Nabi Sulaiman 2
k dapat dijawabnya untuk
ratu itu. saat ratu negeri Syeba melihat hikmat Sulaiman, dan
rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk
pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani, dan
berpakaian, juru-juru minumannya, dan pakaian mereka, dan
korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan,
maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja: "Benar
juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang
hikmatmu, namun aku tidak percaya perkataan-perkataan mereka
sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri;
sungguh, setengah dari hikmatmu yang besar itu belum
diberitahukan kepadaku; engkau melebihi kabar yang kudengar.
Berbahagialah orang-orangmu, dan berbahagialah para pegawaimu
ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu!
Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu
sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya
sebagai raja untuk Tuhan, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi
orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya,
dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan
keadilan dan kebenaran." Lalu diberikan kepada raja seratus dua
puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah, dan batu
permata yang mahal-mahal; tidak pernah lagi ada rempah-rempah
seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Sulaiman itu.
4 6
Raja Sulaiman memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang
dikehendakinya, dan yang dimintanya, melebihi yang dibawa ratu
itu untuk raja. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya
bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.16
Pada tahun ke-480 sesudah orang Israel pergi dari Mesir, pada
tahun ke-4 sesudah Sulaiman menjadi raja atas Israel, dalam bulan
Ziw, yakni bulan yang kedua, maka Sulaiman mulai mendirikan
rumah bagi Tuhan.17
Lalu Sulaiman mempersembahkan korban-korban bakaran bagi
Tuhan di atas mezbah yang didirikannya di depan balai Bait Suci,
sesuai dengan apa yang menurut perintah Musa ditetapkan sebagai
korban untuk setiap hari, yakni pada hari-hari sabtu, pada bulan-
bulan baru, dan 3 kali setahun pada hari-hari raya. Dan menurut
peraturan Daud, ayahnya, ia menetapkan rombongan para imam
dalam tugas jabatan mereka, dan orang-orang Lewi dalam tugas
menyanyikan puji-pujian, dan menyelenggarakan ibadah di
hadapan para imam, setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari
itu, dan juga penunggu-penunggu pintu gerbang dalam rombongan
mereka untuk setiap pintu gerbang. Karena demikianlah perintah
Daud, abdi Allah. Mereka tidak menyimpang dari perintah raja
mengenai para imam, dan orang-orang Lewi dalam perkara
apapun, juga mengenai perbendaharaan. Maka terlaksanalah segala
pekerjaan Sulaiman, dari hari dasar rumah Tuhan diletakkan
sampai kepada hari rumah itu selesai. Dengan demikian selesailah
sudah rumah Tuhan.
Kemudian Sulaiman pergi ke Ezion-Geber, dan ke Elot, yang
letaknya di tepi laut, di tanah Edom. Dengan perantaraan anak
buahnya Huram mengirim kapal-kapal kepadanya, dan anak buah
yang tahu tentang laut. Bersama-sama anak buah Sulaiman mereka
sampai ke Ofir, dan dari sana mereka mengambil 450 talenta emas,
yang mereka bawa kepada raja Sulaiman.18 Lagipula hamba-hamba
Huram, dan hamba-hamba Sulaiman, yang membawa emas dari Ofir,
membawa juga kayu cendana, dan batu permata yang mahal-mahal.
Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi tangga-tangga untuk
rumah Tuhan dan istana raja, dan juga menjadi kecapi, dan gambus
untuk para penyanyi. Hal seperti itu tidak pernah kelihatan
sebelumnya di tanah Yehuda.19
Raja Sulaiman berkuasa atas segala kerajaan mulai dari sungai
Efrat sampai negeri orang Filistin, dan sampai ke tapal batas Mesir.
Mereka menyampaikan upeti, dan tetap takluk kepada Sulaiman
seumur hidupnya.20 Ia membuat banyaknya emas, dan perak di
Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama
seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.21
Ada sisi gelap pada masa pemerintahan Sulaiman.22 Dalam
kitab perjanjian lama diceritakan bahwa masa pemerintahan Sulaiman
diwarnai dengan berbagai masalah, antara lain saudaranya yang
merasa tidak puas dengan Sulaiman, dan melarikan diri ke Mesir.
Masalah lainnya yaitu cara Sulaiman memerintah kerajaannya, ia
mempunyai 700 isteri, dan 300 gundik dari negera-negara asing, dan
membawa ilah-ilahnya masing-masing.23 Juga Sulaiman pada masa
tuanya mendirikan kuil-kuil ilah lain yang membuatnya jatuh ke
dalam dosa. Di akhir kepemimpinannya, Sulaiman mendapatkan
banyak pemberontakan-pemberontakan dari negeri-negeri tetangga
Israel.24
Raja Sulaiman mencintai banyak perempuan asing. Di
samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab,
Amon, Edom, Sidon, dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu
Tuhan telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul
dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu,
sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada
allah-allah mereka." Hati Sulaiman telah terpaut kepada mereka
dengan cinta. Ia mempunyai 700 isteri dari kaum bangsawan, dan 300
gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya daripada Tuhan. Sebab
pada waktu Sulaiman sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan
hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati
berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah
Sulaiman mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti
Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Sulaiman
melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan
sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya. Pada waktu itu
Sulaiman mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan
sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem, dan
bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikian juga
dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang
mempersembahkan korban ukupan, dan korban sembelihan kepada
allah-allah mereka. Sebab itu Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada
Sulaiman, sebab hatinya telah menyimpang daripada Tuhan, Allah
Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang
telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan
mengikuti allah-allah lain, akan namun ia tidak berpegang pada yang
diperintahkan Tuhan. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Sulaiman:
"Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada
perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan
kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu
daripadamu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya, pada
waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud,
ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun
demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan
daripadanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena
hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih." 25
Sulaiman memerintah selama 40 tahun; 33 tahun menjadi raja di
kerajaan Israel yang masih bersatu dan 7 tahun menjadi raja atas kota
Al-Khalil.26 Sulaiman wafat pada tahun 930 M dan putranya,
Rehabeam menggantikannya (930-913 SM) sebagai Raja di kerajaan
Yehuda Selatan.27
2. Kisah Nabi Sulaiman dalam Al-QXr’an
Untuk menemukan kisah Nabi sulaiman dalam al-Qur‟an,
penulis menelusuri term نميلس dalam al-0X¶Mam al-0XfahraV lL alfā ܲ
al-4Xr¶an al-.arīm. Dalam mu‟jam ini ditemukan term نميلس
sebanyak 18 kali yang tersebar dalam 7 surah yakni dalam Qs. al-
Baqarah [2]: 102, Qs. an-Nisā [4]: 163, Qs. al-An‟ām [6]: 84, Qs.
al-Anbiyā‟ [21]: 78, 79 dan 81, Qs. an-Naml [27]: 15, 16, 17, 18,
, , dan , Qs. Sabaތ >@ , dan Qs. ৡad [38] 30 dan 34.28
Nabi Sulaiman sejak kecil menunjukkan kesalehan dan
ketaatan beribadah, sehingga kehadirannya ditengah-tengah
keluarganya merupakan karunia ilahi, terutama bagi ayahnya (Nabi
Daud as.) sebagaimana firman Allah Swt.29 dalam Qs. ৡad (38):
30.
Keberadaan Nabi Sulaiman, tidak lepas dari upaya Nabi
Daud yang menginginkan agar memiliki anak yang cerdas. Karena
Nabi Daud telah memiliki beberapa orang anak, namun tidak ada
di antara mereka yang mampu mewarisi tahta kerajaannya. Upaya
Nabi Daud itu dikabulkan oleh Allah dengan menganugerahkannya
seorang anak yang cerdas. Kecerdasan Nabi Sulaiman menjadi
bukti sejarah dalam hidupnya dan diabadikan oleh Allah dalam al-
Qur‟an. Salah satu bukti keFerdasan Nabi Sulaiman yaitu
kemampuannya mengambil keputusan saat kaumnya berselisih
antara pemilik tanaman dan pemilik kambing. Karena tanaman
dalam sebuah bidang tanah dimakan oleh kambing yang
pemiliknya yaitu orang lain, seperti yang digambarkan oleh Allah
dalam Qs. al-Anbiyā‟ >@ -79.
Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap orang pasti
mengalami ujian atau cobaan. Semakin tinggi kedudukan
seseorang, semakin tinggi pula ujian atau cobaan yang dihadapi.
Demikian halnya Nabi Sulaiman juga pernah diuji oleh Allah
sebagaimana firman-Nya dalam Qs. ৡad [38]: 34.
Allah telah menganugerahkan kepada Nabi Sulaiman suatu
kemuliaan yang belum pernah diberikan kepada seseorang pun
sebelumnya yakni kemampuannya menundukkan angin yang
berhembus dengan baik menurut perintahnya kemana saja yang
dikehendakinya. Sebagiaman firman Allah dalam Qs. ৡad [38]: 36.
Namun, Nabi Sulaiman tidak selamanya membutuhkan
angin yang lemah lembut, karena pada saat tertentu ia
membutuhkan tiupan angin yang keras. Apalagi saat ingin cepat
sampai ke tempat tujuan, maka sulaiman pun dapat menundukkan
angin yang kencang. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. al- al-
Anbiyā‟ >@ . Bukan saja Nabi Sulaiman dapat mengatur lemah
dan kencangnya tiupan angin, namun juga dapat menentukkan
lamanya angin bertiup. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Saba‟
[34]: 12.
Anugerah lain yang diberikan oleh Allah kepada Nabi
Sulaiman yaitu kemampuannya menundukkan jin dan setan.
Mereka semua tunduk dan patuh di bawah kehendaknya. Nabi
Sulaiman memerintah mereka untuk mengerjakan semua hal yang
diperlukan, termasuk mendirikan bangunan dan memindahkannya,
menyelam di dasar laut untuk mengambil kekayaan yang ada di
dalamnya, tidak ada di antara mereka yang berani melanggar
5 2
perintah Nabi Sulaiman, sehingga nabi Sulaiman mempunyai
kekuasaan penuh terhadap mereka. Setiap setan yang hendak
membangkang dihukum, dilempari atau diikat rantai sebagai
balasan atas pembangkangannya. Sebagiamana firman Allah swt.
dalam Qs. ৡad [38]: 37-38.
