sirah nabi muhammad 1
Nama lengkap dari Imam Ibnu Katsir adalah 'Imaduddin Abul
Fida'Isma'il bin'Umar bin Katsir al-Qaisi al-Qurasyi ad-Dimasyqi.
Selain dikenal sebagai seorang imam, beliau juga seorang al-Hafizh,
sejarawan, mufassir, sekaligus pakar fiqih. Beliau dikenal dengan
julukan Ibnu Katsir,' yaitu julukan yaagdisandarkan pada kakeknya
(Katsir).
2. Kelahiran
Ibnu Katsir dilahirkan di Mijdal, sebuah desa yang terletak di
timur Bashra, Damaskus, pada tahun 701IJ. Ayahnyaseorang khatib
di kota itu. Setelah ayahnya meninggal dunia, Ibnu Katsir pindah ke
Damaskus pada tahun707 H bersama saudaranya, Kamaluddin 'Abdul
Wahhab.
3. Riwayat dalam Menuntut Ilmu
Ibnu Katsir hafal al-Qur-an dan mampu membacanya dengan
bermacam-macam qira-at. Dia juga mendalami ilmu tafsir, ilmu fiqih,
dan ilmu nahwu; memfokuskan diri dalam menghafal matan-matan;
serta mempelalari sanad-sanad, 'illat (cacat) hadits, perawi hadits, dan
tarikb (sejarah). Alhasil, Ibnu Katsir sangat menonjol dalam bidangbidang tersebut walaupun usianya masih remaja; bahkan beliau juga
berfatwa, mengajar, dan memimpin diskusi.
4. Tingkatan dan Kedudukan Ilmiah
Kedudukan ilmiah Ibnu Katsir '#M tampak dari materi-materi
yangdiaj arkann y a di madrasah-madrasah dan masjid-masjid.
a. Mengaiar di madrasah
Ibnu Katsir pernah mengaiar di Madrasah al-Hadits al-Asyrafiyyah
selama beberapa waktu setelah meninggalnya as-Subki dan di Madrasah
ash-S h alih iyyih setelah meninggalny a adz-D zahabi. Selain itu, b eliau
juga pernah mengajar di Madrasah an-Najibiyyah, Madrasah atT ankiziyyah, dan Madrasah an-Nuriyyah al-Kubra.
Madrasah-madrasah tersebut merupakan temPat yang dituju
oleh para penuntut ilmu yang berasal dari belahan Timur dan di Barat.
Para pengaj arnyamemiliki kedudukan yang tinggi. Hanyaulama Yang *.-ilikiilmu yang dalam dan pengetahuan yangluaslah yangdapat
mengajar di sana.
b. Mengaiar di masiid
Ibnu Katsir juga pernah memberikan pelaiaran di al-Jami' alIJmawi, Masjid Ibnu Hisyam, Jami' Tankiz, dan al-Jami' al-Fuqani.
Beliau pun meniadi khatib di masjid-masjid tersebut.
5. Puiian paraUlama
Adz-Dzahabi berkata dalam Tadzkiratul Huffuazb (IVl150s):
"Aku mendenga r riwayat bersama al-Faqih al-Mufti al-Muhaddits
yangmemiliki berbagai keutamaan ... Ibnu Katsir memiliki perhatian
khrrirr terhadap perawi hadits, matan-matan, dan fiqih. Iamen-takhrij
hadits, -.rrgr.r-pulkan hadits, memimpin diskusi, menulis buku dan
menafsirkan al-Qur-an. Ia menonjol di segala bidang."
Adz-Dzahabi juga berkata dalam al-Mu'jamul Mukbta.s, (hlm.
86): "Ibnu Katsir adalah seorang Imam hadits, faqih, dan ahli hadits
yangsangat luar biasa ... Ia bahkan benar-benar seorang ahli fiqih
yangmumpunr, ahli hadits yatgkuat hafalanrLya, dan ahli tafsir yang
kritL. Ia memiliki berbagai karyatulis yang bermanfaat.Ia menguasai
ilmu fiqih; memahami bahasa Arab dan ilmu ushul; serta menghafalbanyak matan, tafsir, dan perawi hadits. Ia mendengar hadits dariku
dan ia memiliki hafalan yangkuat."
Ibnu Hubaib berkata, berdasarkan penukilan al-Hafizh Ibnu
Hajar dalam Inbaa-ul Gbamar (I/39)z "Ibnu Katsir adalah seorang
imam yang tekun bertasbih dan bertahlil; pemimpin ahli tafsir; dia
mendengar, mengumpulkan, dan menulis hadits; ucapan-uc apannya
akrab di telinga; dia meriwayetkanhadits dan menyampaikan ceramah;
serta fatwa-fatwanya menyebar ke seriap penjuru negeri. Ia masyhur
dengan kekuatan hafalan dan karya tulisnya, bahkan termasuk pakar
dalam bidang tarikh, hadits, dan tafsir."
Abul Mahasin ad-Dimasyqi berkata dalam Dzail Tadzkiratul
Huffaazh (hlm. 58): "Ibnu Katsir memberikan fatwa, mengajar, dan
memimpin diskusi; mendalami ilmu fiqih, tafsir, dan nahwu; serta
teliti dalam masalah perawi dan'illat hadits."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam ad-Durarul Kaaminah
[/400) dan Inbaa-ul Gbamar $/39): "Ibnu Katsir adalahseorang yang
luas wawasannya, enak dalam menyampaikan ilmu, karya-karyanya
menyebar ke berbagai negeri pada masa hidupnya dan bermanfaat bagi
masyarakat sepenin ggalny a."
Al-'Aini berkata, berdasarkan penukilan Ibnu Taghri Bardi
dalam an-Nujuumuz Zaabirab (XUL23): 'Ibnu Katsir menjadi teladan
bagi para ulama dan huffazb (ahli hadits), juga menjadi rujukan bagi
pakar bahasa Arab. Ia mendengar, mengumpulkan, dan menulis hadits.
Beliau mengajarkan ilmu, menyampaikan hadits, dan menulis kitab.Ia
memiliki penelitian yangluas dalam bidang hadits, tafsir, dan tarikh.
Beli au te rken al karena kuat h afal arny a dan b any ak tulis ann y a; menj adi
pakar dalam bidang tarikh, hadits, dan tafsir; serra mempunyai karyakarya yang bermanfaat."
6. 'Aqidah dan Manhai
Ibnu Katsir '{uE berpijak pada 'aqidah Salafush Shalih dan
manhaj mereka. Sebagai buktinya adalah kitab Tafsiir-nya yang
agung, di antaranyaialahpenafsiran beliau terhadap firman Allah ffi:Lalu Dia bersemdyarn di atas'Arry ...." (QS. Al-A'raaf: 54)
Ibnu Katsir berkata: "Kami menemPuh jalan seperti yangtelah
ditempuh Salafush Shalih: Malik, al-A:uza'i, ats-Tsauri, al-Laits bin
Sa'ad, asy-Syafi'i, Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, dan yang lainnya
dari imam-imam kaum Muslimin, baik yangterdahulu mauPun yarLg
sekarang, tanpa takyiif (mempertanyakan bentuk, car a dan sifat Allah),
tasybiih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nyr), dan ta'thiil
(meniadakan sifat-sifat Allah). Makna lahiriah y^ng dipahami oleh
orang-orang yang menyenrpakan Allah dengan makhluk (dari sebuah
nash) tidaklah terdapat padadzatAllah 'iH . Sebab, Allah \H itu tidak
diserupai oleh sesuatu dari makhluk-Ny", sebagaimana firman-Nya:
b
'... Tiddk ada sesuatupunyangserupd, dmgan Dia dan Dialab YangMaha
Mendengar lagi Maha Melihat.'(QS. Asy-Syuura: 11)"
Pendapat ini merupakan pengaruh dari guru beliau, al-Imam
Muftil Anam Syaikhul lslam Taqiyuddin Abu['Abbas Ibnu Taimiyyahsemoga Allah menyucikan rohnya dan menerangi kuburnya. Ibnu
Katsir '+d)H memiliki perhatian khusus kepada gurunya itu, mengambil
manfaat dariny a, dan b anyak men gikuti pendap at-p endap atfly a.
Di antara kisah menarik tentang beliau ialah yang disebutkan
oleh al-Hafizh Ibnu Ha)ar dalam ad-Durarul Kaaminab S/60)z "Terjadi
perdebatan antara Ibnu Katsir dan Burhanuddin, Putera al-Imam
Ibnul Qayyim dalam suatu masalah. Ibnu Katsir berkata: 'Apakah
engkau membenciku karena aku seorang Penganut faham Asy'ari?'
Burhanuddin menjawab: 'seandainyadari kepala hingga ujung kakimu
dipenuhi rambut, niscaya orang-orang tetaP tidak akan percaya bahwa
engkau seorang Asy'ari, sebab gurumu adalah Ibnu Taimiyyah."'
