Kisah pararasul 10

Senin, 10 Februari 2025

Kisah pararasul 10



  itu akan segera diredakan. 

2.  Rancangan khususnya untuk orang-orang Kristen di Damsyik. 

Ke sana Injil baru-baru ini dibawa oleh mereka yang melarikan 

diri dari penganiayaan waktu Stefanus mati. Dan mereka 

menganggap diri aman, tenang, dan dilindungi oleh para pe-

nguasa di sana.namun  Saulus tidak bisa tenang jika ia tahu 

ada orang Kristen yang tenang. Dan oleh sebab itu,  saat  

mendengar bahwa orang-orang Kristen di Damsyik tenang, 

timbullah niat dalam hatinya untuk mengganggu mereka. Un-

tuk mencapai maksud ini, ia mendatangi imam besar untuk 

meminta mandat (ay. 1) pergi ke Damsyik (ay. 2). Imam besar 

tidak perlu dipanas-panasi untuk menganiaya orang-orang 

Kristen, ia sendiri gencar melakukannya.namun  tampaknya si 

penganiaya muda ini maju dengan lebih ganas dibandingkan  si 

penganiaya tua. Yang memimpin dalam dosa yaitu  pendosa 

terburuk. Orang yang masuk agama Yahudi sebab  ahli-ahli 

Taurat dan orang-orang Farisi sering kali menjadi anak-anak 

neraka, yang tujuh kali lebih jahat dibandingkan  mereka sendiri. Ia 

berkata (22:5) bahwa mandat ini dia terima sepenuhnya dari 

para tua-tua. Dan cukup bangga orang fanatik yang geram ini 

diberi mandat, yang dibubuhi meterai Mahkamah Agama. Nah, 

mandat itu memberi dia kuasa untuk menggeledah rumah-

rumah ibadat atau kumpulan-kumpulan jemaat orang-orang 

Yahudi yang berada di Damsyik, untuk mencari tahu apakah 

ada di antara mereka yang condong mendukung sekte baru 

atau ajaran sesat ini, yang percaya kepada Kristus. Dan jika ia 

menemukan orang-orang seperti itu, entah laki-laki atau pe-

rempuan, ia akan membawa mereka sebagai tahanan ke Yeru-

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 357 

salem, untuk ditindaklanjuti sesuai hukum oleh Mahkamah 

Agama di sana. Amatilah,  

(1) Orang-orang Kristen di sini dikatakan sebagai orang yang 

mengikuti Jalan Tuhan, orang-orang yang mengikuti jalan 

itu, begitu dalam bahasa aslinya. Mungkin itu sebab  

orang-orang Kristen adakalanya menyebut diri mereka sen-

diri demikian, sebab Kristus yaitu  Jalan. Atau, sebab  

mereka memandang diri mereka sendiri masih sedang di ja-

lan, belum sampai rumah. Atau, musuh-musuh menggam-

barkannya demikian sebagai suatu jalan sendiri, jalan 

kecil, suatu golongan, suatu kelompok pecahan kecil.  

(2) Imam besar dan Mahkamah Agama mengaku memiliki  

kuasa atas orang-orang Yahudi di semua bangsa, dan me-

nuntut agar wewenang mereka dalam hal agama dihormati 

oleh semua rumah ibadah, sekalipun tidak berada di wila-

yah kekuasaan bangsa Yahudi. Kedaulatan seperti itu juga-

lah yang diakui oleh Gereja tertentu sekarang, seperti imam 

Yahudi dulu, meskipun kuasanya tidak begitu besar lagi.  

(3) Dengan mandat ini, semua orang yang menyembah Tuhan  

dengan mengikuti jalan yang mereka sebut sesat itu, mes-

kipun sangat sesuai dengan ketetapan-ketetapan asli jema-

at Yahudi, harus dianiaya, entah mereka laki-laki atau pe-

rempuan. Bahkan perempuan sebagai insan yang lemah, 

yang dalam kasus semacam ini patut diberi kelonggaran, 

atau setidak-tidaknya belas kasihan, tidak akan diperlaku-

kan demikian oleh Saulus.  

(4) Ia diperintahkan untuk menangkap mereka semua ke Yeru-

salem sebagai para penjahat kelas kakap. Dan sebab  hal 

itu akan membuat mereka semakin takut, maka Saulus 

akan semakin dibesar-besarkan, sebagai orang yang mem-

punyai kekuatan untuk menangkap mereka, dan mendapat 

kesempatan untuk mengobar-ngobarkan ancaman dan pem-

bunuhan. Itulah pekerjaan Saulus  saat  anugerah Tuhan  

mengerjakan perubahan besar itu dalam dirinya. Maka ja-

nganlah kita berputus asa mengharapkan anugerah yang 

memperbaharui, yang akan membuat bertobat orang-orang 

paling berdosa. Juga, janganlah kita membiarkan orang-

orang seperti itu berputus asa mengharapkan rahmat Tuhan  

yang bisa mengampuni dosa terbesar. Sebab Paulus sendiri 


 358

beroleh rahmat, supaya ia menjadi tugu peringatan (1Tim. 

1:13). 

II. Bagaimana secara tiba-tiba dan mengherankan, sebuah perubahan 

yang membahagiakan dikerjakan di dalam dia, bukan dengan sa-

rana-sarana biasa, melainkan dengan mujizat-mujizat. Pertobatan 

Paulus yaitu  salah satu keajaiban jemaat. Inilah, 

1. Tempat dan waktunya: Dalam perjalanannya ke Damsyik,  saat  

ia sudah dekat kota itu. Di sanalah Kristus menjumpai dia. 

(1) Ia sedang di tengah jalan, sedang dalam perjalanan. Bukan 

di bait Tuhan , atau di rumah ibadah, atau di pertemuan 

orang-orang Kristen, melainkan di tengah jalan. Jika orang 

bertobat, ia tidak harus berada di tengah-tengah jemaat, 

meskipun pada umumnya jemaat mengadakan kegiatan-

kegiatan untuk mengajak orang bertobat. Sebagian orang 

bertobat  saat  sedang berbaring di atas tempat tidur (Ayb. 

33:15-17), dan sebagian lagi  saat  ada di tengah jalan sen-

dirian. Pada waktu kita di tempat tidur, pikiran kita bebas, 

dan di situ ada kesempatan baik untuk bercakap-cakap de-

ngan hati kita sendiri. Dan di situ Roh bisa saja bekerja di 

dalam diri kita, sebab angin itu bertiup ke mana ia mau. 

Sebagian orang mengamati bahwa Saulus dicegat di tempat 

terbuka, supaya peristiwa itu tidak dicurigai sebagai peni-

puan, atau bahwa ia diperdayai. 

(2) Ia berada di dekat Damsyik, hampir tiba di tempat tujuan, 

siap memasuki kota, kota utama Aram. Sebagian orang 

mengamati bahwa Saulus yang akan menjadi rasul bagi 

orang-orang bukan-Yahudi dipertobatkan kepada iman 

Kristus di sebuah negeri bukan-Yahudi. Damsyik dulu ter-

kenal suka menganiaya umat Tuhan . Orang-orang di situ 

mengirik Gilead dengan eretan pengirik dari besi (Am. 1:3), 

dan sekarang kejadian itu mungkin akan terulang kembali. 

(3) Ia berjalan di jalan yang jahat, mengejar niatnya melawan 

orang-orang Kristen di Damsyik, dan menghibur dirinya 

dengan pikiran bahwa ia pasti akan memakan habis orang-

orang Kristen yang baru lahir itu di sana. Perhatikanlah, 

adakalanya anugerah Tuhan  bekerja atas orang-orang ber-

dosa  saat  mereka sedang melakukan pekerjaan terburuk, 

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 359 

dan dengan hati yang membara nekat mengejar niat-niat 

mereka yang penuh dosa, yang ternyata banyak membawa 

kemuliaan bagi Tuhan  sebab  Ia menunjukkan belas kasih-

an dan kuasa-Nya kepada mereka.  

(4) Maklumat dan ketetapan kejam yang dibawanya hampir 

saja terlaksana.namun  untung maklumat itu dicegah, yang 

bisa dipandang, 

[1] Sebagai kebaikan besar bagi orang-orang kudus yang 

malang di Damsyik, yang mengetahui kedatangannya, 

seperti yang tampak dari apa yang dikatakan Ananias 

(ay. 13-14). Mereka cemas akan celaka yang ingin ditim-

pakannya kepada mereka, dan gemetar seperti domba-

domba malang  saat  serigala yang lapar datang men-

dekat. Jadi pertobatan Saulus membuat mereka aman 

untuk sementara waktu. Kristus memiliki  banyak 

cara untuk melepaskan orang saleh dari pencobaan, 

dan adakalanya Dia melakukan itu dengan suatu per-

ubahan yang dikerjakan dalam diri para penganiaya 

mereka. Perubahan itu entah dengan menahan panas 

hati mereka (Mzm. 76:11) dan meredakannya untuk se-

mentara waktu, seperti pada Saul dalam Perjanjian Lama, 

yang melepaskan Daud lebih dari satu kali (1Sam. 24:17; 

26:21), atau dengan memperbaharui roh mereka, dan me-

ninggalkan kesan-kesan yang mendalam padanya, seperti 

pada Saulus dalam Perjanjian Baru di sini.  

[2] Dan merupakan rahmat yang sangat besar bagi Saulus 

sendiri bahwa ia dihalang-halangi dalam melaksanakan 

niat jahatnya, yang seandainya diteruskannya, mungkin 

akan membuat kejahatannya memuncak. Perhatikan-

lah, harus dihargai sebagai pertanda dari kebaikan Tuhan  

jika Tuhan , entah melalui pekerjaan-pekerjaan anugerah-

Nya di dalam batin atau melalui kejadian-kejadian la-

hirah dalam pemeliharaan-Nya, mencegah kita menja-

lankan dan melaksanakan suatu tujuan dosa (1Sam. 

25:32). 

2. Penampakan Kristus kepada dia dalam kemuliaan-Nya. Di sini 

hanya dikatakan bahwa tiba-tiba cahaya memancar dari langit 

mengelilingi dia.namun  tampak dari apa yang dikatakan selan-


 360

jutnya (ay. 17) bahwa Tuhan Yesus berada di dalam cahaya 

ini, dan menampakkan diri kepadanya di tengah jalan. Ia me-

lihat Yang Benar itu (22:14), dan lihat pasal 26:13. Entah ia 

melihat-Nya dari kejauhan di langit, seperti Stefanus melihat-

nya, atau lebih dekat di udara, tidaklah pasti. Bukannya tidak 

bersesuaian dengan apa yang dikatakan tentang sorga, bahwa 

ia menerima Kristus untuk tetap tinggal di sana sampai akhir 

zaman (3:21), bila kita menduga bahwa Kristus, pada kesem-

patan yang luar biasa seperti ini, mengadakan kunjungan pri-

badi,namun  sangat singkat, ke dunia bawah ini. Penting bagi 

Paulus sebagai seorang rasul untuk melihat Tuhan, dan begi-

tulah ia melihat-Nya (1Kor. 9:1; 15:8).  

(1) Cahaya ini menyinari dia secara tiba-tiba – exaiphnēs, tan-

pa Paulus pernah memikirkan hal seperti itu, dan tanpa 

diberi peringatan terlebih dahulu. Penyataan Kristus akan 

diri-Nya sendiri kepada jiwa-jiwa yang malang sering kali 

dilakukan secara tiba-tiba dan sangat mengejutkan. Dan 

tanpa mereka sangka, Ia mendahului mereka dengan ber-

kat-berkat kebaikan-Nya. Inilah yang dialami oleh murid-

murid yang dipanggil Kristus kepada diri-Nya. Tak sadar 

diri aku (Kid. 6:12).  

(2) Cahaya itu datang dari Sorga, sumber terang, dari Tuhan  di 

sorga, Bapa segala terang. Cahaya itu lebih terang dari ca-

haya matahari (26:13), sebab ia tampak di tengah hari, dan 

melebihi matahari  saat  bersinar dengan amat terik dan 

terang (Yes. 24:23).  

(3) Cahaya itu memancar mengelilingi dia, bukan hanya pada 

wajahnya, melainkan juga pada setiap sisi dari tubuhnya. 

Ke mana pun ia berpaling, ia mendapati dirinya dikelilingi 

oleh cahaya yang meneranginya itu. Dan ini dimaksudkan 

bukan hanya untuk mengejutkan dia, dan menarik per-

hatiannya (wajar kalau ia berharap mendengar sesuatu, se-

bab ia sudah diizinkan melihat hal yang sangat luar biasa 

seperti itu),namun  juga untuk melambangkan diteranginya 

pemahamannya dengan pengetahuan akan Kristus. Iblis 

mendatangi jiwa di dalam kegelapan. Dengan cara ini ia 

merenggut jiwa itu dan terus merasukinya.namun  Kristus 

datang kepada jiwa di dalam terang, sebab Ia sendiri ada-

lah Terang dunia, cemerlang dan mulia bagi kita, seperti 

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 361 

cahaya. Hal yang pertama ada dalam ciptaan baru ini, se-

bagaimana dalam dunia, yaitu  terang (2Kor. 4:6). Oleh 

sebab  itulah semua orang Kristen dikatakan sebagai anak-

anak terang dan anak-anak siang (Ef. 5:8). 

