tawarikh ester 2
mereka: Ia melempar musuh di depan
mereka sedikit demi sedikit dan memberikan tanah mereka (Kel. 23:30).
II. Tentang suku Gad. Beberapa keluarga besar dari suku tersebut disebutkan di
sini (ay. 12), tujuh yang menjadi anak-anak dari Abihail, yang keturunannya
ditarik ke atas dari anak ke bapak (ay. 14-15), seperti di dalam ayat 4-5,
ditarik ke bawah dari bapak ke anak. Silsilah ini disempurnakan di zaman
Yotam raja Yehuda, namun telah dimulai beberapa tahun sebelumnya, di
dalam pemerintahan Yerobeam II, raja Israel. Apa alasan khusus untuk me-
nyampaikan catatan ini tidaklah jelas. namun hal itu terjadi tepat sebelum
mereka dibawa tertawan oleh orang Asyur, seperti tampak jelas di dalam 2
Raja-raja 15:29, 31. Ketika hukuman Tuhan sudah saatnya segera jatuh
menimpa mereka sebab kemerosotan dan kemurtadan mereka, maka saat
itulah mereka mulai menyombongkan diri dengan asal-usul mereka, bahwa
mereka yaitu anak-anak kovenan. Seperti orang-orang Yahudi di zaman
Juruselamat kita, yang, ketika mereka telah matang untuk dihancurkan,
menyombongkan diri, Abraham yaitu Bapa kami. Atau mungkin juga ada
suatu penyelenggaraan Tuhan yang khusus di dalamnya, bahwa kendati untuk
sekarang ini mereka dibuang, namun tidaklah dibuang untuk selamanya. Apa
yang kita perlukan di kemudian hari, kita simpan mulai sekarang.
Kekalahan Orang Hagri
(5:18-26)
18 Dari bani Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye ada empat puluh empat ribu
tujuh ratus enam puluh orang yang sanggup berperang, orang-orang yang tangkas, yang
dapat memanggul perisai dan pedang dan melentur busur panah, yang terlatih dalam
bertempur. 19 Mereka itu melakukan perang melawan orang Hagri, Yetur, Nafish dan
Nodab. 20 Mereka mendapat bantuan melawan orang-orang itu, sehingga orang Hagri itu
dengan semua orang yang mengikutinya menyerahkan diri ke dalam tangan mereka,
sebab mereka telah berseru kepada Tuhan dalam pertempuran itu. Maka Ia mengabulkan
permintaan mereka, sebab mereka percaya kepada-Nya. 21 Mereka mengangkut ternak
orang-orang itu sebagai jarahan: untanya lima puluh ribu ekor, kambing domba dua ratus
lima puluh ribu ekor dan keledai dua ribu ekor, juga manusia seratus ribu jiwa. 22 Banyak
orang yang tewas sebab mati terbunuh, sebab pertempuran itu yaitu dari pada Tuhan .
Lalu mereka menduduki tempat orang-orang itu sampai waktu pembuangan. 23 Setengah
suku Manasye diam di negeri itu mulai dari Basan sampai Baal-Hermon, Senir dan gunung
Hermon. Mereka sudah banyak jumlahnya. 24 Inilah para kepala puak-puak mereka: Hefer,
Yisei, Eliel, Azriel, Yeremia, Hodawya dan Yahdiel, orang-orang pahlawan yang gagah
perkasa, orang-orang yang kenamaan, para kepala puak-puak mereka. 25 namun ketika
mereka berubah setia terhadap Tuhan nenek moyang mereka dan berzinah dengan
mengikuti segala Tuhan bangsa-bangsa negeri yang telah dimusnahkan Tuhan dari depan
mereka, 26 maka Tuhan Israel menggerakkan hati Pul, yaitu Tilgat-Pilneser, raja Asyur, lalu
raja itu mengangkut mereka ke dalam pembuangan, yaitu orang Ruben, orang Gad dan
setengah suku Manasye. Ia membawa mereka ke Halah, Habor, Hara dan sungai negeri
Gozan; demikianlah mereka ada di sana sampai hari ini.
Para kepala puak dari setengah suku Manasye, yang diam di sisi lain dari sungai
Yordan, disebutkan di sini (ay. 23-24). Undian mereka, pertama-tama, hanyalah
Basan saja. namun sesudahnya mereka berkembang sangat pesat di dalam
kekayaan dan kekuasaan, sehingga mereka menyebar jauh ke utara, bahkan ke
Hermon. Hanya dua hal yang dicatat di sini mengenai suku-suku di sisi lain
sungai Yordan ini, di mana mereka semua terkait. Mereka semua berbagi,
I. Dalam suatu kemenangan gemilang atas orang Hagri, sebutan untuk
keturunan Ismail saat itu, untuk mengingatkan orang-orang Ismail itu,
bahwa mereka yaitu anak-anak budak wanita , yaitu yang terbuang.
Kita tidak diberi tahu kapan kemenangan ini diperoleh: entah pada waktu
yang sama dengan kemenangan suku Ruben, yang dikatakan dalam ayat 10
terjadi di zaman Saul, atau keberhasilan dari salah satu dari ketiga suku ini
menghidupkan dan memberi semangat kedua suku lain untuk bergabung
bersama mereka dalam penyerangan yang lain, tidaklah pasti. Kendati di
zaman Saul kepentingan bersama dari kerajaan lemah dan merosot, namun
tampaknya beberapa suku bertindak secara terpisah dan berbuat baik bagi
diri sendiri. Kita di sini diberi tahu,
1. Betapa beraninya tentara dari suku-suku garis depan ini terjun ke dalam
pertempuran melawan orang-orang Hagri, 44.000 orang lebih, semuanya
kuat, berani, dan terlatih di dalam perang, begitu banyak orang yang
mengesankan, yang tahu bagaimana menggunakan senjata mereka (ay.
18). Betapa Israel akan jauh lebih hebat lagi ketimbang di zaman hakim-
hakim jika semua suku bertindak bersama!
2. Tindakan yang mereka ambil untuk melibatkan Tuhan bagi mereka:
Mereka berseru kepada Tuhan , dan percaya kepada-Nya (ay. 20). Kini
mereka bertindak sebagaimana orang Israel yang semestinya.
(1) Sebagai keturunan dari Bapak Abraham yang percaya, me-
reka percaya kepada Tuhan . Kendati mereka memiliki suatu tentara
yang kuat, mereka tidak bersandar kepadanya, melainkan kepada
kuasa Ilahi. Mereka bergantung pada tugas yang diemban dari Tuhan
untuk memerangi para tetangga mereka guna memperluas daerah
mereka, jika ada kesempatan, bahkan dengan mereka yang berada
sangat jauh, di samping bangsa-bangsa yang telah dikhususkan untuk
mereka tumpas (lih. Ul. 20:15). Mereka bergantung pada penye-
lenggaraan Tuhan untuk memberi mereka keberhasilan.
(2) Sebagai keturunan dari Yakub yang pendoa, mereka berseru kepada
Tuhan , terutama di dalam peperangan, ketika mungkin pada awalnya
mereka menghadapi bahaya dikalahkan. Lihat hal yang serupa di
dalam 2 Tawarikh 13:14. Dalam kesesakan, Tuhan berharap kita
berseru kepada-Nya. Ia memberi upah kepada kita sebagai balasan
atas seruan kita. Dalam pergumulan rohani, kita harus menengadah
ke sorga untuk mendapatkan kekuatan. Dan doa yang penuh percaya
akan menjadi doa yang penuh kemenangan.
3. Kita diberi tahu tentang kesuksesan mereka: Tuhan dipuaskan oleh
mereka, kendati harus menarik mereka kepada-Nya terlebih dahulu.
Begitu siap Dia mendengar dan menjawab doa. Mereka ditolong dalam
melawan musuh-musuh mereka. Sebab Tuhan tidak pernah
mengecewakan barang siapa yang percaya kepada-Nya. Dan kemudian
mereka mengusir tentara musuh, kendati musuh jauh lebih banyak
jumlahnya dibandingkan jumlah mereka, dan membunuh banyak (ay. 22),
menangkap 100.000 orang tawanan, memperkaya diri dengan sangat
banyak jarahan, dan menduduki negeri mereka (ay. 21-22). Dan semua-
nya ini yaitu sebab pertempuran itu yaitu dari pada Tuhan , yang
diupayakan di dalam takut akan Dia dan dijalankan dalam
kebergantungan kepada Dia. Jika pertempuran yaitu dari TUHAN, maka
ada alasan untuk berharap bahwa pertempuran itu akan berhasil. Dan
kita dapat berharap untuk berhasil di dalam setiap usaha, hanya jika,
ketika kita membawa Tuhan beserta dengan kita.
II. Dua setengah suku itu akhirnya berbagi dalam penawanan yang hina.
Seandainya mereka tetap dekat dengan Tuhan dan menjalankan tugas
panggilan mereka, maka mereka akan terus menikmati kejayaan lama dan
penaklukan baru mereka. namun mereka berubah setia terhadap Tuhan nenek
moyang mereka (ay. 25). Mereka tinggal di daerah-daerah perbatasan dan
berbaur dengan bangsa-bangsa tetangga, sehingga mempelajari kebiasaan
penyembahan berhala mereka dan menularkannya ke suku-suku yang lain.
sebab hal inilah Tuhan sekarang menjadi musuh mereka. Ia dahulu
yaitu seorang suami bagi mereka, dan tidak heran bahwa kecemburuan-
Nya menyala seperti api ketika mereka berzinah dengan Tuhan -Tuhan
lain. Maka adil sebuah surat perceraian diberikan kepada para penyembah
berhala. Tuhan menggerakkan hati raja Asyur, satu demi satu melawan
mereka, untuk melaksanakan tujuan-Nya melalui rancangan raja-raja yang
gila kekuasaan itu, memakai mereka untuk menghajar para pemberontak ini,
dan, ketika mereka tidak mau merendahkan diri, maka raja-raja itu akan
menghabisi mereka semua (ay. 26). Suku-suku ini yang pertama-tama diberi
tanah untuk bermukim, dan mereka juga yang pertama-tama dicabut
darinya. Mereka ingin memiliki tanah yang terbaik, namun tidak menimbang
bahwa mereka lebih terbuka terhadap bahaya. Namun pada dasarnya, orang
yang lebih dikuasai oleh keinginan jasmani dibandingkan oleh akal budi atau
iman di dalam pilihan-pilihan mereka, pastilah akan membayar harga akibat
pilihan mereka itu.
PASAL 6
endati Yusuf dan Yehuda berbagi di antara mereka kehormatan hak sulung
yang telah hilang dari Ruben, namun Lewi yaitu yang pertama dari semua
suku yang dimuliakan dan dibedakan dengan suatu kehormatan yang lebih
berharga dibandingkan hak kesulungan atau porsi ganda, yaitu keimaman. Suku Lewi
dikhususkan Tuhan bagi diri-Nya. Suku Lewi yaitu suku Musa, dan mungkin
demi dialah maka Lewi mendapat perkenan ini. Tentang suku Lewi inilah kita
membaca kisahnya di dalam pasal ini.
