Roh Kudus 10

Rabu, 09 Juli 2025

Roh Kudus 10


 


ahkan benda ini ke sisi lain, harus ada mediator 

yang dapat melakukannya di tengah-tengah. Kemudian pihak 

lain akan menanggungnya. 

Pengantara ini yaitu  Yohanes Pembaptis, yang yaitu  

yang terbesar di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan 

(Matius 11:11). Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yohanes 

Pembaptis membaptiskan Yesus untuk menanggung dosa-dosa 

dunia sekali untuk selamanya, dan Yesus menanggung hukuman 

atas dosa-dosa itu menggantikan kita di kayu salib. Ada tertulis 

Tuhan yang Menjadi Persembahan Pendamaian Dosa        393 


 

dalam Yesaya 53:5: “namun  dia tertikam oleh sebab  

pemberontakan kita, dia diremukkan oleh sebab  kejahatan kita; 

ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan 

kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” 

Pengorbanan penebusan dalam Perjanjian Lama dimulai 

dalam Perjanjian Baru saat  Yesus menanggung dosa-dosa 

dunia untuk selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. 

Dengan demikian, baptisan Yesus, Anak Yahweh, dan darah-

Nya di kayu salib terhubung dengan keselamatan kita. Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis bagi 

kita yang berdosa dan mencurahkan darah-Nya sampai mati di 

kayu salib untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa kita. 

Mulai sekarang, kita yang percaya akan fakta ini dapat 

bersyukur kepada Yahweh, Juruselamat kita, yang sesudah  

membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Dan Yahweh Bapa sesudah  

memperoleh penebusan yang cukup untuk menebus dosa-dosa 

kita melalui baptisan dan kematian di kayu salib Anak-Nya. 

saat  Yesus datang ke dunia ini dan hidup selama 33 

tahun, Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan menanggung 

semua hukuman dosa dengan disalibkan sampai mati untuk 

menjadi pendamaian bagi kita, sehingga kita dapat diselamatkan 

oleh iman ini. Yesus menderita penghinaan dari makhluk 

ciptaan-Nya, namun  sebab  Tuhan sesudah  menyelamatkan umat-

Nya dari dosa-dosa mereka sekali untuk selamanya dengan 

dibaptis dan mencurahkan darah-Nya di kayu salib, banyak jiwa 

yang percaya kepada-Nya sekarang dapat diselamatkan dari 

dosa-dosa mereka dan bersukacita. Itulah sebabnya hati Tuhan 

kita bersukacita. 

Yahweh Bapa puas sebab  Anak-Nya sesudah  menyelamatkan 

kita dengan menderita dan mati di bumi ini. Dan sekarang kita 

pun sesudah  menjadi orang-orang yang bersyukur bahwa kita dapat 

diselamatkan sebab  baptisan yang Dia terima bagi kita dan 


 

darah-Nya. 

Tidakkah Anda puas bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, 

sesudah  mengorbankan diri-Nya sebagai pendamaian bagi kita? 

Tidakkah Anda bersyukur kepada-Nya? Semua orang yang sesudah  

diselamatkan dari dosa-dosa mereka dengan percaya kepada 

baptisan dan darah Yesus Kristus memiliki hati yang penuh 

syukur. Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  menebus dosa-dosa 

kita dengan baptisan dan darah-Nya, dan sekarang Dia sesudah  

menjadi Juruselamat yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa 

dunia ini. 

Oleh sebab  itu, Tuhan kita sekarang sesudah  menjadi 

Juruselamat yang sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa 

dunia dengan menebus dosa-dosa kita. Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, menjadi Juruselamat yang menyelamatkan semua 

orang di dunia ini dari dosa-dosa mereka dengan mengorbankan 

diri-Nya sendiri sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Dia 

sesudah  menjadi Juruselamat kita yang sejati. Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, yaitu  Pribadi yang benar-benar memberi kita 

keselamatan dari dosa dan kehidupan baru. Dia yaitu  Dia yang 

menjadikan kita orang percaya menjadi anak-anak Yahweh dan 

membawa kita ke Sorga. Dia juga yaitu  Yahweh yang 

mengasihi kita selamanya. 

Jelaslah bahwa Yesus mengasihi kita selamanya. Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, yaitu  Pribadi yang hidup selamanya 

dan ingin agar kita diselamatkan dengan mempercayai bahwa 

Dia sesudah  melunasi upah dosa-dosa kita melalui baptisan yang 

Dia terima dan darah yang Dia curahkan di kayu salib. Jika kita 

percaya bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  

membebaskan kita dari dosa-dosa dunia melalui baptisan yang 

Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan kematian-Nya di kayu 

salib, maka kita akan diselamatkan dari segala dosa kita. Jika 

kita percaya kepada kasih pengorbanan Yesus Kristus, Anak 


 

Yahweh, yang menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita di 

dalam hati kita, kita menjadi orang-orang yang percaya kepada 

Kebenaran di dalam kehendak Yahweh Bapa. 

Yesus, yang datang ke dunia ini untuk kita, membasuh 

semua dosa dunia dengan baptisan yang Dia terima dari Yohanes 

Pembaptis dan darah-Nya, dan oleh sebab  itu Dia sesudah  menjadi 

Juruselamat yang menebus dosa-dosa kita. Percayakah Anda 

akan hal ini? Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai 

pendamaian bagi dosa-dosa kita untuk melunasi upah dosa-dosa 

kita. sebab  dosa-dosa kita, kita memiliki tembok pemisah 

dengan Yahweh, namun  Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  

memperdamaikan kita dengan Yahweh melalui baptisan dan 

darah-Nya dan sekarang memungkinkan kita untuk mengasihi 

Yahweh melalui iman ini. Mereka yang percaya kepada Firman 

ini sangat bersyukur kepada Yahweh dan mengasihi Dia. 

Keselamatan ini digenapi sekali untuk selamanya saat  Yesus 

Kristus datang ke dunia ini dan mempersembahkan diri-Nya 

sebagai korban penebusan bagi kita. Inilah korban penghapus 

dosa yang tertulis dalam Yesaya 53. 

Yang perlu kita ketahui yaitu  bahwa Yesus tidak hanya 

menderita di kayu salib, namun  benar-benar datang ke dunia ini 

sebagai Manusia, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk 

menanggung dosa-dosa kita, dan membayar harga dosa-dosa 

manusia dengan disalib. Jadi Dia sesudah  menjadi Juruselamat 

yang kekal bagi kita, orang-orang percaya. Melalui Firman 

keselamatan ini, kita dapat berkata, “sebab  begitu besar kasih 

Yahweh akan kita, sehingga Ia sesudah  mengaruniakan hidup-Nya 

kepada kita. Yahweh Bapa sesudah  menebus kita dari segala dosa 

kita melalui baptisan dan darah Anak-Nya, Yesus Kristus. 

Yahweh begitu mengasihi kita sehingga Ia menyelamatkan kita 

dari dosa-dosa dunia sekali untuk selama-lamanya, dan 

membuat kita hidup untuk selama-lamanya.” sebab  Firman 



 

Tuhan dari kedua Kitab Suci yaitu  surat kasih yang dikirimkan 

oleh Yahweh kepada kita, maka kita harus memiliki hati yang 

bersyukur sebagai orang yang membaca dan mempercayainya. 

Yahweh menulis surat-surat kasih kepada kita setiap hari, 

sehingga menjadi Alkitab yang tebal. Pengampunan semua dosa 

kita termasuk dalam pengorbanan penebusan kita melalui 

baptisan dan darah Yesus Kristus, Anak Yahweh. Yahweh Bapa 

berkata, “Aku mengasihi kamu dan menyelamatkan kamu 

melalui Anak-Ku, Yesus Kristus. sebab  engkau jatuh ke dalam 

pencobaan Iblis dan berdosa dengan melanggar Firman-Ku, 

engkau menjauh dari-Ku. Jadi meskipun Aku ingin bertemu 

denganmu, Aku tidak bisa sebab  dosa-dosamu menghalangi 

kita. namun  Aku tetap mengasihimu dan menemuimu. Agar Aku 

dapat bertemu denganmu, Aku harus menyelesaikan masalah 

dosa antara kamu dan Aku. Jadi, Aku mengutus Putra-Ku, Yesus 

Kristus, ke dunia ini berinkarnasi menjadi manusia untuk 

menyelesaikan masalah dosa-dosamu untuk selamanya.” 

Untuk membebaskan Anda dari dosa dan penghakiman 

sekali untuk selamanya, Dia menanggung semua dosa dunia ini 

sekali untuk selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis. Dengan memikul semua dosa dunia ini ke kayu salib, 

Dia menanggung rasa sakit yang seharusnya kamu derita, 

penghakiman atas dosa-dosa, dan kematian serta kesedihan atas 

dosa-dosamu. Kamu harus mati untuk dosa-dosamu, namun  

Putra-Ku, Yesus Kristus, dibaptis dan mati di kayu salib 

menggantikanmu. 

“Sebagai Tuhan kebangkitan, Akulah yang mengalahkan 

kematianmu. Untuk mengatasi masalah dosa dan kematianmu, 

Aku dibaptis dan menanggung hukuman Salib. Jadi percayalah 

ini sebagai keselamatanmu. Maka kamu akan diselamatkan dari 

semua dosamu. Sampai sekarang, Iblis si Iblis sesudah  menipumu 

dan menjauhkanmu dari-Ku untuk sementara waktu, namun  Aku 


 

sesudah  menyelesaikan semua dosamu dengan baptisan yang Aku 

terima dari Yohanes Pembaptis dan darah di kayu Salib. 

Sekarang, Aku sesudah  menyelamatkanmu sehingga Iblis pun tidak 

dapat lagi menuduhmu atas dosa-dosamu. Percayalah pada 

kebenaran keselamatan bahwa Aku sesudah  menyelamatkanmu 

dari dosa-dosamu. 

Percayalah pada baptisan penebusan dan penumpahan 

darah yang sesudah  Aku bayarkan untuk dosa-dosamu sebagai 

keselamatan di dalam hatimu. Maka kita dapat bertemu lagi dan 

hidup untuk saling mengasihi. Itulah sebabnya Aku 

mengirimkan surat-surat kasih-Ku kepadamu. Perjanjian Lama 

berjanji bahwa Aku akan datang dan menyelamatkanmu dari 

dosa-dosamu, dan Perjanjian Baru menulis bahwa Aku sesudah  

menyelesaikan pekerjaan menyelamatkanmu dari dosa-dosa 

dunia melalui baptisan dan darah sesuai dengan Firman 

perjanjian yang sesudah  Aku janjikan dalam Perjanjian Lama. 

