penghiburan masa hidup 2
t kata, Allah memelihara dunia ini dan anak-anak-Nya!
Itu juga merupakan ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-10.
27. Pert. Apa itu 'pemeliharaan Allah' menurut Saudara?
Jaw. Kekuatan Allah, yang mahakuasa dan yang hadir di segala tempat. Dengan
kemahakuasaan-Nya ini Ia memelihara dan mengatur langit dan bumi serta semua
makhluk, sehingga daun dan rumput, hujan dan kemarau, masa kelimpahan dan
kekurangan, makanan dan minuman, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, dan
segala hal datang kepada kita, bukan secara kebetulan, tetapi oleh tangan-Nya
sebagai Bapa.
28. Pert. Apa manfaatnya bagi kita kalau kita mengetahui bahwa Allah sudah
menciptakan segala sesuatu dan tetap merawatnya melalui pemeliharaan-Nya?
Jaw. Berkat pengetahuan itu, kita dapat bersabar di tengah segala kesusahan dan
bersyukur dalam kelimpahan. Untuk masa depan juga kita menaruh kepercayaan
66
penuh kepada Allah dan Bapa kita yang setia itu, bahwa tidak satu makhluk pun akan
dapat menceraikan kita dari kasih-Nya. Sebab semua makhluk berada di tangan-Nya,
sehingga mereka tidak dapat bergerak setapak pun melawan kehendak-Nya.
PEMELIHARAAN ALLAH
1. kuasa Allah
2. tangan Bapa
3. kesetiaan Tuhan
1. KUASA ALLAH
Minggu ke-9 menunjukkan bahwa Allah menciptakan dunia. Minggu ke-10
menunjukkan bahwa Ia menopang dunia ini. Dunia dan seisinya ada di dalam tangan-
Nya (Ibr. 1:3).
Allah tidak menjadikan dunia ini seperti jam, yang bisa dibiarkan berjalan sendiri
untuk waktu yang lama. Allah terlibat langsung dalam apa yang terjadi di atas bumi.
Sejumlah orang berpikir bahwa keterlibatan seperti itu merendahkan martabat Allah.
Mereka membandingkan Allah dengan seorang tuan yang menjalankan sebagian
besar kuasanya melalui hamba-hambanya. Tetapi itu bukan perbandingan yang baik.
Tahukah Saudara bahwa isi perut bumi ini yaitu api, dan bahwa permukaan bumi
lebih banyak air daripada daratan? Bayangkan saja apa yang akan terjadi seandainya
Allah menarik tangan-Nya dari kita! (Mzm. 104:28-30).
Berapa banyak orang yang hidup di dunia ini? Sangat banyak! Kita sudah merasakan
sulitnya mengatur rumah tangga kita sendiri. Pastilah tugas yang sangat berat untuk
mengatur seluruh dunia! Hanya Allah yang sanggup melakukan ini oleh kuasa-Nya
67
yang besar.
Ia memberi kita hidup dan nafas dan segala sesuatu. Ia sudah menentukan tempat
kita tinggal (Kis. 17:25-28). Ia memelihara manusia dan juga hewan (Mzm. 36:7).
Allah tidak seperti peramal. Ia tahu apa yang akan terjadi, tetapi Ia juga mengatur
segala sesuatu menurut kehendak-Nya.
Ia seperti ahli bangunan, yang pertama-tama merancang dan kemudian membangun
rumah. Bahkan orang-orang yang mencoba menghancurkan “rumah ciptaan Allah”
harus menjalankan apa yang sudah diputuskan-Nya.
Saudara dapat menemukan ini pada setiap halaman Alkitab, terutama dalam kitab
Ester. Dalam kitab itu Saudara tidak akan menemukan nama Allah dan tidak pula
akan melihat wajah-Nya. Tetapi Saudara dapat melihat tangan-Nya bekerja dalam
segala sesuatu yang terjadi (lihat, misalnya, Ester 4:14!).
2. TANGAN BAPA
Tangan Allah disebutkan tidak kurang dari tiga kali pada Minggu ke-10.
Allah memiliki jari (Kel. 8:19, terjemahan KJV – pen.), yang dipakai-Nya untuk
menghukum musuh-musuh-Nya. Ia juga memiliki tangan, yang dipakai-Nya untuk
memimpin dan memberi makan anak-anak-Nya (Mzm. 118:15).
Apakah kita memerhatikan tangan Allah dalam hidup kita? Janganlah kita hanya
berpikir tentang perkara-perkara mujizat, tetapi terutama pikirkanlah tentang hal-hal
yang terjadi sehari-hari.
Inilah beberapa contohnya:
68
- hujan dan kemarau (doa Elia dalam 1 Raja-raja 17 dan 18).
- tahun-tahun kelimpahan dan kekurangan (kisah Yusuf di Mesir).
- makanan dan minuman (ajaran Yesus dalam Matius 6:25-27).
- sehat dan sakit (Naaman dalam 2 Raja-raja 5).
- kaya dan miskin (Ams. 22:2).
- pernikahan, anak-anak, dan sebagainya.
Semuanya ini datang dari tangan Allah!
Itu tidak berarti bahwa kita harus duduk diam dan menunggu. Jangan harap seorang
petani yang malas bisa mendapat panen yang melimpah. Kita harus bekerja dan
berdoa!
Namun, artinya yaitu bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Orang yang
tidak percaya mungkin berkata bahwa ia “beruntung,” sementara orang Kristen akan
berkata bahwa Allah sudah memberkatinya. Allah memerintah! Perhatikan hal ini
dalam kisah Rut (Rut. 2:3!).
Tangan Allah bekerja bukan hanya ketika hal-hal yang menyenangkan terjadi, tetapi
juga ketika kita mengalami penderitaan dalam perjalanan hidup kita. Penderitaan itu
juga datangnya dari tangan Allah.
Itu yaitu tangan Bapa! Bahkan orang yang bukan Kristen dapat berkata, “Segala
sesuatu ada di tangan Allah,” tetapi orang Kristen tahu: Allah ini yaitu Bapaku.
Itulah perbedaan besarnya!
Orang Kristen bergantung sepenuhnya kepada Allah. Ia seperti anak kecil yang hidup
dari tangan bapaknya.
3. KESETIAAN TUHAN
69
Apa gunanya bagi kita untuk mengetahui bahwa Allah memelihara kita?
A. Kita akan bersabar dalam kesusahan.
Ada banyak penderitaan di dunia ini. Umat Allah juga ikut mendapat bagian.
Kadang-kadang mereka malah mendapat bagian dua kali lipat! (Mzm.
73:14). Penderitaan itu sering kali mengakibatkan kemarahan atau
keputusasaan. Orang lain berkata dengan pasrah, “Kita harus menerima saja
apa yang diberi.”
Tetapi Allah menunjukkan kepada anak-anak-Nya:
- apa yang pantas mereka dapatkan karena dosa-dosa mereka.
- siapa Dia yang menaruh beban ke atas mereka.
- betapa Ia masih membiarkan kita begitu saja dalam banyak hal
(kadang-kadang Ia mengambil “cabang,” tetapi membiarkan
“pohonnya” tetap berdiri).
Maka kita akan diam di hadapan Allah (Mzm. 62:2, 3), atau bahkan akan
memuji Tuhan seperti Ayub! (Ayb. 1:21).
B. Kita akan bersyukur dalam kelimpahan.
Ketika segala sesuatunya berjalan lancar, kita sering kali menjadi sombong.
Kita melihat pemberian, tetapi lupa siapa yang memberikannya. Kita
berpikir bahwa kita berhak menerima semuanya ini.
Tetapi Allah mengajar anak-anak-Nya:
- bahwa mereka tidak mempunyai hak sama sekali.
- bahwa bahkan makanan mereka sudah dibeli oleh darah Yesus.
Maka mereka akan membalasnya dengan bersyukur dan memuji Dia (Mzm.
116:12).
70
C. Kita akan merasa yakin untuk masa depan.
Jika kita tidak mempunyai iman atau hanya sedikit beriman, kita akan selalu
khawatir. Maka kita pun akan mengandalkan orang, obat-obatan, hikmat
manusia, dll.
Tetapi Allah itu setia dan maha kuasa! Ia tidak memenuhi semua keinginan
kita, tetapi Ia menggenapi janji-janji-Nya. Anak-anak Allah bisa saja terluka,
tetapi tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Allah (Rm. 8:39).
Semoga TUHAN berkenan membuat kita mengalami kuasa Allah, tangan Bapa, dan
kesetiaan Tuhan. Semoga Ia menjaga kita semua karena Yesus!
71
Minggu ke-11
===========
YESUS yaitu JURUSELAMAT
Baca Matius 1:18-25 atau Kisah Para Rasul 4:1-12
Orang senang memberikan nama yang bagus untuk diri mereka sendiri, seperti Murni dan
Kasih. Kedua nama ini terdengar sangat baik, tetapi tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Ibu
Murni mungkin tidak murni sama sekali, dan Pak Kasih mungkin hidup dalam kebencian
terhadap orang lain.
Anak Allah menerima nama dari Bapa-Nya. Nama ini dinyatakan kepada Yusuf dan Maria
melalui malaikat Gabriel. “Engkau akan menamakan Dia Yesus...” (Mat. 1:21). Ia disebut
Juruselamat, dan Ia memang benar-benar Penyelamat.
Apa arti nama Yesus? Katekismus Heidelberg menjelaskannya kepada kita pada Minggu ke-11.
29. Pert. Mengapa Anak Allah dinamakan Yesus, yang artinya 'Juruselamat'?
Jaw. Sebab Dia menyelamatkan kita dari semua dosa kita. Lagi pula, sebab kita tidak
boleh mencari dan tidak mungkin mendapatkan keselamatan dalam bentuk apa pun
pada orang lain.
30. Pert. Apakah orang-orang yang mencari keselamatan dan kebahagiaan pada
orang-orang kudus atau pada dirinya sendiri, atau pada apa pun yang lain, percaya
juga kepada Yesus, Juruselamat satu-satunya?
72
Jaw. Tidak. Sebaliknya, mereka nyata-nyata menyangkal Yesus, Juruselamat satu-satunya,
meskipun dengan mulut mereka bermegah di dalam Dia. Karena hanya satu di antara dua
pernyataan berikut ini yang benar: Yesus itu bukan Juruselamat yang sempurna, atau
mereka yang menerima-Nya sebagai Sang Juruselamat dengan iman yang benar, pasti akan
memperoleh dalam Dia segala sesuatu yang mereka perlukan untuk keselamatan mereka.
YESUS yaitu JURUSELAMAT
1. Juruselamat yang sejati
2. Juruselamat satu-satunya
3. Juruselamat yang sempurna
1. YESUS yaitu JURUSELAMAT YANG SEJATI
Yesus memiliki banyak nama, seperti Imanuel, Anak Daud, dan Anak Domba Allah.
(Apakah Saudara mengetahui nama-nama lainnya?). Tetapi tidak ada nama lain yang
lebih manis bagi orang-orang berdosa selain nama Yesus (dalam bahasa Ibrani:
Yosua, yang berarti “TUHAN menyelamatkan”).
Ada beberapa orang lain di Israel yang memiliki nama yang sama, misalnya Yosua bin
Nun, penerus Musa (Yosua 1) dan Yosua bin Yozadak, imam besar (Za. 3).
Mereka menyerupai Yesus (bagaimana?), tetapi Yesus jauh lebih besar!
Yesus datang untuk menyelamatkan umat-Nya:
- Ia menyelamatkan mereka dari dosa (musuh terburuk manusia!).
- Ia membuat mereka bahagia di dalam Allah.
