penghiburan masa hidup 2

Tampilkan postingan dengan label penghiburan masa hidup 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penghiburan masa hidup 2. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juli 2025

penghiburan masa hidup 2



 t kata, Allah memelihara dunia ini dan anak-anak-Nya! 

 

Itu juga merupakan ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-10.  

 

27. Pert. Apa itu 'pemeliharaan Allah' menurut Saudara? 

Jaw. Kekuatan Allah, yang mahakuasa dan yang hadir di segala tempat. Dengan 

kemahakuasaan-Nya ini Ia memelihara dan mengatur langit dan bumi serta semua 

makhluk, sehingga daun dan rumput, hujan dan kemarau, masa kelimpahan dan 

kekurangan, makanan dan minuman, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, dan 

segala hal datang kepada kita, bukan secara kebetulan, tetapi oleh tangan-Nya 

sebagai Bapa. 

 

28. Pert. Apa manfaatnya bagi kita kalau kita mengetahui bahwa Allah sudah  

menciptakan segala sesuatu dan tetap merawatnya melalui pemeliharaan-Nya? 

Jaw. Berkat pengetahuan itu, kita dapat bersabar di tengah segala kesusahan dan 

bersyukur dalam kelimpahan. Untuk masa depan juga kita menaruh kepercayaan 

66 

 

penuh kepada Allah dan Bapa kita yang setia itu, bahwa tidak satu makhluk pun akan 

dapat menceraikan kita dari kasih-Nya. Sebab semua makhluk berada di tangan-Nya, 

sehingga mereka tidak dapat bergerak setapak pun melawan kehendak-Nya. 

 

 

PEMELIHARAAN ALLAH  

 1.   kuasa Allah 

 2.  tangan Bapa 

 3.  kesetiaan Tuhan 

 

 

1.  KUASA ALLAH 

 

 Minggu ke-9 menunjukkan bahwa Allah menciptakan dunia. Minggu ke-10 

menunjukkan bahwa Ia menopang dunia ini. Dunia dan seisinya ada di dalam tangan-

Nya (Ibr. 1:3).  

 

 Allah tidak menjadikan dunia ini seperti jam, yang bisa dibiarkan berjalan sendiri 

untuk waktu yang lama. Allah terlibat langsung dalam apa yang terjadi di atas bumi. 

 

 Sejumlah orang berpikir bahwa keterlibatan seperti itu merendahkan martabat Allah. 

Mereka membandingkan Allah dengan seorang tuan yang menjalankan sebagian 

besar kuasanya melalui hamba-hambanya. Tetapi itu bukan perbandingan yang baik.  

 

 Tahukah Saudara bahwa isi perut bumi ini yaitu  api, dan bahwa permukaan bumi 

lebih banyak air daripada daratan? Bayangkan saja apa yang akan terjadi seandainya 

Allah menarik tangan-Nya dari kita! (Mzm. 104:28-30). 

 

 Berapa banyak orang yang hidup di dunia ini? Sangat banyak! Kita sudah merasakan 

sulitnya mengatur rumah tangga kita sendiri. Pastilah tugas yang sangat berat untuk 

mengatur seluruh dunia! Hanya Allah yang sanggup melakukan ini oleh kuasa-Nya 

67 

 

yang besar. 

 

 Ia memberi kita hidup dan nafas dan segala sesuatu. Ia sudah  menentukan tempat 

kita tinggal (Kis. 17:25-28). Ia memelihara manusia dan juga hewan (Mzm. 36:7). 

 

 Allah tidak seperti peramal. Ia tahu apa yang akan terjadi, tetapi Ia juga mengatur 

segala sesuatu menurut kehendak-Nya. 

 

 Ia seperti ahli bangunan, yang pertama-tama merancang dan kemudian membangun 

rumah. Bahkan orang-orang yang mencoba menghancurkan “rumah ciptaan Allah” 

harus menjalankan apa yang sudah  diputuskan-Nya. 

 

 Saudara dapat menemukan ini  pada setiap halaman Alkitab, terutama dalam kitab 

Ester. Dalam kitab itu Saudara tidak akan menemukan nama Allah dan tidak pula 

akan melihat wajah-Nya. Tetapi Saudara dapat melihat tangan-Nya bekerja dalam 

segala sesuatu yang terjadi (lihat, misalnya, Ester 4:14!). 

 

 

2.  TANGAN BAPA 

 

 Tangan Allah disebutkan tidak kurang dari tiga kali pada Minggu ke-10. 

 

 Allah memiliki jari (Kel. 8:19, terjemahan KJV – pen.), yang dipakai-Nya untuk 

menghukum musuh-musuh-Nya. Ia juga memiliki tangan, yang dipakai-Nya untuk 

memimpin dan memberi makan anak-anak-Nya (Mzm. 118:15). 

 

 Apakah kita memerhatikan tangan Allah dalam hidup kita? Janganlah kita hanya 

berpikir tentang perkara-perkara mujizat, tetapi terutama pikirkanlah tentang hal-hal 

yang terjadi sehari-hari.   

 

 Inilah beberapa contohnya: 

68 

 

 -  hujan dan kemarau (doa Elia dalam 1 Raja-raja 17 dan 18). 

 -  tahun-tahun kelimpahan dan kekurangan (kisah Yusuf di Mesir). 

 -  makanan dan minuman (ajaran Yesus dalam Matius 6:25-27). 

 -  sehat dan sakit (Naaman dalam 2 Raja-raja 5). 

 -  kaya dan miskin (Ams. 22:2). 

 -  pernikahan, anak-anak, dan sebagainya. 

 Semuanya ini datang dari tangan Allah! 

 

 Itu tidak berarti bahwa kita harus duduk diam dan menunggu. Jangan harap seorang 

petani yang malas bisa mendapat panen yang melimpah. Kita harus bekerja dan 

berdoa! 

 

 Namun, artinya yaitu  bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Orang yang 

tidak percaya mungkin berkata bahwa ia “beruntung,” sementara orang Kristen akan 

berkata bahwa Allah sudah  memberkatinya. Allah memerintah! Perhatikan hal ini 

dalam kisah Rut (Rut. 2:3!).  

 

 Tangan Allah bekerja bukan hanya ketika hal-hal yang menyenangkan terjadi, tetapi 

juga ketika kita mengalami penderitaan dalam perjalanan hidup kita. Penderitaan itu 

juga datangnya dari tangan Allah. 

 

 Itu yaitu  tangan Bapa! Bahkan orang yang bukan Kristen dapat berkata, “Segala 

sesuatu ada di tangan Allah,” tetapi orang Kristen tahu: Allah ini yaitu  Bapaku. 

Itulah perbedaan besarnya! 

 

 Orang Kristen bergantung sepenuhnya kepada Allah. Ia seperti anak kecil yang hidup 

dari tangan bapaknya. 

 

 

3.  KESETIAAN TUHAN 

 

69 

 

 Apa gunanya bagi kita untuk mengetahui bahwa Allah memelihara kita? 

 

A. Kita akan bersabar dalam kesusahan. 

  

       Ada banyak penderitaan di dunia ini. Umat Allah juga ikut mendapat bagian. 

Kadang-kadang mereka malah mendapat bagian dua kali lipat! (Mzm. 

73:14). Penderitaan itu sering kali mengakibatkan kemarahan atau 

keputusasaan. Orang lain berkata dengan pasrah, “Kita harus menerima saja 

apa yang diberi.”  

 

             Tetapi Allah menunjukkan kepada anak-anak-Nya: 

   -  apa yang pantas mereka dapatkan karena dosa-dosa mereka. 

   -  siapa Dia yang menaruh beban ke atas mereka. 

   -  betapa Ia masih membiarkan kita begitu saja dalam banyak hal 

(kadang-kadang Ia mengambil “cabang,” tetapi membiarkan 

“pohonnya” tetap berdiri). 

 

 Maka kita akan diam di hadapan Allah (Mzm. 62:2, 3), atau bahkan akan 

memuji Tuhan seperti Ayub! (Ayb. 1:21).  

 

B. Kita akan bersyukur dalam kelimpahan. 

 

 Ketika segala sesuatunya berjalan lancar, kita sering kali menjadi sombong. 

Kita melihat pemberian, tetapi lupa siapa yang memberikannya. Kita 

berpikir bahwa kita berhak menerima semuanya ini. 

 

  Tetapi Allah mengajar anak-anak-Nya: 

   -  bahwa mereka tidak mempunyai hak sama sekali. 

   -  bahwa bahkan makanan mereka sudah  dibeli oleh darah Yesus. 

  Maka mereka akan membalasnya dengan bersyukur dan memuji Dia (Mzm.  

  116:12). 

70 

 

 

C. Kita akan merasa yakin untuk masa depan. 

 

 Jika kita tidak mempunyai iman atau hanya sedikit beriman, kita akan selalu 

khawatir. Maka kita pun akan mengandalkan orang, obat-obatan, hikmat 

manusia, dll. 

 

 Tetapi Allah itu setia dan maha kuasa! Ia tidak memenuhi semua keinginan 

kita, tetapi Ia menggenapi janji-janji-Nya. Anak-anak Allah bisa saja terluka, 

tetapi tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Allah (Rm. 8:39). 

 

 Semoga TUHAN berkenan membuat kita mengalami kuasa Allah, tangan Bapa, dan 

kesetiaan Tuhan. Semoga Ia menjaga kita semua karena Yesus!  

71 

 

Minggu ke-11 

=========== 

 

 

 YESUS yaitu  JURUSELAMAT 

 

 Baca Matius 1:18-25 atau Kisah Para Rasul 4:1-12 

 

 

 

 

Orang senang memberikan nama yang bagus untuk diri mereka sendiri, seperti Murni dan 

Kasih. Kedua nama ini terdengar sangat baik, tetapi tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Ibu 

Murni mungkin tidak murni sama sekali, dan Pak Kasih mungkin hidup dalam kebencian 

terhadap orang lain. 

 

Anak Allah menerima nama dari Bapa-Nya. Nama ini dinyatakan kepada Yusuf dan Maria 

melalui malaikat Gabriel. “Engkau akan menamakan Dia Yesus...” (Mat. 1:21). Ia disebut 

Juruselamat, dan Ia memang benar-benar Penyelamat. 

 

Apa arti nama Yesus? Katekismus Heidelberg menjelaskannya kepada kita pada Minggu ke-11. 

 

29. Pert. Mengapa Anak Allah dinamakan Yesus, yang artinya 'Juruselamat'? 

Jaw. Sebab Dia menyelamatkan kita dari semua dosa kita. Lagi pula, sebab kita tidak 

boleh mencari dan tidak mungkin mendapatkan keselamatan dalam bentuk apa pun 

pada orang lain. 

 

30. Pert. Apakah orang-orang yang mencari keselamatan dan kebahagiaan pada 

orang-orang kudus atau pada dirinya sendiri, atau pada apa pun yang lain, percaya 

juga kepada Yesus, Juruselamat satu-satunya? 

72 

 

Jaw. Tidak. Sebaliknya, mereka nyata-nyata menyangkal Yesus, Juruselamat satu-satunya, 

meskipun dengan mulut mereka bermegah di dalam Dia. Karena hanya satu di antara dua 

pernyataan berikut ini yang benar: Yesus itu bukan Juruselamat yang sempurna, atau 

mereka yang menerima-Nya sebagai Sang Juruselamat dengan iman yang benar, pasti akan 

memperoleh dalam Dia segala sesuatu yang mereka perlukan untuk keselamatan mereka. 

 

YESUS yaitu  JURUSELAMAT 

 1.  Juruselamat yang sejati 

 2.  Juruselamat satu-satunya 

 3.  Juruselamat yang sempurna 

 

 

1.  YESUS yaitu  JURUSELAMAT YANG SEJATI 

 

 Yesus memiliki banyak nama, seperti Imanuel, Anak Daud, dan Anak Domba Allah. 

(Apakah Saudara mengetahui nama-nama lainnya?). Tetapi tidak ada nama lain yang 

lebih manis bagi orang-orang berdosa selain nama Yesus (dalam bahasa Ibrani: 

Yosua, yang berarti “TUHAN menyelamatkan”). 

 

 Ada beberapa orang lain di Israel yang memiliki nama yang sama, misalnya Yosua bin 

Nun, penerus Musa (Yosua 1) dan Yosua bin Yozadak, imam besar (Za. 3). 

 Mereka menyerupai Yesus (bagaimana?), tetapi Yesus jauh lebih besar! 

 

 Yesus datang untuk menyelamatkan umat-Nya: 

 -  Ia menyelamatkan mereka dari dosa (musuh terburuk manusia!). 

