r?i '*, u?, *; ;r)L uf it al )
\*i rt J?'r';;-'f lx- I v,:rorr hr iz, Y &tli
i'.:f fiirr
ii hr 'oii;n ;e F *ht lf p;r ;q;;ir u!' ili€v t,*;tt #t !r,,
qt d f i+tli ,i)'i't'*:o f,'rr t .o . .eI t- t-,, i, o t-tlt ( i ,;,F bL
.t
K, rri
# !'r,* ;;L\wu, :' -it,f i
tYa Allah Engftau adalah Rabbku, tiada llah selain Engkau, kepada-
Mu aku bertawakal, Engkau adalah Rabb Arasy yang agung. Apa yang
Engkau kehendaki pasti teriadi, dan ^p y^ng tidak Engkau kehendaki
tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan keculai karena pertolongan
Allah yang Mahatinggi lagi MahaaBung, aku menyadari bahwa Allah
Mahakuasa atas segala sesuahl, dan bahwa Allah meliputi segala sesuatLl
dengan ilmu-Nya. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
binatang melata, Rabbku memegang ubun-ubunnya sesungguhnya Rabbku
berada dalam jalan yang lurusl." (N-Wibilusb Shayyib)
Menurut seorang penulis, Muhammad bin Ahma4 hadits ini dikutip
oleh Ibnu Sunni ddam kitabnya 'Amalul Yautmi utal l-aihh (amalan di
siang dan malam hari), dan dalam sanadnya ada sesuatu. Lengkapnya,
setelah lafaz, "rnustaqim" terdapat kalimat, '... lam yusbibbu fi nafsihi ua
li ahlihi uta li milihi ryai'un yabahubu uta qad qultuhi al-yauttna" 1...
tidak akan mengenai diri, keluargao dan hartanya sesuatu yang tidak ia
sukai dan aku telah mengatakannya hari ini]. Kemudian Abu Darda'
berkata" "Ayolah bersama kami." Dia berdiri, &n orangorang juga turut
berdiri. Setelah sampai di rumahnya, sekiar rumahnya memang terbakar
habis, tapi api seperti tak menyentuh dinding rumah.
Bas,lan Kedua I ,lg
wahai
^hli biTb dan ahli wirid, apakan kalian mempunyai hadits
seperti ini? Apakah ddam ibadah yang kalian lakukan terdapat pahala
yang telah ditetapkan oleh orang yang makshum seperti pahala dan
keuramaan yang agung ini? Aku katakan, musahil dan tidak mungkin.
Karena itu, bertahvalah, wahai kaum muslimin, iauhilah hawa nafsu.
Berpegang teguhlah kepada kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, karena inrlah
^gama
Islam yang hakikiz "Baraagsiapa mencai 1gdrna selain dari agana
lshm, maka sefuli*ali tidoklOh akan ditsitna (agama itu) daripadanya,
dan dia di akhirat tqnrcuk orgflgoraflg yang rugi-' (QS. Ati ImrAn: 85)
- Menggunakan Jarl Saat Wrid Leblh Baik daripada
Menggunakan Tbsbeh
Al-'Amasy meriwayatkan dari Atha bin As'Saib, dari bafraknya, dari
Abdullah bin Umar Radhiyalhhu 'anhu: Aku pernah melihat Rasulullah
Shallallabu 'alaihi uta Sallam menghitung tasbih dengan jari tangan
kanannya. Hadits diriwayatkan oleh Abu Daud.
Yasirah, salah seorang muhaiirah, meriwaya&an: Rasulullah bersabda,
"Engkau (kepada kaum wanita) harus bertasbih, bertahlil, dan
mengkuduskan nama Allah. Jangan lalai hingga engkau dilupakan oleh
rahmat-Nya. Gunakan iemarimu karena mereka akan dianya dan berbicara."
Demikianlah yang terdapat dalam al-Wdbilush Shayyib.Ini adalah riwayat
Tirmidzi dan Hakim dengan sanad yang shahih, menurut penulis
flasyiyahnya.
- Menghitung Jumlah Tbsbih dengan BUi-bUian, Kerikil
dan Lalnnya
Dari sa'ad bin Abi waqash: Dia bersama Rasulullah pernah menemui
seorang wanita yang di tangannya terdapat selumlah biii-biiian atau beberapa
buah kerikil, unhrk bertasbih. Kata Nabi, oAkan aku beritahukan yang
lebih mudab dan bbih baik daripada ini? subbinallihi'adada ma khalaq
fis sam6' ....'Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi.
Sedangftan riwayat dari Shafiryah demikian: Rasulullah menemuiku
dan pada tanganku terdapat emPat ribu bifi-bilian untuk bertasbih.
Rasulullah kemudian bertanya, "Apakah engkau telah bertasbih dengan
menggunakan ini? Maukah engkau aku beritahukan dengan yang lebih
28o I gu'atr-ua'ahyangDlanggapSunnah
banyak daripada asbih yang telah engkau lakukan inr?" Aku meniawab,
"Beritahukanlah kepadaku." Rasulullah pun kemudian memberitahukan,
"Bacalah, 'subbilnalhh '4d4dd khalqihi." Riwayat Tirmidzi dan Hakim
serta dishahihkan oleh as-suyuthi.
Dari Abi Shafiyyah, seorang budak N$i shhllhllahu'alaihi uta salhnz
Kepadanya diberikan tikar dari kulit dan iahe yang ada biiinya, maka dia
akan bertasbih hingga tengah hari, kemudian bangkit. Jika shalat, dia fuga
akan membawanya dan bertasbih hingga sore. Ahmad iuga meriwayatkan
hadits ini.
Dalam at:Thabaqitul Kubra, lbnu Sa'ad mengatakan bahwa Abdullah
bin Musa pernah mengabarkan kepada kami, Israil mengabarkan kepada
kami dari Jabir, dari seorang wanita pembantu Nabi, dari Fathimah binti
Husain bin Ali bin Abi Thalib: Ia bertasbih dengan tali yang diikatkan.
kepada tubuhnya.
