bidah yang dianggap sunah 7

Jumat, 07 Maret 2025

bidah yang dianggap sunah 7



 asulullah, namun masih menganggap alda yang

lebih baik, maka ia adalah ahlul bid'ah, bahkan bisa dianggap kafir. Hal

ini ditegaskan oleh riwayat-riwayat Bukhari dalam bab "Kepemimpinan

Orangorang yang Suka Membuat Fitnah dan Bid'ah." Al-Hasan juga pernah

mengatakan, "Shalatlah dan dosa dari perbuatan bid'ahnya adalah

tanggungannya."

Ddam Shabih al-Bukhari, dari Ubaidillah bin 'Adi bin Khiyar: Dia

menemui Utsman (bin Affan) yang sedang dikepung.'Kata Ubaidillah,

ry6 I gu'an-oH'alryang Dianggap Sunnah

"Engkau adalah imam seluruh kaum muslimin, tapi keadaanmu seperti

ini. Saat ini yang menfadi imam kami adalah orang yang tidak benar dan

enggan mengikutinya." Kata Utsman, "Shalat adalah amalan terbaik yang

pernah dilakukan umat manusia. Jika mereka berbuat baik, maka

berbuatbaiklah kepada mereka. Jika mereka berbuat buruh maka fauhilah

keburukan mereka.'2 Inilah yang dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu

Thimiyah dalam Fatauanya.

Fatwa kedua: Tentang madzhab yang empat. Apakah sah shalat

seorang penganut suatu madzhab yang bermakmum kepada orang yang

bermadzhab lain? Apakah pernah ada riwayat dari salah seorang Salaf

bahwa mereka menolak shalat di belakang imam yang bermadzhab

berbeda? Apakah orang yang berpendapat seperti ini bisa dikategorikan

sebagai ahli bid'ah atau tidak? Bagaimana jika seorang imam melakukan

suatu amalan, ymg menurutnya shalat orang yang bermakmum kepadanya

dianggap sah, sedangkan makmum berpendapat sebaliknya, apakah

shdatnya sah? Misalnya begini: Jika sang imam muntah, mimisan, berbekam,

tangannya menyentuh kemaluan, menyentuh wanita dengan nafsu,

terpingkd-pingkal tertawa di dalam shalat, makan dagrng yang dibakar,

atau makan dagrng unta, dan langsung shalat anpa wudhu lag. Sedangkan

makmum berkeyakinan sebaliknya, bahwa setelah yang seperti itu waiib

berwudhu lagi. Atau, imam tidak membaca basmalah, atau tidak melakukan

tasyahud akhir, sedangkan makmum berkeyakinan bahwa itu hukumnya

wajib.

Jawab: Alhamdulillah, dibolehkan brg p"ra penganut madzhab suatu

imam unnrk shalat di belakang orang yang tidak semadzhab dengan mereka,

sebagaimana yang dilakukan oleh para shahabat, para tabi'in dan para

imam yang empat. Barangsiapa tidak menerima ini, maka dia adalah ahli

bid'ah yang sesat dan menyalahi Kitabullah, sunnah dan ijma para Salaf

dan para imam.

Sebagian shahabat, tabi'in dan orang-orang yang sesudahnyq ada

yang membaca basmalah dan ada pula yang tidak membacanya. Di anara

mereka rdayangmembaca dengan nyaring dan sebagian adayangmembaca

dengan suara pelan. Di antara mereka ada yang qunut pada shalat subuh

dan sebagian yang lain tidak, ada yang berwudhu karena menyentuh

kemaluan dan ada yang tidak, ada yang wudhu karena menyentuh kulit

perempuan dengan nafsu dan ada yaurry tidak, ada yang berwudhu karena

menyentuh kemduan dan wania dengan nafsu dan ada yang tidak, ada

yang berwudhu karena tertawa dalam shdatnya dan ada yang tidak, ada

BagtanPertama l rgl

yang berwudhu karena memakan daging yang dibakar dan ada yag ridak.

ITalaupun demikian mereka tetap shalat di belakang sebagian yang lain,

sebagai6xla yang dilakukan Abu Hanifah terhadap para pengikut Syafi'i.

Sebagian mereka ada. yrng shalat di belakang imam penduduk

Madinah dari pengikut madzhab Maliki walaupun mereka tidak membaca

basmalah, baik secara pelan maupun secara nyaring. Abu Yusuf pernah

shalat di belakang ar-Rasyid sementara dia baru selesai berbekam, padahal

Malik mengharuskan berwudhu bagr orang yang baru selesai berbekam.

Abu Yusuf shalat di belakangnya dan tidak mengulanginya.

Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa orang yang berbekam harus

berwudhu. I-alu dikatakan kepadanya, bolehkan shalat di belakang seorang

imam yang keluar darah dari tubuhnya, namun dia tidak berwudhu?

Katanya, "Apa alasannya aku tidak shdat di belakang Sa'id bin Musayyab

dan Malik." Fatawa Syaihh lbnu Taimiyab.

- Keutamaan, Cara dan Bid'ah Dalam Shalat Malam

Al-Jama'ah (kecudi Bukhari) meriwayatkan: Seseorang pemah bertanya

kepada Nabi, 'Shd^t aW yang paling utama setelah shalat fardhu?" Nabi

menjawab, 'Shalat di tengah tnalam." Orang itu bertanya lagi, 'Puasa apa

yang paling utarna setelah Ramadhan? Beliau menjawab, '(Puasa di) bulan

Nlab, yaitu bulan Muharram.'

Tirmidzi, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan: Nabi Shallallahu'alaihi

wa Sallam bersabda, "Saat yangPaling dekat antara Rabb dengan hamba-

Nya adalah di bagian malam yang terakhir. Jika engkau sdngup untuk

menjadi orangyang berdzikir pada saat itu, tnaka hkukanlah." Dishahihkan

oleh Tirmidzi.

Dalam al-Jimi'ush Shaghir (dengan kode Ahmad, Bukhari, Muslim,

Abu Daud dan Nasa'i) diriwayatkan: Nabi Shallalhhu'alaihi uta Sallam

bersabda, 'Puasa yang paling dicintai oleh Nlah adalah puasa Daud,

sehari puasa sehari tidak. Shaldt yang paling dicintai Nlab adalah shalat

Daud, dia tidur hinga tcngab malam, pada sepertiganya ia sbalat, dan

tidur lagi pada sePerenam berikutnya."

Al-Jama'ah meriwayatkan lagi: Nabi Shallallahu 'alaihi uta Sallatn

bersabda, "Nlah Subhanahu ua Ta'ala turun ke langit dunia pada setiap

tnalam saelab seperttga mahm pertatnd, lalu dia berfirtnan, 'Aku adalah

raja, barangsiapa berdoa kepada-Ku, pasti Aku kabulkan; barangsiapa

r98 I AU'an-Uld'ahyangDlanggapSunnah

?neminta kepada-Ku, pasti Aku beri; dan barangsiapa memohon atnpunan

kepada-Ku, pasti Aku ampuni.' Dia tetap dalam keadaan sepefti itu hinga

fajar tcrbit."

Dalam al-Jhmi'usb Shaghir disebutkan: "Hendaklah kalian melakukan

shalat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum

kalian, cara mendekatkan diri kepada Allah, cara mencegah diri dari

dosa, cara menghapuskan dosa dan cara mengUsir penyakit dari badan."

Diberi kode Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim, dari Bilal. Menurut mereka,

hadits ini shahih. Sedang dalam ShabihMuslirz disebutkan: Nabi Shallallahu

'alaihi uta Sallam bersabda, "sesunguhflya di antara utaktu-uaktu tnalam

itu terdapat satu uaktu yang bil"a seoraflg hamba tnuslim memohon kebaikan

kepada Nlah tepat pada saat itu maka Nkh pasti membetinya-"

l. Tbta Cara Shalat Malarn

Ddam Shabih al-Bukhari, dari Abu Salamah, dari Abdurrahman: Dia

pernah bertanya kepada Aisyah Radhiyallabu '*nbA, "Bagaimana shalat

(malam) Rasulullah di bulan Ramadhan?" Jawabnyt, "Di bulan Ramadhan

maupun di bulan-bulan lainnya, Rasulullah tidak lebih shdat dari sebelas

rakaat: (Beliau melakukannya) empat rakaat, dan jangan tanya tentang

baik dan panfangnya; kemudian empat rakaat lagi, dan iangan tanya panjang

dan baiknya; dan terakhir tiga rakaat. Kemudian aku bertanya kepada

Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum witir?'Jawab

Rasulullah, 'rUfahai Aisy"h, kedua mataku memang tidur, tetapi tidak dengan

hatiku'."

Dalam Shabib al.Bukhari dan Shabih Muslim diriwayatkan dari

Abdullah bin Mas'ud: "Pada suatu malam aku pernah shalat bersama

Nabi, api beliau terus berdiri sampai aku berniat untuk melakukan sesuatu

yang buruk." Orang-orang bertanya, "Apt yang engkau niatkan?" Jawab

Abdullah, "Aku berniat duduk dan meninggalkan Nabi Shallallahu 'alaihi

uta Sallatn."

Dalam riwayat Muslim, dari Hudzaifah: 'Pada suatu malam, aku

shalat bersama nabi. Beliau membuka bacaan dengan surat Al-Baqarah.

Di hati aku berkata, semoga dia ruku' pada ayat yang keseranls' namun

beliau masih tetap melanjutkan membaca. Di hati aku berkata, semoga

beliau membaca seluruhnya dalam satu raka'at, lalu ruku', narnun beliau

mulai membaca surat an-Nisa' dan melaniutkan membacanya' kemudian

mulai membaca surat Ali Imrin hingga laniut, dia membaca dengan

Bag,tanPertama l rgg

perlahan-lahan. Jika melewati ayat tasbih dia bertasbih, fika melewati

ayat tentang doa, dia berdoa, jika melewati ayat tentang minta

perlindungan, dia berlindung 3 kemudian dia ruku' dan membaca,

Oa.&ui;;'q

Lama ruku'nya hampir szrma dengan paniang berdirinya, kemudian

berdiri sambil membaca,

lt , o.r\;:r-; ?.il'*

Kemudian berdiri lama yang hampir sama dengan ruku, kemudian

sujud, dan membaca,

7o€.o n.'.. o!

q/-e)t qit ov-*'

Panjang sujudnya hampir sama dengan lama bedirinya.

Dalam Bukhari disebutkan seorang laki-laki berkata, "IUfahai Rasulullah

bagaimana cara shdat malam?" Nabi menjawab, "Dua raka'at dua rak'at.

Jika kamu khawatir d"t"trg waktu Subuh maka shalat Witirlah sanr raka'at."

Dalam Bukhari dari Aisyah, dia berkata, 'Rasulullah shalat malam

sebanyak tiga belas raka'at, termasuk witir dan dua raka'at faiar."