 -  Ia membuat mereka bahagia di dalam Allah. 

 

 Kebahagiaan sejati yaitu  keselamatan dari dosa, bukan hanya dari akibat-akibat 

dosa (misalnya sakit penyakit). Yesus itu seperti tabib yang baik: Ia mengobati 

penyakit dari akarnya. Penyelamat-penyelamat palsu dan sekte-sekte agama tidak 

73 

 

berbuat seperti itu! 

 

 Yesus menyelamatkan kita dari semua dosa: 

 -  kesalahan karena dosa (hukuman), 

 -  kuasa dosa (kecemaran), 

 -  banyaknya dosa. 

 Itu yaitu  kata-kata penghiburan, tetapi juga peringatan! (Mengapa?) 

 

 Katekismus berkata bahwa Yesus melepaskan kita dari dosa-dosa kita. Kata yang 

digunakan yaitu  dalam bentuk waktu sekarang. Pada masa yang akan datang, 

kelepasan itu akan menjadi sempurna (bandingkan dengan Roma 7:18, 19). Tetapi 

kelepasan itu sudah dimulai dalam hidup ini. Oleh sebab itu, periksalah diri Saudara! 

 

 

2.  YESUS yaitu  SATU-SATUNYA JURUSELAMAT 

 

 Tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan... (baca Kisah Para Rasul 

4:12). Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6a). 

 

 Pilihannya entah Yesus atau Barabas (Mat. 27:21), entah Yesus atau Asklepios dewa 

kesembuhan (Why. 2:13), entah Yesus atau berhala dan jimat-jimat (1Kor. 12:2), 

entah Yesus atau Maria (Mat. 12:46-50). 

 

 Orang-orang Katolik Roma mengharapkan keselamatan dari: 

 -  orang-orang kudus (Santa Maria, Santo Petrus, Santo Antonius, dll.). 

 -  diri mereka sendiri (kekuatan atau perbuatan baik mereka sendiri). 

 -  barang-barang kudus (seperti air suci). 

 

 Para tokoh Reformasi berkata, “Tidak, Yesus yaitu  satu-satunya Juruselamat!” 

Sebagai akibat dari pengakuan ini, banyak dari mereka dibakar hidup-hidup. Minggu 

ke-11 seolah-olah ditulis dengan darah mereka sendiri. 

74 

 

 

 Doktrin kita berbeda dari doktrin penganut Katolik Roma, tetapi hati kita sama. 

Luther berkata, “Jika kamu belah dadaku, kamu akan menemukan Sri Paus di 

dalamnya.” Apa maksud perkataannya itu? 

 

 Kita merasa sebagai orang benar. Kita menyangka bahwa Allah akan menerima kita 

karena kita berdoa dan sudah  memperbaiki hidup kita. Kita sering kali mengandalkan 

makhluk-makhluk lain, seperti teman, saudara, pemimpin gereja, dan sebagainya. 

 

 Contohnya dapat ditemukan dalam Lukas 8:43. Lihat perempuan yang sudah 

menghabiskan segalanya untuk berobat ke tabib sebelum ia datang kepada Kristus. 

Mengapa sering kali butuh waktu begitu lama bagi orang berdosa untuk datang 

kepada Yesus? Kita enggan mengakui bahwa kita tersesat! 

 

 

3.  YESUS yaitu  JURUSELAMAT YANG SEMPURNA 

 

 Orang-orang Katolik Roma tidak bermaksud menggantikan Yesus, mereka hanya 

ingin menambahkan sesuatu pada pekerjaan-Nya. Mereka sudah  menemukan banyak 

cara untuk menjamin berkat-berkat bagi hidup kita di dunia ini. 

 

 Tetapi itu merupakan penyangkalan terhadap Tuhan Yesus Kristus. 

 Kita menyangkal Dia:  

 -  dengan menolak-Nya sepenuhnya. 

 -  dengan menerima-Nya sebagian saja. 

 

 Ini merupakan hal yang memalukan: 

 -  itu merupakan tindakan yang menyakiti hati Bapa. 

 -  itu merupakan tindakan yang menghina Yesus.  

 -  itu merupakan tindakan yang membahayakan diri kita sendiri. 

 

75 

 

 Yesus yaitu  Juruselamat yang sempurna: 

 a)  Ia menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka dan menuntun mereka  

  ke surga. 

 b)  Ia melindungi umat-Nya dalam segala sesuatu selama perjalanan mereka di 

dunia ini.  

 

 Kristus harus menjadi segala-galanya atau tidak sama sekali: 

 -  entah Dia yaitu  Juruselamat yang sempurna, 

 -  atau kita sudah  memiliki segala sesuatu yang kita perlukan dalam diri-Nya. 

  Tidak ada jalan tengah. 

 

  

 

 

A.  Yesus sudah  mendapatkan keselamatan: 

 -  Ia menerima kejahatan terbesar bagi diri-Nya sendiri dan mati. 

 -  tetapi Ia bangkit kembali dari kubur. 

 

B.  Yesus memberitakan keselamatan: 

 -  Ia melakukannya sewaktu Ia berada di atas bumi ini (baca, misalnya, 

perumpamaan-perumpamaan dalam Lukas 15).   

 -  Ia memberitakannya sekarang melalui hamba-hamba-Nya. 

 

C.  Yesus menerapkan keselamatan ini: 

 -  Ia pertama-tama menunjukkan kepada kita bahwa kita berada di bawah 

kutuk. 

 -  Ia kemudian memenuhi kita dengan berkat-berkat-Nya. 

76 

 

Minggu ke-12a 

============ 

 

 

 KRISTUS yaitu  YANG DIURAPI 

 

 Baca Yesaya 61 atau Lukas 4:14-21 

 

 

 

 

Dalam Yesaya 61, kita mendengar Yesus berkata, “Roh Tuhan ALLAH ada pada-Ku, oleh karena 

TUHAN sudah  mengurapi Aku; Ia sudah  mengutus Aku: 

 

-  untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara (dengan demikian, 

Yesus adalan Nabi), 

-   dan merawat orang-orang yang remuk hati (dengan demikian, Yesus yaitu  Imam),  

-  untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan (dengan demikian, 

Yesus yaitu  Raja).” 

 

Dalam Matius 16, kita mendengar Petrus berkata kepada Yesus, "Engkau yaitu  Mesias, Anak 

Allah yang hidup!” 

 

Ini juga merupakan ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-12, Pertanyaan 31. 

 

31. Pert. Mengapa Dia dinamakan Kristus, yang artinya 'Yang diurapi'? 

Jaw. Sebab Dia sudah  ditetapkan oleh Allah Bapa dan diurapi dengan Roh Kudus, 

menjadi Nabi dan Guru, Imam Besar, dan Raja kita. Sebagai Nabi dan Guru kita yang 

tertinggi, Dia sudah  menyatakan kepada kita dengan sempurna seluruh rencana dan 

kehendak Allah yang tersembunyi mengenai penebusan kita. Sebagai Imam Besar 

77 

 

kita satu-satunya, Dia sudah  menebus kita dengan kurban satu-satunya, yaitu tubuh-

Nya sendiri, dan senantiasa menjadi Pengantara kita di hadapan Allah dengan doa 

syafaat-Nya. Sebagai Raja kita yang kekal, Dia memerintah kita dengan Firman dan 

Roh-Nya serta melindungi dan memelihara kita sehingga tetap memiliki keselamatan 

yang sudah  ditebus-Nya bagi kita. 

 

 

KRISTUS yaitu  YANG DIURAPI 

Dia diurapi untuk menjadi: 

 1.  Nabi kita yang tertinggi 

 2.  Imam Besar kita satu-satunya 

 3.  Raja kita yang kekal 

 

Anak Allah disebut Yesus Kristus. Yesus yaitu  nama diri-Nya, sedangkan Kristus yaitu  nama 

yang menunjukkan pekerjaan apa yang hendak dilakukan-Nya dengan kedatangan-Nya (persis 

seperti “pendeta” atau “dokter”). 

 

 “Kristus” dari bahasa Yunani, sementara “Mesias” dari bahasa Ibrani. Kedua kata itu sama 

saja artinya: Yang Diurapi. 

 

Siapa saja orang-orang di Israel yang diurapi? 

-  para nabi (contohnya Elisa, 1 Raj. 19:16). 

-  para imam (contohnya Harun, Kel. 29:7). 

-  para raja (contohnya Daud, 1 Sam. 16:13). 

 

Minyak kudus dicurahkan kepada imam. Minyak ini disimpan di dalam bait suci. Minyak kudus 

itu menandakan Roh Kudus Allah. 

 

Ketika seseorang diurapi dengan cara ini, maka ia: 

-  ditetapkan oleh Allah dan dikhususkan untuk melaksanakan pekerjaan-Nya. 

-  dimampukan untuk melakukan pekerjaannya dengan kekuatan Tuhan. 

78 

 

 

Kristus sudah ditetapkan oleh Bapa-Nya sebelum dunia dijadikan (Ams. 8:23). Ia ditetapkan 

sebagai Pengantara antara Allah dan manusia (Ibr. 5:4, 5). 

 

Ketika Kristus datang ke dunia ini, Ia diurapi bukan dengan minyak melainkan dengan Roh 

Kudus sendiri (Kis. 10:38!). Ia menerima Roh Kudus dengan tidak terbatas (Yoh. 3:34). 

 

Kapan ini terjadi? 

-  pada saat Ia dikandung (Luk. 1:35), 

-  pada saat pembaptisan-Nya (Mat. 3:16!), 

-  pada saat kenaikan-Nya (Kis. 2:33). 

 

Roh Allah memampukan Dia untuk melakukan pekerjaan-Nya sebagai Juruselamat. Ia tidak 

menerima Roh hanya untuk diri-Nya sendiri, melainkan untuk umat-Nya. 

 

Ia diurapi untuk menjadi: 

-  Nabi kita yang tertinggi (Ul. 18:18), 

-  Imam Besar kita satu-satunya (Mzm. 110:4), 

-  Raja kita yang kekal (Za. 6:13). 

 

Adam juga seharusnya menjadi nabi, imam, dan raja (lihat Minggu ke-3), tetapi ia jatuh dalam 

dosa. Kristus datang sebagai Adam kedua untuk menghapuskan penghakiman Alah dan 

memperbaharui umat-Nya. 

 

 

1.  YESUS KRISTUS yaitu  NABI 

 

 Ia datang dalam nama Allah untuk mengajar kita rencana keselamatan dari Allah. 

Rencana ini sudah  tersembunyi dalam keputusan hikmat Allah yang kekal, tetapi Yesus 

diutus untuk menyingkapkannya. Pada zaman Perjanjian Lama, sedikit dari rencana 

itu disingkapkan. Tetapi ketika Yesus datang, rencana itu disingkapkan secara lebih 

79 

 

penuh. 

 

 Yesus mampu melakukan ini karena Dia yaitu  Anak Allah. Ia berbicara tentang apa 

yang sudah  dilihat dan didengar-Nya. Baca Yohanes 1:18 (dan bandingkan dengan 

Matius 11:27)! 

 

 Bagaimana Kristus meneguhkan ajaran-Nya? 

 -  dengan hidup kudus, 

 -  dengan mengadakan banyak mujizat, 

 -  dengan mencurahkan darah-Nya. 

 

 Ia melebihi semua pengajar di dalam jemaat. 

 -  Ia berbicara melalui para nabi dalam Perjanjian Lama (1Ptr. 1:10, 11). 

 -  Ia masih berbicara hari ini melalui Firman dan Roh-Nya. 

 

 Hal ini sungguh menghibur karena kita bodoh dan buta. Dosa sudah  menggelapkan 

pikiran kita sepenuhnya. Tetapi Yesus mau mengajar kita. Celakalah kita jika kita tidak 

mengikuti jalan keselamatan! 

 

 

2.  YESUS KRISTUS yaitu  IMAM  

 

 Seandainya Kristus hanyalah seorang Nabi, semuanya masih akan sia-sia. Misalkan 

Saudara timpang dan buta, apa gunanya bagi Saudara jika seseorang menunjukkan 

jalan kepada Saudara? Syukur kepada Allah bahwa Kristus juga yaitu  Imam dan 

Raja! 

 

 Dalam Perjanjian Lama, ada banyak imam dan hanya ada satu imam besar. Mereka 

berasal dari suku Lewi (kaum Harun). Pekerjaan mereka yaitu  mempersembahkan 

korban, berdoa, dan memberkati. 

