kematian menurut islam 14

Rabu, 13 September 2023

kematian menurut islam 14


NERAKA DAN KHDAAN PENDUDUKNYA
Makanan, Minuman, dan Pakaian Penduduk Neraka
Allah SWT berfirman:
Maka orang-orong kufir ukon dibuatkan bagi mereka pakuian-pakaian
dari api neraka. (QS. al-Haji: l9)
Pakoiun nrcreka aclulah dari pelangkin [terJ dan ntuka nrcrekt ditutup
oleh upi neraku. (QS. Ibrahim: 50)
Sesungguhnva pohon zoqgum itu nrukanan orung yang banyak
berdoso. Ia [sebagaiJ koloron minvak yang mendidih di dalam perut. (QS.
ad-Dukhan: 43-45)
Mereka tiduk merasakan kesejukan di dalemnyo dan tiduk pula
mendapat minuman .selain air yung mendidih dan bentanuh sebugai
pe m b alas an yan g s e t i mpal. (QS. an-N ab a' : 24-26)
Dan jiko mereka meminta minunt, niscaya mereka akan diberi minum
deng,an air seperti besi yang mendidih vang menghanguskan muka. Itulah
minumon yang poling buruk dan tempat istirahat yong paling jelet (QS. al￾Kahfi:29)
... diberi minum [dengan airJ dari sumber vang song(tt punas. Mereka
tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. (QS. al￾Ghasyiyah: 5-6)
Maka tiada seorang leman pun baginya pada hari ini di sini. Dan
tiada (pula) makonan sedikitpun baginva kecuali dari gislin [darah dan
nanahJ. (QS. al-Haqqah: 35-36)
Al-Harawi berkata, "Makna gislin dalam ayat ini adalah darah dan
nanah beserta air apapun yang keluar dari tubuh mereka.
Abdullah ibn 'Amru berkata, "Al-gassaq adalah air nanah yang sangat
busuk baunya, dimana kalau sebagian saja ditumpahkan di sebelah timur,
maka akan tercium oleh orang-orang yang ada di barat. Jika sebagian saja
ditumpahkan di sebelah barat, maka baunya tercium oleh orang-orang yang
ada di timur.
Ka'ab berkata, "Al-gassaq adalah sebuah mata air di neraka, dimana
semua air yang mendidih mengalir padanya, sehingga ia menjadi rawa-rawa.
Lalu didatangkan manusia pendosa dan dicelupkan padanya, sehingga
daging luntur dari tulangnya. Kemudian daging ditarik dari mata kakinya,
sebagaimana seseorang menyeret pakaiannya. Firman Allah SWT: Sehagai
balasan yong selintpal (QS. an-Naba': 24) maksudnya sesuai amal mereka
yang keji.
Terdapat perbedaan pendapat ulama tentang maksud kata udh4huri',
yang terdapat dalam surah al-Glrasiyah.
Ada yang mengatakan bahwa ia semacam tumbuhan yang tumbuh
pada musim semi, yang bila masuk musim partas maka ia mengering.
Namanya ketika mempunyai daun adalah Syahruq, sedangkan bila tidak
berdaun lagi bernama adh-Dhari'. Unta hanya mau menlakannya ketika
berwarna hijau, sedangkan bila sudah kering ia tidak mau memakannya.
Ada juga ulama yang menyatakan bahwa adh-clhuri 'adalah batu.
Sedangkan uz-zuqum dalam surah ad-Dukhan ayat 43 adalah nama
sebuah lernbah di neraka.
Para ahli tafsir mengatakan bahwa pohon az-:uqum dapat hidup
dengan kobaran api neraka, sebagaimana pohon dapat hidup dengan air
dunia. Sesutgguhnya pohon uz-zo(lum ilu mukunan orung -r-ong bunvak
berdoscr, (lQ sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalutn perut. (QS.
ad-Dukhan: 43-45)
Permohonan Penduduk Neraka kepada Allah
Allah SWT berfirman: Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga,
"Limpahkanlah kepada kami sedikit air alou makanan yang telah
direzekikan Allah kepadamu." Mereka [penghuni surgal menjcrwab,
"Sesungguhrya Allah telah menghararnkan keduanya itu ata.s orong-orang
kafir. (QS. al-A'raf: 50)
Muhammad ibn Ka'ab al-Qurzhi berkata. "Penduduk neraka
mempunyai lima macam pennohonan; empat diantaranya dijawab oleh Allah
SWT. Ketika sampai kepada permohonan yang kelirna, mereka tidak dapat
berkata-kata lagi untuk selamanya. Mereka berkata: Mereka nrcnjawtrb. "Ya
Tuhan kami Engkau telah nrcmatikan kami dua kali dan telah nrcnghidupkan
kami dua kali [pulaJ, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maku adakah
sesuatu julon [bugi kamiJ untuk keluar [dari nerctkaJ? " [Maka dijcrwah oleh
Allah SWJ Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja
yang disembah. Dqn kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka
putusan [sekorang iniJ adalah poda Allah Yang Mahatinggi lagi
Mahabesar. (QS. Ghafir: I l-12)
Kemudian mereka berkata:
Dan [alangkah ngerinyaJ, jika sekiranya kamu melihal ketika oranq;-
orang yang berdosa itu nrcnundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya,
[mereka berkataJ, "Yo Tuhan kami, kami teloh ntelihal dan mendeng,ar,muko kemhalikonluh kami fke duniaJ, kami ukun mengeriakan amal shalih,
sesungguhnya kami uduluh orung-orung yung yukin. " (QS. as-Sajdah: l 2)
Lalu dijawab oleh Allah SWT: Dan kaluu Kami menghendaki niscuyct
Kumi ukan berikun kepuda tiup-tiap jiwa pelunjuk [bagiJ nya, akun tetapi
telah tetapluh perkataan [ketetopanJ daripadaku: "Seswtg,l4uhnyer akun Aku
penuhi nerako Jahannam itu dengun jin dan manusia bersuma-sumu. Maka
rasoilah olehnru [.sik;a iniJ disebabkan lwmu melupukan akan perlemuan
dengan harimu ini [Hari KiamalJ; sesungguhnya Kami telah melupakrn
kamu [pulal dan rasakonlah siksa yang kekal, disebabkan opo yong selalu
kanru kerjukarr." (QS. as-Sajdah: I 3-l 4).
Kemudian mereka berkata. *Ya Tuhun kami. beri tangguhluh kumi
[kembalikanlah kami ke dunial walaupun dulum waktu yang sedikit, niscayu
kami akan memotuhi seruan Engkau don akan mengikuti rusul-rasul. " (QS.
Ibrahim: 44), maka dijawab oleh Allah SWT, *Bztar*ah kamu telah
bersumpah dohulu [di dunial bahwa sekali-kali kanru tidak akon binasu?
(QS. lbrahim:44)
Kemudian mereka berkata, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang,
telah kami kerjakan. " (QS. Fathir: 37), maka dijawab oleh Allah SWT: Dan
apakah Kami tidak memanjanglun unturmu dalam masu yang cukup untuk
berpikir bagi orang yong mou berpikir, dan [apakah tidakJ datang kepada
kamu pemberi peringatan? maka rasokanloh [azab KamiJ dan tidak uda
bagi orang-orangyang zalim seorang penolongpun (QS. Fathir: 37)
Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. keluorkanlah kumi
daripadanya dan kembalikanlah komi ke dunia, maka jika konti kemboli juga
kepada kekafiran, sesunpSp;uhnyo karni odalah orang-orong yang zalim."
(QS. al-Mu'minun: 107). maka dijawab oleh Allah SWT Allah SIYT
berfirman, "Tinggallah dengon hina di dalomnya, don janganloh kamu
berbicara dengon lfu. (QS. al-Mukminun: 108). Lalu mereka tidak dapat
berkata-kata lagi untuk selamanya. (HR. al-Baihaqi)
Dalam riwayat lain yang lebih panjang, yang diriwayatkan oleh lbn al￾Mubarak. Muhammad ibn Ka'ab al-Qurzhi berkata:
Penduduk neraka meminta pertolongan kepada penjaga neraka,
sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah SWT:. Dan orang-orong
yang berada dalam neraka berlwta kepada penjaga-penjaga neraka
Jahannam, "Mohonktnlah kepada Tuhonmu supqyo Dia meringankan azab
dari kami barang sehari." (QS. Ghafir: 49), maka penjaga neraka
menjawab:
Penjaggct ,luhunnum berkcrta, " Dun upaluth belum dutung kepuclet kamu
rasul-rasu I mu de ngun memhatvu ke lerungan-ke leran gan'! " Mereka berkata.
"Benar." 1,r!1 t-alu dijawab lagi: {Jti1a e. i u--irglr io! t;i', (lihat: QS.
Ghafir:49-50)
Setelah mereka merasa pesimis dari pertolongan penjaga neraka,
mereka berpaling kepada Malaikat Malik yang berada di atas mereka.
Malaikat itu berada di dalam sebuah tempat di atas mereka dan beberapa
titian yang hanya dilalui oleh para malaikat pernberi siksa. Dari sana
Malaikat Malik dapat melihat ke seluruh penjuru neraka. Mereka berkata:
Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu ntembunuh kumi .suia." Dia
ntenjuwab, "Kumu akun tetap tinggal di neraka irr. " (QS. az-Zukhruf: 77)
Mereka meminta agar segera dimatikan, namun sama sekali tidak digubris
oleh malaikat selama delapan puluh tahun. Padahal satu tahun adalah tiga
ratus enam puluh hari, satu bulan adalah tiga puluh hari, sedangkan satu hari
di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia.
Allah SWT berfirman: Dan nrcreka meminla kepodamu ugar ozab itu
diseg,erakan, padahal Allah sekali-kali tidsk akan menyulahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adaluh seperti seribu lahun menurut
perhitunganrrr. (QS. al-Hajj: 47)
Dikarenakan tidak mendapat jawaban sama sekali, maka sebagian
mereka berkata kepada sebagian lain, "Wahai teman-teman, azab dan
siksaan telah menimpa kita sebagaimana kita rasakan saat ini. Jadi mari kita
semua bersabar menerimanya untuk sementara waktu, sebagaimana orang￾orang yang taat telalr bersabar dalam beribadah kepada Allah sehingga
mereka mendapatkan hasilnya. Mudah-mudahan suatu saat ada pertolongan
buat kita." Lalu mereka semua sepakat untuk bersabar. Tapi setelah sekian
lama bersabar dan belum juga mendatangkan manfaat bagi mereka. maka
mereka berkata: Dan mereka semuanya [di padang MahsyarJ akan
berkumpul menghadop ke hadirot Allah, lalu berkatalah orang-orang yang
lentah kepadct orong-orang, vang sombong, "Sesungguhnya kanti dahulu
odalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kantu menghindarkan
daripada kami azab Allah fivalaupunl sedikit saja'? Mereka menjawab,
"Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kanti dapat
memberi petu{uk kepudamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh
utaukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempal unluk ntelarikan
diri. " (QS. Ibrahim: 2l)
Ketika itu iblis berkata kepada mereka: Dan berkatalah setan tatkala
perkara [hisabJ telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepadamujanji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi
oku menyalahinva. Sekali-kali tidak ada kekuasaan hagiku terhadapmu,
melainkan [sekedarJ aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku. olehsebob itu jungunlah kunu mencerca uku, akan telapi cerculuh dirimu
sendiri. Aku sekuli-kuli tiduk daput menolongntu dun kumupun sekuli-kali
tiduk dupal merutlongku. Sesungguhnva uku tidak memhenarkun
perhuulunmu mempersekutukan uku [dengan AllahJ sejak clshulu."
Sesungguhnya orong-orung yang zalim itu mendupot siksaan vang pedih.
(QS. lbrahim:22)
Mendengar perkataan iblis itu, mereka rnenjadi benci terhadap diri
mereka sendiri lalu memohon kembali dengan mengatakan: Mereka
nrenjawab, "Ya Tuhan kami Engkuu telah menrutikan kami clua kali dan
telah menghidupkun kumi duu ktili [pulaJ, lulu kani mengahti closa-dosa
kumi. Muka udukuh .sesuutu jalun [hugi kanriJ toiluk keluar [dari nerakal ? "
(QS. Ghafir: I I ) Permohonan itu dijawab: Yang demikiun itu udalah kqrencr
karrur kufir apabila Alloh sajo yang di.senrbah. Dan kumu percayct upabilu
Alluh dipersekutukan, mako putusan [sekarang iniJ adaluh pada Alluh Yang
Mahatinggi lagi Mohabe.sar. (QS. Ghafir: l2)
Ini baru permohonan kelompok pertama dari penduduk neraka,
sedangkan kelompok kedua bermohon: Dan [alangkoh ngerinyaJ, jika
sekiranya kanru melihat ketika orang-orong yang herdosa ilu menundukkan
kepalanya di hadapan Tuhannya, [mereka berkataJ, "Ya Tuhan knmi, karni
telah ntelihat dan mendengar, mako kembalikanlah kami [ke duniaJ, kami
akan mengerjakan amal shalih, sesunggyhnya kami adalah orang-orang
yang yakin. " (QS. as-Sajdah: l2) Lalu dijawab oleh Allah SWT: Dan kalou
Kami menghendaki nkcaya Komi akan berikan kepada tiap-tiap jiwa
petunjuk [bagiJ nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan [ketetapanJ
daripadaku: "Sesungguhnya ukan aku penuhi neraka Jahannont itu dengan jin dan ntanusia bersanta-sama. Maka rasailah olehnru [sil<so iniJ
disebubkan kanru nelupakan akan perlemuan dengatt harimu ini [Hori
KianrutJ: sesungguhnya Kami telah melupakan kamu fpulal dan rasakanlah
siksa yang kekal, disebabkon apo yang selalu kamu kerjakan " (QS. as￾Sajdah: l3-14).
Kelompok ketiga bermohon, "Ya Tuhan kami, heri tangguhlah kami
[kembalikanlah kami ke dunial walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya
kami akan mematuhi seruon Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. " (QS.
Ibrahim: 44), maka dijawab, *Bukankah kamu telah bersumpah dahulu [di
dunial balrwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? dan kamu telah herdiam
di tempat-tempal kedianlan orong-orang yang menganiaya diri mereka
sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap
mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaon?," Dan
sestmggyhnya mereko teloh membuat makar yang besar podahal di sisi
Allah-lah [balasanJ makar mereka itu. Dan sesungSpthnya mokar mereka itu
[amal besarJ .sehingga gpnung-g;unung dapat lenyap karenanya. (QS.
