sirah nabi muhammad 7

Kamis, 30 Januari 2025

sirah nabi muhammad 7



 Isra' dan Mi'raj. Vlallaahu a'lam.

IPasal]'o'

Rasulullah it{fi berhijrah dari Makkah ke Madinah. Sebelumnya,

kami telah menyebutkan beberapa peperangan beliau, serta pelaksanaan

umrah dan haji beliau ffi. Semua itu termasuk bagian dari pasal ini,

namun tidak perlu lagi diulangi penjelasannya di sini.


Rasulullah ffi Mendengar Kalam Allah \H ]

Kami telah menjelaskan bahwa beliau mendengar Kalaamulalab

W4j. ,bahkan berbicara dengan Allah pada malam Isra'dan Mi'raj. Hal

ini sebagaimana sabda Rasulullah ffi:


"Aku pun dipanggil, lalu terdengarlah suara: 'Telah Kusempurnakan

kewajiban beribadah terhadapKu dan telah Kuberikan keringanan

kepada hamba-hamba-Ku, hai Muhammad! Ucapan-Ku ini tidak akan

bisa diubah lagi, yaitu kewajiban mengerjakan shalat lima waktu yang

pahalanya sama dengan lima puluh waktu. "z+: 1Al-Haditsl'oo

Perkataan seperti itu tentu hanya diucapkan oleh Allah \W,

Rabbul'aalamiin,sebagaimana firman Allah \H saat berbicara dengan

Musa flQi:

"Sesunggubnya Aku ini adalah Allab, tidak ada ilab (yong baQ selain

Aku, maka sembablah Aku dan dirikanlah sbalat untuk mengingat Aku."

(QS. Thaha:14)

Para ulama Salaf danparaimam menyebutkan: "Ini merupakan

dalil paling kuat y^ng menunjukkan bahwa Kalaamullaah bukanlah

makhluk, karena memang tidak berasal dari makhluk

Sejumlah]2as ulama lain menegaskan: "Barang siapa yang ber￾anggapan bahwa firman Allah \H:


'sesungguhnya Aku ini adalah Allab, tilak ada ilab (yanghaq) selain Aku,

maka sembahlab Aku dan dirikanlab sbalat untuk mengingat Aku'

adalah makhluk maka ia telah kafir. Sebab, konsekuensi pendapat itu

berarti Kalam Allah yangdianggap sebagai makhluk telah menyuruh

Musa untuk menyembahnya! Masalah ini sudah dijelaskan panjang

lebar dalam kesempata n lain.2a6

Rasulullah ffi telah meriwayatkan dari Rabbnya Mj seiumlah

hadits qudsi, di antaranya hadits:


"Haiparahamba-Ku! Kalian semua kelaparan, kecuali yangAku beri

makan...."

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim.24, Masih banyak lagi hadits

lain yang sejenis (semakna) dengan hadits tersebut.

Para ulama telah menyusun secara khusus kitab-kitab yang

menyebutkan hadits-hadits ilahiah (qudsi) ini.248 Zahir bin Thahir'o'

telah mengumpulkan hadits-hadits qudsi dalam sebuah kitab khusus.

Demikian Ungal"o yangdilakukan oleh al-Hafizh adh-Dhiya'. 'AIi bin

Balban25l mengumpulkan riwayattersebut dalam satu iilid kitab yang

telah kulihat langsung, yang memuat sekitar seratus hadits (qudsi).

Sejumlah'' ahli hadits dan ahli ushul berpendapat bahwa seluruh

Sunnah adalah wahyu, berdasarkan firman Allah W:


"Ddn tiadalabyangdiucapkannya itu (al-Qur-an) mmurut kermuan hawa

nafsunya. [Jcapannya itu tiada lain banyalab walryu yang diwalryuk'an

(kepadanyQ." (QS. An-Najm: 3-4)

Masalah ini telah dibahas dalam kitab-kitab ushul, bahkan diulas

secara detail oleh al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi dalam kitabnya yang

berjudul al-Madkbal ilas sunaa. Namun t ptraulama tersebut berbeda

pendapat mengenai apakah Rasulullah M pernah melihat Rabbnya

atau tidak, seperti yangsudah disebutkan sebelumnya.

Nabi ffi telah melihatJibril lp; di sana dalam bentuk aslinya.

Beliau sudah pernah melihat Jibril sebelumnya saat turun dari langit

ke bumi, juga dalam bentuk aslinya. Hal itu terjadi pada permulaan

turunnya wahyu, sebagaimana firman Allah \H:

'Yang diajarkan kepadanya oleb fiibril) yang sangat kuat, ydng rnernpunyai

akalyangcerdas, danJibril itu mmampakkan diri dengan rupayangasli,

sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian, dia mendekat, lalu

bertambah dekat kgi, maka jadilah dia dekat (pada Mubammad sejarak)

dua ujung busur panah atau lebib dekat Qoyr)." (QS. An-Najm: 5-9)

Pendapat ymgbenar dari kalangan ahli tafsir bahkan merupakan

pendapat yangpasti, adalah bahwa ungkapan "lalu bertambah dekat

lagi'yang disebutkan dalam ayat ini adalah untuk Malaikat Jibril 2 ;, sebagaima na y angdikeluarkan dalam kitab asb- Sb ah iibainz$ dari

'Aisyah r€k-, . 'Aisyah pernah benanya kepada Rasulullah ffi tentang

pengertian (tafsir) ayatitu,lalu beliau ffi menjawab: "Yang dimaksud

adalahJibril." Hadits ini sudah cukup untuk menuntaskan perbedaan

pendapat yang beredar, sekaligus menghilangkan kerumitan yang


Sebelumnya,25s kami menyebutkan bahw a paraNabi berkumpul

dan Rasulullah melihat mereka sesuai dengan kedudukan masing￾masing. Beliau juga melihat penjaga Neraka dan penjaga Surga. Di

setiap langit beliau diiringi oleh para Malaikat muqarrabin hingga

sampai ke langit berikutnya. Di langit tersebut, beliau benemu lagi

dengan para Malalkat muqarrabinyang lain.

Dalam kitab as-Sunanzsu disebutkan bahwa Rasulullah ffi ber￾sabda: "Pada malam Isra', setiap kali aku melewati sekelompok

Malaikat, mereka pasti berkata: 'Hai Muhammad, perintahkanlah

ummatmu untuk berbekam."'Namun, Abbad bin Manshur terpisah

seorang diri dalam meriwayatkan hadits ini.

Dalam hadits lain disebutkan: '[Hai Muhammadf,zs7 perintahkan

ummatmu untuk memperbanyak tanaman Surga, yakni ucapan

Subb aanallaab dan alh amdulilladb .D 2ss (Al-Hadits) Akan tetapi, kedua

rrw ayat tersebut gbarib.

Jibril )Hi turun membawa al-Qur-an kepadaRasulullah ffidari

Allah t6i. ,Iangsung ke dalam hati beliau yalgmulia.

Dalam kitab as-Siirabzse disebutkan bahwa Malaikat gunung

datang kepada beliau pada hari Qarnuts Tsa'alib260 sesuai dengan

perintah Allah. Lantas, Malaikat itu berkata: "Apabila perlu, bisa saja

kedua gunung ini ditimpakan atas mereka."'u' Rasulullah ffi menjawab:

'Jangan, aku masih berharap mereka mau beriman.D262

Dalam Sbahiih Muslim263 disebutkan bahwa seorang Malaikat

tunrn membawa dua ayat terakhir surat Al-Baqarah.

Dalam al-Magbaazi karyaal-Umawi diriwayatkan sebuah hadits

dari ay ahny a, ia berkata b ahwa al-Kalbi men gklaim riw ay at ini beras al

dari Abu Shalih dan Ibnu 'Abbas. Ibnu 'Abbas 4/; m€nceritakan

bahwa ketika Nabi ffi sedang mengumpulkan al-aqbaadb26a (harta

rampasan perang), sementara Jibril berada di sebelah kanannya,

datanglah Malaikat dan berkat a: "HiMuhammad, sesungguhnya Allah

"sesungguhnya Dia adalah as-Salam,dari-Nya keselamatan dan hanya

kepada-Nya keselamatan itu (dicari)."

Malaikat itu berkata: "Allah berfirman kepadamu: 'sesungguhnya

Allah memberitahukanmu bahwa yang benar adalah perkara yang

disarankan kepadamu oleh al-Hubbab bin al-Mundzir."' Maka

Rasulullah ffibertanya kepada Jibril26s: "Kenalkah266 engkau dengan

Malaikat ini?"Jibril menjawab: "Tidak setiap penghuni langit kukenal.

Namun, Malaikat ini jujur dan ia bukanlah syaitan."

