Roh Kudus 18
ng yang percaya kepada Baptisan Yesus dan darah-Nya
Semua denominasi yakin akan keselamatan dalam
kepercayaan mereka, dan banyak orang berpikir bahwa baptisan
Yesus hanyalah sebuah dogma dari komunitas Kristen. Tapi itu
tidak benar. Di antara ribuan buku yang saya baca, saya belum
bisa menemukan satu pun buku tentang keselamatan yang
merinci hubungan antara penebusan dalam baptisan dan darah
Yesus dan keselamatan.
Hanya 8 yang diselamatkan pada zaman Nuh. Saya tidak
tahu berapa banyak yang akan diselamatkan hari ini, tetapi
mungkin tidak banyak. Mereka yang akan diselamatkan yaitu
orang-orang yang percaya kepada baptisan dan darah Yesus.
Ketika mengunjungi banyak gereja, saya menyadari lagi dan lagi
bahwa tidak ada seorang pun yang memberitakan Injil baptisan
Yesus, yang yaitu Injil kebenaran.
Jika kita tidak percaya pada penebusan melalui baptisan
dan darah Yesus, kita tetaplah orang berdosa. (Tidak masalah
seberapa setia kita menghadiri gereja.) Kita dapat dengan setia
menghadiri gereja sepanjang hidup kita. Tetapi kalau kita masih
memiliki dosa di dalam hati kita, kita masih orang berdosa.
Kalau kita sudah menghadiri gereja selama 50 tahun tetapi
masih memiliki dosa di dalam hati kita, iman 50 tahun itu tidak
lain hanyalah sebuah kepalsuan. Jauh lebih baik untuk hanya
memiliki satu hari iman yang benar. Di antara mereka yang
percaya kepada Yesus, hanya mereka yang percaya dengan
benar kepada makna Baptisan Yesus dan darah-Nya yang akan
diterima masuk ke dalam kerajaan surga.
Iman yang benar yaitu keyakinan akan kenyataan bahwa
Anak Yahweh turun ke dunia ini dan dibaptis untuk menghapus
segala dosa dunia. Iman inilah yang membawa kita menuju
kerajaan surga. Kita juga harus percaya bahwa Yesus
mencurahkan darah di kayu Salib untuk Anda dan untuk saya.
Kita juga harus mengetahui hal ini untuk bersyukur kepada-Nya.
Apa kita ini? Kita yaitu anak-anak Tuhan yang
diselamatkan-Nya dengan baptisan dan darah Yesus. Bagaimana
mungkin kita tidak berterima kasih kepada-Nya? Yesus dibaptis
di sungai Yordan ketika Dia berumur 30 tahun untuk
menyelamatkan kita. Dengan ini, Dia menanggung semua dosa
kita dan menerima penghakiman bagi kita di kayu salib.
Ketika kita memikirkannya, kita tidak bisa tidak dengan
rendah hati bersyukur kepada-Nya. Kita harus tahu bahwa
semua yang Yesus lakukan di dunia ini yaitu demi keselamatan
kita. Pertama Dia turun ke dunia ini. Dia dibaptis, disalibkan di
kayu Salib, dibangkitkan dari kematian setelah 3 hari, dan
sekarang duduk di sebelah kanan Yahweh.
Penebusan Tuhan yaitu untuk kita semua tanpa kecuali.
Keselamatan dari Yesus yaitu untuk Anda dan saya. Kita
memuji Tuhan atas kasih dan berkat-berkat-Nya.
Kita tahu sebuah lagu Injil yang berbunyi seperti ini.
“ Ada cerita yang indah. Di antara begitu banyak orang di
dunia, akulah yang memiliki kasih dan keselamatan-Nya. Oh,
betapa menakjubkan kasih-Nya! Kasih-Nya kepada saya, kasih-
Nya kepada saya. Ada cerita yang indah. Di antara begitu
banyak orang di dunia, kitalah yang diselamatkan, yang
menjadi umat-Nya. Kita sedang memakai kasih-Nya. Oh, kasih
Tuhan, kasih karunia Tuhan. Oh, betapa menakjubkannya
kasih-Nya! Cintanya padaku. ”
Yesus turun untuk menyelamatkan Anda dan saya, dan
penebusan melalui baptisan-Nya juga untuk Anda dan saya. Injil
bukan sekadar dongeng, melainkan kebenaran yang mengangkat
kita keluar dari kehidupan yang keras dan masuk ke dalam
kerajaan Tuhan yang indah. Iman yaitu hubungan antara Tuhan
dan diri saya sendiri.
Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita. Dia
dibaptis dan menerima penghukuman di kayu Salib untuk
membasuh segala dosa kita.
Betapa suatu berkat ketika orang yang setia dapat
memanggil Tuhan Bapa mereka! Bagaimana kita bisa percaya
kepada Yesus sebagai Juruselamat kita dan diselamatkan dari
dosa dengan iman kita? Itu semua dimungkinkan sebab kasih-
Nya yang tak terbatas bagi kita. Kita telah diselamatkan sebab
Dia yang telah terlebih dahulu mengasihi kita.
Yesus Membasuh Segala Dosa Kita Sekali untuk
Selamanya
“sebab Kristus juga telah menderita sekali untuk dosa,
orang benar untuk orang-orang yang tidak adil, agar Ia dapat
membawa kita kepada Tuhan” (1 Petrus 3:18). Yesus Kristus
dibaptis untuk penebusan kita dan mati satu kali di Kayu Salib
untuk menyelamatkan Anda dan saya, orang-orang yang tidak
adil.
Apakah kita diselamatkan sekali untuk selamanya atau
secara bertahap?
Sekali untuk selamanya
Untuk menghilangkan kebutuhan kita untuk berdiri di
hadapan Tuhan untuk penghakiman, Yesus mati satu kali di
bumi ini. Agar kita dapat hidup di dalam kerajaan surga di
hadapan Tuhan, Dia turun ke dunia ini dalam rupa manusia dan
sepenuhnya menghapuskan semua dosa kita sekali untuk
selamanya dengan Pembaptisan, kematian-Nya di kayu salib,
dan kebangkitan-Nya.
Apakah Anda percaya bahwa Yesus Kristus
menyelamatkan kita sepenuhnya dengan Baptisan dan darah-
Nya? Jika Anda tidak percaya kepada Injil Baptisan dan darah-
Nya, Anda tidak dapat diselamatkan. sebab kita sangat lemah,
kita tidak dapat dilahirkan kembali jika kita tidak percaya bahwa
Yesus telah membasuh semua dosa kita sekali untuk selamanya
dengan Baptisan dan darah-Nya.
Dia dibaptis untuk menghapuskan semua dosa kita dan
dihakimi di kayu Salib untuk kita sekali untuk selamanya. Yesus
membasuh semua dosa orang berdosa sekali untuk selamanya
dengan penebusan melalui Pembaptisan dan darah-Nya.
Tidak mungkin bagi kita sebagai manusia untuk ditebus
kalau kita harus bertobat setiap kali kita berdosa, untuk menjadi
baik dan penuh kebajikan sepanjang waktu, dan untuk
menawarkan banyak hal kepada gereja juga.
Oleh sebab itu, kepercayaan terhadap Baptisan Yesus dan
darah di Kayu Salib yaitu suatu keharusan demi keselamatan
kita. Kita harus percaya pada air dan darah. Kita tidak bisa
sekadar melakukan perbuatan baik agar bisa dilahirkan kembali.
Tidak ada gunanya membeli pakaian bagus untuk orang
miskin atau menyajikan makanan lezat untuk pemuka agama.
Yesus hanya menyelamatkan mereka yang percaya kepada
Baptisan dan darah-Nya. Kalau kita percaya bahwa Tuhan
menyelamatkan kita melalui Yesus dengan baptisan dan darah-
Nya sekali untuk selamanya, kita akan diselamatkan.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa meskipun Tuhan
mengatakan hal ini dalam Alkitab, mereka harus memikirkannya
lebih jauh. Ini terserah mereka. Tapi kita harus percaya pada
Firman-Nya seperti yang tertulis.
Dalam Ibrani 10:1-10 tertulis bahwa Dia menyelamatkan
kita satu kali untuk selama-lamanya. Memang benar bahwa
Tuhan menyelamatkan mereka yang percaya kepada baptisan
dan darah Yesus satu kali untuk selama-lamanya. Kita juga
harus mempercayainya. “ Dia mati sekali, menyelamatkan kita
sekali untuk selamanya. Wahai saudara-saudara, percayalah
dan ditebus. Letakkan beban Anda di bawah baptisan Yesus. ”
Yesus menyelamatkan kita dari segala ketidakadilan dan dosa
satu kali untuk selamanya dengan dibaptiskan satu kali, berdarah
satu kali.
“sebab Kristus juga telah menderita sekali untuk dosa,
orang benar untuk orang-orang yang tidak adil” (1 Petrus 3:18).
Yesus yaitu Tuhan yang tidak berdosa dan tidak pernah berbuat
dosa. Dia datang kepada kita dalam wujud manusia untuk
menyelamatkan manusia dari dosa mereka. Dia dibaptis dan
menanggung semua dosa orang yang tidak adil. Dia
menyelamatkan kita dari dosa dan ketidakadilan.
Segala dosa manusia dari kelahiran sampai kematian
ditanggungkan kepada Yesus ketika Ia dibaptiskan, dan semua
diselamatkan dari penghakiman ketika Ia mencurahkan darah
dan mati di Kayu Salib. Ia dibaptis bagi orang-orang berdosa dan
mati menggantikan orang-orang berdosa.
Inilah penebusan dari baptisan-Nya. Yesus menyelamatkan
kita semua yang yaitu orang berdosa sekali untuk selamanya.
Betapa lemahnya kita masing-masing! Yesus menebus semua
dosa kita dari kelahiran sampai kematian dan menawarkan diri-
Nya untuk penghakiman di Kayu Salib. Kita yang percaya
kepada Yesus harus percaya bahwa Dia menyelamatkan kita
sekali untuk selamanya dengan baptisan dan darah-Nya.
Kita lemah, namun Yesus tidak. Kita tidak setia, tetapi
Yesus setia. Tuhan menyelamatkan kita sekali untuk selamanya.
“sebab begitu besar kasih Yahweh akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Yahweh memberi
kita Anak-Nya yang tunggal. Dia membaptis Anak-Nya untuk
menanggungkan segala dosa dunia kepada-Nya sehingga Ia
dapat menerima penghakiman bagi semua orang.
Betapa menakjubkannya keselamatan ini! Betapa
menakjubkannya cinta ini! Kita bersyukur kepada Tuhan atas
kasih dan keselamatan-Nya. Tuhan menyelamatkan mereka
yang percaya kepada air dan darah Yesus: baptisan Yesus dan
fakta bahwa Yesus yaitu Anak Yahweh.
Oleh sebab itu, orang yang percaya kepada Yesus dapat
diselamatkan dengan percaya kepada kebenaran baptisan dan
darah Yesus serta memperoleh hidup kekal sebagai orang benar.
Kita semua harus mempercayainya.
