peristiwa 2

Kamis, 22 Februari 2024

peristiwa 2






 t sintetis. Jerman tidak memiliki 

sumber daya alam karet yang cukup - sebagaimana 

halnya Jerman kekurangan BBM alami, tanpa karet dan 

minyak Jerman tidak mampu berperang. Karenanya, 

teknologi pembuatan karet sintetis ini sangat diperlukan 

Jerman. Farben sebagai kartel terbesar, memonopoli 

produksi karet sintetis ini dan keuntungannya 

disumbangkan ke Hitler.

Standard Oil New Jersey memiliki kerjasama 

yang kuat dengan I.G Farben dalam memproduksi karet 

sintetis. beberapa  perjanjian kerjasama kartel dibuat 

hingga akhir 1920 untuk meraih monopoli produksi dan 

pasar karet sintetis dunia. 

Kerjasama kedua perusahaan kemudian 

berkembang tidak saja dalam produksi minyak batubara, 

tetraethyl, dan karet sintetis, tetapi kemudian 

berkembang pada bahan bakar gas untuk pesawat. 

   

Perang Dunia II,  membawa 

Standard Oil New Jersey dalam 

kursi tertuduh sebagai pengkhianat 

karena kerjasama bisnis sebelum 

perang dengan Farben. Bahkan 

saat perang berlangsung pun, 

Standard Oil merupakan salah satu 

Himmler's Circle of Friends.

Standard Oil

“Produksi nasional minyak dan gas Jerman, tidak akan 

mencukupi kebutuhan untuk peperangan yang panjang. 

Tetapi, Standard Oil New York mengeluarkan jutaan 

dollar untuk membantu Jerman.” (Laporan Atase 

Komersial Kedutaan Besar Amerika di Berlin, Januari 

1933, untuk Departemen Luar Negeri di Washington D.C)

Era 1930-an, produksi BBM Jerman masih tidak 

mencukupi kebutuhan nasional, apalagi modernisasi 

mesin-mesin perangnya. Tahun 1934, 85 persen 

kebutuhan nasional Jerman diperoleh dari impor. NAZI 

Jerman memperoleh bantuan teknologi untuk 

memproduksi minyak sintetik dari stok batu bara 

domestik yang melimpah. Bantuan dari Standard Oil 

membuat Jerman mampu memenuhi kebutuhan BBM 

nasional, sekaligus lebih siap berperang. Teknologi proses 

hidrogenisasi yang membuat Jerman berlimpah BBM itu 

didanai dan dikembangkan Standard Oil dengan 

kemitraan bersama I.G. Farben.

Bukti-bukti yang disampaikan pada Presiden 

Truman dan Komite Kilgore setelah PD II 

mengkonfirmasikan bahwa Standard Oil melakukan 

“persiapan perang yang berbahaya.” 

Sayangnya, komite-komite Kongres tidak 

meneliti lebih jauh kolusi Standard Oil-I.G. Farben 

itu . Bahkan, Standard Oil memiliki jaringan dengan 

orang-orang dekat Hitler, seperti Heinrich Himmler 

(Kepala Gestapo S.S) sampai akhir 1944.

Perang Dunia II, membawa Standard Oil New 

Jersey dalam kursi tertuduh sebagai pengkhianat karena 

kerjasama bisnis sebelum perang dengan Farben. Bahkan 

saat perang berlangsung pun, Standard Oil merupakan 

salah satu Himmler's Circle of Friends. Tidak tinggal 

diam, Direktur Standard Oil New Jersey, R.T. Haslam 

mempublikasikan pembelaannya dalam The Petroleum 

Times 25 Desember 1943 yang berjudul “Secret Turned 

into Mighty War Weapons Through I.G. Farben 

Agreement.” Haslam berdalih, kerjasama dengan Farben 

sejak sebelum perang justru sangat menguntungkan 

Amerika.

Apapun yang dikatakan fihak Standard Oil, 

negosiasi dan kontrak antara Standard Oil dengan I.G. 

Farben tahun 1929 tercatat dalam berbagai media. Bulan 

April tahun yang sama, Walter C. Teagle, Presiden 

Standard Oil New Jersey menjadi direktur American I.G. 

Farben, bukan karena Teagle tertarik industri kimia, 

namun pengaruh Standard Oil di Farben akan membawa 

mereka pada bisnis minyak.

Pada Desember 1929, anak perusahaan baru 

Standard I.G. Company dipimpin oleh F.A. Howard, 

dengan jajaran direktur Amerika-Jerman yaitu : E.M. 

Clark, Walter Duisberg, Peter Hurll, R.A. Reidemann, 

H.G. Seidel, Otto von Schenck, dan Guy Wellman.

Pengaruh Standar Oil sangat kuat, selain 

memegang mayoritas saham, mereka mengendalikan 

pengerjaan teknis, pengembangan, dan pembangunan tiga 

pabrik minyak yang diolah dari batubara. 

Contoh keterlibatan lain bantuan Standard Oil 


Direktur Afiliasi dengan Firma Wall Street 

Arthur M. Anderson J.P. Morgan Partner  

New York Trust Company 

Hernand Behn Bank of America 

Sosthenes Behn National City Bank 

F. Wilder Bellamy Dominick & Dominick 

John W. Cutler Grace National Bank 

Lee Higginson 

George H. Gardiner Davis, Polk, Wardwell, Gardiner & Reed 

Allen G. Hoyt National City Bank 

Russell C. Leffingwell J.P. Morgan 

Carnegie Grup 

Bradley W. Palmer Ketua Komite Eksekutif United Fruit 

Lansing P. Reed Davis, Polk, Wardwell, Gardiner & Reed 

 

lebih banyak melalui manuver-manuver politik 

ketimbang kompetisi pasar. Tahun 1923, dengan 

kecakapan politiknya, Behn berhasil memonopoli telpon 

Spanyol, dengan mengakuisisi Compania Telefonica de 

Espana.  Tahun 1924, ITT memperoleh dukungan dana 

dari J.P. Morgan Wall Street dan membeli banyak pabrik-

pabrik elektronika di seluruh dunia, dan menjadi : 

International Standard Electric  Grup.

Dengan masuknya J.P Morgan, jajaran direksi 

ITT merefleksikan pengaruh dan kekuatan Wall Street. 

Seperti yang tertera pada  tabel di bawah.

Tahun 1930, Behn membeli saham-saham 

perusahaan Jerman seperti Standard Electrizitats A.G  

SEAG (62% saham), A.E.G (81.1%), dan Felton & 

Guilleaume (6%). Dalam jual beli saham itu, SEAG yang 

telah dikendalikan ITT memperoleh dua pabrik 

elektronika Jerman dan saham mayoritas di Telefonfabrik 

Berliner A.G. ITT pun menguasai Ferdinand Schuchardt 

Berliner Fernsprech-un Telegraphenwerk A.G. (anak 

perusahaan SEAG), Mix & Genest di Berlin dan 

Suddeutsche Apparate Fabrik G.m.b.H di Nuremburg.

Tidak terdapat catatan yang menunjukkan ITT 

memberikan donasi langsung ke Hitler sebelum NAZI 

berkuasa tahun 1933. tetapi, beberapa  pembayaran 

diberikan kepada Heinrich Himmer akhir tahun 1930 dan 

PD II melalui anak perusahaan ITT di Jerman. Rapat 

pertama Hitler dan pimpinan ITT terjadi pada Agustus 

1933, saat Sosthenes Behn dan perwakilan ITT Jerman 

Herny Manne bertemu Hitler di Berchesgaden. Sesudah 

itu, Behn melakukan kontak dengan Keppler dan atas 

pengaruh Keppler, seorang perwira NAZI, Baron Kurt 

von Shcroder menjadi pengaman kepentingan ITT di 

Jerman.  Schroder bertindak sebagai penyalur dana dari 

ITT ke S.S pimpinan Heinrich Himmler, saat PD II 

berlangsung dan Amerika berperang dengan Jerman.

Melalui  Schroder,  ITT meraih akses 

menguntungkan ke indsutri senjata Jerman dan membeli 

saham mayoritas perusahaan produsen senjata, seperti 

pabrik pesawat Focke-Wolfe. Keuntungan yang 

dihasilkan dari produksi senjata, justru diinvestasikan 

kembali dalam industri militer Jerman.   Reinvestasi    ini 

   

Hebatnya, Standard Oil secara konsisten membantu 

perkembangan mesin perang NAZI dan menolak 

membantu pemerintah Amerika Serikat. Dengan berang 

dan putus asa Presiden W.S. Faris ragu jika Amerika dapat 

memperoleh bantuan teknologi seperti Wehrmacht 

(militer Jerman). “Bantuan teknologi itu sangat maju 

lebih dari satu dekade dan sangat penting, tanpa bantuan 

itu Wehrmacht tidak akan mampu berperang.”

Anak perusahaan Standard Oil di Jerman : 

Deutsche-Amerikanische Petroleum A.G (DAPAG), 

sahamnya 94 persen dimiliki Standard Oil New Jersey. 

DAPAG memiliki cabang di seluruh Jerman, instalasi 

penyulingan di Bremen, dan kantor pusat di Hamburg. 

Melalui DAPAG-lah, kepentingan Standard Oil 

diperjuangkan dalam lingkaran inti rekan-rekan pejabat 

NAZI  seperti Keppler dan Himmler. 

