tawarikh ester 10

Kamis, 30 Januari 2025

tawarikh ester 10


 


ukup mahal dengan 

menerima nasihat mereka sebelumnya. Jadi, sekarang kita dapat menduga, 

bahwa ia mendengar nasihat dari para penasihatnya yang tua dan 

berpengalaman itu. Mereka menasihati supaya ia tunduk kepada kehendak 

Kitab 2 Tawarikh 11:1-12 

 

323 

Tuhan  mengenai apa yang telah hilang itu, dan berusaha mempertahankan 

apa yang masih ia miliki. Mungkin, sebab  nasihat merekalah, 

(1) Ia memperkuat daerah-daerah perbatasannya, dan banyak kota utama 

kerajaannya yang pada masa pemerintahan Salomo yang damai tidak ada 

perhatian untuk melakukannya.  

(2) Ia melengkapi mereka dengan persediaan makanan dan senjata (ay. 11-

12). Larangan Tuhan  kepadanya supaya jangan berperang, tidak membuat 

ia duduk dengan wajah cemberut, dan berkata bahwa ia tidak akan 

melakukan apa pun untuk keselamatan orang banyak, jika, ia tidak boleh 

bertindak. Sebaliknya, dengan bijak ia melengkapi diri untuk menghadapi 

sebuah serangan. Orang yang tidak menjadi penakluk, dapat menjadi 

pembangun. 

Para Imam Bergabung dengan Rehabeam 

(11:13-23) 

13 Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia 

dari daerah-daerah kediaman mereka 14 Sebab orang Lewi meninggalkan tanah 

penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh sebab  

Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam TUHAN, 15 dan 

mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin dan 

untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya. 16 Dari segenap suku Israel orang datang 

ke Yerusalem mengikuti orang-orang Lewi itu, yaitu  orang yang telah membulatkan 

hatinya untuk mencari TUHAN Tuhan  Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan 

korban kepada TUHAN, Tuhan  nenek moyang mereka. 17 Demikianlah mereka 

memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo 

selama tiga tahun, sebab  selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan 

Salomo. 18 Rehabeam mengambil Mahalat, anak Yerimot bin Daud dan Abihail binti Elhiab 

bin Isai, menjadi isterinya, 19 yang melahirkan baginya anak-anak lelaki ini: Yeush, 

Semarya dan Zaham. 20 Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi 

isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit. 21 Rehabeam mencintai 

Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya – ia mengambil 

delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak 

laki-laki dan enam puluh anak wanita . 22 Rehabeam mengangkat Abia, anak Maakha, 

sebagai pemuka, yaitu  sebagai pemimpin di antara saudara-saudaranya, sebab  ia 

bermaksud menjadikan dia raja. 23 Oleh sebab itu ia mengambil kebijaksanaan untuk 

menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh daerah Yehuda dan Benyamin, ke 

segala kota kubu. Ia memberikan mereka makanan dengan limpahnya dan menyediakan 

bagi mereka banyak isteri 

Lihatlah di sini, 

I. Bagaimana Rehabeam diperkuat dengan bergabungnya para imam, orang-

orang Lewi, dan orang-orang Israel yang saleh dan taat, yaitu semua orang 

yang setia kepada Tuhan  dan agama mereka. 


 

324 

1. Yerobeam mengusir mereka, yaitu, ia menetapkan tata cara ibadah lain, 

yang ia tahu tidak sesuai dengan hati nurani orang-orang saleh itu. Hal 

ini memaksa mereka meninggalkan mezbahnya, dan pada waktu yang 

sama, ia melarang mereka pergi ke Yerusalem untuk menyembah di 

mezbah yang ada di sana. Sehingga ia benar-benar melarang mereka 

memegang jabatan imam TUHAN (ay. 14). Sangat besar hasratnya untuk 

membuat mereka keluar dari tanah tempat mereka tinggal, sehingga 

tempat itu dapat digunakan oleh orang-orang jahat yang memalukan itu, 

dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan 

(ay. 15). Bandingkan dengan  

1 Raja-raja 12:31. Tidak heran jika orang yang menolak Tuhan , juga 

mengusir hamba-hamba-Nya. Mereka yang tidak masuk dalam 

rancangannya, tidak akan melakukan apa pun yang ia minta, tidak akan 

memuja dewa-dewanya, dan juga tidak akan menyembah patung emas 

yang ia dirikan itu.   

2. Oleh sebab  itu, orang-orang saleh itu harus meninggalkan tanah-tanah 

penggembalaan dan harta milik mereka (ay.14). Dari undian setiap suku, 

orang-orang Lewi mendapat beberapa kota yang boleh mereka miliki. Di 

sana mereka tinggal berkecukupan dan punya banyak kesempatan untuk 

berbuat baik. namun  sekarang mereka diusir keluar dari semua kota 

mereka, kecuali mereka yang tinggal di tanah Yehuda dan Benyamin. 

Orang berpikir mereka akan terpelihara dengan sangat baik, namun 

sekarang mereka kehilangan semuanya. Merupakan suatu penghiburan 

bagi mereka, bahwa hukum Taurat begitu sering mengingatkan mereka, 

bahwa TUHAN yaitu  warisan mereka, dan sebab  itu mereka harus 

menemukan Dia ketika diusir dari rumah dan harta milik mereka. namun  

mengapa mereka harus meninggalkan harta milik mereka?  

(1) sebab  mereka melihat, mereka tidak dapat berbuat baik lagi di 

antara para tetangga mereka. Sebab sekarang Yerobeam mendirikan 

patung anak-anak lembu jantan, sehingga kecenderungan lama pada 

penyembahan berhala telah dibangkitkan kembali.  

(2) sebab  mereka sendiri akan terus berada dalam godaan mengikuti 

kebiasan berhala itu, dan dalam bahaya tanpa sadar tertarik kepada 

hal yang jahat itu. Jika kita berdoa dengan tulus supaya jangan 

dibawa ke dalam pencobaan, maka kita harus menjaga diri menjauh 

dari jalannya.  

(3) sebab  jika mereka mempertahankan keluhuran mereka, ada 

kemungkin mereka akan dianiaya oleh Yerobeam dan anak-anaknya. 

Para imam yang diangkat mereka untuk setan-setan itu tidak 

Kitab 2 Tawarikh 11:1-12 

 

325 

membiarkan para imam Tuhan berlama-lama di antara mereka. 

Janganlah ada keuntungan duniawi apa pun yang menarik kita atau 

menahan kita di tempat yang membahayakan iman kita menjadi 

kandas dan hati nurani kita mati. 

3. Orang-orang saleh itu pergi ke Yehuda dan Yerusalem (ay. 14) dan 

menggabungkan diri dengan Rehabeam (ay. 13). Di mana lagi para imam 

dan orang-orang Lewi harus berada, selain di mana altar-Nya berada? Ke 

sanalah mereka pergi, sebab  itulah tempat tugas mereka, untuk hadir di 

sana pada waktu-waktu yang telah ditetapkan.   

(1) Merupakan suatu belas kasihan bagi mereka, bahwa mereka 

memiliki tempat berlindung untuk dituju dalam pelarian, dan ada 

orang-orang dekat yang mau menjamu mereka ketika Yerobeam 

mengusir mereka. Ada orang-orang yang menyambut mereka, 

sehingga mereka tidak terpaksa harus pergi ke tanah orang-orang 

kafir.  

(2) Hal itu merupakan bukti bahwa mereka lebih mengasihi pekerjaan 

mereka dari pada harta milik yang menjadi penghidupan mereka, 

sebab mereka meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka 

di pedesaan yaitu di mana mereka dapat hidup nyaman di tanah 

sendiri. Di sana mereka dikekang untuk melayani Tuhan , sehingga 

harus berserah diri saja pada penyelenggaraan ilahi dan kemurahan 

hati saudara-saudara mereka dengan datang ke suatu tempat di mana 

mereka dapat menikmati ketetapan-ketetapan ibadah ilahi dengan 

bebas, sesuai dengan perintah-Nya. Kemiskinan di jalan ibadah harus 

dipilih dibandingkan  kelimpahan di jalan dosa. Lebih baik hidup dari 

sedekah, atau mati di penjara dengan hati nurani yang baik dari pada 

bergelimang kekayaan dan kenikmatan bersama seorang yang lacur.  

(3) Berhikmatlah Rehabeam dan rakyatnya dan merupakan pujian bagi 

mereka, bahwa mereka menyambut para pengungsi itu, meskipun 

mungkin dengan demikian mereka harus berdesak-desakan untuk 

menyediakan ruang bagi para pengungsi itu. Pengungsi yang saleh 

itu akan membawa berkat bersama mereka ke negeri-negeri yang 

menerima mereka, sebab  mereka meninggalkan kutuk di belakang  

bersama negeri yang menolak mereka. Bukalah pintu-pintu gerbang, 

supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia. Terbukti 

nantinya tindakan Rehabeam dan rakyatnya itu mendatangkan 

kebaikan (lih. Yes. 26:1-2).  


 

326 

4. Ketika para imam dan orang-orang Lewi datang ke Yerusalem, segenap 

orang Israel yang saleh dari setiap sepuluh suku itu mengikuti mereka. 

yaitu  orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN 

Tuhan  Israel. Mereka yang bertindak sesuai hati nurani dalam kewajiban 

kepada Tuhan , bersungguh-sungguh, dan tegas di dalamnya, dan 

meninggalkan warisan dari nenek moyang mereka, bahkan pergi dan 

mencari rumah di Yerusalem, demi mendapat jalan masuk yang bebas ke 

mezbah Tuhan  dan bebas dari godaan untuk menyembah anak-anak 

lembu (ay. 16). Perhatikanlah,   

(1) Yang terbaik bagi kita yaitu  apa yang terbaik bagi jiwa kita. sebab  

itu, dalam semua pilihan kita, keuntungan-keuntungan ibadah harus 

yang lebih diutamakan dibandingkan  berbagai kenyamanan lahiriah.  

