kematian menurut islam 15

Rabu, 13 September 2023

kematian menurut islam 15


bersabda, "Barangsiapa yang berwudhu' dengan selnpurna kemudian ia membaca "Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan, melainkan Allah Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa
Muhamrnad itu adalah utusan Allah" dengan ikhlas dari hatinya. melainkan
akan dibukakan baginya delapan pintu dari pintu-pintu surga yang ada, dan
ia bisa rnemasukinya dari pintu malra yang ia sukai." (HR. Muslim dari
Umar ibn al-Khatthab ra)
Telah kami sebutkan bahwa jumlah pintu surga itu lebih dari delapan
buah. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa pintu surga itu hanya
berjumlah sebanyak delapan buah dengan alasan huruf waw yang terdapat di
dalam ayat (QS. az-Zumar;71) adalah huruf waw yang kedelapan.sT maka
pendapat ini tidak tepat karena terdapat dalil yang menunjukkannya, yaitu
finnan Allah SWT: Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan fyung herhuk
disembcrhJ selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Maha Sejahteru, Yung
Mengaruniakan keanruttan, Yung Maha Memelihara, Yang Maha Perkusa,
Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Mahesuci Allah dari
apa yang mereka persekutukan. (QS. al-Hasyar: 23) dimana sifat al￾Mutakabbir tidak didahului oleh huruf waw sebelumnya padahal ia adalah
sifat yang kedelapan di dalam ayat ini.
Diriwayatkan bahwa suatu kali 'Utbah ibn Ghazwan, seorang gubernur
di Bashrah, berkhutbah di depan orang banyak. Salah satu yang
dikatakannya di dalam khutbahnya itu adalah, "Jarak antara dua pasak pintu
surga dengan surga yang lain itu adalah sejauh perjalanan empat puluh tahun
dan akan ada suatu hari yang tempat itu akan penuh sesak." (HR. Muslim
dari Khalid ibn 'Amir)
Rasulullah saw bersabda. "Sesungguhnya jarak antara pasak pintu
surga dengan pasak pintu surga yang lain itu adalah sejauhjarak antara kota
Mekkah dengan Hijr atau sejauh jarak antara kota Mekkah dengan Bushra."
(HR. Anas ibn Malik)
Rasulullah saw bersabda, "Sungguh akan masuk surga sebanyak tujuh
ribu atau tujuh ratus ribu orang dari umatku; mereka akan masuk ke
dalamnya secara sekaligus dan dengan berpegang-pegangan, dan wajah
mereka laksana bulan pada malam purnama. (HR. Sahal ibn Sa'ad)
Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa jumlah surga itu lebih banyak
dari delapan buah, sebagaimana telah kami katakan, yaitu sebanyak enam
belas pintu.lmam Abul Qasim al-Qusyairi dalam kitabnya ut-Tahbir. menyatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Akhlak mulia adalah kalung rantai yang
berasal dari keredhaan Allah pada Ieher pemilik akhlak tersebut, dan kalung
itu terikat erat pada rantai-rantai rahmat, sedangkan rantai-rantai tersebut
terikat erat dengan sebuah arena di pintu surga, dan kemanapun akhlak mulia
itu berjalan, maka ia akan ditarik oleh rantai rahmat tersebut pada dirinya
sehingga ia melalui pintu itu menuju surga. Sedangkan akhlak buruk adalah
kalung rantai yang berasal dari azab Allah pada leher pemilik akhlak
tersebut, dan kalung itu terikat erat pada rantai-rantai azab Allah, sedangkan
rantai-rantai tersebut terikat erat dengan sebuah arena di pintu neraka, dan
kemanapun akhlak buruk itu berjalan, maka ia akan ditarik oleh rantai a,ab
tersebut pada dirinya sehingga ia melalui pintu itu menuju neraka.
Dari lbn 'Abbas, Rasulullah bersabda, "Di surga terdapat sebuah pintu
bernama al-Farah. ia hanya dimasuki oleh mereka yang suka memberikan
kegembiraan pada anak kecil." (kitab al-Firdaus)
Dari hadits-hadits yang berhubungan dengan luas surga yang berbeda￾beda, maka dapat disimpulkan bahwa semua surga itu luasnya berbeda-beda,
sebagaiman a yangterdapat dalam berbagai riwayat.
Pintu ar-Rayyan bagi Ahli Puasa dan Orang yang Bebas
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya di surga itu terdapat sebuah
pintu yang bernama ar-Rayan; surga itu hanya dimasuki oleh orang-orang
yang berpuasa, dimana jika semua orang yang berpuasa telah memasukinya,
maka tidak akan ada lagi seorangpun yang bisa masuk ke dalamnya." (HR.
al-Bukhari dan Muslim dariSahal ibn Sa'ad)
Begitu juga dengan amalan-amalan lain selain dari puasa yang ke
semua amalan itu mempunyai pintu khusus di surga.
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya ada sekelompok orang yang
akan dipanggil-panggil nanti oleh semua pintu surga. Itu adalah panggilan
kehormatan dan kemuliaan dari pahala yang telah mereka kumpulkan ketika
di dunia dengan mengerjakan amalan-amalan yang baik. Orang-orang itu
akan masuk ke surga dari pintu yang pahala amalannya paling banyak
terdapat di sana." (HR. Abu Hurairah)
Suatu kali, Rasulullah saw bertanya" "Siapakah diantara kalian yang
berpuasa pada hari ini?' Abu Bakar menjawab, "Aku, wahai Rasulullah."
Beliau bertanya lagi, "Siapakah diantara kalian yang mengantarkan jenazah
pada hari ini?" Abu Bakar juga menjawab, "Aku, wahai Rasulullah." Betiau
bertanya lagi, "Siapakah diantara kalian yang memberi makan orang miskin
pada hari ini?" Abu Bakar menjawab lagi, "Aku, wahai Rasulullah." Maka
Beliau saw berkata, "Tidak berkumpul ketiga amalan tersebut pada dir seseorang, melainkan ia akan masuk surga." (HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
Fadhilah Memberikan Pinjaman
Rasulullah saw bersabda, "Di pintu surga itu tertulis sebuah tulisan
yang berbunyi "Pahala bersedekah itu akan dilipat-gandakan menjadi
sepuluh kali lipat, sedangkan pahala memberi pinjaman akan dilipat￾gandakan menjadi delapan belas kali lipat. Sebab, orang yang meminjam itu
tidak akan datang kepada engkau, melainkan karena dia sangat
membutuhkannya. sedangkan sedekah itu terkadang diberikan terhadap
orang kaya. (HR. Abu Daud ath-Thayalisidari Abu Umamah)
Rasulullah saw bersabda, "Ketika aku dimi'rajkan ke langit, aku lewat
di surga yang tertulis di pintunya tulisan "Pahala bersedekah itu akan dilipat￾gandakan menjadi sepuluh kali lipat, sedangkan pahala memberi pinjaman
akan dilipat-gandakan rnenjadi delapan belas kali lipat." Maka aku bertanya
kepada Jibril, "Kenapa pahala memberi pinjaman itu jauh lebih besar dari
bersedekah, wahai Jibril?" Ia menjawab, "Sebab, orang yang meminta uang
itu terkadang ia juga memiliki uang, sedangkan orang yang meminjam tidak
akan meminjamnya melainkan karena ada keperluan mendesak." (HR. Ibn
Majah dariAnas ibn Malik)
Surga Itu Bertingkat-tingkat, Ketinggian Firdaus dan' Illiyy in
Rasulullah saw bersabda, "Surga itu memiliki seratus tingkat yang
jarak masing-masing tingkat itu sejauh langit dan bumi; yang tertinggi
adalah surga Firdaus. Arsy Allah juga terletak di surga Firdaus yang sungai￾sungai mengalir dari surga itu. Maka jika kalian meminta kepada Allah,
mintalah surga Firdaus kepada-Nya." (HR. at-Tirmidzi dari Mu'adz ibn
Jabal)
Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki telah datang kepada Rasulullah
saw dan berkata, "Berapa tingkatkah surga itu?" Beliau saw menjawab,
"Surga itu memiliki seratus tingkat yang jarak masing-masing tingkat itu
sejauh langit dan bumi. Surga tingkat pertama memiliki rumah. pintu.
tangga, pagar dan kunci yang terbuat dari perak. Surga tingkat kedua
memiliki rumah, pintu, tangga, pagar dan kunci yang terbuat dari emas.
Surga tingkat kedua memiliki rumah, pintu, tangga, pagar dan kunci yang
terbuat dari permata yaqut dan mutiara. Sedangkan surga yang sembilan
puluh tujuh lagi, tidak mengetahui apayang ada di dalamnya kecuali Allah
SWT.'(HR. Ibn Wahab) Rasulullah saw bersaMa" "Sesungguhnya surga itu rnemiliki seratus
tingkat yang seandainya semua makhluk berkumpul di satu tingkat saja dari
surga itu, niscaya dapat menampung mereka selnua." (HR. at-Tirmidzi dari
Abu Sa'id al-Khudri)
Keutamaan Para Pembaca Al-Qur'an
Rasulullah saw bersaMa, "Nanti akan dikatakan kepada orang yang
membaca Al-Qur'an. "Bacalah Al-Qur'an itu dengan bagus. karena
kedudukan engkau tergantung kepada ayat terakhir yang engkau baca
(semakin banyak ayat yang dibaca, akan semakin tinggi tingkat surga yang
didapatkan)." (HR. lbn Majah dari Abu Sa'id al-Khudri)
Rasulullah saw bersabda, "Jumlah tingkatan surga itu adalah sebanyak
ayat Al-Qur'an; setiap ayat memiliki satu tingkat sedangkan ayat Al-Qur'an
itu berjumlah sebanyak enam ribu dua ratus enam belas. Jarak masing￾masing tingkat itu adalah sejauh langit dan bumi. Surga yang paling tinggi
tingkatannya adalah surga 'Illiyyin yang memiliki seribu sudut dan terbuat
dari permata Yaqut yang cahayanya menerangi perjalanan siang dan
malarn." (HR. Abu Hafash dari Ibn 'Abbas)
'Aisyah ra mengatakan, "Sesungguhnya jumlah ayat Al-Qur'an itu
adalah sebanyak jumlah tingkatan surga; maka tidak ada seorangpun yang
lebih utama masuk surga selain dari orang yang membaca al-Qura'an."
Para ulama mengatakan, "Orang-orang yang bisa dikatakan Qari dan
ahli Al-Qur'an adalah orang{rang yang mengetahui tentang yang halal dan
yang haram yang ada di dalam Al-Qur'an, serta mengamalkannya."
Imam Malik mengatakan, "Kadang-kadang Al-Qur'an dibaca oleh
orang yang tidak ada kebaikan pada dirinya."
Rasulullah saw bersaMa, "Barangsiapa mempelajari Al-Qur'an dan
mengajarkannya tapi tidak mengamalkan isinya bahkan menukarnya dengan
yang lain, maka Al-Qur'an akan menjadi saksi baginya di akhirat untuk
masuk ke dalam neraka Jahannam. Barangsiapa mempelajarinya serta
mengamalkan isinya, maka Al-Qur'an akan menjadi saksi baginya di akhirat
untuk masuk ke surga. (HR. Anas ibn Malik)
Rasulullah saw bersabda, "Perumpamaan orang Mukmin yang
membaca AlQur'an dan mengamalkan isinya adalah seperti buah al-utrujah
(citron-lng) yang harum baunya dan lezat rasanya. Sedangkan perumpamaan
orang Mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an namun ia mengamalkan
isinya adalah seperti buah korma yang enak rasanya tapi tidak harum
baunya." (HR. al-Bukhari)
Sebagaimana yang sudah kami terangkan bahwa ada seratus derajat
surga untuk para mujahid (pejuang sabilillah) sedangkan membaca Al￾Qur'an akan mendapatkan semua derajat surga. Tentang hal ini, telah kami
terangkan dengan sejelas-.ielasnya di dalam kitab yang berjudul at-Tidzkar Fi
Fadhli Al'Qur'an dan mukaddimah kitab Akkam Al'Qur'an.
Kamar-kamar di Surga
Allah SWT berflrman:
Tetapi orang-orung yang bertakwa kepada Tuhannya mereka
mendapat lernpat-lempal yang linggi, di olasnya dibangun pulo tentpol￾ten pat ltang linggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah
berjanji dengan sebenar-henarnya. Allah tidak ukan memungkiri junii-Nyu.
(QS. az-Zumar:20)
Dan sekali-kali bukanluh harto dan bukan [pulal anak-anctk kamu
yang mendekutkun kamu kepada Kami sedikitpun; letapi orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-omal sholih, mereka itulah yong
memperoleh bolasan yang berlipat ganda disebabkon apa yang telah mereka
kerjakan: dan mereka aman sentosa di tempat-tempot yang tinggi [dalam
surgaJ. (QS. Saba': 37)
Mereka ilulah orang yang dibalasi dengan martabat yang linggi
fdalam surgal karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan
penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya (QS. al-Furqan: 75)
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya penduduk surga itu akan
melihat penghuni kamar-kamar yang terletak di atas mereka bagaikan
mereka melihat bintang-bintang yang berkelap-kelip di ufuk timur dan barat,
oleh sebab keutamaan para penghuni kamar-kamar itu. Sahabat bertanya,
"Apakah itu penghuni kamar para nabi." Beliau saw menjawab, "Bukan,
akan tetapi mereka itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
membenarkan para rasul utusan Allah." (HR. Muslim dari Sahal ibn Sa'ad)
Rasulullah saw bersabda, "Kamar-kamar itu terbuat dari permata
Yaqut yang berwarna merah atau dari batu hias zabajad yang berwarna hijau.
atau dari mutiara yang berwarna putih mengkilat yang tidak retak dan tidak
bersambung sedikipun, dan sesungguhnya penduduk surga akan melihat
kamar-kamar itu bagaikan mereka melihat bintang-bintang yang berkelap￾kelip di ufuk timur dan barat. Sungguh Abu Bakar dan Umar termasuk
diantara penghuni kamar-kamar itu, dimana mereka berdua akan mendapat
nikmat di sana." (HR. at-Tirmidzi dari Sahal ibn Sa'ad)
Rasulullah saw bersabda, "Sungguh dua orang yang bersahabat karena
Allah akan berada di dalam kamar yang terbuat dari permata Yaqut yang berwarna merah dan di ujung kamar itu terdapat seribu kamar yang
keindahannya menyinari penduduk surga yang lainnya bagaikan matahari
menyinari penduduk bumi. Mereka akan memakai pakaian hijau-hijau yang
terbuat dari sutera dan tertulis di kening mereka "Kami adalah orang-orang
yang bersahabat karena Allah." (HR. Abdullah ibn Mas'ud)
Rasulullah saw bersabda, "Sungguh apabila penghuni surga 'llliyyun
(surga yang tertinggi) itu memandang ke surga, maka surga itu akan
bercahaya akibat pantulan cahaya mukanya. Penduduk surga akan bertanya,
"Cahaya apakah itu?" Dijawab, "ltu adalah cahaya dari wajah penghuni
surga 'llliyyun yang sedang melihat kepada orang-orang yang taat dan benar
di surga." (HR. ats-Tsa'labi dari lbn Umar)
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya penghuni kamar-kamar di
surga itu akan melihat orang-orang penghuni surga 'llliyyun bagaikan
mereka melihat bintang-bintang yang berada di langit. Dan sesungguhnya
Abu Bakar dan Umar termasuk kepada penghuni surga 'llliyyun itu." (HR.
