Roh Kudus 16
ng diberkati!
Baptisan Yesus dan
Pendamaian Dosa
< Matius 3:13-17 >
“Kemudian Yesus datang dari Galilea ke Yohanes di
sungai Yordan untuk dibaptis olehnya. Dan Yohanes
mencoba mencegah-Nya, dengan berkata, ‘Aku yang perlu
dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?’
Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, ‘Izinkanlah
hal itu sekarang, sebab demikianlah sepatutnya bagi kita
untuk menggenapi segala kebenaran.’ Kemudian dia
mengizinkan-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari
air dan tampaklah langit terbuka bagi-Nya dan Ia melihat
Roh Yahweh turun seperti merpati dan hinggap di atas-Nya.
Dan tiba-tiba terdengarlah suara dari sorga, ‘Inilah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’”
Adakah Orang yang Masih Menderita sebab
Dosa?
Apakah perbudakan kita terhadap dosa telah berakhir?
Ya.
Tuhan kita, yang yaitu Tuhan, telah membebaskan setiap
orang dari belenggu segala dosa mereka. Dia menghapuskan
segala dosa kita. Adakah orang yang masih menderita sebab
dosa?
0
Kita harus memahami bahwa peperangan kita melawan
dosa telah berakhir. Kita tidak akan pernah lagi menderita
sebab dosa. Perbudakan kita pada dosa berakhir ketika Yesus
menebus kita; semua dosa berakhir saat itu juga. Segala dosa kita
telah ditebus oleh Putra-Nya. Yahweh membayar semua dosa
kita melalui Yesus yang memerdekakan kita selamanya.
Tahukah Anda berapa banyak orang yang menderita sebab
dosa-dosa mereka? Dimulai sejak zaman Adam dan Hawa.
Umat manusia menderita sebab dosa yang diwarisi Adam.
Namun Yahweh kita membuat sebuah perjanjian yang
tertulis dalam Kejadian 3:15, dan perjanjian tersebut yaitu
bahwa Dia akan melepaskan semua orang berdosa. Ia
mengatakan bahwa manusia akan ditebus dari dosa-dosanya
melalui pengorbanan Yesus Kristus melalui air dan Roh. Dan
ketika saatnya tiba, Dia mengutus Juruselamat kita, Yesus,
untuk tinggal di antara kita.
Dia juga berjanji untuk mengutus Yohanes Pembaptis
mendahului Yesus dan Dia menepati janji-Nya.
Dalam Markus 1:1-8, ‘Permulaan Injil Yesus Kristus, Anak
Yahweh. Sebagaimana tertulis dalam para Nabi: “Lihatlah, Aku
mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang akan
mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Suara seseorang
yang berseru di padang gurun: “Persiapkan jalan bagi Tuhan;
Luruskan jalan-Nya.” Yohanes datang membaptis di padang
gurun dan memberitakan baptisan pertobatan untuk
pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Kemudian
seluruh tanah Yudea dan penduduk Yerusalem pergi kepadanya
dan semua orang dibaptis olehnya di Sungai Yordan sambil
mengaku dosa mereka. Yohanes mengenakan pakaian bulu unta
dan ikat pinggang kulit di pinggangnya, dan ia makan belalang
dan madu hutan. Dan dia berkhotbah, katanya, “Setelah aku
akan datang Dia yang lebih berkuasa daripada aku, yang tali
kasutnya tidak layak untuk aku turunkan dan lepaskan. Aku
memang membaptis kamu dengan air, tetapi Dia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus.”’
Yohanes Pembaptis, Saksi dan Pelopor Injil
Siapakah Yohanes Pembaptis?
Imam Besar terakhir dan wakil seluruh umat manusia
Mereka yang percaya kepada Yesus telah dibaptis. Baptisan
berarti; ‘dibasuh, dikuburkan, ditenggelamkan, diteruskan’.
Ketika Yesus dibaptis, kebenaran Yahweh digenapi. ‘Kebenaran’
yaitu ‘ ’ dalam bahasa Yunani yang
berarti ‘menjadi adil’, dan juga berarti ‘paling tepat’, ‘paling
sesuai’.
Bagi Yesus, dibaptis yaitu agar Dia menjadi Juruselamat
dengan cara yang paling tepat dan sesuai. Oleh sebab itu, mereka
yang percaya kepada Yesus menerima karunia penebusan dari
Tuhan dengan percaya kepada air Pembaptisan Yesus, Salib, dan
Roh Kudus.
Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis yaitu imam
besar terakhir dalam Perjanjian Lama. Mari kita lihat Matius
11:10-11. Kitab Suci mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis
yaitu wakil umat manusia. Dan sebagai Imam Besar di era
Perjanjian Baru, dia menanggungkan segala dosa dunia kepada
Yesus; Dengan demikian, menjalankan tugas imam besar
Perjanjian Lama.
Yesus telah bersaksi langsung tentang Yohanes. Dia berkata,
dalam Matius 11:13-14, “Sebab semua nabi dan kitab Hukum
Taurat bernubuat sampai zaman Yohanes. Dan jika kamu
0
bersedia menerimanya, dialah Elia yang akan datang.” Oleh
sebab itu Yohanes Pembaptis yang membaptis Yesus yaitu
keturunan Imam Besar Harun dan Imam Besar terakhir. Alkitab
juga memberi kesaksian tentang Yohanes sebagai keturunan
Harun dalam Perjanjian Lama (Lukas 1:5, 1 Tawarikh 24:10).
Lalu mengapa Yohanes tinggal di padang gurun sendirian,
mengenakan kain yang terbuat dari bulu unta? Untuk
mengemban tugas sebagai imam besar. Dan sebagai wakil umat
manusia, Yohanes Pembaptis tidak dapat hidup di tengah-tengah
manusia. Maka ia berseru kepada orang-orang, “Bertobatlah, hai
kamu keturunan ular beludak!” dan membaptiskan mereka
sebagai buah pertobatan, yang akan mengembalikan manusia
kepada Yesus, yang akan menghapuskan semua dosa mereka.
Yohanes Pembaptis menyerahkan dosa-dosa dunia kepada
Yesus untuk keselamatan kita.
Dua Jenis Baptisan
Mengapa Yohanes Pembaptis membaptis orang?
Untuk memimpin orang-orang bertobat dari segala dosa
mereka dan percaya kepada baptisan Yesus untuk
keselamatan
Yohanes Pembaptis membaptis orang dan kemudian
membaptis Yesus. Yang pertama yaitu ‘baptisan pertobatan’
yang menyerukan orang-orang berdosa untuk kembali kepada
Tuhan. Banyak orang yang mendengar firman Tuhan melalui
Yohanes meninggalkan berhala mereka dan kembali kepada
Tuhan.
Baptisan yang kedua yaitu baptisan Yesus, baptisan yang
menanggungkan segala dosa dunia kepada Yesus. Yohanes
Pembaptis membaptis Yesus untuk menggenapi kebenaran
Tuhan. Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk
menyelamatkan semua orang dari dosa mereka (Matius 3:15).
Mengapa Yohanes harus membaptis Yesus? Yahweh harus
memberikan semua dosa dunia kepada Yesus melalui Yohanes
agar orang-orang yang percaya kepada Yesus dapat
diselamatkan dari dosa mereka.
Yohanes Pembaptis yaitu hamba Yahweh yang
pekerjaannya menolong semua manusia untuk dibasuh dari dosa-
dosa mereka dan dia yaitu wakil umat manusia yang bersaksi
tentang Injil penebusan. Oleh sebab itu, Yohanes harus hidup
seorang diri di padang gurun. Pada zaman Yohanes Pembaptis,
bangsa Israel semuanya rusak dan busuk sampai ke akar-akarnya.
Maka Yahweh telah berfirman dalam Perjanjian Lama,
Maleakhi 4:5-6, “Sesungguhnya, Aku akan mengutus kepadamu
nabi Elia, sebelum datangnya hari Yahweh yang besar dan
dahsyat itu. Ia akan membalikkan hati bapa kepada anak-anak
dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya, supaya jangan Aku
datang dan menghukum bumi dengan kutuk.”
Di mata Yahweh, seluruh bangsa Israel yang menyembah
Yahweh yaitu orang-orang yang korup. Tidak ada seorang pun
yang benar di hadapan-Nya. Para pemimpin agama di kuil,
misalnya, pendeta, ahli hukum, dan ahli Taurat, khususnya
sangat busuk. Israel dan para imam tidak mempersembahkan
kurban menurut Hukum Taurat Yahweh.
Para imam telah meninggalkan penumpangan tangan dan
ritual persembahan darah yang telah diajarkan Yahweh kepada
mereka untuk penebusan dosa-dosa mereka. Tercatat bahwa para
imam pada zaman Maleakhi telah meninggalkan pengorbanan,
penumpangan tangan, dan persembahan darah dalam ritual
tersebut.
Oleh sebab itu Yohanes Pembaptis tidak dapat tinggal
bersama mereka. Maka pergilah Yohanes Pembaptis ke padang
gurun dan berseru. Apa yang dia katakan?
Tertulis dalam Markus 1:2-3, dalam sabda nabi Yesaya,
‘“Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang
akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Suara
seseorang yang berseru di padang gurun: “Persiapkan jalan
bagi Tuhan; Luruskan jalan-Nya.”’
Suara di padang gurun berseru kepada orang-orang agar
menerima baptisan pertobatan. Apa yang dimaksud dengan
‘baptisan pertobatan’ yang dibicarakan dalam Alkitab? Baptisan
itulah yang diteriakkan oleh Yohanes baptisan pertobatan;
baptisan pertobatan yang memanggil orang-orang kembali
kepada Yesus sehingga mereka percaya kepada Yesus yang akan
menghapus segala dosa mereka dan diselamatkan. Baptisan
pertobatan yaitu untuk menuntun mereka menuju keselamatan.
“Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Yesus akan
dibaptis dengan cara yang sama untuk menghapus segala
dosamu.” Seruan Yohanes Pembaptis yaitu agar Yesus
menghapuskan segala dosa dunia dan dihakimi di kayu Salib
untuk menyelamatkan semua orang sehingga mereka bisa
kembali kepada Yahweh.
“Aku memang membaptis kamu dengan air, tetapi Dia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus” (Markus 1:8). ‘Membaptis
kamu dengan Roh Kudus’ artinya menghapuskan segala dosamu.
Membaptis berarti ‘membasuh’. Pembaptisan Yesus di sungai
Yordan memberitahu kita bahwa Anak Yahweh dibaptis dan
menghapus segala dosa kita untuk menyelamatkan kita.
Oleh sebab itu kita harus berbalik dari dosa dan percaya
kepada-Nya. Dialah Anak Domba yang menghapus dosa semua
manusia. Dan inilah Injil penebusan yang disaksikan oleh
Yohanes Pembaptis.
Tugas Imam Besar untuk Pendamaian Dosa
Siapa yang mempersiapkan jalan keselamatan?
