tawarikh ester 9

Kamis, 30 Januari 2025

tawarikh ester 9


 


n , yang mengetahui bukan 

hanya segala sesuatu yang ada di dalam hati, namun  juga hati itu sendiri 

dan setiap denyutannya. 


 

288 

5. Bahwa tidak ada orang yang sempurna tanpa dosa dalam kehidupan ini 

(ay. 36): Tidak ada manusia yang tidak berdosa. Bahkan, tidak ada yang 

berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa. Demikianlah yang ditulis 

Salomo, sesuai dengan yang dikatakannya di sini (Pkh. 7:20). 

II. Berikut ini beberapa pemikiran atau perkara dalam perikop ini yang perlu 

diperhatikan. 

1. Salomo menyatakan pemikiran bahwa jika terjadi keraguan atau 

perselisihan antara orang yang satu dengan yang lain, maka kedua belah 

pihak akan setuju untuk bertanya kepada Tuhan , dan mengangkat 

sumpah atas orang yang kesaksiannya harus diputuskan kebenarannya 

(ay. 22). Jadi, rasa hormat orang beragama terhadap sumpah, sebab  

sudah ada sejak zaman dahulu, kiranya akan tetap ada selama masih ada 

hati nurani dan akal sehat di antara manusia. 

2. Salomo menyatakan pemikirannya bahwa, meskipun Israel pada saat itu 

menikmati kedamaian dan ketentraman yang luar biasa, masa-masa sulit 

akan datang. Dia tidak berpikir bahwa gunung kemakmuran mereka 

begitu kuat, melainkan bahwa gunung itu dapat berpindah. Bahkan, dia 

memperkirakan bahwa dosa akan memindahkannya.  

3. Salomo menyatakan pikiran bahwa orang-orang yang tidak berseru 

kepada Tuhan  di waktu-waktu sebelumnya, dalam kesesakan mereka, 

akan segera mencari Dia dengan sungguh-sungguh. “Ketika mereka 

dalam kesusahan, mereka akan mengakui dosa-dosa mereka, mengakui 

nama-Mu, dan memohon kepada-Mu.” Kesulitan akan menggerakkan 

orang kepada Tuhan , mereka yang tadinya berkata kepada-Nya 

“Enyahlah” (ay. 24, 26, 28). 

4. Salomo menyatakan pikiran bahwa orang-orang asing akan datang dari 

jauh untuk menyembah Tuhan  Israel dan memberi hormat kepada-Nya. 

Hal ini merupakan sesuatu yang wajar diharapkan akan terjadi, 

mengingat betapa sia-sianya para ilah bangsa-bangsa itu, dan mengingat 

bukti yang ditunjukkan Tuhan  Israel bahwa Dia-lah Tuhan atas seluruh 

bumi. 

III. Berikut ini permohonan-permohonan yang paling penting.  

1. Bahwa Tuhan  mau mengakui rumah ini, mata-Nya tertuju kepada rumah 

ini, sebagai tempat yang Dia katakan akan menjadi kediaman nama-Nya 

(ay. 20). Salomo tidak mungkin, dalam iman, meminta Tuhan  menyatakan 

perkenanan yang begitu besar atas rumah ini lebih dibandingkan  rumah yang 

Kitab 2 Tawarikh 6:1-11 

 

289 

lain, jika Tuhan  sendiri tidak berkata bahwa rumah ini akan menjadi 

tempat kediaman-Nya selamanya. Doa yang akan cepat dijawab haruslah 

yang didukung oleh firman Tuhan. Kita dapat berdoa kepada Tuhan  

dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati agar Dia berkenan kepada 

kita di dalam Yesus Kristus, sebab Dia sendiri telah menyatakan bahwa 

Dia berkenan kepada Yesus – Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Akan namun , 

Dia tidak berkata tentang rumah mana pun, “Inilah rumah yang 

Kukasihi.” 

2. Bahwa Tuhan  akan mendengar dan menerima doa yang dipanjatkan di 

atau yang menghadap ke tempat itu (ay. 21). Salomo tidak meminta agar 

Tuhan  menolong mereka entah mereka berdoa atau tidak, namun  agar 

Tuhan  menolong mereka dengan menjawab doa-doa mereka. Bahkan doa 

syafaat Kristus pun tidak meniadakan, melainkan mendukung per-

mohonan-permohonan kita. Salomo berdoa agar Tuhan  mendengarkan 

dari tempat kediaman-Nya, yaitu dari sorga. Sorga tetaplah tempat 

kediaman-Nya, bukan Bait Tuhan  ini. Dan dari sanalah pertolongan harus 

datang. Apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni. 

Perhatikanlah, pengampunan dosa-dosa kitalah yang membuka jalan 

untuk semua jawaban lain atas doa-doa kita, Removendo prohibens – 

Kejahatan yang dijauhkannya, dibuatnya tetap jauh. 

3. Bahwa Tuhan  akan memberi penghakiman yang adil atas semua perkara 

yang diajukan kepadanya (ay. 23, 30). Kita dapat, dalam iman, berdoa 

untuk hal ini, sebab kita yakin hal ini pasti digenapi. Tuhan  duduk di 

takhta-Nya mengadili dengan benar.  

4. Bahwa Tuhan  akan berbalik dalam belas kasihan-Nya kepada umat-Nya 

bila mereka bertobat, dan berubah, dan mencari Dia (ay. 25, 27, 38-39). 

Untuk hal ini pun kita, dalam iman, dapat berdoa, berdasarkan 

pernyataan Tuhan  yang berulang kali dibuat-Nya mengenai kesediaan-

Nya untuk menerima orang yang bertobat.  

5. Bahwa Tuhan  akan menyambut orang asing yang datang ke rumah ini, 

dan akan menjawab doa-doa mereka (ay. 33). Sebab, bila demikian 

halnya dengan kewajiban, mengapa tidak demikian dengan hak 

istimewa, yaitu satu hukum berlaku bagi orang asing dan bagi orang 

yang lahir di negeri itu (Im. 24:22).  

6. Bahwa Tuhan  akan, dalam segala keadaan, memperhatikan dan membela 

perkara umat-Nya Israel, terhadap semua musuhnya (ay. 35, 39): 

Memberi keadilan kepada mereka (KJV: Membela perkara mereka). sebab  

mereka itu Israel kepunyaan Tuhan , perkara mereka yaitu  perkara Tuhan , 

dan Dia akan membelanya. 


 

290 

7. Salomo menutup doanya dengan beberapa pernyataan yang 

dipelajarinya dari ayahnya yang baik, dan dipinjamnya dari salah satu 

mazmurnya. Kita tidak membaca pernyataan-pernyataan ini di Kitab 

Raja-raja, namun  di sini kita membacanya (ay. 41-42). Seluruh firman 

Tuhan  berguna untuk mengarahkan kita dalam doa. Sebab, bagaimana 

kita dapat mengungkapkan diri kita kepada Tuhan  dengan kata-kata yang 

baik selain dengan bahasa yang berasal dari Roh-Nya sendiri? Namun, 

kata-kata firman ini berguna, dalam cara yang khusus, untuk 

mengarahkan Salomo, sebab bagian Firman ini secara khusus mengacu 

pada pekerjaan yang dilakukan Salomo ini. Kita dapat membacanya di 

Mazmur 132:8-10. Dia berdoa (ay. 41), 

(1) Agar Tuhan  bersedia mengambil alih Bait Tuhan  ini, dan terus 

menempatinya, bahwa Dia bersedia menjadikannya tempat 

kediaman-Nya. Engkau serta tabut-Mu. Apa yang dapat diperbuat 

tabut itu tanpa Tuhan  atas tabut itu, apa yang dapat diperbuat 

ketetapan tanpa Tuhan  atas ketetapan? 

(2) Agar Tuhan  membuat para pelayan Bait Tuhan  menjadi berkat bagi 

banyak orang: Buatlah mereka berpakaian keselamatan, artinya, 

jangan hanya menyelamatkan mereka, namun  jadikanlah mereka alat 

untuk menyelamatkan orang lain, dengan mempersembahkan 

korban kebenaran. 

(3) Agar pelayanan di Bait Tuhan  dapat memberikan sukacita dan 

kepuasan yang melimpah bagi semua umat Tuhan: Kiranya orang-

orang yang Kaukasihi bersukacita sebab  kebaikan-Mu, yaitu, segala 

yang baik di rumah-Mu (Mzm. 65:5). “Biarlah semua yang datang ke 

sana untuk menyembah, seperti sida-sida dari ratu negeri Etiopia itu, 

pulang dengan bersukaria.” Dia memohon dua hal (ay. 42), 

[1] Hubungannya sendiri dengan Tuhan : “Janganlah Engkau menolak 

orang yang telah Kauurapi (KJV: Janganlah Engkau memalingkan 

wajah dari orang yang telah Kauurapi). Tuhan, Engkau telah 

mengurapiku menjadi raja, tidakkah Engkau akan menerimaku?” 

[2] Kovenan Tuhan  dengan ayahnya: Ingatlah akan segala kasih setia-

Mu kepada Daud, hamba-Mu itu. Ingatlah perbuatan baik Daud 

kepada Tuhan  (demikianlah beberapa orang menafsirkannya dan 

demikianlah kadang-kadang makna yang tersirat dalam kata itu), 

perbuatan baiknya terhadap tabut perjanjian, dan perhatiannya 

terhadap tabut itu (lih.  Mzm. 132), atau janji-janji Tuhan  kepada 

Daud, yaitu janji belas kasihan kepadanya, dukungan dan 

Kitab 2 Tawarikh 6:1-11 

 

291 

penghiburan kepadanya dalam segala penderitaannya. Kita 

dapat meminta, seperti yang dilakukan Salomo di sini, dengan 

mata yang memandang kepada Kristus: “Memang layak bagi kita 

bahwa Tuhan  memalingkan wajah-Nya, bahwa Dia menolak kita 

dan segala doa-doa kita. Akan namun , kita datang di dalam nama 

Tuhan Yesus, orang yang telah Kau urapi, Mesias-Mu 

(demikianlah makna kata itu), atau Kristus-Mu dalam Alkitab 

terjemahan Septuaginta. Dialah yang selalu Kau dengarkan, dan 

tidak akan Engkau menolak-Nya. Kita tidak memiliki kebenaran 

dari diri kita sendiri yang dapat kita ajukan, namun , Tuhan, 

ingatlah akan segala kasih setia-Mu kepada Daud, hamba-Mu itu. 