Siapa yang menyelamatkan kita? Apakah Tuhan yang
menyelamatkan kita, atau salah satu ciptaan-Nya yang
menyelamatkan kita? Yesuslah, yang yaitu Tuhan, yang
menyelamatkan kita. Kita diselamatkan sebab kita percaya
kepada penebusan Tuhan, dan ini yaitu keselamatan dari
penebusan.
Yesus yaitu Tuhan Keselamatan
Apa arti dari ‘Kristus’?
Imam dan Raja dan Nabi
Yesus Kristus yaitu Tuhan. Yesus berarti Juruselamat,
-raja diurapi, para
imam diurapi, dan bagi seorang nabi untuk menjalankan
kenabian, ia harus diurapi.
Yesus datang ke dunia ini dan diurapi untuk tiga tugas:
sebagai Imam, Raja, dan Nabi. Sebagai Imam surgawi, Dia
dibaptis untuk menanggung dosa manusia ke atas diri-Nya.
Menaati kehendak Bapa-Nya, Dia mempersembahkan diri-
Nya sebagai korban penghapus dosa di hadapan Bapa. “Akulah
jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Yesus menyelamatkan kita yang percaya kepada-Nya dengan
menanggung segala dosa kita melalui baptisan-Nya dan dengan
disalibkan.
“sebab nyawa daging ada di dalam darah” (Imamat
17:11). Yesus berdarah di kayu salib setelah pembaptisan-Nya;
dengan demikian mempersembahkan nyawa-Nya di hadapan
Tuhan sebagai upah bagi dosa-dosa kita sehingga kita orang
percaya bisa diselamatkan.
Dia dibangkitkan tiga hari setelah Dia mati di kayu salib
dan Dia memberitakan Injil kepada roh-roh yang dikurung di
penjara. Mereka yang belum ditebus yaitu seperti tawanan
rohani di dalam penjara dosa, dan kepada mereka, Yesus
memberitakan Injil kebenaran, Injil air dan darah. Tuhan sudah
memberi kita Injil air dan Roh untuk menyelamatkan kita. Siapa
pun yang percaya akan hal ini akan dilahirkan kembali.
Baptisan dan Darah Yesus Menyelamatkan Orang
Berdosa
Bagaimana kita bisa memiliki hati nurani yang baik di
hadapan Tuhan?
Dengan beriman kepada baptisan dan darah Yesus
Yesus Kristus yaitu Juruselamat kita, dan itu disaksikan
dalam 1 Petrus 3:21, “Air sekarang menjadi tanda yang
menyelamatkan kita—yaitu baptisan (bukan penghapusan
kotoran daging, tetapi jawaban dari suatu hati nurani yang baik
terhadap Tuhan).” Air baptisan Yesus yaitu suatu keharusan
bagi keselamatan orang berdosa.
Yesus membasuh segala dosa orang berdosa dengan
menanggung segala dosa ke atas Diri-Nya melalui baptisan-Nya.
Apakah Anda percaya pada baptisan Yesus? Apakah Anda
percaya bahwa hati kita telah dibersihkan dari segala dosa
melalui baptisan Yesus? Hati kita telah dibersihkan dari semua
dosa, tetapi daging kita masih berbuat dosa.
berbuat dosa lagi. Kita melakukan dosa. Tetapi hati kita tetap
bersih dari dosa sebab iman kita kepada baptisan-Nya. Itu berarti,
“Bukan penghapusan kotoran daging, tetapi jawaban dari suatu
hati nurani yang baik terhadap Tuhan” (1 Petrus 3:21).
sebab Yesus telah membasuh dosa-dosa saya, dan sebab
Tuhan telah menerima penghakiman bagi saya, bagaimana
mungkin saya tidak percaya kepada-Nya? Mengetahui bahwa
Yesus, yang yaitu Tuhan, menyelamatkanku melalui baptisan
dan darah-Nya, bagaimana mungkin aku tidak percaya kepada-
Nya? Kami diselamatkan di hadapan Tuhan dan sekarang hati
nurani kami bersih. Kita tidak bisa lagi berkata di hadapan
Tuhan bahwa Yesus tidak sepenuhnya membasuh dosa-dosa kita,
sama seperti kita tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan tidak
mengasihi kita.
Hati nurani kita sangat sensitif dan memberitahu kita kapan
pun kita melakukan kesalahan. Jika hati nurani kita tertusuk
sedikit pun, kita tidak bisa sepenuhnya bebas dari dosa tanpa
percaya pada baptisan Yesus. Itu yaitu satu-satunya cara agar
kita dapat memiliki hati nurani yang baik.
Ketika hati nurani kita mengganggu kita, itu berarti ada
sesuatu yang salah. Air baptisan Yesus membersihkan segala
kotoran dosa. Yesus menanggung segala dosa kita dengan
baptisan-Nya dan membasuh kita sampai bersih. Ketika kita
benar-benar mempercayai hal ini, hati nurani kita juga bisa
benar-benar dibersihkan. Bagaimana hati nurani kita bisa
dibersihkan? Dengan percaya kepada baptisan dan darah Yesus.
Setiap orang memiliki hati nurani yang jahat dan kotor sejak
lahir. Tetapi kalau kita percaya bahwa segala dosa kita
ditanggungkan kepada Yesus, kita bisa menghapus segala dosa
kita.
Inilah iman orang yang dilahirkan kembali. Ini bukanlah
sesuatu yang Anda akui secara sadar. Apakah hati nurani Anda
bersih? Apakah bersih sebab Anda sudah menjalani kehidupan
yang baik, atau bersih sebab segala dosa Anda ditanggungkan
kepada Yesus dan Anda percaya kepada-Nya? Hanya melalui
iman inilah Anda dapat memperoleh hati nurani yang bersih.
Ada kata-kata yang memiliki kehidupan dan kata-kata yang
tidak memiliki kehidupan. Bagaimana hati nurani semua orang
bisa dibersihkan? Satu-satunya cara agar kita bisa menjadi orang
benar dan memiliki hati nurani yang bersih yaitu dengan
percaya pada penebusan menyeluruh melalui Yesus.
Ketika kita dikuduskan dengan percaya kepada baptisan-
Nya, itu tidak berarti penghapusan kotoran daging, tetapi
jawaban dari suatu hati nurani yang baik terhadap Tuhan. Untuk
itu, Dia datang dan dibaptiskan dan mati di kayu Salib dan
dibangkitkan dari kematian dan sekarang duduk di sebelah
kanan Yahweh.
Ketika saatnya tiba, Dia akan datang ke dunia ini lagi.
“Bagi mereka yang sangat menantikan Dia, Dia akan
menampakkan diri untuk kedua kalinya, tanpa hubungan
dengan dosa, untuk keselamatan” (Ibrani 9:28). Kita percaya
bahwa Dia akan datang menjemput kita yang dengan penuh
semangat menantikan Dia, yang percaya pada baptisan dan
darah-Nya.
Sebuah Eksperimen Klinis tentang Keyakinan
Bisakah kita diselamatkan tanpa baptisan Yesus?
Tidak pernah
Kami secara tak terduga akhirnya menjalankan uji klinis
kecil di salah satu gereja kami.
Pendeta Park dari gereja ini mengatakan kepada pasangan
tersebut bahwa tidak ada dosa di dunia, tanpa menyebutkan arti
baptisan Yesus. Sang suami biasa tidur selama khotbah ketika
dia menghadiri gereja-gereja lain sebab semua pendeta
mengkhotbahkan Injil sambil menghilangkan penebusan
melalui baptisan Yesus, sehingga memaksanya untuk bertobat
setiap hari.
Tetapi di gereja itu, ia mendengarkan khotbah dengan mata
terbuka lebar ketika ia mendengar bahwa segala dosanya sudah
ditanggungkan kepada Yesus. Itu memudahkan istrinya untuk
membujuknya datang ke gereja bersamanya.
Suatu hari, dia sedang duduk di gereja dan mendengarkan
Roma 8:1. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi
mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Kemudian, ia
ia tidak berdosa. sebab saya percaya kepada Yesus, saya juga
Jadi dia menelepon saudara iparnya dan banyak temannya
satu per satu dan berkata, “Apakah kamu memiliki dosa di dalam
hatimu? Maka imanmu tidak benar.” Mendengar hal ini, Pastor
Park bingung. Sang suami tidak mengetahui tentang
Pembaptisan Yesus, namun dia bersikeras kepada semua orang
bahwa dia sekarang tidak berdosa.
Kemudian pasangan itu mulai mengalami masalah. Istri
dulu lebih setia daripada suaminya, tetapi dia masih memiliki
dosa di dalam hatinya, sementara suaminya mengatakan bahwa
dia tidak berdosa. Sang suami pergi ke gereja hanya beberapa
kali, tetapi dia mengatakan bahwa dia sudah tanpa dosa.
Sang istri yakin keduanya masih memiliki dosa di dalam
hatinya. Mereka mulai berdebat tentang hal itu. Sang suami
bersikeras bahwa dia tidak berdosa sebab “Demikianlah
sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di
dalam Kristus Yesus.” Dan sang istri berdalih bahwa ia masih
mempunyai dosa di dalam hatinya.
Kemudian suatu hari, istrinya begitu kesal tentang hal itu
sehingga dia memutuskan untuk pergi dan bertanya kepada
pendetanya apa yang dia maksudkan ketika dia mengatakan
bahwa semua dosa ditanggungkan kepada Yesus.
Jadi suatu hari setelah kebaktian malam, dia (istri)
menyuruh suaminya pulang dan menghadapi Pendeta Park
dengan pertanyaan itu. Dia (istri) berkata, “Saya tahu Anda
mencoba memberi tahu kami sesuatu, tetapi saya yakin ada satu
bagian penting yang tersembunyi. Tolong beri tahu saya apa itu.”
Dan Pendeta Park mengatakan kepadanya (istri) tentang
dilahirkan kembali dari air dan Roh.
Kemudian dia (istri) langsung menyadari mengapa hal itu
tertulis dalam Roma 8:1, “Demikianlah sekarang tidak ada
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
Dia (istri) langsung percaya dan diselamatkan. Dia (istri)
akhirnya menyadari bahwa semua dosa kita telah diteruskan
kepada Yesus melalui baptisan-Nya sehingga mereka yang ada
di dalam Kristus tidak akan dihukum.
Dia (istri) mulai memahami kata-kata yang tertulis. Dia
(istri) akhirnya menemukan bahwa kunci penebusan yaitu
baptisan Yesus dan bahwa kita bisa menjadi orang benar melalui
penebusan baptisan.
Sang suami tidak pulang ke rumah, melainkan
menunggunya di luar. Dia bertanya, “Apakah kamu sudah
ditebus sekarang?”
Namun dia mendengarkan apa yang pendetanya katakan
kepada istrinya dan dia sendiri menjadi bingung. Dia belum
pernah mendengar tentang Injil baptisan Yesus sebelumnya. Ia
yakin bahwa ia tidak lagi memiliki dosa di dalam hatinya bahkan
tanpa baptisan Yesus. Jadi di rumah, mereka berdebat lagi.
