Juli 2025

Rabu, 09 Juli 2025

joseph smith mormon 3


 


Sion, Presiden Brigham Young

mengorganisasi misi khusus untuk mengem-

bangkan sumber-sumber alam Utah. Bahaslah

pengurbanan dan prestasi mereka yang dipang-

gil ke Misi Dixie Cotton dan Iron. Catatan jurnal

berikut dari Orang Suci yang setia ketika dipang-

gil ke Misi Dixie Cotton mungkin membantu:

“Minggu, 19 Oktober 1862 …. Di akhir pertemu-

an sejumlah 250 pria dipanggil untuk pergi ke

Cotton Country. Nama saya terdapat dalam daf-

tar itu dan dibacakan di depan mimbar. Malam

harinya saya pergi ke sebuah pertemuan di

Tabernakel bagi mereka yang telah dipanggil.

Di sini saya belajar sebuah asas yang tidak akan

pernah saya lupakan sekejap pun. Asas itu mem-

perlihatkan kepada saya bahwa kepatuhan ada-

lah sebuah asas besar di surga dan di bumi. Di

sini saya telah bekerja selama 7 tahun dalam cua-

ca panas dan dingin, dalam keadaan yang tidak

menyenangkan serta sengsara dan setidaknya te-

lah memberi saya rumah, tanah dengan pohon

buah-buahan yang mulai berbuah dan terlihat

elok. Saya harus meninggalkannya dan pergi

serta melakukan kehendak Bapa saya di Surga

yang menguasai semuanya demi kebaikan me-

reka yang mengasihi dan takut kepada-Nya dan

saya berdoa kepada Allah untuk memberi saya

kekuatan untuk memenuhi apa yang disyarat-

kan kepada saya dalam sikap menerima di ha-

dapan-Nya.

Rabu, 13 November 1862. Rumah kelihatan su-

ram. Barang-barang semuanya dijual. Kereta wa-

gon sarat muatan yang siap untuk melakukan

perjalanan. Malam harinya pergi untuk memban-

tu Brother Duffin untuk mengisi kereta wa-

gonnya karena dia pergi ke Cotton Country dan

kami telah sepakat untuk pergi bersama.

Kamis, 14. Hari cerah. Sekitar pukul 1 siang

bersama-sama dengan Brother Duffin saya me-

ninggalkan rumah saya, teman-teman, kerabat

dan kenalan serta mulai melaksanakan tugas

misi saya. Banyak yang datang dan mengucap-

kan selamat tinggal dengan tetesan air mata

serta memberkati saya, mendoakan saya agar

dalam keadaan sehat dan menyesal karena saya

harus pergi karena saya telah hidup di tengah-

tengah mereka dan bersama mereka selama lebih

dari 7 tahun. Ini yaitu    tantangan tersulit yang

pernah saya hadapi dan kalau bukan karena Injil

serta tugas-tugas yang diembankan kepada saya,

maka saya tidak akan pernah pergi untuk melaku-

kan perjalanan semacam ini, namun kemudian

saya datang ke sini bukan untuk melakukan ke-

hendak saya sendiri namun kehendak mereka

yang memimpin saya dan saya tahu segalanya

akan baik-baik saja jika saya melakukan yang be-

nar” (Gustive O. Larson, Prelude to the Kingdom

[Francestown. N. H.: Marshall Jones Co., 1947],

hlm. 186).

 Bagikan pengalaman berikut, yang terjadi di

Orderville, sebagaimana diceritakan oleh Uskup

Henry B. Eyring. Gunakanlah untuk mengada-

kan pembahasan mengenai upaya-upaya Gereja

setelah Peran Sipil dan datangnya jalan kereta

api untuk memenuhi kemandirian ekonomi.

“Seorang anak lelaki yang cerdas berbuat nekat ka-

rena ketidakpuasan yang dirasakannya ketika dia

tidak diberi sepasang celana baru dari pabrik

Orderville karena celananya belum rusak. Dia

secara diam-diam mengumpulkan potongan-

potongan dari ekor biri-biri hasil dari memotong

bulu biri-biri itu. Dia memotong woolnya dan me-

nyimpannya di dalam karung. Kemudian, ketika

2

1

65

dia disuruh pergi menjual timbunan wool itu ke

Nephi, dia membawa karungnya dan menukarnya

dengan sepasang celana panjang baru dari toko.

Dia membuat sebuah sensasi ketika dia mengena-

kan celana model baru ke pesta dansa berikutnya.

Presiden ordo itu menanyakan kepadanya apa

yang telah dilakukannya. Anak lelaki itu menja-

wab dengan jujur. Oleh karena itu mereka

memanggilnya ke sebuah pertemuan dan me-

mintanya untuk membawa celananya. Mereka

memujinya karena inisiatifnya, menegaskan bah-

wa celana panjang itu sesungguhnya milik ordo,

dan mengambilnya. Namun mereka mengatakan

hal ini kepadanya: celana itu akan dibongkar, di-

gunakan sebagai pola, dan kemudian celana-cela-

na dari Orderville akan memiliki model baru

seperti di toko. Dan dia akan mendapatkan cela-

na pertama.

Itu tidak segera mengakhiri pelanggaran terha-

dap celana panjang. Pemesanan untuk celana-

celana panjang yang baru segera membanjiri

bagian penjahitan. Ketika ordo menolak karena

celana-celana panjang mereka belum rusak,

anak-anak lelaki mulai mengendap-endap masuk

ke gudang dimana mesin penggiling disimpan.

Segera, celana-celana itu mulai rusak dengan ce-

pat. Para penatua menyerah, mengirim timbunan

wool untuk ditukar dengan pakaian, dan celana-

celana model baru dibuat untuk semua orang”

(dalam Conference Report, Oktober 1989, hlm.

13; atau Ensign, November 1989, hlm. 12; lihat ju-

ga Mark A. Pendleton, “The Orderville United

Order of Zion,” Utah Historical Quarterly, Oktober

1939, hlm. 153–154).

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 5:239–326.

 Readings in LDS Church History, 2:571–585.


 Leonard J. Arrington, “The Transcontinental

Railroad and the Development of the West,” Utah

Historical Quarterly, Musim Dingin 1969, hlm.

2–15.

Sebuah kajian mengenai datangnya jalan kereta

api ke Utah.

 James R. Clark, kumpulan Messages of the First

Presidency of The Church of Jesus Christ of Latter-day

Saints, 6 jilid (Salt Lake City: Bookcraft,

1965–1975), 2: 334–341.

Sepucuk surat dari Presiden John Taylor dan

Presidensi Utama kepada wilayah-wilayah yang

berisi petunjuk mengenai ordo gabungan dan

koperasi.

 J. Reuben Clark, Jr., dalam Conference Report,

Oktober 1942, hlm. 54–59.

Khotbah mengenai ordo gabungan.

 William R. Palmer, “United Orders,” Improvement

Era, Desember 1942, hlm. 788–789, 820; Januari

1943, hlm. 24–25; Februari 1943, hlm. 86–87, 116.

Artikel tiga bagian yang berhubungan dengan

ordo gabungan pada masa awal Gereja dan ke-

mudian berfokus terutama pada Utah.

 Leonard J. Arrington, “Cooperative Community

in the North: Brigham City, Utah,” Utah Historical

Quarterly, Musim Panas 1965, hlm. 199–217.

Sejarah mengenai koperasi Brigham City yang

dipimpin oleh Penatua Lorenzo Snow. Koperasi

ini merupakan salah satu yang paling berhasil

dalam sejarah Utah.

 Douglas D. Alder, Paula J. Goodfellow, and

Ronald G. Watt, “Creating a New Alphabet for

Zion: The Origin of the Deseret Alphabet,” Utah

Historical Quarterly, Musim Panas 1984, hlm.

275–286.

Menjawab pertanyaan seperti: Di mana mereka

berpaling untuk gagasan-gagasan mereka?

Apakah mereka menemukan Abjad Deseret, atau

apakah mereka menghubungkan dengan upaya

yang lebih besar untuk menyempurnakan bahasa

Inggris? Dan Apakah itu bagian dari upaya

Utopian yang lebih besar?

 Ronald W. Walker, “The Commencement of the

Godbeite Protest: Another View,” Utah Historical

Quarterly, Musim Panas1974, hlm. 216–244.

Menguraikan motivasi dan gol-gol dari penyim-

pangan agama Godbeite.

 Ronald Warren Walker, “The Godbeite Protest in

the Making of Modern Utah,” disertasi Ph.D.

Universitas Utah, 1977.

Memerinci sejarah Godbeite dan pengaruhnya

di negara bagian Utah.

 Stewart L. Grow, A Tabernacle in the Deseret (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1958).

Kisah mengenai pembangunan Tabernakel Salt

Lake.

 Larry Ray Wintersteen, “A History of the Deseret

Alphabet,” tesis master, Universitas Brigham

Young, 1970.

Sejarah tentang abjad Deseret, bergantung pada

sumber utama.

66

 Mark A. Pendleton, “The Orderville United

Order of Zion,” Utah Historical Quarterly, Oktober

1939, hlm. 141–159.

Memberi latar belakang sejarah mengenai pem-

bangunan Orderville dan ordo gabungan di sana;

juga mencatat persyaratan untuk bergabung da-

lam ordo ini .

 Emma Carroll Seegmiller, “Personal Memories of

the United Order of Orderville, Utah,” Utah

Historical Quarterly, Oktober 1939, hlm. 160–200.

Penulis tinggal di Orderville dan mengambil dari

kenangannya sendiri peristiwa-peristiwa juga

wawancara langsung dengan sejumlah orang

yang menjalankan ordo gabungan di sana.

KEPEMIMPINAN BRIGHAM YOUNG:

DEKADE TERAKHIR

 3 2

67

TEMA

Selama tahun-tahun terakhir kepemimpinan

Brigham Young, Lembaga Pertolongan dan

Sekolah Minggu digiatkan, dan Perkumpulan

Kemajuan Bersama Remaja Putra dan Remaja

Putri dibentuk.

Gereja memperbarui penekanannya pada pendi-

dikan dan peremajaan kembali Universitas

Deseret di Salt Lake City; Akademi Brigham

Young di Provo, Utah; dan Perguruan Tinggi

Brigham Young di Logan, Utah.

Koloni-koloni dibentuk di Arizona dan sebuah

cara ditemukan untuk mulai mengkhotbahkan

Injil di Meksiko.

Bait Suci St. George selesai dan dikuduskan ta-

hun 1877.

Di bawah petunjuk Presiden Young sejumlah

perubahan penting terjadi berkaitan dengan kei-

mamatan dan pemerintahan Gereja.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 32, hlm. 443–459.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Baca dan bahaslah pernyataan berikut oleh

Presiden Brigham Young mengenai pentingnya

pendidikan:

“Pastikan bahwa anak-anak Anda dididik de-

ngan pantas dalam dasar-dasar bahasa asli mere-

ka, dan kemudian biarkan mereka maju ke

tingkat pelajaran yang lebih tinggi; biarkan mere-

ka menjadi lebih terpelajar dalam setiap bagian

pelajaran yang benar dan bermanfaat lebih yang

ayah mereka miliki. Ketika mereka sudah fasih

dengan bahasa mereka sendiri, biarkan mereka

mempelajari bahasa lain dan menjadikan diri me-

reka terbiasa dengan sopan santun, adat kebiasa-

an, hukum, pemerintahan dan karya sastra

bangsa, suku, dan bahasa lain. Biarkan mereka

juga mempelajari semua kebenaran sehubungan

dengan seni dan pengetahuan, dan cara mene-

rapkannya pada kebutuhan fana mereka. Biarkan

mereka mempelajari hal-hal yang ada di atas bu-

mi, yang ada di bumi, dan yang ada di langit”

(Discourses of Brigham Young, diseleksi oleh John

A. Widtsoe [1914], hlm. 252).

“Pergilah bekerja dan bersekolahlah, pergilah

belajar; biarkan anak-anak perempuan pergi,

dan ajari mereka ilmu kimia, agar mereka dapat

mengambil batu-batu ini dan menganalisisnya.

Ilmu pengetahuan dapat dipelajari tanpa banyak

kesulitan. Saya ingin memiliki sekolah-sekolah

untuk menghibur pikiran orang-orang dan

menarik mereka untuk belajar seni dan ilmu.

Kirimlah anak-anak besar ke sekolah dan yang

kecil juga; tidak ada yang lebih saya inginkan da-

ripada mempelajari ilmu kimia, botani; geologi

dan mineralogi, supaya saya dapat mengetahui

tempat saya berpijak, elemen-elemen udara yang

saya hirup, apa yang saya minum, dan sebagai-

nya.” (Discourses of Brigham Young, hlm. 253).

“Betapa senangnya jika kita memahami setiap

asas yang berkaitan dengan ilmu dan seni, dan

menjadi sepenuhnya kenal dengan setiap cara

kerja alam yang rumit dan dengan semua peru-

bahan kimiawi hal ini, dan betapa tak terbatas-

nya bidang kebenaran dan kuasa yang terbuka

bagi kita untuk dijelajahi! Kita hanya baru saja

mendekati pantai dari lautan luas informasi yang

berkenaan dengan dunia fisik ini, belum lagi ber-

bicara mengenai apa yang berkaitan dengan sur-

ga, dengan malaikat, dengan makhluk selestial,

dengan tempat tinggal mereka, dengan cara hi-

dup mereka, dan kemajuan mereka untuk men-

capai tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi”

(Discourses of Brigham Young, hlm. 255).

 Mengulas pusaka dari Presiden Brigham

Young. Pertimbangkan kontribusi-kontribusi

berikut ini:

• Pembaruan Lembaga Pertolongan dan organi-

sasi pelengkap Sekolah Minggu.

• Pendirian Mutual Improvement Association

(program Remaja Putri dan Remaja Putri).

• Kontribusi pada pendidikan menengah dan

lebih tinggi.

• Kolonisasi dari seperenam luas tanah pendu-

duk Amerika Serikat

• Pembangunan bait suci.

• Hal-hal yang berkaitan dengan keimamatan,

termasuk pengorganisasian ulang senioritas

Dua Belas, pengorganisasian imamat, dan

pembangunan wilayah-wilayah baru.

5

4

3

2

1

68

 Meringkas pekerjaan hidupnya, Presiden Young

menulis:

“Semua urusan dan kerja saya telah dilaksanakan

sesuai dengan pemanggilan saya sebagai hamba

Allah. Saya tahu tidak ada bedanya antara kerja

rohani dan duniawi. Allah telah memutuskan un-

tuk memberkati saya dengan kemampuan dan

sumber keuangan, dan sebagai penjaga yang setia

saya menggunakannya untuk kepentingan sesama

saya—untuk meningkatkan kebahagiaan mereka

di dunia ini dalam mempersiapkan mereka bagi

kehidupan yang akan datang.

Seluruh kehidupan saya diabdikan bagi pelayan-

an Yang Mahakuasa” (“Brigham Young’s Reply

to the New York Herald,” Millenial Star, 6 Mei

1873, hlm. 287).

Kebenaran pernyataan ini dapat dilihat dalam

kontribusi Presiden Young pada kemajuan jasma-

ni dan rohani Gereja. Imbaulah anggota kelas un-

tuk meniru gagasan Presiden Brigham Young

dalam meningkatkan pemanggilan dan tanggung

jawab mereka.

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 5:399–518.

 William G. Hartley, “The Priesthood

Reorganization of 1877: Brigham Young’s Last

Achievement,” Brigham Young University Studies,

Musim Gugur 1979, hlm. 3–36.

Memerinci pekerjaan Presiden Young dalam me-

nertibkan kuorum-kuorum imamat, keuskupan,

dewan tinggi, serta presidensi wilayah.

 Edwin Butterworth, Jr., “Eight Presidents: A

Century at BYU,” Ensign, Oktober 1975, hlm.

23–30.

Berisi informasi mengenai pendirian Universitas

BrighamYoung dan mengenai presiden

pertamanya, Karl G. Maeser.

 Susan Oman and Carol Madsen, “100 Years of

Primary,” Ensign, April 1978, hlm. 32–39.

Sejarah singkat mengenai Pratama sejak permu-

laannya pada tahun 1878 sampai 1978, dengan

informasi mengenai organisasinya.


 Jaynann Morgan Payne, “Eliza R. Snow: First

Lady of the Pioneers,” Ensign, September 1973,

hlm. 62–67.

Ringkasan mengenai kehidupan dan karakter

Eliza R. Snow.

 History of Relief Society, 1842–1966 (Salt Lake City:

General Board of the Relief Society, 1967).

Sejarah tentang organisasi tertua Gereja.

 Janet Peterson and LaRene Gaunt, Elect Ladies

(Salt Lake City: Deseret Book Co., 1990).

Berisi uraian biografis singkat tentang para

presiden umum Lembaga Pertolongan dari

Emma Smith sampai Barbara Winder.

 Susa Young Gates, History of the Young Ladies’

Mutual Improvement Association (Salt Lake City:

Deseret News, 1911).

 Leon M. Strong, “A History of the Young Men’s

Mutual Improvement Association, 1875–1938,”

tesis master, Brigham Young University, 1939.

 Charles S. Peterson, Take up Your Mission: Mormon

Colonizing along the Little Colorado River,

1870–1900 (Tucson: University of Arizona Press,

1973).

Sejarah permukiman Orang Suci Zaman akhir di

Arizona selesai.

 Leonard J. Arrington, Brigham Young: American

Moses (New York: Alfred A. Knopf, 1985), hlm.

382–401.

Bagian terakhir merangkum kehidupan dan pres-

tasi Presiden Young.

SATU DEKADE DALAM

PENGANIAYAAN, 1877–1887

L E S S O N  

69

 3 3

TEMA

Wahyu kepada Nabi Joseph Smith yang memerin-

tahkan pernikahan jamak secara resmi diumum-

kan kepada Gereja pada bulan Agustus 1852.

Pemerintah federal mengeluarkan sejumlah un-

dang-undang menentang praktik pernikahan ja-

mak, yang mengakibatkan banyak penganiayaan

terhadap Gereja dan Orang-Orang Suci Zaman

Akhir.

Karena citra negatif yang tercipta terhadap

Gereja, para anggota, terutama misionaris, dise-

rang, dipukuli, dan dibunuh.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 33, hlm. 460–473.

 Ajaran dan Perjanjian 132.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah undang-undang antipoligami dan kam-

panye pemerintah terhadap praktik pernikahan

jamak di Utah selama periode ini.

1. Mengulas berbagai undang-undang antipoli-

gami, dan kekerasan yang semakin meningkat

terhadap Gereja.

• Reaksi umum menyusul pengumuman per-

nikahan jamak tahun 1852 (lihat buku pe-

doman siswa 462–463).

• Undang-Undang Morrill antibigami tahun

1862 (lihat buku pedoman siswa, 463)

• Undang-Undang Poland tahun 1874 (lihat

buku pedoman siswa, hlm. 464).

• Tahun 1875–1879 batu ujian Reynolds diaju-

kan ke Mahkamah Agung (lihat buku pe-

doman siswa, hlm. 464–465).

• Undang-Undang Edmunds tahun 1882 (lihat

buku pedoman siswa, hlm. 465).