Kristus yaitu  Hamba Tuhan  (Yes. 42:1), dan Dia disebut Daud 

(Hos. 3:5). “Tuhan, ingatlah akan segala kasih setia-Nya, dan 

terimalah kami oleh sebab  kasih setia itu. Ingatlah akan 

perhatian-Nya yang sungguh terhadap kemuliaan Bapa dan kese-

lamatan manusia, dan perbuatan-Nya serta penderitaan-Nya 

sebab  dasar itu. Ingatlah janji akan kovenan abadi, yang secara 

cuma-cuma telah disediakan oleh kasih karunia-Mu bagi kami di 

dalam Kristus, yang disebut kasih setia yang teguh yang 

Kujanjikan kepada Daud,” (Yes. 55:3 dan Kis. 13:34). Inilah yang 

seharusnya menjadi segala kerinduan kita dan seluruh 

pengharapan kita, seluruh doa kita dan seluruh permohonan 

kita. Sebab itulah seluruh keselamatan kita. 

 

PASAL  7  

alam pasal ini kita membaca tentang jawaban Tuhan  kepada doa Salomo.  

I. Jawaban-Nya di hadapan umum melalui api dari sorga, yang 

membakar habis korban (ay. 1), dan membuat terpana para imam dan 

umat (ay. 2-3). Oleh tanda penerimaan Tuhan  tersebut mereka 

terdorong untuk melanjutkan hari-hari perayaan selama 14 hari, dan 

Salomo digerakkan untuk mengerjakan semua rencananya bagi 

kemuliaan Tuhan  (ay. 4-11).  

II. Jawaban-Nya secara pribadi melalui firman lisan, dalam sebuah mimpi 

atau penglihatan malam (ay. 12-22). Kebanyakan dari semua hal ini 

telah kita baca sebelumnya di dalam 1 Raja-raja 8 dan 9. 

Jawaban Tuhan  yang Murah Hati kepada Salomo 

(7:1-11) 

1 Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban 

bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. 

2 Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, sebab  kemuliaan TUHAN 

memenuhi rumah TUHAN. 3 Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan 

kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka 

mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: 

“Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” 4 Lalu raja bersama-

sama seluruh bangsa mempersembahkan korban sembelihan di hadapan TUHAN. 5 

Sebagai korban sembelihan raja Salomo mempersembahkan dua puluh dua ribu ekor 

lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba. Demikianlah raja dan 

seluruh bangsa mentahbiskan rumah Tuhan . 6 Para imam telah siap berdiri pada tempat 

mereka. Begitu pula orang-orang Lewi telah siap dengan alat-alat musik untuk 

memuliakan TUHAN, yaitu  alat-alat musik yang dibuat raja Daud untuk mengiringi 

nyanyian syukur bagi TUHAN: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” 

setiap kali mereka ditugaskan Daud menyanyikan puji-pujian. Dalam pada itu para imam 

berdiri berhadapan dengan mereka sambil meniup nafiri, sedang segenap orang Israel 

berdiri. 7 Lalu Salomo menguduskan pertengahan pelataran yang di depan rumah TUHAN, 

sebab di situlah diolahnya segala korban bakaran dan lemak korban keselamatan, sebab 

mezbah tembaga yang dibuat Salomo tidak dapat memuat korban bakaran dan korban 

sajian dan segala lemak korban. 8 Dan pada waktu itu juga Salomo mengadakan perayaan 


 

294 

Pondok Daun selama tujuh hari, bersama-sama dengan seluruh Israel, suatu jemaah yang 

amat besar, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke sungai Mesir. 9 Pada hari yang 

kedelapan mereka mengadakan perkumpulan raya, sebab  mereka telah merayakan 

pentahbisan mezbah selama tujuh hari, dan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari. 10 

Pada hari yang kedua puluh tiga, bulan ketujuh, disuruhnya bangsa itu pulang ke kemah-

kemah mereka sambil bersukacita dan bergembira atas kebaikan yang telah dilakukan 

TUHAN kepada Daud, kepada Salomo, dan kepada orang Israel, umat-Nya. 11 Demikianlah 

Salomo menyelesaikan rumah TUHAN dan istana raja, dan berhasil melaksanakan dalam 

rumah TUHAN dan dalam istananya segala sesuatu yang timbul dalam hatinya. 

Inilah,  

I. Jawaban yang penuh kemurahan hati yang segera Tuhan  berikan kepada doa 

Salomo: api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan 

korban-korban sembelihan itu (ay. 1). Dengan cara ini Tuhan  menunjukkan 

penerimaan-Nya kepada Musa (Im. 9:24), kepada Gideon (Hak. 6:21), kepada 

Daud (1Taw. 21:26), kepada Elia (1Raj. 18:38). Dan, pada umumnya, 

menerima korban bakaran, dalam bahasa Ibrani, berarti mengubahnya 

menjadi abu (Mzm. 20:4). Api yang turun di sini terjadi bukan pada saat 

penyembelihan korban, melainkan ketika doa dipanjatkan. 

1. Api ini menyatakan bahwa Tuhan  yaitu ,  

(1) Mulia di dalam diri-Nya. Sebab Tuhan  kita yaitu  api yang 

menghanguskan, mengerikan bahkan di tempat-Nya yang maha 

kudus. Api ini, yang tiba-tiba datang (sepertinya) dari kegelapan 

yang pekat, menjadikannya lebih mengerikan, seperti di atas gunung 

Sinai (Kel. 24:16-17). Orang-orang yang berdosa terkejut di Sion, orang-

orang murtad diliputi kegentaran. Mereka berkata: “Siapakah di antara 

kita yang dapat tinggal dalam api yang menghabiskan ini?” (Yes. 

33:14). Akan namun ,  

(2) Api itu merupakan anugerah bagi Israel. Sebab api ini, yang 

seharusnya membakar habis mereka, justru melahap korban yang 

dipersembahkan sebagai ganti diri mereka, yang melaluinya Tuhan  

menyatakan kepada mereka bahwa Dia menerima persembahan 

mereka dan murka-Nya telah dijauhkan dari mereka.  

2. Mari kita menerapkan hal ini,  

(1) Kepada korban Kristus. Ketika hal itu menyenangkan TUHAN untuk 

menghantam-Nya, dan membuat-Nya sengsara, yang melaluinya 

Tuhan  menunjukkan kehendak baik-Nya kepada manusia, yang telah 

menanggungkan ke atas Kristus kesalahan kita semua. Kematian-Nya 

yaitu  kehidupan kita, dan Dia telah dijadikan dosa dan kutuk 

supaya kita dapat mewarisi kebenaran dan berkat. Korban tersebut 

Kitab 2 Tawarikh 7:1-11 

 

295 

telah dibakar habis supaya kita dapat terluput. Inilah Aku, biarlah 

korban ini meluputkan mereka.  

(2) Kepada pengudusan oleh Roh, yang turun seperti api, membakar 

habis hawa nafsu dan kerusakan hati kita. Binatang-binatang harus 

dikorbankan supaya kita tidak binasa. Juga, supaya menyala di dalam 

jiwa kita api kudus yang membangkitkan hati yang saleh dan penuh 

ibadah, yang harus selalu dijaga tetap menyala di atas mezbah hati. 

Bukti yang meyakinkan tentang penerimaan Tuhan  atas doa-doa kita 

yaitu  turunnya api kudus ke atas kita. Bukankah hati kita berkobar-

kobar? (Luk. 24:32). Sebagai bukti lebih lanjut bahwa Tuhan  telah 

menerima doa Salomo, maka kemuliaan TUHAN memenuhi bait 

suci. Hati yang dipenuhi dengan kekaguman dan rasa hormat yang 

kudus akan kemuliaan Ilahi, hati yang mendapat penyataan Tuhan  

akan kebesaran-Nya, dan (yang tidak kurang dari kemuliaan-Nya) 

akan kebaikan-Nya, itulah hati yang diakui sebagai sebuah Bait Tuhan  

yang hidup. 

II. Ucapan syukur dikembalikan kepada Tuhan  atas tanda perkenanan-Nya yang 

penuh anugerah itu.  

1. Segenap orang Israel sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi 

TUHAN (ay. 3). Ketika mereka melihat api Tuhan  turun dari Surga seperti 

itu, mereka tidak lari ketakutan, melainkan tetap berdiri di pelataran 

rumah TUHAN, dan mengambil kesempatan untuk,  

(1) Dengan hormat menyembah dan memuja kemuliaan Tuhan : 

berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke 

tanah dan sujud menyembah, untuk mengungkapkan ketakjuban 

mereka yang dahsyat terhadap keagungan Ilahi, penyerahan diri 

mereka kepada kekuasaan Ilahi dengan rasa suka, dan perasaan 

tidak layak mereka untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan  dan ketidak-

sanggupan mereka untuk berdiri di hadapan kekuatan murka-Nya.  

(2) Dengan rasa syukur mengakui kebaikan Tuhan . Bahkan ketika api dari 

TUHAN turun, mereka memuji Dia sambil berkata, Sebab Ia baik! 

Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Ini yaitu  

sebuah lagu yang tidak pernah lekang oleh zaman, yang untuknya 

hati dan lidah kita seharusnya tidak boleh kehabisan suara. Apa pun 

itu, Tuhan  yaitu  baik. Ketika Dia menyatakan diri-Nya sebagai api 

yang menghanguskan kepada orang-orang berdosa, umat-Nya dapat 

bersyukur di dalam Dia sebagai terang mereka. Bahkan, mereka 


 

296 

mempunyai kesempatan untuk berkata bahwa di dalam hal ini Tuhan  

itu baik. “Bahwa oleh sebab segala kemurahan Tuhan, maka tiada kita 

dibinasakan sama sekali, namun  korban telah menggantikan kita, yang 

atas itu kita wajib untuk bersyukur.” 

2. Raja dan seluruh bangsa mempersembahkan korban yang berlimpah (ay. 

4-5). Dengan semuanya ini mereka merayakan api suci ini dan 

menyambutnya di mezbah. Mereka telah mempersembahkan berlimpah 

korban sebelumnya, namun  sekarang mereka menambah lagi jumlah 

korban. Perhatikanlah, tanda-tanda dari perkenanan Tuhan  kepada kita 

seharusnya memperbesar hati kita dalam pelayanan kepada-Nya, dan 

membuat kita melipatgandakannya. Teladan raja menggerakkan bangsa. 