Direktur DAPAG adalah Karl Lindemann yang 

juga menjabat Kepala Kamar Dagang Internasional di 

Jerman, direktur Dresdner Bank, The Deutsche 

Reichsbank, dan sebuah bank swasta pro NAZI, 

C.Melchior & Company, termasuk memimpin HAPAG 

(Hamburg-Amerika Line). Lindemann termasuk inti dari 

orang-orang dekat Keppler hingga akhir 1944, dialah 

yang mewakili kepentingan Standard Oil di tubuh NAZI. 

Personalia direktur DAPAG lainnya yang menjadi orang 

dekat Keppler adalah Emil Helfrich.

Secara keseluruhan, Standard Oil New Jersey 

diwakili dua orang di Keppler Circle. Donatur untuk 

Keppler Circle dari Standard Oil dibayar melalui 

Lindemann dan Helfrich hingga tahun 1944, satu tahun 

menjelang berakhirnya PD II.

Raksasa multinasional yang selalu bermanuver 

zig zag adalah International Telephone and Telegraph 

(ITT) yang didirikan tahun 1920 di Virgin Island oleh 

Sosthenes Behn. Behn berhasil membangun kerajaan ITT 

I.T.T

Direktur ITT tahun 1933


kepentingan ITT, diapun banyak menjalin hubungan 

dengan berbagai perusahaan Amerika lainnya, seperti : 

Underwood Elliott Fisher  pemilik mayoritas saham 

Mercedes Buromaschinen A.G, Eastman Kodak, dan 

International Milk Corporation. Diantara peran penting 

Westrick yaitu menggolkan kontrak untuk mensuplai 

minyak bagi angkatan laut Jerman yang dimenangkan 

oleh Texaco Company yang diatur bersama Torkild 

Rieber.

Anak perusahaan ITT, Mix & Genest 

menyumbang 5.000 RM ke Himmler; sementara Lorenz 

Company menyumbang 20.000 RM.  Kedua perusahaan 

itu dipimpin oleh Schroder dan Heinrich Meyer, orang 

terakhir merupakan ipar dari Sekretaris Negara NAZI, 

Keppler sekaligus direktur German General Electric. 

Selama PD II, ITT melalui berbagai anak perusahaannya 

di Jerman telah menyumbang pimpinan S.S, Heinrich 

Himmler, demi melindungi investasinya di Focke-Wolfe, 

pabrik pesawat tempur NAZI.

Henry Ford seringkali dianggap berbahaya 

diantara elit-elit Wall Street. Selama tahun dekade 1920 

dan 1930, Ford populer karena menentang elit-elit 

finansial. Ford menuduh Morgan dan firma Wall Street 

lainnya menggunakan perang maupun revolusi sebagai 

jalan memperoleh keuntungan dan pengaruh dalam 

sistem sosial, seiring dengan kemajuan pribadi elit-elit 

itu . Tahun 1938 Henry Ford, secara publik 

menyatakan bahwa elit finansial terbagi dalam dua kelas : 

mereka yang diuntungkan dari perang dan penggunaan 

pengaruhnya untuk menciptakan perang, dan pemberi 

modal konstruktif. Diantara kelompok kedua, Ford 

memasukkan J.P. Morgan. 

Dalam sebuah wawancara dengan New York 

Times tahun 1938, Ford menyatakan : “Seseorang 

menyatakan bahwa enampuluh keluarga berpengaruh 

dalam mengarahkan takdir bangsa ini. Lebih baik jika 

kita fokus menyoroti pada dua puluh lima orang yang 

mengendalikan keuangan negara, mereka pembuat 

peperangan di bumi. Merekalah yang harus digaris 

bawahi.”

Saat ditanya tentang Morgan, Ford menjawab : 

“Ada Wall Street yang konstruktif dan destruktif. Firma  

Morgan termasuk yang konstruktif. Saya kenal betul Tuan 

Morgan selama bertahun-tahun. Dia mendukung dan 

membantu Thomas Edison, yang juga teman baik 

saya....”

Ford Motor

   

diklaim oleh Wall Street sebagai kegiatan yang tidak 

berdosa dan tanpa sepengetahuan Hitler. Pernyataan itu 

jelas dibantah oleh Senator Anthony Sampson, yang 

menuduh ITT memproduksi pesawat tempur Jerman yang 

telah banyak membunuh serdadu Amerika dan Sekutu, 

ITT jelas mengambil untung dari kondisi itu. Sampson 

menggambarkan dalam bukunya, “Selagi pesawat buatan 

ITT Focke-Wolfe membom kapal-kapal sekutu, dan 

jaringan ITT memberikan informasi ke kapal selam 

Jerman, dengan lihai ITT menyimpan kapal-kapalnya dari 

torpedo Sekutu.

Sebagai konsesi atas bantuan keuangan dan 

industri yang diatur Schroder, dia kemudian memperoleh 

posisi politik berpengaruh.  Segera setelah NAZI 

berkuasa, Schroder menjabat Bank International 

Settlements perwakilan Jerman dan grup bankir swasta 

German Reichsbank. Himmler menunjuk Schroder 

sebagai pimpinan grup senior S.S, imbal baliknya 

Himmler masuk sebagai Keppler Circle. 

Tahun 1938, Schroder Bank di London menjadi 

agen finansial Jerman di Britania Raya,  salah seorang 

manajing direkturnya F.C Tiarks juga menjabat Direktur 

Bank of England. Pada PD II, Baron Schroder memiliki 

koneksi jaringan politik dan perbankan yang 

mencerminkan pengaruh luas Schroder.

Tahun 1933, Schroder mewakili kepentingan ITT 

dan Sosthenes Behn di NAZI Jerman. Tepatnya karena 

Schroder memiliki koneksi politik tinggi dengan Hitler 

dan elit-elit NAZI, Behn menunjuk Schroder sebagai 

direksi seluruh anak perusahaan  ITT di Jerman, SEAG 

(Standard Electrizitatswerke A.G, C. Lorenz, dan Mix & 

Genes A.G.

Pertengahan 1930-an, link baru terbentuk antara 

Wall Street dan Schroder, kali ini melalui Rockefeller. 

Tahun 1936, J.Henry Schroder Banking Corporation New 

York merger menjadi firma investasi baru : Schroder, 

Rocekefeller & Company, Inc yang beralamat di 48 Wall 

Street. 

ITT memiliki saluran NAZI Jerman lain melalui 

seorang pengacara Dr. Gerhard Westrick. Westrick salah 

satu dari sekelompok orang Jerman yang melakukan 

kegiatan mata-mata di Amerika selama PD I. Termasuk 

dalam kelompok itu, Kurt von Schroder, Franz von Papen, 

dan Dr. Heinrich Albert. Albert menjabat sebagai atase 

komersial Jerman di Amerika saat  PD I, namun dia 

terlibat dalam mendanai program mata-mata Papen. 

Setelah PD I berakhir, Albert dan Westrick mendirikan 

firma hukum dengan modal dari Wall Street.

Menjelang PD II, operasi mata-mata Albert-

Papen-Westrick berulang kembali, meski kali ini Amerika 

lebih waspada. Resminya, Westrick menjabat atase 

komersial di Amerika tahun 1940, selama di Amerika 

Westrick menerima beberapa  tamu-tamu penting 

terutama dari kalangan pimpinan perusahaan dan industri 

migas Amerika.

Westrick menjabat sebagai direktur seluruh 

operasi ITT di Jerman, dalam rangka melindungi 

kepentingan ITT  saat dunia mengharapkan keterlibatan 

Amerika dalam PD II. Westrick tidak hanya mewakili 

Ford menyatakan : “.... Lebih 

baik jika kita fokus menyoroti 

pada dua puluh lima orang yang 

m e n g e n d a l i k a n  k e u a n g a n  

n e g a r a ,  m e r e k a  p e m b u a t  

peperangan di bumi. Merekalah 

yang harus digaris bawahi.”


Ironisnya, Hitler ditempatkan di ruang penjara 

yang nyaman, meski dakwaan terhadapnya sangat berat : 

aktifitas subversi melawan Bavaria. Karenanya wajar, 

selama dalam penjara Hitler mampu menulis buku Mein 

Kampf, yang berisi pemikiran dan cita-cita politiknya.  

Buku Henry Ford, The International Jews, pada awalnya 

didistribusikan oleh jaringan NAZI, dan diterjemahkan 

ke dalam berbagai bahasa, bahkan Hitler banyak 

mengutip bab-bab dalam buku Ford untuk Mein Kampf. 

Agustus 1938, setelah Hitler berkuasa di Jerman, 

Henry Ford memperoleh penghargaan The Grand Cross 

of the German Eagle, medali khusus bagi warga asing 

yang dianggap berjasa dan penting bagi cita-cita Jerman. 

The New York Times menuliskan medali itu yang 

pertama diberikan kepada warga Amerika, dan bertepatan 

dengan ulang tahun Ford yang ke-75.

Protes berdatangan di Amerika, terutama dari 

kalangan Zionis Yahudi yang selalu bersembunyi dibalik 

hukum dan pemerintahan Washington. Rabbi Leo 

Franklin dari Detroit menyatakan simpatinya terhadap 

Yahudi Jerman dan mengatakan bahwa penerimaan 

medali oleh Ford sangat menjijikkan.

Sebuah laporan Komite kongres paska perang 

menyelidiki dukungan warga Amerika terhadap militer 

NAZI menjelaskan bahwa NAZI berhasil memperoleh 

batuan teknis dan finansial secara fantastis. Diantara 

bukti lain, Komite memperlihatkan sebuah memorandum 

yang disusun oleh kantor Ford-Werke A.G 25 November 

1941,  German Ford mampu menukar sukucadang dari 

Ford untuk persiapan perang yang diperlukan tahun 1938 

dan 1939. Dipastikan, Jerman tidak dapat melakukannya 

jika perusahaan itu bukan milik Amerika. Dengan 

mayoritas saham dikuasai warga Amerika, German Ford 

dengan mudah mengatur dan menguasai seluruh anak 

cabang Ford di Eropa.

