tawarikh ester 3

Kamis, 30 Januari 2025

tawarikh ester 3


 


liran setiap pekan. 

Kitab 1 Tawarikh 9:1-13 

 

73 

IV. Banyak orang Lewi dipekerjakan sebagai penunggu pintu gerbang rumah 

Tuhan . Empat orang kepala penunggu gerbang (ay. 26) dan 212 orang di 

bawah mereka (ay. 22). Mereka bertugas mengawasi pintu gerbang (ay. 23), 

menjaga ambang pintu Kemah (ay. 19), dan menjaga jalan masuk. Ini tampak 

seperti tugas rendahan, namun  Daud lebih suka berdiri di ambang pintu 

rumah Tuhan  dibandingkan  diam di kemah-kemah orang fasik. Tugas mereka ialah, 

1. Membuka pintu-pintu rumah Tuhan  setiap pagi (ay. 27) dan menutupnya 

pada malam hari. 

2. Menjaga dari hal-hal yang najis dan menghalangi masuknya orang-orang 

tertentu yang dilarang oleh hukum Taurat. 

3. Mengarahkan dan menuntun orang-orang yang datang beribadah ke 

pelataran Tuhan serta menunjukkan ke mana mereka harus pergi dan 

apa yang harus dilakukan supaya tidak mendatangkan hukuman. Hal ini 

memerlukan perhatian, kerajinan, dan pelayanan yang tetap. Pekerjaan 

seperti itulah yang harus dilakukan para pelayan Tuhan. 

V. Di antaranya ada Pinehas, anak Eleazar, yang dikatakan mengepalai mereka 

sebelumnya (ay. 20). Nama itu bukan imam besar terkenal, namun  

diperkirakan, merupakan seorang Lewi terkemuka, yang mengenai dia 

disebutkan “TUHAN kiranya menyertai dia,” atau (menurut Alkitab versi 

Aram), “Firman Tuhan yaitu  penolongnya” – firman kekal, yaitu Yehova, 

yang mahakuasa tempat pertolongan. 

VI. Dikatakan bahwa sebagian dari mereka bermalam di sekitar rumah Tuhan  itu 

sebab  tanggung jawab yang dilimpahkan kepada mereka (ay. 27). Alangkah 

baik bagi para pelayan Tuhan untuk berada dekat dengan pekerjaannya, 

supaya mereka bisa memberi diri seutuhnya bagi pelayanan tersebut. Orang-

orang Lewi berkemah di sekeliling Kemah saat mereka berjalan melintasi 

padang belantara. Waktu itu, bisa dikatakan mereka yaitu  tukang pikul, 

memikul beban tempat kudus, namun  sekarang menjadi tukang pikul dalam 

bentuk lain, yaitu  menjaga gerbang dan pintu-pintu. Dalam kedua 

pengertian tersebut, mereka sama-sama memelihara tanggung jawab tempat 

kudus. 

VII. Setiap orang mengetahui tugasnya. Sebagian dipercayakan mengurus 

perkakas, cawan-cawan untuk pelayanan, membawa barang-barang itu 

keluar dan masuk sesuai jumlahnya (ay. 28). Sebagian lainnya ditunjuk 

untuk mempersiapkan tepung halus, anggur, minyak, dsb. (ay. 29). Orang 

lain, yaitu  para imam, meracik minyak urapan kudus (ay. 30). Yang lain 


 

74 

lagi mengurus daging persembahan (ay. 31). Ada pula yang mengurus roti 

sajian (ay. 32). Seperti halnya dalam rumah-rumah agung lain, demikian 

pula dalam rumah Tuhan , pekerjaan hampir pasti terlaksana dengan baik 

jika setiap orang mengetahui kewajiban posisinya masing-masing dan 

melakukannya. Tuhan  yaitu  Tuhan  atas keteraturan: jika sebuah pekerjaan 

menjadi tugas setiap orang, maka pekerjaan itu tidak akan menjadi tugas 

seorangpun.  

VIII. Para penyanyi sibuk dengan pekerjaannya siang dan malam (ay. 33). 

Mereka yaitu  kepala-kepala puak orang Lewi yang menangani urusan itu, 

bukan berarti orang-orang yang bernyanyi dan menjadikannya mata 

pencaharian. Mereka tinggal di dalam kamar-kamar di Bait Suci supaya 

bisa senantiasa dekat dan mengerjakannya. Dengan begitu, mereka bebas 

dari pelayanan lainnya. Tampaknya, sebagian orang memang terus 

menerus bernyanyi, setidaknya pada jam-jam tertentu, siang dan malam. 

Demikianlah puji-pujian bagi Tuhan  tetap ada, sebagaimana layaknya bagi 

Dia yang selalu melakukan kebaikan. Demikianlah orang-orang saleh bisa 

mendapat pertolongan dalam ibadah mereka setiap waktu. Demikianlah 

pula Bait itu menjadi bayangan dari Bait sorgawi, di mana mereka tidak 

berhenti-hentinya berseru siang dan malam memuji Tuhan  (Why. 4:8). 

Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus 

memuji-muji Engkau. 

Silsilah Raja Saul 

(9:35-44)  

35 Di Gibeon diam bapa Gibeon, yaitu  Yeiel, dan nama isterinya ialah Maakha. 36 Anak 

sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Ner, Nadab, 37 Gedor, Ahyo, Zakharia dan 

Miklot. 38 Miklot memperanakkan Simeam. Juga mereka ini pergi diam berdekatan dengan 

saudara-saudara mereka di Yerusalem bersama-sama saudara mereka yang lain. 39 Ner 

memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul; Saul memperanakkan Yonatan, 

Malkisua, Abinadab dan Esybaal. 40 Anak Yonatan ialah Meribaal, dan Meribaal memper-

anakkan Mikha. 41 Anak Mikha ialah Piton, Melekh, Tahrea dan Ahas. 42 Ahas 

memperanakkan Yaera; Yaera memperanakkan Alemet, Azmawet dan Zimri; Zimri 

memperanakkan Moza. 43 Moza memperanakkan Bina, dan anak orang ini ialah Refaya, 

dan anak orang ini ialah Elasa, dan anak orang ini ialah Azel. 44 Azel mempunyai enam 

orang anak dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan 

Hanan. Itulah anak-anak Azel. 