 

80 

 

 Dalam Perjanjian Baru, Kristus yaitu  satu-satunya Imam Besar. Kita tidak lagi 

memiliki imam-imam di dalam jemaat (tidak seperti Gereja Katolik Roma, Gereja 

Anglikan, dll.). Setiap orang bisa langsung datang kepada Allah dalam nama Kristus. 

 

 Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya sendiri di atas kayu salib. Darah binatang tidak 

bisa membawa pendamaian, tetapi darah Anak Allah membersihkan semua dosa. 

Korban ini tidak perlu diulangi lagi (Ibr. 10:14). 

 

 Kristus tidak hanya sudah  membuka jalan bagi orang untuk diselamatkan, tetapi juga 

Ia benar-benar sudah  menebus umat-Nya. Dia yaitu  korban, mezbah, dan Imam 

sekaligus! 

 

 Ia sekarang sedang bersyafaat di surga bagi umat-Nya. Ia melakukannya senantiasa, 

dengan menyerukan korban-Nya sendiri (Ibr. 7:25). Ia menuntut keselamatan bagi 

orang-orang kepunyaan-Nya (Yoh. 17:24), dan mengirimkan berkat-berkat kepada 

mereka dari atas (Yoh. 14:27).  

 

 

3.  YESUS KRISTUS yaitu  RAJA 

 

 Ia melepaskan orang-orang berdosa dari tangan Iblis. Ia mematahkan kuasa Iblis. Dia 

yaitu  Raja! (Yes. 9:5 dan Mi. 5:1). 

 

 Ia juga menjaga umat-Nya tetap aman. Tak seorang pun dapat merebut mereka dari 

tangan-Nya (Yoh. 10:29!). Ia melindungi mereka dari dunia ini, dari musuh-musuh 

mereka, dan dari kedagingan mereka sendiri yang penuh dosa. 

 

 Ia memerintah mereka dengan Firman dan Roh-Nya. Kita masih belum bisa melihat 

kerajaan-Nya. Tetapi kita percaya bahwa Yesus yaitu  Kepala Jemaat dan, selain itu, 

Raja atas dunia ini (Mat. 28:20). Oleh sebab itu, Iblis tidak akan menang. 

 

81 

 

 Tidak lama lagi Yesus akan menunjukkan bahwa Dia sajalah Raja. Ia akan datang 

dalam kemegahan dan kemuliaan. Raja-raja dunia ini akan berlalu, tetapi Yesus akan 

tetap ada selama-lamanya. 

 

 Apakah Dia juga Raja Saudara? Mintalah Dia untuk mengurapi Saudara dengan Roh-

Nya, supaya Saudara dapat benar-benar menjadi milik-Nya! 

82 

 

Minggu ke-12b 

============ 

 

 

 ORANG-ORANG KRISTEN ITU DIURAPI 

 

 Baca 1 Petrus 2:4-10 atau Mazmur 133 

 

 

 

 

Pengakuan Iman Rasuli hanya berbicara tentang Kristus, tetapi Katekismus Heidelberg 

berbicara juga tentang orang Kristen. Mengapa? Karena kita tidak dapat berbicara tentang 

Kristus terlepas dari orang-orang Kristen. Dia yaitu  Kepala, sementara mereka yaitu  tubuh-

Nya. Dia yaitu  pokok anggur, sementara mereka yaitu  ranting-rantingnya. Mereka tidak 

dapat dipisahkan! Roh Allah tinggal di dalam Kristus dan umat-Nya. 

 

Itulah isi ajaran yang kita dapati dalam Katekismus Heidelberg, Minggu ke-12, Pertanyaan 32. 

 

32. Pert. Tetapi, mengapa Saudara disebut orang Kristen? 

Jaw. Sebab aku, melalui iman, yaitu  anggota tubuh Kristus, dan dengan demikian 

mendapat bagian dalam pengurapan-Nya. Tujuannya supaya aku mengakui nama-

Nya, mempersembahkan diriku kepada-Nya menjadi korban syukur yang hidup, di 

dalam hidup ini berperang melawan dosa dan iblis dengan hati nurani yang bebas 

dan tulus, dan kelak di akhirat bersama-sama Dia memerintah segala makhluk untuk 

selama-lamanya. 

 

 

ORANG-ORANG KRISTEN ITU DIURAPI 

Mereka diurapi untuk menjadi: 

83 

 

 1.  nabi 

 2.  imam 

 3.  raja 

 

Terakhir kita melihat bahwa Kristus yaitu  Nabi, Imam, dan Raja. Mengetahui hal ini saja 

tidaklah cukup. Kita perlu menjadi orang Kristen. Kita harus ditanamkan (dicangkokkan) ke 

dalam Kristus. Dengan cara itu kita menjadi anggota tubuh-Nya. Kita perlu mengenal-Nya 

melalui pengalaman sendiri. Apakah Dia juga menjadi Guru Saudara, dsb.?  

 

Anak-anak Allah mengenal-Nya sebagai Nabi mereka. Mereka mendengar suara-Nya dan 

mengikuti Dia. Mereka sadar bahwa mereka buta, bodoh, dan berdosa. Tetapi mereka juga 

dibuat melihat jalan keselamatan! 

 

Anak-anak Allah mengenal-Nya sebagai Imam mereka. Mereka tidak langsung menyadari hal 

ini (ingat para murid Yesus!). Tetapi pada akhirnya mereka berserah dan mengakui bahwa 

mereka bersalah dan layak mendapat hukuman kekal. Kemudian mereka mulai menghargai 

apa yang sudah  dilakukan Yesus di atas kayu salib. 

 

Anak-anak Allah mengenal-Nya sebagai Raja mereka. Mereka menyadari bahwa Kristus tidak 

hanya menghapuskan hukuman bagi mereka. Ia juga membuka jalan ke surga. Ia bangkit dari 

kubur dan memberikan hidup kekal kepada orang-orang kepunyaan-Nya. 

 

Anak-anak Allah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka dipersatukan dengan-Nya. 

Mereka menerima bagian dalam pengurapan-Nya. Minyak yang berharga, yang dicurahkan ke 

atas Kepala, mengalir ke bagian-bagian tubuh-Nya yang paling bawah (Mzm. 133:2). 

 

Kristus yaitu  Nabi tertinggi, satu-satunya Imam Besar, dan Raja yang kekal. Tetapi orang-

orang Kristen sudah  menerima pengurapan dari Yang Kudus (1Yoh. 2:20). Kristus membuat 

mereka menjadi nabi, imam, dan raja. 

 

 

84 

 

1.  ORANG-ORANG KRISTEN yaitu  NABI 

 

       Mereka mengakui nama Kristus. Mereka memberitakan puji-pujian terhadap Dia 

yang sudah  memanggil mereka keluar dari kegelapan (1Ptr. 2:9). Umat Allah itu bijak, 

bahkan sekalipun mereka buta huruf (1Yoh. 2:27). 

 

       Musa berkata, “Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN 

memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” (Bil. 11:29). 

 

       Yoel berkata bahwa Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua orang, bahkan 

anak-anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat (Yl. 2:28). Hal ini sedang digenapi 

sekarang! 

 

       Kita dipanggil untuk mengakui nama-Nya dalam perkataan dan perbuatan. Kita perlu 

menyampaikannya kepada anak-anak kita, saudara-saudara kita, dan para tetangga 

kita, bahkan kepada siapa saja yang kita jumpai di dunia ini. Janganlah kita malu 

(Mat. 10:32). 

 

 

2.  ORANG-ORANG KRISTEN yaitu  IMAM 

 

        Perhatikanlah: kita tidak memiliki para imam sebagai kelompok tersendiri di dalam 

jemaat kita. Kita memiliki gembala, penatua, dan diaken. Mereka sudah  diberikan 

oleh Kristus untuk membangun jemaat (Ef. 4:11, 12). Tetapi semua orang percaya 

yang sejati yaitu  imam (1Ptr. 2:5). 

 

 Apa yang mereka korbankan untuk Allah? Mereka mengorbankan diri mereka 

sendiri. Itu termasuk uang, persepuluhan, dll., tetapi lebih daripada itu! Mereka tidak 

mengorbankan hewan, tetapi mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai korban 

yang hidup kepada Allah. 

 

85 

 

 Mengapa mereka mengorbankan diri mereka sendiri? Bukan untuk menebus dosa-

dosa mereka (Kristuslah yang melakukan itu!), tetapi untuk bersyukur kepada-Nya 

atas penebusan itu. Bukan dengan paksa, melainkan timbul dari kasih dan rasa 

syukur (1Kor. 13:3). 

 

 Bagaimana mereka mengorbankan diri mereka sendiri? Mereka melayani Allah (Rm. 

12:1, 2). Mereka berdoa bagi satu sama lain (Yak. 5:16). Mereka berdoa bagi musuh-

musuh mereka (Mat. 5:44). Apakah kehidupan Saudara juga seperti itu? 

 

 

3.  ORANG-ORANG KRISTEN yaitu  RAJA 

 

 Baca Wahyu 1:5, 6. Kristus sudah  mengasihi mereka. Ia sudah  menebus mereka. Ia 

sudah  membasuh mereka dalam darah-nya. Ia sudah  membuat mereka menjadi raja 

dan imam untuk melayani Bapa-Nya 

 

 Dalam hidup ini, mereka berperang melawan dosa dan Iblis. Mereka melakukan ini 

dengan hati nurani yang bebas dan tulus (Ia menebus mereka dari kutuk hukum 

Taurat, lihat Galatia 3:13). Mereka melakukan ini dengan hati nurani yang murni 

(1Tim. 1:19). 

 

 Sesudah  hidup ini berakhir, mereka akan memerintah bersama Kristus (lihat Wahyu 

3:21). Sekarang pun mereka sudah menjadi lebih daripada pemenang melalui Dia 

(Rm. 8:37). 

 

 Apakah Saudara yaitu  raja melalui Yesus? Maka peganglah janji-janji Saudara. 

Ampunilah orang-orang yang sudah  menyakiti hati Saudara. Jangan berperang demi 

nama Saudara sendiri. Ikutlah membantu menjaga tata tertib di dalam jemaat. 

 

 

 

86 

 

 

A. Katekismus Heidelberg berkata, Kristus yaitu  Nabi, Imam, dan Raja kita. Kata-kata 

ini menunjukkan iman, kasih, dan penyerahan diri. Apakah demikian juga yang 

Saudara alami dalam hidup Saudara? 

 

B. Kata “Kristen” muncul tiga kali dalam Perjanjian Baru (Kis. 11:26, 26:28, dan 1Ptr. 

4:16). Apakah para pengikut Yesus disebut demikian untuk membedakan mereka dari 

orang-orang Yahudi? Apakah sebutan itu untuk melecehkan mereka? Kita tidak tahu 

jawabannya, tetapi satu hal yang pasti: mereka tidak menyebut diri mereka sendiri 

sebagai “orang Kristen,” tetapi orang lain yang menyebut mereka demikian (musuh-

musuh mereka!). Oleh karenanya, itu yaitu  nama kehormatan.   

 

C. Apa yang dikatakan orang lain tentang kita? Apakah kita menyerupai Kristus? 

Apakah kita menyebarkan bau harum Kristus? Kita mungkin sudah dibaptis, tetapi 

yang harus ditakutkan yaitu  banyak orang mengaku sebagai orang Kristen hanya di 

bibir saja. Kita mungkin menjadi anggota Tubuh Kristus, tetapi apakah kita anggota-

anggota yang hidup? 

87 

 

Minggu ke-13 

=========== 

 

 

 ANAK ALLAH, TUHAN KITA 

 

 Baca Yohanes 20:24-31 atau 1 Petrus 1:17-25 

 

 

 

 

Ada cerita menarik tentang seorang anak perempuan yang kehilangan bonekanya, dan 

kemudian ia melihatnya di pasar. Ia harus membayar uang untuk mendapatkan boneka itu. 

Ketika sampai di rumah, ia berbisik  kepada boneka itu, “Sekarang kamu menjadi milikku 

sekali lagi. Pertama-tama aku menjadikan kamu, kemudian aku membeli kamu...” 

 

Itu jugalah yang dikatakan Allah kepada umat-Nya. Mereka sudah  meninggalkan Dia di dalam 

Adam. Mereka sudah  jatuh ke tangan Iblis. Tetapi Kristus datang untuk menebus mereka, dan 

membawa mereka kembali kepada Allah. Sekarang mereka menjadi milik-Nya sekali lagi. 

 

Hal ini, secara singkat, merupakan ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-13. 

 

33. Pert. Mengapa Dia dinamakan Anak Allah yang tunggal, padahal kita pun 

menjadi anak-anak Allah? 