Abdullah bin Imam Ahmad ddam 7_nuti'iduzTthdinya meriwayatkan
dari Abu Hurairah: Abu Hurairah memiliki seutas benang paniang dengan
seribu simpul, dan ia tidak tidur hingga Subuh. Ahmad meriwayatkan
dalam az-Zubd, dari Qasim bin Abdurrahman: "Abu Darda' mengantongi
biji kurma dalam kantong bafunya. Jika selesai shalat Subuh, dia keluarkan
satu per satu dan bertasbih dengannya hirrgg, habis."
Ad-Dailami meriwayatkan dari Ali seb"gai hadits marfu' "Sebaik-baik
orang yang berdzikir adalah yang menggunakan tasbeh." Dengan sedikit
diringkas dari Nailul Aathir.
- Riya dan Menyuarakan Thsbeh
Tasbeh yang ptniang dan berat yang dikalungkan di leher dan
menimbulkan bunyi, serta tidak diiringi dzikir adalah syirik kecil, karena
inr merupakan perbuatan riya' dan sum'ah.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan: Nabi Shallallabu'alaihi uta Sallam
bersabda,
*Barangsiapa yang bqbuat sum'ab (ingin didengar orang lain
demi mmcari popuhitas), Nhh akan menpudengarkan (sikop sum'abnya),
dan barangsiapa berbuat riya', Nhb akan memperlihatkan (riya'nyd).'
Artinya, barangsiapa memamerkan amalnya kepada sesama manusia karena
riya, Allah akan memperlihatkan niatnya yang busuk itu pada hari Kiamat
kelak dan menelanjangi kebumkannya di hadapran semua makhluk-Nya-
Baglan Kedua I z8r
Ibnu Maiah dan yang lainnya meriwayatkan: Nabi shallallabu'alaibi
uta sallam bersabda, (yang diriwayatkan dari Tuhannya") 'sesungubnya
Aku adalab Dzat yang tidak butub kepadt sektttu. Barangsiapa betamal
untukku dengan suatu amalan, fetopi dia tnmyekutukan dcngan selain-
Ku, maka Aku berlepas diri darbrya, dan amalan itu bagi sekutu yangdia
ambil.'
Syaikh al-Hanafi mengatakan, "Jik" tasbeh hanya dijadikan hiasan
dan aksesoris ketika berbicara dengan orang-orang sambil tangannya
memutar-mutar tasbeh, maka hd itu adalah indikasi dari hatinya y^ng
buruk."
Namun kecintaan yang berlebihan terhadap tasbeh yang mereka
namai al-Yasr, dan mereka beli dengan harga yang mahd adalah kelalaian,
kebodohan dan perbuatan mubazir. Tasbeh Alfiyah yang mereka gantungkan
di langit-langit rumah di waktu pagi untuk bertasbeh dalam kegelapan
dengan mengatakan Allah, Allah, atau Huwa, Huwa, aau Hayyun' atau
Qayyum, atau Qahhar, atau I-athif, atau Basith ... adalah bid'ah, bodoh
dan sesat.
orang yang memuia tasbeh (biii-biiian yang dirangkai unnrk berdzikir)
dengan menyebug "'Wahai parnan, wahai paman" atau, "Paniangkan, wahai
pamanaku setiap hari seranrs kali", addah perbuaan kufur kepada Allah,
k"r.rr" itu merupakan seruan unnrk memina perlindungan kepada selain
Allah.
Mencelupkan tasbeh ke dalam air untuk berobat dan mengambil
berkah darinya adalah kebodohan dan igauan dari penulis buku ar-Nshlah,
(bukan ar-Nsilahnya Imam Syafii)-
Apakah berkah dapat diharapkan dari bekas orangorang yang pernah
hidup d"n mati dalam kemaksiatan dan bid'ah serta melakukan ibadah-
ibadah yang menyimpang? Tidak akan pemah didapat' Orang yang berobat
dengan mengharap berkah dari orang-orang seperti itu, seperti berobat
dengan secangkir nyanyian dan kotoran keledai'
Mereka yang begadang hingga tengah malam pada upacara hadrah,
pada malam wrayaan, aau maulid, mereka mengolokolok, mendengus,
Lerteriak, menyalak dengan suara yang mereka namai dengan takhmir
(menutup ingatan) aau auhid, pada hakikatnya addah penyimpangan'
kebatilan dan kesesaan. Mereka menghabiskan malam-malamnya dengan
melannrnkan syair (yang artinya sebagai berikut):
z8lz I gu'an-uld'atryang Dlanggnp Sunnah
'setamat atas para taki-taki yang tidak puasa dan tidak shatat
yang menghamparkan saiadah di atas air namun tidak basah-
Cis, jika kamu bergabung, kamu tidak memiliki batas keunggutan
Berteriaktah dan katakantah wahai bapak atam, wahai Rifa'i
Yang berjatan terdahutu datang kepadamu dengan berjatan kaki
trlengambil tanganmu dan tidak butuh kepada Pengawas
Ah, ah, jika kamu metihat wahai pendidik dan kamu tidak memitik batas
Yang dimaksud adatah daerah larangang tuan di tengah hari
Berdiritah di atas pintu dan katakantah wahai pemitik tangan yang mutia
Engkau ambit tanganmu dan tidak membawa batas kecantikan."
Inilah tauhid mereka wahai para syaikh, wahai para pembesar ulama?
Apakah kalian menentang dan memerangi perbuatan-perbuatan seperti
ini ataukah justru kalian mengakui dan melakukannya? Ketika engkau
menentang salah satu dari mereka atau membuat suara atau gerakan yang
menyalahi mereka, mereka akan mengumpatmu seiadi.iadinya.