Ibrahim: 44-46\ Kelompok keempat bermohon: Kemudian mereka berkata. "I'a
Tuhan kmi, keluqrkanlah kami niscaya kami akan mengerjalwn amal yang
shalih berlainan dengan yang telah kami kcriakan " (QS. Fathir: 37), maka
dijawab oleh Allah SWT: Dar apakah Kami tidak memanjangkan umurmu
dalam masa yang cukup untuk berpikir bogi orang yang mau berpikir, dan
[apaknh tidokJ dalang kepada ftamu pemberi peringatan? maka rasakanlah
[ctzab KamiJ dan tidok ads bagi orang-or(mg yang zalim seorang
penolongpun (QS. Fathir: 37) Kemudian, setelah mereka didiamkan untuk
sementara waktu, Allah berkata kepada mereka: Bukankoh ayal-ayat-Ku
'telah dibacakan kepadamu sekalian. tetapi kmu selalu mendustakannya?
(QS. al-Mu'minun: 105)
Setelah mendengar suara itu, mereka berkata" "Sekarang Tuhan kita
telah ridha kepada kita." Lalu mereka memohon kembali: Mereka berkata,
"Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kcjahatan'kami, dan adalah kanri
orang-or(mg yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkonlah kami daripadanya
[dan kembaliksnlah kami ke dunia], maka jika knmi kembali fiuga kepada
kekafiranJ, sesungguhnyu kani adalah orang-orong yang zolim." Allah
berrtrman, "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan ianganlah kamu
berbicara dengan l*u. (QS. al-Mu'minun: 106-108) Jadi terputuslah doa
dan pengharapan untuk mereka sama sekali dan Sebagian dori mereka
menghodap kepada sebagian yong lain berbantah-bantohan- (QS. ash￾Shafaat:27)
'Amru ibn al-'Ash berkata: Penduduk neraka memohon kepada
Malaikat Malik, namun baru dijawab setelah empat puluh tahun dengan
berkata: Mereka berseru, "Hai Malih biarlah Tuhonmu membunuh leami
soja." Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal di neraka inr. " (QS. az￾Zukhruf:77)
Setelah gagal dengan Malaikat Malik, mereka berpaling kepada Allah
SWT. Mereka berkata: Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah
dikuasai oleh kejatutan kami, dan adalah kami orang-orang ycmg sesat. Ya
Tuhan kami, keluarknnlah kami daripadonya [dan kembalikanlah kami kc
duniaJ, maka jika kami kemboli [iuga kepado kekaJiranJ' sesungguhnyo
kami odatah orang-orong yang zalim." Allah berfirman, "Tingg;allah
dengan hina di dalamnya, donianganlah kamu berbicara dengan ltz. (QS.
al-Mu'minun: 106-108)
Permohonan mereka dibalas oleh Allah setelah berlalu selama dua kali
umur dunia. Allah berkata: Peniaga Jahonnam berkata, "Dan opakah belum
datang kepada kamu rasul-rasulmu dengon membsn'a kelerangan￾ke t erangon? " Mere ka me ni an ab, " B enar, sudoh datang- " P eni aga-pe ni aga
Jahonnam berkata, "Berdoalah kamu." Dot doa orang'orang kafir itu
honyalah sia-sia belaka. (QS. Ghafir: 50)Demi Allah. setelah mendengar perkataan Allah, mereka tidak bisa
berkata-kata lagi, melainkan hanya bersuara seperti suara keledai.
Rasulullah saw bersabd4 "Penduduk neraka disiksa dengan berhagai
siksaan dan diberikan rasa lapar yang bersangatan sehingga mereka meminta
pertolongan kepada Allah agar diberi makanan. Lalu mereka diberikan
makanan dari Dhari'(pohon yang berduri) yang tidak menggemukkan dan
tidak mengenyangkan, sehingga mereka meminta makanan lain. Lalu diberi
makanan yang menyebabkan kerongkongan mereka tersumbat bila
memakannya. Ketika kerongkongan mereka tersumbat, mereka mengatakan
bahwa untuk menghilangkan sumbatan perlu minuman, maka mereka
meminta minuman kepada Allah. Jadi diberikanlah minuman mendidih dari
lelehan besi kepada mereka, dimana ketika minuman sampai di depan muka
lnereka, muka itu jatuh ke lantai; jika minuman itu masuk ke perut mereka,
hancurlah apa yang ada di dalam p€rut mereka itu, sehingga mereka
meminta pertolongan kepada penjaga neraka. Penjaga Jahannam berkata,
"Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa
keterangan-kelerangan?" Mereka menjawab. "Benar, sudah dutung."
Penjaga-penjaga Jahannam berkata, "Berdoalah kamu." Dan doa orang￾or(mg kafir itu honyalah sia-sia beloka. (QS. Ghafir: 50) Lalu mereka pergi
menemui Malaikat Malik dan bertata: Mereka berseru, "Hai Malik. biarlah
Tuhanmu membunuh kami saja." Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggol
di neraka rnr" (QS. az-ZuY,hruf:77). (HR. at-Tirmidzi dari Abu ad-Darda')
Al-A'masy berkata, "Telah tetap dalam Sunnah bahwa jarak antara
doa mereka dengan jawaban Malaikat Malik adalah seribu tahun. Jawaban
malaikat itu berbunyi, "Mintalah kepada Tuhanmu, karena tidak ada yang
paling baik selain AIIah SWT." Lalu mereka memohon kepada Allah, Ya
Tuhan kami, keluarkonlah komi daripadanya [dan kembalikanlah kami ke
dunioJ, maka jika kami kemboli [iugo kepada kekafiranJ, sesungguhnya
kami adolah orang-orongyang zalim. " (QS. al-Mu'minun: 107) dan dijawab
oleh Allah SWT: Allah berfirman, "Tinggollah dengan hina di dalamnya,
dan janganlah kamu berbicara dengan l/cu. (QS. al-Mu'minun: 108)
Al-A'masy meneruskan, "Ketika ifu mereka putus asa
kebaikan dan pertolongan. sehingga mereka menerima saja
diberikan kepada mereka."
Tentang perkataan Allah SWT; Muka mereko dibakor api neruka, dan
mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (QS. al-Mu'minun: 104)
Rasulullah saw bersaMa, "Mereka dibakar api di dalam neraka,
sehingga bibir atas berkerut sampai ke otak. Kemudian diiringi oleh bibir
bawah sampai ke pusar. Kemah api neraka mempunyai empat dinding dan
tebal masing-masing dinding adalah sejauh perjalanan empat puluh tahun.
Jika satu ember dari air gislin (darah dan nanah) dituangkan ke dunia, maka
seluruh penduduk dunia binasa. (HR. Abu Sa'id al-Khudri)
Al-muhli (sebagaimana kata Rasulullah saw) adalah kotoran minyak
yang keruh, yang apabila didekatkan ke muka maka menyebabkan kulit
muka rontok." (Rasyid ibn Sa'ad)
Rasulullah saw bersabda,"Al-hamim (air yang mendidih) diminumkan
kepada mereka di neraka sampai ke perut dan keluar dari kedua kaki,
sehingga sekujur badan mereka meleleh. Kemudian badan mereka
dikembalikan seperti semula dan disiksa kembali." (HR. Abu Hurairah)
Tentang firman Allah SWT Di hadapannya ada Jahannam dan dia
alun diberi minuman dengan air nanah. (QS. Ibrahim: l6)
Rasulullah saw bersabda, "Ketika air itu didekatkan ke mulutnya, ia
tidak mau meminumnya. Tapi air itu tetap diberikan kepadanya, dan ketika
air itu berada di dekat mulutnya, wajahnya mendidih dan kepalanya jatuh ke
bumi. Jika air itu diminumnya, maka isi perutnya rusak, lalu keluar melalui
duburnya. (HR. Abu Umamah)
Allah SWT berfirman:
[ApakahJ perumpamaan [penghuniJ surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertalwa yang di dalamnya ada swtgai-sungai dari air
yang tiado berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dori air susu yang tiada
berubah rosanya, sungai-sungai dari kfuimar [arakJ yong lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disoring: dan mereka
memperoleh di dalannya segala macam buah-buahan dan ampunan dari
Tuhan mereko, sarna dengan orong yang kekal dalam neraka dan diberi
minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?
(QS. Muhammad: 15)
Dan katakanlah, "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin [berimanJ hendaklah ia berinor, dan barangsiapa
yang ingin tkafirl biarlah ia kafir." Sesunggyhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan
jika mereka meminta minum, niscaya merekn akan diberi minum dengan air
seperti besi yang mendidih yang menghanguslan muka- hulah minuman
yang poling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (QS. al-Kahfi:29)
Rasulullah saw bersabda, "Seandainya satu tetes saja dari Zaqqum
(pohon di neraka) dilemparkan ke dunia, niscaya seluruh kehidupan di dunia
binasa." (HR. Ibn 'Abbas)Tangisan Penduduk Neraka
Rasulullah saw bersabda, "Wahai sekalian manusia, menangislah
kalian; jika kalian tidak bisa menangis, maka berusahalah untuk bisa
menangis. karena penduduk neraka menangis sampai air mata mereka
tergenang seperti sungai. Setelah habis air mata mereka, maka mengalir
darah dari mata mereka sehingga seperti mata air. Kalaulah didatangkan
kapal-kapal maka kapal-kapal itu bisa berlayar di dalamnya. (HR. Ibn al￾Mubarak dari Anas ibn Malik)
Rasulullah saw bersabda, "Tangisan dikirimkan ke neraka sehingga
penduduknya menangis semuanya di dalamnya, sampai mata mereka habis.
Kemudian air mata itu diganti dengan darah yang keluar dari mata mereka
sehingga air-air itu terbentang di hadapan mereka seperti sungai yang jika
didatangkan kapal-kapal maka kapal-kapal itu bisa berlayar di dalamnya."
(HR. Ibn Majah dari Anas ibn Malik)
Rasulullalr saw bersabda, "Azab yang paling ringan bagi penduduk
neraka adalah memakai sandal dari api neraka sehingga mendidih otaknya."
(HR. Muslim dariNu'man ibn Busyair)
Abu Musa al-Asy'ari berkat4 "Penduduk neraka menangis di dalam
neraka sampai-sampai jika didatangkan kapal-kapal ke air dari tangisan
mereka itu, maka kapal-kapal itu bisa dilayarkan di sana. Setelah air mata
mereka habis, keluar darah dari mata mereka. Oleh karena itu. menangislah
engkau sekarang."
Renungkanlah firman Allah SWT ini: Mako hendaklah mereka
tertqwa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang
selalu mereka kerjakan. (QS. at-Taubah: 82)
Rasulullah saw bersabda" "Demi Allah, jika kalian mengetahui apa
yang aku ketahui, maka kalian lebih sedikit tertawa dan lebih banyak
menangis. Barangsiapa banyak menangis karena takut kepada Allah dan
segan kepada-Nya, maka ia banyak tertawa di akhirat." (HR. at-Tirmidzi dari
Abu Dzar)
Allah SWT berfirman: Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu,
sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut [akon
diazabJ. " (QS. ath-Thur: 26) Sedangkon apabila orang-orang berdosa itu
kembali kepada kaurnnya, mereka kembali dengan gembira. (QS. al￾Muthaffifin: 3l )Setiap Oreng Islem Mendapat Tebusan dari Orang Kalir dari Masuk
Neraka
Rasulullah saw bersaMa "Ketika semua makhluk dikumpulkan Allah
SWT di akhirat, maka umat Muhammad diizinkan untuk bersujud di sana,
sehingga mereka semua sujud dengan lama. Kemudian dikatakan kepada
mereka, "Angkat kepala kalian; sungguh musuh-musuhmu telah Aku jadikan
tebusan bagimu dari masuk neraka." (HR. Ibn Majah dari Abu Burdah)
Rasulullah saw bersaMa, "Umat ini (umat Muhammad) adalah umat
yang disayangi Allah, dimana azab terletak di tangan mereka. Jika hari
kiamat telah datang maka diserahkan seorang musyrik kepada setiap orang
Muslim. lalu dikatakan kepada orang Muslim itu, "lnilah tebusanmu dari
masuk neraka." (HR. Anas ibn Malik)
Kedua hadits ini (sekalipun sanadnya tidak kuat) maknanya shohih,
berdasarkan hadits riwayat Muslim.
Rasulullah saw bersaMa "Apabila hari kiamat telah datang maka
Allah menyerahkan seorang Yahudi atau Nasrani kepada setiap orang
Muslim, lalu Ia berkata "lnilah yang membebaskanmu dari masuk neraka.
(HR- Abu Burdah dari Abu Musa)
Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda, "Tidak meninggal dunia
seorang Muslim, melainkan Allah menjadikan orang Yahudi atau Nashrani
untuk menggantikan tempatnya di neraka." (HR. Umar ibn Abdul 'Aziz)
Para ulama berkata" "Menurut zhahirnya, hadits-hadits ini berlaku bagi
semua orang Islam, padahal tidak demikian sebenarnya. Hal itu hanya
berlaku bagi orang-orang Islam berdosa yang mendapat rahmat dan ampunan
dari Allah SWT. Jadi orang-orang itu akan diberikan kebebasan masuk
neraka oleh Allah SWT, dengan menjadikan orang-orang kafir sebagai
tebusannya-"
Mereka berrdalil kepada hadits Rasulullah saw yang berbunyi, "Orang￾orang Islam pada hari kiamat datang dengan membawa dosa sebesar gunung.
Lalu dosa{osa itu diampuni Allah SWT dan dilimpahkan kepada orang￾orang Yahudi dan Nashrani. (HR. Muslim dari Abu Burdah)
Makna perkataan "Lalu dosa-dosa itu diampuni Allah SWT" adalah:
mereka tidak mendapt azab dari dosa-dosa mereka. seolah-olah mereka
tidak bendosa sama sekali.
Makna perkataan "...dan dilimpahkannya kepada orang-orang Yahudi
dan Nashrani" adalatr: azab ymg diterima orang-orang Yahudi dan Nashrani
menjadi berlipat ganda akibat dilimpahkannya dosa-dosa orang Islam kepada
mereka, disamping dosadosa mereka sendiri. ltu juga kalau merekamenerimanya, sebab Allah SWT tidak menyiksa seseorang dikarenakan dosa
yang diperbuat orang lain.
Allah SWT berfirman: ...Dan seorung yang berdosa tidak akan
memikul dosa orung lain... (QS. al-An'am: 164)
Akan tetapi Allah SWT (dengan iradah dan kehendak-Nya) berhak
melipatgandakan dosa dan meringankannya bagi siapa saja yang
dikehendaki-Nya.
Makna hadits Rasulullah saw yang berbunyi, "Tidak meninggal dunia
seorang Muslim. melainkan Allah menjadikan orang Yahudi atau Nashrani
untuk menggantikan tempatnya di neraka" adalah: orang Muslim yang
berdosa mempunyai tempat di neraka disebabkan dosa-dosa yang
dilakukannya. Namun karena dosa-dosanya diampuni Allah, maka ia tidak jadi memasukinya sehingga tempat itu kosong. Jadi Allah SWT
menghubungkan tempat itu kepada orang Yahudi atau Nashrani supaya ia
diazab di sana, sebagai tambahan dari azab yang ia terima di tempatnya
sendiri. Ini berdasarkan hadits lain yang menceritakan tentang perkataan
Malaikat kepada orang Mukmin ketika berada di dalam kubur. Malaikat itu
berkata kepadanya. "Lihatlah tempat engkau di neraka, sungguh tempat itu
telah digantikan oleh Allah dengan tempat di surga bagi engkau."
