tawarikh ester 1
alam perkara sehari-hari, pengulangan dipandang sebagai sesuatu yang
tidak perlu dan membosankan, namun dalam perkara kudus, ada perintah
demi perintah dan ada baris demi baris. Bagiku, tutur sang rasul, menuliskan hal
ini lagi kepadamu tidaklah berat dan memberi kepastian kepadamu (Flp. 3:1).
Kitab-kitab Tawarikh ini sebagian besar merupakan pengulangan, begitu pula
halnya dengan sebagian besar isi kitab yang ditulis oleh penulis kedua dan ketiga
dari empat penulis kitab Injil. Namun demikian, tidak ada pengulangan yang
tidak berguna di sana maupun di sini, tidak ada perkataan yang bertele-tele atau
sia-sia. Kita mungkin dengan cepat beranggapan, dari semua kitab yang ada di
dalam Alkitab, kedua kitab Tawarikh ini yaitu yang paling dapat dilewatkan.
Mungkin kita memang bisa bersikap demikian, namun kita akan sangat dirugikan
apabila kita melewatkannya, sebab ada banyak hal yang sangat berguna di
dalam kitab ini, yang tidak kita jumpai di tempat lain. Dan perihal apa yang kita
dapati di sini, yang sudah kita jumpai sebelumnya,
1. Semuanya itu sangat berguna bagi orang yang hidup di masa ketika kitab ini
pertama kali diterbitkan, yaitu sebelum seluruh kitab Perjanjian Lama
selesai dikumpulkan, dan sebelum bagian-bagiannya selesai digabungkan
bersama, sebab kitab ini akan mengingatkan mereka kepada apa yang
dengan lebih lengkap dikisahkan dalam kitab-kitab lain. Ikhtisar,
rangkuman, dan acuan, semuanya berguna di dalam ilmu agama seperti
halnya hukum. Sesuatu yang telah diucapkan sebelumnya, tidak diucapkan
kembali dengan sia-sia.
2. Semuanya itu masih ada gunanya kini, agar dengan keterangan dua atau tiga
orang saksi suatu perkara sah dan diingat sebab diajarkan berulang-ulang.
Penulis kitab ini kemungkinan yaitu Ezra, seorang ahli kitab yang mahir
dalam Taurat Tuhan (Ezr. 7:6). Ada satu kisah isapan jempol mengenai
penulis kitab apokrif itu (Kitab 2 Esdras 14:21, dst.), yaitu bahwa oleh
sebab semua hukum telah habis dibakar, Ezra memperoleh ilham ilahi
untuk kembali menuliskan semua hukum itu, yang kemungkinan berawal
dari Kitab Tawarikh, tempat kita menjumpai nama-nama semua orang yang
menjadi pokok kisah itu, meski tidak semua kisah yang sama diulang
kembali. Kitab ini dalam bahasa Ibrani disebut sebagai perkataan hari-hari –
catatan harian atau sejarah, sebab , oleh tuntunan ilahi, dikumpulkan dari
sejumlah catatan umum dan asli. Pengumpulan kitab ini dikerjakan setelah
masa penawanan, namun demikian kitab ini terkadang masih mengandung
bahasa aslinya, yang ditulis sebelum masa penawanan, seperti pada Kitab 2
Tawarikh 5:9, di situlah tempatnya sampai hari ini, yang tak ayal lagi
dituliskan sebelum penghancuran Bait Tuhan . Kitab septuaginta menyebut
buku ini Paraleipomenon – mengenai perkara-perkara yang tertinggal, atau
terlewat, oleh para sejarawan sebelumnya, dan memang ada beberapa hal
seperti ini terkandung di dalamnya. Kitab ini merupakan tempat di bagian
akhir sebagai pengumpul, tempat penampung yang mengumpulkan apa yang
tersisa supaya tidak ada yang hilang. Dalam kitab pertama ini, kita membaca,
I. Kumpulan silsilah kudus, mulai dari Adam hingga Daud, dan ini bukanlah
apa yang disebut sang rasul sebagai silsilah yang tiada putus-putusnya,
namun yang memiliki kegunaan dan akhirnya di dalam Kristus (ps. 1-9).
Beragam kisah sejarah singkat, yang belum kita jumpai sebelumnya,
disisipkan di sini.
II. Pengulangan sejarah perpindahan kerajaan dari Saul ke Daud, dan kejayaan
pemerintahan Daud, beserta sejumlah besar tambahan (ps. 10-21).
III. Catatan asli yang berisi upaya Daud untuk menetapkan urusan-urusan tata
pelayanan dan ibadah, dan persiapan yang dibuatnya untuk mendirikan Bait
Tuhan (ps. 22-29). Inilah perkataan hari-hari, dari masa-masa dahulu kala,
dari masa-masa yang terbaik, dari jemaat Perjanjian Lama. Pemerintahan
raja-raja dan masa-masa kerajaan-kerajaan, serta kehidupan orang biasa,
dihitung menurut hari. Kerap kali waktu yang singkat menghasilkan sesuatu
yang luar biasa, namun demikian, segala waktu yang ada, tidak ada artinya
dibandingkan dengan keabadian.
PASAL 1
asal ini, beserta banyak pasal berikutnya, mengulang kembali silsilah-
silsilah yang sampai saat ini telah kita baca sebelumnya di dalam sejarah
kudus, dan menggabungkan semuanya itu dengan sejumlah tambahan yang
bermakna. Mungkin kita tergoda untuk berpikir, semuanya akan baik-baik saja
andai kata kitab ini tidak ditulis, sebab , ketika diperbandingkan dengan bagian
serupa dalam kitab-kitab lain, terdapat sejumlah perbedaan dengan kitab ini
yang hanya dapat sedikit kita cari titik temunya. Akan namun , kita tidak boleh
dengan itu sampai tersandung oleh kata-kata, melainkan mengucap berkat
kepada Tuhan bahwa perkara-perkara yang perlu untuk keselamatan kita
tersedia cukup jelas. Dan sebab Tuhan yang bijaksana telah menganggap tepat
untuk menuliskan hal-hal ini bagi kita, maka kita tidak boleh melewatkannya
tanpa membacanya. Semua tulisan yang terdapat dalam Alkitab itu bermanfaat,
meski tidak semuanya memiliki manfaat yang sama. Dan kita dapat mengambil
kesempatan untuk memikirkan dan merenungkan dengan baik bahkan bagian-
bagian Alkitab yang tidak mengandung perkara-perkara yang sama
bermanfaatnya seperti bagian-bagian lainnya. Silsilah-silsilah ini,
1. Pada masa itu sangat berguna, ketika keberadaannya dilestarikan di sini, dan
diserahkan ke dalam tangan orang Yahudi sepulang mereka dari Babel.
Sebab, penawanan itu, seperti banjir besar, telah mengacaubalaukan
semuanya, dan orang Yahudi, di tengah keterserakan dan keputusasaan itu,
berada dalam bahaya kehilangan pembeda dari suku-suku serta kaum-kaum
mereka. Oleh sebab itu, silsilah ini memunculkan kembali penanda-penanda
kuno yang membedakan bahkan beberapa suku yang diangkut tertawan ke
dalam Asyur. Mungkin silsilah ini akan mengundang orang Yahudi untuk
mempelajari tulisan-tulisan kudus yang telah diabaikan, untuk menemukan
nama-nama nenek moyang mereka, serta kemunculan keluarga-keluarga
mereka di dalamnya.
2. Silsilah-silsilah ini masih bermanfaat untuk menjelaskan kisah-kisah di dalam
Alkitab, dan khususnya untuk menjelaskan asal-usul Mesias, supaya tampak
bahwa Juruselamat kita yang terberkati, menurut nubuatan-nubuatan yang
diucapkan sebelum kehadiran-Nya, memang benar anak Daud, anak Yehuda,
anak Abraham, anak Adam. Dan, kini ketika Ia telah datang demi orang-orang
yang baginya catatan ini dilestarikan, orang Yahudi sejak saat itu telah
kehilangan seluruh silsilahnya, sehingga bahkan silsilah para imam,
kelompok orang Yahudi yang paling suci dari semuanya, pun terlupakan, dan
mereka tidak mengenal seorang pun di dunia yang mampu membuktikan
bahwa dirinya berasal dari kaum Harun. Ketika sebuah bangunan telah usai
didirikan, perancah-perancahnya atau tangga-tangga penopang pembangun-
annya pun dilepaskan. Ketika Sang Anak yang dijanjikan telah datang, garis
keturunan yang sebelumnya bertujuan mengarah kepada-Nya pun terputus.
Di dalam pasal ini, kita mempunyai satu ringkasan dari semua silsilah yang
ada di dalam Kitab Kejadian, hingga kita tiba pada Yakub.
I. Keturunan dari Adam hingga Nuh dan anak-anaknya, yang diambil dari
Kitab Kejadian 5 (ay. 1-4).
II. Keturunan anak-anak Nuh, yang kembali memenuhi bumi, yang diambil
dari Kitab Kejadian 10 (ay. 5-23).
III. Keturunan dari Sem hingga Abraham, yang diambil dari Kitab Kejadian
11 (ay. 24-28).
IV. Keturunan Ismael, serta anak-anak Abraham dari Ketura, yang diambil
dari Kitab Kejadian 25 (ay. 29-35).
V. Keturunan Esau, yang diambil dari Kitab Kejadian 36 (ay. 36-54).
Silsilah-silsilah ini kemungkinan dilewatkan begitu saja di dalam Kitab
Kejadian, dan oleh sebab itu, seperti halnya kita bersekolah, kita dibuat
mengulang kembali pelajaran yang tidak kita pelajari dengan baik.
Silsilah
(1:1-27)
1 Adam, Set, Enos, 2 Kenan, Mahalaleel, Yared, 3 Henokh, Metusalah, Lamekh, 4 Nuh, Sem,
Ham dan Yafet. 5 Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan
Tiras. 6 Keturunan Gomer ialah Askenas, Difat dan Togarma. 7 Keturunan Yawan ialah Elisa,
Tarsis, orang Kitim dan orang Rodanim. 8 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan
Kanaan. 9 Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; keturunan
Raema ialah Syeba dan Dedan. 10 Kush memperanakkan Nimrod; dialah orang yang mula-
mula sekali berkuasa di bumi. 11 Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim,
orang Lehabim, orang Naftuhim, 12 orang Patrusim, orang Kasluhim – dari mereka inilah
berasal orang Filistin – dan orang Kaftorim. 13 Kanaan memperanakkan Sidon, anak
sulungnya dan Het, 14 serta orang Yebusi, orang Amori, orang Girgasi, 15 orang Hewi, orang
Arki, orang Sini, 16 orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati. 17 Keturunan Sem ialah
Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud, Aram, Us, Hul, Geter dan Mesekh. 18 Arpakhsad memper-
anakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. 19 Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama
yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya penduduk bumi terbagi, dan nama
adiknya ialah Yoktan. 20 Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet, Yerah, 21
Hadoram, Uzal, Dikla, 22 Ebal, Abimael, Syeba, 23 Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya
anak-anak Yoktan.