Ayat-ayat tersebut tepat sama dengan pasal 8:29-38, berisi riwayat nenek 

moyang Saul serta keturunan Yonatan. Di situ terdapat akhir silsilah Benyamin. 

Di sini terdapat awal kisah Saul. Kita menerima saja pengulangan yang ada, 

Kitab 1 Tawarikh 9:1-13 

 

75 

namun  jika kita mengakui bahwa dalam tulisan-tulisan asli terdapat kesalahan 

dari para penyalin kitab, khususnya dalam kitab-kitab ini, maka saya cenderung 

berpikir bahwa pengulangan itu muncul sebab  kekeliruan. Seseorang yang me-

nyalin silsilah tersebut, setelah menulis kalimat “mereka ini diam di Yerusalem” 

(ay. 34), secara tidak sengaja ia melihat kalimat yang sama pada pasal 8:28, 

“mereka ini diam di Yerusalem,” sehingga ia melanjutkan tulisannya dari situ, 

bukan meneruskan kelanjutan setelah 9:34. Lalu, ketika menyadari kesalahannya, 

ia enggan mengotori kitabnya (untuk mengoreksi), sehingga membiarkannya 

saja. Dalam hukum kita terdapat peraturan Redundans non nocet – berlebih tidak 

merugikan. 

 

 

 

 

 

PASAL  10  

ujuan Ezra di dalam Kitab Tawarikh ini yaitu  memelihara catatan-catatan 

tentang keluarga Daud, yang meskipun telah begitu tenggelam dan 

berkurang dalam pandangan orang biasa akibat penawanan di Babel, namun 

justru menjadi semakin gemilang dalam pandangan orang-orang yang hidup 

dalam iman, dengan semakin mendekatnya kedatangan Sang Anak Daud. Oleh 

sebab itu ia tidak mengulangi sejarah pemerintahan Saul, namun  perihal kema-

tiannya yang membuka jalan bagi Daud untuk menduduki takhtanya. Di dalam 

pasal ini kita mendapati, 

I. Kekalahan mematikan yang dilakukan orang Filistin terhadap pasukan 

Saul, dan pukulan mematikan yang diakibatkan Saul atas dirinya 

sendiri (ay. 1-7). 

II.  Kemenangan orang Filistin (ay. 8-10). 

III. Rasa hormat yang diperlihatkan penduduk Yabesh-Gilead  kepada 

mayat raja (ay. 11-12). 

IV. Alasan penolakan terhadap Saul (ay. 13-14). 

Kematian Saul  

(10:1-7) 

1 Orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari 

hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa. 2 Orang 

Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan 

Malkisua, anak-anak Saul. 3 Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para 

pemanah menjumpainya dan melukainya. 4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa 

senjatanya: “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang 

yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan.” namun  pembawa senja-

tanya tidak mau, sebab  ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan 

menjatuhkan dirinya ke atasnya. 5 Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah 

mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati. 6 Jadi Saul, ketiga anaknya 

dan segenap keluarganya sama-sama mati. 7 Ketika dilihat seluruh orang Israel yang di 

lembah, bahwa tentara telah melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah 


 

78 

mati, maka mereka meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga; kemudian 

datanglah orang Filistin dan menetap di sana. 

Catatan mengenai kematian Saul ini sama dengan yang kita dapati dalam Kitab 1 

Samuel 31:1 dan seterusnya. Kita tidak perlu mengulangi uraiannya. Namun, 

marilah kita amati, 

1. Betapa para raja jatuh dalam dosa sehingga rakyat menderita sebab nya. 

Sungguh merupakan masa menyedihkan bagi Israel ketika mereka melarikan 

diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh  (ay. 1), juga 

ketika mereka meninggalkan kota-kota mereka, kemudian datanglah orang 

Filistin dan menetap di sana (ay. 7). Kita tidak mendapati bahwa pada masa 

ini mereka melakukan penyembahan berhala seperti sebelum itu pada masa 

pemerintahan hakim-hakim, dan juga sesudah itu pada masa pemerintahan 

raja-raja. Samuel telah memperbaharui mereka, dan mereka pun dibaharui. 

Meskipun demikian, mereka diserahkan untuk dirampas, dan juga kepada 

penjarah. Tidak perlu diragukan lagi bahwa di dalam diri mereka terdapat 

cukup banyak hal yang membuat mereka pantas menerima penghukuman 

ini. Namun, hal yang paling dituju oleh mata Keadilan ilahi yaitu  dosa Saul. 

Perhatikanlah, raja-raja dan orang-orang terkemuka sudah seharusnya 

menjaga dengan sungguh agar tidak membangkitkan murka Tuhan . sebab  

apabila mereka menyulut api amarah itu, mereka tidak akan tahu seberapa 

banyak yang akan dimakan api itu demi mereka. 

2. Apabila orangtua berdosa, anak-anak akan menderita sebab nya. Ketika 

takaran kejahatan Saul sudah penuh dan hari kejatuhannya telah tiba, yang 

telah diperkirakan terlebih dahulu oleh Daud dalam 1 Samuel 26:10, ia tidak 

saja turun ke medan perang dan membunuh diri, namun  putra-putranya 

semuanya kecuali Isyboset, juga mati bersamanya. Juga Yonatan, orang 

pengasih dan murah hati itu, termasuk di dalamnya. Sebab segala sesuatu 

sama bagi sekalian. Demikianlah kejahatan para ayah jatuh ke atas anak-

anak, dan mereka ini pun jatuh sebagai bagian dari ayah mereka yang 

dijatuhi hukuman. Perhatikanlah, orang-orang yang mengasihi keturunan 

mereka harus meninggalkan dosa-dosa mereka, supaya mereka jangan 

binasa bersama anak-anak mereka akibat kejahatan yang mereka lakukan, 

dan mendatangkan kehancuran atas keluarga dan diri mereka sendiri, atau 

membawa kutukan ke atas mereka setelah mereka sendiri sudah tiada. 

