Roh Kudus 14
yaitu kehendak Tuhan bagi
semua manusia untuk
dilahirkan kembali sebagai
anak-anak-Nya yang tidak
berdosa melalui iman kepada
baptisan, kematian, dan
kebangkitan Tuhan Yesus kita.
Misteri pembaptisan Yesus oleh Yohanes
Pembaptis yang diungkapkan dalam buku ini
tentu saja tidak diketahui atau diberitakan
oleh kekristenan arus utama.
Namun dengan kasih karunia Tuhan,
semua buku-buku Kristen dari The New Life
Mission telah ditulis sesuai dengan Kitab Suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan
tersedia untuk semua orang secara gratis.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, orang-
orang Berea menyelidiki Alkitab setiap hari
untuk memastikan bahwa Injil yang
diberitakan oleh para Rasul yaitu benar.
Demikian juga, penulis juga mendorong
Anda untuk menegaskan bahwa Injil air dan
Roh yaitu Injil yang sama yang dipercayai
dan diberitakan oleh para Rasul.
Dilahirkan kembali dari air dan Roh
berarti percaya kepada baptisan air yang
diterima Yesus dari Yohanes Pembaptis di
Sungai Yordan.
Di sinilah segala dosa dunia dipindahkan
kepada Yesus, Anak Domba Yahweh.
Kita harus percaya kepada Yesus Kristus
dengan benar melalui kesaksian Yohanes
Pembaptis dan dengan demikian menerima
pengampunan segala dosa kita(dosa telah
lenyap sepenuhnya).
Tuhan, ketika Dia menciptakan langit dan bumi pada
permulaan waktu, juga menciptakan dunia yang kekal, surga dan
neraka. Dia juga menciptakan manusia menurut gambar-Nya
sendiri. Namun, sebab manusia pertama, Adam, berdosa di
hadapan Tuhan, semua orang harus mati satu kali. “Dan seperti
yang telah ditetapkan bagi manusia untuk mati sekali, tetapi
setelah itu yaitu penghakiman” (Ibrani 9:27).
Kematian daging kita yaitu jalan menuju kehidupan kekal.
Mereka yang tidak berdosa akan masuk ke dalam dunia kekal
surga dan menikmati selamanya sukacita menjadi anak Tuhan,
sementara orang-orang berdosa akan dilemparkan ke dalam
“lautan api dan belerang” (Wahyu 20:10) dan disiksa siang dan
malam untuk selama-lamanya.
Oleh sebab itu, seluruh umat manusia harus dilahirkan
kembali. Kita harus dilahirkan kembali melalui iman kita,
ditebus dan menjadi orang benar. Sebab hanya dengan itulah kita
bisa masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal. Alkitab berkata,
“Jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak
dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan” (Yohanes 3:5).
“Dilahirkan kembali dari air dan Roh” yaitu satu-satunya cara
kita dapat memasuki kerajaan surga yang kekal.
Lalu apakah ‘air’ dan ‘Roh Kudus’ ini yang memungkinkan
kita dilahirkan kembali? ‘Air’ dalam Alkitab yaitu ‘baptisan
Yesus’.
Mengapa Yesus, yang yaitu Tuhan, dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis? Apakah itu untuk menunjukkan kerendahan hati-
8
Nya? Apakah itu untuk menyatakan diri-Nya sebagai Mesias?
Tidak, bukan.
Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis melalui
‘penumpangan tangan’ (Imamat 16:21), itu yaitu ‘tindakan
benar satu orang’ (Roma 5:18), yang menghapuskan segala
dosa umat manusia.
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memberi Israel hukum
penebusan yang penuh belas kasihan. Hal ini dimaksudkan agar
pada Hari Pendamaian, segala dosa Israel pada tahun itu dapat
ditebus melalui Imam Besar Harun dengan meletakkan
tangannya di atas kepala ‘kambing hitam’ tersebut dan
memindahkan segala dosa ke atas kambing hitam tersebut.
Ini yaitu firman wahyu yang menubuatkan pengorbanan
pendamaian kekal yang akan datang di masa depan. Hal ini
mengungkapkan kebenaran bahwa segala dosa umat manusia
akan ditanggungkan, sekali untuk selamanya, kepada Yesus
yang datang dalam wujud manusia sesuai dengan kehendak
Bapa. Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis yang merupakan
keturunan Harun dan wakil seluruh umat manusia.
Ketika Yesus dibaptis, Dia berkata, “Izinkanlah hal itu
sekarang, sebab demikianlah sepatutnya bagi kita untuk
menggenapi segala kebenaran” (Matius 3:15).
Di Sini, “sebab demikianlah sepatutnya bagi kita untuk
menggenapi segala kebenaran,” memiliki arti yang sama
dengan ‘penumpangan tangan’ dalam Perjanjian Lama. Itu
bagaimana semua dosa dunia ditransfer ke atas Yesus dan itu
menghapus dosa semua orang yang percaya. Arti dari
‘Kebenaran Tuhan’ yaitu ‘paling adil’ atau ‘paling tepat’.
Yesus telah menggenapi kebenaran bagi semua orang
melalui baptisan-Nya dengan cara yang adil dan tepat. sebab
Yesus menanggung segala dosa manusia melalui baptisan-Nya,
keesokan harinya Yohanes Pembaptis bersaksi, “Lihatlah! Anak
Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia!” (Yohanes 1:29)
Dengan segala dosa umat manusia di pundak-Nya, Yesus
berjalan menuju Salib. Dan Ia menanggung hukuman atas segala
dosa yang ditanggung-Nya ke atas Diri-Nya melalui baptisan-
Nya. Dia mati di kayu Salib sambil berkata, “Sudah selesai”
(Yohanes 19:30). Dia menanggung segala dosa kita ke atas diri-
Nya dan menerima penghakiman penuh atas dosa-dosa itu
menggantikan kita.
Oleh sebab itu, tanpa memiliki ‘Iman dalam baptisan
Yesus,’ kita tidak dapat diselamatkan. Itulah sebabnya rasul
Petrus menyatakan bahwa air baptisan Yesus yaitu “sekarang
menjadi tanda yang menyelamatkan kita” (1 Petrus 3:21).
Saat ini, kebanyakan orang yang percaya kepada Yesus
tidak percaya kepada baptisan Yesus, ‘air’, namun hanya
percaya kepada kematian-Nya di Kayu Salib. Namun apakah ini
akan menyelamatkan orang berdosa? Bisakah kita ditebus hanya
dengan percaya kepada darah Yesus? Bisakah itu memberi kita
keselamatan?
Tidak. Kita tidak bisa ditebus di hadapan Tuhan hanya
dengan percaya kepada kematian Yesus di Kayu Salib.
Ketika bangsa Israel mempersembahkan korban
pendamaian pada masa Perjanjian Lama, yaitu pelanggaran
hukum untuk menyembelih korban penghapus dosa tanpa
terlebih dahulu menumpangkan tangan ke atas kepala korban
dan menanggungkan dosa-dosa mereka kepada korban itu. Oleh
sebab itu, yaitu salah dan melanggar hukum jika hanya
percaya kepada Salib Yesus tanpa percaya kepada baptisan-Nya.
Oleh sebab itu, rasul Petrus berkata, “Air sekarang
menjadi tanda yang menyelamatkan kita—yaitu baptisan,
melalui kebangkitan Yesus Kristus” (1 Petrus 3:21).
Sebagaimana orang-orang yang tidak percaya kepada ‘air’
besar (banjir) pada zaman Nuh dibinasakan, demikian pula
orang-orang yang tidak percaya kepada ‘air’, ‘baptisan Yesus’
sekarang pasti akan dibinasakan.
Iman yang sempurna yang menuntun kita kepada
keselamatan sejati yaitu iman kepada “yang datang dengan air
dan darah—Yesus Kristus” (1 Yohanes 5:6). Kita harus percaya
pada baptisan dan Salib Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, rasul Yohanes mengatakan bahwa iman
yang benar yaitu percaya kepada “kesaksian Roh, air, dan
darah” (1 Yohanes 5:8).
Yang membentuk iman yang benar yaitu percaya seperti
ini: “Yesus yaitu Tuhan sendiri, dan Dia datang dalam rupa
manusia oleh Roh Kudus melalui tubuh anak dara Maria, dan
Dia menanggung segala dosa dunia dengan dibaptis di sungai
Yordan oleh Yohanes Pembaptis, yang mewakili seluruh umat
manusia. Dan Yesus memikul semua dosa semua orang ke kayu
salib dan Dia menerima penghakiman bagi mereka semua.”
Oleh sebab itu, Injil tidak bisa lengkap tanpa ‘baptisan Yesus’,
‘air’, dan tidak peduli seberapa baik kita percaya kepada Yesus,
kita tidak akan pernah bisa mencapai keselamatan kekal
tanpanya.
Mengapa saat ini ‘Injil baptisan Yesus’ yang benar telah
menjadi sangat langka dan injil-injil palsu telah menyebar luas
ke seluruh dunia?
Setelah Yesus dibangkitkan dan naik ke surga, para rasul
memberitakan ‘Injil air dan darah’ ini. Kalau kita membaca
Perjanjian Baru dengan seksama, kita bisa melihat bahwa bukan
hanya para penulis Alkitab, termasuk Paulus, Petrus, dan
Yohanes, tetapi semua Rasul dan para pekerja Jemaat Mula-
mula, sudah dengan jelas memberitakan ‘Injil air dan Roh’.
Sementara itu, iblis telah berusaha sejak awal untuk
mengubah Injil dan mengambil kuasa kehidupan dari gereja.
Sejak Dekrit Milan tahun 313 Masehi, Gereja Kristen
terperangkap dalam perangkap iblis yang dipasang dengan hati-
hati. Kekuatan politik Kekaisaran Romawi, sebagai imbalan atas
pengakuan Kekristenan sebagai agama negara, mampu
mencapai stabilitas politik.
Dengan menetapkan bahwa “Baptislah siapa saja yang
memasuki gereja,” Kekaisaran Romawi dapat menyatukan
orang-orang yang beragam di berbagai wilayah jajahannya.
Akibat dari keadaan inilah yang menyebabkan pembacaan
Pengakuan Iman Para Rasul diganti sebagai dasar pelatihan
agama. sebab itu, ‘Injil sesuai dengan Alkitab’ dengan kata lain,
“dengan kuasa, dan
dalam Roh Kudus dan dengan banyak kepastian” (1 Tesalonika
1:5)
Setan, Injil palsu yang tidak mengizinkan seorang pun untuk
dilahirkan kembali menjadi berkembang di seluruh dunia.
Selama seribu tahun setelah Dekrit Milan, Abad Kegelapan
Kekristenan melumpuhkan seluruh dunia Eropa. Meskipun
serangkaian gerakan reformasi baru telah muncul di banyak
negara, mendorong orang-orang kembali kepada ‘Firman, Kasih
Karunia dan Iman’, tidak satu pun dari mereka yang menemukan
Injil yang benar, ‘Injil air dan darah’.
Injil yang benar ini telah dijaga tetap hidup di tangan
beberapa orang yang mengikuti firman itu sejak zaman para
12
Rasul. Dan seperti sungai yang telah menghilang ke dalam tanah,
yang muncul kembali di dataran yang lebih rendah, itu muncul
lagi di Akhir Zaman dan diberitakan di seluruh dunia.
Ini yaitu buku pertama di dunia saat ini yang
memberitakan Injil baptisan dan darah Yesus seperti yang
tertulis di dalam Kitab Suci. Itulah Injil yang memberitahukan
kepada kita bahwa Dia telah menanggung semua dosa kita
melalui baptisan-Nya dan mengambil alih penghakiman atas
semua dosa kita di kayu salib. Saya yakin tidak ada kitab lain
yang memberitakan ‘Injil air dan darah’ dengan lebih jelas dan
setia daripada kitab ini.
Di dunia sekarang ini, di mana Internet yaitu alat yang
berharga untuk penelitian dan penemuan pengetahuan, saya
telah mencoba untuk menemukan beberapa belahan jiwa yang
memberitakan Injil seperti yang tertulis di dalam Alkitab, yang
mengenal dan memberitakan rahasia baptisan Yesus, dengan
iman. Tapi saya telah gagal sejauh ini. Oleh sebab itu, saya
telah memutuskan untuk menerbitkan ‘Buku Injil’ ini dalam
semua bahasa di dunia.
Ketika air bah menutupi seluruh dunia, air mungkin meluap
ke seluruh dunia, tetapi tidak akan ada air yang dapat diminum
dengan aman. Dengan cara yang sama, ada banyak orang yang
disebut ‘hamba Tuhan’ yang memberitakan Injil palsu, tetapi
tidak ada seorang pun yang memberikan kepada kita kehidupan
yang benar.
Wanita Samaria yang minum dari sumur Yakub setiap hari
tidak dapat menghilangkan dahaga rohaninya, namun ketika dia
meminum air Yesus, dia memperoleh keselamatan dan dengan
demikian menghilangkan dahaganya dengan segera dan
selamanya.
Air Yesus mengalir di dalam kitab ini. Siapa pun yang
minum darinya akan diselamatkan dari dosa selamanya. Ia tidak
akan pernah terjebak oleh dosa lagi, melainkan air hidup akan
mengalir dari mereka dan memuaskan dahaga jiwa-jiwa lain di
sekitar mereka.
Marilah Kita Menjadi Pekerja Tuhan, Mereka
yang Membangun Kembali Apa yang Telah Rusak
Kita hidup di zaman yang dekat dengan akhir dunia. Inilah
saat ketika segala dosa manusia merajalela, menyerukan
penghukuman yang benar dari Tuhan. Para ilmuwan
meluncurkan domba yang disintesis secara genetik, ‘Dolly’, dan
orang-orang hampir siap untuk menerima manusia yang
direproduksi secara genetik.
Hari ini, umat manusia sedang membangun menara Babel
yang lain. Sebelumnya ketika umat manusia mencoba
melakukan hal-hal seperti itu, Tuhan menyebarkan mereka ke
seluruh bumi dengan mengacaukan bahasa mereka. Sekarang,
tanpa belas kasihan Tuhan, Tujuh Masa Kesengsaraan Besar dan
penghakiman kekal akan dicurahkan ke seluruh jiwa-jiwa yang
terhilang yang belum dilahirkan kembali.
Oleh sebab itu, saya berdoa dan mendorong Anda untuk
membaca buku ini dengan cermat. Saya berdoa agar Anda
‘dilahirkan kembali dari air dan Roh’. Buku ini memberitakan
Injil dengan tepat seperti yang tertulis di dalam Alkitab. Oleh
sebab itu, seperti yang dikatakan: “Jikalau kamu tetap dalam
14
firman-Ku, kamu yaitu benar-benar murid-Ku. Dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu” (Yohanes 8:31-32).
Semoga Anda mengenal kata-kata kebenaran melalui buku
ini dan terbebas dari dosa dan kematian. Semoga kamu ditebus
dan memperoleh kehidupan yang kekal di Dalam-Nya.
Mari kita melakukan pekerjaan Bapa bersama-sama untuk
menyelamatkan jiwa umat-Nya dengan memberitakan ‘Injil air
dan darah’. Saya sangat berharap Injil yang benar akan bersinar
kembali di seluruh dunia. Saya yakin bahwa Injil yang benar
akan memperbaiki bagian-bagian yang telah rusak dalam iman
Kristen saat ini dengan kata-kata kebenaran.
“Mereka yang ada di antara kamu akan membangun
kembali tempat-tempat yang telah lama terbuang; Engkau akan
membangun landasan banyak generasi; Dan kamu akan
memperbaiki tembok yang telah rusak, akan disebut sebagai
pemulih jalan-jalan untuk Dihuni” (Yesaya 58:12).
Banyak dari Anda yang pasti tidak akrab dengan Injil
tentang dilahirkan kembali dari air dan Roh. Jadi saya telah
berusaha untuk memberikan penekanan yang besar pada Injil
baptisan Yesus dan Salib-Nya dalam setiap khotbah.
Jika tidak ada baptisan Yesus, Salib-Nya tidak akan berarti
bagi kita semua. Inilah alasan mengapa saya menekankan
baptisan-Nya berulang kali.
Tujuan saya yaitu untuk menjelaskannya kepada Anda.
Sampai Anda semua diberkati dengan Injil air (baptisan Yesus)
dan Roh Kudus, saya ingin mengulanginya untuk Anda.
Saya sangat ingin agar Anda semua percaya kepada Injil
baptisan dan darah-Nya agar dapat diselamatkan dari dosa. Dan
saya yakin khotbah ini akan menuntun Anda untuk dilahirkan
kembali.
< Markus 7:8-9 >
“sebab meninggalkan perintah Yahweh, kamu
memegang tradisi manusia. Dia berkata kepada mereka,
‘Kamu dengan baik menolak perintah Yahweh, supaya
kamu dapat menjaga tradisi manusia.’”
< Markus 7:20-23 >
“Dan Dia berkata, ‘Apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskan orang. Sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat, perzinahan, percabulan,
pembunuhan, pencurian, keserakahan, kejahatan, penipuan,
hawa nafsu, mata jahat, hujat, kesombongan, kebebalan.
Semua hal jahat itu timbul dari dalam dan menajiskan
orang.’”
Pertama, saya ingin mendefinisikan apa itu dosa. Ada dosa
yang ditetapkan oleh Yahweh, dan ada dosa yang ditetapkan
oleh manusia. Kata dosa, dalam bahasa Yunani, berarti ‘meleset
dari sasaran.’ Ini berarti tidak melakukan sesuatu dengan benar.
yaitu dosa jika kita tidak mengikuti perintah Yahweh dengan
benar. Pertama-tama, mari kita lihat dosa sebagaimana
didefinisikan oleh manusia.
2
Kita mengukur dosa menurut hati nurani kita. Dengan kata
lain, dosa bukanlah pelanggaran terhadap perintah Yahweh,
tetapi dinilai berdasarkan latar belakang, hati, dan hati nurani
seseorang.
Dosa itu dinilai oleh setiap individu. Oleh sebab itu,
tindakan yang sama bisa dianggap sebagai dosa atau tidak
tergantung pada standar masing-masing orang. Itulah sebabnya
Yahweh telah memberi kita 613 pasal dalam Hukum Taurat
untuk digunakan sebagai standar penghakiman.
Diagram di bawah ini mengilustrasikan dosa-dosa manusia.
Hukum nasional, hukum sipil
Hati nurani manusia
Hukum Yahweh
Moralitas, norma-norma sosial
Oleh sebab itu, kita tidak boleh menetapkan standar kita
pada hati nurani kita.
Dosa-dosa dalam hati nurani kita tidak sesuai dengan apa
yang Yahweh definisikan sebagai dosa. Oleh sebab itu, kita tidak
boleh mendengarkan hati nurani kita, melainkan mendasarkan
standar dosa pada perintah-perintah Yahweh.
Masing-masing dari kita memiliki gagasan sendiri tentang
21
apa itu dosa. Beberapa orang menganggapnya sebagai
kekurangan mereka, dan yang lain menganggapnya sebagai
sikap yang menyimpang.
Sebagai contoh, di Korea, orang-orang menutupi kuburan
orang tua mereka dengan rumput dan menganggapnya sebagai
tugas mereka untuk memotong rumput dan merawat kuburan itu
sampai mereka sendiri meninggal. Namun dalam kasus suku
primitif di Papua Nugini, mereka menghormati orang tua
mereka yang telah meninggal dengan membagi-bagikan
jasadnya kepada anggota keluarga dan memakannya. (Saya
tidak yakin apakah mereka memasaknya atau tidak sebelum
memakannya.) Sepertinya hal ini dilakukan untuk mencegah
agar jenazah tidak dimakan cacing. Kebiasaan-kebiasaan ini
menggambarkan bahwa konsep manusia tentang dosa bisa
sangat bervariasi.
Demikian pula halnya dengan apa yang baik dan apa yang
berdosa. Namun, Alkitab memberi tahu kita bahwa melanggar
perintah-Nya yaitu dosa. ‘sebab meninggalkan perintah
Yahweh, kamu memegang tradisi manusia. Dia berkata kepada
mereka, “Kamu dengan baik menolak perintah Yahweh, supaya
kamu dapat menjaga tradisi manusia”’ (Markus 7:8-9).
Yahweh tidak peduli dengan penampilan luar kita. Dia melihat
ke dalam inti hati kita.
Kriteria Sendiri yaitu Dosa di Hadapan Yahweh
Dosa apa yang paling serius?
yaitu mengabaikan Firman Yahweh.
Izinkan saya memberi tahu Anda apa itu dosa di hadapan
22
Yahweh. Dosa itu yaitu gagal untuk hidup sesuai dengan
kehendak-Nya. Yaitu tidak percaya kepada Firman-Nya.
Yahweh berkata bahwa yaitu dosa jika kita hidup seperti orang
Farisi yang menolak perintah-perintah Yahweh dan lebih
mementingkan ajaran-ajaran tradisional mereka. Dan Yesus
menganggap orang-orang Farisi sebagai orang-orang munafik.
“Yahweh mana yang kamu percayai? Apakah kamu
sungguh-sungguh menghormati dan menghargai Aku? Kamu
membanggakan nama-Ku, tetapi apakah kamu sungguh-sungguh
menghormati Aku?” Manusia hanya melihat penampilan luar dan
mengabaikan Firman-Nya. Dan itu yaitu dosa di hadapan-Nya.
Dosa yang paling serius yaitu mengabaikan Firman-Nya.
Apakah Anda menyadari hal ini? Itu yaitu dosa yang paling
serius dari semua dosa.
Kelemahan kita hanyalah kesalahan, pelanggaran belaka.
Kesalahan yang kita buat dan kesalahan yang kita lakukan
sebab ketidaksempurnaan kita bukanlah dosa mendasar,
melainkan kesalahan. Yahweh membedakan dosa dan kesalahan.
Mereka yang mengabaikan Firman-Nya yaitu orang-orang
berdosa meskipun mereka tidak mempunyai kesalahan. Mereka
yaitu orang-orang berdosa besar di hadapan Yahweh. Itu
sebabnya Yesus memarahi orang-orang Farisi.
Dalam Pentateuch dari Kejadian sampai Ulangan, ada
perintah yang memberitahu kita apa yang harus dilakukan atau
tidak dilakukan. Itu yaitu firman Yahweh, perintah-perintah-
Nya. Kita tidak pernah bisa menaatinya 100%, tapi kita harus
mengenalinya sebagai perintah-Nya. Dia telah memberikannya
kepada kita sejak awal, dan kita harus menerimanya
sebagaimana adanya.
“Pada mulanya yaitu Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Yahweh dan Firman itu yaitu Yahweh” (Yohanes 1:1).
Lalu Ia berfirman: “Jadilah terang; dan ada cahaya” (Kejadian
1:3). Ia menciptakan segala sesuatu. Dan Dia menetapkan
Hukum Taurat.
“Dan Firman menjadi daging dan tinggal di antara kita,
dan Firman itu yaitu Yahweh” (Yohanes 1:1, 14). Lalu,
bagaimana Yahweh menunjukkan diri-Nya kepada kita? Dia
menunjukkan diri-Nya kepada kita melalui perintah-perintah-
Nya. Yahweh yaitu Firman, dan Dia menunjukkan diri-Nya
melalui perintah-perintah-Nya. Yahweh yaitu Roh. Dan
apakah yang kita sebut sebagai Alkitab? Kita menyebutnya
Firman Yahweh.
Dikatakan di sini, “sebab meninggalkan perintah Yahweh,
kamu memegang tradisi manusia.” Ada 613 pasal dalam Hukum
Hukum Taurat-Nya. Lakukan ini tetapi jangan lakukan itu;
hormati orang tua Anda, dll. Dalam Imamat, dikatakan bahwa
wanita harus melakukan ini dan pria harus melakukan itu, dan
apa yang harus dilakukan ketika seekor hewan peliharaan jatuh
ke dalam selokan, dll. Ada 613 pasal seperti itu, Hukum Taurat-
Nya.
Tetapi sebab itu bukan kata-kata manusia, kita harus
memikirkannya lagi dan lagi. Kita harus menaati Yahweh dan
bahkan jika kita tidak dapat menaati semua Hukum Taurat-Nya,
setidaknya kita harus mengakuinya.
Apakah ada satu pun Firman Yahweh yang tidak benar?
Orang-orang Farisi mengesampingkan perintah-perintah
Yahweh. Mereka lebih mementingkan tradisi manusia daripada
perintah-perintah-Nya. Perkataan para tua-tua mereka lebih
berbobot daripada Firman Yahweh. Begitulah yang terjadi
ketika Yesus lahir. Yesus sangat tidak suka jika orang tidak
mengenal Firman Yahweh.
Yahweh telah memberi kita 613 pasal Hukum Taurat untuk
mengajari kita bahwa Dialah Kebenaran, Dialah Yahweh kita,
apa dosa kita di hadapan-Nya, dan untuk menunjukkan kepada
24
kita Kekudusan-Nya. Oleh sebab itu, sebab kita semua yaitu
orang berdosa di hadapan-Nya, hendaknya kita percaya kepada
Yesus yang diutus Yahweh kepada kita sebab kasih-Nya
kepada kita dan kita harus hidup dengan iman.
Mereka yang mengesampingkan Firman-Nya, dan mereka
yang tidak percaya yaitu orang berdosa. Mereka yang tidak
mampu menepati Firman-Nya yaitu orang berdosa juga, tetapi
mengesampingkan Firman-Nya yaitu dosa terbesar. Merekalah
yang akan berakhir di neraka. Tidak percaya berarti berbuat dosa
di hadapan-Nya.
Alasan Mengapa Yahweh Memberikan Hukum
Taurat kepada Kita
Mengapa Yahweh memberikan Hukum Taurat kepada
kita?
Untuk menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan
hukumannya
Apa alasan Yahweh memberikan Hukum Taurat kepada
kita? Untuk menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan untuk
kembali ke dalam pelukan-Nya. Dia memberi kita 613 pasal
Hukum Taurat agar kita dapat menyadari dosa-dosa kita dan
ditebus melalui Yesus. Inilah alasan mengapa Yahweh memberi
kita Hukum Taurat.
Dikatakan dalam Roma 3:20, “Melalui Hukum Taurat
yaitu pengetahuan tentang dosa.” Jadi kita tahu bahwa alasan
Yahweh memberikan Hukum Taurat kepada kita bukanlah
untuk memaksa kita untuk hidup dengan Hukum Taurat.
Lalu, apa pengetahuan yang kita peroleh dari Hukum
Taurat? Yaitu bahwa kita terlalu lemah untuk menaati Hukum
Taurat secara keseluruhan dan bahwa kita yaitu orang-orang
berdosa di hadapan-Nya. Dan apa yang kita sadari dari 613 pasal
dalam Hukum Taurat-Nya? Kita menyadari kekurangan kita,
ketidakmampuan kita untuk hidup menurut Hukum Taurat-Nya.
Kita menyadari bahwa kita, sebagai ciptaan Yahweh, yaitu
makhluk yang tidak berdaya. Kita menyadari bahwa kita yaitu
orang berdosa di hadapan-Nya, dan kita semua akan berakhir di
neraka menurut Hukum Taurat-Nya.
Ketika kita menyadari dosa-dosa kita dan juga
ketidakberdayaan kita, lalu apa yang kita lakukan? Apakah kita
mencoba untuk menjadi makhluk yang sempurna? Tidak. Yang
harus kita lakukan yaitu mengakui bahwa kita yaitu orang
berdosa, percaya kepada Yesus, ditebus melalui keselamatan-
Nya dalam air dan Roh, dan bersyukur kepada-Nya.
Alasan Dia memberi kita Hukum Taurat yaitu untuk
menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan hukuman atas dosa-
dosa tersebut sehingga kita tahu bahwa kita tidak dapat
diselamatkan dari neraka tanpa Yesus. Jika kita percaya kepada
Yesus sebagai Juruselamat kita, kita akan ditebus. Dia memberi
kita Hukum Taurat untuk menyelamatkan kita.
Dia memberi kita Hukum Taurat untuk menyadarkan kita
betapa berdosanya kita dan untuk menyelamatkan jiwa kita dari
dosa. Dia memberi kita Hukum Taurat dan mengutus Yesus
untuk menyelamatkan kita. Dia mengutus Anak-Nya sendiri
untuk menanggung dosa kita melalui Baptisan-Nya. Dan kita
bisa diselamatkan dengan percaya kepada-Nya.
Kita harus menyadari bahwa kita yaitu orang-orang
berdosa yang putus asa dan harus percaya kepada Yesus agar
kita bisa lepas dari dosa, menjadi anak-anak-Nya dan
mengembalikan kemuliaan kepada Yahweh.
Kita harus memahami Firman-Nya. Semua permulaan
2
berasal dari Dia. Kita juga harus memulai dengan Firman-Nya
dan memahami kebenaran penebusan melalui Firman-Nya. Kita
harus berpikir dan menilai melalui Firman-Nya. Inilah iman
yang benar dan sejati.
Apa yang Ada di Hati Manusia?
Iman harus dimulai dengan Firman Tuhan, dan kita harus
percaya kepada Tuhan melalui Firman-Nya. Jika tidak, kita akan
terjerumus ke dalam kesalahan. Itu yaitu iman yang salah dan
tidak benar.
Ketika orang-orang Farisi dan ahli Taurat melihat murid-
murid Yesus makan roti dengan tangan yang tidak dicuci,
mereka tidak dapat menegur mereka jika mereka melihatnya
melalui Firman Tuhan. Firman mengatakan bahwa apa pun yang
masuk ke dalam diri seseorang dari luar tidak dapat
menajiskannya sebab yang masuk ke dalam perutnya, tidak ke
dalam hatinya, lalu keluar.
Sebagaimana dinyatakan dalam Markus 7:20-23, ‘Dan Dia
berkata, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskan orang. Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul
segala pikiran jahat, perzinahan, percabulan, pembunuhan,
pencurian, keserakahan, kejahatan, penipuan, hawa nafsu, mata
jahat, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal jahat itu
timbul dari dalam dan menajiskan orang.”’ Yesus berkata
bahwa manusia yaitu orang berdosa sebab mereka dilahirkan
Apa yang harus kita lakukan di hadapan Tuhan?
Kita harus mengakui dosa-dosa kita dan meminta Tuhan
untuk menyelamatkan kita.
dengan dosa.
Apakah Anda mengerti apa artinya ini? Kita dilahirkan
sebagai orang berdosa sebab kita semua yaitu keturunan
Adam. Namun kita tidak dapat melihat kebenarannya sebab
kita tidak menerima atau percaya pada seluruh Firman-Nya. Apa
yang ada di dalam hati manusia?
Mari kita lihat Markus 7:21-22. “Sebab dari dalam, dari
hati orang, timbul segala pikiran jahat, perzinahan, percabulan,
pembunuhan, pencurian, keserakahan, kejahatan, penipuan,
hawa nafsu, mata jahat, hujat, kesombongan, kebebalan.”
Semua ini keluar dari hati manusia dan menajiskannya serta
orang lain.
Tercatat dalam Mazmur, “Ketika aku mempertimbangkan
langit-Mu, pekerjaan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang, yang
telah Engkau tetapkan, Apa gerangan manusia sehingga
Engkau mengingatnya, Dan anak manusia sehingga Engkau
mengunjunginya?” (Mazmur 8:3-4).
Mengapa Dia mengunjungi kita? Dia mengunjungi kita
sebab Dia mengasihi kita. Dia menciptakan kita, mengasihi kita,
dan mengasihani kita yang berdosa. Dia menghapuskan segala
dosa kita dan menjadikan kita umat-Nya. “Ya Tuhan, Tuhan kami,
betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi, yang telah
menempatkan kemuliaan-Mu di atas langit!” (Mazmur 8:1) Raja
Daud bernyanyi dalam Perjanjian Lama ketika dia menyadari
bahwa Tuhan akan menjadi Juruselamat orang berdosa.
Dalam Perjanjian Baru, rasul Paulus mengatakan hal yang
sama. Sungguh suatu hal yang luar biasa bahwa kita, ciptaan
Yahweh, dapat menjadi anak-anak-Nya. Hal ini dilakukan hanya
melalui belas kasihan-Nya kepada kita. Inilah kasih Yahweh.
Berusaha untuk hidup sesuai dengan hukum Yahweh
sepenuhnya, di satu sisi, berarti menantang Dia. Dan itu juga
merupakan pemikiran yang muncul dari ketidaktahuan kita.
2
Tidaklah benar untuk hidup di luar kasih-Nya sambil berjuang
untuk menaati Hukum Taurat dan berdoa. yaitu kehendak
Yahweh bahwa kita harus menyadari bahwa kita yaitu orang
berdosa melalui Hukum Taurat dan percaya kepada penebusan
air dan darah (Roh).
Firman-Nya tertulis dalam Markus 7:20-23, “Apa yang
keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan orang. Sebab
dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
perzinahan, percabulan, pembunuhan, pencurian, keserakahan,
kejahatan, penipuan, hawa nafsu, mata jahat, hujat,
kesombongan, kebebalan. Semua hal jahat itu timbul dari dalam
dan menajiskan orang.”
Yesus berkata bahwa apa yang keluar dari dalam diri
manusia, yaitu dosa-dosa yang ada di dalamnya, akan
menajiskan mereka. Makanan yang Tuhan berikan kepada kita
tidak dapat menajiskan manusia. Semua ciptaan itu bersih, tetapi
hanya hal-hal yang keluar dari diri manusia, yaitu dosa-dosanya,
yang menajiskannya. Kita semua terlahir sebagai keturunan
Adam. Lalu bagaimana kita dilahirkan? Kita dilahirkan dengan
dua belas jenis dosa.
Lalu, bisakah kita hidup tanpa dosa? Kita akan terus
berbuat dosa, sebab kita dilahirkan dengan dosa. Dapatkah kita
menghentikan diri kita dari berbuat dosa hanya sebab kita
mengetahui Hukum Taurat? Dapatkah kita hidup sesuai dengan
perintah-perintahnya? Tidak.
Semakin kita mencoba, semakin sulit jadinya. Kita harus
menyadari keterbatasan kita dan menyerah. Kemudian, dengan
kerendahan hati, kita dapat menerima baptisan dan darah Yesus
yang menyelamatkan kita.
Keseluruhan 613 pasal dalam UU tersebut benar dan adil.
Tetapi manusia yaitu orang berdosa sejak mereka dikandung di
dalam rahim ibu mereka. Ketika kita menyadari bahwa hukum
Yahweh itu benar, tetapi kita dilahirkan sebagai orang berdosa
yang tidak akan pernah bisa menjadi benar dengan kekuatan kita
sendiri, kita juga menyadari bahwa kita membutuhkan belas
kasihan Tuhan dan harus diselamatkan melalui penebusan Yesus
di dalam air, darah dan Roh. Ketika kita menyadari keterbatasan
kita, bahwa kita tidak dapat menjadi benar dengan kekuatan kita
sendiri dan kita akan masuk neraka sebab dosa-dosa kita, kita
tidak bisa tidak bergantung pada penebusan Yesus.
Kita harus tahu bahwa kita tidak bisa menjadi benar atau
baik di hadapan Tuhan dengan kekuatan kita sendiri. Oleh
sebab itu, kita harus mengakui di hadapan Tuhan bahwa kita
yaitu orang-orang berdosa yang ditakdirkan masuk neraka, dan
kita dapat berdoa memohon belas kasihan-Nya, “Tuhan, tolong
selamatkan aku dari dosa-dosaku dan kasihanilah aku.” Maka,
Tuhan pasti akan menemui kita dalam Firman-Nya. Dengan cara
ini, kita bisa terbebas.
Kita cenderung memandang doa Daud sebagai Firman
Tuhan yang tertulis. “Agar Engkau ditemukan adil ketika
Engkau berbicara, Dan tanpa cela ketika Engkau menghakimi”
(Mazmur 51:4).
Daud mengetahui bahwa dirinya yaitu segumpal dosa yang
cukup jahat untuk dibuang ke neraka namun ia mengakuinya di
hadapan Tuhan. “Jika Engkau menyebut saya orang berdosa, saya
yaitu orang berdosa; Jika Engkau menyebut aku benar, maka
aku benar; Jika Engkau menyelamatkanku, aku akan
diselamatkan; dan jika Engkau mengirimku ke neraka, aku akan
berakhir di neraka.”
Ini yaitu iman yang benar. Inilah cara kita diselamatkan.
Kita seharusnya bersikap seperti ini jika kita berharap siap untuk
percaya kepada penebusan Yesus.
3
Kita Harus Mengetahui Secara Tepat Apa Dosa
Kita
sebab kita semua yaitu keturunan Adam, kita semua
mempunyai nafsu di dalam hati kita. Namun, apa yang Tuhan
katakan kepada kita? Dia memberitahu kita untuk tidak
melakukan perzinahan. Kita mempunyai niat membunuh di
dalam hati kita, tapi apa yang Tuhan katakan kepada kita? Dia
memberitahu kita untuk tidak membunuh. Kita semua
menentang orang tua kita di dalam hati, namun Dia
memerintahkan kita untuk menghormati orang tua kita. Kita
harus menyadari bahwa semua Firman-Nya yaitu benar dan
baik dan bahwa kita semua mempunyai dosa di dalam hati kita.
Apakah ini benar atau tidak? Benar sekali. Oleh sebab itu,
apa yang harus kita lakukan di hadapan Tuhan? Kita harus
mengakui bahwa kita yaitu kumpulan dosa, orang-orang
berdosa yang tidak berpengharapan. Tidaklah benar jika kita
berpikir bahwa kita yaitu orang benar kemarin sebab kita telah
melakukan perbuatan baik dan menjadi orang berdosa hari ini
sebab kita telah melakukan dosa hari ini. Kita dilahirkan
sebagai orang berdosa. Apa pun yang kita lakukan, kita akan
tetap menjadi orang berdosa. Inilah sebabnya mengapa kita
harus ditebus melalui air dan darah Yesus.
Kita bukan orang berdosa sebab perbuatan kita, seperti
berzinah, membunuh, mencuri, dan sebagainya, tetapi kita
berdosa sebab kita dilahirkan sebagai orang berdosa. Kita
dilahirkan dengan dua belas jenis dosa. sebab kita terlahir
sebagai orang berdosa di mata Tuhan, kita tidak akan pernah bisa
menjadi baik dengan usaha kita sendiri. Kita hanya bisa berpura-
pura menjadi baik.
Kita dilahirkan dengan pikiran yang penuh dengan dosa
seperti pembunuhan, pencurian, dll. Jadi, bagaimana kita bisa
menjadi benar hanya sebab kita tidak melakukan dosa-dosa ini?
Kita tidak akan pernah bisa menjadi benar di hadapan Yahweh
dengan kekuatan kita sendiri. Jika kita mengaku benar, itu
yaitu kemunafikan. Yesus menyebut orang-orang Farisi dan
ahli Taurat sebagai ‘orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang
munafik.’ Manusia dilahirkan sebagai orang berdosa. Mereka
berdosa di hadapan Tuhan sepanjang hidup mereka.
Siapapun yang mengklaim bahwa mereka tidak pernah
berkelahi atau memukul orang lain atau bahkan mencuri jarum
dari siapa pun sepanjang hidup mereka yaitu bohong sebab
manusia dilahirkan sebagai orang berdosa. Orang tersebut
yaitu pembohong, pendosa, dan munafik. Ini yaitu bagaimana
Yahweh melihat mereka.
Anda yaitu orang berdosa sejak lahir. Bahkan jika Anda
tidak melakukan satu tindakan dosa pun, Anda akan masuk
neraka. Bahkan jika Anda secara umum menaati Hukum Taurat
dan sebagian besar perintah-perintahnya, Anda tetaplah orang
berdosa yang ditakdirkan untuk masuk neraka.
Lalu apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi takdir
seperti itu? Kita harus memohon belas kasihan-Nya dan
bergantung kepada-Nya untuk diselamatkan dari dosa-dosa kita.
Jika Dia tidak menyelamatkan kita, kita tidak bisa tidak masuk
neraka. Ini yaitu takdir kita.
Mereka yang menerima Firman-Nya juga mengakui bahwa
mereka memang orang berdosa. Dan mereka juga tahu bahwa
mereka yaitu orang benar. Oleh sebab itu, mereka tahu bahwa
mengesampingkan Firman-Nya tanpa mengakui Firman-Nya
yaitu dosa. Mereka yang menerima Firman-Nya yaitu orang
benar meskipun mereka yaitu orang berdosa sebelumnya.
Mereka dilahirkan kembali oleh Firman-Nya dan menerima
kasih karunia-Nya. Mereka yaitu orang-orang yang paling
diberkati.
Mereka yang Mencoba Ditebus Melalui Perbuatan
Mereka Masih Berdosa
Siapa saja yang masih berdosa bahkan setelah mereka
percaya kepada Yesus?
Mereka yang mencoba ditebus melalui perbuatan mereka.
Mari kita lihat Galatia 3:10 dan 11. ‘Sebab semua orang
yang melakukan Hukum Taurat berada di bawah kutuk; sebab
ada tertulis, “Terkutuklah setiap orang yang tidak melakukan
segala sesuatu yang tertulis dalam kitab Hukum Taurat.” Tetapi
jelaslah bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh Hukum
Taurat di hadapan Yahweh, sebab “orang benar akan hidup
oleh iman.”’
Dikatakan bahwa setiap orang yang tidak terus melakukan
segala sesuatu yang tertulis dalam kitab Taurat akan terkutuk.
Mereka yang percaya kepada Yesus tetapi mencoba untuk
dibenarkan melalui perbuatan mereka akan terkutuk. Di
manakah mereka yang berusaha dibenarkan oleh perbuatan
mereka? Mereka berada di bawah kutukan Tuhan.
Mengapa Yahweh memberikan Hukum Taurat kepada kita?
Dia memberikan Hukum Taurat kepada kita agar kita menyadari
dosa-dosa kita (Roma 3:20). Agar kita menyadari bahwa kita
yaitu orang berdosa yang sempurna dan bahwa kita ditakdirkan
untuk masuk neraka.
Percayalah kepada baptisan Yesus, Anak Yahweh, dan
dilahirkan kembali dari air dan Roh. Maka Anda akan
diselamatkan dari dosa-dosa Anda, menjadi orang benar,
memiliki hidup yang kekal, dan masuk surga. Milikilah iman di
dalam hati Anda.
Dosa Paling Sombong di Dunia
Apa dosa paling sombong di dunia?
Untuk mencoba hidup berdasarkan Hukum
Tidak ada yang lebih penting daripada percaya kepada
Yahweh. Kita diberkati dengan beriman pada nikmat-Nya.
Yahweh memutuskan untuk menyelamatkan mereka yang
beriman kepada Firman-Nya.
Namun saat ini, di antara orang-orang beriman, banyak
yang mencoba hidup berdasarkan Hukum-Nya. Kebanyakan
orang Kristen seperti itu. Patut dipuji jika mereka mencoba
hidup berdasarkan Hukum, namun bagaimana mungkin?
Kita harus menyadari betapa bodohnya mencoba hidup
sesuai dengan Hukum-Nya. Semakin kita mencoba, semakin
sulit jadinya. Dia berkata, “Iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Tuhan” (Roma 10:17). Kita perlu
membuang kesombongan kita agar bisa diselamatkan.
Kita Harus Melepaskan Standar Kita Sendiri Agar
Dapat Diselamatkan
Apa yang harus kita lakukan agar bisa diselamatkan?
Kita harus menanggalkan standar kita sendiri.
Bagaimana seseorang bisa diselamatkan? Hal ini hanya
mungkin terjadi bila mereka menyadari diri mereka sebagai
orang berdosa. Ada banyak orang yang belum ditebus sebab
3
mereka tidak bisa melepaskan keyakinan dan upaya mereka
yang salah.
Tuhan berkata bahwa mereka yang berpegang teguh pada
Hukum yaitu terkutuk. Mereka yang percaya bahwa mereka
bisa menjadi orang benar secara bertahap ketika mereka terus
percaya kepada Yesus dan mencoba untuk hidup sesuai dengan
Hukum Taurat berada di bawah kutukan-Nya. Mereka percaya
kepada Tuhan, namun mereka tetap berpikir bahwa mereka
harus hidup sesuai dengan Hukum agar bisa diselamatkan.
Sahabat, bisakah kita menjadi benar melalui perbuatan kita
ketika kita masih hidup? Kita menjadi benar hanya dengan
percaya kepada Firman Yesus, dan hanya dengan itu kita ditebus.
Hanya dengan memiliki iman kepada baptisan Yesus, darah-Nya,
dan Yesus sebagai Tuhan, kita ditebus.
Itulah sebabnya Tuhan telah menyiapkan hukum iman bagi
kita sebagai jalan untuk menjadi benar. Penebusan dalam air dan
Roh tidak terletak pada perbuatan manusia, tetapi pada iman
kepada Firman Tuhan. Dan Yahweh membebaskan kita sebab
iman itu. Itulah cara Yahweh merencanakannya dan bagaimana
Dia telah menggenapinya.
Mengapa mereka yang percaya kepada Yesus tidak ditebus?
sebab mereka tidak menerima firman tentang penebusan air
dan Roh. Tetapi kita, yang sama tidak sempurnanya dengan
mereka, telah ditebus oleh sebab iman kita kepada firman
Tuhan.
“Dua wanita sedang menggiling dengan batu giling: satu
orang akan diambil dan satu orang lagi akan ditinggalkan”
(Matius 24:41). Yang ditinggalkan yaitu yang belum ditebus.
Mengapa yang seorang akan diambil dan yang lain ditinggalkan?
Alasannya yaitu sebab yang satu mendengarkan dan
percaya kepada firman Tuhan. Yang satu lagi yang bekerja keras
untuk menaati Hukum Taurat akhirnya dilemparkan ke dalam
neraka. Dia mencoba merangkak naik kepada Tuhan, tetapi
Tuhan mengusirnya seperti kita mengusir serangga yang
mencoba merangkak naik ke kaki kita. Jika seseorang mencoba
merangkak naik kepada Tuhan dengan mencoba menaati
Hukum Taurat, mereka pasti akan dilemparkan ke dalam neraka.
Itulah sebabnya kita harus ditebus dengan iman di dalam
air dan Roh.
‘Sebab semua orang yang melakukan Hukum Taurat
berada di bawah kutuk; sebab ada tertulis, “Terkutuklah setiap
orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam
kitab Hukum Taurat.”’ ‘Tetapi jelaslah bahwa tidak seorangpun
yang dibenarkan oleh Hukum Taurat di hadapan Tuhan, sebab
“orang benar akan hidup oleh iman”’ (Galatia 3:10-11, Roma
1:17).
Tidak percaya kepada Firman Yahweh yaitu dosa di
hadapan Yahweh. Selain itu, mengesampingkan Firman
Yahweh menurut standar sendiri juga merupakan dosa. Kita
manusia tidak dapat hidup menurut Hukum-Nya sebab kita
semua dilahirkan sebagai orang berdosa. Dan kita terus berbuat
dosa sepanjang hidup kita. Kita berdosa sedikit di sini, sedikit di
sana, dan ke mana pun kita pergi. Kita harus menyadari bahwa
daging kita tidak dapat menahan diri untuk tidak berbuat dosa.
Manusia itu seperti ember besar yang penuh dengan
kotoran. Jika kita mencoba membawanya ke mana-mana, kita
akan menumpahkan isinya di sepanjang jalan. Kita seperti itu.
Kita terus menumpahkan dosa ke mana pun kita pergi. Dapatkah
Anda membayangkannya?
Apakah Anda masih berpura-pura bahwa Anda suci? Jika
Anda dapat melihat diri Anda dengan jelas, Anda akan berhenti
berusaha dengan sia-sia untuk menjadi kudus dan percaya
kepada air dan darah Yesus.
Kita harus membuang sikap keras kepala kita dan
mengakui bahwa kita yaitu orang berdosa di hadapan Tuhan.
Kemudian, mereka harus kembali kepada Firman-Nya dan
menemukan bagaimana Dia menyelamatkan mereka dengan air
dan Roh.
KHOTBAH 2
Manusia Terlahir Sebagai
Orang Berdosa
Manusia Terlahir Sebagai
Orang Berdosa
< Markus 7:20-23 >
“Dan Dia berkata, ‘Apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskan orang. Sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat, perzinahan, percabulan,
pembunuhan, pencurian, keserakahan, kejahatan, penipuan,
hawa nafsu, mata jahat, hujat, kesombongan, kebebalan.
Semua hal jahat itu timbul dari dalam dan menajiskan
orang.’”
Orang-orang Bingung dan Hidup di Bawah Ilusi
Mereka Sendiri
Sebelum saya melanjutkan, saya ingin mengajukan sebuah
pertanyaan. Apa pendapat Anda tentang diri Anda sendiri?
Apakah menurut Anda diri Anda sendiri cukup baik atau cukup
buruk? Bagaimana menurutmu?
Semua orang hidup di bawah ilusi mereka sendiri. Anda
mungkin tidak seburuk yang Anda pikirkan dan juga tidak
sebaik yang Anda pikirkan.
Lalu, menurut Anda siapakah yang akan menjalani
Siapakah yang paling mungkin diselamatkan?
Orang yang menganggap dirinya pendosa terburuk di
dunia
kehidupan iman yang lebih baik? Apakah mereka yang
menganggap diri mereka baik atau mereka yang menganggap
diri mereka buruk?
Ini yaitu yang terakhir. Oleh sebab itu, siapakah yang
lebih mungkin untuk ditebus: Mereka yang telah melakukan
lebih banyak dosa atau mereka yang hanya melakukan sedikit
dosa? Mereka yang paling banyak melakukan dosa lebih
mungkin untuk ditebus sebab mereka tahu bahwa mereka
yaitu orang berdosa. Mereka dapat menerima penebusan yang
telah dipersiapkan oleh Yesus dengan lebih baik.
Ketika kita benar-benar melihat diri kita sendiri, kita dapat
melihat bahwa kita hanyalah kumpulan dosa. Apakah manusia
itu? Manusia yaitu ‘keturunan pembuat kejahatan.’ Dalam
Yesaya 59, dikatakan bahwa ada berbagai macam kejahatan di
dalam hati manusia. Oleh sebab itu, manusia yaitu kumpulan
dosa. Namun, jika kita mendefinisikan manusia sebagai
kumpulan dosa, banyak yang tidak setuju. Mendefinisikan
manusia sebagai ‘keturunan pembuat kejahatan’ yaitu definisi
yang tepat. Jika kita melihat diri kita sendiri dengan jujur, kita
akan sampai pada kesimpulan bahwa kita jahat. Mereka yang
jujur pada diri mereka sendiri pasti akan sampai pada
kesimpulan yang sama.
Tampaknya tidak banyak orang yang mau mengakui bahwa
mereka memang segudang dosa. Banyak yang hidup nyaman
sebab tidak menganggap dirinya berdosa. sebab kami yaitu
pelaku kejahatan, kami telah menciptakan peradaban yang
penuh dosa. Seandainya banyak orang yang sadar akan
keberdosaannya, pasti mereka akan malu untuk berbuat dosa.
Namun sebab banyak yang tidak menyadari keberdosaannya,
mereka tidak merasa malu dengan dosanya.
Namun, hati nurani mereka tahu. Setiap orang mempunyai
hati nurani yang mengatakan kepadanya, “Ini memalukan.”
Adam dan Hawa menyembunyikan diri mereka di antara
pepohonan setelah mereka berbuat dosa. Saat ini banyak orang
berdosa menyembunyikan diri mereka di balik budaya keji kita
budaya dosa kita. Mereka menyembunyikan diri mereka di
antara sesama orang berdosa untuk menghindari penghakiman
Yahweh.
Orang-orang tertipu oleh ilusi mereka sendiri. Mereka
berpikir bahwa mereka lebih suci daripada orang lain. Mereka
berseru dengan kemarahan, “Bagaimana mungkin orang bisa
melakukan hal-hal seperti itu? Bagaimana mungkin orang
percaya melakukan hal itu? Bagaimana mungkin seorang anak
melakukan hal itu kepada orang tuanya sendiri?” Mereka sendiri
berpikir bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal seperti itu.
Teman-teman yang terkasih, sangat sulit untuk mengetahui
sifat manusia. Jika kita benar-benar ingin ditebus, pertama-tama
kita harus mengenal diri kita sendiri sebagaimana adanya. Ini
yaitu proses yang memakan waktu, dan ada begitu banyak dari
kita yang tidak akan pernah mengetahuinya sampai kita mati.
Kenali Diri Anda
Bagaimana mereka yang tidak mengenal dirinya sendiri
hidup?
Mereka Hidup berusaha menyembunyikan diri.
Kadang-kadang kita menjumpai orang-orang yang
sebenarnya tidak mengenal diri mereka sendiri. Socrates berkata,
“Kenali dirimu sendiri.” Namun, kebanyakan dari kita tidak
mengetahui apa yang ada di dalam hati kita: pembunuhan,
pencurian, ketamakan, kejahatan, penipuan, kecabulan, mata
jahat, dan sebagainya.
Dia memiliki bisa ular di dalam hatinya tetapi berbicara
tentang kebaikan. Itu sebab dia tidak tahu bahwa dia dilahirkan
sebagai orang berdosa.
Ada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak tahu cara
memandang diri mereka sendiri. Mereka telah tertipu oleh diri
mereka sendiri dan mereka menjalani hidup mereka dengan
dibungkus oleh tipu daya mereka sendiri. Mereka menceburkan
diri ke dalam neraka. Mereka masuk neraka sebab penipuan
mereka sendiri.
Manusia Menumpahkan Dosa Terus Menerus
Sepanjang Hidup Mereka
Mengapa mereka masuk neraka?
sebab mereka tidak mengenal diri mereka sendiri.
Mari kita lihat Markus 7:21-23. “Sebab dari dalam, dari
hati orang, timbul segala pikiran jahat, perzinahan, percabulan,
pembunuhan, pencurian, keserakahan, kejahatan, penipuan,
hawa nafsu, mata jahat, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua
hal jahat itu timbul dari dalam dan menajiskan orang.” Hati
manusia dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat sejak dalam
kandungan.
Bayangkan saja hati seseorang terbuat dari kaca dan diisi
sampai penuh dengan cairan kotor, yaitu dosa-dosa kita. Apa
yang akan terjadi jika orang tersebut bergerak bolak-balik?
Tentu saja, cairan kotor (dosa) itu akan tumpah ke mana-mana.
Ketika dia bergerak ke sana kemari, dosa akan tumpah lagi dan
lagi.
Kita, yang hanyalah kumpulan dosa, menjalani hidup kita
seperti itu. Kita menumpahkan dosa ke mana pun kita pergi. Kita
akan berdosa sepanjang hidup kita sebab kita yaitu kumpulan
dosa.
Persoalannya yaitu kita tidak menyadari bahwa kita
yaitu segumpal dosa dan kita yaitu benih-benih dosa. Kita
yaitu kumpulan dosa dan memiliki dosa di dalam hati kita.
Inilah sifat manusia sebenarnya.
Kumpulan dosa ini siap meluap. Dosa manusia pada
dasarnya yaitu mereka tidak percaya bahwa mereka
sebenarnya berdosa, namun orang lain yang membawa mereka
ke dalam dosa dan sebab itu mereka bukanlah pihak yang
benar-benar bersalah.
Oleh sebab itu, bahkan ketika mereka berbuat dosa,
mereka berpikir bahwa yang diperlukan hanyalah membasuh
diri mereka kembali agar dosa dapat dihapuskan. Mereka terus
membersihkan diri mereka sendiri, setiap kali mereka berbuat
dosa, dan mengatakan kepada diri mereka sendiri bahwa itu
bukanlah kesalahan mereka sendiri. Hanya sebab kita
mengelapnya, apakah kita tidak menumpahkannya lagi? Kita
harus terus mengelapnya lagi dan lagi.
Ketika gelas penuh dengan dosa, itu akan terus tumpah.
Tidak ada gunanya menyeka bagian luarnya. Bagaimanapun
seringnya kita menyeka bagian luar dengan moral kita, tidak ada
gunanya selama gelas itu masih penuh dengan dosa.
Kita terlahir penuh dengan dosa sehingga hati kita tidak
akan pernah kosong, tidak peduli berapa banyak dosa yang kita
tumpahkan di sepanjang jalan. Oleh sebab itu, kita terus
melakukan dosa sepanjang hidup kita.
Ketika seseorang tidak menyadari bahwa mereka memang
merupakan gumpalan dosa, mereka terus berusaha untuk
menyembunyikannya. Dosa ada di dalam hati semua orang dan
tidak akan hilang hanya dengan membersihkan bagian luarnya
saja. Ketika kita menumpahkan sedikit dosa, kita mengelapnya
dengan serbet, ketika kita menumpahkan dosa lagi, kita
mengelapnya dengan kain pel, handuk, dan kemudian permadani.
Kita terus berpikir bahwa jika kita hanya mengelapnya sekali lagi,
maka noda itu akan bersih kembali. Namun, tumpahannya terus
saja terjadi lagi dan lagi.
Menurut Anda, sampai kapan hal ini akan berlangsung? Ini
akan terus berlanjut sampai hari kematiannya. Manusia terus
berbuat dosa sampai ia mati. Inilah sebabnya mengapa kita harus
percaya kepada Yesus untuk ditebus. Dan untuk ditebus, kita
harus mengenal diri kita sendiri.
Siapa yang dapat menerima Yesus dengan penuh syukur?
Orang-orang berdosa yang mengakui bahwa mereka telah
melakukan banyak kesalahan
Katakanlah ada dua orang yang dapat diibaratkan sebagai
dua gelas yang penuh dengan cairan kotor. Kedua gelas itu
penuh dengan dosa. Yang satu melihat dirinya sendiri dan
berkata, “Oh, saya yaitu orang yang penuh dosa.” Kemudian
dia menyerah dan pergi mencari seseorang yang dapat
menolongnya.
Tetapi yang satu lagi berpikir bahwa dia tidak begitu jahat.
Dia tidak dapat melihat banyaknya dosa dalam dirinya dan
berpikir bahwa dirinya tidak begitu jahat. Sepanjang hidupnya
ia terus menyeka tumpahan-tumpahan itu. Dia menyeka satu sisi,
dan kemudian sisi yang lain, dengan cepat berpindah ke sisi yang
lain.
Ada begitu banyak orang yang hidup dengan hati-hati
sepanjang hidup mereka dengan dosa di dalam hati mereka
untuk mencoba menghindari menumpahkannya. Tetapi sebab
mereka masih memiliki dosa di dalam hati mereka, apa gunanya?
Berhati-hati tidak akan membawa mereka lebih dekat ke surga.
‘Berhati-hati’ justru membawa Anda ke jalan menuju neraka.
Teman-teman yang terkasih, ‘berhati-hati’ hanya akan
membawa ke neraka. Ketika orang berhati-hati, dosa-dosa
mereka mungkin tidak akan tumpah sebanyak itu. Tetapi mereka
tetaplah orang berdosa yang menyamar.
Apa yang ada di dalam hati manusia? Dosa? Amoralitas?
Ya! Pikiran jahat? Ya! Apakah ada pencurian? Ya!
Kesombongan? Ya!
Kita tahu bahwa kita yaitu kumpulan dosa ketika kita
melihat diri kita sendiri berbuat dosa dan jahat tanpa diajar untuk
melakukannya. Hal ini mungkin tidak terlalu terlihat ketika kita
masih muda.
Tetapi bagaimana dengan saat kita beranjak dewasa?
Ketika kita masuk ke sekolah menengah, perguruan tinggi, dan
seterusnya, kita menyadari bahwa apa yang ada di dalam diri kita
yaitu dosa. Apakah ini tidak benar? Pada titik ini, tidak
mungkin untuk menyembunyikannya. Benar? Kita terus
menumpahkannya. Kita kemudian bertobat. “Seharusnya saya
tidak melakukan ini.” Namun, kita merasa mustahil untuk benar-
benar berubah. Mengapa begitu? sebab kita masing-masing
dilahirkan dengan segumpal dosa.
Kita tidak menjadi bersih hanya dengan berhati-hati. Yang
perlu kita ketahui yaitu bahwa kita dilahirkan dengan banyak
dosa agar bisa ditebus sepenuhnya. Hanya orang-orang berdosa
yang dengan penuh syukur menerima penebusan yang disiapkan
oleh Yesus yang dapat diselamatkan.
Mereka yang berpikir “Saya tidak melakukan banyak
kesalahan dan saya tidak berbuat banyak dosa” tidak percaya
bahwa Yesus menghapuskan segala dosa mereka dan bahwa
mereka ditakdirkan untuk masuk neraka. Kita harus tahu bahwa
kita mempunyai banyak sekali dosa di dalam diri kita. Kita
semua dilahirkan dengan itu.
Jika seseorang berpikir, “Saya tidak melakukan banyak
kesalahan, andai saja saya dapat ditebus atas dosa kecil ini,”
apakah mereka akan terbebas dari dosa setelahnya? Ini tidak
akan pernah terjadi.
Orang yang dapat ditebus tahu bahwa dirinya yaitu
gumpalan dosa. Mereka benar-benar percaya bahwa Yesus telah
menghapus semua dosa mereka dengan dibaptis di Sungai
Yordan dan bahwa Dia telah menghapus dosa-dosa mereka
ketika Dia mati untuk mereka.
Entah kita sudah ditebus atau belum, kita semua hidup
dalam ilusi. Kita yaitu kumpulan dosa. Itulah kita. Kita hanya
dapat ditebus jika kita percaya bahwa Yesus telah menanggung
semua dosa kita.
Tuhan Tidak Menebus Mereka yang Memiliki
‘Sedikit Dosa’
Tuhan tidak menebus mereka yang hanya ‘sedikit dosa.’
Tuhan bahkan tidak melirik mereka yang berkata, “Tuhan, aku
mempunyai dosa yang sedikit ini.” Orang-orang yang dilihat-
Nya yaitu orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan, aku yaitu
segumpal dosa. Saya akan pergi ke neraka. Tolong selamatkan
saya.” Orang-orang berdosa yang berkata, “Tuhan, saya akan
diselamatkan jika saja Engkau menyelamatkan saya. Saya tidak
Siapakah orang yang menipu Tuhan?
Yang memohon ampun atas dosa sehari-hari
bisa lagi berdoa dalam pertobatan sebab saya hanya akan
berbuat dosa lagi. Tolong selamatkan saya.”
Tuhan menyelamatkan mereka yang bergantung sepenuhnya
kepada-Nya. Saya juga telah mencoba doa pertobatan setiap hari.
Tetapi doa pertobatan tidak pernah membebaskan kita dari dosa.
“Tuhan, tolong kasihanilah saya dan selamatkanlah saya dari
dosa.” Orang-orang yang berdoa seperti ini akan diselamatkan.
Mereka percaya kepada penebusan Tuhan, Pembaptisan Yesus
oleh Yohanes Pembaptis. Mereka akan diselamatkan.
Tuhan hanya membebaskan mereka yang tahu bahwa diri
mereka yaitu kumpulan dosa, bibit dosa. Orang-orang yang
berkata, “Saya hanya melakukan dosa kecil ini. Tolong ampuni
saya untuk itu,” tetaplah orang berdosa dan Tuhan tidak dapat
menyelamatkan mereka. Tuhan hanya menyelamatkan mereka
yang menyadari bahwa diri mereka yaitu kumpulan dosa.
Dalam Yesaya 59:1-2 tertulis, “Sesungguhnya, tangan
Yahweh tidak dipendekkan, sehingga Ia tidak dapat
menyelamatkan, dan telinga-Nya tidak ditulikan, sehingga Ia tidak
dapat mendengar. Tetapi kesalahanmu telah memisahkanmu dari
Tuhanmu; Dan dosa-dosamu telah menyembunyikan wajah-Nya
darimu, sehingga Dia tidak akan mendengar.”
sebab kita terlahir dengan segumpal dosa, Yahweh tidak
dapat memandang kita dengan penuh kasih. Bukan sebab
tangan-Nya pendek atau telinga-Nya berat, Dia tidak dapat
mendengar kita yang memohon pengampunan-Nya.
Yahweh berkata kepada kita, “Kesalahanmu telah
memisahkanmu dari Tuhanmu; Dan dosa-dosamu telah
menyembunyikan wajah-Nya darimu, sehingga Dia tidak akan
mendengar.” sebab kita memiliki begitu banyak dosa di dalam
hati kita, kita tidak dapat masuk ke dalam surga meskipun
pintunya terbuka lebar.
Jika kita, yang hanyalah kumpulan dosa, meminta
pengampunan setiap kali kita berdosa, Yahweh harus berulang
kali membunuh Anak-Nya. Yahweh tidak ingin melakukan hal ini.
Oleh sebab itu, Dia berkata, “Janganlah kamu datang kepada-Ku
setiap hari dengan membawa dosa-dosamu. Aku mengutus Anak-
Ku untuk menebusmu dari segala dosamu. Yang harus Anda
lakukan yaitu memahami bagaimana Dia menanggung dosa-
dosa Anda dan melihat apakah itu benar. Kemudian, percayalah
pada Injil penebusan untuk diselamatkan. Inilah kasih yang paling
besar yang Aku miliki untukmu, ciptaan-Ku.”
Inilah yang Dia katakan kepada kita. “Percayalah kepada
Anak-Ku dan beroleh keselamatan. Aku, Yahwehmu, telah
mengutus Putra-Ku sendiri untuk menebus semua dosa dan
kesalahanmu. Percayalah kepada Putra-Ku dan engkau akan
diselamatkan.”
Mereka yang tidak mengetahui dirinya segudang dosa
hanya memohon ampun kepada-Nya atas dosa-dosanya yang
kecil. Mereka datang ke hadapan-Nya tanpa mengetahui jumlah
dan beratnya dosa-dosa mereka dan berdoa, “Mohon ampuni
dosa kecil ini. Saya tidak akan pernah melakukannya lagi.”
Mereka juga mencoba menipu Dia. Kita tidak hanya
berbuat dosa satu kali saja, tetapi terus menerus sampai kita mati.
Mereka harus terus meminta pengampunan sampai hari terakhir
hidup mereka.
Pengampunan satu dosa kecil tidak dapat menyelesaikan
apa pun sebab kita melakukan dosa setiap hari sepanjang hidup
kita sampai kita mati. Jadi satu-satunya cara kita bisa terbebas
dari dosa yaitu dengan memikul segala dosa kita kepada Yesus.
Alkitab mencatat dosa-dosa manusia. Dalam Yesaya 59:3-
8, “Sebab tanganmu berlumuran darah dan jari-jarimu penuh
dengan kejahatan; Bibirmu mengucapkan dusta dan lidahmu
menggumamkan kecurangan. Tidak ada yang menyerukan
keadilan, dan tidak ada yang memohon kebenaran. Mereka
percaya pada kata-kata kosong dan mengucapkan kebohongan;
Mereka mengandung kejahatan dan melahirkan kejahatan.
Mereka menetaskan telur ular berbisa dan menenun jaring laba-
laba; Dia yang makan telurnya mati, Dan dari apa yang
dihancurkan seekor ular beludak pecah. Jaring mereka tidak
akan menjadi pakaian, Dan mereka tidak akan menutupi diri
mereka sendiri dengan pekerjaan mereka; Pekerjaan mereka
yaitu pekerjaan kejahatan, Dan tindakan kekerasan ada di
tangan mereka. Kaki mereka berlari ke arah kejahatan, Dan
mereka bergegas menumpahkan darah orang yang tidak
bersalah; Pikiran mereka yaitu pikiran kejahatan; Kesia-
siaan dan kehancuran ada di jalan mereka. Jalan damai tidak
mereka kenal, Dan tidak ada keadilan di jalan mereka; Mereka
telah membuat jalan yang bengkok; Siapa pun yang menempuh
jalan itu tidak akan mengenal damai sejahtera.”
Jari-jari manusia tercemar oleh kejahatan dan mereka
bekerja untuk kejahatan sepanjang hidup mereka. Semua yang
mereka lakukan yaitu jahat. Dan lidah kami ‘mengucapkan
kebohongan.’ Segala sesuatu yang keluar dari mulut kami
yaitu kebohongan.
“Ketika dia (iblis) berbicara bohong, dia berbicara dari
sumbernya sendiri” (Yohanes 8:44). Mereka yang belum
dilahirkan kembali suka berkata, “Saya mengatakan kebenaran
kepadamu. Aku sungguh-sungguh memberitahumu. Apa yang
saya katakan yaitu kebenaran.” Namun, semua yang mereka
katakan yaitu dusta. Hal ini seperti yang tertulis. “Ketika dia
(iblis) berbicara bohong, dia berbicara dari sumbernya sendiri.”
Orang-orang menaruh kepercayaan mereka pada kata-kata
kosong dan berbohong. Manusia mengandung kejahatan dan
melahirkan dosa. Mereka menetaskan telur ular beludak dan
menjalin jaring laba-laba. Yahweh berfirman, “Dia yang makan
telurnya mati, Dan dari apa yang dihancurkan seekor ular
beludak pecah.” Katanya ada telur ular beludak di hatimu. Telur
ular beludak! Ada kejahatan di hatimu. Anda harus percaya
kepada Injil air dan darah untuk diselamatkan.
Setiap kali saya mulai berbicara tentang Yahweh, ada orang
yang berkata, “Ya ampun. Tolong jangan bicara padaku tentang
Tuhan. Setiap kali saya mencoba melakukan sesuatu, dosa
keluar dari diri saya. Ini hanya meluap keluar. Saya bahkan tidak
bisa mengambil satu langkah pun tanpa menumpahkan dosa ke
mana-mana. Saya tidak bisa menahannya. Aku terlalu penuh
dengan dosa. Jadi jangan bicara padaku tentang Tuhan.”
Orang ini tahu dengan pasti bahwa mereka hanyalah
kumpulan dosa, tetapi mereka tidak tahu bahwa Injillah yang
dapat menyelamatkan mereka. Orang-orang yang tahu bahwa
mereka yaitu kumpulan dosa dapat diselamatkan.
Pada kenyataannya, semua orang seperti itu. Setiap orang
menumpahkan dosa terus menerus ke mana pun mereka pergi.
Dosa itu meluap begitu saja sebab semua orang yaitu kumpulan
dosa. Cara untuk menyelamatkan orang seperti itu yaitu melalui
kuasa Tuhan. Bukankah ini sangat menakjubkan? Orang-orang
yang menumpahkan dosa setiap kali mereka kesal, bahagia, atau
bahkan nyaman dapat diselamatkan hanya melalui Tuhan Yesus.
Yesus datang untuk menyelamatkan orang-orang itu.
Dia telah sepenuhnya menebus dosa Anda. Kenali diri
Anda sebagai kumpulan dosa dan selamatlah.
KHOTBAH 3
Jika Kita Melakukan
Segala Sesuatu
Berdasarkan Hukum Taurat,
Dapatkah Hukum Taurat
Menyelamatkan Kita?
Hukum Taurat
Dosa
Jika Kita Melakukan
Segala Sesuatu
Berdasarkan Hukum Taurat,
Dapatkah Hukum Taurat
Menyelamatkan Kita?
< Lukas 10:25-30 >
“Dan lihatlah, seorang ahli Taurat berdiri dan mencobai
Dia, sambil berkata, ‘Guru, apa yang harus saya lakukan
untuk mewarisi hidup yang kekal?’ Dia berkata kepadanya,
‘Apa yang tertulis dalam Hukum Taurat? Bagaimana
pembacaanmu atasnya?’ Maka dia menjawab dan berkata,
“‘Kasihilah Yahweh Tuhan dengan segenap hatimu, dengan
segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu, dan dengan
segenap akal budimu,’ dan ‘kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.’” Dan Dia berkata kepadanya, ‘Kamu
telah menjawab dengan benar; lakukanlah ini dan kamu
akan hidup.’ Tetapi dia, ingin membenarkan dirinya sendiri,
berkata kepada Yesus, ‘Lantas, siapakah sesamaku manusia
itu?’ Kemudian Yesus menjawab dan berkata: ‘Seorang laki-
laki berangkat dari Yerusalem ke Yerikho, dan jatuh ke
tangan perampok, yang merampas pakaiannya, melukainya,
dan pergi meninggalkannya setengah mati.’”
Apa masalah terbesar manusia?
Mereka hidup dengan banyak ilusi yang salah.
Lukas 10:28, “Lakukanlah ini dan kamu akan hidup.”
Manusia hidup dengan banyak ilusi yang salah. Tampaknya
mereka sangat rentan dalam hal ini. Mereka tampaknya cerdas
namun mudah tertipu dan tetap tidak menyadari sisi jahat
mereka. Kita dilahirkan tanpa mengetahui diri kita sendiri,
namun kita tetap hidup seolah-olah kita mengetahuinya. sebab
manusia tidak mengenal dirinya sendiri, Alkitab mengatakan
kepada kita bahwa kita yaitu orang berdosa.
Orang-orang berbicara tentang adanya dosa mereka sendiri.
Dan mereka tidak mampu berbuat baik, namun mereka terlalu
cenderung menganggap diri mereka baik. Mereka ingin
membanggakan perbuatan baik mereka dan pamer. Mereka
mengatakan bahwa mereka yaitu orang berdosa tetapi
bertindak seolah-olah mereka yaitu orang yang sangat baik.
Mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki kebaikan di
dalam diri mereka atau kemampuan untuk berbuat baik, tetapi
mereka mencoba menipu orang lain dan terkadang bahkan
menipu diri mereka sendiri. “Ayolah, kita tidak mungkin
sepenuhnya jahat. Pasti ada kebaikan di dalam diri kita.”
Oleh sebab itu, mereka melihat orang lain dan berkata
pada diri mereka sendiri, “Astaga, seandainya saja dia tidak
melakukannya. Akan lebih baik baginya jika dia tidak
melakukannya. Dia akan jauh lebih baik jika dia berbicara
seperti ini. Saya pikir lebih baik mengabarkan Injil dengan cara
ini dan itu. Dia telah ditebus sebelum saya, jadi saya pikir dia
harus bertindak lebih seperti orang yang telah ditebus. Saya baru
saja ditebus baru-baru ini, tetapi jika saya belajar lebih banyak,
saya akan melakukan jauh lebih baik daripada dia.”
Mereka mengasah pisau di dalam hati mereka. “Kamu
tunggu saja. Anda akan melihat bahwa saya tidak seperti Anda.
Jadi Anda pikir Anda berada di depan saya sekarang, bukan?
Tunggu saja. Ada tertulis di dalam Alkitab bahwa mereka yang
terakhir akan menjadi yang pertama. Aku tahu itu berlaku
untukku. Tunggulah, dan saya akan tunjukkan kepadamu.”
Orang-orang menipu diri mereka sendiri.
Meskipun dia akan melakukan hal yang sama jika dia
berada di posisi orang tersebut, dia tetap menghakiminya.
Ketika ditanya apakah manusia memiliki kemampuan
untuk berbuat baik, kebanyakan orang mengatakan tidak. Tetapi
mereka memiliki ilusi bahwa mereka sendiri memiliki
kemampuan. Jadi mereka berusaha keras sampai mereka mati.
Mereka berpikir bahwa mereka memiliki ‘kebaikan’ di
dalam hati mereka, bahwa mereka mempunyai kemampuan
untuk berbuat baik. Mereka juga berpikir bahwa mereka sendiri
sudah cukup baik. Terlepas dari berapa lama mereka dilahirkan
kembali, bahkan mereka yang telah mencapai kemajuan lebih
besar dalam pelayanan kepada Tuhan berpikir, ‘Aku bisa
melakukan ini dan itu untuk Tuhan’.
Namun jika kita menghilangkan Tuhan dari hidup kita,
bisakah kita berbuat baik? Apakah ada kebaikan dalam diri
manusia? Bisakah dia hidup dengan melakukan perbuatan baik?
Manusia tidak mempunyai kemampuan untuk berbuat baik.
Setiap kali manusia mencoba melakukan sesuatu sendiri, mereka
berdosa.
Beberapa orang mengesampingkan Yesus setelah mereka
ditebus dan mencoba melakukan kebaikan sendiri. Tidak ada
yang lain selain kejahatan dalam diri kita semua. Kita hanya bisa
melakukan kejahatan. Oleh diri kita sendiri (bahkan mereka
yang sudah diselamatkan), kita hanya bisa berbuat dosa. Ini
yaitu realitas kedagingan kita.
Dalam buku pujian kami, ‘Puji Tuhan’, ada sebuah lagu
yang bunyinya seperti ini, “ Tubuh tak berharga yang
melakukan kesalahan tanpa Yesus, tanpamu aku seperti kapal
tanpa layar yang mengarungi lautan .” Tanpa Yesus kita hanya
bisa berbuat dosa. Kita menjadi orang benar hanya sebab kita
telah diselamatkan. Kenyataannya, kita jahat.
Rasul Paulus berkata, “Apa yang aku kehendaki, tidak aku
perbuat, tetapi apa yang tidak aku kehendaki, itulah yang aku
perbuat” (Roma 7:19). Jika seseorang bersama Yesus, itu tidak
masalah. Namun ketika dia tidak ada hubungannya dengan-Nya,
dia berusaha berbuat baik di hadapan Tuhan. Namun semakin
dia mencoba, semakin dia mendapati dirinya melakukan
kejahatan.
Bahkan Raja Daud pun memiliki sifat yang sama. Ketika
negaranya damai dan makmur, pada suatu malam, dia pergi ke
atap untuk berjalan-jalan. Ia melihat sebuah gambar yang
menggoda dan jatuh dalam kenikmatan sensual. Seperti apa dia
ketika dia melupakan Tuhan! Dia benar-benar jahat. Dia
membunuh Uria dan mengambil istrinya tetapi Daud tidak dapat
melihat kejahatan di dalam dirinya sendiri. Dia mencari-cari
alasan untuk tindakannya.
Kemudian suatu hari, nabi Natan datang kepadanya dan
berkata. “Ada dua orang di sebuah kota, yang satu kaya dan
yang lain miskin. Orang kaya itu memiliki banyak sekali ternak
dan domba. Tetapi orang miskin itu tidak mempunyai apa-apa,
kecuali seekor anak domba betina kecil yang telah dibelinya dan
dipeliharanya, dan anak domba itu tumbuh besar bersama-sama
dengan dia dan anak-anaknya. Domba itu makan dari
0
makanannya sendiri dan minum dari cawannya sendiri dan
berbaring di pangkuannya, dan domba itu seperti anak
perempuan baginya. Lalu datanglah seorang pengembara
kepada orang kaya itu, yang tidak mau mengambil seekor pun
dari kambing dombanya atau dari ternaknya untuk disediakan
bagi orang asing yang datang kepadanya, tetapi ia mengambil
domba orang miskin itu dan menyediakannya bagi orang asing
yang datang kepadanya” (2 Samuel 12:1-4).
Daud berkata, “Orang yang melakukan hal ini pasti akan
mati!” Kemarahannya sangat besar, lalu ia berkata, “Ia memiliki
begitu banyak anak domba, ia pasti dapat mengambil seekor dari
mereka. Namun ia mengambil domba satu-satunya milik orang
miskin itu untuk menyiapkan makanan bagi tamunya. Ia harus
mati!” Dan Natan berkata kepadanya, “Engkaulah orangnya!”
Jika kita tidak mengikut Yesus dan tidak bersama-Nya, bahkan
orang yang sudah dilahirkan kembali pun bisa seperti itu.
Hal yang sama terjadi pada semua orang, bahkan orang
beriman sekalipun. Kita selalu tersandung, melakukan kejahatan
tanpa Yesus. Jadi kita bersyukur lagi hari ini sebab Yesus telah
menyelamatkan kita terlepas dari kejahatan yang ada di dalam
diri kita. “ Aku ingin beristirahat di bawah naungan Salib ”
Hati kita beristirahat di bawah naungan penebusan Kristus.
Tetapi jika kita meninggalkan naungan itu dan melihat diri kita
sendiri, kita tidak akan pernah bisa beristirahat.
Yahweh Memberi Kita Kebenaran Iman Sebelum
Hukum Taurat
Manakah yang lebih dahulu, iman atau hukum Taurat?
Iman
5
Rasul Paulus mengatakan bahwa Yahweh memberikan kita
kebenaran iman terlebih dahulu. Kebenaran iman yaitu yang
pertama. Dia memberikannya kepada Adam dan Hawa, kepada
Habel, kemudian kepada Set dan Henokh... turun kepada Nuh...,
kemudian kepada Abraham, kemudian kepada Ishak, kepada
Yakub dan kedua belas anaknya. Bahkan tanpa Hukum Taurat,
mereka menjadi benar di hadapan Yahweh melalui iman mereka
kepada Firman-Nya. Mereka diberkati dan diberi kelegaan
melalui iman mereka kepada Firman-Nya.
Dan waktu terus berjalan dan keturunan Yakub tinggal di
Mesir sebagai budak selama 400 tahun sebab Yusuf. Kemudian
Yahweh memimpin mereka keluar melalui Musa ke tanah
Kanaan. Namun, selama 400 tahun perbudakan itu, mereka telah
melupakan kebenaran iman.
Jadi Yahweh membiarkan mereka menyeberangi Laut
Merah melalui mukjizat-Nya dan membawa mereka ke padang
gurun. Ketika mereka sampai di padang gurun Sin, Dia memberi
mereka Hukum Taurat di Gunung Sinai. Dia memberi mereka
Sepuluh Perintah Yahweh yang berisi 613 pasal rinci dari
Hukum Taurat tersebut. “Akulah Yahweh, Tuhan-mu, Tuhan
Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yakub. Biarkan Musa naik ke
Gunung Sinai, dan aku akan memberimu Hukum Taurat.”
Yahweh memberi Israel Hukum Taurat.
Dia memberi mereka Hukum Taurat agar mereka
mempunyai ‘pengetahuan tentang dosa’ (Roma 3:20). Tujuannya
agar mereka mengetahui apa yang Dia sukai dan apa yang tidak
Dia sukai dan untuk mengungkapkan kebenaran dan kekudusan-
Nya.
Semua orang Israel yang telah diperbudak di Mesir selama
400 tahun menyeberangi Laut Merah. Mereka tidak pernah
bertemu dengan Tuhan Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yakub.
Mereka tidak mengenal Dia.
Dan ketika mereka hidup sebagai budak selama 400 tahun
itu, mereka telah melupakan kebenaran Yahweh. Saat itu,
mereka belum memiliki pemimpin. Yakub dan Yusuf yaitu
pemimpin mereka, namun mereka telah meninggal. Tampaknya
Yusuf gagal mewariskan iman kepada putra-putranya, Manasye
dan Efraim.
Oleh sebab itu, mereka perlu menemukan Yahweh mereka
kembali dan bertemu dengan-Nya sebab mereka telah
melupakan kebenaran Yahweh. Maka Yahweh memberi mereka
kebenaran iman terlebih dahulu, baru kemudian memberi
mereka hukum Taurat setelah mereka melupakan iman. Dia
memberi mereka Hukum Taurat untuk membawa mereka
kembali kepada-Nya.
Untuk menyelamatkan Israel, untuk menjadikan mereka
umat-Nya, umat Abraham, Dia memerintahkan mereka untuk
disunat.
Tujuannya memanggil mereka yaitu yang pertama untuk
memberi tahu mereka bahwa Yahweh itu ada dengan menetapkan
Hukum Taurat dan yang kedua untuk memberi tahu mereka
bahwa mereka yaitu orang-orang berdosa di hadapan-Nya. Dia
ingin mereka datang ke hadapan-Nya dan menjadi umat-Nya
dengan ditebus melalui korban penebusan yang telah Yahweh
berikan kepada mereka. Dan Dia menjadikan mereka umat-Nya.
Bangsa Israel ditebus melalui Hukum Taurat (sistem
pengorbanan) dengan percaya kepada Mesias yang akan datang.
Tetapi sistem pengorbanan juga telah memudar seiring
berjalannya waktu. Mari kita lihat kapan itu terjadi.
Dalam Lukas 10:25, “Seorang ahli Taurat berdiri dan
mencobai Dia.” Ahli Taurat itu yaitu seorang Farisi. Orang
Farisi yaitu orang-orang konservatif yang mencoba untuk
hidup sesuai dengan Firman-Nya. Mereka yaitu orang-orang
yang berusaha melindungi negara terlebih dahulu dan kemudian
hidup sesuai dengan Hukum Taurat-Nya. Dan kemudian ada
orang-orang Zelot yang sangat tergesa-gesa dan cenderung
menggunakan demonstrasi untuk mencapai visi mereka.
Siapakah yang ingin ditemui oleh Yesus?
Orang-orang berdosa tanpa gembala
Ada orang-orang seperti mereka bahkan hingga saat ini.
Mereka memimpin gerakan sosial dengan slogan-slogan seperti
‘Selamatkan orang-orang yang tertindas di negara ini’. Mereka
percaya bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan orang
miskin dan tertindas. Jadi, mereka belajar teologi di seminari-
seminari teologi, ikut serta dalam politik, dan mencoba untuk
‘membebaskan mereka yang tertindas’ di setiap bidang
kehidupan.
Mereka yaitu orang-orang yang bersikeras, “Marilah kita
semua hidup menurut Hukum Taurat yang kudus dan penuh
belas kasihan. Hiduplah menurut Hukum Taurat, dengan
Firman-Nya.” Tetapi mereka tidak menyadari arti sebenarnya
dari Hukum Taurat. Mereka mencoba untuk hidup sesuai dengan
bunyi Hukum Taurat tetapi mereka tidak mengenali wahyu ilahi
dari Hukum Taurat.
Jadi kita dapat mengatakan bahwa tidak ada nabi, hamba
Yahweh, selama sekitar 400 tahun sebelum Kristus. Dengan
demikian, mereka menjadi kawanan domba tanpa gembala.
Mereka tidak memiliki Hukum Taurat maupun pemimpin.
Tuhan tidak menyatakan diri-Nya melalui para pemimpin agama
yang munafik pada waktu itu. Negara itu telah menjadi jajahan
Kekaisaran Romawi. Jadi Yesus berkata kepada orang-orang
Israel yang mengikuti-Nya ke padang gurun bahwa Dia tidak
akan membiarkan mereka pergi dalam keadaan lapar. Dia
merasa kasihan kepada kawanan domba yang tidak memiliki
gembala. Ada banyak orang yang menderita pada waktu itu.
Pada dasarnya para ahli Taurat dan orang-orang lain yang
berada dalam posisi seperti itu yaitu orang-orang yang
memiliki hak istimewa; orang-orang Farisi berasal dari garis
keturunan Israel, dari agama Yahudi. Mereka sangat sombong.
Dan ahli Taurat ini bertanya kepada Yesus dalam Lukas
10:25, “Apa yang harus saya lakukan untuk mewarisi hidup
yang kekal?” Bagi ahli Taurat itu, tidak ada yang lebih baik
darinya di antara bangsa Israel. Maka ahli Taurat ini (orang yang
belum ditebus) menantang Yesus dengan berkata, “Apa yang
harus saya lakukan untuk mewarisi hidup yang kekal?”
Ahli Taurat ini hanyalah cerminan dari diri kita sendiri. Ia
bertanya kepada Yesus, “Apa yang harus saya lakukan untuk
mewarisi hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Apa
yang tertulis dalam Hukum Taurat? Bagaimana pembacaanmu
atasnya?”
Jawab orang itu, “‘Kasihilah Tuhan Yahweh dengan
segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap
kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu,’ dan ‘kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’”
Yesus berkata kepadanya, “Kamu telah menjawab dengan
benar; lakukanlah ini dan kamu akan hidup.”
Dia menantang Yesus sebab tidak tahu bahwa dirinya
jahat, segumpal dosa yang tidak akan pernah bisa berbuat baik.
Lalu Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang tertulis dalam
Hukum Taurat? Bagaimana pembacaanmu atasnya?”
Apa yang Anda baca dari Hukum Taurat?
Kita yaitu orang-orang berdosa yang tidak akan pernah
bisa menaati Hukum Taurat.
6
‘Dia berkata kepadanya, “Apa yang tertulis dalam Hukum
Taurat? Bagaimana pembacaanmu atasnya?” Maka dia
menjawab dan berkata, “‘Kasihilah Tuhan Yahweh dengan
segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap
kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu,’ dan ‘kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’” Dan Dia berkata
kepadanya, “Kamu telah menjawab dengan benar; lakukanlah
ini dan kamu akan hidup”’ (Lukas 10:26-28).
“Bagaimana pembacaanmu atasnya?” Ini berarti
bagaimana Anda mengetahui dan memahami Hukum Taurat.
Seperti banyak orang pada zaman ini, ahli Taurat ini juga
berpikir bahwa Tuhan memberikan Hukum Taurat kepadanya
untuk ditaati. Maka ia menjawab, “‘Kasihilah Tuhan Yahweh
dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan
segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu,’ dan
‘kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’”
Hukum Taurat tidak ada cacatnya. Dia memberi kita
Hukum Taurat yang sempurna. Dia memerintahkan kita untuk
mengasihi Tuhan Yahweh dengan segenap hati dan segenap jiwa,
dengan segenap kekuatan dan akal budi, serta mengasihi sesama
seperti diri kita sendiri. yaitu benar bagi kita un