24 Sem, Arpakhsad, Selah, 25 Eber, Peleg, Rehu, 26 Serug, Nahor, Terah,
27 Abram, itulah Abraham.
Perikop ini diawali oleh Adam sebagai kata pertamanya, dan Abraham sebagai
kata terakhirnya. Di antara penciptaan Adam dan kelahiran Abraham,
terbentang jarak 2.000 tahun, dan Adam sendiri hidup hampir separuh dari
rentang waktu itu. Adam merupakan bapa kita semua umat manusia secara
daging, sementara Abraham merupakan bapa semua orang beriman. Melalui
pelanggaran yang dibuat oleh Adam terhadap kovenan kesucian, kita semua
menjadi sengsara, sementara melalui kovenan kasih karunia yang dibuat dengan
Abraham, kita semua dijadikan berbahagia, atau akan dijadikan berbahagia. Kita
semua, secara alamiah, merupakan anak-anak Adam, cabang-cabang dari pohon
zaitun yang liar itu. Marilah kita memastikan bahwa, oleh iman, kita menjadi
anak-anak Abraham (Rm. 4:11-12), supaya kita dicangkokkan ke dalam pohon
zaitun yang baik dan turut mendapat bagian di dalam akar dan makanannya.
I. Keempat ayat pertama dari perikop ini, dan keempat ayat terakhir, yang
dihubungkan oleh Sem (ay. 4, 24), mengandung garis keturunan kudus milik
Kristus dari Adam hingga Abraham, yang dimasukkan ke dalam asal-usulnya
(Luk. 3:34-38), dengan urutan naik, sementara pada bagian ini disampaikan
dengan urutan turun. Silsilah ini membuktikan kesalahan dari penghinaan
itu, tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang. Uskup Patrick
mencermati di sini bahwa dengan dipaparkannya silsilah kaum-kaum
Yahudi, sangat jelas tampak di sini kemuliaan istimewa dari bangsa Yahudi,
yaitu bahwa merekalah satu-satunya bangsa yang mampu menelusuri asal-
usulnya dari manusia pertama yang diciptakan Tuhan , sesuatu yang tidak
mampu diakui oleh bangsa lain bahwa mereka dapat berbuat demikian.
Bangsa-bangsa lain hanya menyiksa diri mereka sendiri dan keturunan
mereka dengan dongeng-dongeng asal-usul mereka, seperti orang Arkadia
berkhayal bahwa mereka sudah ada sebelum bulan ada, dan orang Thessalia
berkhayal bahwa mereka lahir dari bebatuan. Juga, orang Athena berkhayal
bahwa mereka tumbuh dari bumi, persis seperti khayalan sia-sia yang
dimiliki beberapa filsuf mengenai asal-usul alam semesta. Catatan yang
diberikan Kitab Suci mengenai penciptaan dunia dan kemunculan bangsa-
bangsa mengandung bukti nyata akan kebenarannya sendiri, seperti halnya
tradisi-tradisi omong kosong itu membuktikan sendiri kesia-siaan dan
kepalsuan mereka.
II. Semua ayat yang berada di antaranya mengulang catatan tentang
dipenuhinya bumi kembali oleh anak-anak Nuh setelah air bah.
1. Sang sejarawan berawal dengan orang-orang yang tidak dikenal sebagai
jemaat Tuhan , yaitu anak-anak Yafet, yang ditanam di pulau-pulau orang
yang tidak percaya kepada Tuhan , yaitu di bagian barat dunia, negara-
negara Eropa. Mengenai orang-orang ini, ia menyajikan sebuah catatan
singkat (ay. 5-7), sebab sampai saat ini, orang Yahudi hanya sedikit atau
sama sekali tidak berurusan dengan orang-orang ini.
2. Ia pun melanjutkan dengan orang-orang yang sebagian besar telah
menjadi seteru jemaat Tuhan , yaitu anak-anak Ham, yang berpindah ke
arah selatan menuju Afrika dan bagian-bagian Asia yang terhampar di
sepanjang jalan menuju ke sana. Nimrod anak Kush yaitu orang yang
pertama kali menjadi penindas, kemungkinan penindas umat Tuhan pada
masanya. Akan namun Misraim, yang memperanakkan orang-orang
Mesir, dan Kanaan, yang memperanakkan orang-orang Kanaan, meru-
pakan nama-nama yang berperan penting di dalam kisah orang Yahudi,
sebab dengan keturunan merekalah Israel milik Tuhan berjuang keras
untuk keluar dari tanah Mesir dan masuk ke dalam tanah Kanaan. Dan
oleh sebab itu, anak-anak Misraim (ay. 11-12) dan Kanaan (ay. 13-16)
secara khusus dituliskan. Lihatlah betapa Tuhan menilai Israel berharga
ketika Ia menebus mereka dengan Mesir (Yes. 43:3), dan menghalau
semua bangsa ini dari hadapan mereka (Mzm. 80:9).
3. Sang sejarawan kemudian menyajikan catatan mengenai orang-orang
yang merupakan para nenek moyang dan sekutu jemaat Tuhan , yaitu
anak-anak Sem (ay. 17-23). Orang-orang ini memperanakkan orang-
orang Asia, dan menyebar ke arah timur. Orang Asyur, Aram, Kasdim,
Persia, dan Arab, diperanakkan dari kumpulan orang ini. Pada awalnya,
orang-orang asli dari bangsa-bangsa itu masih dikenal, namun pada hari
ini, kita punya alasan untuk berpikir bahwa bangsa-bangsa itu telah
sedemikian bercampur satu dengan yang lain, lewat perluasan
perdagangan dan kekuasaan, pemindahan koloni-koloni ke tempat lain,
pengangkutan para tawanan, dan banyak keadaan lain, sehingga tidak
ada satu bangsa pun, bahkan bagian terbesar dari bangsa mana pun,
diturunkan sepenuhnya dari salah satu sumber ini. Hanya satu hal ini
yang kita yakini, yaitu bahwa dari satu orang saja Tuhan telah menjadikan
semua bangsa dan umat manusia. Mereka semua telah diturunkan dari
satu Adam, satu Nuh. Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa?
Bukankah satu Tuhan menciptakan kita? (Mal. 2:10). Daftar keturunan kita
ini segera berpindah kepada keturunan Abraham, secara mendadak ber-
anjak dari seluruh kaum anak-anak Nuh kecuali Arpakhsad, keturunan
yang akan menjadi asal kedatangan Kristus. Janji agung akan adanya
Mesias (tutur Uskup Patrick) berpindah dari Adam kepada Set, dari Set
kepada Sem, dari Sem kepada Eber, lalu kepada bangsa Ibrani, yang, di
atas segala bangsa, dipercayai dengan harta kudus itu, sampai janji itu
pun digenapi dan Mesias datang, baru kemudian bangsa itu dijadikan
bukan umat.
Silsilah
(1:28-54)
28 Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael. 29 Inilah keturunan mereka: anak sulung
Ismael ialah Nebayot, lalu Kedar, Adbeel, Mibsam, 30 Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema,
31 Yetur, Nafish dan Kedma; mereka itulah anak-anak Ismael. 32 Keturunan Ketura, gundik
Abraham: wanita itu melahirkan Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.
Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan. 33 Anak-anak Midian ialah: Efa, Efer, Hanokh,
Abida dan Eldaa. Itulah semuanya keturunan Ketura. 34 Abraham memperanakkan Ishak.
Anak-anak Ishak ialah Esau dan Israel. 35 Anak-anak Esau ialah Elifas, Rehuel, Yeush,
Yaelam dan Korah. 36 Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenas, Timna dan
Amalek. 37 Anak-anak Rehuel ialah Nahat, Zerah, Syama dan Miza. 38 Anak-anak Seir ialah
Lotan, Syobal, Zibeon, Ana, Disyon, Ezer dan Disyan. 39 Anak-anak Lotan ialah Hori dan
Homam; adik wanita Lotan ialah Timna. 40 Anak-anak Syobal ialah Alyan, Manahat,
Ebal, Syefi dan Onam; anak-anak Zibeon ialah Aya dan Ana. 41 Keturunan Ana ialah
Disyon; anak-anak Disyon ialah Hamran, Esyban, Yitran dan Keran. 42 Anak-anak Ezer
ialah Bilhan, Zaawan dan Yaakan. Anak-anak Disyan ialah Us dan Aran. 43 Inilah raja-raja
yang memerintah di tanah Edom, sebelum seorang raja dari orang Israel memerintah:
Bela bin Beor, dan kotanya bernama Dinhaba. 44 Setelah Bela mati, Yobab bin Zerah, dari
Bozra, menjadi raja menggantikan dia. 45 Setelah Yobab mati, Husyam, dari negeri orang
Teman, menjadi raja menggantikan dia. 46 Setelah Husyam mati, Hadad bin Bedad menjadi
raja menggantikan dia; dialah yang memukul kalah orang Midian di daerah Moab, dan
kotanya bernama Awit. 47 Setelah Hadad mati, Samla, dari Masyreka menjadi raja
menggantikan dia. 48 Setelah Samla mati, Saul, dari Rehobot-Sungai, menjadi raja
menggantikan dia.
49 Setelah Saul mati, Baal-Hanan bin Akhbor menjadi raja menggantikan dia. 50 Setelah
Baal-Hanan mati, Hadad menjadi raja menggantikan dia, dan kotanya bernama Pahi dan
isterinya bernama Mehetabeel binti Matred binti Mezahab. 51 Setelah Hadad mati, maka
yang menjadi kepala-kepala kaum di Edom ialah kepala kaum Timna, kepala kaum Alya,
kepala kaum Yetet, 52 kepala kaum Oholibama, kepala kaum Ela, kepala kaum Pinon, 53
kepala kaum Kenas, kepala kaum Teman, kepala kaum Mibzar, 54 kepala kaum Magdiel
dan kepala kaum Iram. Itulah kepala-kepala kaum di Edom.
