tawarikh ester 1

Kamis, 30 Januari 2025

tawarikh ester 1


 



alam perkara sehari-hari, pengulangan dipandang sebagai sesuatu yang 

tidak perlu dan membosankan, namun  dalam perkara kudus, ada perintah 

demi perintah dan ada baris demi baris. Bagiku, tutur sang rasul, menuliskan hal 

ini lagi kepadamu tidaklah berat dan memberi kepastian kepadamu (Flp. 3:1). 

Kitab-kitab Tawarikh ini sebagian besar merupakan pengulangan, begitu pula 

halnya dengan sebagian besar isi kitab yang ditulis oleh penulis kedua dan ketiga 

dari empat penulis kitab Injil. Namun demikian, tidak ada pengulangan yang 

tidak berguna di sana maupun di sini, tidak ada perkataan yang bertele-tele atau 

sia-sia. Kita mungkin dengan cepat beranggapan, dari semua kitab yang ada di 

dalam Alkitab, kedua kitab Tawarikh ini yaitu  yang paling dapat dilewatkan. 

Mungkin kita memang bisa bersikap demikian, namun  kita akan sangat dirugikan 

apabila kita melewatkannya, sebab  ada banyak hal yang sangat berguna di 

dalam kitab ini, yang tidak kita jumpai di tempat lain. Dan perihal apa yang kita 

dapati di sini, yang sudah kita jumpai sebelumnya, 

1. Semuanya itu sangat berguna bagi orang yang hidup di masa ketika kitab ini 

pertama kali diterbitkan, yaitu  sebelum seluruh kitab Perjanjian Lama 

selesai dikumpulkan, dan sebelum bagian-bagiannya selesai digabungkan 

bersama, sebab  kitab ini akan mengingatkan mereka kepada apa yang 

dengan lebih lengkap dikisahkan dalam kitab-kitab lain. Ikhtisar, 

rangkuman, dan acuan, semuanya berguna di dalam ilmu agama seperti 

halnya hukum. Sesuatu yang telah diucapkan sebelumnya, tidak diucapkan 

kembali dengan sia-sia.  

2. Semuanya itu masih ada gunanya kini, agar dengan keterangan dua atau tiga 

orang saksi suatu perkara sah dan diingat sebab  diajarkan berulang-ulang. 


 

Penulis kitab ini kemungkinan yaitu  Ezra, seorang ahli kitab yang mahir 

dalam Taurat Tuhan (Ezr. 7:6). Ada satu kisah isapan jempol mengenai 

penulis kitab apokrif itu (Kitab 2 Esdras 14:21, dst.), yaitu bahwa oleh 

sebab  semua hukum telah habis dibakar, Ezra memperoleh ilham ilahi 

untuk kembali menuliskan semua hukum itu, yang kemungkinan berawal 

dari Kitab Tawarikh, tempat kita menjumpai nama-nama semua orang yang 

menjadi pokok kisah itu, meski tidak semua kisah yang sama diulang 

kembali. Kitab ini dalam bahasa Ibrani disebut sebagai perkataan hari-hari – 

catatan harian atau sejarah, sebab , oleh tuntunan ilahi, dikumpulkan dari 

sejumlah catatan umum dan asli. Pengumpulan kitab ini dikerjakan setelah 

masa penawanan, namun demikian kitab ini terkadang masih mengandung 

bahasa aslinya, yang ditulis sebelum masa penawanan, seperti pada Kitab 2 

Tawarikh 5:9, di situlah tempatnya sampai hari ini, yang tak ayal lagi 

dituliskan sebelum penghancuran Bait Tuhan . Kitab septuaginta menyebut 

buku ini Paraleipomenon – mengenai perkara-perkara yang tertinggal, atau 

terlewat, oleh para sejarawan sebelumnya, dan memang ada beberapa hal 

seperti ini terkandung di dalamnya. Kitab ini merupakan tempat di bagian 

akhir sebagai pengumpul, tempat penampung yang mengumpulkan apa yang 

tersisa supaya tidak ada yang hilang. Dalam kitab pertama ini, kita membaca, 

I. Kumpulan silsilah kudus, mulai dari Adam hingga Daud, dan ini bukanlah 

apa yang disebut sang rasul sebagai silsilah yang tiada putus-putusnya, 

namun  yang memiliki kegunaan dan akhirnya di dalam Kristus (ps. 1-9). 

Beragam kisah sejarah singkat, yang belum kita jumpai sebelumnya, 

disisipkan di sini. 

II. Pengulangan sejarah perpindahan kerajaan dari Saul ke Daud, dan kejayaan 

pemerintahan Daud, beserta sejumlah besar tambahan (ps. 10-21). 

III. Catatan asli yang berisi upaya Daud untuk menetapkan urusan-urusan tata 

pelayanan dan ibadah, dan persiapan yang dibuatnya untuk mendirikan Bait 

Tuhan  (ps. 22-29). Inilah perkataan hari-hari, dari masa-masa dahulu kala, 

dari masa-masa yang terbaik, dari jemaat Perjanjian Lama. Pemerintahan 

raja-raja dan masa-masa kerajaan-kerajaan, serta kehidupan orang biasa, 

dihitung menurut hari. Kerap kali waktu yang singkat menghasilkan sesuatu 

yang luar biasa, namun demikian, segala waktu yang ada, tidak ada artinya 

dibandingkan dengan keabadian. 

 

 

 

PASAL  1  

asal ini, beserta banyak pasal berikutnya, mengulang kembali silsilah-

silsilah yang sampai saat ini telah kita baca sebelumnya di dalam sejarah 

kudus, dan menggabungkan semuanya itu dengan sejumlah tambahan yang 

bermakna. Mungkin kita tergoda untuk berpikir, semuanya akan baik-baik saja 

andai kata kitab ini tidak ditulis, sebab , ketika diperbandingkan dengan bagian 

serupa dalam kitab-kitab lain, terdapat sejumlah perbedaan dengan kitab ini 

yang hanya dapat sedikit kita cari titik temunya. Akan namun , kita tidak boleh 

dengan itu sampai tersandung oleh kata-kata, melainkan mengucap berkat 

kepada Tuhan  bahwa perkara-perkara yang perlu untuk keselamatan kita 

tersedia cukup jelas. Dan sebab  Tuhan  yang bijaksana telah menganggap tepat 

untuk menuliskan hal-hal ini bagi kita, maka kita tidak boleh melewatkannya 

tanpa membacanya. Semua tulisan yang terdapat dalam Alkitab itu bermanfaat, 

meski tidak semuanya memiliki manfaat yang sama. Dan kita dapat mengambil 

kesempatan untuk memikirkan dan merenungkan dengan baik bahkan bagian-

bagian Alkitab yang tidak mengandung perkara-perkara yang sama 

bermanfaatnya seperti bagian-bagian lainnya. Silsilah-silsilah ini, 

1. Pada masa itu sangat berguna, ketika keberadaannya dilestarikan di sini, dan 

diserahkan ke dalam tangan orang Yahudi sepulang mereka dari Babel. 

Sebab, penawanan itu, seperti banjir besar, telah mengacaubalaukan 

semuanya, dan orang Yahudi, di tengah keterserakan dan keputusasaan itu, 

berada dalam bahaya kehilangan pembeda dari suku-suku serta kaum-kaum 

mereka. Oleh sebab itu, silsilah ini memunculkan kembali penanda-penanda 

kuno yang membedakan bahkan beberapa suku yang diangkut tertawan ke 

dalam Asyur. Mungkin silsilah ini akan mengundang orang Yahudi untuk 

mempelajari tulisan-tulisan kudus yang telah diabaikan, untuk menemukan 

nama-nama nenek moyang mereka, serta kemunculan keluarga-keluarga 

mereka di dalamnya. 


2. Silsilah-silsilah ini masih bermanfaat untuk menjelaskan kisah-kisah di dalam 

Alkitab, dan khususnya untuk menjelaskan asal-usul Mesias, supaya tampak 

bahwa Juruselamat kita yang terberkati, menurut nubuatan-nubuatan yang 

diucapkan sebelum kehadiran-Nya, memang benar anak Daud, anak Yehuda, 

anak Abraham, anak Adam. Dan, kini ketika Ia telah datang demi orang-orang 

yang baginya catatan ini dilestarikan, orang Yahudi sejak saat itu telah 

kehilangan seluruh silsilahnya, sehingga bahkan silsilah para imam, 

kelompok orang Yahudi yang paling suci dari semuanya, pun terlupakan, dan 

mereka tidak mengenal seorang pun di dunia yang mampu membuktikan 

bahwa dirinya berasal dari kaum Harun. Ketika sebuah bangunan telah usai 

didirikan, perancah-perancahnya atau tangga-tangga penopang pembangun-

annya pun dilepaskan. Ketika Sang Anak yang dijanjikan telah datang, garis 

keturunan yang sebelumnya bertujuan mengarah kepada-Nya pun terputus. 

Di dalam pasal ini, kita mempunyai satu ringkasan dari semua silsilah yang 

ada di dalam Kitab Kejadian, hingga kita tiba pada Yakub. 

I. Keturunan dari Adam hingga Nuh dan anak-anaknya, yang diambil dari 

Kitab Kejadian 5 (ay. 1-4). 

II. Keturunan anak-anak Nuh, yang kembali memenuhi bumi, yang diambil 

dari Kitab Kejadian 10 (ay. 5-23). 

III. Keturunan dari Sem hingga Abraham, yang diambil dari Kitab Kejadian 

11 (ay. 24-28). 

IV. Keturunan Ismael, serta anak-anak Abraham dari Ketura, yang diambil 

dari Kitab Kejadian 25 (ay. 29-35). 

V. Keturunan Esau, yang diambil dari Kitab Kejadian 36 (ay. 36-54).  

Silsilah-silsilah ini kemungkinan dilewatkan begitu saja di dalam Kitab 

Kejadian, dan oleh sebab itu, seperti halnya kita bersekolah, kita dibuat 

mengulang kembali pelajaran yang tidak kita pelajari dengan baik. 

Silsilah  

(1:1-27)  

1 Adam, Set, Enos, 2 Kenan, Mahalaleel, Yared, 3 Henokh, Metusalah, Lamekh, 4 Nuh, Sem, 

Ham dan Yafet. 5 Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan 

Tiras. 6 Keturunan Gomer ialah Askenas, Difat dan Togarma. 7 Keturunan Yawan ialah Elisa, 

Tarsis, orang Kitim dan orang Rodanim. 8 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan 

Kanaan. 9 Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; keturunan 

Raema ialah Syeba dan Dedan. 10 Kush memperanakkan Nimrod; dialah orang yang mula-

mula sekali berkuasa di bumi. 11 Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, 

orang Lehabim, orang Naftuhim, 12 orang Patrusim, orang Kasluhim – dari mereka inilah 

berasal orang Filistin – dan orang Kaftorim. 13 Kanaan memperanakkan Sidon, anak 

sulungnya dan Het, 14 serta orang Yebusi, orang Amori, orang Girgasi, 15 orang Hewi, orang 

Arki, orang Sini, 16 orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati. 17 Keturunan Sem ialah 

Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud, Aram, Us, Hul, Geter dan Mesekh. 18 Arpakhsad memper-

anakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. 19 Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama 

yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya penduduk bumi terbagi, dan nama 

adiknya ialah Yoktan. 20 Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet, Yerah, 21 

Hadoram, Uzal, Dikla, 22 Ebal, Abimael, Syeba, 23 Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya 

anak-anak Yoktan.  