Bukan saja hukuman seperti maksud ayat di atas yang
diterapkan Nabi Sulaiman kepada setan yang membangkang, namun
ada di antaranya yang dimasukkan oleh Allah ke dalam api neraka
yang menyala-nyala. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Saba‟
[34]: 12-13.
Allah Swt. juga menganugerahkan kepada Nabi Sulaiman
kemampuan berbicara dan mengerti bahasa burung dan mewarisi
kekuasaan/ kerajaan dari nabi Daud. Sebagaimana yang dijelaskan
oleh Allah sw. Dalam Qs. An-Naml [27]: 16-17.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman bersama dengan tentaranya,
hendak keluar untuk berjihad di jalan Allah. Pasukan itu terdiri
dari jin, manusia dan burung. Kelompok manusia bertugas untuk
berjihad, sedangkan kelompok jin bertugas membantunya, dan
kelompok burung bertugas melindunginya dari sengatan matahari.
saat rombongan Nabi Sulaiman hendak mendekati
lubang semut di daerah syam, tiba-tiba seekor semut melihat
pasukan itu, kemudian ia memberitahukan kepada kelompoknya.
Lalu angin menyampaikan kepada Nabi Sulaiman tentang
pembicaraan semut itu, Nabi Sulaiman pun tersenyum saat
mendengar informasi ini , dan bersyukur kepada Allah yang
telah menganugerahkan kelebihan, berupa kemampuan memahami
bahasa semut, karena itu pula ia selalu berharap semoga Allah
5 3
memberikan kemampuan untuk selalu beramal saleh. Sebagaimana
firman Allah dalam Qs. An-Naml [27]: 17-19.
sesudah itu Nabi Sulaiman memeriksa pasukannya, ternyata
dia tidak mendapati burung hud-hud. Lalu nabi sulaiman mencari
burung hud-hud ini dengan menanyakan kepada pasukannya
yang ada dan berkata, "Mengapa aku tidak melihat hud-hud,
Apakah Dia Termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar-benar
akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar
menyembelihnya kecuali jika benar-benar Dia datang kepadaku
dengan alasan yang terang".
Tidak lama kemudian hudhud datang dan menceritakan
tentang apa yang diketahuinya, yaitu kerajaan yang dipimpin oleh
seorang perempuan. mereka menyembah matahari bukan Allah
Sang Maha Pencipta. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. An-
Naml [27]: 20-26.
sesudah Nabi Sulaiman mendengar informasi dari Hud-hud
itu, Nabi Sulaiman mulai berpikir untuk mengirim surat ke Balqis
dan mengajaknya agar mau menyembah kepada Allah Yang Maha
Esa. Kemudian Nabi Sulaiman pun mengirim sebuah surat yang
didalamnya berisi tentang ajakan dimaksud, bahkan Nabi Sulaiman
mengancam jika Balqis bersama pasukannya menolak ajakan itu
dan tetap menyembah berhala. Sebagaimana firman Allah swt.
dalam Qs. An-Naml [27]: 27-31.
sesudah Balqis mencermati dan memahami isi surat
ini , Balqis mengadakan pertemuan bersama dengan
pasukannya untuk membahas atau menanggapi surat Nabi
5 4
Sulaiman itu. Sebagaiman firman Allah swt. dalam Qs. an-
Naml[27]: 32-35;
sesudah hud-hud mengetahui strategi Ratu Balqis, ia lalu
bergegas menemui Nabi Sulaiman dan menceritakan apa yang
didengar. Kemudian rombongan Balqis tiba di Baitul Maqdis dan
mereka menghadap kepada Nabi Sulaiman dan akan menyerahkan
hadiahnya, terlebih dahulu pimpinan rombongan menyerahkan
surat Balqis kepada Nabi Sulaiman. Kemudian Nabi Sulaiman
membacanya, tidak berapa lama kemudian, Nabi Sulaiman
mengetahui bahwa mereka membawa hadiah. Lalu Nabi Sulaiman
menolak hadiah itu dan memerintahkan agar mengembalikannya.
Sebagaimana yang digambarkan oleh Allah dalam Qs. an-Naml
[27]: 36-37
Sebelum Ratu Balqis datang kepada Nabi Sulaiman untuk
menyerahkan diri, terlebih dahulu Nabi Sulaiman memerintahkan
kepada ifrit memindahkan istana Balqis, yang ditempati Ratu
Balqis. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. an-Naml [27]: 38-44;
Pada suatu hari Nabi Sulaiman masuk ke Haekal (mihrab tempat
berzikir) untuk beribadah kepada Tuhannya. Ia pun mulai
mensucikan-Nya, melakukan shalat dan menyebut asma-Nya
hingga ia meninggal dan berpegang pada tongkatnya. Sebagaimana
firman Allah swt. dalam Qs. Sabaތ >@
Ayat ini menginformasikan bahwa terdapat kekeliruan
dalam kepercayaan bagi mereka yang beranggapan bahwa jin
mengetahui yang gaib. Ilmu gaib yang mereka peroleh itu, telah
bercampuran dengan ilmu-ilmu sihir, akhirnya mereka dapat
mengamalkan ilmu sihir itu. Namun, kenyataannya ilmu sihir itu
dituduhkan kepada Nabi Sulaiman, dan dianggapnya Nabi
5 5
Sulaiman itu penyebab ilmu sihir, seperti yang digambarkan oleh
Allah swt. dalam Qs. Al-Baqarah [2]: 102; 30
sesudah Nabi Sulaiman meninggal, jin dan setan berusaha
mencari ilmu ini di bawah reruntuhan singgasana Nabi
Sulaiman. Akhirnya mereka menemukan ilmu-ilmu itu dan inilah
yang berkembang menjadi ilmu sihir. Itulah yang menyebabkan
sesudah Nabi Sulaiman meninggal muncul tuduhan bahwa Nabi
Sulaiman sebagai pelaku sihir, dan inilah yang berkembang di
kalangan orang-orang kafir.
Dari hasil perbandingan antara kisah Nabi Sulaiman dalam
perjanjian lama dan al-Qur‟an didapatkan hasil bahwa, Sulaiman di
dalam perjanjian lama digambarkan sebagai sosok raja yang
bijaksana, mempunyai kerajaan yang makmur, dan berasal dari
keluarga yang terhormat yaitu ayahnya sendiri Nabi Daud. Namun
Sulaiman tetaplah manusia biasa yang mempunyai sifat baik dan
buruk dan bisa melakukan kesalahan. Sedangkan di dalam al-
Qur‟an, Nabi Sulaiman digambarkan sebagai sosok seorang nabi
yang merangkap sebagai raja yang bijaksana, soleh dan taat
beribadah. Karena al-Qur‟an bertujuan memberikan pelajaran yang
baik tentang tokoh yang diinformasikan.
B. Kisah Nabi Sulaiman dalam Kitab Tafsir
Terdapat banyak versi tentang kisah ini se-pembacaan
penulis pada beberapa kitab tafsir yang telah penulis baca. Dalam
hal ini, penulis akan mendeskripsikan sebagian besar dari kisah
Nabi Sulaiman dalam pandangan mufassir, diantaranya: Al-Tabari
30 Semua ayat yang disebutkan di atas dapat dilihat dalam lampiran.
5 6
sebagai model penafsiran masa klasik; serta penafsiran Sayyid
Qutub dan M.Quraish Shihab sebagai model penafsiran masa
kontemporer.
Pertama, ibn -arīr al-Ṭabarī (-923 M/ 224-310 H)
dengan karya tafsirnya J āmL¶ al-Bayān fī Ta fVīr al-4Xr¶ān karya
Al-Ṭabarī yang menggunakan metode tafsir bi al-maүtVXr/ tafsir bi
ar-riwayah, yaitu menggunakan riwayat-riwayat sebagai sumber
penafsiran yang disandarkan pada pendapat dan pandangan para
sahabat, tabL¶Ln, tabL¶ tabL¶Ln melalui hadis yang mereka
riwayatkan, maupun riwayat-riwayat yang mX¶tabar dari kalangan
Yahudi dan Nasrani yang telah setia memeluk Islam. Ashabuni
menyebutkan berbagai kelebihan kitab tafsir karya al-Ṭabarī yaitu
kitab itu berpegang pada ucapan-ucapan yang maүtVXr dari Nabi
Saw., para sahabat, dan tabL¶Ln; ucapan-ucapan yang diriwayatkan
senantiasa disertai sanad yang lengkap dengan memilih riwayat-
riwayat yang rajih ; secara komplit disebutkan ayat-ayat nasikh
mansukh serta disebutkan pula jalan-jalan riwayat yang shahih
maupun yang tidak; disebutkan segi- segi I‟rab dan digali pula
aspek hukum-hukum syariat dari ayat-ayat al-Qur‟an yang
dibahas.31
Kedua, Sayyid Qutb, seorang kritikus sastra ternama
dengan kitab tafsirnya )ī ܱLlāl al-4Xr¶ān. Ia termasuk salah
seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin, maka tidak heran corak
penafsirannya yaitu corak haraki (perjuangan). Selain memakai
sumber penafsiran bi al-0a¶tsur, ia pun memakai sumber tafsir bi
al-ra¶\L (logika).32 Ketiga, M. Quraish Shihab (1994-....), dengan
karya tafsirnya Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Qur‟ān, merupakan salah satu mufassir Indonesia dengan latar
belakang dunia akademik. Dalam karya tafsirnya, ia menggunakan
makna kosa kata al-Qur‟an dengan melihat penggunaannya di
dalam al-Qur‟an itu sendiri kemudian mengaitkannya dengan
metode lain yang relevan.33
Kisah Nabi Sulaiman dimulai saat ia masih kecil. Sejak
kecil ia sudah menunjukkan kesalehan dan ketaatan dalam
beribadah, sehingga kehadirannya merupakan karunia ilahi
terutama untuk ayahnya.34 Quraish Shihab menafsirkan ayat
ini , bahwa Allah memberi karunia kepada Nabi Daud sekian
banyak anak, salah satu di antaranya yaitu Sulaiman. Dia yaitu
sebaik-baik hamba Allah pada masanya. Sesungguhnya dia yaitu
seorang yang amat taat serta selalu kembali kepada Tuhannya
dalam segala persoalannya.35 Karena dia yakin bahwa segala
sesuatu yang direncanakan manusia tidak akan terlaksana dengan
sempurna tanpa adanya pertolongan dari Allah.