Semua bangsa kecuali keturunan Abraham sudah tidak dimasukkan ke dalam
silsilah ini, sebab mereka tidak mempunyai peranan atau tempat dalam perkara
ini. Bagian Tuhan ialah umat-Nya. Mengenai umat-Nya, Dia menyimpan sebuah
catatan dan mengenal nama-nama mereka, namun orang-orang yang mengenal-
Nya, dipandang-Nya dari kejauhan. Bukan berarti kita dapat menarik
kesimpulan bahwa dengan itu, tidak ada kumpulan orang dari bangsa lain selain
keturunan Abraham yang mendapat perkenanan Tuhan . Itulah kebenaran yang
sudah ada bahkan sebelum Petrus menyadarinya, yaitu bahwa setiap orang dari
bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya. Kumpulan orang banyak dalam jumlah besar akan dibawa
ke sorga dari segala bangsa (Why. 7:9), dan kita berharap termasuk di dalamnya
banyak, sangat banyak orang baik di dunia yang terletak di luar dari kovenan
istimewa Tuhan dengan Abraham, yang nama-namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan, meski tidak diturunkan dari salah satu kaum yang tertulis di dalam
kitab ini. Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya. Akan namun , Israel merupakan
bangsa terpilih, dipisahkan dari yang lain, dan tidak ada bangsa lain, dalam
kedudukannya sebagai satu bangsa, yang begitu dimuliakan dan diistimewakan
seperti halnya bangsa Yahudi. Inilah bangsa kudus yang menjadi pokok pembi-
caraan dari kisah suci ini. Maka dari itu, kita kemudian akan menyingkirkan
semua keturunan Abraham lain kecuali keturunan Yakub, yang semuanya
tergabung ke dalam satu bangsa dan dipersatukan kepada Tuhan, sementara
keturunan Abraham yang lain tampaknya terasing dari Tuhan dan dari satu sama
lain.
I. Sedikit yang dapat kita bahas mengenai orang Ismael. Mereka yaitu anak-
anak dari sang hamba wanita , yang kemudian diusir dan tidak akan
menjadi ahli waris bersama anak yang merupakan janji Tuhan itu. Perkara
anak-anak Ismael ini menggambarkan orang-orang Yahudi yang tidak
percaya kepada Kristus dan ditolak (Gal. 4:22, dst.), dan oleh sebab itu,
hanya sedikit pembahasan mengenai bangsa Ismael itu. Kedua belas anak
laki-laki Ismael hanya disebutkan di sini (ay. 29-31), untuk memperlihatkan
pelaksanaan janji yang Tuhan buat kepada Abraham, sebagai jawaban atas
doanya bagi Ismael, bahwa, demi Abraham, Ismael akan menjadi bangsa
yang besar, dan khususnya bahwa ia akan memperanakkan dua belas raja
(Kej. 17:20).
II. Sedikit yang dapat kita bahas mengenai orang Midian, yang termasuk
keturunan Abraham melalui Ketura. Mereka yaitu orang-orang dari sebelah
timur (kemungkinan Ayub termasuk salah satu dari mereka), dan dipisahkan
dari Ishak, sang pewaris yang dijanjikan (Kej. 25:6), sehingga hanya nama
mereka yang dituliskan di sini (ay. 32). Anak-anak Yoksan, keturunan
Ketura, juga ditulis namanya di sini, beserta anak-anak Midian (ay. 32-33),
yang menjadi begitu ternama dan mungkin memberi nama bagi kaum-kaum
ini, seperti halnya Yehuda bagi orang Yahudi.
III. Kita tidak akan banyak membahas tentang orang Edom. Mereka mempunyai
kebencian yang tak pernah lekang kepada Israel milik Tuhan . Namun
demikian, sebab mereka diperanakkan dari Esau, anak Ishak, kita membaca
di sini catatan perihal kaum-kaum mereka, beserta nama-nama sejumlah
orang-orang mereka yang ternama (ay. 35) hingga akhir pasal ini. Di antara
nama-nama ini, terdapat sedikit perbedaan dengan yang kita baca dalam
Kitab Kejadian 36, yang menjadi sumber seluruh catatan ini. Tiga dari empat
nama yang dituliskan dengan huruf Vau di Kitab Kejadian, dituliskan dengan
huruf Yod di kitab ini, kemungkinan pelafalannya diubah, seperti biasa
dijumpai di dalam bahasa lain. Kita sekarang menulis banyak kata dengan
cara yang sangat berbeda dengan yang dahulu dituliskan 200 tahun yang
lalu. Marilah kita mengambil kesempatan, dari membaca silsilah-silsilah ini,
untuk berpikir,
1. Mengenai kumpulan orang banyak yang telah pergi melintasi dunia ini,
telah menjalankan peran mereka masing-masing di dalam dunia ini, dan
kemudian telah meninggalkannya. Ayub, pada masa mudanya, tidak
hanya melihat bahwa setiap orang mengikuti dia, namun tidak terbilang
banyaknya yang mendahului dia (Ayb. 21:33). Semua orang ini, dan
segala kepunyaan mereka, mempunyai harinya sendiri-sendiri. Banyak
dari antara mereka membuat keributan besar dan menjadi tokoh ter-
nama di dunia, namun hari-hari mereka pun usai, dan tempat mereka pun
tak lagi mengenal mereka. Meski jalan kematian yaitu jalan yang sudah
ditempuh, namun vestigia nulla retrorsum – tidak ada orang yang mampu
menapaki kembali langkah-langkah mereka.
2. Mengenai penyelenggaraan Tuhan , yang menopang angkatan-angkatan
manusia, dan dengan demikian melestarikan ras yang bobrok itu, meski
bersalah dan menjijikkan, untuk tetap berada di atas bumi. Betapa
mudah bagi Tuhan untuk menghabisinya tanpa air bah atau kebakaran
besar! Catatlah semua anak manusia sebagai orang-orang mandul,
seperti dialami beberapa orang, dan dalam beberapa tahun bumi ini
akan terbebas dari beban manusia yang membuatnya mengeluh. Akan
namun , kesabaran ilahi mengizinkan pohon yang merusak tanah tidak
hanya untuk tumbuh, namun juga berkembang biak. Sembari keturunan
yang satu, bahkan yang berdosa sekalipun, pergi, keturunan yang lain
datang (Pkh. 1:4; Bil. 32:14), dan demikianlah akan terus berlangsung
selama bumi ini tetap ada. Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya
masih ada berkat.
PASAL 2
ekarang kita sampai kepada pokok bahasan utama, yaitu daftar keturunan
Israel, bangsa yang diistimewakan itu, yang harus “tinggal sendirian dan
tidak dihitung bersama bangsa-bangsa lain.” Dalam pasal ini kita menemukan,
I. Nama-nama dari 12 anak Israel (ay. 1-2).
II. Sebuah kisah tentang suku Yehuda, yang memiliki kedudukan tinggi,
bukan demi Daud melainkan terutama demi Anak Daud, Tuhan kita,
yang berasal dari Yehuda (Ibr. 7:14).
1. Keturunan pertama dari Yehuda hingga Isai (ay. 3-12).
2. Anak-anak Isai (ay. 13-17).
3. Keturunan Hezron, tidak hanya melalui Ram, dari siapa Daud
berasal, namun juga melalui Kaleb (ay. 18-20), Segub (ay. 21-24),
Yerahmeel (ay. 25-33, hingga ay. 41), dan lagi oleh Kaleb (ay. 42-
49), dengan keluarga Kaleb putra Hur (ay. 50-55). Penjelasan
terbaik yang dapat kita temukan tentang hal ini dan pasal-pasal
berikutnya, dan yang akan memberikan pandangan paling jelas
tentang mereka, kita dapati di dalam daftar silsilah yang
diterbitkan dalam Alkitab bahasa Inggris versi terakhir sekitar 100
tahun lalu, dan terus dipakai selama beberapa waktu. Dan untung-
nya mereka disebutkan lagi dalam beberapa edisi selanjutnya, sebab
penjelasan tersebut sangat berguna bagi mereka yang rajin
menyelidiki Kitab Suci. Penjelasan tersebut dikatakan disusun oleh
sarjana besar studi Alkitab, Hugh Broughton. Kita menjumpai
penjelasan itu kadang-kadang di dalam versi-versi lama Alkitab.
Silsilah
(2:1-17)
1 Inilah anak-anak Israel: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon,
2 Dan, Yusuf, Benyamin, Naftali, Gad dan Asyer. 3 Anak-anak Yehuda ialah Er, Onan dan
Syela, tiga orang, yang lahir bagi dia dari anak wanita Syua wanita Kanaan itu.
namun Er, anak sulung Yehuda itu, yaitu jahat di mata TUHAN, maka Ia membunuhnya. 4
Tamar, menantu wanita Yehuda, melahirkan baginya Peres dan Zerah. Semuanya
anak-anak Yehuda ada lima orang. 5 Anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul. 6 Anak-
anak Zerah ialah Zimri, Etan, Heman, Kalkol dan Dara. Semuanya lima orang.
7 Keturunan Karmi ialah Ahar, yang mencelakakan orang Israel sebab ia tidak taat dalam
hal barang-barang yang dikhususkan itu. 8 Keturunan Etan ialah Azarya. 9 Anak-anak yang
lahir bagi Hezron ialah Yerahmeel, Ram dan Khelubai. 10 Ram memperanakkan Aminadab,
dan Aminadab memperanakkan Nahason, pemimpin bani Yehuda. 11 Nahason
memperanakkan Salma dan Salma memperanakkan Boas. 12 Boas memperanakkan Obed
dan Obed memperanakkan Isai. 13 Isai memperanakkan Eliab, anak sulungnya, dan Abina-
dab, anak yang kedua, Simea, anak yang ketiga, 14 Netaneel, anak yang keempat, Radai,
anak yang kelima, 15 Ozem, anak yang keenam, dan Daud, anak yang ketujuh; 16 saudara-
saudara wanita mereka ialah Zeruya dan Abigail. Anak-anak Zeruya ialah Abisai,
Yoab dan Asael, tiga orang. 17 Abigail melahirkan Amasa dan ayah Amasa ialah Yeter,
orang Ismael itu.