Banyak hadits-hadits yang menunjukkan bahwa setiap orang Islam
(baik berdosa maupun tidak) mempunyai dua tempat di akhirat; satu di surga
dan satu di neraka. Itulah makna perkataan-Nya: Mereka itulah orang-orang
yang akan mewarisi (QS. al-Mu'minun: l0) Maksudnya, orang Mukmin
kelak mewarisi tempat orang-orang kafir yang di surga dan orang-orang
kafir itu menempati tempat mereka yang di neraka. Ini juga maksud
perkataan Rasulullah saw yang berbunyi, "Seorang hamba jika sudah
dimasukkan ke dalam kuburnya...."
Akan tetapi, orang-orang Islam yang mewarisi itu bermacam-macam;
ada yang langsung mewarisinya tanpa mendapat azab terlebih dahulu dan
ada yang mewarisinya setelah mendapat azab dan keluar dari neraka, sesuai
keadaan mereka masing-masing ketika di dunia.
Mewarisi surga bisa juga maksudnya adalah mendapatkan (masuk ke
dalam) surga tanpa sebab dari orang lain, sesuai maksud perkataan Allah
SWT yang berbunyi: Dan mereka mengucapkan, "Segala puji bagi Allah
yang telah memenuhi janji-Nva kepada kami dan telah [memberiJ kepada
kami tempat ini sedang kami [diperkenankanJ menempati tempal dalum
surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik
balason bagi orang-orang yang beramal. (QS. az-Zum arl. 7 4\Makna Perkataan Allah SWT: Jahonnam meniowab, "Masih
adakoh tambuhan? " (QS. Qaf:30)
Allah SWT berfirman: [Dan ingatlah afunJ hari [yang, pudu hari ittd
Kami berlanya kzpulu Jahannam, "Apakah kamu sudah penuh'! " Dia
menjowob, "Masih adakah tambahan? " (QS.Qaf: 30)
Rasulutlah saw bersabda. 'Neraka terus diisi dan berkata, "Apakah
masih ada tagi tambahannya?" Ketika Allah SWT memasukkan sekelompok
penghuni lain ke dalamnya neraka itu menjadi sesak. sehingga tubuh para
penghuninya berdempetan, satu dengan yang lain. Saat itu neraka tetap
mengatakan bahwa tempatnya belum penuh. Adapun surga yang
penghuninya juga berlebih, maka Allah menciptakan surga yang lain." (HR.
Muslim dari Anas)
Rasulullah saw bersaMa'Neraka tidak diisi, melainkan setelah Allah
siapkan isinya dan ia berkata "Belum cukup; belum cukup." la selalu diisi
sampai padat. Adapun surg& Atlah SWT menciptakan surga yang lain untuk
mengatasi kelebihan penghuninya." (HR. Abu Hurairah)
Perkataan neraka yang berbunyi "Apakah ada tambahan?" menurut
para ulama mempunyai dua pengertian; Pertam4 neraka pasti diisi oleh
Allah SWT. Ini pendapat Mujahid dan lain-lain. Kedua, maknanya adalah,
"Tambahlah aku." Neraka mengatakan demikian karena marah terhadap
penghuninya serta menahan mereka di dalamnya, sebagaimana firman Allah
SWT: Harnpir-hampir neraka itu terpecah-pecoh lantqran maruh. Setiap
kali dilemparkon ke dalanrnya sekumpulan orang-orang kafir. Peniaga￾penjaga neraka itu bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah datang
kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?" Mereka meniawab,
"Benar ada", telah datang kzpada komi seorang pemberi peringatan, tetapi
kami mendustakannya dot komi kotakon, "Allah tidak menurunkan
sesuatupun: kamu tidak lain honyalah didalam kesesatan yang besar. " (QS.
al-Mulk:8-9)
Rasulullah saw bersabd4 'Neraka senantiasa diisi sedangkan para
penjaganya selalu memperhatikan orang-orang yang belakangan
memasukinya, sebab para penjaga mengetahui nama dan sifat-sifat mereka."
Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersaMa, "Tidak pun dari rumah,
rantai, alat pemukul kepala, dan dapur api di neraka itu, melainkan telah
tertulis nama orang yang memakainya di atas alat-alat itu. Jadi setiap
penjaga neraka selalu memperhatikan orang{rang yang memakainya,
karena mereka mengetahui nama-nama dan sifat-sifat mereka Orang yang Terakhir Keluar dari Neraka dan Terakhir Masuk Surga
Diriwayatkan dari lbn Mas'ud, Rasulullah saw bersabda, "Aku
mengetahui orang terakhir yang keluar dari neraka dan orang terakhir yang
masuk surga. Orang yang terakhir keluar dari neraka akan keluar dalam
keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, 'Pergilah ke surga dan
masuklah ke dalamnya!' [,alu ia pergi ke sana, tapi dibayangkan kepadanya
bahwa surga itu telah penuh sehingga ia mengadu kepada Allah, "Wahai
Tuhanku, surga aku dapati telah penuh." Allah SWT berkata kepadanya,
"Pergilah ke surga dan masuklah ke dalamnya!' la pergi lagi dan tetap
dibayangkan kepadanya bahwa surga telah penuh. la kembali lagi kepada
Allah dan berkata, "WahaiTuhanku, surga itu aku dapati telah penuh." Allah
SWT berkata kepadanya, "Pergilah ke surga dan masuklah ke dalamnya!
Engkau akan mendapatkan sesuatu seperti sepuluh kali dunia." la berkata,
"Apakah Engkau telah memperolok-olok aku wahai Tuhanku. apakah
Engkau menertawakanku sedangkan Engkau adalah Raja Diraja?" Sungguh
aku melihat Rasulullah tertawa sehingga kelihatan gigi gerahamnya. Orang
tersebut adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya. (HR. Muslim
dari AMullah ibn Mas'ud)
Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud, Rasulullah saw bersabda:
Orang yang terakhir masuk surga pergi ke surga dengan berjalan dan
menelungkup; kadang-kadang ia disambar api hingga akhirnya selamat
sampai ke surga itu dan memasukinya. Ketika itu ia berkata, "Mahasuci
Allah yang membebaskanku dari neraka; Allah mengaruniakan nikmat yang
tidak diberikan kepada orang selainku." Tiba-tiba muncul sebuah pohon di
dekatnya sehingga ia berkata "Wahai Tuhanku. dekatkan aku kepada pohon
itu agar aku bisa berlindung di bawahnya dan memakan hasil buahnya."
Allah SWT menjawab, 'Wahai anak Adam, mungkin jika Aku berikan
pohon maka kamu akan meminta yang lain," "Tidak wahai Tuhan."
Akhirnya ia berjanji kepada Allah tidak meminta yang lain setelah itu. Allah
memaafkannya. karena Ia tahu bahwa orang itu tidak bisa menahan dirinya
dari meminta apabila melihat nikmat Allah. Lalu orang itu berlindung di
bawah pohon itu dan memakan buahnya. Namun ketika ia menemukan
pohon kedua yang lebih baik, ia tidak mampu menahan diri, lalu ia meminta
lagi pada Allah, dan terjadilah kejadian semula. Di pintu surga ia
menemukan pohon lagi yang lebih baik dari yang sebelumnya, dan ia tidak
bisa menahan diri dan meminta lagi pada Allah, dan tedadilah percakapan
semula. Ketika ia sudah dekat sekali dengan surga, ia mendengar merdunya
suara-suara yang terdapat dalam surga, maka ia tidak bisa menahan diri dan
berkata "Ya Rabb, masukkan aku ke dalamnya," Wahai anak Adam, apalagi
yang kamu minta? Bukankah kamu sudah berjanji? Apakah kamu puas jika
seluruh dunia ditambah dengan suatu yang sepadan dengannya?" Iamenjawab,..wahai Tuhan, apakah Engkau mempermainkan aku? Sedangkan
Engkau adalah Tuhan sekalian alam?"
Ibn Mas'ud lalu tertawa dan berkata, "Tahukah kalian mengapa aku
tertawa?" Mereka bertanya. "Mengapa kamu tertawa." Ia berkata "Aku
tertawa karena Rasulullah juga tertawa seperti aku ini. Saat ini para sahabat
bertanya, .Mengapa engkau tertawa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Aku iertawa karena Tuhan Sekalian Alam tertawa, ia berkata, 'Aku tidak
mempermainkanmu, tapi Aku mampu melakukan apayangAku kehendaki."
Rasulullah saw bersabda, "orang yang paling akhir masuk surga
adatah seorang laki-laki yang bernamaJuhainah; penduduk surga yang lain
berkata, "Juhainah tahu persis keadaan neraka. Oleh sebab itu, tanyalah dia'
.Apakah ada di antara kita yang masih berada di neraka."' (HR. Anas ibn
Malik)
Riwayat yang sama juga terdapat dalam kitab al-Ikhtiyar fi al-Milh
min al-Akhbqr wa al-Atsar (Berita dan Riwayat Pilihan yang Menarik) oleh
al-Mayanisi Abu Hafash Umar ibn Abdul Majid al-Qursyi.
Memperolok-olokkan mengandung dua pengertian; Pertama"
perkataan ini timbul ketika ia sangat gembira sehingga ia memandang remeh
kepadanya, seperti kata-kata "Wahai Tuhanku, Engkau adalah hambaku dan
aku adalah tuhan-Mu" yang keliru diucapkan oleh seseorang. Kedua,
maknanya adalah: Apakah Engkau akan membalas amalku padahal amalku
tidak seberapq bahkan aku sendiri tidak peduli dengannya?
Semua Ahli Tauhid Dikeluarkan dari Neraka
Rasulullah saw bersabda, "sekelompok orang dari umatku akan
memasuki neraka karena dosa mereka. Mereka berada di dalamnya selama
waktu yang dikehendaki Allah SWT, namun mereka kemudian dikeluarkan
dari sana dan tempat mereka digantikan oleh orang-orang musyrik. Orang￾orang musyrik itu berkata kepada mereka, "Tidak ada perbedaan kalian
dengan kami, melainkan kalian beriman dan bertauhid kepada Allah
sehingga iman dan tauhid kalian mendatangkan manfaat kepada kalian." Jadi
semua orang-orang yang bertauhid dikeluarkan dari neraka oleh Allah.
Kemudian Beliau saw membacakan firman Allah swT: orang-orang
yang kafir itu seringknli [nanti di atrhiratJ menginginkan, kiranya mereka
dahulu [di dunial menjadi orong-orang Muslim (QS. al-Hijr: 2). (HR. ath￾Thabrani Abu al-Qasim dari Jabir ibn Abdullah)
Rasulullah saw bersabda, "seorang hamba akan menyeru Allah SWT
di neraka Jahannam selama seribu tahun dengan perkataan "Wahai Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Mahadermawan." Lalu Allah SWT berkata kepada Jibril, "Wahai Jibril, bawa hamba-Ku itu ke hadapan-Ku." Maka Jibril pergi
ke neraka Jahannam untuk mencarinya, namun orang-orang yang di neraka
menjauh darinya karena takut, sehingga ta tidak mendapatkan hamba
tersebut.
Jibril kembali lagi ke hadapan Allah dan berkata, "Wahai Tuhanku,
aku tidak menemukannya." Allah berkata, "Dia sekarang di tempat begini."
Maka Jibril pergi ke tempat yang dimaksud, dan ia mendapatkannya.
Jibril berkata kepada hamba itu. "Wahai hamba Allah, bagaimana
menurutmu tempat engkau sekarang?" la menjawab, "lni tempat yang paling
buruk." Jibril berkata lagi. "sekarang, keluar engkau dari tempat ini."
Dengan gembira hamba itu berkata, "Wahai Tuhanku, aku harap Engkau
tidak mengembalikanku ke tempat itu setelah Engkau keluarkan aku dari
sana." Allah berkata kepada malaikat-Nya, "Biarkan ia keluar dari neraka."
(HR. Abu Zhilal dariAnas ibn Malik)
Sa'id ibn Jubair berkata, "Di neraka ada orang-orang yang menyeru
kepada Allah SWT selama seribu tahun dengan perkataan "Wahai Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Mahadermawan." Allah SWT lalu berkata kepada
Jibril, "Wahai Jibril, keluarkan hamba-Ku itu." Lalu Jibril pergi ke neraka
Jahannam untuk mencarinya, namun ternyata neraka itu terkunci, maka ia
kembali ke hadapan Allah dan berkata, "Wahai Tuhanku, neraka itu
terkunci." Allah berkata "Kembalilah ke sana; bukalah kuncinya itu dan
keluarkan hamba-Ku itu." Kembalilah Jibril ke neraka dan dibukanya kunci
pintu neraka itu, maka hamba itu keluar dalam keadaan tak berambut, tak
berdaging, dan tak berdarah sedikit pun, laksana bayang-bayang. Lalu ia
dimandikan di pantai surga, sehingga rambutnya tumbuh, darah dan
dagingnya kembali seperti semula dengan izin Allah." (HR. Abu Nu'aim)
Rasulullah saw bersabda, "Syafa'at (pertolongan) hanya berlaku bagi
orang-orang yang melakukan dosa besar dari kalangan umatku." (HR.
Mujahid dari Abu Hurairah)
Dalam riwayat lain ditambahkan, "Paling lama ia di dalam neraka itu
adalah seperti umur dunia sejak ia diciptakan sampai dihancurkan, yaitu
selama tujuh ribu tahun."
Tatkala Allah SWT ingin mengeluarkan orang-orang yang bertauhid
dari neraka. Dia menjadikan para penganut agama lain yang berada di sana
mengejek mereka dengan perkataan, "Kita semua dulu sama-sama di dunia,
cuma kalian beriman kepada Allah, membenarkan agama-Nya, serta
menuruti segala perintah-Nya, sedang kami mendustakan dan
mengingkarinya. Akan tetapi, ternyata sekarang kita juga sama-sama berada
di neraka; kalian juga diazab di sini dan kekal di dalamnya seperti kami.
Oleh karena itu, kita menjadi sama dan tidak berfaeda iman kalian.,Allah sangat marah mendengarnya, sehingga seluruh orang-orang
bertauhid dikeluartan dari neraka dan dibawa ke sebuah sungai yang terletak
di antara surga, neraka dan titian Shiratal Mustaqim, yang bernama Nahrul
Hayah (Sungai Kehidupan). Mereka dimandikan di sana, sehingga tubuh
mereka kembali seperti semula. sebagaimana tumbuhnya biji-biji di buih
banjir (bagian yang terlindung dari matahari berwarna hijau sedangkan yang
terkena cahaya matahari berwarna kuning).