Menurut laporan Komite, Ford-Werke A.G 

secara teknis mulai melakukan produksi sepenuhnya di 

Jerman mulai 1930. Seluruh kendaraan dan 

sukucadangnya diproduksi di Jerman menggunakan 

bahan-bahan dalam negeri dibawah pengarahan pejabat-

pejabat Jerman. Bahan baku lain seperti karet diperoleh 

dari American Ford Company. 

Saat pecah perang, Ford-Werke menjadi supplier 

militer Jerman (Wehrmacht), hal itu masuk akal selama 

Ford-Werke A.G masih dimiliki Amerika, sangat 

memungkinkan menggiring seluruh cabang Ford di 

Eropa berada di bawah kendali Ford-Werke A.G.

   

Tetapi beberapa  peneliti kemudian menemukan 

fakta bahwa Henry Ford dan putranya, Edsel Ford 

berjalan di dua fihak untuk meraih keuntungan. Jika 

merujuk teori kelompok elit finansialnya Ford, tentu 

Henry Ford termasuk dalam elemen Wall Street yang 

destruktif.

Terbukti, Henry Ford-lah pada era 1930-an 

membangun pabrik mobil moder Uni Soviet pertama di 

Gorki. Pabrik itulah yang memproduksi truk yang 

digunakan gerilyawan komunis Vietnam Utara untuk 

membawa amunisi dan senjata dalam melawan 

pendudukan Amerika. Pada era yang sama, Henry Ford 

merupakan salah satu pendukung asing Hitler paling 

terkemuka yang mendapatkan penghargaan tertinggi 

NAZI.

Secara resmi dan terbuka, Ford menentang rejim 

totaliter, dibalik itu Ford meraih keuntungan dari kedua 

fihak yang berperang : dari pabrik di Jerman dan Perancis 

yang memproduksi kendaraan bagi militer, dan dari 

pabrik di Amerika yang menjual produknya ke angkatan 

darat.

Henry Ford menyatakan dirinya tidak bersalah 

saat  publik dalam negeri memprotes tindakannya 

itu . Ford berkilah, dirinya tidak menerima 

sumbangan dana dari Yahudi untuk meraih keuntungan 

dari perang. Baginya, Ford dan Morgan membantu Hitler, 

dapat diterima secara moral dan merupakan tindakan 

konstruktif.

Pada 22 Desember 1922, New York Time 

melaporkan bahwa manufaktur otomobil Henry Ford 

menyumbang dana bagi Hitler, seorang tokoh nasionalis 

dan anti semit di Munich. Seterusnya, koran Berlin 

Berliner Tageblatt memberitakan dubes Amerika di Berlin 

menyelidiki dan menahan intervensi Ford dalam urusan 

domestik Jerman. Dilaporkan pula bahwa donatur asing 

Hitler telah meraih posisi penting dan membayar tinggi 

beberapa  letnan dan perwira. Bahkan Times 

mendeskripsikan dengan gamblang kedekatan Hitler 

dengan Ford :

”Ruang kerja pribadi Hitler terdapat sebuah 

photo Henry Ford berukuran besar. Bahkan meja 

kerjanya pun tersimpan banyak buku yang diterjemahkan 

dan ditulis oleh Henry Ford.”

Dana dari Ford digunakan Hitler dalam 

pemberontakan Bavaria terhadap monarki Jerman.  

Pemberontakan itu gagal, Hitler ditangkap dan diadili. 

Februari 1923, dalam pengadilan Hitler, Jaksa penuntut 

menyatakan :

“Telah diperoleh banyak informasi dalam waktu lama, 

bahwa pergerakan Hitler salah satunya disokong secara 

finansial oleh tokoh anti semit Amerika, Henry Ford. Tuan 

Ford berkepentingan dalam pergerakan anti semit di 

Bavaria yang dimulai setahu lalu saat salah seorang agen 

Ford datang untuk menjual traktor,agen itu bertemu 

dengan Diedrich Eichart, seorang Pan Jermania. Tak 

lama setelahnya, Eichart meminta bantuan dana. Sang 

Agen kembali ke Amerika, dan segera dana dari Tuan 

Ford mengalir deras.”

”Ruang kerja pribadi Hitler 

terdapat sebuah photo Henry 

Ford berukuran besar. Bahkan 

meja kerjanya pun tersimpan 

b a n y a k  b u k u  y a n g  

diterjemahkan dan ditulis oleh 

Henry Ford.”


pengusaha di Nuremburg. Sosok yang menarik dalam 

periode ini yaitu Emil Kirdorf, tokoh yang turut terlibat 

dalam pendanaan kaum Bolshevik meletuskan Revolusi 

Oktober 1917.

Tahun1919, Krupp telah menyumbang 

kelompok reaksioner bibit NAZI.  Krupp sangat terpukau 

dengan gagasan dan pidato Hitler tahun 1923, dan mulai 

bergabung sebagai anggota NAZI. Krupp-lah yang 

mengatur pertemuan antara Hitler dengan beberapa  

industriawan Jerman, termasuk beberapa  perusahaan 

multinasional seperti I.G. Farben, A.E.G dan DAPAG.

Laporan Dewan untuk Pengawasan Jerman  

berisi banyak data interview pasca perang oleh intelijen 

dengan tokoh-tokoh Nazi terkemuka. Copy-an data 

intelijen pada halaman 30 berikut merupakan salah satu 

yang lolos dari sensor karena pejabat intelijen AS tidak 

sepenuhnya memahami data-data itu  khusunya 

yang berkaitan dengan jaringan Wall Street-NAZI berikut 

aliran dananya.

Dalam dokumen itu disebutkan sebuah nama 

“Fritz Thyssen”, seorang pembackup dana bagi Hitler dan 

NAZI, bahkan dia menulis sebuah buku : I Paid Hitler. 

Thyssen seorang tokoh industri baja Jerman, yang 

melibatkan diri dalam pergerakan NAZI pada awal tahun 

1920. saat  diinterogasi tahun 1945 di bawah Proyek 

Dustbin,  Thyssen mengatakan bahwa dia didekati oleh 

Jendral Ludendorf tahun 1923, saat  terjadi evakuasi 

Ruhr di Prancis. Tak lama setelah itu Thyssen 

diperkenalkan kepada Hitler dan menyediakan dana bagi 

NAZI melalui Jendral Ludendorf.

Antara tahun 1930-31 Emil Kirdorf mendekati 

Thyssen dan seterusnya mengirimkan Rudolf Hess untuk 

bernegosiasi soal pendanaan untuk partai NAZI. Kali ini 

Thyssen mengatur kredit sebesar  250.000 mark melalui 

Bank Voor Handel en Scheepvaart N.V (The Bank fur 

Handel and Schiff  nama belanda dari Bank Scheepvaart 

NV) di Belanda.

Aliran dana bagi NAZI sebagian besar melalui 

rekening-rekening Bank milik Thyssen, The Bank fur 

Handel and Schiff  - menurut laporan intelijen AS, adalah 

anak dari August Thyssen Bank yang didirikan tahun  

1918 H.J. Kouwenhoven and D.C. Schutte, dimana Bank 

itu  adalah operasi pribadi Thyssen yang berafiliasi 

dengan Averell Harriman.

Fritz Thyssen dan W.A. Harriman

   

Pada Juli 1942 sebuah laporan yang telah disortir 

sampai ke Washington dari cabang Ford Prancis mengenai 

aktifitas Ford bersama NAZI. Informasi penting ini segera 

terkubur hingga hari ini hanya sedikit yang dapat dilacak 

Washington.

Konsulat Amerika di Algeria memiliki bukti surat 

yang ditulis Maurice Dollfuss (French Ford) untuk Edsel 

Ford mengenai rencana yang dapat dilakukan Ford Motor 

untuk membantu program perang NAZI.  French Ford 

diklaim mampu memproduksi 20 truk per hari bagi 

Wehrmacht, Dollfuss menyatakan :

“..Kita berada dalam target produksi besar yang dituntut 

pemerintah Jerman. Dan saya yakin, selama perang terus 

berlangsung setidaknya sampai beberapa periode, 

seluruh produk kita akan dipesan oleh pemerintah 

Jerman....”

Dollfuss memperkirakan keuntungan yang diraih 

sekitar 1.6 juta franc, dan laba bersih tahun 1941 tidak 

kurang dari 58 juta franc.

Pada PD II, pabrik Ford di Pissy Prancis hancur 

karena serangan udara Inggris. Meski pabrik itu  

sesungguhnya telah sengaja diloloskan dari pemboman 

oleh angkatan udara Amerika.  Implikasinya, Ford Motor 

Company menerima ganti rugi 38 juta franc dari Inggris. 

Hal ini luput dari pemberitaan media-media Amerika, 

yang tentu tidak begitu saja menerima perlakuan istimewa 

terhadap pabrik-pabrik Amerika di wilayah NAZI.

Meski memiliki dokumen dan bukti-bukti lain 

yang menunjukkan Ford Motor Company bekerja di dua 

sisi pada PD II, fakta ini tidak kunjung diungkap terbuka 

ke publik. Bahkan seharusnya, keluarga Ford (Henry Ford 

dan Edsel Ford) harus diseret ke pengadilan perang 

bersama direktur-direktur Ford Jerman yang pro NAZI 

lainnya. Bagaimanapun, kisah Ford ini disembunyikan 

oleh Washington, sama dengan kisah-kisah kotor firma-

firma Wall Street yang terlibat dalam menciptakan perang 

demi keuntungan mereka.