Apakah Anda percaya pada kasih keselamatan yang sesudah  Aku 

genapi bagi Anda? Sekarang percayalah pada korban 

persembahan perdamaian sehingga kita dapat bertemu dan 

mengasihi satu sama lain. Terimalah pengampunan dosa dengan 

percaya kepada Firman kehidupan yang nikmat, dan nikmatilah 

hidup yang kekal bersama-Ku.” Ini yaitu  pesan dari surat kasih 

dan keselamatan yang sesudah  Yahweh kirimkan kepada kita. 

Percayakah Anda akan hal ini? 

Betapa agungnya Yahweh kita, Juruselamat yang penuh 

kasih? Kita dapat mengetahui bahwa Yahweh tidak hanya 

menciptakan kita, namun  juga menetapkan rencana besar 

kehidupan kekal bagi kita. Sebagai Pribadi yang memiliki kuasa 

untuk memberkati kita dengan pengampunan dosa, Yahweh kini 

sesudah  membuat kita menjadi orang benar, tanpa dosa. Untuk 

sementara waktu, hubungan antara Yahweh dan manusia 

terputus oleh Iblis sang Iblis. namun  Yesus Kristus, Anak 



 

Yahweh, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk menanggung 

dosa-dosa dunia sekali untuk selamanya, menebus dosa-dosa 

kita dengan mencurahkan darah-Nya dan mati di kayu salib, 

bangkit dari kematian, dan dengan demikian menjadi 

Juruselamat dan pendamaian bagi kita. 

Yesus Kristus yaitu  Juruselamat yang luar biasa bagi umat 

manusia. Dia yaitu  Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas 

segala tuan. Tidak ada seorang pun yang dapat bertahan 

melawan Yesus Kristus di Sorga dan di bumi. Hanya ada satu 

hal yang tidak dapat Dia lakukan, yaitu berbohong. sebab  

Yahweh Bapa, Putra-Nya Yesus Kristus, dan Roh Kudus 

mengasihi kita sekarang, untuk membangun dan memelihara 

hubungan kasih yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, 

Dia membuat penebusan bagi dosa-dosa kita dengan dibaptis 

dan disalibkan. 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, mengatakan kepada kita, 

“Kamu harus percaya bahwa Aku sesudah  mengorbankan diri-Ku 

sebagai pendamaian bagi dosa-dosamu. Percayalah pada 

baptisan yang Aku terima dan darah-Ku. Kemudian, dengan 

iman itu, kita dapat berdamai dan memiliki hidup yang kekal 

bersama-sama. Mulai sekarang, apa yang harus kamu lakukan 

yaitu  percaya di dalam hatimu bahwa Aku sesudah  dibaptis oleh 

Yohanes Pembaptis dan mencurahkan darah-Ku di kayu salib 

untuk menjadi pendamaian bagimu. Kamu akan diselamatkan 

selama kamu percaya pada baptisan dan darah-Ku sebagai 

keselamatanmu.” Percayakah Anda akan hal ini? Semua 

kehendak Yahweh digenapi saat  kita percaya kepada 

keselamatan yang sesudah  Yahweh berikan kepada kita. Yang 

harus kita lakukan yaitu  percaya pada fakta keselamatan bahwa 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  menjadi pendamaian bagi 

dosa kita. Saya percaya akan kebenaran ini. pakah Anda juga 

memiliki iman ini? Jika ya, maka kita sesudah  menjadi orang-orang 



 

yang memiliki hubungan dengan Tuhan. 

Sekarang, setiap kali kita memanggil Tuhan sebagai 

Juruselamat, Dia mendengarkan kita. Ini yaitu  kasih dan 

rencana keselamatan Yahweh bagi kita. Oleh sebab  itu, dengan 

iman kepada baptisan yang Tuhan terima dan darah-Nya, kita 

sesudah  menjadi umat dan pekerja-Nya. Kadang-kadang kita 

menderita bagi Tuhan saat  hidup di bumi ini. namun  

penderitaan saat ini tidak layak dibandingkan dengan kemuliaan 

yang akan kita nikmati di masa depan. Di masa depan, kita akan 

menerima banyak berkat dari Yahweh. Haleluya!  



k.


 

 

< Yeremia 31:31-34 > 

“Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah 

firman Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru 

dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti 

perjanjian yang sesudah  Kuadakan dengan nenek moyang 

mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk 

membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku 

itu sesudah  mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang 

berkuasa atas mereka, demikianlah firman Tuhan. namun  

beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel 

sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan 

menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan 

menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan 

menjadi Yahweh mereka dan mereka akan menjadi umat-

Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau 

mengajar saudaranya dengan mengatakan: KenYahweh 

Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal 

Aku, demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan 

mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat 

dosa mereka.” 

 

 

Hari ini, saya ingin berbagi dengan Anda tentang karya 



 

Yahweh yang sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, di 

mana Yahweh membatalkan perjanjian yang pertama dan 

meneguhkan perjanjian yang kedua. Nabi Yeremia berbicara 

kepada kita tentang dua perjanjian yang diteguhkan oleh 

Yahweh. Hari ini, jika kita dapat memahami perjanjian baru 

yang sesudah  Yahweh tetapkan bagi kita, jiwa kita yang tadinya 

mengembara dalam kebingungan akan menemukan kejelasan 

berkat terang keselamatan yang lebih terang lagi, dan iman kita 

akan keselamatan akan semakin teguh di dalam hati kita. 

Lalu, apakah perjanjian baru yang dengannya Yahweh 

ingin menyelamatkan kita? Ada tertulis dalam Yeremia 31:31-

32, “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman 

Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum 

Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang sesudah  

Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku 

memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari 

tanah Mesir; perjanjian-Ku itu sesudah  mereka ingkari, meskipun 

Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah 

firman Tuhan.” saat  Yahweh memimpin bangsa Israel keluar 

dari tanah Mesir, Dia memberikan kepada mereka Firman 

Taurat-Nya. Perjanjian pertama yang Yahweh buat dengan 

umat-Nya yaitu  ini: “Jika kamu menaati Firman Hukum-Ku, 

Aku akan menjadi Yahwehmu dan memberkati kamu. Namun, 

jika kamu tidak menaati-Ku, Aku akan menghukum kamu 

sebab  dosa-dosamu seperti hewan-hewan kurban di atas 

mezbah korban bakaran.”  

Dengan demikian, perjanjian pertama yang Yahweh 

adakan dengan umat-Nya yaitu  perjanjian darah. Namun, umat 

Yahweh secara sepihak melanggar perjanjian pertama yang 

sesudah  mereka buat dengan Yahweh. Bahkan sesesudah  

mendapatkan perjanjian pertama dari Yahweh, mereka tidak 

dapat menepati janji mereka kepada-Nya, sebab  mereka 



 

memiliki terlalu banyak kekurangan untuk menaati Firman 

Taurat yang sesudah  mereka janjikan di hadapan Yahweh. 

Akibatnya, mereka akhirnya melanggar perjanjian pertama 

Yahweh dengan sendirinya. 

sebab  alasan ini, Yahweh ingin membuat perjanjian yang 

baru dengan umat-Nya. Yeremia 31:33 berkata, “namun  

beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel 

sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan 

menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya 

dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Yahweh mereka 

dan mereka akan menjadi umat-Ku.” Di sini Yahweh berkata 

bahwa Dia akan menegakkan perjanjian yang baru dengan umat 

Israel untuk menggantikan perjanjian yang lama, dan Dia akan 

menjadi Yahweh mereka melalui perjanjian yang baru ini. 

Dahulu, saat  Yahweh membuat perjanjian yang pertama, Dia 

melakukannya dengan darah hewan kurban, namun  sekarang 

dengan perjanjian yang kedua, Dia berkata, “Aku akan menaruh 

Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati 

mereka; maka Aku akan menjadi Yahweh mereka dan mereka 

akan menjadi umat-Ku.” 

Hukum Taurat pertama yang ditetapkan untuk bangsa 

Israel dibuat dengan darah korban persembahan (Keluaran 24:3-

8). Sebaliknya, Yahweh berkata tentang perjanjian yang baru, 

“Aku akan menjadi Yahweh mereka, dan mereka akan menjadi 

umat-Ku.” Dia melanjutkan dalam Yeremia 31:34, “Dan tidak 

usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar 

saudaranya dengan mengatakan: KenYahweh Tuhan! Sebab 

mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah 

firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka 

dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” 

Dalam khotbah ini, saya akan membagikan kepada Anda 

Firman Yahweh tentang perjanjian-Nya yang baru, dan sesesudah  



 

Anda mendengar Firman ini, Anda akan melihat Alkitab dengan 

cara yang benar-benar baru. Di dalam perjanjian yang sesudah  

Yahweh buat dengan kita, kita menemukan keselamatan melalui 

Anak-Nya, Yesus Kristus. Firman itu tertulis dalam kedua 

Perjanjian setebal Alkitab yang Anda pegang. saat  kita 

melihat isi dari kedua Perjanjian tersebut, kita dapat melihat 

bahwa Perjanjian Lama yaitu  tentang perjanjian yang lama, 

sedangkan Perjanjian Baru yaitu  tentang perjanjian yang baru 

yang sesudah  Yahweh buat dengan kita, yang mengajarkan bahwa 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, datang ke dunia ini dan 

menyelamatkan kita, orang-orang berdosa. 

Sekarang, mari kita kembali kepada Firman yang menjadi 

dasar dari perjanjian yang baru. Mari kita buka kitab Kejadian 

dan melihat Imam Melkisedek yang membawa roti dan anggur 

kepada Abraham dan memberkatinya. Imam Melkisedek yaitu  

raja Salem, namun  ia memberkati Abraham saat  ia kembali dari 

medan perang. Hal ini tertulis dalam Kejadian 14:18-20: 

“Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang 

imam Yahweh Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, 

katanya:  

‘Diberkatilah kiranya Abram oleh Yahweh Yang 

Mahatinggi,  

Pencipta langit dan bumi,  

dan terpujilah Yahweh Yang Mahatinggi,  

yang sesudah  menyerahkan musuhmu ke tanganmu.’  

Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari 

semuanya.” 

Jadi, jika kita memahami secara mendetail tentang 

keimaman Melkisedek, raja Salem, ini akan sangat membantu 

pertumbuhan rohani kita sebab  kita akan menyadari bahwa ia 

yaitu  figur Yesus Kristus, Anak Yahweh. 

Seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian, pada zaman 

0


 

Abraham, seorang pria bernama Melkisedek yaitu  raja Salem, 

dan dia disebut imam Yahweh Yang Mahatinggi. Nama 

Melkisedek berarti “Rajaku yaitu  Zedek,” dan “Zedek” di sini 

mengacu pada dewa tertentu. Dewa mana yang dimaksud? Itu 

merujuk kepada Tuhan Yahweh. 

Izinkan saya meminjam pendapat para ahli Alkitab untuk 

mengembangkan kisah Melkisedek, raja Salem, di sini. Nama 

Melkisedek yang disebutkan dalam Ibrani 7:2 ditafsirkan 

sebagai “raja kebenaran” atau “raja damai”. Kota yang bernama 

“Salem” inilah yang kemudian menjadi Yerusalem. Melkisedek, 

raja kebenaran dan imam besar, menyediakan roti dan anggur 

untuk pasukan Abram saat  mereka kembali dari Lembah 

Shaveh sesesudah  memenangkan peperangan (Kejadian 14:17-18). 

Ia meminta kepada Yahweh Yang Mahatinggi untuk 

memberkati Abraham. Abraham mengakui keimaman 

Melkisedek, menjawab berkatnya, dan memberinya 

sepersepuluh dari rampasan perang (Kejadian 14:19-20). Pada 

saat itu, Abraham sesudah  menyadari bahwa “Yahweh Yang 

Mahatinggi” yaitu  Yahweh yang sama yang sesudah  menyatakan 

diri-Nya kepadanya-Yehuwa, dengan kata lain (Kejadian 

14:19). 

Dalam Mazmur 110:4, raja Yehuda yang akan memerintah 

Sion dipandang sebagai penerus Imam Melkisedek, dan raja ini 

tidak hanya akan menjadi penguasa Sion namun  juga imamnya 

pada saat yang sama. Status ini dapat dipahami sampai batas 

tertentu dari fakta bahwa Raja Daud juga melayani sebagai 

imam (sebagai referensi, lihat 2 Samuel 6:12-19 dan 1 Raja-raja 

8:14, 22-23, dan 54-56). Mazmur pasal 110 di sini dikutip dan 

diingat berkali-kali dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam 

kitab Ibrani. 

Ibrani pasal 7 didasarkan pada Kejadian 14:18-20. Fakta 

bahwa Abraham mengakui keimaman Melkisedek menunjukkan 



 

bahwa keimaman ini lebih diutamakan daripada keimaman 

“keturunan Lewi” (Ibrani 7:4-10). Oleh sebab  itu, penguasa 

Mesianik yang disebutkan dalam Mazmur pasal 110 berada 

dalam urutan keimaman yang mendahului keimaman Lewi-

yaitu, Mazmur ini berbicara tentang Yesus Kristus, Imam yang 

kekal menurut urutan Melkisedek (Ibrani 7:11-19). 

Kisah Melkisedek, raja Salem dan seorang imam, 

diperkenalkan secara tiba-tiba dalam Kitab Kejadian. Dan dalam 

Ibrani 7:3, Melkisedek dijelaskan sebagai seseorang yang tidak 

berbapa dan tidak bersilsilah, yang tidak memiliki permulaan 

dan akhir kehidupan. Oleh sebab  itu, ia yaitu  imam yang 

kekal, sekaligus merupakan antitesis dari Yesus Kristus yang 

akan datang. sebagai referensi silang, Mazmur 110:4 berbicara 

tentang Yesus sebagai imam yang keimamannya kekal:  

“Tuhan sesudah  bersumpah,  

dan Ia tidak akan menyesal:  

‘Engkau yaitu  imam untuk selama-lamanya,  

menurut Melkisedek.’” 

Sebaliknya, legitimasi imamat Lewi bergantung pada 

apakah seseorang yaitu  keturunan Lewi atau bukan. Penulis 

Ibrani mengetahui keimaman Yesus Kristus, bahwa Ia yaitu  

Imam yang kekal menurut aturan Melkisedek. 

Singkatnya, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, bukanlah keturunan Lewi, melainkan 

Imam kita yang kekal. Oleh sebab  itu, kita harus menyadari dan 

percaya bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, menggenapi 

keimaman-Nya di dunia ini sebagai Imam yang kekal, dan 

dengan demikian sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita 

untuk selama-lamanya. 

 

 

 


 

Rencana dan Pemeliharaan Yahweh untuk 

Keselamatan Umat Manusia 

 

Hari ini kita membaca kitab Yeremia sebagai bacaan 

Alkitab kita. Yahweh berfirman dalam Yeremia 31:32, “Bukan 

seperti perjanjian yang sesudah  Kuadakan dengan nenek moyang 

mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk 

membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu 

sesudah  mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang 

berkuasa atas mereka.” Dengan Firman-Nya, Yahweh membuat 

perjanjian pertama dengan umat yang sesudah  Ia pimpin keluar dari 

Mesir. Perjanjian ini yaitu  perjanjian pertama yang Yahweh 

buat dengan umat-Nya. Perjanjian pertama yang Yahweh buat 

dengan umat Israel yaitu  perjanjian yang lama, yang Dia 

bicarakan dalam Keluaran 24:1-8. Bagi umat Perjanjian Lama, 

inti dari tradisi mereka yaitu  kontrak yang dibuat antara 

Yahweh dan umat-Nya. Perjanjian ini dirancang dan dibuat oleh 

Yahweh, dan merupakan kontrak yang dibuat oleh bangsa Israel, 

keturunan Abraham, dengan Musa sesesudah  mereka keluar dari 

Mesir. Hal ini tertulis dalam Keluaran pasal 19-24. Yahweh 

meneguhkan perjanjian ini dengan darah mezbah korban 

bakaran, untuk membuat hubungan-Nya dengan umat Israel, 

yang sesudah  longgar, menjadi lebih kuat. Ini seperti sebuah 

kontrak yang dibuat dengan sumpah, di mana siapa pun yang 

melanggarnya akan dihukum mati. 

Perjanjian pertama antara Yahweh dan umat Israel 

ditentukan oleh pemerintahan Yahweh yang berdaulat. Tuhan 

Yahweh memerintahkan Musa, seperti yang tertulis dalam 

Keluaran 24:1-8: “Berfirmanlah Ia kepada Musa: ‘Naiklah 

menghadap Tuhan, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 

tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu 

menyembah dari jauh. Hanya Musa sendirilah yang mendekat 



 

kepada Tuhan, namun  mereka itu tidak boleh mendekat, dan 

bangsa itu tidak boleh naik bersama-sama dengan dia.’ Lalu 

datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala 

firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa 

itu menjawab serentak: ‘Segala firman yang sesudah  diucapkan 

Tuhan itu, akan kami lakukan.’ Lalu Musa menuliskan segala 

firman Tuhan itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah 

mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan 

kedua belas suku Israel. 5Kemudian disuruhnyalah orang-

orang muda dari bangsa Israel, maka mereka 

mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-

lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada Tuhan. 

Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu 

ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu 

disiramkannya pada mezbah itu. Diambilnyalah kitab 

perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa 

itu dan mereka berkata: ‘Segala firman Tuhan akan kami 

lakukan dan akan kami dengarkan.’ Kemudian Musa mengambil 

darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: 

‘Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu, 

berdasarkan segala firman ini.’” Perjanjian yang Yahweh buat 

secara otoritatif dengan umat Israel yaitu  perjanjian lama yang 

dibuat dengan darah.  

Perjanjian yang dibuat dengan darah di sini yaitu  sebuah 

janji bahwa jika salah satu pihak tidak menepatinya, sebuah 

harga akan dibayarkan seperti halnya penumpahan darah hewan 

kurban. Dengan darah hewan kurban inilah Yahweh membuat 

perjanjian dengan para pemimpin umat-Nya dengan darah. 

Perjanjian ini tertulis dalam Keluaran 19:3-8: “Lalu naiklah 

Musa menghadap Yahweh, dan Tuhan berseru dari gunung itu 

kepadanya: ‘Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub 

dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri sesudah  

0


 

melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan 

bagaimana Aku sesudah  mendukung kamu di atas sayap rajawali 

dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu 

sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang 

pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta 

kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab 

Akulah yang empunya seluruh bumi. 6Kamu akan menjadi bagi-

Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya 

firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.’ Lalu 

datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan 

membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan 

Tuhan kepadanya. Seluruh bangsa itu menjawab bersama-

sama: ‘Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan.’ 

Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada 

Tuhan.” 

Perjanjian ini juga ditegaskan dalam Keluaran 24:3-8: 

“Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu 

segala firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh 

bangsa itu menjawab serentak: ‘Segala firman yang sesudah  

diucapkan Tuhan itu, akan kami lakukan.’ Lalu Musa 

menuliskan segala firman Tuhan itu. Keesokan harinya pagi-

pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua 

belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian 

disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka 

mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih 

lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada 

Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, 

lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu 

disiramkannya pada mezbah itu. Diambilnyalah kitab 

perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa 

itu dan mereka berkata: ‘Segala firman Tuhan akan kami 

lakukan dan akan kami dengarkan.’ Kemudian Musa mengambil 



 

darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: 

‘Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu, 

berdasarkan segala firman ini.’” 

Demikianlah perjanjian yang dibuat antara Yahweh dan 

umat Israel sesesudah  keluar dari Mesir, yang mensyaratkan 

penetapan Hukum Taurat Yahweh: jika umat Israel menaati 

Hukum Taurat ini, Dia akan melindungi dan memberkati mereka 

sebagai Yahweh mereka, namun  jika mereka tidak menaati 

Hukum Taurat, menyembah berhala, dan melanggar perjanjian, 

mereka akan dihukum mati. Ini yaitu  perjanjian yang dibuat 

antara Yahweh dan umat Israel. Namun, umat Israel akhirnya 

melanggar perjanjian ini dengan Yahweh, sebab  mereka 

meninggalkan Tuhan Yahweh dan menyembah berhala-berhala 

kafir. Itulah sebabnya Yahweh berfirman kepada umat Israel, 

yang sesudah  melanggar janji yang mereka buat dengan perjanjian 

yang lama dalam Keluaran pasal 24, bahwa Dia akan membuat 

perjanjian yang baru dengan mereka dan menjadi Yahweh 

mereka. 

