tawarikh ester 10
ukup mahal dengan
menerima nasihat mereka sebelumnya. Jadi, sekarang kita dapat menduga,
bahwa ia mendengar nasihat dari para penasihatnya yang tua dan
berpengalaman itu. Mereka menasihati supaya ia tunduk kepada kehendak
Kitab 2 Tawarikh 11:1-12
323
Tuhan mengenai apa yang telah hilang itu, dan berusaha mempertahankan
apa yang masih ia miliki. Mungkin, sebab nasihat merekalah,
(1) Ia memperkuat daerah-daerah perbatasannya, dan banyak kota utama
kerajaannya yang pada masa pemerintahan Salomo yang damai tidak ada
perhatian untuk melakukannya.
(2) Ia melengkapi mereka dengan persediaan makanan dan senjata (ay. 11-
12). Larangan Tuhan kepadanya supaya jangan berperang, tidak membuat
ia duduk dengan wajah cemberut, dan berkata bahwa ia tidak akan
melakukan apa pun untuk keselamatan orang banyak, jika, ia tidak boleh
bertindak. Sebaliknya, dengan bijak ia melengkapi diri untuk menghadapi
sebuah serangan. Orang yang tidak menjadi penakluk, dapat menjadi
pembangun.
Para Imam Bergabung dengan Rehabeam
(11:13-23)
13 Para imam dan orang Lewi di seluruh Israel datang menggabungkan diri dengan dia
dari daerah-daerah kediaman mereka 14 Sebab orang Lewi meninggalkan tanah
penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh sebab
Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam TUHAN, 15 dan
mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk jin-jin dan
untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya. 16 Dari segenap suku Israel orang datang
ke Yerusalem mengikuti orang-orang Lewi itu, yaitu orang yang telah membulatkan
hatinya untuk mencari TUHAN Tuhan Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN, Tuhan nenek moyang mereka. 17 Demikianlah mereka
memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo
selama tiga tahun, sebab selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan
Salomo. 18 Rehabeam mengambil Mahalat, anak Yerimot bin Daud dan Abihail binti Elhiab
bin Isai, menjadi isterinya, 19 yang melahirkan baginya anak-anak lelaki ini: Yeush,
Semarya dan Zaham. 20 Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi
isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit. 21 Rehabeam mencintai
Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya – ia mengambil
delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak
laki-laki dan enam puluh anak wanita . 22 Rehabeam mengangkat Abia, anak Maakha,
sebagai pemuka, yaitu sebagai pemimpin di antara saudara-saudaranya, sebab ia
bermaksud menjadikan dia raja. 23 Oleh sebab itu ia mengambil kebijaksanaan untuk
menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh daerah Yehuda dan Benyamin, ke
segala kota kubu. Ia memberikan mereka makanan dengan limpahnya dan menyediakan
bagi mereka banyak isteri
Lihatlah di sini,
I. Bagaimana Rehabeam diperkuat dengan bergabungnya para imam, orang-
orang Lewi, dan orang-orang Israel yang saleh dan taat, yaitu semua orang
yang setia kepada Tuhan dan agama mereka.
324
1. Yerobeam mengusir mereka, yaitu, ia menetapkan tata cara ibadah lain,
yang ia tahu tidak sesuai dengan hati nurani orang-orang saleh itu. Hal
ini memaksa mereka meninggalkan mezbahnya, dan pada waktu yang
sama, ia melarang mereka pergi ke Yerusalem untuk menyembah di
mezbah yang ada di sana. Sehingga ia benar-benar melarang mereka
memegang jabatan imam TUHAN (ay. 14). Sangat besar hasratnya untuk
membuat mereka keluar dari tanah tempat mereka tinggal, sehingga
tempat itu dapat digunakan oleh orang-orang jahat yang memalukan itu,
dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan
(ay. 15). Bandingkan dengan
1 Raja-raja 12:31. Tidak heran jika orang yang menolak Tuhan , juga
mengusir hamba-hamba-Nya. Mereka yang tidak masuk dalam
rancangannya, tidak akan melakukan apa pun yang ia minta, tidak akan
memuja dewa-dewanya, dan juga tidak akan menyembah patung emas
yang ia dirikan itu.
2. Oleh sebab itu, orang-orang saleh itu harus meninggalkan tanah-tanah
penggembalaan dan harta milik mereka (ay.14). Dari undian setiap suku,
orang-orang Lewi mendapat beberapa kota yang boleh mereka miliki. Di
sana mereka tinggal berkecukupan dan punya banyak kesempatan untuk
berbuat baik. namun sekarang mereka diusir keluar dari semua kota
mereka, kecuali mereka yang tinggal di tanah Yehuda dan Benyamin.
Orang berpikir mereka akan terpelihara dengan sangat baik, namun
sekarang mereka kehilangan semuanya. Merupakan suatu penghiburan
bagi mereka, bahwa hukum Taurat begitu sering mengingatkan mereka,
bahwa TUHAN yaitu warisan mereka, dan sebab itu mereka harus
menemukan Dia ketika diusir dari rumah dan harta milik mereka. namun
mengapa mereka harus meninggalkan harta milik mereka?
(1) sebab mereka melihat, mereka tidak dapat berbuat baik lagi di
antara para tetangga mereka. Sebab sekarang Yerobeam mendirikan
patung anak-anak lembu jantan, sehingga kecenderungan lama pada
penyembahan berhala telah dibangkitkan kembali.
(2) sebab mereka sendiri akan terus berada dalam godaan mengikuti
kebiasan berhala itu, dan dalam bahaya tanpa sadar tertarik kepada
hal yang jahat itu. Jika kita berdoa dengan tulus supaya jangan
dibawa ke dalam pencobaan, maka kita harus menjaga diri menjauh
dari jalannya.
(3) sebab jika mereka mempertahankan keluhuran mereka, ada
kemungkin mereka akan dianiaya oleh Yerobeam dan anak-anaknya.
Para imam yang diangkat mereka untuk setan-setan itu tidak
Kitab 2 Tawarikh 11:1-12
325
membiarkan para imam Tuhan berlama-lama di antara mereka.
Janganlah ada keuntungan duniawi apa pun yang menarik kita atau
menahan kita di tempat yang membahayakan iman kita menjadi
kandas dan hati nurani kita mati.
3. Orang-orang saleh itu pergi ke Yehuda dan Yerusalem (ay. 14) dan
menggabungkan diri dengan Rehabeam (ay. 13). Di mana lagi para imam
dan orang-orang Lewi harus berada, selain di mana altar-Nya berada? Ke
sanalah mereka pergi, sebab itulah tempat tugas mereka, untuk hadir di
sana pada waktu-waktu yang telah ditetapkan.
(1) Merupakan suatu belas kasihan bagi mereka, bahwa mereka
memiliki tempat berlindung untuk dituju dalam pelarian, dan ada
orang-orang dekat yang mau menjamu mereka ketika Yerobeam
mengusir mereka. Ada orang-orang yang menyambut mereka,
sehingga mereka tidak terpaksa harus pergi ke tanah orang-orang
kafir.
(2) Hal itu merupakan bukti bahwa mereka lebih mengasihi pekerjaan
mereka dari pada harta milik yang menjadi penghidupan mereka,
sebab mereka meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka
di pedesaan yaitu di mana mereka dapat hidup nyaman di tanah
sendiri. Di sana mereka dikekang untuk melayani Tuhan , sehingga
harus berserah diri saja pada penyelenggaraan ilahi dan kemurahan
hati saudara-saudara mereka dengan datang ke suatu tempat di mana
mereka dapat menikmati ketetapan-ketetapan ibadah ilahi dengan
bebas, sesuai dengan perintah-Nya. Kemiskinan di jalan ibadah harus
dipilih dibandingkan kelimpahan di jalan dosa. Lebih baik hidup dari
sedekah, atau mati di penjara dengan hati nurani yang baik dari pada
bergelimang kekayaan dan kenikmatan bersama seorang yang lacur.
(3) Berhikmatlah Rehabeam dan rakyatnya dan merupakan pujian bagi
mereka, bahwa mereka menyambut para pengungsi itu, meskipun
mungkin dengan demikian mereka harus berdesak-desakan untuk
menyediakan ruang bagi para pengungsi itu. Pengungsi yang saleh
itu akan membawa berkat bersama mereka ke negeri-negeri yang
menerima mereka, sebab mereka meninggalkan kutuk di belakang
bersama negeri yang menolak mereka. Bukalah pintu-pintu gerbang,
supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia. Terbukti
nantinya tindakan Rehabeam dan rakyatnya itu mendatangkan
kebaikan (lih. Yes. 26:1-2).
326
4. Ketika para imam dan orang-orang Lewi datang ke Yerusalem, segenap
orang Israel yang saleh dari setiap sepuluh suku itu mengikuti mereka.
yaitu orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN
Tuhan Israel. Mereka yang bertindak sesuai hati nurani dalam kewajiban
kepada Tuhan , bersungguh-sungguh, dan tegas di dalamnya, dan
meninggalkan warisan dari nenek moyang mereka, bahkan pergi dan
mencari rumah di Yerusalem, demi mendapat jalan masuk yang bebas ke
mezbah Tuhan dan bebas dari godaan untuk menyembah anak-anak
lembu (ay. 16). Perhatikanlah,
(1) Yang terbaik bagi kita yaitu apa yang terbaik bagi jiwa kita. sebab
itu, dalam semua pilihan kita, keuntungan-keuntungan ibadah harus
yang lebih diutamakan dibandingkan berbagai kenyamanan lahiriah.
