Roh Kudus 20

Tampilkan postingan dengan label Roh Kudus 20. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Roh Kudus 20. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juli 2025

Roh Kudus 20


 


lsu akan keselamatan, yang hanya 

percaya pada darah Yesus di kayu salib, terkoyak di depan mata 

saya. Pada saat yang sama, iman akan air Yesus Kristus yang 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, telah 

membasuh segala kekotoran dan lumpur busuk dosa-dosa yang 

masih ada di dalam hati saya (Matius 3:13-17). 

Membaca buku tersebut, saya menemukan bahwa tanpa 

terlebih dahulu dibersihkan oleh iman pada air baptisan Yesus, 

yang menghilangkan semua dosa dunia melalui penumpangan 

tangan Yohanes, iman saja di dalam darah Yesus yang 

dicurahkan di kayu salib Kalvari tidak akan berguna bagi saya. 

Baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes dan darah yang 

ditumpahkan di salib untuk keselamatan dan kehidupan yang 



 

kekal, dan serta untuk pemenuhan sempurna keadilan Tuhan 

yaitu  hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui air baptisan-

Nya, Yesus membasuh kita hingga bersih; dengan darah-Nya, Ia 

menyucikan kita dari dosa sekali untuk selamanya dan 

menjadikan kita anak-anak Tuhan, orang benar dan dilahirkan 

kembali. 

Sejak membaca buku ini, sampai hari ini, saya menjadi 

seorang hamba Tuhan yang berkhotbah dan mengajarkan Injil 

yang benar tentang air dan Roh. Saya yaitu  orang benar, dan 

Telah Dilahirkan Kembali dan saya akan masuk untuk hidup 

kekal di Kerajaan Tuhan (Yohanes 3:5). 

Saya merekomendasikan kepada semua orang yang dengan 

tulus ingin memiliki Damai sejahtera yang sejati dari keyakinan 

akan keselamatan dan hidup yang kekal di dalam hati mereka 

untuk membaca buku karya Pendeta Paul C. Jong ini untuk 

menerima iman yang sah dari Injil air dan Roh. Amin!  



 

Sekarang hatiku telah dibenarkan dan aku telah 

disucikan oleh satu pengorbanan Yesus Kristus 

 

Brenda Tembo, Zambia 

 

Suatu hari, saya bertemu dengan seorang hamba Tuhan 

yang sejati yang percaya kepada Injil air dan Roh. Dia pertama 

kali berkhotbah kepada saya tentang sifat dosa kita, dengan 

mengutip Markus 7:20-23, ayat yang sangat saya sukai. Melalui 

Kitab Suci ini, tidak hanya saya mengenal diri saya yang 

sebenarnya, tetapi saya juga menerima bahwa hanya Tuhan yang 

baik dan sempurna. Kemudian dia membuat hubungan antara 

sistem pengorbanan untuk penebusan dosa di Perjanjian Lama 

dan itu di Perjanjian Baru. 

Saya senang mengetahui bahwa dosa-dosa saya telah 

dihapuskan melalui penumpangan tangan. Hal ini terjadi ketika 

Yohanes Pembaptis, sebagai wakil bagi semua manusia dan 

Imam Besar terakhir di dunia, menumpangkan tangannya ke atas 

kepala Tuhan kita Yesus, menanggungkan segala dosa saya 

kepada-Nya. Tuhan kita Yesus Kristus, yang tubuhnya tidak 

mengenal dosa, memikul tanggung jawab atas dosa-dosa saya 

pada saat dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Dia kemudian pergi 

ke kayu Salib dan membayar dosa-dosa saya dengan pencurahan 

darah-Nya untuk selamanya. 

Sekarang saya menerima pengampunan dosa(dosa telah 

lenyap sepenuhnya), dan saya telah mencapai pemurnian sejati 

dari dosa. Dan pada hari ketiga, Dia bangkit dalam kemenangan 

untuk memberikan saya kebenaran dari kehidupan yang baru. 

Sekarang saya diakui sebagai anak Tuhan yang benar dan sejati 

bukan sebab  perbuatan, usaha, atau apa pun yang saya miliki, 

tetapi sebab  perbuatan-perbuatan benar dari Tuhan Yesus 

Kristus, yaitu baptisan-Nya, kematian-Nya di kayu salib, dan 



 

kebangkitan-Nya. Kemuliaan bagi Yesus Kristus yang yaitu  

satu-satunya Juruselamat yang menghapuskan segala dosa saya 

dan dosa-dosa seluruh manusia sekali untuk selamanya dengan 

cuma-cuma. 

Dosa telah mengganggu saya ketika saya mengenal Dia 

hanya melalui Salib. Sekarang, dengan percaya kepada Injil air 

dan Roh yang indah, saya bukan saja tidak berdosa, tetapi saya 

juga bukan orang berdosa lagi. Akibatnya, saya tidak lagi 

konsisten memanjatkan doa pertobatan untuk pengampunan 

dosa-dosa saya, sebab  jalan itu mengarah pada kehancuran 

kekal. 

Sekarang, saya telah menemukan Tuhan dan keluarga sejati 

saya. Saya tidak lagi percaya pada takhayul apa pun yang pernah 

menyelimuti saya dalam kegelapan. Saya telah diberi hidup 

kekal dengan cuma-cuma. Selain itu, dengan membaca buku-

buku gratis ‘The New Life Mission’, saya berkomunikasi setiap 

hari dengan Tuhan melalui Firman-Nya dan hamba-hamba sejati 

yang ditunjuk-Nya. 

Saya ingat ketika saya membaca buku rohani pertama saya, 

yang berjudul “APA YANG HARUS KITA USAHAKAN 

UNTUK PERCAYA DAN KHOTBAHKAN?”, yang ditulis 

oleh PENDETA PAUL C. JONG. 

Saya membaca buku ini sepanjang tahun 2019. Dengan 

membacanya, saya memiliki pemahaman yang lebih jelas 

tentang alasan mengapa Tuhan datang sebagai Juruselamat, dan 

bagaimana Dia menyelamatkan saya dari dosa-dosa saya. Saya 

masih membaca buku ini berulang kali dengan senyum di wajah 

saya, sebab  buku ini memampukan saya untuk menghubungkan 

Kitab Suci Perjanjian Lama dengan Kitab Suci Perjanjian Baru 

dan memahaminya secara rohani. 

Sama seperti khotbah pertama dalam buku ini yang 

berfungsi sebagai pembuka jalan bagi saya untuk mengikuti 



 

khotbah-khotbah selanjutnya, saya telah datang untuk 

memahami tujuan utama mengapa Tuhan kita Yesus Kristus 

menerima baptisan-Nya dari Yohanes Pembaptis dan pelayanan 

Yohanes Pembaptis. 

Saya telah belajar apa yang menyebabkan kematian Tuhan 

kita Yesus Kristus; semua yang saya tahu sebelumnya yaitu  

bahwa Dia hanya mati bagi saya untuk menanggung dosa-dosa 

saya. Tetapi ketika saya mendengar ajaran-ajaran dari hamba 

Tuhan, dan dari buku “APA YANG HARUS KITA 

USAHAKAN UNTUK PERCAYA DAN KHOTBAHKAN?”, 

itu semua membawa saya sukacita dan kedamaian, dan masih 

melakukannya. 

Yesus Kristus mengambil baptisan dan kematian-Nya atas 

nama saya untuk menyelamatkan saya dari segala dosa yang 

merupakan sifat saya, yang diwarisi dari nenek moyang saya 

Adam dan Hawa. Sekarang hatiku telah dibenarkan dan aku 

telah disucikan oleh satu korban Yesus Kristus (Ibrani 10:14). 

Dan sekarang aku yaitu  ciptaan baru yang mengenakan 

pakaian benar Tuhan kita Yesus Kristus, memberitakan 

kebaikan Tuhan melalui pertolongan Roh Kudus (Kisah Para 

Rasul 2:38). Yang sekarang berdiam di dalam saya dengan 

percaya hanya kepada kebenaran Injil yang indah tentang air dan 

Roh itu. 

Oleh sebab  itu, saya akan memeluk hadiah kehidupan 

yang berharga ini yang hanya ditemukan dalam Injil air dan Roh 

sampai kedatangan kedua Tuhan Yesus Kristus, ketika Dia 

datang untuk membawa kita bersama-Nya ke kerajaan kekal-

Nya, rumah abadi saya. 

Haleluya, bagi Yesus Kristus, yang telah menjadi 

Juruselamat seluruh umat manusia melalui perbuatan 

kebenaran-Nya yang Maha Kuasa dan ajaib yang dilakukan 

dalam nama Kudus-Nya YESUS (Matius 1:21), termasuk 



 

baptisan-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya. 

Saya bersyukur kepada semua hamba Tuhan yang 

melakukan kehendak Tuhan dengan benar dengan iman dan 

kepada Pendeta Paul C. Jong, hamba Tuhan yang sejati. Tuhan 

memberkati Anda.  

 

  



 

Saya sudah mengenal kebenaran dan kebenaran 

itu sudah membebaskan saya dari segala dosa saya 

 

Peter Koinange Kariuki, Kenya 

 

Pada bulan April 2010, saya bertemu dengan seorang 

teman yang membawa buku karya Pendeta Paul C. Jong berjudul 

“Makanlah Daging-Ku Dan Minumlah Darah-Ku.” Dia 

meminta saya untuk membaca buku tersebut dan setelah 

membaca buku itu... WOW!!!!!! Hebatnya, saya jadi tahu alasan 

mengapa Yesus dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Dengan 

demikian, saya menanggungkan semua dosa saya kepada Yesus 

melalui iman dan saya menjadi tanpa dosa, Haleluya!!! Saya 

bersyukur kepada Tuhan sebab  mengizinkan saya bertemu 

dengan Injil air dan Roh yang menakjubkan ini, (kebenaran-

Nya). Saya sekarang menyaksikan, mengajarkan dan 

mengkhotbahkan Injil keselamatan kita yang luar biasa ini. 

Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada Tuhan untuk 

‘The New Life Mission’. Merupakan suatu mukjizat bahwa saya 

telah mengetahui Injil air dan Roh ini, meskipun banyak yang 

tidak yakin, namun saya benar-benar percaya bahwa Injil ini 

yaitu  satu-satunya kebenaran keselamatan. 

Seperti teman yang memberiku buku itu, “Makanlah 

Daging-Ku Dan Minumlah Darah-Ku”, banyak orang yang 

belum selesai membaca bukunya. Saya hanya mengasihani 

teman saya yang yaitu  seorang Katolik. Dia membelinya dari 

pedagang kaki lima. Dia menunjukkan kepada saya di mana dia 

telah membeli buku itu dan saya membeli beberapa dari mereka. 

Saya akan melayani Tuhan sampai hari terakhir sebab  Dia 

terlalu penuh kasih. 

Yesus menanggung semua dosa kita dengan baptisan dan 

kematian-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya. Dia benar-



 

benar telah menyelamatkan saya, dengan sempurna dan 

selamanya. Seperti yang Dia katakan dalam Yohanes 3:5, saya 

dilahirkan kembali dari air dan Roh. Aku telah mengetahui 

kebenaran dan kebenaran itu telah memerdekakanku dari segala 

dosaku. Saya tanpa dosa, dan saya benar. Puji Tuhan!!!!! 

Haleluya!!!  

 

  



 

Dengan mempercayai kebenaran baptisan ini, dan 

Injil tentang air dan Roh, saya sekarang menjalani 

kehidupan Kristen yang sangat manis 

 

Kassahun Ayele, Ethiopia 

 

Terima kasih banyak telah menerima saya sebagai rekan 

kerja dalam mendistribusikan dan menerjemahkan buku yang 

luar biasa yang berisi kebenaran Injil air dan Roh. Sejak saya 

menerima buku Pendeta, “SUDAHKAH ANDA BENAR-

BENAR DILAHIRKAN KEMBALI DARI AIR DAN ROH?”, 

setahun yang lalu, saya telah membacanya setidaknya empat kali 

hingga kebenaran Injil tentang air dan Roh dimeteraikan dalam 

benak saya. 

Ketika saya melihat ke belakang, saya ingat bagaimana 

dalam kehidupan Kristen saya, saya berjuang melawan dosa-

dosa saya setiap hari, ketika Yohanes Pembaptis 

menumpangkan tangannya ke atas Yesus untuk membaptis-Nya 

di Sungai Yordan, tanpa mengetahui bahwa Yesus menanggung 

semua dosa di dunia dan Dia telah membayar harga untuk semua 

dosa itu di kayu salib. Ketika saya pertama kali memahami 

kebenaran ini dari buku Anda, saya berteriak Haleluya! 

Dengan mempercayai kebenaran baptisan, dan Injil tentang 

air dan Roh, saya sekarang menjalani kehidupan Kristen yang 

sangat manis. Saya sekarang yaitu  abdi Tuhan yang sangat 

bahagia. Percaya atau tidak, saya membaca buku Pendeta setiap 

hari dengan Alkitab saya dan saya mendapatkan wawasan baru 

melalui pimpinan Roh Kudus. Pembebasan yang luar biasa! 

Saya akan melakukan yang terbaik untuk mendistribusikan 

semua buku Anda. 

Ada ratusan ribu orang yang mengaku Kristen di Ethiopia, 

yang meraba-raba dalam kegelapan, tanpa yakin akan 



 

keselamatan mereka sebab  mereka tidak memiliki petunjuk 

tentang Injil air dan Roh yang sejati. Jadi tolong kirimkanlah 

kepada saya sebanyak mungkin buku-buku Pendeta untuk 

dibagikan kepada banyak orang Kristen di sini yang belum 

mengetahui tentang Injil air dan Roh. 

Saya sangat bersyukur untuk situs web yang telah Anda 

buatkan untuk saya. Saya sangat senang. Saya sangat berterima 

kasih atas selebaran yang telah Anda buat untuk saya. Tolong 

kirimkan kepada saya sehingga saya dapat mendistribusikannya 

kepada orang-orang di negara saya. Saya telah mengikat 

pinggang saya untuk melakukan yang terbaik untuk melayani 

Tuhan saya dalam menyebarkan pesan-pesan-Nya. Bolehkah 

saya mulai menerjemahkan buku Pendeta, “SUDAHKAH 

ANDA BENAR-BENAR DILAHIRKAN KEMBALI DARI 

AIR DAN ROH?”? Jika Anda bisa memberi saya lampu hijau, 

saya akan segera mulai menerjemahkannya. Terima kasih 

banyak telah datang ke rumah saya dengan Injil air dan Roh. 

Tuhan sangat memberkati Anda.  

  



 

Pembaptisan-Nya yaitu  hal yang membuat 

kematian-Nya relevan bagi kita 

 

Ryan Burt, AS 

 

Baptisan-Nya membuat kematian-Nya relevan bagi kita. 

Itulah yang menghubungkan kita dan dosa kita dengan 

penghakiman-Nya di kayu salib. Imam Besar perwakilan 

terakhir, Yohanes Pembaptis, menumpangkan tangan ke atas 

Yesus untuk menanggungkan semua dosa manusia di masa lalu, 

sekarang, dan yang akan datang kepada Yesus. Dia diadili 

menggantikan kita dan bertindak sebagai domba kurban. 

Kematian Yesus di kayu salib merupakan penghakiman 

atas nama kita. Dia membayar dengan darah untuk dosa kita. Itu 

menyelamatkan semua orang yang memiliki iman dan menerima 

karunia ini sekali dan untuk selamanya. Dia menanggung semua 

dosa semua orang percaya. 

Baptisan sama dengan penumpangan tangan dalam 

Perjanjian Lama. Kematian Yesus di kayu Salib sama dengan 

menggorok leher hewan kurban yang tidak bercela cela. 

Saya memiliki dosa, ya. Saya terus-menerus mencoba 

untuk membersihkannya dengan kemauan saya sendiri dan 

memohon terus menerus untuk pertobatan. Namun, mereka 

tidak pernah bisa dibersihkan, tidak peduli seberapa keras saya 

berusaha. Di dalam hati saya, dosa masih ada, sebab  saya tidak 

pernah memiliki iman pada Injil air dan Roh. Tuhan telah 

menyelamatkanku dan membuktikan usahaku salah. 

Saya memahami Injil sekarang. Doa saya didengar. Imanku 

mempunyai arti dan terasa nyata. Keyakinanku yaitu  milikku 

yang paling berharga yang tidak dapat diambil oleh siapa pun. 

Apa bedanya keyakinanku dengan sebelumnya? Saya memiliki 

harapan dan merasa lebih dekat dengan Tuhan dan tahu pasti 



 

sekarang bahwa saya diselamatkan. Imanku hampir cukup untuk 

memercayai-Nya jika Dia menyuruhku untuk melompat dari 

sesuatu. Saya tidak tahu kata-kata yang harus diucapkan, tetapi 

ini sangat berbeda. Saya bersemangat melihat dunia melalui 

sudut pandang melalui cahaya baru dan memiliki sesuatu untuk 

diperjuangkan dan dipelajari. Iman saya kuat dan memiliki 

makna.  

LAMPIRAN 2

Penjelasan Tambahan 



Penjelasan Tambahan 

• Tebusan

Harga yang dibayarkan untuk penebusan orang yang 

ditawan, harta benda atau hutang yang digadaikan; tindakan 

memecahkan masalah dengan uang. Paling sering digunakan 

sebagai representasi positif dari penebusan (misal: Keluaran 

21:30, ‘jumlah uang’; Bilangan 35:31-32, Yesaya 43:3, 

‘tebusan’). Dalam Perjanjian Baru, Matius 20:28 dan Markus 

10:45 menggambarkan tebusan sebagai “pembayaran uang.” 

• Pendamaian, Menebus

Ritual penyerahan semua dosa umat manusia kepada 

Yesus. Dalam Perjanjian Lama, pendamaian yaitu  penyaluran 

dosa kepada korban penghapus dosa dengan meletakkan tangan 

pada kepala korban penghapus dosa tersebut. Dalam Perjanjian 

Baru artinya baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Dalam 

bahasa Ibrani dan Yunani, kata ini berarti menanggungkan 

dosa kepada Yesus Kristus agar orang berdosa dapat memasuki 

hubungan yang benar dengan Tuhan. Perjanjian Baru 

mengilustrasikan dengan baik persembahan untuk pendamaian: 

baptisan Yesus dan kematian-Nya di kayu salib. 

Dalam Perjanjian Lama: Kata ‘pendamaian’ digunakan 

hampir 100 kali dalam Perjanjian Lama dan selalu dinyatakan 

sebagai (mis. Imamat 23:27, 25:9, Bilangan 5:8), ‘kaphar’ 

dalam bahasa Ibrani (biasanya ditulis sebagai ‘melakukan 

pendamaian’). Pendamaian yaitu  terjemahan dari kata dalam 



 

bahasa Ibrani yang berarti dengan meletakkan tangan pada 

kepala Kambing hidup dan mengakui semua Ketidakadilan 

anak-anak Israel, dosa tersebut dialihkan (Imamat 16:20). 

Dalam Perjanjian Baru: Penebusan berhubungan 

dengan bahasa Aram ‘kpr’ yang artinya menutupi. Artinya 

baptisan keselamatan Yesus dalam Perjanjian Baru. Yesus 

datang ke dunia ini dan dibaptis pada usia 30 tahun untuk 

menggenapi keselamatan seluruh umat manusia. 

 

 

• Pendamaian yang Alkitabiah 

 

A. Dalam Perjanjian Lama, pendamaian biasanya 

diberikan melalui pengorbanan seekor binatang (mis. Keluaran 

30:10, Imamat 1:3-5, 4:20-21). 

B. Dalam Perjanjian Baru, konsep pengorbanan 

pendamaian dari Perjanjian Lama tetap dipertahankan, namun 

penebusan umat manusia berhubungan dengan Yesus Kristus. 

Rasul Paulus mengatakan Yesus Kristus mati sebab  dosa-dosa 

kita (1 Korintus 15:3). 

Kata pendamaian digunakan bukan untuk merujuk pada 

kematian Kristus hanya untuk menebus dosa asal, tetapi untuk 

menghapuskan segala dosa manusia. Dan setelah baptisan yang 

melaluinya dosa-dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus 

(Matius 3:15), Dia menyelamatkan umat manusia dengan 

mencurahkan darahnya di Kayu Salib (Imamat 1:1-5, Yohanes 

19:30). 

Rasul Paulus menjelaskan dalam 2 Korintus 5:14 bahwa 

‘Satu mati untuk semua,’ kemudian dalam ayat ke-21, ‘untuk 

kita,’ dalam Galatia 3:13, ‘menjadi kutukan bagi kita.’ Di 

antara banyak ayat dalam Perjanjian Baru yang merujuk 

kepada Yesus sebagai Korban (mis. Efesus 5:2), yaitu  



 

Yohanes 1:29, 36 (‘Anak Domba’

Korintus 5:7 (‘Paskah Kita’  

Paulus dengan jelas menyatakan bahwa baptisan Yesus di 

sungai Yordan merupakan penebusan segala dosa dunia. Ia 

menjelaskan dalam Roma 6 bahwa segala dosa dunia 

ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan Yesus oleh 

Yohanes Pembaptis. 

