penghiburan masa hidup 3

Tampilkan postingan dengan label penghiburan masa hidup 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penghiburan masa hidup 3. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juli 2025

penghiburan masa hidup 3


 


ngangkat seluruh kutuk Allah dariku, untuk menjadi 

Hakim sorgawi. Dia akan membuang semua musuh-Nya, yang yaitu  juga musuhku, 

ke tempat kutuk yang kekal, tetapi akan menyambut aku bersama dengan semua 

orang pilihan-Nya dalam kesukaan dan kebahagiaan yang di sorga. 

 

 

KRISTUS DALAM KEMULIAAN-NYA YANG PENUH 

 1.  duduk di sebelah kanan Allah 

 2.  memerintah sebagai Kepala jemaat-Nya 

 3.  datang kembali untuk menghakimi semua orang 

 

 

1. KRISTUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH 

 

 Yesus dibangkitkan oleh Bapa-Nya dan ditinggikan di surga. Ia sekarang duduk di atas 

takhta Allah. Elia juga diangkat ke surga, tetapi ia tidak duduk di sebelah kanan Allah. 

 

 Sebenarnya Allah tidak mempunyai tangan. Allah itu Roh (Yoh. 4:24). Ketika kita 

berbicara tentang sebelah kanan-Nya, yang kita maksud ialah tempat kehormatan. 

 

 Bapa sekarang memerintah melalui Anak (lihat Why. 5:7). Ia harus memegang 

pemerintahan sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya (1Kor. 

124 

 

15:24-28). 

 

 Dengan cara yang sama Firaun memberi Yusuf kuasa atas seluruh tanah Mesir, dan 

menyuruh semua orang untuk berlutut di hadapannya (Kej. 41:41-44). 

 

 Yesus Kristus yaitu  Raja atas dunia ini. Segala kuasa sudah  diberikan kepada-Nya 

(Mat. 28:18). Ia menggunakan kuasa itu untuk mengumpulkan umat pilihan-Nya dan 

melindungi mereka. 

 

 Kristus juga yaitu  Kepala Jemaat (Ef. 1:20-22). Takhta-Nya didirikan di atas darah-

Nya sendiri. Bandingkan Dia dengan raja-raja lain, yang mendirikan kekuasaan 

mereka dengan kekuatan. 

 

 Apakah Kristus sudah menjadi Raja Saudara? 

 Apakah Saudara menjadi batu hidup di rumah Allah, atau hanya tiang kayu 

penyangga sementara (tiang kayu yang akan dihancurkan sesudah  bangunan selesai 

didirikan)? Banyak orang memakai “seragam” orang Kristen, tetapi sebenarnya 

mereka yaitu  musuh-musuh Raja Yesus. 

 

 

2. KRISTUS MEMERINTAH SEBAGAI KEPALA JEMAAT-NYA 

 

 Kristus duduk di atas takhta Allah, tetapi Dia tidak tidur. 

 

A. Ia mengirimkan karunia-karunia kepada Jemaat-Nya di bumi 

 

  Apa saja karunia-karunia ini? 

  -   Roh Kudus (Kis. 2), 

  -   hamba-hamba untuk membangun Jemaat-Nya (Ef. 4:8-12) 

  -  karunia hikmat, karunia penyembuhan, dll. (1Kor. 12:8-10). 

 

125 

 

 Karunia-karunia ini datang dari surga, dan mempersiapkan diri kita untuk 

surga (Rm. 11:36). Karunia-karunia itu lebih baik daripada apa saja yang bisa 

kita dapatkan di dunia ini. 

 

 Karunia-karunia ini dicurahkan oleh Raja Yesus. Curahan karunia itu seperti 

hujan yang amat deras, bukan hanya rintik-rintik. Raja ini sangat murah hati 

(Yoh. 10:10). 

 

 Karunia-karunia ini dicurahkan ke atas kita dan di dalam diri kita. Kita dapat 

melihatnya pada Hari Pentakosta. Tetapi pencurahan itu masih berlanjut 

sekarang! 

 

 Apakah Saudara sudah menerima karunia-karunia ini? Berdoalah supaya 

hati Saudara dibukakan. Tuhan tidak pernah memberikan terlalu sedikit atau 

terlalu banyak. Ia membuat umat-Nya tetap bergantung pada-Nya. 

 

 B.  Ia melindungi Jemaat-Nya 

   

 Anak-anak Allah mempunyai banyak musuh di dunia ini: Iblis, dosa, dan 

godaan-godaan dunia ini. Musuh yang paling berbahaya yaitu  hati kita 

sendiri (lihat Yeremia 17:9). 

 

 Apa yang akan terjadi kepada Jemaat seandainya Yesus tidak 

melindunginya? Jemaat pasti sudah lama runtuh! 

 

 Tetapi Yesus melindungi orang-orang kepunyaan-Nya dan berdoa supaya 

iman mereka tidak gugur (Luk. 22:32). Jemaat itu seperti rumah yang sedang 

terbakar, namun tidak dimakan api (Kel. 3:2). 

 

 Lihat, misalnya, bagaimana Tuhan melindungi Paulus dalam Kisah Para Rasul 

23:12-22. Tetapi Tuhan juga melindunginya di dalam penjara dan dalam 

126 

 

penderitaan!  

 

 

3.  KRISTUS DATANG KEMBALI UNTUK MENGHAKIMI SEMUA ORANG 

 

 Ini merupakan tahap akhir dalam peninggian Kristus. Kemuliaan-Nya akan dinyatakan 

di depan mata semua orang (Why. 1:7). 

 

 A.  Ia datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati 

   

 Kita tidak tahu kapan Ia akan datang kembali. Lihat Matius 24:36 dan Kisah 

Para Rasul 1:7. Tetapi kita harus memerhatikan tanda-tanda yang 

mendahului kedatangan-Nya. Berjaga-jaga dan berdoalah! 

 

 Ia datang untuk menghakimi semua orang. Segera sesudah mati, kita 

dihakimi oleh Allah. Tetapi ketika Yesus kembali, kita dihakimi lagi. 

Penghakiman ini tidak berbeda dari penghakiman yang pertama, tetapi 

penghakiman yang kedua itu dilakukan di depan semua orang dan kita 

mengalaminya dalam tubuh dan jiwa.  

 

B. Penghakiman ini sangat menghibur 

  

 Penghakiman itu menghibur bagi sahabat-sahabat Yesus. Orang-orang 

Kristen sejati mengalami penganiayaan (begitu pula dulu dengan para 

penulis Katekismus Heidelberg). Mereka juga berduka atas dosa yang masih 

tinggal dalam diri mereka. 

 

 Tetapi sang Mempelai laki-laki datang untuk membawa mereka pulang! 

Mereka tidak perlu takut akan penghakiman terakhir. Bukan orang asing 

yang datang untuk menghakimi mereka. Dia yaitu  Orang yang sama yang 

sudah  mencurahkan darah-Nya untuk mereka. Sang Hakim yaitu  

127 

 

Juruselamat mereka! 

 

  “Dia akan membuang semua musuh-Nya, yang yaitu  juga musuhku, ke 

tempat kutuk yang kekal.” Perhatikan urutan katanya! Apakah musuh-

musuhmu juga merupakan musuh-musuh-Nya? 

 

 Orang-orang Kristen sejati tidak menginginkan balas dendam, namun 

berdoa supaya tiba saatnya Allah menentukan nasib akhir semua orang dan 

Kristus menyatakan kemuliaan-Nya.  

 

  “Kemudian Ia akan menyambut aku bersama dengan semua orang pilihan-

Nya dalam kesukaan dan kebahagiaan yang di sorga.” Bukan karena aku 

lebih baik daripara orang lain, melainkan karena aku dipilih oleh Tuhan. 

 

 C.  Penghakiman ini juga menakutkan 

  

 Semua orang akan berdiri di hadapan-Nya, termasuk orang kaya, namun 

tanpa uang mereka, dan para pemimpin serta para raja, namun tanpa gelar 

mereka.  

 

 Apakah Saudara akan berdiri di sebelah kanan-Nya atau di sebelah kiri-Nya? 

(Mat. 25:33!).  Bersiaplah menyambut hari itu! Ia akan datang seperti 

pencuri pada waktu malam (1Tes. 5:2). 

 

 Kita perlu mati sebelum kita mati. Kita perlu menerima penghakiman kita 

sekarang, sebelum penghakiman terakhir tiba. Ingat: Yesus masih siap untuk 

menyelamatkan! 

128 

 

Minggu ke-20 

=========== 

 

 

 AKU PERCAYA KEPADA ROH KUDUS 

 

 Baca Yohanes 16:5-16 atau Roma 8:18-27 

 

 

 

 

Katekismus Heidelberg tidak berbicara banyak tentang Roh Kudus. Itu tidak perlu membuat 

kita terkejut. Roh tidak membuat kegaduhan tentang diri-Nya sendiri. Ia datang untuk 

memuliakan Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 16:13, 14). Ia tidak menjadikan umat Allah sombong 

atau bising. Ia bekerja seperti embun di malam hari.  

 

Ia membuka hati orang supaya mereka memberi perhatian terhadap Firman Allah (Kis. 16:14). 

Ia menginsafkan mereka akan dosa, tetapi juga menyingkapkan Kristus sebagai Juruselamat 

(Yoh. 16:8-14).  

 

Katekismus Heidelberg Minggu ke-20 memuat pokok bahasan yang singkat, tetapi mendalam 

dan kaya. 

 

53. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang Roh Kudus? 

Jaw. Pertama, bahwa Dia bersama dengan Bapa dan Anak yaitu  Allah yang sejati 

dan kekal. Kedua, bahwa Dia dikaruniakan juga kepadaku, supaya Dia membuat aku, 

oleh iman yang sejati, beroleh bagian dalam Kristus dan segala anugerah-Nya, 

menghibur aku, dan menyertai aku untuk selama-lamanya. 

 

 

129 

 

AKU PERCAYA KEPADA ROH KUDUS 

 1.  Pribadi-Nya penuh keagungan 

 2.  Pekerjaan-Nya penuh penghiburan 

 

 

1.  PRIBADI-NYA PENUH KEAGUNGAN 

 

 A.  Roh Kudus yaitu  satu Pribadi 

 Ada sejumlah orang yang mengajar bahwa Roh Kudus hanyalah suatu 

kekuatan. Tetapi Yesus berkata bahwa Ia yaitu  Penghibur dan Penolong 

(Yoh. 16:7). Ia lebih daripada embusan napas atau kekuatan! 

 

 Roh Kudus dapat berbicara (Kis. 13:2), mengajar dan membimbing (Yoh. 

16:13), menyelidiki (1Kor. 2:10), dan membagi-bagikan karunia (1Kor. 

12:11). Ia bahkan bisa dibuat berduka (Ef. 4:30). 

 

 B.  Roh Kudus yaitu  Allah 

 

 Bukti akan hal ini didapatkan dalam Kisah Para Rasul 5:3, 4. Petrus memberi 

tahu Ananias bahwa ia sudah  mendustai Roh Kudus. Kemudian Petrus 

menambahkan, “Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai 

Allah!” 

 

 Lihat juga Matius 18:19 (rumusan baptisan) dan 2 Korintus 13:13 (berkat 

rasuli). Roh Kudus ditempatkan sejajar dengan Bapa dan Anak. 

 

 C.  Roh Kudus yaitu  Allah bersama dengan Bapa dan Anak 

  

 Katekismus Heidelberg tidak berkata, “Dia yaitu  Allah, persis seperti Bapa 

dan Anak” (mengenai hal itu, lihat Minggu ke-8), melainkan “Dia bersama 

dengan Bapa dan Anak yaitu  Allah yang kekal.” Allah tidak “lengkap” 

130 

 

tanpa Roh Kudus. 

 

 Ketika Allah menjadikan langit dan bumi, Roh Kudus ikut berperan serta 

(lihat Kejadian 1:2). Ia menciptakan hidup dan membaharui muka bumi 

(Mzm. 104:30). Itu terjadi pada musim semi atau musim hujan. 

 

 Roh Kudus juga memperbaharui apa yang sudah  dirusak manusia. Itulah 

pekerjaan terbaik yang senang dilakukan-Nya! 

   - Ia memperbaharui hati orang-orang berdosa yang terhilang (Yoh. 

3). Ia menghapuskan dosa-dosa mereka yang menjijikkan dan 

memberi mereka hidup baru yang mulia. 

