joseph smith mormon 3
Sion, Presiden Brigham Young
mengorganisasi misi khusus untuk mengem-
bangkan sumber-sumber alam Utah. Bahaslah
pengurbanan dan prestasi mereka yang dipang-
gil ke Misi Dixie Cotton dan Iron. Catatan jurnal
berikut dari Orang Suci yang setia ketika dipang-
gil ke Misi Dixie Cotton mungkin membantu:
“Minggu, 19 Oktober 1862 …. Di akhir pertemu-
an sejumlah 250 pria dipanggil untuk pergi ke
Cotton Country. Nama saya terdapat dalam daf-
tar itu dan dibacakan di depan mimbar. Malam
harinya saya pergi ke sebuah pertemuan di
Tabernakel bagi mereka yang telah dipanggil.
Di sini saya belajar sebuah asas yang tidak akan
pernah saya lupakan sekejap pun. Asas itu mem-
perlihatkan kepada saya bahwa kepatuhan ada-
lah sebuah asas besar di surga dan di bumi. Di
sini saya telah bekerja selama 7 tahun dalam cua-
ca panas dan dingin, dalam keadaan yang tidak
menyenangkan serta sengsara dan setidaknya te-
lah memberi saya rumah, tanah dengan pohon
buah-buahan yang mulai berbuah dan terlihat
elok. Saya harus meninggalkannya dan pergi
serta melakukan kehendak Bapa saya di Surga
yang menguasai semuanya demi kebaikan me-
reka yang mengasihi dan takut kepada-Nya dan
saya berdoa kepada Allah untuk memberi saya
kekuatan untuk memenuhi apa yang disyarat-
kan kepada saya dalam sikap menerima di ha-
dapan-Nya.
Rabu, 13 November 1862. Rumah kelihatan su-
ram. Barang-barang semuanya dijual. Kereta wa-
gon sarat muatan yang siap untuk melakukan
perjalanan. Malam harinya pergi untuk memban-
tu Brother Duffin untuk mengisi kereta wa-
gonnya karena dia pergi ke Cotton Country dan
kami telah sepakat untuk pergi bersama.
Kamis, 14. Hari cerah. Sekitar pukul 1 siang
bersama-sama dengan Brother Duffin saya me-
ninggalkan rumah saya, teman-teman, kerabat
dan kenalan serta mulai melaksanakan tugas
misi saya. Banyak yang datang dan mengucap-
kan selamat tinggal dengan tetesan air mata
serta memberkati saya, mendoakan saya agar
dalam keadaan sehat dan menyesal karena saya
harus pergi karena saya telah hidup di tengah-
tengah mereka dan bersama mereka selama lebih
dari 7 tahun. Ini yaitu tantangan tersulit yang
pernah saya hadapi dan kalau bukan karena Injil
serta tugas-tugas yang diembankan kepada saya,
maka saya tidak akan pernah pergi untuk melaku-
kan perjalanan semacam ini, namun kemudian
saya datang ke sini bukan untuk melakukan ke-
hendak saya sendiri namun kehendak mereka
yang memimpin saya dan saya tahu segalanya
akan baik-baik saja jika saya melakukan yang be-
nar” (Gustive O. Larson, Prelude to the Kingdom
[Francestown. N. H.: Marshall Jones Co., 1947],
hlm. 186).
Bagikan pengalaman berikut, yang terjadi di
Orderville, sebagaimana diceritakan oleh Uskup
Henry B. Eyring. Gunakanlah untuk mengada-
kan pembahasan mengenai upaya-upaya Gereja
setelah Peran Sipil dan datangnya jalan kereta
api untuk memenuhi kemandirian ekonomi.
“Seorang anak lelaki yang cerdas berbuat nekat ka-
rena ketidakpuasan yang dirasakannya ketika dia
tidak diberi sepasang celana baru dari pabrik
Orderville karena celananya belum rusak. Dia
secara diam-diam mengumpulkan potongan-
potongan dari ekor biri-biri hasil dari memotong
bulu biri-biri itu. Dia memotong woolnya dan me-
nyimpannya di dalam karung. Kemudian, ketika
2
1
65
dia disuruh pergi menjual timbunan wool itu ke
Nephi, dia membawa karungnya dan menukarnya
dengan sepasang celana panjang baru dari toko.
Dia membuat sebuah sensasi ketika dia mengena-
kan celana model baru ke pesta dansa berikutnya.
Presiden ordo itu menanyakan kepadanya apa
yang telah dilakukannya. Anak lelaki itu menja-
wab dengan jujur. Oleh karena itu mereka
memanggilnya ke sebuah pertemuan dan me-
mintanya untuk membawa celananya. Mereka
memujinya karena inisiatifnya, menegaskan bah-
wa celana panjang itu sesungguhnya milik ordo,
dan mengambilnya. Namun mereka mengatakan
hal ini kepadanya: celana itu akan dibongkar, di-
gunakan sebagai pola, dan kemudian celana-cela-
na dari Orderville akan memiliki model baru
seperti di toko. Dan dia akan mendapatkan cela-
na pertama.
Itu tidak segera mengakhiri pelanggaran terha-
dap celana panjang. Pemesanan untuk celana-
celana panjang yang baru segera membanjiri
bagian penjahitan. Ketika ordo menolak karena
celana-celana panjang mereka belum rusak,
anak-anak lelaki mulai mengendap-endap masuk
ke gudang dimana mesin penggiling disimpan.
Segera, celana-celana itu mulai rusak dengan ce-
pat. Para penatua menyerah, mengirim timbunan
wool untuk ditukar dengan pakaian, dan celana-
celana model baru dibuat untuk semua orang”
(dalam Conference Report, Oktober 1989, hlm.
13; atau Ensign, November 1989, hlm. 12; lihat ju-
ga Mark A. Pendleton, “The Orderville United
Order of Zion,” Utah Historical Quarterly, Oktober
1939, hlm. 153–154).
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 5:239–326.
Readings in LDS Church History, 2:571–585.
Leonard J. Arrington, “The Transcontinental
Railroad and the Development of the West,” Utah
Historical Quarterly, Musim Dingin 1969, hlm.
2–15.
Sebuah kajian mengenai datangnya jalan kereta
api ke Utah.
James R. Clark, kumpulan Messages of the First
Presidency of The Church of Jesus Christ of Latter-day
Saints, 6 jilid (Salt Lake City: Bookcraft,
1965–1975), 2: 334–341.
Sepucuk surat dari Presiden John Taylor dan
Presidensi Utama kepada wilayah-wilayah yang
berisi petunjuk mengenai ordo gabungan dan
koperasi.
J. Reuben Clark, Jr., dalam Conference Report,
Oktober 1942, hlm. 54–59.
Khotbah mengenai ordo gabungan.
William R. Palmer, “United Orders,” Improvement
Era, Desember 1942, hlm. 788–789, 820; Januari
1943, hlm. 24–25; Februari 1943, hlm. 86–87, 116.
Artikel tiga bagian yang berhubungan dengan
ordo gabungan pada masa awal Gereja dan ke-
mudian berfokus terutama pada Utah.
Leonard J. Arrington, “Cooperative Community
in the North: Brigham City, Utah,” Utah Historical
Quarterly, Musim Panas 1965, hlm. 199–217.
Sejarah mengenai koperasi Brigham City yang
dipimpin oleh Penatua Lorenzo Snow. Koperasi
ini merupakan salah satu yang paling berhasil
dalam sejarah Utah.
Douglas D. Alder, Paula J. Goodfellow, and
Ronald G. Watt, “Creating a New Alphabet for
Zion: The Origin of the Deseret Alphabet,” Utah
Historical Quarterly, Musim Panas 1984, hlm.
275–286.
Menjawab pertanyaan seperti: Di mana mereka
berpaling untuk gagasan-gagasan mereka?
Apakah mereka menemukan Abjad Deseret, atau
apakah mereka menghubungkan dengan upaya
yang lebih besar untuk menyempurnakan bahasa
Inggris? Dan Apakah itu bagian dari upaya
Utopian yang lebih besar?
Ronald W. Walker, “The Commencement of the
Godbeite Protest: Another View,” Utah Historical
Quarterly, Musim Panas1974, hlm. 216–244.
Menguraikan motivasi dan gol-gol dari penyim-
pangan agama Godbeite.
Ronald Warren Walker, “The Godbeite Protest in
the Making of Modern Utah,” disertasi Ph.D.
Universitas Utah, 1977.
Memerinci sejarah Godbeite dan pengaruhnya
di negara bagian Utah.
Stewart L. Grow, A Tabernacle in the Deseret (Salt
Lake City: Deseret Book Co., 1958).
Kisah mengenai pembangunan Tabernakel Salt
Lake.
Larry Ray Wintersteen, “A History of the Deseret
Alphabet,” tesis master, Universitas Brigham
Young, 1970.
Sejarah tentang abjad Deseret, bergantung pada
sumber utama.
66
Mark A. Pendleton, “The Orderville United
Order of Zion,” Utah Historical Quarterly, Oktober
1939, hlm. 141–159.
Memberi latar belakang sejarah mengenai pem-
bangunan Orderville dan ordo gabungan di sana;
juga mencatat persyaratan untuk bergabung da-
lam ordo ini .
Emma Carroll Seegmiller, “Personal Memories of
the United Order of Orderville, Utah,” Utah
Historical Quarterly, Oktober 1939, hlm. 160–200.
Penulis tinggal di Orderville dan mengambil dari
kenangannya sendiri peristiwa-peristiwa juga
wawancara langsung dengan sejumlah orang
yang menjalankan ordo gabungan di sana.
KEPEMIMPINAN BRIGHAM YOUNG:
DEKADE TERAKHIR
3 2
67
TEMA
Selama tahun-tahun terakhir kepemimpinan
Brigham Young, Lembaga Pertolongan dan
Sekolah Minggu digiatkan, dan Perkumpulan
Kemajuan Bersama Remaja Putra dan Remaja
Putri dibentuk.
Gereja memperbarui penekanannya pada pendi-
dikan dan peremajaan kembali Universitas
Deseret di Salt Lake City; Akademi Brigham
Young di Provo, Utah; dan Perguruan Tinggi
Brigham Young di Logan, Utah.
Koloni-koloni dibentuk di Arizona dan sebuah
cara ditemukan untuk mulai mengkhotbahkan
Injil di Meksiko.
Bait Suci St. George selesai dan dikuduskan ta-
hun 1877.
Di bawah petunjuk Presiden Young sejumlah
perubahan penting terjadi berkaitan dengan kei-
mamatan dan pemerintahan Gereja.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 32, hlm. 443–459.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Baca dan bahaslah pernyataan berikut oleh
Presiden Brigham Young mengenai pentingnya
pendidikan:
“Pastikan bahwa anak-anak Anda dididik de-
ngan pantas dalam dasar-dasar bahasa asli mere-
ka, dan kemudian biarkan mereka maju ke
tingkat pelajaran yang lebih tinggi; biarkan mere-
ka menjadi lebih terpelajar dalam setiap bagian
pelajaran yang benar dan bermanfaat lebih yang
ayah mereka miliki. Ketika mereka sudah fasih
dengan bahasa mereka sendiri, biarkan mereka
mempelajari bahasa lain dan menjadikan diri me-
reka terbiasa dengan sopan santun, adat kebiasa-
an, hukum, pemerintahan dan karya sastra
bangsa, suku, dan bahasa lain. Biarkan mereka
juga mempelajari semua kebenaran sehubungan
dengan seni dan pengetahuan, dan cara mene-
rapkannya pada kebutuhan fana mereka. Biarkan
mereka mempelajari hal-hal yang ada di atas bu-
mi, yang ada di bumi, dan yang ada di langit”
(Discourses of Brigham Young, diseleksi oleh John
A. Widtsoe [1914], hlm. 252).
“Pergilah bekerja dan bersekolahlah, pergilah
belajar; biarkan anak-anak perempuan pergi,
dan ajari mereka ilmu kimia, agar mereka dapat
mengambil batu-batu ini dan menganalisisnya.
Ilmu pengetahuan dapat dipelajari tanpa banyak
kesulitan. Saya ingin memiliki sekolah-sekolah
untuk menghibur pikiran orang-orang dan
menarik mereka untuk belajar seni dan ilmu.
Kirimlah anak-anak besar ke sekolah dan yang
kecil juga; tidak ada yang lebih saya inginkan da-
ripada mempelajari ilmu kimia, botani; geologi
dan mineralogi, supaya saya dapat mengetahui
tempat saya berpijak, elemen-elemen udara yang
saya hirup, apa yang saya minum, dan sebagai-
nya.” (Discourses of Brigham Young, hlm. 253).
“Betapa senangnya jika kita memahami setiap
asas yang berkaitan dengan ilmu dan seni, dan
menjadi sepenuhnya kenal dengan setiap cara
kerja alam yang rumit dan dengan semua peru-
bahan kimiawi hal ini, dan betapa tak terbatas-
nya bidang kebenaran dan kuasa yang terbuka
bagi kita untuk dijelajahi! Kita hanya baru saja
mendekati pantai dari lautan luas informasi yang
berkenaan dengan dunia fisik ini, belum lagi ber-
bicara mengenai apa yang berkaitan dengan sur-
ga, dengan malaikat, dengan makhluk selestial,
dengan tempat tinggal mereka, dengan cara hi-
dup mereka, dan kemajuan mereka untuk men-
capai tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi”
(Discourses of Brigham Young, hlm. 255).
Mengulas pusaka dari Presiden Brigham
Young. Pertimbangkan kontribusi-kontribusi
berikut ini:
• Pembaruan Lembaga Pertolongan dan organi-
sasi pelengkap Sekolah Minggu.
• Pendirian Mutual Improvement Association
(program Remaja Putri dan Remaja Putri).
• Kontribusi pada pendidikan menengah dan
lebih tinggi.
• Kolonisasi dari seperenam luas tanah pendu-
duk Amerika Serikat
• Pembangunan bait suci.
• Hal-hal yang berkaitan dengan keimamatan,
termasuk pengorganisasian ulang senioritas
Dua Belas, pengorganisasian imamat, dan
pembangunan wilayah-wilayah baru.