Kemudian mereka dimasukkan ke surga dan di kening mereka tertulis
sebuah tulisan yang berbunyi "Kami semua hamba-hamba Allah yang
dibebaskan Allah dari neraka." kecuali satu orang yang berada di neraka
selama seribu tahun, kemudian ia menyeru kepada Tuhan, "Wahai Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Mahadermawan." Maka Allah SWT mengutus
rnalaikat-Nya untuk mencarinya maka malaikat itu pergi ke neraka dan
mencarinya selama tujuh puluh tahun, namun tidak didapatkannya. Ia
kembali lagi ke hadapan Allah dan berkata, "Engkau memerintalrkanku
untuk mengeluarkan hamba itu dari neraka sejak tujuh puluh tahun yang
lalu. tapi aku tidak berhasil mendapatkannya." Allah lalu berkata kepadanya,
"Kembali engkau ke sana, ia berada di jurang anu di bawah sebuah batu
besar. Keluarkan ia dari sana." Malaikat itu kembali lagi ke sana dan hamba
itu dikeluarkan dari neraka lalu dimasukkan ke surga."
Namun mereka keberatan dengan tulisan yang menempel di kening
itu, sehingga mereka meminta Allah SWT untuk menghapusnya. Lalu Allah
pun memerintahkan para malaikat menghapus tulisan tersebut.
Kemudian dikatakan kepada penduduk surga dan orang-orang yang
baru masuk itu, *Lihatlah oleh kalian akan penduduk neraka itu." Mereka
kemudian melihatnya sehingga ada yang melihat orang tua atau tetangga
atau temannya yang sedang diazzb. Lalu Allah SWT mengutus para
malaikat-Nya ke neraka dengan membawa palu, paku, dan pagar dari api
untuk memagar neraka dengan tiang-tiang yang sangat kuat, sehingga tidak
ada peluang sedikipun bagi penduduknya untuk keluar. Setelah itu, Allah
SWT membiarkan penduduk neraka diazab dan tidak peduli terhadap
mereka. Sedangkan penduduk surga sibuk dengan kenikmatan yang mereka
terima di surga. Sejak itu, terputus segala hubungan dan tidak ada lagi
penduduk neraka yang meminta pertolongan kepada Allah untuk dikeluarkan
darinya.
Itulah makna firman Allah SWT yang berbunyi: Sesungguhnya api itu
ditutup rapot otas merek4 fsedang mereka iruJ diikat pada tiang-tiangyang
panj ang. (QS. al-Humazah: 8-9)
Ka' ab al-Ahbar berkata:
Bila hari kiamat tiba, Allah SWT mengumpulkan semua makhluk di
satu tempat, Setelah itu, datang para malaikat yang mengatur merekar
menjadi beberapa barisan. Malaikat Jibril berkata, "Bawa neraka Jahannam
ke sini!" Maka neraka Jahannam didatangkan dengan menggunakan tujuh
puluh ribu kendali. Kemudian ditiup terompet sebanyak beberapa kali.
Terompet yang pertama menyebabkan hilangnya perasaan seluruh
makhluk. Terompet kedua menyebabkan seluruh mataikat dan nabi
bersimpuh di tanah, sedangkan terompet ketiga menyebabkan hilangnya akal
seluruh makhluk sehingga mereka berlindung kepada amal mereka sendiri￾sendiri.
Kala itu Nabi lbrahim berkata, "Wahai Tuhanku, demi cinta-Mu
kepadaku, tidaklah aku meminta rahmat kepada Engkau, melainkan hanya
untukku." Nabi Musa berkata, "Demi munajatku kepada Engkau, tidakrah
aku meminta rahmat kepada Engkau, melainkan hanya untukku.', Nabi lsa
berkata, "wahai ruhanku. demi kemuliaan yang Engkau berikan kepadaku,
tidaklah aku meminta rahmat kepada Engkau, melainkan hanya untukku,
bukan untuk Maryam, ibu yang telah melahirkanku." Sedangkan Nabi
Muhammad saw, "Bagaimana dengan nasib umatku!, umatku!, wahai
Tuhanku, tidaklah aku meminta rahmat kepada Engkau, melainkan hanya
untuk umatku."
Allah SWT Ialu menjawab permohonan Nabi Muhammad, ..Semua
wali-Ku dari umatmu tidak mempunyai rasa takut dan tidak bersedih. Demi
kemuliaan-Ku, Aku akan membuatmu merasa senang melihat umatmu.
Kemudian para malaikat berdiri di hadapan Allah, menunggu perintah
dari-Nya. Maka Allah SWT berkata kepada mereka, "wahai Maraikat
zabaniah, bawa orang-orang yang selalu berbuat dosa besar dari kalangan
umat Muhammad ke neraka; Aku marah terhadap mereka yang telah
meremehkan perintah dan hak-hak-Ku ketika di dunia dan melakukan
larangan-larangan yang telah Aku tetapkan. Mereka berbuat baik ketika
berada di hadapan manusia" namun ingkar ketika sendiri-sendiri, padahal
Aku memuliakan mereka dari umat-umat yang lain. Mereka tidak mau
menyadari kemuliaan dan kebesaran-Ku."
Maka Malaikat Zabaniah menggiring mereka ke neraka, tetapi wajah
mereka tetap seperti biasa, bukan wajah umat-umat lain yang berubah
menjadi hitam ketika digiring ke neraka. Ketika mereka sampai di neraka,
Malaikat Malik bertanya, "wahai orang-orang yang malang, dari umat mana
kalian? Tidak ada yang datang kesini dengan berwajah bagus seperti kalian,,'
Mereka menjawab, "Kami umat Al-Qur'an." Malaikat Marik berkata,
"wahai orang-orang yang malang, bukankah Al-eur'an diturunkan kepada
umat Muhammad?" Dengan meraung mereka berkata, "wahai Muhammad.
wahai Muhammad, wahai Muhammad, berikan pertolongan kepada kami."
Ketika itu, datang teguran keras dari Allah SWT kepada Maraikat
Malik yang berbunyi, "Wahai Malik, siapa yang menyuruh engkauberbincang-bincang dengan mereka dan tidak memasukkan mereka ke
neraka? Wahai Malilq wajah mereka itu menjadi hitam seperti orang-orang
lain karena ketika di dunia sujud kepada-Ku. Wahai Malik, masukkan
mereka ke neraka, tapi jangan engkau belenggu mereka di san4 karena
mereka bersuci dari junub. Jangan engkau kekang mereka dengan besi,
karena mereka berthawaf di Ka'bah-Ku. Jangan engkau pakaikan pakaian
dari neraka, karena mereka menanggalkan pakaian mereka untuk ber-ihram -
haji, dan perintah neraka agar tidak membakar lidah mereka, karena dulu
mereka membaca AlQur'an. Wahai Malik, katakan kepada neraka agar
tidak membinasakan mereka karena kejahatan yang mereka lakukan, sebab
neraka lebih mengetahui kejahatan yang mereka lakukan ketimbang ibu
mereka sendiri."
Jadi sebagian mereka ada yang hanya dibakar api sampai kedua
tumitnya, ada yang sampai kedua lututnya, ada yang sampai ke pusarnya,
ada yang sampai ke dadanya, dan ada yang lebih dari itu.
Setelah menyiksa mereka sesuai kadar dosa dan kejahatan yang
mereka lakukan, Allah SWT membukakan tabir yang terletak di antara
mereka dan orang-orang musyrik, sehingga orang-orang musyrik dapat
melihat mereka sedang berada di tempat yang paling tinggi di neraka dalam
keadaan kepanasan dan haus dan berteriak minta tolong, "Wahai
Muhammad, kasihanilah umatmu ini dan berilah pertolongan kepada kami.
Api neraka membakar daging darah, dan tulang-tulang kami." Kemudian
mereka berseru kepada Allah, "Wahai Tuhan, kasihanilah orang-orang yang
tidak men-syiri*-kan Engkau ketika di dunia, sekalipun mereka berbuat salah
dan berbuat zalim."
Ketika itu, orang-orang musyrik berkata, "Ternyata iman kalian
kepada AUah dan Muhammad tidak ada faedahnya sama sekali." Allah SWT
menjadi marah mendengar perkataan itu, sehingga Ia berkata kepada Jibril,
"Wahai Jibril, pergi engkau ke neraka dan keluarkan seluruh umat
Muhammad yang ada di dalamnya."
Jibril lalu pergi ke sana dan mengeluarkan mereka secara teratur.
Kemudian mereka dimandikan di sebuah sungai yang terletak di pintu surga
yang bernama Sungai Kehidupan selama beberapa saat, sehingga tubuh
mereka yang hangus terbakar menjadi seperti semula. Setelah itu, barulah
diperintahkan untuk memasukkan mereka ke surga dengan membawa tanda
di kening mereka yang berbunyi "Kami umat Muhammad yang dibebaskan
oleh Allah dari neraka" sehingga penduduk surga yang lain dapat mengenal
mereka. Namun mereka memohon kepada Allah untuk menghapus tanda
tersebut dan permohonan itu diterima-Ny4 sehingga tanda itu tidak ada lagi
dan penduduk surga yang lain tidak dapat lagi mengenal mereka." (HR. Abu
Nu'aim dartZ*rdzztn)Abu 'lmran al-Jauni berkata: aku dengar hadits, bahwa di akhirat,
Allah SWT nremerintahkan untuk mengikat seluruh setan dan orang-orang
jahat yang kejahatannya ditakuti oleh manusia di dunia dengan tali dari besi.
Kemudian orang-orang itu Ia lemparkan neraka dan mengekang mereka di
sana. Demi Allah, kaki mereka tidak bisa tenang selamanya dan mereka
tidak bisa melihat puncak langit. Mereka tidak pernah tidur dan selalu
kepanasan serta haus. Kemudian dikatakan kepada penduduk surgq "Wahai
penduduk surga, sekarang buka pintu-pintumu dan tidak usah takut kepada
setan dan orang-orang jahat, makan dan minumlah dengan tenang."
Pada sabda Nabi saw, "Waktu paling lama di antara mereka di dalam
neraka adalah seperti umur dunia sejak ia diciptakan sampai dihancurkan,
yaitu tujuh ribu tahun."
Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah umur dunia dan kapan
hari kehancurannya.
Sebagian ahli astronomi menyatakan pendapat yang paling banyak dan
sangat panjang; sebagian ulama menyatakan bahwa umur dunia adalah tujuh
ribu talrun, sebanyak jumlah bintang beredar, dimana masing-masing bintang
berumur seribu tahun.
Sebagian mereka berkata, "Umur dunia adalah dua belas ribu tahun,
sebanyak jumlah buruj (kumpulan bintang), dimana masing-masing buruj
berumur seribu tahun.
Menurut sebagian yang lain, umur dunia adalah tiga ratus enam puluh
ribu tahun, sebanyak jumlah tingkatan bintang dimana masing-masing
tingkatan berumur seribu tahun.
Ahlusunnah sepakat bahwa penduduk neraka kekal di dalamny4
seperti iblis, Fir'aun. Ha'man, Qa'run, dan semua orang kafir, sombong, dan
berbuat aniaya. Mereka tetap berada di neraka Jahannam dalam keadaan
tidak mati dan tidak hidup. Allah SWT telah menjanjikan ezab yang sangat
pedih bagi mereka. sebagaimana tertulis di dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya orong-orang yang lcufur dengan cyat-myat Kami akan Kami
hantarkan nrereka ke dolam api neraka. Setiap htlit merelco matong, kami
gantikan dengan kulit yang baru agar mereka benar-benar merasakan
siksaan. Sesungguhnya Allah Mahomulia lagi Malu Bijalcsana." (QS. an￾nisa': 56)
Mereka juga sepakat bahwa yang kekal di neraka itu hanya orang￾orang kafir yang mengingkari ketuhanan Allah SWT. Sedangkan orang￾orang Mukmin yang berdosa tidak kekal didalamnya.
Ada pendapat aneh yang mengatakan bahwa semua orang kafir bisa
keluar dari neraka dan masuk ke surga bila telah hilang kemarahan Allah
kepada mereka. Begitu juga dengan para nabi dan wali Allah. mereka mungkin dimasukkan ke neraka ketika rahmat Allah telah hilang dari
mereka. Pendapat seperti ini jelas tidak dapat diterima karena berlawanan
dengan janji-janji Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an:
Adapu orang-or&rg vang berbahagia, mako tempatnyo di dalam
surga mereka lcekal di dalamnya selama ada langil dan bumi, kecuali iika
Tuhanmu menghenda*i [yang lainJ: sebagai karunia yang liada putus'
putusnya. (QS. Hud: 108)
Mereka tidak meraso lelah di dalamnya dan merelu sekali-koli tidak
akon dikzluarkan daripodanyo. (QS. a!-Hijr: 48)
Tetapi orong-or(mg ytmg berimcm dqn beramal shalih, bagi ntereka
pahala yang tidok putus-putusnyo. (QS. alJnsyiqaq: 25)
Mereka keful di dalamnyo selama-lamanya. Sesungguhnyu di sisi
Allah-lah pahala yong besar. (QS. at-Taubah:21-22)
Sekoli-lcali lidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan
tidak [pulal mereka masuk surga. (QS. al-A'raf: 40)
Yang demikiut itu, karena sesungguhnya kamu meniodikan ayot-oyat
Allah sebagai olok-ololcot dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia,
maka pada hari ini mereko tidak dikeluarkan dari neroka dan tidak pulo
mereka diberi leesempatan tmtuk bertaubat (QS. al-Jatsiyah: 35)
Akal tidak dapat digunakan semaunya saja, selama tidak ada dalil yang
pasti dari ijma' dan Sunnah Rasulullah saw. Allah berfirman terhadap
mereka yang sembarangan mengumbar pendapat: ...dan barangsiapa yang
tidak diberi cohaya [petunjukJ oleh Allah tiadalah ia mempunyai cahaya
sedikitpun. (QS. an-Nur: 40)
Akibat Mempenolok-olokan Ayat Allah
Allah SWT berfirman: Allah okon [menbalasJ olok-olokan mereko
dan membiarkon mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (QS.
al-Baqarah: l5)
Abu Shalih mengatakan, "Di hari kiamat akan dikatakan kepada
penduduk neraka, "Keluarlah kalian dari neraka ini," lalu pintu neraka itu
dibukakan bagi mereka. Mereka ptm bertolak dengan hati gembira ke arah
pintu neraka untuk keluar. Namun ketika mereka sudah sampai di pintu.
pintu itu ditutup kembali dan orang-orang beriman yang berada di dalam
surga menjaditertawa melihat keadaan mereka itu. (HR. Ibn al-Mubarak)
Allah SWT berfirman: Mako pada hori ini, orang-orqngyang beriman
menertawakan orang-orang kafir, mereka [duduk] di atas dipan-dipan sunrbil nrenundang. Seswryguhnya orang-orang kaJir telah diberi ganiaron
terhadap opo yong dcthulu mereka kerjakan. (QS. al-Muthaffifin: 34-36)
Mengenai ayat Allah ini, Qatadah mengatakan. "Ka'ab ntengatakan
kepada kami bahwa sesungguhnya diantara surga dan neraka itu terdapat
beberapa lubang dinding, dimana jika seorang Mukmin ingin rnelihat
keadaan musuhnya sewaktu di dunia dulu, maka ia dapat melihatnya melalui
salah satu dari lubang dinding tersebut. (HR. Ibn al-Mubarak) Dalam ayat
yang lain Allah SWT mengatakan: Mako ia nteninjaunya, lalu ia melihat
ten annya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. (QS. ash-Shafaat: 55)
Sebagian ulama mengatakan, "Sekiranya Allah tidak memberitahukan
hal itu, pasti rnereka tidak akan mengetahuinya karena warna dan bentuknya
telah berubah. Ketika itu la mengatakan: Ia berkata [pulaJ, "Demi Allah.
s esun gguhnyo ka nru b enar- benar hampir ntencelaktkanku, j ikalau tidtt kla h
karena ni'nrut Tuhanku pastilah aku termasuk orong-orang vang di,seret [ke
nerakaJ. (QS. ash-Shafaat: 56-57)
Rasulullah saw bersabda. "Sesungguhnya orang-orang yang
memperolok-olokkan hamba-hamba Allah di dunia ini, di akhirat nanti akan
dibukakan salah satu pintu surga bagi mereka lalu dikatakan kepada mereka,
"Masuklalr kalian ke dalamnya." Maka mereka pun berjalan ke arah pintu
itu, namun ketika mereka hendak memasukinya, pintu itu tertutup sehingga
mereka tidak dapat memasukinya. Kemudian dibukakan lagi pintu yang
kedua dan dikatakan lagi kepada mereka" "Masuklah kalian ke dalamnya."
