Mazmur-1-50 16
yanyian baru (Why. 14:3-4).
I. mazmur ini (ay. 2) berbicara tentang,
Kitab Mazmur 45:1-6
639
1. Luhurnya isi mazmur ini. Mazmur ini berisi kata-kata indah
(KJV: suatu hal yang baik pen.), dan sungguh disayangkan
bahwa seni yang begitu menyentuh perasaan seperti puisi
harus digunakan untuk menceritakan tentang suatu hal yang
buruk. Isinya menyampaikan sajak kepada raja (KJV: menyen-
tuh Raja pen.), Raja Yesus, dan kerajaan serta pemerintahan-
Nya. Perhatikanlah, orang-orang yang berbicara tentang Kris-
tus berarti berbicara tentang suatu hal yang baik. Tidak ada
pokok bahasan lain yang begitu mulia, begitu melimpah, begi-
tu bermanfaat, begitu menguntungkan, dan begitu patut kita
bicarakan selain tentang Dia. Sayang sekali jika hal yang baik
ini tidak lagi menjadi pokok bahasan dalam pembicaraan kita.
2. Keunggulan gubahannya. Nyanyian ini merupakan sebuah
pengakuan dengan mulut iman di dalam hati mengenai Kris-
tus dan gereja-Nya.
(1) Pokok ini dicerna dengan baik, sebagaimana yang pantas
didapatkannya: Hatiku meluap dengan suatu hal yang baik
itu, yang mungkin maksudnya yaitu Roh nubuat yang
mendiktekan mazmur ini kepada Daud, Roh Kristus yang
ada di dalam para nabi itu (1Ptr. 1:11). Namun, ini dapat
diterapkan pada segala perenungan dan perasaaan di da-
lam hati Daud yang saleh, yang dari luapan hatinya itu
mulutnya berbicara. Hal-hal mengenai Kristus harus kita
pikirkan sesungguh-sungguh mungkin, dengan ketetapan
pikiran dan api kasih yang kudus, terutama saat kita ha-
rus membicarakan hal-hal yang baik itu. sebab itu, cara
yang terbaik untuk berbicara tentang Kristus dan perkara-
perkara ilahi yaitu dengan memperkatakannya dari dalam
hati yang telah menghangatkan dan menyentuh perasaan
kita. Dan kita tidak boleh gegabah dalam mengatakan per-
kara-perkara tentang Kristus, melainkan harus terlebih
dulu mempertimbangkan masak-masak apa yang harus
kita katakan, agar kita tidak salah berbicara (Pkh. 5:2).
(2) Pokok itu diungkapkan dengan baik: Aku hendak menyam-
paikan sajakku (KJV: Aku hendak membicarakan hal-hal
yang telah kuperbuat pen.). Ia ingin mengungkapkan diri-
nya sendiri,
640
[1] Dengan sejelas mungkin, seperti orang benar-benar
mengerti dan terpengaruh oleh hal-hal yang dibicara-
kannya sendiri. Ia bukan Aku hendak menyampaikan
hal-hal yang telah kudengar dari orang lain, yang ber-
bicara dengan menghafal saja, melainkan, hal-hal yang
telah kupelajari sendiri. Perhatikanlah, apa yang telah
dikerjakan Allah di dalam jiwa kita, dan juga apa yang
telah Dia kerjakan bagi jiwa itu, harus kita nyatakan
kepada orang lain (66:16).
[2] Dengan seriang, sebebas, dan sefasih mungkin: Lidah-
ku ialah pena seorang jurutulis yang mahir, yang dalam
setiap kata dibimbing oleh hatiku sama seperti pena
dibimbing oleh tangan. Kita menyebut para nabi seba-
gai juru tulis Kitab Suci, padahal mereka sebenarnya
hanyalah penanya. Lidah ahli debat yang paling cerdik,
dan ahli pidato yang paling fasih, hanyalah pena yang
dengannya Allah menuliskan apa yang dikehendaki-
Nya. Mengapakah kita harus bertengkar dengan pena
jika ada hal-hal pahit yang ditulis melawan kita, atau
memberhalakan pena jika ia menulis hal-hal yang baik
tentang kita? Daud tidak hanya mengatakan apa yang
dipikirkan-Nya tentang Kristus, tetapi juga menuliskan-
nya, supaya buah pikirannya dapat tersebar lebih jauh
dan bertahan lebih lama. Lidahnya seperti pena seorang
jurutulis yang mahir, yang tidak membiarkan apa pun
berlalu begitu saja. Jika hati meluap dengan suatu hal
yang baik, sayang sekali apabila lidah tidak menjadi
pena seorang jurutulis yang mahir, yang siap merekam-
nya dalam catatan.
II. Dalam ayat-ayat ini Tuhan Yesus digambarkan,
1. Sebagai pribadi yang paling elok, ramah dan menyenangkan.
Mazmur ini yaitu nyanyian perkawinan, dan oleh sebab itu
segala keunggulan Kristus yang melampaui segalanya digam-
barkan dengan keelokan sang mempelai laki-laki yang yaitu
seorang raja (ay. 3): Engkau yang terelok di antara anak-anak
manusia, dari antara mereka semua. Sang pemazmur bermak-
sud (ay. 2) untuk berbicara tentang sang Raja, namun segera
mengarahkan perkataannya secara langsung kepada Dia.
Kitab Mazmur 45:1-6
641
Orang-orang yang mengagumi dan mengasihi Kristus pasti
ingin datang kepada-Nya dan memberitahukan kepada-Nya
betapa mereka mengagumi dan mengasihi-Nya. Demikianlah
kita harus menyatakan iman kita, agar kita melihat keelokan-
Nya, dan harus menyatakan kasih kita, agar kita dibuat se-
nang dengan keelokan-Nya: Engkau sungguh elok, Engkau
yang terelok di antara anak-anak manusia. Perhatikanlah,
Yesus Kristus di dalam diri-Nya sendiri dan di mata semua
orang percaya yaitu lebih menyenangkan dan lebih indah
daripada anak-anak manusia. Keelokan Tuhan Yesus, sebagai
Allah, sebagai Pengantara, jauh melampaui keelokan manusia
seluruhnya, termasuk mereka yang secara khusus dikarunia-
kan untuk menjadi yang paling menyenangkan dan paling
unggul sekalipun. Ada lebih banyak hal dalam diri Kristus
yang membuat kita mengasihi-Nya daripada yang ada, atau
yang bisa ada, dalam diri makhluk mana pun. Kekasih kita
lebih baik daripada kekasih yang lain. Keelokan dunia bawah
ini dan segala pesonanya mengancam akan menarik hati kita
jauh dari Kristus, dan oleh sebab itu kita harus memahami
betul betapa Dia melampaui segala keelokan dan pesona itu,
dan betapa Dia jauh lebih layak mendapatkan kasih kita.
2. Sebagai kesayangan sorga. Dia terelok di antara anak-anak
manusia, sebab Allah telah berbuat lebih banyak bagi Dia
daripada bagi siapa pun dari antara anak-anak manusia, dan
semua kebaikan-Nya terhadap anak-anak manusia diberikan-
Nya demi Dia, dan disampaikan melalui tangan-Nya, melalui
mulut-Nya.
(1) Di dalam Dia ada kemurahan, dan kemurahan itu ada bagi
kita. Kemurahan tercurah pada bibirmu. Melalui firman-
Nya, janji-Nya, dan Injil-Nya, kehendak baik Allah dinyata-
kan kepada kita dan pekerjaan baik Allah dimulai dan
dilanjutkan di dalam kita. Ia menerima semua kemurahan
dari Allah, segala karunia yang penting untuk dimiliki-Nya
agar Dia layak melakukan tugas dan jabatan-Nya sebagai
Pengantara, supaya dari kepenuhan-Nya itu kita bisa
menerima segala karunia itu (Yoh. 1:16). Kemurahan itu
tidak hanya dicurahkan ke dalam hati-Nya untuk memberi-
kan kekuatan dan dorongan bagi diri-Nya sendiri, tetapi
juga dicurahkan ke atas bibir-Nya, supaya dengan perkata-
642
an mulut-Nya kepada siapa saja dan ciuman bibir-Nya se-
cara khusus kepada orang-orang percaya, Dia dapat mem-
berikan mereka kekudusan maupun penghiburan. Dari
kemurahan yang dicurahkan ke atas bibir-Nya itu keluar-
lah perkataan-perkataan yang penuh kemurahan itu, yang
dikagumi oleh semua orang (Luk. 4:22). Injil anugerah
dicurahkan ke atas bibir-Nya, sebab Injil itu mula-mula di-
beritakan oleh Tuhan, dan dari Dia kita menerimanya. Ia
mempunyai firman hidup yang kekal. Roh nubuat diberikan
ke atas bibir-Mu. Demikianlah yang dikatakan dalam ba-
hasa Aram.
(2) Di dalam Dia ada berkat, dan berkat itu dimiliki-Nya bagi
kita. Oleh sebab itu, sebab Engkau yaitu orang yang sa-
ngat dipercayakan dengan kemurahan ilahi demi memberi-
kan manfaat dan keuntungan bagi anak-anak manusia,
maka Allah telah memberkati engkau untuk selama-lama-
nya. Ia telah menjadikan Engkau sebagai berkat untuk
selama-lamanya, supaya di dalam diri-Mu segala bangsa di
muka bumi akan mendapat berkat. Apabila Allah mem-
berikan kemurahan-Nya, maka Ia akan memberikan ber-
kat-Nya. Kita dikaruniai dengan segala berkat rohani di da-
lam Kristus Yesus (Ef. 1:3).
3. Sebagai pemenang atas semua musuh-Nya. Sang mempelai
laki-laki yang rajawi ini yaitu seorang prajurit perang, dan
upacara perkawinan-Nya tidak melepaskan tanggung jawab-
Nya dari medan pertempuran (seperti yang diperbolehkan oleh
hartikel m Taurat, Ul. 24:5). Malah, upacara perkawinan-Nya itu
membawa-Nya ke medan pertempuran, sebab Dia harus me-
nyelamatkan mempelai perempuan-Nya dari tawanan dengan
kekuatan pedang, untuk menaklukkan hatinya, untuk menak-
lukkan musuh-musuh baginya, dan kemudian untuk meni-
kahinya.
Sekarang, kita mendapati di sini:
(1) Persiapan-persiapan-Nya untuk berperang (ay. 4): Ikatlah
pedangmu pada pinggang, hai pahlawan! Firman Allah
yaitu pedang Roh. Dengan janji-janji firman itu, dan anu-
gerah yang terkandung dalam janji-janji itu, jiwa-jiwa di-
buat supaya mau tunduk kepada Yesus Kristus dan men-
Kitab Mazmur 45:1-6
643
jadi pengabdi-pengabdi-Nya yang setia. Dengan ancaman-
ancaman firman itu, dan penghakiman-penghakiman yang
dijalankan sesuai dengan ancaman-ancaman itu, orang-
orang yang melanggarnya melawan kehendak Kristus, pada
waktunya nanti akan dijatuhkan dan dihancurkan. Dengan
Injil Kristus, banyak orang Yahudi dan bukan-Yahudi ber-
tobat, dan akhirnya bangsa Yahudi pun dihancurkan se-
suai dengan nubuatan-nubuatan mengenainya, oleh sebab
permusuhan mereka yang mengeras terhadap Injil. Dan
juga, agama kafir pun musnah sejadi-jadinya. Pedang yang
di sini diikatkan pada pinggang Kristus yaitu sama de-
ngan pedang yang dikatakan keluar dari mulut-Nya (Why.
19:15). saat Injil disampaikan untuk diberitakan kepada
semua bangsa, pada saat itulah Penebus kita mengikatkan
pedang-Nya pada pinggang-Nya.