Yohanes Pembaptis
Nabi Yesaya telah bernubuat, “Berbicaralah penghiburan
kepada Yerusalem, dan berserulah kepadanya, bahwa
peperangannya telah berakhir, bahwa kesalahannya telah
dihapus; sebab ia telah menerima dari tangan Tuhan dua kali
lipat dari segala dosanya” (Yesaya 40:2).
Yesus Kristus menghapus dosa Anda dan saya dan semua
orang tanpa kecuali; dosa asal, dosa saat ini, dan bahkan dosa di
masa depan telah dihapuskan melalui Pembaptisan-Nya. Dia
menebus kita semua. Kita semua harus tahu tentang penebusan.
Untuk diselamatkan dari segala dosa kita, kita harus
percaya kepada Injil yang menyatakan bahwa Yohanes
Pembaptis menanggungkan segala dosa kepada Yesus melalui
baptisan.
yaitu sebuah kesalahpahaman jika kita berpikir bahwa
“sebab Tuhan yaitu kasih, kita dapat masuk ke dalam kerajaan
surga hanya dengan percaya kepada Yesus, meskipun kita
memiliki dosa di dalam hati kita.”
Untuk ditebus dari segala dosa kita, kita harus percaya
kepada baptisan-Nya, yang melaluinya Yohanes Pembaptis
menyerahkan semua dosa dunia kepada Yesus. Melalui ‘air’
Yohanes Pembaptis menyerahkan semua dosa manusia kepada
Yesus.
Hal pertama yang Yahweh lakukan untuk menyelamatkan
kita yaitu mengutus Yohanes Pembaptis ke dunia ini. Utusan
Yahweh, Yohanes Pembaptis diutus sebagai duta Raja, yang
menyerahkan semua dosa dunia kepada Yesus melalui baptisan.
Dia melayani sebagai imamat besar bagi seluruh umat manusia.
Yahweh mengatakan kepada kita bahwa Dia mengutus
utusan-Nya Yohanes Pembaptis kepada kita. “Aku mengutus
utusan-Ku mendahului Engkau.” Di hadapan wajah-Mu berarti
di hadapan Yesus. Apa alasan Yahweh mengutus Yohanes
Pembaptis di hadapan Yesus? Itu yaitu untuk menyerahkan
semua dosa dunia kepada Yesus, Anak Yahweh, melalui
baptisan. “Ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.”
Inilah yang Dia maksudkan.
Siapakah orang yang mempersiapkan jalan sehingga kita
dapat ditebus dan masuk surga? Yohanes Pembaptis. ‘Engkau’
berarti Yesus dan ‘Aku’ berarti Yahweh sendiri. Oleh sebab itu,
ketika Dia berfirman, “Aku mengutus utusan-Ku mendahului
Engkau, yang akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu,”
apa maksudnya?
Siapakah yang mempersiapkan jalan kita agar kita bisa
masuk surga? Yohanes Pembaptis memindahkan semua dosa
kita kepada Yesus agar kita percaya bahwa Yesus telah
menghapus semua dosa kita untuk kita; tugasnya yaitu
memberikan baptisan kepada Yesus Kristus untuk
memindahkan semua dosa dunia kepada Yesus. Yesus dan
Yohanes-lah yang memungkinkan kita untuk percaya pada
kebenaran dan ditebus.
Keselamatan kita bergantung pada apa? Hal ini tergantung
pada apakah kita percaya pada karya Yesus, Anak Yahweh, dan
fakta bahwa utusan Yahweh telah menyerahkan semua dosa
dunia kepada-Nya. Kita semua harus mengetahui Injil tentang
pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Yahweh
Bapa mengutus utusan-Nya terlebih dahulu, yang akan
membaptis Anak-Nya, dan menjadikan Dia sebagai wakil umat
manusia. Dengan demikian, Dia menyelesaikan pekerjaan
penebusan bagi kita.
Yahweh mengutus hamba-Nya Yohanes Pembaptis untuk
membaptis Anak-Nya, agar Yohanes Pembaptis dapat
mempersiapkan jalan keselamatan bagi mereka yang percaya
kepada Anak-Nya. Itulah alasan baptisan Yesus. Baptisan yang
diterima Yesus dari Yohanes Pembaptis merupakan penebusan
yang melaluinya segala dosa umat manusia ditanggungkan
kepada Yesus agar semua orang percaya kepada Yesus dan
masuk surga.
Bahkan dosa umat manusia di masa depan ditanggungkan
kepada Yesus melalui baptisan-Nya. Yesus dan Yohanes
Pembaptis bersama-sama mempersiapkan jalan menuju surga
bagi kita. Dengan cara ini, Yahweh mengungkapkan rahasia
penebusan melalui Yohanes Pembaptis.
Sebagai wakil dari kita masing-masing, Yohanes
Pembaptis membaptis Yesus agar kita dapat percaya akan
penebusan kita dan masuk surga. Dia menyerahkan semua dosa
kepada Yesus melalui baptisan. Ini yaitu kabar gembira
tentang penebusan, yaitu Injil.
Mengapa Yohanes Pembaptis Lahir?
Melalui siapa kita dapat percaya kepada Yesus?
Yohanes Pembaptis
Dalam Maleakhi 3:1, tertulis, “Lihatlah, Aku mengutus
utusan-Ku, dan ia akan mempersiapkan jalan di hadapan-Ku.”
Anda harus membaca Alkitab dengan saksama. Mengapa
Yahweh mengutus utusan-Nya sebelum Yesus? Mengapa
Yohanes Pembaptis dilahirkan 6 bulan sebelum Yesus?
Kita harus memahami tentang apa isi Alkitab. Ada satu
0
bagian dalam Perjanjian Lama yang menceritakan tentang
pelayanan Imam Besar Harun. Harun yaitu kakak laki-laki
Musa. Dia dan putra-putranya diurapi sebagai imam oleh
Yahweh. Orang-orang Lewi lainnya bekerja di bawah mereka,
membawakan berbagai macam peralatan, mencampur adonan
roti dan sebagainya, sementara putra-putra Harun
mempersembahkan kurban di dalam Kemah Suci.
Maka anak-anak Harun diurapi untuk membagi jumlah
pekerjaan yang sama di antara mereka, tetapi pada Hari
Pendamaian, hari kesepuluh bulan ketujuh, hanya imam besar
yang mempersembahkan korban pendamaian bagi umatnya.
Dalam Lukas 1:5, ada cerita tentang silsilah Yohanes
Pembaptis. Kita harus memahami dengan benar tentang utusan
Yahweh ini untuk memahami Yesus dengan benar. Kita
cenderung banyak memikirkan tentang Yesus, namun
mengabaikan banyak hal tentang Yohanes Pembaptis yang
datang sebelum Dia. Saya ingin membantu Anda memahaminya.
‘Permulaan Injil Yesus Kristus, Anak Yahweh.
Sebagaimana tertulis dalam para Nabi: “Lihatlah, Aku
mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang akan
mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu”’ (Markus 1:1-2).
Injil surga selalu dimulai dengan Yohanes Pembaptis.
Ketika kita memahami dengan baik tentang Yohanes
Pembaptis, kita dapat dengan jelas memahami dan percaya
kepada Injil penebusan Yesus. Hal ini mirip dengan
mendengarkan duta besar yang kami kirim ke seluruh dunia
untuk memahami situasi semua negara. Ketika kita mengetahui
tentang Yohanes Pembaptis, kita dapat memahami dengan baik
penebusan Tuhan.
Namun sayang sekali, banyak orang Kristen saat ini yang
tidak menyadari pentingnya Yohanes. Yahweh tidak mengutus
Yohanes Pembaptis sebab Dia bosan dan tidak punya pekerjaan
lain. Keempat Injil Perjanjian Baru berbicara tentang Yohanes
Pembaptis sebelum berbicara tentang penebusan Yesus.
Namun para penginjil masa kini mengabaikan Yohanes
Pembaptis sepenuhnya dan mengatakan kepada orang-orang
bahwa percaya kepada Yesus saja sudah cukup untuk
diselamatkan. Mereka sebenarnya memimpin orang-orang untuk
hidup sebagai orang berdosa sepanjang hidup mereka dan
berakhir di neraka. Jika Anda hanya percaya kepada Yesus tanpa
memahami peran Yohanes Pembaptis, agama Kristen hanya
menjadi agama lain bagi Anda. Bagaimana Anda bisa ditebus
dari dosa-dosa Anda jika Anda tidak mengetahui kebenaran? Itu
tidak mungkin.
Injil penebusan tidak sesederhana itu dan tidak semudah itu.
Begitu banyak orang berpikir bahwa penebusan terletak pada
iman kita kepada Salib sebab Yesus mati di Kayu Salib untuk
kita. “Namun, jika seseorang tidak mengetahui kebenaran
bahwa dosa telah ditransfer dan hanya percaya pada salib, tidak
peduli seberapa kuat imannya, ia tidak akan mencapai
keselamatan yang sempurna.”
Oleh sebab itu Yahweh mengutus Yohanes Pembaptis
untuk memberi tahu dunia bagaimana penebusan harus
dilaksanakan dan bagaimana Yesus akan menghapus dosa dunia.
Hanya jika kita mengetahui kebenaran maka kita akan
memahami bahwa Yesus yaitu Anak Yahweh yang
menanggung segala dosa kita ke atas diri-Nya.
Yohanes Pembaptis memberi tahu kita tentang kebenaran
penebusan. Dia memberitahu kita bagaimana dia datang untuk
memberikan kesaksian tentang keilahian Yesus, dan bagaimana
orang-orang tidak mau menerima Dia ketika Terang turun ke
dunia ini. Juga disaksikan dalam Yohanes 1 bahwa Yohanes
Pembaptis yaitu orang yang mempersiapkan Injil penebusan
dengan membaptis Yesus Kristus.
Jika kita tidak memiliki kesaksian Yohanes Pembaptis
tentang penebusan, bagaimana kita bisa percaya kepada Yesus?
Kita belum pernah melihat Yesus, dan jika kita berasal dari
budaya dan agama yang berbeda, bagaimana mungkin kita bisa
percaya kepada Yahweh?
Dengan adanya berbagai macam agama di seluruh dunia,
bagaimana kita dapat mengenal Yesus Kristus? Bagaimana kita
dapat mengetahui bahwa Yesus yaitu Anak Yahweh yang telah
menebus kita dengan menanggung semua dosa dunia?
Oleh sebab itu, kita harus melihat ke dalam Perjanjian
Lama untuk menemukan kata-kata penebusan sejak awal dan
mengetahui bahwa Yesus yaitu Juruselamat kita. Kita harus
mendapatkan pengetahuan yang benar untuk dapat percaya
dengan benar. Tidak ada yang dapat kita lakukan tanpa
pengetahuan yang benar. Untuk percaya kepada Yesus dan
diselamatkan, kita harus mengetahui Injil penebusan yang
disaksikan oleh Yohanes Pembaptis dan perannya di dalamnya.
Untuk memiliki iman yang sempurna kepada Kristus, kita harus
mengetahui kebenaran tentang penebusan.
Oleh sebab itu, seperti yang Yesus katakan, “Dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32), kita harus mengetahui
kebenaran tentang penebusan di dalam Yesus.