Ironisnya mereka dan para syail.h mereka tidak dapat membaca al-
Fatihah dengan baik, bahkan tidak dapat membaca surat d-Ashr, al-Kautsar
dan al-Ikhlas sekalipun. Walau demikian, mereka sangat mahir dalam
menghafal kalimat-kdimat yang lebih mirip mantera yang bersumber dari
syetan. Mereka hafal seluruh Jaljalutiyah dan Burhatiyah. Mereka iuga
hafal kisah-kisah Zanatiyah, Hilaliyah, Antarah, d^n Zhahk Bebars. Tetapi
sama sekali tidak hafal satu surat pun dari ayat al-Qur'an dan hadits
Rasulullah. Apakah kemudian kaum muslimin dibolehkan mengambil berkah
dari peningglan-peninggalan mereka itu? Hanya orangorang yang bodoh
dan dungulah yang meminta berkah dengan c^ra.cart mereka itu,
tempatnya-jika mereka tidak pernah mau menggunakan akal pemberian
Allah dan meninggalkan perbuatan sesat tersebut-addah neraka, dan ia
seburuk-buruk tempat kembali.
fuh-Shan'ani mengatakan, 'Yang sejenis dengan ini adalah kebiasaan
yang masih dipertahankan oleh sebagian orang awam dengan berdoa
tamasy akhiy an, tatnas)mtisyan, dan syamkhisyan. Atau, ketika berdoa dalam
keadaan sulit dengan menyeru nama-nama Ashabul Kahfi, menyeru nzrma
syaikh dan yang lainnya dari doadoa yang tidak diketahui sumbernya.
Menurut mereka, nama-nama tersebut mempakan [ilrla-D2rrla yang agung,
sehingga doa-doa mereka pasti dikabulkan dengan menyebut nama yang
agung itu. Atau, bisa iadi doadoa semacam itu berasal dari Thurat dan
Injil. Thpi yang jelas, dalam syariat Islam kita tidak diperintahkan untuk
menggunakannya baik di pagi maupun sore hari. Yang ielas, tak pernah
ada seorang ulama pun yang mengajarkannya. Kdaupun ya, itu adalah
ulah sastrawan amatiran dan tukang cerita kacangan yang hanya ingin
BaglanKedua I283
menyesatkan orang awam safa dan mengambil keuntungan pribadi. Allah
berfirman, *Hanya milikNlab astna-al busna, maka bermohonlab kepada-
Nya dengan menyebut asma-al husna itu dan tingalkanlah orang-orang
ydng tt enyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) narra-nat a-Nyo."
(QS. Al-Arafr.rdo)
Rasulullah Sbalhllahu 'alaihi ua Sallatn bersabda, 'Sesunggultnya
Nhh metniliki sembilan puluh setnbilan natna, seratus kurang satu." Drn
syetan seringkdi menunjukkan di depan mata manusia bahwa nama-nama
tersebut memiliki kasiat dan manfaat tertentu (yang maksudnya untuk
menyesatkan orangorang yang tidak mengerti). Padahal bisa jadi kalimat-
kalimat tersebut dapat menferumuskan kepada kekufuran karena kalimat-
kalimat yang kita baca tidak kita mengerti artinya. Allah berfirman,
"Tiadalah Katni leutatk-an sesuatu pun di dalam N-Kitab.'(QS. Al-An'im:
38)
Dengan membaca ruqyah yang tidak jelas artinya, kita harus mau
menyadarinya, karena telah banyak orang yang tersesat karenanya. Semoga
Allah menjaga kita semua dari bentuk-bentuk bid'ah, hawa nafsu, dan
bencana yang membutakan, seperti malam yang gelap gulita.
Ada 1001 nama Allah, yME sering dibaca oleh mereka yang tidak
mengerti sebagai doa. Padahal tidak ada riwayat atau atsar dari orang-
orang shalih maupun para pemimin yang mendapat petunjuk, yang
menjelaskan hal itu. Bahkan sebagian dari nama-nama itu dapat dipandang
sebagai kekufuran, karena rdrrzl-ndrra Allah bersifat ttuqtfr, dan kita hanya
boleh berdoa dengan nama yang telah disebutkan dalam kitab dan sunnah.U
284 I gu'atr-ua'ahyangDtanggapSunnah
BAB KEEMPAT
Doa Kettka dalam Bencana, Kesulltan dan
Cobaan
Ahmad dan Bukhari dalam al'Adab al-Mufrad, serta Abu Daud dan
Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Bakrah dengan sanad yang shahih
sebagaimana dimuat dalam al-Jhmi'ush Sbaghir dan syarahnya: Nabi
Shallallahu'alaihi uta Sallam bersabda" 'Doa orangyang kesuliun adalah:
,t;*1,t'n:p d it*ru;;f uzl,'4l
ui yr itt k sja
[Ya Allah, rahmat-Mu sangat kami harapkan, iangan Engkau serahkan
kepadaku walaupun sekefap mata, perbaikilah keadaanku semuanya, tiada
Ilah selain Engkaul."
Dalam Sunan Tirmidi, disebutkan: Bila Nabi Shallallahu 'ahihi ua
Sallam menghadapi suatu perkara yang membuatnya gelisah, beliau
mengangkat kepalanya ke langit dan berdoq "Subbhnallih." lrka berdoanya.
benar-benar, beliau mengatakan, *Ya
foayyun, ya qayyim."
Ahmad dan Abu Daud meriwayatkan ddam Sunannya: Jika Nabi
Shallallahu 'alaihi ua Sallam ditimpa kesulitan, (dalam riwayat lain
kesedihan,) beliau shalat.
Disebutkan pula: Ibnu Abbas iuga melakukan seperti itu dan berkaa
pasrah, "Kami sedang melaksanakan perintah Allah, sebagaimana yang
terdapat dalam firman-Nya, 'Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmz.' (QS. Al-Baqarah: 45)"
Bagtan Kedua I 285
Tirmidzi meriwayatkan dari Anas: Jika Nabi sedang ditimpa kesulitan,
(dalam riwayat Hakim: apabila menimpa kepadanya kebingungan dan
kesedihan,) beliau membacq 'Ya fuayyu ya qryyim, bi rahmatika astaghitsu'
['0fahai yang Maha hidup dan Maha berdiri sendiri dengan rahmat-Mu
kami meminta bantuan].