(2) Perjalanan-Nya menuju perang suci ini: Ia maju dalam ke-
agungan-Nya dan semarak-Nya, seperti seorang Raja agung
yang maju ke medan pertempuran dengan kemegahan dan
kebesaran yang melimpah pedang-Nya, keagungan-Nya,
dan semarak-Nya. Dalam Injil-Nya, Ia tampil agung dan
unggul melampaui segalanya, cemerlang dan penuh berkat,
dalam kehormatan dan kebesaran yang telah dilimpahkan
Bapa kepada-Nya. Kristus, baik dalam pribadi-Nya maupun
dalam Injil-Nya, sama sekali tidak mempunyai keagungan
dan semarak lahiriah, tidak ada yang dapat memikat orang
(sebab Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada),
tidak ada yang dapat membuat orang takjub, sebab Ia
mengambil rupa seorang hamba. Segala keagungan dan
semarak-Nya itu bersifat rohani. Ada begitu banyak kemu-
rahan, dan sebab itu keagungan, di dalam perkataan itu,
Siapa yang percaya akan diselamatkan, dan ada begitu
banyak ancaman menakutkan, dan sebab itu semarak, di
dalam perkataan itu, Siapa yang percaya tidak akan di-
hartikel m. Sehingga dengan demikian kita dapat berkata de-
ngan baik, yang ringkasannya ada dalam perkataan-per-
kataan tadi, bahwa di dalam kereta Injil itu Sang Penebus
maju dalam keagungan dan semarak. Dalam semarakmu
itu majulah (ay. 5). Majulah, dan berhasillah. Ini berbicara
tentang janji Bapa-Nya, bahwa Dia akan berhasil sesuai de-
644
ngan perkenan Tuhan, bahwa Dia akan memperoleh orang-
orang kuat sebagai jarahan, sebagai imbalan bagi segala
penderitaan-Nya. Tidak bisa tidak, orang-orang pasti ber-
hasil jika kepada mereka Allah berkata, Engkau akan ber-
hasil (Yes. 52:10-12). Dan ini menunjukkan harapan-
harapan yang baik dari sahabat-sahabat-Nya, yang berdoa
agar Dia berhasil dalam mempertobatkan jiwa-jiwa kepada-
Nya, dan dalam menghancurkan segala kuasa kegelapan
yang memberontak melawan-Nya. Datanglah kerajaan-Mu.
Teruslah maju dan berhasillah.
(3) Kepentingan mulia yang sedang dijalankan-Nya demi ke-
benaran, perikemanusiaan dan keadilan, yang pada masa
itu, dalam arti tertentu, tenggelam dan hilang dari antara
manusia, dan yang akan dipulihkan serta diselamatkan
dengan kedatangan Kristus.
[1] Injil itu sendiri yaitu kebenaran, perikemanusiaan (KJV:
kelembutan pen.), dan keadilan. Injil memerintah
dengan kuasa kebenaran dan keadilan, sebab Kekris-
tenan, tanpa terbantahkan, berpegang pada kedua kua-
sa ini dan harus diberitakan dengan kelemahlembutan
(1Kor. 4:12-13; 2Tim. 2:25).
[2] Kristus tampil dalam Injil dengan kebenaran, kelembut-
an, dan keadilan-Nya, dan semua ini merupakan ke-
agungan dan semarak-Nya, dan oleh sebab semua itu
Dia akan berhasil. Manusia menjadi percaya kepada-
Nya sebab Dia benar, harus belajar dari-Nya sebab Dia
lemah lembut (Mat. 11:29) (kelembutan Kristus itu sa-
ngat kuat kuasanya, 2Kor. 10:1), dan harus tunduk ke-
pada-Nya sebab Dia adil dan memerintah dengan ke-
adilan.
[3] Injil, sejauh ia berhasil dengan manusia, mendirikan
dalam hati mereka kebenaran, kelembutan, dan keadil-
an, meluruskan kesalahan-kesalahan mereka dengan
terang kebenaran, mengendalikan hawa nafsu mereka
dengan kuasa kelembutan, dan memerintah hati serta
hidup mereka dengan hartikel m keadilan. Kristus datang,
dengan mendirikan kerajaan-Nya di tengah-tengah ma-
nusia, untuk memulihkan kemuliaan-kemuliaan itu
bagi sebuah dunia yang sudah merosot, dan untuk
Kitab Mazmur 45:1-6
645
mempertahankan kepentingan para pemimpin yang adil
dan benar yang memerintah di bawah Dia, yang oleh
sebab kesalahan, kebencian, dan kejahatan telah digu-
lingkan.
(4) Keberhasilan perjalanan-Nya: Biarlah tangan kananmu
mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat!
Engkau akan mengalami kuasa ilahi secara menakjubkan
yang menyertai Injil-Mu, untuk membuatnya menang, dan
dampak-dampak yang ditimbulkannya yaitu perbuatan-
perbuatan yang dahsyat.
[1] Untuk mempertobatkan dan membawa jiwa-jiwa ke-
pada-Nya, ada perbuatan-perbuatan dahsyat yang akan
dilakukan. Hati harus ditusuk, nurani harus digugah,
dan kengerian-kengerian akan Tuhan harus membuka
jalan bagi penghiburan-penghiburan-Nya. Ini diperbuat
oleh tangan kanan Kristus. Sang Penghibur akan terus
bekerja (Yoh. 16:8).
[2] Dalam penaklukkan alam maut dan antek-anteknya,
dalam kehancuran agama Yahudi dan agama kafir, per-
buatan-perbuatan dahsyat akan dilakukan, yang akan
membuat orang mati ketakutan sebab kecemasan (Luk.
21:26) dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira
akan berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-
batu karang agar runtuh menimpa mereka (Why. 6:15).
Ayat berikutnya menggambarkan perbuatan-perbuatan
dahsyat ini (ay. 6): Anak-anak panahmu tajam, menem-
bus jantung musuh raja.
Pertama, orang-orang yang oleh tabiatnya menjadi
musuh-musuh-Nya akan dilukai seperti itu, agar me-
reka ditundukkan dan didamaikan dengan-Nya. Perasa-
an-perasaan bersalah untuk menginsafkan orang itu
seperti anak-anak panah, yang tajam menusuk di da-
lam hati, dan membuat orang jatuh tersungkur di ba-
wah kaki Kristus, tunduk pada hartikel m-hartikel m dan
pemerintahan-Nya. Barangsiapa jatuh ke atas batu itu,
ia akan hancur (Mat. 21:44).
Kedua, orang-orang yang bersikeras dalam permu-
suhan mereka akan dilukai seperti itu, agar mereka
646
dihancurkan. Anak-anak panah kengerian Allah itu ta-
jam menusuk hati, membuat mereka jatuh tersungkur
di bawah kaki-Nya, dan dibuat menjadi tumpuan kaki-
Nya (110:1). Orang-orang yang tidak suka Dia menjadi
raja mereka, akan dibawa dan dibunuh di depan mata-
Nya (Luk. 19:27). Orang-orang yang tidak mau tunduk
pada tongkat emas-Nya akan dihancurleburkan dengan
tongkat besi-Nya.
Keagungan dan Kemuliaan Kristus
(45:7-10)
7 Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan
tongkat kerajaanmu yaitu tongkat kebenaran. 8 Engkau mencintai keadilan
dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau
dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu. 9
Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading
permainan kecapi menyukakan engkau; 10 di antara mereka yang disayangi
terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakai-
an emas dari Ofir.
Kita mendapati di sini mempelai laki-laki yang rajawi itu memenuhi
takhta-Nya dengan penghakiman dan menghiasi istana-Nya dengan
semarak.
I. Di sini Dia memenuhi takhta-Nya dengan penghakiman. Allah Ba-
palah yang berkata kepada Sang Anak di sini, Takhta-Mu kepu-
nyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, seperti yang
tampak dalam Ibrani 1:8-9, di mana ayat ini dikutip untuk mem-
buktikan bahwa Sang Anak yaitu Allah dan mempunyai nama
yang jauh lebih indah dari pada nama para malaikat. Sang Peng-
antara yaitu Allah, sebab kalau tidak, Dia tidak akan bisa me-
ngerjakan pekerjaan Pengantara maupun tidak layak untuk me-
ngenakan mahkota Pengantara. Mengenai pemerintahan-Nya,
perhatikanlah:
1. Kekekalannya. Pemerintahan-Nya tetap untuk seterusnya dan
selamanya. Pemerintahan-Nya akan berlanjut di bumi sepan-
jang abad, kendati dengan segala pertentangan yang dilancar-
kan oleh alam maut. Dan buah-buah serta hasil-hasil yang pe-
nuh berkat dari keberlanjutan ini yaitu bahwa pemerintah-
Kitab Mazmur 45:7-10
647
an-Nya akan berlangsung sepanjang segala masa yang ada di
sorga, dan seiring dengan lamanya kekekalan itu sendiri.
Mungkin bahkan kemuliaan Sang Penebus, dan diberkatinya
orang-orang yang ditebus, akan terus berlangsung tiada batas.
Sebab sudah dijanjikan bahwa bukan hanya pemerintahan-
Nya melainkan juga besar kekuasaan-Nya, dan damai sejah-
tera tidak akan berkesudahan (Yes. 9:6). Sekalipun kerajaan
akan diserahkan kepada Allah Bapa (1Kor. 15:24), Sang Pene-
bus akan terus bertakhta.
2. Keadilannya: tongkat kerajaan-Mu, jalannya pemerintahan-Mu,
yaitu benar, tepat sesuai dengan kebijaksanaan dan kehen-
dak kekal Allah, yang merupakan kaidah serta alasan yang ke-
kal bagi adanya kebaikan dan kejahatan. Apa pun yang diper-
buat Kristus, Dia tidak pernah berbuat salah terhadap para
pengikut-Nya, namun justru memulihkan kembali orang-orang
yang menderita sebab dipersalahkan secara tidak adil: Ia
mencintai keadilan dan membenci kefasikan (ay. 8). Dia sendiri
suka berbuat keadilan dan benci berbuat kefasikan. sebab
itu, Dia menyukai orang-orang yang berbuat keadilan dan
membenci mereka yang berbuat kefasikan. Melalui kekudusan
hidup-Nya, jasa kematian-Nya, dan rancangan agung Injil-Nya,
Dia telah memperlihatkan bahwa Dia menyukai keadilan (se-
bab dengan teladan-Nya, korban penebusan-Nya, dan ajaran-
ajaran-Nya, Dia telah menjalankan keadilan yang kekal). De-
mikian pula, Dia membenci kefasikan, sebab tidak pernah ke-
bencian Allah terhadap dosa tampak dengan begitu mencolok
seperti dalam penderitaan-penderitaan Kristus.
3. Peneguhan dan pemuliaan pemerintahan-Nya: Sebab itu Allah,
Allahmu (Kristus, sebagai Pengantara, menyebut Allah sebagai
Allah-Nya, Yoh. 20:17, sebagai orang yang diutus oleh-Nya,
dan kepala dari semua orang yang masuk ke dalam kovenan
dengan-Nya), telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai
tanda kesukaan.
Sebab itu,
(1) Demi pemerintahan-Mu yang adil ini, Allah telah memberi-
Mu Roh-Nya, urapan ilahi itu, untuk melayakkan Engkau
bagi tugas-Mu. Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh sebab
TUHAN telah mengurapi aku (Yes. 61:1). Allah memanggil-
648
Nya untuk melakukan suatu tugas, dan Allah pun memper-
lengkapi-Nya untuk melakukan tugas itu (Yes. 11:2). Roh
disebut sebagai minyak tanda kesukaan oleh sebab kegi-
rangan yang memenuhi Kristus dalam menjalankan tugas-
Nya. Dia diurapi dengan Roh melebihi teman-teman sekutu-
Nya, melebihi semua orang yang diurapi, entah imam-
imam entah raja-raja.
(2) Untuk membalas apa yang telah Engkau perbuat dan deri-
ta demi menegakkan keadilan dan menghancurkan dosa,
Allah telah mengurapi Engkau dengan minyak tanda kesu-
kaan, telah membawa Engkau ke puncak kehormatan dan
sukacita dengan meninggikan Engkau. Oleh sebab Ia
telah merendahkan diri-Nya, Allah sangat meninggikan Dia
(Flp. 2:8-9). Pengurapan-Nya oleh Allah menunjukkan be-
tapa tinggi kuasa dan kemuliaan yang diberikan Allah
kepada Dia. Dia dikaruniai dengan segala martabat dan
wewenang Mesias. Juga, pengurapan-Nya oleh Dia dengan
minyak tanda kesukaan menunjukkan sukacita yang dise-
diakan bagi Dia (demikianlah pemuliaan-Nya diungkapkan
dalam Ibr. 12:2) baik dalam terang wajah Bapa-Nya (Kis.
2:28, KJV) maupun dalam keberhasilan tugas-Nya, yang
akan dilihat-Nya, dan yang sebab nya Ia akan menjadi
puas (Yes. 53:11). Dengan minyak inilah Dia diurapi
melebihi teman-teman sekutu-Nya, melebihi semua orang
percaya, yang yaitu saudara-saudara-Nya dan yang turut
ambil bagian dalam urapan itu. Mereka menerima secara
terbatas, sedangkan Dia secara tidak terbatas. Namun,
sang rasul membicarakan hal ini untuk membuktikan ke-
unggulan-Nya di atas semua malaikat (Ibr. 1:4, 9). Kesela-
matan orang-orang berdosa merupakan sukacita para ma-
laikat (Luk. 15:10), tetapi terlebih lagi merupakan sukacita
Sang Anak.