Mereka berjalan ke arah pintu tersebut dan ketika hendak memasukinya,
pintu itu tertutup kembali. Kemudian dibukakan lagi pintu yang ketiga dan
mereka diajak kembali untuk memasukinya, tapi mereka kali ini tidak mau
lagi menerima ajakan tersebut. Maka Allah SWT berkata kepada mereka,
"Kaliankah yang telah memperolok-olokkan hamba-hamba-Ku? Kalian
adalah orang-orang yang terakhir sekali dihisab." Mereka berdiri dengan
badan yang penuh dengan keringat, lalu mereka berkata dalam keadaan
putus asa, "Terserah sekarang, apakah Engkau akan melemparkan kami ke
dalam neraka atau Engkau memaafkan kami."'(HR. Anas ibn Malik)
Rasulullah saw bersabda, "Sekelompok orang akan disuruh nanti di
akhirat untuk memasuki surga. Namun, ketika mereka sudah mendekat ke
surga itu dan telah dapat mencium baunya serta melihat keindahan￾keindahan yang ada di dalamnya, mereka diperintahkan untuk menjaulr
darinya dengan alasan mereka tidak berhak untuk memasukinya. Maka
kembalilah mereka dengan perasaan duka yang amat dalam yang tidak
pernah dirasakan oleh umat-umat yang terdahulu maupun yang belakangan.
Mereka berkata, "Wahai Tuhanku, Seandainya engkau langsung
memasukkan kami ke dalam neraka tanpa memperlihatkan surga dan segala
keindahan yang ada di dalamnya itu kepada kami terlebih dahulu, pasti
neraka akan lebih ringan terasa oleh kami." Allah menjawab, "ltulah yang
aku maksudkan terhadap kalian, sebab jika kalian sedang seorang diri, kalian
durhaka kepada-Ku, sementara kalau kalian sedang berada di tengah-tengah
manusia, kalian berubah menjadi khusyu' dan tawadhu'. Kalian telah
berbuat riya' di hadapan manusia berlawanan dengan apa yang ada di hati
kalian. Kalian telah berbuat untuk manusia: bukan untuk-Ku. Kalian telah
meninggikan manusia; tidak meninggikan-Ku. Kalian telah meninggalkan
perbuatan dosa karena manusia; bukan karena-Ku. Maka pada hari ini, Aku
rasakan kepada kalian azab yang pedih dan kalian tidak akan mendapatkan
balasan apa-apa dari amal baik yang telah kalian rasakan."' (HR. Abu
Hamid)
Warisan untuk Penduduk Surga dari Penduduk Neraka
Rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya Allah SWT telah
menyediakan bagi setiap orang itu akan tempatnya di surga dan di neraka￾Orang-orang yang beriman akan menempati tempatnya yang di surga dan
juga mewarisi tempat orang kafir yang ada di surga. Sedangkan orang-orang
kafir, maka mereka akan menempati tempat orang-orang beriman yang di
neraka." (HR. Abu Hurairah)
Rasulullah saw bersaMa, *Tidak ada seorangpun dari kalian,
melainkan ia mempunyai dua tempat di akhirat; satu tempat di surga dan
satu tempat di neraka. Jika ia meninggal dunia lalu masuk neraka, maka
tempatnya yang di surga akan diwarisi oleh penduduk surga. Itulah
perkataan Allah SWT: Merekn ilulah or(mg-orangyangakog mewuisi (QS.
al-Mu'minun: l0). (HR. Ibn Majah dari Abu Hurairah)
Dengan demikian, jelaslah bahwa bagi setiap orang itu ada tempatnya
di surga dan ada pula di neraka, sebagaimana yang telah kami terangkan.
Penduduk Surga dan Penduduk Neraka Kekal di Dalamnya
Rasulullah saw bersaMa, "Jika telah ditetapkan penduduk surga dan
neraka di hari kiamat, maka didatangkanlah maut berbentuk seekor kibas
(domba yang berwarna putih kehitam-hitaman) dan diletakkan di sebuah
tempat antara surga dan neraka itu. Lalu kepada sekalian penghuni surga dan
penghuni neraka, "Tahukah kalian apa ini?" Mereka mengangkat kepala
mereka dan memperhatikan benda yang berbentuk kibas itu, lalu menjawab,
"lya" kami tahu; itu sebenarnya adalah maut." Kemudian kibas (maut) itu
disembelih sehingga sejak peristiwa itu, maut tidak akan ada lagi. Setelah itu dikatakan, "Wahai penduduk surga kalian kekal di
dalamnya dan tidak akan mati-mati; wahai penduduk neraka, kalian kekal di
dalamnya dan tidak akan mati-mati."
Kemudian Beliau membacakan firman Allah SWT: Dan berilah
mereka peringutan tentang hari penyesalan, [yailuJ ketikt segala perktra
telah diputus. Dan merekn dalam kelalaion dan rnereka tidak [pulaJ
beriman. (QS. Maryam: 39) sambil mengisyaratkan tangannya ke dunia ini.
(HR. Muslim dariAbu Sa'id al-Khudri)
Abu Sa'id al-Khudri mengatakan, "Di akhirat nanti akan didatangkan
maut itu berbentuk seekor domba yang berwarna putih kehitam-hitaman dan
diletakkan diantara surga dan neraka lalu disembelih di hadapan penduduk
surga dan neraka itu. (HR. at-Tinnidzi)
Rasulullah saw bersabda, "Maut itu akan didatangkan pada hari kiamat
lalu diletakkan di atas titian Shiratal Mustaqim. Lalu dipanggillah seluruh
penduduk surga dan neraka dan disuruh untuk melihatnya. Penduduk surga
melihatnya dengan penuh cemas karena mereka takut akan dikeluarkan dari
surga. Sementara penduduk neraka melihatnya dengan gembira karena
menyangka bahwa mereka akan dikeluarkan dari neraka. Lalu kepada
mereka sernua dikatakan. "Tahukah kalian apa ini?" Mereka rnenjawab,
"Kami tahu; itu adalah maut." Kemudian diperintahkan agar domba (maut)
itu disembelih lalu dikatakan kepada masing-masing penduduk surga dan
neraka, "Kalian kekal di dalamnya buat selama-lamanya. (HR. lbn Majah
dari Abu Hurairah)
Rasulullah saw bersabda" "Setelah Allah memasukkan penduduk surga
dan neraka ke tempatnya masing-masing, maka Ia datangkan maut dalam
keadaan memanggil-manggil di atas Shiratal Mustaqim yang terletak
diantara surga dan neraka. Lalu dipanggillah seluruh penduduk surga dan
neraka dan disuruh untuk melihatnya. Penduduk surga melihatnya dengan
penuh cemas karena takut akan dikeluarkan dari surga. Sementara penduduk
neraka melihatnya dengan gembira karena menyangka bahwa mereka akan
dikeluarkan dari neraka itu. Lalu kepada mereka semua dikatakan, "Tahukah
kalian apa ini?" Mereka menjawab, "Kamitahu; itu adalah maut." Kemudian
diperintahkan agar kibas (maut) itu disembelih lalu dikatakan kepada
masing-masing penduduk surga dan neraka, "Kalian kekal di dalamnya buat
selama-lamanya. (H R. at-Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Hadits-hadits shahih ini menjadi dalil dari kekalnya penduduk neraka
itu di dalamnya; mereka di sana tidak mati dan tidak pula hidup serta tidak
akan pernah istirahat dan selamat dari siksaannya. Bahkan, mereka itu
sepertiyang dikatakan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya:
Dan orang-or(mg kafir bagi mereka neraks Jahannam. Mereka tidak
dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak [pulal diringankon dari
mereka azabnyo. Demikioilah kami membalas seltap or(mg yang songal
k fir Dan mereka berleriak di dolam neroka itu, "Ya Tuhan kami,
keluarkonlah kami niscaya kani okm amal yanEi shalih
berlainun dengan yory telah komi kerjakot" Dan apakah Komi tidak
memanjangkan umwmu dalam mosa yang cukup untuk berpikir bagi orang
y(tng mau berpikir. dan [apakah lidakJ datong kepada lamu pemberi
peringatan? maka rasakonlah [uab lamiJ dan tidak ada bagi orang-orong
yang zalim seorang penolongput. (QS. Fathir:3G37),
Sesungguhnya or(mg-orang yory kafir kepada ayat-ayul Kami, kelak
akan Kami masukkan mcreka ke dolam nerutka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti lrulit mereko dengan kulit yang lain, supaya mereka
nrcrasaksn azab. Sesunggulmya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksona.
(QS. an-Nisa': 56)
Setiap kali mereka hendok kelum dori nerako lantaran kesengsaractn
merelra, niscuya mereko dikembalikan kc dalamnya (QS. al-Haii: 22)
Makna dari ke seluruh ayat-ayat ini telah kami terangkan sebelumnya.
Maka barangsiapa yang mengatakan, "Sesungguhnya mereka akan
keluar dari neraka dan tinggallah neraka itu dalam keadaan kosong dan
akhirnya akan musnah hancur sendiri," maka pendapat inijelas-jelas tidak
bisa diterima oleh akal dan bertentangan dengan hadits-hadits Rasulullah
saw dan ijma' para ulama Ahlusunnah dan imam-imam yang terpercaya.
Allah SWT berfirman: Dor baangsiqa yotg menentang Rasul
sesudah jelos kebenoan bag@, dot mengihtti ialan yong bukon jalan
orang-or(mg rmt'min, Ka ni biorlem ia leltnso terhdap kesesatan yang
telah dikuasainya itu do, Kani nasul*an ia ke dalam Jahomam, dan
Jahannam ilu sebuntk-bwuk tempt lcemboli- (QS. an-Nisa': I l5)
Jahannam yang akan dikosongkan hanyalah tingkat atas yang dihuni
oleh ahli tauhid, dan padanya ada daundaun yang tumbuh di tepinya yang
disebut dengan al-Jujir￾Fadhal ibn Shalih al-Mu'afiri menceritakan:
Ketika kami berada di samping Malik ibn Anas, ia berkata kepada
kami, "Pergilah kalian semua dariku." Maka pergilah kami semua dari
hadapannya. Setelah malam tib4 kami kembali lagi kepadanya lalu ia
berkata "Tadi aku berkata dernikian karena ada seseorang datang kepadaku
dan mengatakan bahwa ia sengaja datang dari negeri Syam untuk
menanyakan sebuah masalah kepadaku. Ia berkata, *Wahai Abu Abdullah,
bagaimanakah pendapat englau tentang memakan ol-Jaiir (semacam
sayuran), sebab ada yang mengatakan kepadaku bahwa tanaman itu tumbuh
di tepi neraka Jahannam." Maka aku katakan kepadanya, *Tidak apa-apa."
Lalu ia berkata, "Mudah-mudahan engkau dipelihara oleh Allah SWT dan
memberikan keselamatan kepada engkau."
'Amru ibn al-'Aslr mengatakan, "Akan datang suatu masa dimana
pada masa itu angin-angin akan berhembus kencang di neraka melalui pintu￾pintunya dan menerbangkan semua orang-orang yang bertauhid yang ada di
dalamnya."
Telah disebutkan bahwa maut itu di akhirat nanti akan dijadikan Allah
menjadi berwujud, tidak hanya berupa sifat semata. Sebagaimana palrala
amal shalih pada waktu itu akan dijadikan-Nya menjadi berbentuk manusia,
begitu juga dengan maut, dimana ia akan diciptakan Allah menjadi berupa
seekor kibas yang diberi nama al-nruut dan kepada masing-masing penduduk
surga dan neraka diberitahu bahwa ini adalah al-Maul. Penyernbelihan al￾maut ini menjadi dalil dari kekalnya mereka di surga atau neraka itu.
Mati itu didatangkan di akhirat nanti berupa seekor domba karena
malaikat pencabut nyawa telah datang kepada Nabi Adam berupa seekor
kibas (domba yang berwama putih kehitam-hitaman) yang memiliki sayap
sebanyak empat ribu buah."
Tentang tafsir surah al-Mulk: Yang menjadikan rnati dan hidup. (QS.
al-Mulk: 2) lbn 'Abbas mengatakan, *Mati dan hidup itu adalah dua buah
tubuh, dimana mati itn diciptakan dalam bentuk seekor domba yang tidak
akan lewat di hadapan sesuatu dan menciumnya, melainkan sesuatu itu akan
mati. Sedangkan hidup diciptakan dalam bentuk seekor kuda betina yang
berwarna putih hitam seperti yang digunakan oleh Jibril dan para nabi. Kuda
itu lebih tinggi dari keledai, tapi lebih rendah dari bagal (peranakan kuda
dengan keledai) dan tidak akan lewat di hadapan sesuatu dan menciumnya,
melainkan sesuatu itu akan hidup, tidak akan menginjak sesutau, melainkan
sesuatu itu akan hidup. Dan jejak kuda itu jugalah yang digunakan oleh as￾Samiri untuk mencari anak sapi yang telah mati yang kemudian anak sapi itu
menjadi hidup kembali."
Penulis kitab Khola' an'Na'lain mengatakan, "Yang akan melakukan
penyembelihan terhadap domba itu adalah Nabi Zakafia as dan
penyembelihannya dilakukan di hadapan Nabi Muhammad saw dan atas
perintah Beliau saw;
Adapun penulis kitab al-'Arus mengatakan. "Yang akan melakukan
penyembelihannya adalah Malaikat Jibril. wallahu a'lam.