Kebahagiaan sejati yaitu keselamatan dari dosa, bukan hanya dari akibat-akibat
dosa (misalnya sakit penyakit). Yesus itu seperti tabib yang baik: Ia mengobati
penyakit dari akarnya. Penyelamat-penyelamat palsu dan sekte-sekte agama tidak
73
berbuat seperti itu!
Yesus menyelamatkan kita dari semua dosa:
- kesalahan karena dosa (hukuman),
- kuasa dosa (kecemaran),
- banyaknya dosa.
Itu yaitu kata-kata penghiburan, tetapi juga peringatan! (Mengapa?)
Katekismus berkata bahwa Yesus melepaskan kita dari dosa-dosa kita. Kata yang
digunakan yaitu dalam bentuk waktu sekarang. Pada masa yang akan datang,
kelepasan itu akan menjadi sempurna (bandingkan dengan Roma 7:18, 19). Tetapi
kelepasan itu sudah dimulai dalam hidup ini. Oleh sebab itu, periksalah diri Saudara!
2. YESUS yaitu SATU-SATUNYA JURUSELAMAT
Tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan... (baca Kisah Para Rasul
4:12). Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6a).
Pilihannya entah Yesus atau Barabas (Mat. 27:21), entah Yesus atau Asklepios dewa
kesembuhan (Why. 2:13), entah Yesus atau berhala dan jimat-jimat (1Kor. 12:2),
entah Yesus atau Maria (Mat. 12:46-50).
Orang-orang Katolik Roma mengharapkan keselamatan dari:
- orang-orang kudus (Santa Maria, Santo Petrus, Santo Antonius, dll.).
- diri mereka sendiri (kekuatan atau perbuatan baik mereka sendiri).
- barang-barang kudus (seperti air suci).
Para tokoh Reformasi berkata, “Tidak, Yesus yaitu satu-satunya Juruselamat!”
Sebagai akibat dari pengakuan ini, banyak dari mereka dibakar hidup-hidup. Minggu
ke-11 seolah-olah ditulis dengan darah mereka sendiri.
74
Doktrin kita berbeda dari doktrin penganut Katolik Roma, tetapi hati kita sama.
Luther berkata, “Jika kamu belah dadaku, kamu akan menemukan Sri Paus di
dalamnya.” Apa maksud perkataannya itu?
Kita merasa sebagai orang benar. Kita menyangka bahwa Allah akan menerima kita
karena kita berdoa dan sudah memperbaiki hidup kita. Kita sering kali mengandalkan
makhluk-makhluk lain, seperti teman, saudara, pemimpin gereja, dan sebagainya.
Contohnya dapat ditemukan dalam Lukas 8:43. Lihat perempuan yang sudah
menghabiskan segalanya untuk berobat ke tabib sebelum ia datang kepada Kristus.
Mengapa sering kali butuh waktu begitu lama bagi orang berdosa untuk datang
kepada Yesus? Kita enggan mengakui bahwa kita tersesat!
3. YESUS yaitu JURUSELAMAT YANG SEMPURNA
Orang-orang Katolik Roma tidak bermaksud menggantikan Yesus, mereka hanya
ingin menambahkan sesuatu pada pekerjaan-Nya. Mereka sudah menemukan banyak
cara untuk menjamin berkat-berkat bagi hidup kita di dunia ini.
Tetapi itu merupakan penyangkalan terhadap Tuhan Yesus Kristus.
Kita menyangkal Dia:
- dengan menolak-Nya sepenuhnya.
- dengan menerima-Nya sebagian saja.
Ini merupakan hal yang memalukan:
- itu merupakan tindakan yang menyakiti hati Bapa.
- itu merupakan tindakan yang menghina Yesus.
- itu merupakan tindakan yang membahayakan diri kita sendiri.
75
Yesus yaitu Juruselamat yang sempurna:
a) Ia menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka dan menuntun mereka
ke surga.
b) Ia melindungi umat-Nya dalam segala sesuatu selama perjalanan mereka di
dunia ini.
Kristus harus menjadi segala-galanya atau tidak sama sekali:
- entah Dia yaitu Juruselamat yang sempurna,
- atau kita sudah memiliki segala sesuatu yang kita perlukan dalam diri-Nya.
Tidak ada jalan tengah.
A. Yesus sudah mendapatkan keselamatan:
- Ia menerima kejahatan terbesar bagi diri-Nya sendiri dan mati.
- tetapi Ia bangkit kembali dari kubur.
B. Yesus memberitakan keselamatan:
- Ia melakukannya sewaktu Ia berada di atas bumi ini (baca, misalnya,
perumpamaan-perumpamaan dalam Lukas 15).
- Ia memberitakannya sekarang melalui hamba-hamba-Nya.
C. Yesus menerapkan keselamatan ini:
- Ia pertama-tama menunjukkan kepada kita bahwa kita berada di bawah
kutuk.
- Ia kemudian memenuhi kita dengan berkat-berkat-Nya.
76
Minggu ke-12a
============
KRISTUS yaitu YANG DIURAPI
Baca Yesaya 61 atau Lukas 4:14-21
Dalam Yesaya 61, kita mendengar Yesus berkata, “Roh Tuhan ALLAH ada pada-Ku, oleh karena
TUHAN sudah mengurapi Aku; Ia sudah mengutus Aku:
- untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara (dengan demikian,
Yesus adalan Nabi),
- dan merawat orang-orang yang remuk hati (dengan demikian, Yesus yaitu Imam),
- untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan (dengan demikian,
Yesus yaitu Raja).”
Dalam Matius 16, kita mendengar Petrus berkata kepada Yesus, "Engkau yaitu Mesias, Anak
Allah yang hidup!”
Ini juga merupakan ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-12, Pertanyaan 31.
31. Pert. Mengapa Dia dinamakan Kristus, yang artinya 'Yang diurapi'?
Jaw. Sebab Dia sudah ditetapkan oleh Allah Bapa dan diurapi dengan Roh Kudus,
menjadi Nabi dan Guru, Imam Besar, dan Raja kita. Sebagai Nabi dan Guru kita yang
tertinggi, Dia sudah menyatakan kepada kita dengan sempurna seluruh rencana dan
kehendak Allah yang tersembunyi mengenai penebusan kita. Sebagai Imam Besar
77
kita satu-satunya, Dia sudah menebus kita dengan kurban satu-satunya, yaitu tubuh-
Nya sendiri, dan senantiasa menjadi Pengantara kita di hadapan Allah dengan doa
syafaat-Nya. Sebagai Raja kita yang kekal, Dia memerintah kita dengan Firman dan
Roh-Nya serta melindungi dan memelihara kita sehingga tetap memiliki keselamatan
yang sudah ditebus-Nya bagi kita.
KRISTUS yaitu YANG DIURAPI
Dia diurapi untuk menjadi:
1. Nabi kita yang tertinggi
2. Imam Besar kita satu-satunya
3. Raja kita yang kekal
Anak Allah disebut Yesus Kristus. Yesus yaitu nama diri-Nya, sedangkan Kristus yaitu nama
yang menunjukkan pekerjaan apa yang hendak dilakukan-Nya dengan kedatangan-Nya (persis
seperti “pendeta” atau “dokter”).
“Kristus” dari bahasa Yunani, sementara “Mesias” dari bahasa Ibrani. Kedua kata itu sama
saja artinya: Yang Diurapi.
Siapa saja orang-orang di Israel yang diurapi?
- para nabi (contohnya Elisa, 1 Raj. 19:16).
- para imam (contohnya Harun, Kel. 29:7).
- para raja (contohnya Daud, 1 Sam. 16:13).
Minyak kudus dicurahkan kepada imam. Minyak ini disimpan di dalam bait suci. Minyak kudus
itu menandakan Roh Kudus Allah.
Ketika seseorang diurapi dengan cara ini, maka ia:
- ditetapkan oleh Allah dan dikhususkan untuk melaksanakan pekerjaan-Nya.
- dimampukan untuk melakukan pekerjaannya dengan kekuatan Tuhan.
78
Kristus sudah ditetapkan oleh Bapa-Nya sebelum dunia dijadikan (Ams. 8:23). Ia ditetapkan
sebagai Pengantara antara Allah dan manusia (Ibr. 5:4, 5).
Ketika Kristus datang ke dunia ini, Ia diurapi bukan dengan minyak melainkan dengan Roh
Kudus sendiri (Kis. 10:38!). Ia menerima Roh Kudus dengan tidak terbatas (Yoh. 3:34).
Kapan ini terjadi?
- pada saat Ia dikandung (Luk. 1:35),
- pada saat pembaptisan-Nya (Mat. 3:16!),
- pada saat kenaikan-Nya (Kis. 2:33).
Roh Allah memampukan Dia untuk melakukan pekerjaan-Nya sebagai Juruselamat. Ia tidak
menerima Roh hanya untuk diri-Nya sendiri, melainkan untuk umat-Nya.
Ia diurapi untuk menjadi:
- Nabi kita yang tertinggi (Ul. 18:18),
- Imam Besar kita satu-satunya (Mzm. 110:4),
- Raja kita yang kekal (Za. 6:13).
Adam juga seharusnya menjadi nabi, imam, dan raja (lihat Minggu ke-3), tetapi ia jatuh dalam
dosa. Kristus datang sebagai Adam kedua untuk menghapuskan penghakiman Alah dan
memperbaharui umat-Nya.
1. YESUS KRISTUS yaitu NABI
Ia datang dalam nama Allah untuk mengajar kita rencana keselamatan dari Allah.
Rencana ini sudah tersembunyi dalam keputusan hikmat Allah yang kekal, tetapi Yesus
diutus untuk menyingkapkannya. Pada zaman Perjanjian Lama, sedikit dari rencana
itu disingkapkan. Tetapi ketika Yesus datang, rencana itu disingkapkan secara lebih
79
penuh.
Yesus mampu melakukan ini karena Dia yaitu Anak Allah. Ia berbicara tentang apa
yang sudah dilihat dan didengar-Nya. Baca Yohanes 1:18 (dan bandingkan dengan
Matius 11:27)!
Bagaimana Kristus meneguhkan ajaran-Nya?
- dengan hidup kudus,
- dengan mengadakan banyak mujizat,
- dengan mencurahkan darah-Nya.
Ia melebihi semua pengajar di dalam jemaat.
- Ia berbicara melalui para nabi dalam Perjanjian Lama (1Ptr. 1:10, 11).
- Ia masih berbicara hari ini melalui Firman dan Roh-Nya.
Hal ini sungguh menghibur karena kita bodoh dan buta. Dosa sudah menggelapkan
pikiran kita sepenuhnya. Tetapi Yesus mau mengajar kita. Celakalah kita jika kita tidak
mengikuti jalan keselamatan!
2. YESUS KRISTUS yaitu IMAM
Seandainya Kristus hanyalah seorang Nabi, semuanya masih akan sia-sia. Misalkan
Saudara timpang dan buta, apa gunanya bagi Saudara jika seseorang menunjukkan
jalan kepada Saudara? Syukur kepada Allah bahwa Kristus juga yaitu Imam dan
Raja!
Dalam Perjanjian Lama, ada banyak imam dan hanya ada satu imam besar. Mereka
berasal dari suku Lewi (kaum Harun). Pekerjaan mereka yaitu mempersembahkan
korban, berdoa, dan memberkati.
80
Dalam Perjanjian Baru, Kristus yaitu satu-satunya Imam Besar. Kita tidak lagi
memiliki imam-imam di dalam jemaat (tidak seperti Gereja Katolik Roma, Gereja
Anglikan, dll.). Setiap orang bisa langsung datang kepada Allah dalam nama Kristus.
Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya sendiri di atas kayu salib. Darah binatang tidak
bisa membawa pendamaian, tetapi darah Anak Allah membersihkan semua dosa.
Korban ini tidak perlu diulangi lagi (Ibr. 10:14).
Kristus tidak hanya sudah membuka jalan bagi orang untuk diselamatkan, tetapi juga
Ia benar-benar sudah menebus umat-Nya. Dia yaitu korban, mezbah, dan Imam
sekaligus!
Ia sekarang sedang bersyafaat di surga bagi umat-Nya. Ia melakukannya senantiasa,
dengan menyerukan korban-Nya sendiri (Ibr. 7:25). Ia menuntut keselamatan bagi
orang-orang kepunyaan-Nya (Yoh. 17:24), dan mengirimkan berkat-berkat kepada
mereka dari atas (Yoh. 14:27).
3. YESUS KRISTUS yaitu RAJA
Ia melepaskan orang-orang berdosa dari tangan Iblis. Ia mematahkan kuasa Iblis. Dia
yaitu Raja! (Yes. 9:5 dan Mi. 5:1).
Ia juga menjaga umat-Nya tetap aman. Tak seorang pun dapat merebut mereka dari
tangan-Nya (Yoh. 10:29!). Ia melindungi mereka dari dunia ini, dari musuh-musuh
mereka, dan dari kedagingan mereka sendiri yang penuh dosa.
Ia memerintah mereka dengan Firman dan Roh-Nya. Kita masih belum bisa melihat
kerajaan-Nya. Tetapi kita percaya bahwa Yesus yaitu Kepala Jemaat dan, selain itu,
Raja atas dunia ini (Mat. 28:20). Oleh sebab itu, Iblis tidak akan menang.
81
Tidak lama lagi Yesus akan menunjukkan bahwa Dia sajalah Raja. Ia akan datang
dalam kemegahan dan kemuliaan. Raja-raja dunia ini akan berlalu, tetapi Yesus akan
tetap ada selama-lamanya.
Apakah Dia juga Raja Saudara? Mintalah Dia untuk mengurapi Saudara dengan Roh-
Nya, supaya Saudara dapat benar-benar menjadi milik-Nya!
82
Minggu ke-12b
============
ORANG-ORANG KRISTEN ITU DIURAPI
Baca 1 Petrus 2:4-10 atau Mazmur 133
Pengakuan Iman Rasuli hanya berbicara tentang Kristus, tetapi Katekismus Heidelberg
berbicara juga tentang orang Kristen. Mengapa? Karena kita tidak dapat berbicara tentang
Kristus terlepas dari orang-orang Kristen. Dia yaitu Kepala, sementara mereka yaitu tubuh-
Nya. Dia yaitu pokok anggur, sementara mereka yaitu ranting-rantingnya. Mereka tidak
dapat dipisahkan! Roh Allah tinggal di dalam Kristus dan umat-Nya.
Itulah isi ajaran yang kita dapati dalam Katekismus Heidelberg, Minggu ke-12, Pertanyaan 32.
32. Pert. Tetapi, mengapa Saudara disebut orang Kristen?
Jaw. Sebab aku, melalui iman, yaitu anggota tubuh Kristus, dan dengan demikian
mendapat bagian dalam pengurapan-Nya. Tujuannya supaya aku mengakui nama-
Nya, mempersembahkan diriku kepada-Nya menjadi korban syukur yang hidup, di
dalam hidup ini berperang melawan dosa dan iblis dengan hati nurani yang bebas
dan tulus, dan kelak di akhirat bersama-sama Dia memerintah segala makhluk untuk
selama-lamanya.
ORANG-ORANG KRISTEN ITU DIURAPI
Mereka diurapi untuk menjadi:
83
1. nabi
2. imam
3. raja
Terakhir kita melihat bahwa Kristus yaitu Nabi, Imam, dan Raja. Mengetahui hal ini saja
tidaklah cukup. Kita perlu menjadi orang Kristen. Kita harus ditanamkan (dicangkokkan) ke
dalam Kristus. Dengan cara itu kita menjadi anggota tubuh-Nya. Kita perlu mengenal-Nya
melalui pengalaman sendiri. Apakah Dia juga menjadi Guru Saudara, dsb.?
Anak-anak Allah mengenal-Nya sebagai Nabi mereka. Mereka mendengar suara-Nya dan
mengikuti Dia. Mereka sadar bahwa mereka buta, bodoh, dan berdosa. Tetapi mereka juga
dibuat melihat jalan keselamatan!
Anak-anak Allah mengenal-Nya sebagai Imam mereka. Mereka tidak langsung menyadari hal
ini (ingat para murid Yesus!). Tetapi pada akhirnya mereka berserah dan mengakui bahwa
mereka bersalah dan layak mendapat hukuman kekal. Kemudian mereka mulai menghargai
apa yang sudah dilakukan Yesus di atas kayu salib.
Anak-anak Allah mengenal-Nya sebagai Raja mereka. Mereka menyadari bahwa Kristus tidak
hanya menghapuskan hukuman bagi mereka. Ia juga membuka jalan ke surga. Ia bangkit dari
kubur dan memberikan hidup kekal kepada orang-orang kepunyaan-Nya.
Anak-anak Allah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka dipersatukan dengan-Nya.
Mereka menerima bagian dalam pengurapan-Nya. Minyak yang berharga, yang dicurahkan ke
atas Kepala, mengalir ke bagian-bagian tubuh-Nya yang paling bawah (Mzm. 133:2).
Kristus yaitu Nabi tertinggi, satu-satunya Imam Besar, dan Raja yang kekal. Tetapi orang-
orang Kristen sudah menerima pengurapan dari Yang Kudus (1Yoh. 2:20). Kristus membuat
mereka menjadi nabi, imam, dan raja.
84
1. ORANG-ORANG KRISTEN yaitu NABI
Mereka mengakui nama Kristus. Mereka memberitakan puji-pujian terhadap Dia
yang sudah memanggil mereka keluar dari kegelapan (1Ptr. 2:9). Umat Allah itu bijak,
bahkan sekalipun mereka buta huruf (1Yoh. 2:27).
Musa berkata, “Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN
memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” (Bil. 11:29).
Yoel berkata bahwa Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang, bahkan
anak-anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat (Yl. 2:28). Hal ini sedang digenapi
sekarang!
Kita dipanggil untuk mengakui nama-Nya dalam perkataan dan perbuatan. Kita perlu
menyampaikannya kepada anak-anak kita, saudara-saudara kita, dan para tetangga
kita, bahkan kepada siapa saja yang kita jumpai di dunia ini. Janganlah kita malu
(Mat. 10:32).
2. ORANG-ORANG KRISTEN yaitu IMAM
Perhatikanlah: kita tidak memiliki para imam sebagai kelompok tersendiri di dalam
jemaat kita. Kita memiliki gembala, penatua, dan diaken. Mereka sudah diberikan
oleh Kristus untuk membangun jemaat (Ef. 4:11, 12). Tetapi semua orang percaya
yang sejati yaitu imam (1Ptr. 2:5).
Apa yang mereka korbankan untuk Allah? Mereka mengorbankan diri mereka
sendiri. Itu termasuk uang, persepuluhan, dll., tetapi lebih daripada itu! Mereka tidak
mengorbankan hewan, tetapi mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai korban
yang hidup kepada Allah.
85
Mengapa mereka mengorbankan diri mereka sendiri? Bukan untuk menebus dosa-
dosa mereka (Kristuslah yang melakukan itu!), tetapi untuk bersyukur kepada-Nya
atas penebusan itu. Bukan dengan paksa, melainkan timbul dari kasih dan rasa
syukur (1Kor. 13:3).
Bagaimana mereka mengorbankan diri mereka sendiri? Mereka melayani Allah (Rm.
12:1, 2). Mereka berdoa bagi satu sama lain (Yak. 5:16). Mereka berdoa bagi musuh-
musuh mereka (Mat. 5:44). Apakah kehidupan Saudara juga seperti itu?
3. ORANG-ORANG KRISTEN yaitu RAJA
Baca Wahyu 1:5, 6. Kristus sudah mengasihi mereka. Ia sudah menebus mereka. Ia
sudah membasuh mereka dalam darah-nya. Ia sudah membuat mereka menjadi raja
dan imam untuk melayani Bapa-Nya
Dalam hidup ini, mereka berperang melawan dosa dan Iblis. Mereka melakukan ini
dengan hati nurani yang bebas dan tulus (Ia menebus mereka dari kutuk hukum
Taurat, lihat Galatia 3:13). Mereka melakukan ini dengan hati nurani yang murni
(1Tim. 1:19).
Sesudah hidup ini berakhir, mereka akan memerintah bersama Kristus (lihat Wahyu
3:21). Sekarang pun mereka sudah menjadi lebih daripada pemenang melalui Dia
(Rm. 8:37).
Apakah Saudara yaitu raja melalui Yesus? Maka peganglah janji-janji Saudara.
Ampunilah orang-orang yang sudah menyakiti hati Saudara. Jangan berperang demi
nama Saudara sendiri. Ikutlah membantu menjaga tata tertib di dalam jemaat.
86
A. Katekismus Heidelberg berkata, Kristus yaitu Nabi, Imam, dan Raja kita. Kata-kata
ini menunjukkan iman, kasih, dan penyerahan diri. Apakah demikian juga yang
Saudara alami dalam hidup Saudara?
B. Kata “Kristen” muncul tiga kali dalam Perjanjian Baru (Kis. 11:26, 26:28, dan 1Ptr.
4:16). Apakah para pengikut Yesus disebut demikian untuk membedakan mereka dari
orang-orang Yahudi? Apakah sebutan itu untuk melecehkan mereka? Kita tidak tahu
jawabannya, tetapi satu hal yang pasti: mereka tidak menyebut diri mereka sendiri
sebagai “orang Kristen,” tetapi orang lain yang menyebut mereka demikian (musuh-
musuh mereka!). Oleh karenanya, itu yaitu nama kehormatan.
C. Apa yang dikatakan orang lain tentang kita? Apakah kita menyerupai Kristus?
Apakah kita menyebarkan bau harum Kristus? Kita mungkin sudah dibaptis, tetapi
yang harus ditakutkan yaitu banyak orang mengaku sebagai orang Kristen hanya di
bibir saja. Kita mungkin menjadi anggota Tubuh Kristus, tetapi apakah kita anggota-
anggota yang hidup?
87
Minggu ke-13
===========
ANAK ALLAH, TUHAN KITA
Baca Yohanes 20:24-31 atau 1 Petrus 1:17-25
Ada cerita menarik tentang seorang anak perempuan yang kehilangan bonekanya, dan
kemudian ia melihatnya di pasar. Ia harus membayar uang untuk mendapatkan boneka itu.
Ketika sampai di rumah, ia berbisik kepada boneka itu, “Sekarang kamu menjadi milikku
sekali lagi. Pertama-tama aku menjadikan kamu, kemudian aku membeli kamu...”
Itu jugalah yang dikatakan Allah kepada umat-Nya. Mereka sudah meninggalkan Dia di dalam
Adam. Mereka sudah jatuh ke tangan Iblis. Tetapi Kristus datang untuk menebus mereka, dan
membawa mereka kembali kepada Allah. Sekarang mereka menjadi milik-Nya sekali lagi.
Hal ini, secara singkat, merupakan ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-13.
33. Pert. Mengapa Dia dinamakan Anak Allah yang tunggal, padahal kita pun
menjadi anak-anak Allah?
Jaw. Sebab hanya Kristus saja yang yaitu Anak Allah yang sehakikat dan yang sama-
sama kekal. Sebaliknya, kita diangkat menjadi anak-anak Allah karena Dia,
berdasarkan kasih karunia.