sesudah menginjak dewasa, seperti seusia ayahnya
ditampilkan dalam al-Qur‟an, di mana ia duduk bersama dan
memutuskan kasus tanaman (Qs. al-Anbiyāމ >@ ). Keputusan
yang dijatuhkannya dalam perkara ini, saat ia masih berusia dini
merupakan suatu bukti yang menunjukkan bahwa Allah telah
mempersiapkan Nabi Sulaiman untuk mengatur kerajaan yang
sangat besar.36 Kemudian pada suatu hari Allah menguji Nabi
Sulaiman, ada perbedaan pendapat para ulama terkait apa ujian
yang diberikan Allah kepada Sulaiman. M. Quraish Shihab
berpendapat bahwa Allah memberikan ujian kepada Nabi
Sulaiman berupa penyakit yang cukup parah sampai ia tergeletak
di atas kursinya.37 Sedangkan menurut Sayyid Qutb, Nabi
Sulaiman tergoda dengan keindahan kuda, padahal itu ujian dari
Allah untuk menguji kelalaiannya. Hingga akhirnya ia sadar dan
bertaubat saat ia dalam keadaan sakit.38 Terlepas dari perbedaan
ini , yang pasti bahwa Nabi Sulaiman pernah diuji oleh Allah
dan saat ia sadar tentang kesalahan yang pernah dilakukan, dia
pun berdoa memohon ampun, sekaligus meminta kerajaan atau
kekuasaan yang tidak bisa dimiliki oleh seseorang sesudahnya
seperti yang tergambar pada (Qs. ৡad [38]: 35) ini . Menurut
M. Quraish Shihab, permohonan Nabi Sulaiman itu bukanlah
bertujuan untuk menghalangi orang lain mendapatkan kekuasaan
seperti yang dia minta, namun agar beliau memperoleh kekuasaan
khusus dalam bentuk mukjizat yang berbeda dengan kekuasaan
yang diberikan orang-orang sebelum dan sesudahnya.39 Sebagai
tanda dikabulkannya doa Nabi Sulaiman diberikannya beberapa
kelebihan yang merupakan mukjizat baginya.
Adapun kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah
untuk Nabi Sulaiman yaitu ia dapat menundukkan angin yang
berhembus dengan baik menurut perintahnya kemana saja yang
dikehendakinya.40 Hal ini merupakan tanda dikabulkannya
doa Nabi Sulaiman. Allah menundukkan angin buatnya yang
berhembus sepoi-sepoi atau lemah lembut, atau berjalan dengan
lunak dan taat kepada Nabi Sulaiman, tidak menolak keinginannya
ke mana saja arah yang diperintahkan oleh Nabi Sulaiman.41 selain
itu Allah juga menundukkan bagi Sulaiman angin kencang yang
dapat berhembus ke negeri yang kami telah berkahi yakni negeri
Syam. Nabi Sulaiman mempunyai karpet yang terbuat dari kayu,
lalu di atas karpet itu Nabi Sulaiman meletakkan berbagai macam
peralatan perang , seperti kuda, unta, alat kemah dan tentara.
Kemudian ia memerintahkan angin untuk mengangkutnya, lalu
angin masuk ke bawah karpet itu, menggerakkan, mengangkut dan
membawanya. Bersama dengan itu dia dipayungi oleh burung agar
terjaga dari panas sambil terbang menuju belahan bumi yang dia
kehendaki. Kemudian ia turun dan mengambil peralatan yang
diperlukan.42
Kelebihan lain yang dimiliki Nabi Sulaiman ialah dapat
menundukkan jin dan setan. Nabi Sulaiman telah menguasai setan-
setan dengan memanfaatkan tenaganya untuk melakukan berbagai
pekerjaan baik yang berat maupun yang ringan sesuai apa yang
dikehendakinya. Seperti membangun bangunan, menyelam di
dasar laut. Apabila terdapat di antara mereka yang tidak
melaksanakan apa yang diperintahkannya, mereka dirantai dan
dibelenggu agar tidak mengulangi lagi kesalahannya itu, sekaligus
merupakan hukuman baginya, juga agar menjadi pelajaran bagi
yang lain.43 Anugerah lainnya yaitu nikmat Allah kepada Nabi
Daud dan Nabi Sulaiman, serta ketaatan mereka berdua dalam
menunaikan kesyukuran terhadap nikmat ini . Nikmat itu
yaitu ilmu pengetahuan, kerajaan dan kenabian.44
Allah juga menganugerahkan kepada Nabi Sulaiman
kemampuan berbicara dan mengerti bahasa burung dan mewarisi
kekuasaan/ kerajaan dari Nabi Daud.45 Adapun terdapat perbedaan
pendapat para ulama mengenai apa yang diwariskan Nabi Daud
kepada Nabi Sulaiman. Menurut Sayyid Qutb yang dipahami dari
warisan itu yaitu warisan ilmu pengetahuan, karena ia memiliki
nilai paling tinggi yang pantas disebutkan. Pemahaman ini
didukung oleh pernyataan Nabi Sulaiman di hadapan orang-orang
mengenai ilmu tentang memahami bahasa burung. Secara garis
besar dia menyebutkan nikmat-nikmat lainnya dengan tetap
menyandarkan bahwa sumbernya yaitu Zat Yang
Menganugerahkan ilmu bahasa burung itu.46 Sedangkan Menurut
M. Quraish Shihab sekalipun terdapat berbagai pandangan para
ulama tentang apa saja yang diwariskan oleh Nabi Daud kepada
Nabi Sulaiman, misalnya; kenabian dan harta, yang tepat menurut
beliau yaitu kekuasaan/ kerajaan. Dengan dasar bahwa kenabian
itu yaitu pemberian dari Allah, dan hanya Allahlah yang dapat
menentukan kepada siapa kenabian itu diberikan. Demikian pula
kalau warisan harta, tidak terlalu pas kalau dijadikan penekanan
pada ayat ini , karena kalau warisan harta tentu bukan saja
Nabi Sulaiman yang pantas menerimanya, karena terdapat
beberapa saudaranya yang lain.47
Pendapat lain mengatakan bahwa Nabi Sulaiman telah
mewarisi ayahnya (Nabi Daud) ilmu yang telah diberikan Allah
kepadanya semasa hidupnya dan kerajaan yang khusus baginya,
lalu Dia menjadikan kerajaan ini menjadi miliknya, bukan
anaknya yang lain.48
Pada suatu hari Nabi Sulaiman memimpin pawai besar-
besaran dengan pasukannya yang terdiri dari jin, manusia dan
burung,49 sedang Nabi Sulaiman menunggang kuda dengan penuh
wibawa. Semua pasukannya tersusun rapi dengan pimpinan
masing-masing kelompok.50 Penyebutan ketiga jenis makhluk ±
jin, manusia dan burung- sebagai tentara-tentara Nabi Sulaiman,
padahal tentu saja ada binatang lainnya yang merupakan alat-alat
perang beliau ± katakanlah sepeti kuda- karena ketiga jenis
makhluk itu saja yang akan ditampilkan peranannya yang besar
dalam kisah ini. Perlu dicatat bahwa ini bukan berarti bahwa
seluruh jin, manusia dan burung apalagi makhluk-makhluk lain,
semuanya tunduk kepada Nabi Sulaiman. Bukankah kerajaan Nabi
Sulaiman hanya meliputi beberapa daerah di Timur Tengah, yaitu
yang dikenal dewasa ini dengan nama “Palestina, Suriah, /ibanon
dan Irak”.51
Di tengah perjalanan saat Nabi Sulaiman sedang berjalan
mendekati suatu lembah semut, terdapat seekor semut berteriak,
menurut pemahaman Nabi Sulaiman semut itu menyuruh kawan-
kawannya masuk ke tempat tinggalnya, agar tidak terinjak oleh
Nabi Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari
hal itu.52 Nabi Sulaiman mengetahui apa yang dikatakan oleh
semut itu. Beliau begitu takjub dan senang serta hatinya sangat
lapang dengan pemahaman atas perkataan semut itu dan
kandungan perkataannya. Semua itu merupakan nikmat Allah
kepada Nabi Sulaiman yang menghubungkannya dengan alam-
alam yang tersembunyi dan terasing dari manusia karena alat
komunikasi yang tertutup dan ada penghalang di antara mereka.
Dada Nabi Sualiman menjadi lapang kepadanya. Karena, hal itu
merupakan salah satu keajaiban semut yang memiliki kemampuan
seperti itu dan dipahamai oleh semut-semut lain kemudian
mengikuti perintahnya.53
Mendengar perkataan semut itu, Nabi Sulaiman tertawa
kagum terhadap kewaspadaan dan peringatan yang diberikan
semut itu kepada kawan-kawannya, serta hidayahnya yang
diberikan oleh Allah kepada semut itu. Karena kegembiraan yang
dirasakan Nabi Sulaiman atas pemahamannya terhadap maksud
semut ini , sehingga beliau tergugah hatinya untuk bermohon
kepada Allah agar diberikan ilham untuk senantiasa mensyukuri
nikmat yang diberikan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya.