24 Sem, Arpakhsad, Selah, 25 Eber, Peleg, Rehu, 26 Serug, Nahor, Terah,  

27 Abram, itulah Abraham. 

Perikop ini diawali oleh Adam sebagai kata pertamanya, dan Abraham sebagai 

kata terakhirnya. Di antara penciptaan Adam dan kelahiran Abraham, 

terbentang jarak 2.000 tahun, dan Adam sendiri hidup hampir separuh dari 

rentang waktu itu. Adam merupakan bapa kita semua umat manusia secara 

daging, sementara Abraham merupakan bapa semua orang beriman. Melalui 

pelanggaran yang dibuat oleh Adam terhadap kovenan kesucian, kita semua 

menjadi sengsara, sementara melalui kovenan kasih karunia yang dibuat dengan 

Abraham, kita semua dijadikan berbahagia, atau akan dijadikan berbahagia. Kita 

semua, secara alamiah, merupakan anak-anak Adam, cabang-cabang dari pohon 

zaitun yang liar itu. Marilah kita memastikan bahwa, oleh iman, kita menjadi 

anak-anak Abraham (Rm. 4:11-12), supaya kita dicangkokkan ke dalam pohon 

zaitun yang baik dan turut mendapat bagian di dalam akar dan makanannya.  

I. Keempat ayat pertama dari perikop ini, dan keempat ayat terakhir, yang 

dihubungkan oleh Sem (ay. 4, 24), mengandung garis keturunan kudus milik 

Kristus dari Adam hingga Abraham, yang dimasukkan ke dalam asal-usulnya 

(Luk. 3:34-38), dengan urutan naik, sementara pada bagian ini disampaikan 

dengan urutan turun. Silsilah ini membuktikan kesalahan dari penghinaan 

itu, tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang. Uskup Patrick 

mencermati di sini bahwa dengan dipaparkannya silsilah kaum-kaum 

Yahudi, sangat jelas tampak di sini kemuliaan istimewa dari bangsa Yahudi, 

yaitu  bahwa merekalah satu-satunya bangsa yang mampu menelusuri asal-

usulnya dari manusia pertama yang diciptakan Tuhan , sesuatu yang tidak 

mampu diakui oleh bangsa lain bahwa mereka dapat berbuat demikian. 

Bangsa-bangsa lain hanya menyiksa diri mereka sendiri dan keturunan 

mereka dengan dongeng-dongeng asal-usul mereka, seperti orang Arkadia 

berkhayal bahwa mereka sudah ada sebelum bulan ada, dan orang Thessalia 

berkhayal bahwa mereka lahir dari bebatuan. Juga, orang Athena berkhayal 

bahwa mereka tumbuh dari bumi, persis seperti khayalan sia-sia yang 

dimiliki beberapa filsuf mengenai asal-usul alam semesta. Catatan yang 

diberikan Kitab Suci mengenai penciptaan dunia dan kemunculan bangsa-

bangsa mengandung bukti nyata akan kebenarannya sendiri, seperti halnya 

tradisi-tradisi omong kosong itu membuktikan sendiri kesia-siaan dan 

kepalsuan mereka. 

II. Semua ayat yang berada di antaranya mengulang catatan tentang 

dipenuhinya bumi kembali oleh anak-anak Nuh setelah air bah. 

1. Sang sejarawan berawal dengan orang-orang yang tidak dikenal sebagai 

jemaat Tuhan , yaitu  anak-anak Yafet, yang ditanam di pulau-pulau orang 

yang tidak percaya kepada Tuhan , yaitu  di bagian barat dunia, negara-

negara Eropa. Mengenai orang-orang ini, ia menyajikan sebuah catatan 

singkat (ay. 5-7), sebab  sampai saat ini, orang Yahudi hanya sedikit atau 

sama sekali tidak berurusan dengan orang-orang ini. 

2. Ia pun melanjutkan dengan orang-orang yang sebagian besar telah 

menjadi seteru jemaat Tuhan , yaitu  anak-anak Ham, yang berpindah ke 

arah selatan menuju Afrika dan bagian-bagian Asia yang terhampar di 

sepanjang jalan menuju ke sana. Nimrod anak Kush yaitu  orang yang 

pertama kali menjadi penindas, kemungkinan penindas umat Tuhan  pada 

masanya. Akan namun  Misraim, yang memperanakkan orang-orang 

Mesir, dan Kanaan, yang memperanakkan orang-orang Kanaan, meru-

pakan nama-nama yang berperan penting di dalam kisah orang Yahudi, 

sebab  dengan keturunan merekalah Israel milik Tuhan  berjuang keras 

untuk keluar dari tanah Mesir dan masuk ke dalam tanah Kanaan. Dan 

oleh sebab itu, anak-anak Misraim (ay. 11-12) dan Kanaan (ay. 13-16) 

secara khusus dituliskan. Lihatlah betapa Tuhan  menilai Israel berharga 

ketika Ia menebus mereka dengan Mesir (Yes. 43:3), dan menghalau 

semua bangsa ini dari hadapan mereka (Mzm. 80:9). 

3. Sang sejarawan kemudian menyajikan catatan mengenai orang-orang 

yang merupakan para nenek moyang dan sekutu jemaat Tuhan , yaitu  

anak-anak Sem (ay. 17-23). Orang-orang ini memperanakkan orang-

orang Asia, dan menyebar ke arah timur. Orang Asyur, Aram, Kasdim, 

Persia, dan Arab, diperanakkan dari kumpulan orang ini. Pada awalnya, 

orang-orang asli dari bangsa-bangsa itu masih dikenal, namun  pada hari 

ini, kita punya alasan untuk berpikir bahwa bangsa-bangsa itu telah 

sedemikian bercampur satu dengan yang lain, lewat perluasan 

perdagangan dan kekuasaan, pemindahan koloni-koloni ke tempat lain, 

pengangkutan para tawanan, dan banyak keadaan lain, sehingga tidak 

ada satu bangsa pun, bahkan bagian terbesar dari bangsa mana pun, 

diturunkan sepenuhnya dari salah satu sumber ini. Hanya satu hal ini 

yang kita yakini, yaitu  bahwa dari satu orang saja Tuhan  telah menjadikan 

semua bangsa dan umat manusia. Mereka semua telah diturunkan dari 

satu Adam, satu Nuh. Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? 

Bukankah satu Tuhan  menciptakan kita? (Mal. 2:10). Daftar keturunan kita 

ini segera berpindah kepada keturunan Abraham, secara mendadak ber-

anjak dari seluruh kaum anak-anak Nuh kecuali Arpakhsad, keturunan 

yang akan menjadi asal kedatangan Kristus. Janji agung akan adanya 

Mesias (tutur Uskup Patrick) berpindah dari Adam kepada Set, dari Set 

kepada Sem, dari Sem kepada Eber, lalu kepada bangsa Ibrani, yang, di 

atas segala bangsa, dipercayai dengan harta kudus itu, sampai janji itu 

pun digenapi dan Mesias datang, baru kemudian bangsa itu dijadikan 

bukan umat.   

Silsilah  

(1:28-54)  

28 Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael. 29 Inilah keturunan mereka: anak sulung 

Ismael ialah Nebayot, lalu Kedar, Adbeel, Mibsam, 30 Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, 

31 Yetur, Nafish dan Kedma; mereka itulah anak-anak Ismael. 32 Keturunan Ketura, gundik 

Abraham: wanita  itu melahirkan Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. 

Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan. 33 Anak-anak Midian ialah: Efa, Efer, Hanokh, 

Abida dan Eldaa. Itulah semuanya keturunan Ketura. 34 Abraham memperanakkan Ishak. 

Anak-anak Ishak ialah Esau dan Israel. 35 Anak-anak Esau ialah Elifas, Rehuel, Yeush, 

Yaelam dan Korah. 36 Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenas, Timna dan 

Amalek. 37 Anak-anak Rehuel ialah Nahat, Zerah, Syama dan Miza. 38 Anak-anak Seir ialah 

Lotan, Syobal, Zibeon, Ana, Disyon, Ezer dan Disyan. 39 Anak-anak Lotan ialah Hori dan 

Homam; adik wanita  Lotan ialah Timna. 40 Anak-anak Syobal ialah Alyan, Manahat, 

Ebal, Syefi dan Onam; anak-anak Zibeon ialah Aya dan Ana. 41 Keturunan Ana ialah 

Disyon; anak-anak Disyon ialah Hamran, Esyban, Yitran dan Keran. 42 Anak-anak Ezer 

ialah Bilhan, Zaawan dan Yaakan. Anak-anak Disyan ialah Us dan Aran. 43 Inilah raja-raja 

yang memerintah di tanah Edom, sebelum seorang raja dari orang Israel memerintah: 

Bela bin Beor, dan kotanya bernama Dinhaba. 44 Setelah Bela mati, Yobab bin Zerah, dari 

Bozra, menjadi raja menggantikan dia. 45 Setelah Yobab mati, Husyam, dari negeri orang 

Teman, menjadi raja menggantikan dia. 46 Setelah Husyam mati, Hadad bin Bedad menjadi 

raja menggantikan dia; dialah yang memukul kalah orang Midian di daerah Moab, dan 

kotanya bernama Awit. 47 Setelah Hadad mati, Samla, dari Masyreka menjadi raja 

menggantikan dia. 48 Setelah Samla mati, Saul, dari Rehobot-Sungai, menjadi raja 

menggantikan dia.  

49 Setelah Saul mati, Baal-Hanan bin Akhbor menjadi raja menggantikan dia. 50 Setelah 

Baal-Hanan mati, Hadad menjadi raja menggantikan dia, dan kotanya bernama Pahi dan 

isterinya bernama Mehetabeel binti Matred binti Mezahab. 51 Setelah Hadad mati, maka 

yang menjadi kepala-kepala kaum di Edom ialah kepala kaum Timna, kepala kaum Alya, 

kepala kaum Yetet, 52 kepala kaum Oholibama, kepala kaum Ela, kepala kaum Pinon, 53 

kepala kaum Kenas, kepala kaum Teman, kepala kaum Mibzar, 54 kepala kaum Magdiel 

dan kepala kaum Iram. Itulah kepala-kepala kaum di Edom. 