Kali ini posisinya terbalik. Sang istri mendesak sang suami
apakah ia memiliki dosa di dalam hatinya atau tidak. Dia (istri)
bertanya kepadanya bagaimana dia bisa tanpa dosa ketika dia
tidak percaya pada baptisan Yesus. Dia (istri) mendesaknya
untuk melihat hati nuraninya dengan cermat. Ia menyadari
ketika memeriksa hati nuraninya bahwa ia masih mempunyai
dosa di dalam hatinya.
Jadi dia datang kepada Pendeta Park dan mengakui bahwa
dia memiliki dosa di dalam hatinya. Dan dia bertanya, “Ketika
mereka meletakkan tangan mereka di atas kepala Azazel, apakah
itu sebelum mereka membunuhnya, atau setelah mereka
membunuhnya.” Dia belum pernah mendengar tentang Injil air
dan Roh. Jadi dia sangat bingung.
Itulah inti dari eksperimen spiritual ini. Yesus harus dibaptis
untuk mengambil alih semua dosa dunia. Hanya dengan demikian
Dia dapat mati di kayu Salib sebab upah dosa yaitu maut.
“Apakah mereka meletakkan tangan mereka di atas kepala
korban penghapus dosa sebelum atau setelah korban itu dibunuh?”
Ia menanyakan hal tersebut sebab bingung mengenai
penumpangan tangan dan baptisan Yesus. Maka Pendeta Park
menjelaskan penebusan melalui baptisan Yesus kepadanya.
Pada hari itu, sang suami mendengar untuk pertama kalinya
Injil air dan Roh dan ditebus. Dia mendengar Injil hanya sekali
dan diselamatkan.
Itu yaitu upaya yang dilakukan tanpa menyebutkan kata-
kata tentang baptisan Yesus. Kita mungkin mengatakan bahwa
kita tidak berdosa tetapi kita pasti masih memiliki dosa di dalam
hati kita tanpa baptisan Yesus. Orang biasanya mengatakan
bahwa Yesus telah membersihkan semua dosa dengan mati di
kayu salib, tetapi hanya orang-orang yang percaya pada baptisan
dan darah Yesus yang dapat mengatakan bahwa mereka tidak
berdosa di hadapan Tuhan.
Pendeta Park membuktikan bersama pasangan ini bahwa
kita tidak dapat sepenuhnya ditebus dari dosa-dosa kita tanpa
penebusan melalui iman di dalam baptisan Yesus.
Tanda dari keselamatanmu: Pembaptisan Yesus
Apa tanda dari keselamatan?
Pembaptisan Yesus
“Air sekarang menjadi tanda yang menyelamatkan kita—
yaitu baptisan.” Yesus datang ke dunia kita untuk membasuh
segala dosa dunia, untuk membuat hati nurani kita putih seperti
salju. Kita dibersihkan dari segala dosa sebab Yesus telah
menanggung semuanya melalui baptisan-Nya. Dia
menyelamatkan kita dengan baptisan dan darah-Nya. Oleh
sebab itu, semua manusia harus berlutut di hadapan-Nya.
Kita diselamatkan dengan percaya kepada Yesus. Kita
menjadi anak-anak Tuhan dan masuk surga dengan percaya
kepada Yesus. Kita menjadi orang benar dengan percaya kepada
Yesus. Kita yaitu imamat kerajaan. Kita bisa menyebut Tuhan
sebagai Bapa kita. Kita hidup di dunia ini, tapi kita yaitu raja.
Apakah Anda benar-benar percaya bahwa Tuhan
menyelamatkan kita yang percaya pada penebusan air dan Roh?
Penebusan kita tidak akan pernah lengkap tanpa baptisan Yesus.
Iman yang benar yang diakui Tuhan dan Yesus yaitu percaya
kepada Injil keselamatan Yesus kepada kita dengan baptisan-
Nya, salib-Nya, dan Roh. Inilah satu-satunya iman yang benar.
Dosa-dosa kita dihapuskan ketika Yesus menanggung dosa
itu melalui baptisan-Nya dan segala dosa kita dilunasi ketika Ia
mencurahkan darah-Nya di Kayu Salib. Kristus Yesus
menyelamatkan kita dengan air dan Roh. Ya! Kami percaya!
< Yohanes 13:1-17 >
“Sekarang, sebelum Hari Raya Paskah(Paskah
Yahudi), Yesus mengetahui bahwa saat-Nya telah tiba
bahwa Dia akan pergi dari dunia ini kepada Bapa, setelah
mengasihi milik-Nya yang ada di dunia, Dia mengasihi
mereka sampai kepada kesudahannya. Dan perjamuan
makan malam diakhiri, Iblis telah menanamkan dalam hati
Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Yesus,
Yesus, mengetahui bahwa Bapa telah menyerahkan segala
sesuatu ke dalam tangan-Nya, dan bahwa Dia telah datang
dari Yahweh dan akan kembali kepada Yahweh, bangkit
dari makan malam dan menanggalkan pakaian-Nya,
mengambil handuk dan mengikatkan di pinggang-Nya.
Setelah itu, Dia menuangkan air ke dalam baskom dan
mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, dan mengelapnya
dengan handuk yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Kemudian Dia datang kepada Simon Petrus. Dan Petrus
berkata kepada-Nya, ‘Tuhan, apakah Engkau hendak
membasuh kakiku?’ Yesus menjawab dan berkata
kepadanya, ‘Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti
sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.’
Petrus berkata kepada-Nya, ‘Engkau tidak akan pernah
membasuh kakiku!’ Yesus menjawabnya, ‘Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian
dalam Aku.’ Simon Petrus berkata kepada-Nya, ‘Tuhan,
bukan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!’
Yesus berkata kepadanya, ‘Barangsiapa dimandikan, ia
hanya perlu membasuh kakinya, tetapi ia bersih seluruhnya,
dan kamu sudah bersih, tetapi tidak semuanya.’ sebab Dia
tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; sebab itu Dia
berkata, ‘Tidak semua kamu bersih.’ Jadi setelah Dia
membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya, dan
duduk kembali, lalu Ia berkata kepada mereka,
‘Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan kamu benar,
sebab memang demikianlah Aku. Jadi jikalau Aku, Tuhan
dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib
saling membasuh kakimu. Sebab Aku telah memberikan
suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat
sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidak lebih besar
dari pada tuannya; seorang yang diutus juga tidak lebih
besar dari dia yang mengutusnya. Jika kamu mengetahui
hal-hal ini, kamu akan diberkati jika kamu melakukannya.’”
Mengapa Yesus membasuh kaki Petrus sehari sebelum hari
raya Paskah(Paskah Yahudi)? Sambil membasuh kakinya,
Yesus berkata, “Engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau
akan mengetahuinya setelah ini.” Simon Petrus yaitu yang
terbaik dari murid-murid Yesus. Dia percaya bahwa Yesus
yaitu Anak Yahweh dan bersaksi bahwa Yesus yaitu Kristus.
Dan ketika Yesus membasuh kakinya, tentu ada alasan untuk
melakukan hal itu. Ketika Petrus mengakui kepercayaannya
bahwa Yesus yaitu Kristus, itu berarti ia percaya bahwa Yesus
yaitu Juruselamat yang akan menyelamatkannya dari segala
dosanya.
Mengapa Yesus membasuh kaki para murid sebelum Dia
disalib?
sebab Dia ingin murid-murid-Nya memahami
keselamatan yang sempurna.
Mengapa Dia membasuh kaki Petrus? Yesus tahu bahwa
Petrus akan segera menyangkal Dia tiga kali dan bahwa dia akan
melakukan banyak dosa di masa depan.
Jika, setelah Yesus naik ke surga, Petrus memiliki dosa
yang tersisa di dalam hatinya, dia tidak akan bisa dipersatukan
dengan Yesus. Tetapi Yesus mengetahui semua kelemahan
murid-murid-Nya, dan Ia tidak ingin dosa-dosa mereka terjadi
di antara Dia dan murid-murid-Nya. Oleh sebab itu, Dia perlu
mengajarkan kepada mereka bahwa semua kejahatan mereka
sudah dibasuh habis. Itulah alasan Dia membasuh kaki murid-
murid-Nya. Yesus, sebelum Dia mati dan meninggalkan mereka,
memastikan bahwa mereka memahami Injil baptisan-Nya dan
juga pengampunan penuh atas semua dosa seumur hidup
mereka(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Yohanes 13 berbicara tentang keselamatan yang sempurna
yang telah digenapi oleh Yesus bagi para murid-Nya. Sementara
membasuh kaki mereka, Yesus mengatakan kepada mereka
tentang hikmat Injil baptisan-Nya yang melaluinya semua
manusia bisa dibasuh dari segala pelanggaran mereka.
“Janganlah tertipu oleh iblis di masa depan. Aku telah
menanggung semua dosamu dengan baptisan-Ku di Sungai
Yordan dan Aku akan menanggung penghakiman atas dosa-
dosamu di atas kayu salib. Kemudian Aku akan dibangkitkan
dari kematian dan menggenapi keselamatan dengan dilahirkan
kembali bagi kalian semua. Untuk mengajarkan kepada kalian
bahwa Saya sudah membasuh habis dosa-dosa kalian di masa
depan, untuk mengajarkan kepada kalian Injil asli pengampunan
dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), Saya membasuh kaki
kalian sebelum Saya disalibkan. Inilah rahasia Injil tentang
dilahirkan kembali. Kalian semua harus percaya demikian.”
Kita semua harus mengerti alasan mengapa Yesus
membasuh kaki murid-murid dan mengerti mengapa Ia berkata,
“Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi
engkau akan mengetahuinya setelah ini.” Hanya dengan
demikian kita dapat percaya kepada Injil tentang dilahirkan
kembali, dan dilahirkan kembali oleh diri kita sendiri.
Sebelum Dia mati di kayu salib, Yesus merayakan
Paskah(Paskah Yahudi) bersama para murid-Nya dan
meyakinkan mereka tentang Injil pengampunan dosa-dosa(dosa
telah lenyap sepenuhnya) mereka dengan membasuh kaki
mereka dengan tangan-Nya sendiri.
‘Yesus, mengetahui bahwa Bapa telah menyerahkan segala
sesuatu ke dalam tangan-Nya, dan bahwa Dia telah datang dari
Yahweh dan akan kembali kepada Yahweh, bangkit dari makan
malam dan menanggalkan pakaian-Nya, mengambil handuk dan
mengikatkan di pinggang-Nya. Setelah itu, Dia menuangkan air
ke dalam baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya,
dan mengelapnya dengan handuk yang terikat pada pinggang-
Nya itu. Kemudian Dia datang kepada Simon Petrus. Dan Petrus
berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah Engkau hendak membasuh
kakiku?” Yesus menjawab dan berkata kepadanya, “Apa yang
Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan
mengetahuinya setelah ini”’ (Yohanes 13:3-7).
Dia mengajarkan kepada murid-murid-Nya Injil baptisan
dan pendamaian dosa melalui air baptisan-Nya.