34. Pert. Mengapa Saudara menyebut Dia Tuhan kita?
Jaw. Sebab Dia sudah menebus kita, tubuh dan jiwa, bukan dengan emas atau perak,
88
melainkan dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya, sehingga kita bukan lagi
hamba dosa, dan sudah melepaskan kita dari segala kuasa iblis, dan dengan demikian
menjadikan kita milik-Nya.
ANAK ALLAH, TUHAN KITA
1. siapa Kristus bagi Allah
2. siapa Kristus bagi umat-Nya
Pada Minggu ke-11 dan 12, kita sudah melihat apa saja nama sang Pengantara (Yesus, Kristus).
Pada Minggu ke-13 dan 14, kita akan melihat siapa Dia sebenarnya (Dia yaitu Allah dan
manusia). Minggu ke-13 memberi tahu kita tentang keagungan-Nya.
1. SIAPA KRISTUS BAGI ALLAH
Dia yaitu Anak Allah!
- Bapa mengatakannya sebanyak tiga kali, “Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi!” (misalnya dalam Matius 17:5).
- Kristus sendiri berkata, “Barangsiapa sudah melihat Aku, ia sudah melihat
Bapa” (Yoh. 14:9. Bandingkan dengan Matius 26:63, 64).
- Bahkan Iblis harus mengakui hal ini (lihat Lukas 8:28), meskipun ia
mengatakannya dengan marah.
- Anak-anak Allah mengatakannya dengan sukacita. Tomas mengakui, “Ya
Tuhanku dan Allahku” (Yoh. 20:28).
Kristus yaitu Anak Tunggal Allah (Yoh. 1:18). Kristus disebut “Anak-Nya sendiri”
(Rm. 8:32).
Nah, jika kita percaya kepada Kristus, kita juga yaitu anak-anak Allah. Yohanes 1:12
menyatakan hal itu dengan sangat jelas.
89
Jadi, apa perbedaan antara Kristus dan orang-orang percaya?
a) Kristus yaitu Anak Allah yang sehakikat (Yoh. 5:26). Orang-orang percaya
yaitu anak-anak Allah karena mereka sudah diterima sebagai anak (Ef. 1:5).
b) Kristus yaitu Anak Allah yang kekal, bahkan sebelum dunia dijadikan.
Orang-orang percaya sudah diangkat menjadi anak karena Kristus. Tetapi
mereka yaitu anak-anak Adam!
Contoh anak angkat yaitu Musa, anak Amram dan Yokhebed.
Meskipun diangkat oleh anak perempuan Firaun, ia tetaplah seorang Israel!
Anak-anak angkat di antara kita kadang-kadang diperlakukan dengan buruk.
Mereka tidak selalu menerima banyak kasih sayang, pendidikan sekolah,
atau warisan.
Tetapi Allah mengasihi anak-anak yang sudah diangkat-Nya dengan harga
yang mahal. Ia berkata bahwa segala sesuatu yaitu milik mereka karena
mereka milik Kristus (1Kor. 3:21-23). Ia memperlakukan mereka seolah-olah
mereka yaitu Yesus sendiri (Yoh. 17:23)! Ia mengasihi mereka, bahkan
ketika Ia harus menghajar mereka (Ibr. 12:6-8).
Sungguh hak istimewa yang besar! Allah yaitu Bapa mereka, Yesus yaitu
Kakak sulung mereka, Roh Kudus yaitu Pembimbing mereka, umat Allah
yaitu saudara-saudara mereka, para malaikat yaitu pelayan-pelayan
mereka, dan surga yaitu rumah mereka.
PENERAPAN
Orang-orang percaya bukanlah anak-anak Allah berdasarkan kelahiran, melainkan
hanya berdasarkan kelahiran kembali. Apakah Saudara sudah lahir kembali? Orang-
90
orang yang sudah lahir kembali mulai menyerupai Allah lagi. Mereka mengasihi Bapa
dan menaati-Nya.
2. SIAPA KRISTUS BAGI UMAT-NYA
Yesus Kristus yaitu Tuhan mereka. Ia bangkit dari antara orang mati. Ia menjadikan
mereka milik-Nya. Bagaimana Ia melakukan itu?
a) Yesus membeli mereka (Kis. 20:28).
Ia membayar harga tebusan kepada Allah, untuk menebus orang-orang
berdosa (Mat. 20:28). Ia menebus mereka dengan tubuh dan jiwa. Mereka
menjadi milik-Nya sepenuhnya (1Kor. 6:20).
Apa harga yang harus dibayar-Nya? Bukan perak atau emas, melainkan
darah-Nya yang tak ternilai harganya. Baca 1 Petrus 1:18, 19 secara
lengkap.
Hukuman untuk dosa bukanlah denda, melainkan maut! (Rm. 6:23). Oleh
sebab itu, kita hanya dapat diselamatkan apabila Kristus menyerahkan
nyawa-Nya.
b) Yesus sudah menyelamatkan mereka.
Kita berada di bawah kuasa banyak kekuatan dan bahkan adat istiadat
(1Ptr. 1:18). Nenek moyang kita berpengaruh besar atas diri kita. Selain itu,
dosa berakar dalam di hati kita. Kita yaitu budak dosa dan Iblis.
Tetapi Kristus datang untuk menyelamatkan umat pilihan Allah. Mereka
dibebaskan dari kuasa Iblis. Memang masih ada dosa dalam hidup mereka,
91
tetapi mereka tidak lagi berada di bawah kuasa dosa. Gambarannya
demikian: adanya para pemberontak di suatu negeri (yang sedang
bersembunyi) berbeda halnya dengan adanya para pemberontak yang
sudah merebut kekuasan (memegang kendali sepenuhnya).
Umat Allah sekarang menjadi budak Yesus Kristus. Mereka bahagia dengan
kedudukan itu. Ketika Yesus membuka pintu bagi mereka untuk pergi,
mereka semua lebih suka tinggal bersama-Nya (Yoh. 6:67, 68).
A. Tidak semua orang yang berkata kepada Kristus, “Tuhan,” akan masuk ke dalam
Kerajaan Surga (Mat. 7:21). Banyak orang menganggap diri mereka sebagai anak-
anak Allah, tetapi sebenarnya mereka yaitu hamba-hamba yang hanya ingin
menerima upah. Mereka tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak-
anak yang sesungguhnya (Gal. 4:30).
B. Kita tidak dapat berkata, “Yesus yaitu Tuhan,” selain oleh Roh Kudus (1Kor. 12:3).
Orang-orang percaya yang sejati yaitu anak-anak Allah dan hamba-hamba Tuhan
Yesus.
C. Mereka juga menunjukkan hal ini dalam hidup mereka.
Menjadi milik Yesus yaitu suatu berkat, tetapi hal itu juga mengikat mereka pada
suatu kewajiban yang khidmat. Mereka sudah diselamatkan untuk melayani Allah
(Luk. 1:74). Lihat juga Minggu ke-1.
92
Minggu ke-14
===========
ANAK ALLAH MENJADI MANUSIA
Baca Yohanes 1:1-14 atau 1 Timotius 1:12-17
Baca Yohanes 1:14 atau 1 Timotius 1:15, dan renungkanlah itu. Bacaan ini menunjukkan
bahwa keselamatan kita bergantung pada kedatangan Kristus. Manusia tidak mau dan tidak
pula mampu datang kepada Allah, tetapi Allah turun mendatangi kita dalam Yesus Kristus.
Itulah isi ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-14.
35. Pert. Apa arti perkataan ini: yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara
Maria?
Jaw. Bahwa Anak Allah yang kekal itu, yang tetap tinggal Allah sejati dan kekal, sudah
mengenakan tabiat manusia sejati dari daging dan darah anak dara Maria oleh karya
Roh Kudus, supaya Dia juga menjadi keturunan Daud yang sejati, yang dalam segala
hal serupa dengan saudara-saudara-Nya, terkecuali dalam hal dosa.
36. Pert. Apa manfaat yang Saudara peroleh dari kenyataan bahwa Kristus
sudah dikandung secara suci dan lahir?
Jaw. Dia yaitu Pengantara kita, dan karena ketidakbersalahan dan kesucian-Nya
yang sempurna maka di hadapan Allah Dia menutupi dosaku yang sudah kusandang
sejak saat aku dikandung dan dilahirkan.
93
ANAK ALLAH MENJADI MANUSIA
1. Dia yaitu Anak Maria
2. Dia yaitu Anak Daud
3. tetapi Dia bukanlah anak Adam
Minggu ke-13 sudah menunjukkan kepada kita bahwa Kristus yaitu Allah. Minggu ke-14
menunjukkan kepada kita bahwa Kristus juga yaitu manusia.
1. YESUS yaitu ANAK MARIA
Anak Allah menjadi hamba. Ia datang dengan takluk kepada hukum Taurat (Gal. 4:4):
- untuk melakukan apa yang benar di hadapan Allah.
- untuk membayar utang-utang umat-Nya.
Bukan Allah Bapa yang menjadi manusia, melainkan Allah Anak. Bapa yaitu Hakim,
tetapi Kristus yaitu Juruselamat.
Ketika Kristus datang dari surga,
- Ia tetap sama seperti sebelumnya: Allah (Rm. 9:5).
- Ia menjadi yang lain dari sebelumnya: manusia.
Anak Allah dikandung dalam rahim seorang perawan. Itu merupakan rahasia yang
agung (1Tim. 3:16). Pekerjaan itu dilakukan oleh Roh Kudus (Mat. 1:20 dan Luk. 1:35).
Kristus lahir sebagai Anak Maria.
Anak Allah mengesampingkan kemuliaan-Nya. Ia menjadi sangat miskin (2Kor. 8:9).
Ia tidak menggunakan kuasa-Nya seperti sebelumnya (Yoh. 17:5).
94
Ia mengenakan kodrat manusia. Kita tidak datang ke dalam dunia ini atas kemauan
sendiri. Tetapi Kristus memilih sendiri hari kelahiran-Nya (baca Filipi 2:7).
Ayub menderita begitu hebat hingga ia mengutuk hari kelahirannya. Kristus
menderita jauh lebih hebat lagi. Ia sudah mengetahuinya sebelumnya, namun Ia
datang dengan sukarela.
PENERAPAN
Kelahiran Kristus, sama seperti kematian-Nya di atas kayu salib, yaitu perbuatan
kasih. Kristus menjadi hamba Allah dan manusia, untuk mengubah orang-orang
berdosa menjadi anak-anak dari Yang Mahatinggi.
2. YESUS yaitu ANAK DAUD
Mengapa Anak Allah menjadi manusia? Katekismus Heidelberg berkata, “Supaya Dia
juga menjadi keturunan Daud yang sejati.”
Kristus dimaklumkan sebagai Anak Daud, Raja agung, sudah sejak zaman Perjanjian
Lama (Mzm. 89:20-21, Yes. 11:1, Kis. 2:30). Nubuatan ini sudah digenapi: Maria (sama
seperti Yusuf) berasal dari keturunan Daud.
Iblis berusaha sangat keras untuk mencegah kedatangan Kristus,
- dengan menghasut Haman untuk membunuh orang-orang Yahudi (baca
kitab Ester).
- dengan menghasut Herodes untuk membunuh Yesus (baca Matius 2:16).
Tetapi Iblis tidak berhasil. Allah tetap setia dan perkasa!
Kristus bukan hanya Juruselamat bagi bangsa Israel. Daud berasal dari negeri Israel,
tetapi neneknya Rut berasal dari negeri Moab. Melalui Kristus, semua bangsa akan
95
dipersatukan.