Beliau juga bermohon agar dapat melaksanakan amal yang
diridhai-Nya dan ingin agar dimasukkan ke dalam golongan orang-
orang yang saleh.54 Ungkapan doa Nabi Sulaiman menghias
nikmat yang dianugerhkan kepadanya dan menyentuh hatinya pada
saat itu. Nabi Sualiaman yang pandai bersyukur memohon
pertolongan agar menghimpun segenap jiwa dan dirinya serta
memberinya taufik untuk mensyukuri nikmat-Nya. bersama
dengan itu, Nabi Sulaiman juga memohon pertolongan kepada
Allah agar diberi taufik kepada amal saleh yang diridhai-Nya.55
Nabi Sulaiman menggarisbawahi bahwa diperlukan rahmat
dan karunia Allah agar seseorang dapat masuk menjadi salah
seorang hamba yang dekat kepada-Nya atau dalam istilah al-
Qur‟an µ,bād $llah. Rahmat itulah yang mengantar manusia masuk
ke dalam kelompok hamba Allah yang istimewa itu. Nabi
Sulaiman sadar sepenuhnya akan hal ini sehingga beliau
bermohon dan bermohon, walaupun sang Nabi telah mendapat
karunia yang demikian besar dari Allah. namun memang
karunianya tidak terbatas dan anugerah hidayah-Nya tidak pernah
habis.56
sesudah itu Nabi Sulaiman memeriksa pasukannya, ternyata
dia tidak mendapati burung hud-hud. Lalu Nabi Sulaiman mencari
burung hud-hud ini dengan menanyakan kepada pasukannya
yang ada, namun tetap tidak melihatnya. Karena itulah ia
mengancam akan mengadzabnya atau membunuhnya, kecuali jika
ia datang dan mengemukakan alasan-alasan yang dapat
membebaskannya. Tidak lama kemudian, hud-hud datang dan
menceritakan kepada Nabi Sulaiman berita tentang sebuah
kerajaan di Yaman, kerajaan terkaya dan terkuat yang diperintah
oleh seorang wanita bernama Balqis, Ratu Saba‟. Dia bersama
kaumnya menyembah matahari dan bukan pencipta matahari yang
Maha Mengetahui dan menguasai segala sesuatu yang ada di langit
dan di bumi, Maha Mengetahui segala rahasia dan bisikan dan
yang menguasai Arasy yang Agung.57 Inilah sosok raja yang juga
seorang Nabi itu. Nabi Sulaiman bersama pasukannya sedang
berpawai besar-besaran. Ia menginspeksi pasukannya dan tidak
menemukan hudhud.58 Penyebab beliau memeriksa bangsa burung
dan bertanya tentang hud-hud secara khusus dari antara bangsa
burung bisa jadi karena tugas yang diwakilkan kepadanya dan
mereka tidak melaksanakannya, dan bisa jadi karena ada hajat
kepadanya untuk bertanya tentang jarak mata air.59 Tidak lama
kemudian hudhud datang dan melaporkan berita yang meyakinkan
yang dibawanya dari negeri Saba‟. Ia melaporkan bahwa ia
menjumpai sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang ratu. Ia
mendapati ratu dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah.
Kemudian ia memberikan alasan bahwa penyebab kesesatan kaum
itu yaitu karena mereka tidak dapat petunjuk kepada
penyembahan Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Meliputi
segala sesuatu.
sesudah Nabi Sulaiman mendengar informasi dari Hud-hud
itu, ia tidak segera mendustakan atau membenarkannya. Ia tidak
meremehkan berita yang dilaporkannya. Namun, ia menguji
burung hudhud itu untuk meyakinkan kebenaran.61 Demikian sikap
seorang nabi yang adil dan raja yang bijaksana.
Nabi Sulaiman mulai berpikir untuk mengirim surat kepada
Balqis dan mengajaknya agar mau menyembah kepada Allah Yang
Maha Esa. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan Hud-hud
ini agar menyampaikan suratnya kepada Balqis. sesudah
menjatuhkan surat Nabi Sulaiman, hudhud tidak dibolehkan
langsung pulang namun diperintahkan agar mengambil posisi guna
mendengarkan pembicaraan yang berlangsung antara Balqis
dengan orang-orang kepercayaannya.62
Kemudian ratu Balqis menerima surat ini , lalu ia
mencermati dan memahami isi surat ini . sesudah itu Balqis
mengadakan pertemuan dengan para pembesarnya untuk
membahas dan menanggapi surat Nabi Sulaiman itu. Beliau
menyampaikan kepada para pemuka pemerintahannya tentang
surat itu, sekaligus meminta petunjuk atau pertimbangan tentang
hal yang ia harus lakukan.63 Karena memang telah menjadi
kebiasaan baginya, setiap perkara yang akan diputuskan selalu
mengadakan pertemun untuk membicarakannya, apalagi isi surat
ini dianggapnya suatu persoalan besar.64 Kemudian para
pembesar negara itu berkata kita yaitu negara yang memiliki
kekuatan fisik dan militer serta ketangkasan dalam berperang,
namun keputusan akhirnya tergantung kepada tuan, maka
pertimbangkanlah dengan matang apa yang akan tuan anggap
benar, dan kami siap melaksanakannya.65 Namun sang Ratu tidak
menghendaki terjadinya peperangan. Dia sangat menyadari bahwa
kebiasaan raja-raja bila menaklukkan negeri-negeri, maka mereka
melakukan kerusakan dengan merajalela dan membolehkan
pembunuhan dan permusuhan didalamnya. Juga menginjak-injak
kehormatan, mengahncurkan kekuatan yang mencoba
menghadangnya, menghancurkan pemimpin dan pembesar-
pembesarnya, dan menghinakan mereka karena melakukan
perlawanan. Demikianlah kebiasaan raja-raja yang sering mereka
lakukan.66
sesudah Ratu Balqis mempertimbangkan bahaya
peperangan dan akibat-akibatnya, lalu beliau berkata kepada para
pembesar negerinya, bahwa saya berusaha menghindari
peperangan dan saya akan menjawab surat Sulaiman sekaligus
mengirim utusan kepada mereka dengan membawakan hadiah
untuk masing-masing sebagai tanda keinginan kita berhubungan
baik dengan mereka, sekaligus saya akan menunggu laporan yang
akan dibawa kembali oleh para utusan kita.67 Dengan demikian
secara tidak langsung kita mengulur waktu menunggu tanggapan
Sulaiman dan kesempatan untuk kita berpikir lebih jauh tentang
langkah yang akan kita ambil, apakah kita memilik berperang
ataukah memilih untuk berdamai.68
Hadiah itu bisa melembutkan hati, menawarkan
persahabatan dan cinta kasih, dan kadanglah sukses mencegah
terjadinya peperangan. Ratu ratu coba melakukan itu. Bila Nabi
Sulaiman menerima hadiah itu, maka dia hanya mengendaki
kekuasaan dunia. Namun, bila dia menolaknya, maka pasti
penolakan itu dilakukan karena masalah akidah dan prinsip, yang
tidak mungkin di tundukkan dengan harta benda dan kekayaan
dunia apapun.69
Rombongan yang diutus oleh Ratu Balqis sampai kepada
Sulaiman, lalu Sulaiman berkata kepada utusan ini , “Apakah
anda akan membujuk saya dengan harta atau hadiah yang engkau
bawa itu, agar saya membiarkan kalian dalam kesesatan dan
kekufuran?. Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadaku,
seperti kenabian, kerajaan yang luas dan harta yang banyak, itu
lebih baik dari apa yang kalian miliki karena itu saya tidak butuh
hadiah kalian. Kalian merasa bangga dan gembira atas
pemberianmu itu, padahal sesungguhnya saya tidak gembira
dengan hadiah itu.70
saat hadiah yang dibawakan oleh pasukan Ratu Balqis
berupa emas, perak, mutiara dan lain-lain yang biasanya
dipersembahkan kepada raja-raja yang agung, telah sampai kepada
Nabi Sulaiman, sontak Nabi Sulaiman berkata aku tidak
bermaksud menyurati kalian agar kalian datang kepadaku berserah
diri dan membawa hadiah, namun tujuanku yaitu agar kamu taat
kepada Allah swt. Sungguh aku tidak membutuhkan harta kamu,
karena apa yang dianugerahkan oleh Allah kepadaku seperti
kenabian, kekuasaan dan harta benda itu lebih baik daripada yang
dianugerahkan-Nya kepadamu, karena kamu hanya memiliki
kekuasaan namun kamu tidak mendapat hidayah-Nya; namun
karena keterbatasan pengetahuanmu tentang makna hidup,
sehingga dengan hadiah yang kamu persembahkan kepadaku itu,
kamu merasa bangga dan mengira bahwa hadiah kamu itu sesuatu
yang sangat berharga, padahal hal itu sama sekali tidak demikian
dalam pandanganku.71 Bawalah kembali hadiah itu kepada orang
yang mengutusmu, sungguh kami akan mendatangi kalian dengan
pasukan tentara yang kalian tidak dapat mengalahkannya, dan
sungguh kami akan mengusir kalian dari negerimu dalam keadaan
tertawan, jika kalian tidak datang kepadaku dengan berserah diri
dan tunduk.72
Sebelum ratu Balqis datang kepada Nabi Sulaiman untuk
menyerahkan diri, terlebih dahulu Nabi Sulaiman memerintahkan
kepada para pasukannya untuk memindahkan istana Balqis, yang
ditempati ratu Balqis. Penyebab Nabi Sulaiman khusus meminta
kepada para pemuka prajuritnya agar mendatangkan singgasana
wanita ini, bukan miliknya yang lain yaitu supaya singgasana
ini menjadi hujjah atasnya (Ratu Saba‟) mengenai
kenabiannya, dan membuatnya tahu ± dengan singgasana ini -
akan kekuasaan Allah dan kebesaran sifat-Nya. Tadinya ia
meninggalkan singgasananya di dalam rumah-rumah yang
berlapis-lapis, dan terkunci pintu-pintunya, lalu Allah
mengeluarkannya dari semua itu dengan tanpa membuka pintu-
pintu dan kunci-kunci hingga Dia menyampaikan dan
menyerahkannya kepada salah seorang wali-Nya. Hal ini
tentu megandung hujjah terbesar baginya atas hakikat yang
diserukan Nabi Sulaiman kepadanya dan atas kebenaran Sulaiman
terkait kenabiannya.73 Karena itu, Nabi Sulaiman bermaksud
memindahkan singgasana Ratu Balqis ke tempatnya, sebelum Ratu
Balqis datang, lalu Nabi Sulaiman bertanya kepada pasukannya,
“Siapa yang sanggup mendatangkan singgasanya kepada kami
sebelum ia datang" maka „Ifrit dari golongan jin menyatakan
kesediannya.74 sesudah Nabi Sulaiman mendengar kesanggupan
„Ifrit untuk menghadirkan singgsana itu sebelum majlis itu
berakhir. Namun tampaknya Nabi Sulaiman menganggap waktu
seperti itu terlalu lama dan lambat. Kemudian tiba-tiba ada seorang
yang mempunyai ilmu dari al-Kitab. Dia menawarkan kepada Nabi
Sulaiman untuk menghadirkannya dalam sekejap mata.75 Dia tidak
disebutkan namanya dan juga kitab yang darinya ia mendapat
ilmu.76 Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa dia yaitu Ashif
Ibn Barkhiya‟ salah seorang ulama Bani Israil yang juga
merupakan menteri Nabi Sulaiman. Ada juga yang menyatakan
bahwa yang dimaksud yaitu Nabi Sulaiman sendiri. Ada lagi
yang menyatakan Nabi Khidir, bahkan ada juga yang menyatakan
malaikat jibril, namun tidak ada dalil tentang itu. Namun yang
pasti kemampuan yang bersangkutan itu, lahir dari ilmu yang
dimilikinya, dan ilmu itu yaitu yang bersumber dari al-Kitab,
yakni kitab suci yang diturunkan Allah kepada para nabinya.77
Ternyata pernyataan Nabi Sulaiman pun terwujud, Singgasana
Ratu Balqis berada dihadapannya dalam waktu yang demikian
singkatnya. Kejutan yang luar biasa ini telah menyentuh hati Nabi
Sulaiman dan dia sangat terpana saat Allah swt. langsung
merealisasikan permohonannya dengan cara yang luar biasa. Dia
menyadari bahwa nikmat seperti itu merupakan ujian besar dan
menakutkan, yang memerlukan kesadaran dari dirinya agar dapat
melewatinya dengan sukses. Dia membutuhkan pertolongan Allah
swt. agar kuat menanggungnya. Dengan demikian, Allah swt. akan
mengetahui kesadaran seperti ini padanya, maka Dia pun akan
menolongnya.78
sesudah sukses berjuang melewati ujian kenikmatan itu,
Nabi Sulaiman terus bertolak mempersiapkan kejutan-kejutan bagi
sang Ratu yang akan tiba sebentar lagi. Kemudian Nabi Sulaiman
menyiapkan berbagai fasilitas untuk menyambut kedatangan Ratu
Balqis, seperti menyediakan istana besar yang dibangun dengan
kaca lilin, sedangkan di bawahnya terdapat air yang mengalir
dengan berbagai jenis ikan yang terdapat di dalamnya. saat Ratu
Balqis memasuki ruang tamu, dan melihat kaca yang lilin itu, ia
menyangka bahwa di dalam ruang itu terdapat air yang banyak,
sehingga mengingkapkan betisnya agar bajunya tidak dibasahi air.