3. Orang berdosa berbuat dosa dan pada akhirnya menderita oleh sebab nya, 

meskipun hukuman mereka sudah lama ditangguhkan. Meskipun hukuman 

itu tidak segera dilaksanakan, ia tetap akan dijalankan. Demikian juga halnya 

dengan Saul. Dalam berbagai hal, kejatuhannya diakibatkan oleh dosanya. 

Kitab 1 Tawarikh 10:1-7 

 

79 

(1) Sudah lebih dari satu kali ia melontarkan lembing kepada Daud, namun 

tidak mengenai sasaran. Sebaliknya, para pemanah mengenai dirinya, 

dan ia terluka oleh para pemanah itu. 

(2) Ia telah memberikan perintah kepada Doeg untuk membunuh imam-

imam TUHAN. Sekarang, dalam keputusasaannya, ia menyuruh 

pembawa senjatanya menghunus pedangnya dan menikam dia. 

(3) Saul tidak mematuhi perintah Tuhan  dengan tidak memusnahkan bangsa 

Amalek, dan sekarang pembawa senjatanya tidak mematuhi perintahnya 

untuk membunuhnya. 

(4) Dia yang telah membunuh para imam, secara adil dibiarkan membunuh 

dirinya. Dia yang membinasakan kota para imam, telah dibinasakan 

bersama keluarganya. Lihat dan katakanlah, “Tuhanlah yang benar.” 

Kematian Saul  

(10:8-14) 

8 Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati 

terbunuh itu, didapati mereka Saul dan anak-anaknya tergelimpang di pegunungan 

Gilboa. 9 Mereka merampasinya dan mengambil kepala Saul dan senjata-senjatanya, lalu 

menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu 

kepada berhala-berhala mereka dan kepada rakyat. 10 Kemudian mereka menaruh senjata-

senjata Saul di kuil Tuhan  mereka, namun  batu kepalanya dipakukan mereka di rumah Dagon. 

11 Ketika seluruh Yabesh-Gilead mendengar tentang segala yang telah dilakukan orang 

Filistin terhadap Saul, 12 maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi 

mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan 

menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu 

berpuasalah mereka tujuh hari lamanya. 13 Demikianlah Saul mati sebab  perbuatannya 

yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh sebab  ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan 

juga sebab  ia telah meminta petunjuk dari arwah, 14 dan tidak meminta petunjuk TUHAN. 

Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai. 

Di sini, 

I. Kita dapat belajar dari keberhasilan orang Filistin menguasai mayat Saul, 

1. Bahwa semakin tinggi martabat yang diperoleh manusia, maka semakin 

tinggi pula bahaya yang mereka hadapi untuk jatuh ke dalam aib. sebab  

Saul seorang raja, mayatnya diperlakukan dengan lebih keji dibandingkan  

orang-orang lain yang terbunuh. Kemajuan membuat orang menjadi 

sasaran kebencian. 

2. Bahwa apabila kita tidak memberikan kemuliaan kepada Tuhan  atas 

keberhasilan kita, maka bahkan orang Filistin sekalipun akan bangkit 

untuk menghakimi dan menghina kita. Sebab sesudah meraih 

kemenangan atas Saul, orang Filistin menyampaikan kabar itu kepada 


 

80 

berhala-berhala mereka, yaitu berhala-berhala hina, yang tidak tahu apa 

yang terjadi tidak jauh dari situ sampai kabar itu disampaikan kepada 

mereka! Mereka juga menaruh senjata-senjata Saul di kuil Tuhan  mereka 

(ay. 10). Masakan Dagon bisa ikut berbagi penghormatan dalam 

kemenangan mereka, sedang  Tuhan  yang hidup dilupakan dalam 

kemenangan kita? 

II. Kita dapat belajar dari keberhasilan penduduk Yabesh-Gilead dalam 

menyelamatkan mayat Saul dan putra-putranya, bahwa sikap hormat patut 

diberikan kepada sisa jasad orang-orang yang sudah tiada, terutama jasad 

raja. Kita tidak perlu mempertanyakan kedudukan mereka di dalam 

kekekalan, sebab  hal itu harus diserahkan kepada Tuhan . Namun, kita harus 

memperlakukan jasad dengan mengingat bahwa tadinya orang yang sudah 

mati itu menyatu dengan jiwa yang abadi, dan kelak akan dipersatukan 

kembali. 

III. Kita dapat belajar dari keberhasilan Keadilan ilahi di tengah kehancuran 

Saul, 

1. Bahwa cepat atau lambat, dosa orang-orang berdosa pasti akan mengejar 

dan menemukan mereka: Saul mati sebab  perbuatannya. 

2 Bahwa kebesaran orang tidak akan mengecualikan dirinya dari 

penghukuman Tuhan . 

3. Ketidaktaatan itu membunuh orang. Saul mati sebab  tidak berpegang 

pada firman TUHAN, yang olehnya ia diperintah untuk membinasakan 

orang Amalek.  

4. Meminta petunjuk dari arwah merupakan dosa yang segera menggenapi 

takaran kejahatan dibanding dosa lain. Saul bertanya kepada roh-roh 

peramal, dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN 

membunuh dia (ay. 13-14). Saul membunuh dirinya sendiri, namun 

disebutkan di sini bahwa TUHAN membunuh dia. Apa yang telah dilakukan 

tangan-tangan yang keji, juga terjadi menurut maksud dan rencana-Nya. 

Orang-orang yang menyerahkan diri kepada Iblis akan diserahkan 

kepadanya. Begitulah kebinasaan yang akan menimpa mereka. Telah 

dikatakan (1Sam. 28:6) bahwa Saul memang telah bertanya kepada 

TUHAN, namun  TUHAN tidak menjawab dia. Namun di sini dikatakan 

bahwa ia tidak meminta petunjuk TUHAN. Ia tidak melakukannya sampai 

ia dibuat mengalami kesesakan teramat sangat, namun  saat itu semuanya 

sudah terlambatlah. 

 

Kitab 1 Tawarikh 10:1-7 

 

81 

 

 

 

PASAL  1 1  

Dalam pasal ini diulangi lagi,  

I. Pengangkatan Daud ke takhta, segera sesudah kematian Saul, melalui 

kesepakatan bersama (ay. 1-3).   