Kesimpul anny a, al-Hafizh Ibnu Katsir berpe gang pada' aqidah
Salaf, ahli hadits , dan rtli atsar (riwayat), serta beliau mengagungkan dalil.
7. Guru-Guru yang Paling Berpengaruh
Al-Imam Ibnu Katsir berguru kepada para ulama besar yang
terkenal. Di antara guru-guru ty a y angpaling berpengaruh adalah:
l. Syaikhul Islam Abul 'Abbas Taqiyuddin Ahmad bin 'Abdul
Halim bin'Abdus Salam Ibnu Taimiwh,meninggal pada tahun
728 H.
2. Abul 'Abbas, Ahmad bin Abu Thalib bin Na'mah bin Hasan bin
'Ali an-Natjar, yang dikenal dengan julukan Ibnusy Syahnah,
meninggal pada tahun 730}{.
3. Al-Imam, al-Hafzh,MuhadditsusySyam, AbulHajjaj,Jamaluddin
Yusuf bin az-Zaki 'Abdurrahman al-Mizzi, meninggal pada
tahun 742H.Ibnu Katsir selalu menyertai beliau dan menikahi
puterinya, Zainab.
4. Al-Imam, al-'Allamah, al-Hafizh, al-Muhaddits, Muarrikhul
Islam, Syamsuddin, Abu 'Abdullah, Muhammad bin Ahmad
bin 'Utsman adz-Dzahabi, meninggal pada tahun 748 H.
8. Murid-Murid
Di antara murid-murid al-Hafizh Ibnu Katsir '+!'i5 adalah:
1. Abul 'Abbas, Ahmad bin Haji bin Musa bin Ahmad as-Sa'di,
meninggal pada tahun 816 H.
2. Syihabuddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin
Ahmad al-Hariri ad-Dimasyqi, meninggal padatahun 765 H.
3. Abul Mahasin al-Husaini, Muhammad bin'Ali bin al-Hasan bin
Hamzah bin Hamd ad-Dimasyqi, mening gal padatahun 7 65 H.
9. Karya-Karya
Ibnu Katsir telah memperkaya perpvstakaan Islam dengan
berbagai karya tulisnya yangbermanfaat, di antaranya adalah:
l. Ahaadiitsut Tauhiid war Radd'alaa Ahlisy Syirk
2. Ikhtishaar'UluumilHadiits3. Al-Bidaayah wan Nihaayah
4. Tuhfatuth Thaalib bi Mukhtashar Ibnil Hajib
5. Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiim
6. Jaami'ul Masaaniid
7. Siirah'LJmar bin'Abdil' Aziz
8. Thabaqaatusy Syafi'iyyah
9. Al-Fushuul fii Siiratir Rasuul M,yaitu kitab ini.
10. Fadhaa-ilul Qur-aan
ll. Musnad al-Faaruuq
10. Vafat
Ibnu Katsir +W meninggal dunia pada hari Kamis, 26 Sya'ban
774H,di Damaskus. Jenazahnya dihadiri (disaksikan) banyak orang. Ia
dimakamkan sesuai dengan wasiatnya, yaitu di dekat kuburan Syaikhul
Islam di pemakaman ash-shufiyah, di luar gerbang an-Nashr.
Beliau adalah penghulu anak cucu Adam;7 Abul Qasim
Muhammad, dikenal juga dengan nama Ahmad;8 al-Mahi, yaittyang
menghapus kekafiran; al-Hasyir, yakni yangmengumPulkan ummat
manusia [di belakang beliau];e a1-'Aqib,10 yaitu yang tidak ada lagi
Nabi sesudahnya; al-Muqaffi;ll Nabiyur rahmat;\z Nabiyut taubat;l3
dan Nabiyul malbamah.ta
Ayah beliau ffi adalah 'Abdullah, dan ia memiliki beberapa
orang saudara laki-laki yaitu: al-Harits, az-Zubair,Hamzah, dan al-
'Abbas (kun-yab-nya Abul Fadhl),ts dan Abu Thalib (nama aslinya
adalah'Abdu Manaf).
Saudara'Abdullah lainnya adalah Abu Lahab (nama aslinya adalah
'Abdul 'lJzzadan'Abdul Ka'bah) dan dialah yang disebut al-Muqawwim;
tetapi adayatgmengatakan bahwa kedua nama itu menunjukkan dua
orang yang berbeda. Saudara'Abdullah lainnya adalah Hajl (nama
aslinya adalah a1-Mughirah), al-Ghaidaq (dipanggil demikian karena
kedermawanartnya,sedangkan nama aslinya adalah Naufal; namun ada
pula yang tetap mengatakan bahwa dialah Hrjl),'u dan Dhirar.
Adapun saudara perempuan'Abdullah adalah Shafiyah,'Atikah,
Arwa, Umaimah, Barrah, dan Ummu Hakim, yakni al-Baidha. Mereka
semua adalah anak'Abdul Muththalib.lT
Nama asli'Abdul Muththalib sendiri adalah Syaibatul Hamd,l8
menurut pendapat yang benar. 'Abdul Muththalib adalah anak
dari Hasyim, yang nama aslinya adalah'Amr, saudara kandung alMuththalib. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi asal usul
nasab kerabat Nabi. Saudara Hasyim yanglain adalah 'Abdu Syams
dan Naufal. Keempat saudara itu adalah anak dari: 'Abdu Manaf, yakni
saudara kandung'Abdul lJzza,'Abduddar, dan'Abd.Keempat orang ini adalah anak dari: Qushay, yangnama aslinya
adalah Zaid, saudara kandung Zthrah. Keduanya adalah anak dari:
Kilab, saudara kandung Taim, danYaqzhah, Abu Mahzhum. Ketiganya
adalah anak dari: Murrah, saudara kandung'Adiy dan Hushaish.
Mereka adalahanak dari: Ka'ab, saudara kandung Amir, Samah,
Khuzaimah, Sa'ad, al-Harits, dan'Auf. Ketujuh orang ini adalah anak
dari: Lu-ayy, saudara kandung Taim al-Adram. Keduanya anak dari:
Ghalib, saudara kandung al-Harits dan Muharib.
Ketiganya adalah anak dari: Fihr, saudara kandung al-Harits.
Keduanya adalah anak dari: Malik, saudara kandung ash-Shalt dan
Makhlad. Ketiganya adalah anak dari: An-Nadhr, saudara kandung
Malik, Malkan, 'Abdu Manat, danyanglainnya.
Mereka semua adalah anak dari: Kinanah, saudara kandung Asad,
Asadah,re dan al-Hun. Keempartnya adalah anak dari: Khuzaimah,
saudara kandung Hudzail. Keduanya adalah anak dari: Mudrikah,yang
nama aslinya adalah 'Amr, saudara kandung Thabikhah, yang nama
aslinya adalah Amir, juga saudara kandung Qam'ah.
Ketiganya adalah anak dari: Ilyas, saudara kandung an-Nas,
yakni 'Ailan, ayah dari Qais. Keduanya adalah anak dari: Mudhar,
saudara Rabi'ah. Mereka berdua adalah anak keturunan Isma'il, saudara
kandung Anmar dan Iyad. Keduanya pindah ke negeri Yaman.2o
Mereka berempat adalah anak dari: Nizar, saudara kandung Qudha'ah,
menurut pendapat mayoritas ahli nasab. Keduanya adalah anak dari:
Ma'ad bin'Adnan. Seluruh kabilah diJazirahArab yang kami sebutkan
tadi berasal dari anak keturunan'Adnan.2l
Al-Hafizh Abu'Umar an-Namar7zz dalam kitabnya, al-Inbaah
bi Ma'rifati Qabaa-ilir Ruanab,23 telah menjelaskan hal itu dengan
tuntas-semoga Allah w merah matinya.2a
Menurut pendapat mayoritas ahli nasab, Quraisy adalah orangorang yangnasabnya berpangkal kepada Fihr bin Malik bin an-Nadhr
bin Kinanah.25 Bahkan, mereka menyenandungkan sebuah sya'ir dalam
hal ini:26Demi Allah, Qushay dijuluki sebagai pengumpul massa,
dengannyalah Allah mengumpulkan semua suku dari keturunan
Fihr.
Ada yang berpendapat bahwa nasab Quraisy berpangkal pada
an-Nadhr bin Kinanah. Demikianlah pendapat mayoritas ulama" dan
ahli tabqiq.
Mereka berdalil dengan hadits yang disebutkan oleh Abu'LImar
bin'Abdul Barr #E dari al-Asy'ats bin Qais-semoga Allah \*9
merahmat iny a28 -bahwasa ny a ia bercerita: "Aku menemui Rasulullah
Myangketika itu sedang berada dalam rombongan delegasi Kindah.