5
4
3
2
1
68
Meringkas pekerjaan hidupnya, Presiden Young
menulis:
“Semua urusan dan kerja saya telah dilaksanakan
sesuai dengan pemanggilan saya sebagai hamba
Allah. Saya tahu tidak ada bedanya antara kerja
rohani dan duniawi. Allah telah memutuskan un-
tuk memberkati saya dengan kemampuan dan
sumber keuangan, dan sebagai penjaga yang setia
saya menggunakannya untuk kepentingan sesama
saya—untuk meningkatkan kebahagiaan mereka
di dunia ini dalam mempersiapkan mereka bagi
kehidupan yang akan datang.
Seluruh kehidupan saya diabdikan bagi pelayan-
an Yang Mahakuasa” (“Brigham Young’s Reply
to the New York Herald,” Millenial Star, 6 Mei
1873, hlm. 287).
Kebenaran pernyataan ini dapat dilihat dalam
kontribusi Presiden Young pada kemajuan jasma-
ni dan rohani Gereja. Imbaulah anggota kelas un-
tuk meniru gagasan Presiden Brigham Young
dalam meningkatkan pemanggilan dan tanggung
jawab mereka.
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 5:399–518.
William G. Hartley, “The Priesthood
Reorganization of 1877: Brigham Young’s Last
Achievement,” Brigham Young University Studies,
Musim Gugur 1979, hlm. 3–36.
Memerinci pekerjaan Presiden Young dalam me-
nertibkan kuorum-kuorum imamat, keuskupan,
dewan tinggi, serta presidensi wilayah.
Edwin Butterworth, Jr., “Eight Presidents: A
Century at BYU,” Ensign, Oktober 1975, hlm.
23–30.
Berisi informasi mengenai pendirian Universitas
BrighamYoung dan mengenai presiden
pertamanya, Karl G. Maeser.
Susan Oman and Carol Madsen, “100 Years of
Primary,” Ensign, April 1978, hlm. 32–39.
Sejarah singkat mengenai Pratama sejak permu-
laannya pada tahun 1878 sampai 1978, dengan
informasi mengenai organisasinya.
Jaynann Morgan Payne, “Eliza R. Snow: First
Lady of the Pioneers,” Ensign, September 1973,
hlm. 62–67.
Ringkasan mengenai kehidupan dan karakter
Eliza R. Snow.
History of Relief Society, 1842–1966 (Salt Lake City:
General Board of the Relief Society, 1967).
Sejarah tentang organisasi tertua Gereja.
Janet Peterson and LaRene Gaunt, Elect Ladies
(Salt Lake City: Deseret Book Co., 1990).
Berisi uraian biografis singkat tentang para
presiden umum Lembaga Pertolongan dari
Emma Smith sampai Barbara Winder.
Susa Young Gates, History of the Young Ladies’
Mutual Improvement Association (Salt Lake City:
Deseret News, 1911).
Leon M. Strong, “A History of the Young Men’s
Mutual Improvement Association, 1875–1938,”
tesis master, Brigham Young University, 1939.
Charles S. Peterson, Take up Your Mission: Mormon
Colonizing along the Little Colorado River,
1870–1900 (Tucson: University of Arizona Press,
1973).
Sejarah permukiman Orang Suci Zaman akhir di
Arizona selesai.
Leonard J. Arrington, Brigham Young: American
Moses (New York: Alfred A. Knopf, 1985), hlm.
382–401.
Bagian terakhir merangkum kehidupan dan pres-
tasi Presiden Young.
SATU DEKADE DALAM
PENGANIAYAAN, 1877–1887
L E S S O N
69
3 3
TEMA
Wahyu kepada Nabi Joseph Smith yang memerin-
tahkan pernikahan jamak secara resmi diumum-
kan kepada Gereja pada bulan Agustus 1852.
Pemerintah federal mengeluarkan sejumlah un-
dang-undang menentang praktik pernikahan ja-
mak, yang mengakibatkan banyak penganiayaan
terhadap Gereja dan Orang-Orang Suci Zaman
Akhir.
Karena citra negatif yang tercipta terhadap
Gereja, para anggota, terutama misionaris, dise-
rang, dipukuli, dan dibunuh.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 33, hlm. 460–473.
Ajaran dan Perjanjian 132.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah undang-undang antipoligami dan kam-
panye pemerintah terhadap praktik pernikahan
jamak di Utah selama periode ini.
1. Mengulas berbagai undang-undang antipoli-
gami, dan kekerasan yang semakin meningkat
terhadap Gereja.
• Reaksi umum menyusul pengumuman per-
nikahan jamak tahun 1852 (lihat buku pe-
doman siswa 462–463).
• Undang-Undang Morrill antibigami tahun
1862 (lihat buku pedoman siswa, 463)
• Undang-Undang Poland tahun 1874 (lihat
buku pedoman siswa, hlm. 464).
• Tahun 1875–1879 batu ujian Reynolds diaju-
kan ke Mahkamah Agung (lihat buku pe-
doman siswa, hlm. 464–465).
• Undang-Undang Edmunds tahun 1882 (lihat
buku pedoman siswa, hlm. 465).
• Undang-Undang Edmunds-Tucker tahun
1887 (lihat buku pedoman siswa, hlm.
472–473).
2. Bahaslah perang anti-poligami pemerintah,
yang dikenal di Utah sebagai “the raid,” dan
reaksi Gereja terhadapnya (lihat buku pedo-
man siswa, hlm. 463–468). Pembahasan Anda
dapat mencakup pertimbangan atas dampak
dari kampanye antipoligami baik bagi Gereja
secara umum dan pada individu-individu.
3. Bagaimana perasaan anti-Mormon memenga-
ruhi hingga ke bagian-bagian lain Amerika
Serikat? Pikirkan kematian Joseph Standing
dan pembunuhan Cane Creek.
Dengan menggunakan masa sejarah Gereja ini,
bantulah siswa memahami bahwa Gereja Yesus
Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir ada-
lah kerajaan Allah di bumi, bahwa Kristus berdiri
sebagai kepalanya, dan bahwa Dia tidak pernah
meninggalkannya. Keadaan-keadaan politik
mungkin menghalangi misi Gereja, namun hal
itu tidak akan menghentikan kerajaan Allah dari
kemajuannya untuk memenuhi tujuan akhirnya.
Dalam sebuah wahyu kepada Presiden John
Taylor pada tanggal 14 April, Tuhan menyatakan:
“Demikianlah firman Tuhan kepada Presidensi
Utama, kepada Dua Belas, kepada Tujuh Puluh
dan kepada semua pemegang Imamat kudus-Ku,
jangan biarkan hatimu resah, atau cemas menge-
nai pengaturan dan organisasi Gereja dan Imamat-
Ku dan penyelesaian pekerjaan-Ku. Takutlah
kepada-Ku dan patuhilah hukum-hukum-Ku dan
Aku akan menyatakan kepadamu, dari waktu ke
waktu, melalui perantara yang telah Aku tunjuk,
semua hal yang akan diperlukan untuk kemaju-
an masa depan dan penyempurnaan Gereja-Ku,
untuk perubahan dan perkembangan kerajaan-
Ku, dan untuk pembangunan serta penegakan
Sion-Ku. Karena kamu yaitu Imamat-Ku dan
Akulah Allahmu. Demikianlah. Amin” (dalam
James R. Clark, kumpulan Messages of the First
Presidency of the Church of Jesus Christ of Latter-day
Saints, 6 jilid [Salt Lake City: Bookcraft,
1965–1975], 2:354).
John Taylor didukung sebagai Presiden Gereja ta-
hun 1880, dan karena itu yaitu perayaan kelima
puluh tahun pengorganisasian Gereja, dia me-
nyatakan itu sebagai “tahun Yobel.” Dia meng-
ambil nama itu dari sebuah praktik yang telah
dijalankan pada zaman Perjanjian Lama. Dia me-
nekankan kasih dan persatuan di antara Orang
Suci, dan karena konflik yang semakin menjadi-
jadi terhadap pernikahan jamak, dia ingin lebih
mendekatkan orang-orang.
3
2
1
70
Pada konferensi bulan April dalam perayaan ke-
lima puluh tahun, Presiden Taylor mengatakan
kepada Orang-Orang Suci, “Kita harus berbuat
sesuatu, seperti yang mereka lakukan dahulu,
untuk meringankan mereka yang tertekan karena
utang, untuk membantu mereka yang membu-
tuhkan, untuk mematahkan kuk dari mereka
yang mungkin merasa dirinya terbebani, dan un-
tuk menjadikannya saat bersukacita bersama”
(dalam Conference Report, April 1880, hlm. 61).
Gerakan ini muncul sebagai hadiah selamat da-
tang bagi banyak orang—khususnya mereka
yang telah meninggalkan rumah-rumah mereka
di negeri-negeri asing untuk datang ke Sion dan
yang berutang cukup besar pada Dana-tetap
Emigrasi. Dengan rekomendasi dari Presiden
Taylor, anggota miskin yang layak dibebaskan
dari utang mereka (yang berjumlah sekitar dela-
pan ratus dua ribu dolar).
Bahaslah berkat perayaan Yobel ini bagi Orang-
Orang Suci. Bagaimana perayaan itu menguatkan
Orang-Orang Suci yang mengalami saat-saat sulit?
Apa asas-asas umat Sion yang diwujudkan? Kasih
yang lebih besar, menurut pengamatan Presiden
Taylor, tidak pernah terwujud dalam Gereja.
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 5:519–619;
6:1–132.
Readings in LDS Church History, 3:1–99.
Gustive O. Larson, The “Americanization” of Utah
for Statehood (San Marino, Cal.: Huntington
Library, 1971), hlm. 37–206.
Perlakuan terhadap pernikahan jamak menyeli-
muti perasaan mereka yang terlibat dalam prak-
tik, pertentangan, mereka yang tinggal di bawah
tanah, kehidupan di penjara, dan upaya-upaya
Amerika Serikat untuk memaksa Gereja mening-
galkan praktik ini .
Melvin L. Bashore, “Life behind Bars: Mormon
Cohabs of the 1880s” Utah Historical Quarterly,
Musim Dingin 1979, hlm. 22–42.
Pengalaman Orang-Orang Suci Zaman Akhir
yang dipenjarakan karena mereka melakukan
pernikahan jamak.
Barbara Hayward, “Utah’s Anti-Polygamy
Society, 1878–1884,” tesis master Universitas
Brigham Young, 1980.
Kajian tentang kegiatan dari kelompok-kelompok
di Wilayah Utah yang bersekongkol untuk me-
merangi pernikahan jamak.
Gustive O. Larson, “An Industrial Home for
Polygamous Wives,” Utah Historical Quarterly,
Musim Panas 1970, hlm. 263–275.
Mencatat kegagalan urusan rumah tangga bagi
para istri jamak, yang mengagetkan non-
Mormon di wilayah itu.
Bruce A. Van Orden, “George Reynolds: Secretary,
Sacrificial Lamb, and Seventy,” disertasi Ph.D.
Universitas Brigham Young, 1986.
Kajian mengenai George Reynolds yang, atas
permintaan Presidensi Utama, menjadi batu ujian
terhadap Undang-Undang Morrill yang ditanda-
tangani dalam undang-undang tahun 1862.
Francis M. Gibbons, John Taylor: Mormon
Philosopher, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1985), hlm. 215–276.
Meliput kepemimpinan Presiden Taylor dan
penganiayaan yang semakin menjadi-jadi yang
dialami Gereja.
B. H. Roberts, The Life of John Taylor (Salt Lake
City: Bookcraft, 1963), hlm. 323–463.
Menguraikan kepemimpinan Joyn Taylor dari
tahun 1877 hingga kematiannya tahun 1887.
Arthur M. Richardson and Nicholas G. Morgan,
Sr., The Life and Ministry of John Morgan (n.p.:
Nicholas G. Morgan, Sr., 1965), hlm. 223–252,
375–393.
Berisi informasi yang berkaitan dengan tewasnya
Joseph Standing, John H. Gibbs, dan William S.
Berry, semua misionaris di misi Southern States.
MASA KERUKUNAN KEMBALI
3 4
71
TEMA
Karena penganiayaan, Gereja berada pada masa
yang kritis ketika Wilford Woodruff menjadi
Presiden.
Presiden Woodruff menerima Manifesto melalui
wahyu, yang membantu memelihara keselamat-
an duniawi Gereja.
Setelah Manifesto, para pemimpin Gereja menga-
lihkan perhatian mereka pada tugas memenuhi
status sebagai negara bagian untuk Utah.
Setelah empat puluh tahun pembangunan, Bait
Suci Salt Lake dikuduskan pada tanggal 6 April
1893.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 34, hlm. 474–490.
Pernyataan Resmi 1.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Tuhan mengilhami arsitek bait suci, Truman O.
Angell, dan Nabi Brigham Young untuk meletak-
kan lambang-lambang khusus pada Bait Suci Salt
Lake. Lambang-lambang ini mengingatkan kita
akan kebenaran-kebenaran kekal. Bahaslah apa
yang dinyatakan oleh setiap lambang dari Bait
Suci Salt Lake berikut:
Batu bumi Melambangkan kemuliaan kerajaan
telestial.
Batu bulan Melambangkan kemuliaan kerajaan
terrestrial (lihat A&P 76:71, 78).
Batu matahari Melambangkan kemuliaan keraja-
an selestial (lihat A&P 76:70).
Batu awan Seperti sinar cahaya yang keluar me-
nembus awan gelap, bait suci yaitu tempat
wahyu (lihat A&P 121:33).
Tangan berjabatan Lambang persaudaraan an-
tarbrother dan sister yang kita miliki satu sama
lain (lihat Efesus 2:19). Presiden David O. McKay
mengatakan, “Tidak ada cara yang lebih baik un-
tuk menunjukkan kasih bagi Allah selain mem-
perlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri
bagi sesama Anda” (Gospel Ideals [Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1953], hlm. 129).
Semua orang melihat mata Allah “ditujukan ke-
pada semua orang” (A&P 1:1; lihat juga A&P 67:2).
Malaikat Moroni Malaikat dengan “Injil yang
kekal untuk diberitahukan” (Wahyu 14:6–7).
Bintang Biduk Para pelaut telah menggunakan
bintang-bintang di langit untuk menandai jalan
yang aman mengarungi lautan. Bintang biduk
menunjuk langsung pada arah bintang utara, se-
bagaimana Presidensi Utama dan Kuorum Dua
Belas Rasul menunjuk pada jalan yang harus dii-
kuti oleh para anggota Gereja untuk kembali ke-
pada Bapa Surgawi.