Pada saat itu, sebab kesetiaannya kepada Yesus, Petrus
tidak dapat memahami alasan mengapa Yesus membasuh
kakinya. Setelah Yesus berbicara kepadanya, cara dia percaya
kepada Yesus telah berubah. Yesus ingin mengajarkan
kepadanya tentang pengampunan dosa(dosa telah lenyap
sepenuhnya), tentang Injil air baptisan-Nya.
Dia khawatir Petrus tidak dapat datang kepada-Nya sebab
semua dosa-dosanya di masa depan, terutama dosa dagingnya di
masa depan. Yesus membasuh kaki mereka agar iblis tidak dapat
menghilangkan iman murid-murid-Nya. Belakangan, Petrus
mengerti alasannya.
Yesus mempersiapkan jalan supaya siapa saja yang percaya
kepada air baptisan-Nya, dan darah-Nya bisa ditebus dari dosa-
dosanya selamanya.
Dalam Yohanes 13, kata-kata yang Dia ucapkan saat
membasuh kaki murid-murid-Nya dicatat. Itu yaitu kata-kata
yang sangat penting yang hanya bisa dimengerti oleh orang-
orang yang dilahirkan kembali.
Alasan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebelum
hari raya Paskah(Paskah Yahudi) yaitu untuk membantu
mereka menyadari bahwa Dia telah menghapuskan segala dosa
seumur hidup mereka. Yesus berkata, “Mengapa Aku
membasuh kakimu, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi
engkau akan mengetahuinya sesudah ini.” Kata-kata kepada
Petrus ini mengandung kebenaran dilahirkan kembali.
Kita semua harus tahu dan percaya kepada Baptisan Yesus,
yang telah menghapuskan semua dosa kita. Pembaptisan Yesus
di Sungai Yordan yaitu Injil ‘berpindahnya’ semua dosa,
dengan penumpangan tangan. Kita semua harus percaya pada
perkataan Yesus. Dia menanggung semua dosa dunia melalui
baptisan-Nya dan mencapai pengampunan dosa(dosa telah
lenyap sepenuhnya) dengan dihakimi dan disalibkan. Yesus
dibaptis untuk menghapuskan segala dosa manusia.
Pengampunan Segala Pelanggaran Seumur Hidup
Kita(Dosa Telah Lenyap Sepenuhnya) Terpenuhi
dengan Baptisan dan Darah Yesus
Apakah ‘jerat’ iblis terhadap orang benar?
Iblis mencoba menipu orang benar untuk membuat
mereka menjadi orang berdosa lagi.
Yesus tahu betul bahwa setelah Dia disalib, dibangkitkan,
dan naik ke surga, iblis dan para penyebar iman palsu akan datang
dan mencoba menipu para murid. Kita dapat melihat dari
kesaksian Petrus, “Engkaulah Kristus, Anak Yahweh yang hidup,”
bahwa dia percaya kepada Yesus. Namun tetap saja, Yesus ingin
mengingatkan Petrus sekali lagi untuk selalu mengingat Injil
pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Injil itu
yaitu Pembaptisan Yesus, yang melaluinya Dia menghapus
semua dosa dunia. Dia ingin mengajarkannya sekali lagi kepada
Petrus dan para murid serta kepada kita, mereka yang akan datang
kemudian. “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti
sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.”
Setiap kali murid-murid Yesus berbuat dosa, iblis akan
menggoda dan mengutuk mereka, dengan berkata, “Lihat! Jika
Anda masih berbuat dosa, bagaimana Anda bisa mengatakan
bahwa Anda tanpa dosa? Kamu belum diselamatkan. Kamu
hanyalah orang berdosa.” Untuk mencegah hal itu, Yesus
mengatakan kepada mereka bahwa iman mereka kepada
Baptisan Yesus telah menghapuskan semua dosa-dosa mereka
“Anda semua tahu bahwa saya telah dibaptis! Alasan saya
dibaptis di sungai Yordan yaitu untuk menghapuskan segala
dosa seumur hidup Anda, dan juga dosa asal umat manusia.
Apakah sekarang Anda dapat memahami mengapa saya dibaptis,
mengapa saya harus disalib dan mati di Kayu Salib?” Yesus
membasuh kaki murid-murid-Nya untuk menunjukkan kepada
mereka bahwa Dia telah menanggung semua dosa harian mereka
melalui baptisan-Nya dan bahwa Dia akan menanggung
penghakiman bagi mereka di kayu salib.
Sekarang, Anda dan saya telah ditebus dari segala dosa kita
oleh kepercayaan kita kepada Injil baptisan dan darah Yesus,
yang merupakan pengampunan dari segala dosa kita(dosa telah
lenyap sepenuhnya). Yesus dibaptis dan disalibkan untuk kita.
Dia sudah menghapus segala dosa kita dengan baptisan dan
darah-Nya. Siapa pun yang mengetahui dan percaya kepada Injil
pendamaian dosa, siapa pun yang percaya kepada kebenaran,
ditebus dari segala dosanya.
Lalu apa yang harus dilakukan setelah diselamatkan?
Seseorang harus mengakui dosa-dosanya setiap hari dan percaya
kepada keselamatan baptisan dan darah Yesus, Injil pendamaian
dosa segala dosa. Kita harus memasukkan ke dalam hatinya
sendiri Injil bahwa Yesus menanggung semua dosa dengan
baptisan dan darah-Nya.
Hanya sebab Anda berbuat dosa lagi, apakah Anda akan
menjadi orang berdosa lagi? Tidak. Mengetahui bahwa Yesus
telah menanggung semua dosa kita, bagaimana mungkin kita
menjadi orang berdosa lagi? Baptisan Yesus dan darah-Nya di
Kayu Salib yaitu Injil pendamaian segala dosa kita. Siapa saja
yang percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap
sepenuhnya) yang asli ini dilahirkan kembali sebagai ‘orang
benar’.
Orang Benar Tidak Akan Pernah Menjadi Orang
Berdosa Lagi
Mengapa orang benar tidak akan pernah menjadi orang
berdosa lagi?
sebab Yesus sudah menebus semua dosa hidup mereka.
Jika Anda percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa
telah lenyap sepenuhnya), air dan Roh, tetapi masih merasa
bahwa Anda yaitu orang berdosa sebab pelanggaran sehari-
hari Anda, maka Anda harus pergi ke Yordan di mana Yesus
dibaptis untuk menghapuskan semua dosa Anda. Jika Anda
menjadi orang berdosa lagi setelah menerima pengampunan
dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), apakah Yesus harus
dibaptis lagi? Anda harus memiliki iman kepada pengampunan
dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) Anda di dalam Injil
baptisan Yesus. Anda harus ingat bahwa Yesus menanggung
segala dosa Anda sekali untuk selamanya melalui baptisan-Nya.
Anda harus memiliki iman yang teguh kepada Yesus Kristus
sebagai Juruselamat Anda.
Percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat berarti Anda
percaya kepada baptisan Yesus, yang menghapuskan semua
dosa-dosa Anda seumur hidup. Jika Anda benar-benar percaya
pada baptisan, salib, kematian, dan kebangkitan Yesus, Anda
tidak akan pernah menjadi orang berdosa lagi, apa pun dosa yang
telah Anda lakukan. Anda telah ditebus dari segala dosa
sepanjang hidup Anda melalui iman Anda.
Yesus Kristus membasuh segala dosa masa depan juga,
bahkan dosa-dosa yang kita lakukan sebab kelemahan kita
sendiri. Dan sebab Yesus harus menekankan pentingnya
baptisan-Nya, Dia membasuh kaki murid-murid-Nya dengan air
untuk melambangkan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap
sepenuhnya), baptisan-Nya. Yesus Kristus dibaptis, disalibkan,
dibangkitkan, dan naik ke surga untuk menggenapi janji Tuhan
mengenai penebusan yang melimpah atas segala dosa dunia dan
untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Sebagai hasilnya,
murid-murid-Nya bisa memberitakan Injil pengampunan
dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), Baptisan Yesus, kayu Salib,
dan kebangkitan, sampai akhir kehidupan mereka.
Kelemahan Daging Petrus
Mengapa Petrus menyangkal Yesus?
sebab dia lemah
Alkitab memberitahu kita bahwa ketika Petrus
dikonfrontasi oleh hamba-hamba Imam Besar Kayafas dan
dituduh sebagai salah satu pengikut Yesus, dia menyangkalnya
dua kali, dengan mengatakan, “Aku tidak mengenal Orang itu!”
Kemudian dia mengutuk dan bersumpah untuk ketiga kalinya.
Mari kita baca bagiannya di sini. Dari Matius 26:69, ‘Pada
waktu itu Petrus sedang duduk di luar di halaman. Dan seorang
hamba perempuan datang kepadanya, berkata, “Engkau juga
bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu.” Tetapi ia
menyangkalnya di hadapan mereka semua, dan berkata, “Aku
tidak tahu apa yang kamu katakan.” Dan ketika ia keluar ke
pintu gerbang, seorang gadis lain melihat dia dan berkata
kepada orang-orang yang ada di situ, “Orang ini juga bersama-
sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” Tetapi sekali lagi dia
menyangkal dengan sumpah, “Aku tidak mengenal Orang itu!”
Dan tidak lama kemudian orang-orang yang berdiri di dekatnya
datang dan berkata kepada Petrus, “Pasti engkau juga salah
seorang dari mereka, sebab perkataanmu mengkhianati
engkau.” Kemudian ia mulai mengutuk dan bersumpah, berkata,
“Aku tidak mengenal Orang itu!” Seketika itu juga seekor ayam
jantan berkokok. Dan Petrus teringat akan perkataan Yesus
yang telah berkata kepadanya, “Sebelum ayam berkokok,
engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” Jadi dia keluar dan
menangis dengan sedihnya’ (Matius 26:69-75).
Petrus sangat percaya kepada Yesus dan mengikuti Dia
dengan setia. Dia percaya bahwa Yesus yaitu “Kristus, Anak
Yahweh yang hidup.” Tetapi ketika Yesus dibawa ke istana
Kayafas, ketika menjadi berbahaya untuk dikaitkan dengan
Yesus, ia menyangkal dan mengutuk-Nya.
Petrus tidak tahu bahwa dia akan menyangkal Yesus.
Namun Yesus tahu bahwa dia akan melakukannya. Yesus
mengetahui kelemahan Petrus secara menyeluruh. Oleh sebab
itu, Yesus membasuh kaki Petrus dan mengajarkan Injil
keselamatan kepadanya seperti yang tertulis dalam Yohanes 13,
“Engkau akan berbuat dosa di kemudian hari, tetapi Aku sudah
membasuh segala dosa masa depanmu.”
Petrus memang menyangkal Yesus ketika hidupnya dalam
bahaya, tetapi kelemahan dagingnya yang membuatnya
melakukan hal ini. Oleh sebab itu, untuk mengajarkan kepada
murid-murid-Nya bahwa Dia telah menyelamatkan mereka dari
segala kejahatan mereka di masa depan, Yesus membasuh kaki
mereka terlebih dahulu.