Aku bertanya: 'Bukankah engkau termasuk dari suku kami, wahai
Rasulullah?'2e Beliau ffi menjawab: 'Tidak. Kami keturunan Bani
an-Nadhr bin Kinanah. Sesungguhnya kami tidak mengikut kepada
nasab ibu kami dan kami ddak berlepas diri dari nasab ayah kami."'3,
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya dengan sanad hasan.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa al-Asy'ats menceritakan: "seandainya ada seseorang dari suku Quraisy y^ngmenolak
nasabnya dihubungkankepada an-Nadhr bin Kinanah, pasti aku akan
mencambuknya sebagai hukuman baginya."
Sebagian orang berpendapat bahwa pangkal nasab Quraisy
adalah Ilyas bin Mudhar bin Nizar. Pendapat lain menyebutkan bahwa
pangkal nasab mereka adalah ayahnya, yakni Mudhar. Keduanya
adalah pendapat sebagian sahabat Imam asy-Syafi'i. Abul Qasim 'Abdul
Karim ar-Rafi' i3 t dalam kitab Syarah-nya, menyebutkan kedua pendapat
tersebut. Namun, kedua pendapat ini cukup aneh"
Adapun sukrr-suku di Yaman, sepefti suku Himyar, Hadhrarnaut,
Saba', dan yang lainnya, mereka semua berasal dari Qahthan, bukan
dari'Adnan. Sementara itu, berkaitan dengan suku Qudha'ah, terdapat
tiga pendapat ulama. Ada yang mengatakan mereka berasal dari
'Adnan; adayang mengatakan mereka dari Qahthan; dan ada |ugay^ngmengatakan mereka dari suku yangketiga (suku lain), bukan
dari 'Adnan dan bukan juga dari Qahthan. Akan tetapi, pendapat yang
diceritakan oleh Abu'Umaf3 dan ulama lainnya ini aneh.
PASAL I
[Nasab Rasulullah W, Setelah 'Adnan]
Nasab beliau3o ffi yang kami sebutkan di atas, yakni sampai kepada
'Adnan, sudah tidak diragukan dan diperdebatkan lagi. Demikianlah
yangtelah terbukti secara mutauatir dan berdasarkan ijma'.3s
Sesungguh nya yang menjadi pokok pembahasan adalah nasab
beliau sesudah itu. Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli nasab
ata:u para ulama Ahlul Kitab bahwa 'Adnan berasal dari keturunan
Nabi Allah Isma'il -t)4;, yang merupakan adz-dzabiib (anak yang
hendak disembelih oleh Ibrahi- lp;;, menurut pendapat yangpaling
benar dari kalan gan para Sahabat dan para imam.36 Nama lengkapnya
Isma'il bin Ibrahim, Kbalilullah (kekasih Allah), 'alaihi ffihalush
sbalaatu ans salaam.
Akan tetapi, masih diperdebatkan tentang jumlah nenek moyang
Rasulullah arTtara 'Adnan hingga Isma'il. Dalam hal ini ada beberapa
pendapat. Paling banyak disebutkan adalah empat puluh orang
(generasi)," sedangkan paling sedikit disebutkan tujuh orang.38 Ada
pula yang berpendapat sembilan orang. Ada lagi yang berpendapat
lima belas orang. Di samping itu, diperselisihkan juga mengenai namanama mereka.
Sebagian ulama Salaf dan para imam tidak menyukai penyebutan
nasab beliau ffi setelah 'Adnan.3e Diriwayatkan dari al-Imam Malik bin
Anas al-Ashbahi pSZ bahwa dia tidak menyukainya.oo
Al-Imam Abu 'Umar Ibnu 'Abdil Barr dalam kitabnya, alInbaab,o' mengatakan: "Yang menjadi pendapat mayoritas ulama
dalam hal yang berkaitan dengan nasab Adnan adalah sebagai berikut:
Adnan bin Uda#'bin Muqawwim bin Nahur bin Tairah bin Ya'rib
bin Yasyjub bin Nabit bin Isma'il bin Ibrahim Khalilurrahman bin
Tarih, ia bernam a Aza(3 bin Nahur bin Syarugh bin Raghu bin Faligh
bin'Aibar bin Syalakh bin Arfakhsyadzbinsam bin Nuh bin Lamak
bin Mattusylakha bin Akhnukh, yakni Nabi Idris l,SE; demikianlah
menurut anggapan mereka, uallaabu a'lam.
Idris adalah keturunan pertama Adam -|pi, yang menjadi Nabi
setelah Adam dan Syits.Ia juga orang yangpertama kali menulis dengan
pena.*Ia adalah Idris bin Yarda bin Mahlil bin Qainan bin Yanasy
bin Syits bin Adam ig4i."
Demikian pula yang disebutkan oleh Muhammad bin Ishaq
bin Yasar al-Madani, penulis kitab as-Siirab an-Nabaatiyyob,* danpara
ulama nasab lainnya.
Abul 'Abbas 'Abdullah bin Muhammad an-Nasyi, salah seorang
ulama Mu'tazilah, pernah menulis sekumpulan sya'ir yang berisi
sanjungan kepada Rasulullah Mi,. Al-Imam Abu'Umara6 dan guru
kamioT mencantumk arlny a dalam kitab at - Tab dzii&.ot Kumpulan sya' ir
termasuk qasidah yatgindah dan'dalam' maknanya. Bagian awalnya
sebagai berikut:
Aku sanjung Rasulullah ffi dengan sanjungan t fang dengannya aku
berharap mendapatkan tempat kembali yangpenuh kemuliaan.
Aku sanjung seseorang melebihi segala puiian, yartg dengan sifatsifatnya bersatulah orang yangjauh maupun yang dekat.o'
Seluruh suku-suku di tanah Arab, bertemu nasabnya pada
'Adnan. Oleh sebab itu, Allah W berfirman:
"... Katakanlab: Aku tidak memina kepadarnu sesuatu upah pun atas serudnku kecuali kasib sdyang dalam keh.eluargaan ...."'(QS. Asy-Syuura: 23)
Ibnu 'Abbas ,iey, berkata: "Semua keturunan Quraisy pasti
memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah ffi."t0
Beliau ffiadalahpilihan Allah dari kalangan Quraisy, sebagaimana
y^ngdiriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-nya,sr dari \flatsilah bin
al-Asqa' €5 , bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:
"sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak Isma'il. Kemudian,
Allah W memilih Quraisy dari Kinanah. Selanjutnya, Allah [H memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy. Setelah itu, Allah \H memilihku
dari kalangan Bani Hasyim."
Begitu jug
, anak-anak Bani Isra-il, baik dari kalangan para
Nabi maupun yalglainnya, mereka bertemu nasabnya dengan beliau
ffi padalbrahim, Khalilullah 1p4, yangtelah Allah IH anugerahkan
kenabian dan kitab suci kepada keturunatnya.
Demikianlah Allah W menurunkan perintah kepada Bani
Isra-il melalui lisan Nabi Musa ,p; dalam Kitab Taurat, sebagaimana
disebutkan oleh banyak ulama yang pernah mengumpulkan tandatanda kenabian kepada diri Nabi ffi. Allah \i*9 memerintahkan kepada
mereka yang aniiya, "Kami akan mengutus dari anak-anak ,rrdrru
kalian seorang Nabi yarrgpasti akan didengar oleh setiap kalian. Kami
pun akan menjadikannya sebagai seorang Nabi yangsangat agung."s2
Sungguh, dari anak keturunan Isma'i1, tidak pernah lahir seorang
Nabi yang lebih agung daripada Nabi Muhammad M. Bahkan, dari
kalangan anak cucu Adam 1M;, tidak akan pernah lahir seorang hamba
yanglebih agung daripada beliau ffi sampai hari Kiamat kelak."
Diriwayatkan secara shahih bahwa Rasulullah ffi bersabda:
Aku adalah penghulu anak cucu Adam. Bukan bermaksud membanggakan diri, (namun) Adam dan semua Nabi sesudah beliau kelak akan
berdiri di bawah panjiku."53
Diriwayatkan juga secara shahih'o bahwa beliau ffi bersabda:
"Aku akan menempati posisi yatgdiidam-idamkan oleh semua ummat
manusia, termasuk Ibrahim ).
Itulah kedudukan beliau ytngmulia, yangtelah dijanjikan Allah
W, yakni Syafa'atul'Uzhmaa (syafaat agung), yang akan beliau berikan
untuk seluruh ummat manusia, agar Allah memberikan kelapangan
dengan memutuskan perkara di antara mereka di Padang Mahsyar,
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits shahih dari
Rasulullah ffi.'u
Ibu beliau adalah Aminah binti \flahab bin 'Abdu Manaf bin
Zuhrah bin Kilab bin Murrah.