II. Direbutnya oleh Daud kubu pertahanan Sion dari tangan orang Yebus 

(ay. 4-9).  

III. Daftar orang-orang yang hebat dan para pahlawan dari kerajaannya (ay. 

10-47).  

Daud Naik Takhta  

(11:1-9) 

1 Lalu berkumpullah seluruh Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: “Ketahuilah, 

kami ini darah dagingmu. 2 Telah lama, ketika Saul memerintah, engkaulah yang 

memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN, Tuhan mu, telah berfirman kepadamu: 

Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja 

atas umat-Ku Israel.”  

3 Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu Daud mengadakan 

perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN, kemudian mereka mengurapi 

Daud menjadi raja atas Israel, seperti yang difirmankan TUHAN dengan perantaraan 

Samuel. 4 Lalu Daud dengan seluruh orang Israel pergi ke Yerusalem; itulah Yebus, dan di 

sana orang Yebus yaitu  penduduk negeri itu. 5 Penduduk Yebus berkata kepada Daud: 

“Engkau tidak sanggup masuk ke mari.” namun  Daud merebut kubu pertahanan Sion, 

yaitu kota Daud. 6 Daud telah berkata: “Siapa lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia 

akan menjadi kepala dan pemimpin.” Lalu Yoab, anak Zeruya, yang menyerang lebih 

dahulu, maka ia menjadi kepala. 7 Lalu Daud menetap di kubu pertahanan itu, sebab itu 

orang menamainya: Kota Daud. 8 Ia memperkuat kota itu sekelilingnya, mulai dari Milo, 

bahkan sekelilingnya seluruhnya, sedang Yoab membangun kembali selebihnya dari kota 

itu. 9 Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN semesta alam menyer-

tainya. 


 

84 

Di sini Daud berhasil mendapatkan, 

I. Takhta Israel, sesudah dia memerintah tujuh tahun di Hebron dan hanya atas 

Yehuda saja. Berdasarkan hubungan Daud dengan mereka (ay. 1), 

pelayanannya di masa lalu yang baik, dan terutama penunjukan Ilahi (ay. 2), 

orang Israel mengurapinya sebagai raja mereka. Dan dia berjanji untuk 

melindungi mereka dan mereka mengikat sumpah serta janji setia 

kepadanya (ay. 3). Amatilah,  

1. Rencana Tuhan  akan digenapi pada akhirnya, apa pun kesukaran yang 

menghadang di jalan. Apabila Tuhan  telah berkata, Daud akan 

memerintah, maka sia-sia saja untuk menentangnya.  

2.  Orang-orang yang telah lama berdiri di jalan mereka sendiri, ketika 

mereka menjadi lelah dengan dusta kesombongan mereka, maka 

diharapkan mereka akan memahami hal-hal yang menjadi damai 

sejahtera mereka dan kembali kepada kemurahan hati mereka sendiri.  

3.  Di antara raja dan rakyat ada sebuah perjanjian yang mula-mula, di mana 

kedua pihak harus melaksanakannya dengan mata tertuju kepada Tuhan . 

Apabila ada raja yang dapat menyatakan memiliki kekuasaan mutlak, 

maka mungkin Daudlah orangnya, yang mungkin telah mendapat 

kepercayaan dengan kuasa demikian. Namun demikian, dia mengadakan 

suatu perjanjian dengan rakyat, mengambil sumpah penobatan, untuk 

memerintah berdasarkan hukum.  

II. Kubu pertahanan yang kuat di Sion, yang selama itu dikuasai oleh orang 

Yebus hingga zaman Daud. Apakah Daud memang sudah lama mengincar 

tempat itu kota kerajaan, atau apakah dia mendapat janji untuk itu dari 

Tuhan , tidaklah pasti, namun tampaknya yang menjadi awal usahanya yaitu  

menjadikan dirinya penguasa atas kubu pertahanan tersebut. Dan, ketika dia 

telah memperolehnya, dia menyebutnya kota Daud (ay. 7). Kepada hal inilah 

Mazmur 2:6 merujuk: Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion. Lihatlah di 

sini apa yang mempercepat dan membulatkan hati orang untuk berusaha.  

1. Perlawanan. Ketika orang Yebus menyudutkan Daud dan ber-

kata, Engkau tidak sanggup masuk kemari, ia berketetapan hati untuk 

memaksa masuk ke sana, apa pun yang harus dibayarnya.  

2. Harapan akan kedudukan yang tinggi. Ketika Daud menawarkan untuk 

memberi posisi kepala kepada barang siapa yang akan memimpin 

penyerangan atas kubu pertahanan Sion, Yoab dibakar semangat dengan 

tawaran tersebut, dan menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi 

Kitab 1 Tawarikh 11:1-9 

 

85 

kepala. Telah dikatakan, “Singkirkanlah kehormatan dari mata prajurit, 

maka engkau akan memotong taji dari tumitnya.” 

Para Pahlawan yang Mengiringi Daud  

(11:10-47) 

10 Inilah kepala-kepala para pahlawan yang mengiringi Daud, yang telah memberi 

dukungan yang kuat kepadanya, bersama-sama seluruh Israel, dalam mencapai 

kedudukan raja dan yang mengangkat dia sebagai raja, seperti yang difirmankan TUHAN 

mengenai Israel. 11 Inilah daftar para pahlawan yang mengiringi Daud: Yasobam bin 

Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang 

tertikam mati dalam satu pertempuran. 12 Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, orang 

Ahohi itu; ia termasuk ketiga pahlawan itu. 13 Ia ada bersama-sama Daud di Pas-Damim, 

ketika orang Filistin berkumpul di sana untuk berperang. Ada sebidang tanah ladang 

penuh jelai di sana; ketika tentara melarikan diri dari hadapan orang Filistin, 14 maka 

berdirilah mereka di tengah-tengah ladang itu; mereka dapat mempertahankannya dan 

memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar. 15 

Sekali datanglah tiga orang dari ketiga puluh kepala ke gunung batu mendapatkan Daud 

dekat gua Adulam, sedang tentara orang Filistin berkemah di lembah Refaim. 16 Pada 

waktu itu Daud ada di dalam kubu gunung dan pasukan pendudukan orang Filistin pada 

waktu itu ada di Betlehem. 17 Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: 

“Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat 

pintu gerbang!” 18 Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka 

menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan 

membawanya kepada Daud. namun  Daud tidak mau meminumnya, melainkan 

mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN, 19 katanya: “Jauhlah dari 

padaku, ya Tuhan , untuk berbuat demikian! Patutkah aku meminum darah taruhan nyawa 

orang-orang ini? Sebab dengan mempertaruhkan nyawanya mereka membawanya.” Dan 

tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu. 20 Abisai, adik 

Yoab, dialah kepala ketiga puluh orang itu. Dan dialah yang mengayunkan tombaknya 

melawan tiga ratus orang yang mati ditikamnya; ia mendapat nama di antara ketiga puluh 

orang itu. 21 Di antara ketiga puluh orang itu ia paling dihormati. Memang ia menjadi 

pemimpin mereka, namun  ia tidak dapat menyamai triwira itu. 22 Selanjutnya Benaya bin 

Yoyada, anak seorang yang gagah perkasa, yang besar jasanya, yang berasal dari Kabzeel; 

ia menewaskan kedua pahlawan besar dari Moab. Juga pernah ia turun ke dalam lobang 

dan membunuh seekor singa pada suatu hari bersalju. 23 Pula ia membunuh seorang 

Mesir, seorang yang tinggi perawakannya lima hasta tingginya; di tangan orang Mesir itu 

ada tombak seperti pesa tukang tenun, namun  ia mendatanginya dengan tongkat, 

merampas tombak itu dari tangan orang Mesir itu, lalu membunuh orang itu dengan tom-

baknya sendiri. 24 Itulah yang diperbuat Benaya bin Yoyada; ia mendapat nama di antara 

ketiga puluh pahlawan itu. 25 Sesungguhnya, di antara ketiga puluh orang itu ia paling 

dihormati, namun  ia tidak dapat menyamai triwira. Dan Daud mengangkat dia mengepalai 

pengawalnya. 26 Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa ialah juga Asael, saudara Yoab, 

selanjutnya Elhanan bin Dodo, dari Betlehem; 27 Samot, orang Harod; Heles, orang Peloni; 

28 Ira anak Ikesh orang Tekoa; Abiezer, orang Anatot; 29 Sibkhai, orang Husa; Ilai, orang 

Ahohi; 30 Maharai, orang Netofa; Heled bin Baana, orang Netofa; 31 Itai bin ribai, dari Gibea 

orang Benyamin; Benaya, orang Piraton; 32 Hurai dari lembah-lembah Gaas; Abiel, orang 

Bet-Araba; 33 Azmawet, orang Bahurim; Elyahba, orang Saalbon; 34 Hasyem orang Gizon; 

Yonatan bin Sage, orang Harari; 35 Ahiam bin Sakhar, orang Harari; Elifal bin Ur; 36 Hefer, 

orang Mekherati; Ahia, orang Peloni; 37 Hezro, orang Karmel; Naarai bin Esbai; 38 Yoël, 

saudara Natan; Mibhar bin Hagri; 39 Zelek, orang Amon; Naharai, orang Beerot, pembawa 

senjata Yoab anak Zeruya; 40 Ira, orang Yetri; Gareb, orang Yetri; 41 Uria, orang Het; Zabad 

bin Ahlai; 42 Adina anak Siza orang Ruben, kepala orang-orang Ruben dan beserta dia ada 

tiga puluh orang; 43 Hanan bin Maakha; Yosafat, orang Mitni; 44 Uzia, orang Asytarot; 


 

86 

Syama dan Yeiel, anak-anak Hotam orang Aroër; 45 Yediael bin Simri, dan Yoha, 

saudaranya, orang Tizi; 46 Eliel, orang Mahawim; Yeribai dan Yosawya, anak-anak Elnaam; 

Yitma, orang Moab; 47 Eliel, Obed dan Yaasiel, orang Mezobaya. 

Di sini kita membaca sebuah kisah tentang orang-orang gagah perkasa Daud, 

para pahlawan di zamannya yang mengiringinya dan yang lebih diandalkannya. 

Daftar nama ini pertama kali ditemukan dalam 2 Samuel 23:8, dst. Daftar di sini 

banyak kesamaannya, hanya mereka yang disebutkan di sini dari ayat 41 hingga 

akhir yaitu  tambahan. Amatilah, 

I. Hubungan dari daftar ini dengan yang dikatakan tentang Daud (ay. 9).  

1. Makin lama makin besarlah Daud, dan inilah para pahlawannya. 

Kebanyakan dari kekuatan dan kehormatan orang-orang besar didapat 

dari anak buah mereka dan bergantung pada mereka, yang dapat 

mengurangi kemegahan dan kekuatan orang-orang besar itu, menurut 

pendapat orang-orang bijaksana. Daud besar sebab  dia memiliki orang-

orang hebat di sekelilingnya. Singkirkan orang-orang hebat ini, maka 

tinggTuhan  Daud seperti apa dia di masa awalnya.  

2. Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN semesta alam 

menyertainya. Tuhan  menyertainya dan bekerja baginya, namun  melalui 

orang-orang dan sarana serta penggunaan penyebab kedua. Dengan hal 

ini tampak bahwa Tuhan  menyertainya, yaitu Dia mencondongkan hati 

orang-orang untuk datang kepadanya yang sanggup untuk membela ke-

pentingannya. Sebagaimana, jika Tuhan  beserta kita maka tak ada yang 

dapat melawan kita, demikian pula, jika Tuhan  beserta kita, maka semua 

orang akan menyertai kita. namun  Daud mengakui keberhasilan dan 

kemajuannya, bukan sebab  orang-orang yang dia miliki, melainkan 

sebab  TUHAN semesta alam, bukan sebab  para pahlawan yang 

bersama dengannya, namun  sebab  Tuhan  yang Mahakuasa yang 

kehadiran-Nya bersama kita yaitu  segala-galanya.  

