Home » kematian menurut islam 11 » kematian menurut islam 11
Rabu, 13 September 2023
juga mencap Mu'azd, yang kematiannya menggoncaltgkan 'Arsy
Anah Yang Maha Penyayang, dan Ubai ibn Ka'ab yang dikhususkan karena
ia umat yang paling qari. 'lmran ibn Hushain juga mencap dengan besi panas
dan kakinya dipotong oleh 'Urwah ibn az-Zubair.
Jadi siapa yang mengatakan bahwa mereka tidak pantas masuk
golongan orang-orang yang tujuh puluh ribu, maka jelas sekali ucapannya
tidak benar.
Keutamaan Sabar terhadap Kemiskinan dan Kerendahan
Ibn Rawah meriwayatkan dari as-Salafi dari Abu Hurairah, Rasulullah
saw bersabda. "Tiga golongan yang masuk surga tanpa dihisab adalah: Lakilaki yang mencuci pakaiannya dan ia tidak mempunyai gantinya, dan lakilaki yang tidak punya dua tungku masakan, laki-laki yang diundang minum
sedangkan pengundang tidak mengatakan kepadanya mana yang ia
inginkan."
Ibn Mas'ud berkata "Orang yang menggali sumur di tanah kosong
dengan keimanan dan pengharapan pahala akan masuk surga tanpa dihisab."
Diriwayatkan dari Abu Nu'aim dari 'Ali ibn al-Husain ra, ia berkata.
"Pada hari kiamat berserulah sang penyeru, "Siapa diantara kalian yang
mempunyai keutamaan?" Sekelompok orang lalu menjawab. Dikatakan
kepada mereka. "Masuk kalian ke surga." Lalu Malaikat menemui mereka
dan bertanya, "Ke mana kalian?" Mereka menjawab, "Ke surga." Malaikat
bertanya, "sebelum dihisab?" Mereka menjawab' "Benar." Malaikat
bertanya, "siapakah kalian?" Jawab mereka, "Kami orang yang utama."
Malaikat bertanya, "Apakah keutamaan kalian?" Mereka menjawab, "Jika
kami dibodohi maka kami berlapang hati, jika kami dianiaya maka kami
bersabar, dan jika kami disakiti maka kami memaafkan." Dikatakan kepada
mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga, sebagai balasan nikmat bagi
orang-orang yang beramal shalih."
Kemudian seorang penyeru memanggil orang-orang yang sabar, dan
berdirilah segolongan manusia yang jumlahnya sedikit. Dikatakan kepada
mereka, "Masuk kalian ke surga." Lalu Malaikat menjumpai mereka dan
bertanya seperti peristiwa sebelumnya. Mereka menjawab, "Kami orangorang yang sabar." Malaikat bertanya, "Apakah kesabaran kalian?" Mereka
menjawab, "Kami bersabar dalam ketaatan kepada Allah dan kami sabar
dalam meninggalkan perbuatan maksiat kepada Allah."' Malaikat berkata,
"Masuk kalian ke surga, sebagai balasan nikmat bagi orang-orang yang
beramal shalih.'
Kemudian sang penyeru berseru memanggil orang-orang yang dekat
kepada Allah, maka berdiri segolongan manusia yang jumlahnya sedikit.
Dikatakan kepada mereka, "Masuk kalian ke dalam surga." Malaikat
mengajukan pertanyaan, "Bagaimana kalian mendekati Allah?" Mereka
menjawab, "Kami saling mengunjungi karena Allah, kami duduk karena
Allah, dan kami saling bertukar karena Allah SWT." Malaikat berkata,
"Masuk kalian ke surga."'
Diriwayatkan dari hadits Anas, ia berkata, "Rasulullah saw bersabda,
'Jika Allah telah mengumpulkan orang-orang terdahulu dengan orang-orang
yang kemudian di suatu tempat yang tinggi, maka menyerulalr seorang
penyeru dari bawah pertengahan 'Arsy, "Di manakah orang-orang yang
mengenal Allah (uhlul nu'rifah)? Dimanakah orang-orang yang baik (a/-
ntuhsinun)?" Mereka lalu bangkit sampai berdiri di hadapan Allah. Allah
bertanya, "siapakah kalian?" Salah satu dari mereka menjawab, "Kalni
orang-orang yang mengenal Engkau dengan apa yang telah Engkau
perkenalkan pada kami, dan Engkau semata-mata menjadikan kami untuk
itu." Kemudian Allah SWT berfirman, "Kalian benar. Dengan jalan yang
telah kalian tempuh, masuklah ke surga dengan rahmatku."
Kemudian Rasulullah saw tersenyum dan bersabda, "Mereka
bergembira karena Allah menyelamatkan mereka dari kesusahan pada hari
kiamat'."
Abu Nu'aim berkata, "Riwayat hadits ini diridhai jika tidak ada alHarits ibn Manshur (penulis yang banyak sifat ragunya)."
Ibn al-Mubarak meriwayatkan dari Ibn 'Abbas, ia berkata:
Pada hari kalimat menyerulah seorang penyeru, "Pada hari ini kalian
akan mengetahui orang-orang yang memiliki kemuliaan. Berdirilah orang
yang memuji Allah dalam segala keadaan." Maka mereka berdiri dan
dibebaskan masuk surga." Kemudian di seru untuk kedua kalinya, "Pada hari
ini kalian akan mengetahui orang-orang yang mulia (yang tersebut dalam
finnan Allah SWT: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang
mereka berdoa kepada Tuhannya dengan raso takut don harup, dan mereka
menaJkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS.
as-Sajdah: 16) Mereka berdiri dan dibebaskan masuk surga. Kemudian
diseru untuk ketiga kalinya, "Pada hari ini kalian akan mengetahui orangorang yang mulia yang mereka itu: ...yang tidak dilalaikan oleh perniagaan
dan tidak [pulal oleh jual beli dari mengingati Allah.... (QS. an-Nur: 37)
Maka mereka dibebaskan masuk surga.
Diriwayatkan bahwa pada hari kiamat menyerulah sang penyeru, "Di
mana hamba-hamba-Ku yang menaati-Ku dan memelihara janji-Ku,
sedangkan mereka tidak pernah bertemu dengan-Ku?" Mereka lalu berdiri
dengan wajah seperti bulan purnama atau seperti bintang yang berkilauan
dengan menaiki tunggangan kemuliaan dari cahaya yang talinya dari yaqut
merah yang menerbangkan mereka di atas kepala-kepala lautan manusia,sehingga mereka sampai di hadapan 'Arsy. Allah berfirman kepada mereka"
"Kesejalrteraan bagi hantba-hamba-Ku yang menaati-Ku dan menjaga janji
sedangkan mereka tidak perrrah bertemu dengan-Ku. Aku memuliakan
kalian, mencintai kalian, dan memilih kalian. Pergi dan masuklah ke surga
tanpa hisab. Pada hari ini tidak ada kekhawatiran dan kesedihan bagi kalian."
Lalu mereka melintasi shirat seperti buraq yang melesat, lalu dibukakan
pintu surga untuk mereka. Sementara itu manusia lain sedang berdiri di
padang Mahsyar. Mereka saling berkata. "Wahai kaum. kamu anak fulan'
anak fulan." Ketika itu dikatakan kepada mereka oleh penyeru:
Sesunggyhnya penghuni surga pada hari ini bersenang-senang dalant
kesibukan mereka. (QS. Yasin: 55)
Al-Mayanisyi al-Qursyi Umar ibn Hafash dari hadits Anas ibn Malik
dari Nabi saw, Beliau bersabda, "Pada hari kiamat datang para periwayat
hadits yang memegang tempat tinta. Lalu Allah memerintahkan Jibril umtuk
mendatangi dan bertanya kepada mereka. Lalu Jibril mendatangi mereka dan
menanyai mereka maka mereka menjawab, "Kami periwayat hadits-" Allah
SWT kemudian berfirman kepada mereka, "Masuk kalian ke surga, karena
yang kalian lakukan sampai kepada Nabi saw.
Diriwayatkan dari lbn Umar dari Nabi saw, bahwa Beliau bersaMa,
"Pada hari kiamat diletakkan mimbar dari cahaya yang di atasnya ada kubah
dari mutiara, kemudian sang penyeru berseru, "Di manakah para ahli fiqih?
Di mana para imam? Di mana para muadzin? Duduklah di atas ini. Tidak
ada katakutan dan kesedihan bagi kalian pada hari ini sampai Allah
menyelesaikan perhitungan antara Dia dengan para hamba."'
Yazib ibn Harun meriwayatkan dari Adwad ibn Abu Hannad dari asySya'bi dari Abu Laila dari Abu Ayub al-Anshari ra, ia berkata: Rasulullah
saw berkata, "Satu persoalan yang dipelajari seorang Mukmin lebih baik
baginya daripada beribadah setahun. dan kecerdasan yang baik adalah orang
yang memerdekakan budaknya dari keturunan Ismail. Orang yang menuntut
ilmu, wanita yang taat kepada suaminya dan anak yang menyantuni kedua
orang tuanya akan masuk surga tanpa dihisab." Hadits ini dinukilkan dari
kitab az-Ziydaat ba'd al-Arba'in oleh Ismail ibn 'AMul Ghafir
rahimahullah, ia berkata "Yahya meriwayatkan kepada kami dari al-Hissi
ibn'Ali dari Yazid ibn Harun."
Abu Nu'aim meriwayatkan dari Qatadah dari Anas dari Nabi saw,
Beliau bersabda, *Allah menjanjikanku memasukkan seratus ribu umatku ke
surga." Abu Bakar berkata, "Berilah tambahan pada kami?" Beliau
menjawab, "Begini." Sulaiman ibn Harb -periwayat hadits inimengisyaratkan dengan tangannya. Abu Bakar bertanya, "Apakah ada
tambahannya?" Umar ra berkata, "Allah sanggup memasukkan manusia ke surga dengan hanya satu genggam." Lalu Rasulullah saw
apa yang dikatakan Umar."
lni adalah hadits gharib Qatadah yang diriwayatkan
Abu Hilal (yang benrama Muhammad ibn Salim
meriwayatkannya dari Qatadah.
bersabda, "Benar
dari Anas. Hanya
ar-Rasibi) yang
Keterangan hadits tersebut jangan membimbangkan kita. Sabda
Rasulullah (dalam Shahih Muslim) yang sebagai pemberitahuan dari Allah
sebagaimana disebutkan "maka Allah menggenggam dengan satu
genggaman dari api neraka" tntuktajsim atau menyerupakan Khaliq dengan
makhluk (antromorfi.s). Pengertian inijuga terdapat dalam sabda Rasulullah,
"Dia membentangkan langit dengan tangan kanan-Nya."
Sebenarnya maksud "genggaman" pada hadits tersebut adalah: Allah
mengeluarkan banyak sekali manusia dari neraka (tak terhitung jumlahnya).
Mereka masuk tanpa dihitung (uga tidak dibawah penghitungan), lalu
dikeluarkan dengan satu dorongan tanpa pertolongan seorangpun, dan tanpa
urutan pengeluaran, tetapi sebagaimana seseorang menggenggam sesuatu
dengan sekali genggam yang diartikan dengan segenggam.
Penghuni Surga yang Paling Banyak adalah Umat Nabi Muhammad
Muslim meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, ia mengatakan bahwa
Rasulullah saw bersabda: Allah SWT berfirman. "Wahai Adam." Adam
menjawab, "Aku datang dan kebaikan di tangan Engkau." Allah SWT
berfirman, "Keluarkan utusan neraka yang merupakan keturunanmu." Adam
bertanya, "Bagaimanakah utusan itu?" Allah SWT berfirman, "Setiap seribu
mereka berjumlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan." Ketika itu anak
kecil beruban, wanita yang sedang hamil melahirkan kandungannya, dan
manusia terlihat mabuk (karena azab Allah sangat pedih) padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk. Hal itu sangat berat bagi mereka." Mereka bertanya,
"Wahai Rasulullah, apakah orang itu dari kami?" Rasulullah saw bersabda,
"Bergembiralah, karena dari YaJuj dan MaJuj ada seribu. sedangkan dari
kalian ada satu." Kemudian Rasulullah saw bersabda, "Demi Zat yang
menggenggam jiwaku, aku benar-benar berharap kalian menjadi seperempat
penghuni surga." Kami lalu memuji Allah dan bertakbir. Rasulullah saw
kemudian bersabda, "Demi Zatyang menggenggam jiwaku, aku benar-benar
berharap bahwa kalian menjadi sepertiga penghuni surga." Kami lalu
memuji Allah dan bertakbir. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Demi Zatyang
menggenggam jiwaku, aku benar-benar berharap kalian menjadi setengah
penghuni surga. Perumpamaan kalian di antara umat-umat itu seperti bulu
putih pada kulit lembu jantan yang berwarna hitam, atau seperti bintik pada
lengan keledai (HR. al-Bukhari)Diriwayatkan dari Nabi saw, Beliau bersabda, "Pada hari kialltat
rnanusia terdiri dari seratus clua puluh baris yang tnasing-masing palr.iarrgnya
empat puluh ribu tahun per.ialanart datt lebarnya dua ptrltrh ribtr taltun
perjalanan." Ditanyakan kepada Beliau, "wahai Rasulullah, berapa .iumlalr
orang Mukmin?" Beliau menjawab. "Tiga baris." Ditanyakan lagi. "oratlgorang rnusyrik?" Beliau nteniarvab. "seratus tuiuh belas baris." Ditanyakan
lagi,l'Berapakah perbandingan barisan orartg Mukmin dengan orang kafir'/"
geliau menjawab. "Orang-orang Mukmin seperti bulu putih pada kulit
lembu jantan hitam."
Riwayat ini disebutkan oleh al-Qutbi dalarn 'Uvun ul-Akhbur. yang
merrrpakan hadits yang sangat ghurih. karena berbeda dengan barisan orattg
Mukmin yang clisebutkan dalant beberapa hadits.
Abu Bakar ibn Abu Syaibah meriwayatkan dari lbn Numair dari Musa
al-Juharri dari asy-Sya'bi. ia berkata: Aku tttendengar Rasttlullah saw
bersabda, "Apakalr kalian senang menjadi setengah penglruni surga?"
Mereka ntenjarvab, "Atlah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullalr
beftanya, "Apakalr kalian sellang menjadi sepertiga penghuni surga?"
Mereka nreniawab, "Allatr dan Rasul-Nya lebih ntengetahui." RasLrlullah
sarv bersabda, "Pada hari kiamat umatku adalah sepeftiga penghuni surga.
Pada hari kiamat uuratku delapan ptrltrh baris dari seratus dua puluh baris."
Hadits ini diriwayatkan secara murfil' dari 'Abdullah ibn Mas'ud. dan di
dalamnya terdapat sabda Rasulullah saw, "Peng,huti surga padct hari kiunrut
seralus dua puluh, sedangkan kalitm delapan puluh boris." Dalam sanadnya
at-Harts ibn Hudhairah statusnya lemah. Muslim melemahkan (dalarn
bukunya).