Kelahiran, Penyusuan
Dan Masa Pertumbuhan Rasulullah Ml
Rasulullah ffi dilahirkan5s pada hari Senin,5e tanggal dua, bulan
Rabi'ul Awwal. Ada yang berpendap at padatanggal delapan.60 Ada juga
yang berpendapat pada tanggal sepuluh. Ada lagi yarLg berpendapat
pada malam kedua belas.u'
Az-Zubair bin Bakar62 menyatakan: 'Beliau dilahirkan pada
bulan Ramadhan." Namun, pendapat ini syaadz (ganjil).63 Yang
demikian itu diceritakan oleh as-Suhailie dalam ar-Raudh-rLya.u'
Kelahiran Rasulullah terjadipada tahun Gajah, tepatnya5O hari
sesudahnya. Ada y^ngberpendapat 58 hari sesudahnya. Ada jugayang
berpendapat 10 tahun sesudahnya. Pendapat lain mengatakan 30 tahun
setelah peristiwa tentara Gajah. Ada pula yangberpendapat 40 tahun
sesudahnya.
Adapun pendapat yffigbenar adalahbeliau dilahirkan tepat pada
tahun Ga1ah.66 Pendapat ini diceritakan oleh Ibrahim bin al-Mundzir
al-Khuzami, Buru Imam al-Bukhari'T danKhalifah bin Khayyath,68 serta
ulama lainnya secara l ^'.u'
Ayah Nabi ffi meninggal ketika beliau masih dalam kandungan
ibunya.'o Ada juga yang berpendapat ayahnyawafat beberapa bulan
setelah kelahiran beliau. Ada lagi yangberpendapat satu tahun setelah
kelahirannya. Bahkan, ada yangberpendapat dua tahun setelah kelahiran
beliau. Akan tetapi, pendapat yangpertama lebih masyhur..
Nabi disusukan di kabilah Bani Sa'ad. Ibu susu yangmenyusui
beliau bernama Halimah as-Sa'diyyah, sebagaimana yang telah
diriwayatkan dengan sanad shahih. Beliau tinggal di kabilah tersebut,
selama dalam penyusuan Halimah, lebih kurang empat tahun. Kemudian,
te rj adilah peristiwa pembelah an dada Rasulullah oleh Malaikat (f ib ril)
di kampung tersebut. Akhirnya, beliau pun dikembalikan kepada
ibunya."
Setelah itu, Rasulullah dibawa oleh ibunya ke kota Madinah
untuk mengunjungi paman-paman beliau yangtinggal di sana.72 Ibu
beliau (Aminah) pun meninggal dunia di kampung Abwa',73 yaitu saat
perjalanan pulang ke kota Makkah. Ketika itu usia beliau baru enam
tahun tiga bulan sepuluh hari.'o Ada yang berpendapat bahwa beliau
baru berusia empat tahun.75
Imam Muslim meriwayatkan dalam Sbabiib-nya,76 bahwasanya
ketika melewati Abwa', dalam perjalanan menuju Makkah pada tahun
penaklukan kota tersebut, Rasulullah meminta izin kepada Rabbnya
untuk menziarahi kuburan ibunya. Beliau pun diberiizin. Setelah itu,
Nabi menangis sehingga menyebabkan orang-orang di sekitar beliau
turut menangis. Pada saat itu, beliau membawa seribu orang pasukan
yarTg memakai topi baja.
Sepeninggal ibunya, Rasulullah diasuh oleh Ummu Aiman,77
budak yangdiwariskan dari ayahnya." sesudah itu, beliau diasuh oleh
kakeknya, 'Abdul Muththalib. Menginjak usia delapan tahun, kakeknya
pun meninggal dunia.' 'Abdul Muththalib berpesan agar beliau dirawat
oleh pamannya, Abu Thalib,s, Sebab ia adalah saudara kandung ayah
beliau, 'Abdullah. Maka beliau pun diasuh oleh pamannya ini.8'
Abu Thalib benar-benar memelihara beliau dengan sebaik mungkin.
Bahkan, Abu Thalib membela beliau saat diutus menjadi Rasul, dengan
segala kemampu an y an1 dimilikiny a. Hany a saj a, sayan gny a ia masih
tetap dalam kemusyrikan hingga ajal menjemputnya. Oleh karena itu,
Allah memberikan keringanan siksa terhadapnya, sebagaimana yang
telah disebutkan dalam hadits shahih."
Suatu ketika, Abu Thalib mengajak Nabi pergi ke negeri
Syam bersama rombongan kafilah dagang. Pada waktu itu, beliau
baru berusia dua belas tahun. Pamannya melakukan hal ini karenasangat menyayangi beliau. Di samping itu, tidak ada pula yang bisa
merawatnya apabila beliau ditinggalkan sendirian di kota Makkah.
Abu Thalib dan teman-temanrlya yang ikut dalam rombongan ke
Syam melihat beberapa tanda kekuasaan Allah pada diri beliau ffi.
Hal itu semakin meningkatkan motivasi Abu Thalib untuk mengasuh
dan merawat beliau, sebagaima na yangdiriwayatkan oleh at-Tirmidzi
dalam kitab Jaami'-nya dengan sanad yangsemua perawinya tsiqab.
Di antara tanda-tanda tersebut adalah kumpulan as/an yang
menaungi beliau, dahan-dahan pepoho nan yangmenj adi miring untuk
memayungi beliau, dan kabar gembira yangdisampaikan oleh pendeta
Buhaira tentang kenabian beliau.83 Pendeta itu juga memerintahkan
pamannyauntuk membawa Rasulullah pulang agar ridak terlihat oleh
orang-orang Yahudi yang pasti akan memperlakukan beliau dengan
buruk. Hadits ini memiliki asal riwayatyangmahfuzh (shahih), namun
terdapat beberapa tambahan di sana.sa
Pada kesempatan kedua beliau, pergi ke negeri Syam dengan
membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, bersama
p elay an lakilakiny a y angbernama Maisarah, den gan sistem q iraadh .rt
Maisarah pun menyaksikan hal-hal luar biasa pada diri beliau yang
membuatnya takjub. Setelah kembali ke Syam, Maisarah mengabarkan
apa-apa yang telah ia saksikan itu kepada majikannya, Khadijah.
Mendengar hal tersebut, Khadljah tertarik (berniat) untuk menikah
dengan beliau demi mengharapkan kebaikan yang Allah kumpulkan
untuknya t fang semua itu di luar perhitungan manusia. Akhirnya,
Rasulullah ffi menikahi Khadijah saat beliau berusia 25 tahun.86
Allah lSE memelihara dan menjaga Nabi semenjak kecil, serta
membersihkan beliau dari noda-noda Jahiliyyah dan dari setiap aib.87
Allah \H menganugerahi beliau akhlak dan perilaku yang terpuji.
Alhasil, Rasulullah dikenal di kalangan kaumnya dengan sebutan
al-Amiin (orang yang tepercaya) dikarenakan mereka menyaksikan
kesucian, kejujuran ucapan, dan sifat amanah beliau.
Bahkan, tatkala kaum Quraisy membangun Ka'bah, yakni ketika
beliau berusia 35 tahun, dan telah sampai pada fase (tahap) peletakanHalar Aswad, mereka berbeda pendapat tentang siapa yang berhak
meletakkan batu tersebut pada tempatnya. Tiap-tiap kabilah berseru:
"Kamilah yang lebih berhak meletakkannya!" Akhirnya, mereka
sepakat bahwa yang berhak meletakkan batu tersebut adalah orang
yang pertama kali datang menemui mereka. Ternyata, yang pertama
kali datang menemui mereka adalah Rasulullah ffi. Mereka berkata:
"Al-Amin datang." Mereka pun merasa lega (ridha) apabila beliau
bersedia meletakka nny a.
Kemudian, beliau membentangkan sehelai kain dan meletakkan
Hqar Aswad di tengah-tengah kain tersebut. Beliau lalu memerintahkan
pemimpin tiap-tiap kabilah untuk mengangkat kain tersebut melalui
bagian pinggirnya secara bersamaan. Setelah itu, kemudian beliau
mengangkat dan meletakkan batu tersebut pada tempatnya
Pengangkatan Muhammad ffi Meniadi Seorang Rasul
Ketika Allah berkehendak untuk menurunkan rahmat kepada
para hamba-Nya, serta memberikan kemuliaan dengan mengutusnya
kepada semesta alam, maka Dia pun menumbuhkan kecintaan pada diri
hamba tersebut untuk berkhalwat (menyendiri). Beliau menyendiri"
di gua Hira, sepefti yang biasa dilakukan ahli ibadah pada masa itu.
Sebagaimana pula yalgdiceritakan oleh Abu Thalib dalam kumpulan
sy air ny a y ang populer, y ang berakhiran huruf lam :
Demi (pemilik) gunung Tsaur, ada seb aglanorang yang teguh menjadikan
gunung Tsabir sebagai tempatnya,
Begitu |uga adayang mendaki gunung Hira untuk beribadah/
mencari kebaikan ata:u hanya sekedar menyinggahinya.eo
Lalu MalaikatJibril itu mendatang)nyasecara tiba-tiba, yaitu saat
Rasulullah sedang berada di gua Hira, pada bulan Ramadhan. Ketika
itu, beliau berumur 40 tahun. Malaikat $ibril) menghampiri beliau
dan berseru: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Saya tidak bisa membaca."