2. Shalat Malam Yang Bld'ah

Darwis sang pendidik berdiri satu ,am atau dua jam setelah lewat

tengah mdam. Dia berwudhu dan shdat dua raka'at selama seperempat

menit, kemudian duduk di bawah tasbeh kasar yang digantungkan pada

atap rumah hingga d.t"ng waktu pagi, kemudian menghadiahkan bacaan

Al-Fatihah kepada para guru dan syaikhny^, pua pemilik keturunan dan

para penguasa, orangorang kuat dan orang-orang pintar, orang-orang yang

terhormat dan sepuluh orang yang mulia, kemudian memanggil mereka

dengan mengatakan, "Wahai Huh anakmu mengagungkanmu" kemudian

memanggil dengan panjang, memanggil para guru dengan menyebutkan

namanya satu persatu, kemudian menghadirkan gambaran syaikhnya di

hadapan matanya, membuka dzikir dengan memakai baiu yang putih,

yang terbebas dari minyak wang di setiap tempat yang gelap, memejamkan

kedua matanya sambil berkata, "Dustur, wahai paman Aluh, aluh, aluh!"

2OO I Bld'ah-bld'ahyangDlanggapSunnah

kemudian berdiri di aas dua kakinya dengan merenggangftan iari-iarinya

bertepuk tangan dengan kedua telapak tanganny4 berteriak dengan keras

sambil mengatakan,'Alluwu, alluwu!' kemudian'ahluh, ahluh!" Yang seperti

ini mereka namakan ti"d<atan rahasia. berikutnya adalah tingk"an syari'at:

Ahlan, Ah, ahlan ah," kemudian memanggil dengan mengatakan, "'Wahai

Abu Hasan, wahai Dib, dari kami engftau tidak ghaib, dengan kemegahan

Al-Habib Al-mada ada,' kemudian menutup dengan mengatakan, "Dia

adalah hiburan yang menyenangkan dengan ilmunya: Yang berialan, yang

Shalih, yang menempuh dan seorang pendidik. Aku tidur di waktu malam,

membaca wirid dan mengulanginya di akhir malam, memberi sdam kepada

Nabi dengan dengan tangannya, kemudian tidur setengah iam sebelum

subuh hingga datang waktu dhuha dan matahari sudah bersinar terang,

kemudian shalat subuh dan shalat dhuha sekaligus. Kemudian memakai

jubahnya yang bertambal-ambal untuk mencari sarapan pada orangorang

yang lalai sepertinya, kemudian hadir di tengah dan akhir siang untuk

makan malam. Demikianlah yang mereka perbuat. Apa yang tersembunyi

dari kebohongan dan kebodohan mereka lebih banyak daripada yang kia

ketahui. Jika para ulama tidak memperingatkan umat tentang kesesatan

golongan ini dengan keafaman kitab dan sunnah, maka tidak diragukan

lagi mereka akan menyesatkan semua penduduk bumi. Dan hal itu telah

mereka keriakan.

Surat Tbrbuka untuk Para Syalkh Ahlt lbadah

dl Atas Safadah

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puii bagr Allrh, Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada

hamba pilihan, Muhammad Shallallahu 'alaihi uta Sallam. Selaniutnya,

sesungguhnya lilah Ta'ala berfirman, 'Sesungguhnya olangorang yang

menyembunyikan apa yang telah Katni turunkan berupa keterangan-

keterangan (yang jelas) danpaunjuk, setelah Kami mettqangfr-annya k podo

manusia dahtn N-Kub, mueka itu dilaknati Nlah dan dilaknati (pula)

oleh semua (makhluk) yang dapat tnehknat.' (QS. Al-Baqarah: 159)

Berdasarkan ancaman yang keras ini saya menulis tulisan ini

mengadukan perilaku or:rngorang miskin yang suka asawuf dengan berbagai

alirannya, kepada para syaikh ahli ibadah di atas saiadah. Tulisan ini

menjelaskan kepada kalian, para syaikh, tentang sebagian bid'ah dan

Bag,lanFertama I zot

khurafat yang mereka ialankan, iuga penyimpangan dan kebohongan,

kebodohan dan tahayul y*g mereka sebarkan.

Agama Islam yang suci telah mereka kotori, telah mereka putar

balikkan hakikatnya, telah mereka hapuskan syariatnya, telah mereka

tinggalkan $arawty4 bahkan telah mereka lenyapkan keagungan, kebesaran

dan keistimewaan semua afarannya, sefadi.jadinya. Dan karena ulah mereka

itu, agar4a ini dalam pandangan musuh-musuhnya menjadi agama yang

hina dan rendah, agam permainan dan sia-sia" kebodohan dan kesesatan.

Mereka berpaling dari kiabnya yang jelas, 

^yat-ayatnya 

yang terperinci,

dan yang dimudahkan oleh Allah untuk menghafalnya. Mereka berpaling

dari sunnah Nabi-Nya yang singkat dan padat (jawhmi'ul kalim), yang

petunjuknya adalah sebaik-baik penrniuk" sehingga para penyembah berhala

itu-Wada', Suwa', Yaguts, Ya'uq, Nasr, L,atta dan Uzza-ketika mengetahui

agama yang lurus ini, mereka langsung mengimani dan mengikuti nabinya.

Dan keimanan mereka itu, jika ditimbang dengan keimanan seluruh

penduduk bumi yang ada, maka keimanan mereka lebih berat. Kematian

salah seorng dari mereka membuat Arasy ar-Rahman bergoncanga, yakni

saat meninggalnya Sa'ad bin Mu'adz. Mereka telah menjadi tumbal Nabi

dengan harta dan jiwa mereka. Bahkan mereka menyatakan kepada Nabi,

"Bapak dan ibuku menjadi jaminannya, wahai Rasulullah." Mereka

bersumpah kepada Allah dengan sebenar-benarnya sumpah bahwa

Rasulullah lebih mereka cintai daripada harta dan anak-anak mereka,

bahkan lebih mereka cintai daripada diri mereka sendiri. Demi Allah

mereka telah bertindak jujur.

Adalah Umar ketika seseorang menemuinya untuk naik banding

terhadap perkara yang telah diputuskan oleh Rasulullah, langsung

dipenggalnya leher orang itu. Orangorang seperti Umar memang terkend

kaku dan keras, namun akhlak mereka adalah alQur'an dan sunnah, dan

mereka selalu merujuk kepada keduanya dalam setiap petuah dan nasehat

mereka. Yang mereka ajarkan kepada anak dan istri mereka dan yang

mereka jadikan patokan untuk meluruskan penyimpangan adalah al-Qur'an

dan sunnah. Sumber aguna- mereka adalah agarn yang dianut oleh para

pendahulu yang shalih. Untuk mendalaminya mereka mengerahkan segala

usaha dan upaya sepanjang siang dan malam. Hidup dan mati dalam

membelanya menjadi cita-cita mereka. Mereka tidak memimpin dan

membimbing semua manusia, menguasai kerajaan yarrg ada di timur dan

di barat kecuali dengan alQur'an dan sunnah.

2o2 I gU'an-OU'ahyangDtanggapsunnah

Maka, akan sangat merugi orang yang tidak pernah tahu terhadap

keduany4 dan tidak pula mengkajinya. Orang yang tidak suka mengikuti

iejak Muhammad adalah orang yang suka membodohi dirinya sendiri-

Usahanya akan sia-sia dan hanya akan meniadi bulan-bulanan syetan, untuk

kemudian akan selalu dihalangi dari idan yang lurus.

Wahai para ahli ibadah di atas saiadah, ini addah perjalanan hidup

satu goolongan umat manusia. I:lu dtttttg setelah mereka sebuah generasi

yang menjadikan kebenaran sebegai kebatilan, dan kebatilan sebagai sebuah

kebenaran. Mereka menciptakan aturan syariat yang tidak diizinkan oleh

Allah. Mereka menjadikan tauhid sebagai syirik dan syirik sebagai tauhid.

Mereka berjihad untuk menghidupkan bid'ah dan mematikan sunnah.

Mereka menciptakan hizb, wirid-wirid dan tawasul dengan mengambilnya

dari al-Qur'an dan sunnah.

Mereka suka membaca surat-surat yang dipelesetkan. Ayat, olnna

a'thainhkal kautsar', menjadi 

*lnna abathnikal k^au*ar." Atau "Qulhuuallibu

abad', menfadi 

*Kullullihu 

abad.." Mereka mengubah-ubah dQur'an dengan

bahasa dialek mereka, dan perbuatan ini ielasjelas haram dan membatalkan

shalat.

Ketika berdzikir, mereka tubuh mereka bergoyang-goyang bagaikan

bulu yang tertiup angln; dan jika shalat, mereka seperti ayam yang sedang

mematuk, dan berdalih, "Memendekkan shalat itu diperintahkan. Dan,

orang yang menjadi imam harus memendekkan shdatnya."

Mereka berdusta dengan mengatasnamakan Rasulullah. Mereka

mengatakan bahwa al-Jaili merebut ruh orang cebol dari tangan malaikat

pencabut nyawa. Dia memukul malaikat pembawa ruh itu hingga

terpelanting dan mengembalikan ruh-ruh kepada iasadnya. Mereka berkata,

"Dasuqi disebut pga Abul Ainaini karena dapat tak terlihat meski berdiri

di depan mata Nabi." Semua ini adalah fibat dari kurangnya pemahaman

mereka terhadap al-Qur'an.

Allah menggambarkan hamba-Nya y^ng beriman, 'Orang yang

beritnan dengan ayat-ayat Kami hanyalah orarrgorang yang iika diingatkan

dengannya mereka segeru tersungfrur bersujud, mensucikan Rabb dengan

metnujinya dan mereka tidak bqlaku sombong." (QS. As-Saidah: 15)

Mereka tidak bersujud ketika diingatkan dengan ayat-ayat Rabb

mereka, karena mereka tuli dan bua. Lidah mereka kelu untuk mengucap

dua kalimat syahadat; mereka tidak tahu cara istinja yang benar, tidak

baik dalam berwudhu, tidak mengerti hukum tayamum, mandi dan macam-

BaglanPertarna I zo3

macam air. Mereka suka mencuri shalat, Pemahaman mereka tentang

nama-nama Allah menyimpang dari yang seharusnya. Mereka suka

mengubah-ubah dan membuat bid'ah dalam ibadah dan dzikir. Mereka

bangga dengan iubah, sorban yang merah atau yang hijau. Mereka mengaku

sebagai ahli hakikat, dapat menyingkap rahasia. Sekalipun rumah mereka

jauh dari Ka'bah, nzrmun mereka selalu melakukan shalat di Masjidil Haram.

Ketika kedurhakaan mereka dituliskan di Lauhul Mahfuzl, mereka mengaku

dapat menghapusnya.

"Kepada mereka yang tak puasa dan tak shatat

yang menghamparkan sajadah di atas air

namun tidak basah."

Demikian juga:

"Abdul Qadir, ya Jaitani

yang punya keutamaan dan kebaikan

Engkau khatib yang lantang

kebaikanmu tak kan kutupa."

Demikian juga:

'Rifa'i, jangan sia-siakan diriku

Aku adalah orang yang dihitung dan dinisbatkan."

Demikian juga:

nVahai Dasuqi, wahai yang mutia

Kami masuk ke datam tindunganmu

Dengan Hasan kemudian dengan Husein

raihlah tangan yang datang kepadamu."

Mereka berdoa kepada mayit, meminta pertolongan dan

perlindungan. Mereka berdunrnduyun perg ke kuburan. Ketika haji tujuan

mereka adalah makam. Mereka bemadzar dan memotong hewan kurban

unruk kuburan itu. Mereka berjalang mengelilinginya, mengusap dan

menciumi dindingnya. Mereka minta rahmat di tempat-tempat tersebut.