Melihat keadaan Ratu Balqis itu, Nabi Sulaiman pun berkata
kepada sang Ratu, bahwa ruangan itu yaitu kaca yang
dibawahnya terdapat air yang mengalir. saat itu pula, Ratu
Balqis menyadari bahwa demikian agungnya Nabi Sulaiman
dengan ilmu dan kekayaannya. Bahkan dengan kesadaran itu, ia
semakin yakin bahwa apa yang ia lakukan selama ini pada
dasarnya ia telah menganiaya dirinya sendiri dengan
membangkang dan durhaka kepada Alah swt. dan akhirnya ia
pasrahkan dirinya bersama Nabi Sulaiman kepada Allah swt.
Tuhan pemelihara, pendidik dan penjaga semesta alam.79
Dari contoh penafsiran-penafsiran dari ketiga mufassir di
atas, dapat diketahui beragam versi tentang kisah Nabi Sulaiman.
Al-Ṭabarī misalnya, berpendapat bahwa ada hubungan komunikasi
dan reaksi dalam pemerintahannya. Konsep interaksi sosial
kepemimpinan Nabi Sulaiman dalam pandangan mufassir dapat
dirangkumkan dari proses terjadinya komunikasi antara Nabi
Sulaiman dengan kelompok manusia, hewan dan jin. Maka dari itu
muncul aksi dan reaksi dalam interaksi sosial. Berbeda dengan Al-
Ṭabarī, menurut Sayyid Qutb, kisah Nabi Sulaiman mempunyai
karakteriktik ilustrasi yang khas, di mana kisah ini menyimpan
banyak keindahan, namun tanpa luput dari pesan keagamaan.
Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu kerajaan Saba‟ merupakan salah
satu contoh kisah yang mempuni dalam al-Qur‟an dan dalam
metode paparan keindahan seni juga. Kisah ini mengandung
bahasan yang luas tentang pergerakan, syiar-syiar dan peristiwa-
peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini diselingi dengan selingan-
selingan seni bahasa di antara peristiwa-peristiwa itu.
Sementara Quraish Shihab memberikan pendapat menurut
banyak riwayat oleh sementara ulama tafsir dan sejarawan
tentang kisah yang dipaparkan al-Qur‟an ini. Sebagian yaitu
rajutan khayal dan imajinasi yang sangat jelas bahwa Nabi
Sulaiman menguasai seluruh dunia, dan bahwa semua manusia,
jin dan burung bahkan binatang buas di bawah kekuasaannya,
dan bahwa kerajaannya berlanjut ratusan tahun dan lain-lain.
sebagian lain tidak dapat dipastikan kebenaranya seperti
hubungannya dengan Ratu Saba‟ selain apa yang diuraikan al-
Qur‟an antara lain kisah Finta yang terjalin antara keduanya
yang konon berakhir dengan perkawinan. Menurutnya
sebaiknya semua itu disingkirkan dari uraian tafsir. Cukuplah
kita menarik pelajaran dari kisah ini, betapa ilmu Allah
sedemikian luas dan bahwa betapapun banyak kekayaan
seseorang, atau luas ilmunya dan terbentang kekuasaannya,
namun dia tetap harus menyadari kekuasaan dan ilmu Allah dan
harus pula tunduk, patuh dan mensyukuri-Nya dengan segala
kerendahan hati, sebagaimana halnya Nabi Sulaiman sang Nabi
dan Maharaja itu.
ANALISIS SEMIOTIS KISAH NABI SULAIMAN
Analisis semiotis yang akan saya gunakan dalam bab IV ini yaitu
analisis semiotika Roland Barthes. Ada tiga langkah yang harus dilakukan
dalam mengaplikasikan metode semiotika Roland Barthes, yaitu:
penggalian makna awal/denotasi, penggalian makna konotasi dan
penggalian makna mitos/ simbolik.1
Dengan demikian, poin-poin yang akan dibahas dalam bab IV ini
yaitu penggalian makna denotatif kisah Nabi Sulaiman. Adapun tujuan
dari pembahasan ini yaitu untuk menjelaskan gambaran umum
kisah Nabi Sulaiman, tetutama untuk menggali peran dan status Nabi
Sulaiman sebagai manusia biasa secara umum.
Berikutnya, pembahasan tentang penggalian makna konotasi kisah
Nabi Sulaiman. Tujuan dari pembahasan ini yaitu sebagai
penjelasan tambahan dari gambaran umum Nabi Sulaiman, terutama untuk
menggali sisi lain dari Nabi Sulaiman sebagai manusia biasa, yaitu peran
dan status Nabi Sulaiman sebagai Nabi dan Raja.
Selanjutnya, pembahasan terakhir dari bab ini yaitu penggalian makna
mitos/ simbolik dari kisah Nabi Sulaiman. Tujuan dari pembahasan ini
yaitu untuk mengungkapkan makna-makna baru dari makna yang sudah
ada.
A. Penggalian Makna Denotatif (Generik) Kisah Nabi Sulaiman
Makna awal/ denotasi yaitu pembacaan berdasarkan konvensi
bahasa yang menekankan analisa terhadap aspek linguistik, seperti:
sintaksis, morfologi, dan semantik.2 Makna denotasi bisa digali
melalui 3 cara. pertama, kejadian sesungguhnya. Kedua, ada di
dokumen yang menggambarkan untuk pertama kali kehidupan tokoh
yaitu seperti manuskrip/ dokumen sejarah, dan kitab suci. Ketiga,
makna awal bisa dicari dalam referensi seperti: kamus, ensiklopedi,
babat, dan tafsir yang dekat dengan masa pewahyuan. Namun pada
dasarnya, pembacaan semiotik tingkat pertama pada kisah-kisah yang
terdapat dalam al-Qur‟an tidak terbatas pada konvensi bahasa, tapi
juga melibatkan analisa struktur kisah ini , seperti: tema, tokoh,
penokohan, latar, alur, dan sebagainya.3
Dalam pembahasan kali ini, untuk mendapatkan makna awal/
denotasi dari kisah Nabi Sulaiman seharusnya penulis dapatkan dari
kejadian sesungguhnya, namun karena kejadiannya sudah lampau dan
tokoh Nabi Sulaiman sudah meninggal maka tidak mungkin.
Kemudian beralih ke dokumen, yang penulis dapat yaitu dari
perjanjian lama dan al-Qur‟an. Untuk informasi tambahan penulis
dapatkan dari kamus, ensiklopedi dan tafsir. Adapun denotasi kisah
Nabi Sulaiman dapat dilihat dalam tabel berikut:
4.1: Tabel Makna Denotasi Kisah Nabi Sulaiman
Gambaran umum kisah Nabi
Sulaiman
Detail peran dan status
1. Nabi Sulaiman
merupakan anak Nabi
Daud dan sebagai hamba
Allah Swt. (berdasarkan
Qs. Shad [38]: 30)
- Nabi Sulaiman berperan
sebagai manusia yang
memiliki seorang ayah.
- Nabi Sulaiman memiliki
status sebagai hamba Allah.
2. Nabi Sulaiman sebagai
hamba yang diberi ujian
oleh Allah. (berdasarkan
Qs. Shad [38]: 34)
- Nabi Sulaiman memiliki
status sebagai hamba Allah
yang diberi ujian.
3. Nabi Sulaiman sebagai
manusia biasa yang pasti
akan mengalami
kematian. (berdasarkan
Qs. Saba‟ >@ )
- Sebagai manusia yang akan
mengalami kematian.
4. Sulaiman merupakan
anak laki-laki Raja Daud.
Ibunya bernama
Batsyeba, anak
perempuan Ammil.
Sulaiman memiliki
beberapa saudara dari
istri-istri ayahnya (Raja
Daud) yang lain.