Kristus sudah menjadi seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal (Ibr. 2:17). Ia
benar-benar manusia. Hal ini disangkal oleh sejumlah orang. Iblis tidak dapat
menyangkal kenyataan bahwa Kristus menjadi manusia. Oleh sebab itu, ia
menyebarkan ajaran-ajaran palsu di dalam jemaat (lihat 1 Yohanes 4:1-3).
PENERAPAN
Yesus memahami segala kebutuhan kita, karena Ia sudah menjadi salah seorang dari
kita. Ia bekerja sebagai tukang kayu, Ia merasa lapar dan kesepian, dan Ia menangis.
Oleh karena Kristus sudah datang, kita tidak bisa berdalih jika kita terus hidup di
dalam dosa (Yoh. 15:22). Penghakiman-Nya akan berlaku dengan adil!
3. YESUS BUKANLAH ANAK ADAM
Kristus sama seperti kita, tetapi tanpa dosa (Ibr. 4:15). Lihat juga Katekismus
Heidelberg, Minggu ke-6.
Ia mengenakan darah dan daging Maria, namun Ia kudus. Mengapa? Bukan karena
Maria tidak berdosa, melainkan karena Roh Kudus menguduskan tubuh Maria untuk
tujuan itu.
Oleh sebab itu, Kristus bukanlah anak Adam, seperti kita. Kita semua yaitu orang
berdosa sejak saat kita dikandung dan lahir. Kristus yaitu pengecualian yang
istimewa.
Ia tidak ikut dalam kejatuhan Adam. Ia mematahkan kuasa dosa dan maut. Oleh
karena itu Ia bisa menjadi Pengantara kita!
96
Ia yaitu sang Pengantara bukan hanya pada akhir hidup-Nya, melainkan juga sudah
sejak semula.
PENERAPAN
Dikandung dan dilahirkannya Kristus secara kudus memuat pesan hukuman bagi kita
(termasuk bayi). Hidup kita sudah bobrok dari akarnya (Mzm. 51:7)
A. Ketika Roh Kudus memperbaharui kita:
- Kita pertama-tama melihat dosa-dosa yang sudah kita lakukan. Kemudian
kita menemukan bahwa akar-akarnya sungguh dalam.
- Lalu kita melihat bahwa kita sudah ada dalam keadaan penuh dosa, sejak
kita dikandung dan dilahirkan.
B. Jadi, apa manfaat yang kita peroleh dari kelahiran Kristus?
Kelahiran Kristus secara kudus yaitu pesan penuh pengharapan. Kristus menutupi
dosa umat-Nya oleh hidup-Nya (sebagaimana Ia menebus dosa-dosa ini oleh
kematian-Nya).
C. Pada Minggu ke-14, kita menjumpai seseorang:
- yang sudah mengenal dirinya sendiri.
- yang sudah mengenal Kristus.
- yang sekarang yakin akan keselamatannya.
Apakah Saudara juga mempunyai iman yang sama?
97
Minggu ke-15
===========
PENDERITAAN YESUS KRISTUS
Baca Yohanes 19:1-16 atau Yesaya 53
Dosa-dosa kita sudah membangkitkan murka Allah. “Sungguh, segala hari kami berlalu karena
gemas-Mu... Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu?” (Mzm. 90:9a dan 11a).
Kristus sudah mengenal sepenuhnya kekuatan murka Allah yang kudus. “Dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita... Ia dibawa ke pembantaian seperti anak domba” (Yes. 53:5a dan
7b).
Injil Yohanes menunjukkan kepada kita bagaimana penderitaan Kristus ini terjadi. Yesus
disalibkan pada saat perayaan Paskah. "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa
dunia!” (Yoh. 1:29).
Katekismus Heidelberg berbicara tentang penderitaan Kristus pada Minggu ke-15.
37. Pert. Apa arti kata menderita menurut Saudara?
Jaw. Artinya, Dia sudah menanggung murka Allah atas dosa seluruh umat manusia
pada tubuh dan jiwa-Nya, selama Dia hidup di dunia ini tetapi terutama pada akhir
hidup-Nya. Maksudnya, supaya dengan penderitaan-Nya, sebagai kurban
perdamaian satu-satunya, Dia melepaskan tubuh dan jiwa kita dari hukuman yang
kekal, dan memperoleh bagi kita anugerah Allah, kebenaran, dan hidup yang kekal.
98
38. Pert. Mengapa Dia menderita di bawah hakim Pontius Pilatus?
Jaw. Supaya Dia, walaupun tidak bersalah, dihukum di hadapan pengadilan dunia,
dan dengan demikian meluputkan kita dari hukuman Allah yang keras, yang hendak
dilaksanakan atas kita.
39. Pert. Apakah kematian-Nya mempunyai arti lebih besar karena terjadi pada kayu
salib dibandingkan dengan mati secara lain?
Jaw. Lebih besar artinya, sebab dengan demikian aku mempunyai kepastian, bahwa
Dia sudah menanggung kutuk yang ada atas diriku, mengingat bahwa kematian pada
kayu salib itu terkutuk di hadapan Allah.
PENDERITAAN YESUS KRISTUS
1. Ia menderita bagi orang-orang berdosa
2. Ia menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus
3. Ia menderita di atas kayu salib
Tuhan Yesus dilahirkan dalam keadaan yang sangat sederhana. Ia menjalani hidup yang
penuh penderitaan dan kesedihan. Ia mati dengan cara yang memalukan.
1. YESUS MENDERITA UNTUK ORANG-ORANG BERDOSA
Tuhan Yesus menderita di sepanjang hidup-Nya:
- Ia harus memeras keringat untuk menghidupi diri-Nya.
- Ia ikut menderita dalam dukacita dan sakit penyakit manusia.
- Ia hidup di antara orang-orang berdosa dan munafik.
Tuhan bahkan lebih menderita lagi ketika Ia mulai mengabarkan Injil:
- Iblis menyerang-Nya, contohnya di padang gurun.
- musuh-musuh-Nya iri hati dan memfitnah Dia.
99
- banyak orang tidak peka terhadap isi ajaran-Nya.
- orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh-Nya.
- murid-murid-Nya berkali-kali salah paham terhadap diri-Nya.
Tuhan menderita terutama pada akhir hidup-Nya:
- Ia bergumul di Taman Getsemani.
- Ia ditangkap dan diadili di hadapan Sanhedrin (Mahkamah Agama Yahudi).
- Ia dicambuk dengan sangat kejam.
- Ia dihukum mati di atas kayu salib.
- Ia disangkal oleh sahabat-sahabat terbaik-Nya.
- Ia diejek dan diolok-olok oleh manusia.
- Ia ditinggalkan sendirian oleh Allah, Bapa-Nya.
Yesus Kristus yaitu Allah, tetapi Ia menderita sebagai manusia. Ia menderita dalam
tubuh dan jiwa-Nya. Murka Bapa-Nya pasti lebih menyakitkan bagi-Nya daripada
paku-paku di kayu salib.
Yesus menanggung murka Allah atas dosa-dosa umat manusia. Itu tidak berarti
bahwa Ia mati bagi semua orang, satu per satu. Ia memberikan nyawa-Nya bagi
domba-domba-Nya (Yoh. 10:15).
Akan tetapi, Allah murka terhadap dosa-dosa seluruh umat manusia. Murka ini tidak
dapat dibagi menjadi dua. Kristus harus mengalami murka Allah dengan sepenuh-
penuhnya supaya dapat merenggut umat pilihan Allah dari api!
Yesus menderita bagi dosa-dosa orang lain. Para martir seperti Stefanus juga mati
dengan cara yang menyakitkan (Kis. 7:60), tetapi kematian mereka tidak lagi
merupakan hukuman.
Yesus bukan hanya teladan bagi kita dalam penderitaan kita (1Ptr. 2:21). Pada
kenyataannya, Dialah yang menggantikan tempat kita (1Ptr. 2:24). Ia mati sebagai
100
Pengganti. Ia menebus umat-Nya dari hukuman kekal.
Penderitaan-Nya yaitu persembahan penghapus dosa. Penderitaan-Nya itu yaitu
satu-satunya korban yang dapat berkenan pada Allah. Itu yaitu satu-satunya cara
untuk menyingkirkan murka-Nya, untuk mempersatukan kembali Allah dan manusia.
2. YESUS MENDERITA DI BAWAH PEMERINTAHAN PONTIUS PILATUS
Pengakuan Iman Rasuli berkata, “Ia menderita di bawah pemerintahan Pontius
Pilatus” (yaitu, ketika Pontius Pilatus menjadi gubernur). Tidak dikatakan, “Ia
menderita ketika Kayafas menjadi Imam Besar orang-orang Yahudi.”
Memang benar bahwa Tuhan sangat menderita di tangan Kayafas. Tetapi pada masa
itu, bangsa Yahudi diperintah oleh bangsa Romawi. Mereka tidak diperbolehkan
menghukum mati siapa pun kecuali mereka mendapat izin dari pemerintahan Roma.
Pontius Pilatus memerintah negeri Israel atas nama Kaisar, penguasa Roma. Itulah
sebabnya orang-orang Yahudi membawa Yesus kepada Pilatus. Dengan demikian, Ia
menderita ketika Pilatus menjadi gubernur.
Itu tidak berarti bahwa Pilatus lebih jahat daripada orang-orang Farisi. Justru
sebaliknya! Baca Yohanes 19:11. Lantas, mengapa nama Pilatus disebutkan secara
tegas?
Karena Pilatus berbicara atas nama Allah sendiri! Pemerintah yaitu hamba Allah
(Rm. 13:1-4). Yesus berkata, “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku,
jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas” (Yoh. 19:11).
Tentu saja, Pontius Pilatus tidak dapat berdalih atas kesalahannya dalam perkara
101
Yesus. Ia menghukum mati Yesus karena tidak ingin kehilangan hubungan baik
dengan kaisar. Tetapi di dalam semuanya itu, Allah mengerjakan rencana-Nya yang
berdaulat (Kis. 2:23).
Pilatus memandang Yesus sebagai manusia yang tidak bersalah (Yoh. 18:38b dan
19:4, 6). Namun Allah memandang-Nya sebagai Anak Domba yang memikul
kesalahan orang-orang berdosa.
Oleh sebab itu, Yesus dihukum mati... oleh Allah sendiri! Alkitab tidak berkata,
“Manusia menyerahkan Dia...” melainkan, “Allah menyerahkan Dia bagi kita semua”
(Rm. 8:32).
Ini merupakan penghiburan yang besar bagi umat Allah. Mereka menganggap diri
mereka pantas dihukum di neraka. Tetapi ketika Roh Kudus memberi mereka iman
untuk melihat, mereka melihat Yesus sedang berdiri di hadapan pengadilan Allah,
dengan memikul beban kesalahan mereka.
Allah membebaskan mereka dari tuduhan kejahatan (menyatakan bahwa mereka
tidak bersalah) berdasarkan apa yang sudah dilakukan Kristus. Membebaskan diri
sendiri dari tuduhan kejahatan tidak ada gunanya. Kita perlu Allah untuk melakukan
itu.
Siapa yang dibebaskan-Nya dari tuduhan kejahatan? Orang-orang yang berduka
karena dosa-dosa mereka dan memohon belas kasihan-Nya. Mereka tertuduh oleh
hukum Allah, oleh Iblis, dan oleh hati nurani mereka sendiri.
Berapa sering Allah membebaskan mereka dari tuduhan kejahatan? Ini terjadi hanya
satu kali dalam hidup anak-anak Allah. Tetapi sesudah itu, mereka bersemangat untuk
mendengarnya lagi, setiap kali Injil diberitakan atau sakramen-sakramen dijalankan.