   - Ia mempersiapkan Jemaat Kristus untuk menyambut hari 

perkawinannya, ketika ia menemui Tuhan Yesus sebagai perawan 

murni (Why. 21:2). 

   - Ia akan membuat segala sesuatu menjadi baru. Bapa sudah  

menciptakan dunia ini, Anak sudah  menebusnya, tetapi Roh Kudus 

akan mengubahnya menjadi bait suci yang indah. 

 

 Roh Kudus melengkapi pekerjaan Allah. Pertama-tama datang Sabat dari 

Bapa (Kej. 2:1). Kemudian datang Sabat dari Anak (Yoh. 19:30). Yang tinggal 

sekarang yaitu  Sabat dari Roh Kudus. 

 

 Ada kerja sama yang sempurna antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus: 

  -  Bapa memilih umat-Nya. 

  -  Kristus mati untuk mereka. 

  -  Roh Kudus menguduskan mereka. 

 

  Di antara umat manusia terjadi banyak perpecahan, tetapi tidak demikian  

  pada Allah: 

  -  Roh memuliakan Anak (Yoh. 16:14). 

  -  Anak memuliakan Bapa (Yoh. 17:4). 

131 

 

  -  Bapa memuliakan Anak (Yoh. 17:5). 

 

 

2.  PEKERJAAN-NYA PENUH DENGAN PENGHIBURAN 

 

 Roh Kudus layak duduk di atas takhta yang tinggi! Alkitab memberi tahu kita tentang 

takhta Allah dan Kristus, tetapi kita tidak pernah membaca tentang takhta Roh 

Kudus. Mengapa demikian? 

 Roh Kudus sudah  memilih hati umat Allah untuk menjadi takhta-Nya! Hai anak Tuhan, 

tidakkah engkau takjub akan hal itu? Ia bersedia datang dan tinggal di dalam hati 

yang kotor dan penuh dosa itu... Oh, pujilah Dia! 

 

 Katekismus Heidelberg berkata, “Dia dikaruniakan juga kepadaku.” Dia dikaruniakan 

kepada Rahab, kepada Rut, kepada Manasye, kepada Paulus, dan kepada semua 

orang pilihan Allah. Tetapi keajaiban terbesar yaitu  ketika kita dapat berkata, “Dia 

dikaruniakan juga kepadaku.” Bisakah Saudara mengatakannya? 

 

 A.  Roh Kudus dikaruniakan untuk menyatukan aku dengan Kristus 

   

 Roh Kudus tidak menambahkan sesuatu pada karya Kristus (itu tidak perlu!). 

Tetapi Ia menerapkan karya itu pada hatiku. Ia memberiku mulut untuk 

mengecapnya (lain halnya kalau makanan sudah disiapkan, tetapi aku sakit, 

aku kehilangan nafsu makan, atau aku tidak punya tangan untuk 

mengambilnya!). 

 

 Roh Kudus datang dari Kristus dan menyatukan aku dengan Kristus. Roh 

Kudus membuatku menyerahkan segenap diriku ke tangan Tuhan. Ia 

membuatku ikut ambil bagian bukan hanya dalam karunia-karunia Kristus, 

melainkan juga dalam Kristus sendiri. Perhatikanlah: banyak orang ingin 

masuk surga, tetapi tidak ingin memiliki Yesus. Mereka ingin bahagia, tetapi 

tidak ingin menjadi kudus. 

132 

 

 

B. Roh Kudus dikaruniakan kepadaku untuk menghibur aku 

 

 Anak-anak Allah memerlukan banyak penghiburan di dunia ini. Mereka 

sering kali dibuat berduka oleh akibat-akibat dosa, tetapi terutama oleh 

dosa itu sendiri. 

 

 Roh Kudus membuka mata mereka untuk melihat Yesus, sehingga mereka 

melihat bahwa Ia berharga melebihi semua yang lain. Ya, hanya Dialah 

Juruselamat yang mereka butuhkan! Ia berdoa di surga untuk mereka. 

 

 Roh Kudus memberikan kekuatan pada saat susah. Ia berdoa di bumi untuk 

mereka (Rm. 8:26), dan Ia mengajar mereka untuk berdoa. 

 

 Jadi, jangan heran apabila anak-anak Allah terkadang takut kehilangan Roh 

Kudus (Mzm. 51:13). Tetapi itu tidak akan pernah terjadi. 

 

C. Roh Kudus dikaruniakan untuk tinggal bersamaku selamanya 

 

 Ia sudah  datang untuk tinggal di dalam hati yang penuh dosa itu, dan Ia tidak 

akan pernah pergi lagi! Itulah mujizat kedua! Umat Allah bisa saja jatuh ke 

dalam dosa (Daud, Petrus), tetapi Tuhan akan membawa mereka kembali 

dan menjaga mereka sampai akhir. 

 

 Kita bisa saja memiliki banyak harta di bumi, tetapi kita akan kehilangan 

semuanya pada akhirnya. Sebaliknya, Roh Kudus tetap tinggal selamanya. 

Apakah Ia sudah menjadi milik Saudara? 

 

 Kalau sudah, janganlah mendukakan Dia. Jangan manjakan diri dalam dosa. 

Roh tetap tinggal bersama umat Allah, dan membuat mereka berdoa: 

“Datanglah Tuhan Yesus!” (Why. 22:20b). 

133 

 

Minggu ke-21a 

============ 

 

 

 AKU PERCAYA ADANYA JEMAAT KRISTEN 

 

 Baca Efesus 4:1-3 atau Yohanes 15:1-8 

 

 

 

 

Efesus pasal 4 menunjukkan kepada kita empat hal: 

 

Jemaat itu kudus (ay. 1-3). Ia kudus di dalam Kristus, bukan dalam dirinya sendiri (1:1). Ia 

kudus sebab Roh Allah tinggal di dalam dia. Ia dipanggil untuk hidup kudus (4:1). 

 

Jemaat itu satu (ay. 4, 5). Hanya ada satu Jemaat di dunia ini. Jemaat yaitu  satu tubuh, 

mempelai Yesus. Oleh sebab itu, orang-orang Kristen harus hidup dalam persatuan. 

 

Jemaat itu am (ay. 6). Allah yaitu  Bapa dari semua umat-Nya. Di dalam Jemaat ada orang 

Yahudi dan orang bukan-Yahudi. Para penganut Katolik Roma secara keliru mengaku diri 

sebagai “orang Katolik.”  

 

Jemaat itu Kristiani (ay. 7-13). Kristus yaitu  Kepala Jemaat. Ia sudah  menentukan hamba-

hamba-Nya. Mereka harus membangun Tubuh Kristus. 

 

Katekismus Heidelberg memberi tahu kita mengenai Jemaat ini pada Minggu ke-21, 

Pertanyaan 54. 

 

54. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang Gereja yang kudus dan am? 

134 

 

Jaw. Bahwa Anak Allah, oleh Roh dan Firman-Nya, sejak awal dunia ini sampai akhir 

zaman, mengumpulkan, melindungi, dan memelihara bagi diri-Nya dari segenap 

umat manusia, dalam kesatuan iman yang benar, satu jemaat yang terpilih untuk 

beroleh hidup yang kekal. Aku percaya bahwa aku yaitu  anggota yang hidup dari 

jemaat itu dan akan tetap menjadi anggotanya untuk selama-lamanya. 

 

 

AKU PERCAYA ADANYA JEMAAT KRISTEN 

 1.   jemaat yaitu  pekerjaan Allah 

 2.  jemaat dikumpulkan oleh Kristus 

 3. jemaat terdiri atas anggota-anggota yang hidup 

 

Kita percaya adanya Jemaat ini. Itu berarti dua hal: 

 - Kita tidak percaya kepada Jemaat untuk memperoleh keselamatan. Kita bergantung 

pada Allah, pada Kristus, tetapi kita tidak bergantung pada Jemaat (walaupun kita 

mengasihinya!). 

 - Kita tidak selalu dapat melihat Jemaat ini. Kita melihat jemaat yang terpecah-belah, 

jemaat yang tidak terlihat begitu kudus. Namun, kita percaya adanya satu Jemaat 

Kristen yang kudus dan am. 

 

 

1.  JEMAAT yaitu  PEKERJAAN ALLAH 

 

 A. Jemaat dilahirkan oleh Roh Kudus 

 

 Minggu ke-20 (tentang Roh Kudus) diikuti oleh Minggu ke-21 (tentang 

Jemaat). Itu bukan kebetulan. Jemaat Perjanjian Baru lahir pada hari 

Pentakosta. Jemaat yaitu  bait Roh Kudus. Jemaat terdiri atas orang-orang 

yang sudah  dipanggil oleh Firman dan Roh Allah. Roh bahkan disebutkan 

pertama-tama! Ia membuka hati orang-orang berdosa sehingga mereka 

mau dan mampu menerima Firman Allah. 

135 

 

 

 B. Jemaat yaitu  milik Kristus 

  

 Ia menebus Jemaat (mempelai-Nya) dengan darah-Nya. Ia memanggilnya 

dengan suara-Nya sendiri. Ia membawanya kepada diri-Nya sendiri. Jemaat 

yaitu  sungguh-sungguh Jemaat Kristen, yaitu milik Kristus! 

 

 C. Jemaat dipilih oleh Bapa 

  

 Allah sudah  memilih orang-orang yang akan menerima hidup kekal. Apakah 

Ia memilih mereka karena tahu bahwa mereka akan percaya? Tidak, justru 

sebaliknya! Ia memilih mereka karena itu menyukakan hati-Nya. Merekalah 

orang-orang yang dikumpulkan Kristus. Anak Allah melaksanakan rencana 

Bapa-Nya! 

 

 

2. JEMAAT DIKUMPULKAN OLEH KRISTUS 

 

 Kata “gereja” yang biasa kita pakai berarti “rumah Tuhan.” Dalam Perjanjian Baru 

digunakan kata jemaat yang berarti “orang-orang yang dipanggil bersama-sama.” 

 

 A. Kristus memanggil umat-Nya dari seluruh umat manusia. Lihat Matius 28:19 

dan Wahyu 5:9. Tidak ada satu pun suku atau bangsa yang terkecuali. Ada 

pekerjaan misi di seluruh dunia sekarang, dan Alkitab sedang diterjemahkan 

ke dalam banyak bahasa.  

 

 B. Kristus memanggil mereka dari dunia, dari dosa, dan dari kematian rohani. 

Ketika Ia memanggil dengan kuasa, tak seorang pun dapat menolak-Nya. 

 

 C. Kristus mengumpulkan mereka bersama-sama. Mereka yaitu  satu 

kawanan dengan satu gembala (Yoh. 10:16). Mereka memiliki iman yang 

136 

 

sama yang mempersatukan mereka dengan Kristus. Mereka bisa saja 

berbeda dalam banyak hal, tetapi mereka semua percaya akan kebenaran-

kebenaran agung dari Firman Allah (coba sebutkan beberapa di antaranya!). 

Mereka datang bersama-sama untuk menyembah. Orang Kristen tidak bisa 

berdiri sendiri. Bahkan jemaat lokal tidak bisa berdiri sendiri! Kristus berdoa 

bagi kesatuan umat-Nya (Yoh. 17:23).   

 

 D. Kristus sudah mengumpulkan umat-Nya sejak permulaan dunia ini, bukan 

hanya sejak saat Ia datang sebagai Juruselamat atau mengutus Roh-Nya ke 

dalam dunia. Adam dan Hawa yaitu  anggota jemaat yang pertama (Kej. 3). 

Kristus akan terus mengumpulkan Jemaat-Nya sampai akhir dunia, ketika 

orang pilihan Allah terakhir dikumpulkan. 

 

 E. Kristus membela dan memelihara Jemaat-Nya. 

 Ia melindungi Jemaat dari musuh-musuhnya. Ia menopang kehidupannya di 

dunia ini. Mungkin datang masa-masa yang sangat sulit, contohnya pada 

zaman Elia, tetapi bahkan pada saat itu pun Tuhan memiliki umat, dan Ia 

melindungi mereka. 

 

 

3.  JEMAAT TERDIRI ATAS ANGGOTA-ANGGOTA YANG HIDUP 

 

 A. Sekarang tinggal satu pertanyaan: “Apa yang Saudara akui tentang jemaat 

ini dalam kaitannya dengan diri Saudara sendiri?” Itu pertanyaan yang 

bagus! 

 

  Tidak dikatakan, 

a) “Apakah Saudara anggota sebuah gereja (denominasi atau  

aliran)?” 