II. Judul dari daftar ini (ay. 10): Inilah kepala-kepala para pahlawan yang 

mengiringi Daud, yang telah memberi dukungan yang kuat kepadanya. Dalam 

menguatkan Daud mereka menguatkan diri sendiri dan kepentingan mereka 

sendiri. Sebab kemajuan Daud yaitu  kemajuan mereka. Apa yang kita 

lakukan di tempat kita untuk mendukung kerajaan Putera Daud, kita akan 

menerima ganjaran. Dalam menguatkannya kita menguatkan diri sendiri. 

Ayat itu dapat dibaca, mereka memberi dukungan yang kuat kepadanya, 

bersama-sama seluruh Israel.  Perhatikanlah, ketika Tuhan  punya pekerjaan 

untuk dilakukan, Ia tidak akan kekurangan alat-alat yang tepat untuk 

Kitab 1 Tawarikh 11:1-9 

 

87 

melakukannya. Jika pekerjaan-Nya itu yaitu  pekerjaan yang membutuhkan 

para pahlawan, maka para pahlawan akan ditemukan atau dibuat untuk 

mengerjakannya, sesuai dengan Firman TUHAN. 

III. Apa yang membuat semua orang ini dihormati yaitu  pelayanan baik yang 

mereka lakukan bagi raja dan negeri. Mereka membantu menjadikan Daud 

raja (ay. 10), yang yaitu  suatu pekerjaan yang baik. Mereka membunuh 

orang-orang Filistin, dan musuh bersama lainnya, dan menjadi alat untuk 

menyelamatkan Israel. Perhatikanlah, jalan untuk menjadi besar yaitu  

melakukan kebaikan. Mereka tidak mendapatkan kehormatan ini tanpa jerih 

payah dan risiko bagi hidup mereka. Kehormatan dari kerajaan Kristus 

dipersiapkan bagi mereka yang bertanding dalam pertandingan iman yang 

benar, yang berjerih payah dan menderita, dan bersedia untuk melewati 

semuanya dengan menantang bahaya, bahkan nyawanya sendiri, bagi Kristus 

dan demi hati nurani yang baik. Dengan ketekunan yang sabar terus-menerus 

dalam pekerjaan baik, kita harus mencari kemuliaan, dan kehormatan, serta 

kekekalan. Dan barangsiapa setia kepada Putera Daud akan menemukan nama 

mereka terdaftar dan jauh lebih terhormat ketimbang nama-nama yang dicatat 

dalam catatan ketenaran. 

IV. Di antara semua perbuatan besar dari para pahlawan Daud, tidak ada hal 

besar yang disebut mengenai Daud sendiri selain persembahan korban 

curahannya di hadapan TUHAN yang telah dirindukannya (ay. 18-19). Empat 

sikap terhormat dari Daud terlihat dalam tindakan tersebut, yang, saya 

ketahui, menjadikannya sama besarnya seperti pencapaian dari para 

pahlawannya itu, yaitu ,  

1. Pertobatan sebab  kelemahannya sendiri. Sungguh merupakan suatu 

kehormatan bagi seseorang, ketika menjadi peka terhadap apa saja yang 

dikatakan dan dilakukannya  tanpa pertimbangan, untuk menarik lagi 

perkataannya dan tidak melakukannya lagi melalui pertobatan, sebab 

merupakan aib bagi seseorang  ketika dia berkata dan berbuat salah 

namun  tetap mempertahankannya.  

2. Penyangkalan diri terhadap rasa haus. Ia merindukan air sumur 

Betlehem. namun  ketika dia mendapatkannya, dia tidak mau 

meminumnya, sebab  dia tidak mau hanya menghibur diri dan 

memuaskan khayalan bodoh belaka. Ia yang menguasai diri seperti ini, 

melebihi seorang pahlawan. Merupakan suatu kehormatan bagi 

seseorang yang dapat menguasai dirinya sendiri. namun  dia yang ingin 

menguasai diri sendiri kadang-kadang harus melawan diri sendiri.  


 

88 

3. Ibadah kepada Tuhan . Air yang dianggapnya terlalu baik, terlalu berharga, 

untuk diminumnya sendiri, dipersembahkannya sebagai korban curahan 

kepada TUHAN. Jika kita memiliki sesuatu yang lebih baik dibandingkan  yang 

lain, kiranya Tuhan  dimuliakan dengannya, yang yaitu  terbaik dan harus 

mendapatkan yang terbaik pula.  

4. Kelembutan anak buahnya. Hati Daud sangat kacau ketika membayangkan 

bahwa tiga orang pemberani harus mempertaruhkan nyawa mereka 

hanya untuk mengambil air untuknya. Dalam pandangannya, air yang 

mereka dapatkan itu bagaikan menjadi darah. Merupakan kehormatan 

dari orang-orang besar untuk tidak sesuka hati membuat tertumpah da-

rah orang-orang yang menyertainya, melainkan, dalam semua perintah 

mereka kepada para anak buahnya itu, memberikan nyawa mereka 

sendiri sebagai ganti nyawa bawahannya itu.  

V. Dalam pencapaian yang luar biasa dari para pahlawan ini kuasa Tuhan  harus 

diakui. Bagaimana mungkin satu orang dapat membunuh 300 orang dan yang 

lain dengan jumlah yang sama (ay. 11, 20), yang lainnya membunuh dua ekor 

singa layaknya membunuh manusia (ay. 22), dan yang lainnya membunuh se-

orang raksasa Mesir (ay. 23), jika mereka tidak mendapatkan penyertaan Tuhan  

yang luar biasa bersama mereka, sesuai dengan janji di dalam Yosua 

23:10, Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab 

TUHAN Tuhan mu, Dialah yang berperang bagi kamu? 

VI. Salah satu dari para pahlawan yang gagah perkasa ini dikatakan sebagai 

seorang Amon (ay. 39), yang lain seorang Moab (ay. 46), namun  hukumnya 

yaitu  bahwa Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah 

TUHAN (Ul. 23:3). Orang-orang ini, sepertinya, telah membuktikan diri 

begitu bersungguh-sungguh hati demi kepentingan Israel sehingga dalam 

kasus ini mereka dianggap pantas untuk dikecualikan dari hukum tersebut. 