Ibn Majah dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Buraidah ibn Hushaib,
ia ntengatakau bahwa Rasulullah saw bersabda, "Penghuni surga berjumlah
seratus dua puluh baris: delaparl puluh baris dari umat ini (umat Islam). dan
ernpat puluh baris dari umat lainnya." Abu'lsa rlrengatakan bahwa hadits
tersebut hasan gharib.
Disebutkan dalam hadits 'Abdullah ibn Umar "keluarkanlah utusan
neraka" ketika perintah ini disampaikan kepada Adarn. Ia dan malaikat
diperintahkart mengetuarkan dan mernbedakatt penghuni surga dengan
penghuni neraka, wulluuhu a'lum.
Pertanyaan sahabat ritlhv,anulluuhi 'aluihim "apakah orang itr"r dari
kami?" maksud nrereka adalah orang yatlg tidak masuk neraka itu, sebagai
kecemasart yang timbul. Lalu Rasulullah saw bersabda "Dari kalangan
YaJuj dan Ma'juj berjumlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang,
dan satu orang dari kalian." Jadi terdapat lafazh yang menggembirakan. dan
penje lasan bahwa yang seribu masuk neraka kecuali umat Muhammad' dan
umat yang satu ini berada dalam surga. Jika demikian, jumlah umat Nab Muhammad saw mendominasi, karena mereka atau kebanyakan mereka
menjadi penghuni surga, karena tidak ada kalangan Yaju.i dan Majuj yang
mati sebelum melihat seribu mata muncul dihadapannya karena kerasuya,
sebagaimana dijelaskan pada bagian akhir kitab ini, insya Allah, wallaulru
u'lam.
Pintu-pintu Neraka Jahannam, Bcsar, dan Nama-namanya
Dalam Al-Qur'an Allah menyebutkan dan menggambarkan tentang
neraka melalui lisan Nabi Muhammad saw.
Allah SWT berfirman: Sekoli-koli tidak dupat. Sesungguhnya neraka
ilu adalah upi yung bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala -$)qwa-.
(QS. al-Ma'arij: l5-16) asy-Syawa adalah bentuk jamak kata syeu,at, yaitu
kulit kepala.
Allah SWT berfirman: Talrulcah kamu apa fnerukal Saqur itu? Saclar
ittr ticlak meninglialkun don tidak membiarkun. [Nerakt SaqctrJ aclalah
pe m b akar kul i t m anusra. (QS. al-M udatsts ir: 27 -29) M aks ud nya. menyeran g
dan merubah. Dikatakan, matahari menyerang bermaksud merubah kulitnya.
Don lahuknh komu, opakoh neroka Haniyah itu? [Yaitu] api yang
songat panas. (QS- alQaari'ah: l0-l l)
...Sesunggyhwa dia benar-benar okan dilemparkan ke dalam
Huthamah. (QS- al-Humazah: 4) Maksudnya dilemparkan ke dalam neraka.
Dcm tahukrh kamu opakah neruka Huthamah ita? (QS. al-Humazah:
s)
Ibn al-Mubarak menyebutkan dari Khalid ibn Abu 'lmran dengan
sanadnya kepada Nabi sw, Beliau bersaMa, "Api neraka memakan
penghuninya. Jika sudah sampai ke hati mereka maka ia berhenti membakar,
kemudian mercka kembali seperti semula lalu api neraka kembali
membakar sampai ke hati mereka, dan ia berhenti lagi, begitu selamanya.
Itulah makna firman Allah SWTyang berbunyi:
Api Allah ymg membokar. (QS. al-Humazah:6) : Dan apabilo neraka
Jahim dinvalakon. (QS. at-Takwir: l2) : ...dan mereka okan mctsuk kedalam
api yang menyala-nvala [nerakaJ. (QS. an-Nisa': l0) : ...dan kami sediakan
hagi mereka siksa neruka yang menyola-nyala. (QS. al-Mulk: 5) : Dan
or(mg-orong kufr bagi mereka neraka Jahannam. (QS. Fathir: 36) ;
Sestmgguhnya orong-or(mg munofik itu [ditempatkanJ pada tingkatan yang
paling bawah dari neraka.... (QS. an-Nisa': 145)
Berkaitan dengan ayat ini, maka dijelaskan bahwa orang kafir, orang
yang tunduk kepada thagut. orang yang durhaka. dan orang yang mengesakan Allah namun melakukan kemaksiatan benar-benar dihalau ke
neraka karena perbuatan mereka.
...dan pelihuralah dirintu dari api neraka .vang buhan bukarnyu
acloluh manusicr dan balu, yang disediaktn bagi orang-or(mg .yang kuJir.
(QS. al-Baqarah:24)
Sesungg;uhnya orang'orang yang memakan harta anak yefiim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelatt upi sepenuh perutnya dan nrcrekq
akan nrusuk kedalam api yang nrcnyala-nyalu [nerukal - (QS- an-N isa' : I 0)
...Demikianlah Allah mempertakuti humba-hamba-Nva dengan azah
ilz.... (QS. az-Zumaar: l6')
Banyak sekali ayat lain yang menerangkan tentang hal ini, wullaahu
a'lam.
Keadaan Malaikat ketika Neraka Selesai Diciptakan
Ibn al-Mubarak menyebutkan dari Mu'ammar dari Muhammad ibn alMunkadir, ia berkata, "Ketika neraka selesai diciptakan, para nralaikat
terkejut sehingga hati mereka berguncang. Setelah Allah menciptakan
Adam, mereka menjadi tenang dan keterkejutan mereka hilang."
Maimun ibn Mihran mengatakan bahw4 ketika Allah menciptakan
Jahannam ia mengeluarkan satu tarikan nafas panjang. Semua malaikat yang
berada di tujuh lapis langit sujud kepada Allah. Kemudian Allah Jalla
Jalaaluh berfirman, "Angkatlah kepala kalian supaya kalian tahu bahwa Aku
menciptakan kalian untuk menaati dan beribadah kepada-Ku, dan Aku
ciptakan neraka Jahannam untuk makhluk-makhluk-Ku yang ingkar kepadaKu." Malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, kami tidak akan merasa
tenteram sebelum kami melihat penghuninya." Lalu Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya mereka orang-or(mg yong berhati-hati karena takut akan
[azabJ Tuhan nrcreka. (QS. al-Mu'minun: 57)
Api adalah azab Allah, maka tidak pantas bagi siapapun untuk
menggunakannya dalam menyiksa atau menghukum sesama makhluk,
sebagaimana dikatakan, "Kalian jangan mengazab dengan azab Allah."
wallaahu a'lam.
Menangis dan Takut ketika Mengingat Neraka
Ibn Wahab meriwayatkan dari Zaid ibn Aslam, ia berkata. "Jibril
mendatangi Nabi saw bersama Malaikat Israfil. Keduanya memberi salam
kepada Nabi saw. Ketika itu mata Malaikat Israfil pecah dan warnanya
berubah, maka Nabi saw bertanya, "Wahai Jibril, mengapa kulihat mata Malaikat Israfil pecah dan warnanya berubah?" Jibril menjawab, "la baru
saja memasuki neraka Jahanam dan melihat sekilas cahayanya. ltulah sebab
matanya pecalr."'
lbn al-Mubarak meriwayatkan dari Muhammad ibn Mutharrif dari
orang yang terpercaya (t.siqah), bahwa seorang pemuda Anshar takut
mengingat neraka. Ia menangis ketika disebutkan tentang neraka, sehingga ia
menyendiri di rumah saja. Hal itu disampaikan kepada Nabi saw, maka
Beliau mengunjungi pemuda itu di rumahnya. Ketika Nabi saw sampai,
pemuda itu memeluk Beliau hingga ia meninggal. Rasulullah saw bersabda,
"selenggarakanlah saudaramu, karena ketakutan dari neraka ntemutuskan
hatinya."
Diriwayatkan bahwa Nabi 'lsa as melewati ernpat ribu wanita yang
warna rambut mereka menjadi beruban seperti bulu domba. Nabi 'lsa as
bertanya kepada mereka, "Apakah yang menyebabkan kalian berubah
warna?" Mereka menjawab. "Wahai Putra Maryam, mengingat neraka
merubah warna kami, karena orang yang memasuki neraka tidak akan
merasakan dingin dan mendapat minum." Riwayat ini disebutkan oleh alKharaithi dalam kitab al-Qubur.
Diriwayatkan, balrwa ketika mendengar firman Allah SWT yang
berbunyi : Dcrn se s un gguhnya neraka Jahunn am itu benar-benor t empat yang
telah diancamkan kepada mereka [pengikut-pengikut setanJ semuanya. (QS.
al-Hijr: 43) Salman al-Farisi lari selama tiga hari kehilangan akal karena
perasaan takut. la mendatangi Nabi saw dan bertanya, "Wahai Rasulullah,
ayat ini telah diturunkan Allah. Jadi demi Zatyang telah mengutus engkau
dengan haq sebagai nabi, hatiku telah putus." Lalu Allah menurunkan
firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang bertala,va itu berada dalam
surga [taman-taman] dan [di dekatJ nruta air-ntata air fyang mengalirJ.
(QS. al-Hijr: 45) Diriwayatkan oleh ats-Tsa'labi dan yang lain.
Memohon Surga dan lVlemohon Keselamatan dari Neraka
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas ibn Malik, ia mengatakan bahwa
Rasulullah saw bersabda: Siapa yang memohon surga kepada Allah tiga kali,
maka surga berkata, "Ya Allah, masukkan ia ke surga." Siapa yang
memohon keselamatan dari neraka tiga kali, maka neraka berkata, "Ya
Allah, selamatkan ia dari neraka."
Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri atau dari lbn
Hajirah al-Akbar dari Abu Hurairah, bahwa salah seorang dari mereka
berdua meriwayatkan dari Nabi saw, Beliau bersabda, "Apabila cuaca panas
maka Allah mengarahkan pendengaran-Nya dan penglihatan-Nya pada
penduduk langit dan bumi. Jika seorang hamba berkata. "Tiada Tuhan melainkan Allah. alangkah panasnya hari ini. Ya Allah, selamatkan aku dari
panasnya neraka Jahannam." Maka Allah SWT berfirman kepada Jalrannam.
..Seorang hamba-Ku memohon keselamatan kepadaku dari engkau, lnaka
Aku mempersaksikan kepadamu bahwa Aku akan menyelamatkannya." Jika
cuaca sangat dingin, maka Allah mengarahkan pendengaran-Nya dan
penglihatan-Nya pada penduduk langit dan penduduk bumi. Jika seorang
hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah, alangkah dinginnya hari ini. Ya
Allah, selamatkan aku dari Zamharir Jahannam yang bersangatan." Allah
SWT berfirman kepada Jahannam. "seorang hamba-Ku memohon kepadaku
agar diselantatkan dari Zamharirmu. maka Aku mempersaksikan kepadamu
bahwa Aku akan menyelamatkannya." Mereka bertanya, "Apakah zamharrr
Jahannam itu?" Rasulullah saw bersabda, "sebuah sumur yang dalam. jika
orang kafir dimasukkan ke dalamnya maka tubuhnya terpisah-pisah karena
sangat dingin."'
Amalan yang Mendekatkan ke Surga dan Menjauhkan dari Neraka
Dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw ditegaskan bahwa amal
shalih dan ikhlas yang disertai keimanan akan mendekatkan kita ke surga
dan menjauhkan dari neraka.
Dalam beberapa hadits disebutkan amalan-amalan yang dapat
dilakukan, di antaranya:
l. Diriwayatakan dari Abu Sa'id al-Khudri, ia mengatakan bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seorang hamba berpuasa satu hari
dijalan Allah kecuali Allah menjauhkan mukanya dari neraka selama
tujuh puluh tahun." (HR. an-Nasai)
2. Diriwayatakan dari Abu Hurairah dari Nabi saw, Beliau bersabda,
"Siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, misalnya Allah
menyelamatkan mukanya dari neraka selama tujuh puluh tahun."
Abu 'lsa at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Umamah dari Nabi saw.
Beliau bersabda, "Siapa yang berpuasa satu hari dijalan Allah, maka
Allah akan menjadikan antara ia dan neraka jurang sejauh timur dan
barat." la juga meriwayatkan dengan lafaz"antara langit dan bumi." Ia
mengatakan bahwa hadits tersebut gharib dari hadits Abu Umamah'
3. Ath-Thabrani meriwayatkan dari 'Abdullah ibn Umar, ia mengatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang memberi makan
saudaranya sampai kenyang dan memberinya minum sampai puas,
maka Allah menjauhkannya dari neraka dengan tujuh jurang yang
jarak tiap jurang seratus tahun perjalanan."
4.
5.
Dalam kitab Abu Daud dari Anas ibn Malik, ia mengatakan bahwa
Rasulutlah saw bersabda, "Siapa yang berwudhu, Ialu ia
membaguskan wudhunya itu dan mengunjungi saudaranya yang
Muslim, maka ia dijauhkan dari neraka Jahanam sejarak tujuh puluh
tahun."'
Dalam kitab a.lft-Sftahihain dari 'Adi ibn Hatim, ia berkata' "Aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Siapa di antara kalian sanggup
membuat dinding dari api neraka meskipun hanya dengan sebutir
kurma, maka lakukanlah."'Ini adalah lafaz dari Muslim.
Neraka yang Paling Bawah adalah Jahannam
Allah SWT berfirman: Sesunggiuhnya orang'orfitg munafik itu
[ditempalkanJ puda tingkatan yong paling bqv'ah dari neraka.... (QS. anNisa':145)
Neraka terdiri dari tujuh lapis. Dikatakan dengan lapis dan bukan
derajat, karena orang Arab biasa menyebut setiap yang di bawah adalah lapis
dan apa yang di atas adalah derajat. Jadi dikatakan bahwa surga mempunyai
derajat dan neraka mempunyai lapis.
Orang-orang munafik berada pada lapisan neraka paling bawah, yaitu
Hawiyah. Ini disebabkan karena bersangatannya kekufuran mereka,
perbuatan mereka yang melampaui batas, dan perbuatan mereka menyakiti
orang-orang yang beriman.
Ibn Wahab meriwayatkan dari Ibn Yazid dari Ka'ab al-Ahbar, ia
berkata, "Dalam neraka itu ada suatu sumur yang tidak dibuka sesudah
ditutup. Tidak ada yang datang ke neraka Jahannam sejak Allah
menciptakannya kecuali memohon perlindungan kepada Allah dari
keburukan sumur yang menakutkan itu. Jika sumur itu dibuka. maka di
dalamnya ada azab Allah yang membuat semua makhluk tidak sanggup
memikul dan sabar terhadapnya. Itulah lapisan neraka yang paling bawah."
