Roh Kudus 10
ahkan benda ini ke sisi lain, harus ada mediator
yang dapat melakukannya di tengah-tengah. Kemudian pihak
lain akan menanggungnya.
Pengantara ini yaitu Yohanes Pembaptis, yang yaitu
yang terbesar di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan
(Matius 11:11). Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yohanes
Pembaptis membaptiskan Yesus untuk menanggung dosa-dosa
dunia sekali untuk selamanya, dan Yesus menanggung hukuman
atas dosa-dosa itu menggantikan kita di kayu salib. Ada tertulis
Tuhan yang Menjadi Persembahan Pendamaian Dosa 393
dalam Yesaya 53:5: “namun dia tertikam oleh sebab
pemberontakan kita, dia diremukkan oleh sebab kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Pengorbanan penebusan dalam Perjanjian Lama dimulai
dalam Perjanjian Baru saat Yesus menanggung dosa-dosa
dunia untuk selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Dengan demikian, baptisan Yesus, Anak Yahweh, dan darah-
Nya di kayu salib terhubung dengan keselamatan kita. Yesus
Kristus, Anak Yahweh, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis bagi
kita yang berdosa dan mencurahkan darah-Nya sampai mati di
kayu salib untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa kita.
Mulai sekarang, kita yang percaya akan fakta ini dapat
bersyukur kepada Yahweh, Juruselamat kita, yang sesudah
membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Dan Yahweh Bapa sesudah
memperoleh penebusan yang cukup untuk menebus dosa-dosa
kita melalui baptisan dan kematian di kayu salib Anak-Nya.
saat Yesus datang ke dunia ini dan hidup selama 33
tahun, Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan menanggung
semua hukuman dosa dengan disalibkan sampai mati untuk
menjadi pendamaian bagi kita, sehingga kita dapat diselamatkan
oleh iman ini. Yesus menderita penghinaan dari makhluk
ciptaan-Nya, namun sebab Tuhan sesudah menyelamatkan umat-
Nya dari dosa-dosa mereka sekali untuk selamanya dengan
dibaptis dan mencurahkan darah-Nya di kayu salib, banyak jiwa
yang percaya kepada-Nya sekarang dapat diselamatkan dari
dosa-dosa mereka dan bersukacita. Itulah sebabnya hati Tuhan
kita bersukacita.
Yahweh Bapa puas sebab Anak-Nya sesudah menyelamatkan
kita dengan menderita dan mati di bumi ini. Dan sekarang kita
pun sesudah menjadi orang-orang yang bersyukur bahwa kita dapat
diselamatkan sebab baptisan yang Dia terima bagi kita dan
darah-Nya.
Tidakkah Anda puas bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh,
sesudah mengorbankan diri-Nya sebagai pendamaian bagi kita?
Tidakkah Anda bersyukur kepada-Nya? Semua orang yang sesudah
diselamatkan dari dosa-dosa mereka dengan percaya kepada
baptisan dan darah Yesus Kristus memiliki hati yang penuh
syukur. Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah menebus dosa-dosa
kita dengan baptisan dan darah-Nya, dan sekarang Dia sesudah
menjadi Juruselamat yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa
dunia ini.
Oleh sebab itu, Tuhan kita sekarang sesudah menjadi
Juruselamat yang sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa
dunia dengan menebus dosa-dosa kita. Yesus Kristus, Anak
Yahweh, menjadi Juruselamat yang menyelamatkan semua
orang di dunia ini dari dosa-dosa mereka dengan mengorbankan
diri-Nya sendiri sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Dia
sesudah menjadi Juruselamat kita yang sejati. Yesus Kristus, Anak
Yahweh, yaitu Pribadi yang benar-benar memberi kita
keselamatan dari dosa dan kehidupan baru. Dia yaitu Dia yang
menjadikan kita orang percaya menjadi anak-anak Yahweh dan
membawa kita ke Sorga. Dia juga yaitu Yahweh yang
mengasihi kita selamanya.
Jelaslah bahwa Yesus mengasihi kita selamanya. Yesus
Kristus, Anak Yahweh, yaitu Pribadi yang hidup selamanya
dan ingin agar kita diselamatkan dengan mempercayai bahwa
Dia sesudah melunasi upah dosa-dosa kita melalui baptisan yang
Dia terima dan darah yang Dia curahkan di kayu salib. Jika kita
percaya bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah
membebaskan kita dari dosa-dosa dunia melalui baptisan yang
Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan kematian-Nya di kayu
salib, maka kita akan diselamatkan dari segala dosa kita. Jika
kita percaya kepada kasih pengorbanan Yesus Kristus, Anak
Yahweh, yang menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita di
dalam hati kita, kita menjadi orang-orang yang percaya kepada
Kebenaran di dalam kehendak Yahweh Bapa.
Yesus, yang datang ke dunia ini untuk kita, membasuh
semua dosa dunia dengan baptisan yang Dia terima dari Yohanes
Pembaptis dan darah-Nya, dan oleh sebab itu Dia sesudah menjadi
Juruselamat yang menebus dosa-dosa kita. Percayakah Anda
akan hal ini? Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai
pendamaian bagi dosa-dosa kita untuk melunasi upah dosa-dosa
kita. sebab dosa-dosa kita, kita memiliki tembok pemisah
dengan Yahweh, namun Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah
memperdamaikan kita dengan Yahweh melalui baptisan dan
darah-Nya dan sekarang memungkinkan kita untuk mengasihi
Yahweh melalui iman ini. Mereka yang percaya kepada Firman
ini sangat bersyukur kepada Yahweh dan mengasihi Dia.
Keselamatan ini digenapi sekali untuk selamanya saat Yesus
Kristus datang ke dunia ini dan mempersembahkan diri-Nya
sebagai korban penebusan bagi kita. Inilah korban penghapus
dosa yang tertulis dalam Yesaya 53.
Yang perlu kita ketahui yaitu bahwa Yesus tidak hanya
menderita di kayu salib, namun benar-benar datang ke dunia ini
sebagai Manusia, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk
menanggung dosa-dosa kita, dan membayar harga dosa-dosa
manusia dengan disalib. Jadi Dia sesudah menjadi Juruselamat
yang kekal bagi kita, orang-orang percaya. Melalui Firman
keselamatan ini, kita dapat berkata, “sebab begitu besar kasih
Yahweh akan kita, sehingga Ia sesudah mengaruniakan hidup-Nya
kepada kita. Yahweh Bapa sesudah menebus kita dari segala dosa
kita melalui baptisan dan darah Anak-Nya, Yesus Kristus.
Yahweh begitu mengasihi kita sehingga Ia menyelamatkan kita
dari dosa-dosa dunia sekali untuk selama-lamanya, dan
membuat kita hidup untuk selama-lamanya.” sebab Firman
Tuhan dari kedua Kitab Suci yaitu surat kasih yang dikirimkan
oleh Yahweh kepada kita, maka kita harus memiliki hati yang
bersyukur sebagai orang yang membaca dan mempercayainya.
Yahweh menulis surat-surat kasih kepada kita setiap hari,
sehingga menjadi Alkitab yang tebal. Pengampunan semua dosa
kita termasuk dalam pengorbanan penebusan kita melalui
baptisan dan darah Yesus Kristus, Anak Yahweh. Yahweh Bapa
berkata, “Aku mengasihi kamu dan menyelamatkan kamu
melalui Anak-Ku, Yesus Kristus. sebab engkau jatuh ke dalam
pencobaan Iblis dan berdosa dengan melanggar Firman-Ku,
engkau menjauh dari-Ku. Jadi meskipun Aku ingin bertemu
denganmu, Aku tidak bisa sebab dosa-dosamu menghalangi
kita. namun Aku tetap mengasihimu dan menemuimu. Agar Aku
dapat bertemu denganmu, Aku harus menyelesaikan masalah
dosa antara kamu dan Aku. Jadi, Aku mengutus Putra-Ku, Yesus
Kristus, ke dunia ini berinkarnasi menjadi manusia untuk
menyelesaikan masalah dosa-dosamu untuk selamanya.”
Untuk membebaskan Anda dari dosa dan penghakiman
sekali untuk selamanya, Dia menanggung semua dosa dunia ini
sekali untuk selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis. Dengan memikul semua dosa dunia ini ke kayu salib,
Dia menanggung rasa sakit yang seharusnya kamu derita,
penghakiman atas dosa-dosa, dan kematian serta kesedihan atas
dosa-dosamu. Kamu harus mati untuk dosa-dosamu, namun
Putra-Ku, Yesus Kristus, dibaptis dan mati di kayu salib
menggantikanmu.
“Sebagai Tuhan kebangkitan, Akulah yang mengalahkan
kematianmu. Untuk mengatasi masalah dosa dan kematianmu,
Aku dibaptis dan menanggung hukuman Salib. Jadi percayalah
ini sebagai keselamatanmu. Maka kamu akan diselamatkan dari
semua dosamu. Sampai sekarang, Iblis si Iblis sesudah menipumu
dan menjauhkanmu dari-Ku untuk sementara waktu, namun Aku
sesudah menyelesaikan semua dosamu dengan baptisan yang Aku
terima dari Yohanes Pembaptis dan darah di kayu Salib.
Sekarang, Aku sesudah menyelamatkanmu sehingga Iblis pun tidak
dapat lagi menuduhmu atas dosa-dosamu. Percayalah pada
kebenaran keselamatan bahwa Aku sesudah menyelamatkanmu
dari dosa-dosamu.
Percayalah pada baptisan penebusan dan penumpahan
darah yang sesudah Aku bayarkan untuk dosa-dosamu sebagai
keselamatan di dalam hatimu. Maka kita dapat bertemu lagi dan
hidup untuk saling mengasihi. Itulah sebabnya Aku
mengirimkan surat-surat kasih-Ku kepadamu. Perjanjian Lama
berjanji bahwa Aku akan datang dan menyelamatkanmu dari
dosa-dosamu, dan Perjanjian Baru menulis bahwa Aku sesudah
menyelesaikan pekerjaan menyelamatkanmu dari dosa-dosa
dunia melalui baptisan dan darah sesuai dengan Firman
perjanjian yang sesudah Aku janjikan dalam Perjanjian Lama.