Dia melanjutkan penjelasan bahwa penyaliban Yesus 

yaitu  penghakiman dan kompensasi atas dosa, bahwa korban 

pendamaian telah ditawarkan untuk jiwa semua orang. 

Kematian Yesus mewakili bagi kita pengorbanan 

pendamaian Perjanjian Lama. Penumpangan tangan di 

Perjanjian Lama dan baptisan Yesus di Perjanjian Baru sesuai 

dengan Hukum Taurat Yahweh (Yesaya 53:10, Matius 3:13-17, 

Ibrani 7:1-10, 18, 1 Petrus 3:21). 

Perjanjian Baru tidak berakhir dengan baptisan dan 

kematian Yesus, namun terus mengatakan bahwa baptisan kita 

ke dalam Kristus dan mati bersama Kristus yaitu  pencapaian 

keselamatan (Roma 6:3-7, Galatia 2:19-20). 

Ini memberitahu kita bahwa Yesus Kristus dibaptis oleh 

Yohanes Pembaptis untuk mengambil semua dosa dunia dan 

bahwa Dia disalibkan sebagai akibatnya. Yesus Kristus, 

melalui baptisan dan darah-Nya, tidak hanya membersihkan 

dosa-dosa dunia dan Menanggung Rasa Sakit yang timbul, 

tetapi juga menyelamatkan kita dari kuasa Setan dan 

mengirimkan dia kembali ke kuasa Yahweh dengan menerima 

hukuman sebagai ganti umat manusia. 

Oleh sebab  itu, penebusan oleh Yesus telah 

menyelesaikan masalah dosa yang menghalangi orang-orang 

untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Peristiwa Penting ini 

telah memulihkan kedamaian dan harmoni antara manusia dan 

Tuhan, sekaligus membawa keselamatan, kegembiraan (Roma 

3


 

5:11), kehidupan (Roma 5:17-18), dan penebusan (Matius 3:15, 

Yohanes 1:29, Ibrani 10:1-20, Efesus 1:7, Kolose 1:14). 

 

 

• Hari Pendamaian 

 

Dalam bahasa Ibrani, konsep ini berarti hari ‘menudungi,’ 

atau ‘pendamaian.’ Hari terpenting bagi orang Yahudi yaitu  

Hari Pendamaian pada hari kesepuluh bulan ketujuh (Imamat 

23:27, 25:9). Kita dapat melihat dalam Imamat 16 bahwa 

bahkan imam besar pun tidak dapat memasuki Tempat Maha 

Kudus kecuali untuk Ritual-ritual tertentu. 

Tempat Maha Kudus itu sendiri membutuhkan Penebusan 

seperti halnya umat Israel, sehingga Imam Besar harus 

mempersembahkan korban itu untuk menanggungkan dosa-

dosa dengan menumpangkan tangannya ke atas kepala korban. 

Anak-anak Israel berpikir tentang kekudusan Yahweh dan 

dosa-dosa mereka pada Hari Raya Pendamaian. 

Pada saat itu, sebanyak 15 sebuah persembahan (termasuk 

Azazel), 12 korban bakaran dan 3 korban penghapus dosa 

dipersembahkan di hadapan Yahweh (Imamat 16:5-29, 

Bilangan 29:7-11). Jika kita menghitung ‘domba yang lain’ 

yang disebutkan dalam Bilangan 28:8, ada 13 korban bakaran 

dan 4 Korban Penghapus Dosa. 

Hari pendamaian orang Israel untuk dosa-dosa selama 

satu tahun yaitu  hari kesepuluh dari bulan ketujuh. Dengan 

cara yang sama, hari pendamaian bagi seluruh dunia yaitu  

hari di mana Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Itu 

yaitu  Hari Pendamaian bagi seluruh umat manusia (Matius 

3:13-17). Itu yaitu  hari ketika Tuhan mencuci bersih semua 

dosa dunia (Matius 3:15). Itu yaitu  Hari Pendamaian di mana 

Tuhan “sebab  demikianlah... menggenapi segala kebenaran”. 

Penjelasan Tambahan        331 


 

• Pengorbanan Pendamaian 

 

Dalam Perjanjian Lama: Sama seperti pengorbanan 

lainnya, pengorbanan pendamaian dipersembahkan di Kemah 

Suci. Imam besar membersihkan dirinya dan mengenakan 

pakaian lenan suci sebagai pengganti pakaian formal ritual 

biasanya, dan memilih seekor banteng muda sebagai korban 

penghapus dosa serta seekor domba jantan sebagai korban 

bakaran untuk dirinya sendiri dan rumahnya (Imamat 16:3-4). 

Imam besar meletakkan tangannya di atas kepala 

persembahan untuk menebus dosa. Penumpangan tangan 

yaitu  bagian yang tidak terpisahkan dari Hari Pendamaian. 

Jika tidak, tanpa penumpangan tangan, seseorang tidak dapat 

melakukan pendamaian dosa, dan oleh sebab  itu tidak dapat 

mempersembahkan kurban, dan seseorang juga tidak dapat 

melakukan pendamaian atas dosa-dosa yang dilakukan oleh 

Israel setiap tahunnya. 

Dalam Imamat 16:21, “Harun harus meletakkan kedua 

tangannya di atas kepala kambing yang hidup, mengakui di 

atasnya segala kesalahan orang Israel, dan segala 

pelanggaran mereka, mengenai segala dosa mereka, dengan 

meletakkannya di atas kepala kambing itu, dan akan 

mengirimkannya ke padang gurun melalui tangan orang yang 

cocok.” 

Ia mengambil dua ekor kambing sebagai korban 

penghapus dosa dan seekor domba jantan sebagai korban 

bakaran dari umat (Imamat 16:5). Kemudian dia meletakkan 

dua ekor kambing di hadapan Yahweh di pintu Kemah Suci 

dan membuang undi untuk memilih seekor ‘untuk Yahweh’ dan 

yang lainnya bertindak sebagai ‘Azazel.’ 

Kepada Yahweh, satu di antaranya dipersembahkan 

sebagai korban penghapus dosa, dan kambing Azazel, 



 

dipersembahkan hidup-hidup di hadapan Yahweh, untuk 

menebus dosa-dosa selama satu tahun dari anak-anak Israel dan 

dikirim ke padang gurun (Imamat 16:7-10). 

Dosa bangsa Israel harus dipindahkan kepada kambing 

hitam melalui penumpangan tangan. Dan kambing Azazel, 

yang mengambil semua dosa Israel atas dirinya sendiri, dikirim 

ke padang gurun demi perdamaian antara manusia dan Tuhan. 

Dengan demikian, dosa-dosa tahunan Israel telah dihapuskan. 

Dalam Perjanjian Baru: Demikian pula dalam 

Perjanjian Baru, Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis (penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama) dan 

menanggung segala dosa dunia sebagai Anak Domba 

Pengorbanan untuk menggenapi keselamatan Tuhan (Imamat 

20 :22, Matius 3:15, Yohanes 1:29, 36). 

Dalam Perjanjian Lama, sebelum membuang undi, Harun 

menyembelih seekor lembu jantan muda sebagai korban 

penghapus dosa bagi dirinya dan rumahnya (Imamat 16:11). 

Dan dia mengambil pembakar dupa, memenuhinya dengan 

bara api yang menyala dari Altar di hadapan Yahweh, dan 

dengan kedua tangannya penuh dengan dupa harum yang 

ditumbuk halus, dia membawanya Melewati tirai. Lalu dia 

menyalakan dupa di atas api itu di hadapan Yahweh dan 

membiarkan awan Dupa itu menyebar ke atas tutup 

pendamaian. Ia juga mengambil sedikit darah lembu jantan itu 

dan memercikkannya dengan jarinya di atas dan di depan tutup 

pendamaian sebanyak tujuh kali (Imamat 16:12-19). 

Pada Hari Pendamaian, peletakan tangan Harun di atas 

kepala persembahan tidak dapat dihilangkan. Harun 

meletakkan tangannya di atas kepala kambing dan 

menyerahkan semua dosa serta semua ketidakadilan keturunan 

Israel ke kepala kambing itu. Kemudian orang yang cocok 

membawa kambing itu ke padang gurun. Azazel mengembara 



 

di padang gurun bersama dosa-dosa Israel dan pada akhirnya 

mati untuk mereka. Ini yaitu  pengorbanan pendamaian dalam 

Perjanjian Lama. 

Hal yang sama berlaku dalam Perjanjian Baru, Untuk Kita, 

Dia yang menanggung segala dosa dunia melalui baptisan dan 

mencurahkan darahnya di kayu salib untuk mati yaitu  Yesus 

Kristus, kambing hitam. 

Oleh sebab  itu sekarang, keselamatan dari segala dosa 

tidak dapat diperoleh tanpa baptisan dan penyaliban Imam 

Besar Surgawi, Yesus Kristus. Inilah penggenapan keselamatan 

dilahirkan kembali dari air dan Roh. 

 

 

• Penumpangan tangan 

 

Ini yaitu  proses di mana dosa dilewatkan kepada Korban 

penghapus Dosa dalam Perjanjian Lama (Imamat 4:29, 16:21). 

Pada zaman Perjanjian Lama, Yahweh mengizinkan orang 

untuk menebus dosa-dosa mereka dengan meletakkan tangan di 

atas kepala korban penghapus dosa mereka di dalam Kemah 

Suci. Dan itu mengungkapkan tentang pembaptisan Yesus yang 

akan Datang dalam Perjanjian Baru. 

 

 

• Baptisan 

 

Baptisan artinya  dicuci  dikuburkan (ditenggelamkan) 

dan dalam makna spiritual,  meneruskan dosa melalui 

penumpangan tangan, seperti yang dilakukan dalam Perjanjian 

Lama. 

Dalam Perjanjian Baru, baptisan yang Yohanes Pembaptis 

lakukan kepada Yesus dimaksudkan untuk membersihkan 



 

semua dosa dunia. ‘Baptisan Yesus’ memiliki Makna 

mengambil dosa manusia, untuk mencuci dosa-dosa dunia. 

Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, yang merupakan 

wakil dari seluruh umat manusia dan imam besar dalam tradisi 

Harun, dan menanggung semua dosa dari seluruh dunia atas 

diri-Nya. Inilah tujuan baptisan-Nya. 

Makna spiritual dari kata ‘baptisan’ yaitu  ‘untuk 

meneruskan, untuk dikuburkan’. Oleh sebab  itu, “baptisan 

Yesus” berarti bahwa segala dosa ditanggungkan kepada Yesus 

dan Dia dihakimi menggantikan kita. Untuk menyelamatkan 

umat manusia, Yesus harus menanggung dosa-dosa kita dan 

mati untuk dosa-dosa itu. 

Jadi, kematian-Nya juga merupakan kematian Anda dan 

saya, semua orang berdosa di dunia, dan kebangkitan-Nya 

yaitu  kebangkitan semua orang. Pengorbanan-Nya yaitu  

keselamatan bagi para pendosa, dan baptisan-Nya yaitu  bukti 

yang telah mencuci semua dosa umat manusia. 

Alkitab memberitahu kita, “Air sekarang menjadi tanda 

yang menyelamatkan kita—yaitu baptisan” (1 Petrus 3:21). 

Baptisan Yesus yaitu  cara yang benar untuk menyelamatkan 

umat manusia dengan menghapuskan segala dosa kita. 

 

 

• Dosa 

 

Segala sesuatu yang bertentangan dengan Tuhan yaitu  

dosa. Ini berbicara tentang semua dosa, termasuk dosa asal dan 

Kejahatan yang kita lakukan sepanjang hidup kita. 

Dosa dalam bahasa Yunani yaitu  ‘ hamartia)’ 

dan ‘untuk berbuat dosa’ yaitu  ‘ hamartano)’ yang 

berarti ‘meleset dari sasaran’. Oleh sebab  itu, salah satu dosa 

terbesar yaitu  salah percaya kepada Yesus dan tidak 



 

mempunyai kemampuan untuk diselamatkan. Tidak 

mengetahui atau percaya pada kebenaran berarti melakukan 

dosa ketidaktaatan dan meremehkan Tuhan. 

Jika kita benar-benar tidak ingin berbuat dosa di hadapan 

Tuhan, kita harus memahami firman Tuhan dengan benar dan 

menyadari Kebenaran bahwa Yesus telah menjadi Juruselamat 

kita. 

Kita harus percaya pada baptisan Yesus dan Salib-Nya 

melalui firman Tuhan. yaitu  dosa jika tidak menerima firman 

Tuhan dan menyimpang dari kebenaran serta percaya pada 

teori-teori palsu. 

Alkitab mengatakan kepada kita bahwa dosa terbesar 

yaitu  tidak percaya bahwa Tuhan telah Mencuci bersih semua 

dosa di dunia. Kita harus percaya pada kelahiran Yesus, bahwa 

Ia mencuci dosa melalui baptisannya, dan memberikan kita 

kehidupan dengan darah-Nya di salib. Tidak percaya pada kata-

kata yang tertulis bahwa Yesus telah menerima baptisan, mati 

di salib, dan bangkit dari kematian untuk membebaskan kita 

dari dosa yaitu  dosa. 

 

 

• Tobat 

 

Ketika seseorang yang telah menjauh dari Tuhan 

menyadari dosa-dosanya, dan berterima kasih kepada Yesus 

sebab  telah mencuci dosa-dosa tersebut, dan kembali kepada 

Tuhan, ini disebut pertobatan. 

Kita semua yaitu  segumpal dosa. Pertobatan yang sejati 

yaitu  Mengakui kebenaran berikut. Kita harus mengakui 

bahwa kita yaitu  orang-orang berdosa di hadapan Tuhan, dan 

bahwa kita tidak bisa tidak berbuat dosa sepanjang hidup kita 

dan pergi ke neraka ketika kita mati. Kita juga harus mengakui 



 

fakta bahwa kita harus menerima Yesus dengan percaya bahwa 

Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang berdosa 

seperti kita, dan bahwa Dia telah mengambil Semua dosa 

(melalui baptisan-Nya), mati dan bangkit kembali untuk 

menyelamatkan kita. Pertobatan sejati yaitu  meninggalkan 

pikiran kita sendiri dan kembali kepada Tuhan (Kisah Para 

Rasul 2:38). 

Pertobatan berarti mengakui dosa-dosa kita, berpaling 

pada Firman Tuhan, dan menerima keselamatan air dan darah 

dengan segenap hati (1 Yohanes 5:6). 

Pertobatan yang sejati yaitu  mengakui diri kita sebagai 

pendosa seutuhnya dan percaya kepada Yesus, Anak Yahweh, 

sebagai Juruselamat kita yang telah menyelamatkan kita dari 

semua dosa kita. Untuk diselamatkan dan dicuci dari semua 

dosa, kita harus berhenti mencoba untuk bersih melalui 

pekerjaan kita sendiri dan mengakui bahwa kita yaitu  pendosa 

seutuhnya di hadapan Tuhan dan Hukum Taurat-Nya. Lalu, 

kita harus menerima Kebenaran keselamatan-Nya, yaitu injil 

air dan Roh, keselamatan yang Yesus berikan kepada kita 

dengan baptisan dan darah-Nya. 

Orang berdosa harus menyerahkan seluruh pikiran dan 

kehendaknya dan kembali kepada Yesus sepenuhnya. Jika kita 

percaya bahwa baptisan Yesus yaitu  baptisan yang 

menanggung semua dosa kita atas diri-Nya, kita akan 

menerima keselamatan. 

Artinya, percayalah bahwa baptisan Yesus, kematian-Nya 

di kayu salib, dan kebangkitan-Nya yaitu  jalan untuk 

menyelamatkan para pendosa. Yesus datang dalam daging dan 

dibaptis serta disalibkan untuk membersihkan semua dosa kita. 

Memiliki iman penuh dalam semua ini dan percaya bahwa 

Yesus bangkit menjadi Juruselamat bagi semua yang percaya 

kepada-Nya yaitu  pertobatan sejati dan iman yang sejati. 



• Keselamatan

Keselamatan berarti ‘diselamatkan dari tenggelam.’ Kita 

menerima keselamatan ketika kita mengakui bahwa kita tidak 

bisa tidak pergi ke neraka sebab  dosa-dosa kita dan percaya 

bahwa Yesus Menyelamatkan kita dari segala dosa kita melalui 

kelahiran dan baptisan-Nya dan darah di Kayu Salib. 

Mereka yang telah menerima pengampunan dosa(dosa 

telah lenyap sepenuhnya) dengan percaya kepada keselamatan 

Yesus dan baptisan dan darah Yesus disebut ‘yang 

diselamatkan, yang dilahirkan kembali, yang benar.’ 

Kita dapat menggunakan kata ‘keselamatan’ untuk 

mereka yang telah diselamatkan dari semua dosa mereka, 

termasuk dosa asal dan dosa sehari-hari mereka, dengan 

percaya kepada Yesus. Sama seperti orang yang tenggelam 

diselamatkan, orang yang tenggelam dalam dosa dunia dapat 

diselamatkan dengan percaya kepada Yesus sebagai 

Juruselamat mereka, dengan percaya pada baptisan dan darah-

Nya, dengan percaya pada kata-kata kebenaran spiritual. 

• Dilahirkan kembali

Ini berarti ‘untuk dilahirkan untuk kedua kalinya’. 

Seorang pendosa dilahirkan kembali ketika mereka 

diselamatkan secara rohani dengan percaya pada baptisan 

Yesus dan salib-Nya. 

Kita dilahirkan kembali secara rohani dengan percaya 

pada baptisan dan darah Yesus. Orang yang telah dilahirkan 

kembali yaitu  mereka yang telah dicuci dari semua dosa 

mereka dan ‘tanpa dosa, menantikan kedatangan Yesus’. 



 

• Pendamaian dosa 

 

Konsep penting ini juga dikenal sebagai pengampunan 

dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Ketika kita disucikan 

sekali untuk selamanya dari segala dosa oleh Injil air dan Roh, 

dosa-dosa kita dihapuskan. Iman pada Injil air dan Roh yaitu  

percaya pada keberadaan Yesus sebagai Anak Yahweh, 

kedatangan-Nya ke dunia ini dalam daging manusia, baptisan 

dan penyaliban-Nya untuk keselamatan kita semua. 

Penebusan yang Yesus berikan kepada manusia yaitu  

melalui iman pada baptisan dan darah-Nya (sebagaimana 

tercatat dalam Perjanjian Baru) bahwa Yesus sendiri akan 

menyelamatkan semua orang dari dosa. Keselamatan dalam 

Alkitab berarti menghapus dosa melalui iman kepada baptisan 

dan darah Yesus. Segala dosa sudah ditanggungkan kepada 

Yesus, sehingga tidak ada lagi dosa di hati umat manusia. 

Kita bisa menyatakan diri kita Diselamatkan dan benar 

hanya jika kita menyerahkan segala dosa kita kepada Yesus 

melalui baptisan Yesus. 

 

 

• Yesus Kristus 

 

YESUS: “sebab  Dialah yang akan menyelamatkan 

umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21). Yesus mengacu 

pada Juruselamat, Dia yang telah menyelamatkan semua orang 

dari dosa mereka. 

KRISTUS: ‘Yang Diurapi.’ Telah ada tiga peran resmi di 

mana orang-orang telah diurapi oleh Tuhan. Yesus telah 

mencapai semuanya. 

 sebagai Raja 

 sebagai Nabi 



 

 sebagai Imam Besar Surga 

Yesus Kristus yaitu  semua ini. Kita harus percaya 

kepada Yesus sebagai Raja, Nabi, dan Imam yang telah 

memberikan kita Pendamaian dan keselamatan. Oleh sebab  itu, 

kami datang untuk memanggil Dia ‘Yesus Kristus.’ Dia yaitu  

Imam Besar Surgawi yang telah menyelamatkan kita dari 

semua dosa dunia dengan baptisan dan darah-Nya. 

Oleh sebab  itu, Dialah Raja semua orang yang beriman 

kepada-Nya. Dan Dia membuat kita menyadari dosa-dosa kita 

ketika kita datang ke hadapan-Nya. Ia telah mengajarkan 

kepada kita bahwa kita yaitu  orang-orang berdosa sejak 

zaman nenek moyang kita, bahwa sebagai keturunan orang-

orang berdosa, kita Dilahirkan sebagai orang-orang berdosa, 

dan sebagai akibatnya, kita berada di bawah penghakiman 

Tuhan. 

Dia juga mengajarkan kepada kita bahwa dosa-dosa kita 

telah dicuci bersih melalui baptisan dan darah-Nya. Dia 

melakukan semua pekerjaan ini untuk kita yang berdosa. 

 

 

• Mengapa Anak Yahweh menjadi manusia? 

 

Ia menjadi manusia untuk menjadi Juruselamat dan 

menyelamatkan semua orang berdosa dari dosa, penghakiman, 

dan neraka. 

 

 

• Siapakah Yesus? 