(2) Di mana imam-imam Tuhan yang setia berada, di situ umat-Nya yang
setia juga harus berada. Jika Yerobeam mengusir para imam Tuhan ,
maka setiap orang Israel sejati wajib untuk memihak para imam itu
dan mendukung mereka. Hati-hatilah, supaya jangan engkau
melalaikan orang Lewi, selama engkau ada di tanahmu. Segera
sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Tuhan mu, yang
diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga
berangkat dari tempatmu dan mengikutinya (Yos. 3:3).
5. Mereka memperkuat kerajaan Yehuda (ay. 17, KJV). Tidak saja dengan
penambahan begitu banyak orang ke dalamnya, yang tampaknya
membawa apa yang dapat mereka bawa dari harta milik mereka, namun
juga dengan kesalehan dan doa-doa mereka, yang mendatangkan berkat
atas kerajaan yang menjadi tempat perlindungan bagi mereka (lih. Za.
12:5). Merupakan kepentingan suatu negara untuk melindungi dan
mendukung kehidupan beragama dan orang-orang saleh, dan memper-
kuatnya melebihi apa pun. Mereka memperkuat Rehabeam dan
rakyatnya selama tiga tahun, sebab selama tiga tahun itulah mereka
hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo. namun , ketika mereka
meninggalkan jejak itu, dan dengan demikian membuang diri sendiri
dari kebaikan dan perlindungan Tuhan , maka sahabat-sahabat terbaik itu
pun tidak dapat membantu memperkuat mereka lagi. Kita memelihara
kekuatan kita ketika kita berpaut pada Tuhan dan kewajiban ibadah kita,
tidak lebih dari itu.
Kitab 2 Tawarikh 11:1-12
327
II. Bagaimana Rehabeam dilemahkan dengan memanjakan diri dalam
kesenangan-kesenangannya. Ia menginginkan banyak istri, seperti ayahnya
(ay. 23), namun,
1. Dalam hal ini ia lebih bijaksana dari pada ayahnya, sehingga tampaknya
ia tidak memperistri wanita -wanita asing. Para istri yang
disebutkan di sini bukanlah anak-anak wanita Israel belaka, namun
juga berasal keluarga Daud. Satu di antaranya yaitu keturunan dari
Eliab, saudara lelaki Daud (ay. 18). Yang lain lagi dari keturunan
Absalom, kemungkinan Absalom anak Daud (ay. 20). Yang lain dari
Yerimot bin Daud.
2. Dalam hal ini ia lebih berbahagia dibandingkan ayahnya, bahwa dia memiliki
banyak anak laki-laki dan wanita , sementara kita membaca bahwa
ayahnya tidak memiliki lebih dari seorang anak. Orang hampir tidak
dapat membayangkan bahwa ia tidak memiliki anak lagi. Kalaupun
punya, mereka itu tidak layak disebut. Sebaliknya, beberapa anak
Rehabeam disebutkan namanya di sini (ay. 19-20), layaknya orang-orang
penting, yang giat sedemikian rupa, sehingga ia mengambil kebijak-
sanaan untuk menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh Yehuda
dan Benyamin (ay. 23), supaya
(1) Mereka tidak menjadi saingan dengan anaknya, Abia, yang ia
rencanakan untuk menjadi penggantinya, atau lebih tepatnya,
(2) Ia dapat memberi kepercayaan kepada mereka untuk menjaga
perdamaian dan keselamatan masyarakat umum. Ia dapat
mempercayakan semua kota berkubu kepada mereka. Untuk itu ia
memberikan makanan dan minuman dengan limpahnya kepada
mereka, supaya mereka dapat mendukungnya jika terjadi serangan.
Sisa hikmat lebih baik dibandingkan tidak ada sama sekali. Bahkan,
“Kecerdasan tidak pernah berguna sampai ia dapat dipakai.” Meskipun
ia menanggung kerugian besar dengan hilangnya sebuah kerajaan.
PASAL 12
asal ini memberi kita sebuah kisah yang lebih lengkap tentang
pemerintahan Rehabeam dibandingkan yang kita miliki di dalam Kitab Raja-raja
dan merupakan sebuah kisah yang menyedihkan. Bagi saya kitab ini seperti
membawa kita ke dalam kitab Hakim-Hakim kembali. Sebab,
I. Rehabeam dan bangsanya melakukan yang jahat di mata TUHAN (ay.
1).
II. Tuhan kerenanya menjual mereka ke dalam tangan Sisak, raja Mesir,
yang menindas mereka dengan berat (ay. 2-4).
III. Tuhan mengutus seorang nabi kepada mereka, untuk menjelaskan
secara rinci kepada mereka tentang hukuman dan untuk memanggil
mereka bertobat (ay. 5).
IV. Sejak itu mereka merendahkan diri (ay. 6).
V. Ketika mereka bertobat, Tuhan berpaling dari murka-Nya (ay. 7, 12),
namun meninggalkan mereka di bawah tanda ketidaksenangan-Nya (ay.
8-11). Pada akhir pasal ini digambarkan secara umum watak Rehabeam
dan pemerintahannya, dengan kesimpulannya (ay. 13-16).
Pemerintahan Abia atas Yehuda
(12:1-12)
1 Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya
menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. 2 namun pada tahun kelima zaman raja
Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem – sebab mereka berubah
setia terhadap TUHAN – 3 dengan seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang
berkuda, sedang rakyat yang mengikutinya dari Mesir, yaitu orang Libia, orang Suki dan
orang Etiopia, tidak terhitung banyaknya. 4 Ia merebut kota-kota benteng yang di Yehuda,
bahkan mendekati Yerusalem. 5 Nabi Semaya datang kepada Rehabeam dan pemimpin-
pemimpin Yehuda yang berkumpul di Yerusalem berhubung dengan ancaman Sisak, dan
berkata kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh
sebab itu Aku pun meninggalkan kamu juga dalam kuasa Sisak.” 6 Maka pemimpin-
pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: “TUHANlah yang benar!” 7
P
330
Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN
kepada Semaya, bunyinya: “Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan
memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku
tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. 8 namun mereka akan
menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-
Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi.” 9 Maka majulah Sisak, raja Mesir
itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN
dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas
juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo. 10 Sebagai gantinya raja Rehabeam
membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin
bentara yang menjaga pintu istana raja. 11 Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN,
bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang
mengembalikannya ke kamar jaga para bentara. 12 Oleh sebab raja merendahkan diri,
surutlah murka TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkan-Nya sama sekali.
Lagipula masih terdapat hal-hal yang baik di Yehuda.
Israel benar-benar sangat dihinakan dan dilemahkan dengan dibagi ke dalam
dua kerajaan. Namun kerajaan Yehuda, yang memiliki Bait Suci dan ibu kota
kerajaan, keluarga Daud dan keluarga Harun, seharusnya dapat hidup sejahtera
seandainya mereka terus berjalan dalam kewajiban ibadah mereka. namun di
sini kita mendapati segala sesuatu tidak berjalan seperti seharusnya.
I. Rehabeam dan rakyatnya meninggalkan Tuhan : Ia meninggalkan hukum
TUHAN, dan sebagai akibatnya meninggalkan Tuhan , dan seluruh Israel
mengikuti dia (ay. 1). Ia mengalami tiga tahun kebahagiaan, ketika ia hidup
mengikuti jejak Daud dan Salomo (11:17), namun ketaatannya berakhir, dan
dia tidak beribadah lagi kepada Tuhan . Dalam hal apa dia berdosa, kita tidak
diberi tahu, namun dia jatuh, dan Yehuda bersama dengan dia, yang di sini
disebut Israel, sebab mereka mengikuti jalan yang jahat di mana Yerobeam
telah menjerumuskan kerajaan Israel. Jadi, dia terjerumus ketika
kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Selama dia
merasa takhtanya goyah dia melakukan tugas panggilannya, sehingga dia
dapat menjadikan Tuhan sebagai sekutunya. namun ketika dia mendapati
kerajaannya teguh berdiri, dia merasa tidak memerlukan agama lagi. Ia
merasa cukup aman tanpa agama. Demikianlah kemakmuran orang bodoh
menghancurkan mereka. Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh
oleh keengganannya. Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke
belakang. Ketika manusia jaya, dan merasa aman dari masalah, mereka siap
berkata kepada Tuhan : Menjauhlah dibandingkan kami.
II. Tuhan dengan segera membawa masalah ke atas mereka, untuk menyadarkan
mereka, dan memulihkan mereka kepada pertobatan, sebelum hati mereka
dikeraskan. Baru memerintah empat tahun, pemerintahan Rehabeam mulai
merusakkan diri sendiri, dan di tahun kelima raja Mesir muncul untuk
Kitab 2 Tawarikh 12
331
melawan mereka dengan suatu bala tentara yang besar, merebut kota-kota
benteng yang di Yehuda, bahkan mendekati Yerusalem (ay. 2-4). Bencana
yang besar ini datang menimpa mereka begitu tiba-tiba setelah mereka
mulai meninggalkan ibadah kepada Tuhan , melalui sebuah tangan yang
sangat kecil kemungkinan untuk mereka curigai sebab mereka merasa
memiliki hubungan yang baik dengan Mesir selama pemerintahan Salomo.
Pasukan Mesir datang dengan begitu ganasnya sampai semua kota-kota
benteng yang di Yehuda jatuh segera ke dalam tangan musuh tanpa dapat
melawan sama sekali. Kota-kota benteng ini baru saja dibentengi dan
diperkuat oleh Rehabeam, dan ia merasa sangat aman sebab nya. Semua ini
dengan jelas terjadi sebagai berasal dari Tuhan, sebab mereka telah berdosa
melawan Dia.