Ibn al-Mubarak mengatakan bahwa Salamah ibn Kuhail dari
Khaitsamah dari lbn Mas'ud, berkata tentang firman Allah SWT:
Sesungguhnya orang-orang munafik ilu [ditempatkanJ pada tingkatan yang
paling bowah dori neraka.... (QS. an-Nisa': 145) adalah semacam kotakkotak dari besi yang mengurung mereka di dasar neraka.
Ibrahim ibn Harun al-Ghanawi berkata: Aku mendengar Hatthan ibn
'Abdullah ar-Raqasyi berkata: Aku mendengar'Ali berkata, "Apakah kalian
mengetahui bentuk pintu neraka?" Mereka menjawab, "Apakah seperti
bentuk pintu kita?"Ali berkata, "Tidak, tetapi saling berdempetan seperti
ini. Para ulama mengatakan bahwa lapisan neraka Jahanam paling atas
khusus untuk pelaku kemaksiatan dari umat Muhammad saw yang tidak
berpenghuni, lalu angin menutup pintunya. Setanjutnya neraki uzn*a,
Huthamah. as-Sa'ir, Saqar. al-Jahim, dan ar-Hawiyah. Lapisan dikatakan juga dengan tingkatan, sebagaimana firman Ailah swr: Dan bagi masingmysinq mereka deraiat menurut apa vang telah mereka kerjakan.... (eS. alAhqafi 19)
Nama-nama dan tingkatan itu disebutkan dalam kitab az-Zahid dan arRaqaiq, tetapi nama-nama penghuninya dari kalangan orang beragama
menurut urutannya tidak terdapat dalam atsar yang shuhih.
Adh-Dhahhak berkata, "pada lapisan pating atas adalah umat
Muhammad, lapisan kedua umat Nashrani, rapisan ketiga umat yahudi,
lapisan keempat umat ash-Shabiun{8. rapisan kelima kaum Majusiae, lapisan
keenam orang-orang musyrik Arab, lapisan ketujuh orang-orang munafik."
Mu'azd ibn Jabal menyebutkan tentang para utama yang jahat yaitu,
orang yang apabila memberi pelajaran maka ia mencaci maki dan
memandang rendah. orang ini berada pada lapisan neraka yang pertama.
Ulama yang menggunakan ilmunya untuk mengikuti penguasa berada di
lapisan kedua. Ulama yang menyimpan ilmunya berada di lapisan ketiga.
ulama yang memilih-milih ilmu dan perkataan menurut manusia (tan-pa
melihat kedudukan 1a1u1ia yang paling bawah) berada di lapisan keempat.
Ulama yang mempelajari ucapan orang-orang yahudi dan Nashrani untuk
memperbanyak perkataan mereka berada di lapisan neraka yang kelima. Ulama yang mengumumkan dirinya untuk memberi rat*a dengan
mengatakan kepada ,manusia, "Bertanyalah kepadaku," rnaka orang itu ditulis oleh Allah sebagai orang yang melampaui batas, sedangkan lllatr tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas, sehingga berada di
lapisan keenam. Ulama yang menjadikan irmunya untuk keiv]bawaan dan
supaya dikatakan sebagai orang yang pandai berada di lapisan ketujuh.
Menurut kami, penggambaran Mu'adz bukan hanya menurut
pendapatnya, tetapi merupakan ketetapan dari Nabi saw. Nama-nama
tersebut adalah nama neraka secara umum, seperti Jahannam. Saqar,
Lazhzha. dan Samum, yang merupakan simbol, bukan nama pintu.
Hal penting untuk diketahui, bahwa nama neraka secara khusus tidak
terdapat dalam sunnah yangshahih Finnan Allah SWT: ...dan memelihara kami duri azub neruka
Samuwn. (QS. ath-Thur:27) Yang dimaksud dengan neraka Samum adalah
neraka secara umum.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari neraka.
Neraka Dinyalakan Setiap Hari dan Pintunya Terbuka, kecuali Hari
Jum'at
Abu Nu'aim meriwayatkan dari Sulaiman ibn Ahmad dari Makhul dari
'Abdullah ibn 'Amru, bahwa Nabi saw bersabda, "Neraka Jahannam
dinyalakan setiap hari dan pintunya terbuka, kecuali pada hari Jum'at. Pada
hari Jum'at ia tidak dinyalakan dan tidak dibuka pintunya." (Hadits gharib
dari 'Abdullah dan Mahkul yang tidak kami tuliskan kecuali dari lradits anNu'man)
Ini berarti bahwa pemberian ganjaran adalah pada hari Jum'at ketika
waktu Zhuhur, bukan pada hari lain, wallaahu a'lam.
Tentang Surah al-Hijir Ayat 44
Firman Allah: Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap4iap pirttu
[telah ditetapkanJ untuk golongan yang tertentu dari ntereka. (QS. al-Hijr:
44) dan: ...Sehingga ketika mereka sompai ke neraka itu dibukakan
pintunya... (QS. az-Zum ar: 7 1)
Diriwayatkan dari Ibn Umar, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Neraka Jahannam mempunyai tujuh pintu, di antaranya untuk
orang yang menghunus pedangnya kepada umatku." Atau Beliau bersabda,
"Terhadap umat Muhammad saw." Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
'Abdullah at-Tirmidzi dan Abu 'lsa at-Tirmidzi.
Abu Musa berkata, "Hadits tersebut gharib, yang hanya kami ketahui
dari hadits Malik ibn Maghul."so
Ubai ibn Ka'ab berkata, 'Neraka Jahannam mempunyai tujuh pintu
yang sangat menakutkan dan sangat panas, serta baunya sangat busuk, untuk
mengurung orang-orang yang melakukan perbuatan dosa setelah
mengetahuinya."
Salam ath-Thawil meriwayatkan dari Abu Sufuan dari Anas ibn Malik
dari Nabi saw tentang firman Allah "ia mempunyai tujuh pintu" Beliau
bersabda, "Satu pintu untuk orang yang menyekutukan Allah, satu pintu untuk orang-orang yang ragu-ragu kepada Allah, satu pintu untuk orangorang yang lalai dari Allah. satu pintu untuk orang-orang yang
me,n"p"rturu-tkan syahwatnya. satu pintu untuk orang-orang yang kemarahan
,r"r"ku bersangatan dengan kemurkaan Allah, satu pintu untuk orang-orang
yang menentukan nasib mereka kepada diri mereka sendiri (tanpa ketentuan
iuriAltut",l, dan satu pintu untuk orang yang sombong kepada Allah." Ini
disebutkan oleh al-Hulaimi Abu 'Abdullah al-Hasan ibn al-Husain dalam
kitab Minhai acl-Din karangannya.
la berkata. "Jika hal ini benar, maka: orang-orang yang menyekutukan
Allah berada di lapis kedua; orang-orang yang ragu-ragu adalah orang-orang
yang tidak mengeiahui apakah mereka memptrnyai Tuhan atau tidak. atau
lirUung dengan syariat (datangnya dari Allah atau bukan): Orang yang
mempeiurutkan iyahwatnya adalah orang-oralg yang benar-benar
melalukan kemaksiatan karena ia mendustai utusan Allah, perintah dan
larangan-Nya; orang-orang yang kemarahannya melampaui batas dengan
kenruikaan Allah adalah orang-orang yang mengejek para nabi dan
menyerunya untuk menyiksa orang yang menasihatinya atau bermazhab
berblda d"rgun,.,yu: orang yang mengembalikan penentuan nasib mereka
sendiri adalah keberuntungan mereka sendiri tanpa pertolongan Allah
(mengingkari hari berbangkit dan hari perhitungan). Di antara mereka ada
yung-r"-ny"mbah apa saja dengan mengharap keuntungan dari Allah; dan
orang-orang yang sombong kepada Allah adalah orang yang tidak
memledulikun uputut mereka berada dalam kebenaran atau kebathilan'
Mer&a tidak memikirkan, tidak merenungkan, dan tidak mencari dalilnya'
Allah Maha Mengetahui maksud Rasulullah saw. jika hadits itu benar."
Bilal mengatakan bahwa Nabi saw shalat dalam mesjid Madinah
sendirian. Lalu lewatlah seorang wanita Badui. Tanpa sepengetahuan Beliau.
wanita itu ikut shalat di belakangnya. Rasulullah membaca ayat ini:
Jahannam itu mempunyai tuiuh pintu. Tiap-tiap pintu [telah ditetupkanJ
untuk golongon yqng tertentu dari mereka. (QS. al-Hijr: 44)
Wanita itu jatuh tersungkur dan pingsan. Rasulullah mendengar suara
sesuatu terjatuh, maka Beliau pergi dan kembali dengan membawa air dan
memercikkannya ke muka wanita itu sehingga ia sadar dan bangun. Nabi
bertanya. ..Apa yang terjadi denganmu?" Wanita itu berkata, "Bacaan yang
engkau baca'beiasai dari Kitab Allah atau dari dirimu sendiri?" Rasulullah
sai menjawab, "Berasal dari Kitab Allah yang diturunkan." Wanita itu
berkata, 'iseluruh anggota tubuhku diazab melalui pintu itu?" Rasulullah saw
menjawab, "Wahai wanita Badui, justru setiap pintu sudah ditetapkan untuk
mengazab orang menurut amalannya." Wanita itu berkata, "Demi Allah, aku
hany-a wanita *irki, yang tidak mempunyai harta. Aku hanya memiliki
tujir budak. Saksikanlah, wahai Rasulullah bahwa setiap budak aku
merdekakan karena Allah SWT." Lalu Jibril 'alaihissalaam mendatangiNabi saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, berikan berita gembira kepada wanita
Badui itu, bahwa Allah telah mengampuninya dan mengharamkan pintupintu neraka terhadapnya dan dibukakan pintu surga semuanya."
Jarak antara Pintu-pintu Neraka dengan Azab yang Disediakan
Diriwayatkan dari sebagian ahli ilmu tentang firman Allah SWT:
Jahannurn itu mempunyui tujuh pintu. Tiap-tiap pintu [telah ditetapkanJ
unluk golongan ycttg, tertentu dari mereka. (QS. al-Hijr: 44)
Dikatakan bahwa yang dimaksud golongan tertentu adalah orangorang kafir, orang-orang munafik, dan setan-setan. Sedangkan jarak antara
pintu neraka dengan pintu maka yang lain adalah lima ratus tahun
perjalanan.
1. Jahannam
Pintu pertama dinarnakan Jahannam (yang mengerutkan dahi). karena
ia membuat dahi laki-laki dan wanita berkerut. la memakan daging mereka.
Ini adalah azab yangpaling ringan dari yang lain.
2.Lazhzha
Pintu kedua dinamakan Lazhzha, karena cenderung membakar.
Menurut pendapat yang lain, dia memakan kedua tangan dan kedua kaki. Ia
memanggil orang yang berpaling dari tauhid dan berpaling dari risalah
Muhammad saw.
3. Saqar
Pintu ketiga dinamakan Saqar, karena ia memakan daging tetapi tidak
memakan tulang
4. Al-Huthamah
Pintu keempat dinamakan al-Huthamah.
Allah SWT berfirman: Dan tahukah kamu apakah neraka Huthamah
itu? [YaituJ api Allah yang membakar. (QS. al-Humazah: 5-6)
Ia menghancurkan tulang dan membakar sampai ke hati.
Allah SWT berfirman: Yang [membakarJ sampai ke hati. (QS. alHumazah: 7)
Api membakar dari kedua kakinya dan naik ke hatinya, lalu
melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, sebagaimana firman
Allah SWT: Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan
setinggi istana. Seolah-olah ia iringan unta ycmg kuning. (QS. al-Mursalat:
32-33) Maksudrrya: dengan warna hitaln ia lerlontar ke langit, kemudian turun
dan menrbakar muka, tangall. dan badan mereka. Mereka tnenangis dan
mengeluarkan air mata sampai kering. Kemudian mereka menangis dan
rnenleluarkan air mata darah. Kemudian mereka rnenangis mengeluarkan air
mata-nanah sampai kering. Jika sebuah kapal dilayarkan di atas apa yang
mereka keluarkan dari rnata mereka, maka pasti dapat berlayar'
5. Al-Jahim
Pintu kelirrra dinarnakan al-Jahirn, karena merupakan bara api yang
besar: satu bara api ukurarrnya sebesar dunia'
6. As-Sa'ir
Pintu keenam dinantakan as-Sa'ir. karena selalu menyala sejak
diciptakan, yang di dalarnnya terdapat tiga ratus istana. Pada setiap istana
ada tiga raius iumalr. dan di dalam setiap rumah ada tiga .ratus
rnacam
siksaan. Diantaranya. ular. kalajengking, tali, rantai, dan belenggu. Di
dalamnya juga ada sumur kesedihari yang apabila sumur itu dibuka nraka
penghuni neraka sedih dengan kesedihan yang sangat'
7. Al-HawiYah
Pintu ketujuh dinamakan al-Hawiyah. orang yang jatuh ke dalamnya
tidak dapat keluar untuk selamanya. Di dalamnya terdapat sumur yang
disebut d"rgu, al-Habhab, yang dimaksud oleh firmart Allah SWT: -..Tiaptiup kali nl,cila api Jahunnam itu akun pedorn, Kani tanficth lagi bugi
mereka nvalanya. (QS. al-lsra': 97)
Jika al-Habhab dibuka, maka dari dalam keluar api yang mengandung
api pula. Itulah yang disebutkan dalam firman Allah SWT: Aku akan
menibebaninya mendiki pendakian yong, memqyahkan (QS. al-Mudatstsir:
t7)
Atau ia merupakan gunung api tempat musuh Allah yang diletakkap di
atas muka mereka di gunung itu dengan tangan yang dibelenggu ke leher
mereka. Leher mereka diikatkan pada kedua kaki mereka. sementara
Mataikat Zabaniyah berdiri di atas kepala mereka dengan memegang palu
besi. Jika seseorang dipukul dengan palu ittr maka terderlgar suaranya yang
berat.
Pintu neraka adalah besi. tikarnya semak berduri, tutupnya kegelapan,
tanahnya tembaga, timah, dan kaca. Apinya dari atas. dan bawah. Api
menaungi ,r"r"ku dari atas dan bawah, yang dinyalakan. seribu tahun
sehinggi merah, kemudian dinyalakan lagi seribu tahun sehingga menjadi
putih]-kemudian dinyalakan lagi sehingga menjadi hitarn pekat bercampur dengan kemurkaan Allah. Hal ini disebutkan oleh al-Qutbi dalam kitab
'Uyun al-Akhbur.
Ibn 'Abbas menyebutkan bahwa neraka Jahannam berselimut hitam
yang tidak ada cahaya dan tidak ada nyala api padanya sebagaimana firman
Allah SWT: Jcthannam itu mempunyai tuiuh pintu. Tiap-tiap pintu [telah
ditetupkanJ untuk golongan yang tertentu dari mereko. (QS. al-Hijr: 44)
Pada tiap-tiap pintu ada tujuh puluh ribu gunung, pada tiap gunung ada
tujuh puluh ribu cabang api neraka, setiap cabang mempunyai tujuh puluh
ribu celah api neraka, setiap celah mempunyai tujuh puluh ribu lembah.
setiap lembah ada tujuh puluh ribu istana api, di setiap istana terdapat tqiuh
pr"rluh ribu rumah api, dan pada setiap rumah ada tujuh puluh ribu kullah
(botol besar) racun (apabila kiamat tiba tutuprrya dibuka maka dari dalamnya
terbang kemah besar dari sebelah kanan, kiri, atas. dan belakang manusia.