ats-Tsa'labi dari Abu Sa'id al-Khudri)
Dalam sebuah hadits dari 'Ali ibn Abu Thalib, Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang luarnya dapat dilihat
dari dalam sedangkan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar." Lalu seorang
Arab pedesaan bertanya pada Nabi saw, "Untuk siapakah ia wahai
Rasulullah saw?" "Untuk mereka yang membaikkan ucapan, memberikan
makanan, selalu berpuasa, dan shalat pada malam hari sedangkan orang￾orang sedang tidur nyenyak." (HR. at-Tirmidzi)
Jabir ibn Abdullah mengatakan bahwa Rasulullah saw telah berkata
kepada kami, "Di dalam surga itu terdapat kamar-kamar yang terbuat dari
permata yang bisa dilihat bagian luar dan bagian dalamnya dengan jelas. Di
dalamnya terdapat berbagai kenikmatan, pahala dan kemuliaan yang tidak
pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlihat oleh mata." Kami
bertanya, "Untuk siapakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu
untuk orang yang menyebarkan salam, melanggengkan berpuasa, memberi
makanan, dan melaksanakan shalat malam." Kami bertanya lagi. "siapakah
yang sanggup melaksanakannya, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Umatku sanggup melaksanakannya. Akan akujelaskan kepada kalian
mengenai caranya; yaitu, barangsiapa yang bertemu dengan saudaranya
sesama Muslim lalu ia mengucapkan salam kepadanya, maka sungguh ia
telah menyebarkan salam. Barangsiapa yang memberi makan isteri dan
anak-anaknya sampai kenyang, maka sungguh ia telah memberi makan.
Barangsiapa yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dan tiga hari
di setiap bulan, maka sungguh ia telah melanggengkan berpuasa. Dan
barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah pada waktu malam, di saat orang-orang Yahudi, Nashrani dan Majusi sedang tidur, maka sungguh
ia telah melaksanakan shalat malam."
Ketahuilah bahwa kamar-kamar di surga itu berbeda-beda ketinggian
dan bentuk-bentuknya menurut tingkatan amal para penghuninya;
sebagiannya lebih tinggi dan lebih bagus dari yang lain.
Dalam hadits di atas, Rasulullah saw tidak menyebutkan tentang amal
perbuatan sama sekali, melainkan hanya beriman dan membenarkan para
rasul. Yang demikian itu adalah supaya diketahui bahwa beriman dan
membenarkan para rasul Allah itu yang dimaksud adalah iman dan
keyakinan yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah yang tergambar dalam
amaliah sehari-hari. Sebab, tidak mungkin kamar-kamar itu akan bisa
didapat hanya dengan iman dan percaya saja, dan kalau memang demikian,
tentulah semua orang yang bertauhid akan berada di dalam kamar-kamar
yang paling tinggi dan mulia, sesuatu yang mustahil akan terjadi. Allah SWT
berfirman: Mereka itulah orong yang dibalasi dengan martabal yang linggi
[dalam surgal karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan
penghormatan dan ucapan selomat di dalamnya (QS. al-Furqan: 75)
Sedangkan sabar itu adalah mengerahkan segenap perjuangan hati dan jiwa
guna beribadah kepada-Nya dan inilah ciri-ciri dari orang-orang yang
Muqarrabin (dekat kepada Allah).
Dalam ayat lain Allah SWT berftrman: Dan sekali-kali bukanlah harta
dan bukan [pulal anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami
sedikitptm; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amol-amal
shalih, mereka ilulah yong memperoleh balasan yong berlipat ganda
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan: dan mereka aman sentosa di
tempot-tempat yang tinggi [dalam surgaJ. (QS. Saba': 37)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa kamar-kamar yang tinggi di dalam
surga itu tidaklah akan didapat dengan harta dan anak-anak, melainkan
dengan iman dan amal shalih.
Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang berbuat
kebajikan minum dari gelas [berisi minumanJ yang campurannya adalah air
kafur. (QS. al-lnsan: 5) Dalam ayat ini, sebagaimana Allah SWT
membedakan antara orang-orang Abrar dengan orang-orang Muqarrabin
(orang yang didekatkan Allah) dalam hal minuman mereka di surga, Ia juga
telah membedakan derajat dan tingkatan masing-masing mereka, sesuai
dengan perbedaan amal shalih dan ketaatan mereka. Allah SWT berfirman:
Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu [tersimpanJ
dalam 'llliytin. (QS. al-Muthaffifin: l8) Maka untuk bisa menempati surga
'Illiyyin tersebut. manusia itu harus berjuang keras terlebih dahulu dalam
mencapai tingkatan Abrar dan Muqarrabin ini. Allah SWT berfirman:
Adopun orang-orang yang diberikon kepadanya kitabnya dari sebelah
kantmnyct, maku dia herkuta, "Ambillah, bacalah kilabku [ini]."
Sesungguhnya akuyakin bahwa sesungguhnyu akuakan menemui hisab
terhadap diriku. Maka orang itu herada dalam kehidupan yong diridhai,
dalom surgu yung tinggi. (QS. al-Haqqah: l9-22) Ashhabul yamin inijuga
berada di tempat yang tinggi di dalam surga, sama seperti tempat orang￾orang yang Muqorrabin (orang yang didekatkan Allah).
Rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya di dalam surga itu terdapat
kamar-kamar yang tidak beratap di atasnya dan tidak pula mempunyai tiang
di bawahnya. Ditanyakan orang, "Bagaimanakah penduduknya akan
memasukinya, wahai Rasulullah?" Beliau saw menjawab, "Mereka akan
memasukinya seperti burung." "Untuk siapakah itu wahai Rasulullah?"
tanya orang lagi. Beliau menjawab, "ltu adalah untuk orang-orang yang
semasa di dunia dulu sering sakit, lapar, dan mendapat musibah." (HR. Anas
ibn Malik)
Rasulullah saw bersabda, "Akan ada sekelompok orang yang bukan
para nabi dan bukan pula para syuhada' di akhirat namun para nabi dan
syuhada' ingin seperti mereka karena kedudukan mereka yang tinggi di sisi
Allah dimana mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya.
Ditanyakan orang-orang, "Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?" Beliau
saw menjawab, "Mereka itu adalah orang-orang yang menyebabkan orang
lain menjadi cinta kepada Allah." "Bagaimanakah caranya wahai
Rasulullah?" tanya mereka lagi. Beliau menjawab, "Yaitu dengan cara
menyuruh orang lain itu berbuat baik dan melarang mereka dari berbuat
munkar. Jika mereka melaksanakannya, maka berarti mereka dicintai Allah."
(HR. Anas ibn Malik)
Istana dan Gedung-gedung Surga
Al-Hasan bertanya pada'lmran ibn Hushain dan Abu Hurairah tentang
tafsiran ayat: Dan tempat-tempat kediaman yang baik (QS. at-Taubah: 72)
Maka keduanya menjawab: Kamu bertanya pada masalah yang kami
ketahui. Kami sudah bertanya pada Rasulullah saw tentang hal ini, lalu
Beliau saw menjawab, "la adalah sebuah istana yang terbuat dari mutiara di
surga, pada istana tersebut terdapat tujuh puluh gedung yang dibangun dari
batu yakut merah, dan pada setiap gedung terdapat tujuh puluh rumah yang
dibangun dari zabarjad hijau, sedangkan pada setiap rumah terdapat tujuh
puluh ranjang, dan di atas setiap ranjang terdapat sebuah kasur dari segala
jenis warna. Pada setiap kasur tersebut terdapat seorang wanita dari bidadari.
Pada setiap rumah tersebut terdapat tujuh puluh hidangan, dan pada setiap
hidangan terdapat tujuh puluh jenis makanan. Pada setiap rumah tersebut
terdapat tujuh puluh pembantu laki-laki dan perempuan. Maka Allah akan
memberikan kekuatan untuk seorang Mukmin guna mampu menikmati semua nikmat dalam waktu satu hari. (Riwayat ini tertera dalam kitab an￾Nashihah)
Ibn Wahab menyebutkan: Zaid dari Bapaknya berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Untuk setiap laki-laki pada satu istana mutiara
tersebut akan didatangkan tujuh puluh kamar yang masing-masing kamar
tersebut berisi seorang wanita bidadari. Pada setiap kamar tersebut terdapat
tujuh puluh pintu dimana pada setiap pintu tersebut akan masuk bau harum
wangian surga selain wangian yang berbeda dari masing-masing pintu." Lalu
beliau membacakan ayat: Seorangpun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan unluk mereka yaitu [bermucam-macam ni'matJ yang
menyedapkan pandangan mato sebagai balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. Sajdah: l7)
Pada suatu pagi Rasulullah saw memanggil Bilal ibn Rabbah, Ialu
berkata, "Wahai Bilal, bagaimana caranya kamu mendahuluiku masuk
surga? Begitu akumasuk surga akusudah mendengar suara gemerisikmu di
hadapanku, kemudian akumendatangi sebuah istana segi empat terbuat dari
emas. lalu bertanya. 'Untuk siapakah istana ini?' mereka -para malaikat
penjaga surga- menjawab, 'Untuk seorang pria Arab,' akumenjawab,
'Akuadalah seorang pria Arab,' 'Untuk siapakah istana ini' mereka
menjawab lagi, 'Untuk seorang pria Quraisy,' 'Akuseorang pria Quraisy,'
'Untuk siapakah istana ini,' mereka kembali menjawab, 'Untuk seorang laki￾laki dari umat Muhammad,' 'Akujuga termasuk umat Muhammad, dan
bahkan akulah Muhammad itu sendiri. Untuk siapakah istana ini?' mereka
menjawab, 'Untuk Umar ibn al-Khatthab." Bilal menjawab, "Wahai
Rasulullah, akutidak pernah adzan kecuali akusudah shalat dua rakaat, dan
setiap akuterkena hadats, maka akulangsung berwudhu', akumenyatakan
bahwa Allah mempunyai hak atasku dua rakaat shalat." Rasulullah saw
menjawab, "Memang dengan yang dua itu." (HR. at-Tirmidzi. Hadits shahih
hasan)
Dari Anas ibn Malik, Nabi saw bersabda, "Akumemasuki surga, lalu
akutemukan sebuah istana dari emas, lalu akubertanya, 'Untuk siapakah
istana ini?' mereka menjawab, "Untuk Umar ibn al-Khatthab." (HR. ath￾Thabrani AbulQasim)
Dari Said ibn al-Musayyib, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
yang membaca {itbi iil' ,r #}tt sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangun
untuknya sebuah istana di surga; dan barangsiapa yang membacanya dua
puluh kali, maka akan dibangunkan untuknya dua istana di surga; dan
barangsiapa yang membacanya tiga puluh kali, maka akan dibangunkan
untuknya tiga istana di surga." Lalu Umar ibn al-Khatthab berkata, "Kalau
begitu istana-istana kita banyak sekali dalam surga," Nabi saw menjawab,
"Karunia Allah lebih luas lagi dari yang demikian." (HR. ad-Darimi Abu
Muhammad)
Rasulullah bersabda, "Apabila Allah mencabut nyawa seorang hamba,
maka la akan berkata pada para malaikat, 'Apakah yang sudah diucapkan
oleh hamba-Ku?' mereka menjawab, "Akumemuji-Mu dan akan selalu
memuji-Mu," maka Allah berkata, "Bangunlah untuknya sebuah gedung di
surga dan namakanlah ia dengan gedung pujian."
Tentang Ayat: Dan Kasur-kasur yang Ditinggikan
Dari Abu Sa'id al-Khudri. Nabi saw bersabda tentang firman Allah:
Don Kasur-kasur yang Ditinggrtan (QS. al-Waqi'ah: 34), "Tingginya
bagaikan antara langit dan bumi, selama 500 tahun perjalanan." (HR. at￾Tirmidzi. Hadits hasan gharib yang jalurnya tidak kami ketahui kecuali dari
Rusydain ibn Sa'ad)
Ada pendapat yang menyatakan bahwa kata al-furusy pada ayat ini
dikiaskan pada bidadari yang mendiami surga yang maksudnya "wanita￾wanita yang tinggi tingkat keindahannya," karena orang Arab menyebut
wanita dengan kasur, pakaian, sarung, dan kambing betina sebagai bahasa
kiasan karena kasur adalah tempat wanita. Dalam hadits lainnya, Nabi saw
bersabda, "Nasab anak itu mengikut pada kasur, sedangkan untuk wanita
pelacur tidak ada penasaban ayah dari anak." Allah SWT juga berfirman:
Mereka -kaum wanitq- itu adalah pokaian bagi kamu (QS. al-Baqarah:
187) dan ayat: Ini adalah saudarakuyong mempunyai sembilan puluh
sembilan kambing betina sedangkan ahthanya punya satu kambing betina
(QS. Shad:23)
Tenda, Pasar, dan Perkenalan antara Penduduk Surga serta Ibadah
Mereka di Dunia
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Musa al-Asy'ari bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Di surga ada sebuah mutiara yang beronggayang
lebarnya 60 mil, masing-masing sudutnya didiami oleh orang-orang
Mukmin, dan mereka melihat Mukmin yang lain berputar mengelilingi
mereka." Riwayat lain yang berkaitan dengan hadits ini, Rasulullah saw
bersabda, "Tenda mutiara panjangnya 60 mil yang melintang di langit,
masing-masing sudutnya diisi oleh orang-orang Mukmin dan mereka dapat
melihat teman yang lainnya."
Diriwayatkan juga oleh Muslim dari Anas ibn Malik bahwa Rasulullah
saw bersabda. "Di dalam surga terdapat sebuah pasar yang didatangi oleh
penduduk surga setiap hari Jum'at, kemudian angin berhembus dari utara
yang menerpa wajah dan baju mereka dengan minyak kasturi, mereka
bertambah baik dan cantik, dan mereka kembali kepada keluarga mereka
dalam keadaan baik dan cantik, berkata keluarga mereka, "Sungguh kamu
bertambah jauh lebih baik dan cantik dibandingkan dengan kami."