III. Kalau-kalau mereka tidak dapat siap atau tidak dengan benar memahami
arti dari penyelenggaraan ini, Tuhan melalui firman-Nya menjelaskan tongkat
hajaran itu (ay. 5). Ketika para pembesar Yehuda semuanya bertemu di
Yerusalem, mungkin dalam sebuah rapat dewan perang, untuk membahas
tindakan pengamanan dalam keadaan genting ini, Tuhan mengutus seorang
nabi kepada mereka. Nabi yang sama yang telah membawa pesan dari Tuhan
sebelumnya supaya mereka tidak berperang melawan sepuluh suku (11:2),
Semaya namanya. Ia memberi tahu mereka dengan jelas bahwa alasan
mengapa Sisak tampil melawan mereka bukanlah sebab mereka tidak becus
dalam mengurus urusan mereka, yang mungkin sedang diteliti oleh para
pembesar di dalam rapat ini, melainkan sebab mereka telah meninggalkan
Tuhan . Tuhan tidak pernah meninggalkan siapa pun sampai mereka terlebih
dahulu meninggalkan-Nya.
IV. Teguran firman dan tongkat hajaran digabungkan, maka sang raja dan para
pembesar pun merendahkan diri di hadapan Tuhan atas pelanggaran mereka,
dan dengan menyesal mengakui dosa, serta dengan sabar menerima
hukuman sambil berkata, Tuhanlah yang benar! (ay. 6). “Kita tidak dapat
menyalahkan siapa pun kecuali diri sendiri. Tuhan sangat jelas ketika Dia
menghukum.” Maka ketika kita di bawah teguran Penyelenggaraan,
hendaknya kita membenarkan Tuhan dan menghakimi diri sendiri. Bahkan
raja-raja dan para pembesar harus membungkuk dan merendahkan diri di
hadapan Tuhan , entah untuk direndahkan atau dihancurkan.
V. Ketika mereka mengakui dosa dan bertobat, Tuhan pun menunjukkan
perkenanan kepada mereka, menyelamatkan mereka dari kehancuran.
332
namun Ia meninggalkan mereka di bawah kegentaran akan hukuman yang
masih harus dihadapi, untuk mencegah pemberontakan mereka kembali.
1. Tuhan , dalam belas kasih-Nya, mencegah kehancuran mereka yang sudah
ada di ambang pintu. Bagi pasukan Sisak yang sangat besar dan yang kini
mengalami kemenangan, setelah menaklukkan semua kota yang
berbenteng, apakah yang dapat diharapkan lagi selain dari seluruh
negeri dan bahkan ibu kota Yerusalem sendiri dalam waktu yang singkat
akan menjadi milik mereka? Namun ketika Tuhan berkata, di sinilah
gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan, maka kekuatan
yang terkuat sekalipun secara aneh menyusut dan menjadi tak berdaya.
Di sini sekali lagi malaikat pembinasa, ketika sudah sampai di Yerusalem,
dilarang untuk menghancurkannya: “Kehangatan murka-Ku tidak akan
dicurahkan atas Yerusalem. Tidak pada waktu ini, tidak oleh tangan ini,
tidak untuk menghancurkannya” (ay. 7, 12). Perhatikanlah, orang-orang
yang mengakui bahwa Tuhan benar dalam menghukum mereka akan
mendapati-Nya penuh rahmat. Orang-orang yang merendahkan diri di
hadapan Dia akan menemukan perkenanan-Nya. Betapa Tuhan yang
penuh belas kasihan siap untuk mengambil langkah pertama dalam
menunjukkan belas kasihan-Nya. Jika kita merendahkan hati di bawah
penyelenggaraan Tuhan yang merendahkan kita, maka penderitaan telah
melakukan pekerjaannya, dan ia akan disingkirkan atau sifatnya diubah.
2. Tuhan menganugerahkan kepada kerajaan Yehuda sedikit pembebasan,
tidak lengkap, hanya sebagian saja. Ia menganugerahkan mereka
beberapa keuntungan terhadap musuh, sehingga mereka dapat sedikit
memulihkan diri. Tuhan memberi mereka pembebasan sementara
waktu, demikian kata sebagian penafsir. Mereka diperbaharui kembali
namun sebagian, dan untuk sementara waktu, segera terjatuh kembali.
Dan, seperti pembaharuan mereka, demikian pula pembebasan mereka.
Namun dikatakan (ay. 12), masih terdapat hal-hal yang baik di
Yehuda, sehingga wajahnya mulai terlihat lebih baik.
(1) Berkenaan dengan kesalehan. Lagipula masih terdapat hal-hal yang
baik di Yehuda, para pelayan yang baik, orang-orang yang baik,
keluarga-keluarga yang baik, yang dibuat menjadi lebih baik melalui
bencana negeri mereka. Perhatikanlah, di masa kerusakan dan
kemerosotan yang besar yaitu suatu kelegaan jika ada suatu sisa
umat yang didapati bersama dengan hal-hal yang baik di antara
mereka. Ini merupakan suatu dasar harapan di Israel.
Kitab 2 Tawarikh 12
333
(2) Berkenaan dengan kesejahteraan. Di Yehuda hal-hal bertambah
buruk jika kota-kota yang berbenteng dirampas (ay. 4), namun ketika
mereka bertobat, keadaan mereka pun berubah, dan segala
sesuatunya berjalan dengan baik. Perhatikanlah, jika hal-hal tidak
berjalan begitu baik seperti yang kita harapkan, kita tetap punya
alasan untuk memperhatikannya dengan ucapan syukur jika segala
sesuatunya berjalan lebih baik dibandingkan yang kita harapkan, lebih
baik dibandingkan sebelumnya, dan lebih baik dibandingkan yang pantas
untuk kita terima. Kita harus mengakui kebaikan Tuhan jika Ia
berkenan menganugerahkan kepada kita sedikit kelepasan.
3. Walaupun begitu, Tuhan membiarkan mereka merasakan pedihnya ada di
bawah tangan Sisak, baik dalam hal kebebasan maupun kekayaan.
(1) Dalam kemerdekaan mereka (ay. 8): Mereka akan menjadi hamba-
hambanya yaitu, mereka akan bergantung banyak pada belas
kasihannya dan berutang pada pemberiannya. Dan beberapa di
antara mereka mungkin dibawa sebagai tawanan dan dipenjara
olehnya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-
Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi. Mereka
mungkin mengeluh ketatnya aturan agama mereka, dan
meninggalkan hukum TUHAN (ay. 1), sebab mereka menganggapnya
sebagai suatu beban untuk dipikul, yang telalu berat. “Baiklah,” kata
Tuhan , “biarlah mereka menjadi baik dengan sendirinya jika mereka
mampu. Biarlah raja-raja tetangga mereka memerintah atas mereka
untuk sementara waktu, sebab mereka tidak mau diperintah oleh-
Ku, dan biarlah mereka mencoba bagaimana merasakannya. sebab
mereka tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Tuhan , dengan
sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-gala-
nya, maka biarlah mereka dengan menanggung lapar dan haus,
dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya akan menjadi
hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan
mereka (Ul. 28:47-48), sampai mereka berpikir untuk kembali
kepada suami mereka yang pertama, sebab waktu itu lebih
berbahagia dari pada sekarang (Hos. 2:6). Hal ini, menurut sebagian
tafsiran, yaitu makna dari Yehezkiel 20:24-25. Oleh sebab mereka
tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku dan menolak ketetapan-
ketetapan-Ku, Aku juga memberi kepada mereka ketetapan-ketetapan
yang tidak baik. Perhatikanlah,
334
[1] Semakin pelayanan yang diberikan kepada Tuhan dibandingkan
dengan pelayanan lain, maka akan tampak bahwa pelayanan
kepada-Nya lebih masuk akal dan mudah.
[2] Apa pun kesukaran dan kesulitan yang terbayang di jalan
ketaatan kita, ribuan kali lebih baik untuk menjalaninya
ketimbang menyerahkan diri kepada hukuman sebab
ketidaktaatan. Apakah hukum-hukum untuk menahan diri
dirasakan berat? Akibat dari kekerasan hati untuk tidak mau
menahan diri akan jauh lebih berat. Melayani kebajikan yaitu
kemerdekaan yang sempurna. Melayani hawa nafsu yaitu
perbudakan yang sempurna.
(2) Dalam kekayaan mereka. Raja Mesir merampok Bait Suci dan tempat
perbendaharaannya, perbendaharaan yang ditinggalkan oleh Salomo
dengan sangat berlimpah. namun raja Mesir merampas semuanya. Ya,
dia merampas semuanya, semua yang dapat diambil oleh tangannya
(ay. 9). Untuk inilah dia datang. Daud dan Salomo, yang berjalan di
jalan Tuhan , telah mengisi perbendaharaan itu, yang satu melalui
peperangan dan yang lain melalui perdagangan. namun Rehabeam,
yang telah meninggalkan hukum Tuhan , mengosongkannya.
Perampasan perisai-perisai emas, dan penggantiannya dengan perisai-
perisai tembaga (ay. 9-11), telah kita baca kisahnya sebelumnya di
dalam 1 Raja-raja 14:25-28.
Yerobeam Dikalahkan oleh Abia
(12:13-16)
13 Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem.
Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas
tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala
suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang
wanita Amon. 14 Ia berbuat yang jahat, sebab ia tidak tekun mencari TUHAN. 15 Bu-
kankah riwayat Rehabeam dari awal sampai akhir semuanya tertulis dalam riwayat
Semaya, nabi itu, dan Ido, pelihat itu, – yang juga memuat daftar silsilah. Antara
Rehabeam dan Yerobeam terus-menerus ada perang. 16 Kemudian Rehabeam mendapat
perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud.