Banyak nama yang terlibat dalam pembiayaan 

Hitler dan NAZI, baik yang memberikan dana secara 

langsung maupun melalui rekening-rekening perusahaan. 

Meski banyak peneliti dan penulis cukup kesulitan 

menelusuri secara pasti jumlah dana yang mengalir ke 

sang Fuhrer, dikarenakan jaringan konspirasi yang rapi 

dan melibatkan banyak elit-elit ekonomi Amerika waktu 

itu.

Telah disebutkan sebelumnya, beberapa  

pengusaha dan elit finansial Eropa-Amerika terlibat 

dibalik berdirinya rejim totaliter awal abad XX : rejim 

komunis Uni Soviet dan fasis NAZI Jerman. Berikut 

beberapa nama penyumbang dana terbesar bagi Hitler 

:

Pada pengadilan perang di Munich tahun 1924, 

terungkap fakta bahwa NAZI memperoleh $20.000 dari 

C. Donatur-Donatur The Fuhrer

Emil Kirdorf

Pada pengadilan perang di Munich 

tahun 1924, terungkap fakta bahwa 

NAZI memperoleh $20.000 dari 

pengusaha di Nuremburg. Sosok yang 

menarik dalam periode ini yaitu Emil 

Kirdorf, tokoh yang turut terlibat 

dalam pendanaan kaum Bolshevik 

meletuskan Revolusi Oktober 1917.


   

  

 

Dokumen intelijen tentang interogasi Fritz Thyssen

Berita dikoran Journal 

American 31 Juli 1941 

tentang dana Thyssen 

tersimpan di Amerika

Prescott Bush (kiri) dan Geroge H.W. Bush, dua 

pengusaha yang memiliki afiliasi bisnis dengan NAZI.


Berita dikoran Herald 

Tribune 31 Juli 1941 

tentang dana Thyssen

Fritz Thyssen, 

Menulis buku

I Paid Hitler

Corporation (UBC), Prescott Bush dan mertuanya 

George Herbert Walker, bersama pengusaha Jerman Fritz 

Thyssen menyumbang dana bagi Hitler sebelum dan 

sesudah PD II. 

Pemerintah Amerika sebenarnya telah 

mengetahui banyaknya perusahaan-perusahaan Amerika 

yang membantu Hitler, seperti Standard Oil, General 

Motors, Chase Bank yang diberik sanksi setelah tragedi 

Pearl Harbor. Tetapi pemerintah Amerika mengubur 

segalanya. Mengapa ? Pemerintah Amerika yakin, 

skandal publik dapat berakibat besar bagi moral publik, 

meletuskan mata rantai serangan yang bertubi-tubi dan 

tidak dapat ditahan.

S e b u a h  d o k u m e n  i n t e l i j e n  B e l a n d a  

mengungkapkan fakta adanya jaringan langsung antara 

Bush, Thyssen dan keuntungan dari genosid di 

Auschwitz. Informasi baru ini mengungkapkan 

bagaimana Prescott Bush dan UBC mengelola langsung 

sekaligus diuntungkan dari holocaust. 

Awal tahun 1924, Hendrick J. Kouwenhoven 

managing director Bank voor Handel en Scheepvaart tiba 

di New York untuk bertemu dengan George Herbert 

Walker dan Harriman bersaudara. Mereka kemudian 

mendirian The Union Banking Corporation (UBC), yang 

berpusat di 39 Broadway  sama dengan alamat Harriman 

& Co.

   

Aliran dana Hitler dari AS diidentifikasi sebagai 

"von Heydt," (nama pertama sebelum menjadi August 

Thyssen Bank). Lebih jauh lagi, Bank Voor Handel en 

Scheepvarrt NV di Belanda berada di bawah kendali 

Union Banking Corporation New York dimana Harriman 

bersaudara adalah direkturnya. Pada tahun 1940,  

Scheepvarrt Bank menyimpan setidaknya $2.2 juta di 

Union Banking Corp.

Kesimpulannya, Union Banking Corporation 

adalah operasi gabungan Thyssen-Harriman untuk 

membesarkan NAZI dengan direktur-direktur yang 

terlibat sebagai berikut :

Sejarah gelap bisnis berdarah keluarga Bush 

masih cukup tersembunyi dari publik Amerika dan dunia. 

Menelusuri intrik-intrik berdarah keluarga besar Bush ini 

dapat ditelusuri dari leluhurnya, Prescott Sheldon Bush  

ayah dari George H.W. Bush dan kakek dari George W. 

Bush.

Pada 19 April 2001, George W. Bush  saat itu 

masih sebagai Presiden Amerika, menghadiri peringatan 

Holocaust di Capital Rotunda bersama veteran perang dan 

korban yang selamat. Dalam perayaan itu, seorang Yahudi  

Benjamin Meed, yang selamat menyanyikan lagu-lagu 

yang dulu dinyanyikan para Yahudi penghuni kamp 

konsentrasi.

Presiden Bush terlihat tidak nyaman, meski 

dalam pidatonya Bush mengecam holocaust sebagai 

“tindakan durjana dalam sejarah manusia.” Tetapi saat 

Presiden Bush merangkul komunitas korban holocaust 

dihadapan publik, keluarga besarnya tetap rapih 

menyimpan sejarah kelam kakeknya Prescott Sheldon 

Bush selama 50 tahun. Menurut dokumen intelijen 

Belanda dan arsip pemerintah Amerika, Prescott telah 

meraup banyak keuntungan dari perbudakan didalam 

kamp Auschwitz.

Keseluruhan sejarah kelam keluarga Bush tidak 

terjangkau pers Amerika, bahwa Union Banking 

Prescott Sheldon Bush

Sebuah dokumen intelijen Belanda 

mengungkapkan fakta adanya 

jaringan langsung antara Bush, 

Thyssen dan keuntungan dari 

genosid di Auschwitz. Informasi 

b a r u  i n i  m e n g u n g k a p k a n  

bagaimana Prescott Bush dan 

UBC mengelola langsung sekaligus 

diuntungkan dari holocaust. 

E. Roland Harriman  

(The Order 1917) 

Vice President of W.A. Harriman & Co., New York 

H.J. Kouwenhoven  

(Nazi) 

Nazi banker, managing partner of August Thyssen 

Bank and Bank voor Handel Scheepvaart N.V. (the 

transfer bank for Thyssen's funds) 

Knight Wooley  

(The Order 1917) 

Director of Guaranty Trust, New York and Director 

Federal Reserve Bank of N. Y. 

Cornelius Lievense President, Union Banking Corp. and Director of 

Holland-American Investment 

Corp. 

Ellery Sedgewick James  

(The Order 1917) 

Partner, Brown Brothers, & Co., New York 

Johann Groninger  

(Nazi) 

Director of Bank voor Handel en Scheepvaart and 

Vereinigte Stahlwerke, sekaligus salah satu Direktur 

dari Union Banking Corp New York. 

J.L. Guinter Director Union Banking Corp 

Prescott Sheldon Bush Partner,  

(The Order 1917) 

Brown Brothers. Harriman. Father of President G. 

H. W. Bush 

 


1939.

Consolidated Silesian Steel Company 

Corporation  bertempat di kota Oswiecim, salah satu kota 

yang kaya dengan mineral. Disanalah Hitler membangun 

kamp konsentrasi Auschwitz, dimana Yahudi, komunis, 

gipsi, dan etnis minoritas lain harus menderita disana. 

Para penghuni kamp Auschwitz dipekerjakan sebagai 

kuli oleh tigapulh perusahaan berbeda, salah satunya 

Consolidated Silesian Steel Company Corporation 

(CSSCC).

Kepemilikan CSSCC berada dalam kendali 

penuh Harriman dan manajemen Prescott Bush, karena 

Thyssen dan Flick telah menjualnya ke UBC New York. 

CSSCC berubah menjadi Silesian American Corporation 

(SAC) sebagai bagian dari UBC dan salah satu portfolio 

15 anak perusahaan Harriman.

Penghuni kamp Auschwitz sebagai budak 

pekerja diberbagai pusat industri NAZI-Amerika, 

sepenuhnya dalam pengelolaan Prescott Bush. Menurut 

intelijen Belanda, pada 1941 perbudakaan menjadi darah 

segar bagi mesin-mesin perang NAZI. Hitler dan bapak-

bapak bisnis Amerika terus melanjutkan aliansi selama 

PD II, bahkan mendukung gagasan yang menghalangi 

reorganisasi Eropa pasca perang oleh kalangan liberal. 

Kukuhnya kerjasama itu menempatkan kendali penuh 

bidang finansial, industri dan kewenangan politik.

Sejujurnya, Prescott Bush sama kejamnya 

dengan NAZI. Meski tidak terlibat di lapangan, Prescott 

mengucurkan dana bagi Thyssen yang kemudian 

disumbangkan untuk Hitler pada era 1920-an. Bank yang 

dikelola Prescott Bush (UBC Bank) mendanai industri   

   

Seiring pulihnya ekonomi Jerman pada dekade 

1920-an, George H. Walker dan firma Harriman menjual 

lebih dari $50.000.000 obligasi Jerman ke investor-

investor Amerika. Tahun 1926, Fritz Thyssen 

mengendalikan salah satu perusahaan terbesar di Eropa 

sepeninggal ayahnya, August Thyssen. Fritz mendirikan 

United Steel Works (USW), salah satu konglomerat 

industri dalam sejarah Jerman. Thyssen merekrut Albert 

Volger, salah satu pengusaha Jerman lainnya sebagai 

Direktur Umum USW.