3.  Penangkapan Saulus, dan penugasannya: Ia rebah ke tanah 

(ay. 4). Ada yang berpikir bahwa ia sedang berjalan kaki, dan 

bahwa cahaya ini, yang mungkin datang disertai guruh, begitu 

menakutkan dia sehingga ia tidak tahan berdiri, lalu rebah ke 

tanah. Biasanya ini sikap memuja,namun  di sini sikap takjub. 

Ada juga kemungkinan bahwa ia naik kereta kuda, seperti 

Bileam,  saat  hendak mengutuk Israel, dan mungkin Paulus 

naik kereta kuda yang lebih bagus dibandingkan  yang dinaiki Bi-

leam. Sebab Saul waktu itu sedang menjalankan tugas umum, 

sedang tergesa-gesa, dan harus menempuh perjalanan jauh, 

sehingga tidak mungkin ia bepergian dengan berjalan kaki. 

Cahaya yang datang tiba-tiba itu membuat takut binatang 

yang ditungganginya, dan membuat dia sendiri terlempar. Dan 

sebab  pemeliharaan Tuhan  yang baik, maka tubuhnya tidak 

terluka sebab  jatuh.namun  para malaikat memiliki  tugas 

khusus berkenaan dengan dia, untuk menjaga semua tulang-

tulangnya, sehingga tak satu pun yang patah. Tampak bahwa 

(26:14) semua orang yang ada bersama-sama dengan dia jatuh 

ke tanah juga,namun  dialah yang menjadi sasaran utamanya. 

Hal ini bisa dipandang,  

(1) Sebagai dampak dari penampakan Kristus kepadanya, dan 

cahaya yang bersinar mengelilingi dia. Perhatikanlah, pe-

nyataan Kristus akan diri-Nya kepada jiwa-jiwa yang ma-

lang yaitu  pengalaman yang merendahkan. Penyataan-

Nya itu membuat mereka sangat merendah, memandang 

diri mereka sendiri dengan hina, dan dengan rendah hati 

berserah kepada kehendak Tuhan . Sekarang mataku sendiri 

memandang Engkau, ujar Ayub, oleh sebab itu aku men-

cabut perkataanku. Aku melihat Tuhan, seru Yesaya, duduk 

di atas takhta, lalu kataku,  Celakalah aku! aku binasa!”  

(2) Sebagai langkah maju menuju pengangkatan yang sudah 

dirancangkan. Ia dirancang bukan hanya sebagai seorang 

Kristen, melainkan juga seorang hamba Tuhan, seorang 

rasul, seorang rasul besar, dan oleh sebab itu ia harus di-


 362

rendahkan seperti itu. Perhatikanlah, orang-orang yang di-

rancang Kristus untuk mendapatkan kehormatan-kehor-

matan terbesar biasanya direndahkan terlebih dahulu. 

Orang-orang yang dirancang untuk unggul dalam pengeta-

huan dan karunia biasanya direndahkan terlebih dahulu, 

ke dalam keadaan di mana mereka merasakan kebodohan 

dan keberdosaan mereka. Orang-orang yang hendak dipa-

kai Tuhan  dihantam terlebih dahulu dengan kesadaran diri 

tidak layak untuk dipakai. 

4. Dakwaan terhadap Saulus. Setelah jatuh dan ditawan, seolah-

olah dipenjarakan, ia mendengar sebuah suara yang berkata 

kepadanya (dan suara itu hanya dikhususkan bagi dia, sebab 

walaupun orang-orang yang ada bersamanya mendengar suatu 

suara [ay. 7], mereka tidak tahu apa yang dikatakan [22:9]) 

Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Amati-

lah di sini, 

(1) Saulus tidak hanya melihat cahaya dari sorga,namun  juga 

mendengar suara dari sorga. Di mana kemuliaan Tuhan  ter-

lihat, di situ firman Tuhan  terdengar (Kel. 20:18). Demikian-

lah yang terjadi pada Musa (Bil. 7:89), dan para nabi. Dalam 

menyatakan diri-Nya, Tuhan  tidak pernah sekadar pamer 

tanpa suara, sebab Ia memuliakan firman-Nya di atas se-

mua nama-Nya, dan apa yang terlihat selalu dirancang un-

tuk membuka jalan bagi apa yang dikatakan. Saulus men-

dengar suara. Perhatikanlah, iman timbul dari pendengar-

an. sebab  itulah dikatakan bahwa Roh harus diterima me-

lalui pendengaran iman (Gal. 3:2). Suara yang didengarnya 

yaitu  suara Kristus.  saat  melihat Yang Benar, ia men-

dengar suara yang keluar dari mulut-Nya (22:14). Perhati-

kanlah, firman yang kita dengar bisa membawa manfaat 

besar bagi kita jika  kita mendengarnya sebagai suara 

Kristus (1Tes. 2:13). Dengarlah suara kekasihku. Tidak ada 

suara lain selain suara-Nya yang bisa menembus hati. Me-

lihat dan mendengar yaitu  dua alat indra untuk belajar. 

Di sini Kristus, melalui kedua pintu ini, masuk ke dalam 

hati Saulus. 

(2) Apa yang didengar Saulus membuat dia terbangun. 

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 363 

[1] Ia dipanggil dengan nama, dan itu diucapkan sebanyak 

dua kali: Saulus, Saulus. Ada orang berpikir bahwa, de-

ngan memanggilnya Saulus (KJV: Saul), Kristus menun-

juk pada penganiaya Daud yang kejam yang namanya 

sama dengan dia itu. Saulus memang Saul kedua, dan 

menjadi musuh besar bagi Anak Daud sama seperti 

Saul menjadi musuh besar Daud. Dipanggilnya Saulus 

dengan nama menunjukkan perhatian khusus Kristus 

terhadapnya: Aku memanggil engkau dengan namamu, 

sekalipun engkau tidak mengenal Aku (Yes. 45:4). Lihat 

Keluaran 33:12. Dengan dipanggil nama oleh Kristus, 

hati nurani Saulus tersadar, dan sekarang tidak dapat 

dibantah lagi kepada siapa suara itu berkata-kata. Per-

hatikanlah, apa yang dikatakan Tuhan  secara umum 

akan membawa manfaat baik bagi kita hanya jika  

kita menerapkannya pada diri kita sendiri, dan bila kita 

menyertakan nama kita sendiri ke dalam ajaran-ajaran 

dan janji-janji yang dinyatakan secara umum itu, se-

olah-olah Tuhan  berbicara kepada kita dengan memang-

gil nama kita sendiri. Dan sebelum Ia berkata, ayo, hai 

semua orang, Ia terlebih dahulu berkata, Hai saudara 

anu: Samuel, Samuel, atau, Saulus, Saulus. Diulanginya 

panggilan itu, Saulus, Saulus, menunjukkan, pertama, 

betapa Saulus sedang tertidur lelap. Ia perlu dipanggil 

berkali-kali, seperti dalam Yeremia 22:29, hai negeri, 

negeri, negeri! Kedua, perhatian sepenuh hati dari Yesus 

yang terberkati itu terhadap dia, dan bagi kesembuhan-

nya. Ia berbicara dengan sungguh-sungguh, seperti 

Marta, Marta (Luk. 10:41), atau Simon, Simon (Luk. 

22:31), atau Yerusalem, Yerusalem (Mat. 23:37). Ia ber-

bicara kepadanya seperti kepada orang yang tengah ter-

ancam bahaya besar, yang berada di tepi jurang, dan 

sudah mau jatuh:  Saulus, Saulus, tahukah engkau ke 

mana engkau pergi, atau apa yang engkau lakukan?” 

[2] Dakwaan yang ditujukan kepada Saulus yaitu , meng-

apakah engkau menganiaya Aku? Amatilah di sini, per-

tama, sebelum Saulus dijadikan orang kudus, ia dibuat 

melihat dirinya sendiri sebagai seorang pendosa, pen-

dosa besar, pendosa melawan Kristus. Sekarang ia di-


 364

buat melihat kejahatan dalam dirinya sendiri yang tidak 

pernah dilihatnya sebelumnya. Dosa hidup kembali, 

dan ia mati. Perhatikanlah, dengan rendah hati insaf 

akan dosa kita yaitu  langkah pertama menuju perto-

batan yang menyelamatkan dari dosa. Kedua, ia diinsaf-

kan akan suatu dosa tertentu, yang dilakukannya de-

ngan amat terang-terangan, dan yang di dalamnya ia 

membenarkan dirinya sendiri. Dan dengan demikian, 

terbukalah jalan untuk menginsafkan dia akan semua 

dosanya yang lain. Ketiga, dosa yang diyakinkan kepada 

dia yaitu  penganiayaan: Mengapakah engkau mengani-

aya Aku? Itu merupakan pertanyaan pancingan yang 

penuh belas kasihan, yang sanggup mencairkan hati 

yang sekeras batu sekalipun. Amatilah,  

1. Siapa yang berdosa itu:  Engkaulah orangnya. Eng-

kau, yang bukan berasal dari kalangan yang tidak 

berpengetahuan, yang bersifat kasar, dan berpikiran 

pendek, yang tanpa pikir panjang menggilas apa saja 

yang mereka dengar sebagai sesuatu yang buruk. Se-

baliknya, engkau berpendidikan tinggi, mendapat 

bagian-bagian yang baik, dan meraih pencapaian-

pencapaian yang baik. Engkau mengenal Kitab Suci, 

yang, jika dipertimbangkan sebagaimana semestinya, 

akan menunjukkan kepadamu kebodohan dari per-

buatanmu itu. Perbuatan ini lebih buruk sebab  eng-

kaulah yang melakukannya, dan bukan orang lain.”  

2.  Kepada siapa ia berdosa:  Kepada-Ku, yang tidak 

pernah mencelakai kamu, yang turun dari sorga ke 

bumi untuk berbuat baik kepadamu, yang belum 

lama ini disalibkan bagimu. Tidakkah itu cukup, se-

hingga Aku harus disalibkan lagi olehmu?”  

3.  Jenis dosa dan berapa lama ia melakukannya. Dosa 

itu yaitu  penganiayaan, dan pada saat itu ia sedang 

melakukannya:  Engkau tidak saja sudah mengania-

ya,namun  juga masih menganiaya. Engkau kukuh 

terus melakukannya.” Pada waktu itu ia tidak sedang 

menyeret siapa pun ke penjara, atau membunuhi me-

reka.namun  itulah tugas yang sedang diembannya di 

Damsyik. Sekarang ia sedang membayangkannya, dan 

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 365 

menghibur dirinya dengan pikiran itu. Perhatikanlah, 

orang-orang yang merancangkan kejahatan berarti, 

dalam pandangan Tuhan , melakukan kejahatan.  

4. Pertanyaan yang diajukan kepadanya sebab  itu: 

 Mengapakah engkau melakukannya?”  

(1) Ungkapan ini merupakan keluhan.  Mengapakah 

engkau berlaku sedemikian tidak adil, sedemikian 

jahat, terhadap murid-murid-Ku?” Kristus tidak 

pernah mengeluh begitu banyak tentang mereka 

yang menganiaya Dia secara pribadi seperti yang 

dikeluhkan-Nya di sini tentang mereka yang meng-

aniaya Dia melalui diri para pengikut-Nya. Ia me-

ngeluhkannya sebab  itu dosa Saul:  Mengapa eng-

kau begitu memusuhi dirimu sendiri, memusuhi 

Tuhan mu?” Perhatikanlah, dosa-dosa para pen-

dosa yaitu  beban yang amat menyedihkan Tu-

han Yesus. Dia menjadi sedih sebab nya (Mrk. 

3:5), Ia tergoncang sebab nya (Am. 2:13).  

(2) Itu yaitu  ungkapan yang mempersalahkan: 

 Mengapakah engkau berbuat demikian: Dapat-

kah engkau memberi  alasan yang baik untuk 

itu?” Perhatikanlah, baik bagi kita untuk sering-

sering bertanya mengapa kita berbuat ini dan itu, 

supaya kita dapat memahami betapa dosa yaitu  

hal yang tidak masuk akal. Dan dari semua dosa, 

tidak ada yang begitu tidak masuk akal, begitu 

tidak bisa dipertanggungjawabkan, seperti dosa 

menganiaya murid-murid Kristus, terutama apa-

bila itu didapati menganiaya Kristus sendiri, yang 

sudah pasti demikian. Orang yang tidak memiliki 

pengetahuan memakan habis umat Tuhan  (Mzm. 

14:4). Mengapakah engkau menganiaya Aku? Ia 

menyangka bahwa ia hanya menganiaya sekelom-

pok orang miskin, lemah, dan bodoh, yang me-

nyinggung perasaan dan pandangan orang-orang 

Farisi. Tak sedikit pun ia membayangkan bahwa 

yang di sorgalah yang selama ini telah dihinanya. 