(2) Di mana imam-imam Tuhan  yang setia berada, di situ umat-Nya yang 

setia juga harus berada. Jika Yerobeam mengusir para imam Tuhan , 

maka setiap orang Israel sejati wajib untuk memihak para imam itu 

dan mendukung mereka. Hati-hatilah, supaya jangan engkau 

melalaikan orang Lewi, selama engkau ada di tanahmu. Segera 

sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Tuhan mu, yang 

diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga 

berangkat dari tempatmu dan mengikutinya (Yos. 3:3).  

5. Mereka memperkuat kerajaan Yehuda (ay. 17, KJV). Tidak saja dengan 

penambahan begitu banyak orang ke dalamnya, yang tampaknya 

membawa apa yang dapat mereka bawa dari harta milik mereka, namun  

juga dengan kesalehan dan doa-doa mereka, yang mendatangkan berkat 

atas kerajaan yang menjadi tempat perlindungan bagi mereka (lih. Za. 

12:5). Merupakan kepentingan suatu negara untuk melindungi dan 

mendukung kehidupan beragama dan orang-orang saleh, dan memper-

kuatnya melebihi apa pun. Mereka memperkuat Rehabeam dan 

rakyatnya selama tiga tahun, sebab  selama tiga tahun itulah mereka 

hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo. namun , ketika mereka 

meninggalkan jejak itu, dan dengan demikian membuang diri sendiri 

dari kebaikan dan perlindungan Tuhan , maka sahabat-sahabat terbaik itu 

pun tidak dapat membantu memperkuat mereka lagi. Kita memelihara 

kekuatan kita ketika kita berpaut pada Tuhan dan kewajiban ibadah kita, 

tidak lebih dari itu.  

Kitab 2 Tawarikh 11:1-12 

 

327 

II. Bagaimana Rehabeam dilemahkan dengan memanjakan diri dalam 

kesenangan-kesenangannya. Ia menginginkan banyak istri, seperti ayahnya 

(ay. 23), namun, 

1. Dalam hal ini ia lebih bijaksana dari pada ayahnya, sehingga tampaknya 

ia tidak memperistri wanita -wanita  asing. Para istri yang 

disebutkan di sini bukanlah anak-anak wanita  Israel belaka, namun  

juga berasal keluarga Daud. Satu di antaranya yaitu  keturunan dari 

Eliab, saudara lelaki Daud (ay. 18). Yang lain lagi dari keturunan 

Absalom, kemungkinan Absalom anak Daud (ay. 20). Yang lain dari 

Yerimot bin Daud.  

2. Dalam hal ini ia lebih berbahagia dibandingkan  ayahnya, bahwa dia memiliki 

banyak anak laki-laki dan wanita , sementara kita membaca bahwa 

ayahnya tidak memiliki lebih dari seorang anak. Orang hampir tidak 

dapat membayangkan bahwa ia tidak memiliki anak lagi. Kalaupun 

punya, mereka itu tidak layak disebut. Sebaliknya, beberapa anak 

Rehabeam disebutkan namanya di sini (ay. 19-20), layaknya orang-orang 

penting, yang giat sedemikian rupa, sehingga ia mengambil kebijak-

sanaan untuk menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh Yehuda 

dan Benyamin (ay. 23), supaya  

(1) Mereka tidak menjadi saingan dengan anaknya, Abia, yang ia 

rencanakan untuk menjadi penggantinya, atau lebih tepatnya, 

(2) Ia dapat memberi kepercayaan kepada mereka untuk menjaga 

perdamaian dan keselamatan masyarakat umum. Ia dapat 

mempercayakan semua kota berkubu kepada mereka. Untuk itu ia 

memberikan makanan dan minuman dengan limpahnya kepada 

mereka, supaya mereka dapat mendukungnya jika terjadi serangan. 

Sisa hikmat lebih baik dibandingkan  tidak ada sama sekali. Bahkan, 

“Kecerdasan tidak pernah berguna sampai ia dapat dipakai.” Meskipun 

ia menanggung kerugian besar dengan hilangnya sebuah kerajaan. 

 

 

 

PASAL  12  

asal ini memberi kita sebuah kisah yang lebih lengkap tentang 

pemerintahan Rehabeam dibandingkan  yang kita miliki di dalam Kitab Raja-raja 

dan merupakan sebuah kisah yang menyedihkan. Bagi saya kitab ini seperti 

membawa kita ke dalam kitab Hakim-Hakim kembali. Sebab,  

I. Rehabeam dan bangsanya melakukan yang jahat di mata TUHAN (ay. 

1). 

II. Tuhan  kerenanya menjual mereka ke dalam tangan Sisak, raja Mesir, 

yang menindas mereka dengan berat (ay. 2-4). 

III. Tuhan  mengutus seorang nabi kepada mereka, untuk menjelaskan 

secara rinci kepada mereka tentang hukuman dan untuk memanggil 

mereka bertobat (ay. 5).  

IV. Sejak itu mereka merendahkan diri (ay. 6).  

V. Ketika mereka bertobat, Tuhan  berpaling dari murka-Nya (ay. 7, 12), 

namun  meninggalkan mereka di bawah tanda ketidaksenangan-Nya (ay. 

8-11). Pada akhir pasal ini digambarkan secara umum watak Rehabeam 

dan pemerintahannya, dengan kesimpulannya (ay. 13-16).  

Pemerintahan Abia atas Yehuda  

(12:1-12) 

1 Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya 

menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. 2 namun  pada tahun kelima zaman raja 

Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem – sebab  mereka berubah 

setia terhadap TUHAN – 3 dengan seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang 

berkuda, sedang rakyat yang mengikutinya dari Mesir, yaitu  orang Libia, orang Suki dan 

orang Etiopia, tidak terhitung banyaknya. 4 Ia merebut kota-kota benteng yang di Yehuda, 

bahkan mendekati Yerusalem. 5 Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-

pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan 

berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh 

sebab itu Aku pun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.” 6 Maka pemimpin-

pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: “TUHANlah yang benar!” 7 


 330 

Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN 

kepada Semaya, bunyinya: “Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan 

memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku 

tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. 8 namun  mereka akan 

menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-

Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi.” 9 Maka majulah Sisak, raja Mesir 

itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN 

dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas 

juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo. 10 Sebagai gantinya raja Rehabeam 

membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin 

bentara yang menjaga pintu istana raja. 11 Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN, 

bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang 

mengembalikannya ke kamar jaga para bentara. 12 Oleh sebab raja merendahkan diri, 

surutlah murka TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkan-Nya sama sekali. 

Lagipula masih terdapat hal-hal yang baik di Yehuda. 

Israel benar-benar sangat dihinakan dan dilemahkan dengan dibagi ke dalam 

dua kerajaan. Namun kerajaan Yehuda, yang memiliki Bait Suci dan ibu kota 

kerajaan, keluarga Daud dan keluarga Harun, seharusnya dapat hidup sejahtera 

seandainya mereka terus berjalan dalam kewajiban ibadah mereka. namun  di 

sini kita mendapati segala sesuatu tidak berjalan seperti seharusnya.  

I. Rehabeam dan rakyatnya meninggalkan Tuhan : Ia meninggalkan hukum 

TUHAN, dan sebagai akibatnya meninggalkan Tuhan , dan seluruh Israel 

mengikuti dia (ay. 1). Ia mengalami tiga tahun kebahagiaan, ketika ia hidup 

mengikuti jejak Daud dan Salomo (11:17), namun  ketaatannya berakhir, dan 

dia tidak beribadah lagi kepada Tuhan . Dalam hal apa dia berdosa, kita tidak 

diberi tahu, namun  dia jatuh, dan Yehuda bersama dengan dia, yang di sini 

disebut Israel, sebab mereka mengikuti jalan yang jahat di mana Yerobeam 

telah menjerumuskan kerajaan Israel. Jadi, dia terjerumus ketika 

kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Selama dia 

merasa takhtanya goyah dia melakukan tugas panggilannya, sehingga dia 

dapat menjadikan Tuhan  sebagai sekutunya. namun  ketika dia mendapati 

kerajaannya teguh berdiri, dia merasa tidak memerlukan agama lagi. Ia 

merasa cukup aman tanpa agama. Demikianlah kemakmuran orang bodoh 

menghancurkan mereka. Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh 

oleh keengganannya. Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke 

belakang. Ketika manusia jaya, dan merasa aman dari masalah, mereka siap 

berkata kepada Tuhan : Menjauhlah dibandingkan  kami. 

II. Tuhan  dengan segera membawa masalah ke atas mereka, untuk menyadarkan 

mereka, dan memulihkan mereka kepada pertobatan, sebelum hati mereka 

dikeraskan. Baru memerintah empat tahun, pemerintahan Rehabeam mulai 

merusakkan diri sendiri, dan di tahun kelima raja Mesir muncul untuk 

Kitab 2 Tawarikh 12 

 331 

melawan mereka dengan suatu bala tentara yang besar, merebut kota-kota 

benteng yang di Yehuda, bahkan mendekati Yerusalem (ay. 2-4). Bencana 

yang besar ini datang menimpa mereka begitu tiba-tiba setelah mereka 

mulai meninggalkan ibadah kepada Tuhan , melalui sebuah tangan yang 

sangat kecil kemungkinan untuk mereka curigai sebab  mereka merasa 

memiliki hubungan yang baik dengan Mesir selama pemerintahan Salomo. 

Pasukan Mesir datang dengan begitu ganasnya sampai semua kota-kota 

benteng yang di Yehuda jatuh segera ke dalam tangan musuh tanpa dapat 

melawan sama sekali. Kota-kota benteng ini baru saja dibentengi dan 

diperkuat oleh Rehabeam, dan ia merasa sangat aman sebab nya. Semua ini 

dengan jelas terjadi sebagai berasal dari Tuhan, sebab mereka telah berdosa 

melawan Dia.  