Apakah Anda percaya pada kasih keselamatan yang sesudah Aku
genapi bagi Anda? Sekarang percayalah pada korban
persembahan perdamaian sehingga kita dapat bertemu dan
mengasihi satu sama lain. Terimalah pengampunan dosa dengan
percaya kepada Firman kehidupan yang nikmat, dan nikmatilah
hidup yang kekal bersama-Ku.” Ini yaitu pesan dari surat kasih
dan keselamatan yang sesudah Yahweh kirimkan kepada kita.
Percayakah Anda akan hal ini?
Betapa agungnya Yahweh kita, Juruselamat yang penuh
kasih? Kita dapat mengetahui bahwa Yahweh tidak hanya
menciptakan kita, namun juga menetapkan rencana besar
kehidupan kekal bagi kita. Sebagai Pribadi yang memiliki kuasa
untuk memberkati kita dengan pengampunan dosa, Yahweh kini
sesudah membuat kita menjadi orang benar, tanpa dosa. Untuk
sementara waktu, hubungan antara Yahweh dan manusia
terputus oleh Iblis sang Iblis. namun Yesus Kristus, Anak
Yahweh, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk menanggung
dosa-dosa dunia sekali untuk selamanya, menebus dosa-dosa
kita dengan mencurahkan darah-Nya dan mati di kayu salib,
bangkit dari kematian, dan dengan demikian menjadi
Juruselamat dan pendamaian bagi kita.
Yesus Kristus yaitu Juruselamat yang luar biasa bagi umat
manusia. Dia yaitu Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas
segala tuan. Tidak ada seorang pun yang dapat bertahan
melawan Yesus Kristus di Sorga dan di bumi. Hanya ada satu
hal yang tidak dapat Dia lakukan, yaitu berbohong. sebab
Yahweh Bapa, Putra-Nya Yesus Kristus, dan Roh Kudus
mengasihi kita sekarang, untuk membangun dan memelihara
hubungan kasih yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita,
Dia membuat penebusan bagi dosa-dosa kita dengan dibaptis
dan disalibkan.
Yesus Kristus, Anak Yahweh, mengatakan kepada kita,
“Kamu harus percaya bahwa Aku sesudah mengorbankan diri-Ku
sebagai pendamaian bagi dosa-dosamu. Percayalah pada
baptisan yang Aku terima dan darah-Ku. Kemudian, dengan
iman itu, kita dapat berdamai dan memiliki hidup yang kekal
bersama-sama. Mulai sekarang, apa yang harus kamu lakukan
yaitu percaya di dalam hatimu bahwa Aku sesudah dibaptis oleh
Yohanes Pembaptis dan mencurahkan darah-Ku di kayu salib
untuk menjadi pendamaian bagimu. Kamu akan diselamatkan
selama kamu percaya pada baptisan dan darah-Ku sebagai
keselamatanmu.” Percayakah Anda akan hal ini? Semua
kehendak Yahweh digenapi saat kita percaya kepada
keselamatan yang sesudah Yahweh berikan kepada kita. Yang
harus kita lakukan yaitu percaya pada fakta keselamatan bahwa
Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah menjadi pendamaian bagi
dosa kita. Saya percaya akan kebenaran ini. pakah Anda juga
memiliki iman ini? Jika ya, maka kita sesudah menjadi orang-orang
yang memiliki hubungan dengan Tuhan.
Sekarang, setiap kali kita memanggil Tuhan sebagai
Juruselamat, Dia mendengarkan kita. Ini yaitu kasih dan
rencana keselamatan Yahweh bagi kita. Oleh sebab itu, dengan
iman kepada baptisan yang Tuhan terima dan darah-Nya, kita
sesudah menjadi umat dan pekerja-Nya. Kadang-kadang kita
menderita bagi Tuhan saat hidup di bumi ini. namun
penderitaan saat ini tidak layak dibandingkan dengan kemuliaan
yang akan kita nikmati di masa depan. Di masa depan, kita akan
menerima banyak berkat dari Yahweh. Haleluya!
k.
< Yeremia 31:31-34 >
“Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah
firman Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru
dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti
perjanjian yang sesudah Kuadakan dengan nenek moyang
mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk
membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku
itu sesudah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang
berkuasa atas mereka, demikianlah firman Tuhan. namun
beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel
sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan
menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan
menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan
menjadi Yahweh mereka dan mereka akan menjadi umat-
Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau
mengajar saudaranya dengan mengatakan: KenYahweh
Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal
Aku, demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan
mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat
dosa mereka.”
Hari ini, saya ingin berbagi dengan Anda tentang karya
Yahweh yang sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, di
mana Yahweh membatalkan perjanjian yang pertama dan
meneguhkan perjanjian yang kedua. Nabi Yeremia berbicara
kepada kita tentang dua perjanjian yang diteguhkan oleh
Yahweh. Hari ini, jika kita dapat memahami perjanjian baru
yang sesudah Yahweh tetapkan bagi kita, jiwa kita yang tadinya
mengembara dalam kebingungan akan menemukan kejelasan
berkat terang keselamatan yang lebih terang lagi, dan iman kita
akan keselamatan akan semakin teguh di dalam hati kita.
Lalu, apakah perjanjian baru yang dengannya Yahweh
ingin menyelamatkan kita? Ada tertulis dalam Yeremia 31:31-
32, “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman
Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum
Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang sesudah
Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku
memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari
tanah Mesir; perjanjian-Ku itu sesudah mereka ingkari, meskipun
Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah
firman Tuhan.” saat Yahweh memimpin bangsa Israel keluar
dari tanah Mesir, Dia memberikan kepada mereka Firman
Taurat-Nya. Perjanjian pertama yang Yahweh buat dengan
umat-Nya yaitu ini: “Jika kamu menaati Firman Hukum-Ku,
Aku akan menjadi Yahwehmu dan memberkati kamu. Namun,
jika kamu tidak menaati-Ku, Aku akan menghukum kamu
sebab dosa-dosamu seperti hewan-hewan kurban di atas
mezbah korban bakaran.”
Dengan demikian, perjanjian pertama yang Yahweh
adakan dengan umat-Nya yaitu perjanjian darah. Namun, umat
Yahweh secara sepihak melanggar perjanjian pertama yang
sesudah mereka buat dengan Yahweh. Bahkan sesesudah
mendapatkan perjanjian pertama dari Yahweh, mereka tidak
dapat menepati janji mereka kepada-Nya, sebab mereka
memiliki terlalu banyak kekurangan untuk menaati Firman
Taurat yang sesudah mereka janjikan di hadapan Yahweh.
Akibatnya, mereka akhirnya melanggar perjanjian pertama
Yahweh dengan sendirinya.
sebab alasan ini, Yahweh ingin membuat perjanjian yang
baru dengan umat-Nya. Yeremia 31:33 berkata, “namun
beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel
sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan
menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Yahweh mereka
dan mereka akan menjadi umat-Ku.” Di sini Yahweh berkata
bahwa Dia akan menegakkan perjanjian yang baru dengan umat
Israel untuk menggantikan perjanjian yang lama, dan Dia akan
menjadi Yahweh mereka melalui perjanjian yang baru ini.
Dahulu, saat Yahweh membuat perjanjian yang pertama, Dia
melakukannya dengan darah hewan kurban, namun sekarang
dengan perjanjian yang kedua, Dia berkata, “Aku akan menaruh
Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati
mereka; maka Aku akan menjadi Yahweh mereka dan mereka
akan menjadi umat-Ku.”
Hukum Taurat pertama yang ditetapkan untuk bangsa
Israel dibuat dengan darah korban persembahan (Keluaran 24:3-
8). Sebaliknya, Yahweh berkata tentang perjanjian yang baru,
“Aku akan menjadi Yahweh mereka, dan mereka akan menjadi
umat-Ku.” Dia melanjutkan dalam Yeremia 31:34, “Dan tidak
usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar
saudaranya dengan mengatakan: KenYahweh Tuhan! Sebab
mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah
firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka
dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”
Dalam khotbah ini, saya akan membagikan kepada Anda
Firman Yahweh tentang perjanjian-Nya yang baru, dan sesesudah
Anda mendengar Firman ini, Anda akan melihat Alkitab dengan
cara yang benar-benar baru. Di dalam perjanjian yang sesudah
Yahweh buat dengan kita, kita menemukan keselamatan melalui
Anak-Nya, Yesus Kristus. Firman itu tertulis dalam kedua
Perjanjian setebal Alkitab yang Anda pegang. saat kita
melihat isi dari kedua Perjanjian tersebut, kita dapat melihat
bahwa Perjanjian Lama yaitu tentang perjanjian yang lama,
sedangkan Perjanjian Baru yaitu tentang perjanjian yang baru
yang sesudah Yahweh buat dengan kita, yang mengajarkan bahwa
Yesus Kristus, Anak Yahweh, datang ke dunia ini dan
menyelamatkan kita, orang-orang berdosa.
Sekarang, mari kita kembali kepada Firman yang menjadi
dasar dari perjanjian yang baru. Mari kita buka kitab Kejadian
dan melihat Imam Melkisedek yang membawa roti dan anggur
kepada Abraham dan memberkatinya. Imam Melkisedek yaitu
raja Salem, namun ia memberkati Abraham saat ia kembali dari
medan perang. Hal ini tertulis dalam Kejadian 14:18-20:
“Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang
imam Yahweh Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram,
katanya:
‘Diberkatilah kiranya Abram oleh Yahweh Yang
Mahatinggi,
Pencipta langit dan bumi,
dan terpujilah Yahweh Yang Mahatinggi,
yang sesudah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.’
Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari
semuanya.”