Maka Abia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Kisah tentang pemerintahan Rehabeam ditutup di sini, caranya sama seperti
kisah pemerintahan lain diakhiri. Dua hal secara khusus dapat diamati di sini:
1. Bahwa dia pada akhirnya diperbarui dengan cukup baik dalam kerajaannya
(ay. 13). Kota-kota berbenteng miliknya di Yehuda tidaklah memenuhi
Kitab 2 Tawarikh 12
335
harapannya, sehingga dia sekarang menunjukkan dirinya kuat dalam
pemerintahannya di Yerusalem. Ia memperkokoh Yerusalem, dan di sana dia
memerintah selama 17 tahun, dalam kota yang dipilih TUHAN dari antara
segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Hal ini menyi-
ratkan kehormatan dan hak istimewanya bahwa dia memiliki takhta
kerajaan di dalam kota suci, yang sekaligus memperberat ketidak-
salehannya, yaitu bahwa dia berada di dekat Bait Suci namun jauh dari Tuhan .
Pertikaian terus-menerus yang ada antara orang-orangnya dan orang-orang
Yerobeam, sedemikian rupa hingga memuncak kepada perang yang terus-
menerus (ay. 15), namun dia mempertahankan kerajaannya dan tetap
memerintah, dan kelihatannya tidak terlalu meninggalkan hukum TUHAN
seperti yang telah dilakukannya (ay. 1) dalam tahun pemerintahannya yang
keempat.
2. Bahwa dia tidak pernah benar-benar berpegang kepada agamanya (ay. 14).
Ia tidak pernah membuang Tuhan nya. namun dia berbuat jahat, sebab tidak
tekun mencari TUHAN. Lihatlah apa kesalahannya.
(1) Ia tidak melayani TUHAN sebab dia tidak mencari TUHAN. Ia tidak
berdoa, seperti yang dilakukan oleh Salomo, untuk meminta hikmat dan
anugerah. Semakin tekun kita berdoa, semakin baik setiap jalan kita.
Atau, dia tidak memperhatikan firman Tuhan , tidak mencarinya sebagai
penuntunnya, atau mengambil petunjuk darinya.
(2) Ia tidak memanfaatkan agamanya sebab dia tidak memberikan hatinya
kepada agamanya. Ia tidak pernah peduli menjalani agamanya, hatinya
tidak condong ke situ, tidak pernah menetapkan hati untuk berpaling ke
sana. Kebaikan sekecil apa pun yang dimilikinya hanya sementara saja
dan berlalu seperti embun pagi. Ia melakukan yang jahat sebab dia
tidak pernah berketetapan hati untuk apa yang baik. Orang dengan
mudah ditarik oleh Iblis kepada kejahatan, jika mereka terombang-
ambing dan tidak tetap dalam apa yang baik, dan tidak pernah terdorong
untuk menjadikan agama sebagai kepedulian mereka.
PASAL 13
i sini kita memiliki sebuah kisah yang jauh lebih lengkap tentang
pemerintahan Abia, putra Rehabeam, dibandingkan yang kita baca di dalam
Kitab Raja-raja. Di Kitab Raja-raja kita mendapati perilakunya tidak lebih baik
dibandingkan ayahnya. Dia “hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya
sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN,
Tuhan nya” (1Raj. 15:2-3). namun dalam Kitab 2 Tawarikh ini kita mendapati dia
lebih berani dan lebih berhasil dalam peperangan dibandingkan ayahnya. Ia meme-
rintah hanya selama tiga tahun, dan terutama terkenal dengan kemenangan
mulia yang diperolehnya atas pasukan Yerobeam. Dalam pasal ini kita mene-
mukan,
I. Para tentara kedua pihak dibawa masuk ke medan pertempuran (ay.
3).
II. Perkataan cela dari Abia sebelum pertempuran mengemukakan
keadilan bagi perjuangannya (ay. 4-12).
III. Kesulitan menimpa Yehuda, yang ditimbulkan oleh siasat Yerobeam
(ay. 13-14).
IV. Kemenangan yang diperoleh Yehuda oleh kuasa Tuhan (ay. 15-20).
V. Akhir dari pemerintahan Abia (ay. 21-22).
Pemerintahan Abia atas Yehuda
(13:1-12)
1 Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda. 2
Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel
dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan Yerobeam. 3 Abia memulai perang dengan
pasukan pahlawan-pahlawan perang, yang jumlahnya empat ratus ribu orang pilihan,
sedang Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus
ribu orang pilihan, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. 4 Lalu Abia berdiri di atas
gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: “Dengarlah
kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel! 5 Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Tuhan
D
338
Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk
selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam? 6 namun Yerobeam bin Nebat, hamba
Salomo bin Daud, telah bangkit memberontak melawan tuannya. 7 Petualang-petualang,
orang-orang dursila, berhimpun padanya; mereka terlalu kuat bagi Rehabeam bin
Salomo, yang masih muda dan belum teguh hati, dan yang tidak dapat mempertahankan
diri terhadap mereka. 8 Tentu kamu menyangka, bahwa kamu dapat mempertahankan
diri terhadap kerajaan TUHAN, yang dipegang keturunan Daud, sebab jumlah kamu
besar dan sebab pada kamu ada anak lembu emas yang dibuat Yerobeam untuk kamu
menjadi Tuhan . 9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam TUHAN, anak-anak
Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan
bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan
dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk
sesuatu yang bukan Tuhan . 10 namun kami ini, TUHANlah Tuhan kami, dan kami tidak
meninggalkan-Nya. Dan anak-anak Harunlah yang melayani TUHAN sebagai imam,
sedang orang Lewi menunaikan tugasnya,
11 yaitu setiap pagi dan setiap petang mereka membakar bagi TUHAN korban bakaran
dan ukupan dari wangi-wangian, menyusun roti sajian di atas meja yang tahir, dan
mengatur kandil emas dengan pelita-pelitanya untuk dinyalakan setiap petang, sebab
kamilah yang memelihara kewajiban kami terhadap TUHAN, Tuhan kami, namun kamulah
yang meninggalkan-Nya. 12 Lihatlah, pada pihak kami Tuhan yang memimpin, sedang
imam-imam-Nya siap meniup tanda serangan terhadap kamu dengan nafiri isyarat-
isyarat. Hai orang Israel, jangan kamu berperang melawan TUHAN, Tuhan nenek moyang-
mu, sebab kamu tidak akan beruntung!”
Ibu Abia disebut Maakha, putri dari Absalom (11:20). Di sini dia dise-
but Mikhaya, putri dari Uriel. Sangat mungkin ibunya itu yaitu cucu wanita
dari Absalom, melalui putrinya Tamar (2Sam. 14:27), dan bahwa ayah
kandungnya yaitu Uriel ini. namun perhatian kita di sini yaitu Abia yang
melancarkan pertempuran dengan Yerobeam raja Israel.
I. Tuhan mengizinkan Abia untuk terlibat perang dengan Yerobeam, dan
mengakui dia dalam pertempuran tersebut meskipun sebelumnya Ia tidak
mengizinkan Rehabeam melakukannya (11:4).
1. Mungkin Yerobeam saat itu yang hendak menyerang Yehuda, sehingga
apa yang dilakukan Abia yaitu untuk mempertahankan diri saja.
Setelah Rehabeam meninggal, bisa jadi Yerobeam merasa berhak atas
mahkota kerajaan Yehuda yang ditinggalkan Rehabeam. Setidak-
tidaknya ia berharap untuk mendapatkannya dari Abia raja muda ini,
begitu Abia naik takhta. Dan untuk menghadapi perbuatan kurang ajar
ini, dengan berani Abia mengangkat senjata, dan Tuhan berpihak
kepadanya.
2. Ketika Rehabeam berusaha untuk memulihkan sepuluh sukunya,
Yerobeam bersikap baik, dan setelah itu ia diuji. Dan kini tampaklah
orang macam apa dia, dengan mendirikan patung lembu dan membuang
para imam. sebab itu Abia diizinkan untuk menghajarnya, sehingga ia
kapok dan tidak berani menyerang Yehuda lagi. Namun di lain pihak,
Kitab 2 Tawarikh 13
339
Rehabeam bertujuan untuk memunahkan sepuluh suku itu, yang berten-
tangan dengan perintah Tuhan .
II. Tentara Yerobeam dua kali lipat jumlahnya dibandingkan tentara Abia (ay. 3),
sebab dia memiliki sepuluh suku untuk membangkitkan suatu kekuatan
tentara, sedang Abia hanya memiliki dua suku. Tentang tentara kedua
pihak dikatakan, mereka yaitu pahlawan-pahlawan yang gagah
perkasa. namun tentara Yehuda hanya terdiri atas 400 ribu orang, sedang
tentara Yerobeam mencapai 800 ribu orang. Namun, jumlah yang lebih kecil
terbukti keluar sebagai pemenang. Sebab peperangan tidak selalu berpihak
kepada yang kuat atau yang berjumlah banyak.