Jika melihat beratnya keadaan itu, maka mereka takut dengan dosa-dosa,
sehingga masing-masing berseru, "Wahai Tuhan, selamatkanlah,
selamatkanlah."
Wahab ibn Munabbih berkata, "Jarak antara dua pintu adalah tujuh
puluh tahun perjalanan, dan setiap pintu lebih panas dari yang di atasnya
tujuh puluh kali lipat. Dikatakan, neraka Jahannam mempunyai tujuh pintu,
setiap pintu mempunyai tujuh puluh lembah yang dalamnya tujuh puluh
tahun. Setiap lembah mempunyai tujuh puluh ribu cabang, setiap cabang ada
tujuh puluh ribu gua, setiap gua memilikitujuh puluh ribu celah, setiap celah
ada tujuh puluh ribu ekor ular, setiap tepi mulut ular ada tujuh puluh ribu
kalajengking, setiap kalajengking mempunyai tujuh puluh ribu tulang
punggung, dan di setiap tulang punggung ada puncak racun yang tidak dapat
habis (sehingga semua masuk ke dalam tubuh orang kafir dan munafik)." Ini
disebutkan oleh lbn Wahab dalam kitab al-Ahwal karangannya. Ia
menjauhkan diri untuk mengungkapkan hal tersebut hanya berdasarkan
pendapatnya, karena ini merupakan perkara gaib, wallaahu o'lam.
Besar Neraka, Kekangnya, Jumlah Malaikatnya, dan Nabi Muhammad
saw Menundukkannya ketika Ia Memberontak
Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas'ud, Rasulullah saw bersabda,
"Pada hari kiamat di neraka Jahannam didatangkan tujuh puluh ribu tali
kekang dan tiap-tiap kekang ditarik tujuh puluh ribu malaikat."
lbn Wahab menyebutkan dari Zaid ibn Aslam, ia berkata: Jibril
mendatangi Nabi saw dan berbisik kepada Beliau. Lalu Nabi berdiri dengan
pandangan tertunduk. Mereka menemui 'Ali dan bertanya, "Wahai Abu
Hasan -panggilan 'Ali-, mengapa sejak Jibril mendatangi Nabi saw,
Beliau bersedih?" 'Ali lalu mendatangi Nabi dan meletakkan tangannya di atas kedua lengan Beliau dari belakang dan mencium kedua bahu Beliau. Ia
bertanya, "Ada apa dengan engkau, wahai Rasulullah?" Beliau mertjawab.
..Wahai Abu Hasan, Jibril mendatangiku dan nrembaca: ...Apahilu buni
digoncangkan berturut-turar. (QS. al-Fajr: 2l) dan pengikat Jahannam
didatangkan dengan tujuh puluh ribu kekang dan tiap-tiap kekang
dikendalikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Jika sekali saja ia
memberontak, maka ia lepas dari tangan mereka. Jika mereka tidak
memegangnya, maka semuanya pasti terbakar.
Abu Hamid menyebutkan (dalam kitab Ku.;uJul 'ulum ul-Akhirah).
bahwa mereka membawa tujuh puluh ribu tali kekang berjalan di atas empat
golongan. Setiap kekang dikendalikan oleh tujuh puluh ribu malaikat, setiap
malaikat memegang satu gulungan (kalau seluruh besi di dunia dikumpulkan
maka tidak dapat menyamai satu gulungan) dan setiap gulungan terdapat
tujuh puluh ribu pendorong. Kalau satu pendorong diperintahkan
menggoncang sebuah gunung maka ia mampu menggoncarrgnya dan jika
diperintahkan menghancurkan bumi maka ia pasti sanggup
menghancurkannya.
Jika kekang itu terlepas dari tangan para rnalaikat, maka mereka tidak
sanggup menahannya karena besarnya, maka berlutulah semua di tempatnya
termasuk para rasul. lbrahim rnelupakan si sembelihan -lsmail-. Musa
melupakan Harun, dan 'tsa melupakan Maryam. Mereka bergantung pada
Arsy. Masing-masing berkata. "Bagaimana dengan nasib diriku, diriku. Pada
hari ini tiada yang kuminta kecuali keselamatannya." Sedangkan Rasulullah
saw berdoa. "Umatku, umatku, selamatkan mereka, ya Allah." Tidak ada
yang membuat apa yang ada pada tempatnya untuk berlutut kecuali firman
Allah SWT: Dan [pada hari itu] komu lihat tiap-tiap umat herlutal.... (QS.
al-Jatsiyah: 28)
Ketika neraka memberontak, ia berdiri dengan kemarahan dan
kemurkaannya, sebagaimana firman Allah SWT Apabila neraka itu melihat
mereka dari tentpat yangjauh, mereka nrendengar kegeromannyo dan suara
nyalanya. (QS. al-Furqan: l2) Maksudnya: karena kebesaran kemarahan dan
kemurkaannya.
Allah SWT berfirman: Hampir-hampir [neraka] itu terpecah-pecah
lanlaran nrurah.... (QS. al-Mulk: 8)
Maksudnya hampir pecah menjadi dua bagian karena sangat
marahnya. Lalu Rasulullah saw berdiri dengan perintah Allah SWT dan
mendiamkannya. Beliau saw bersabda, "Kembalilah menjauh kepada
kejadianmu sampai penghunimtr datang kepadamu dengan berombongan."
Neraka berkata, "Jangan halangijalanku. Engkau, wahai Muhammad haram
bagiku." Lalu menyerulah sang penyeru dari kemah-kemah 'Arsy,
"Dengarkan perkataannya dan patuhi ia." Neraka itu kemudian mundur dan berada di sisi kiri Arsy. Lalu berbicaralah ahlul mouqy'tentang mundurnya
neraka itu, sehingga hilanglah kekhawatiran mereka. ltulah maksud t'innan
Allah SWT: Dan tiadalah Kami ,nengulus engkau, melainkun wiluk
[menjacliJ rahrnal bogi senrcsta alqm. (QS. al-Anbiya': 107) Di sanalah rrlmizan ditegakkan.
Hal tersebut menjelaskan pada kita bahwa Neraka Jahannam adalah
isim 'olum (kata benda atau proper nante-ing) untuk neraka secara umum.
Maksudnya. dia didatangkan dari tempat dia diciptakan oleh Allah SWT. Ia
lalu nrengelilingi padang Mahsyar. sehingga tidak ada jalan ke surga kecuali
melewatititian.
Kekang ntaksudnya pengikat sesuatu. Kekang neraka untuk
mengendalikannya dan menghalanginya keluar di padang Mahsyar. Tidak
ada yang keluar kecuali beberapa orang yang diperintahkan Allah untuk
mengambil siapa yang dikehendakinya.
Selanjutnya akan dijelaskan tentang rnalaikat penjaganya.
sebagaimana digambarkan Allah dengan wajah yang kasar dan bengis.
Ibn Wahab menyebutkan dari 'Abdurrahman ibn Zaid. bahwa
Rasulullah saw bersabda tentang para malaikat penjaga neraka. "Jarak kedua
lutut salah seorang mereka sepertijarak antara timur dan barat."
Ibn 'Abbas berkata, "Jarak antara kedua lutut salah satu dari mereka
sejauh perjalanan setahun. Kekuatan salah seorang rnereka memukul sekali
pukulan palu maka akan mendorong tujuh puluh ribu manusia ke dalanr
neraka."
Maksud firman Allah SWT: Di atusnya adcr sembilan belas [malaikat
penjagaJ. (QS. al-Mudatstsir: 30) adalah: mereka memiliki sembilan belas
kepala. Adapun mengenai jumlah mereka, disebutkan dalam firman Allah
SWT: ...Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhannru, melainkan Dia
sendiri.... (QS. al-Mudatstsir: 3 I )
Para ulama berpendapat tentang pengkhususan Nabi saw untuk
mengembalikan, menundukkan, dan menjauhkannya dari penduduk Mahsyar
(bukan untuk nabi yang lain) karena Beliau melihatnya dalam perjalanan
Beliau, dan diperlihatkan dalam shalat Beliau (sebagaimana disebutkan
dalam hadits-hadits shahih) yang mengandung delapan hikmah:
Pertama: Ketika orang-orang kafir memperolok-olokkan, mendustai,
dan menyakiti Beliau dengan sangat keji, Allah memperlihatkan kepada
Beliau neraka yang dijanjikan bagi orang-orang yang meremehkan Beliau
dan perintahnya untuk mengobati dan menenangkan hati Beliau. Kedua: menunjukkan kebaikan hati Beliau pada musuh-musuhnya
yang menghina dan menyiksa. Jadi lebih utama lagi untuk berbaik hati
kepada para pengikut dan orang-orang yang dicintainya dengan ucapan yang
baik. pertolongan, dan penghormatan.
Ketiga: menunjukkan nikmat Allah kepada Beliau ketika
menyelamatkan mereka dari neraka dengan keberkahan dan syafa'at Beliau.
Keempat: menunjukkan bahwa pada hari kiamat ketika seluruh nabi
sibuk dengan diri mereka masing-masing. Nabi Muhammad saw justru
mengkhawatirkan umat Beliau dengan mengatakan, "Umatku. umatku." lttt
terjadi ketika neraka Jahannam menyala. Oleh karena itu Allah SWT
memerintahkan Muhammad saw. Allah SWT berfirman: ...Puclu hari ketiku
Allah tidak menghinakan nubi.... (QS. at-Tahrim: 8)
Al-Hafizh Abu al-Khatthab berkata, "Hikmah hal itu adalah:
memberikan syafa'at kepada umatnya. Jika Beliau tidak rnempercayainya,
maka Beliau benar-benar akan sibuk dengan dirinya sendiri, seperti nabinabiyang lain."
Kelima: nabi yang lain tidak melihat apapun tentang hari kiamat
sebelumnya. Jika mereka melihat, maka rnereka bersedih hati dan
menjauhkan lidah mereka dari kesalahan, dan mencari pertolongan dari
kengeriannya, dan mengabaikan umat karena mereka sibuk dengan diri
sendiri.
Adapun Nabi kita Muhammad saw, ketika menyaksikan semuanya,
Beliau tidak khawatir, sehingga Beliau mampu berkhutbah.
Keenam: menjadi dalil fiqih yang menjelaskan bahwa surga dan
neraka adalah makhluk, berbeda dengan keyakinan kaum Mu'tazilah yang
mengingkari bahwa keduanya adalah makhluk. Hal tersebut diterangkan
Allah dalam Al-Qur'an:
-.yang disiapkun untuk orang-orangy@rg bertakwa. (QS. Ali 'lmran:
r 33)
...yang disiapkan untuk orang-orang ycmg kaJir. (QS. al-Baqaruh:24
dan QS. Ali 'lmran: l3l)
Persiapan merupakan dalil atas penciptaan dan keberadaan
Ketujuh: Allah memperlihatkannya semata-mata supaya Beliau
mengetahui kehinaan dunia dari sisi pandang Beliau. Selama di dunia Beliau
paling zuhud dan paling sabar dengan kekerasannya, yang membawa Beliau
ke surga.
Disebutkan: Alangkah indahnya cobaan yang membawa kemakmuran
bagi penderitanya dan alangkah buruknya suatu nikmat yang membawa
bencana bagi pemiliknya.
Kerlelapan: Allah hanya menghendaki kemuliaan untuk Nabi
Muhammad saw, sebagaimana terjadi pada ldris as suatu kemuliaan dengan
masuknya ia ke dalarn surga sebelum hari kiamat. maka Allah merrghendaki
hal itu untuk memurnikan dan menyelamatkan (karena kecintaan), serta
menenangkannya rnelalui wahyu-Nya kepada Mulrammad saw.
Semuanya disebutkan oleh al-Hafizh ibn Dihyah ra dalam kitab a/-
Ihrihaaj fi Ahaadits ul-Mi'raai.
Ucapan Neraka Jahannam, Pasangannya, dan
Menyelamatkan
Hal yang
Abu Hudbah lbrahirn ibn Hudbah meriwayatkan dari Anas ibn Malik.
ia berkata, "Jibril turun kepada Rasulullalt saw dan ttlembaca ayat: [YuituJ
puda hari [ketikuJ bmni tligunti dengan bumi yuttg luin.... " (QS' Ibrahim:
48) Lalu Nabi saw bertanya, "Di mana manusia pada hari kiamat, wahai
Jibril?" Jibril menjawab. "Mereka berada di bumi putih yang tidak dilakukan
kesalahan padanya. "Gunung,-gunung seperti bulu yong dihanfiur'
hamburkan." (QS. al-Qari'ah: 5) mencari perlindungan dari neraka
Jahannam. Wahai Muhammad, Jahannam didatangkan pada hari kiamat
cepat-cepat dan ia mempunyai tujuh kekang. Setiap kekang mempunyai
tujuh puluh ribu malaikat. sehingga ia berdiri di hadapan Allah. Dikatakan
kepadanya, "Wahai Jahannam. berbicaralah." Maka Jahannanr berbicara,
"Lailaa ha illallaah. derni kekuasaan dan keagungan-Mu, pada hari ini kami
balas dendam kepada makhluk yang memakan rezeki-Mu dan menyembah
selain Engkau. Tidak bisa selarnat dariku kecuali orang mendapat karunia
keselamatan." Nabi saw bertanya, "Walrai Jibril, apakah yang dapat
menyelamatkan pada hari kiamat?" Jibril menjawab, "Bergembiralah,
bergembiralah. Siapa yang bersaksi tiada Tuhan selain Allah akan selamat
dari gejolak neraka Jahannam." Nabi lalu berkata. "Segala puji bagi Allah
yang menjadikan umatku sebagai umat yang mengucapkan lailaahaillqllah."
Al-Hafizh Abu Muhammad 'Abdul Ghani dari Sulairnan ibn 'Amru
Yatim Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, "Ketika Allah mengumpulkan seluruh makhluk pada suatu tanah
di hari kiamat, datanglah neraka dengan saling berdempetan dan penjaganya
menghalanginya. Ia berkata, "Demi kemuliaan Tuhanku. aku dan
pasanganku akan bebas atau akan menutupi manusia dengan satu pelukan."
Ditanyakan kepadanya. "Siapakah pasanganmu?" Ia menjawab, "Semua
orang yang sombong dan kasar."