 

Sebagaimana dinyatakan dalam Kejadian 1, Dia ada di 

awal bersama dengan Yahweh. Segala sesuatu dibuat melalui 

Dia, dan tanpa Dia tidak ada satupun yang dibuat yang telah 



 

dibuat. Dia yaitu  Pencipta, Tuhan yang sejati, Tuhan dari 

seluruh alam semesta yang telah menyelamatkan semua pendosa 

dari dosa-dosa dunia (Filipi 2:6, “Yang walaupun dalam rupa 

Tuhan,” Yohanes 1:2-3, “Dia ada di awal bersama dengan 

Yahweh. Segala sesuatu dibuat melalui Dia, dan tanpa Dia tidak 

ada satupun yang dibuat yang telah dibuat.”) Yesus yaitu  

Tuhan pencipta, Penguasa alam semesta. 

Namun, banyak orang tidak berhasil diselamatkan sebab  

mereka tidak mempercayai kasih dan keselamatan yang Yesus 

berikan Ketika Ia turun ke dunia ini dalam bentuk daging. 

Namun mereka yang percaya kepada semua hal ini 

diselamatkan melalui iman, menjadi umat Tuhan, dan 

memperoleh hidup kekal dengan percaya kepada-Nya. Mereka 

telah Menjadi Orang yang Benar. 

 

 

• Apa itu Hukum Taurat yang ditetapkan oleh Yahweh? 

 

Tuhan yaitu  Perencana, satu-satunya Tuhan yang benar, 

dan Yang Maha Mutlak. Oleh sebab  itu, Dia menetapkan 

Hukum Taurat di dunia untuk tujuan-tujuan berikut: 

 Dia memberikan kepada para pendosa Hukum Taurat 

dan Perintah-Nya untuk menyelamatkan mereka dari dosa-dosa 

mereka. “sebab  melalui Tukum Taurat yaitu  pengetahuan 

tentang dosa” (Roma 3:20). 

 Hukum Taurat kedua yang diberikan kepada kita 

yaitu  hukum iman yang menyelamatkan orang berdosa. Ini 

yaitu  “hukum Roh kehidupan” (Roma 8:2) yang menuntun 

pada keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai 

Juruselamat kita (Roma 5:1-2). Yesus turun ke dunia ini untuk 

menggenapi Hukum Taurat yang Dia tetapkan dan dibaptis, 

dan mencurahkan darahnya di Kayu Salib dan kemudian 


 

dibangkitkan. Yesus menetapkan hukum keselamatan untuk 

menyelamatkan semua orang berdosa di dunia. 

 Tuhan menetapkan hukum iman bagi mereka yang 

percaya kepada keselamatan dari air dan Roh. Jika seseorang 

ingin diselamatkan dan menjadi anak laki-laki Tuhan, ia harus 

percaya kepada hukum iman yang telah Tuhan tetapkan. Ini 

yaitu  satu-satunya cara menuju keselamatan. 

 Dia telah mengizinkan surga bagi mereka yang percaya 

pada keselamatan rohani kebenaran. 

 

 

• Hukum Taurat Yahweh (Sepuluh Perintah) 

 

Terdapat 613 pasal Hukum Taurat dalam Hukum Taurat 

Yahweh yang berkaitan Dengan kehidupan sehari-hari. Namun, 

intinya yaitu  Sepuluh Perintah Yahweh, yang harus kita jaga 

di hadapan Tuhan. Ada perintah dan larangan seperti “Lakukan 

ini” dan “Jangan lakukan itu.” Ini yaitu  standar hidup, dan 

Perintah Yahweh diberikan kepada kita agar kita dapat 

menyadari dosa-dosa kita. Melalui perintah-perintah Yahweh 

yang tertulis, kita dapat mengenali seberapa banyak kita tidak 

menaati Yahweh (Roma 3:19-20). 

Alasan Yahweh memberi kita perintah-perintah-Nya yaitu  

untuk menyadarkan kita akan dosa-dosa kita. Kita tidak pernah 

bisa menaati semua Perintah-Nya, jadi kita harus dengan rendah 

hati menerima kenyataan bahwa kita yaitu  orang berdosa 

sebelum kita percaya kepada Yesus. Jangan sekali-kali kita 

melakukan dosa kesombongan dengan berusaha hidup sesuai 

perintah Yahweh. Kita semua yaitu  orang berdosa dan Tuhan 

tahu bahwa kita tidak akan pernah bisa hidup sesuai dengan 

Hukum Taurat-Nya. Jadi Dia turun ke dunia ini sebagai manusia 

dan dibaptis serta dihakimi di kayu Salib. 



 

Hukum Taurat menunjukkan betapa sempurnanya Hukum 

Taurat Yahweh, dan betapa lemahnya kita sebagai manusia. 

Pada saat yang sama, Kekudusan dan Kesempurnaan Yahweh 

Dinyatakan dalam Hukum Taurat Yahweh. 

 

 

• Apakah kita ‘harus’ percaya kepada Yesus? 

 

Ya, kita harus melakukannya. “sebab  tidak ada nama 

lain di bawah langit yang diberikan kepada manusia yang 

olehnya kita harus diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4:12). 

sebab  Dia yaitu  Tuhan kita, sebab  Dia yaitu  yang paling 

adil dan sebab  itu yaitu  kehendak-Nya. Tidak ada Juru 

Selamat yang lain, sebab  hanya Yesus yang menjadi Juru 

Selamat kita. Kita hanya bisa ditebus dan dilahirkan kembali 

dengan percaya kepada-Nya. sebab  kita hanya bisa pergi ke 

surga dan hidup selamanya dengan percaya kepada-Nya, kita 

harus percaya kepada-Nya. 

 

 

• Mengapa kita harus percaya kepada Yesus? 

 

Kita harus percaya kepada Yesus: 

 untuk memenuhi kehendak Tuhan 

 untuk diselamatkan dari segala dosa kita 

 untuk diselamatkan dan masuk surga untuk hidup 

bersama Tuhan selamanya. 

 

 

 

 

 


 

• Apakah kita yang Percaya kepada Yesus masih 

bisa menjadi orang berdosa? 

 

Tidak. Rasul Paulus berkata dalam mengenang hari-hari 

sebelum ia bertemu Yesus dalam 1 Timotius 1:15, “pendosa, 

di antaranya saya yaitu  yang terutama.” Saat ini banyak 

orang yang berpikir bahwa mereka yaitu  pendosa bahkan 

ketika mereka percaya kepada Yesus. Tetapi itu tidak benar. 

Kita semua yaitu  pendosa sebelum percaya kepada Yesus. 

Namun, setelah kita percaya kepada Yesus dengan benar 

menurut Firman-Nya, kita menjadi benar segera. Rasul Paulus 

mengingat waktu sebelum ia mengenal Yesus dan mengaku 

bahwa dia yaitu  yang terutama di antara semua pendosa. 

Namun, Paulus, ketika dia dipanggil Saulus, bertemu 

Yesus di jalan menuju Damaskus dan menyadari bahwa Yesus 

yaitu  Juruselamatnya dan dia percaya serta berterima kasih 

kepada Yesus. Kemudian selama sisa hidupnya, dia 

menyaksikan bahwa kebenaran Tuhan, baptisan Yesus, yaitu  

untuk menghapus dosa dunia dan bahwa Yesus harus mati 

untuk menghapus dosa dunia. 

Dengan kata lain, dia menjadi hamba Tuhan yang 

memberitakan Injil air dan Roh. Kesalahpahaman atas 

pengakuan ini bahwa dia yaitu  pendosa utama sebelum dia 

diselamatkan, sebelum dia bertemu Yesus, banyak orang 

berpikir bahwa rasul Paulus yaitu  pendosa bahkan setelah dia 

bertemu Yesus. 

Namun sebenarnya, ia bukan lagi seorang pendosa, dan ia 

yaitu  orang yang dapat bertemu dengan Yesus kapan saja. Dia 

telah hidup dengan memberitakan Injil keselamatan, yaitu 

keselamatan dari baptisan dan darah Yesus. Bahkan setelah dia 

pergi ke hadapan Tuhan, surat-suratnya masih tersimpan dalam 

Alkitab, memberikan kesaksian kepada kita bahwa Injil air dan 



 

Roh yaitu  Injil gereja mula-mula. Oleh sebab  itu, pengakuan 

Rasul Paulus dalam 1 Timotius 1:15 yaitu  kenangan atas 

masa lalunya sekaligus ucapan syukur yang dipersembahkan 

kepada Tuhan. 

Apakah dia orang berdosa setelah dia percaya kepada 

Yesus? Tidak. Sebelum ia dilahirkan kembali, ia yaitu  orang 

berdosa. Pada saat dia percaya kepada Yesus sebagai 

Juruselamatnya, pada saat dia menyadari bahwa dosa-dosa 

dunia ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan-Nya, pada 

saat dia percaya kepada baptisan Yesus dan darah di Kayu 

Salib, dia menjadi orang benar. 

Alasan dia menyebut dirinya orang berdosa besar yaitu  

sebab  dia ingat saat dia menganiaya para pengikut Yesus dan 

bersyukur kepada Tuhan sebab  menyelamatkan orang-orang 

berdosa yang putus asa seperti dia. 

Siapa yang bisa menyatakan dia berdosa? Siapa yang bisa 

menyatakan seseorang yang telah menjadi benar dengan 

percaya pada baptisan dan darah Yesus untuk keselamatan 

sebagai pendosa? Mereka hanyalah orang-orang yang tidak 

mengetahui kebenaran penebusan Yesus. 

Rasul Paulus menjadi benar dengan percaya pada 

keselamatan melalui Yesus dan sejak saat itu, sebagai hamba 

Tuhan, memberitakan kepada semua orang Injil menjadi orang 

benar dengan percaya kepada Yesus Kristus, Anak Yahweh 

sebagai Juruselamat. Rasul Paulus bukanlah seorang pendosa, 

melainkan hamba Tuhan yang benar, seorang hamba sejati 

yang memberitakan Injil kepada para pendosa di dunia. 

Dapatkah orang berdosa memberitakan Injil air dan Roh 

kepada orang lain? Itu tidak akan pernah berhasil. Bagaimana 

seseorang bisa memberitakan kepada orang lain apa yang dia 

sendiri tidak bisa lakukan! Bagaimana Anda bisa 

menyelamatkan orang lain jika Anda sendiri tidak diselamatkan? 



 

Jika seorang pria tenggelam dan mencoba membantu pria 

di sebelahnya, keduanya akan berakhir di bawah air. Bagaimana 

orang berdosa bisa menyelamatkan orang lain? Mereka hanya 

membawa mereka ke neraka. Bagaimana seseorang yang sakit 

bisa menyelamatkan orang sakit lainnya? Bagaimana seseorang 

yang tertipu oleh Setan dapat menyelamatkan orang lain? 

Rasul Paulus yaitu  orang berdosa tetapi menjadi orang 

benar ketika dia percaya kepada baptisan dan darah Yesus dan 

diselamatkan dari dosa. Oleh sebab  itu, ia bisa menjadi hamba 

Tuhan dan memberitakan Injil kepada orang-orang berdosa di 

dunia. Dia bisa menyelamatkan banyak orang berdosa dengan 

kebenaran Tuhan. Dia sendiri bukan lagi orang berdosa. 

Ia dilahirkan kembali dan hidup bukan dalam kebenaran 

Hukum Taurat, tetapi dalam kebenaran Tuhan. Ia menjadi 

hamba dan pengkhotbah kebenaran Tuhan yang membawa 

banyak orang kembali kepada Tuhan. Dia bukanlah seorang 

pengkhotbah atas semangatnya sendiri atau kebenaran Hukum 

Taurat, namun kebenaran Tuhan. 

Apakah dia orang berdosa? Tidak. Dia yaitu  orang yang 

benar. Sebagai orang yang benar, ia menjadi rasul dari kebenaran 

Tuhan. Jangan menyebut dia orang berdosa sebab  itu merupakan 

penghinaan terhadap Tuhan dan juga kesalahpahaman yang jelas 

tentang kebenaran. Dia yaitu  orang yang benar. Kita tidak boleh 

menghina dia atau Yesus dengan berpikir sebaliknya. 

Jika kita mengatakan dia masih seorang pendosa setelah 

bertemu dengan Yesus, itu sama saja dengan menyebut Yesus 

pendusta. Yesus menjadikannya orang benar, dan Yesuslah 

yang menjadikannya hamba kebenaran. 

 

 

 

  


 

• Bisakah dosa kita dihapus dengan berdoa 

memohon pertobatan? 

 

Dosa kita tidak akan pernah bisa dihapus hanya dengan doa 

dan pertobatan sebab  penebusan tidak akan pernah datang 

melalui pekerjaan kita sendiri. Sebaliknya, untuk menghapuskan 

dosa-dosa kita secara menyeluruh dan permanen, kita harus 

percaya kepada baptisan dan darah Yesus dan bahwa Yesus 

yaitu  Tuhan yang benar. Penebusan sejati diberikan kepada 

mereka yang percaya bahwa Yesus menghapus dosa kita dengan 

dibaptis dan mencurahkan darahnya di kayu Salib untuk 

memberi kita hidup baru. 

Lalu, bisakah kita menghapus dosa sehari-hari dengan 

berdoa memohon pertobatan? Tidak. Segala dosa yang kita 

lakukan dalam hidup kita telah dihapuskan ketika Yesus 

mengambil dosa-dosa kita melalui baptisan hampir 2.000 tahun 

yang lalu. Kita telah selamanya disucikan dari segala dosa kita 

melalui baptisan Yesus dan pencurahan darah-Nya di kayu 

salib. Dia menjadi Anak Domba Pengorbanan bagi kita yang 

percaya, mencuci semua dosa kita melalui baptisannya dan 

Membayar penuh untuk semuanya dengan darah-Nya di salib. 

Bahkan dosa-dosa yang kita lakukan setelah percaya 

kepada Yesus harus dibasuh di dalam mata air keselamatan 

baptisan, yaitu Kebenaran penebusan; Yesus telah menjadi 

Juruselamat kita dan Dia telah mengambil semua dosa yang 

kita lakukan hingga hari kematian kita. Yesus datang ke dunia 

ini dan dibaptis “sebab  demikianlah” (Matius 3:15) dan 

menggenapi semua Kebenaran dengan menghapus segala dosa 

kita. Anak Yahweh menanggung dosa kita dengan dibaptis. 

Baptisan Yesus memiliki arti “menerima pencucian.” 

sebab  segala dosa kita Ditanggungkan kepada Yesus ketika Ia 

dibaptis, kita sepenuhnya dicuci dari dosa kita dan itu 



 

Membebaskan kita dari semua dosa kita. 

Baptisan juga berarti ‘dibenamkan ke dalam air, 

dikuburkan.’ sebab  segala dosa kita ditanggungkan kepada 

Yesus, Ia mati bagi kita yang berdosa. Dan mereka yang 

percaya bahwa segala dosa ditanggungkan kepada Yesus 

melalui baptisan-Nya menjadi tahir selamanya. 

Iman yang sejati yaitu  percaya di dalam hati kita bahwa 

segala dosa kita, bahkan dosa yang kita lakukan sekarang, telah 

ditanggungkan kepada Yesus sekitar 2000 tahun yang lalu 

ketika Dia menghapuskan segala dosa kita dan ‘sebab  

demikianlah’ menggenapi kebenaran Tuhan. 

Jika Dia tidak menghapus dosa-dosa kita bertahun-tahun 

yang lalu dengan baptisan-Nya, maka sekarang kita tidak akan 

memiliki cara untuk mencuci dosa kita sendiri. Ingatlah bahwa 

segala dosa kita telah dihapuskan oleh Yesus sejak lama. 

Hari ini, iman yang sejati dan keselamatan rohani berarti 

membawa dosa-dosa kita di hadapan Yesus dan berkata, 

‘Tuhan, Engkau telah mencuci dosa ini juga, kan?’ sambil 

percaya kepada-Nya dan berterima kasih kepada-Nya. Itulah 

sebabnya Dia datang, dibaptis, dan mati di kayu Salib dan 

kemudian dibangkitkan setelah 3 hari; sehingga menjadi 

Juruselamat kita. 

Diberkati mereka yang mencuci bersih dosa-dosa mereka 

dan percaya pada baptisan Yesus, yang telah mencuci bersih 

semua dosa kita. Inilah kebenaran yang menghapuskan dosa-

dosa kita sehari-hari. Iman yang benar yaitu  percaya kepada 

Yesus yang menanggung segala dosa dunia melalui baptisan-

Nya. 

 

 

 

  


 

• Roma 8:30 memberitahu kita, “Selain itu, orang-

orang yang telah Dia tentukan sebelumnya, Dia 

juga telah memanggil; orang-orang yang Dia 

panggil, Dia juga telah membenarkan; dan orang-

orang yang Dia benarkan, Dia juga telah 

memuliakan.” ini yaitu  kata-kata tentang 

Pengudusan secara bertahap? 

 

Ini bukan tentang pengudusan bertahap. Banyak teolog 

dan pengkhotbah palsu telah mengajarkan, “Orang-orang yang 

percaya kepada Yesus akan berubah secara bertahap dan 

menjadi sepenuhnya dikuduskan dalam daging dan roh,” dan 

banyak orang telah mempercayainya. 

Namun kenyataannya, orang-orang mendapati diri mereka 

menjadi semakin keras kepala. Dan dosa dalam hati mereka 

tumbuh seiring bertambahnya usia. Bagaimana pengudusan 

kita dapat bergantung pada waktu? Kata ‘pengudusan bertahap’ 

yaitu  kata yang paling dibenci Tuhan dan kata yang suka 

digunakan oleh iblis. 

Kita hanya bisa menjadi orang yang benar jika kita tidak 

lagi memiliki hubungan apa pun dengan dosa. sebab  Yesus 

telah mencuci semua dosa dengan baptisan-Nya dan 

mengorbankan diri sendiri untuk membayar harga tersebut, 

kebenaran kita sepenuhnya berkat baptisan dan darah Yesus. 

Kita menjadi orang benar melalui kepercayaan pada kenyataan 

bahwa Yesus menanggung segala dosa kita ke atas diri-Nya. 

Kata ‘pengudusan’ berarti ‘menjadi suci.’ Berusaha menjadi 

kudus dengan diri sendiri bukanlah percaya pada kebenaran, 

tetapi menjadi terpersuasi oleh Daging yang lemah sendiri. 

Pengudusan bertahap juga datang dari keinginan rohani 

kita sendiri. Semua agama memiliki kata untuk pengudusan, 

tetapi kita yang percaya pada Yesus seharusnya tidak pernah 



 

menempatkan pentingnya pada kata itu sendiri. 

Kita tidak menjadi suci secara bertahap dengan percaya 

pada Yesus; kita menjadi benar sekali untuk selamanya dengan 

percaya pada baptisan dan darah Yesus, Injil keselamatan 

rohani. Orang yang benar-benar benar yaitu  mereka yang 

dilahirkan dari iman pada Injil baptisan dan darah Yesus. 

 

 

• Apakah mengakui dosa-dosa Kita dapat 

membuat dosa-dosa kita itu hilang? 

 

Tidak. Dosa tidak hilang dengan pengakuan dosa, tetapi 

dengan iman kepada Injil air dan Roh. Dosa-dosa kita hanya 

bisa hilang ketika kita percaya kepada baptisan dan darah 

Yesus yang telah menyucikan kita dari segala dosa. Ini yaitu  

Injil keselamatan rohani Yesus, yang telah mencuci bersih 

semua dosa kita dengan baptisan-Nya di Sungai Yordan. 

Pengakuan dosa yaitu  penerimaan terhadap Hukum 

Taurat Yahweh, tetapi penebusan hanya diberikan kepada kita 

ketika kita percaya pada baptisan dan Salib Yesus. 

Air baptisan dan darah Kristus yaitu  kebenaran surgawi 

yang telah menyelamatkan semua orang dari dosa-dosa mereka, 

dan keselamatan kita tidak bergantung pada pengakuan dosa 

kita, namun pada percaya bahwa Yesus menanggung dosa 

seluruh umat manusia melalui baptisan. Penyaliban Yesus 

yaitu  hukuman atas dosa yang Ia tanggung dari kita, orang-

orang berdosa. 

Oleh sebab  itu, keselamatan sejati kita ada pada baptisan 

di sungai Yordan dan darah di kayu Salib. Alasan kita 

disucikan dari segala dosa yaitu  sebab  kita percaya kepada 

Yesus, yang menghapuskan segala dosa kita. 

Jika ada yang mengajarkan bahwa kita bisa diselamatkan 



 

dengan mengakui dosa kita, maka mereka mengabaikan 

keselamatan Sejati dari Tuhan. 

Oleh sebab  itu, kita harus percaya kepada baptisan dan 

darah Yesus, keselamatan dari Yesus. Jangan pernah mengatakan 

bahwa dosa manusia bisa keselamatan dengan mengaku kepada 

Tuhan. 