Cahaya bait suci Penatua Boyd K. Packer menga-
takan, “Jika Anda pernah menyaksikan bait suci
pada malam hari, diterangi lampu sepenuhnya,
Anda tahu betapa dapat mengesankannya pe-
mandangan itu. Rumah Tuhan, bermandikan
cahaya, berdiri mencolok dalam kegelapan,
menjadi symbol dari kuasa dan ilham Injil Yesus
Kristus yang berdiri sebagai mercusuar dalam
dunia yang terperosok semakin jauh dalam kege-
lapan rohani” (The Holy Temple [Salt Lake City:
Bookcraft, 1980], hlm. 42–43).
Bahaslah pentinya menyimpan catatan. Presiden
Wilford Woodruff membuat kontribusi besar terha-
dap sejarah Gereja karena catatan-catatan yang di-
simpannya. Catatan-catatan itu dilestarikan untuk
catatan generasi yang akan datang mengenai pe-
kerjaan dan penderitaan dari para penatua perta-
ma serta Orang-Orang Suci pada masa kelegaan
ini, generasi-gerenasi setelah mereka, yang me-
nyaksikan iman dari leluhur mereka, dapat mengi-
kuti jalan kebenaran. Presiden Woodruff menulis:
“Iblis telah berusaha mengambil nyawa saya se-
jak hari saya dilahirkan sampai sekarang, bahkan
lebih sering daripada kehidupan orang lain. Saya
sepertinya menjadi korban yang dipilih iblis.
Saya hanya dapat menemukan satu alasan untuk
hal ini: iblis mengetahui jika saya menjadi anggo-
ta Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci
Zaman Akhir, saya akan menulis sejarah Gereja
itu dan mencatat pekerjaan serta ajaran-ajaran
dari para nabi, rasul, serta penatua. Saya telah
mencatat hampir seluruh khotbah dan ajaran
yang pernah saya dengar dari Nabi Joseph, saya
mencatat dalam jurnal saya banyak khotbah dari
Presiden Brigham Young, dan para pria seperti
Orson Hyde, Parley P. Pratt serta yang lainnya.
Alasan lainnya saya tergerak untuk menulis di
masa muda saya yaitu bahwa hampir semua
sejarawan yang ada pada zaman itu telah murtad
4
3
2
1
72
dan membawa jurnal-jurnal itu bersama mereka”
(Mattias F. Cowley, Wilford Woodruff—History of
His Life and Labors [Salt Lake City: Bookcraft,
1964], hlm. 477).
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 6:191–355.
Readings in LDS Church History, 3:101–135.
Richard O. Cowan, Temples to Dot the Earth (Salt
Lake City: Bookcraft, 1989), hlm. 100–118.
Menguraikan peristiwa-peristiwa yang menun-
tun pada dan seputar pengudusan Bait Suci Salt
Lake.
Edward Leo Lyman, Political Deliverance: The
Mormon Quest for Utah Statehood (Urbana, Ill.:
University of Illinois Press, 1986).
Menelusuri upaya-upaya para pemimpin Orang
Suci Zaman Akhir sewaktu mereka mengatasi
rintangan yang tampaknya mengalami jalan bun-
tu yang menghambat izin Utah sebagai sebuah
negara bagian.
Gustive O. Larson, “Federal Government Efforts
to ‘Americanize’ Utah before Admission to
Statehood,” Brigham Young University Studies,
Musim Dingin 1970, hlm. 218–232.
“Undang-undang pemungkinan” dan Manifesto
dalam tatanan sejarahnya.
Jean Bickmore White, “The Making of the
Convention President: The Political Education
of John Henry Smith,” Utah Historical Quarterly,
Musim Gugur 1971, hlm. 350–369.
Menelusuri kegiatan-kegiatan politik dari Penatua
John Henry Smith, bersama dengan kontribusi
penting yang dia buat pada Konvensi Undang-
Undang Dasar Utah tahun 1895.
Wallace Alan Raynor, The Everlasting Spires: A
Story of the Salt Lake Temple (Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1965).
Kisah yang meningkatkan iman tentang pemba-
ngunan selama empat puluh tahun Bait Suci Salt
Lake.
Wilford Woodruff, “The Law of Adoption,” Utah
Genealogical and Historical Magazine, Oktober
1922, hlm. 145–158.
Penjelasan mengenai mengapa hukum adopsi di-
hapus selama kepemimpinan Presiden Woodruff.
Cowley, Wilford Woodruff, hlm. 557–590.
Memperlihatkan tangan Allah dalam kehidupan
nabi.
Francis M. Gibbons, Wilford Woodruff: Wondrous
Worker, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1988), hlm. 353–387.
Menyediakan wawasan tentang kehidupan dan
pelayanan Presiden Woodruff.
GEREJA DAN
PERGANTIAN ABAD
3 5
73
TEMA
Pada tahun 1898 Tuhan memerintahkan Presiden
Lorenzo Snow agar tidak menunggu untuk
mengorganisasi kembali Presidensi Utama.
Tuhan berjanji untuk meringankan Gereja dari
beban keuangan jika Orang-Orang Suci mau
membayar persepuluhan mereka.
Pekerjaan misionaris berkembang selama kepe-
mimpinan Presiden Lorenzo Snow.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 35, hlm. 491–505.
Ajaran dan Perjanjian 119.
Maleakhi 3:7–12.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah kesulitan keuangan yang dihadapi
Gereja karena penganiayaan sebagai akibat dari
pernikahan jamak tahun 1880-an. Reformasi yang
dilakukan oleh Presiden Snow pada musim semi
tahun 1899 akhirnya terbukti berhasil dalam
membebaskan Gereja dari utang.
Bahaslah berbagai hal yang dilakukan selama ke-
pemimpinan Lorenzo Snow untuk meluaskan pe-
kerjaan misionaris.
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 6:356–385.
Readings in LDS Church History, 3:253–270.
Maureen Ursenbach Beecher, “Leonora, Eliza,
and Lorenzo: An Affectionate Portrait of the
Snow Family,” Ensign, Juni 1980, hlm. 64–69.
Menempatkan Presiden Snow dalam lingkup ke-
luarganya dan memerinci hubungannya dengan
saudara-saudara perempuannya yang berbakat
Francis M. Gibbons, Lorenzo Snow: Spiritual Giant,
Prophet of God (Salt Lake City: Deseret Book Co.,
1982).
Satu jilid sejarah tentang kehidupan, karier, dan
pelayanan Gereja Presiden Snow.
Thomas C. Romney, The Life of Lorenzo Snow (Salt
Lake City: Deseret New Press, 1955).
Ditulis atas undangan LeRoi Snow, putra Presiden
Snow, buku ini mencakup banyak informasi yang
disediakan oleh LeRoi.
Eliza R. Snow, Biography and Family Record of
Lorenzo Snow (Salt Lake City: Deseret News Co.,
1884).
Kisah tentang kehidupan Presiden Snow oleh
saudara perempuannya.
Joseph F. Smith, “The Last Days of President
Snow,” Juvenile Instructor, 15 November 1901,
hlm. 688–691.
Penasihat kedua Presiden Snow menceritakan
peristiwa terakhir dalam kehidupan Lorenzo
Snow.
Seiji Katanuma, “The Church in Japan,” Brigham
Young University Studies, Musim Gugur 1973,
hlm. 16–28.
Menelusuri awal pekerjaan misionaris di Jepang
di bawah kepemimpinan Penatua Heber J. Grant.
Murray L. Nichols, “History of the Japan Mission
of The Church of Jesus Christ of Latter-day
Saints, 1901–1924,” tesis master Universitas
Brigham Young, 1957.
Sejarah tentang Gereja di Jepang sejak pembuka-
annya oleh Penatua Heber J. Grant tahun 1901, di
bawah pengarahan Presiden Lorenzo Snow, sam-
pai ditutup tahun 1924 oleh Presiden Heber J.
Grant.
Francis M. Gibbons, Heber J. Grant: Man of Steel,
Prophet of God (Salt Lake City: Deseret Book Co.,
1979), hlm. 110–134.
Pemanggilan Penatua Grant untuk membuka mi-
si Jepang, dan perjuangan yang dia hadapi da-
lam melakukan hal itu.
F. LaMond Tullis, “Reopening the Mexican
Mission in 1901,” Brigham Young University
Studies, Musim Gugur 1982, hlm. 441–453.
Berkaitan dengan pekerjaan misionaris di antara
rakyat Meksiko pada akhir tahun 1800-an dan
awal 1900-an.
3
2
1
74
Diane L. Mangum, “The First Sister
Missionaries,” Ensign, Juli 1980, hlm. 62–65.
Berdasarkan buku harian dari sister misionaris
yang menguraikan pengalaman mereka di
Inggris Raya
Calvin S. Kunz, “A History of Female Missionary
Activity in The Church of Jesus Christ of Latter-
day Saints, 1830–1898,” tesis master Universitas
Brigham Young, 1976.
Sebuah sejarah terperinci mengenai sister misio-
naris pertama.
GEREJA PADA AWAL
ABAD DUA PULUH
3 6
75
TEMA
Perhatian nasional difokuskan pada Gereja kare-
na pemilihan Penatua B. H. Roberts di DPR
Amerika Serikat dan pemilihan berikutnya Reed
Smoot pada Senat.
Selama sepuluh tahun pertama dalam abad ke-
dua puluh, Gereja dan para pemimpinnya meng-
alami penganiayaan serius.
Gereja, dalam upaya untuk mengubah perasaan
terhadap Gereja dan menceritakan kisahnya sen-
diri, membuka pusat pengunjung di Taman Bait
Suci di Salt Lake City, membeli tempat berseja-
rah, menerbitkan sejarah Gereja.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 36, hlm. 506–521.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah pemilihan Penatua B. H. Roberts di
DPR Amerika Serikat dan pemilihan Reed Smoot
dalam Senat. Kesalahpahaman mengenai Gereja
di Amerika ditanggapi dengan pernyataan dari
Presidensi Utama, juga pernyataan dari mantan
presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt,
yang diberikan tanggal 15 April 1911, memuji nilai-
nilai dan standar-standar tinggi umat Mormon.
Bahaslah asal usul pusat pengunjung di Taman
Bait Suci dan misi yang dilaksanakan pusat pe-
ngunjung itu dalam membantu memperbaiki
pandangan orang-orang yang kurang jelas me-
ngenai Gereja. Jika terdapat sebuah pusat pe-
ngunjung di area Anda, mintalah beberapa siswa
untuk mengunjunginya dan melaporkan penga-
laman mereka.
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 6:386–434.
Readings in LDS Church History, 3:161–204.
R. Davis Bitton, “The B. H. Roberts Case of
1898–1900,” Utah Historical Quarterly, Januari
1957, hlm. 27–46.
Sebuah kisah lengkap mengenai masalah-masa-
lah yang menuntun pada pengeluaran Penatua
Robert dari DPR Amerika Serikat.
Truman G. Madsen, Defender of the Faith: The B. H.
Roberts Story (Salt Lake City: Bookcraft, 1980).
Menyediakan perincian mengenai pidato keliling
Penatua Robert dan upayanya untuk mempero-
leh kursinya di DPR Amerika Serikat.
Milton R. Merrill, Reed Smoot, Apostle in Politics
(Logan, Utah: Utah State University Press, 1990).
Sebuah kajian tentang Reed Smoot, pemeriksaan
Smoot, dan karier politk pria yang disebut “war-
ga Utah yang paling berpengaruh.”
Davis Bitton and Gary L. Bunker, “Mischievous
Puck and the Mormons, 1904–1907,” Brigham
Young University Studies, Musim Panas 1978, hlm.
504–519.
Tinjauan terhadap Orang-Orang Suci Zaman
Akhir sebagaimana digambarkan dalam kartun
politik di majalah Puck.
Rand Hugh Packer, “History of Four Mormon
Landmarks in Western New York: The Joseph
Smith Farm, Hill Cumorah, the Martin Harris
Farm, and the Peter Whitmer, Sr., Farm,” tesis
master Universitas Brigham Young, 1975.
Sejarah tentang pemerolehan Gereja atas bangun-
an-bangunan penting Gereja.
Francis M. Gibbons, Joseph F. Smith: Patriarch and
Preacher, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1984), hlm. 212–331.
Kepemimpinan Joseph F. Smith sebagai Presidensi
Gereja.
Vicki Bean Zimmerman, “Willard Bean:
Palmyra’s ‘Fighting Parson,’“ Ensign, Juni 1985,
hlm. 26–29.
Willard dan Rebecca Bean dipanggil sebagai pen-
jaga pertanian keluarga Smith di dekat Palmyra,
New York. Menguraikan pertentangan yang di-
hadapi keluarga Bean dan bagaimana mereka
mengatasinya.
3
2
1
TERUS MAJU DI ABAD
YANG BARU
3 7
76
TEMA
Setelah terbebas dari utang pada tahun 1906,
Gereja mengalami era kemakmuran dan perluasan.
“Perubahan” peting dalam program keimamatan
dan organisasi pelengkap Gereja dikembangkan
pada dekade pertama dalam abad kedua puluh.
Orang-Orang Suci diimbau untuk tinggal di ta-
nah kelahiran mereka sendiri dan membantu
membangun kerajaan Allah.
Selama kepemimpinan Presiden Joseph F. Smith,
banyak asas doktrin yang penting diperjelas.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 37, hlm. 523–537.
Penglihatan Joseph F. Smith—Penglihatan me-
ngenai Penebusan Orang yang Telah Mati
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah kebutuhan bagi Orang-Orang Suci yang
setia untuk menetap di tanah kelahiran mereka
dan berkumpul ke wilayah-wilayah Sion di selu-
ruh bumi. Selama kepemimpinan Presiden
Smith, Orang-Orang Suci diimbau untuk tinggal
di tanah kelahiran mereka serta membantu mem-
bangun kerajaan Allah di tempat mereka tinggal
daripada berkumpul ke Salt Lake City.
Beberapa pernyataan yang bersifat ajaran dikelu-
arkan oleh Presidensi Utama selama era ini.
Anda dapat dengan singkat menguraikan dan
menjelaskan hal ini kepada siswa. Pernyataan
lengkapnya terdapat dalam James R. Clark, kum-
pulan Messages of the First Presidency of The Church
of Jesus Christ of Latter-day Saints, 6 jilid (Salt Lake
City: Bookcraft, 1965–1975), jilid 4–5 Pernyataan
itu meliputi:
1. Surat kepada Joshua R. Clark tanggal 24
Januari dan 10 Februari 1902 (Messages,
4:32–34). Menjawab pertanyaan apakah Roh
Tuhan dan Roh Kudus yaitu satu dan sama.