Mereka merasakan keinginan itu khususnya ketika mereka sudah berdosa dengan
cara yang menyedihkan, dan ketika jiwa mereka terkulai.
102
3. YESUS MENDERITA DI ATAS KAYU SALIB
Yesus tidak dibunuh secara sembunyi-sembunyi. Dia juga tidak dirajam sampai mati
oleh segerombolan orang yang marah. Sebaliknya, Ia dijatuhi hukuman mati oleh
pengadilan, dan hukuman itu dilaksanakan di depan umum.
Orang-orang yang disalib mati dengan cara yang sangat menyakitkan. Mereka
tergantung di tengah terik matahari. Daging mereka robek, dan sebagainya.
Mati dengan cara seperti itu dianggap sangat memalukan. Dalam Kekaisaran Roma,
hukuman ini hanya diberikan kepada para budak dan penjahat, seperti perampok
bersenjata.
Terlebih lagi, jenis kematian ini dikutuk oleh Allah. Ketika seorang Isreal dirajam
sampai mati, ia dianggap terkutuk oleh Allah (Ul. 21:23). Sebagai tandanya, jasadnya
harus digantung di atas pohon.
Yesus bersedia mati dengan cara seperti itu! Ia digantung di atas kayu salib sebagai
Penanggung dosa yang agung. Kasih-Nya sungguh besar dan menakjubkan!
Apakah Saudara merasa pantas dikutuk oleh Allah? Jika demikian, maka Yesus akan
melihat Saudara dengan belas kasihan. Roh Kudus akan menyingkapkan Juruselamat
kepada Saudara. Dan Allah Bapa akan berkata, “Kehangatan murka tiada pada-Ku”
(Yes. 27:4a).
Yesaya sudah bernubuat mengenal hal ini: “Ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya” (Yes. 53:5b). Dan Paulus berseru,
“Kristus sudah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita” (Gal. 3:13a).
103
A. Penderitaan Yesus menunjukkan kepada kita betapa mengerikannya dosa itu.
Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri! (Rm. 8:32). Penderitaan itu juga
menunjukkan apa yang menanti kita jika kita menolak Tuhan Yesus.
B. Hai umat Allah, takjublah akan Juruselamatmu!
Pandanglah salib Kalvari. Itu yaitu tempat di mana engkau seharusnya digantung.
Tidakkah engkau mau mengasihi dan melayani Tuanmu?
104
Minggu ke-16
===========
AKHIR HIDUP YESUS
Baca Matius 27:45-61 atau Yohanes 19:28-42
Firman Allah menunjukkan kepada kita betapa besar penderitaan Yesus bagi umat-Nya pada
akhir hidup-Nya. Ia berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat.
27:46). Yesus turun ke dalam kerajaan maut... kemudian Ia berseru lagi dengan suara nyaring
dan menyerahkan nyawa-Nya (Mat. 27:50). Yesus mati...jasad-Nya dibaringkan di dalam
kubur milik Yusuf, orang Arimatea (Mat. 27:60). Yesus dikuburkan...
Ini merupakan pokok bahasan Katekismus Heidelberg, Minggu ke-16.
40. Pert. Mengapa Kristus harus merendahkan diri sampai mati?
Jaw. Sebab, menurut keadilan dan kebenaran Allah, hutang dosa-dosa kita tidak
dapat dilunasi dengan cara lain kecuali dengan kematian Anak Allah.
41. Pert. Mengapa Dia dikuburkan?
Jaw. Supaya dengan demikian ditegaskan bahwa Dia sudah benar-benar mati.
42. Pert. Jika Kristus sudah mati untuk kita, mengapa kita juga harus mati?
Jaw. Kematian kita bukanlah pelunasan utang dosa-dosa kita, melainkan kematian
bagi dosa, dan pintu masuk ke dalam hidup yang kekal.
105
43. Pert. Manfaat apa lagi yang kita peroleh dari pengorbanan dan kematian Kristus
pada salib?
Jaw. Oleh kekuatan pengorbanan dan kematian itu, manusia lama kita ikut
disalibkan, dimatikan, dan dikuburkan bersama dengan Dia, supaya hawa nafsu
daging tidak berkuasa lagi dalam diri kita, tetapi kita mempersembahkan diri kita
menjadi korban syukur bagi-Nya.
44. Pert. Mengapa ditambahkan kata-kata turun ke dalam kerajaan maut?
Jaw. Supaya dalam godaan-godaan yang paling sengit sekalipun, aku mendapat
keyakinan dan hiburan yang sungguh-sungguh bahwa Tuhanku Yesus Kristus sudah
melepaskan aku dari ketakutan dan kesakitan neraka, oleh ketakutan, nestapa,
kegentaran, dan siksa neraka yang tidak terkatakan yang sudah diderita-Nya selama
masa sengsara-Nya, teristimewa di kayu salib.
AKHIR HIDUP YESUS
1. Ia mati
2. Ia dikuburkan
3. Ia turun ke dalam kerajaan maut
Pada akhir hidup-Nya, Yesus makin lama makin sendirian:
- Ia mati: jiwa-Nya meninggalkan raga-Nya (Mat. 27:50).
- Ia dikuburkan: sahabat-sahabat-Nya meninggalkan Dia (Mat. 27:61).
- Ia turun ke dalam kerajaan maut: Allah meninggalkan Dia (Mat. 27:46).
1. YESUS MATI
Maut mendatangkan penderitaan hebat bagi Tuhan Yesus:
- Maut yaitu musuh-Nya (baca Yohanes 11:38).
106
- Kita memang pantas mati, tetapi Yesus tidak pernah berbuat dosa apa pun.
- Ia menanggung murka Allah ketika menyerahkan nyawa-Nya.
- Tidak ada siapa-siapa di dekat-Nya yang bisa menghibur Dia (Mat. 27:41-44).
Lantas, mengapa penting bagi Kristus untuk merendahkan diri-Nya sampai begitu
rupa? Apakah benar-benar tidak ada cara lain bagi Allah untuk menyelamatkan umat
pilihan-Nya? Jawabannya singkat: tidak ada cara lain!
Allah tidak akan menyelewengkan keadilan-Nya. Ia tidak tawar-menawar dengan
aturan-aturan-Nya. Ia tidak menutup mata terhadap dosa kita. Dia kudus! Dia yaitu
Allah!
Allah tidak akan mengubah kebenaran-Nya. Ia akan melakukan apa yang sudah
dijanjikan-Nya, tetapi Ia juga akan melakukan apa yang sudah diancamkan-Nya. Baca
Kejadian 2:17 dengan cermat.
Allah menghukum Anak-Nya yang terkasih. Yesus datang sebagai Adam kedua. Ia
menggantikan tempat umat-Nya. Oleh sebab itu, Ia harus mati.
Tetapi Allah tidak menghukum semua orang. Ia bisa saja melakukannya. Ia
seharusnya melakukannya. Tetapi Ia memberikan Anak-Nya sebagai ganti kita.
Sungguh kasih yang menakjubkan! Tak seorang pun dari kita mau memberikan
anaknya untuk mati bagi musuh-musuh (Rm. 5:7).
Apakah kita sudah menerima kebenaran bahwa kita pantas mati? Apakah kita
mencari Yesus seperti si pencuri di atas kayu salib? Jika demikian, maka Tuhan juga
akan berkata kepada kita, “Engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus!”
Lantas, mengapa kita masih harus mati? Apakah Allah akan menghukum orang dua
kali? Apakah Dia menuntut suatu korban lain? Apakah Ia belum mengampuni umat-
107
Nya dengan sepenuhnya?
Tidak! Maut bukan lagi bayaran untuk dosa-dosa kita. Maut yaitu mati terhadap
dosa-dosa kita. Bagi Kristus maut yaitu kutuk, tetapi bagi kita maut yaitu berkat
(1Kor. 15:55, 56).
Maut sekarang yaitu pintu masuk ke kehidupan kekal. Maut yaitu hamba yang
membukakan pintu gerbang surga bagi anak-anak Allah. Mereka sudah menerima
hidup baru di bumi (Yoh. 5:24), tetapi di surga hidup baru ini akan menjadi
sempurna.
Itulah sebabnya kadang kala mereka merindukan hari kematian mereka. Mereka
merasakan kerinduan itu bukan karena mereka lelah dengan kehidupan ini (seperti
orang sakit atau tua), melainkan karena mereka muak terhadap dosa. Baca Filipi 1:23.
Dosa yaitu beban terberat yang harus mereka pikul (bukan penderitaan). Baca
Roma 7:24. Dosa yaitu musuh terbesar mereka. Tetapi musuh ini akan mati segera
sesudah mereka mati, berkat Dia yang sudah mati bagi mereka!
2. YESUS DIKUBURKAN
Mengapa? Apakah Yesus dikuburkan? Tidak dikuburkan yaitu kutuk. Yesus sudah
menanggung kutuk Allah (Yoh. 19:30). Oleh sebab itu, Bapa-Nya memberi perhatian
supaya Ia dikuburkan dengan terhormat. Yesus dikuburkan sebagai orang kaya (Yes.
53:9, terjemahan KJV – pen.).
Namun demikian, dikuburkan yaitu hal yang selalu memalukan bagi manusia,
meskipun banyak orang datang untuk memberikan penghormatan dan banyak
upacara dilakukan. Allah berfirman, “Engkau debu dan engkau akan kembali menjadi
debu” (Kej. 3:19). Yesus menderita dan merasakan akibat-akibat dari dosa kita. Raja
108
segala raja dibaringkan di dalam kubur.
Dengan cara ini Yesus menunjukkan bahwa Ia benar-benar mati. Orang Muslim
berkata bahwa Yesus sebenarnya tidak mati.Tetapi seandainya mereka benar, berarti
pekerjaan-Nya tidak selesai. Baca Yohanes 19:34 dan 40.
Yesus menggantikan tempat kita dalam segala hal. Sama seperti kita dilahirkan,
demikian pula Ia dilahirkan. Sama seperti kita mati, demikian pula Ia mati. Sama
seperti kita dikuburkan, demikian pula Ia dikuburkan. Ia yaitu Juruselamat yang
sempurna!
Allah menjagai kubur-kubur umat-Nya. Kubur-kubur itu yaitu ladang panen bagi
Tuhan Yesus. Kubur-kubur itu terbuka terhadap surga dan tertutup bagi neraka.
Namun, bagi orang-orang yang tidak bertobat, justru sebaliknya yang berlaku.
Manfaat apa lagi yang kita peroleh dari kematian dan penguburan Kristus?
Bahwa oleh kuasa-Nya, manusia lama kita ikut disalibkan, dimatikan, dan
dikuburkan bersama dengan Dia. Dengan kata lain, Allah tidak hanya menganggap
kita orang benar, tetapi juga menjadikan kita orang benar.
Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan (Ibr. 12:14). Kita semua
ingin masuk surga, tetapi apakah kita mau meninggalkan dosa? Kita ingin mati di
dalam Tuhan, tetapi apakah kita juga ingin hidup di dalam Tuhan?
Apabila kita dapat menghindari diri dosa kita, itu sungguh suatu berkat. Jika kita
tidak menyalibkan dan menguburkan kodrat kita yang penuh dosa, maka kodrat kita
itu akan menyalibkan dan menguburkan kita.
Apabila kita dapat menghindari diri dosa kita, itu merupakan karunia Kristus. Ketika
Kristus dikuburkan, Ia menguburkan hidup kita yang penuh dosa (Rm. 6:4). Sekarang
Ia membangkitkan kita kepada hidup yang baru oleh Roh-Nya. Langkah demi langkah
109
kita maju ke depan, dalam kekuatan-Nya.