Hadits ini, meskipun sanadnya tidak bagus,267 tetapi memiliki

syahid (penguat). Riwayat tersebut menyebutkan bahwa ketika

Rasulullah singgah di sumber mata air yang terdekat dengan Badar,

al-Hubbab bin al-Mundzir memberikan saran kepada beliau: "'Wahai

Rasulullah, jika engkau menempati posisi ini karena perintah Allah

kepadamu, makatidaklah masalah. Namun, kalauposisi ini merupakan

pilihan engkau untuk berperang dan melakukan tipu daya, maka

bukan ini tempat yang tepat." Nabi g menjawab: "Inilah posisi

yangkupilih sendiri untuk berperang dan melakukan tipu daya." A1-

Hubbab berkata: "Kalau begitu, mari ikuti kami. Kita akan menuju

sumber air yangpaling dekat dengan mereka (pasukan Quraisy). Kita

akan menutup seluruh sumber air di belakangnya, lalu kita membuat

kolam dan mengisinya dengan air untuk kita." Demikian seterusnya,

sebagaimana telah disebutkan dalam kisah Perang Badar.268

Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah ffimenyampaikan sebuah

perkataan yang beliau dengar dari Qus bin Sa'idah al-Iyadi di pasar

Ukazh. Namun, sanadnya perlu diteliti ulang.26e

Dalam Sbabiib MuslimzTo diriwayatkan dari Fathimah binti Qais

€9, , bahwasanyaRasulullah ffi menyampaikan di atas mimbar kisah

Tamim ad-Dari yangbertemu dengan ad-Dajjal.


Periwayatan Dari Nabi ffi]

Para Sahabat mendengar hadits dari Rasulullah di Makkah,

Madinah, dan berbagai tempat lainzTt yar.g pernah didatangi beliau,

baik untuk berperang maupun sekadar singgah di situ yakni di Arafah,

di Mina, dan di daerah lainnya.

Bahkan, kalangan jin juga mendengar al-Qur-an dari Nabi ffisaat

beliau membacanya bersama para Sahabat di 'Ukazh. Mereka datang

menemui beliau dan bertanya tentang berbagai perkara.z7z

Suatu malam, Nabi ffi pernah mengadakan pertemuan dengan

para jinyangdisaksikan oleh'Abdullah bin Mas'ud +g . Hanya saja,

Ibnu Mas'ud gg tidak langsung bertemu dengan mereka.273 Sahabat

itu menunggu Rasulullah M di sebuah tempat yarLg sengaja beliau

pagari agar tidak terkena gangguan.2Ta Sebagian di antara kalangan

jin Nashibainz7s ini masuk Islam. Semoga Allah meridhai mereka.

Kami telah meriwayatkan dalam kitab al-Ghailaani.1ryaaf,6 sebuah

hadits dari salah seorang di antara mereka, yang bernama 'Abdullah

Samhaj, namun sanadnya gbarib.

Jibril 24i pernah datang menemui Rasulullah ffi dalamwujud

seorang lakilaki, lalu Jibril berbicara dengan beliau tentang Islam,

Iman, dan Ihsan, serta tanda-tanda hari Kramat.


Jumlah Kaum Muslimin Ketika Rasulullah W, \flafat

Al-Imam Abu' Abdullah asy-Sy atr' i't;15 mengatakan :'Jumlah

kaum Muslimin pada saat Rasulullah ffi wafat adalah enam puluh

ribu orang, tiga puluh ribu berada di Madinah, dan tiga puluh ribu

sisanya berada di tempat lain."

Al-Hafizh Abu Zur'ah 'Ubaidillah bin 'Abdul Karim ar-Razi

4!$Y, menyatakan: "Ketika Rasulullah ffi waf.at, tercatat lebih dari

seratus ribu orang yangtelah melihat dan mendengar dari beliau."

Al-Hafizh Abu 'Abdullah Muhammad bin 'Abdullah al￾Hakim an-Naisaburi berkata: "Ada empat ribu Sahabat yang telah

meriwayatkan hadits dari Rasulullah ffi."

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Para ulama hadits telah me￾ngumpulkan nama-n affLa parasahabat dalam karya-karya mereka secara

terpisah, seperti al-Bukhari pada awal kitab at'Taariikbul Kabiir, juga

Ibnu Abi Khaitsamah, al-Hafizh Abi 'Abdillah bin Mandah, al-Hafizh

Abu Nu'aim al-Ashbahani, dan Syaikh [al-Imam]'s Abu 'IJmar bin

'Abdul Barr, serta para imam lainnya."

Abu Muhammad bin Hazm juga telah mengumpulkan nama￾nama para Sahabat dalam sebuah kitab tersendiri,Te yang beliau

rangkum dari kitab yangdisusun oleh Imam Baqi bin Mukhallad al￾Andalusi ,*sz.Beliau mencantumkan satu per satu hadits-hadits yang

telah mereka riwayatkan.

Kami akan membahas persoalan ini secara detail di dalam sebuah

pasal"o khusus, insya Allab, dan kami akan menambahkan beberapa

bahasan yang dianggap perlu untuk disertakan. Jika Allah yar,g

Mahamulia dan yang Maha Pemberi memberikan kemudahan, aku akan

menyebutkan musnad-musnad dan sunan-sun an yangmemuat hadits￾hadits y^ng diriwayatkan oleh tiap-tiap Sahabat z&. Aku juga akan

mengulas dan menjelaskan kedudukan setiap hadits tersebut, shahih

atau dha'if , insya Allab. Hanya kepada Allah kita menggantungkan

kepercayaan dan hanya kepada-Nyakita bertawakkal. Tiada daya

dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yangMahaperkasa dan

Mahabijaksana.




Hal-Hal Yang Hanya Dikhususkan

Bagi Rasulullah M)

Pada pasal ini kita akan membahas secara ringkas beberapa hal

yalgsecara khusus harryaberlaku bagi Rasulullah ffi, tidak bagi orang

selain beliau. Rekan-rekan kami dan para imam lainnya umumnya

menjelaskan masalah ini pada permulaan Kitab "an-Nikah" dalam

berbagai karya-karya mereka. Dalam hal ini, mereka mengikuti jejak

Imam Abu'Abdillah yang merupakan salah seorang imam madzhab,'

sebab dia menjelaskan sekilas tentang persoalan tersebut.

Ash-shaimari2 menceritakan dari Abu'Ali bin Khairan,3 bahwasa￾nya dia melarang orang-orang membahas kbashaa-isb (hal-hal yang

secara khusus berlaku bagi) Rasulullah ffi seputar masalah pernikahan,

demikian pula dalam hal imaamab Q<epemimpinan). Alasannya, semua

itu sudah terjadi sehingga tidak ada kaitannya dengan amal saat ini.

Selain itu, semua persoalan tersebut juga tidak mengandung nilai ilmiah

yangtinggi dan tidak layaklagi dijadikan contoh dalam beramal. Oleh

sebab itu, tidak ada gunanya menghabiskan waktu untuk perkara yang

hanya sebatas dugaan.

Syaikh Abu'Amr bin ash-Shalah berkomentar setelah mengung￾kapkan hal itu: "Pendapat ini aneh, tetapi masuk akal." lVallaabu d'lam.o

Imam al-Haramain berkomentar: "Para ahli tahqiq berpendapat

bahwa [menyebutk*]' perselisihan pendapat tentang hak-hak khusus

Rasulullah merupakan tindakan percuma yang ddak akan mendatangkan

manfaat apapun. Sebab, hal itu tidak ada kaitannya dengan hukum

pasti yang dibutuhkan oleh ummat. Perselisihan pendapat mengenai

hak-hak khusus Rasul itu merupakan silang pendapat tentang sesuatuyang tidak membuat kita dapat menetapkan hukum. Karena kita

tidak dapat menggunakan qiyas dalam masalah ini. Selain itu, hak￾hak khusus beliau diatur oleh nash. Sementara perkara yangtidak ada

nashnya, berselisih pendapat tentangnya sama saja dengan berselisih

tentang sesuatu yangghaib (tidak kasat mata), y^ngtidak menghasilkan

manf.aat apa pun."

Syaikh Ab:u Zakariya an-Nawawi6 berpendapat bahwa yang

benar adalah boleh menyebutkan perbedaan pendapat dalam masalah

ini, bahkan disunnahkan. Kalaulah ada yang mengatakan wajib,

maka itu juga tidak keliru. Ilma'tidak melarang hal itu. Sebab, boleh

jadi orang bodoh mendapati sebagian hak-hak khusus Rasulullah

diriwayatkan dalam kitab as-Sbabiib, lalu dia pun mengamalkannya

dengan alasan ingin meneladani beliau.