Diriwatkan oleh at-Tirmidzi dari Sai'd ibn al-Musayyib bahwa Beliau
bertemu dengan Abu Hurairah ra, lalu Abu Hurairah ra berkata, "Aku berdoa
kepada Allah SWT untuk mengumpulkan antara aku dan kamu di pasar
surga. Sa'id kemudian berkata, "Apakah di dalam surga itu ada pasar?" Abu
Hurairah menjawab, "Ya!" Kemudian Beliau menyebutkan hadits yang
berkaitan dengan itu yang berbunyi, "Kamu akan datang ke sebuah pasar
yang dikelilingi oleh para malaikat, di dalamnya ada hal-hal yang tak pernah
mata memandang yang seumpamanya, tak pernah telinga mendengar, dan
tak pernah terlintas dalam hati. Akan dibawakan kepada kita hal-hal yang
kita senangi, di sana tidak ada kegiatan jual beli. Di pasar tersebut penduduk
surga akan bertemu sebagian mereka dengan sebagian yang lain, begitu juga
orang-orang yang berada di tingkat tertinggi di dalam surga akan bertemu
dengan orang-orang yang menempati tempat yang lebih rendah dari mereka.
Orang yang rendah derajatnya akan merasa kagum terhadap pakaian yang
dipakai oleh mereka, tidak akan terputus akhir pembicaraan mereka sehingga
ada yang lebih baik yang mereka saksikan. Oleh karena itu, tidaklah pantas
seseorang bersedih di dalamnya." Hadits ini dha 'y' (lemah) sebagaimana
disebutkan oleh Abu al-lsyrin.
Ibn Majah meriwayatkan hadits secara sempurna (setelah
perkataannya'oYa") "Rasulullah saw mengkabarkan kepadakuseraya
bersabda, "sesungguhnya penduduk surga apabila mereka masuk ke surga,
mereka akan turun di sana karena keutamaan amalan mereka, kemudian
diizinkan kepada mereka seukuran dengan hari Jum'at ketika di dunia dulu
untuk melihat Allah SWT dan dipamerkan istana-Nya di sebuah taman dari
taman-taman surga, kemudian untuk mereka disediakan mimbar-mimbar
yang tercipta dari cahaya, mutiara. yakut, batu permata, emas dan perak.
Orang yang paling rendah derajatnya (atau yang rendah) akan duduk di dekat
harunr-haruman dan kafur. mereka menyaksikan bahwa para pemilik kursi
lebih mulia dari mereka."
Abu Hurairah ra berkata. "Wahai Rasulullah saw. apakah kita akan
melihat Tuhan kita?" Rasulullah menjawab. "Ya, apakah kamu merasa ragu
ketika melihat matahari dan bulan dalam keadaan purnama?" Kami
menjawab, "Tidak!" Nabi melanjutkan, "Demikian juga kamu tidak akan
ragu untuk melihat Tuhanmu dan tidak akan tetap seorangpun dari tempat
duduknya kecuali Allah SWT berbicara dengannya sehingga Allah SWT
akan berbicara dengan salah seorang kamu seraya berkata, "Apakah kamu
tidak ingat wahai fulan! Di suatu hari kamu berbuat ini dan ini?" Kemudian
Allah SWT menyebutkan sebagian perbuatan buruknya di dunia. Mereka
menjawab, "Ya Allah, apakah engkau tidak memaafkanku? Allah berkata,
"Dengan keluasan ampunanku, kamu mencapai tempat yang tinggi." Ketika
mereka dalam kondisi yang demikian, mereka diselubungi oleh awan yang
datang dari atas kepala mereka, yang mencurahkan hujan yang berisi
kebaikan yang belum pernah mereka hirup aroma keharumannya. Kemudian
Allah SWT berfirman, "Berdirilah kamu untuk menerima sesuatu yang telah
Akupersiapkan untukmu berupa kemuliaan, maka ambillah sesuai dengan
seleramu." Kemudian Rasulullah saw menambahkan, "Mereka datang ke
pasar." Hadits ini diriwayatkan menurullafaz dan maknanya hingga kepada
perkataannya, "Bahwasanya tidaklah pantas seseorang merasa sedih di
dalamnya." Rasulullah saw bersabda lagi, "Kemudian kami berpaling ke
rumah-rumah kami. Kami menjumpai para isteri kami dan mereka
menyambut seraya berkata, "Selamat datang, kamu datang dalam keadaan
lebih tampan dan harum dibanding dengan sebelum kamu meninggalkan
kami." Mereka menjawabnya, "Sesungguhnya kami berjumpa dengan Tuhan
kami Yang Maha Perkasa, maka sepantasnya kami berubah dari kondisi
sebelumnya."
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari 'Ali ibn Abu Thalib ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga itu ada pasar yang
tidak didapatkan di sana kegiatan jual beli kecuali hanya wajah-wajah laki￾laki dan perempuan, sehingga apabila seorang lelaki berkeinginan
dengannya maka dia mengambiInya." At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits
ini adalah hadits gharib.
Diriwayatkan oleh lbn Hudbah ibn Ibrahim ibn Hudbah seraya
berkata: Anas ibn Malik menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah saw
bersabda. "Sesungguhnya di dalam surga itu didapati pasar-pasar yang tidak
ada di sana kegiatan jual beli, penduduk surga ketika naik ke tempat ruh
jonnah, mereka duduk dalam keadaan bertelekan di atas mutiara lembut,
sedangkan tanahnya dipenuhi oleh minyak kesturi, mereka di sana saling
mengenal tentang kehidupan di dunia, bagaimana beribadah kepada Allah
SWT, bagaimana menghidupkan -shalat- malam dan berpuasa di siang
harinya, bagaimana kemiskinan dunia dan kekayaannya, begitu juga tentang
kematian sehingga kita menjadi ahli surga setelah menempuh cobaan-cobaan
panjang." Allah SWT Maha Mengetahuinya.
Tidak akan Masuk Surga Seorang Pun kecuali yang Mempunyai Surat
Izin
Diriwayatkan oleh Abu Bakar al-Khatib Ahmad ibn 'Ali dari hadits
Abdur Razak dari at-Tsauri dari Abdurrahman ibn Ziad ibn An'am dari
'Atha' ibn Yasar dari Salman al-Farisiy, dia berkata: Rasulullah saw bersabda, o'seseorangpun tidak akan masuk ke dalam surga kecuali dengan
surat izin (paspor) tertulis kalimat basmulah (Dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih Maha Penyayang) ini merupakan surat dari Allah SWT
kepada fulan ibn fulan, masukkan dia ke dalam surga yang tinggi yang mana
buah-buahannya sangat dekat" Hadits ini disebutkan oleh Ahmad dalam
Musnad-nya.
Menurutku, mungkin ini untuk orang-orang yang masuk surga dengan
dihisab (amalannya). Hal itu akan jelas dalam bab setelah ini.
Orang yang Pertama Masuk Surga adalah Fakir Miskin
Ibn al-Mubarak berkata: Kami diberitahu oleh Abdul Wahab ibn al￾Ward bahwa Sai'd ibn al-Musayyib berkata: Telah datang seorang lelaki
kepada Rasulullah saw dan dia bertanya, "Kabarkanlah kepadakuwahai
Rasulullah tentang orang-orang yang berada di depan Allah SWT pada hari
kiamat." Nabi menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang takut, tunduk
bertawadhu', dan sering menyebut nama Allah SWT." Lelaki itu bertanya
lagi, "Apakah mereka yang pertama kali masuk surga?" Nabi menjawab,
"Tidak." Lelaki itu berkata lagi, "Jadi yang pertama sekali masuk surga
siapa?" Nabi menjawab lagi, "Orang-orang fakir miskinlah yang mendahului
manusia lainnya untuk memasuki surga dan akan keluar dari sana para
malaikat seraya berkata, "Kembalilah kamu ke tempat penghisaban!"
Mereka menjawabnya, "Terhadap apa kami dihisab? Demi Allah kami tidak
diberikan satu harta pun di dunia, sedangkan kami ditahan dan dibiarkan
hidup di sana. Kami juga bukan para raja yang berbuat adil atau berbuat
zalim, akan tetapi telah datang kepada kami ketentuan Allah, maka kami
beribadah kepada-Nya sehingga kematian datang kepada kami." Setelah itu
dikatakan kepada mereka, "Masuklah kamu ke dalam surga, itu adalah
sebaik-baik nikmat bagi orang yang beramal."
Diriwayatkan dari Nabi saw bahwa Beliau bersabda, "Takutlah kamu
kepada Allah SWT dalam urusan orang-orang fakir! Sesungguhnya Allah
akan berbicara pada hari kiamat, "Mana sahabatku dari makhlukku?" Para
malaikat bertanya, "Siapakah mereka itu ya Tuhan kami?" Allah SWT
menjawabnya, "Orang-orang fakir yang sabar dan redha dengan
ketentuanku, masukkan mereka ke dalam surga!" Rasulullah saw
melanjutkan pembicaraannya, "Mereka masuk ke dalam surga. Mereka
makan dan minum. Sedangkan orang kaya ketika penghisaban masih dalam
keadaan ragu-ragu."
Diriwayatkan oleh arTirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah
saw bersabda, "Fakir miskin dari kalangan muhajirin akan masuk surga
sebelum orang-orang yang kaya dikalangan mereka, jaraknya 500 tahun."
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits ini dari hadits al-A'masy Sulaiman dari Athiyah al-Aut'i dari Abu Sa'id, dia berkata bahwa hadits ini adalah hadits
hasan gharih darisisi ini.
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda. "Fakir
miskin akan masuk ke dalam surga sebelum orang kaya dengan jarak 500
tahun, setengah hari saja." Dia berkata bahwa hadits ini adalah hadits hasan
.shahih. Sedangkan periwayatan lainnya menyebutkan, "Orang-orang lslam
yang fakir lebih dahulu masuk ke surga sebelum orang kaya setengah hari
jaraknya, berarti 500 tahun." Dia juga berkata bahwa hadits ini hasan
.shahih.
Diriwayatkan dari Abu ad-Darda' bahwa Urnar ibn al-Khatthab ra
berkata: Akumendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya fakir
miskin dari orang-orang Islam akan memasuki surga sebelum orang kayanya
setengah hari." Kemudian Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, apa itu
setengah hari?" Nabi menjawab, "Lima ratus tahun." Beliau ditanya lagi,
"Setahun itu berapa bulan?" Nabi menjawab, "Lima ratus bulan." Kemudian
ditanya lagi, "Sebulan berapa hari?" Nabi menjawab lagi, "Sebulan lima
ratus hari." Kemudian ditanya lagi, "Sehari berapa lamanya." Nabi
menjawabnya, "Sehari sama dengan lima ratus dari apa yang kamu hitung."
Di dalam kitab Shahih Muslim dari hadits Abdullah ibn Amru dia
berkata, "Akumendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya fakir
miskin dari orang-orang muhajirin, mereka masuk ke surga mendahului
orang kaya denganjaraknya 40 kharif(tahun)"
Kaum Fakir Mana yang Dimaksud Nabi saw?
Perbedaan hadits-hadits ini menunjukkan bahwa kondisi orang-orang
fakir miskin ini bermacam-macam, begitu juga dengan orang-orang kaya.
Telah berlalu keterangannya dari hadits Abu Bakar ibn Abu Syaibah, tentang
tiga orang yang akan masuk surga. Segala puji bagi Allah ternyata tidak ada
pertentangan, padahal kedua hadits berbeda maknanya, sedangkan
perbedaannya, orang fakir mana yang masih lebih dulu ke surga dan selisih
ukuran masanya. Perbedaan terangkat dari pokok pembahasan pertama
dengan cara menangguhkan kemutlakan hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra kepada ukuran yang dikaitkan pada hadits-hadits lain. Demikian
juga hadits yang diriwayatkan oleh Jabir, hadits ini ditangguhkan pada hadits
yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amru, maka maknanya adalah orang￾orang fakir dari kalangan muhajirin, karena ukuran masanya di sana adalah
40 tahun. Sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri
tetap sesuai dengan ukuran masanya 500 tahun terlradap fakir miskin dari
kalangan muhajirin. Demikian juga dengan hadits Abu ad-Darda' terhadap
fakir miskin dari orang Islam selama setengah hari, yaitu 500 tahun.
Sisi yang dapat dijadikan titik temu antara keduanya adalah lebih
dahulunya fakir miskin dari kalangan muhajirin terhadap orang kaya
dikalangan mereka untuk masuk surga dengan jarak masa 40 tahun dan
terlambatnya orang kaya dengan jarak masa 500 tahun. Menurut pendapat
lainnya, hadits-hadits Abu Hurairah, Abu ad-Darda', dan Jabir mencakup
keseluruhan fakir miskin di seluruh masa, maka yang akan masuk surga
lebih dahulu adalah orang-orang fakir di suatu periode dibanding dengan
orang kaya pada periode tersebut, sebagaimana kalau ditangguhkan hadits￾hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Abu ad-Darda'. Sebagian
lain juga mengatakan bahwa lebih dahulu masuk ke sana dengan selisih
waktu 40 tahun, sebagaimana keterangan dari hadits Jabir.
Mana yang Lebih Utama, Kaya ataukah Miskin?
Aku menyatakan, dari hadits-hadits bab ini diambillah kesimpulan
tentang keutamaan orang fakir daripada orang kaya, sehingga pertikaian pun
terjadi di kalangan banyak orang dengan uraian-uraian pembicaraan yang
panjang sekali diantara mereka sehingga banyak sekali dari merela yang
mengarang buku-buku dan bab-bab tentang itu, kemudian mereka
menetapkan argumentasi dengan pendapat mereka masing-masing.
Abu 'Ali ad-Daqqaq ditanya orang, "Sifat mana yang lebih utama
(kaya atau miskin)." Maka dia menjawab, "Kaya, karena kekayaan itu sifat
dari al-Haq (Allah SWT) sedangkan kefakiran adalah sifat makhluk."
Sebagaimana perkataan Allah SWT: ll/ahai sekalian manusia, katnulahfaqir
(butuh) kepada Allah, sedangkan Allah, Dialah yang Mahakaya lagi Terpuji
(QS. Fathir: 15)
Secara global, yang fakir pada hakikatnya adalah hamba, walaupun dia
memiliki harta. Hanya saja dia menjadi kaya apabila dia minta tolong kepada
Tuhannya dan tidak menoleh kepada selainnya. Jika bergantungan
keinginannya dengan sesuatu dari sifat keduniawian dan melihat dirinya
membutuhkan kepadanya. maka dia adalah budaknya, sebagaimana sabda
Rasulullah saw, "Telah binasa budak Dinar." Hadits ini diriwayatkan oleh
al-Bukhari dan yang lainnya. Sesungguhnya kami telah menulisnya dan
menerangkannya, alhamdulillah. Hanya saja muliannya seorang hamba
karena dia membutuhkan kepada Tuannya dan ketundukannya kepada-Nya.