2. “One Mighty and Strong,” 13 November 1905
(Messages, 4:107–20). Menjelaskan makna
Ajaran dan Perjanjian 85:7–8.
3. “The Origin of Man,” Nov. 1909 (Messages,
4:199–206); “ ‘Mormon’ View of Evolution,”
September 1925 (Messages, 5:243–244).
Menyatakan bahwa Adam manusia pertama
di bumi dan bahwa manusia yaitu keturun-
an langsung dari Allah.
4. “Pre-Existent States,” 31 Januari 1912
(Messages, 4:264–265). Sebuah pernyataan sing-
kat mengenai apa yang dengan jelas diajarkan
dalam tulisan suci tentang kehidupan prafana.
5. Letter to Samuel O. Bennion, 20 Februari 1912
(Messages, 4:265–267). Menjelaskan hubungan
Adam dengan Juruselamat serta Allah Bapa.
6. “Only One God to Worship,” April 1912
(Messages, 4:269–271). Menjelaskan Musa 1:6.
7. “The Holy Ghost; Inquiry and Reply,” 2 Maret
1916 (Messages, 5:3–4). Menjelaskan ketika ka-
runia Roh Kudus diberikan pada masa kelega-
an pertengahan zaman.
8. “The Father and the Son,” 30 Juni 1916
(Messages, 5:23–34). Menjelaskan bagaimana
Juruselamat yaitu Bapa dan Putra.
9. “Vision of the Redemption of the Dead,”
3 Oktober 1918 (Messages, 5:102–106). Wahyu
ini menjadi Joseph F. Smith—Penglihatan me-
ngenai Penebusan Orang yang Telah Mati.
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 6:418–478.
Readings in LDS Church History, 3:271–328.
William Hartley, “The Priesthood Reform
Movement, 1908–1922,” Brigham Young University
Studies, Musim Dingin 1973, hlm. 137–156.
Meliput pekerjaan komite keimamatan umum,
yang diorganisasi tahun 1908.
Norman S. Bosworth, “Remembering Joseph F.
Smith: Loving Father, Devoted Prophet,” Ensign,
Juni 1983, hlm. 20–24.
Penghargaan kepada Joseph F. Smith oleh empat
anaknya yang memberikan wawasan ke dalam
kehidupan pemimpin besar ini.
Robert L. Millet, “Beyond the Veil: Two Latter-day
Revelations,” Ensign, Oktober 1985, hlm. 8–13.
Latar belakang sejarah dari Joseph Smith—
Penglihatan mengenai Kerajaan Selestial dan
Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai
Penebusan Orang yang Telah Mati.
4
3
2
1
77
Richard O. Cowan, The Latter-day Saint Century
(Salt Lake City: Bookcraft, 1999).
Bab 3 menyediakan wawasan pada peristiwa-pe-
ristiwa selama kepemimpinan Presiden Joseph F.
Smith.
John R. Talmage, The Talmage Story (Salt Lake
City: Bookcraft, 1972), hlm. 154–187.
Bab 16 dan 18 menyediakan kenyataan berkaitan
dengan tulisan Penatua James E. Talmage, Jesus
the Christ dan Articles of Faith.
Francis M. Gibbons, Joseph F. Smith: Patriarch and
Preacher, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1984), hlm. 212–331.
Meliput kepemimpinan Joseph F. Smith sebagai
Presidensi Gereja.
Joseph Fielding Smith, Life of Joseph F. Smith: Sixth
President of The Church of Jesus Christ of Latter-day
Saints (Salt Lake City: The Deseret News Press,
1938).
Sebuah kajian lengkap mengenai kehidupan
Joseph F. Smith yang ditulis oleh putranya.
PERUBAHAN DAN KONSISTENSI
3 8
78
TEMA
Larangan (larangan penjualan minuman beralko-
hol) menjadi isu di seluruh Amerika Serikat dan
Gereja.
Penatua David O. McKay dan Hugh J. Cannon
mengadakan perjalanan keliling dunia untuk me-
meriksa kemajuan Gereja dan membuat reko-
mendasi untuk perluasan lebih lanjut.
Gereja mendirikan program seminari dan institut
keagamaan untuk menyediakan pelatihan pada
hari kerja bagi kaum remaja tentang Injil Yesus
Kristus.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 38, hlm. 538–552.
Ajaran dan Perjanjian 89.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Secara singkat jelaskan pentingnya wahyu yang
dikenal sebagai Kata-Kata Bijaksana. Baca atau
rangkumlah pernyataan berikut:
“Pada tahun 1918, rakyat Amerika Serikat meng-
amendemen Undang-Undang Amerika Serikat
yang melarang produksi, kepemilikan dan penju-
alan minuman keras. Segera setelah tindakan ini
dikeluarkan para pecinta minuman keras di ne-
gara itu melakukan kampanye dengan gencar
untuk mencabut amendemen ini. Propaganda
dilakukan dengan gencar melalui media dan
orang-orang dibuat percaya bahwa keadaan di
bawah pelarangan itu semakin buruk daripada
sebelum amendemen itu dilaksanakan. Pada pe-
milihan umum tahun 1933, terdapat cukup nega-
ra bagian mengusulkan pencabutan amendemen
itu. Utah, bertentangan dengan keinginan dari
Pembesar Umum Gereja, bergabung dengan ma-
yoritas penduduk negara bagian itu dalam me-
nuntut pencabutan itu, dan Beehive State [Utah]
dalam posisi yang meragukan, jika tidak mema-
lukan, menjadi negara bagian ketiga puluh enam
yang mengadakan rapat konstitusional untuk
mengusulkan pencabutan itu. Karena tindakan
itu minuman keras menjadi sah dan dapat dibeli
secara bebas di seluruh negara itu, kejahatan dan
kemabukan telah meningkat dan penjualan mi-
numan keras serta tembakau menjadi ancaman
besar bagi kaum remaja kita” (Joseph Fielding
Smith, Essentials in Church History, edisi ke-27
[Salt Lake City: Deseret Book Co., 1974], hlm.
524–525).
Bahaslah perjalanan keliling dunia Penatua
David O. McKay tahun 1920–1921. Apa tujuan
perjalanan saat itu? Apa peristiwa penting yang
terjadi selama perjalanan itu? Apa kepentingan-
nya untuk masa depan? Bahaslah bagaimana
perjalanan Penatua McKay mempersiapkannya
untuk menjadi Presiden Gereja selama tahun
1950-an dan 1960-an ketika Gereja menjadi orga-
nisasi yang mendunia. Bagaimana panggilan dan
kesempatan misi untuk melayani di Gereja mem-
persiapkan kita bagi masa depan?
SUMBER TEMA
Comprehensive History of the Church, 6:479–573.
Readings in LDS Church History, 3:329–356.
Francis M. Gibbons, Heber J. Grant: Man of Steel,
Prophet of God (Salt Lake City: Deseret Book Co.,
1979), hlm. 192–208.
Meliput tahun-tahun Depresi Besar.
Bryant S. Hinckley, Heber J. Grant: Highlights in
the Life of a Great Leader (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1951).
Kejadian-kejadian yang menarik dan meningkat-
kan iman dalam kehidupan Presiden Grant.
James B. Allen, “Personal Faith and Public Policy:
Some Timely Observations on the League of
Nations Controversy in Utah,” Brigham Young
University Studies, Musim Gugur 1973, hlm. 77–98.
Sebuah pengamatan mengenai keterlibatan
Gereja dalam kontroversi Liga Bangsa-Bangsa
yang memerinci siapa yang mendukung liga itu
dan siapa yang tidak, dan dampak dari kontro-
versi ini terhadap Gereja serta anggotanya.
R. Lanier Britsch, “The Closing of the Early Japan
Mission,” Brigham Young University Studies, Musim
Dingin 1975, hlm. 171–190.
Alasan bagi penutupan misi Jepang tahun 1924,
dan bagaimana bencana alam dan undang-un-
dang emigrasi Amerika Serikat menjadi faktor
utama dalam kegagalan misi itu.
3
2
1
79
J. Christopher Conkling, “Members without a
Church: Japanese Mormons in Japan from 1924 to
1948,” Brigham Young University Studies, Musim
Dingin 1975, hlm. 191–214.
Sebuah kajian mengenai pengalaman para ang-
gota Gejera di Jepang yang ditinggalkan dalam
keterasingan ketika misi ditutup tahun 1924.
Francis M. Gibbons, David O. McKay: Apostle to
the World, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1986), hlm. 102–122.
Perjalanan keliling dunia Presiden McKay tahun
1921 dan pengalaman rohani luar biasa yang ter-
jadi selama perjalanan itu.
David Lawrence McKay, My Father, David O.
McKay (Salt Lake City: Deseret Book Co., 1989),
hlm. 109–171.
Korespondensi pribadi yang menambah wawas-
an bagi perjalanan keliling dunia Presiden
McKay tahun 1920–1921.
George Harmon Skyles, “A Study of Forces and
Events Leading to the Repeal of Prohibition and
the Adoption of a Liquor Control System in Utah,”
tesis master Universitas Brigham Young, 1962.
Sebuah kajian mengenai tekanan-tekanan pada
pekerjaan baik di dalam dan di luar Gereja di
Utah yang menuntun pada pencabutan larangan.
Brent Grant Thompson, “Utah’s Struggle for
Prohibition, 1908–1917,” tesis master Universitas
Utah, 1979.
Materi latar belakang pada pencabutan larangan.
A. Gary Anderson, “A Historical Survey of the
Full-Time Institutes of Religion of The Church
of Jesus Christ of Latter-day Saints, 1926–1966,”
disertasi Ed.D. Universitas Brigham Young,
1968.
Sejarah tentang institut pertama agama.
William E. Berrett, A Miracle in Weekday Religious
Education (Salt Lake City: Salt Lake Printing
Center, 1988).
Sejarah pendidikan agama di Gereja.
David O. McKay, Gospel Ideals (Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1953), hlm. 552–575.
Anekdot yang disampaikan oleh Presiden McKay
mengenai perjalanan keliling dunianya tahun
1920–1921.
David O. McKay, Cherished Experiences, rev. and
enl., dikumpulkan oleh Clare Middlemiss (Salt
Lake City: Deseret Book Co., 1976), hlm. 41–109.
Kisah-kisah dan pengalaman rohani dari perja-
lanan keliling dunia Presiden McKay tahun
1920–1921.
Heber J. Grant, Gospel Standards, dikumpulkan
oleh G. Homer Durham, edisi ke-12 (Salt Lake
City: Improvement Era, 1969).
Berisi banyak ceramah Presiden Grant juga
sejumlah informasi biografis.
GEREJA SELAMA
DEPRESI BESAR
3 9
80
TEMA
Selama masa Depresi Besar, Gereja mendirikan
program kesejahteraan berdasarkan asas-asas
yang diwahyukan.
Gereja terus menekankan pekerjaan misionaris
selama tahun-tahun Depresi.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 39, hlm. 553–566.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Baca dan bahaslah komentar Presiden Brigham
Young mengenai kemalasan: “Pengalaman saya
mengajar saya, dan itu menjadi asas bagi saya,
bahwa tidak akan pernah ada manfaatnya sama
sekali untuk memberi, kepada pria atau wanita,
uang, makanan, pakaian, atau barang apa pun, ji-
ka mereka memiliki tubuh yang mampu, dan da-
pat bekerja serta mendapatkan apa yang mereka
perlukan, ketika ada yang dapat mereka lakukan
di bumi ini. Inilah asas saya, dan saya berusaha
melakukannya. Untuk berjalan di jalan yang ber-
lawanan akan menghancurkan masyarakat mana
pun di dunia ini dan membuat mereka menjadi
pemalas” (Discourses of Brigham Young, diseleksi
oleh John A. Widtsoe [1941], hlm. 274).
Bahaslah penerapan nasihat Penatua Boyd K.
Packer pada keanggotaan Gereja:
“Kita telah berhasil dengan baik dalam mengajar
Orang-Orang Suci Zaman Akhir bahwa mereka
hendaknya mengurus kebutuhan materi mereka
sendiri dan kemudian menyumbangkan bagi ke-
sejahteraan orang-orang yang tidak dapat meme-
nuhi kebutuhan mereka sendiri.
Jika seorang anggota tidak dapat menyokong di-
rinya sendiri, maka dia harus datang kepada ke-
luarganya sendiri, dan kemudian kepada Gereja,
dengan urutan seperti itu, dan bukan kepada pe-
merintah sama sekali.
Kami telah menasihati para uskup dan presiden
wilayah agar dengan sangat hati-hati untuk
menghindari penyalahgunaan dalam program
kesejahteraan.
Ketika orang mampu namun tidak mau merawat
dirinya sendiri, kami bertanggung jawab untuk
menerapkan hukum yang berasal dari Tuhan
bahwa pemalas tidak akan memakan roti atau
mengenakan pakaian pekerja (lihat A&P 42:42).
Aturan yang sederhana ini yaitu untuk mera-
wat diri sendiri. Pepatah tentang kebenaran ini
telah menjadi teladan: ‘Makanlah sampai habis,
kenakan sampai usang, manfaatkan, atau hidup
tanpanya’” (dalam Conference Report, April
1978, hlm. 136; atau Ensign, Mei 1978, hlm. 91).
Uraikan asal usul program kesejahteraan Gereja.
Ajarkan kepada siswa mengenai pentingnya ke-
mandirian jasmani dan rohani. Bantulah mereka
memahami asas-asas yang benar tentang prog-
ram kesejahteraan.
Bahaslah penekanan terus-menerus pada pekerja-
an misionaris selama masa Depresi. Terjadi dua
peristiwa penting yang membantu pekerjaan misi
bergerak maju terlepas dari depresi ekononi di
seluruh dunia. Pada tanggal 10 Januari 1932
kelas-kelas pelatihan misionaris diorganisasi di
lingkungan-lingkungan dan wilayah-wilayah di
seluruh Gereja. Bulan April 1936, pengawasan
misi-misi wilayah diberikan kepada Dewan
Pertama Tujuh Puluh, dan misi-misi wilayah di-
organisasi segera setelah itu di seluruh wilayah.
Sebelumnya pekerjaan ini berada di bawah peng-
arahan presidensi wilayah.