- Nabi Sulaiman sebagai
manusia yang memiliki
keluarga (memiliki ibu,
ayah dan saudara).
7 6
(berdasakan Kitab
Tawarikh I bab 3)4
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa gambaran umum
denotasi kisah Nabi Sulaiman yang disebut oleh al-Qur‟an ialah Nabi
Sulaiman yaitu anak Nabi Daud, sebagai hamba yang diberi ujian
oleh Allah seperti hamba-hamba yang lain dan pasti mengalami
kematian. Informasi tambahan untuk melengkapi cerita tentang siapa
Nabi Sulaiman, penulis dapatkan dari perjanjian lama. Menurut kitab
perjanjian lama, Nabi Sulaiman5 merupakan anak laki-laki yang
terlahir dari ayah bernama Daud dan Ibunya bernama Batsyeba, ia
lahir di Yerusalem. Ia mempunyai tiga saudara dari ibu kandungnya
dan 14 saudara dari istri ayahnya yang lain.6
Terkait makna denotasi kisah Nabi Sulaiman sebagai manusia.
Nabi Sulaiman selayaknya manusia biasa, ia juga memiliki keluarga.
Ayahya bernama Nabi Daud dan ibunya bernama Batsyeba. Ia juga
memiliki saudara dari ibu kandungnya, yaitu Syim‟a, Syubab, dan
Natan. Dalam hal ini, Quraish Shihab berpendapat bahwa Allah
memberi karunia kepada Nabi Daud sekian banyak anak, salah satu
di antaranya yaitu Sulaiman. Dia yaitu sebaik-baik hamba Allah
4
Perjanjian Lama kitab Tawarikh I bab 3, 506.
5
Dalam Kitab Perjanjian Lama, Sulaiman ditulis Salomo (bahasa ibrani).
Bagaimanapun, untuk konsistensi, selanjutnya akan ditulis Sulaiman sebagai transliterasi
dari ǺǸȈǴLJ.
6
Perjanjian lama Kitab 2 Samuel 5:14.
7 7
pada masanya. Sesungguhnya dia yaitu seorang yang amat taat serta
selalu kembali kepada Tuhannya dalam segala persoalannya.7
Berkenaan dengan Nabi Daud yaitu ayah dari Nabi
Sulaiman, hal ini banyak dikatakan oleh para mufassir. Di antara
mufassir yang berpendapat demikian yaitu: Quraish shihab8, Hamka9,
Al-Ṭabarī 10, ibnu Katsir11 dan al-Qur৬ubi12. Selanjutnya, penjelasan
lengkap terkait makna denotasi kisah Nabi Sulaiman sebagai hamba
yang diberi ujian oleh Allah. Mengenai ujian yang diberikan kepada
Nabi Sulaiman, ada perbedaan pendapat dari beberapa mufassir. al-
Maraghi berpendapat bahwa Allah memberikan ujian kepada Nabi
Sulaiman berupa penyakit berat sampai ia tergeletak di atas kursinya
karena demikian hebatnya serangan penyakit yang menimpanya.13
Sejalan dengan hal ini , M. Quraish Shihab berpendapat
bahwa Nabi Sulaiman menderita penyakit yang cukup parah.14
Sementara Ibnu Kasir mengatakan bahwa ujian Nabi Sulaiman itu
yaitu saat dirampas kekuatannya dari setan.15 Sedangkan menurut
Sayyid Qutb, ujian yang diterima oleh Nabi Sulaiman yaitu tergoda
dengan keindahan kuda, ujian ini yaitu untuk menguji
kelalaiannya, hingga akhirnya ia sadar dan bertaubat saat ia dalam
keadaan sakit.16
Terlepas dari perbedaan pendapat ini , yang pasti bahwa
Nabi Sulaiman pernah diuji oleh Allah, dan saat Nabi Sulaiman
sadar atas kesalahan yang pernah dilakukan,17 dia pun berdoa
memohon ampun, sekaligus meminta kerajaan atau kekuasaan yang
tidak bisa dimiliki oleh seseorang sesudahnya. Menurut M. Quraish
Shihab, permohonan Nabi Sulaiman di atas bukanlah bertujuan untuk
menghalangi orang lain mendapatkan kekuasaan seperti yang dia
minta, namun agar beliau memperoleh kekuasaan khusus dalam bentuk
mukjizat yang berbeda dengan kekuasaan yang diberikan oarang-
orang sebelum dan sesudahnya.18 Sebagai tanda dikabulkannya doa
Nabi Sulaiman diberikannya beberapa kelebihan yang merupakan
mukjizat baginya.
Selanjutnya, penjelasan lengkap dari makna denotasi kisah
Nabi Sulaiman tentang Nabi Sulaiman sebagai manusia yang
mengalami kematian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan betapa
besar anugerah Allah kepada Nabi Sulaiman, dan betapa luas
kekuasaan yang dilimpahkan kepadanya, sehingga boleh jadi ada
orang yang menduga bahwa ia akan hidup kekal. Sedangkan dalam al-
Qur‟an dengan jelas menyatakan tentang kematian Nabi Sulaiman, hal
itu menunjukan betapa mudahnya Allah mencabut nyawa seseorang.
Dari hal ini , dapat dilihat suatu keniscayaan bahwa peran Nabi
Sulaiman sebagai Nabi dan raja yang memiliki kekuasaan luar biasa,
tidak memungkiri bahwa Nabi Sulaiman juga memiliki peran sebagai
hamba Allah dan makhluk (manusia) ciptaan Allah yang pasti
mengalami kematian.
Terkait kematian Nabi Sulaiman, ada keterangan yang
menceritakan bahwa sebelum Nabi Sulaiman wafat, ia terlebih dahulu
berkata kepada malaikat maut untuk memberitahukan perihal waktu
kematiannya akan tiba. Kemudian malaikat maut datang kepadanya
dan berkata “Wahai Sulaiman, aku telah diperintah untuk menFabut
nyawamu. Sisa usiamu tinggal beberapa saat lagi.” /alu Sulaiman
memanggil setan-setan agar segera mendirikan bangunan yang terbuat
dari kaca tanpa pintu. Selanjutnya, Nabi Sulaiman mengerjakan solat
dan bersandar pada tongkatnya di dalam ruangan kaca itu. Tidak
berapa lama kemudian, malaikat maut masuk untuk mencabut
nyawanya sementara Nabi Sulaiman sedang dalam keadaan bersandar
pada tongkatnya. Beliau melakukan hal itu bukan karena menghindar
dari malaikat maut. Sementara itu, jin-jin kafir masih bekerja di
hadapan Nabi Sulaiman. Mereka melihat Nabi Sulaiman dan mengira
beliau masih hidup. Oleh sebab itu, Allah segera mengutus rayap agar
memakan bagian bawah tongkat yang dijadikan alat bersandarnya
Nabi Sulaiman agar menjadi keropos dan roboh karena tidak kuat
menahan beban. saat tongkat itu roboh dan Nabi Sulaiman jatuh
tersungkur, jin-jin itu akhirnya baru mengetahui bahwa ternyata Nabi
Sulaiman sudah tidak bernyawa.20
20 Ibnu kaৠir, Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Perjalanan Hidup para Nabi,
sejak Adam hingga Isa , terj. Saefullah MS. (Jakarta: Qisthi Press, 2015), 683-684.
8 0
Adapun informasi tambahan tentang siapa sosok Nabi
Sulaiman dan keluarganya. Di dalam kitab perjanjian lama
disebutkan, bahwa Nabi Sulaiman lahir di Yerusalem. Ayahnya
seorang pemimpin besar yaitu Raja Daud dan ibunya bernama
Batsyeba. Nabi Sulaiman mempunyai tiga saudara kandung dari
ibunya, dan beberapa saudara dari istri-istri ayahnya.21
Selain mengetahui gambaran umum, dari tabel 4.1 di atas juga
dapat diketahui tentang peran dan status Nabi Sulaiman. Secara
singkat, peran dan status Nabi Sulaiman berdasarkan tabel 4.1 yaitu
sebagai manusia dan hamba Allah 7aµāla.
Dengan demikian, makna denotasi dari kisah Nabi Sulaiman
yaitu Nabi Sulaiman sama seperti manusia pada umumnya. Yaitu
lahir dari rahim seorang ibu serta memiliki seorang ayah dan beberapa
saudara (mempunyai keluarga). Selayaknya manusia biasa, Nabi
Sulaiman pun mengalami kematian. Di samping itu, ia juga seorang
hamba Allah yang diberi ujian berupa penyakit dan ketertarikannya
kepada keindahan kuda.
B. Penggalian Makna Konotatif (Makna Ekstensi atau Makna
Tambahan) Kisah Nabi Sulaiman
Langkah berikutnya yaitu pembacaan berdasarkan sistem
semiotik tingkat kedua atau retroaktif yang akan melahirkan makna
sekunder atau makna konotasi, meliputi hubungan internal teks al-
Qur‟an, intertekstualitas,22 aVbāb al-nX]ūl, latar belakang historis,
maupun perangkat studi Xlūm al-4Xr¶ān yang lain.23
Makna Konotasi bisa digali dari tiga cara. Pertama, penulis
tentang cerita atau riwayat hidup Sulaiman dari generasi ke generasi
(buku, tafsir yang ditulis oleh pengarang/penafsir dari generasi yang
berbeda). Kedua, fenomena yang digali baik secara sinkronik maupun
diakronik. Ketiga, fenomena/ persepsi tentang figur Sulaiman yang
dituturkan atau didokumentasikan atau disajikan oleh orang-orang
dari generasi yang berbeda dengan media yang beragam, baik tulisan,
karya film, karya seni, drama atau lukisan, dll. Data jenis ketiga dapat
digali dari buku, selebaran, artikel, artefak, praktek sosial, dan
upacara-upacara.
Makna konotasi dari kisah Nabi Sulaiman penulis dapatkan
dari cara pertama yaitu dari buku dan tafsir, karena data yang
diperlukan ada dalam buku dan tafsir-tafsir. Adapun konotasi kisah
Nabi Sulaiman dapat dilihat dalam tabel berikut:
4.2: Tabel Konotasi Kisah Nabi Sulaiman
Gambaran Umum Kisah
Nabi Sulaiman
Detail Peran dan Status
1. Allah menundukkan
bagi Nabi Sulaiman
angin, syaitan-syaitan
dan jin. (berdasarkan
Qs. Shad [38]: 36-37,
Qs. al-Anbiya‟>@ -81,
Qs. Saba‟ >@ ).