Sebab tentu saja, kalau sekiranya ia tahu, ia 

tidak akan menganiaya Tuhan segala kemuliaan. 


 366

Perhatikanlah, mereka yang menganiaya orang-

orang kudus berarti menganiaya Kristus sendiri, 

dan Ia memandang apa yang diperbuat melawan 

mereka sebagai perbuatan melawan diri-Nya sen-

diri, dan begitu pula pada hari pembalasan nanti 

(Mat. 25:45). 

5. Pertanyaan Saul setelah mendapat dakwaan itu, dan jawaban 

yang diberikan atas pertanyaannya itu (ay. 5). 

(1) Ia bertanya kepada Kristus:  Siapakah Engkau, Tuhan?” Ia 

tidak memberi  jawaban langsung terhadap dakwaan 

yang diajukan melawannya, sebab  hati nuraninya sendiri 

mengatakan bahwa ia bersalah, bahwa ia terkutuk. Jika 

Tuhan  berbantah tentang dosa-dosa kita, kita tidak akan 

bisa memberi  jawaban biarpun hanya untuk satu dari 

antara seribu dosa, terutama untuk dosa yang berat seperti 

penganiayaan. Rasa bersalah dosa, jika  memukul hati 

nurani dengan kuat, akan membungkam semua alasan dan 

pembenaran diri. Walaupun aku benar, aku tidak mungkin 

membantah Dia.namun  ia ingin tahu siapa Hakimnya ini. Ia 

menyapa-Nya dengan hormat: Tuhan. Dia yang sebelumnya 

menghujat nama Kristus sekarang berbicara kepada Dia 

sebagai Tuhannya. Pertanyaan yang diajukannya pantas: 

Siapakah Engkau? Ini menandakan keadaannya pada saat 

itu yang tidak mengenal Kristus. Ia tidak mengenal suara-

Nya seperti domba-domba-Nya,namun  ia ingin mengenal 

Dia. Ia diyakinkan oleh cahaya yang meliputinya ini bahwa 

yang berbicara kepadanya yaitu  Dia dari sorga, dan ia 

memuja segala sesuatu yang tampak olehnya datang dari 

sorga. Dan oleh sebab itu, Tuhan, siapakah Engkau? Siapa-

kah nama-Mu? (Hak. 13:17; Kej. 32:29). Perhatikanlah, ada 

harapan bagi orang jika  mereka mulai bertanya-tanya 

tentang Yesus Kristus. 

(2) Kristus segera menjawab, yang di dalamnya kita mendapati, 

[1] Pewahyuan Kristus yang penuh rahmat tentang diri-Nya 

kepada dia. Ia selalu siap menjawab semua pertanyaan 

yang sungguh-sungguh dari orang-orang yang ingin me-

ngenal Dia:  Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” Nama 

Yesus bukanlah nama yang tidak dia kenal. Hatinya 

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 367 

sudah berkali-kali berkobar melawan nama itu, dan be-

tapa ingin hatinya menguburkan nama itu hingga le-

nyap. Ia tahu bahwa itu yaitu  nama yang dia aniaya, 

tetapi sedikit terpikir olehnya bahwa ia akan mende-

ngarnya dari sorga, atau dari tengah-tengah kemuliaan 

seperti yang sekarang bersinar mengelilingi dia. Perhati-

kanlah, Kristus membawa jiwa-jiwa untuk bersekutu 

dengan Dia dengan cara menyatakan diri-Nya kepada 

mereka. Dia berkata, pertama, Aku Yesus, Juruselamat. 

Akulah Yesus, orang Nazaret, begitu dalam pasal 22:8. 

Saulus dulu menyebut-Nya demikian  saat  menghujat-

Nya:  Akulah Yesus itu, yang dulu dengan mencemooh 

engkau sebut Yesus dari Nazaret.” Dan Ia ingin menun-

jukkan bahwa sekalipun sekarang ada dalam kemulia-

an, Ia tidak malu dengan keadaan-Nya dulu yang hina. 

Kedua,  Akulah Yesus yang kauaniaya itu, dan oleh se-

bab itu engkau akan terancam bahaya jika engkau tetap 

bersikeras menapaki jalan fasik ini.” Tidak ada yang le-

bih berhasil untuk menggugah dan merendahkan jiwa 

dibandingkan  melihat dosa sebagai sesuatu yang menentang 

Kristus, yang menghina Dia, dan menentang rancang-

an-rancangan-Nya. 

[2] Teguran-Nya yang lembut kepada dia: Susah bagimu 

menendang duri (KJV), atau galah – menyepak paku 

tajam. Itu susah, dan dengan sendirinya tidak masuk 

akal dan tidak baik, dan akan berakibat mematikan 

bagi orang yang melakukannya. Orang yang menendang 

galah yaitu  orang yang melumpuhkan dan membung-

kam teguran-teguran hati nurani, yang memberontak 

melawan kebenaran-kebenaran dan hukum-hukum 

Tuhan , yang mempersoalkan pemeliharaan-pemeliharaan-

Nya, dan yang menganiaya serta menentang hamba-

hamba-Nya, sebab  hamba-hamba-Nya menegur mereka, 

yang perkataannya seperti galah dan paku. Orang yang 

terus memberontak setelah dihantam oleh firman atau 

tongkat Tuhan , yang geram terhadap teguran-teguran 

dan secara terang-terangan menentang orang yang me-

negur mereka, berarti menendang duri dan harus mem-

pertanggungjawabkan perbuatan mereka. 


 368

6. Ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yesus pada akhirnya 

(ay. 6). Lihatlah di sini, 

(1) Keadaan dan suasana hatinya, setelah Kristus berurusan 

dengan dia. 

[1] Dia gemetar, seperti orang yang sangat ketakutan. Per-

hatikanlah, keyakinan-keyakinan yang kuat akan ke-

berdosaan kita, yang ditunjukkan oleh Roh yang terpuji 

itu, akan membuat gemetar jiwa yang tergugah. Bagai-

mana orang tidak gemetar jika  mereka melihat Tuhan  

yang kekal murka terhadap mereka, seluruh ciptaan ber-

perang melawan mereka, dan jiwa mereka sendiri berada 

di tepi jurang kehancuran!  

[2] Dia tersentak, dipenuhi dengan rasa takjub, seperti 

orang yang dibawa ke sebuah dunia baru, yang tidak 

tahu di mana ia berada. Perhatikanlah, pekerjaan Kris-

tus yang meyakinkan dan mempertobatkan yaitu  pe-

kerjaan yang menyentakkan bagi jiwa yang tergugah, 

dan memenuhinya dengan rasa kagum.  Apa yang telah 

diperbuat Tuhan  kepadaku ini, dan apa yang akan dila-

kukan-Nya?” 

(2) Seruannya kepada Yesus Kristus,  saat  dalam suasana 

hati ini: Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan? (KJV). 

Hal ini bisa dipandang, 

[1] Sebagai permintaan yang sungguh-sungguh untuk me-

nerima ajaran-ajaran Kristus:  Tuhan, aku melihat bah-

wa sampai saat ini aku tidak berjalan di jalan yang 

benar. Engkau telah menunjukkan kepadaku kesalah-

anku, dan mengarahkan aku ke jalan yang benar. Eng-

kau telah mengungkapkan dosa kepadaku, menunjuk-

kan kepadaku jalan untuk memperoleh pengampunan 

dan kedamaian.” Ini mirip dengan perkataan, apakah 

yang harus kami perbuat, saudara-saudara? Perhati-

kanlah, keinginan yang sungguh-sungguh untuk diajar 

oleh Kristus di jalan keselamatan merupakan bukti dari 

pekerjaan baik yang sudah dimulai di dalam jiwa. Atau,  

[2] Sebagai penyerahan dirinya yang tulus untuk dibimbing 

dan diperintah Tuhan Yesus. Ini yaitu  kata-kata per-

tama yang dikatakan oleh anugerah di dalam diri Pau-

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 369 

lus, dan dengan itu dimulailah sebuah kehidupan roha-

ni: Tuhan Yesus, apa yang Engkau ingin aku lakukan? 

Tidakkah ia tahu apa yang harus dilakukannya? Bu-

kankah ia sudah diserahi mandat? Dan apa lagi yang 

harus dilakukannya kecuali melaksanakannya? Tidak, 

apa yang telah dilakukannya untuk pekerjaan ini sudah 

cukup, dan sekarang ia memutuskan untuk mengabdi 

pada tuan lain, dan mengambil pekerjaan yang lebih 

baik. Sekarang yang dipertanyakan bukan, apa yang di-

inginkan oleh imam besar dan para penatua untuk aku 

perbuat? Apa yang ingin dilakukan oleh keinginan-ke-

inginan dan hawa nafsuku yang jahat? Melainkan, apa 

yang Engkau ingin aku lakukan? Perubahan besar di da-

lam pertobatan terjadi pada kehendak, dan menjadi 

nyata dalam penyerahan kehendak itu kepada kehen-

dak Kristus. 

(3) Petunjuk umum yang diberikan Kristus kepadanya, sebagai 

jawaban atas pertanyaan ini: Bangunlah dan pergilah ke 

dalam kota Damsyik, yang sudah dekat denganmu seka-

rang, dan di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang ha-

rus kauperbuat. Cukup membesarkan hatinya bahwa ia di-

janjikan akan menerima petunjuk lebih lanjut,namun ,  

[1] Ia tidak boleh diberi petunjuk itu terlebih dahulu. Se-

bentar lagi akan dikatakan kepadanya apa yang harus 

dia lakukan,namun , untuk saat ini, ia harus merenung-

kan sejenak apa yang telah dikatakan kepada dia, dan 

belajar sesuatu darinya. Hendaklah dia mempertim-

bangkan sejenak apa yang telah dilakukannya dengan 

menganiaya Kristus, dan betul-betul merendahkan diri 

olehnya, dan barulah ia akan diberi tahu apa yang ha-

rus dia lakukan selanjutnya.  

[2] Tidak seharusnya ia mendapatkan petunjuk dengan 

cara ini, melalui suara dari sorga, sebab jelas bahwa ia 

tidak sanggup menahannya. Ia gemetar dan tersentak. 

Oleh sebab itu, ia akan diberi tahu tentang apa yang ha-

rus dilakukannya oleh seorang manusia seperti dia sen-

diri, yang tidak mengerikan sehingga membuat dia ta-

kut, dan yang tangannya tidak akan menekan dia. Hal 


 370

ini seperti yang diinginkan umat Israel di Gunung Sinai. 

Atau, ini merupakan petunjuk bahwa Kristus akan 

mengambil waktu lain untuk menyatakan diri-Nya lebih 

jauh kepada dia,  saat  ia sudah lebih tenang, dan keta-

kutan ini sudah mereda. Kristus menyatakan diri-Nya 

kepada umat-Nya secara bertahap. Dan meskipun seka-

rang mereka tidak tahu baik apa yang dilakukan-Nya 

maupun apa yang Dia ingin mereka lakukan, mereka 

akan mengetahui itu kelak.  

7. Seberapa jauh rekan-rekan seperjalanannya terpengaruh oleh 

kejadian ini, dan kesan apa yang ditimbulkan pada mereka. 

Mereka jatuh ke tanah, sama seperti dia,namun  mereka ba-

ngun tanpa disuruh, tidak seperti dia, yang tetap terbaring 

sampai kemudian dikatakan kepadanya, bangunlah. Sebab ia 

terbaring di bawah beban yang lebih berat dibandingkan  mereka. 

Tetapi  saat  mereka bangun, 

(1) Mereka termangu-mangu, seperti orang yang kebingungan, 

dan itu saja (ay. 7). Mereka hendak pergi untuk melaksana-

kan tugas jahat yang sama seperti Paulus, dan mungkin, 

dengan segenap kekuatan, mereka sama-sama geram se-

perti dia. Namun, kita tidak mendapati seorang pun dari 

mereka bertobat, sekalipun mereka melihat cahaya itu, dan 

terjatuh ke tanah serta terpaku bisu sebab nya. Sarana la-

hiriah apa saja dengan sendirinya tidak akan membawa 

perubahan pada jiwa tanpa Roh dan anugerah Tuhan , yang 

membuat perbedaan antara sebagian orang dan sebagian 

yang lain. Dari antara mereka yang bepergian bersama-

sama, yang satu dibawa, sedang  yang lainnya dibiarkan. 

Mereka termangu-mangu. Tak seorang pun dari mereka ber-

tanya,  Siapakah Engkau, Tuhan?” atau,  Apa yang Engkau 

ingin aku lakukan?” seperti yang ditanyakan Paulus. Anak-

anak Tuhan  tidak terlahir sebagai orang bisu.  