Kita harus berperang melawan dosa kita, walaupun itu mungkin menyakitkan bagi
kita (Mat. 5:29, 30!). Jangan salibkan sesamamu, tetapi salibkanlah hatimu yang
penuh dosa! Lakukanlah itu sembari melihat kepada Yesus, Dia yang sudah disalibkan!
Kita harus mempersembahkan diri kita kepada Tuhan sebagai korban syukur. Kita
tidak bisa mati bagi dosa-dosa kita, tetapi kita harus mati terhadap dosa-dosa kita.
Hidup kita yang berdosa akan dikuburkan selamanya, berkat Dia yang sudah
dikuburkan bagi kita!
3. YESUS TURUN KE DALAM KERAJAAN MAUT
Apakah Yesus pergi ke neraka sesudah mati?
- Orang-orang Katolik Roma berkata, “Ya.” Ia melakukannya untuk
melepaskan umat Allah dalam Perjanjian Lama.
- Para penganut Lutheran berkata, “Ya.” Ia melakukannya untuk menyatakan
kemenangan-Nya atas Iblis.
Para penganut ajaran Reform berkata, “Tidak.” Yesus tidak benar-benar pergi ke
neraka, tetapi Ia menderita kesakitan yang dirasakan orang-orang kafir di neraka. Itu
terjadi di Taman Getsemani, dan terutama di atas kayu salib (Mat. 27:46).
Tetapi bukankah itu bertentangan dengan nas-nas Alkitab seperti 1 Petrus 3:19 dan
4:6? Tidak, Petrus memberi tahu kita bahwa Kristus memberitakan Injil oleh Roh-Nya,
melalui mulut Nuh, kepada orang-orang yang sejak zaman Nuh sudah mati, dan yang
sekarang rohnya ada di neraka. Tidak ada “kesempatan kedua” untuk bertobat (Pkh.
11:3)!
Lantas, mengapa turunnya Yesus ke dalam kerajaan maut disebutkan dalam
110
Pengakuan Iman Rasuli?
- Untuk menunjukkan apa bagian terburuk dari penderitaan-Nya.
- Ia menderita bukan hanya dalam tubuh-Nya, melainkan juga dalam roh-Nya.
Yesus ada di neraka ketika Ia berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” Tak seorang pun ditinggalkan sepenuhnya oleh Allah dalam
hidup ini. Tetapi di neraka, hanya ada kegelapan pekat.
Apa manfaat Yesus turun ke dalam kerajaan maut? Ia mengalami semuanya ini untuk
umat-Nya, yang sudah membuat diri mereka sendiri sebenarnya pantas menderita di
neraka selama-lamanya.
Ada banyak penghiburan dengan mengetahui hal ini. Ada kalanya kita merasakan
nestapa yang mendalam dan penderitaan seperti siksa neraka. Kita merasa benar-
benar ditinggalkan oleh Tuhan. Tetapi tidak, Yesus dibiarkan di atas kayu salib,
supaya kita diterima Allah dan tidak pernah ditinggalkan oleh-Nya!
111
Minggu ke-17
===========
MANFAAT KEBANGKITAN KRISTUS
Baca 1 Korintus 15:1-11 atau Yohanes 11:17-27
Ketika orang-orang kafir mempersembahkan korban kepada roh nenek moyang mereka,
bagaimana mereka menyimpulkan bahwa korban mereka sudah diterima? Mereka berkata,
misalnya, bahwa ayam-ayam datang untuk memakan korban itu. Tetapi itu hanya
menunjukkan bahwa ayam-ayam tersebut sedang lapar!
Bagaimana orang Kristen tahu bahwa Allah sudah menerima korban Yesus Kristus, Anak-Nya,
pada kayu salib? Bapa sudah membangkitkan-Nya dari antara orang mati! Yesus bangkit oleh
kuasa Bapa-Nya (Rm. 4:25).
Yesus juga bangkit oleh kuasa-Nya sendiri (Yoh. 10:18). Ini menunjukkan bahwa Kristus yaitu
Allah (Rm. 1:4). Yesus menerima upah atas penderitaan-Nya. Sekarang Ia berbagi upah ini
dengan orang-orang kepunyaan-Nya.
Inilah yang ditunjukkan Katekismus Heidelberg, Minggu ke-17.
45. Pert. Apa manfaat kebangkitan Kristus bagi kita?
Jaw. Pertama, oleh kebangkitan-Nya Dia sudah mengalahkan maut, supaya Dia dapat
memberikan kepada kita kebenaran yang sudah diperoleh-Nya dengan kematian-
Nya. Kedua, oleh kuasa kebangkitan itu kita pun dibangkitkan untuk menempuh
112
kehidupan yang baru. Ketiga, bagi kita kebangkitan Kristus menjadi jaminan
kebangkitan kita yang membahagiakan.
MANFAAT KEBANGKITAN KRISTUS
1. pembenaran
2. pengudusan
3. pemuliaan
Katekismus Heidelberg hanya berbicara tentang buah dari kebangkitan Yesus, bukan tentang
kenyataan kebangkitan itu sendiri. Ini agak mengherankan!
- Kenyataan kebangkitan itu sudah disangkal sejak awal (Mat. 28:11-15).
- Paulus memberikan banyak bukti bahwa Yesus sudah bangkit (1Kor. 15:1-8).
Jadi, mengapa katekismus diam mengenai hal ini?
- Ada kalanya mengabaikan musuh itu lebih baik.
- Tidak ada selisih pendapat antara orang Katolik Roma dan orang Protestan dalam hal
ini.
- Katekismus itu lebih memberikan perhatian kepada orang-orang Kristen yang
menerima kenyataan kebangkitan Yesus, namun tidak mengenal kuasa kebangkitan
itu.
Jadi, apa manfaat kebangkitan Yesus bagi kita?
Marilah pertama-tama kita perhatikan dua hal:
- Kita tidak boleh melayani Allah demi mendapat keuntungan sendiri, melainkan
karena Ia layak dilayani. Allah itu lebih daripada pemberian-pemberian-Nya.
- Namun demikian, jika kita mencari-Nya untuk melayani-Nya dan hidup bersekutu
dengan-Nya, maka kita juga akan memetik buah-buah dari kehidupan, kematian, dan
kebangkitan Kristus.
Manfaat itu bisa diringkas dalam tiga hal:
113
- Tuhan membenarkan umat-Nya.
- Tuhan menguduskan umat-Nya.
- Tuhan memuliakan umat-Nya.
1. TUHAN MEMBENARKAN UMAT-NYA
Kristus sudah memperoleh kebenaran yang kita butuhkan. Kebenaran ini seperti kain
yang dapat menutupi ketelanjangan kita di hadapan Allah. Akan tetapi, sayangnya
kita tidak mampu atau tidak mau mengenakan kain ini.
Ini juga merupakan pekerjaan sang Juruselamat: Ia mengenakan kebenaran-Nya
pada hati orang berdosa. Yesus tidak dapat melakukan itu sebagai Juruselamat yang
mati. Oleh sebab itu, Ia bangkit dari kubur.
Sebagai contoh: seseorang berjalan melintasi padang gurun dan hampir mati
kehausan. Tiba-tiba ia menemukan sebuah sumur, tetapi sumur itu begitu dalam
hingga ia tidak dapat mengambil airnya.
Itulah yang dirasakan orang berdosa ketika matanya sudah terbuka:
- ia merasakan kebutuhan dan kesalahannya di hadapan Allah.
- pada waktunya ia pun menemukan pemberian Kristus.
- tetapi ia tidak mampu mengambilnya.
Kristus yaitu Juruselamat yang sempurna:
- Ia membeli air hidup.
- Ia membuat orang berdosa haus akan air itu.
- Ia juga memberikan ember dan mulut untuk meminumnya.
2. TUHAN MENGUDUSKAN UMAT-NYA
114
Minggu ke-16 menunjukkan kepada kita buah dari salib Yesus: manusia lama kita
disalibkan dan dikubur.
Minggu ke-17 menunjukkan kepada kita buah dari kebangkitan Yesus: kita
dibangkitkan untuk menempuh kehidupan yang baru.
Menurut kodrat, kita ini seperti orang mati, yang terbaring di dalam kubur (lihat
Yehezkiel 37:1-14). Ini berlaku bagi kita semua.
Akan tetapi, terpujilah Allah, Yesus sudah bangkit dari kematian!
Baca Yohanes 5:25 secara lengkap. Ia membangkitkan orang-orang berdosa untuk
menjalani hidup yang baru (Ef. 5:14).
Hal ini menjadi mungkin hanya oleh kuasa-Nya. Jika kita mengusahakannya sendiri,
kita akan selalu gagal. Ingat tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh. 15).
Allah membenarkan umat-Nya, tetapi Ia juga menguduskan mereka. Meskipun
manfaat-manfaat ini berbeda, namun keduanya selalu berjalan beriringan.
Kristus sudah berbuat sesuatu bagi umat-Nya. Ia juga berbuat sesuatu dalam diri
umat-Nya: Ia memperbaharui mereka. Mereka mulai berbuah bagi-Nya.
3. TUHAN MEMULIAKAN UMAT-NYA
Kristus membangkitkan umat-Nya: bukan hanya hati mereka, melainkan juga tubuh
mereka. Ia sendiri bangkit dari kubur secara jasmani, maka umat-Nya pun akan
bangkit secara serupa pada Hari Penghakiman. Hanya pada saat itulah keselamatan
mereka akan menjadi sempurna.
Memang benar bahwa semua orang akan bangkit (Yoh. 5:28, 29). Tetapi bagi banyak
115
orang, hari kebangkitan itu akan menjadi hari yang mengerikan (Dan. 12:2), menjadi
permulaan dari penderitaan kekal dalam tubuh dan jiwa. Hanya bagi umat Allah hari
itu akan menjadi hari yang penuh sukacita.
Kebangkitan Kristus yaitu tanda atau jaminan pasti bagi mereka bahwa mereka
juga akan bangkit. Kristus yaitu buah sulung (atau hasil pertama) dari tuaian (1Kor.
15:23). Dia yaitu Kepala, sementara umat-Nya yaitu anggota-anggota tubuh-Nya.
Tiga buah sudah disebutkan. Dua buah yang pertama diterima dalam hidup ini, sementara
buah yang ketiga diterima sesudah kehidupan ini.
Ketiga buah ini tidak diinginkan oleh semua orang. Secara kodrat, kita mengejar perkara-
perkara dunia ini, tetapi perkara-perkara dunia ini akan berlalu. Sebaliknya, anak-anak Allah
menerima sesuatu yang akan bertahan selamanya. Apa alasannya?
Kristus hidup selamanya. “Ia sudah mengalahkan maut.” Semua orang takut mati, bahkan
umat Allah pun kadang-kadang demikian. Tetapi Kristus sudah mematahkan kuasa maut (Why.
1:18).
Lazarus juga bangkit dari kematian, tetapi ia harus mati lagi. Yesus bangkit untuk tidak pernah
mati lagi. Henokh dan Elia sudah “melangkahi” kematian, tetapi Yesus sudah mengalahkan
kematian.
Apakah kita melihat adanya suatu perubahan di dunia ini sejak Kristus bangkit? Orang masih
mati, bukan begitu? Itu benar, tetapi bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus, kematian
bukan lagi merupakan kematian. Kematian hanyalah sebuah bayangan, tidak lebih dari tidur
(1Tes. 4:14, terjemahan KJV – pen.). Mereka akan menutup mata, hanya untuk terjaga di
Taman Firdaus!