Jaw. Sebab hanya Kristus saja yang yaitu  Anak Allah yang sehakikat dan yang sama-

sama kekal. Sebaliknya, kita diangkat menjadi anak-anak Allah karena Dia, 

berdasarkan kasih karunia. 

 

34. Pert. Mengapa Saudara menyebut Dia Tuhan kita? 

Jaw. Sebab Dia sudah  menebus kita, tubuh dan jiwa, bukan dengan emas atau perak, 

88 

 

melainkan dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya, sehingga kita bukan lagi 

hamba dosa, dan sudah  melepaskan kita dari segala kuasa iblis, dan dengan demikian 

menjadikan kita milik-Nya. 

 

 

ANAK ALLAH, TUHAN KITA 

 1.  siapa Kristus bagi Allah 

 2.  siapa Kristus bagi umat-Nya 

 

Pada Minggu ke-11 dan 12, kita sudah  melihat apa saja nama sang Pengantara (Yesus, Kristus). 

Pada Minggu ke-13 dan 14, kita akan melihat siapa Dia sebenarnya (Dia yaitu  Allah dan 

manusia). Minggu ke-13 memberi tahu kita tentang keagungan-Nya. 

 

 

1.  SIAPA KRISTUS BAGI ALLAH 

 

 Dia yaitu  Anak Allah! 

  - Bapa mengatakannya sebanyak tiga kali, “Engkaulah Anak-Ku yang 

Kukasihi!” (misalnya dalam Matius 17:5). 

  - Kristus sendiri berkata, “Barangsiapa sudah  melihat Aku, ia sudah  melihat 

Bapa” (Yoh. 14:9. Bandingkan dengan Matius 26:63, 64). 

  - Bahkan Iblis harus mengakui hal ini (lihat Lukas 8:28), meskipun ia 

mengatakannya dengan marah. 

  - Anak-anak Allah mengatakannya dengan sukacita. Tomas mengakui, “Ya 

Tuhanku dan Allahku” (Yoh. 20:28). 

 

 Kristus yaitu  Anak Tunggal Allah (Yoh. 1:18). Kristus disebut “Anak-Nya sendiri”  

 (Rm. 8:32). 

 

 Nah, jika kita percaya kepada Kristus, kita juga yaitu  anak-anak Allah. Yohanes 1:12  

 menyatakan hal itu dengan sangat jelas. 

89 

 

 

 Jadi, apa perbedaan antara Kristus dan orang-orang percaya? 

 a) Kristus yaitu  Anak Allah yang sehakikat (Yoh. 5:26). Orang-orang percaya 

yaitu  anak-anak Allah karena mereka sudah  diterima sebagai anak (Ef. 1:5). 

 

 b) Kristus yaitu  Anak Allah yang kekal, bahkan sebelum dunia dijadikan. 

Orang-orang percaya sudah  diangkat menjadi anak karena Kristus. Tetapi 

mereka yaitu  anak-anak Adam! 

 

  Contoh anak angkat yaitu  Musa, anak Amram dan Yokhebed. 

 Meskipun diangkat oleh anak perempuan Firaun, ia tetaplah seorang Israel! 

 

 Anak-anak angkat di antara kita kadang-kadang diperlakukan dengan buruk. 

Mereka tidak selalu menerima banyak kasih sayang, pendidikan sekolah, 

atau warisan. 

 

 Tetapi Allah mengasihi anak-anak yang sudah  diangkat-Nya dengan harga 

yang mahal. Ia berkata bahwa segala sesuatu yaitu  milik mereka karena 

mereka milik Kristus (1Kor. 3:21-23). Ia memperlakukan mereka seolah-olah 

mereka yaitu  Yesus sendiri (Yoh. 17:23)! Ia mengasihi mereka, bahkan 

ketika Ia harus menghajar mereka (Ibr. 12:6-8). 

 

 Sungguh hak istimewa yang besar! Allah yaitu  Bapa mereka, Yesus yaitu  

Kakak sulung mereka, Roh Kudus yaitu  Pembimbing mereka, umat Allah 

yaitu  saudara-saudara mereka, para malaikat yaitu  pelayan-pelayan 

mereka, dan surga yaitu  rumah mereka. 

 

 PENERAPAN 

 

 Orang-orang percaya bukanlah anak-anak Allah berdasarkan kelahiran, melainkan 

hanya berdasarkan kelahiran kembali. Apakah Saudara sudah lahir kembali? Orang-

90 

 

orang yang sudah lahir kembali mulai menyerupai Allah lagi. Mereka mengasihi Bapa 

dan menaati-Nya. 

 

 

2.  SIAPA KRISTUS BAGI UMAT-NYA 

 

 Yesus Kristus yaitu  Tuhan mereka. Ia bangkit dari antara orang mati. Ia menjadikan 

mereka milik-Nya. Bagaimana Ia melakukan itu? 

     

 a)  Yesus membeli mereka (Kis. 20:28). 

     

 Ia membayar harga tebusan kepada Allah, untuk menebus orang-orang 

berdosa (Mat. 20:28). Ia menebus mereka dengan tubuh dan jiwa. Mereka 

menjadi milik-Nya sepenuhnya (1Kor. 6:20). 

 

 Apa harga yang harus dibayar-Nya? Bukan perak atau emas, melainkan 

darah-Nya yang tak ternilai harganya. Baca 1 Petrus 1:18, 19 secara 

lengkap. 

 

             Hukuman untuk dosa bukanlah denda, melainkan maut! (Rm. 6:23). Oleh 

sebab itu, kita hanya dapat diselamatkan apabila Kristus menyerahkan 

nyawa-Nya. 

 

 b) Yesus sudah  menyelamatkan mereka. 

  

 Kita berada di bawah kuasa banyak kekuatan dan bahkan adat istiadat 

(1Ptr. 1:18). Nenek moyang kita berpengaruh besar atas diri kita. Selain itu, 

dosa berakar dalam di hati kita. Kita yaitu  budak dosa dan Iblis. 

 

 Tetapi Kristus datang untuk menyelamatkan umat pilihan Allah. Mereka 

dibebaskan dari kuasa Iblis. Memang masih ada dosa dalam hidup mereka, 

91 

 

tetapi mereka tidak lagi berada di bawah kuasa dosa. Gambarannya 

demikian: adanya para pemberontak di suatu negeri (yang sedang 

bersembunyi) berbeda halnya dengan adanya para pemberontak yang 

sudah merebut kekuasan (memegang kendali sepenuhnya).   

 

 Umat Allah sekarang menjadi budak Yesus Kristus. Mereka bahagia dengan 

kedudukan itu. Ketika Yesus membuka pintu bagi mereka untuk pergi, 

mereka semua lebih suka tinggal bersama-Nya (Yoh. 6:67, 68).  

 

 

 

 

A. Tidak semua orang yang berkata kepada Kristus, “Tuhan,” akan masuk ke dalam 

Kerajaan Surga (Mat. 7:21). Banyak orang menganggap diri mereka sebagai anak-

anak Allah, tetapi sebenarnya mereka yaitu  hamba-hamba yang hanya ingin 

menerima upah. Mereka tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak-

anak yang sesungguhnya (Gal. 4:30). 

 

B. Kita tidak dapat berkata, “Yesus yaitu  Tuhan,” selain oleh Roh Kudus (1Kor. 12:3). 

Orang-orang percaya yang sejati yaitu  anak-anak Allah dan hamba-hamba Tuhan 

Yesus. 

 

C. Mereka juga menunjukkan hal ini dalam hidup mereka. 

 Menjadi milik Yesus yaitu  suatu berkat, tetapi hal itu juga mengikat mereka pada 

suatu kewajiban yang khidmat. Mereka sudah  diselamatkan untuk melayani Allah 

(Luk. 1:74). Lihat juga Minggu ke-1. 

92 

 

Minggu ke-14 

=========== 

 

 

 ANAK ALLAH MENJADI MANUSIA 

 

 Baca Yohanes 1:1-14 atau 1 Timotius 1:12-17 

 

 

 

 

Baca Yohanes 1:14 atau 1 Timotius 1:15, dan renungkanlah itu. Bacaan ini menunjukkan 

bahwa keselamatan kita bergantung pada kedatangan Kristus. Manusia tidak mau dan tidak 

pula mampu datang kepada Allah, tetapi Allah turun mendatangi kita dalam Yesus Kristus. 

 

Itulah isi ajaran Katekismus Heidelberg, Minggu ke-14. 

 

35. Pert. Apa arti perkataan ini: yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara 

Maria? 

Jaw. Bahwa Anak Allah yang kekal itu, yang tetap tinggal Allah sejati dan kekal, sudah  

mengenakan tabiat manusia sejati dari daging dan darah anak dara Maria oleh karya 

Roh Kudus, supaya Dia juga menjadi keturunan Daud yang sejati, yang dalam segala 

hal serupa dengan saudara-saudara-Nya, terkecuali dalam hal dosa. 

 

36. Pert. Apa manfaat yang Saudara peroleh dari kenyataan bahwa Kristus 

sudah  dikandung secara suci dan lahir? 

Jaw. Dia yaitu  Pengantara kita, dan karena ketidakbersalahan dan kesucian-Nya 

yang sempurna maka di hadapan Allah Dia menutupi dosaku yang sudah  kusandang 

sejak saat aku dikandung dan dilahirkan. 

 

93 

 

 

ANAK ALLAH MENJADI MANUSIA 

 1.  Dia yaitu  Anak Maria 

 2.  Dia yaitu  Anak Daud 

 3.  tetapi Dia bukanlah anak Adam 

 

 

Minggu ke-13 sudah  menunjukkan kepada kita bahwa Kristus yaitu  Allah. Minggu ke-14 

menunjukkan kepada kita bahwa Kristus juga yaitu  manusia. 

 

 

1.  YESUS yaitu  ANAK MARIA 

 

 Anak Allah menjadi hamba. Ia datang dengan takluk kepada hukum Taurat (Gal. 4:4): 

 -  untuk melakukan apa yang benar di hadapan Allah. 

 -  untuk membayar utang-utang umat-Nya. 

 

 Bukan Allah Bapa yang menjadi manusia, melainkan Allah Anak. Bapa yaitu  Hakim, 

tetapi Kristus yaitu  Juruselamat. 

 

 Ketika Kristus datang dari surga, 

 -  Ia tetap sama seperti sebelumnya: Allah (Rm. 9:5). 

 -  Ia menjadi yang lain dari sebelumnya: manusia. 

 

 Anak Allah dikandung dalam rahim seorang perawan. Itu merupakan rahasia yang 

agung (1Tim. 3:16). Pekerjaan itu dilakukan oleh Roh Kudus (Mat. 1:20 dan Luk. 1:35). 

Kristus lahir sebagai Anak Maria. 

 

 Anak Allah mengesampingkan kemuliaan-Nya. Ia menjadi sangat miskin (2Kor. 8:9). 

Ia tidak menggunakan kuasa-Nya seperti sebelumnya (Yoh. 17:5). 

 

94 

 

 Ia mengenakan kodrat manusia. Kita tidak datang ke dalam dunia ini atas kemauan 

sendiri. Tetapi Kristus memilih sendiri hari kelahiran-Nya (baca Filipi 2:7). 

 

 Ayub menderita begitu hebat hingga ia mengutuk hari kelahirannya. Kristus 

menderita jauh lebih hebat lagi. Ia sudah mengetahuinya sebelumnya, namun Ia 

datang dengan sukarela. 

 

 PENERAPAN 

 

 Kelahiran Kristus, sama seperti kematian-Nya di atas kayu salib, yaitu  perbuatan 

kasih. Kristus menjadi hamba Allah dan manusia, untuk mengubah orang-orang 

berdosa menjadi anak-anak dari Yang Mahatinggi. 

 

 

2.  YESUS yaitu  ANAK DAUD 

 

 Mengapa Anak Allah menjadi manusia? Katekismus Heidelberg berkata, “Supaya Dia  

 juga menjadi keturunan Daud yang sejati.” 

 

       Kristus dimaklumkan sebagai Anak Daud, Raja agung, sudah sejak zaman Perjanjian 

Lama (Mzm. 89:20-21, Yes. 11:1, Kis. 2:30). Nubuatan ini sudah  digenapi: Maria (sama 

seperti Yusuf) berasal dari keturunan Daud. 

 

 Iblis berusaha sangat keras untuk mencegah kedatangan Kristus, 

 -  dengan menghasut Haman untuk membunuh orang-orang Yahudi (baca  

  kitab Ester). 

 -  dengan menghasut Herodes untuk membunuh Yesus (baca Matius 2:16). 

  Tetapi Iblis tidak berhasil. Allah tetap setia dan perkasa! 