  Banyak orang bisa menjawab “ya” untuk pertanyaan itu. Saudara 

dibaptis, menerima Perjamuan Tuhan, dll. Tetapi apakah Saudara 

137 

 

anggota Jemaat Kristus? 

b) “Apakah Saudara percaya bahwa ada Jemaat seperti itu di dunia  

ini?” 

  Iblis juga percaya akan hal itu!  

  Tetapi apakah Saudara anggota yang hidup dari Jemaat itu? 

 

 B. Dalam Katekismus Heidelberg kita mendengar jawaban seorang anak 

Tuhan: “Ya, aku yaitu  anggota yang hidup dari Jemaat itu.” 

 

 Di dalam jemaat itu ada anggota-anggota yang hidup dan yang mati. Yesus 

pernah berbicara tentang ranting-ranting yang mati dan tidak berbuah (Yoh. 

15). Ia membandingkan jemaat dengan jala yang berisi ikan yang baik dan 

yang tidak baik, dst. Jika Saudara melihat bagian luar jemaat, Saudara 

melihat banyak yang mengaku sebagai orang Kristen. Tetapi Allah mengenal 

hati. Tidak semuanya sudah lahir kembali. Sebagian hidup dalam dosa 

secara terang-terangan, sebagian yang lain lagi munafik. Mereka tidak 

benar-benar menjadi bagian dari Jemaat. Nama kita bisa saja tertulis dalam 

buku keanggotaan gereja, tetapi apakah nama kita juga didapati dalam kitab 

kehidupan?  

 

 Supaya hati kita hidup bagi Allah, yang kita perlukan yaitu  Roh Kudus. 

Hidup ini akan terlihat dari buah-buahnya. 

 

 Salah satu buahnya yaitu  kerinduan untuk membawa orang-orang yang 

terhilang ke dalam Jemaat. Jika pada suatu malam seorang anak didapati 

hilang di suatu RT, maka semua orang akan keluar untuk mencarinya. 

Jemaat yaitu  kota di atas bukit (Mat. 5:14).  

 

C. “Aku akan tetap menjadi anggota yang hidup dari Jemaat itu untuk  

 selama-lamanya.” 

  

138 

 

 Apakah ini suatu kesombongan atau tindakan bermegah? Bukan, Allah tidak 

akan pernah melepaskan orang-orang yang sudah  dipilih-Nya untuk beroleh 

hidup kekal (Rm. 8:29). Tak seorang pun dari mereka akan terhilang, lihat 

Yohanes 10:28. 

 

 Bagaimana dengan anggota-anggota yang lain? Mereka akan pergi ke 

neraka melalui jemaat. Baca Lukas 3:17, dan bertobatlah sebelum 

terlambat! 

139 

 

Minggu ke-21b 

============ 

 

 

 PERSEKUTUAN DI DALAM TUBUH KRISTUS 

 

 Baca 1 Korintus 12:12-27 atau Matius 25:31-46 

 

 

 

 

Dalam 1 Korintus 12 Paulus menunjukkan bahwa Jemaat yaitu  Tubuh Kristus. Tubuh bisa 

saja mempunyai banyak anggota, namun ia tetap satu tubuh. 

 

Terakhir kita melihat bahwa kita perlu menjadi anggota yang hidup. Orang bisa saja berjalan 

dengan kaki buatan, tetapi tetap saja kaki itu tidak hidup.  

 

Kali ini kita akan melihat bahwa para anggota memerlukan satu sama lain. Ada persekutuan 

di dalam Tubuh Kristus, dan persekutuan ini harus dijalankan.  

 

Mari kita lihat Katekismus Heidelberg, Minggu ke-21, Pertanyaan 55. 

 

55. Pert. Apa arti persekutuan orang kudus menurut Saudara? 

Jaw. Pertama, bahwa semua orang beriman dan tiap-tiap orang beriman secara 

perseorangan, sebagai anggota Tuhan Kristus, mendapat bagian dalam Dia dan 

dalam semua harta-Nya serta semua karunia-Nya. Kedua, bahwa tiap-tiap orang 

percaya harus menyadari kewajibannya untuk dengan sukarela dan gembira 

mempergunakan segala karunia yang didapatnya demi kebaikan dan keselamatan 

anggota lain. 

 

140 

 

 

PERSEKUTUAN DI DALAM TUBUH KRISTUS 

 1.  persekutuan dengan Kepala tubuh 

 2.  persekutuan dengan para anggota tubuh 

 

 

1.  PERSEKUTUAN DENGAN KEPALA TUBUH 

 

 Dalam Pengakuan Iman Rasuli kita biasa berkata, “Aku percaya adanya Gereja, 

persekutuan orang kudus.” Apa yang kita maksud dengan pengakuan ini? Katekismus 

Heidelberg memberikan jawabannya: lihat Pertanyaan dan Jawaban 55. 

 

 Semua orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus yaitu  para anggota 

tubuh-Nya. Mereka mendapat bagian dalam Tuhan Yesus Kristus, dan dalam harta-

Nya serta karunia-Nya. Singkat kata, mereka memiliki persekutuan dengan-Nya! 

 

 A. Kepala Tubuh: Yesus Kristus 

   

 Jawaban dari Katekismus Heidelberg cukup mengejutkan. Kita menduga 

akan mendenger sesuatu tentang persekutuan di antara orang-orang 

Kristen. Tetapi bukannya itu, katekismus tersebut justru mulai dengan 

berbicara tentang persekutuan antara orang-orang Kristen dan Kristus! 

Mengapa hal ini ditempatkan pertama-tama? 

 

 Jika kita tidak memiliki persekutuan dengan Kristus, kita tidak bisa memiliki 

persekutan yang benar satu sama lain. Misalnya, jika kita mematahkan 

sebuah tanaman dari akarnya, maka tanaman itu akan segera layu. 

 

 Kadang-kadang kita mendengar keluhan tentang perpecahan di dalam 

jemaat, kurangnya kasih, dll. Keadaannya tidak jauh berbeda dalam jemaat 

di Korintus. Apa penyebabnya? Apakah itu kesombongan? Tentu itu salah 

141 

 

satunya! Tetapi apa penyebab utamanya? Bukankah karena kurangnya 

persekutuan dengan Kristus? 

 

 Apabila kita hidup dekat dengan Tuhan, kita juga akan dekat dengan umat-

Nya. Itulah buahnya secara alami. Tetapi apabila kita tidak mengenal kasih 

Yesus, kita pun tidak dapat mengasihi saudara-saudara kita.  

 

  Jadi, apa nya jika kita hidup dengan mementingkan diri sendiri  

  dan dalam kebencian? 

  -  Entah kita tidak pernah memiliki persekutuan dengan Kristus, 

  -  atau persekutuan ini sudah  putus sekarang! 

 

 B. Persekutuan dengan Yesus Kristus 

   

 Katekismus Heidelberg memberi tahu kita bahwa orang-orang percaya 

pertama-tama mendapat bagian dalam Kristus, dan kemudian juga dalam 

semua karunia-Nya. Apakah Saudara perhatikan urutan kata-katanya? Kita 

tidak akan prenah mendapat bagian dalam karunia-karunia Kristus kecuali 

kita terlebih dahulu mendapat bagian dalam pribadi Kristus sendiri. 

 

 Banyak orang mengikuti Yesus karena karunia-karunia-Nya: makanan yang 

diberikan-Nya, atau mujizat-mujizat yang diadakan-Nya (Yoh. 6). Tetapi itu 

mengakibatkan kekecewaan yang besar. 

 

 Kita harus mengasihi Kristus karena siapa Dia. Kita biasanya hanya 

mengasihi orang-orang yang murah hati terhadap kita, tetapi itu bukanlah 

kasih sejati. Kita harus mengasihi Kristus karena siapa Dia. Kristus selalu 

lebih daripada karunia-karunia-Nya! 

 

 Pada sisi lain, orang-orang yang menerima Kristus juga akan mendapat 

bagian dalam semua karunia dan harta-Nya: pengampunan dosa (Luk. 

142 

 

5:20), hidup kekal (1Yoh. 5:11, 12), penderitaan bersama Kristus (Kis. 5:40), 

dan kemuliaan bersama-Nya (Rm. 8:17). 

 

 Kristus yaitu  milik semua anggota Tubuh-Nya, bukan hanya salah satu dari 

mereka. Tetapi pada saat yang sama, Ia yaitu  milik tiap-tiap mereka secara 

perseorangan. 

 

 

2.  PERSEKUTUAN DI ANTARA PARA ANGGOTA TUBUH 

 

 Sesudah  berbicara tentang persekutuan dengan Kristus, Katekismus Heidelberg 

melanjutkan dengan berkata bahwa ada persekutuan di antara orang-orang Kristen. 

 

 A. Persekutuan ini yaitu  karunia 

 

Persekutuan di antara orang-orang Kristen yaitu  sesuatu yang 

menakjubkan. Persekutuan itu tidak dapat dibandingkan dengan apa saja di 

dunia ini. 

 

 Kelompok-kelompok jenis apa yang Saudara ketahui? Kelompok usia, 

kelompok usaha tani, dll. Semua kelompok seperti itu didirikan (dan 

berfungsi) hanya berdasarkan kepentingan diri.  

 

 Oleh karena persekutuan kita dengan Allah di Taman Firdaus sudah  putus, 

manusia sudah menjadi seperti binatang. Ia cenderung membenci Allah dan 

sesamanya. Ketika orang berkumpul bersama sekarang, mereka selalu 

berusaha mendapatkan keuntungan sendiri (sayangnya kita bahkan dapat 

melihat ini dalam perkawinan).  

 

 Akan tetapi, Jemaat Kristus yaitu  tempat persekutuan yang nyata. Orang-

orang Kristen memiliki dukacita yang sama akan dosa dan kasih yang sama 

143 

 

terhadap Yesus. Mereka berbagi dalam hidup yang sama yang berasal dari 

Allah. 

 

  Di dalam Jemaat tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin 

(lihat Raja Daud dalam 2 Samuel 6:20-23. Baca juga Yakobus 2:1-4). 

Seharusnya tidak boleh ada perbedaan antara orang kulit putih dan orang 

kulit hitam. Sama sekali tidak boleh! 

 

 B.  Persekutuan ini harus dijalankan 

 

 Persekutuan ini bukan hanya sebuah karunia, melainkan juga sebuah 

perintah. Baca jawaban untuk Pertanyaan 55. 

 

 Setiap anggota Tubuh Kristus sudah  menerima suatu karunia (atau karunia-

karunia) yang istimewa. Karunia-karunia ini harus digunakan untuk 

membangun Jemaat, bahkan karunia yang terkecil sekalipun! Ingat orang-

orang Gibeon dan orang-orang Lewi dalam melakukan pelayanan di bait 

suci.  

 

 Bagilah apa yang sudah  Saudara terima dari Allah (1Ptr. 4:10). Jangan 

mengkritik orang lain. Dan jika Saudara mengkritik, mulailah dengan 

memberikan contoh yang baik. 

 

  Kita harus berguna bagi orang lain (kawan ataupun lawan): 

  -  bagi kesejahteraan mereka di dunia ini, 

  -  bagi keselamatan kekal mereka. 

 

 Bagaimana kita dapat melakukannya? Berdoalah bagi satu sama lain, 

berilah teguran di dalam kasih, berilah dorongan bagi orang-orang yang 

lemah, berdoalah bersama-sama, dan pujilah Allah bersama-sama. 

 

144 

 

 Janganlah kita lupa untuk menolong orang miskin (Mat. 25:31-46!). 

Bantulah juga para diaken untuk menolong orang miskin. Baca 1 Yohanes 

5:17 dan Yakobus 2:15, 16. 

 

 Semuanya ini harus dilakukan dengan sukarela dan gembira, dan bukan 

dengan menggerutu. Allah tidak menerima korban kecuali korban itu 

diberikan kepada-Nya dengan sepenuh hati.  

145 

 

Minggu ke-21c 

============ 

 

 

 AKU PERCAYA ADANYA PENGAMPUNAN DOSA 

 

 Baca Mazmur 32 atau Lukas 5:17-26 

 

 

 

 

Dalam Mazmur 32 Daud berkata, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya!” 

(Mzm. 32:1). Tidak ada berkat yang lebih besar daripada menerima pengampunan dosa. Apa 

yang dikatakan Yesus kepada orang lumpuh yang dibawa kepada-Nya untuk disembuhkan? 

Lihat Lukas 5:20! 