116
Minggu ke-18
===========
KENAIKAN KRISTUS
Baca Kisah Para Rasul 1:1-11 atau Filipi 2:1-11
Yesus kembali ke surga 40 hari sesudah kebangkitan-Nya. Ini merupakan langkah kedua dalam
peninggian-Nya.
Mengapa Yesus tidak tinggal lebih singkat di bumi?
- Oleh karena musuh-musuh-Nya: Yesus membuktikan bahwa Ia hidup (Kis. 1:3a)
- Oleh karena murid-murid-Nya: Yesus mengajar mereka tentang Kerajaan Allah (Kis.
1:3b)
Mengapa Ia tidak tinggal lebih lama?
- Oleh karena Bapa-Nya: Yesus ingin berada bersama-sama dengan Bapa-Nya lagi.
- Oleh karena anak-anak-Nya: Jauh lebih baik bagi mereka jika Ia pergi ke surga (Kis.
1:5).
Semuanya ini diungkapkan dengan jelas dalam Katekismus Heidelberg, Minggu ke-18.
46. Pert. Apa arti naik ke sorga menurut Saudara?
Jaw. Bahwa di depan mata murid-murid-Nya Kristus terangkat dari bumi naik ke
sorga, dan bahwa Dia berada di sana untuk kebaikan kita, sampai Dia datang kembali
117
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
47. Pert. Bukankah Kristus menyertai kita sampai pada akhir zaman, sebagaimana
sudah dijanjikan-Nya kepada kita?
Jaw. Kristus yaitu manusia sejati dan Allah sejati. Menurut tabiat kemanusiaan-
Nya, Dia tidak ada lagi di atas bumi, tetapi menurut keallahan, kemuliaan, anugerah,
dan Roh-Nya, Dia tidak pernah meninggalkan kita.
48. Pert. Tetapi, jika kemanusiaan-Nya itu tidak terdapat di segala tempat bersama
dengan keallahan, bukankah kedua tabiat Kristus itu terpisah yang satu dengan yang
lain?
Jaw. Sekali-kali tidak. Keallahan itu tak dapat dikurung oleh apa pun, dan hadir di
segala tempat. Oleh karena itu, keallahan itu berada di luar batas-batas kodrat
kemanusiaan yang dikenakannya, namun berdiam juga di dalamnya dan tetap
bersatu dengan diri-Nya.
49. Pert. Apa manfaat kenaikan Kristus ke sorga bagi kita?
Jaw. Pertama, di sorga Dia menjadi Jurusyafaat bagi kita di hadapan Bapa-Nya.
Kedua, adanya daging kita di sorga menjadi jaminan yang pasti bahwa Dia, sebagai
Kepala, akan menyambut kita, yaitu anggota-anggota-Nya. Ketiga, Dia mengutus
Roh-Nya kepada kita supaya juga menjadi jaminan bagi kita. Oleh kuasa Roh itu kita
mencari perkara yang di atas, tempat Kristus duduk di sebelah kanan Allah, dan
bukan perkara yang di bumi.
KENAIKAN KRISTUS
1. Ia meninggalkan dunia ini sebagai manusia
2. Ia tetap berada bersama kita sebagai Kristus
3. Ia menghubungkan surga dan bumi sebagai Pengantara
118
1. YESUS MENINGGALKAN DUNIA INI SEBAGAI MANUSIA
Kristus terangkat dari bumi ke surga di depan mata murid-murid-Nya (Kis. 1:9).
Murid-murid itu sudah melihat apa yang terjadi. Yesus meninggalkan dunia ini.
Kristus akan tinggal di surga sampai Ia datang kembali dengan cara yang sama,
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (Kis. 1:11). Ia pergi dari bumi ke
surga. Ia akan datang dari surga ke bumi.
Orang Kristen Reform berkata bahwa tubuh Kristus ada di surga. Kristus sendiri ada
di mana-mana karena Dia yaitu Allah. Tetapi Ia meninggalkan dunia ini sebagai
manusia.
Orang Lutheran berkata bahwa tubuh Kristus ada di mana-mana. Kristus yaitu Allah
dan manusia pada saat yang sama. Oleh sebab itu, Ia tidak lagi merupakan manusia
seperti kita.
Ajaran ini tidak sehat:
- Jika daging kita tidak ada di surga sekarang, maka kita tidak akan pernah
yakin bahwa kita juga akan mencapai surga.
- jika daging kita tidak layak masuk surga, maka kita harus memandang
rendah tubuh kita dan dunia ini (ciptaan Allah).
2. YESUS TETAP TINGGAL BERSAMA KITA SEBAGAI ALLAH
Jika Kristus ada di surga, bagaimana Ia bisa berjanji bahwa Ia akan selalu ada beserta
kita? Baca Matius 28:20 dan 18:20.
Jawabannya yaitu Kristus itu Allah dan manusia. Sebagai manusia, Ia pergi
119
meninggalkan dunia ini. Sebagai Allah, Ia tetap tinggal bersama umat-Nya (syukurlah
bukan sebaliknya!).
Sebagai Allah, Dia ada di mana-mana, tetapi sebagai manusia, Dia hanya ada di satu
tempat (yaitu di surga). Bandingkan hal ini dengan matahari dan cahaya matahari.
Matahari hanya ada di satu tempat, tetapi cahaya matahari bisa menjangkau ke
segala tempat.
Kristus tidak lagi berada di bumi (Yoh. 14:3 dan Mat. 26:11), tetapi menurut
keallahan, kemuliaan, anugerah, dan Roh, Ia tidak pernah tidak hadir bersama
Jemaat-Nya.
Apakah Saudara gemetar di hadapan keagungan-Nya? Apakah Saudara sudah
menerima anugerah-Nya? Apakah Roh Kudus sudah datang dan tinggal di dalam diri
Saudara? Kalau sudah, maka Saudara tidak mempunyai alasan untuk takut!
3. YESUS MENGHUBUNGKAN SURGA DAN BUMI SEBAGAI PENGANTARA
Katekismus Heidelberg menyebutkan tiga manfaat kenaikan Kristus bagi kita:
A. Yesus membela perkara kita di hadapan Allah
Di dunia ini penting bagi kita untuk memiliki sahabat-sahabat yang dapat
berbicara atas nama kita. Kristus yaitu Sahabat terbaik. Ia berbicara
kepada Allah atas nama umat-Nya (Ibr. 7:25).
Ia sudah melakukan itu di bumi (Yoh. 17), tetapi sekarang Ia berbuat
demikian di hadapan Bapa-Nya. Seorang pengacara harus berada di
pengadilan, Kristus harus berada di surga.
120
Kristus memberikan pembelaan bagi umat-Nya. Mereka yaitu orang-orang
berdosa yang bobrok, tetapi Bapa sudah memberikan mereka kepada Anak-
Nya. Mereka mengakui kesalahan mereka kepada Allah (Mzm. 143:2).
Kristus tidak pernah kalah perkara. Ia menyerukan darah-Nya sendiri
sebagai pembelaan (Ibr. 9:24). Ia menuntut dari Bapa-Nya sesuatu yang
untuknya Ia sudah menderita (1Yoh. 2:1).
Jika Kristus tidak mau berdoa bagi orang-orang kepunyaan-Nya, maka tak
seorang pun dari mereka akan diselamatkan (lihat Lukas 22:32).
B. Yesus membawa tubuh kita ke surga
Sebelum Anak Allah datang ke dunia ini, Ia tidak memiliki tubuh. Ketika
kembali ke surga, Ia membawa tubuh kita bersama-Nya.
Ini merupakan jaminan pasti bahwa Ia juga akan membawa umat-Nya untuk
berada bersama-Nya. Kepala dan tubuh ada bersama-sama. Tidak ada yang
bisa memisahkan mereka.
Orang bisa saja membangun rumah baru di tempat yang berbeda. Tetapi
apabila ia sudah selesai mengatur semuanya, ia akan kembali untuk
membawa serta anak istrinya.
Demikian pula halnya, Yesus sudah pergi mendahului umat-Nya. Ia
mempersiapkan rumah bagi mereka. Apakah kita rindu untuk bersama-
sama dengan Dia? Kerinduan-Nya bahkan lebih kuat (baca Yoh. 17:24).
C. Yesus memberikan Roh-Nya sebagai tanda atau jaminan.
Ia membawa tubuh kita sendiri bersama-Nya ke surga, dan mengutus Roh-
121
ya ke dunia ini!
Dua orang yang begitu saling mencintai dapat memberikan tanda cinta
mereka, misalnya cincin. Ketika melihat cincin itu, mereka akan teringat satu
sama lain.
Yesus sudah membawa tubuh kita ke surga. Oleh sebab itu, Ia tidak akan
melupakan kita sekarang. Tetapi Ia juga memberikan Roh-Nya kepada umat-
Nya. Oleh sebab itu, mereka pasti teringat akan Dia.
Roh ini disebut sebagai jaminan (Ef. 1:14), yaitu uang muka atau panjar. Roh
itu yaitu buah pertama dari panen yang sepenuhnya dan janji bahwa anak-
anak Allah akan menjadi ahli waris kerajaan Kristus.
A. Apakah kita sudah menerima Roh Allah? Kalau belum, kita tidak bisa masuk ke dalam
kerajaan Allah. Berdoalah meminta Roh-Nya!
B. Bagaimana kita tahu bahwa kita memiliki Roh Allah? Hal itu akan tampak dari buah-
buah dalam hidup kita.
C. Hanya oleh kuasa-Nyalah kita mencari perkara-perkara yang di atas (Kol. 3:1).
Dengan begitu, kita tidak merasa betah dengan dosa-dosa yang ada di dunia ini.
122
Minggu ke-19
===========
KRISTUS DALAM KEMULIAAN-NYA YANG PENUH
Baca Mazmur 110 atau 2 Tesalonika 1
Kita mengajar anak-anak kita untuk menggunakan tangan kanan ketika bersalaman. Ketika
Raja Salomo ingin memberikan penghormatan kepada ibunya, ia memberi sang ibu tempat di
sebelah kanannya (1Raj. 2:19).
Inilah yang tepat dilakukan Allah kepada Anak-Nya pada saat Ia memasuki surga. Allah
berkata, “Baik sekali pekerjaan-Mu, Anak-Ku! Duduklah! Engkau sudah menyelesaikan
pekerjaan yang Kuberikan kepada-Mu.”
Yesus duduk di sebelah kanan Allah (Mzm. 110:1). Sebelah kanan menandakan persekutuan,
kehormatan, dan kekuasaan.
Katekismus kita membahas hal ini pada Minggu ke-19.
50. Pert. Mengapa ditambahkan lagi kata-kata duduk di sebelah kanan Allah?
Jaw. Karena Kristus sudah naik ke sorga, supaya di sana Dia menyatakan diriNya
sebagai Kepala Gereja Kristen yang menjadi milik-Nya, dan dengan perantaraan
Dialah Allah Bapa memerintah segala sesuatu.
123
51. Pert. Apa manfaat kemuliaan Kristus, Kepala kita itu, bagi kita?
Jaw. Pertama, Dia, oleh Roh-Nya yang Kudus, mencurahkan karunia-karunia sorgawi
ke dalam diri kita, anggota-anggota-Nya. Kedua, dengan kuasaNya Dia melindungi
dan memelihara kita terhadap semua musuh.
52. Pert. Penghiburan apa yang Saudara peroleh dari kedatangan Kristus kembali
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati?
Jaw. Bahwa dalam segala kedukaan dan penganiayaan, dengan kepala tegak aku
tetap menantikan kedatangan Dia, yang dahulu menghadapi pengadilan Allah guna
kebaikanku, dan yang sudah me