Tahun 1926, George H. Walker mengangkat 

menantunya Prescott Bush sebagai wakil presiden 

Harriman & Co. Prescott kemudian mengajak rekan-

rekan sesama alumni Yale angkatan 1917 seperti Roland 

Harriman dan Knight Woolley. Presscott Bush 

diperintahkan untuk melakukan supervisi USW, yang 

memiliki anak perusahaan Consolidated Silesian Steel 

Corporation dan Upper Silesian Coal and Steel Company 

yang berlokasi di Silesian Polandia. 

Pada saat yang sama, Hitler dan partai NAZI 

sangat membutuhkan dana. Hitler kemudian meminta 

sekretarisnya Rudolf Hess untuk merangkul pengusaha 

batu bara sekaligus simpatisan NAZI, Emil Kirdorf. Emil 

kemudian melunasi hutang-hutang Hitler tahun-tahun 

itu .

Hitler pun menginginkan peningkatan 

kemampuan persenjataan militer Jerman, dan 

memerintahkan “kelahiran kembali angkatan bersenjata 

Jerman” dengan mengontrak Thyssen (United Steel 

Works) melakukan perbaikan menyeluruh terhadap 

senjata-senjata yang ada.

Kontrak besar itu membuat Thyssen dan Flick 

kebanjiran untung ratusan juta ditahun 1934, yang 

disimpan di Bank voor Handel en Scheepvaart dan UBC 

New York. Prescott yang menguasai UBC dan 

menjalankan tahap-tahap program ekonomi untuk 

Jerman.

Tanggal 19 Maret 1934, pemerintah Polandia 

berencana mengambil alih Consolidated Silesian Steel 

Company Corporation dan Upper Silesian Coal and Steel 

Company dari kendali Jerman dan Amerika karena 

mismanajemen, pembukuan fiktif, pinjaman yang 

berlebihan dan membahayakan keamanan. Polandia 

berambisi menguasai dua perusahaan itu demi memenuhi 

49% produksi besi baja nasional. Ambisi Polandia 

itu  berakhir dengan invasi Hitler ke Polandia tahun 

Penghuni kamp Auschwitz 

s e b a g a i  b u d a k  p e k e r j a  

diberbagai pusat industri 

NAZI-Amerika, sepenuhnya 

dalam pengelolaan Prescott 

Bush.

   

Dari kiri ke kanan : Prescott Sheldon Bush (kakek), George H.W. Bush 

(anak), dan George  W. Bush (cucu). Garis nasab yang bersimbah darah. 

 

besi Thyssen, dan tambang batubara 

(SAC) milik kakek mantan Presiden 

Amerika itu  yang dibangun oleh 

ribuan budak dari kamp Auschwitz. 

Seluruh aset Prescott Bush menikmati 

perlindungan politik dan keamanan dari 

sang Fuhrer selama perang dunia, 

sebagai imbal baliknya Hitler menerima 

kucuran dana dari Bush melalui tangan 

Thyssen. 


royaltinya, Overby Development Company. Dengan 

uang itu pula, Prescott Bush beralih kedunia politik 

sebagai senator Connecticut tahun 1952. Berbeda dengan 

rekannya Thyssen, Prescott Bush masih tak tersentuh.

Tidak pernah ada pertanyaan kepada keluarga 

Bush mengenai dana sebesar $1.5 juta dalam persiapan 

pembangunan kamp-kamp konsentrasi, khususnya 

Auschwitz.  Semenjak wafatnya Prescott Bush, satu-

satunya cara melakukan kompensasi bagi mantan-

mantan penghuni Auschwitz yang dipekerjakan di 

tambang batu bara milik Bush dan Thyssen dengan 

memberi santunan bagi ahli warisnya. Jika keluarga Bush 

menolak kompensasi, sama saja menolak sejarah kelam 

kamp-kamp konsentrasi Jerman dan peran Prescott Bush 

dalam peristiwa mengerikan di dunia.

Peran rahasia Wall Street dalam dua peristiwa 

besar abad duapuluh, Revolusi Bolshevik dan 

kebangkitan Hitler yang meletuskan PD II telah 

mengubah peta dunia menjadi seperti yang diinginkan. 

Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang kemudian 

berubah jadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak 

lepas dari hasil kerja-kerja tersembunyi bankir-bankir 

Yahudi Internasional.

Bagan pada halaman 34 melukiskan dengan 

gamblang, bagaimana bankir-bankir Internasional 

mampu memanfaatkan kekuatan dan potensi finansialnya 

melalui kalangan elit Crypto-Jews di Wall Street, maupun 

elemen anti Yahudi (anti semit) seperti Henry Ford, untuk 

memuluskan rencananya.

Crypto Jews adalah sebutan bagi bankir-bankir 

Yahudi yang menyembunyikan identitas Yahudinya 

dengan berpura-pura sebagai penganut Kristen. Padahal 

dibalik itu, mereka tetap konsisten memelihara ajaran-

ajaran Talmud dan Kabbalah, sekaligus getol 

menjalankan cita-cita besarnya.

Kalangan anti Yahudi di Wall Street tidak 

menyadari mereka telah dimanfaatkan untuk membantu 

NAZI menyingkirkan ras-ras inferior seperti gipsi, 

Yahudi dan ras non aria lainnya. Henry Ford yang 

sejatinya telah mengetahui bahaya jaringan Yahudi 

internasional pun turut berperan dalam irama yang telah 

diatur dari belakang oleh sekelompok orang yang disebut 

“Wise Men of Zion.”

D. Peta Dunia yang diinginkan

   

Enam hari setelah Pearl Harbor  dan 

pendeklarasian perang diakhir 1941, FDR dan Menteri 

Keuangan Henry Morgenthau dan Jaksa Agung Francis 

Biddle menandatangani perjanjian Trading With the 

Enemy Act, yang melarang kerjasam usaha dengan 

musuh-musuh perang Amerika. Tetapi, Prescott Bush 

tetap melanjutkan bisnis seperti biasa, membantu invasi 

NAZI, termasuk mensuplai kebutuhan penting bagi 

persenjataan NAZI.

Pada 20 Oktober 1942, pemerintah Amerika baru 

menyadari bahwa saham UBC dan seluruh kegiatan 

bisnisnya digunakan oleh keluarga Thyssen dan 

kepentingan musuh negara. Thyssen dan Prescott Bush 

yang dijuluki oleh koran The New York Tribune dengan 

“Hitler's Angel,” mampu bertahan dari kecaman maupun 

penyelidikan federal.

Setelah perang usai, pemerintah Belanda mulai 

menyelidiki pencurian permata keluarga kerajaan 

Belanda yang telah dicuri NAZI. Mereka mulai dengan 

memeriksa pembukuan Bank voor Handel en Scheepvart, 

saat  melihat data transaksi dari Silesian American 

Corporation, intelijen Belanda menginterogasi H.J. 

Kouwenhoven. Kouwenhoven tertekan karena interogasi 

itu  dan menemui Prescott Bush di New York. 

Menurut intelijen Belanda, Kouwenhoven bertemu 

Prescott setelah natal 1947, dua minggu kemudian 

Kouwenhoven meninggal karena serangan jantung.

Tahun 1948, hidup Fritz Thyssen sangat hancur. 

Setelah dipenjara oleh NAZI, diapun dipenjara oleh 

Sekutu dan diinterogasi, meski tidak lengkap, oleh 

interogator dari Amerika. Thyssen dan Flick diharuskan 

membayar dana perbaikan perang dan kerja paksa di 

penjara atas kejahatannya selama perang.

Thyssen meninggal 8 Februari 1958 di Argentina 

dalam usia 78 tahun. Dia sangat kecewa atas perlakuan 

bangsa Eropa terhadap dirinya dan bagaimana sejarah 

mencatatnya sebagai donatur terpenting Hitler. Thyssen 

merasa bukan dia satu-satunya penggalang dana bagi 

Hitler, banyak nama lain yang bahkan bukan warga 

Jerman maupun keturunan ras Aria, seperti Harriman, 

Prescott Bush, Henry Ford, Sosthenes Behn dan banyak 

lagi.

saat  Thyssen meninggal, Sekutu (Allied 

Property Custodian) melepas aset-aset UBC ke Brown 

Brother Harriman. Pemegang saham yang tersisa 

mencairkan sahamnya dan seluruh “dana darah” UBC. 

Prescott Bush menerima $1.5 juta dari likuidasi sahamnya 

di UBC, dengan uang itu Prescott Bush membantu 

anaknya : George Herbert Walker Bush membentuk firma 

Crypto Jews adalah sebutan bagi 

b a n k i r- b a n k i r  Ya h u d i  y a n g  

m e n y e m b u n y i k a n  i d e n t i t a s  

Yahudinya dengan berpura-pura 

sebagai penganut Kristen. Padahal 

dibalik itu, mereka tetap konsisten 

memelihara ajaran-ajaran Talmud 

dan Kabbalah, sekaligus getol 

menjalankan cita-cita besarnya.

E. Roland Harriman...............  3,991 shares 

Cornelius Lievense .................4 shares 

Harold D. Pennington ............ 1 shares 

Ray Morris ............................. 1 shares 

Prescott S. Bush.....................  1 shares 

H. J. Kouwenhoven................ 1 shares 

Johann G. Groeninger............ 1 shares 

Daftar 7 pemegang saham Union Banking 

Corporation 

 


   

Meski mengorbankan banyak saudara-saudara 

sebangsanya, bankir-bankir Yahudi mengambil untung 

secara ekonomi, maupun politik dari genocide yang 

dilakukan NAZI. Bankir-bankir kotor itu meraup jutaan 

dollar dari kontraknya dengan NAZI, sekaligus meraih 

simpati dunia atas kejadian holocaust yang mereka 

ciptakan sendiri.