II. Ia menghiasai istana-Nya dengan semarak dan keagungan.
1. Jubah kebesaran-Nya, yang dikenakan-Nya saat menampak-
kan diri, mendapat perhatian di sini, bukan sebab kemegah-
annya, yang mungkin membangkitkan rasa takjub dalam diri
orang-orang yang melihatnya, melainkan sebab keindahan
dan semerbak wangi jubah itu (ay. 9): Segala pakaian-Mu ber-
Kitab Mazmur 45:7-10
649
bau mur, gaharu dan cendana (minyak tanda kesukaan yang
dengannya Dia dan pakaian-Nya diurapi). Semua ini merupa-
kan sebagian dari bahan-bahan minyak urapan kudus yang
ditentukan oleh Allah, yang jenisnya tidak boleh dipakai untuk
keperluan biasa (Kel. 30:23-24). Bahan-bahan ini juga meru-
pakan pelambang dari urapan Roh yang diterima Kristus, se-
bagai Imam agung yang kita akui, dan yang sebab itu kepada
hal inilah tampaknya ayat ini merujuk. Harum bau minyak
yang baik inilah, yaitu segala anugerah dan penghiburan-Nya,
yang menarik jiwa-jiwa datang kepada-Nya (Kid. 1:3-4) dan
membuat-Nya mahal bagi yang percaya (1Ptr. 2:7).
2. Istana kerajaan-Nya dikatakan terbuat dari gading, bahan
istana yang pada waktu itu dianggap paling megah. Kita juga
pernah membaca tentang istana gading yang didirikan Ahab
(1Raj. 22:39). Tempat-tempat tinggal yang ada di dunia atas
yaitu istana-istana gading, yang merupakan sumber segala
sukacita Kristus maupun orang-orang percaya, dan yang di
dalamnya mereka akan hidup untuk selama-lamanya di dalam
kesempurnaan. Oleh sebab orang-orang percaya itulah Dia
dibuat senang, dan semua orang kepunyaan-Nya akan berada
bersama-Nya. Mereka akan masuk ke dalam kesukaan Tuhan
mereka.
3. Keindahan istana-Nya bersinar sangat terang. saat keme-
gahannya dipertunjukkan kepada khalayak umum di istana,
tidak ada yang dianggap memberikan keindahan yang begitu
besar seperti yang diberikan oleh semarak para wanita, yang
dirujuk di sini (ay. 10).
(1) Orang-orang percaya secara khusus di sini dibandingkan
dengan para wanita di istana, yang berpakaian gemerlap
untuk menghormati sang raja yang berdaulat: Di antara
mereka yang disayangi terdapat putri-putri raja (KJV: Di
antara wanita-wanita yang terhormat terdapat putri-putri
raja pen.), yang penampilannya, wajahnya, dan perhias-
annya, boleh kita anggap, berdasarkan asal-usul ningrat
mereka, melebihi wanita-wanita lain. Semua orang percaya
sejati dilahirkan dari atas. Mereka yaitu anak-anak dari
Raja segala raja. Mereka ini melayani takhta Tuhan Yesus
setiap hari dengan doa-doa dan puji-pujian mereka, yang
sebenarnya merupakan suatu kehormatan bagi mereka,
650
namun Dia berkenan memandangnya sebagai suatu kehor-
matan bagi diri-Nya. Terhitungnya putri-putri raja sebagai
wanita-wanita terhormat kepunyaan-Nya, atau sebagai
dayang-dayang kehormatan-Nya, menunjukkan bahwa
raja-raja itu harus mempersembahkan putri-putri mereka
itu sebagai penghormatan kepada-Nya dan bergantung pa-
da-Nya. Mereka harus memandang sebagai suatu kehor-
matan bagi putri-putri mereka untuk melayani Dia.
(2) Gereja secara umum, yang terdiri dari orang-orang percaya
khusus ini, di sini dibandingkan dengan sang permaisuri
itu sendiri, yaitu permaisuri Raja, yang dengan kovenan ke-
kal telah dinikahi-Nya. Sang permaisuri berdiri di sebelah
kanan-Nya, dekat dengan-Nya, dan menerima penghormat-
an dari-Nya, dengan dandanan yang paling gemerlap, ber-
pakaian emas dari Ofir, dalam jubah yang bertenunkan
benang emas atau rantai emas serta perhiasan-perhiasan
lain dari emas. Inilah mempelai perempuan, pengantin Anak
Domba. Anugerah-anugerah yang diterima sang pengantin
perempuan ini menjadi perhiasan-perhiasannya, dan se-
muanya dibandingkan dengan kain lenan halus yang ber-
kilau-kilauan dan yang putih bersih (Why. 19:8). sebab
kemurniannya, semua anugerah itu di sini dibandingkan
dengan emas dari Ofir. Sangat mahal. Sebab, seperti halnya
dengan penebusan kita, kita ini berutang atas perhiasan
kita bukan pada hal-hal yang fana melainkan pada darah
Anak Allah yang mulia.
Kemuliaan Gereja
(45:11-18)
11 Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah
bangsamu dan seisi rumah ayahmu! 12 Biarlah raja menjadi gairah sebab
keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya! 13 Puteri Tirus
datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat
akan mengambil muka kepadamu. 14 Keindahan belaka puteri raja itu di da-
lam, pakaiannya berpakankan emas. 15 Dengan pakaian bersulam berwarna-
warna ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-
temannya, yang didatangkan untuk dia. 16 Dengan sukacita dan sorak-sorai
mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. 17 Para bapa leluhurmu
hendaknya diganti oleh anak-anakmu nanti; engkau akan mengangkat mere-
ka menjadi pembesar di seluruh bumi. 18 Aku mau memasyhurkan namamu
Kitab Mazmur 45:11-18
651
turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa akan bersyartikel r kepadamu untuk
seterusnya dan selamanya.
Bagian terakhir dari mazmur ini dipersembahkan kepada mempelai
perempuan sang raja, yang berdiri di sebelah kanan sang mempelai
laki-laki yang rajawi. Allah, yang berkata kepada Sang Anak, Takhta-
mu tetap untuk seterusnya dan selamanya, mengatakan ini kepada
gereja, yang, berdasarkan perkawinannya dengan Sang Anak, dipang-
gil-Nya di sini sebagai puteri-Nya.
I. Ia memberi tahu dia tentang kewajiban-kewajiban yang diharap-
kan darinya, yang harus dipertimbangkan oleh semua orang yang
memiliki hubungan dengan Tuhan Yesus: Dengarlah, oleh sebab
itu, dan lihatlah ini, dan sendengkanlah telingamu. Maksudnya,
tunduklah pada persyaratan-persyaratan perkawinanmu, dan
buatlah hatimu rela untuk memenuhinya. Inilah cara untuk
mengambil manfaat dari firman Allah. Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengar, hendaklah ia mendengar baik-baik. Siapa mende-
ngarkan, hendaklah ia melihat dan mempertimbangkan segala se-
suatu sebagaimana mestinya. Siapa yang menimbang-nimbang,
hendaklah ia menyendengkan telinganya dan tunduk pada kuasa
dari apa yang diperhadapkan kepadanya. Dan apakah gerangan
yang dituntut di sini?
1. Ia harus meninggalkan semua yang lain.
(1) Inilah hartikel m perkawinannya: Lupakanlah bangsamu dan
seisi rumah ayahmu, sesuai dengan hartikel m pernikahan.
Janganlah terus menyimpan perasaanmu terhadap mereka,
atau berkeinginan untuk kembali kepada mereka. Musnah-
kanlah segala kenangan seperti itu (bukan hanya kenangan
akan bangsamu yang sangat kausayangi, melainkan juga
akan rumah ayahmu yang lebih kausayangi). Hal ini dapat
mencondongkanmu untuk melihat ke belakang, seperti istri
Lot yang melihat Sodom. saat Abraham, dalam ketaatan-
nya terhadap panggilan Allah, meninggalkan tanah kelahir-
annya, ia sama sekali tidak memikir-mikirkan negeri yang
ditinggalkannya.
Ini menunjukkan,
[1] Betapa pentingnya bagi orang-orang yang beralih dari
agama Yahudi atau agama kafir kepada iman Kristus
652
untuk meninggalkan seluruh ragi yang lama. Mereka
tidak boleh membawa ke dalam iman Kristen mereka itu
segala upacara Yahudi atau berhala-berhala kafir, se-
bab semua ini akan mengakibatkan perpaduan yang
haram dalam Kekristenan, seperti yang terjadi pada ke-
percayaan orang Samaria.
[2] Betapa pentingnya bagi kita semua, saat kita menye-
rahkan nama kita kepada Yesus Kristus, untuk mem-
benci bapak dan ibu, dan semua orang yang kita sa-
yangi di dunia ini, dalam arti tidak mengasihi mereka
lebih daripada Kristus dan kehormatan-Nya, dan kepen-
tingan kita di dalam Dia (Luk. 14:26).
(2) Inilah dorongan baik yang diberikan kepada mempelai pe-
rempuan sang raja yang harus sepenuhnya putus hu-
bungan dengan kerabat-kerabatnya yang terdahulu: Biar-
lah raja menjadi gairah sebab keelokanmu. Ini artinya bah-
wa percampuran antara segala macam upacara dan adat
yang dulu, apakah itu Yahudi ataupun bukan-Yahudi, de-
ngan agamanya akan menodai keelokannya dan membaha-
yakan hubungan kasihnya dengan sang mempelai laki-laki
yang rajawi itu. Namun, jika dia sepenuhnya berserah pada
kehendak raja, maka sang raja akan bersuka di dalam dia.
Eloknya kekudusan, baik di dalam gereja maupun di dalam
orang-orang percaya secara pribadi, bernilai sangat mahal
dan sangat menyenangkan dalam pandangan Kristus. Ten-
tang hal ini Dia berkata, Inilah tempat perhentian-Ku sela-
ma-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku meng-
ingininya. Di antara tujuh kaki dian emas Dia berjalan
dengan senang hati (Why. 2:1).
2. Dia harus memuja-muja sang raja, harus mengasihi, menghor-
mati, dan menaatinya: Dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
Gereja harus tunduk kepada Kristus seperti istri tunduk ke-
pada suami (Ef. 5:24). Ia harus memanggil-Nya Tuan, seperti
Sara memanggil Abraham, dan harus menaati-Nya (1Ptr. 3:6).
Dengan berlaku demikian, ia tidak hanya tunduk pada peme-
rintahan-Nya tetapi juga memberi-Nya penghormatan-penghor-
matan ilahi. Kita harus menyembah-Nya sebagai Allah dan
Tuhan kita. Sebab, inilah kehendak Allah, supaya semua
Kitab Mazmur 45:11-18
653
orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati
Bapa. Bahkan, dengan berbuat demikian, mereka dianggap
menghormati Bapa sendiri. Jika kita mengaku bahwa Kristus
yaitu Tuhan, dan sesuai dengan pengakuan itu kita me-
nyembah-Nya, maka ini semua bagi kemuliaan Allah, Bapa
(Flp. 2:11).
II. Raja memberitahukan kepadanya tentang kehormatan-kehormat-
an yang dirancang untuknya.
1. Istana yang besar akan didirikan baginya, dan hadiah-hadiah
yang mahal akan dibawa ke hadapannya (ay. 13): Puteri
Tirus, kota yang kaya dan megah, puteri Raja Tirus akan da-
tang dengan pemberian-pemberian. Setiap keluarga raja di
sekeliling negeri akan mengirimkan upeti, sebagai perwakilan
dari semua, untuk mendapatkan kebaikanmu dan untuk me-
nyenangkan hatimu. Bahkan orang-orang kaya di antara
rakyat, yang kekayaannya boleh jadi membuat mereka tidak
perlu bergantung pada istana, bahkan mereka ini akan memo-
hon kebaikanmu, demi dia yang menikah denganmu, supaya
melalui engkau mereka bisa menjadikannya sebagai teman
mereka. Orang-orang Yahudi, yang mengaku-ngaku diri seba-
gai orang-orang Yahudi itu, yang terkenal kaya (sekaya orang
Yahudi), akan datang dan tersungkur di depan kaki gereja
pada masa jemaat Filadelfia, dan akan mengaku, bahwa Kris-
tus mengasihinya (Why. 3:9). saat orang-orang bukan-Ya-
hudi, setelah bertobat dan percaya kepada Kristus, mengga-
bungkan diri dengan gereja, mereka datang dengan pemberian
(2Kor. 8:5; Rm. 15:16). saat mereka membaktikan diri sepe-
nuhnya bagi kehormatan Kristus dan melayani kerajaan-Nya,
maka saat itulah mereka dikatakan datang dengan pemberian.
2. Ia akan tampak semarak dan dipandang tinggi di mata semua
orang,
(1) sebab kelebihan-kelebihan pribadinya, karunia-karunia
akal budinya, yang akan dikagumi setiap orang (ay. 14):
Keindahan belaka puteri raja itu di dalam. Perhatikanlah,
kemuliaan gereja itu yaitu kemuliaan rohani, dan itu me-
mang kemuliaan dalam arti yang sesungguhnya. Ini yaitu
kemuliaan jiwa, dan jiwa yaitu orang itu sendiri. Ini ke-
654
muliaan di mata Allah, dan merupakan pertanda kemulia-
an kekal. Kemuliaan orang-orang kudus tidak tertangkap
oleh mata duniawi. Sama seperti hidup mereka, demikian
pula kemuliaan mereka, tersembunyi bersama dengan
Kristus di dalam Allah, dan manusia duniawi tidak dapat
mengetahuinya, sebab kemuliaan itu hanya bisa dipahami
secara rohani. Hanya orang-orang yang memahaminya
secara rohani saja yang dapat menghargainya tinggi-tinggi.