Mereka menjadikan kuburan sebagai mata pencaharian. Mereka makan

harta orang lain dengan cara yang tidak benar, mereka berdzikir untuk

makanan. Kata mereka, ilmu itu adalah hijab antara hamba dengan

Rabbnya. Karena hanya dengan sekali lirikan maa, damailah dunia; dengan

tatapan seorang mursyid, orang yang bejat bisa menjelma menjadi wali;

dengan tiupan ke arah wajah seseorang atau sekali meludah ke mulutnya,

ular menjadi iinak kepadanya dan kalafengking enggan menyengat. Mereka

menyatakan bahwa kewalian tidak akan hilang karena melakukan dosa

besar, kecuali berbohong-padalah mereka adalah pembohong-. Keyakinan

lebih penting daripada kritikan, dan bantahan akan menghalanginya

mencapai derafat kewalian, atau dengan kaa lain, berbaik sangka kepada

zo4 I Bld'ah-bld'ahyang DlanggapSunnatr

orang yang fasik dan suka berbuat keii lebih utama daripada beramar

makruf nahi mungkar.

Masukan dan Usulan

I$(/ahai para syaikh yang di atas saiadah, kalian adalah para pemuk4

pemimpin dan pembimbing umat, 'setiop kamu fudalhh pemimpin dan

setiap kamu akan diminta patangungjautaban tattnng kepemitnpinannya."

Saya tulis buku yang menielaskan ini dan saya nasehatkan kepada kdian

semua, agar menasehati orangorang yang 12k beruntung ffi, yang mengaku

muslim tapi seumur-umur tak pernah merasakan manisnya keimanan, karena

mereka tidak mengerti dan tak pemah mendengar dari seorang pemberi

nasehat yang iujur dan ikhlas.

Saya punya usul, wahai para pemimpin umat- Suruh orangorang inr

membaca buku-buku ilmiah, dorong mereka untuk membaca al-Qur'an

berikut tafsirnya, dengan adabbur dan perenungan. Kemudian suruh mereka

menghafd dua ratus hadits nabawi yang mencakup masalah akidah, hukum

halal dan haram, ibadah, muamalah, dzikir, akhlak, etika, aniuran dan

ancaman (urshib dan urbib).

Pilihlah untuk dirimu dan golonganmu kitab yang paling shahih dan

paling mudah, yang terseleksi hadits-hadits palsunya, dan yang tidak

disisipkan cerita-cerita Israiliyat dan khurafat. Ada kitab Tafsir lbnu Katsir

dan al-Manhr. Yang kedua ini, insya Allah, akan memberikan seluruh

keinginan kaum muslimin saat ini.

Sedangkan kitahkiab haditsnya, Shabih al-Bukhai dan Shahih Mus'

lim, atau yang lebih ringkas misalny4 Bulttghul Marim karangan al-Hafizh

Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Arba'in an-Nautautiyah. Atauuntuk kitab kumpulan

dzikir dan doanya Tufufatadz-Dzikirinnya asy-syaukani. Atau yang lebih

ringkas lagi, al-Kalimuth Thayyibnya Ibnu Taimiyah; al-Wafutu al-

Mubammadiy; az-htttiiir 'an lqtirhfil lfubi'irnya Ibnu Haiar al-Makki,

dan at:Targhib utat Tarhibnya al-Mundziri.

Untuk seiarah ada. Zidul Ma'Ad fi Hadyi Khairil 'lbid, arau yang

lebih ringkas Nttrul Yaqinnya Muhammad al-Khudhari. Ada iuga

Khulilshatus Sirah al-Mufuammadiyah tulisan Muhammad Rasyrd Ridha.

Untuk kitab etika dan akhlak da al-Adib asy-Syar'iyyah utal-Minab al'

Mar'iyyah karangan Ibnu Muflih.

Bagrtan Fertarna I zo5

Suruh mereka meniatkan semua dal$rah mereka semata-mata untuk

Allah, kepada kitab dan Rasulnya dan untuk menunfukkan lslam dengan

segala kecemerlangan, keindahan dan keagungan kaum Salaf terdahulu,

bukan untuk menyebarkan Tarikat Rifa'iyah, Ahmadiyah, Ibarhimiyah,

atau Bayumiyah atau yang lainnya.

Jika demikian, ilmu yang benar lah yang akan terseb^r, aigarna yang

lurus dan sunnah lah yang akan hidup; khurafat dan bid'ah akan mati;

kebaikan akan semakin banyak dilakukan orang, dan kerusakan akan

semakin berkurang; kaum mudanya akan tumbuh di atas dasar ketalovaan,

bukan di atas dasar kebejatan moral. Itu artinya, kira telah telah sding

tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan demi mengamalkan

firman Nlah,'Dan heflda&ah ada di antara kamu segolongan umat yang

tnenyeru kepada kebaiikan, meryuruh k"pod" yangma'ruf dan mencegab

dari yang tnungkar; mqekalab orangalang yang bauntung.'(QS. Ali

ImrAn: 104)

Dengan demikian, kita akan hidup lebih baik-sebagaimana firman-

Nya,, *Barangsiapa mengeriakan amal shaleh, baik laktlaki maupun

peretnpuan dahm keadaan beriman, maka sesungubnya akan Kami

berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesunguhnya akan Kami

beri balasan kepada mqeka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang

telah tnqeka kerjakan " (QS. An-NalL 97Yd^n lebih banyak mendapat

hidayah-sebagaimana firman Allah juga, 'Dan Nlab akan menambah

petunjuk kepada mqeka yang tclab mendcpat petunjuk." (QS. Maryam:

76)

Selaniutnya" kita akan melesat tinggr, jauh meninggalkan umat yang

lain, dan akan memimpin mereka-seperti hdnya yang pernah dilakukan

oleh orang-orang sebelum kita yang unggul karena keadilan, ilmu dan

kebiiaksanaan.

Syaikh, cegahlah para pengikut kdian agar tidak beribadah dengan

hizb, wirid, dzikir, awassul dan istighasah yang bid'ah itu. Kenalkan kepada

mereka bahwa nilai satu huruf dari alQur'an dan sunnah itu, menurut

Allah, lebih baik dan Iebih utama dibandingkan segala yang mereka

amalkan itu. Apalagi iika dibarengi dengan perenungan dan peresapan.

Perintahkan mereka untuk mengganti cara beribadah seperti itu dengan

bacaan alQur'an yang dibagi-bagi berdasarkan ukuran hizh dan juz'nya

setiap hari. Juga, dengan membaca, menghafal, memahami, dan

mengajarkan sunah Nabi kepada seszuna teman.

2Cl6 I gH'an-old'ah yang Dlanggnp Sunnah

Kalian dapat memberikan tanda lulus kepada seseorang, fika ia

menghadap kepada kalian setelah membaca, memahami dan menelaah

^p^ 

y^ng diturunkan dari Allah dan Rasul-Nya. Dan, iika kalian telah

mengufi kualitas 31gam21ny1- dan kecintaannya kepada Allah, Rasul-Nya,

sunahnya, dan sejauh mana hatinya tidak bisa menerima kemungftaran

dan bid'ah. Namun juga perlu kalian ingat, bahwa kalian tetap harus

memperingatkannya agar tidak berani mencampurbaurkan dengan halial

yang tidak perlu, agar tidak mudah mengeluarkan fanra yang tidak mereka

ketahui dan keluar dari nash-nash alQur'an dan sunah'

Pesanku untuk kalian pribadi, ingatlah bahwa Allah adalah

pelindungmu. Dia yang memberi rez.ki kepada kalian, dan Dialah sebaik-

baik pemberi rizki. 'Barangsiapa bertakan k"pod" Nhb, nixaya Dia akan

mengadakan baginya jalan ke luar. Dan membuinya rikzi dari arah yang

tiada dkangka-sangfr.anya." (QS. Ath:Thaliq: 2-3)

"Barangsiapa bertakan k"podo Nhh, maha Nkh akan meniadiktn

baginya kemudaban dalam ulusantrya-" (QS. Ath:Thdiq: 4)

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri bqiman dan batakan,

pastilab Kami akan melitnpahkan kepada mqeka bqkah dari langit dan

bumi." (QS. Al-Arif: 96)

*Dan sekiranya mereka sungguh-sunguh menialankan (hukum)

Taurat, lniil dan (al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari

Rabbnya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mqeka dan

dari bawab kaki mereka.'(QS. At-Mi'idah: 66)

Ini pesan dan usulku. Jika kalian menerimanya dan mengamalkannya,

maka kdian telah menjalankan sebuah kewafiban: menerima nasehat dari

orang lain. Perlu saya ingatkan firman Allah beriktt: 'Orang yang tahut

(kepada Nlah) akan mendapat pelaiaran, orangorangyang celah.a (Wir)

akan menjaubinya. (Yaitu) orang yang akan metnasuki api yang besat

(nqaka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (p"1") hid"p.

Sesungguhnya beruntunglab orang yang rnembersibkan diri (dengan

beriman)." (QS. Al-Ina: 1G14)

Thpi aku yakin bahwa kalian tidak akan mendengar nasehatku dan

mengikuti petuniukku, karena:

'Orang akan bertindung kepada Amru, ketika kesutitan

Seperti orang bertindung dari panas api."

Wassalamu Alaiku warahmanrllah.[]

Bae,ranFertama I zo7

BAB PERTAMA

AI-Qur'an, antara Petunjuk dan Perlngatan

Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkunrk. Dengan nama

Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

"Segah puji bagi Nlah yang tehh menurunkan k"podo bamba-Nya

Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak tnengadakan kebengkokan di

dalamnya; sebagai bitnbingan yang lurus, untuk tneperingatkan akan

siksaan yang sangat pedih dari sisi Nlah dan metnberi berita gembira

k"podo orangolang yang baiman, yang mmgeriakan atnal shaleh, babwa

mereka akan mendapat pembalasan yang baik. Mereka kekal di dalamnya

untuk selatnalamanya. Dan untuk nernperingatkan kepada orangorang

yang bak-ata, 'Nlah mmgambil seolang anak.' Mereka sekalikali tidak

ffieffipunyai pengaabuan tentang hal itu, begitu pula nenek tnoyang mqeka.

Nangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka, mereka tidak

mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.'(QS. Al-Kahfi: 1-5)

*Maha suci Nlah yang tehh menurunkan N-Furqan (N-Qur'an)

kepada hamba-Nya agar dia meniadi pemberi peringatan kcpada seluruh

alam yang kepunyaanlah kerajaan langit dan butni dan Dia tidak ada

sekutu bagi-Nya dalatn kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan

segala sesuat t, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-

rapinya.n (QS. Al-Furqin: 1-2)

'Nif lam tnim. Ktab (N-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya,

petuniukbagi mereka yangbertafuia (yaitu) mereka yangberiman kepada

yang gahib, yang mendirikan shalat dan menafkabkan sebagian rezki

yangKatni anugrabkan kcpada mereka, dan tnerekayangbuiman kepada

Ktab (N-Qur-an) yangtehh diturunkan kqadamu dan Ktab-kitab yang

telah diturunkan sebeluttnnu, serta merekayakin akan adanya (kehidupan)

BaglanKedua I zu

akhirat. Mereka itulal, yang tetap mmdapat petuniuk dari Rabbnya dan

merekalah oftmgQrang- yaig banntung'" (QS' Al-Baqarah: 1-5)

"Nif lam ra, (ini 4d4l4h) kitab yangKami tutunkan kepadamu supaya

kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahdya terang

benderang dengan iiin Rabb mereka, (yaitu) tnenuiu ialan Rabb Yang

Maha Perkasa lagi Maba Tqpuii'' (QS' Ibrihim: 1)

,,sesungguhnya al.Qur-an ini membqikan petuniuk kepada (ialan)

yanglebib lurus dan *"ibni kabar gembira kepada orung{raltgmukmin

yon-g *"rgniokan atnal shaleh bahua bagi mereka ada pahala besar'o

(QS. Al-Isri': 9)

"sesungubnya tclah daung k4adamu cabaya dari Nlah dan Kub

yong*"nniigkan dengan Kt^b itulbh Nlah menuniuki orang-orang,yong

'meigikuti 

keridbaan-Nya kc ialan keselamatan, dan (dengan kitab itu

par) amn mmgeluarkan olcmgorangitu dari gelap gulita kepada cabaya

'yang 

terang benduang dengan seiiin-Nya dan mmuniuki mereka ke ialan

yorlg hru*'(QS. ALMa'idah: 15-16)

*Dan N-Qur'an itu adulah kitab yangKami turunkan yang diberkati,

maka ikutihh dia dan bqtakunlah agat kamu diberi rahmat'' (QS' Al'

An'im: 155)

oHai tnanusia, sesungubnya ulab daung k4adamu pelaiaran dari

Rabbmu dan penyembuh iagi penyakitpetryakit (yang baad! dalam dada

dan petunjuk serta rahmat bagi orangorul,gyhng bqiman." (QS. Ytnus:

s7)

"Dan Kami turunkan d.ari N-Qur'an suatu yang meniadi penawar

dan rahmat bagi orangorang yang buiman dan al-Qur'an itu tidakJab

menambah kepada oflmgorang yang zhalim sehin kerugian'" (QS' Al-

Isri':82)

- Keharusan untuk Berpegang kepada Kitabullah dan

Larangan Keras untuk Meninggalkannya

Allahberfirman,'lkutilabapayangditutunkankepadamudari

Rabbmudanjanganhhkamumengikutipemimpin.pemimpinselain.Nya.

Amat sedikitlab ka,mu mengambil prt"io* (dari padanya)." (QS' Al-Arifr

3)

2rz I gE'ah-uld'ahyang Dlanggap sunnah

'Dan bapqanglah kamu semuanya kepado tali (agama) Nlah, dan

janganlah kamu bqcerai-bqai, dan ingatlah akan niktnat Nlab kepadamu

ketika dabulu (tnasa Jabiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah

n eflpqsatukan hatimu, lalu menjadilab kamu karena niknat Nlah or-

ang ydng bqsaudara; dan kamu telah bqada di tep; iurang neraka, lalu

Nlab menyelamathan knmu daripadatrya." (QS. Ali Imrin: 103)

"Dan janganhh kamu metryurpai orang-orang yarrg bercerai-berai

dan bqselisih sesudab daung kctaangan yang ielas k"pod" mereka. Mereka

ituhh orang-orang yang mendapat siksa yang berat.' (QS. Ali Imrin:

10s)

'Janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu

menjadi gentar dan hilang kckuatanmu dan bqsabarlah. Sesunguhnya

Nloh besetta otangeldng yat g sabar.' (QS. Al-Anffl: a6)

'Dan bahuta (yang Kami puintabk an) ini adalab ialan-Ku yang lurus,

maka ikutilah dia; dan ianganhh kamu mengikuti jalan-jahn (yang lain),

karma j alan-j alan itu mansaibqaikan kamu dan jalan-Nya. Yang demikian

itu dipdintabkan Nlah kqadamt agar h.amu bertakata." (QS. Al-An'im:

1s3)

'Katakanlah, 'Inilab jalan (agama)ka, aku dan orang-orong yang

mengikutiku mengajak (kamu) k"pod" Nlab dcngan huiiah yang nyata,

Maha Suci Nlah, dan aku tiada tstnasuk orung-orang yang mus'tyik."

(QS. Ytsufi 108)

- Kewqiiban Menaati Allah dan Rasul-Nya, dan Acaman

bagi yang Membangkang

Menaati Allah berarti mengikuti peruniuk kiahNya, sedangkan menaati

Rasulullah berarti mengikuti sunnahnya. Firman Allah, oHai orang-orang

yang beriman, taatilah Nlah dan tdctilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di

antara kamu. Ketnudian jika kamu Mainan pendapat tmtang sesuatu,

maka kembalikanlah ia k"pfu Nlah (NQr./'an) dan Rasul (sunnabnya),

jika kamu benarbenar bqiman kepada Nhh dan hari Ketnudian. Yang

demikian itu adalah bbih utama (bagimu) dan lehb baik akibatnya." (QS.

ArrNisi': 59)

"Dan katni tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati

dengan seiiin Nlah. Sesungguhnya jih.alau mereka ketika menganiaya

dirinya datangkepadamu,lalu tnemohon atnpun k"podo Nlah, dan Rasul

Baglran Kedua I Zt3

pun memohonkan arnpun untuk tnaeka, tetttulah mqeka mendapati N-

lah Maha Peneritna Taubat lagi Maha Penyayang. Maka demi Rabbmu,

mereka (pofuhakekatnya) tidakberiman hinga mereka meniadikan katnu

hakim dalam pukara yang mereka paselisihkan, kemudian mereka tidak

mert$a keberatan dalatn hati mqeka tubadap putusan yang kamu berikan,

dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisi': 6445)

*Dan barangsiapa yang ffiendati Nlah dan Rasul(-Nya), mereka itu

akan bersama-sdma dengan oldngolang yang dianugerahi niktnat oleh

Allab, yaitu: Nabi, para shiddiqin, orang-ordng yang mati syabid dan

ordng-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya'" (QS'

An-Nisi': 69)

*(Hukum-hukum tcrsebut) itu adahh ketentuan-ketzntuan dari Nlab

dan Rasul-Nya, niscaya Nlab memasukkannya kc dalam surga yangmengalir

di dalamnya sungai-sungai, sedang mqeka kekal di dalamnya; dan itulah

kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurbakai Nlah dan

rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah

metnasukkannya ke dalatn api nuaka sedang ia kekal di dalamnya; dan

baginya siksa yang tnenghinakan." (QS. An-Nisi': 13-14)

"Dan tidakkab patut bagi laki-laki yang muktnin dan tidak (pula)

bagi perernpuan yang muktnin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah

mmetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)

tentang urusctn mqeka. Dan barangsiapa mendurhakai Nlah dan Rasul'

Nya maka sungublah dia telah sesat, sesat yang nyata." (QS. Al-Ahzib:

36)

*Dan barangsiapa yang mendurhakai Nlah dan Rasul-Nya maka

sesunguhnya baginyalah neraka Jabannam, mereka kekal di dalamnya

selama-latnanya.u (QS. At-Jinn: 23)

"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah ielas kebenaran

baginya. Dan mengikuti jahn yang bukan ialan orang-orang muktnin,

Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yangtehh dikuasainya itu dan

Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannatn itu seburuk'

buruknya tettpat kembali." (QS. An-Nisi': 115)

"sesungguhnya orang-ofnng yang tflenefltang Nlah dan Rasul-Nya

pasti mendapat kebinaan sebagaimdna orangorang yang sebelum mereka

telah mendapat kebinaan. Sesunguhnya Kami telab menurunkan bukti-

bukti yang ny4t4. Dan bagi orang-orang yhlrg kafir ada siksa yang

mengbinakaz.' (QS. At-Muiidilah: 5)

214 I gE'an-Uld'ah yang Dlanggap Sunnah

"sesungubnya orangorang yang menmtang Nlah dan Rasul-Nya,

tnqeka tqmasuk otangorangyang sangnt hina.' (QS. Al-Muiidilah: 20)

oDan barangsiapa menaati Nlah dan Rasul-Nya, maka sesunguhnya

ia telah mendapat kemenangan yong besar." (QS. Al-Ahzah 71)

"Dan barangsiapa ydng td4t k pod" Nlah dan Rasul-Nya dan takut

kepada Nlab dan bertahua kepada-Nya, maka mueka adalah oraflgor-

ang yang mendapat kemenangaa." (QS. An-Ntr: 52)

'Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mmdapat petunjuk'

(QS. An-Ntr: 54)

"(Hukum-hukum tssebut) itu adalah kctcntuan-kctnttuan dari Nhh

danRasul-Nya, nixaya Nhh memasukkannya ke dalam surgayangmmgalir

di dalamnya sungai-sungai, sedang mqeka kekal di dalamnya; dan ituhh

ketnenangan yang besar." (QS. An-Nisi': 13)

oDan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dcngan

azab yang pedih.' (QS. Al-Fath: 17)

"Dan taadah kepada Nlah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu

berpaling maka sesunggubnya keuajiban Rasul Kami hanyalah

menyampaikan (amanat Nlab) dengan terang.' (QS. At:Iaghibun: 12)

"Hai orang-orafig yang beritnan, uatlah kepada Nlah dan uatlah

kEada rasul dan janganlah kamu merusakhan (pahala) amal-amalmu'

(QS. Muhammad: 33)

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu tnaka tuirnalab dia. Dan apa

yang dilarangnya bagimu tnaka tingalkanhh; dan bertakanlah k"podo

Nlah. Sesunguhnya Nlah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-HasVr: 7)

- Perintah urttuk Meresapi dan Memahami al-Qur'an

Allah berfirman, *Ha mim. Diturunkan dari (Rabb) Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni

bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetabui, yang metnbauta

berita gembira dan yang metnbaua peringatan, tetapi kebanyakan mereka

berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan." (QS.