Bukti-bukti dalam Alkitab
Dari titik manakah keempat Injil dimulai?
Dari kedatangan Yohanes Pembaptis
Mari kita lanjutkan dan jelajahi semua bukti penebusan di
dalam Alkitab. Mari kita menyingkap apa yang dikatakan oleh
keempat Injil tentang Yohanes Pembaptis, tentang siapa dia,
mengapa dia disebut sebagai ‘wakil umat manusia’ atau ‘imam
besar yang terakhir’, bagaimana segala dosa dunia
ditanggungkan kepada Yesus melalui dia, dan apakah Yesus
menanggung segala dosa ke atas diri-Nya atau tidak.
Keempat Injil dimulai dengan Yohanes Pembaptis.
Yohanes 1:6 memberi tahu kita faktor terpenting dalam Injil.
Diceritakan kepada kita siapa yang melakukan tugas
menanggungkan segala dosa dunia kepada Yesus. “Ada seorang
yang diutus Yahweh, namanya Yohanes. Orang ini datang
sebagai kesaksian, untuk memberi kesaksian tentang Terang,
supaya melalui dia semua orang percaya” (Yohanes 1:6-7).
Dikatakan, ‘melalui dia semua orang percaya’, dan bahwa
dia ‘untuk memberi kesaksian tentang Terang’. Terang itu
yaitu Yesus Kristus. Ini berarti Yohanes harus memberi
kesaksian tentang Yesus sehingga semua orang dapat percaya
melalui dia. Sekarang, mari kita lihat lebih dekat pada Matius.
Dalam Matius 3:13-17, ‘Kemudian Yesus datang dari
Galilea ke Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis olehnya.
Dan Yohanes mencoba mencegah-Nya, dengan berkata, “Aku
yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya,
“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab demikianlah sepatutnya
bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Kemudian dia
mengizinkan-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari
air dan tampaklah langit terbuka bagi-Nya dan Ia melihat Roh
Yahweh turun seperti merpati dan hinggap di atas-Nya. Dan
tiba-tiba terdengarlah suara dari sorga, “Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”’
Mengapa kita harus memahami silsilah Yohanes?
sebab Alkitab mengatakan bahwa Yohanes yaitu imam
besar bagi seluruh umat manusia.
Yohanes Pembaptis membaptis Yesus. Yohanes
Pembaptislah yang menyerahkan segala dosa dunia kepada
Yesus Kristus. Dalam Lukas 1, Lukas berbicara tentang garis
keturunan Yohanes Pembaptis. Mari kita lihat.
Dalam Lukas 1:1-14, “Sejauh banyak orang telah
mengambil tindakan untuk menyusun narasi tentang hal-hal
yang telah digenapi di antara kita, sama seperti mereka yang
sejak semula menjadi saksi mata dan pelayan firman telah
menyampaikan hal-hal itu kepada kita, tampaknya baik bagi
saya juga, setelah memiliki pemahaman yang sempurna tentang
segala sesuatu sejak awal, untuk menulis kepadamu sebuah
laporan yang teratur, wahai Teofilus yang paling baik, supaya
kamu dapat mengetahui dengan pasti hal-hal yang telah
diperintahkan kepadamu. Pada zaman Herodes, raja Yudea,
ada seorang imam bernama Zakharia, dari rombongan Abia.
Istrinya berasal dari keturunan Harun dan namanya Elisabet.
Dan keduanya yaitu orang benar di hadapan Yahweh, mereka
hidup menurut segala perintah dan ketetapan Yahweh dengan
tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab
Elisabet mandul dan usia mereka berdua sudah lanjut.
Demikianlah, ketika ia sedang melayani sebagai imam di
hadapan Yahweh sesuai dengan urutan pembagiannya, menurut
kebiasaan imamat, undinya jatuh untuk membakar ukupan
ketika dia pergi ke bait suci Yahweh. Dan seluruh umat sedang
berdoa di luar pada saat pembakaran dupa. Kemudian seorang
malaikat Yahweh menampakkan diri kepadanya, berdiri di
sebelah kanan mezbah dupa. Dan ketika Zakharia melihatnya,
dia gelisah dan ketakutan menimpanya. Namun malaikat itu
berkata kepadanya, “Jangan takut, Zakharia, sebab doamu
terkabul; dan isterimu Elisabet akan melahirkan bagimu
seorang anak laki-laki, dan kamu akan menamakan dia Yohanes.
Dan kamu akan bersukacita dan bergembira, dan banyak orang
akan bersukacita atas kelahirannya.”’
Lukas memberi tahu kita secara rinci silsilah Yohanes.
Lukas, murid Yesus, menjelaskan silsilah Yohanes sejak awal.
Lukas telah mengajarkan Injil kepada seorang pria bernama
Teofilus, yang berasal dari budaya berbeda dan tidak mengenal
Tuhan.
Jadi, untuk mengajari dia tentang Yesus, Juruselamat orang
berdosa, Lukas berpikir bahwa dia perlu menjelaskan silsilah
Yohanes Pembaptis secara rinci.
Dalam Lukas 1:5-9, ia menceritakan, “Pada zaman
Herodes, raja Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia,
dari rombongan Abia. Istrinya berasal dari keturunan Harun
dan namanya Elisabet. Dan keduanya yaitu orang benar di
hadapan Yahweh, mereka hidup menurut segala perintah dan
ketetapan Yahweh dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak
mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan usia mereka
berdua sudah lanjut. Demikianlah, ketika ia sedang melayani
sebagai imam di hadapan Yahweh sesuai dengan urutan
pembagiannya, menurut kebiasaan imamat.”
Di sini, sebuah peristiwa terjadi ketika Zakharia sedang
melayani Yahweh menurut adat istiadat imamat. Lukas memberi
kesaksian dengan jelas bahwa Zakharia yaitu keturunan Harun.
Lalu Zakharia termasuk dalam divisi apa? Ini yaitu poin yang
sangat penting.
Ia menjelaskan, “Ketika ia sedang melayani sebagai imam
di hadapan Yahweh sesuai dengan urutan pembagiannya.” Kita
dapat melihat bahwa Lukas mengetahui dengan baik tentang
Zakharia sehingga ia menjelaskan Injil penebusan melalui
Zakharia dan Elisabet.
sebab kita juga bangsa Kafir dan berbeda ras, kita tidak
bisa memahami Keselamatan Yesus jika tidak dijelaskan secara
detail, langkah demi langkah. Mari kita cari tahu apa saja
detailnya. Yohanes Pembaptis lahir dari pasangan Zakharia dan
istrinya Elisabet, yang merupakan salah satu putri Harun.
Sekarang, mari kita lihat silsilah Zakharia dan Yohanes.
Silsilah Yohanes Pembaptis
Keturunan siapakah Yohanes Pembaptis?
Harun, Imam Besar
Untuk memahami silsilah Yohanes Pembaptis, kita harus
membaca Perjanjian Lama, 1 Tawarikh 24:1-19.
“Inilah rombongan anak-anak Harun. Anak-anak Harun
yaitu Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar. Dan Nadab dan
Abihu meninggal sebelum ayah mereka, dan tidak mempunyai
anak; oleh sebab itu Eleazar dan Itamar melayani sebagai
imam. Kemudian Daud bersama Zadok dari bani Eleazar dan
Ahimelekh dari bani Itamar membagi mereka menurut jadwal
dinas mereka. Di antara bani Eleazar terdapat lebih banyak
pemimpin daripada di antara bani Itamar, sehingga mereka
terpecah belah. Di antara anak-anak Eleazar ada enam belas
kepala keluarga ayah mereka, dan delapan kepala keluarga
ayah mereka di antara anak-anak Itamar. Demikianlah mereka
dibagi-bagi berdasarkan undian, kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain, sebab ada para pemuka Tempat Kudus
dan para pemuka rumah Yahweh, dari bani Eleazar dan dari
bani Itamar. Dan juru tulis itu, Semaya bin Netaneel, salah satu
orang Lewi, menuliskannya di hadapan raja, para pemimpin,
Imam Zadok, Ahimelekh bin Abyatar, dan para kepala keluarga
para imam dan orang-orang Lewi, satu rumah ayah diambil
untuk Eleazar dan satu lagi untuk Itamar. Undian yang pertama
jatuh ke tangan Yoyarib, dan undian kedua ke tangan Yedaya,
yang ketiga untuk Harim, yang keempat untuk Seorim, yang
kelima pada Malkia, yang keenam pada Miyamin, yang ketujuh
pada Hakos, yang kedelapan pada Abia, yang kesembilan pada
Yesua, yang kesepuluh pada Sekhanya, yang kesebelas pada
Elyasib, yang kedua belas pada Yakim, yang ketiga belas pada
Hupa, yang keempat belas pada Yesebeab, yang kelima belas
pada Bilga, yang keenam belas pada Imer, yang ketujuh belas
pada Hezir, yang kedelapan belas pada Hapizes, yang
kesembilan belas pada Petahya, yang kedua puluh pada
Yehezkel, yang kedua puluh satu pada Yakhin, yang kedua puluh
dua pada Gamul, yang kedua puluh tiga pada Delaya, yang
kedua puluh empat pada Maazya. Itulah jadwal pelayanan
mereka untuk memasuki rumah Yahweh menurut tata cara
mereka melalui tangan Harun ayah mereka, sebagaimana
Tuhan Yahweh Israel telah perintahkan kepadanya.”
Mari kita baca ayat 10 lagi. “Yang ketujuh pada Hakos,
yang kedelapan pada Abia.” Di sini, Daud memberikan undian
kepada masing-masing anak Harun sehingga korban
dipersembahkan secara berurutan. (Seperti yang Anda ketahui,
Harun yaitu kakak laki-laki Musa. Yahweh menahbiskan Musa
sebagai wakil-Nya, dan Harun sebagai imam besar di Kemah
Suci di hadapan umat Israel).
Semua orang Lewi lainnya berada di bawah para imam dan
Harun serta anak-anaknya bertanggung jawab atas semua
pengorbanan di hadapan Yahweh. Sebelum Daud menetapkan
sistem untuk menarik undian, para imam, keturunan Harun,
harus melakukan pengundian setiap kali dan hal itu telah
menyebabkan banyak kebingungan.
Oleh sebab itu David mengatur sistemnya dengan
mengurutkan setiap divisi. Ada 24 regu secara berurutan yang
berasal dari cucu Harun, dan regu kedelapan yaitu Abia. Dan
dikatakan, “Ada seorang imam bernama Zakharia, dari
rombongan Abia.” Jadi Zakharia dan istrinya Elisabet,
keduanya yaitu keturunan Imam Besar Harun.
yaitu Zakharia, seorang imam dari rombongan Abia,
yang merupakan ayah dari Yohanes Pembaptis. Kita tahu dari
Alkitab bahwa mereka biasa menikah dalam keluarga mereka.
Seperti yang Anda ketahui, Yakub menikahi putri
pamannya dari pihak ibunya. Penjelasan mengenai silsilah inilah
yang sangat penting. Dikatakan, “Ada seorang imam bernama
Zakharia, dari rombongan Abia.”