Dalam al-Jimi'ush Shagbir, Nasai meriwayatkan dari Tsauban: Bila
Nabi Shallallahu 'alaibi ua Sallam merasa takut terha&p sesuatu, beliau
berdoa, *Nlihu rabbi, li syarika hbu" tAllah Rabbku tidak ada sekutu
bagi-Nyal. Hadits ini dihasankan dalam al-Jimi'usb Shagbir daurr Syarbnyr.
Dalam riwayat Ahmad, Abu Daud dan Hakim disebutkan: 'Hei,
maukah aku aiarkan kepadamu seiumlah kalfunat yang harus engkau baca
saat menghadapi kesulitart? Nlih, Nkhu RabU, li usyriku bibi syai'an."
Hadits ini dihasankan ddam al-Jimi'usb Sbaghh, dan dishahihkan oleh
persyarhnya.
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmi&i dan lbnu M.irh meriwayatkan
dari lbnu Abbas: Nabi berdoa dalam kesulian, 'Ii iliha illallihul'azhimul
balim. U iliha illallihu rabM'arcyil'azlim. li ilhha illallibu rabbus
samiutitis sab'i uta rabbul 'arqil kaim" [Tiada Ilah selain Allah yang
Mahaagung dan Maha Penyantun. Tiada Ilah selain Allah Rabb pemilik
fuasy yang agung. Tiada Ilah selain Allah, Rabb pemilik langit yang tujuh,
pemilik bumi dan pemilik Arasy yang mulial. Thabrani menambahkan, "...
lslrif 'anni syal%t Fulan" [Ya Allah, palin*antah dariku keiahatan Fulan].
Ddam al-Mzlir ter&pat sebuah kutipan dari kiab lbnu Sunni dari
Abu Qatadah: Rasululbh Shallallahu 'alaihi uta Sallam bersabda,
"Barangsiapa membaca ayat Kursi fun penghujung surat N-Baqarah ketika
bqada dalam kesulitan, maka Nlah ah-an menolongnya.' Dan di muka
telah kami kutipkan hadits tentang doa Dzi Nun (Nabi Yunus). Dalun al-
Jimi'ush Shaghir yang diberi kode aliUqaili dan dalam adh-Du'ffi' al-
''Uqailiy, disebutkan sebuah riwayat dari Jabir Radbiyallahu 'anhuz Na;bi
Shallallahu'ahihi ua Salhm bersabda "PabanyaUah membaca,'I-i haula
wali quwwata illa billih' [Tiada ada daya dan kcktatan kecuali dengan
pertolongan Nlahl, karena ia akan menohk sembilan pulub sembilan
pintu kemudharat*n. Yang paling ringan di antaranya adahh kegelisahan."
286 I eE'ah-bld'ahyang Dlanggap Sunnah
Berlsf;Igthatsah dan Berdoa dengan Narna Al-
Iah
Ibnu Majah, Thabrani dan Hakfun meriwayatkan hadits hasan shahih,
(sebagaimana diterakan ddam aQimi'ush Shaghir dan dalam syarahnya)
dari Abi Umamah: Rasulullah Shallallahu 'alaibi u.'a Sallam bersabda,
'Nama Allab yang ogung, yang apabih diseru dengannya, Dia akan
mengabulkan, tudapat dalam tiga surat al'Qur-an, yaitu surat al-Baqarab,
Ni lmran dan Thaha."
Penulis flaryiyah kitab al-Jimiush Shaghir mengatakan dalam Sunan
lbnu Majah, "Dalam Zauti'iduz Zuhd, para perawi yang ada dalam sanad
hadits ini terpercaya, tetapi mauquf (hanya sampai kepada sahabat).
Sedangkan sanad yrng marfu' (sampai kepada Nabi) terdapat nama
Ghailan. Tentang nama ini, aku tak pernah disebut-sebut apakah tentang
cacatnya atau tentang ketsiqabannya. Namun semua perawi selain dia
terpercaya semua".
Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang
shahih, (sebagaimana diterakan ddam al-limi'ush ShaShh) dari Asma
binti Yazid: Rasulullah Shallallahu 'alaihi uta Sallam bersabda, *Nama
Nlah yang Maha agung ada dua ayat buikut: oDan llab kamu adalab
llah Yang Maha Esa; Tidak ada llah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah
lagi Maba Penyayang', (QS. Al-Baqarah: 153) dalr^
*Nl*h, tidak ada llah
(yang berhak disembah) tnelainkan Dia Yang hidup kekal hgi terus menqus
tnengurus makhluk-Nya." (QS. Ali Imrin: 2)
Pensyarah al-Jimi'usb Shaghh dan al-'Alqami mengatakan, "Ddam
hadits di atas terdapat tanda-tanda shahih." Namun dalam kitab yang
lain, al-Mu'jamul lkbir mengaakan, 'Hasan gharib."
Dalam al-Jimi'usb Sbaghir, dengan kode Thabrani, terdapat sebuah
riwayat, yang kemudian didba'iftan dan oleh pensyarabnya tidak diberi
komentar ap^-^p . Yakni sebuah riwayat dari lbnu Abbas Radhiyallahu
'anhu: Nabi Sballallahu 'alaihi uta Sallam bersabda, 'ltlama Nlah yang
agtngyang apabila diseru dengannya, Dia akan mengabulkan dan apabila
diminta dengannya, Dia akan membui, tudapat dalatn ayat berikut ini:
'Katakanlah, 'Wahai Tuhan Yang mempunyai keraiaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan
dari orang yang engkau kehendaki. E rgk",, muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Bagtran Kedua I 287
Engkaulah segala kebajikan. Sezungguhnya E rd<a,, Maha Kuasa aas segala
sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan
siang kepada malam. E,gL"., keluarkan yang hidup dari yang mati, dan
Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa
yang Engkau kehendaki tanpa hisab (baas).' (QS. Ali Imrin: 2G27)
Dalam al-Jimi'ush Shaghir, fuga diriwayatkan dari Ibnu Jarir ath-
Thabari dari Sa'ad: N^bi Shallalkhu 'alaibi uta Sallam bersabda, *Nama
Nlab yang agung yang apabila disqu dengannya Dia akan mengabulkan
dan apabih diminta, Dia akan memberi adalah doa Nhbi Yunus )bin
Mana(." Hadits in &dha'iftan ddam al-limi'usb Shaghh.