Ulaslah tujuan puasa dan persembahan puasa.
Selama masa Depresi, upaya-upaya dibuat perta-
ma kalinya untuk menandai tempat bersejarah
Gereja yang penting (lihat daftar di bawah).
Dewasa ini ratusan monumen bersejarah telah
didirikan. Dengan singkat jelaskan tempat-tem-
pat bersejarah mana pun yang mungkin ada di
dekat daerah Anda.
16 Juli 1932 Monumen pertama Perjalanan
Mormon diresmikanan di Henefer, Utah, dan
Casper, Wyoming.
26 Juli 1933 Lembaga Pertolongan meletakkan
sebuah monumen di tempat pengorganisasian-
nya tahun 1842 di Nauvoo, Illinois. Ini diyakini
menjadi upaya pertama untuk menandai tempat
bersejarah di Nauvoo.
2
1
81
21 Juli 1935 Presiden Heber J. Grant mengudus-
kan monumen Bukit Kumorah di Palmyra, New
York.
20 September 1936 Monumen Winter Quarters
ditempatkan di Florence, Nebraska, dekat
Omaha.
Pada tanggal 12 Oktober 1933, Penatua Charles
A. Callis dipanggil untuk mengisi kekosongan
dalam Kuorum Dua Belas Rasul yang dibentuk
setelah kematian Penatua James E. Talmage.
Ceritakan kisah berikut mengenai Penatua Callis,
dan bahaslah pentingnya tidak merasa gagal ke-
tika kita dalam pelayanan kepada sesama dan
Tuhan.
Seorang misionaris yang baru pulang dari tugas-
nya berpikir bahwa dia telah gagal. Dia ingat
bahwa dia hanya membaptis satu anak lelaki da-
ri Irlandia. Misionaris ini membangun ru-
mahnya di Montana dan pada suatu hari setelah
bertahun-tahun sebuah ketukan terdengar di pin-
tu rumahnya. Di situ berdiri seorang pria terhor-
mat. Pria itu bertanya apakah dia Elder yang
dahulu dikenalnya. Memang benar. Pria itu ke-
mudian bertanya, “’Apakah Anda ingat pernah
mengatakan bahwa Anda mengira misi Anda ga-
gal karena Anda hanya membaptis seorang anak
Irlandia yang dekil?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Brother
Callis mengulurkan tangannya dan mengatakan,
‘Saya ingin berjabat tangan dengan Anda. Nama
saya Charles A. Callis, dari Dewan Dua Belas
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci
Zaman Akhir. Saya yaitu anak lelaki dekil dari
Irlandia yang telah Anda baptis ketika Anda me-
layani sebagai misionaris’” (dalam Harold B. Lee,
Feet Shod with the Preparation of the Gospel of Peace,
Brigham Young University Speeches of the Year
[Provo, 9 November 1954], hlm. 1).
SUMBER TEMA
Readings in LDS Church History, 3:358–404,
455–457.
Leonard J. Arrington and Wayne K. Hinton,
“Origin of the Welfare Plan of The Church of
Jesus Christ of Latter-day Saints,” Brigham Young
University Studies, Musim Dingin 1964, hlm.
67–85.
Faktor-faktor yang menuntun pada program ke-
sejahteraan Gereja dan latar belakang sejarahnya.
Paul C. Child, “Physical Beginning of the Church
Welfare Program,” dalam James B. Allen, edisi
“The Historians Corner,” Brigham Young
University Studies, Musim Panas 1974, hlm.
383–386.
Sebuah artikel singkat berisi serangkaian peristi-
wa pada masa awal pembentukan program
kesejahteraan Gereja.
Albert E. Bowen, The Church Welfare Plan (Salt
Lake City: Deseret Sunday School Union, 1946).
Penatua Bowen menetapkan asas-asas melalui
mana program kesejahteraan Gereja didasarkan.
Glen L. Rudd, Pure Religion: The Story of Church
Welfare since 1930 (Salt Lake City: The Church of
Jesus Christ of Latter-day Saints, 1995).
Sejarah program kesejahteraan Gereja.
PARA ORANG SUCI SELAMA
PERANG DUNIA II
4 0
82
TEMA
Tuhan melindungi para misionaris di Eropa se-
waktu mereka dievakuasi.
Selama Perang Dunia II, para anggota Gereja dan
pemimpin setempat mereka menghadapi tan-
tangan serius terhadap stabilitas Gereja ketika
komunikasi dengan kantor pusat Gereja sangat
sulit.
Para tentara Orang Suci Zaman Akhir yang setia
memainkan peranan penting dalam penyebaran
Injil dan menguatkan Gereja di area-area dimana
mereka ditugaskan selama perang.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 40, hlm. 567–580.
Ajaran dan Perjanjian 1:5; 84:87–88.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Anda dapat menggunakan salah satu pernyataan
berikut untuk memperkenalkan pelajaran. Salah
satu tanda yang dinubuatkan dalam tulisan suci
yang digenapi di zaman kita yaitu tentang “pe-
perangan dan desas-desus tentang perang” (lihat
1 Nefi 14:15; A&P 45:26).
Penatua Marion G. Romney mengamati, “Orang-
Orang Suci Zaman Akhir mengetahui bahwa bu-
mi ini tidak akan pernah lagi, sebelum Kristus
datang lagi, dibebaskan dari kekacauan dan pe-
rang sipil” (dalam Conference Report, April 1967,
hlm. 79).
Penatua Boyd K. Packer mengatakan: “Saya te-
lah mengenakan seragam negara asal saya pada
saat Perang Dunia II. Saya telah mencium bau
mayat-mayat dan linangan air mata bagi sahabat-
sahabat yang tewas. Saya telah mendaki di
tengah-tengah puing-puing kota yang telah
hancur serta merenung dalam ketakutan sisa-
sisa bangsa yang menyembah allah palsu; namun
mengetahui hal ini, dengan masalah-masalah se-
bagaimana adanya, saya dipanggil lagi dalam
dinas militer, yang tidak dapat saya tolak karena
suara hati saya!” (dalam Conference Report,
April 1968, hlm. 35).
Dengan singkat bahaslah tantangan-tantangan
yang ditimbulkan oleh peperangan bagi Orang-
Orang Suci Zaman Akhir. Pada bulan April 1942
Presidensi Utama menyatakan kedudukan Gereja
terhadap peperangan. Bahaslah pernyataan ini
bersama siswa:
“Oleh karena itu, ketika, hukum konstitusional,
taat pada asas-asas ini, memanggil para pria
Gereja untuk melakukan dinas militer di negara
mana pun dimana mereka telah bersumpah setia,
tugas sipil tertinggi mereka mengharuskan bah-
wa mereka memenuhi panggilan itu. Jika, dalam
menaati panggilan itu dan mematuhi perintah
yang diberikan kepada mereka, mereka harus
menghabisi nyawa orang-orang yang mereka ha-
dapi dalam perang, itu tidak akan membuat me-
reka menjadi pembunuh, juga tidak membuat
mereka menerima hukuman sebagaimana yang
telah Tuhan jelaskan bagi mereka yang membu-
nuh” (Improvement Era, Mei 1942, hlm. 348).
Tekankan beberapa perubahan yang dibuat
Gereja untuk membantu menaati batasan selama
masa perang di Amerika Serikat (daftar di ba-
wah).
17 Januari 1942 Presidensi Utama meminta kepa-
da seluruh dewan pengurus umum dan organi-
sasi pelengkap untuk menghentikan rapat dan
pertemuan organisasi pelengkap wilayah untuk
membantu para anggota mematuhi larangan se-
lama masa perang dalam hal melakukan perja-
lanan dan membantu mengurangi pengeluaran
pribadi di tengah meningkatnya pajak perang.
Maret 1942 Perayaan keseratus Lembaga
Pertolongan, yang dijawalkan pada bulan April,
ditangguhkan karena seruan Presidensi Utama
untuk menghentikan semua kegiatan kecuali
yang paling penting.
April 1942 Konferensi umum tahunan bulan
April ditutup bagi keanggotaan umum dan diba-
tasi sampai sekitar lima ratus pemimpin imamat.
Sesi-sesi diadakan di Assembly Hall di Taman
Bait Suci daripada di Tabernakel. Praktik ini di-
lanjutkan selama masa perang.
Bahaslah pasal-pasal kepercayaan kedua belas.
Bahaslah peranan anggota militer sebagai misio-
naris. Banyak negara dibuka untuk pengkhotbah-
an Injil karena teladan dari para anggota militer
Orang Suci Zaman Akhir.
3
2
1
83
Bahaslah bagaimana Kitab Mormon dapat
membantu Orang-Orang Suci Zaman Akhir
mengatasi konflik dan kesulitan perang. Lebih
dari 100 dari 531 halamannya berhubungan dengan
peperangan. Bentuk kata perang muncul 171 kali
dalam Kitab Mormon. Terdapat 147 rujukan tam-
bahan pada bentuk kata pertempuran dan jumlah
yang sama untuk kata pertentangan. Tanyakan ke-
pada siswa bagaimana teladan orang-orang se-
perti Kapten Moroni (lihat Alma 48:11–17) dan
ajaran-ajaran yang terdapat dalam Kitab Mormon
dapat membantu kita belajar bersukacita dalam
kebebasan dan membela urusan kebebasan.
SUMBER TEMA
Joseph Fielding Smith, Essentials in Church
History, Classics in Mormon Literature series (Salt
Lake City: Deseret Book Co., 1979), hlm. 526–527.
Gilbert W. Scharffs, Mormonism in Germany (Salt
Lake City: Deseret Book Co., 1970).
Memerinci pengalaman orang-orang Mormon di
Jerman antara tahun 1840 dan 1970 dan terutama
selama Perang Dunia II.
J. Reuben Clark, Jr., “In Time of War,”
Improvement Era, November 1939, hlm. 656–657.
Presiden Clark dengan jelas menegaskan posisi
yang hendaknya diambil Orang Suci Zaman
Akhir selama masa perang dan menyatakan asas-
asas melalui mana para anggota militer Orang
Suci Zaman Akhir seharusnya berperilaku dalam
kehidupan mereka.
Karl-Heinz Schnibbe, The Price: The True Story of a
Mormon Who Defied Hitler (Salt Lake City:
Bookcraft, 1984).
Kisah Karl-Heinz Schnibbe, yang menentang
Hitler dan dipenjarakan di kamp penjara.
David O. McKay, Gospel Ideals (Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1953), hlm. 277–311.
Sekumpulan ajaran yang diberikan terutama se-
lama Perang Dunia II.
David O. McKay, dalam Conference Report, April
1942, hlm. 70–74.
Pesan ini, yang disampaikan pada konferensi
umum pertama setelah pengeboman Pearl
Harbor, menyatakan sikap Gereja terhadap pe-
rang.
David F. Boone, “The Worldwide Evacuation of
Latter-day Saint Missionaries at the Beginning of
World War II,” tesis master Universitas Brigham
Young, 1981.
Pengalaman-pengalaman yang meningkatkan
iman berdasarkan wawancara dengan para pe-
serta.
Joseph Fielding Smith, Jr., and John J. Stewart,
The Life of Joseph Fielding Smith (Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1972), hlm. 269–305.
Peranan Joseph Fielding Smith di Eropa saat
pecah perang dan kisah tentang putranya yang
hilang selama perang itu.
PEMULIHAN SETELAH PERANG
4 1
84
TEMA
Penatua Ezra Taft Benson dipanggil untuk mem-
buka kembali misi di Eropa dan menentukan ke-
butuhan jasmani dan rohani dari para Orang
Suci di sana.
Penatua Matthew Cowley dipanggil untuk mem-
buka kembali misi-misi di Pasifik.
Dengan berakhirnya perang, banyak program
Gereja digalakkan dan diperluas lagi.
Penatua Spencer W. Kimball ditunjuk untuk me-
mimpin pekerjaan di antara bangsa Indian.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 41, hlm. 581–596.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Uraikan dilema yang dihadapi orang-orang di
Eropa pada akhir Perang Dunia II. Orang-Orang
Suci dapat menyumbangkan makanan, pakaian,
dan persediaan yang bagus untuk meringankan
mereka karena program kesejahteraan dan pe-
nyimpanan makanan di Gereja. Jelaskan bahwa
pada bulan Juli 1942, para pemimpin kesejahtera-
an Gereja mengimbau anggota untuk berkebun,
mengawetkan buah-buahan dan sayuran dalam
botol semampu mereka, dan untuk menyimpan
batu bara. Dengan menggunakan pernyataan di
bawah ini, bahaslah pentingnya mengikuti nasi-
hat para nabi untuk menyimpan persediaan ma-
kanan, bahan bakar, serta pakaian sekurangnya
satu tahun.
Presiden Ezra Taft Benson “Sewaktu kita men-
dekati pertempuran akhir akan sangat berharga
untuk memiliki keterampilan kejuruan—untuk
dapat menggunakan tangan kita. Keterampilan
dan pengetahuan duniawi yang paling penting
yaitu untuk dapat menyediakan pangan, san-
dang, dan tempat bernaung. Berulang kali
Tuhan, melalui para hamba-Nya, berusaha men-
dekatkan kita pada tanah dengan meningkatkan
hasil bumi kita sendiri.
… Pengetahuan paling penting yang dapat Anda
pelajari dalam kebenaran-kebenaran yang me-
nyelamatkan dari Injil—kebenaran-kebenaran
yang akan membuat perbedaan dalam kesejahte-
raan kekal Anda. Perkataan paling penting yang
dapat Anda baca yaitu dari para Presiden
Gereja—terutama nabi yang hidup—dan perka-
taan dari para rasul serta nabi. Allah mengimbau
pendidikan dalam banyak bidang, dan keteram-
pilan-keterampilan kejuruan akan semakin pen-
ting. Ada banyak bahan bacaan yang tersedia
untuk membaca daripada membuang atau me-
nyia-nyiakan waktu. Ukuran terbaik untuk digu-
nakan dalam memperbedakan nilai pengetahuan
dan pembelajaran sejati yaitu untuk pertama-
tama dan paling penting yaitu tertuju pada per-
kataan dari para nabi Tuhan ….
… Kita membawa serta dari keadaan prafana ki-
ta berbagai bakat dan kemampuan. Kita berusa-
ha untuk menemukan istri yang saleh, dan
yaitu tanggung jawab kita untuk berusaha me-
nemukan dimana kita dapat membuat kontribusi
kepada sesama kita—bidang dimana kita memi-
liki beberapa bakat dan kemampuan dan dimana
kita dapat, pada saat yang sama, memenuhi ke-
butuhan kita sendiri.