Fushshilat: 1- 4)

'lni adalab sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dergan

berkab supaya tnereka memperbatikdn ayat-dyotnya dan stepcya metrdapat

pelajaran oftmg-orang yang rnernpunyai pikiran.' (QS. Shid: 29)

BaglanKedua I zt5

"Dan sesungguhnya telah Kami mudabkan Al'Qur- an untuk

pelajaran, maka adakab olang yang tnengambil pelaiaraz." (QS- Al-

Qamar: 17)

*Maka rneflWa mereka ( orangorang kofir) bupaling dari puingatan

(Ntah) seakan-akan mereka itu keledai liar yanglari terkeiut,lari daripada

singa.' (QS. Al-Muddastsir: 49- 5l)

Per ump am a an orang-ordng y ang dipikulkan kep adany a Taurat,

kemudian mereka tiada memikulnya adalah sepati kedai yangmembau.,a

kitat>kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpatnaan kautn yang

mendustakan ayat-ayat Nlah itu. Dan Nlah tiada memberi petuniuk

kepada kaum yang zhalim." (QS. Al-Jumu'ah: 5)

oDan sesungguhnya Kami iadikan untuk isi neteka Jahannam

kebanyakan dari jin dan tnanusia, mereka nternpunyai bati, tetapi tidak

dipergukan untuk memahami (ayat'ayat Nlah) dan mereka mempunyai

mata (tetapi) tidak dipogunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan

Allah), dan mereka nentpunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya

untuk mendengar (ayat-ayat Nlab). Mereka itu sebagai binatang ternak,

bahkan mereka lebib sesat lagi. Meraka itulab orang-orang yang lalai-'

(QS. Al-A'rifz 179')

*Dan jikalau Kami iadikan N-Qur-an itu suatu bacaan dalant

bahasa selain bahasa Arab tentuhh mereka mmgatakan,'Mengapa tidak

diielaskan ayat-ayatnya.' Apakah (patut N-Qur'an) dalam bahasa asing

sedang (rasul adalab orung) Arab. Katakanlah, 'N-Qur'an itu adalah

petunjuk dan penautar bagi orang-olangyang beriman. Dan ollng-orong

yang tidak berim an p ada telinga mqeka ada sutnbatan, sedang N-Qur' an

itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang

yang dipanggil dari tetnpat yang iauh)' (QS. Fushshilat: 44)

*Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur-an? Kalau

kiranya N-Qur'an itu bukan dari sisi Nlah, tentulah mereka mendapat

peltentangan ycrng banyak di dalamnya." (QS. An-Nisi': 82)

'Maka apakah tnereka tidak memperhatikan N-Qur'an ataukab

ltati mereka terkunci." (QS. Muhammad: 24)

*Sesungubnya ayat-ayat-Ku (N'Qur- an) selalu dibacakan kepada

kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang, dengan

menyombongkan diri terhadap Al-Qur-an itu dan mengucapkan

perkataan-perkataan keii terhadapnya di utaktu kamu bercakap-cakap di

malam hari. Maka apakah mereka tidak mempqhatikan pukataan (Kami),

216 I gu'an'uld'ahyang Dtanggap Sunnah

atau apakah telab datang k"pod" mereka apa yang tidak pernah datang

kepada nenek tnoydng mereka dahulu?" (QS. Al-Mu'mintn: 6648)

- Ancaman bagi Orang-orang yang Mengabaikan al-

Qur'an

Allah berfir marr, 

nDan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-

Ku, tnaka sesunguhnya bagtnya penghidupan yang setnpit, dan Kami

akan mengh iffip unkantry a p ada h ai Kamat dalam keadaan buta. Bqkatalah

ia,'Wahai Rabbku, mengapa Engkau mmghitnpunkan aku dalam keadaan

buta, padahal aku dahulunya seordng yang melibat-' Nlah berfirman,

'Demikianlah, telab datang kepadamu oyat-ayat Kami, maka kamu

melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini pun kamu dilupakan'.'

(QS. Thihaz 124126)

"Demikianlah Katni kisahkan kqadamu (Mubammtad) sebagian kisah

umat yang telah lalu, dan sesungubnnya tehb Kami berikan kepadamu

dari sisi Kami sudtu peringatan (N-Qur'an). Barangsiapa yang berpaling

daripada N-Qur-an maka sesunguhnya ia akan metnikul dosa yang

besar di hari Kamar" (QS. Thiha: 99-100)

"Barangsiapa yang berpaling dari pengaiaran (Rabb) Yang Maha

Pemurah (N-Qur-an), Kami adakan baginya syetan (yarg menyesatkan)

maka syetan itulah yang meniadi tettan yang selalu menyertainya." (QS.

Az-Zukhruf: 36)

*Dan siapakah yang lebib zbalim daripada irdng yang telah

diperingatkan dengan dydt-dyat dari Tuhannya lalu dia berpaling

daripadanya dan tnelupakan apa yang dikerjakan oleh kedua tangannya.'

(QS. Al-Kahfi: 57)

*Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah

diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling

daripadanya Sesungubnya Kami akan membqikan pernbalasan kepada

onmg-orang yang berdosa." (QS. AsSaidah: 22)

*Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Rabbnya, niscaya

akan dimasukkan-Nya ke dalatn azab yang amat berat-" (QS. Al-Jinn: 17)

Baglan Kedua I zt7

- Keutamaan Membaca al-Qur'an Secara Keseluruhan,

atau Beberapa Surat dan Ayatnya Saja

Dari Abu Umamah Radhiyallahu'anhuz Rasulullah sballallahu'alailti

wa Sallam bersabd4 "Bacalah al-Qur'an karena ia akan datang di hari

Kiatnat memberi syafa'at kepada para petnbacanya." Diriwayatkan oleh

Muslim.

Dari an-Nawas bin Sam'an Radhiyallahu 'anhu: Aku pernah

mendengar Rasulullah Shalkllahu 'alaihi uta Sallatn bersabda, "N-Qur-an

didatangkan pada bari Kiamat besqta ofturgorangyang tnengamalkannya

di dunia. Al-Baqarah dan Ni 'Imrin tampil membeikan huiiah untuk

memberi pembelaan k"podo pembacanya." Diriwayatkan oleh Muslim.

Dari Utsman bin Nfan Radhiyal.lahu 'anhu: Rasulullah Sbalhllahu

'alaihi ua Sallatn bersabda, "sebaik-baik kalian adalah ydng tTrempelaiari

al-Qur' an dan mengaiarkannya." Diriwayatkan oleh Bukhari.

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha: Rasulullah Shallallabu 'alaihi uta

Sallam bersabda, "Orang yang merabaca al'Qar- an dan mahir metnbacanya,

bersama para malaikat yang mulia dan suci. Sedangkan orang yang

membacanya, terbata-bata dan merasa hesulitan, ntaka dia akan mendapat

dua pahala." Mutafaqqun Alaih.

Dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu: Rasulullah Shallatlahu

'alailti ua Sallam bersabda, 

*Poampamdan orang tnuknin yang tnernbaca

al-Qur'an bagaikan pobon Atruiah, baunya utangi dan rasanya niktnat.

Perumpamaan ofttng tnuknin yang tidak membaca al'Qur'an bagaikan

pobon kurma, tidak bau topi rasatrya lezat Pqumpamaan orang munafik

yang membaca al-Qur-an bagaikan bungp, baunya setnubak tapi rasanya

p ahit. Pu ump atruran orang mun'afik yang tidak membaca al-Qur' an b agaikan

pohon Hanzhalah, tidak bau dan rasanya pahit." Mutafaqqun Alaih.

Dari Umar bin Khaththtb Radhiyallabu'anhu: Nabi Shallallahu

'alaihi wa Sallam bersabda, 'sesungguhnya dengan kitab ini, Allah

mengangkat sejumlab golongan dan tnerendahkan yang lain.' Riwayat

Muslim.

Dari Ibnu Umar Radbiyallahu 'anhu: Nabi Sballallabu 'alaihi ua

Sallam bersabda, 'Iri itu hanya tcrhadap dua orang: Orang yang Allah

beri al-Qur-an lalu tnengamalkannya malam dan siang. Dan, orangyang

Nlah bui harta lalu dia mmginfakkannya tnalam dan siang." Mutafaqq

'alaih.

2t8 I gu'an-old'ahyang Dlanggap Sunnah

Dari al-Barra' bin 'Azlb Radhiyallahu 'anltu: Seseorang pernah

membaca surat al-Kahfi dan di sampingnya terdapat seekor kuda yang

terikat dengan dua tali. Tiba-tiba kabut menyelimutinya dan mendekat.

Karena takut, kuda itu pun meronta dan lari (tanpa ia mengeahuinya).

Pagi harinya, ia menemui Rasulullah dan menceritakan ^p y^ig teriadi

padanya. Kata Nabi, *ltu adalah ketcnangan yang turun untuk al-Qur'an

(yrng dibacanya)." Mutafaqqun Alaih.

Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu: Rasulullah Shallallabu 'alaihi

uta Salhm bersabdq *Barangsiapa nembaca satu huruf dari al-Qur-an

maka akan mendapat satu kebaikan, dan (saiap satu) kebaikan akan

dibalas dengan sepulub kebaikan. Aku tidak katakan, alif lam mitn satu

huruf,tet@i alif satuburuf,lam satu huruf danmim satu huruf."Diwayrkarr

oleh Tirmidzi. Menurutnya, 'Hadits ini hasan shahih."

Dari Amr bin fuh Radbiyallahu 'anhu: N^bi Sballallabu 'alaibi uta

Sallatn bersabda, 'Dikaukan k"pod, pembaca al-Qur- an, 'Bacalah, naiHah

(ke deraiat surga), dan bacahh dengan jelas squti mgkau membacanya

di dunia dengan ielas karena kedudukantnu (d;tentukan) oleh (iumlab)

terahhir ayat yang engkau baca.' Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi. Hadits

ini hasan shahih.

Dari Abu Sa'id Rafi' bin al-Ma'la Radhiyallahu 'anhu: Rasulullah

berkata kepadaku, "Maukah engkau aku afarkan surat yang paling agung

di dalam al-Qur'an sebelum engkau keluar dari masiid?" Beliau meraih

tanganku. Ketika beliau hendak keluar aku menagih, 'Wahai Rasulullah,

engkau bilang akan mengajarkan surat yang paling agmg dalam alQur'an."

Kata Nabi, "Nhamdulillahi rubbil'alatnin adalah as-Sab'ul Matsaniy dan

al-Qur' anul'azhim yang diberikan kqadakn." Riwayat Bukhari.

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radhiyallabu 'anbu: Kata Rasulullah

Sballallahu 'alaihi uta Salhtn tentang 'Qulhuwdlahu ahad', *Demi Dznt

yang jiwaku ada di tangan-Nya, ia sebanding dengan sepertiga al-Qur- an."

Dalam riwayat lain disebutkan: Rasulullah bertanya kepada para

shahabatnya, i{p"k"h engkau tidak mampu membaca sepertrga alQur'an

dalam satu malam?" Bad para shahabag sepertiga itu sangat berat. Maka

para shahabat pun bertanya, "Siapa di antar kami yang mampu

melakukannya, wahai Rasulullah ?" IGa Rasulullah,' Qulh uut alkh u ab ad,

allihus shamad, adalah seperttga al-Qur'an." Riwayat Bukhari.

Dari Abu Said: Seseorang pernah mendengar seorang yang lain

mengulang-ulang membaca "Qul huwallahu &.d." Pagi harinya orang itu

BasbnKedua I zt9

menemui Nabi dan menceritakan kejadian malam itu, seakan-akan orang

itu meremehkan yang dibaca itu. Kaa Rasulullah, "Detni Dzat yang jiuaku

ada di tangan-Nya, ia sama dengan sepertiga al-Qur'an." Diriwayatkan

oleh Bukhari.

Dari Anas Radhiyallahu 'anhu: Scseorang pernah berkata, "'Wahai

Rasulullah, aku mencintai surat 'Qulhuwallahu ahad'." Jawab Rasulullah,

'Mencintainya akan memasukkanmu ke surga." Riwayat Tirmidzi.

Menurutnya, hadits ini hasan. Dalam Shabib al-Bukhariy, hadits ini

diriwayatkan secara mu'allaq.

Dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu 'anbu: Rasulullah Shallallabu

'alaihi uta Sallam bersabda, *Tidakkab 

engh.au perbatikan bahua ayat-

ayat yang diturunkan pada mahm ini lain dari biasanya? 'Qul a'itdzu bi

rabbil falaq' dan'Qul a'rtdzu bi rabbinnis'.' Diriwayatkan oleh Mus-

lim.