Pekerjaan baik sepertinya akan terus berlanjut ketika para pemimpin 

bangsa memimpin di dalamnya. Korban persembahan begitu banyak 

sehingga mezbah tidak dapat memuat semuanya. namun , supaya jangan 

ada korban dikembalikan, kendati kita dapat menduga bahwa darah dari 

semua binatang korban dipercikkan ke atas mezbah, maka daging 

korban bakaran dan lemak korban keselamatan dibakar di pertengahan 

pelataran (ay. 7), yang telah disucikan oleh Salomo bagi pelayanan 

tersebut atau disucikan oleh korban. Bila diperlukan, maka halaman atau 

jalan pun dapat dijadikan sebagai mezbah.  

3. Para imam melakukan bagian mereka. Mereka siap pada tempat 

tugasnya masing-masing, demikian pula para penyanyi dan pemain 

musik (ay. 6), dengan alat-alat musik yang telah dibuat oleh Daud, 

dan nyanyian pujian yang telah diberikan oleh Daud ke dalam tangan 

mereka,  (seperti arti dari 1Taw. 16:7), atau sebagaimana kita 

membacanya, ketika Daud memuji oleh pelayanan mereka. Daud 

memakai, mengarahkan, dan mendorong mereka dalam pelayanan 

memuji Tuhan  ini. Dan sebab nya apa yang mereka lakukan itu diterima 

sebagai tindakan Daud, dan sebab  itu dikatakan bahwa dia memuji oleh 

pelayanan mereka. 

4. Seluruh jemaah mengungkapkan sukacita dan kepuasan besar yang tak 

dapat dibayangkan. Mereka merayakan penahbisan mezbah selama 

tujuh hari, dari hari kedua hingga hari kesembilan. Hari kesepuluh 

yaitu  hari penebusan, ketika mereka harus meratapi jiwa mereka 

sebab  dosa, dan hal tersebut memang tidaklah tepat di tengah-tengah 

sukacita mereka. Pada hari kelima belas dimulailah hari raya Pondok 

Daun, yang berlanjut hingga hari kedua puluh dua, dan mereka tidak 

berpisah sebelum hari kedua puluh tiga. Kita jangan pernah 

mengeluhkan waktu yang kita habiskan di dalam menyembah Tuhan  dan 

Kitab 2 Tawarikh 7:1-11 

 

297 

persekutuan dengan-Nya, atau berpikir waktunya terlalu lama atau 

merasa bosan dengannya. 

5. Salomo meneruskan pekerjaannya, dan telah berhasil melaksanakan 

segala sesuatu yang timbul di hatinya untuk menghiasi baik rumah 

TUHAN dan istananya (ay. 11). Orang-orang yang mulai dengan 

pelayanan Tuhan  akan cenderung berhasil di dalam segala urusan 

mereka. Salomo bersyukur bahwa apa yang dilakukannya telah 

dijalaninya, dan hanya oleh anugerah Tuhan  dia menjadi sangat berhasil 

di dalamnya.  

Janji Tuhan  kepada Salomo  

(7:12-22) 

12 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman 

kepadanya: “Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah 

persembahan. 13 Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana 

Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan 

penyakit sampar di antara umat-Ku, 14 dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, 

merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang 

jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta 

memulihkan negeri mereka. 15 Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh 

perhatian kepada doa dari tempat ini. 16 Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah 

ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku 

akan ada di situ sepanjang masa.  

17 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dan 

berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap 

mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku, 18 maka Aku akan meneguhkan takhta 

kerajaanmu sesuai dengan perjanjian yang telah Kuikat dengan Daud, ayahmu, dengan 

berkata: Takkan terputus keturunanmu yang memerintah atas Israel. 19 namun  jika kamu 

ini berbalik dan meninggalkan segala ketetapan dan perintah-Ku yang telah Kuberikan 

kepadamu, dan pergi beribadah kepada Tuhan  lain dan sujud menyembah kepadanya, 20 

maka Aku akan mencabut kamu dari tanah-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan 

rumah ini yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku, akan Kubuang dari hadapan-Ku, dan 

akan Kujadikan kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. 21 Dan setiap orang yang 

lewat rumah yang amat ditinggikan ini, akan tertegun dan berkata: Apakah sebabnya 

TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini? 22 Maka orang 

akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Tuhan  nenek moyang mereka, yang 

membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dan sebab mereka berpegang pada Tuhan  lain 

dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya Ia 

mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka.” 

Bukti bahwa Tuhan  menerima doa Salomo tampak melalui api dari sorga. namun  

sebuah doa dapat saja diterima, namun belum tentu langsung dijawab. sebab  

itu, Tuhan  menampakkan diri kepadanya di malam hari, seperti yang pernah 

dilakukan-Nya sebelumnya (1:7), dan juga sehari sesudah persembahan korban, 

ketika kemudian Ia memberinya sebuah jawaban yang khusus kepada doanya. 


 

298 

Kita telah membaca isi jawaban doa tersebut sebelumnya di dalam 1 Raja-raja 

9:2-9.  

I. Tuhan  berjanji untuk mengakui rumah ini sebagai sebuah rumah persembahan 

bagi Israel dan rumah doa bagi segala bangsa (Yes. 56:7): Nama-Ku tinggal di 

situ untuk selama-lamanya (ay. 12, 16), yaitu, “Di sana Aku akan 

memperkenalkan diri dan di sana nama-Ku akan dipanggil.” 

II. Tuhan  berjanji untuk menjawab doa-doa umat-Nya yang dipanjatkan kapan 

saja di tempat tersebut (ay. 13-15). Sepertinya di sini ada terjadi 

penghakiman atas seluruh bangsa Israel (ay. 13), berupa kelaparan dan 

penyakit sampar, dan mungkin perang, sebab  dengan belalang-belalang 

yang melahap hasil bumi tersebut berarti para musuh sama serakahnya 

seperti belalang, dan menghabiskan semuanya.  

1. Pertobatan, doa, dan pembaharuan seluruh bangsa diperlukan (ay. 14). 

Tuhan  berharap bahwa umat-Nya yang atasnya nama-Nya dipanggil, jika 

mereka telah menghina nama-Nya melalui pelanggaran mereka, harus 

menghormati nama-Nya dengan menerima hukuman atas kesalahan 

mereka. Mereka harus merendahkan diri di bawah tangan-Nya, harus 

berdoa bagi penghapusan hukuman, harus mencari wajah dan perkenan 

Tuhan . Akan namun  semuanya ini tidak akan terjadi kecuali mereka 

berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat dan kembali kepada Tuhan  

kepada siapa mereka telah memberontak.  

2. Sesudah itu barulah belas kasih atas seluruh bangsa dijanjikan, bahwa 

Tuhan  akan mengampuni dosa mereka, yang telah membawa hukuman ke 

atas mereka, dan akan memulihkan tanah mereka, mengubah semua 

kesedihan mereka. Belas kasih yang mengampuni membuka jalan bagi 

belas kasih yang menyembuhkan (Mzm. 103:3; Mat. 9:2). 

III. Tuhan  berjanji untuk mengabadikan kerajaan Salomo, asalkan dia tetap 

bertekun di dalam tugas panggilannya (ay. 17-18). Apabila dia berharap akan 

berkat kovenan Tuhan  dengan Daud, maka dia harus mencontoh teladan Daud. 

namun  Tuhan  memperhadapkan kepada Salomo kematian dan juga kehidupan, 

kutuk dan juga berkat.  

1. Tuhan  menganggap mungkin bahwa mereka yang telah membangun Bait 

Suci ini bagi kemuliaan Tuhan , bisa saja menyimpang untuk menyembah 

Tuhan -Tuhan  lain (ay. 19). Ia mengenal kecenderungan hati mereka untuk 

kembali kepada dosa.  

Kitab 2 Tawarikh 7:1-11 

 

299 

2. Maka Ia mengancam dengan pasti bahwa, jika mereka menyimpang, 

tentu akan terjadi kehancuran bagi jemaah dan kerajaan. 

(1) Akan terjadi kehancuran bagi kerajaan (ay. 20). “Kendati mereka 

telah berakar dalam dan lama di negeri yang baik ini, namun  Aku akan 

mencabut mereka sampai ke akar-akarnya, memusnahkan seluruh 

bangsa, mencabut mereka seperti orang mencabut rumput dari 

kebun mereka, yang kemudian dilemparkan ke tumpukan sampah.” 

(2) Akan terjadi kehancuran bagi jemaah mereka. Tempat kudus ini 

tidak lagi menjadi tempat kudus bagi mereka, untuk melindungi 

mereka dari hukuman Tuhan , seperti yang mereka bayangkan sambil 

berkata, rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan (Yer. 7:4). “Rumah 

yang tinggi ini, tidak hanya sebab  keagungan bangunannya, namun  

juga bagi tujuan yang telah dirancang dan bagi penggunaannya, akan 

menjadi suatu keheranan, sebab  sangatlah dalam ia jatuh (Rat. 1:9), 

sampai mengherankan semua bangsa di sekitarnya.” 

 

 

 

PASAL  8  

Dalam pasal ini kita diberi tahu,  

I. Kota-kota yang dibangun oleh Salomo (ay. 1-6).  

II. Para pekerja rodi yang dipakai oleh Salomo (ay. 7-10).  

III. Perhatian yang diberikan Salomo tentang tempat tinggal yang 

semestinya bagi istrinya (ay. 11).  

IV. Cara yang baik yang digunakan Salomo bagi pelayanan Bait Suci (ay. 

12-16).  

V. Perdagangan yang dilakukan Salomo dengan negeri-negeri asing (ay. 

17-18). 

Gedung-gedung Bangunan Salomo 

(8:1-11) 

1 Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan rumah TUHAN dan 

istananya sendiri. 2 Maka Salomo memperkuat kota-kota yang diberikan Huram 

kepadanya, dan menyuruh orang Israel menetap di sana.  