Semua bangsa kecuali keturunan Abraham sudah tidak dimasukkan ke dalam 

silsilah ini, sebab  mereka tidak mempunyai peranan atau tempat dalam perkara 

ini. Bagian Tuhan ialah umat-Nya. Mengenai umat-Nya, Dia menyimpan sebuah 

catatan dan mengenal nama-nama mereka, namun  orang-orang yang mengenal-

Nya, dipandang-Nya dari kejauhan. Bukan berarti kita dapat menarik 

kesimpulan bahwa dengan itu, tidak ada kumpulan orang dari bangsa lain selain 

keturunan Abraham yang mendapat perkenanan Tuhan . Itulah kebenaran yang 

sudah ada bahkan sebelum Petrus menyadarinya, yaitu  bahwa setiap orang dari 

bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran 

berkenan kepada-Nya. Kumpulan orang banyak dalam jumlah besar akan dibawa 

ke sorga dari segala bangsa (Why. 7:9), dan kita berharap termasuk di dalamnya 

banyak, sangat banyak orang baik di dunia yang terletak di luar dari kovenan 

istimewa Tuhan  dengan Abraham, yang nama-namanya tertulis di dalam kitab 

kehidupan, meski tidak diturunkan dari salah satu kaum yang tertulis di dalam 

kitab ini. Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya. Akan namun , Israel merupakan 

bangsa terpilih, dipisahkan dari yang lain, dan tidak ada bangsa lain, dalam 

kedudukannya sebagai satu bangsa, yang begitu dimuliakan dan diistimewakan 

seperti halnya bangsa Yahudi. Inilah bangsa kudus yang menjadi pokok pembi-

caraan dari kisah suci ini. Maka dari itu, kita kemudian akan menyingkirkan 

semua keturunan Abraham lain kecuali keturunan Yakub, yang semuanya 

tergabung ke dalam satu bangsa dan dipersatukan kepada Tuhan, sementara 

keturunan Abraham yang lain tampaknya terasing dari Tuhan  dan dari satu sama 

lain. 

I. Sedikit yang dapat kita bahas mengenai orang Ismael. Mereka yaitu  anak-

anak dari sang hamba wanita , yang kemudian diusir dan tidak akan 

menjadi ahli waris bersama anak yang merupakan janji Tuhan  itu. Perkara 

anak-anak Ismael ini menggambarkan orang-orang Yahudi yang tidak 

percaya kepada Kristus dan ditolak (Gal. 4:22, dst.), dan oleh sebab itu, 

hanya sedikit pembahasan mengenai bangsa Ismael itu. Kedua belas anak 

laki-laki Ismael hanya disebutkan di sini (ay. 29-31), untuk memperlihatkan 

pelaksanaan janji yang Tuhan  buat kepada Abraham, sebagai jawaban atas 

doanya bagi Ismael, bahwa, demi Abraham, Ismael akan menjadi bangsa 

yang besar, dan khususnya bahwa ia akan memperanakkan dua belas raja 

(Kej. 17:20). 

II. Sedikit yang dapat kita bahas mengenai orang Midian, yang termasuk 

keturunan Abraham melalui Ketura. Mereka yaitu  orang-orang dari sebelah 

timur (kemungkinan Ayub termasuk salah satu dari mereka), dan dipisahkan 

dari Ishak, sang pewaris yang dijanjikan (Kej. 25:6), sehingga hanya nama 

mereka yang dituliskan di sini (ay. 32). Anak-anak Yoksan, keturunan 

Ketura, juga ditulis namanya di sini, beserta anak-anak Midian (ay. 32-33),

yang menjadi begitu ternama dan mungkin memberi nama bagi kaum-kaum 

ini, seperti halnya Yehuda bagi orang Yahudi. 

III. Kita tidak akan banyak membahas tentang orang Edom. Mereka mempunyai 

kebencian yang tak pernah lekang kepada Israel milik Tuhan . Namun 

demikian, sebab  mereka diperanakkan dari Esau, anak Ishak, kita membaca 

di sini catatan perihal kaum-kaum mereka, beserta nama-nama sejumlah 

orang-orang mereka yang ternama (ay. 35) hingga akhir pasal ini. Di antara 

nama-nama ini, terdapat sedikit perbedaan dengan yang kita baca dalam 

Kitab Kejadian 36, yang menjadi sumber seluruh catatan ini. Tiga dari empat 

nama yang dituliskan dengan huruf Vau di Kitab Kejadian, dituliskan dengan 

huruf Yod di kitab ini, kemungkinan pelafalannya diubah, seperti biasa 

dijumpai di dalam bahasa lain. Kita sekarang menulis banyak kata dengan 

cara yang sangat berbeda dengan yang dahulu dituliskan 200 tahun yang 

lalu. Marilah kita mengambil kesempatan, dari membaca silsilah-silsilah ini, 

untuk berpikir, 

1. Mengenai kumpulan orang banyak yang telah pergi melintasi dunia ini, 

telah menjalankan peran mereka masing-masing di dalam dunia ini, dan 

kemudian telah meninggalkannya. Ayub, pada masa mudanya, tidak 

hanya melihat bahwa setiap orang mengikuti dia, namun  tidak terbilang 

banyaknya yang mendahului dia (Ayb. 21:33). Semua orang ini, dan 

segala kepunyaan mereka, mempunyai harinya sendiri-sendiri. Banyak 

dari antara mereka membuat keributan besar dan menjadi tokoh ter-

nama di dunia, namun  hari-hari mereka pun usai, dan tempat mereka pun 

tak lagi mengenal mereka. Meski jalan kematian yaitu  jalan yang sudah 

ditempuh, namun vestigia nulla retrorsum – tidak ada orang yang mampu 

menapaki kembali langkah-langkah mereka. 

2. Mengenai penyelenggaraan Tuhan , yang menopang angkatan-angkatan 

manusia, dan dengan demikian melestarikan ras yang bobrok itu, meski 

bersalah dan menjijikkan, untuk tetap berada di atas bumi. Betapa 

mudah bagi Tuhan  untuk menghabisinya tanpa air bah atau kebakaran 

besar! Catatlah semua anak manusia sebagai orang-orang mandul, 

seperti dialami beberapa orang, dan dalam beberapa tahun bumi ini 

akan terbebas dari beban manusia yang membuatnya mengeluh. Akan 

namun , kesabaran ilahi mengizinkan pohon yang merusak tanah tidak 

hanya untuk tumbuh, namun  juga berkembang biak. Sembari keturunan 

yang satu, bahkan yang berdosa sekalipun, pergi, keturunan yang lain 

datang (Pkh. 1:4; Bil. 32:14), dan demikianlah akan terus berlangsung 


selama bumi ini tetap ada. Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya 

masih ada berkat. 

 

PASAL  2  

ekarang kita sampai kepada pokok bahasan utama, yaitu daftar keturunan 

Israel, bangsa yang diistimewakan itu, yang harus “tinggal sendirian dan 

tidak dihitung bersama bangsa-bangsa lain.” Dalam pasal ini kita menemukan,  

I. Nama-nama dari 12 anak Israel (ay. 1-2).  

II. Sebuah kisah tentang suku Yehuda, yang memiliki kedudukan tinggi, 

bukan demi Daud melainkan terutama demi Anak Daud, Tuhan kita, 

yang berasal dari Yehuda (Ibr. 7:14).  

1. Keturunan pertama dari Yehuda hingga Isai (ay. 3-12).  

2. Anak-anak Isai (ay. 13-17).  

3. Keturunan Hezron, tidak hanya melalui Ram, dari siapa Daud 

berasal, namun  juga melalui Kaleb (ay. 18-20), Segub (ay. 21-24), 

Yerahmeel (ay. 25-33, hingga ay. 41), dan lagi oleh Kaleb (ay. 42-

49), dengan keluarga Kaleb putra Hur (ay. 50-55). Penjelasan 

terbaik yang dapat kita temukan tentang hal ini dan pasal-pasal 

berikutnya, dan yang akan memberikan pandangan paling jelas 

tentang mereka, kita dapati di dalam daftar silsilah yang 

diterbitkan dalam Alkitab bahasa Inggris versi terakhir sekitar 100 

tahun lalu, dan terus dipakai selama beberapa waktu. Dan untung-

nya mereka disebutkan lagi dalam beberapa edisi selanjutnya, sebab 

penjelasan tersebut sangat berguna bagi mereka yang rajin 

menyelidiki Kitab Suci. Penjelasan tersebut dikatakan disusun oleh 

sarjana besar studi Alkitab, Hugh Broughton. Kita menjumpai 

penjelasan itu kadang-kadang di dalam versi-versi lama Alkitab. 


Silsilah  

(2:1-17) 

1 Inilah anak-anak Israel: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon,  

2 Dan, Yusuf, Benyamin, Naftali, Gad dan Asyer. 3 Anak-anak Yehuda ialah Er, Onan dan 

Syela, tiga orang, yang lahir bagi dia dari anak wanita  Syua wanita  Kanaan itu. 

namun  Er, anak sulung Yehuda itu, yaitu  jahat di mata TUHAN, maka Ia membunuhnya. 4 

Tamar, menantu wanita  Yehuda, melahirkan baginya Peres dan Zerah. Semuanya 

anak-anak Yehuda ada lima orang. 5 Anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul. 6 Anak-

anak Zerah ialah Zimri, Etan, Heman, Kalkol dan Dara. Semuanya lima orang.  

7 Keturunan Karmi ialah Ahar, yang mencelakakan orang Israel sebab  ia tidak taat dalam 

hal barang-barang yang dikhususkan itu. 8 Keturunan Etan ialah Azarya. 9 Anak-anak yang 

lahir bagi Hezron ialah Yerahmeel, Ram dan Khelubai. 10 Ram memperanakkan Aminadab, 

dan Aminadab memperanakkan Nahason, pemimpin bani Yehuda. 11 Nahason 

memperanakkan Salma dan Salma memperanakkan Boas. 12 Boas memperanakkan Obed 

dan Obed memperanakkan Isai. 13 Isai memperanakkan Eliab, anak sulungnya, dan Abina-

dab, anak yang kedua, Simea, anak yang ketiga, 14 Netaneel, anak yang keempat, Radai, 

anak yang kelima, 15 Ozem, anak yang keenam, dan Daud, anak yang ketujuh; 16 saudara-

saudara wanita  mereka ialah Zeruya dan Abigail. Anak-anak Zeruya ialah Abisai, 

Yoab dan Asael, tiga orang. 17 Abigail melahirkan Amasa dan ayah Amasa ialah Yeter, 

orang Ismael itu. 