Inilah,
I. Kaum Yakub. Dua belas orang putranya disebutkan di sini, angka 12 yang
terkenal itu, yang sering dibicarakan hampir dalam seluruh Alkitab, dari
permulaan hingga akhir. Pada setiap peralihan peristiwa dalam Alkitab kita
menjumpai 12 suku yang lahir dari 12 bapa-bapa gereja ini. Karakter pribadi
dari beberapa di antara mereka sama sekali tidaklah yang terbaik, empat
anak yang pertama sangat memalukan, namun demikian kovenan itu
diwariskan kepada keturunan mereka. Sebab, oleh sebab anugerah,
anugerah yang cuma-cuma, dikatakan bahwa, Aku mengasihi Yakub – bukan
hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
II. Kaum Yehuda. Suku ini yang paling dipuji-puji, paling berkembang, dan
paling dihormati, dari antara semua suku, sehingga silsilahnya yang pertama
kali dikisahkan dan dengan panjang lebar dibandingkan yang lainnya. Dalam
uraian yang diberikan tentang keturunan pertama dari suku yang terkenal
itu, yang dari antaranya Kristus menjadi keturunan yang paling puncak, kita
mendapati
1. Beberapa orang yang sangat jahat. Ada Er, putra sulung Yehuda, yang
jahat di mata TUHAN, dan dibinasakan-Nya, di hari-hari awal hidupnya,
dengan suatu hantaman pembalasan Ilahi: Ia membunuhnya (ay. 3). Adik
laki-lakinya, Onan, tidaklah lebih baik, dan bernasib tidak lebih baik. Lalu
ada Tamar, yang dengannya Yehuda, ayah mertuanya, melakukan perka-
winan inses (ay. 4). Dan inilah Akhan, yang dipanggil Ahar – seorang
pembuat masalah, yang mencelakakan orang Israel dengan mengambil
barang-barang yang dikutuk (ay. 7). Perhatikanlah, keluarga-keluarga
yang terbaik dan paling dihormati dapat memiliki beberapa keturunan
yang tercela.
2. Beberapa keturunan sangat bijaksana dan baik, seperti Heman and Etan,
Kalkol dan Dara, yang mungkin bukan merupakan anak-anak langsung
dari Zerah, melainkan keturunan darinya, dan disebut sebab mereka
menjadi kemuliaan dari keluarga ayah mereka. Sebab, ketika Roh Kudus
hendak mengagungkan hikmat Salomo, Dia menyatakannya lebih bijak-
sana dibandingkan keempat orang ini, yang, kendati putra-putra Mahol, disebut
orang Ezrahi, dari Zerah (1Raj. 4:31). Bahwa empat bersaudara tersebut
menjadi menonjol sebab hikmat dan anugerah yaitu suatu hal yang
jarang terjadi.
3. Beberapa keturunan sangat agung, seperti Nahason, yang merupakan
pemimpin Yehuda ketika perkemahan Israel didirikan di padang gurun,
sehingga memimpin barisan yang jaya itu, dan Salman atau Salmon, yang
menduduki kedudukan terhormat ketika mereka masuk Kanaan (ay. 10-
11).
III. Keluarga Isai, yang tentangnya sebuah catatan khusus dibuat demi Daud, dan
Anak Daud, yang merupakan suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai (Yes.
11:1). Dengan demikian tampak jelas bahwa Daud anak laki-laki ketujuh,
dan bahwa tiga panglimanya yang hebat, Yoab, Abisai, dan Asael, yaitu
anak-anak dari salah satu saudara wanita nya, dan Amasa dari saudara
wanita nya yang lain. Tiga dari keempat panglima itu jatuh terbunuh
juga, kendati mereka dahulu menjadi kengerian bagi orang-orang gagah
perkasa.
Silsilah Lanjutan
(2:18-55)
18 Kaleb bin Hezron memperanakkan Yeriot dari Azuba, isterinya; dan inilah anak-anak
wanita itu: Yesyer, Sobab dan Ardon. 19 Sesudah Azuba mati, Kaleb mengawini Efrat
yang melahirkan Hur baginya. 20 Hur memperanakkan Uri dan Uri memperanakkan
Bezaleel. 21 Sesudah itu Hezron menghampiri anak wanita Makhir, bapa Gilead. Ia
mengawini wanita itu ketika ia berumur enam puluh tahun. wanita itu
melahirkan Segub baginya.
22 Segub memperanakkan Yair yang mempunyai dua puluh tiga perkampungan di tanah
Gilead. 23 namun Gesur dan Aram merebut Hawot-Yair dari pada mereka, juga Kenat dan
tempat-tempat jajahannya, enam puluh perkampungan. Itulah semuanya keturunan
Makhir, bapa Gilead. 24 Sesudah Hezron mati, Kaleb menghampiri Efrata – dia yaitu isteri
Hezron, ayahnya – maka wanita itu melahirkan baginya Asyhur, bapa Tekoa. 25 Anak-
anak Yerahmeel, anak sulung Hezron, ialah Ram, anak sulung, Buna, Oren, Ozem dan Ahia.
26 namun Yerahmeel mempunyai seorang isteri lain, bernama Atara; dialah ibu Onam. 27
Anak-anak Ram, anak sulung Yerahmeel, ialah Maas, Yamin dan Eker. 28 Anak-anak Onam
ialah Samai dan Yada, dan anak-anak Samai ialah Nadab dan Abisur. 29 Nama isteri Abisur
ialah Abihail yang melahirkan Ahban dan Molid baginya. 30 Anak-anak Nadab ialah Seled
dan Apaim; Seled mati dengan tidak mempunyai anak. 31 Keturunan Apaim ialah Yisei,
dan keturunan Yisei ialah Sesan, dan keturunan Sesan ialah Ahlai.
32 Anak-anak Yada, adik Samai, ialah Yeter dan Yonatan; Yeter mati dengan tidak mempu-
nyai anak. 33 Anak-anak Yonatan ialah Pelet dan Zaza. Itulah keturunan Yerahmeel. 34
Sesan tidak mempunyai anak laki-laki, hanya anak-anak wanita ; namun Sesan
mempunyai seorang budak laki-laki, orang Mesir, yang bernama Yarha. 35 Jadi Sesan
memberi anaknya kepada Yarha, budaknya itu, menjadi isteri, lalu wanita itu
melahirkan Atai baginya.
36 Atai memperanakkan Natan, dan Natan memperanakkan Zabad. 37 Zabad memper-
anakkan Eflal, dan Eflal memperanakkan Obed. 38 Obed memperanakkan Yehu, dan Yehu
memperanakkan Azarya. 39 Azarya memperanakkan Heles, dan Heles memperanakkan
Elasa. 40 Elasa memperanakkan Sismai, dan Sismai memperanakkan Salum. 41 Salum
memperanakkan Yekamya, dan Yekamya memperanakkan Elisama. 42 Keturunan Kaleb,
adik Yerahmeel, ialah Mesa, anak sulungnya, bapa Zif, dan anak-anak Maresa, bapa
Hebron. 43 Anak-anak Hebron ialah Korah, Tapuah, Rekem dan Sema. 44 Sema memper-
anakkan Raham, bapa Yorkeam, dan Rekem memperanakkan Samai.
45 Anak Samai ialah Maon, dan Maon ialah bapa Bet-Zur. 46 Efa, gundik Kaleb, melahirkan
Haran, Moza dan Gazes; Haran memperanakkan Gazes. 47 Anak-anak Yohdai ialah Regem,
Yotam, Gesan, Pelet, Efa dan Saaf. 48 Gundik Kaleb, yaitu Maakha, melahirkan Seber dan
Tirhana. 49 wanita itu melahirkan juga Saaf, bapa Madmana, dan Sewa, bapa
Makhbena dan bapa Gibea; anak wanita Kaleb ialah Akhsa. 50 Itulah keturunan Kaleb.
Anak-anak Hur, anak sulung Efrata, ialah Sobal, bapa Kiryat-Yearim, 51 Salma, bapa
Betlehem dan Haref, bapa Bet-Gader. 52 Sobal, bapa Kiryat-Yearim, mempunyai
keturunan, yaitu Haroë dan setengah orang Menuhot. 53 Dan kaum-kaum Kiryat-Yearim
ialah orang Yetri, orang Puti, orang Sumati dan orang Misrai; dari mereka inilah berasal
orang Zora dan orang Esytaol.
54 Keturunan Salma ialah Betlehem, orang Netofa, Atarot-Bet-Yoab dan setengah orang
Manahti, yaitu orang Zori. 55 Dan kaum-kaum para ahli surat, yang diam di Yabes, ialah
orang Tirati, orang Simati, dan orang Sukhati. Mereka itulah orang Keni keturunan Hamat
bapa keluarga Rekhab.
Orang-orang yang disebut dalam perikop sebelumnya kebanyakan sering dan
banyak kita baca di dalam nas-nas lain. namun sedikit saja dari mereka yang
diceritakan dalam perikop di atas ini disebut di bagian-bagian lain Kitab Suci.
Sepertinya, silsilah suku Yehuda yang lebih lengkap dan tepat dibandingkan suku-
suku lainnya, dan dalam hal ini kita harus mengakui adanya suatu
penyelenggaraan ilahi secara khusus, demi kejelasan silsilah Kristus.
1. Dalam perikop di atas kita menemukan Bezaleel, yang merupakan kepala
pekerja dalam pembangunan rumah TUHAN (Kel. 31:2).
2. Hezron, yang merupakan putra Peres (ay. 5), yaitu ayah dari semua
keturunan ini, dua putranya, Kaleb dan Yerahmeel, yang sangat berhasil, dan
dia sendiri, bahkan di usia tuanya, sebab dia meninggalkan istrinya yang
hamil ketika dia meninggal (ay. 24). Hezron ini yaitu salah satu dari 70
orang yang turun bersama Yakub ke Mesir (Kej. 46:12). Di sana keluarganya
terus bertambah, seperti keluarga lain yang tertindas. Pastilah dia meninggal
selama perbudakan Israel di Mesir. Namun di sini dikatakan bahwa dia mati
di Kaleb-Efrata (yaitu, Betlehem), di tanah Kanaan (ay. 24). Mungkin, kendati
seluruh bangsa Israel terus tinggal di Mesir, namun beberapa orang lebih
giat dibandingkan yang lain, setidaknya sebelum perbudakan mereka mencapai
puncaknya, mengunjungi Kanaan kadang-kadang dan menetap di sana,
meskipun setelah itu mereka kehilangannya. Mengenai keberhasilan Yair,
yang disebutkan di sini (ay. 22-23), kita memiliki kisahnya di dalam Bilangan
32:41. Dan tampaknya itu terjadi lama setelah penaklukan Kanaan. Menurut
orang Yahudi, Hezron menikahi istrinya yang ketiga ketika dia berumur 60
tahun (ay. 21), dan yang lain sesudahnya (ay. 24), sebab dia memiliki
keinginan yang besar untuk mendapat keturunan bagi kaum Peres, dari
mana Mesias nantinya lahir.
3. Di sini juga disebutkan tentang salah satu yang mati dengan tidak
mempunyai anak (ay. 30), dan satu lagi (ay. 32), dan tentang yang tidak
mempunyai anak laki-laki kecuali anak wanita (ay. 34). Kiranya orang-
orang yang mengalami hal serupa tidak memandang perkara mereka ini
baru dan satu-satunya. Penyelenggaraan ilahi mengatur semua
permasalahan keluarga ini dengan kedaulatan yang tak terbantahkan, sesuai
kehendak-Nya, baik itu dalam memberikan anak-anak, atau menahannya,
atau hanya memberikan anak-anak yang berjenis kelamin tertentu saja.