Saya senang Beethoven menemukan jalannya pa-
da musik, Rembrandt, pada seni, Michelangelo
pada seni pahat, serta Presiden David O. McKay
pada pengajaran. Untuk menemukan posisi
Anda yang benar dan melakukan dengan baik,
itu akan memberkati Anda, keluarga Anda, dan
sesama Anda. Jika Anda memerlukan bantuan
dalam menemukan karier Anda, hal itu tersedia:
(1) Renungkan dan berdoalah mengenai hal itu;
(2) pelajari dengan seksama berkat bapa bangsa
Anda; (3) pikirkan apa yang Anda lakukan de-
ngan baik; (4) mengambil beberapa ujian kejuru-
an dan minat; dan (5) mengenal berbagai profesi
untuk mengetahui apa yang tersedia” (“In His
Steps,” dalam 1979 Devotional Speeches of the Year
[Provo: Brigham Young University Press, 1980],
hlm. 62, 64–65).
Presiden Marion G. Romney “Saya tidak mau
menjadi peramal bencana. Saya tidak tahu secara
terperinci apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Saya tahu apa yang telah dinubuat-
kan para nabi. Namun saya katakan kepada
Anda bahwa program kesejahteraan, yang dior-
ganisasi untuk memenuhi kebutuhan kita, belum
memenuhi fungsinya sebagaimana program itu
telah ditetapkan untuk dilaksanakan ….
Kita hidup di zaman akhir. Kita hidup di zaman
yang telah dinubuatkan oleh para nabi sejak
zaman Henokh hingga sekarang. Kita hidup di
4
3
2
1
85
era yang mendahului kedatangan kedua Tuhan
Yesus Kristus” (dalam Conference Report, April
1975, hlm. 165).
Presiden Spencer W. Kimball “Kebun kecil dan
beberapa pohon sangatlah berharga. Saya ingat
ketika para sister mengatakan, ‘Kita dapat mem-
belinya di toko jauh lebih murah daripada kita
mengawetkannya dalam botol.’ Tetapi itu bukan
jawaban yang tepat, bukankah begitu Sister
Spafford? Karena akan tiba saat ketika tidak ada
toko yang buka. Saya ingat bertahun-tahun yang
lalu ketika saya bertanya kepada toko pangan
yang sangat terkenal yang memiliki sejumlah to-
ko pangan, ‘Berapa lama persediaan makanan
Anda akan habis jika Anda tidak memiliki truk
untuk memasukkan persediaan yang baru?’ Dia
menjawab, ‘Mungkin kami dapat mengulur wak-
tunya dua minggu dari gudang kami dan dari
persediaan kami.’ Orang dapat benar-benar kela-
paran setelah dua minggu berlalu” (dalam
Conference Report, April 1974, hlm. 184–185).
Presiden Ezra Taft Benson “Saya bertanya kepa-
da Anda dengan sungguh-sungguh, apakah
Anda telah menyediakan kebutuhan makanan,
pakaian, dan bila mungkin, bahan bakar bagi ke-
luarga Anda selama satu tahun? Wahyu untuk
menghasilkan dan menyimpan makanan dapat
menjadi penting bagi kesejahteraan jasmani kita
saat ini seperti masuk ke dalam bahtera bagi
orang-orang di zaman Nuh” (dalam Conference
Report, Oktober 1987, hlm. 61; atau Ensign,
November 1987, hlm. 49).
Presiden Harold B. Lee “Saat duduk di sana sa-
ya merasa bosan mendengarkan pembahasan,
terlintas di benak saya, ‘Saya bertanya-tanya apa
ini semua?’ Dan muncul dalam benak saya sesu-
atu yang masih melekat sampai saat ini. ‘Tidak
ada orang yang tahu tujuan sesungguhnya untuk
apa Program Kesejahteraan ini ditetapkan.
Namun sebelumnya tidak pernah cukup persiap-
an dibuat, tujuan yang sesungguhnya akan di-
wahyukan, dan ketika waktunya tiba hal itu
akan menantang setiap sumber Gereja untuk me-
menuhinya’” (ceramah disampaikan pada para
pegawai’ Christmas devotional, 13 Desember
1973, hlm. 5).
Pada tanggal 7 Maret 1943 Misi Navajo-Zuni di-
bentuk, misi pertama ditujukan hanya untuk
bangsa Indian. Enam bulan kemudian Spencer
W. Kimball dipanggil dalam Kuorum Dua Belas
Rasul. Dia diperintahkan untuk memimpin pe-
kerjaan di antara bangsa Indian. Bahaslah peker-
jaan yang dilakukan di antara bangsa Indian dan
apa yang masih harus dilakukan.
SUMBER TEMA
Readings in LDS Church History, 3:473–493.
William G. Hartley, “War and Peace and Dutch
Potatoes,” Ensign, Juli 1978, hlm. 18–23.
Kisah tentang Orang-Orang Suci Belanda yang
membantu Orang-Orang Suci Jerman yang kela-
paran setelah berakhirnya Perang Dunia II.
A Labor of Love: The 1946 European Mission of Ezra
Taft Benson (Salt Lake City: Deseret Book Co.,
1989).
Penatua Ezra Taft Benson dipanggil sebagai pre-
siden misi Eropa pada bulan Desember 1945 dan
Januari 1946 pergi ke Eropa untuk memenuhi tu-
gas ini. Selama sepuluh setengah bulan dia be-
kerja di Eropa setelah masa perang untuk
membangun Gereja. Buku ini memerinci jurnal
Presiden serta Sister Benson dan sejarah misi
Eropa.
Frederick W. Babbel, On Wings of Faith (Salt Lake
City: Bookcraft, 1972).
Pengalaman Frederick W. Babbel dengan
Presiden Ezra Taft Benson sewaktu mereka
mengadakan perjalanan ke Eropa tak lama sete-
lah perang usai.
Glen R. Stubbs, “A Biography of George Albert
Smith, 1870 to 1951,” disertasi Ph.D. Universitas
Brigham Young, 1974.
Kehidupan Presiden Gereja, George Albert Smith
dan prestasi-prestasinya.
Francis M. Gibbons, George Albert Smith: Kind and
Caring Christian, Prophet of God (Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1990).
Henry A. Smith, Matthew Cowley: Man of Faith
(Salt Lake City: Bookcraft, 1954).
Pengalaman Penatua Cowley sewaktu dia me-
ngunjungi para anggota Gereja yang ada di
Pasifik Selatan.
Edward L. Kimball and Andrew E. Kimball, Jr.,
The Story of Spencer W. Kimball: A Short Man, a
Long Stride (Salt Lake City: Bookcraft, 1985).
Berisi kisah-kisah tentang pekerjaan Presiden
Kimball di antara bangsa Indian.
Spencer J. Palmer, The Church Encounters Asia
(Salt Lake City: Deseret Book Co., 1970).
Kisah para tentara di Asia, juga upaya-upaya mi-
sionaris setelah masa perang di pulau itu.
86
Merlo J. Pusey, Builders of the Kingdom: George A.
Smith, John Henry Smith, George Albert Smith
(Provo: Brigham Young University Press, 1981),
hlm. 201–361.
Kisah-kisah dan anekdot dari kehidupan
Presiden George Albert Smith.
Conference Report, April 1947, hlm. 152–157.
Laporan Penatua Ezra Taft Benson mengenai tu-
gas pengawasannya sebagai presiden misi Eropa.
TEMA
Dengan menggunakan slogan “setiap anggota
yaitu misionaris” sebagai tema, Presiden David
O. McKay mengimbau agar kegiatan misionaris
ditingkatkan di antara Orang-Orang Suci. Gereja
mengalami pertumbuhan besar di bawah kepe-
mimpinannya.
Gereja meningkatkan komitmennya terhadap
pendidikan agama, dan pendaftaran meningkat
secara proporsional sewaktu seminari pagi-hari
dan seminari mingguan diorganisasi.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 42, hlm. 597–609.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah bagaimana Tuhan mempersiapkan para
nabinya bagi peranan yang diberikan kepada
mereka untuk mengisinya. Bagaimana perjalanan
keliling dunia Penatua David O. McKay bagi pe-
manggilannya sebagai Nabi Tuhan ketika Gereja
tumbuh menjadi Gereja yang mendunia?
Buatlah poster dengan kalimat “Setiap Anggota
yaitu Misionaris” dan “Siapa pun Engkau,
Lakukan Bagianmu dengan Baik.” Tanyakan apa-
kah siswa dapat memberi tahu Anda asal usul ka-
limat ini . Bahaslah teladan pribadi Presiden
McKay sebagai misionaris dan salah seorang yang
meningkatkan pemanggilannya di Gereja.
Bahaslah perluasan dalam pembangunan bait su-
ci di bawah kepemimpinan Presiden McKay. Bait
suci-bait suci diumumkan dan dibangun selama
kepemimpinannya termasuk Bait Suci London,
Swiss, Selandia Baru, Los Angeles, serta Oakland.
Tinjaulah pertumbuhan Church Educational
System yang terjadi selama periode ini.
Pada tanggal 22 April 1964 pameran Mormon
dibuka di pekan raya dunia New York. Film
berdurasi lima belas menit Manusia Mencari
Kebahagiaan menjadi tema utama dari pameran
itu dan dipertunjukkan terus-menerus di dua tea-
ter yang memiliki kapasitas tempat duduk empat
sampai lima ratus kursi. Bahaslah dampak upa-
ya-upaya Gereja untuk membagikan Injil melalui
pamflet, artikel, video, serta pusat pengunjung.
SUMBER TEMA
Readings in LDS Church History, 3:495–497, 509–512.
Francis M. Gibbons, David O. McKay: Apostle to
the World, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1986).
Penatua Gibbons menceritakan kepemimpinan
David O. McKay dan dampak dari kepemim-
pinannya bagi para anggota Gereja.
Richard O. Cowan, The Latter-day Saint Century
(Salt Lake City: Bookcraft, 1999), hlm. 158–181.
Sejumlah bab dalam buku ini membahas peristi-
wa-peristiwa yang dibahas dalam pelajaran ini,
terutama bab 12 dan 13.
Joel Alva Flake, “The History of The Church of
Jesus Christ of Latter-day Saints in South
America, 1945–1960,” tesis master Universitas
Brigham Young, 1975.
Menguraikan mengenai upaya misionaris di
Amerika Selatan selama kepemimpinan Presiden
David O. McKay.
Jerry C. Roundy, “Ricks College: A Struggle for
Survival,” disertasi Ph.D. Universitas Brigham
Young, 1975.
Memberi sejarah tentang Ricks College (sekarang
BYU—Idaho) pada suatu saat ketika terdapat
rencana-rencana untuk memindahkan perguruan
tinggi itu dari Rexburg, Idaho, ke Idaho Falls.
Richard O. Cowan, “Stakes Reflect Worldwide
Growth,” Ensign, Agustus 1971, hlm. 15–17.
Pertumbuhan Gereja dengan sejumlah wilayah
dari tahun 1830 sampai 1970.
William E. Berrett, A Miracle in Weekday Religious
Education (Salt Lake City: Salt Lake Printing
Center, 1988).
Pertumbuhan dan perluasan Church Educational
System sebagaimana diceritakan oleh seorang
anggota.
2
1
TUMBUH MENJADI GEREJA
YANG MENDUNIA
4 2
87
TEMA
Pada tahun 1961 Gereja mengumumkan bahwa
kebijakan-kebijakan di bawah arahan-keimamat-
an yang akan menertibkan rencana dan pelaksa-
naan seluruh program Gereja.
Salah satu penekanan paling penting dari dewan
korelasi keimamatan yaitu memperkuat keluar-
ga-keluarga Orang Suci Zaman Akhir.
Pada awal tahun 1970-an, di bawah pengarahan
Presiden Joseph Fielding Smith dan Harold B.
Lee, merupakan saat konsolidasi dalam Gereja.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 43, hlm. 610–626.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Jelaskan sejumlah bantuan yang disediakan
Gereja bagi keluarga-keluarga. Bantulah siswa
memahami pentingnya rumah tangga dan kelu-
arga yang berpusat pada Injil. Sejumlah program
dikembangkan pada era ini untuk memperkuat
keluarga, termasuk pengajaran ke rumah, buku
pegangan malam keluarga, serta majalah Ensign,
New Era, dan Friend [Kawanku]. Bahaslah bagai-
mana hal ini dapat digunakan secara efektif un-
tuk membantu keluarga-keluarga.
Pada tahun 1961 Gereja mulai mengorelasikan
buku-buku pedoman dan terbitan-terbitan lain-
nya, kegiatan, serta organisasi-organisasi di ba-
wah keimamatan. Uraikan program korelasi.
Bagaimana program korelasi Gereja membantu
melindungi serta memperkuatnya?
Pada bulan Desember 1863 kubah [gua] penyim-
panan untuk catatan di Little Cottonwood
Canyon dirampungkan. Kubah itu dikuduskan
pada tanggal 22 Juni 1966. Bahaslah pentingnya
dalam melakukan pekerjaan bagi orang-orang
yang telah meninggal dan alasan Gereja menggu-
nakan begitu banyak sumber untuk menemukan,
memikrofilmkan, serta menyimpan catatan kelu-
arga ini . Mengapa pekerjaan ini sangat pen-
ting? (lihat Maleakhi 4:5–6; A&P 128:15, 24).
Perlihatkan bagian-bagian video Putting the
Melchizedek Priesthood to Work (53034) untuk
membantu siswa memahami cara menerapkan
asas-asas korelasi imamat untuk memberkati ke-
hidupan anggota.
Karena banyak lagi misionaris yang dipanggil,
perubahan-perubahan dalam pekerjaan misiona-
ris terjadi. Pada tanggal 25 Maret 1953 Presidensi
Utama mengumumkan bahwa purnamisi hen-
daknya tidak lagi melapor secara langsung
kepada Pembesar Umum melainkan kepada pre-
sidensi wilayah dan dewan tinggi mereka. Tahun
1969 Pelatihan Bahasa Misi diorganisasi. Tahun
1970 Presidensi Utama memerintahkan agar mi-
sionaris ditetapkan oleh presiden wilayah mere-
ka. Mintalah sejumlah purnamisi menjelaskan
pengalaman mereka sewaktu ditetapkan sebelum
misi mereka dan pengalaman ketika melapor ke-
pada presiden wilayah mereka dan dewan tinggi
setelah misi mereka. Imbaulah siswa untuk mem-
persiapkan diri mereka untuk layak serta menja-
di misionaris yang mampu.