Jadi, kita wajib menjelaskan hal itu, agar orang tersebut mengerri

bahwa tidak seorang pun yang boleh melakukannya. Adakah faedah

atau pelajr^n yang lebih besar daripada ini? Adapun hal-hal yang

muncul terkait dengan hak-hak khusus Rasulullah yang sejatinya

tidak mendatangkan manfaat apapun di zaman sekarang ini jika

memaparkannya, hal itu sudah jarang sekali dipaparkan. Namun

demikian, fpembahasan-pembahasan fiqih tidak pernah sepi dari

hal seperti itu, untuk melatih diril? dan berusaha mengetahui dalil￾dalilnya.

Adapun pendapat jumhur rekan-rekan kami bertentangan

dengan apa yang telah dinyatakan oleh Ibnu Khairan dan Imam al￾Haramain. Bahkan, mereka mengungkapkan hal itu (hal-hal yang secara

khusus berlaku bagi Rasulullah) secara terperinci, untuk menambah

ilmu pengetahuan (wawasan). Terutama sekali pembahas anyangdibuat

Imam Abul 'Abbas, Ahmad bin Abi Ahmad bin al-Qash ath-Thabari,s

yakni penulis kitab at-Talkbisb.

Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi telah merangkai perkataannya

mengenai masalah ini dalam kitab Sunanul Kabiir dengan perkataan

Abul 'Abbas ath-Thabari.e Akan tetapi, mereka menambahkan

sejumlah dalil berupa hadits-hadits yang masih perlu diteliti lagi. Aku

akan menyebutkannya, insya Allab.Mereka telah menyusun pembahasan mengenai hal ini dalam

empat bagian:

0 Hal-hal yanghanya diwajibkan bagi Rasulullah ffi, tidak bagi

yanglainnya.

2) Hal-hal yanghanyadiharamkan bagi Rasulullah ffi, tidak bagi

yanglainnya.

3) Hal-hal yanghanya dibolehkan bagi Rasulullah ffi, tidak bagi

yanglainnya.

4) Keistimewaan-keistimewaan yanghanyadidapatkan karena

menjadi isteri Rasulullah i!&.

Para ulama juga menyebutkan hukum-hukum pernikahan dan

perkara-perkara lainnyapada tiap-tiap bagian tersebut. Namun di sini

saya lebih memilih untuk menyusunnya kembali dengan sistematika

lain supaya dapat lebih mudah dipahami, insya Allab.

Menurut saya, wabillaabittaufiq, kekhususan itu bisa dibagi

menjadi dua bagian besar:

0 Kekhusus an yang hanya dimiliki Rasulullah M dan tidak

dimiliki oleh Nabi-Nabi lainnya, semoga shalawat dan salam

semoga terlimpah kepada mereka seluruhnya.

2) Kekhususan yang dimiliki oleh Rasulullah ffi pada hukum￾hukum tertentu yangtidak berlaku untuk ummatnya.

Kekhususan Rasulullah W, Yang Tidak Dimiliki

ParaNabi Lainnya ffi1

D isebutkan dalam kitab as b - S b ab iih aint, dari I abir bin' Abdillah

bin'Amr bin Haram al-Anshari uM,iamenceritakan bahwa Rasulullah

ffi bersabda:


"Aku telah diberi lima perkarayangtidak diberikan kepada seorang Nabi

pun sebelumku: (1) aku ditolong dengan rasa takut yangmenghinggapi

musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan; (2) bumi ini dijadikan

bagiku sebagai tempat sujud dan alat bersuci, maka di mana saja

seseorang dari ummatku mendapati waktu shalat telah tiba, hendaklah

dia menge rjakannya; (3) dihalalkan bagiku harta rampasan perang

yangbelum pernah dihalalkan bagi seorang Nabi pun sebelumku; (4)

diberikan kepadaku hak untuk memberikan syafaat; dan (5) dahulu

para Nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus

kepada seluruh manusia."

Maksud sabda Nabi ffi: "Aku ditolong melalui rasa takut yang

menghinggapi musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan ," adalah

apabila Nabi M bermaksud menyerang suatu kaum, maka kaum

tersebut akan merasakan takut kepadanya sebulan sebelum beliau

menyerang mereka. Kekhususan ini hanya diberikan kepada beliau.Adapun hadits yang diriwayatkandalam Shabiib Muslimtt tentang

kisah turunnya 'Isa ,,)Oi ke bumi-bahwa tidak ada seorang kafir pun

yang mendapati napas beliau melainkan pasti mati, sedangkan napasnya

sejauh pandangan matanya-walaupun kekhususan itu merupakan sifat

yangtelah dia miliki sebelum diangkat oleh Allah, namun hal tersebut

bukanlah tandingan bagi keistimewaan Nabi ffi. Sebab, tatkala Nabi

'Isa 1,)@i diturunkan ke bumi, dia tetap menjadi salah seorang ummat

Muhammad Myang berkewajiban untuk menjalankan hukum syari'at

nya. Dan, 'Isa 2gi tidak menerima wahyu lain yang bertentangan

dengan syariat Muhammad M.lVallaahu Ta'aala a'lam.

Makna sabda Nabi ffi: "Dljadikan bagiku bumi ini sebagai

tempat sujud dan alat bersuci," adalah seperti yarg disebutkan di

dalam sebuah hadits riwayat oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya:"

"sesungguhnyaorang-orang sebelum kita tidak boleh shalat di rumah.

Mereka harus mengerjakannya di tempat-tempat ibadah mereka."

Sabda beliau: "Alat bersuci" maksudnyaadalahalat (sarana) untuk

tayammum. Bertayammum tidak dikenal oleh ummat sebelum kita.

Akan tetapi, cara bersuci ini disyari'atkan bagi Nabi Muhammadffi dan

ummat beliau sebagai bentuk kelapangan, rahmat, dan keringanan.

Sabda Nabi ffi: "Dihalalkan bagiku harta rampasan perang."

Apabila para Nabi ffi sebelum beliau mendapatkan harta rampasan

perang, mereka mengeluarkan sebagi aruny alalu meletakkannya di suatu

tempat. Kemudian, turunlah api dari langit dan membakarnya.t3

Sabda Nabi ffi: "Diberikan kepadaku hak untuk memberikan

syafaat.'Yang dimaksud oleh Nabi ffi adalah al-maqaamul mabmuud

(kedudukan yang terpuji) yatgdiidam-idamkan orang-orang terdahulu

dan sekaranB, yaitu sebuah m.rtqrtanx ftedudukan) yang selalu didambakan

oleh setiap makhluk. Nabi ffi berhak memohonkan syafaat untuk

manusia kepada Allah agar Dia segera memutuskan perkara di antara

mereka dan melepaskan ummatnya dari Padang Mahsyar. Itulah asy'

Syaafa'atull'tJzbmaaf'o yangtidak dimiliki oleh para Rasul Ulul 'Azmi,

tidak lain karena keutamaan dan kemuliaan yangAllah W berikan

kepada beliau

Setelah itu, Nabi ffi pergi [mengetuk pintu Surga. Penjaga

pintu Surga pun bertanya: "Siapakah Anda?" Nabi ffi menjawab:

"Muhammad." Penjaga itu pun menanggapi: "Hanya kepadamulah

aku diperintahkanl.'s Aku tidak akan membukakannya untuk siapa

pun sebelummu."16

Hal di atas juga merupakan kekhususan Rasulullah ffidariseluruh

manusia. Beliau pun masuk ke dalam Surga, lalu beliau memohonkan

syaf.aat kepada Allah untuk mereka, seperti yangdisebutkan dalam

hadits-hadits shahih. " Inilah sy afaat perrama y ang hany a dimiliki oleh

beliau dan tidak dimiliki oleh para Rasul lainnya.

Kemudian, [sesudah itu]'8 diberikan kepada Nabi beberapa

bentuk syafaat, di antaranya sya{aat mengeluarkan pelaku dosa besar

dari Neraka bagi siapa yangdikehendaki Allah dari ummatnya. Akan

tetapi, Rasul yang lain pun memiliki izin syafaat ini. Dengan kata

lain, para Nabi lainnya juga mend apat izin untuk memberik an syaf.aat

kepada ummat mereka yang berbuat maksiat. Demikian pula para

Malaikat, mereka diberi izin pula memberikan syafaat.

Bahkan, orang-orang Mukmin juga demikian, seperti yang

terdapat dalam kitab ash-Sbabiih dari hadits Abu Hurairah dan Abu

Sa'id c*i.,: "AIIah \H berfirman:'Para Malaikat, Nabi-Nabi, dan

orang-orang Mukmin diberi izin untuk memberikansyaf.aat, sehingga

yang teninggal hanyalah Allah ffi, Yang Maha Pengasih."e Lalu, ia

menyebutkan lanjutan hadits.