Dengan demikian kendali atas ekonomi dan 

politik dengan mudah mereka atur dan arahkan sesuai 

kepentingannya. Hingga hari ini, mereka yang selalu 

bekerja dibelakang layar-lah yang telah menentukan 

warna sejarah dan kehidupan kita.


Meski mengorbankan banyak saudara-

saudara sebangsanya, bankir-bankir 

Yahudi mengambil untung secara 

ekonomi, maupun politik dari genocide 

yang dilakukan NAZI. Bankir-bankir 

kotor itu meraup jutaan dollar dari 

kontraknya dengan NAZI, sekaligus 

meraih simpati dunia atas kejadian 

holocaust yang mereka ciptakan sendiri.

   



   

JARINGAN NAZI-NASA 

Ilmuwan-ilmuwan itu  bukanlah yang 

pertama, setidaknya 118 ahli NAZI telah direkrut untuk 

bekerja di Fort Bliss, Texas di U.S. ARMY AVIATION 

AND MISSILE COMMAND. Operasi rahasia ini disebut 

Operation Paperclip, membawa ratusan ahli Jerman ke 

beberapa wilayah Amerika termasuk Argentina, dan 

mulai mengembangkan teknologi NASA. 

“Pejabat pemerintah dan intelijen menghadapi 

dilemma moral pada tahun 1945  apakah pantas 

memberikan tempat tinggal pada pencipta senjata yang 

telah membunuh prajurit Amerika ? Pada akhirnya 

diputuskan bahwa mereka (ahli NAZI) dibawa ke tanah 

Amerika, jika mereka dapat dimanfaatkan untuk 

mengalahkan Soviet” Christine Gibson  mantan editor 

majalah American Heritage.

Para ahli itu adalah sebagian dari putera-putera 

terbaik Jerman yang bekerja di berbagai departemen 

NAZI dan mengembangkan berbagai teknologi 

khususnya persenjataan Jerman. Tidak kurang dari 1600 

ilmuwan dengan keahlian di senjata biokimia, teknologi 

kapal selam, roket, penerbangan dan radar menciptakan 

senjata menakutkan bagi fihak Sekutu. Sejarah mencatat 

hingga tahun 1939, mayoritas hadiah Nobel selalu jatuh 

ke tangan ilmuwan Jerman, fakta ini dengan cermat 

dimanfaatkan Hitler. Dia merekrut putera-putera terbaik 

dan berbakat itu . Di tangan Hitler, benih-benih 

kompleks industri militer Jerman ditaburkan saat  

Eisenhower masih Letnan Kolonel.

Hasil dari kemajuan teknologi ini terlihat dari 

begitu digjayanya militer Jerman menguasai Eropa 

dengan cepat. Bahkan saat  Jerman dikeroyok armada 

Sekutu pun, persenjataan NAZI benar-benar membuat 

jeri perwira dan serdadu Sekutu. Meriam Jerman khusus 

MG45 sangat ditakuti karena kemampuan menembak 

tiga sasaran (darat-darat, darat-udara, dan darat-laut), 

dengan frekuensi tembakan yang rapat. Belum lagi daya 

tahan Tank yang sukar ditembus peluru bazooka Sekutu, 

pesawat-pesawat yang terbang lebih cepat, bom yang 

jatuh lebih tepat, senjata yang menembak lebih sering dan 

akurat.  saat  rudal-rudal V1 dan V2 mulai menghujani 

London, pimpinan Sekutu menyadari keunggulan 

teknologi Jerman dan perlunya mengetahui (memata-

matai) kemampuan teknologi itu  untuk 

memprediksi rencana serangan Jerman selanjutnya.

Rombongan ilmuwan eks SS NAZI, setibanya di AS

Setelah PD II, sekitar 118 ahli roket Jerman 

(NAZI) bekerja di Fort Bliss, Texas di U.S. ARMY 

AVIATION AND MISSILE COMMAND. Operasi 

rahasia ini disebut Operation Paperclip, membawa 

ratusan ahli Jerman ke beberapa wilayah Amerika 

termasuk Argentina, dan mulai mengembangkan 

teknologi NASA. 

         Surat Perintah untuk membawa Ilmuwan Jerman 

ke Amerika setelah PD II

OSS - dinas rahasia Amerika sebelum CIA, 

bertanggung jawab memboyong para ahli Jerman itu  

ke wilayah Amerika secara rahasia. Operasi inilah yang 

disebut dengan Operasi Paperclip.

Pada PD II, diketahui bahwa teknologi perang 

NAZI-Jerman jauh mengungguli alat-alat perang sekutu. 

Halaman depan surat kabar New York Times 

tanggal 17 November 1945 memuat headline yang 

berbeda, “88 Ilmuwan Jerman Tiba di Amerika, secara 

rahasia”. Ilmuwan-ilmuwan itu  tiba dengan sebuah 

kapal yang tak bernama, dan segera meninggalkan 

pelabuhan menggunakan bis. Tindakan pencegahan dan 

pengamanan yang tidak biasa diambil di sekitar 

pelabuhan menjelang tibanya kapal itu , para 

wartawan yang mencoba mencari tahu memperoleh 

peringatan keras dari petugas, demikian lapor Times. 

Surat kabar itu berspekulasi bahwa ketibaan para ilmuwan 

eks-NAZI merupakan sebuah program yang dicanangkan 

Departemen Peperangan Amerika. Tebakan Times benar, 

ilmuwan yang tujuh bulan sebelumnya berseberangan 

dengan Sekutu dalam PD II, sekarang telah menjadi 

pelayan Amerika dengan satu tujuan : mengangkat bangsa 

Amerika pada level industri teknologi tingkat tinggi.

Begitu serdadu Sekutu mendarat di Normandia, 

beberapa  tim teknisi dan intelijen bergabung dalam 

armada sekutu. Kesempatan pertama tim ini tiba saat 

pembebasan Paris, Agustus 1944. Terjadi kompetisi 

antara Sekutu  khususnya Amerika, dengan Soviet. Tidak 

mau kalah, ikut pula Inggris, Argentina, dan Yugoslavia 

dalam persaingan itu . Persaingan semakin memanas 

dibulan-bulan berikutnya, dimana setiap Negara itu  

saling menyembunyikan informasi yang didapat dari 

yang lain.

Menjelang perang berakhir, semakin banyak 

ilmuwan Jerman yang jatuh ke tangan Sekutu. Baik 

karena oportunis atau politik, ilmuwan-ilmuwan itu kini 

mengembangkan keahliannya demi kepentingan bekas 

lawan Jerman. Para interrogator Amerika merasa 

kesulitan membongkar beberapa  dokumen rahasia yang 

mungkin berguna dalam menaklukan Jepang, sekaligus 

menyadari posisi yang akan diraih dalam persaingan 

dengan Soviet. 

Beberapa pejabat pemerintah Amerika 

menentang rencana memanfaatkan ilmuwan Jerman 

itu , salah seorang diantaranya yaitu Mentery 

Keuangan Henry Morgenthau, Jr. Beliau mengatakan 

bahwa jumlah jiwa yang diselamatkan dalam operasi 

Paperclip tidak sebanding dengan nyawa yang 

dipertaruhkan dalam PD II, dimana para ilmuwan itu 

bertanggung jawab menyebabkan kematian serdadu-

serdadu muda dengan senjata-senjata NAZI ciptaannya. 

Peran mereka saat perang jauh lebih besar dari saat 

mereka bekerja untuk Amerika saat  damai. Banyak 

diantara pejabat Amerika khawatir akan keamanan 

nasional dengan membawa anggota Nazi ke wilayah 

kedaulatan negeri Paman Sam. Seorang jenderal 

menyarankan agar ilmuwan itu ditempatkan pada sebuah 

pulau yang cukup jauh seperti South Georgia, atau dekat 

Antartika. Tetapi pejabat lain berpandangan bahwa cara 

terbaik mengendalikan mereka adalah dengan 

menyimpannya dekat dengan kita, di bawah pengawasan 

militer.

Pejabat militer mengalihkan perhatian pada 

perang Pacific yang belum selesai. Pada 6 Juli 1945, 

Kepala Staf Gabungan menyetujui operasi Overcast, yang 

memberdayakan intelektual Jerman terpilih dalam 

mempersingkat perang dengan Jepang. Staf Gabungan 

memerintahkan 350 spesialis  yang dikenal sebagai 


   

penjahat perang jerman, untuk dibawa sementara waktu 

ke Amerika. Mereka akan dikirim kembali ke Eropa 

segera setelah pekerjaan mereka selesai.

Gelombang pertama tiba di Amerika pada bulan 

September, disusul berakhirnya perang Pasifik. Tetapi, 

sekitar 150 ilmuwan bekerja di berbagai wilayah seperti 

Wright Field Ohio, Sand Point di Long Island, Aberdeen 

Proving Ground di Maryland, Fort Bliss, Texas. Proyek 

Overcast itu  seharusnya telah berakhir, tetapi para 

ilmuwan itu terlanjur terlalu banyak tahu tentang sistem 

pertahanan Amerika. Gedung Putih khawatir, jika 

dibebaskan mereka akan dimanfaatkan Soviet.