Dalam Sunan lbnu Majah, diriwayatkan dari Buraidah, dari bapaknya:
Nabi Sballallabu 'alaihi ua Sallam pernah mendengar seseorang berdoa,
"Ya Allah saya meminta kepada-Mu, bahwa Engkau addah Allah yang
Esa, tempat bergantung semua manusia, yang tidak melahirkan dan
tidak dilahirkan dan tidak ada seorang pun yang menyerupai-Nya."
Rasulullah bersabda, 'Dia ulah meminta k4ada Nlab dengan nama-
Nya yang agungyang apabila Dia diminta dengannya, Dia pasti tnemberi,
dan apabila diseru dengannya, Dia akan mengabalkan." Pensyarah al-
Jimi'ush Shaghb dan penulis flasyiyahnya menyimpulkan bahwa al-
Hafizh Ibnu Haiar menguatkan riwayat ini dari sisi sanadnya, dan dari
seluruh riwayat yang menyangkut masalah ini.
Yang Dlbaca Saat Ketakutan
Dalam kitab Ibnu Sunni diriwayatkan sebuah riwayat dari Ali
Radhiyallabu 'anhuz Rasulullah Shallallabu 'alaihi wa Sallam bersabda,
'Wahai Ni, maukah engkau aku ajarkan beberapa kalimat yang bisa
engkau baca jika teltitnpd bencana?'Jawabku, 'Tentu, Allah menjadikan
aku seb"gai tebusanmu." Nabi melaniu*an,'Jika engfr-au tertirnpd bencana,
tnaka bacahh, 'Bismillihirrahmanirrahim, li haula wali quwwata illa billihil
'aliyyil 'azhim' [Dengan nan a Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Nlah
yang Mahatingi hgi MahaagungJ, maka Nlah pasti akan tnemalingkan
berbagai macam bencana itu berdasarkan kehendak-Nya."
Ddam Sunan Abu Daud dan Nasai dengan sanad shahih, dari Abu
Musa al-Asy' ari Radbiyallabu'anhu: Bila Nabi Shallallabu'ahihi uta Sallam
keakuan terhadap suahr kaum, beliau berdo4
288 I gH'ah-ru'atryang Dlanggap Sunnah
er:? u 'r;i;li trr *2i!t;;,ft #'
[Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan-Mu yang mencekik leher-
leher mereka, dan karni berlindung kepada-Mu dari kejahaan mereka].
Dalam kitab Ibnu Sunni dari lbnu Umar Radhiyallahu 'anhu:
Rasulullah bersabda,
*
J ika engkau takut kep ada penguasa atau yang lainnya,
maka bacalah,
*1rr c,rrfut lr; h, ot;:, 'if, ;Lt hr it iif y
'!:j6 ;,'!:rs'i cJJi'o\iy., aF' "f?t i r,
[Tiada Ilah selain Allah yang Maha Penyantun dan Mahamulia,
Mahasuci Allah Rabb pemiliki langit yang nriuh, Rabb pemilik fuasy yang
agung, tiada Ilah selain Engkau, kuat perlindungan-Mu dan Mahaagung
pujian-Mul."
Masih dalam kitab Ibnu Sunni dari Amas Rdhiyallahu 'anhu: "Kami
sedang bersama Rasulullah Shallallahu 'ahihi uta Sallam dalam suatu
peperangan. Ketika bertemu musuh beliau berdoq Ya maliku yaumiddin,
iyyaka a'budu uta iyyaka asta'in'lWahai rala penguasa hari Pembdasan,
hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon
pertolongan." Dan setelah inr, aku melihat beberapa orang (dari pihak
musuh) berjatuhan terkena pukulan para malaikat yang ada di depan dan
belakang mereka. (N-Adzknr an-Nautautiyah).
Doa-doa Bencana yang Mengkaflrkan
Penulis katakan di sini, Allah mengetahui bahwa hati kami saat ini
sangat kecewa, menyesal dan sedih atas bencana besar dan musibah
yang paling buruk yang menimpa agama ini dan para. penganutnya.
Yakni, beralihnya orang-orang dan para ulama-selain yang dijaga oleh
Allah-dari doa-doa yang diafarkan oleh Nabi dalam kitab-kitab Islam,
dan berpaling kepada bentuk-bentuk seruan dan istighatsiyah yang
menyesatkan.
Lihadah ketika mereka ditimpa kesulitan, mereka menyeru, "\X/ahai
yang mulia Zainab, wahai Siti, wahai Ummu Hasyim, wahai dermawan,
BaslanKedua I289
tolonglah kami, selamatkanlah kami dari kebinasaan ini. Dan aku berfanji
untuk menyuguhkan kepadamu selusin lilin, atau sekilo kacang yang akan
aku persembahkan setiap tahun, atau aku akan menyelenggarakan hadrah
setiap malam Jum'at. Wahai Sayidina Husain, kemulihanmu atas kakekmu,
dan kemuliaan kakekmu atas Rabbmu, wahai Rasulullah kami memohon
pertolongan dan bantuanmu. Wahai sayid ba&wi, wahai Bufarai, wahai
hujjatul Munzham, wahai yang mencemerlangkan pandangan, palingkanlah
aku dari si Fulan, dan sebagai gantinya aku akan menyuguhkan kepadamu
seekor kerbau yang datarrykepadamu dengan berfalan di atas kedua kakinya
setiap tahun."
Adakalanya orang-orang bodoh tersebut memiliki alasan, karena
mereka masih memandang terhormat orangorang yang bersorban besar,
dan beriubah lebar, pemilik sertifikat akademik internasional dan para
pegawai pemerintahan. Mereka mengatakan dalam pengaiaran, dalam
buku-buku yang mereka karang tentang hal-hal yang dapat menjerumuskan
mereka kepada kesesatan.
Contoh dari ucapan mereka ddam meminta pertolongan kepada
Rasulullah Sballallahu 'alaibi uta Sallam adalah sebagai berikut:
"Cepat, totongtah aku datam urusanku
aku fltimpa kebingungan, hatiku sakit
Tidak pertu kesebut rinci
Karena Engkau |lahatahu sernta yang ghaib."