 

Kita tidak boleh menyembunyikan dosa-dosa kita di hadapan Allah. Ketika Daud melakukan 

hal itu, tulang-tulangnya menjadi lesu (Mzm. 32:3, 4). Memang baik mengakui dosa-dosa kita 

di depan manusia (Yak. 5:16), tetapi yang paling baik yaitu  mengakuinya kepada Allah! 

 

Allah yaitu  satu-satunya yang memiliki wewenang untuk mengampuni dosa-dosa kita. 

Dengan berbuat dosa, kita tidak hanya melakukan pelanggaran terhadap manusia atau 

masyarakat, melainkan juga terhadap Allah sendiri! (lihat Mzm. 51:6). Seorang imam tidak 

memiliki wewenang untuk mengampuni dosa-dosa kita. Daud berkata, “Engkau, ya Tuhan, 

mengampuni kesalahan karena dosaku” (Mzm. 32:5). 

 

Mari kita lihat Katekismus Heidelberg, Minggu ke-21, Pertanyaan 56. 

 

56. Pert. Apakah yang Saudara percayai tentang pengampunan dosa? 

146 

 

Jaw. Bahwa Allah sama sekali tidak lagi hendak mengingat dosa-dosaku dan juga 

watakku yang berdosa yang sepanjang hidup menjadi lawan bagiku, karena Kristus 

sudah  melakukan pelunasan untuknya. Sebaliknya, Dia menganugerahkan kebenaran 

Kristus kepadaku, karena kasih karunia, supaya aku sama sekali tidak perlu lagi 

menghadapi pengadilan Allah. 

 

 

PENGAMPUNAN DOSA 

Kita akan membahas empat pertanyaan: 

 1.  Apa yang Allah ampuni? 

 2.  Atas dasar apa Allah mengampuni? 

 3.  Dengan cara apa Allah mengampuni? 

 4.  Untuk tujuan apa Allah mengampuni? 

 

Pada Minggu ke-21 kita sudah  melihat bahwa jemaat lahir oleh pekerjaan Roh Kudus. Sekarang 

kita akan berbicara mengenai pengampunan dosa. Apa hubungannya ini dengan Roh Kudus? 

-  Roh Kudus membuka mata kita terhadap dosa-dosa kita. 

-  Ia juga menunjukkan bahwa Allah bersedia untuk mengampuni. 

 

Jika Saudara ingin tahu apakah dosa-dosa Saudara diampuni, Saudara harus datang kepada 

jemaat. Saudara harus mendengarkan pemberitaan Injil. Tak seorang pun bisa memiliki Allah 

sebagai Bapanya, kecuali ia memiliki Jemaat sebagai ibunya. 

 

Pengampunan dosa yaitu  inti Injil. Baca 1 Timotius 1:15 dan 2 Korintus 5:19-21. 

Pengampunan dosa yaitu  hal terpenting yang kita perlukan. Jika dosa-dosa kita tidak 

diampuni, maka kita akan menghabiskan kekekalan di neraka! 

 

 

1.  APA YANG ALLAH AMPUNI? 

 

 A. Ia mengampuni semua dosa umat-Nya 

147 

 

  

 Hal ini tidak berarti apa-apa bagi orang-orang Farisi dan semua orang yang 

merasa benar di mata mereka sendiri. Tetapi pengampunan dosa 

merupakan hal yang agung dan menakjubkan bagi orang-orang seperti Daud 

(baca Mazmur 32). 

 

 Apakah pengampunan dosa juga merupakan hal yang agung bagi kita? Kita 

biasa berkata bahwa kita yaitu  orang-orang berdosa, tetapi apakah kita 

bersungguh-sungguh dalam mengatakannya? Bisakah kita menyebutkan 

beberapa dosa kita? 

 

  Kita sudah  berdosa dengan banyak cara: 

  -  kita sudah  melakukan apa yang seharusnya tidak kita lakukan. 

  -  dan kita tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. 

 

 Sangat menyakitkan ketika kita menyadari hal ini dalam hati kita. Kita 

menjadi kehilangan segala harapan dalam diri kita dan merasa bahwa kita 

pantas masuk neraka.  

 

 Tetapi inilah Injil: Allah bersedia mengampuni dosa-dosa Saudara! Bukan 

hanya sebagian dari dosa-dosa itu, melainkan semuanya. Semoga Roh Allah 

menanamkan pesan ini dalam hati Saudara! 

 

 B. Ia mengampuni kodrat yang penuh dosa dalam diri umat-Nya 

   

 Apabila dosa-dosa Saudara sudah  diampuni, Saudara pun siap untuk pergi ke 

surga. Di kemudian hari Saudara mulai menyadari bahwa hati Saudara 

masih penuh dosa. Lalu Saudara mungkin mulai merasa ragu lagi: “Apakah 

dosa-dosaku benar-benar sudah diampuni...?” 

 

 Perhatikan bahwa hati yang penuh dosa ini bukanlah dalih untuk apa yang 

148 

 

kita lakukan. Sebaliknya, hati yang penuh dosa itu membuat segala 

sesuatunya menjadi lebih buruk: kita tidak hanya berbuat dosa, tetapi kita 

penuh dosa! 

 

 Tetapi bahkan kodrat yang bobrok ini ditutupi oleh kasih Allah. TUHAN 

menerima umat-Nya sebagaimana adanya mereka, oleh karena Yesus. 

 

 

2.  ATAS DASAR APA ALLAH MENGAMPUNI? 

 

 A.  Allah tidak mengampuni karena pertobatan kita 

  

 Ini yang terjadi di antara manusia: kita mengakui dosa kita, kita membayar 

denda, kita tetap memohon, dan kita berjanji untuk berbuat lebih baik. 

Tetapi Allah tidak mengampuni kita dengan cara seperti itu.  

 

 Allah tidak mengabaikan dosa-dosa kita. Dia yaitu  Hakim, Ia harus 

menegakkan keadilan. Sebagai contoh: Saudara sudah  mencuri dari seorang 

hakim. Bahkan sekalipun hakim itu mau memaafkan Saudara sebagai teman, 

ia harus menghukum Saudara sebagai hakim. 

 

 Dengan kata lain: Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa Saudara kecuali 

Saudara sudah menderita karena dosa-dosa itu, atau ada orang lain yang 

menderita menggantikan Saudara.  

 

` B. Allah mengampuni hanya demi Yesus 

 

 Inilah satu-satunya dasar bagi Allah untuk mengampuni orang berdosa: 

darah Yesus Kristus. Kristus memikul sendiri dosa-dosa umat-Nya. Ia berdiri 

di hadapan pengadilan Allah seolah-olah Ia yaitu  orang berdosa. Ia 

menanggung hukuman dan meredakan murka Allah. 

149 

 

 

 Oleh karena itu Allah akan mengampuni siapa saja yang menjauh dari dosa 

dan berpaling pada salib Yesus. Kebenaran Kristus diperhitungkan atas 

mereka (atau dianggap menjadi milik mereka). Oleh anugerahlah orang-

orang berdosa diselamatkan. Mereka menerima karunia keselamatan ini 

oleh iman. Dan bahkan iman itu pun karunia dari Allah! 

 

 

3.  DENGAN CARA APA ALLAH MENGAMPUNI? 

 

 A. Ia tidak mengingat dosa-dosa umat-Nya lagi 

   

 Apakah Saudara melihat perbedaannya dengan cara manusia mengampuni? 

Kita bisa saja memaafkan seseorang, tetapi kita tidak dapat melupakan apa 

yang sudah  ia lakukan. Satu kesalahan kita diamkan, tetapi untuk kesalahan 

selanjutnya kita akan memukul! Namun, Allah tidak akan mengingat lagi 

dosa-dosa umat-Nya, tidak pula kodrat mereka yang bobrok. 

  

 Dengan demikian, ketika Allah memaafkan umat-Nya, itu yaitu  maaf yang 

sepenuhnya, pengampunan yang penuh. Ia melemparkan dosa-dosa mereka 

jauh-jauh (Mi. 7:19). Anak Domba Allah sudah  membawa jauh dosa-dosa 

mereka. Seberapa jauh? Baca Mazmur 103:12. 

 

 Itu tidak berarti bahwa umat Allah tidak akan pernah menderita akibat 

dosa-dosa mereka. Ingat Daud dan pencuri di atas kayu salib. Tetapi Allah 

tidak menghukum mereka dalam murka-Nya (seperti yang pantas mereka 

dapatkan). Ia hanya menghajar mereka sebagai Bapa. 

 

 B.  Ia menerima mereka sebagai anak-anak-Nya 

   

 Allah tidak hanya menghapuskan hukuman dari umat-Nya, tetapi juga 

150 

 

memberi mereka hidup baru. Ia menerima mereka sebagai anak-anak-Nya 

sendiri yang terkasih. 

 

 Ia memandang mereka sebagai orang benar berdasarkan apa yang sudah  

dilakukan Kristus bagi mereka. Si anak hilang (Luk. 15:11-24) tidak hanya 

diberi pakaian ketika kembali,  tetapi juga dikenakan cincin. Itu berarti: ia 

kembali menjadi anak di rumah bapaknya.  

 

 

4.  UNTUK TUJUAN APA ALLAH MENGAMPUNI? 

 

 A.  Ia akan membawa mereka ke surga sesudah  hidup ini berakhir 

   

 Semua orang harus berdiri di hadapan takhta pengadilan Kristus (2Kor. 

5:10), termasuk umat Allah. Tetapi mereka tidak akan dihukum (Rm. 8:1). 

Itulah tujuan pertama Allah dalam mengampuni. 

 

 B.  Ia ingin membuat mereka sudah kudus dalam kehidupan ini 

   

 Allah tidak mengampuni umat-Nya supaya lebih mudah bagi mereka untuk 

berdosa lagi. Bagi mereka dosa sudah  menjadi pahit, dan darah Kristus 

menjadi manis. 

 

 Mereka tidak menggunakan Injil sebagai surat izin untuk berdosa (Rm. 6:1). 

Mereka bergumul melawan kodrat mereka yang berdosa sampai akhir hayat 

mereka (lihat Pertanyaan dan Jawaban 56). 

 

 

 

 

A. Guru katekismus berkata, “Aku tahu dosa-dosaku sudah  diampuni.” 

151 

 

 Bagaimana dengan kita? Dapatkah kita mengatakan hal yang sama? 

 

B. Mungkin Saudara berkata, “Aku berharap dosa-dosaku akan diampuni.” 

 Apa dasar pengharapan Saudara? 

152 

 

Minggu ke-22 

=========== 

 

 

 KEHIDUPAN SEsudah  KEMATIAN 

 

 Baca Yohanes 5:24-30 atau 1 Tesalonika 4:13-18 

 

 

 

 

Dalam Yohanes 5 Yesus berkata, “Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa 

orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan 

hidup” (Yoh. 5:25). 

 

Yesus di sini berbicara tentang kematian dan kehidupan rohani. Ia akan memberikan 

kehidupan pada hati umat pilihan Allah: Ia akan membangkitkan mereka dari kubur dosa.  

 

Tetapi Yesus juga merujuk pada kematian dan kehidupan jasmani: Ia akan membangkitkan 

umat-Nya dari kubur mereka di bumi, ketika Ia kembali untuk menghakimi orang-orang yang 

hidup dan yang mati. 

 

Tentang kehidupan inilah Katekismus Heidelberg berbicara pada Minggu ke-22. 

 

57. Pert. Penghiburan apa yang Saudara peroleh dari kebangkitan daging? 

Jaw. Bahwa sesudah hidup ini bukan hanya jiwaku akan segera diangkat kepada 

Kristus, Kepalanya, melainkan juga dagingku akan dibangkitkan oleh kuat- kuasa 

Kristus, lalu dipersatukan kembali dengan jiwaku, dan akan menjadi serupa dengan 

tubuh Kristus yang mulia. 

  

153 

 

58. Pert. Penghiburan apa yang Saudara timba dari bagian mengenai hidup yang 

kekal? 

Jaw. Karena sekarang ini juga sudah kurasakan dalam hati asas kesukaan yang kekal, 

maka sesudah hidup ini aku akan beroleh kebahagiaan yang sempurna, yang belum 

pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh telinga, dan belum 

pernah timbul di dalam hati manusia, supaya di dalamnya aku memuji Allah untuk 

selama-lamanya. 