I. Silsilah mereka, bapak-bapak leluhur dari suku Lewi (ay. 1-3), garis
keturunan para imam, dari mulai Harun hingga penawanan (ay. 4-15),
dan beberapa lagi dari keluarga mereka (ay. 16-30).
II. Pekerjaan dan pelayanan dari orang-orang Lewi (ay. 31-48), dan dari
para imam (ay. 49-53).
III. Kota-kota yang ditetapkan bagi mereka di tanah Kanaan (ay. 54-81).
Silsilah
(6:1-30)
1 Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari. 2 Anak-anak Kehat ialah Amram, Yizhar,
Hebron dan Uziel. 3 Anak-anak Amram ialah Harun, Musa dan Miryam. Anak-anak Harun
ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. 4 Eleazar memperanakkan Pinehas; Pinehas
memperanakkan Abisua; 5 Abisua memperanakkan Buki; Buki memperanakkan Uzi; 6 Uzi
memperanakkan Zerahya; Zerahya memperanakkan Merayot; 7 Merayot memperanakkan
Amarya; Amarya memperanakkan Ahitub; 8 Ahitub memperanakkan Zadok; Zadok mem-
peranakkan Ahimaas; 9 Ahimaas memperanakkan Azarya; Azarya memperanakkan Yohanan;
10 Yohanan memperanakkan Azarya; dialah yang memegang jabatan imam di Bait Suci yang
didirikan Salomo di Yerusalem. 11 Azarya memperanakkan Amarya; Amarya
memperanakkan Ahitub; 12 Ahitub memperanakkan Zadok; Zadok memperanakkan Salum;
13 Salum memperanakkan Hilkia; Hilkia memperanakkan Azarya; 14 Azarya memperanakkan
Seraya; Seraya memperanakkan Yozadak; 15 Yozadak turut diangkut ketika TUHAN mem-
biarkan orang Yehuda dan Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar. 16
Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari. 17 Inilah nama anak-anak Gerson: Libni
dan Simei. 18 Anak-anak Kehat ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. 19 Anak-anak
Merari ialah Mahli dan Musi. Inilah kaum-kaum suku Lewi dalam puak-puak mereka: 20
dari pada Gerson ialah Libni, anaknya, dan anak orang ini ialah Yahat, dan anak orang ini
ialah Zima, 21 dan anak orang ini ialah Yoah, dan anak orang ini ialah Ido, dan anak orang
ini ialah Zerah, dan anak orang ini ialah Yeatrai. 22 Keturunan Kehat ialah Aminadab,
anaknya, dan anak orang ini ialah Korah, dan anak orang ini ialah Asir, 23 dan anak orang
ini ialah Elkana, dan anak orang ini ialah Ebyasaf, dan anak orang ini ialah Asir, 24 dan
anak orang ini ialah Tahat, dan anak orang ini ialah Uriel, dan anak orang ini ialah Uzia,
dan anak orang ini ialah Saul. 25 Anak-anak Elkana ialah Amasai dan Ahimot, 26 dan anak
orang ini ialah Elkana, dan anak orang ini ialah Zofai, dan anak orang ini ialah Nahat, 27
dan anak orang ini ialah Eliab, dan anak orang ini ialah Yeroham, dan anak orang ini ialah
Elkana. 28 Anak-anak Samuel ialah Yoël, anak sulung dan anak yang kedua ialah Abia. 29
Keturunan Merari ialah Mahli, dan anak orang ini ialah Libni, anak orang ini ialah Simei,
dan anak orang ini ialah Uza, 30 dan anak orang ini ialah Simea, dan anak orang ini ialah
Hagia, dan anak orang ini ialah Asaya.
Imam-imam dan orang-orang Lewi memiliki kepedulian dibandingkan orang Israel
lainnya untuk mencatat garis silsilah mereka dengan jelas dan sanggup untuk
membuktikannya, sebab semua kehormatan dan hak istimewa dari jabatan
mereka bergantung pada keturunan mereka. Kita menemukan tentang mereka
yang, kendati mungkin benar-benar anak imam, namun, sebab mereka tidak
dapat menemukan nama mereka dalam daftar silsilah mereka, atau menunjuk-
kan catatan asli sebagai bukti asal keturunan mereka, maka mereka dinyatakan
tidak tahir untuk jabatan imam, dan dilarang untuk makan dari persembahan
maha kudus (Ezr. 2:62-63). Namun demikian, sangat sedikit yang dicatat di sini
tentang silsilah dari suku yang suci ini.
I. Bapak-bapak leluhur yang pertama disebutkan di sini dua kali (ay. 1, 16).
Gersom, Kehat, dan Merari, yaitu tiga nama yang sering kita jumpai di dalam
Kitab Bilangan, ketika kaum-kaum Lewi berbaris dan diberikan pembagian
tugas. Harun, Musa, dan Miryam, yang lebih kita kenal namanya, dan tidak
dapat kita lewatkan di sini tanpa mengingat bahwa Musa dan Harun inilah
yang dihormati Tuhan untuk menjadi alat pembebasan dan pendudukan Is-
rael di Kanaan. Juga, keduanya menjadi gambaran dari Dia yang akan
datang, yaitu Musa sebagai seorang nabi dan Harun seorang imam.
Penyebutan Nadab dan Abihu, kendati, tidak memiliki anak, tidak ada
kesempatan untuk memasukkan mereka ke dalam silsilah, tidak dapat tidak
selain mengingatkan kita tentang kengerian yang didatangkan keadilan Ilahi
yang menjadikan mereka tugu peringatan, sebab mereka mengadakan
persembahan dengan api asing. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk selalu
gentar di hadapan Tuhan .
2. Garis keturunan Eleazar, penerus Harun, ditarik turun di sini hingga waktu
penawanan (ay. 4-15). Silsilah dimulai dengan Eleazar, yang keluar dari
rumah perbudakan di Mesir, dan berakhir dengan Yozadak, yang masuk ke
dalam rumah perbudakan di Babel. Jadi, sebab dosa-dosa mereka, mereka
ditinggalkan di tempat di mana mereka ditemukan, yang dapat juga
menyiratkan bahwa keimaman Lewi tidak menjadikan segala sesuatu sem-
purna, namun tetap harus ada untuk membawa suatu harapan yang lebih
baik. Semua nama yang disebutkan di sini bukanlah imam besar. Sebab, di
zaman hakim-hakim, jabatan tersebut, pada satu atau lain kesempatan,
diserahkan kepada keluarga Itamar, yang darinya imam Eli berasal. namun
dalam diri imam Zadok jabatan itu dikembalikan kepada garis yang benar.
Tentang Azarya dikatakan di sini (ay. 10), dialah yang memegang jabatan
imam di Bait Suci yang didirikan Salomo di Yerusalem. Sepertinya inilah
Azarya yang dengan berani menentang kesombongan Raja Uzia ketika raja
melanggar jabatan imam (2Taw. 26:17-18), kendati leher menjadi
taruhannya. Azarya melakukan tindakan berani ini layaknya seorang imam,
layaknya orang yang sungguh-sungguh giat bagi Tuhan nya. Ia yang dengan
berani mempertahankan dan membela jabatan imam, dan memagarinya
terhadap hinaan yang kurang ajar ini, tepat untuk dikatakan yang melak-
sanakannya. Dan kehormatan ini diberikan kepadanya sebab hal tersebut.
sedang Uria, salah satu dari penerusnya, sebab dengan rendah
bersekongkol dengan Raja Ahas, dalam membangun sebuah mezbah berhala
bagi raja, diberi kehinaan dengan dikeluarkan dari silsilah keluarga Lewi,
dan beberapa yang lainnya mungkin juga demikian. namun beberapa
penafsir menganggap bahwa catatan tentang Azarya ini seharusnya
diperuntukkan bagi kakeknya yang memiliki nama yang sama (ay. 9), yang
merupakan putra dari Ahimaas, dan dialah yang pertama kali menjadi imam
di Bait Suci Salomo.
3. Beberapa orang lain dari kaum keluarga Lewi dibicarakan di sini. Salah satu
bani Gersom (yaitu Libni) ditarik di sini sejauh Samuel, yang kehormatannya
sebagai seorang nabi ditambahkan kepada kehormatan seorang Lewi. Salah
satu dari bani Merari (yaitu Mahli) juga ditarik ke bawah untuk beberapa
generasi (ay. 29-30).
Pekerjaan Orang Lewi
(6:31-53)
31 Inilah orang-orang yang ditugaskan oleh Daud memimpin nyanyian di rumah TUHAN
sejak tabut itu mendapat tempat perhentian. 32 Di hadapan Kemah Suci, yaitu Kemah
Pertemuan, mereka melayani sebagai penyanyi sampai Salomo mendirikan rumah
TUHAN di Yerusalem. Mereka melakukan tugas jabatannya sesuai dengan peraturannya.
33 Inilah orang-orang yang memegang tugas itu dengan anak-anak mereka: dari bani
Kehat ialah Heman, penyanyi itu, anak Yoël bin Samuel 34 bin Elkana bin Yeroham bin
Eliel bin Toah 35 bin Zuf bin Elkana bin Mahat bin Amasai 36 bin Elkana bin Yoël bin Azaria
bin Zefanya 37 bin Tahat bin Asir bin Ebyasaf bin Korah 38 bin Yizhar bin Kehat bin Lewi
bin Israel. 39 Kemudian di sebelah kanannya berdiri Asaf, saudara sesukunya, yaitu Asaf
bin Berekhya bin Simea 40 bin Mikhael bin Baaseya bin Malkia 41 bin Etai bin Zerah bin
Adaya 42 bin Etan bin Zima bin Simei 43 bin Yahat bin Gerson bin Lewi. 44 Di sebelah kiri
berdiri dari bani Merari, saudara-saudara sesuku mereka, Etan bin Kisi bin Abdi bin
Malukh 45 bin Hasabya bin Amazia bin Hilkia 46 bin Amzi bin Bani bin Semer 47 bin Mahli
bin Musi bin Merari bin Lewi. 48 Saudara-saudara sesuku mereka, orang-orang Lewi yang
lain, diserahkan melakukan segala pekerjaan di Kemah Suci, rumah Tuhan . 49 namun Harun
dan anak-anaknya berkewajiban membakar korban di atas mezbah korban bakaran dan
di atas mezbah pembakaran ukupan, dan melakukan segala pekerjaan di tempat maha
kudus serta mengadakan pendamaian bagi orang Israel, tepat seperti yang diperintahkan
Musa, hamba Tuhan itu. 50 Inilah keturunan Harun: Eleazar, anaknya, dan anak orang ini
ialah Pinehas, dan anak orang ini ialah Abisua, 51 dan anak orang ini ialah Buki, dan anak
orang ini ialah Uzi, dan anak orang ini ialah Zerahya 52 dan anak orang ini ialah Merayot,
dan anak orang ini ialah Amarya, dan anak orang ini ialah Ahitub, 53 dan anak orang ini
ialah Zadok, dan anak orang ini ialah Ahimaas.