Nabi Sulaiman yang diberi
mukjizat bisa menundukkan
angin, syaitan-syaitan dan jin.
2. Allah menghimpunkan
untuk Nabi Sulaiman
bala tentara dari jin,
manusia dan hewan.
(berdasarkan Qs. an-
Naml , Qs. Saba‟ ,
).
Status Nabi Sulaiman sebagai raja
yang memiliki bala tentara dari
jin, manusia, dan hewan.
3. Dakwah Nabi Sulaiman
pada Ratu Balqis.
(berdasarkan Qs. an-
Naml: 28-44).
Peran Nabi Sulaiman sebagai Nabi
dan Rasul yang mendakwahkan
ajaran-Nya.
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa gambaran umum
konotasi kisah Nabi Sulaiman yang disebutkan dalam al-Qur‟an
ialah: Allah menundukkan bagi Nabi Sulaiman angin, syaitan-
8 3
syaitan dan jin, Allah menghimpunkan untuk Nabi Sulaiman bala
tentara dari jin, manusia dan hewan, serta Nabi Sulaiman diberi
Ilmu oleh Allah untuk mendakwahkan ajaran-Nya kepada Ratu
Balqis.
Terkait makna konotasi di atas, Quraish Shihab
berpendapat bahwa kelebihan yang Allah berikan kepada Nabi
Sulaiman berupa bisa menundukkan angin, syaitan dan jin yaitu
bentuk jawaban atas dikabulkannya doa Nabi Sulaiman yang
meminta kerajaan atau kekuasaan yang tidak bisa dimiliki dan
ditandingi oleh orang lain.24 sejalan dengan pendapat Qurasih
shihab, Hamka mengatakan bahwa Tuhan telah menyediakan bagi
Nabi Sulaiman segala perlengkapan untuk kerajaannya.
Perlengkapan yang terpenting dari kerajaan ini yaitu prajurit
bala tentara. Dengan begitu, Allah memberikan tiga balatentara
bagi Nabi Sulaiman, yaitu: balatentara gaib (jin), balatentara udara
(burung), dan balatentara biasa (manusia).25
Selanjutnya, penjelasan lengkap terkait makna konotasi
kisah Nabi Sulaiman yang berupa dapat menundukkan angin
yaitu Allah menganugerahkan kepada Nabi Sulaiman angin yang
berhembus kencang sebagai ganti dari kuda yang berlari cepat.
Tentu saja angin lebih cepat dari pada kuda meski tanpa beban
sekalipun. Angin bertiup menurut perintah sang Nabi. Angin juga
membawa Nabi Sulaiman ke mana pun yang dia inginkan, hingga
terkenal dengan sebutan Permadani Angin Nabi Sulaiman.26
Berkaitan dengan paragraf di atas, jika mukjizat Nabi
Sulaiman dapat memerintah angin dan ia mampu untuk menaiki
angin bersama tentaranya. Sekarang kita mengetahui bahwa ide
adanya pesawat terbang yaitu berangkat dari usaha
memanfaatkan udara dimana pesawat ini dapat terbang di
dalamnya meskipun ia lebih berat darinya.27
Berikutnya, selain Allah memberikan mukjizat kepada
Nabi Sulaiman dapat menundukkan angin, Allah juga menaklukan
jin bagi Nabi Sulaiman untuk mengerjakan pekerjaan di
hadapannya dengan tunduk dan patuh atas izin-Nya. Artinya, Allah
menundukkan jin bagi Nabi Sulaiman sebagai pekerja yang
mengerjakan apa pun yang raja kehendaki. Mereka tidak
melampaui dan keluar dari taat kepada Nabi Sulaiman, siapa yang
keluar dari taat kepadanya, Allah akan menghukumnya. Para jin itu
membuat gedung-gedung yakni tempat-tempat yng menjadi pusat
majelis, serta patung-patung berupa relief dinding. Hal terakhir ini
memang diperbolehkan dan halal pada syariat agama mereka.
Mereka juga membuat cawan-cawan yang besarnya seperti kolam,
yakni telaga yang diisi air.28
Berkaitan dengan paragraf sebelumnya, Allah
menghimpunkan untuk Nabi Sulaiman bala tentara dari jin,
manusia dan hewan. Sejak Nabi Sulaiman memegang tampuk
kekuasaan dan kenabian sesudah ayahnya, Allah juga
menganugerahinya berbagai kekuatan. Balatentara Nabi Sulaiman
sebagai perumpamaan bagi seorang pemimpin yang kuat. Pasukan
yang sangat kuat dan disegani membutuhkan disiplin dan
kepandaian seorang pemimpin yang mengorganisir para
pasukannya. Semua berjalan sesuai dengan tugas yang diberikan
oleh Nabi Sulaiman. Baik manusia, jin dan hewan, mereka
menjalankan tugasnya masing-masing sehingga tercipta ketertiban
dalam pasukan.
Adapun penjelasan lengkap dari makna konotasi yang
berkaitan dengan kisah Nabi Sulaiman yang berdakwah kepada
Ratu Balqis, yaitu pertemuan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
dimulai dengan inspeksi Nabi Sulaiman terhadap pasukannya.
saat memeriksa pasukannya, ada salah satu pasukan yaitu
burung hudhud tidak ada dalam barisan. Nabi Sulaiman
mengancam akan menghukumnya karena pergi tanpa seizinnya,
hingga hudhud kembali dan datang membawa kabar yang Nabi
Sulaiman tidak mengetahuinya. Hudhud mengisyaratkan adanya
kerajaan yang belum diketahui Nabi Sulaiman, ia menceritakan
bahwa kerajaan ini di pimpin oleh seorang perempuan. Ia
mengisyaratkan kekagumannya terhadap singgasana yang sangat
besar di kerajaan itu. Kemudian, laporan hudhud berikutnya
merupakan hal yang paling penting bagi Nabi Sulaiman, yaitu
bangsa Saba‟ masih kafir dan menyembah matahari, bukan Allah.
8 6
Setan masih meyesatkan mereka, memalingkan mereka dari
menyembah Allah.29
Sebagaimana paragraf di atas yang menceritakan tentang
burung hud-hud yang mengawasi kerajaan Ratu Balqis. Adapun
peran burung hudhud pada saat itu sama seperti perannya badan
intelegen pada zaman sekarang yaitu untuk mengawasi atau
mengintai keamaanan suatu negara.30
Sementara itu, Nabi Sulaiman tidak serta merta percaya
sepenuhnya terhadap apa yang diceritakan hudhud. Dia ingin
membuktikan ucapan hudhud itu, apakah benar atau keliru
mengenai bangsa kafir yang menyembah selain Allah. Sikap ini
merupakan salah satu wujud kebijaksanaan dan keadilan seorang
pemimpin.
Selanjutnya, Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan
kebijaksanaannya menggunakan strategi utuk mengajak ratu Balqis
dan rakyatnya untuk menyembah Allah. Dia memerintahkan
hudhud mengirimkan surat kepada ratu Balqis, yang isinya berupa
ajakan kepada mereka untuk tidak berlaku sombong dan segera
berserah diri kepada-Nya, jika tidak maka Nabi Sulaiman
mengancam akan menyerang kerajaan mereka.31 sesudah Ratu
Balqis menerima surat ini , dia dan pasukannya
bermusyawarah untuk memutuskan apa langkah selanjutnya.
Hingga pada akhirnya Ratu Balqis memberikan putusan untuk
mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman dengan tujuan
mengajak untuk berdamai. Namun Nabi Sulaiman tidak tergoda
dan menolak mentah-mentah semua hadiah ini . Penolakan
ini menunjukan kadar kekuatan Nabi Sulaiman dan
pasukannya yang tidak terkalahkan. Lalu, Nabi Sulaiman
mengirimkan ancaman jika mereka tidak mau tunduk kepadanya,
maka mereka akan menderita dan kehancuran.32
Terkait kisah Nabi Sulaiman dalam paragraf di atas, Nabi
Sulaiman bisa berbicara dengan burung dan memerintahkan seekor
burung (burung hudhud) untuk mengirimkan pesan kepada Ratu
Balqis. Hal demikian juga pernah dilakukan oleh beberapa orang,
misalnya pernah dilakukan oleh seorang Sultan Baghdad yang
bernama Nuruddin pada tahun 1146 untuk mengirimkan pesan di
sekitar kerajaannya. Selain itu juga, sebagian negara-negara Eropa
pernah mengirim pesan melalui burung, misalnya negara Belanda
yang menggunakan burung (khususnya burung merpati) untuk
menyampaikan berbagai instruksi dari Belanda ke Pulau Sumatra
di Indonesia.33
Dari hal di atas dapat diketahui bahwa manusia biasa yang
tidak bisa berbicara dengan hewan (khususnya burung), bisa
mengirim pesan melalui burung, sebagaimana yang telah dilakukan
oleh Nabi Sulaiman (sebagai Nabi yang diberi Mukjizat luar biasa
yang bisa berbicara dengan hewan). Terlepas dari burung yang
digunakan yaitu burung hudhud atau merpati. Secara sains, ada
beberapa hipotesis mengenai burung dapat mengantarkan pesan
kepada seseorang dengan jarak yang jauh sesuai dengan tempat
yang dituju. Pertama, rambu-rambu bumi telah terpatri dalam
ingatan seekor burung (khususnya merpati), dan menjadikan
rambu-rambu ini sebagai petunjuk jalan. Kedua, burung
menggunakan matahari untuk memproyeksikan suatu sudut yang
menunjukkannya pada satu tujuan. Ketiga, terdapat radar di dalam
otak burung yang berfungsi sebagai petunjuk jalan. Keempat,
burung mendapatkan petunjuk jalan melalui bidang magnetik yang
melingkupi bumi.34
Selanjutnya saat Ratu Balqis takut kepada ancaman Nabi
Sulaiman dan ingin memenuhi dakwahnya, maka Nabi Sulaiman
bermaksud memindahkan singgasana Ratu Balqis ke tempatnya,
sebelum Ratu Balqis dan rakyatnya datang untuk menyerahkan
diri. Lalu, Nabi Sulaiman bertanya kepada pasukannya siapa yang
sanggup memindahkan singgasananya sebelum mereka datang,
maka „ifrit dari golongan jin menyatakan kesediaanya. Selain „ifrit
ada seorang yang mempunyai ilmu dari al-kitab mengatakan bisa
menghadirkan singgasana itu kehadapan Nabi Sulaiman dalam
waktu sekejap mata. Kemudian Nabi Sulaiman memilih seorang
ahli kitab untuk memindahkan istana Ratu Balqis ini , hingga
singgasana Ratu Balqis berada di hadapannya dalam waktu yang
demikian singkatnya, lalu Nabi Sulaiman bersyukur kepada Allah
atas nikmat besar yang diberikan oleh Allah kepadanya.35
34
Nadiah Thayyarah, Buku Pintar Sains dalam Al- 4Xr¶an 0HnJHrtL 0XNML]at
Ilmiah Firman Allah , 639.