Inilah,  

I. Kaum Yakub. Dua belas orang putranya disebutkan di sini, angka 12 yang 

terkenal itu, yang sering dibicarakan hampir dalam seluruh Alkitab, dari 

permulaan hingga akhir. Pada setiap peralihan peristiwa dalam Alkitab kita 

menjumpai 12 suku yang lahir dari 12 bapa-bapa gereja ini. Karakter pribadi 

dari beberapa di antara mereka sama sekali tidaklah yang terbaik, empat 

anak yang pertama sangat memalukan, namun demikian kovenan itu 

diwariskan kepada keturunan mereka. Sebab, oleh sebab  anugerah, 

anugerah yang cuma-cuma, dikatakan bahwa, Aku mengasihi Yakub – bukan 

hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 

 


II. Kaum Yehuda. Suku ini yang paling dipuji-puji, paling berkembang, dan 

paling dihormati, dari antara semua suku, sehingga silsilahnya yang pertama 

kali dikisahkan dan dengan panjang lebar dibandingkan yang lainnya. Dalam 

uraian yang diberikan tentang keturunan pertama dari suku yang terkenal 

itu, yang dari antaranya Kristus menjadi keturunan yang paling puncak, kita 

mendapati  

1.  Beberapa orang yang sangat jahat. Ada Er, putra sulung Yehuda, yang 

jahat di mata TUHAN, dan dibinasakan-Nya, di hari-hari awal hidupnya, 

dengan suatu hantaman pembalasan Ilahi: Ia membunuhnya (ay. 3). Adik 

laki-lakinya, Onan, tidaklah lebih baik, dan bernasib tidak lebih baik. Lalu 

ada Tamar, yang dengannya Yehuda, ayah mertuanya, melakukan perka-

winan inses (ay. 4). Dan inilah Akhan, yang dipanggil Ahar – seorang 

pembuat masalah, yang mencelakakan orang Israel dengan mengambil 

barang-barang yang dikutuk (ay. 7). Perhatikanlah, keluarga-keluarga 

yang terbaik dan paling dihormati dapat memiliki beberapa keturunan 

yang tercela.  

2.  Beberapa keturunan sangat bijaksana dan baik, seperti Heman and Etan, 

Kalkol dan Dara, yang mungkin bukan merupakan anak-anak langsung 

dari Zerah, melainkan keturunan darinya, dan disebut sebab  mereka 

menjadi kemuliaan dari keluarga ayah mereka. Sebab, ketika Roh Kudus 

hendak mengagungkan hikmat Salomo, Dia menyatakannya lebih bijak-

sana dibandingkan  keempat orang ini, yang, kendati putra-putra Mahol, disebut 

orang Ezrahi, dari Zerah (1Raj. 4:31). Bahwa empat bersaudara tersebut 

menjadi menonjol sebab  hikmat dan anugerah yaitu  suatu hal yang 

jarang terjadi.  

3. Beberapa keturunan sangat agung, seperti Nahason, yang merupakan 

pemimpin Yehuda ketika perkemahan Israel didirikan di padang gurun, 

sehingga memimpin barisan yang jaya itu, dan Salman atau Salmon, yang 

menduduki kedudukan terhormat ketika mereka masuk Kanaan (ay. 10-

11). 

III. Keluarga Isai, yang tentangnya sebuah catatan khusus dibuat demi Daud, dan 

Anak Daud, yang merupakan suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai (Yes. 

11:1). Dengan demikian tampak jelas bahwa Daud anak laki-laki ketujuh, 

dan bahwa tiga panglimanya yang hebat, Yoab, Abisai, dan Asael, yaitu  

anak-anak dari salah satu saudara wanita nya, dan Amasa dari saudara 

wanita nya yang lain. Tiga dari keempat panglima itu jatuh terbunuh 

juga, kendati mereka dahulu menjadi kengerian bagi orang-orang gagah 

perkasa. 


Silsilah Lanjutan 

(2:18-55) 

18 Kaleb bin Hezron memperanakkan Yeriot dari Azuba, isterinya; dan inilah anak-anak 

wanita  itu: Yesyer, Sobab dan Ardon. 19 Sesudah Azuba mati, Kaleb mengawini Efrat 

yang melahirkan Hur baginya. 20 Hur memperanakkan Uri dan Uri memperanakkan 

Bezaleel. 21 Sesudah itu Hezron menghampiri anak wanita  Makhir, bapa Gilead. Ia 

mengawini wanita  itu ketika ia berumur enam puluh tahun. wanita  itu 

melahirkan Segub baginya.  

22 Segub memperanakkan Yair yang mempunyai dua puluh tiga perkampungan di tanah 

Gilead. 23 namun  Gesur dan Aram merebut Hawot-Yair dari pada mereka, juga Kenat dan 

tempat-tempat jajahannya, enam puluh perkampungan. Itulah semuanya keturunan 

Makhir, bapa Gilead. 24 Sesudah Hezron mati, Kaleb menghampiri Efrata – dia yaitu  isteri 

Hezron, ayahnya – maka wanita  itu melahirkan baginya Asyhur, bapa Tekoa. 25 Anak-

anak Yerahmeel, anak sulung Hezron, ialah Ram, anak sulung, Buna, Oren, Ozem dan Ahia. 

26 namun  Yerahmeel mempunyai seorang isteri lain, bernama Atara; dialah ibu Onam. 27 

Anak-anak Ram, anak sulung Yerahmeel, ialah Maas, Yamin dan Eker. 28 Anak-anak Onam 

ialah Samai dan Yada, dan anak-anak Samai ialah Nadab dan Abisur. 29 Nama isteri Abisur 

ialah Abihail yang melahirkan Ahban dan Molid baginya. 30 Anak-anak Nadab ialah Seled 

dan Apaim; Seled mati dengan tidak mempunyai anak. 31 Keturunan Apaim ialah Yisei, 

dan keturunan Yisei ialah Sesan, dan keturunan Sesan ialah Ahlai.  

32 Anak-anak Yada, adik Samai, ialah Yeter dan Yonatan; Yeter mati dengan tidak mempu-

nyai anak. 33 Anak-anak Yonatan ialah Pelet dan Zaza. Itulah keturunan Yerahmeel. 34 

Sesan tidak mempunyai anak laki-laki, hanya anak-anak wanita ; namun  Sesan 

mempunyai seorang budak laki-laki, orang Mesir, yang bernama Yarha. 35 Jadi Sesan 

memberi anaknya kepada Yarha, budaknya itu, menjadi isteri, lalu wanita  itu 

melahirkan Atai baginya.  

36 Atai memperanakkan Natan, dan Natan memperanakkan Zabad. 37 Zabad memper-

anakkan Eflal, dan Eflal memperanakkan Obed. 38 Obed memperanakkan Yehu, dan Yehu 

memperanakkan Azarya. 39 Azarya memperanakkan Heles, dan Heles memperanakkan 

Elasa. 40 Elasa memperanakkan Sismai, dan Sismai memperanakkan Salum. 41 Salum 

memperanakkan Yekamya, dan Yekamya memperanakkan Elisama. 42 Keturunan Kaleb, 

adik Yerahmeel, ialah Mesa, anak sulungnya, bapa Zif, dan anak-anak Maresa, bapa 

Hebron. 43 Anak-anak Hebron ialah Korah, Tapuah, Rekem dan Sema. 44 Sema memper-

anakkan Raham, bapa Yorkeam, dan Rekem memperanakkan Samai.  

45 Anak Samai ialah Maon, dan Maon ialah bapa Bet-Zur. 46 Efa, gundik Kaleb, melahirkan 

Haran, Moza dan Gazes; Haran memperanakkan Gazes. 47 Anak-anak Yohdai ialah Regem, 

Yotam, Gesan, Pelet, Efa dan Saaf. 48 Gundik Kaleb, yaitu  Maakha, melahirkan Seber dan 

Tirhana. 49 wanita  itu melahirkan juga Saaf, bapa Madmana, dan Sewa, bapa 

Makhbena dan bapa Gibea; anak wanita  Kaleb ialah Akhsa. 50 Itulah keturunan Kaleb. 

Anak-anak Hur, anak sulung Efrata, ialah Sobal, bapa Kiryat-Yearim, 51 Salma, bapa 

Betlehem dan Haref, bapa Bet-Gader. 52 Sobal, bapa Kiryat-Yearim, mempunyai 

keturunan, yaitu  Haroë dan setengah orang Menuhot. 53 Dan kaum-kaum Kiryat-Yearim 

ialah orang Yetri, orang Puti, orang Sumati dan orang Misrai; dari mereka inilah berasal 

orang Zora dan orang Esytaol.  

54 Keturunan Salma ialah Betlehem, orang Netofa, Atarot-Bet-Yoab dan setengah orang 

Manahti, yaitu  orang Zori. 55 Dan kaum-kaum para ahli surat, yang diam di Yabes, ialah 

orang Tirati, orang Simati, dan orang Sukhati. Mereka itulah orang Keni keturunan Hamat 

bapa keluarga Rekhab. 

Orang-orang yang disebut dalam perikop sebelumnya kebanyakan sering dan 

banyak kita baca di dalam nas-nas lain. namun  sedikit saja dari mereka yang 

diceritakan dalam perikop di atas ini disebut di bagian-bagian lain Kitab Suci. 

Sepertinya, silsilah suku Yehuda yang lebih lengkap dan tepat dibandingkan  suku-

suku lainnya, dan dalam hal ini kita harus mengakui adanya suatu 

penyelenggaraan ilahi secara khusus, demi kejelasan silsilah Kristus.  

1. Dalam perikop di atas kita menemukan Bezaleel, yang merupakan kepala 

pekerja dalam pembangunan rumah TUHAN (Kel. 31:2).  

2. Hezron, yang merupakan putra Peres (ay. 5), yaitu  ayah dari semua 

keturunan ini, dua putranya, Kaleb dan Yerahmeel, yang sangat berhasil, dan 

dia sendiri, bahkan di usia tuanya, sebab  dia meninggalkan istrinya yang 

hamil ketika dia meninggal (ay. 24). Hezron ini yaitu  salah satu dari 70 

orang yang turun bersama Yakub ke Mesir (Kej. 46:12). Di sana keluarganya 

terus bertambah, seperti keluarga lain yang tertindas. Pastilah dia meninggal 

selama perbudakan Israel di Mesir. Namun di sini dikatakan bahwa dia mati 

di Kaleb-Efrata (yaitu, Betlehem), di tanah Kanaan (ay. 24). Mungkin, kendati 

seluruh bangsa Israel terus tinggal di Mesir, namun beberapa orang lebih 

giat dibandingkan  yang lain, setidaknya sebelum perbudakan mereka mencapai 

puncaknya, mengunjungi Kanaan kadang-kadang dan menetap di sana, 

meskipun setelah itu mereka kehilangannya. Mengenai keberhasilan Yair, 

yang disebutkan di sini (ay. 22-23), kita memiliki kisahnya di dalam Bilangan 

32:41. Dan tampaknya itu terjadi lama setelah penaklukan Kanaan. Menurut 

orang Yahudi, Hezron menikahi istrinya yang ketiga ketika dia berumur 60 

tahun (ay. 21), dan yang lain sesudahnya (ay. 24), sebab  dia memiliki 

keinginan yang besar untuk mendapat keturunan bagi kaum Peres, dari 

mana Mesias nantinya lahir.  

3. Di sini juga disebutkan tentang salah satu yang mati dengan tidak 

mempunyai anak (ay. 30), dan satu lagi (ay. 32), dan tentang yang tidak 

mempunyai anak laki-laki kecuali anak wanita  (ay. 34). Kiranya orang-

orang yang mengalami hal serupa tidak memandang perkara mereka ini 

baru dan satu-satunya. Penyelenggaraan ilahi mengatur semua 

permasalahan keluarga ini dengan kedaulatan yang tak terbantahkan, sesuai 

kehendak-Nya, baik itu dalam memberikan anak-anak, atau menahannya, 

atau hanya memberikan anak-anak yang berjenis kelamin tertentu saja. 