Marilah kita lihat di sini apa kemuliaan sejati yang harus
berusaha kita raih dengan sungguh-sungguh. Kemuliaan
itu bukan apa yang secara lahiriah suka menonjolkan diri,
melainkan manusia batiniah yang tersembunyi dengan per-
hiasan yang tidak binasa (1Ptr. 3:4), yang pujian baginya
datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah (Rm.
2:29).
(2) sebab pakaiannya yang gemerlap. Walaupun segala kein-
dahannya ada di dalam, yakni apa yang membuatnya
benar-benar berharga, namun pakaiannya juga berpakan-
kan emas. Perilaku orang Kristen, yang dengannya mereka
tampak di dunia, harus diperkaya dengan perbuatan-per-
buatan baik, bukan dengan hal-hal yang ceria dan berle-
bihan, seperti tata rias yang terlalu mencolok, melainkan
yang baik secara hakiki, seperti emas. Perilaku mereka itu
harus benar dan tepat, seperti emas yang dipakankan,
yang dikerjakan dengan penuh ketelitian dan kehati-hati-
an.
3. Upacara perkawinannya akan dirayakan dengan penuh kehor-
matan dan sukacita (ay. 15-16): Ia akan dibawa kepada raja,
seperti perempuan yang dibawa Tuhan Allah ke hadapan laki-
laki (Kej. 2:22), yang merupakan pelambang perkawinan mistis
antara Kristus dan gereja-Nya. Tidak ada orang yang dibawa
kepada Kristus kecuali Bapa membawa mereka kepada-Nya,
dan Dia telah menetapkannya demikian. Tidak ada orang lain
yang dibawa kepada raja (ay. 15) dengan cara seperti itu, sam-
pai masuk ke dalam istana raja (ay. 16).
(1) Dibawahnya mempelai perempuan kepada Kristus memiliki
dua maksud.
Kitab Mazmur 45:11-18
655
[1] Pertobatan jiwa-jiwa kepada Kristus. Pada saat seperti
itu mereka ditunangkan dengan-Nya, dikontrak secara
pribadi, seperti perawan suci (2Kor. 11:2; Rm. 7:4).
[2] Dilengkapinya tubuh mistis dan dimuliakannya semua
orang kudus pada akhir zaman. Pada saat itu mempelai
perempuan, pengantin Anak Domba, akan dibuat siap
sedia, saat semua orang yang termasuk dalam pilihan
anugerah dipanggil masuk dan dipanggil pulang, dan
semua orang dihimpun bersama-sama kepada Kristus
(2Tes. 2:1). Pada waktu itulah perkawinan Anak Domba
tiba (Why. 19:7; 21:2), dan anak-anak dara pergi me-
nyongsong mempelai laki-laki (Mat. 25:1). Maka mereka
akan masuk ke dalam istana-istana raja, ke dalam
rumah-rumah sorgawi, untuk selama-lamanya berada
bersama-sama dengan Tuhan.
(2) Dalam kedua jenis perkawinan ini, cermatilah, apa yang
membawa kehormatan bagi mempelai perempuan sang
raja,
[1] Gaun pengantinnya pakaian bersulam berwarna-war-
na, kebenaran Kristus, anugerah-anugerah Roh. Kedua-
nya secara menakjubkan dikerjakan oleh hikmat ilahi.
[2] Para pengiringnya anak-anak dara mengikutinya,
anak-anak dara yang bijak yang mempunyai minyak
dalam buli-buli mereka dan juga dalam pelita mereka.
Mereka yang, setelah bergabung dengan gereja, terus
melekat padanya dan mengikutinya. Mereka inilah yang
akan ikut dalam pesta perkawinan itu.
[3] Kegembiraan yang akan menyertai perayaan pesta per-
kawinan itu: Dengan sukacita dan sorak-sorai ia di-
bawa. saat si anak hilang pulang ke rumah bapak-
nya, maka kita patut bersukacita dan bergembira (Luk.
15:32). Dan saat perkawinan Anak Domba telah tiba,
marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai (Why. 19:7);
sebab hari pernikahannya yaitu hari kesukaan hatinya
(Kid. 3:11).
4. Keturunan dari perkawinan ini akan menjadi orang-orang
besar (ay. 17): Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh
anak-anakmu nanti. Sebagai ganti jemaat Perjanjian Lama,
656
yang tatanannya sudah tua dan usang, dan telah dekat pada
kemusnahannya (Ibr. 8:13), seperti bapa-bapa leluhur yang
sudah tiada, akan ada jemaat Perjanjian Baru, jemaat orang-
orang bukan-Yahudi. Mereka akan dicangkokkan ke dalam
pohon zaitun yang sama dan turut mendapat bagian dalam
akar pohon yang penuh getah (Rm. 11:17). Semakin lama se-
makin masyhurlah anak-anak dari yang ditinggalkan suami-
nya dibandingkan dengan anak-anak dari yang bersuami (Yes.
54:1). Janji kepada Kristus ini sama pentingnya dengan janji
yang ada dalam Yesaya 53:10, Ia akan melihat keturunan-Nya.
Dan keturunan-Nya ini akan dijadikan pembesar-pembesar di
seluruh bumi. Akan ada sebagian orang dari segala bangsa
dibuat tunduk kepada Kristus, dan dengan demikian dijadikan
para pembesar, dijadikan para raja dan imam bagi Allah kita
(Why. 1:6). Atau, ini mungkin menunjukkan bahwa akan ada
jauh lebih banyak raja-raja Kristen daripada raja-raja Yahudi
sebelumnya (raja-raja Yahudi hanya di tanah Kanaan, sedang-
kan raja-raja Kristen ini di seluruh bumi), yang akan menjadi
para bapak dan ibu pengasuh bagi gereja, yang akan meminum
susu kerajaan-kerajaan. Mereka yaitu para pembesar yang
diangkat Kristus. Sebab, sebab Dia para raja memerintah, dan
para pembesar menetapkan keadilan.
5. Pujian terhadap perkawinan ini akan terus berlangsung dalam
puji-pujian terhadap sang mempelai laki-laki yang rajawi itu
(ay. 19): Aku mau memasyhurkan namamu. Bapa-Nya telah
memberi Dia nama di atas segala nama, dan di sini Bapa ber-
janji untuk terus melangsungkan nama-Nya itu, dengan tetap
menjaga supaya hamba-hamba Tuhan dan orang-orang Kris-
ten terus ada silih berganti di sepanjang abad. Dengan demi-
kian, nama-Nya akan terus dijunjung tinggi dan tetap selama-
lamanya (72:17), sebab akan diingat turun temurun. Warisan
Kekristenan tidak akan terputus. Oleh sebab itu, sebab
mereka akan mengingat Engkau turun temurun, maka mereka
pun akan memuji-muji Engkau untuk seterusnya dan selama-
nya. Orang-orang yang membantu mendartikel ng kehormatan
Kristus di bumi akan melihat kemuliaan-Nya di sorga, dan
turut berbagi di dalamnya, dan selama-lamanya akan memuji
Dia. Dalam pengharapan dan kepercayaan akan kebahagiaan
kekal kita di dunia yang lain, marilah kita dalam angkatan kita
Kitab Mazmur 45:11-18
657
sendiri selalu tetap mengingat Kristus, sebagai satu-satunya
jalan bagi kita untuk menuju ke sana. Dan, dalam kepastian
akan tetap berlangsungnya kerajaan Sang Penebus di dunia,
marilah kita meneruskan ingatan akan Dia kepada angkatan-
angkatan selanjutnya, agar nama-Nya tetap untuk selama-
lamanya dan terus ada sepanjang segala masa di sorga.
PASAL 46
azmur ini mendorong kita untuk berharap dan percaya kepada
Allah, akan kuasa-Nya, pemeliharaan-Nya, dan hadirat-Nya
yang penuh rahmat bersama jemaat-Nya pada masa-masa terburuk.
Mazmur ini juga mengajari kita untuk memberikan kemuliaan ke-
pada-Nya atas apa yang telah dan akan diperbuat-Nya bagi kita. Ada
kemungkinan mazmur ini ditulis pada waktu Daud mengalami ke-
menangan-kemenangan atas bangsa-bangsa di sekitarnya (2Sam. 8),
dan kemenangan-kemenangan lain yang diberikan Allah kepadanya
atas semua musuh di sekelilingnya. Di sini kita diajar,
I. Untuk mencari penghiburan di dalam Allah saat segala se-
suatunya tampak sangat hitam pekat dan mengancam (ay.
2-6).
II. Untuk menyebutkan, demi membawa pujian bagi-Nya, per-
kara-perkara besar yang telah Dia kerjakan bagi jemaat-Nya
melawan musuh-musuhnya (ay. 7-10).
III. Untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa Allah yang telah
memuliakan nama-Nya sendiri pasti akan memuliakannya
lagi, dan untuk menghibur diri kita sendiri dengan hal itu
(ay. 11-12).
Dalam menyanyikan mazmur ini, kita dapat menerapkannya en-
tah pada musuh-musuh kita secara rohani, dan menjadi lebih dari-
pada pemenang atas mereka, atau pada musuh-musuh Kerajaan
Kristus di dunia ini secara umum dan penghinaan-penghinaan mere-
ka yang mengecilkan hati. Kita dapat melakukannya seraya berusaha
menjaga perasaan aman yang kudus dan ketenangan pikiran, saat
mereka tampak teramat sangat menakutkan bagi kita. Dikatakan
tentang Luther bahwa, bilamana dia mendengar kabar apa saja yang
M
660
mengecilkan hatinya, dia akan berkata, Marilah kita menyanyikan
mazmur empat puluh enam.
Allah, Perlindungan bagi Umat-Nya
(46:1-6)
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian.
2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong
dalam kesesakan sangat terbukti. 3 Sebab itu kita tidak akan takut, sekali-
pun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; 4 seka-
lipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh gelo-
ranya. S e l a 5 Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-
aliran sebuah sungai. 6 Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang;
Allah akan menolongnya menjelang pagi.
Sang pemazmur di sini mengajar kita melalui teladannya sendiri.
I. Untuk bersorak kemenangan di dalam Allah dan di dalam hu-
bungan-Nya dengan kita serta hadirat-Nya bersama kita, ter-
utama apabila kita baru saja mengalami Dia tampil membela kita
(ay. 2): Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan. Kita
telah mendapati-Nya demikian, Dia telah berbuat demikian, dan
Dia akan selalu seperti demikian. Adakah kita sedang dikejar-
kejar? Allah yaitu tempat perlindungan kita yang kepada-Nya
kita bisa berlari, dan di dalam Dia kita bisa aman, dan kita boleh
beranggapan seperti itu. Kita merasa aman di atas landasan yang
baik (Ams. 18:10). Adakah kita tertekan oleh berbagai macam per-
masalahan? Adakah kita mempunyai pekerjaan yang harus dila-
kukan dan musuh-musuh yang harus dihadapi? Allah yaitu ke-
kuatan kita, yang akan menopang kita dalam menanggung beban-
beban kita, dan yang akan melayakkan kita bagi semua pelayan-
an dan penderitaan kita. Dengan anugerah-Nya Dia akan mem-
berikan kekuatan kepada kita, dan di dalam Dia kita tetap teguh.
Adakah kita dilanda kesusahan? Dia yaitu penolong kita, yang
akan melakukan segala hal yang kita perlukan. Dia yaitu peno-
long pada saat ini, penolong yang ditemukan (begitulah kata yang
digunakan di sini), yang sudah kita dapati demikian. Dia yaitu
penolong yang bisa kita sebutkan sebagai Probatum est sudah
terbukti, seperti Kristus yang disebut sebagai batu yang teruji (Yes.
28:16). Atau, penolong yang siap sedia, yang tidak usah dicari-
cari, melainkan yang senantiasa dekat. Atau, penolong yang men-
Kitab Mazmur 46:1-6
661
cartikel pi, yang memberi bantuan yang diperlukan sesuai dengan
setiap permasalahan dan keadaan. Apa pun permasalahannya,
Dia senantiasa ada saat ini juga. Kita tidak akan pernah meng-
inginkan penolong lain yang lebih baik lagi, dan tidak akan per-
nah menemukan yang seperti Dia di antara makhluk mana pun.
II. Untuk berkemenangan atas bahaya-bahaya yang paling besar:
Allah itu bagi kita kekuatan dan pertolongan kita, Allah yang
maha-mencartikel pi bagi kita, sebab itu kita tidak akan takut.