Sungguh baik perkataan seorang penyair, "Jika merasa hina leher kami
dalam keadaan tertunduk kepadamu, maka itulah tanda kemuliaannya dalam
kehinaannya."
Orang yang bergantung pada harta dan rakus untuk mencarinya
dengan rasa tamak, dialah yang dikatakan orang fakir hakiki dan sebagai
pelayannya yang mengatakan kepadanya, "Akutidak peduli dengannya dan akutidak butuh kepadanya." Hanya saja dia adalah kebutuhan hidup semata.
Apabila kamu mendapatkannya maka yang lainnya hanya tambahan yang
menyibukkan keinginan. Jadi, yang seperti ini dinamakan dengan orang yang
sebenar-benar kaya.
Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah kekayaan itu banyaknya harta,
tetapi kaya itu adalah kaya jiwa." Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim,
sedangkan Utsman ibn Sa'dan al-Maushili mengambil syair dari makna ini,
seraya berkata, "Qana'ah lah kamu dengan apa yang bisa mencukupimu dan
merasa redhalah. sesungguhnya kamu tidak tahu apakah kamu akan mati di
waktu pagiatau sore ini."
Kekayaan itu bukanlah yang banyak hartanya, hanya saja kekayaan
dan kefakiran itu adalah dari sisi jiwa. Sesungguhnya kami telah merasa
puas untuk mengatakan ini dalam kitab penjelasan Qam' al-Harsh (tentang
mengekang rasa tamak)
Akumenyatakan, "Di sini merupakan tingkat ketiga tertinggi yaitu
kesederhanaan rezeki, sebagaimana Rasulullah saw memohon untuk
mendapatkan kesederhanaan itu seraya berkata, 'Ya Allah jadikanlah rezeki
keluarga Muhammad berupa qut (makanan pokok)'." Dalam riwayat lainnya
yang diriwayatkan oleh Muslim dengan kata-kata kafaf (sederhana
berkecukupan).
Sebagaimana yang diketahui bahwa Rasulullah saw tidaklah meminta
kecuali kondisi yang paling afdhal, paling tinggi derajatnya, dan paling
utama amalannya. Sesungguhnya keseluruhan ulama bersepakat bahwa
kemiskinan yang terlalu adalah suatu yang makruh, dan kekayaan yang
melengahkan merupakan sesuatu yang dicela.
Di dalam Sunan lbn Majah dari Anas ibn Malik, Rasulullah saw
bersabda, "Tiadalah orang yang kaya atau yang miskin kecuali dia akan
berkeinginan di hari kiamat nanti jikalau dia di dunia dulu mendapatkan
makanan pokok saja (qut)."
Al-Kafaf merupakan keadaan stabil antara kaya dan miskin, sungguh
telah bersabda Rasulullah saw, "Sebaik-baik urusan adalah pertengahan." lni
merupakan kondisi yang selamat dari penyakit-penyakit kekayaan yang
rakus dan dari marabahaya kemiskinan yang menghancurkan. Nabi selalu
berlindung dari kedua kondisi ini. Oleh sebab itu, al'kafaf merupakan
kondisi yang sangat utama dari kedua hal tadi.
Kondisi orang yang kafaf bagaikan kondisi orang yang fakir dan tidak
terpedaya oleh kelezatan dunia atau keindahannya. Jadi, kondisi kafaf
kepada kefakiran ini agak lebih dekat. Sesungguhnya dia akan mendapatkan
apa yang didapati oleh orang fakir hakiki berupa pahala kesabarannya, cukup
baginya rasa pahitnya hidup dan kepedihan. Dengan demikian. maka orang kafaf ini. dengan izin Allah, akan masuk ke surga bersama kelompok orang￾orang fakir sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu 500 tahun,
karena mereka adalah orang-orang "pertengahan," sifat stabil adalah tanda
keadilan, sebagaimana firman Allah SWT, Dan demikian [pulal Kami telah
menjadikan kamu fumat tslamJ, umat yang, adil dan pilihan agar komu
menjadi saksi utas [perbuatanJ manusia (QS. al-Baqarah: 143) Maksudnya
adil dan terpilih, dan bukanlah mereka dari kalangan orang kaya
sebagaimana yang telah kita sebutkan.
Jantung Surga
Tentang jantung atau pusat surga terdapat dalam khabar at-Tirmidzi,
sebagaimana yang diriwayatkannya dari lbn Umar: Pada suatu waktu Umar
berpidato pada kami di al-Jibayah seraya berkata: Wahai sekalian manusia!
Sesungguhnya akuberdiri di depan kamu sekarang ini sebagaimana
Rasulullah saw berdiri di depan kami dulunya, Beliau saw berpidato,
"Akumenasihatkan kepadamu untuk selalu mengikuti para sahabatku, dan
orang-orang setelah mereka, kemudian akan tersebar setelah itu sifat dusta
sehingga salah seorang kamu bersumpah padahal dia tidak diminta untuk
bersumpah, dia melakukan kesaksian padahal dia tidak pernah
menyaksikannya. Janganlah berkhalwat seorang laki-laki dengan perempuan
karena yang ketiganya adalah setan. Kewajiban bagi kamu untuk selalu
berjamaah, jauhilah olehmu perpecahan, karena setan itu bersama orang
yang bersendirian sedangkan terhadap orang yang berdua dia akan lebih
menjauh. Siapa yang menginginkan 'Jantung -kemewahan- surga," maka
hendaklah dia berjamaah. Siapa yang kebaikannya membuatnya bahagia dan
kejahatannya membuatnya sedih, maka itulah Mukmin yang hakiki." Abu
Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Sifat-sifat Penduduk Surga: Tingkatan, Umurn Postur tubuh'
Keremajaan, Keringat, Baju, Sisir, dan Isteri' serta Bahasa, dan
di Surga tidak ada orang yang Membujang
Diriwayatkan dari Muslim dari Abu Hurairah ra, dia berkata,
Rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya kelompok yang paling pertama
masuk surga dari umatku adalah orang yang mukanya menyerupai bentuk
bulan di malam purnama, kemudian orang yang mengiringinya adalah
orang-orang yang wajahnya bagaikan bintang-bintang yang bercahaya."
dalam suatu riwayat, kemudian setelah itu ada tingkatan-tingkatannya. Di
surga "mereka tidak akan buang air kecil, buang hajat. meludah dan
mengeluarkan ingus. Sisir mereka terbuat dari emas." dalam suatu riwayat,
sisir berasal dari perak. Sedangkan "keringat mereka adalah haruman kesturi'
Permainan dan isteri-isteri mereka adalah bidadari." Dalam riwayat lain
mengatakan bahwa "masing-masing mereka itu memiliki dua orang isteri
yang mana dia bisa melihat inti kedua betisnya yang terletak dalam daging
yang indah. Tidak akan ada perbedaan, pertikaian, dan amarah diantara
mereka. Hati mereka adalah satu, mereka bertasbih mensucikan Allah SWT
pagi dan sore.
Dalam riwayat lain mengatakan, postur tubuh mereka adalah
seseorang lelaki yang panjang sama dengan bapak mereka. Riwayat lain juga
menyatakan bahwa bentuk mereka seperti bentuk bapak mereka 60 hasta
tingginya menjulang ke langit.
Abu Kuraib mengatakan dalam bentuk seseorang lelaki. Sedangkan
Abu Hurairah ra mengatakan (ketika mereka berbincang dan saling bertanya,
yang lebih banyak lelaki atau wanita), "Setiap lelaki memiliki dua orang
isteri dan dia melihat isi kedua betis isterinya yang tertutup oleh daging. Di
surga tidak ada yang membujang."
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah ibn Mas'ud dari Nabi
Muhammad saw seraya bersabda, "Sesungguhnya wanita penduduk surga
dapat dilihat warna putih kedua betisnya dari 70 potong perhiasan sehingga
dia bisa melihat otaknya (isi betis). Hal yang demikian karena Allah SWT
berfirman, uSeakan-akan mereka adalah yakut dan marjan [mutiaraJ."
Yakut adalah batu yang jika Anda masukkan kawat ke dalamnya kemudian
Anda bersihkan, maka Anda akan melihatnya.
Diriwayatkan sebuah hadits mauquf dari Imam al-Bukhari dari Anas
ibn Malik dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Seandainya seorang
bidadari surga dimunculkan ke hadapan penghuni bumi ini, maka dia akan
menyinarinya, dan bumi akan dipenuhi dengan rasa harum kesturi. Di
kepalanya ada kebaikan yang nilainya melebihi dunia dan segala isinya."
ArTirmidzi meriwayatkan dari Syahar ibn Hausyab dari Abu Hurairah
ra, Rasulullah saw bersabda, "Penduduk surga itu tidak berbulu badannya,
tidak ada bulu jenggot dan jambang pada dagunya, selalu muda. tidak habis
keremajaannya, dan tidak lusuh pakaiannya." At-Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hadits gharib.
Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi dari Abdurrahman ibn Ghanam
dari Mu'azd ibn Jabal, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ahli surga akan
masuk surga dalam keadaan tidak berbulu badannya, tidak ada bulu jenggot
dan cambang, dan selalu muda, sekitar 30 atau 33 tahunan." Hadits ini
gharib, sedangkan riwayat Qatadah dalam keadaan mursal.
Al-Mayanisy menyebutkan dari hadits Jabir ibn Abdullah dari Nabi
saw, Beliau bersabda, "Penduduk surga dalam keadaan tidak berjenggot kecuali Musa ibn lmran, sesungguhnya dia memakai jenggot hingga
pusatnya."
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Saad ibn Abu Waqqas dari Nabi
Muhammad saw, "seandainya sesuatu diangkat oleh kuku-kuku yang
terdapat di surga, maka akan muncul di dunia berbagai macam keindahan
yarrg terdapat di Iangit dan di bumi. Seandainya seorang lelaki surga muncul
lalu terlihat gelang-gelangnya maka akan lenyap cahaya matahari
sebagaimana cahaya matahari melenyapkan cahaya bintang-bintang." At￾Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.
Dari Abu Saad al-Khudri dari Nabi Muhammad saw, Beliau bersabda,
"Siapa yang meninggal dunia dari kalangan penduduk surga, baik kecil
maupun besar, maka di surga mereka akan dilihat dalam keadaan berumur
30 tahunan. Mereka tidak akan lebih dari umur itu dan tidak kurang,
demikian juga dengan penduduk neraka." Hadits ini husan ghurib' kami
tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Rusydain.
Wanita Dunia atau Wanita Surga
Pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa setiap
lelaki surga memiliki dua orang isteri. Keterangan telah berlalu dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Imran ibn Hushain, bahwa yang paling sedikit
penduduk surga adalah wanita.
Sedangkan para ulama kita mengatakan bahwa mereka tidak berbeda
pendapat tentang karakter wanita, cuma berbeda pendapat pada masalah
jenis saja, yaitu, wanita dunia atau lelaki dunia? mana diantara keduanya
yang paling banyak masuk surga? Seandainya mereka berbeda pada masalah
yang pertama, maka maknanya adalah memang wanita secara mutlak. Oleh
karena itu, hadits Abu Hurairah ra merupakan hujjah. Searrdainya mereka
berbeda pada bagian darijenis, yaitu penduduk dunia. maka yang sedikit dari
penduduk surga adalah wanita.
Kami menyatakan, kemungkinan saja hal ini ketika para wanita
banyak yang masuk ke dalam neraka, jikalau mereka sudah keluar dari sana
dengan adanya bantuan syafa'at dan rahmat Allah SWT, sehingga tidak ada
seseorangpun yang menetap di neraka, terutama bagi orang-orang yang
mengatakan kalimat tauhid *lailaahaillallah," maka wanita adalah yang
paling banyak masuk adalah surga. kemudian masing-masing lelaki memiliki
dua orang isteri yang mereka itu wanita dunia. Sedangkan bidadari
kemungkinan memiliki lebih banyak lagi.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa'ad al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang paling rendah derajatnya di surga
adalah yang memiliki 80.000 pelayan dan 72 isteri." Hadits disebutkan oleh
at-Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hadits gharih.
Hadits lain, seumpamanya adalah hadits Abu Umamah yang
diriwayatkan oleh Abu Muhammad ad-Darimi. keterangannya pada
pembahasan akan datang. Banyak khabar yang menyatakan tentang hal
tersebut.
Perkataan Nabi saw tentang "sisir-sisir yang dipergunakan oleh
penduduk surga adalah emas dan perak sedangkan asap wangian
-kemenyan- mereka al-alwah"
Menurut pendapat lainnya, apa gunanya sisiran di surga. padahal
rambut mereka tidak akan kusut atau kotor. Mereka tidak memerlukan
kemenyan atau harum-haruman karena mereka sudah sangat harum dan
mengandung minyak kesturi. Pertanyaan ini dijawab bahwa kesenangan dan
kenikmatan yang dirasakan oleh penduduk surga. Begitu juga dengan
pakaian mereka, bukanlah untuk mengangkat kepedihan yang membuat
mereka aib. Makanan yang mereka makan bukanlah dari rasa lapar,
minuman yang mereka minum bukanlah dari rasa kehausan, haruman
bukanlah untuk menghilangkan rasa busuk, akan tetapi hal-hal tersebut
merupakan kelezatan yang berkesinambungan. Apakah Anda tidak melihat
firman Allah SWT: Sesungguhnya kamu tidak akan lapar padanya, tidak
akan luput dari pakaian, dan sesungguhnya kamu tidok akan haus padanya
dan tidak akan pula ditimpakan panas matahari padanya. (QS. Thaha: 1 l8-
I 19) Hikmahnya adalah, Allah SWT memberikan kenikmatan kepada
mereka di surga dengan sesuatu yang belum pernah diberikan-Nya di dunia
dan Allah SWT menambahkan demikian dengan sesuatu yang tidak
diketahui kecuali hanya Allah SWT.
Ada ayat serupa terhadap penduduk neraka. Sebagaimana firman Allah
SWT: ...Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka sercya
mereka diseret, ke dalam air yang sangqt ponas (QS. Ghafir: 72 -73) Dan
firman-Nya: Korena sesungguhnya pada sisi kami ada belenggu-belenggu
yang berat dan neraka yang bernyola-nyala. (QS. al-Muzzammil: l2)
Allah SWT mengazab mereka di neraka dengan bentuk siksaan yang
belum pernah dirasakan oleh mereka di dunia. Imam asy-Sya'bi mengatakan,
"Apakah Anda mengira bahwa Allah SWT menjadikan rantai-rantai pada
mereka untuk menjadikan mereka tidak lari? Demi Allah SWT bukan begitu,
akan tetapi jika mereka ingin terlepas maka dengan rantai itu mereka
semakin ditekan."