Oleh sebab itu, ia jelas merupakan keturunan Harun. Siapa?
Zakharia, ayah dari Yohanes Pembaptis. Ini yaitu faktor penting
dalam menjelaskan penebusan Yesus, pelayanan Yohanes
Pembaptis, dan penyerahan dosa-dosa dunia kepada Yesus.
Hanya Anak-anak Harun yang Boleh Melayani
Sebagai Imam
Siapakah yang dapat melayani sebagai imam besar pada
masa Perjanjian Lama?
Harun dan keturunannya
Lalu di mana di dalam Alkitab disebutkan bahwa anak-
anak Harun harus melayani sebagai imam? Mari kita lihat.
Dalam Bilangan 20:22-29, ‘Maka bani Israel, seluruh
jemaah, berangkat dari Kadesh dan tiba di Gunung Hor. Dan
Yahweh berbicara kepada Musa dan Harun di Gunung Hor
dekat perbatasan tanah Edom, mengatakan: “Harun akan
dikumpulkan kepada umatnya, sebab dia tidak akan memasuki
tanah yang telah Aku berikan kepada bani Israel, sebab kamu
memberontak terhadap firman-Ku di sumber air Meriba.
Bawalah Harun dan Eleazar, putranya, dan bawa mereka ke
Gunung Hor; dan menanggalkan pakaian Harun dan
mengenakannya pada Eleazar, putranya; sebab Harun akan
dikumpulkan kepada bangsanya dan mati di sana.” Maka Musa
melakukan seperti yang diperintahkan Yahweh, dan mereka naik
ke Gunung Hor di hadapan seluruh jemaah. Musa melucuti
pakaian Harun dan mengenakannya pada Eleazar, putranya;
dan Harun mati di sana, di puncak gunung. Kemudian Musa dan
Eleazar turun dari gunung. Ketika seluruh jemaah melihat
bahwa Harun telah mati, maka seluruh kaum Israel berduka
atas Harun selama tiga puluh hari.’
Dalam kitab Keluaran, tercatat Hukum Taurat Yahweh
yang mengatakan bahwa anak-anak imam besar harus
memangku jabatan imam besar, seperti yang dilakukan ayah
mereka ketika mereka sudah dewasa.
Dalam Keluaran 28:1-5, “Sekarang bawalah Harun,
saudaramu, dan anak-anaknya bersamanya, dari tengah-tengah
bani Israel, agar ia dapat melayani Aku sebagai imam, Harun
dan anak-anak Harun: Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar. Dan
haruslah kamu membuatkan pakaian kudus bagi Harun,
saudaramu, untuk kemuliaan dan keindahan. Demikianlah
engkau harus berbicara kepada semua perajin yang berbakat,
yang telah Kupenuhi dengan roh hikmat, agar mereka dapat
membuat pakaian Harun, untuk menguduskannya, agar ia dapat
melayani Aku sebagai imam. Dan inilah pakaian yang harus
mereka buat: tutup dada, baju efod, jubah, tunik yang ditenun
dengan terampil, serban, dan ikat pinggang. Demikianlah
mereka harus membuatkan pakaian kudus bagi Harun
saudaramu dan anak-anaknya, agar ia dapat melayani Aku
sebagai imam. Mereka harus mengambil benang emas, kain biru,
kain ungu, kain merah, dan linen halus.”
Yahweh dengan jelas menugaskan Harun, saudara laki-laki
Musa, untuk menjadi imam. Imamat tidak terbuka bagi pria lain
mana pun. Oleh sebab itu Yahweh memerintahkan Musa untuk
menguduskan Harun sebagai imam besar, dan membuatkan
pakaian yang pantas untuknya sesuai dengan ketentuan-Nya.
Kita tidak boleh melupakan firman Yahweh.
Juga dalam Keluaran 29:1-9, “Dan inilah yang harus
kauperbuat terhadap mereka untuk menguduskan mereka
sebagai imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan
dua ekor domba jantan yang tidak bercela, dan roti tidak beragi,
kue tidak beragi yang dicampur dengan minyak, dan wafer tidak
beragi yang diolesi minyak (buatlah dari tepung terigu). Kamu
harus memasukkannya ke dalam satu keranjang dan
membawanya ke dalam keranjang, bersama seekor sapi jantan
dan dua ekor domba jantan. Harun dan anak-anaknya harus
kamu bawa ke pintu Kemah Pertemuan, lalu kamu harus
membasuh mereka dengan air. Kemudian engkau harus
mengambil pakaian itu, mengenakan jubah pada Harun, dan
jubah efod, baju efod, dan penutup dada, dan ikatkan padanya
tali efod yang ditenun dengan rumit. Haruslah kamu
memasangkan serban pada kepalanya, dan memasangkan
mahkota suci pada serban itu. Dan engkau harus mengambil
minyak urapan itu, menuangkannya ke atas kepalanya, dan
mengurapi dia. Kemudian engkau harus membawa anak-
anaknya dan mengenakan jubah pada mereka. Haruslah engkau
mengikatkan ikat pinggang kepada mereka, yaitu Harun dan
anak-anaknya, dan memakaikan topi kepada mereka. Imamat
akan menjadi milik mereka untuk suatu ketetapan yang kekal.
Demikianlah engkau harus menguduskan Harun dan anak-
anaknya.”
“Haruslah engkau mengikatkan ikat pinggang kepada
mereka, yaitu Harun dan anak-anaknya, dan memakaikan topi
kepada mereka. Imamat akan menjadi milik mereka untuk suatu
ketetapan yang kekal. Demikianlah engkau harus menguduskan
Harun dan anak-anaknya.” Tuhan Yahweh menetapkan bahwa
hanya Harun dan anak-anaknya yang akan dikuduskan untuk
melayani keimaman selamanya. Ketika Dia secara khusus
mengatakan “untuk suatu ketetapan yang kekal,” hal itu berlaku
bahkan setelah Yesus datang ke dunia ini.
Oleh sebab itu, Lukas menjelaskan secara mendalam bahwa
Zakharia yaitu keturunan Harun sang imam besar. Ketika
Zakharia sedang melayani sebagai imam di hadapan Yahweh di
Bait Yahweh, seorang malaikat menampakkan diri kepadanya
dan memberitahukan bahwa doanya didengar; dan bahwa istrinya,
Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki baginya.
Zakharia tidak dapat mempercayai hal ini dan berkata,
“Istriku sudah sangat tua, bagaimana mungkin ia dapat
melahirkan seorang anak laki-laki?” sebab keraguannya,
Yahweh membuatnya bisu untuk sementara waktu untuk
menunjukkan bahwa perkataan-Nya yaitu benar.
Pada waktunya, istrinya hamil dan beberapa waktu
kemudian, Maria yang masih perawan juga hamil. Kedua
peristiwa tersebut merupakan karya persiapan Yahweh bagi
keselamatan kita. Untuk menyelamatkan manusia yang rusak,
Yahweh harus mengutus hamba-Nya Yohanes dan Anak-Nya
yang tunggal, Yesus, lahir ke dunia ini.
Oleh sebab itu, Yahweh mengutus Anak-Nya untuk
dibaptis oleh Yohanes agar memikul semua dosa dunia,
sehingga mereka yang percaya kepada-Nya akan.
Pemeliharaan Khusus Yahweh!
Siapakah yang Yahweh persiapkan sebelum Yesus untuk
pekerjaan penebusan?
Yohanes Pembaptis
Yahweh mempersiapkan Yohanes untuk dilahirkan ke
dalam dunia ini sebelum Yesus. Yohanes dilahirkan agar ia
dapat membaptis Yesus dan menyerahkan semua dosa dunia
kepada-Nya. Seorang keturunan imam besar harus
mempersembahkan korban pendamaian untuk menggenapi
Perjanjian Yahweh yang dibuat dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru; agar Injil penebusan Yesus dapat dipercayai
dan dilaksanakan dengan benar.
Dalam Keluaran, Yahweh memberikan Hukum Taurat dan
Perjanjian-Nya kepada Israel; Hukum Taurat Yahweh dan tata
cara mempersembahkan kurban di dalam Kemah Suci, sampai
ke pakaian para imam, rincian pengorbanan, dan suksesi
keimaman kepada putra-putra imam. Yahweh menetapkan
Harun dan keturunannya sebagai imam besar untuk selamanya.
Oleh sebab itu seluruh keturunan Harun boleh
mempersembahkan kurban dan para imam besar hanya boleh
datang dari kaum Harun. Apakah Anda melihat bagaimana
keadaannya?
Namun di antara banyak keturunan Harun, Yahweh memilih
seorang imam bernama Zakharia dan istrinya Elisabet. Dia telah
berkata, “Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului
Engkau.” Ketika Yahweh mengatakan kepada Zakharia bahwa
Dia akan memungkinkan Elisabet untuk memiliki seorang anak
laki-laki, dan bahwa Dia akan menamainya Yohanes, dia sangat
terkejut sehingga dia menjadi bisu sebab perintah-Nya sampai
anak laki-laki itu lahir dan diberi nama.
Dan sungguh, telah lahir seorang anak laki-laki di
rumahnya. Ketika tiba waktunya memberi nama bayi menurut
adat istiadat Israel, mereka bermaksud menamai anak laki-laki
itu dengan nama ayahnya.
‘Setelah genap waktunya bagi Elisabet untuk bersalin, ia
melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-
tetangganya dan sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan
telah menunjukkan kasih setia-Nya yang besar kepadanya,
bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Jadi, pada
hari kedelapan, mereka datang untuk menyunatkan anak itu;
dan mereka akan memanggilnya dengan nama ayahnya,
Zakharia. Tetapi jawab ibunya, “Jangan, ia harus dinamai
Yohanes.” Tetapi mereka berkata kepadanya, “Tidak ada di
antara sanak saudaramu tidak ada yang bernama demikian.”
Lalu mereka membuat tanda-tanda kepada ayahnya, dengan
nama apa ia hendak menamai anak itu. Lalu ia meminta sebuah
loh-loh dan menulis, katanya, “Namanya Yohanes.” Maka
takjublah mereka semua. Segera mulutnya terbuka dan lidahnya
terlepas, dan dia berbicara, memuji Yahweh. Maka datanglah
ketakutan ke atas semua orang yang tinggal di sekeliling mereka,
dan semua perkataan itu dibicarakan orang di seluruh daerah
pegunungan Yudea. Dan semua orang yang mendengarkannya
menyimpan hal itu di dalam hatinya sambil berkata, “Anak
macam apa dia nanti?” Dan tangan Tuhan menyertai dia’
(Lukas 1:57-66).
Zakharia bisu pada saat itu. Ketika tiba waktunya untuk
memberi nama bayi tersebut, kerabatnya menyarankan agar bayi
tersebut diberi nama Zacharias. Namun ibunya bersikeras agar
namanya yaitu John. Mendengar hal ini, kerabatnya
mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki nama
itu di keluarganya dan bayi tersebut harus diberi nama sesuai
nama ayahnya.
Ketika Elisabet terus mendesak agar diberi nama,
kerabatnya menemui Zakharia dan bertanya apa nama bayi itu.