Akhirnya, dengan mengucapkan segala puji bagi Allah, telah
sempurna kajian tentang neraka ini. Kita berharap semoga Allah SWT
membalasinya dengan karunia dan keutamaan serta kemuliaan-Nya kepada
kita; tidak ada Tuhan selain Dia Surga dengan Segala Sifatnya
Surga dan segala kenikmatan dan keindahan yang ada di dalamnya.
telah digarnbarkan sejelas-jelasnya oleh Allah SWT pada berbagai surah
dalam Al-Qur'an dengan gambaran yang bisa dicerna oleh panca indera
manusia. Penjelasan tentang surga ini kebanyakan terdapat di dalam surah
al-Waqi'ah, ar-Rahman. al-Ghasyiyah dan al-lnsan. Rasul pun
menerangkannya dalam berbagai haditsnya yang akan kami sebutkan
beberapa diantaranya setelah ini.
lbn Zaid mengatakan, "Ketika turun ayat pertama dari surah al-lnsan:
Bukanksh telah datang atas manusia satu waklu dari masa, sedang dia
ketika itu belum nterupakon sesualu yang dapat disebut- (QS. al-lnsan: l)
Rasulullah saw membacakannya kepada kami. Sewaktu membacakan ayat
tersebut. seorang laki-laki berkulit hitam yang berada di samping Beliau
langsung menanyakan maksud ayat itu kepada Beliau, maka Umar ibn al￾Khatthab ra langsung menegurnya dengan mengatakan, "Diamlah engkau;
janganlah engkau memberati Rasulullah." Tapi Rasulullah saw berkata
kepada Umar, "Biarkanlah dia bertanya wahai Umar." Lalu. turun ayat
selanjutnya dan Rasulullah saw terus membacakannya kepada kami.
Ketika sampai pada ayat yang menerangkan tentang surga dan sifat￾sifatnya dari surah tersebut, tiba+iba orang hitam itu meninggal dunia
seketika. Maka Rasulullah saw bersabda" "Sungguh rasa rindu kepada surga
telah mengeluarkan nyawa sahabat kalian ini dari badannya-" (HR. Ibn
Wahab)
Sifat-sifat Ahli Surga di Dunia
lbn Zaid mengatakan, "Orang-orang yang merupakan ahli surga itu
kata Allah adalah orang-orang yang di dunia ini mempunyai rasa takut
kepada-Nya, sering bersedih hati dan menangis, serta mempunyai rasa kasih
sayang terhadap sesama." Kemudian ia menyebutkan firman Allah SWT:
Mereka berkata, "Sesungguhnyo komi dalrulu, sewaktu berada di tengah￾tengah keluarga kami merosa takut [akan diozabJ. " (QS.ath-Thur: 26)
Sedangkan ciri-ciri orang yang akan menjadi penduduk neraka, kata
lbn Zaid, adalah ia senantiasa bergembira dan bersenang-senang semasa di
dunia. Ia membacakan firman Allah SWT: Sesurgguhrya dia dalrulu [di
dunial bergembira di kalangan kaumnya [yang sama-sarna kafir].
Sesungguhnya dia yakin balwa dia sekoli-kali tidak akon kembali [kepada
TuhannyaJ. [Bukon demikianJ, yang benm, sesurggulrrya Tuhonya selalu
melihotnya. (QS. al-lnsyiqaq: I 3- I 5)
Tentang ciri-ciri ahli neraka ini, sungguh telah kami terangkan sejelas￾jelasnya dalam pembahasan yang terdahulu; silahkan dilihat kembali.
Macam-macam Surga
Allah SWT mengatakan: Dan bagi orang yang takut akan 
"saat menghadop Tuhannya ada dua surgo. (QS. ar-Rahrnan: 46)
lbn 'Abbas mengatakan tentang tafsir dari ayalyan9 pertama, "Kedua
surga itu disediakan bagi orang-orang yang takut kepada Allah dengan
mengerjakan amalan-amalan wajib." Sedangkan menurut yang lain, kedua
surga itu adalah mutlak untuk semua orang yang takut kepada Allah SWT.
Pendapat lbn 'Abbas lebih dapat diterima.
Muhammad ibn 'Ali mengatakan, "Kedua surga itu, surga pertama
adalah sebagai imbalan dari rasa takutnya kepada Allah, sedangkan surga
kedua adalah lantaran ia meninggalkan maksiat kepada-Nya."
Kata maqon dalam ayat ini bermakna maudhi' (kedudukan),
maksudnya ia takut kepada kedudukan atau posisi Tuhan-Nya. Ada juga
yang mengatakan bahwa maqam di sini maknanya adalah qiytrm
(pengawasan) sehingga maksudnya adalah, "la takut akan pengawasan atau
pantauan Allah kepad anya."
Mujahid dan an-Nakha'i mengatakan, "Orang yang dimaksud di dalarn
ayat ini adalah orang yang meninggalkan maksiat, karena ia ingat kepada
Allah ketika ingin melakukannya."
Rasulullah saw bersabda, "Dua surga itu maksudnya adalah dua buah
kebun di surga yang panjang masing-masing dari kedua surga itu sejauh
perjalanan seratus tahun. Di tengahnya terdapat rumah dari cahaya di atas
cahaya. Tidak ada sesuatupun di dalamnya, melainkan diliputi oleh nikmat
dan keindahan; akarnya kuat mencengkram dan batangnya berdiri tegak
dengan kuat." (HR. Abu Hurairah dari Ibn 'Abbas)
Menurut pendapat lainnya, bahwa dua surga itu maksudnya adalah dua
istana di surga; istana yang rendah dan istana yang tinggi. Sedangkan
Muqatil mengatakan, "Dua surga itu adalah surga 'Aden dan surga Na'im."
Allah SWT berfirman: Dan selain dari dua surga itu ada dua surga
/agr. (QS. ar-Rahman: 62) Ada dua pendapat tentang kedua kelompok surga
ini, yaitu dua surga yang terdapat di dalam: Dan bagi orang yqng takut akan
saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (QS. ar-Rahman: 46) dan dua
surga yang terdapat di dalam (QS. ar-Rahman: 62), yaitu:
Pendapat pertama, dua surga yang kedua ini lebih rendah derajatnya
dari dua surga yang pertama.
Ibn 'Abbas mengatakan, "Maksudnya adalah bahwa setelah mendapat
dua surga, orang itu akan mendapatkan lagi dua surga yang lain." Ia
mengatakan, "{t1"g;13 ;r!} maksudnya dua surga yang lain itu lebih rendah derajatnya dari dua surga yang pertama. Dua surga pertama berisi polron
korma, sedangkan dua surga berikutnya berisi tanam-tanaman.
al-Mawardi mengatakan, "Boleh jadi rnaksud ayat ini adalah dua surga
yang lain itu diperuntukkan bagi orang-orang yang lebih rendah derajatnya
dari mereka. Jadi, dua surga pertama adalah bagi Hurun 'Ain (para bidadari),
sedangkan dua surga berikutnya untuk anak-anak."
lbn Juraij mengatakan, "Surga yang empat itu; dua surga pertama yang
berisi segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan dan dua mata
air yang mengalir adalah diperuntukkan bagi as-Sabiqin al-Muqarrahin
(orang-orang pertama yang dekat kepada Allah) sedangkan dua surga
berikutnya yang berisi dua mata air yang memancar airnya adalah
diperuntukkan bagi Ashhuhul Yumin (golongan kanan)."
Kalau diperhatikan, sesungguhnya AIlah SWT telah membedakan isi
kedua kelompok surga ini. Dua surga pertama berisi mata air yang mengalir
sedangkan dua surga berikutnya berisi mata air yang memancar. Dua surga
pertama berisi segala rnacam buah-buahan yang berpasang-pasangan
sedangkan dua surga berikutnya berisi korma dan delima Pada dua surga
pertama dikatakan bahwa penghuninya akan bertelekan di atas permadani￾pennadani yang dalarnnya berisi sutra sedangkan pada dua surga berikutnya
dikatakan bahwa penghuninya akan bertelekan di atas bantal-bantal hijau
dan permadani-permadani yang indah.
Pendapat kedua, adalah sebaliknya, yaitu bahwa dua surga yang
kedua ini {ir6e r,a:} ;fillebih tinggi derajatnya dan lebih afdhal dari dua
surga yang pertama.
Adh-Dhahhak mengatakan, "Dua surga yang pertama terbuat dari
emas dan perak, sedangkan dua surga yang kedua terbuat dari permata Yaqut
dan permata Zamrud."
loe. r+-ut ij), menurut pendapat yang kedua, maksudnya adalah di
depan dua surga yang pertama ada surga yang lain. At-Tirmidzi al-Hakim
menambahkan, "Dua surga yang kedua ini lebih dekat letaknya ke Arsy
Allah SWT."
Adapun Muqatil mengatakan, "Dua surga pertama adalah Surga'Aden
dan surga Na'im, sedangkan dua surga yang berikutnya adalah surga Firdaus
dan surga Ma'wa."
Hal ini ditunjukkan oleh hadits Rasulullah saw yang mengatakan,
"Jika kalian ingin meminta sesuatu kepada Allah, maka mintalah surga
Firdaus."
Di dalom kedua surga ilu ada dua mala uir yang mengallr. (QS. ar￾Rahrnan: 50) Di dalum kecluasurgu itu ada dua malu air yung mentancar' (QS. ar￾Rahman: 66)
At-Tirmidzi al-Hakim mengatakan, "Maksudnya adalah bahwa di
dalam surga itu terdapat berbagai macam buah-buahan darr kenikmatan serta
bidadari-bidadari yang cantik dan disertai dengan pakaian-pakaian yang
indah serta hewan-hewan yang bagus." lni menunjukkan bahwa makna
{JeAl dalam ayat ini bukan hanya sekedar mata air. Selanjutnya Allah
SWT berfirman: Pada keduanya terdapat buah-buahan, korma, dan delima
(QS. ar-Rahman: 68)
Sebagian ulama mengatakan,'Nakhal (kurma) dan rumman (delima)
yang terdapat dalam ayat ini bukanlah buah-buahan, sebab sesuatu itu tidak
akan di'athafkan terhadap dirinya sendiri. Namun jumhur ulama mengatakan
bahwa keduanya adalah buah-buahan, adapun penyebutan keduanya setelah
kata fawakih (buah-buahan) menunj ukkan kelebihan kedua buah-buahan itu,
seperti firman Allah SWT: Peliharalah segala shalat [muJ, dan
[peliharalah] shalat wustha. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmuJ
deng,an khusyu'- (QS. al-Baqarah: 238) dan: Barangsiapa yang menjadi
musuh Alluh, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul'Nya, Jibril dan Mikail,
maka se.sungguhnya Allah adalah musuh orung'orong &alr. (QS. al￾Baqarah: 98)
Menurut pendapat lainnya, bahwa rummon (delima) dan nakhal
(korma) itu disebutkan lagi setelah kata fuwakift (buah-buahan), karena
kedua buah-buahan itu bagi orang-orang di surga itu adalah sama seperti
gandum atau beras bagi kita di dunia. Di dalam kedua surga itu terdapot
segala mocom buah-buahan yang berpasongon (QS. ar-Rahman: 52) Dan
buoh-buahan kedua surga itu dapat dipetik dari dekat (QS. ar-Rahman: 54);
Mereka bertelekan pada bantal-bantal {i-it yang h$au don permadani￾permadoni yang indah (QS. ar-Rahman: 76)
Para ulama berbeda pendapat tentang pengertian rafrafdi dalam ayat
ini. Ada yang mengatakan bahwa ratraf itu adalah sisi zirah (baju besi)
untuk menyangkutkan sesuatu, dan ada juga yang mengatakan bahwa mfraf
itu adalah binatang seperti burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya
ketika datang pemiliknya.
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah saw dimi'rajkan ke langit dan
sampai di Sidratul Muntaha, datanglah rafraf (sejenis burung) menghampiri
Beliau dan terbang bersama Beliau menuju Arsy Allah. Beliau saw
mengatakan, "Rafraf itu telah membawaku terbang turun-naik ke sana-ke
mari, sampai aku berada di hadapan Allah SWT. Setelah selesai
pertemuanku dengan Allah SWT, rafraf itu datang lagi menjemputku untuk
diantarkannya turun ke bawah ke tempat Malaikat Jibril. Waktu itu Jibrilterharu melihatnya dan bertahmid kepada Allah SWT. Rafraf itu adalah
salah satu pembantu Tuhan di langit yang mempunyai kelebihan yang luar
biasa, dimana ia bisa terbang dengan secepat kilat seperti Buraq￾Kesimpulan: Dengan demikian berdasarkan firman Allah pada ayat:
Dan bagi orarrg yemg takut akon saat menghadap Tuhannya ada dua surgo-
(QS. ar-Rahman: 46) dan ayat: Dan seluin dari dua surga itu ada dua surga
/agr. (QS. ar-Rahman: 62) dapat disimpulkan bahwa jumlah surga itu ada
empat bukan tujuh sebagaimana yang akan kita terangkan￾Kenikmatan Surga
Rasulullah saw mengatakan bahwa Allah SWT telah berkata'
"sungguh telah Aku persiapkan di surga nanti bagi hamba-hamba-Ku yang
shalih akan kenikrnatan yang tidak pernalr terlihat oleh mata, tidak pernah
terdengar oleh telinga. dan tidak pernah tergores dalam pikiran manusia
sebagai perbendaharaan selain dari apa-apa yang aku perlihatkan padamu."
Kemudian Beliau membacakan firman Allah SWT: Seorangtun tidak
mengetahui apa yang disentbunyikan tmtuk mereka yaitu [bermacom-macam
ni'matJ yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan lerhadop apa
yang telah mereka kerjakan (QS. as-Sajdah: l7). (HR' Muslim dari Abu
Hurairah)
Pada suatu hari Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya,
..Mengapa kalian tidak bersiap-siap masuk surga padahal kenikmatan di
surga itu tidak terbayangkan. Demi Allah yang memiliki Ka'bah, surga itu
adalah cahaya menyala-nyala dan berbau harum, memiliki istana-istana yang
kokoh, sungai yang luas, buah-buahan yang banyak lagi ranum, pasangan
suami isteri yang gagah dan cantik, serta pakaian-pakaian yang bagus dan
indah." Mereka menjawab, "Kami bersiap-siap wahai Rasulullah-" Beliau
berkata lagi, "Jawablah oleh kalian dengan mengatakan "lnsya Allah."