(2)  Mereka memang mendengar suara itu,namun  tidak melihat se-

orang juga pun. Mereka mendengar Paulus berbicara,namun  

tidak melihat kepada siapa ia berbicara, atau mendengar 

dengan jelas apa yang dikatakan kepadanya. Itu sesuai de-

ngan apa yang dikatakan tentang kejadian ini (22:9), bahwa 

mereka memang melihat cahaya itu dan takut (KJV) (mungkin 

Kitab Kisah Para Rasul 9:1-9 

 371 

mereka melihat cahaya itu,namun  mereka tidak melihat 

siapa-siapa di dalamnya, seperti yang dilihat Paulus), dan 

bahwa suara Dia, yang berkata kepada Paulus, tidak mereka 

dengar dengan jelas,namun  hanya samar-samar, sehingga 

mereka tidak paham apa yang dikatakan. Demikianlah, me-

reka yang datang ke sana untuk menjadi alat-alat pelaksana 

kegeraman Paulus melawan jemaat dijadikan sebagai saksi-

saksi akan kuasa Tuhan  atas diri Paulus.  

8. Bagaimana keadaan Saulus setelah itu (ay. 8-9). 

(1) Ia bangun dan berdiri, setelah Kristus menyuruhnya,namun  

mungkin bukannya tanpa pertolongan orang lain. Peng-

lihatan itu membuatnya begitu lemah dan lunglai, saya 

tidak akan mengatakan seperti Belsyazar, yang sendi-sendi 

pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan, 

tetapi seperti Daniel, yang  saat  melihat suatu penglihatan 

tidak ada lagi kekuatan padanya (Dan. 10:16-17).  

(2)  saat  membuka matanya, ia mendapati bahwa penglihat-

annya lenyap, dan ia tidak dapat melihat apa-apa, tidak da-

pat melihat seorang pun dari mereka yang pergi bersama-

nya, yang sekarang mulai sibuk menuntunnya. Bukan ca-

haya yang begitu menyilaukan ini yang, sebab  memancar 

ke matanya, membuat suram pandangannya – Nimium sen-

sibile laedit sensum. Sebab jika demikian, orang-orang yang 

ada bersamanya juga akan kehilangan penglihatan mereka. 

Namun, sebab  melihat Kristuslah, yang tidak dilihat orang 

lain, maka penglihatannya hilang seperti ini. Demikianlah, 

melihat kemuliaan Tuhan  pada wajah Kristus dengan iman 

menyilaukan mata segala sesuatu yang ada di dunia bawah 

sini. Kristus, untuk mengungkapkan lebih jauh tentang 

diri-Nya dan Injil-Nya kepada Paulus, menghapuskan dari-

nya pandangan tentang hal-hal lain, yang harus dijauhkan-

nya, supaya ia bisa melihat kepada Yesus, dan hanya kepa-

da Dia.  

(3) Mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Entah ke 

suatu penginapan, atau ke rumah seorang teman, tidaklah 

pasti.namun  demikianlah dia yang menyangka sudah me-

nuntun murid-murid Kristus sebagai tahanan dan tawanan 

ke Yerusalem, malah dia sendiri yang dituntun sebagai ta-


 372

hanan dan tawanan kepada Kristus ke Damsyik. Dengan 

demikian, ia diajar betapa perlunya dia akan anugerah Kris-

tus yang akan menuntun jiwanya (yang secara alami buta 

dan condong berbuat salah) ke dalam seluruh kebenaran. 

(4) Ia terbaring tanpa dapat melihat, dan tanpa makanan, ia ti-

dak makan dan minum tiga hari lamanya (ay. 9). Saya tidak 

berpikir, seperti menurut sebagian orang, bahwa pada saat 

itulah ia diangkat ke sorga tingkat ketiga, yang dibicara-

kannya dalam 2 Korintus 12. Yang sebenarnya terjadi jus-

tru jauh dari ini, sehingga kita memiliki  alasan untuk 

berpikir bahwa selama waktu itu dia lebih-lebih berada di 

dalam perut neraka, menderita kengerian-kengerian dari 

Tuhan  atas dosa-dosanya, yang saat itu tengah diperhadap-

kan kepadanya. Ia sama sekali tidak tahu tentang keadaan 

rohaninya sendiri, dan rohnya begitu terluka sebab  dosa-

nya, sehingga ia tidak bisa menikmati makanan atau mi-

numan.  

Ananias dan Saulus;  

Saulus Memberitakan Kristus di Damsyik  

(9:10-22) 

10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan 

kepadanya dalam suatu penglihatan:  Ananias!” Jawabnya:  Ini aku, Tuhan!” 

11 Firman Tuhan:  Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan 

carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia seka-

rang berdoa, 12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang 

bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atas-

nya, supaya ia dapat melihat lagi.” 13 Jawab Ananias:  Tuhan, dari banyak 

orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang 

dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. 14 Dan ia datang 

ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap se-

mua orang yang memanggil nama-Mu.” 15namun  firman Tuhan kepadanya: 

 Pergilah, sebab orang ini yaitu  alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan 

nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. 

16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan 

yang harus ia tanggung oleh sebab  nama-Ku.” 17 Lalu pergilah Ananias ke 

situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, 

katanya:  Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri 

kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supa-

ya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” 18 Dan se saat  

itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat 

lagi. Ia bangun lalu dibaptis. 19a Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatan-

nya. 19b Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di 

Damsyik. 20  saat  itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, 

dan mengatakan bahwa Yesus yaitu  Anak Tuhan . 21 Semua orang yang 

mendengar hal itu heran dan berkata:  Bukankah dia ini yang di Yerusalem

Kitab Kisah Para Rasul 9:10-22 

 373 

mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan 

bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan memba-

wa mereka ke hadapan imam-imam kepala?” 22 namun   Saulus semakin 

besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal 

di Damsyik, sebab  ia membuktikan, bahwa Yesus yaitu  Mesias. 

Adapun Tuhan , jalan-Nya sempurna. Jika Ia memulai, Ia akan meng-

akhiri. Sebuah pekerjaan yang baik sudah dimulai di dalam diri Sau-

lus,  saat  ia bertelut di bawah kaki Kristus, dan berkata, apa yang 

Engkau ingin aku lakukan Tuhan? Dan Kristus tidak pernah mening-

galkan siapa saja yang sudah bertelut di bawah kaki-Nya seperti itu. 

Meskipun Saulus sudah direndahkan secara menyedihkan  saat  ter-

baring buta di situ selama tiga hari, namun ia tidak ditinggalkan. 

Kristus di sini menangani pekerjaan-Nya sendiri. Dia yang sudah me-

robek akan menyembuhkan, yang sudah memukul akan membalut, 

yang sudah menghukum akan menghibur. 

I. Ananias di sini diperintahkan untuk pergi dan menjaganya, untuk 

menyembuhkan dan menolongnya. Sebab, Dia yang membawa 

kesedihan juga akan menunjukkan belas kasihan. 

1. Orang yang disuruh yaitu  Ananias, seorang murid Tuhan di 

Damsyik, bukan seorang yang akhir-akhir ini terpaksa me-

ngungsi ke sana dari Yerusalem, melainkan seorang penduduk 

asli Damsyik. Sebab dikatakan (22:12) bahwa ia yaitu  se-

orang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di 

antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Belum lama ini ia 

memeluk Injil, dan menyerahkan namanya kepada Kristus, 

dan, kelihatannya, menjabat sebagai hamba Tuhan, setidak-

tidaknya pro hac vice – pada kesempatan ini, meskipun tidak 

tampak bahwa ia ditahbiskan oleh para rasul.namun  mengapa 

sebagian rasul dari Yerusalem tidak diutus dalam kesempatan 

besar ini, atau Filipus sang penginjil, yang baru-baru ini mem-

baptis si sida-sida dari Etiopia itu, dan bisa saja dilarikan ke 

sana oleh Roh dalam waktu yang sebentar saja? Tentulah ini 

sebab  Kristus ingin memakai banyak tangan untuk melaku-

kan pelayanan-pelayanan yang penting, sehingga kehormatan-

kehormatan tidak hanya menjadi milik dari, atau dikuasai 

oleh, sedikit orang saja. sebab  Ia ingin memberi  pekerjaan 

kepada banyak tangan, dan dengan demikian memberi  ke-

hormatan ke atas kepala orang-orang yang terhina dan terlu-


 374

pakan, untuk membesarkan hati mereka. Juga, sebab  Ia 

ingin mengarahkan kita untuk memanfaatkan sebaik mungkin 

hamba-hamba Tuhan yang ada di tempat kita, yang beroleh 

rahmat untuk setia, meskipun mereka bukanlah orang-orang 

terkemuka. 

2. Perintah yang diberikan kepada Ananias yaitu  pergi ke sebuah 

rumah, mungkin sebuah penginapan, dan mencari Saulus dari 

Tarsus. Kristus, dalam suatu penglihatan, memanggil Ananias 

dengan nama (ay. 10). Ada kemungkinan bahwa ini bukan kali 

pertama ia mendengar perkataan Tuhan  dan melihat penglihat-

an-penglihatan dari Yang Mahakuasa. Sebab, tanpa merasa 

ngeri atau bingung, ia dengan sigap menjawab,  Ini aku, 

Tuhan! Aku siap pergi ke mana saja Engkau mengutusku, dan 

melakukan apa saja yang Engkau perintahkan kepadaku.” 

 Mari, pergilah,” kata Kristus, ke jalan yang bernama Jalan 

Lurus, dan carilah di rumah Yudas (di mana orang-orang asing 

biasa menginap) seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. 

Perhatikanlah, Kristus tahu betul di mana menemukan orang-

orang kepunyaan-Nya, yang sedang dalam kesusahan. Walau-

pun mungkin saudara-saudara mereka tidak tahu apa yang 

terjadi pada mereka, mereka memiliki  seorang Teman di 

sorga, yang mengetahui di jalan apa, di rumah mana, bahkan, 

terlebih lagi, dalam keadaan bagaimana mereka. Ia tahu jiwa 

mereka yang sedang dilanda kesusahan. 

3.  Dua alasan yang diberikan kepada Ananias mengapa ia harus 

pergi dan mencari orang asing ini, dan menawarkan bantuan 

kepadanya: 

(1) sebab  orang itu sedang berdoa, dan kedatangan Ananias 

kepada dia harus menjawab doanya. Ini sebagai alasan, 

[1] Mengapa Ananias tidak perlu takut kepadanya. Kita me-

mang melihat Ananias memang takut menemui dia (ay. 

13-14). Tidak diragukan lagi, kata Kristus, bahwa ia se-

orang petobat sejati, sebab ia sekarang berdoa (KJV: 

sebab lihatlah, ia berdoa). Lihatlah menandakan kepas-

tian dari hal yang diperbincangkan.  Yakinkanlah diri-

mu bahwa demikianlah adanya. Pergi dan lihatlah.” 

Kristus begitu senang mendapati Paulus berdoa se-

hingga Ia ingin agar orang lain memperhatikannya juga: 

Kitab Kisah Para Rasul 9:10-22 

 375 

Bersukacitalah bersama-sama dengan Aku, sebab dom-

ba-Ku yang hilang itu telah Kutemukan. Kata lihatlah 

juga menandakan keajaiban dari perkara yang diperbin-

cangkan:  Lihatlah, dan heranlah, bahwa dia yang hati-

nya baru kemarin berkobar-kobar untuk mengancam 

dan membunuh, sekarang berkobar-kobar hanya untuk 

berdoa.”namun  anehkah jika Saulus berdoa? Bukankah 

ia seorang Farisi? Dan tidakkah kita memiliki  alasan 

untuk berpikir, sebagaimana dengan orang-orang Farisi 

lain, bahwa ia mengucapkan doa yang panjang-panjang 

di rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan 

raya? Ya.namun  sekarang ia mulai berdoa dengan cara 

lain dari yang biasa dilakukannya. Dulu ia mengucap-

kan doa-doanya keras-keras, sekarang ia mendoakannya 

di dalam hati. Perhatikanlah, anugerah yang memperba-

harui membuat orang selalu  berdoa. Kalau kita 

bisa menemukan orang yang bisa hidup tanpa bernafas, 

barulah kita bisa menemukan orang Kristen yang bisa 

hidup tanpa doa. Jika orang tidak bernafas, maka ia tak 

bernyawa. Jadi, tidak ada doa, tidak ada anugerah.  

[2] Ini sebagai alasan mengapa Ananias harus segera me-

nemuinya. Jangan menunda-nunda waktu, sebab lihat-

lah ia sekarang berdoa. Bila anak menangis, sang ibu 

yang lembut akan bergegas mendatanginya untuk mem-

beri susu. Saulus di sini, seperti Efraim, meratapi diri-

nya sendiri, seperti lembu muda yang tidak terlatih me-

mikul kuk, dan menendang-nendang galah.  Oh, cepatlah 

temui dia, dan katakanlah kepadanya bahwa dia anak 

kesayangan-Ku, anak kesenangan-Ku, dan walaupun 

Aku menghardik dia, sebab  menganiaya Aku, tak putus-

putusnya Aku terkenang kepadanya” (Yer. 31:18-20). 

Amatilah bagaimana keadaan Saulus pada saat itu. 

Hatinya berat oleh kesadaran akan keberdosaannya, ge-

metar dan tersentak. jika  dosa kita diperhadapkan 

kepada kita, maka kita haruslah tergerak untuk berdoa. 

Ia sedang menderita penyakit tubuh, buta dan sakit. 