Zakharia, sebab dia belum dapat berbicara, meminta sebuah
papan tulis dan menulis ‘Yohanes’. Semua kerabat bertanya-
tanya dengan pilihan nama yang tidak biasa ini.
Namun setelah diberi nama, mulut Zacharias langsung
terbuka. Dia memuji Yahweh dan dia dipenuhi dengan Roh
Kudus dan bernubuat.
Lukas menceritakan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis
di rumah Zakharia. “Ada seorang imam bernama Zakharia, dari
rombongan Abia.” Dalam pemeliharaan khusus Yahweh,
Yohanes Pembaptis, wakil umat manusia dilahirkan dari
Zakharia, keturunan Harun.
Dan melalui Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus,
Yahweh telah menggenapi keselamatan umat manusia. Kita
diselamatkan dari segala dosa kita dengan percaya kepada
pekerjaan penebusan yang dilakukan melalui Yohanes dan
Yesus Kristus.
Pembaptisan Yesus
Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes?
Untuk menghapus segala dosa dunia
Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Yesus yaitu Anak
Yahweh dan Dia menanggung segala dosa kita. Dia yaitu
Yohanes Pembaptis, hamba Yahweh yang memberi kesaksian
tentang keselamatan kita. Ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak
memberi tahu kita bahwa Dia yaitu Juruselamat kita. Tuhan
bekerja melalui hamba-hamba-Nya di gereja, dan melalui mulut
seluruh umat-Nya yang telah diselamatkan.
Tuhan berkata, “Berbicaralah penghiburan kepada
Yerusalem, dan berserulah kepadanya, bahwa peperangannya
telah berakhir, bahwa kesalahannya telah dihapus; sebab ia
telah menerima dari tangan Tuhan dua kali lipat dari segala
dosanya. Rumput layu, bunga layu, Tetapi firman Tuhan kita
berdiri selamanya” (Yesaya 40:2, 8).
“Kamu bukan orang berdosa lagi. Aku telah menebus
semua dosamu dan peperangan telah berakhir.” Demikianlah
suara Injil penebusan terus berseru kepada kita. Inilah yang
disebut Injil yang telah dipersiapkan.
Ketika kita memahami pekerjaan Yohanes Pembaptis,
ketika kita benar-benar memahami bahwa segala dosa dunia
ditanggungkan kepada Yesus melalui Yohanes Pembaptis, kita
semua dapat terbebas dari dosa-dosa kita.
Keempat Injil menceritakan kepada kita tentang Yohanes
Pembaptis, dan nabi terakhir Perjanjian Lama juga memberi
kesaksian tentang Yohanes Pembaptis, hamba Yahweh. Dan
Perjanjian Baru dimulai dengan kelahiran Yohanes Pembaptis
dan penerusan dosa melalui dia.
Lalu mengapa kita memanggilnya Yohanes Pembaptis? Itu
sebab dia membaptis Yesus. Apa arti baptisan? Artinya
‘melewati, dikuburkan, dibasuh’ ‘penumpangan
tangan’ dalam Perjanjian Lama.
Dalam Perjanjian Lama, ketika seseorang berbuat dosa, ia
menanggungkan dosanya ke atas kepala korban penghapus dosa,
yaitu korban yang tidak bercela, dengan meletakkan tangannya
di atas korban penghapus dosa, dan korban tersebut mati
bersama dengan dosa-dosa tersebut. ‘Penumpangan tangan’
berarti ‘mewariskan kepada’. Oleh sebab itu, ‘penumpangan
tangan’ dan ‘baptisan’ mempunyai arti yang sama tetapi dengan
nama yang berbeda.
Lalu apa maksudnya baptisan Yesus? Baptisannya yaitu
satu-satunya cara untuk melakukan penebusan dalam
pentahbisan Tuhan.
Dalam Perjanjian Lama, orang-orang berdosa harus
meletakkan tangan mereka di atas kepala hewan kurban untuk
memindahkan dosa-dosa mereka ke kepalanya. Kemudian
mereka harus memotong lehernya dan para imam membawa
darahnya untuk dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah
persembahan bakaran. Ini yaitu cara untuk menebus dosa-dosa
harian.
Lalu, bagaimana mereka menebus dosa tahunan?
Harun, imam besar mempersembahkan kurban untuk
seluruh umat Israel. sebab Yohanes Pembaptis dilahirkan
dalam keluarga Harun, maka sudah sepantasnya dia menjadi
imam besar, dan Yahweh telah menentukan dia dari semula
untuk menjadi imam besar terakhir sesuai dengan janji
penebusan-Nya.
Yohanes Pembaptis yaitu wakil seluruh umat manusia
dan imam besar terakhir seluruh umat manusia sebab Perjanjian
Lama berakhir ketika Yesus Kristus lahir. Siapa lagi selain
Yohanes Pembaptis yang menanggungkan segala dosa dunia
kepada Yesus di Perjanjian Baru sama seperti Harun telah
menebus dosa umatnya di Perjanjian Lama? Sebagai imam besar
terakhir dalam Perjanjian Lama dan wakil seluruh umat manusia,
Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa dunia kepada
Yesus ketika ia membaptis-Nya.
sebab Yohanes menyerahkan semua dosa kepada Yesus,
kita dapat ditebus dengan percaya kepada Injil air dan Roh.
Yesus menjadi Anak Domba untuk menyelamatkan semua
orang berdosa, dengan demikian melaksanakan pekerjaan
penebusan seperti yang telah direncanakan Yahweh. Yesus
mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis yaitu nabi terakhir,
imam besar terakhir yang menyerahkan semua dosa dunia
kepada-Nya.
Mengapa Yesus tidak dapat melakukannya sendiri?
Mengapa Dia membutuhkan Yohanes Pembaptis? Ada alasan
mengapa Yohanes Pembaptis datang enam bulan sebelum Yesus.
Itu yaitu untuk menggenapi Hukum Taurat Perjanjian Lama,
untuk menyempurnakan Perjanjian Lama.
Yesus lahir dari perawan Maria, dan Yohanes Pembaptis
lahir dari seorang wanita tua bernama Elizabeth.
Ini yaitu pekerjaan Yahweh, dan Dia merencanakannya
untuk menyelamatkan semua orang berdosa. Untuk
menyelamatkan kita dari peperangan terus-menerus melawan
dosa, dan semua penderitaan umat manusia yang berdosa, Dia
mengutus hamba-Nya Yohanes, dan kemudian Putra-Nya
sendiri, Yesus. Yohanes Pembaptis diutus sebagai wakil seluruh
umat manusia, imam besar terakhir.
Yang Terbesar di Antara Mereka yang Lahir dari
Wanita
Siapa orang terhebat di dunia?
Yohanes Pembaptis
Mari kita lihat Matius 11:7-14. ‘Ketika mereka berangkat,
Yesus mulai berkata kepada orang banyak mengenai Yohanes:
“Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun untuk melihat?
Buluh yang terguncang oleh angin? Tetapi kamu keluar untuk
melihat apa? Seorang pria mengenakan pakaian lembut?
Memang, orang yang memakai pakaian halus berada di rumah
raja. Tetapi kamu keluar untuk melihat apa? Seorang nabi? Ya,
Aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi. Sebab
inilah dia yang tentangnya ada tertulis: ‘Lihatlah, Aku
mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.’ “Aku berkata
kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan tidak pernah muncul seorang yang lebih besar
dari pada Yohanes Pembaptis; tetapi dia yang terkecil dalam
kerajaan surga, lebih besar dari dia. Dan sejak zaman Yohanes
Pembaptis sampai sekarang, Kerajaan Surga mengalami
kekerasan, dan orang-orang yang melakukan kekerasan
merebutnya dengan kekerasan. Sebab semua nabi dan kitab
Hukum Taurat bernubuat sampai zaman Yohanes. Dan jika
kamu bersedia menerimanya, dialah Elia yang akan datang.”’
Orang-orang pergi ke padang gurun untuk melihat Yohanes
Pembaptis, yang berseru, “Bertobatlah, hai kamu keturunan ular
beludak!” Dan Yesus berkata, “Tetapi kamu keluar untuk
melihat apa? Seorang pria mengenakan pakaian lembut?
Memang, orang yang memakai pakaian halus berada di rumah
raja.”
Yesus sendiri bersaksi tentang kebesaran Yohanes. “Kamu
keluar untuk melihat apa? Orang barbar yang mengenakan bulu
unta dan berteriak sekuat tenaga? Dia pasti memakai bulu unta.
Apa yang ingin kamu lihat? Seorang pria mengenakan pakaian
lembut? Mereka yang mengenakan pakaian lembut berada di
rumah raja. Tapi dia lebih besar dari raja,” Yesus bersaksi.
“Memang, orang yang memakai pakaian halus berada di rumah
raja. Tetapi kamu keluar untuk melihat apa? Seorang nabi? Ya,
Aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi.”
Pada zaman dahulu, para nabi lebih hebat dari raja.
Yohanes Pembaptis lebih dari sekedar raja dan lebih dari
seorang nabi. Dia lebih dari semua nabi Perjanjian Lama.
0
Faktanya, Yohanes, imam besar terakhir dan wakil umat
manusia, lebih tinggi dari pada Harun imam besar pertama.
Yesus sendiri bersaksi tentang Yohanes.
Siapakah wakil umat manusia? Kecuali Kristus sendiri,
siapakah manusia terhebat di muka bumi? Yohanes Pembaptis.
“Aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi. Sebab
inilah dia yang tentangnya ada tertulis: ‘Lihatlah, Aku mengutus
utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-
Mu di hadapan-Mu.’”
Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa perang melawan dosa
telah berakhir. “Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang
menghapus dosa dunia!” Yohanes Pembaptislah yang bersaksi
bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia.
Dalam Matius 11:11, “Aku berkata kepadamu,
Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak pernah muncul seorang yang lebih besar dari
pada Yohanes Pembaptis.” Apakah ada orang yang lebih besar
daripada Yohanes Pembaptis di antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan?
Apa maksudnya ‘dilahirkan oleh perempuan’? Artinya
seluruh umat manusia. Kecuali Adam, seluruh umat manusia
dilahirkan dari perempuan. Ya, di antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan, belum ada yang lebih besar dari Yohanes
Pembaptis. Oleh sebab itu dialah Imam Besar terakhir dan
wakil umat manusia. Yohanes Pembaptis yaitu imam besar,
nabi, dan wakil kita.
Dalam Perjanjian Lama, Harun dan anak-anaknya
ditahbiskan oleh Yahweh untuk melayani selama-lamanya.
Segala dosa harus dihapuskan melalui Harun dan anak-anaknya.
Itu seperti yang diperintahkan Yahweh.
Jika ada orang Lewi lain yang maju dan berani turun tangan,
dia pasti sudah mati. Yang bisa mereka lakukan hanyalah
0
mengumpulkan kayu untuk api di altar, menguliti hewan,
membersihkan usus, dan mengambil lemaknya. Jika mereka
cukup lancang untuk mencoba melakukan pekerjaan pendeta,
mereka hanya akan mati. Itu yaitu Hukum Taurat Yahweh.