Lebih tepat juga, hal ini menjadi suatu petunjuk bahwa Putra Daud akan 

memiliki para pahlawan di kalangan orang-orang bukan Yahudi: dalam Dia 

tidak ada orang Yunani atau orang Yahudi. 

 

 

 

 

PASAL  12  

pa yang telah dilakukan oleh para pahlawan dalam menjadikan Daud raja 

kita baca di dalam pasal sebelumnya. Di sini kita diberi tahu apa yang 

dilakukan orang banyak untuk menobatkannya sebagai raja. Sama sekali tidak 

seketika, melainkan secara bertahap, bahwa Daud naik takhta. Kerajaannya akan 

berlangsung untuk selama-lamanya. sebab  itu, seperti buah yang bertahan 

lama, buah tersebut harus matang secara perlahan. Ia lama menanti kekosongan 

takhta, diperlukan dua langkah dan waktu tujuh tahun lamanya sampai naik 

takhta. Nah kita diberi tahu di sini,  

I.  Bagaimana pertolongan datang kepadanya di Ziklag, yang men-

jadikannya raja Yehuda (ay. 1-22).  

II. Bagaimana pertolongan datang kepadanya di Hebron, yang 

menjadikannya raja atas seluruh Israel, setelah tujuh tahun sesudahnya 

(ay. 23-40). 

Para Tentara Daud  

(12:1-22) 

1 Inilah orang-orang yang datang kepada Daud di Ziklag, selama ia harus menyingkir 

sebab  Saul bin Kish. Mereka pun termasuk pahlawan-pahlawan yang membantu dia 

dalam peperangan. 2 Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan 

menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri. 

Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin: 3 Abiezer, kepala, dan 

Yoas, anak-anak Semaa orang Gibea; Yeziel dan Pelet, anak-anak Azmawet, Berakha dan 

Yehu, orang Anatot; 4 Yismaya, orang Gibeon, seorang pahlawan di antara ketiga puluh 

orang itu, yang mengepalai tiga puluh orang; Yeremia, Yehaziel, Yohanan dan Yozabad, 

orang Gedera; 5 Eluzai, Yerimot, Bealya, Semarya dan Sefaca, orang Harufi; 6 Elkana, Yisia, 

Azareel, Yoëzer dan Yasobam, orang-orang Korah; 7 Yoëla, Zebaja, anak-anak Yeroham, 

dari Gedor. 8 Juga dari orang Gad ada yang memisahkan diri dan pergi kepada Daud ke 

kubu di padang gurun, yaitu  pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, orang-orang yang 

sanggup berperang, yang pandai menggunakan perisai dan tombak, dan rupa mereka 

seperti singa dan cepatnya seperti kijang di atas pegunungan.  

9 Ezer, kepala, Obaja, orang kedua; Eliab, orang ketiga; 10 Mismana, orang keempat; 

Yeremia, orang kelima; 11 Atai, orang keenam; Eliel, orang ketujuh; 12 Yohanan, orang 


 

92 

kedelapan; Elzabad, orang kesembilan; 13 Yeremia, orang kesepuluh; Makhbanai, orang 

kesebelas. 14 Mereka itulah dari bani Gad, kepala-kepala pasukan; satu orang yang paling 

kecil sanggup melawan seratus orang, dan yang paling besar sanggup melawan seribu 

orang. 15 Mereka itulah yang menyeberangi sungai Yordan di bulan pertama, sekalipun 

sungai itu meluap sepanjang tepinya dan merekalah yang menghalau seluruh penduduk 

lembah ke sebelah timur dan ke sebelah barat. 16 Sebagian dari bani Benyamin dan 

Yehuda datang kepada Daud di kubu itu, 17 lalu keluarlah Daud menyongsong mereka. 

Berkatalah ia kepada mereka: “Jika kamu datang kepadaku dengan maksud damai untuk 

membantu aku, maka aku rela bersekutu dengan kamu, namun  jika untuk menyerahkan 

aku dengan tipu muslihat kepada lawanku, sedang aku tidak melakukan kelaliman, maka 

biarlah Tuhan  nenek moyang kita melihat itu dan menghukum kamu.” 18 Lalu Roh 

menguasai Amasai, kepala ketiga puluh orang itu: Kami ini bagimu, hai Daud, dan pada 

pihakmu, hai anak Isai! Sejahtera, sejahtera bagimu dan sejahtera bagi penolongmu, 

sebab yang menolong engkau ialah Tuhan mu! Kemudian Daud menyambut mereka dan 

mengangkat mereka menjadi kepala pasukan. 19 Juga dari Manasye ada yang 

menyeberang memihak kepada Daud, ketika ia bersama-sama orang Filistin memerangi 

Saul. Sebenarnya ia tidak menolong mereka, sebab setelah mengambil keputusan raja-

raja kota orang Filistin itu menyuruh dia pergi, katanya: “Mungkin, dengan taruhan 

kepala kita, ia menyeberang memihak kepada tuannya, Saul.” 20 Pada perjalanannya ke 

Ziklag sebagian dari suku Manasye: Adnah, Yozabad, Yediael, Mikhael, Yozabad, Elihu dan 

Ziletai, kepala-kepala pasukan seribu suku Manasye menyeberang memihak kepadanya. 

21 Mereka ini membantu Daud melawan gerombolan, sebab mereka semua yaitu  pahla-

wan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara. 22 Dari hari ke hari orang 

datang kepada Daud untuk membantu dia sehingga mereka menjadi tentara yang besar, 

seperti bala tentara Tuhan . 

Di sini kita membaca sebuah kisah tentang orang-orang yang datang dan 

bertindak sebagai teman-teman Daud, setelah kematian Saul, untuk melakukan 

revolusi. Semua kekuatan yang Daud miliki, ketika dia dikejar musuh, hanya ada 

600 orang, yang melayani sebagai penjaganya. namun , ketika waktunya tiba bagi 

Daud untuk mulai menyerang, Penyelenggaraan Tuhan  membawa lebih banyak 

orang untuk membantunya. Bahkan selama ia harus menyingkir sebab  Saul (ay. 