III. Kalau-kalau mereka tidak dapat siap atau tidak dengan benar memahami 

arti dari penyelenggaraan ini, Tuhan  melalui firman-Nya menjelaskan tongkat 

hajaran itu (ay. 5). Ketika para pembesar Yehuda semuanya bertemu di 

Yerusalem, mungkin dalam sebuah rapat dewan perang, untuk membahas 

tindakan pengamanan dalam keadaan genting ini, Tuhan  mengutus seorang 

nabi kepada mereka. Nabi yang sama yang telah membawa pesan dari Tuhan  

sebelumnya supaya mereka tidak berperang melawan sepuluh suku (11:2), 

Semaya namanya. Ia memberi tahu mereka dengan jelas bahwa alasan 

mengapa Sisak tampil melawan mereka bukanlah sebab  mereka tidak becus 

dalam mengurus urusan mereka, yang mungkin sedang diteliti oleh para 

pembesar di dalam rapat ini, melainkan sebab  mereka telah meninggalkan 

Tuhan . Tuhan  tidak pernah meninggalkan siapa pun sampai mereka terlebih 

dahulu meninggalkan-Nya.  

IV. Teguran firman dan tongkat hajaran digabungkan, maka sang raja dan para 

pembesar pun merendahkan diri di hadapan Tuhan  atas pelanggaran mereka, 

dan dengan menyesal mengakui dosa, serta dengan sabar menerima 

hukuman sambil berkata, Tuhanlah yang benar! (ay. 6). “Kita tidak dapat 

menyalahkan siapa pun kecuali diri sendiri. Tuhan  sangat jelas ketika Dia 

menghukum.” Maka ketika kita di bawah teguran Penyelenggaraan, 

hendaknya kita membenarkan Tuhan  dan menghakimi diri sendiri. Bahkan 

raja-raja dan para pembesar harus membungkuk dan merendahkan diri di 

hadapan Tuhan , entah untuk direndahkan atau dihancurkan. 

V. Ketika mereka mengakui dosa dan bertobat, Tuhan  pun menunjukkan 

perkenanan kepada mereka, menyelamatkan mereka dari kehancuran. 


 332 

namun  Ia meninggalkan mereka di bawah kegentaran akan hukuman yang 

masih harus dihadapi, untuk mencegah pemberontakan mereka kembali. 

1. Tuhan , dalam belas kasih-Nya, mencegah kehancuran mereka yang sudah 

ada di ambang pintu. Bagi pasukan Sisak yang sangat besar dan yang kini 

mengalami kemenangan, setelah menaklukkan semua kota yang 

berbenteng, apakah yang dapat diharapkan lagi selain dari seluruh 

negeri dan bahkan ibu kota Yerusalem sendiri dalam waktu yang singkat 

akan menjadi milik mereka? Namun ketika Tuhan  berkata, di sinilah 

gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan, maka kekuatan 

yang terkuat sekalipun secara aneh menyusut dan menjadi tak berdaya. 

Di sini sekali lagi malaikat pembinasa, ketika sudah sampai di Yerusalem, 

dilarang untuk menghancurkannya: “Kehangatan murka-Ku tidak akan 

dicurahkan atas Yerusalem. Tidak pada waktu ini, tidak oleh tangan ini, 

tidak untuk menghancurkannya” (ay. 7, 12). Perhatikanlah, orang-orang 

yang mengakui bahwa Tuhan  benar dalam menghukum mereka akan 

mendapati-Nya penuh rahmat. Orang-orang yang merendahkan diri di 

hadapan Dia akan menemukan perkenanan-Nya. Betapa Tuhan  yang 

penuh belas kasihan siap untuk mengambil langkah pertama dalam 

menunjukkan belas kasihan-Nya. Jika kita merendahkan hati di bawah 

penyelenggaraan Tuhan yang merendahkan kita, maka penderitaan telah 

melakukan pekerjaannya, dan ia akan disingkirkan atau sifatnya diubah.  

2. Tuhan  menganugerahkan kepada kerajaan Yehuda sedikit pembebasan, 

tidak lengkap, hanya sebagian saja. Ia menganugerahkan mereka 

beberapa keuntungan terhadap musuh, sehingga mereka dapat sedikit 

memulihkan diri. Tuhan  memberi mereka pembebasan sementara 

waktu, demikian kata sebagian penafsir. Mereka diperbaharui kembali 

namun  sebagian, dan untuk sementara waktu, segera terjatuh kembali. 

Dan, seperti pembaharuan mereka, demikian pula pembebasan mereka. 

Namun dikatakan (ay. 12), masih terdapat hal-hal yang baik di 

Yehuda, sehingga wajahnya mulai terlihat lebih baik.  

(1) Berkenaan dengan kesalehan. Lagipula masih terdapat hal-hal yang 

baik di Yehuda, para pelayan yang baik, orang-orang yang baik, 

keluarga-keluarga yang baik, yang dibuat menjadi lebih baik melalui 

bencana negeri mereka. Perhatikanlah, di masa kerusakan dan 

kemerosotan yang besar yaitu  suatu kelegaan jika ada suatu sisa 

umat yang didapati bersama dengan hal-hal yang baik di antara 

mereka. Ini merupakan suatu dasar harapan di Israel.  

Kitab 2 Tawarikh 12 

 333 

(2) Berkenaan dengan kesejahteraan. Di Yehuda hal-hal bertambah 

buruk jika kota-kota yang berbenteng dirampas (ay. 4), namun  ketika 

mereka bertobat, keadaan mereka pun berubah, dan segala 

sesuatunya berjalan dengan baik. Perhatikanlah, jika hal-hal tidak 

berjalan begitu baik seperti yang kita harapkan, kita tetap punya 

alasan untuk memperhatikannya dengan ucapan syukur jika segala 

sesuatunya berjalan lebih baik dibandingkan  yang kita harapkan, lebih 

baik dibandingkan  sebelumnya, dan lebih baik dibandingkan  yang pantas 

untuk kita terima. Kita harus mengakui kebaikan Tuhan  jika Ia 

berkenan menganugerahkan kepada kita sedikit kelepasan. 

3. Walaupun begitu, Tuhan  membiarkan mereka merasakan pedihnya ada di 

bawah tangan Sisak, baik dalam hal kebebasan maupun kekayaan.  

(1) Dalam kemerdekaan mereka (ay. 8): Mereka akan menjadi hamba-

hambanya yaitu, mereka akan bergantung banyak pada belas 

kasihannya dan berutang pada pemberiannya. Dan beberapa di 

antara mereka mungkin dibawa sebagai tawanan dan dipenjara 

olehnya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-

Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi. Mereka 

mungkin mengeluh ketatnya aturan agama mereka, dan 

meninggalkan hukum TUHAN (ay. 1), sebab  mereka menganggapnya 

sebagai suatu beban untuk dipikul, yang telalu berat. “Baiklah,” kata 

Tuhan , “biarlah mereka menjadi baik dengan sendirinya jika mereka 

mampu. Biarlah raja-raja tetangga mereka memerintah atas mereka 

untuk sementara waktu, sebab mereka tidak mau diperintah oleh-

Ku, dan biarlah mereka mencoba bagaimana merasakannya. sebab  

mereka tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Tuhan , dengan 

sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-gala-

nya, maka biarlah mereka dengan menanggung lapar dan haus, 

dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya akan menjadi 

hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan 

mereka (Ul. 28:47-48), sampai mereka berpikir untuk kembali 

kepada suami mereka yang pertama, sebab waktu itu lebih 

berbahagia dari pada sekarang (Hos. 2:6). Hal ini, menurut sebagian 

tafsiran, yaitu  makna dari Yehezkiel 20:24-25. Oleh sebab  mereka 

tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku dan menolak ketetapan-

ketetapan-Ku, Aku juga memberi kepada mereka ketetapan-ketetapan 

yang tidak baik. Perhatikanlah,  


 334 

[1] Semakin pelayanan yang diberikan kepada Tuhan  dibandingkan 

dengan pelayanan lain, maka akan tampak bahwa pelayanan 

kepada-Nya lebih masuk akal dan mudah.  

[2] Apa pun kesukaran dan kesulitan yang terbayang di jalan 

ketaatan kita, ribuan kali lebih baik untuk menjalaninya 

ketimbang menyerahkan diri kepada hukuman sebab  

ketidaktaatan. Apakah hukum-hukum untuk menahan diri 

dirasakan berat? Akibat dari kekerasan hati untuk tidak mau 

menahan diri akan jauh lebih berat. Melayani kebajikan yaitu  

kemerdekaan yang sempurna. Melayani hawa nafsu yaitu  

perbudakan yang sempurna.  

(2) Dalam kekayaan mereka. Raja Mesir merampok Bait Suci dan tempat 

perbendaharaannya, perbendaharaan yang ditinggalkan oleh Salomo 

dengan sangat berlimpah. namun  raja Mesir merampas semuanya. Ya, 

dia merampas semuanya, semua yang dapat diambil oleh tangannya 

(ay. 9). Untuk inilah dia datang. Daud dan Salomo, yang berjalan di 

jalan Tuhan , telah mengisi perbendaharaan itu, yang satu melalui 

peperangan dan yang lain melalui perdagangan. namun  Rehabeam, 

yang telah meninggalkan hukum Tuhan , mengosongkannya. 

Perampasan perisai-perisai emas, dan penggantiannya dengan perisai-

perisai tembaga (ay. 9-11), telah kita baca kisahnya sebelumnya di 

dalam 1 Raja-raja 14:25-28.  

Yerobeam Dikalahkan oleh Abia 

(12:13-16) 

13 Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem. 

Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas 

tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala 

suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang 

wanita  Amon. 14 Ia berbuat yang jahat, sebab  ia tidak tekun mencari TUHAN. 15 Bu-

kankah riwayat Rehabeam dari awal sampai akhir semuanya tertulis dalam riwayat 

Semaya, nabi itu, dan Ido, pelihat itu, – yang juga memuat daftar silsilah. Antara 

Rehabeam dan Yerobeam terus-menerus ada perang. 16 Kemudian Rehabeam mendapat 

perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. 

Maka Abia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. 

Kisah tentang pemerintahan Rehabeam ditutup di sini, caranya sama seperti 

kisah pemerintahan lain diakhiri. Dua hal secara khusus dapat diamati di sini: 

1. Bahwa dia pada akhirnya diperbarui dengan cukup baik dalam kerajaannya 

(ay. 13). Kota-kota berbenteng miliknya di Yehuda tidaklah memenuhi 

Kitab 2 Tawarikh 12 

 335 

harapannya, sehingga dia sekarang menunjukkan dirinya kuat dalam 

pemerintahannya di Yerusalem. Ia memperkokoh Yerusalem, dan di sana dia 

memerintah selama 17 tahun, dalam kota yang dipilih TUHAN dari antara 

segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Hal ini menyi-

ratkan kehormatan dan hak istimewanya bahwa dia memiliki takhta 

kerajaan di dalam kota suci, yang sekaligus memperberat ketidak-

salehannya, yaitu bahwa dia berada di dekat Bait Suci namun  jauh dari Tuhan . 