Ibn al-Mubarak meriwatkan dari Said ibn Abu Ayyub dari 'Aqil ibn
Syihab. ia berkata, "Bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab. apabila
mereka keluar dari kuburan sebelum masuk surga dengan bahasa Siryani."
Hal ini telah berlalu keterangannya. Sufyan mengatakan, "Telah sampai riwayat kepada kami bahwa
orang-orang bercakap-cakap di hari kiamat nanti dengan bahasa Siryani
sebelum mereka menuju ke surga. Sedangkan ketika mereka masuk ke dalam
surga, maka mereka berbicara dengan bahasa Arab."
Bidadari; Pembicaraan Mereka, Kecantikan Mereka, dan Jawaban
Para Wanita dari Anak Cucu Adam
Telah berlalu keterangan bahwa anak cucu Adam yang wanita, umur
mereka sama semuanya. Sedangkan bidadari, mereka bermacam-macam, ada
yang kecil, dan ada yang besar, sesuai dengan ukuran kemauan dan
keinginan penduduk surga.
ArTirmidzi meriwayatkan dari 'Ali ibn Abu Thalib ra, Rasulullah saw
bersabda, "Sesungguhnya di surga itu ada kumpulan bidadari-bidadari yang
mengangkat suara mereka yang tak pernah seluruh makhluk
mendengarkannya seumpamanya, mereka berkata, "Kami adalah wanita
yang kekal, kami memberikan kenyamanan dan tidak bosan, kami wanita
penuh dengan keredhaan dan tidak pernah marah, maka beruntunglah orang￾orang yang menjadi milik kami, dan kami menjadi milik mereka." Pada bab
ini hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah, Abu Said, dan Anas. Abu Isa
berkata bahwa hadits ini hadits gharib.
Dari 'A'isyah, ia berkata, "Sesungguhnya apabila bidadari berkata
demikian maka wanita dunia akan menjawab, "Kami ini adalah orang-orang
yang shalat sedangkan kamu tidak shalat. Kami ini orang-orang yang
berpuasa sedangkan kamu tidak puasa. Kami ini adalah orang-orang yang
berwudhu' sedangkan kamu tidak. Kami ini adalah orang yang bersedekah
sedangkan kamu tidak pernah bersedekah." A'isyah berkata, "Sesungguhnya
kamu mengalahkan mereka." Allah SWT Maha Mengetahui.
Ibn Wahab menyebutkan dari Muhammad ibn Ka'ab al-Qurzhidengan
ungkapannya, "Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia! Seandainya
seorang wanita dari bidadari ini menampilkan gelangnya. maka itu akan
memadamkan cahaya matahari dan bulan. Oleh sebab itu. bagaimanakah
keadaan orang yang memakai gelang itu? Padahal Allah SWT sendiri tidak
menciptakan sesuatu yang dipakai oleh bidadari itu, melainkan apa yang ada
pada dirinya sendiri seumpama dengan baju dan perhiasan yang dipakainya."
Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya di surga para bidadari
dikatakan kepadanya dengan istilah Ain', apabila dia berjalan, maka akan
berjalan pula 70.000 pelayan di kiri dan kanannya seraya berkata, "Dimana
orang-orang yang selalu menegakkan hal-hal ma'ruf dan mencegah
kemunkaran?"
lbn 'Abbas berkata. "Sesungguhnya di surga itu para bidadari yang
dikatakan kepada mereka atu lu'bah,jikalau meludah ke laut maka air laut
itu akan menjadi air tawar seluruhnya, tertulis di belahan dadanya. "Siapa
yang menginginkan seperti diriku, maka beramallah dengan menaati
Tuhanku."
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw, bahwa Beliau menyifati
bidadari pada waktu malam isra' mi'raj, "Sesungguhnya akumelihat
keningnya bagaikan bulan sabit, tinggi bentuknya adalah 1030 hasta, di
kepalanya seratus jalinan rambut, diantara jalinan dengan jalinan lain
terdapat 70.000 gombak rambut. Gombakan rambut ini lebih terang
cahayanya daripada bulan purnama yang dimahkotai dengan mutiara yang
bercahaya dan rentetan mutiara yang tersusun, dikeningnya terdapat dua
garis yang tertulis dengan mutiara yang berkilat, pada garis pertama terdapat
kalimat basmalah, bismillahiruahmaanirrahim, sedangkan pada garis kedua
terdapat tulisan "Siapa yang berkeinginan untuk memiliki seperti diriku,
maka beramalah dengan menaati Tuhanku." Kemudian Jibril berbicara
kepadaku, "Wahai Muhammad! dia dan yang serupa dengannya adalah milik
umatmu, maka berbahagialah wahai Muhammad, berikan kabar gembira
kepada umatmu dan suruh mereka untuk bersungguh-sungguh."
Al-Khatli Abu al-Qasim berkata dari lbrahim ibn Abu Bakar dari Abu
Ishak dari Muhammad ibn Shalih dari 'Atha' ibn as-Sulami dari Malik ibn
Dinar, ia berkata, "Wahai Abu Yahya! Berikanlah rasa kerinduan kepada
kami!" Dia menjawab, "Hai Atha'! Sesungguhnya di surga ada para bidadari
yang disenangi oleh penduduk surga karena kecantikan mereka. Jika bukan
Allah SWT yang telah menuliskan ketentuan kepada penduduk surga bahwa
mereka tidak akan mati, maka mereka akan mati disebabkan kecantikan yang
dimiliki oleh bidadari." Al-Khatli Abu al-Qasim berkata bahwa'Atha' selau
muram dan sedih ketika mendengar perkataan Malik selama 40 hari.
Ibn al-Mubarak berkata dari Ma'mar dari Abu Ishak dari Amru ibn
Maimun al-Adi dari lbn Mas'ud, Beliau berkata, "sesungguhnya isi kedua
betis bidadari yang diliputi oleh daging dan tulang akan dapat dilihat, atau
tertutup dari 70 pakaian sebagaimana minuman berwarna merah yang
terdapat di dalam kaca putih." Kemudian lbn al-Mubarak menambahkan:
Rusydain memberitakan kepadakudari lbn An'am dari Hibban ibn Abu
Jabalah, ia berkata, "Sesungguhnya perempuan dunia, siapa saja yang masuk
ke surga di kalangan mereka, maka mereka akan lebih afdhal daripada
bidadari disebabkan oleh perbuatan mereka di dunia." Suatu riwayat yang
marfu' menyatakan, "Perempuan-perempuan dari anak cucu Adam lebih
utama daripada bidadari 70.000 kali lipat."
Amal Shaleh sebagai Mahar Bidadari
Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah:
Dan untuk mereko di dalamnyu adu i.sleri-isleri yang.snci. (QS. al￾Baqarah: 25)
ArTirmidzi meriwayatkan dalam buku Nuwadir ul-Ushul bahwa al￾Khatthab Abu al-Khatthab dari Sahal ibn Hammad Abu 'ltab dari Jarir ibn
Ayyub al-Bajati dari Sya'bi dari Naf ibn Burdah dari Abu Mas'ud al￾Ghifari bahwa bidadari berada di kemah yang terbuat dari mutiara yang
bercahaya yang merupakan nikmat dari Allah sebagaimana firman-Nya:
[Bidadari-bidadariJ yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. ar￾Rahman: 72)
Setiap bidadari itu memakai 70 lapis pakaian yang tidak sama
warnanya, kemudian diberikan 70 warna yang baik dan setiap warna tidak
sama harumnya, masing-masing bidadari memiliki 70 ranjang yang terbuat
dari yaqut merah yang dihiasi dengan permata dan mutiara. Setiap ranjang
memiliki 70 hamparan permadani yang masing-masing memiliki 70 sofa.
Setiap bidadari memiliki 70.000 pelayan wanita dan 70.000 pelayan pria
untuk melayani kebutuhannya. Setiap pelayan di tangannya ada sebuah
piring, di piring itu terdapat satu warna makanan yang setiap suapan lebih
enak dari suapan sebelumnya, begitu juga diberikan kepada suaminya seperti
itu dan dia duduk di atas ranjang dari yaqut berwarna merah dan mempunyai
dua gelang emas yang dilapisi yaqut merah. Ini bagi orang yang berpuasa
setiap hari pada bulan Ramadhan, sedangkan perbuatan baik lainnya belum
termasuk."
Abu Isa at-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Miqdam ibn Ma'di
Karb, Rasulullah saw bersabada, "Orang yang mati syahid memiliki enam
macam keistimewaan." Dalam hadits itu terdapat kata-kata, "Dia dikawinkan
oleh dengan 72 orang bidadari." Telah berlalu keterangannya pada bab
selamat dari azab dan fitnah kubur."
Menurutku, "lni menguatkan apa yang kami sebutkan dalam hadits
Abu Hurairah, bahwa masing-masing memiliki dua orang isteri. Mereka itu
berasal dari wanita dunia." Yahya ibn Mu'adz berkata, "Meninggalkan
keduniaan itu adalah berat, sedangkan ujian kehilangan surga lebih berat
lagi, namun meninggalkan keduniaan merupakan mahar akhirat." Dikatakan
juga bahwa mahar bidadari adalah menyapu mesjid." Hadits ini juga
diriwayatkan oleh at-Tsa'labi dalam hadits marfu' dari Anas bahwa Nabi
Muhammad saw bersabda, "Menyapu mesjid merupakan maharnya para
bidadari." Dari Qarshafah, dia berkata, "Akumendengar dari Rasulullah saw,
Beliau bersabda, "Mengeluarkan al-qumamah (sampah) dari mesjid
merupakan maharnya bidadari." Al-qumamah adalah yang disapu, jamaknya
al-qumam sebagai mana d ikatakan oleh al-Jauhari.Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, "Mahar bidadari
adalah beberapa genggaman yang berisi tamar dan potongan roti -untuk
sedekah-." Hadits ini disebutkan oleh at-Tsa'labiy. Abu llurairah
mengatakan, "Aku sungguh heran, mengapa kalian mau bersusah payah
menikahi fulanah binti fulan dengan harta yang banyak, sedangkan kalian
rela meninggalkan bidadari dengan -sedekah- sesuap makanan. sebiji tamar
atau sebuah pakaian!?"
Muhammad ibn an-Nu'man al-Muqri berkata, "Akududuk di samping
al-Jala al-Muqri di kota Mekah dekat Mesjidil Haram, ketika itu lewat di
depan kami seorang pria tua tinggi kerempeng memakai pakaian yang sangat
lusuh, kemudian al-Jala berdiri ke depannya daan berhenti sejenak di
dekatnya kemudian dia datang ke arah kami seraya berkata, "Apakah kamu
tahu pria tua ini?" Kami menjawab, "Tidak." Dia berkata lagi, "Dia telah
membeli bidadari dari Allah SWT seharga 4000 cincin perak, tatakala dia
menyempurnakannya, dia melihatnya dalam mimpinya banyak perhiasan
dan kalung bidadari. Kemudian dia berkata, "Kamu milik siapa?" maka dia
menjawab, "Akuadalah bidadari yang telah kamu beli dari Allah SWT
dengan seharga 4000 cincin seharga ini," maka al-Jala berkata, "Dia beramal
padanya setelah itu."
Dari Sahnun, dia berkata: Di Mesir ada seseorang lelaki dipanggil
dengan nama Sa'id, ibunya adalah salah seorang ahli ibadah, apabila lelaki
itu pada malam hari melaksanakan shalat malam, ibunya ikut bersamanya
dengan berdiri di belakang. Apabila dia mengantuk atau tertidur ibunya
langsung membangunkannya seraya berkata, "Hai Sa'id! sesungguhnya
tidaklah mau tidur orang yang takut kepada neraka, dan yang ingin
meminang bidadari yang cantik," kemudian Sa'id segera berdiri dengan
perasaan terkejut.
Dari Tsabit bahwa dia berkata: Bapakku adalah orang yang suka
berdiri-shalat- di depan Allah pada pertengahan malam, kemudian berkata,
"Suatu malam, akubermimpi melihat seorang wanita yang tidak menyerupai
wanita kebanyakan, kemudian akuberkata kepadanya, siapa kamu?" Dia
menjawab, "Akuseorang bidadari, hamba Allah. Kemudian akuberkata,
"Kawinkan akudengan dirimu!" Dia berkata, "Pinanglah akudari Tuhanku
dan berikanlah maharku!" Akuberkata, "Maharmu apa?" Dia menjawab,
"Panjangkan shalat tahajjud dan nyanyikanlah syair ini,
Wahoi peminang bidadari di biliknya
Yang meminta semuanya yang sepadan dengannya
B an gkil I ah den gan se man gat j an gan b er lam b a t - I amb at
Lawanlah nafsu dengan kapal kesaburan
Meniuuhluh komu dari manu'sia dsn tolakloh g,uruuan mereku
La lu I e man i I u h ke s e nd ir ian de m i men gin gatny a 
b icludar i￾Bungunlahiika wajah malam mulai terlihat
Dun berpuosalah pudu siang hari karena itu adolah mohur
se andu inya ke dua mat amu menyaks ikan kedatan gannya -b idadar i￾Se d an gkan ke indahan dadanya t e I ah m e nj ad i i e I as
Ia berialan dalam kePeruwanannYa
Sedangkon kalung bersinar dalam keremangan
Maka. pada dirimu akon lunlur
Semuo keinduhan yang kamu saksikan di dunia
Madhar al-Qari berkata: Akudikuasai oleh rasa kantuk pada suatu
malam, maka akutidur. Lalu akubermimpi dan melihat seorang anak wanita,
wajahnya bagaikan bulan purnama dan di tangannya ada sebuah kertas putih,
ia berkata, ,.Apakah kamu bisa membaca wahai orang tua?" Aku berkata,
..Ya." Maka dia berkata, "cobalah baca kitab ini!" Maka aku membukanya
dan di dalamnya terdapat tulisan." Demi Allah, setiap kali aku mengingatnya
maka rasa kantuk tidak pernah datang lagi untuk ibadah pada waktu malam."
Isi surat itu adalah:
Apakah enalenya tidur lebih baik daripada hidup terbaik
Bersama v,anita terbaik dqlam kamar'kamar surgo?
Bangunlah dari tidurmu karena yang lebih baik
Dari tidur adalah tahajjud diiringi bacaan Al-Qur'an.