Ketika orang-orang Lewi pertama kali ditahbiskan di padang gurun, banyak
pekerjaan yang ditetapkan bagi mereka yaitu untuk menjaga dan mengangkut
tabut perjanjian serta segala perkakasnya, sementara mereka berjalan melalui
padang gurun. Di zaman Daud, jumlah mereka bertambah. Dan, kendati sebagian
besar disebar ke seluruh negeri, untuk mengajar umat pengetahuan yang baik
tentang TUHAN, namun jumlah mereka yang melayani rumah TUHAN tetap
banyak sehingga tidak ada pekerjaan tetap bagi mereka semua. Oleh sebab itu
Daud, melalui tugas dan petunjuk khusus dari Tuhan , memperbarui pengaturan
tugas kaum Lewi, seperti yang akan kita jumpai di dalam bagian akhir dari kitab
ini. Di sini kita diberi tahu pekerjaan apa saja yang diberikan oleh Daud kepada
kaum Lewi.
I. Pekerjaan untuk menyanyi (ay. 31). Daud diangkat tinggi untuk menjadi
seorang pemazmur yang manis bagi Israel (2Sam. 23:1), tidak hanya untuk
menulis mazmur, namun juga untuk menetapkan para biduan di dalam rumah
TUHAN. Dan bukan hanya sebab dia yaitu musisi namun lebih sebab dia
saleh, dan hal ini dilakukannya setelah tabut perjanjian mendapat tempat
perhentian. Ketika tabut berada di dalam penawanan, tak jelas dan tidak
menetap, semua kecapi digantung di atas pohon: sehingga menyanyi tidak
menentu waktunya pada waktu itu (ketika sang mempelai pria diambil
mereka akan berpuasa). namun ketika kecapi dimainkan kembali, dan
nyanyian dihidupkan lagi, pada waktu tabut dibawa kembali, maka tugas
mereka dilanjutkan kembali. Sebab kita harus bersukacita ketika hak-hak
istimewa pelayanan rohani kita diperpanjang maupun ketika dipulihkan.
Ketika pelayanan tabut dihentikan oleh perhentiannya, mereka memiliki pe-
kerjaan yang lain, sebab orang-orang Lewi tidak boleh menganggur, dan
dipakai dalam pelayanan menyanyi. Demikianlah ketika umat Tuhan
beristirahat di dunia atas, mereka akan menanggalkan semua beban dan
dipakai untuk melantunkan nyanyian-nyanyian abadi. Para penyanyi dari
suku Lewi ini terus melayani di Kemah Pertemuan sampai Bait Suci TUHAN
dibangun di Yerusalem, dan ketika itulah mereka melakukan tugas jabatan
mereka di sana (ay. 32). Ketika mereka sampai di Bait Suci yang megah itu,
mereka tetap dengan jabatan mereka dan tugas mereka seperti yang telah
mereka lakukan di kemah pertemuan. Sayangnya, kenaikan jabatan tersebut
membuat mereka lalai dalam urusan mereka. Kita di sini membaca sebuah
kisah tentang tiga tokoh besar yang dipakai dalam pelayanan nyanyian suci,
dengan keluarga mereka yang dihormati. Sebab mereka memegang tugas itu
dengan anak-anak mereka, yaitu, yang berasal dari mereka atau yang ada
hubungan keluarga dengan mereka (ay. 33). Heman, Asaf, dan Etan, yaitu
tiga orang yang ditunjuk bagi pelayanan ini, masing-masing berasal dari
kaum keluarga Lewi, supaya pemerataan dalam pembagian tugas dan
kehormatan ini, dan supaya setiap orang mengerti kedudukannya masing-
masing. Sungguh suatu keteraturan yang mengagumkan dalam pelayanan
biduan ini.
1. Dari bani Kehat ada Heman dengan keluarganya (ay. 33), seseorang
dengan jiwa yang penuh kesedihan, jika orang ini yaitu Heman yang
sama yang telah menulis mazmur ke-88, yang juga seorang penyanyi. Ia
yaitu cucu dari Samuel sang nabi, putra Yoel, yang tentangnya
dikatakan bahwa ia tidak hidup seperti Samuel (1Sam. 8:2-3). namun
tampaknya, kendati sang anak tidak, sang cucu hidup seperti kakeknya.
Demikianlah, berkat yang diteruskan kepada keturunan orang yang
benar kadang-kadang melewati satu generasi dan jatuh pada generasi
berikutnya. Dan Heman ini, kendati cucu dari seorang pemimpin yang
agung, tidak menganggap hal itu merendahkannya untuk menjadi
seorang pemimpin pujian di rumah TUHAN. Daud sendiri dulu bersedia
untuk menjadi seorang penjaga pintu. Sebaliknya, kita dapat melihat
jabatan tinggi cucu ini di dalam jemaah sebagai balasan atas kerendahan
hati sang kakek yang mau mengundurkan diri dari jabatan tingginya di
kerajaan. Tuhan punya banyak cara untuk mengganti kehilangan umat-
Nya dan menyeimbangkan kehinaan mereka. Mungkin Daud, dalam
menjadikan Heman sebagai kepala, mau menunjukkan penghargaan
khusus kepada teman lamanya Samuel.
2. Dari bani Gersom ada Asaf, yang disebut saudaranya, sebab di dalam
jabatan yang sama dan berasal dari suku yang sama, kendati dari
keluarga lain. Ia ditempatkan di sebelah kanan Heman di dalam
pelayanan biduan (ay. 39). Beberapa mazmur menyandang namanya,
entah yang ditulis olehnya atau digubah olehnya sebagai musisi kepala.
Jelas bahwa dia yaitu seorang penulis dari beberapa mazmur. Sebab
kita membaca tentang nama-nama orang yang memuji TUHAN itu di
dalam perkataan Daud dan Asaf. Ia yaitu seorang pelihat dan juga
seorang penyanyi (2Taw. 29:30). Silsilahnya dilacak di sini, melalui
nama-nama yang sama sekali tidak terkenal, hingga sampai pada nama
Lewi (ay. 39-43).
3. Dari bani Merari ada Etan (ay. 44), yang ditunjuk sebagai tangan kiri
Heman. Silsilahnya juga dilacak hingga kepada Lewi (ay. 47). Jika kedua
nama ini yaitu Heman dan Etan yang menulis Mazmur ke-88 dan ke-89,
maka sepertinya tidak ada alasan di sini mengapa mereka harus
disebut Orang Ezrahi (lihat judul dari mazmur tersebut), seperti orang-
orang yang disebut demikian juga di dalam pasal 2:6, dan yang
merupakan anak-anak dari Zerah.
II. Pekerjaan untuk melayani. Ada sangat banyak pekerjaan yang harus
dilakukan di kemah suci, rumah Tuhan (ay. 48), untuk menyediakan air dan
minyak, untuk bersih-bersih dan menyapu, serta membawa keluar abu,
untuk menyembelih, menguliti, dan merebus korban persembahan. Dan
untuk segala pekerjaan inilah orang-orang Lewi ditunjuk, dari keluarga-
keluarga lain, atau mungkin mereka yang tidak cocok untuk menjadi
penyanyi, yang tidak punya suara bagus ataupun pendengaran yang baik. La-
yanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh
tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Tuhan . Mereka
yang tidak dapat menyanyi sebab nya tidak harus dikesampingkan begitu
saja. Kendati mereka tidak cocok bagi pelayanan tersebut, ada pelayanan
lain yang dapat saja cocok bagi mereka.
III. Pekerjaan untuk mempersembahkan korban, yang harus dilakukan hanya
oleh para imam (ay. 49). Mereka hanya memercikkan darah korban dan
membakar dupa. Mengenai pekerjaan di ruang maha kudus, hal tersebut
harus dilakukan hanya oleh imam besar. Masing-masing memiliki tugasnya,
dan mereka membutuhkan satu sama lain dan saling menolong di dalamnya.
Mengenai pekerjaan para imam kita diberi tahu di sini,
1. Tujuan yang harus mereka perhatikan. Mereka harus mengadakan
pendamaian bagi Israel, menjadi pengantara antara umat dan Tuhan .
Bukan untuk memperbesar dan memperkaya diri sendiri, melainkan
untuk melayani umat. Mereka ditahbiskan untuk umat.
2. Peraturan yang harus mereka perhatikan. Mereka memimpin di dalam
rumah Tuhan , namun harus melakukan seperti yang diperintahkan, sesuai
dengan segala yang diperintahkan oleh Tuhan . Hukum juga harus ditaati
oleh imam besar.
Kota-kota Orang Lewi
(6:54-81)
54 Inilah tempat-tempat kediaman mereka menurut tempat-tempat perkemahan mereka
di daerah mereka: kepada keturunan Harun yang termasuk kaum orang Kehat – sebab
bagi merekalah undian yang pertama – 55 kepada mereka diberikan Hebron di tanah
Yehuda dengan tanah-tanah penggembalaan di sekelilingnya, 56 namun tanah ladang kota
tadi dengan desa-desanya telah diberikan kepada Kaleb bin Yefune. 57 Kepada keturunan
Harun diberikan Hebron kota perlindungan itu, kemudian Libna dengan tanah-tanah
penggembalaannya, dan Yatir, lalu Estemoa dengan tanah-tanah penggembalaannya; 58
Hilen dengan tanah-tanah penggembalaannya, Debir dengan tanah-tanah
penggembalaannya; 59 Asan dengan tanah-tanah penggembalaannya, dan Bet-Semes
dengan tanah-tanah penggembalaannya; 60 dan dari suku Benyamin: Geba dengan tanah-
tanah penggembalaannya, Alemet dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Anatot
dengan tanah-tanah penggembalaannya. Seluruhnya kota-kota mereka ada tiga belas
yang dibagikan di antara kaum-kaum mereka. 61 Dan keturunan Kehat yang selebihnya
mendapat dengan undian sepuluh kota dari kaum suku itu, yaitu dari suku Manasye yang
setengah itu. 62 Kepada keturunan Gerson menurut kaum-kaum mereka diberikan tiga
belas kota dari suku Isakhar, dari suku Asyer, dari suku Naftali dan dari suku Manasye
yang di Basan. 63 Kepada keturunan Merari menurut kaum-kaum mereka diberikan
dengan diundi dua belas kota dari suku Ruben, dari suku Gad dan dari suku Zebulon. 64
Jadi orang Israel memberikan kepada orang Lewi kota-kota itu dengan tanah-tanah
penggembalaannya. 65 Mereka memberikan juga dengan diundi kota-kota tadi, yang
mereka sebutkan nama-namanya, dari suku bani Yehuda, dari suku bani Simeon dan dari
suku bani Benyamin. 66 Kaum-kaum yang lain dari keturunan Kehat mendapat kota-kota
dari suku Efraim sebagai daerah mereka. 67 Kepada mereka diberikan Sikhem, kota
perlindungan itu, dengan tanah-tanah penggembalaannya, di pegunungan Efraim, lalu
Gezer dengan tanah-tanah penggembalaannya, 68 Yokmeam dengan tanah-tanah
penggembalaannya, Bet-Horon dengan tanah-tanah penggembalaannya, 69 Ayalon dengan
tanah-tanah penggembalaannya dan Gat-Rimon dengan tanah-tanah penggembalaannya.