Al-Imam Abu Bakar bin Khuzaimah +SZ menyebutkan jenis￾jenis syafaat ini di bagian akhir kitab at-Taubiil,.20 Demikian juga Abu

Bakar Ibnu Abi 'Ashim dalam kitabnya, as-Sunnab.2l Hal itu juga

dipaparkan dengan sangat baik dalam hadits asb-Sbuwaf2 (hadits yang

menjelaskan urutan tiupan sangkakala berikut berbagai peristiwa yang

terjadi karenanya) ; langdiriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab

yangtebal,23 juga oleh Abu Musa al-Madini al-Ashbahani serta yang

lainnya yangjuga menulis kitab yang tebal. Al-\7alid bin Muslim

telah mengumpulkannya dalam satu jilid. Aku (Ibnu Katsir) pun telah

merangkum sanad-sanadnya dalam sebuah risalah khusus.

Adapun riw ay at dari par apenulis al- Kutubus Sittah (kitab hadits

yarlg enam), seperti kitab asb-Shahiibain danyang lainnya, seringkali

ditemukan peringkasan riwayat dalam kitab-kitab mereka, yakni

redaksinya kadang dibuat di depan kadang dipindah ke belakang.

Hal itu akan terlihat jelas bagi siapa sajayangmenelaahnya. Wallahu

a'lam.

Kemudian, aku sendiri melihat dalam kitab Shabiibul Bukbariza

sekilas penyebutan tentang asy-Syafaa'atul 'Uzbma dalam Kitab "az￾Zakaah," Bab "Orang yang meminta-minta untuk memperbanyak

harta." Al-Bukhari berkata;Yahya bin Bukair telah meriwayatkan

kepada kami, ia berkata: al-Laits telah meriwayatkan kepada kami, dari

'Ubaidillah bin AbuJa'far, ia berkata; aku pernah mendengarHamzah

bin 'Abdullah bin 'Umar menceritakan; aku pernah mendengar

'Abdullah bin'Umar v#., berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:


"sesungguhnya orang yang suka meminta-minta kepada sesama

manusia akan datang pada hari Kiamat tanpa ada sekerat daging pun

di wajahnya.Padahari Kiamat, matahari akan mendekat sehingga ada

orang yangkeringatnya mencapai separuh telinga. Ketika berada dalam

kondisi demikian, mereka meminta pertolongan kepada Adam, lalu

kepada Musa, kemudian kepada Muhammad."

'Abdullah bin Yusuf menambahkan berdasarkan riwayat a1-Laits

dari Ibnu Abi Ja'far:


Maka Nabi ffi memberikan syafaat agar segera diputuskan pengadilan

antar ummat manusia. Sesudah itu, beliau berjalan hingga sampai di

depan pintu Surga. Pada saat itulah, Allah W menempatkan beliau

pada al-maqaamul mahmuud, hingga seluruh makhluk memujinya."

Inilah y ang disebut asy - Syafaa'atul'Uzbmd y ang dimiliki secara

khusus oleh Rasulullah ffi dan tidak dimiliki para Rasul lainnya

dari kalangan Ulul 'Azmi. Semua itu terjadi setelah tiap-tiap Rasul

menjawab tatkala diminta memberikan syafaat oleh ummarnya:

"Aku bukan orang yang berhak memberikannya,zs pergilah kepada

rtrt rulan.

Oleh karena itu, ummat manusia terus berpindah dari seorang

Rasul kepada Rasul yanglain, hingga sampai kepada Nabi Muhammad

ffi. Beliau pun bersabda: 'Memang akulah yang berhak memberikan￾t\ya." Kemudian, beliau pun pergi dan menyampaikan syafaatitu kepada

orang-orang di Padang Mahsyar, di sisi Allah, untuk memuruskan

perkara di antara mereka, dan melegakan hati mereka. Setelah itu,

Rasulullah memberikan bentuk syafaatlainnya yalgterdiri dari empat

macam, berupa syaf.aat untuk menyelamatkan manusia yang sudah

masuk Neraka.

Nabi ffi adalahpemberi syafaat peftama di Surga, sebagaimana

yangdiriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya,26 dari al-Mukhtar

bin Fulful, dari Anas qb 

ia berkata bahwa Rasululllah ffi pernah

bersabda:


"Aku adalah pemberi syafaat pertama di Surga nanti."

Nabi iW jug^ memberikan syafaat unruk mengangkat

derajat sebagian penduduk Surga. Jenis syaf.aat ini sudah disepakati

keberadaannya oleh para ulama Ahlus Sunnah dan kaum Mu'tazilah.

Dalilnya adalah yang tercantum dalam Sbabiibul Bukbari,? dari

riwayat Abu Musa 95, bahwasanya ketika pamannya Abu'Amir,

terbunuh dalam Perang Authas, Rasulullah ffi berdo'a unruknya:Ya Allah, ampunilah 'Ubaid Abu 'Amir. Berikanlah kepadanya

kedudukan di akhirat di atas kedudukan kebanyakan dari makhluk￾Mu yang lain."

Demikian pula saat Abu Salamah bin 'Abdul Asad meninggal

dunia, Rasulullah ffi berdo'a:


"Ya Allah, tinggikanlah derajatt\ya."zz zs

Kami akan merangkum pembahas an syaf.aat secara khusus, yang

disertai dengan menjelaskan jenis-jenis (syafaat), jumlah, dan dalil￾dalilny al insy a A llah \H .30

Mengenai makna sabda Nabi ffi: "Seluruh Nabi hanya diutus

kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada seluruh ummat

manusia," hal itu telah diterangkan dalam al-Qur-anul Karim, yakni

dalam firman-Nya Mi :

"Kami tidak mengutus seordng Rasul pun melainkan dengan bahasa

kaumnya, supdyd ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada

mereka...." (QS. Ibrahim: 4)


"... DAn tidak ada suatu urn?natpun melainkan telah adapadanya seordng

pemberi peringatan." (QS. F aathir: 24)


Nabi-Nabi terdahulu ditugaskan untuk menyampaikan risalah

kepada kaumnya saja, yang mereka dakwahi kepada agama Allah.

Adapun Nabi Muhamm 

^d W, Allah \H telah menegaskan dalam

firman-Nya berikut ini:

\\Y-2 AL--)$i6v-e *

"Katakanlab: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalab utusd.n Allab

kepada kalian se?nud...." (QS. Al-A'raaf: 158)3'

"... supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kEada

ordngyang sampai al-Qur-an (kEodo"yo)...." (QS. Al-An'aam: 19)


"... Ddn barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan para

sehutunya yang kafi.r terhadap al-Qur-an, maka Nerakalab ternpat ydng

dh.ncamkan kepadanya ...." (QS. Hud: 17)


"... DAn katakanlah kepada mereka yang diberikan al-Kitab kepadanya

dan kepada orang-ora.ngydng ummi (selain Ahlul Kitab), apakab kamu

mdu rndsuk Islam? Kalau mereka masuk Islam, sesunggultnya mereka

telah mendapatkanpetunjuk. Dan kalau mereka berpaling sesunggubnya

keuajibanmu hanyakh rnenryd.rnpd.ikan (ayat-ayat Allab). Dan Allab Maha

Melibat akan bamba-bamba-Nya." (QS. Ali 'Imran: 20)

Masih banyak lagsayat-ayat al-Qur-an yang menunjukkan bahwa

risalah yang dibawa Rasulullah itu bersifat universal, yaitu untuk

bangsa jin dan manusia. Oleh sebab itu, Allah lffi memerintahkan

kepada beliau untuk memberikan peringatan kepada seluruh makhluk,

jin dan manusia, baik bangsa Arab maupun bangsa Ajam (non-Arab).

Rasulullah M telah melaksanakan perintah Allah tersebut seperri

yangdiamanatkan-Nya. Beliau juga telah menyampaikan risalah Allah

kepada ummat manusia.

Di antara kekhususan Rasulullah ffi dibandingkan dengan

saudara-saudaranya sesama Nabi tW adalah beliaulah yang paling

sempurna, penghulu mereka, khatib dan imam mereka, serra penutup

seluruh Nabi. [Tidak seorang]32 Nabi pun melainkan dia telah berjanji

bahwa apabila Nabi Muhamm ad M diutus ketika Nabi tersebut

masih hidup, maka ia harus beriman kepada beliau dan harus mem￾belanya. Bahkan, para Nabi diharuskan mengambil perjanjian itu atas

ummatnya.