Pertikaian terus-menerus yang ada antara orang-orangnya dan orang-orang 

Yerobeam, sedemikian rupa hingga memuncak kepada perang yang terus-

menerus (ay. 15), namun  dia mempertahankan kerajaannya dan tetap 

memerintah, dan kelihatannya tidak terlalu meninggalkan hukum TUHAN 

seperti yang telah dilakukannya (ay. 1) dalam tahun pemerintahannya yang 

keempat.  

2. Bahwa dia tidak pernah benar-benar berpegang kepada agamanya (ay. 14). 

Ia tidak pernah membuang Tuhan nya. namun  dia berbuat jahat, sebab  tidak 

tekun mencari TUHAN. Lihatlah apa kesalahannya.  

(1) Ia tidak melayani TUHAN sebab  dia tidak mencari TUHAN. Ia tidak 

berdoa, seperti yang dilakukan oleh Salomo, untuk meminta hikmat dan 

anugerah. Semakin tekun kita berdoa, semakin baik setiap jalan kita. 

Atau, dia tidak memperhatikan firman Tuhan , tidak mencarinya sebagai 

penuntunnya, atau mengambil petunjuk darinya. 

(2) Ia tidak memanfaatkan agamanya sebab  dia tidak memberikan hatinya 

kepada agamanya. Ia tidak pernah peduli menjalani agamanya, hatinya 

tidak condong ke situ, tidak pernah menetapkan hati untuk berpaling ke 

sana. Kebaikan sekecil apa pun yang dimilikinya hanya sementara saja 

dan berlalu seperti embun pagi. Ia melakukan yang jahat sebab  dia 

tidak pernah berketetapan hati untuk apa yang baik. Orang dengan 

mudah ditarik oleh Iblis kepada kejahatan, jika mereka terombang-

ambing dan tidak tetap dalam apa yang baik, dan tidak pernah terdorong 

untuk menjadikan agama sebagai kepedulian mereka. 

 

PASAL  13  

i sini kita memiliki sebuah kisah yang jauh lebih lengkap tentang 

pemerintahan Abia, putra Rehabeam, dibandingkan  yang kita baca di dalam 

Kitab Raja-raja. Di Kitab Raja-raja kita mendapati perilakunya tidak lebih baik 

dibandingkan  ayahnya. Dia “hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya 

sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, 

Tuhan nya” (1Raj. 15:2-3). namun  dalam Kitab 2 Tawarikh ini kita mendapati dia 

lebih berani dan lebih berhasil dalam peperangan dibandingkan  ayahnya. Ia meme-

rintah hanya selama tiga tahun, dan terutama terkenal dengan kemenangan 

mulia yang diperolehnya atas pasukan Yerobeam. Dalam pasal ini kita mene-

mukan,  

I. Para tentara kedua pihak dibawa masuk ke medan pertempuran (ay. 

3).  

II. Perkataan cela dari Abia sebelum pertempuran mengemukakan 

keadilan bagi perjuangannya (ay. 4-12).  

III. Kesulitan menimpa Yehuda, yang ditimbulkan oleh siasat Yerobeam 

(ay. 13-14).  

IV. Kemenangan yang diperoleh Yehuda oleh kuasa Tuhan  (ay. 15-20).  

V. Akhir dari pemerintahan Abia (ay. 21-22). 

Pemerintahan Abia atas Yehuda 

(13:1-12) 

1 Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda. 2 

Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel 

dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan Yerobeam. 3 Abia memulai perang dengan 

pasukan pahlawan-pahlawan perang, yang jumlahnya empat ratus ribu orang pilihan, 

sedang  Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus 

ribu orang pilihan, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. 4 Lalu Abia berdiri di atas 

gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: “Dengarlah 

kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel! 5 Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Tuhan  


 338 

Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk 

selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam? 6 namun  Yerobeam bin Nebat, hamba 

Salomo bin Daud, telah bangkit memberontak melawan tuannya. 7 Petualang-petualang, 

orang-orang dursila, berhimpun padanya; mereka terlalu kuat bagi Rehabeam bin 

Salomo, yang masih muda dan belum teguh hati, dan yang tidak dapat mempertahankan 

diri terhadap mereka. 8 Tentu kamu menyangka, bahwa kamu dapat mempertahankan 

diri terhadap kerajaan TUHAN, yang dipegang keturunan Daud, sebab  jumlah kamu 

besar dan sebab  pada kamu ada anak lembu emas yang dibuat Yerobeam untuk kamu 

menjadi Tuhan . 9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak 

Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan 

bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan 

dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk 

sesuatu yang bukan Tuhan . 10 namun  kami ini, TUHANlah Tuhan  kami, dan kami tidak 

meninggalkan-Nya. Dan anak-anak Harunlah yang melayani TUHAN sebagai imam, 

sedang orang Lewi menunaikan tugasnya,  

11 yaitu  setiap pagi dan setiap petang mereka membakar bagi TUHAN korban bakaran 

dan ukupan dari wangi-wangian, menyusun roti sajian di atas meja yang tahir, dan 

mengatur kandil emas dengan pelita-pelitanya untuk dinyalakan setiap petang, sebab  

kamilah yang memelihara kewajiban kami terhadap TUHAN, Tuhan  kami, namun  kamulah 

yang meninggalkan-Nya. 12 Lihatlah, pada pihak kami Tuhan  yang memimpin, sedang 

imam-imam-Nya siap meniup tanda serangan terhadap kamu dengan nafiri isyarat-

isyarat. Hai orang Israel, jangan kamu berperang melawan TUHAN, Tuhan  nenek moyang-

mu, sebab  kamu tidak akan beruntung!” 

Ibu Abia disebut Maakha, putri dari Absalom (11:20). Di sini dia dise-

but Mikhaya, putri dari Uriel. Sangat mungkin ibunya itu yaitu  cucu wanita  

dari Absalom, melalui putrinya Tamar (2Sam. 14:27), dan bahwa ayah 

kandungnya yaitu  Uriel ini. namun  perhatian kita di sini yaitu  Abia yang 

melancarkan pertempuran dengan Yerobeam raja Israel. 

I. Tuhan  mengizinkan Abia untuk terlibat perang dengan Yerobeam, dan 

mengakui dia dalam pertempuran tersebut meskipun sebelumnya Ia tidak 

mengizinkan Rehabeam melakukannya (11:4).  

1. Mungkin Yerobeam saat itu yang hendak menyerang Yehuda, sehingga 

apa yang dilakukan Abia yaitu  untuk mempertahankan diri saja. 

Setelah Rehabeam meninggal, bisa jadi Yerobeam merasa berhak atas 

mahkota kerajaan Yehuda yang ditinggalkan Rehabeam. Setidak-

tidaknya ia berharap untuk mendapatkannya dari Abia raja muda ini, 

begitu Abia naik takhta. Dan untuk menghadapi perbuatan kurang ajar 

ini, dengan berani Abia mengangkat senjata, dan Tuhan  berpihak 

kepadanya.  

2. Ketika Rehabeam berusaha untuk memulihkan sepuluh sukunya, 

Yerobeam bersikap baik, dan setelah itu ia diuji. Dan kini tampaklah 

orang macam apa dia, dengan mendirikan patung lembu dan membuang 

para imam. sebab  itu Abia diizinkan untuk menghajarnya, sehingga ia 

kapok dan tidak berani menyerang Yehuda lagi. Namun di lain pihak, 

Kitab 2 Tawarikh 13 

 339 

Rehabeam bertujuan untuk memunahkan sepuluh suku itu, yang berten-

tangan dengan perintah Tuhan . 

II. Tentara Yerobeam dua kali lipat jumlahnya dibandingkan  tentara Abia (ay. 3), 

sebab dia memiliki sepuluh suku untuk membangkitkan suatu kekuatan 

tentara, sedang  Abia hanya memiliki dua suku. Tentang tentara kedua 

pihak dikatakan, mereka yaitu  pahlawan-pahlawan yang gagah 

perkasa. namun  tentara Yehuda hanya terdiri atas 400 ribu orang, sedang  

tentara Yerobeam mencapai 800 ribu orang. Namun, jumlah yang lebih kecil 

terbukti keluar sebagai pemenang. Sebab peperangan tidak selalu berpihak 

kepada yang kuat atau yang berjumlah banyak.  