Ketahuilah bahwa dosa-dosa kita akan memasukkan kita ke 

dalam neraka, tetapi dosa-dosa dapat dihapus dengan percaya 

kepada Yesus, baptisan dan darah-Nya, yang menebus kita dan 

memungkinkan kita menjadi benar di hadapan Tuhan. Ini yaitu  

satu-satunya cara agar kita dapat diselamatkan dari segala dosa 

kita. Marilah kita semua menyadari bahwa kita telah dibasuh 

dari segala dosa kita secara sekali dengan percaya kepada firman 

kebenaran, air dan darah Yesus (1 Yohanes 5:4-8). 

Dosa tidak dihapuskan setiap kali kita mengaku. Jika Anda 

bersikeras mengandalkan pengakuan, Anda akan berakhir di 

neraka. Mari kita percaya pada Injil yang sebenarnya agar dosa-

dosa di dalam hati kita bisa dicuci bersih. Percayalah dengan 

hatimu, bukan dengan kepalamu, dan bebaslah dari dosa selama-

lamanya. 

 

 

• Apa Injil yang sebenarnya? 

 

Injil yang sebenarnya yaitu  yang memungkinkan kita 

untuk bebas dari dosa kita sepenuhnya sekali kita percaya 

padanya. Injil Tuhan yaitu  dinamit. 

Injil Tuhan yaitu  bahwa, “Yesus Kristus telah melunasi 

hutang bagi orang yang berhutang (orang berdosa), yang tidak 

dapat melunasi hutangnya sendiri.” Alasan untuk menyebut 

Injil ini sebagai ‘dinamit’ yaitu  sebab  ketika kita harus mati 

untuk dosa-dosa kita dan masuk neraka, ketika kita harus 



 

dihakimi, Anak Yahweh menjadi korban persembahan bagi 

kita untuk menghapuskan semua dosa kita. 

Dia datang ke dunia ini dan menanggung segala dosa 

dunia melalui baptisan di Sungai Yordan dan mencuci bersih 

semua dosa kita untuk selamanya. 

Dia membayar upah dosa kita dengan mengambil semua 

dosa kita dengan baptisannya di sungai Yordan dan dengan 

mati di salib. Yesus meledakkan semua dosa dunia seperti 

dinamit dengan baptisan dan darah-Nya. Inilah Injil yang sejati. 

Injil yang sebenarnya yaitu  Yesus datang ke dunia ini 

dan dengan dibaptis dan berdarah di Salib menyelamatkan 

semua orang yang Percaya kepada-Nya. 

Seperti tertulis dalam 1 Yohanes 5:6, “Inilah Dia yang 

datang dengan air dan darah—Yesus Kristus; bukan Hanya 

oleh air, Tetapi oleh air dan darah. Dan Rohlah yang 

memberikan kesaksian, sebab  Roh yaitu  kebenaran.” 

 

 

• Mengapa Yesus mengorbankan diri-Nya di kayu 

Salib? 

 

Korban Yesus yaitu  untuk dosa-dosa kita yang Dia ambil 

melalui baptisannya. Dia memberikan daging-Nya kepada kita 

untuk membayar Dosa-dosa kita sehingga kita bisa dibebaskan 

dari hukuman atas dosa-dosa kita. 

Yang harus kita ketahui yaitu  bahwa Yesus dibaptis di 

Sungai Yordan untuk mengambil semua dosa kita. Kita harus 

percaya bahwa Yesus mati di Salib untuk alasan ini. 

Jika Yesus tidak dibaptis sebelum Dia disalibkan, jika Dia 

tidak mati di Salib, semua dosa kita akan tetap ada. Oleh 

sebab  itu, kita harus percaya kepada baptisan dan darah Yesus. 

sebab  Yesus yaitu  Anak Yahweh dan anak domba kurban, 


 

Ia dikorbankan untuk menghapus segala dosa kita. 

Kita semua harus percaya bahwa Yesus yaitu  Anak 

Yahweh, bahwa Ia dibaptis untuk menghapus segala dosa 

dunia, dan bahwa Ia disalibkan sebab  dosa-dosa kita. Yesus 

dibaptis untuk mengambil semua dosa kita, kemudian 

disalibkan sehingga kita, para pendosa, bisa diselamatkan dari 

semua dosa kita dan bebas dari hukuman. 

 

 

• Siapakah Yohanes Pembaptis yang membaptis 

Yesus? 

 

Yahweh memberikan Hukum Taurat-Nya kepada bangsa 

Israel Melalui Musa serta korban pendamaian agar mereka 

dapat memperoleh pendamaian atas dosa dan pelanggaran. Dia 

mengangkat Harun, saudara Musa, sebagai imam besar dan 

memerintahkannya untuk mempersembahkan korban 

pendamaian pada hari kesepuluh bulan ketujuh, Hari 

Pendamaian, supaya dosa-dosa Israel selama Satu Tahun bisa 

dicuci bersih (Imamat 16). 

Ia merinci bahwa kurban Hari Raya Pendamaian hanya 

boleh dipersembahkan oleh keturunan Harun. Yahweh 

membuka jalan bagi bangsa Israel untuk menebus segala 

dosanya melalui penumpangan tangan, korban pendamaian 

yang dipersembahkan oleh Harun dan keturunannya. Inilah 

hukum pendamaian yang Yahweh tetapkan bagi kita. 

Dia memberitahukan dengan jelas bahwa Yesus yaitu  

Juruselamat umat manusia. Di zaman Perjanjian Baru, Yohanes 

Pembaptis yaitu  keturunan Harun dan imam besar terakhir 

Perjanjian Lama. Dan Yohanes Pembaptis, sebagai nabi Tuhan 

dan perwakilan serta imam besar umat manusia, memberikan 

baptisan kepada Yesus, Anak Yahweh yang datang untuk 



 

menyelamatkan para pendosa, dan memindahkan semua dosa 

umat manusia ke atas kepala-Nya. 

Semua orang telah menerima berkat untuk dapat 

memindahkan dosa mereka kepada Yesus melalui Yohanes 

Pembaptis; peran Yohanes yaitu  sebagai imam besar yang 

mewakili umat manusia, hamba Tuhan yang memindahkan 

semua dosa kita kepada Yesus. 

Yohanes Pembaptis yaitu  wakil dan imam besar umat 

manusia yang diutus Tuhan, dan merupakan utusan yang diutus 

enam bulan sebelum Yesus. Sebaliknya, Yesus yaitu  Anak 

Domba Yahweh yang menanggung segala dosa dunia, dan 

Yohanes Pembaptis yaitu  Imam Besar yang memindahkan 

dosa dunia kepada Yesus melalui baptisan. Yohanes Pembaptis 

yaitu  hamba Tuhan. 

 

 

• Sungai Yordan tempat Yesus dibaptis 

 

Sungai Yordan mengalir Deras ke Laut Mati, di mana 

tidak ada makhluk hidup. Permukaan Laut Mati sekitar 400 

meter lebih rendah dari permukaan laut. Oleh sebab  itu, air 

Laut Mati terperangkap di Laut Mati dan tidak dapat mengalir 

kemana-mana. 

Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai 

Kematian (Sungai Yordan). 

Ini berarti bahwa semua manusia kecuali mereka yang 

tidak memiliki dosa di hati mereka menghadapi kutukan abadi 

atas dosa-dosa mereka pada akhirnya. 

Oleh sebab  itu, Sungai Yordan yaitu  sungai pembasuh 

dosa, sungai tempat matinya orang-orang berdosa. Singkatnya, 

ini yaitu  sungai penebusan di mana semua dosa dunia dicuci 

bersih melalui baptisan-Nya, transmisi dosa kepada Yesus. 



 

• Apa itu kurban pendamaian untuk dosa sehari 

dalam Perjanjian Lama? 

 

Terdapat kurban pendamaian untuk dosa sehari. Untuk 

menebus dosa sehari, seseorang harus membawa anak domba, 

domba, lembu jantan atau merpati ke dalam kemah suci dan 

meletakkan tangannya pada kurban untuk memindahkan 

dosanya ke kurban tersebut. Ini yaitu  kurban pendamaian 

untuk dosa sehari seperti yang diberikan dalam Hukum Taurat 

Yahweh (Imamat 3:1-11). 

 

 

• Apa itu kurban pendamaian untuk dosa satu 

tahun dalam Perjanjian Lama? 

 

Itu yaitu  kurban Pendamaian untuk dosa satu tahun 

sekaligus. Imam besar meletakkan tangannya di atas kepala 

seekor kambing dan menanggungkan dosa satu tahun seluruh 

bangsa Israel sekaligus (Imamat 16:1-34). 

Pengorbanan untuk segala dosa dunia diselesaikan ketika 

Yesus Kristus menjadi Anak Domba Yahweh dan menanggung 

segala dosa di atas kepalanya melalui baptisan. 

 

 

• Apa pengorbanan untuk pendamaian permanen? 

 

Ini yaitu  penebusan untuk semua dosa dunia sekali untuk 

selamanya dengan percaya kepada Yesus. Dan sebab  Yesus 

yaitu  Anak Yahweh dan Tuhan kita yang hidup selama-

lamanya, Dia dapat menghapus segala dosa dunia selama-

lamanya. Bagaimana Dia telah menghapus dosa kita untuk 

Selamanya? 


 

 Dengan dilahirkan dalam daging manusia 

 Dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai 

Yordan 

 Dengan Menerima penghakiman di kayu salib 

Anak Yahweh datang ke dunia ini dalam daging manusia 

dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk mengambil semua 

dosa dunia. Dia kemudian mencurahkan darahnya di kayu 

Salib untuk menyelamatkan umat manusia dari segala dosa 

mereka selamanya (Imamat 16:6-22, Matius 3:13-17, Yohanes 

1:29, Ibrani 9:12, 10:1-18). 

 

 

• Apakah penebusan diberikan sekali untuk semua 

atau secara bertahap? 

 

Itu diberikan satu kali untuk selama-lamanya sebab  

Yesus dibaptis satu kali untuk selama-lamanya, bertanggung 

jawab atas segala dosa kita satu kali untuk selamanya, dan 

menerima penghakiman satu kali untuk selama-lamanya. Dia 

berkata, sebagaimana dicatat dalam Matius 3:15, “Izinkanlah 

hal itu sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya bagi kita 

untuk menggenapi segala kebenaran.” 

Dalam Yohanes 1:29, Yohanes Pembaptis berkata, 

“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia!” 

dan dalam Yohanes 19:30, Yesus berkata, “Sudah selesai.” 

Dalam Ibrani 10:9-18, ‘kemudian Dia berkata, “Lihatlah, 

Aku telah datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.” 

Dia menghapus yang pertama agar Dia dapat menetapkan 

yang kedua. Sesuai dengan kehendak-Nya, kita telah 

dikuduskan melalui persembahan tubuh Yesus Kristus sekali 

untuk selamanya. Dan setiap imam berdiri melayani setiap 

hari dan berulang kali mempersembahkan kurban yang sama, 



 

yang tidak akan pernah bisa menghapus dosa. Tetapi Dia, 

setelah mempersembahkan satu korban sebab  dosa untuk 

selama-lamanya, duduk di sebelah kanan Yahweh, sejak saat 

itu menunggu sampai musuh-musuh-Nya dijadikan tumpuan 

kaki-Nya. sebab  dengan satu persembahan Dia telah 

menyempurnakan selamanya mereka yang sedang dikuduskan. 

Namun Roh Kudus juga memberikan kesaksian kepada kita; 

sebab  setelah Dia bersabda sebelumnya, “Inilah perjanjian 

yang akan Kuadakan dengan mereka setelah hari itu, 

demikianlah firman Yahweh: Aku akan menaruh hukum-

hukum-Ku ke dalam hati mereka, dan ke dalam pikiran mereka 

akan Aku tuliskan,” Kemudian Dia menambahkan, “Dosa-

dosa mereka dan perbuatan melanggar hukum mereka tidak 

akan Aku ingat lagi.” Sekarang di mana ada 

pengampunan(dosa telah lenyap sepenuhnya) dari hal-hal ini, 

tidak ada lagi persembahan sebab  dosa.’ 

Segala dosa dunia telah Ditebus satu kali untuk selama-

lamanya melalui baptisan dan darah Yesus. 

 

 

• Apakah upah dosa? 

 

Sebab upah dosa ialah maut. Apapun itu, setiap dosa harus 

dihakimi di hadapan Tuhan, dan penghakiman untuk semua 

dosa yaitu  kematian. Bangsa Israel harus mempersembahkan 

seekor anak domba yang tidak bercacat kepada Yahweh untuk 

menebus segala dosa mereka. 

Oleh sebab  itu, Yahweh menyiapkan Anak Domba untuk 

menyelamatkan semua orang dari semua dosa mereka. Anak 

Domba menerima penumpangan tangan untuk menghilangkan 

semua dosa dan kemudian mati menggantikan Mereka untuk 

mereka. 



 

Dalam Perjanjian Baru, Yesus menanggung segala dosa 

kita melalui baptisan-Nya di sungai Yordan sebagai Anak 

Domba dan mati bagi kita. “Sebab upah dosa ialah maut, 

tetapi karunia Tuhan ialah hidup yang kekal dalam Kristus 

Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). 

sebab  upah dosa yaitu  maut, Yesus mengungkapkan 

cinta-Nya dengan mati menggantikan kita dan memberikan 

hadiah hidup yang kekal bagi semua pendosa di dunia. 

 

 

• Mengapa Yesus harus mati di kayu Salib? 

 

Kematian Yesus yaitu  pembayaran untuk semua dosa 

dunia yang Dia ambil melalui baptisannya. Umat manusia 

menghadapi kematian dalam nyala api neraka sebab  dosa-dosa 

mereka. Tetapi sebab  Yesus mengasihi kita, Dia menerima 

baptisan yang memindahkan semua dosa kita kepada-Nya, dan 

Dia mati di salib untuk menyelamatkan kita. 

Dia mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita 

dari dosa, dari kutukan neraka. Kematian-Nya yaitu  

pembayaran atas dosa-dosa umat manusia. Dia dibaptis untuk 

mengambil semua dosa dunia dan menyerahkan diri-Nya di 

salib untuk menyelamatkan kita semua dari dosa, kematian, 

penghakiman, dan kutukan. 

Kematian Yesus yaitu  kematian untuk dosa-dosa dunia, 

dan untuk menerima penghakiman atas dosa umat manusia, 

Dia bertanggung jawab atas dosa-dosa itu di sungai Yordan. 

Dia mati di kayu salib dan bangkit kembali untuk membuat kita 

hidup kembali sebagai orang-orang yang benar. 

 

 

  


 

• Apa yang kita dapatkan ketika kita percaya 

kepada Yesus? 

 

 Kita menerima pengampunan dosa(dosa telah lenyap 

sepenuhnya) dan menjadi orang benar (Roma 8:1-2). 

 Kita menerima Roh-Nya dan hidup kekal (Kisah Para 

Rasul 2:38, 1 Yohanes 5:11-12). 

 Kita Menerima hak untuk menjadi anak-anak Tuhan 

(Yohanes 1:12). 

 Kita memperoleh masuk ke dalam kerajaan Tuhan, 

kerajaan surga (Wahyu 21-22). 

 Kita menerima segala berkat Tuhan (Efesus 1:3-23). 

 

 

• Mengapa kita harus percaya kepada Yesus? 

 

Kita semua yaitu  pendosa yang akan jatuh ke neraka jika 

tidak percaya kepada Yesus Kristus, Penyelamat kita. Hanya 

Yesuslah Juruselamat kita yang dapat menyelamatkan kita dari 

neraka. Kita harus percaya kepada Yesus sebab  hanya Dialah 

Juruselamat sejati. 

• Di manakah orang-orang yang percaya kepada Yesus 

dan ditebus dari segala dosa mereka akan berakhir? Surga.  

• Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus dan tidak 

neraka sebab  segala dosa mereka; “danau yang menyala-

nyala oleh api dan belerang” (Wahyu 21:8)  

• Siapa domba-domba Tuhan? 

keselamatan rohani dengan percaya kepada baptisan dan darah 

 

“Dan domba-domba lain yang Aku miliki yang bukan dari 

kandang ini” (Yohanes 10:16). Orang-orang yang yaitu  



 

kambing sebab  mereka sendiri percaya pada apa yang mereka 

sendiri sukai tetaplah orang berdosa, tetapi mereka yang 

percaya pada baptisan dan darah Yesus diselamatkan sekali 

untuk selamanya dan yaitu  domba-domba Tuhan. 

 

 

• Apa gereja Tuhan yang sebenarnya? 

 

Gereja Tuhan yaitu  tempat di mana orang-orang benar, 

mereka yang ditebus dan disucikan dalam Kristus dengan 

percaya pada baptisan dan darah Yesus, berkumpul dan 

menyembah Tuhan (1 Korintus 1:2). Gereja Tuhan yang sejati, 

sebagaimana dicatat dalam Efesus 4:5-6, yaitu  tempat di 

mana semua anggota percaya pada “satu Tuhan, satu iman, 

satu baptisan; satu Tuhan dan Bapa dari semuanya.” 

 

 

• Siapa yang sesat dalam Alkitab? 

 

Sesat yaitu  orang yang percaya Yesus tetapi hatinya 

berdosa. Dalam Titus 3:11, dikatakan, “Orang seperti itu telah 

terdistorsi, berbuat dosa, dan telah menghukum dirinya 

sendiri.” 

Yesus mengambil semua dosa kita dengan baptisannya, 

tetapi seorang sesat tidak percaya pada Injil yang diberkati, air 

(baptisan Yesus, baptisan penebusan) yang merupakan hadiah 

karunia Tuhan yang penuh kasih, melainkan sesat menolak 

keselamatan dan mengutuk diri mereka sendiri sebagai pendosa. 

Tuhan menyebut mereka ‘sesat’ yang percaya kepada 

Yesus namun menyalahkan diri mereka sendiri sebagai orang 

berdosa (Titus 3:11). Anda harus berpikir apakah Anda sendiri 

sesat atau tidak. Jika Anda percaya kepada Yesus tetapi masih 

3


menyebut diri Anda seorang pendosa, maka Anda tidak 

mengenal kebenaran rohani dari Injil air dan Roh. 

Jika Anda percaya kepada Yesus tetapi masih 

menganggap diri Anda orang berdosa, maka Anda yaitu  

seorang sesat; ini merupakan pengabaian terhadap keselamatan 

Injil air dan Roh, dan juga untuk membuktikan bahwa Anda 

bukan anak Tuhan. Jika Anda termasuk salah satu orang yang 

mengaku dosa-dosa Anda di hadapan Tuhan dan Mengakui 

bahwa Anda yaitu  seorang pendosa, maka Anda harus serius 

memikirkan kembali iman Anda. 

Bagaimana Anda masih bisa menjadi seorang pendosa 

ketika semua dosa Anda telah diambil oleh Yesus? Mengapa 

Anda tetap berusaha melunasi hutang tersebut padahal hutang 

tersebut sudah dilunasi oleh Yesus sebagai hadiah untuk Anda? 

Jika Anda bersikeras untuk membayar sendiri utangnya, Anda 

yaitu  sesat sebab  Anda berbeda dengan Tuhan. Siapa pun 

yang percaya kepada Yesus tetapi tidak dilahirkan kembali 

yaitu  sesat. Anda harus tahu yang sebenarnya. sebab  Tuhan 

sudah Menanggung segala dosa dunia, jika Anda mengabaikan 

keselamatan-Nya, Anda yaitu  seorang sesat. 

Seorang sesat yaitu  orang yang menyebut diri mereka 

seorang pendosa. Jika Anda menyebut diri Anda seorang 

pendosa sementara Anda percaya kepada Tuhan Yang Maha 

Kudus, Anda yaitu  seorang sesat. Untuk tidak menjadi 

seorang sesat, Anda harus percaya kepada baptisan Yesus dan 

darah-Nya di salib sebagai satu kesatuan. 

Anda dapat diselamatkan hanya jika Anda percaya 

kepada keduanya secara bersamaan: baptisan Yesus dan 

darah-Nya.  

LAMPIRAN 3

Pertanyaan & Jawaban 



Pertanyaan & Jawaban 

Pertanyaan 1: Saya telah membaca buku-buku yang 

dengan baik hati Anda kirimkan kepada saya dan 

menemukan beberapa konsep Anda mengenai baptisan 

Yesus menarik. Dapatkah Anda memberi tahu saya apa 

yang Anda ajarkan mengenai hubungan baptisan kita 

dengan baptisan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus? 

Jawaban: Pertama-tama, kita harus memperhatikan 

“pembaptisan-pembaptisan” seperti yang tertulis dalam Ibrani 

6:2. Menurut Alkitab, ada tiga baptisan yang berbeda; baptisan 

Yohanes Pembaptis untuk pertobatan, baptisan yang diterima 

Yesus dari Yohanes Pembaptis, dan baptisan air kita sebagai 

sebuah ritual.  

Baptisan yang kita terima yaitu  pengakuan iman kita 

akan baptisan Yesus. Dengan kata lain, kita dibaptis untuk 

mengakui iman kita bahwa kita percaya Yesus dibaptis untuk 

menanggung semua dosa kita dan juga mati di kayu salib untuk 

menebusnya. Sekarang, Anda dapat memahami Matius 3:15 

yang berbunyi, “Izinkanlah hal itu sekarang, sebab  

demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala 

kebenaran.” Di sini, “sebab  demikianlah” berarti bahwa 

Yesus sendiri menanggung semua dosa dunia dengan dibaptis 

oleh Yohanes Pembaptis, yang mewakili seluruh umat manusia. 