Jadi, jika kita memahami secara mendetail tentang
keimaman Melkisedek, raja Salem, ini akan sangat membantu
pertumbuhan rohani kita sebab kita akan menyadari bahwa ia
yaitu figur Yesus Kristus, Anak Yahweh.
Seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian, pada zaman
0
Abraham, seorang pria bernama Melkisedek yaitu raja Salem,
dan dia disebut imam Yahweh Yang Mahatinggi. Nama
Melkisedek berarti “Rajaku yaitu Zedek,” dan “Zedek” di sini
mengacu pada dewa tertentu. Dewa mana yang dimaksud? Itu
merujuk kepada Tuhan Yahweh.
Izinkan saya meminjam pendapat para ahli Alkitab untuk
mengembangkan kisah Melkisedek, raja Salem, di sini. Nama
Melkisedek yang disebutkan dalam Ibrani 7:2 ditafsirkan
sebagai “raja kebenaran” atau “raja damai”. Kota yang bernama
“Salem” inilah yang kemudian menjadi Yerusalem. Melkisedek,
raja kebenaran dan imam besar, menyediakan roti dan anggur
untuk pasukan Abram saat mereka kembali dari Lembah
Shaveh sesesudah memenangkan peperangan (Kejadian 14:17-18).
Ia meminta kepada Yahweh Yang Mahatinggi untuk
memberkati Abraham. Abraham mengakui keimaman
Melkisedek, menjawab berkatnya, dan memberinya
sepersepuluh dari rampasan perang (Kejadian 14:19-20). Pada
saat itu, Abraham sesudah menyadari bahwa “Yahweh Yang
Mahatinggi” yaitu Yahweh yang sama yang sesudah menyatakan
diri-Nya kepadanya-Yehuwa, dengan kata lain (Kejadian
14:19).
Dalam Mazmur 110:4, raja Yehuda yang akan memerintah
Sion dipandang sebagai penerus Imam Melkisedek, dan raja ini
tidak hanya akan menjadi penguasa Sion namun juga imamnya
pada saat yang sama. Status ini dapat dipahami sampai batas
tertentu dari fakta bahwa Raja Daud juga melayani sebagai
imam (sebagai referensi, lihat 2 Samuel 6:12-19 dan 1 Raja-raja
8:14, 22-23, dan 54-56). Mazmur pasal 110 di sini dikutip dan
diingat berkali-kali dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam
kitab Ibrani.
Ibrani pasal 7 didasarkan pada Kejadian 14:18-20. Fakta
bahwa Abraham mengakui keimaman Melkisedek menunjukkan
bahwa keimaman ini lebih diutamakan daripada keimaman
“keturunan Lewi” (Ibrani 7:4-10). Oleh sebab itu, penguasa
Mesianik yang disebutkan dalam Mazmur pasal 110 berada
dalam urutan keimaman yang mendahului keimaman Lewi-
yaitu, Mazmur ini berbicara tentang Yesus Kristus, Imam yang
kekal menurut urutan Melkisedek (Ibrani 7:11-19).
Kisah Melkisedek, raja Salem dan seorang imam,
diperkenalkan secara tiba-tiba dalam Kitab Kejadian. Dan dalam
Ibrani 7:3, Melkisedek dijelaskan sebagai seseorang yang tidak
berbapa dan tidak bersilsilah, yang tidak memiliki permulaan
dan akhir kehidupan. Oleh sebab itu, ia yaitu imam yang
kekal, sekaligus merupakan antitesis dari Yesus Kristus yang
akan datang. sebagai referensi silang, Mazmur 110:4 berbicara
tentang Yesus sebagai imam yang keimamannya kekal:
“Tuhan sesudah bersumpah,
dan Ia tidak akan menyesal:
‘Engkau yaitu imam untuk selama-lamanya,
menurut Melkisedek.’”
Sebaliknya, legitimasi imamat Lewi bergantung pada
apakah seseorang yaitu keturunan Lewi atau bukan. Penulis
Ibrani mengetahui keimaman Yesus Kristus, bahwa Ia yaitu
Imam yang kekal menurut aturan Melkisedek.
Singkatnya, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Yesus
Kristus, Anak Yahweh, bukanlah keturunan Lewi, melainkan
Imam kita yang kekal. Oleh sebab itu, kita harus menyadari dan
percaya bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, menggenapi
keimaman-Nya di dunia ini sebagai Imam yang kekal, dan
dengan demikian sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita
untuk selama-lamanya.
Rencana dan Pemeliharaan Yahweh untuk
Keselamatan Umat Manusia
Hari ini kita membaca kitab Yeremia sebagai bacaan
Alkitab kita. Yahweh berfirman dalam Yeremia 31:32, “Bukan
seperti perjanjian yang sesudah Kuadakan dengan nenek moyang
mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk
membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu
sesudah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang
berkuasa atas mereka.” Dengan Firman-Nya, Yahweh membuat
perjanjian pertama dengan umat yang sesudah Ia pimpin keluar dari
Mesir. Perjanjian ini yaitu perjanjian pertama yang Yahweh
buat dengan umat-Nya. Perjanjian pertama yang Yahweh buat
dengan umat Israel yaitu perjanjian yang lama, yang Dia
bicarakan dalam Keluaran 24:1-8. Bagi umat Perjanjian Lama,
inti dari tradisi mereka yaitu kontrak yang dibuat antara
Yahweh dan umat-Nya. Perjanjian ini dirancang dan dibuat oleh
Yahweh, dan merupakan kontrak yang dibuat oleh bangsa Israel,
keturunan Abraham, dengan Musa sesesudah mereka keluar dari
Mesir. Hal ini tertulis dalam Keluaran pasal 19-24. Yahweh
meneguhkan perjanjian ini dengan darah mezbah korban
bakaran, untuk membuat hubungan-Nya dengan umat Israel,
yang sesudah longgar, menjadi lebih kuat. Ini seperti sebuah
kontrak yang dibuat dengan sumpah, di mana siapa pun yang
melanggarnya akan dihukum mati.
Perjanjian pertama antara Yahweh dan umat Israel
ditentukan oleh pemerintahan Yahweh yang berdaulat. Tuhan
Yahweh memerintahkan Musa, seperti yang tertulis dalam
Keluaran 24:1-8: “Berfirmanlah Ia kepada Musa: ‘Naiklah
menghadap Tuhan, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan
tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu
menyembah dari jauh. Hanya Musa sendirilah yang mendekat
kepada Tuhan, namun mereka itu tidak boleh mendekat, dan
bangsa itu tidak boleh naik bersama-sama dengan dia.’ Lalu
datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala
firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa
itu menjawab serentak: ‘Segala firman yang sesudah diucapkan
Tuhan itu, akan kami lakukan.’ Lalu Musa menuliskan segala
firman Tuhan itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah
mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan
kedua belas suku Israel. 5Kemudian disuruhnyalah orang-
orang muda dari bangsa Israel, maka mereka
mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-
lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada Tuhan.
Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu
ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu
disiramkannya pada mezbah itu. Diambilnyalah kitab
perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa
itu dan mereka berkata: ‘Segala firman Tuhan akan kami
lakukan dan akan kami dengarkan.’ Kemudian Musa mengambil
darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata:
‘Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu,
berdasarkan segala firman ini.’” Perjanjian yang Yahweh buat
secara otoritatif dengan umat Israel yaitu perjanjian lama yang
dibuat dengan darah.
Perjanjian yang dibuat dengan darah di sini yaitu sebuah
janji bahwa jika salah satu pihak tidak menepatinya, sebuah
harga akan dibayarkan seperti halnya penumpahan darah hewan
kurban. Dengan darah hewan kurban inilah Yahweh membuat
perjanjian dengan para pemimpin umat-Nya dengan darah.
Perjanjian ini tertulis dalam Keluaran 19:3-8: “Lalu naiklah
Musa menghadap Yahweh, dan Tuhan berseru dari gunung itu
kepadanya: ‘Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub
dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri sesudah
0
melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan
bagaimana Aku sesudah mendukung kamu di atas sayap rajawali
dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu
sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang
pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab
Akulah yang empunya seluruh bumi. 6Kamu akan menjadi bagi-
Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya
firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.’ Lalu
datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan
membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan
Tuhan kepadanya. Seluruh bangsa itu menjawab bersama-
sama: ‘Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan.’
Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada
Tuhan.”
Perjanjian ini juga ditegaskan dalam Keluaran 24:3-8:
“Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu
segala firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh
bangsa itu menjawab serentak: ‘Segala firman yang sesudah
diucapkan Tuhan itu, akan kami lakukan.’ Lalu Musa
menuliskan segala firman Tuhan itu. Keesokan harinya pagi-
pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua
belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. Kemudian
disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka
mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih
lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada
Tuhan. Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu,
lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu
disiramkannya pada mezbah itu. Diambilnyalah kitab
perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa
itu dan mereka berkata: ‘Segala firman Tuhan akan kami
lakukan dan akan kami dengarkan.’ Kemudian Musa mengambil
darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata:
‘Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu,
berdasarkan segala firman ini.’”
Demikianlah perjanjian yang dibuat antara Yahweh dan
umat Israel sesesudah keluar dari Mesir, yang mensyaratkan
penetapan Hukum Taurat Yahweh: jika umat Israel menaati
Hukum Taurat ini, Dia akan melindungi dan memberkati mereka
sebagai Yahweh mereka, namun jika mereka tidak menaati
Hukum Taurat, menyembah berhala, dan melanggar perjanjian,
mereka akan dihukum mati. Ini yaitu perjanjian yang dibuat
antara Yahweh dan umat Israel. Namun, umat Israel akhirnya
melanggar perjanjian ini dengan Yahweh, sebab mereka
meninggalkan Tuhan Yahweh dan menyembah berhala-berhala
kafir. Itulah sebabnya Yahweh berfirman kepada umat Israel,
yang sesudah melanggar janji yang mereka buat dengan perjanjian
yang lama dalam Keluaran pasal 24, bahwa Dia akan membuat
perjanjian yang baru dengan mereka dan menjadi Yahweh
mereka.