III. Abia, sebelum berperang, berdebat lebih dulu dengan pasukan Yerobeam, 

untuk membujuk mereka, tidak untuk kembali kepada keluarga Daud (hal 

tersebut telah ditetapkan oleh penentuan ilahi dan disepakati Abia), 

melainkan untuk berhenti memerangi keluarga Daud. Tuhan  tidak akan 

membiarkan mereka mempertahankan diri terhadap kerajaan TUHAN, yang 

dipegang keturunan Daud (ay. 8), namun  setidaknya merasa puas dengan apa 

yang telah mereka miliki. Perhatikanlah, jika perkaranya dapat diselesaikan 

dengan mempertimbangkan suatu alasan, maka itu lebih baik dibandingkan  

menggunakan pedang. Janganlah langsung memakai cara-cara kekerasan 

sebelum semua upaya untuk membujuk telah dicoba dengan sia-sia. Perang 

harus menjadi ultima ratio regum – usaha terakhir dari para raja. Alasan 

yang baik dapat melakukan sangat banyak kebaikan dan mencegah banyak 

kejahatan. Betapa kuatnya kata-kata yang benar! Abia bersama dengan 

tentaranya telah sampai di jantung negeri kerajaan Israel. Sebab dia 

menyampaikan seruannya itu di atas sebuah bukit di Gunung Efraim, tempat 

dia dapat didengar oleh Yerobeam dan para pejabatnya. Ia ingin 

mengadakan sebuah perjanjian dengan mereka. Telah biasa bagi para 

panglima besar untuk menyampaikan pidato kepada para tentara mereka 

untuk menyemangati mereka, dan pidato dari Abia ini bermaksud demikian, 

namun  ditujukan kepada Yerobeam dan segenap orang Israel. Dua hal yang 

disampaikan Abia untuk menenangkan hati orang-orangnya dan untuk 

meyakinkan musuhnya:  

1.  Bahwa dia mempunyai hak di pihaknya, sebuah jus divinum –sebuah hak 

ilahi: “Engkau tahu, atau harus tahu, bahwa TUHAN Tuhan  Israel telah 

memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya 

untuk selama-lamanya” (ay. 5), bukan melalui penyertaan-Nya yang 

biasa, cara-Nya yang biasa dalam menetapkan dan mengangkat kerajaan, 


 340 

namun  melalui sebuah kovenan garam, sebuah kovenan yang abadi, suatu 

kovenan yang dibuat melalui korban, yang selalu diasinkan, demikian 

penjelasan Uskup Patrick. Segenap Israel telah mengakui bahwa Daud 

yaitu  seorang raja yang diangkat oleh Tuhan , dan bahwa Tuhan  telah 

meneruskan mahkota kepada keluarganya. Oleh sebab  itu, pengambilan 

kerajaan Israel oleh Yerobeam tidaklah dapat dibenarkan. Namun demi-

kian tidaklah pasti apakah Abia merujuk terutama kepada hal tersebut, 

sebab dia tahu bahwa Yerobeam mendapat anugerah dari Tuhan  atas 

sepuluh suku. Namun demikian, usahanya untuk mengganggu 

perdamaian dan segala milik raja Yehuda sama sekali tidak dapat 

dimaafkan. Sebab ketika sepuluh suku diberikan kepadanya, dua suku 

disediakan bagi keluarga Daud. Abia menunjukkan,  

(1) Bahwa ada banyak ketidakjujuran dan kelicikan ketika Yerobeam 

pertama kali meneguhkan dirinya: Ia memberontak melawan 

tuannya (ay. 6) yang telah mengangkat dirinya (1Raj. 11:28), dan 

dengan keji telah mengambil keuntungan atas kelemahan Rehabeam 

ketika keadaan sangat genting. Saat itu seharusnya ia menunjukkan 

rasa terima kasih kepada tuannya itu dan keadilan kepada 

Rehabeam anaknya dengan berdiri di pihaknya dan membantu 

mengamankan orang-orang supaya setia kepada Rehabeam. Namun 

sebaliknya, ia malah memimpin sebuah kelompok untuk menentang 

Rehabeam dan menjadikannya mangsa, yang tidak pantas 

dilakukannya dan yang tidak bisa diharapkannya akan berhasil. Orang-

orang yang mendukung Yerobeam di sini disebut petualang-petualang 

(KJV: orang-orang yang sia-sia), yaitu suatu sebutan yang mungkin 

dipinjam dari Hak. 11:3), orang-orang yang tidak bertindak atas 

dasar prinsip yang teguh, melainkan yang berubah-ubah, orang-

orang dursila, yang melemparkan kuk pemerintahan dan mengang-

kat para pemimpin atas mereka untuk melakukan apa saja semau 

mereka.  

(2) Bahwa ada banyak ketidaksalehan dalam usaha Yerobeam sekarang 

ini. Sebab, dengan berperang melawan keluarga Daud, dia 

berperang melawan kerajaan TUHAN. Orang-orang yang menentang 

yang benar berarti menentang Tuhan  yang benar yang duduk di 

takhta untuk mengadili yang benar. Dan orang-orang demikian 

jangan harap akan berhasil dalam usaha mereka. Yang benar dapat 

mengalami yang terburuk untuk sementara waktu, namun  pada akhir-

nya ia akan menang.  

Kitab 2 Tawarikh 13 

 341 

2. Bahwa Abia memiliki Tuhan  di pihaknya. Inilah yang dipegangnya dengan 

teguh, bahwa agama Yerobeam dan tentaranya yaitu  palsu dan berhala, 

sedang  dia dan rakyatnya, orang-orang Yehuda, memiliki ibadah yang 

murni dari Tuhan  yang benar dan yang hidup di antara mereka. Tampak 

dari sifat yang dijelaskan tentang Abia dalam 1 Raja-raja 15:3, bahwa 

dalam perang ini dia sendiri tidaklah bersungguh-sungguh dalam 

menjalani agama kerajaannya. Sebab,  

(1) Apa pun dia sebaliknya, tampak bahwa dia bukanlah penyembah 

berhala, ataupun jika dia diam-diam menyetujui adanya bukit-bukit 

pengorbanan dan patung-patung berhala (14:3, 5), namun dia terus 

memelihara ibadah Bait Suci.  

(2) Apa pun kerusakan moral yang ada dalam kerajaan Yehuda, keadaan 

agama di antara mereka lebih baik dibandingkan  dalam kerajaan Israel, 

yang sekarang ini mereka lawan.  

(3) Umum bagi orang-orang yang menyangkal kuasa kesalehan untuk 

berbual tentang bentuk lahiriahnya.  

(4) Perkara kerajaannyalah yang sekarang sedang ia bela, sehingga 

walaupun ia sendiri tidak saleh, namun dia berharap bahwa, demi 

orang-orang baik dan hal-hal baik yang ada di Yehuda, kiranya Tuhan  

sekarang bertindak bagi mereka. Banyak yang kurang peduli dengan 

agama namun sangat sadar akan kegunaannya dalam diri orang lain. 

Lihatlah bagaimana Abia menggambarkan,  

[1] Kemurtadan Israel dari Tuhan . “Jumlahmu sangat banyak,” katanya, 

“jauh mengungguli kita dalam jumlah. namun  kita tidak perlu takut 

terhadap engkau, sebab engkau memiliki sesuatu yang cukup 

untuk menghancurkan kamu.” Sebab, Pertama, “Engkau memiliki 

patung-patung lembu sebagai Tuhan mu (ay. 8), yang tidak sang-

gup untuk melindungi dan menolong engkau dan malah akan 

menyebabkan Tuhan  yang benar dan hidup menentangmu. 

Patung-patung itu akan menjadi “Akhan-Akhan-mu”, penyebab 

masalah di dalam perkemahanmu.” Kedua, “Engkau memiliki 

orang-orang hina sebagai imam-imam kalian (ay. 9). Engkau me-

nolak suku Lewi dan keluarga Harun, yaitu orang-orang yang 

telah Tuhan  tetapkan untuk melayani dalam hal-hal kudus. Lalu, 

dengan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala, 

kalian menjadikan siapa saja sebagai imam yang akan 

bertanggung atas pengudusan, meskipun orang itu melakukan 

banyak pelanggaran terhadap jabatan imam.” Jadi, kendati sangat 


 342 

tidak layak untuk menjadi imam, orang itu paling cocok untuk 

menjadi imam-imam mereka. Sebab apakah yang lebih me-

nyenangkan bagi dewa yang bukan dewa selain dari imam-imam 

yang bukan imam? Begitulah para penipu dan perampas serupa 

dan sebangun.  

[2] Kelekatan Yehuda kepada Tuhan : “namun  kami ini (ay. 10), kami 

tidak meninggalkannya. Yahweh yaitu  Tuhan  kami, Tuhan  dari 

nenek moyang kami, Tuhan  Israel, yang sanggup untuk 

melindungi kami, dan memberi kami keberhasilan. Ia bersama 

dengan kami, sebab kami bersama Dia.” Pertama, “Di kerajaan 

kami, di dalam Bait Suci-Nya: Kami memelihara kewajiban 

kami (ay. 10-11). Kami tidak menyembah patung-patung, hanya 

mempunyai para imam yang telah ditetapkan oleh TUHAN, tidak 

ada ritual ibadah selain apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. 

Pelayanan ibadah di Bait Suci dan perlengkapannya sesuai 

dengan yang ditetapkan oleh TUHAN. Hanya ketetapan-Nya yang 

kita pegang, tidak ada yang ditambahkan atau dikurangi. Inilah 

yang menjadi kenyamanan kami, inilah yang kini kami sedang 

pertahankan. sebab  itu, atas perkara agamawi dan juga perkara 

kerajaan, kami lebih baik. Kedua, di sini dalam perkemahan, Ia 

yaitu  pemimpin kami dan sebab nya kami yakin Dia beserta 

kami, sebab kami bersama Dia (ay. 12). Dan, sebagai tanda 

kehadiran-Nya, kami memiliki para imam-Nya di sini, yang mem-

bunyikan terompet-Nya sesuai dengan hukum Taurat, sebagai 

suatu kesaksian terhadap kamu, dan suatu jaminan bagi kami 

bahwa di hari pertempuran kami akan diingatkan di hadapan 

TUHAN Tuhan  kita dan diselamatkan dari musuh-musuh kita.” 

Demikianlah tanda-tanda isyarat suci dijelaskan (Bil. 10:9). Tidak 

ada yang lebih berhasil dalam membangkitkan keberanian 

manusia, dan memberikan semangat kepada mereka, selain 

memastikan bahwa Tuhan  menyertai mereka dan berperang 

untuk mereka. Abia menutup imbauannya dengan peringatan 

yang keras kepada musuh-musuhnya. “Jangan kamu berperang 

melawan TUHAN, Tuhan  nenek moyangmu. Bodohlah untuk 

berperang melawan Tuhan  yang mahakuasa. Kamu berkhianat 

dan tidak tahu berterima kasih kalau kami berperang melawan 

Tuhan  nenek moyangmu, dan jangan kamu harap dapat berhasil.” 