Yahweh berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya dari 

dosa-dosa mereka dengan perjanjian yang baru ini, dan Dia 

berkata bahwa Dia akan menaruh janji ini di dalam hati mereka 

dan menuliskannya di dalam pikiran mereka. Mereka kemudian 

akan menjadi umat Yahweh, berkat perjanjian baru yang 

diteguhkan dengan Kebenaran-Nya. Sederhananya, Yahweh 

berkata bahwa Anak-Nya, Yesus Kristus, akan datang ke dunia 

ini, menyelamatkan mereka dari dosa-dosa dunia dengan 

dibaptis dan mencurahkan darah-Nya di kayu salib, dan 

menjadikan mereka umat Yahweh. Yahweh menubuatkan 

bahwa Dia akan menaruh kasih-Nya dan hukum keselamatan-

Nya di dalam hati mereka yang percaya pada baptisan yang 

diterima Anak-Nya, Yesus Kristus, dari Yohanes Pembaptis dan 

darah-Nya, menuliskannya di dalam pikiran mereka, dan 



 

menjadikan mereka umat-Nya. 

Inilah sebabnya mengapa Yahweh berfirman dalam 

Yeremia 31:34, “Dan tidak usah lagi orang mengajar 

sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: 

KenYahweh TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan 

mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan 

mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa 

mereka.” Singkatnya, Yahweh berusaha untuk membuat dosa-

dosa manusia diketahui melalui Hukum Taurat, dan membuat 

mereka mencapai keselamatan dengan percaya pada baptisan 

Anak-Nya, Yesus Kristus, dan darah-Nya di kayu salib. 

Yahweh berkata kepada kita semua, “sebab  kamu terlalu 

lemah untuk menaati perjanjian-Ku yang pertama dan kamu 

sesudah  melanggarnya sendiri, Aku akan memberikan perjanjian 

yang baru, yang kedua, dan menyelamatkanmu dari dosa-dosa 

dunia dan penghakiman untuk selamanya. Kali ini, Aku akan 

membebaskanmu dari semua dosamu dan menjadikanmu umat-

Ku dengan kuasa keselamatan-Ku. Aku akan menulis di dalam 

hati dan pikiranmu Kebenaran keselamatan, baptisan yang Aku 

terima dan darah yang Aku curahkan bagimu, sehingga kamu 

tidak akan pernah lagi meninggalkan Aku.” 

Dengan kata lain, perjanjian baru yang kedua yang Yahweh 

buat tidak sama dengan perjanjian lama dalam Perjanjian Lama. 

Sebaliknya, perjanjian yang baru menjanjikan bahwa Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, akan datang ke dunia ini dan 

menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dengan dibaptis oleh 

Yohanes Pembaptis dan mencurahkan darah-Nya, dan bahwa 

Yahweh akan menuliskan Kebenaran tentang keselamatan ini di 

dalam hati kita dan menjadikan kita sebagai umat-Nya.  

 

 

 


 

Aku Datang untuk Melakukan Kehendak Yahweh 

 

Untuk memahami pelayanan keimaman Yesus Kristus 

menurut urutan Melkisedek, mari kita membaca Ibrani 10:9-10: 

“Dan kemudian kata-Nya: ‘Sungguh, Aku datang untuk 

melakukan kehendak-Mu.’ Yang pertama Ia hapuskan, supaya 

menegakkan yang kedua. Dan sebab  kehendak-Nya inilah kita 

sesudah  dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh 

persembahan tubuh Yesus Kristus.” Di ayat ini, Alkitab 

berbicara tentang perjanjian baru yang tertulis dalam Yeremia 

pasal 31. Perjanjian baru itu yaitu  ini: Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, akan datang ke dunia ini, menerima dosa-dosa dunia 

ini untuk selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, 

mati di kayu salib, bangkit dari kematian, dan dengan demikian 

menjadi Juruselamat bagi semua orang yang percaya akan hal 

ini.  

Pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, dengan dibaptis dan mencurahkan darah-Nya saat  

Dia datang ke dunia ini yaitu  penggenapan Firman Yahweh 

yang tertulis dalam Yeremia 31:33-34 dalam Perjanjian Lama. 

Ini berarti Yahweh sesudah  menghapus, sekali untuk selamanya, 

dosa-dosa setiap orang yang percaya kepada karya Anak-Nya, 

Yesus Kristus, yang datang ke dunia ini melalui perjanjian 

Yahweh yang baru. Untuk lebih spesifik tentang keimaman 

Tuhan menurut urutan Melkisedek ini, bukan dengan menaati 

Hukum Taurat kita menjadi umat Yahweh; sebaliknya, Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, yang sesudah  menyelamatkan kita dari 

dosa-dosa kita, sebab  Dia sesudah  menanggung dosa-dosa umat 

manusia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan dihukum 

sebab  dosa-dosa kita untuk selama-lamanya dengan disalibkan. 

Perjanjian Lama berbicara tentang dua hal: Perjanjian 

Lama berbicara tentang dosa-dosa kita melalui Hukum Taurat 

0


 

Yahweh, dan Perjanjian Lama berbicara tentang karya Mesias 

yang akan datang, Juruselamat manusia. Pertama, ada dua arus 

utama dalam Hukum Taurat Perjanjian Lama. Satu arus bawah 

yaitu  tentang takut akan Yahweh, yang mengajarkan kita untuk 

takut, hormat, dan mengasihi Dia. Arus bawah lainnya yaitu  

menunjukkan dosa-dosa manusia dengan Firman Hukum 

Taurat. Dalam pandangan Yahweh, tidak ada seorang pun yang 

lahir di dunia ini, bahkan satu orang pun, yang pernah menaati 

Firman Hukum Taurat. Tidak ada seorang pun di antara bangsa 

Israel yang pernah menaati Hukum Taurat dengan sempurna, 

dan meskipun orang Kristen saat ini juga berusaha untuk hidup 

sesuai dengan kehendak Yahweh, kenyataannya tidak ada satu 

pun orang Kristen yang pernah menaati Firman Taurat yang 

tertulis di dalam Kitab Suci, baik di dalam roh maupun 

perbuatan. 

Jadi, dalam Roma 3:19-20, Alkitab menjelaskan fungsi 

Hukum Taurat dengan jelas: “namun  kita tahu, bahwa segala 

sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada 

mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat 

setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman 

Yahweh. Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di 

hadapan Yahweh oleh sebab  melakukan hukum Taurat, sebab  

justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” Dengan kata 

lain, Perjanjian Lama memampukan kita untuk menyadari dan 

mengetahui dosa-dosa kita melalui Hukum Taurat, mengajarkan 

kita bahwa tidak ada gunanya bagi kita untuk mencoba menaati 

Firman Hukum Taurat. Yahweh sesudah  memberikan 613 perintah 

kepada manusia, namun  tidak ada seorang pun yang dapat 

menaati semuanya kecuali Yesus, dan oleh sebab  itu kita perlu 

memahami di sini bahwa fungsi perintah-perintah itu yaitu  

untuk membuat kita menyadari dosa-dosa kita. Hukum-hukum 

tersebut mengajarkan kita bahwa sebab  kita tidak dapat menaati 



 

Hukum Yahweh, maka kita yaitu  orang-orang berdosa di 

hadapan-Nya dan oleh sebab  itu kita harus dibuang ke dalam 

neraka sesuai dengan keadilan-Nya. Kita harus memahami 

dengan jelas betapa pentingnya Hukum Taurat. 

Yahweh mengajar kita bahwa kita tidak mampu menaati 

Firman Taurat yang sesudah  Dia perintahkan kepada kita. Dia juga 

mengajar kita bahwa setiap orang yang hatinya berdosa akan 

dicampakkan ke dalam neraka. Sangatlah penting bagi kita 

untuk memahami fungsi dari Hukum Taurat. Hanya dengan 

demikian kita dapat menghindari kebodohan dengan mencoba 

menaati Hukum-Nya. Mengenai harga dari dosa-dosa umat 

manusia, Alkitab mengatakan bahwa “upah dosa yaitu  maut.” 

Dengan kata lain, Alkitab mengatakan bahwa setiap orang yang 

berdosa harus dibuang ke dalam neraka. 

Inilah sebabnya mengapa dalam sistem pengorbanan di 

Perjanjian Lama, orang berdosa harus menyerahkan dosa-dosa 

mereka kepada hewan kurban dengan meletakkan tangan 

mereka di atas kepala hewan kurban, mengambil darahnya, 

membubuhkan darah tersebut pada tanduk-tanduk mezbah 

kurban bakaran, dan menumpahkan sisa darahnya ke tanah. 

Bangkai hewan kurban kemudian dipotong-potong dan dibakar 

di atas mezbah kurban bakaran sebagai persembahan kepada 

Yahweh. Dengan ini, Firman Taurat mengajarkan kita tentang 

dosa-dosa kita, dan bagaimana harga dari dosa-dosa tersebut 

yaitu  neraka. Menyadari bahwa kita ditakdirkan untuk masuk 

neraka selama masih ada dosa di dalam hati kita, kita harus 

memahami dan percaya bahwa Juruselamat kita Yesus Kristus, 

Anak Yahweh, sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia 

dengan cara dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan disalibkan. 

Inilah peran yang dimainkan oleh Hukum Taurat bagi kita. 

Fungsi lain dari Hukum Yahweh yaitu  mengajarkan kita 

untuk takut akan Dia. saat  kita berdiri di hadapan Hukum 



 

Yahweh, kita menyadari bahwa Dia yaitu  Yahweh yang kudus. 