Yahweh berjanji untuk menyelamatkan umat-Nya dari
dosa-dosa mereka dengan perjanjian yang baru ini, dan Dia
berkata bahwa Dia akan menaruh janji ini di dalam hati mereka
dan menuliskannya di dalam pikiran mereka. Mereka kemudian
akan menjadi umat Yahweh, berkat perjanjian baru yang
diteguhkan dengan Kebenaran-Nya. Sederhananya, Yahweh
berkata bahwa Anak-Nya, Yesus Kristus, akan datang ke dunia
ini, menyelamatkan mereka dari dosa-dosa dunia dengan
dibaptis dan mencurahkan darah-Nya di kayu salib, dan
menjadikan mereka umat Yahweh. Yahweh menubuatkan
bahwa Dia akan menaruh kasih-Nya dan hukum keselamatan-
Nya di dalam hati mereka yang percaya pada baptisan yang
diterima Anak-Nya, Yesus Kristus, dari Yohanes Pembaptis dan
darah-Nya, menuliskannya di dalam pikiran mereka, dan
menjadikan mereka umat-Nya.
Inilah sebabnya mengapa Yahweh berfirman dalam
Yeremia 31:34, “Dan tidak usah lagi orang mengajar
sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan:
KenYahweh TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan
mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan
mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka.” Singkatnya, Yahweh berusaha untuk membuat dosa-
dosa manusia diketahui melalui Hukum Taurat, dan membuat
mereka mencapai keselamatan dengan percaya pada baptisan
Anak-Nya, Yesus Kristus, dan darah-Nya di kayu salib.
Yahweh berkata kepada kita semua, “sebab kamu terlalu
lemah untuk menaati perjanjian-Ku yang pertama dan kamu
sesudah melanggarnya sendiri, Aku akan memberikan perjanjian
yang baru, yang kedua, dan menyelamatkanmu dari dosa-dosa
dunia dan penghakiman untuk selamanya. Kali ini, Aku akan
membebaskanmu dari semua dosamu dan menjadikanmu umat-
Ku dengan kuasa keselamatan-Ku. Aku akan menulis di dalam
hati dan pikiranmu Kebenaran keselamatan, baptisan yang Aku
terima dan darah yang Aku curahkan bagimu, sehingga kamu
tidak akan pernah lagi meninggalkan Aku.”
Dengan kata lain, perjanjian baru yang kedua yang Yahweh
buat tidak sama dengan perjanjian lama dalam Perjanjian Lama.
Sebaliknya, perjanjian yang baru menjanjikan bahwa Yesus
Kristus, Anak Yahweh, akan datang ke dunia ini dan
menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dengan dibaptis oleh
Yohanes Pembaptis dan mencurahkan darah-Nya, dan bahwa
Yahweh akan menuliskan Kebenaran tentang keselamatan ini di
dalam hati kita dan menjadikan kita sebagai umat-Nya.
Aku Datang untuk Melakukan Kehendak Yahweh
Untuk memahami pelayanan keimaman Yesus Kristus
menurut urutan Melkisedek, mari kita membaca Ibrani 10:9-10:
“Dan kemudian kata-Nya: ‘Sungguh, Aku datang untuk
melakukan kehendak-Mu.’ Yang pertama Ia hapuskan, supaya
menegakkan yang kedua. Dan sebab kehendak-Nya inilah kita
sesudah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh
persembahan tubuh Yesus Kristus.” Di ayat ini, Alkitab
berbicara tentang perjanjian baru yang tertulis dalam Yeremia
pasal 31. Perjanjian baru itu yaitu ini: Yesus Kristus, Anak
Yahweh, akan datang ke dunia ini, menerima dosa-dosa dunia
ini untuk selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis,
mati di kayu salib, bangkit dari kematian, dan dengan demikian
menjadi Juruselamat bagi semua orang yang percaya akan hal
ini.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus Kristus, Anak
Yahweh, dengan dibaptis dan mencurahkan darah-Nya saat
Dia datang ke dunia ini yaitu penggenapan Firman Yahweh
yang tertulis dalam Yeremia 31:33-34 dalam Perjanjian Lama.
Ini berarti Yahweh sesudah menghapus, sekali untuk selamanya,
dosa-dosa setiap orang yang percaya kepada karya Anak-Nya,
Yesus Kristus, yang datang ke dunia ini melalui perjanjian
Yahweh yang baru. Untuk lebih spesifik tentang keimaman
Tuhan menurut urutan Melkisedek ini, bukan dengan menaati
Hukum Taurat kita menjadi umat Yahweh; sebaliknya, Yesus
Kristus, Anak Yahweh, yang sesudah menyelamatkan kita dari
dosa-dosa kita, sebab Dia sesudah menanggung dosa-dosa umat
manusia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan dihukum
sebab dosa-dosa kita untuk selama-lamanya dengan disalibkan.
Perjanjian Lama berbicara tentang dua hal: Perjanjian
Lama berbicara tentang dosa-dosa kita melalui Hukum Taurat
0
Yahweh, dan Perjanjian Lama berbicara tentang karya Mesias
yang akan datang, Juruselamat manusia. Pertama, ada dua arus
utama dalam Hukum Taurat Perjanjian Lama. Satu arus bawah
yaitu tentang takut akan Yahweh, yang mengajarkan kita untuk
takut, hormat, dan mengasihi Dia. Arus bawah lainnya yaitu
menunjukkan dosa-dosa manusia dengan Firman Hukum
Taurat. Dalam pandangan Yahweh, tidak ada seorang pun yang
lahir di dunia ini, bahkan satu orang pun, yang pernah menaati
Firman Hukum Taurat. Tidak ada seorang pun di antara bangsa
Israel yang pernah menaati Hukum Taurat dengan sempurna,
dan meskipun orang Kristen saat ini juga berusaha untuk hidup
sesuai dengan kehendak Yahweh, kenyataannya tidak ada satu
pun orang Kristen yang pernah menaati Firman Taurat yang
tertulis di dalam Kitab Suci, baik di dalam roh maupun
perbuatan.
Jadi, dalam Roma 3:19-20, Alkitab menjelaskan fungsi
Hukum Taurat dengan jelas: “namun kita tahu, bahwa segala
sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada
mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat
setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman
Yahweh. Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di
hadapan Yahweh oleh sebab melakukan hukum Taurat, sebab
justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” Dengan kata
lain, Perjanjian Lama memampukan kita untuk menyadari dan
mengetahui dosa-dosa kita melalui Hukum Taurat, mengajarkan
kita bahwa tidak ada gunanya bagi kita untuk mencoba menaati
Firman Hukum Taurat. Yahweh sesudah memberikan 613 perintah
kepada manusia, namun tidak ada seorang pun yang dapat
menaati semuanya kecuali Yesus, dan oleh sebab itu kita perlu
memahami di sini bahwa fungsi perintah-perintah itu yaitu
untuk membuat kita menyadari dosa-dosa kita. Hukum-hukum
tersebut mengajarkan kita bahwa sebab kita tidak dapat menaati
Hukum Yahweh, maka kita yaitu orang-orang berdosa di
hadapan-Nya dan oleh sebab itu kita harus dibuang ke dalam
neraka sesuai dengan keadilan-Nya. Kita harus memahami
dengan jelas betapa pentingnya Hukum Taurat.
Yahweh mengajar kita bahwa kita tidak mampu menaati
Firman Taurat yang sesudah Dia perintahkan kepada kita. Dia juga
mengajar kita bahwa setiap orang yang hatinya berdosa akan
dicampakkan ke dalam neraka. Sangatlah penting bagi kita
untuk memahami fungsi dari Hukum Taurat. Hanya dengan
demikian kita dapat menghindari kebodohan dengan mencoba
menaati Hukum-Nya. Mengenai harga dari dosa-dosa umat
manusia, Alkitab mengatakan bahwa “upah dosa yaitu maut.”
Dengan kata lain, Alkitab mengatakan bahwa setiap orang yang
berdosa harus dibuang ke dalam neraka.
Inilah sebabnya mengapa dalam sistem pengorbanan di
Perjanjian Lama, orang berdosa harus menyerahkan dosa-dosa
mereka kepada hewan kurban dengan meletakkan tangan
mereka di atas kepala hewan kurban, mengambil darahnya,
membubuhkan darah tersebut pada tanduk-tanduk mezbah
kurban bakaran, dan menumpahkan sisa darahnya ke tanah.
Bangkai hewan kurban kemudian dipotong-potong dan dibakar
di atas mezbah kurban bakaran sebagai persembahan kepada
Yahweh. Dengan ini, Firman Taurat mengajarkan kita tentang
dosa-dosa kita, dan bagaimana harga dari dosa-dosa tersebut
yaitu neraka. Menyadari bahwa kita ditakdirkan untuk masuk
neraka selama masih ada dosa di dalam hati kita, kita harus
memahami dan percaya bahwa Juruselamat kita Yesus Kristus,
Anak Yahweh, sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia
dengan cara dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan disalibkan.
Inilah peran yang dimainkan oleh Hukum Taurat bagi kita.
Fungsi lain dari Hukum Yahweh yaitu mengajarkan kita
untuk takut akan Dia. saat kita berdiri di hadapan Hukum
Yahweh, kita menyadari bahwa Dia yaitu Yahweh yang kudus.
Ketegasan Hukum Yahweh mengajarkan kita bahwa kita harus
takut akan Dia, menghormati Dia, dan mengasihi Dia atas
keselamatan yang sesudah Dia berikan kepada kita. Siapakah
Yahweh itu? Dia yaitu Yahweh yang agung dan mahakuasa
yang menciptakan alam semesta dan segala isinya. Dia yaitu
Tuhan dan Raja atas segala sesuatu. Dia yaitu Wujud Mutlak
yang memerintah atas segala sesuatu. Dengan menyatakan
keagungan dan kuasa Yahweh ini kepada kita, Taurat
mengajarkan kita untuk tunduk kepada-Nya, merendahkan hati,
menghormati Dia, menaati Dia, dan mengasihi Dia.