Orang-orang yang takut akan Allah dengan perasaan hormat yang
kudus tidak perlu takut pada kuasa neraka atau dunia dengan
perasaan takjub. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan me-
lawan kita, untuk melukai kita? yaitu kewajiban kita, dan hak
istimewa kita, untuk tidak kenal takut seperti itu. Ini merupakan
suatu bukti dari nurani yang bersih, hati yang jujur, dan iman
yang hidup kepada Allah dan kepada pemeliharaan serta janji-
Nya: Kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun
semua makhluk yang kita andalkan gagal dan membuat kita teng-
gelam. Bahkan, sekalipun apa yang menopang kita mengancam
akan menelan kita, seperti bumi menelan Korah, yang untuk
anak-anaknyalah mazmur ini dituliskan, dan, menurut sebagian
orang, dituliskan oleh mereka. Demikianlah, selama kita tetap
dekat dengan Allah, dan memiliki-Nya di sisi kita, kita tidak akan
takut, sebab kita tidak mempunyai alasan untuk takut.
Perhatikanlah di sini:
1. Betapa mengancamnya bahaya yang sedang dihadapi. Sean-
dainya pun bumi akan berpindah, dan terlempar ke laut, bah-
kan gunung-gunung, bagian yang terkuat dan terkokoh dari
bumi, terbenam di lautan yang dalamnya tiada terartikel r. Se-
kalipun laut akan bergelora dan mengamuk, dan mengeluar-
kan suara yang sangat menakutkan, dan gelombang-gelom-
bangnya yang berbuih menggoncangkan pantai, menerjang he-
bat sampai dibuatnya gunung-gunung goyang (ay. 4). Meskipun
kerajaan-kerajaan dan bangsa-bangsa rusuh, terlibat dalam
peperangan, diombang-ambingkan oleh huru-hara, dan peme-
rintahan mereka mengalami revolusi yang tak ada habis-
habisnya, dan meskipun kuasa-kuasa mereka bergabung me-
lawan gereja dan umat Allah, berusaha menghancurkan mere-
662
ka sehabis-habisnya, dan sudah hampir mencapai kemenang-
an. Semuanya ini tidak akan membuat kita takut, sebab kita
tahu bahwa semua masalah ini akan berakhir dengan mem-
bawa kebaikan bagi jemaat Allah (93:4). Jika bumi berpindah,
maka yang ketakutan yaitu orang-orang yang menimbun
harta mereka di bumi dan mengarahkan keinginan hati mere-
ka kepadanya. Namun tidak demikian bagi orang-orang yang
menumpuk harta mereka di sorga, yang berharap akan men-
dapatkan kebahagiaan terbesar saat bumi beserta segala isi-
nya akan dihanguskan. Saat laut bergoncang, biarlah goncang
orang-orang yang membangun kepercayaan mereka di atas
dasar yang mengapung itu. Tetapi tidak demikianlah halnya
bagi orang-orang yang dipimpin kepada gunung batu yang
lebih tinggi daripada mereka, dan yang mendapatkan tempat
berpijak yang kokoh pada gunung batu itu.
2. Betapa kokohnya perlawanan dari bahaya ini terhadap kita,
mengingat betapa baiknya pengawalan terhadap jemaat Allah
dan betapa pentingnya kepentingan yang menjadi kepedulian
kita. Kita bersusah payah bukan untuk kepentingan kita sen-
diri secara pribadi. Bukan, yang kita pentingkan yaitu kota
Allah, kediaman Yang Mahatinggi, dan tabut Allah yang meng-
getarkan hati kita. Namun, apabila kita menimbang-nimbang
penghiburan dan keamanan macam apa yang telah disediakan
Allah bagi jemaat-Nya, maka kita akan melihat alasannya
mengapa kita harus meneguhkan hati kita dan meninggikan
hati kita di atas rasa takut terhadap kabar-kabar buruk itu.
Inilah,
(1) Sukacita bagi jemaat, bahkan pada masa-masa yang ter-
amat susah dan memilukan (ay. 5): Ada aliran-aliran sungai
yang akan menyukakan hati jemaat itu, sekalipun air laut
bergelora dan mengancamnya. Ini merujuk pada air Siloam,
yang mengalir lamban melalui Yerusalem (Yes. 8:6-7).
Meskipun tidak begitu dalam dan luas, air Siloam itu di-
manfaatkan untuk mempertahankan kota Yerusalem pada
masa Hizkia (Yes. 22:10-11). Namun, air di sini harus di-
mengerti secara rohani. Kovenan anugerah yaitu yang di-
maksudkan dengan sungai itu, dan janji-janji yang ada di
dalamnya yaitu aliran-alirannya. Atau Roh anugerah ada-
lah sungai itu (Yoh. 7:38-39), dan penghiburan-penghibur-
Kitab Mazmur 46:1-6
663
an yang ada di dalamnya yaitu aliran-alirannya, yang me-
nyukakan kota Allah kita. Firman Allah yaitu sungai dan
ketetapan-ketetapan-Nya yaitu aliran-aliran yang dengan-
nya Allah menyukakan semua orang kudus-Nya pada hari-
hari berkabut dan gelap. Allah sendiri bagi gereja-Nya ada-
lah tempat yang penuh sungai dan aliran yang lebar (Yes.
33:21). Aliran-aliran sungai yang menyukakan kota Allah
tidak mengalir dengan cepat, tetapi perlahan dan teduh,
seperti aliran-aliran air Siloam. Perhatikanlah, penghibur-
an-penghiburan rohani yang disampaikan kepada orang-
orang kudus dengan bisikan-bisikan yang lembut dan te-
nang, dan yang datang tanpa terlihat, sudah cartikel p untuk
mengimbangi ancaman-ancaman yang teramat lantang dan
riuh dari dunia yang marah dan penuh dengan kebencian
ini.
(2) Pendirian gereja. Meskipun sorga dan bumi bergoncang,
Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang (ay. 6).
Allah telah memberi jaminan kepada jemaat-Nya akan ha-
dirat-Nya secara khusus bersama jemaat-Nya itu dan kepe-
dulian-Nya terhadapnya. Kehormatan-Nya ada di dalam
jemaat-Nya, Dia telah mendirikan kemah-Nya di tengah-
tengah dia, dan telah mengambil tanggung jawab untuk
melindunginya. Oleh sebab itu, jemaat-Nya itu tidak akan
goncang, yakni,
[1] Tidak akan hancur, tidak akan tercampak, seperti yang
bisa terjadi pada bumi (ay. 3). Jemaat Allah akan berta-
han mengatasi dunia, dan akan berada dalam kebaha-
giaan saat dunia berada dalam kehancuran. Jemaat
Allah didirikan di atas batu karang, dan alam maut tidak
akan menguasainya.
[2] Tidak akan terganggu, tidak akan banyak goyah, sebab
ketakutan akan goncangan apa pun. Jika Allah ada di
pihak kita, jika Allah beserta kita, kita tidak perlu goyah
menghadapi perbuatan-perbuatan paling keras apa pun
yang ditujukan kepada kita.
(3) Kelepasan bagi jemaat, meskipun bahaya-bahaya yang di-
hadapinya sangat besar: Allah akan menolongnya, dan jika
demikian siapakah yang dapat menyakitinya? Dia akan me-
664
nolongnya dari segala permasalahannya, supaya ia tidak
tenggelam, bahkan, semakin ia menderita semakin ia berli-
pat ganda. Allah akan menolongnya keluar dari permasa-
lahannya, dan Dia akan menolongnya menjelang pagi, keti-
ka pagi tiba, yakni, sangat cepat, sebab Dia penolong kita
pada saat ini (ay. 2, KJV), dan sangat tepat pada waktunya,
saat segala sesuatu sudah sampai pada puncaknya dan
saat kelegaan paling didambakan. Ini dapat diterapkan
oleh orang-orang percaya secara pribadi kepada diri mereka
sendiri. Jika Allah bersemayam di dalam hati kita, di te-
ngah-tengah kita, melalui firman-Nya yang diam dengan se-
gala kekayaannya di dalam diri kita, maka kita akan man-
tap teguh, kita akan ditolong. Oleh sebab itu, marilah kita
percaya dan tidak takut. Segala sesuatu baik-baik saja,
dan akan usai dengan baik.
Keyakinan kepada Allah
(46:7-12)
7 Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan
suara-Nya, dan bumi pun hancur. 8 TUHAN semesta alam menyertai kita,
kota benteng kita ialah Allah Yakub. S e l a 9 Pergilah, pandanglah pekerjaan
TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi, 10 yang menghentikan
peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menum-
pulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api! 11 Diamlah dan
ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa,
ditinggikan di bumi! 12 TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng
kita ialah Allah Yakub. S e l a.
Ayat-ayat ini memberi kemuliaan kepada Allah baik sebagai Raja
segala bangsa maupun sebagai Raja semua orang kudus.
I. Sebagai Raja segala bangsa, Ia memerintah dunia dengan kuasa
dan pemeliharaan-Nya, dan mengatasi semua perkara anak-anak
manusia bagi kemuliaan-Nya sendiri. Ia memerintah menurut
kehendak-Nya di antara segenap penghuni bumi, dan tidak ada
seorang pun yang boleh berkata, Apa yang Kaulakukan?
1. Ia mengendalikan keributan dan menghancurkan kuasa bang-
sa-bangsa yang menentang Dia dan kepentingan-kepentingan-
Nya di dunia (ay. 7): Bangsa-bangsa ribut saat Daud naik
Kitab Mazmur 46:7-12
665
takhta, dan saat kerajaan Anak Daud didirikan (bdk. 2:1-2).
Kerajaan-kerajaan goncang dengan amarah, dan bangkit de-
ngan penuh kegemparan dan kegeraman untuk menentang ke-
rajaan itu. Namun Allah memperdengarkan suara-Nya, ber-
bicara kepada mereka dalam murka-Nya, dan hati mereka pun
dibuat goncang, mereka dibuat bingung dan panik, dibuat
kacau-balau, dan segala rancangan mereka hancur berantak-
an. Bumi sendiri pun hancur lebur di bawah mereka, sehingga
mereka tidak bisa berpijak di tempat yang kokoh. Hati mereka
yang duniawi menjadi tidak karuan sebab takut, dan meleleh
seperti salju yang terkena sinar matahari. Seperti itulah sema-
ngat para musuh yang meleleh digambarkan (Hak. 5:4-5; dan
Luk. 21:25-26).
2. Apabila Dia berkehendak menghunus pedang-Nya, dan mem-
beri tugas kepada pedang-Nya itu, maka Dia dapat menimbul-
kan malapetaka yang besar di antara segala bangsa dan me-
morakporandakan mereka semua (ay. 9): Pergilah, pandanglah
pekerjaan TUHAN. Pekerjaan-pekerjaan-Nya harus diamati
(66:5), dan harus diselidiki (111:2). Segala pekerjaan Pemeliha-
raan ilahi harus dipandang sebagai pekerjaan-pekerjaan
Tuhan, dan segala sifat serta tujuan-Nya harus diperhatikan di
dalam pekerjaan-pekerjaan itu. Khususnya perhatikanlah pe-
musnahan di bumi yang diadakan-Nya, di antara musuh-
musuh jemaat-Nya, yang berniat memusnahkan tanah Israel.
Kehancuran yang mereka rancang bagi jemaat Allah telah ber-
balik menimpa mereka sendiri. Perang yaitu sebuah tragedi
yang biasanya menghancurkan panggung tempat perang itu
dipentaskan. Daud membawa perang ke dalam negeri musuh-
musuh, dan oh, betapa besarnya pemusnahan yang dibuatnya
di sana! Kota-kota dibakar, desa-desa diporakporandakan, dan
para prajurit tewas dan mayat mereka bertumpuk-tumpuk.
Mari dan lihatlah dampak-dampak dari penghakiman yang
memusnahkan, dan gentarlah akan Allah. Katakanlah, Betapa
dahsyatnya segala pekerjaan-Mu! (66:3). Biarlah semua orang
yang menentang-Nya melihat hal ini dengan ngeri, dan ber-
siap-siaplah untuk menerima cawan kegentaran yang sama
yang akan diserahkan ke dalam tangan mereka. Dan biarlah
semua orang yang takut akan Dia dan percaya kepada-Nya
melihatnya dengan senang hati, dan tidak takut terhadap kua-
666
sa-kuasa hebat menggentarkan yang dikerahkan untuk me-
nentang gereja. Biarkan saja para penentang mereka mengen-
cangkan ikat pinggang mereka, sebab mereka akan dihan-
curkan berkeping-keping.