 

 

KEHIDUPAN SEsudah  KEMATIAN 

 1.  kehidupan bagi jiwa 

 2.  kehidupan bagi tubuh 

 3.  kehidupan kekal 

 

 

1. KEHIDUPAN BAGI JIWA 

 

 Apa yang terjadi pada jiwa (atau roh) orang yang sudah meninggal? Sungguh baik 

merenungkan pertanyaan ini. Banyak orang hanya peduli dengan kehidupan di dunia 

ini, dengan tubuh mereka, makanan, dsb. Tetapi bacalah Matius 16:26 dengan 

saksama. 

 

 Orang-orang yang mati tanpa Kristus akan binasa selamanya! Tetapi apa yang terjadi 

pada orang Kristen ketika ia mati? Pengakuan Iman Rasuli tidak berbicara mengenai 

hal ini, tetapi Katekismus Heidelberg menyebutkan tiga hal: 

 

 A. Anak Tuhan akan hidup selamanya 

  

 Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya 

kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yoh. 11:25). 

 

154 

 

 Orang-orang Saduki menyangkal hal ini. Mereka berkata, “Manusia itu 

seperti binatang. Ketika orang sudah mati, berakhirlah semuanya” (lihat 

Lukas 20:27-40). 

 

  Akan tetapi, ketika Stefanus mati, Tuhan Yesus menerima rohnya (Kis. 7:54- 

  60). 

 

 B. Anak Tuhan diangkat untuk berada bersama-sama dengan Kristus 

   

 Ia akan menikmati keselamatan secara lebih penuh daripada di bumi sini, 

dalam persekutuan yang lebih erat dengan Kristus.  

 

 Ia diangkat. Ia tidak turun ke bawah. Ia memang pantas tenggelam ke 

lubang yang paling dalam, dan ia sering kali takut hal itu akan terjadi 

padanya. Tetapi ketika mati, ia diangkat oleh para malaikat, tepat seperti 

Lazarus yang miskin dalam perumpamaan Yesus. 

 

 C. Anak Tuhan langsung diangkat ke surga sesudah  mati 

  

 Pernyataan ini mengutuk semua ajaran palsu yang diciptakan oleh manusia: 

   - Sebagian orang berkata bahwa ada api penyucian (penganut 

Katolik Roma). Tetapi bacalah apa yang dikatakan Yesus kepada 

pencuri di atas kayu salib (Luk. 23:43). 

   - Sebagian yang lain berkata bahwa roh manusia akan tidur sampai 

Hari Penghakiman (Saksi Yehova). Tetapi bacalah apa yang 

dikatakan Paulus dalam Filipi 1:21-24! 

   - Yang lain lagi berkata bahwa roh akan pergi hanya sesudah  

pemakaman (orang-orang kafir). Tetapi bacalah apa yang dikatakan 

Allah dalam Wahyu 14:13. 

 

 

155 

 

2.  KEHIDUPAN BAGI TUBUH 

 

 Tubuh kita itu penting. Hati kita memang yang paling penting, tetapi kita tidak boleh 

mengabaikan tubuh kita. Tubuh kita bukanlah “penjara bagi jiwa” (seperti yang dulu 

dikatakan oleh orang-orang Yunani kuno). 

 

 Mengapa tubuh kita begitu penting? 

 -  Allah sendiri sudah  menciptakannya (Kej. 1:27). 

 -  Kristus sudah  menjadi manusia seperti kita (Ibr. 2:14). 

 -  Ia sudah  menebus umat-Nya dengan tubuh dan jiwa (Minggu ke-1). 

 

 Oleh sebab itu, tubuh kita akan bangkit lagi. Sulit untuk memahami bagaimana hal 

ini bisa terjadi, tetapi Alkitab memberi tahu kita bahwa itu akan terjadi (Ayb. 19:25-

27). Tidak ada yang mustahil bagi Yesus Kristus, karena Ia sendiri sudah  bangkit dari 

antara orang mati! 

 

 Hal ini sangat menghibur bagi orang Kristen sejati. Tubuhnya sendiri akan bangkit 

(bukan tubuh lain). Tetapi itu akan menjadi tubuh yang baru, tanpa dosa atau cacat 

cela. Baca 1 Korintus 15:42-44. 

 

 Hal ini akan terjadi pada saat Yesus datang kembali. Baca 1 Korintus 15:51, 52. Lihat 

juga 1 Tesalonika 4:15-17. Pada saat itu tubuh anak Tuhan akan dipersatukan kembali 

dengan jiwanya. Tubuhnya akan dijadikan seperti Tubuh Kristus yang mulia (1Yoh. 

3:2). 

 

 Apakah orang-orang kafir juga akan bangkit? Ya, memang tidak disebutkan di sini, 

tetapi hal itu pasti akan terjadi. Yesus berkata, “Mereka yang sudah  berbuat jahat 

akan bangkit untuk dihukum” (Yoh. 5:29. Lihat juga Dan. 12:2). 

 

 

 

156 

 

3.  KEHIDUPAN KEKAL 

 

 Dalam Yohanes 5:24 Yesus berkata, “Sesungguhnya barangsiapa mendengar 

perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang 

kekal dan tidak turut dihukum...” Apakah orang seperti itu akan menerima hidup 

kekal? Tidak, ia sudah menerimanya. 

 

 Pembahasan kita yaitu  tentang “kehidupan sesudah  kematian.” Tetapi sekarang kita 

melihat bahwa hidup kekal sudah dimulai di dunia ini (Yoh. 3:36) 

 

 Apa itu hidup kekal? Hidup kekal yaitu  mengenal Allah dan Yesus Kristus (Yoh. 

17:3), menikmati kedamaian dengan Allah dan memuji-Nya selama-lamanya. 

 

 Itulah permulaan dari sukacita kekal (Gal. 5:22). Orang Kristen menikmati 

persekutuan dengan Juruselamatnya. Ia senang melaksanakan kehendak Allah. 

 

 Tetapi ini hanyalah permulaan dari sukacita kekal itu. Persekutuan dengan Allah 

sering kali terputus oleh dosa dan ketidakpercayaan. Hal itu membuat orang Kristen 

berduka dan menantikan datangnya hari penebusan secara penuh.  

 

 Pada saat itu ia akan menikmati persekutuan dengan Allah secara penuh, tanpa 

gangguan apa pun. Itulah keselamatan yang sempurna! 

 

 

 

 

A. Seperti apa keselamatan itu nanti? Baca 1 Korintus 2:9! Sulit untuk 

menggambarkannya. Lebih mudah untuk mengatakan apa yang bukan merupakan 

keselamatan itu.  

 

B. Tetapi satu hal yang pasti: pada saat itu umat Tuhan akan memuji Allah selama-

157 

 

lamanya! Dan Allah membuat anak-anak-Nya dapat mengecap sukacita itu dalam 

hidup ini. 

 

C. Lawan dari sukacita ini yaitu  kematian kekal (2Tes. 1:8, 9). Neraka yaitu  tempat di 

mana orang ingin mati, namun mereka tidak bisa mati (Why. 9:6). Berserulah kepada 

Allah agar Ia menjauhkan Saudara dari penderitaan itu! 

158 

 

Minggu ke-23 

=========== 

 

 

 BAGAIMANA SAUDARA BENAR DI HADAPAN ALLAH?  

 

 Baca Roma 5:1-11 atau Efesus 2:1-10 

 

 

 

 

Dalam Roma 5 kita bisa membaca seperti apa kodrat kita: tidak berdaya (ay. 6), orang berdosa 

(ay. 8), dan musuh Allah (ay. 10).  

 

Kita juga membaca apa yang sudah  dilakukan oleh sang Juruselamat, Yesus Kristus: Ia 

memberikan nyawa-Nya bagi orang-orang durhaka (ay. 6). Ia mendamaikan Allah dan manusia 

(ay. 10). 

 

Kita hanya dapat menerima keselamatan ini oleh iman kepada Kristus. “Sebab itu, kita yang 

dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan 

kita, Yesus Kristus” (ay. 1). 

 

Inilah ajaran Katekismus Heidelberg pada Minggu ke-23. 

 

59. Pert. Tetapi, apa manfaatnya bagi Saudara, jika Saudara percaya kepada semua 

hal ini? 

Jaw. Bahwa di dalam Kristus aku benar di hadapan Allah dan dijadikan ahli waris 

hidup yang kekal. 

 

60. Pert. Bagaimana Saudara benar di hadapan Allah? 

159 

 

Jaw. Hanya oleh iman yang sejati kepada Yesus Kristus. Hati nuraniku memang 

mempersalahkan aku, karena aku berbuat dosa berat terhadap segala hukum Allah 

dan tidak ada yang kutaati, dan karena aku masih tetap cenderung pada segala 

macam kejahatan. Namun, Allah, tanpa jasa apa pun dari pihakku, semata-mata 

berdasarkan rahmat, memberikan kepadaku anugerah ini: penebusan sempurna 

oleh Kristus, kebenaran-Nya, dan kesucian-Nya sebagai milikku, seolah-olah aku 

belum pernah memiliki dosa atau berbuat dosa, bahkan seolah-olah aku sendirilah 

yang mengerjakan segala ketaatan yang dikerjakan oleh Kristus untukku, asal saja 

semua keuntungan ini aku terima dengan hati yang percaya. 

 

61. Pert. Mengapa Saudara mengatakan bahwa Saudara benar hanya oleh iman? 

Jaw. Bukan karena layaknya imanku membuat Allah berkenan kepadaku, melainkan 

karena hanya pelaksanaan pelunasan oleh Kristus, kebenaran-Nya, dan kesucian-Nya 

semata-mata merupakan kebenaranku di hadapan Allah, dan karena semua itu tidak 

mungkin kuterima dan kuraih dengan cara lain kecuali melalui iman. 

 

 

BAGAIMANA SAUDARA BENAR DI HADAPAN ALLAH? 

 1.  hanya oleh iman yang sejati kepada Kristus 

 2.  kendati dengan semua dosaku 

 3.  bukan karena imanku 

 

 

1.  AKU BENAR DI HADAPAN ALLAH OLEH IMAN YANG SEJATI KEPADA KRISTUS 

 

 A. Manfaat imanku 

 

 Pada Minggu ke-8 sampai ke-22 kita sudah  melihat apa yang dipercayai 

orang Kristen. Ia percaya kepada Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. 

 

  Pertanyaannya sekarang yaitu , apa manfaatnya bagi Saudara, jika 

160 

 

Saudara percaya kepada semua hal ini? 

 

 Pertanyaan ini juga diajukan oleh Iblis (Ayb. 1:9). Tetapi di sini pertanyaan 

itu yaitu  pertanyaan yang baik, pertanyaan yang penting. Banyak orang 

mengaku bahwa mereka percaya kepada Allah, tetapi itu tidak ada 

manfaatnya bagi mereka ketika mereka mati. 

 

  Perhatikan jawaban dari guru katekismus: 

   - Di dalam Kristus aku benar di hadapan Allah. 

   - Aku dijadikan ahli waris hidup yang kekal. 

 

  “Di dalam Kristus aku benar di hadapan Allah”: 

   - ini merupakan sesuatu yang hilang dari kita menurut kodrat 

(sebagai akibat dari dalamnya kejatuhan kita di dalam Adam). 

   - ini merupakan sesuatu yang dicari dengan sia-sia oleh orang-orang  

   Farisi. 

   - ini merupakan sesuatu yang didoakan oleh pemungut cukai. 

   - ini merupakan sesuatu yang diyakini oleh guru katekismus. 

 

  “Aku dijadikan ahli waris hidup yang kekal.” 

 Seorang ahli waris tidak bekerja untuk mendapatkan warisannya, ia hanya 

menerimanya. Kita terlahir dengan warisan dari Adam (maut). Ketika lahir 

kembali, kita menjadi ahli waris hidup yang kekal. Kita menerima ini dari 

Allah Bapa, melalui tangan Yesus (Yang Sulung di antara banyak saudara!). 

 

 B. Kebenaran yang timbul dari iman 

 Bagaimana orang bisa benar di hadapan Allah? Kita mungkin benar di mata 

manusia, tetapi Allah mengetahui semuanya, bahkan rahasia-rahasia hati 

kita! 

 

 Orang bisa benar di hadapan Allah hanya oleh iman yang sejati kepada 

161 

 

Kristus! Bukan oleh perbuatan-perbuatan hukum Taurat (Rm. 3:28). Iman 

tanpa perbuatan yaitu  mati (Yak. 2:17), tetapi hanya oleh iman kepada 

Kristuslah orang bisa benar di hadapan Allah.  