 

 Kristus bukan hanya Juruselamat bagi bangsa Israel. Daud berasal dari negeri Israel, 

tetapi neneknya Rut berasal dari negeri Moab. Melalui Kristus, semua bangsa akan 

95 

 

dipersatukan. 

 

 Kristus sudah  menjadi seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal (Ibr. 2:17). Ia 

benar-benar manusia. Hal ini disangkal oleh sejumlah orang. Iblis tidak dapat 

menyangkal kenyataan bahwa Kristus menjadi manusia. Oleh sebab itu, ia 

menyebarkan ajaran-ajaran palsu di dalam jemaat (lihat 1 Yohanes 4:1-3). 

 

 PENERAPAN 

 

 Yesus memahami segala kebutuhan kita, karena Ia sudah  menjadi salah seorang dari 

kita. Ia bekerja sebagai tukang kayu, Ia merasa lapar dan kesepian, dan Ia menangis. 

 

 Oleh karena Kristus sudah  datang, kita tidak bisa berdalih jika kita terus hidup di 

dalam dosa (Yoh. 15:22). Penghakiman-Nya akan berlaku dengan adil! 

 

 

3.  YESUS BUKANLAH ANAK ADAM 

 

 Kristus sama seperti kita, tetapi tanpa dosa (Ibr. 4:15). Lihat juga Katekismus 

Heidelberg, Minggu ke-6. 

 

 Ia mengenakan darah dan daging Maria, namun Ia kudus. Mengapa? Bukan karena 

Maria tidak berdosa, melainkan karena Roh Kudus menguduskan tubuh Maria untuk 

tujuan itu. 

 

 Oleh sebab itu, Kristus bukanlah anak Adam, seperti kita. Kita semua yaitu  orang 

berdosa sejak saat kita dikandung dan lahir. Kristus yaitu  pengecualian yang 

istimewa. 

 

 Ia tidak ikut dalam kejatuhan Adam. Ia mematahkan kuasa dosa dan maut. Oleh 

karena itu Ia bisa menjadi Pengantara kita!  

96 

 

 

 Ia yaitu  sang Pengantara bukan hanya pada akhir hidup-Nya, melainkan juga sudah  

 sejak semula. 

 

 PENERAPAN 

 

 Dikandung dan dilahirkannya Kristus secara kudus memuat pesan hukuman bagi kita 

(termasuk bayi). Hidup kita sudah bobrok dari akarnya (Mzm. 51:7) 

 

 

 

 

A.  Ketika Roh Kudus memperbaharui kita: 

 -  Kita pertama-tama melihat dosa-dosa yang sudah  kita lakukan. Kemudian 

kita menemukan bahwa akar-akarnya sungguh dalam. 

 -  Lalu kita melihat bahwa kita sudah ada dalam keadaan penuh dosa, sejak 

kita dikandung dan dilahirkan. 

 

B. Jadi, apa manfaat yang kita peroleh dari kelahiran Kristus? 

 Kelahiran Kristus secara kudus yaitu  pesan penuh pengharapan. Kristus menutupi 

dosa umat-Nya oleh hidup-Nya (sebagaimana Ia menebus dosa-dosa ini oleh 

kematian-Nya). 

 

C.  Pada Minggu ke-14, kita menjumpai seseorang: 

 -  yang sudah  mengenal dirinya sendiri. 

 -  yang sudah  mengenal Kristus. 

 -  yang sekarang yakin akan keselamatannya. 

 Apakah Saudara juga mempunyai iman yang sama? 

97 

 

Minggu ke-15  

=========== 

 

 

 PENDERITAAN YESUS KRISTUS 

 

 Baca Yohanes 19:1-16 atau Yesaya 53 

 

 

 

Dosa-dosa kita sudah  membangkitkan murka Allah. “Sungguh, segala hari kami berlalu karena 

gemas-Mu... Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu?” (Mzm. 90:9a dan 11a). 

 

Kristus sudah  mengenal sepenuhnya kekuatan murka Allah yang kudus. “Dia tertikam oleh 

karena pemberontakan kita... Ia dibawa ke pembantaian seperti anak domba” (Yes. 53:5a dan 

7b). 

 

Injil Yohanes menunjukkan kepada kita bagaimana penderitaan Kristus ini terjadi. Yesus 

disalibkan pada saat perayaan Paskah. "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa 

dunia!” (Yoh. 1:29).  

 

Katekismus Heidelberg berbicara tentang penderitaan Kristus pada Minggu ke-15. 

 

37. Pert. Apa arti kata menderita menurut Saudara? 

Jaw. Artinya, Dia sudah  menanggung murka Allah atas dosa seluruh umat manusia 

pada tubuh dan jiwa-Nya, selama Dia hidup di dunia ini tetapi terutama pada akhir 

hidup-Nya. Maksudnya, supaya dengan penderitaan-Nya, sebagai kurban 

perdamaian satu-satunya, Dia melepaskan tubuh dan jiwa kita dari hukuman yang 

kekal, dan memperoleh bagi kita anugerah Allah, kebenaran, dan hidup yang kekal. 

 

98 

 

38. Pert. Mengapa Dia menderita di bawah hakim Pontius Pilatus? 

Jaw. Supaya Dia, walaupun tidak bersalah, dihukum di hadapan pengadilan dunia, 

dan dengan demikian meluputkan kita dari hukuman Allah yang keras, yang hendak 

dilaksanakan atas kita. 

 

39. Pert. Apakah kematian-Nya mempunyai arti lebih besar karena terjadi pada kayu 

salib dibandingkan dengan mati secara lain? 

Jaw. Lebih besar artinya, sebab dengan demikian aku mempunyai kepastian, bahwa 

Dia sudah  menanggung kutuk yang ada atas diriku, mengingat bahwa kematian pada 

kayu salib itu terkutuk di hadapan Allah. 

 

 

PENDERITAAN YESUS KRISTUS 

 1.  Ia menderita bagi orang-orang berdosa 

 2.  Ia menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus 

 3.  Ia menderita di atas kayu salib 

 

Tuhan Yesus dilahirkan dalam keadaan yang sangat sederhana. Ia menjalani hidup yang 

penuh penderitaan dan kesedihan. Ia mati dengan cara yang memalukan. 

 

 

1.  YESUS MENDERITA UNTUK ORANG-ORANG BERDOSA 

 

 Tuhan Yesus menderita di sepanjang hidup-Nya: 

 -  Ia harus memeras keringat untuk menghidupi diri-Nya. 

 -  Ia ikut menderita dalam dukacita dan sakit penyakit manusia. 

 -  Ia hidup di antara orang-orang berdosa dan munafik. 

 

 Tuhan bahkan lebih menderita lagi ketika Ia mulai mengabarkan Injil: 

 -  Iblis menyerang-Nya, contohnya di padang gurun. 

 -  musuh-musuh-Nya iri hati dan memfitnah Dia. 

99 

 

 -  banyak orang tidak peka terhadap isi ajaran-Nya. 

 -  orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh-Nya. 

 -  murid-murid-Nya berkali-kali salah paham terhadap diri-Nya. 

 

 Tuhan menderita terutama pada akhir hidup-Nya: 

 -  Ia bergumul di Taman Getsemani. 

 -  Ia ditangkap dan diadili di hadapan Sanhedrin (Mahkamah Agama Yahudi). 

 -  Ia dicambuk dengan sangat kejam. 

 -  Ia dihukum mati di atas kayu salib. 

 -  Ia disangkal oleh sahabat-sahabat terbaik-Nya. 

 -  Ia diejek dan diolok-olok oleh manusia. 

 -  Ia ditinggalkan sendirian oleh Allah, Bapa-Nya. 

  

 Yesus Kristus yaitu  Allah, tetapi Ia menderita sebagai manusia. Ia menderita dalam 

tubuh dan jiwa-Nya. Murka Bapa-Nya pasti lebih menyakitkan bagi-Nya daripada 

paku-paku di kayu salib. 

  

 Yesus menanggung murka Allah atas dosa-dosa umat manusia. Itu tidak berarti 

bahwa Ia mati bagi semua orang, satu per satu. Ia memberikan nyawa-Nya bagi 

domba-domba-Nya (Yoh. 10:15). 

 

 Akan tetapi, Allah murka terhadap dosa-dosa seluruh umat manusia. Murka ini tidak 

dapat dibagi menjadi dua. Kristus harus mengalami murka Allah dengan sepenuh-

penuhnya supaya dapat merenggut umat pilihan Allah dari api!  

 

 Yesus menderita bagi dosa-dosa orang lain. Para martir seperti Stefanus juga mati 

dengan cara yang menyakitkan (Kis. 7:60), tetapi kematian mereka tidak lagi 

merupakan hukuman. 

 

 Yesus bukan hanya teladan bagi kita dalam penderitaan kita (1Ptr. 2:21). Pada 

kenyataannya, Dialah yang menggantikan tempat kita (1Ptr. 2:24). Ia mati sebagai 

100 

 

Pengganti. Ia menebus umat-Nya dari hukuman kekal. 

 

 Penderitaan-Nya yaitu  persembahan penghapus dosa. Penderitaan-Nya itu yaitu  

satu-satunya korban yang dapat berkenan pada Allah. Itu yaitu  satu-satunya cara 

untuk menyingkirkan murka-Nya, untuk mempersatukan kembali Allah dan manusia. 

  

 

 

2.  YESUS MENDERITA DI BAWAH PEMERINTAHAN PONTIUS PILATUS 

 

 Pengakuan Iman Rasuli berkata, “Ia menderita di bawah pemerintahan Pontius 

Pilatus” (yaitu, ketika Pontius Pilatus menjadi gubernur). Tidak dikatakan, “Ia 

menderita ketika Kayafas menjadi Imam Besar orang-orang Yahudi.”  

 

 Memang benar bahwa Tuhan sangat menderita di tangan Kayafas. Tetapi pada masa 

itu, bangsa Yahudi diperintah oleh bangsa Romawi. Mereka tidak diperbolehkan 

menghukum mati siapa pun kecuali mereka mendapat izin dari pemerintahan Roma. 

 

 Pontius Pilatus memerintah negeri Israel atas nama Kaisar, penguasa Roma. Itulah 

sebabnya orang-orang Yahudi membawa Yesus kepada Pilatus. Dengan demikian, Ia 

menderita ketika Pilatus menjadi gubernur. 

 

 Itu tidak berarti bahwa Pilatus lebih jahat daripada orang-orang Farisi. Justru 

sebaliknya! Baca Yohanes 19:11. Lantas, mengapa nama Pilatus disebutkan secara 

tegas? 

 

 Karena Pilatus berbicara atas nama Allah sendiri! Pemerintah yaitu  hamba Allah 

(Rm. 13:1-4). Yesus berkata, “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, 

jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas” (Yoh. 19:11). 

 

 Tentu saja, Pontius Pilatus tidak dapat berdalih atas kesalahannya dalam perkara 

101 

 

Yesus. Ia menghukum mati Yesus karena tidak ingin kehilangan hubungan baik 

dengan kaisar. Tetapi di dalam semuanya itu, Allah mengerjakan rencana-Nya yang 

berdaulat (Kis. 2:23). 

 

 Pilatus memandang Yesus sebagai manusia yang tidak bersalah (Yoh. 18:38b dan 

19:4, 6). Namun Allah memandang-Nya sebagai Anak Domba yang memikul 

kesalahan orang-orang berdosa.  

 

 Oleh sebab itu, Yesus dihukum mati... oleh Allah sendiri! Alkitab tidak berkata, 

“Manusia menyerahkan Dia...” melainkan, “Allah menyerahkan Dia bagi kita semua” 

(Rm. 8:32). 

 

 Ini merupakan penghiburan yang besar bagi umat Allah. Mereka menganggap diri 

mereka pantas dihukum di neraka. Tetapi ketika Roh Kudus memberi mereka iman 

untuk melihat, mereka melihat Yesus sedang berdiri di hadapan pengadilan Allah, 

dengan memikul beban kesalahan mereka.  

 

 Allah membebaskan mereka dari tuduhan kejahatan (menyatakan bahwa mereka 

tidak bersalah) berdasarkan apa yang sudah  dilakukan Kristus. Membebaskan diri 

sendiri dari tuduhan kejahatan tidak ada gunanya. Kita perlu Allah untuk melakukan 

itu. 

 

 Siapa yang dibebaskan-Nya dari tuduhan kejahatan? Orang-orang yang berduka 

karena dosa-dosa mereka dan memohon belas kasihan-Nya. Mereka tertuduh oleh 

hukum Allah, oleh Iblis, dan oleh hati nurani mereka sendiri. 