Dan, kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, 

baiklah ia berdoa! Kristus sudah berjanji kepada Saulus 

bahwa kepadanya akan diberitahukan lebih jauh apa 


 376

yang harus dia lakukan (ay. 6), dan Saulus berdoa agar 

ada seseorang yang diutus kepadanya untuk mengajar 

dia. Perhatikanlah, apa yang sudah dijanjikan Tuhan  

haruslah kita doakan. Tuhan  ingin dimintai untuk itu, 

dan khususnya untuk petunjuk Tuhan . 

(2) sebab  Saulus sudah melihat dalam suatu penglihatan ada 

seseorang yang datang kepadanya, untuk memulihkan 

penglihatannya. Dan kedatangan Ananias kepadanya pasti 

merupakan jawaban bagi mimpinya, sebab mimpi itu da-

tang dari Tuhan  (ay. 12): Dalam suatu penglihatan ia melihat, 

bahwa seorang yang bernama Ananias, dan seorang yang 

persis seperti engkau ini, masuk ke dalam tepat pada wak-

tunya untuk memberinya kelegaan, dan menumpangkan ta-

ngannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi. Nah, 

penglihatan yang dialami Paulus ini bisa dianggap,  

[1] Sebagai jawaban langsung atas doanya, dan untuk men-

jaga persekutuan dengan Tuhan  yang sudah dimasukinya 

dengan doa. Dalam doa, ia sudah membeberkan kesu-

sahannya di hadapan Tuhan , dan sekarang Tuhan  menya-

takan diri-Nya serta maksud-maksud baik dari anuge-

rah-Nya kepada dia. Dan sungguh membesarkan hati 

bila kita tahu apa yang dipikirkan Tuhan  terhadap kita.  

[2] Sebagai sesuatu yang dirancang untuk menimbulkan 

semua pengharapan di dalam dirinya, dan untuk mem-

buat kedatangan Ananias lebih disambutnya. Dia akan 

siap menerima Ananias sebagai utusan Tuhan  bila sebe-

lumnya sudah diberitahukan demikian kepadanya, da-

lam penglihatan, bahwa seseorang yang bernama Ana-

nias akan mendatanginya. Lihatlah betapa perkara besar 

untuk mempertemukan seorang tabib rohani dengan pa-

siennya: dibutuhkan dua penglihatan untuk mewujud-

kannya. jika  Tuhan , dalam pemeliharaan-Nya, berbuat 

demikian tanpa penglihatan, membawa seorang utusan 

kepada jiwa yang menderita, seorang penafsir, satu di 

antara seribu, untuk menunjukkan kesetiaan-Nya kepa-

da manusia, maka itu harus diakui dengan rasa syukur 

dan pujian bagi Dia. 

Kitab Kisah Para Rasul 9:10-22 

 377 

II. Ananias berkeberatan untuk mendatanginya, dan Tuhan menang-

gapi keberatan itu. Lihatlah betapa Tuhan mau merendah dengan 

memperbolehkan hamba-Nya berperkara dengan Dia. 

1. Ananias membela diri dengan berkata bahwa Saulus ini ter-

kenal sebagai penganiaya murid-murid Kristus (ay. 13-14). 

(1) Dia sudah dikenal seperti itu di Yerusalem:  Tuhan, dari ba-

nyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa ia ada-

lah musuh yang kejam bagi Injil-Mu. Semua orang yang 

tersebar sebab  penganiayaan belakangan ini, yang banyak 

dari antara mereka datang ke Damsyik, memberitahukan 

betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap 

orang-orang kudus-Mu di Yerusalem, bahwa ia seorang 

penganiaya yang paling ganas, paling keras dari semuanya, 

dan seorang pemimpin dalam kejahatan itu. Betapa besar 

kekacauan yang sudah dibuatnya di dalam jemaat. Tidak 

ada orang lain yang lebih mereka takuti, bahkan imam be-

sar pun tidak, selain Saulus. Bahkan,”  

(2)  Tugasnya ke Damsyik pada saat itu yaitu  untuk meng-

aniaya kami orang-orang Kristen: Ia datang ke mari dengan 

kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap se-

mua orang yang memanggil nama-Mu, untuk memperlaku-

kan para penyembah Kristus sebagai penjahat-penjahat 

yang paling bejat.” Nah, mengapa Ananias berkeberatan 

dengan hal ini? Dengan ini dia tidak berkata,  Oleh sebab 

itu, aku tidak berutang budi apa pun kepada dia sehingga 

aku harus melayaninya baik-baik seperti itu. Mengapa aku 

harus berbuat baik kepada dia yang sudah melakukan dan 

merancangkan begitu banyak kejahatan terhadap kami?” 

Tidak, Kristus sudah mengajarkan kepada kita ajaran lain, 

untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, dan berdoa 

bagi orang-orang yang menganiaya kita.namun  jika ia ada-

lah seorang penganiaya yang sedemikian keji terhadap 

orang-orang Kristen,  

[1] Apakah aman bagi Ananias untuk menemui dia? Bu-

kankah itu sama saja seperti melemparkan domba ke 

dalam mulut singa? Dan, jika ia sampai membawa ma-

salah bagi diri sendiri seperti itu, maka ia sendiri yang 

salah sebab  kecerobohannya sendiri.  


 378

[2]  Apa ada gunanya pergi menemui dia? Bisakah hati yang 

keras seperti itu dilembutkan? Bisakah kulit orang di-

ubah warnanya?   

2. Kristus menepis keberatan ini (ay. 15-16):  Jangan ceritakan 

kepada-Ku betapa buruk dia selama ini, Aku tahu betul hal 

itu.namun  lekas pergilah engkau, dan berilah dia segala per-

tolongan yang bisa engkau berikan, sebab orang ini yaitu  alat 

pilihan, atau bejana pilihan, bagi-Ku. Aku akan meyakinkan 

dia, maka engkau tidak perlu takut padanya.” Ia yaitu  bejana 

yang di dalamnya harta karun Injil akan disimpan, untuk 

disampaikan kepada banyak orang. Ia memang bejana tanah 

liat (2Kor. 4:7),namun  itu bejana pilihan. Bejana yang digu-

nakan Tuhan  dipilih-Nya sendiri. Dan pantaslah Dia memilih 

sendiri alat yang ingin digunakan-Nya (Yoh. 15:16): Bukan 

kamu yang memilih Aku,namun  Akulah yang memilih kamu. Dia 

yaitu  bejana kehormatan, dan tidak boleh diabaikan dalam 

keadaannya sekarang yang menyedihkan, atau dibuang seba-

gai bejana yang sudah rusak, atau yang tidak disukai. Ia di-

rancang,  

(1) Untuk melakukan pelayanan-pelayanan besar: Ia harus 

memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, harus 

menjadi rasul bagi bangsa-bangsa bukan-Yahudi, dan mem-

bawa Injil ke bangsa-bangsa kafir. Nama Kristus yaitu  

panji yang kepadanya jiwa-jiwa harus berkumpul, dan di 

bawahnya mereka harus berdiri, dan Saulus harus menjadi 

sang pembawa panji. Ia harus memikul nama Kristus, ha-

rus membawa kesaksian untuk nama-Nya di hadapan para 

raja, raja Agripa dan Kaisar sendiri. Bahkan, ia harus mem-

bawa nama Kristus di hadapan anak-anak Israel, meskipun 

sudah ada begitu banyak tangan yang bekerja di antara me-

reka.  

(2) Untuk mengalami penderitaan-penderitaan yang dahsyat 

(ay. 16): Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa 

banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh sebab  

nama-Ku. Dia yang sebelumnya menjadi penganiaya akan 

mengalami penganiayaan itu sendiri. Dengan ditunjukkan-

nya hal ini oleh Kristus, itu berarti bahwa entah Kristus 

sendiri yang akan membawanya mengalami pencobaan-

Kitab Kisah Para Rasul 9:10-22 

 379 

pencobaan ini (seperti dalam Mzm. 60:5), Engkau telah 

membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, atau 

Dia memberitahukan hal ini kepadanya terlebih dahulu, 

supaya ia tidak terkejut olehnya. Perhatikanlah, orang yang 

membawa nama Kristus harus bersiap-siap menanggung 

salib bagi nama-Nya. Dan mereka yang paling banyak ber-

buat bagi Kristus sering kali dipanggil untuk paling banyak 

menderita bagi Dia. Saulus harus mengalami penderitaan-

penderitaan besar. Orang akan menyangka bahwa ini bu-

kanlah penghiburan yang hangat bagi seorang yang baru 

bertobat.namun  itu sama saja dengan memberitahukan 

kepada seorang prajurit yang gagah berani,  saat  baru 

terdaftar sebagai prajurit, bahwa sebentar lagi ia akan maju 

ke medan perang dan bertempur di sana. Penderitaan-pen-

deritaan Saulus bagi Kristus akan banyak membawa ke-

hormatan bagi Kristus dan akan membantu jemaat. Segala 

penderitaannya akan diimbangi begitu rupa dengan peng-

hiburan-penghiburan rohani, dan dibalas dengan kemuliaan-

kemuliaan kekal, sehingga ia tidak akan berkecil hati dengan 

diberi tahu betapa ia harus mengalami penderitaan-pende-

ritaan besar demi nama Kristus. 

III. Ananias segera menjalankan perintah Kristus untuk menemui 

Saulus, dan itu berhasil dengan baik. Pada mulanya ia berkebe-

ratan untuk pergi menemui Saulus,namun , setelah keberatan itu 

ditanggapi, ia merasa lega, dan tidak berbantah lagi. Bila kesulit-

an sudah disingkirkan, apalagi yang harus kita lakukan selain 

melanjutkan pekerjaan kita, dan tidak terus berkutat dengan ke-

beratan kita? 

1. Ananias menyampaikan pesan kepada Saulus (ay. 17). Mung-

kin ia mendapati Saulus sedang terbaring di tempat tidur, dan 

memperlakukannya sebagai seorang pasien.   

(1) Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Sudah dijan-

jikan, sebagai salah satu tanda yang akan mengikuti orang-

orang percaya, bahwa mereka akan menumpangkan tangan 

atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh (Mrk. 16:18). 

Dan untuk maksud itulah ia menumpangkan tangannya ke 

atas Saulus. Saulus datang untuk menghujamkan tangan 


 380

yang keras ke atas murid-murid Kristus di Damsyik,namun  

di sini seorang murid meletakkan tangan yang membantu 

dan membawa kesembuhan ke atasnya. Orang yang haus 

akan darah membenci orang saleh,namun  orang yang jujur 

mencari keselamatannya.  

(2) Ia memanggil Saulus saudara, sebab  Saulus sudah diikut-

sertakan untuk ambil bagian dalam anugerah Tuhan , meski-

pun belum dibaptis. Dan kesiapan Ananias untuk meng-

akui Saulus sebagai saudara menunjukkan kepada Saulus 

kesiapan Tuhan  untuk mengakuinya sebagai anak, sekali-

pun ia sudah menghujat Tuhan  dan menganiaya anak-anak-

Nya.  

(3) Ia menunjukkan bahwa yang memberinya mandat yaitu  

tangan yang sama yang sudah mencegat Saulus di tengah 

jalan, dan yang sekarang menahan dia.  Tuhan Yesus yang 

sama, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan 

yang engkau lalui, dan yang telah menginsafkan engkau 

akan dosamu dalam menganiaya Dia, telah menyuruh aku 

kepadamu untuk menghiburmu.” Una eademque manus 

vulnus opemque tulit – Tangan yang sudah melukai kini 

menyembuhkan.  Cahaya-Nya membutakan kamu se saat , 

tetapi Ia telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau 

dapat melihat lagi. Sebab bukan maksud-Nya untuk mem-

butakan matamu, melainkan untuk menyilaukannya, su-

paya engkau bisa melihat segala sesuatu dengan terang yang 

baru. Dia yang pada waktu itu melumuri matamu dengan 

tanah sekarang menyuruh aku untuk membasuhnya, 

supaya matamu bisa sembuh.” Sangat pantas bila Ananias 

menyampaikan pesan kepada Saulus dalam kata-kata Nabi 

Hosea (Hos. 6:1-2): Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, 

sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyem-

buhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut 

kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada 

hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan 

hidup di hadapan-Nya. Yang diminum bukan lagi racun 

melainkan obat.  

(4) Dia meyakinkan Saulus bahwa bukan hanya penglihatan-

nya akan pulih,namun  juga ia akan penuh dengan Roh 

Kudus. Ia sendiri akan menjadi seorang rasul, dan sekali-

Kitab Kisah Para Rasul 9:10-22 

 381 

kali tidak akan kurang dari seorang rasul utama, dan oleh 

sebab itu ia harus menerima Roh Kudus dengan segera, 

dan bukan, seperti dengan orang lain, melalui perantaraan 

para rasul. Dan maksud dari Ananias menumpangkan ta-

ngan ke atas dia sebelum dia dibaptis bertujuan untuk me-

limpahkan Roh Kudus kepadanya. 