Seperti yang sesudah disebutkan, Hukum Taurat mengajarkan
kita tentang dosa-dosa kita. sebab tidak ada seorang pun yang
dapat hidup sesuai dengan Hukum Yahweh, maka Hukum
Yahweh menyadarkan kita bahwa kita semua yaitu orang
berdosa di hadapan Yahweh. Jika kita gagal untuk hidup sesuai
dengan Hukum Yahweh, hal ini membuat kita menjadi orang
berdosa di hadapan-Nya, dan oleh sebab itu Hukum Taurat
membuat kita menyadari bahwa kita ditakdirkan untuk masuk
neraka sebab dosa-dosa kita. Hukum Taurat mengajarkan kita
bahwa kita bersalah atas dosa-dosa, dan juga mengajarkan
bahwa kita dapat menerima pengampunan dosa dengan percaya
kepada kebenaran Yahweh yang sesudah menyelamatkan kita
melalui baptisan yang diterima oleh Yesus Kristus, Anak-Nya,
untuk menghapus dosa-dosa kita dan darah yang Dia curahkan
di kayu salib.
Oleh sebab itu, berkat fungsi Hukum Taurat, kita
menyadari bahwa kita membutuhkan seseorang untuk
menghapuskan dosa-dosa kita-yaitu Kristus, Imam yang kekal
menurut perintah Melkisedek. Yahweh sekaligus mengajarkan
kepada kita bahwa mustahil bagi kita untuk mencapai
keselamatan dengan menaati Hukum Taurat. Itulah sebabnya
Dia menghapuskan perjanjian yang lama, perjanjian pertama
yang Dia buat dengan kita dan menegakkan perjanjian yang
baru, perjanjian yang kedua, yang mengajarkan kepada kita
bahwa kita dapat menerima pengampunan dosa dengan percaya
kepada baptisan Yesus Kristus, Anak-Nya, dan pencurahan
darah Anak-Nya. Yahweh memberitahukan kepada kita bahwa
Yesus Kristus, Putra-Nya, yang akan menyelamatkan kita dari
dosa-dosa dunia ini sesuai dengan perjanjian yang baru.
Kita dapat melihat Yahweh mengatakan hal ini dalam
Ibrani 10:1-2: “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat
bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan
hakekat dari keselamatan itu sendiri. sebab itu dengan korban
yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan,
hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang
datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu
mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi,
sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan
dosa sesesudah disucikan sekali untuk selama-lamanya.”
Mengutip Mazmur 40:6, Yahweh juga berkata,
“Banyaklah yang sesudah Kaulakukan, ya Tuhan, Yahwehku,
perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami.
Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau!
Aku mau memberitakan dan mengatakannya,
namun terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.—
Untuk melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh-Ku.” (Ibrani
10:5-7). Frasa di sini, “tubuh yang Engkau sediakan bagi-Ku,”
mengacu pada fakta bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah
menyelamatkan kita untuk selamanya melalui baptisan yang Dia
terima dan darah yang Dia tumpahkan di kayu salib bagi kita.
Yesus Kristus, Anak Yahweh Bapa, menanggung dosa-
dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dihukum
sebab dosa-dosa kita dengan disalibkan, dan dengan demikian
menggenapi pelayanan-Nya sebagai Imam yang kekal. Dia sesudah
menyelesaikan karya keselamatan-Nya, membebaskan kita dari
dosa-dosa dunia ini dengan menghapuskannya sekali untuk
selamanya melalui baptisan yang Dia terima dari Yohanes
Pembaptis, menanggung hukuman atas dosa-dosa kita sekali
untuk selamanya dengan disalibkan, dan bangkit kembali dari
antara orang mati. Yahweh Bapa mempercayakannya kepada
Anak-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari
dosa, dan Yesus Kristus menyelesaikan karya keselamatan ini
dengan mengorbankan tubuh-Nya sebagai pendamaian bagi
kita.
Jadi, dari fakta bahwa Abraham diberkati oleh Melkisedek,
raja Salem, kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus, Anak
Yahweh, sudah menjadi Imam kita yang kekal pada zaman
dahulu kala. Abraham yaitu seseorang yang sesudah hidup jauh
sebelum Musa menerima Taurat. Musa muncul dalam kitab
Keluaran, sementara Abraham ditulis dalam kitab Kejadian.
Jadi, secara rohani, kisah tentang Abraham yang diberkati oleh
Melkisedek menunjukkan kepada kita bahwa Yahweh Bapa
sesudah merencanakan, bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk
menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita melalui Anak-Nya.
Masyarakat pertanian kuno diorganisir oleh suku-suku.
Dan peperangan merajalela di antara suku-suku yang berbeda.
Pada saat itu, keponakan Abraham, Lot, sesudah meninggalkannya
dan tinggal di tanah Sodom. Perang terjadi antara Sodom dan
beberapa suku yang bersekutu, dan raja Sodom akhirnya kalah
dalam peperangan ini. Lot ditawan pada saat itu, dan berita ini
sampai kepada Abraham. Maka, Abraham mempersenjatai
hamba-hambanya yang lahir dan terlatih di rumahnya,
membawa mereka ke medan perang, memenangkan peperangan,
dan membawa pulang keponakannya, Lot.
saat Abraham kembali sesesudah kemenangannya di medan
perang, raja Sodom keluar untuk menyambutnya dengan hangat
dan antusias. Di mata orang Sodom, Abraham yaitu seorang
pahlawan perang. Meskipun mereka memiliki banyak suku yang
berperang bersama mereka sebagai sekutu, mereka kalah dalam
peperangan. Sebaliknya, Abraham berperang melawan beberapa
suku hanya dengan hamba-hambanya dan tetap menang. Maka,
raja Sodom keluar untuk menyambut kedatangan Abraham, dan
dia menyarankan kepadanya bagaimana membagi harta
rampasan perang. Abraham kemudian berkata kepadanya,
“Ambillah harta rampasan perang itu, kecuali bagian yang harus
diberikan kepada orang-orang saya yang pergi ke medan perang.
Aku akan membawa orang-orang yang sesudah kuselamatkan.
Ambillah barang-barang itu.”
Sesuatu yang lain terjadi pada saat itu: Imam Melkisedek,
raja Salem, membawa roti dan anggur kepada Abraham dan
memberkatinya saat ia kembali dari medan perang.
Melkisedek yaitu seorang imam di hadapan Yahweh. Dia
bertemu dengan Abraham dalam perjalanan pulang dari
kemenangan di medan perang dan memberkatinya, dengan
berkata, “Pemilik langit dan bumi, Yahweh Yang Mahatinggi,
terima kasih sebab Engkau sesudah memberkati Abraham.
Terpujilah Yahweh Yang Mahatinggi, yang sesudah menyerahkan
musuh-musuhmu ke dalam tanganmu.” Abram kemudian
memberikan sepersepuluh dari keuntungannya dari peperangan
kepada Melkisedek. Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa
pada zaman ini juga, keselamatan tidak dicapai dengan menaati
Hukum Taurat, dan hanya mereka yang percaya bahwa Yesus
Kristus, Imam yang kekal bagi manusia, yaitu Juruselamat
mereka yang dapat memiliki iman yang sama seperti Abraham
dan diberkati oleh Yahweh.
Abraham mengakui keimaman Melkisedek. Ini berarti
Melkisedek sesudah menjadi imam jauh sebelum para Imam Besar
dari keluarga Harun dalam Perjanjian Lama. Di sini penting bagi
kita untuk menyadari bahwa Imam Melkisedek yaitu seorang
imam yang merupakan antitesis dari Yesus Kristus, Anak
Yahweh. Yesus Kristus, Anak Yahweh, datang ke dunia ini
sebagai Imam yang kekal sesuai dengan perintah Melkisedek;
Dia sesudah menyelamatkan manusia dari dosa dengan baptisan
yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan darah yang Dia
curahkan di kayu salib; dan Dia yaitu Juruselamat bagi semua
orang yang percaya pada Kebenaran ini.
Bukan dengan korban-korban Perjanjian Lama yang
dipersembahkan oleh suku Lewi, Yesus Kristus, Anak Yahweh,
sesudah menyelamatkan orang-orang berdosa dari dosa-dosa.
Sebaliknya, garis keturunan Yesus berasal dari keluarga
Yehuda. Yehuda yaitu anak Yakub. saat Yakub memberkati
anak-anaknya, ia sesudah menubuatkan bahwa raja-raja akan terus
datang dari keluarga Yehuda, dan Yesus Kristus, Anak Yahweh,
lahir di keluarga kerajaan Yehuda saat Ia datang ke dunia ini
untuk menghapus dosa-dosa manusia dengan dibaptis oleh
Yohanes Pembaptis. Yusuf, yang bertunangan dengan Perawan
Maria, berasal dari keluarga Yehuda. Apa yang Alkitab katakan
kepada kita di sini yaitu bahwa Yesus datang ke dunia ini
sebagai Imam Besar Kerajaan Sorga untuk menyelamatkan
orang-orang berdosa dari dosa-dosa mereka. Nama “Yesus”
berarti “Juruselamat”. Dan nama “Kristus” mengacu pada fakta
bahwa Juruselamat ini memiliki tiga jabatan, yaitu Raja, Imam,
dan Nabi.
Umat Yahweh dalam Perjanjian Lama mencoba untuk
mendapatkan pengampunan dosa dengan menaati perjanjian
pertama yang Yahweh buat dengan mereka. namun mereka
semua gagal. Mereka gagal dalam usaha mereka untuk mengikut
Yahweh sebab mereka tidak mengetahui ketidakberdayaan
mereka sendiri dan sifat dosa yang mereka bawa sejak lahir.