Mereka tidak bisa melewati batas.
Di dunia ini, tidak ada orang yang lebih besar daripada
Yohanes Pembaptis. Dia yaitu perwakilan dari semua orang di
dunia. “Dan sejak zaman Yohanes Pembaptis sampai sekarang,
Kerajaan Surga mengalami kekerasan, dan orang-orang yang
melakukan kekerasan merebutnya dengan kekerasan” (Matius
11:12).
Penebusan umat manusia telah digenapi ketika Yohanes
Pembaptis membaptis Yesus, dan mereka yang percaya kepada
Yesus dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Mereka menjadi
orang benar. Mari kita lihat bagaimana ayah Yohanes bersaksi
tentang anaknya.
Kesaksian Zakharia, Bapa Yohanes
Apakah yang dinubuatkan Zakharia tentang putranya?
Yohanes akan mempersiapkan jalan Tuhan dengan
memberikan pengetahuan tentang keselamatan kepada
umat-Nya.
Mari kita baca Lukas 1:67-80. ‘Sekarang ayahnya,
Zakharia, dipenuhi dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:
Terpujilah Tuhan, Yahweh Israel, sebab Ia telah melawat dan
menebus umat-Nya, Dan yang telah menumbuhkan tanduk
keselamatan bagi kita di rumah hamba-Nya Daud,
Sebagaimana Dia berfirman melalui mulut para nabi-Nya yang
kudus, yang telah ada sejak dunia dijadikan, Supaya kita harus
diselamatkan dari musuh-musuh kita Dan dari tangan semua
orang yang membenci kita, Untuk melaksanakan rahmat yang
dijanjikan kepada nenek moyang kita Dan untuk mengingat
perjanjian-Nya yang kudus, Yaitu sumpah yang diikrarkan-Nya
dengan nenek moyang kita Abraham: Untuk mengaruniakan
kepada kita, setelah dilepaskan dari tangan musuh-musuh kita,
agar kita dapat melayani Dia tanpa takut, Dalam kekudusan dan
kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. “Dan engkau,
hai anakku, engkau akan disebut nabi Yang Mahatinggi, sebab
engkau akan menghadap hadirat Tuhan untuk mempersiapkan
jalan bagi-Nya, Untuk memberikan pengetahuan keselamatan
kepada umat-Nya Melalui pengampunan dosa(dosa telah lenyap
sepenuhnya) mereka, sebab belas kasihan Tuhan kita yang
lembut, Dengan mana Surya pagi dari tempat tinggi telah
mengunjungi kita; Untuk memberikan terang kepada mereka
yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang kematian,
Untuk membimbing kaki kita ke jalan kedamaian.” Demikianlah
anak itu bertumbuh besar dan menjadi kuat dalam rohnya, dan
ia tinggal di padang gurun sampai pada hari Ia menyatakan
diri-Nya kepada bangsa Israel.’
Zakharia menubuatkan dua hal. Dia meramalkan bahwa
Raja segala raja telah datang. Dari ayat 68 hingga 73, ia
bernubuat dengan sukacita bahwa Yahweh tidak melupakan
janji-janji-Nya dan bahwa Yesus, seperti yang telah dijanjikan
Yahweh kepada Abraham, lahir dari anak dara Maria untuk
menyelamatkan keturunannya dari tangan musuh-musuhnya.
Dan kemudian dari ayat 74, “Untuk mengaruniakan
kepada kita, setelah dilepaskan dari tangan musuh-musuh kita,
agar kita dapat melayani Dia tanpa takut.” Ini yaitu pengingat
akan Janji Yahweh kepada Abraham dan bangsa Israel, dan dia
telah bernubuat. “Untuk mengaruniakan kepada kita, agar kita
dapat melayani Dia tanpa takut.”
Dari ayat 76, dia bernubuat kepada putranya. “Dan engkau,
hai anakku, engkau akan disebut nabi Yang Mahatinggi, sebab
engkau akan menghadap hadirat Tuhan untuk mempersiapkan
jalan bagi-Nya, Untuk memberikan pengetahuan keselamatan
kepada umat-Nya Melalui pengampunan dosa(dosa telah lenyap
sepenuhnya) mereka, sebab belas kasihan Tuhan kita yang
lembut, Dengan mana Surya pagi dari tempat tinggi telah
mengunjungi kita; Untuk memberikan terang kepada mereka
yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang kematian,
Untuk membimbing kaki kita ke jalan kedamaian.”
Di sini beliau berkata, “Untuk memberikan pengetahuan
keselamatan kepada umat-Nya Melalui pengampunan
dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) mereka.” Melalui siapakah
Dia mengatakan bahwa pengetahuan tentang keselamatan akan
diberikan? Yohanes Pembaptis. Bisakah kalian semua melihat
ini? Yohanes Pembaptis, melalui firman Yahweh, memberi kita
pengetahuan bahwa Yesus yaitu Anak Yahweh yang
menghapus dosa dunia.
Sekarang, mari kita lihat Markus 1. ‘Permulaan Injil Yesus
Kristus, Anak Yahweh. Sebagaimana tertulis dalam para Nabi:
“Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang
akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Suara
seseorang yang berseru di padang gurun: “Persiapkan jalan bagi
Tuhan; Luruskan jalan-Nya.” Yohanes datang membaptis di
padang gurun dan memberitakan baptisan pertobatan untuk
pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Kemudian
seluruh tanah Yudea dan penduduk Yerusalem pergi kepadanya
dan semua orang dibaptis olehnya di Sungai Yordan sambil
mengaku dosa mereka’ (Markus 1:1-5).
Ketika bangsa Israel mendengar dari Yohanes Pembaptis,
mereka berbalik dari menyembah berhala bangsa-bangsa lain
dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Tetapi Yohanes bersaksi,
“Aku membaptis kamu dengan air supaya kamu kembali kepada
Tuhan. Tetapi Anak Yahweh akan datang dan dibaptis olehku
sehingga semua dosamu akan berpindah kepada-Nya. Dan jika
kamu percaya kepada baptisan-Nya, sama seperti kamu percaya
kepada baptisan yang kuberikan kepadamu, maka segala
dosamu akan ditanggungkan kepada-Nya, sama seperti dosa-
dosa yang ditanggung melalui penumpangan tangan dalam
Perjanjian Lama.” Itu yaitu yang dijadikan kesaksian oleh John.
Fakta bahwa Yesus dibaptis di sungai Yordan berarti Dia
dibaptis di sungai kematian. Kita bernyanyi di sebuah
pemakaman, “ Dalam kesunyian, kita akan bertemu di pantai
yang indah. Kita akan bertemu di pantai yang indah itu. ”
Ketika kita mati, kita akan menyeberangi Sungai Yordan.
Sungai Yordan yaitu sungai kematian. Yesus dibaptis di sungai
kematian.
Pembaptisan Yang Memindahkan Dosa Kita
Apakah yang dimaksud dengan ‘penumpangan tangan’
dalam Perjanjian Baru?
Pembaptisan Yesus
Dalam Matius 3:13-17, kita membaca, ‘Kemudian Yesus
datang dari Galilea ke Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis
olehnya. Dan Yohanes mencoba mencegah-Nya, dengan berkata,
“Aku yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya,
“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab demikianlah sepatutnya
bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Kemudian dia
mengizinkan-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari
air dan tampaklah langit terbuka bagi-Nya dan Ia melihat Roh
Yahweh turun seperti merpati dan hinggap di atas-Nya. Dan
tiba-tiba terdengarlah suara dari sorga, “Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”’
Yesus datang ke sungai Yordan dan dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis. “Baptislah Aku.” Yohanes Pembaptis berkata: “Aku
yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?” Imam besar langit dan bumi bertemu bersama.
Menurut Ibrani, Yesus Kristus yaitu Imam Besar
selamanya menurut peraturan Melkisedek. Dia tidak memiliki
silsilah. Dia bukan keturunan Harun, dan bukan pula keturunan
manusia mana pun di muka bumi. Dia yaitu Putra Yahweh,
Pencipta kita. Oleh sebab itu Dia tidak memiliki silsilah.
Namun Dia membuang kemuliaan surga dan turun ke bumi
untuk menyelamatkan umat-Nya.
Alasan Dia turun ke dunia ini yaitu untuk menyelamatkan
semua orang berdosa yang menderita tipu daya setan. Selain itu,
Ia menanggung segala dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis. ‘Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya,
“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab demikianlah sepatutnya
bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Kemudian dia
mengizinkan-Nya.’
“Izinkanlah hal itu sekarang.” Izinkanlah hal itu! Yesus
memerintahkan kepada Yohanes Pembaptis, perwakilan seluruh
umat manusia, dan menundukkan kepala-Nya. Dalam Perjanjian
Lama, ketika sebuah korban dipersembahkan kepada Yahweh,
baik orang berdosa atau imam besar menumpangkan tangannya
ke atas kepala korban dan meneruskan dosa-dosa.
‘Menumpangkan tangan’ berarti ‘mewariskan’.
Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Maknanya sama
dengan penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama.
‘Meneruskan’, ‘dikuburkan’, ‘dimandikan’, dan ‘dikorbankan’
juga sama. Perjanjian Baru yaitu realitasnya, sedangkan
Perjanjian Lama yaitu bayangannya.
Ketika seorang berdosa menumpangkan tangannya ke atas
anak domba dalam Perjanjian Lama, dosanya diteruskan ke anak
domba dan anak domba itu mati. Ketika anak domba itu mati, ia
dikuburkan. Dosa orang yang menumpangkan tangannya ke atas
anak domba itu diteruskan ke anak domba sehingga anak domba
itu mati dengan dosa tersebut! Ketika dosa dipindahkan kepada
domba, apakah orang yang membawa domba tersebut juga
menjadi tanpa dosa?
Katakanlah saputangan ini yaitu dosa dan mikrofon ini
yaitu anak domba. Dan ketika saya menumpangkan tangan
saya ke mikrofon ini, dosa ini diteruskan ke mikrofon ini, yaitu
anak domba. Yahweh sendiri yang memutuskan bahwa hal itu
akan terjadi. “Letakkan tanganmu di atasnya.” Oleh sebab itu,
untuk ditebus dari dosa, penumpangan tangan harus dilakukan.
Setelah itu, ia tidak berdosa. Pembaptisan Yesus yaitu untuk
membasuh, menguburkan, dan menyerahkan dosa kepada-Nya.
Itulah maksudnya.
Apa yang dimaksud dengan menggenapi segala
kebenaran?
Artinya yaitu menghapuskan segala dosa dengan
menyerahkan dosa-dosa itu kepada Yesus.
Jadi, ketika Yesus dibaptis untuk menanggung semua dosa
dunia, apakah semua dosa itu benar-benar diteruskan kepada-
Nya? Segala dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus dan
semua orang ditebus. Hal ini sama dengan pelimpahan dosa
kepada korban dalam Perjanjian Lama. Yesus datang ke dunia
1
ini dan di sungai Yordan, Dia berkata, “Izinkanlah hal itu
sekarang, sebab demikianlah sepatutnya bagi kita untuk
menggenapi segala kebenaran” (Matius 3:15).