2. Ananias melihat hasil yang baik dari misinya. 

(1) Dalam kebaikan Kristus kepada Saulus. Dengan perkataan 

Ananias, Saulus dilepaskan dari tahanannya melalui pe-

mulihan penglihatannya. Sebab amanat Kristus untuk 

membuka kurungan bagi orang-orang yang terpenjara (Yes. 

61:1) diungkapkan dengan membuka mata yang buta (Luk. 

4:18; Yes. 42:7). Amanat Kristus yaitu  membuka mata-

mata yang buta, dan mengeluarkan orang-orang dari pen-

jara. Saulus dibebaskan dari roh perbudakan dengan men-

dapat penglihatan (ay. 18), yang ditandai dengan gugurnya 

selaput dari matanya. Dan ini terjadi dengan se saat , de-

ngan segera. Penyembuhan itu terjadi dengan tiba-tiba, un-

tuk menunjukkan bahwa itu yaitu  mujizat. Ini menan-

dakan pemulihan dirinya,  

[1] Dari kegelapan kehidupannya yang dulu yang belum 

bertobat.  saat  ia menganiaya jemaat Tuhan , dan ber-

jalan dalam roh dan cara orang-orang Farisi, ia buta. Ia 

tidak melihat arti hukum Taurat atau Injil (Rm. 7:9). 

Kristus sering kali berkata kepada orang-orang Farisi 

bahwa mereka buta, namun mereka tidak pernah sadar 

akan hal itu. Mereka berkata, kami melihat (Yoh. 9:41). 

Saulus diselamatkan dari kebutaan Farisinya, dengan 

disadarkan akan hal itu. Perhatikanlah, anugerah yang 

mempertobatkan membuka mata jiwa, dan menggugur-

kan selaput darinya (26:18), membuka mata manusia, 

dan membuat mereka berbalik dari kegelapan kepada 

terang. Untuk maksud inilah Saulus diutus kepada 

bangsa-bangsa lain, dengan memberitakan Injil, dan 

sebab  itu ia harus mengalaminya sendiri terlebih da-

hulu bagaimana matanya dibukakan.  

[2] Dari kegelapan yang mengerikan yang tengah melanda-

nya, di bawah cengkeraman rasa bersalah yang melan-


 382

da hati nuraninya, dan murka Tuhan  yang melawannya. 

Hal ini membuatnya bingung, selama tiga hari ia duduk 

dalam kegelapan, seperti Yunus selama tiga hari ada di 

dalam perut neraka.namun  sekarang selaput bergugur-

an dari matanya, kabut diserakkan, dan Surya kebenar-

an terbit atas jiwanya, dengan kesembuhan pada sayap-

Nya.  

(2) Dalam tunduknya Saulus kepada Kristus. Dia dibaptis, dan 

dengan demikian menyerahkan dirinya untuk diperintah 

Kristus, dan menempatkan dirinya dalam anugerah Kris-

tus. Demikianlah ia masuk ke dalam didikan Kristus, dipe-

kerjakan dalam keluarga-Nya, ikut serta membawa panji-

Nya, dan menggabungkan diri dengan-Nya dalam suka dan 

duka. Tujuannya sudah tercapai, perkaranya sudah dipu-

tuskan. Saulus sekarang menjadi murid Kristus, dan ia 

tidak saja berhenti menentang Dia,namun  juga mengabdi-

kan diri sepenuhnya untuk melayani Dia dan membawa ke-

hormatan bagi-Nya.  

IV. Pekerjaan baik yang sudah dimulai di dalam diri Saul terus ber-

lanjut dengan indah. Orang Kristen yang lahir baru ini, walaupun 

tampak seperti orang yang lahir terlambat, langsung bertumbuh 

dewasa. 

1. Kekuatan raganya pulih (ay. 19). Ia sudah berpuasa tiga hari 

lamanya, dan hal ini, ditambah beban amat berat yang ditang-

gung rohnya selama waktu itu, sudah membuatnya sangat 

lemah.namun , setelah ia makan, pulihlah kekuatannya (ay. 19). 

Tuhan yaitu  untuk tubuh, dan sebab  itu tubuh harus di-

rawat dengan baik, supaya ia tetap sehat, supaya ia segar un-

tuk membantu jiwa dalam melayani Tuhan , dan supaya Kristus 

diagungkan di dalamnya (Flp. 1:20). 

2. Dia berteman dengan murid-murid yang ada di Damsyik, meng-

akrabkan diri dengan mereka, bergaul bersama mereka, datang 

ke pertemuan-pertemuan mereka, dan ikut bersekutu bersama 

mereka. Belum lama ini hatinya berkobar-kobar untuk meng-

ancam dan membunuh mereka,namun  sekarang hatinya berko-

bar-kobar dengan cinta dan kasih sayang terhadap mereka. 

Sekarang serigala akan tinggal bersama domba dan macan tu-

Kitab Kisah Para Rasul 9:10-22 

 383 

tul berbaring di samping kambing (Yes. 11:6). Perhatikanlah, 

orang-orang yang menjadikan Tuhan  sebagai Tuhan  mereka akan 

menjadikan umat-Nya sebagai orang-orang mereka. Saulus ber-

teman dengan murid-murid, sebab  sekarang ia melihat bahwa 

mereka ramah dan luar biasa, sebab  ia mengasihi mereka, dan 

mendapati bahwa pengetahuan dan anugerahnya bertambah de-

ngan bergaul bersama mereka. Dan dengan demikian, ia mem-

buat pengakuan iman Kristennya, dan secara terang-terangan 

menyatakan dirinya sebagai seorang murid Kristus, dengan 

bergaul bersama murid-murid-Nya. 

3.  Ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat (ay. 20). Untuk 

tugas itu ia mendapat panggilan luar biasa, dan untuk menja-

lankannya ia diberi kemampuan luar biasa, sebab Tuhan  sudah 

secara langsung menyatakan Anak-Nya kepada dia dan di da-

lam dia, supaya ia bisa memberitakan Dia (Gal. 1:15-16). Ia 

sendiri begitu penuh dengan Kristus, sehingga Roh dalam diri-

nya menahan dia untuk memberitakan Kristus kepada orang 

lain, dan, seperti Elihu, ia harus berbicara supaya merasa lega 

(Ayb. 32:20). Amatilah,  

(1) Di mana dia berkhotbah – di rumah-rumah ibadat orang 

Yahudi, sebab kepada merekalah tawaran ini pertama-tama 

harus diberikan. Rumah ibadat yaitu  tempat mereka ber-

kumpul. Di sana ia menjumpai mereka berkumpul ber-

sama-sama, dan di sana mereka biasa berkhotbah mela-

wan Kristus dan menyiksa murid-murid-Nya, dengan cara 

yang sama seperti Paulus sendiri sering menyiksa mereka 

dalam rumah-rumah ibadat (26:11). Dan oleh sebab itu, di 

sana ia akan menghadapi musuh-musuh Kristus yang ter-

amat berani, dan akan dengan terang-terangan mengakui 

Kekristenan di tempat dulu ia paling lantang menentang-

nya.  

(2) Apa yang diberitakannya: Ia memberitakan Kristus.  saat  

mulai menjadi seorang pekabar Injil, ia menetapkan hal ini 

sebagai asasnya, yang setelah itu terus dipegangnya: Bu-

kan diri kami yang kami beritakan,namun  Yesus Kristus se-

bagai Tuhan. Tiada yang lain selain Kristus, dan Dia yang 

disalibkan. Dia berkhotbah tentang Kristus, bahwa Yesus 

yaitu  Anak Tuhan , Anak kesayangan-Nya, yang kepada-


 384

Nya Ia berkenan. Tuhan  juga berkenan kepada kita di dalam 

Dia, dan tidak sebaliknya.  

(3) Bagaimana orang-orang terpengaruh olehnya (ay. 21): Se-

mua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata,  Bu-

kankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan ba-

rangsiapa yang memanggil nama Yesus ini?namun  sekarang 

ia sendiri memanggil nama ini, dan membujuk orang lain 

untuk memanggilnya, dan menguatkan mereka yang me-

manggilnya.” Quantum mutatus ab illo – Oh, betapa sudah 

berubah! Apa Saul juga termasuk golongan nabi? Bahkan, 

bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk me-

nangkap semua orang Kristen yang bisa didapatinya, dan 

membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala? Ya, me-

mang begitu. Siapa yang menyangka pada waktu itu bahwa 

ia akan memberitakan Kristus seperti yang dilakukannya 

sekarang ini? Tidak diragukan lagi bahwa hal ini dipandang 

oleh banyak orang sebagai peneguhan yang sangat luar 

biasa akan kebenaran Kekristenan, bahwa orang yang su-

dah terkenal sebagai penganiaya Kekristenan datang dan 

tiba-tiba berubah menjadi orang yang mengabarkannya de-

ngan sedemikian cerdas, kuat, dan tangguh. Mujizat yang 

terjadi atas akal budi manusia seperti itu bersinar me-

lampaui mujizat-mujizat yang terjadi atas tubuh manusia. 

Selain itu, memberi  hati seperti itu kepada seorang 

manusia yaitu  perbuatan yang lebih besar dibandingkan  mem-

berikan karunia untuk berbicara dalam bahasa lidah ke-

pada seorang manusia. 

4. Ia menyanggah dan mencengangkan orang-orang yang menen-

tang ajaran Kristus (ay. 22). Ia membuat dirinya berbeda bukan 

hanya di depan mimbar,namun  juga di tempat-tempat mengajar, 

dan menunjukkan dirinya diberi kemampuan secara adiko-

drati bukan hanya untuk memberitakan kebenaran, melain-

kan juga untuk mempertahankan dan membelanya setelah ia 

memberitakannya.  

(1) Ia semakin bertambah dalam kekuatan. Ia semakin menge-

nal Injil Kristus dengan baik, dan kesalehan hatinya ber-

tambah kuat. Ia bertumbuh semakin berani, pantang mun-

dur, dan gigih dalam membela Injil: Pengaruhnya semakin

Kitab Kisah Para Rasul 9:23-31 

 385 

 besar kendati dengan celaan-celaan yang dilontarkan kepa-

danya (ay. 21). Teman-teman barunya mencela dia sebab  

sudah menganiaya, dan teman-teman lamanya mencela dia 

sebab  sekarang dia berkhianat.namun  Saulus, bukannya 

menjadi kecil hati sebab  berbagai macam perkataan orang 

tentang petobatannya, justru menjadi semakin jauh lebih 

berani, dan mendatangi sebanyak mungkin orang yang bisa 

ditemuinya. Ia merasa yakin bisa menanggapi hal terburuk 

yang mereka perkatakan terhadapnya. 

(2) Ia mengalahkan musuh-musuhnya, dan membingungkan 

orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik. Ia membung-

kam mereka dan mempermalukan mereka, dengan menja-

wab keberatan-keberatan mereka yang tidak bisa disanggah 

sekalipun oleh siapa saja yang masa bodoh dengan perkara 

ini. Dan ia menekan mereka dengan pernyataan-pernyataan 

yang tidak bisa mereka tanggapi balik. Dalam semua per-

cakapannya dengan orang-orang Yahudi, ia tetap membuk-

tikan bahwa Yesus yaitu  Mesias, yaitu  Kristus, yang 

diurapi Tuhan , Mesias sebenarnya yang dijanjikan kepada 

nenek moyang. Ia membuktikannya, symbibazōn – mene-

gaskan dan meneguhkannya, mengajar dengan membujuk 

hati orang. Dan kita memiliki  alasan untuk berpikir 

bahwa dia sangat berperan dalam mempertobatkan banyak 

orang memeluk iman kepada Kristus dan membangun je-

maat di Damsyik, yang sebelumnya ingin dikacaukannya. 

Demikianlah dari yang makan keluar makanan, dari yang 

kuat keluar manisan. 

Ancaman terhadap Saulus; Saulus dan  

Murid-murid; Jemaat dalam Kedamaian 

(9:23-31) 

23 Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana 

untuk membunuh Saulus. 24namun  maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. 

Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, 

supaya dapat membunuh dia. 25 Sungguhpun demikian pada suatu malam 

murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota 

dalam sebuah keranjang. 26 Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba meng-

gabungkan diri kepada murid-murid,namun  semuanya takut kepadanya, 

sebab  mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. 27namun  

Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan mencerite-

rakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan 

bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar 


 386

di Damsyik dalam nama Yesus. 28 Dan Saulus tetap bersama-sama dengan 

mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. 

29 Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang 

berbahasa Yunani,namun  mereka itu berusaha membunuh dia. 30 namun   

setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka mem-

bawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus. 31 Selama be-

berapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam 

keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. 

Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh 

Kudus. 