• Undang-Undang Edmunds-Tucker tahun

1887 (lihat buku pedoman siswa, hlm.

472–473).

2. Bahaslah perang anti-poligami pemerintah,

yang dikenal di Utah sebagai “the raid,” dan

reaksi Gereja terhadapnya (lihat buku pedo-

man siswa, hlm. 463–468). Pembahasan Anda

dapat mencakup pertimbangan atas dampak

dari kampanye antipoligami baik bagi Gereja

secara umum dan pada individu-individu.

3. Bagaimana perasaan anti-Mormon memenga-

ruhi hingga ke bagian-bagian lain Amerika

Serikat? Pikirkan kematian Joseph Standing

dan pembunuhan Cane Creek.

 Dengan menggunakan masa sejarah Gereja ini,

bantulah siswa memahami bahwa Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir ada-

lah kerajaan Allah di bumi, bahwa Kristus berdiri

sebagai kepalanya, dan bahwa Dia tidak pernah

meninggalkannya. Keadaan-keadaan politik

mungkin menghalangi misi Gereja, namun hal

itu tidak akan menghentikan kerajaan Allah dari

kemajuannya untuk memenuhi tujuan akhirnya.

Dalam sebuah wahyu kepada Presiden John

Taylor pada tanggal 14 April, Tuhan menyatakan:

“Demikianlah firman Tuhan kepada Presidensi

Utama, kepada Dua Belas, kepada Tujuh Puluh

dan kepada semua pemegang Imamat kudus-Ku,

jangan biarkan hatimu resah, atau cemas menge-

nai pengaturan dan organisasi Gereja dan Imamat-

Ku dan penyelesaian pekerjaan-Ku. Takutlah

kepada-Ku dan patuhilah hukum-hukum-Ku dan

Aku akan menyatakan kepadamu, dari waktu ke

waktu, melalui perantara yang telah Aku tunjuk,

semua hal yang akan diperlukan untuk kemaju-

an masa depan dan penyempurnaan Gereja-Ku,

untuk perubahan dan perkembangan kerajaan-

Ku, dan untuk pembangunan serta penegakan

Sion-Ku. Karena kamu yaitu    Imamat-Ku dan

Akulah Allahmu. Demikianlah. Amin” (dalam

James R. Clark, kumpulan Messages of the First

Presidency of the Church of Jesus Christ of Latter-day

Saints, 6 jilid [Salt Lake City: Bookcraft,

1965–1975], 2:354).

 John Taylor didukung sebagai Presiden Gereja ta-

hun 1880, dan karena itu yaitu    perayaan kelima

puluh tahun pengorganisasian Gereja, dia me-

nyatakan itu sebagai “tahun Yobel.” Dia meng-

ambil nama itu dari sebuah praktik yang telah

dijalankan pada zaman Perjanjian Lama. Dia me-

nekankan kasih dan persatuan di antara Orang

Suci, dan karena konflik yang semakin menjadi-

jadi terhadap pernikahan jamak, dia ingin lebih

mendekatkan orang-orang.

3

2

1

70

Pada konferensi bulan April dalam perayaan ke-

lima puluh tahun, Presiden Taylor mengatakan

kepada Orang-Orang Suci, “Kita harus berbuat

sesuatu, seperti yang mereka lakukan dahulu,

untuk meringankan mereka yang tertekan karena

utang, untuk membantu mereka yang membu-

tuhkan, untuk mematahkan kuk dari mereka

yang mungkin merasa dirinya terbebani, dan un-

tuk menjadikannya saat bersukacita bersama”

(dalam Conference Report, April 1880, hlm. 61).

Gerakan ini muncul sebagai hadiah selamat da-

tang bagi banyak orang—khususnya mereka

yang telah meninggalkan rumah-rumah mereka

di negeri-negeri asing untuk datang ke Sion dan

yang berutang cukup besar pada Dana-tetap

Emigrasi. Dengan rekomendasi dari Presiden

Taylor, anggota miskin yang layak dibebaskan

dari utang mereka (yang berjumlah sekitar dela-

pan ratus dua ribu dolar).

Bahaslah berkat perayaan Yobel ini bagi Orang-

Orang Suci. Bagaimana perayaan itu menguatkan

Orang-Orang Suci yang mengalami saat-saat sulit?

Apa asas-asas umat Sion yang diwujudkan? Kasih

yang lebih besar, menurut pengamatan Presiden

Taylor, tidak pernah terwujud dalam Gereja.

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 5:519–619;

6:1–132.

 Readings in LDS Church History, 3:1–99.


 Gustive O. Larson, The “Americanization” of Utah

for Statehood (San Marino, Cal.: Huntington

Library, 1971), hlm. 37–206.

Perlakuan terhadap pernikahan jamak menyeli-

muti perasaan mereka yang terlibat dalam prak-

tik, pertentangan, mereka yang tinggal di bawah

tanah, kehidupan di penjara, dan upaya-upaya

Amerika Serikat untuk memaksa Gereja mening-

galkan praktik ini .

 Melvin L. Bashore, “Life behind Bars: Mormon

Cohabs of the 1880s” Utah Historical Quarterly,

Musim Dingin 1979, hlm. 22–42.

Pengalaman Orang-Orang Suci Zaman Akhir

yang dipenjarakan karena mereka melakukan

pernikahan jamak.

 Barbara Hayward, “Utah’s Anti-Polygamy

Society, 1878–1884,” tesis master Universitas

Brigham Young, 1980.

Kajian tentang kegiatan dari kelompok-kelompok

di Wilayah Utah yang bersekongkol untuk me-

merangi pernikahan jamak.

 Gustive O. Larson, “An Industrial Home for

Polygamous Wives,” Utah Historical Quarterly,

Musim Panas 1970, hlm. 263–275.

Mencatat kegagalan urusan rumah tangga bagi

para istri jamak, yang mengagetkan non-

Mormon di wilayah itu.

 Bruce A. Van Orden, “George Reynolds: Secretary,

Sacrificial Lamb, and Seventy,” disertasi Ph.D.

Universitas Brigham Young, 1986.

Kajian mengenai George Reynolds yang, atas

permintaan Presidensi Utama, menjadi batu ujian

terhadap Undang-Undang Morrill yang ditanda-

tangani dalam undang-undang tahun 1862.

 Francis M. Gibbons, John Taylor: Mormon

Philosopher, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1985), hlm. 215–276.

Meliput kepemimpinan Presiden Taylor dan

penganiayaan yang semakin menjadi-jadi yang

dialami Gereja.

 B. H. Roberts, The Life of John Taylor (Salt Lake

City: Bookcraft, 1963), hlm. 323–463.

Menguraikan kepemimpinan Joyn Taylor dari

tahun 1877 hingga kematiannya tahun 1887.

 Arthur M. Richardson and Nicholas G. Morgan,

Sr., The Life and Ministry of John Morgan (n.p.:

Nicholas G. Morgan, Sr., 1965), hlm. 223–252,

375–393.

Berisi informasi yang berkaitan dengan tewasnya

Joseph Standing, John H. Gibbs, dan William S.

Berry, semua misionaris di misi Southern States.

MASA KERUKUNAN KEMBALI

 3 4

71

TEMA

Karena penganiayaan, Gereja berada pada masa

yang kritis ketika Wilford Woodruff menjadi

Presiden.

Presiden Woodruff menerima Manifesto melalui

wahyu, yang membantu memelihara keselamat-

an duniawi Gereja.

Setelah Manifesto, para pemimpin Gereja menga-

lihkan perhatian mereka pada tugas memenuhi

status sebagai negara bagian untuk Utah.

Setelah empat puluh tahun pembangunan, Bait

Suci Salt Lake dikuduskan pada tanggal 6 April

1893.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 34, hlm. 474–490.

 Pernyataan Resmi 1.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Tuhan mengilhami arsitek bait suci, Truman O.

Angell, dan Nabi Brigham Young untuk meletak-

kan lambang-lambang khusus pada Bait Suci Salt

Lake. Lambang-lambang ini mengingatkan kita

akan kebenaran-kebenaran kekal. Bahaslah apa

yang dinyatakan oleh setiap lambang dari Bait

Suci Salt Lake berikut:

Batu bumi Melambangkan kemuliaan kerajaan

telestial.

Batu bulan Melambangkan kemuliaan kerajaan

terrestrial (lihat A&P 76:71, 78).

Batu matahari Melambangkan kemuliaan keraja-

an selestial (lihat A&P 76:70).

Batu awan Seperti sinar cahaya yang keluar me-

nembus awan gelap, bait suci yaitu    tempat

wahyu (lihat A&P 121:33).

Tangan berjabatan Lambang persaudaraan an-

tarbrother dan sister yang kita miliki satu sama

lain (lihat Efesus 2:19). Presiden David O. McKay

mengatakan, “Tidak ada cara yang lebih baik un-

tuk menunjukkan kasih bagi Allah selain mem-

perlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri

bagi sesama Anda” (Gospel Ideals [Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1953], hlm. 129).

Semua orang melihat mata Allah “ditujukan ke-

pada semua orang” (A&P 1:1; lihat juga A&P 67:2).

Malaikat Moroni Malaikat dengan “Injil yang

kekal untuk diberitahukan” (Wahyu 14:6–7).

Bintang Biduk Para pelaut telah menggunakan

bintang-bintang di langit untuk menandai jalan

yang aman mengarungi lautan. Bintang biduk

menunjuk langsung pada arah bintang utara, se-

bagaimana Presidensi Utama dan Kuorum Dua

Belas Rasul menunjuk pada jalan yang harus dii-

kuti oleh para anggota Gereja untuk kembali ke-

pada Bapa Surgawi.

Cahaya bait suci Penatua Boyd K. Packer menga-

takan, “Jika Anda pernah menyaksikan bait suci

pada malam hari, diterangi lampu sepenuhnya,

Anda tahu betapa dapat mengesankannya pe-

mandangan itu. Rumah Tuhan, bermandikan

cahaya, berdiri mencolok dalam kegelapan,

menjadi symbol dari kuasa dan ilham Injil Yesus

Kristus yang berdiri sebagai mercusuar dalam

dunia yang terperosok semakin jauh dalam kege-

lapan rohani” (The Holy Temple [Salt Lake City:

Bookcraft, 1980], hlm. 42–43).

 Bahaslah pentinya menyimpan catatan. Presiden

Wilford Woodruff membuat kontribusi besar terha-

dap sejarah Gereja karena catatan-catatan yang di-

simpannya. Catatan-catatan itu dilestarikan untuk

catatan generasi yang akan datang mengenai pe-

kerjaan dan penderitaan dari para penatua perta-

ma serta Orang-Orang Suci pada masa kelegaan

ini, generasi-gerenasi setelah mereka, yang me-

nyaksikan iman dari leluhur mereka, dapat mengi-

kuti jalan kebenaran. Presiden Woodruff menulis:

“Iblis telah berusaha mengambil nyawa saya se-

jak hari saya dilahirkan sampai sekarang, bahkan

lebih sering daripada kehidupan orang lain. Saya

sepertinya menjadi korban yang dipilih iblis.

Saya hanya dapat menemukan satu alasan untuk

hal ini: iblis mengetahui jika saya menjadi anggo-

ta Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir, saya akan menulis sejarah Gereja

itu dan mencatat pekerjaan serta ajaran-ajaran

dari para nabi, rasul, serta penatua. Saya telah

mencatat hampir seluruh khotbah dan ajaran

yang pernah saya dengar dari Nabi Joseph, saya

mencatat dalam jurnal saya banyak khotbah dari

Presiden Brigham Young, dan para pria seperti

Orson Hyde, Parley P. Pratt serta yang lainnya.

Alasan lainnya saya tergerak untuk menulis di

masa muda saya yaitu    bahwa hampir semua

sejarawan yang ada pada zaman itu telah murtad

4

3

2

1

72

dan membawa jurnal-jurnal itu bersama mereka”

(Mattias F. Cowley, Wilford Woodruff—History of

His Life and Labors [Salt Lake City: Bookcraft,

1964], hlm. 477).

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 6:191–355.

 Readings in LDS Church History, 3:101–135.


 Richard O. Cowan, Temples to Dot the Earth (Salt

Lake City: Bookcraft, 1989), hlm. 100–118.

Menguraikan peristiwa-peristiwa yang menun-

tun pada dan seputar pengudusan Bait Suci Salt

Lake.

 Edward Leo Lyman, Political Deliverance: The

Mormon Quest for Utah Statehood (Urbana, Ill.:

University of Illinois Press, 1986).

Menelusuri upaya-upaya para pemimpin Orang

Suci Zaman Akhir sewaktu mereka mengatasi

rintangan yang tampaknya mengalami jalan bun-

tu yang menghambat izin Utah sebagai sebuah

negara bagian.

 Gustive O. Larson, “Federal Government Efforts

to ‘Americanize’ Utah before Admission to

Statehood,” Brigham Young University Studies,

Musim Dingin 1970, hlm. 218–232.

“Undang-undang pemungkinan” dan Manifesto

dalam tatanan sejarahnya.

 Jean Bickmore White, “The Making of the

Convention President: The Political Education

of John Henry Smith,” Utah Historical Quarterly,

Musim Gugur 1971, hlm. 350–369.

Menelusuri kegiatan-kegiatan politik dari Penatua

John Henry Smith, bersama dengan kontribusi

penting yang dia buat pada Konvensi Undang-

Undang Dasar Utah tahun 1895.

 Wallace Alan Raynor, The Everlasting Spires: A

Story of the Salt Lake Temple (Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1965).

Kisah yang meningkatkan iman tentang pemba-

ngunan selama empat puluh tahun Bait Suci Salt

Lake.

 Wilford Woodruff, “The Law of Adoption,” Utah

Genealogical and Historical Magazine, Oktober

1922, hlm. 145–158.

Penjelasan mengenai mengapa hukum adopsi di-

hapus selama kepemimpinan Presiden Woodruff.

 Cowley, Wilford Woodruff, hlm. 557–590.

Memperlihatkan tangan Allah dalam kehidupan

nabi.

 Francis M. Gibbons, Wilford Woodruff: Wondrous

Worker, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1988), hlm. 353–387.

Menyediakan wawasan tentang kehidupan dan

pelayanan Presiden Woodruff.

GEREJA DAN

PERGANTIAN ABAD

 3 5

73

TEMA

Pada tahun 1898 Tuhan memerintahkan Presiden

Lorenzo Snow agar tidak menunggu untuk

mengorganisasi kembali Presidensi Utama.

Tuhan berjanji untuk meringankan Gereja dari

beban keuangan jika Orang-Orang Suci mau

membayar persepuluhan mereka.

Pekerjaan misionaris berkembang selama kepe-

mimpinan Presiden Lorenzo Snow.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 35, hlm. 491–505.

 Ajaran dan Perjanjian 119.

 Maleakhi 3:7–12.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah kesulitan keuangan yang dihadapi

Gereja karena penganiayaan sebagai akibat dari

pernikahan jamak tahun 1880-an. Reformasi yang

dilakukan oleh Presiden Snow pada musim semi

tahun 1899 akhirnya terbukti berhasil dalam

membebaskan Gereja dari utang.

 Bahaslah berbagai hal yang dilakukan selama ke-

pemimpinan Lorenzo Snow untuk meluaskan pe-

kerjaan misionaris.

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 6:356–385.

 Readings in LDS Church History, 3:253–270.


 Maureen Ursenbach Beecher, “Leonora, Eliza,

and Lorenzo: An Affectionate Portrait of the

Snow Family,” Ensign, Juni 1980, hlm. 64–69.

Menempatkan Presiden Snow dalam lingkup ke-

luarganya dan memerinci hubungannya dengan

saudara-saudara perempuannya yang berbakat

 Francis M. Gibbons, Lorenzo Snow: Spiritual Giant,

Prophet of God (Salt Lake City: Deseret Book Co.,

1982).

Satu jilid sejarah tentang kehidupan, karier, dan

pelayanan Gereja Presiden Snow.

 Thomas C. Romney, The Life of Lorenzo Snow (Salt

Lake City: Deseret New Press, 1955).

Ditulis atas undangan LeRoi Snow, putra Presiden

Snow, buku ini mencakup banyak informasi yang

disediakan oleh LeRoi.

 Eliza R. Snow, Biography and Family Record of

Lorenzo Snow (Salt Lake City: Deseret News Co.,

1884).

Kisah tentang kehidupan Presiden Snow oleh

saudara perempuannya.

 Joseph F. Smith, “The Last Days of President

Snow,” Juvenile Instructor, 15 November 1901,

hlm. 688–691.

Penasihat kedua Presiden Snow menceritakan

peristiwa terakhir dalam kehidupan Lorenzo

Snow.

 Seiji Katanuma, “The Church in Japan,” Brigham

Young University Studies, Musim Gugur 1973,

hlm. 16–28.

Menelusuri awal pekerjaan misionaris di Jepang

di bawah kepemimpinan Penatua Heber J. Grant.

 Murray L. Nichols, “History of the Japan Mission

of The Church of Jesus Christ of Latter-day

Saints, 1901–1924,” tesis master Universitas

Brigham Young, 1957.

Sejarah tentang Gereja di Jepang sejak pembuka-

annya oleh Penatua Heber J. Grant tahun 1901, di

bawah pengarahan Presiden Lorenzo Snow, sam-

pai ditutup tahun 1924 oleh Presiden Heber J.

Grant.

 Francis M. Gibbons, Heber J. Grant: Man of Steel,

Prophet of God (Salt Lake City: Deseret Book Co.,

1979), hlm. 110–134.

Pemanggilan Penatua Grant untuk membuka mi-

si Jepang, dan perjuangan yang dia hadapi da-

lam melakukan hal itu.

 F. LaMond Tullis, “Reopening the Mexican

Mission in 1901,” Brigham Young University

Studies, Musim Gugur 1982, hlm. 441–453.

Berkaitan dengan pekerjaan misionaris di antara

rakyat Meksiko pada akhir tahun 1800-an dan

awal 1900-an.

3

2

1

74

 Diane L. Mangum, “The First Sister

Missionaries,” Ensign, Juli 1980, hlm. 62–65.

Berdasarkan buku harian dari sister misionaris

yang menguraikan pengalaman mereka di

Inggris Raya

 Calvin S. Kunz, “A History of Female Missionary

Activity in The Church of Jesus Christ of Latter-

day Saints, 1830–1898,” tesis master Universitas

Brigham Young, 1976.

Sebuah sejarah terperinci mengenai sister misio-

naris pertama.

GEREJA PADA AWAL

ABAD DUA PULUH

 3 6

75

TEMA

Perhatian nasional difokuskan pada Gereja kare-

na pemilihan Penatua B. H. Roberts di DPR

Amerika Serikat dan pemilihan berikutnya Reed

Smoot pada Senat.

Selama sepuluh tahun pertama dalam abad ke-

dua puluh, Gereja dan para pemimpinnya meng-

alami penganiayaan serius. 

Gereja, dalam upaya untuk mengubah perasaan

terhadap Gereja dan menceritakan kisahnya sen-

diri, membuka pusat pengunjung di Taman Bait

Suci di Salt Lake City, membeli tempat berseja-

rah, menerbitkan sejarah Gereja.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 36, hlm. 506–521.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah pemilihan Penatua B. H. Roberts di

DPR Amerika Serikat dan pemilihan Reed Smoot

dalam Senat. Kesalahpahaman mengenai Gereja

di Amerika ditanggapi dengan pernyataan dari

Presidensi Utama, juga pernyataan dari mantan

presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt,

yang diberikan tanggal 15 April 1911, memuji nilai-

nilai dan standar-standar tinggi umat Mormon.

 Bahaslah asal usul pusat pengunjung di Taman

Bait Suci dan misi yang dilaksanakan pusat pe-

ngunjung itu dalam membantu memperbaiki

pandangan orang-orang yang kurang jelas me-

ngenai Gereja. Jika terdapat sebuah pusat pe-

ngunjung di area Anda, mintalah beberapa siswa

untuk mengunjunginya dan melaporkan penga-

laman mereka.

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 6:386–434.

 Readings in LDS Church History, 3:161–204.


 R. Davis Bitton, “The B. H. Roberts Case of

1898–1900,” Utah Historical Quarterly, Januari

1957, hlm. 27–46.

Sebuah kisah lengkap mengenai masalah-masa-

lah yang menuntun pada pengeluaran Penatua

Robert dari DPR Amerika Serikat.

 Truman G. Madsen, Defender of the Faith: The B. H.

Roberts Story (Salt Lake City: Bookcraft, 1980).

Menyediakan perincian mengenai pidato keliling

Penatua Robert dan upayanya untuk mempero-

leh kursinya di DPR Amerika Serikat.

 Milton R. Merrill, Reed Smoot, Apostle in Politics

(Logan, Utah: Utah State University Press, 1990).

Sebuah kajian tentang Reed Smoot, pemeriksaan

Smoot, dan karier politk pria yang disebut “war-

ga Utah yang paling berpengaruh.”

 Davis Bitton and Gary L. Bunker, “Mischievous

Puck and the Mormons, 1904–1907,” Brigham

Young University Studies, Musim Panas 1978, hlm.

504–519.

Tinjauan terhadap Orang-Orang Suci Zaman

Akhir sebagaimana digambarkan dalam kartun

politik di majalah Puck.

 Rand Hugh Packer, “History of Four Mormon

Landmarks in Western New York: The Joseph

Smith Farm, Hill Cumorah, the Martin Harris

Farm, and the Peter Whitmer, Sr., Farm,” tesis

master Universitas Brigham Young, 1975.

Sejarah tentang pemerolehan Gereja atas bangun-

an-bangunan penting Gereja.

 Francis M. Gibbons, Joseph F. Smith: Patriarch and

Preacher, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1984), hlm. 212–331.

Kepemimpinan Joseph F. Smith sebagai Presidensi

Gereja.

 Vicki Bean Zimmerman, “Willard Bean:

Palmyra’s ‘Fighting Parson,’“ Ensign, Juni 1985,

hlm. 26–29.

Willard dan Rebecca Bean dipanggil sebagai pen-

jaga pertanian keluarga Smith di dekat Palmyra,

New York. Menguraikan pertentangan yang di-

hadapi keluarga Bean dan bagaimana mereka

mengatasinya.

3

2

1

TERUS MAJU DI ABAD

YANG BARU

 3 7

76

TEMA

Setelah terbebas dari utang pada tahun 1906,

Gereja mengalami era kemakmuran dan perluasan.

“Perubahan” peting dalam program keimamatan

dan organisasi pelengkap Gereja dikembangkan

pada dekade pertama dalam abad kedua puluh.

Orang-Orang Suci diimbau untuk tinggal di ta-

nah kelahiran mereka sendiri dan membantu

membangun kerajaan Allah.

Selama kepemimpinan Presiden Joseph F. Smith,

banyak asas doktrin yang penting diperjelas.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 37, hlm. 523–537.

 Penglihatan Joseph F. Smith—Penglihatan me-

ngenai Penebusan Orang yang Telah Mati

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah kebutuhan bagi Orang-Orang Suci yang

setia untuk menetap di tanah kelahiran mereka

dan berkumpul ke wilayah-wilayah Sion di selu-

ruh bumi. Selama kepemimpinan Presiden

Smith, Orang-Orang Suci diimbau untuk tinggal

di tanah kelahiran mereka serta membantu mem-

bangun kerajaan Allah di tempat mereka tinggal

daripada berkumpul ke Salt Lake City.

 Beberapa pernyataan yang bersifat ajaran dikelu-

arkan oleh Presidensi Utama selama era ini.

Anda dapat dengan singkat menguraikan dan

menjelaskan hal ini kepada siswa. Pernyataan

lengkapnya terdapat dalam James R. Clark, kum-

pulan Messages of the First Presidency of The Church

of Jesus Christ of Latter-day Saints, 6 jilid (Salt Lake

City: Bookcraft, 1965–1975), jilid 4–5 Pernyataan

itu meliputi:

1. Surat kepada Joshua R. Clark tanggal 24

Januari dan 10 Februari 1902 (Messages,

4:32–34). Menjawab pertanyaan apakah Roh

Tuhan dan Roh Kudus yaitu    satu dan sama.

2. “One Mighty and Strong,” 13 November 1905

(Messages, 4:107–20). Menjelaskan makna

Ajaran dan Perjanjian 85:7–8.

3. “The Origin of Man,” Nov. 1909 (Messages,

4:199–206); “ ‘Mormon’ View of Evolution,”

September 1925 (Messages, 5:243–244).

Menyatakan bahwa Adam manusia pertama

di bumi dan bahwa manusia yaitu    keturun-

an langsung dari Allah.

4. “Pre-Existent States,” 31 Januari 1912

(Messages, 4:264–265). Sebuah pernyataan sing-

kat mengenai apa yang dengan jelas diajarkan

dalam tulisan suci tentang kehidupan prafana.

5. Letter to Samuel O. Bennion, 20 Februari 1912

(Messages, 4:265–267). Menjelaskan hubungan

Adam dengan Juruselamat serta Allah Bapa.

6. “Only One God to Worship,” April 1912

(Messages, 4:269–271). Menjelaskan Musa 1:6.

7. “The Holy Ghost; Inquiry and Reply,” 2 Maret

1916 (Messages, 5:3–4). Menjelaskan ketika ka-

runia Roh Kudus diberikan pada masa kelega-

an pertengahan zaman. 

8. “The Father and the Son,” 30 Juni 1916

(Messages, 5:23–34). Menjelaskan bagaimana

Juruselamat yaitu    Bapa dan Putra.

9. “Vision of the Redemption of the Dead,”

3 Oktober 1918 (Messages, 5:102–106). Wahyu

ini menjadi Joseph F. Smith—Penglihatan me-

ngenai Penebusan Orang yang Telah Mati. 

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 6:418–478.

 Readings in LDS Church History, 3:271–328.

 William Hartley, “The Priesthood Reform

Movement, 1908–1922,” Brigham Young University

Studies, Musim Dingin 1973, hlm. 137–156.

Meliput pekerjaan komite keimamatan umum,

yang diorganisasi tahun 1908.

 Norman S. Bosworth, “Remembering Joseph F.

Smith: Loving Father, Devoted Prophet,” Ensign,

Juni 1983, hlm. 20–24.

Penghargaan kepada Joseph F. Smith oleh empat

anaknya yang memberikan wawasan ke dalam

kehidupan pemimpin besar ini.

 Robert L. Millet, “Beyond the Veil: Two Latter-day

Revelations,” Ensign, Oktober 1985, hlm. 8–13.

Latar belakang sejarah dari Joseph Smith—

Penglihatan mengenai Kerajaan Selestial dan

Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai

Penebusan Orang yang Telah Mati.

4

3

2

1

77


 Richard O. Cowan, The Latter-day Saint Century

(Salt Lake City: Bookcraft, 1999).

Bab 3 menyediakan wawasan pada peristiwa-pe-

ristiwa selama kepemimpinan Presiden Joseph F.

Smith.

 John R. Talmage, The Talmage Story (Salt Lake

City: Bookcraft, 1972), hlm. 154–187.

Bab 16 dan 18 menyediakan kenyataan berkaitan

dengan tulisan Penatua James E. Talmage, Jesus

the Christ dan Articles of Faith.

 Francis M. Gibbons, Joseph F. Smith: Patriarch and

Preacher, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1984), hlm. 212–331.

Meliput kepemimpinan Joseph F. Smith sebagai

Presidensi Gereja.

 Joseph Fielding Smith, Life of Joseph F. Smith: Sixth

President of The Church of Jesus Christ of Latter-day

Saints (Salt Lake City: The Deseret News Press,

1938).

Sebuah kajian lengkap mengenai kehidupan

Joseph F. Smith yang ditulis oleh putranya.

PERUBAHAN DAN KONSISTENSI

 3 8

78

TEMA

Larangan (larangan penjualan minuman beralko-

hol) menjadi isu di seluruh Amerika Serikat dan

Gereja.

Penatua David O. McKay dan Hugh J. Cannon

mengadakan perjalanan keliling dunia untuk me-

meriksa kemajuan Gereja dan membuat reko-

mendasi untuk perluasan lebih lanjut.

Gereja mendirikan program seminari dan institut

keagamaan untuk menyediakan pelatihan pada

hari kerja bagi kaum remaja tentang Injil Yesus

Kristus.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 38, hlm. 538–552.

 Ajaran dan Perjanjian 89.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Secara singkat jelaskan pentingnya wahyu yang

dikenal sebagai Kata-Kata Bijaksana. Baca atau

rangkumlah pernyataan berikut:

“Pada tahun 1918, rakyat Amerika Serikat meng-

amendemen Undang-Undang Amerika Serikat

yang melarang produksi, kepemilikan dan penju-

alan minuman keras. Segera setelah tindakan ini

dikeluarkan para pecinta minuman keras di ne-

gara itu melakukan kampanye dengan gencar

untuk mencabut amendemen ini. Propaganda

dilakukan dengan gencar melalui media dan

orang-orang dibuat percaya bahwa keadaan di

bawah pelarangan itu semakin buruk daripada

sebelum amendemen itu dilaksanakan. Pada pe-

milihan umum tahun 1933, terdapat cukup nega-

ra bagian mengusulkan pencabutan amendemen

itu. Utah, bertentangan dengan keinginan dari

Pembesar Umum Gereja, bergabung dengan ma-

yoritas penduduk negara bagian itu dalam me-

nuntut pencabutan itu, dan Beehive State [Utah]

dalam posisi yang meragukan, jika tidak mema-

lukan, menjadi negara bagian ketiga puluh enam

yang mengadakan rapat konstitusional untuk

mengusulkan pencabutan itu. Karena tindakan

itu minuman keras menjadi sah dan dapat dibeli

secara bebas di seluruh negara itu, kejahatan dan

kemabukan telah meningkat dan penjualan mi-

numan keras serta tembakau menjadi ancaman

besar bagi kaum remaja kita” (Joseph Fielding

Smith, Essentials in Church History, edisi ke-27

[Salt Lake City: Deseret Book Co., 1974], hlm.

524–525).

 Bahaslah perjalanan keliling dunia Penatua

David O. McKay tahun 1920–1921. Apa tujuan

perjalanan saat itu? Apa peristiwa penting yang

terjadi selama perjalanan itu? Apa kepentingan-

nya untuk masa depan? Bahaslah bagaimana

perjalanan Penatua McKay mempersiapkannya

untuk menjadi Presiden Gereja selama tahun

1950-an dan 1960-an ketika Gereja menjadi orga-

nisasi yang mendunia. Bagaimana panggilan dan

kesempatan misi untuk melayani di Gereja mem-

persiapkan kita bagi masa depan?

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 6:479–573.

 Readings in LDS Church History, 3:329–356.


 Francis M. Gibbons, Heber J. Grant: Man of Steel,

Prophet of God (Salt Lake City: Deseret Book Co.,

1979), hlm. 192–208.

Meliput tahun-tahun Depresi Besar.

 Bryant S. Hinckley, Heber J. Grant: Highlights in

the Life of a Great Leader (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1951).

Kejadian-kejadian yang menarik dan meningkat-

kan iman dalam kehidupan Presiden Grant.

 James B. Allen, “Personal Faith and Public Policy:

Some Timely Observations on the League of

Nations Controversy in Utah,” Brigham Young

University Studies, Musim Gugur 1973, hlm. 77–98.

Sebuah pengamatan mengenai keterlibatan

Gereja dalam kontroversi Liga Bangsa-Bangsa

yang memerinci siapa yang mendukung liga itu

dan siapa yang tidak, dan dampak dari kontro-

versi ini terhadap Gereja serta anggotanya.

 R. Lanier Britsch, “The Closing of the Early Japan

Mission,” Brigham Young University Studies, Musim

Dingin 1975, hlm. 171–190.

Alasan bagi penutupan misi Jepang tahun 1924,

dan bagaimana bencana alam dan undang-un-

dang emigrasi Amerika Serikat menjadi faktor

utama dalam kegagalan misi itu.

3

2

1

79

 J. Christopher Conkling, “Members without a

Church: Japanese Mormons in Japan from 1924 to

1948,” Brigham Young University Studies, Musim

Dingin 1975, hlm. 191–214.

Sebuah kajian mengenai pengalaman para ang-

gota Gejera di Jepang yang ditinggalkan dalam

keterasingan ketika misi ditutup tahun 1924.

 Francis M. Gibbons, David O. McKay: Apostle to

the World, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1986), hlm. 102–122.

Perjalanan keliling dunia Presiden McKay tahun

1921 dan pengalaman rohani luar biasa yang ter-

jadi selama perjalanan itu.

 David Lawrence McKay, My Father, David O.

McKay (Salt Lake City: Deseret Book Co., 1989),

hlm. 109–171.

Korespondensi pribadi yang menambah wawas-

an bagi perjalanan keliling dunia Presiden

McKay tahun 1920–1921.

 George Harmon Skyles, “A Study of Forces and

Events Leading to the Repeal of Prohibition and

the Adoption of a Liquor Control System in Utah,”

tesis master Universitas Brigham Young, 1962.

Sebuah kajian mengenai tekanan-tekanan pada

pekerjaan baik di dalam dan di luar Gereja di

Utah yang menuntun pada pencabutan larangan.

 Brent Grant Thompson, “Utah’s Struggle for

Prohibition, 1908–1917,” tesis master Universitas

Utah, 1979.

Materi latar belakang pada pencabutan larangan.

 A. Gary Anderson, “A Historical Survey of the

Full-Time Institutes of Religion of The Church

of Jesus Christ of Latter-day Saints, 1926–1966,”

disertasi Ed.D. Universitas Brigham Young,

1968.

Sejarah tentang institut pertama agama.

 William E. Berrett, A Miracle in Weekday Religious

Education (Salt Lake City: Salt Lake Printing

Center, 1988).

Sejarah pendidikan agama di Gereja.

 David O. McKay, Gospel Ideals (Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1953), hlm. 552–575.

Anekdot yang disampaikan oleh Presiden McKay

mengenai perjalanan keliling dunianya tahun

1920–1921.

 David O. McKay, Cherished Experiences, rev. and

enl., dikumpulkan oleh Clare Middlemiss (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1976), hlm. 41–109.

Kisah-kisah dan pengalaman rohani dari perja-

lanan keliling dunia Presiden McKay tahun

1920–1921.

 Heber J. Grant, Gospel Standards, dikumpulkan

oleh G. Homer Durham, edisi ke-12 (Salt Lake

City: Improvement Era, 1969).

Berisi banyak ceramah Presiden Grant juga

sejumlah informasi biografis.

GEREJA SELAMA

DEPRESI BESAR

 3 9

80

TEMA

Selama masa Depresi Besar, Gereja mendirikan

program kesejahteraan berdasarkan asas-asas

yang diwahyukan.

Gereja terus menekankan pekerjaan misionaris

selama tahun-tahun Depresi.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 39, hlm. 553–566.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Baca dan bahaslah komentar Presiden Brigham

Young mengenai kemalasan: “Pengalaman saya

mengajar saya, dan itu menjadi asas bagi saya,

bahwa tidak akan pernah ada manfaatnya sama

sekali untuk memberi, kepada pria atau wanita,

uang, makanan, pakaian, atau barang apa pun, ji-

ka mereka memiliki tubuh yang mampu, dan da-

pat bekerja serta mendapatkan apa yang mereka

perlukan, ketika ada yang dapat mereka lakukan

di bumi ini. Inilah asas saya, dan saya berusaha

melakukannya. Untuk berjalan di jalan yang ber-

lawanan akan menghancurkan masyarakat mana

pun di dunia ini dan membuat mereka menjadi

pemalas” (Discourses of Brigham Young, diseleksi

oleh John A. Widtsoe [1941], hlm. 274).

 Bahaslah penerapan nasihat Penatua Boyd K.

Packer pada keanggotaan Gereja:

“Kita telah berhasil dengan baik dalam mengajar

Orang-Orang Suci Zaman Akhir bahwa mereka

hendaknya mengurus kebutuhan materi mereka

sendiri dan kemudian menyumbangkan bagi ke-

sejahteraan orang-orang yang tidak dapat meme-

nuhi kebutuhan mereka sendiri.

Jika seorang anggota tidak dapat menyokong di-

rinya sendiri, maka dia harus datang kepada ke-

luarganya sendiri, dan kemudian kepada Gereja,

dengan urutan seperti itu, dan bukan kepada pe-

merintah sama sekali.

Kami telah menasihati para uskup dan presiden

wilayah agar dengan sangat hati-hati untuk

menghindari penyalahgunaan dalam program

kesejahteraan.

Ketika orang mampu namun tidak mau merawat

dirinya sendiri, kami bertanggung jawab untuk

menerapkan hukum yang berasal dari Tuhan

bahwa pemalas tidak akan memakan roti atau

mengenakan pakaian pekerja (lihat A&P 42:42).

Aturan yang sederhana ini yaitu    untuk mera-

wat diri sendiri. Pepatah tentang kebenaran ini

telah menjadi teladan: ‘Makanlah sampai habis,

kenakan sampai usang, manfaatkan, atau hidup

tanpanya’” (dalam Conference Report, April

1978, hlm. 136; atau Ensign, Mei 1978, hlm. 91).

 Uraikan asal usul program kesejahteraan Gereja.

Ajarkan kepada siswa mengenai pentingnya ke-

mandirian jasmani dan rohani. Bantulah mereka

memahami asas-asas yang benar tentang prog-

ram kesejahteraan.

 Bahaslah penekanan terus-menerus pada pekerja-

an misionaris selama masa Depresi. Terjadi dua

peristiwa penting yang membantu pekerjaan misi

bergerak maju terlepas dari depresi ekononi di

seluruh dunia. Pada tanggal 10 Januari 1932

kelas-kelas pelatihan misionaris diorganisasi di

lingkungan-lingkungan dan wilayah-wilayah di

seluruh Gereja. Bulan April 1936, pengawasan

misi-misi wilayah diberikan kepada Dewan

Pertama Tujuh Puluh, dan misi-misi wilayah di-

organisasi segera setelah itu di seluruh wilayah.

Sebelumnya pekerjaan ini berada di bawah peng-

arahan presidensi wilayah.

 Ulaslah tujuan puasa dan persembahan puasa.

 Selama masa Depresi, upaya-upaya dibuat perta-

ma kalinya untuk menandai tempat bersejarah

Gereja yang penting (lihat daftar di bawah).

Dewasa ini ratusan monumen bersejarah telah

didirikan. Dengan singkat jelaskan tempat-tem-

pat bersejarah mana pun yang mungkin ada di

dekat daerah Anda.

16 Juli 1932 Monumen pertama Perjalanan

Mormon diresmikanan di Henefer, Utah, dan

Casper, Wyoming.

26 Juli 1933 Lembaga Pertolongan meletakkan

sebuah monumen di tempat pengorganisasian-

nya tahun 1842 di Nauvoo, Illinois. Ini diyakini

menjadi upaya pertama untuk menandai tempat

bersejarah di Nauvoo.

2

1

81

21 Juli 1935 Presiden Heber J. Grant mengudus-

kan monumen Bukit Kumorah di Palmyra, New

York.

20 September 1936 Monumen Winter Quarters

ditempatkan di Florence, Nebraska, dekat

Omaha.

Pada tanggal 12 Oktober 1933, Penatua Charles

A. Callis dipanggil untuk mengisi kekosongan

dalam Kuorum Dua Belas Rasul yang dibentuk

setelah kematian Penatua James E. Talmage.

Ceritakan kisah berikut mengenai Penatua Callis,

dan bahaslah pentingnya tidak merasa gagal ke-

tika kita dalam pelayanan kepada sesama dan

Tuhan.

Seorang misionaris yang baru pulang dari tugas-

nya berpikir bahwa dia telah gagal. Dia ingat

bahwa dia hanya membaptis satu anak lelaki da-

ri Irlandia. Misionaris ini  membangun ru-

mahnya di Montana dan pada suatu hari setelah

bertahun-tahun sebuah ketukan terdengar di pin-

tu rumahnya. Di situ berdiri seorang pria terhor-

mat. Pria itu bertanya apakah dia Elder yang

dahulu dikenalnya. Memang benar. Pria itu ke-

mudian bertanya, “’Apakah Anda ingat pernah

mengatakan bahwa Anda mengira misi Anda ga-

gal karena Anda hanya membaptis seorang anak

Irlandia yang dekil?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Brother

Callis mengulurkan tangannya dan mengatakan,

‘Saya ingin berjabat tangan dengan Anda. Nama

saya Charles A. Callis, dari Dewan Dua Belas

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir. Saya yaitu    anak lelaki dekil dari

Irlandia yang telah Anda baptis ketika Anda me-

layani sebagai misionaris’” (dalam Harold B. Lee,

Feet Shod with the Preparation of the Gospel of Peace,

Brigham Young University Speeches of the Year

[Provo, 9 November 1954], hlm. 1).

SUMBER TEMA

 Readings in LDS Church History, 3:358–404,

455–457.

 Leonard J. Arrington and Wayne K. Hinton,

“Origin of the Welfare Plan of The Church of

Jesus Christ of Latter-day Saints,” Brigham Young

University Studies, Musim Dingin 1964, hlm.

67–85.

Faktor-faktor yang menuntun pada program ke-

sejahteraan Gereja dan latar belakang sejarahnya.

 Paul C. Child, “Physical Beginning of the Church

Welfare Program,” dalam James B. Allen, edisi

“The Historians Corner,” Brigham Young

University Studies, Musim Panas 1974, hlm.

383–386.

Sebuah artikel singkat berisi serangkaian peristi-

wa pada masa awal pembentukan program

kesejahteraan Gereja.


 Albert E. Bowen, The Church Welfare Plan (Salt

Lake City: Deseret Sunday School Union, 1946).

Penatua Bowen menetapkan asas-asas melalui

mana program kesejahteraan Gereja didasarkan.

 Glen L. Rudd, Pure Religion: The Story of Church

Welfare since 1930 (Salt Lake City: The Church of

Jesus Christ of Latter-day Saints, 1995).

Sejarah program kesejahteraan Gereja.

PARA ORANG SUCI SELAMA

PERANG DUNIA II

 4 0

82

TEMA

Tuhan melindungi para misionaris di Eropa se-

waktu mereka dievakuasi.

Selama Perang Dunia II, para anggota Gereja dan

pemimpin setempat mereka menghadapi tan-

tangan serius terhadap stabilitas Gereja ketika

komunikasi dengan kantor pusat Gereja sangat

sulit.

Para tentara Orang Suci Zaman Akhir yang setia

memainkan peranan penting dalam penyebaran

Injil dan menguatkan Gereja di area-area dimana

mereka ditugaskan selama perang.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 40, hlm. 567–580.

 Ajaran dan Perjanjian 1:5; 84:87–88.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Anda dapat menggunakan salah satu pernyataan

berikut untuk memperkenalkan pelajaran. Salah

satu tanda yang dinubuatkan dalam tulisan suci

yang digenapi di zaman kita yaitu    tentang “pe-

perangan dan desas-desus tentang perang” (lihat

1 Nefi 14:15; A&P 45:26).

Penatua Marion G. Romney mengamati, “Orang-

Orang Suci Zaman Akhir mengetahui bahwa bu-

mi ini tidak akan pernah lagi, sebelum Kristus

datang lagi, dibebaskan dari kekacauan dan pe-

rang sipil” (dalam Conference Report, April 1967,

hlm. 79).

Penatua Boyd K. Packer mengatakan: “Saya te-

lah mengenakan seragam negara asal saya pada

saat Perang Dunia II. Saya telah mencium bau

mayat-mayat dan linangan air mata bagi sahabat-

sahabat yang tewas. Saya telah mendaki di

tengah-tengah puing-puing kota yang telah

hancur serta merenung dalam ketakutan sisa-

sisa bangsa yang menyembah allah palsu; namun

mengetahui hal ini, dengan masalah-masalah se-

bagaimana adanya, saya dipanggil lagi dalam

dinas militer, yang tidak dapat saya tolak karena

suara hati saya!” (dalam Conference Report,

April 1968, hlm. 35).

 Dengan singkat bahaslah tantangan-tantangan

yang ditimbulkan oleh peperangan bagi Orang-

Orang Suci Zaman Akhir. Pada bulan April 1942

Presidensi Utama menyatakan kedudukan Gereja

terhadap peperangan. Bahaslah pernyataan ini

bersama siswa:

“Oleh karena itu, ketika, hukum konstitusional,

taat pada asas-asas ini, memanggil para pria

Gereja untuk melakukan dinas militer di negara

mana pun dimana mereka telah bersumpah setia,

tugas sipil tertinggi mereka mengharuskan bah-

wa mereka memenuhi panggilan itu. Jika, dalam

menaati panggilan itu dan mematuhi perintah

yang diberikan kepada mereka, mereka harus

menghabisi nyawa orang-orang yang mereka ha-

dapi dalam perang, itu tidak akan membuat me-

reka menjadi pembunuh, juga tidak membuat

mereka menerima hukuman sebagaimana yang

telah Tuhan jelaskan bagi mereka yang membu-

nuh” (Improvement Era, Mei 1942, hlm. 348).

 Tekankan beberapa perubahan yang dibuat

Gereja untuk membantu menaati batasan selama

masa perang di Amerika Serikat (daftar di ba-

wah).

17 Januari 1942 Presidensi Utama meminta kepa-

da seluruh dewan pengurus umum dan organi-

sasi pelengkap untuk menghentikan rapat dan

pertemuan organisasi pelengkap wilayah untuk

membantu para anggota mematuhi larangan se-

lama masa perang dalam hal melakukan perja-

lanan dan membantu mengurangi pengeluaran

pribadi di tengah meningkatnya pajak perang.

Maret 1942 Perayaan keseratus Lembaga

Pertolongan, yang dijawalkan pada bulan April,

ditangguhkan karena seruan Presidensi Utama

untuk menghentikan semua kegiatan kecuali

yang paling penting.

April 1942 Konferensi umum tahunan bulan

April ditutup bagi keanggotaan umum dan diba-

tasi sampai sekitar lima ratus pemimpin imamat.

Sesi-sesi diadakan di Assembly Hall di Taman

Bait Suci daripada di Tabernakel. Praktik ini di-

lanjutkan selama masa perang.

Bahaslah pasal-pasal kepercayaan kedua belas.

 Bahaslah peranan anggota militer sebagai misio-

naris. Banyak negara dibuka untuk pengkhotbah-

an Injil karena teladan dari para anggota militer

Orang Suci Zaman Akhir.

3

2

1

83

 Bahaslah bagaimana Kitab Mormon dapat

membantu Orang-Orang Suci Zaman Akhir

mengatasi konflik dan kesulitan perang. Lebih

dari 100 dari 531 halamannya berhubungan dengan

peperangan. Bentuk kata perang muncul 171 kali

dalam Kitab Mormon. Terdapat 147 rujukan tam-

bahan pada bentuk kata pertempuran dan jumlah

yang sama untuk kata pertentangan. Tanyakan ke-

pada siswa bagaimana teladan orang-orang se-

perti Kapten Moroni (lihat Alma 48:11–17) dan

ajaran-ajaran yang terdapat dalam Kitab Mormon

dapat membantu kita belajar bersukacita dalam

kebebasan dan membela urusan kebebasan.

SUMBER TEMA

 Joseph Fielding Smith, Essentials in Church

History, Classics in Mormon Literature series (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1979), hlm. 526–527.


 Gilbert W. Scharffs, Mormonism in Germany (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1970).

Memerinci pengalaman orang-orang Mormon di

Jerman antara tahun 1840 dan 1970 dan terutama

selama Perang Dunia II.

 J. Reuben Clark, Jr., “In Time of War,”

Improvement Era, November 1939, hlm. 656–657.

Presiden Clark dengan jelas menegaskan posisi

yang hendaknya diambil Orang Suci Zaman

Akhir selama masa perang dan menyatakan asas-

asas melalui mana para anggota militer Orang

Suci Zaman Akhir seharusnya berperilaku dalam

kehidupan mereka.

 Karl-Heinz Schnibbe, The Price: The True Story of a

Mormon Who Defied Hitler (Salt Lake City:

Bookcraft, 1984).

Kisah Karl-Heinz Schnibbe, yang menentang

Hitler dan dipenjarakan di kamp penjara. 

 David O. McKay, Gospel Ideals (Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1953), hlm. 277–311.

Sekumpulan ajaran yang diberikan terutama se-

lama Perang Dunia II.

 David O. McKay, dalam Conference Report, April

1942, hlm. 70–74.

Pesan ini, yang disampaikan pada konferensi

umum pertama setelah pengeboman Pearl

Harbor, menyatakan sikap Gereja terhadap pe-

rang.

 David F. Boone, “The Worldwide Evacuation of

Latter-day Saint Missionaries at the Beginning of

World War II,” tesis master Universitas Brigham

Young, 1981.

Pengalaman-pengalaman yang meningkatkan

iman berdasarkan wawancara dengan para pe-

serta.

 Joseph Fielding Smith, Jr., and John J. Stewart,

The Life of Joseph Fielding Smith (Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1972), hlm. 269–305.

Peranan Joseph Fielding Smith di Eropa saat

pecah perang dan kisah tentang putranya yang

hilang selama perang itu.

PEMULIHAN SETELAH PERANG

 4 1

84

TEMA

Penatua Ezra Taft Benson dipanggil untuk mem-

buka kembali misi di Eropa dan menentukan ke-

butuhan jasmani dan rohani dari para Orang

Suci di sana.

Penatua Matthew Cowley dipanggil untuk mem-

buka kembali misi-misi di Pasifik.

Dengan berakhirnya perang, banyak program

Gereja digalakkan dan diperluas lagi.

Penatua Spencer W. Kimball ditunjuk untuk me-

mimpin pekerjaan di antara bangsa Indian.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 41, hlm. 581–596.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Uraikan dilema yang dihadapi orang-orang di

Eropa pada akhir Perang Dunia II. Orang-Orang

Suci dapat menyumbangkan makanan, pakaian,

dan persediaan yang bagus untuk meringankan

mereka karena program kesejahteraan dan pe-

nyimpanan makanan di Gereja. Jelaskan bahwa

pada bulan Juli 1942, para pemimpin kesejahtera-

an Gereja mengimbau anggota untuk berkebun,

mengawetkan buah-buahan dan sayuran dalam

botol semampu mereka, dan untuk menyimpan

batu bara. Dengan menggunakan pernyataan di

bawah ini, bahaslah pentingnya mengikuti nasi-

hat para nabi untuk menyimpan persediaan ma-

kanan, bahan bakar, serta pakaian sekurangnya

satu tahun.

Presiden Ezra Taft Benson “Sewaktu kita men-

dekati pertempuran akhir akan sangat berharga

untuk memiliki keterampilan kejuruan—untuk

dapat menggunakan tangan kita. Keterampilan

dan pengetahuan duniawi yang paling penting

yaitu    untuk dapat menyediakan pangan, san-

dang, dan tempat bernaung. Berulang kali

Tuhan, melalui para hamba-Nya, berusaha men-

dekatkan kita pada tanah dengan meningkatkan

hasil bumi kita sendiri.

… Pengetahuan paling penting yang dapat Anda

pelajari dalam kebenaran-kebenaran yang me-

nyelamatkan dari Injil—kebenaran-kebenaran

yang akan membuat perbedaan dalam kesejahte-

raan kekal Anda. Perkataan paling penting yang

dapat Anda baca yaitu    dari para Presiden

Gereja—terutama nabi yang hidup—dan perka-

taan dari para rasul serta nabi. Allah mengimbau

pendidikan dalam banyak bidang, dan keteram-

pilan-keterampilan kejuruan akan semakin pen-

ting. Ada banyak bahan bacaan yang tersedia

untuk membaca daripada membuang atau me-

nyia-nyiakan waktu. Ukuran terbaik untuk digu-

nakan dalam memperbedakan nilai pengetahuan

dan pembelajaran sejati yaitu    untuk pertama-

tama dan paling penting yaitu    tertuju pada per-

kataan dari para nabi Tuhan ….

… Kita membawa serta dari keadaan prafana ki-

ta berbagai bakat dan kemampuan. Kita berusa-

ha untuk menemukan istri yang saleh, dan

yaitu    tanggung jawab kita untuk berusaha me-

nemukan dimana kita dapat membuat kontribusi

kepada sesama kita—bidang dimana kita memi-

liki beberapa bakat dan kemampuan dan dimana

kita dapat, pada saat yang sama, memenuhi ke-

butuhan kita sendiri.

Saya senang Beethoven menemukan jalannya pa-

da musik, Rembrandt, pada seni, Michelangelo

pada seni pahat, serta Presiden David O. McKay

pada pengajaran. Untuk menemukan posisi

Anda yang benar dan melakukan dengan baik,

itu akan memberkati Anda, keluarga Anda, dan

sesama Anda. Jika Anda memerlukan bantuan

dalam menemukan karier Anda, hal itu tersedia:

(1) Renungkan dan berdoalah mengenai hal itu;

(2) pelajari dengan seksama berkat bapa bangsa

Anda; (3) pikirkan apa yang Anda lakukan de-

ngan baik; (4) mengambil beberapa ujian kejuru-

an dan minat; dan (5) mengenal berbagai profesi

untuk mengetahui apa yang tersedia” (“In His

Steps,” dalam 1979 Devotional Speeches of the Year

[Provo: Brigham Young University Press, 1980],

hlm. 62, 64–65).

Presiden Marion G. Romney “Saya tidak mau

menjadi peramal bencana. Saya tidak tahu secara

terperinci apa yang akan terjadi di masa yang

akan datang. Saya tahu apa yang telah dinubuat-

kan para nabi. Namun saya katakan kepada

Anda bahwa program kesejahteraan, yang dior-

ganisasi untuk memenuhi kebutuhan kita, belum

memenuhi fungsinya sebagaimana program itu

telah ditetapkan untuk dilaksanakan ….

Kita hidup di zaman akhir. Kita hidup di zaman

yang telah dinubuatkan oleh para nabi sejak

zaman Henokh hingga sekarang. Kita hidup di

4

3

2

1

85

era yang mendahului kedatangan kedua Tuhan

Yesus Kristus” (dalam Conference Report, April

1975, hlm. 165).

Presiden Spencer W. Kimball “Kebun kecil dan

beberapa pohon sangatlah berharga. Saya ingat

ketika para sister mengatakan, ‘Kita dapat mem-

belinya di toko jauh lebih murah daripada kita

mengawetkannya dalam botol.’ Tetapi itu bukan

jawaban yang tepat, bukankah begitu Sister

Spafford? Karena akan tiba saat ketika tidak ada

toko yang buka. Saya ingat bertahun-tahun yang

lalu ketika saya bertanya kepada toko pangan

yang sangat terkenal yang memiliki sejumlah to-

ko pangan, ‘Berapa lama persediaan makanan

Anda akan habis jika Anda tidak memiliki truk

untuk memasukkan persediaan yang baru?’ Dia

menjawab, ‘Mungkin kami dapat mengulur wak-

tunya dua minggu dari gudang kami dan dari

persediaan kami.’ Orang dapat benar-benar kela-

paran setelah dua minggu berlalu” (dalam

Conference Report, April 1974, hlm. 184–185).

Presiden Ezra Taft Benson “Saya bertanya kepa-

da Anda dengan sungguh-sungguh, apakah

Anda telah menyediakan kebutuhan makanan,

pakaian, dan bila mungkin, bahan bakar bagi ke-

luarga Anda selama satu tahun? Wahyu untuk

menghasilkan dan menyimpan makanan dapat

menjadi penting bagi kesejahteraan jasmani kita

saat ini seperti masuk ke dalam bahtera bagi

orang-orang di zaman Nuh” (dalam Conference

Report, Oktober 1987, hlm. 61; atau Ensign,

November 1987, hlm. 49).

Presiden Harold B. Lee “Saat duduk di sana sa-

ya merasa bosan mendengarkan pembahasan,

terlintas di benak saya, ‘Saya bertanya-tanya apa

ini semua?’ Dan muncul dalam benak saya sesu-

atu yang masih melekat sampai saat ini. ‘Tidak

ada orang yang tahu tujuan sesungguhnya untuk

apa Program Kesejahteraan ini ditetapkan.

Namun sebelumnya tidak pernah cukup persiap-

an dibuat, tujuan yang sesungguhnya akan di-

wahyukan, dan ketika waktunya tiba hal itu

akan menantang setiap sumber Gereja untuk me-

menuhinya’” (ceramah disampaikan pada para

pegawai’ Christmas devotional, 13 Desember

1973, hlm. 5). 

 Pada tanggal 7 Maret 1943 Misi Navajo-Zuni di-

bentuk, misi pertama ditujukan hanya untuk

bangsa Indian. Enam bulan kemudian Spencer

W. Kimball dipanggil dalam Kuorum Dua Belas

Rasul. Dia diperintahkan untuk memimpin pe-

kerjaan di antara bangsa Indian. Bahaslah peker-

jaan yang dilakukan di antara bangsa Indian dan

apa yang masih harus dilakukan.

SUMBER TEMA

 Readings in LDS Church History, 3:473–493.

 William G. Hartley, “War and Peace and Dutch

Potatoes,” Ensign, Juli 1978, hlm. 18–23.

Kisah tentang Orang-Orang Suci Belanda yang

membantu Orang-Orang Suci Jerman yang kela-

paran setelah berakhirnya Perang Dunia II.


 A Labor of Love: The 1946 European Mission of Ezra

Taft Benson (Salt Lake City: Deseret Book Co.,

1989).

Penatua Ezra Taft Benson dipanggil sebagai pre-

siden misi Eropa pada bulan Desember 1945 dan

Januari 1946 pergi ke Eropa untuk memenuhi tu-

gas ini. Selama sepuluh setengah bulan dia be-

kerja di Eropa setelah masa perang untuk

membangun Gereja. Buku ini memerinci jurnal

Presiden serta Sister Benson dan sejarah misi

Eropa.

 Frederick W. Babbel, On Wings of Faith (Salt Lake

City: Bookcraft, 1972).

Pengalaman Frederick W. Babbel dengan

Presiden Ezra Taft Benson sewaktu mereka

mengadakan perjalanan ke Eropa tak lama sete-

lah perang usai.

 Glen R. Stubbs, “A Biography of George Albert

Smith, 1870 to 1951,” disertasi Ph.D. Universitas

Brigham Young, 1974.

Kehidupan Presiden Gereja, George Albert Smith

dan prestasi-prestasinya.

 Francis M. Gibbons, George Albert Smith: Kind and

Caring Christian, Prophet of God (Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1990).

 Henry A. Smith, Matthew Cowley: Man of Faith

(Salt Lake City: Bookcraft, 1954).

Pengalaman Penatua Cowley sewaktu dia me-

ngunjungi para anggota Gereja yang ada di

Pasifik Selatan.

 Edward L. Kimball and Andrew E. Kimball, Jr.,

The Story of Spencer W. Kimball: A Short Man, a

Long Stride (Salt Lake City: Bookcraft, 1985).

Berisi kisah-kisah tentang pekerjaan Presiden

Kimball di antara bangsa Indian.

 Spencer J. Palmer, The Church Encounters Asia

(Salt Lake City: Deseret Book Co., 1970).

Kisah para tentara di Asia, juga upaya-upaya mi-

sionaris setelah masa perang di pulau itu.

86

 Merlo J. Pusey, Builders of the Kingdom: George A.

Smith, John Henry Smith, George Albert Smith

(Provo: Brigham Young University Press, 1981),

hlm. 201–361.

Kisah-kisah dan anekdot dari kehidupan

Presiden George Albert Smith.

 Conference Report, April 1947, hlm. 152–157.

Laporan Penatua Ezra Taft Benson mengenai tu-

gas pengawasannya sebagai presiden misi Eropa.

TEMA

Dengan menggunakan slogan “setiap anggota

yaitu    misionaris” sebagai tema, Presiden David

O. McKay mengimbau agar kegiatan misionaris

ditingkatkan di antara Orang-Orang Suci. Gereja

mengalami pertumbuhan besar di bawah kepe-

mimpinannya.

Gereja meningkatkan komitmennya terhadap

pendidikan agama, dan pendaftaran meningkat

secara proporsional sewaktu seminari pagi-hari

dan seminari mingguan diorganisasi.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 42, hlm. 597–609.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah bagaimana Tuhan mempersiapkan para

nabinya bagi peranan yang diberikan kepada

mereka untuk mengisinya. Bagaimana perjalanan

keliling dunia Penatua David O. McKay bagi pe-

manggilannya sebagai Nabi Tuhan ketika Gereja

tumbuh menjadi Gereja yang mendunia?

 Buatlah poster dengan kalimat “Setiap Anggota

yaitu    Misionaris” dan “Siapa pun Engkau,

Lakukan Bagianmu dengan Baik.” Tanyakan apa-

kah siswa dapat memberi tahu Anda asal usul ka-

limat ini . Bahaslah teladan pribadi Presiden

McKay sebagai misionaris dan salah seorang yang

meningkatkan pemanggilannya di Gereja.

 Bahaslah perluasan dalam pembangunan bait su-

ci di bawah kepemimpinan Presiden McKay. Bait

suci-bait suci diumumkan dan dibangun selama

kepemimpinannya termasuk Bait Suci London,

Swiss, Selandia Baru, Los Angeles, serta Oakland.

 Tinjaulah pertumbuhan Church Educational

System yang terjadi selama periode ini.

 Pada tanggal 22 April 1964 pameran Mormon

dibuka di pekan raya dunia New York. Film

berdurasi lima belas menit Manusia Mencari

Kebahagiaan menjadi tema utama dari pameran

itu dan dipertunjukkan terus-menerus di dua tea-

ter yang memiliki kapasitas tempat duduk empat

sampai lima ratus kursi. Bahaslah dampak upa-

ya-upaya Gereja untuk membagikan Injil melalui

pamflet, artikel, video, serta pusat pengunjung.

SUMBER TEMA

 Readings in LDS Church History, 3:495–497, 509–512.


 Francis M. Gibbons, David O. McKay: Apostle to

the World, Prophet of God (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1986).

Penatua Gibbons menceritakan kepemimpinan

David O. McKay dan dampak dari kepemim-

pinannya bagi para anggota Gereja.

 Richard O. Cowan, The Latter-day Saint Century

(Salt Lake City: Bookcraft, 1999), hlm. 158–181.

Sejumlah bab dalam buku ini membahas peristi-

wa-peristiwa yang dibahas dalam pelajaran ini,

terutama bab 12 dan 13.

 Joel Alva Flake, “The History of The Church of

Jesus Christ of Latter-day Saints in South

America, 1945–1960,” tesis master Universitas

Brigham Young, 1975.

Menguraikan mengenai upaya misionaris di

Amerika Selatan selama kepemimpinan Presiden

David O. McKay.

 Jerry C. Roundy, “Ricks College: A Struggle for

Survival,” disertasi Ph.D. Universitas Brigham

Young, 1975.

Memberi sejarah tentang Ricks College (sekarang

BYU—Idaho) pada suatu saat ketika terdapat

rencana-rencana untuk memindahkan perguruan

tinggi itu dari Rexburg, Idaho, ke Idaho Falls.

 Richard O. Cowan, “Stakes Reflect Worldwide

Growth,” Ensign, Agustus 1971, hlm. 15–17.

Pertumbuhan Gereja dengan sejumlah wilayah

dari tahun 1830 sampai 1970.

 William E. Berrett, A Miracle in Weekday Religious

Education (Salt Lake City: Salt Lake Printing

Center, 1988).

Pertumbuhan dan perluasan Church Educational

System sebagaimana diceritakan oleh seorang

anggota.

2

1

TUMBUH MENJADI GEREJA

YANG MENDUNIA

 4 2

87

TEMA

Pada tahun 1961 Gereja mengumumkan bahwa

kebijakan-kebijakan di bawah arahan-keimamat-

an yang akan menertibkan rencana dan pelaksa-

naan seluruh program Gereja.

Salah satu penekanan paling penting dari dewan

korelasi keimamatan yaitu    memperkuat keluar-

ga-keluarga Orang Suci Zaman Akhir.

Pada awal tahun 1970-an, di bawah pengarahan

Presiden Joseph Fielding Smith dan Harold B.

Lee, merupakan saat konsolidasi dalam Gereja.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 43, hlm. 610–626.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Jelaskan sejumlah bantuan yang disediakan

Gereja bagi keluarga-keluarga. Bantulah siswa

memahami pentingnya rumah tangga dan kelu-

arga yang berpusat pada Injil. Sejumlah program

dikembangkan pada era ini untuk memperkuat

keluarga, termasuk pengajaran ke rumah, buku

pegangan malam keluarga, serta majalah Ensign,

New Era, dan Friend [Kawanku]. Bahaslah bagai-

mana hal ini dapat digunakan secara efektif un-

tuk membantu keluarga-keluarga.

 Pada tahun 1961 Gereja mulai mengorelasikan

buku-buku pedoman dan terbitan-terbitan lain-

nya, kegiatan, serta organisasi-organisasi di ba-

wah keimamatan. Uraikan program korelasi.

Bagaimana program korelasi Gereja membantu

melindungi serta memperkuatnya?

 Pada bulan Desember 1863 kubah [gua] penyim-

panan untuk catatan di Little Cottonwood

Canyon dirampungkan. Kubah itu dikuduskan

pada tanggal 22 Juni 1966. Bahaslah pentingnya

dalam melakukan pekerjaan bagi orang-orang

yang telah meninggal dan alasan Gereja menggu-

nakan begitu banyak sumber untuk menemukan,

memikrofilmkan, serta menyimpan catatan kelu-

arga ini . Mengapa pekerjaan ini sangat pen-

ting? (lihat Maleakhi 4:5–6; A&P 128:15, 24).

 Perlihatkan bagian-bagian video Putting the

Melchizedek Priesthood to Work (53034) untuk

membantu siswa memahami cara menerapkan

asas-asas korelasi imamat untuk memberkati ke-

hidupan anggota.

 Karena banyak lagi misionaris yang dipanggil,

perubahan-perubahan dalam pekerjaan misiona-

ris terjadi. Pada tanggal 25 Maret 1953 Presidensi

Utama mengumumkan bahwa purnamisi hen-

daknya tidak lagi melapor secara langsung

kepada Pembesar Umum melainkan kepada pre-

sidensi wilayah dan dewan tinggi mereka. Tahun

1969 Pelatihan Bahasa Misi diorganisasi. Tahun

1970 Presidensi Utama memerintahkan agar mi-

sionaris ditetapkan oleh presiden wilayah mere-

ka. Mintalah sejumlah purnamisi menjelaskan

pengalaman mereka sewaktu ditetapkan sebelum

misi mereka dan pengalaman ketika melapor ke-

pada presiden wilayah mereka dan dewan tinggi

setelah misi mereka. Imbaulah siswa untuk mem-

persiapkan diri mereka untuk layak serta menja-

di misionaris yang mampu.

SUMBER TEMA

 Carlos E. Asay, “‘For the Perfecting of the Saints’:

A Look at Church Curriculum,” Ensign, Januari

1986, hlm. 14–19.

Penatua Asay membahas tujuan dan makna kuri-

kulum terkolerasi Gereja.

 Jay M. Todd, “A Status Report on Church

Magazines: A Look at How They Came to Be as

They Are,” Ensign, Februari 1976, hlm. 70–74.

Sejarah singkat mengenai korelasi majalah-maja-

lah Gereja dan keluarga.

 Doyle L. Green, “The Church and Its

Magazines,” Ensign, Januari 1971, hlm. 12–15.

Ulasan tentang berbagai majalah hingga konsoli-

dasi majalah-majalah Gereja tahun 1970.

 Albert L. Zobell, Jr., “A Modern Prophet at

Ninety-Five,” Ensign, Juli 1971, hlm. 31–34.

Contoh sejumlah kegiatan Joseph Fielding Smith

sebagai Presiden Gereja dengan kutipan-kutipan

dari sejumlah ceramahnya.

 Jay M. Todd, “A Day in the Life of President

Joseph Fielding Smith,” Ensign, Juli 1972, hlm. 2–7.

3

2

1

MASA KORELASI

DAN KONSOLIDASI

 4 3

88

 “President Harold B. Lee Ordained Eleventh

President of the Church,” Ensign, Agustus 1972,

hlm. 19–21.

Dengan singkat meliput peristiwa-peristiwa yang

menuntun pada penahbisan Harold B. Lee seba-

gai Presiden Gereja. Menyertakan informasi bio-

grafis mengenai setiap anggota Presidensi

Utama.

 Bruce R. McConkie, “Joseph Fielding Smith:

Apostle, Prophet, Father in Israel,” Ensign,

Agustus 1972, hlm. 24–31.

Penatua McConkie menyediakan wawasan me-

ngenai Presiden Joseph Fielding Smith dalam

berbagai peranannya.

 N. Eldon Tanner, “A Man without Guile,” Ensign,

Agustus 1972, hlm. 32–34.

Penghormatan kepada Presiden Smith disampai-

kan pada saat pemakaman.

 Gordon Irving, “A Review of the Administration

of President Joseph Fielding Smith, 23 Januari

1970–2 Juli 1972,” Ensign, Agustus 1972, hlm.

40–41.

Penjelasan kronologis tentang peristiwa-peristi-

wa dalam kepemimpinan Presiden Smith.

 Harold B. Lee, “The President-Prophet, Seer, and

Revelator,” Ensign, Agustus 1972, hlm. 35–39.

Penghormatan kepada Presiden Joseph Fielding

Smith yang disampaikan pada saat pemakaman-

nya.

 “The Soul of a Prophet,” Ensign, Agustus 1972,

hlm. 42–46.

Kisah-kisah yang meningkatkan iman mengenai

Presiden Joseph Fielding Smith.

 “Diary of Action: The Life and Administration of

Harold B. Lee,” Ensign, Februari 1974, hlm. 11–15.

Daftar peristiwa secara kronologis dari kehidupan

Presiden Harold B. Lee.

 “Speaking for Himself—President Lee’s Stories,”

Ensign, Februari 1974, hlm. 15–21.

Kisah-kisah yang meningkatkan iman sebagai-

mana diceritakan oleh Presiden Harold B. Lee.

 “He Touched My Life,” Ensign, Februari 1974,

hlm. 26–28, 75–76.

Kisah-kisah dan penghormatan kepada Presiden

Harold B. Lee oleh berbagai orang.

 “A Sure Trumpet Sound,” Ensign, Februari 1974,

hlm. 77–79.

Pernyataan-pernyataan dari Presiden Harold B.

Lee.


 John P. Fugal, kumpulan A Review of Priesthood

Correlation (Provo: Brigham Young University

Press, 1968).

Menguraikan sejarah korelasi imamat.

 Jerry “J” Rose, “The Correlation Program of

The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

during the Twentieth Century,” tesis master

Universitas Brigham Young, 1973.

Dasar dan sejarah korelasi Gereja.

 Joseph Fielding Smith, Jr., and John J. Stewart,

The Life of Joseph Fielding Smith (Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1972).

L. Brent Goates, Harold B. Lee: Prophet and Seer

(Salt Lake City: Bookcraft, 1985).

89

TEMA

Presiden Spencer W. Kimball menekankan pen-

tingnya pekerjaan misionaris dan mengimbau

anggota Gereja untuk “memperpanjang langkah

mereka.”

Pada bulan Juni 1978 Presiden Kimball menerima

sebuah wahyu yang menganugerahkan kepada se-

mua pria yang layak hak untuk menerima imamat.

Gereja menambahkan dua wahyu dan

Pernyataan Resmi yang mengumumkan wahyu

tahun 1978 mengenai keimamatan sampai kitab-

kitab standar. Gereja lalu menerbitkan edisi baru

tulisan suci.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 44, hlm. 627–639.

 Joseph Smith—Penglihatan mengenai Kerajaan

Selestial, Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai

Penebusan Orang yang Telah Mati.

 Pernyataan Resmi 2.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Mintalah siswa meninjau ceramah pertama

Presiden Kimball kepada para Wakil Regional

Gereja, “When the World Will Be Converted”

(Ensign, Oktober 1974, hlm. 2–14).

Bagaimana wahyu mengenai keimamatan, wah-

yu-wahyu baru ditambahkan pada tulisan suci,

dan edisi tulisan suci Orang Suci Zaman Akhir

semuanya membantu memenuhi visi Presiden

Kimball mengenai “kapan dunia akan diperto-

batkan”?

 Mintalah siswa membaca Pernyataan Resmi 2 di

belakang Ajaran dan Perjanjian. Peristiwa-peristi-

wa apa yang menuntun Presiden Kimball untuk

menerima wahyu ini? Beritahu siswa bahwa

Church News menyebut wahyu mengenai ima-

mat sebagai peristiwa paling penting dalam abad

dua puluh (lihat 18 Desember 1999, hlm. 4–5).

Tanyakan: Apa dampak wahyu ini terhadap

Gereja sejak hal itu ditemukan?

 Bahaslah tambahan-tambahan baru yang dibuat

bagi tulisan suci pada tahun 1976. Bagaimana tulis-

an suci disetujui secara resmi? Apa kontribusi tam-

bahan baru ini bagi empat kitab standar Gereja?

 Penatua Boyd K. Packer telah mengatakan bah-

wa “prestasi puncak” dari pelayanan Presiden

Kimball yaitu    edisi baru tulisan suci (dalam

Conference Report, Oktober 1982, hlm. 75; atau

Ensign, November 1982, hlm. 53). Bahaslah me-

ngapa demikian. Apakah dampak tulisan suci ba-

ru ini  dalam membantu Orang-Orang Suci

memahami firman Allah dengan lebih baik dan

mempersiapkan diri bagi kedatangan Tuhan?

SUMBER TEMA

 W. Grant Bangerterd, dalam Conference Report,

Oktober 1977, hlm. 38–39; atau Ensign, November

1977, hlm. 26.

Penatua Bangerter menjelaskan khotbah pertama

Presiden Spencer W. Kimball kepada para wakil

Regional Dua Belas setelah dia menjadi Presiden

Gereja.

 “President Spencer W. Kimball on the Occasion of

His 80th Birthday,” Ensign, Maret 1975, hlm. 6–12.

Kehidupan dan kontribusi Presiden Spencer W.

Kimball.

 Bruce T. Harper, “The Church Publishes a New

Triple Combination,” Ensign, Oktober 1981, hlm.

8–19.

Latar belakang dan sejarah edisi tulisan suci

Orang Suci Zaman Akhir.

 “The Ends of the Earth: A Conversation about the

New International Mission,” Ensign, April 1974,

hlm. 6–9.

Serangkaian pertanyaan dan jawaban yang dia-

rahkan kepada Penatua Howard W. Hunter dan

Penatua Bernard P. Brockbank mengenai misi in-

ternasional.

 William James Mortimer, “The Coming Forth of

the LDS Editions of Scripture,” Ensign, Agustus

1983, hlm. 35–41.

Latar belakang sejarah bagi tampilnya edisi tulis-

an suci Orang Suci Zaman Akhir.

 Hoyt W. Brewster, Jr., “Discovering the LDS

Editions of Scripture,” Ensign, Oktober 1983, hlm.

54–58.

3

2

1

GEREJA MEMPERLEBAR

LANGKAHNYA

 4 4

90

Nilai dari edisi tulisan suci Orang Suci Zaman

Akhir dan mengapa kita hendaknya mengguna-

kannya.

 Boyd K. Packer, “Using the New Scriptures,”

Ensign, Desember 1985, hlm. 49–53.

Seorang Rasul memberikan sudut pandang me-

ngenai tulisan suci baru dan mengapa Orang-

Orang Suci Zaman Akhir hendaknya

menggunakannya.

 “Central America: Saints in Six Nations Grow in

the Gospel,” Ensign, Februari 1977, hlm. 25–47.

Semangat dan pertumbuhan Gereja di Kolombia,

Venezuela, Ekuador, Peru, Bolivia, serta Cile sela-

ma tahun 1970-an.

 Ensign, Agustus 1975, hlm. 34–61.

Serangkaian artikel yang menceritakan pertum-

buhan dan sejarah Gereja di Jepang, Korea, Hong

Kong, Taiwan, serta Filipina.

 Boyd K. Packer, dalam Conference Report,

Oktober 1982, hlm. 73–77; atau Ensign, November

1982, hlm. 51–53.

Sudut Pandang Rasul mengenai sejarah dan pen-

tingnya secara rohani edisi-edisi baru kitab-kitab

standar.

 Bruce R. McConkie, “A New Commandment:

Save Thyself and Thy Kindred!“ Ensign, Agustus

1976, hlm. 7–11.

Pentingnya wahyu-wahyu yang baru dijadikan

tulisan suci..

 Boyd K. Packer, “President Spencer W. Kimball:

No Ordinary Man,” Ensign, Maret 1974, hlm. 2–13.

Uraian biografis tentang Spencer W. Kimball.

 Ezra Taft Benson, “President Kimball’s Vision of

Missionary Work,” Ensign, Juli 1985, hlm. 6–11.

Presiden Benson menguraikan dampak yang di-

miliki Presiden Kimball mengenai pekerjaan mi-

sionaris tahun 1990-an.


 “Area Conferences from Monterrey to Santiago,”

Ensign, Feberuari 1977, hlm. 14–16.

Menyertakan peta dan bagan mengenai negara-

negara yang disertakan dalam konferensi area.

 Orson Scott Card, “It’s a Young Church in

Mexico,” Ensign, Februari 1977, hlm. 17–23.

Pengalaman rohani dan emosi dari para Orang

Suci di Meksiko.

 Dean L. Larsen, “The Challenges of

Administering a Worldwide Church,” Ensign, Juli

1974, hlm. 18–22.

Sejumlah masalah yang dihadapi Gereja sewaktu

Gereja terus tumbuh di seluruh dunia.

 George Horton, “Understanding Textual Changes

in the Book of Mormon,” Ensign, Desember 1983,

hlm. 24–28.

Sebuah artikel mengenai memahami perubahan

yang telah dibuat dalam berbagai edisi Kitab

Mormon.

 Edward L. Kimball and Andrew E. Kimball, Jr.,

Spencer W. Kimball: Twelfth President of The Church

of Jesus Christ of Latter-day Saints (Salt Lake City:

Bookcraft, 1977).

Kisah kehidupan Presiden Kimball sampai saat

dia menjadi Presiden Gereja.

 Spencer W. Kimball, The Teachings of Spencer W.

Kimball, diedit oleh Edward L. Kimball (Salt Lake

City: Bookcraft, 1982).

Banyak ajaran Presiden Kimball diatur menurut

topik.

 Bruce R. McConkie, “All Are Alike unto God,”

dalam A Symposium on the Book of Mormon (Salt

Lake City: The Church of Jesus Christ of Latter-

day Saints, 1979).

Artikel Penatua McConkie yang berkaitan de-

ngan wahyu yang menganugerahkan imamat ke-

pada semua pria yang layak.

 Gordon B. Hinckley, “Priesthood Restoration,”

Ensign, Oktober 1988, hlm. 69–72.

Presiden Hinckley membahas pengalaman-peng-

alamannya sendiri yang berkaitan dengan Tuhan

memberikan imamat kepada semua anggota pria

yang layak.

91

TEMA

Pada bulan Oktober 1975 Kuorum Pertama Tujuh

Puluh, badan pemerintahan ketiga Gereja, direor-

ganisasi ketika tiga orang pria dipanggil untuk

melayani sebagai tambahan pada Tujuh Presiden

yang telah ada. Satu tahun kemudian Asisten ba-

gi Dua Belas ditugaskan kembali pada Kuorum

Pertama Tujuh Puluh.

Perubahan-perubahan penting dibuat terhadap

program-program Gereja untuk meringankan be-

ban Gereja dan anggotanya dalam hal waktu,

transportasi, dan uang.

Program ekstraksi dan bait suci-bait suci baru di-

bangun di seluruh dunia yang mengizinkan ber-

tambahnya jumlah tata cara penyelamatan bagi

orang-orang yang masih hidup dan yang telah

meninggal dilaksanakan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 45, hlm. 640–649.

 Ajaran dan Perjanjian 107.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah pengorganisasian ulang Kuorum

Pertama Tujuh Puluh. Jelaskan bahwa selama

bertahun-tahun, Gereja memiliki tujuh puluh se-

tempat yang melayani di wilayah-wilayah, na-

mun bahwa Pembesar Umum Tujuh Puluh yang

ada yaitu    Ketujuh Presiden ini , yang dike-

nal sebagi Dewan Pertama Tujuh Puluh. Bacalah

pernyataan berikut yang dibuat oleh Presiden

Spencer W. Kimball pada konferensi umum bu-

lan Oktober 1975. 

Presiden Spencer W. Kimball “Kuorum Pertama

Tujuh Puluh akan secara bertahap diorganisasi,

akhirnya dengan tujuh puluh anggota, presiden-

si ini  akan dibentuk dari tujuh anggota.

Tiga Pemimpin pada zaman ini akan ditambah-

kan pada Kuorum Pertama Tujuh Puluh” (da-

lam Conference Report, Oktober 1975, hlm. 3–4;

atau Ensign, November 1975, hlm. 4).

Selain Kuorum Pertama Tujuh Puluh, Gereja se-

jak tahun 1941 memiliki Pembesar Umum, lebih

tinggi dalam tingkatannya daripada Tujuh Puluh,

yang dikenal sebagai Asisten bagi Dua Belas.

Bacalah pernyataan berikut yang dibuat oleh

Presiden Kimball pada konferensi umum bulan

Oktober 1976, satu tahun setelah dia pertama kali

memanggil para anggota dalam Kuorum

Pertama Tujuh Puluh.

Presiden Spencer W. Kimball “Presidensi Utama

dan Kuorum Dua Belas, dengan persetujuan dari

Asisten bagi Dua Belas dan Kuorum Pertama

Tujuh Puluh, merasa terilhami untuk memanggil

seluruh Asisten bagi Dua Belas ke dalam Kuorum

Pertama Tujuh Puluh, untuk memanggil empat

anggota baru dalam kuorum itu, dan untuk mena-

ta ulang Dewan Pertama Tujuh Puluh ….

Dengan gerakan ini, tiga kuorum yang mengatur

Gereja yang dijelaskan melalui wahyu—, Presiden

Utama, Kuorum Dua Belas, dan Kuorum Pertama

Tujuh Puluh,—telah ditetapkan dalam posisinya

sebagaimana diwahyukan oleh Tuhan. Hal ini

akan memungkinkan untuk menangani secara

efektif beban pekerjaan yang berat saat ini dan

untuk mempersiapkan bagi perluasan dan kemaju-

an pekerjaan, dengan mengantisipasi hari ketika

Tuhan akan kembali mengambil alih Gereja dan

kerajaan-Nya” (dalam Conference Report, Oktober

1976, hlm. 10; atau Ensign, November 1976, hlm. 9;

lihat juga buku pedoman siswa, hlm. 641).

 Tanyakan: Apa buktinya bahwa pertumbuhan

Gereja meningkat sejak Presiden Kimball mem-

buat pengumuman ini? Dalam hal apa Kuorum

Tujuh Puluh menjadikan mungkin untuk melak-

sanakan perluasan Gereja?

 Tanyakan: Dalam hal apa penekanan mengenai

konsolidasi mengubah fokus para anggota

Gereja? (lihat buku pedoman siswa, hlm.

610–612). Apa dampaknya pada keluarga?

 Bahaslah pertumbuhan pekerjaan bait suci selama

pelayanan Presiden Kimball (lihat buku pedoman

siswa, hlm. 644–647). Bagikan contoh-contoh ten-

tang pengurbanan yang dibuat oleh Orang-Orang

Suci untuk membantu membangun rumah kudus

Tuhan ini.

 Dengan singkat tinjaulah sejarah bait suci di dekat

Anda. Mintalah kelas membagikan apa artinya

menghadiri bait suci. Mintalah siswa yang pernah

ke bait suci untuk membagikan perasaan mereka

mengenai pengalaman-pengalaman mereka.

3

2

1

MEMENUHI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN

GEREJA DI SELURUH DUNIA

 4 5

92

 Tanyakan: Bagaimana penemuan dan kemudah-

an modern menjadikan mungkin untuk melaku-

kan pekerjaan Tuhan dan tetap berhubungan

dengan Orang-Orang Suci di seluruh dunia?

Tekankan bahwa penemuan terhadap kemudah-

an-kemudahan ini pada saat yang paling dibu-

tuhkan yaitu    bukan karena kebetulan. Bacalah

pernyataan berikut ini.

Archibald F. Bennett “Sister Susa Young Gates

menceritakan kepada saya bahwa dia pernah me-

nanyakan kepada ayahnya [Brigham Young] ada-

kah kemungkinan untuk banyaknya jumlah

pekerjaan bait suci yang harus dilakukan, jika se-

mua orang diberi kesempatan penuh untuk per-

muliaan. Ayahnya memberi tahunya bahwa akan

ada banyak penemuan mengenai sarana dalam pe-

kerjaan penyelamatan, agar tugas sehari-hari kita

dapat dilaksanakan dalam waktu singkat, membe-

ri kita waktu lebih banyak bagi pekerjaan bait suci.

Penemuan-penemuan itu telah datang, dan masih

akan datang, namun banyak orang menyeleweng-

kan waktu yang diperoleh ke jalur lainnya, dan

tidak untuk tujuan sebagaimana yang Tuhan mak-

sudkan” (“Put on Thy Strength, O Zion!”

Improvement Era, Oktober 1952, hlm. 720). 

Penatua Russell M. Nelson “Kita diberkati un-

tuk hidup pada masa kelegaan Injil yang menak-

jubkan seperti ini. Allah mengilhami pikiran

orang-orang hebat untuk menciptakan penemu-

an-penemuan yang meluaskan pekerjaan Tuhan

dalam cara-cara yang tidak pernah diketahui du-

nia ini” (dalam “Computerized Scripture Now

Available,” Ensign, April 1988, hlm. 73).

Penatua Joseph Fielding Smith “Saya berpenda-

pat bahwa jika tidak ada pemulihan Injil, dan

tidak ada organisasi Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir, maka tidak

akan ada radio; tidak ada pesawat terbang, dan

tidak ada penemuan-penemuan baru di bidang

obat-obatan, bahan-bahan kimia, listrik, dan ba-

nyak hal lainnya dimana dunia mendapat manfa-

at dengan penemuan-penemuan seperti itu.

Dengan kondisi seperti itu, berkat-berkat ini

akan ditahan, karena berkat-berkat itu milik

Masa Kelegaan Kegenapan Zaman dimana pe-

mulihan Injil dan organisasi Gereja merupakan

intinya, yang melaluinya terpancar Roh Tuhan di

seluruh dunia. Ilham Tuhan telah dinyatakan dan

tinggal di dalam pikiran manusia, meskipun me-

reka tidak mengetahuinya, dan mereka dipimpin

oleh Tuhan. Dengan cara ini Dia membawa mere-

ka dalam pelayanan-Nya agar tujuan-tujuan dan

kebenaran-Nya, pada saatnya, dapat menjadi

yang tertinggi di bumi ini.

Sekarang izinkan saya mengatakan dengan sing-

kat bahwa saya tidak percaya untuk sekejap pun

bahwa penemuan-penemuan ini terjadi secara

kebetulan, atau bahwa hal itu datang karena ke-

cerdasan luar biasa yang dimiliki oleh orang-

orang dewasa ini dibandingkan mereka yang

hidup pada zaman dahulu. Penemuan itu terjadi

dan masih terjadi karena waktunya telah tiba,

karena Tuhan menghendakinya, dan karena Dia

telah mencurahkan Roh-Nya kepada semua da-

ging” (dalam Conference Report, Oktober 1926,

hlm. 117).

SUMBER TEMA

 S. Dilworth Young, “The Seventies: A Historical

Perspective,” Ensign, Juli 1976, hlm. 14–21.

Sejarah tentang Tujuh Puluh dari tahun 1835

sampai 1976, termasuk uraian biografi tentang

para Presiden Tujuh Puluh.

 Spencer W. Kimball, dalam Conference Report,

Oktober 1976, hlm. 10; atau Ensign, November

1976, hlm. 9.

Presiden Kimball mengumumkan pemanggilan

Asisten bagi Dua Belas dalam Kuorum Pertama

Tujuh Puluh.

 George D. Durrant, “Genealogy and Temple

Work: ‘You Can’t Have One without the Other,’”

Ensign, Agustus 1983, hlm. 18–20.

Sebuah pembahasan mengenai kaitan erat antara

bait suci dan pekerjaan silsilah.

 Neal A. Maxwell, “Spencer, the Beloved: Leader-

Servant,” Ensign, Desember 1985, hlm. 8–19.

Penatua Maxwell menguraikan kehidupan dan

kontribusi Presiden Kimball.

 L. Tom Perry, Bearing Down in Pure Testimony,

ceramah kepada para pendidik agama CES,

2 Februari 1986, hlm. 2–4.

Penatua Perry meninjau banyak kemajuan tekno-

logi sejak Pemulihan yang membantu menyebar-

kan pesan Injil di seluruh dunia.


 Kathleen Lubeck, “The New Hymnbook,” Ensign,

September 1985, hlm. 7–9.

Sejarah tentang nyanyian rohani Gereja.

 Marion G. Romney, dalam Conference Report,

April 1982, hlm. 125–129; atau Ensign, Mei 1982,

hlm. 87–89.

Presiden Romney membahas program kesejahte-

raan Gereja dan pentingnya kemandirian.

93

 N. Eldon Tanner, dalam Conference Report,

Maret–April 1979, hlm. 119–120; atau Ensign, Mei

1979, hlm. 85–86; Ezra Taft Benson, dalam

Conference Report, Maret–April 1979, hlm.

120–25; atau Ensign, Mei 1979, hlm. 86–89.

Ceramah-ceramah yang menekankan peranan

dewan-dewan dalam pemerintahan Gereja.

 “The Gospel of Love: Stories about President

Spencer W. Kimball,” Ensign, Desember 1985,

hlm. 20–24.

 “The Words of a Prophet,” Ensign, Desember

1985, hlm. 26–29.

Ajaran-ajaran terpilih dari Presiden Kimball.

 “The Resolve of Obedience,” Ensign, Desember

1985, hlm. 30–32.

Pengalaman-pengalaman dari kehidupan

Presiden Kimball.

 Ezra Taft Benson, “Spencer W. Kimball: A Star of

the First Magnitude,” Ensign, Desember 1985,

hlm. 33–35.

Penghormatan Presiden Benson bagi Presiden

Kimball.

 D. Arthur Haycock, “He Went about Doing

Good,” Ensign, Desember 1985, hlm. 38–39.

Kisah-kisah mengenai Presiden Kimball.

 Russell M. Nelson, “Spencer W. Kimball: Man of

Faith,” Ensign, Desember 1985, hlm. 39–41.

Penatua Nelson menyatakan kekagumannya pa-

da Presiden Kimball.

 Richard O. Cowan, Temples to Dot the Earth (Salt

Lake City: Bookcraft, 1989), hlm. 171–220.

Bab 10 dari buku ini menjelaskan mengenai bait

suci-bait suci di seluruh dunia. Bab 11 mengu-

raikan tentang bagaimana kemajuan teknologi

telah membantu pekerjaan sejarah keluarga dan

menekankan tanggung jawab Orang-Orang

Suci untuk melakukan pekerjaan ini bagi lelu-

hur mereka.

94

TEMA

Presiden Ezra Taft Benson memberikan penekan-

an yang diperbarui terhadap Kitab Mormon dan

pentingnya kitab itu dalam kehidupan para

Orang Suci Zaman Akhir.

Para pemimpin Gereja terus menerima arahan

yang diilhami mengenai organisasi Gereja karena

Gereja meluas di seluruh dunia.

Para pemimpin Gereja mengungkapkan masalah-

masalah penting yang memengaruhi rumah

tangga, bangsa, dan berbagai bagian dunia.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku pedoman siswa, bab 46, hlm. 650–664.

 Ajaran dan Perjanjian 84:54–61.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah bersama siswa undangan yang dikelu-

arkan oleh Presiden Benson dan para penasihat-

nya yang baru dipanggil kepada mereka yang

tidak menaati perintah-perintah untuk datang

kepada Kristus dan membawa kembali ke dalam

kandang (lihat “An Invitation to Come Back,”

Church News, 22 Desember 1985, hlm. 3; lihat

juga buku pedoman siswa, hlm. 651–652).

 Bahaslah nasihat Presiden Benson untuk memban-

jiri bumi dengan Kitab Mormon (lihat Conference

Report, April 1987, hlm. 104–108; atau Ensign, Mei

1987, hlm. 83–85) dan untuk membersihkan diri

Anda sendiri (lihat Conference Report, April 1986,

hlm. 3–6; atau Ensign, Mei 1986, hlm. 4–7).

 Bahaslah ceramah Presiden Benson mengenai

kesombongan (lihat Conference Report, April

1989, hlm. 3–7; atau Ensign, Mei 1989, hlm. 4–7).

Bahaslah dampak kesombongan terhadap orang-

orang. Tanyakan: Bagaimana Kitab Mormon

membantu kita mengenali dan menghindari ke-

sombongan? Tanyakan kepada siswa apa arti

pernyataan di bawah ini bagi mereka: “Dalam tu-

lisan suci tidak ada hal lain seperti kesombongan

yang benar” (dalam Conference Report, April

1989, hlm. 3; atau Ensign, Mei 1989, hlm. 4).

 Beritahukan kepada siswa bahwa Presiden

Benson menyampaikan sejumlah ceramah kepada

kelompok-kelompok tertentu ketika dia menjadi

Presiden Gereja. Bahaslah nasihat yang diberikan

nabi kita di zaman modern ini kepada berbagai

kelompok di Gereja, misalnya kelompok imamat,

Lembaga Pertolongan, remaja, dan lajang.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada remaja

putra pemegang imamat.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada remaja

putri di Gereja.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para ibu

di Sion.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para

ayah di Israel.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para la-

jang dewasa di Gereja.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada para

sister dewasa lajang di Gereja.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada anak-

anak di Gereja.

• Bahaslah nasihat yang diberikan kepada orang-

orang yang lanjut usia di Gereja. 

Bahaslah iman yang diperlukan untuk mengikuti

nasihat dari nabi yang hidup. Berikan kesaksian

tentang berkat-berkat yang datang melalui kepa-

tuhan.

 Tinjaulah pernyataan Presiden Benson kepada

para ibu di Sion dan ayah di Israel (lihat Come

Listen to a Prophet’s Voice, hlm. 25–47; lihat juga

buku pedoman siswa, hlm. 653–654). Bahaslah

nasihat yang dia berikan kepada para ibu dan

ayah. Tanyakan: Apa dua tanggung jawab kudus

yang harus diemban seorang ayah? Bacalah per-

nyataan berikut.

Penatua Harold B. Lee “Seorang pria datang

menemui saya dan mengatakan bahwa dia telah

mendengar sejumlah pria muncul secara misteri-

us kepada sekelompok petugas bait suci dan

mengatakan kepada mereka, ‘Anda lebih baik

bergegas menyimpan makanan selama satu, atau

dua, atau. 

 tiga tahun, karena akan datang suatu
masa ketika tidak akan ada lagi makanan.’ Dia
menanyakan kepada saya apa pendapat saya,
dan saya mengatakan,’Apakah Anda mengikuti
konferensi bulan April 1936?’ 
Dia menjawab, ‘Tidak, saya tidak bisa datang.’
3
2
1
MASA TANTANGAN DAN
PERTUMBUHAN
 4 6
95
Dan saya mengatakan, ‘Anda seharusnya mem-
baca laporan tentang apa yang dikatakan oleh
para Pemimpin pada konferensi itu?’
‘Tidak.’
‘Nah,’ saya katakan, ‘dalam konferensi itu Tuhan
memberikan sebuah wahyu mengenai penyim-
panan makanan. Bagaimana di dunia ini Tuhan
akan mengajar Anda apa yang Dia kehendaki
untuk Anda lakukan jika Anda tidak ada di sana
ketika Dia menyatakannya, dan Anda tidak
meluangkan waktu untuk membacanya setelah
hal itu dinyatakan?’
Kita hidup di dunia yang terus berubah. Tuhan
akan tetap memberikan informasi kepada umat-
Nya, jika mereka mau mendengar. Sebagaimana
Presiden Clark mengatakan dalam sebuah cera-
mah klasik yang dia berikan. ‘Kita tidak memer-
lukan seorang nabi; kita memerlukan telinga
yang mau mendengar’ (lihat Conference Report,
Oktober 1948, hlm. 82). Itulah kebutuhan terbesar
dalam generasi kita” (“The Place of the Living
Prophet, Seer, and Revelator,” dalam Charge to
Religious Educators, edisi ke-2 [Salt Lake City: The
Church of Jesus Christ of Latter-day Saints, 1982],
hlm. 109).
Tanyakan bagaimana pernyataan ini berhubung-
an dengan nasihat Presiden Benson kepada
orang tua dan yang lainnya. Berikan kesaksian
bahwa kita harus memiliki ”telinga yang mende-
ngarkan” bagi perkataan dari nabi yang hidup.
 Tinjaulah bersama siswa Anda beberapa isu mo-
ral yang dibicarakan Presidensi Utama pada ta-
hun 1980-an (lihat buku pedoman siswa, hlm.
654–656). Tanyakan: Manakah dari masalah-ma-
salah itu yang memengaruhi para anggota Gereja
di area kita?
 Bahaslah beberapa perubahan penting dalam pe-
merintahan dan kebijakan Gereja yang terjadi se-
lama kepemimpinan Presiden Benson (misalnya,
penghentian kuorum-kuorum tujuh puluh wila-
yah, panggilan untuk lebih banyak misionaris,
dan kejelasan tentang sejumlah tanggung jawab
uskup; lihat buku pedoman siswa, hlm. 656–657).
 Bahaslah peristiwa-peristiwa yang berkaitan de-
ngan dibukanya Eropa Timur bagi pekerjaan
misionaris (lihat buku pedoman siswa, hlm.
661–663). Tanyakan: Perubahan-perubahan apa
saja yang memungkinkan banyak orang di Eropa
Timur untuk belajar tentang Gereja?
SUMBER TEMA
 Mark E. Petersen, “President Ezra Taft Benson,”
Ensign, Januari 1986, hlm. 2–13.
Sebuah rangkuman mengenai kehidupan
Presiden ketiga belas Gereja.
 Ezra Taft Benson, “Joy in Christ,” Ensign, Maret
1986, hlm. 2–5.
Presiden Benson membagikan kesaksiannya ten-
tang Yesus Kristus.
 Ezra Taft Benson, dalam Conference Report,
Oktober 1986, hlm. 3–7; atau Ensign, November
1986, hlm. 4–7.
Presiden Benson menasihati para Orang Suci un-
tuk mempelajari serta menjalankan asas-asas
yang diajarkan dalam Kitab Mormon.
 Richard G. Scott, dalam Conference Report,
Oktober 1988, hlm. 89–91; atau Ensign, November
1988, hlm. 76–77.
Presiden Benson menyatakan kepada Penatua
Scott bahwa Gereja perlu menggunakan Kitab
Mormon sebagaimana yang Tuhan maksudkan.

 Ezra Taft Benson, A Witness and a Warning: A
Modern-day Prophet Testifies of the Book of Mormon
(Salt Lake City: Deseret Book Co., 1988).
Kumpulan khotbah Presiden Benson mengenai
pentingnya Kitab Mormon bagi Orang-Orang
Suci Zaman Akhir dan dunia.
 Brigham Young University Studies, Musim Dingin
1987, Musim Semi 1987.
Dua buku dalam memperingati pengenalan Injil ke
Inggris Raya, sebagai peringatan satu setengah
abad kedatangan misionaris pertama di sana.
 Mark E. Petersen, “Ezra Taft Benson: ‘A Habit of
Integrity,’“ Ensign, Oktober 1974, hlm. 15–29.
Uraian biografis tentang Presiden Benson.
 Sheri L. Dew, Ezra Taft Benson: A Biography (Salt
Lake City: Deseret Book Co., 1987).
Sebuah biografi lengkap tentang Presiden Benson.
 Boyd K. Packer, “President Gordon B. Hinckley,
First Counselor,” Ensign, Februari 1986, hlm. 2–9.
Uraian biografi tentang Presiden Gordon B.
Hinckley.
 Jeffrey R. Holland, “President Thomas S.
Monson: Man of Action, Man of Faith, Always
‘on the Lord’s Errand,’ “ Ensign, Februari 1986,
hlm. 10–17.
Uraian biografis tentang Presiden Thomas S.
Monson.
96
TEMA
Gereja terus tumbuh dan memperkuat Orang-
Orang Suci di seluruh dunia.
Para anggota Gereja bertekad untuk “mengingat
orang miskin” (A&P 42:30) dan menyumbangkan
waktu, bakat, serta uang untuk membantu orang
yang membutuhkan di seluruh dunia.
Presiden Howard W. Hunter memberikan pene-
kanan yang diperbarui untuk menghadiri bait
suci dan menasihati Orang Suci untuk mene-
tapkannya sebagai lambang dari keanggotaan
mereka.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
 Buku pedoman siswa, bab 47, hlm. 665–676.
 Pernyataan Resmi 2.
 Ajaran dan Perjanjian 38:35; 42:30; 52:40.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
 Tugasi empat siswa sebelumnya untuk melapor-
kan mengenai pertumbuhan Gereja terkait de-
ngan Afrika Barat, Pusat Yerusalem, Timur
Tengah, dan Amerika Latin (lihat buku pedoman
siswa, hlm. 665–668). Mintalah siswa menyam-
paikan laporan mereka. Tinjaulah pernyataan
berikut.
Presiden Gordon B. Hinckley “Anda yaitu   
bagian dari gerakan besar zaman akhir ini yang
meluas di seluruh bumi. Sister Hinckley menga-
takan bahwa kami pernah di Brasil. Kami pernah
berada di banyak tempat lainnya selain Brasil.
Pertama-tama kami pergi ke Kolombia, dan ke-
mudian ke Peru, lalu ke Bolivia, dimana kami
mencangkul tanah bagi bait suci di Cochabamba.
Saat itu hujan lebat sekali, namun kami menga-
dakan upacara pencangkulan tanah di sana.
Kemudian kami pergi ke Santiago, Cile, dan me-
nikmati saat yang luar biasa di sana; kemudian
ke Buenos Aires, Argentina, dimana kami berte-
mu dengan hampir 50.000 orang di stadion besar
sepak bola. Dari Buenos Aires ke Porto Alegre,
Brasil, dan kemudian ke São Paulo, dimana kami
juga mengadakan pertemuan dengan kehadiran
besar di stadion sepak bola; lalu ke Recife … [di-
mana] kami mencangkul tanah untuk sebuah bait
suci baru. Kemudian kami pergi ke Manaus, le-
bih dari seribu mil jauhnya dari Amazon, dimana
Gereja tumbuh. Di sana ada tiga wilayah Sion sa-
at ini. Kami memiliki 137 wilayah di Brasil. Hal-
hal berubah. Oh, betapa mereka telah pindah ke
Amerika Selatan. Gereja tumbuh dalam cara
yang menakjubkan dan luar biasa” (Teaching of
Gordon B. Hinckley [Salt Lake City: Deseret Book
Co., 1997], hlm 100).
 Bawalah beberapa majalah Ensign dan Church
News terbaru ke kelas. Bagikan majalah itu kepa-
da siswa. Mintalah mereka membagikan apa
yang mereka temukan mengenai pertumbuhan
Gereja di seluruh dunia. Berikan kesaksian bah-
wa pertumbuhan ini menggenapi nubuat dari ba-
nyak nabi di sepanjang abad.
 Jelaskan bahwa pertumbuhan Gereja yang men-
dunia telah memungkinkan dalam membantu
mereka yang membutuhkan (lihat buku pedo-
man siswa, hlm. 668–670). Bagikan pernyataan
berikut:
Presiden Thomas S. Monson “Pendanaan peng-
operasian Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang
Suci Zaman Akhir di seluruh dunia berdasarkan
persepuluhan, anggota menyumbangkan
10 persen dari pendapatan mereka, sebagaimana
ditetapkan oleh Nabi Maleakhi dari Perjanjian
Lama. Selain persepuluhan, di Gereja kita memi-
liki apa yang kita sebut persembahan puasa. Para
anggota Gereja berpuasa sekali sebulan dan me-
nyumbangkan jumlah yang sama dari makanan
yang tidak kita makan—dan tambahan apa pun
yang kita ingin berikan—sebagai persembahan
puasa untuk membantu orang miskin dan yang
membutuhkan.
Untuk memberikan gagasan tentang tingkat ban-
tuan kesejahteraan konvensional yang diberikan
oleh Gereja, izinkan saya membagikan kepada
Anda sebuah daftar singkat mengenai sejumlah
proyek kesejahteraan yang dijalankan Gereja:
• 100 gudang.
• 80 tempat pengalengan.
3
2
1
 4 7
PERTUMBUHAN YANG
BERKELANJUTAN SELAMA AWAL
TAHUN 1990-AN
97
• 97 pusat kepegawaian di seluruh dunia.
• 45 toko Deseret Industries.
• 63 kantor Layanan Sosial OSZA.
• 106 proyek produksi yang dikelola imamat.
• 1.049 misionaris kesejahteraan di 33 negara.
yaitu    hal yang menakjubkan untuk melihat
apa yang dicapai sebagai hasil dari investasi dan
upaya ini” (“Our Brothers’s Keepers,” Ensign,
Juni 1998, hlm. 34).
 Kemukakan kepada siswa bahwa di luar kepri-
hatinan bagi perbedaan-perbedaan mengenai bia-
ya dalam menyokong misionaris di berbagai
tempat di dunia, Presidensi Utama memutuskan
untuk membuat kebijakan baru (lihat buku pedo-
man siswa, hlm. 671–672). Tanyakan: Apakah ke-
bijakan baru? Bagaimana hal ini membantu
menyediakan kebutuhan bagi misionaris setem-
pat di negara-negera selain Amerika Serikat dan
Kanada?
 Tanyakan: Apakah kemajuan terbaru dalam
program sejarah keluarga Gereja yang telah
membantu meluaskan dan menyederhanakan ri-
set sejarah keluarga? (Jawaban dapat mencakup
komputer, layanan referal, perpustakaan wila-
yah, prosedur pengiriman yang dikembangkan,
situs jaringan sejarah keluarga Gereja, dan lain-
lain). Tinjaulah pemberitahuan berikut bersama
siswa Anda:
“Informasi silsilah bagi hampir 400 juta orang
yang telah meninggal sekarang tersedia cuma-cu-
ma lewat Internet di jaringan Situs baru Gereja:
www.familysearch.org.
‘Di tahun-tahun terakhir ini, teknologi telah me-
mungkinkan untuk memindahkan catatan-catatan
silsilah ke database besar dan menerbitkan infor-
masi secara on-line atau dalam compact disc,’ tutur
Presiden Gordon B. Hinckley pada konferensi
pers yang diadakan tanggal 24 Mei dalam Family
History Library® di Salt Lake City. ‘Meskipun de-
mikian, saat ini, kita mengambil langkah yang te-
lah lama dinantikan yaitu mengakses di rumah
lewat Internet pada sejumlah materi paling pen-
ting dalam Family History Library.’
Dia menambahkan: ‘Kami mulai menguji situs
Jaringan ini pada tanggal 1 April, dan tanggap-
annya sungguh luar biasa. Para pengguna ba-
nyak sekali yang mengucapkan terima kasih.
Sejak itu, tanpa promosi atau publisitas yang
diminta apa pun, situs ini  telah memiliki
lebih dari 200 jumlah pengakses, yang menjadi-
kan situs itu sebagai salah satu dari situs yang
paling banyak dicari di Internet bahkan sebelum
peluncuran resminya’” (“Family History Web
Site Launched,” Ensign, Agustus 1999, hlm. 74).
 Bahaslah pentingnya pekerjaan sejarah keluarga
dan pekerjaan bait suci. Bagikan pernyataan beri-
kut oleh Presiden Gordon B. Hinckley, yang saat
itu anggota Presidensi Utama.
Presiden Gordon B. Hinckley “Dalam semangat
kasih dan pengudusan, kita harus mengabdikan
diri kita sendiri dalam pekerjaan penebusan
orang-orang yang telah meninggal melalui pela-
yanan di bait suci Tuhan” (dalam Conference
Report, April 1983, hlm. 8; atau Ensign, Mei 1983,
hlm. 8). 
 Jelaskan bahwa meskipun kepemimpinan
Presiden Howard W. Hunter lebih pendek dari-
pada nabi lain mana pun pada masa kelegaan
(sembilan bulan), pengaruhnya terhadap Gereja
masih dirasakan. Tanyakan: Apakah “keinginan
terdalamnya” sebagai Presiden Gereja yang baru
dipanggil? (lihat buku pedoman siswa, hlm.
674–675). Apa yang dia katakan seharusnya men-
jadi “gol terakhir duniawi” kita? Bacalah pernya-
taan berikut.
Presiden Howard W. Hunter “Seperti yang Anda
ketahui, di awal bulan ini saya memulai pelayan-
an saya dengan menyatakan hasrat yang dalam
untuk memiliki lebih banyak lagi anggota Gereja
yang layak memasuki bait suci. Seperti di zaman
Joseph, memiliki anggota yang layak dan meneri-
ma endowmen yaitu    kunci di seluruh dunia.
Kelayakan akan bait suci menjamin bahwa kehi-
dupan kita selaras dengan kehendak Tuhan, dan
kita membiasakan diri untuk menerima bimbing-
an-Nya dalam kehidupan kita.
Oleh karena itu berada di tempat bait suci saat
ini menyatukan dan membawa antisipasi.
Tanggung jawab yang saya rasakan bagi pekerja-
an yang diresmikan Nabi Joseph memenuhi saya
dengan keputusan untuk melakukan semampu
saya pada masa dan zaman yang mengizinkan
saya. Sungguh Joseph yaitu    orang yang setia
dan benar pada masa dan zamannya!” (“The
Temple of Nauvoo,” Ensign, September 1994,
hlm. 62–63).


TEMA
Presiden Gordon B. Hinckley membawa ke da-
lam organisasinya pengalaman kepemimpinan-
nya yang luas, keahliannya dengan media, dan
kesediaannya berkeliling dunia untuk bertemu
dengan Orang-Orang Suci.
Gereja menerbitkan “Keluarga: Pernyataan kepada
Dunia,” yang menyatakan pandangan Injil tentang
keluarga dan seruan kepada semua orang untuk
memperkuat rumah tangga dan keluarga.
Pada bulan Februari 1996 keanggotaan Gereja di
luar Amerika Serikat menjadi lebih besar daripa-
da di Amerika Serikat.
Gereja terus “keluar dari kegelapan” karena
Gereja meluas ke banyak negara, membangun
bait suci-bait suci baru, serta menerima lebih ba-
nyak perhatian dari media.
Presiden Hinckley mengumumkan bahwa bait
suci-bait suci yang lebih kecil akan dibangun di
seluruh dunia, yang memberi keleluasaan bagi
Orang-Orang Suci di daerah terpencil untuk me-
nikmati berkat-berkat bait suci.
Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul
menyatakan kesaksian mereka tentang Kristus
kepada dunia dalam “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul.”
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
 Buku pedoman siswa, bab 48, hlm. 677–695.
 Ajaran dan Perjanjian 1:30; 123:11–17.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
 Tinjaulah bagian “Persiapan Seorang Nabi” dalam
buku pedoman siswa (hlm. 677–680). Bagikan de-
ngan siswa sejumlah prestasi dalam kehidupan
Presiden Hinckley. Kenali sejumlah pengalaman
yang membantu mempersiapkannya bagi pemang-
gilannya sebagai Presiden Gereja. Tanyakan: Apa
pelatihan awal yang dia miliki dengan media?
 Bacalah Ajaran dan Perjanjian 123:11–17.
Tanyakan: Kita berutang apa kepada “angkatan
muda” dan “yang murni hatinya”? (ayat 11).
 Tanyakan: Menurut buku pedoman siswa, apa
salah satu keprihatinan utama Presiden Hinckley
setelah dia menjadi Presiden Gereja? (lihat hlm.
680). Apa saja cara-cara Gereja menentang penga-
ruh-pengaruh duniawi yang mengancam keluar-
ga? Tinjaulah bersama siswa Anda asas-asas
yang diajarkan dalam “Keluarga: Pernyataan ke-
pada Dunia” (Ensign, November 1995, hlm. 102;
lihat juga Gordon B. Hinckley, “Stand Strong
against the Wiles of the World,” Ensign,
November 1995, hlm. 98–101). 
 Kita hidup dalam apa yang disebut banyak
orang “zaman informasi.” Presiden Hinckley te-
lah terlibat dengan media di sebagian besar hi-
dupnya. Dia muncul dalam program televisi dan
radio, menciptakan pengalaman umum yang po-
sitif untuk Gereja. Ceritakan beberapa penekanan
tentang penampilan Presiden Hinckley dalam 60
Minutes and Larry King Live (lihat buku pedoman
siswa, hlm. 682–684).
 Tinjaulah sejumlah peristiwa tak terlupakan
dari sejarah Gereja terkini. Anda dapat menyerta-
kan perincian mengenai perjalanan Presiden
Hinckley keliling dunia, perayaan setengah abad
para pionir, pertumbuhan Gereja, pembangunan
Pusat Konferensi yang baru, serta tonggak berse-
jarah yang diuraikan dalam buku pedoman sis-
wa (hlm. 684–685), Ensign, atau Church News.
Tanyakan: Apa saja peristiwa sejarah Gereja yang
telah terjadi baru-baru ini di area kita?
 Tinjaulah lokasi bait suci di seluruh dunia (lihat
buku pedoman siswa, hlm. 690–691). Tanyakan:
Bait suci mana saja yang telah dikuduskan atau
diumumkan baru-baru ini? Lima bait suci mana
saja yang paling dekat dengan kita? Seberapa
pentingkah menurut Anda apa yang dikatakan
Presiden Hinckley bahwa sebuah bait suci dapat
dijangkau oleh setiap Orang Suci di seluruh du-
nia? Bacalah pernyataan berikut ini.
Presiden Gordon B. Hinckley “Saya memiliki
keinginan yang membara bahwa bait suci ditem-
patkan dalam jarak yang dapat dijangkau oleh
Orang-Orang Suci Zaman Akhir di seluruh dunia.
Kita dapat memulainya sangat cepat. Kita berusa-
ha untuk memastikan bahwa setiap bait suci akan
6
5
4
3
2
1
 4 8
GEREJA MUNCUL DARI
KEADAANNYA YANG
TIDAK DIKENAL
100
berada di lokasi strategis dimana akan terdapat
lingkungan huni yang baik untuk jangka waktu
yang lama. Harga bangunan di area semacam itu
biasanya tinggi. Bait suci merupakan bangunan
yang jauh lebih rumit untuk dibangun dibanding-
kan dengan gedung pertemuan biasa. Bait suci di-
bangun dengan standar arsitektur yang lebih
tinggi. Bangunan itu memerlukan waktu lebih la-
ma dan biaya lebih banyak. Pekerjaan itu bergerak
secepat semampu kita. yaitu    doa tetap saya agar
bait suci dipercepat pembangunannya agar lebih
banyak dari umat kita dapat dengan mudah ma-
suk ke rumah kudus Tuhan.
“Brigham Young pernah mengatakan bahwa jika
kaum remaja sungguh-sungguh memahami ber-
kat-berkat pernikahan bait suci, mereka akan ber-
usaha pergi ke Inggris jika memang diperlukan
(lihat Journal of Discourse, 11:118). Kami berharap
mereka tidak perlu pergi ke tempat yang jauh”
(dalam Conference Report, September–Oktober
1995, hlm. 71; atau Ensign, November 1995, hlm.
52–53).
 Bahkan sebelum dia menjadi Presiden Gereja,
Presiden Hinckley menguduskan lebih banyak
bait suci daripada orang lain pada masa kelegaan
ini. Bacalah pernyataan berikut yang disampai-
kan Presiden Hinckley pada pembukaan konfe-
rensi umum bulan Oktober 1999. Tekankan
bahwa golnya yaitu    memiliki 100 bait suci yang
beroperasi.
Presiden Gordon B. Hinckley “Saya mengambil
kesempatan pagi ini untuk memberi tahu Anda
secara singkat tentang kemajuan yang kita buat
terhadap gol memiliki 100 bait suci yang berope-
rasi pada tahun 2000.
“Sejak bulan pertama tahun ini kita telah mengu-
duskan [delapan] bait suci …. Antara sekarang dan
akhir tahun, kami akan menguduskan … tujuh la-
gi. Di akhir tahun 1999, kami mengantisipasi bah-
wa akan terdapat 68 bait suci yang beroperasi ….
Ratusan ribu nonanggota telah menghadiri open
house yang berkaitan dengan pembukaan bait suci
baru. Mereka telah melakukannya dengan penuh
khidmat dan rasa hormat. Dalam banyak hal, tan-
pa diragukan lagi, bait suci yaitu    bangunan ter-
baik di kota-kota dimana bait suci itu berada.
Orang-orang mengagumi keindahannya. Namun
di antara banyak hal lainnya, mereka paling ter-
kesan dengan gambar tentang Juruselamat yang
mereka lihat di rumah-rumah kudus itu. Mereka
tidak lagi menganggap kita sebagai umat non-
Kristen. Mereka harus mengetahui bahwa tokoh
utama dalam semua peribadatan kita yaitu   
Tuhan Yesus Kristus ….
Kita akan melanjutkan pekerjaan pengudusan ta-
hun depan. Tahun itu akan menjadi saat yang sa-
ngat sibuk. Kami mengantisipasi pengudusan itu
mungkin sebanyak 42 bait suci lagi. Ketika kami
selesai pada tahun 2000, jika rencana-rencana se-
karang terwujud, kita tidak hanya memiliki 100
yang telah kita upayakan, namun mungkin lebih
banyak dari itu.
Kami tidak akan berhenti. Kita mungkin tidak
akan membangun dengan kecepatan yang sama,
namun kami akan melanjutkan selama Tuhan
menghendaki agar pekerjaan terus dilaksanakan”
(dalam Conference Report, Oktober 1999, hlm.
3–4; atau Liahona, Januari 2000, hlm. 4–6).
Kemudian dalam konferensi, Presiden Hinckley
menyatakan:
“Biarkanlah tahun yang lalu berlalu. Marilah me-
nyambut tahun yang baru. Biarlah abad yang lalu
berlalu. Biarkan abad yang baru menggantikan-
nya. Ucapkan selamat tinggal pada sebuah mileni-
um. Sambutlah seribu tahun yang baru.
Dengan demikian kita akan maju melangkah ke
jalan pertumbuhan dan kemajuan serta perluas-
an, menyentuh demi kebaikan kehidupan orang-
orang di mana saja sejauh bumi akan bertahan.
Pada beberapa tahap dalam seluruh pertumbuh-
an ini, Yesus Kristus akan menampakkan diri
untuk memerintah dalam kemegahan di bumi.
Tidak seorang pun tahu kapan itu terjadi. Bahkan
tidak seorang malaikat pun di surga akan me-
ngetahui saat kedatangan-Nya. Namun itu akan
menjadi hari penyambutan” (dalam Conference
Report, Oktober 1999, hlm. 95; atau Liahona,
Januari 2000, hlm. 90).
Di akhir konferensi, Presiden Hinckley menya-
takan:
“Sewaktu hari ini kita menutup pintu Tabernakel
ini dan memandang ke depan untuk membuka
pintu Pusat Konferensi April yang akan datang,
kita juga melakukannya dengan kasih, dengan
pengharapan, dengan rasa hormat, dan dengan
kekhidmatan bagi gedung ini dan bagi mereka
yang telah mendahului kita, yang membangun
dengan sangat baik, dan yang hasil karyanya te-
lah melayani sejak lama” (dalam Conference
Report, Oktober 1999, hlm. 117; atau Liahona,
Januari 2000, 110).
 Bagikan salinan dari “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul” (Liahona, April 2000,
hlm. 2–3) kepada setiap anggota kelas. Mintalah
mereka membacanya dan membagikan perasaan
mereka mengenai apa yang dikatakan dalam
101
dokumen itu. Jelaskan bahwa mereka masing-
masing juga dapat memberikan kesaksian ten-
tang Yesus Kristus. Tanyakan kepada siswa
apakah mereka telah menulis kesaksian mereka
dalam sejarah pribadi. Imbaulah mereka untuk
mempersiapkan diri untuk memberikan kesaksi-
an sesering Roh membisikkan kepadanya untuk
melakukannya.
SUMBER TEMA
 Gordon B. Hinckley, Teachings of Gordon B.
Hinckley (Salt Lake City: Deseret Book Co., 1997).
Ajaran-ajaran pilihan dari Presiden Hinckley.
 Boyd K. Packer, “President Gordon B. Hinckley,
First Counselor,” Ensign, Februari 1986, hlm. 2–9.
Uraian biografis tentang Presiden Hinckley.
 Sheri L. Dew, Go Forward with Faith: The Biography
of Gordon B. Hinckley (Salt Lake City: Deseret
Book Co., 1996).
Biografi lengkap tentang Presiden Hinckley.
 Gordon B. Hinckley, “Stand Strong against the
Wiles of the World,” Ensign, November 1995,
hlm. 98–101.
Presiden Hinckley menyajikan pernyataan me-
ngenai keluarga.
 “Keluarga: Pernyataan kepada Dunia,” Liahona,
Oktober 1998, 24.
Pernyataan resmi oleh Presidensi Utama dan
Kuorum Dua Belas Rasul yang menjelaskan pan-
dangan Injil mengenai keluarga.
 “President Hinckley Speaks Out on Live TV
Show,” Church News, 12 September 1998, hlm.
3–4, 13.
Kutipan dari penampilan Presiden Hinckley da-
lam program televisi Larry King.
 “President Hinckley Dedicates the First of
Smaller Temples,” Church News, 1 Agustus 1998,
hlm. 3, 11.
Memerinci pengudusan Bait Suci Monticello Utah.
 Gordon B. Hinckley, dalam Conference Report,
September–Oktober 1995, hlm. 92–96; atau
Ensign, November 1995, hlm. 70–72.
Presiden Hinckley menyatakan kasihnya dan
meminta semua anggota Gereja memajukan pe-
kerjaan.
 “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”
Liahona, April 2000, hlm. 2–3.
Sebuah kesaksian resmi tentang Yesus Kristus
dari para anggota Presidensi Utama dan Kuorum
Dua Belas Rasul kepada dunia.
102
TEMA
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci
Zaman Akhir yaitu    batu yang dilihat Daniel
yang akhirnya akan memenuhi bumi.
Semua nabi telah bersaksi bahwa Tuhan mem-
bimbing ke tujuan akhir Gereja ini.
Pemulihan Injil telah memberkati banyak kehi-
dupan, dan Gereja akan terus memenuhi tujuan
akhirnya.
BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI
 Buku pedoman siswa, bab 49, hlm. 696–699.
 Daniel 2.
 Ajaran dan Perjanjian 65.
PENDEKATAN YANG DISARANKAN
 Bahaslah tujuan akhir Gereja sebagaimana dinu-
buatkan dalam tulisan suci. Tulisan suci berikut
ini dapat bermanfaat: Daniel 3:44; Ajaran dan
Perjanjian 45:64–71; 115:5–7. Bacalah pernyataan
berikut:
Penatua John Taylor “Kami percaya bahwa kami
akan membangun bait suci-bait suci yang indah
dan megah serta kota-kota yang indah yang akan
menjadi kebanggaan, kehormatan serta kemulia-
an bagi seluruh dunia. Kami percaya bahwa
umat ini akan unggul dalam kesusasteraan, da-
lam ilmu pengetahuan dan seni serta karya-karya
buatan tangan. Sesungguhnya, akan terdapat
pengkonsentrasian kebijaksanaan, bukan hanya
kebijaksanaan gabungan dari dunia yang seka-
rang ada, namun orang akan diilhami yang ber-
kaitan dengan semua masalah ini dalam satu
cara dan sampai pada taraf yang tidak pernah
mereka alami sebelumnya, dan kami percaya
akhirnya memiliki, ketika tujuan Tuhan tercapai,
bangunan yang paling menakjubkan, paling me-
nyenangkan dan taman yang indah, pakaian
yang bagus dan paling mahal, dan umat yang
paling sehat serta paling cerdas yang akan ting-
gal di bumi. Ini yaitu    bagian dari iman kita”
(dalam Journal of Discourses, 10:147).
 Ketika Sion ditegakkan dalam keindahan dan ke-
hormatan serta kemuliaannya, para raja dan ratu
di bumi akan datang, supaya mereka mendapat-
kan informasi dan mengajarkan hal yang sama
kepada umat mereka. Mereka akan datang sewak-
tu mereka memahami kebijaksanaan Salomo” (The
Gospel Kingdom, diseleksi oleh G. Homer Durham
[Salt Lake City: Bookcraft, 1987], 216).
Presiden Gordon B. Hinckley “Kemajuan Gereja
di zaman kita sungguh-sungguh menakjubkan.
Allah surga telah mendatangkan mukjizat pada
zaman akhir ini, dan apa yang telah kita lihat ia-
lah tanda dari hal-hal yang lebih besar yang akan
datang” (“We Have a Work to Do,” Ensign,
Februari 1988, hlm. 6).
Penatua Neal A. Maxwell “Sekarang kita mema-
suki zaman dimana kita semua sebagai anggota
Gereja, menurut penilaian saya, akan mengha-
dapi beberapa tantangan khusus yang mengha-
ruskan kita mengikuti para Pemimpin. Semua
hal mudah yang harus dilakukan Gereja telah di-
lakukan. Mulai saat ini, yang lebih menarik dan
berbahaya, petualangan besar dan peran sebagai
pengikut akan diuji dalam beberapa cara yang
menarik” (“The Old Testament: Relevancy within
Antiquity,” dalam A Symposium on the Old
Testament [Salt Lake City: The Church of Jesus
Christ of Latter-day Saints, 1979], hlm. 12).
 Bagikan pernyataan berikut, dan imbaulah siswa
untuk menangkap visi tentang siapa mereka dan
apa peranan yang akan mereka mainkan dalam
tujuan Gereja.
Penatua Neal A. Maxwell “Kita telah lama men-
dengar, dan percaya, bahwa Tuhan telah menca-
dangkan roh-roh istimewa untuk datang di masa
kelegaan kegenapan zaman akhir. Angkatan mu-
da Gereja dari remaja putra dan putri yaitu    ba-
gian dari barisan depan. Dicadangkan oleh Tuhan
untuk zaman ini, mereka harus dipelihara oleh
orang tua mereka dan dipersiapkan bagi saat isti-
mewa mereka dalam sejarah manusia! Mereka
telah ditahan untuk datang pada zaman ini, na-
mun sekarang mereka perlu didorong maju untuk
memenuhi tugas mereka” (“Unto the Rising
Generation,” Ensign, April 1985, hlm. 8).
Penatua Dean L. Larsen “Saya tidak percaya
bahwa Anda di bumi ini pada saat ini secara ke-
betulan. Saya percaya Anda memenuhi syarat
dalam kehidupan prafana untuk datang dalam
kefanaan pada suatu zaman ketika hal-hal besar
memerlukan Anda. Saya percaya Anda menun-
jukkan sebelum Anda datang ke sini bahwa
3
2
1
MASA DEPAN GEREJA
 4 9
103
Anda dapat dipercaya dalam keadaan-keadaan
sulit yang tidak lazim—bahwa Anda dapat
menghadapi tantangan-tantangan yang paling
sulit sekali pun. Jangan salah paham terhadap sa-
ya. Saya tidak berpendapat bahwa Anda secara
alami lebih baik daripada atau lebih unggul dari
generasi lain mana pun yang pernah datang ke
bumi. Anda tidak secara otomatis memenuhi sya-
rat untuk berkat-berkat atau keuntungan-keun-
tungan apa pun dari orang lain yang pernah
hidup sejak bumi diciptakan. Anda dapat terse-
sat, terlibat dalam pelanggaran, dan mendapat
hukuman dari Allah sesiap siapa pun yang telah
mendahului Anda di sini. Sesungguhnya, Anda
hidup di suatu lingkup dimana barangkali semu-
dah untuk membuat diri Anda tidak memenuhi
syarat dengan cara ini sebagaimana yang pernah
dialami generasi lainnya. Namun Allah percaya
bahwa Anda tidak akan. Dia mengandalkan
Anda untuk menjaga diri Anda sendiri meme-
nuhi syarat untuk menyelesaikan tugas-tugas
penting yang Dia harapkan untuk Anda capai”
(dalam Conference Report, April 1983, hlm. 47;
atau Ensign, Mei 1983, hlm. 33).
Presiden Ezra Taft Benson “Saya berdoa memo-
hon ilham surga sewaktu saya menyampaikan
ceramah singkat saya kepada para remaja
Gereja—‘angkatan muda,’ sebagaimana Kitab
Mormon menyebut Anda (lihat Alma 5:49).
… Saya rasa Anda tahu bahwa kami mengasihi
Anda. Sebagai para pemimpin Gereja, tidak ada
hal apa pun di dunia ini yang benar bagi Anda
yang tidak akan kami lakukan. Kami memiliki
keyakinan besar terhadap diri Anda. Anda bukan
sekadar remaja putra dan putri biasa. Anda ada-
lah roh-roh pilihan, banyak dari Anda telah dita-
han selama hampir 6.000 tahun untuk datang
pada era ini, zaman ini, ketika godaan, tanggung
jawab, dan kesempatan sangatlah besar.
Allah mengasihi Anda karena Dia mengasihi
masing-masing dan setiap anak-Nya, dan kei-
nginan serta tujuan dan kemuliaan-Nya yaitu   
agar Anda kembali kepadanya murni dan tak
bercela, dengan membuktikan diri Anda layak
bagi kekekalan di hadirat-Nya.
Bapa Anda di Surga memikirkan Anda. Dia telah
memberi Anda perintah-perintah untuk mem-
bimbing Anda, untuk mendisiplinkan Anda. Dia
juga telah memberi Anda hak pilihan—kebebas-
an memilih—‘untuk melihat apakah [Anda] mau
melakukan segala hal yang [Dia] akan perintah-
kan’ [Abraham 3:25]. Kebebasan memilih yaitu   
pemberian Allah, asas kekal. Kerajaan di bumi
ini diorganisasi dengan baik, dan para pemimpin
Anda bertekad untuk membantu Anda. Semoga
Anda mengetahui bahwa Anda memiliki kasih
kami yang terus-menerus, perhatian dan doa-doa
kami.
Setan juga memikirkan Anda. Dia bertekad untuk
menghancurkan Anda. Dia tidak mendisiplinkan
Anda dengan perintah-perintah namun sebaliknya
menawarkan kebebasan untuk ‘melakukan sesuka
hati Anda’—kebebasan untuk merokok, minum
minuman keras, menyalahgunakan obat-obatan
terlarang atau melanggar nasihat serta perintah
Allah dan para hamba-Nya ….
… Program Setan yaitu    ‘nikmati hidup seka-
rang dan terima akibatnya nanti.’ Dia berusaha
agar semua orang sengsara seperti dirinya (lihat
2 Nefi 2:27). Program Tuhan yaitu    kebahagiaan
sekarang dan sukacita selamanya dengan cara
menjalankan Injil. Sebagai salah seorang ham-
ba-Nya—kasih dari hati saya bagi kaum remaja
Sion—saya menawarkan nasihat ini untuk
kebahagiaan Anda sekarang:
Pertama, saya menasihati Anda untuk menjalani
kehidupan yang bersih secara moral ….
Kedua, saya menasihati Anda untuk berada de-
kat dengan orang tua Anda ….
Ya, para remaja yang terkasih, Anda akan meng-
hadapi tantangan dan godaan Anda sendiri me-
lalui apa yang harus Anda alami, namun ada
saat-saat besar dalam kekekalan yang terben-
tang di depan. Anda memiliki kasih dan keper-
cayaan kami. Kami berdoa semoga Anda akan
siap bagi tampuk kepemimpinan, sebuah stan-
dar bagi orang lain ….
Saya berdoa agar Anda—kaum remaja dan ang-
katan muda—mau menjaga tubuh dan pikiran
Anda bersih, bebas dari pencemaran dunia, agar
Anda akan menjadi bejana yang layak dan murni
untuk mengemban dengan bangga tanggung ja-
wab dari kerajaan Allah dalam persiapan bagi
Kedatangan Kedua Juruselamat kita, dalam
nama Yesus Kristus, amin” (“To ‘the Rising
Generation,’” New Era, Juni 1986, hlm. 4–6, 8).
 Mintalah siswa menuliskan hal-hal bahwa Bapa
Surgawi memikirkan mereka. Tanyakan: Dalam
hal apa Setan juga memikirkan Anda? Apa yang
harus dilakukan setiap Orang Suci Zaman Akhir
untuk mempersiapkan diri bagi Kedatangan
Kedua Tuhan?