Kemudian Yohanes membaptis Yesus. Jesus mengatakan
kepada Yohanes bahwa itu yaitu pantas bagi mereka untuk
memenuhi seluruh kebenaran melalui baptisan-Nya. ‘Segala
kebenaran’ artinya ‘yang paling pantas dan pantas’. ‘sebab
demikianlah’ yaitu sepatutnya bagi mereka untuk menggenapi
seluruh kebenaran. Ini berarti bahwa Yohanes berhak
membaptis Yesus, dan Yesus dibaptis oleh Yohanes, sehingga
segala dosa dunia dapat ditanggungkan kepada Yesus.
Yahweh memberikan penebusan berdasarkan baptisan
Yesus, pengorbanan-Nya, dan iman kita. “Seluruh umat manusia
menderita sebab dosa dan disiksa oleh iblis sebab dosa-dosa
mereka. Oleh sebab itu, agar mereka dapat diselamatkan dan
dikirim ke surga, engkau sebagai wakil umat manusia dan
keturunan Harun hendaknya membaptis Aku untuk semua orang.
Aku akan dibaptis olehmu. Maka pekerjaan penebusan akan
digenapi.”
Lalu dia mengizinkan.
Maka Yohanes membaptis Yesus. Dia meletakkan
tangannya di atas kepala Yesus dan menanggungkan segala dosa
dunia kepada Yesus. Yesus yaitu Juruselamat yang menghapus
segala dosa kita. Kita diselamatkan sebab percaya kepada
penebusan-Nya. Apakah kamu percaya?
Yesus menerima baptisan sebagai pekerjaan pertama dalam
pelayanan publik-Nya di Yordan melalui tangan perwakilan
seluruh umat manusia, kemudian Dia melakukan perjalanan
sambil mengkhotbahkan Injil selama tiga setengah tahun dengan
semua dosa dunia di kepala-Nya.
Dia mengatakan kepada wanita yang tertangkap basah
melakukan perzinahan, “Aku juga tidak menghukum engkau.”
Dia tidak dapat menghukumnya sebab Dia telah menanggung
segala dosanya dan akan mati di kayu Salib untuk dosa-dosa itu.
Saat Dia berdoa di sebuah tempat bernama Getsemani, Dia
berdoa tiga kali memohon kepada Bapa agar membiarkan cawan
itu berlalu dari-Nya, namun segera menyerah dan berkata,
“Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi”
(Lukas 22:42).
“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang Menghapus
Dosa Dunia!”
Berapa banyak dosa yang Yesus hapus?
Semua dosa dunia
Dalam Yohanes 1:29, ‘Keesokan harinya Yohanes melihat
Yesus datang ke arahnya, dan berkata, “Lihatlah! Anak Domba
Yahweh yang menghapus dosa dunia!”’ Yohanes Pembaptis
membaptis Yesus. Dan keesokan harinya, Yohanes Pembaptis
melihat Yesus datang ke arahnya, berseru, dan bersaksi kepada
orang-orang. “Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus
dosa dunia!”
Anak Yahweh datang ke dunia ini dan menanggung segala
dosa dunia. Yohanes Pembaptis kembali bersaksi. Dalam
Yohanes 1:35-36, ‘Keesokan harinya, Yohanes berdiri bersama
dua orang muridnya. Dan sambil memandang Yesus ketika, Dia
berjalan, dia berkata, “Lihatlah Anak Domba Yahweh!”’
Anak Domba Yahweh berarti Dia yaitu entitas yang benar
dan nyata dari pengorbanan Perjanjian Lama, yang mati untuk
dosa-dosa Israel. Bagi Anda dan saya, Anak Yahweh, Pencipta
kita, turun ke dunia ini dan menghapus segala dosa kita; segala
dosa sejak penciptaan dunia sampai hari kiamat, dari dosa asal
sampai segala kesalahan kita, dari kekurangan kita sampai
kesalahan kita. Dia menebus kita semua dengan baptisan dan
darah-Nya di Kayu Salib.
Yesus menghapuskan segala dosa kita dan memberi kita
penebusan. Apakah kamu mengerti ini? “Anak Domba Yahweh
yang menghapus dosa dunia.”
Sudah sekitar 2000 tahun. Artinya sekitar 2000 tahun telah
berlalu sejak Dia turun ke dunia ini. Dan pada tahun 30 M, Yesus
menanggung segala dosa dunia. Tahun 1 Masehi yaitu tahun
kelahiran Yesus. Kami menyebut waktu sebelum Kristus B.C.
Jadi, hampir 2000 tahun telah berlalu sejak Yesus datang ke
dunia ini.
Pada tahun 30 M, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Dan keesokan harinya Yohanes berseru kepada orang banyak,
“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia!”
“Lihatlah!” Dia mengatakan kepada orang-orang untuk percaya
kepada Yesus yang menghapus segala dosa mereka. Dia
bersaksi bahwa Yesus yaitu Anak Domba Yahweh, yang
menyelamatkan kita dari segala dosa kita.
Yesus menghapuskan segala dosa kita dan mengakhiri
perang abadi kita melawan dosa. Kita sekarang tidak berdosa
sebab Anak Yahweh menanggung segala dosa kita. Yohanes
Pembaptis bersaksi bahwa Dia menanggung segala dosa kita,
dosa Anda dan saya. “Orang ini datang sebagai kesaksian,
untuk memberi kesaksian tentang Terang, supaya melalui dia
semua orang percaya” (Yohanes 1:7).
Tanpa kesaksian Yohanes, bagaimana kita bisa tahu bahwa
Yesus menanggung segala dosa kita? Alkitab sering kali
mengatakan bahwa Dia telah mati untuk kita, tetapi pada saat itu,
hanya Yohanes Pembaptis yang bersaksi bahwa Dia telah
menanggung segala dosa kita.
Berapa banyak dosa yang ada di dunia ini?
Semua dosa manusia dari awal hingga akhir dunia
Banyak yang bersaksi setelah kematian Yesus, namun
hanya Yohanes yang bersaksi ketika Dia masih hidup. Tentu saja
murid-murid Yesus juga bersaksi tentang penebusan Yesus.
Mereka bersaksi bahwa Yesus menghapus dosa kita, bahwa Dia
yaitu Juruselamat kita.
Yesus menghapus dosa dunia. Sekarang, kamu belum
berumur 100 tahun, benar? Yesus menghapus dosa dunia ketika
Dia berumur 30 tahun. Sekarang, perhatikan diagram ini.
Adam Abraham Baptisan Yesus Hadiah akhir
4000 SM 2000 SM 30 M 2024 M ? M
Semua dosa dunia
Katakanlah itu yaitu 4000 tahun sebelum Yesus datang.
Dan sudah lebih dari 2000 tahun sejak Yesus datang. Kita tidak
tahu berapa lama lagi, tetapi akhirnya pasti akan tiba. Dia
berkata, “Akulah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir,
Yang Pertama dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13).
Jadi pasti akan ada akhirnya. Dan kita berada pada titik
yang ditunjukkan oleh tahun 2024. Kristus menanggung dosa-
dosa kita pada tahun 30 Masehi, dan itu yaitu 3 tahun sebelum
Dia mati di kayu salib.
“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa
dunia.” Dia menanggung dosa dunia, dosa Anda dan saya. Sekitar
2000 tahun telah berlalu sejak kelahiran Yesus. Kita sekarang
hidup sekitar 2000 tahun setelah Yesus menanggung dosa-dosa
kita. Dan kita masih hidup dan berbuat dosa di zaman sekarang
ini. Yesus yaitu Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa
dunia. Kita mulai hidup di dunia ini sejak kita dilahirkan.
Apakah kita semua berdosa sejak kita dilahirkan, atau tidak?
Kita berdosa. Mari kita bahas semuanya. Sejak kita
dilahirkan hingga kita berusia 10 tahun, apakah kita berdosa atau
tidak? Kita berdosa. Lalu apakah dosa-dosa itu ditanggungkan
sebab semua
dosa telah diserahkan kepada Yesus, Dia yaitu Juruselamat kita.
Jika tidak, bagaimana mungkin Dia bisa menjadi Juruselamat
kita? Semua dosa telah diserahkan kepada Yesus.
Sejak usia 11 hingga 20 tahun, apakah kita berbuat dosa,
atau tidak? Kita berdosa di dalam hati kita, di dalam perbuatan
kita. Kita sangat ahli dalam hal itu. Kita telah diajar untuk tidak
berbuat dosa tetapi kita melakukannya dengan sangat mudah.
Dan Yahweh memberitahu kita bahwa dosa-dosa itu
ditanggungkan kepada Yesus. Dia tahu apa adanya kita, jadi Dia
telah menghapus dosa-dosa tersebut sebelumnya.
Dan berapa lama biasanya kita hidup di dunia ini?
Katakanlah itu sekitar 70 tahun. Jika kita menjumlahkan semua
dosa yang kita lakukan selama 70 tahun itu, seberapa beratkah
dosa itu? Jika kita memuatnya ke truk seberat 8 ton, mungkin
muatannya akan jauh lebih dari 100 truk.
Coba bayangkan berapa banyak dosa yang kita lakukan
selama hidup kita. Apakah itu dosa-dosa dunia, atau bukan?
Dosa-dosa itu yaitu dosa-dosa dunia. Kita berdosa sejak lahir,
sampai umur 10, 10 sampai 20, 20 sampai 30... sampai hari
kematian kita, tapi semua dosa itu termasuk dalam dosa dunia
yang sudah ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan-Nya.
Juruselamat Manusia, Yesus Kristus
Berapa banyak dosa yang dihapuskan oleh Yesus?
Semua dosa nenek moyang kita, kita dan keturunan kita,
sampai akhir dunia
Yesus mengatakan kepada kita bahwa Dia telah membasuh
semua dosa-dosa itu. sebab Yesus tidak bisa membaptis diri-
Nya sendiri, jadi Yahweh mengutus hamba-Nya Yohanes,
perwakilan terpilih dari semua manusia. “Namanya akan
disebut Ajaib, Penasihat, Tuhan yang Perkasa” (Yesaya 9:6).
Melalui diri-Nya sendiri, melalui kebijaksanaan-Nya, melalui
dewan-Nya, Dia mengutus wakil umat manusia terlebih dahulu,
dan diri-Nya sendiri, Anak Yahweh, datang dalam wujud
manusia dan menanggung segala dosa dunia melalui dia.
Bukankah ini keselamatan yang luar biasa?
Sungguh luar biasa, bukan? Jadi, sekali saja, hanya dengan
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Dia menghapus semua dosa
manusia di seluruh dunia dan membebaskan semua orang dari
dosa dengan disalibkan. Dia membebaskan kita semua.