Tuhan  tidak terikat untuk menyenangkan kita, sebaliknya kitalah yang terikat 

untuk menyetujui apa yang menjadi kesenangan hati-Nya. Bagi mereka yang 

mengasihi-Nya, lebih baik memiliki Dia dibandingkan  sepuluh anak laki-laki. Ia 

akan memberikan mereka sebuah tempat dan sebuah nama yang lebih baik 

ketimbang anak-anak laki-laki dan wanita  di dalam rumah-Nya. Oleh 

sebab  itu, janganlah orang yang ditakdirkan tanpa anak, iri hati dengan ke-

luarga yang berkembang dan dipenuhi banyak anak. Masakan mata kita 

jahat sebab  Tuhan  berbuat baik?  

4. Di sini disebutkan tentang salah satu yang memiliki hanya satu anak 

wanita , dan menikahkannya dengan hambanya seorang Mesir (ay. 34-

35). Kalau hal ini sampai disebutkan bagi kepujian-Nya, maka dapat kita 

duga orang Mesir ini telah memeluk agama Yahudi, dan bahwa dia sangat 

menonjol sebab  hikmat dan kebajikan. Sebab jika tidak, tidak mungkin 

seorang yang bukan keturunan Israel sejati layak menikahi seorang gadis 

Israel, apalagi anak wanita  satu-satunya. Apabila orang Mesir menjadi 

pemeluk agama Yahudi, dan hamba-hamba berperilaku layak, maka asal-

usul keturunan atau kedudukan sebagai hamba tidak seharusnya menjadi 

halangan bagi mereka untuk naik kedudukan. Menikah dengan seseorang 

seperti hamba Mesir dapat membuat anak wanita  ini sama bahagianya 

seperti menikah dengan salah seorang pemimpin sukunya.  

5. Silsilah dari beberapa orang ini berakhir bukan pada seseorang, namun  di 

suatu tempat atau negeri, sebab salah satunya dikatakan menjadi Bapa 

Kiryat-Yearim (ay. 50), yang lainnya Bapa Betlehem (ay. 51), yang di 

kemudian hari menjadi kota kelahiran Daud, sebab  tempat-tempat ini 

menjadi bagian undian mereka ketika diadakan pembagian tanah.  

6. Di sini ada beberapa yang dikatakan menjadi kaum-kaum para ahli surat (ay. 

55), yang meneruskan tradisi bersekolah di dalam keluarga mereka, 

terutama belajar Kitab Suci, dan mengajar orang lain pengetahuan yang baik 

tentang Tuhan . Di antara semua keluarga yang hebat ini kita senang 

menjumpai beberapa di antaranya merupakan kaum-kaum para ahli surat. 

Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi. Semua keluarga Israel yaitu  

keluarga dari ahli-ahli surat, yang terdidik dengan baik dalam hal kerajaan 

sorga, dan mampu membawa keluar dari perbendaharaannya hal-hal yang 

baru dan lama!  

 

 

 

 

PASAL  3  

ari semua keluarga Israel, tak satu pun yang begitu terkenal seperti 

keluarga Daud. Itulah keluarga yang disebut dalam pasal sebelumnya (ay. 

15). Di sini kita mendapatkan kisah yang lengkap tentang keluarga tersebut.  

I. Putra-putra Daud (ay. 1-9).  

II. Para penerus takhtanya sepanjang kerajaannya berlangsung (ay. 10-

16).  

III. Sisa dari keluarganya semasa dan sesudah penawanan (ay. 17-24). Dari 

keluarga ini, “sehubungan dengan darah dan daging, lahirlah Kristus.” 

Keluarga Daud  

(3:1-9) 

1 Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari 

Ahinoam, wanita  Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, wanita  

Karmel; 2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yaitu  anak wanita  Talmai, 

raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit; 3 anak yang kelima ialah Sefaca, 

dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu. 4 Enam orang lahir 

bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga 

puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 5 Inilah yang lahir bagi dia di 

Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel, 6 lalu 

Yibhar, Elisama, Elifelet, 7 Nogah, Nefeg, Yafia, 8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan 

orang. 9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. 

Tamar ialah saudara wanita  mereka. 

Kita mendapatkan gambaran tentang putra-putra Daud (2Sam. 3:2, dst. dan 

2Sam. 5:14, dst.).  

1. Ia mempunyai banyak anak. Dan tak diragukan dia juga telah menuliskan 

apa yang dibayangkannya (Mzm. 127:5). Berbahagialah orang yang telah 

membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu.  

2. Beberapa di antara mereka menjadi kesedihan baginya, seperti Amnon, 

Absalom, dan Adonia. Dan kita tidak membaca tentang satupun dari anak-

anaknya yang meneladani kesalehan atau ibadahnya kecuali Salomo, 

meskipun masih kalah jauh darinya.  

3. Salah satu dari mereka, yang dilahirkan oleh Batsyeba, diberinya nama 

Natan, mungkin sebagai penghormatan kepada Natan sang nabi, yang 

menegur dia sebab  dosanya dengan Batsyeba dan menjadi alat untuk 

membawanya kepada pertobatan. Rupanya dia mengasihi Nabi Natan 

sepanjang hidupnya atas tegurannya itu. Bijaksanalah bagi kita untuk 

menghargai teman-teman terbaik kita yang selalu setia bersama kita. Dari 

Natan anaknya ini turunlah Tuhan kita Yesus, seperti tampak jelas di dalam 

Lukas 3:31.  

4. Lalu ada putra-putra Daud, dua orang dengan nama Elisama dan dua lagi 

dengan nama Elifelet (ay. 6, 8). Mungkin Elisama dan Elifelet yang pertama 

telah meninggal, sehingga Daud menyebut dua putranya lagi dengan nama 

mereka, yang tidak akan dilakukannya seandainya tidak ada pertanda buruk 

di dalam kebiasaan takhayul ini.  

5. Daud memiliki banyak selir. namun  anak-anak mereka tidak disebutkan, 

sebab  tidak layak untuk menerima kehormatan (ay. 9), terlebih lagi sebab  

para selir telah menjadi tidak setia kepada Daud dalam hubungan asmara 

dengan Absalom.  

6. Dari semua putra Daud mungkin Salomo dipilih untuk menggantikannya, 

mungkin bukan sebab  jasa-jasa pribadi sebab  hikmatnya yaitu  karunia 

Tuhan , melainkan sebab  itulah yang berkenan kepada Bapa.  

Keluarga Daud  

(3:10-24) 

10 Keturunan Salomo ialah Rehabeam; anak orang ini ialah Abia; anak orang ini ialah Asa; 

anak orang ini ialah Yosafat; 11 anak orang ini ialah Yoram; anak orang ini ialah Ahazia; 

anak orang ini ialah Yoas; 12 anak orang ini ialah Amazia; anak orang ini ialah Azarya; 

anak orang ini ialah Yotam; 13 anak orang ini ialah Ahas; anak orang ini ialah Hizkia; anak 

orang ini ialah Manasye; 14 anak orang ini ialah Amon; anak orang ini ialah Yosia. 15 Anak-

anak Yosia: anak sulung ialah Yohanan, anak yang kedua ialah Yoyakim, anak yang ketiga 

ialah Zedekia dan anak yang keempat ialah Salum. 16 Keturunan Yoyakim ialah Yekhonya, 

anaknya itu, dan anak orang ini ialah Zedekia.  

17 Anak-anak Yekhonya, orang kurungan itu, ialah Sealtiel, anaknya, 18 lalu Malkhiram, 

Pedaya, Syenasar, Yekamya, Hosama dan Nedabya. 19 Anak-anak Pedaya ialah Zerubabel 

dan Simei, dan anak-anak Zerubabel ialah Mesulam dan Hananya; Selomit ialah saudara 

wanita  mereka; 20 lalu Hasuba, Ohel, Berekhya, Hasaja dan Yusab-Hesed, lima orang. 

21 Anak-anak Hananya ialah Pelaca dan Yesaya; anak orang ini ialah Refaya; anak orang ini 

ialah Arnan; anak orang ini ialah Obaja, dan anak orang ini ialah Sekhanya.  

22 Anak-anak Sekhanya ialah Semaya, dan anak-anak Semaya ialah Hatus, Yigal, Bariah, 

Nearya dan Safat, enam orang. 23 Anak-anak Nearya ialah Elyoënai, Hizkia, dan Azrikam, 

tiga orang. 24 Anak-anak Elyoënai ialah Hodawya, Elyasib, Pelaya, Akub, Yohanan, Delaya 

dan Anani, tujuh orang. 

Daud memiliki 19 putra, dan dapat kita duga, mereka telah memunculkan 

banyak keluarga bangsawan di Israel yang belum pernah kita dengar di dalam 

sejarah. Alkitab hanya memberi kita kisah tentang keturunan Salomo di sini, dan 

tentang Natan (Luk. 3). Selebihnya hanya memiliki kehormatan sebagai putra-

putra Daud, sedang  Salomo dan Natan mendapat kehormatan yang terkait 

dengan Mesias. Putra-putra Natan yaitu  nenek moyang Mesias sebagai 

manusia, sedang  putra-putra Salomo yaitu  para pendahulu-Nya sebagai 

raja. Di sini kita menemukan,  

1. Nama-nama yang besar dan terkenal yang melaluinya garis keturunan Daud 

ditarik turun sampai kepada penawanan, yaitu raja-raja Yehuda di dalam 

garis penerus, yang sejarah mereka kita peroleh secara luas di dalam dua 

buah Kitab Raja-raja dan kita akan jumpai lagi di dalam Kitab Tawarikh yang 

kedua. Sangat jarang sebuah mahkota diteruskan dalam suatu garis langsung 

dari bapak ke putra selama 17 generasi, seperti di sini. Ini yaitu  balas jasa 

untuk kesalehan Daud. Menjelang waktu penawanan ke Babel, garis 

keturunan terganggu, dan mahkota diwariskan dari satu saudara ke saudara 

yang lain dan dari seorang keponakan kepada seorang paman, yang menjadi 

sebuah pertanda memudarnya kemuliaan keluarga tersebut.  