70 Dan dari suku Manasye yang setengah itu: Aner dengan tanah-tanah
penggembalaannya dan Bileam dengan tanah-tanah penggembalaannya. Jadi kota-kota itu
diberikan kepada kaum-kaum yang selebihnya dari keturunan Kehat. 71 Keturunan
Gerson mendapat dari kaum suku Manasye yang setengah itu; Golan yang di Basan
dengan tanah-tanah penggembalaannya, lalu Asytarot dengan tanah-tanah
penggembalaannya; 72 dari suku Isakhar: Kedesh dengan tanah-tanah penggembalaannya;
Daberat dengan tanah-tanah pengembalaannya, 73 Ramot dengan tanah-tanah penggem-
balaannya dan Anem dengan tanah-tanah penggembalaannya; 74 dari suku Asyer: Masal
dengan tanah-tanah penggembalaannya, Abdon dengan tanah-tanah penggembalaannya,
75 Hukok dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Rehob dengan tanah-tanah
penggembalaannya; 76 dari suku Naftali: Kedesh yang di Galilea dengan tanah-tanah
penggembalaannya, Hamon dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Kiryataim
dengan tanah-tanah penggembalaannya. 77 Keturunan Merari yang selebihnya mendapat
dari suku Zebulon: Rimono dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Tabor dengan
tanah-tanah penggembalaannya; 78 dan di seberang sungai Yordan dekat Yerikho, di
sebelah timur sungai Yordan, diberikan dari suku Ruben: Bezer yang di padang gurun
dengan tanah-tanah penggembalaannya, Yahas dengan tanah-tanah penggembalaannya,
79 Kedemot dengan tanah-tanah penggembalaannya dan Mefaat dengan tanah-tanah
penggembalaannya; 80 dan dari suku Gad: Ramot di Gilead dengan tanah-tanah penggem-
balaannya, Mahanaim dengan tanah-tanah penggembalaannya, 81 Hesybon dengan tanah-
tanah penggembalaannya dan Yaezer dengan tanah-tanah penggembalaannya.
Kita di sini membaca kisah tentang kota-kota orang Lewi. Kota-kota tersebut
disebut tempat-tempat kediaman mereka (ay. 54), tidak hanya sebab
berdinding dan dibentengi, dan dijaga baik oleh negeri, sebab ini yaitu
kewajiban dari setiap bangsa untuk melindungi para pelayannya, namun juga
sebab mereka dan harta milik mereka, dengan suatu cara yang khusus, ada
dalam penyelenggaraan ilahi: sama seperti Tuhan yaitu bagian mereka,
demikian pula Tuhan yaitu perlindungan mereka. Sebuah pondok akan menjadi
sebuah istana bagi mereka yang berlindung di bawah perlindungan Yang Maha-
kuasa. Kisah ini banyak kesamaannya dengan yang kita baca di dalam Yosua 21.
Kita tidak perlu terlalu berlebihan dalam membandingkan keduanya (apa
gunanya bagi kita?), dan juga tidak akan merugikan Kitab Suci jika nama-nama
dari beberapa tempat tidak dieja dengan benar di sini. Kita tahu bahwa sudah
umum bagi kota-kota untuk memiliki beberapa nama. Kota-kota di Inggris
seperti Sarum juga disebut Salisbury, Salop juga bernama Shrewsbury, tidak
berbeda halnya dengan nama Hilen (ay. 58) dan Holon (Yos. 21:15), Asan (ay. 59)
dan Ain (Yos. 21:16), Alemet (ay. 60) dan Almon (Yos. 21:18). Waktu biasanya
mengubah nama-nama. Yang perlu kita amati dengan penetapan kota-kota ini
bagi orang Lewi yaitu pemeliharaan Tuhan yang menjaga penggenapan,
1. Nubuat Yakub menjelang kematiannya mengenai suku ini, bahwa suku ini
harus tersebar di Israel (Kej. 49:7).
2. Penyebaran pengetahuan tentang diri-Nya dan hukum-Nya ke seluruh
bagian negeri Israel. Setiap suku memiliki kota-kota Lewi di dalamnya.
Demikian pula setiap ruang dilengkapi dengan sebuah pelita, supaya tak
satupun dapat mengabaikan tugasnya, kecuali sebab kesalahannya sendiri
atau kesalahan orang Lewi.
3. Pemeliharaan yang penuh penghiburan bagi orang-orang yang melayani hal-
hal kudus. Di samping mendapat bagi dalam persepuluhan dan persembahan
yang diberikan umat, mereka juga memiliki tanah-tanah untuk dikerjakan
dan kota-kotanya sendiri untuk tempat tinggal. Beberapa kota yang paling
terkenal di Israel jatuh ke dalam undian orang Lewi. Setiap suku diberkati
oleh orang Lewi, dan sebab itu setiap suku harus memberikan sumbangan
untuk menyokong mereka. Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran
dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang
memberikan pengajaran itu, dan melakukannya dengan sukacita.
PASAL 7
Pada pasal ini, kita mempunyai sejumlah silsilah dari,
I. Isakhar (ay. 1-5).
II. Benyamin (ay. 6-12).
III. Naftali (ay. 13).
IV. Manasye (ay. 14-19).
V. Efraim (ay. 20-29).
VI. Asyer (ay. 30-40).
Tidak ada silsilah Zebulon atau Dan dalam pasal ini. Mengapa hanya silsilah
mereka yang dihilangkan, kita tidak tahu alasannya. Yang pasti, kita tahu,
merupakan aib bagi suku Dan bahwa penyembahan berhala dimulai di daerah
milik orang Dan yang berpusat di kota Lais, yang kemudian dinamai kota Dan,
dan di sanalah salah satu dari patung lembu emas didirikan oleh Yerobeam.
Suku Dan pun kemudian tidak ikut diperhitungkan di dalam Kitab Wahyu 7.
Silsilah
(7:1-19)
1 Anak-anak Isakhar ialah Tola dan Pua, Yasub dan Simron, empat orang.
2 Anak-anak Tola ialah Uzi, Refaya, Yeriel, Yahmai, Yibsam dan Samuel, kepala-kepala
puak turunan Tola, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa; menurut daftar keturunan
mereka jumlahnya di zaman Daud ada dua puluh dua ribu enam ratus orang. 3 Keturunan
Uzi ialah Yizrahya dan anak-anak Yizrahya ialah Mikhael, Obaja, Yoel dan Yisia, lima
orang, semuanya mereka yaitu kepala-kepala. 4 Di bawah mereka itu, menurut daftar
keturunan dan menurut puak mereka, ada pasukan-pasukan tentara tiga puluh enam ribu
orang, sebab isteri dan anak-anak mereka banyak. 5 Saudara-saudara sesuku mereka dari
segala kaum Isakhar, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, semuanya ada delapan
puluh tujuh ribu orang yang terdaftar dalam silsilah. 6 Anak-anak Benyamin ialah Bela,
Bekher dan Yediael, tiga orang. 7 Anak-anak Bela ialah Ezbon, Uzi, Uziel, Yerimot dan Iri,
lima orang, kepala-kepala puak, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa; mereka yang
terdaftar dalam silsilah ada dua puluh dua ribu tiga puluh empat orang. 8 Anak-anak
Bekher ialah Zemira, Yoas, Eliezer, Elyoenai, Omri, Yeremot, Abia, Anatot dan Alemet;
sekaliannya itu ialah anak-anak Bekher. 9 Mereka yang terdaftar dalam silsilah, menurut
56
keturunan mereka, sebagai kepala-kepala puak mereka, pahlawan-pahlawan yang gagah
perkasa, ada dua puluh ribu dua ratus orang. 10 Keturunan Yediael ialah Bilhan dan anak-
anak Bilhan ialah Yeush, Benyamin, Ehud, Kenaana, Zetan, Tarsis dan Ahisahar. 11
Sekaliannya itu ialah keturunan Yediael, kepala-kepala puak mereka, pahlawan-pahlawan
yang gagah perkasa; orang-orang yang sanggup berperang ada tujuh belas ribu dua ratus.
12 Dan Supim dan Hupim ialah keturunan Ir; Husim ialah keturunan Aher. 13 Anak-anak
Naftali ialah Yahziel, Guni, Yezer dan Salum, anak-anaknya dari Bilha. 14 Keturunan
Manasye ialah Asriel yang dilahirkan oleh gundiknya, wanita Aram itu; wanita
ini melahirkan Makhir, bapa Gilead. 15 Makhir mengambil seorang isteri bagi Hupim dan
Supim; nama saudaranya wanita ialah Maakha. Nama anak yang kedua ialah Zela-
fehad. Zelafehad hanya mempunyai anak-anak wanita . 16 namun Maakha, isteri
Makhir, melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Peresh; nama saudaranya
laki-laki ialah Seres dan anak-anak orang ini ialah Ulam dan Rekem. 17 Keturunan Ulam
ialah Bedan. Itulah keturunan Gilead bin Makhir bin Manasye.18 Saudaranya wanita ,
Molekhet, melahirkan Isyhod, Abiezer dan Mahla. 19 Anak-anak Semida ialah Ahyan,
Sekhem, Likhi dan Aniam.
Pada bagian ini, kepada kita disampaikan satu ikhtisar perihal,
I. Suku Isakhar, yang diumpamakan oleh Yakub seperti keledai yang kuat
tulangnya, yang meniarap diapit bebannya (Kej. 49:14), satu suku yang rajin
bekerja, yang memperhatikan urusan negerinya dengan seksama dan
bersukacita atas kemah-kemahnya (Ul. 33:18). Dan pada perikop di atas,
tampak,
1. Bahwa mereka yaitu suku yang besar jumlahnya, sebab orang-
orangnya mempunyai banyak istri. Begitu suburnya negeri mereka
sehingga mereka tidak khawatir kalau-kalau mereka menanami ladang-
ladang mereka terlampau berlebihan, dan begitu terampilnya mereka
sehingga tersedia pekerjaan bagi semua orang. Biarlah tidak ada orang
yang mengeluhkan soal jumlah mereka, asalkan tidak ada seorang pun
yang menganggur.