Allah W berfirman:


"DAn (ingatlah), ketika Allab mengambil perjanjian dari para Nabi:

'Sunggub, apa sajayangAku berikan kepadamu berupa kitab dan bikmab,

kemudian datang kepadamu seorang Rasul y ang membenark an dpd. y d.ng

adapadamu, niscalta kamu akan bersungub-sungub beriman hepadanya

dan menolongnya.'Allah berfirman: 'Apakab kamu mengakui dan

menerimrt perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?' Mereka mmjawab:

'Kami mengakui.'Allah berfi.rman: 'Kalau begitu saksikanlah (bai para

Nabi) dan Aku mmjadi saksi (pula) bersama kamu."' (QS. Ali 'Imran: 81)

Allah W menegaskan dalam ayat tersebut bahwa kitab dan

hikmah apa pun yalgtelah Aku (Allah) turunkan kepada kalian, laludatang kepada kalian seorang Rasul yang lain sesudah turun semua

ajaran ini, maka kalian harus beriman kepadanya dan membela

ajarannya. Sebab, agama Muhammad ini memuat semua dakwah

para Nabi. Dengan demikian, mengambll ajaran beliau sama dengan

mengambil seluruh ajaran mereka. Keistimewaan ini hanya dimiliki

oleh beliau dan tidak dimiliki oleh Nabi mana pun selainnya.

Keistimewaan lainnya, bahwasanya Rasulullah ffi dilahirkan

dalam keadaan bahagia, fdalam keadaan sudah terkhitan],33 sebagaimana

diriwayatkan dalam sebuah hadits yang memiliki berbagai jalur

riwayat; tetapi semua jalur hadits itu gharib.'o Ada pula riwayat yarrg

menjelaskan bahwa dalam hal ini para Nabi lainnya sama seperti beliau,

sebagaimanayangtelah disebutkan oleh Abul Fara1 bin al-Jauzi dalam

kitabnya lTanqiihul Fuhuumf.3s

Contoh kekhususan Nabi ffilainnya ialah mukjizat setiap

Nabi akan hilang seiring dengan wafatnya Nabi tersebut, sedangkan

mukjizat beliau ffi tetap kekal sampai waktu yangdikehendaki Allah,

yaitu al-Qur-an al-Karim, yang mengandung mukjizat padalaf.azh

dan kandungan maknanya. Bahkan, Allah menantang kalangan jin

dan manusia untuk membuat yangsetara dengan al-Qur-an. Namun,

mereka tidak mampu melakukannya, selama-lamanya, sampai hari

Kiamat.36

Contoh kekhususan lain adalah ketika Rasulullah diperjalankan

pada suatu malam (Isra' dan Mi'raj) ke Sidratul Muntaha, kemudian

pulang kembali ke negerinya dalam satu malam saja. Peristiwa itu juga

termasuk salah satu kekhususan beliau.

Telah dinukil ucapan Nabi dalam hadits yang menjelaskan

peristiwa tersebut, yaitu [tatkala]" Jibril ]p; berseru kepada

Buraq ketika hewan itu memberontak saat hendak ditunggangi oleh

Rasulullah **: "Tenanglah! Demi Allah, tidak ada orang yang lebih

baik mengendaraimu daripada dirinya (Muhammad).":s Demikian

juga ucapan beliau dalam hadits: "Aku pun mengikat hewan tersebut

dengan rantai sebagaima na para Nabi lain mengikatnya. Kedua pernyataan di atas menunjukkan bahwa Buraq pernah

digunakan untuk memperjalankan Nabi yarTg lain. Hanya saja,kita

mengetahui bahwasanya tidak ada Nabi lain yang setara dengan

Rasulullah ffi dalam hal kemuliaan, kedekatan, dan kehormatan.oo

Oleh sebab itu, kedudukan beliau di Surga nanti paling tinggi dan paling

dekat dengan'Arsy, sebagaimana yangtercantum dalam hadits:

"Kemudian, mohonlah wasilah kepada Allah untukku. Sesungguhnya

wasilah itu adalah sebuah kedudukan di Surga yanghanya diberikan

kepada seorang dari sekian banyak hamba Allah. Aku berharap sekali,

akulah y ang mendapatkan kedudukan tersebut. "or

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan atas Nabi ffi.

Di antara kekhususan Nabi yanglainnya, yakni apabila (ulama

dari kalangan) ummat beliau telah ber-ijma'terhadap suatu hukum

syari'at atas perkata tertentu, maka pendapat mereka [tersebut]az akan

terpelihara dari kekeliruan. Bahkan, kesepakatan mereka itu menjadi

sebuah kebenaran mutlak, sebagaimata yangtelah ditegaskan dalam

kitab-kitab ushul fiqih. Inilah salah satu kekhususan yanghanya dimiliki

ummat Islam disebabkan kekhususan Rasulullah ffi , y angtidak pernah

dimiliki oleh ummat mana pun sebelum ummat beliau.a3

Kekhususanlainnya, bahwasanya kelak Rasulullah M adalah

orang pertama y^ngtanah kuburnya akan disingkap (dibangkitkan

pada hari kiamat kelak).*

Kekhususan lainnya adalah ketika ummat manusia dibuat

pingsan tak sadarkan diri pada hari Kiamat nanti, Rasulullah ffiadalah

orang pertama yarlgakan disadarkan. Hal ini berdasarkan hadits y^ng

diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam kitab asb-Sbabiibaino'

dari hadits Abu Hurairah g ,yaituterkait dengan kisah seorang laki-

laki Yahudiyangbersumpah: "Tidak, demi Allah yangtelah memilih

Musa dari seluruh manusia di bumi." (Mendengar itu) salah seorang

kaum Muslimin kemudian menamparnya. Keduanya kemudian

mengadukan masalah itu kepada Rasulullah ffi. Beliau bersabda:


"Janganlah kalian lebih mengutamakan diriku dibandingkan Musa

1H;. Sebab, tatkala ummat manusia pingsan pada hari Kiamat kelak,

akulah orang pertama yartg akan disadarkan, namun saat itu aku

mendapati Musa ,,P; sedang memegang tiang 'Arsy. Aku tidak

tahu apakah ia sadar sebelum aku ataukah ia termasuk orang yang

dikecualikan Allah?"

Dalam riwayat lain disebutkan:



"... ataukah ia tidak pingsan karena telah pingsan (pada peristiwa) di

Bukit Thursina (dulu)."

Sebagian ulamayang mengulas hadits ini menafsirkan bahwayang

dimaksud dengan'disadarkan' dalam hadits ini adalah'dibangkitkan

dari kubur'.

[Dalilmereka]a6 dalam hal ini adalah perkataan yangtercantum

dalam sejumlah riwayat al-Bukharla7 dari hadits Yahya bin'Amr al￾Madani, dari Abu Sa'id g., 

ia menceritakan bahwa Rasulullah M

bersabda:


Janganlah kalian membanding-bandingkan aku dengan Nabi-nabi

yang lain. Sebab, tatkala ummat manusia pingsan pada hari Kiamat,

akulah orang pertama yangakan dibangkitkan dari kubur. Saat itu aku

mendapati Musa sedang berpegangan pada salah satu dari tiang-tiang

'Arsy. Aku tidak tahu, apakah ia sadar sebelum aku ataukah ia tidak

pingsan karena telah mengalaminya di bukit Thursina (dulu)."

Lafazhhadits ini rumit. Riwayat yangdijadikan rujukan adalah

riwayat al-Bukharia8 dari Yahya bin Qaz'ah, dari Ibrahim bin Sa'ad,

dariaz-Zuhri, dari Abu Salamah dan'Abdurrahman al-A'raj, dari Abu

Hurairah "!B yangmenyebutkan kisah seorang Yahudi di atas sampai

kepada sabda Rasulullah ffi:


Janganlah kalian menganggapku lebih baik daripada Nabi Musa.

Sebab, tatkala ummat manusia pingsan pada hari Kiamat dan akupun

pingsan bersama mereka, maka akulah orangpertama yangdisadarkan,

namun aku mendapati Musa ....'

Nash itu sangat jelas sehinggatidak membutuhkan penafsiran lagi.

Disadarkan di situ adalah disadarkan dari pingsan, bukan dibangkitkan

dari kematian. Demikianlah hakikat dari kata "ifaaqab" (disadarkan)

di sini. Orang y^ng merenungkan dengan baik tentang sabda beliau:

"Aku tidak tahu, apakah ia sadar sebelum aku ataukah ia tidak pingsan

karena telah pingsan (pada peristiwa) di Bukit Thursina (dulu),"

tentunya dia akan menyadari hal ini Contoh lain kekhususan Nabi ffi. Beliau adalah pembawa panji

yangpaling agung kelak pada hari Kiamat.5o Beliau dan ummatnya

akan dibangkitkan di tempat yangtertinggi, berbeda dengan ummat￾ummat lainnya. Allah pun mengizinkan beliau dan ummatnyauntuk

bersujud di Padang Mahsyar, tidak dengan ummat-ummat lainnya,

,sebagaimana hadits yangdiriwayatkan oleh Ibnu Majahst dariJubarah

bin al-Mughallas al-Himmani, ia berkata, 'Abdul A'la bin Abu al￾Musawir menceritakan kepada kami, dari Abu Burdah, dariayahnya,

Abu Musa *!)ia ; ia bercerita bahwa Rasulullah ffi pernah bersabda:


"Apabila Allah \p mengumpulkan semua makhluk-Nya pada hari

Kiamat nanti, maka diizinkanlah bagi ummat Muhammad untuk

bersujud sehingga mereka pun bersujud lama sekali. Kemudian,

diperintahkanlah kepada mereka: 'Angkatlah kepala kalian. Sungguh,

Kami telah menjadikan jumlah (orang-orang kafir dari) kalian sebagai

penebus kalian dari Neraka."'

Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa Jubarah adalah perawi

yang lemah. Namun demikian, diriwayatkan secara shahih melalui

beberapa jaltr riwayat lain, bahwa ummat Muhammad adalah ummat

pertama yangakan diadili pada hari Kiamat nanti.s2

Kekhususan lain, Rasulullah adalah pemilik al-Haudb yang

akan disinggahi oleh ummat manusia. At-Tirmidzi danyanglainnya53

meriwayatkan bahwa setiap Nabi memiliki baudh (telaga). Akan tetapi,

kita mengetahui bahwa telagabeliau adalah yang paling besar dan paling

banyak pengunjungnya.

Kekhususan lainnya, negeri tempat Rasulullah diutus menjadi

Nabi adalah negeri yang paling mulia di muka bumi.'o Setelah itu,

barulah negeri tempat beliau berhijrah (yakni Madinah). Ini menurut

pendapat mayoritas ulama. Tapi ada jugayang mengatakan bahwa

tempat beliau berhijrah adalah negeri terbaik. Hal ini seperti y^rlg

diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas dan mayoritas sahab atnya.ss

[A1-Qadhi]'6 Iyadh as-Sabti57 meriwayatkan hadits tersebut dari Amirul

Mukminin 'Llmar bin al-Khaththab gf . Wallaahu a'lam

Telah dinukil pula adanya kesepakatan bahwa makam Rasulullah,

tempat jasad beliau dibaringkan di situ, merupakan rempat yangpaling

mulia5S di muka bumi. Tentang adanyai^ 'dalam hal ini sudah lebih

dulu dinyatakan oleh al-Qadhi Abul \fafid al-Baji,e Ibnu Baththal,60 dan

ulama lainnya. Dasarnya adalah hadits yangmenjelaskan bahwa ketika

Rasulullah ffiwa{at, para Sahabat berbeda pendapat tentang di mana

tempat beliau akan dimakamkan. Adayang berpendapat: "Dimakamkan

di pekuburan al-Baqi' saja." Ada yang mengusulkan: "Dimakamkan

di Makkah." Ada )ugayangberkata: "Dimakamkan di Baitul Maqdis

sala)'Akhirnya, Abu Bakar 4E berseru: "sesungguhnya Allah \H,

hanya mewafatkan beliau di tempat yarTgpaling dicintainya."6r

Demikianlah yang disebutkan oleh 'Abdush Shamad bin 'Asakit'2

dalam kitabnya yang berjudul Tubfatuz Zaa-ir. Namun, aku (Ibnu

Katsir) belum pernah meneliti sanadnya.

Kekhususan Nabi lainnya adalah tidak adanyaharta benda

beliau yangdiwarisi setelah wafatnya,sebagaima na yangdiriwayatkan

oleh Abu Bakar dan Abu Hurairah qey,, bah'w asanya Rasulullah ffi

bersabda:


"Kami tidak mewariskan hana. Segala hartabenda yang kami tinggalkan

adalah sedekah."63

Hadits tersebut dikeluarkan dari dua jalur riwayat.

Akan tetapi, Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad

jryid meskipun bukan dalam kitab al-Jaami'-nya, darrAbu Baka r .4):, ,

bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

Kami para Nabi, tidak mewariskanharta."&

Berdasarkan hal itu, [merekaf6s paraNabi memiliki keistimewaan

yangsama dalam perkara terakhir ini, yakni kekhususan yang tidak

dimiliki oleh manusia selain pada Nabi.

Hati Rasulullah Tidak Pernah Tidur

Di antara keistimew aan y angsama-sama dimiliki oleh Rasulullah

ffi danpara Nabi lainnya adalah meskipun kedua matabeliau teftidur,

namun hatinyatetap terjaga (tidak tidur).66 Demikian pula Nabi-Nabi

lainnya.6T

Tercantum dalam kitab asb-Sbabiib,ur bahw asany a Rasulullah

ffi bersabda:

"Rapatkanlah shaff kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari

belakang punggungku."

Banyak [dari para ulama]6e yatgmenafsirkan hadits itu menurut

makna lahiriahny a. IVallaabu a'ld.rrt ."

Sementara itu, Abu Nashar ash-Shabbagh" menjelaskan: "Nabi

ffi dapat melihat apa-apa yang ada di belakang badan beliau sePerti

melihat apayatgada di hadapannya. Artinya, demikianlah penjagaan

diri dan ketajaman panca indera Rasulullah."

Adapun dalam hadits yaug diriwayatkan oleh Abu Ya'la al￾Mushili dalam Musnad-nya'z dari Anas secara marfu', diterangkan

bahwa Rasulullah ffi bersabda:


"ParaNabi ffi tetap hidup di kuburan mereka sambil terus mengerja￾kan shalat

[Kekhususan Rasulullah MYang Tidak Dimiliki Oleh

[.Jmmatnya, Namun Terkadang Sebagiannya Dimiliki

Oleh Para Nabi Lainnyal

Inilah yang menjadi fokus utama dalam bagian (keempat) ini.

Kami akan menyebutkannya secara berurutan sesuai dengan sistematika

yangumum berlaku pada pembahasan fiqih, sebagai berikut ini:

A. Kitab Iman

Di antara kekhususan y angRasulullah ffi miliki adalah ma'sbum

(terpelihara) dalam setiap ucapan dan perbuatan. Beliau tidak mungkin

sengaja berbuat kesalahan dan kekeliruan dalam menyampaikan risalah

fmaupun dalam perkara lainnya,Ta terlebih lagi sampai menyetujuinya].

Seluruh sabda yang beliau ucapkan hanyalah wahyu yang telah

diturunkan kepadanya.

Oleh karena itulah, mayoritas ulama mengatakan: "Rasulullah

tidak perlu berijtihad karena beliau mampu menghadirkan nash."

Ulama yang lain berkomentar: "Bahkan, Rasulullah boleh

berijtihad meskipun ijtihad beliau tidak mungkin salah."

lJlama yang lain belpendapat: 'Beliau pasti tidak akan menyetujui

suatu kesalahan."

Kesimpulan dari seluruh pendapat di atas adalah, Rasulullah orang

yanglma\bilffi)," tidak mungkin melakukan kesalahan. Berbeda halnya

dengan ummat beliau. Hal itu pasti terjadi atas mereka jika dilihat dari

kacamata secara perorangan. Adapun [jika]?6 kaum Muslimin ber-ijma'

dalam satu pendapat, maka tidak mungkin mereka salah, seperri y^ng

telah dijelaskan sebelumnya.


Di antara kekhususan yang Rasulullah miliki adalah sebagaimana

yangdisebutkan oleh Abul 'Abbas bin al-Qash," bahwasanya beliau

dianugerahi ilmu yang setara dengan ilmu yarTg diberikan kepada

seluruh ummat manusia.

Mengenai hal ini, al-Baihaqi berdalil dengan hadits Ibnu'LImar

tqU. 

, dari Rasulullah ffi, beliau bersabda:


"Tatkala aku sedang tidur, tiba-tiba diberikan kepadaku sebuah gelas

yangberisi susu,lalu aku meminumnya sehingga aku dapat menyaksi￾kan air mengalir padajemariku. Kemudian, aku memberikan sisa

minumanku itu kepada'I-Imar bin al-Khaththab # ." Para Sahabat

bertanya: "Dengan apa engkau menakwilkan mimpimu itu, wahai

Rasulullah?" Beliau pun menjawab: "Ilmu."

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim."

Di antara kekhususan Nabi M adalah dapat melihat apa yang

tidak dapat dilihat orang lain di sekitarnya. Hal ini seperti yang

disebutkan dalam kitab asb-Sbabiih'o dari'Aisyah ti€9-, 

, bahwasanya

Rasulullah ffi bersabda kepadanya:

,

"Malaikat Jibril mengucapkan salam kepadamu." 'Aisyah pun men￾jawab: "semoga keselamatan juga tercurahkan bagsnya,wahai Rasulullah.

Engkau dapat melihat apayatgtidak bisa kami lihat


Masih terdapat sebuah hadits dari

gerhana matahari yangtercantum dalam

('W'#sU5

'Aisyah Q9,, yakni tentang

kitab asb-Sbabiibain:8|


"Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui,

niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis."