2. Nama-nama yang kurang terkenal, dan kebanyakan dari mereka menjadi 

tidak dikenal lagi, yaitu sisa-sisa keluarga Daud yang bertahan sesudah 

penawanan. Satu-satunya orang terkenal dari keluarga Daud yang kita 

jumpai pada waktu mereka kembali dari penawanan yaitu  Zerubabel, yang 

di tempat lain disebut putera dari Sealtiel, namun  muncul di sini sebagai 

cucunya (ay. 17-19), yang biasa terjadi dalam Alkitab. Beltsazar yang disebut 

sebagai putera Nebukadnezar tak lain yaitu  cucunya. Salatiel dikatakan 

sebagai putera dari Yekhonya sebab  diangkat anak olehnya, dan sebab , 

seperti dipikirkan beberapa orang, dia menggantikannya dalam kehormatan 

ketika dipulihkan oleh raja Babel Ewil-Merodakh. Sebab jika tidak maka 

Yekhonya akan tertulis tanpa anak: dia yaitu  cincin meterai yang dicabut 

Tuhan  dari tangan kanan-Nya (Yer. 22:24), dan kedudukannya digantikan 

dengan Zerubabel, dan sebab nya Tuhan  berkata kepadanya (Hag. 2:24), Aku 

akan menjadikan engkau seperti cincin meterai.  Keturunan Zerubabel di sini 

tidak menyandang nama-nama yang sama seperti biasanya di dalam silsilah 

(Mat. 1 atau Luk. 3), namun  nama-nama itu tak diragukan diambil saat itu dari 

bentara atau sekretaris kerajaan, daftar umum yang disimpan para imam 

tentang semua keluarga Yehuda, khususnya keluarga Daud. Orang terakhir 

yang disebut dalam pasal ini yaitu  Anani, yang tentangnya uskup Patrick 

berkata bahwa Targum menambahkan perkataan ini, Ia yaitu  raja Mesias 

yang akan dinyatakan, dan beberapa dari para penulis Yahudi juga 

memberikan alasan ini, sebab  dikatakan (Dan. 7:13), anak manusia 

datang gnim gnanani – dengan awan-awan dari langit. Alasan ini sangat 

asing dan tidak meyakinkan. namun  Uskup Patrick berpikir, alasan itu dapat 

digunakan sebagai bukti bahwa pikiran orang Yahudi waktu itu selalu penuh 

dengan pikiran mengenai Mesias dan bahwa mereka mengharapkan keda-

tangan-Nya tidak akan lama setelah zaman Zerubabel. 

 

 

PASAL  4  

Dalam pasal ini, terdapat 

I. Catatan lebih lanjut mengenai silsilah suku Yehuda, suku yang 

terbanyak jumlahnya sekaligus yang paling terkenal di antara semua 

suku lain. Keturunan Syobal bin Hur (ay. 1-4) dari Asyur, anak Hezron 

yang lahir setelah ia mati (seperti disebut dalam 2:24), dengan catatan 

khusus mengenai Yabes (ay. 5-10), Kelub, dan yang lainnya (ay. 11-20), 

juga tentang Sela (ay. 21-23). 

II. Riwayat keturunan dan kota-kota suku Simeon, penaklukan Gedon dan 

Amalek di gunung Seir (ay. 24-43). 

Anak-anak Yehuda; Doa Yabes  

(4:1-10) 

1 Anak-anak Yehuda ialah Peres, Hezron, Karmi, Hur dan Syobal. 2 Reaya, anak Syobal, 

memperanakkan Yahat, dan Yahat memperanakkan Ahumai dan Lahad. Itulah kaum-

kaum orang Zora. 3 Inilah anak-anak Etam: Yizreel, Isma dan Idbas; nama saudara 

wanita  mereka ialah Hazelelponi; 4 Inilah anak-anak Etam: Yizreel, Isma dan Idbas; 

nama saudara wanita  mereka ialah Hazelelponi; 5 Asyur, bapa Tekoa, mempunyai 

dua isteri, yaitu  Hela dan Naara. 6 Naara melahirkan baginya Ahuzam, Hefer, Temeni dan 

orang Ahastari. Itulah anak-anak Naara. 7 Anak-anak Hela ialah Zeret, Yezohar dan Etnan. 

8 Kos memperanakkan Anub, Hazobeba dan kaum-kaum Aharhel bin Harum. 9 Yabes lebih 

dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya 

sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” 10 Yabes berseru kepada 

Tuhan  Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan 

memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari 

pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Tuhan  mengabulkan per-

mintaannya itu. 

Tidak diragukan lagi, alasan mengapa Ezra mencatat suku Yehuda dengan sangat 

khusus ialah sebab  suku itulah yang membentuk kerajaan Yehuda bersama 

tambahan suku Simeon, Benyamin, dan Lewi. Mereka bukan hanya bertahan 

lebih lama di Kanaan bila dibandingkan dengan suku-suku lain, namun  juga 


seiring berjalannya waktu, saat kitab ini ditulis, mereka pula yang kembali dari 

pembuangan, padahal sebagian besar suku lain terhilang di kerajaan Asyur. 

Orang yang paling menonjol dalam perikop di atas yaitu  Yabes. Tidak dikata-

kan siapa bapanya maupun pada zaman mana ia hidup. Namun, tampaknya 

dialah pendiri salah satu dari kaum Aharhel, seperti disebut dalam ayat 8. Di sini 

terdapat, 

I. Alasan pemberian namanya. Ibu Yabes menamai anak itu demikian dengan 

alasan “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan” (ay. 9). Semua anak 

dilahirkan dengan kesakitan sebab hukuman atas wanita  yaitu , 

“Dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu,” namun  sebagian lebih 

menyakitkan dibandingkan  yang lainnya. Biasanya, sakit bersalin terlupakan 

setelahnya sebab  kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke 

dunia. Akan namun , kelihatannya sakit bersalin yang ini begitu luar biasa 

hingga masih teringat saat Yabes disunat, bahkan ingatan itu diabadikan 

selama ia hidup dengan pemberian namanya. Kemungkinan, sang ibu 

memanggilnya Habes, seperti Rahel menyebut anaknya Ben-oni saat ia 

sekarat sebab  sakit bersalin. Atau, seandainya pun ia telah pulih dari sakit 

itu, sang ibu masih mengenang peristiwa itu, 

1. Supaya hal tersebut menjadi peringatan yang tetap bagi dirinya sendiri 

untuk bersyukur kepada Tuhan  seumur hidupnya atas topangan dan 

pertolongan-Nya melewati kesakitan itu. Barangkali, yaitu  berguna bagi 

kita untuk sering diingatkan tentang penderitaan kita, sehingga kita 

senantiasa mengenang hal-hal semasa sengsara dan belajar bersukacita 

dengan gentar. 

2. Supaya hal itu menjadi peringatan bagi Yabes tentang dunia tempat ia 

dilahirkan ini, yaitu  lembah air mata, di mana ia harus siap dengan 

singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Derita yang dipikulnya dalam 

nama itu mungkin membuatnya memiliki jiwa yang sungguh-sungguh. 

Hal itu juga mengingatkan dia untuk mengasihi dan menghormati 

ibunya, serta berupaya dalam segala hal untuk menjadi penghiburan 

bagi sang ibu yang telah melahirkan dia ke dunia dengan begitu kesa-

kitan. Demikianlah, kesalehan seorang anak menjadi balas budi bagi 

orangtuanya (1Tim. 5:4).  

II. Keunggulan watak Yabes. Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-

saudaranya, dilayakkan melebihi mereka oleh anugerah ilahi dan ditinggikan 

melebihi mereka oleh penyelenggaraan ilahi. Mereka berbudi baik, namun  ia 

melampaui semuanya. Jadi, sengsara yang ditanggung ibunya saat 

melahirkan dia telah digantikan berlimpah-limpah. Putra yang paling 

membuatnya membayar harga ketika melahirkan, sekarang menjadi anak 

yang membuatnya merasa bahagia, dan ia dibuat bersukacita seimbang 

dengan penderitaannya (Mzm. 90:15). Tidak dikatakan dalam hal apa ia lebih 

dimuliakan dari pada saudara-saudaranya, entah sebab  ia bertambah dalam 

harta benda, atau diangkat ke dalam jabatan pemerintahan, atau terkemuka 

dalam peperangan. Alasan yang terkuat ialah dalam pembelajaran dan 

kesalehannya, bukan hanya sebab  kedua hal itu merupakan kehormatan 

seorang manusia melebihi apa pun, namun  sebab  memang ada alasan untuk 

berpikir bahwa Yabes menonjol dalam dua keunggulan itu. 

1. Dalam pembelajaran, sebab kita mendapati bahwa kaum-kaum para ahli 

surat, diam di Yabes (2:55), kota yang kemungkinan besar dinamai 

berdasarkan namanya. Orang Yahudi mengatakan bahwa Yabes 

merupakan ahli hukum Taurat yang tersohor dan meninggalkan banyak 

murid. Lagi pula, dengan begitu singkatnya orang itu disinggung di sini, 

kelihatannya nama Yabes sudah terkenal saat Ezra menulis kitab ini.  

2. Dalam kesalehan, sebab kita mendapati bahwa ia yaitu  seorang 

pendoa. Kecondongannya pada ibadah membuat dia sungguh terhormat, 

dan dengan doa, ia memperoleh berkat Tuhan  yang kian menambah 

kehormatannya. Cara untuk untuk menjadi orang besar sejati ialah 

dengan menjadi orang yang sungguh baik dan banyak berdoa. 

III. Doa yang diucapkannya, kemungkinan seperti doa Salomo meminta hikmat 

tepat saat ia memulai berkarya di dunia. Ia menetapkan hati untuk mengakui 

Tuhan  dalam segala lakunya, menempatkan diri di bawah berkat dan 

perlindungan ilahi, sehingga ia makmur sebab nya. Barangkali, inilah 

pemikiran yang ditumbuhkannya dalam doa-doanya setiap hari. Untuk 

tujuan inilah ia senantiasa berdoa sendiri, dan juga bersama keluarganya, 

seperti Daniel. Sebagian orang beranggapan bahwa Yabes menaikkan doa-

nya itu pada suatu kesempatan khusus, yaitu  ketika ia dipersulit dan 

diancam oleh musuh-musuhnya. Perhatikan, 

1. Kepada siapa ia berdoa. Bukan kepada ilah bangsa kafir mana pun. 

Tidak, ia berseru kepada Tuhan  Israel, Tuhan  yang hidup dan benar, satu-

satunya yang mampu mendengar dan menjawab doa. Dalam doanya, 

Yabes memandang Dia sebagai Tuhan  Israel, Tuhan  yang mengikat 

kovenan dengan umat-Nya, Tuhan  yang bergumul dengan Yakub sampai 

ia menang sehingga dinamai Israel. 

2. Inti doanya.  


(1) Menurut tafsiran luas, doa itu merupakan sebuah nazar yang 

sungguh-sungguh, yaitu  Jikalau kiranya selalu Engkau memberkati 

aku, dst. Tafsiran seperti ini kurang tepat, namun  bisa ditambahkan 

dengan nazar Yakub, atau sejenisnya, maka Engkau akan menjadi 

Tuhan ku (ay. 10, TL). Yabes tidak mengutarakan janjinya, namun  

membiarkannya tersirat, entah sebab  ia takut berjanji dalam 

kekuatannya sendiri atau sebab  ia sudah berketetapan untuk 

berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan . Ibaratnya, ia memberi Tuhan  

selembar kertas kosong dan membiarkan Dia menulis seturut 

kehendak-Nya: “Ya Tuhan, jika Engkau hendak memberkati dan 

menjagaku, lakukan apa yang mau Kauperbuat padaku, aku ikut 

perintah-Mu dan menjadi bagian-Mu selamanya.”  

(2) Menurut teks itu sendiri sebagaimana adanya, doa Yabes itu 

merupakan ungkapan kerinduan yang paling bergairah dan penuh 

kasih: “Kiranya Engkau memberkati aku!” 