3 Lalu Salomo pergi ke Hamat-Zoba dan menaklukkannya. 4 Kemudian ia memperkuat 

Tadmor di padang gurun dan semua kota perbekalan yang didirikannya di Hamat. 5 Ia 

memperkuat juga Bet-Horon Hulu dan Bet-Horon Hilir menjadi kota kubu yang 

bertembok, berpintu gerbang dan berpalang,  

6 dan juga Baalat, dan segala kota perbekalan kepunyaan Salomo, segala kota tempat 

kereta, kota-kota tempat orang berkuda dan apa saja yang Salomo ingin mendirikannya di 

Yerusalem, atau di gunung Libanon, atau di segenap negeri kekuasaannya. 7 Semua orang 

yang masih tinggal dari orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, 

yang tidak termasuk orang Israel, 8 yaitu  keturunan bangsa-bangsa yang masih tinggal di 

negeri itu dan yang tidak dibinasakan oleh orang Israel, merekalah yang dikerahkan 

Salomo untuk menjadi orang rodi; demikianlah mereka sampai hari ini. 9 namun  orang 

Israel tidak ada yang dijadikan budak oleh Salomo untuk pekerjaannya, melainkan 

mereka menjadi prajurit, atau perwira pasukan berkuda, atau panglima atas pasukan 

kereta dan pasukan berkuda. 10 Dan inilah pemimpin-pemimpin umum raja Salomo: dua 

ratus lima puluh orang yang memerintah rakyat. 11 Dan Salomo memindahkan anak 

Firaun dari kota Daud ke rumah yang didirikannya baginya, sebab  katanya: “Tidak boleh 

seorang isteriku tinggal dalam istana Daud, raja Israel, sebab  tempat-tempat yang telah 

dimasuki tabut TUHAN yaitu  kudus.” 


 

302 

Hal ini telah kita baca di dalam 1 Raja-raja 9:10-24, dan sebab nya kita hanya 

akan mengamati saja di sini,  

I. Kendati Salomo yaitu  seorang yang penuh hikmat dan pengetahuan, dia 

tetap menghabiskan hari-harinya, tidak dalam perenungan, namun  dalam 

tindakan. Tidak dalam belajar, namun  dalam kerajaannya, dalam membangun 

kota-kota dan membentenginya, di waktu damai guna persiapan untuk 

waktu berperang, seperti yang harus menjadi urusan kebanyakan kaum laki-

laki di musim panas untuk menyediakan makanan bagi musim dingin. 

II. Oleh sebab  Salomo sendiri yaitu  seorang yang sibuk dan tidak 

memikirkan kenyamanannya sendiri, maka dia mempekerjakan sangat 

banyak tangan, melibatkan banyak orang untuk bekerja. Merupakan 

kepentingan kerajaan dengan berbagai cara untuk memajukan dan 

menguatkan kerajinan rakyat dan untuk menjaga rakyatnya terhindar dari 

kemalasan. Ada banyak orang asing di Israel, banyak yang tetap tinggal di 

Kanaan. Dan mereka diterima baik untuk tinggal di sana, namun  tidak tinggal 

tanpa berbuat apa-apa. Orang-orang Lais, yang tidak punya pekerjaan, 

menjadi mangsa empuk bagi penyerbu (Hak. 18:7). 

III. Ketika Salomo telah mulai membangun rumah TUHAN, dan mengerjakan 

pekerjaan itu dengan baik serta menyelesaikannya dengan cepat, maka dia 

pun berhasil dalam semua usahanya, sehingga dia membangun apa saja yang 

dia ingin mendirikannya (ay. 6). Orang-orang yang memiliki kejeniusan 

membangun, menemukan bahwa satu proyek menarik proyek lain, dan yang 

terakhir harus mengubah dan meningkatkan yang pertama. Kini amatilah,  

1. Bagaimana penyelenggaraan Ilahi memuaskan bahkan selera Salomo dan 

memberinya kesuksesan, tidak hanya dalam segala yang dibutuhkannya 

untuk membangun dan merupakan keuntungannya untuk membangun, 

namun  juga dalam segala yang dipikirkannya untuk dibangun. Begitu 

sibuknya Tuhan  Bapa kadang-kadang kepada keinginan polos dari anak-

anak-Nya yang melayani Dia. Demikianlah Ia telah memuaskan Yakub 

dengan janji tersebut, tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak 

matamu nanti.  

2.  Salomo tahu bagaimana mengatur batas-batas keinginannya. Ia bukanlah 

salah seorang yang memperluas keinginannya tanpa batas, dan tidak 

pernah dipuaskan, melainkan tahu kapan harus menarik diri. Sebab ia 

telah menyelesaikan semua keinginannya, dan tidak pernah 

menginginkan lagi. Ia tidak hanya duduk dan kuatir bahwa tidak banyak 

Kitab 2 Tawarikh 8:1-11 

 

303 

kota untuk dibangun, seperti yang dilakukan oleh Alexander Agung yang 

merasa tidak ada dunia lagi untuk ditaklukkannya (Hab. 2:5). 

IV. Satu alasan mengapa Salomo membangun dengan sengaja sebuah istana bagi 

sang ratu, dan memindahkannya ke sana, yaitu  sebab  dia berpikir bahwa 

sama sekali tidaklah tepat isterinya itu harus tinggal dalam istana Daud (ay. 

11). Salomo mempertimbangkan bahwa tempat tersebut telah menjadi 

tempat yang kudus, sedang  rumah istrinya yaitu  tempat kesombongan 

yang sia-sia. Istrinya itu sepertinya telah berpindah agama ke dalam agama 

Yahudi. namun  masih tanda tanya apakah semua budak istrinya juga telah 

berpindah agama. Mungkin mereka masih menyimpan berhala-berhala 

Mesir, dan hidup dalam kecemaran dan pesta pora. Kini, kendati, Salomo 

tidak punya semangat dan keberanian yang cukup untuk menekan dan 

menghukum apa yang tidak beres di sana, sejauh ini dia tetap menghormati 

peringatan ayahnya bahwa dia tidak akan membiarkan tempat itu dinodai, 

sebab  dahulu tabut Tuhan  ada di situ dan di sana juga Daud yang saleh biasa 

memanjatkan banyak doa yang baik dan menyanyikan banyak mazmur yang 

indah. Bukan berarti semua tempat tabut pernah berada begitu suci 

sehingga tidak boleh digunakan secara umum. Sebab jika demikian adanya, 

maka rumah Abinadab and Obed-Edom juga tidak boleh ditinggali. namun , 

rumah Daud itu telah menjadi tempat kudus sedemikian lama, dan telah 

dikunjungi oleh banyak orang, telah begitu terhormat sehingga tidak cocok 

untuk menjadi tempat bagi begitu banyak keriangan, apa lagi untuk 

kejahatan, seperti yang ditemukan, saya khawatir, di tempat kediaman sang 

putri Firaun. Perhatikanlah, di antara hal-hal yang suci dan umum tanda-

tanda batas yang sudah ada sejak dahulu kala harus tetap dipertahankan. 

Hanya pelataran luar dari Bait Suci yang menjadi pelataran untuk kaum 

wanita. 

Ketaatan Ibadah Salomo  

(8:12-18) 

12 Lalu Salomo mempersembahkan korban-korban bakaran bagi TUHAN di atas mezbah 

TUHAN yang didirikannya di depan balai Bait Suci, 13 sesuai dengan apa yang menurut 

perintah Musa ditetapkan sebagai korban untuk setiap hari, yaitu  pada hari-hari Sabat, 

pada bulan-bulan baru, dan tiga kali setahun pada hari-hari raya: pada hari raya Roti 

Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. 14 Dan 

menurut peraturan Daud, ayahnya, ia menetapkan rombongan para imam dalam tugas 

jabatan mereka, dan orang-orang Lewi dalam tugas menyanyikan puji-pujian dan 

menyelenggarakan ibadah di hadapan para imam, setiap hari menurut yang ditetapkan 

untuk hari itu, dan juga penunggu-penunggu pintu gerbang dalam rombongan mereka 

untuk setiap pintu gerbang. sebab  demikianlah perintah Daud, abdi Tuhan . 15 Mereka 


 

304 

tidak menyimpang dari perintah raja mengenai para imam dan orang-orang Lewi dalam 

perkara apa pun, juga mengenai perbendaharaan. 16 Maka terlaksanalah segala pekerjaan 

Salomo, dari hari dasar rumah TUHAN diletakkan sampai kepada hari rumah itu selesai. 

Dengan demikian selesailah sudah rumah TUHAN. 17 Kemudian Salomo pergi ke Ezion-

Geber dan ke Elot, yang letaknya di tepi laut, di tanah Edom. 18 Dengan perantaraan anak 

buahnya Huram mengirim kapal-kapal kepadanya dan anak buah yang tahu tentang laut. 

Bersama-sama anak buah Salomo mereka sampai ke Ofir dan dari sana mereka 

mengambil empat ratus lima puluh talenta emas, yang mereka bawa kepada raja Salomo. 

Inilah ketaatan ibadah Salomo.  

I. Pembangunan Bait Suci yaitu  untuk pelayanan Bait Suci. Berapa pun harga 

yang telah dibayarnya dalam mendirikan bangunan tersebut, jika Salomo 

mengabaikan ibadah penyembahan yang harus dilaksanakan di sana, maka 

semuanya akan menjadi sia-sia saja. Dengan membantu ketaatan orang lain 

untuk beribadah tidak akan menebus kelalaian kita sendiri. Ketika Salomo 

selesai membangun Bait Suci,  

1.  Dia meneruskan persembahan korban di sana, menurut hukum Musa 

(ay. 12-13). Sia-sialah mezbah dibangun dan sia-sialah api turun dari 

sorga, jika korban tidak terus-menerus dibawa sebagai santapan mezbah 

dan bahan bakar dari api tersebut. Ada korban persembahan setiap 

hari, sesuai dengan yang ditetapkan sebagai korban, setiap hari tiba, 

korban setiap minggu pada hari Sabat, dua kali lipat dari apa yang biasa 

dipersembahkan di hari-hari lain, korban setiap bulan pada bulan-bulan 

baru, dan korban tahunan, tiga kali setahun pada hari-hari raya. Itulah 

korban-korban rohani yang kini dituntut dari kita, yang harus kita bawa 

setiap hari dan setiap minggu. Sungguh alangkah baiknya memelihara 

suatu cara beribadah yang tetap.  