2. Bahwa mereka yaitu suku yang gagah perkasa, pahlawan-pahlawan
(ay. 2, 5), kepala-kepala (ay. 3). Orang-orang yang sudah terbiasa bekerja
keras dibanding kebanyakan orang, dan mengerjakan urusannya,
menjadi yang paling pantas melayani negeri mereka ketika
kesempatannya tiba. Jumlah masing-masing kaum dari suku Isakhar ini,
seperti yang terhitung pada masa Daud, tercatat di sini, dengan jumlah
keseluruhan melebihi 145.000 orang yang layak untuk berperang. Angka
ini, menurut beberapa penafsir, dicatat sewaktu Yoab mengadakan
penghitungan terhadap rakyat Israel (2Sam. 24). Akan namun , saya
cenderung menilai bahwa angka ini merujuk kepada sejumlah
perhitungan lain yang dibuat mungkin di antara mereka sendiri, sebab
dikatakan (1Taw. 27:24), bahwa perhitungan Yoab itu tidak dibukukan
ke dalam kitab sejarah raja Daud sebab dipandang menghina Tuhan .
II. Suku Benyamin. Sekelumit catatan mengenai suku ini disajikan pada perikop
di atas, namun catatan lengkapnya termuat di dalam pasal berikutnya. Meski
jumlah tentara yang berasal dari suku ini kurang dari 60.000 orang, namun
mereka dikatakan sebagai pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa (ay. 7, 9,
11). Benyamin yaitu seperti serigala yang menerkam (Kej. 49:27). Suku ini
beroleh kehormatan dengan memperanakkan Saul, sang raja pertama, dan
semakin dimuliakan sebab tetap setia kepada raja-raja yang sah dari kaum
keluarga Daud ketika suku-suku lain memberontak. Dalam perikop di atas
juga (ay. 12) disebutkan mengenai Husim keturunan Aher. Anak-anak Dan
disebutkan sebagai Husim (Kej. 46:23), dan maka dari itu, beberapa penafsir
mengartikan Aher sebagai suatu nama panggilan umum, Husim – keturunan
yang lain (artinya, yang lain dari anak-anak Yakub) atau keturunan seorang
asing, suatu sebutan yang tidak akan pernah merujuk kepada orang Israel,
namun demikianlah sebutan yang diberikan kepada orang Dan, sebab
mereka mendirikan patung pahatan dan patung tuangan Mikha di tengah-
tengah mereka.
III. Suku Naftali (ay. 13). Hanya nama-nama nenek moyang dari suku itu yang
dicatat di sini, yang sama persis dengan yang telah kita jumpai sebelumnya
(Kej. 46:24). Namun demikian, nama Syilem di Kitab Kejadian dituliskan
sebagai Salum di sini. Tidak ada satupun nama keturunan mereka yang
dituliskan, kemungkinan sebab silsilah mereka hilang.
IV. Suku Manasye, yaitu sebagian dari suku itu yang berdiam di sisi bagian
dalam sungai Yordan, sebab kita telah membaca catatan tentang sebagian
lain dari suku itu sebelumnya (5:23, dst.). Mengenai suku ini, perhatikan,
1. Bahwa salah seorang dari mereka mengawini seorang wanita Aram,
yaitu orang Siria (ay. 14). Ini terjadi sebelum masa perbudakan mereka
di Mesir, begitu dininya mereka mulai bercampur dengan bangsa-bangsa
lain.
2. Bahwa, meski ayahnya mengawini seorang Siria, Makhir, anak dari
perkawinan itu, yang mungkin menyaksikan ketidaknyamanan akibat
perkawinan campur itu di dalam rumah ayahnya, mengambil istri
seorang wanita Benyamin (ay. 15). Alangkah baik bagi anak-anak
untuk mengambil kesalahan-kesalahan ayahnya sebagai peringatan agar
tidak tersandung batu yang sama.
3. Di sini disebutkan mengenai Bedan (ay. 17), yang mungkin sama dengan
Bedan yang disebutkan sebagai salah seorang penolong Israel (1Sam.
12:11). Yair, seorang yang termasuk keturunan Manasye (Hak. 10:3),
kemungkinan yaitu Bedan ini.
Silsilah
(7:20-40)
20 Keturunan Efraim ialah Sutelah, dan anak orang ini ialah Bered, dan anak orang ini
ialah Tahat, dan anak orang ini ialah Elada, dan anak orang ini ialah Tahat, 21 dan anak
orang ini ialah Zabad, dan anak orang ini ialah Sutelah, kemudian Ezer dan Elad. Mereka
dibunuh oleh orang-orang Gat yang lahir di negeri itu, sebab mereka pergi merampas
ternak orang-orang itu. 22 Efraim, ayah mereka, berkabung berhari-hari lamanya,
sehingga saudara-saudaranya datang untuk menghiburkan dia. 23 Sesudah itu ia bersetu-
buh dengan isterinya, lalu mengandunglah wanita itu dan melahirkan seorang anak
laki-laki. Ia menamainya Beria, sebab malapetaka telah menimpa keluarganya. 24 Anaknya
wanita ialah Seera yang telah mendirikan Bet-Horon-Hilir dan Bet-Horon-Hulu serta
Uzen-Seera. 25 Anak laki-laki Beria ialah Refah, lalu Resef; anak orang ini ialah Telah, dan
anak orang ini ialah Tahan, 26 dan anak orang ini ialah Ladan, dan anak orang ini ialah
Amihud, dan anak orang ini ialah Elisama, 27 dan anak orang ini ialah Nun, dan anak orang
ini ialah Yosua. 28 Tanah milik mereka dan tempat kediaman mereka ialah Betel dengan
segala anak kotanya, Naaran di sebelah timur dan Gezer dengan segala anak kotanya di
sebelah barat, kemudian Sikhem dengan segala anak kotanya sampai Aya dengan segala
anak kotanya, 29 dan pada perbatasan bani Manasye: Bet-Sean dengan segala anak
kotanya, juga Taanakh dengan segala anak kotanya, Megido dengan segala anak kotanya,
Dor dengan segala anak kotanya. Di tempat-tempat itulah keturunan Yusuf bin Israel
diam. 30 Anak-anak Asyer ialah Yimna, Yiswa, Yiswi dan Beria; Serah ialah saudara
wanita mereka. 31 Anak-anak Beria ialah Heber dan Malkiel; dialah bapa Birzait. 32
Heber memperanakkan Yaflet, Somer dan Hotam serta Sua, saudara wanita mereka.
33 Anak-anak Yaflet ialah Pasakh, Bimhab dan Asywat. Itulah anak-anak Yaflet. 34 Anak-
anak Semer ialah Ahi, Rohga, Yehuba dan Aram. 35 Anak-anak Helem, saudaranya laki-laki,
ialah Zofah, Yimna, Seles dan Amal. 36 Anak-anak Zofah ialah Suah, Harnefer, Syual, Beri
dan Yimra, 37 Bezer, Hod, Sama, Silsa, Yitran dan Beera. 38 Anak-anak Yeter ialah Yefune,
Pispa dan Ara. 39 Anak-anak Ula ialah Arah, Haniel dan Rizya. 40 Itulah sekaliannya
keturunan Asyer, kepala-kepala puak mereka, pahlawan-pahlawan gagah perkasa yang
terpilih, pemimpin-pemimpin utama. Jumlah yang terdaftar dalam silsilah mereka sebagai
pasukan perang ada dua puluh enam ribu orang.
Pada bagian ini kita menjumpai satu catatan mengenai,
I. Suku Efraim. Kita membaca hal-hal besar mengenai Efraim ketika suku itu
mencapai kematangan. Pada bagian ini, kita menjumpai satu catatan
mengenai bencana yang terjadi pada masa kanak-kanaknya, ketika mereka
tampaknya berada di Mesir, sebab Efraim sendiri masih hidup sewaktu
peristiwa-peristiwa itu terjadi. Kenyataan ini tampaknya sulit untuk
dibayangkan andai kata peristiwa itu, seperti diperhitungkan di sini, terjadi
dengan jarak tujuh angkatan. Oleh sebab itu, saya cenderung berpikir bahwa
entah Efraim ini yaitu Efraim yang lain, atau bahwa yang terbunuh yaitu
anak-anak langsung dari Efraim yang yaitu anak Yusuf. Pada perikop ini,
yang hanya dijelaskan di bagian ini, kita membaca,
1. Pelanggaran besar yang dilakukan terhadap kaum Efraim. Orang-orang
Gat, yaitu orang Filistin, para raksasa, membinasakan banyak keturunan
kaum itu, sebab mereka pergi merampas ternak orang-orang itu (ay. 21).
Tidak dapat dipastikan, siapa yang menjadi pihak penyerang di sini.
Beberapa penafsir menilai bahwa orang-orang Gat yaitu pihak yang
menjadi penyerang, yaitu orang-orang yang lahir di Mesir namun yang
kini tinggal di Gat, dengan menganggap mereka menyerang tanah
Gosyen untuk merampas ternak orang Efraim dan membinasakan
pemiliknya yang membela diri melawan mereka. Banyak nyawa terbuka
pada bahaya dan dikhianati oleh kekayaannya. Kekayaan sama sekali
bukanlah kota yang kuat. Penafsir lain berpendapat bahwa orang Efraim
menyerang orang Gat untuk menjarah mereka, dengan menganggap bah-
wa telah tiba waktunya bagi mereka untuk merebut Kanaan. Akan namun ,
mereka membayar mahal untuk tindakan mereka yang gegabah dan
terburu-buru. Orang yang tidak mau menantikan waktu Tuhan , tidak dapat
mengharapkan berkat Tuhan . Saya cenderung berpikir bahwa orang-orang
Gatlah yang menyerang orang-orang Efraim, sebab orang Israel di tanah
Mesir bekerja sebagai para gembala, bukan tentara, yang dikelilingi oleh
ternak-ternak mereka sendiri, dan oleh sebab itu, mereka tidak mungkin
membahayakan nyawa mereka untuk merampas ternak tetangga
mereka. Dengan itu, ayat tersebut dapat dibaca demikian, orang-orang
Gat membunuh mereka, sebab orang Gat pergi merampas ternak-ternak
mereka. Zabad anak Efraim, beserta Sutelah, Ezer, dan Elad cucunya,
menurut Dr. Lightfoot, termasuk yang mati terbunuh. Yakub telah menu-
buatkan bahwa benih Efraim akan menjadi sejumlah besar bangsa-
bangsa (Kej. 48:19), namun demikian tanaman itu, dengan kejadian ini,
dimatikan ketika masih kuncup. Penyelenggaraan Tuhan kerap kali
tampak berlawanan dengan janji-janji-Nya, namun apabila memang
seperti itu, rancangan Tuhan itu betul-betul menambah kemuliaan dari
janji-Nya, dan menjadikan penggenapan janji-Nya itu, tanpa
memperhitungkan kenyataan yang sebelumnya seakan-akan bertolak
belakang, lebih dahsyat lagi. Meski orang-orang Efraim merupakan ketu-
runan Yusuf, namun kuasa Yusuf tidak mampu melindungi mereka,
meski beberapa penafsir menilai bahwa Efraim masih hidup pada saat
itu terjadi. Pedang biasanya memakan siapa saja, orang ini dan itu.