 

 Berapa sering Allah membebaskan mereka dari tuduhan kejahatan? Ini terjadi hanya 

satu kali dalam hidup anak-anak Allah. Tetapi sesudah  itu, mereka bersemangat untuk 

mendengarnya lagi, setiap kali Injil diberitakan atau sakramen-sakramen dijalankan. 

Mereka merasakan keinginan itu khususnya ketika mereka sudah  berdosa dengan 

cara yang menyedihkan, dan ketika jiwa mereka terkulai. 

102 

 

 

 

3. YESUS MENDERITA DI ATAS KAYU SALIB 

 

 Yesus tidak dibunuh secara sembunyi-sembunyi. Dia juga tidak dirajam sampai mati 

oleh segerombolan orang yang marah. Sebaliknya, Ia dijatuhi hukuman mati oleh 

pengadilan, dan hukuman itu dilaksanakan di depan umum.  

 

Orang-orang yang disalib mati dengan cara yang sangat menyakitkan. Mereka 

tergantung di tengah terik matahari. Daging mereka robek, dan sebagainya. 

 

 Mati dengan cara seperti itu dianggap sangat memalukan. Dalam Kekaisaran Roma, 

hukuman ini hanya diberikan kepada para budak dan penjahat, seperti perampok 

bersenjata. 

 

 Terlebih lagi, jenis kematian ini dikutuk oleh Allah. Ketika seorang Isreal dirajam 

sampai mati, ia dianggap terkutuk oleh Allah (Ul. 21:23). Sebagai tandanya, jasadnya 

harus digantung di atas pohon. 

 

 Yesus bersedia mati dengan cara seperti itu! Ia digantung di atas kayu salib sebagai 

Penanggung dosa yang agung. Kasih-Nya sungguh besar dan menakjubkan! 

 

 Apakah Saudara merasa pantas dikutuk oleh Allah? Jika demikian, maka Yesus akan 

melihat Saudara dengan belas kasihan. Roh Kudus akan menyingkapkan Juruselamat 

kepada Saudara. Dan Allah Bapa akan berkata, “Kehangatan murka tiada pada-Ku” 

(Yes. 27:4a). 

 

 Yesaya sudah  bernubuat mengenal hal ini: “Ganjaran yang mendatangkan 

keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya” (Yes. 53:5b). Dan Paulus berseru, 

“Kristus sudah  menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk 

karena kita” (Gal. 3:13a). 

103 

 

 

 

 

A.  Penderitaan Yesus menunjukkan kepada kita betapa mengerikannya dosa itu. 

 Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri! (Rm. 8:32). Penderitaan itu juga 

menunjukkan apa yang menanti kita jika kita menolak Tuhan Yesus. 

 

B. Hai umat Allah, takjublah akan Juruselamatmu! 

 Pandanglah salib Kalvari. Itu yaitu  tempat di mana engkau seharusnya digantung. 

Tidakkah engkau mau mengasihi dan melayani Tuanmu? 

104 

 

Minggu ke-16 

=========== 

 

 

 AKHIR HIDUP YESUS 

 

 Baca Matius 27:45-61 atau Yohanes 19:28-42 

 

 

 

 

Firman Allah menunjukkan kepada kita betapa besar penderitaan Yesus bagi umat-Nya pada 

akhir hidup-Nya. Ia berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 

27:46). Yesus turun ke dalam kerajaan maut... kemudian Ia berseru lagi dengan suara nyaring 

dan menyerahkan nyawa-Nya (Mat. 27:50). Yesus mati...jasad-Nya dibaringkan di dalam 

kubur milik Yusuf, orang Arimatea (Mat. 27:60). Yesus dikuburkan...   

 

 

Ini merupakan pokok bahasan Katekismus Heidelberg, Minggu ke-16. 

 

40. Pert. Mengapa Kristus harus merendahkan diri sampai mati?  

Jaw. Sebab, menurut keadilan dan kebenaran Allah, hutang dosa-dosa kita tidak 

dapat dilunasi dengan cara lain kecuali dengan kematian Anak Allah. 

 

41. Pert. Mengapa Dia dikuburkan? 

Jaw. Supaya dengan demikian ditegaskan bahwa Dia sudah  benar-benar mati. 

 

42. Pert. Jika Kristus sudah  mati untuk kita, mengapa kita juga harus mati? 

Jaw. Kematian kita bukanlah pelunasan utang dosa-dosa kita, melainkan kematian 

bagi dosa, dan pintu masuk ke dalam hidup yang kekal. 

105 

 

 

43. Pert. Manfaat apa lagi yang kita peroleh dari pengorbanan dan kematian Kristus 

pada salib? 

Jaw. Oleh kekuatan pengorbanan dan kematian itu, manusia lama kita ikut 

disalibkan, dimatikan, dan dikuburkan bersama dengan Dia, supaya hawa nafsu 

daging tidak berkuasa lagi dalam diri kita, tetapi kita mempersembahkan diri kita 

menjadi korban syukur bagi-Nya. 

 

44. Pert. Mengapa ditambahkan kata-kata turun ke dalam kerajaan maut? 

Jaw. Supaya dalam godaan-godaan yang paling sengit sekalipun, aku mendapat 

keyakinan dan hiburan yang sungguh-sungguh bahwa Tuhanku Yesus Kristus sudah  

melepaskan aku dari ketakutan dan kesakitan neraka, oleh ketakutan, nestapa, 

kegentaran, dan siksa neraka yang tidak terkatakan yang sudah  diderita-Nya selama 

masa sengsara-Nya, teristimewa di kayu salib. 

 

 

AKHIR HIDUP YESUS 

 1.  Ia mati 

 2.  Ia dikuburkan 

 3.  Ia turun ke dalam kerajaan maut 

 

Pada akhir hidup-Nya, Yesus makin lama makin sendirian: 

-  Ia mati: jiwa-Nya meninggalkan raga-Nya (Mat. 27:50). 

-  Ia dikuburkan: sahabat-sahabat-Nya meninggalkan Dia (Mat. 27:61). 

-  Ia turun ke dalam kerajaan maut: Allah meninggalkan Dia (Mat. 27:46). 

 

 

1.  YESUS MATI 

 

 Maut mendatangkan penderitaan hebat bagi Tuhan Yesus: 

 -  Maut yaitu  musuh-Nya (baca Yohanes 11:38). 

106 

 

 -  Kita memang pantas mati, tetapi Yesus tidak pernah berbuat dosa apa pun. 

 -  Ia menanggung murka Allah ketika menyerahkan nyawa-Nya. 

 -  Tidak ada siapa-siapa di dekat-Nya yang bisa menghibur Dia (Mat. 27:41-44). 

 

 Lantas, mengapa penting bagi Kristus untuk merendahkan diri-Nya sampai begitu 

rupa? Apakah benar-benar tidak ada cara lain bagi Allah untuk menyelamatkan umat 

pilihan-Nya? Jawabannya singkat: tidak ada cara lain!   

 

 Allah tidak akan menyelewengkan keadilan-Nya. Ia tidak tawar-menawar dengan 

aturan-aturan-Nya. Ia tidak menutup mata terhadap dosa kita. Dia kudus! Dia yaitu  

Allah! 

 

 Allah tidak akan mengubah kebenaran-Nya. Ia akan melakukan apa yang sudah  

dijanjikan-Nya, tetapi Ia juga akan melakukan apa yang sudah  diancamkan-Nya. Baca 

Kejadian 2:17 dengan cermat. 

 

 Allah menghukum Anak-Nya yang terkasih. Yesus datang sebagai Adam kedua. Ia 

menggantikan tempat umat-Nya. Oleh sebab itu, Ia harus mati. 

 

 Tetapi Allah tidak menghukum semua orang. Ia bisa saja melakukannya. Ia 

seharusnya melakukannya. Tetapi Ia memberikan Anak-Nya sebagai ganti kita. 

Sungguh kasih yang menakjubkan! Tak seorang pun dari kita mau memberikan 

anaknya untuk mati bagi musuh-musuh (Rm. 5:7). 

 

 Apakah kita sudah menerima kebenaran bahwa kita pantas mati? Apakah kita 

mencari Yesus seperti si pencuri di atas kayu salib? Jika demikian, maka Tuhan juga 

akan berkata kepada kita, “Engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam 

Firdaus!” 

 

 Lantas, mengapa kita masih harus mati? Apakah Allah akan menghukum orang dua 

kali? Apakah Dia menuntut suatu korban lain? Apakah Ia belum mengampuni umat-

107 

 

Nya dengan sepenuhnya? 

 

 Tidak! Maut bukan lagi bayaran untuk dosa-dosa kita. Maut yaitu  mati terhadap 

dosa-dosa kita. Bagi Kristus maut yaitu  kutuk, tetapi bagi kita maut yaitu  berkat 

(1Kor. 15:55, 56). 

 

 Maut sekarang yaitu  pintu masuk ke kehidupan kekal. Maut yaitu  hamba yang 

membukakan pintu gerbang surga bagi anak-anak Allah. Mereka sudah menerima 

hidup baru di bumi (Yoh. 5:24), tetapi di surga hidup baru ini akan menjadi 

sempurna. 

 

 Itulah sebabnya kadang kala mereka merindukan hari kematian mereka. Mereka 

merasakan kerinduan itu bukan karena mereka lelah dengan kehidupan ini (seperti 

orang sakit atau tua), melainkan karena mereka muak terhadap dosa. Baca Filipi 1:23. 

 

 Dosa yaitu  beban terberat yang harus mereka pikul (bukan penderitaan). Baca 

Roma 7:24. Dosa yaitu  musuh terbesar mereka. Tetapi musuh ini akan mati segera 

sesudah mereka mati, berkat Dia yang sudah  mati bagi mereka! 

 

 

2.  YESUS DIKUBURKAN 

 

 Mengapa? Apakah Yesus dikuburkan? Tidak dikuburkan yaitu  kutuk. Yesus sudah 

menanggung kutuk Allah (Yoh. 19:30). Oleh sebab itu, Bapa-Nya memberi perhatian 

supaya Ia dikuburkan dengan terhormat. Yesus dikuburkan sebagai orang kaya (Yes. 

53:9, terjemahan KJV – pen.). 

 

 Namun demikian, dikuburkan yaitu  hal yang selalu memalukan bagi manusia, 

meskipun banyak orang datang untuk memberikan penghormatan dan banyak 

upacara dilakukan. Allah berfirman, “Engkau debu dan engkau akan kembali menjadi 

debu” (Kej. 3:19). Yesus menderita dan merasakan akibat-akibat dari dosa kita. Raja 

108 

 

segala raja dibaringkan di dalam kubur.  

 

 Dengan cara ini Yesus menunjukkan bahwa Ia benar-benar mati. Orang Muslim 

berkata bahwa Yesus sebenarnya tidak mati.Tetapi seandainya mereka benar, berarti 

pekerjaan-Nya tidak selesai. Baca Yohanes 19:34 dan 40.  

 

 Yesus menggantikan tempat kita dalam segala hal. Sama seperti kita dilahirkan, 

demikian pula Ia dilahirkan. Sama seperti kita mati, demikian pula Ia mati. Sama 

seperti kita dikuburkan, demikian pula Ia dikuburkan. Ia yaitu  Juruselamat yang 

sempurna! 

 

 Allah menjagai kubur-kubur umat-Nya. Kubur-kubur itu yaitu  ladang panen bagi 

Tuhan Yesus. Kubur-kubur itu terbuka terhadap surga dan tertutup bagi neraka. 

Namun, bagi orang-orang yang tidak bertobat, justru sebaliknya yang berlaku. 

 

 Manfaat apa lagi yang kita peroleh dari kematian dan penguburan Kristus? 

Bahwa oleh kuasa-Nya, manusia lama kita ikut disalibkan, dimatikan, dan 

dikuburkan bersama dengan Dia. Dengan kata lain, Allah tidak hanya menganggap 

kita orang benar, tetapi juga menjadikan kita orang benar. 

 

 Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan (Ibr. 12:14). Kita semua 

ingin masuk surga, tetapi apakah kita mau meninggalkan dosa? Kita ingin mati di 

dalam Tuhan, tetapi apakah kita juga ingin hidup di dalam Tuhan? 

 

 Apabila kita dapat menghindari diri dosa kita, itu sungguh suatu berkat. Jika kita 

tidak menyalibkan dan menguburkan kodrat kita yang penuh dosa, maka kodrat kita 

itu akan menyalibkan dan menguburkan kita.  