Dari Abu Said al-Khudri Radbiyallahu 'anhu: Rasulullah suka

berlindung dari Jin dan mata manusia sehingga turun surat al-

mu'awwidzatain. Ketika kedua surat itu turun, Rasulullah segera

meninggalkan yang lain." Diriwaya*an Tirmidzi. Menurutnya, hadits ini

hasan.

Dari Abu Hurairah Radhiyalhhu' anbu : Rasulullah Sh allallahu' alai h i

ua Sallatn bersabda, 'Di antara surat-surat dalam al-Qur'an terdapat

satu surat yang iumhhnya tiga puluh ayat, yong akan selalu mernberi

syafaat kepada seseoraflg sampai olang itu diampuni, yaitu sutat

Tabirahalladi bi yadihil tnulku.' Diriwaya*an oleh Abu Daud dan

Tirmidzi. Menurut Tirmi&i, hadits ini hasan.

Dari Abu Mas'ud al-Badri Radhiyallabu 'anhu: Nabi Shallallahu

'alaihi ua Sallam bersabda, 'Barangsiapa membaca dua ayat terakhir

dari surat al-Baqarah dalam satu malam, maka kedua ayat itu telab

mencukup inya." Mutafaqq'alaih.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu' anhu: Rasulullah Shallallabu' alaihi

uta Sallatn bersabda, "Jangan iadikan rutnah kalian bagai kuburan,

sesunggubnya syetafl akan lari dari rutnah yang di dalamnya dibacakan

surat al-Baqarah.' Riwayat Muslim.

Dari Ubai bin Ka'ab Radhiyallahu 'anhu: Rasulullah Shallallahu

'alaihi uta Sallam bertanya, "I0Uahai Abu Mundzir, tahukah engkau ayat

al-Qur'an yang mana, yang iika engkau baca nilainya sangat besar?" Aku

jawab, "Allhhu li il6ha illa, huutal fuayyul qayyitm ... (ayat kursi).

22o I aE'ah-uld'ahyangDlanggapsunnah

Rasulullah menepuk dadaku dan berkata, oSemoga ilmumu

menyempurnakanmu, Abu Mun&ir.' Diriwaya*.an oleh Muslim.

Bukhari meriwayatkan sebuah hadits paniang, yang penghujungnya:

'Barangsiapa membaca ayat kursi *belum tidut maka syetan tidak akan

mendekatinya.'

Dari Abu Darda' Radhiyallahu 'anhuz Rasulullah Shallallahu 'ahihi

wa Sallatn bersabda, "Barangsiapa mengbafal sepulub ryat p6'tama surat

al-Kahfi, dia akan terlindungi dari bencana yang dibuat olch DajjaL" Dalam

satu riwayat lain berbunuyi: '... dari akhir surat al-Kaffi ... .' Riwayat

Muslim.

Dari Ibnu Abbas Radbiyallahu 'anbu: Ketika Jibril Naihis Salam

duduk di sisi Rasulullah, dia mendengar suara dari arah atas. Rasulullah

mengangkat kepalanya seraya bersabda, 'Ini adahh salah satu pintu hngit

yang dibukakan pada hari ini, dan baru bai ini dibukakan. Daritrya

tulufl seorang mahikat dan bqkata, 'lni adalab malaikat yang turun kc

bumi, dan hanya hari ini turun.' Malaikat itu lalu metnbqi salam dan

berkata, 'Bagembiralab dengan dua cabaya yang tidak penah dibqikan

kep ada wrang nabi sebelummu, yaitu surat al-F atih ah fun ayd+yot Wutr.p

surat Al-Baqart Jika engkau membaca sotu huruf saja maka aku akan

membainya.' Riwayat Muslim.

Ddam Widhut Shilibinz Hadits Abu Hurairah yang zudah diringkas,

diriwayatkan oleh al-Hakim ddam al-Mustadrak dengan sanad yang shahih

dari Ma'qil bin Yasar Radhiyallahu 'anhu: Rasulullah bersabda,

*Amalkanhb al-Qur- an, halalkan apa yangdibalalakan-Nya dan haramkan

apa ydng dibaramkan-Nya, ikuti petunjuk-Nya dan jangan membantab

satu ayat pun. Apa yangtusatnar bagimu, maka kembalikan k pada Rasul-

Nya dan k"podo ulil amri saehhku, agar mereka mengabarkannya k"pod"

kalian setnua. lmanilah Taurat, Injil, hbur dan apa yangdibaikan kqada

para nabi dari Rabb mqeka. Taimalah al-Qur'an, dan penielasan yang

dikandungnya, karma diahh pemboi syafaat yang ?iltat a, tidak akan

p anah did&at oleh orang yang membanatkantrya. Se*ngulnrya diutattkan

kepadaku surat Al-Baqanh dai kitabkitab yang dibqikan kqada para

nabi terdahulu, diturunkan surat Thaha dan Thuutasin dari huh Musa,

dan diturunkan Fatihatul Kitab dari bautah Arasy." Diriwayatkan oleh

Tirmidzi dan ad-Darimi.

Dari Anas Radhiyallahu 'anhu: Nabi Shallallahu 'alaihi uta Sallam

bersabda, 'Segah sesuatu memiliki hati, dan bati al-Qur'an adalah surat

Yasin. Barangsiapa tnembaca surat Yasin, maka Nlah akan menulisktn

Bagrlant(edua I zzt

baginya pahah membaca *pulub kali alQur' an." Dalan al-Jhmiush Shaghir

hadits ini diberi kode dhaif, namun oleh pensyarahnya dishahihkan. Imam

Syaukani berkata dalam lotab Tufofatul Abutadzi, menurut Tirmidzi, hadits

ini gharib. Nasai, Abu Daud, Ibnu Maiah dan Ibnu Hibban

meriwayatk,rnnya dari Ma'qil bin Yasar, sesungguhhnya Nabi bersabda,

"Jantung Al-Qur'an adalab sulat Yasin, Tidak seorang pun yang

membacanya dengan mengbarap Nlah dan mmgharap hari akhirat kruuali

dia akan diampuni, bacakanlah kepada ont tgo/angyangbendakmeningal

di antara kalian." Asy-syaukani mengutip pendapat Tirmidzi dalam Tufilfatul

Afoutadzi, bahwa hadits ini dishahihkan oleh lbnu Hibban dan d-Hakim.

Nasa'i, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari

Ma'qal bin Yasar: Rasulullah s.a.w. bersabda, "Hati al-Qur'an itu adalah

Yasin. Seseorang yang membacanya karena mengharapkan Allah dan akhirat,

maka ia akan diampuni. Bacakan surat itu terhadap orang-orang yang

sakaratul maut di ant:ra kalian." Demikian dikatakan dalam Tufofatul

Ahuadzi. Dan, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan al-Hfim.

Ibnu Hibban dan Ibnu Sunni meriwayatkan dari Jundub Radhiyallahu

'anbu:Nabi Sballalhhu 'alaihi ua Salhm bersabda, 'Barangsiapa metnbaca

Yasin pada malam l-aihtul Qadar dengan mengharap bertemu Nlah, maka

ia akan diampuni.' Hadits ini diriwayatkan oleh ath:Thabrani dari Abu

Hurairah. Namun dalam sanadnya terdapat nama Ghalib bin Tamim,

yang lemah.

Hadits: 'Barangsiapa rutin membaca surat Yasin setiap malam,

kemudian mati maka dia (memperoleb deraiat) mati syahid.' Dalam

sanadnya terdapat nama Sa'id bin Musa al-Azdi, yang pendusta.

Bukhari meriwayatkan dari Umar: Rasulullah Shallallaha'alaihi wa

Salhm bersabda, 'Tadi malatn tehb diturunkan kepadaku satu surat yang

lebih aku cintai daripada tcrbittrya tnatahari. Ketnudian ia tnembaca,'lwri

fatahna laka fathan mubina'."

Tirmidzi dan Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyalkhu

'anbuz Nabi Shallallabu 'ahibi ua Sallam bersabda, "ldzA zulzilatil ardhu

sama dengan setatgab al-Qur'an, Qulhuwallahu a\adsama dengan seperttga

al-Qur-an, dan Qulyi ayyuhal kifirfin sama dengan seperempat al-Qur-an.'

Menurut Tirrnidzi, hadits ini shahih dalam al-Jimi'ush Shaghir dan syarhnya.

Tetapi dalam Tufolfatul Afotaadi, "Setelah mentakhrijnya, ternyata hadits

ini hasan ghafib, karena kami hanya menerimanya dari Yaman bin al-

Mughirah." Namun kata al-Hakim, "Hadits ini shahih sanadnya.

222 I gld'ah-Uld'ahyang Dlanggnp Sunnah

Menurutnku, Yaman bin Mughirah adalah al-Anzi." Mengomentari orang

ini (al-Anzi), Yahya bin ma'in mengatakan, "Haditsnya tidak ada rpa-

apatya." Thpi menurut Bukhari, hadits munkar dan dianggap dba'if oleh

oleh Abu 7-ari^h dan ad-Daruquthni. Kata Ibnu Adi, "Aku lihat haditsnya

tidak bermasalah." Thpi uniknya., di tengah perbedaan pendapat yang

berpuar sekitar melemahkan hadits ini, al-Haldm iustm menshahihkannya.

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Uman Rasulullah Shalkllahu'alaihi

uta Sallam bersabda, 'Tidak mampukah seolang dari kalian membaca

sqibu ayat sdiap bai?'Para shahabat ganti beranya, "Siapa yang mampu

melakukannya?" Rasulullah menimpali, "Bukankah engkau tflampu

membaca'Alhikumut takitsur'i" Tirkhrij hadits ini demikian: Hakim-'Uqbah

bin Muhammad-Nafi'-Ibnu Umar. Menurut al-Mundziriy, "Para perawi

dalam sanad hadits ini adalah orangonmg yang terpercaya, kecudi Uqbah

yang tidak aku kenal."

Dari Anas: Nrbi Shallallahu 'alaibi uta Sallam bersabda kepada salah

seorang shahabatnya, "Apakah engkau telah menikah, wahai Fulan?" Or-

ang inr menjawab, "Demi Allah, belum, wahai Rasulullah. Aku tidak punya

modd untuk menikah."

Kaa Rasulullah,'Bukankah engkau hafal'Qulbuutall6h'?"

"Tentu," iawab orang itu.

"[Itu addah] sepertiga al-Qur'an."

Rasulullah bertanya lagi, 'Bukankah engkau h^fal'UzA iA'a nashrullibi

ual fatfo'?"

"Tentu," fawab orang itu.

"[Itu adalah] seperempat alQur'an."

Rasulullah bertanya lagi, "Bukankah engkau hafal'Qul yi ayyuhal

t  f. A t\,Rnrtrun !

'Tentu.o

"[Itu adalah] seperempat alQur'an."

Rasulullah bertanya lagi, "Bukankah engkau haf.al'ldzi zulzilatil

ardhu'?"

'Tentu.'

"[Itu adalah] seperempat alQur'an. Menikahlah, menikahlah [dengan

surat-surat d-Qur'an yang engfuau hafal]!"

Baglan Kedua I zz3

--l

Dalam Tufofatudz Dzhkiin dikatakan bahwa setelah mentakhril hadits

di atas, Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Penielan Muslim

adalah dalam at:Tamyiz, dengan sanad Salamah bin 'Wardan, dari Anas.