2. Kesedihan besar yang kemudian menyengsarakan bapa kaum itu: Efraim
berkabung berhari-hari lamanya. Tidak ada satu hal pun yang
menghantar orang-orang lanjut usia ke liang kubur dengan lebih
menyedihkan dibandingkan kenyataan bahwa sebentar lagi mereka
mengikuti jejak orang-orang muda keturunan mereka yang telah terlebih
dahulu pergi ke liang kubur, terlebih lagi jika mereka mati sebab
terbunuh. Kerap kali, mereka yang hidup hingga lanjut usia mendapat
beban ketika melihat orang-orang, yang tentangnya mereka berkata,
anak ini akan memberi kepada kita penghiburan, telah mati mendahului
mereka. Sebuah tindakan penuh kasih persaudaraan dikerjakan oleh
saudara-saudara Efraim, yaitu mereka datang untuk menghiburkan dia
di bawah penderitaan besar ini, untuk mengungkapkan rasa simpati dan
perhatian mereka kepadanya, dan untuk menyampaikan perkataan yang
akan menguatkan dan menenangkannya di bawah takdir memilukan ini.
Mungkin saudara-saudaranya ini mengingatkannya akan janji
kemakmuran yang pernah diucapkan Yakub di dalam berkatnya ketika
menumpangkan tangan kanan di atas kepalanya. Meski kaum keluarga
Efraim tidak selalu berpaut kepada Tuhan seperti harapannya, melainkan
menjadi kaum keluarga yang meratap dan terpecah, janji itu tetap dan
pasti adanya (2Sam. 23:5).
3. Dipulihkannya luka ini, sedikit banyak, dengan ditambahkannya seorang
anak ke dalam keluarganya di usia tuanya (ay. 23), seperti halnya Set,
anak yang lain sebagai ganti Habel (Kej. 4:25). Ketika Tuhan dengan
demikian memulihkan penghiburan bagi umat-Nya yang meratap,
membuat mereka bersukacita seimbang dengan hari-hari Ia menindas
mereka, menetapkan belas kasihan-Nya menutupi pelanggaran-pelang-
garan, kita harus memperhatikan kebaikan dan kelembutan Pe-
nyelenggaraan ilahi di dalamnya. Hal itu terjadi sebab Tuhan menya-
yangkan hamba-hamba-Nya (Mzm. 90:13). Namun demikian, sukacita
atas lahirnya seorang manusia ke dalam kaum keluarganya tidak dapat
membuatnya melupakan kesedihannya, sebab ia memberi sebuah nama
yang menyiratkan kesedihan kepada anaknya, Beria – dalam masalah,
sebab ia lahir ketika kaum keluarga itu sedang meratap, ketika
malapetaka menimpa keluarganya. yaitu baik untuk mengingat
sengsara dan derita, ipuh dan racun, agar jiwa kita tertekan dalam diri
kita (Rat. 3:19-20, KJV: direndahkan di dalam diri kita). Nama apa yang
lebih pantas bagi manusia yang lahir dari wanita selain dibandingkan
Beria, sebab terlahir ke dalam dunia yang penuh sengsara? Sebagai
kemuliaan lebih lanjut kepada kaum keluarga Efraim, ditambahkan,
(1) Bahwa seorang putri dari suku itu, Seera namanya, ketika Israel
mulai menetap di Kanaan, membangun sejumlah kota, entah melalui
perintahnya atau usahanya sendiri. Salah satu kota itu bernama
Uzen-Seera (ay. 24). Seorang wanita yang cakap mendatangkan
hormat dan berkat yang sama besarnya kepada satu kaum keluarga
seperti oleh seorang laki-laki yang gagah berani.
(2) Bahwa seorang anak laki-laki dari suku itu dipakai untuk
menaklukkan Kanaan, yaitu Yosua bin Nun (ay. 27). Dalam diri Yosua
ini pula luka yang telah diperbuat kepada kaum keluarga Efraim
dipulihkan lebih lanjut, dan mungkin pedihnya luka yang dahulu
diperbuat oleh orang Kanaan kepada orang Efraim ini membuat
Yosua semakin gagah berani berperang.
II. Suku Asyer. Beberapa orang terkemuka dari suku itu dituliskan namanya di
sini. Tentara mereka tidaklah sebanyak tentara suku-suku lainnya, hanya
sejumlah 26.000 orang. Akan namun , pemimpin-pemimpin mereka yaitu
pahlawan-pahlawan gagah perkasa yang terpilih, pemimpin-pemimpin utama
(ay. 40), dan mungkin mereka bertindak bijaksana dengan tidak berniat
memperbanyak jumlah orang-orang mereka yang terlatih, melainkan lebih
memilih mempunyai sedikit orang yang terampil berperang dan siap
melayani.
PASAL 8
ita mempunyai sejumlah catatan mengenai suku Benyamin pada pasal
sebelumnya, dan di pasal ini, kita memiliki daftar orang-orang ternama dari
suku itu yang lebih lengkap.
1. Oleh sebab suku itu hadirlah Saul, raja pertama Israel, yang kisahnya dengan
cepat dipaparkan oleh sang penulis kudus (10:1).
2. Oleh sebab suku itu berpaut kepada Yehuda, lalu mendiami sebagian besar
dari Yerusalem, dan merupakan salah satu dari dua suku yang pergi ke
penawanan dan berhasil kembali. Sang penulis kudus juga memaparkan
kisah ini secara khusus (9:1). Pada pasal ini,
I. Tertulis sejumlah nama dari kepala-kepala suku itu (ay. 1-32).
II. Terdapat catatan khusus mengenai kaum keluarga Saul (ay. 33-40).
Silsilah
(8:1-32)
1 Benyamin memperanakkan Bela, anak sulungnya, Asybel, anak yang kedua, Ahrah, anak
yang ketiga, 2 Noha, anak yang keempat dan Rafa, anak yang kelima. 3 Anak-anak Bela
ialah Adar, Gera, Abihud, 4 Abisua, Naaman, Ahoah, 5 Gera, Sefufan dan Huram. 6 Inilah
anak-anak Ehud; mereka ini yaitu kepala-kepala puak penduduk Geba yang diangkut ke
dalam pembuangan ke Manahat; 7 Naaman, Ahia dan Gera mengangkut mereka ke dalam
pembuangan; dia memperanakkan Uza dan Ahihud. 8 Saharaim mendapat anak di daerah
Moab, sesudah diusirnya Husim dan Baara, isteri-isterinya. 9 Ia mendapat anak dari
Hodesh, isterinya, yaitu Yobab, Zibya, Mesa, Malkam,
10 Yeus, Sokhya dan Mirma; itulah anak-anaknya, kepala-kepala puak; 11 sebelum itu dari
Husim ia telah mendapat anak, yaitu Abitub dan Elpaal.
12 Anak-anak Elpaal ialah Eber, Misam dan Semed; dia ini mendirikan kota Ono dan kota
Lod dengan segala anak kotanya. 13 Beria dan Sema yaitu kepala-kepala puak penduduk
Ayalon; mereka telah menghalau penduduk Gat. 14 Ahyo, Sasak, Yeremot, 15 Zebaja, Arad,
Eder, 16 Mikhael, Yispa dan Yoha ialah anak-anak Beria. 17 Zebaja, Mesulam, Hizki, Heber,
18 Yismerai, Yizlia dan Yobab ialah anak-anak Elpaal. 19 Yakim, Zikhri, Zabdi, 20 Elyoenai,
Ziletai, Eliel, 21 Adaya, Beraya dan Simrat ialah anak-anak Simei. 22 Yispan, Eber, Eliel, 23
Abdon, Zikhri, Hanan, 24 Hananya, Elam, Antotia, 25 Yifdeya dan Pnuel ialah anak-anak
Sasak. 26 Samserai, Seharya, Atalya, 27 Yaaresya, Elia dan Zikhri ialah anak-anak Yeroham.
28 Itulah para kepala puak, para kepala menurut keturunan mereka; mereka ini diam di
Yerusalem. 29 namun di Gibeon diam bapa Gibeon, yaitu Yeiel, dan nama isterinya ialah
Maakha. 30 Anak sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Nadab, 31 Gedor, Ahyo,
Zekher 32 dan Miklot yang memperanakkan Simea. Juga mereka ini pergi diam berdekatan
dengan saudara-saudara mereka di Yerusalem bersama-sama saudara mereka yang lain.
Hanya ada sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali, muatan sejarah di dalam
seluruh ayat ini. Oleh sebab itu, tidak banyak yang dapat kita cermati.
1. Mengenai kesulitan-kesulitan yang ada di dalam silsilah ini dan silsilah-
silsilah sebelumnya, kita tidak perlu memusingkan diri sendiri. Saya
menduga Ezra mengambil silsilah-silsilah itu pada waktu ia menemukannya
dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda (9:1, KJV), sesuai dengan keterangan
tentang silsilah-silsilah yang diberikan oleh beberapa suku, masing-masing
suku mengikuti cara yang mereka anggap pas. Maka dari itu, beberapa
silsilah disajikan dengan mengikuti urutan naik, lainnya mengikuti urutan
turun, beberapa menambahkan jumlah, lainnya menambahkan tempat,
beberapa mencampurkan penggalan-penggalan penting bersejarah, lainnya
tidak, beberapa lebih singkat, lainnya lebih panjang, beberapa sesuai dengan
catatan lain, lainnya berbeda. Beberapa silsilah kemungkinan sobek,
terhapus, dan kotor, sementara silsilah lainnya lebih dapat terbaca. Silsilah
suku Dan serta Ruben sama sekali hilang. Orang kudus ini menulis sebagai-
mana ia digerakkan oleh Roh Kudus. Akan namun , perihal silsilah-silsilah
yang didasari ilham ini, kekurangan yang ada tidaklah perlu direka-reka
alasannya, tidak, begitu pula kesalahan yang ada tidak perlu diralat.