Mengabaikan peraturan imigrasi federal yang 

menolak eks Nazi, Presiden Harry S. Truman pada 

September 1946 menjalankan operasi Paperclip  

kelanjutan operasi Overcast. Operasi ini berencana 

mengimpor lebih dari 1000 ilmuwan dan teknisi Jerman. 

Dalam dokumen Paperclip disebutkan rencana 

penghapusan (naturalisasi) latarbelakang beberapa  

ilmuwan Nazi yang terlalu berharga untuk dikirim ke 

penjara. Seorang sejarawan memperkirakan bahwa 

sekurangnya 80 persen dari 765 ilmuwan yang dikirim 

antara tahun 1945-1955 adalah mantan Nazi atau SS. Tiga 

diantaranya adalah pelarian atau dikenai tuntutan 

kejahatan perang, seperti Arthur Rudolph yang berperan 

dalam mengembangkan teknologi roket dalam missi 

Apollo.

Para ilmuwan cukup lama luput dari perhatian 

public dan media America setidaknya sampai 4 Oktober 

1957, saat  Soviet meluncurkan Sputnik. Tiba-tiba 

seluruh mata beralih kepada tim roket domestic Amerika, 

mengharapkan pemerintah mampu melakukan hal yang 

sama. Dipimpin oleh Wernher von Braun, Amerika 

berhasil menempatkan satelit di orbitnya tiga bulan 

kemudian dan mendaratkan manusia pertama di bulan 

pada Juli 1969 (baca : Mitos Apollo 11). Meski tidak 

terlalu terkenal, ilmuwan Nazi memberikan kontribusi 

besar terhadap teknologi jet, optic dan elektronik 

Amerika.

Operasi Paperclip dilanjutkan selambat-

lambatnya sampai tahun 1973, menyisakan banyak 

warisan gelap lainnya. Arsitek program beberapa kali 

melakukan ujicoba hasil riset ilmuwan ex-Nazi itu  

kepada manusia, yang mana hasil riset itu  kerap 

Roket V2 NAZI buatan Wernher von Braun

D a l a m  d o k u m e n  P a p e r c l i p  

disebutkan rencana penghapusan 

(na tura l i sa s i )  l a tarbe lakang  

beberapa  ilmuwan Nazi yang terlalu 

berharga untuk dikirim ke penjara. 

Seorang sejarawan memperkirakan 

bahwa sekurangnya 80 persen dari 

765 ilmuwan yang dikirim antara 

tahun 1945-1955 adalah mantan Nazi 

atau SS

memat ikan  a t au  be rbahaya .  Pa ra  i lmuwan  

mengembangkan serum kejujuran di pangkalan senjata 

Edgewood di Maryland, melakukan ujicoba obat 

psikoaktif kepada hampir 7000 prajurit Amerika tanpa 

disadari yang bersangkutan antara tahun 1955-1975. 

Percobaan-percobaan itu , termasuk master plan 

dalam Paperclip dikemudian hari menjadi garis haluan 

dalam Perang Dingin.

“Pejabat pemerintah dan intelijen menghadapi 

dilemma moral pada tahun 1945  apakah pantas 

memberikan tempat tinggal pada pencipta senjata yang 

telah membunuh prajurit Amerika ? Pada akhirnya 

diputuskan bahwa mereka (ahli NAZI) dibawa ke tanah 

Amerika, jika mereka dapat dimanfaatkan untuk 

mengalahkan Soviet” Christine Gibson  mantan editor 

majalah American Heritage.

Berikut beberapa peristiwa yang merekam proses 

rekruitmen dan negosiasi antara pejabat Amerika dengan 

para ilmuwan sekaligus perwira ex-Nazi SS.

Mei 1945, Angkatan Laut AS merekrut 

Dr.Herbert A.Wagner, yang kemudian bekerja di Naval 

Air Station Point Mugu tahun 1947.

Awal Agustus 1945, Kolonel Holger Toftoy, 

Kepala Divisi Roket di Litbang Armada Roket AS 

menawarkan satu tahun kontrak pada beberapa  ilmuwan 

ahli roket Jerman. Setelah Toftoy setuju mengevakuasi 

keluarga para ilmuwan, sekitar 127 ahli roket menerima 

tawaran itu . Bulan September 1945, kelompok 

pertama terdiri dari tujuh ahli roket tiba dari Jerman di 

Fort Strong AS : Wernher von Braun, Erich W.Neubert, 

Theodor A. Poppel, August Schulze, Eberhard Rees, 

Wilhelm Jungert dan Walter Schwidetzky. Pada 

Novemberm Desember, dan Februari kelompok-

kelompok ilmuwan ahli roket tiba di AS dan ditempatkan 

di Fort Bliss dan White Sand proving Ground sebagai 

“War Department Special Employees.”

Awal 1950, izin tinggal sebagai warga negara AS 

diberikan kepada beberapa  “Spesialis Paperclip” melalui 

konsulat AS, Ciudad Juarez. Beberapa dekade kemudian, 

kejahatan perang beberapa  ilmuwan itu  diungkap 

dan dituntut oleh pengadilan perang,Arthur Rudolph 

mengasingkan diri  tahun 1984 dan ditahan di Jerman. 

Gerorge Rickhey dibebaskan dari tuntutan, dan Hubertus 

Strughold terlibat percobaan terhadap manusia di kamp-

kamp Nazi.

Delapan puluh enam insinyur aeronautika 

dipindahkan ke Wright Field, dimana telah disimpan 

peralatan dan pesawat perang rampasan dari Nazi dalam 

Operasi Lusty.

The United States Army Signal Corps 

mempekerjakan 24 spesialis, termasuk ahlli jiwa Drs. 

Georg Goubau, Gunter Guttwein, George Hass, Horst 

Kedesdy, dan Kurt Levovec.; Ahli Kimia Fisik Prof. 

Rudolf Brill, Drs.Ernst Baars , dan Eberhard Both; Pakar 

Geofisika Dr.Helmut Weickmann; Ahli Optik Dr. Gerhard 

Schwesinger; dan insinyur elektronik Drs. Eduard Gerber, 

Negosiasi Rahasia.


   

Richard Guenther dan Hans Ziegler.

The United States  Bureau of  Mines 

mempekerjakan tujuh insinyur Jerman ahli bahan bakar 

sintetis di pusat riset kimia Fischer-Tropsch di Louisian, 

Missouri tahun 1946.

Tahun 1959, sembilan puluh empat Ilmuwan 

Paperclip berangkat ke AS termasuk Friedwardt 

Winterberg, Hans Dolezalek, dan Friedrich Wigand. 

Selama 1990, Operasi mengimigrasikan 1600 personil 

berikut "intellectual reparations", diambil AS dan Inggris 

beberapa  hak paten dan produksi industri senilai $10 

milyar

Special Mission V-2,  operasi khusus AS 

dipimpin Mayor William Bromley untuk memperbaiki 

bagian dan suku cadang roket V-2. Mayor James P. Hamill 

dengan bantuan 144th Motor Vehicle Assembly 

Company, mengatur pengiriman satu kereta penuh bagian 

dan suku cadang V-2 dari Nordhausen ke Erfurt (lihat : 

Operasi Blossom, Ilmuwan Broomstick, Proyek Hermes, 

Operasi Sandy dan Pushover).

Operasi Backfire  percobaan roket di wilayah 

Cuxheaven.

ECLIPSE  rencana yang tak terlaksana (1944) 

tentang operasi pasca perang di Eropa untuk 

menghancurkan misil V-1 dan V-2 yang ditemukan oleh 

unit Air Disarmament Wing.

Safehaven  Sub proyek dari ECLIPSE untuk 

mencegah peneliti Jeman melarikan diri keluar negeri 

(Jerman), misalnya ke Amerika Latin.

JCS Directive 1067/14 -  26 April 1946, perintah 

Kepala Staf Gabungan no 1067 dikeluarkan kepada 

Jenderal Eisenhower mengamankan dari kehancuran dan 

mengambil alih sepenuhnya catatan, rencana, buku, 

dokumen, artikel, file-file sains, plot industri dan data lain 

berasal dari organisasi Jerman yang terlibat dalam riset 

militer Nazi. Pejabat pendudukan AS memerintahkan 

setiap ilmuwan Jerman untuk ditangkap untuk keperluan 

intelijen, dan tidak diinterogasi mengenai kejahatan 

perang.

Operasi-operasi Khusus

B u l a n  S e p t e m b e r  1 9 4 5 ,  

kelompok pertama terdiri dari 

tujuh ahli roket tiba dari Jerman 

di Fort Strong AS : Wernher von 

Braun,  Erich W.Neubert ,  

Theodor A. Poppel, August 

Schulze ,  Eberhard  Rees ,  

Wilhelm Jungert dan Walter 

Schwidetzky.

Field Information Agency Technical (FIAT) -  

agensi angkatan bersenjata AS untuk memberikan 

“penghargaan material dalam mengembangkan sains dan 

peningkatan standar hidup di  AS dengan mengeksploitasi 

teknologi Jerman.” FIAT bubar tahun 1947 begitu 

Paperclip bergerak dalam skala besar.

DUSTBIN, (tandingan ASHCAN-Soviet)  

sebuah operasi bersama Amerika-Inggris, dibentuk di 

Paris, kemudian berpusat di kastil Kransberg pinggiran 

Frankfurt.

National Interest/Project 63,  “proyek untuk 

membantu mantan Nazi memperoleh pekerjaan di 

Lockheed, Martin Marietta, North American Aviation 

maupun kontraktor alat pertahanan lainnya dalam kurun 

waktu tertentu dimana insinyur Amerika di industri 

pertahanan sedang cuti/tidak didapati.”