Kitab 2 Tawarikh 13 

 343 

Yerobeam Dikalahkan oleh Abia 

(13:13-22) 

13 namun  Yerobeam mengirim suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan 

keliling supaya sampai di belakang mereka, sehingga induk pasukannya berada di depan 

Yehuda dan pasukan-pasukan penghadang di belakang mereka. 14 Ketika Yehuda menoleh 

ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari 

belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para imam meniup nafiri, 15 dan 

orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang-orang Yehuda itu meme-

kikkan pekik perang, Tuhan  memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia 

dan Yehuda. 16 Orang Israel lari dari depan Yehuda, namun  Tuhan  menyerahkan mereka ke 

dalam tangan Yehuda. 17 Abia dengan laskarnya mendatangkan kekalahan yang besar 

kepada mereka. Dari orang Israel mati terbunuh lima ratus ribu orang pilihan. 18 

Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi 

kokoh, sebab  mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Tuhan  nenek moyang mereka.  

19 Abia mengejar Yerobeam dan merebut dari padanya beberapa kota, yaitu  Betel dengan 

segala anak kotanya, Yesana dengan segala anak kotanya dan Efron dengan segala anak 

kotanya. 20 Tak pernah lagi Yerobeam mendapat kekuatan di zaman Abia. TUHAN 

memukul dia, sehingga ia mati. 21 Abia menunjukkan dirinya kuat. Ia mengambil empat 

belas isteri dan memperanakkan dua puluh dua anak laki-laki dan enam belas anak 

wanita .  

22 Selebihnya dari riwayat Abia, langkah-langkahnya dan titah-titahnya, tertulis dalam 

kitab sejarah nabi Ido. 

Kita tidak menemukan Yerobeam berusaha untuk memberi jawaban balik 

kepada perkataan Abia. Meskipun tujuan Abia seperti itu, namun Yerobeam 

memutuskan untuk tidak mengindahkannya, dan sebab nya dia mendengarkan 

seakan-akan tidak mendengar apa-apa. Ia datang untuk berperang, bukan untuk 

berdebat. Pedang yang paling panjang, pikirnya, akan menentukan perkaranya, 

bukan alasan yang lebih baik. Oleh sebab  itu, mari kita melihat masalahnya, 

entahkah benar dan agama memihak atau tidak. 

I. Yerobeam, yang mempercayai siasatnya, dipukul kalah. Ia begitu jauh dari 

berpikiran yang sehat sehingga tidak berperang dengan baik pula. Kita dapat 

menduga dia merasa telah dihinakan kedaulatannya oleh pidato Abia itu. 

“Satu siasat,” pikirnya, “berharga 20 pidato seperti itu. Kita akan segera 

memberinya sebuah jawaban bagi semua alasannya itu. Lihat saja, 

bagaimana ia akan tersadar betapa ia kalah oleh kekuatan jumlah, dikepung 

di setiap sisi dengan alat-alat pembawa kematian. Biar tahu rasa dia dengan 

bualannya akan agamanya dan haknya atas takhta.” Mungkin mereka sempat 

mengadakan suatu kesepakatan, dan sementara perundingan sedang 

dibicarakan, Yerobeam dengan licik mengambil kesempatan dengan mengirim 

suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan keliling supaya 

sampai di belakang mereka. Ia bertindak licik melawan semua hukum militer. 

Kehormatan apakah yang dapat diharapkan dalam diri seorang pelayan ketika 


 344 

dia memerintah? Abia suka perdamaian, namun , ketika dia berbicara, mereka 

menghendaki perang (Mzm. 120:7). 

II. Abia dan rakyatnya, yang menaruh percaya kepada Tuhan  mereka, keluar 

sebagai pemenang, walaupun kalah kekuatan dan jumlah. 

1. Mereka dibawa masuk ke dalam suatu kesulitan yang besar, masuk 

dalam suatu ketakutan yang besar, sebab mereka harus menghadapi 

pertempuran dari depan dan dari belakang. Sebuah perkara yang baik, 

yang dirancang untuk menjadi pemenang, dapat saja untuk sesaat 

terbelit dalam rasa malu dan kesesakan. Seperti halnya Daud. Mereka 

mengelilingi aku seperti lebah (Mzm. 118:10-12). 

2. Dalam kesesakan mereka, ketika bahaya ada di sekeliling mereka, ke 

arah mana mereka harus memandang selain ke atas untuk kelepasan? 

Sungguh merupakan suatu penghiburan yang tak terkatakan bahwa 

tidak ada musuh (bahkan yang paling kuat atau yang cerdik), tidak ada 

siasat atau penyergapan, yang dapat memutuskan komunikasi kita 

dengan sorga. Jalan kita ke sana selalu terbuka.  

(1) Mereka berteriak kepada TUHAN (ay. 14). Kita berharap mereka 

melakukan hal ini sebelum terlibat dalam peperangan, namun  

kesesakan membuat mereka memperbarui doa mereka dan semakin 

mendesak-desak. Tuhan  membawa umat-Nya ke dalam kesesakan 

agar Ia dapat mengajar mereka berteriak kepada-Nya. Doa yang 

sungguh-sungguh yaitu  menangis dan berteriak.  

(2) Mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Tuhan  nenek moyang 

mereka, bergantung pada kuasa-Nya untuk menolong mereka dan 

berserah kepada-Nya (ay. 18). Doa dari iman yaitu  doa yang 

manjur, dan dengan doa inilah kita mengalahkan dunia, yaitu iman 

kita (1Yoh. 5:4).  

(3) Para imam meniup sangkakala untuk menyemangati mereka dengan 

memberi mereka jaminan akan kehadiran Tuhan  bersama mereka. 

Bunyi sangkakala itu bukan hanya sekadar bunyi perang, namun  juga 

bunyi yang menghidupkan iman mereka.  

(4) Mereka berteriak dalam keyakinan menang: “Inilah hari kita, sebab 

Tuhan  bersama kita.” Kepada teriakan doa mereka tambahkan teriakan 

iman, sehingga menjadi lebih dibandingkan  pemenang.  

3. Demikianlah mereka memperoleh kemenangan yang utuh: Pada saat 

orang-orang Yehuda itu memekikkan pekik perang sebab  sukacita dalam 

keselamatan Tuhan , Tuhan  memukul kalah Yerobeam dan tentaranya 

Kitab 2 Tawarikh 13 

 345 

dengan suatu kengerian dan keterkejutan sehingga mereka tidak dapat 

melakukan suatu serangan, melainkan lari tunggang langgang. Dan para 

penakluk tidak memberi ruang gerak, sehingga mereka berhasil mem-

bunuh dengan pedang 500.000 orang-orang pilihan (ay. 17). Bahkan 

dikatakan, lebih dari yang pernah kita baca di dalam sejarah tentang 

banyaknya orang yang dibunuh dalam satu pertempuran. Namun 

peperangan itu milik Tuhan, yang ingin menghapus penyembahan 

berhala Israel dan mengakui keluarga Daud. namun  lihatlah dampak yang 

menyedihkan dari perpecahan: darah orang-orang Israellah yang 

tertumpah seperti air oleh orang-orang Israel sendiri, sementara orang-

orang kafir, para tetangga mereka, di mana nama Israel telah menjadi 

kengerian sebelumnya, berteriak, Aha! Akhirnya kita menyaksikan 

mereka binasa.  

4. Akibat dari hal ini yaitu  bahwa anak-anak Israel, kendati mereka tidak 

dibawa kembali kepada keluarga Daud, namun berhasil ditundukkan (ay. 

18). Banyak kota direbut dan menjadi milik raja-raja Yehuda. Seperti 

Bethel terutama (ay. 19). Bagaimana nasib patung lembu emas yang ada di 

sana ketika sampai dalam tangan raja Yehuda, kita tidak diberi tahu. Mung-

kin patung itu dipindahkan ke tempat tertentu yang lebih aman, dan pada 

akhirnya ke Samaria (Hos. 8:5). Namun pada zaman Yehu kita 

mendapatinya ada di Bethel (2Raj. 10:29). Mungkin Abia, ketika patung 

itu berada di dalam kuasanya untuk dihancurkan, membiarkannya tetap 

berdiri, sebab hatinya tidak tertuju kepada Tuhan  sepenuhnya. Dan, sebab  

tidak memanfaatkan apa yang didapatnya bagi kehormatan Tuhan , segera 

saja ia kehilangan semuanya lagi. 

Akhirnya, kematian dari yang ditaklukkan dan yang menaklukkan pun tiba 

tidak lama itu.  

1. Yerobeam tidak pernah meninggikan mukanya setelah kekalahan ini, 

kendati dia masih bertahan selama dua atau tiga tahun. Ia tidak dapat 

memulihkan kekuatan lagi (ay. 20). Tuhan menghantam dia entah 

dengan suatu penyakit, yang olehnya dia merana, atau dengan suatu 

penyakit pikiran yang menyedihkan. Hatinya remuk, dan rasa kesal atas 

kehilangannya membawa kepalanya, yang mungkin waktu itu sudah 

beruban, masuk kubur dengan berduka. Ia luput dari pedang Abia, namun  

Tuhan  menghantam dia. Tidak ada yang dapat meloloskan diri dari 

pedang-Nya.  

2.  Abia menjadi kuat sebab  perang ini. Berapa banyak jumlah istri dan 

anak-anak yang dimiliki sebelumnya tidaklah jelas. namun  sekarang dia 


 346 

menambah istrinya hingga berjumlah 14 orang semuanya, yang melalui 

mereka dia memperoleh 38 anak (ay. 21). Berbahagialah orang yang 

tabungnya penuh dengan anak panah. Kelihatannya dia memiliki cara 

hidup yang khusus bagi dirinya, perkataan-perkataannya sendiri, yang di-

catat bersama dengan semua tindakannya di dalam sejarah waktu itu (ay. 

22). namun  bulan-bulan hidupnya diputus di tengah, dan segera sesudah 

kemenangannya, kematian menaklukkan sang penakluk. Mungkin dia 

terlalu besar ditinggikan dengan kemenangannya, dan sebab nya Tuhan  ti-

dak membiarkannya hidup lama untuk menikmati kehormatan itu. 

 

 

 

PASAL  14  

alam pasal ini dan dua pasal berikutnya, kita membaca riwayat 

pemerintahan Asa, pemerintahan yang baik dan berlangsung lama. Dalam 

pasal ini diceritakan,  

I. Kesalehannya (ay. 1-5). 

II. Kebijakannya (ay. 6-8). 

III. Kemakmurannya, dan terutama kemenangan gilang-gemilang yang 

diraihnya atas pasukan Etiopia yang sangat besar yang maju berperang 

melawannya (ay. 9-15). 