 

 Apabila kita dapat menghindari diri dosa kita, itu merupakan karunia Kristus. Ketika 

Kristus dikuburkan, Ia menguburkan hidup kita yang penuh dosa (Rm. 6:4). Sekarang 

Ia membangkitkan kita kepada hidup yang baru oleh Roh-Nya. Langkah demi langkah 

109 

 

kita maju ke depan, dalam kekuatan-Nya. 

 

 Kita harus berperang melawan dosa kita, walaupun itu mungkin menyakitkan bagi 

kita (Mat. 5:29, 30!). Jangan salibkan sesamamu, tetapi salibkanlah hatimu yang 

penuh dosa! Lakukanlah itu sembari melihat kepada Yesus, Dia yang sudah  disalibkan!  

  

 Kita harus mempersembahkan diri kita kepada Tuhan sebagai korban syukur. Kita 

tidak bisa mati bagi dosa-dosa kita, tetapi kita harus mati terhadap dosa-dosa kita. 

Hidup kita yang berdosa akan dikuburkan selamanya, berkat Dia yang sudah  

dikuburkan bagi kita! 

 

 

3.  YESUS TURUN KE DALAM KERAJAAN MAUT 

 

 Apakah Yesus pergi ke neraka sesudah  mati? 

 - Orang-orang Katolik Roma berkata, “Ya.” Ia melakukannya untuk 

melepaskan umat Allah dalam Perjanjian Lama. 

 - Para penganut Lutheran berkata, “Ya.” Ia melakukannya untuk menyatakan 

kemenangan-Nya atas Iblis. 

 

 Para penganut ajaran Reform berkata, “Tidak.” Yesus tidak benar-benar pergi ke 

neraka, tetapi Ia menderita kesakitan yang dirasakan orang-orang kafir di neraka. Itu 

terjadi di Taman Getsemani, dan terutama di atas kayu salib (Mat. 27:46). 

 

 Tetapi bukankah itu bertentangan dengan nas-nas Alkitab seperti 1 Petrus 3:19 dan 

4:6? Tidak, Petrus memberi tahu kita bahwa Kristus memberitakan Injil oleh Roh-Nya, 

melalui mulut Nuh, kepada orang-orang yang sejak zaman Nuh sudah  mati, dan yang 

sekarang rohnya ada di neraka. Tidak ada “kesempatan kedua” untuk bertobat (Pkh. 

11:3)! 

 

 Lantas, mengapa turunnya Yesus ke dalam kerajaan maut disebutkan dalam 

110 

 

Pengakuan Iman Rasuli? 

 -  Untuk menunjukkan apa bagian terburuk dari penderitaan-Nya. 

 -  Ia menderita bukan hanya dalam tubuh-Nya, melainkan juga dalam roh-Nya. 

 

 Yesus ada di neraka ketika Ia berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau 

meninggalkan Aku?” Tak seorang pun ditinggalkan sepenuhnya oleh Allah dalam 

hidup ini. Tetapi di neraka, hanya ada kegelapan pekat. 

 

 Apa manfaat Yesus turun ke dalam kerajaan maut? Ia mengalami semuanya ini untuk 

umat-Nya, yang sudah  membuat diri mereka sendiri sebenarnya pantas menderita di 

neraka selama-lamanya. 

 

 Ada banyak penghiburan dengan mengetahui hal ini. Ada kalanya kita merasakan 

nestapa yang mendalam dan penderitaan seperti siksa neraka. Kita merasa benar-

benar ditinggalkan oleh Tuhan. Tetapi tidak, Yesus dibiarkan di atas kayu salib, 

supaya kita diterima Allah dan tidak pernah ditinggalkan oleh-Nya! 

111 

 

Minggu ke-17 

=========== 

 

 

 MANFAAT KEBANGKITAN KRISTUS 

  

Baca 1 Korintus 15:1-11 atau Yohanes 11:17-27 

 

 

  

 

Ketika orang-orang kafir mempersembahkan korban kepada roh nenek moyang mereka, 

bagaimana mereka menyimpulkan bahwa korban mereka sudah  diterima? Mereka berkata, 

misalnya, bahwa ayam-ayam datang untuk memakan korban itu. Tetapi itu hanya 

menunjukkan bahwa ayam-ayam tersebut sedang lapar! 

 

Bagaimana orang Kristen tahu bahwa Allah sudah  menerima korban Yesus Kristus, Anak-Nya, 

pada kayu salib? Bapa sudah  membangkitkan-Nya dari antara orang mati! Yesus bangkit oleh 

kuasa Bapa-Nya (Rm. 4:25). 

 

Yesus juga bangkit oleh kuasa-Nya sendiri (Yoh. 10:18). Ini menunjukkan bahwa Kristus yaitu  

Allah (Rm. 1:4). Yesus menerima upah atas penderitaan-Nya. Sekarang Ia berbagi upah ini 

dengan orang-orang kepunyaan-Nya. 

 

Inilah yang ditunjukkan Katekismus Heidelberg, Minggu ke-17. 

 

45. Pert. Apa manfaat kebangkitan Kristus bagi kita? 

Jaw. Pertama, oleh kebangkitan-Nya Dia sudah  mengalahkan maut, supaya Dia dapat 

memberikan kepada kita kebenaran yang sudah  diperoleh-Nya dengan kematian- 

Nya. Kedua, oleh kuasa kebangkitan itu kita pun dibangkitkan untuk menempuh 

112 

 

kehidupan yang baru. Ketiga, bagi kita kebangkitan Kristus menjadi jaminan 

kebangkitan kita yang membahagiakan. 

 

 

MANFAAT KEBANGKITAN KRISTUS 

 1.  pembenaran 

 2. pengudusan 

 3.  pemuliaan 

 

Katekismus Heidelberg hanya berbicara tentang buah dari kebangkitan Yesus, bukan tentang 

kenyataan kebangkitan itu sendiri. Ini agak mengherankan! 

- Kenyataan kebangkitan itu sudah  disangkal sejak awal (Mat. 28:11-15). 

- Paulus memberikan banyak bukti bahwa Yesus sudah  bangkit (1Kor. 15:1-8). 

 

Jadi, mengapa katekismus diam mengenai hal ini? 

- Ada kalanya mengabaikan musuh itu lebih baik. 

- Tidak ada selisih pendapat antara orang Katolik Roma dan orang Protestan dalam hal  

 ini. 

- Katekismus itu lebih memberikan perhatian kepada orang-orang Kristen yang 

menerima kenyataan kebangkitan Yesus, namun tidak mengenal kuasa kebangkitan 

itu. 

 

Jadi, apa manfaat kebangkitan Yesus bagi kita? 

Marilah pertama-tama kita perhatikan dua hal: 

- Kita tidak boleh melayani Allah demi mendapat keuntungan sendiri, melainkan 

karena Ia layak dilayani. Allah itu lebih daripada pemberian-pemberian-Nya. 

- Namun demikian, jika kita mencari-Nya untuk melayani-Nya dan hidup bersekutu 

dengan-Nya, maka kita juga akan memetik buah-buah dari kehidupan, kematian, dan 

kebangkitan Kristus.  

 

Manfaat itu bisa diringkas dalam tiga hal: 

113 

 

-  Tuhan membenarkan umat-Nya. 

-  Tuhan menguduskan umat-Nya. 

-  Tuhan memuliakan umat-Nya. 

 

 

1.  TUHAN MEMBENARKAN UMAT-NYA 

 

 Kristus sudah  memperoleh kebenaran yang kita butuhkan. Kebenaran ini seperti kain 

yang dapat menutupi ketelanjangan kita di hadapan Allah. Akan tetapi, sayangnya 

kita tidak mampu atau tidak mau mengenakan kain ini. 

 

 Ini juga merupakan pekerjaan sang Juruselamat: Ia mengenakan kebenaran-Nya 

pada hati orang berdosa. Yesus tidak dapat melakukan itu sebagai Juruselamat yang 

mati. Oleh sebab itu, Ia bangkit dari kubur. 

 

 Sebagai contoh: seseorang berjalan melintasi padang gurun dan hampir mati 

kehausan. Tiba-tiba ia menemukan sebuah sumur, tetapi sumur itu begitu dalam 

hingga ia tidak dapat mengambil airnya. 

 

 Itulah yang dirasakan orang berdosa ketika matanya sudah  terbuka: 

 -  ia merasakan kebutuhan dan kesalahannya di  hadapan Allah. 

 -  pada waktunya ia pun menemukan pemberian Kristus. 

 -  tetapi ia tidak mampu mengambilnya. 

 

 Kristus yaitu  Juruselamat yang sempurna: 

 -  Ia membeli air hidup. 

 -  Ia membuat orang berdosa haus akan air itu. 

 -  Ia juga memberikan ember dan mulut untuk meminumnya. 

 

 

2.  TUHAN MENGUDUSKAN UMAT-NYA 

114 

 

 

 Minggu ke-16 menunjukkan kepada kita buah dari salib Yesus: manusia lama kita  

 disalibkan dan dikubur. 

 Minggu ke-17 menunjukkan kepada kita buah dari kebangkitan Yesus: kita  

 dibangkitkan untuk menempuh kehidupan yang baru. 

 

 Menurut kodrat, kita ini seperti orang mati, yang terbaring di dalam kubur (lihat 

Yehezkiel 37:1-14). Ini berlaku bagi kita semua. 

 

 Akan tetapi, terpujilah Allah, Yesus sudah  bangkit dari kematian! 

 Baca Yohanes 5:25 secara lengkap. Ia membangkitkan orang-orang berdosa untuk  

 menjalani hidup yang baru (Ef. 5:14). 

 

 Hal ini menjadi mungkin hanya oleh kuasa-Nya. Jika kita mengusahakannya sendiri, 

kita akan selalu gagal. Ingat tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh. 15).  

 

 Allah membenarkan umat-Nya, tetapi Ia juga menguduskan mereka. Meskipun 

manfaat-manfaat ini berbeda, namun keduanya selalu berjalan beriringan. 

 

 Kristus sudah  berbuat sesuatu bagi umat-Nya. Ia juga berbuat sesuatu dalam diri 

umat-Nya: Ia memperbaharui mereka. Mereka mulai berbuah bagi-Nya. 

 

 

3.  TUHAN MEMULIAKAN UMAT-NYA 

 

 Kristus membangkitkan umat-Nya: bukan hanya hati mereka, melainkan juga tubuh 

mereka. Ia sendiri bangkit dari kubur secara jasmani, maka umat-Nya pun akan 

bangkit secara serupa pada Hari Penghakiman. Hanya pada saat itulah keselamatan 

mereka akan menjadi sempurna. 

 

 Memang benar bahwa semua orang akan bangkit (Yoh. 5:28, 29). Tetapi bagi banyak 

115 

 

orang, hari kebangkitan itu akan menjadi hari yang mengerikan (Dan. 12:2), menjadi 

permulaan dari penderitaan kekal dalam tubuh dan jiwa. Hanya bagi umat Allah hari 

itu akan menjadi hari yang penuh sukacita.  

 

 Kebangkitan Kristus yaitu  tanda atau jaminan pasti bagi mereka bahwa mereka 

juga akan bangkit. Kristus yaitu  buah sulung (atau hasil pertama) dari tuaian (1Kor. 

15:23). Dia yaitu  Kepala, sementara umat-Nya yaitu  anggota-anggota tubuh-Nya.  

 

 

 

 

Tiga buah sudah  disebutkan. Dua buah yang pertama diterima dalam hidup ini, sementara 

buah yang ketiga diterima sesudah  kehidupan ini. 

 

Ketiga buah ini tidak diinginkan oleh semua orang. Secara kodrat, kita mengejar perkara-

perkara dunia ini, tetapi perkara-perkara dunia ini akan berlalu. Sebaliknya, anak-anak Allah 

menerima sesuatu yang akan bertahan selamanya. Apa alasannya? 

 

Kristus hidup selamanya. “Ia sudah  mengalahkan maut.” Semua orang takut mati, bahkan 

umat Allah pun kadang-kadang demikian. Tetapi Kristus sudah  mematahkan kuasa maut (Why. 

1:18). 

 

Lazarus juga bangkit dari kematian, tetapi ia harus mati lagi. Yesus bangkit untuk tidak pernah 

mati lagi. Henokh dan Elia sudah  “melangkahi” kematian, tetapi Yesus sudah  mengalahkan 

kematian. 

 

Apakah kita melihat adanya suatu perubahan di dunia ini sejak Kristus bangkit? Orang masih 

mati, bukan begitu? Itu benar, tetapi bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus, kematian 

bukan lagi merupakan kematian. Kematian hanyalah sebuah bayangan, tidak lebih dari tidur 

(1Tes. 4:14, terjemahan KJV – pen.). Mereka akan menutup mata, hanya untuk terjaga di 

Taman Firdaus!