Al-Baihaqi berkata: "Al-Hakim mengabarkan kepada kami, ia

berkata, Muhammad bin'Ali bin Duhaim mengabarkan kepada kami,

ia berkata, Ahmad bin Hazim al-Ghifari bercerita kepada kami, ia

berkata, 'Ubaidillah bin Musa bercerita kepada kami, ia berkata, Isra-il

mengabarkan kepada kami, dari Ibrahim bin Muhajir, dari Mujahid,

dari Muwarriq, dari Abu Dzarr EF, ,iaberkata: "Rasulullah membaca

firman Allah \t€:


"Bukankah telab datang atds rnanusia satu waktu dari masa, sedang dia

ketika itu belum merupakan sesudtuyangdapat disehuri" (QS. Al-Insaan: 1)

hingga selesai. Kemudian, Nabi bersabda: "Sesungguhnya aku dapat

melihat apayangtidak dapat kamu lihat dan mendengar apayangtidak

dapat kamu dengar. Sungguh, langit itu bergemuruh dan memang

wajar bila ia sampai bergemuruh. Tidak satu pun tempar di atas langit,

walaupun hanyaberjarak satu jari (sejengkal), melainkan pasti terdapat

Malaikat yang meletakkan keningnya seray^ bersujud kepada Allah

\iM. Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang kuketahui,

niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kamu juga

tidak akan bersenang-senang dengan isteri-isterimu di atas ranjang.

Bahkan kamu pasti akan pergi ke atas dataran-datarafl tinggi seraya

memohon kepada-Nya. Demi Allah, aku lebih suka menjadi sebatang

pohon yalgtumbang."'Fladits ini diriwayatkan oleh Ibnu Mqah.,

Al-BaihaqiB berkomentar: "Sesungguhnya ungkapan'sebatang

pohon yangtumbang' hanyalah tambahan dari Abu Dzarr. Wallaahu

d'ldrn."

Di antara kekhususan Rasulullah adalah Allah W memerintahkan

beliau untuk lebih memilih kehidupan akhirat daripada kehidupan

dunia.st Diharamkan jugabagi beliau untuk mengarahkan pandangan

(condong) kepada segala kenikmatan yang diberikan kepada orang￾orang glamor dari kalangan pecinta dunia. Dalil hal tersebut sangat

jelas sebagaimana tercantum dalam al-Qur-an.8'

Di antara kekhususan Nabi lainnya adalah tidak boleh mem￾pelajari sya'ir.

Allah \H berfirman:


"Dd.n Kami tidak mengajarkan syd.'ir kepadanya (Muhammad) dan

bersya'ir itu tidaklab la.yak baginya...." (QS. Yasin: 69)

Terdapat sebuah hadits dari'Abdullah bin' IJmar uM', iaberkata:

"Aku mendengar Rasulull ah Mbersabda:


'Aku akan termasuk orangyangtidak peduli atas perbuatannya' (jika)

aku meminum segelas obat penawar racun atau aku mengenakan

tamimab (jimat) atau aku melantunkan sya'ir yang kubuat-buat

sendiri.'" Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud.tu

Oleh sebab itu, rekan-rekan kami berpendapat: "sesungguhnya

haram bagi Nabi untuk mempelajari sya'ir."

Termasuk pula kekhususan Nabi ffiralahtidak dapat menulis.

Para ulama menyatakan bahwa hal itu (menulis) diharamkan atas

beliau, berdasarkan firman Allah


"(Yaitu) orang-ordng ydng mengikuti Rasul, Nabi ydng ummi ydng

(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di

sisi mereka...." (QS. Al-A'raaf : 157)


"DAn kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-Qur-an) sesuatu

Kitab pun dan kamu tidak (pernab) menulis sud.tu Kitab dengan td.ngd.n

kananmu; andaikata (kamu pemab membaca dan menulis), benar-benar

ragulab orang yd.ng rnengingkar(mu). " (QS. A1-' Ankabuut : 48)

Sebagian ulama mengatakan bahwa Nabi ffi sempat belajar

menulis sebelum wafat. Namun, pendapat ini tidak memiliki dalil

(y^ngkuat) dan tidak dapat diterima. Yang adahanyalah sebuah atsar

yangdiriwayatkan oleh al-Baihaqi8T dari hadits Abu'Aqil Yahya bin

al-Mutawakkil, dari Mujalid, dari'Aun bin'Abdullah, dari ayahnya,

ia berkata: "Tidaklah Rasulullah M, wafat, melainkan beliau sudah

dapat menulis dan membaca."

Mujalid berkata: "Aku telah menanyakan hadits itu kepada asy￾Sya'bi, lalu beliau menjawab: 'Hal itu memang benar. Sesungguhnya

aku mendengar rekan-rekan kami menyebutkan seperti itu.'"

Akan tetapi, Yahya ini lemah dan Mujalid pun banyak di￾komentari.

Demikian pulalah yang dinyatakan oleh sebagian ulama Maghribi

(Maroko)," bahwasanya Nabi ffi menulis langsung isi Perjanjian

Hudaibiyah. Namun, pendapat itu ditentang keras oleh para ulama

lainnya. Bahkan, melalui mimbar-mimbarnya, mereka berlepas diri dari

orang yangmengucapkan hal seperti itu. Mereka pun telah membuat

bait-bait sya'ir bantahannya.

Para ulama tersebut teperdaya oleh sebagian hadits lyang

diriwayatkan oleh]Se al-Bukhari:e, "Rasulullah mengambil surat

perjanjian itu, lalu beliau menulis: 'Inilah keputusan yangditetapkan

oleh Muhammad bin 'Abdu11ah."'n'

Sudah dimaklumi bersama bahwa nash yang sifatnya terbatas

lebih didahulukan atas nash yang sifatnya mutlak. Sementara, dalam

riwayat yarglaine2 disebutkan: "Nabi ffi memerintahkan'Ali untuk

menulis: 'Ini adalah keputusan yangditetapkan oleh Muhammad bin

'Abdullah."

Di antara kekhususan Nabi M ialah berdusta atas nama

beliau tidak sama dengan berdusta atas nama yang lainnya. Banyak

sekali hadits mutawatir y^ng menjelaskan bahwasanya siapa yang

berdusta atas nama beliau berarti ia telah menyiapkan tempatnyadalam

Neraka. Hadits tersebut diriwayatkan oleh lebih dari delapan puluh

Sahabat. Hadits ini terdapat dalam kitab ash-Sbabiibain dari riwayat

'Ali," Anas,ea Abu Hurairah," dan al-Mughirah bin Syu'bah'u ,M..

Dalam Shabiibul BukbarieT diriwayatkan sebuah hadits dari az￾Zubair bin al-Awwam dan Salamah bin al-Akwa'es serta'Abdullah bin

'Amree d+, denganlaf.azh:


"sampaikanlah dariku meskipun hanyasatu ayat. Ceritakr.rtrf,

tentang kehidupan Bani Isra-il (dahulu), hal itu tidak masalah. Namun,

barang siapa berdusta atas namaku secara sengaja hendaklah siap-siap

menempati tempat duduknya di Neraka."

Dalam kitab Musnad Abmad riwayat itu disebutkan dari

'Utsman,r00 Ibnu'IJmar,'0' Abu Sa'id,r02'Watsilah bin al-Asqa',r03

danZaid bin Arqamro+,&.. Sementara dalam riwayat at-Tirmidziros

disebutkan dari Ibnu Mas'ud €5 . Diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah

dari Jabir'06 dan Abu Qatadaht,

Sejumlah bffizb (ptaraulama penghafal hadits) telah menyusun

kitab tersendiri dalam masalah ini, seperti Ibrahim al-Harbi, Yahya bin

Sha'id, ath-Thabrani,r,8 al-Bazzar,Ibnu Mandah, dan para ulama Salaf

Iainny a dari kalan gan rnutdqdddimin (y 

^ngterdahulu). 

Demikian pula

IbnulJauzi serta Yusuf bin Khalil dari kalangan ulama Muta-akhkbirin

(y^ng belakangan). Sementara itu, Ibnush Shalah, an-Nawawi, dan

para ahli hadits lainnya telah menegaskanke-mutawatir-an hadits ini.

Pendapat itulah yangbenar.

OIeh sebab itulah, para ulama sepakat atas kafirnya orang

yarLg sengaja berdusta atas nama Nabi dan menghalalkan perbuatan

dusta tersebut. Akan tetapi, mereka masih berbeda pendapat tentang

orang y^ngsengaja melakukannya (namun tidak menganggap hal itu

diperbolehkan). Syaikh Abu Muhammad menyatak an: "Iajuga kafir. "

Namun, pendapatnyaittt ditentang oleh jumhur ulama.roe

Para ulama jrga berbeda pendapat mengenai apakah riwayat

hadits orang yangberdusta atas nama Rasulullah itu diterima apablla

ia telah bertaubat? Ada dua pendapat dalam hal ini.