KEADAAN MAKHLUK PADA HARI BER.BANGKIT
Al-Muhasibi (dalam bukunya yang berjudul at-Towahhum Wal Ahwal)
berkata, "Allah SWT akan mengumpulkan seluruh manusia dan jin di
padang Mahsyar dalam keadaan telanjang dan hina; orang-orang yang
dulunya merupakan para penguasa di dunia menjadi rendah dan hina pada
hari itu, padahal mereka dulu dapat berbuat sewenang-wenang terhadap
orang lain didunia.
Orang-orang jahat datang dengan menundukkan kepalanya lalu berdiri
di belakang orang-orang lain dengan hina dina, padahal mereka dulu dapat
berbuat apa saja terhadap orang lain dengan leluasa. Kemudian datanglah
setan-setan dengan keadaan yang sama.
Setelah semua makhluk berkumpul di tempat itu, bintang-bintang di
langit berhamburan; cahaya matahari dan bulan menjadi pudar seketika,
sehingga mereka diliputi kegelapan. Waktu itu langit berputar-putar di atas
kepala mereka dan kejadian ini berlangsung selama lima ratus tahun dan
akhirnya langit terbelah. Alangkah mengerikan suara terbelahnya langit yang
terdengar dengan jelas oleh seluruh makhluk di tempat itu.
Allah SWT berfirman:
Maka apabila langit terbelah dan meniadi merah mawar seperti
[kilapanJ minyak. (QS. ar-Rahman: 37)
Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak. Dan g,mtmggunung menjadi seperti bulu [yang beterbangan] (QS. al-Ma'arij: 8-9)
Abu Hamid (dalam kitabnya yang berjudul Kasyful 'Ulum al-Akhirah)
menyebutkan, "Jika semua makhluk telah dikumpulkan di padang Mahsyar,
maka Allah SWT memerintahkan malaikat-malaikat langit dunia (langit
pertama) untuk memindahkan hamba-hamba-Nya ke bumi lain. Para
malaikat lalu mulai memungut hamba-hamba yang shalih, baik dari kalangan
manusia maupun jin; tidak ketinggalan memungut hewan-hewan melata dan
burung-burung. Mereka semua dibawa ke bumi kedua, yaitu bumi yang
bertanah putih dari perak yang bercahaya. Setelah itu para malaikat (yang
jumlahnya sepuluh kali lipat darijumlah makhluk) mulai membuat barisan
untuk membatasi kedua bumi tersebut.
Kemudian (secara bergiliran) AIlah SWT memerintahkan para
malaikat langit kedua, ketiga, dan akhirnya sampai ke malaikat langit
ketujuh untuk turun semuanya ke bumi dan membuat barisan yang mengapit
seluruh makhluk di sana. Sehingga bumi menjadi sangat padat dan makhluk
menjadi berdesakan, bahkan mereka saling berhimpitan. Sekujur badanmereka berkeringat karena teramat panas. Masing-masing diliputi suasana
yang sangat mencekam yang penuh dengan kegoncangan dan ketakutan.
Bagaimana mereka tidak guncang dan takut kalau matahari berada di atas
kepala mereka, yang seandainya masing-masing menjangkaukan tangannya
ke atas, sungguh ia dapat meraih matahari tersebut.
Seorang ulama salaf berkata, "Jika matahari terbit seperti terbitnya
pada hari kiamat, niscaya bumi hangus terbakar, batu-batunya melepuh
kepanasan, dan sungai-sungainya mengering. Di padang Mahsyar nanti,
keadaan manusia bermacam-macam, sesuai amalannya masing-masing
ketika di dunia.
Para penguasa yang zalim di dunia akan terombang-ambing ke sana ke
mari dengan hina dina bagaikan buih di lautan; akan ditimpakan kepada
mereka rasa haus yang sangat. Sementara hamba-hamba Allah mendapat
minuman segar dari Allah dengan minuman dari surga yang diantarkan oleh
anak-anak mereka."
Diriwayatkan juga dari seorang ulama salaf, ia berkata:
Suatu ketika aku bermimpi dan dalam mimpi itu aku menyaksikan hari
kiamat telah terjadi. Waktu itu aku termasuk salah seorang yang ada di sana
dan ikut merasa kehausan yang tiada tara seperti orang lain. Namun, aku
lihat ada anak-anak orang Muslim sedang membagi-bagikan air minum
untuk orang tua mereka. Akupun memohon kepada orang-orang itu agar
bersedia memberikan sebagian minuman yang dibagikan kepadaku. Tapi
salah seorang berkata, "Apakah kamu mempunyai anak? Sesungguhnya
yang membagikan air adalah anak-anak kami." Aku jawab, "Tidak. Aku
tidak mempunyai anak." Orang itu berkata, "lnilah salah satu keuntungan
berumah tangga."
Seorang anak hanya bisa membagikan minuman di akhirat untuk orang
tuanya apabila memenuhi beberapa syarat yang kami sebutkan di dalam
kitab lhya'.
Kemudian aku lihat sekelompok orang datang dalam keadaan
terlindung oleh awan di atas kepala mereka sehingga tidak kepanasan. Awan
itu adalah sedekah mereka ketika di dunia. Kejadian itu berlangsung selama
seribu tahun, sampai ditiupkan sangkakala yang suaranya sangat
menakutkan. orang-orang kafir menduga bahwa tiupan sangkakala adalah
isyarat untuk lebih meningkatkan azab yang mereka terima.
Lalu didatangkan Arsy Allah yang dibawa oleh delapan malaikat yang
panjang kaki masing-masing malaikat adalah sejauh perjalanan dua puluh
ribu tahun. Kedatangan Arsy yang diiringi oleh ribuan malaikat membuat
seluruh makhluk gemetar ketakutan. Pancaran cahaya matahari saat itu
terasa sangat panas oleh mereka. Semua makhluk sibuk mencari pertolongan ke sana ke mari selama seribu tahun; orang-orang kafir berkata, "Wahai
Tuhan, pindahkan kami daritempat ini agar kami menjadi lega, walaupun ke
neraka." Sedangkan Allah SWT tidak berkata sedikitpun kepada mereka.
Diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak, bahwa Salman berkata, "Pada hari
kiamat, matahari didekatkan kepada manusia sehingga hanya berjarak dua
kali panjang anak panah dari kepalanya. Matahari memanaskan mereka yang
tidak berpakaian sama sekali selama sepuluh tahun. Namun demikian, orangorang Mukmin tidak merasakan panasnya matahari tersebut dan tidak
kelihatan aurat mereka. Sementara orang-orang kafir merasakan panasnya
bagaikan dimasak dalam belanga dengan api."
Al-Miqdad ibn al-Aswad meriwayatkan bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Di hari kiamat, matahari didekatkan kepada makhluk sehingga
hanya berjarak satu mil dari mereka."
Salim ibn 'Amir bertanya, "Wahai Rasulullah, aku tidak mengetahui
jarak satu yang kamu maksudkan. Apakah sama dengan jarak satu mil di
bumi ini atau ada lagi maksudnya yang lain?" Beliau saw menjawab, "Jarak
satu mil yang dimaksud tidak sama bagi setiap orang, tergantung amalan
masing-masing mereka di dunia, sebagaimana tidak samanya kadar keringat
yang keluar dari tubuh mereka. Ada yang air keringatnya menggenangi
kedua mata kakinya, ada yang sampai ke lutut, dan ada juga yang sampai ke
mulutnya -sambil mengisyaratkan tangannya ke mulutnya."
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa kaki-kaki manusia pada hari itu
seperti anak panah di dalam busurnya (tidak beraturan dan amat rapat).
Orang yang beruntung ketika itu adalah orang yang mempunyai tempat
untuk berpijak. Kemudian matahari akan didekatkan kepada mereka
sehingga hanya berjarak satu atau dua mil dari mereka; panasnya
dilipatgandakan enam puluh kali lipat lebih. Ketika telah sampai kepada
proses penimbangan, orang yang beruntung akan diumumkan oleh malaikat
dengan berkata, "Wahai sekalian makhluk, orang ini, fulan ibn fulan, berat
timbangannya; beruntunglah dia dan tidak akan celaka untuk selamalamanya." Adapun orang yang celaka akan diumumkan juga dengan berkata,
"Wahai sekalian makhluk, orang ini, fulan ibn fulan, ringan timbangannya;
celakalah dia dan tidak beruntung untuk selama-lamanya." (HR. Ibn alMubarak dari Ubaidillah ibn al: Aizan)
Rasulullah saw bersabda, "Air keringat manusia di hari kiamat akan
menggenangi bumi ini setinggi telinga mereka lantaran dahsyatnya hari
tersebut." (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Abdullah ibn Umar berkata, "Seseorang berkata kepadaku, 'Penduduk
Madinah menyempurnakan timbangan dalam berjualan."' Aku katakan
kepadanya, 'Apakah yang menghalangi mereka dari tidak melakukan
demikian? Bukankah Allah SWT berfirman: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, [yaituJ orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar alau menimbang untuk orang lain, merekn mengurangi. Tidakkah
orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
pada suatu hari yang besar, [yaituJ hari [ketikal manusia berdiri
menghadap Tuhan semesto alam? (QS. al-Muthaffifin: l-6)? Air keringat
mereka akan menggenangi sampai ke telinga mereka lantaran dahsyatnya
hari tersebut."'
Abdullah ibn 'Amru meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah saw
membacakan ayat Allah SWT yang berbunyi: [yaituJ hari [ketikal manusia
berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (QS. al-Muthaffifin: 6) Beliau saw
bersabda, "Bagaimanakah seandainya Allah SWT mengumpulkan kalian
semua pada hari itu ibarat mengumpulkan anak-anak panah ke dalam
busurnya (tidak beraturan dan sangat rapat) dan dibiarkan-Nya saja selama
selama lima puluh ribu tahun di dalam tabung itu tanpa dilihat-lihat olehNya?"
Bilal ibn Sa'id berkata, "Manusia akan berlarian ke sana ke mari pada
hari kiamat mencari perlindungan." (HR. Ibn al-Mubarak)
Allah SWT berfirman:
Pada hari itu manusia berlata, "Ke mana tempat lari?" (QS. alQiyamah: l0)
Dan [alanglcah hebanyal jikalau kamu melihat lcetika mereka [orangorang kofi] terperanjat ketakutan [pado hari kiamatJ; maka mereka tidak
dapat melepaskan diri dan merelca dilangkap dari tempat yang dekat [untuk
dibawa ke nerakaJ. (QS. as-Saba': 5l)
Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
[melintasiJ penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuotan. (QS. ar-Rahman: 33)
Rasulullah saw bersabda, "Jibril telah menyampaikan kabar tentang
hari kiamat sampai aku menangis karenanya. Aku berkata kepadanya,
"Wahai Jibril, bukankah seluruh dosa-dosaku akan diampuni oleh Allah
SWT?" Ia menjawab, "Wahai Muhammad, engkau akan menyaksikan
dahsyatnya hari kiamat sehingga engkau lupa bahwa engkau telah diampuniNya."'
Secara zhahir, hadits yang diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak (dari
Salman) tersebut berlaku secara umum bagi setiap orang Mukmin, dimana
setiap orang Mukmin tidak merasakan panas sedikitpun pada hari itu,
walaupun matahari berada di atas kepala mereka dan aurat mereka tidak
terlihat oleh orang lain sama sekali. Namun sebenarnya tidak demikian,
tetapi pertolongan ini hanya berlaku bagi orang-orang yang sempurnaimannya atau orang-orang yang berada di bawah lindungan Arsy Tuhan,
sebagaimana disebutkan dalam hadits lain yang berbunyi, "Tujuh macam
golongan manusia akan mendapat perlindungan dari Allah pada hari tidak
ada perlindungan yang lain melainkan perlindungan-Nya." (HR. Imam
Malik)
Adapun selain mereka, keringatnya berlain-lainan, sebagaimana
ditunjukkan oleh hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim di
atas.
Ibn al-'Arabi berkata, "Masing-masing keringatnya bercucuran dengan
deras sehingga banjir. sebagian ada yang tenggelam lututnya oleh banjir
tersebut; sebagian ada yang hanya kedua mata-kakinyayangtenggelam. Ada
juga yang separuh tubuhnya tenggelam dan ada yang tenggelam sampai ke
dada.
Al-Faqih Abu Bakar ibn Barjan (dalam bukunya yang berjudul alIrsyad\ berkata:
.,Di hari berbangkit keadaan manusia tidak sama. Sebagian mereka
mendapat kesempatan untuk meminum air telaga dengan sepuas-puasnya,
sementara sebagian tain tidak mendapat kesempatan sedikitpun. Sebagian
mereka mendapatkan cahaya (bisa melihat dengan jelas), sedangkan
sebagian lain tidak, padahal masing-masing berdekatan. Sebagian mereka
sekujur badannya penuh dengan cucuran keringat (karena panas yang amat
sangat), sementara sebagian lain tidak, padahal mereka berdekatan.
Demikian juga keadaannya ketika mereka di dunia, dimana orangorang Mukmin berjalan di tengah-tengah manusia dengan cahaya imannya,
sedangkan orang-orang kafir berjalan dengan kegelapan kufumya. Orangorang Mukmin berada dalam pengawasan dan perlindungan Allah,
sedangkan orang-orang kafir dan pendurhaka berada dalam kehinaan dan
ketidak-pedulian-Nya. Orang-orang pengikut Sunnah berpedoman kepada
petunjuknya serta meyakini kebenaran yang ia bawa sehingga dapat
menempuh jalan yang benar, sedangkan orang-orang pengikut bid'ah
senantiasa larut dalam kesesatan tetapi mereka tidak menyadarinya.
Begitulah alam kegelapan yang tidak mendapat nur (cahaya
kebenaran) sama sekali. Obat yang bisa menyembuhkannya hanya petunjuk
yang datang dari-Nya melalui rasul-Nya.
Oleh karena itu, yakinlah kepada Allah dan mintalah pertolongan
kepada-Nya, niscaya Anda akan diberi-Nya pertolongan. Allah SWT tidak
akan berkata melainkan yang haq (benar) dan Dialah yang Maha Pemberi
petunjuk ke jalan yang benar."
Abu Hamid berkata, "setiap orang yang tidak berkeringat ketika
melaksanakan haji, jihad, puasa shalat, membantu orang lain, atau ketika melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar karena Allah (maksudnya orang
yang tidak bersungguh-sungguh dalam beramal), maka keringat yang tidak
keluar memberinya rasa malu dan takut di hari kiamat. Kalaulah orang-orang
mau merenungi, sungguh kepayahan yang dialami oleh orang yang benarbenar beriman di dunia belum sebanding kepayahan di akhirat dan
kepayahan menunggu selesainya pemutusan perkara di sana. Hari itu sangat
dahsyat kepayahannya dan sangat panjang prosesnya."
Abu Hazim berkata, "Jika di hari berbangkit ada seruan yang berbunyi
'Kalian semua bebas dari masuk neraka' pasti mereka tetap ketakutan karena
dahsyatnya hari itu."
Hal-hal yang Dapat Meringankan Penderitaan di Hari Kiamat
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa meringankan salah satu
kesusahan atau kesedihan saudaranya sesama Muslim di dunia, maka Allah
akan meringankan salah satu kesusahan atau kesedihannya di akhirat."