III. Abia, sebelum berperang, berdebat lebih dulu dengan pasukan Yerobeam,
untuk membujuk mereka, tidak untuk kembali kepada keluarga Daud (hal
tersebut telah ditetapkan oleh penentuan ilahi dan disepakati Abia),
melainkan untuk berhenti memerangi keluarga Daud. Tuhan tidak akan
membiarkan mereka mempertahankan diri terhadap kerajaan TUHAN, yang
dipegang keturunan Daud (ay. 8), namun setidaknya merasa puas dengan apa
yang telah mereka miliki. Perhatikanlah, jika perkaranya dapat diselesaikan
dengan mempertimbangkan suatu alasan, maka itu lebih baik dibandingkan
menggunakan pedang. Janganlah langsung memakai cara-cara kekerasan
sebelum semua upaya untuk membujuk telah dicoba dengan sia-sia. Perang
harus menjadi ultima ratio regum – usaha terakhir dari para raja. Alasan
yang baik dapat melakukan sangat banyak kebaikan dan mencegah banyak
kejahatan. Betapa kuatnya kata-kata yang benar! Abia bersama dengan
tentaranya telah sampai di jantung negeri kerajaan Israel. Sebab dia
menyampaikan seruannya itu di atas sebuah bukit di Gunung Efraim, tempat
dia dapat didengar oleh Yerobeam dan para pejabatnya. Ia ingin
mengadakan sebuah perjanjian dengan mereka. Telah biasa bagi para
panglima besar untuk menyampaikan pidato kepada para tentara mereka
untuk menyemangati mereka, dan pidato dari Abia ini bermaksud demikian,
namun ditujukan kepada Yerobeam dan segenap orang Israel. Dua hal yang
disampaikan Abia untuk menenangkan hati orang-orangnya dan untuk
meyakinkan musuhnya:
1. Bahwa dia mempunyai hak di pihaknya, sebuah jus divinum –sebuah hak
ilahi: “Engkau tahu, atau harus tahu, bahwa TUHAN Tuhan Israel telah
memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya
untuk selama-lamanya” (ay. 5), bukan melalui penyertaan-Nya yang
biasa, cara-Nya yang biasa dalam menetapkan dan mengangkat kerajaan,
340
namun melalui sebuah kovenan garam, sebuah kovenan yang abadi, suatu
kovenan yang dibuat melalui korban, yang selalu diasinkan, demikian
penjelasan Uskup Patrick. Segenap Israel telah mengakui bahwa Daud
yaitu seorang raja yang diangkat oleh Tuhan , dan bahwa Tuhan telah
meneruskan mahkota kepada keluarganya. Oleh sebab itu, pengambilan
kerajaan Israel oleh Yerobeam tidaklah dapat dibenarkan. Namun demi-
kian tidaklah pasti apakah Abia merujuk terutama kepada hal tersebut,
sebab dia tahu bahwa Yerobeam mendapat anugerah dari Tuhan atas
sepuluh suku. Namun demikian, usahanya untuk mengganggu
perdamaian dan segala milik raja Yehuda sama sekali tidak dapat
dimaafkan. Sebab ketika sepuluh suku diberikan kepadanya, dua suku
disediakan bagi keluarga Daud. Abia menunjukkan,
(1) Bahwa ada banyak ketidakjujuran dan kelicikan ketika Yerobeam
pertama kali meneguhkan dirinya: Ia memberontak melawan
tuannya (ay. 6) yang telah mengangkat dirinya (1Raj. 11:28), dan
dengan keji telah mengambil keuntungan atas kelemahan Rehabeam
ketika keadaan sangat genting. Saat itu seharusnya ia menunjukkan
rasa terima kasih kepada tuannya itu dan keadilan kepada
Rehabeam anaknya dengan berdiri di pihaknya dan membantu
mengamankan orang-orang supaya setia kepada Rehabeam. Namun
sebaliknya, ia malah memimpin sebuah kelompok untuk menentang
Rehabeam dan menjadikannya mangsa, yang tidak pantas
dilakukannya dan yang tidak bisa diharapkannya akan berhasil. Orang-
orang yang mendukung Yerobeam di sini disebut petualang-petualang
(KJV: orang-orang yang sia-sia), yaitu suatu sebutan yang mungkin
dipinjam dari Hak. 11:3), orang-orang yang tidak bertindak atas
dasar prinsip yang teguh, melainkan yang berubah-ubah, orang-
orang dursila, yang melemparkan kuk pemerintahan dan mengang-
kat para pemimpin atas mereka untuk melakukan apa saja semau
mereka.
(2) Bahwa ada banyak ketidaksalehan dalam usaha Yerobeam sekarang
ini. Sebab, dengan berperang melawan keluarga Daud, dia
berperang melawan kerajaan TUHAN. Orang-orang yang menentang
yang benar berarti menentang Tuhan yang benar yang duduk di
takhta untuk mengadili yang benar. Dan orang-orang demikian
jangan harap akan berhasil dalam usaha mereka. Yang benar dapat
mengalami yang terburuk untuk sementara waktu, namun pada akhir-
nya ia akan menang.
Kitab 2 Tawarikh 13
341
2. Bahwa Abia memiliki Tuhan di pihaknya. Inilah yang dipegangnya dengan
teguh, bahwa agama Yerobeam dan tentaranya yaitu palsu dan berhala,
sedang dia dan rakyatnya, orang-orang Yehuda, memiliki ibadah yang
murni dari Tuhan yang benar dan yang hidup di antara mereka. Tampak
dari sifat yang dijelaskan tentang Abia dalam 1 Raja-raja 15:3, bahwa
dalam perang ini dia sendiri tidaklah bersungguh-sungguh dalam
menjalani agama kerajaannya. Sebab,
(1) Apa pun dia sebaliknya, tampak bahwa dia bukanlah penyembah
berhala, ataupun jika dia diam-diam menyetujui adanya bukit-bukit
pengorbanan dan patung-patung berhala (14:3, 5), namun dia terus
memelihara ibadah Bait Suci.
(2) Apa pun kerusakan moral yang ada dalam kerajaan Yehuda, keadaan
agama di antara mereka lebih baik dibandingkan dalam kerajaan Israel,
yang sekarang ini mereka lawan.
(3) Umum bagi orang-orang yang menyangkal kuasa kesalehan untuk
berbual tentang bentuk lahiriahnya.
(4) Perkara kerajaannyalah yang sekarang sedang ia bela, sehingga
walaupun ia sendiri tidak saleh, namun dia berharap bahwa, demi
orang-orang baik dan hal-hal baik yang ada di Yehuda, kiranya Tuhan
sekarang bertindak bagi mereka. Banyak yang kurang peduli dengan
agama namun sangat sadar akan kegunaannya dalam diri orang lain.
Lihatlah bagaimana Abia menggambarkan,
[1] Kemurtadan Israel dari Tuhan . “Jumlahmu sangat banyak,” katanya,
“jauh mengungguli kita dalam jumlah. namun kita tidak perlu takut
terhadap engkau, sebab engkau memiliki sesuatu yang cukup
untuk menghancurkan kamu.” Sebab, Pertama, “Engkau memiliki
patung-patung lembu sebagai Tuhan mu (ay. 8), yang tidak sang-
gup untuk melindungi dan menolong engkau dan malah akan
menyebabkan Tuhan yang benar dan hidup menentangmu.
Patung-patung itu akan menjadi “Akhan-Akhan-mu”, penyebab
masalah di dalam perkemahanmu.” Kedua, “Engkau memiliki
orang-orang hina sebagai imam-imam kalian (ay. 9). Engkau me-
nolak suku Lewi dan keluarga Harun, yaitu orang-orang yang
telah Tuhan tetapkan untuk melayani dalam hal-hal kudus. Lalu,
dengan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala,
kalian menjadikan siapa saja sebagai imam yang akan
bertanggung atas pengudusan, meskipun orang itu melakukan
banyak pelanggaran terhadap jabatan imam.” Jadi, kendati sangat
342
tidak layak untuk menjadi imam, orang itu paling cocok untuk
menjadi imam-imam mereka. Sebab apakah yang lebih me-
nyenangkan bagi dewa yang bukan dewa selain dari imam-imam
yang bukan imam? Begitulah para penipu dan perampas serupa
dan sebangun.
[2] Kelekatan Yehuda kepada Tuhan : “namun kami ini (ay. 10), kami
tidak meninggalkannya. Yahweh yaitu Tuhan kami, Tuhan dari
nenek moyang kami, Tuhan Israel, yang sanggup untuk
melindungi kami, dan memberi kami keberhasilan. Ia bersama
dengan kami, sebab kami bersama Dia.” Pertama, “Di kerajaan
kami, di dalam Bait Suci-Nya: Kami memelihara kewajiban
kami (ay. 10-11). Kami tidak menyembah patung-patung, hanya
mempunyai para imam yang telah ditetapkan oleh TUHAN, tidak
ada ritual ibadah selain apa yang telah diperintahkan oleh-Nya.
Pelayanan ibadah di Bait Suci dan perlengkapannya sesuai
dengan yang ditetapkan oleh TUHAN. Hanya ketetapan-Nya yang
kita pegang, tidak ada yang ditambahkan atau dikurangi. Inilah
yang menjadi kenyamanan kami, inilah yang kini kami sedang
pertahankan. sebab itu, atas perkara agamawi dan juga perkara
kerajaan, kami lebih baik. Kedua, di sini dalam perkemahan, Ia
yaitu pemimpin kami dan sebab nya kami yakin Dia beserta
kami, sebab kami bersama Dia (ay. 12). Dan, sebagai tanda
kehadiran-Nya, kami memiliki para imam-Nya di sini, yang mem-
bunyikan terompet-Nya sesuai dengan hukum Taurat, sebagai
suatu kesaksian terhadap kamu, dan suatu jaminan bagi kami
bahwa di hari pertempuran kami akan diingatkan di hadapan
TUHAN Tuhan kita dan diselamatkan dari musuh-musuh kita.”
Demikianlah tanda-tanda isyarat suci dijelaskan (Bil. 10:9). Tidak
ada yang lebih berhasil dalam membangkitkan keberanian
manusia, dan memberikan semangat kepada mereka, selain
memastikan bahwa Tuhan menyertai mereka dan berperang
untuk mereka. Abia menutup imbauannya dengan peringatan
yang keras kepada musuh-musuhnya. “Jangan kamu berperang
melawan TUHAN, Tuhan nenek moyangmu. Bodohlah untuk
berperang melawan Tuhan yang mahakuasa. Kamu berkhianat
dan tidak tahu berterima kasih kalau kami berperang melawan
Tuhan nenek moyangmu, dan jangan kamu harap dapat berhasil.”