35
Muhammad Husain al-Ṭabā৬ābā‟ī, Al-Mīz ān )ī Tafs īr al-4Xr¶ān, cet. I (Bairut
Libanon: Muassasah al-„Ilmiah al-Ma৬baah, 1991), 363.
8 9
Sejalan dengan hal di atas, beberapa mufassir berpendapat
bahwa yang menawarkan diri untuk memindahkan singgasana
Ratu Balqis ialah jin iftit dan seseorang yang memiliki ilmu dari
al-Kitab. Adapun mufassir yang mengatakan demikian yaitu: al-
Ṭabarī 36, Hamka37, dan ibnu Katsir38. Selanjutnya para mufassir
berbeda pendapat tentang siapa ahli kitab yang dimaksud. Menurut
al- al-Ṭabarī ahli kitab ini yaitu seorang lelaki dari bangsa
manusia, sebagian mengatakan bahwa namanya Bulaikha39.
Sedangkan menurut Ibnu Kastir ahli kitab yang dimaksud bernama
„Ashif (sekertaris Nabi Sulaiman).40 Adapun menurut Quraish
shihab, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan tokoh
yang dimaksud dengan seseorang yang memiliki ilmu dari al-
Kitab, diantaranya ada yang mengatakan bahwa tokoh ahli kitab
ini yaitu Ashif ibn Barkhiya (mentri Nabi Sulaiman), Nabi
Sulaiman sendiri, Nabi Khidir, dan Jibril.41
Berdasarkan kisah Nabi Sulaiman yang memerintahkan ahli
kitab untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis dari kerajaan
Balqis ke kerajaan Nabi Sulaiman dalam sekejap mata, pada zaman
sekarang hal ini dapat disamakan dengan teori teleportasi,
yaitu kemapuan untuk memindahkan suatu objek fisik dari satu
tempat ke tempat lain tanpa perantara perlengkapan alat fisik.42
Contoh konkret dari teori teleportasi pada zaman dahulu hingga
sekarang yaitu adanya ritual santet atau teluh, saat si pelaku
mengirimkan jarum dan paku ke tubuh orang yang dimaksud,
dalam proses pengirimannya paku dan jarum ini berubah dari
zat padat menjadi gas atau energi, sesudah masuk ke tubuh korban
jarum dan paku tadi kembali ke wujud zat padat. Hal ini bisa
disamakan saat singgasana Ratu Bilqis yang berupa benda padat
berpindah ke kerajaan Nabi Sulaiman.43
Kemudian Nabi Sulaiman menyiapkan berbagai fasilitas
untuk menyambut kedatangan Ratu Balqis, seperti menyediakan
istana besar yang dibangun dengan kaca lilin, sedangkan di
bawahnya terdapat air yang mengalir dengan berbagai jenis ikan
yang terdapat di dalamnya. saat Ratu Balqis memasuki ruang
tamu, dan melihat kaca yang lilin itu, ia menyangka bahwa di
dalam ruang itu terdapat air yang banyak, sehingga
mengingkapkan betisnya agar bajunya tidak dibasahi air. Melihat
keadaan Ratu Balqis itu, Nabi Sulaiman pun berkata kepada sang
Ratu, bahwa ruangan itu yaitu kaca yang dibawahnya terdapat air
yang mengalir. saat itu pula, Ratu Balqis menyadari bahwa
demikian agungnya Nabi Sulaiman dengan ilmu dan kekayaannya.
Bahkan dengan kesadaran itu, ia semakin yakin bahwa apa yang ia
lakukan selama ini pada dasarnya ia telah menganiaya dirinya
sendiri dengan membangkang dan durhaka kepada Alah swt. dan
akhirnya ia pasrahkan dirinya bersama Nabi Sulaiman kepada
Allah swt. Tuhan pemelihara, pendidik dan penjaga semesta
alam.44
Selain mengetahui gambaran umum, dari tabel 4.2 dapat
diketahui tentang peran dan status Nabi Sulaiman. Secara singkat
peran dan status Nabi Sulaiman berdasarkan tabel 4.2 yaitu
sebagai Nabi dan Raja.
Dengan demikian, makna konotasi dari kisah Nabi Sulaiman
ialah Nabi Sulaiman berperan sebagai manusia biasa yang kemudian
diangkat oleh Allah untuk menjadi utusan-Nya. Oleh sebab itu, Nabi
Sulaiman juga memiliki peran sebagai Nabi. Perannya sebagai Nabi,
menjadikan Nabi Sulaiman dianugerahi mukjizat yang luar biasa oleh
Allah 7aµāla. Selain berperan sebagai Nabi, Nabi Sulaiman juga
berperan sebagai Raja. Nabi Sulaiman yaitu raja yang memiliki
kekuasaan yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun sesudah dan
sebelumnya. Dalam kerajaannya, Nabi Sulaiman memiliki pasukan
dari berbagai makhluk, yakni pasukan yang terdiri dari golongan jin,
manusia, dan hewan. Disamping itu, sebagai seorang Nabi ia
mendakwahkan ajaran-Nya kepada Ratu Balqis dan rakyatnya untuk
menyembah Allah.
C. Penggalian Makna Mitos/ Simbolik Kisah Nabi Sulaiman
Langkah terakhir yaitu untuk menemukan makna mitos dari
teks. Mitos berada dalam sistem semiotik tingkat kedua dimana di
dalamnya dapat terungkap makna-makna baru dari makna yang sudah
ada. Langkah ini dimulai dengan menganalisis teks melalui dua
tingkatan pembacaan makna seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya diatas, hingga menemukan makna mitos dati teks
ini .
9 2
Makna Mitos dapat digali dari upaya-upaya orang atau
peninggalan-peninggalan orang yang menjadikan tokoh Nabi
Sulaiman sebagai model tertentu dalam wacana kenabian.
Gambaran mitos ini dapat digali dari sumber data seperti: pertama,
cerita rakyat, kedua, kitab suci, ketiga, upacara, keempat, buku dan
sejenisnya, kelima, film, dll. Penggalian makna mitos ini penulis
dapatkan dari cerita rakyat, kitab suci al-Qur‟an, perjanjian lama
dan buku-buku yang sesuai dengan tema.
4.3: Tabel Makna Mitos/ Simbolik Kisah Nabi Sulaiman
Gambaran Umum Kisah Nabi
Sulaiman
Detail Peran dan Status
1. Nabi Sulaiman sebagai
hamba yang taat dan selalu
meminta ampun dan
berdoa kepada Allah.
(berdasarkan Qs. an-Naml:
15, Qs. Shad: 30).
Nabi yang taat kepada Allah
(Religius).
2. Nabi Sulaiman merupakan
orang yang berilmu dan
cerdas. (berdasarkan Qs.
an-Naml: 15, Qs. al-
Anbiya‟ dan ).
Nabi yang berilmu dan cerdas.
3. Nabi Sulaiman tidak
langsung menghakimi
hud-hud saat hilang dari
rombongan hingga hud-
Nabi Sulaiman sebagai raja
yang tegas dan bijaksana.
9 3
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa gambaran umum
mitos kisah Nabi Sulaiman yang disebut oleh al-Qur‟an ialah Nabi
Sulaiman sebagai hamba yang taat dan selalu meminta ampun dan
berdoa kepada Allah, Nabi Sulaiman merupakan orang yang berilmu
dan kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memberikan keputusan untuk
menyelesaikan masalah, Nabi Sulaiman tidak langsung menghakimi
hud-hud saat hilang dari rombongan hingga hud-hud kembali dan
memberikan kabar.
Terkait makna simbolik dari status Nabi Sulaiman sebagai
tokoh yang berilmu, Sayyid Quthub berpendapat bahwa ilmu
pengetahuan yang dimiliki Nabi Sulaiman yaitu sebagai salah satu
nikmat Allah kepadanya, selain nikmat diberi kerajaan dan
kenabian.45
Selain mengetahui gambaran umum, dari tabel 4.3 dapat
diketahui tentang peran dan status Nabi Sulaiman. Secara singkat
peran dan status Nabi Sulaiman berdasarkan tabel 4.3 yaitu sebagai
tokoh yang religius, berilmu, cerdas dan bijaksana.
Terkait Peran Nabi Sulaiman sebagai tokoh yang religius,
bisa dilihat dari sejak ia kecil sudah menunjukkan kesalehan dan
ketaatan dalam beribadah, sehingga kehadirannya merupakan
karunia ilahi terutama untuk ayahnya. Selain itu, saat Nabi
Sulaiman diberi ujian berupa penyakit dan ujian berupa ketertarikan
kepada kuda. Pada saat itu, Nabi Sulaiman menyadari kesalahannya,
kemudian memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan
yang pernah dibuatnya.
Nabi Sulaiman juga sosok yang taZadhX¶, ia senantiasa taat
kepada Allah dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah
dianugerahkan kepadanya. Hal ini seperti terFermin dalam do‟a yang
dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman agar diberikan ilham untuk
senantiasa bersyukur.46
Menurut Quraish Shihab, Nabi Sulaiman yaitu seorang
yang amat taat serta selalu kembali kepada Tuhannya dalam s
.jpeg)