Kemudian Beliau menyebutkan fadhilah jihad dan menyerukannya- (HR. Ibn
Majah dari Uzamah ibn Zaid)
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw'
"Dari apakah makhtuk diciptakan?" Beliau saw menjawab, "Dari air-"
Bagaimanakah dengan bangunan di surga?" tanya Abu Hurairah lagi. Beliau
saw menjawab, "Bangunan di sana berbatu-bata perak dan emas'
berlantaikan minyak kasturi, berkerikil intan dan permata. Barangsiapa
masuk ke dalamnya maka mendapat nikmat yang tidak akan hilang kekal di
dalamnya, tidak mati-mati, pakaiannya tidak akan lusuh, dan tetap muda
selamanya. (HR. at-Tirm idzi dari Abu Hurairah)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa suatu kali para sahabat berkata
kepada Rasulullah saw, "Ceritakanlah kepada kami tentang surg4 wahai Rasulullah, bagaimanakalr dengan bangunan di sana?" Beliau saw
menjawab, "Bangunan di sana berbatu bata perak dan emas, berlantaikan
minyak kasturi, berkerikil intan dan permata. Barangsiapa yang masuk ke
dalamnya akan mendapat nikmat yang tidak akan hilang, kekal di dalamnya,
tidak mati-mati. pakaiannya tidak akan lusuh dan ia akan tetap muda
selamanya. (HR. Abu Daud ath-Thayalisi dari Abu Hurairah)
Suatu kali, Rasulullah saw berkata kepada lbn Shayyad, "Tahukah
engkau tentang tanah di surga?" Ia menjawab, "Tahu wahai Rasulullah;
tanah di sana adalah berupa permadani yang berwarna putih mengkilat lagi
harum." Beliau saw berkata, "Engkau benar." (HR. Muslim dari Abu Sa'id
al-Khudri)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa lbn Shayyad bertanya kepada
Rasulullah saw tentang debu di surga, maka Beliau saw menjawab. "Tanah
di sana adalah berupa permadani yang berwarna putih mengkilat lagi
harum." (HR. Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri)
Rasulullah saw bersabda, "Pagar surga itu terbuat dari batu-batu perak
dan emas; tangganya dari intan dan permata." (HR. Ibn al-Mubarak dari Abu
Hurairah)
Sungai-sungai dan Gunung-gunung di Surga
Allah SWT mengatakan: [ApakahJ perumpamaon [penghuniJ surgct
yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertalcwa yang di dolamnya ada
sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai
dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar [arakJ
yang lezat rasanya bagi peminumnyo dan sungai-sungai dari madu yang
disaring; dan mereko memperoleh di dalamnya segala mocam buah-buahan
dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan or(mg yang kekal dalam
neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingg;a memotong￾motong ususnya? (QS. Muhammad: l5)
Rasulullah saw bersabda. "Sungai-sungai di surga itu berhulu dari
bawah bukit minyak kasturi. (HR. al-'Aqili dari Abu Hurairah) Rasulullah
saw bersabda, "Ada empat buah bukit, empat buah sungai, dan empat buah
tempat pertempuran di dunia ini yang merupakan bukit, sungai dan tempat
pertempuran dari surga." Mereka bertanya, "Bukit yang mana?" Beliau
menjawab, "Keempat bukit itu adalah bukit Uhud yang mencintai kita dan
kita pun mencintainya. bukit Thur, bukit Lubnan, dan bukit al-Judi yang
kesemuanya adalah bukit-bukit dari surga. Keempat sungai itu adalah sungai
Nil, Euprat, Saihan, dan Jihan. Sedangkan keempat tempat pertempuran
adalah Badar, Uhud, Khandaq, dan Khaibar. (HR. Ismail ibn Ishaq dari
Abdullah ibn Umar ibn'Auf) Ketika kami sanrpai di Rauha' dalam sebuah peperangan pertama
melawan orang kafir menuju Abwa', kami shalat bersama Rasulullah saw di
.Araq Zibyah. Setelah selesai shalat, Beliau saw berkata kepada kami,
"Tahukah kalian nama bukit ini?" Kami menjawab, Allah dan rasul-Nya lah
yang tahu." Beliau berkata. "lni adalah salah satu bukit di surga yang
bernama bukit Khashib. Ya Allah, beri berkahlah bukit ini berserta
penduduk yang tinggal di sekelilingnya." Kemudian Beliau menunjuk ke
lembah Rauhak dan berkata, "ltu adalah salah satu Iembah dari lembah￾lembah surga. Sungguh telah shalat di lembah itu sebanyak tujuh puluh
orang nabi. Di bukit itu juga lah Musa dengan rnemakai dua jubah katun di
atas unta lewat beserta orang-orang Bani Israil yang berjumlah tujuh puluh
ribu orang ketika menuju Baitul 'Atiq."
Rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya di surga itu akan ada lautan
air, lautan susu. lautan madu, dan lautan khamar. Setelah itu akan terbelah
sungai-sungai. (HR. at-Tirmidzidari Hakim ibn Muawiyah)
Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda, "sungai Saihan, Jihan, Nil,
dan Euprat adalah termasuk sungai surga." Dan Ka'ab juga berkata. "Sungai
Dajlah adalah sebuah sungai di surga Surrgai Euprat adalah sebuah sungai
susu di surga. Sungai Mesir adalah sebuah sungai khamar di surga, Sungai
Saihan adalah sebuah sungai madu di surga. sedangkan keempat sungai ini
keluar dari sumur al-Kautsar."
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah saw dimi'rajkan ke langit'
ketika berada di langit dunia, Beliau melihat genangan dua buah sungai.
Maka Beliau bertanya kepada Jibril, "sungai apakah itu wahai Jibril?" Jibril
menjawab, "ltu adalah sumber air sungai Euprat dan sungai Nil. Kemudian
setelah sampai di langit, Beliau melihat lagi sebuah sungai yang berisi intan
dan permata. Beliau mencoba memegangnya dan ternyata timbul bau yang
amat wangi dari sungai itu. Beliau bertanya lagi kepada Jibril. "Apakah ini
wahai Jibril?" Jibril menjawab, "ltu adalah al-Kautsar yang disembunyikan
oleh Allah untuk engkau." (HR. al-Bukhari dari Anas ibn Malik)
Beberapa Sungai di Dunia Diangkat ke Langit pada Akhir Zaman
Rasulullah saw bersabda, "Allah SWT telah menurunkan lima buah
sungai ke bumi, yaitu sungai Saihun di India, sungai Jihan di Balakh, sungai
Dajlah dan Euprat di lraq, dan sungai Nil di Mesir. Semua sungai itu
diturunkan oleh Allah ke dunia dari salah satu mata air di surga yang
derajatnya paling rendah melalui sayap-sayap Malaikat Jibril. Setelah
dipercayakan kepada gunung-gunung untuk menjaganya, sungai-sungai itu
dialirkan di bumi dan dijadikan-Nya bermanfaat bagi manusia dalam
kehidupan mereka. Itulah makna dari firman Allah SWT yang berbunyi: Dan
Kami turunkan air dari langit nrcnurut suatu ukuran: lalu Kami iadikan air
itu nrcnetup di bwni, dan sesungpTthnya Kami benar-benar berkuasa
menghilangkanrya. (QS. al-Mu'minun: I 8) Namun sungai-sungai yang I ima
itu -bersama-sama dengan Al-Qur'an dan ilmu- akan diangkat ke langit oleh
Allah melalui Malaikat Jibril ketika munculnya YaJuj dan MaJuj. Kalau
semuanya ini sudah diangkat oleh Allah ke langit, maka hilanglah kebaikan
dunia dan agama di permukaan bumi. (HR. lbn 'Abbas)
Diriwayatkan dari al-Mas'udi bahwa ia mengatakan, "sungai Euprat
itu pernah akan diperluas pada zaman lbn Mas'ud, tapi rakyat pada waktu itu
tidak menyukainya. Maka lbn Mas'ud berkata, "Janganlah kalian merasa
keberatanjika sungai itu diperluas, karena suatu saat nanti di sungai itu tidak
akan didapati lagi seember pun dari air. Sebab pada waktu itu airnya sudah
kembali ke bentuk asalnya sehingga air tidak ada lagi, melainkan hanya di
negeri Syam."
Hulu Sungai-sungai di Surga
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa di bulan Ramadhan, maka
Allah berhak untuk memasukkannya ke dalam surga, baik orang itu pergi
berhijrah pada jalan Allah ataupun tetap berada di negerinya sendiri." Beliau
mengatakan lagi, "Sesungguhnya surga yang berjumlah seratus tingkat itu
disediakan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang berjihad dijalan Allah;
jarak antara masing-masing tingkat itu adalah sejauh langit dengan bumi.
Jika kalian ingin meminta sesuatu kepada Allah. maka mintalah surga
Firdaus, karena surga Firdaus itu adalah surga yang paling tinggi yang Arsy
Allah terdapat di atasnya dan seluruh sungai di surga mengalir darinya. (HR.
al-Bukhari dari Abu Hurairah)
Menurut pendapat lainnya, bahwa Firdaus itu adalah nama bagi semua
surga sebagaimana Jahannam yang merupakan nama bagi semua neraka,
sebab ketika Allah SWT memuji sebuah kaum dalam permulaan surah al￾Mu'minun, Ia mengatakan:. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
[ya'niJ yang akan mewarisi Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (eS. al￾Mu'minun: l0-l l) Kemudian Ia mengulangi menceritakan tentang mereka
di dalam surah al-Ma'arij: Mereka itu [kekalJ di beberapa surga laE;i
dimuliakan. (QS. al-Ma'arij: 35) Dengan demikian, tahulah kita bahwa
Firdaus itu adalah nama yang dipakaikan untuk semua surga, bukan hanya
untuk satu surga.
Khamar, Minuman di Surga
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang memakai pakaian dari
sutra di dunia, maka ia tidak akan memakainya di akhirat, barangsiapa yang
meminum khamar di dunia, maka ia tidak akan meminumnya di akhirat, dan
barangsiapa yang minum air dengan menggunakan gelas dari emas dan
perak. maka ia tidak akan minum dengan gelas itu di akhirat." (HR. an￾Nasa'i dari Abu Hurairah)
Rasulullah saw telah mengharamkan melakukan hal yang tiga ini
(memakai pakaian dari sutra, meminum khamar dan minum air dengan
menggunakan gelas dari emas dan perak). Nah. seandainya seseorang
melakukan hal yang tiga ini di dunia dan ternyata ia juga masuk surga di
akhirat nanti, apakah ketiga hal ini masih tetap diharamkan baginya di sana?
Kami menjawab: Ketiga perkara itu tetap diharamkan baginya di surga
nanti, sebab Rasulullah saw bersaMa" "Barangsiapa yang meminum khamar
di dunia dan tidak bertaubat. maka ia tidak akan meminumnya di akhirat.
(HR. Malik dari lbn Umar) Begitu juga dengan memakai sutra dan minum
air dengan menggunakan gelas dari emas dan perak, karena ia telah
mendahulukan menggunakannya di dunia padahal Allah baru
membolehkannya di akhirat nanti.
Rasulullah saw bersaMa, "Barangsiapa yang memakai pakaian dari
sutra di duniq maka ia tidak akan memakainya di akhirat. Seandainya ia
masuk surga. maka penduduk surga yang lain akan memakainya sedangkan
ia tidak." (HR. Abu Daud ath-Thayalisi dari Abu Sa'id al-Khudri)
Pohon dan Buah-buahan di Surga
Rasulullah saw bersaMa, *Allah SWT telah mempersiapkan di surga
nanti bagi hamba-hamba-Nya yang shalih akan sesuatu yang tidak pernah
terlihat oleh mata, tendengar oleh telinga dan tergores dalam pikiran
manusia. Silahkan kalian baca firman Allah SWT: Seorangpun tidak
mengetahui apa yang dkembunyikan unl* merelca yaitu [bermocant-mocom
ni'matJ yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan (QS. as-Sajdah: 17) Di surga itu ada sebuah
pohon yang naungannya bisa dilalui oleh orang yang melaju dengan
kendaraan tanpa berhenti selama seratus tahun. Dan bacalah firman Allah
SWT: Daz naungan yang terbentong luas. " (QS. al-Waqi'ah: 30) Rawa￾rawa di surga itu lebih indah dari dunia dan segala isinya. Dan baca jugalah
firman Allah SWT; Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah [pada
peperangan Uhudl, padalul kamu telah menimpakan lcekalahan dua kali
lipot kepada musuh-musuhnu [pado Wperangan BadarJ lamu berkata,
"Dari mana datangnya [kekalahorJ ini?" Kotakanlah, "Itu dari
[kesalahanJ dirimu sendiri." Sesunggulmya Allah Mahokuasa atas segalct
sesuatu (QS. Ali 'Imran: 185). (HR. at-Tirmidzidari Abu Hurairah) Rasulullah saw bersabda. "sesungguhnya di dalam surga itu terdapat
sebuah pohon yang naungannya bisa dilalui oleh orang yang melaju dengan
kendaraan tanpa berhenti selama seratus tahun; itulah dia pohon Khuldi.
(HR. lbn al-Mubarak dari Abu Hurairah)
Ka'ab mengatakan, "Demi Allah yang telalr menurunkan Taurat
kepada Nabi Musa dan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, sekiranya
seseorang melaju dengan berkendaraan mengelilingi batang pohon itu, maka
ia tidak akan berhasil mengelilinginya kecuali setelah ia menjadi tua renta.
Sesungguhnya Allah SWT telah menanam pohon itu dengan Tangan-Nya
sendiri dan meniupkan sebagian dari ruh-Nya kepadanya. Halamannya
disediakan untuk orang-orang yang berada di pagar-pagar surga yang tidak
ada sungai di surga itu, melainkan airnya berasal dari pohon itu."
Rasulullah saw bersabda, "Di bawah pohon itu terdapat tikar-tikar dari
emas." (HR. atTirmidzi dari Asma' bintiAbu Bakar)
Rasulullah sarv bersabda. "Ketika aku dibawa ke Sidrtuul Muntaha,
yaitu di langit ketujuh, aku melihat sebuah pohon bidara yang sangat tinggi,
daunnya seperti kuping gajah dan dari batangnya mengalir dua sungai yang
zhahir (penuh) dan dua sungai yang bathin (rendah). Ketika aku bertanya
kepada Jibril ia menjawab, "Dua sungai yang zhahir itu adalah di surga
sedangkan dua sungai yang bathin adalah sungai Nil dan sungai Euprat."
(HR. Abdur Raziq dariAnas ibn Malik)
Diriwayatkan bahwa seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah
saw lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh telah disebutkan oleh Allah di
dalarn Al-Qur'an tentang pohon yang mengganggu padahal setahuku di
surga itu tidak ada pohon yang mengganggu penduduknya." "Pohon apakah
itu?" tanya Beliau. Ia menjawab, "Pohon bidara, wahai Rasulullah; pohon itu
mempunyai duri yang menyakitkan." Rasulullah saw berkata lagi.