SUMBER TEMA
Carlos E. Asay, “‘For the Perfecting of the Saints’:
A Look at Church Curriculum,” Ensign, Januari
1986, hlm. 14–19.
Penatua Asay membahas tujuan dan makna kuri-
kulum terkolerasi Gereja.
Jay M. Todd, “A Status Report on Church
Magazines: A Look at How They Came to Be as
They Are,” Ensign, Februari 1976, hlm. 70–74.
Sejarah singkat mengenai korelasi majalah-maja-
lah Gereja dan keluarga.
Doyle L. Green, “The Church and Its
Magazines,” Ensign, Januari 1971, hlm. 12–15.
Ulasan tentang berbagai majalah hingga konsoli-
dasi majalah-majalah Gereja tahun 1970.
Albert L. Zobell, Jr., “A Modern Prophet at
Ninety-Five,” Ensign, Juli 1971, hlm. 31–34.
Contoh sejumlah kegiatan Joseph Fielding Smith
sebagai Presiden Gereja dengan kutipan-kutipan
dari sejumlah ceramahnya.
Jay M. Todd, “A Day in the Life of President
Joseph Fielding Smith,” Ensign, Juli 1972, hlm. 2–7.
3
2
1
MASA KORELASI
DAN KONSOLIDASI
4 3
88
“President Harold B. Lee Ordained Eleventh
President of the Church,” Ensign, Agustus 1972,
hlm. 19–21.
Dengan singkat meliput peristiwa-peristiwa yang
menuntun pada penahbisan Harold B. Lee seba-
gai Presiden Gereja. Menyertakan informasi bio-
grafis mengenai setiap anggota Presidensi
Utama.
Bruce R. McConkie, “Joseph Fielding Smith:
Apostle, Prophet, Father in Israel,” Ensign,
Agustus 1972, hlm. 24–31.
Penatua McConkie menyediakan wawasan me-
ngenai Presiden Joseph Fielding Smith dalam
berbagai peranannya.
N. Eldon Tanner, “A Man without Guile,” Ensign,
Agustus 1972, hlm. 32–34.
Penghormatan kepada Presiden Smith disampai-
kan pada saat pemakaman.
Gordon Irving, “A Review of the Administration
of President Joseph Fielding Smith, 23 Januari
1970–2 Juli 1972,” Ensign, Agustus 1972, hlm.
40–41.
Penjelasan kronologis tentang peristiwa-peristi-
wa dalam kepemimpinan Presiden Smith.
Harold B. Lee, “The President-Prophet, Seer, and
Revelator,” Ensign, Agustus 1972, hlm. 35–39.
Penghormatan kepada Presiden Joseph Fielding
Smith yang disampaikan pada saat pemakaman-
nya.
“The Soul of a Prophet,” Ensign, Agustus 1972,
hlm. 42–46.
Kisah-kisah yang meningkatkan iman mengenai
Presiden Joseph Fielding Smith.
“Diary of Action: The Life and Administration of
Harold B. Lee,” Ensign, Februari 1974, hlm. 11–15.
Daftar peristiwa secara kronologis dari kehidupan
Presiden Harold B. Lee.
“Speaking for Himself—President Lee’s Stories,”
Ensign, Februari 1974, hlm. 15–21.
Kisah-kisah yang meningkatkan iman sebagai-
mana diceritakan oleh Presiden Harold B. Lee.
“He Touched My Life,” Ensign, Februari 1974,
hlm. 26–28, 75–76.
Kisah-kisah dan penghormatan kepada Presiden
Harold B. Lee oleh berbagai orang.
“A Sure Trumpet Sound,” Ensign, Februari 1974,
hlm. 77–79.
Pernyataan-pernyataan dari Presiden Harold B.
Lee.
John P. Fugal, kumpulan A Review of Priesthood
Correlation (Provo: Brigham Young University
Press, 1968).
Menguraikan sejarah korelasi imamat.
Jerry “J” Rose, “The Correlation Program of
The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
during the Twentieth Century,” tesis master
Universitas Brigham Young, 1973.
Dasar dan sejarah korelasi Gereja.
Joseph Fielding Smith, Jr., and John J. Stewart,
The Life of Joseph Fielding Smith (Salt Lake City:
Deseret Book Co., 1972).
L. Brent Goates, Harold B. Lee: Prophet and Seer
(Salt Lake City: Bookcraft, 1985).
89
TEMA
Presiden Spencer W. Kimball menekankan pen-
tingnya pekerjaan misionaris dan mengimbau
anggota Gereja untuk “memperpanjang langkah
mereka.”
Pada bulan Juni 1978 Presiden Kimball menerima
sebuah wahyu yang menganugerahkan kepada se-
mua pria yang layak hak untuk menerima imamat.
Gereja menambahkan dua wahyu dan
Pernyataan Resmi yang mengumumkan wahyu
tahun 1978 mengenai keimamatan sampai kitab-
kitab standar. Gereja lalu menerbitkan edisi baru
tulisan suci.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 44, hlm. 627–639.
Joseph Smith—Penglihatan mengenai Kerajaan
Selestial, Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai
Penebusan Orang yang Telah Mati.
Pernyataan Resmi 2.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Mintalah siswa meninjau ceramah pertama
Presiden Kimball kepada para Wakil Regional
Gereja, “When the World Will Be Converted”
(Ensign, Oktober 1974, hlm. 2–14).
Bagaimana wahyu mengenai keimamatan, wah-
yu-wahyu baru ditambahkan pada tulisan suci,
dan edisi tulisan suci Orang Suci Zaman Akhir
semuanya membantu memenuhi visi Presiden
Kimball mengenai “kapan dunia akan diperto-
batkan”?
Mintalah siswa membaca Pernyataan Resmi 2 di
belakang Ajaran dan Perjanjian. Peristiwa-peristi-
wa apa yang menuntun Presiden Kimball untuk
menerima wahyu ini? Beritahu siswa bahwa
Church News menyebut wahyu mengenai ima-
mat sebagai peristiwa paling penting dalam abad
dua puluh (lihat 18 Desember 1999, hlm. 4–5).
Tanyakan: Apa dampak wahyu ini terhadap
Gereja sejak hal itu ditemukan?
Bahaslah tambahan-tambahan baru yang dibuat
bagi tulisan suci pada tahun 1976. Bagaimana tulis-
an suci disetujui secara resmi? Apa kontribusi tam-
bahan baru ini bagi empat kitab standar Gereja?
Penatua Boyd K. Packer telah mengatakan bah-
wa “prestasi puncak” dari pelayanan Presiden
Kimball yaitu edisi baru tulisan suci (dalam
Conference Report, Oktober 1982, hlm. 75; atau
Ensign, November 1982, hlm. 53). Bahaslah me-
ngapa demikian. Apakah dampak tulisan suci ba-
ru ini dalam membantu Orang-Orang Suci
memahami firman Allah dengan lebih baik dan
mempersiapkan diri bagi kedatangan Tuhan?
SUMBER TEMA
W. Grant Bangerterd, dalam Conference Report,
Oktober 1977, hlm. 38–39; atau Ensign, November
1977, hlm. 26.
Penatua Bangerter menjelaskan khotbah pertama
Presiden Spencer W. Kimball kepada para wakil
Regional Dua Belas setelah dia menjadi Presiden
Gereja.
“President Spencer W. Kimball on the Occasion of
His 80th Birthday,” Ensign, Maret 1975, hlm. 6–12.
Kehidupan dan kontribusi Presiden Spencer W.
Kimball.
Bruce T. Harper, “The Church Publishes a New
Triple Combination,” Ensign, Oktober 1981, hlm.
8–19.
Latar belakang dan sejarah edisi tulisan suci
Orang Suci Zaman Akhir.
“The Ends of the Earth: A Conversation about the
New International Mission,” Ensign, April 1974,
hlm. 6–9.
Serangkaian pertanyaan dan jawaban yang dia-
rahkan kepada Penatua Howard W. Hunter dan
Penatua Bernard P. Brockbank mengenai misi in-
ternasional.
William James Mortimer, “The Coming Forth of
the LDS Editions of Scripture,” Ensign, Agustus
1983, hlm. 35–41.
Latar belakang sejarah bagi tampilnya edisi tulis-
an suci Orang Suci Zaman Akhir.
Hoyt W. Brewster, Jr., “Discovering the LDS
Editions of Scripture,” Ensign, Oktober 1983, hlm.
54–58.
3
2
1
GEREJA MEMPERLEBAR
LANGKAHNYA
4 4
90
Nilai dari edisi tulisan suci Orang Suci Zaman
Akhir dan mengapa kita hendaknya mengguna-
kannya.
Boyd K. Packer, “Using the New Scriptures,”
Ensign, Desember 1985, hlm. 49–53.
Seorang Rasul memberikan sudut pandang me-
ngenai tulisan suci baru dan mengapa Orang-
Orang Suci Zaman Akhir hendaknya
menggunakannya.
“Central America: Saints in Six Nations Grow in
the Gospel,” Ensign, Februari 1977, hlm. 25–47.
Semangat dan pertumbuhan Gereja di Kolombia,
Venezuela, Ekuador, Peru, Bolivia, serta Cile sela-
ma tahun 1970-an.
Ensign, Agustus 1975, hlm. 34–61.
Serangkaian artikel yang menceritakan pertum-
buhan dan sejarah Gereja di Jepang, Korea, Hong
Kong, Taiwan, serta Filipina.
Boyd K. Packer, dalam Conference Report,
Oktober 1982, hlm. 73–77; atau Ensign, November
1982, hlm. 51–53.
Sudut Pandang Rasul mengenai sejarah dan pen-
tingnya secara rohani edisi-edisi baru kitab-kitab
standar.
Bruce R. McConkie, “A New Commandment:
Save Thyself and Thy Kindred!“ Ensign, Agustus
1976, hlm. 7–11.
Pentingnya wahyu-wahyu yang baru dijadikan
tulisan suci..
Boyd K. Packer, “President Spencer W. Kimball:
No Ordinary Man,” Ensign, Maret 1974, hlm. 2–13.
Uraian biografis tentang Spencer W. Kimball.
Ezra Taft Benson, “President Kimball’s Vision of
Missionary Work,” Ensign, Juli 1985, hlm. 6–11.
Presiden Benson menguraikan dampak yang di-
miliki Presiden Kimball mengenai pekerjaan mi-
sionaris tahun 1990-an.
“Area Conferences from Monterrey to Santiago,”
Ensign, Feberuari 1977, hlm. 14–16.
Menyertakan peta dan bagan mengenai negara-
negara yang disertakan dalam konferensi area.
Orson Scott Card, “It’s a Young Church in
Mexico,” Ensign, Februari 1977, hlm. 17–23.
Pengalaman rohani dan emosi dari para Orang
Suci di Meksiko.
Dean L. Larsen, “The Challenges of
Administering a Worldwide Church,” Ensign, Juli
1974, hlm. 18–22.
Sejumlah masalah yang dihadapi Gereja sewaktu
Gereja terus tumbuh di seluruh dunia.
George Horton, “Understanding Textual Changes
in the Book of Mormon,” Ensign, Desember 1983,
hlm. 24–28.
Sebuah artikel mengenai memahami perubahan
yang telah dibuat dalam berbagai edisi Kitab
Mormon.
Edward L. Kimball and Andrew E. Kimball, Jr.,
Spencer W. Kimball: Twelfth President of The Church
of Jesus Christ of Latter-day Saints (Salt Lake City:
Bookcraft, 1977).
Kisah kehidupan Presiden Kimball sampai saat
dia menjadi Presiden Gereja.
Spencer W. Kimball, The Teachings of Spencer W.
Kimball, diedit oleh Edward L. Kimball (Salt Lake
City: Bookcraft, 1982).
Banyak ajaran Presiden Kimball diatur menurut
topik.
Bruce R. McConkie, “All Are Alike unto God,”
dalam A Symposium on the Book of Mormon (Salt
Lake City: The Church of Jesus Christ of Latter-
day Saints, 1979).
Artikel Penatua McConkie yang berkaitan de-
ngan wahyu yang menganugerahkan imamat ke-
pada semua pria yang layak.
Gordon B. Hinckley, “Priesthood Restoration,”
Ensign, Oktober 1988, hlm. 69–72.
Presiden Hinckley membahas pengalaman-peng-
alamannya sendiri yang berkaitan dengan Tuhan
memberikan imamat kepada semua anggota pria
yang layak.
91
TEMA
Pada bulan Oktober 1975 Kuorum Pertama Tujuh
Puluh, badan pemerintahan ketiga Gereja, direor-
ganisasi ketika tiga orang pria dipanggil untuk
melayani sebagai tambahan pada Tujuh Presiden
yang telah ada. Satu tahun kemudian Asisten ba-
gi Dua Belas ditugaskan kembali pada Kuorum
Pertama Tujuh Puluh.
Perubahan-perubahan penting dibuat terhadap
program-program Gereja untuk meringankan be-
ban Gereja dan anggotanya dalam hal waktu,
transportasi, dan uang.
Program ekstraksi dan bait suci-bait suci baru di-
bangun di seluruh dunia yang mengizinkan ber-
tambahnya jumlah tata cara penyelamatan bagi
orang-orang yang masih hidup dan yang telah
meninggal dilaksanakan.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 45, hlm. 640–649.
Ajaran dan Perjanjian 107.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah pengorganisasian ulang Kuorum
Pertama Tujuh Puluh. Jelaskan bahwa selama
bertahun-tahun, Gereja memiliki tujuh puluh se-
tempat yang melayani di wilayah-wilayah, na-
mun bahwa Pembesar Umum Tujuh Puluh yang
ada yaitu Ketujuh Presiden ini , yang dike-
nal sebagi Dewan Pertama Tujuh Puluh. Bacalah
pernyataan berikut yang dibuat oleh Presiden
Spencer W. Kimball pada konferensi umum bu-
lan Oktober 1975.
Presiden Spencer W. Kimball “Kuorum Pertama
Tujuh Puluh akan secara bertahap diorganisasi,
akhirnya dengan tujuh puluh anggota, presiden-
si ini akan dibentuk dari tujuh anggota.