Juga,
"Wahai Nabi pembawa petunjuk, totongtah yang kesulitan
Yang tertempar datam kubangan hawa nafsu
Tolongtah aku,
setainmu juga sedang bersedih,
terjerumus ke datam hawa nafsu."
Juga,
"YVahai pemitik kubur yang menetap di Yatsrib (lrtadinah)
puncak harapan dan akhir tujuanku
tempat aku bertawassut dari bencana
kepadanya aku bertindung dari segala marabahaya."
Juga,
'lMrhai Nabi pembawa petunjuk
aku terhimpit di antara makhtuk
Engkau sangat pantas menjadi harapanku
ltintalah kepada Fenciptaku agar terlepas sulitku ini
Dia }lahakuasa untuk melepaskan kesutitan, sendirinya."
2go I gH'atkHa'alryangDlanggnpSunnah
Jrs",
'Kepada Ahtut Bait, kemudian kepada para wati
Kepada para utama, kemudian kepada orang-orang tahra
Kepada para qyuhada dan orang-orang pitihan
Totongtah aku, yang sedang ditanda berrcana.'
Dan,
'Tiba-tiba waktu hadir membawa sedih
yang merubahku menjadi mangsa zaman
musuhku riang metihatku kusut
mereka anak matang dan keturunan papa
siapa tagi yang dapat metepaskanku
selain Toha dan anak perempuann)ra yang mutia."
Dan,
\lJhhai anak Rifa'i, sambuttah
ini, onng datang minta perlindunganmu
Syaikh MJa', totonglah aku
Aku mensa tertindung otehmu
\r/ahai anak Rasut, totongtah aku
kesedihanku tetah menggunung
katau tak kau totong
aibku juga aibmu."
Aau pujian mereka yang sudah keterlaluan:
'Kaml penolong bag yang kesutitan datam hldupnya
Serutah kami, jika terhimpit atau sulit
Kaml orang yang berJasa atas atam ini
Yang metihat kami akan dapat
dan yang menjauhi kami akan buta selamanp."
Demi Allah, y^iE jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, mereka itu
adalah orang-orang yang belum dapat merasakan lezantya Islam, tauhid
dan keimanan. Penulis yakin bahwa shalat dan semua ibadah mereka
batal. Allah berfirman kepada Nabi-Nya, oDan sesungguhnya telah
diutahyukan k4adamu dan k"pod" (nabi-nabi) sebelummu, 'Jika kamu
mempusehutukan (Nldh), niscaya akan hapus amabnu dantentuhh kamu
tertnasuk orangorungyang tn*agi." (QS. AzZtmarz 65)
Jika dalarah kebenaran telah sampai kepada mereka, dan mereka
tetap seperti itu, maka dipersdahkan bermakmum kepada mereka. Penulis
sendiri selalu berusaha untuk tidak shalat di belakang orangorang seperti
itu, karena keyakinan penulis bahwa orang yang shdat di belakang mereka
addah batd.
"l'ak satah aku kemukakan keyakinanku
Biarkan orang-orang menganggapnya sebagi pertawanan. "
Bagtan Kedua I z9t
Kita tidak bisa menerima alasan atau mentolerir perbuatan mereka.
Karena mereka sudah hafal peringatan Allah, *Katakanhh,'sesunguhnya
aku tidak kuasa tnendatangkan sesudtu kemudharatan pun kepadamu dan
tidak (pula) sesuatu kemanfaataa'." (QS. Al-Jinn: 21)
*Katakanlah,'Aku bukanlah rasul yangpertatna di antara rasul-rasul
dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terbadapku dan tidak
(p"la) tuhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mmgikuti apa yang diuahyukan
kepadaku dan aku tidak lain hanyahh seorang pemberi peringatdn yang
membeil penjelasan'." (QS. Al-Aheaf: 9)
Apakah orang seperti inr telah membaca ayat: "Dan berilah peringatan
kepada kerabat-kerabatmu yang tudekat.' (QS. Asy-Syu'ari': 214)? Dan
apakah sudah membaca sabda Rasulullah, 'Wabai orang Quraisy
selamatkanlah diri kalian. Sesungubnya aku tidak dapat berbuat apa-apa
untuk kalian di sisi Nlab. Wabai Bani Abdi Manaf, aku tidak dapat
berbuat apa-apa untuk kalian di sisi Nlab. Wabai Abbas bin Abdul
Muthallib, aku tidak dapat berbuat apo-apd untuk anda di sisi Allab.
Wabai Shafiyah, bibi Rasulullah, aku tidak dapat berbuat apd-apa untukmu
di sisi Allah. Wabai Fathimah binti Muhammad, tnintalah kepadaku
sekebendakmu dari bartakt, sesunguhnya aku tidak dapat berbuat apa-
apa kepadamu di sisi Nlah."? Atau, hadits Tirmidzi: "Jika mgkau metninta,
mintalah kepada Nlah. Jika engkau metnobon pertolongan mohonlah
kepada Nlah.'?
Mereka sudah membaca dan memahami makna sabdanya yang
terdapat dalan ShabihBukhariz "Ahu bukan teffipdt tnetnohon pertolongan,
tempat metnohon itu banyalah k podo Nlob.'Tetapi kemudian dia tetap
mengucapkan, 'Wahai yang melepaskan kesulitan, wahai Syaikh Arab."
Orang keras hatinya seperti ini, tak lagi bisa digolongkan sebagai
kaum muslimin awam, apilagi jika yang melakukan itu sudah bergelar
ulama. Orang seperti ini tidak lagi bisa membedakan yang tauhid dan
yang syirik. Pemahamannya terhadap al-Qur'an, '... seperti keledai yang
membauta kitab-kitab yangUbal. Amatlah buruknya perutnpdmaan kautn
yang mendustakan ayat-ayat Nlah itu." (QS. Al-Jumu'ah: 5)
'Mereka itu sebagai binatangtunak, bahkan mereka bbih sesat lagi.