“Aku juga telah menyelamatkanmu dari semua dosa-
dosamu di masa depan. Aku harus disalibkan sebab Aku telah
dibaptis dan menanggung semua dosamu, dan Aku akan
melunasi semuanya untuk menjadi Juruselamat yang sejati bagi
kamu semua. Aku yaitu Tuhan-mu, Penyelamatmu. Aku akan
membayar lunas segala dosamu, dan Aku akan menjadi
Gembalamu melalui baptisan dan darah-Ku. Akulah Gembala
keselamatanmu.”
Untuk menanamkan kebenaran ini dengan kuat dalam hati
mereka, Yesus membasuh kaki mereka sebelum hari raya
Paskah(Paskah Yahudi). Inilah kebenaran Injil.
sebab daging kita lemah bahkan setelah dilahirkan
kembali, kita akan berbuat dosa lagi. Tentu saja, kita tidak
seharusnya berdosa, tetapi sama seperti Petrus menghadapi
masalah berat sebab dosa yang tidak disengaja, kita juga bisa
berdosa tanpa benar-benar bermaksud melakukannya. sebab
kita hidup dalam daging, kita dibawa menuju kebinasaan oleh
dosa-dosa kita. Daging akan berdosa selama kita hidup di dunia
duniawi ini, tetapi Yesus menghapuskan semua dosa itu dengan
Baptisan-Nya dan darah-Nya di kayu salib.
Kita tidak menyangkal bahwa Yesus yaitu Juruselamat
kita, tetapi ketika kita hidup di dalam daging, kita terus
melakukan dosa-dosa yang bertentangan dengan kehendak
Tuhan. Itu sebab kita dilahirkan dari daging.
Tetapi Yesus tahu betul bahwa kita yaitu orang-orang
berdosa di dalam daging. Yesus menjadi Juruselamat kita
dengan melunasi segala dosa kita dengan baptisan dan darah-
Nya. Dia telah membebaskan kita dari segala dosa melalui
percaya kepada keselamatan dan kebangkitan-Nya.
Keempat Injil dimulai dengan baptisan Yesus oleh
Yohanes Pembaptis. Tujuan hidup manusia-Nya yaitu untuk
menggenapi Injil dilahirkan kembali, Injil keselamatan.
Kita berbuat dosa di dalam daging sampai kapan?
Kita berdosa sepanjang hidup kita sampai hari kita mati.
Ketika Petrus menyangkal-Nya tidak hanya sekali, atau dua
kali, tetapi tiga kali sebelum ayam berkokok, berapa banyak
yang harus menghancurkan hatinya? Seberapa malukah dia
merasa? Ia telah bersumpah di hadapan Yesus bahwa ia tidak
akan pernah mengkhianati-Nya. Ia berdosa sebab kelemahan
dagingnya, namun betapa sengsaranya perasaannya ketika dia
menyerah pada kelemahannya dan menyangkal Yesus bukan
hanya sekali, melainkan tiga kali? Betapa malunya dia ketika ia
menatap Yesus sekali lagi?
Namun Yesus mengetahui semua hal ini dan lebih banyak
lagi. Oleh sebab itu, Dia berkata, “Aku tahu kamu akan berbuat
dosa lagi. Tetapi Aku sudah menghapus semua dosa itu dengan
baptisan-Ku, agar dosa-dosamu tidak membuatmu tersandung
dan membuatmu kembali menjadi orang berdosa, dan jangan
sampai kamu merasa mustahil untuk kembali kepada-Ku. Aku
telah menjadi Juruselamat yang sempurna bagimu dengan
dibaptis dan dihakimi untuk semua dosa. Aku telah menjadi
Tuhanmu, Gembalamu. Percayalah kepada Injil pengampunan
dosa (dosa telah lenyap sepenuhnya). Aku akan tetap
mencintaimu meskipun kamu melakukan dosa daging. Aku
sudah membasuh semua dosamu. Injil pengampunan segala
dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) kamu bersifat selama-
lamanya. Cintaku padamu juga selamanya.”
Yesus berkata kepada Petrus dan para murid, “Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam
Aku.” Alasan Dia berbicara tentang Injil ini dalam Yohanes 13
yaitu sebab penting bagi manusia untuk dilahirkan kembali
dari air dan Roh. Apakah Anda percaya akan hal ini?
Dalam ayat 9-10, ‘Simon Petrus berkata kepada-Nya,
“Tuhan, bukan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan
kepalaku!” Yesus berkata kepadanya, “Barangsiapa dimandikan,
ia hanya perlu membasuh kakinya, tetapi ia bersih seluruhnya.”’
Teman-teman yang terkasih, apakah Anda akan melakukan
dosa-dosa ‘daging’ di masa depan, atau tidak? Anda pasti akan
melakukannya. Tetapi Yesus berkata bahwa Dia sudah
membasuh bahkan dosa-dosa di masa depan, semua kejahatan
daging kita dengan baptisan dan darah-Nya dan Dia dengan jelas
mengatakan kepada murid-murid-Nya firman kebenaran, Injil
Pendamaian sebelum Dia disalibkan.
sebab kita hidup dalam daging dengan segala kelemahan
kita, kita tidak bisa tidak berbuat dosa. Yesus menghapuskan
segala dosa dunia dengan baptisan-Nya. Dia tidak hanya
membasuh kepala dan tubuh kita, tetapi Dia juga membasuh
kaki kita, semua dosa-dosa kita di masa depan. Ini yaitu Injil
tentang dilahirkan kembali, tentang Pembaptisan Yesus.
Setelah Yesus dibaptis, Yohanes Pembaptis bersaksi,
“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia!”
(Yohanes 1:29) Kita harus percaya bahwa semua dosa dunia
telah dibasuh dengan diserahkan kepada Yesus ketika Dia
dibaptis.
Sementara hidup di dunia ini, manusia tidak bisa tidak
berbuat dosa. Kita harus menerima itu sebagai fakta pamungkas.
Setiap kali kelemahan daging kita muncul ke permukaan, kita
harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa Yesus telah
membasuh semua dosa kita dan semua dosa dunia melalui Injil
baptisan dan membayarnya dengan darah-Nya. Kita harus
mengucap syukur kepada-Nya dari lubuk hati yang paling dalam.
Marilah kita mengakui dengan iman bahwa Yesus yaitu
Juruselamat dan Tuhan kita. Puji Tuhan.
Semua orang di dunia ini berdosa dengan daging. Manusia
mati sebab dosa-dosa daging seumur hidupnya. Manusia terus-
menerus berbuat dosa dengan dagingnya.
Pikiran Jahat di dalam Hati Manusia
Apa yang menajiskan seseorang?
Berbagai macam dosa dan pikiran jahat
Yesus berkata dalam Matius 15:19-20. “sebab dari dalam
hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, kesaksian palsu, hujat. Ini yaitu hal-
hal yang menajiskan seseorang, tetapi makan dengan tangan
yang tidak dibasuh tidak menajiskan seseorang.” sebab
berbagai macam dosa di dalam hati seseorang menajiskan
mereka, maka mereka menjadi najis.
Seseorang Harus Mengenali Sifat Jahatnya Sendiri
Apa yang ada di hati setiap orang?
Dua belas jenis dosa (Markus 7:21-23)
Kita harus bisa mengatakan, “Kedua belas jenis dosa itu ada
di dalam hati manusia. Saya memiliki semuanya di hati saya. Saya
memiliki dua belas jenis dosa di dalam diri saya yang tertulis di
dalam Alkitab.” Sebelum kita dilahirkan kembali dari air dan Roh,
kita harus mengakui dosa-dosa di dalam hati kita. Kita harus
mengakui bahwa kita yaitu orang berdosa sepenuhnya di
hadapan Yahweh. Namun kita tidak sering melakukan hal itu.
Kebanyakan dari kita membuat alasan atas dosa-dosa kita, dengan
mengatakan, “Saya belum pernah memiliki pemikiran seperti itu
di dalam hati saya, saya hanya tersesat sesaat.”
Namun apa yang Yesus katakan tentang manusia? Beliau
dengan jelas menyatakan bahwa apa yang keluar dari hati
seseorang ‘menajiskannya’. Dia memberi tahu kami bahwa
orang-orang mempunyai pikiran jahat di dalam diri mereka.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu baik atau jahat? Tahukah
Anda bahwa setiap orang memiliki pikiran jahat? Ya, pikiran
semua orang jahat.
Dahulu kala gedung Sampoong Department Store di Seoul
tiba-tiba runtuh. Keluarga yang kehilangan orang yang mereka
cintai sangat menderita. Tetapi banyak orang yang pergi ke sana
untuk menikmati tontonan tragis tersebut.
Beberapa orang berpikir, ‘Berapa banyak yang meninggal?
200? Tidak, itu angka yang terlalu rendah. 300? Agaknya? Yah,
itu akan jauh lebih menarik dan spektakuler jika jumlah orang
mati setidaknya seribu.’ Hati orang bisa jadi sama jahatnya
dengan itu. Kami harus menerimanya. Betapa tidak sopannya hal
itu terhadap orang mati! Betapa buruknya hal ini bagi keluarga-
keluarga! Beberapa di antaranya mengalami kehancuran finansial.
Secara jelas, sebagian penonton tidak terlalu bersimpati.
‘Akan jauh lebih menarik jika lebih banyak lagi yang mati! Ini
akan menjadi spektakuler! Bagaimana jika hal yang sama terjadi
di stadion lapangan bisbol yang penuh sesak dengan orang?
Ribuan orang akan terkubur di bawah reruntuhan, bukan? Oh ya!
Pasti akan jauh lebih menarik daripada ini!’ Mungkin ada yang
punya pemikiran seperti ini.
Dan kita semua tahu betapa jahatnya orang kadang-kadang.
Tentu saja, mereka tidak akan pernah mengucapkan pikiran jahat
seperti itu dengan lantang. Mereka mungkin mendecakkan lidah
dan mengungkapkan simpati mereka, namun diam-diam, di
dalam hati, mereka rindu hal itu menjadi lebih spektakuler.
Mereka ingin melihat tragedi mengerikan di mana ribuan orang
terbunuh selama itu tidak bertentangan dengan kepentingan
mereka. Begitulah cara hati manusia bekerja. Kebanyakan dari
kita seperti ini sebelum dilahirkan kembali.
Pembunuhan di Hati Setiap Orang
Mengapa kita berdosa?
sebab kita mempunyai pikiran jahat di dalam hati kita.
Tuhan Yesus mengatakan kepada kita bahwa ada
pembunuhan di dalam hati setiap orang. Tetapi banyak yang
akan menyangkalnya. “Bagaimana bisa Engkau mengatakan hal
itu? Saya tidak punya pikiran tentang pembunuhan di hati saya!
Bagaimana mungkin Anda berpikir seperti itu!” Mereka tidak
akan pernah mengakui bahwa ada pembunuhan di dalam hati
mereka. Mereka pikir pembunuh berasal dari jenis yang berbeda.
“Pembunuh berantai yang ada di berita tempo hari,
gerombolan yang membunuh dan membakar orang-orang di
ruang bawah tanah mereka, mereka yaitu orang-orang yang
memiliki pembunuhan di dalam hati mereka! Mereka dari jenis
yang berbeda. Saya tidak akan pernah bisa seperti mereka!