3. Apabila Dia berkehendak menyarungkan pedang-Nya, maka
Dia menghentikan peperangan bangsa-bangsa dan memahko-
tai mereka dengan kedamaian (ay. 10). Perang dan kedamaian
bergantung pada firman dan kehendak-Nya, sama halnya de-
ngan badai dan ketenangan di laut (107: 25, 29). Ia menghenti-
kan peperangan sampai ke ujung bumi, kadang-kadang sebab
belas kasihan-Nya kepada bangsa-bangsa, supaya mereka bisa
mempunyai waktu untuk bernafas, setelah kehabisan nafas
akibat terlalu berperang satu sama lain. Kedua belah pihak
mungkin lelah dengan peperangan itu, dan berkeinginan un-
tuk menghentikannya. Jalan-jalan damai dicarikan bagi kedua
belah pihak. Pangeran-pangeran perang diusir, dan para pem-
bawa damai diberi tempat. Kemudian busur panah dipatahkan
atas persetujuan bersama, tombak dipotong dan dijadikan
pisau pemangkas, pedang dijadikan mata bajak, dan kereta-
kereta perang dibakar, sebab tidak ada lagi alasan untuk
menggunakan semua itu. Atau mungkin lebih tepatnya yang
dimaksudkan di sini yaitu apa yang dilakukan-Nya, pada ke-
sempatan-kesempatan lain, untuk menyokong umat-Nya sen-
diri. Ia menghentikan peperangan yang dilancarkan melawan
mereka dan dirancang untuk menghancurkan mereka. Ia me-
matahkan busur panah para musuh yang dibidik untuk meng-
hunjam mereka. Setiap senjata yang ditempa terhadap Zion
tidak akan berhasil (Yes. 54:17). Kehancuran total Gog dan
Magog digambarkan dalam bentuk nubuatan dengan dibakar-
nya senjata-senjata perang mereka (Yeh. 39:9-10). Ini juga
menunjukkan keamanan sempurna dan jaminan akan damai
kekal bagi jemaat, sehingga senjata-senjata perang itu tidak
perlu lagi ditumpuk untuk melayani kepentingan mereka sen-
diri. Berakhirnya peperangan yang panjang menjadi keadaan
yang baik yaitu pekerjaan Tuhan, yang harus kita pandang
dengan penuh takjub dan rasa syartikel r.
II. Sebagai Raja semua orang kudus, dan sebab itu, kita harus
mengakui bahwa besar dan ajaib segala pekerjaan-Nya (Why.
Kitab Mazmur 46:7-12
667
15:3). Dia selalu melakukan perkara-perkara yang besar, dan
akan tetap melakukannya,
1. Demi kemuliaan-Nya sendiri (ay. 11): Diamlah dan ketahuilah,
bahwa Akulah Allah.
(1) Biarlah musuh-musuh-Nya menjadi diam dan tidak lagi
mengancam, dan sebaliknya mengetahui, dan menjadi
ngeri, bahwa Dialah Allah, yang mengatasi mereka secara
tidak terbatas, dan yang pasti akan terlalu tangguh bagi
mereka. Janganlah mereka mengamuk lagi, sebab semua
itu sia-sia: Dia, yang bersemayam di sorga, menertawakan
mereka. Dan, kendati dengan semua kebencian mereka
yang tidak berdaya melawan nama-Nya dan kehormatan-
Nya itu, Dia akan ditinggikan di antara bangsa-bangsa dan
tidak hanya di antara umat-Nya sendiri. Dia akan ditinggi-
kan di bumi dan bukan hanya di dalam jemaat. Manusia
akan meninggikan diri mereka sendiri, akan menjalankan
cara mereka sendiri, dan melakukan kehendak mereka
sendiri. Namun, biarlah mereka tahu bahwa Allah akan di-
tinggikan, Dia akan menjalankan cara-Nya, akan melaksa-
nakan kehendak-Nya sendiri, akan memuliakan nama-Nya
sendiri, dan akan mengatasi segala sesuatu yang mereka
bangga-banggakan, dan membuat mereka tahu bahwa Dia
berada di atas segalanya.
(2) Biarlah umat-Nya sendiri diam. Biarlah mereka tenang dan
tidak ribut, dan tidak gemetar lagi, tetapi tahu, yang akan
membawa penghiburan bagi mereka, bahwa Tuhan yaitu
Allah. Biarlah mereka tahu bahwa Dia sendirilah Allah, dan
akan ditinggikan di atas bangsa-bangsa. Biarlah Dia sendiri
mempertahankan kehormatan-Nya, memenuhi kehendak
dan keputusan-Nya sendiri, dan mendartikel ng kepentingan-
Nya sendiri di dunia. Meskipun kita tertekan, janganlah
kita patah hati, sebab kita yakin bahwa Allah akan ditinggi-
kan, dan itu dapat membuat kita puas. Dia akan bekerja
bagi nama-Nya yang agung, dan kalau begitu, kita tidak
usah cemas dengan apa pun yang terjadi dengan nama kita
yang kecil. saat kita berdoa, Bapa, muliakanlah nama-
Mu, kita harus melatih iman kita dengan jawaban yang di-
berikan kepada doa itu saat Kristus sendiri mendoakan-
668
nya, Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memulia-
kan-Nya lagi! Amin Tuhan, jadilah demikian.
2. Demi mengamankan dan melindungi umat-Nya. Dia bersorak-
sorak dalam perkataan tadi: Aku akan ditinggikan, sedangkan
mereka bersorak-sorak dalam perkataan ini (ay. 8), dan lagi
(ay. 12). Pernyataan tersebut merupakan inti dari mazmur itu,
TUHAN semesta alam menyertai kita. Dia ada di pihak kita,
Dia mengambil bagian kita, hadir bersama kita dan memimpin
kita. Kota benteng kita ialah Allah Yakub, yang kepada-Nya
kita bisa berlari dan percaya, dan di dalam Dia kita boleh ya-
kin bahwa kita aman. Biarlah semua orang percaya bersorak-
sorak dalam hal ini.
(1) Mereka disertai oleh hadirat Allah yang berkuasa, di atas
segala kuasa: TUHAN semesta alam menyertai kita. Allah
yaitu Tuhan semesta alam, sebab Dialah empunya semua
makhluk yang disebut segenap pasukan sorga dan bumi,
dan mereka ini siap sedia memenuhi perintah-Nya, dan Dia
menggunakan mereka sesuai dengan kehendak-Nya, seba-
gai alat-alat entah bagi tindakan pengadilan-Nya ataupun
bagi tindakan belas kasihan-Nya. Tuhan yang berdaulat ini
beserta kita, berpihak pada kita, bertindak bersama kita,
dan telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita.
Segenap alam semesta boleh saja melawan kita, namun
kita tidak perlu takut terhadap mereka jika Tuhan semesta
alam beserta kita.
(2) Mereka berada di bawah perlindungan Allah yang mengikat
kovenan dengan mereka, yang tidak hanya mampu meno-
long mereka tetapi juga yang mengikatkan diri di dalam
kehormatan dan kesetiaan untuk menolong mereka. Dia
yaitu Allah Yakub, bukan hanya Yakub sebagai pribadi,
melainkan juga Yakub sebagai umat. Bahkan, Dia juga
yaitu Allah atas segala umat yang berdoa, keturunan
rohani dari Yakub yang pernah bergumul dengan Tuhan.
Dia yaitu tempat perlindungan kita, yang oleh-Nya kita
dinaungi dan yang di dalam-Nya kita mendapatkan ke-
puasan. Dengan pemeliharaan-Nya Ia menjamin kesejah-
teraan kita saat di luar ada peperangan. Dengan anuge-
rah-Nya Ia menenangkan pikiran kita dan menguatkannya,
Kitab Mazmur 46:7-12
669
saat di dalam batin ada ketakutan. Tuhan semesta alam,
Allah Yakub, sejak dulu, kini, dan terus akan selalu beserta
kita. Sedari dulu, kini, dan seterusnya Dia akan selalu
menjadi tempat perlindungan bagi kita. Kata aslinya men-
cakup semua rentangan waktu itu, dan memang baik jika
kata Sela ditambahkan di sini. Camkanlah ini, dan dapat-
kanlah penghiburan darinya, dan katakanlah, Jika Allah
di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
PASAL 47
ujuan mazmur ini yaitu untuk menggugah hati kita agar me-
muji Allah, menggugah semua orang agar melakukannya. Di sini,
I. Kita dituntun bagaimana kita harus melakukannya: di de-
pan umum, dengan riang gembira, dan dengan penuh peng-
ertian (ay. 2, 7-8).
II. Kita diperlengkapi dengan pokok-pokok pujian.
1. Keagungan Allah (ay. 3).
2. Kedaulatan dan kekuasaan-Nya yang menyeluruh dan
atas segala sesuatu (ay. 3, 8-10).
3. Perkara-perkara besar yang telah diperbuat-Nya, dan
yang akan diperbuat-Nya, bagi umat-Nya (ay. 4-6).
Banyak orang beranggapan bahwa mazmur ini ditulis pada ke-
sempatan saat tabut perjanjian dibawa naik ke Bukit Sion, yang
tampak dirujuk dalam ayat 6, Allah telah naik dengan diiringi sorak-
sorai. Namun, mazmur ini memandang lebih jauh, yaitu kepada ke-
naikan Kristus ke Sion sorgawi, setelah Dia merampungkan tugas-
Nya di bumi, dan kepada pendirian Kerajaan-Nya di dunia, yang
kepadanya bangsa-bangsa bukan-Yahudi akan tunduk dengan suka-
rela. Dalam menyanyikan mazmur ini, kita harus memberikan kehor-
matan kepada Sang Juruselamat yang ditinggikan, harus bersukacita
di dalam pengagungan-Nya itu dan merayakannya dengan puji-puji-
an bagi-Nya, sambil mengakui bahwa Dialah Tuhan, bagi kemuliaan
Allah Bapa.
T
672
Ajakan untuk Memuji Allah
(47:1-5)
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. 2 Hai segala bangsa,
bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! 3 Sebab TUHAN,
Yang Mahatinggi, yaitu dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. 4 Ia
menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, sartikel -sartikel bangsa ke
bawah kaki kita, 5 Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub
yang dikasihi-Nya. S e l a.
Sang pemazmur, setelah memenuhi hatinya sendiri dengan pemikir-
an-pemikiran yang agung dan luhur tentang Allah, berusaha meng-
ajak semua orang di sekelilingnya untuk turut dalam tindakan yang
terberkati itu, yakni memuji-muji Allah. Ia melakukannya sebagai
orang yang yakin sepenuhnya bahwa Allah layak mendapatkan segala
puji-pujian. Ia melakukannya dengan rasa duka bahwa dia dan
orang-orang di sekelilingnya selama ini lalai dan hampa dalam mem-
beri puji-pujian kepada Allah. Perhatikanlah, dalam ayat-ayat ini,
I. Siapa yang dipanggil untuk memuji-muji Allah: Hai segala bang-
sa, hai segenap bangsa Israel. Mereka yaitu rakyatnya sendiri,
dan berada di bawah pimpinannya, dan oleh sebab itu Dia hendak
mengajak mereka untuk memuji Allah, sebab dia berpengaruh
atas mereka. Apa pun yang dilakukan orang lain, dia dan seisi
rumahnya, dia dan rakyatnya, hendak memuji-muji Tuhan. Atau,
Hai segala bangsa dan sartikel di bumi. Dan dengan demikian,
ajakan ini dapat dipandang sebagai nubuatan mengenai pertobat-
an bangsa-bangsa bukan-Yahudi dan dibawanya mereka ke dalam
gereja Kristus (Rm. 15:11).
II. Untuk apa mereka dipanggil: Bertepuktanganlah, sebagai tanda
sukacita dan kepuasan hatimu sendiri akan apa yang telah diper-
buat Allah bagimu. Sebagai tanda bahwa engkau mengakui, atau
bahkan, kagum akan apa yang telah diperbuat Allah pada umum-
nya. Sebagai tanda kemarahanmu terhadap semua orang yang
menjadi musuh kemuliaan Allah (Ayb. 27:23). Bertepuktanganlah,
seperti orang yang hanyut dalam kesenangan dan tidak bisa me-
nahan diri lagi. Elu-elukanlah Allah, bukan untuk membuat Dia
mendengar (telinga-Nya tidak berat untuk mendengar), melainkan
supaya semua orang di sekelilingmu mendengar, dan memper-
hatikan betapa hatimu sungguh dikuasai dan dipenuhi dengan
pekerjaan-pekerjaan Allah. Elu-elukanlah dengan sorak-sorai dan
Kitab Mazmur 47:1-5
673
kemenangan di dalam Dia, dan di dalam kuasa serta kebaikan-
Nya, agar orang lain juga ikut bergabung bersamamu di dalam ke-
menangan itu. Perhatikanlah, ungkapan-ungkapan perasaan
yang saleh dan taat seperti itu bisa tampak tidak pantas dan sem-
brono bagi sebagian orang. Namun, janganlah mengecam dan
mengumpat, ataupun mengolok-olok, sebab , jika ungkapan-ung-
kapan seperti itu keluar dari hati yang lurus, maka Allah akan
menerima kebaikan dari perasaan itu dan memaafkan kekurang-
an dari cara-cara pengungkapannya.