Lukas di sini tidak menyebutkan tentang perjalanan Paulus ke tanah 

Arab, yang diceritakan Paulus sendiri segera setelah dia bertobat 

(Gal. 1:16-17). Segera setelah Tuhan  menyatakan Anak-Nya dalam dia, 

supaya ia memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, 

ia tidak pergi ke Yerusalem, untuk menerima ajaran-ajaran dari para 

rasul (seperti yang akan dilakukan orang lain yang baru bertobat, 

yang ditugaskan untuk melakukan pelayanan itu),namun  ia pergi ke 

tanah Arab, di mana ada tanah baru untuk diolah, dan di mana ia 

akan memiliki  kesempatan untuk mengajar, dan bukan untuk 

belajar. Dari sana ia kembali ke Damsyik, dan di sana, tiga tahun 

setelah pertobatannya, terjadilah peristiwa yang dicatat di sini. 

I. Ia menemui kesulitan-kesulitan di Damsyik, dan di sana dia nya-

ris saja dibunuh. Amatilah, 

1. Apa bahaya yang mengintainya (ay. 23): Orang Yahudi merun-

dingkan suatu rencana untuk membunuhnya, sebab  mereka 

lebih geram terhadap dia dibandingkan  terhadap pekabar-pekabar 

Injil lain, bukan saja sebab  ia lebih hidup dan bersemangat 

dalam menyampaikan khotbahnya dibandingkan  mereka, dan lebih 

berhasil,namun  juga sebab  ia sudah menjadi seorang peng-

khianat yang luar biasa, dan keberadaannya sebagai seorang 

Kristen menjadi kesaksian yang melawan orang-Yahudi itu. Di-

katakan (ay. 24) bahwa siang malam orang-orang Yahudi me-

ngawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh 

dia. Mereka memanas-manasi wali negeri untuk memusuhi-

nya, sebagai orang yang berbahaya, yang sebab  itu sang wali 

negeri menyuruh mengawal kota Damsyik untuk menangkap 

dia, pada waktu ia keluar atau masuk (2Kor. 11:32). Sekarang 

Kristus menunjukkan kepada Paulus betapa banyak penderitaan 

yang harus ia tanggung oleh sebab  nama-Nya (ay. 16). Di sini 

ada pasukan pemerintah yang bersiaga untuk menangkapnya. 

Kitab Kisah Para Rasul 9:23-31 

 387 

Ini perkara besar, dan, sama seperti semua penderitaannya 

yang lain setelah itu, membantu membuatnya menjadi lebih 

hebat lagi. Begitu Saulus menjadi orang Kristen, langsung ia 

menjadi pekabar Injil, begitu ia menjadi pekabar Injil, lang-

sung ia mengalami penderitaan. Begitu cepat ia naik ke pun-

cak kedudukannya. Perhatikanlah, jika  Tuhan  memberi  

anugerah besar kepada seseorang, biasanya Ia mengujinya de-

ngan pencobaan-pencobaan yang berat.  

2. Bagaimana ia dilepaskan.  

(1) Rencana untuk melawannya terungkap: Maksud jahat itu 

diketahui oleh Saulus, melalui seorang mata-mata, entah 

dari sorga atau dari manusia kita tidak diberi tahu.  

(2) Murid-murid berusaha membantu dia lolos. Mungkin mere-

ka menyembunyikannya, pada siang hari. Dan pada malam 

hari, sebab  pintu gerbang diawasi, supaya ia tidak bisa 

keluar melaluinya, mereka menurunkannya dalam sebuah 

keranjang dari sebuah tingkap ke luar tembok kota, seperti 

yang diceritakannya sendiri (2Kor. 11:33), dan dengan de-

mikian dia terluput dari tangan mereka. Sama seperti cerita 

ini menunjukkan kepada kita bahwa  saat  kita masuk ke 

dalam jalan Tuhan  kita harus berjaga-jaga menghadapi co-

baan, dan mempersiapkan diri untuk itu, demikian pula 

cerita itu menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan tahu 

menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan, dan 

pada waktu kita dicobai Ia akan memberi  kepada kita 

jalan keluar, supaya kita tidak dihambat atau dijauhkan 

olehnya dari jalan Tuhan . 

II. Ia menemui kesulitan-kesulitan di Yerusalem pada waktu pertama 

kali ia pergi ke sana (ay. 26). Sekarang ia datang ke Yerusalem. Ini 

diduga sebagai perjalanan ke Yerusalem yang diceritakannya sen-

diri itu dalam surat Galatia 1:18: Tiga tahun kemudian aku pergi 

ke Yerusalem, katanya, untuk mengunjungi Kefas, dan aku me-

numpang lima belas hari di rumahnya.namun  saya lebih cen-

derung berpikir bahwa ini yaitu  perjalanan sebelumnya, sebab 

untuk keluar masuk serta berbicara dan bersoal jawab (ay. 28-29), 

tidak cukup dilakukan selama lima belas hari itu (sebab  ia ting-

gal tidak lebih lama dari itu) dan butuh waktu lebih lama untuk 

itu. Dan, selain itu, sekarang ia datang sebagai seorang asing, te-


 388

tapi kemudian ia datang, historēsai – untuk mengunjungi Kefas, 

sebagai orang yang sudah akrab dengan dia.namun  bagaimana-

pun juga, bisa saja ini perjalanan yang sama. Sekarang amatilah, 

1. Betapa malunya teman-temannya akan dia (ay. 26): Setibanya 

di Yerusalem, ia tidak mendatangi imam-imam kepala dan 

orang-orang Farisi (sudah sejak lama ia meninggalkan mere-

ka),namun  ia mencoba menggabungkan diri kepada murid-mu-

rid. Ke mana saja ia pergi, ia mengakui dirinya sebagai salah 

satu dari orang-orang yang terhina dan teraniaya itu, dan 

menggabungkan diri bersama mereka. Di matanya sekarang, 

mereka yaitu  orang-orang unggul di bumi, yang ia senangi. 

Dia ingin mengenal mereka, dan diterima dalam persekutuan 

mereka.namun  mereka memandang dia dengan aneh, menutup 

pintu untuknya, dan tidak mau melakukan ibadah apa pun 

jika ia dekat, sebab mereka takut kepadanya. Sekarang mung-

kin Paulus tergoda untuk berpikir bahwa dia terjerat dalam 

keadaan yang menyedihkan, sebab orang-orang Yahudi sudah 

meninggalkan dan menganiaya dia, sementara orang-orang 

Kristen tidak mau menerima dan menghiburnya. Demikianlah 

ia jatuh ke dalam berbagai cobaan, dan memerlukan perisai 

kebenaran, yang kita semua perlukan juga, di kedua tangan 

kita, supaya kita tidak berkecil hati entah sebab  perlakuan 

yang tidak adil dari musuh-musuh kita atau sebab  perlakuan 

yang tidak baik dari teman-teman kita.  

(1) Lihatlah apa yang menyebabkan mereka cemburu terha-

dapnya: Mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang 

murid,namun  hanya berpura-pura menjadi seorang murid, 

dan mendatangi mereka sebagai seorang mata-mata atau 

pengadu. Mereka tahu betapa ia sudah menjadi seorang 

penganiaya yang kejam, bagaimana dengan geram ia pergi 

ke Damsyik beberapa waktu lalu. Dan mereka tidak men-

dengar apa-apa lagi tentang dia semenjak itu, dan oleh 

sebab nya mereka berpikir bahwa ia hanyalah seekor seri-

gala berbulu domba. Murid-murid Kristus perlu berjaga-

jaga terhadap siapa yang mereka terima dalam perseku-

tuan mereka. Janganlah percaya akan setiap roh. Dibutuh-

kan kecerdikan ular untuk menjaga keseimbangan antara 

kecurigaan yang berlebihan pada satu sisi dan mudah 

Kitab Kisah Para Rasul 9:23-31 

 389 

percaya pada lain sisi. Namun, tampak bagi saya bahwa le-

bih aman untuk berbuat keliru pada sisi yang baik, sebab  

sudah diputuskan bahwa lebih baik ada lalang yang ditemu-

kan di antara gandum dibandingkan  ada gandum yang dicabut 

dan dibuang dari ladang.  

(2) Lihatlah bagaimana kecurigaan itu dihilangkan (ay. 27): 

Barnabas membawanya kepada rasul-rasul sendiri. Barna-

bas tidak begitu macam-macam sifatnya seperti murid-murid 

lain, yang kepada mereka Saulus pertama-tama mengga-

bungkan diri. Dan Barnabas menceritakan kepada mereka,  

[1] Apa yang telah dilakukan Kristus untuk Saulus: Dia te-

lah menunjukkan diri-Nya kepada dia di tengah jalan 

dan berbicara kepadanya. Dan Barnabas memberitahu-

kan juga apa yang dikatakan Kristus kepada Saulus.  

[2] Apa yang telah dilakukan Saulus untuk Kristus sejak 

itu: Ia sudah mengajar di Damsyik dengan berani dalam 

nama Yesus. Bagaimana Barnabas sampai mengetahui 

semua ini, lebih dibandingkan  murid-murid lainnya, kita 

tidak diberi tahu. Mungkin ia sendiri berada di Damsyik 

pada saat itu, atau mendapat surat dari sana, atau ber-

bicara dengan beberapa orang dari kota itu, yang mela-

luinya ia tahu semua hal ini. Atau juga mungkin ia se-

belumnya sudah mengenal Paulus di rumah-rumah 

ibadat di Yunani, atau belajar bersama-sama di bawah 

kaki Gamaliel, dan mendengar cerita tentang pertobatan 

Paulus dari Paulus sendiri, yang dipandangnya dapat 

dipercaya.namun  demikianlah, sebab  ia sendiri yakin, 

ia membuat para rasul juga yakin berkenaan dengan 

Saulus ini. Ia tidak membawa kesaksian dari murid-

murid yang ada di Damsyik, sebab ia berpikir bahwa ia 

tidak perlu, seperti orang-orang lain, menunjukkan surat 

pujian (2Kor. 3:1). Perhatikanlah, diperkenalkannya orang 

yang baru bertobat ke dalam persekutuan orang beriman 

yaitu  perbuatan yang sangat baik. Jadi, bila ada kesem-

patan, kita harus siap melakukannya. 

2. Bagaimana kejamnya musuh-musuhnya terhadap dia. 

(1) Ia diterima ke dalam persekutuan para murid, yang tidak 

sedikit menimbulkan panas hati musuh-musuhnya. Orang-


 390

orang Yahudi kesal melihat Saulus menjadi piala keme-

nangan Kristus, dan tawanan bagi anugerah-Nya, padahal 

sebelum ini ia menjadi pejuang bagi kepentingan mereka. 

Mereka kesal melihatnya bersama-sama dengan para rasul 

(ay. 28), dan mendengar mereka merasa bangga dengan 

dia, atau lebih tepatnya memegahkan Tuhan  di dalam dia.  

(2) Ia tampil dengan gigih memajukan kepentingan Kristus, 

dan ini terlebih lagi membuat mereka panas hati (ay. 28): 

Dengan keberanian ia mengajar dalam nama Tuhan. Per-

hatikanlah, orang-orang yang berbicara bagi Kristus mem-

punyai alasan untuk berbicara dengan berani. Sebab me-

reka mengusung perkara yang baik, dan berbicara bagi Dia 

yang pada akhirnya akan berbicara bagi diri-Nya sendiri 

dan bagi mereka juga. Orang-orang Yahudi yang berbahasa 

Yunani merasa sangat terhina dengan Paulus, sebab  sebe-

lumnya ia yaitu  salah satu dari mereka. Dan mereka 

mengajaknya berdebat, yang di dalamnya, tidak diragukan 

lagi, ia terlalu tangguh bagi mereka, sama seperti ia terlalu 

tangguh bagi orang-orang Yahudi di Damsyik. Salah se-

orang martir berkata bahwa meskipun ia tidak bisa bersoal 

jawab untuk Kristus, ia bisa mati untuk-Nya.namun  Paulus 

bisa melakukan kedua-duanya. Sekarang Tuhan Yesus 

membagi-bagi rampasan dari orang kuat yang bersenjata di 

dalam diri Saulus. Sebab kecekatan alami dan semangat 

menggebu yang sama itu, pada waktu ia dalam kebodohan 

dan ketidakpercayaan, yang dulu menjadikannya pengani-

aya iman yang fanatik dan garang, sekarang menjadikan-

nya pembela iman yang amat bersemangat dan berani.  

(3) Hal ini membahayakan nyawanya, yang nyaris saja tereng-

gut darinya: Orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, 

 saat  mendapati bahwa mereka tidak bisa menangani 

Paulus dengan berdebat, berusaha membungkamnya de-

ngan cara lain. Mereka berusaha membunuh dia, seperti 

yang mereka perbuat terhadap Stefanus  saat  mereka ti-

dak sanggup melawan Roh yang mendorong dia berbicara 

(6:10). Buruklah kepentingan yang memilih penganiayaan 

sebagai jalan terakhirnya.namun  persekongkolan ini juga 

diketahui, dan sang pejuang muda ini pun berhasil di-

amankan (ay. 30): Setelah saudara-saudara anggota jemaat 

Kitab Kisah Para Rasul 9:23-31 

 391 

mengetahui apa yang dirancang untuk melawan Saulus, 

mereka membawa dia ke Kaisarea. Mereka ingat bagai-

mana penghukuman mati terhadap Stefanus,  saat  ia ber-

selisih dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, 

telah menjadi awal dari penganiayaan yang menyakitkan. 