2. Dia meneruskan lagu-lagu kudus di sana, menurut peraturan Daud, yang di 

sini disebut abdi Tuhan , seperti halnya Musa, sebab dia diperintahkan dan 

diberi kuasa Tuhan  untuk menetapkan semuanya ini. Dan Salomo dengan 

teliti memastikan semuanya dilaksanakan setiap hari menurut yang 

ditetapkan untuk hari itu (ay. 14). Salomo, kendati seorang yang bijaksana 

dan hebat serta pembangun Bait Suci, tidaklah berusaha untuk mengubah 

atau menambah kepada apa yang telah ditetapkan oleh abdi Tuhan  itu, demi 

nama Tuhan , melainkan dengan sungguh-sungguh berpegang kepadanya, dan 

menggunakan otoritasnya untuk mengawasi pelaksanaannya setiap hari. 

Mereka tidak menyimpang dari perintah raja, dalam perkara apapun (ay. 15). 

Ia menaati hukum-hukum Tuhan  dan semuanya menaati perintahnya. Ketika 

pelayanan di rumah TUHAN dilaksanakan dengan baik dan teratur, maka 

dikatakan Dengan demikian selesailah sudah rumah TUHAN (ay. 16). 

Kitab 2 Tawarikh 8:1-11 

 

305 

Pekerjaan yaitu  hal yang utama, bukan tempatnya. Bait Suci tidak 

terselesaikan sebelum semua hal ini dikerjakan.  

II. Perdagangan Salomo. Ia sendiri mengunjungi kota-kota pelabuhan Elot dan 

Ezion-geber. Sebab orang-orang yang punya banyak urusan di dalam dunia 

ini pastilah memiliki minat untuk sedapat mungkin memeriksa segala 

urusan mereka langsung sendiri dan untuk melihat dengan mata kepala 

sendiri (ay. 17). Kanaan yaitu  sebuah negeri yang kaya, namun  masih harus 

mengirim orang ke Ofir untuk mendapatkan emas. Orang-orang Israel yaitu  

bangsa yang bijaksana dan cendekia, namun masih harus mencari bantuan 

kepada raja Tirus untuk mendapatkan anak buah yang tahu tentang laut (ay. 

18). namun  Kanaan yaitu  tanah perjanjian Tuhan  dan Israel yaitu  umat 

pilihan-Nya. Hal ini mengajar kita bahwa anugerah, dan bukan emas, yaitu  

kekayaan yang terbaik, dan pengenalan dengan Tuhan  dan hukum-hukum-

Nya, bukan dengan keahlian dan ilmu pengetahuan, yaitu  pengetahuan 

yang terbaik. 

PASAL  9  

i sini Salomo tetap terlihat agung, baik di dalam maupun di luar negeri. 

Kebesarannya telah dicatat di dalam Kitab 1 Raja-raja 10. Tidak ada hal 

baru ditambahkan dalam pasal ini. Namun, perihal bagaimana ia 

mencondongkan hatinya kepada Tuhan -Tuhan  lain menjelang akhir hayatnya yang 

tercatat di 1 Raja-raja 11, dihilangkan di sini, dan akhir pasal ini membawa ia ke 

kuburan dengan nama baik tanpa cacat. Mungkin tidak ada pasal di dalam Kitab 

Tawarikh yang begitu mirip dengan 1 Raja-raja 10 selain pasal ini. Ayat demi 

ayat sama, selain kedua ayat pertama di pasal tersebut yang di dalam pasal ini 

digabung. Ayat 25 dari pasal ini diambil dari 1 Raja-raja 4:26, sedang  ketiga 

ayat terakhir dalam pasal ini diambil dari 1 Raja-raja 11:41-43. Nah, dalam pasal 

9 dari Kitab 2 Tawarikh ini diceritakan tentang, 

I. Penghormatan yang diberikan ratu negeri Syeba kepada Salomo, ketika 

ia datang berkunjung untuk mendengar tentang hikmatnya (ay. 1-12). 

II. Banyak contoh perihal kekayaan dan kemegahan istana Salomo (ay. 13-

28). 

III. Akhir pemerintahannya (ay. 29-31). 

Ratu Negeri Syeba Mengunjungi Salomo 

(9:1-12) 

1 Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, maka dengan pasukan 

pengiring yang sangat besar dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, 

banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal datanglah ia ke Yerusalem hendak 

menguji Salomo dengan teka-teki. Setelah ia sampai kepada Salomo, 

dipercakapkannyalah segala yang ada dalam hatinya dengan dia. 2 Dan Salomo menjawab 

segala pertanyaan ratu itu; bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat 

dijawabnya untuk ratu itu.  

3 Ketika ratu negeri Syeba melihat hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, 4 

makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya 

melayani dan berpakaian, juru-juru minumannya dan pakaian mereka, dan korban 

bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu. 5 


 

308 

Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau 

dan tentang hikmatmu, 6 namun  aku tidak percaya perkataan-perkataan mereka sampai 

aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh, setengah dari hikmatmu 

yang besar itu belum diberitahukan kepadaku; engkau melebihi kabar yang kudengar. 7 

Berbahagialah orang-orangmu, dan berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu 

melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! 8 Terpujilah TUHAN, Tuhan mu, yang telah 

berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya 

sebagai raja untuk TUHAN, Tuhan mu! sebab  Tuhan mu mengasihi orang Israel, maka Ia 

menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka 

untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” 9 Lalu diberikan kepada raja seratus dua 

puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-

mahal; tidak pernah lagi ada rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba 

kepada raja Salomo itu. 10 Lagipula hamba-hamba Huram dan hamba-hamba Salomo, yang 

membawa emas dari Ofir, membawa juga kayu cendana dan batu permata yang mahal-

mahal.  

11 Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi tangga-tangga untuk rumah TUHAN dan 

istana raja, dan juga menjadi kecapi dan gambus untuk para penyanyi. Hal seperti itu 

tidak pernah kelihatan sebelumnya di tanah Yehuda. 12 Raja Salomo memberikan kepada 

ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, melebihi yang 

dibawa ratu itu untuk raja. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama 

dengan pegawai-pegawainya. 

Sebagian besar kisah ini telah diceritakan di dalam Kitab Raja-raja. Namun, 

sebab  Juruselamat kita memakai peristiwa ini sebagai contoh bagi kita agar 

menyelidiki tentang diri-Nya (Mat. 12:42), maka janganlah kita mengabaikannya 

tanpa mengamatinya sekilas terlebih dahulu, 

1. Sebab siapa yang menghormati Tuhan , akan Ia hormati (1Sam. 2:30). Salomo 

telah memberikan penghormatan luar biasa kepada Tuhan  dengan 

membangun, memperindah, dan mempersembahkan Bait Suci kepada-Nya. 

Seluruh hikmat dan kekayaannya digunakan untuk membangun Bait Suci 

dengan sempurna, dan sekarang Tuhan  membuat hikmat dan kekayaannya 

melambungkan tinggi-tinggi nama baiknya. Cara untuk mendapatkan baik 

penghargaan maupun penghiburan dari semua anugerah dan kenikmatan 

kita yaitu  dengan mengkhususkannya bagi Tuhan  dan menggunakannya 

bagi Dia. 

2. Orang-orang yang tahu tentang nilai hikmat sejati, tidak akan mengeluhkan 

jerih payah ataupun biaya untuk memperolehnya. Ratu negeri Syeba sendiri 

bersusah payah dan mengeluarkan biaya besar demi bisa mendengar hikmat 

Salomo. Walaupun begitu, setelah belajar darinya untuk melayani Tuhan  dan 

melakukan kewajibannya, ratu beranggapan bahwa semua jerih payahnya 

itu telah terbayarkan dan sangat sepadan. Hikmat sorgawi bagaikan mutiara 

yang sangat berharga, sebuah tawaran yang baik untuk dibeli dengan 

meninggalkan seluruh harta yang kita miliki. 

3. Sama seperti setiap orang telah menerima karunia, demikian juga ia harus 

melayani demi kebangunan rohani orang lain, begitu ia memperoleh 

Kitab 2 Tawarikh 9:1-12 

 

309 

kesempatan untuk itu. Salomo membagikan hikmatnya dan bersedia 

mengajar orang lain tentang apa yang diketahuinya. Ia telah mendapatkan 

pengajaran tentang Tuhan , dengan cuma-cuma ia telah menerima pengajaran, 

dengan cuma-cuma pula ia membagikannya. Hendaklah orang-orang yang 

kaya dalam hikmat maupun harta, belajar berbuat baik serta suka memberi 

dan membagi. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu. 

4. Tata tertib di dalam keluarga, keluarga besar, terutama dalam hal-hal ilahi, 

serta teratur dalam melakukan ibadah penyembahan kepada Tuhan , 

sangatlah bijaksana, dan dikagumi di mana pun. Ratu negeri Syeba sangat 

tersentuh melihat tata krama yang diperlihatkan para pelayan ketika 

melayani Salomo, dan juga cara mereka mempersembahkan korban bakaran 

di rumah TUHAN. Naiknya Daud ke rumah TUHAN juga menyenangkan dan 

menarik (Mzm. 42:5). 

5. Orang-orang yang memperoleh kesempatan untuk senantiasa bergaul akrab 

dengan orang bijak seperti Salomo, sungguh berbahagia, berhikmat, dan 

baik. Ratu negeri Syeba berpendapat bahwa para pelayan Salomo pasti 

berbahagia sebab  mereka senantiasa menyaksikan hikmatnya. Sebab, 

tampaknya bahkan terhadap mereka pun Salomo suka berbagi. Bisa dilihat 

bahwa keturunan orang-orang yang memperoleh tempat di istananya 

bersedia membiarkan nama para leluhur mereka terlupakan, dan 

menganggap diri sudah cukup terhormat apabila disebut keturunan para 

hamba Salomo (Ezr. 2:55; Neh. 7:57). Para hamba Salomo ini begitu terkenal 

hingga sungguh merupakan kehormatan apabila disebut sebagai keturunan 

mereka. 

6. Kita patut bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan  atas semua pemberian 

serta kasih karunia-Nya, dan bisa berguna bagi orang lain. Ratu negeri Syeba 

memuliakan Tuhan  atas penghormatan yang diberikan-Nya kepada Salomo, 

dan atas perkenan-Nya kepada Israel dengan mengangkat Salomo menjadi 

raja mereka (ay. 8). Dengan memberi Tuhan  pujian atas kesejahteraan orang 

lain, kita juga ikut merasakan penghiburan darinya. Sebaliknya, dengan 

merasa iri terhadap kesejahteraan orang lain, kita justru kehilangan 

penghiburan kita sendiri. Kebahagiaan raja maupun kerajaannya ditelusuri 

ratu itu sebagai berasal dari sang sumber segala kebahagiaan, yaitu 

perkenanan ilahi: Oleh sebab  Tuhan mu, yang telah berkenan kepadamu dan 

sebab  Ia mengasihi orang Israel. Belas kasihan itu berlipat ganda manisnya 

sebab  di dalamnya kita dapat merasakan kebaikan dan kehendak baik Tuhan  

sebagai Tuhan  kita. 