Tuhan tidak terikat untuk menyenangkan kita, sebaliknya kitalah yang terikat
untuk menyetujui apa yang menjadi kesenangan hati-Nya. Bagi mereka yang
mengasihi-Nya, lebih baik memiliki Dia dibandingkan sepuluh anak laki-laki. Ia
akan memberikan mereka sebuah tempat dan sebuah nama yang lebih baik
ketimbang anak-anak laki-laki dan wanita di dalam rumah-Nya. Oleh
sebab itu, janganlah orang yang ditakdirkan tanpa anak, iri hati dengan ke-
luarga yang berkembang dan dipenuhi banyak anak. Masakan mata kita
jahat sebab Tuhan berbuat baik?
4. Di sini disebutkan tentang salah satu yang memiliki hanya satu anak
wanita , dan menikahkannya dengan hambanya seorang Mesir (ay. 34-
35). Kalau hal ini sampai disebutkan bagi kepujian-Nya, maka dapat kita
duga orang Mesir ini telah memeluk agama Yahudi, dan bahwa dia sangat
menonjol sebab hikmat dan kebajikan. Sebab jika tidak, tidak mungkin
seorang yang bukan keturunan Israel sejati layak menikahi seorang gadis
Israel, apalagi anak wanita satu-satunya. Apabila orang Mesir menjadi
pemeluk agama Yahudi, dan hamba-hamba berperilaku layak, maka asal-
usul keturunan atau kedudukan sebagai hamba tidak seharusnya menjadi
halangan bagi mereka untuk naik kedudukan. Menikah dengan seseorang
seperti hamba Mesir dapat membuat anak wanita ini sama bahagianya
seperti menikah dengan salah seorang pemimpin sukunya.
5. Silsilah dari beberapa orang ini berakhir bukan pada seseorang, namun di
suatu tempat atau negeri, sebab salah satunya dikatakan menjadi Bapa
Kiryat-Yearim (ay. 50), yang lainnya Bapa Betlehem (ay. 51), yang di
kemudian hari menjadi kota kelahiran Daud, sebab tempat-tempat ini
menjadi bagian undian mereka ketika diadakan pembagian tanah.
6. Di sini ada beberapa yang dikatakan menjadi kaum-kaum para ahli surat (ay.
55), yang meneruskan tradisi bersekolah di dalam keluarga mereka,
terutama belajar Kitab Suci, dan mengajar orang lain pengetahuan yang baik
tentang Tuhan . Di antara semua keluarga yang hebat ini kita senang
menjumpai beberapa di antaranya merupakan kaum-kaum para ahli surat.
Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi. Semua keluarga Israel yaitu
keluarga dari ahli-ahli surat, yang terdidik dengan baik dalam hal kerajaan
sorga, dan mampu membawa keluar dari perbendaharaannya hal-hal yang
baru dan lama!
PASAL 3
ari semua keluarga Israel, tak satu pun yang begitu terkenal seperti
keluarga Daud. Itulah keluarga yang disebut dalam pasal sebelumnya (ay.
15). Di sini kita mendapatkan kisah yang lengkap tentang keluarga tersebut.
I. Putra-putra Daud (ay. 1-9).
II. Para penerus takhtanya sepanjang kerajaannya berlangsung (ay. 10-
16).
III. Sisa dari keluarganya semasa dan sesudah penawanan (ay. 17-24). Dari
keluarga ini, “sehubungan dengan darah dan daging, lahirlah Kristus.”
Keluarga Daud
(3:1-9)
1 Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari
Ahinoam, wanita Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, wanita
Karmel; 2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yaitu anak wanita Talmai,
raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit; 3 anak yang kelima ialah Sefaca,
dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu. 4 Enam orang lahir
bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga
puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 5 Inilah yang lahir bagi dia di
Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel, 6 lalu
Yibhar, Elisama, Elifelet, 7 Nogah, Nefeg, Yafia, 8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan
orang. 9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik.
Tamar ialah saudara wanita mereka.
Kita mendapatkan gambaran tentang putra-putra Daud (2Sam. 3:2, dst. dan
2Sam. 5:14, dst.).
1. Ia mempunyai banyak anak. Dan tak diragukan dia juga telah menuliskan
apa yang dibayangkannya (Mzm. 127:5). Berbahagialah orang yang telah
membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu.
2. Beberapa di antara mereka menjadi kesedihan baginya, seperti Amnon,
Absalom, dan Adonia. Dan kita tidak membaca tentang satupun dari anak-
anaknya yang meneladani kesalehan atau ibadahnya kecuali Salomo,
meskipun masih kalah jauh darinya.
3. Salah satu dari mereka, yang dilahirkan oleh Batsyeba, diberinya nama
Natan, mungkin sebagai penghormatan kepada Natan sang nabi, yang
menegur dia sebab dosanya dengan Batsyeba dan menjadi alat untuk
membawanya kepada pertobatan. Rupanya dia mengasihi Nabi Natan
sepanjang hidupnya atas tegurannya itu. Bijaksanalah bagi kita untuk
menghargai teman-teman terbaik kita yang selalu setia bersama kita. Dari
Natan anaknya ini turunlah Tuhan kita Yesus, seperti tampak jelas di dalam
Lukas 3:31.
4. Lalu ada putra-putra Daud, dua orang dengan nama Elisama dan dua lagi
dengan nama Elifelet (ay. 6, 8). Mungkin Elisama dan Elifelet yang pertama
telah meninggal, sehingga Daud menyebut dua putranya lagi dengan nama
mereka, yang tidak akan dilakukannya seandainya tidak ada pertanda buruk
di dalam kebiasaan takhayul ini.
5. Daud memiliki banyak selir. namun anak-anak mereka tidak disebutkan,
sebab tidak layak untuk menerima kehormatan (ay. 9), terlebih lagi sebab
para selir telah menjadi tidak setia kepada Daud dalam hubungan asmara
dengan Absalom.
6. Dari semua putra Daud mungkin Salomo dipilih untuk menggantikannya,
mungkin bukan sebab jasa-jasa pribadi sebab hikmatnya yaitu karunia
Tuhan , melainkan sebab itulah yang berkenan kepada Bapa.
Keluarga Daud
(3:10-24)
10 Keturunan Salomo ialah Rehabeam; anak orang ini ialah Abia; anak orang ini ialah Asa;
anak orang ini ialah Yosafat; 11 anak orang ini ialah Yoram; anak orang ini ialah Ahazia;
anak orang ini ialah Yoas; 12 anak orang ini ialah Amazia; anak orang ini ialah Azarya;
anak orang ini ialah Yotam; 13 anak orang ini ialah Ahas; anak orang ini ialah Hizkia; anak
orang ini ialah Manasye; 14 anak orang ini ialah Amon; anak orang ini ialah Yosia. 15 Anak-
anak Yosia: anak sulung ialah Yohanan, anak yang kedua ialah Yoyakim, anak yang ketiga
ialah Zedekia dan anak yang keempat ialah Salum. 16 Keturunan Yoyakim ialah Yekhonya,
anaknya itu, dan anak orang ini ialah Zedekia.
17 Anak-anak Yekhonya, orang kurungan itu, ialah Sealtiel, anaknya, 18 lalu Malkhiram,
Pedaya, Syenasar, Yekamya, Hosama dan Nedabya. 19 Anak-anak Pedaya ialah Zerubabel
dan Simei, dan anak-anak Zerubabel ialah Mesulam dan Hananya; Selomit ialah saudara
wanita mereka; 20 lalu Hasuba, Ohel, Berekhya, Hasaja dan Yusab-Hesed, lima orang.
21 Anak-anak Hananya ialah Pelaca dan Yesaya; anak orang ini ialah Refaya; anak orang ini
ialah Arnan; anak orang ini ialah Obaja, dan anak orang ini ialah Sekhanya.
22 Anak-anak Sekhanya ialah Semaya, dan anak-anak Semaya ialah Hatus, Yigal, Bariah,
Nearya dan Safat, enam orang. 23 Anak-anak Nearya ialah Elyoënai, Hizkia, dan Azrikam,
tiga orang. 24 Anak-anak Elyoënai ialah Hodawya, Elyasib, Pelaya, Akub, Yohanan, Delaya
dan Anani, tujuh orang.
Daud memiliki 19 putra, dan dapat kita duga, mereka telah memunculkan
banyak keluarga bangsawan di Israel yang belum pernah kita dengar di dalam
sejarah. Alkitab hanya memberi kita kisah tentang keturunan Salomo di sini, dan
tentang Natan (Luk. 3). Selebihnya hanya memiliki kehormatan sebagai putra-
putra Daud, sedang Salomo dan Natan mendapat kehormatan yang terkait
dengan Mesias. Putra-putra Natan yaitu nenek moyang Mesias sebagai
manusia, sedang putra-putra Salomo yaitu para pendahulu-Nya sebagai
raja. Di sini kita menemukan,
1. Nama-nama yang besar dan terkenal yang melaluinya garis keturunan Daud
ditarik turun sampai kepada penawanan, yaitu raja-raja Yehuda di dalam
garis penerus, yang sejarah mereka kita peroleh secara luas di dalam dua
buah Kitab Raja-raja dan kita akan jumpai lagi di dalam Kitab Tawarikh yang
kedua. Sangat jarang sebuah mahkota diteruskan dalam suatu garis langsung
dari bapak ke putra selama 17 generasi, seperti di sini. Ini yaitu balas jasa
untuk kesalehan Daud. Menjelang waktu penawanan ke Babel, garis
keturunan terganggu, dan mahkota diwariskan dari satu saudara ke saudara
yang lain dan dari seorang keponakan kepada seorang paman, yang menjadi
sebuah pertanda memudarnya kemuliaan keluarga tersebut.