Mereka itulah orangorang yang lalal" (QS. AI-Arif: 179)
Hadits:'Bertawasullah dengan kedudukanku, karena kedudukanku
di sisi Allah sangat agung", adalah kedustaan dan hadits maudhu' yang
terkesan dibuat-buat. Tak pernah ada dalam Kutubus Sittah. Yang
mengucapkannya hanyalah syetan yang terkutuk.
2g2 I gH'an-Uld'ahyang Dtranggap Sunnah
Hadits: "Jika banyak uruszrn membuatmu bingung maka meminalah
kepada ahli kubur", adalah kedusaan yang dibuat-buat.
"sesunguhnya orang yang nengada'adakan kebohongan terhadap
Nlah tiadalah beruntuzg.' (QS.An-Nah[ 116)
Hadits: "Sesungguhnya Allah menugaskan kepada seorang malaikat
di atas kuburan setiap wali yang akan memenuhi berbagai kebutuhan
manusia", juga berasal dari perkaaan syetan, bukan dari seorang Nabi.
Hadits orang buta: \a Nlah sesungulmya aku metninta kepada-Mu
dan bertautasul kepada-Mu dettganNabi-Mu', adalah hadits shahih gharib.
Orang ini bertawassul dengan doa Nabi, dan Allah Pun mengabulkan
doanya dengan mengembalikan fungsi matanya, dan ini merupakan mukjizat
Nabi yang agung.
Hadits: "Kehidupanku lebih baik bryimu, dan kematianku lebih baik
bagimu", adalah hadits yaurrg &dha'iftan dalam al-Jimi'ush Sbaghir oleh
pensyarahnya dan oleh Al-Iraqi dalam dlbA'. Hadits ini mursal menurut
jama'ah ahli hadits, karenanya tak dapat diiadikan huiiah.
Kewaiiban orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir agar
nanti memperoleh syafaat, adalah memohon kepada Allah untuk
memberikan wasilah dan keutamaan kegada Nabi (sebagafunana dinyaakan
dalam hadits shahih), di samping memperbanyak shdawat kepada Nabi
dan mengendalikan hawa nafsuny^ agar mengikuti ^p y rtg dibawa Nabi.
Dan, bukan bertawassul kepadanya.
Awas, iangan membaca awassul ar-Rifa'iyah ini:
"Wahai Tuhan kami, Engkau lrtaha tembut
totonglah kami yang datam kesulitan dan kesempitan
orang-orang yang bertawassul kepada tempatmu, tuanku
untuk menepis tipu daya musuh yang kami takuti.
Dengan Nabi Muhammad, tingkungan dan isterinya
Dengan dua anaknya, dua rembutan dan panii petuniuk
Dan dengan ash-Shiddiq yang tnenelnani Ahmad
Datam gua wahai Tuhan para hamba
Dengan Sayid Badawi, pintu }ttsthafa
...kekuatan, kemutiaan dan ....
Kepada ahti ibadah yang luhur kemudian mujahid
Keduanya adalah wasilah untuk Ahmad."
Semua tawassul Ahmadiyah, Barhamiyah, Qadiriyah, Bayumiyah,
Syadziliyah, Khalwatiyah, Afifiyah, Khaliliyah dan semisalnya tidak boleh
disentuh dan harus dijauhii. Firman Allrh, 'lkutilah dpa yang diturunkan
kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemitnpin-
Bae,tan Kedua I ,g3
pemimpin selain-Nya. Atnat sedikitlab kamu mmgatnbil pelaiaran (dari
padanya)." (QS. Al-Ar6fr 3)
*Apa yang dibeilkan Rasul kepadamu maka tqimahh dia. Dan apa
yang dilarangt yd bagitnu tnaka tinggalkanlah; dan bertakualah kepada
Nlah.Sesunguhnya Nlab sangat kerus bukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr: 7)
\(iahai Saudaraku, satu ayat saj4 bahkan satu kalimat, atau satu huruf
dari kitab Rabb kalian ini aau dari sunnah Nabi kalian, lebih baik daripada
semua perbuatan bid'ah yang diharamkan itu, dan kalian tidak boleh
beribadah dengannya.
Kalaulah kalian berumur seumur Nabi Nuh, lalu kalian beribadah
kepada Allah hanya dengan satu huruf saja darinya, maka kalian tidak
akan selamat dari hukuman Allah kecuali jika kalian bertaubat dengan
taubat nashuha. Karena Allah tidak disembah kecuali dengan yang
disyariatkan, bukan dengan yang bid'ah. Dalil yang menunjukkan tidak
diterimanya amal kalian adalah sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi uta
Sallam: *Barangsiapa mengatnalkan suatu amalan yang tidak ada
keterangannya dari kami, tnaka ia tertolak " Dan sabdanya yang lain:
"Barangsiapa benci terbadap sunnahku, maka ia bukan dari golongan
kami.'
Ini adalah nasihatku kepada kalian, wahai saudara-saudaraku. Untuk
selanjutnya, terserah apakah akan mengikuti atau akan melakukan bid'ah.
"Dan katakanlah, 'Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaHab ia beriman, dan barangsiapa
yang ingin (kafir) biarlab ia kafir.' Sesunguhnya Kami telah sediakan
bagi orang-orang zhalim itu neraka, yang gejolaknya tnengepung mereka."
(QS. Al-Kahfiz 29)
Mengabalkan Asma Yang Agung
Berlbadah dengan Yang Hlna
dan
Ketahuilah bahwa bencana terbesar adalah ketika engkau menyaksikan
mereka berpding dari hadits shahih yang dari Nabi yang ma'shum kepada
^p
y^ng dicipakan dan dipoleh oleh syetan dari kalangan manusia (yakni,
dari kalangan ahli tasawuf dan ahli tarikat). Mereka meninggalkan c ra
ibadah yang dipraktekkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya, yakni
dengan menyebut nama Allah yang agung. Dan, berpaling kepada ibadah
dengan, 'Bahim Shaqku Hil'u Yush," sambil mengatakan, "Inilah nama
2g4 I eH'ah-utd'alryangDlanggapsunnah
Allah yang paling agung." Anggapan ini merupakan p€rnyataan yang anpa
pengetahuan.