 

 Ketika Allah menyatakan umat-Nya sebagai orang benar, Ia juga menjadikan 

mereka orang benar. Tetapi bukan itu yang dimaksud di sini! Allah 

menganggap umat-Nya benar karena Yesus: 

  -  mereka dibebaskan dari penghukuman. 

  -  mereka mendapat hak atas hidup kekal. 

 

 Apa yang kita perlukan yaitu  iman yang sejati (ada banyak kepalsuan!). 

Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah  menerimanya? Iman seperti itu 

membawa kita pada pengakuan dosa yang sebenar-benarnya.  

 

 

2. AKU BENAR DI HADAPAN ALLAH KENDATI DENGAN DOSA-DOSAKU 

 

 A. Aku masih orang berdosa... 

   

  Hati nuraniku mempersalahkan aku dalam banyak hal: 

   - “Aku secara nyata sudah  melanggar semua perintah Allah.” (Apakah 

orang munafik membuat pengakuan seperti itu?). 

   - “Aku sama sekali tidak menjalankan perintah-perintah itu.” 

(Bandingkan dengan yang dikatakan orang muda yang kaya dalam 

kisah Injil).  

   -  “Aku masih cenderung pada segala kejahatan.” (Paulus berkata, 

aku yang terburuk dari orang-orang berdosa). 

 

  Perhatikanlah: “Aku masih cenderung pada segala kejahatan.” Ia tidak 

berkata, aku melakukan segala macam kejahatan, tetapi aku juga cenderung 

untuk melakukannya. Jika Allah menarik tangan-Nya, hatiku akan 

162 

 

memimpinku pada segala macam kejahatan. 

 

 B. Namun, Allah melihatku seolah-olah aku yaitu  Tuhan Yesus Kristus 

   

  Allah sudah  memperhitungkan kepadaku (atau menganggapku memiliki) apa  

  yang sudah  dilakukan dan diderita oleh Kristus. 

Aku tidak membenarkan diriku sendiri, tetapi Allah sudah  melakukannya! Itu 

yaitu  karunia-Nya yang penuh rahmat. Aku sama sekali tidak layak 

mendapatkannya. 

 

  Apa karunia Kristus itu? 

  -  karunia itu yaitu  korban-Nya, yang sudah  memuaskan keadilan  

   yang dituntut Allah. 

  -  karunia itu yaitu  kebenaran-Nya, sebab Ia mematuhi hukum  

   Allah. 

  -  karunia itu yaitu  kekudusan-Nya, yang menutupi aku. 

 

 Sekarang Allah melihat umat-Nya seolah-olah mereka tidak pernah berbuat 

dosa sama sekali, seolah-olah mereka yaitu  Kristus sendiri! 

 

 C.  Hal ini menghibur aku 

   

 Seberapa jauh hal itu menghibur aku? Sejauh aku memeluk kebenaran itu 

dengan hati yang percaya. Kita perlu menerima karunia ini dengan iman, 

tetapi kita tidak dapat menerimanya kecuali karunia itu diberikan kepada 

kita oleh Allah. 

 

 Kapan Allah membenarkan seorang berdosa? Ketika ia dengan sepenuh hati 

menerima kenyataan bahwa ia pantas mendapat hukuman kekal. Hal ini 

terjadi berulang kali. Umat Allah perlu bertumbuh dalam pengenalan akan 

Kristus. 

163 

 

 

 Mereka semua dibenarkan dengan sepenuhnya. Tetapi ketika iman mereka 

lemah, mereka tidak begitu yakin akan keselamatan mereka. Sebaliknya, 

ketika iman mereka kuat, mereka sangat yakin akan keselamatan mereka. 

 

 

3. AKU BENAR DI HADAPAN ALLAH BUKAN KARENA IMANKU 

 

 A. Iman kepada Kristus itu penting 

   

 Kita tidak dapat diselamatkan kecuali kita percaya kepada Kristus. Iman 

kepada Kristus yaitu  satu-satunya saluran yang melaluinya kita menerima 

pengampunan dosa. Iman itu mutlak perlu. 

 

 B. Iman kepada Kristus bukanlah dasar keselamatan kita 

   

 Orang-orang Katolik Roma berkata bahwa perbuatan baik kita yaitu  dasar 

keselamatan kita. Para penganut Arminian berkata bahwa iman kita yaitu  

dasarnya: “Jika kita percaya, maka Allah akan mengganjar kita dengan 

memberikan hidup baru.”  

 

  Namun, mereka tidak melihat bahwa: 

  -  iman yaitu  karunia Allah. 

  -  iman itu seperti tangan kosong seorang pengemis. 

 

 Mereka tidak mau melihatnya, karena dengan begitu mereka merasa terlalu 

direndahkan. Manusia selalu berusaha membuat dirinya berkenan kepada 

Allah. Itulah kesombongan kita! 

 

 Kristus yaitu  satu-satunya kebenaran bagi umat Allah (Yer. 23:6). Dasar 

keselamatan kita yaitu  korban-Nya dan kasih Allah yang kekal. 

164 

 

Minggu ke-24 

=========== 

 

 

 TIGA PERTANYAAN RUMIT 

 

 Baca Lukas 18:9-14 atau Roma 3:21-31 

 

 

 

 

Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang Farisi dan pemungut cukai. 

Kedua orang itu pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Apa yang dikatakan orang Farisi? Baca 

ayat 11 dan 12. Apa yang dikatakan pemungut cukai? Baca ayat 13. Apa hasilnya? Baca ayat 

14. 

 

Di antara pemungut cukai dan Allah berdirilah sebuah mezbah. Mezbah itu menunjuk pada 

korban Yesus Kristus. Pemungut cukai melihat pada Yesus, sambil menyerukan darah-Nya. 

Allah melihat pemungut cukai itu dan menerimanya, karena Yesus. 

 

Ajaran ini membawa kemuliaan bagi Allah, dan penuh penghiburan bagi orang-orang 

berdosa yang hancur hatinya. Itulah sebabnya Iblis selalu menyerang ajaran ini. 

 

Katekismus Heidelberg memberikan bukti akan hal ini pada Minggu ke-24. 

 

62. Pert. Tetapi, apa sebabnya perbuatan baik kita tidak dapat menjadi kebenaran 

kita di hadapan Allah, biarpun untuk sebagian saja? 

Jaw. Karena kebenaran yang dapat bertahan di hadapan pengadilan Allah harus 

sungguh-sungguh sempurna dan dalam segala hal sesuai dengan hukum Allah, dan 

165 

 

karena perbuatan kita yang terbaik pun dalam hidup ini tidak sempurna dan 

tercemar oleh karena dosa. 

  

63. Pert. Apa? Adakah perbuatan baik kita tidak menghasilkan ganjaran? Padahal, 

Allah hendak memberi ganjaran, baik dalam hidup sekarang ini maupun dalam hidup 

yang akan datang? 

Jaw. Ganjaran itu terjadi bukan berdasarkan amal, melainkan berdasarkan rahmat 

saja. 

 

64. Pert. Akan tetapi, tidakkah ajaran ini menjadikan manusia tidak peduli dan fasik? 

Jaw. Tidak, karena barang siapa yang sudah  menjadi anggota tubuh Kristus, oleh iman 

yang sungguh-sungguh, tidak dapat tidak menghasilkan buah berupa perbuatan baik, 

yang timbul dari rasa syukur kepada Allah. 

 

 

TIGA PERTANYAAN RUMIT 

1. Tidak bisakah perbuatan baik kita membantu kita untuk menjadi benar di  

hadapan Allah? 

2.  Bukankah Allah berkata bahwa Ia mengganjar pebuatan baik kita? 

3.  Jika manusia tidak diselamatkan oleh perbuatan baiknya, bukankah ia akan  

 menjadi tidak peduli? 

 

 

1. TIDAK BISAKAH PERBUATAN BAIK KITA MEMBANTU KITA UNTUK MENJADI  

 BENAR DI HADAPAN ALLAH? 

 

Pertanyaan ini mungkin muncul dari kalangan orang yang tidak memiliki Alkitab 

(mereka tidak percaya kepada Kristus sama sekali). Tetapi mungkin juga muncul 

dari kalangan Katolik Roma. Mereka berkata bahwa keselamatan kita terjadi 

melalui Kristus, tetapi kita harus melakukan bagian kita juga. Mereka 

mencampuradukkan semuanya! Cermati pertanyaan itu. 

166 

 

 

Orang yang mengajukan pertanyaan ini yaitu  seperti seseorang yang sedang 

membeli di pasar. Ia ingin menawar. Ia ingin mencari jalan tengah. Ia mencoba 

berunding dengan Allah. 

 

Manusia tidak ingin terlihat dalam kemiskinan dan ketelanjangannya. Kita yaitu  

musuh salib Kristus. Ketika kita bisa berbuat baik untuk memperoleh hiduk kekal di 

Taman Firdaus, kita tidak melakukannya. Dan sekarang sesudah  kita tidak lagi 

mampu melakukannya, kita malah mencoba segala cara dan menolak untuk 

menerima hidup kekal sebagai karunia! 

 

Apakah kita juga demikian? Mungkin kita setia pergi ke gereja, kita sudah 

meninggalkan banyak dosa kita dan mau mengampuni orang lain. Jauh di lubuk hati 

kita, kita berpikir bahwa Allah akan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang 

berharga dan akan memberi kita upah.  

 

JAWABAN DARI KATEKISMUS HEIDELBERG: 

 

Jika Saudara ingin diselamatkan dengan memelihara hukum Taurat, lakukan saja! 

Akan tetapi, Saudara harus melakukannya dengan sempurna (Gal. 5:3). “Sebab 

barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari 

padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” (Yak. 2:10). 

 

Dan apa yang harus dikatakan tentang perbuatan kita? Bahwa perbuatan kita yang 

terbaik sekalipun dalam hidup ini bukan hanya tidak sempurna, tetapi juga bahkan 

tercemar oleh dosa.  

 

Perbuatan-perbuatan kita yang terbaik: doa-doa kita, puji-pujian kita kepada Allah, 

amal baik kita, dll. Perbuatan-perbuatan kita yang terbaik yaitu  seperti kain kotor 

(Yes. 64:6). Paulus menyebutnya sampah (Flp. 3:8). Ia berseru tentang perkara itu 

dalam Roma 7. 

167 

 

 

 

2. BUKANKAH ALLAH BERKATA BAHWA IA MENGGANJAR PERBUATAN BAIK KITA? 

 

Pertanyaan rumit pertama sudah dijawab. Tetapi manusia tidak menyerah begitu 

cepat. Ia kembali dengan pertanyaan kedua, kali ini dengan memakai Kitab Suci 

sebagai dasar. 

 

Dan memang benar! Alkitab berkata bahwa Allah akan mengganjar perbuatan baik 

anak-anak-Nya: 

-  misalnya Musa di Mesir (Ibr. 11:26), 

-  Tuhan Yesus sendiri (Ibr. 12:2), 

  -  baca juga Sabda Bahagia (Mat. 5:1-12). 

 

Singkat kata, “ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik 

untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (1Tim. 4:8). Allah akan 

mengganjar kebaikan dan menghukum kejahatan. 

 

Sayangnya, ajaran ini sering diselewengkan oleh orang-orang yang suka 

mengajukan pertanyaan-pertanyaan menjebak. Mereka berdiri di hadapan Allah 

sebagai budak, bukan sebagai anak.  

 

JAWABAN DARI KATEKISMUS HEIDELBERG: 

 

 Allah tentu mengganjar perbuatan baik kita, tetapi ganjaran ini bukan karena jasa 

atau amal kebaikan kita, melainkan semata-mata karena anugerah-Nya. 

 

Ganjaran ini bukan berdasarkan jasa. 

 - Kalaupun kita sudah melakukan segala sesuatu yang harus kita lakukan, 

kita masih merupakan hamba-hamba yang tidak berguna (Luk. 17:10).  

168 

 

 - Jika kita melakukan sesuatu yang baik, Allahlah yang membuat kita 

melakukannya. Allah mengganjar perbuatan-Nya sendiri. 

 - Ganjaran yang kita terima jauh lebih besar daripada perbuatan yang sudah  

kita lakukan (2Kor. 4:17). 

 - Ganjaran itu yaitu  hasil jasa Kristus dan diberikan kepada kita sebagai 

anugerah. 

 

Apa saja ganjaran-ganjaran ini? 

Bukan keselamatan, sebab semua anak Allah menerima hidup kekal secara cuma-

cuma. Tetapi ada perbedaan derajat kemuliaan: 

 - Para murid akan duduk di atas dua belas takhta (Mat. 19:28). 