2. Nama-nama yang kurang terkenal, dan kebanyakan dari mereka menjadi
tidak dikenal lagi, yaitu sisa-sisa keluarga Daud yang bertahan sesudah
penawanan. Satu-satunya orang terkenal dari keluarga Daud yang kita
jumpai pada waktu mereka kembali dari penawanan yaitu Zerubabel, yang
di tempat lain disebut putera dari Sealtiel, namun muncul di sini sebagai
cucunya (ay. 17-19), yang biasa terjadi dalam Alkitab. Beltsazar yang disebut
sebagai putera Nebukadnezar tak lain yaitu cucunya. Salatiel dikatakan
sebagai putera dari Yekhonya sebab diangkat anak olehnya, dan sebab ,
seperti dipikirkan beberapa orang, dia menggantikannya dalam kehormatan
ketika dipulihkan oleh raja Babel Ewil-Merodakh. Sebab jika tidak maka
Yekhonya akan tertulis tanpa anak: dia yaitu cincin meterai yang dicabut
Tuhan dari tangan kanan-Nya (Yer. 22:24), dan kedudukannya digantikan
dengan Zerubabel, dan sebab nya Tuhan berkata kepadanya (Hag. 2:24), Aku
akan menjadikan engkau seperti cincin meterai. Keturunan Zerubabel di sini
tidak menyandang nama-nama yang sama seperti biasanya di dalam silsilah
(Mat. 1 atau Luk. 3), namun nama-nama itu tak diragukan diambil saat itu dari
bentara atau sekretaris kerajaan, daftar umum yang disimpan para imam
tentang semua keluarga Yehuda, khususnya keluarga Daud. Orang terakhir
yang disebut dalam pasal ini yaitu Anani, yang tentangnya uskup Patrick
berkata bahwa Targum menambahkan perkataan ini, Ia yaitu raja Mesias
yang akan dinyatakan, dan beberapa dari para penulis Yahudi juga
memberikan alasan ini, sebab dikatakan (Dan. 7:13), anak manusia
datang gnim gnanani – dengan awan-awan dari langit. Alasan ini sangat
asing dan tidak meyakinkan. namun Uskup Patrick berpikir, alasan itu dapat
digunakan sebagai bukti bahwa pikiran orang Yahudi waktu itu selalu penuh
dengan pikiran mengenai Mesias dan bahwa mereka mengharapkan keda-
tangan-Nya tidak akan lama setelah zaman Zerubabel.
PASAL 4
Dalam pasal ini, terdapat
I. Catatan lebih lanjut mengenai silsilah suku Yehuda, suku yang
terbanyak jumlahnya sekaligus yang paling terkenal di antara semua
suku lain. Keturunan Syobal bin Hur (ay. 1-4) dari Asyur, anak Hezron
yang lahir setelah ia mati (seperti disebut dalam 2:24), dengan catatan
khusus mengenai Yabes (ay. 5-10), Kelub, dan yang lainnya (ay. 11-20),
juga tentang Sela (ay. 21-23).
II. Riwayat keturunan dan kota-kota suku Simeon, penaklukan Gedon dan
Amalek di gunung Seir (ay. 24-43).
Anak-anak Yehuda; Doa Yabes
(4:1-10)
1 Anak-anak Yehuda ialah Peres, Hezron, Karmi, Hur dan Syobal. 2 Reaya, anak Syobal,
memperanakkan Yahat, dan Yahat memperanakkan Ahumai dan Lahad. Itulah kaum-
kaum orang Zora. 3 Inilah anak-anak Etam: Yizreel, Isma dan Idbas; nama saudara
wanita mereka ialah Hazelelponi; 4 Inilah anak-anak Etam: Yizreel, Isma dan Idbas;
nama saudara wanita mereka ialah Hazelelponi; 5 Asyur, bapa Tekoa, mempunyai
dua isteri, yaitu Hela dan Naara. 6 Naara melahirkan baginya Ahuzam, Hefer, Temeni dan
orang Ahastari. Itulah anak-anak Naara. 7 Anak-anak Hela ialah Zeret, Yezohar dan Etnan.
8 Kos memperanakkan Anub, Hazobeba dan kaum-kaum Aharhel bin Harum. 9 Yabes lebih
dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya
sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” 10 Yabes berseru kepada
Tuhan Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan
memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari
pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Tuhan mengabulkan per-
mintaannya itu.
Tidak diragukan lagi, alasan mengapa Ezra mencatat suku Yehuda dengan sangat
khusus ialah sebab suku itulah yang membentuk kerajaan Yehuda bersama
tambahan suku Simeon, Benyamin, dan Lewi. Mereka bukan hanya bertahan
lebih lama di Kanaan bila dibandingkan dengan suku-suku lain, namun juga
seiring berjalannya waktu, saat kitab ini ditulis, mereka pula yang kembali dari
pembuangan, padahal sebagian besar suku lain terhilang di kerajaan Asyur.
Orang yang paling menonjol dalam perikop di atas yaitu Yabes. Tidak dikata-
kan siapa bapanya maupun pada zaman mana ia hidup. Namun, tampaknya
dialah pendiri salah satu dari kaum Aharhel, seperti disebut dalam ayat 8. Di sini
terdapat,
I. Alasan pemberian namanya. Ibu Yabes menamai anak itu demikian dengan
alasan “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan” (ay. 9). Semua anak
dilahirkan dengan kesakitan sebab hukuman atas wanita yaitu ,
“Dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu,” namun sebagian lebih
menyakitkan dibandingkan yang lainnya. Biasanya, sakit bersalin terlupakan
setelahnya sebab kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke
dunia. Akan namun , kelihatannya sakit bersalin yang ini begitu luar biasa
hingga masih teringat saat Yabes disunat, bahkan ingatan itu diabadikan
selama ia hidup dengan pemberian namanya. Kemungkinan, sang ibu
memanggilnya Habes, seperti Rahel menyebut anaknya Ben-oni saat ia
sekarat sebab sakit bersalin. Atau, seandainya pun ia telah pulih dari sakit
itu, sang ibu masih mengenang peristiwa itu,
1. Supaya hal tersebut menjadi peringatan yang tetap bagi dirinya sendiri
untuk bersyukur kepada Tuhan seumur hidupnya atas topangan dan
pertolongan-Nya melewati kesakitan itu. Barangkali, yaitu berguna bagi
kita untuk sering diingatkan tentang penderitaan kita, sehingga kita
senantiasa mengenang hal-hal semasa sengsara dan belajar bersukacita
dengan gentar.
2. Supaya hal itu menjadi peringatan bagi Yabes tentang dunia tempat ia
dilahirkan ini, yaitu lembah air mata, di mana ia harus siap dengan
singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Derita yang dipikulnya dalam
nama itu mungkin membuatnya memiliki jiwa yang sungguh-sungguh.
Hal itu juga mengingatkan dia untuk mengasihi dan menghormati
ibunya, serta berupaya dalam segala hal untuk menjadi penghiburan
bagi sang ibu yang telah melahirkan dia ke dunia dengan begitu kesa-
kitan. Demikianlah, kesalehan seorang anak menjadi balas budi bagi
orangtuanya (1Tim. 5:4).
II. Keunggulan watak Yabes. Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-
saudaranya, dilayakkan melebihi mereka oleh anugerah ilahi dan ditinggikan
melebihi mereka oleh penyelenggaraan ilahi. Mereka berbudi baik, namun ia
melampaui semuanya. Jadi, sengsara yang ditanggung ibunya saat
melahirkan dia telah digantikan berlimpah-limpah. Putra yang paling
membuatnya membayar harga ketika melahirkan, sekarang menjadi anak
yang membuatnya merasa bahagia, dan ia dibuat bersukacita seimbang
dengan penderitaannya (Mzm. 90:15). Tidak dikatakan dalam hal apa ia lebih
dimuliakan dari pada saudara-saudaranya, entah sebab ia bertambah dalam
harta benda, atau diangkat ke dalam jabatan pemerintahan, atau terkemuka
dalam peperangan. Alasan yang terkuat ialah dalam pembelajaran dan
kesalehannya, bukan hanya sebab kedua hal itu merupakan kehormatan
seorang manusia melebihi apa pun, namun sebab memang ada alasan untuk
berpikir bahwa Yabes menonjol dalam dua keunggulan itu.
1. Dalam pembelajaran, sebab kita mendapati bahwa kaum-kaum para ahli
surat, diam di Yabes (2:55), kota yang kemungkinan besar dinamai
berdasarkan namanya. Orang Yahudi mengatakan bahwa Yabes
merupakan ahli hukum Taurat yang tersohor dan meninggalkan banyak
murid. Lagi pula, dengan begitu singkatnya orang itu disinggung di sini,
kelihatannya nama Yabes sudah terkenal saat Ezra menulis kitab ini.
2. Dalam kesalehan, sebab kita mendapati bahwa ia yaitu seorang
pendoa. Kecondongannya pada ibadah membuat dia sungguh terhormat,
dan dengan doa, ia memperoleh berkat Tuhan yang kian menambah
kehormatannya. Cara untuk untuk menjadi orang besar sejati ialah
dengan menjadi orang yang sungguh baik dan banyak berdoa.
III. Doa yang diucapkannya, kemungkinan seperti doa Salomo meminta hikmat
tepat saat ia memulai berkarya di dunia. Ia menetapkan hati untuk mengakui
Tuhan dalam segala lakunya, menempatkan diri di bawah berkat dan
perlindungan ilahi, sehingga ia makmur sebab nya. Barangkali, inilah
pemikiran yang ditumbuhkannya dalam doa-doanya setiap hari. Untuk
tujuan inilah ia senantiasa berdoa sendiri, dan juga bersama keluarganya,
seperti Daniel. Sebagian orang beranggapan bahwa Yabes menaikkan doa-
nya itu pada suatu kesempatan khusus, yaitu ketika ia dipersulit dan
diancam oleh musuh-musuhnya. Perhatikan,
1. Kepada siapa ia berdoa. Bukan kepada ilah bangsa kafir mana pun.
Tidak, ia berseru kepada Tuhan Israel, Tuhan yang hidup dan benar, satu-
satunya yang mampu mendengar dan menjawab doa. Dalam doanya,
Yabes memandang Dia sebagai Tuhan Israel, Tuhan yang mengikat
kovenan dengan umat-Nya, Tuhan yang bergumul dengan Yakub sampai
ia menang sehingga dinamai Israel.
2. Inti doanya.
(1) Menurut tafsiran luas, doa itu merupakan sebuah nazar yang
sungguh-sungguh, yaitu Jikalau kiranya selalu Engkau memberkati
aku, dst. Tafsiran seperti ini kurang tepat, namun bisa ditambahkan
dengan nazar Yakub, atau sejenisnya, maka Engkau akan menjadi
Tuhan ku (ay. 10, TL). Yabes tidak mengutarakan janjinya, namun
membiarkannya tersirat, entah sebab ia takut berjanji dalam
kekuatannya sendiri atau sebab ia sudah berketetapan untuk
berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan . Ibaratnya, ia memberi Tuhan
selembar kertas kosong dan membiarkan Dia menulis seturut
kehendak-Nya: “Ya Tuhan, jika Engkau hendak memberkati dan
menjagaku, lakukan apa yang mau Kauperbuat padaku, aku ikut
perintah-Mu dan menjadi bagian-Mu selamanya.”
(2) Menurut teks itu sendiri sebagaimana adanya, doa Yabes itu
merupakan ungkapan kerinduan yang paling bergairah dan penuh
kasih: “Kiranya Engkau memberkati aku!”