Oleh sebab itu, kita dapat melihat bahwa keselamatan tidak
dapat dicapai dengan menaati Hukum Taurat yang Dia berikan
sebagai perjanjian yang pertama. Yahweh ingin menunjukkan
kepada kita bahwa Yesus Kristus sesudah menyelamatkan kita dari
dosa-dosa kita melalui karya baptisan yang Dia terima dan darah
yang Dia curahkan saat Dia datang ke dunia ini untuk menjadi
Imam yang kekal bagi manusia.
Perjanjian pertama yang dibuat Yahweh dengan bangsa
Israel dan sistem pengorbanan di Kemah Suci yaitu lambang
dari keselamatan, yang menunjukkan kepada kita bahwa Yesus
Kristus, Anak Yahweh, akan datang ke dunia ini, menanggung
dosa-dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis,
mengorbankan diri-Nya sendiri dengan disalibkan, dan dengan
demikian menyelamatkan manusia dari dosa-dosa dunia sebagai
Imam yang kekal. Apa yang membuat manusia menyadari
bahwa mereka yaitu orang berdosa di hadapan Yahweh, dan
bahwa mereka akan dihakimi sebab dosa-dosa mereka, yaitu
Hukum Taurat. Dan Hukum Taurat mengajarkan bahwa
keselamatan hanya dapat diraih oleh mereka yang mengerti dan
percaya kepada kebenaran Yesus Kristus-bahwa Dia datang ke
dunia ini, memikul dan menghapuskan dosa-dosa dunia dengan
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan dihukum sebab dosa-
dosa tersebut dengan menumpahkan darahNya di kayu salib.
Dengan demikian, fungsi Hukum Taurat terbatas pada
pengajaran tentang dosa-dosa kita dan membawa kita kepada
Yesus Kristus. Setiap aspek dari sistem pengorbanan dalam
Perjanjian Lama menunjukkan kepada kita bahwa Yesus
Kristus, Anak Yahweh, dibaptiskan saat Dia datang ke dunia
ini untuk menghapus dosa-dosa kita, dan bahwa Dia disalibkan
saat memikul dosa-dosa kita untuk dihukum sebab dosa-dosa
itu.
Catatan Perjanjian Lama tentang Melkisedek, raja Salem,
juga menunjukkan kepada kita bahwa Yesus Kristus, Anak
Yahweh, sebagai Imam yang kekal menurut perintah
Melkisedek, akan menyelamatkan kita dengan menghapuskan
dosa-dosa seluruh umat manusia melalui baptisan yang Ia terima
dari Yohanes Pembaptis, dan menanggung hukuman atas dosa-
dosa kita satu kali untuk selama-lamanya dengan cara
disalibkan.
Nama Melkisedek berarti “raja kebenaran”. Artinya raja
kebenaran yang melakukan pekerjaan yang benar. Orang Kristen
menyebut Yesus sebagai Raja kebenaran dan Raja kasih.
Mengapa? Itu sebab Yesus datang ke dunia ini sebagai Imam
yang kekal menurut urutan Melkisedek, dan Dia selamanya
menyelamatkan dari dosa orang-orang yang percaya pada
baptisan yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan darah
yang Dia curahkan di kayu salib. Melkisedek yaitu raja Salem
yang sesungguhnya, dan dia benar-benar bayangan Yesus, Imam
yang kekal yang diakui oleh Yahweh Bapa. Yahweh menyetujui
pekerjaan Imam Melkisedek dalam Perjanjian Lama.
Abraham mengakui keimaman Melkisedek yang
memberkatinya. Dia melihat, dengan iman, bahwa Yesus
Kristus, Anak Yahweh, akan datang ke dunia ini sebagai Imam
yang kekal untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa
mereka. Itulah sebabnya Abraham dijadikan sebagai bapa iman
bagi kita, umat Yahweh. Pada zaman Perjanjian Baru, Yesus
Kristus, Anak Yahweh, menanggung dosa-dosa kita dan
hukumannya menggantikan kita dengan dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis pada usia 30 tahun dan menyerahkan tubuh-Nya di
kayu salib, sehingga menjadi Juruselamat kita. Dia sesudah
menyelamatkan mereka yang percaya kepada Kebenaran
Yahweh ini dari dosa-dosa mereka selamanya.
Yesus Kristus datang mencari kita yang hidup di dunia ini
untuk menggenapi keimaman-Nya yang kekal. Dibangkitkan
untuk menjadi Imam kita yang kekal sesuai dengan perintah
Melkisedek, Yesus Kristus, Anak Yahweh, menerima dosa-dosa
dunia ini ke dalam tubuh-Nya sekali untuk selamanya dengan
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dalam ketaatan pada kehendak
Yahweh Bapa, menanggung hukuman dosa-dosa kita dengan
tubuh-Nya menggantikan kita dengan cara disalibkan, dan
dengan demikian menyelamatkan kita sebagai pendamaian
kekal bagi dosa-dosa kita.
Oleh sebab itu, bukan dengan menaati Hukum Taurat,
yang merupakan bagian dari perjanjian pertama yang Yahweh
berikan kepada kita, kita dapat diselamatkan dari dosa-dosa kita.
Hanya melalui kebenaran perjanjian yang baru, Yahweh Bapa
mengaruniakan keselamatan kepada mereka yang percaya
kepada karya Yesus Kristus. Yesus Kristus yaitu Imam kita
yang kekal. Kita harus menyadari bahwa keselamatan dicapai
dengan percaya bahwa Yesus Kristus sesudah membebaskan kita
dari dosa-dosa dunia sebagai Imam kita yang kekal.
Fungsi Hukum Taurat hanyalah untuk membangkitkan rasa
takut akan Yahweh, memampukan kita untuk menyadari dan
mengenali dosa-dosa kita, dan mendorong kita untuk berbalik
kepada Yesus Kristus untuk diselamatkan oleh iman. Oleh
sebab itu, Yahweh Bapa berkata kepada kita bahwa
pengampunan dosa sekarang diterima oleh iman, berkat karya
baptisan yang diterima Putra-Nya, Yesus Kristus, dan darah
yang Dia curahkan bagi kita. Dengan perjanjian yang baru,
Yahweh mengutus Yesus Kristus kepada kita, dan Yesus Kristus
sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita sekali untuk
selamanya melalui baptisan yang Dia terima dari Yohanes
Pembaptis dan darah-Nya di kayu salib. Yahweh sesudah
menjanjikan keselamatan kepada kita, dan Dia juga sesudah
menggenapinya.
Saat ini, orang-orang Kristen yang percaya pada Pengakuan
Iman Nicea berusaha keras untuk menaati Hukum Yahweh
dalam hidup mereka. saat mereka gagal melakukannya,
mereka memanjatkan doa pertobatan, dan mereka mencoba
untuk menguduskan diri mereka sendiri. namun mereka perlu
menyadari bahwa upaya-upaya seperti itu pada akhirnya sia-sia.
Mereka harus memahami bahwa manusia tidak mampu hidup
sesuai dengan Hukum Taurat, perjanjian pertama yang
ditetapkan oleh Yahweh. Hukum Taurat hanya mengajarkan
kepada kita apa yang benar dan apa yang merupakan dosa, dan
hukum Taurat menuntun kita ke dalam perjanjian baru yang
sesudah Yahweh berikan kepada kita-yaitu, ke dalam baptisan dan
darah Yesus Kristus, Juruselamat kita.
saat kita melihat Sepuluh Perintah Yahweh yang
ditetapkan dengan perjanjian yang pertama, kita dapat melihat
kondisi rohani kita. Salah satu dari Sepuluh Perintah Yahweh
mengatakan, “Jangan ada Yahweh lain di hadapan-Ku.” Hal ini
memang benar. Perintah yang lain mengatakan, “Janganlah
kamu menyembah berhala.” Ini juga sepenuhnya benar, sebab
kita tidak boleh menyembah berhala apa pun di hadapan
Yahweh. Dan daftarnya terus berlanjut: “Jangan menyebut nama
Tuhan dengan sembarangan, kuduskanlah hari Sabat, hormatilah
ayah dan ibumu, jangan membunuh, jangan berzinah, jangan
mencuri, jangan mengingini apa yang menjadi milik
sesamamu.” Semua perintah ini sangat tepat.
Hukum Taurat mengajarkan kita apa yang benar dan apa
yang merupakan dosa di hadapan Yahweh, dan menuntun kita
untuk memahami keselamatan yang Yahweh ingin kita terima
melalui perjanjian yang baru. Yahweh tidak menyuruh kita
untuk mencapai keselamatan dengan menaati Hukum Taurat
sekarang. Sebaliknya, Dia menuntun kita kepada Injil, bahwa
Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah menyelamatkan kita dari
dosa-dosa kita dengan dibaptis dan mencurahkan darah-Nya.
Hukum Taurat menuntun kita kepada janji keselamatan dari
perjanjian baru yang memampukan kita untuk dibebaskan dari
dosa-dosa dunia, dan Hukum Taurat memberitahukan kepada
kita untuk diselamatkan dari dosa-dosa kita dengan iman.
Yahweh berkata kepada kita bahwa Putra-Nya, Yesus
Kristus, sesudah menjadi Imam kita yang kekal dengan dibaptis
oleh Yohanes Pembaptis, mati di kayu salib, dan bangkit dari
antara orang mati, dan Yahweh berkata kepada kita untuk
percaya kepada Juruselamat untuk mendapatkan keselamatan.
Dan Yahweh memerintahkan kita untuk bersyukur kepada
Yesus Kristus yang sesudah memungkinkan kita untuk
diselamatkan oleh iman.
Dengan membasuh dosa-dosa kita dengan baptisan yang
Dia terima untuk memikulnya, dan dengan dihukum sebab
dosa-dosa kita di atas kayu salib, Yesus Kristus, Anak Yahweh,
sesudah memungkinkan kita, orang-orang percaya, untuk
menerima pengampunan dosa yang kekal sekarang. Oleh sebab
itu, kita harus percaya kepada karya keselamatan Tuhan dan
bersyukur kepada-Nya dengan iman kita.