III. Apa yang disarankan kepada kita sebagai pokok puji-pujian.
1. Bahwa Allah yang dengan-Nya kita harus berurusan yaitu
Allah yang agung dan dahsyat (ay. 3): TUHAN, Yang Maha-
tinggi, yaitu dahsyat. Secara tidak terbatas Dia melampaui
makhluk-makhuk yang paling mulia, Dia lebih luhur daripada
yang tertinggi. Ada kesempurnaan-kesempurnaan di dalam
Dia yang harus dihormati oleh semua orang, dan khususnya,
kuasa, kekudusan, dan keadilan-Nya, harus ditakuti oleh se-
mua orang yang bertentangan dengan-Nya.
2. Bahwa Dia yaitu Allah yang berdaulat dan berkuasa atas se-
gala sesuatu di segala tempat. Dia yaitu Raja yang bertakhta
sendiri, dan dengan kuasa mutlak, Raja atas seluruh bumi.
Semua makhluk, sebab diciptakan oleh-Nya, tunduk kepada-
Nya, dan oleh sebab itu Dia yaitu Raja yang agung, Raja
segala raja.
3. Bahwa Dia secara khusus memperhatikan umat-Nya dan ke-
pedulian-kepedulian mereka. Dia telah melakukannya dan
akan terus melakukannya,
(1) Dalam memberi mereka kemenangan dan keberhasilan (ay.
4), dalam menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa
mereka, baik bangsa-bangsa yang menghalangi mereka
(44:3) maupun bangsa-bangsa yang berusaha menyerang
mereka. Hal ini telah dilakukan Allah bagi mereka. Lihat
saja bagaimana Allah telah menanam mereka di tanah Ka-
naan dan memelihara keberlangsungan mereka di tanah
itu sampai pada hari ini. Hal ini tidak mereka ragukan,
bahwa Dia akan tetap melakukannya bagi mereka melalui
hamba-Nya Daud, yang selalu berhasil ke mana pun dia
674
mengacungkan lengannya yang penuh dengan kemenang-
an. Namun, hal ini memandang ke depan pada Kerajaan
Mesias, yang akan didirikan di seluruh bumi, dan tidak
terbatas hanya pada bangsa Yahudi. Yesus Kristus akan
menaklukkan bangsa-bangsa bukan-Yahudi. Dia akan
membawa mereka seperti domba yang dibawa ke dalam
kawanannya (demikianlah arti kata itu), bukan untuk di-
bantai melainkan untuk dilindungi. Dia akan menaklukkan
perasaan-perasaan mereka, dan membuat mereka menjadi
umat yang rela datang kepada-Nya pada hari Dia berkuasa.
Dia akan menundukkan pikiran-pikiran mereka sehingga
menjadi taat kepada-Nya, dan membawa pulang orang-
orang yang sudah tersesat, di bawah bimbingan Sang Gem-
bala Agung dan Pemelihara Jiwa (1Ptr. 2:25).
(2) Dalam memberi mereka tempat peristirahatan dan kediam-
an (ay. 5): Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita. Dia telah
memilih tanah Kanaan sebagai tanah pusaka bagi Israel.
Itu yaitu tanah yang telah diincar oleh Tuhan Allah mere-
ka bagi mereka (Ul. 32:8). Ini mengesahkan kepemilikkan
mereka atas tanah itu, dan dengan begitu memberi hak ke-
pemilikan kepada mereka. Dan ini semakin menambah ma-
nis kenikmatan yang mereka rasakan di tanah itu, dan
membuatnya nyaman bagi mereka. Beralasanlah bagi me-
reka untuk merasa bahagia dengan bagian yang mereka
dapatkan itu dan merasa puas dengannya, sebab Sang Hik-
mat Kekal sendirilah yang memilihnya bagi mereka. Dan
dengan didirikannya tempat kudus Allah di dalamnya,
maka tanah itu menjadi keunggulan, kehormatan, dari
Yakub (Am. 6:8, KJV). Dan Dia memilih tanah pusaka yang
begitu baik bagi Yakub sebab Dia mengasihinya (Ul. 7:8).
Jika kita menerapkannya secara rohani, maka hal ini
berbicara tentang,
[1] Kebahagiaan orang-orang kudus, bahwa Allah sendiri
telah memilih tanah pusaka bagi mereka, dan itu meru-
pakan warisan yang sungguh baik: Dia yang telah me-
milihnya mengenal jiwa dan tahu apa yang membuat-
nya berbahagia. Dia telah memilih dengan begitu baik
sehingga Dia sendiri mau menjadi bagian warisan umat-
Nya (16:5), dan Dia telah menyimpan bagi mereka suatu
Kitab Mazmur 47:6-10
675
warisan di dunia lain yang tidak akan binasa (1Ptr. 1:4).
Ini memang akan menjadi keunggulan Yakub, yang un-
tuknya, sebab Allah mengasihi mereka, Dia telah me-
nyiapkan suatu kebahagiaan yang belum pernah dilihat
oleh mata.
[2] Iman dan penyerahan orang-orang kudus kepada Allah.
Ini merupakan bahasa yang diucapkan oleh setiap jiwa
yang mulia, Allah akan memilih warisanku untukku.
Biarlah Dia menentukan bagianku, dan aku akan se-
tuju dengan ketentuan itu. Dia tahu apa yang baik bagi-
ku lebih daripada aku sendiri, dan oleh sebab itu aku
tidak mau memiliki kehendakku sendiri selain yang
telah dileburkan ke dalam kehendak-Nya.
Ajakan untuk Memuji Allah
(47:6-10)
6 Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi
bunyi sangkakala. 7 Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah
bagi Raja kita, bermazmurlah! 8 Sebab Allah yaitu Raja seluruh bumi, ber-
mazmurlah dengan nyanyian pengajaran! 9 Allah memerintah sebagai raja
atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. 10
Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab
Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.
Di sini kita sunguh-sungguh didesak untuk memuji Allah, dan untuk
bermazmur bagi-Nya. Begitu tertinggalnya kita dalam melaksanakan
kewajiban ini sehingga kita perlu didesak untuk melakukannya mela-
lui pengajaran demi pengajaran, dan aturan demi aturan. Demikian
pula halnya di sini (ay. 7): Bermazmurlah bagi Allah, dan lagi, bermaz-
murlah, bermazmurlah bagi Raja kita, dan lagi, bermazmurlah. Ini me-
nunjukkan bahwa bermazmur itu merupakan kewajiban yang sangat
perlu dan terpuji. Kewajiban itu harus sering-sering kita lakukan.
Kita boleh bermazmur dengan menggunakan kata-kata yang sama
berulang kali, dan ini bukanlah pengulangan yang sia-sia jika kita
melakukannya dengan perasaan hati yang selalu baru. Bukankah
sudah seharusnya umat memuji Allah mereka? (Dan. 5:4). Bukankah
sudah seharusnya rakyat memuji raja mereka? Allah yaitu Allah
kita, Raja kita, dan oleh sebab itu kita harus memuji-Nya. Kita harus
bermazmur bagi-Nya, sebagai orang-orang yang senang dengan puji-
pujian itu dan tidak malu dengannya. Namun, di sini ada aturan
676
penting yang ditambahkan (ay. 8): Bermazmurlah dengan nyanyian
pengajaran, dengan Maschil.
1. Dengan pengertian, seperti orang yang memang mengerti meng-
apa dan untuk alasan-alasan apa engkau memuji Allah dan apa
arti dari ibadah itu. Inilah aturan Injil (1Kor. 14:15), bukan saja
untuk menyanyi dan memuji dengan roh, tetapi juga menyanyi dan
memuji dengan akal budi. Hanya dengan hatilah kita bernyanyi
dan bersorak kepada Tuhan (Ef. 5:19). Ibadah ini tidak akan
diterima jika tidak bisa diterima oleh akal budi.
2. Dengan pengajaran, seperti orang yang ingin membuat orang lain
memahami kesempurnaan-kesempurnaan Allah yang mulia, dan
mengajar mereka untuk memuji-Nya. Ada tiga hal yang disebut-
kan dalam ayat-ayat ini sebagai pokok pujian yang pantas bagi
kita, dan masing-masingnya bisa mempunyai pengertian ganda:
I. Kita harus memuji Allah yang naik (ay. 6): Allah telah naik dengan
diiringi sorak-sorai, yang dapat merujuk,
1. Pada pengarakan tabut perjanjian ke bukit Sion, yang dilaku-
kan dengan sangat khidmat, dan Daud sendiri menari di ha-
dapannya, sedangkan para imam, ada kemungkinan, meniup
sangkakala, dan rakyat mengikuti dengan sorak-sorai mereka
yang riuh rendah. sebab tabut perjanjian sudah ditetapkan
Allah sebagai tanda dari kehadiran-Nya bersama mereka,
maka saat tabut itu dibawa atas perintah dari-Nya, boleh di-
katakan bahwa Dia naik. Munculnya ketetapan-ketetapan
Allah dari kekaburan, agar semua ketetapan itu dapat dijalan-
kan oleh banyak orang dan dengan lebih khidmat, merupakan
kebaikan yang besar bagi siapa saja. Dengan demikian semua
orang mempunyai alasan untuk bersukacita dan mengucap
syartikel r atas semua ketetapan itu.
2. Pada kenaikan Yesus Tuhan kita ke sorga, setelah Dia menye-
lesaikan pekerjaan-Nya di bumi (Kis. 1:9). Maka Allah naik de-
ngan sorak-sorai, sorak-sorai seorang Raja, seorang Penakluk,
sebagai Dia yang, setelah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa, membawa tawanan-tawanan (68:19). Ia
naik sebagai Pengantara, yang dipelambangkan dengan tabut
perjanjian dan tutup pendamaian di atasnya, dan yang di-
bawa, sebagaimana halnya dengan tabut perjanjian, ke tempat
Kitab Mazmur 47:6-10
677
mahakudus, ke dalam sorga sendiri (Ibr. 9:24). Kita tidak
membaca tentang sorak-sorai, atau bunyi sangkakala, pada
saat kenaikan Kristus, namun ada penghuni dunia atas, yakni
anak-anak Allah itu, yang pada waktu itu bersorak-sorai (Ayb.
38:7). Dia akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
Dia pergi (Kis. 1:11), dan kita yakin bahwa Dia akan datang
kembali dengan sorak-sorai dan bunyi sangkakala.
II. Kita harus memuji Allah yang bertakhta (ay. 8-9). Allah bukan
hanya Raja kita, yang sebab nya kita harus memberi penghormat-
an kepada-Nya, melainkan juga Raja seluruh bumi (ay. 8). Dia Raja
atas semua raja di bumi, dan oleh sebab itu di setiap tempat
harus ada bau harum puji-pujian yang dipersembahkan kepada-
Nya. Nah, ini dapat dimengerti,
1. Sebagai kerajaan pemeliharaan. Allah, sebagai Pencipta, dan
Allah atas alam, memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa,
mengatur mereka dan segala perkara mereka, sebagaimana
yang dikehendaki-Nya, walaupun mereka tidak mengenal-Nya
atau peduli terhadap-Nya: Dia bersemayam di atas takhta-Nya
yang kudus, yang telah dipersiapkan-Nya di sorga, dan yang
dari sana Dia memerintah atas segalanya, bahkan atas bang-
sa-bangsa, sambil memenuhi tujuan-tujuan-Nya sendiri mela-
lui mereka dan terhadap mereka. Lihatlah di sini luasnya pe-
merintahan Allah. Semua orang dilahirkan di dalam batas ke-
daulatan-Nya. Bahkan bangsa-bangsa yang menyembah allah
lain, diperintah oleh Allah yang benar, Allah kita, entah mere-
ka menginginkannya atau tidak. Lihatlah adilnya pemerintah-
an-Nya. Di atas takhta kekudusanlah Dia bersemayam, dan
dari sanalah Dia memberikan wewenang, perintah, dan peng-
hakiman, yang di dalamnya kita yakin tidak ada pelanggaran.
2. Sebagai Kerajaan Mesias. Yesus Kristus, yang yaitu Allah
dan bertakhta untuk selama-lamanya, memerintah atas bang-
sa-bangsa. Bukan saja dipercayakan untuk mengatur kerajaan
pemeliharaan ilahi, Dia juga akan mendirikan kerajaan anuge-
rah-Nya di dunia bangsa-bangsa bukan-Yahudi. Dia memerin-
tah di dalam hati orang banyak yang dibesarkan dalam agama
kafir (Ef. 2:12-13). Rasul Paulus menyebutnya sebagai rahasia
yang agung, bahwa orang-orang bukan Yahudi, sebab Berita
Injil, turut menjadi ahli-ahli waris (Ef. 3:6). Kristus bersemayam
678
di atas takhta kekudusan-Nya, takhta-Nya di sorga, di mana
semua pelaksanaan pemerintahan-Nya dimaksudkan untuk
memperlihatkan kekudusan Allah dan untuk memajukan
kekudusan di tengah-tengah anak-anak manusia.