 - Orang-orang yang sudah setia dalam perkara kecil akan diberi tanggung 

jawab dalam perkara besar (Mat. 25:21). 

 - Baca juga Daniel 12:3. 

 

 Perhatikanlah: ada juga perbedaan derajat kesengsaraan di neraka. Lihat  

 Lukas 12:47, 48. 

 

Apa ganjaran yang paling baik? Berdamai dengan Allah (Mzm. 119:165). Itu yaitu  

ganjaran yang penuh rahmat bagi hati nurani yang tulus! Allah berkata kepada 

Abram, “Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar" (Kej. 15:1). Umat Allah 

masih akan melayani Tuhan, bahkan sekalipun tidak ada surga ataupun neraka. 

Mereka melayani-Nya berdasarkan kasih! 

 

 

3. JIKA MANUSIA TIDAK DISELAMATKAN OLEH PERBUATAN BAIKNYA, BUKANKAH IA 

  AKAN MENJADI TIDAK PEDULI? 

 

Ini merupakan tuduhan yang sudah sangat lama. Tuduhan itu ditujukan bukan 

hanya untuk melawan ajaran Reform, tetapi juga pada akhirnya melawan Firman 

Allah sendiri. Tuduhan itu sudah terdengar pada zaman Paulus (Rm. 6:1, 2). 

169 

 

 

Doktrin kita itu sendiri tidak membuat manusia bersikap tidak peduli dan fasik, 

tetapi hati manusialah yang mengarahkannya untuk berbuat demikian. Doktrin kita 

memang disalahgunakan, tetapi bahkan makanan bisa disalahgunakan! Apakah kita 

berhenti makan karena itu? 

 

JAWABAN DARI KATEKISMUS HEIDELBERG: 

 

Iman yang sejati yaitu  iman yang hidup. Iman itu tidak membuat manusia tidak 

peduli. Sebaliknya, iman itu menyatukannya dengan Kristus, yang yaitu  pokok 

anggur (Yoh. 15:1). Mustahil ranting-ranting yang hidup tidak berbuah. 

 

Perbuatan baik disebut “buah” di sini (bukan “akar”). Galatia 5 berbicara tentang 

“perbuatan daging” dan “buah Roh.” 

 

Umat Allah masuk surga bukan karena perbuatan baik mereka, tidak pula mereka 

masuk surga tanpa perbuatan baik (Ibr. 12:14). 

 

Menarik bahwa ada banyak pelanggaran hukum di antara para penganut Katolik 

Roma, orang-orang yang justru berbicara begitu banyak tentang perbuatan baik. 

Tetapi janganlah ada pelanggaran hukum di antara kita, supaya doktrin kita tidak 

difitnah. 

170 

 

Minggu ke-25 

=========== 

 

ROH ALLAH MEMAKAI DUA SARANA UNTUK MEMBUAT ORANG BERDOSA 

PERCAYA KEPADA KRISTUS 

 

Baca Kisah Para Rasul 2:36-42 atau Kisah Para Rasul 8:26-40 

 

 

 

Dalam Kisah Para Rasul 2 kita melihat bagaimana iman dikerjakan dalam hati manusia, dan 

bagaimana iman ini dikuatkan: 

- Roh Allah turun dari surga (ay. 1-4). 

- Rasul Petrus berdiri untuk berkhotbah (ay. 14-36). 

- Firman Allah menginsafkan orang akan dosa (ay. 36, 37). 

- pesan Injil dinyatakan (ay. 38-40). 

- banyak orang percaya pada nama Yesus (ay. 41). 

- orang-orang ini dibaptis (ay. 41). 

- dengan cara itu mereka diyakinkan akan keselamatan mereka (ay. 38). 

- mereka bertekun dalam pengajaran para rasul (ay. 42). 

- mereka ikut serta dalam Perjamuan Kudus (ay. 46). 

Singkat kata, Roh Kudus memakai Injil dan sakramen untuk membuat orang-orang berdosa 

percaya kepada Yesus Kristus! 

 

Kita mendapati hal ini diungkapkan dengan jelas dalam Katekismus Heidelberg, Minggu ke-

25. 

 

65. Pert. Mengingat bahwa hanya iman yang membuat kita mendapat bagian dalam 

Kristus dan segala anugerah-Nya, dari manakah datangnya iman yang demikian itu? 

171 

 

Jaw. Dari Roh Kudus, yang bekerja menciptakan iman itu dalam hati kita melalui 

pemberitaan Injil yang kudus, dan yang menguatkannya melalui penerimaan 

Sakramen. 

 

66. Pert. Apa itu Sakramen? 

Jaw. Sakramen yaitu  tanda dan meterai yang kudus dan kasatmata, yang sudah  

ditetapkan oleh Allah. Melalui penerimaan sakramen, Allah menyatakan dan 

memeteraikan kepada kita secara lebih jelas lagi janji Injil, yaitu bahwa Dia 

menganugerahkan kepada kita pengampunan semua dosa dan hidup yang kekal, 

hanya berdasarkan rahmat, karena kurban Kristus yang satu- satunya, yang sudah  

terjadi di kayu salib. 

 

67. Pert. Jadi, apakah keduanya, yaitu Firman dan Sakramen-sakramen, ditetapkan 

dengan tujuan agar olehnya iman kita diarahkan kepada kurban Yesus Kristus pada 

kayu salib itu sebagai satu-satunya dasar keselamatan kita? 

Jaw. Ya. Roh Kudus mengajarkan kepada kita dalam Injil dan meneguhkan melalui 

Sakramen, bahwa keselamatan kita yang sempurna berdasarkan kurban Kristus yang 

satu-satunya, yang sudah  terjadi bagi kita pada kayu salib. 

 

68. Pert. Berapa jumlah Sakramen yang ditetapkan Kristus dalam Perjanjian Baru? 

Jaw. Dua, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. 

 

 

ROH KUDUS MEMAKAI DUA SARANA UNTUK MEMBUAT ORANG-ORANG BERDOSA 

PERCAYA KEPADA KRISTUS 

1. Firman Allah 

2. sakramen-sakramen 

 

1. Firman Allah 

 

 “Dari manakah datangnya iman kepada Kristus itu?” Ini seperti pertanyaan seorang yang 

172 

 

berdiri di dekat sumur, tetapi tidak mempunyai ember untuk menimba air (Yoh. 4:15).   

 

Jawabannya berbunyi, “Dari Roh Kudus.” Iman yaitu  pemberian Allah. Lihat Efesus 2:8 dan 

6:23. Lihat juga Filipi 1:29. 

 

Iman yang sejati tidak datang dari diri kita sendiri. Iman itu bukan dari orangtua kita bukan 

pula dari pendeta. 

 

Segala kemuliaan hanya bagi Allah! Air hidup yaitu  pemberian dari-Nya, begitu pula 

dengan ember untuk menimba (yaitu iman) dan mulut untuk meminumnya. Ya, bahkan rasa 

haus akan air ini diciptakan oleh-Nya. 

 

Namun demikian, Roh Kudus menggunakan sarana dalam mempertobatkan orang. Kita 

tidak boleh bertanya apa yang sanggup dilakukan Allah, melainkan apa yang berkenan 

dilakukan-Nya. Ia berkenan bila kita datang untuk mendengarkan Firman-Nya. Seandainya 

Firman Allah tidak diberitakan, tak seorang pun akan diselamatkan. 

 

Roh Kudus menggunakan pemberitaan Injil untuk membuat orang-orang berdosa percaya 

kepada Tuhan Yesus: 

- ingat Lidia (Kis. 16:14). 

- iman timbul dari pendengaran akan Firman Allah (Rm. 10:17). 

 

Pemberitaan Injil disebutkan di sini. Memang baik membaca Alkitab sendiri, tetapi Saudara 

terutama perlu datang ke gereja. Allah memakai Filipus untuk menjelaskan Kitab Suci 

kepada seorang Etiopia (Kis. 8:26-40). 

 

Kita harus memberitakan Injil. Kita juga harus memberitakan hukum Allah, supaya orang 

menyadari kebutuhan mereka akan Kristus. Tetapi Injillah yang terutama dipakai Allah untuk 

mengerjakan iman. 

 

Ia mengerjakan iman ini “di dalam hati kita.” Jika iman itu tidak berakar dalam hati kita, 

173 

 

maka iman tersebut tidak akan menyelamatkan kita. Sebaliknya, iman itu akan layu (Mat. 

13:20, 21). Iman yang sejati tidak akan pernah bisa mati lagi! 

 

Tetapi iman ini perlu dikuatkan. Iman itu sering diserang, dan harus melakukan pekerjaan 

berat (Mat. 16:24). Segala sesuatu yang hidup memerlukan makanan. 

 

Allah memakai Firman-Nya untuk menguatkan anak-anak-Nya (firman itu seperti air susu 

bagi mereka, lihat 1 Petrus 2:2). Ia juga menggunakan sakramen. Penggunaan sakramen itu, 

secara khusus, disebutkan di sini dalam katekismus kita. 

 

 

2. SAKRAMEN 

 

Roh Allah menembus hati orang-orang pilihan melalui dua pintu: pintu telinga dan pintu 

mata. Ada Injil yang bisa kita dengar (Firman Allah) dan Injil yang bisa kita lihat (sakramen). 

 

Hanya ada dua sakramen. Gereja Katolik Roma menambahkan lima sakramen lagi (misalnya 

perkawinan), tetapi Kristus hanya menetapkan baptisan dan Perjamuan Kudus sebagai 

tanda dan meterai perjanjian-Nya. 

 

Sakramen yaitu , pertama-tama, sebuah tanda. Baptisan dan Perjamuan Kudus 

menunjukkan dengan lebih jelas apa yang sudah  dijanjikan Allah di dalam Injil.  

 

Apa yang dijanjikan Allah di dalam Injil? Pengampunan dosa dan kehidupan kekal. 

 

Tanda tidak membantu bagi orang-orang yang tidak percaya. Mereka tidak akan pernah 

percaya, bahkan sekalipun mujizat terjadi (Mat. 16:1-4). Tanda hanya bermanfaat bagi umat 

Allah, orang-orang yang berdoa, “Tambahkanlah iman kami” (Luk. 17:5). 

 

Sakramen yaitu  tanda, tetapi juga meterai. Sakramen menyatakan dan meneguhkan janji-

janji Injil. Contohnya seperti surat yang ditandatangani atau disetempel, atau uang kertas. 

174 

 

 

Singkat kata, sakramen tidak menambahkan sesuatu pada Firman Allah, tetapi memperjelas 

dan menguatkan firman itu bagi kita. Sebenarnya, Firman Allah tidak memerlukan 

peneguhan seperti itu (bagaimana bisa Allah berkata dusta?), tetapi kita sendirilah yang 

memerlukannya! Kita begitu tumpul dan lemah. 

 

Allah berjanji kepada anak-anak-Nya yang penuh ketakutan, melalui sakramen, bahwa Ia 

tidak lagi murka terhadap mereka, dan bahwa Ia akan melindungi mereka dengan kasih-Nya. 

 

Firman Allah dan sakramen tidaklah sama, tetapi keduanya menunjuk pada korban Yesus 

Kristus di atas kayu salib, satu-satunya dasar keselamatan kita: 

a) Injil menggambarkan Kristus yang disalibkan (Gal. 3:1). 

b) baptisan dan Perjamuan Kudus menggambarkan hal yang sama. 

 

Maka dengarkanlah, hai orang berdosa, dalam kesedihanmu: “Darah Yesus, Anak-Nya itu, 

menyucikan kita dari pada segala dosa!” (1Yoh. 1:7). 

 

 

 

 

A. Janganlah kita melebih-lebihkan nilai sakramen 

1. Kita bisa saja menerima sakramen, tetapi tidak anugerah Allah (Simon si 

tukang sihir dalam Kisah Para Rasul 8:9-24) 

2. Kita bisa saja menerima anugerah Allah, tetapi tidak sakramen (pencuri di 

atas kayu salib, Luk. 23:39-43). 

Domba-domba kita tetap menjadi milik kita, sekalipun domba-domba itu 

tidak diberi tanda! 

 

B. Janganlah kita mengecilkan nilai sakramen 

1. Yesus memberi tahu umat-Nya untuk menggunakan sakramen bagi 

kemuliaan-Nya: “Perbuatlah ini... menjadi peringatan akan Aku” (1Kor. 

175 

 

11:25). 