Kita seharusnya tidak mencoba untuk mengatasi masalah
dosa-dosa kita dengan menempatkan iman kita secara keliru
pada teologi atau kredo-kredo yang tidak masuk akal.
Pengampunan dosa diterima ke dalam hati kita hanya dengan
percaya kepada baptisan yang Yesus Kristus, Imam kita yang
kekal, terima dari Yohanes Pembaptis dan darah pengorbanan
yang Dia curahkan di kayu salib untuk dosa-dosa kita. Tidak lain
yaitu kebenaran Yahweh yang dibicarakan oleh Alkitab. Kita
harus menerima pengampunan dosa di dalam hati kita dengan
menaruh iman kita pada Firman perjanjian baru yang sesudah
Yahweh berikan kepada kita. sebab Yesus Kristus, Anak
Yahweh, yaitu Imam kita yang kekal sesuai dengan perintah
Melkisedek, kita harus diselamatkan dari dosa-dosa dunia ini
untuk selama-lamanya dengan percaya kepada karya Tuhan
Yesus Kristus.
Namun, orang-orang Kristen yang tidak memahami hal ini
menjalani kehidupan agama yang legalistik, berpikir secara
keliru bahwa iman mereka kepada Yesus sudah benar dan
mereka sesudah diselamatkan. Dalam pikiran mereka, mereka
berpikir bahwa hanya melalui karya penyaliban Yesus sesudah
menyelamatkan mereka dari semua dosa yang mereka lakukan
di dunia ini. Mereka sekarang hidup sebagai orang berdosa yang
berada di bawah Hukum Taurat, sebab iman mereka
ditempatkan pada perjanjian yang pertama.
Mengapa mereka bisa tertipu untuk percaya seperti ini? Itu
sebab mereka percaya pada Pengakuan Iman Nicea yang dibuat
oleh seorang kaisar Romawi kuno untuk tujuan politiknya
sendiri. Orang-orang saat ini menderita sebab dosa-dosa
mereka sebab mereka terperangkap dalam kebingungan rohani
yang disebabkan oleh Pengakuan Iman Nicea. Namun, apa yang
harus kita sadari dengan jelas yaitu bahwa melalui perjanjian
pertama yang Yahweh buat dengan bangsa Israel - yaitu, melalui
iman legalistik apa pun yang bergantung pada perbuatan kita
sendiri - kita tidak akan pernah bisa dibebaskan dari dosa-dosa
kita. Kita dapat melepaskan diri dari dosa-dosa kita hanya
dengan mencapai keselamatan melalui Yesus Kristus, yang
merupakan perjanjian kedua yang baru yang sesudah Yahweh
tetapkan bagi kita-yaitu dengan percaya bahwa Yesus sesudah
menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia melalui baptisan dan
darah yang Dia curahkan di kayu salib.
Pertama-tama kita harus menyadari bahwa Yesus Kristus,
Anak Yahweh, menanggung semua dosa kita sekali untuk
selamanya dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan
kemudian percaya bahwa Dia dihukum sebab dosa-dosa kita
dengan disalibkan dan dengan demikian menjadi Imam kita
yang kekal. Dengan cara itulah kita harus mencapai keselamatan
kita.
Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai Imam Besar yang
kekal sesuai dengan perintah Melkisedek, dan sekarang kita
harus diselamatkan dari semua dosa kita dengan percaya pada
karya keselamatan-Nya. Kita harus menerima keselamatan
dengan percaya bahwa baptisan yang Yesus Kristus, Anak
Yahweh, terima dari Yohanes Pembaptis untuk menghapus
dosa-dosa kita sekali untuk selamanya dan darah-Nya yang
berharga yang Dia curahkan di kayu salib merupakan karya
keselamatan kita. Singkatnya, kita harus mencapai keselamatan
dengan menempatkan iman kita pada Firman perjanjian kedua
yang sesudah Yahweh tetapkan.
Apakah Injil pengampunan dosa yang Tuhan berikan
kepada kita? Injil ini yaitu Injil yang memampukan kita untuk
diselamatkan dari segala dosa dengan mempercayai bahwa
baptisan yang Yesus Kristus, Anak Yahweh, terima dari
Yohanes Pembaptis yaitu sarana yang digunakan-Nya untuk
menanggung dosa-dosa dunia ini, dan darah yang Ia curahkan di
kayu salib yaitu darah kehidupan yang melunasi upah dosa-
dosa kita. Kita harus menyadari dan percaya bahwa keselamatan
kekal kita ditemukan dalam baptisan yang Yesus terima dari
Yohanes Pembaptis dan darah-Nya di kayu salib.
Agar Anda dapat dibebaskan dari dosa-dosa dunia ini,
Anda harus tahu dan percaya mengapa Yesus Kristus, Anak
Yahweh, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan mengapa Anak
Yahweh ini harus dihukum sebab dosa-dosa kita dengan
disalibkan dan mencurahkan darah-Nya. Alasannya yaitu
sebab Yesus Kristus, Anak Yahweh, sesudah ditunjuk untuk
menjadi Imam yang kekal untuk menyelamatkan Anda dan saya
dari dosa-dosa dunia untuk selama-lamanya.
Lalu bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda
diselamatkan dengan menyadari dan percaya akan kebenaran
Yesus Kristus, yang datang ke dunia ini sesuai dengan perintah
Melkisedek? Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai Imam
Besar Kerajaan Sorga, dan Dia sekarang yaitu Imam kita yang
kekal. Nama “Kristus” berarti “diurapi”, dan ini menunjukkan
bahwa Yesus diurapi untuk memenuhi tugas-tugas-Nya sebagai
Raja, Nabi, dan Imam.
Yesus Kristus, Anak Yahweh, yaitu Raja di atas segala
raja, Tuhan di atas segala tuhan, Penguasa alam semesta dan
segala isinya, dan Juruselamat bagi orang-orang berdosa. Untuk
memikul dosa-dosa kita di atas tubuh-Nya sekali untuk
selamanya, Yesus Kristus, Anak Yahweh, menerima dosa-dosa
kita dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, mati di kayu salib
untuk dihukum sebab dosa-dosa kita, dan bangkit kembali dari
antara orang mati. Oleh sebab itu, kita harus percaya bahwa
Yesus Kristus, Anak Yahweh, yaitu Imam kita yang kekal. Ia
yaitu Juruselamat kekal bagi orang-orang yang percaya
kepada-Nya, sebab Ia sesudah mempersembahkan tubuh-Nya
kepada Yahweh Bapa sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Dengan baptisan yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis dan
darah-Nya di kayu salib, Yesus sesudah menyelamatkan kita dan
membasuh kita dari dosa-dosa kita untuk selamanya.
Yesus Kristus, Anak Yahweh, yaitu Imam yang kekal
bagi kita semua yang percaya, sebab Dia sesudah menanggung
dosa-dosa kita dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan
mencurahkan darah-Nya. Dengan mempersembahkan tubuh-
Nya kepada Yahweh Bapa sebagai pendamaian kekal bagi dosa-
dosa kita, Yesus Kristus sesudah memberikan keselamatan kepada
siapa pun yang percaya pada baptisan yang Dia terima dari
Yohanes Pembaptis dan darah-Nya. Yesus Kristus, Anak
Yahweh, singkatnya, sesudah menjadikan semua orang yang
percaya kepada baptisan dan darah-Nya sebagai anak-anak
Yahweh untuk selama-lamanya dan dengan sempurna.
Apakah Anda sekarang mengerti apa artinya ini? Dengan
menggunakan kisah Melkisedek, saya sesudah menjelaskan kepada
Anda bagaimana Yesus Kristus sesudah menjadi Imam kita yang
kekal. Saya mengerti bahwa hal ini cukup asing bagi Anda
sebab hari ini yaitu hari pertama saya membahasnya. Namun,
saat kita melihat lebih dekat, kita dapat melihat bahwa Imam
Melkisedek, yang membawa roti dan anggur kepada Abraham,
bapa leluhur kita yang beriman dan memberkatinya, yaitu
bayangan Yesus Kristus. Jadi, jika Anda ingin diselamatkan dari
dosa-dosa Anda untuk selamanya, Anda dapat memahami
Kebenaran keselamatan dengan percaya pada baptisan Yesus
dan darah-Nya yang mahal di kayu salib sebagai keselamatan
Anda, dengan menyadari bahwa “Yesus yaitu Imam yang
kekal menurut urutan Melkisedek!”
Keselamatan kita datang bukan melalui Hukum Taurat
yang membuat dosa-dosa kita diketahui, namun melalui baptisan
dan darah Yesus Kristus. Hanya dengan percaya kepada karya
Yesus Kristus, Juruselamat kita, Imam Sorga yang kekal
menurut perintah Melkisedek, kita diselamatkan untuk
menerima pengampunan dosa yang kekal. Melalui karya
baptisan yang Dia terima dari Yohanes Pembaptis, Yesus
selamanya menghapus dosa-dosa kita; melalui karya
pengorbanan yang Dia lakukan di kayu salib, Dia dihukum atas
dosa-dosa kita menggantikan kita; dan melalui Injil air dan Roh
yang menggabungkan kedua karya ini, Dia sesudah menyelamatkan
kita. Dari kisah Melkisedek, kita sekarang dapat mencapai
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Yesus Kristus
sesudah menjadi Juruselamat kita dengan mempersembahkan diri-
Nya sebagai korban dengan cara apa.
Yesus ditunjuk sebagai Imam yang kekal di dunia ini
menurut urutan Melkisedek. Imam Melkisedek, yang yaitu raja
Salem pada zaman Abraham dalam kitab Kejadian, yaitu
seorang imam yang diperkenan oleh Yahweh. Yahweh
menunjukkan Melkisedek kepada kita seperti ini untuk
menunjukkan kepada kita bahwa Anak-Nya, Yesus Kristus,
yaitu Imam yang kekal menurut urutan Melkisedek. Yahweh
menunjukkan kepada kita bahwa Yesus Kristus, yang yaitu
Imam kita yang kekal, sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa
dunia ini dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan
mencurahkan darah-Nya di kayu salib.