Cukuplah bagi Ezra untuk menyalin semuanya itu begitu ia mendapatinya di
tangannya, atau sebagian besar dari semuanya itu, sebab silsilah itu
memiliki kegunaan penting di zaman itu, yaitu untuk mengarahkan para
tawanan yang telah kembali untuk berdiam sedekat mungkin dengan kaum
keluarga mereka sendiri, dan di tempat mereka sebelumnya tinggal. Kita
dapat menduga bahwa banyak hal di dalam silsilah ini yang bagi kita tampak
rumit, terputus-putus, dan kacau, begitu jelas dan mudah pada masa itu bagi
mereka (yang tahu bagaimana caranya mengisi kekosongan yang ada) dan
dengan jelas menjawab semua tujuan dari terbitnya silsilah-silsilah itu.
2. Meski ada banyak bangsa besar dan perkasa kini berada di atas bumi,
beserta orang-orang tersohor di dalamnya, yang namanya terkubur selama-
lamanya, namun nama-nama kumpulan besar orang Israel kepunyaan Tuhan
pada bagian ini dengan cermat dilestarikan guna selama-lamanya diingat.
Nama-nama itu yaitu Yashar, Yesyurun, yaitu orang benar, dan kenangan
kepada orang benar mendatangkan berkat. Banyak nama-nama besar ini
takutnya telah kehilangan kemuliaan abadi sebab bahkan raja-raja Yehuda
yang jahat pun dimasukkan ke dalam silsilah. Namun demikian,
dilestarikannya nama-nama mereka di sini menjadi perlambang
dituliskannya nama-nama seluruh Israel rohani milik Tuhan di dalam kitab
kehidupan Sang Anak Domba.
3. Suku Benyamin ini pada satu masa pernah dibawa ke titik yang begitu
rendah, yaitu pada masa hakim-hakim, melalui perbuatan noda di Gibea,
ketika hanya ada 600 orang yang selamat dari pedang keadilan. Namun
demikian, di dalam silsilah ini, bilangan mereka hampir sebaik dengan yang
dijumpai di suku mana pun. Inilah kemuliaan Tuhan , yang menolong yang
paling tidak berdaya dan membangkitkan yang paling lemah dan hina.
4. Pada bagian ini disebutkan tentang Ehud (ay. 6), di ayat sebelumnya tentang
Gera (ay. 5) dan seorang yang diperanakkan dibandingkan nya (ay. 8), yang
mendapat anak di daerah Moab, yang membuat saya berpikir bahwa Ehud ini
yaitu sosok yang menjadi hakim kedua di Israel, sebab ia dikatakan
sebagai anak Gera, orang Benyamin (Hak. 3:15), dan ia melepaskan Israel
dari penindasan orang Moab dengan membunuh raja Moab. Tindakan ini
mungkin memberinya kekuasaan lebih besar di negeri Moab dibandingkan yang
tampak dari bukti-bukti yang kita jumpai di dalam riwayat tentangnya, dan
memberi kesempatan bagi beberapa keturunannya untuk tinggal di sana.
5. Pada bagian ini disebutkan tentang beberapa orang Benyamin yang telah
menghalau penduduk Gat (ay. 13), kemungkinan orang-orang yang telah
membantai orang-orang Efraim (7:21) atau keturunan mereka, sebagai
bentuk balas dendam. Dan salah seorang yang melaksanakan keadilan ini
juga bernama Beria, nama yang mengabadikan kenangan akan kepedihan
itu.
6. Perhatian khusus diberikan kepada orang-orang yang diam di Yerusalem (ay.
28, dan lagi, ay. 32), agar mereka yang nenek moyangnya dahulu kala tinggal
di sana dengan itu dapat terdorong, sekembalinya mereka dari penawanan,
untuk berdiam pula di sana. Tampaknya dari apa yang tertulis, hanya sedikit
orang yang bersedia tinggal di Yerusalem, sebab kota itu yaitu tempat
yang berbahaya: maka dari itu, kita menjumpai (Neh. 11:2) orang-orang
memuji setiap orang yang rela menetap di Yerusalem, mengingat sebagian
besar orang lebih memilih untuk tinggal di kota-kota Yehuda. Barang siapa
memiliki orangtua yang hidup berpusat kepada Yerusalem baru, dengan itu
harus mempersiapkan diri untuk mengarahkan wajah mereka ke sana dan
mengejar jalan menuju ke sana, apa pun harga yang harus mereka bayar.
Keturunan Saul
(8:33-40)
33 Ner memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul; Saul memperanakkan Yonatan,
Malkisua, Abinadab dan Esybaal. 34 Anak Yonatan ialah Meribaal dan Meribaal
memperanakkan Mikha. 35 Anak Mikha ialah Piton, Melekh, Tarea dan Ahas. 36 Ahas
memperanakkan Yoada; Yoada memperanakkan Alemet, Azmawet dan Zimri; Zimri
memperanakkan Moza. 37 Moza memperanakkan Bina; anak orang ini ialah Rafa, dan anak
orang ini ialah Elasa, dan anak orang ini ialah Azel. 38 Azel mempunyai enam orang anak,
dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan Hanan. Itulah
sekaliannya anak-anak Azel. 39 Anak-anak Esek, saudaranya, ialah Ulam, anak sulungnya,
lalu Yeush, anak yang kedua, dan Elifelet, anak yang ketiga. 40 Anak-anak Ulam itu yaitu
orang-orang berani, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, pemanah-pemanah; anak
dan cucu mereka banyak: seratus lima puluh orang. Mereka semuanya itu termasuk bani
Benyamin.
Dapat diperhatikan bahwa di antara seluruh silsilah suku-suku Israel, tidak
disebutkan sama sekali mengenai raja-raja Israel setelah mereka membelot dari
kaum keluarga Daud, apalagi mengenai kaum keluarga mereka. Tidak ada
sepatah kata tertulis mengenai kaum keluarga Yerobeam atau Baesa, kaum
keluarga Omri atau Yehu, sebab mereka semua penyembah berhala. Akan
namun , kita membaca sebuah catatan khusus mengenai kaum keluarga Saul,
yaitu kaum keluarga kerajaan sebelum diangkatnya Daud, pada bagian ini.
1. Sebelum Saul, hanya nama Kish dan Ner, yaitu ayahnya dan kakeknya, yang
dituliskan (ay. 33). Garis keturunannya ditarik lebih lanjut ke atas di Kitab 1
Samuel 9:1. Akan namun , di kitab itu, Kish dituliskan sebagai bin Abiel
sementara di sini sebagai anak Ner. Sesungguhnya, Kish yaitu anak Ner dan
cucu Abiel, seperti dituliskan di Kitab 1 Samuel 14:51, yang mengatakan
bahwa Ner yaitu anak Abiel, dan bahwa Abner, anak Ner, yaitu paman
Saul, yaitu, saudara laki-laki ayah Saul. Oleh sebab itu, ayah Saul juga yaitu
anak Ner. Di dalam semua bahasa, suatu hal yang lazim untuk menempatkan
anak-anak sebagai cucu-cucu dan keturunan lain, dan ini lebih lazim lagi
dijumpai di dalam bahasa Ibrani yang memiliki keterbatasannya sendiri.
2. Setelah Saul, sejumlah nama anak-anaknya pun dituliskan, namun nama
keturunan dari anak-anaknya itu tidak dituliskan, kecuali keturunan
Yonatan, yang diberkati dengan banyak anak dan dengan keturunan yang
dimuliakan dengan diberi tempat di dalam silsilah kudus, demi kebaikan hati
Yonatan yang tulus kepada Daud. Garis keturunan Yonatan yang berlanjut
selama sepuluh angkatan dijelaskan di sini. Mungkin Daud secara khusus
memastikan agar silsilah itu tetap lestari dan menetapkan satu halaman
khusus untuknya, oleh sebab kovenan yang dibuat antara keturunannya dan
keturunan Yonatan berlaku sampai selamanya (1Sam. 20:15, 23, 42). Silsilah
ini berakhir di Ulam, yang keluarganya menjadi ternama di dalam suku
Benyamin sebab jumlah orang-orangnya yang gagah perkasa. Dari keturun-
an satu orang itu, tampaknya pada satu masa, terdapat 150 orang pemanah
yang dibawa masuk ke dalam medan pertempuran, semuanya pahlawan-
pahlawan yang gagah perkasa (ay. 40). Satu hal yang dicermati secara
khusus dari mereka ini, yang menjadi pujian bagi seorang manusia melebihi
kemegahan atau kekayaannya, yaitu bahwa mereka memenuhi syarat
untuk melayani negeri mereka.
PASAL 9
asal ini menunjukkan kepada kita bahwa tujuan dari pencatatan seluruh
silsilah itu ialah untuk mengarahkan orang Yahudi, yang saat itu telah
kembali dari pembuangan, untuk bergabung dengan siapa; di mana harus
tinggal. Sebab, di sini kita dapati penjelasan tentang orang-orang yang pertama
kali menduduki Yerusalem sesudah kembali dari Babel, yang lalu mulai
membangun kembali kota tersebut di atas pondasi yang lama.
I. Orang Israel (ay. 2-9).
II. Para imam (ay. 10-13).
III. Orang Lewi dan para pelayan lain di Bait Tuhan (ay. 14-26).
IV. Tugas-tugas khusus para imam dan orang Lewi (ay. 27-34).
V. Pengulangan silsilah Raja Saul (ay. 35-44).
Silsilah
(9:1-13)
1 Seluruh orang Israel telah terdaftar dalam silsilah; mereka tertulis dalam kitab raja-raja
Israel, sedang orang Yehuda telah diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh sebab
perbuatan mereka yang tidak setia. 2 Dan orang-orang yang mula-mula menetap kembali
di tanah-tanah milik mereka, di kota-kota mereka, ialah orang Israel awam, para imam,
orang-orang Lewi dan para budak di bait Tuhan . 3 Di Yerusalem tinggal orang-orang dari
bani Yehuda, dari bani Benyamin, dari bani Efraim dan Manasye: 4 Utai bin Amihud bin
Omri bin Imri bin Bani, dari keturunan Peres bin Yehuda. 5 Dan dari orang Syela ialah
Asaya, anak yang sulung, dengan anak-anaknya.
6 Dari keturunan Zerah ialah Yeuel dengan sanak saudaranya, enam ratus sembilan puluh
orang. 7 Dari bani Benyamin ialah Salu bin Mesulam bin Hodawya bin Hasenua, 8 Yibnea
bin Yeroham, Ela bin Uzi bin Mikhri dan Mesulam bin Sefaca bin Rehuel bin Yibnia 9
dengan sanak saudara mereka menurut keturunan mereka, sembilan ratus lima puluh
enam orang. Semua orang itu yaitu kepala puak. 10 Dari para imam ialah Yedaya,
Yoyarib, Yakhin, 11 Azarya bin Hilkia bin Mesulam bin Zadok bin Merayot bin Ahitub,
pemuka rumah Tuhan , 12 lalu Adaya bin Yeroham bin Pasyhur bin Malkia, dan Masai bin
Adiel bin Yahzera bin Mesulam bin Mesilemit bin Imer, 13 dengan sanak saudara mereka,
kepala-kepala puak, seribu tujuh ratus enam puluh orang, orang-orang tangkas untuk
menyelenggarakan ibadah di rumah Tuhan .