3. Isi doanya. Ada empat hal yang ia doakan:  

(1) Supaya Tuhan  memberkati dia: “Kiranya Engkau memberkati aku, 

memberkatiku sedemikian rupa dengan rupa-rupa berkat dan 

berlimpah-limpah.” Mungkin, ia melihat janji Tuhan  kepada Abraham 

(Kej. 22:17), Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah. 

“Kiranya berkat Abraham itu turun atasku.” Berkat rohani yaitu  

berkat yang terbaik, dan sungguh diberkatilah orang yang 

mendapatkan berkat rohani. Berkat Tuhan  merupakan sesuatu yang 

nyata dan menghasilkan dampak yang nyata pula. Kita hanya bisa 

mengharapkannya, Dialah yang memerintahkan berkat itu. Barang 

siapa diberkati Tuhan , sungguh terberkatilah ia.  

(2) Supaya Tuhan memperluas daerah Yabes, sehingga berhasillah 

usahanya untuk meningkatkan bagian yang diundikan menjadi 

miliknya, baik dengan kerja maupun perang. Kiranya Tuhan  

memperluas hati kita, dan dengan demikian memperluas bagian kita 

dalam Diri-Nya dan dalam Kanaan sorgawi. Seharusnya inilah yang 

menjadi kerinduan dan doa kita. 

(3) Supaya tangan Tuhan  menyertai Yabes. Doa Musa bagi suku Yehuda 

ialah “Berjuanglah baginya dengan tangan-Mu” (Ul. 33:7). Namun, 

Yabes tahu hal itu tidak akan terjadi tanpa tangan Tuhan  sendiri 

menyertai dia, serta kehadiran kuasa-Nya. Tangan Tuhan  beserta kita 

untuk memimpin, melindungi, menguatkan, dan melaksanakan 

seluruh pekerjaan kita dalam kita dan bagi kita. Cukuplah tangan itu 

bagi kita, maha cukup.  

(4) Supaya Tuhan melindungi dia dari yang jahat, jahatnya dosa, 

jahatnya masalah, dan seluruh rancangan jahat musuh-musuhnya, 

sehingga hal-hal itu tidak mencelakakan maupun mendukakan dia, 

dan sungguh menjauhkan dia dari menjadi seorang Yabes, anak 

kesakitan. Dalam bahasa aslinya ada rujukan kepada namanya. Bapa 

kami yang di sorga, lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

4. Keberhasilan doanya. Tuhan  mengabulkan permintaannya itu, 

menyejahterakan Yabes secara luar biasa dan memberinya kesuksesan 

dalam usahanya, pembelajarannya, urusannya di dunia, serta dalam 

perseteruannya dengan orang Kanaan, sehingga ia lebih dimuliakan dari 

pada saudara-saudaranya. Sejak dari dahulu kala Tuhan  senantiasa siap 

mendengar doa, pendengaran-Nya tidak kurang tajam. 

Silsilah 

(4:11-23) 

11 Kelub, saudara Suha, memperanakkan Mehir, dialah ayah Eston; 12 dan Eston 

memperanakkan Bet-Rafa, Paseah dan Tehina, bapa Ir-Nahas. Itulah orang-orang Rekha. 

13 Anak-anak Kenas ialah Otniel dan Seraya; dan anak-anak Otniel ialah Hatat dan 

Meonotai; 14 dan Meonotai memperanakkan Ofra. Seraya memperanakkan Yoab, bapa 

Lembah Tukang-tukang, sebab  mereka yaitu  tukang-tukang. 15 Anak-anak Kaleb bin 

Yefune ialah Iru, Ela dan Naam; dan keturunan Ela ialah Kenas. 16 Anak-anak Yehaleleel 

ialah Zif, Zifa, Tireya dan Asareel. 17 Anak-anak Ezra ialah Yeter, Mered, Efer dan Yalon. 

Itulah anak-anak Bica, puteri Firaun yang telah dikawini Mered. wanita  ini 

melahirkan Miryam, Samai dan Yisbah, bapa Estemoa. 18 Isteri Mered, wanita  Yehuda 

itu, melahirkan Yered, bapa Gedor, dan Heber, bapa Sokho, dan Yekutiel, bapa Zanoah. 19 

Anak-anak isteri Hodia, saudara wanita  Naham, ialah Abu Kehila, orang Garmi itu, 

dan Estemoa, orang Maakha itu. 20 Anak-anak Simon ialah Amnon, Rina, Benhanan dan 

Tilon. Anak-anak Yisei ialah Zohet dan Ben-Zohet. 21 Keturunan Sela, anak Yehuda, ialah 

Er, bapa Lekha, dan Lada, bapa Maresa, dan kaum-kaum para pengusaha kain lenan halus 

di Bet-Asybea, 22 lalu Yokim dan orang-orang Kozeba, lagi Yoas dan Saraf yang menguasai 

Moab dan kemudian pulang ke Betlehem; –riwayat-riwayat ini tua. 23 Mereka ini yaitu  

tukang-tukang periuk yang diam di Netaim dan Gedera; mereka diam di sana dan bekerja 

untuk raja. 

Dalam ayat-ayat di atas, kita bisa mengamati, 

1. Sebuah kaum keluarga yang seluruhnya memiliki pekerjaan sebagai perajin 

dan penjual barang kerajinan yang mengurusi pembuatan segala jenis 

barang. Mereka ahli dan ulet melebihi para tetangganya dalam semua 

pekerjaan ini (ay. 14). Lembah tempat tinggal mereka disebut Lembah 

Tukang-tukang oleh sebab  pekerjaan mereka itu. Jadi, para tukang tidak 

boleh dipandang sebagai orang rendahan. Para perajin itu, sekalipun

adakalanya berselisih paham dalam berdagang, tetap memilih untuk tinggal 

bersama demi peningkatan karya seni dengan saling membandingkan pikir-

an, dan supaya mereka bisa saling menopang nama baik masing-masing. 

2. Salah satu dari mereka menikahi putri Firaun (ay. 18). Firaun yaitu  nama 

umum bagi raja-raja Mesir. Jika ada seorang Israel di Mesir yang diangkat 

menjadi menantu raja sebelum masa perbudakan dimulai, sewaktu jasa-jasa 

Yusuf masih segar dalam ingatan orang, maka hal itu bukan hal yang aneh. 

Namun hanya sedikit orang Israel yang menolak ikatan dengan istana Mesir, 

seperti halnya Musa. 

3. Salah satu orang lain disebut sebagai bapa dari kaum-kaum para pengusaha 

kain lenan halus (ay. 21). Keterangan ini disisipkan dalam silsilah mereka 

sebagai kehormatan mereka, bahwa merekalah penenun terbaik dalam 

kerajaan itu. Mereka meneruskan bisnis tersebut kepada anak-anaknya 

turun-temurun, tanpa bertujuan untuk menjadikan mereka menjadi tuan-

tuan besar. Lada disebutkan sebagai bapa para pengusaha kain lenan halus, 

seperti Yubal dikatakan menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi 

dan suling, sedang  Yubal bapa orang yang diam dalam kemah dan 

memelihara ternak, sebelum datangnya air bah. Keturunan Lada mendiami 

kota Maresa yang komoditas atau hasil produksi utamanya yaitu  kain 

lenan, bahan pakaian para raja dan imam. 

4. Keluarga lainnya menguasai Moab, namun  kemudian bekerja untuk raja (ay. 

22-23; KJV: bekerja untuk Babel). 

(1) Terdapat dalam riwayat-riwayat tua bahwa mereka menguasai Moab. 

Kemungkinan pada zaman Daud, saat negeri itu ditaklukkan, mereka 

pindah ke sana dan menduduki posisi kekuasaan yang bertahan selama 

beberapa generasi. Namun, hal ini sudah lama sekali, masa yang tidak 

diingat lagi. 

(2) Keturunan mereka sekarang yaitu  tukang periuk dan tukang kebun, 

diperkirakan di Babel, tempat mereka bekerja untuk raja, mendapat 

penghidupan yang baik dengan pekerjaan itu, sehingga tidak lagi 

berpikir untuk kembali kepada saudara-saudara mereka di tanahnya 

sendiri setelah tahun-tahun pembuangan berakhir. Orang-orang yang 

telah memperoleh kedudukan sekarang tidak tahu bagaimana keadaan 

anak cucunya kelak maupun pekerjaan apa yang akan mereka tekuni 

dengan senang hati. Namun, orang yang memilih diam di Netaim dan 

Gedera (KJV: tinggal di antara semak dan belukar) ketimbang susah payah 

kembali ke Kanaan tidak layak disebut orang Israel. 

(4:24-43) 

24 Anak-anak Simeon ialah Nemuel, Yamin, Yarib, Zerah dan Saul; 25 anak orang ini ialah 

Salum; anak orang ini ialah Mibsam; anak orang ini ialah Misma. 26 Keturunan Misma 

ialah Hamuel, anaknya; anak orang ini ialah Zakur; anak orang ini ialah Simei. 27 Simei 

mempunyai enam belas orang anak laki-laki dan enam orang anak wanita ; namun  

saudara-saudaranya tidak mempunyai banyak anak; seluruh kaum mereka tidak 

bertambah banyak seperti bani Yehuda. 28 Mereka diam di Bersyeba, Molada, Hazar-Sual, 

29 Bilha, Ezem, Tolad, 30 Betuel, Horma, Ziklag, 31 Bet-Markabot, Hazar-Susim, Bet-Biri dan 

di Saaraim. Itulah kota-kota mereka sampai Daud menjadi raja. 32 Dan desa-desanya ialah 

Etam, Ain, Rimon, Tokhen dan Asan, lima perkampungan; 33 juga segala desanya yang di 

sekitar perkampungan-perkampungan itu sampai ke Baal. Itulah tempat-tempat 

kediaman mereka dan mereka mempunyai silsilahnya sendiri. 34 Dan Mesobab, Yamlekh, 

Yosa bin Amazia, 35 Yoel, Yehu bin Yosibya bin Seraya bin Asiel, 36 Elyoenai, Yaakoba, 

Yesohaya, Asaya, Adiel, Yesimiel, Benaya, 37 Ziza bin Sifei bin Alon bin Yedaya bin Simri 

bin Semaya – 38 orang-orang ini yang disebutkan dengan nama-namanya yaitu  

pemimpin-pemimpin di antara kaum-kaum mereka. Keluarga-keluarga mereka makin 

bertambah banyak. 39 Oleh sebab itu mereka pindah ke arah Gedor sampai ke sebelah 

timur lembah untuk mencari padang rumput bagi kambing domba mereka. 40 Mereka 

menemui padang rumput yang gemuk dan baik; negeri itu luas, aman dan sentosa; orang-

orang yang diam di sana sebelum mereka berasal dari Ham. 41 Orang-orang yang namanya 

tertulis ini datang dalam zaman Hizkia, raja Yehuda, dan memusnahkan kemah-kemah 

orang Ham dan orang Meunim yang terdapat di sana dan menumpas mereka; 

demikianlah sampai hari ini. Kemudian mereka menduduki tempat orang-orang itu, sebab 

di sana ada padang rumput bagi kambing domba mereka. 42 Dan sebagian dari mereka, 

dari bani Simeon, sebanyak lima ratus orang, pindah ke pegunungan Seir. Sebagai kepala 

mereka ialah Pelaca, Nearya, Refaya dan Uziel, anak-anak Yisei. 43 Mereka membinasakan 

sisa orang Amalek yang telah meluputkan diri. Lalu mereka diam di sana sampai hari ini. 