Asa Raja Yehuda 

(14:1-8) 

1 Kemudian Abia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia 

dikuburkan di kota Daud. Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Pada zaman 

pemerintahannya negeri itu aman selama sepuluh tahun. 2 Asa melakukan apa yang baik 

dan yang benar di mata TUHAN, Tuhan nya. 3 Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan 

bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-

tiang berhala. 4 Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Tuhan  

nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah. 

5 Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di 

Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya. 

6 sebab  negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat 

membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan 

kepadanya. 7 Katanya kepada orang Yehuda: “Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan 

mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-

palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, sebab  kita mencari TUHAN Tuhan  kita dan 

Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.” Maka me-

reka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil. 8 Pasukan-pasukan Asa yang dari 

Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan 

yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa 

perisai kecil, sebagai pemanah. Mereka semua pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. 

Di sini kita melihat, 


 

350 

I. Watak Asa secara umum (ay. 2): Dia melakukan apa yang baik dan yang 

benar di mata TUHAN, Tuhan nya. 

1. Hatinya selalu ingin menyenangkan Tuhan , berusaha agar dia berkenan 

kepada-Nya. Berbahagialah mereka yang jalan hidupnya dibimbing oleh 

aturan ini, yaitu  melakukan hal yang benar, bukan dalam pandangannya 

sendiri, atau dalam pandangan dunia, melainkan dalam pandangan Tuhan .  

2. Asa menyadari bahwa mata Tuhan  selalu tertuju padanya, dan hal itu 

sangat membantunya tetap melakukan hal yang baik dan yang benar. 

3. Tuhan  dengan penuh rahmat menerima Asa dalam segala yang 

dilakukannya dan membenarkan perbuatannya sebagai baik dan benar. 

II. Karya pembaharuan penuh berkat yang segera dimulai Asa setelah dia 

menduduki takhta raja.  

1. Dia menghapuskan dan menyingkirkan penyembahan berhala. Semenjak 

Salomo memperbolehkan penyembahan berhala, di akhir 

pemerintahannya, tidak ada tindakan dilakukan untuk menekan 

penyembahan berhala itu. Jadi, kita perkirakan, penyembahan berhala 

itu telah berurat akar. Ilah-ilah asing disembah dan dibuatkan mezbah, 

patung, dan tiang berhalanya. Dan pelayanan di Bait Tuhan , meskipun tetap 

dijalankan oleh para imam (13:10), telah ditinggalkan oleh sebagian besar 

umat itu. Asa, begitu dia memegang tampuk kekuasaan di tangannya, 

mengerahkan upayanya untuk menghancurkan semua mezbah dan patung 

berhala (ay. 3, 5), sebab semua itu sangat membangkitkan murka Tuhan  

yang cemburu dan sangat mencobai umat yang sembrono. Asa berharap, 

dengan menghancurkan berhala, dapat memulihkan para penyembah 

berhala, yang menjadi sasarannya, dan bukan malah menghancurkan 

mereka.  

2. Asa menghidupkan dan menegakkan kembali penyembahan yang murni 

kepada Tuhan . Dan, sebab  para imam melakukan bagiannya dalam 

melayani Bait Tuhan , maka Asa mewajibkan umat itu untuk melakukan 

bagian mereka (ay. 4): Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka 

mencari TUHAN, Tuhan  nenek moyang mereka, dan bukan ilah-ilah bangsa 

lain, dan mematuhi hukum dan perintah, yaitu , memelihara semua 

ketetapan ilahi, yang telah ditinggalkan sama sekali oleh sebagian besar 

umat itu. sebab  perbuatannya itu, negeri itu pun aman di bawah 

pemerintahannya (ay. 5). Walaupun mereka sangat cinta kepada berhala-

berhala mereka, dan sangat enggan meninggalkannya, namun  suara hati 

nurani mereka yang insaf berpihak kepada peritah Asa.  Dan mereka 

Kitab 2 Tawarikh 14:1-8 

 

351 

tidak dapat, sebab  merasa malu, menolak untuk mematuhinya. Perhati-

kanlah, orang-orang yang memegang kekuasaan di tangannya, dan 

berkehendak untuk sungguh-sungguh menggunakannya demi menekan 

kekejian dan memulihkan perilaku yang jahat, tidak akan menjumpai 

kesulitan dan penentangan sebanyak yang mungkin mereka takutkan. 

Kefasikan yaitu  hal yang alot, dan kebajikan dari segala sisi harus 

membuat segala kecurangan tutup mulut (Mzm. 107:42). 

III. Ketenteraman kerajaannya, setelah ancaman perang yang terus-menerus 

dalam dua pemerintahan sebelumnya: Pada zaman pemerintahannya negeri 

itu aman selama sepuluh tahun (ay. 1), tidak ada perang dengan kerajaan 

Israel, yang untuk sementara waktu belum pulih dari pukulan yang 

dideritanya pada pemerintahan sebelumnya. Kemenangan Abia berkat 

kegagahan dan keberaniannya, dengan tuntunan Tuhan , meletakkan dasar 

untuk keamanan di zaman Asa, sebagai upah atas kesalehan dan pem-

baharuan yang dilakukannya. Meskipun Abia sendiri tidak hidup saleh, namun 

dia menjadi alat dalam mempersiapkan jalan bagi seseorang yang memerintah 

dalam kesalehan. Jika Abia tidak bertindak untuk mengamankan negeri itu, Asa 

tidak akan dapat bertindak untuk memperbaharui negeri itu. Sebab inter arma 

silent leges – di tengah hiruk pikuk senjata, suara hukum tidak terdengar. 

IV. Perbaikan bijaksana yang dibuat Asa dalam masa ketenteraman itu: Negeri 

itu aman, sebab  TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya. 

Perhatikanlah, kalau Tuhan  memberikan ketenangan, siapa yang akan dapat 

membuat kekacauan? (Ayb. 34:29, KJV). Amanlah mereka yang diberi Tuhan  

keamanan, damailah mereka yang diberi Kristus damai sejahtera, tidak 

seperti yang diberikan oleh dunia (Yoh. 14:27). Nah, 

1. Asa menyadari keamanan yang mereka terima itu sebagai pemberian 

Tuhan . Ia mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru. 

Perhatikanlah, Tuhan  harus dihargai dengan rasa syukur atas berkat 

ketenangan yang diberikan-Nya kepada kita, ketenangan jasmani dan 

pikiran, keluarga dan bangsa. Dan ketenteraman itu harus kita akui 

sebagai upah atas pembaruan yang telah kita mulai lakukan: sebab  kita 

mencari TUHAN Tuhan  kita, Ia mengaruniakan keamanan kepada kita. 

Perhatikanlah, seperti kernyitan dahi dan teguran Sang Penyelenggara 

harus diperhatikan sebagai peringatan bagi kita di jalan yang jahat, 

begitu pula senyum Sang Penyelenggara harus dilihat sebagai dukungan 

di jalan kita yang baik (lih. Hag. 2:19-20; Mal. 3:10). Kita merasakan me-

lalui pengalaman bahwa mencari Tuhan itu baik, dan hal itu menga-


 

352 

runiakan keamanan kepada kita. Ketika kita mengejar dunia, hanya 

kerisauan yang kita temukan. 

2. Asa meminta pendapat rakyatnya, melalui perwakilan mereka, 

bagaimana cara memanfaatkan seberkas kedamaian yang sedang 

mereka nikmati itu, dan mengambil keputusan bersama-sama dengan 

mereka,  

(1) Bahwa mereka tidak boleh bersantai-santai, namun  harus giat. Waktu 

tenang dari perang harus dimanfaatkan untuk bekerja, sebab kita 

harus selalu mencari sesuatu untuk kita kerjakan. Pada tahun-tahun 

ketika dia tidak berperang, dia berkata, “Marilah kita membangun. 

Pokoknya, mari kita berbuat sesuatu.” Ketika jemaat dalam keadaan 

damai, mereka dibangun (Kis. 9:31). Ketika pedang disarungkan, ambil 

sekop untuk bekerja.  

(2) Bahwa mereka tidak boleh merasa aman-aman, namun  harus siap 

berperang. Dalam masa damai, kita harus bersiap untuk kesulitan, 

sadar hal itu pasti terjadi, dan membuat persiapan untuk 

menghadapinya.  

[1] Asa memperkuat kota-kotanya yang utama dengan tembok 

beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-

palangnya (ay. 7). “Inilah yang akan kita lakukan,” katanya, 

“selagi negeri ini masih dalam tangan kita,” artinya, “selagi kita 

memiliki kesempatan dan kemudahan untuk melakukannya dan 

tidak ada yang menghalangi kita.” Dia berbicara seakan-akan dia 

sudah memperkirakan bahwa, entah bagaimana caranya, 

kesulitan akan datang. Pada saat itu, sudah terlambat untuk 

memperkuat kota, dan mereka pasti berharap seandainya 

mereka dahulu melakukannya. Maka mereka melaksanakan 

pembangunan itu dengan berhasil. 

[2] Asa memiliki pasukan hebat yang siap memasuki medan perang, 

bukan pasukan sukarelawan, melainkan pasukan dari rakyat 

yang dilatih. Yehuda dan Benyamin dikerahkan sendiri-sendiri. 

Benyamin yang belum lama ini disebut Benyamin yang terkecil 

(Mzm. 68:28, KJV) memiliki jumlah tentara yang hampir sama 

banyak dengan Yehuda, 28.000 berbanding 30.000, begitu luar 

biasa pertumbuhan suku itu belakangan ini. Berkat Tuhan  bisa 

membuat yang paling kecil menjadi kaum yang besar. 

Tampaknya, dua suku ini diberi persenjataan yang berbeda, 

untuk menyerang sekaligus untuk bertahan. Orang Yehuda 

Kitab 2 Tawarikh 14:1-8 

 

353 

melindungi diri mereka dengan perisai besar, sementara orang 

Benyamin dengan perisai kecil, perisai yang pertama jauh lebih 

besar dibandingkan  yang kedua (1Raj. 10:16-17). Orang Yehuda 

berperang dengan tombak ketika mereka berdekatan dengan 

musuh. Sebaliknya, orang Benyamin menarik busur, untuk 

memerangi musuhnya dari kejauhan. Keduanya melakukan 

pelayanan yang baik, dan tidak satu pun boleh berkata kepada 

yang lain, Aku tidak membutuhkan engkau. Karunia dan 

pekerjaan yang berbeda-beda diberikan untuk kebaikan 

bersama. 