Menurut Abu Hatim, "Hadits ini tidak kuat." Secara keseluruhan, hadits

yang diriwayatkan oleh Sdamah bin Wardan ini, dari Anas, adalah munkar.

Dalam al-Jimi'ush Shaghir dan dishahihkan, "Barangsiapa membaca

seratus ayat dalam satu malam, maka ia tidak akan ditetapkan sebagai

seorang yang lalai."

Dalam riwayat ad-Darimiy disebutkan: "Barangsiapa membaca dua

ratus ayat dalam satu malam maka ia telah diteapkan sebagai orang yang

taol (qinitin)." Dan "Barangsiapa membaca tiga ratus ayat dalam satu

malam maka ditetapkan baginya satu qinthar (+ 100 kati)." Dan

"Barangsiapa membaca seribu ayag maka diteapkan bagrnya srtu qinthar

pahala. Saw qirath dari ukuran qinthar tersebut tidak muat iika diletaLkan

di dunia." Dalam sebuah riwayat disebutkan: '... satu qiratb saja dari

ukuran qinthar tersebut lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan, dia

mendapatkan pahala sesuai dengan yang dikehendaki Allah." Hadits-hadits

ini walaupun masih diperdebatkan, tetapi masuk ke dalam keumuman

hadits, *Barangsiapd yang metnbaca satu huruf dari Kiubullah dia mendapat

satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh

kalinya.' Al-Qur'an adalah Kalamullah dan keutamaan-keutammannya

tidak terhitung.

- Meniadikan al-Qur'an Sebagai Hizb (Wirid)

Dikatakan dalam al-Mughni, bahwa mengkhaamkan al-Qur'an setiap

pekan itu, disunahkan.

Berdasarkan penuturan Abdullah bin Ahmad: "Setiap tujuh hari sekali,

di siang hari, bapakku mengkhatamkan al-Qur'an. Dalam sehari membaca

tujuh Azb dan tidak pernah meninggalkannya dengan alasan apa pun."

Sedangkan Hanbal mengatakan, "Abu Abdullah mengkhatamkan al-Qur'an

dari hari Jum'at ke hari Jum'at berikutnya. Kebiasaan itu didasarkan pada

riwayat dari Nabi yang pernah kepada Abdullah bin Amr, "Bacalah al-

Qur-an dahm sepekan, dan jangan lebih dari itu." Nway^t Abu Daud.

Dari Aus bin Hudzaifah: Kami berkata kepada Rasulullah Shallallahu

'alaihi uta Sallam, bahwa malam terasa berialan perlahan. Kata Rasulullah,

"Tiba-tiba saja beliau memulai dari hizbku, dan aku enggan meninggalkannya

224 I gu'an-uld'ahyangDlanggapSunnah

sampai beliau menyelesaikannya." Aus berkata, 'Aku bertanya kepada para

shahabat Rasulullah, bagaimana mereka berhizb dengan al-Qur'an?"

Mereka menjawab, "Kami membaca tiga surat pertama' lima surat

berikutnya, nriuh surat, sembilan surag sebelas surat, tiga belas surat, dan

bizbul mufashshal (dari surat Qaf sampai surat an-Nas) secara tersendiri."

Riwayat Abu Daud.

Menunda pengkhataman al-Qur'an lebih dari empat puluh hari,

makruh hukumnya karena Nabi pernah bertanya kepada Abdullah bin

Amru, "Berapa hari engkau mengkhatamkan al-Qur'an?" Abdullah

menjawab, "Dalam empat puluh hari." Kemudian dia mengatakan, "Dalam

satu bulan." Kemudian berkaa lagi, "Dalam dua puluh hari-" Kemudian

berkata lagi, 'Dalam lima belas hari." Kemudian berkata lagi, "Dalam

sepuluh hari." Kemudia berkata lagi, "Ddam tuiuh hari." Dan tidak pernah

lebih cepat dari tuiuh hari. Diriwayatkan oleh Abu Daud.

Kata Ahmad, "Aku sering mendengar bahwa Rasulullah

mengkhaamkan alQur'an dalam empat puluh hari, karena lebih dari itu

akan menyebabkan lupa terhadap bacaan alQur'an, dan itu menyepelekan.

Yang kami katakan adalah idealnya, itupun kalau tidak ada halangan. Jika

ada hdangan, maka tidak mengapa lebih dari itu.

Jika Anda telah mengetahui keutamaan al-Qur'an dan keutamaan

sebagian surat dan 

^y^friy1 

menyadari beaga besamya pahda membacq

mengetahui f,qgaimana Nabi dan para shahabatberbzb dengan alQur'an,

bagaimana mereka mengahrr waknr untuk membaca alQur'an siang dan

mdam. Kami katakan, iangan berpaling dari al-Qur'an kepada wirid-

wirid dan Azb-Azb para syaikh, karena pahala itu, ganiaran itu, petuniuk

itu, cahaya itu, dan shirathal mustaqim, adalah dalam membca Kitabullah

itu.

I$(/ahai para pengikut Rasul yang mulia, iauhilah bid'ah karena bid'ah

adalah kesesatan. Ketahuilah bahwa engkau tidak boleh membaca doa

basmalah, wirid yang agung maupun doa untuk J"ilani, karena doadoa inr

akan menghalangimu dari membaca al-Qur'an. Jangan membaca

musabbi'it, kumpulan syair Dardir, mantera, syair yang huruf akhirnya

mim, dan al-Munbabijahnya al-Bakri. Tetapi bacalah 

^y^t-^y^t 

al-Qur'an

yang akan memberikan manfaat kepadamu ketika engkau berjumpa dengan

Rabbmu. Lebih baik lagi, jika bacaan itu disertai peresapan dan

pemahaman.

Wahai orang yang berakal, mana yang lebih baik apakah fuizb tentang

daratan, lautan dan kemenangan, bizb ar-Rifa'i yang besar dan yang kecil,

Baglan Kedua I zz5

bizb ayat tulisan ad-Dasuqi yang besar dan yang kedl, bizbnya an-Nawawi

dan al-Bayumi, Azb penfagaan yang dinamakan bagian yang tertinggi,

bahkan s€mua yang terdapat dalam kumpulan wirid, ataukah s or Azh,

atau saru surat al-Qur'an saia? Aau bahkan hanya satu ayat, satu huruf

dari Kitabullah itu lebih baik? Jelas, dengan hati nurani, engkau akan

mengatakan bahwa ayat al-Qur'an seribu kali lebih baik daripada semua

itu, bahkan tidak ada yang dapat menandingi al-Qur'an. Baik engkau

maupun kami mengakui hal itu. Kami kira engkau tidak akan menolak,

bahwa semua yang ada dalam kumpulan dzikir yang baik itu menurut

tujuh tarekat maupun semua yang aida ddam kumpulan vnid Khalutatiah,

Marghaniyah, wirid l(haliliyah, Hirz Jasyuni, Hirz Ghasilah, Jaliutiyah,

dan Barhatiyah, bukrn berasal dari Allah dan bukan pula syariat yang

ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Semua itu adalah bid'ah, dan setiap

bid'ah adalah sesat.

Mungkin engkau tidak menerima karena Azb-bizb dan wirid-wirid

ini mengandung ayat-ayat al-Qur'an. Thpi ingat, "Sesungguhnya al-Qur'an

itu bagaikan susu murni yang bersih, sementara bizbbi?h dan wirid-wiridmu

itu bagaikan susu yang bercampur dengan darah, atau seperti susu buatan.

Jika disuruh memilih mana di antara keduanya yang engkau sukai? Tentu

saja yang pertama, karena yang ada dalam d-Qur'an adalah nasehat,

obat, rahmat, peringatan, petuniuk, ibrah, perintah, larangan, anjuran,

ancaman, pujian ilan ikrar terhadap Rasulullah, terhadap kisah-kisah para

nabi dan pengikutnya, tentang perlakuan Allah terhadap orang-orang

durhaka dan melampaui batas, tentang kenikmatan abadi yang Allah

sediakan untuk orangorang yang taat, dan banyak lagi.

Setiap huruf dari wirid dan Azbmu itu adalah bid'ah. Dan ingat sanr

hal, ketika engkau membaca satu huruf dari Kitabullah maka engkau akan

diberi pahala. Demikian dinyaakan dalam satu hadits shahih: "Barangsiapa

membaca satu huruf dari Ktabulhb, maka baginya satu kebaikan, dan

satu kebaikan dilipatgandakan meniadi sepuluh kebaikan. Tidak aku

katakan bahu.,a alif lam mitn satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu

huruf dan mim satu huruf. Dan Nlah melipatgandakan pahalanya kepada

siapa saja yang Dia kchendaU."

Lalu pahala apakah yang didapat dari membaca semua bizb Jailani

dari awal hingga akhir sebanyak seribu kali itu? Pahala ^p 

yang didapat

oleh orang yang membaca fizb al-Bakri, dan pahala ap y^iE didapat

oleh orang yang membaca semua wirid di aas, huruf demi huruf? E rgk"u

tidak bisa menyamakan pahda orang yang memb^ca Azb dan wirid itu

226 I gu'antld'ahyang Dlanggap Sunnah

dengan pahala orang yang membaca sgrat terpendek al-Qur'an, bahkan

tidak dengan pahala membaca san1 ayat atau satu huruf saja. Kdaupun

engkau yakin bahwa itu berpahda, maka semua itu hanyalah prasangka

belaka.

'Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan' sedang

sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedab sedikit pun tethadap

kebenaran.' (QS. An-Naim: 28)

'sesunguhnya sebagian prasangfr-a itu adahh dosa.' (QS. Al-Huiurit:

l2')

Bahkan, bisa digolongkan sebagai tindakan mengada-ada dan

berbohong kepada Allah.

*Dan siapakah yang bbih zhalim dan?oda olang yang mengadakan

dusu tcrhadap Nlab sedang dia diaiak kepado agnrna lslam. Dan Nlah

tidak membqi petunjuk k"pod" orangoldng yang zhahtn " (QS. Ash-Shaffi

7)

Wahai kaum muslimin, sesungguhnya Allah telah menurunkan

perkataan yang paling baik dan menceritakan kisah terbaik di dalam

kitab-Nya, maka jangan kalian berpaling darinya dengan mengikuti langkah

mereka, karena mereka telah ianrh dan terierumus ke dalam kebingungan.

Wahai kaumku, osuatu kaum dikatakan sesat apabila mereka

mengikuti kitab yang diturunkan Nlah tidah kepada ttabi mereka." Wahai

kaumku, waspadalah, iangan sampai berpaling dari Kitabullah. Karena

Allah pernah berfirman, 'Dan barangsiapa yang berpaling dari puingatan'

Ku, maka sesunguhnya baginya penghifupan yang setnpit, dan Katni

akan mengbimpunkannya pada bari kiamat dalam keadaan buta." (QS.

Thiha: 124)

"Barangsiapd yang berpaling dari pengaiaran (Rabb) Yang Maha

Pemurah (al-Qur-an), Kami dakan baginya syetan (yang menyesathan)

maka syetan itulah yang menjad.i tentan yang selalu menyertainya." (QS.