Ini yaitu  rencana Tuhan yang mendalam untuk 

menyelamatkan kita dari perangkap dosa yang tak terelakkan. 

Tuhan Yahweh “telah menimpakan kepadanya kejahatan kita 

semua” (Yesaya 53:6) dan telah memberikan kepada kita 

kebenaran-Nya. “Kebenaran” di sini berarti “



 

” dalam bahasa Yunani, yang juga menandakan 

“kejujuran dan keadilan.” Ini memberi tahu kita bahwa Yesus 

menanggung kesalahan seluruh umat manusia dengan cara 

yang paling adil dan benar dengan dibaptis dalam bentuk 

penumpangan tangan. 

Kita diselamatkan oleh iman kita yang kuat pada baptisan, 

kematian di kayu Salib, dan kebangkitan Yesus. Kuasa sunat 

rohani (Roma 2:29) dari baptisan-Nya, yang menghapus segala 

dosa dari hati kita, telah menghapuskan dosa-dosa di dalam hati 

kita. sebab  itu, Rasul Petrus berkata kepada orang-orang, 

“Bertobatlah, dan hendaklah setiap orang di antara kamu 

dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan 

dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya); dan kamu akan menerima 

karunia Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 2:38). 

Semua orang berdosa harus memperoleh pengampunan 

dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) di dalam hati mereka 

dengan percaya kepada nama Yesus. Apa arti nama-Nya? 

“Kamu akan menamakan Dia YESUS, sebab  Dialah yang akan 

menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21). 

Nama Yesus berarti ‘Juruselamat’ yang menyelamatkan umat-

Nya dari segala dosa mereka. Bagaimana Dia menyelamatkan 

kita dari segala dosa kita? Yesus telah menyelamatkan kita dari 

segala dosa kita melalui baptisan dan kematian-Nya di kayu 

Salib. 

Ketika para Rasul Yesus Kristus memberitakan Injil, 

mereka memastikan pemahaman yang jelas mengenai baptisan 

Yesus dan Salib, sehingga mereka mengajarkan Injil yang benar, 

dan kemudian membaptis mereka yang percaya padanya. Oleh 

sebab  itu, kita dibaptis untuk mengakui secara lahiriah bahwa 

kita percaya kepada baptisan dan kematian Yesus jauh di dalam 

pikiran kita. Saat kita dibaptis, kita mengaku, “Terima kasih, 

Tuhan. Engkau menanggung segala dosaku melalui baptisan-Mu, 



 

mati untukku dan bangkit kembali untuk menyelamatkanku. 

Saya percaya kepada Injil-Mu.” Kita dibaptis dengan air oleh 

para pelayan sebagai lambang iman kita kepada baptisan Yesus 

dan kematian-Nya di Kayu Salib, sama seperti Yesus dibaptis 

oleh Yohanes Pembaptis. Jadi, orang-orang kudus di gereja 

mula-mula dibaptis sebagai bukti kepercayaan mereka, setelah 

mereka mengakui iman mereka kepada Injil dan mendapatkan 

penebusan, pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). 

Ritual baptisan bukanlah syarat yang perlu untuk 

diselamatkan. Meskipun sangat penting untuk memperjelas 

iman kita, baptisan air kita tidak ada hubungannya dengan 

keselamatan kita. Kita hanya bisa diselamatkan dengan percaya 

kepada Injil air dan darah. Alkitab menyatakan bahwa kita 

dibaptis ke dalam Yesus Kristus (Roma 6:3, Galatia 3:27) 

ketika kita percaya kepada baptisan-Nya. 

Lalu, bagaimana kita bisa “dibaptis bersatu dengan Dia”? 

Hal ini hanya mungkin terjadi jika kita percaya kepada 

baptisan-Nya, sebab  daging, diri kita yang lama, dapat 

dipersatukan dengan Yesus dan disalibkan dengan Dia hanya 

melalui iman kita kepada baptisan-Nya. Oleh sebab  itu, sebab  

Yesus telah memikul semua dosa kita melalui baptisan-Nya, 

maka kematian-Nya merupakan penghakiman atas dosa kita. 

Oleh sebab  itu, kita juga mati di kayu Salib bersama Dia. 

Dengan kata lain, daging kita, yang tidak bisa tidak berbuat 

dosa sampai mati, telah mati terhadap dosa dan kita telah 

diselamatkan dari semua dosa kita dalam kesatuan dengan 

Yesus melalui baptisan-Nya. 

Mereka yang dipersatukan dengan Yesus melalui baptisan 

dan kematian-Nya juga akan dipersatukan dengan kebangkitan-

Nya. Kebangkitan-Nya bukan hanya kebangkitan kita dari 

kematian kita akan dosa, tetapi juga memungkinkan kita untuk 

dilahirkan kembali sebagai anak-anak Tuhan dan orang-orang 



 

yang dikuduskan, yang murni dan tidak berdosa di hadapan-

Nya. 

Jika kita tidak mempercayakan dosa-dosa kita kepada-Nya 

melalui baptisan-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya mungkin 

akan menjadi sia-sia, tidak ada hubungannya dengan 

keselamatan kita. Mereka yang sudah menanggung segala 

dosanya kepada-Nya dengan iman dipersatukan dengan 

kematian-Nya di Kayu Salib, sehingga memungkinkan mereka 

dilahirkan kembali sebagai orang benar. Namun, mereka yang 

belum menanggungkan dosa-dosanya kepada-Nya dengan 

tidak percaya kepada baptisan-Nya, tidak mempunyai 

hubungan apa pun dengan kematian dan kebangkitan-Nya. 

Baptisan orang percaya yaitu  amanah, sama seperti kita 

dapat mengakui sepasang suami istri sebagai pasangan yang 

sah melalui upacara perkawinan. Baptisan orang-orang kudus 

merupakan pernyataan lahiriah dari kepercayaan batiniah 

tersebut. Ketika kita menyatakan kepercayaan kita pada 

baptisan-Nya dan Salib di hadapan Tuhan, para santo, dan 

dunia, kepercayaan kita menjadi lebih tak tergoyahkan. 

Kita tidak boleh berpikir bahwa kita bisa diselamatkan 

tanpa mempercayai baptisan dan kepentingannya yang Yesus 

terima dari Yohanes Pembaptis, meskipun kita tidak 

mengetahui makna sejati dari baptisan tersebut. Itu hanyalah 

tipu daya Iblis yang licik. Kita bisa menerima pengampunan 

dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dan diterima di Surga 

dengan sungguh-sungguh percaya kepada baptisan Yesus di 

dalam hati kita dan bukannya percaya kepada baptisan kita 

sendiri. 

 

 

 

 



 

Pertanyaan 2: Bagaimana saya bisa mengatakan, 

“Saya benar” ketika saya berbuat dosa setiap hari? 

 

Jawaban: Kita sebagai manusia melakukan dosa sejak 

lahir hingga meninggal. Faktanya, hal ini disebabkan oleh sifat 

dasar kita; bahwa kita dilahirkan dengan dosa. Jadi, Alkitab 

berkata, “Tidak ada seorang pun yang benar, seorang pun 

tidak” (Roma 3:10). Itulah sebabnya Rasul Paulus mengakui di 

hadapan Tuhan bahwa “Ini yaitu  perkataan yang setia dan 

layak diterima semua orang, bahwa Kristus Yesus datang ke 

dunia untuk menyelamatkan para pendosa, di antaranya saya 

yaitu  yang terutama” (1 Timotius 1:15). 

“Tetapi sekarang kebenaran Tuhan di luar Hukum Taurat 

telah dinyatakan, dengan disaksikan oleh Hukum Taurat dan 

Kitab Para Nabi, bahkan kebenaran Tuhan, melalui iman kepada 

Yesus Kristus, kepada semua orang yang beriman. sebab  tidak 

ada perbedaan; sebab semua orang telah berbuat dosa dan telah 

kehilangan kemuliaan Tuhan, dan oleh kasih karunia telah 

dibenarkan dengan cuma-cuma melalui penebusan dalam Kristus 

Yesus” (Roma 3:21-24). 

“Kebenaran” Tuhan ini berarti Yohanes Pembaptis 

membaptis Yesus di sungai Yordan. Sebelum Dia dibaptis, Dia 

berkata kepada Yohanes, “Izinkanlah hal itu sekarang, sebab  

demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala 

kebenaran” (Matius 3:15). Yesus menanggung dosa dunia 

dengan cara yang paling adil dan adil ketika Yohanes Pembaptis, 

wakil seluruh umat manusia, membaptis Dia. Oleh sebab  itu, 

Yohanes berseru pada hari setelah dia membaptis Yesus, 

“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia” 

(Yohanes 1:29). 

Lalu, apa yang dimaksud dengan “dosa dunia” di sini? Itu 

melambangkan segala dosa seluruh umat manusia mulai dari 


 

Adam dan Hawa, manusia pertama di muka bumi, hingga 

manusia terakhir yang akan hidup di dunia ini. Manusia masa 

lalu yaitu  milik dunia, manusia masa kini yaitu  milik dunia, 

dan mereka yang hidup di masa depan juga milik dunia. Yesus, 

Alfa dan Omega, telah mempersembahkan satu kurban untuk 

dosa sepanjang masa, menanggung segala dosa dunia satu kali 

untuk selama-lamanya melalui baptisan-Nya di sungai Yordan 

dan mati di Kayu Salib. Dan ‘sebab  demikianlah’, kita telah 

dikuduskan. 

Alkitab dengan jelas menyatakan, “Sesuai dengan 

kehendak-Nya, kita telah dikuduskan melalui persembahan 

tubuh Yesus Kristus sekali untuk selamanya” (Ibrani 10:10). 

Perhatikan bahwa ini telah ditulis dalam bentuk lampau yang 

sempurna. Kita telah dikuduskan secara mutlak dan tanpa dosa, 

sejak saat kita percaya kepada Tuhan sampai sekarang dan 

akan selalu demikian. sebab  Tuhan yaitu  Tuhan Yang 

Mahakuasa, Dia mempunyai pandangan sekilas tentang awal 

dan akhir dunia. Meskipun Dia dibaptis sekitar 2000 tahun 

yang lalu, Dia menghapuskan segala dosa yang dilakukan 

manusia dari awal hingga akhir dunia. Oleh sebab  itu, 

sebelum Dia mati di kayu Salib, Dia berkata, “Sudah selesai!” 

(Yohanes 19:30). Dia menanggung segala dosa dunia melalui 

baptisan-Nya sekitar 2000 tahun yang lalu dan mati di kayu 

Salib. 

Kita masih berbuat dosa bahkan setelah kita diselamatkan 

sebab  daging kita lemah. Namun, Yesus telah menebus kita 

dari segala dosa masa lalu, masa kini, dan masa depan dengan 

menanggung segala dosa di tubuh-Nya melalui baptisan-Nya 

dan dihukum di kayu Salib. Inilah keselamatan Tuhan yang 

lengkap dan benar. 

Jika Yesus tidak menghapuskan dosa-dosa yang akan kita 

lakukan di masa depan, tidak seorang pun manusia dapat 



 

ditebus dari dosa sehari-hari, “sebab upah dosa ialah maut” 

(Roma 6:23). Ketika Yakub dan Esau masih dalam kandungan 

ibu mereka, Yahweh memisahkan mereka menjadi dua bangsa 

bahkan sebelum mereka melakukan sesuatu yang baik atau 

buruk, dan mencintai Yakub namun membenci Esau dan 

berkata, “Yang lebih tua akan melayani yang lebih muda” 

(Kejadian 25:23). Ayat ini menyiratkan bahwa keselamatan 

Tuhan tidak ada hubungannya dengan perbuatan kita sendiri, 

tetapi diberikan kepada mereka yang hanya percaya kepada 

keselamatan Tuhan yang sempurna dalam baptisan dan 

penyaliban-Nya. 

Kita manusia ditakdirkan masuk neraka sebagai makhluk 

berdosa sejak kita dilahirkan hingga saat kita mati, tetapi Tuhan 

telah melihat dosa-dosa kita sejak awal, dan membasuh semua dosa 

kita untuk selamanya melalui baptisan dan salib Yesus sebab  Dia 

mengasihi kita. Kita hidup di masa yang diberkati. Nabi Yesaya 

bersabda, “Berbicaralah penghiburan kepada Yerusalem, dan 

berserulah kepadanya, bahwa peperangannya telah berakhir, 

bahwa kesalahannya telah dihapus; sebab ia telah menerima dari 

tangan Yahweh dua kali lipat dari segala dosanya” (Yesaya 40:2). 

Masa perbudakan dosa kita telah berakhir melalui Injil baptisan 

Yesus dan Salib, oleh sebab  itu, siapa pun yang percaya kepada 

Injil dapat dibebaskan dari segala dosanya. ‘“Inilah perjanjian 

yang akan Kuadakan dengan mereka setelah hari itu, demikianlah 

firman Yahweh: Aku akan menaruh hukum-hukum-Ku ke dalam 

hati mereka, dan ke dalam pikiran mereka akan Aku tuliskan,” 

Kemudian Dia menambahkan, “Dosa-dosa mereka dan perbuatan 

melanggar hukum mereka tidak akan Aku ingat lagi.” Sekarang di 

mana ada pengampunan (dosa telah lenyap sepenuhnya) dari hal-

hal ini, tidak ada lagi persembahan sebab  dosa’ (Ibrani 10:16-18). 

Tuhan tidak lagi menghakimi kita atas dosa-dosa kita sehari-

hari sebab  Dia telah menghapuskan semua dosa manusia dan 



 

menghakimi mereka melalui Yesus.  

Sebagai hasilnya, kita dapat menantikan kedatangan Tuhan 

yang kedua kali dan mengikuti Firman-Nya, sebagai orang benar 

yang tidak berdosa, meskipun kita masih melakukan dosa dalam 

hidup kita. 

 

 

Pertanyaan 3: Apakah baptisan pertobatan yang 

dilakukan Yohanes? 

 

Jawaban: Yohanes Pembaptis yaitu  hamba Tuhan yang 

lahir 6 bulan sebelum Yesus, dan dinubuatkan dalam Maleakhi, 

akan menjadi Nabi terakhir dalam Perjanjian Lama. 

“Ingatlah Hukum Taurat Musa, hai hamba-Ku, yang telah 

Aku perintahkan kepadanya di Horeb untuk seluruh Israel, 

Dengan ketetapan dan keputusan. Sesungguhnya, Aku akan 

mengutus kepadamu nabi Elia, sebelum datangnya hari Yahweh 

yang besar dan dahsyat itu. Ia akan membalikkan hati bapa 

kepada anak-anak dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya, 

supaya jangan Aku datang dan menghukum bumi dengan kutuk” 

(Maleakhi 4:4-6). 

Bahkan ketika Yesus lahir, bangsa Israel telah meninggalkan 

firman Perjanjian Yahweh dan menyembah ilah-ilah asing. 

Mereka mempersembahkan hewan-hewan yang buta dan bercacat 

sebagai kurban, dan menjadikan bait Yahweh sebagai tempat 

bisnis. Yesus Kristus, juga telah dinubuatkan dalam Hukum 

Taurat Musa dan para nabi. Hukum Taurat memberi manusia 

pengetahuan tentang dosa, menunjukkan bagaimana mereka 

berdosa (Roma 3:20). Tidak mematuhi satu perintah pun yang 

tertulis dalam kitab-kitab Hukum Taurat yaitu  dosa.  

Dalam Perjanjian Lama, orang berdosa yang tidak menaati 

salah satu pasal dalam Hukum Taurat membawa korban 



 

penghapus dosa di depan Kemah Suci. Dia meletakkan 

tangannya di atas kepala korban penghapus dosa untuk 

menanggungkan dosanya ke atasnya, dan dengan membunuh 

korban penghapus dosa, seseorang dapat dipersatukan kembali 

dengan Tuhan sebagai manusia yang tidak berdosa. 

Kemudian, imam mengambil sedikit darahnya dan 

membubuhkannya pada tanduk-tanduk mezbah persembahan 

bakaran dan mencurahkan semua sisa darahnya di dasar mezbah.  

Namun, umat Israel tidak dapat dibebaskan dari segala 

dosa mereka, terlepas dari banyaknya persembahan yang 

mereka berikan setiap hari. Oleh sebab  itu, Yahweh membuat 

ketetapan permanen bagi mereka, yaitu Hari Pendamaian. Pada 

saat itu, Yahweh menghapuskan seluruh dosa mereka selama 

setahun pada hari kesepuluh bulan ketujuh. Pada hari itu Harun, 

Imam Besar, mengambil dua ekor kambing dan membuang 

undi bagi mereka: satu untuk Yahweh dan satu lagi untuk 

kambing hitam. Kemudian, dia meletakkan tangannya di atas 

kepala kambing untuk Yahweh, untuk meletakkan semua dosa 

tahunan orang Israel ke atasnya. Harun kemudian 

membunuhnya dan mengambil darahnya untuk dipercikkan 

tujuh kali di depan Tutup Pendamaian. 

Ketika dia selesai melakukan penebusan untuk Tempat 

Suci, dia mempersembahkan hewan lainnya. Dia meletakkan 

tangannya di atas kepala kambing yang hidup dan mengakui di 

atasnya segala dosa tahunan bangsa Israel. Dengan metode ini, 

semua dosa tahunan mereka ditanggungkan ke atasnya, dan ia 

dibuang ke padang gurun melalui tangan orang yang cocok. 

Bangsa Israel ditebus dari dosa tahunan mereka dengan cara ini. 

Namun, pengorbanan yang dipersembahkan menurut 

Hukum Taurat Perjanjian Lama tidak dapat membuat mereka 

yang mempersembahkan korban secara terus-menerus dari 

tahun ke tahun menjadi sempurna. Itu hanyalah bayangan dari 



 

hal-hal baik (perbuatan benar Mesias) yang akan datang (Ibrani 

10:1). Bangsa Israel tidak menantikan Yesus Kristus, Juru 

Selamat. Sebaliknya, mereka menyembah dewa-dewa asing 

dari dunia yang penuh dosa, meninggalkan perkataan para Nabi 

dalam Perjanjian Lama. 

Dengan demikian, Tuhan menubuatkan bahwa Dia akan 

mengutus Yohanes Pembaptis untuk memulihkan hati bangsa 

Israel, mengembalikan mereka kepada-Nya, dan mempersiapkan 

hati mereka untuk menerima Yesus Kristus. Sebelum Yohanes 

Pembaptis membaptis Yesus, ia memberikan baptisan 

pertobatan kepada bangsa Israel di padang gurun Yudea. 

Tujuannya membaptis mereka dengan air yaitu  untuk 

menuntun mereka menantikan dan percaya kepada Yesus. Dia 

mengajarkan bahwa Penyelamat akan dibaptis olehnya dengan 

cara penumpangan tangan untuk menghapus semua dosa di 

dunia, dan kemudian disalibkan untuk menyelamatkan mereka 

dari semua dosa mereka. Dia berkata bahwa Yesus akan datang 

dan mengambil korban-korban yang tidak sempurna di masa 

lalu dan menawarkan korban kekal dengan tubuh-Nya; Dia 

akan menanggung segala dosa kita melalui baptisan, sama 

seperti bangsa Israel ditebus dengan membawa korban 

penghapus dosa tanpa cacat, menumpangkan tangan di atasnya, 

dan menyembelihnya sesuai dengan sistem pengorbanan dalam 

Perjanjian Lama. 

Banyak orang Israel yang mengakui dosa-dosa mereka, 

bertobat, dan dibaptis olehnya. “Bertobat” berarti 

“mengembalikan pikiran seseorang kepada Tuhan.” Dengan 

mengingat Hukum Taurat Perjanjian Lama, mereka datang 

kepada Yohanes dan mengakui bahwa mereka yaitu  orang-

orang berdosa yang tidak memiliki harapan dan tidak dapat tidak 

berbuat dosa sampai mereka mati. Mereka juga mengakui bahwa 

mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga dengan 



 

perbuatan baik mereka menurut Hukum Taurat, dan 

mengembalikan pikiran mereka kepada Yesus Kristus, yang 

akan menghapuskan semua dosa mereka sekali untuk selamanya, 

membuka pintu gerbang ke Kerajaan Surga.  

Baptisan yang diberikan Yohanes Pembaptis kepada 

bangsa Israel yaitu  sebagai berikut: Dia membiarkan mereka 

mengakui betapa mereka telah berdosa dalam hidup mereka, 

bertobat, dan memandang kepada Yesus Kristus, yang 

menyelamatkan mereka dari segala dosa mereka. Ini yaitu  

pertobatan yang benar menurut Alkitab.  

Oleh sebab  itu, Yohanes berseru kepada orang banyak, 

“Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, 

tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa 

dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia 

akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan api” (Matius 

3:11).  