(HR.Muslim dari Abu Hurairah)
AMurrahman ibn Samurah menceritakan bahwa ketika ketika mereka
sedang berada di dalam Mesjid Madinah (Mesjid Nabawi), tiba-tiba datang
Rasulullah saw lalu berkata, "Aku melihat beberapa kejadian yang
mencengangkan kemarin; aku melihat umatku didatangi malaikat maut
untuk mencabut ruhnya. Namun tatkala malaikat akan mencabut ruhnya"
tiba-tiba datang amal kebaikan orang itu terhadap orang tuanya untuk
membelanya, sehingga malaikat itu tidak jadi mencabut nyawanya.
Aku lihat seorang umatku telah disiapkan ezab kubur baginya, namun
tiba-tiba datanglah cahaya dari badannya sehingga ia tidak jadi diazab di
sana. Aku lihat seorang umatku didatangi dan digoda oleh setan-setan,
namun tiba-tiba datang dzilqullah menyelamatkannya dari godaan tersebut.
Aku lihat seorang umatku didatangi oleh malaikat azzb, namun tatkala
malaikat itu mengazabnya, tiba-tiba datang amal shalatnya untuk
membelany4 sehingga malaikat itu tidak jadi mengazabnya.
Aku melihat seorang umatku menjulur lidahnya karena sangat haus
yang setiap mendatangi telaga untuk meminum airnya selalu dihalangi.
Namun, tiba-tiba datang puasanya untuk memberinya minum. Aku lihat
seorang umatku ingin mendekat ke majlis para nabi, namun begitu mendekat
ia langsung dihalau oleh malaikat. Tiba-tiba datang mandijanabahnya untuk
menarik tangannya ke arah majlis nabi tersebut dan mendudukkannya di
sana.
Aku melihat seorang umatku kebingungan karena kegelapan, namun
tiba-tiba datang haji dan umrahnya lalu membawanya ke tempat yang
bercahaya. Aku lihat seorang umatku ingin berbicara dengan orang-orangMukmin yang lain namun tidak bisa, maka datang silaturrahminya lalu
berkata kepada orang-orang itu, "Wahai orang-orang Mukmin, berbicaralah
kalian dengannya," maka orang-orang itu berbicara dengannya.
Aku melihat seseorang sedang berusaha menghalangi percikan api
neraka dari tubuhnya, namun tibatiba datang sedekahnya yang langsung
menjaga dirinya, sedangkan suatu naungan terdapat di atas kepalanya." (HR.
at-Timidzi al-Hakim dari Abu Hurairah)
Hadits ini cukup panjang, dan sangat banyak disebutkan fadhilah amal,
seperti amar makruf nahi munkar, akhlak mulia, rasa malu pada Allah, air
mata yang mengalir karena takut pada Allah, baik sangka pada Allah, dan
syahadat la ilaha illallah. Semua itu adalah penyelamat sampai masuk ke
dalam surga.
Fadhilah Membebaskan Utang
Dalam hadits riwayat Muslim dari Ibn Mas'ud juga disebutkan tentang
seorang laki-laki yang tidak mempunyai satu amal pun, namun ia pernah
satu kali membebaskan utang pada semua orang yang sedang dalam
kesulitan, sehingga Allah membebaskan semua bebannya pada hari kiamat.
Dalam hadits riwayat Hudzaifah dinyatakan pula tentang fadhilah
seorang pedagang yang suka menjual murah barangnya serta tidak suka
rumit dalam jual beli.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Qatadah dan banyak hadits lainnya
juga disebutkan tentang fadhilah orang-orang yang suka mengundurkan
pembayaran piutang dari orang lain, dimana Allah tidak akan menuntutnya.
(Juga terdapat dalam hadits Anas ibn Malik ra)
Tujuh Kelompok yang Mendapat Perlindungan
Sebuah hadits dari Abu Hurairah, para imam ilmu hadits
meriwayatkan: Rasulullah saw bersaMa: Ada tujuh kelompok manusiayang
mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat, dimana tidak ada
perlindungan pada hari itu kecuali dari Allah, yaitu: pemimpin yang adil;
pemuda yang suka beribadah; orang yang hatinya terikat dengan mesjid; dua
orang yang saling mencinta, berkumpul, dan berpisah karena Allah; Iaki-laki
yang digoda oleh wanita terhormat dan kaya, lalu ia menjawab, "Aku takut
pada Allah"; orang yang bersedekah secara diam-diam sehingga tangan
kirinya tidak tahu pada apa yang diberikan tangan kanannya; dan orang yang
dzikir pada Allah diketerasingan, lalu kedua matanya berlinang."
Dari Anas ibn Mailk, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memberi
makan orang lapar, memberi pakaian orang yang telanjang, dan memberi
akomodasi kepada musafir, maka Allah akan melindunginya dari kepanikan
kiamat." (HR. Abu Hudbah)
Dalam hadits Riwayat ath-Thabrani dari Anas ibn Malik ra, Rasulullah
saw bersabda, "Barangsiapa memberikan saudaranya walaupun hanya satu
supa, maka Allah akan memalingkan darinya pahitnya keadaan kiamat."
Semua balasan tersebut sesuai dengan firman Allah SWT:
[Yaitu] mota air [dalam surgal yang daripadanya hamba-hamba
Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.
Mereka menunaikan nazar dan talal akan suatu hari yang azabnya merata
di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada
orang ntiskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan
Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula [ucapanJ
terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan [azabJ Tuhan kami pada suotu
hari yang [di hari ituJ orang-orang bermuka masom penuh kesulitan. Maka
Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada
mereka kejernihan [wajahJ dan kegembiraan hati. (QS. al-lnsan: 6-l I )
Juga sesuai dengan firman Allah SWT: Sesungguhnya mereka yang
beriman don beramal shalih, tentulah Kami tidak alcan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan Dai&. (QS. alKahfi: 30)
Fadhilah Sungguh-sungguh dalam Mencari Penghidupan
Rasulullah saw bersabda, "Ada beberapa dosa yang tidak dapat
dihapus dengan shalat atau puasa, haji, dan umrah." Sahabat bertanya, "Lalu
apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?" Beliau saw
menjawab, "serius dalam mencari penghidupan." (HR. Abu Hurairah).
Yahya ibn Abu Bukair menyampaikan hadits tersebut ketika ada
seseorang yang datang padanya untuk mengadukan penyakit malas yang ada
pada dirinya Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
saw bersabda: Aku adalah sayyid (pemimpin) sekalian manusia di hari
kiamat. Adakah kalian mengetahui bahwa pada hari itu Allah SWT
mengumpulkan seluruh manusia pada satu tempat, lalu Ia perdengarkan
sebuah panggilan keras kepada mereka semua. Ketika itu matahari mendekat
sehingga mereka diliputi kesusahan dan kesengs araan yang tidak seorangpun
sanggup menghadapinya. Sebagian mereka berkata (kepada sebagian lain),
"Tidaklah kalian merasakan apa yang sedang kita rasakan pada hari ini. Oleh
karena itu, mengapa kalian tidak mencari seseorang yang dapat
memohonkan pertolongan kepada Allah untuk kalian."
Lalu di antara mereka ada yang berkata (kepada sebagian lain),
..Temuilah Nabi Adam as (siapa tahu ia dapat membantu kalian)," sehingga
mereka pergi kepadanya dan berkata, "Wahai Adam, engkau adalah bapak
kami dan bapak sekalian manusia. Allah menciptakan engkau dengan
Tangan-Nya sendiri dan telah meniupkan sebagian ruh-Nya kepada engkau.
Ia memerintahkan sekalian malaikat untuk bersujud kepada engkau dan
merekapun menaatinya. Oleh karena itu, mintakanlah syafa'at (pertolongan)
kepada-Nya untuk kami. Tidakkah engkau melihat penderitaan yang sedang
kami alami?" Adam menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedangkan
aku sendiri pernah dimarahi oleh Allah pada suatu hari dengan marah yang
belum pernah ditimpakan kepada yang lain, baik sebelum hari itu maupun
setelahnya. Sebab, Ia telah melarangku dari mendekati pohon khuldi tapi aku
melanggarnya. Demidiriku, pergilah kalian menemui NabiNuh as."
Mereka lalu pergi menemui Nabi Nuh dan berkata, "Wahai Nuh,
engkau adatah rasul pertama yang diturunkan ke bumi dan Allah telah
menamai engkau dengan "hamba yang senantiasa bersyukur." Oleh karena
itu, mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Nuh menjawab,
"Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah dimarahi oleh
Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada yang lain, baik
sebelum hari itu maupun setelahnya. Aku diberi-Nya amanah untuk
berdakwah kepada umatku (tapi tidak seberapa yang mau menerima
dakwahku). Demi diriku, pergilah kalian menemui Nabi Ibrahim as."
Mereka pergi menemui Nabi Ibrahim as dan berkata, "Wahai Ibrahim,
engkau adalah nabi Allah dan kekasih-Nya di muka bumi. Oleh karena itu,
mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Ibrahimmenjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah
dimarahi oleh Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada
yang lain, baik sebelum hari itu maupun setelahnya. Lalu ia menceritakan
tentang perbuatan dusta yang pernah diperbuatnya, dan berkata, .Demi
diriku, pergilah kalian menemui Nabi yang lain."'
Lalu mereka pergi menemui Nabi Musa as dan berkata, "Wahai Musa,
engkau adalah rasul Allah dan Ia melebihkan engkau dari manusia
sekaliannya dengan risalah dan bercakap-cakap dengan-Nya. Oleh karena
itu, mintakanlah syafaat (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Musa
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pemah
dimarahi Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada yang
lain, baik sebelum hari itu maupun setelahnya. Aku telah membunuh
seseorang yang tidak halal aku lakukan. Demi diriku, pergilah kalian
menemuiNabi Isa as."
Lalu pergilah menemui Nabi Isa as dan berkat4 "Wahai Isa, engkau
adalah rasul Allah dan engkau diberikan kemampuan oleh-Nya untuk dapat
berbicara dengan orang lain ketika masih bayi. Engkau adalah sebagian
kalimat dan ruh-Nya yang ditiupkan-Nya kepada Maryam. Oleh karena itu,
mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami. Tidakkah
engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." Nabi Isa pun
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah
dimarahi Allah dengan marah yang belum pernah ditimpakan kepada yang
lain, baik sebelum hari itu maupun setelahnya. Demidiriku, pergilah kalian
menemui Nabi Muhammad saw."
Akhirnya mereka pergi menemui Nabi Muhammad saw dan berkata,
"wahai Muhammad, engkau adalah rasul Allah dan penutup sekalian nabi.
Allah SWT telah mengampuni segala kesalahan yang engkau lakukan. oleh
karena itu, mintakanlah syafa'at (pertolongan) kepada-Nya untuk kami.
Tidakkah engkau melihat penderitaan yang sedang kami alami." pada saat
itu saya pergi ke bawah 'Arsy untuk menemui Allah swr, lalu aku bersujud
kepada-Nya. Kemudian Ia membukakan pintu-Nya untukku yang tidak akan
dibukakan untuk selainku. Allah SWT berkata kepadaku, ..Wahai
Muhammad, angkat kepalamu dan minta apa yang kamu inginkan dari-Ku.,'
Aku lalu mengangkat kepalaku dan berkata kepada-Nya, ..Wahai Tuhanku,
(tolonglah) umatku, (tolonglah) umatku." Allah SWT berkata, .,Wahai
Muhammad, masukkan orang-orang yang tidak dihisab dari umatmu ke
dalam surga melalui pintu sebelah kanan. Demi Yang jiwa Muhammad
berada di Tangan-Nya, sungguh jarak antara satu pintu surga dengan pintu
yang lainnya sejauh jarak antara Mekah dengan Hijr, atau antara Mekah
dengan Bushra." (HR. Muslim) Dalam hadits riwayat al-Bukhari disebutkan antara Mekah dengan
Syafa'at yang hanya berlaku bagi Nabi Muhammad dan umatnya
inilah yang dimaksudkan oleh sabda Rasulullah saw yang berbunyi,
"Masing-masing nabi mempunyai satu permintaan yang akan dikabulkan
oleh Allah SWT, namun mereka semua memintanya kepada Allah ketika di
dunia, sedang aku menahannya sampai hari kiamat, sebagai syafa'at bagi
umatku pada hari itu.'(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Syafa'at tersebut berupa dipercepatnya peng-hisab-an bagi mereka,
sehingga mereka selamat dari ketakutan hari kiamat.
Sabda Beliau saw yang berbunyi "Wahai Tuhanku, (tolonglah)
umatku, (tolonglah) umatku" menunjukkan besarnya kecintaan dan perhatian
Beliau terhadap umatnya. Sabdanya yang berbunyi "Maka dijawablah oleh
Allah SWT 'Wahai Muhammad, masukkan orang-orang yang tidak dihisab
dari umatmu ke dalam surga melalui pintu sebelah kanan"' menunjukkan
bahwa permohonan Beliau kepada Allah -agar proses penghisaban terhadap
umatnya dipercepat- diterima oleh Allah SWT. Sebab, dengan adanya
perintah untuk memasukkan orang-orang yang tidak dihisab dari umatnya ke
dalam surga, berarti sebagian yang lain harus melalui proses penghisaban
terlebih dahulu untuk masuk ke dalam surga.
Adanya permintaan dari umat manusia kepada Nabi Muhammad untuk
memohonkan syafa'at kepada Allah (untuk mereka) merupakan ilham dari
Allah kepada mereka untuk memperlihatkan maqam mahmuda (kedudukan
terpuji) pada diri Nabi Muhammad saat itu, sebagaimana telah dijanjikanNya. Oleh karena itu semua nabi pada saat itu berkata "Aku tidak berhak
untuk itu" kecualiNabi Muhammad saw.
Rasulullah saw bersabda, "Ketika Allah SWT mengumpulkan umat
manusia di hari kiamat, mereka ingin menemuiku untuk memohonkan
syafa'at kepada Allah untuk mereka." (HR. Muslim dari Abas ibn Malik)
Abu Hamid (di dalam bukunya yang berjudul Kasyful 'Ulum alAkhirah) berkata, "Tempo waktu antara kedatangan mereka pada Nabi
Adam dan kedatangan mereka pada Nabi Nuh adalah seribu tahun. Demikian
juga dengan pertemuan mereka dengan nabi-nabiyang lain, sampai akhirnya
dengan Nabi Muhammad saw."
Ia juga menyebutkan, "Manusia pada hari itu berkelompok-kelompok
dan berlainan bentuk, sesuai dosa masing-masing. Ada yang kemaluannya
membengkak dan mengeluarkan bau yang sangat busuk sehingga
mengganggu orang-orangyang ada di sebelahnya, ada yang disalib di atas
tiang dari api, dan ada yang lidahnya menjulur keluar dalam bentuk yang
sangat buruk. Mereka semuanya adalah parapezina, pelaku sodomi, dan para pendusta. Ada juga yang perutnya membesar sebesar gunung, yaitu orangorang yang memakan riba ketika di dunia. Setiap pelaku kejahatan akan
dibangkitkan pada hari itu dalam bentuk yang sesuai dengan kejahatan yang
dilakukannya."