Dan yang lebih parah lagi, adalah 'sabahlul" dalam karangan
yang tersebar itu, dan meniadikannya sebagai
^gxna
dan syariat yang lurus.
Kaa sebagian dari merek4 'Nama Allah yang agung adalah Thuhur, Da'qin,
Saqf, This, Saqathim, Ahwan, Qaf, Adam, Hamha' dan Amin." Ini adalah
seperti yang sebelumny4 sesat dan Hanya orang yang bodohlah
yang beribadah dengannya dan berpaling dari yang dibawa oleh Rasulullah
Shallalhhu'alaihi wa Sallam.
Imam Malik RabitnahullaD menjelaskan tentang lafaz-lafaz dari bahasa
Siria, Ibrani, dan bahasa asing lainnya, 'Tidakkah engkau tahu bahwa
semua itu dapat menjerumuskan kepada kekafiran."
Demikian pula perminaan tolong mereka kepada Jaljdutiyah, dengan
mengatakan, "Baaj ahwaj jalidut halhalat", dan 'Bishamsham thamtham",
jelas hukumnya haram dan kufur.
Sebagian orang mengatakan, 'Nama Allah yang agung adalah Ah,
Ah." Ini adalah kesesatan yang besar dan kebodohan yang nyata tentang
^gmn
dan bahasa. Dikaakan ddam al-Mishbih dan al-Mukhtir, bthwa
perkataan mereka ketika mengadu 'Auh, kena ...", adalah spontanitas rasa
sakit. Namun kemudian mereka mengganti wawu dengan alif, dan menjadi,
"Ah, kena ...." Banyak kata-kata seperti itu ddam an-Nibiyah fi Gharibil
Hadi* utal Atsar karya lbnul Atsir &n semua kitab tentang bahasa. Kemudian
itulah, menurut mereka, makna asma Allah yang agung itu. Aku merintih,
li bauh uta li quuuctta illo Ulkhil'dtyyil'azhimi.
Beristighatsah dan bertawassul dengan rangkaian nama-n,rma pengikut
perang Badar adalah bid'ah. Demikian juga meluruhkan hati dengan
Hamziyah dalam beristighatsah kepada manusia terbaik (Muhammad)
juga bid'ah yang sesat. Berawassul dengan arekat Naqsabandiyah adalah
kemungkaran dan kesesatan. Istighatsah Mirghaniyah addah kesesaan di
atas kesesatan. Thwassul khalwatiyah dan Shawiyah adalah bid'ah yang
membinasakan. Demikian pula dengan Jaliya Kader adalah bid'ah. Ia
adalah nyata-nyata akan menyebabkan kefahatan dan bahaya yang bertolak
belakang dengan riaran penghulu manusia (Nabi). Semua tawassul dan
istighatsah kepada makhluk, yang bukan berasal dari aiaran makhluk terbaik
(Nabi), adalah bid'ah dan kesesaan yang membinasakan.
*Milik Nlahlah
se?nua natt tt yang baih, maka squhh d.engannya." (QS. Al-Arif: 180)
Bagian Kedua I ,g5
Doa-doa Para Rasul dan Orang-orang Shallh
Yang Dlrlwayatkan dalam al-Qur'an
Doa Nabi Adam dan Siti Hawa 'Naihimas Salam
,';frz;i$7:: i Jjt-;]lt;if t3i vu
[rr:jr,,!r] @i.d3Ji
*Keduanya berkata, 'Ya Tuhan katni, karni telah menganiaya
diri kami sendiri, dan jika Eng!-au tidak tnengampuni kami dan
memberi rahmat k"podo kami, niscaya pastilah kami termasuk
orang-oftmg yang muugi'." (QS. Al-/fraft 23)
Doa Nabi Nuh A/arlzis Salam
qf ',#,Y' fi {s.:$ J.'P, r:
[r,r:6rt @ titJ !cn*6f )i $ $#ft
*Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, oionr rlons **uk
kz rumabkt dengan bqiman dan semua olang yang boiman
laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engfr.au tambahkan bagi
orang-olang yang zhalim itu selain kebinasaan " (QS. N0h: 28)
Doa Nabi lbrahim Naibis Salam
e
[t r - t . :,.+,.,,il @ ;ry i iA'&'ryY+',s n : ]),],'*,
*Ya
Tuh anku, j adikanlah aku dan anak cucuhu olang-olang yang
tetap mendirikan shalat, ya Tuban kami, perkenankanlah doaku.
YaTuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan
sekalian orangoraflg mukntin pada hari tujadinya bkab (Hari
Kamat)." (QS. Ibrahim: 41)
296 I gu'an-otd'ah yang DLanggap Sunnah
|{::")
r:r# v r3j €u
'$i'g,i q1fiD vL;; !trLtls
O:Sjiifi -*t rttrz:6 i;,titV;-$.
["- t:i'--It]
"Ya Tuhan kami, hanya k"podo Engkaulah kami bertawakkal
dan banya kepada Engkaulah kami bertaubat, dan hanya kepada
Engkaulah kami kembali. Ya Tuban kami, ianganlah Engkau
jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan
ampunilah kami Ya Tuhan kami. Sesunguhnya Engkaulah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.' (QS. Al-Mumtahanah: 5)
C,,-r ctfi e';]iu2'.# ct,*:J t';fr .t\t7i
[r,r:,,+rr.!l @ t6f C $ -?';fi
\a Tuhan katni, sesunguhnya Engfr-au mmgetahui or,o *nf
kami sembunyikan dan apa yang kami hbirkan; dan tidak ada
sesuatu pun yongtasembunyi bagi Nlah, baikyang ada di bumi
tnaupun yang ada di kngit." (QS. Ibrahim: 38)
t.L*tlw;Jit$ #W
b
i-;i I
-r.
l-r-,1utlt l3
[r r,r:;rq @ 4iif;irf frtW ;t (+a
*Ya Tuhan kami, iadikanlah kami berdua or