Malik ibn Dinar berkata, "Akumemiliki ahzab (beberapa bacaan
khusus) yang selalu akubaca setiap malam. Pada suatu malam akutertidur,
bermimpi melihat seorang wanita yang sangat cantik dan elok sambil
memegang sehelai lembaran seraya berkata. "Apakah kamu mampu
membaca?" Akumenjawab, "Ya." Kemudian lembaran itu diberikan
kepadaku, di dalamnya terdapat bait-bait:
Kamu telah dilalaikan oleh tidur dari meraih segala puncak impian
Dan dari semua teman di taman-taman -surga￾Kamu hidup abadi tidak ada kematian padanya
Kamu bercanda di dalam rumah indah bersanru para wunita cantik
Bangkitlah dari tidurmu karena vang labih baik
Dari tidur adalah tahajiud diiringi bacaon Al-Qur'an
Diriwayatkan oleh Yahya ibn lsa ibn Dhirar as-Sa'di, bahwa dia
menangis karena kerinduannya kepada Allah SWT selama 60 tahun seraya
berkata: Aku bermimpi bahwa seolah-olah tepian sungai dialiri oleh kesturi
yang sangat harum, kedua pinggirannya terdapat pepohonan mutiara serta
tumbuh-tumbuhan emas, di samping itu ada para wanita penghias berkata￾kata dengan satu kata, "Mahasuci setiap lidah orang yang bertasbih kepada￾Nya dan Mahasuci Zat Yang ada di setiap tempat. Mahasuci Zat Yang ada
kapan saja." Kemudian aku berkata, "Siapakah kamu ini?" Mereka
menjawab, "Kami ini adalah makhluk diantara makhluk-makhluk Allah
SWT." Aku berkata lagi, "Apa yang kamu perbuat di tempat ini." Mereka
menjawab dengan untaian syair:
Mereka bermunajat pada Rabul 'Alamin untuk mendapatkan hak mereka
Impian mereka membara sedangkan manusia sedang tidur pulas
Tuhon Manusia, Tuhan Muhammad mempersipakan kami
Untuk mereka yang bangun tengah malam di atas tapak sambil berdiri
-shalat￾Akumenjawab, "Sungguh hebat syair kalian." Mereka menjawab,
"Apakah kamu mengetahui mereka," Aku berkata, "Demi Allah aku tidak
mengetahuinya." Mereka berkata, "Mereka adalah orang-orang yang
begadang pada malam hari dengan melakukan shalat tahajjud."
Bidadari dan dari Apa Mereka Tercipta
ArTirmidzi meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa Beliau ditanya
tentang bidadari dari apakah mereka tercipta, maka Rasulullah saw
menjawab, "Mereka tercipta dari tiga unsur, yang paling bawah tercipta dari
minyak misk (kesturi), yang tengah tercipta dari minyak anbar, dan yang
paling atas tercipta dari kafur, sedangkan rambut dan alis mereka adalah
garis-garis hitam dari cahaya."
Dari Rasulullah saw bahwa Beliau bersabda, "Akubertanya kepada
Jibril as, kabarkan kepadakubagaimana Allah menciptakan bidadari?" maka
Jibril menjawab pertanyaanku, "Wahai Muhammad! mereka diciptakan
Allah dari tetesan minyak 'anbar dan za'faran di dalam kemah-kemah, yang
paling pertama sekali diciptakan Allah adalah payudara mereka yang terbuat
dari minyak kesturi yang sangat harum dan sangat putih."
Ibn 'Abbas meriwayatkan bahwa Allah SWT menciptakan bidadari,
jari-jari kedua kakinya hingga kedua lututnya tercipta dari minyak za'farai,
dari kedua lutut hingga kedua payudara tercipta dari minyak kesturi yang
sangat harum, sedangkan kedua payudaranya hingga lehernya tercipta dari
minyak anbar yang warnanya kelabu. Leher hingga kepalanya terbuat dari
katur yang berwarna putih. Pada diri mereka terdapat 70.000 perhiasan
seumpama pasangan-pasangan sesuatu yang serasi; apabila bidadari itu
datang, wajahnya menampakkan cahaya mengkilau sebagaimana matahari
memberikan kilauan cahayanya terhadap penduduk bumi; begitu juga bila
dia datang, hatinya akan nampak di balik kelembutan dan tipisnya pakaian
dan kulitnya. Di kepalanya terdapat 70.000 jambul yang sangat harum, setiap
jambulnya terdapat seorang pelayan sambil mengangkat pancung
pakaiannya. seraya berteriak dengan memanggil, "lni merupakan pahata bagi
wali-wali Allah dan sebagai balasan terhadap perbuatan mereka."
Apabila Seseorang Lelaki Menikahi Seorang Wanita Perawan di Dunia
maka Dia akan Menjadi lsterinya Pada Akhir Zaman
lbn Wahab meriwayatkan dari Malik, bahwa Asma' binti Abu Bakar
ra (isteri Zubair ibn Awwam) membangkang terhadap suaminya sehingga
suaminya ditegur orang atas sikap demikian. Malik menambahkan bahwa
zubair sangat marah terhadap isterinya itu dan isteri mudanya, kemudian dia
mengikat rambut isterinya dengan isterinya yang lain sambil memukul
keduanya dengan pukulan keras. lsteri kedua lebih pandai mengelak
sedangkan Asma tidak demikian. oleh sebab itu, pukulan kepada dirinya
lebih banyak dari pada isteri mudanya. Kemudian Asma pergi pada ayahnya
untuk mengadukan permasalahan, maka Abu Bakar berkata. ..putriku,
bersabarlah! sesungguhnya zubair adalah seorang lelaki yang sharih,
kemungkinan saja dia adalah suamimu di surga."
Telah sampai riwayat kepadakubahwa jika seorang suami, merenggut
kegadisan isterinya, maka dialah yang akan menjadi suaminya di surga. Abu
Bakar ibn al-Arabi menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits gharib,
sebagaimana yang ia sebutkan dalam buku al-Jami' ti Ahkam Al-eur,an.
Apabila seorang wanita memiliki suamiyang banyak, maka suami yang mati
terakhir adalah miliknya. Hudzaifah berkata kepada isterinya,
"Bergembiralah, karena kamu akan menjadi isteriku di surga, jika Ailah
mengumpulkan kita di sana. Jadi janganlah kamu menikah setelah
kematianku, karena seorang wanita akan menjadi isteri orang yang terakhir
menikahinya di dunia."
Muawiyah ibn Abu Sufan mengfrhitbah (melamar) Ummu Darda,
tetapi dia enggan menerima. ia berkata, '.Akumendengar Abu Darda,
berbicara dari Rasulullah saw bahwa Beliau saw bersabda, "seorang wanita
akan menjadi isteri di surga bagi suaminya yang terakhir kari." Setelah itu
Abu Darda' berkata kepadaku, "Jika kamu ingin menjadi isteriku di surga,
maka janganlah kamu menikah setelah diriku."
Abu Bakar an-Najd berkata: Ja'far ibn Muhammad ibn Syakir
mengabarkan kepada kami dari 'Ubaid ibn Ishak al-'Athar dari Sinan ibn
Harun dari Hamid dari Anas, bahwa Ummu Habibah (isteri Nabi saw),
berkata, "Wahai Rasulullah! Seorang wanita di dunia memiliki dua orang
suami, kemudian mereka meninggal dunia dan kedua-duanya di surga, maka
manakah diantara mereka yang menjadi suaminya? Yang pertama atau yang
kedua?" Rasulullah saw menjawab, "Yang terbaik akhlaknya itulah yang
menjadi suaminya wahai Ummu Salamah." Hasan berpendapat bahwa
kebaikan akhlak adalah kebaikan dunia dan diakhirat. Sedangkan pendapat
lain mengatakan wanita itu memilih mana yang dia sukai.
Di Surga Ada Makanan, Minuman, dan Nikah Hakiki, serta Tidak Ada
Kekotoran, Kekurangan, dan Rasa Kantuk
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir ibn Abdullah, ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya penduduk surga makan
dan minum di sana, mereka tidak meludah, buang air kecil dan besar, dan
tidak membuang ingus. Mereka berkata, "Apa maksudnya makanan di
sana?" Rasulullah menjawab, "Rembesan bagaikan rembesan haruman yang
mana mereka melahap tasbih dan tahmid." Dalam suatu riwayat, "Takbir,
sebagaimana yang diilhamkan pada jiwa mereka."
AtTirmidzi meriwayatkan dari Anas ibn Malik dari Nabi saw, Beliau
bersabda, "Akan diberikan seorang Mukmin di surga nanti kekuatan
berjimak beginidan begitu." Kemudian Rasulullah ditanya, "Apakah mampu
untuk itu?" Rasulullah saw berkata, "Diberikan seratus kekuatan laki-laki."
Dalam bab ini dari Zaid ibn Arqam, berkata Abu Isa, "Hadits ini adalah
hadits hasan shahih;'
Ad-Darimi (dalam Musnad-nya dari Zaid ibn Arqam), mengatakan
bahwa Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya lelaki penduduk surga
diberikan kekuatan 100 kali dalam hal makanan, minuman, jimak atau
bersenggama." Seorang Yahudi berkata, "Sesungguhnya orang yang makan
dan minum berarti dia juga punya buangan (haja$, kemudian dia berkata,
"Kemudian mengalir keringat dari kulitnya sehingga perutnya menjadi
kosong kembali."
Al-Makhrami Abdullah ibn Ayyub mengatakan: Abu Usamah
meriwayatkan dari Hisyam dari Zaid ibn al-Jawariy, dia adalah Zaid ibn al-
'Amy dari Ibn 'Abbas, ia berkata, "Wahai Rasulullah! Apakah kami bergaul
dengan isteri-isteri kami di surga nanti sebagaimana kami menggauli isteri￾isteri kami di dunia?" Rasulullah saw menjawab, "Demi orang yang mana
diriku ditangan-Nya, sesungguhnya seorang lelaki akan menggauli isterinya
pada suatu pagi sebanyak seratus perawan."
Al-Bazzar meriwayatkan dari Musnad-nya dari hadits Abu Hurairah
ra, dia berkata bahwa dikatakan pada Nabi saw, "Wahai Rasulullah! Apakah
kami akan menggauli para isteri kami di surga?" Nabi menjawab, "Demi
Allah! Sesungguhnya seorang lelaki mampu menggauli isterinya dalam
sehari 100 perawan."
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, dia berkata bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Penduduk surga jika mereka menggauli isteri-isteri mereka,
maka mereka kembali sebagai perawan." Keterangannya pada penjelasan
yang akan dating, insya Allah SW.
lbn al-Mubarak berkata: Ma'mar mengatakan kepada kami dari
seseorang lelaki dari Abu Qilabah, dia berkata, "Diberikan kepada mereka
makanan dan minuman, pada waktu terakhir mereka diberikan minuman
yang suci, kemudian mereka meminumnya dan perut mereka menjadi
ramping dan mengalir keringat dari kulit-kulit mereka yang baunya sangat
harum dibanding dengan harumnya minyak kesturi." Kemudian dia
membaca ayal: dan Tuhan memberiksn kepada mereko minuman yang
bersih. (QS. al-lnsan: 2l )
Abu Muhammad ad-Darimi mengatakan dari Abu Umamah,
Rasulullah saw bersabda, "Tak ada seorangpun yang dimasukkan oleh Allah
SWT ke dalam surga kecuali Allah akan memasangkannya dengan 72 orang
isteri. Dua orang diantara mereka dari kalangan bidadari, sedangkan 70
orang yang lainnya dari warisan penduduk neraka -suami mereka tidak
masuk surga- tak seorangpun dari para wanita itu, melainkan dia
mempunyai kemaluan yang bernafsu, sedangkan lelaki memiliki syahwat
dan kemaluannya tak pernah kena penyakit lemah syahwat." Hisyam ibn
Khalid berkata, "Diantara warisan para lelaki yang masuk surga adalah
isteri-isteri mereka diwarisi oleh penduduk surga laki-laki sebagaimana
Fir'aun telah mewariskan isterinya."
Diriwayatkan dari hadits Abu Hurairah, ia bertanya kepada Rasuluilah
saw, "Apakah penduduk surga menyentuh para isteri mereka?,' Rasulullah
saw menjawab, "Ya, menyentuh dengan kemaluannya, dengan rasa
tidak membosankan. vagina yang tidak merasa nyeri, dan syahwat
tidak putus-putusnya."
Ad-Daruqutni meriwayatkan dari Jabir ibn Abdullah, Rasulullah saw
ditanyai, "Apakah penduduk surga itu tidur?" Rasulullah saw menjawab,
"Tidak, tidur itu adalah teman dari kematian, sedangkan kematian tidak ada
di surga." Allah SWT Yang Maha Mengetahui.
Jika Seorang Mukmin Menginginkan $eorang Anak di Surga, maka
Isterinya Hamil,lalu Melahirkan dalam Sesaat
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw
bersabda, "Jika seorang Mukmin ingin mempunyai seorang anak di surga,maka isterinya akan hamil dan melahirkan dalam waktu sesaat saja,
sebagaimana yang dia inginkan." At-Tinnidzi berkata, "Hadits ini hasan
gharib." Diriwayatkan dari lbn Majah. dia berkata, "Satu saat saja di surga."
At-Tirmidzi berkata, "Para ulama berbeda pendapat tentang masalah
ini. Sebagian mengatakan bahwa di surga ada hubungan seks tetapi tidak
memiliki anak." Hal ini diriwayatkan dari Thawus, Mujahid, Ibrahim an￾Nakha'i. Muhammad dan Abu lshak ibn lbrahim berkata. "Dalam hadits
Nabi saw yang mengatakan bahwa apabila seorang Mukmin menginginkan
seorang anak dalam surga, maka itu akan terjadi dalam sesaat saja,
sebagaimana yang dia inginkan, akan tetapi itu tidak selamanya.
Diriwayatkan oleh Abu Razin al-Uqaili dari Nabi saw, Beliau bersabda,
"Sesungguhnya penduduk surga tidak memiliki anak." ll/allaahu a'lum.
Setiap yang Ada di Surga Tidak Akan Hancur, Hilang, dan Lenyap
Muslim meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah dari
Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Seorang tukang seru berseru 'Kamu
semua akan sehat selama-lamanya, kamu akan hidup selama-lamanya akan
kenyang selama-lamanya dan akan merasakan kenikmatan selama￾lamanya."' Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: Dan Kami cabut
segala mocarn dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di
bawah mereko sungai-sungai don mereka berkata, "Segala puji bagi Allah
yang telah menunjuki kami kepada [surgal ini. Dan kami sekali-kali tidak
akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.
Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran."
Dan diserukon kepada mereka, "Itulah surga yang diwariskan kepadamu,
disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan " (QS. al-A'rafi 43)
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Siapa yang
masuk surga akan mendapatkan kenikmatan dan tidak merasakan putus asa,
bajunya tidak akan luntur dan masa remajanya tidak akan pudar."