Malaikat itu mendekaper Nabi sehingga membuatnya sesak, baru
kemudian melepaskannya. Malaikat itu kembali memerintahkan:
"Bacalah!" Beliau tetap menjawab: "Saya tidak bisa membaca."
Demikianlah kejadian itu berulang sampai tiga kali. Akhirnya, Malaikat
itu berkata:
Bacalab dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dengan segumpal darab. Bacalab, dan Rabbmulab
Yang Paling Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantdrddn
pend (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa ydng tidak
diketabuinya. " (QS. Al-'Alaq: 1-5)
Rasulullah ffi pun pulang dalam keadaan menggigil sekujur
tubuhnya.e2 Beliau menceritakan peristiwa itu kepada Khadijah.
Beliau berkata: "Saya takut ada yang tidak beres pada pikiran saya."
Namun, Khadijah meneguhkan beliau dan menenangkannya sambil
berkata: "Tenang. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu
selama-lamanya. Sebab, engkau terus-menerus menyambung tali
silaturrahim, selalu berkata jujur, senantiasa menunaikan amanah,
dan suka menolong orang-orang yang sedang kesusahan." Khadijah
menyebutkan beberapa perilaku baik yanglain untuk menunjukkan
kepercayaannya terhadap beliau, untuk memantapkan hati beliau,
dan untuk menolong beliau dalam menegakkan kebenaran. Khadijah
adalah orang pertamay^ngmembenarkan risalah beliau. Semoga Allah
meridhainya dan memuliakan kedudukannya.
Sesudah itu, Rasulullah tinggal di rumah beberapa masa berlalu
sesuai dengan kehendak Allah dan beliau ffi tidak pernah menyaksikan
peristiwa seperti itu lagi. Tidak ada wahyu yangturun kepada beliau
sehingga membuatnya sedih. Berulang-ulang beliau pergi untuk
melemparkan diri dari puncak gunung.e3 Hal itu disebabkan oleh
kerinduan'o beliau yang amat sangat untuk dapat melihat kembali
apa yang pernah dilihatnya dahulu. Kerinduan yang tebersit karena
kelezatan ap^yangbeliau saksikan dari wahyu Allah yangditurunkan
[kepada beliau].e5
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa masa terhentinya
wahyu tersebut lebih kurang selama dua tahun atau lebih.eu Setelah itu,
datanglah Malaikat menampakkan wujudnya kepada beliau di antara
langit dan bumi, di atas sebuah kursi. Malaikat itu meneguhkan hati
beliau dan menyampaikan kabar gembira bahwasanya beliau benarbenar utusan Allah.e? Ketika melihat Malaikat itu, Rasulullah ffi
merasa takut terhadapnya. Beliau segera mendatangi Khadijah sambil
berkata: "selimuti aku, selimuti aku." Maka Allah pun menurunkan
firman-Nya:
"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlab, lalu berilah peringatan!
Dan Rabbmu agungkanlab, dan pakaidn?nu. bersihkanlab." (QS. A1-
Muddatstsir: 1-4)e8
Peristiwa pertama yarlg dialami Nabieq adalah pengukuhan
nubuanwab (kenabian) dan wahyu ini. Kemudian, dalam ayat itu AIIah
menyuruh beliau untuk memberikan peringatan kepada kaumnyadan
mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah. Rasulullah pun mulai
menyingsingkan lengan baju, bekerja keras dalam menjalankan tugas
dan mulai melakukan ketaatan kepada Allah dengan sebaik-baiknya.
Beliau mengajak segenap lapisan masyarakat dariyangtua sampaiyang
muda, orang merdeka maupun hamba sahaya,r,' pria maupun wanita,
orang kulit hitam maupun kulit putih, untuk menuju ke jalan Allah.
Alhasil, banyak orang dari berbagai kabilah yangmenyambut dakwah
beliau.
Adapuntot orang y angpertama menyambut ftongkat]' 02 dakwah
beliau adalahAbu Bakar qb, ('Abdullah bin'IJtsman at-Taimi €;).
Ia menyokong dakwah beliau dalam menegakkan agarna Allah, bahkan
turut berdakwah bersama beliau kepada agamaAllah di atas ilmu dan
basbirah (keterangan yangjelas). Dakwah Abu Bakar pun disambut
oleh 'IJtsman bin Affan, Thalhah, dan Sa'ad bin Abi \Taqqash d+.
Sementara itu, 'Ali gia sudah masuk Islam semenjak kecil, saat
masih berumur delapan tahun. Ada riwayatyangmenyebutkan bahwa
usianya pada saat itu lebih dari delapan tahun. Bahkan, ada rrwayat
yang menyebutkan bahwa'Ali masuk Islam sebelum Abu Bakar.
Namun, pendapat lain mengatakan tidak demikian. Bagaimana punkeadaannya, keislaman 'Ali tidaklah sama dengan keislaman Abu Bakar
ash-Shiddiq gS karena'AIi berada dalam pengasuhan Rasulullahffi.
Beliau mengambil'Ali dari paman beliau untuk menolongnya dalam
mengatasi kesulitan pada masa paceklik. Demikian pula, Khadijah dan
Zaidbin Haritsah telah memeluk Islam ketika itu.
Seorang uskup (pendeta) bernama '\U7araqah bin Nauf al iuga
masuk Islam. Ia membenarkan wahyu Allah yangditerima Rasulullah
M.I^berangan-angan seandainya saat itu ia masih muda. Peristiwa itu
terjadi pada masa awal-awal turunnya wahyu.103 Diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi bahwa Rasulullah ffi bermimpi melihat uskup itu dalam
penampilanyargsangat indah. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
Rasulullah ffi bersabda: "Aku bermimpi melihat uskup itu mengenakan
pakaian putih."'04
Diriwayatkan dalam kitab asb-Sbabiibain'os bahwa ia (pendeta
'$Taraqah bin Naufal) berkata: "Ini adalah Namus yang pernah datang
kepada Musa bin Imran AA;." Hal ini terjadisaat Khadijah membawa
Rasulullah ffi menemuinya. Lantas Rasulullah menceritakan apa yang
dialaminya berkaitan dengan kehadiran Malaikat Jibril 1p;.
Maka masuklah ke dalam [agama Islam]106 orang-orang yang
dilapangkan dadanya untuk menerima Islam dengan cahaya ilmu dan
bashirah. Sebaliknya, orang-orang jahil (bodoh) dari [penduduk]"' kota
Makkah justru mengganggu dan menyiksa beliau. Akan tetapi, Allah
senantiasa menjaga Rasul-Nya dan melindungi beliau melalui perantara
pamannya, Abu Thalib. Karena Abu Thalib seorang yangterhormat
dan disegani di kalangan Quraisy, bahkan termasuk orang yatgmulia
di antara mereka, orang-orang jahil tersebut tidak berani mengejutkan
Abu Thalib dengan sesuatu yang berkaitan dengan Muhammad M
karena mereka tahu bahwa dia sangat mencintai beliau. Termasuk
kemahabijaksanaan Allah \s9 pula bahwasanya apablla Abu Thalib
tetap berada dalam agama mereka (krfit).Sungguh, hal itu mengandung
kemaslahatan bagi beliau.
Demikianlah, Rasulullah {ff terus-menerus berdakwah siang
dan malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
Tidak ada seorang pun yang mampu menghalangi dan mencegah beliau.
Beliau pun tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela
dalam usahanya menegakkan agama Allah ini.
Permusuhan Kaum Musyrikin Dan Cobaan Terhadap
Orang-Orang Yang Mendapatkan Siksaanl
Gangguan dan penindasan kaum musyrikin terhadap orangorang beriman semakin merajalela. Mereka menyiksa kaum Muslimin
tanpa pandang bulu, memukulinya,l,s menjemurnya di padang pasir
yaflgpanas, dan menindihkan batu besar di atas dada salah seorang
di antara kaum Muslimin di bawah terik matahari. Sampai-sampai,
ketika seseorang telah lepas dari siksaan, tidak bisa lagi duduk karena
pedihnya rasa sakit yarLg dideritanya. Mereka menyerukan kepada
salah seorang dari kaum Muslimin: "Akui bahwasanya al-Lata adalah
Rabbmu, bukan Rabbmu yang lain." Karena dipaksa, orang Muslim
itu menjawab: "Ya." Hingga tatkala seekor kumbang lewat di tempat
tersebut, lalu mereka berseru kepadanya: "Ini adalah Rabbmu selain
Allah!" Ia pun menjawab: "Ya.n
Suatu ketika lewatlah al-Khabits, musuh Allah, AbuJahal'Amr
bin Hisyam, di hadapan Sumayyah, ibu'Ammar, saat ia bersama suami
dan anaknya sedang disiksa. Abu Jahal menusuk wanita itu di bagian
kemaluannya dengan tombak hingga ia meninggal dunia. Semoga Allah
meridhai Sumayyah, anaknya dan suaminya.