Kitab 2 Tawarikh 13
343
Yerobeam Dikalahkan oleh Abia
(13:13-22)
13 namun Yerobeam mengirim suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan
keliling supaya sampai di belakang mereka, sehingga induk pasukannya berada di depan
Yehuda dan pasukan-pasukan penghadang di belakang mereka. 14 Ketika Yehuda menoleh
ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari
belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para imam meniup nafiri, 15 dan
orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang-orang Yehuda itu meme-
kikkan pekik perang, Tuhan memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia
dan Yehuda. 16 Orang Israel lari dari depan Yehuda, namun Tuhan menyerahkan mereka ke
dalam tangan Yehuda. 17 Abia dengan laskarnya mendatangkan kekalahan yang besar
kepada mereka. Dari orang Israel mati terbunuh lima ratus ribu orang pilihan. 18
Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi
kokoh, sebab mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Tuhan nenek moyang mereka.
19 Abia mengejar Yerobeam dan merebut dari padanya beberapa kota, yaitu Betel dengan
segala anak kotanya, Yesana dengan segala anak kotanya dan Efron dengan segala anak
kotanya. 20 Tak pernah lagi Yerobeam mendapat kekuatan di zaman Abia. TUHAN
memukul dia, sehingga ia mati. 21 Abia menunjukkan dirinya kuat. Ia mengambil empat
belas isteri dan memperanakkan dua puluh dua anak laki-laki dan enam belas anak
wanita .
22 Selebihnya dari riwayat Abia, langkah-langkahnya dan titah-titahnya, tertulis dalam
kitab sejarah nabi Ido.
Kita tidak menemukan Yerobeam berusaha untuk memberi jawaban balik
kepada perkataan Abia. Meskipun tujuan Abia seperti itu, namun Yerobeam
memutuskan untuk tidak mengindahkannya, dan sebab nya dia mendengarkan
seakan-akan tidak mendengar apa-apa. Ia datang untuk berperang, bukan untuk
berdebat. Pedang yang paling panjang, pikirnya, akan menentukan perkaranya,
bukan alasan yang lebih baik. Oleh sebab itu, mari kita melihat masalahnya,
entahkah benar dan agama memihak atau tidak.
I. Yerobeam, yang mempercayai siasatnya, dipukul kalah. Ia begitu jauh dari
berpikiran yang sehat sehingga tidak berperang dengan baik pula. Kita dapat
menduga dia merasa telah dihinakan kedaulatannya oleh pidato Abia itu.
“Satu siasat,” pikirnya, “berharga 20 pidato seperti itu. Kita akan segera
memberinya sebuah jawaban bagi semua alasannya itu. Lihat saja,
bagaimana ia akan tersadar betapa ia kalah oleh kekuatan jumlah, dikepung
di setiap sisi dengan alat-alat pembawa kematian. Biar tahu rasa dia dengan
bualannya akan agamanya dan haknya atas takhta.” Mungkin mereka sempat
mengadakan suatu kesepakatan, dan sementara perundingan sedang
dibicarakan, Yerobeam dengan licik mengambil kesempatan dengan mengirim
suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan keliling supaya
sampai di belakang mereka. Ia bertindak licik melawan semua hukum militer.
Kehormatan apakah yang dapat diharapkan dalam diri seorang pelayan ketika
344
dia memerintah? Abia suka perdamaian, namun , ketika dia berbicara, mereka
menghendaki perang (Mzm. 120:7).
II. Abia dan rakyatnya, yang menaruh percaya kepada Tuhan mereka, keluar
sebagai pemenang, walaupun kalah kekuatan dan jumlah.
1. Mereka dibawa masuk ke dalam suatu kesulitan yang besar, masuk
dalam suatu ketakutan yang besar, sebab mereka harus menghadapi
pertempuran dari depan dan dari belakang. Sebuah perkara yang baik,
yang dirancang untuk menjadi pemenang, dapat saja untuk sesaat
terbelit dalam rasa malu dan kesesakan. Seperti halnya Daud. Mereka
mengelilingi aku seperti lebah (Mzm. 118:10-12).
2. Dalam kesesakan mereka, ketika bahaya ada di sekeliling mereka, ke
arah mana mereka harus memandang selain ke atas untuk kelepasan?
Sungguh merupakan suatu penghiburan yang tak terkatakan bahwa
tidak ada musuh (bahkan yang paling kuat atau yang cerdik), tidak ada
siasat atau penyergapan, yang dapat memutuskan komunikasi kita
dengan sorga. Jalan kita ke sana selalu terbuka.
(1) Mereka berteriak kepada TUHAN (ay. 14). Kita berharap mereka
melakukan hal ini sebelum terlibat dalam peperangan, namun
kesesakan membuat mereka memperbarui doa mereka dan semakin
mendesak-desak. Tuhan membawa umat-Nya ke dalam kesesakan
agar Ia dapat mengajar mereka berteriak kepada-Nya. Doa yang
sungguh-sungguh yaitu menangis dan berteriak.
(2) Mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Tuhan nenek moyang
mereka, bergantung pada kuasa-Nya untuk menolong mereka dan
berserah kepada-Nya (ay. 18). Doa dari iman yaitu doa yang
manjur, dan dengan doa inilah kita mengalahkan dunia, yaitu iman
kita (1Yoh. 5:4).
(3) Para imam meniup sangkakala untuk menyemangati mereka dengan
memberi mereka jaminan akan kehadiran Tuhan bersama mereka.
Bunyi sangkakala itu bukan hanya sekadar bunyi perang, namun juga
bunyi yang menghidupkan iman mereka.
(4) Mereka berteriak dalam keyakinan menang: “Inilah hari kita, sebab
Tuhan bersama kita.” Kepada teriakan doa mereka tambahkan teriakan
iman, sehingga menjadi lebih dibandingkan pemenang.
3. Demikianlah mereka memperoleh kemenangan yang utuh: Pada saat
orang-orang Yehuda itu memekikkan pekik perang sebab sukacita dalam
keselamatan Tuhan , Tuhan memukul kalah Yerobeam dan tentaranya
Kitab 2 Tawarikh 13
345
dengan suatu kengerian dan keterkejutan sehingga mereka tidak dapat
melakukan suatu serangan, melainkan lari tunggang langgang. Dan para
penakluk tidak memberi ruang gerak, sehingga mereka berhasil mem-
bunuh dengan pedang 500.000 orang-orang pilihan (ay. 17). Bahkan
dikatakan, lebih dari yang pernah kita baca di dalam sejarah tentang
banyaknya orang yang dibunuh dalam satu pertempuran. Namun
peperangan itu milik Tuhan, yang ingin menghapus penyembahan
berhala Israel dan mengakui keluarga Daud. namun lihatlah dampak yang
menyedihkan dari perpecahan: darah orang-orang Israellah yang
tertumpah seperti air oleh orang-orang Israel sendiri, sementara orang-
orang kafir, para tetangga mereka, di mana nama Israel telah menjadi
kengerian sebelumnya, berteriak, Aha! Akhirnya kita menyaksikan
mereka binasa.
4. Akibat dari hal ini yaitu bahwa anak-anak Israel, kendati mereka tidak
dibawa kembali kepada keluarga Daud, namun berhasil ditundukkan (ay.
18). Banyak kota direbut dan menjadi milik raja-raja Yehuda. Seperti
Bethel terutama (ay. 19). Bagaimana nasib patung lembu emas yang ada di
sana ketika sampai dalam tangan raja Yehuda, kita tidak diberi tahu. Mung-
kin patung itu dipindahkan ke tempat tertentu yang lebih aman, dan pada
akhirnya ke Samaria (Hos. 8:5). Namun pada zaman Yehu kita
mendapatinya ada di Bethel (2Raj. 10:29). Mungkin Abia, ketika patung
itu berada di dalam kuasanya untuk dihancurkan, membiarkannya tetap
berdiri, sebab hatinya tidak tertuju kepada Tuhan sepenuhnya. Dan, sebab
tidak memanfaatkan apa yang didapatnya bagi kehormatan Tuhan , segera
saja ia kehilangan semuanya lagi.
Akhirnya, kematian dari yang ditaklukkan dan yang menaklukkan pun tiba
tidak lama itu.
1. Yerobeam tidak pernah meninggikan mukanya setelah kekalahan ini,
kendati dia masih bertahan selama dua atau tiga tahun. Ia tidak dapat
memulihkan kekuatan lagi (ay. 20). Tuhan menghantam dia entah
dengan suatu penyakit, yang olehnya dia merana, atau dengan suatu
penyakit pikiran yang menyedihkan. Hatinya remuk, dan rasa kesal atas
kehilangannya membawa kepalanya, yang mungkin waktu itu sudah
beruban, masuk kubur dengan berduka. Ia luput dari pedang Abia, namun
Tuhan menghantam dia. Tidak ada yang dapat meloloskan diri dari
pedang-Nya.
2. Abia menjadi kuat sebab perang ini. Berapa banyak jumlah istri dan
anak-anak yang dimiliki sebelumnya tidaklah jelas. namun sekarang dia
346
menambah istrinya hingga berjumlah 14 orang semuanya, yang melalui
mereka dia memperoleh 38 anak (ay. 21). Berbahagialah orang yang
tabungnya penuh dengan anak panah. Kelihatannya dia memiliki cara
hidup yang khusus bagi dirinya, perkataan-perkataannya sendiri, yang di-
catat bersama dengan semua tindakannya di dalam sejarah waktu itu (ay.
22). namun bulan-bulan hidupnya diputus di tengah, dan segera sesudah
kemenangannya, kematian menaklukkan sang penakluk. Mungkin dia
terlalu besar ditinggikan dengan kemenangannya, dan sebab nya Tuhan ti-
dak membiarkannya hidup lama untuk menikmati kehormatan itu.
PASAL 14
alam pasal ini dan dua pasal berikutnya, kita membaca riwayat
pemerintahan Asa, pemerintahan yang baik dan berlangsung lama. Dalam
pasal ini diceritakan,
I. Kesalehannya (ay. 1-5).
II. Kebijakannya (ay. 6-8).
III. Kemakmurannya, dan terutama kemenangan gilang-gemilang yang
diraihnya atas pasukan Etiopia yang sangat besar yang maju berperang
melawannya (ay. 9-15).