Yohanes Pembaptis mengarahkan pikiran orang banyak 

kepada Yesus, bersaksi kepada mereka bahwa Yesus akan 

menanggung segala dosa dunia (Yohanes 1:29) dan mati bagi 

mereka sebagai pengganti. Dengan demikian, Yesus sendiri 

memberikan kesaksian bahwa Yohanes Pembaptis datang 

untuk menunjukkan kepada kita jalan kebenaran (Matius 

21:32). 

 

 

Pertanyaan 4: Apakah kamu tidak berpikir bahwa 

memahami baptisan Yesus sebagai keharusan untuk 

keselamatan akan meniadakan kematian-Nya di salib 

dalam Injil? 

 

Jawaban: Baptisan Yesus dan kematian-Nya di kayu 

Salib sama pentingnya bagi keselamatan kita. Kita tidak bisa 


 

mengatakan bahwa yang satu lebih penting dari yang lain. 

Namun yang menjadi permasalahan yaitu  kebanyakan umat 

Kristiani saat ini hanya mengenal darah Yesus di kayu Salib. 

Mereka percaya bahwa mereka telah diampuni sebab  Dia mati 

di kayu Salib, namun bukan hanya dengan Salib Yesus 

menghapus dosa dunia. sebab  Dia dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis dan menanggung segala dosa dunia di punggung-

Nya, kematian-Nya di kayu Salib dapat menjadi penghukuman 

atas segala dosa kita. 

Percaya hanya kepada Salib tanpa baptisan Yesus sama 

seperti mempersembahkan kurban kepada Yahweh tanpa 

menumpangkan tangan di atasnya. Mereka yang 

mempersembahkan korban seperti itu tidak dapat ditebus dosanya 

sebab  pengorbanan semacam itu yaitu  persembahan yang 

melanggar hukum, yang tidak dapat diterima oleh Tuhan Yahweh. 

Yahweh memanggil Musa dan berbicara kepadanya dari Kemah 

Pertemuan, bersabda, “Jika persembahannya yaitu  korban 

bakaran ternak(lembu), biarlah ia mempersembahkan seekor 

jantan yang tidak bercela; ia harus mempersembahkannya atas 

kehendak bebasnya sendiri di pintu Kemah Pertemuan di 

hadapan Yahweh. Kemudian ia harus meletakkan tangannya ke 

atas kepala korban bakaran itu, dan itu akan diterima atas 

namanya untuk membuat pendamaian baginya” (Imamat 1:3-4). 

Tuhan itu adil dan benar. Dia telah menetapkan sistem 

pengorbanan yang adil dan benar untuk mencuci dosa-dosa kita. 

Ketika kita mempersembahkan kurban yang sah, kurban itu 

diterima oleh Tuhan untuk mengadakan pendamaian bagi kita. 

Tanpa penumpangan tangan, tidak ada pengorbanan yang dapat 

diterima oleh Tuhan. Demikian juga, jika kita menghilangkan 

baptisan Yesus dari iman kita kepada-Nya, kita tidak dapat 

menerima pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) 

dengan iman semacam itu. 



 

Salah satu kekeliruan paling umum yang diyakini umat 

Kristen saat ini yaitu  mereka berpikir bahwa mereka bisa 

diselamatkan hanya dengan mengakui Yesus sebagai 

Juruselamat mereka sebab  Tuhan yaitu  kasih. Tentu saja 

Alkitab mengatakan, “Akan terjadi bahwa siapa pun yang 

berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (Kisah Para 

Rasul 2:21, Roma 10:13), sedangkan Alkitab juga mengatakan 

kepada kita bahwa, “Tidak semua orang yang berkata kepada-

Ku, ‘Tuhan, Tuhan,’ akan masuk ke dalam kerajaan surga, 

tetapi dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Surga” 

(Matius 7:21). 

Untuk mengakui bahwa Yesus yaitu  Juruselamat, kita 

harus mengetahui hukum keselamatan yang telah ditetapkan 

oleh Tuhan. Jika kita bisa diselamatkan hanya dengan percaya 

dalam nama Yesus, maka tidak ada alasan apapun bagi Kitab 

Suci untuk menulis tentang sistem pengorbanan dalam 

Perjanjian Lama dan tentang mereka yang melakukan 

pelanggaran hukum dalam Matius 7:21-23. 

Namun, cara penyelamatan Tuhan yang menakjubkan dan 

sempurna dicatat dengan jelas di dalam Alkitab. Nyatanya, 

dengan memeriksa pasal 3 dan 4 dalam kitab Imamat, kita bisa 

jelas memahami bahwa seorang berdosa perlu meletakkan 

tangannya atas kepala korban untuk memindahkan dosa-dosanya 

ke atas kepala korban tersebut, lalu menyembelihnya dan 

menyiram darahnya ketika menawarkan korban dosa dan korban 

keselamatan. Mempersembahkan kurban tanpa penumpangan 

tangan atau mempersembahkan kurban yang bercacat terlalu 

melanggar hukum untuk melakukan pendamaian. 

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memiliki makna 

yang saling korespondensi (Yesaya 34:16). Pembaptisan Yesus 

di Sungai Yordan identik dengan seorang pendosa yang 

penumpangan tangan pada kepala korban penghapus dosa 



 

dalam Perjanjian Lama. Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis di sungai Yordan, Dia berkata, “Izinkanlah hal itu 

sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya bagi kita untuk 

menggenapi segala kebenaran” (Matius 3:15). 

Di sini, “segala kebenaran” berarti “keadilan dan 

kejujuran.” Artinya, Yesus pantas menjadi korban penghapus 

dosa bagi umat manusia melalui cara itu. Patut juga Dia 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dalam bentuk penumpangan 

tangan, untuk menghapus segala dosa dunia. Hal ini dilakukan 

dengan cara yang paling adil, sesuai dengan sistem 

pengorbanan yang terdiri dari penumpangan tangan dan darah, 

yang ditetapkan Yahweh dalam Perjanjian Lama. 

Percaya hanya kepada Salib berarti kematian-Nya tidak 

ada hubungannya dengan dosa-dosa kita, sebab  dosa-dosa kita 

tidak akan pernah bisa diteruskan kepada-Nya tanpa baptisan 

Yesus. Hal ini mengakibatkan darah-Nya dianggap tidak 

mampu menghapus dosa (Ibrani 10:29). 

Oleh sebab  itu, darah-Nya akan benar-benar efektif 

dalam membasuh dosa-dosa di dalam hati orang-orang percaya 

hanya jika mereka percaya bahwa semua dosa mereka telah 

ditanggungkan kepada-Nya, ketika Yohanes Pembaptis 

membaptiskan-Nya dengan menumpangkan tangan-Nya. Jadi, 

Rasul Yohanes bersaksi bahwa orang yang percaya bahwa 

Yesus yaitu  Anak Yahweh, yang datang dengan air dan darah, 

akan mengalahkan dunia. Yesus datang dengan air dan darah, 

bukan hanya dengan air (1 Yohanes 5:4-6). 

Yesus Kristus menjelaskan kepada murid-murid-Nya hal-

hal mengenai diri-Nya di seluruh Kitab Suci. Dimulai dari 

Musa dan semua nabi, Dia menunjukkan bahwa korban 

penghapus dosa dalam Perjanjian Lama yaitu  diri-Nya sendiri. 

Daud berkata dalam Mazmur sebagai ganti Dia, “Lihatlah, Aku 

datang; Dalam gulungan kitab telah tertulis tentangku—



 

Melakukan kehendak-Mu, ya Tuhanku” (Mazmur 40:7-8, 

Ibrani 10:7). 

Sebagai hasilnya, baptisan-Nya tidak meniadakan Salib, 

tetapi sebenarnya merupakan bagian penting dari Injil Tuhan 

yang melengkapi dan menggenapi makna Salib. Hal ini juga 

mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak dapat memperoleh 

penebusan kecuali melalui baptisan dan darah Yesus Kristus 

yang berharga. Yang saya maksud dengan diselamatkan yaitu  

Anda memperoleh pengampunan dosa(dosa telah lenyap 

sepenuhnya) dengan percaya kepada baptisan Yesus dan darah-

Nya di kayu Salib dan menerima karunia Roh Kudus (1 

Yohanes 5:8, Kisah Para Rasul 2:38). 

 

 

Pertanyaan 5: Dapatkah Anda memberi saya 

penjelasan tentang Injil tentang air dan Roh? 

 

Jawaban: Jika kita kehilangan jarum di suatu tempat di 

luar rumah, kita mungkin akan mencarinya di tempat di mana 

kita kehilangannya. Namun, kedengarannya sangat tidak masuk 

akal untuk mencoba mencarinya di dalam rumah hanya sebab  

di dalam rumah lebih terang. Saya menemukan beberapa orang 

yang tidak masuk akal seperti itu di gereja-gereja masa kini. 

Meskipun mereka dengan mudah terlibat di tengah-tengah 

kontroversi Alkitab yang tak berkesudahan tentang baptisan air 

bagi orang percaya, mereka tidak pernah bertanya pada diri 

mereka sendiri, “Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis?” sebab  kecenderungan seperti itu, maka 

muncullah banyak denominasi dan sekte dalam komunitas 

Kristen saat ini. 

Untuk mengakhiri kontroversi yang tiada henti ini, kita 

harus keluar dari desa yang kacau ini dan kembali ke tempat di 



 

mana kita kehilangan jarum suntik. Jika kita sungguh-sungguh 

ingin mencari kebenaran, sebaiknya kita hilangkan stereotip 

tersebut, sebab  kita tidak dapat menemukannya di desa yang 

penuh agama. Mengapa para Rasul begitu menekankan 

baptisan Yesus Kristus? 

Yesus berkata, “Sesungguhnya, sesungguhnya aku 

berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan 

Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan” (Yohanes 

3:5). Alkitab memberitahu kita bahwa Yesus datang dengan air 

dan darah untuk menyelamatkan kita dari segala dosa kita (1 

Yohanes 5:6). Arti darah yaitu  kematian-Nya di kayu Salib. 

Lalu, apa yang dimaksud dengan ‘air’? Mengapa Yohanes 

Pembaptis membaptis Yesus? Mengapa Dia menyatakan, 

“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya 

bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran” (Matius 3:15) 

sesaat sebelum pembaptisan-Nya? 

Saya dengan tulus berharap Anda memahami dan percaya 

kepada Injil air dan Roh, khususnya pada baptisan Yesus. 

Berikut yaitu  beberapa penjelasan singkat mengenai Injil air 

dan Roh yang Dia berikan kepada murid-murid-Nya. Para 

Rasul memberikan penekanan terbesar pada baptisan Yesus 

ketika mereka memberitakan Injil. Rasul Paulus berkata, 

“sebab  yang pertama-tama saya sampaikan kepada kalian 

yaitu  apa yang juga saya terima: bahwa Kristus telah mati 

sebab  dosa kita menurut Kitab Suci, dan bahwa Dia telah 

dikuburkan, dan bahwa Dia bangkit lagi pada hari ketiga 

menurut Kitab Suci” (1 Korintus 15:3-4). 

Apa maksudnya, “Kristus telah mati sebab  dosa kita 

menurut Kitab Suci”? Artinya kematian-Nya menebus segala 

dosa kita sesuai dengan cara yang diberikan Tuhan dalam 

Perjanjian Lama. Dia mati bagi kita sesuai dengan wahyu dan 

perjanjian dalam Perjanjian Lama. Ibrani 10:1 menyatakan, 


 

“sebab  Hukum Taurat, memiliki bayangan akan hal-hal baik 

yang akan datang.” Mari kita melihat tipikal pengorbanan 

dalam Imamat 1:3-5. Orang berdosa harus memenuhi tiga 

syarat korban bakaran untuk penebusan dosanya. 

1) Ia membawa persembahan yang tidak bercela (Imamat 

1:3). 

2) Ia harus meletakkan tangannya di atas kepala 

persembahan (Imamat 1:4). Di sini, kita harus memperjelas 

Hukum Yahweh: Penumpangan tangan di atas kepala korban 

yaitu  hukum Yahweh untuk menanggungkan dosa-dosanya ke 

dalamnya. 

3) Dia harus membunuhnya untuk menebus dosanya 

(Imamat 1:5). 

Pada Hari Pendamaian, Harun meletakkan kedua 

tangannya di atas kepala kambing yang hidup, mengakui di 

atasnya segala kesalahan dan pelanggaran umat Israel, 

mengenai segala dosa mereka, dan menaruhnya di atas kepala 

kambing itu (Imamat 16:21). Saat itu, Harun yaitu  wakil 

Israel. Dia sendiri yang meletakkan tangannya di atas kepala 

kambing itu, dan seluruh dosa tahunan umat Israel (sekitar 2-3 

juta) ditanggungkan ke atas kepala kambing itu. Pengorbanan 

dalam Perjanjian Lama yaitu  bayangan dari hal-hal baik yang 

akan datang. Yesus mempersembahkan diri-Nya atas kehendak 

Tuhan untuk menguduskan kita sesuai dengan Kitab Suci. 

Pertama-tama, Yesus datang dalam wujud manusia untuk 

menjadi Anak Domba Yahweh yang tidak bercela. Dia yaitu  

Putra Tunggal Tuhan dan “gambaran pribadi-Nya” (Ibrani 

1:3). Oleh sebab  itu, Ia layak menjadi korban penghapus dosa 

bagi seluruh umat manusia. 

Kedua, Yohanes Pembaptis membaptis Yesus di sungai 

Yordan. Baptisan diberikan dalam bentuk “penumpangan tangan”, 

dan Yohanes Pembaptis yaitu  keturunan Harun dan wakil 



 

seluruh umat manusia. Ketika Yohanes meletakkan tangannya di 

atas kepala Yesus Kristus, segala dosa dunia ditanggungkan ke 

atas Dia sesuai dengan Hukum Taurat yang telah ditetapkan oleh 

Yahweh. Yesus berkata kepada Yohanes, “Izinkanlah hal itu 

sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya bagi kita untuk 

menggenapi segala kebenaran,” dan kemudian Yohanes 

membaptis Dia. Segala dosa kita akhirnya ditanggungkan kepada-

Nya. Keesokan harinya, Yohanes berseru, “Lihatlah! Anak 

Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). 

Ketiga, Yesus mati di kayu salib untuk menghapuskan 

segala dosa kita, dengan berkata, “Sudah selesai!” (Yohanes 

19:30). Dia bangkit kembali dari kematian untuk menjadikan 

kita benar di hadapan Tuhan. Ingatlah bahwa korban 

penghapus dosa dipersembahkan untuk pengampunan dosa 

(Menghapus Dosa). Orang berdosa harus meletakkan 

tangannya di atas kepalanya sebelum membunuhnya. Jika ia 

lupa satu saja, dengan kata lain, jika ia tidak meletakkan 

tangannya di atas kepala persembahan, ia tidak dapat ditebus 

sebab  ia melakukan pelanggaran Hukum Taurat. Jika seorang 

Kristen tidak mengerti apa arti baptisan-Nya, orang tersebut 

pasti mempunyai dosa di dalam hatinya dan tidak dapat 

diselamatkan hanya dengan imannya sendiri. 

Kebanyakan orang Kristen hanya mengetahui setengah 

dari perbuatan benar-Nya. Rasul Yohanes memperjelas Injil 

dalam Suratnya yang pertama: “Inilah Dia yang datang 

dengan air dan darah—Yesus Kristus; bukan Hanya oleh air, 

Tetapi oleh air dan darah. Dan Rohlah yang memberikan 

kesaksian, sebab  Roh yaitu  kebenaran” (1 Yohanes 5:6-7). 

Ada banyak ayat dalam Alkitab yang mendukung betapa 

pentingnya baptisan-Nya untuk menyempurnakan tindakan 

kebenaran-Nya demi keselamatan kita. Semua orang Kristen 

harus kembali kepada Injil air dan Roh. 


 

Pertanyaan 6: Tulisan suci apa yang memberikan 

bukti bahwa “para Rasul memberikan penekanan besar 

pada Pembaptisan Yesus”? 

 

Jawaban: Yang terpenting, kita harus membedakan 

makna baptisan kita dengan makna baptisan Yesus. Kita tidak 

bisa dilahirkan kembali hanya dengan menerima baptisan air. 

Kita dapat dilahirkan kembali hanya dengan percaya kepada 

Yesus Kristus. Ritual seperti baptisan atau sunat bukanlah 

syarat mutlak bagi keselamatan Tuhan. Alkitab tidak 

mendefinisikan baptisan air bagi orang percaya sebagai suatu 

keharusan untuk keselamatan mereka. Sebaliknya, ayat ini 

sangat menekankan baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes 

Pembaptis. 

Faktanya, banyak ayat Alkitab yang mendukung bahwa 

baptisan Yesus sangat diperlukan dan penting bagi keselamatan 

kita. Pertama-tama, baptisan-Nya diberitakan sebagai 

pendahuluan dari seluruh tindakan kebenaran-Nya dalam 

keempat Injil. Misalnya Injil menurut Markus diawali dengan 

Injil Yesus Kristus, tepatnya dari baptisan Yesus. Dan Injil 

menurut Yohanes menulis Injil dalam urutan tanggal, 

menggunakan terminologi seperti ‘keesokan harinya’ (Yohanes 

1:29), dan ‘hari ketiga’ (Yohanes 2:1), dimulai dari hari Yesus 

dibaptis. 

Yohanes Pembaptis menyatakan Firman Tuhan pada hari 

berikutnya setelah Yesus dibaptis, dengan mengatakan, 

“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia” 

(Yohanes 1:29). Ayat ini berarti bahwa segala dosa dunia 

ditanggungkan kepada Yesus ketika Yohanes Pembaptis 

membaptis Dia. Dan kemudian, Dia mati di kayu Salib untuk 

penebusan dosa-dosa kita, dengan mengatakan, “Sudah 

selesai!” (Yohanes 19:30), dan bangkit kembali dari kematian 



 

pada hari ketiga. 

Rasul Paulus juga berkata, “Kristus telah mati sebab  

dosa kita menurut Kitab Suci” (1 Korintus 15:3). Kitab Suci di 

sini mengacu pada Perjanjian Lama. Bagaimana orang-orang 

berdosa mempersembahkan korban untuk menghapus Dosa 

dalam Perjanjian Lama? Dia harus meletakkan tangannya di 

atas kepala korban penghapus dosa sebelum menyembelihnya. 

Jika dia menghilangkan proses “penumpangan tangannya di 

atas kepala korban penghapus dosa,” dia tidak akan bisa 

menebus dosa sebab  itu yaitu  pengorbanan yang ilegal. 

Rasul Paulus berkata, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa 

kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus Yesus, juga telah 

dibaptis dalam kematian-Nya?” (Roma 6:3). Lalu, bagaimana 

mungkin kita bisa dibaptis dalam Yesus? Dibaptis dalam Kristus 

Yesus berarti percaya kepada baptisan-Nya di sungai Yordan, 

bukan hanya baptisan air kita sendiri. Ketika kita percaya pada 

kenyataan bahwa Yohanes Pembaptis menanggungkan segala 

dosa kita ke atas Dia dengan meletakkan tangan-Nya di atas 

kepala Yesus, kita dapat dibaptis ke dalam Dia. 

“sebab  sebaik kalian yang telah dibaptis di dalam 

Kristus telah mengenakan Kristus” (Galatia 3:27). Mereka 

yang menanggung segala dosanya kepada Yesus melalui 

Yohanes Pembaptis melalui iman telah menjadi anak-anak 

Tuhan yang tidak berdosa. 

“Di dalam Dia kamu juga telah disunat dengan sunat 

yang dilakukan dengan tidak memakai tangan, yaitu dengan 

menanggalkan tubuh dosa-dosa kedagingan, oleh sunat Kristus” 

(Kolose 2:11). Rasul Paulus mengatakan bahwa cara untuk 

dibebaskan dari dosa dengan menanggalkan tubuh dosa-dosa 

kedagingan yaitu  dengan disunat secara rohani tanpa tangan 

(Roma 2:29 menyatakan, “Sunat yaitu  sunat hati”). Artinya, 

percaya kepada baptisan Yesus, yang memotong dosa-dosa di 


 

dalam hati kita.  

“Air sekarang menjadi tanda yang menyelamatkan kita—

yaitu baptisan (bukan penghapusan kotoran daging, tetapi 

jawaban dari suatu hati nurani yang baik terhadap Tuhan), 

melalui kebangkitan Yesus Kristus” (1 Petrus 3:21). Baptisan 

yaitu  anti tipe yang menyelamatkan kita. Seperti yang sudah 

kita ketahui, manusia binasa pada zaman Nuh sebab  tidak 

percaya pada air. Bahkan saat ini, masih ada orang-orang tidak 

taat yang akan binasa meskipun mereka percaya kepada Yesus 

sebab  tidak percaya kepada baptisan Yesus, yaitu air. 