Ketegasan Hukum Yahweh mengajarkan kita bahwa kita harus 

takut akan Dia, menghormati Dia, dan mengasihi Dia atas 

keselamatan yang sesudah  Dia berikan kepada kita. Siapakah 

Yahweh itu? Dia yaitu  Yahweh yang agung dan mahakuasa 

yang menciptakan alam semesta dan segala isinya. Dia yaitu  

Tuhan dan Raja atas segala sesuatu. Dia yaitu  Wujud Mutlak 

yang memerintah atas segala sesuatu. Dengan menyatakan 

keagungan dan kuasa Yahweh ini kepada kita, Taurat 

mengajarkan kita untuk tunduk kepada-Nya, merendahkan hati, 

menghormati Dia, menaati Dia, dan mengasihi Dia. 

Seperti yang sesudah  disebutkan, Hukum Taurat mengajarkan 

kita tentang dosa-dosa kita. sebab  tidak ada seorang pun yang 

dapat hidup sesuai dengan Hukum Yahweh, maka Hukum 

Yahweh menyadarkan kita bahwa kita semua yaitu  orang 

berdosa di hadapan Yahweh. Jika kita gagal untuk hidup sesuai 

dengan Hukum Yahweh, hal ini membuat kita menjadi orang 

berdosa di hadapan-Nya, dan oleh sebab  itu Hukum Taurat 

membuat kita menyadari bahwa kita ditakdirkan untuk masuk 

neraka sebab  dosa-dosa kita. Hukum Taurat mengajarkan kita 

bahwa kita bersalah atas dosa-dosa, dan juga mengajarkan 

bahwa kita dapat menerima pengampunan dosa dengan percaya 

kepada kebenaran Yahweh yang sesudah  menyelamatkan kita 

melalui baptisan yang diterima oleh Yesus Kristus, Anak-Nya, 

untuk menghapus dosa-dosa kita dan darah yang Dia curahkan 

di kayu salib. 

Oleh sebab  itu, berkat fungsi Hukum Taurat, kita 

menyadari bahwa kita membutuhkan seseorang untuk 

menghapuskan dosa-dosa kita-yaitu Kristus, Imam yang kekal 

menurut perintah Melkisedek. Yahweh sekaligus mengajarkan 

kepada kita bahwa mustahil bagi kita untuk mencapai 

keselamatan dengan menaati Hukum Taurat. Itulah sebabnya 



 

Dia menghapuskan perjanjian yang lama, perjanjian pertama 

yang Dia buat dengan kita dan menegakkan perjanjian yang 

baru, perjanjian yang kedua, yang mengajarkan kepada kita 

bahwa kita dapat menerima pengampunan dosa dengan percaya 

kepada baptisan Yesus Kristus, Anak-Nya, dan pencurahan 

darah Anak-Nya. Yahweh memberitahukan kepada kita bahwa 

Yesus Kristus, Putra-Nya, yang akan menyelamatkan kita dari 

dosa-dosa dunia ini sesuai dengan perjanjian yang baru. 

Kita dapat melihat Yahweh mengatakan hal ini dalam 

Ibrani 10:1-2: “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat 

bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan 

hakekat dari keselamatan itu sendiri. sebab  itu dengan korban 

yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, 

hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang 

datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu 

mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, 

sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan 

dosa sesesudah  disucikan sekali untuk selama-lamanya.” 

Mengutip Mazmur 40:6, Yahweh juga berkata,  

“Banyaklah yang sesudah  Kaulakukan, ya Tuhan, Yahwehku, 

perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. 

Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! 

Aku mau memberitakan dan mengatakannya, 

namun  terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.— 

Untuk melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh-Ku.” (Ibrani 

10:5-7). Frasa di sini, “tubuh yang Engkau sediakan bagi-Ku,” 

mengacu pada fakta bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  

menyelamatkan kita untuk selamanya melalui baptisan yang Dia 

terima dan darah yang Dia tumpahkan di kayu salib bagi kita. 

Yesus Kristus, Anak Yahweh Bapa, menanggung dosa-

dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dihukum 

sebab  dosa-dosa kita dengan disalibkan, dan dengan demikian 



 

menggenapi pelayanan-Nya sebagai Imam yang kekal. Dia sesudah  

menyelesaikan karya keselamatan-Nya, membebaskan kita dari 

dosa-dosa dunia ini dengan menghapuskannya sekali untuk 

selamanya melalui baptisan yang Dia terima dari Yohanes 

Pembaptis, menanggung hukuman atas dosa-dosa kita sekali 

untuk selamanya dengan disalibkan, dan bangkit kembali dari 

antara orang mati. Yahweh Bapa mempercayakannya kepada 

Anak-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari 

dosa, dan Yesus Kristus menyelesaikan karya keselamatan ini 

dengan mengorbankan tubuh-Nya sebagai pendamaian bagi 

kita. 

Jadi, dari fakta bahwa Abraham diberkati oleh Melkisedek, 

raja Salem, kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, sudah menjadi Imam kita yang kekal pada zaman 

dahulu kala. Abraham yaitu  seseorang yang sesudah  hidup jauh 

sebelum Musa menerima Taurat. Musa muncul dalam kitab 

Keluaran, sementara Abraham ditulis dalam kitab Kejadian. 

Jadi, secara rohani, kisah tentang Abraham yang diberkati oleh 

Melkisedek menunjukkan kepada kita bahwa Yahweh Bapa 

sesudah  merencanakan, bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk 

menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita melalui Anak-Nya. 

Masyarakat pertanian kuno diorganisir oleh suku-suku. 

Dan peperangan merajalela di antara suku-suku yang berbeda. 

Pada saat itu, keponakan Abraham, Lot, sesudah  meninggalkannya 

dan tinggal di tanah Sodom. Perang terjadi antara Sodom dan 

beberapa suku yang bersekutu, dan raja Sodom akhirnya kalah 

dalam peperangan ini. Lot ditawan pada saat itu, dan berita ini 

sampai kepada Abraham. Maka, Abraham mempersenjatai 

hamba-hambanya yang lahir dan terlatih di rumahnya, 

membawa mereka ke medan perang, memenangkan peperangan, 

dan membawa pulang keponakannya, Lot. 

saat  Abraham kembali sesesudah  kemenangannya di medan 



 

perang, raja Sodom keluar untuk menyambutnya dengan hangat 

dan antusias. Di mata orang Sodom, Abraham yaitu  seorang 

pahlawan perang. Meskipun mereka memiliki banyak suku yang 

berperang bersama mereka sebagai sekutu, mereka kalah dalam 

peperangan. Sebaliknya, Abraham berperang melawan beberapa 

suku hanya dengan hamba-hambanya dan tetap menang. Maka, 

raja Sodom keluar untuk menyambut kedatangan Abraham, dan 

dia menyarankan kepadanya bagaimana membagi harta 

rampasan perang. Abraham kemudian berkata kepadanya, 

“Ambillah harta rampasan perang itu, kecuali bagian yang harus 

diberikan kepada orang-orang saya yang pergi ke medan perang. 

Aku akan membawa orang-orang yang sesudah  kuselamatkan. 

Ambillah barang-barang itu.” 

Sesuatu yang lain terjadi pada saat itu: Imam Melkisedek, 

raja Salem, membawa roti dan anggur kepada Abraham dan 

memberkatinya saat  ia kembali dari medan perang. 

Melkisedek yaitu  seorang imam di hadapan Yahweh. Dia 

bertemu dengan Abraham dalam perjalanan pulang dari 

kemenangan di medan perang dan memberkatinya, dengan 

berkata, “Pemilik langit dan bumi, Yahweh Yang Mahatinggi, 

terima kasih sebab  Engkau sesudah  memberkati Abraham. 

Terpujilah Yahweh Yang Mahatinggi, yang sesudah  menyerahkan 

musuh-musuhmu ke dalam tanganmu.” Abram kemudian 

memberikan sepersepuluh dari keuntungannya dari peperangan 

kepada Melkisedek. Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa 

pada zaman ini juga, keselamatan tidak dicapai dengan menaati 

Hukum Taurat, dan hanya mereka yang percaya bahwa Yesus 

Kristus, Imam yang kekal bagi manusia, yaitu  Juruselamat 

mereka yang dapat memiliki iman yang sama seperti Abraham 

dan diberkati oleh Yahweh.  

Abraham mengakui keimaman Melkisedek. Ini berarti 

Melkisedek sesudah  menjadi imam jauh sebelum para Imam Besar 



 

dari keluarga Harun dalam Perjanjian Lama. Di sini penting bagi 

kita untuk menyadari bahwa Imam Melkisedek yaitu  seorang 

imam yang merupakan antitesis dari Yesus Kristus, Anak 

Yahweh. Yesus Kristus, Anak Yahweh, datang ke dunia ini 

sebagai Imam yang kekal sesuai dengan perintah Melkisedek; 

Dia sesudah  menyelamatkan manusia dari dosa dengan baptisan 

yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan darah yang Dia 

curahkan di kayu salib; dan Dia yaitu  Juruselamat bagi semua 

orang yang percaya pada Kebenaran ini. 

Bukan dengan korban-korban Perjanjian Lama yang 

dipersembahkan oleh suku Lewi, Yesus Kristus, Anak Yahweh, 

sesudah  menyelamatkan orang-orang berdosa dari dosa-dosa. 

Sebaliknya, garis keturunan Yesus berasal dari keluarga 

Yehuda. Yehuda yaitu  anak Yakub. saat  Yakub memberkati 

anak-anaknya, ia sesudah  menubuatkan bahwa raja-raja akan terus 

datang dari keluarga Yehuda, dan Yesus Kristus, Anak Yahweh, 

lahir di keluarga kerajaan Yehuda saat  Ia datang ke dunia ini 

untuk menghapus dosa-dosa manusia dengan dibaptis oleh 

Yohanes Pembaptis. Yusuf, yang bertunangan dengan Perawan 

Maria, berasal dari keluarga Yehuda. Apa yang Alkitab katakan 

kepada kita di sini yaitu  bahwa Yesus datang ke dunia ini 

sebagai Imam Besar Kerajaan Sorga untuk menyelamatkan 

orang-orang berdosa dari dosa-dosa mereka. Nama “Yesus” 

berarti “Juruselamat”. Dan nama “Kristus” mengacu pada fakta 

bahwa Juruselamat ini memiliki tiga jabatan, yaitu Raja, Imam, 

dan Nabi.  