Yesus Kristus, Anak Yahweh, datang ke dunia ini sesuai
dengan urutan Melkisedek, dan Dia mengorbankan tubuh-Nya
sendiri sebagai pendamaian bagi kita untuk menghapuskan
dosa-dosa kita sekali untuk selamanya. Dia menanggung dosa-
dosa kita melalui baptisan yang Dia terima dari Yohanes
Pembaptis, dihukum sebab dosa-dosa kita dengan disalibkan,
bangkit dari kematian, dan dengan demikian sesudah
menyelesaikan pekerjaan keselamatan untuk membebaskan kita
dari dosa-dosa dunia untuk selamanya.
Yahweh Bapa dari Yesus Kristus menjadikan Anak-Nya
sebagai pendamaian bagi kita dan membuat-Nya menanggung
dosa-dosa kita dan hukumannya menggantikan kita. Ini berarti
Yahweh Bapa membuat Anak-Nya membayar harga untuk dosa-
dosa umat manusia. Yahweh Bapa membuat Yesus menerima
baptisan dari Yohanes Pembaptis, mati di kayu salib, dan
bangkit dari kematian. Dan Dia sesudah selamanya menjadikan kita
yang percaya kepada Anak-Nya sebagai anak-anak-Nya.
Yahweh mengatakan bahwa Dia sesudah memberikan
pengampunan dosa yang kekal kepada umat manusia, sehingga
mereka yang percaya kepada baptisan Anak-Nya Yesus Kristus
dan darah pengorbanan-Nya tidak akan pernah lagi menjadi
orang berdosa. saat Anda membaca Surat Ibrani, Anda akan
melihat Firman yang benar yang mengatakan bahwa Yahweh
sesudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dengan
membangkitkan seorang Imam lain yang bukan berasal dari
suku Lewi. Melkisedek dibangkitkan oleh Yahweh untuk
menjadi imam pada zaman Abram, dan sesuai dengan urutan
imam ini, Yahweh mengambil Anak-Nya untuk menjadi Imam
yang kekal bagi umat manusia dan membuat-Nya
menghapuskan dosa-dosa dunia ini.
Sejak Yesus Kristus datang ke dunia ini, Yahweh sesudah
menerima siapa pun yang percaya pada karya keselamatan yang
sempurna ini sebagai salah satu umat-Nya. Mengenai hal ini,
Tuhan berkata, “Aku sesudah menyelamatkan umat-Ku dari dosa-
dosa dunia untuk selama-lamanya dengan mempersembahkan
korban yang kekal.”
Saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang pelayanan
Melkisedek secara lebih rinci selangkah demi selangkah. Satu
hal yang jelas yaitu bahwa Yesus Kristus, Anak Yahweh,
datang ke dunia ini sebagai Imam Besar yang kekal meneruskan
keturunan Melkisedek, raja Salem, dan Dia sesudah
menyelamatkan Anda dan saya dari dosa-dosa dunia. Yesus
tidak mewarisi jabatan-Nya sebagai Imam Besar melalui garis
keturunan Lewi. Dia sesudah menyelamatkan kita dengan datang
ke dunia ini sesuai dengan perintah Imam Melkisedek, raja
Salem yang memberkati Abraham dengan roti dan anggur dalam
Perjanjian Lama.
Yesus Kristus yaitu ilahi, setara dengan Yahweh Bapa.
Namun, untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa
mereka, Dia datang sebagai Imam yang kekal menurut perintah
Melkisedek; Dia menanggung dosa-dosa dunia ini dengan
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, yang terbesar di antara semua
orang yang dilahirkan oleh seorang perempuan (Matius 11:11);
Dia disalibkan hingga mati; Dia bangkit dari antara orang mati,
dan dengan demikian, Dia menjadi Imam yang kekal bagi kita
yang percaya. Yahweh mengajar kita tentang keimaman kekal
Yesus Kristus.
Para imam Lewi yang dibangkitkan oleh Yahweh pada
zaman Perjanjian Lama tidak dapat mengakhiri dosa-dosa
umatnya, tidak peduli berapa banyak pengorbanan yang mereka
persembahkan. sebab Imam Harun dan keturunannya tidak
dapat hidup selamanya, maka imam-imam baru harus
dibangkitkan secara terus menerus. Meskipun orang-orang yang
berdosa pada zaman Perjanjian Lama membawa hewan kurban
kepada para imam dan mempersembahkannya berulang kali dari
hari ke hari, tidak ada kurban yang dapat mengakhiri dosa-dosa
mereka sepenuhnya.
Selama zaman Perjanjian Lama, para imam dibangkitkan
dari suku Lewi, namun pengorbanan yang dipersembahkan
melalui para imam ini tidak dapat mengakhiri dosa-dosa yang
ada di dalam hati manusia. Jadi, sebab sistem pengorbanan
dalam Perjanjian Lama tidak dapat mengatasi masalah dosa
secara permanen, Yahweh Tritunggal membuat perjanjian baru
bagi manusia, yang diciptakan menurut rupa dan gambar-Nya,
dan Dia berjanji, bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk
mengirim Juruselamat ke dunia ini. Sesesudah menggenapi
keselamatan ini, Yahweh kini menanti kita dalam diam. Yahweh
Bapa sekarang sesudah menguduskan dan menyelamatkan kita dari
dosa-dosa dunia dengan menjadikan Putra-Nya, Yesus Kristus,
menggenapi keimaman-Nya yang kekal sesuai dengan urutan
Melkisedek dari zaman Perjanjian Lama.
Pengampunan Dosa Kita sesudah Direncanakan di
dalam Yesus Kristus, Anak Yahweh, Sebelum
Penciptaan Kita
Efesus 1:4 mengatakan bahwa Yahweh “Sebab di dalam
Dia Yahweh sesudah memilih kita sebelum dunia dijadikan.”
Sesungguhnya, bahkan sebelum Yahweh Tritunggal
menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya, Ia
sesudah merencanakan untuk menyelamatkan kita dengan
membangkitkan Putra-Nya, Yesus Kristus, sebagai Imam kita
yang kekal. Namun, manusia tidak mengerti saat mereka
diberitahu tentang pekerjaan baptisan yang Yesus terima dari
Yohanes Pembaptis dan tentang darah-Nya, jadi melalui
keimaman Melkisedek pada zaman Abraham, Yahweh
mengatakan bahwa Dia sesudah mempersiapkan keselamatan kita
sejak lama. Oleh sebab itu, Yahweh mengatakan kepada kita
bahwa Anak-Nya, Yesus Kristus, datang ke bumi ini sesuai
dengan perintah Melkisedek, dan berkat pekerjaan baptisan yang
Kristus terima dari Yohanes Pembaptis dan darah yang Dia
curahkan di kayu salib, semua dosa kita sekarang sesudah
disucikan.
saat kita menyadari bahwa Yahweh Bapa sesudah
mempersiapkan pengampunan dosa-dosa kita terlebih dahulu,
bahkan sebelum dunia dijadikan, untuk digenapi melalui karya
keselamatan Yesus Kristus, maka akan lebih mudah bagi kita
untuk memahami keselamatan kita. Di sini kita perlu memahami
bahwa kisah tentang Imam Melkisedek yang memberkati
Abraham sangat relevan bagi kita sekarang. Bahwa Imam
Melkisedek memberkati Abraham dalam kitab Kejadian
memampukan kita untuk menyadari bahwa Yahweh memberkati
mereka yang mengikuti jejak Abraham dan percaya kepada
Firman-Nya. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa Yahweh
akan memberkati kita, orang-orang yang percaya kepada Injil air
dan Roh yang sesudah digenapi oleh Yesus Kristus, Anak-Nya,
sebagai Imam yang kekal bagi umat manusia.
Oleh sebab itu, kita sekarang dapat menjadi umat Yahweh
untuk selamanya dengan percaya pada karya baptisan Yesus
Kristus, Imam kita yang kekal dan pencurahan darah-Nya. Kita
harus memuliakan Yahweh menurut pengetahuan rohani dan
iman rohani.
Sebelum dunia dijadikan, bahkan sebelum Yahweh
menciptakan alam semesta dan segala isinya, Dia sudah tahu
bahwa manusia akan berdosa. Meskipun manusia yaitu ciptaan
Yahweh, Bapa ingin menjadikan kita umat-Nya, sehingga Dia
mempersiapkan jauh sebelum kita lahir di dunia ini agar Anak-
Nya, Yesus Kristus, menerima dosa-dosa kita yang dialihkan ke
dalam tubuh-Nya melalui baptisan yang akan Dia terima di
dunia ini, mencurahkan darah-Nya di kayu salib, bangkit dari
kematian, dan dengan demikian menyelamatkan orang-orang
yang percaya. Yahweh Bapa mengizinkan Anak-Nya, Yesus
Kristus, menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis, membuat-
Nya menggenapi karya Salib untuk mencurahkan darah-Nya,
dan membangkitkan-Nya menjadi Juruselamat kita yang kekal.
Dengan demikian, Yahweh membuat Anak-Nya mengorbankan
diri-Nya sebagai pendamaian bagi kita untuk menghapuskan
dosa-dosa umat manusia dengan baptisan dan pencurahan darah-
Nya. Dan Yahweh berencana untuk menjadikan umat-Nya, yaitu
setiap orang yang percaya kepada karya keselamatan yang
digenapi melalui baptisan yang diterima oleh Yesus Kristus,
Anak Yahweh, dan darah yang dicurahkan-Nya. Yahweh
sekarang memberitahukan kepada kita tentang keselamatan
yang sesudah Dia berikan kepada kita melalui karya Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, keselamatan kita dari segala dosa sesudah
digenapi dengan karya yang dilakukan oleh Yesus Kristus,