Di bagian akhir buku itu, Abu Hamid menyebutkan bahwa di hari
akhirat para rasul dan nabi berada di atas mimbar-mimbar. Demikian juga
dengan para ulama, tapi mimbar-mimbar mereka lebih kecil. Ulama-ulama
yang mengamalkan ilmunya duduk di atas kursi-kursi dari cahaya,
sedangkan para syuhada dan orang-orang shalih berada di atas bukit pasir
dari minyak misk yang harum baunya. Ulama-ulama yang duduk di atas
kursi-kursi dari cahaya itulah yang meminta syafaat kepada sekalian nabi,
mulai dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar ibn Barjan (dalam bukunya yang berjudul al-Irsyad),
menyebutkan, "Pada hari kiamat sekalian pemimpin pengikut para rasul
diberi ilham oleh Allah SWT untuk memohonkan syafa'at kepada rasul-rasul
mereka agar mendapat pertolongan dari Allah pada hari yang sangat
menyengsarakan itu."
Syafa'at yang Dimaksud adalah Maqam Mohmuda (Kedudukan
Terpuji)
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasutullah saw bersabda, "Aku adalah sayyid (pemimpin) sekalian anak
cucu Adam di hari kiamat; di tanganku terletak panji al-hamdu (pujian) dan
semua nabi ketika itu berada di bawah naungan panjiku itu; akulah orang
pertama yang membuat bumi ini terbelah, dan tidak ada lagi kebanggaan
selain kebanggaan-kebanggaan ini."
Beliau saw melanjutkan, "Manusia yang dilanda ketakutan yang
saangat dahsyat ketika itu pergi menemui Nabi Adam as, lalu memohon
kepadanya dengan berkata, "Wahai Adam, sungguh engkau adalah bapak
kami dan bapak sekalian manusia. Oleh karena itu, mintakanlah syafa'at
(pertolongan) kepada Allah untuk kami." Adam menjawab, "Bagaimana aku
melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya
sehingga aku diturunkan ke bumi. Pergilah kalian menemui NabiNuh as."
Ketika mereka mengatakan hal yang sama kepada Nabi Nuh, ia
menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah
berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah berdakwah kepada kaumku
namun mereka akhirnya dimusnahkan oleh Allah. Oleh karena itu, pergilah
kalian menemui Nabi lbrahim as."
Ketika mereka menemui Nabi lbrahim, ia berkata kepada mereka,
"Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah berdusta sebanyak tiga kali. Oleh karena itu,
pergilah kalian menemuiNabi Musa as."
Nabi Musa menjawab, "Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku
sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah membunuh
seseorang yang tidak halal bagiku. Oleh karena itu, pergilah kalian menemui
Nabi Isa as."
Nabi Isa as juga menjawab, "Bagaimana aku melakukannya,
sedangkan aku sendiri pernah berbuat dosa kepada-Nya, dimana aku telah
dijadikan sesembahan oleh manusia. Oleh karena itu, pergilah kalian
menemui Nabi Muhammad saw."
Mereka lalu datang menemuiku, maka aku pergi bersama mereka
menghadap kepada Allah SWT. Sesampainya di hadapan Allah SWT, aku
bersujud kepada-Nya, lalu Ia berkata kepadaku, "Wahai Muhammad, angkat
kepalamu dan minta apa yang kamu inginkan dari-Ku! Mintalah pertolongan
kepada-Ku, pasti Aku berikan untukmu, dan bicaralah, pasti Aku
dengarkan." Itulah maksud perkataan-Nya Maqam Mahmuda yang ada
dalam ayat yang berbunyi: Dan pada sebagian malam hari bersembahyang
tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. al-lsra': 79)
Hadits lain yang senada dengan hadits ini adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Daud ath-Thayalisi dari Ibn Abbas ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Masing-masing nabi mempunyai satu permintaan
yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Mereka semua telah memintanya
kepada Allah ketika di dunia, sedangkan aku menahannya sampai hari
kiamat, sebagai syafa'at bagi umatku pada hari itu. Aku adalah sayyid
(pemimpin) sekalian anak cucu Adam di hari kiamat; di tanganku terletak
panji al-hamdu (puja-puji) dan semua nabi ketika itu berada di bawah
naungan panjiku itu; akulah orang pertama yang membuat bumi ini terbelah,
dan tidak ada lagi kebanggaan lain selain kebanggaan-kebanggaan ini.
Manusia yang dilanda ketakutan yang amat dahsyat di hari kiamat
pergi menemui Nabi Adam as dan nabi-nabi lainnya untuk meminta
pertolongan kepada mereka. Ketika sampai kepada Nabi Isa as, ia menjawab,
"Bagaimana aku melakukannya, sedangkan aku sendiri pernah berbuat dosa
kepada-Nya, dimana aku dan ibuku dijadikan sesembahan selain Allah oleh
manusia. Oleh karena itu, pergilah kalian menemui Nabi Muhammad saw;
sungguh Allah SWT telah mengutamakan Beliau pada hari ini dengan
memberikan syafa'at kepadanya dan Allah telah mengampuni segala dosadosanya."
Sehingga mereka datang menemuiku untuk meminta syafa'at itu, lalu
aku berkata, "Aku mendapat hak dari Allah untuk memberikannya kepada
orang-orang yang dikehendaki dan diridhai-Nya." Ketika Allah telahmemutuskan untuk memberikan syafa'at bagi mereka, datanglah seruan yang
berbunyi, "Mana Muhammad dan umatnya." Maka aku berdiri, diikuti oleh
umatku yang wajah mereka putih berseri karena bekas sujud."
Rasulullah saw bersaMa, "Kita memang umat terakhir, tapi kita adalah
umat yang pertama sekali dihisab di hari akhirat. Maka umat-umat lain
menyingkir dan memberikan jalan bagi kita, umat Nabi Muhammad,
sehingga kita bisa lewat dan maju ke depan dengan hati gembira dan wajah
yang berseri-seri karena bekas sujud. Ketika itu umat-umat yang lain berkata
tentang merekq 'Seolah-olah mereka nabi seluruhnya."'
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari lbn Umar, ia berkata "Pada hari
kiamat semua manusia berkumpul di padang Mahsyar; lalu mereka pergi
menemui para nabi Altah yang akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad
saw. Saat itulah Allah SWT memberik'an Maqam Mahmuda kepada Nabi
Muhammad saw."
Diriwayatkan juga bahwa ketika Rasulullah saw ditanya orang tentang
ayat Allah SWT yang berbunyi: Dan pda sebagian malam hari
bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suotu ibadah tambahon bagimu:
mtdah-mudahu Tulun-mu nungorylcat kamu kc terrrpat yang terpqir. (QS.
al-lsra': 79), Beliau menjawab, "lhrlah syafa'at." (HR. at-Tirmidzi dari Abu
Hurairah)
Perbedeen Pendapet Ulemr tmtlng Moqom Mahmuda (Keduduken
yeng Tinggi)
Para ulama berbeda pendapat tentang maksud V,ata Maqam Mahmuda
yang terdapat dalam ayat Allah yang berbunyi: Dan pda sebagian malam
hari bersembahymg talrojrdlal, katnu sebagai suotu ibadah tambahan
bagimu: mudah-mudah,an Tuhormu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji -Moqam Mahnuda-. (QS. al-lsra':79'1.
Secara ringkas dapat kami simpulkan kepada lima pendapal yaitu;.
Pendapet pertamq Maqam Mahnudo adalah syafa'at Nabi
Muhammad pada hari kiamat. (Pendapat Hudzaifah al-Yamani dan lbn
Umar)
Pendepat kedua, Maqam Mahmuda adalah penyerahan panji alhomdu (pujian) kepada Nabi Muhammad pada hari kiamat. Perkataan ini
tidak berbeda dengan pendapat peram4 dimana dengan adanya panji itu di
tangan Beliau, berarti Beliau yang mendapatkan syafa'at dari Allah.
Diriwayatkan dari at-Tirmidzi dari Anas ibn Malik ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Aku adalah orang pertama yang keluar dari
Padang Mahsyar tatkala semua manusia dikumpulkan di sana; akulah juru bicara mereka dan memberi khabar gembira kepada mereka tatkala mereka
berputus asa dari pertolongan yang lain. Panji al-hamdu (pujian) berada di
tanganku, dan akulah anak cucu Adam yang paling mulia di sisi Allah SWT,
dimana tidak ada lagi kebanggaan lain selain kebanggaan ini."
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Aku
adalah orang pertama yang keluar dari padang Mahsyar tatkala semua
manusia dikumpulkan di sana; akulah pemimpin dan juru bicara mereka kala
itu, dan aku yang memberi syafa'at kepada mereka ketika mereka telah
berputus asa dari pertolongan yang lain. Panji al-karan (kemuliaan) berada
di tanganku, dan akulah anak cucu Adam yang paling mulia di sisi Allah
SWT, dimana sebanyak seribu khadim (pembantu) yang bagaikan permata
berada di sekitarku."
Pendapat ketiga, berkata, "Maqam Mahmuda maksudnya, Allah
SWT menempatkan Nabi Muhammad di atas kursi-Nya di akhirat bersamaNya."
Orang yang berpendapat seperti ini antara lain Mujahid, salah seorang
imam ternama dalam haltakwil Al-Qur'an.
Riwayat dari Mujahid ini (sekalipun shahih), dapat ditakwilkan kepada
makna lain, yaitu Allah SWT menempatkan Nabi Muhammad di atas kursiNya di akhirat bersama para nabi dan para malaikat.
Ibn Abdul Birr (dalam bukunya yang berjudul at-Tamhid) berkata,
"Diriwayatkan juga dari Mujahid, bahwa ketika menakwilkan perkataan
Allah SWT yang berbunyi: llajah-wajah [orang-orang mukminJ pada hari
itu berseri-seri. (QS. al-Qiyamah:22) ia berkata, 'Maksudnya adalah, orangorang Mukmin menunggu balasan pahala dari Allah SWT, bukan melihatNya'."
Pendapat keempat, mengatakan bahwa Maqam Mahmuda adalah hak
Nabi Muhammad untuk mengeluarkan sekelompok dari neraka.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Yazid al-Faqir, ia berkata, "Aku
tertarik oleh salah satu pendapat orag-orang Khawarij. Oleh karena itu, suatu
kali aku melaksanakan haji dengan teman-temanku. Ketika berada di
Madinah, kami lihat Jabir ibn Abdullah sedang berbicara di hadapan
sekelompok orang menceritakan tentang salah satu peperangan yang ia
lakukan bersama Rasulullah saw. Ketika ia berbicara tentang penghuni
neraka Jahannam, aku berkata kepadanya, "Wahai sahabat Rasulullah,
apakah yang kamu katakan itu? Bukankah Allah SWT telah mengatakan:
...Sesmgguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka,
maka sungguh telah Engkau hinakan ra.... (QS. Ali-Imran: 192) dan: Dan
odapun orang-orang yangfasik [kafirJ, maka tempat mereka adalah nerala.
Setiap knli mereka hendak ke luar daripadanya, mereka dikembalikan fiaSiJ ke dulamnya dan dikatakan kepada mereks, "Rusakanlah siksa neraka yang
dahulu kamu mendustakannya. (QS. as-Sajdah: 20) Bagaimanakah pendapat
Anda?"
Jabir ibn Abdullah balik bertanya, "Apakah kamu membaca AlQur'an?" Aku menjawab, "lya." Lalu ia berkata, "ltulah Moqam Mahmuda
untuk Nabi Muhammad saw, dimana dengan maqam tersebut Allah SWT
mengeluarkan sebagian ahli neraka."
Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari dari Anas ibn Malik ra, dan ia
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Lalu aku keluarkan sekelompok orang
dari penghuni neraka dan aku masukkan mereka ke dalam surga, sehingga
orang yang berada di dalam neraka adalah orang-orang yang ditetapkan oleh
Al-Qur'an kekal di dalamnya." Kemudian Beliau saw membacakan ayat
Allah yang berbunyi: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempal yang terpuji -Maqam Mahmuda-. (QS. al-lsra'; 79') Beliau saw
berkata, "ltulah Maqam Mahmuda yang dijanjikan Allah SWT kepada Nabi,
Muhammad saw."
Pendapat kelima, mengatakan bahwa Maqam Mahmuda adalah
syafa'at Nabi Muhammad saw, yang akan diterangkan dalam pembahasan
selanjutnya.
Tiga Syafa'at Nabi Muhammad saw
Jika benar yang dimaksud dengan Maqam Mahmuda adalah syafa'at
Nabi Muhammad pada hari kiamat, maka para ulama juga berbeda pendapat
tentang wujud dan jumlah syafa'at Nabi Muhammad saw.
An-Naqqas berkata, "Rasulullah saw mempunyai tiga buah syafa'at;
syafa'at umum untuk semua manusia, syafa'at untuk menyegerakan mereka
memasuki surgq dan syafa'at untuk mengeluarkan pelaku dosa besar dari
neraka."
Ibn 'Athiyyah berkata, "Yang masyhur adalah, Rasulullah saw itu
mempunyai dua syafa'at; syafa'at umum untuk semua manusia dan syafa'at
untuk mengeluarkan orang-orang berdosa dari neraka. Syafa'at yang kedua
tidak hanya dimiliki oleh Nabi Muhammad saw, bahkan dimilikijuga oleh
nabi-nabi lain dan para ulama."
Al-Qadhi 'Iyyadh berkata, "Syafa'at Nabi Muhammad saw ada lima;
pertama, syafa'at umum bagi sekalian manusia. Kedua, syafa'at untuk
memasukkan manusia ke dalam surga tanpa dihisab terlebih dahulu. Ketiga,
syafa'at untuk mengeluarkan umatnya yang berdosa dari dalam neraka,
sehingga mereka dapat keluar dari neraka itu dengan adanya syafa'at Nabi
Muhammad saw ini. Syafa'at ini diingkari oleh kelompok Khawarij dan
Mu'tazilah, karena bertentangan dengan salah satu asas keyakinan mereka,
yaitu kemutlakan akal yang berdasarkan kepada nilai baik-buruk. Keempat.
syafa'at untuk mengeluarkan umatnya yang berdosa dari dalam neraka,
sehingga mereka keluar dari neraka dengan syafa'at Nabi Muhammad saw,
nabi-nabi yang lain, para malaikat, dan orang-orang beriman. Syafa'at ini
juga diingkari oleh kelompok Mu'tazilah, sebab menurut mereka, jika tidak
dimasukkan ke dalamnya, maka lebih baik dari awal mereka tidak ditetapkan
untuk memasukinya. Kelima, syafa'at untuk meninggikan derajat penduduk
surga. Syafa'at ini tidak diingkari oleh kelompok Mu'tazilah, sebagaimana
mereka tidak mengingkari syafa'at di padang Mahsyar saat seluruh manusia
dikumpulkan."