7. Sungguh layak apabila orang-orang yang berhikmat dan baik juga bermurah 

hati sesuai tempat dan kemampuan masing-masing. Ratu negeri Syeba 


 

310 

bersikap seperti itu terhadap Salomo, demikian pula sikap Salomo 

terhadapnya (ay. 9, 12). Keduanya sama-sama mengetahui cara menghargai 

hikmat, dan oleh sebab itu tidak menginginkan kekayaan yang dimiliki 

masing-masing pihak. Sebaliknya, mereka memupuk perkenalan dan 

mengukuhkan persahabatan mereka dengan saling memberi hadiah. Yesus 

Tuhan kita telah berjanji untuk memberi kita segala sesuatu yang kita ingin-

kan: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Hendaklah kita memikirkan 

apa yang akan kita berikan kepada-Nya, dan tidak menyayangkan apa saja 

untuk dikorbankan atau menderita atau berpisah darinya demi Dia. 

Keagungan Salomo; Kematian Salomo 

(9:13-31) 

13 Adapun berat emas, yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam 

ratus enam puluh enam talenta, 14 belum terhitung yang dibawa oleh saudagar-saudagar 

dan pedagang-pedagang; juga semua raja Arab dan bupati-bupati di negeri itu membawa 

emas dan perak kepada Salomo.  

15 Raja Salomo membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan, enam ratus syikal 

emas tempaan dipakainya untuk setiap perisai besar; 16 ia membuat juga tiga ratus perisai 

kecil dari emas tempaan, tiga ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu 

raja menaruh semuanya itu di dalam gedung “Hutan Libanon”. 17 Juga raja membuat 

takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas murni. 18 Takhta itu enam 

tingkatnya, dan tumpuan kakinya dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada 

kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa, 19 

sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum 

pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan. 20 Segala perkakas minuman raja 

Salomo dari emas dan segala barang di gedung “Hutan Libanon” itu dari emas murni; 

perak tidak dianggap berharga pada zaman Salomo. 21 Sebab raja mempunyai kapal-kapal 

yang berlayar ke Tarsis bersama-sama dengan orang-orang Huram; dan sekali tiga tahun 

kapal-kapal Tarsis itu datang membawa emas dan perak serta gading; juga kera dan 

burung merak. 22 Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan 

hikmat. 23 Semua raja di bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat 

yang telah ditaruh Tuhan  di dalam hatinya. 24 Mereka datang masing-masing membawa 

persembahannya, yaitu  barang-barang perak dan barang-barang emas, pakaian, senjata, 

rempah-rempah, kuda dan bagal, dan begitulah tahun demi tahun. 25 Salomo mempunyai 

juga empat ribu kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya dan dua belas ribu 

orang berkuda, yang ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem. 26 

Dan ia memerintah atas semua raja mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin 

dan sampai ke tapal batas Mesir. 27 Raja membuat banyaknya perak di Yerusalem sama 

seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di 

Daerah Bukit. 28 Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari segala negeri. 29 

Selebihnya dari riwayat Salomo dari awal sampai akhir, bukankah semuanya itu tertulis 

dalam riwayat nabi Natan dan dalam nubuat Ahia, orang Silo itu, dan dalam penglihatan-

penglihatan Ido, pelihat itu, tentang Yerobeam bin Nebat? 30 Salomo memerintah di 

Yerusalem atas seluruh Israel empat puluh tahun lamanya. 31 Kemudian Salomo 

mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di 

kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. 

Kitab 2 Tawarikh 9:1-12 

 

311 

Di sini diceritakan tentang Salomo yang duduk di takhtanya, dan tentang Salomo 

di dalam kuburnya. Sebab, takhta tidak dapat mengamankannya dari kubur. 

Mors sceptra ligonibus aequat – Maut merenggut baik tongkat kerajaan maupun 

sekop dari tangan yang memegangnya. 

I. Salomo memerintah dalam kekayaan dan kekuasaan, dalam ketenteraman 

dan kepenuhan, yang sepanjang saya ketahui, tidak pernah bisa ditandingi 

oleh raja mana pun. Saya tidak dapat berpura-pura bersikap mencela dalam 

membandingkan kemegahan Salomo dengan kehebatan beberapa raja besar 

di muka bumi. Namun, saya dapat mengamati bahwa raja-raja yang paling 

terkenal di antara mereka, menjadi terkenal sebab  peperangan, sedang  

Salomo memerintah empat puluh tahun dalam keadaan yang damai dan 

aman tenteram. Beberapa raja yang dianggap setanding dengan Salomo 

memilih mengasingkan diri, atau membuat rakyat terpesona dengan cara 

menjauhkan diri dari rakyat. Tidak boleh ada seorang pun melihat atau 

mendekati raja mereka yang sedang menderita atau mendekati ajal. 

Sebaliknya, Salomo acap kali ke luar negeri dan muncul di depan umum. 

Dengan demikian, dalam segala segi, janji itu telah digenapi, yaitu bahwa 

Tuhan  akan memberinya kekayaan, harta benda, dan kemuliaan, seperti yang 

belum pernah diperoleh raja mana pun, sebelum maupun sesudah dia (1:12). 

1. Belum pernah ada raja yang tampil di depan umum dengan kemegahan 

seperti yang ada pada Salomo. Bagi orang-orang yang menilai dengan 

pandangan mata seperti yang dilakukan kebanyakan orang, kemegahan 

semacam itu akan sangat mendatangkan kepujian baginya. Salomo 

memiliki dua ratus perisai besar dan tiga ratus perisai kecil yang semua 

terbuat dari emas tempaan dan dibawa ke hadapannya (ay. 15-16). Ia 

duduk di atas takhta yang sangat megah (ay. 17-19). Belum pernah 

diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan. Cahaya yang 

melingkupinya merupakan perlambang akan kemuliaan rohani kerajaan 

Mesias, namun baru merupakan sekadar gambaran sekilas saja 

mengenai takhta-Nya yang jauh mengatasi semua takhta lain. Semarak 

Salomo hanyalah tiruan semata. Itulah sebabnya Juruselamat kita lebih 

menyukai keindahan alami bunga bakung di ladang. Salomo dalam segala 

kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu 

(Mat. 6:28-29). 

2. Tidak pernah ada raja yang memiliki lebih banyak emas atau perak dari 

dia, meskipun tidak ada tambang emas atau perak di kerajaannya 

sendiri. Mungkin ia menguasai tambang-tambang emas di negeri lain, 

atau sebab  memiliki negeri berpenduduk padat, ia mengirimkan tenaga 


 

312 

manusia untuk menggali logam-logam mulia di negeri lain. Atau, sebab  

tanah negerinya sangat subur, ia menjual hasil buminya di luar negeri 

dan membawa pulang hasil penjualannya berupa emas seperti yang 

dibicarakan di sini (ay. 13-21). 

3. Tidak pernah ada raja yang diberi hadiah-hadiah oleh raja-raja lain 

seperti yang diterima Salomo. Semua raja Arab dan bupati-bupati di 

negeri itu membawa emas dan perak kepada Salomo (ay. 14). Bukan 

sebagai upeti yang diperas Salomo dari mereka, melainkan sebagai 

persembahan sukarela guna memperoleh perkenanannya. Atau juga 

sebagai pertukaran niaga hasil bumi, gandum, atau ternak. Semua raja di 

bumi, yaitu  bagian-bagian dunia di situ, memberinya hadiah (ay. 24, 28), 

sebab mereka sangat ingin berkenalan dan bersahabat dengannya. 

Dalam hal ini Salomo menjadi gambaran Kristus, kepada siapa, tidak lama 

sesudah Ia lahir, orang-orang majus dari timur membawakan hadiah 

berupa emas, kemenyan dan mur (Mat. 2:11), dan kepada-Nya semua orang 

di sekeliling-Nya harus menyampaikan persembahan (Mzm. 76:12; Rm. 

12:1). 

4. Belum pernah ada raja yang begitu terkenal sebab  hikmatnya, begitu 

dicari, dimintai petunjuk, dan dikagumi orang (ay. 23): Semua raja di 

bumi (sebab  orang biasa tidak bisa berpura-pura) berikhtiar 

menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmatnya, meminta segala 

pemikirannya tentang alam, atau keahliannya dalam hal benda-benda 

fisik, kebijakan pemerintahan, kebijaksanaan perilaku umat manusia, 

atau asas agamanya, serta alasan untuk hal tersebut. Permohonan yang 

mereka ajukan kepada Salomo untuk mendengar hikmatnya justru akan 

menjengkelkan, mempermalukan, dan menghukum penghinaan manusia 

terhadap Kristus dan Injil-Nya. Meskipun di dalam Dia tersembunyi 

segala harta hikmat dan pengetahuan, tidak ada dari penguasa dunia ini 

yang ingin mengenal Dia, sebab  bagi mereka, Injil-Nya merupakan 

kebodohan belaka (1Kor. 2:8, 14). 

II. Di pasal ini kita dapati Salomo mendekati ajalnya, dilucuti dari 

kemegahannya, dan Ia mewariskan seluruh harta kekayaan dan 

kekuasaannya, bukan kepada orang yang tidak diketahuinya apakah orang 

itu berhikmat atau bodoh (Pkh. 2:19), namun  yang ia tahu yaitu  orang yang 

memang bodoh. Ini bukan saja merupakan kesia-siaan, melainkan sesuatu 

yang menyakitkan jiwa (ay. 29-31). Sangat terlihat di sini, bahwa sama sekali 

tidak disebutkan perihal undurnya Salomo dari Tuhan  pada masa-masa akhir 

Kitab 2 Tawarikh 9:1-12 

 

313 

hidupnya, dan sama sekali tidak ada sedikit petunjuk pun mengenai hal 

tersebut. 