Umat Yahweh dalam Perjanjian Lama mencoba untuk 

mendapatkan pengampunan dosa dengan menaati perjanjian 

pertama yang Yahweh buat dengan mereka. namun  mereka 

semua gagal. Mereka gagal dalam usaha mereka untuk mengikut 

Yahweh sebab  mereka tidak mengetahui ketidakberdayaan 

mereka sendiri dan sifat dosa yang mereka bawa sejak lahir. 



 

Oleh sebab  itu, kita dapat melihat bahwa keselamatan tidak 

dapat dicapai dengan menaati Hukum Taurat yang Dia berikan 

sebagai perjanjian yang pertama. Yahweh ingin menunjukkan 

kepada kita bahwa Yesus Kristus sesudah  menyelamatkan kita dari 

dosa-dosa kita melalui karya baptisan yang Dia terima dan darah 

yang Dia curahkan saat  Dia datang ke dunia ini untuk menjadi 

Imam yang kekal bagi manusia. 

Perjanjian pertama yang dibuat Yahweh dengan bangsa 

Israel dan sistem pengorbanan di Kemah Suci yaitu  lambang 

dari keselamatan, yang menunjukkan kepada kita bahwa Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, akan datang ke dunia ini, menanggung 

dosa-dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, 

mengorbankan diri-Nya sendiri dengan disalibkan, dan dengan 

demikian menyelamatkan manusia dari dosa-dosa dunia sebagai 

Imam yang kekal. Apa yang membuat manusia menyadari 

bahwa mereka yaitu  orang berdosa di hadapan Yahweh, dan 

bahwa mereka akan dihakimi sebab  dosa-dosa mereka, yaitu  

Hukum Taurat. Dan Hukum Taurat mengajarkan bahwa 

keselamatan hanya dapat diraih oleh mereka yang mengerti dan 

percaya kepada kebenaran Yesus Kristus-bahwa Dia datang ke 

dunia ini, memikul dan menghapuskan dosa-dosa dunia dengan 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan dihukum sebab  dosa-

dosa tersebut dengan menumpahkan darahNya di kayu salib.  

Dengan demikian, fungsi Hukum Taurat terbatas pada 

pengajaran tentang dosa-dosa kita dan membawa kita kepada 

Yesus Kristus. Setiap aspek dari sistem pengorbanan dalam 

Perjanjian Lama menunjukkan kepada kita bahwa Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, dibaptiskan saat  Dia datang ke dunia 

ini untuk menghapus dosa-dosa kita, dan bahwa Dia disalibkan 

saat  memikul dosa-dosa kita untuk dihukum sebab  dosa-dosa 

itu.  

Catatan Perjanjian Lama tentang Melkisedek, raja Salem, 



 

juga menunjukkan kepada kita bahwa Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, sebagai Imam yang kekal menurut perintah 

Melkisedek, akan menyelamatkan kita dengan menghapuskan 

dosa-dosa seluruh umat manusia melalui baptisan yang Ia terima 

dari Yohanes Pembaptis, dan menanggung hukuman atas dosa-

dosa kita satu kali untuk selama-lamanya dengan cara 

disalibkan. 

Nama Melkisedek berarti “raja kebenaran”. Artinya raja 

kebenaran yang melakukan pekerjaan yang benar. Orang Kristen 

menyebut Yesus sebagai Raja kebenaran dan Raja kasih. 

Mengapa? Itu sebab  Yesus datang ke dunia ini sebagai Imam 

yang kekal menurut urutan Melkisedek, dan Dia selamanya 

menyelamatkan dari dosa orang-orang yang percaya pada 

baptisan yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan darah 

yang Dia curahkan di kayu salib. Melkisedek yaitu  raja Salem 

yang sesungguhnya, dan dia benar-benar bayangan Yesus, Imam 

yang kekal yang diakui oleh Yahweh Bapa. Yahweh menyetujui 

pekerjaan Imam Melkisedek dalam Perjanjian Lama. 

Abraham mengakui keimaman Melkisedek yang 

memberkatinya. Dia melihat, dengan iman, bahwa Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, akan datang ke dunia ini sebagai Imam 

yang kekal untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa 

mereka. Itulah sebabnya Abraham dijadikan sebagai bapa iman 

bagi kita, umat Yahweh. Pada zaman Perjanjian Baru, Yesus 

Kristus, Anak Yahweh, menanggung dosa-dosa kita dan 

hukumannya menggantikan kita dengan dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis pada usia 30 tahun dan menyerahkan tubuh-Nya di 

kayu salib, sehingga menjadi Juruselamat kita. Dia sesudah  

menyelamatkan mereka yang percaya kepada Kebenaran 

Yahweh ini dari dosa-dosa mereka selamanya.  

Yesus Kristus datang mencari kita yang hidup di dunia ini 

untuk menggenapi keimaman-Nya yang kekal. Dibangkitkan 



 

untuk menjadi Imam kita yang kekal sesuai dengan perintah 

Melkisedek, Yesus Kristus, Anak Yahweh, menerima dosa-dosa 

dunia ini ke dalam tubuh-Nya sekali untuk selamanya dengan 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dalam ketaatan pada kehendak 

Yahweh Bapa, menanggung hukuman dosa-dosa kita dengan 

tubuh-Nya menggantikan kita dengan cara disalibkan, dan 

dengan demikian menyelamatkan kita sebagai pendamaian 

kekal bagi dosa-dosa kita.  

Oleh sebab  itu, bukan dengan menaati Hukum Taurat, 

yang merupakan bagian dari perjanjian pertama yang Yahweh 

berikan kepada kita, kita dapat diselamatkan dari dosa-dosa kita. 

Hanya melalui kebenaran perjanjian yang baru, Yahweh Bapa 

mengaruniakan keselamatan kepada mereka yang percaya 

kepada karya Yesus Kristus. Yesus Kristus yaitu  Imam kita 

yang kekal. Kita harus menyadari bahwa keselamatan dicapai 

dengan percaya bahwa Yesus Kristus sesudah  membebaskan kita 

dari dosa-dosa dunia sebagai Imam kita yang kekal. 

Fungsi Hukum Taurat hanyalah untuk membangkitkan rasa 

takut akan Yahweh, memampukan kita untuk menyadari dan 

mengenali dosa-dosa kita, dan mendorong kita untuk berbalik 

kepada Yesus Kristus untuk diselamatkan oleh iman. Oleh 

sebab  itu, Yahweh Bapa berkata kepada kita bahwa 

pengampunan dosa sekarang diterima oleh iman, berkat karya 

baptisan yang diterima Putra-Nya, Yesus Kristus, dan darah 

yang Dia curahkan bagi kita. Dengan perjanjian yang baru, 

Yahweh mengutus Yesus Kristus kepada kita, dan Yesus Kristus 

sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita sekali untuk 

selamanya melalui baptisan yang Dia terima dari Yohanes 

Pembaptis dan darah-Nya di kayu salib. Yahweh sesudah  

menjanjikan keselamatan kepada kita, dan Dia juga sesudah  

menggenapinya.  

Saat ini, orang-orang Kristen yang percaya pada Pengakuan 



 

Iman Nicea berusaha keras untuk menaati Hukum Yahweh 

dalam hidup mereka. saat  mereka gagal melakukannya, 

mereka memanjatkan doa pertobatan, dan mereka mencoba 

untuk menguduskan diri mereka sendiri. namun  mereka perlu 

menyadari bahwa upaya-upaya seperti itu pada akhirnya sia-sia. 

Mereka harus memahami bahwa manusia tidak mampu hidup 

sesuai dengan Hukum Taurat, perjanjian pertama yang 

ditetapkan oleh Yahweh. Hukum Taurat hanya mengajarkan 

kepada kita apa yang benar dan apa yang merupakan dosa, dan 

hukum Taurat menuntun kita ke dalam perjanjian baru yang 

sesudah  Yahweh berikan kepada kita-yaitu, ke dalam baptisan dan 

darah Yesus Kristus, Juruselamat kita.  

saat  kita melihat Sepuluh Perintah Yahweh yang 

ditetapkan dengan perjanjian yang pertama, kita dapat melihat 

kondisi rohani kita. Salah satu dari Sepuluh Perintah Yahweh 

mengatakan, “Jangan ada Yahweh lain di hadapan-Ku.” Hal ini 

memang benar. Perintah yang lain mengatakan, “Janganlah 

kamu menyembah berhala.” Ini juga sepenuhnya benar, sebab  

kita tidak boleh menyembah berhala apa pun di hadapan 

Yahweh. Dan daftarnya terus berlanjut: “Jangan menyebut nama 

Tuhan dengan sembarangan, kuduskanlah hari Sabat, hormatilah 

ayah dan ibumu, jangan membunuh, jangan berzinah, jangan 

mencuri, jangan mengingini apa yang menjadi milik 

sesamamu.” Semua perintah ini sangat tepat. 

Hukum Taurat mengajarkan kita apa yang benar dan apa 

yang merupakan dosa di hadapan Yahweh, dan menuntun kita 

untuk memahami keselamatan yang Yahweh ingin kita terima 

melalui perjanjian yang baru. Yahweh tidak menyuruh kita 

untuk mencapai keselamatan dengan menaati Hukum Taurat 

sekarang. Sebaliknya, Dia menuntun kita kepada Injil, bahwa 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  menyelamatkan kita dari 

dosa-dosa kita dengan dibaptis dan mencurahkan darah-Nya. 



 

Hukum Taurat menuntun kita kepada janji keselamatan dari 

perjanjian baru yang memampukan kita untuk dibebaskan dari 

dosa-dosa dunia, dan Hukum Taurat memberitahukan kepada 

kita untuk diselamatkan dari dosa-dosa kita dengan iman.  

Yahweh berkata kepada kita bahwa Putra-Nya, Yesus 

Kristus, sesudah  menjadi Imam kita yang kekal dengan dibaptis 

oleh Yohanes Pembaptis, mati di kayu salib, dan bangkit dari 

antara orang mati, dan Yahweh berkata kepada kita untuk 

percaya kepada Juruselamat untuk mendapatkan keselamatan. 

Dan Yahweh memerintahkan kita untuk bersyukur kepada 

Yesus Kristus yang sesudah  memungkinkan kita untuk 

diselamatkan oleh iman. 