III. Kita harus memuji Allah sebagai Allah yang dilayani dan dihor-
mati oleh para pemuka bangsa-bangsa (ay. 10). Ini dapat dimeng-
erti,
1. Sebagai perkumpulan atau pertemuan kerajaan-kerajaan Is-
rael, para ketua, dan pemimpin sejumlah sartikel , pada peraya-
an-perayaan yang khidmat, atau untuk menyampaikan kepen-
tingan umum bangsa itu. yaitu kehormatan Israel bahwa
mereka umat Allah Abraham, sebab mereka keturunan Abra-
ham dan dibawa ke dalam kovenan dengan-Nya. Dan, syartikel r
kepada Allah, berkat Abraham ini telah sampai kepada bang-
sa-bangsa lain (Gal. 3:14). yaitu kebahagiaan mereka bahwa
mereka mempunyai pemerintahan yang tetap, para pemuka
bangsa mereka, yang merupakan perisai bagi tanah mereka.
Pemerintahan yaitu perisai bangsa, dan sungguh merupakan
suatu hal yang patut disyartikel ri oleh rakyat mana saja untuk
mempunyai perisai ini. Terutama saat para pemuka mereka,
perisai mereka, milik Tuhan, mengabdi demi kehormatan-Nya,
dan kuasa mereka dikerahkan untuk melayani-Nya, sebab
dengan demikian Dia akan sangat ditinggikan. Demikian pula
merupakan kehormatan bagi Allah bahwa, dalam pengertian
lain, Dialah yang empunya perisai-perisai bumi. Pemerintahan
yaitu ketetapan-Nya, dan Dia memenuhi tujuan-tujuan-Nya
sendiri dengannya dalam mengatur dunia, membalikkan hati
para raja seperti aliran sungai, ke arah mana saja yang disu-
kai-Nya. Sejahteralah bagi Israel apabila para pemuka bangsa
mereka berkumpul bersama untuk merundingkan masalah
bagi kesejahteraan umum. Persetujuan bulat dari para pem-
besar sebuah bangsa dalam hal-hal yang menyangkut keda-
maiannya merupakan suatu pertanda yang sangat membaha-
giakan, yang menjanjikan berkat-berkat yang melimpah.
2. Ini dapat diterapkan pada panggilan bangsa-bangsa bukan-
Yahudi ke dalam gereja Kristus, dan bisa dipandang sebagai
sebuah nubuatan bahwa pada hari-hari Mesias, raja-raja di
bumi beserta rakyat mereka akan menggabungkan diri dengan
Kitab Mazmur 47:6-10
679
gereja dan membawa kemuliaan serta kuasa mereka ke dalam
Yerusalem Baru. Mereka semua akan menjadi umat Allah
Abraham, yang kepadanya dijanjikan bahwa dia akan menjadi
bapa banyak bangsa. Para sukarelawan dari antara bangsa
(demikianlah kita bisa membacanya), kata yang digunakan di
sini yaitu sama dengan yang digunakan dalam pasal 110:3,
Bangsamu akan merelakan diri; sebab orang-orang yang
dikumpulkan kepada Kristus tidak dipaksa, tetapi rela dan
bebas, untuk menjadi milik-Nya. saat perisai-perisai bumi,
yakni pelambang martabat kerajaan (1Raj. 14:27-28), diserah-
kan kepada Tuhan Yesus, seperti kunci sebuah kota dipersem-
bahkan kepada sang penakluk atau pemerintah yang berdau-
lat, saat para pembesar menggunakan kekuasaan mereka
untuk memajukan kepentingan-kepentingan agama, maka
Kristus sangat ditinggikan.
PASAL 48
azmur ini, sama seperti kedua mazmur sebelumnya, yaitu
nyanyian kemenangan. Sebagian orang berpendapat bahwa
mazmur ini ditulis pada saat Yosafat memperoleh kemenangan
(2Taw. 20), sementara menurut sebagian yang lain saat Sanherib
mengalami kekalahan, sewaktu bala tentaranya terkepung saat me-
nuju Yerusalem pada zaman Raja Hizkia. Namun, sejauh yang saya
ketahui, mazmur ini bisa jadi digoreskan oleh Daud untuk suatu
peristiwa kemenangan terkenal yang diperolehnya semasa hidupnya.
Kendati demikian, mazmur ini tidak dirancang khusus untuk keme-
nangan itu, agar dapat digunakan pada kesempatan lain yang serupa
pada masa-masa sesudahnya, dan agar dapat diterapkan juga untuk
peristiwa-peristiwa jaya yang dialami gereja Injil, yang dipelambang-
kan oleh Yerusalem, terutama saat gereja itu menjadi gereja pe-
menang, Yerusalem sorgawi (Ibr. 12:22), Yerusalem yang di atas
(Gal. 4:26, KJV). Yerusalem di sini dipuji,
I. sebab hubungannya dengan Allah (ay. 2-3).
II. sebab kepedulian Allah terhadapnya (ay. 4).
III. sebab kengerian yang ditimbulkannya terhadap musuh-
musuhnya (ay. 5-8).
IV. sebab kesenangan yang diberikannya kepada sahabat-sa-
habatnya, yang bersuka bila memikirkan,
1. Tentang apa yang telah, sedang, dan akan diperbuat
oleh Allah untuknya (ay. 9).
2. Tentang berbagai pengungkapan diri yang rahmani ten-
tang diri-Nya sendiri di dalam dan bagi kota suci itu (ay.
10-11).
3. Tentang cartikel pnya persediaan yang disimpan bagi ke-
amanan kota itu (ay. 12-14).
M
682
4. Tentang jaminan bagi kita akan keberlangsungan kove-
nan Allah dengan anak-anak Sion (ay. 15).
Dalam menyanyikan mazmur ini, kita harus tergugah dengan
hak istimewa yang kita miliki sebagai anggota gereja Injil. Kita harus
mengungkapkan dan membangkitkan kehendak baik kita yang tulus
untuk segala kepentingan gereja Injil itu.
Keindahan dan Kekuatan Sion
(48:1-8)
1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. 2 Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di
kota Allah kita! 3 Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, yaitu
kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota
Raja Besar. 4 Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai
benteng. 5 Sebab lihat, raja-raja datang berkumpul, mereka bersama-sama
berjalan maju; 6 demi mereka melihatnya, mereka tercengang-cengang, terke-
jut, lalu lari kebingungan. 7 Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka
kesakitan seperti perempuan yang hendak melahirkan. 8 Dengan angin timur
Engkau memecahkan kapal-kapal Tarsis.
Sang pemazmur di sini mempunyai rancangan untuk memuji Yerusa-
lem dan menyatakan kemegahan kota itu. Namun ia memulai dengan
puji-pujian bagi Allah dan kebesaran-Nya (ay. 2), dan mengakhiri de-
ngan puji-pujian bagi Allah dan kebaikan-Nya (ay. 15). Sebab, apa
pun pokok pujian kita, Allah haruslah menjadi baik Alfa maupun
Omega dari semua pujian itu. Dan, khususnya, perkataan apa pun
yang diucapkan untuk menghormati gereja haruslah pada akhirnya
membawa kehormatan bagi Allah dari gereja itu.
Yang dikatakan di sini sebagai kehormatan Yerusalem yaitu ,
I. Bahwa Raja sorga memilikinya, Yerusalem yaitu kota Allah kita
(ay. 2), yang dipilih-Nya dari semua kota Israel untuk menetapkan
nama-Nya di sana. Tentang Sion Dia mengatakan hal-hal yang
lebih baik daripada yang pernah dikatakan-Nya tentang tempat
mana pun di bumi. Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya,
di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya (132:13-14).
Yerusalem yaitu kota Raja Besar (ay. 3), Raja seluruh bumi,
yang berkenan untuk menyatakan bahwa diri-Nya hadir secara
istimewa di sana. Ini dikutip oleh Juruselamat kita untuk mem-
buktikan bahwa bila kita bersumpah atas nama Yerusalem maka
Kitab Mazmur 48:1-8
683
itu sama saja dengan bersumpah atas nama Allah itu sendiri
dengan tidak sopan (Mat. 5:35), sebab Yerusalem yaitu kota
Raja Besar, yang telah memilihnya sebagai tempat kediaman khu-
sus bagi anugerah-Nya, sama seperti sorga merupakan tempat ke-
diaman khusus bagi kemuliaan-Nya.
1. Yerusalem diterangi dengan pengetahuan akan Allah. Allah ter-
kenal di Yehuda, dan nama-Nya masyhur, tetapi terutama di
Yerusalem, markas besar para imam, yang mulutnya harus
menjaga pengetahuan ini. Di Yerusalem Allah besar (ay. 2), se-
mentara di tempat-tempat lain Dia diremehkan, tidak dianggap
apa-apa. Berbahagialah kerajaan, kota, keluarga, dan hati
yang di dalamnya Allah besar, yang di dalamnya Dia menjadi
yang terutama, dan yang di dalamnya Dia menjadi segala-gala-
nya. Di sana Allah memperkenalkan diri-Nya (ay. 4), dan di
mana Dia dikenal di situ Dia akan menjadi besar. Hanya mere-
ka yang tidak mengenal-Nya sajalah yang merendahkan Dia.
2. Kota itu diabdikan bagi kehormatan Allah. Oleh sebab itu, ia
disebut gunung-Nya yang kudus, sebab ungkapan kudus bagi
Tuhan tertulis di atasnya dan di atas semua perlengkapan
yang ada di dalamnya (Za. 14:20-21). Inilah hak istimewa ge-
reja Kristus, bahwa gereja itu merupakan bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri. Yerusalem, lambang gereja itu,
disebut kota suci, jahat adanya (Mat. 27:53), sebelum gereja
Kristus didirikan, namun tidak sesudahnya.
3. Yerusalem yaitu tempat yang ditentukan bagi perayaan dan
ibadah yang khidmat kepada Allah. Di sana Dia sangat dipuji-
puji, dan sangat terpuji (ay. 2). Perhatikanlah, semakin jelas
pengungkapan yang diberikan kepada kita tentang Allah dan
kebesaran-Nya, semakin kita diharapkan untuk banyak me-
muji-muji Dia. Orang-orang yang datang dari segala penjuru
bangsa itu membawa persembahan-persembahan mereka ke
Yerusalem dan mereka mempunyai alasan untuk bersyartikel r
bahwa Allah tidak hanya akan mengizinkan mereka melayani-
Nya seperti itu, tetapi juga berjanji akan menerima mereka,
dan menjumpai mereka dengan berkat. Ia berkenan merasa di-
puji dan dihormati dengan pelayanan-pelayanan mereka itu.
Dalam hal ini Yerusalem melambangkan gereja Injil. Sebab se-
kecil apa pun persembahan pujian yang diperoleh Allah dari
bumi ini, datang dari gereja yang ada di bumi itu, yang oleh
684
sebab nya merupakan kemah-Nya di tengah-tengah umat ma-
nusia.
4. Kota itu berada di bawah perlindungan-Nya secara khusus (ay.
4): Dia memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng. Maksudnya,
Dia telah membuktikan diri-Nya sebagai tempat perlindungan,
dan sebagai tempat perlindunganlah Dia dipandang oleh se-
mua orang yang menyembah-Nya di sana. Orang-orang yang
mengenal-Nya akan percaya kepada-Nya dan mencari-Nya
(9:11). Allah dikenal, bukan hanya di jalan-jalan melainkan
juga di dalam puri-puri Yerusalem sekalipun, sebagai tempat
perlindungan. Para pembesar mempunyai pilihan untuk da-
tang kepada Allah dan mengenal Dia. Dan agama besar ke-
mungkinan akan bertumbuh subur di kota bila bertakhta di
istana-istana.
5. sebab semuanya ini, Yerusalem, dan terutama Gunung Sion,
yang di atasnya Bait Allah dibangun, dikasihi dan dikagumi di
mana-mana menjulang permai, dan kegirangan bagi seluruh
bumi (ay. 3). Pemandangannya ke segala arah sangatlah me-
nyenangkan hati, apabila Sang Hikmat Kekal memilihnya se-
bagai tempat kudus. Dan apa yang membuatnya indah yaitu
bahwa gunung itu merupakan gunung yang kudus, sebab ada
keindahan di dalam kekudusan. Bumi ini, sebab dosa, dili-
puti oleh kerusakan, dan oleh sebab itu sudah sewajarnya jika
sebidang tanah yang diperindah dengan kekudusan seperti itu
disebut-Nya sebagai kegiran