116 

 

Minggu ke-18 

=========== 

 

 

 KENAIKAN KRISTUS 

 

 Baca Kisah Para Rasul 1:1-11 atau Filipi 2:1-11 

 

 

 

 

Yesus kembali ke surga 40 hari sesudah  kebangkitan-Nya. Ini merupakan langkah kedua dalam 

peninggian-Nya. 

 

Mengapa Yesus tidak tinggal lebih singkat di bumi? 

 - Oleh karena musuh-musuh-Nya: Yesus membuktikan bahwa Ia hidup (Kis. 1:3a) 

 - Oleh karena murid-murid-Nya: Yesus mengajar mereka tentang Kerajaan Allah (Kis.  

 1:3b) 

 

Mengapa Ia tidak tinggal lebih lama? 

 - Oleh karena Bapa-Nya: Yesus ingin berada bersama-sama dengan Bapa-Nya lagi. 

 - Oleh karena anak-anak-Nya: Jauh lebih baik bagi mereka jika Ia pergi ke surga (Kis.  

 1:5). 

 

Semuanya ini diungkapkan dengan jelas dalam Katekismus Heidelberg, Minggu ke-18. 

 

46. Pert. Apa arti naik ke sorga menurut Saudara? 

Jaw. Bahwa di depan mata murid-murid-Nya Kristus terangkat dari bumi naik ke 

sorga, dan bahwa Dia berada di sana untuk kebaikan kita, sampai Dia datang kembali 

117 

 

untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. 

 

 

47. Pert. Bukankah Kristus menyertai kita sampai pada akhir zaman, sebagaimana 

sudah  dijanjikan-Nya kepada kita? 

Jaw. Kristus yaitu  manusia sejati dan Allah sejati. Menurut tabiat kemanusiaan-

Nya, Dia tidak ada lagi di atas bumi, tetapi menurut keallahan, kemuliaan, anugerah, 

dan Roh-Nya, Dia tidak pernah meninggalkan kita. 

 

48. Pert. Tetapi, jika kemanusiaan-Nya itu tidak terdapat di segala tempat bersama 

dengan keallahan, bukankah kedua tabiat Kristus itu terpisah yang satu dengan yang 

lain? 

Jaw. Sekali-kali tidak. Keallahan itu tak dapat dikurung oleh apa pun, dan hadir di 

segala tempat. Oleh karena itu, keallahan itu berada di luar batas-batas kodrat 

kemanusiaan yang dikenakannya, namun berdiam juga di dalamnya dan tetap 

bersatu dengan diri-Nya. 

 

49. Pert. Apa manfaat kenaikan Kristus ke sorga bagi kita? 

Jaw. Pertama, di sorga Dia menjadi Jurusyafaat bagi kita di hadapan Bapa-Nya. 

Kedua, adanya daging kita di sorga menjadi jaminan yang pasti bahwa Dia, sebagai 

Kepala, akan menyambut kita, yaitu anggota-anggota-Nya. Ketiga, Dia mengutus 

Roh-Nya kepada kita supaya juga menjadi jaminan bagi kita. Oleh kuasa Roh itu kita 

mencari perkara yang di atas, tempat Kristus duduk di sebelah kanan Allah, dan 

bukan perkara yang di bumi. 

 

 

KENAIKAN KRISTUS 

 1.  Ia meninggalkan dunia ini sebagai manusia 

 2.  Ia tetap berada bersama kita sebagai Kristus 

 3.  Ia menghubungkan surga dan bumi sebagai Pengantara 

 

118 

 

 

1.  YESUS MENINGGALKAN DUNIA INI SEBAGAI MANUSIA 

 

 Kristus terangkat dari bumi ke surga di depan mata murid-murid-Nya (Kis. 1:9). 

Murid-murid itu sudah  melihat apa yang terjadi. Yesus meninggalkan dunia ini. 

 

 Kristus akan tinggal di surga sampai Ia datang kembali dengan cara yang sama, 

untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (Kis. 1:11). Ia pergi dari bumi ke 

surga. Ia akan datang dari surga ke bumi. 

 

 Orang Kristen Reform berkata bahwa tubuh Kristus ada di surga. Kristus sendiri ada 

di mana-mana karena Dia yaitu  Allah. Tetapi Ia meninggalkan dunia ini sebagai 

manusia. 

 

 Orang Lutheran berkata bahwa tubuh Kristus ada di mana-mana. Kristus yaitu  Allah 

dan manusia pada saat yang sama. Oleh sebab itu, Ia tidak lagi merupakan manusia 

seperti kita. 

 

 Ajaran ini tidak sehat: 

  - Jika daging kita tidak ada di surga sekarang, maka kita tidak akan pernah 

yakin bahwa kita juga akan mencapai surga. 

  - jika daging kita tidak layak masuk surga, maka kita harus memandang 

rendah tubuh kita dan dunia ini (ciptaan Allah).  

 

 

2.  YESUS TETAP TINGGAL BERSAMA KITA SEBAGAI ALLAH 

 

 Jika Kristus ada di surga, bagaimana Ia bisa berjanji bahwa Ia akan selalu ada beserta 

kita? Baca Matius 28:20 dan 18:20. 

 

 Jawabannya yaitu  Kristus itu Allah dan manusia. Sebagai manusia, Ia pergi 

119 

 

meninggalkan dunia ini. Sebagai Allah, Ia tetap tinggal bersama umat-Nya (syukurlah 

bukan sebaliknya!). 

 

 Sebagai Allah, Dia ada di mana-mana, tetapi sebagai manusia, Dia hanya ada di satu 

tempat (yaitu di surga). Bandingkan hal ini dengan matahari dan cahaya matahari. 

Matahari hanya ada di satu tempat, tetapi cahaya matahari bisa menjangkau ke 

segala tempat. 

 

 Kristus tidak lagi berada di bumi (Yoh. 14:3 dan Mat. 26:11), tetapi menurut 

keallahan, kemuliaan, anugerah, dan Roh, Ia tidak pernah tidak hadir bersama 

Jemaat-Nya. 

 

 Apakah Saudara gemetar di hadapan keagungan-Nya? Apakah Saudara sudah 

menerima anugerah-Nya? Apakah Roh Kudus sudah datang dan tinggal di dalam diri 

Saudara? Kalau sudah, maka Saudara tidak mempunyai alasan untuk takut! 

 

 

3.  YESUS MENGHUBUNGKAN SURGA DAN BUMI SEBAGAI PENGANTARA 

 

 Katekismus Heidelberg menyebutkan tiga manfaat kenaikan Kristus bagi kita: 

   

 A.  Yesus membela perkara kita di hadapan Allah 

  

 Di dunia ini penting bagi kita untuk memiliki sahabat-sahabat yang dapat 

berbicara atas nama kita. Kristus yaitu  Sahabat terbaik. Ia berbicara 

kepada Allah atas nama umat-Nya (Ibr. 7:25). 

 

 Ia sudah melakukan itu di bumi (Yoh. 17), tetapi sekarang Ia berbuat 

demikian di hadapan Bapa-Nya. Seorang pengacara harus berada di 

pengadilan, Kristus harus berada di surga. 

 

120 

 

 Kristus memberikan pembelaan bagi umat-Nya. Mereka yaitu  orang-orang 

berdosa yang bobrok, tetapi Bapa sudah  memberikan mereka kepada Anak-

Nya. Mereka mengakui kesalahan mereka kepada Allah (Mzm. 143:2).  

 

 Kristus tidak pernah kalah perkara. Ia menyerukan darah-Nya sendiri 

sebagai pembelaan (Ibr. 9:24). Ia menuntut dari Bapa-Nya sesuatu yang 

untuknya Ia sudah menderita (1Yoh. 2:1).    

 

 Jika Kristus tidak mau berdoa bagi orang-orang kepunyaan-Nya, maka tak 

seorang pun dari mereka akan diselamatkan (lihat Lukas 22:32). 

 

 B.  Yesus membawa tubuh kita ke surga 

  

 Sebelum Anak Allah datang ke dunia ini, Ia tidak memiliki tubuh. Ketika 

kembali ke surga, Ia membawa tubuh kita bersama-Nya. 

 

 Ini merupakan jaminan pasti bahwa Ia juga akan membawa umat-Nya untuk 

berada bersama-Nya. Kepala dan tubuh ada bersama-sama. Tidak ada yang 

bisa memisahkan mereka.  

 

 Orang bisa saja membangun rumah baru di tempat yang berbeda. Tetapi 

apabila ia sudah selesai mengatur semuanya, ia akan kembali untuk 

membawa serta anak istrinya. 

 

 Demikian pula halnya, Yesus sudah  pergi mendahului umat-Nya. Ia 

mempersiapkan rumah bagi mereka. Apakah kita rindu untuk bersama-

sama dengan Dia? Kerinduan-Nya bahkan lebih kuat (baca Yoh. 17:24). 

 

 C.  Yesus memberikan Roh-Nya sebagai tanda atau jaminan. 

  

  Ia membawa tubuh kita sendiri bersama-Nya ke surga, dan mengutus Roh- 

121 

 

  ya ke dunia ini! 

 

 Dua orang yang begitu saling mencintai dapat memberikan tanda cinta 

mereka, misalnya cincin. Ketika melihat cincin itu, mereka akan teringat satu 

sama lain. 

 

 Yesus sudah  membawa tubuh kita ke surga. Oleh sebab itu, Ia tidak akan 

melupakan kita sekarang. Tetapi Ia juga memberikan Roh-Nya kepada umat-

Nya. Oleh sebab itu, mereka pasti teringat akan Dia.  

 

             Roh ini disebut sebagai jaminan (Ef. 1:14), yaitu uang muka atau panjar. Roh 

itu yaitu  buah pertama dari panen yang sepenuhnya dan janji bahwa anak-

anak Allah akan menjadi ahli waris kerajaan Kristus.  

 

 

 

 

A.  Apakah kita sudah menerima Roh Allah? Kalau belum, kita tidak bisa masuk ke dalam 

kerajaan Allah. Berdoalah meminta Roh-Nya! 

 

B.  Bagaimana kita tahu bahwa kita memiliki Roh Allah? Hal itu akan tampak dari buah-

buah dalam hidup kita. 

 

C.  Hanya oleh kuasa-Nyalah kita mencari perkara-perkara yang di atas (Kol. 3:1). 

Dengan begitu, kita tidak merasa betah dengan dosa-dosa yang ada di dunia ini. 

122 

 

Minggu ke-19 

=========== 

 

 

 KRISTUS DALAM KEMULIAAN-NYA YANG PENUH 

 

 Baca Mazmur 110 atau 2 Tesalonika 1 

 

 

 

 

Kita mengajar anak-anak kita untuk menggunakan tangan kanan ketika bersalaman. Ketika 

Raja Salomo ingin memberikan penghormatan kepada ibunya, ia memberi sang ibu tempat di 

sebelah kanannya (1Raj. 2:19). 

 

Inilah yang tepat dilakukan Allah kepada Anak-Nya pada saat Ia memasuki surga. Allah 

berkata, “Baik sekali pekerjaan-Mu, Anak-Ku! Duduklah! Engkau sudah  menyelesaikan 

pekerjaan yang Kuberikan kepada-Mu.” 

 

Yesus duduk di sebelah kanan Allah (Mzm. 110:1). Sebelah kanan menandakan persekutuan, 

kehormatan, dan kekuasaan.  

 

Katekismus kita membahas hal ini pada Minggu ke-19. 

 

50. Pert. Mengapa ditambahkan lagi kata-kata duduk di sebelah kanan Allah? 

Jaw. Karena Kristus sudah  naik ke sorga, supaya di sana Dia menyatakan diriNya 

sebagai Kepala Gereja Kristen yang menjadi milik-Nya, dan dengan perantaraan 

Dialah Allah Bapa memerintah segala sesuatu. 

 

123 

 

51. Pert. Apa manfaat kemuliaan Kristus, Kepala kita itu, bagi kita? 

Jaw. Pertama, Dia, oleh Roh-Nya yang Kudus, mencurahkan karunia-karunia sorgawi 

ke dalam diri kita, anggota-anggota-Nya. Kedua, dengan kuasaNya Dia melindungi 

dan memelihara kita terhadap semua musuh. 

 

52. Pert. Penghiburan apa yang Saudara peroleh dari kedatangan Kristus kembali 

untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati? 

Jaw. Bahwa dalam segala kedukaan dan penganiayaan, dengan kepala tegak aku 

tetap menantikan kedatangan Dia, yang dahulu menghadapi pengadilan Allah guna 

kebaikanku, dan yang sudah  me