Dengan membasuh dosa-dosa kita dengan baptisan yang 

Dia terima untuk memikulnya, dan dengan dihukum sebab  

dosa-dosa kita di atas kayu salib, Yesus Kristus, Anak Yahweh, 

sesudah  memungkinkan kita, orang-orang percaya, untuk 

menerima pengampunan dosa yang kekal sekarang. Oleh sebab  

itu, kita harus percaya kepada karya keselamatan Tuhan dan 

bersyukur kepada-Nya dengan iman kita.  

Kita seharusnya tidak mencoba untuk mengatasi masalah 

dosa-dosa kita dengan menempatkan iman kita secara keliru 

pada teologi atau kredo-kredo yang tidak masuk akal. 

Pengampunan dosa diterima ke dalam hati kita hanya dengan 

percaya kepada baptisan yang Yesus Kristus, Imam kita yang 

kekal, terima dari Yohanes Pembaptis dan darah pengorbanan 

yang Dia curahkan di kayu salib untuk dosa-dosa kita. Tidak lain 

yaitu  kebenaran Yahweh yang dibicarakan oleh Alkitab. Kita 

harus menerima pengampunan dosa di dalam hati kita dengan 

menaruh iman kita pada Firman perjanjian baru yang sesudah  

Yahweh berikan kepada kita. sebab  Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, yaitu  Imam kita yang kekal sesuai dengan perintah 

Melkisedek, kita harus diselamatkan dari dosa-dosa dunia ini 


 

untuk selama-lamanya dengan percaya kepada karya Tuhan 

Yesus Kristus.  

Namun, orang-orang Kristen yang tidak memahami hal ini 

menjalani kehidupan agama yang legalistik, berpikir secara 

keliru bahwa iman mereka kepada Yesus sudah benar dan 

mereka sesudah  diselamatkan. Dalam pikiran mereka, mereka 

berpikir bahwa hanya melalui karya penyaliban Yesus sesudah  

menyelamatkan mereka dari semua dosa yang mereka lakukan 

di dunia ini. Mereka sekarang hidup sebagai orang berdosa yang 

berada di bawah Hukum Taurat, sebab  iman mereka 

ditempatkan pada perjanjian yang pertama.  

Mengapa mereka bisa tertipu untuk percaya seperti ini? Itu 

sebab  mereka percaya pada Pengakuan Iman Nicea yang dibuat 

oleh seorang kaisar Romawi kuno untuk tujuan politiknya 

sendiri. Orang-orang saat ini menderita sebab  dosa-dosa 

mereka sebab  mereka terperangkap dalam kebingungan rohani 

yang disebabkan oleh Pengakuan Iman Nicea. Namun, apa yang 

harus kita sadari dengan jelas yaitu  bahwa melalui perjanjian 

pertama yang Yahweh buat dengan bangsa Israel - yaitu, melalui 

iman legalistik apa pun yang bergantung pada perbuatan kita 

sendiri - kita tidak akan pernah bisa dibebaskan dari dosa-dosa 

kita. Kita dapat melepaskan diri dari dosa-dosa kita hanya 

dengan mencapai keselamatan melalui Yesus Kristus, yang 

merupakan perjanjian kedua yang baru yang sesudah  Yahweh 

tetapkan bagi kita-yaitu dengan percaya bahwa Yesus sesudah  

menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia melalui baptisan dan 

darah yang Dia curahkan di kayu salib.  

Pertama-tama kita harus menyadari bahwa Yesus Kristus, 

Anak Yahweh, menanggung semua dosa kita sekali untuk 

selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan 

kemudian percaya bahwa Dia dihukum sebab  dosa-dosa kita 

dengan disalibkan dan dengan demikian menjadi Imam kita 



 

yang kekal. Dengan cara itulah kita harus mencapai keselamatan 

kita.  

Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai Imam Besar yang 

kekal sesuai dengan perintah Melkisedek, dan sekarang kita 

harus diselamatkan dari semua dosa kita dengan percaya pada 

karya keselamatan-Nya. Kita harus menerima keselamatan 

dengan percaya bahwa baptisan yang Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, terima dari Yohanes Pembaptis untuk menghapus 

dosa-dosa kita sekali untuk selamanya dan darah-Nya yang 

berharga yang Dia curahkan di kayu salib merupakan karya 

keselamatan kita. Singkatnya, kita harus mencapai keselamatan 

dengan menempatkan iman kita pada Firman perjanjian kedua 

yang sesudah  Yahweh tetapkan.  

Apakah Injil pengampunan dosa yang Tuhan berikan 

kepada kita? Injil ini yaitu  Injil yang memampukan kita untuk 

diselamatkan dari segala dosa dengan mempercayai bahwa 

baptisan yang Yesus Kristus, Anak Yahweh, terima dari 

Yohanes Pembaptis yaitu  sarana yang digunakan-Nya untuk 

menanggung dosa-dosa dunia ini, dan darah yang Ia curahkan di 

kayu salib yaitu  darah kehidupan yang melunasi upah dosa-

dosa kita. Kita harus menyadari dan percaya bahwa keselamatan 

kekal kita ditemukan dalam baptisan yang Yesus terima dari 

Yohanes Pembaptis dan darah-Nya di kayu salib. 

Agar Anda dapat dibebaskan dari dosa-dosa dunia ini, 

Anda harus tahu dan percaya mengapa Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan mengapa Anak 

Yahweh ini harus dihukum sebab  dosa-dosa kita dengan 

disalibkan dan mencurahkan darah-Nya. Alasannya yaitu  

sebab  Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah  ditunjuk untuk 

menjadi Imam yang kekal untuk menyelamatkan Anda dan saya 

dari dosa-dosa dunia untuk selama-lamanya. 

Lalu bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda 



 

diselamatkan dengan menyadari dan percaya akan kebenaran 

Yesus Kristus, yang datang ke dunia ini sesuai dengan perintah 

Melkisedek? Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai Imam 

Besar Kerajaan Sorga, dan Dia sekarang yaitu  Imam kita yang 

kekal. Nama “Kristus” berarti “diurapi”, dan ini menunjukkan 

bahwa Yesus diurapi untuk memenuhi tugas-tugas-Nya sebagai 

Raja, Nabi, dan Imam. 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, yaitu  Raja di atas segala 

raja, Tuhan di atas segala tuhan, Penguasa alam semesta dan 

segala isinya, dan Juruselamat bagi orang-orang berdosa. Untuk 

memikul dosa-dosa kita di atas tubuh-Nya sekali untuk 

selamanya, Yesus Kristus, Anak Yahweh, menerima dosa-dosa 

kita dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, mati di kayu salib 

untuk dihukum sebab  dosa-dosa kita, dan bangkit kembali dari 

antara orang mati. Oleh sebab  itu, kita harus percaya bahwa 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, yaitu  Imam kita yang kekal. Ia 

yaitu  Juruselamat kekal bagi orang-orang yang percaya 

kepada-Nya, sebab  Ia sesudah  mempersembahkan tubuh-Nya 

kepada Yahweh Bapa sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 

Dengan baptisan yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan 

darah-Nya di kayu salib, Yesus sesudah  menyelamatkan kita dan 

membasuh kita dari dosa-dosa kita untuk selamanya. 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, yaitu  Imam yang kekal 

bagi kita semua yang percaya, sebab  Dia sesudah  menanggung 

dosa-dosa kita dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan 

mencurahkan darah-Nya. Dengan mempersembahkan tubuh-

Nya kepada Yahweh Bapa sebagai pendamaian kekal bagi dosa-

dosa kita, Yesus Kristus sesudah  memberikan keselamatan kepada 

siapa pun yang percaya pada baptisan yang Dia terima dari 

Yohanes Pembaptis dan darah-Nya. Yesus Kristus, Anak 

Yahweh, singkatnya, sesudah  menjadikan semua orang yang 

percaya kepada baptisan dan darah-Nya sebagai anak-anak 


 

Yahweh untuk selama-lamanya dan dengan sempurna. 

Apakah Anda sekarang mengerti apa artinya ini? Dengan 

menggunakan kisah Melkisedek, saya sesudah  menjelaskan kepada 

Anda bagaimana Yesus Kristus sesudah  menjadi Imam kita yang 

kekal. Saya mengerti bahwa hal ini cukup asing bagi Anda 

sebab  hari ini yaitu  hari pertama saya membahasnya. Namun, 

saat  kita melihat lebih dekat, kita dapat melihat bahwa Imam 

Melkisedek, yang membawa roti dan anggur kepada Abraham, 

bapa leluhur kita yang beriman dan memberkatinya, yaitu  

bayangan Yesus Kristus. Jadi, jika Anda ingin diselamatkan dari 

dosa-dosa Anda untuk selamanya, Anda dapat memahami 

Kebenaran keselamatan dengan percaya pada baptisan Yesus 

dan darah-Nya yang mahal di kayu salib sebagai keselamatan 

Anda, dengan menyadari bahwa “Yesus yaitu  Imam yang 

kekal menurut urutan Melkisedek!” 

Keselamatan kita datang bukan melalui Hukum Taurat 

yang membuat dosa-dosa kita diketahui, namun  melalui baptisan 

dan darah Yesus Kristus. Hanya dengan percaya kepada karya 

Yesus Kristus, Juruselamat kita, Imam Sorga yang kekal 

menurut perintah Melkisedek, kita diselamatkan untuk 

menerima pengampunan dosa yang kekal. Melalui karya 

baptisan yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis, Yesus 

selamanya menghapus dosa-dosa kita; melalui karya 

pengorbanan yang Dia lakukan di kayu salib, Dia dihukum atas 

dosa-dosa kita menggantikan kita; dan melalui Injil air dan Roh 

yang menggabungkan kedua karya ini, Dia sesudah  menyelamatkan 

kita. Dari kisah Melkisedek, kita sekarang dapat mencapai 

pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Yesus Kristus 

sesudah  menjadi Juruselamat kita dengan mempersembahkan diri-

Nya sebagai korban dengan cara apa. 

Yesus ditunjuk sebagai Imam yang kekal di dunia ini 

menurut urutan Melkisedek. Imam Melkisedek, yang yaitu  raja 



 

Salem pada zaman Abraham dalam kitab Kejadian, yaitu  

seorang imam yang diperkenan oleh Yahweh. Yahweh 

menunjukkan Melkisedek kepada kita seperti ini untuk 

menunjukkan kepada kita bahwa Anak-Nya, Yesus Kristus, 

yaitu  Imam yang kekal menurut urutan Melkisedek. Yahweh 

menunjukkan kepada kita bahwa Yesus Kristus, yang yaitu  

Imam kita yang kekal, sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa 

dunia ini dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan 

mencurahkan darah-Nya di kayu salib. 