Di sini terdapat sejumlah silsilah suku Simeon, kendati suku ini tidak terkemuka, 

khususnya para pemimpin suku itu (ay.  38). Tentang suku ini, dikatakan bahwa 

mereka bertambah banyak, namun  tidak seperti bani Yehuda (ay.  27). Barang 

siapa yang ditambahkan Tuhan  haruslah bersyukur sekalipun mereka melihat 

orang lain lebih ditingkatkan. Di sini, perhatikanlah, 

1. Kota-kota yang diundikan bagi mereka (ay.  28), tentang hal ini. (lih. Yos. 

19:1 dst). Ketika dikatakan bahwa kota-kota itu menjadi milik mereka 

sampai Daud menjadi raja (ay. 31), tersirat bahwa tatkala sepuluh suku 

memberontak dari keluarga Daud, banyak orang Simeon keluar dari kota-

kota itu sebab  letaknya di dalam wilayah Yehuda, lalu mereka diam di 

tempat lain. 

2. Tanah yang mereka dapatkan di tempat lain. Ketika orang suku Simeon yang 

memberontak dari keluarga Daud diangkut ke pembuangan bersama yang 

lainnya ke Asyur, orang-orang yang melekat pada Yehuda sangat diakui 

Tuhan  dan berhasil dalam usaha mereka memperluas daerahnya. Pada zaman 

Hizkia, satu generasi dari Simeon, yang sukunya telah lama tersungkur dan 

tunduk, tergerak untuk melakukan tindakan-tindakan berani. 

(1) Sebagian dari mereka menyerang suatu tempat, tampaknya, di tanah 

Arab, namanya pintu gerbang Gedor, yang didiami oleh keturunan Ham 

yang terkutuk (ay. 40). Mereka menguasai daerah itu dan tinggal di sana. 

Hal ini menambah kejayaan pemerintahan Hizkia yang saleh, yaitu  selagi 

kerajaannya makmur secara umum, demikian pula kaum-kaum keluarga 

secara khusus. Dikatakan bahwa mereka menemukan padang rumput 

yang subur, negeri itu luas, aman dan sentosa. Bahkan ketika raja-raja 

Asyur mengusik seluruh daerah tetangga mereka, tanah ini luput dari 

perhatian Asyur. Para penduduknya yang yaitu  gembala tidak 

mengganggu siapa pun, dan mereka sendiri tidak diganggu, sampai 

orang-orang Simeon datang dan menghalau serta mengalahkan mereka, 

bukan hanya dalam jumlah, namun  juga dalam kedamaian tanah mereka. 

Barang siapa tinggal dalam negeri yang subur, seperti halnya kita, yang 

tanahnya luas, tenteram, dan damai, memiliki alasan untuk berutang 

budi kepada Tuhan  yang menentukan batas-batas kediaman mereka. 

(2) Orang-orang Simeon lainnya, hingga sebanyak 500 jiwa, menuruni 

pegunungan Seir di bawah pimpinan empat orang bersaudara yang 

namanya disebut di sini, mereka menumpas sisa orang Amalek yang 

telah dikhususkan, lalu mengambil alih negeri mereka (ay. 42-43). Kini, 

kutukan atas Ham dan Amalek tergenapi lebih lanjut, saat mereka 

tampaknya sedang tertidur, jika bukan mati.s Demikian juga kutukan 

atas Simeon, yaitu  bahwa mereka akan terbagi-bagi dan terserak (Kej. 

49:7). Namun, bagi Simeon, kutuk itu berubah menjadi berkat, sebab 

kaum-kaum Simeon yang menempati negeri-negeri yang jauh itu 

dikatakan diam di sana sampai hari ini (ay. 43). Dengan demikian, 

kelihatannya mereka luput dari malapetaka pembuangan ke Babel itu. 

Terkadang oleh Penyelenggaraan-Nya, Tuhan  menjauh dari masalah 

orang-orang yang hendak diselamatkan-Nya. 


PASAL  5  

asal ini memberi kita suatu catatan tentang dua setengah suku yang tinggal 

di seberang sungai Yordan.  

I. Tentang Ruben (ay. 1-10).  

II. Tentang Gad (ay. 11-17).  

III. Tentang setengah suku Manasye (ay. 23-24).  

IV. Tentang ketiganya yang bertindak bersama, kita diberi tahu,  

1. Bagaimana mereka menaklukkan orang Hagri (ay. 18-22).  

2. Bagaimana mereka sendiri, pada akhirnya, dikalahkan dan 

dijadikan tawanan oleh raja Asyur sebab  telah meninggalkan Tuhan  

(ay. 25-26). 

Silsilah 

(5:1-17) 

1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, namun  sebab  ia telah 

melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada 

keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai 

anak sulung. 2 Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah 

seorang dari antaranya menjadi raja, namun  hak sulung itu ada pada Yusuf. 3 Anak-anak 

Ruben, anak sulung Israel, ialah Henokh, Palu, Hezron dan Karmi. 4 Keturunan Yoël ialah 

Semaya, anaknya; anak orang ini ialah Gog, anak orang ini ialah Simei; 5 anak orang ini 

ialah Mikha; anak orang ini ialah Reaya; anak orang ini ialah Baal;  

6 anak orang ini ialah Beera yang diangkut ke dalam pembuangan oleh Tilgat-Pilneser, 

raja Asyur; dialah pemimpin orang Ruben. 7 Saudara-saudaranya menurut kaum-

kaumnya, seperti tercatat dalam silsilah menurut keturunan mereka, ialah Yeiel, kepala, 

lalu Zakharia, 8 dan Bela bin Azas bin Sema bin Yoël; dialah yang diam di Aroër dan 

wilayahnya sampai ke Nebo dan Baal-Meon. 9 Dan ke sebelah timur wilayahnya sampai ke 

pinggir padang gurun yang terbentang mulai dari sungai Efrat, sebab ternak mereka telah 

bertambah banyak di tanah Gilead. 10 Di zaman Saul mereka melakukan perang melawan 

orang Hagri; setelah orang-orang ini jatuh ke dalam tangan mereka, maka mereka diam di 

kemah-kemah orang-orang itu di seluruh sisi timur Gilead. 11 Bani Gad diam berbatasan 

dengan mereka di tanah Basan sampai Salkha. 12 Yoël yaitu  kepala dan Safam orang 

kedua; juga Yaenai dan Safat diam di Basan. 13 Saudara-saudara mereka menurut puak-

puak mereka ialah Mikhael, Mesulam, Syeba, Yorai, Yakan, Ziya dan Eber, tujuh orang. 14 

Itulah anak-anak Abihail bin Huri bin Yaroah bin Gilead bin Mikhael bin Yesisai bin Yahdo 

bin Bus. 15 Ahi bin Abdiel bin Guni ialah salah seorang kepala puak mereka. 16 Mereka 

diam di Gilead, di Basan, dan di segala anak kotanya dan di segala tanah penggembalaan 

Saron sampai ke ujung-ujungnya. 17 Mereka sekalian dicatat dalam silsilah pada zaman 

Yotam, raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam, raja Israel. 

Kita di sini membaca sebuah ringkasan silsilah,  

I. Tentang suku Ruben, di mana kita menemukan, 

1. Alasan mengapa suku ini diabaikan. Diakui bahwa Ruben yaitu  anak 

sulung Israel, dan, berdasarkan hal itu, ia dapat menuntut hak 

kesulungan. namun  dia telah kehilangan kesulungannya dengan 

mencemari gundik ayahnya, dan sebab  hal tersebut dihukum tidak lagi 

yang terutama (Kej. 49:4). Dosa mengecilkan manusia, menurunkan 

mereka dari keunggulan mereka. Dosa perintah ketujuh secara khusus 

meninggalkan sebuah noda yang tak terhapuskan ke atas nama dan ke-

luarga, sebuah cela yang tidak dapat dihapus oleh waktu. Keturunan 

Ruben, hingga yang terakhir, menanggung kehinaan dari dosa Ruben. 

Namun, kendati suku tersebut diturunkan, mereka tidak dibuang atau 

dicabut hak warisnya. Penodaan kehormatan seorang Israel tidak 

menghilangkan kebahagiaannya. Ruben kehilangan hak sulungnya, 

namun hal itu tidak beralih kepada Simeon anak laki-laki dalam urutan 

berikutnya. Sebab hak kesulungan yaitu  sesuatu yang khas, sehingga 

tidak mengikuti aturan alam, melainkan pilihan anugerah. Keuntungan 

dari hak kesulungan yaitu  kekuasaan dan porsi ganda. Setelah Ruben 

kehilangan kedua keuntungan ini, dianggap terlalu berlebihan jika 

keduanya dialihkan kepada satu orang saja, dan kerena itu kedua 

keuntungan ini pun dibagi.  

(1) Yusuf mendapatkan porsi ganda. Sebab dua suku muncul darinya, 

Efraim dan Manasye, yang masing-masing memiliki suatu bagian 

sebagai anak sebab untuk itu Yakub memberkati mereka (Ibr. 11:21; 

Kej. 48:15, 22), dan masing-masing dari suku tersebut menjadi besar 

dan sama-sama terkenal seperti kedua belas suku itu, kecuali Yehuda. 

namun ,  

(2) Yehuda mendapatkan kekuasaan. Kepada dirinya leluhur yang 

sekarat itu mewariskan tongkat kerajaan (Kej. 49:10). Darinya 

muncul sang penguasa utama, mula-mula Daud, dan dalam 

kegenapan waktu, Mesias Sang Raja (Mi. 5:2). Kehormatan ini 

disematkan kepada Yehuda, kendati hak sulung yaitu  milik Yusuf. 

Dan, dengan demikian dia tidak perlu iri hati kepada Yusuf dengan 

porsi ganda itu.  

2. Silsilah para raja dari suku ini, keluarga utamanya (banyak, tak 

diragukan, yang dihilangkan), hingga Beera, yang merupakan kepala dari 

kaum ini ketika raja Asyur mengangkut mereka ke pembuangan (ay. 4-

6). Mungkin dia disebut sebagai kepala kaum Ruben pada waktu itu 

sebab  dia tidak melakukan bagiannya untuk mencegah penawanan.  

3. Perluasan daerah suku ini. Mereka berkembang dan ternak mereka 

berlipat ganda, mereka memenuhi wilayah-wilayah tetangga mereka 

orang Hagri, dan memperluas penaklukan mereka, kendati tidak sampai 

sungai Efrat, namun sampai ke padang gurun yang berbatasan dengan 

sungai tersebut (ay. 9-10). Jadi, Tuhan  melakukan bagi umat-Nya seperti 

yang telah dijanjikan-Nya kepada