3. Isi doanya. Ada empat hal yang ia doakan:
(1) Supaya Tuhan memberkati dia: “Kiranya Engkau memberkati aku,
memberkatiku sedemikian rupa dengan rupa-rupa berkat dan
berlimpah-limpah.” Mungkin, ia melihat janji Tuhan kepada Abraham
(Kej. 22:17), Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah.
“Kiranya berkat Abraham itu turun atasku.” Berkat rohani yaitu
berkat yang terbaik, dan sungguh diberkatilah orang yang
mendapatkan berkat rohani. Berkat Tuhan merupakan sesuatu yang
nyata dan menghasilkan dampak yang nyata pula. Kita hanya bisa
mengharapkannya, Dialah yang memerintahkan berkat itu. Barang
siapa diberkati Tuhan , sungguh terberkatilah ia.
(2) Supaya Tuhan memperluas daerah Yabes, sehingga berhasillah
usahanya untuk meningkatkan bagian yang diundikan menjadi
miliknya, baik dengan kerja maupun perang. Kiranya Tuhan
memperluas hati kita, dan dengan demikian memperluas bagian kita
dalam Diri-Nya dan dalam Kanaan sorgawi. Seharusnya inilah yang
menjadi kerinduan dan doa kita.
(3) Supaya tangan Tuhan menyertai Yabes. Doa Musa bagi suku Yehuda
ialah “Berjuanglah baginya dengan tangan-Mu” (Ul. 33:7). Namun,
Yabes tahu hal itu tidak akan terjadi tanpa tangan Tuhan sendiri
menyertai dia, serta kehadiran kuasa-Nya. Tangan Tuhan beserta kita
untuk memimpin, melindungi, menguatkan, dan melaksanakan
seluruh pekerjaan kita dalam kita dan bagi kita. Cukuplah tangan itu
bagi kita, maha cukup.
(4) Supaya Tuhan melindungi dia dari yang jahat, jahatnya dosa,
jahatnya masalah, dan seluruh rancangan jahat musuh-musuhnya,
sehingga hal-hal itu tidak mencelakakan maupun mendukakan dia,
dan sungguh menjauhkan dia dari menjadi seorang Yabes, anak
kesakitan. Dalam bahasa aslinya ada rujukan kepada namanya. Bapa
kami yang di sorga, lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
4. Keberhasilan doanya. Tuhan mengabulkan permintaannya itu,
menyejahterakan Yabes secara luar biasa dan memberinya kesuksesan
dalam usahanya, pembelajarannya, urusannya di dunia, serta dalam
perseteruannya dengan orang Kanaan, sehingga ia lebih dimuliakan dari
pada saudara-saudaranya. Sejak dari dahulu kala Tuhan senantiasa siap
mendengar doa, pendengaran-Nya tidak kurang tajam.
Silsilah
(4:11-23)
11 Kelub, saudara Suha, memperanakkan Mehir, dialah ayah Eston; 12 dan Eston
memperanakkan Bet-Rafa, Paseah dan Tehina, bapa Ir-Nahas. Itulah orang-orang Rekha.
13 Anak-anak Kenas ialah Otniel dan Seraya; dan anak-anak Otniel ialah Hatat dan
Meonotai; 14 dan Meonotai memperanakkan Ofra. Seraya memperanakkan Yoab, bapa
Lembah Tukang-tukang, sebab mereka yaitu tukang-tukang. 15 Anak-anak Kaleb bin
Yefune ialah Iru, Ela dan Naam; dan keturunan Ela ialah Kenas. 16 Anak-anak Yehaleleel
ialah Zif, Zifa, Tireya dan Asareel. 17 Anak-anak Ezra ialah Yeter, Mered, Efer dan Yalon.
Itulah anak-anak Bica, puteri Firaun yang telah dikawini Mered. wanita ini
melahirkan Miryam, Samai dan Yisbah, bapa Estemoa. 18 Isteri Mered, wanita Yehuda
itu, melahirkan Yered, bapa Gedor, dan Heber, bapa Sokho, dan Yekutiel, bapa Zanoah. 19
Anak-anak isteri Hodia, saudara wanita Naham, ialah Abu Kehila, orang Garmi itu,
dan Estemoa, orang Maakha itu. 20 Anak-anak Simon ialah Amnon, Rina, Benhanan dan
Tilon. Anak-anak Yisei ialah Zohet dan Ben-Zohet. 21 Keturunan Sela, anak Yehuda, ialah
Er, bapa Lekha, dan Lada, bapa Maresa, dan kaum-kaum para pengusaha kain lenan halus
di Bet-Asybea, 22 lalu Yokim dan orang-orang Kozeba, lagi Yoas dan Saraf yang menguasai
Moab dan kemudian pulang ke Betlehem; –riwayat-riwayat ini tua. 23 Mereka ini yaitu
tukang-tukang periuk yang diam di Netaim dan Gedera; mereka diam di sana dan bekerja
untuk raja.
Dalam ayat-ayat di atas, kita bisa mengamati,
1. Sebuah kaum keluarga yang seluruhnya memiliki pekerjaan sebagai perajin
dan penjual barang kerajinan yang mengurusi pembuatan segala jenis
barang. Mereka ahli dan ulet melebihi para tetangganya dalam semua
pekerjaan ini (ay. 14). Lembah tempat tinggal mereka disebut Lembah
Tukang-tukang oleh sebab pekerjaan mereka itu. Jadi, para tukang tidak
boleh dipandang sebagai orang rendahan. Para perajin itu, sekalipun
adakalanya berselisih paham dalam berdagang, tetap memilih untuk tinggal
bersama demi peningkatan karya seni dengan saling membandingkan pikir-
an, dan supaya mereka bisa saling menopang nama baik masing-masing.
2. Salah satu dari mereka menikahi putri Firaun (ay. 18). Firaun yaitu nama
umum bagi raja-raja Mesir. Jika ada seorang Israel di Mesir yang diangkat
menjadi menantu raja sebelum masa perbudakan dimulai, sewaktu jasa-jasa
Yusuf masih segar dalam ingatan orang, maka hal itu bukan hal yang aneh.
Namun hanya sedikit orang Israel yang menolak ikatan dengan istana Mesir,
seperti halnya Musa.
3. Salah satu orang lain disebut sebagai bapa dari kaum-kaum para pengusaha
kain lenan halus (ay. 21). Keterangan ini disisipkan dalam silsilah mereka
sebagai kehormatan mereka, bahwa merekalah penenun terbaik dalam
kerajaan itu. Mereka meneruskan bisnis tersebut kepada anak-anaknya
turun-temurun, tanpa bertujuan untuk menjadikan mereka menjadi tuan-
tuan besar. Lada disebutkan sebagai bapa para pengusaha kain lenan halus,
seperti Yubal dikatakan menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi
dan suling, sedang Yubal bapa orang yang diam dalam kemah dan
memelihara ternak, sebelum datangnya air bah. Keturunan Lada mendiami
kota Maresa yang komoditas atau hasil produksi utamanya yaitu kain
lenan, bahan pakaian para raja dan imam.
4. Keluarga lainnya menguasai Moab, namun kemudian bekerja untuk raja (ay.
22-23; KJV: bekerja untuk Babel).
(1) Terdapat dalam riwayat-riwayat tua bahwa mereka menguasai Moab.
Kemungkinan pada zaman Daud, saat negeri itu ditaklukkan, mereka
pindah ke sana dan menduduki posisi kekuasaan yang bertahan selama
beberapa generasi. Namun, hal ini sudah lama sekali, masa yang tidak
diingat lagi.
(2) Keturunan mereka sekarang yaitu tukang periuk dan tukang kebun,
diperkirakan di Babel, tempat mereka bekerja untuk raja, mendapat
penghidupan yang baik dengan pekerjaan itu, sehingga tidak lagi
berpikir untuk kembali kepada saudara-saudara mereka di tanahnya
sendiri setelah tahun-tahun pembuangan berakhir. Orang-orang yang
telah memperoleh kedudukan sekarang tidak tahu bagaimana keadaan
anak cucunya kelak maupun pekerjaan apa yang akan mereka tekuni
dengan senang hati. Namun, orang yang memilih diam di Netaim dan
Gedera (KJV: tinggal di antara semak dan belukar) ketimbang susah payah
kembali ke Kanaan tidak layak disebut orang Israel.
(4:24-43)
24 Anak-anak Simeon ialah Nemuel, Yamin, Yarib, Zerah dan Saul; 25 anak orang ini ialah
Salum; anak orang ini ialah Mibsam; anak orang ini ialah Misma. 26 Keturunan Misma
ialah Hamuel, anaknya; anak orang ini ialah Zakur; anak orang ini ialah Simei. 27 Simei
mempunyai enam belas orang anak laki-laki dan enam orang anak wanita ; namun
saudara-saudaranya tidak mempunyai banyak anak; seluruh kaum mereka tidak
bertambah banyak seperti bani Yehuda. 28 Mereka diam di Bersyeba, Molada, Hazar-Sual,
29 Bilha, Ezem, Tolad, 30 Betuel, Horma, Ziklag, 31 Bet-Markabot, Hazar-Susim, Bet-Biri dan
di Saaraim. Itulah kota-kota mereka sampai Daud menjadi raja. 32 Dan desa-desanya ialah
Etam, Ain, Rimon, Tokhen dan Asan, lima perkampungan; 33 juga segala desanya yang di
sekitar perkampungan-perkampungan itu sampai ke Baal. Itulah tempat-tempat
kediaman mereka dan mereka mempunyai silsilahnya sendiri. 34 Dan Mesobab, Yamlekh,
Yosa bin Amazia, 35 Yoel, Yehu bin Yosibya bin Seraya bin Asiel, 36 Elyoenai, Yaakoba,
Yesohaya, Asaya, Adiel, Yesimiel, Benaya, 37 Ziza bin Sifei bin Alon bin Yedaya bin Simri
bin Semaya – 38 orang-orang ini yang disebutkan dengan nama-namanya yaitu
pemimpin-pemimpin di antara kaum-kaum mereka. Keluarga-keluarga mereka makin
bertambah banyak. 39 Oleh sebab itu mereka pindah ke arah Gedor sampai ke sebelah
timur lembah untuk mencari padang rumput bagi kambing domba mereka. 40 Mereka
menemui padang rumput yang gemuk dan baik; negeri itu luas, aman dan sentosa; orang-
orang yang diam di sana sebelum mereka berasal dari Ham. 41 Orang-orang yang namanya
tertulis ini datang dalam zaman Hizkia, raja Yehuda, dan memusnahkan kemah-kemah
orang Ham dan orang Meunim yang terdapat di sana dan menumpas mereka;
demikianlah sampai hari ini. Kemudian mereka menduduki tempat orang-orang itu, sebab
di sana ada padang rumput bagi kambing domba mereka. 42 Dan sebagian dari mereka,
dari bani Simeon, sebanyak lima ratus orang, pindah ke pegunungan Seir. Sebagai kepala
mereka ialah Pelaca, Nearya, Refaya dan Uziel, anak-anak Yisei. 43 Mereka membinasakan
sisa orang Amalek yang telah meluputkan diri. Lalu mereka diam di sana sampai hari ini.