2. Bahkan orang percaya yang paling kuat sekalipun perlu dikuatkan hari demi 

hari.  

 

C. Marilah kita menilai sakramen dengan cara yang benar 

1. Kita harus menggunakan Firman Allah dan sakramen dengan tekun. 

2. Pada saat yang sama, kita harus berdoa kepada Allah agar Dia mau 

menggunakan keduanya untuk memberi kita anugerah. 

176 

 

Minggu ke-26 

=========== 

 

 

 KEYAKINAN APA YANG BAPTISAN DATANGKAN BAGIKU? 

 

 Baca Roma 6:1-14 atau Markus 16:9-20 

 

 

 

 

Ketika orang percaya dibaptis, ia dikuburkan bersama Kristus. Hidupnya yang lama sudah  

berlalu! Ketika keluar dari air, ia berdiri di hadapan Allah sebagai manusia baru. Ia bangkit 

bersama Kristus! 

 

Itulah yang ditunjukkan Paulus dalam Roma 6. Melalui baptisan, kita sudah  dipersatukan 

dengan Kristus. Ketika Ia mati, kita juga mati. Dan karena Ia sudah  bangkit, kita pun akan 

hidup bersama-Nya. 

 

Oleh sebab itu, kita tidak boleh terus hidup dalam dosa. Kita sudah  mati bagi dosa, 

bagaimana kita masih dapat hidup di dalamnya (ay. 2)? Kita harus menganggap diri kita mati 

bagi dosa, dan hidup bagi Allah di dalam Kristus (ay. 11). 

 

Inilah makna baptisan, menurut Alkitab dan Katekismus Heidelberg. Baca Minggu ke-26. 

 

69. Pert. Bagaimana Saudara diingatkan dan diyakinkan dalam Baptisan Kudus, 

bahwa kurban Kristus yang satu-satunya, yang terjadi pada kayu salib itu, menjadi 

kebaikan bagi Saudara? 

Jaw. Kristus sudah  menetapkan permandian lahiriah ini, disertai janji. Sebagaimana 

tubuhku pasti dibasuh secara lahiriah oleh air, yang biasa dipakai untuk 

177 

 

menghilangkan kotoran tubuh, sepasti itu pula aku sudah  dibasuh dengan darah dan 

Roh-Nya dari kecemaran jiwaku, yaitu semua dosaku. 

 

70. Pert. Apa itu: dibasuh dengan darah dan Roh Kristus? 

Jaw. Mendapat pengampunan dosa dari Allah, berdasarkan rahmat, karena darah 

Kristus yang sudah  ditumpahkan-Nya bagi kita dengan pengurbanan-Nya pada kayu 

salib, dan pembaruan oleh Roh Kudus serta pengudusan oleh-Nya menjadi anggota 

tubuh Kristus, supaya kita makin lama makin mati bagi dosa dan menempuh hidup 

saleh serta tidak bercela. 

 

71. Pert. Di mana Kristus berjanji kepada kita bahwa, sebagaimana kita pasti dibasuh 

oleh air baptisan, sepasti itu pula Dia mau membasuh kita dengan darah dan Roh-

Nya? 

Jaw. Dalam penetapan Baptisan, yang berbunyi sebagai berikut, Karena itu pergilah, 

jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan 

Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19), dan, Siapa yang percaya dan dibaptis akan 

diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum (Mar 16:16). Janji itu 

diulang, ketika Alkitab menyebut Baptisan yaitu  permandian kelahiran kembali (Tit 

3:5) dan pembasuhan dari semua dosa (Kis 22:16). 

 

 

APA YANG DAPAT KUYAKINI MELALUI BAPTISAN? 

1.  bahwa aku yaitu  orang berdosa yang najis 

2.  bahwa aku dibasuh dengan darah Kristus 

3.  bahwa aku diperbaharui oleh Roh Kristus 

4.  bahwa, dalam semuanya ini, aku bersandar pada Firman Allah 

 

 

1. AKU yaitu  ORANG BERDOSA YANG NAJIS 

 

178 

 

Dosa sudah  membuat kita seperti orang yang menderita sakit kusta. Orang-orang 

seperti itu diasingkan sepenuhnya (Im. 13:45, 46). Mereka hanya bisa disembuhkan 

oleh kuasa Allah. 

 

Bagaimana mereka ditahirkan? Mereka harus membasuh tubuh mereka, dan 

kemudian diperciki dengan darah domba jantan (Im. 14:8, 12-14). 

 

Demikian pula halnya, orang berdosa hanya bisa diselamatkan jika ia dilahirkan 

kembali oleh Roh Kudus dan diperciki dengan darah Yesus. Hal ini ditunjukkan 

dengan jelas dalam baptisan. 

 

Kristus sudah  menetapkan pembasuhan dengan air secara lahiriah ini: 

a) untuk menunjukkan bahwa kita najis. 

b) untuk meyakinkan si petobat yang percaya kepada Kristus bahwa ia sudah  

dibasuh dengan darah dan Roh-Nya. 

 

 

2. AKU DIBASUH DENGAN DARAH KRISTUS 

 

Dosa sudah  membuat kita bersalah di hadapan Allah. Dosa tidak hanya sudah  

mencemarkan hati kita, tetapi juga membuat kita berutang kepada Allah. Utang 

dosa-dosa kita begitu besar hingga kita tidak akan pernah mampu membayarnya! 

 

Namun demikian, Kristus datang untuk membayar utang orang-orang kepunyaan-

Nya. Ia mencurahkan darah-Nya ketika mati di atas kayu salib. Ia memberikan 

nyawa-Nya sebagai korban kepada Allah. Ia menebus dosa-dosa umat pilihan Allah. 

 

Apa artinya dibasuh dengan darah Kristus?  

-  menerima pengampunan dosa dari Allah. 

-  dipandang benar di hadapan Allah, karena Yesus. 

 

179 

 

Inilah yang dapat kuyakini melalui baptisan. Allah berbicara melalui baptisan 

kepada setiap orang yang menghukum dirinya sendiri, “Yesus Kristus 

mengorbankan diri-Nya juga bagimu!” 

 

 

3.  AKU DIPERBAHARUI OLEH ROH KRISTUS 

 

Dosa sudah  membuat hati kita tercemar. Dosa bukan hanya sudah  membuat kita 

bersalah di hadapan Allah, tetapi juga sudah  membuat kita bobrok. Kita yaitu  

anak-anak Adam (Yer. 13:23). 

 

Sesuatu yang najis tidak akan masuk ke dalam surga (Why. 21:27). Apa yang kita 

perlukan bukanlah hanya pengampunan dosa kita, melainkan juga pengudusan 

hidup kita (Ibr. 12:14). 

Hal ini, sekarang, yaitu  pekerjaan Roh Kudus. 

-  Ia mentahirkan hati orang berdosa (Yeh. 36:25-27). 

-  Ia membuatnya menjadi anggota tubuh Kristus. 

-  Ia memperbaharui hidup umat Allah. 

 

Apa buah dari pekerjaan-Nya? 

a) Kita makin lama makin mati bagi dosa. 

Perhatikanlah: Adam kita yang lama tidak boleh diperbaiki, tetapi harus 

mati sepenuhnya (liat Kolose 3:5). 

 

b) Kita menempuh hidup saleh serta tidak bercela. 

Kita dibangkitkan kepada hidup baru, oleh kuasa Roh Kristus. Kita hidup 

dalam takut akan Tuhan. 

 

Semuanya ini dijanjikan dalam baptisan. Diterima oleh iman kepada Kristus. Allah 

menggenapi semua janji-Nya dalam diri orang-orang pilihan-Nya. 

 

180 

 

 

4.  AKU BERSANDAR PADA FIRMAN ALLAH  

 

Bagaimana kita bisa yakin bahwa Kristus sudah  menjanjikan semua hal yang 

disebutkan di atas? Karena kita mendapatinya di dalam Alkitab! Mari kita lihat 

beberapa ayat. 

 

a) Matius 28:19 

Nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus tertulis pada orang yang dibaptis. Apa 

artinya? Lihat rumusan baptisan! 

 

b) Markus 16:16 

Yesus menjanjikan keselamatan bukan kepada semua orang yang dibaptis, 

melainkan kepada semua orang yang percaya. Tetapi orang yang percaya 

harus dibaptis juga. Keselamatan dijanjikan di dalam Injil, dan 

dimeteraikan dalam baptisan. 

 

c) Titus 3:5 dan Kisah Para Rasul 22:16 

Di sini baptisan disebut “permandian kelahiran kembali” dan “penyucian 

dosa-dosa.” Apakah itu berarti bahwa semua orang yang dibaptis sudah 

lahir kembali, atau bahwa air baptisan mempunyai kuasa untuk 

menyelamatkan kita? Tidak! Baptisan yaitu  tanda dan meterai 

keselamatan, tidak lebih tidak kurang. Orang-orang yang datang untuk 

dibaptis dalam iman yang benar, menerima bukan hanya tanda melainkan 

juga hal yang ditandakan. 

 

 

181 

 

 

 

A. Janganlah kita menipu diri sendiri! 

Banyak orang yang sudah dibaptis mengambil  yang keliru bahwa 

mereka sudah baik-baik saja. Mereka menganggap diri mereka sebagai anak-anak 

perjanjian dan menghibur diri dengan janji-janji Allah (yang hanya dimaksudkan 

bagi anak-anak Allah yang sejati). 

 

B. Di sini ada beberapa pertanyaan untuk Saudara jawab: 

 - Apakah Saudara merasa jijik terhadap diri Saudara sendiri di hadapan Allah 

karena dosa-dosa Saudara? 

 - Apakah Saudara memerlukan Yesus Kristus sebagai satu-satunya 

Juruselamat? 

 - Apakah Saudara berkeinginan untuk dibasuh dengan darah-Nya? 

 - Apakah darah itu sudah  dipercikkan ke dalam hati Saudara? (dengan kata 

lain, apakah Saudara sudah menyadari kuasa yang menebus dari kematian 

Yesus?) 

 - Apakah Roh Kudus sudah  memperbaharui hidup Saudara? 

 - Apakah Saudara sudah mati terhadap hidup Saudara yang penuh dosa, dan 

apakah Saudara masih mati terhadap diri Saudara sendiri? 

 - Apakah Saudara hidup dalam takut akan Allah? 

 

C. Ingat: baptisan bisa menjadi kebaikan atau keburukan bagi kita. 

Sungguh mengerikan apabila kita binasa dengan air baptisan pada tubuh kita! Baca 

Ibrani 10:29. Mohonlah kepada Tuhan untuk memberi Saudara hal-hal yang 

ditandakan dalam baptisan. 

182 

 

Minggu ke-27  

=========== 

 

KEBENARAN MENGENAI BAPTISAN 

 

Baca Kisah Para Rasul 16:11-15 atau Titus 3:1-8 

 

 

 

Lihat bagaimana Lidia bertobat kepada Allah. Saudara akan memerhatikan dua hal: 

 

a) Lidia bertobat sebelum dibaptis. 

Itu berarti bahwa ia tidak lahir kembali oleh baptisan. Tuhan pertama-tama 

membuka hatinya, dan sesudah  itu ia dibaptis. 

 

b) Lidia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya. 

Besar kemungkinan bahwa anak-anak juga termasuk di dalamnya. Kita tidak 

membaca bahwa hati mereka juga dibukakan, namun mereka dibaptis. 

 

Bacaan ini menunjukkan kepada kita kebenaran tentang baptisan, kebenaran yang 

diungkapkan dengan baik dalam Katekismus Heidelberg, Minggu ke-27. 

 

72. Pert. Jadi, apakah permandian lahiriah itu sendiri pembasuhan dari dosa- dosa? 

Jaw. Bukan, karena hanya darah Yesus Kristus, dan Roh Kudus yang membasuh kita 

dari segala dosa. 

 

73. Pert. Kalau demikian, apa alasan Roh Kudus menamakan Baptisan itu 

'permandian kelahiran kembali' dan 'pembasuhan dari dosa-dosa'? 

Jaw. Allah berfirman demikian bukan tanpa alasan yang sangat penting. Pertama, 

dengan demikian Dia hendak mengajar kita bahwa, sama seperti kotoran tubuh 

183 

 

dihilangkan dengan air, begitu pula segala dosa kita dihilangkan oleh darah dan Roh 

Yesus Kristus. Tetapi terutama, melalui jaminan dan tanda ilahi ini Dia hendak 

memastikan kepada kita bahwa, sebagaimana tubuh kita benar- bena