Abu Bakar ash-shiddiq gg , apabila lewat di hadapan salah
seorang budak yang sedang disiksa, segera membeli budak itu, dari
majikannya, lalu dia memerdekakannya. Di antara para budak yang
pernah beliau beli adalah Bilal dan ibunya yangbernama Hamamah,
Amir bin Fuhairah, I-Immu Abas,rD Zinnirah,an-Nahdiyyah dan anak
perempuannya, serta budak wanita Bani 'Adiy yang pernah disiksa oleh
'IJmar +5 karena keislamannya,yakni sebelum'umar masuk Islam.
Melihat kebiasaannya itu, ayah Abu Bakar, yaitu Abu Quhafah,
berkata kepadanya' I 10 cAnakku, aku melihat kamu selalu memerdekakan
para budak yang lemah. Seandainya sap kamu membebaskan orangorang yang kuat, tentu mereka akan mampu melindungimu." Abu
Bakar gE menjawab: 'Aku hanyamelakukan yang kuinginkan." Ada
yangmenyebut|.rrrttt bahwa ayat berikut ini turun karena perbuatan
beliau:
"Dd,n kelak ah,an dijaubkan ordng yang paling takua dari Neraka itu,
yang rnenafkabkan bartar-rya (di jalan Allab) untuk membersibkannya."
(QS. Al-Lail: L7-18) sampai akhir surat.lr2
[Hifrah Ke Habasyah]
Manakala ujian dan cobaan itu semakin berat, Allah \H
mengizinkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke negeri Habasyah,"'
yakni di sebelah barat kota Makkah, tepatnya terletak di antara dua
wilayah padang sahara Sudan"o dan lautan yang membentang antara
Yaman hingga Qalzam.lt5
Rombongan yangpertama kali berhijrah ke negeri Habasyah
adalah 'IJtsman bin Affan gE bersama isterinya, Ruqayyah binti
Rasulullah, dan sebagian kaum Muslimin yartg mengiringi mereka.
Adayang mengatakan bahwa ymgpertama kali berhijrah ke Habasyah
adalah Abu Hathib bin 'Amr bin 'Abdu Syams bin 'Abdu \7udd
bin Nashr bin Malik. Selanjutnya,Ja'far bin Abu Thalib ikut keluar
(berhijrah) bersama rombongan kaum Muslimin lainnya. Semoga
Allah meridhai mereka semua. Jumlah mereka kala itu [lebih kurang]"6
delapan puluh orang.
Muhammad bin Ishaq menyebutkan orang-orang yangberhijrah
ke negeri Habasyah , di antaramereka adalah Abu Musa al-Asy'ari dan
'Abdullah bin Qais. Kami tidak mengetahui apa yangmendorongnyasampai menulis demikian. Sebenarnya masalah ini sudah jelas, hingga
bagi orangyangtingkat keilmuannya di bawah beliau. Pernyataan
Muhammad bin Ishaq itu dibantah oleh al-\Taqidi dan para tlama almagbaazi (ahli sejarah) lainnya. Mereka menegaskan: "sesungguhnya
Abu Musa al-Asy'ari eF, berhijrah dari Yaman menuju Habasyah
untuk menemuiJa'far 9." Demikianlah ymgditegaskan dalam kitab
asb-SbahiibrlT dari riwayatrya sendiri gE .
Kaum Muhajirin pun meminta perlindungan kepada kerajaan
Asb-bamab"s an-Najasyi. Raja Najasyi memberikan perlindungan
kepada mereka dan menghormati mereka. Mereka pun mendapatkan
keamanan selama berada di negeri raja tersebut.
Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui hal itu, mereka segera
menyusul kaum Muslimin dengan mengutus 'Abdullah bin Abi
Rabi'ah dan'Amr bin al-'Ash dengan membawa bermacam-macam
hadiah dan bingkisan dari negeri mereka untuk raja Najasyi agar ia
mau menyerahkan kaum Muslimin kepada mereka. Akan tetapi, raja
Najasyi menolaknya. Mereka mencoba mencari dukungan dari para
panglima pasukan an-Najasyi, namun para panglima tersebut juga tidak
menyambut ajakan mereka. Akhirnya, mereka menyebarkan isu bahwa
kaum Muslimin telah mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh
terhadap 'Isa, dengan mengatakan bahwa'Isa adalah seorang budak.
Oleh karena itu, kaum Muslimin pun dihadirkan ke majelis
(persidangan) an-Najasyi. Pada saat itu, kaum Muslimin diwakili oleh
Ja'far bin Abi Thalib gE . Raja an-Najasyi bertanya: "Apa komentar
kalian terhadap tuduhan mereka bahwa kalian telah mengucapkan
perkataan yang buruk tehadap 'Isa?" Ja'f.ar lalu membaca surat Kaaf
HaaYaa'Ain Sbaad..lte Setelah Ja'far selesai membacakan surat tersebut,
raja an-Najasyi mengambil sebilah kryu dari atas tanah lalu berkata:
"Ap" yangdibacakan tadi tidak lebih daripada fterbeda dengan) yang
tercantum dalam Taurat, serta tidak lebih daripada batang kayu ini."
Kemudian, raja Najasyi berkata: "Pergilah. Kalian adalah tamu-tamu
di negeriku ini.120 Siapa saja yang mencaci kalian akan dikenakan
denda."
Kemudian, an-Najasyi berkata kepada'Amr dan'Abdullah: "Demi
Allah, seandainya kalian memberiku gunungt2t dari emas sekalipun,
aku tetap tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian."
Raja itu juga memerintahkan (para prajuritnya) untuk mengembalikan semua hadiah dari mereka. Maka dari itu, keduanya pun
pulang dengan tangan hampa, serta membawa kegagalan'22 terburuk
dan hasil ternihil."'
Pemboikotan Kaum Quraisy Terhadap Bani Hasyim
Dan Bani Muththalib
Setelah peristiwa tersebut, Hamzah, paman Nabi ffi, masuk
Islam. Keislamannya diikuti oleh banyak orang. Islam pun mulai
tersebar luas.
Tatkala kaum Quraisy mengetahui hal itu, mereka merasa
semakin terusik. Oleh sebab itu, mereka berkumpul dan bersepakat
dalam menghadapi Bani Hasyim dan Bani Muththalib, dua kabilah
Bani 'Abdu Manaf, yakni untuk tidak berjual beli dengan mereka,
tidak menikahi seorang pun dari mereka, tidak berbicara dengan
mereka, dan tidak duduk-duduk dengan mereka sampai mereka
bersedia menyerahkan Rasulullah ffi. Untuk tujuan itu, mereka
menuliskan isi konspirasi pemboikotan tersebut yang digantung di
atap (dinding) Ka'bah. [Dan]'2a terdapat riwayat yang menyebutkan
bahwa yang menulisnya adalah Manshur bin Ikrimah bin Amir bin
Hasyim bin'Abdu Manaf. Ada juga riwayatyangmenyebutkan bahwa
y angmenulisnya adalah an-Nadhr bin al-Harits. Rasulullah ffi pernah
melaknat orang tersebut sehingga [tangannya menjadi lumpuh].,25
Kalangan Bani Hasyim dan Bani Muththalib, baik yang Mukmin
maupun yarlg kafir, fkecuali Abu Lahab-semoga Allah melaknat
dia dan anaknya-semuanya bergabungt26 di dusun Abu Thalib,
dalam keadaan terkepung dan terintimidasi, selama lebih kurang tiga
tahun].127
Di sanalah Abu Thalib sempat menggubah sebuah sya'ir yang
populer:
Semoga Allah memberikan balasan atas keburukan'Abdu Syams
dan Naufal terhadap kitat2s
Sesudah itu, bangkitlah bebe raPa orang Quraisy yangberusaha
untuk menyudahi konspirasi tersebut. Y*g berupaya melakukannyat2e
adalah Hisyam bin'Amr bin [Rabi'a]h'301bin al-Harits bin Hubaib bin
Nashrr3l bin Malik bin Hisl bin'Amir bin Lu-ay. Ia pergi menemui
Muth'im bin 'Adiy dan beberapa orarLg Quraisy lainnya, hingga
mereka pun menyambut baik gagasan tersebut.
Rasulullah ffi mengabarkan kepada kaumnya bahwasanya Allah
W telah mengirimkan rayap-rayap untuk merobek isi konspirasi itu.
Rayap-rayap tadi memakan seluruh bagian kertas tersebut, kecuali
yangbertuliskan lafzhul jalaalah: Allah W. Memang demikianlah
yangterjadi. Akhirnya, Bani Hasyim dan Bani Muththalib kembali
pulang menuju Makkah. Terjadilah perdamaian meskipun AbuJahal,
'Amr bin Hisyam tidak menyrrkaittya.t"
Sampailah berita tersebut kepada kaum Muslimin yangsedang
berada di Habasyah, yakni bahwa kaum Quraisy sudah masuk Islam,
sehingga sebagian dari mereka pulang ke Makkah. Namun, ternyata
mereka kembali mendapatkan siksaan dan cobaan sePerti sebelumnya.