1. sebab  Roh Kudus tidak ingin mengajar kita untuk gemar mengulang-

ulang kesalahan dan kebodohan orang lain. Jika orang-orang yang 

tadinya terkenal sebab  hikmat yang dimilikinya dan kemudian 

berperilaku buruk, janganlah kita terlampau giat menyebut-

nyebutkannya, meskipun hal itu berguna sebagai peringatan bagi kita 

dan orang lain. Membicarakannya satu kali saja sudahlah cukup, jadi 

untuk apa kisah yang tidak menyenangkan itu diperdengarkan kembali? 

Mengapa kita tidak bisa bersikap seperti sang sejarawan di sini, yaitu 

lebih banyak memperbincangkan hal-hal dalam diri orang lain yang 

layak dipuji, tanpa menyebutkan sama sekali perihal cacat cela mereka, 

bahkan meski mereka telah bersikap buruk dan mencolok? Hal ini 

berarti berbuat seperti yang kita ingin orang lain perbuat kepada kita. 

2. sebab  meskipun Salomo sempat terjatuh, ia tidak sepenuhnya 

dicampakkan. Dosanya tidak dicatat kembali, sebab  ia telah 

menyesalinya dan diampuni, seolah-olah ia tidak pernah berbuat dosa 

itu. Keheningan Kitab Suci adakalanya berbicara. Saya bersedia percaya 

bahwa diamnya Kitab Suci di sini menyangkut dosa Salomo merupakan 

isyarat bahwa tidak satu pun dari dosa-dosa yang pernah diperbuatnya 

itu disebutkan untuk melawan dia (Yeh. 33:16). Ketika Tuhan  meng-

ampuni dosa, Ia menghapus dosa itu, dan tidak mengingat-ingatnya 

lagi. 

 

 

 

PASAL  10  

asal ini disalin nyaris tepat sama dari 1 Raja-raja 7:1-19 yang memiliki 

pembukaan panjang. Perihal Salomo yang meninggalkan Tuhan  tidak ditulis 

ulang, namun  pembelotan sepuluh suku dari keluarganya dicantumkan. Dalam 

pasal ini terdapat, 

I. Kebodohan Rehabeam dalam menghadapi sepuluh suku itu (ay.1, 5-

14). 

II. Kejahatan rakyat dalam hal bersungut-sungut tentang Salomo (ay.2-4) 

dan meninggalkan Rehabeam (ay.16-19). 

III. Keadilan dan kebenaran Tuhan  dalam semua peristiwa itu (ay.15). 

Demikianlah rencana-Nya tergenapi. Pada Dialah kekuatan dan hikmat. 

Dialah yang menguasai baik orang yang tersesat maupun orang yang 

menyesatkan yaitu yang bodoh dan yang jahat (Ayb.12:16), artinya, Dia 

memakai mereka untuk memenuhi tujuan-tujuan-Nya. 

Rehabeam Menggantikan Salomo 

(10:1-11)  

1 Kemudian Rehabeam pergi ke Sikhem, sebab seluruh Israel telah datang ke Sikhem 

untuk menobatkan dia menjadi raja. 2 Segera sesudah hal itu kedengaran kepada 

Yerobeam bin Nebat – ia ada di Mesir, sebab ia melarikan diri ke sana dari hadapan raja 

Salomo – maka kembalilah ia dari Mesir. 3 Orang menyuruh memanggil dia, lalu datanglah 

Yerobeam dengan seluruh orang Israel dan berkata kepada Rehabeam: 4 Ayahmu telah 

memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang 

dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya 

kami menjadi hambamu. 5 namun  ia menjawab mereka: “Datanglah kembali kepadaku 

lusa.” Lalu pergilah rakyat itu. 6 Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua 

yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: “Apakah nasihatmu 

untuk menjawab rakyat itu?” 7 Mereka berkata kepadanya: “Jika engkau mau berlaku 

ramah terhadap rakyat itu, mau menyenangkan mereka dan mengatakan kata-kata yang 

baik kepada mereka, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu.” 8 namun  

ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada 

orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya, 9 katanya kepada 

mereka: “Apakah nasihatmu, supaya kita dapat menjawab rakyat yang mengatakan 


 

316 

kepadaku: Ringankanlah tanggungan yang dipikulkan kepada kami oleh ayahmu?”  

10 Lalu orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: “Beginilah harus 

kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan 

tanggungan kami, namun  engkau ini, berilah keringanan kepada kami – beginilah harus 

kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang ayahku! 11 Maka 

sekarang, ayahku telah membebankan kepada kamu tanggungan yang berat, namun  aku 

akan menambah tanggungan kamu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, namun  

aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi.” 

Di sini dapat kita cermati bahwa, 

1. Orang paling bijaksana dan terbaik pun tidak dapat memuaskan semua 

orang. Salomo memperkaya dan memajukan kerajaannya, dan dapat kita 

duga, ia mengerjakan segala yang bisa dilakukannya untuk membuat rakyat 

bahagia dan tenang. Namun, ia juga tidak hati-hati dalam hal membebani 

mereka dengan pajak dan tugas layanan, atau setidaknya ada alasan tertentu 

untuk menganggapnya demikian. Tidak seorang pun yang sepenuhnya bijak-

sana. Kemungkinan, hal itu terjadi ketika Salomo telah berpaling dari Tuhan  dan 

tanggung jawabnya sehingga hikmatnya tidak membantu dia, sementara Tuhan  

membiarkannya bertindak dengan cara yang tidak bijak seperti itu. Bahkan, 

harta benda Salomo pun terkuras sebab  cintanya kepada banyak wanita . 

Barangkali, untuk memelihara para wanita itulah, beserta keangkuhan, keme-

wahan, dan berhala mereka, maka ia membebani rakyatnya. 

2. Jiwa orang-orang pemberontak dan tidak tahu terima kasih akan mencari 

kesalahan pada pemerintahan dan berkeluh kesah, meski hampir tidak ada 

alasan untuk melakukannya. Tidakkah mereka mengalami damai pada 

zaman Salomo? Mereka tidak pernah dijarah oleh para penyerbu seperti 

sebelumnya, tidak pernah ketakutan oleh bahaya perang, tidak pula harus 

membahayakan nyawa mereka di bukit-bukit pengorbanan. Tidakkah 

mereka kaya, cukup daging dan cukup uang? Apa lagi yang mereka mau? O 

fortunatos nimium, sua si bona norint! – Oh berbahagialah jika mereka 

menyadari keadaan mereka yang bahagia! Namun demikian, orang-orang itu 

mengeluh bahwa Salomo memberatkan kuk mereka. Jikalau ada orang yang 

mengeluh demikian mengenai kuk Kristus, supaya mereka punya alasan 

untuk mematahkan ikatan-Nya dan menyingkirkan tali-tali ikatan-Nya dari 

mereka, maka kita yakin bahwa ia sama sekali tidak pernah memberi 

mereka alasan untuk mengeluh, apa pun yang Salomo perbuat. Kuk yang [Ia] 

pasang itu enak dan beban[-Nya] pun ringan. Ia tidak pernah memberati 

engkau dengan menuntut korban sajian atau menyusahi engkau dengan 

menuntut kemenyan. 

3. Banyak orang menghancurkan diri sendiri dan kepentingannya dengan 

menginjak-injak serta membangkitkan amarah orang-orang di bawahnya. 

Rehabeam berpikir bahwa sebab  dirinya raja, ia memiliki kekuasaan 

Kitab 2 Tawarikh 10:1-11 

 

317 

sebesar ayahnya, ia bisa memiliki apa yang dipunyai Salomo, melakukan apa 

yang pernah dilakukan Salomo, dan menguasai semua yang ada di 

hadapannya. Namun, meski menyandang mahkota bapanya, Rehabeam tidak 

memiliki otak seperti Salomo, dan seharusnya ia sadar, sebab  pribadinya 

berbeda dari ayahnya, maka ia harus menjalankan takaran berbeda. Orang 

bijak seperti Salomo bisa berbuat sesuai yang ia kehendaki, namun  orang 

bodoh seperti Rehabeam harus melakukan sesuatu sebisanya saja. Seekor 

kuda yang bertenaga besar bisa ditendang dan dipacu oleh orang yang ahli 

mengendalikannya. Namun, jika seorang pemacu yang tidak terampil mela-

kukannya, ia akan menanggung akibatnya. Rehabeam membayar mahal 

sebab  telah mengancam, bermulut besar, dan mengira dapat bertindak 

dengan tangan yang teracung tinggi. Dengan hikmat dan kebajikannya, Ayub 

tidak mengabaikan hak budak[nya] laki-laki atau wanita , ketika mereka 

beperkara dengan [dia] (Ayb. 31:13), sebaliknya ia mendengarkan mereka 

dengan sabar, memikirkan pendapat mereka, dan memberi jawab yang 

lemah lembut. Dengan cara yang sama, tanggapan yang santun terhadap 

orang yang mengajukan perkara serta kesigapan untuk menenangkan 

mereka akan menjadi penghiburan dan pujian bagi semua orang yang 

memegang kekuasaan, baik dalam gereja, negara, maupun keluarga. 

4. Umumnya, nasihat yang lunak yaitu  yang paling bijaksana dan baik. 

Kelemahlembutan akan memberi hasil yang tidak bisa diperoleh dengan 

kekerasan. Kebanyakan orang suka diperlakukan dengan lunak. Para 

penasihat Rehabeam yang telah berumur dan berpengalaman 

mengarahkannya untuk melakukan cara tersebut (ay. 7), “Jika engkau mau 

berlaku ramah terhadap rakyat itu, mau menyenangkan mereka dan 

mengatakan kata-kata yang baik kepada mereka, maka mereka menjadi 

hamba-hambamu sepanjang waktu.” Kata-kata yang baik tidak menuntut 

apa-apa, hanya sedikit penyangkalan diri, namun  menghasilkan hal-hal baik. 

5. Sering kali, Tuhan  memenuhi rancangan hikmat-Nya sendiri dengan memikat 

manusia dan menyerahkan mereka kepada kebodohan mereka sendiri. 

Tiada yang perlu dilakukan terhadap manusia-manusia untuk 

menghancurkan mereka selain membiarkan mereka berbuat semau mereka 

sendiri, menyerahkan mereka kepada keangkuhan dan hawa nafsu mereka 

sendiri. 