Di sini terdapat sejumlah silsilah suku Simeon, kendati suku ini tidak terkemuka,
khususnya para pemimpin suku itu (ay. 38). Tentang suku ini, dikatakan bahwa
mereka bertambah banyak, namun tidak seperti bani Yehuda (ay. 27). Barang
siapa yang ditambahkan Tuhan haruslah bersyukur sekalipun mereka melihat
orang lain lebih ditingkatkan. Di sini, perhatikanlah,
1. Kota-kota yang diundikan bagi mereka (ay. 28), tentang hal ini. (lih. Yos.
19:1 dst). Ketika dikatakan bahwa kota-kota itu menjadi milik mereka
sampai Daud menjadi raja (ay. 31), tersirat bahwa tatkala sepuluh suku
memberontak dari keluarga Daud, banyak orang Simeon keluar dari kota-
kota itu sebab letaknya di dalam wilayah Yehuda, lalu mereka diam di
tempat lain.
2. Tanah yang mereka dapatkan di tempat lain. Ketika orang suku Simeon yang
memberontak dari keluarga Daud diangkut ke pembuangan bersama yang
lainnya ke Asyur, orang-orang yang melekat pada Yehuda sangat diakui
Tuhan dan berhasil dalam usaha mereka memperluas daerahnya. Pada zaman
Hizkia, satu generasi dari Simeon, yang sukunya telah lama tersungkur dan
tunduk, tergerak untuk melakukan tindakan-tindakan berani.
(1) Sebagian dari mereka menyerang suatu tempat, tampaknya, di tanah
Arab, namanya pintu gerbang Gedor, yang didiami oleh keturunan Ham
yang terkutuk (ay. 40). Mereka menguasai daerah itu dan tinggal di sana.
Hal ini menambah kejayaan pemerintahan Hizkia yang saleh, yaitu selagi
kerajaannya makmur secara umum, demikian pula kaum-kaum keluarga
secara khusus. Dikatakan bahwa mereka menemukan padang rumput
yang subur, negeri itu luas, aman dan sentosa. Bahkan ketika raja-raja
Asyur mengusik seluruh daerah tetangga mereka, tanah ini luput dari
perhatian Asyur. Para penduduknya yang yaitu gembala tidak
mengganggu siapa pun, dan mereka sendiri tidak diganggu, sampai
orang-orang Simeon datang dan menghalau serta mengalahkan mereka,
bukan hanya dalam jumlah, namun juga dalam kedamaian tanah mereka.
Barang siapa tinggal dalam negeri yang subur, seperti halnya kita, yang
tanahnya luas, tenteram, dan damai, memiliki alasan untuk berutang
budi kepada Tuhan yang menentukan batas-batas kediaman mereka.
(2) Orang-orang Simeon lainnya, hingga sebanyak 500 jiwa, menuruni
pegunungan Seir di bawah pimpinan empat orang bersaudara yang
namanya disebut di sini, mereka menumpas sisa orang Amalek yang
telah dikhususkan, lalu mengambil alih negeri mereka (ay. 42-43). Kini,
kutukan atas Ham dan Amalek tergenapi lebih lanjut, saat mereka
tampaknya sedang tertidur, jika bukan mati.s Demikian juga kutukan
atas Simeon, yaitu bahwa mereka akan terbagi-bagi dan terserak (Kej.
49:7). Namun, bagi Simeon, kutuk itu berubah menjadi berkat, sebab
kaum-kaum Simeon yang menempati negeri-negeri yang jauh itu
dikatakan diam di sana sampai hari ini (ay. 43). Dengan demikian,
kelihatannya mereka luput dari malapetaka pembuangan ke Babel itu.
Terkadang oleh Penyelenggaraan-Nya, Tuhan menjauh dari masalah
orang-orang yang hendak diselamatkan-Nya.
PASAL 5
asal ini memberi kita suatu catatan tentang dua setengah suku yang tinggal
di seberang sungai Yordan.
I. Tentang Ruben (ay. 1-10).
II. Tentang Gad (ay. 11-17).
III. Tentang setengah suku Manasye (ay. 23-24).
IV. Tentang ketiganya yang bertindak bersama, kita diberi tahu,
1. Bagaimana mereka menaklukkan orang Hagri (ay. 18-22).
2. Bagaimana mereka sendiri, pada akhirnya, dikalahkan dan
dijadikan tawanan oleh raja Asyur sebab telah meninggalkan Tuhan
(ay. 25-26).
Silsilah
(5:1-17)
1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, namun sebab ia telah
melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada
keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai
anak sulung. 2 Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah
seorang dari antaranya menjadi raja, namun hak sulung itu ada pada Yusuf. 3 Anak-anak
Ruben, anak sulung Israel, ialah Henokh, Palu, Hezron dan Karmi. 4 Keturunan Yoël ialah
Semaya, anaknya; anak orang ini ialah Gog, anak orang ini ialah Simei; 5 anak orang ini
ialah Mikha; anak orang ini ialah Reaya; anak orang ini ialah Baal;
6 anak orang ini ialah Beera yang diangkut ke dalam pembuangan oleh Tilgat-Pilneser,
raja Asyur; dialah pemimpin orang Ruben. 7 Saudara-saudaranya menurut kaum-
kaumnya, seperti tercatat dalam silsilah menurut keturunan mereka, ialah Yeiel, kepala,
lalu Zakharia, 8 dan Bela bin Azas bin Sema bin Yoël; dialah yang diam di Aroër dan
wilayahnya sampai ke Nebo dan Baal-Meon. 9 Dan ke sebelah timur wilayahnya sampai ke
pinggir padang gurun yang terbentang mulai dari sungai Efrat, sebab ternak mereka telah
bertambah banyak di tanah Gilead. 10 Di zaman Saul mereka melakukan perang melawan
orang Hagri; setelah orang-orang ini jatuh ke dalam tangan mereka, maka mereka diam di
kemah-kemah orang-orang itu di seluruh sisi timur Gilead. 11 Bani Gad diam berbatasan
dengan mereka di tanah Basan sampai Salkha. 12 Yoël yaitu kepala dan Safam orang
kedua; juga Yaenai dan Safat diam di Basan. 13 Saudara-saudara mereka menurut puak-
puak mereka ialah Mikhael, Mesulam, Syeba, Yorai, Yakan, Ziya dan Eber, tujuh orang. 14
Itulah anak-anak Abihail bin Huri bin Yaroah bin Gilead bin Mikhael bin Yesisai bin Yahdo
bin Bus. 15 Ahi bin Abdiel bin Guni ialah salah seorang kepala puak mereka. 16 Mereka
diam di Gilead, di Basan, dan di segala anak kotanya dan di segala tanah penggembalaan
Saron sampai ke ujung-ujungnya. 17 Mereka sekalian dicatat dalam silsilah pada zaman
Yotam, raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam, raja Israel.
Kita di sini membaca sebuah ringkasan silsilah,
I. Tentang suku Ruben, di mana kita menemukan,
1. Alasan mengapa suku ini diabaikan. Diakui bahwa Ruben yaitu anak
sulung Israel, dan, berdasarkan hal itu, ia dapat menuntut hak
kesulungan. namun dia telah kehilangan kesulungannya dengan
mencemari gundik ayahnya, dan sebab hal tersebut dihukum tidak lagi
yang terutama (Kej. 49:4). Dosa mengecilkan manusia, menurunkan
mereka dari keunggulan mereka. Dosa perintah ketujuh secara khusus
meninggalkan sebuah noda yang tak terhapuskan ke atas nama dan ke-
luarga, sebuah cela yang tidak dapat dihapus oleh waktu. Keturunan
Ruben, hingga yang terakhir, menanggung kehinaan dari dosa Ruben.
Namun, kendati suku tersebut diturunkan, mereka tidak dibuang atau
dicabut hak warisnya. Penodaan kehormatan seorang Israel tidak
menghilangkan kebahagiaannya. Ruben kehilangan hak sulungnya,
namun hal itu tidak beralih kepada Simeon anak laki-laki dalam urutan
berikutnya. Sebab hak kesulungan yaitu sesuatu yang khas, sehingga
tidak mengikuti aturan alam, melainkan pilihan anugerah. Keuntungan
dari hak kesulungan yaitu kekuasaan dan porsi ganda. Setelah Ruben
kehilangan kedua keuntungan ini, dianggap terlalu berlebihan jika
keduanya dialihkan kepada satu orang saja, dan kerena itu kedua
keuntungan ini pun dibagi.
(1) Yusuf mendapatkan porsi ganda. Sebab dua suku muncul darinya,
Efraim dan Manasye, yang masing-masing memiliki suatu bagian
sebagai anak sebab untuk itu Yakub memberkati mereka (Ibr. 11:21;
Kej. 48:15, 22), dan masing-masing dari suku tersebut menjadi besar
dan sama-sama terkenal seperti kedua belas suku itu, kecuali Yehuda.
namun ,
(2) Yehuda mendapatkan kekuasaan. Kepada dirinya leluhur yang
sekarat itu mewariskan tongkat kerajaan (Kej. 49:10). Darinya
muncul sang penguasa utama, mula-mula Daud, dan dalam
kegenapan waktu, Mesias Sang Raja (Mi. 5:2). Kehormatan ini
disematkan kepada Yehuda, kendati hak sulung yaitu milik Yusuf.
Dan, dengan demikian dia tidak perlu iri hati kepada Yusuf dengan
porsi ganda itu.
2. Silsilah para raja dari suku ini, keluarga utamanya (banyak, tak
diragukan, yang dihilangkan), hingga Beera, yang merupakan kepala dari
kaum ini ketika raja Asyur mengangkut mereka ke pembuangan (ay. 4-
6). Mungkin dia disebut sebagai kepala kaum Ruben pada waktu itu
sebab dia tidak melakukan bagiannya untuk mencegah penawanan.
3. Perluasan daerah suku ini. Mereka berkembang dan ternak mereka
berlipat ganda, mereka memenuhi wilayah-wilayah tetangga mereka
orang Hagri, dan memperluas penaklukan mereka, kendati tidak sampai
sungai Efrat, namun sampai ke padang gurun yang berbatasan dengan
sungai tersebut (ay. 9-10). Jadi, Tuhan melakukan bagi umat-Nya seperti
yang telah dijanjikan-Nya kepada