Yesus Kristus, Anak Yahweh, datang ke dunia ini sesuai 

dengan urutan Melkisedek, dan Dia mengorbankan tubuh-Nya 

sendiri sebagai pendamaian bagi kita untuk menghapuskan 

dosa-dosa kita sekali untuk selamanya. Dia menanggung dosa-

dosa kita melalui baptisan yang Dia terima dari Yohanes 

Pembaptis, dihukum sebab  dosa-dosa kita dengan disalibkan, 

bangkit dari kematian, dan dengan demikian sesudah  

menyelesaikan pekerjaan keselamatan untuk membebaskan kita 

dari dosa-dosa dunia untuk selamanya. 

Yahweh Bapa dari Yesus Kristus menjadikan Anak-Nya 

sebagai pendamaian bagi kita dan membuat-Nya menanggung 

dosa-dosa kita dan hukumannya menggantikan kita. Ini berarti 

Yahweh Bapa membuat Anak-Nya membayar harga untuk dosa-

dosa umat manusia. Yahweh Bapa membuat Yesus menerima 

baptisan dari Yohanes Pembaptis, mati di kayu salib, dan 

bangkit dari kematian. Dan Dia sesudah  selamanya menjadikan kita 

yang percaya kepada Anak-Nya sebagai anak-anak-Nya. 

Yahweh mengatakan bahwa Dia sesudah  memberikan 

pengampunan dosa yang kekal kepada umat manusia, sehingga 

mereka yang percaya kepada baptisan Anak-Nya Yesus Kristus 

dan darah pengorbanan-Nya tidak akan pernah lagi menjadi 

orang berdosa. saat  Anda membaca Surat Ibrani, Anda akan 

melihat Firman yang benar yang mengatakan bahwa Yahweh 



 

sesudah  menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dengan 

membangkitkan seorang Imam lain yang bukan berasal dari 

suku Lewi. Melkisedek dibangkitkan oleh Yahweh untuk 

menjadi imam pada zaman Abram, dan sesuai dengan urutan 

imam ini, Yahweh mengambil Anak-Nya untuk menjadi Imam 

yang kekal bagi umat manusia dan membuat-Nya 

menghapuskan dosa-dosa dunia ini. 

Sejak Yesus Kristus datang ke dunia ini, Yahweh sesudah  

menerima siapa pun yang percaya pada karya keselamatan yang 

sempurna ini sebagai salah satu umat-Nya. Mengenai hal ini, 

Tuhan berkata, “Aku sesudah  menyelamatkan umat-Ku dari dosa-

dosa dunia untuk selama-lamanya dengan mempersembahkan 

korban yang kekal.”  

Saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang pelayanan 

Melkisedek secara lebih rinci selangkah demi selangkah. Satu 

hal yang jelas yaitu  bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, 

datang ke dunia ini sebagai Imam Besar yang kekal meneruskan 

keturunan Melkisedek, raja Salem, dan Dia sesudah  

menyelamatkan Anda dan saya dari dosa-dosa dunia. Yesus 

tidak mewarisi jabatan-Nya sebagai Imam Besar melalui garis 

keturunan Lewi. Dia sesudah  menyelamatkan kita dengan datang 

ke dunia ini sesuai dengan perintah Imam Melkisedek, raja 

Salem yang memberkati Abraham dengan roti dan anggur dalam 

Perjanjian Lama.  

Yesus Kristus yaitu  ilahi, setara dengan Yahweh Bapa. 

Namun, untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa 

mereka, Dia datang sebagai Imam yang kekal menurut perintah 

Melkisedek; Dia menanggung dosa-dosa dunia ini dengan 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, yang terbesar di antara semua 

orang yang dilahirkan oleh seorang perempuan (Matius 11:11); 

Dia disalibkan hingga mati; Dia bangkit dari antara orang mati, 

dan dengan demikian, Dia menjadi Imam yang kekal bagi kita 



 

yang percaya. Yahweh mengajar kita tentang keimaman kekal 

Yesus Kristus.  

Para imam Lewi yang dibangkitkan oleh Yahweh pada 

zaman Perjanjian Lama tidak dapat mengakhiri dosa-dosa 

umatnya, tidak peduli berapa banyak pengorbanan yang mereka 

persembahkan. sebab  Imam Harun dan keturunannya tidak 

dapat hidup selamanya, maka imam-imam baru harus 

dibangkitkan secara terus menerus. Meskipun orang-orang yang 

berdosa pada zaman Perjanjian Lama membawa hewan kurban 

kepada para imam dan mempersembahkannya berulang kali dari 

hari ke hari, tidak ada kurban yang dapat mengakhiri dosa-dosa 

mereka sepenuhnya. 

Selama zaman Perjanjian Lama, para imam dibangkitkan 

dari suku Lewi, namun  pengorbanan yang dipersembahkan 

melalui para imam ini tidak dapat mengakhiri dosa-dosa yang 

ada di dalam hati manusia. Jadi, sebab  sistem pengorbanan 

dalam Perjanjian Lama tidak dapat mengatasi masalah dosa 

secara permanen, Yahweh Tritunggal membuat perjanjian baru 

bagi manusia, yang diciptakan menurut rupa dan gambar-Nya, 

dan Dia berjanji, bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk 

mengirim Juruselamat ke dunia ini. Sesesudah  menggenapi 

keselamatan ini, Yahweh kini menanti kita dalam diam. Yahweh 

Bapa sekarang sesudah  menguduskan dan menyelamatkan kita dari 

dosa-dosa dunia dengan menjadikan Putra-Nya, Yesus Kristus, 

menggenapi keimaman-Nya yang kekal sesuai dengan urutan 

Melkisedek dari zaman Perjanjian Lama.  

 

 

 

 

Pengampunan Dosa Kita sesudah  Direncanakan di 

dalam Yesus Kristus, Anak Yahweh, Sebelum 

Penciptaan Kita 

 

Efesus 1:4 mengatakan bahwa Yahweh “Sebab di dalam 

Dia Yahweh sesudah  memilih kita sebelum dunia dijadikan.” 

Sesungguhnya, bahkan sebelum Yahweh Tritunggal 

menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya, Ia 

sesudah  merencanakan untuk menyelamatkan kita dengan 

membangkitkan Putra-Nya, Yesus Kristus, sebagai Imam kita 

yang kekal. Namun, manusia tidak mengerti saat  mereka 

diberitahu tentang pekerjaan baptisan yang Yesus terima dari 

Yohanes Pembaptis dan tentang darah-Nya, jadi melalui 

keimaman Melkisedek pada zaman Abraham, Yahweh 

mengatakan bahwa Dia sesudah  mempersiapkan keselamatan kita 

sejak lama. Oleh sebab  itu, Yahweh mengatakan kepada kita 

bahwa Anak-Nya, Yesus Kristus, datang ke bumi ini sesuai 

dengan perintah Melkisedek, dan berkat pekerjaan baptisan yang 

Kristus terima dari Yohanes Pembaptis dan darah yang Dia 

curahkan di kayu salib, semua dosa kita sekarang sesudah  

disucikan. 

saat  kita menyadari bahwa Yahweh Bapa sesudah  

mempersiapkan pengampunan dosa-dosa kita terlebih dahulu, 

bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk digenapi melalui karya 

keselamatan Yesus Kristus, maka akan lebih mudah bagi kita 

untuk memahami keselamatan kita. Di sini kita perlu memahami 

bahwa kisah tentang Imam Melkisedek yang memberkati 

Abraham sangat relevan bagi kita sekarang. Bahwa Imam 

Melkisedek memberkati Abraham dalam kitab Kejadian 

memampukan kita untuk menyadari bahwa Yahweh memberkati 

mereka yang mengikuti jejak Abraham dan percaya kepada 

Firman-Nya. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa Yahweh 



 

akan memberkati kita, orang-orang yang percaya kepada Injil air 

dan Roh yang sesudah  digenapi oleh Yesus Kristus, Anak-Nya, 

sebagai Imam yang kekal bagi umat manusia. 

Oleh sebab  itu, kita sekarang dapat menjadi umat Yahweh 

untuk selamanya dengan percaya pada karya baptisan Yesus 

Kristus, Imam kita yang kekal dan pencurahan darah-Nya. Kita 

harus memuliakan Yahweh menurut pengetahuan rohani dan 

iman rohani. 

Sebelum dunia dijadikan, bahkan sebelum Yahweh 

menciptakan alam semesta dan segala isinya, Dia sudah tahu 

bahwa manusia akan berdosa. Meskipun manusia yaitu  ciptaan 

Yahweh, Bapa ingin menjadikan kita umat-Nya, sehingga Dia 

mempersiapkan jauh sebelum kita lahir di dunia ini agar Anak-

Nya, Yesus Kristus, menerima dosa-dosa kita yang dialihkan ke 

dalam tubuh-Nya melalui baptisan yang akan Dia terima di 

dunia ini, mencurahkan darah-Nya di kayu salib, bangkit dari 

kematian, dan dengan demikian menyelamatkan orang-orang 

yang percaya. Yahweh Bapa mengizinkan Anak-Nya, Yesus 

Kristus, menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis, membuat-

Nya menggenapi karya Salib untuk mencurahkan darah-Nya, 

dan membangkitkan-Nya menjadi Juruselamat kita yang kekal. 

Dengan demikian, Yahweh membuat Anak-Nya mengorbankan 

diri-Nya sebagai pendamaian bagi kita untuk menghapuskan 

dosa-dosa umat manusia dengan baptisan dan pencurahan darah-

Nya. Dan Yahweh berencana untuk menjadikan umat-Nya, yaitu 

setiap orang yang percaya kepada karya keselamatan yang 

digenapi melalui baptisan yang diterima oleh Yesus Kristus, 

Anak Yahweh, dan darah yang dicurahkan-Nya. Yahweh 

sekarang memberitahukan kepada kita tentang keselamatan 

yang sesudah  Dia berikan kepada kita melalui karya Yesus Kristus. 

Oleh sebab  itu, keselamatan kita dari segala dosa sesudah  

digenapi dengan karya yang dilakukan oleh Yesus Kristus,