Dan sebab  takut jalan itu terbuka lagi, maka mereka ber-

gegas membawa Paulus pergi jauh-jauh dari situ. Orang 

yang melarikan diri bisa bertempur kembali. Dia yang me-

larikan diri dari Yerusalem bisa memberi  pelayanan di 

Tarsus, tanah kelahirannya. Dan ke sanalah mereka ingin 

dia pergi dengan segala cara, sambil berharap bahwa di 

sana ia bisa melanjutkan pekerjaannya dengan lebih aman 

dibandingkan  di Yerusalem. Namun, sesuai petunjuk dari sorga 

juga bahwa ia meninggalkan Yerusalem pada saat itu, se-

bagaimana yang diceritakannya sendiri (22:17-18), bahwa 

pada waktu itu Kristus menampakkan diri kepadanya, dan 

menyuruhnya untuk segera meninggalkan Yerusalem, se-

bab ia harus diutus kepada bangsa-bangsa lain (ay. 15). 

Orang-orang yang akan diberi tugas oleh Tuhan  akan dilin-

dungi dari semua rancangan musuh-musuh mereka mela-

wan mereka sampai tugas mereka terlaksana. Para saksi 

Kristus tidak bisa dibunuh sampai mereka menyelesaikan 

kesaksian mereka.  

III. Sekarang jemaat-jemaat memiliki  secercah harapan yang 

menghibur untuk bisa hidup bebas dan tenteram (ay. 31): Selama 

beberapa waktu jemaat berada dalam keadaan damai. Selama 

beberapa waktu,  saat  Saulus bertobat, begitu menurut sebagian 

orang. Setelah penganiaya itu disingkirkan, orang-orang yang 

dulu diresahkannya, dan yang dulu diganggunya, menjadi tenang. 

Atau, selama beberapa waktu, setelah ia pergi dari Yerusalem, ke-

geraman orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani agak me-

reda, dan mereka lebih bersedia membiarkan para pekabar Injil 

yang lain sebab  sekarang Saulus sudah pergi. Amatilah, 

1. Jemaat berada dalam keadaan damai. Setelah badai, datang 

keteduhan. Walaupun kita harus selalu bersiap-siap meng-

hadapi masa-masa susah, kita bisa berharap bahwa masa-

masa itu tidak selamanya berlangsung. Sekarang mereka bo-

leh bernafas lega, untuk mempersiapkan diri bagi peristiwa 


 392

berikutnya. Jemaat-jemaat yang sudah ditanam sebagian be-

sar berada di Yudea, Galilea, dan Samaria, dalam batas-batas 

wilayah tanah suci. Merekalah jemaat-jemaat Kristen mula-

mula, di mana Kristus sendiri sudah meletakkan dasarnya. 

2. Mereka memanfaatkan dengan baik waktu peralihan yang jelas 

ini. Bukannya merasa semakin aman dan ingin berbuat se-

maunya pada hari mereka makmur, mereka justru menjalan-

kan kewajiban dengan lebih lagi, dan memanfaatkan dengan 

baik masa tenang mereka.  

(1) Mereka dibangun, dibangun di atas dasar iman mereka 

yang paling suci. Semakin bebas dan tetap penghiburan 

yang mereka dapatkan dalam sarana pengetahuan dan 

anugerah, semakin mereka bertambah dalam pengetahuan 

dan anugerah.  

(2) Mereka hidup dalam takut akan Tuhan – menjadi teladan 

dalam hal perilaku hidup yang sorgawi dan kudus. Mereka 

hidup begitu supaya semua orang yang bergaul dengan me-

reka bisa berkata, sesungguhnya takut akan Tuhan  meme-

rintah atas orang-orang itu. 

(3) Mereka hidup dalam penghiburan Roh Kudus. Mereka tidak 

hanya setia,namun  juga ceria, dalam hidup beragama. Me-

reka melekat pada jalan-jalan Tuhan, dan bernyanyi-nyanyi 

di sepanjang jalan-jalan itu. Penghiburan Roh Kudus yaitu  

penghiburan mereka, dan itu mereka jadikan sebagai pun-

cak sukacita mereka. Mereka memiliki  penghiburan Roh 

Kudus sebagai pegangan. Dan mereka hidup di dalamnya 

bukan hanya pada masa-masa susah dan menderita,namun  

juga pada masa-masa tenang dan sejahtera. Penghiburan-

penghiburan di bumi, sekalipun bisa dinikmati dengan ter-

amat bebas dan penuh, tidak bisa membuat orang puas 

bila tanpa penghiburan Roh Kudus. Amatilah hubungan 

dari kedua hal ini:  saat  mereka hidup dalam takut akan 

Tuhan, pada saat itulah mereka mendapat penghiburan Roh 

Kudus. Yang paling bisa hidup senang yaitu  mereka yang 

hidup dengan penuh kehati-hatian.  

3. Tuhan  memberkatinya sehingga mereka makin banyak: Mereka 

makin bertambah besar. Adakalanya semakin jemaat bertam-

bah besar semakin mereka dianiaya, seperti umat Israel di

Kitab Kisah Para Rasul 9:32-35 

 393 

Mesir.namun , andaikata selalu begitu, orang-orang kudus 

milik Yang Mahatinggi akan habis. Adakalanya juga ketenang-

annya membantu pertumbuhannya, sebab  keadaan itu mem-

perbanyak kesempatan hamba-hamba Tuhan untuk melaku-

kan pekerjaan mereka, dan mengundang masuk orang-orang 

yang pada awalnya takut menderita. Atau, selama beberapa 

waktu,  saat  mereka hidup dalam takut akan Tuhan  dan peng-

hiburan-penghiburan-Nya, mereka makin bertambah besar. 

Dengan demikian, mereka yang tidak bisa dimenangkan oleh 

firman bisa dimenangkan oleh perilaku hidup orang-orang per-

caya. 

Penyembuhan Eneas  

(9:32-35) 

32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-

mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang 

di Lida. 33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan 

tahun terbaring di tempat tidur sebab  lumpuh. 34 Kata Petrus kepadanya:

 Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah 

tempat tidurmu!” Se saat  itu juga bangunlah orang itu. 35 Semua penduduk 

Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. 

Di sini kita mendapati, 

I. Kunjungan Petrus kepada jemaat-jemaat yang baru ditanam oleh 

para penginjil yang tersebar (ay. 32). 

1. Ia berjalan keliling. Sebagai seorang rasul, ia tidak dirancang 

untuk menjadi seorang penggembala yang menetap di sebuah 

jemaat, melainkan sebagai seorang pengunjung keliling yang 

mengunjungi banyak jemaat, untuk meneguhkan ajaran peng-

injil-penginjil di bawahnya, untuk meneruskan Roh Kudus 

kepada orang-orang yang percaya, dan untuk menahbiskan 

hamba-hamba Tuhan. Ia mengadakan kunjungan dia pantōn – 

kepada mereka semua, yang tergolong ke dalam jemaat-jemaat 

di Yudea, Galilea, dan Samaria, seperti yang disebutkan dalam 

pasal sebelumnya. Ia, seperti Tuannya, selalu berpindah-pin-

dah, dan berjalan berkeliling sambil berbuat baik.namun  markas 

besarnya tetap di Yerusalem, sebab di sana kita akan menda-

pati dia dipenjara (12:3). Ia singgah kepada orang-orang kudus 

yang di Lida. Tampak bagi saya bahwa tempat ini sama de-


 394

ngan Lod, sebuah kota suku Benyamin, yang disebutkan dalam 

1 Tawarikh 8:12 dan Ezra 2:33. Orang-orang Kristen disebut 

sebagai orang-orang kudus, bukan hanya orang-orang tertentu 

yang terkemuka, seperti Rasul Petrus dan Rasul Paulus, melain-

kan juga setiap orang yang mengakui iman kepada Kristus 

dengan tulus. Inilah orang-orang kudus di bumi (Mzm. 16:3). 

II. Penyembuhan yang dilakukan Petrus terhadap Eneas, seorang 

laki-laki yang sudah terbaring di tempat tidur selama delapan 

tahun (ay. 33). 

1. Keadaannya sangat mengenaskan: Ia sakit lumpuh, lumpuh 

berat, dan mungkin lumpuh total. Penyakitnya parah, sebab ia 

terus terbaring di tempat tidurnya. Penyakitnya sudah men-

darah daging, sebab ia terus terbaring di tempat tidurnya se-

lama delapan tahun. Dan kita bisa menduga bahwa baik dia 

sendiri maupun semua orang di sekelilingnya sudah putus asa 

mencari pertolongan untuk dia, dan pada akhirnya pasrah 

menghadapi kenyataan bahwa ia harus terbaring di tempat 

tidurnya sampai akhir hayatnya. Kristus memilih orang-orang 

sakit yang penyakitnya tidak tersembuhkan oleh kekuatan 

alam seperti ini, untuk menunjukkan betapa tidak tertolong-

nya umat manusia yang sudah jatuh  saat  Ia menyembuhkan 

mereka. Saat kita tanpa kekuatan, seperti orang malang ini, Ia 

mengucapkan firman-Nya untuk menyembuhkan kita.  

2.  Kesembuhannya sangat menakjubkan (ay. 34).  

(1) Petrus membawa nama Kristus di dalam perkaranya, dan 

mengikutsertakan Dia untuk memberi  kelegaan kepada 

orang itu: Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau. 

Petrus tidak berlagak melakukan ini dengan kuasanya sen-

diri,namun  menyatakannya sebagai tindakan dan perbuatan 

Kristus. Ia mengarahkan Eneas untuk melihat kepada Kris-

tus untuk meminta pertolongan, dan meyakinkan dia akan 

kesembuhan yang segera. Petrus tidak berkata,  Ia akan 

menyembuhkan engkau,” melainkan,  Ia menyembuhkan 

engkau sekarang,” dan kesembuhan itu sempurna. Ia tidak 

berkata,  Ia membuat engkau terasa nyaman,” melainkan 

 Ia menyembuhkan engkau.” Ia tidak menunjukkan dirinya 

dengan berdoa kepada Kristus untuk menyembuhkan 

Kitab Kisah Para Rasul 9:32-35 

 395 

orang itu. Sebaliknya, ia menunjukkan diri sebagai seorang 

yang mendapat wewenang dari Kristus dan yang mengenal 

pikiran-Nya, dan menyatakan orang itu sembuh.  

(2) Ia memerintahkan orang itu untuk bergerak-gerak sendiri, 

untuk mengerahkan tenaganya sendiri:  Bangunlah dan be-

reskanlah tempat tidurmu, supaya semua orang dapat me-

lihat bahwa engkau benar-benar sembuh.” Janganlah sampai 

orang berkata bahwa sebab  Kristus dengan kuasa anu-

gerah-Nya mengerjakan semua pekerjaan kita di dalam diri 

kita, maka kita tidak perlu lagi melakukan pekerjaan atau 

kewajiban apa-apa. Sebab, meskipun Yesus Kristus menyem-

buhkan engkau, engkau tetap harus bangun dan mengguna-

kan kekuatan yang diberikan-Nya kepadamu:  Bangunlah 

dan bereskanlah tempat tidurmu, sebab tempat tidur itu tidak 

lagi menjadi tempat tidur pesakitan, melainkan tempat tidur 

untuk istirahat.”  

III. Dampak baik dari kejadian ini pada banyak orang (ay. 35): Semua 

penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada 

Tuhan. Tidak ada dasar bagi kita untuk berpikir bahwa setiap 

orang di negeri itu melihat mujizat ini, dan dijamah olehnya. 

Tetapi banyak orang melihatnya, orang-orang pada umumnya di 

kota Lida dan di negeri Saron, atau lembah Saron, lembah atau 

dataran yang subur itu, yang tentangnya dinubuatkan, bahwa 

Saron akan menjadi padang rumput bagi kambing domba (Yes. 

65:10).  

1. Mereka semua mencari tahu tentang kebenaran mujizat itu. 

Mereka tidak mengabaikannya,namun  melihat orang yang di-

sembuhkan itu, dan melihat bahwa mujizat kesembuhanlah 

yang diperbuat terhadapnya oleh kuasa Kristus, di dalam nama-

Nya, dan dengan maksud untuk meneguhkan dan menegas-

kan ajaran Kristus yang sekarang sedang diberitakan kepada 

dunia itu.  

2.  Mereka semua tunduk dan menerima bukti yang meyakinkan 

yang ada dalam kesembuhan ini, yang meneguhkan asal-usul 

Tuhan  dari ajaran Kristen, dan mereka pun berbalik kepada Tu-

han, kepada Tuhan Yesus. Mereka berbalik dari agama Yahudi 

ke agama Kristen. Mereka memeluk ajaran Kristus, dan berse-


 396

rah pada ketetapan-ketetapan-Nya, dan memalingkan diri kepa-

da-Nya untuk diperintah, diajar, dan diselamatkan oleh-Nya. 

Tabita Dihidupkan Kembali  

(9:36-43) 

36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita – dalam bahasa 

Yunani Dor