Disamping syafa'at-syafa'at yang disebutkan tadi, ada syafa'at
keenam, yaitu syafa'at Beliau saw terhadap pamannya (Abu Thalib) dalam
meringankan siksaan yang diterimanya di dalam neraka.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa ketika disebutkan
nama Abu Thalib di depan Rasulullah saw, Beliau berkata, "Mudahmudahan ia mendapat syafa'atku di akhirat, dimana ia akan mendapatkan
siksaan yang paling ringan, yaitu hanya dengan memakai sandal dari api
neraka sehingga mendidih otaknya." (HR. Muslim)
Jika dikatakan, "Bagaimana dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang
memberikan syafa'at?" (QS. al-Muddatstsir: 48) Dijawab, "Mereka tidak
mendapat syafa'at untuk keluar dari neraka seperti orang-orang bertauhid
yang berdosa."
Adakah Nabi Melakukan Dosa Kecil?
Setelah sepakat bahwa seluruh nabi adalah ma'shum (bersih atau
terpelihara) dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil yang dapat
merendahkan kedudukan serta mengurangi pribadi mereka, para ulama
berbeda pendapat tentang dosa-dosa kecil lain yang dilakukan oleh para
nabi.
Menurut Qadhi Abu Bakar dan Ustadz Abu Bakar, para nabi juga
melakukan dosa-dosa kecil. Ulama-ulama Mu'tazilah juga mengatakan
demikian. Ath-Thabari dan ulama-ulama lainnya (dari kalangan ahli fiqih,
ahli ilmu kalam, dan ahli hadits) mengatakan bahwa nabi-nabi Allah juga
berbuat dosa kecil, seperti disebutkan di Al-Qur'an dan hadits Nabi saw.
Itulah pendapat kebanyakan para ulama. Pendapat ini ditentang oleh
sebagian ulama lain, dan mengatakan bahwa para nabi bersih dari dosa kecil
dosa besar.Kelompok Rafidhah mengingkari dosa kecil pada diri para nabi,
karena menurut mereka para nabi ma'shum (bersih atau terpelihara) dari
dosa apa saja.
Jumhur (mayoritas) ahli fiqih mazhab Maliki, Hanafi, dan Syaf ijuga
menentang bahwa para nabi ada yang berbuat dosa-dosa kecil dengan
mengatakan, "Semua nabi Altah bersih atau terpelihara dari melakukan dosa
kecil, sebagaimana bersih atau terpelihara dari melakukan dosa besar. Sebab
kita diperintahkan mengikuti seluruh perbuatan dan tindak-tanduk mereka
secara mutlak tanpa ada pengecualian apa-apa. Oleh karena itu, setiap
perbuatan yang lahir dari mereka merupakan perbuatan ta'at dan sesuai
dengan kehendak Allah SWT, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
Seandainya kita katakan bahwa mereka tidak bersih dari berbuat dosa kecil,
maka mereka tidak layak menjadi panutan kita."
Abu Ishaq al-lsfarainy berkata, "Para ulama berbeda pendapat tentang
adanya dosa-dosa kecil pada diri nabi-nabi Allah. Namun kebanyakan
mereka berpendapat bahwa hal itu tidak boleh ada pada diri mereka. Hanya
sebagian kecil yang membolehkannya, tapi mereka tidak mempunyai dalil
yang kuat tentang itu."
Sebagian ulama mutaakhkhirin (ulama belakangan) lebih memilih
pendapat pertama yang menyatakan bahwa para nabi itu juga berbuat dosa
kecil. Mereka berkata, "Allah SWT mengkhabarkan kepada kita bahwa akan
terjadi dosa-dosa kecil itu pada diri sebagian mereka. Akan tetapi Ia
langsung menegurnya dan menyatakan bahwa perbuatan itu tidak benar,
sehingga mereka meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Hal tersebut
banyak dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Yang jelas hal itu tidak
menurunkan derajat dan martabat mereka sebagai nabi-nabi Allah. Sebab
perbuatan itu jarang sekali timbul dari mereka dan timbulnya karena khilaf
atau lupa (tidak ada unsur kesengajaan). Perbuatan yang bagi orang lain
merupakan kebaikan itu tetapi bagi mereka merupakan kekurangan (karena
mereka adalah nabi Allah)."
Sungguh bijaksana perkataan al-Jundi yang berbunyi, "Amalanamalan baik yang dilakukan oleh orang-orang baik belum tentu baik bagi
orang-orang muqmrabin (orang yang didekatkan Allah). Maksudnya,
amalan-amalan para nabi harus jauh lebih baik dari amalan-amalan orang
biasa. Walaupun nash-nash menuliskan bahwa akan terjadi dosa-dosa itu
pada diri mereka, namun yang demikian tidak menurunkan derajat dan
martabat mereka sebagai nabi-nabi Allah, sebab mereka orang-orang yang
teruji."
Diriwayatkan oleh Ibn al-Mubarak dari 'Uqbah ubn 'Amir bahwa
Rasulullah saw bersaMa:
Di akhirat, setelah Nabi lsa berkata kepada manusia, "Pergilalr kalian
menemui Nabi Muhammad saw yang ummi (tidak tahu tulis baca)," maka
datang orang-orang itu kepadaku untuk meminta pertolongan. Setelah
mendengar penuturan mereka, Allah SWT mengizinkanku beranjak dari
tempat dudukku untuk menghadap kepada-Nya. Begitu aku beranjak dari
tempat dudukku itu, keluarlah bau yang sangat harum yang dapat dicium
oleh semua orang. Sesampainya di hadapan-Nya, Allah SWT memberikan
syafa'at-Nya kepadaku dan memberikan cahaya di sekujur tubuhku, mulai
dari ujung rambut sampai mata kaki. Kala itu orang kafir berkata. "Orangorang Mukmin telah mendapatkan orang yang memberikan syafa'at untuk
mereka, sedangkan kami belum mendapatkannya. Siapa yang dapat
memberikan pertolongan kepada kami? Tidak ada yang lain rnelainkan iblis
la'natullah, sebab dialah yang menyesatkan kami di dunia." Mereka lalu
datang kepada iblis dan berkata, "Orang-orang Mukmin telah mendapatkan
orang yang memberikan syafa'at untuk mereka, sedangkan kami belum
mendapatkannya. Oleh karena kamu yang menyesatkan kami di dunia, maka
kamu harus bertanggungiawab terhadap kami. Berdirilah kamu dan
berikanlah syafa'at kepada kami." Iblis tidak dapat menjawab apa-apa
melainkan menyebutkan ayat Allah SWT yang berbunyi: Dan berkatalah
setan tatkala perkara fhisabJ telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu letapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, ntelainkan [sekadarJ aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi
seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi
cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kalt tidak dapat menolongmu dan
kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku [dengan Allah] sejak
dahulu. " Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih. (QS. Ibrahim: 22) Ketika iblis beranjak dari tempat duduknya,
keluarlah bau yang sangat busuk yang dapat dicium oleh semua orang,
kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka Jahannam.
Orang-orang yang Mendapat Syafa'at Nabi Muhammad saw
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw,
"Siapakah orang yang paling berbahagia mendapatkan mendapat syafa'atmu
nantidihari kiamat, wahai Rasulullah?" Beliau saw menjawab, "Wahai Abu
Hurairah, aku mengira bahwa tidak seorangpun yang bertanya kepadaku
tentang masalah ini. Namun kamu menanyakannya kepadaku karena
didorong oleh rasa ingin tahu. Orang yang paling berbahagia mendapatkan
syafa'atku adalah orang yang mengucapkan kalimah Lailaahaillallah dengan
tulus dari lubuk hatinya." (HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah)Rasulu I tah saw bersabda, "Barangsiapa mengucapkan Lailaahaillollah
dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka orang itu pasti masuk surga."
Sahabat bertanya. "Apakah tanda ikhlasnya itu, wahai Rasulullah?" Beliau
saw menjawab, "Ucapan itu menghalanginya berbuat durhaka kepada
Tuhannya." (HR. atTirmidzi al-Hakim dari Zaidibn Arqam)
Penyerahan Kitab Amal (Buku Catatan Amal)
Diriwayatkan bahwa Umar ibn al-Khatthab ra berkata, "Hisablah
dirimu sebelum kamu dihisab di akhirat, dan beramallah untuk hari akhirat.
Penghisaban di akhirat hanya diringankan bagi orang-orang yang menghisab
dirinya ketika di dunia." (HR. at-Tirmidzi)
Diriwayatkan dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa mendapat dihisab pada hari kiamat, maka ia mendapat azab."
'Aisyah bertanya, "Bukankah Allah SWT mengatakan: Maka dia akon
diperika dengan pemeril<saan yang mudae (QS. alJnsyiqaq: 8) wahai
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Penghisaban yang aku maksud adalah
'aradh (pembentangan)." Maksudnya, barangsiapa ikut dibentangkan atau
dikumpulkan di hari kiamat, maka mendapat azab."
Rasulullah saw bersabda, "Pada hari Kiamat manusia dihadapkan
kepada Allah SWT sebanyak tiga kali. Pertemuan pertama dan kedua penuh
dengan penolakan dan pembelaan diri dari manusia, serta bantahan dari
Allah SWT. Namun pada pertemuan ketiga (terakhir) diserahkan kitab
kepadanya melalui tangan kanan atau tangan kirinya -sehingga ia tidak dapat
berbuat
^pa-apa
untuk membela dirinya-. (HR. atTirmidzi dari Abu
Hurairah)
Dalam riwayat lain ditambahkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Penolakan dan pembelaan diri datang dari orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan ketika di dunia dan selalu memperturutkan hawa nafsu.
Mereka melakukan hal itu di hari kiamat karena tidak mengenal Tuhan
sehingga mereka menyangka bahwa penolakan dan pembelaan diri dapat
menyelamatkan mereka. Sedangkan bantahan dari Allah SWT adalah
melalui para rasul-Nya, mulai dari Nabi Adam as sampaiNabi Muhammad
saw. Para nabi menjadi hujjah (alasan) bagi Allah untuk menyangkal
dakwaan manusia." (HR. at-Tirmidzi al-Hakim)
Rasulullah saw bersabda, "Semua kitab tersimpan di bawah Arsy
Allah SWT; tatkala manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, Allah SWT
meniupkan angin kencang sehingga kitab-kitab beterbangan dan dibaca oleh
semua makhluk. Tulisan pertama dari kitab itu berbunyi,"Bacaloh kitabmu,
cuhtplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
(QS. alJsra': l4)
'Aisyah menceritakan: Pernah suatu kali aku teringat neraka, sehingga
air mataku berlinang seketika. Rasulullah saw bertanya kepadaku, "Apakah
yang membuatmu menangis wahai 'Aisyah?" Aku menjawab, "Aku
menangis karena aku teringat neraka. Apakah di hari kiamat setiap orang
ingat dengan keluarganya?" Beliau saw menjawab, "Pada hari itu setiap
orang masih ingat dengan keluarganya, kecuali pada tiga saat, yaitu: saat
ditimbang, sampai ia tahu apakah timbangannya paling ringan atau yang
paling berat; saat kitab-kitab diterbangkan, sampai ia tahu apakah kitab itu
diterimanya dari tangan kanan atau dari tangan kiri; dan saat melewati titian
Shiratal Mustaqim yang di bawahnya terdapat neraka Jahannam, sampai ia
berhasil melewatinya." (HR. Abu Daud)
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, "Orang yang pertama
sekali mendapatkan kitabnya dengan tangan kanan dari umatku adalah Umar
ibn al-Khatthab; waktu itu wajahnya bersinar seperti sinar matahari." Orangorang bertanya, "Bagaimana dengan Abu Bakar, wahai Rasulullah?" Beliau
saw menjawab, "la telah dibawa ke surga oleh malaikat." (HR. Yazid ibn
Tsabit)
Rasulullah saw bersabda. "Pada hari kiamat Allah SWT berseru
kepada orang yang beriman dengan suara yang kuat tapi tidak mengerikan
dengan perkataan, "Wahai hamba-Ku, Aku adalah Allah Yang tidak ada
Tuhan melainkan Aku. Aku adalah Maha Penyayang, Maha Hakim, dan
Maha Memutuskan. Wahai hamba-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari
ini dan kamu tidak akan berduka cita. Berikanlah hujjahmu kepada-Ku dan
mudahkanlah jawabanmu! Sungguh hari ini kamu diminta
pertanggungjawaban dan dihisab. Wahai malaikatku, siapkanlah segala
sesuatunya karena hamba-Ku akan mulai dihisab!" (HR. al-Hafzh Abu alQasim dariMu'adz ibn Jabal)
Samurah ibn 'Athiyah berkata: Seseorang datang pada hari kiamat
dengan kitab yang berisi kebaikan yang banyak bagaikan sebesar gunung.
Lalu Allah SWT berkata kepada-Nya, "Kamu shalat dan bersedekah pada
hari itu supaya orang tahu bahwa kamu melaksanakan shalat. Ketahuilah!
Aku adalah Allah Yang tidak ada Tuhan melainkan Aku: ibadah yang Aku
terima hanya ibadah yang tulus mengharap ridha-Ku. Kamu puasa pada hari
itu supaya orang tahu bahwa kamu melaksanakan puasa. Ketahuilah! Aku
adalah Allah Yang tidak ada Tuhan melainkan Aku; ibadah yang Aku terima
hanya ibadah yang tulus mengharap ridha-Ku. Kamu bersedekah pada hari
itu supaya orang tahu bahwa kamu bersedekah. Ketahuilah! Aku adalah
Allah Yang tidak ada Tuhan melainkan Aku; ibadah yang Aku terima hanya
ibadah yang tulus mengharap ridha-Ku."
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, bahwa ketika
Rasulullah saw membacakan ayat Allah yang berbunyi:
Beliau bersabda, "Di hari kiamat, setelah seorang Muslim dipanggil
ke hadapan Tuhannya dan diberikan kitab melalui tangan kanannya, maka
diletakkanlah sebuah mahkota di atas kepalanya dan setiap sudut badannya
dihiasi berbagai perhiasan. Lalu ia pergi menemui sahabat-sahabatnya,
namun belum sampai ke sana sahabatnya yang melihat kedatangannya dari
jauh berkata, "Ya Allah, jadikan aku sepertitemanku ini; rahmatilah kami ya
Allah." "Adapun kamu, beri khabar gembiralah kepada setiap orang bahwa
orang yang seperti kamu mendapatkan balasan seperti ini." Tatkala ia sampai
kepada mereka, ia berkata, "Beri khabar gembiralah kepada seluruh orang
Islam bahwa mereka semua akan sepertiku ini."
Adapun orang kafir, diletakkanlah sebuah mahkota