Asa Raja Yehuda
(14:1-8)
1 Kemudian Abia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia
dikuburkan di kota Daud. Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Pada zaman
pemerintahannya negeri itu aman selama sepuluh tahun. 2 Asa melakukan apa yang baik
dan yang benar di mata TUHAN, Tuhan nya. 3 Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan
bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-
tiang berhala. 4 Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Tuhan
nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah.
5 Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di
Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya.
6 sebab negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat
membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan
kepadanya. 7 Katanya kepada orang Yehuda: “Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan
mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-
palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, sebab kita mencari TUHAN Tuhan kita dan
Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.” Maka me-
reka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil. 8 Pasukan-pasukan Asa yang dari
Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan
yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa
perisai kecil, sebagai pemanah. Mereka semua pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
Di sini kita melihat,
D
350
I. Watak Asa secara umum (ay. 2): Dia melakukan apa yang baik dan yang
benar di mata TUHAN, Tuhan nya.
1. Hatinya selalu ingin menyenangkan Tuhan , berusaha agar dia berkenan
kepada-Nya. Berbahagialah mereka yang jalan hidupnya dibimbing oleh
aturan ini, yaitu melakukan hal yang benar, bukan dalam pandangannya
sendiri, atau dalam pandangan dunia, melainkan dalam pandangan Tuhan .
2. Asa menyadari bahwa mata Tuhan selalu tertuju padanya, dan hal itu
sangat membantunya tetap melakukan hal yang baik dan yang benar.
3. Tuhan dengan penuh rahmat menerima Asa dalam segala yang
dilakukannya dan membenarkan perbuatannya sebagai baik dan benar.
II. Karya pembaharuan penuh berkat yang segera dimulai Asa setelah dia
menduduki takhta raja.
1. Dia menghapuskan dan menyingkirkan penyembahan berhala. Semenjak
Salomo memperbolehkan penyembahan berhala, di akhir
pemerintahannya, tidak ada tindakan dilakukan untuk menekan
penyembahan berhala itu. Jadi, kita perkirakan, penyembahan berhala
itu telah berurat akar. Ilah-ilah asing disembah dan dibuatkan mezbah,
patung, dan tiang berhalanya. Dan pelayanan di Bait Tuhan , meskipun tetap
dijalankan oleh para imam (13:10), telah ditinggalkan oleh sebagian besar
umat itu. Asa, begitu dia memegang tampuk kekuasaan di tangannya,
mengerahkan upayanya untuk menghancurkan semua mezbah dan patung
berhala (ay. 3, 5), sebab semua itu sangat membangkitkan murka Tuhan
yang cemburu dan sangat mencobai umat yang sembrono. Asa berharap,
dengan menghancurkan berhala, dapat memulihkan para penyembah
berhala, yang menjadi sasarannya, dan bukan malah menghancurkan
mereka.
2. Asa menghidupkan dan menegakkan kembali penyembahan yang murni
kepada Tuhan . Dan, sebab para imam melakukan bagiannya dalam
melayani Bait Tuhan , maka Asa mewajibkan umat itu untuk melakukan
bagian mereka (ay. 4): Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka
mencari TUHAN, Tuhan nenek moyang mereka, dan bukan ilah-ilah bangsa
lain, dan mematuhi hukum dan perintah, yaitu , memelihara semua
ketetapan ilahi, yang telah ditinggalkan sama sekali oleh sebagian besar
umat itu. sebab perbuatannya itu, negeri itu pun aman di bawah
pemerintahannya (ay. 5). Walaupun mereka sangat cinta kepada berhala-
berhala mereka, dan sangat enggan meninggalkannya, namun suara hati
nurani mereka yang insaf berpihak kepada peritah Asa. Dan mereka
Kitab 2 Tawarikh 14:1-8
351
tidak dapat, sebab merasa malu, menolak untuk mematuhinya. Perhati-
kanlah, orang-orang yang memegang kekuasaan di tangannya, dan
berkehendak untuk sungguh-sungguh menggunakannya demi menekan
kekejian dan memulihkan perilaku yang jahat, tidak akan menjumpai
kesulitan dan penentangan sebanyak yang mungkin mereka takutkan.
Kefasikan yaitu hal yang alot, dan kebajikan dari segala sisi harus
membuat segala kecurangan tutup mulut (Mzm. 107:42).
III. Ketenteraman kerajaannya, setelah ancaman perang yang terus-menerus
dalam dua pemerintahan sebelumnya: Pada zaman pemerintahannya negeri
itu aman selama sepuluh tahun (ay. 1), tidak ada perang dengan kerajaan
Israel, yang untuk sementara waktu belum pulih dari pukulan yang
dideritanya pada pemerintahan sebelumnya. Kemenangan Abia berkat
kegagahan dan keberaniannya, dengan tuntunan Tuhan , meletakkan dasar
untuk keamanan di zaman Asa, sebagai upah atas kesalehan dan pem-
baharuan yang dilakukannya. Meskipun Abia sendiri tidak hidup saleh, namun
dia menjadi alat dalam mempersiapkan jalan bagi seseorang yang memerintah
dalam kesalehan. Jika Abia tidak bertindak untuk mengamankan negeri itu, Asa
tidak akan dapat bertindak untuk memperbaharui negeri itu. Sebab inter arma
silent leges – di tengah hiruk pikuk senjata, suara hukum tidak terdengar.
IV. Perbaikan bijaksana yang dibuat Asa dalam masa ketenteraman itu: Negeri
itu aman, sebab TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya.
Perhatikanlah, kalau Tuhan memberikan ketenangan, siapa yang akan dapat
membuat kekacauan? (Ayb. 34:29, KJV). Amanlah mereka yang diberi Tuhan
keamanan, damailah mereka yang diberi Kristus damai sejahtera, tidak
seperti yang diberikan oleh dunia (Yoh. 14:27). Nah,
1. Asa menyadari keamanan yang mereka terima itu sebagai pemberian
Tuhan . Ia mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.
Perhatikanlah, Tuhan harus dihargai dengan rasa syukur atas berkat
ketenangan yang diberikan-Nya kepada kita, ketenangan jasmani dan
pikiran, keluarga dan bangsa. Dan ketenteraman itu harus kita akui
sebagai upah atas pembaruan yang telah kita mulai lakukan: sebab kita
mencari TUHAN Tuhan kita, Ia mengaruniakan keamanan kepada kita.
Perhatikanlah, seperti kernyitan dahi dan teguran Sang Penyelenggara
harus diperhatikan sebagai peringatan bagi kita di jalan yang jahat,
begitu pula senyum Sang Penyelenggara harus dilihat sebagai dukungan
di jalan kita yang baik (lih. Hag. 2:19-20; Mal. 3:10). Kita merasakan me-
lalui pengalaman bahwa mencari Tuhan itu baik, dan hal itu menga-
352
runiakan keamanan kepada kita. Ketika kita mengejar dunia, hanya
kerisauan yang kita temukan.
2. Asa meminta pendapat rakyatnya, melalui perwakilan mereka,
bagaimana cara memanfaatkan seberkas kedamaian yang sedang
mereka nikmati itu, dan mengambil keputusan bersama-sama dengan
mereka,
(1) Bahwa mereka tidak boleh bersantai-santai, namun harus giat. Waktu
tenang dari perang harus dimanfaatkan untuk bekerja, sebab kita
harus selalu mencari sesuatu untuk kita kerjakan. Pada tahun-tahun
ketika dia tidak berperang, dia berkata, “Marilah kita membangun.
Pokoknya, mari kita berbuat sesuatu.” Ketika jemaat dalam keadaan
damai, mereka dibangun (Kis. 9:31). Ketika pedang disarungkan, ambil
sekop untuk bekerja.
(2) Bahwa mereka tidak boleh merasa aman-aman, namun harus siap
berperang. Dalam masa damai, kita harus bersiap untuk kesulitan,
sadar hal itu pasti terjadi, dan membuat persiapan untuk
menghadapinya.
[1] Asa memperkuat kota-kotanya yang utama dengan tembok
beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-
palangnya (ay. 7). “Inilah yang akan kita lakukan,” katanya,
“selagi negeri ini masih dalam tangan kita,” artinya, “selagi kita
memiliki kesempatan dan kemudahan untuk melakukannya dan
tidak ada yang menghalangi kita.” Dia berbicara seakan-akan dia
sudah memperkirakan bahwa, entah bagaimana caranya,
kesulitan akan datang. Pada saat itu, sudah terlambat untuk
memperkuat kota, dan mereka pasti berharap seandainya
mereka dahulu melakukannya. Maka mereka melaksanakan
pembangunan itu dengan berhasil.
[2] Asa memiliki pasukan hebat yang siap memasuki medan perang,
bukan pasukan sukarelawan, melainkan pasukan dari rakyat
yang dilatih. Yehuda dan Benyamin dikerahkan sendiri-sendiri.
Benyamin yang belum lama ini disebut Benyamin yang terkecil
(Mzm. 68:28, KJV) memiliki jumlah tentara yang hampir sama
banyak dengan Yehuda, 28.000 berbanding 30.000, begitu luar
biasa pertumbuhan suku itu belakangan ini. Berkat Tuhan bisa
membuat yang paling kecil menjadi kaum yang besar.