Mereka pun mencoba benahan untuk tetaP tinggal di Makkah, sampai
tiba saatnya berhijrah ke Madinah, kecuali Sakran bin 'Amr, suami
Saudah binti Zam'ah.Ia (Sakran) meninggal dunia dalam perjalanan
pulang dari Habasyah ke kota Makkah, sebelum hijrah ke Madinah.
Demikian juga Salamah bin Hisyamr33 dan Ayytsy bin Abu Rabi'ah,
keduanya tetap tinggal di Makkah sebagai kaum lemah yangtertindas.
Begitu juga'Abdullah bin Makhramah bin'AbdullJzza, ia termasuk
yangditahan di kota Makkah. Akan tetapi, pada waktu Perang Badar,
ia berhasil melarikan diri dari kaum musyrikin dan bergabung dengan
kaum Muslimin.
Kepergian Nabi ffi Ke Tha-ifl
Seiring dengan berakhirnya konspirasi pemboikotan tersebut,
Khadijah pun wafat, demikian juga Abu Thalib. Jarak kematian
keduanya hanya berselang tiga hari saja. Akibatnya, bertambah
beratlah ujian dan cobaanyangdialami Rasulullah dari kaumrLyay^ng
jahil, bahkan mereka semakin berani menyiksa beliau.'30
Rasulullah ffi akhirnya pergi ke Tha-if, dengan harapan
orang-orang di sana bersedia melindungi dan menolong beliau dari
ftedengkian) kaumnya,t3s serta mencegah perlakuan buruk mereka
terhadap beliau. Nabi mengajak mereka kepada a;gama Allah Mj. .
Namun, mereka tidak menyambut dakwah itu dan tidak memenuhi
sedikit pun permintaan beliau. Justru sebaliknya, mereka menyiksa
beliau dengan siksaan yang berat. Sungguh, beliau belum pernah
mendap atkan perlakuan buruk dari kaum ny a y ang meleb ihi ap a y ang
diterimanya ketika itu.r36
Oleh karena itulah, beliau pulang kembali dan memasuki kota
Makkah dengan didampingi oleh al-Muth'im bin'Adiy bin Naufal
bin'Abdu Manaf. Beliau pun tetap mengajak mereka kepada agama
Allah, hingga seorang dari mereka, yaitu Thufail bin'Amr ad-Dausy
masuk Islam. Beliau berdo'a untuknya, semoga Allah menyematkan
tandakhusus kepadanya. Kemudian Allah W memberikan cahayadi
waphnya, namun Thufail berkata: "'$flahai Rasulullah, aku khawatir
kalau mereka menganggap hal ini sebagai cacat (penyakit) bagiku."
Rasulullah ffi kemudian berdo'a untuknya, hingga akhirnya cahaya
itu berpindah ke cemetinya (cambuk), sehingga karena itu ia dikenal
dengan sebutan Dzun Nur (ptemilik cahaya)Thufail mengajak karunnya kepada agama Allah. Alhasil, sebagian
dari mereka pun masuk Islam. Ia sempat tinggal (selama beberapa
waktu) di negerinya. Hingga, ketika Allah memberikan kemenangan
kepada Rasulullah pada Perang Khaibar, Thufail datang menemui
beliau dengan membawa delapan puluh keluarga (kerabat)."Isra'Mi'rai Dan Kisah Nabi ffi Menunjukkan Dirinya
Kepada Kabilah-Kabilah Arabl
Rasulullah ffi melakukan Isra' dengan jasad beliau, menurut
pendapat yangbenar dari kalangan Sahabat dan para ulama.r3e Yakni,
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis, dengan
mengendarai al-Buraq, ditemani oleh MalaikatJibril lM;, lalu singgah
di sana. Beliau mengimami shalat para Nabi di Baitul Maqdis.
Pada malam itu juga, dari tempat tersebut, beliau melakukan
Mi'raj ke langit dunia, lalu ke langit berikutnya, ke langit ketiga,
keempat, kelima, kemudian langit di atasnya, hingga langit ketujuh.
Beliau bertemu para Nabi pada langitJangit tersebut, yaitn di tempat
mereka masing-masing. Setelah itu, Nabi naik ke Sidratul Muntaha.
Beliau sempat pula melihat Jibril di Sidratul Muntaha dalam bentuk
asli yang diciptakan Allah. Pada malam itulah, Allah menetapkan
kewajiban shalat lima waktu.'oo
Para ulama berbeda pendapat: "Apakah beliau melihat Rabbnya
MJ. atautidak?" Ada dua pendapat dalam masalah ini:
Diriwayatkan secara shahih dari Ibnu'Abbas #, bahwa ia
menceritakan:'Beliau melihat Rabbnya.''o'
Disebutkan juga dalam riwayat lain dari Ibnu'Abbas : 'Beliau
melihat-Nya dengan mata hati.'142
Sementara itu, dalam Shahiihul Bukbari dan Sbabiih Muslim,ymg
diriwayatkan dari 'Aisyah #i,, diterangkan bahwa ia menyangkal
orang y arg berpendapat demikian. Aisyah dan Ibnu Mas'ud s#6 menegaskan: "Sesungguh nya yarLg
beliau lihat saat itu adalah Malaikat Jibril rp.\u
Muslim meriwayatkan dalam Sbabiih-ny4|45 dari hadits Qatadah,
dari'Abdullah bin Syaqiq, dari Abu Dzarr 9ts, ia berkata: "Aku
pernah bertanya kepada Rasulullah Mr'Apakah engkau melihat
Rabbmu?' Beliau menjawab:'Cahaya, bagaimana aku dapat melihatNya?"'Dalam riwayat lain disebutkan: "Aku hanyamelihat cahaya."ta6
Cukuplah hadits ini sebagai hujjah (dalil) dalam masalah ini.'47
Setelah tiba (kembali) pagi harinya di tengah-tengah kaumnya,
Rasulullah ffi menceritakan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan
Allah yang sangat besar, yang diperlihatkan-Nya kepada beliau.
Namun, mereka mendustakannya, bahkan semakin menyakiti dan
berani kurang ajar terhadap beliau.to8
Rasulullah ffi mulai berdakwah kepada berbagai kabilah pada
musim-musim haji. Beliau berkata: "siapakah yangsudi membawaku
kepada kaumnya dan membelaku sehingga aku bisa menyampaikan
risalah dari Rabbku? Sesungguhnya kaum Quraisy merintangiku untuk
menyampaikan risalah-Nya.'r4e Demikianlah, sementara itu paman
beliau, Abu Lahab-semoga Allah melaknatnya-berseru kepada orang
banyak dari belakang beliauz *Jangan dengarkan omongannya, oraflg
ini pembohong!"
Pada saat itu, kampung-kampung di tanah Arab memang
membentengi diri dari ucapan beliau. Sebab, mereka mendengar kaum
Quraisy mengatakan bahwa beliau adalah pembohong, penyihir,
dukun, penya'ir, serta berbagai tuduhan dusta lainnya. Para penduduk
kampung yang tidak mengetahui duduk persoalannya, tentu akan
mendengarkan tuduhan-tuduhan tersebut. Adapun orang-orang yang
bijak, ketika mereka mendengarkan ucapan beliau dan memahaminya
dengan baik, mereka bersaksi bahwa apa yang disampaikan beliau
adalah benar. Justru kaum Quraisylah yang telah memfitnah beliau.
Meskipun demikian, pada akhirnya mereka pun masuk Islam.Di antara kaum yang Allah jadikan sebagai penolong Nabi
adalah orang-orang dari suku Aus dan Khazrai. Mereka mendengar
dari sekutu mereka, yakni kaum Yahudi di kota Madinah, perihal
munculnya seorang Nabi yangdiutus pada zaman ini. Bahkan, kaum
Yahudi mengancam akan menyerang suku Aus dan Khazraj, seandainya
Nabi itu datang (dan mendapatkan perlindungan mereka). Mereka
mengatakan: "Kami akan memerangi kalian dan Nabi itu seperti kami
memerangi kaum'Ad dan Iram."
Dahulu orang-orang Anshar selalu berhaji ke Baitullah, fseperti
yangdilakukan oleh orang-orang Arab lainnya].ls0 Berbeda dengan
orang-orang Yahud i y ang tidak melakuka nny a. Maka ketika kaum
Anshar memperhatikan cara Rasulullah ffimengajak ummat manusia
menuju agama Allah W dan melihat banyak tanda-tanda kejujuran
pada diri beliau, mereka pun menegaskan: "Demi Allah, orang inilah
ymgdianggap sebagai ancaman oleh orang-orangYahudi, maka iangan
sampai mereka mendahului kita (menangk apny a) ."