Az-Zukhruf: 36)

*Barangsiapa ydng bopaling daltpada al'Qur- an maka sesungubnya

ia akan memikul dosa yangbesar di hari Kamat, tnereka kekal di dalan

keadaan itu. Dan amat buru&ah dosa itu sebagai beban bagi tnereka di

bari Kamar." (QS. Thiha: 101)

Allah iuga berfirman, 'Dan barangsiapa yang bapaling dari peringatan

Rabbnya, niscaya akan dimasukhan-Nya kc dalam azab yang atnat berat.o

(QS. AI-Jinn: 17)

Baglan Kedua I zz7

I

I

I

l

\X/ahai kaumku, kami katakan sejujurnya bahwa orang yang membenci

al-Qur'an kemudian berpaling kepada bid'ah-bid'ah yang dicipakan para

syaikhnya, dia adalah orang yang membodohi dirinya sendiri, tersesat

jalan, dan setiap perbuaannya selalu ada pamrih-pamrih yang dibisikkan

syetan, sehingga tak pernah sampai ke falan petunjuk.

Mereka meniadikan tynt-ayat d-Qur'an itu berdasarkan fuizb dan

juz', unf;.tk mengatur !agaig1x11x membacanya siang dan malam.

Bawa seldu mushaf alQur'an di dalam saku bajumu,bvl<anMajmu'usy

Syaffih. Di samping alQur'an, yang dapat menjagamu dari bid'ah, engkau

dapat mempelajari hadits.hadits Rasulullah, agar engkau dapat beribadah

dengan doadoa atau dzikirdzikir yang diriwayatkan di ddam buku-buku

yang kami sebutkan di atas, yakni buku-buku yang merujuk kepada hadits.

hadits Rasulullah. Dengan semua a1*tr ibadah yang diajarkan dalam

buku-buku tersebut, engkau akan tak perlu lagi membaca wirid-wirid,

kumpulan-kumpulan ayat, dalail dan awasul yang dikarang oleh para shaikh.

Penulis memohon hidayah kepada Allah unnrk diri penulis dan diri Anda

sekalian, dan memohoh kekuatan untuk dapat berpegang teguh dengan

kiab dan sunnah Nabi-Nya. Amien.

- Menggabungkan Berbagai Macam Qiraat dalam

Membaca Sdu Surat atau Sdu Ayat

SyaiLhul Islam Ibnu Thimiyah Rahimahullah pernah ditanya tentang

penggabungan tujuh macam bacaan iat (qiri'at sab'ah), apakah sunnah

atau bid'ah? Apakah penggabungan tuiuh macam bacaan ini pernah

dilakukan di masa Rasulullah? Apakah orang yang membacanya dengan

menggabungkannya akan mendapat keistimewaan pahala dari orang yang

hanya membaca dengan satu rnacam bacaan sajal

Jawaban Ibnu Thimiyah: Segala pufi bagr Allah. Hukum memahami

macam-macam bacaan itu dan menghafalnya adilah sunnah. Macam-

macam bacaan itu addah sunnah yang harus diikuti oleh orang generasi

berikutnya. Memahami macam-macam bacaan yang pernah dipakai oleh

Nabi, atau bacaan orang-orang yang disetuiui olehnya, atau mengijinkan

mereka membaca dengan cara yang pernah Nabi ajarkan, hukumnya sunnah.

Mereka yang memahami dan hafd macam-macam bacaan itu lebih baik

daripada orang yang tidak memahaminya atau hanya mengetahui satu

bacaan saia. Adapun menggabungkannya ketika shalat atau ketika membaca

228 I aH'ah-uld'ahyang Dtanggap Sunnah

satu surat misalnya, adalah bid'ah yang makruh- Namun bila

penggabungannya itu diniatkan untuk menghafal dan belafar adalah iitiha4

yang iuga pernah dilakukan oleh sejumlah golongan ahli qiraat- Para

shahabat dan tabiin sendiri tidak pernah menggabungkan macam-macam

bacaan. Wallabu a'lam-

Pada kesempatan yang lain beliau juga mengatakan, "Adapun

mengabungkan semua macam bacaan yang disyariatkan dan diperinAhkan

adalah perkara yang tidak disyariatkan, berdasarkan kesepakatan kaum

muslimin. Yang dibenarkan adalah bahwa kita diberi pilihan untuk membaca

dengan salah satu macaln bacaan tersebut. Jika suatu waktu dia membaca

dengan suatu macam bacaan, dan di lain waktu membaca dengan macam

bacaan yang lain, itu adalah perbuatan baik."

Yang sama-sama diketahui ialah disyariatkan bagi seseorang untuk

membaca al-Qur'an dengan sanr macam bacaan pada suatu waktu dan

membaca dengan macam bacaan yang lain di waktu yang lain pula,

bukan menggabungkan berbrgar macam bacaan, karena nabi tidak pernah

menggabungkan macam-macam bacaan pada satu kesempatan, tetapi

katanya, "Dengan ini pada suatu waktu, dan dengan yang ini pada waktu

yang lain."

- Bid'ah Berkaitan dengan al-Qur'an

Salah satu bentuk bidah yang berkaitan dengan al-Qur'an adalah

memilih-milih ayat yang memberi harapan dan perunnrngan. Penulis tidak

tahu apa yang diperbuat oleh orang yang mengumpulkan 

^y^t-ay^t 

tentang

peruntungan ketika dia mendengar ancaman, 'Maka ketahuilah bahuta

Nlah dan Rasulnya akan memerangimu.' (QS. Al-Baqarah: 279)

"(Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka

biarkanhb dia memangil golongannya ( untuk menolongnya), kehk Kami

akan tnemangil malaikat hbaniyab." (QS. Al-'Alaq: 1618)

Disebutkan di dalam Adabud Dunya utad Din, bahwa Walid bin

Yazid pada suatu hari mencari-cari ayat yang dapat memberi harapan,

maka sampailah kepada firman Allah: *Dan mereka tnemohon kemenangan

( atas musult-musub mueka) dan binasahb setnua orangolang yang buhku

seraenang-uenanglagi kuas kepala." (QS. Ibrihim: 15) Lalu dia menyobek-

nyobek mushaf dan melannrnkan syair,

Apakan mushaf ini mengancam

setiap yang sewenang-wenang dan keras kepata

Bag,tan Kedua I zz9

Akulah orang yang sewenang-ltenang tagi keras kepata itu

Nanti ketika datang kepada Tuhanmu

pada hari dikumputkannya semua makhtuk

katakan, nVahai Tuhanku, aku tetah dirobek-robek oteh at-Watid."

Beberapa hari setelah itu, al-Walid terbunuh mengenaskan, batok

kepalanya dipancangkan di atas istananya. Na'udzubillab.

Ini adalah perbuatan yang sangat tercela, yang wajib dijauhi dan

diperangi. Demikian juga ucapan mereka, bahwa Nabi merasa sedih dan

sakit hati tatkala mendengar bacaan ayat "Celaka kedua tangan Abu

lahab." Karena surat ini berkaitan dengan pamannya. Beliau tidak pernah

membaca dan menggunakannya di dalam shalat. Bagaimana hal itu bisa

terjadi padahal Allah telah menurunkan, *Janganlah kamu sekalian

mmjadikan musuhmu sebagai kecintaanma."

Juga, keyakinan bahwa barangsiapa yang bersumpah dengan mushaf

akan terkena kebutaan dan lumpuh. Ini adalah khurafat yang muncul

akibat kebodohan. Dan, merupakan sumpah gharnus, yang akan

menjerumuskan pelakunya ke ddam neraka.

Demikian juga bacaan surat Yasin sebanyak empat puluh kali beserta

doanya dengan niat untuk membinasakan seseorang, at^u membebaskan

seseorang yang dipeniara, atau agar terpenuhi segala keinginan adalah

bid'ah yang diada-adakan, kebodohan dan penyimpang;an dari ajaran syariat

yang benar.

Tentang hadits, 'Yasin cocok dibaca untuk segala tujuan', menurut

al-Hafizh as-Sakhawi, "(Hadits) yang tidak ada asalnya." Demikian juga

hadits: "Ambillah dari alQur'an apa saja yang kamu kehendaki menurut

nrjuan yang kamu inginkan." Penulis berkdi-kali memeriksa dalam seiumlah

kitab, namun tak ada sumbernya sama sekali. Di akhir tafsir surat Yasin

dalam btab al-Baidhaui dan an-Nasafi disebutkan banyak hadits maudhu'

yang menjelaskan keutamaannya" yang tidak dapat dijadikan sandaran.

Menghimpun 

^y^t-ay 

t Safdah, lalu sujud pada setiap kali membaca

^yat-^yat 

tersebut adalah bid'ah sebagaimana difelaskan sebelumnya.

Menghimpunkan berbagai macam ahlil sebagaimana yang terdapat

ddam kumpulan wirid al-Bayumi addah bid'ah.

Bacaan al-Qur'an oleh seorang wanita di hadapan undangan laki-

laki dalam perayaan-peraya n atau yang lainnya adalah terlarang menurut

syariat. Rasulullah sendiri pernah bersabda "Jika sesuatu membuatmu

bpa di dalam sbaht, makabeaasb;hhh, karenatepuktangan dipuuntukhan

untuk kaum utanita." Demikian dijelaskan dalam ash-Shabib. Apakah ketika

23o I AH'ah-UH'ah yang DLanggap Sunnah

I

i

Rasulullah melarang mereka untuk mengucapkan,'Subhanalhh", dalanr

shalat, kita boleh menempatkan mereka pada tempat yang terbuka di

tengah-tengah kaum lakilaki unnrk melagukan alQur'an? Ini adalah sesuzrtu

yang sungguh mengherankan.

Menjadikan mushaf sebagai perisai diri, meniadikannya kdung di

leher mereka atau hewan ternak mereka adalah bid'ah. Membawakan

mushaf kepada para wania saat mereka haidh, nifas atau iunub adalah

penghinaan terha&p kitabullah yang agung itu.

Cerita tentang menetesnya darah Utsman ketika terbunuh ke atas

mushaf, tepat pada kalimat: 'Maka Nlah akan menelibara kamu dati

mereka. Dan Dialah Yang Maha Mmdengar lagi Mdba Mengetabui", (QS-

Al-Baqarah: 137) adalah tidak ada dasarnya, sebagaimana diielaskan dalam

,tsnal Mathilib.

Hadits Syamahwarasy Qadhil Jin, rng menyebutkan: Penghulu para

rasul itu mengabarkan kepadaku, :Jibril pernah mengabarkan kepadaku,

bahwa Israfil pernah mengabarkan kegadanya dari Rabb yang Mahaagun&

"Barangsiapa yang membaca d-Fatihah ddam sanr nafas unnrk memenuhi

kebunrhannya, maka kebunrhannya akan terpenuhi." Ini adalah salah kaprah

yang bertolak belakang dengan penielasan dari Rasulullah Shallallahu

'alaibi uta Sallam, bahwa beliau berhenti di akhir setiap ayat dan

memaniangkannya. Untuk apa dan apa faedahnya membaca d-Fatihah

ddam satu nafas? Ini adalah perkara yang diada-adakan atas Allah dan

Rasul-Nya. Sebab kalau hd ini benar, niscaya terdapat keterangan dalam

kiahkitab sbabib maupun sunan, dan masyhur di kalangan shahabat dan

tabiin, juga tidak akan terbaas hanya prada riwayat Syamahwaras 

"tJinni

saia.

Thpi yang tidak habis pikir, mengapa hadits yang tidak