Asa Mengalahan Orang Etiopia 

(14:9-15) 

9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak 

sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa. 10 Lalu Asa maju menghadapinya. 

Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa. 11 Kemudian Asa 

berseru kepada TUHAN, Tuhan nya: “Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang 

dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Tuhan  kami, 

sebab  kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan 

yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Tuhan  kami, jangan biarkan seorang manusia 

mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!” 12 Dan TUHAN memukul kalah orang-

orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari, 13 lalu dikejar 

oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar. Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang 

tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, sebab  mereka hancur di hadapan TUHAN 

dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar. 14 Mereka 

mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar, sebab  ketakutan yang dari TUHAN 

menimpa penduduknya. Mereka menjarahi semua kota itu, sebab  jarahan yang besar 

terdapat di situ. 15 Tenda-tenda pemilik ternakpun direbut mereka, dan banyak kambing 

domba dan unta diangkutnya sebagai jarahan, lalu mereka kembali ke Yerusalem. 

Di sini diceritakan, 

I. Gangguan datang mengusik kedamaian kerajaan Asa yang berasal dari 

pasukan tangguh Etiopia yang menyerang mereka (ay. 9-10). Walaupun 

mereka tetap mencari Tuhan , mereka takut menghadapi orang Etiopia itu, 

supaya iman mereka diuji, dan supaya Tuhan  mendapat peluang untuk 

melakukan perkara-perkara besar bagi mereka. Sungguh jumlah yang amat 

besar dibawa orang Etiopia itu untuk memerangi mereka: 1.000.000 orang. 

Nah, kini akhirnya Asa merasakan keuntungan menghimpun pasukan yang 

siap sedia di saat sulit seperti ini. Penyediaan yang awalnya kita pikir 

percuma saja, mungkin tidak lama lagi ternyata merupakan keuntungan 

yang besar. 


 

354 

II. Permohonan yang dipanjatkan Asa kepada Tuhan  atas awan yang kini berarak 

mengancam di atas kepalanya (ay. 11). Orang yang mencari Tuhan  di masa 

damai dan kelimpahannya akan dapat berseru dengan keberanian yang 

kudus di masa kesesakannya, dan memanggil Dia sebagai Tuhan nya. Doa Asa 

pendek saja, namun  mengandung makna yang besar di dalamnya.  

1. Asa memberi kemuliaan kepada Tuhan  atas kuasa dan kedaulatan-Nya 

yang tidak terbatas: Bukan masalah bagi-Mu untuk menolong (ay. 11; KJV) 

dan Engkau menyelamatkan entah dengan yang banyak atau yang 

sedikit, dengan orang yang perkasa atau yang lemah (lih. 1Sam. 14:6). 

Tuhan  bekerja dengan kekuatan-Nya sendiri, bukan dengan kekuatan 

alat-alat (Mzm. 21:14). Bahkan, merupakan kemuliaan-Nyalah untuk 

menolong yang paling lemah dan meletakkan dasar kekuatan dari mulut 

bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu. “Kita tidak berkata, Tuhan, 

berpihaklah kepada kami, sebab kami memiliki pasukan yang hebat 

untuk Kau pakai. Akan namun , berpihaklah kepada kami, sebab tanpa 

Engkau kami lemah.” 

2. Asa berpegang pada hubungan kovenan mereka dengan Tuhan  sebagai 

Tuhan  mereka. Ya Tuhan, Tuhan  kami, lalu sekali lagi “Ya Tuhan, Engkau 

Tuhan  kami, yang telah kami pilih dan kami andalkan sebagai Tuhan  kami, 

dan Engkau telah berjanji menjadi Tuhan  kami.” 

3. Asa menyatakan ketergantungan mereka kepada Tuhan , dan mata mereka 

diarahkan kepada-Nya dalam peperangan ini. Asa sudah mempersiapkan 

diri untuk peperangan itu, namun  tidak mengandalkan persiapannya. 

Sebaliknya, “Tuhan, kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu 

kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini, dengan jaminan 

dari-Mu, demi kemuliaan-Mu, dan dengan mempercayai kekuatan-Mu.” 

4. Asa membuat Tuhan  berkepentingan dalam perkara mereka: “Jangan 

biarkan seorang manusia” (manusia yang fana, demikian makna kata itu) 

“menang melawan Engkau.” Jika musuh menang atas kami, maka akan 

dikatakan orang bahwa dia menang atas Engkau, sebab  Engkaulah Tuhan  

kami, dan kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami 

maju, seperti yang Kau perintahkan kepada kami. Musuh hanyalah 

manusia fana yang dapat mati. Tunjukanlah bahwa ia tiada 

bandingannya dengan Engkau Tuhan  yang kekal. Tuhan, jagalah 

kehormatan-Mu sendiri. Dikuduskanlah nama-Mu.” 

III. Kemenangan gilang-gemilang yang diberikan Tuhan  kepada Asa atas musuhnya.  

Kitab 2 Tawarikh 14:1-8 

 

355 

1. Tuhan  mengalahkan musuhnya, dan membuat pasukan mereka kocar-

kacir (ay. 12): Tuhan memukul kalah orang-orang Etiopia itu, memukul 

mereka dengan kengerian, dan kecemasan yang tidak jelas alasannya, 

sehingga mereka melarikan diri, tanpa tahu arah dan tujuan.  

2. Asa dan pasukannya memanfaatkan keuntungan yang diberikan Tuhan  

kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka.  

(1) Asa dan pasukannya menghancurkan orang Etiopia itu. Mereka jatuh 

di hadapan Tuhan sebab siapa yang dapat bertahan di hadapan-Nya? 

Di hadapan tentara-Nya, entah itu tentara malaikat yang tidak 

kelihatan yang dipakai untuk menghancurkan mereka atau tentara 

Israel, yang disebut tentara Tuhan  sebab  tentara itu dimiliki oleh-

Nya.  

(2) Asa dan pasukannya mengambil jarahan dari perkemahan orang 

Etiopia, memperoleh jarahan yang sangat besar dari orang-orang yang 

terbunuh dan dari barang bawaan mereka. 

(3) Asa dan pasukannya mengalahkan semua kota yang bersekutu 

dengan orang Etiopia itu, tempat mereka lari mencari perlindungan, 

dan mengambil jarahan dari semua kota itu (ay. 14). Penduduk kota-

kota itu tidak dapat melakukan perlawanan, sebab  ketakutan yang 

dari Tuhan menimpa penduduknya, yaitu, ketakutan yang 

didatangkan Tuhan  atas mereka sedemikian hingga mereka tidak 

punya keberanian lagi untuk berdiri menentang sang penakluk. 

(4) Asa dan pasukannya mengangkut ternak dari negeri musuh, dalam 

jumlah besar (ay. 15). Demikianlah, kekayaan orang berdosa 

disimpan bagi orang benar. 

 

 

 

PASAL  15  

ekarang Asa dan pasukannya kembali dari medan pertempuran dengan 

membawa kemenangan telak. Mereka dipenuhi dengan muatan hasil jarahan 

dan dihiasi piala kemenangan. Dengan semuanya ini, dapat kita duga, apa yang 

hendak dilakukan raja yang saleh ini kepada Tuhan  atas perkenan-Nya yang luar 

biasa besar ini. Ia tahu bahwa tugas pembaharuan yang telah dimulainya dalam 

kerajaannya, belumlah sempurna. Musuh-musuh di luar memang sudah ditak-

lukkan, namun masih terdapat musuh-musuh yang lebih berbahaya di dalam 

negeri sendiri, dan mereka ini belum ditaklukkan, yaitu berhala-berhala di 

kawasan Yehuda dan Benyamin. Kemenangannya atas musuh di luar 

membuatnya semakin berani memperbaharui serangannya kepada musuh di 

dalam. Di sini kita mendapati, 

I. Pesan yang disampaikan Tuhan  kepadanya melalui seorang nabi, guna 

melibatkan dan mendorongnya agar melaksanakan pembaharuannya 

(ay. 1-7). 

II. Kehidupan yang diakibatkan oleh pesan itu ke atas perkara baik 

tersebut, serta tindakan mereka untuk melakukannya. Patung-patung 

berhala disingkirkan (ay. 8). Hasil jarahan dipersembahkan bagi Tuhan  

(ay. 9-11). Mereka mengadakan kovenan dengan Tuhan , dan menetapkan 

peraturan untuk menghukum para penyembah berhala (ay. 12-15). 

Pembaharuan juga terjadi di istana (ay. 16). Persembahan-persembahan 

kudus dibawa ke rumah Tuhan  (ay. 18). Segala sesuatu berjalan dengan 

baik, kecuali bahwa bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan dari Israel 

(ay. 17). Pengaruh yang ditimbulkan yaitu  damai sejahtera yang 

besar. 


 

358 

Pesan Tuhan  kepada Asa 

(15:1-7) 

1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Tuhan . 2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: 

“Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan 

kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan 

ditemui olehmu, namun  bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. 3 

Lama sekali Israel tanpa Tuhan  yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum. 

4 namun  dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Tuhan  orang Israel. Mereka 

mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka. 5 Pada zaman itu tidak dapat orang 

pergi dan pulang dengan selamat, sebab  terdapat kekacauan yang besar di antara 

segenap penduduk daerah-daerah. 6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota 

menghancurkan kota, sebab  Tuhan  mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai 

kesesakan. 7 namun  kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, sebab  ada 

upah bagi usahamu!” 

Sungguh merupakan kebahagiaan besar bagi Israel sebab  di antara mereka 

terdapat nabi-nabi. Namun, sementara mereka diberkati seperti itu, anehnya, 

mereka masih saja terikat pada penyembahan berhala. Padahal, ketika roh 

nubuat telah berakhir selama ma