Pikirkanlah tentang hal ini. Semua dosa Anda dari 20 hingga 30,
30 hingga 40, 40 hingga 60, hingga 70, hingga 100, dan
kemudian ada juga dosa-dosa anak-anak Anda. Apakah Dia
menghapuskan semua dosa-dosa Anda, atau tidak? Ya, Dia
melakukannya. Dia yaitu Yesus Kristus, Juruselamat manusia.
sebab Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa
kita kepada Yesus, dan sebab Yahweh telah merencanakannya
demikian, kita bisa diselamatkan dengan percaya kepada Yesus.
Apakah Anda dan saya orang berdosa? Apakah semua dosa kita
orang berdosa, dan segala dosa kita telah ditanggungkan kepada
Siapa yang berani mengatakan bahwa ada dosa di dunia ini?
Yesus menanggung segala dosa dunia. Dia tahu bahwa kita akan
berdosa dan juga mengambil semua dosa masa depan. Beberapa
dari kita berusia di atas 50 tahun dan beberapa bahkan belum
menjalani separuh hidup kita, namun kita berbicara tentang diri
kita sendiri, termasuk diri saya sendiri, seolah-olah kita telah
hidup selamanya.
Ada begitu banyak dari kita yang menjalani kehidupan
yang penuh gejolak. Izinkan saya menjelaskannya seperti ini.
Berapa separuh umur mayfly? Ini sekitar 12 jam.
“Ya ampun! Saya bertemu dengan orang ini dan itu, dan dia
mengayunkan pemukul lalat ke arah saya, dan saya hampir mati
tertindih, dan tahukah Anda.” Dia baru hidup 12 jam dan tidak
bisa berhenti bicara. Tapi itu sudah separuh hidupnya.
Pada jam 7 atau 8 malam, dia menghadapi senja dalam
hidupnya, dan dalam waktu singkat, kematian. Beberapa
bertahan hidup selama 20 jam, beberapa 21 jam, dan beberapa
hidup hingga usia lanjut 24 jam. Mereka mungkin berbicara
tentang pengalaman seumur hidup mereka, tetapi bagaimana
dengan kita? Saat kita hidup sampai usia 70, atau 80 tahun, kita
mungkin akan berkata, “Jangan buat saya tertawa.” Pengalaman
mereka tidak ada apa-apanya di mata kita.
Tuhan itu kekal. Dia hidup untuk kekekalan. Dia yang
menentukan awal dan akhir. sebab Dia hidup selamanya, Dia
hidup dalam kerangka waktu kekekalan. Dia melihat kita dari
posisi kekekalan-Nya.
Sekian lama yang lalu, Dia telah menanggung semua dosa
dunia, mati di kayu salib, dan berkata, “Sudah selesai.” Dia
dibangkitkan setelah 3 hari dan naik ke surga. Dia sekarang
tinggal dalam kekekalan. Sekarang, Dia melihat ke bawah pada
kita masing-masing.
Dan seseorang berkata, “Ya ampun, saya telah berdosa
begitu banyak. Meskipun saya baru hidup 20 tahun, saya telah
banyak berdosa.” “Saya telah hidup selama 30 tahun dan telah
berdosa terlalu banyak. Itu terlalu banyak. Bagaimana mungkin
saya bisa diampuni?”
Namun Tuhan kita dalam kekekalan-Nya akan berkata,
“Jangan membuat Aku tertawa. Aku tidak hanya menebus
dosamu sampai sekarang, tetapi juga dosa nenek moyangmu
sebelum kamu dilahirkan, dan dosa seluruh generasi
keturunanmu yang akan hidup setelah kematianmu.” Dia
mengatakan ini kepadamu dari kerangka waktu yang kekal.
Apakah Anda percaya ini? Percaya itu. Dan terimalah anugerah
keselamatan yang diberikan cuma-cuma kepadamu. Dan
masuklah ke dalam kerajaan surga.
Jangan percaya pada pikiran kita, tapi pada firman Tuhan.
‘Demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala
kebenaran.’ Segala kebenaran sudah digenapi oleh Anak Domba
Yahweh yang menghapus dosa dunia. Yesus menanggung
segala dosa dunia. Benarkah Dia melakukannya, atau tidak? Ia
telah melakukannya.
Apa yang Yesus katakan pada akhirnya di Kayu Salib?
“Sudah selesai.”
Yesus Kristus menanggung segala dosa dunia, dijatuhi
hukuman mati di istana Pontius Pilatus, dan disalibkan di kayu
Salib.
“Dan Dia, memikul salib-Nya, pergi ke suatu tempat yang
disebut Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Golgota, di mana mereka menyalibkan Dia, dan dua orang
lainnya bersama Dia, satu di kedua sisi, dan Yesus di tengah.
Sekarang Pilatus menulis sebuah gelar dan menaruhnya di kayu
salib. Dan tulisannya yaitu : YESUS DARI NAZARET, RAJA
ORANG YAHUDI. Kemudian banyak orang Yahudi yang
membaca judul ini, sebab tempat penyaliban Yesus berada di
dekat kota; dan itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, dan
Latin” (Yohanes 19:17-20).
Mari kita lihat apa yang terjadi setelah Dia disalibkan di
kayu salib. “Setelah ini, Yesus, mengetahui bahwa segala
sesuatu sudah selesai, agar Kitab Suci dapat tergenapi, berkata.”
Dia telah menanggung semua dosa kita sesuai dengan Kitab Suci.
Dia berkata, ‘“Aku haus!” Di sana ada sebuah bejana yang
penuh dengan anggur asam; dan mereka mengisi bunga karang
dengan anggur asam, menaruhnya di atas hisop, dan
menaruhnya ke mulut-Nya. Setelah Yesus menerima anggur
asam itu, Ia berkata, “Sudah selesai!” Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya, Dia menyerahkan roh-Nya’ (Yohanes 19:28-30).
Setelah Yesus menerima anggur asam itu, Dia berkata,
“Sudah selesai!” lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan roh-Nya. Ia telah mati. Dan Yesus Kristus
dibangkitkan setelah 3 hari dan naik ke surga.
Mari kita buka Ibrani 10:1-9. ‘sebab Hukum Taurat,
memiliki bayangan akan hal-hal baik yang akan datang, dan
bukan gambaran sebenarnya dari hal-hal tersebut, tidak akan
pernah bisa dengan pengorbanan yang sama ini, yang mereka
persembahkan terus-menerus tahun demi tahun, membuat
mereka yang mendekat menjadi sempurna. Kalau begitu,
bukankah mereka akan berhenti mempersembahkan korban?
sebab mereka yang melakukan ibadah akan disucikan untuk
selamanya dan tidak akan lagi menyadari dosa-dosanya. Tetapi
dalam korban-korban itu ada pengingat akan dosa setiap tahun.
sebab tidak mungkin darah lembu jantan dan kambing dapat
menghapus dosa. Oleh sebab itu, ketika Yesus Kristus datang
ke dunia, Dia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau
kehendaki, melainkan tubuh yang telah Engkau persiapkan
bagi-Ku. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan. Lalu aku berkata, ‘Lihatlah, aku datang
datang—Dalam kitab suci ada tertulis tentang Aku—Untuk
melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.’” Setelah sebelumnya
berkata, “Korban sembelihan dan persembahan, korban
bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki
dan Engkau tidak berkenan kepadanya” (yang dipersembahkan
menurut Hukum Taurat), kemudian Dia berkata, “Lihatlah, Aku
telah datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.” Dia
menghapus yang pertama agar Dia dapat menetapkan yang
kedua.’
Penebusan yang Kekal
Bagaimana kita dapat mengatasi masalah dosa sehari-hari
setelah percaya kepada Yesus?
Dengan menegaskan bahwa Yesus telah menghapuskan
semua dosa melalui baptisan-Nya
Hukum Taurat yaitu bayangan dari hal-hal baik yang akan
datang. Pengorbanan dalam Perjanjian Lama, berupa domba dan
kambing, menyatakan kepada kita bahwa Yesus Kristus akan
datang dan menanggung dosa-dosa kita dengan cara yang sama
untuk menghapuskan semua dosa kita.
Semua orang dalam Perjanjian Lama, Daud, Abraham, dan
yang lainnya tahu dan percaya apa arti sistem pengorbanan bagi
mereka. Hal ini mengungkapkan bahwa Mesias, Kristus (Kristus
berarti Juruselamat), akan datang suatu hari nanti dan
menghapuskan semua dosa mereka. Mereka percaya akan
penebusan mereka dan diselamatkan oleh iman mereka.
Hukum Taurat yaitu bayangan dari hal-hal baik yang akan
datang. Mempersembahkan korban untuk dosa-dosa mereka hari
demi hari, tahun demi tahun, tidak akan pernah bisa menebus
kita sepenuhnya. Oleh sebab itu, Wujud yang sempurna dan
kekal, yang tidak bercacat, Anak Yahweh harus datang ke bumi.
Dan Ia berkata bahwa Ia datang untuk melakukan kehendak
Bapa-Nya seperti yang tertulis dalam kitab yang ada tentang Dia.
‘Kemudian Dia berkata, “Lihatlah, Aku telah datang untuk
melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.” Dia menghapus yang
pertama agar Dia dapat menetapkan yang kedua.’ Kita ditebus
dari dosa-dosa kita sebab Yesus Kristus telah menghapus dosa-
dosa kita seperti yang tertulis di dalam Perjanjian Lama, dan
sebab kita percaya kepada-Nya.
Mari kita baca Ibrani 10:10. “Sesuai dengan kehendak-Nya,
kita telah dikuduskan melalui persembahan tubuh Yesus Kristus
sekali untuk selamanya.” Oleh sebab itu kita telah dikuduskan
melalui persembahan tubuh Yesus Kristus satu kali untuk
selama-lamanya. Sudahkah kita dikuduskan atau belum?
Sudah.
Apa artinya ini? Yahweh Bapa mengutus Anak-Nya dan
menanggungkan segala dosa kita kepada-Nya melalui Baptisan
dan menghakimi Dia sekali untuk selama-lamanya di Kayu Salib.
Dengan demikian, Dia melepaskan kita semua yang menderita
sebab dosa. Itu yaitu kehendak Yahweh.
Untuk melepaskan kita, Yesus mempersembahkan diri-Nya,
satu kali untuk selama-lamanya, agar kita dapat dikuduskan.
Kita telah disucikan. Yesus mengorbankan diri-Nya untuk
segala dosa kita dan Dia mati menggantikan kita sehingga kita
tidak perlu dihakimi.
Pengorbanan Perjanjian Lama dipersembahkan setiap hari
sebab semua dosa baru memerlukan persembahan lain untuk
dihapuskan.
Makna Spiritual dari Pembasuhan Kaki Petrus
oleh Yesus
Dalam Yohanes 13, ada kisah Yesus membasuh kaki Petrus.
Dia membasuh kaki Petrus untuk menunjukkan kepadanya
bahwa Petrus akan berbuat dosa di masa depan dan untuk
mengajarkan kepadanya bahwa Dia telah menebus semua dosa
itu juga. Yesus tahu bahwa Petrus akan berbuat dosa lagi di
kemudian hari, jadi Dia menuangkan air ke dalam baskom dan
membasuh kakinya.
Petrus berusaha menolak, namun Yesus berkata, “Apa
yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang,