joseph smith mormon 1

Rabu, 09 Juli 2025

joseph smith mormon 1


 



Buku guru sejarah Gereja ditulis untuk digunakan

ketika mengajarkan Agama 341–343. Buku siswa de-

ngan judul yang sama, Sejarah Gereja dalam Kegenapan

Waktu digunakan sebagai rujukan untuk sepanjang

buku pedoman ini. Buku guru dan siswa hendaknya

dipelajari ketika mempersiapkan diri untuk menga-

jarkan kursus ini.

Buku guru berisi empat puluh sembilan pelajaran

yang berkaitan dengan empat puluh sembilan

bab dalam buku siswa. Format buku guru yaitu   

sebagai berikut:

TEMA

Tema-tema diambil dari buku siswa dan memberi-

kan saran kepada guru berupa gagasan atau inti pesan

dari setiap bab. Persiapan pelajaran hendaknya

dipusatkan di seputar tema ini .

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

Judul “Buku Siswa dan Sumber-Sumber Tulisan Suci”

yaitu    sebuah pengingat bahwa bab di dalam buku

siswa hendaknya dikaji ulang sebelum mempersiap-

kan diri dan mengjarkan pelajaran. Meskipun kursus

sejarah Gereja secara khusus bukanlah kursus tentang

doktrin, Anda akan tetap dapat memahami doktrin

yang berkaitan dengan sejarah Gereja jika Anda mem-

pelajari rujukan-rujukan tulisan suci yang diberikan

dalam buku ini secara mendalam.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

Bagian “Pendekatan yang Disarankan” berisi

berbagai gagasan atau metode pengajaran yang dapat

Anda pertimbangkan dalam menyiapkan pelajaran

Anda. Walaupun demikian, metode untuk mengajarkan

setiap pelajaran tidak disediakan untuk setiap tema.

SUMBER TEMA

Referensi dengan judul “Sumber Tema” menyedia-

kan bantuan di luar buku siswa dalam memahami

tema. History of the Church, A Comprehensive History of

the Church, dan Readings in LDS Church History ada-

lah sumber dasar untuk memahami sejarah Gereja

dan sudah tersedia. Rujukan-rujukan untuk sumber-

sumber ini  ditulis dalam singkatan, dan

umumnya keterangan tambahan tentang isinya tidak

diberikan. Semua rujukan lainnya diberikan dalam

keterangan singkat sehingga Anda sebagai guru,

dapat dengan cepat mengetahui apa isi rujukan

ini .


“” merujuk pada sumber-sumber

yang dalam banyak hal belum tersedia, meskipun

hal itu membantu memahami kurun waktu sejarah

yang diliput dalam pelajaran. Beberapa rujukan juga

berkaitan dengan peristiwa-peristiwa atau orang-

orang yang dalam kurun waktu ini  kurang

penting bagi tema-tema yang telah ditetapkan.

Jangan khawatir seandainya Anda tidak memiliki

akses pada referensi ini; referensi yang ditulis dalam

“” yaitu    bahan yang sangat luas.


v


TEMA

Tuhan mewahyukan kegenapan Injil kepada

Adam dan Hawa. Sejak itu terjadi siklus kemur-

tadan yang berkelanjutan yang diikuti dengan pe-

mulihan Injil Kristus yang diilhami secara ilahi.

Kemurtadan besar diikuti dengan pembentukan

Gereja Yesus Kristus pada masa kelegaan perte-

ngahan zaman.

Persiapan yang penting diperlukan agar suatu

pemulihan Injil yang berhasil terjadi pada masa

kelegaan kegenapan zaman.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 1, hlm. 1–13.

 Kisah Para Rasul 20:29–30.

 Ajaran dan Perjanjian 1:15–16.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Pertanyaan-pertanyaan berikut mungkin berman-

faat untuk mendorong pembahasan kelas:

• Apa saja penyebab dan akibat-akibat dari

Kemurtadan?

• Faktor apa saja yang dibahas dalam buku sis-

wa yang membuka jalan bagi Pemulihan Injil?

• Bagaimana hendaknya Orang-Orang Suci

Zaman Akhir menyikapi kontribusi para refor-

mis seperti Luther dan Calvin?

• Apa kaitan antara penegakan kebebasan

beragama di Amerika dan Pemulihan Injil?

Mengapa akan lebih sulit bagi Injil untuk di-

pulihkan di tempat lain? 

 Tugasi beberapa siswa Anda untuk membaca se-

jumlah artikel dalam majalah Ensign mengenai

Kemurtadan. Mintalah setiap siswa memberikan

ringkasan selama dua sampai tiga menit tentang

apa yang telah mereka pelajari.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:xxiii–xciv.

Sebuah ulasan mengenai masa kelegaan utama

sejak zaman Adam dengan tekanan pada

Kemurtadan merata yang mendahului Pemulihan

Injil pada masa kelegaan kegenapan zaman.

 Comprehensive History of the Church, 1:xxix–xlv.

Garis besar mengenai masa kelegaan besar de-

ngan tekanan pada Kemurtadan universal.

 Readings in LDS Church History, 1:1–9.

Riset singkat tentang mengkaji agama di

Amerika Serikat di awal abad kesembilan belas.

 Stephen E. Robinson, “Warring against the Saints

of God,” Ensign, Januari 1988, hlm. 34–39.

Berfokus pada “gereja yang besar dan keji,” dan

bagaimana Kemurtadan terjadi terutama antara

paruh kedua abad pertama dan pertengahan

abad kedua.

 Hans-Wilhelm Kelling, “Martin Luther: The

First Forty Years: In Remembrance of the 500th

Anniversary of His Birth,” Brigham Young

University Studies, Musim Semi 1983, hlm.

131–146.

Berfokus pada argumentasi dan kontribusi utama

Martin Luther carilah beberapa keterbatasan dari

upaya reformasinya.

 Milton V. Backman, Jr., “Preparing the Way: The

Rise of Religious Freedom in New England,”

Ensign, Januari 1989, hlm. 16–19.

Meliput peristiwa-peristiwa yang membantu tim-

bulnya kebebasan beragama di Amerika Serikat

dalam persiapan Pemulihan Injil.


 T. Edgar Lyon, “Teaching the Apostasy,”

Improvement Era, Juni 1958, hlm. 394–395,

470–471.

Ketika guru sedang mengajarkan Kemurtadan

perhatikan tentang potensi kesulitannya dan re-

komendasi bidang yang perlu ditekankan.

 James L. Barker, Apostasy from the Divine Church

(Salt Lake City: Kate Montgomery Barker, 1960).

Naskah Imamat Melkisedek terdahulu menyedia-

kan laporan umum mengenai Kemurtadan.

 James E. Talmage, The Great Apostasy (Salt Lake

City: Deseret Book Co., 1953).

Laporan umum tentang Kemurtadan yang men-

dahului Joseph Smith dan Pemulihan.

 Milton V. Backman, Jr., “Preliminaries to the

Restoration,” Improvement Era, Oktober 1958,

hlm. 723–724, 769–771, 773, 779; November 1958,

hlm. 846–848, 850, 852, 854, 883.

Memberi saran mengapa abad kesembilan belas

yaitu    saat yang paling tepat sejak Kemurtadan

untuk menegakkan kembali Gereja Tuhan.

3

2

1


TEMA

Kebanyakan dari leluhur Joseph Smith yaitu   

orang yang saleh dan takut akan Allah.

Sebelum Penglihatan Pertama, peristiwa luar bia-

sa dalam kehidupan masa kecil Joseph yaitu    in-

feksi parah pada kakinya dan operasi yang

dijalaninya.

Joseph belajar banyak dari keluarganya dan latar

belakang New England tempat dia tumbuh dan

mengemban tugasnya sebagai Nabi Allah.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 2, hlm. 15–28.

 Joseph Smith 2:3–4.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Perlihatkan kepada siswa sebuah bagan silsilah

leluhur Joseph Smith (sebagian silsilah itu dapat

ditemukan di halaman 16 dalam buku siswa).

Ceritakanlah mengenai masing-masing leluhurnya

dan bantulah siswa memahami bagaimana garis

keturunan Joseph Smith menjadi sebuah berkat

dan kekuatan baginya. Imbaulah siswa mene-

mukan lebih banyak lagi mengenai garis ketu-

runan serta leluhur mereka sendiri. Tanyakan

apakah ada yang dapat membagikan kisah ke-

hidupan leluhur mereka sendiri yang telah ter-

bukti menjadi sumber inspirasi mereka.

 Sebutkan anak-anak Joseph Smith, Sr. dan Lucy

Mack Smith. Tulislah di papan tulis, atau minta-

lah siswa melihat daftar di halaman 22 dalam

buku siswa. Tanyakan berapa jumlah kakak lela-

ki Joseph Smith. Mengapa penting bahwa Joseph,

yang bukan merupakan putra tertua, menyan-

dang nama ayahnya? Jelaskan bahwa ini meru-

pakan sebuah penggenapan nubuat yang

diucapkan oleh Yusuf yang dijual ke Mesir

ribuan tahun yang silam (lihat 2 Nefi 3:15).

 Mintalah seorang siswa membaca dengan bersuara

kisah operasi kaki Joseph sebagaimana terdapat di

halaman 24 dalam buku siswa. Mintalah siswa

membagikan perasaan mereka mengenai kebera-

nian dan sifatnya. Bagaimana penderitaan ini telah

menyiapkan Joseph untuk menghadapi kesulitan-

kesulitan di kemudian hari?

 Dengan menggunakan peta 1 yang terdapat di

bagian belakang triple combination, ceritakan per-

pindahan keluarga Smith selama tahun 1805–1816

dengan singkat. Bagikan beberapa pengalaman

yang dimiliki keluarga Smith selama tahun-tahun

itu. Bantulah siswa memahami bantuan Tuhan

dalam perpindahan keluarga Smith ke dekat

Dartmouth College ketika Joseph Smith Jr. yang

masih kecil perlu menjalani operasi kaki yang

serius, dan akhirnya pindah ke Palmyra yang

jaraknya tiga mil dari Bukit Kumorah tempat

lemping-lemping Kitab Mormon tersimpan.

 Jelaskan bahwa misi Joseph Smith di zaman

akhir telah diwahyukan sebelumnya kepada

banyak nabi. Bahaslah beberapa dari nubuat

ini  mengenai misi Joseph Smith:

• Musa 1:40–41

• 2 Nefi 3:6–22

• 3 Nefi 21:9–11

• Mormon 8:14–16

• Eter 5


2

1813 Surgical Success,” Brigham Young University

Studies, Musim Semi 1981, hlm. 131–154.

Dengan menceritakan iwayat hidup singkat Dr.

Nathan Smith ia menyimpulkan bahwa Dr. Smith

lebih maju dibandingkan dengan rekan-rekannya

dalam menangani perawatan penyakit osteomye-

litis, penyakit yang mengancam jiwa Joseph

Smith yang berusia tujuh tahun.

 Richard Lloyd Anderson, “Of Goodly Parents,”

New Era, Desember 1973, hlm. 34–39.

Menekankan watak dan ketaatan beragama dari

orang tua dan kakek nenek Joseph Smith.


 Richard L. Bushman, Joseph Smith and the

Beginnings of Mormonism (Urbana, Ill.: University

of Illinois Press, 1984), hlm. 9–42.

Analisis yang mendalam mengenai ketidakberun-

tungan, prestasi, dan kegigihan semangat yang

menjadi ciri khas para leluhur Joseph Smith.

 Richard Lloyd Anderson, Joseph Smith’s New

England Heritage (Salt Lake City: Deseret Book

Co., 1971).

Sebuah kajian yang mendalam tentang leluhur

Joseph Smith.

3

 3

4

TEMA

Beberapa anggota keluarga Smith, seperti orang-

orang lain yang tinggal di New York bagian ba-

rat, terpengaruh oleh ajaran-ajaran agama yang

muncul di daerah itu.

Sebagai jawaban terhadap doa dan pemohonan

Joseph Smith, Allah Bapa serta Yesus Kristus me-

nampakkan diri kepadanya.

Penglihatan Pertama membuka masa kelegaan

kegenapan zaman.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 3, hlm. 31–39.

 Joseph Smith 2:5–26.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bacalah Kisah Para Rasul 3:19–21 dan tulislah

di papan tulis unsur-unsur nubuat Petrus.

Dengan menggunakan Joseph Smith 2, perli-

hatkan bagaimana Penglihatan Pertama meru-

pakan awal penggenapan nubuat Petrus.

 Gunakan salah satu pernyataan berikut untuk

memulai pembahasan mengenai ajaran penting

tentang Penglihatan Pertama.

“Sebagai faktor pendukung bagi pengetahuan

manusia tentang hubungannya dengan Tuhan

dan tempatnya di alam semesta ini, sebagai alat

dalam menegakkan hubungan yang tepat antara

manusia sebagai individu dan kelompok manusia

sebagai bangsa, sebagai wahyu yang menunjuk-

kan jalan menuju kebahagiaan manusia serta ke-

damaian di bumi juga dalam kekekalan yang

akan datang, penampakan Bapa dan Putra kepa-

da Joseph Smith—yang diikuti dengan pemulihan

imamat serta penegakan Gereja Yesus Kristus da-

lam kegenapannya—yaitu    salah satu peristiwa

terbesar di sepanjang abad” (David O. McKay,

“At the Foot of a High Mountain,” Improvement

Era, November 1968, hlm. 3).

“Penglihatan pertama Nabi Joseph Smith

merupakan batu landasan bagi teologi Gereja.

Iblis mengetahui hal ini dan telah menyerang

kredibilitas Joseph Smith sejak dia mengumum-

kan kunjungan Bapa dan Putra. Anda hendaknya

senantiasa memberikan kesaksian mengenai

kebenaran Penglihatan Pertama. Joseph Smith

memang melihat Bapa dan Putra. Mereka

bercakap-cakap dengannya sebagaimana

dikatakannya bahwa Mereka memang berbicara

kepadanya. Jika ada pemimpin Gereja yang tidak

dapat menyatakan kesaksiannya bahwa Allah

dan Yesus Kristus menampakkan diri kepada

Joseph Smith, dia tidak akan pernah menjadi

pemimpin sejati, gembala yang sejati. Jika kita

tidak menerima kebenaran ini—jika kita tidak

menerima kesaksian mengenai wahyu besar ini—

kita tidak dapat membangun iman orang-orang

yang kita pimpin.

Beberapa di antara anggota kita sendiri berusaha

menafsirkan pengalaman-pengalaman Joseph

Smith dan wahyu-wahyunya. Mereka mengata-

kan bahwa sesungguhnya tidaklah penting apa-

kah Joseph Smith benar-benar melihat Allah

Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus. Yang penting,

menurut mereka, yaitu    bahwa dia mengira te-

lah melihatnya. Itu tidak masuk akal!” (Ezra Taft

Benson, The Teachings of Ezra Taft Benson [Salt

Lake City: Bookcraft, 1988], hlm. 101).

“Demikian pula pada masa-masa kritis dalam

sejarah ini—sementara Roh Allah menunggu

kegelapan dunia berakhir dan roh-roh manusia

yang belum dilahirkan menunggu pernyataan,

‘Terjadilah terang’—Joseph muda dibimbing

Allah untuk merenungkan kata-kata ini 

yang akan mengantarkan zaman terbesar kepada

terang dan kebenaran yang akan terdapat di

bumi ….

Demikianlah cara-cara Setan bahwa ketika Allah

surga berusaha mengirimkan terang terbesar se-

gala zaman ke dalam dunia, kekuatan iblis me-

nentangnya dengan kegelapan serta kejahatan

terkejinya dari kerajaan kegelapan mereka.

Lusifer, musuh utama kita, memerangi pemulih-

an yang dijanjikan sebagaimana saat ini dia me-

merangi pemulihan setelah hal itu terjadi” (Bruce

R. McConkie, dalam Conference Report, Oktober

1975, hlm. 23–24; atau Ensign, November 1975,

hlm. 18).

“Peristiwa terbesar yang pernah terjadi di dunia,

sejak kebangkitan Putra Allah dari kubur dan

kenaikan-Nya ke surga, yaitu    kedatangan Bapa

dan Putra kepada pemuda Joseph Smith” (Joseph

F. Smith, Gospel Doctrine, edisi ke-5 [Salt Lake

City: Deseret Book Co., 1939], hlm. 495).

 Bersiaplah untuk secara singkat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan

mengenai fakta Penglihatan Pertama.

3

2

1

PENGLIHATAN PERTAMA

Pada tahun 1968 sebuah tuduhan dibuat, berda-

sarkan pada riset di antara catatan gereja di

Palmyra, wilayah New York, bahwa tidak ada

pembaharuan keagamaan di Palmyra pada tahun

1820. Hal ini menyebabkan riset yang mendalam

di antara cendekiawan Orang Suci Zaman Akhir,

dan hasil-hasilnya diterbitkan dalam Brigham

Young University Studies [Kajian Unversitas

Brigham Young] musim Semi tahun 1969

SUMBER TEMA

 Comprehensive History of the Church, 1:49–68.

 James E. Faust, dalam Conference Report, April

1984, hlm. 91–95; atau Ensign, Mei 1984, hlm.

67–69.

Mencatat ajaran-ajaran penting dan hasil-hasil

bersejarah dari Penglihatan Pertama, dan me-

rangkum bahwa hal itu merupakan peristiwa ter-

penting sejak Kebangkitan.

 Milton V. Backman, Jr., “Confirming Witnesses of

the First Vision,” Ensign, Januari 1986, hlm. 32–37.

Teman-teman sebaya Nabi, termasuk Orson

Pratt, Orson Hyde, dan John Taylor, mencerita-

kan apa yang dituturkan Joseph kepada mereka

mengenai Penglihatan Pertama. Catatan ini 

cocok dengan semua perincian penting dari

pernyataan tertulis Joseph sendiri.

 Milton V. Backman, Jr., “Joseph Smith’s Recitals of

the First Vision,” Ensign, Januari 1985, hlm. 8–17.

Sebuah analisis tentang empat kisah penting me-

ngenai Penglihatan Pertama oleh Nabi. Penulis

berargumentasi bahwa kalau ada perbedaan

yang timbul di antara catatan-catatan itu yaitu   

karena keterangan itu dipersiapkannya pada

waktu yang berbeda untuk pembaca yang berbe-

da. Oleh karena itu catatan-catatan ini  me-

nekankan unsur-unsur pengalaman yang

berbeda pula.


 David O. McKay, “At the Foot of a High

Mountain,” Improvement Era, November 1968,

hlm. 2–3.

Memberi pendapat bahwa sementara sejumlah

penemuan telah menguntungkan manusia sela-

ma berabad-abad, Penglihatan Pertama yaitu   

unik karena hal itu sendiri memuaskan kerindu-

an batin manusia untuk mengetahui Tuhan.

 Dean C. Jessee, “The Early Accounts of Joseph

Smith’s First Vision,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1969, hlm. 275–294.

Artikel ini menampilkan berbagai kisah menge-

nai Penglihatan Pertama.

 Richard L. Anderson, “Joseph Smith’s Testimony

of the First Vision,” Ensign, April 1996, hlm. 10–21.

Sejauh ini, iktisar terbaik kisah Penglihatan

Pertama memberi sanggahan terhadap sejumlah

tantangan sejarah bagi Penglihatan Pertama.

Artikel ini disetujui oleh Presidensi Utama dan

Kuorum Dua Belas untuk publikasi.

 Milton V. Backman, Jr., “Awakenings in the

Burned-over District: New Light on the

Historical Setting of the First Vision,” Brigham

Young University Studies, Musim Panas 1969,

hlm. 301–320.

Dalam menanggapi kritik mereka yang menyata-

kan tidak terjadinya pembaruan di Palmyra pada

tahun 1920, penulis menunjukkan bahwa ada be-

berapa pembaruan atau laporan tentang “ke-

bangkitan agama yang luar biasa” beberapa

kilometer dari rumah Joseph.

 Richard Lloyd Anderson, “Joseph Smith’s New

York Reputation Reappraised,” Brigham Young

University Studies, Musim Panas 1970, hlm.

283–314.

Pendapat yang dikumpulkan oleh Philastus

Hurlburt dan A. B. Deming yang anti-Mormon

bukanlah gambaran opini yang akurat para te-

tangga Joseph mengenai sifat keluarga Smith.

 Milton V. Backman, Jr., Joseph Smith’s First Vision:

Confirming Evidences and Contemporary Accounts,

edisi ke-2 (Salt Lake City: Bookcraft, 1980).

Naskah paling lengkap yang membahas keadaan

sejarah dan berbagai kisah mengenai Penglihatan

Pertama.

 Larry C. Porter, “Reverend George Lane—Good

‘Gifts,’ Much ‘Grace,’ and Marked ‘Usefulness,’”

Brigham Young University Studies, Musim

Panas1969, hlm. 321–340.

Berisi informasi baru mengenai Pendeta

George Lane, yang, menurut William Smith serta

Oliver Cowdery, menjadi alat dalam membang-

kitkan minat Joseph Smith untuk mencari Tuhan

dalam doa.

5

MASA PERSIAPAN, 

1823–1829

 4

6

TEMA

Tahun 1823 sampai 1829 merupakan periode pen-

ting untuk persiapan pribadi bagi Joseph Smith.

Moroni memainkan peranan penting dalam

mengajar dan mendisiplin Joseph Smith dalam

hal-hal rohani selama tahun-tahun ini .

Setelah empat tahun persiapan, Joseph Smith

menerima lemping-lemping yang darinya Kitab

Mormon diterjemahkan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 4, hlm. 40–55.

 Joseph Smith 2:27–65.

 Wahyu 14:6–7.

 Yesaya 29:11–12.

 2 Nefi 27:15–20.

 Ajaran dan Perjanjian 3; 10.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bantulah siswa memahami bagaimana Tuhan

mempersiapkan Joseph Smith untuk mendatang-

kan Kitab Mormon. Anda dapat menggunakan

contoh-contoh berikut:

• Moroni mendesak Joseph untuk menceritakan

kepada ayahnya mengenai kunjungan-

kunjungan malaikat ini  (lihat Lucy Mack

Smith, History of Joseph Smith, diedit oleh

Preston Nibley [Salt Lake City: Bookcraft,

1958], hlm. 79–80).

• Nasihat awal Moroni pada tahun 1823 mema-

sukkan peringatan bahwa tujuan-tujuan dan

iktikad pribadi Joseph akan menentukan apa-

kah dia akan menerima lemping-lemping atau

tidak (lihat Joseph Smith 2:46). Nasihat ini di-

tekankan kembali ketika dia tidak dapat mem-

peroleh lemping-lemping pada kunjungan

pertamanya ke Kumorah (lihat Readings in

LDS Church History, 1:35).

• Lucy Mack Smith menulis mengenai kunjungan

pertama Joseph dengan Moroni di Kumorah:

“Malaikat itu memberi tahunya … bahwa saat-

nya belum tiba untuk memperlihatkan lemping-

lemping itu kepada dunia; bahwa dia tidak

dapat mengeluarkan lemping-lemping itu dari

tempat penyimpanannya sampai dia telah bela-

jar untuk mematuhi perintah-perintah Allah—

tidak hanya sampai dia bersedia namun sampai

dia mampu untuk melakukannya” (History of

Joseph Smith, hlm. 81).

• Di bukit, Joseph menerima sebuah penglihatan

yang membedakan antara kemuliaan Allah dan

kuasa kegelapan Setan yang dikatakan Moroni

akan membuat Joseph mampu membedakan

antara kebaikan dan kejahatan sehingga dia tidak

akan terbujuk untuk mengikuti Setan (lihat

Comprehensive History of the Church, 1:78–80).

• Mengenai waktu persiapan ini, Lucy Mack

Smith mengatakan:

“Joseph terus-menerus menerima petunjuk

dari Tuhan, dan kami terus mengumpulkan

anak-anak kami setiap malam untuk tujuan

mendengarkan ketika dia memberi kami pe-

tunjuk-petunjuk yang sama. Saya kira keluar-

ga kami melakukan sesuatu di luar kebiasaan

keluarga di seluruh dunia—semua duduk da-

lam lingkaran, ayah, ibu, anak lelaki dan pe-

rempuan, dan mencurahkan perhatian penuh

kepada seorang pemuda, berusia delapan be-

las tahun ….

… Dia akan menjelaskan tentang penduduk

kuno di benua ini, pakaian mereka, alat trans-

portasi mereka, dan binatang-binatang yang

mereka kendarai; kota-kota, bangunan-ba-

ngunan mereka, dengan setiap perinciannya;

model peralatan perang mereka; dan juga peri-

badatan agama mereka. Hal ini dijelaskan de-

ngan lancar sekali, seolah-olah dia telah

menghabiskan seluruh hidupnya di antara

penduduk kuno ini ” (History of Joseph

Smith, hlm. 82–83).

• Ketika 116 halaman hilang, Tuhan menghukum

Joseph Smith, dan untuk sementara dia kehi-

langan Urim dan Tumim, lemping-lemping,

serta karunianya untuk menerjemahkan (lihat

History of the Church, 1:20–28; A&P 3, 10).

 Dengan menggunakan tulisan suci, ceritakan

kembali kisah tentang hilangnya naskah ini .

Tekankan bahwa prapengetahuan Allah memung-

kinkan-Nya berjaga-jaga mengatasi peristiwa itu

lebih dari dua ribu tahun sebelum peristiwa itu

3

2

1

terjadi. Bantulah siswa memahami bahwa pekerja-

an Allah tidak akan pernah gagal, dan bahwa

mereka dapat memercayai-Nya sepenuhnya dan

memercayai rencana keselamatan-Nya. Segala hal,

termasuk hal-hal di masa lalu, masa kini, dan

yang akan datang, ada di hadapan Tuhan (lihat

A&P 130:7). Dia mengetahui segala hal dan segala

hal ada di hadapan mata-Nya (lihat A&P 38:2).

Dengan menggunakan bagan, ajari siswa tentang

bagaimana Allah meramalkan (namun tidak me-

nyebabkan atau mencegah) Martin Harris meng-

hilangkan naskah dan bagaimana dia berjaga-jaga

mengatasi masalah itu.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:9–38.

 Comprehensive History of the Church, 1:69–115.

 Readings in LDS Church History, 1:19–51.

Selain kisah Joseph Smith tentang rupa Moroni, ini

merupakan sumber menarik bagi sejumlah surat

Oliver Cowdery, yang pertama kali diterbitkan da-

lam Messenger and Advocate, yang memerinci kun-

jungan pertama Nabi ke Bukit Kumorah.

 Lucy Mack Smith, History of Joseph Smith, hlm.

74–85, 94–101.

Penuturan Ibu Smith menggambarkan Moroni

sebagai pengajar dan instruktur yang meminta

dengan tegas agar Joseph belajar dengan tekun

dalam mematuhi perintah-perintah Allah sebe-

lum dia dapat menerima lemping-lemping itu.

 Robert J. Woodford, “Book of Mormon

Personalities Known by Joseph Smith,” Ensign,

Agustus 1978, hlm. 12–15.

Terutama antara tahun 1823–1830, Joseph Smith

dikunjungi dan diberi petunjuk oleh banyak nabi

Kitab Mormon dan para nabi Perjanjian Lama

serta Perjanjian Baru.

 Kent P. Jackson, “Moroni’s Message to Joseph

Smith,” Ensign, Agustus 1990, hlm. 12–16.

Penulis menekankan bahwa Moroni tidak secara

acak mengutip ayat-ayat namun memilih pasal-

pasal yang secara sistematis menjelaskan masa

depan kerajaan Tuhan.


 Larry C. Porter, “Alvin Smith, Reminder of the

Fairness of God,” Ensign, September 1978, hlm.

65–67.

Sebuah ringkasan sejarah dan kisah-kisah catatan

keluarga yang memperlihatkan kebaikan serta pe-

ngaruh positif Alvin atas Nabi dan keluarganya.

 Richard Lloyd Anderson, “The Alvin Smith

Story: Fact and Fiction,” Ensign, Agustus 1987,

hlm. 58–72.

Menyanggah cerita bahwa Alvin yaitu    yang

menemukan lemping-lemping Kitab Mormon de-

ngan menggunakan ilmu klenik dan peran pen-

tingnya dalam Pemulihan yaitu    menanamkan

pengaruh positif terhadap Joseph, adiknya, mela-

lui kesalehan dan moralitasnya yang luar biasa.

 William G. Hartley, “The Knight Family: Ever

Faithful to the Prophet,” Ensign, Januari 1989,

hlm. 43–49.

Salah satu keluarga yang luar biasa dari Pemulihan,

yaitu    keluarga Knight dari Collesville yang men-

jadi akrab dengan Joseph Smith pada tahun 1826.

Mereka menerima Injil dan tetap setia serta tidak

tergoyahkan selama masa-masa krisis.

 David F. Boone, “Prepared for the Restoration,”

Ensign, Desember 1984, hlm. 17–21.

Memperlihatkan bahwa sejumlah orang meneri-

ma bisikan atau perwujudan rohani mengenai

pemulihan kebenaran sebelum Pemulihan yang

sesungguhnya.

 Larry C. Porter, “The Joseph Knight Family,”

Ensign, Oktober 1978, hlm. 39–45.

Sebuah ringkasan mengenai banyak upaya setia

dan tindakan iman serta pengabdian keluarga

Knight dari tahun 1826 hingga saat ini.

 Stanley B. Kimball, “The Anthon Transcript:

People, Primary Sources, and Problems,” Brigham

Young University Studies, Musim Panas 1970, hlm.

325–352.

Tuhan mengungkapkan apa

yang telah dilakukan orang-

orang jahat terhadap naskah

itu, bagaimana Setan telah

memikirkan rencananya, dan

bagaimana Allah tidak akan

membiarkan kejahatan me-

menuhi tujuan-tujuannya.

1828Ajaran dan

Perjanjian

10:10–25

Joseph diminta untuk berto-

bat karena membiarkan 116

halaman naskah hilang.

1828Ajaran dan

Perjanjian

3:1–14

Mormon diilhami untuk

meletakkan salinan catatan

Nefi di sebelah kisah Lehi.

Kira-kira

385 M

Kata-Kata

Mormon

1:3–7

Petunjuk dari Tuhan

Nefi diperintah untuk mem-

buat catatan kedua yang se-

rupa dengan milik ayahnya.

Tanggal

Antara

600–592 SM

Referensi

1 Nefi 9:3,

5–6

7

Penulis memberi riwayat hidup singkat menge-

nai pemeran utama ini, menyebut Dr. Mitchell

yaitu    orang yang licin, dan memberi tiga ke-

mungkinan penafsiran tentang pernyataan

Martin Harris seputar kunjungannya kepada Dr.

Anthon dan Dr. Mitchell.

 Milton V. Backman, Jr., Eyewitness Accounts of the

Restoration (Salt Lake City: Deseret Book Co., 1986).

Sebuah kumpulan khusus mengenai kisah-kisah

saksi mata tentang peristiwa-peristiwa yang ber-

hubungan dengan penerbitan Kitab Mormon dan

Pemulihan Injil.

 H. Donl Peterson, Moroni: Ancient Prophet,

Modern Messenger (Bountiful, Utah: Horizon

Publishers, 1983).

Peninjauan ulang misi Nabi Moroni.

 Gordon A. Madsen, “Joseph Smith’s 1826 Trial:

The Legal Setting,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1990, hlm. 91–108.

Penulis menyangkal kesimpulan dari para penu-

lis terdahulu dan berpendapat bahwa Oliver

Cowdery sudah benar ketika menjelaskan apa

yang terjadi ketika dia menulis di tahun 1835

bahwa “beberapa orang yang sok pintar menu-

duh dia [Joseph] sebagai orang yang menggang-

gu ketertiban umum, dan menyeretnya ke

hadapan para petinggi negara itu; namun tidak

terbukti sehingga dibebaskan secara terhormat.”

8

KEDATANGAN KITAB MORMON

DAN PEMULIHAN IMAMAT

9

TEMA

Melalui karunia dan kuasa Allah, Nabi Joseph

Smith menerjemahkan Kitab Mormon.

Yohanes Pembaptis dan Petrus, Yakobus, serta

Yohanes menampakkan diri kepada Joseph Smith

dan Oliver Cowdery serta memulihkan imamat

kudus.

Tuhan membangkitkan para saksi untuk bersaksi

mengenai kebenaran Kitab Mormon.

Meskipun ada penundaan dan gangguan,

Kitab Mormon diterbitkan pada tahun 1830.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 5, hlm. 56–72.

 Joseph Smith 2:66–75.

 Ajaran dan Perjanjian 6; 8–9; 13; 27:12; 128:20.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Berdasarkan pernyataan Presiden Ezra Taft

Benson, pimpinlah pembahasan dengan memi-

kirkan pertanyaan: Mengapa penerjemahan Kitab

Mormon menjadi tugas penting berikutnya yang

diberikan kepada Nabi Joseph Smith setelah

Penglihatan Pertama?

“Sebuah … kesaksian yang kuat mengenai

pentingnya Kitab Mormon akan menjadi tanda

bahwa Tuhan menempatkan kehadiran kitab itu

dalam rencana Pemulihan. Satu-satunya hal yang

mendahuluinya yaitu    Penglihatan Pertama.

Dalam peristiwa yang menakjubkan itu, Nabi

Joseph Smith mengetahui sifat sejati Allah dan

bahwa Allah memiliki sebuah pekerjaan baginya

untuk dilakukan. Hadirnya Kitab Mormon ada-

lah hal berikutnya yang akan terjadi.

Pikirkan hal itu dalam kerangka makna yang

ada di dalamnya. Kehadiran Kitab Mormon

mendahului pemulihan imamat. Kitab itu diter-

bitkan hanya beberapa hari sebelum Gereja

diorganisai. Orang-Orang Suci diberi Kitab

Mormon untuk dibaca sebelum mereka diberi

wahyu-wahyu yang menjelaskan ajaran-ajaran

besar semacam itu seperti: tiga tingkat kemulia-

an, pernikahan selestial, atau pekerjaan bagi

orang-orang yang telah meninggal. Kitab itu

datang sebelum ada kuorum-kuorum imamat

dan organisasi Gereja. Bukankah ini mengung-

kapkan kepada kita sesuatu mengenai bagaima-

na Tuhan menganggap ini pekerjaan yang

kudus?” (dalam Conference Report, Oktober

1986, hlm. 3; atau Ensign, November 1986, hlm.

4; lihat juga Ensign, Januari 1992, hlm. 2).

Tanyakan kepada siswa apakah mereka mengeta-

hui apa yang telah difirmankan Tuhan mengenai

Kitab Mormon. Baca serta bahaslah ayat-ayat su-

ci berikut ini:

Ajaran dan Perjanjian 1:19–30 Orang-Orang

Suci memiliki “kekuasaan untuk meletakkan da-

sar” Gereja Tuhan setelah Kitab Mormon diterje-

mahkan.

Ajaran dan Perjanjian 17:5–6 Tuhan bersaksi,

“Hal itu benar.”

Ajaran dan Perjanjian 20:8–16 Diberikan melalui

ilham, yang membuktikan kepada dunia bahwa

tulisan suci yaitu    benar, dan membuktikan bah-

wa Allah memang mengilhami manusia.

2 Nefi 3:12 Bersama Alkitab, kitab ini  [Kitab

Mormon] akan mengakhiri pertentangan dan

membawa orang-orang kepada pengetahuan ten-

tang perjanjian-perjanjian Tuhan.

Ajaran dan Perjanjian 84:54–58 Seluruh Gereja

berada di bawah kutukan karena memperlaku-

kan Kitab Mormon dengan sembarangan.

Presiden Ezra Taft Benson mengajarkan bahwa

Gereja pada zamannya masih berada di bawah

kutukan yang disebutkan dalam Ajaran dan

Perjanjian 84:54–58, dan dia bekerja keras untuk

mengeluarkan Gereja dari kutukan itu. Bagikan

pernyataan berikut:

Presiden Ezra Taft Benson “Saya memberkati

Anda dengan meningkatkan pemahaman Anda

mengenai Kitab Mormon. Saya berjanji kepada

Anda bahwa sejak saat ini dan seterusnya, jika

kita mau membacanya setiap hari dari halaman-

halamannya dan menaati ajaran-ajarannya, Allah

akan mencurahkan kepada setiap anak Sion dan

Gereja suatu berkat yang saat ini belum dinyata-

kan—dan kita akan memohon kepada Tuhan

agar Dia mau mulai mengangkat kutukan itu—

wabah dan hukuman. Mengenai hal ini saya

4

3

2

1

 5

sungguh-sungguh bersaksi” (dalam Conference

Report, April 1986, hlm. 100; atau Ensign, Mei

1986, hlm. 78).

 Bantulah siswa menghargai sifat alami keajaiban

hadirnya Kitab Mormon dengan memikirkan be-

rapa lama diperlukan untuk menerjemahkan

lemping-lemping itu.

Sebagai salah satu keterampilan mengajar hen-

daknya kita mengembangkan kemampuan me-

nyajikan kebenaran kitab ini sebagai kesaksian

lain yang dapat diandalkan mengenai misi Tuhan

dan Juruselamat kita. Kita hendaknya mengeta-

hui sejarah serta isinya. Contohnya, mari kita

memikirkan mukjizat penerjemahan Kitab

Mormon oleh Nabi Joseph Smith, dengan Oliver

Cowdery yang menjadi juru tulisnya.

Setelah 116 halaman hilang ketika Martin Harris

diizinkan untuk membawanya pulang, penerje-

mahan yang sesungguhnya dimulai lagi pada

tanggal 7 April 1829, dua hari setelah Oliver

Cowdery tiba di Harmony, Pennsylvania, untuk

menjadi juru tulis Nabi. Menjelang tanggal 15

Mei, lima minggu kemudian, mereka telah sam-

pai pada kisah tentang pelayanan Juruselamat

kepada bangsa Nefi sebagaimana terdapat dalam

3 Nefi pasal 11.

Menjelang tanggal 11 mereka menerjemahkan

lemping-lemping terakhir Mormon—dan pada

tanggal 11 Juni inilah Nabi mengajukan permo-

honan hak cipta. Tanggal 30 Juni kitab itu

selesai—dari awal sampai akhir, tidak lebih dari

delapan puluh lima hari. Meskipun demikian,

dengan semua yang terjadi selama delapan pu-

luh lima hari, ternyata hanya enam puluh lima

hari yang sesungguhnya digunakan untuk me-

nerjemahkannya.

Ingatlah bahwa selama waktu itu Nabi pindah

dari Harmony ke Fayette, melakukan sejumlah

perjalanan untuk mengumpulkan perbekalan,

menerima dan mencatat tiga belas bagian dari

Ajaran dan Perjanjian, menerima Imamat

Harun dan Melkisedek, mempertobatkan dan

membaptiskan sejumlah orang, dan lain-lain.

Mereka tidak punya waktu untuk mencari kete-

rangan di perpustakaan untuk mempelajari isi-

nya. Mereka tidak ada waktu untuk merevisi

atau memperbaiki, tidak ada waktu untuk me-

rujuksilangkan tanggal atau waktu jeda serta

perincian-perinciannya. Sebaliknya, teks itu da-

tang, sebagaimana dinyatakan Oliver, hari demi

hari, tanpa gangguan, sebagaimana firman

yang diucapkan Nabi.

Ini yaitu    sebuah prestasi luar biasa! Naskah itu

ditulis sekali jadi, diimlakan dan diwariskan se-

bagaimana aslinya dengan sedikit perbaikan

hingga saat ini. Buku itu bukan buku sederhana

yang keluar dari benak seorang pemuda, namun

mencerminkan kolonisasi dan inspirasi terbaik

selama ribuan tahun. Selain kecepatan

penerjemahan yang menakjubkan, yang lebih

hebat lagi yaitu    bahwa Nabi Joseph Smith

menerjemahkan bahasa yang tak dikenalnya

yang dilakukannya tanpa mendapat pelatihan

dan tidak ada seorang pun yang dimintai

bimbingan dan bantuan” (L. Tom Perry, dalam

Conference Report, April 1989, hlm. 17; atau

Ensign, Mei 1989, hlm. 14-15).

 Jelaskan bahwa para nabi zaman dahulu mera-

malkan kedatangan Kitab Mormon di zaman

akhir untuk mempersiapkan Orang-Orang Suci

bagi kedatangan Tuhan. Sebagaimana Presiden

Ezra Taft Benson mengajarkan: “Kitab itu ditulis

untuk zaman kita. Bangsa Nefi tidak pernah me-

miliki kitab itu; demikian juga bangsa Laman da-

ri zaman dahulu” (dalam Conference Report,

Oktober 1986, hlm. 5; atau Ensign, November

1986; hlm. 6). Bahaslah secara singkat beberapa

pesan dari para nabi Kitab Mormon yang ditulis

secara khusus untuk kita.

Mormon 8:34–35 Aku telah melihatmu, dan

“Aku mengetahui perbuatanmu.”

2 Nefi 33:10–11 “Kata-kata ini …. Ialah firman

Kristus.”

2 Nefi 25:21–22 Sekali diterjemahkan, Kitab

Mormon akan “diteruskan turun-temurun sela-

ma bumi ada.”

2 Nefi 25:17; 27:26 Tampilnya Kitab Mormon

akan menjadi suatu pekerjaan yang menakjubkan

serta mengherankan yang akan memimpin pe-

ngumpulan Israel.

 Bahaslah pentingnya wewenang imamat untuk

mengajarkan Injil, melaksanakan tata cara-tata

cara, mengumpulkan Israel, dan memimpin serta

membimbing Gereja.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:18–59.

 Comprehensive History of the Church, 1:99–186.

 Readings in LDS Church History, 1:43–68.

 Neal A. Maxwell, “By the Gift and Power of

God,” Ensign, Januari 1997, hlm. 36–41.

 Richard Lloyd Anderson, “By the Gift and Power

of God,” Ensign, September 1977, hlm. 78–85.

10

Kajian ini menganalisis pernyataan dari berbagai

individu mengenai proses penerjemahan Kitab

Mormon.

 Gayle Goble Ord, “The Book of Mormon Goes to

Press,” Ensign, Desember 1972, hlm. 66–70.

Menguraikan pembagian pekerjaan dan proses

yang menyangkut pencetakan Kitab Mormon pada

tahun 1830. Penulis merangkum bahwa pence-

takan lima ribu jilid dari kitab yang panjang itu

merupakan prestasi luar biasa.

 Kenneth W. Godfrey, “A New Prophet and a

New Scripture: The Coming Forth of the Book

of Mormon,” Ensign, Januari 1988, hlm. 6–13.

Sebuah rangkuman mengenai kedatangan Kitab

Mormon dari kunjungan pertama Moroni pada

bulan September 1823 sampai penerbitannya pa-

da bulan Maret 1830.

 John W. Welch, “I Have a Question,” Ensign,

Januari 1988, hlm. 46–47.

Menyimpulkan bahwa Joseph Smith menerje-

mahkan Kitab Mormon dalam waktu enam pu-

luh lima hari atau kurang, sebuah prestasi yang

menakjubkan.

 Richard Lloyd Anderson, “Gold Plates and

Printer’s Ink,” Ensign, September 1976, hlm. 71–76.

Sebuah rangkuman mengenai peristiwa-peristi-

wa seputar tampilnya Kitab Mormon.

 Larry C. Porter, “The Restoration of the Aaronic

and Melchizedek Priesthoods,” Ensign, Desember

1996, hlm. 30–47.

Menyarankan bahwa kita dapat menyimpulkan

dengan keyakinan bahwa Imamat Melkisedek

dipulihkan di padang belantara antara

Harmony, Pennsylvania, dan Colesville, New

York. Sementara kita tidak mengetahui dengan

pasti kapan imamat dipulihkan, bukti menyata-

kan itu terjadi antara hari setelah pemulihan

Imamat Harun (15 Mei) dan akhir Mei 1829.


 Richard Lloyd Anderson, Investigating the Book of

Mormon Witnesses (Salt Lake City: Deseret Book

Co., 1981).

Berisi serangkaian riwayat hidup singkat para

saksi Kitab Mormon. Si penulis merangkum

bahwa nilai kesaksian Sebelas Orang Saksi yang

tercetak harus diterima sebagaimana adanya—

mereka melihat lemping-lemping, dan Tiga

Orang Saksi mendengar suara Allah serta meli-

hat malaikat yang memperlihatkan lemping-lem-

ping itu.

 Dean C. Jessee, “The Original Book of Mormon

Manuscript,” Brigham Young University Studies,

Musim Semi 1970, hlm. 259–278.

Meninjau ulang sejarah asal usul naskah Kitab

Mormon dan memercayai tulisan tangan dan

komposisi 144 halaman sisanya. Penulis merang-

kum bahwa ada beberapa juru tulis, namun

Oliver Cowderylah yang menulis kebanyakan

naskah itu.

 Keith W. Perkins, “True to the Book of Mormon—

The Whitmers,” Ensign, Februari 1989, hlm. 34–42.

Meliput keluarga Peter Whitmer, Sr., keterlibatan

mereka di Gereja, dan kedatangan Kitab

Mormon.

11

TEMA

Satu dekade persiapan yang mencapai klimaks-

nya pada tanggal 6 April 1830 dengan pemben-

tukan Gereja Yesus Kristus.

Ketika Gereja diorganisasi, Tuhan memerintah-

kan Gereja untuk mengindahkan perkataan nabi-

Nya (lihat A&P 21:4).

Kesulitan dan penganiayaan segera dihadapi

Nabi dan sejumlah kecil anggota Gereja.

Setelah Gereja diorganisasi, para misionaris di-

panggil untuk mengumpulkan Israel dan mem-

bangun kerajaan Tuhan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 6, hlm. 73–85.

 Ajaran dan Perjanjian 20–22.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Pikirkan bagaimana Gereja diorganisasi sepuluh

tahun setelah Penglihatan Pertama. Seberapa

penting faktor-faktor berikut ini? Adakah yang

lainnya?

• Usia Joseph Smith dan kebutuhannya bagi

pendidikan rohani, seperti yang disediakan

oleh Moroni serta pengunjung-pengunjung

surgawi lainnya.

• Penerbitan Kitab Mormon.

• Pemulihan imamat.

• Waktu untuk mengumpulkan dukungan me-

lalui pekerjaan misionaris yang tidak resmi.

 Presiden Ezra Taft Benson mengatakan,

“Peristiwa terbesar dalam sejarah yaitu    peristi-

wa yang memengaruhi paling banyak orang un-

tuk waktu terlama” (The Teaching of Ezra Taft

Benson [Salt Lake City: Bookcraft, 1988], hlm. 15).

Dengan menggunakan pernyataan ini, bahaslah

mengapa pengorganisasian Gereja pada tanggal

6 April 1830 merupakan salah satu peristiwa ter-

besar dalam sejarah.

 Uraikan bagi siswa peristiwa-peristiwa yang ter-

jadi di hari pembentukan Gereja.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:60–70, 74–117.

 Comprehensive History of the Church, 1:187–224.

 John C. Carmack, “Fayette: The Place the Church

Was Organized,” Ensign, Februari 1989, hlm.

14–19.

Penatua Carmack merangkum bahwa terlepas

dari hilangnya banyak akte dan adanya doku-

men yang menyatakan bahwa Gereja diorganisa-

si di Manchester, lebih banyak bukti, termasuk

semua sumber resmi, yang menyatakan bahwa

gereja diorganisasi di Fayette

 Richard Lloyd Anderson, “I Have a Question:

Who were the six who organized the Church on

6 April 1830?“ Ensign, Juni 1980, hlm. 44–45.

Karena risalah organisasi itu tidak disimpan,

muncul sejumlah pertanyaan seperti siapa saja

keenam organisator ini . Dari ingatan orang-

orang yang hidup pada zaman itu, penulis bersi-

kukuh bahwa kita dapat memastikan identitas

dari keempat orang itu, kepastian yang masuk

akal dari orang kelima, namun kepastian yang

kurang jelas dari orang keenam. 


 Larry C. Porter, “I Have a Question: Was the

Church legally incorporated at the time it was

organized in the state of New York?“ Ensign,

Desember 1978, hlm. 26–27.

Penulis merangkum risetnya untuk akte pendiri-

an Gereja, dan memberi dua penjelasan yang ma-

suk akal untuk kurangnya catatan pendirian

ini .

 Larry C. Porter, “A Study of the Origins of The

Church of Jesus Christ of Latter-day Saints in the

States of New York and Pennsylvania, 1816–1831,”

Disertasi Ph.D., Universitas Brigham Young,

1971, hlm. 243–277..

Menyediakan informasi yang berkaitan dengan

organisasi Gereja.

4

3

2

1

ORGANISASI GEREJA

YESUS KRISTUS

 6

12

 Richard L. Bushman, Joseph Smith and the

Beginnings of Mormonism (Urbana, Ill.: University

of Illinois Press, 1984), hlm. 143–159.

Menjelaskan peristiwa-peristiwa mengenai

pembentukan Gereja, organisasi itu sendiri, dan

pandangan-pandangan, ajaran-ajaran, serta praktik-

praktik Gereja yang masih baru pada zaman itu.

 Ivan J. Barrett, Joseph Smith and the Restoration

(Provo: Brigham Young University Press, 1973),

hlm. 120–148.

Meliput pengorganisasian Gereja, pekerjaan misi-

onaris, Orang-Orang Suci di Colesville, dan se-

jumlah konferensi di masa awal Gereja.

 Richard Lloyd Anderson, “The House Where the

Church Was Organized,” Improvement Era, April

1970, hlm. 16–19, 21–25.

Meninjau “investigasi” yang mengarah pada

identifikasi rumah Peter Whitmer di Fayette,

tempat “terjadinya sejarah penting yang kekal”

(hlm. 17).

13

TEMA

Empat misionaris kepada bangsa Laman memba-

wa Kitab Mormon dan Injil kepada Sidney Rigdon

dan banyak “reformis” di Kirtland, wilayah Ohio.

Misi kepada bangsa Laman pada tahun 1830 me-

rupakan peristiwa tunggal dengan dampak yang

luas terhadap Gereja dan masa depan yang telah

dinubuatkan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 7, hlm. 86–96.

 Ajaran dan Perjanjian 28; 30; 32; 35–36.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Uraikan bagaimana Tuhan membantu mengarah-

kan misi kepada bangsa Laman sambil memper-

timbangkan peristiwa yang menakjubkan

sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

1. Kitab Mormon yang diterjemahkan berisi

konsep-konsep kunci mengenai penebusan

bangsa Laman dan bahwa Yerusalem Baru

akan berada di Amerika (lihat halaman judul;

1 Nefi 13:14; Eter 13; History of the Church,

1:118–120).

2. Parley P. Pratt, yang dahulu bergabung dengan

Disciples of Christ [Para Murid Kristus] (dike-

nal dengan kelompok Cambell) di Western

Reserve Ohio, dipertobatkan kepada Injil.

3. Pentingnya misi pertama kepada bangsa Laman

ditandai dengan pemanggilan Oliver Cowdery,

“penatua kedua” Gereja, untuk memimpinnya

(lihat A&P 28). Wahyu juga menyatakan bahwa

kota Sion akan berada “di perbatasan dekat

orang-orang Laman” (ayat 9).

4. Pada bulan September 1830 Peter Whitmer, Jr.

dipanggil untuk menyertai Oliver Cowdery

(lihat A&P 30:5).

5. Pada bulan Oktober 1830 Parley P. Pratt dan

Ziba Peterson dipanggil untuk pergi bersama

Oliver Cowdery dan Peter Whitmer, Jr. (lihat

A&P 32).

6. Sebelum pergi, para misionaris ini  me-

nandatangani sebuah perjanjian yang menya-

takan dua tujuan bagi misi itu (lihat buku

siswa, hlm. 87).

7. Parley P. Prat meyakinkan kelompok itu

untuk mengunjungi kelompok Cambell di

Penampungan Barat. Keberhasilan pekerjaan

misionaris di sana menuntun pada pertobatan

banyak orang penting dan kepindahan akhir

kantor pusat Gereja ke Kirtland.

8. Sejumlah pekerjaan misi dilakukan di antara

bangsa Indian dekat Independence, Missouri,

namun pertentangan segera timbul.

9. Pada musim panas tahun 1831 Joseph Smith

dan yang lainnya mengunjungi Independence,

tempat Nabi menerima wahyu yang menyata-

kan lokasi Sion dan bait sucinya (lihat A&P

57:1–5).

 Anda dapat membahas pernyataan-pernyataan

berikut untuk memperlihatkan pentingnya misi

kepada bangsa Laman:

“Misi ini banyak menentukan sejarah masa depan

Gereja” (Gordon B. Hinckley, Truth Restored [Salt

Lake City: Deseret News Press, 1947], hlm. 36).

“Sejak awal perhatian Nabi dan para pemimpin

yaitu    kepada bangsa Laman. Tentu saja, ini ter-

kait dengan kenyataan bahwa janji-janji besar te-

lah dibuat untuk mereka dalam Kitab Mormon

bahwa Injil akan diberikan kepada mereka pada

masa kelegaan ini dan akhirnya mereka akan di-

pulihkan pada penggembalaan penuh serta hadi-

rat Tuhan. Semangat para pemimpin mungkin

masih mentah, meskipun demikian Tuhan meme-

rintahkan misi seperti itu pada saat itu. Walaupun

kelihatannya hal itu tidak banyak menguntung-

kan orang-orang Indian, atau bangsa Laman, teta-

pi kalau melihat bahwa pesan itu disampaikan di

negeri yang kemudian dinyatakan sebagai negeri

Sion, yang pada akhirnya menjadi tempat diba-

ngunnya kota Sion maka pekerjaan itu masih

menjadi faktor penting ….

… Perjalanan yang menempuh hampir 2.400 ki-

lometer, yang sebagian besar melintasi padang

belantara, dan sebagian besar dalam kondisi

cuaca berbadai, memakan waktu empat bulan.

Meskipun demikian, perjalanan itu merupakan

perjalanan yang sangat bermanfaat, karena ba-

nyak orang menerima Injil di sepanjang perjalan-

an itu dan cabang-cabang yang cukup penting

didirikan di Kirtland serta di bagian-bagian lain-

nya, dan banyak pria yang kuat bergabung de-

ngan Gereja. Ini yaitu    perjalanan misionaris

2

1

GEREJA YANG BARU BERKEMBANG

 7

14

pertama meninggalkan negara bagian New York

menuju ke barat, dan hasilnya terbukti memberi

manfaat bagi Gereja secara luar biasa.” (Joseph

Fielding Smith, Church History and Modern

Revelation, 2 jilid [Salt Lake City: Deseret Book

Co., 1953], 1:146, 150).

“Oliver Cowdery yang saat itu masih menjadi ju-

ru bicara yang hebat bagi umat Mormon, berdiri

berdampingan dengan Joseph Smith dalam peme-

rintahan Gereja dan sebagai saksi visi gereja awal.

Pentingnya misi ke barat terlihat dari kenyataan

bahwa dia mengepalai misi itu” (Richard Lloyd

Anderson, “The Impact of the First Preaching in

Ohio,” Brigham Young University Studies, Musim

Panas 1971, hlm. 474).

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:118–139.

 Comprehensive History of the Church, 1:213–235,

251–253.

 Parley P. Pratt, Autobiography of Parley P. Pratt,

Classics in Mormon Literature series (Salt Lake

City: Deseret Book Co., 1985), hlm. 35–48.

Menyertakan kisah Penatua Pratt tentang misi

kepada bangsa Laman.

 Richard Lloyd Anderson, “The Impact of the

First Preaching in Ohio,” Brigham Young

University Studies, Musim Panas 1971, hlm.

474–496.

Sebuah kajian tentang perpindahan agama

di wilayah Kirtland selama Oliver Cowdery

dan rekan-rekannya berada di sana bulan itu.

Penulis merangkum bahwa masa-masa awal di

Kirtland penuh dengan catatan pribadi yang

menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa dan

emosi-emosi orang-orang pertama yang berpindah

agama, yang melebihi bagian mana pun dari

sejarah awal Orang Suci Zaman Akhir, dan dia

juga mengevaluasi pentingnya bagian misi kepada

bangsa Laman. Hal ini membuktikan bahwa

kesaksian Oliver Cowdery, penggunaan Kitab

Mormon, serta kesungguhan para misionaris

yaitu    penting.

 Milton V. Backman, Jr., “The Quest for a

Restoration: The Birth of Mormonism in Ohio,”

Brigham Young University Studies, Musim Panas

1972, hlm. 346–364.

Mengamati kondisi-kondisi agama di Kirtland

dan sekitarnya untuk memahami mengapa

Penampungan Barat menjadi ladang yang berha-

sil pada tahun 1830.


 Robert J. Matthews, “How We Got the Book of

Moses,” Ensign, Januari 1986, hlm. 43–49.

Meliput sejumlah penerbitan awal mengenai

Kitab Musa, menjelaskan bagaimana kitab itu

menjadi bagian dari Mutiara yang Sangat

Berharga, dan memberi perkiraan singkat menge-

nai sejumlah kontribusinya yang bersifat ajaran.

 Robert J. Matthews, “The ‘New Translation’ of

the Bible, 1830–1833: Doctrinal Development du-

ring the Kirtland Era,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1971, hlm. 400–422.

Menjelaskan bahwa menerjemahkan Alkitab me-

rupakan bagian dari pemanggilan Joseph Smith.

Artikel ini berisi sebuah penjelasan mengenai

ketika Nabi mulai menerjemahkan, tujuannya,

serta rangkuman mengenai nilai penerjemahan

ini .

 Frederick G. Williams, “Frederick Granger

Williams of the First Presidency of the Church,”

Brigham Young University Studies, Musim Semi

1972, hlm. 243–261.

Uraian singkat riwayat hidup Frederick G.

William, yang dipertobatkan kepada Injil di

Penampungan Barat tahun 1830.

15

TEMA

Tuhan membuat janji-janji penting kepada umat-

Nya dengan syarat bahwa mereka berkumpul di

Ohio.

Dalam pengumpulan ke Ohio, Gereja mengha-

dapi sejumlah kesulitan baik yang bersifat jasma-

ni maupun rohani yang berhasil diatasi dengan

berkat-berkat Tuhan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 8, hlm. 97–110.

 Ajaran dan Perjanjian 37–38; 43; 49.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Ceritakan tentang kedatangan Nabi Joseph Smith

di Kirtland pada bulan Januari 1831 ketika dia

bertemu Newel K. Whitney (lihat buku siswa,

hlm. 98–99). Mintalah siswa melihat gambar toko

Newel K. Whitney, dan kemudian bagikan kepada

mereka beberapa hal penting yang terjadi di sana.

Untuk sementara waktu toko Whitney menjadi

kantor pusat Gereja dan tempat tinggal Nabi.

 Tinjau kembali alasan-alasan Tuhan memimpin

umat-Nya untuk pindah ke Ohio dengan memba-

has janji-janji yang akan mereka terima di sana:

Ajaran dan Perjanjian 38:18–20 Warisan terakhir

di bumi.

Ajaran dan Perjanjian 38:32; 41:2–3 Hukum

Tuhan kepada Gereja-Nya diberikan.

Ajaran dan Perjanjian 38:32 Endowmen dari

tempat nan tinggi.

Ajaran dan Perjanjian 38:33; 39:15 Para misiona-

ris diutus kepada semua bangsa.

Ajaran dan Perjanjian 38:39 Kekayaan kekekalan.

Ajaran dan Perjanjian 39:15 Berkat-berkat yang

sampai saat ini belum diketahui.

 Bahaslah beberapa tantangan yang dihadapi

Gereja selama bulan-bulan pertamanya di Ohio

dan bagaimana Tuhan memberkati Orang-Orang

Suci sehingga mampu menghadapi kesulitan-

kesulitan ini . Beberapa di antara pertanya-

an berikut dapat membantu pembahasan Anda:

• Berdasarkan apa yang Anda baca dalam bu-

ku siswa, tantangan-tantangan dan kesulitan-

kesulitan penting apa yang dihadapi Gereja

ketika Orang-Orang Suci pindah ke Ohio?

• Mengapa Tuhan membiarkan para anggota

Gereja menghadapi masalah-masalah ini 

ketika Dia memerintahkan mereka untuk per-

gi dan memberikan janji-janji besar kepada

mereka?

• Mengapa Setan mendukung perwujudan-

perwujudan rohani yang sesat di antara

Orang-Orang Suci pada masa awal Gereja di

Ohio?

• Bagaimana Nabi Joseph Smith menanggapi

ketika dia menghadapi kesulitan-kesulitan ini

di Ohio?

• Apa buktinya bahwa Tuhan dapat mengubah

masalah Orang-Orang Suci menjadi manfaat

yang mereka terima selama masa ini?

 Jelaskan bahwa 63 dari 138 bagian dari Ajaran

dan Perjanjian diterima di Ohio. Bahaslah secara

singkat sejumlah wahyu dan peristiwa yang ter-

jadi selama bulan-bulan pertama Gereja di Ohio.

Wahyu-wahyu ini mencakup bagian 42, hukum

Gereja: bagian 45, tanda-tanda Kedatangan

Kedua; serta bagian 50, memahami perwujudan-

perwujudan rohani.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:140–188.

 Comprehensive History of the Church, 1:236–251.

 Readings in LDS Church History, 1:93–96.

 William O. Nelson, “To Prepare a People,”

Ensign, Januari 1979, hlm. 18–22.

Meninjau ulang sejarah wahyu berkaitan dengan

rencana perekonomian Tuhan bagi Orang-Orang

Suci-Nya dan penerapannya. Menguraikan hu-

kum pengudusan Tuhan (hukum ini, dipulihkan

pada masa awal Gereja, masih berlaku bagi kita).

 Stanley B. Kimball, “The First Road West: From

New York to Kirtland, 1831,” Ensign, Januari

1979, hlm. 29–30.

Berisi peta-peta yang memiliki catatan yang

memerinci tiga rute berbeda yang diikuti Orang-

Orang Suci di New York dalam kepindahan me-

reka ke Ohio.

 Dean Jessee, “ ‘Steadfastness and Patient

Endurance’: The Legacy of Edward Partridge,”

Ensign, Juni 1979, hlm. 41–47.

2

1

BERKUMPUL KE OHIO

 8

16

Mengamati pusaka Edward Partridge dan kelu-

arga terdekatnya. Menyarankan pusaka paling

langgeng mereka yaitu    pengabdian dan iman

mereka dalam menghadapi kesulitan besar.


 Milton V. Backman, Jr., The Heavens Resound (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1983), hlm. 52–100.

Menyediakan informasi mengenai kritikan awal

ajaran-ajaran Orang Suci Zaman Akhir, contoh-

contoh pengalaman rohani palsu, dan datangnya

hukum pengudusan.

 Max H. Parkin, “The Nature and Cause of Internal

and External Conflict of the Mormons in Ohio

between 1830 and 1838,” tesis master, Universitas

Brigham Young, 1966, hlm. 33–88.

Membahas “ketidakwajaran rohani” yang terjadi

di antara Orang-Orang Suci zaman dahulu di

Kirtland dan sekitarnya serta dampaknya terha-

dap para anggota serta nonanggota.

 Karl Ricks Anderson, Joseph Smith’s Kirtland

Eyewitness Accounts (Salt Lake City: Deseret Book

Co., 1989).

Sebuah koleksi tentang kisah para saksi mata

yang berkaitan dengan aspek-aspek pengalaman

di Kirtland. Halaman 1–20 berhubungan dengan

kedatangan Joseph Smith dan Orang-Orang Suci

New York ke Ohio.L E S S

17

TEMA

Pembangunan Sion sebagaimana diramalkan

oleh para nabi merupakan tanggung jawab uta-

ma Orang-Orang Suci Zaman Akhir.

Independence, Missouri, dikenal melalui wahyu

sebagai pusat Sion.

Nabi Joseph Smith meresmikan lahan bait suci

dan mengangkat para pemimpin untuk tinggal

dan mengawasi urusan-urusan Gereja di

Missouri.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 9, hlm. 111–121.

 3 Nefi 21:20–24.

 Eter 13:1–11.

 Ajaran dan Perjanjian 52–62.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Tinjaulah ulang urutan pemahaman Orang Suci

mengenai Sion atau Yerusalem Baru.

1. Kitab Eter dan 3 Nefi dalam Kitab Mormon

menyebutkan bahwa Yerusalem Baru akan di-

tegakkan di Amerika. Kenyataan ini menim-

bulkan minat di pihak para anggota Gereja

pada masa awal untuk mengetahui secara pas-

ti dan di mana nubuat-nubuat itu akan dige-

napi. Baca dan berikan komentar singkat

mengenai 3 Nefi 21:20–27 dan Eter 13:1–11.

2. Pada bulan September 1830 Tuhan memperba-

iki wahyu-wahyu yang salah yang diterima

oleh Hiram Page mengenai lokasi Sion, dan

menunjukkan bahwa Sion akan dibangun “di

perbatasan dekat orang-orang Laman.” Ini

merujuk pada perbatasan yang telah ada sejak

tahun 1825 hingga 1845, bagian timur yang

merupakan negara bagian Amerika Serikat,

dan bagian barat yang menjadi milik bangsa

Indian. Bagian dari perbatasan itu membentang

di sepanjang batas bagian barat negara bagian

Missouri (lihat A&P 28:9; buku siswa, hlm.

91). Perbatasan ini juga disebutkan dalam

Ajaran dan Perjanjian sebagai “garis yang

membentang langsung antara Yahudi dan bu-

kan Yahudi” (A&P 57:4).

3. Pada musim gugur dan dingin tahun

1830–1831 para misionaris bangsa Laman

mengadakan perjalanan ke Missouri.

4. Pada bulan Januari 1831 Tuhan berjanji akan

mengungkapkan tanah warisan bagi Orang-

Orang Suci (lihat A&P 38:20).

5. Pada bulan Juni 1831 Tuhan mewahyukan

bahwa Missouri yaitu    tanah warisan Orang-

Orang Suci (lihat A&P 52:2, 42–43).

6. Pada bulan Juli 1831 Tuhan menetapkan

Independence, Jackson County, Missouri, se-

bagai lokasi Sion, Yerusalem baru (lihat A&P

57:1–2).

7. Pada tanggal 2 Agustus 1831 Sidney Rigdon

meresmikan tanah Sion untuk pengumpulan

Israel, dan tanggal 3 Agustus Nabi Joseph

Smith meresmikan lahan bait suci.

8. Orang-Orang Suci diberitahu mengenai ke-

malangan dan pengurbanan yang akan di-

perlukan sebelum Sion sepenuhnya dapat

didirikan, meskipun mereka tidak melihat apa

yang terbentang di depan mereka (lihat A&P

58:1–5).

 Bantulah siswa memahami bahwa pengumpul-

an ke Ohio yaitu    (1) sebuah perintah Tuhan

dan (2) dipimpin oleh nabi Tuhan yang hidup.

Pengumpulan dewasa ini yaitu    di wilayah-

wilayah Sion. Ketika waktunya tiba bahwa

Orang-Orang Suci harus berkumpul di

Yerusalem Baru itu akan merupakan (1) sebuah

perintah Tuhan dan (2) di bawah pengarahan

nabi Tuhan yang hidup. Presiden Harold B. Lee

mengatakan:

“Tujuan Ketiga yang akan saya sebutkan yaitu   

untuk mengajarkan Injil, agar para siswa tidak

disesatkan oleh para pengkhotbah ajaran-ajaran

palsu, spekulasi-spekulasi sia-sia, dan penafsir-

an-penafsiran keliru. Misalnya, ada orang-orang

yang secara tetap mengkhotbahkan firman bah-

wa waktunya sekarang telah tiba untuk kembali

dan menetap di Jackson County, Missouri, serta

membangun bait suci. Menurut saya, ketika

Tuhan telah siap untuk itu, Dia akan memimpin

kita melalui jalur yang benar; dia tidak akan me-

lakukannya lewat Tom, Dick, atau Harry yang

memiliki ide bahwa dia akan membeli lahan

3

2

1

BERKUMPUL KE

TANAH SION

 9

18

dan oleh karenanya mengajak orang-orang

membangun kembali Jackson County. Saya pikir

yaitu    penting untuk selalu mengingat hal itu—

waktunya akan tiba bila Tuhan memberi tahu kita.

Di mana pun, kita selalu dibayang-bayangi

orang yang mengatakan bahwa kita harus mela-

rikan diri ke Pegunungan Rocky agar selamat,

meninggalkan pantai, kejahatan dunia, dan da-

tang ke pegunungan itu. Tuhan tidak pernah me-

ngatakan bahwa Anda harus datang ke sini di

dekat Bait Suci Salt Lake agar selamat. Bukan di

mana Anda hidup, tetapi bagaimana Anda hidup

itulah yang penting. Anda dapat selamat baik di

Texas, New York, Chicago, atau di pantai lainnya

seperti Anda dapat selamat di sini, asalkan Anda

menerapkan seluruh program Gereja” (Objectives

of Church Education,” dalam Charge to Religious

Educators, edisi ke-2 [1982], hlm. 14).

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:188–206.

 Comprehensive History of the Church, 1:253–264.

 Readings in LDS Church History, 1:104–113.


 Richard Lloyd Anderson, “Jackson County in

Early Mormon Descriptions,” Missouri Historical

Review, April 1971, hlm. 270–293.

Meliput catatan langsung W. W. Phelps mengenai

perjalanan ke Missouri pada bulan Juli 1831 ber-

sama Nabi, juga uraiannya mengenai Missouri.

Juga terdapat catatan mengenai Independence se-

bagaimana dilihat oleh orang-orang yang mela-

kukan perjalanan lainnya.

 Warren A. Jennings, “Zion Is Fled: The Expulsion

of the Mormons from Jackson County, Missouri,”

Ph.D. diss., University of Florida, 1962.

 T. Edgar Lyon, “Independence, Missouri, and the

Mormons, 1827–1833,” Brigham Young University

Studies, Musim Gugur 1972, hlm. 10–19.

Menelusuri aspek-aspek pilihan tentang perkem-

bangan ekonomi Orang Suci Zaman Akhir.

\

19

TEMA

Selama tahun-tahun kemajuan Gereja di Ohio,

hal-hal penting mengenai ajaran dan pemerintah-

an diwahyukan “baris demi baris” kepada Nabi

Joseph Smith.

Karya Nabi atas terjemahan Joseph Smith menja-

di katalisator [percepatan proses] diterimanya

banyak wahyu dalam A&P

Banyak energi dan kegiatan Nabi Joseph Smith

dan para anggota masa awal Gereja berpusat pa-

da pekerjaan misionaris.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 10, hlm. 122–136.

 Ajaran dan Perjanjian 66–67; 69; 72; 81:90; 102.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Selama periode Ohio tahun 1831–1834 jabatan

uskup, imam besar, bapa bangsa, Presidensi

Utama, dan dewan tinggi semuanya diperkenal-

kan kepada Gereja untuk pertama kalinya.

Bahaslah mengenai jabatan-jabatan ini, dengan

berfokus pada individu-individu yang dipanggil

pada jabatan ini , latar belakang sejarah,

serta tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana

diuraikan oleh Tuhan dalam wahyu.

 Anda dapat membagikan pengalaman Newel K.

Whitney. Brother Whitney dipanggil sebagai us-

kup pertama di Kirtland. Pada saat pemanggilan-

nya dia mengatakan, “’Brother Joseph, saya pikir

saya tidak pantas menjadi uskup.’

… Nabi menjawab: ‘Pergi dan tanyakan kepada

Tuhan mengenai hal itu.’ Dan Newel bertanya

kepada Tuhan, dan dia mendengar sebuah suara

dari surga mengatakan: ‘Kekuatanmu ada di dalam

Aku.’ Itu cukup. Dia menerima jabatan itu, dan

melayani dengan setia sampai akhir hayatnya—

selama delapan belas tahun” (Orson F. Whitney,

dalam Conference Report, April 1919, hlm. 47–48).

 Gambarkan kaitan antara Terjemahan Joseph

Smith dan Ajaran dan Perjanjian dengan memi-

kirkan informasi berikut:

• Sebagai bagian dari proses merevisi Alkitab,

Tuhan memerintah Nabi Joseph Smith untuk

bertanya (lihat A&P 42:56–57). Lingkungan

yang tercipta melalui pembelajarannya yang

sungguh-sungguh memberinya katalisator

[proses mempercepat] diterimanya wahyu.

• Hasil yang luar biasa pekerjaan Nabi dalam

Terjemahan Joseph Smith yaitu    banyaknya

wahyu mengenai masalah-masalah pribadi,

ajaran, dan organisasi, banyak di antaranya

menjadi bagian dari Ajaran dan Perjanjian.

• Hubungan antara Terjemahan Joseph Smith

dapat dengan mudah diperlihatkan dengan

cara memerhatikan sejumlah wahyu yang

diterima ketika Nabi melakukan terjemahan itu.

Sejumlah besar wahyu yang Nabi terima sela-

ma periode awal Kirtland dapat disimpulkan

bukan hanya karena Gereja masih muda dan

perlu bimbingan terus-menerus namun karena

Nabi dengan sungguh-sungguh mempelajari

tulisan suci.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:206–348, 416–425.

 Comprehensive History of the Church, 1:265–313.

 Davis Bitton, “Kirtland as a Center of Missionary

Activity, 1830–1838,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1971, hlm. 497–516.

Selama periode delapan tahun ini misionaris

diutus keluar dari Kirtland, pusat Gereja, untuk

mencari jiwa. Nama-nama misionaris, daerah

pencarian jiwa mereka, pertentangan yang mere-

ka hadapi, juga keberhasilan mereka tercakup

dalam artikel ini.

 Robert J. Matthews, “The ‘New Translation’ of

the Bible, 1830–1833: Doctrinal Development du-

ring the Kirtland Era,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1971, hlm. 400–422.

Penulis memberi sejarah singkat mengenai

Terjemahan Joseph Smith dan menyatakan

bahwa banyak wahyu dalam Ajaran dan

Perjanjian, khususnya wahyu mengenai ajaran,

berkaitan dengan terjemahan Nabi terhadap

Alkitab.

3

2

1

PERKEMBANGAN GEREJA DI OHIO,

1831–1834

 1 0

20

 Dean C. Jessee and William G. Hartley, “Joseph

Smith’s Missionary Journal,” New Era, Februari

1974, hlm. 34–36.

Catatan buku harian Nabi mengenai perjalanan

misinya ke Kanada di akhir tahun 1833.


 Milton V. Backman, Jr., The Heavens Resound (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1983), hlm. 52–62,

82–124.

Bab 4, 6–7 berkaitan dengan kritikan awal

Gereja, kepindahan ke Hiram, karya Joseph atas

Terjemahan Joseph Smith, dan kemajuan awal

organisasi dan ajaran.

 Robert J. Matthews, “A Plainer Translation,” Joseph

Smith’s Translation of the Bible: A History and

Commentary (Provo: Brigham Young University

Press, 1975).

Sebuah sejarah mengenai revisi Nabi Joseph

Smith atas Alkitab.

 Robert J. Woodford, “Jesse Gause, Counselor to

the Prophet,” Brigham Young University Studies,

Musim Semi 1975, hlm. 362–364.

Informasi riwayat hidup seorang anggota

Presidensi Utama yang barangkali kurang dike-

nal di antara pria mana pun yang telah melayani

dalam jabatan itu. Penulis juga memberi informa-

si seperti mengapa nama Gause dihapus dari ba-

gian 82 dalam Ajaran dan Perjanjian selama

bertahun-tahun.

 Frederick G. Williams, “Frederick Granger

Williams of the First Presidency of the Church,”

Brigham Young University Studies, Musim Semi

1972, hlm. 243–261.

Sebuah uraian tentang riwayat hidup Presiden

Frederick G. Williams.

21

TEMA

Orang-Orang Suci diusir dari Jackson County ka-

rena pelanggaran (lihat A&P 101:2).

Tuhan meramalkan bahwa Orang-Orang Suci ti-

dak akan berhasil dalam membangun Sion sam-

pai “setelah banyak pencobaan” (lihat A&P 58:3).

Masalah-masalah internal di antara Orang Suci

di Jackson County melemahkan posisi mereka di

sana.

Terdapat banyak perbedaan yang mengakibatkan

konflik di antara Orang Suci dan Orang-Orang

Missouri.

Orang-Orang Suci diusir dari Jackson County de-

ngan kekerasan dan tindakan-tindakan paksaan

lainnya.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 11, hlm. 137–151.

 Ajaran dan Perjanjian 58:1–5.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Janji-janji Allah tidak pernah gagal, namun orang

mungkin gagal memenuhi syarat bagi berkat-

berkat-Nya (lihat A&P 3:1–3). Tuhan, yang menge-

tahui segala hal (lihat 2 Nefi 9:20), mengetahui

bahwa meskipun Dia mewahyukan lokasi Sion

Zaman Akhir, anak-anak-Nya tidak akan berhasil

dalam upaya awal mereka untuk membangunnya.

Bukti terbaik dari hal ini terdapat dalam wahyu

kedua yang diterima setelah kedatangan Orang-

Orang Suci di negeri Sion. Bacalah Ajaran dan

Perjanjian 58:1–5. Di sini Tuhan memberikan wa-

wasan berikut:

• Kepatuhan yang ketat terhadap perintah Allah

merupakan prasyarat dalam membangun dan

memelihara Sion (lihat ayat 2).

• Pencobaan akan menguji Orang-Orang Suci

untuk melihat apakah mereka layak menerima

pahala besar ini (lihat ayat 2).

• Orang-Orang Suci tidak dapat melihat sebe-

lumnya “rancangan” atau rencana Allah da-

lam membawa mereka menuju ke Sion dan

kemudian membiarkan mereka gagal dalam

tujuan mereka (lihat ayat 3).

• Kemuliaan Sion hanya akan diperoleh “sete-

lah banyak pencobaan” (ayat 3). Tuhan mem-

beritahukan hal ini kepada Orang-Orang Suci

sebelum hal itu terjadi agar mereka dapat

“meletakkan hal itu ke dalam hati, dan mene-

rima hal-hal yang akan menyusul” (ayat 5).

 Daripada mengharapkan Orang-Orang Suci un-

tuk segera membangun Sion, Tuhan memberi

mereka kehormatan dalam meletakkan dasar ba-

gi Sion untuk dibangun. Baca dan pelajarilah

Ajaran dan Perjanjian 58:6–8. Tuhan membawa

Orang-Orang Suci ke Sion untuk:

• Memastikan apakah mereka akan menaati

firman-Nya (lihat ayat 6).

• Mempersiapkan hati mereka untuk “memberi

kesaksian tentang segala hal yang akan da-

tang” (ayat 6).

• Menghormati mereka dalam meletakkan dasar

(lihat ayat 7).

• Membiarkan mereka mengetahui di mana

Sion akan berdiri dan kemudian memberikan

kesaksian tentang hal itu (ayat 7).

 Baca dan bahaslah Ajaran dan Perjanjian 101:1–9,

yang diberikan tidak lama setelah Orang-Orang

Suci diusir dari Jackson County.

 Anda dapat menuliskan dan membahas masalah-

masalah internal di Gereja juga masalah-masalah

eksternal serta perbedaan-perbedaan yang me-

nuntun pada konflik. Dalam hal-hal apa kita se-

bagai Orang Suci Zaman Akhir masih berjuang

dengan sejumlah masalah ini ?

 Untuk membangun Sion, Orang-Orang Suci

harus belajar patuh dan membangun watak.

Bagikan pernyataan Uskup Robert D. Hales,

yang saat itu menjadi Uskup Ketua Gereja:

“Sion digambarkan dalam tulisan suci sebagai

sebuah kota yang umatnya ‘sehati dan sepikiran,

dan hidup dalam kebenaran; dan tidak ada yang

miskin di antara mereka’ (Musa 7:18). Sion yaitu   

‘setiap orang berusaha demi kepentingan sesama-

nya dan berbuat segala sesuatu dengan hanya sa-

tu tujuan, yaitu demi kemuliaan Allah’ (A&P

82:19). Sion yang dijanjikan ini senantiasa terlihat

seperti agak di luar jangkauan. Kita perlu mema-

hami bahwa sebanyak kebajikan yang dapat di-

peroleh dalam perjalanan ke arah Sion demikian

5

4

3

2

1

PENGUSIRAN DARI

JACKSON COUNTY

 1 1

22

juga untuk tinggal di sana. Berkumpul di Sion

merupakan suatu proses dan tujuan. Kita mende-

kati atau meninggalkan Sion melalui cara kita

berperilaku dalam urusan sehari-hari kita, cara

kita hidup dalam keluarga kita, apa kita memba-

yar persepuluhan dengan jujur dan membayar

persembahan puasa dengan murah hati, cara kita

mencari kesempatan-kesemptan untuk melayani

dan melakukannya dengan tekun. Banyak orang

disempurnakan dalam perjalanan menuju Sion

yang tidak pernah melihat kota itu sendiri dalam

seluruh hidupnya” (dalam Conference Report,

April 1986, hlm. 38; atau Ensign, Mei 1986,

hlm. 30).

Jika Anda tidak membahas tema Sion dalam pel-

ajaran sebelumnya, bacalah Ajaran dan Perjanjian

105:9–10 dan ajarkan serta berikan kesaksian bahwa

Sion masih belum menjadi kenyataan. Saat ini ki-

ta sedang menanti penggenapan perkataan para

nabi Allah, memperoleh pengalaman lebih ba-

nyak, dan dapat “diajarkan lebih sempurna lagi

… mengenai tugas [kita], dan hal-hal yang Tuhan

minta” dari tangan kita (ayat 10). Pikirkan peker-

jaan bait suci, membangun keluarga yang saleh,

pengajaran ke rumah, serta pekerjaan misionaris—

semua tugas yang perlu kita pelajari dan patuhi

untuk menjadi lebih sempurna sebelum Sion

menjadi kenyataan.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 1:372–406, 426–440.

 Comprehensive History of the Church, 1:314–356.

 Richard L. Bushman, “Mormon Persecutions in

Missouri, 1833,” Brigham Young University Studies,

Musim Gugur 1960, hlm. 11–20.

Menjelaskan bahwa perbedaan-perbedaan dan

masalah-masalah keagamaan yang membuat

Orang-Orang Suci menjadi ancaman politik ada-

lah faktor utama penyebab konflik.

 T. Edgar Lyon, “Independence, Missouri, and the

Mormons, 1827–1833,” Brigham Young University

Studies, Musim Gugur 1972, hlm. 10–19.

Menjelaskan bahwa perekonomian menjadi fak-

tor utama dalam pengusiran Orang-Orang Suci

Zaman Akhir.


 B. H. Roberts, The Missouri Persecutions (Salt Lake

City: Bookcraft, 1965), bab 5–13.

Berisi ancaman yang cukup terperinci mengenai

masalah-masalah internal dan eksternal yang me-

mengaruhi Orang-Orang Suci Zaman Akhir di

Jackson County.

 Parley P. Pratt, Autobiography of Parley P. Pratt,

Classics in Mormon Literature series (Salt Lake

City: Deseret Book Co., 1985), hlm. 75–86.

Penatua Pratt yaitu    peserta aktif dalam peristi-

wa-peristiwa yang terjadi selama periode Jackson

County.

 Ivan J. Barrett, Joseph Smith and the Restoration

(Provo: Brigham Young University Press, 1973),

bab 13–14.

Mencatat tentang masalah-masalah di antara

Orang-Orang Suci Zaman Akhir dengan orang-

orang Missouri di Jackson County. Bab-bab ini

berisi sejumlah kisah yang menambah warna

dan wawasan pada konflik.

 Max H. Parkin, “A History of the Latter-day

Saints in Clay County, Missouri, from 1833 to

1837,” Disertasi Ph.D., Universitas Brigham

Young, 1976, hlm. 8–33.

Sebuah pembahasan mengenai Orang-Orang

Suci di Jackson County dan pengusiran mereka.

23

TEMA

Sebuah wahyu yang diterima pada tahun 1834

memberi petunjuk mengenai pembentukan

Kemah Sion.

Meminta Pengurbanan para anggota Kemah

Sion.

Nabi Joseph Smith berjanji kepada semua yang

ikut dalam perjalanan di Kemah Sion bahwa

mereka akan pulang ke rumah dengan selamat

jika mereka mau patuh.

Meskipun Kemah Sion tidak mencapai tujuannya

dalam membawa Orang-Orang Suci ke negeri

mereka, kemah itu memenuhi tujuan Allah da-

lam menguatkan iman serta menguji kelayakan

anggotanya untuk menerima pemanggilan yang

lebih besar di masa datang.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 12, hlm. 153–165.

 Ajaran dan Perjanjian 101; 103; 105.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Gunakan peta dalam buku siswa (hlm. 156) yang

memperlihatkan jalur perjalanan yang diambil

oleh Kemah Sion, dan kemudian bahaslah apa

yang terjadi di berbagai tempat seperti yang

dicatat dalam History of the Church jilid 2.

 Bagikan pernyataan Presiden George A. Smith

mengenai perjalanan ini :

“Nabi Joseph Smith juga kelelahan seperti yang

lainnya dalam seluruh perjalanan itu. Selain

menyediakan kebutuhan bagi dan memimpin

Kemah, dia berjalan hampir sepanjang waktu se-

hingga kakinya melepuh, berdarah, dan lecet,

yang merupakan akibat alami dari berjalan seja-

uh 25 sampai 40 mil sehari dalam cuaca terik ta-

hun itu. Namun selama seluruh perjalanan itu

dia tidak pernah mengeluh atau menggerutu, se-

mentara kebanyakan pria di kemah itu mengeluh

kepadanya karena jari-jari kaki yang sakit, mele-

puh, perjalanan panjang, persediaan makanan

minim, mutu roti yang kurang baik, mentega

tengik, madu yang rusak, daging babi dan keju

yang sudah busuk dan sebagainya, bahkan mere-

ka mengeluh kepada Joseph tentang anjing yang

menyalak kepada mereka. Seandainya mereka

harus berkemah dengan air yang buruk, pastilah

mereka sudah memberontak, namun kami tetap

disebut Kemah Sion, dan banyak dari kami yang

tidak berdoa, tidak berpikir, ceroboh, lengah, ku-

rang hati-hati, bodoh atau jahat, tetapi kami tetap

tidak menyadarinya. Joseph harus bersabar ter-

hadap kami dan mengajar kami, seperti anak-

anak. Meskpun demikian, ada banyak di Kemah

itu yang tidak pernah menggerutu dan yang se-

nantiasa siap serta bersedia melakukan apa yang

diinginkan para pemimpin kami” (“My Journal,”

Instructor, Mei 1946, hlm. 217).

 Tinjaulah Ajaran dan Perjanjian 105:19, yang

menjelaskan tujuan penting Kemah Sion.

 Jelaskan bahwa Kemah Sion bukan suatu kega-

galan. Pengalaman yang diperoleh Brigham

Young, Heber C. Kimball, dan yang lainnya sa-

ngat berharga ketika Orang-Orang Suci diusir

dari Missouri utara dan kemudian melintasi da-

taran menuju Pegunungan Rocky. Kemah itu

juga telah menguatkan para pemimpin masa

depan Gereja. Baik Kuorum Dua Belas yang

pertama dibentuk maupun Kuorum Pertama

Tujuh Puluh yang pertama dibentuk semua

terdiri dari para pria luar biasa yang ikut dalam

Kemah Sion. Anda dapat menggunakan pernya-

taan berikut ini:

“Penatua Joseph Young dalam bukunya ‘History

of the Organization of the Seventies,’ (hlm. 14) me-

nyatakan bahwa pernyataan berikut dibuat oleh

Nabi Joseph Smith dalam sebuah ceramah kepa-

da para Penatua yang berkumpul di Kirtland

tidak lama setelah Tujuh Puluh diorganisasi:

‘Saudara-saudara, ada di antara Anda yang ma-

rah terhadap saya, karena Anda tidak bertempur

di Missouri; namun izinkan saya memberi tahu

Anda, Allah tidak ingin Anda bertempur. Dia ti-

dak dapat mengorganisasi kerajaan-Nya dengan

dua belas pria untuk membuka pintu Injil kepa-

da bangsa-bangsa di bumi, dan dengan tujuh

puluh pria di bawah arahan mereka untuk

mengikuti jejak mereka, kecuali mereka diambil

dari suatu kelompok pria yang telah menyerah-

kan hidup mereka, dan yang telah membuat

pengurbanan besar seperti yang dilakukan

Abraham. Sekarang Tuhan telah memperoleh

Dua Belas-Nya dan Tujuh Puluh-Nya, dan akan

ada kuorum-kuorum Tujuh Puluh lain yang di-

panggil, yang akan membuat pengurbanan, serta

mereka yang tidak membuat pengurbanan dan

4

3

2

1

KEMAH SION

 1 2

24

persembahan mereka saat ini, akan melakukan-

nya di kemudian hari’” (History of the Church,

2:182 catatan kaki).

SUMBER TEMA

 History of the Church, 2:36–123.

 Comprehensive History of the Church, 1:370–371.

 Stanley B. Kimball, “Zion’s Camp March from

Ohio to Missouri, 1834,” Ensign, April 1979, hlm.

45–49.

Sebuah artikel yang menyediakan peta yang

memperlihatkan jalur perjalanan yang diambil

Kemah Sion melalui Ohio, Indiana, Illinois, dan

Missouri.

 Peter Crawley and Richard L. Anderson, “The

Political and Social Realities of Zion’s Camp,”

Brigham Young University Studies, Musim Panas

1974, hlm. 406–420.

Penulis meninjau ulang dokumen-dokumen pen-

ting yang berkaitan dengan Kemah Sion dalam

konteks kekuatan politik dan sosial yang mela-

hirkannya dan kekuatan-kekuatan yang menga-

khirinya.

 Wilburn D. Talbot, “Zion’s Camp,” tesis master,

Universitas Brigham Young, 1973.

Sebuah kajian lengkap mengenai Kemah

Sion yang berisi evaluasi setiap anggota bala

tentara itu.

 Milton V. Backman, Jr., The Heavens Resound, hlm.

175–200.

Meliput pembentukan Kemah Sion, perjalanan

kemah itu, pembubarannya, dan warisannya.


 James L. Bradley, Zion’s Camp 1834: Prelude to the

Civil War (Salt Lake City: Publishers Press, 1990).

25

TEMA

Pemerintahan Gereja berkembang lebih jauh de-

ngan pemanggilan para Rasul dan Tujuh Puluh.

Para misionaris diutus ke banyak wilayah di

Amerika Serikat dan Kanada; hal ini akhirnya

membuka pintu-pintu pada bangsa-bangsa lain.

Pendirian berbagai sekolah, terbitan Gereja, dan

didapatkannya catatan-catatan kuno memberi

kontribusi kepada pendidikan para anggota

Gereja.

Orang-Orang Suci Zaman Akhir sangat diberkati

untuk pengurbanan membangun Bait Suci

Kirtland.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 13, hlm. 166–182.

 Ajaran dan Perjanjian 107; 109–110.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Bahaslah Ajaran dan Perjanjian 18:26–28. Wahyu

ini diberikan melalui Nabi Joseph Smith kepada

Oliver Cowdery dan David Whitmer yang men-

jelaskan tanggung jawab mereka yang melayani

sebagai para Rasul Tuhan. Kedua pria ini diberi-

tahu bahwa mereka hendaknya “mencari Dua

Belas, yang akan memiliki keinginan seperti yang

telah Aku bicarakan” (ayat 37).

 Tinjaulah perintah yang diberikan oleh Oliver

Cowdery kepada Kuorum Dua Belas Rasul pada

hari mereka dipanggil, 14 Februari 1835 (lihat

History of the Church, 2:194–198). Bantulah siswa

memahami tanggung jawab dan bantuan yang

menyertai jabatan keimamatan ini (catatan:

Matius 10 yaitu    perintah Juruselamat kepada

Dua Belas yang dipanggil pada masa kelegaan

pertengahan zaman). 

 Bahaslah mengenai pengudusan Bait Suci Kirtland.

Selama periode lima belas minggu, dimulai dari

tanggal 21 Januari hingga 1 Mei 1836, barangkali

banyak Orang Suci Zaman Akhir melihat pengli-

hatan dan menyaksikan perwujudan-perwujudan

rohani yang tidak lazim lainnya daripada selama

periode lain mana pun dalam sejarah Gereja sampai

saat ini. Itu sungguh-sungguh saat pencurahan

karunia-karunia rohani bagi Orang-Orang Suci.

Tekankan bahwa pencurahan berkat semacam itu

datang setelah pengurbanan besar di pihak

Orang-Orang Suci (lihat A&P 109:5).

 Bagikan pengalaman Nabi Joseph Smith dan

Oliver Cowdery ketika melihat Juruselamat di

Bait Suci Kirtland. Ini yaitu    Gereja Yesus

Kristus dan Dia yaitu    kepalanya. Ketika David

O. McKay didukung sebagai Presiden Gereja, dia

mengatakan: “Tidak seorang pun dapat memim-

pin Gereja ini tanpa terlebih dahulu sejalan de-

ngan kepala Gereja ini, Tuhan dan Juruselamat,

Yesus Kristus. Dia yaitu    kepala kita. Ini yaitu   

Gereja-Nya. Tanpa bimbingan ilahi-Nya dan il-

ham yang terus-menerus, kita tidak dapat berha-

sil. Dengan bimbingan-Nya, dengan ilham-Nya,

kita tidak akan gagal” (dalam Conferenci Report,

April, 1951, hlm. 157).

 Ceritakan misi Parley P. Pratt ke Kanada dan

dampaknya pada masa depan Gereja. Anda da-

pat menyertakan hal-hal berikut:

• Perpindahan agama keluarga Fielding dan

John serta Leonora Taylor.

• Pembukaan terakhir Misi Inggris.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 2:142–440.

 Comprehensive History of the Church, 1:369–391.

 Readings in LDS Church History, 1:199–234.

 Dean C. Jessee, “The Kirtland Diary of Wilford

Woodruff,” Brigham Young University Studies,

Musim Gugur1972, hlm. 365–399.

Menyediakan gambaran sekilas tentang kehidupan

Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Kirtland.

 Davis Bitton, “Kirtland as a Center of Missionary

Activity, 1830–1838,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1971, hlm. 497–516.

Nama-nama misionaris, pelatihan, penentang,

serta keberhasilan mereka di Ohio dan di wila-

yah sekitarnya.

 Leland H. Gentry, “What of the Lectures on

Faith?“ Brigham Young University Studies, Musim

Gugur 1978, hlm. 5–19.

4

3

2

1

MASA-MASA GEMILANG DI

KIRTLAND, 1834–1836

 1 3

26

Latar belakang sejarah Lectures on Faith, siapa

yang menulisnya, di mana naskah itu disampai-

kan, dan mengapa naskah itu penting bagi

Gereja.

 Lyndon Cook, “Notes and Comments: The

Apostle Peter and the Kirtland Temple,” Brigham

Young University Studies, Musim Panas 1975,

hlm. 550–552.

Memberi bukti bahwa Petrus hadir dalam peres-

mian Bait Suci Kirtland.


 James N. Baumgarten, “The Role and Function

of the Seventies in LDS Church History,” tesis

master, Universitas Brigham Young, 1960.

Sebuah sejarah tentang Tujuh Puluh dari tahun

1835 hingga 1960.

 Orlen Curtis Peterson, “A History of the Schools

and Educational Programs of The Church of

Jesus Christ of Latter-day Saints in Ohio and

Missouri, 1831–1839,” tesis master, Universitas

Brigham Young, 1972.

Sebuah kajian mengenai Orang-Orang Suci

Zaman Akhir dan upaya-upaya mereka untuk

menyediakan pendidikan bagi diri mereka sendi-

ri serta anak-anak mereka, termasuk Sekolah

Bahasa Ibrani.

 LeRoi C. Snow, “Who Was Professor Joshua

Seixas?“ Improvement Era, Februari 1936, hlm.

67–71.

Sebuah uraian riwayat hidup singkat mengenai

orang yang mengajarkan bahasa Ibrani kepada

Joseph Smith dan Orang Suci Zaman Akhir lain-

nya di Kirtland, Ohio.

 H. Donl Peterson, The Pearl of Great Price: A

History and Commentary (Salt Lake City: Deseret

Book Co., 1987), hlm. 36–46.

Latar belakang sejarah mengenai bagaimana gu-

lungan-gulungan Mesir itu jatuh ke tangan

Joseph Smith.

 Richard O. Cowan, Temples to Dot the Earth (Salt

Lake City: Bookcraft, 1989), hlm. 21–43.

Menguraikan pembangunan Bait Suci Kirtland dan

peristiwa mulia yang menyertai pengudusannya.

 Stephen D. Ricks, “Notes and Comments: The

Appearance of Elijah and Moses in the Kirtland

Temple and the Jewish Passover,” Brigham Young

University Studies, Musim Gugur 1983, hlm.

483–486.

Sebuah pembahasan mengenai peranan Elia da-

lam Paskah bangsa Yahudi sebagai pendahulu

Mesias, sejumlah koreksi kronologis sederhana

mengenai Paskah, dan penampakan Elia di Bait

Suci Kirtland pada tanggal 3 April 1836.

 Clarence L. Fields, “History of the Kirtland

Temple,” tesis master, Universitas Brigham

Young, 1963.

Meliput pembangunan, pengudusan, dan tujuan

Bait Suci Kirtland.

 Milton V. Backman, Jr., The Heavens Resound (Salt

Lake City: Deseret Book Co., 1983), bab 9, 13,

15–16.

Bab ini membahas pembangunan Bait Suci

Kirtland dan perwujudan-perwujudan mulia

yang terjadi di dalamnya, juga terbukanya ajaran

baru yang berhubungan dengan kerajaan Allah.

 Lyneve Wilson Kramer and Eva Durrant Wilson,

“Mary Isabella Hales Horne: Faithful Sister and

Leader,” Ensign, Agustus 1982, hlm. 62–66.

Mary Horne, seorang anggota dari Toronto,

Kanada, mengikuti kepemimpinan Gereja ke Far

West, Nauvoo, dan akhirnya ke Utah. Dia seo-

rang anggota Gereja yang terkenal yang menjadi

ibu dari lima belas anak.

27

TEMA

Kedamaian yang dinikmati oleh Orang-Orang

Suci Zaman Akhir di Kirtland berakhir tahun

1837 dengan kemurtadan sejumlah anggota, ter-

masuk beberapa pemimpin Gereja.

Heber C. Kimball dipanggil untuk memimpin se-

buah misi ke Inggris, yang menghasilkan ratusan

orang yang setia yang bergabung dengan Gereja

yang selanjutnya memperkuat Gereja.

Selama masa-masa paling suram di Kirtland ada

di antara mereka yang tetap memiliki integritas

dan setia terhadap kerajaan Allah.

Kemah Kirtland dibentuk di bawah arahan Tujuh

Puluh untuk membantu yang miskin meninggal-

kan Kirtland.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 14, hlm. 183–195.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Pikirkan peran materialisme (kekhawatiran akan

kekayaan duniawi) dalam kemurtadan di

Kirtland dan kemurtadan pribadi dewasa ini.

Anda dapat membahas pernyataan Presiden

George Q. Cannon berikut:

“Tuhan bekerja bersama kita juga bersama bang-

sa ini, untuk membersihkan segala hal yang ko-

tor dan tidak bertuhan dari tengah-tengah kita.

Saya kira kita harus dicobai untuk membersih-

kan semua hal yang kotor dan tidak bertuhan da-

ri tengah-tengah kita, dan semua hal yang dapat

disingkirkan akan disingkirkan. Di zaman dahu-

lu kita melawan kaum perusuh, dan kesulitan-

kesulitan lain yang menguji iman umat ini, serta

mereka yang tidak memiliki landasan iman yang

kuat akan gugur. Jika mereka ketakutan, atau

iman mereka terancam atau berada dalam keada-

an sulit, sudah pasti, mereka meninggalkan

Gereja. Namun saya kira zaman kaum perusuh

telah berlalu. Kita sesungguhnya telah bebas dari

kekuasaan kaum perusuh. Lalu apa lagi yang

akan menjadi pencobaan umat ini? Barangkali

kemakmuran, lingkungan yang baik, bertambah-

nya kekayaan, yang pengaruhnya mungkin akan

jauh lebih menguji umat daripada kemiskinan.

Pengaruh-pengaruh yang menyertai kekayaan

dan lingkungan yang aman barangkali akan me-

miliki alasan yang sama dalam hal membersihkan

umat seperti dalam hal kekerasan, misalnya ka-

um perusuh dan keadaan sulit di zaman dahulu.

Namun saya tidak pernah berharap melihat

Orang-Orang Suci Zaman Akhir akan dibebaskan

dari pengaruh-pengaruh yang akan menguji kese-

tiaan mereka kepada Allah, sehingga pembersih-

an ini  justru dilakukan karena Gereja-Nya.

Inilah perasaan saya, dan itu telah lama saya ra-

sakan, dan saya percaya bahwa Allah menyebab-

kan kita melewati keadaan-keadaan ini terutama

untuk menguji, membuktikan dan mencobai kita,

serta melihat apakah kita akan setia kepada-Nya

atau tidak” (dalam Journal of Discourses, 17:340).

 Anda dapat membahas topik-topik berikut da-

lam pelajaran ini:

• Apa yang menyebabkan kemurtadan di

Kirtland?

• Bagaimana kemurtadan menguji orang-orang

yang setia?

• Bagaimana kemurtadan membersihkan

Gereja?

 Kira-kira dua tahun setelah Nabi Joseph Smith

meresmikan Bait Suci Kirtland, lebih dari seribu

enam ratus Orang Suci Zaman Akhir meninggal-

kan rumah Tuhan ini, mengosongkan rumah-

rumah mereka, meninggalkan harta benda mereka,

dan mengadakan perjalanan ke Missouri utara.

Seseorang dari zaman itu yang menyaksikan per-

jalanan besar-besaran ini, Hepzibah Richards,

menulis: “Mereka diusir dari tempat ini sama

seperti Orang-Orang Suci diusir dari Jackson

County 4 tahun lalu, meskipun dalam cara yang

berbeda. Di sana mereka diusir dengan kekuatan

senjata, di sini dengan penganiayaan, terutama

oleh para pembelot Gereja” (dalam Milton V.

Backman, Jr., The Heavens Resound [Salt Lake City:

Deseret Book Co., 1983], hlm. 347).

Bahaslah contoh-contoh kemurtadan orang-orang

di Kirtland dan bagaimana hal ini berdampak

pada Gereja di sana. Jelaskan upaya berani dari

Orang-Orang Suci yang tetap kuat. Sebagian be-

sar Orang Suci Zaman Akhir tetap setia melalui

masa-masa sulit di Ohio ini, namun ada sebuah

pelajaran bagi kita dalam kehidupan orang-orang

4

3

2

1

KEMURTADAN DI KIRTLAND,

1836–1838

 1 4

28

yang telah jatuh itu. Anda dapat menyertakan

yang berikut:

• Ketidakpuasan Penatua Parley P. Pratt dan ke-

saksian John Taylor yang membantu Penatua

Pratt bertobat.

• Pertemuan orang-orang yang murtad di Bait

Suci Kirtland dan pembelaan Penatua Brigham

Young terhadap Nabi.

• Pembelaan John Taylor terhadap nabi tidak la-

ma sebelum kembali ke Kanada.

• Upaya-upaya Joseph Smith, Sr. untuk me-

ngendalikan massa yang bersenjata yang di-

pimpin oleh Warren Parrish.

• Belas kasihan Emma Smith ketika memberi

makan yang lapar pada saat keluarganya sen-

diri kekurangan makanan.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 2:463–529; 3:1–3, 87–148.

 Comprehensive History of the Church, 1:392–412.

 Readings in LDS Church History, 1:235–258.

 Ronald K. Esplin, “A Great Work Done in That

Land,” Ensign, Juli 1987, hlm. 20–27.

Misi Heber C. Kimball dan Orson Hyde ke

Inggris pada tahun 1837.

 Scott H. Partridge, “The Failure of the Kirtland

Safety Society,” Brigham Young University Studies,

Musim Panas 1972, hlm. 437–454.

Menekankan pada lingkungan sosial dan ekono-

mi di tempat peristiwa-peristiwa itu terjadi.

 Milton V. Backman, Jr., “A Warning from

Kirtland,” Ensign, April 1989, hlm. 26–30.

Menangkis sejumlah kesalahan konsep mengenai

penyebab dan merebaknya kemurtadan di

Kirtland.


 Dale W. Adams, “Chartering the Kirtland Bank,”

Brigham Young University Studies, Musim Gugur

1983, hlm. 467–482.

Sejarah tentang upaya Nabi untuk memiliki pia-

gam Bank Kirtland, dengan penjelasan seperti

mengapa piagam itu tidak pernah diberikan.

 D. Paul Sampson and Larry T. Wimmer, “The

Kirtland Safety Society: The Stock Ledger Book

and the Bank Failure,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas, 1972, hlm. 427–436.

Membahas penemuan buku neraca Kirtland

Safety Society [semacam Yayasan Dana Kirtland]

dan memberi sebuah anilisis mengenai penting-

nya hal itu.

 Larry C. Porter, “Beginnings of the Restoration:

Canada, an ‘Effectual Door’ to the British Isles,”

hlm. 3–43; dan James R. Moss, “The Gospel

Restored to England,” hlm. 71–103; dalam V. Ben

Bloxham, James R. Moss, dan Larry C. Porter,

edisi Truth Will Prevail: The Rise of The Church of

Jesus Christ of Latter-day Saints in the British Isles,

1837–1987 (Salt Lake City: The Church of Jesus

Christ of Latter-day Saints, 1987).

Latar belakang dan sejarah mengenai misionaris

pertama di Inggris.

 Backman, Heavens Resound, hlm. 310–341.

Meliput alasan-alasan Kemurtadan dan memba-

has mengapa sejumlah individu keluar dari

Gereja.

 Max H. Parkin, “The Nature and Cause of

Internal and External Conflict of the Mormons in

Ohio between 1830 and 1838,” tesis master,

Universitas Brigham Young, 1966.

Kajian tentang kemurtadan di Kirtland dan faktor-

faktor yang menyebabkannya. Menyertakan ba-

gian mengenai Kemah Kirtland.

 Gordon Orville Hill, “A History of Kirtland

Camp: Its Initial Purpose and Notable

Accomplishments,” tesis master, Universitas

Brigham Young, 1975.

Sebuah kajian lengkap mengenai sekelompok

Orang Suci Zaman Akhir yang meninggalkan

Kirtland menuju Missouri pada musim panas

tahun 1838.

29

TEMA

Far West didirikan sebagai tempat pengumpulan

bagi Orang-Orang Suci dan akhirnya menjadi

pusat Gereja.

Nabi Joseph Smith menyebut lembah Adam-

ondi-Ahman sebagai tempat Yang Lanjut

Usianya (Adam) akan datang untuk mengun-

jungi umatnya. Tuhan juga akan menampakkan

diri pada pengumpulan ini.

Periode Far West yaitu    masa konflik, kemurtad-

an, dan perpindahan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 15, hlm. 196–208.

 Ajaran dan Perjanjian 114–120.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Ajaran dan Perjanjian bagian 114–120 yaitu   

wahyu-wahyu yang diterima Joseph Smith di Far

West. Anda dapat menyebutkan bagian-bagian

ini dan menjelaskan ayat-ayat suci tertentu serta

memperlihatkan pentingnya ayat ini .

Ajaran dan Perjanjian 114 Penatua David W.

Patten dipanggil untuk melayani misi untuk ber-

saksi tentang Kristus.

Ajaran dan Perjanjian 115 Tuhan memerintah-

kan umat-Nya untuk membangun sebuah bait

suci di Far West, Missouri (lihat ayat 10–14). Di

bagian ini Tuhan juga menegaskan nama Gereja

(lihat ayat 4).

Ajaran dan Perjanjian 116 Lokasi dan penting-

nya Adam-ondi-Ahman diberikan.

Ajaran dan Perjanjian 117 William Marks dan

Uskup Newel K. Whitney diperintahkan untuk

pergi dan berkumpul di Adam-ondi-Ahman serta

Far West (lihat ayat 8–1).

Ajaran dan Perjanjian 118 Empat Rasul baru

dipanggil untuk mengisi kekosongan dalam

Kuorum Dua Belas (lihat ayat 1, 6). Dua Belas

harus pergi ke Inggris (lihat ayat 4–5).

Ajaran dan Perjanjian 119 Hukum persepuluhan

diberikan.

Ajaran dan Perjanjian 120 Mewenangkan panitia

mengenai pengaturan persepuluhan.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 2:448–462, 522–525; 3:1–54.

 Comprehensive History of the Church, 1:413–446.

 Readings in LDS Church History, 1:257–285.

 Leland H. Gentry, “Adam-ondi-Ahman: A Brief

Historical Survey,” Brigham Young University

Studies, Musim Panas 1973, flm. 553–576.

Sebuah kisah mengenai eksplorasi daerah oleh

para pemimpin Gereja dan permukiman daerah

ini  oleh Orang-Orang Suci.

 Robert J. Matthews, “Adam-ondi-Ahman,”

Brigham Young University Studies, Musim Gugur

1972, hlm. 27–35.

Terutama berfokus pada pentingnya ajaran me-

ngenai Adam-ondi-Ahman.


 Leland Homer Gentry, “A History of the Latter-

day Saints in Northern Missouri from 1836 to

1839,” Disertasi Ph.D., Universitas Brigham

Young, 1965.

Bagian-bagian awal dalam kajian ini menyedia-

kan informasi mengenai orang-orang Mormon

yang memisahkan diri mereka dan membangun

berbagai komunitas di daerah permukiman.

 Peter Crawley, “Two Rare Missouri Documents,”

Brigham Young University Studies, Musim Panas

1974, hlm. 502–527.

Dokumen yang diterbitkan kembali dalam artikel

ini merupakan edisi tambahan dari Evening and

Mormon Star, yang dicetak pada bulan Februari

1834 oleh Oliver Cowdery di Kirtland, yang mem-

beri kisah tentang pengusiran Orang-Orang Suci

dari Jackson County, dan sebuah orasi Sidney

Rigdon yang disampaikan pada tanggal 4 Juli

1838 di Far West.

3

2

1

 1 5

GEREJA DI

MISSOURI BAGIAN UTARA, 

1836–1838

30

 Leland H. Gentry, “The Danite Band of 1838,”

Brigham Young University Studies, Musim Panas

1974, hlm. 421–450.

Membahas sejarah kelompok Danite dan para pe-

mimpinnya. Menjawab banyak pertanyaan seputar

kelompok ini dan bagian mereka dalam menim-

bulkan kesulitan-kesulitan bagi orang-orang

Mormon dan non-Mormon di Missouri utara.

 Richard Lloyd Anderson, “Atchison’s Letters and

the Causes of Mormon Expulsion from Missouri,”

Brigham Young University Studies, Musim Panas

1986, hlm. 3–47.

Berisi informasi riwayat hidup David Atchison

dan ketidakadilannya dalam berurusan dengan

Orang-Orang Suci Zaman Akhir selama masa

konflik.

31

PENGANIAYAAN DAN

PENGUSIRAN DI MISSOURI

 1 6

32

TEMA

Faktor-faktor internal dan eksternal yang menun-

tun ke arah konflik antara para anggota Gereja

dan orang-orang Missouri.

Ketidakpatuhan Jacob Haun terhadap nasihat

Joseph Smith mengakibatkan tragedi di Haun’s

Mill.

Gereja melewati salah satu dari saat-saat paling

suram ketika milisi yang bertindak di bawah su-

rat perintah pemusnahan Gubernur Bogg mela-

kukan pengepungan atas Far West, dan Nabi

serta para pemimpin Gereja lainnya dipenjara

selama berbulan-bulan.

BUKU SISWA DAN SUMBER-SUMBER TULISAN SUCI

 Buku siswa, bab 16, hlm. 209–227.

 Ajaran dan Perjanjian 121–123.

PENDEKATAN YANG DISARANKAN

 Dengan menggunakan peta dalam buku siswa

(hlm. 209) atau peta 5 di bagian belakang triple

combination, ceritakan pengalaman Orang-

Orang Suci di setiap lokasi berikut:

• Pertempuran pada hari pemilihan di Gallatin

• Pertempuran di DeWitt

• Pertempuran di Crooked River

• Pembantaian di Haun’s Mill

• Surat pengusiran Boggs dan pertempuran

melawan Orang-Orang Suci di Caldwell dan

Daviess county.

• Pengepungan Far West

 Ketika dipenjarakan di Penjara Liberty yang bu-

ruk kondisinya, Nabi mengimlakan dua surat ke-

pada para anggota Gereja secara umum dan

Uskup Edward Partridge khususnya. Dari surat-

surat ini datang Ajaran dan Perjanjian 121–123.

Tinjaulah bagian-bagian ini, dengan menegaskan

sejumlah janji dan peringatan:

Ajaran dan Perjanjian 121:9 Kepada Nabi Joseph

dijanjikan bahwa dia akan dibebaskan.

Ajaran dan Perjanjian 121:11–20 Sebuah peri-

ngatan bagi mereka yang murtad.

Ajaran dan Perjanjian 121:26–32 Janji-janji bagi

para Orang Suci.

Keseluruhan surat terdapat di History of the

Church, 3:289–305.

 Salah satu pelajaran besar yang diajarkan oleh

Nabi Joseph Smith selama masa ini yaitu    peng-

ampunan terhadap para musuh. W. W. Phelps

dan Orang-Orang Suci penting lainnya murtad

selama masa penganiayaan ini. W. W. Phelps ke-

mudian dikeluarkan dari Gereja. Selama musim

dingin tahun 1838–1839 Nabi Joseph dan pemim-

pin lainnya menderita di penjara sementara

Orang-Orang Suci diusir dari negara bagian itu.

Beberapa saat setelah itu, Nabi dan rekan-rekan-

nya dibebaskan. W. W. Phelps menulis surat

yang meminta pengampunan dari Joseph dan agar

diterima kembali ke dalam Gereja (lihat History

of the Church, 4:142). Mengingat semua yang

telah dialaminya Nabi bisa saja menanggapinya

dengan sengit. Bacalah surat yang ditulis Joseph

Smith untuk W. W. Phelps (lihat History of the

Church, 4:163–164). Puisi di akhir surat itu sangat

menyentuh hati Brother Phelps.

W. W. Phelps akhirnya menjadi seorang sahabat

yang teguh dan setia kepada Nabi selamanya.

Setelah Nabi Mati Syahid, Brother Phelps berbi-

cara pada upacara pemakaman Nabi. Dia mem-

bacakan puisi terakhir kepada sahabat baiknya:

“Pujilah Dia yang Tinggal Dengan Yehova” (lihat

Nyanyian Rohani, no. 16). Setiap kali kita menya-

nyikan nyanyian rohani ini, atau nyanyian-nya-

nyian lain mana pun yang ditulis Brother Phelps,

kita akan mengingat pelajaran tentang mengam-

puni sesama yang dicontohkan Nabi dengan be-

gitu indahnya dalam mengampuni W. W. Phelps.

SUMBER TEMA

 History of the Church, 3:55–86, 149–244.

 Comprehensive History of the Church, 1:428–532.

 Readings in LDS Church History, 1:271–333.

 Reed C. Durham, Jr., “The Election Day Battle at

Gallatin,” Brigham Young University Studies,

Musim Gugur 1972, hlm. 36–61.

Kisah-kisah oleh para anggota Gereja dan nonang-

gota tentang pertempuran di hari pemilihan.

3

2

1

 Alma R. Blair, “The Haun’s Mill Massacre,”

Brigham Young University Studies, Musim Gugur

1972, hlm. 62–67.

Sebuah kisah unik yang memperlihatkan me-

ngapa pembantaian terjadi dan memerinci se-

jumlah perbuatan baik yang terjadi s