Tiga Pemimpin pada zaman ini akan ditambah-
kan pada Kuorum Pertama Tujuh Puluh” (da-
lam Conference Report, Oktober 1975, hlm. 3–4;
atau Ensign, November 1975, hlm. 4).
Selain Kuorum Pertama Tujuh Puluh, Gereja se-
jak tahun 1941 memiliki Pembesar Umum, lebih
tinggi dalam tingkatannya daripada Tujuh Puluh,
yang dikenal sebagai Asisten bagi Dua Belas.
Bacalah pernyataan berikut yang dibuat oleh
Presiden Kimball pada konferensi umum bulan
Oktober 1976, satu tahun setelah dia pertama kali
memanggil para anggota dalam Kuorum
Pertama Tujuh Puluh.
Presiden Spencer W. Kimball “Presidensi Utama
dan Kuorum Dua Belas, dengan persetujuan dari
Asisten bagi Dua Belas dan Kuorum Pertama
Tujuh Puluh, merasa terilhami untuk memanggil
seluruh Asisten bagi Dua Belas ke dalam Kuorum
Pertama Tujuh Puluh, untuk memanggil empat
anggota baru dalam kuorum itu, dan untuk mena-
ta ulang Dewan Pertama Tujuh Puluh ….
Dengan gerakan ini, tiga kuorum yang mengatur
Gereja yang dijelaskan melalui wahyu—, Presiden
Utama, Kuorum Dua Belas, dan Kuorum Pertama
Tujuh Puluh,—telah ditetapkan dalam posisinya
sebagaimana diwahyukan oleh Tuhan. Hal ini
akan memungkinkan untuk menangani secara
efektif beban pekerjaan yang berat saat ini dan
untuk mempersiapkan bagi perluasan dan kemaju-
an pekerjaan, dengan mengantisipasi hari ketika
Tuhan akan kembali mengambil alih Gereja dan
kerajaan-Nya” (dalam Conference Report, Oktober
1976, hlm. 10; atau Ensign, November 1976, hlm. 9;
lihat juga buku pedoman siswa, hlm. 641).
Tanyakan: Apa buktinya bahwa pertumbuhan
Gereja meningkat sejak Presiden Kimball mem-
buat pengumuman ini? Dalam hal apa Kuorum
Tujuh Puluh menjadikan mungkin untuk melak-
sanakan perluasan Gereja?
Tanyakan: Dalam hal apa penekanan mengenai
konsolidasi mengubah fokus para anggota
Gereja? (lihat buku pedoman siswa, hlm.
610–612). Apa dampaknya pada keluarga?
Bahaslah pertumbuhan pekerjaan bait suci selama
pelayanan Presiden Kimball (lihat buku pedoman
siswa, hlm. 644–647). Bagikan contoh-contoh ten-
tang pengurbanan yang dibuat oleh Orang-Orang
Suci untuk membantu membangun rumah kudus
Tuhan ini.
Dengan singkat tinjaulah sejarah bait suci di dekat
Anda. Mintalah kelas membagikan apa artinya
menghadiri bait suci. Mintalah siswa yang pernah
ke bait suci untuk membagikan perasaan mereka
mengenai pengalaman-pengalaman mereka.
3
2
1
MEMENUHI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
GEREJA DI SELURUH DUNIA
4 5
92
Tanyakan: Bagaimana penemuan dan kemudah-
an modern menjadikan mungkin untuk melaku-
kan pekerjaan Tuhan dan tetap berhubungan
dengan Orang-Orang Suci di seluruh dunia?
Tekankan bahwa penemuan terhadap kemudah-
an-kemudahan ini pada saat yang paling dibu-
tuhkan yaitu bukan karena kebetulan. Bacalah
pernyataan berikut ini.
Archibald F. Bennett “Sister Susa Young Gates
menceritakan kepada saya bahwa dia pernah me-
nanyakan kepada ayahnya [Brigham Young] ada-
kah kemungkinan untuk banyaknya jumlah
pekerjaan bait suci yang harus dilakukan, jika se-
mua orang diberi kesempatan penuh untuk per-
muliaan. Ayahnya memberi tahunya bahwa akan
ada banyak penemuan mengenai sarana dalam pe-
kerjaan penyelamatan, agar tugas sehari-hari kita
dapat dilaksanakan dalam waktu singkat, membe-
ri kita waktu lebih banyak bagi pekerjaan bait suci.
Penemuan-penemuan itu telah datang, dan masih
akan datang, namun banyak orang menyeleweng-
kan waktu yang diperoleh ke jalur lainnya, dan
tidak untuk tujuan sebagaimana yang Tuhan mak-
sudkan” (“Put on Thy Strength, O Zion!”
Improvement Era, Oktober 1952, hlm. 720).
Penatua Russell M. Nelson “Kita diberkati un-
tuk hidup pada masa kelegaan Injil yang menak-
jubkan seperti ini. Allah mengilhami pikiran
orang-orang hebat untuk menciptakan penemu-
an-penemuan yang meluaskan pekerjaan Tuhan
dalam cara-cara yang tidak pernah diketahui du-
nia ini” (dalam “Computerized Scripture Now
Available,” Ensign, April 1988, hlm. 73).
Penatua Joseph Fielding Smith “Saya berpenda-
pat bahwa jika tidak ada pemulihan Injil, dan
tidak ada organisasi Gereja Yesus Kristus dari
Orang-orang Suci Zaman Akhir, maka tidak
akan ada radio; tidak ada pesawat terbang, dan
tidak ada penemuan-penemuan baru di bidang
obat-obatan, bahan-bahan kimia, listrik, dan ba-
nyak hal lainnya dimana dunia mendapat manfa-
at dengan penemuan-penemuan seperti itu.
Dengan kondisi seperti itu, berkat-berkat ini
akan ditahan, karena berkat-berkat itu milik
Masa Kelegaan Kegenapan Zaman dimana pe-
mulihan Injil dan organisasi Gereja merupakan
intinya, yang melaluinya terpancar Roh Tuhan di
seluruh dunia. Ilham Tuhan telah dinyatakan dan
tinggal di dalam pikiran manusia, meskipun me-
reka tidak mengetahuinya, dan mereka dipimpin
oleh Tuhan. Dengan cara ini Dia membawa mere-
ka dalam pelayanan-Nya agar tujuan-tujuan dan
kebenaran-Nya, pada saatnya, dapat menjadi
yang tertinggi di bumi ini.
Sekarang izinkan saya mengatakan dengan sing-
kat bahwa saya tidak percaya untuk sekejap pun
bahwa penemuan-penemuan ini terjadi secara
kebetulan, atau bahwa hal itu datang karena ke-
cerdasan luar biasa yang dimiliki oleh orang-
orang dewasa ini dibandingkan mereka yang
hidup pada zaman dahulu. Penemuan itu terjadi
dan masih terjadi karena waktunya telah tiba,
karena Tuhan menghendakinya, dan karena Dia
telah mencurahkan Roh-Nya kepada semua da-
ging” (dalam Conference Report, Oktober 1926,
hlm. 117).
SUMBER TEMA
S. Dilworth Young, “The Seventies: A Historical
Perspective,” Ensign, Juli 1976, hlm. 14–21.
Sejarah tentang Tujuh Puluh dari tahun 1835
sampai 1976, termasuk uraian biografi tentang
para Presiden Tujuh Puluh.
Spencer W. Kimball, dalam Conference Report,
Oktober 1976, hlm. 10; atau Ensign, November
1976, hlm. 9.
Presiden Kimball mengumumkan pemanggilan
Asisten bagi Dua Belas dalam Kuorum Pertama
Tujuh Puluh.
George D. Durrant, “Genealogy and Temple
Work: ‘You Can’t Have One without the Other,’”
Ensign, Agustus 1983, hlm. 18–20.
Sebuah pembahasan mengenai kaitan erat antara
bait suci dan pekerjaan silsilah.
Neal A. Maxwell, “Spencer, the Beloved: Leader-
Servant,” Ensign, Desember 1985, hlm. 8–19.
Penatua Maxwell menguraikan kehidupan dan
kontribusi Presiden Kimball.
L. Tom Perry, Bearing Down in Pure Testimony,
ceramah kepada para pendidik agama CES,
2 Februari 1986, hlm. 2–4.
Penatua Perry meninjau banyak kemajuan tekno-
logi sejak Pemulihan yang membantu menyebar-
kan pesan Injil di seluruh dunia.
Kathleen Lubeck, “The New Hymnbook,” Ensign,
September 1985, hlm. 7–9.
Sejarah tentang nyanyian rohani Gereja.
Marion G. Romney, dalam Conference Report,
April 1982, hlm. 125–129; atau Ensign, Mei 1982,
hlm. 87–89.
Presiden Romney membahas program kesejahte-
raan Gereja dan pentingnya kemandirian.
93
N. Eldon Tanner, dalam Conference Report,
Maret–April 1979, hlm. 119–120; atau Ensign, Mei
1979, hlm. 85–86; Ezra Taft Benson, dalam
Conference Report, Maret–April 1979, hlm.
120–25; atau Ensign, Mei 1979, hlm. 86–89.
Ceramah-ceramah yang menekankan peranan
dewan-dewan dalam pemerintahan Gereja.
“The Gospel of Love: Stories about President
Spencer W. Kimball,” Ensign, Desember 1985,
hlm. 20–24.
“The Words of a Prophet,” Ensign, Desember
1985, hlm. 26–29.
Ajaran-ajaran terpilih dari Presiden Kimball.
“The Resolve of Obedience,” Ensign, Desember
1985, hlm. 30–32.
Pengalaman-pengalaman dari kehidupan
Presiden Kimball.
Ezra Taft Benson, “Spencer W. Kimball: A Star of
the First Magnitude,” Ensign, Desember 1985,
hlm. 33–35.
Penghormatan Presiden Benson bagi Presiden
Kimball.
D. Arthur Haycock, “He Went about Doing
Good,” Ensign, Desember 1985, hlm. 38–39.
Kisah-kisah mengenai Presiden Kimball.
Russell M. Nelson, “Spencer W. Kimball: Man of
Faith,” Ensign, Desember 1985, hlm. 39–41.
Penatua Nelson menyatakan kekagumannya pa-
da Presiden Kimball.
Richard O. Cowan, Temples to Dot the Earth (Salt
Lake City: Bookcraft, 1989), hlm. 171–220.
Bab 10 dari buku ini menjelaskan mengenai bait
suci-bait suci di seluruh dunia. Bab 11 mengu-
raikan tentang bagaimana kemajuan teknologi
telah membantu pekerjaan sejarah keluarga dan
menekankan tanggung jawab Orang-Orang
Suci untuk melakukan pekerjaan ini bagi lelu-
hur mereka.
94
TEMA
Presiden Ezra Taft Benson memberikan penekan-
an yang diperbarui terhadap Kitab Mormon dan
pentingnya kitab itu dalam kehidupan para
Orang Suci Zaman Akhir.
Para pemimpin Gereja terus menerima arahan
yang diilhami mengenai organisasi Gereja karena
Gereja meluas di seluruh dunia.
Para pemimpin Gereja mengungkapkan masalah-
masalah penting yang memengaruhi rumah
tangga, bangsa, dan berbagai bagian dunia.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
Buku pedoman siswa, bab 46, hlm. 650–664.
Ajaran dan Perjanjian 84:54–61.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
Bahaslah bersama siswa undangan yang dikelu-
arkan oleh Presiden Benson dan para penasihat-
nya yang baru dipanggil kepada mereka yang
tidak menaati perintah-perintah untuk datang
kepada Kristus dan membawa kembali ke dalam
kandang (lihat “An Invitation to Come Back,”
Church News, 22 Desember 1985, hlm. 3; lihat
juga buku pedoman siswa, hlm. 651–652).
Bahaslah nasihat Presiden Benson untuk memban-
jiri bumi dengan Kitab Mormon (lihat Conference
Report, April 1987, hlm. 104–108; atau Ensign, Mei
1987, hlm. 83–85) dan untuk membersihkan diri
Anda sendiri (lihat Conference Report, April 1986,
hlm. 3–6; atau Ensign, Mei 1986, hlm. 4–7).
Bahaslah ceramah Presiden Benson mengenai
kesombongan (lihat Conference Report, April
1989, hlm. 3–7; atau Ensign, Mei 1989, hlm. 4–7).
Bahaslah dampak kesombongan terhadap orang-
orang. Tanyakan: Bagaimana Kitab Mormon
membantu kita mengenali dan menghindari ke-
sombongan? Tanyakan kepada siswa apa arti
pernyataan di bawah ini bagi mereka: “Dalam tu-
lisan suci tidak ada hal lain seperti kesombongan
yang benar” (dalam Conference Report, April
1989, hlm. 3; atau Ensign, Mei 1989, hlm. 4).
Beritahukan kepada siswa bahwa Presiden
Benson menyampaikan sejumlah ceramah kepada
kelompok-kelompok tertentu ketika dia menjadi
Presiden Gereja. Bahaslah nasihat yang diberikan
nabi kita di zaman modern ini kepada berbagai
kelompok di Gereja, misalnya kelompok imamat,
Lembaga Pertolongan, remaja, dan lajang.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada remaja
putra pemegang imamat.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada remaja
putri di Gereja.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para ibu
di Sion.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para
ayah di Israel.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para la-
jang dewasa di Gereja.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para
sister dewasa lajang di Gereja.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada anak-
anak di Gereja.
• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada orang-
orang yang lanjut usia di Gereja.
Bahaslah iman yang diperlukan untuk mengikuti
nasihat dari nabi yang hidup. Berikan kesaksian
tentang berkat-berkat yang datang melalui kepa-
tuhan.
Tinjaulah pernyataan Presiden Benson kepada
para ibu di Sion dan ayah di Israel (lihat Come
Listen to a Prophet’s Voice, hlm. 25–47; lihat juga
buku pedoman siswa, hlm. 653–654). Bahaslah
nasihat yang dia berikan kepada para ibu dan
ayah. Tanyakan: Apa dua tanggung jawab kudus
yang harus diemban seorang ayah? Bacalah per-
nyataan berikut.
Penatua Harold B. Lee “Seorang pria datang
menemui saya dan mengatakan bahwa dia telah
mendengar sejumlah pria muncul secara misteri-
us kepada sekelompok petugas bait suci dan
mengatakan kepada mereka, ‘Anda lebih baik
bergegas menyimpan makanan selama satu, atau
dua, atau.