 

318 

Kebodohan Rehabeam 

(10:12-19)  

12 Lusanya datanglah Yerobeam dengan segenap rakyat kepada Rehabeam, seperti yang 

dikatakan raja: “Kembalilah kepadaku lusa.” 13 Raja Rehabeam menjawab mereka dengan 

keras; ia telah mengabaikan nasihat para tua-tua; 14 ia mengatakan kepada mereka 

menurut nasihat orang-orang muda: “Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, 

namun  aku akan menambahnya; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, namun  aku 

akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi.” 15 Jadi raja tidak mendengar-

kan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan Tuhan , 

supaya TUHAN menepati firman yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Ahia, orang 

Silo, kepada Yerobeam bin Nebat. 16 Setelah seluruh Israel melihat, bahwa raja tidak 

mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja: “Bagian apakah kita 

dapat dari pada Daud? Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu! Masing-masing 

ke kemahmu, hai orang Israel! Uruslah sekarang rumahmu sendiri, hai Daud!” Maka 

pergilah seluruh orang Israel ke kemahnya, 17 sehingga Rehabeam menjadi raja hanya 

atas orang Israel yang diam di kota-kota Yehuda. 18 Kemudian raja Rehabeam mengutus 

Hadoram yang menjadi kepala rodi, namun  orang-orang Israel melontari dia dengan batu, 

sehingga mati, bahkan raja Rehabeam hampir-hampir tidak dapat menaiki keretanya 

untuk melarikan diri ke Yerusalem.  

19 Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari 

ini. 

Di sini, kita mempelajari bahwa, 

1. Ketika masyarakat bergejolak dalam kekerasan, hal itu hanya memperburuk 

keadaan. Jawaban yang keras seperti yang Rehabeam berikan, akan 

membangkitkan amarah dan menyiramkan minyak kepada kobaran api. 

Seorang pilot harus mengemudi dengan tenang di tengah badai. Banyak 

orang terpancing melakukan kekacauan yang tidak mereka kehendaki 

sebab  diperlakukan terlalu keras atas apa yang mereka mau. 

2. Apa pun cara dan rancangan manusia, melalui semua itu, Tuhan  

melaksanakan karya-Nya sendiri dan menggenapi firman yang telah Dia 

ucapkan. Tidak setitik pun firman-Nya akan gagal. Keras kepala dan 

kecerobohan sang raja disebabkan Tuhan , supaya TUHAN menepati firman 

yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Ahia (ay. 15). Tuhan  suka mencapai 

tujuan-tujuan-Nya sendiri lewat kebodohan dan kesalahan Rehabeam, yaitu 

congkak dan hawa nafsu, namun  hal itu sama sekali tidak bisa menjadi alasan 

untuk membenarkan Rehabeam. 

3. Kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan duniawi yaitu  sesuatu yang tidak 

pasti. Salomo memerintah atas seluruh Israel, dan mungkin orang beranggapan 

bahwa ia telah cukup mengokohkan kerajaan itu bagi seluruh keluarganya 

untuk bertahun-tahun lamanya. Namun, hampir-hampir mayatnya pun belum 

membusuk dalam kuburnya saat sepuluh suku memberontak dari putranya. 

Seluruh pengabdian baik yang dilakukannya bagi Israel kini dilupakan. 

Bagian apakah kita dapat dari pada Daud? Demikianlah pemerintahan 

Kristus dicampakkan oleh banyak orang tanpa memikirkan semua yang 

Kitab 2 Tawarikh 10:1-11 

 

319 

telah Dia lakukan untuk mengikatkan anak-anak manusia kepada-Nya untuk 

selamanya. Mereka berkata, “Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas 

kami.” Akan namun , pemberontakan ini pasti akan menjadi kebinasaan 

mereka. 

4. Tuhan  kerap membalaskan pelanggaran orang tua kepada anak-anak mereka. 

Salomo meninggalkan Tuhan , dan sebab  itu anaknya, bukan dia sendiri, 

ditinggalkan oleh sebagian besar rakyatnya. Demikianlah Tuhan  menyatakan 

betapa jahatnya dosa dan menunjukkan bahwa hukumannya berlangsung 

lama dengan cara membuat akibat dosa itu terlihat dan berlangsung terus 

setelah pelakunya sudah mati. Juga mungkin di sini ada maksud hukuman 

dosa itu kekal. Orang yang berdosa terhadap Tuhan  bukan hanya melukai 

jiwanya, namun  membahayakan keturunannya lebih dibandingkan  yang ia 

bayangkan. 

5. Ketika Tuhan  menggenapi ancaman-Nya, pada saat yang sama Ia akan 

memelihara janji-Nya agar tidak gugur. Ketika pelanggaran Salomo diingat 

oleh Tuhan dan sebab nya, putra Salomo kehilangan sepuluh suku, 

kesalehan Daud dan janji-janji Tuhan  kepadanya juga tidak dilupakan. sebab  

itu, demi menggenapi janji itu, cucu Daud tetap diberi dua suku. Kegagalan 

orang-orang kudus tidak akan meniadakan janji yang diberikan kepada 

Kristus, Kepala mereka. Mereka akan dihajar, namun  kovenannya tidak 

diputuskan (Mzm. 89:31-35). 

PASAL  1 1  

Di sini kita lanjutkan sejarah Raja Rehabeam. 

I. Usahanya memulihkan sepuluh suku yang telah memisahkan diri 

darinya, namun  ia meninggalkan usahanya itu dalam ketaatan akan 

perintah Tuhan (ay. 1-4). 

II. Keberhasilannya dalam mempertahankan dua suku yang tersisa (ay. 5-

12).  

III. Berkumpulnya para imam dan orang-orang Lewi kepadanya (ay. 13-

17) 

IV. Sebuah catatan mengenai para istri dan anak-anaknya (ay. 18-23) 

Rehabeam Dilarang Memerangi Yerobeam 

(11:1-12) 

1 Ketika Rehabeam datang ke Yerusalem, ia mengumpulkan kaum Yehuda dan Benyamin, 

seratus delapan puluh ribu teruna yang sanggup berperang untuk memerangi orang 

Israel dengan maksud mengembalikan kerajaan itu kepadanya. 2 namun  datanglah firman 

TUHAN kepada Semaya, abdi Tuhan , demikian 3 “Katakanlah kepada Rehabeam, anak 

Salomo, raja Yehuda, dan kepada segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin, 

demikian 4 Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu 

berperang melawan saudara-saudaramu. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab 

Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi.” Maka mereka mendengarkan firman TUHAN 

dan pulang dengan tidak pergi menyerang Yerobeam. 5 Rehabeam diam di Yerusalem dan 

memperkuat kota-kota kubu di Yehuda.  

6 Ia memperkuat Betlehem, Etam, Tekoa, 7 Bet-Zur, Sokho, Adulam, 8 Gat, Mares, Zif, 9 

Adoraim, Lakhis, Azeka, 10 Zora, Ayalon dan Hebron, yang terletak di Yehuda dan di 

Benyamin, sebagai kota-kota berkubu. 11 Ia memperkokoh kota-kota kubu itu dan 

menempatkan di situ kepala-kepala pasukan dengan persediaan makanan, minyak dan 

anggur; 12 perisai dan tombakpun disediakan di tiap-tiap kota. Ia membuat kota-kota itu 

amat kokoh. Demikianlah Yehuda dan Benyamin menjadi daerah kekuasaannya. 

Bagaimana kesepuluh suku itu meninggalkan keluarga Daud, sudah kita baca 

pada pasal sebelumnya. Sebenarnya sudah sejak lama mereka tidak memiliki 

hubungan erat dengan keluarga itu (2Sam. 20:1-2), dan sekarang mereka benar-


 

322 

benar meninggalkan keluarga itu. Mereka tidak memikirkan betapa perbuatan 

itu akan melemahkan kepentingan bersama dan menjatuhkan Israel dari 

kejayaannya, hingga mencapai masa pemerintahan terakhirnya. Namun 

demikian, kerajaan harus diperbaiki seperti halnya keluarga Daud. 

1. Layaknya orang yang gagah berani, pada akhirnya, Rehabeam mengerahkan 

pasukan perangnya, dengan tujuan memadamkan para pemberontak itu (ay. 

1). Kaum Yehuda dan Benyamin tidak hanya bertekad untuk melanjutkan 

kesetiaan mereka kepadanya, namun  juga siap untuk memberikan bantuan 

mereka yang terbaik guna memulihkan haknya. Yehuda yaitu  kaumnya 

sendiri, yang pertama-tama mengakuinya, beberapa tahun sebelum suku-

suku lainnya. Suku Benyamin yaitu  suku yang tinggal di atas sebagian 

besar tanah Yerusalem. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa suku itu 

bergabung bersamanya.  

2. Namun, layaknya orang yang berhati nurani, ketika Tuhan  melarang 

melaksanakan rancangannya, dengan penuh ketaatan ia membatalkannya. 

Baik sebab  menghormati kedaulatan ilahi, maupun sebab  ia tahu bahwa ia 

tidak akan berhasil jika ia menentang perintah Tuhan . Alih-alih bukannya 

mendapatkan kembali apa yang hilang, ia akan berada dalam bahaya 

kehilangan apa yang masih ia miliki. Sangat berbahaya untuk melakukan apa 

saja, terutama perang yang bertentangan dengan kehendak Tuhan . Tuhan  

memanggil dia, Rehabeam, anak Salomo (ay. 3), untuk menyatakan bahwa 

kejadian ini ditetapkan sebab  dosa Salomo, dan tidak akan ada gunanya 

menentang keputusan yang telah diterbitkan. Mereka mematuhi firman 

TUHAN (ay. 4, KJV). Walaupun tampak memalukan, dan mengundang celaan 

di antara tetangga-tetangga mereka, namun , mereka tetap meletakkan senjata 

mereka, sebab  Tuhan  menghendakinya. 

3. Layaknya orang yang bijaksana, ia memperkuat pertahanan negerinya 

sendiri. Ia memandang tidak ada gunanya memikirkan untuk menyerang 

orang-orang yang memberontak itu. Sedikit kata-kata yang baik mungkin 

tadinya dapat mencegah pembelotan mereka, namun  sekarang segenap 

kekuatan kerajaannya tidak dapat mengembalikan mereka. Semua sudah 

terlanjur, nasi sudah menjadi bubur, jadi biarkan sajalah. Ia harus berhikmat 

saja untuk berbuat yang terbaik dari kejadian itu. Mungkin para penasihat 

muda yang sama yang telah menasihatinya untuk menjawab kesepuluh suku 

itu dengan kata-kata kasar, mendesak dia untuk melawan sepuluh suku itu, 

meskipun ada larangan ilahi. namun , ia telah membayar c