Sebagaimana telah berlalu perkataan bidadari, "Kami ini adalah orang-orang
yang kekal."
Wanita Surga Melihat Suaminya di Dunia ketika Masih Berada di
Dunia
Ibn Wahab berkata: Kami diberitahu oleh lbn Zaid: Dikatakan kepada
perempuan penduduk surga yang dia berada di langit, "Apakah kamu
berkeinginan untuk kami perlihatkan suamimu di dunia dulu?" Perempuan
itu menjawab, "Ya." Kemudian dibukakanlah hijab dan pintu-pintu antara
perempuan itu dengan suaminya sehingga dia melihatnya, mengetahuinya,
dan memperhatikannya. Telapak kakinya menjadi lambat melangkah diiringirasa kerinduan kepadanya, sebagaimana kerinduan seorang isteri terhadap
suaminya yang hilang dari pelupuk matanya. Kemungkinan saja antara
suami dengan isterinya ketika di dunia dulu ada sesuatu pembicaraan atau
pertengkaran sebagaimana para wanita dan suami mereka. maka isterinya
yang di dunia memarahinya, maka hal itu akan membuatnya kesal, kemudian
ia -isterinya yang penduduk surga- berkata kepada isteri yang di dunia,
"Celaka kamu, bebaskanlah dia dari kejahatanmu, sedangkan dia akan
bersama hanya beberapa malam." (HR. at-Tirmidzi)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi secara maknawi dari
Mu'azd ibn Jabal bahwa sabdanya, "Perempuan tidak menyakiti suaminya di
dunia, melainkan isterinya dari kalangan bidadari berkata, "Janganlah kamu
sakiti suamimu. Allah akan memerangimu, ia hanya singgah padamu, dan
sekejap lagi akan berpisah denganmu menuju kami." Abu Isa at-Tirmidzi
berkata, "Hadits ini adalah hadits gharib yang juga diriwayatkan oleh lbn
Majah."
Burung, Kuda, dan Unta Surga
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas ibn Malik, ia berkata,
"Rasulullah saw ditanya, "Apakah kautsar itu?" Nabi menjawab, "ltu adalah
sebuah sungai yang diberikan Allah kepadakudi surga. ia lebih putih dari
susu dan lebih manis dari madu, di sana terdapat burung yang lehernya
seperti leher unta." Umar berkata, "Ini adalah burung unta." Rasulullah saw
menjawab. "Memakannya lebih nikmat dari itu." At-Tirmidzi berkata bahwa
hadits ini hadits hasan.
At-Tsa'labi meriwayatkan dari hadits Abu Darda' bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Sesungguhnya di surga ada burung seperti leher unta yang
berbaris di tangan wali Allah SWT, salah satu dari mereka berkata, "Wahai
wali Allah! akudipelihara di padang rumput surga di bawah Arsy AIlah, aku
minum dari mata air tasnim. maka makanlah aku." Mereka akan merasa
senang berada di tangan wali itu sehingga terbetik di hatinya untuk memakan
salah satu dari gerombolan burung itu. Tertunduk di tangannya dengan
berbagai macam warna. maka dia memakannya sesuai dengan seleranya,
apabila dia sudah kenyang, maka tulang belulang burung itu berkumpul
kembali kemudian terbang melanglang buana di surga sesuai keinginannya."
Umar berkata lagi, "Wahai Nabi Allah SWT, dia sungguh merupakan suatu
kenikmatan." Nabi menjawab, "Memakannya tentu lebih enak lagi."
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Sulaiman ibn Buraidah dari ayahnya
bahwa seseorang lelaki datang kepada Rasulullah saw dan bertanya, "Wahai
Rasulullah! apakah di surga ada kuda?" Nabi menjawab, "Jika Allah
memasukkanmu ke dalam surga maka kamu pasti akan berkeinginan untuk
dibawa oleh kuda yang berasal dari yakut merah, dan kamu bebas terbang dengannya ke mana pun kamu suka, kecuali jika kamu berkeinginan untuk
tidak melakukan hal tersebut." Lelaki itu berkata lagi, "Wahai Rasulullah!
Apakah di surga ada unta?" Nabi menjawab, "Apakah dia belum
mengatakan apa yang dikatakan kepada sahabatnya. Sesungguhnya jika
Allah rnemasukkanmu ke dalam surga maka kamu akan memiliki apa yang
disukai oleh jiwa dan matamu."
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Mas'ud al-Anshari, bahwa dia
berkata, "seseorang lelaki datang dengan seekor unta yang terkekang dan dia
berkata, ini untuk perjuangan dijalan Allah SWT." Rasulullah saw berkata,
"Kamu akan memilikinya pada hari kiamat sebanyak 700 ekor unta dan
seluruhnya dalam keadaan terkekang." Ibn Wahab meriwayatkan dari Ibn
Zaid seraya menyebutkan, "Al-Hasan al-Basri meriwayatkan dari Rasulullah
saw seraya bersabda, "Penduduk surga yang paling rendah derajatnya adalah
seseorang yang mengendarai kuda dari permata yakut merah yang memiliki
sayap-sayap emas, diiringi oleh ribuan pelayan yang terdiri dari kalangan
anak-anak yang kekal. Maka bacalah olehmu ayat Al-Qur'an jika kamu
suka. (QS. lnsan: 20).""
Ibn al-Mubarak menyebutkan dari Syaqi ibn Mati' bahwa Rasulullah
saw bersabda, "sesungguhnya diantara kenikmatan penduduk surga adalah
mereka saling berkunjung di atas binatang tunggangan dan mereka datang
pada hari Jum'at dengan seekor kuda berpelana dan terkekang, yang tak
pernah mengeluarkan kotoran dan tak pernah kencing. Mereka menunggangi
kuda itu sehingga mereka berhenti seizin Allah."
Dari 'Ikrimah dari Ibn 'Abbas, dia menyebutkan kendaraan ahli surga
kemudian menyebutkan ayat Al-Qur'an: Dan apabila kamu melihat di sana
[surga], niscaya kanru okan melihat berbagai macam keni'malan dan
kerajaan yang besar. (QS. al-lnsan: 20)
Dikisahkan oleh Abdullah ibn al-Mubarak bahwa dia sedang pergi
untuk berperang, lalu dia melihat seseorang lelaki dalam keadaan bersedih
atas kematian kudanya dan dia selalu dalam keadaan begitu. kemudian
Abdullah ibn al-Mubarak berkata kepadanya. "Juallah kuda mati itu
sebanyak 400 Dirham padaku. Lelaki itu setuju untuk menjualnya, kemudian
pada malam harinya dia bermimpi seolah-olah kiamat datang, sedangkan
kudanya di dalam surga dan di belakang kuda itu ada 700 ekor kuda
rnengiringinya, kemudian dia berkeinginan untuk mengambilnya, kemudian
datang suara untuk memanggil, "Biarkan dia! dia milik lbn al-Mubarak, kemarin memang dia milikmu." Ketika waktu pagi tiba, lelaki itu datang
kepada lbn al-Mubarak untuk membatalkan jual beli kuda itu lagi, tetapi lbn
al-Mubarak berkata, "Kenapa." Kemudian lelaki itu menceritakan kepadanya
apa yang dia lihat dalam mimpinya. lbn al-Mubarak berkata, "Pergilah! Apa
yang kamu lihat dalam mimpi itu, sungguh telah kami lihat dalam
kenyataan."
Kisah ini memang benar karena semakna dengan apa yang telah tetap
dalam Shahih Muslim dari lbn Mas'ud, sebagaimana yang kami sebutkan.
Hina'o sebagai Pimpinan Tumbuh-tumbuhan Surga, sedangkan Surga
Dikelilingi oleh Tumbthan Raihan (Berwangi)
Dari lbn al-Mubarak dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah ibn
Umar, dia berkata, "Hina' adalah pimpinan tumbuh-tumbuhan wangi surga
dan di dalamnya ada kuda-kuda yang lehernya panjang dan binatang pilihan
yang ditunggangi oleh tuannya."
Telah berlalu keterangannya dari Abu Hurairah dalam hadits mauquf
yang menyebutkan bahwa pohon thuba akan terbelah dengan mengeluarkan
kuda beserta pelana dan kendalinya serta segala keperluan penunggang,
sedangkan bentuknya sesuai dengan hamba tersebut. Lalu terbelah pulalah ia
dengan mengeluarkan unta tunggangan lengkap dengan pelana dan
kendalinya, sedangkan bentuknya sesuai dengan kehendak hamba. Juga
keluar dari pohon itu tunggangan-tunggangan pilihan dan pakaian-pakaian."
(Riwayat Ibn al-Mubarak dari Mu'ammar dari al-Asy'ats ibn Abdullah dari
Syahr ibn Hausyab)
Abu Bakar Ahmad ibn 'Ali ibn Tsabit menyebutkan dari hadits Said
ibn Ma'an al-Madani, dia mengatakan dari Malik ibn Anas dari Nafi' dari
Ibn Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ketika Allah menciptakan
surga, Allah memenuhi surga dengan tumbuhan wangian, kemudian
tumbuhan wangian itu dikelilingi dengan hina'. Allah tidak menciptakan
pohon wangi yang sangat dia sukai, melainkan batang kayu hana'. Maka
seorang yang berinai dengan hina' para malaikat langit akan berdoa
untuknya bila ia pergi sedangkan bumi akan memujinya." Asy-Syukri
mengatakan, "Malaikat mensucikannya bila ia mengeluarkan bau wangi."
Hadits ini adalah hadits munkar, bukan hadits shahih, dalam sanadnya
banyak sekali yang tidak dikenal periwayatnya.
ArTirmidzi meriwayatkan dalam kitab asy-Syama'il, telah
memberitakan kepada kami Muhammad ibn Khalifah dan Amru ibn 'Ali,
keduanya mengatakan bahwa Yazid ibn Zari' memberitakan kepada kami
dari al-Hajjaj ash-Shawaf dan Hanan dan Abu Utsman an-Nahdiy, bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Apabila salah seorang dari kami diberikan
tumbuhan wangian maka jangan ditolak, karena ia adalah tanaman dari
surga."
Abu lsa mengatakan. "Hanan -periwayat hadits ini- tidaklah dikenal
kecuali dari hadits ini." Abdurrahman ibn Abu Hatim mengomentarinya
dalam kitab al-Jarah wa at-Ta'dil, bahwa Hanan al-Asadi dari kalangan bani
Asad ibn Syarik, pemilik seorang budak, pamannya Masrahad, ayah dari
Musaddad.
Telah diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdiy, dari al-Hajjaj ibn
Abu Utsman ash-Shawwaf, "Akumendengar ayahku mengatakan demikian."
Keterangannya telah berlalu dalam periwayatan Abu Hurairah secara
mauquJ bahwa pohon thuba akan terbelah dengan mengeluarkan kuda,
tunggangan-tunggangan pilihan, dan pakaian-pakaian...." Sesungguhnya
berita-berita seperti ini secara keseluruhan bukan dibicarakan secara logika
saja, tetapi merupakan ketetapan secara tauqrfi dariNabi saw.
Kambing Merupakan Binatang Surga
lbn Majah dari lbn Umar dari Rasulullah saw, Beliau bersabda,
"Kambing merupakan binatang surga." Dalam kitab al-Bazzar dari Abu
Hurairah dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Berlakubaiklah kepada
ma'ziy (kambing kacang) dan buang rasa untuk menyakitinya, karena dia
merupakan binatang surga." Dalam Al-Qur'an: Lalu Kami ganti ia
-Ismail- dengan sembelihan -kambing- yang besor." Kmbing tersebut
disifati dengan besar karena ia dipelihara di surga selama empat puluh
tahun." Hadits inidari lbn 'Abbas.
Di Surga Ada Bagian Pinggiran, Angin, dan Percakapan
Al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Ketika Allah menciptakan surga 'Aden dan menanamkan pepohonan di
sana dengan Tangan-Nya sendiri, Allah berkata kepadanya, "Bicaralah
kamu!" Maka Pohon itupun berkata, *Telah menang orang'orang yang
beriman." (QS. al-Mukminun: I ) Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar dari
Abu Sa'id al-Khudri.
Dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Allah SWT menciptakan surga
dengan sebuah batu bata emas dan sebuah batu bata perak, sedangkan
lumpurnya tercipta dari minyak kesturi yang sangat harum. Allah SWT
berfirman kepada surga, "Berbicaralah kamu!" Diapun berbicara, *Telah
menang orang-orqng yang beriman." (QS. al-Mukminun: l) KemudianAllah berkata kepadanya, "Sungguh baik bagimu tempat para raja-raia."
Hadits ini diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri secara mauqu/, yaitu,
"Allah SWT menciptakan surga dengan sebuah batu bata emas dan sebuah
batu bata perak. kemudian menanamnya dengan pepohonan, ia berkata,
"Wahai surga! Bicaralah kamu!" Maka surgapun bicara, *Telah menang
orang-orang yang heriman." (QS. al-Mukminun: l) Maka para malaikat pun
masuk ke dalamnya." Mereka berkata kepada surga, "Sungguh elok engkau
wahai tempat para raja."
Diriwayatkan dari hadits Anas ibn Malik dari Rasulullah saw, Beliau
bersabda, "Ketika Allah menciptakan surga, seraya berkata kepadanya,
"Berhiaslah kamu!" Maka surga itu berhias. Kemudian Allah berkata lagi
kepadanya, "Bicaralah kamu!" Kemudian dia pun berkata, "Sungguh elok
bagi orang yang Engkau redhai."
An-Nasa'i meriwayatkan dari Fudhalah ibn Ubaid, "Aku mendengar
Rasulullah saw bersabada, "Akuadalah seorang pemimpin. Orang yang
beriman kepadaku, beragama Islam, dan berjihad di jalan Allah akan
memiliki rumah di sekitar surga. Juga sebuah rumah di tengah surga dan
sebuah rumah di kamar yang paling tinggi di sana. Jadi orang yang
melakukannya tidak membiarkan sebuah tuntutan terhadap kebaikan atau
sebuah pelarian dari kejahatan mati, sedangkan dia mati kapan dia
kehendaki." Umar ibn Abdul Aziz, Zuhriy, al-Kalbiy, dan Mujahid berkata,
"Orang-orang yang beriman dari kalangan jin menduduki lantar dasar dan
rehab-rehab surga bukan di dalamnya."
Malik meriwayatkan dari Muslim ibn Abu Maryam dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah, dia berkata: Dua golongan penduduk neraka yang belum
akulihat: Orang-orang yang membawa cambuk seperti ekor sapi panjang
yang mencambuki orang lain ---dengan zhalim dan melanggar hak-, dan
wanita-wanita yang berpakaian, tetapi sebenarnya mereka telanjang
-pakaian pendek, tipis, dan ketat- yang berjalan dengan melenggak￾lenggok berusaha menarik perhatian, rambut kepala mereka seperti punuk
unta berleher panjang dan miring [unta Khurasan berpunuk satu-al-bakht].
Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan wangi surga,
sedangkan wangi surga dapat dicium dalam jarak lima ratus tahun."' (HR.
Muslim) Hadits ini mauquf. Abu Umar ibn Abdul Birr berkata, "Hadits ini
diriwayatkan oleh Abdullah ibn Nafi' yang mendengarkan dari Malik, yang
bersanadkan kepada Nabi saw."
Diriwayatkan oleh Abu Daud at-Tirmidzi dari Abu Hurairah dari
Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Siapa yang membunuh seorang mu'ahid
(non Muslim yang dijamin keamanannya dalam negara Islam) yang memiliki
jaminan dari Allah dan rasul-Nya, dan dia memenuhijanji dengan jaminan
Allah SWT, maka dia tidak akan merasakan harumnya surga, sedangkan baunya didapati sejauh 70 tahun perjalanan." Lafadz hadits dari at-Tirmidzi.
Dia juga meriwayatkan dari Abu Bakrah. berkata Abu Isa, "Hadits Abu
Hurairah hadits hasan shahih."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abdullah ibn Umar dari Nabi saw,
Beliau bersabda, "Siapa yang membunuh seseorang yang mu'ahid, rnaka dia
tidak merasakan bau harumnya surga, sedangkan baunya didapati sejarak 40
tahun perjalanan."
Di Surga terdapat Lembah sedangkan Tanamannya adalah
S ub hsnallah dtn Al h amdul illoh
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibn Mas'ud, bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Akubertemu dengan Nabi lbrahim ketika akudi isra' mi'rajkan,
lalu Beliau berkata, "Wahai Muhammad! sampaikan kepada umatmu salam
dariku dan beritakan kepada mereka bahwa surga berupa tanah yang baik, air
yang tawar, dan lembah-lembah, sedangkan tanamannya adalah subhanallah
walhamdulillah walaa iluha illallaah wallahu akbar." ArTirmidzi berkata
bahwa hadits ini hasan gharib, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Isa.
Ibn Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw
lewat di depannya (ia sedang menanam sebuah tanaman) lalu Beliau berkata,
"Wahai Abu Hurairah, apa yang kamu tanam?" Kemudian dia menjawab,
"Tanaman." Nabi berkata lagi, "Apakah kamu mau akutunjukkan tanaman
yang lebih baik dari semua ini? Yaitu subhanallah walhamdulillah walaa
ilaha illallash wallahu akbar. Maka masing-masing dari semua ini akan
memberikan kepadamu satu pohon di surga kelak."
ArTirmidzi meriwayatkan dari Jabir ibn Abdullah dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda, "Siapa yang mengatakan subhanallahil adzim wa
bihamdihi, maka ditanamkan untuknya sebuah batang korma di surga." Abu
Isa mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan shahih gharib.
Dzikir Lisan dan Hati Merupakan Biaya Pembangunan Surga
Ath-Thabari (dalam bukunya, Adabun Nufus, [Adab Jiwa])
meriwayatkan dari Fadhl ibn ash-Shabah. ia berkata: Akubertanya kepada
an-Nadhar ibn Ismail, kemudian dia berkata kepadaku(dari periwayatan
Hakim ibn Muhammad al-Ahmasiy), "Telah sampai riwayat kepadakubahwa
surga dibangun dari dzikir. Jika mereka berhenti berdzikir maka mereka
terhenti pembangunannya." Dikatakan kepada mereka hal tersebut, maka
mereka menjawab, "Sehingga datang kepada kami suatu nafkah."
Menurut kami, dzikir adalah ketaatan kepada Allah SWT, dengan
mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, "Siapa yang taal kepada Allah
SWT, sungguh dia itu telah dzikir pada-Nya walaupun shalat, puasa, dan
perbuatannya terhadap kebaikan masih sedikit. Siapa yang bermaksiat
kepada Allah SWT. maka dia itu telah melupakan-Nya walaupun shalat,
puasa, dan amal kebaikannya banyak sekali." Hadits disebutkan oleh Abu
Abdullah Muhammad (dalam buku al-Jami' li Ahkom Al-Qur'an-nya,) dan
al-'Amiri (dalam bukunya, Syurhus Syihab).
Hakikat dzikir adalah menaati Allah SWT dengan melaksanakan
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Said ibn Jubair berkata, "Dzikir adalah ketaatan kepada AIlah SWT,
maka orang yang tidak menaati Allah SWT berarti tidak berdzikir kepada￾Nya, walaupun dia sering bertasbih, bertahlil, dan membaca Al-Qur'an."
Lafadznya dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Siapa yang taat
kepada Allah SWT maka dia itu telah berdzikir kepada-Nya, walaupun dia
dalam keadaan diam. Siapa yang bermaksiat kepada Allah SWT maka dia itu
telah melupakan-Nya, walaupun dia itu orang yang sering membaca Al￾Qur'an dan bertasbih."
Ini, hanya Allah saja yang tahu, mereka yang banyak bertasbih namun
tetap banyak melakukan perbuatan ingkar, dia itu bagaikan orang yang
mengejek dan menghina, yang selalu mengambil ayat-ayat Allah SWT
sebagai mainan semata. Berkata para ulama dalam takwilan firman Allah
SWT: Janganlah kamu mengambil uyot-ayot Allah itu sebagai mainan. (QS.
al-Baqarah 231) Maksud ayat ini adalah, janganlah kamu meninggalkan
perintah Allah SWT, karena kamu akan menjadi orang yang bermain-main
saja. Para ulama juga mengatakan bahwa termasuk pada ayat ini memohon
ampunan terhadap dosa (secara lisan) yang diiringi dengan perbuatan.
Demikan juga hal-hal yang sama maknanya. Hanya Allah SWT Yang
Mahatahu.
Hal-hal yang Didapati oleh Penduduk Surga yang Berada di Bawah dan
Tidak Dimiliki oleh Penduduk yang Tinggi Derajatnya
Diriwayatkan oleh Muslim dari al-Mughirah ibn Syu'bah, hadits
dimarfu 'kan kepada Rasulullah saw, bahwa Beliau bersabda: Musa bertanya
kepada Tuhan-nya, "Wahai Tuhan-ku! Siapakah penduduk surga yang
terendah?" Allah menjawabnya, "Dia adalah seorang lelaki yang datang
setelah penduduk surga hakiki masuk ke sana, dan lelaki itu berkata,
"Bagaimana ya, seluruh orang telah masuk ke rumahnya masing-masing dan
mengambil barangnya masing-masing," kemudian dikatakan kepada lelaki
itu, "Apakah kamu puas jika kamu diberikan seumpama seorang raja dari
raja-raja yang ada di dunia?" Lelaki itu menjawab, "Aku akan puas ya Allah SWT." Allah SWT berfirman lagi, "Kamu mendapatkan seperti itu dan dua
kali lipat", kemudian seumpamanya, lalu dilipat lagi sehingga kali kelima
lelaki itu berkata, "Aku akan sangat puas ya Rabb." Maka Allah berkata,
"Kamu memilikinya dan sepuluh kali lipat dari itu. Kamu juga mendapatkan
apa diinginkan nafsumu. dan matamu senang padanya." Kemudian lelaki itu
menjawab, "Aku akan sangat puas ya Rabb." Bagaimana jika Engkau
memberiku tempat yang tertinggi itu ya Rabb?" Allah berkata. "Derajat
orang-orang itukah yang kau inginkan? Akumenanamkan kemulian mereka
dengan Tangan-Ku, dan Akulah yang menentukannya, yang mana mata tak
pernah melihatnya. telinga tak pernah mendengar keindahannya, dan tak
pernah pula terlintas dalam hati manusia kenikmatannya." Nabi
menambahnya. "Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: Seorangpun tidak
mengelahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu [bermocom-macam
ni'matJ yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan lerhadap apa
yang telah ntereka kerjakan. (QS. Sajdah: l7)"
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah ibn Mas'ud dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda, "Yang terakhir ke dalam surga dan yang terakhir
keluar dari neraka adalah seorang lelaki yang keluar dengan merangkak,
kemudian Allah SWT berfirman kepadanya, "Masuklah kamu ke dalam
surga!" Kemudian lelaki itu berkata, "Ya Allah SWT! surga tempatku?!"
Allah menyuruhnya lagi untuk masuk ke surga dan lelaki itu menjawabnya
serupa dengan jawaban pertama. Hal ini berlangsung hingga tiga kali,
kemudian terakhir Allah SWT berkata, "Kamu memiliki seumpama dunia
ditambah sepuluh kali lipat." Hal initelah berlalu keterangannya.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, Beliau bersabda, "Orang yang
paling rendah tempat tinggalnya di surga adalah orang yang memiliki tujuh
buah istana, masing-masing terbuat dari emas, perak, mutiara, zamrud,
yakut, satu buah istana terbuat dari sesuatu yang tidak bisa dipandang oleh
mata, dan yang terakhir serupa dengan warna Arsy Allah. Setiap istana ada
perhiasan, tempat berdiam, dan bidadari yang tidak diketahui hal itu.
melainkan Allah SWT semata." Hadits ini disebutkan oleh al-Qutbi dalam
bukunya, 'Uyun al-Akhbar, dan dalam hadits marasil hasan dari Rasulullah
saw, Beliau bersabda, "Orang yang paling rendah derajatnya di surga adalah
orang yang mengendarai kendaraan dan diiringi oleh sejuta pelayan."
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibn Umar, bahwa Rasulullah
saw bersabda, "Orang yang paling rendah derajatnya adalah orang yang
melihat ke taman, kenikmatan, pelayannya, dan kebahagiaannya selama
1000 tahun perjalanan. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang
diberi kesempatan melihat Wajah Allah setiap pagi dan sore." Kemudian
Rasulullah saw membaca ayat: llrajah-wojah forang-orang mu'minJ pada
hari itu berseri-seri. (QS. al-Qiyamah: 22) At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits gharih, yang diriwayatkan dari lbn Umar dan
dia tidak merafa'nya kepada Rasulullah saw.
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw bersabda. "Penduduk surga yang paling rendah derajatnya
adalah orang yang memiliki 80 ribu pelayan dan 72 orang isteri. Dia
diberikan sebuah kubah dari mutiara dan yakut, sebagaimana antara Jabiyah
hingga San'a." lnijuga diriwayatkan oleh lbn al-Mubarak dari Sufyan dari
seseorang lelaki dari Mujahid, dia berkata, "Penduduk surga yang terendah
derajatnya adalah orang yang berjalan di kerajaannya selama seribu tahun
perjalanan. Dia melihat puncak tertinggi dari kerajaan itu sebagairnana dia
melihat yang paling rendah. Orang yang tertinggi diantara mereka adalah
orang yang dapat melihat Tuhannya pada pagi hari dan sore hari." Hadits ini
diriwayatkan pada bab ini secara morfu ', sebagaimana diriwayatkan dari lbn
Umar secara mauquf." Pada bab ini juga sebelumnya bahwasannya orang
yang paling rendah derajatnya adalah orang yang memiliki bidadari yang
banyak, sebagaimana yang telah kita tetapkan pada penjelasan yang berlalu,
wollahu u'lam.
Keredhaan Allah terhadap Penduduk Surga Lebih Utama dari pada
Surga Itu Sendiri
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah berkata kepada penduduk
surga, "Wahai penduduk surga!" Mereka menjawab, "Kami menjawab
panggilanmu ya Allah SWT, kebahagian dan kebaikan hanya di tangan-Mu."
Kemudian Allah bertanya, "Apakah kamu puas?" Mereka menjawab,
"Bagaimana kami tidak puas ya Rabb, sedangkan Engkau telah memberikan
kepada kami sesuatu yang tidak pernah Engkau berikan kepada
makhlukmu." Allah SWT berfirman, "Apakah kamu berkeinginan untuk
menerima sesuatu yang lebih utama dari itu?" Mereka menjawab, "Ya AIlah
SWT! Apalagi yang lebih utama dari itu?" Allah berkata, "Akuhalalkan
kepadamu keredhaanku. Akutidak akan marah kepadamu setelah ini untuk
selama-lamanya." Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim. Hadits yang
semakna dengan hadits ini panjang sekali keterangannya.
Penglihatan Penduduk Surga terhadap Allah Merupakan Sesuatu yang
Paling Disenangi Mereka Daripada Apa yang Mereka Dapatkan
Muslim meriwayatkan dari Shuhaib dari Rasulullah saw, "Ketika
Rasulullah saw membaca ayat'. Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan
mendapatkan kebaikan dan tambahan." (QS. Yunus: 26) lalu Beliau berkata,
"Apabila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka sudah masuk neraka, maka seorang tukang seru menyeru, "Wahai ahli surga, sesungguhnya Allah
mempunyai janji yang akan Dia tepati bagimu," ahli surga menjawab,
"Apakah itu? Bukankah Allah sudah memberatkan timbangan amal kami,
memutihkan wajah kami, memasukkan kami ke dalam surga, dan
menyelamatkan kami dari neraka?" Kemudian dibukalah hijab (tabir
penutup), lalu mereka pun melihat Allah, sedangkan itu adalah anugerah
yang paling disukai penduduk surga. yang merupakan tambahan balasan
dari-Nya".
Pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim
dari Abu al-Yaman. "Orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kita
akan dapat melihat Allah pada hari kiamat?" Rasulullah berkata. "Apakah
kamu merasa kesusahan melihat matahari yang tidak berawan?" Mereka
menjawab, "Tidak. wahai Rasulullah" Rasulullah berkata, "Lalu, apakah
kamu merasa kesulitan melihat bulan yang tidak terhalang oleh awan?"
mereka menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah" Lalu Nabi saw berkata lagi,
"sesungguhnya kamu akan melihat Allah seperti itu juga".6r Hadits seperti
ini banyak diriwayatkan dari para sahabat dan tabi'in ra.62
An-Nasa'i meriwayatkan dari Shuaib, bahwa dikatakan kepada
Rasulullah saw ayat ini, maka Nabi berkata: Apabila ahli surga telah masuk
ke dalam surga dan ahli neraka telah masuk ke dalam neraka, maka tukang
seru berseru, "Wahai penduduk surga! sesungguhnya Allah SWT telah
menjanjikan kepadamu sebuah janji, yang mana dia akan menepatinya
terhadapmu." Mereka menjawab, "Bukankah wajah kami telah diputihkan,
timbangan kami telah diberatkan, dan kami telah diselamatkan dari azab
neraka?" Kemudian Nabi menambahkan dengan sabdanya, "Dibukakanlah
tabir kepada mereka dan mereka melihat Wajah-Nya, demi