Ahmad bin Hanbal,Yahya bin Ma'in, dan Abu Bakar al￾Humaidi menyatakan: "Riwayatnya tidak bisa diterima, berdasarkan

sabda Nabi ffi:


'Berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama

seseorang. Barang siapa yang berdusta atas namaku maka hendaklah

ia siap-siap menempati tempat duduknya di Neraka.'Drto

Lebih lanjut, mereka menjelaskan: "Sudah dimaklumi bahwa

orangya;ng berdusta atas nama selain Rasulullah M saja berarti ia

telah berbuat dosa dan kefasikan. Bagaimana pula dengan orang yang

berdushrrr atas nama beliau? Orang yang bertaubat dari perbuatan dusta

atas nama orang lain masih bisa diterima riwayatnya, berdasarkan ijma'

ulama. Namun, orang yalgberdusta atas nama Nabi sudah selayaknya

tidak dapat diterima riwayatnya. Hal itu untuk membedakan antara

orang yaln.g pernah berdusta atas nama Nabi dengan orang yang

berdusta atas nama selain Nabi."

Adapun jumhur ulama berpendapat: "Riwayatnya dapat di￾terima. Pada dasarnya, orang yar,g melakukan perbuatan itu telah

kufur, sedangkan riwayat orang kafir dapat diterima apabila ia telah

bertaubat dari kekufurannya. Itulah pendapat yarrg benar. " I 12

Di antara kekhususan Rasulullah ffi, bahwasanya siapa saja

melihat Nabi di dalam mimpi berarti ia benar-benar telah melihat

beliau, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:


"Sesungguhnya syaitan tidak bisa menyerupai diriku.'l,3

Hal itu dengan syarat seseorang melihat Nabi sesuai dengan rupa

beliau ketika masih hidup di dunia, sebagaimana disebutkan dalam

riwayat an-Nasa-i dari Ibnu'Abbas c!{r.t'o

Para ulama sepakat bahwa hadits yangdiriwayatkan seseorang

dari Nabi ffi melalui mimpi tidak bisa diamalkan. Sebab, ketepatan

ingatan terhadap (apa yang dilihat atau didengar melalui) mimpi

itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, karena mimpi

terjadi pada saat roh seseorang dalam keadaan lemah dan kehilangan

kemampuan untuk mengingat secara tepat. Wallaahu a'lam.

Di antara kekhususan Nabi ffi adalah yang disebutkan oleh

al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kabiirtts dari Abul

'Abbas bin al-Qash, yaitu berkenaan dengan firman Allah:


"... Jika kamu mempersekutukan (Allo\, niscaya akan bapuslab amalmu

...." (QS. Az-Zumar: 65)


Abul 'Abbas mengatakan: 'Hal itu tidak berlaku bagi selain

beliau, kecuali apabila orang tersebut mati dalam keadaan musyrik,

berdasarkan firman-Nya:

"... Barang siapa yang rnurtdd di antara kamu dari agamanya, lalu dia

mati dalam kekafiran, maka mereka itulab ydng sia-sia amalnya ...."

(QS. Al-Baqarah:217)

Al-Baihaqi menegaskan: "Demikianlah yang dikatakan Abul

'Abbas. Para ulam a lainnya berpendapat bahwa redaksi ayat im tidak

ditujukan kepada Nabi ffi.Hanyasaja, nash-nash yang mutlaq (umum)

harus dipahami dalam konteks nash-nash yang muqa.yyad (khusus).

Selesai sampai di sini ucapannya."

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Pembahasan masalah ini tidak

perlu dijabarkan di sini karena tidak memberikan faedah. Kalaulah

bukan untuk menepis pemahaman bahwa jika seseorang melakukan

dosa syirik maka seluruh pahala amalnyaakan gugur seketika itu pula

(meskipun ia belum meninggal), seperti halnyayangberlaku pada diri

Rasulullah, tentulah hal seperti ini tidak layakuntuk [kita sebutkan"6].

Kalau bukan karena alasan di atas, tentu hal-hal semacam ini tidak

selayaknya dibahas. lVallaabu d,'larn."

Di antara kekhususan lain Rasulullah adalah beliau tidak

memiliki sif.at kbaa-inatul a'yun (pandangan curang). Beliau tidak

pernah berisyarat dengan lirikan mata untuk menunjukkan sesuatu

yang berbeda dengan apa yang terlahir dari ucapannya. Perbuatan

itu sendiri bisa dikategorikan sebagai sindirian. Hal ini dibuktikan

melalui kisah'Abdullah bin Sa'ad bin Abi as-Sarh yangbeliau halalkan

darahnya pada Penaklukan kota Makkah, dan lakilaki itu memang

termasuk salah seorang yangdihalalkan darahnya ketika itu.


Ketika Abdullah bin Sa'ad dibawa oleh Utsman bin Affan-yang

merupakan saudara sepersusuannya-menemui beliau,'I-Itsman bin

Affan gE berkata: "\ilflahai Rasulullah, bai' atlah orang ini. " Rasulullah ffi

diam sejenak menanti kalau ada orang lain yang datanglalu membunuh

lakilaki itu. Karena tidak ada, beliau pun membai'atnya.

Setelah itu, beliau berkata kepada para Sahabat: "Tidakkah ada di

anr.ara kalian seorang laki-laki cerdas yalgsegera menghampiri orang

tersebut saat melihatku menahan tanganku, lalu dia membunuhnya?"

Para Sahabat menjawab: "'Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak

memberi isyarat dengan kedipan mata kepada kami?" Beliau ffiber￾sabda:

"Tidak pantas bagi seorang Nabi memiliki khaa-inatul a'y un (pandangan

curang) seperti itu.DrrT

B. Kitab Thaharah (Bersuci)

Di antara kekhususan Rasulullah ffi, pada awalnya beliau

diperintahkan berwudhu' setiap akan shalat. Karena hal itu terasa

sangat berat, maka beliau diperintahkan untuk bersiwak saja. Dasarnya

adalah riwayat 'Abdullah bin Hanzhalah bin Abi'Amir, bahwasanya

Rasulullah ffi diperintahkan berwudhu'setiap kali hendak shalat, baik

masih dalam keadaan berwudhu' maupun sudah batal wudhu'nya.

Tatkala kewajiban itu terasa berat baginya maka beliau hanya

diperintahkan bersiwak setiap kali hendak shalat."t18

Secara zhahir,hadits ini menunjukkan bahwa beliau diwajibkan

bersiwak. Demikianlah yang benar menunrt sebagian rekan kami, dan

itu pendapat Abu Zakaria an-Nawawi. Pendapat ini dinilai kuat oleh

Syaikh Abu'Amr bin ash-Shalah. Hadits ini dikuatkan lagi oleh riwayat

Imam Ahmad dari Ibnu'Abbas ,ig,r-.,, bahwa Nabi ffi bersabda:



Aku senantiasa diperintahkan untuk bersiwak, sampai-sampai aku

menyangka akan ada ayat al-Qur-an atau wahyu yang diturunkan

kepadaku berkaitan dengannya."r re

Diriwayatkan dari l-Immu Salamah €k,, ia berkata bahwa

Rasulullah ffi bersabda:


"Jibril tenrs berwasiat kepadaku untuk bersiwak sehingga aku meng￾khawatirkan gigi gerahamku."

Diriwayatkan juga oleh al-Baihaql.tzo 6[-[,gkhari berkata:

"Hadits ini hasan."r2r

'Abdullah bin \flahb berkata; Yahya bin'Abdullah bin Salim

telah mengabarkan kepada kami; dari'Amr, budak yang dibebaskan

oleh al-Muththalib; dari al-Muththalib bin'Abdullah, dari'Aisyah

€k-, , bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

"Aku tenrs bersiwak, sampai-sampai aku khawatir kebiasaan ini akan

merusak gigiku."

Hadits itu diriwayatkan oleh al-Baihaqi,tzz namun sanadnya

terputus antara al-Muththalib dengan'Aisyah r€F, .

Namun demikian, pendapat wajibnya Rasulullah ffi untuk

bersiwak di atas bisa jadi tidak sepenuhnya benar. Sebab, ada riwayat

lain dari Ahmad, dari'\il7atsilah bin al-Asqa' +b , 

ia berkata bahwa

Rasulullah ffi bersabda:


"Aku diperintahkan untuk bersiwak sehingga aku khawatir kalau hal

itu diwajibkan atas diriku."r23

Oleh sebab itulah, sebagian rekan kami mengatakan bahwa

bersiwak tidaklah diwajibkan bagi beliau, namun hanya rnustahab

(dianjurkan).

Kekhususan lain, wudhu'Rasulullah M tidak batal karena

tertidur. Dalilnya adalah hadits Ibnu