Ayat pertama melihat ke belakang tentang silsilah sebelumnya dan mengatakan
bahwa catatan itu dikumpulkan dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda, bukan
catatan yang kita miliki dalam kanon Kitab Suci, melainkan dalam catatan sipil
lain yang juga asli seperti Kitab Raja-raja yang ada pada kita. Dengan menyebut
Israel dan Yehuda, sejarawan penulis Kitab Tawarikh ini memberi catatan
bahwa mereka diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh sebab perbuatan
mereka yang tidak setia. Penghakiman itu janganlah dilupakan, namun diingat
seterusnya sebagai peringatan bagi anak cucu untuk memperhatikan dosa-dosa
yang mengakibatkan hal itu terhadap mereka. Setiap kali kita berbicara tentang
malapetaka apa pun yang menimpa kita, alangkah baiknya ditambahkan, “Hal itu
terjadi sebab pelanggaranku,” supaya Tuhan dibenarkan dan jelas dalam peng-
hakiman-Nya. Berikutnya, ada catatan para penduduk yang pertama setelah
kembali dari pembuangan. Mereka tinggal di kota-kotanya, terutama Yerusalem.
1. Orang Israel. Dipakai nama yang sifatnya umum (ay. 2), sebab di antara
Yehuda dan Benyamin terdapat banyak orang Efraim dan Manasye serta
sepuluh suku lainnya (ay. 3). Mereka ini telah melarikan diri ke Yehuda
ketika sebagian besar dari sepuluh suku itu diangkut tertawan atau kembali
ke Yehuda pada saat terjadi revolusi di Asyur, sehingga mereka ikut ke
dalam pembuangan, atau mungkin orang dari suku-suku lain itu bertemu
dengan suku Yehuda saat mereka di Babel, lalu bersekutu sehingga turut
merasa keuntungan ketika dibebaskan. Telah dinubuatkan bahwa orang
Yehuda dan orang Israel akan berkumpul bersama-sama ... lalu mereka akan
menduduki negeri ini (Hos. 1:11), dan bahwa mereka akan menjadi satu
bangsa lagi (Yeh. 37:22). Masalah menyatukan kembali orang-orang yang
telah berselisih. Potongan-potongan logam yang sudah terpisah akan
menyatu kembali saat dilelehkan dalam tempat pembakaran yang sama.
Banyak orang dari suku Yehuda maupun Israel tetap tinggal dalam pem-
buangan, namun sebagian lain yang jiwanya digerakkan oleh Tuhan mencari
jalan kembali ke Sion. Berbagai nama disebutkan di sini, dan masih banyak
lagi, semua orang itu yaitu kepala puak (ay. 9) yang harus diingat dengan
rasa hormat, seperti layaknya orang Israel.
2. Para imam (ay. 10). Para imam patut dipuji sebab mereka datang bersama
rombongan pertama. Siapa yang harus memimpin pekerjaan baik jika bukan
para imam, yaitu pelayan Tuhan? Rakyat patut dipuji sebab tidak mau
kembali tanpa para imam. Sebab, siapa yang semestinya menjaga
pengetahuan jika bukan para imam? Siapa yang bisa memberkati umat
dalam nama Tuhan jika bukan para imam?
(1) Dikatakan bahwa salah satu dari mereka yaitu pemuka rumah Tuhan (ay.
22), bukan pemimpin utama, sebab waktu itu imam besarnya yaitu
Yosua, melainkan imam berikutnya di bawah dia, yaitu wakilnya, yang
kemungkinan menjalankan urusan Bait Suci itu lebih rajin dibandingkan
imam besar sendiri. Dalam rumah Tuhan , para pemimpin wajib ada,
bukan untuk membuat hukum-hukum baru, melainkan guna memelihara
agar taurat Tuhan dijalankan dengan patut oleh para imam serta umat.
(2) Dikatakan bahwa banyak di antara mereka yaitu orang-orang tangkas
untuk menyelenggarakan ibadah di rumah Tuhan (ay. 13). Dalam rumah
Tuhan , ada pelayanan yang harus dilakukan secara tetap, dan gereja akan
baik ketika orang-orang yang ditugaskan dalam pelayanan tersebut
yaitu yang memang cakap mengerjakannya, sanggup menjadi pelayan-
pelayan dari suatu perjanjian baru (2Kor. 3:6). Pelayanan Bait Suci
seperti itu diperlukan setiap saat, terutama pada masa yang genting ini
ketika mereka baru kembali dari Babel, sangat perlu mereka yang penuh
keberanian dan semangat disertai tubuh jasmani yang kuat. Itu sebabnya
mereka dipuji sebagai pahlawan yang gagah berani.
Silsilah; Penugasan Para Imam
(9:14-34)
14 Dari orang-orang Lewi ialah Semaya bin Hasub bin Azrikam bin Hasabya, dari
keturunan Merari; 15 lalu Bakbakar, Heresh, Galal dan Matanya bin Mikha bin Zikhri bin
Asaf, 16 serta Obaja bin Semaya bin Galal bin Yedutun dan Berekhya bin Asa bin Elkana
yang diam di desa-desa orang Netofa. 17 Penunggu-penunggu pintu gerbang ialah Salum,
Akub, Talmon dan Ahiman, dengan sanak saudara mereka; Salum ialah kepala. 18 Sampai
sekarang mereka ada di pintu gerbang raja di sebelah timur. Merekalah penunggupenunggu
pintu gerbang perkemahan bani Lewi. 19 Salum bin Kore bin Ebyasaf bin Korah dan
saudara-saudara sepuaknya, yaitu orang-orang Korah, mempunyai tugas jabatan sebagai
penjaga-penjaga ambang pintu Kemah, seperti bapa-bapa mereka bertugas di
perkemahan TUHAN sebagai penjaga-penjaga pintu masuk. 20 Pinehas bin Eleazar
mengepalai mereka sebelumnya. TUHAN kiranya menyertai dia. 21 Zakharia bin
Meselemya yaitu penunggu pintu Kemah Pertemuan. 22 Mereka semuanya yang terpilih
menjadi penunggu ambang pintu ada dua ratus dua belas orang. Mereka telah terdaftar
dalam silsilah di desa-desa mereka. Daud dan Samuel, pelihat itu, mengangkat mereka
dalam jabatan itu. 23 Mereka dan anak-anak mereka bertugas menjaga pintu-pintu
gerbang rumah TUHAN, yaitu Bait Kemah itu. 24 Ke arah empat mata angin ditempatkan
penunggu-penunggu pintu gerbang itu, yaitu ke arah timur, barat, utara dan selatan. 25
Dan saudara-saudara mereka yang tinggal di desa-desa mereka, pada waktu-waktu
tertentu harus masuk selama tujuh hari untuk bekerja bersama-sama mereka, 26 sedang
keempat kepala penunggu pintu gerbang itu memegang jabatan tetap. Mereka yaitu
orang Lewi dan mengawasi bilik-bilik serta perbendaharaan rumah Tuhan . 27 Mereka ber-
malam di sekitar rumah Tuhan itu sebab mereka bertanggung jawab atas penjagaan dan
harus membuka pintu setiap pagi. 28 Sebagian dari mereka mengurus perkakas ibadah:
mereka menghitung perkakas itu pada waktu dimasukkan dan dikeluarkan. 29 Sebagian
dari mereka ditugaskan mengurus perabotan, yaitu segala perabotan tempat kudus, dan
mengurus tepung yang terbaik, anggur, minyak, kemenyan dan rempah-rempah, 30
sedang beberapa orang imam menyediakan campuran rempah-rempah. 31 Matica, salah
seorang Lewi, anak sulung Salum, orang Korah itu, mendapat tugas tetap untuk mengolah
roti. 32 Dan sebagian dari anak-anak orang Kehat, yaitu dari sanak saudara mereka,
mengurus roti sajian untuk disediakan setiap hari Sabat. 33 Dan inilah para penyanyi,
kepala-kepala puak orang Lewi, yang diam di bilik-bilik dan bebas dari pekerjaan lain,
sebab siang dan malam mereka sibuk dengan pekerjaannya. 34 Itulah para kepala puak
orang Lewi, para kepala, menurut keturunan mereka; mereka ini diam di Yerusalem.
Di sini, terdapat catatan lebih lanjut mengenai betapa baiknya urusan agama
ditangani segera setelah rakyat kembali dari Babel. Mereka sudah belajar dari
pengalaman pahit sebelumnya ketika mereka mengabaikan ketetapan Tuhan dan
tidak dapat merayakan ibadah dan ketetapan-Nya. Dua pertimbangan tersebut
membuat mereka sangat giat dan sigap dalam mendirikan ibadah kepada Tuhan
di tengah mereka. Jadi, mereka pun mulai menyembah Tuhan pada akhir yang
benar. Ada beberapa contoh di sini.
I. Sebelum rumah Tuhan dibangun, mereka memiliki kemah pertemuan, tenda
biasa yang dapat dipindah-pindah, yang mereka pakai pada waktu masih
kekurangan. Orang yang belum mampu memiliki Bait haruslah memiliki
kemah, dan bersyukur untuk hal itu dan mengusahakan yang terbaik
darinya. Jangan pernah biarkan pekerjaan Tuhan terabaikan sebab tidak ada
tempat untuk melakukannya.
II. Dalam membagikan tugas-tugas kepada para imam dan orang Lewi, mereka
berkiblat pada model yang digambar oleh Daud dan Samuel sang pelihat (ay.
22). Pada zamannya, Samuel telah menggambar gambarnya serta
meletakkan dasarnya, meskipun tabut saat itu masih tersembunyi. Setelah
itu, Daud menyelesaikannya. Mereka berdua sama-sama bertindak dengan
petunjuk langsung dari Tuhan . Atau, segera setelah diurapi, Daud memikirkan
perkara itu dan meminta nasihat Samuel kendati saat itu ia ada dalam
kesulitan. Kemudian, rancangan tersebut dibentuk dengan kerja sama di
antara mereka. Mungkin, rencana ini tidak banyak dipikirkan selama
berabad-abad, namun setelah lama tertunda, kini dibangkitkan kembali.
Orang Israel membagi-bagikan tugas berdasarkan petunjuk yang lama.
III. Sebagian besar umat diam di Yerusalem (ay. 34), namun ada sebagian yang
tinggal di desa-desa (ay. 16, 22), sebab kemungkinan belum ada tempat bagi
mereka di Yerusalem. Namun, mereka tetap ditugaskan dalam pelayanan
Kemah Suci (ay. 25): pada waktu-waktu tertentu harus masuk selama tujuh
hari untuk bekerja bersama-sama. Mereka mendapat gi