Tampaknya, dua suku ini diberi persenjataan yang berbeda,
untuk menyerang sekaligus untuk bertahan. Orang Yehuda
Kitab 2 Tawarikh 14:1-8
353
melindungi diri mereka dengan perisai besar, sementara orang
Benyamin dengan perisai kecil, perisai yang pertama jauh lebih
besar dibandingkan yang kedua (1Raj. 10:16-17). Orang Yehuda
berperang dengan tombak ketika mereka berdekatan dengan
musuh. Sebaliknya, orang Benyamin menarik busur, untuk
memerangi musuhnya dari kejauhan. Keduanya melakukan
pelayanan yang baik, dan tidak satu pun boleh berkata kepada
yang lain, Aku tidak membutuhkan engkau. Karunia dan
pekerjaan yang berbeda-beda diberikan untuk kebaikan
bersama.
Asa Mengalahan Orang Etiopia
(14:9-15)
9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak
sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa. 10 Lalu Asa maju menghadapinya.
Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa. 11 Kemudian Asa
berseru kepada TUHAN, Tuhan nya: “Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang
dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Tuhan kami,
sebab kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan
yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Tuhan kami, jangan biarkan seorang manusia
mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!” 12 Dan TUHAN memukul kalah orang-
orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari, 13 lalu dikejar
oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar. Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang
tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, sebab mereka hancur di hadapan TUHAN
dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar. 14 Mereka
mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar, sebab ketakutan yang dari TUHAN
menimpa penduduknya. Mereka menjarahi semua kota itu, sebab jarahan yang besar
terdapat di situ. 15 Tenda-tenda pemilik ternakpun direbut mereka, dan banyak kambing
domba dan unta diangkutnya sebagai jarahan, lalu mereka kembali ke Yerusalem.
Di sini diceritakan,
I. Gangguan datang mengusik kedamaian kerajaan Asa yang berasal dari
pasukan tangguh Etiopia yang menyerang mereka (ay. 9-10). Walaupun
mereka tetap mencari Tuhan , mereka takut menghadapi orang Etiopia itu,
supaya iman mereka diuji, dan supaya Tuhan mendapat peluang untuk
melakukan perkara-perkara besar bagi mereka. Sungguh jumlah yang amat
besar dibawa orang Etiopia itu untuk memerangi mereka: 1.000.000 orang.
Nah, kini akhirnya Asa merasakan keuntungan menghimpun pasukan yang
siap sedia di saat sulit seperti ini. Penyediaan yang awalnya kita pikir
percuma saja, mungkin tidak lama lagi ternyata merupakan keuntungan
yang besar.
354
II. Permohonan yang dipanjatkan Asa kepada Tuhan atas awan yang kini berarak
mengancam di atas kepalanya (ay. 11). Orang yang mencari Tuhan di masa
damai dan kelimpahannya akan dapat berseru dengan keberanian yang
kudus di masa kesesakannya, dan memanggil Dia sebagai Tuhan nya. Doa Asa
pendek saja, namun mengandung makna yang besar di dalamnya.
1. Asa memberi kemuliaan kepada Tuhan atas kuasa dan kedaulatan-Nya
yang tidak terbatas: Bukan masalah bagi-Mu untuk menolong (ay. 11; KJV)
dan Engkau menyelamatkan entah dengan yang banyak atau yang
sedikit, dengan orang yang perkasa atau yang lemah (lih. 1Sam. 14:6).
Tuhan bekerja dengan kekuatan-Nya sendiri, bukan dengan kekuatan
alat-alat (Mzm. 21:14). Bahkan, merupakan kemuliaan-Nyalah untuk
menolong yang paling lemah dan meletakkan dasar kekuatan dari mulut
bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu. “Kita tidak berkata, Tuhan,
berpihaklah kepada kami, sebab kami memiliki pasukan yang hebat
untuk Kau pakai. Akan namun , berpihaklah kepada kami, sebab tanpa
Engkau kami lemah.”
2. Asa berpegang pada hubungan kovenan mereka dengan Tuhan sebagai
Tuhan mereka. Ya Tuhan, Tuhan kami, lalu sekali lagi “Ya Tuhan, Engkau
Tuhan kami, yang telah kami pilih dan kami andalkan sebagai Tuhan kami,
dan Engkau telah berjanji menjadi Tuhan kami.”
3. Asa menyatakan ketergantungan mereka kepada Tuhan , dan mata mereka
diarahkan kepada-Nya dalam peperangan ini. Asa sudah mempersiapkan
diri untuk peperangan itu, namun tidak mengandalkan persiapannya.
Sebaliknya, “Tuhan, kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu
kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini, dengan jaminan
dari-Mu, demi kemuliaan-Mu, dan dengan mempercayai kekuatan-Mu.”
4. Asa membuat Tuhan berkepentingan dalam perkara mereka: “Jangan
biarkan seorang manusia” (manusia yang fana, demikian makna kata itu)
“menang melawan Engkau.” Jika musuh menang atas kami, maka akan
dikatakan orang bahwa dia menang atas Engkau, sebab Engkaulah Tuhan
kami, dan kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami
maju, seperti yang Kau perintahkan kepada kami. Musuh hanyalah
manusia fana yang dapat mati. Tunjukanlah bahwa ia tiada
bandingannya dengan Engkau Tuhan yang kekal. Tuhan, jagalah
kehormatan-Mu sendiri. Dikuduskanlah nama-Mu.”
III. Kemenangan gilang-gemilang yang diberikan Tuhan kepada Asa atas musuhnya.
Kitab 2 Tawarikh 14:1-8
355
1. Tuhan mengalahkan musuhnya, dan membuat pasukan mereka kocar-
kacir (ay. 12): Tuhan memukul kalah orang-orang Etiopia itu, memukul
mereka dengan kengerian, dan kecemasan yang tidak jelas alasannya,
sehingga mereka melarikan diri, tanpa tahu arah dan tujuan.
2. Asa dan pasukannya memanfaatkan keuntungan yang diberikan Tuhan
kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka.
(1) Asa dan pasukannya menghancurkan orang Etiopia itu. Mereka jatuh
di hadapan Tuhan sebab siapa yang dapat bertahan di hadapan-Nya?
Di hadapan tentara-Nya, entah itu tentara malaikat yang tidak
kelihatan yang dipakai untuk menghancurkan mereka atau tentara
Israel, yang disebut tentara Tuhan sebab tentara itu dimiliki oleh-
Nya.
(2) Asa dan pasukannya mengambil jarahan dari perkemahan orang
Etiopia, memperoleh jarahan yang sangat besar dari orang-orang yang
terbunuh dan dari barang bawaan mereka.
(3) Asa dan pasukannya mengalahkan semua kota yang bersekutu
dengan orang Etiopia itu, tempat mereka lari mencari perlindungan,
dan mengambil jarahan dari semua kota itu (ay. 14). Penduduk kota-
kota itu tidak dapat melakukan perlawanan, sebab ketakutan yang
dari Tuhan menimpa penduduknya, yaitu, ketakutan yang
didatangkan Tuhan atas mereka sedemikian hingga mereka tidak
punya keberanian lagi untuk berdiri menentang sang penakluk.
(4) Asa dan pasukannya mengangkut ternak dari negeri musuh, dalam
jumlah besar (ay. 15). Demikianlah, kekayaan orang berdosa
disimpan bagi orang benar.
PASAL 15
ekarang Asa dan pasukannya kembali dari medan pertempuran dengan
membawa kemenangan telak. Mereka dipenuhi dengan muatan hasil jarahan
dan dihiasi piala kemenangan. Dengan semuanya ini, dapat kita duga, apa yang
hendak dilakukan raja yang saleh ini kepada Tuhan atas perkenan-Nya yang luar
biasa besar ini. Ia tahu bahwa tugas pembaharuan yang telah dimulainya dalam
kerajaannya, belumlah sempurna. Musuh-musuh di luar memang sudah ditak-
lukkan, namun masih terdapat musuh-musuh yang lebih berbahaya di dalam
negeri sendiri, dan mereka ini belum ditaklukkan, yaitu berhala-berhala di
kawasan Yehuda dan Benyamin. Kemenangannya atas musuh di luar
membuatnya semakin berani memperbaharui serangannya kepada musuh di
dalam. Di sini kita mendapati,
I. Pesan yang disampaikan Tuhan kepadanya melalui seorang nabi, guna
melibatkan dan mendorongnya agar melaksanakan pembaharuannya
(ay. 1-7).
II. Kehidupan yang diakibatkan oleh pesan itu ke atas perkara baik
tersebut, serta tindakan mereka untuk melakukannya. Patung-patung
berhala disingkirkan (ay. 8). Hasil jarahan dipersembahkan bagi Tuhan
(ay. 9-11). Mereka mengadakan kovenan dengan Tuhan , dan menetapkan
peraturan untuk menghukum para penyembah berhala (ay. 12-15).
Pembaharuan juga terjadi di istana (ay. 16). Persembahan-persembahan
kudus dibawa ke rumah Tuhan (ay. 18). Segala sesuatu berjalan dengan
baik, kecuali bahwa bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan dari Israel
(ay. 17). Pengaruh yang ditimbulkan yaitu damai sejahtera yang
besar.
S
358
Pesan Tuhan kepada Asa
(15:1-7)
1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Tuhan . 2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya:
“Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan
kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan
ditemui olehmu, namun bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. 3
Lama sekali Israel tanpa Tuhan yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum.
4 namun dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Tuhan orang Israel. Mereka
mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka. 5 Pada zaman itu tidak dapat orang
pergi dan pulang dengan selamat, sebab terdapat kekacauan yang besar di antara
segenap penduduk daerah-daerah. 6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota
menghancurkan kota, sebab Tuhan mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai
kesesakan. 7 namun kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, sebab ada
upah bagi usahamu!”
Sungguh merupakan kebahagiaan besar bagi Israel sebab di antara mereka
terdapat nabi-nabi. Namun, sementara mereka diberkati seperti itu, anehnya,
mereka masih saja terikat pada penyembahan berhala. Padahal, ketika roh
nubuat telah berakhir selama ma