[Kisah Suwaid Bin Ash Shamit]
Suwaid bin ash-Shamit adalah saudara Bani 'Amr bin 'Auf. Ia
berasal dari suku Aus. Suwaid pernah datang ke Makkah dan pernah
pula diajak masuk Islam oleh Rasulullah *5, namun ia tidak menolak
dan tidak juga menerimanya.Ia kembali ke kota Madinah dan terbunuh
dalam sebuah peperanganarLtarasuku Aus dan Ythazray Suwaid adalah
anak dari bibi'Abdul Muththalib.'
Masuk Islamnya Iyas Bin Mu'adz
Dan Kisah Abul Haisarl
Sesudah itu, datanglah Abul Haisar ke kota Makkah, yangnama
aslinya adalah Anas bin Rafi', bersama dengan beberapa pemuda dari
kaumnya, yaitu dari suku Bani'Abdul Asyhal. Mereka sedang mencari
sekutu. Maka dari itu, Rasulullah ffi mengalak mereka masuk Islam.
Iyas bin Mu'adz,yangkala itu masih muda belia, memuji beliau: "Hai
kaumku! Demi Allah, laki-laki ini lebih baik daripada (sekutu) yang
akan kita datangi." Dengan serta merta Abul Haisar memukul lyas dan
membentaknya. Iyas hanya terdiam. Rencana mereka untuk mendapat
sekutu akhirnya gagal. Mereka pun kembali ke negeri mereka, ke kota
Madinah. Ada yang meriwayatkan bahwa Iyas bin Mu'adz meninggal
dunia sebagai seorang Muslim.
Bai'at'Aqabah Pertama]
Pada musim haji, Rasulullah ffi bertemu dengan enam orangrs3
Anshar di daerah bernama 'Aqabah. Semuanya berasal dari suku
l{hazra1. Mereka adalah Abu Umamah As'ad bin Zurarah bin'Adas,
'Auf bin al-Harits bin Rifa'ah dia adalah anaknya Afra, Rafi' bin Malik
bin al-Ajlan, Quthbah bin 'Amir bin Hadidah, 'Uqbah bin 'Amir
bin Nabi, danJabir bin'Abdullah bin Ri-ab. Rasulullah ffi mengajak
mereka masuk Islam. Keenam orang itu langsung memeluk Islam,
berharap segera mendapatkan kebaikan. Kemudian, mereka pulang
ke Madinah dan mendakwahkan Islam kepada masyarakat kota itu.
Islam pun tersebar luas di Madinah, sampai-sampai tidak ada satu pun
rumah yangtidak dipengaruhi oleh Islam.
Pada tahun berikutnya, datanglah dua belas orang laki-laki,
termasuk enam orang yaflgpertama,rto kecuali Jabir bin 'Abdullah
bin Ri-ab. Datang bersama mereka pula beberapa orang, di antaranya
saudara'Auf, Mu'adz bin al-Harits bin Rifa'ah, danDzakwan bin
'Abdu Qais bin Khaldah. Bahkan, Dzakwan sempat tinggal di Makkah
hingga ikut berhijrah ke Madinah. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa ia
adalah Mubajir Ansbari (orang yangberhijrah ke Madinah dari kaum
Anshar). Terdapat juga'Ubadah bin ash-Shamit bin Qais dan Abu
'AbdurrahmanYazidbin Tsa'labah. Kesepuluh orang tadi berasal dari
suku Khazraj, sedangkan dua lainnya berasal dari suku Aus, yakni Abul
Haitsam Malik bin Tayyihan dan Uwaim bin Sa'idah. Mereka pun
membai'at Rasulullah Myangisi bai'atnya sama dengan bai'at kaum
wanita.r55 Pada waktu itu, perintah perang belum diturunkan.156
Ketika mereka kembali ke Madinah, Rasulullah ffi mengutus
'Amr bin Ummi Maktum dan Mush'ab bin 'Umair. Mereka mengajarkan
al-Qur-an kepada para mualld(orang-orang yang baru masuk Islam).
Keduanya juga benugas mengajak menusia ke jalan Allah W . Mereka
singgah di rumah Abu Umamah As'ad binZtxarah. Saat itu, Mush'ab
bin 'Umair yang menjadi imam (shalat) mereka. Suatu hari, beliau
mengerjakan shalat Jum'attsz bersama empat puluh orang.rss
Melalui tangan (dakwah) keduanya, [banyak orang]'se yang
masuk Islam, di antaranya Usaid bin al-Khudhair dan Sa'ad bin Mu'adz.
Masuk Islamnya kedua orang tersebut berdampak positif terhadap
suku-suku Bani al-Asyhal, yaitu mereka semua turut masuk Islam,
pria dan wanitanya, kecuali al-Ushairim, yakni'Amr bin Tsabit bin
'Waqsy.t60 Keislamannya agak terlambat hingga Perang Uhud. Pada
perang itulah, ia baru masuk Islam. Ia pun ikut berperang dan terbunuh
sebagai syahid sebelum sempat melakukan satu shalat sekali pun. Ketika
hal itu diberitahukan kepada Rasulullrh M, beliau bersabda: "Ia melakukan sedikit amal, tetapi telah mendapatkan pahal a yang besar.
[Bai'at'Aqabah Kedua]
Islam semakin menyebar di Madinah dan memiliki banyak
pemeluk. Kemudian, Mush'ab bin 'Umair kembali ke Makkah. Pada
musim haji tahun itu, banyak sekali orang yarlg datang, baik kaum
Muslimin maupun kaum musyrikin. Pemimpin mereka (kaum Anshar)
adalah al-Barra bin Ma'rur.
Pada [malam]162 'Aqabah, yakni seperriga malam pertama,
datanglah 73 orang laki-laki dan2 orang perempuan yang diamdiam menemui Rasulullah ffi. Mereka berbai'at kepada beliau secara
sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh kaumnya dan orangorang kafir di Makkah. Mereka berbai'at atau berjanji akan menjaga
Rasulullah it$; dari segala penindasan seperti halnya menjaga anak,
isteri, dan wanita-wanita mereka. 163
Yang pertama kali berbai'at kepada beliau pada malam itu
adalah al-Barra bin Ma'rur. Laki-laki yang beruntung (bernasib
mujur) ini melakukan bai'at dengan tegas dan tanpa ragu-ragu. Paman
Rasulullah ffi,yaknial-'Abbas, juga hadir dalam perremuan itu untuk
memperkuat dan mengokohkan pembaT'atan beliau. Padahal, saat iru
a1-'Abbas masih mengikuti agama kaumnya.
Pada malam itu, Rasulullah ffi menunjuk dua belas orang
pemimpin di antara mereka. Mereka adalah As'ad bin Zwarah bin
'IJdas, Sa'ad bin ar-Rabi'bin'Amr,'Abdullah bin Rawahah bin Umruul Qais, Rafi' bin Malik bin al-Ajlan, al-Barra bin Ma'rur bin Sakhr
bin Khansa', 'Abdullah bin 'Amr bin Haram (ayahJabir yang baru
saja masuk Islam), Sa'ad bin'Ubadah bin Dulaim, al-Mundzir bin Amr
bin Khunais, serta'Ubadah bin ash-Shamit. Kesembilan orang di atas
berasal dari suku Khazraj. Sementara dari suku Aus ada tiga orang,
yaitu Usaid bin Khudhair bin Sammak, Sa'ad bin Khaitsamah bin alHarits, dan Rifa'ah bin'Abdul Mundzir binZanbar.'# Ada jugayang
mengatakan bahwa ia bukan Rifa'ah, melainkan Abu Haitsam bin atTayyiha+ kemudian menyebutkan lagi orang-orang selain mereka.
Adapun dua wanitayalgikut adalah Llmmu'IJmarah Nasibah
binti Ka'ab bin 'Amr-yang anaknya, Habib binZaid bin Ashim bin
Ka'ab, dibunuh oleh Musailamah al-Kadzdzab-dan Asma binti'Amr
bin 'Adi bin Nabi.
Setelah pembai'atan tersebut selesai, mereka meminta izin
kepada Rasulullah ffi untuk keluar menemui para penghuni lembah
'Aqabah, namun Rasulullah ffi tidak mengizinkannya.t6s
Sesudah itu, Rasulullah ffi mengizinkan kaum Muslimin dari
penduduk Makkah untuk hijrah ke Madinah. Maka kaum Muslimin
pun berbondong-bondong melakukan hijrah. Orang peftama yang
berhijrah [ke kota Madinah]166 dari penduduk Makkah adalah Abu
Salamah bin'Abdul Asad bersama isterinya, lJmmu Salamah. Akan
tetapi, sangat disayangkan, kepergian isterinya tertahan selama satu
tahun, atau tepatnya dihalangi sehingga tidak bisa ikut bersama Abu
Salamah. Bahkan, LJmmu Salamah juga dilarang bertemu dengan
anaknya. Satu tahun kemudian, barulah ia dapat keluar (berhijrah)
bersama anaknya ke Madinah, dengan diantar'u'oleh'Utsman bin Abi
Thalhah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Abu Salamah 4E
berhijrah sebelum bai'at'Aqabah yangterakhir. lVallaabu a'lam.
Setelah peristiwa itu