Operasi ALsos, Operasi Big,  usaha AS untuk 

mengambil alih rahasia nuklir Jerman, peralatan maupun 

personilnya.

Operasi Lusty,  Usaha AS mencuri rahasai 

teknologi penerbangan Jerman, peralatan maupun 

personilnya.

Target Intelligence Committee (TICOM) , 

proyek untuk mengumpulkan ahli-ahli Jerman dalam 

kriptografi.

Operation Surgeoni,  operasi Inggris untuk 

menangkal keahlihan aeronautika Jerman jatuh ke tangan 

Soviet (USSR) dan justru mengeksploitasi ilmuwan eks 

Nazi dalam berbagai riset Inggris.

Wernher von Braun di salah satu statsiun roket NASA


   

Richard Guenther dan Hans Ziegler.

The United States  Bureau of  Mines 

mempekerjakan tujuh insinyur Jerman ahli bahan bakar 

sintetis di pusat riset kimia Fischer-Tropsch di Louisian, 

Missouri tahun 1946.

Tahun 1959, sembilan puluh empat Ilmuwan 

Paperclip berangkat ke AS termasuk Friedwardt 

Winterberg, Hans Dolezalek, dan Friedrich Wigand. 

Selama 1990, Operasi mengimigrasikan 1600 personil 

berikut "intellectual reparations", diambil AS dan Inggris 

beberapa  hak paten dan produksi industri senilai $10 

milyar

Special Mission V-2,  operasi khusus AS 

dipimpin Mayor William Bromley untuk memperbaiki 

bagian dan suku cadang roket V-2. Mayor James P. Hamill 

dengan bantuan 144th Motor Vehicle Assembly 

Company, mengatur pengiriman satu kereta penuh bagian 

dan suku cadang V-2 dari Nordhausen ke Erfurt (lihat : 

Operasi Blossom, Ilmuwan Broomstick, Proyek Hermes, 

Operasi Sandy dan Pushover).

Operasi Backfire  percobaan roket di wilayah 

Cuxheaven.

ECLIPSE  rencana yang tak terlaksana (1944) 

tentang operasi pasca perang di Eropa untuk 

menghancurkan misil V-1 dan V-2 yang ditemukan oleh 

unit Air Disarmament Wing.

Safehaven  Sub proyek dari ECLIPSE untuk 

mencegah peneliti Jeman melarikan diri keluar negeri 

(Jerman), misalnya ke Amerika Latin.

JCS Directive 1067/14 -  26 April 1946, perintah 

Kepala Staf Gabungan no 1067 dikeluarkan kepada 

Jenderal Eisenhower mengamankan dari kehancuran dan 

mengambil alih sepenuhnya catatan, rencana, buku, 

dokumen, artikel, file-file sains, plot industri dan data lain 

berasal dari organisasi Jerman yang terlibat dalam riset 

militer Nazi. Pejabat pendudukan AS memerintahkan 

setiap ilmuwan Jerman untuk ditangkap untuk keperluan 

intelijen, dan tidak diinterogasi mengenai kejahatan 

perang.

Operasi-operasi Khusus

B u l a n  S e p t e m b e r  1 9 4 5 ,  

kelompok pertama terdiri dari 

tujuh ahli roket tiba dari Jerman 

di Fort Strong AS : Wernher von 

Braun,  Erich W.Neubert ,  

Theodor A. Poppel, August 

Schulze ,  Eberhard  Rees ,  

Wilhelm Jungert dan Walter 

Schwidetzky.

Proyek luar angkasa Amerika ini tidak terlepas 

dari migrasinya ribuan ilmuwan NAZI ke Amerika 

selepas PD II dalam sebuah operasi yang disebut Proyek 

Paperclip. Dimana fihak sekutu, menyadari keunggulan 

teknologi tinggi Jerman saat itu, seperti roket supersonic, 

gas saraf, pesawat jet, rudal berpemandu, dan teknologi 

anti radar, adalah sebagian dari perkembangan teknologi 

yang dihasilkan di Jerman.

Sekutu pun saling berlomba menjadi fihak 

pertama yang mendapatkan rahasia riset dan teknologi 

Jerman. Amerika, Inggris, Soviet dan Perancis, bersaing 

dalam perburuan ilmuwan dan dokumen riset NAZI, 

termasuk saling menyembunyikan apa yang telah mereka 

dapatkan.

Pendaratan manusia pertama di bulan dalam 

operasi Apollo 11 adalah reaksi Amerika setelah 

mengetahui Soviet berhasil mendaratkan sputnik di Mars. 

Era perang dingin selalu menghasilkan perlombaan 

senjata, teknologi dan intrik politik. Dan Apollo 11 salah 

satunya.

Banyak publik Amerika dan dunia menyambut 

Neil Amstrong dan kawan-kawan layaknya pahlawan, 

karena berhasil “mendarat” dengan selamat di bulan. 

Namun banyak fihak meragukan hal itu. Diantaranya 

kejanggalan-kejanggalan visual yang ditunjukkan 

sebagai berikut :

Selama puluhan tahun rakyat di dunia 

meyakini peristiwa ini, dari generasi ke generasi. 

Bahkan di sekolah-sekolah di negara kita , dalam 

pelajaran sains selalu ada pembahasan bahwa 

Neil Amstrong-lah manusia pertama yang 

menjejakkan kakinya di bulan. Benarkah ?

1. Dimanakah bintang-bintang yang biasa terlihat dalam 

photo luar angkasa ? Bukankah seharusnya photo 

disamping ini memiliki latar belakang ribuan bintang, 

mengapa ?

2. Di luar angkasa, satu-satunya sumber cahaya hanyalah 

matahari. Jika benar disebabkan matahari, mengapa 

bayangan pada obyek-obyek disamping tidak parallel ?

3. Pada potongan film NASA ini, terlihat bahwa bendera 

nasional Amerika berkibar dengan kencang di bulan. 

Mungkinkah di ruang hampa, bendera dapat berkibar 

tanpa angin dan udara ?

Perhatikan garis kuning yang menunjukkan 

bayangan kapsul ruang angkasa tidak sama arah jatuhnya 

dengan bayangan dari dua buah batu. Ini berarti terdapat 

lebih dari satu sumber cahaya.

Perhatikan pula photo di bawah, tampak jelas 

bahwa bayangan kedua astronot berbeda ukuran dan arah 

jatuhnya. 


   

MITOS APOLLO 11

4. Disekitar permukaan bumi terdapat sabuk radiasi yang 

berbahaya (Van Allen belt), setiap pesawat ruang angkasa 

harus memiliki casing perlindungan dari radiasi yang 

membahayakan nyawa astronotnya. Apollo 11 tidak 

dilengkapi peralatan itu , secara teknis seharusnya 

para astronot sudah tewas atau setidaknya sakit parah 

dalam perjalanan ke bulan. Mengapa mereka masih bisa 

hidup ?

5. Di bawah ini adalah photo Buzz Aldrin yang (katanya) 

diambil oleh Amstrong. Dari photo itu , tampak 

posisi kamera setidaknya sedikit lebih tinggi dari dada, 

atau sejajar dengan wajah pemotret untuk mengambil 

gambar dengan ukuran itu .

Tetapi, setiap astronot memiliki kamera yang 

menempel permanen di seragam luar angkasanya, 

tepatnya pada bagian dada. Agak sulit memperkirakan 

bagaimana Amstrong mengambil gambar rekannya dari 

jarak cukup dekat dengan kamera dada harus diangkat 

angle viewnya.

Lebih parah lagi, pada kaca helm Buzz Aldrin di 

atas, apabila di zoom in, terdapat refleksi seorang juru 

photo. Perhatikan gambar di bawah. Apakah ia yang 

sebenarnya memotret Aldrin ?

Tetapi kemudian, photo Aldrin mengalami 

perbaikan, hingga yang ditampilkan ke public adalah 

seperti ini:

6. Berikut adalah moncong pembuang dari roket NASA 

yang mendarat di bulan. Terlihat tanah di bawahnya tidak 

meninggalkan bekas apa pun sbeagai akibat dari pancaran 

gas roket.


   

7. Salah satu keanehan lainnya adalah terdapat beberapa 

garis rambut bersilangan yang mengindikasikan bahwa 

photo-photo maupun film Apollo 11 hasil penggabungan 

satu gambar dengan gambar lain.

Fihak-fihak yang Terlibat

Adalah Jendral Groves yang bertugas sebagai 

Commanding Officer proyek Apollo 11. Jendral yang 

tidak suka memberi derma pada orang miskin ini adalah 

legenda Pentagon. Dialah yang merintis pembangunan 

Pentagon pada 11 September 1941 - tanggal yang sama 

dengan tragedi WTC.

Sebagai bagian dari Proyek Manhattan, 

pembuatan video pendaratan manusia di bulan tentu  

dilakukan sangat rahasia, termasuk orang-orang yang 

bekerja di dalamnya. Mulai dari pembuat model, juru 

photo, editor video dan lain-lain. Namun yang pasti, missi 

Apollo 11 ini atas restu Pentagon.

        


   

 

Jendral Groves (1896-1970). 

 

Pentagon di Washingotn  

dibangun Jendral Groves. 

Ekspresi bahagia para pejabat missi Apollo 11 setelah 

berhasil “mendaratkan” Neil Amstrong dan kawan-kawan 

pada 16 Juli 1969. Dari kiri :  Charles W. Matthews, 

deputy associate administrator for Manned Space Flight; 

Wernhe