Rasul Yohanes mengungkapkan segala sesuatu tentang 

Injil dalam tulisan Suratnya yang pertama, “Inilah Dia yang 

datang dengan air dan darah—Yesus Kristus; bukan Hanya 

oleh air, Tetapi oleh air dan darah” (1 Yohanes 5:6). Yesus 

datang kepada kita melalui baptisan dan Salib-Nya untuk 

menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Yohanes juga 

berkata, Yohanes juga berkata, “sebab  ada tiga yang 

memberi kesaksian: Roh, air, dan darah; dan ketiganya yaitu  

satu” (1 Yohanes 5:8). Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa 

baptisan Yesus, Salib, dan Roh Kudus secara bersama-sama 

membentuk satu keselamatan yang sempurna. 

Yesus berkata kepada Nikodemus, “Sesungguhnya, 

sesungguhnya aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak 

dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam 

kerajaan Tuhan” (Yohanes 3:5). Kita dilahirkan kembali dari 

air dan Roh. Kepercayaan pada baptisan air dan Salib-Nya 

yaitu  semua yang Anda perlukan agar dapat ditebus dan 

menerima Roh Kudus sebagai anugerah. Inilah yang Alkitab 

katakan tentang “dilahirkan kembali.” 

Oleh sebab  itu, Rasul Petrus berkata, “Bertobatlah, dan 

hendaklah setiap orang di antara kamu dibaptis dalam nama 

Yesus Kristus untuk pengampunan dosa(dosa telah lenyap 



 

sepenuhnya); dan kamu akan menerima karunia Roh Kudus” 

(Kisah Para Rasul 2:38). Untuk menerima pengampunan 

segala dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dan karunia Roh 

Kudus, engkau harus memiliki iman yang tak tergoyahkan 

kepada baptisan Yesus dengan segenap hatimu. Apa lagi yang 

bisa kami katakan? Jangan menyangkal kebenaran bahwa 

banyak ayat yang mendukung baptisan-Nya sebagai tindakan 

kebenaran-Nya yang sangat diperlukan demi keselamatan kita. 

Kekristenan harus kembali kepada Injil air dan Roh.  

“Oleh sebab  itu, meninggalkan pembahasan tentang 

prinsip-prinsip dasar Kristus, marilah kita beralih ke 

kesempurnaan; tidak meletakkan kembali dasar pertobatan 

dari perbuatan yang mati dan iman kepada Tuhan, tentang 

doktrin baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang 

mati, dan penghakiman kekal” (Ibrani 6:1-2). Di sini, kita bisa 

mendapatkan petunjuk untuk menemukan Injil asli dari Gereja 

Mula-Mula. Mereka mengajarkan baptisan, penumpangan 

tangan, kebangkitan dari antara orang mati, dan penghakiman 

kekal kepada orang-orang yang baru saja menjadi Kristen. Kita 

semua harus percaya dalam pikiran kita bahwa Yesus 

menanggung segala dosa kita melalui baptisan-Nya dan mati di 

kayu Salib untuk dihakimi atas dosa-dosa kita menurut Hukum 

Taurat Yahweh yang adil. 

 

 

Pertanyaan 7: Ini yaitu  sesuatu yang telah saya 

yakini dan ajarkan, kecuali jika Anda secara khusus 

menekankan baptisan Yesus yang sering diabaikan. Jika ya, 

lalu apa sebenarnya yang berbeda dengan Injil air dan Roh? 

 

Jawaban: “Diselamatkan” artinya menerima 

pengampunan segala dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Itu 



 

juga berarti dilahirkan kembali. Ketika orang berdosa menjadi 

orang benar sebab  percaya kepada Injil kehidupan, kita 

berkata, “Mereka dilahirkan kembali dari air dan Roh melalui 

keselamatan Yesus”. Roh Kudus turun ke atas mereka yang 

telah ditebus dan dilahirkan kembali dan bersaksi bahwa 

mereka yaitu  anak-anak Tuhan. Oleh sebab  itu, semuanya 

sama saja; menerima pengampunan dosa(dosa telah lenyap 

sepenuhnya), menerima Roh Kudus, menerima penebusan, 

dilahirkan kembali, menjadi anak Tuhan, dan menjadi orang 

benar. 

Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. 

Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak 

melalui Aku” (Yohanes 14:6), yang menyiratkan bahwa hanya 

melalui Yesus, Anak Yahweh yang tunggal, kita dapat masuk 

ke dalam Kerajaan Tuhan. Oleh sebab  itu, kita harus 

mengetahui bagaimana Yesus menghapus segala dosa kita dan 

menganggap kita sebagai umat-Nya yang berhak masuk 

Kerajaan-Nya. 

Meskipun demikian, kebanyakan orang Kristen masih 

berpikir bahwa hanya dengan menyebut nama-Nya saja dapat 

menyelamatkan mereka. Mereka percaya kepada Yesus tanpa 

pernah membuka Alkitab, tanpa mengetahui apa yang telah Dia 

lakukan untuk menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Tuhan 

yaitu  Roh dan Yang Kudus yang tidak berubah dan berganti, 

tetapi kita hidup dalam kehidupan yang berdosa. Memasuki 

Kerajaan Tuhan hanya mungkin melalui Yesus, dan kita dapat 

percaya kepada-Nya melalui iman kepada ‘hukum Roh 

kehidupan dalam Kristus Yesus’ (Roma 8:2). 

Banyak orang bahkan tidak mengetahui apa yang Yesus 

lakukan untuk keselamatan; sebaliknya, mereka percaya 

kepada-Nya dengan buta dan sia-sia, dengan berkata, “Tuhan, 

Tuhan!” Mereka juga berpikir bahwa mereka sudah 



 

diselamatkan, namun mereka masih memiliki dosa di dalam 

hati mereka. Jika Anda masih memiliki dosa di dalam hati 

Anda meskipun Anda beriman kepada Yesus, maka dari apa 

Anda diselamatkan? Jika seseorang bertanya, “Bagaimana 

Yesus menghapus dosa kita?” sebagian besar orang menjawab, 

“Dia mungkin membasuh mereka di kayu Salib.” Lalu, untuk 

pertanyaan lainnya, “Apakah ada dosa di dalam hatimu?” 

mereka berkata, “Tentu saja. Siapa yang bisa benar-benar 

terbebas dari dosa di dunia ini?” 

Nama Yesus berarti “Dialah yang akan menyelamatkan 

umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21). Kita percaya 

kepada Yesus untuk diselamatkan dari dosa. 

Namun, jika kita masih memiliki dosa di dalam hati kita, 

meskipun kita percaya kepada Yesus, kita tetaplah orang 

berdosa yang dijual ke dalam perbudakan dosa dan akan 

dihakimi sesuai dengan itu. Rasul Paulus berkata, 

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka 

yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Maka dari itu, 

pasti seseorang yang masih memiliki dosa di dalam hatinya 

belum bersatu dengan Kristus Yesus. Mengapa mereka tetap 

menjadi orang berdosa yang tidak ditebus dan kehilangan 

keselamatan padahal mereka masih percaya kepada Yesus? 

Sebab mereka hanya percaya kepada darah di Kayu Salib, 

tanpa menanggungkan dosa-dosa mereka kepada-Nya melalui 

baptisan Yesus. Oleh sebab  itu, mereka masih memiliki dosa 

di dalam hati mereka, sedangkan Yesus mati di kayu Salib 

apapun dosa mereka. 

Ada perbedaan yang signifikan bagi orang Kristen yang 

percaya pada baptisan Yesus dan mereka yang tidak percaya 

pada baptisan Yesus; beberapa orang memiliki penebusan dan 

menjadi benar dengan memiliki iman pada baptisan Yesus, 

sementara yang lain masih tetap sebagai orang berdosa tanpa 



 

iman pada baptisan Yesus. Roh Kudus tidak datang kepada 

orang berdosa. Dia hanya datang kepada orang benar, yang 

telah dilahirkan kembali oleh air dan Roh.  

Oleh sebab  itu, Rasul Paulus berkata, “Atau tidak 

tahukah kamu, bahwa kita semua, yang telah dibaptis dalam 

Kristus Yesus, juga telah dibaptis dalam kematian-Nya?” 

(Roma 6:3). Banyak orang percaya bahwa Yesus telah 

menanggung dosa-dosa kita di kayu salib, tetapi kita tidak akan 

pernah bisa mengaku bahwa kita memiliki hati yang tidak 

berdosa jika kita tidak percaya pada baptisan Yesus. Jika kita 

melakukannya, kita bersalah sebab  telah berbohong kepada 

Tuhan, yang bertentangan dengan hati nurani kita sendiri. 

Kita pasti masih memiliki dosa di dalam hati kita jika kita 

belum menyerahkan semua dosa kita kepada Yesus tanpa 

percaya pada baptisan-Nya. Mereka yang tidak percaya kepada 

Injil baptisan Yesus dan Salib cenderung jatuh ke dalam 

legalisme dan menjadi orang berdosa besar. Oleh sebab  itu, 

apa pun yang mereka lakukan, seperti berdoa di pegunungan 

yang dalam atau berdoa dengan sungguh-sungguh untuk 

pengampunan selama persekutuan doa, mereka masih 

menemukan dosa-dosa yang tersisa di dalam hati mereka.  

Yesus berkata, “Tidak semua orang yang berkata kepada-

Ku, ‘Tuhan, Tuhan,’ akan masuk ke dalam kerajaan surga, 

tetapi dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. 

Banyak orang akan berkata kepada-Ku pada hari itu, ‘Tuhan, 

Tuhan, bukankah kami telah bernubuat dengan nama-Mu, 

mengusir setan-setan dengan nama-Mu, dan melakukan 

banyak keajaiban dengan nama-Mu? Maka Aku akan berkata 

kepada mereka, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu; enyahlah 

dari pada-Ku, hai kamu yang melakukan pelanggaran hukum!’” 

(Matius 7:21-23) 

Siapakah yang dimaksud dengan “yang melakukan 



 

pelanggaran hukum”? Ini merujuk kepada mereka yang belum 

menerima penebusan yang sempurna di dalam hati mereka 

sebab  hanya percaya kepada Salib. Itu yaitu  iman yang 

sewenang-wenang, bukan dari Tuhan. Kita mempraktikkan 

kedurhakaan jika kita tidak percaya pada fakta bahwa Yesus 

telah menyelamatkan kita melalui baptisan dan Salib-Nya. Kita 

tidak dapat mengatakan bahwa kita mempunyai iman yang 

benar sebelum kita mengetahui dan percaya kepada baptisan 

Yesus dan Salib.  

Yesus berkata bahwa jika seseorang ingin dilahirkan 

kembali, hal itu hanya mungkin terjadi melalui air dan Roh. 

Sama seperti hanya orang-orang yang berada di dalam bahtera 

Nuh dapat selamat dari banjir, Anda hanya dapat menerima 

penghapusan segala dosa Anda dan menjalani kehidupan yang 

benar dan setia hanya jika Anda percaya kepada Injil air dan 

Roh. Tanpa Injil air dan Roh, Anda tidak dapat menerima 

pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dan tidak 

dapat menjadi anak-anak Tuhan. 

 

 

Pertanyaan 8: Saya yakin bahwa percaya kepada 

Yesus telah menyelamatkan saya. Saya telah merasa damai 

dengan keyakinan di dalam hati saya. Tetapi sekarang saya 

bingung dengan pesan-pesan Anda. Haruskah saya percaya 

kepada baptisan-Nya dan juga salib-Nya untuk 

diselamatkan?  

 

Jawaban: Jika Anda tidak percaya pada baptisan Yesus, 

pasti Anda memiliki dosa di dalam hati Anda. Rasul Yohanes 

berkata, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka 

kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam 

kita” (1 Yohanes 1:8). Jika Anda mengatakan bahwa Anda 



 

tidak memiliki dosa, meskipun sebenarnya Anda memiliki dosa 

sebab  Anda tidak percaya pada baptisan Yesus, maka itu 

yaitu  tindakan menipu hati nurani Anda sendiri dan 

merupakan bukti bahwa kebenaran tidak ada di dalam diri 

Anda. Keyakinan akan keselamatan muncul di dalam hati kita 

ketika kita menerima pengampunan dosa(dosa telah lenyap 

sepenuhnya) dan Roh Kudus sebagai karunia dengan 

mempercayai baptisan Yesus dan Salib. 

Rasul Paulus berkata, “Aku heran bahwa kamu begitu 

cepat meninggalkan Dia yang telah memanggil kamu dalam 

kasih karunia Kristus, kepada Injil yang berbeda, yang 

bukanlah Injil lain; tetapi ada beberapa orang yang 

mengganggu kamu dan ingin memutarbalikkan Injil Kristus” 

(Galatia 1:6-7). Tidak ada yang lain selain Injil air dan Roh, 

yang diterima oleh para Rasul dari Yesus dan diberitakan 

kepada orang-orang, yang dapat menyelamatkan kita dari 

segala dosa kita. Jika kita tidak percaya kepada Injil air dan 

Roh yang diberitakan oleh para Rasul, kita pasti masih 

memiliki dosa di dalam diri kita.  

Bagaimana mungkin kita dapat hidup dengan keyakinan 

akan keselamatan jika kita masih memiliki dosa di dalam diri 

kita? Ketika orang Kristen, yang belum lahir baru, berperilaku 

baik di hadapan Tuhan, mereka yakin akan keselamatan 

mereka dengan penuh sukacita dan keyakinan; namun, mereka 

kekurangan keyakinan dan takut sebab  beban dosa di dalam 

hati mereka ketika mereka melakukan beberapa dosa serius. Ini 

yaitu  keselamatan semu yang didasarkan pada pikiran dan 

emosi mereka sendiri, bukan dari Tuhan. Mereka cenderung 

memanjatkan doa pertobatan setiap hari untuk secara bertahap 

dikuduskan dan mempertahankan keselamatan mereka yang 

mudah goyah. 

Mereka yang percaya pada keselamatan palsu ini berpikir 



 

bahwa mereka pada akhirnya akan diselamatkan dengan 

sempurna suatu hari nanti, jika mereka menjaga kehidupan suci, 

memohon ampun kepada Tuhan setiap hari dan menaati 

Hukum Taurat melalui perbuatan. Meskipun demikian, mereka 

tetaplah orang berdosa jika mereka belum menyerahkan dosa 

mereka kepada Yesus Kristus melalui iman dalam baptisan-

Nya. 

Keselamatan yang Yesus Kristus adakan yaitu  

keselamatan yang sempurna, yang menyatakan bahwa Yesus 

menanggung segala dosa dunia melalui baptisan-Nya oleh 

Yohanes di sungai Yordan dan menghapuskannya di kayu Salib. 

Oleh sebab  itu, Rasul Yohanes berkata, “Jika kita 

mengaku dosa kita, maka Ia yaitu  setia dan adil, sehingga Ia 

akan pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) kita 

dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9). 

Jika kita belum menyadari Injil air dan Roh sehingga semua 

dosa kita belum dihapuskan, kita harus mengakui di hadapan 

Tuhan bahwa kita masih berdosa, dan kita harus mengakui 

bahwa kita ditakdirkan untuk masuk neraka sebab  dosa-dosa 

kita.. Ini yaitu  pengakuan dosa yang sesungguhnya. Dosa 

tidak dapat dihapuskan tanpa Injil air dan Roh, betapapun 

kecilnya dosa tersebut. Ketika kita mengaku dengan cara ini, 

Injil air dan Roh menghapuskan segala dosa kita satu kali 

untuk selama-lamanya dan menjadikan kita benar.  

“Sekarang yaitu  waktu yang diterima” (2 Korintus 6:2). 

Siapa pun yang mendengar dan percaya kepada Injil baptisan 

Yesus dan Salib diselamatkan dari segala dosanya, menjadi 

orang benar, dan memiliki iman yang kuat bahwa ia selalu siap 

masuk Kerajaan Surga kapan pun Tuhan datang. Iman apa pun 

terhadap doktrin dan teologi, selain Injil yang benar, tidak 

dapat menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Itu hanyalah 

tipu muslihat licik yang dimasukkan iblis ke dalam pikiran 



 

manusia. Kita harus kembali kepada Injil air dan Roh dan 

menerima keselamatan sejati dari dosa di dalam hati kita. Ini 

untuk mencintai Dia dan pekerjaan-Nya. 

 

 

Pertanyaan 9: Bagaimana Anda menjelaskan 

keselamatan pencuri di kayu salib? 

 

Jawaban: Saat itu, semua orang Yahudi sedang menunggu 

kedatangan Mesias yang dinubuatkan. Oleh sebab  itu, mereka 

mengetahui dengan baik tentang “Hukum Taurat dan sistem 

pengorbanan,” yang diberikan Yahweh melalui Musa, lebih dari 

bangsa mana pun. Mereka percaya bahwa Mesias akan datang 

sesuai dengan Hukum Taurat Yahweh yang menebus, dan akan 

membebaskan mereka dari segala dosa. 

Namun mereka tidak percaya bahwa baptisan Yesus oleh 

Yohanes Pembaptis berasal dari Yahweh dan dianggap 

menanggung segala dosa dunia ke atas Yesus (Markus 11:27-

33). Sebaliknya, mereka menganggap Yesus sebagai orang 

yang menyesatkan orang banyak sehingga mereka 

menyalibkan-Nya. 

sebab  orang Romawi dilindungi dari pencambukan atau 

penyaliban menurut hukum Romawi (Kisah 22:25-29, 23:27), 

kita melihat bahwa pencuri di Kayu Salib bukanlah orang 

Romawi, melainkan orang Yahudi. Kita juga melihat bahwa 

pencurinya yaitu  seorang Yahudi yang takut akan Tuhan 

melalui kata-katanya yang mengatakan, “Tuhan, ingatlah aku 

ketika Engkau datang ke dalam kerajaan-Mu” (Lukas 23:42). 

Pencuri Yahudi sudah mengetahui Hukum dan sistem 

pengorbanan yang diberikan Yahweh kepada Musa. Jadi dia 

percaya bahwa Mesias akan datang sesuai dengan hukum 

penebusan Yahweh. 



 

Mereka yang datang kepada Tuhan harus mengakui 

bahwa mereka yaitu  orang-orang berdosa, ditakdirkan untuk 

masuk neraka sebab  dosa-dosa mereka. Pencuri itu mengakui 

dosanya sambil berkata, “Dan kami memang adil, sebab  kami 

telah menerima upah yang setimpal dengan perbuatan kami” 

(Lukas 23:41). Kita juga dapat melihat bahwa pencuri itu takut 

akan Tuhan dan harapannya yaitu  untuk masuk ke dalam 

Kerajaan Surga dari perkataannya, “Tuhan, ingatlah aku ketika 

Engkau datang ke dalam kerajaan-Mu” (Lukas 23:42). 

Pencuri itu berkata, “Tetapi Orang ini tidak melakukan 

kesalahan apa pun” (Lukas 23:41). Apa yang diketahui 

pencuri tentang apa yang Yesus lakukan? Ia percaya bahwa 

Yesus dikandung oleh Roh Kudus, lahir dari Perawan Maria, 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, wakil seluruh umat manusia, 

menanggung semua dosa dunia, dan disalibkan. Dia yaitu  

seorang Yahudi yang percaya pada apa yang Yesus lakukan 

untuk semua orang, termasuk dia. 

Mereka yang mengakui dosa-dosa mereka melalui 

baptisan Yohanes mengakui kebenaran Tuhan ketika mereka 

mendengar segala dosa mereka akan ditanggungkan kepada 

Yesus melalui baptisan-Nya. Namun, mereka yang tidak 

menerima baptisan pertobatan Yohanes menolak kehendak 

Tuhan sebab  mereka juga tidak percaya kepada baptisan 

Yesus (Lukas 7:28-30). 

Sebaliknya, penjahat yang diselamatkan itu mengakui 

bahwa semua yang dilakukan Yesus yaitu  benar dan adil, 

sementara orang-orang Yahudi lainnya tidak. Dia mungkin 

salah satu orang Yahudi yang telah mendengar semua hal 

tersebut, “yang telah digenapi di antara kita” (Lukas 1:1). Ia 

akhirnya dapat mengatakan bahwa Yesus yaitu  benar dan 

Mesias yang dinubuatkan, sebab  ia akhirnya percaya di atas 

kayu salib bahwa Yesus telah menanggung semua dosanya 


 

melalui baptisan-Nya. Oleh sebab  itu, ia diselamatkan. Ia juga 

diselamatkan dengan percaya kepada Injil air dan Roh. sebab  

Tuhan itu adil, Dia membenarkan mereka yang percaya kepada 

baptisan Yesus dan Salib sesuai dengan hukum-Nya yaitu 

hukum Roh kehidupan. 

 

 

Pertanyaan 10: sebab  Tuhan itu murah hati dan 

penuh belas kasihan, bukankah Dia akan menganggap kita 

benar, meskipun kita memiliki dosa di dalam hati kita jika 

kita hanya percaya kepada Yesus? 

 

Jawaban: Tuhan itu Kasih dan juga adil. Oleh sebab  itu, 

Dia menghakimi dosa dengan adil, apa pun yang terjadi. 

“Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Ini berarti bahwa 

orang berdosa ditakdirkan untuk masuk neraka setelah 

dihakimi. Dia memisahkan orang benar dari orang berdosa, 

sama seperti Dia memisahkan terang dari kegelapan. Tuhan 

mengakui sebagai orang benar mereka yang tidak berdosa yang 

percaya bahwa Yesus telah menghapuskan semua dosa melalui 

baptisan dan kematian-Nya di kayu salib. 

Namun, mereka yang masih memiliki dosa di dalam diri 

mereka, sebab  tidak percaya kepada baptisan Yesus, yaitu  

orang-orang berdosa di hadapan Tuhan. Mereka yaitu  orang-

orang yang tidak percaya kepada air, dengan kata lain, baptisan 

Yesus, sama seperti orang-orang pada zaman Nuh. Jika Tuhan 

menganggap orang-orang berdosa, yang masih memiliki dosa 

di dalam diri mereka, sebagai orang yang benar dan tidak 

berdosa, maka Dia pasti berdusta dan oleh sebab  itu Dia tidak 

dapat menghakimi atau memerintah semua ciptaan-Nya.  

Dia berkata, “Aku tidak akan membenarkan orang fasik” 

(Keluaran 23:7). Orang fasik yaitu  mereka yang mengikuti 



 

dan lebih bergantung pada tradisi manusia, mengesampingkan 

Injil air dan Roh, yang dengannya Tuhan Yesus telah menebus 

kita dari segala dosa kita dengan cara yang paling adil dan 

benar. Yesus berkata, “Tentang dosa, sebab  mereka tidak 

percaya kepada-Ku” (Yohanes 16:9). Satu-satunya dosa yang 

tersisa di dunia ini yaitu  tidak percaya pada fakta bahwa 

Yesus telah menanggung semua dosa kita melalui baptisan dan 

Salib-Nya, dan telah menjadi Juruselamat kita. Ini yaitu  dosa 

melawan Roh Kudus yang tidak akan pernah bisa menerima 

penebusan. Tidak ada cara lain bagi mereka yang menghujat 

Roh Kudus untuk diselamatkan sebab  mereka tidak percaya 

bahwa Yesus telah menghapuskan semua dosa mereka.  

Rasul Yohanes berkata, “Barangsiapa berbuat dosa, ia 

juga melakukan pelanggaran hukum, dan dosa yaitu  

pelanggaran hukum. Dan kamu tahu, bahwa Ia telah 

menyatakan diri-Nya untuk menghapus dosa-dosa kita, dan di 

dalam Dia tidak ada dosa. Barangsiapa tinggal di dalam Dia, 

ia tidak berbuat dosa. Barangsiapa berbuat dosa, ia tidak 

melihat Dia dan tidak mengenal Dia” (1 Yohanes 3:4-6). 

yaitu  suatu pelanggaran hukum jika kita tidak percaya bahwa 

Yesus telah menanggung segala dosa kita melalui baptisan dan 

salib-Nya. Dia akan menolak mereka yang melakukan 

pelanggaran hukum seperti itu pada hari terakhir.  

Mereka yang tinggal di dalam Dia tidak berdosa dan 

dipersatukan dengan Yesus melalui baptisan ke dalam Dia. 

Mereka yang telah menyerahkan seluruh dosa-dosa dalam 

hidup mereka kepada-Nya melalui iman mereka dalam 

baptisan-Nya tidak memiliki dosa, meskipun mereka masih 

berdosa sebab  kelemahan daging.  

Tuhan menyatakan bahwa mereka yang telah 

menyerahkan dosa-dosa mereka kepada Yesus dan telah 

disucikan oleh hukum Roh kehidupan, menjadi orang benar. 



 

Dia memberikan Roh Kudus kepada mereka sebagai karunia. 

Roh Kudus tidak pernah datang kepada mereka yang memiliki 

dosa di dalam hatinya. Daud berkata dalam Mazmurnya, 

“Engkau bukanlah Tuhan yang berkenan kepada kejahatan, 

dan kejahatan tidak akan diam bersama-sama dengan Engkau” 

(Mazmur 5:4). Roh Kudus Tuhan tidak pernah berdiam di 

dalam hati mereka yang memiliki dosa di dalamnya. Bahkan 

orang berdosa yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam 

dirinya dapat mengatakan bahwa mereka telah diselamatkan 

dari dosa, sesuai dengan doktrin dan pemikiran mereka sendiri. 

Namun, seseorang tidak akan pernah bisa mengatakan bahwa 

mereka tidak memiliki dosa di dalam hati mereka dan memiliki 

iman yang benar, sebab  hati nurani mereka memukul mereka. 

Oleh sebab  itu, orang-orang seperti itu mengatakan 

kepada orang lain bahwa mereka yaitu  orang berdosa, tetapi 

sebenarnya mereka berpikir bahwa mereka yaitu  orang benar 

di hadapan Tuhan. Namun, Tuhan tidak pernah menganggap 

orang berdosa sebagai orang benar. Orang berdosa yaitu  

subjek penghakiman-Nya dan orang berdosa harus percaya 

kepada Injil air dan Roh untuk diselamatkan. 

 

 

Pertanyaan 11: Jika kita mengatakan bahwa Yesus 

telah menghapuskan semua dosa kita di masa lalu, masa 

kini, dan masa depan menurut pernyataan Anda, 

bagaimana masa depan seseorang jika ia terus menerus 

melakukan dosa, dengan berpikir bahwa ia telah diampuni 

dosa-dosanya sebab  percaya pada baptisan dan salib 

Yesus? Bahkan jika orang ini membunuh orang lain, ia 

akan berpikir bahwa ia telah ditebus bahkan untuk dosa 

semacam ini melalui Yesus. Oleh sebab  itu, ia akan terus 

berbuat dosa tanpa ragu-ragu hanya sebab  percaya 



 

bahwa Yesus telah menghapuskan dosa-dosa yang akan ia 

lakukan di masa depan. Tolong jelaskan kepada saya 

tentang hal-hal ini. 

 

Jawaban: Pertama-tama, saya berterima kasih kepada 

Anda sebab  telah mengajukan pertanyaan tentang Injil air dan 

Roh. Pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan yaitu  

pertanyaan-pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh orang-

orang Kristen sebelum mereka dilahirkan kembali. Saya tahu 

bahwa Anda khawatir bahwa orang yang telah dilahirkan 

kembali akan terus menerus melakukan dosa sebab  telah 

dibebaskan oleh Injil yang sempurna. Namun, saya ingin 

mengatakan kepada Anda bahwa orang-orang yang percaya 

kepada Injil air dan Roh tidak akan menjalani kehidupan yang 

Anda khawatirkan, melainkan menjalani kehidupan yang benar. 

Pertama-tama Anda harus memikirkan hal ini. Jika Roh 

Kudus benar-benar ada di dalam diri Anda, maka Anda akan 

menghasilkan buah-buah yang kudus meskipun Anda tidak 

menginginkannya. Sebaliknya, jika Roh Kudus tidak berdiam 

di dalam diri Anda, Anda tidak akan dapat menghasilkan buah 

Roh, tidak peduli seberapa keras Anda berusaha. Bagaimana 

mungkin seseorang dapat menghasilkan buah-buah Roh jika ia 

tidak memiliki Roh Kudus di dalam hatinya, meskipun ia 

percaya kepada Yesus? Ini mustahil. Tuhan Yesus berkata 

bahwa pohon yang tidak baik tidak akan pernah menghasilkan 

buah yang baik (Matius 7:17-18).  

Sekarang saya ingin mengajukan pertanyaan ini kepada 

Anda dan juga memberikan jawabannya. Anda memang 

percaya kepada Yesus, tetapi apakah Anda benar-benar 

menjalani hidup Anda dengan kemenangan atas dosa-dosa 

duniawi? Apakah Anda hidup sebagai hamba Tuhan yang 

benar dengan mengalahkan dosa-dosa duniawi; melayani 



 

Tuhan lebih banyak lagi dan membiarkan orang lain 

diselamatkan dari segala dosa mereka dengan menyampaikan 

Injil air dan Roh kepada mereka? Sudahkah Anda benar-benar 

menjadi orang benar yang tidak memiliki dosa sekecil apa pun 

setelah percaya kepada Yesus? Satu-satunya iman dan Injil 

yang memungkinkan Anda menjawab “ya” untuk pertanyaan-

pertanyaan ini yaitu  Injil air dan Roh, yang telah disaksikan 

oleh Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. 

Kita terus berbuat dosa di dunia bahkan setelah kita 

percaya kepada Yesus. Namun, Tuhan Yesus kita dibaptis oleh 

Yohanes dan mencurahkan darah-Nya di kayu Salib untuk 

menyelamatkan kita dari segala dosa dunia. Oleh sebab  itu, 

Tuhan Yesus telah melakukan perbuatan yang benar bagi kita 

dan kita telah diselamatkan dari dosa-dosa kita melalui iman 

kepada kebenaran Tuhan, baptisan Tuhan Yesus dan darah 

yang dengannya Dia telah menghapus dosa-dosa kita. 

Saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan lagi. Apakah 

Anda bebas dari dosa hati nurani Anda? Bukankah Anda 

seorang berdosa bahkan setelah Anda percaya kepada Yesus, 

sama seperti Anda sebelum Anda percaya kepada-Nya? Jika ini 

benar, mungkin sebab  Anda belum mengetahui tentang Injil 

air dan Roh. Oleh sebab  itu, kamu telah jatuh ke dalam 

masalah dan gangguan yang melekat dalam daging sebab  

kamu tidak memiliki Roh di dalam hatimu. Tidak peduli 

seberapa setianya Anda sebagai orang percaya, Anda hanya 

dapat melepaskan diri dari pikiran daging dengan 

mengosongkan hati Anda dan menerima Injil air dan Roh. 

Anda harus membuang pemikiran duniawi Anda dan kembali 

ke Firman Tuhan yang tertulis untuk memahami fakta bahwa 

Injil air dan Roh yaitu  kebenaran. 

Ada banyak orang di dunia ini yang mengubah hukum 

keselamatan yang telah Tuhan tetapkan dengan cara apa pun 

0


 

yang mereka inginkan, meskipun mereka mengaku kepada 

Tuhan dengan bibir mereka. Jika Anda salah satu dari orang-

orang seperti ini, Tuhan akan meninggalkan Anda pada hari 

akhir. Saya berharap hal ini tidak terjadi pada siapa pun di 

dunia ini. Saya berdoa agar Anda bukan orang yang percaya 

bahwa darah Yesus di Kayu Salib yaitu  satu-satunya hal yang 

dapat menyelamatkan Anda, dan Anda mengajukan pertanyaan 

sebab  keinginan untuk menjalani sisa hidup Anda tanpa dosa. 

Namun, pikiran Anda yaitu  pikiran daging yang yaitu  

“tidak tunduk pada hukum Tuhan, juga tidak dapat” (Roma 

8:7). Paulus berkata, “Mereka yang ada di dalam daging tidak 

dapat menyenangkan Tuhan” (Roma 8:8). Jika Anda benar-

benar ingin memiliki iman yang berkenan kepada Tuhan, Anda 

harus percaya pada pekerjaan Tuhan Yesus yang luar biasa. 

Dia datang ke dunia ini melalui Perawan Maria, menanggung 

dosa umat manusia melalui baptisan yang diterima Yesus oleh 

Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, dan dengan demikian 

menggenapi seluruh kebenaran Tuhan. 

Menurut Anda siapa yang dapat melaksanakan pekerjaan 

Tuhan yang benar, orang benar atau orang berdosa? Orang 

berdosa masih berada di tengah-tengah dosa sebab  belum 

menerima pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) 

di hadapan Tuhan. Oleh sebab  itu, satu-satunya hal yang 

menunggu orang tersebut yaitu  penghakiman atas dosa-

dosanya. Tuhan tidak bisa membiarkan orang berdosa 

memasuki Kerajaan-Nya sebab  “Engkau bukanlah Tuhan 

yang berkenan kepada kejahatan” (Mazmur 5:4). Tuhan 

berkata bahwa jika seorang pendosa datang kepada-Nya dan 

meminta sesuatu dari-Nya, Dia tidak akan mendengarkan doa 

orang berdosa tersebut sebab  “kesalahanmu telah 

memisahkanmu dari Tuhanmu” (Yesaya 59:2). Orang berdosa 

pasti akan masuk neraka sebab  upah dosanya yaitu  maut. 



 

Hanya orang-orang benar yang telah menjadi suci dan 

sebab  itu tidak mempunyai dosa di dalam hatinya yang dapat 

melakukan perbuatan benar. Selain itu, Roh Kudus berdiam di 

dalam hati orang-orang benar, yang tidak memiliki dosa setelah 

percaya kepada baptisan dan salib Yesus. Rasul Petrus berkata 

pada hari Pentakosta, “Bertobatlah, dan hendaklah setiap 

orang di antara kamu dibaptis dalam nama Yesus Kristus 

untuk pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya); dan 

kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 

2:38). 

Apa yang ayat ini maksudkan yaitu  jika Anda ingin 

memiliki iman yang sejati dan menerima pengampunan segala 

dosa Anda (dosa telah lenyap sepenuhnya) dengan iman, maka 

Anda harus percaya kepada baptisan Yesus dan kematian-Nya 

di Kayu Salib. Iman seperti itu bisa membuat Anda “dibaptis 

dalam nama Yesus,” artinya, Anda bisa menerima 

pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dengan 

beriman pada amal saleh-Nya. Tentu saja, murid-murid Yesus 

juga melayani ritual baptisan kepada orang-orang percaya yang 

dilahirkan kembali, yang beriman kepada baptisan-Nya dan 

Salib. Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk 

membaptis setiap orang dalam nama Bapa dan Anak dan Roh 

Kudus (Matius 28:19). 

Lebih lanjut Rasul Paulus berkata, “Sekarang, jika 

seseorang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik-Nya” 

(Roma 8:9). Tuhan memberikan Roh Kudus kepada orang-

orang benar untuk memeteraikan mereka sebagai anak-anak-

Nya. Roh Kudus tidak pernah bisa tinggal di dalam diri orang 

berdosa sebab  mereka memiliki dosa. Roh Kudus tidak 

menyukai dosa; sebaliknya, ia lebih memilih kekudusan 

(terpisah dari dosa). Roh juga membimbing orang-orang benar 

di jalan yang benar dan menuntun mereka untuk mengikuti 


 

kehendak Bapa. Lalu, apa kehendak Bapa ini? Ini yaitu  untuk 

menyebarkan Injil air dan Roh kepada setiap bangsa dan 

menjadikan mereka anak-anak Tuhan yang tidak berdosa. 

Daging orang benar dan orang berdosa melakukan dosa 

sampai mereka mati. Namun, Tuhan Yesus telah melakukan 

perbuatan yang benar dengan menghapuskan semua dosa yang 

dilakukan manusia dengan daging dan hati mereka melalui 

baptisan dan darah-Nya. Ini yaitu  kebenaran Tuhan yang telah 

digenapi oleh Yesus. Oleh sebab  itu, ada tertulis di dalam 

Alkitab, ‘sebab  di dalamnya (Injil yang benar) kebenaran 

Tuhan dinyatakan dari iman kepada iman; seperti ada tertulis, 

“Orang benar akan hidup oleh iman”’ (Roma 1:17). 

Seseorang yang telah menerima pengampunan dosa(dosa telah 

lenyap sepenuhnya) dengan percaya kepada kebenaran Tuhan 

akan menang atas ‘hukum dosa dan maut’ dan sebagai gantinya 

mengikuti kebenaran-Nya. Hal ini hanya mungkin terjadi 

melalui Roh Kudus, yang datang dan tinggal di dalam diri 

mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh.  

Semua dosa di masa lalu, masa kini, dan masa depan 

orang benar telah diserahkan kepada Yesus pada saat Dia 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Daging orang benar juga 

telah mati bersama dengan Yesus. Ketika seseorang percaya 

akan hal ini, mereka bersatu dengan Yesus dalam kematian-

Nya. Ini menjadi penghakiman bagi semua dosa mereka (Roma 

pasal 6). 

Oleh sebab  itu, meskipun daging orang benar juga 

melakukan dosa secara terus menerus di sepanjang hidup 

mereka, Roh Kudus yang berdiam di dalam hati mereka 

menuntun mereka sehingga mereka dapat mengikuti Roh 

Kudus. Orang benar mengikuti Roh Kudus dan melakukan 

pekerjaan Tuhan sebab  Roh Kudus berdiam di dalam diri 

mereka. 


 

Bahkan pada zaman para Rasul, banyak orang yang secara 

tidak masuk akal menyalahkan orang-orang yang dilahirkan 

kembali sebab  mereka merasa khawatir atas kehidupan orang-

orang yang dilahirkan kembali, yang dipimpin oleh Roh Kudus. 

Namun, orang-orang seperti ini salah memahami Injil air dan 

Roh yang benar yang diberitakan para Rasul, sebagai pikiran 

naluriah daging. Oleh sebab  itu, Rasul Paulus berkata kepada 

mereka, “Kalau begitu, apakah yang harus kita katakan? 

Akankah kita bertekun dalam dosa supaya kasih karunia 

berlimpah-limpah? Tentu tidak! Bagaimana kita yang mati 

terhadap dosa dapat hidup lebih lama lagi di dalamnya?” 

(Roma 6:1-2) Ia menambahkan, “Saya bersyukur kepada 

Tuhan—melalui Yesus Kristus, Tuhan kita! Jadi dengan akal 

budi aku mengabdi pada hukum Tuhan, tetapi dengan daging 

aku mengabdi pada hukum dosa” (Roma 7:25). 

Kesimpulannya, daging orang benar masih belum cukup 

dan tidak memiliki pilihan lain selain terus menerus berbuat 

dosa, tetapi mereka tetap mengikuti Roh Kudus, memberitakan 

Injil ke seluruh dunia. Orang benar berjalan di dalam Roh 

sebab  hati mereka berada di bawah kasih karunia. “Lalu, 

bagaimana? Haruskah kita berbuat dosa sebab  kita tidak di 

bawah hukum tetapi di bawah kasih karunia? Tentu saja tidak! 

Tidakkah kamu tahu bahwa kepada siapa kamu menyerahkan 

diri sebagai budak untuk taat, kamu yaitu  budak orang itu 

yang kamu taati, baik dalam dosa yang mengarah kepada maut, 

atau dalam ketaatan yang mengarah kepada kebenaran?” 

(Roma 6:15-16) 

Sama seperti bunga asli yang jauh berbeda dengan bunga 

tiruan, tuan di dalam hati orang benar dan orang berdosa juga 

berbeda satu sama lain. sebab  penguasa di dalam hati orang 

benar yaitu  Roh Kudus, orang tersebut mampu berjalan di 

dalam Roh dan mengikuti kebenaran yang benar dalam 



 

hidupnya, yang menyenangkan Tuhan. Di sisi lain, orang 

berdosa tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti dosa 

sebab  tuan di dalam diri mereka yaitu  dosa itu sendiri. 

Seorang pendosa tidak dapat menjalani kehidupan yang kudus 

sebab  mereka tidak memiliki Roh Kudus, akibat dari 

banyaknya dosa dalam hati mereka. 

Anggapan bahwa orang yang percaya kepada Injil air dan 

Roh tidak mampu menjalani kehidupan yang kudus hanyalah 

sebuah kekeliruan yang muncul dari naluri daging. Tuhan 

memperingatkan mereka dengan mengatakan, “Tetapi mereka 

membicarakan hal-hal buruk tentang apa pun yang tidak 

mereka ketahui; dan segala sesuatu yang mereka ketahui 

secara alami, seperti binatang buas, dalam hal-hal ini mereka 

merusak diri mereka sendiri” (Yudas 1:10). Banyak orang saat 

ini yang tidak memahami kehidupan orang benar, meskipun 

mereka mengakui Injil air dan Roh sebagai Injil yang benar 

sebab  mereka belum sepenuhnya mengetahuinya dan belum 

menerimanya di dalam hati mereka. 

Apa pendapat Anda mengenai pekerjaan benar dari orang-

orang kudus yang telah dilahirkan kembali? Mereka telah 

mempersembahkan segala sesuatu yang berharga, bahkan diri 

mereka sendiri sebagai korban yang hidup, demi pekerjaan 

baik menyebarkan Injil ke seluruh dunia. Menurut pemikiran 

Anda sendiri, mengapa menurut Anda orang-orang yang 

percaya kepada Injil air dan Roh dengan sengaja melakukan 

dosa dengan dalih Injil? 

Orang benar berbuat baik sebab  iman di tengah terang 

kebenaran dan kebenaran Tuhan. Mereka yang melakukan 

kebenaran Tuhan telah dilahirkan dari Tuhan. Kami hanya 

berharap bahwa semua orang berdosa akan kembali kepada 

Injil dimana Yesus telah menghapuskan segala dosa mereka 

melalui baptisan dan darah-Nya. 



Ya, keinginan tulus kami yaitu  agar Anda menerima 

pengampunan dosa (dosa telah lenyap sepenuhnya) dengan 

benar-benar percaya kepada Injil air dan Roh dengan sepenuh 

hati, dan menunggu Tuhan Yesus hingga hari terakhir tanpa 

dosa.