Mereka yaitu penjahat! Pembunuh!” Mereka menjadi marah dan
berteriak, “Mereka yang lahir dari benih jahat harus dilenyapkan
dari muka bumi ini! Mereka semua harus dihukum mati!”
Namun sayangnya, pemikiran tentang pembunuhan ada di
dalam hati orang-orang yang marah tersebut serta di dalam hati
para pembunuh berantai dan pembunuh. Tuhan memberitahu
kita bahwa di dalam hati semua orang, ada pembunuhan. Kita
harus menerima firman Tuhan, yang melihat menembus kita.
Kita harus mengakui, “Saya yaitu orang berdosa dengan
pembunuhan di dalam hati saya.”
Ya, Tuhan memberi tahu kita bahwa ada pikiran jahat,
termasuk pembunuhan, di dalam hati semua orang. Marilah kita
menerima firman Tuhan. Ketika generasi manusia menjadi
semakin jahat, segala macam alat pelindung diri menjadi alat
untuk membunuh. Ini yaitu hasil dari pembunuhan di dalam
hati kita. Anda bisa membunuh sebab marah, atau takut. Saya
tidak mengatakan bahwa setiap orang dari kita benar-benar akan
membunuh orang lain, tetapi bahwa kita memiliki pemikiran
tentang hal itu di dalam hati kita.
sebab manusia dilahirkan dengan pikiran jahat, kita
semua mempunyai pikiran jahat di dalam hati kita. Beberapa
memang akhirnya membunuh, bukan sebab mereka terlahir
sebagai pembunuh, tetapi sebab kita semua mampu menjadi
pembunuh. Tuhan memberi tahu kita bahwa kita memiliki
pikiran jahat dan pembunuhan di dalam hati kita. Ini yang
sebenarnya. Tak satu pun dari kita yang terkecuali terhadap
kebenaran ini.
Oleh sebab itu, jalan yang benar untuk kita ambil yaitu
menerima firman Tuhan dan menaatinya. Kita berdosa di dunia
ini sebab kita mempunyai pikiran jahat di dalam hati kita.
Perzinahan dalam Hati Kita
Tuhan Yesus berkata bahwa ada perzinahan di hati setiap
orang. Apakah Anda setuju? Apakah Anda mengakui bahwa
Anda memiliki perzinahan di dalam hati Anda? Ya, ada
perzinahan di hati setiap orang.
Itulah sebabnya prostitusi dan pelanggaran seksual lainnya
tumbuh subur di masyarakat kita. Ini yaitu salah satu cara
paling pasti untuk menghasilkan uang di setiap periode dalam
sejarah. Bisnis lain mungkin menderita depresi ekonomi, tetapi
bisnis keji ini tidak terlalu menderita sebab ada perzinahan yang
tinggal di hati semua orang.
Buah dari Orang Berdosa yaitu Dosa
Dengan apa manusia dibandingkan?
Pohon yang menghasilkan buah dosa
Sama seperti pohon apel menghasilkan apel, pohon pir
menghasilkan buah pir, pohon kurma menghasilkan buah kurma,
dan pohon kesemek menghasilkan buah kesemek, kita yang
terlahir dengan 12 jenis dosa di dalam hati kita, menghasilkan
buah dosa.
Yesus berkata bahwa apa yang keluar dari hati seseorang
menajiskan mereka. Apa kamu setuju? Kita hanya bisa
menyetujui perkataan Yesus dan berkata, “Ya, kami yaitu
keturunan orang berdosa, pelaku kejahatan. Ya, Engkau benar,
Tuhan.” Ya, kita harus mengakui kejahatan kita. Kita harus
mengakui kebenaran tentang diri kita sendiri di hadapan Tuhan.
Sama seperti Yesus Kristus menaati kehendak Yahweh,
kita juga harus menerima firman Yahweh dan menaati-Nya. Ini
yaitu satu-satunya cara kita dapat diselamatkan dari segala
dosa kita melalui air dan Roh. Ini yaitu anugerah dari Tuhan.
Negara saya diberkati dengan empat musim yang indah.
Dan seiring berjalannya musim, berbagai jenis pohon berbuah.
Dengan cara yang sama, kedua belas dosa di dalam hati kita
memegang kita dan terus-menerus menyeret kita ke dalam dosa.
Hari ini, mungkin pembunuhan yang mencengkeram hati kita,
besok mungkin perzinahan.
Kemudian keesokan harinya, pikiran jahat, lalu percabulan,
pencurian, kesaksian palsu, dan seterusnya. Dan kita terus
berbuat dosa sepanjang tahun, setiap bulan, setiap hari, setiap
jam. Tidak satu hari pun berlalu tanpa kita melakukan semacam
dosa. Kita terus bersumpah untuk menjauhi dosa, tetapi kita
tidak bisa tidak berbuat dosa sebab kita terlahir dengan cara ini.
Pernahkah Anda melihat pohon apel menolak untuk
berbuah apel sebab tidak mau? “Saya tidak ingin melahirkan
apel!” Meskipun ia memutuskan untuk menolak berbuah,
bagaimana mungkin ia tidak berbuah apel? Bunga-bunga akan
tetap mekar di musim semi, apel akan tumbuh dan matang di
musim panas, dan buahnya siap dipetik dan dimakan di musim
gugur.
Itu yaitu dispensasi alam, dan kehidupan orang berdosa
juga harus mengikuti dispensasi alam. Orang-orang berdosa
tidak bisa tidak menghasilkan buah-buah dosa.
‘Baptisan dan Salib Yesus’ yaitu Untuk
Menebus Dosa-dosa Kita
Apa yang dimaksud dengan pendamaian?
Itu yaitu pembayaran upah dosa dengan Baptisan Yesus
(penumpangan tangan) dan darah-Nya di kayu Salib.
Mari kita membaca sebuah bagian dari Alkitab untuk
menemukan bagaimana orang-orang berdosa, keturunan para
pelaku kejahatan, bisa menebus dosa-dosa mereka di hadapan
Tuhan dan menjalani kehidupan mereka dalam kebahagiaan. Ini
yaitu Injil tentang pendamaian dosa.
Dalam Imamat 4 dikatakan, “Jika seseorang dari orang
biasa berbuat dosa secara tidak sengaja dengan melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan salah satu perintah Yahweh
dalam hal apa pun yang seharusnya tidak dilakukan, dan
bersalah, atau jika dosa yang dilakukannya itu diketahuinya,
maka ia harus membawa sebagai persembahannya seekor anak
kambing betina tanpa cacat, untuk dosa yang telah ia lakukan.
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban
penghapus dosa dan menyembelih korbannya di tempat korban
bakaran. Kemudian imam harus mengambil sedikit darahnya
dengan jarinya, membubuhkannya pada tanduk-tanduk mezbah
korban bakaran, dan menuangkan semua darah yang tersisa di
dasar mezbah. Ia harus menghilangkan semua lemaknya,
seperti lemak yang dihilangkan dari korban persembahan
perdamaian; dan imam harus membakarnya di atas mezbah
sebagai aroma yang menyenangkan bagi Yahweh. Jadi imam
harus membuat pendamaian baginya, dan itu akan diampuni dia”
(Imamat 4:27-31).
Pada masa Perjanjian Lama, bagaimana orang-orang
menebus dosa-dosa mereka? Mereka meletakkan tangan mereka
di atas kepala korban penghapus dosa dan menanggungkan
dosa-dosa mereka ke atasnya.
Itu tertulis dalam Imamat. “Apabila salah seorang di
antara kamu mempersembahkan persembahan kepada Yahweh,
haruslah ia membawa persembahanmu dari ternak—yakni dari
lembu sapi atau dari kambing domba. Jika persembahannya
yaitu korban bakaran ternak, biarlah ia mempersembahkan
seekor jantan yang tidak bercela; ia harus
0
mempersembahkannya atas kehendak bebasnya sendiri di pintu
Kemah Pertemuan di hadapan Yahweh. Kemudian ia harus
meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, dan
itu akan diterima atas namanya untuk membuat pendamaian
baginya” (Imamat 1:2-4).
Yahweh meminta mereka menyiapkan korban penghapus
dosa yang akan digunakan untuk menebus dosa-dosa Israel. Dan
Dia menyuruh mereka untuk ‘menumpangkan tangan mereka’
di atas kepala korban penghapus dosa, untuk meneruskan dosa-
dosa. Di pelataran Kemah Suci terdapat mezbah korban bakaran.
Itu yaitu sebuah kotak yang sedikit lebih besar dari meja
mimbar dan memiliki tanduk di keempat sudutnya. Bangsa
Israel menebus dosanya dengan menimpakan dosanya ke atas
kepala korban penghapus dosa dan membakar dagingnya di atas
mezbah korban bakaran.
Yahweh berkata dalam Imamat agar manusia
melakukannya “Mempersembahkannya atas kehendak
bebasnya sendiri di pintu Kemah Pertemuan di hadapan
Yahweh.” Dosa-dosa mereka ditanggungkan kepada korban
penghapus dosa ketika mereka meletakkan tangan mereka di
atas kepalanya, dan kemudian orang-orang berdosa memotong
leher korban untuk membunuhnya. Dan para imam
membubuhkan darahnya pada tanduk-tanduk mezbah korban
bakaran.
Setelah itu, tubuh persembahan dibersihkan dari organ-
organ dalamnya, dan dagingnya dipotong-potong dan dibakar
menjadi abu di atas mezbah korban bakaran. Kemudian aroma
manis dari daging itu dipersembahkan kepada Yahweh untuk
pendamaian mereka. Beginilah cara mereka menebus dosa-dosa
harian mereka.
Kemudian ada pengorbanan penebusan untuk dosa-dosa
tahunan mereka. Ini berbeda dengan korban pendamaian untuk
dosa-dosa harian sebab imam besar menumpangkan tangannya
pada korban penghapus dosa atas nama seluruh bangsa Israel
dan dia menyiramkan darahnya ke arah timur tutup pendamaian
tujuh kali. Juga, penumpangan tangan di atas kepala kambing
hidup dilakukan di hadapan umat Israel pada hari kesepuluh
bulan ketujuh setiap tahun (Imamat 16:5-27).
Siapakah yang melambangkan korban penghapus dosa
dalam Perjanjian Lama?
Yesus Kristus
Sekarang, mari kita cari tahu bagaimana sistem
pengorbanan berubah dalam Perjanjian Baru dan bagaimana
Hukum Taurat untuk selama-lamanya Yahweh yang kekal tetap
konstan selama bertahun-tahun.
Mengapa Yesus harus mati di kayu Salib? Apa yang telah
Dia lakukan salah di bumi ini sehingga Yahweh harus
membiarkan Putra-Nya mati di kayu salib? Siapa yang memaksa
Dia mati di kayu Salib? Ketika semua orang berdosa di dunia,
yaitu kita semua, telah jatuh ke dalam dosa, Yesus datang ke
dunia ini untuk menyelamatkan kita.
Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan dan
menanggung hukuman di kayu Salib atas segala dosa demi
seluruh umat manusia. Cara Yesus dibaptis, cara Ia
mencurahkan darahnya di kayu Salib sama seperti kurban
pendamaian Perjanjian Lama, penumpangan tangan di atas
korban penghapus dosa dan penumpahan darahnya.
Ini yaitu cara yang telah dilakukan dalam Perjanjian Lama.
Seorang pendosa meletakkan tangannya di atas korban
penghapus dosa dan mengakui dosanya sambil berkata, “Tuhan,
aku telah berdosa. Saya telah melakukan pembunuhan dan
perzinahan.” Kemudian dosanya ditanggungkan kepada korban
penghapus dosa.
Dan sama seperti orang berdosa yang memotong
tenggorokan korban penghapus dosa dan mempersembahkannya
di hadapan Yahweh, Yesus pun dipersembahkan dengan cara
yang sama untuk menebus semua dosa kita. Yesus dibaptis dan
berdarah di kayu salib untuk menyelamatkan kita dan menebus
semua dosa kita melalui pengorbanan-Nya.
Faktanya, Yesus mati sebab kita. Jika kita pikirkan, apa
makna dari mempersembahkan hewan-hewan yang tidak bercela
itu sebagai korban untuk semua dosa manusia? Apakah semua
binatang itu tahu apa itu dosa? Hewan tidak mengenal dosa.
Mereka tidak bisa menanggung dosa semua manusia.
Sebagaimana binatang-binatang itu sama sekali tidak
bercela, demikian pula Yesus tidak berdosa. Dia yaitu Tuhan
yang Kudus, Anak Yahweh, dan Dia tidak pernah berbuat dosa.
Jadi, Ia menanggung segala dosa kita melalui baptisan-Nya di
sungai Yordan ketika Ia berumur 30 tahun.
Itu untuk menanggung segala dosa kita, dan Ia mati di kayu
salib sebab dosa-dosa yang ditanggung-Nya dari kita.
Pelayanan-Nya untuk keselamatanlah yang membasuh segala
dosa manusia. Hal ini tertulis dalam Matius 3.
Awal Mula Injil Pendamaian Dosa
Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai
Yordan?
Untuk menggenapi segala kebenaran
Sekarang, ada tertulis dalam Matius 3, ‘Kemudian Yesus
datang dari Galilea ke Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis
olehnya. Dan Yohanes mencoba mencegah-Nya, dengan berkata,
“Aku yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya,
“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab demikianlah sepatutnya
bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran”’ (Matius 3:13-
15).
Kita harus tahu dan mengerti mengapa Yesus dibaptis
ketika Ia berusia 30 tahun. Yesus dibaptis untuk menebus dosa-
dosa semua orang dan untuk menggenapi seluruh kebenaran
Tuhan. Untuk menyelamatkan semua orang dari dosa-dosa
mereka, Yesus Kristus, Dia yang tidak bercela, dibaptis sendiri
oleh Yohanes Pembaptis.
Dengan demikian, Dia menghapus dosa dunia dan
mempersembahkan diri-Nya untuk menebus dosa seluruh umat
manusia. Untuk diselamatkan dari dosa, kita semua harus
mengetahui kebenaran dan percaya kepada kebenaran. Terserah
pada kita untuk percaya pada keselamatan-Nya dan diselamatkan.
Apa yang dimaksud dengan baptisan Yesus? Hal ini sama
dengan penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama. Dalam
Perjanjian Lama, dosa orang ditanggungkan ke kepala korban
penghapus dosa melalui penumpangan tangan. Demikian pula
dalam Perjanjian Baru, Yesus menanggung segala dosa dunia
dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penghapus
dosa dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis yaitu manusia terhebat di antara
seluruh umat manusia, wakil umat manusia yang ditahbiskan
oleh Yahweh. Sebagai wakil umat manusia, Imam Besar
semuanya, ia meletakkan tangannya ke atas Yesus dan
menanggungkan segala dosa dunia kepada-Nya. ‘Baptisan’
berarti, ‘meneruskan, dikuburkan, dan dibasuh.’
Tahukah Anda mengapa Yesus datang ke dunia ini dan
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Apakah Anda percaya
kepada Yesus dengan mengetahui makna baptisan-Nya?
Pembaptisan Yesus yaitu untuk menanggung segala dosa kita,
dosa-dosa yang kita, keturunan para pelaku kejahatan, lakukan
dengan daging kita sepanjang hidup kita. Yesus dibaptiskan oleh
Yohanes Pembaptis untuk penggenapan Injil pendamaian yang
asli bagi segala dosa kita.
Dalam Matius 3:13-17, ada tertulis, ‘Kemudian,’ dan itu
berarti saat Yesus dibaptis, saat segala dosa dunia
ditanggungkan kepada-Nya.
‘Kemudian’ Yesus menanggung segala dosa umat manusia,
mati di kayu Salib setelah tiga tahun, dan bangkit kembali
setelah 3 hari. Untuk membasuh segala dosa dunia, Dia
dibaptiskan satu kali untuk selamanya, mati di kayu Salib satu
kali untuk selamanya, dan dibangkitkan dari kematian satu kali
untuk selamanya. Bagi semua orang yang ingin ditebus dari
dosa-dosa mereka (dosa telah lenyap sepenuhnya) di hadapan
Tuhan, Yesus telah menyelamatkan mereka semua sekali dan
untuk selamanya.
Mengapa Yesus harus dibaptis? Mengapa Dia harus
memakai mahkota duri dan dihakimi di pengadilan Pilatus
seperti penjahat biasa? Mengapa Dia harus disalibkan di kayu
Salib dan mati kehabisan darah? Alasan dari semua hal di atas
yaitu sebab Dia telah menanggung semua dosa dunia, dosa-
dosa Anda dan saya, ke dalam diri-Nya melalui baptisan-Nya.
Dan sebab dosa-dosa kita, Dia harus mati di kayu Salib.
Kita harus percaya pada firman keselamatan bahwa Tuhan
telah menyelamatkan kita dan bersyukur kepada-Nya. Tanpa
baptisan Yesus, Salib-Nya, dan kebangkitan-Nya, tidak akan ada
keselamatan bagi kita.
Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes untuk menanggung
segala dosa dunia, Ia menanggung segala dosa kita dan
menyelamatkan kita yang percaya kepada Injil keselamatan-Nya.
Ada orang yang berpikir, ‘Tetapi Dia hanya menghapus dosa
asal, bukan?’ Tetapi mereka salah.
Tercatat dengan jelas di dalam Alkitab bahwa Yesus
menanggung segala dosa dunia sekali untuk selama-lamanya
ketika Ia dibaptis. Segala dosa kita, termasuk dosa asal, telah
dihapuskan. Ada tertulis dalam Matius 3:15, “sebab
demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala
kebenaran.” Menggenapi segala kebenaran berarti segala dosa,
tanpa kecuali, sudah dihapuskan dari kita.
Apakah Yesus juga sudah membasuh semua dosa seumur
hidup kita? Ya, Dia punya. Mari kita temukan buktinya dalam
Imamat terlebih dahulu. Ini menceritakan kepada kita tentang
imam besar dan pengorbanan pada Hari Pendamaian.
Korban Pendamaian untuk Dosa Tahunan Semua
Orang Israel
Bisakah bangsa Israel selalu memelihara kekudusan
melalui korban penghapus dosa di dunia ini?
Tidak pernah
“Harun harus mempersembahkan lembu jantan itu sebagai
korban penghapus dosa, untuk dirinya sendiri, dan membuat
pendamaian bagi dirinya sendiri dan bagi rumahnya. Ia harus
mengambil kedua kambing itu dan membawanya ke hadapan
Yahweh di depan pintu Kemah Pertemuan. Kemudian Harun
harus membuang undi atas kedua kambing itu: satu undi untuk
Yahweh dan satu lagi untuk Azazel. Dan Harun harus membawa
kambing yang di atasnya undi Yahweh jatuh, dan
mempersembahkannya sebagai korban penghapus dosa. Tetapi
kambing jantan yang kena undi bagi Azazel itu haruslah
dipersembahkan hidup-hidup di hadapan Yahweh, untuk
mengadakan pendamaian baginya, dan dilepaskan bagi Azazel
ke padang gurun” (Imamat 16:6-10). Di sini Harun membawa
dua ekor kambing di depan pintu Kemah Pertemuan untuk
menebus dosa tahunan bangsa Israel.
“Kemudian Harun harus membuang undi atas kedua
kambing itu: satu undi untuk Yahweh dan satu lagi untuk Azazel.”
Kambing hitam dibutuhkan untuk pendamaian.
Sebaliknya, korban pendamaian untuk dosa-dosa harian, di
mana orang berdosa meletakkan tangannya di atas kepala korban
untuk meneruskan dosa-dosanya. Namun, untuk dosa-dosa
tahunan orang Israel, imam besar, atas nama semua orang,
meneruskan dosa-dosa tahunan tersebut kepada korban
penghapus dosa pada hari kesepuluh bulan ketujuh setiap tahun.
Dalam Imamat 16:29-31 tertulis, “Pada bulan ketujuh,
pada tanggal sepuluh bulan itu, kamu akan menyengsarakan
jiwamu, dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan,
baik orang asli negerimu maupun orang asing yang tinggal di
tengah-tengahmu. sebab pada hari itu imam akan
mengadakan pendamaian bagimu, untuk menyucikan kamu,
agar kamu bersih dari segala dosamu di hadapan Yahweh. Itu
yaitu hari Sabat istirahat khusyuk bagimu, dan kamu akan
menyengsarakan jiwamu. Itu yaitu ketetapan untuk selama-
lamanya” (Imamat 16:29-31).
Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel membawa korban
penghapus dosa untuk menebus dosa sehari-hari dan
menanggungkan dosa mereka ke atas kepalanya, sambil mengaku,
“Tuhan, aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Kemudian dia
memotong leher korban penghapus dosa, memberikan darahnya
kepada imam, dan pulang ke rumah, dengan keyakinan bahwa dia
sekarang telah terbebas dari dosa-dosanya. Korban penghapus
dosa mati bagi orang berdosa, dengan dosa di atas kepalanya.
Korban penghapus dosa disembelih sebagai ganti orang yang
berdosa. Di dalam Perjanjian Lama, korban penghapus dosa bisa
berupa kambing, anak lembu, lembu jantan, semua binatang yang
tidak bercela dan bersih yang telah dibedakan oleh Yahweh.
Daripada orang berdosa mati sebab dosanya, Yahweh,
dengan belas kasihan-Nya yang tak terhingga, mengizinkan
nyawa seekor binatang untuk dipersembahkan sebagai gantinya.
Dengan cara seperti itu di dalam Perjanjian Lama, orang
berdosa bisa menebus dosa-dosa mereka melalui korban
pendamaian. Pelanggaran-pelanggaran orang berdosa
ditanggungkan kepada korban penghapus dosa dengan
penumpangan tangan, dan darahnya diberikan kepada imam
untuk menghapuskan dosa-dosa orang berdosa.
Namun, tidak mungkin untuk menebus dosa setiap hari.