"Bukankah Allah telah menyebutkan: (QS. al-Waqi'ah: 28) "Yaitu pohon
bidara yang telah dipotong," durinya dan digantikan dengan buah. Pohon itu
akan berbuah banyak sekali dan memiliki tujuh puluh dua warna yang
berlainan." (HR. Ibn al-Mubarak dari Salim ibn 'Amir)
Diriwayatkan juga bahwa seorang Arab Badui datang kepada
Rasulullah saw lalu ia berkata tentang surga dimana disebutkan bahwa ada
telaga di dalamnya, ia bertanya, "Apakah di sana terdapat buah-buahan?"
maka Rasulullah saw berkata, "Benar; di dalamnya terdapat sebuah pohon
yang bernama pohon Thuba." Ia bertanya lagi, "Adakah pohon di dunia ini
yang menyerupai pohon tersebut, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Tidak ada satu pun yang serupa dengan pohon di negerimu, dan apakah
kamu berasal dari Syam? Di sana terdapat sebuah pohon yang bernama al￾jauzah (semacam pohon kemiri) ia berdiri di atas sebuah batang yang
rimbun." (HR. Ibn al-Mubarak dari Salim ibn 'Amir) Diriwayatkan dari lbn 'Abbas bahwa sahabat berkata kepada
Rasulullah saw, "Kami lihat engkau seperti mengambil sesuatu di tengah
jalan lalu berhenti sebentar." Beliau berkata, "Sungguh aku telah melihat
surga dan mengambil tandanya. Sekiranya kalian mengambil tandan
tersebut. maka tandan itu tidak akan habis-habis kalian makan selama di
dunia ini."
Dari Masruq dari Abu Ubaidah, ia berkata, "Korma surga berbuah dari
dasar sampai cabangnya, buahnya seperti botol-botol besar, setiap kali
buahnya dipetik, maka ia akan diganti dengan yang lain, airnya mengalir
tanpa parit. sedangkan tandannya mempunyai dua belas cabang."
Abu Unramah al-Bahili nrengatakan, "Beruntunglah pohon-pohon di
surga, karena tidak ada ruurah, melainkan dahan pohon itu akan ada
padanya; tidak ada burung-burung yang indah, melainkan ada di pohon itu;
dan, tidak ada satupun dari buah-buahan, melainkan adajuga di pohon itu."
(Riwayat Ibn Wahab)
Anas ibn Malik mengatakan, "Tidak ada satupun dari buah-buahan di
dunia yang menyerupai buah-buahan di surga kecuali pisang, sebab Allah
SWT berfirman'. Peruntpomqan syurgo yang dijanjikan kepada oranf{-orang
yang takwa ialah [seperti tamanJ. Mengalir sungai-sungai di dalanmya;
buahnya tak henti-henti, sedang noungannya [tlemikian pulaJ. Itulah tempat
kesudahan bagi orang-orangyong bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi
orong-orang kafir ialah neraka. (QS. ar-Ra'ad: 35) dimana pisang itu bisa
tumbuh di musim dingin dan musim panas.
Abu Dzar mengatakan, "Telah dihadiahkan semangkok buah tin
kepada Rasulullah saw dan ketika mencicipinya Beliau berkata kepada
sahabat, "Makanlah buah ini. karena sesungguhnya buah yang ada dituliskan
di dalam Al-Qur'an adalah buah tin ini. Sebab buah itu adalah buah-buahan
surga yang tidak berbiji. Makanlah buah itu, karena dapat menyembuhkan
penyakit bawasir dan penyakit tulang." (HR. ats-Tsa'labi)
Rasulullah saw bersabda pada 'Ali, "Wahai 'Ali makanlah buah
semangka (atau labu) dan besarkanlah ia karena airnya, rasa manisnya dari
surga, dan setiap hamba yang memakannya satu potongan, maka Allah SWT
memasukkan padanya tujuh puluh obat dan akan menyembuhkan dari tujuh
puluh penyakit. Dan Allah akan menulis baginya sepuluh kebaikan untuk
tiap potongan dan menghapus sepuluh dosa serta akan diangkat derjatnya
sepuluh derajat," kemudian Beliau saw membaca ayat: Dan Kami
menumbuhkan di atasnya sebuah pohon dari jenis labu (QS. ash-Shaffat:
146)'55
  Pakaian Surga
Allah SWT berfirman: Dalum surgu itu mereka dihiusi dengan gelung
emus clun nrcreku menrukai pakcrian hiiau dari sutera halus dan sulera lebal,
setlemg mereka ducluk sumbil bersandar di alat dipun-dipan yang indah.
Itulai pahalu yang sehaik-bailoryL, don tempot istirahat yang indah (QS. al￾Kahfi: 3l) dan Di surgu ilu mereka diberi perhiasan deng,an gelang-gelang
clari emas dan mutiaro, dan pakaian mereka adalah sulera. (QS. al-Hajj: 23)
Al-Barra' ibn 'Azib mengatakan: Seseorang telah menghadiahkan
sebuah barang yang terbuat dari sutera kepada Rasulullah saw. Barang itu
amat bagus sehingga para sahabat yang ada waktu itu saling bergantian
melihatnya. Beliau saw berkata kepada mereka, "Apakah kalian tertarik
kepada benda ini?" Mereka menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Maka
Beliau berkata. "Demi Yang jiwaku di Tangan-Nya, sungguh jika sapu
tangan Sa'ad ibn Mu'adz berada di dalam surga, itu lebih aku sukai daripada
benda ini." (HR. Ibn Hannad as-Sariy)
Dalam riwayat lain disebutkan, "Rasulullah saw telah mendapat
hadiah berupa sebuah baju yang terbuat dari sutera dan dipasangkan oleh
Kisra kepada Beliau. Maka para sahabat yang ada waktu itu berkumpul di
dekat Beliau untuk melihat kagum dan memegang-megang baju itu. Beliau
saw berkata kepada mereka, "Apakah kalian tertarik pada baju ini?" Mereka
menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Maka Beliau berkata, "Demi Yang
jiwaku di Tangan-Nya. sungguh jika sapu tangan Sa'ad ibn Mu'adz berada
di dalam surga, itu lebih aku sukai daripada benda ini." Lalu Beliau berkata
pada salah seorang anak muda, "wahai anak muda, bawalah ini pada Abu
Jaham dan bawalah kepada kami buah mangganya." (HR. Ibn Hannad as￾Sariy)
Pohon Surga Terbelah sehingga Keluar darinya Segala Keperluan
Abu Hurairah mengatakan, "Di dalam surga itu terdapat sebuah pohon
yang bernama pohon thuba yang kata Allah SWT kepada penduduk surga'
"Terbelah kamu demi hamba-Ku sesukanya," lalu terbelah ia dengan
mengeluarkan kuda beserta pelana dan kendalinya serta segala keperluan
penunggang, sedangkan bentuknya sesuai dengan hamba tersebut. Lalu
terbelah pulalah ia dengan mengeluarkan unta tunggangan lengkap dengan
pelanan dan kendalinya sedangkan bentuknya sesuai dengan kehendak
hamba, dan juga keluar dari pohon itu tunggangan-tunggangan pilihan dan
pakaian-pakaian." (Riwayat lbn al-Mubarak dari Mu'ammar dari al-Asy'ats
ibn Abdullah dari Syahr ibn Hausyab Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw
lalu berkata, "Beritahukanlah kepadaku wahai Rasulullah tentang pakaian
penduduk surga: apakah itu berupa pakaian jadi atau dibuat terlebih
dahulu?" Sahabat menjadi tertawa mendengarnya sehingga Rasulullah saw
berkata" "Apakah yang membuat kalian tertawa? Apa salahnya kalau orang
yang tidak tahu bertanya kepada orang yang tahu?" Lalu Beliau berkata,
"Mana orang yang bertanya tadi?" Dijawab oleh sahabat, "lni orangnya
wahai Rasulullah." Maka Beliau bersabda, "Tidak demikian wahai
saudaraku, akan tetapi pakaian di surga itu diambil dari buah-buahan yang
ada di sana [Beliau mengucapkan kata-kata ini sebanyak tiga kali]." (HR. an￾Nasa'i dari Amru ibn al-'Ash), wallahu a'lam￾Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada pohon di surga itu. melainkan
batangnya terbuat dari etnas." (HR. arTirmidzi dari Abu Hurairah)
Semua Batang Pohon Surga dari Emas
Ibn 'Abbas mengatakan, "Pohon korma di surga itu buahrrya adalah
permata zamrud yang hijau, daunnya dari emas merah, buahnya yang telah
masak berwarna sangat putih lebih putih dari susu dan rasanya sangat manis
lebih manis dari madu, dan pelepahnya dijadikan pakaian oleh penduduk
surga. Dari pohon itulah pakaian dan perhiasan mereka di sana." (HR. Ibn al￾Mubarak)
Diriwayatkan bahwa suatu kali seseorang bertanya kepada Rasulullah
"Apakah ada pohon korma di surga itu, Wahai Rasulullah?" "Ada,
Yang diriku di Tangan-Nya, baginya batang dari emas, pucuk dari
emas, pelepah dari emas, dan daunnya indah bagaikan hiasan yang paling
indah yang pernah dilihat manusia di bumi...buahnya besar bagaikan botol
yang sangat besar. ia lebih lembut dari pada keju dan lebih manis dari pada
madu." (HR. Ibn Wahab dari lbn Zaid)
Diriwayatkan bahwa suatu kali Rasulullah saw mengambil sepotong
kayu, lalu ia berkata kepada Jarir, "wahai Jarir, seandainya engkau mencari
tongkat yang seperti ini di surga, niscaya tidak akan engkau dapatkan." Jarir
bertanya, "Lalu bagaimanakah dengan pohon-pohon?" Beliau menjawab,
..Pohon-pohon di surga itu akarnya dari permata dan emas, sedangkan di
atasnya buah-buah." (HR. Ibn al-Jauzi dariJarir)
Bercocok Tanam di Surga
Rasulullah saw bersabda, "seseorang nanti akan minta izin kepada
Allah di surga untuk bercocok tanam." Mendengar itu, tiba-tiba seseorang
dari penduduk padang pasir berkata kepada Beliau, "Berarti aku tidak bisa
menjadi orang yang engkau katakan itu, karena aku tidak pernah bercocok
tanam." Beliau menjawab, "Tidak demikian, bahkan aku sendiri (yang juga
tidak pernah bercocok tanam seperti engkau) ingin bercocok tanam di sana
yang kalau seseorang bercocok tanam di sana. bibit yang ditanamnya itu
akan tumbuh dengan segera dan mendatangkan hasil yang melimpah."
Orang itu berkata lagi. "Wahai Rasulullah, 'Tidaklah akan mendapatkarr
yang demikian, melainkan orang-orang Quraisy dan Anshar, karena mereka
adalah para petani, sedangkan aku tidak."' Rasulullah saw menjadi tertawa
mendengarnya. (HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah)
Pintu-pintu Surga, Luas dan Jumlahnya
Allah SWT berfirman:
r!)
t. ,.2 / WF
Dan orang-orang kafir digiring ke nereka secara berombongan, sehingga
ketika nrcreka sampai ke neraka itu dibukakan pintunva. maka berkataloh
para penjagonya, "Apakah tidak pernah datang kepadamu para rasul yang
membacakan padamu oyat-ayot Tuhanmu dan mentperingatkan padamu
tentang pertemuan kantu hari ini? " Mereka menjawab. "Benar," akan tetapi
keputusan azab sudah tertera bagi kaum kafir. (QS. az-Zumar:71)
Sebagian ulama mengatakan bahwa huruf wuw yang terdapat di dalam
ayat ini adalah huruf waw yang kedelapan, maka pintu surga itu berjumlah
sebanyak delapan buah. Mereka mengatakan demikian berdasarkan sebuah
hadits Rasulullah saw yang berbunyi: Tidak ada seorangpun yang berwudhu'
dengan sempurna diantara kalian kemudian ia membaca, "Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu adalah
hamba dan utusan-Nya," melainkan akan dibukakan baginya pintu surga
yang delapan dan ia bisa memasukinya dari pintu mana yang ia sukai. (HR.
Muslim dari Umar ibn al-Khatthab ra)
Terdapat dalam kitab al-Muwattha'dan Shahih Imam al-Bukhari dan
Shahih Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang berinfak dengan sesuatu yang berpasangan'u pada jalan Allah akan dipanggil nanti di surga dengan panggilan, "Wahai hamba Allah,
kebaikan untuk kamu." Barangsiapa yang banyak mengerjakan shalat, maka
ia akan dipanggil nanti di surga dari pintu shalat. Barangsiapa yang benar￾benar berjihad pada jalan Allah, maka ia akan dipanggil nanti di surgadari
pintu jihad. Barangsiapa yang bersedekah karena Allah, maka ia akan
dipanggil nanti di surga dari pintu sedekah. Dan barangsiapa yang sering
berpuasa. maka ia akan dipanggil nanti di surga dari pintu ar-Rayan." Abu
Bakar bertanya, "Jika seseorang mengerjakan semua amalan ini, apakah ia
akan di panggil oleh semua pintu surga tersebut?" Beliau menjawab, "Benar.
dan aku berharap engkau termasuk salah seorarrg diantaranya." (HR. Muslim
dari Abu Hurairah)
Pada sabda Beliau "Barangsiapa yang berinfak dengan sesuatu yang
berpasangan," misalnya dua Dinar atau dua Dirham atau sepasang pakaian
atau sepasang sepatu. Ada juga yang berpendapat bahwa ungkapan ini
bermaksud dua jenis harta yang berbeda. seperti Dinar dan Dirham; Dirham
dan pakaian; sepatu dan sorban: dan lain sebagainya. Albaji mengatakan
bahwa hal ini mungkin maksud dua arnal, seperti dua shalat atau dua hari
puasa. Tafsiran yang pertamanya lebih tepat, karena diperkuat oleh hadits
lainnya yang berbunyi, "Barangsiapa yang menginfakkan dua pasangan,
maka ia disambut dengan segera oleh para penjaga surga." Lalu Beliau saw
berkata lagi, "Dua unta, dua Dirham, dua panah. dan dua sandal."
Ketika at-Tirmidzi al-Hakim Abu Abdullah menyebutkan tentang
pintu-pintu surga di dalam bukunya yang berjudul Nawadir al-Ushul (dalam
bab Muhammad saw), ia mengatakan, "Pintu-pintu surga itu adalah sebagai
berikut; pintu rahmat atau dinamakan juga dengan pintu taubat yang sejak
diciptakan selalu terbuka dan tidak akan ditutup kecuali apabila matahari
terbit dari sebelah barat sampai hari kiamat, pintu shalat pintu puasa, pintu
zakat, pintu sedekah, pintu haji, pintu jihad, pintu menyambung silaturrahmi,
dan pintu umrah."
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu
yang disebut dengan pintu Dhuha yang akan berkata pada hari kiamat nanti,
"Dimanakah orang-orang yang selalu melaksanakan shalat Dhuha; inilah
pintu kalian. masuklah ke dalamnya.'" (HR. Abu Hurairah)
Rasulullah saw bersabda, "Pintu surga yang akan dimasuki oleh
umatku itu lebarnya sejauh tiga kali perjalanan seorang penunggang kuda
yang handal (ia sebut sebanyak tiga kali) kemudian mereka akan dijepitnya
sehingga seakan-akan bahu mereka terasa lepas." (HR. Abu 'lsa at-Tirmidzi
dari Salim ibn Abdullah)
Dan diantara hadits yang menunjukkan bahwa pintu surga itu
jumlahnya lebih dari delapan adalah hadits yang diriwayatkan dari Umar ibn
al-Khatthab rq dimana Rasulullah saw