Oleh sebab itu, Yahweh mengizinkan imam besar untuk
menghapuskan dosa setahun penuh, setiap tahun pada tanggal
sepuluh bulan ketujuh, atas nama seluruh bangsa Israel.
Lalu apa peran Imam Besar pada Hari Pendamaian?
Pertama, Imam Besar Harun menumpangkan tangannya ke atas
korban penghapus dosa, mengakui dosa-dosa bangsa itu, “Tuhan,
bangsa Israel telah melakukan dosa ini dan itu: pembunuhan,
perzinahan, percabulan, pencurian, saksi dusta, hujat...”
Lalu disembelihnyalah leher korban penghapus dosa itu,
lalu diambilnya darahnya yang dipercikkan tujuh kali pada tutup
pendamaian di dalam Kemah Pertemuan yang kudus. (Dalam
Alkitab, angka 7 dianggap sebagai angka sempurna.)
Tugasnya yaitu untuk meneruskan dosa-dosa tahunan
umat kepada kepala korban penghapus dosa atas nama seluruh
bangsa Israel, dan korban penghapus dosa dikorbankan untuk
menggantikan mereka.
sebab Yahweh itu adil, untuk menyelamatkan semua
manusia dari dosa mereka, Dia membiarkan korban penghapus
dosa mati menggantikan manusia. sebab Yahweh benar-benar
maha pengasih, Dia mengizinkan manusia untuk
mempersembahkan nyawa korban sebagai pengganti nyawa
mereka sendiri. Imam besar kemudian memercikkan darahnya
ke sisi timur tutup pendamaian dan dengan demikian menebus
segala dosa umat Israel selama setahun terakhir pada Hari
Pendamaian, pada hari kesepuluh bulan ketujuh.
Siapakah Anak Domba korban menurut Perjanjian Lama?
Yesus yang tak bercacat
Imam besar harus mempersembahkan dua ekor kambing
pada Hari Pendamaian bagi umat Israel. Salah satunya disebut
Azazel, yang berarti ‘mengeluarkan’. Dengan cara yang sama,
kambing hitam Perjanjian Baru yaitu Yesus Kristus. “sebab
begitu besar kasih Yahweh akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Yahweh memberikan Anak-Nya yang tunggal kepada kita
sebagai Anak Domba yang dikorbankan. Dan sebagai Anak
Domba korban bagi seluruh umat manusia, Ia dibaptiskan oleh
Yohanes Pembaptis dan menjadi Juruselamat, Mesias dunia.
Mesias berarti ‘Juruselamat’, dan Yesus Kristus berarti ‘Raja
yang datang untuk menyelamatkan kita’.
Oleh sebab itu, sama seperti dosa-dosa tahunan seluruh
bangsa Israel dihapuskan pada Hari Pendamaian dalam
Perjanjian Lama, Yesus Kristus, hampir 2000 tahun yang lalu,
datang ke dunia ini untuk dibaptis dan berdarah hingga mati di
kayu salib untuk menggenapi Injil pendamaian bagi semua dosa-
dosa kita.
Pada titik ini, mari kita membaca sebuah bagian dalam
Imamat. “Harun harus meletakkan kedua tangannya di atas
kepala kambing yang hidup, mengakui di atasnya segala
kesalahan orang Israel, dan segala pelanggaran mereka,
mengenai segala dosa mereka, dengan meletakkannya di atas
kepala kambing itu, dan akan mengirimkannya pergi ke padang
gurun melalui tangan orang yang cocok. Kambing itu akan
menanggung segala kesalahan mereka ke tanah yang tidak
berpenghuni; dan ia akan melepaskan kambing itu di padang
gurun” (Imamat 16:21-22).
Ada tertulis bahwa dosa-dosa semua orang ditimpakan ke
atas kepala kambing seperti yang juga dinyatakan dalam Imamat
16. ‘Segala pelanggaran mereka’ berarti semua dosa yang
mereka lakukan di dalam hati mereka, semua dosa yang mereka
lakukan dengan daging mereka. Dan ‘segala pelanggaran
mereka’ ditaruh di atas kepala korban penghapus dosa dengan
penumpangan tangan.
Dengan Hukum Taurat Yahweh, Kita Harus
Memiliki Pengetahuan yang Benar tentang Segala
Dosa Kita
Mengapa Yahweh memberikan Hukum Taurat kepada
kita?
Untuk memberi kita pengetahuan tentang dosa
Hukum Taurat dan perintah Yahweh terdiri dari 613 pasal.
Bahkan, ketika kita memikirkannya, kita telah melakukan apa
yang Dia perintahkan untuk tidak kita lakukan dan belum
melakukan apa yang Dia perintahkan untuk kita lakukan.
Oleh sebab itu, kita yaitu orang berdosa. Dan ada tertulis
di dalam Alkitab bahwa Yahweh memberikan Hukum Taurat itu
kepada kita agar kita menyadari dosa-dosa kita (Roma 3:20). Hal
ini berarti bahwa Dia memberikan kepada kita Hukum Taurat-
Nya dan perintah-perintah-Nya untuk mengajar kita bahwa kita
yaitu orang berdosa. Dia tidak memberikannya sebab kita
mampu menjalankannya, tetapi agar kita tahu dosa-dosa kita.
Dia tidak memberi kita Hukum Taurat dan perintah-Nya
untuk kita patuhi. Anda tidak bisa mengharapkan seekor anjing
hidup seperti manusia. Dengan cara yang sama, kita tidak pernah
bisa hidup sesuai dengan Hukum Taurat Yahweh tetapi hanya
bisa menyadari dosa-dosa kita melalui Hukum Taurat dan
perintah-Nya.
Yahweh memberikan Hukum Taurat kepada kita, sebab
kita sendiri tidak menyadari bahwa kita yaitu segumpal dosa.
“Kamu yaitu pembunuh, pezina, pelaku kejahatan.” Dia
mengatakan kepada kita untuk tidak membunuh, tetapi kita tetap
membunuh di dalam hati kita dan terkadang dalam kenyataan.
Namun, sebab tertulis dalam Hukum Taurat bahwa kita
tidak boleh membunuh, kita tahu bahwa kita yaitu pembunuh,
dengan mengatakan, “Ah, saya salah. Saya orang berdosa sebab
saya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan.
Saya telah berdosa.”
sebab itu, untuk menyelamatkan umat Israel dari dosa,
Yahweh mengizinkan Harun untuk mempersembahkan korban
pendamaian di dalam Perjanjian Lama, dan Harunlah yang
melakukan menebus bagi umat itu setahun sekali.
Dalam Perjanjian Lama, dua korban penghapus dosa harus
dipersembahkan kepada Yahweh pada Hari Pendamaian. Satu
persembahan dipersembahkan di hadapan Yahweh, sementara
yang lainnya, setelah penumpangan tangan, dikirim ke padang
gurun membawa semua dosa tahunan bangsa Israel. Sebelum
kambing itu dikirim ke padang gurun oleh tangan orang yang
cocok, Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas kepala
kambing yang masih hidup dan mengakui dosa-dosa Israel.
“Tuhan, orang-orang telah membunuh, melakukan percabulan
dan mencuri serta menyembah berhala... Kami telah berdosa.”
Hutan belantara yaitu tanah pasir dan gurun. Kambing
hitam itu dikirim ke hutan belantara yang tak berujung dan mati.
Ketika itu dikirim pergi, bangsa Israel terus memandangnya
sampai menghilang ke kejauhan, dan percaya bahwa dosa-dosa
mereka telah hilang bersama Azazel. Orang-orang mendapatkan
ketenangan pikiran, dan kambing hitam mati di padang gurun
untuk dosa-dosa tahunan seluruh bangsa Israel.
Dan Yahweh menebus segala dosa kita melalui Anak
Domba Yahweh, Yesus Kristus. Semua dosa kita telah dibasuh
sepenuhnya melalui baptisan Yesus dan darah-Nya di kayu salib.
Yesus yaitu Tuhan dan Juruselamat kita. Dia yaitu Anak
Yahweh yang datang untuk menyelamatkan seluruh umat
manusia dari dosa dan Dia yaitu Sang Pencipta yang
menciptakan kita menurut gambar-Nya. Dia datang ke dunia ini
untuk menyelamatkan kita dari dosa.
Bukan hanya dosa sehari-hari yang kita lakukan dengan
kedagingan kita, tetapi juga segala dosa di kemudian hari, segala
dosa pikiran dan kedagingan kita ditanggungkan kepada Yesus.
Oleh sebab itu, Yesus harus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
untuk menggenapi seluruh kebenaran Tuhan, pendamaian yang
sempurna bagi seluruh dosa dunia.
Tiga tahun sebelum Yesus disalib, ketika Ia pertama kali
memulai pelayanan-Nya di muka umum, Ia menanggung segala
dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai
Yordan. Keselamatan umat manusia melalui pendamaian untuk
semua dosa kita dimulai dengan baptisan-Nya.
Di Sungai Yordan, di tempat yang kedalamannya sekitar
pinggang, Yohanes Pembaptis meletakkan tangannya di atas
kepala Yesus dan membenamkan-Nya ke dalam air. Baptisan ini
sama dengan penumpangan tangan di Perjanjian Lama dan
mempunyai akibat yang sama yaitu diteruskan ke segala dosa.
Dibenamkan ke dalam air berarti kematian, dan keluar dari
air berarti kebangkitan. Jadi, dengan dibaptiskan oleh Yohanes
Pembaptis, Yesus sudah menggenapi dan menyatakan ketiganya:
menanggung segala dosa, penyaliban, dan kebangkitan.
Kita bisa diselamatkan hanya kalau kita menaati firman
yang dengannya Yesus menyelamatkan kita dari dosa. Yahweh
telah memutuskan untuk menyelamatkan kita melalui Yesus,
dan perjanjian yang Dia buat dalam Perjanjian Lama telah
digenapi. Dan Yesus berjalan ke Kayu Salib dengan segala dosa
kita di atas kepala-Nya.
Pekerjaan apa yang tersisa bagi kita sejak Yesus
menghapus segala dosa kita?
Yang harus kita lakukan yaitu memiliki iman kepada
firman Tuhan.
Dalam Yohanes 1:29, ada tertulis, ‘Keesokan harinya
Yohanes melihat Yesus datang ke arahnya, dan berkata,
“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia!”’
Yohanes Pembaptis bersaksi, “Lihatlah! Anak Domba Yahweh
yang menghapus dosa dunia!” Segala dosa umat manusia
ditanggungkan kepada Yesus ketika Ia dibaptis di sungai Yordan.
Percaya itu! Kemudian Anda akan diberkati dengan pendamaian
untuk semua dosa Anda.
Kita harus memiliki iman kepada firman Tuhan. Kita harus
meninggalkan pikiran dan kekerasan hati kita sendiri, dan hanya
percaya pada kebenaran bahwa Yesus telah menghapuskan
semua dosa dunia, dan menaati firman Tuhan yang tertulis.
Mengatakan bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia,
dan mengatakan bahwa Dia menggenapi kebenaran Yahweh
dengan melakukan pendamaian bagi dosa-dosa kita yaitu hal
yang persis sama. Dan �