1), dan bersembunyi, ia mengundang atau mendorong teman-temannya serta 

pendukungnya untuk bergabung dengannya, tanpa mengetahui bahwa kematian 

Saul sudah dekat. Tuhan  menggerakkan dan mempersiapkan orang-orang itu 

untuk datang kepadanya dan membantu dia ketika diperlukan. Orang-orang 

yang mempercayai Tuhan  untuk melakukan pakerjaan-Nya dengan cara dan 

dalam waktu-Nya akan mendapati penyelenggaraan-Nya mengalahkan semua 

ramalan dan usaha mereka. Peperangan itu milik Tuhan , dan Ia menemukan 

orang-orang yang membantu dalam peperangan, yang siap sedia bertindak bagi 

orang yang Tuhan  rancang bagi pemerintahan, dan nama-nama mereka dicatat di 

sini untuk menghormati mereka. 

I. Beberapa orang, bahkan merupakan saudara-saudara Saul yang berasal dari 

suku Benyamin, dan masih sanak keluarga dengannya, datang kepada Daud 

(ay. 2). Apa yang menggerakkan mereka, kita tidak diberi tahu. Mungkin 

mereka merasa sangat geram dengan perlakuan buruk Saul, salah satu dari 

Kitab 1 Tawarikh 12:1-22 

 

93 

suku mereka, terhadap Daud, sehingga mereka tergerak untuk tampil 

dengan bersemangat membela Daud, supaya kesalahan dan aib dari per-

buatan Saul itu tidak ditanggungkan ke atas diri mereka. Orang-orang 

Benyamin ini digambarkan sebagai orang-orang yang tangkas, yang terlatih 

di dalam memanah dan mengumban batu, yang sama-sama terampil dalam 

menggunakan kedua tangannya, orang-orang yang giat dan cerdik. Sedikit 

orang ini dapat membantu Daud dalam banyak hal. Beberapa orang yang 

terkemuka dari mereka disebutkan namanya di sini (lih. Hak. 20:16). 

II. Beberapa orang dari suku Gad, kendati tinggal di sisi lain sungai Yordan, 

memiliki keyakinan besar tentang hak Daud untuk memerintah sebagai raja 

dan kepantasannya untuk jabatan tersebut, sehingga mereka memisahkan 

diri  yang patut dipuji, dan pergi kepada Daud, kendati dia ada di kubu di 

padang gurun (ay. 8), mungkin beberapa dari kubu-kubu pertahanannya 

yang kuat di padang gurun Engedi. Mereka hanya beberapa saja, sebelas 

orang semuanya, yang disebutkan di sini, namun  mereka menambah banyak 

kepada kekuatan Daud. Orang-orang yang datang ke sana untuk membantu 

Daud kebanyakannya yaitu  orang-orang yang kurang beruntung, tertekan, 

tidak puas, dan tentara dadakan, yang datang kepadanya lebih untuk 

mencari perlindungan dibandingkan  untuk melayaninya (1Sam. 22:2). Namun 

orang-orang Gad ini pemberani, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, 

orang-orang yang sanggup berperang (ay. 8). Sebab,  

1. Mereka yaitu  orang-orang yang sanggup, orang-orang dengan 

kecepatan yang luar biasa, bukan untuk lari dari, melainkan terbang 

menerjang musuh, dan untuk mengejar tentara musuh yang tercerai-

berai melarikan diri. Dalam hal ini mereka cepat seperti kijang di atas 

pegunungan, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat lolos dari 

kejaran mereka. Bahkan mereka memiliki rupa seperti singa, sehingga 

tidak ada seorang pun yang sanggup bertarung dengan mereka.  

2. Mereka sangat disiplin dan terlatih untuk berperang. Mereka pandai 

menggunakan perisai dan tombak, menggunakan senjata-senjata untuk 

menyerang dan mempertahankan diri.  

3. Mereka itu kepala-kepala pasukan di dalam suku mereka (ay. 14), 

sehingga kendati mereka tidak membawa serta tentara bersama mereka, 

namun mereka menguasai para prajurit di bawah perintah mereka, 

ratusan, ribuan orang.  

4. Mereka yaitu  orang-orang pemberani, yang mampu menerobos halangan 

yang paling besar. Dalam suatu perjalanan perang, mungkin bagi Daud, 

mereka berenang menyeberang sungai Yordan ketika air meluap 


 

94 

sepanjang tepinya (ay. 15). Orang-orang yang cocok untuk dipakai dalam 

pelayanan Tuhan  yaitu  yang berani mengambil risiko dengan 

bergantung kepada perlindungan Ilahi.  

5. Mereka yaitu  orang-orang yang akan melaksanakan tugas yang telah 

diembankan kepada mereka. Musuh mana yang mereka jumpai di 

lembah, ketika mereka telah melewati sungai Yordan, tidaklah jelas. 

Namun dengan muka seperti singa mereka membuat musuh-musuh 

melarikan diri, dan mengejar musuh-musuh itu dengan kecepatan yang 

tak tertandingi, ke sebelah Timur dan ke sebelah Barat. Ke jalan mana 

saja musuh berputar, mereka ikuti arahnya dan tidak melakukan tugas 

dengan setengah-setengah.  

III. Beberapa orang dari Yehuda dan Benyamin datang kepada Daud (ay. 16). 

Pemimpin mereka yaitu  Amasai, entah sama dengan Amasa yang 

sesudahnya berpihak kepada Absalom (2Sam. 17:25) atau tidak sama, 

tidaklah jelas. Sekarang di sini kita mendapati, 

1. Perjanjian yang bijaksana yang dibuat Daud bersama dengan mereka 

(ay. 17). Ia terkejut melihat mereka, dan tidak dapat tidak selain 

menyadari kecemburuan tertentu dari maksud kedatangan mereka. 

Daud telah begitu sering berada di dalam bahaya oleh pengkhianatan 

dari orang-orang Zifa dan orang-orang Keila, yang kesemuanya masih 

orang-orang Yehuda. Ia mungkin merasa sangat takut sebab  hidupnya 

begitu banyak terpukul. Ia mungkin juga curiga sebab  telah begitu 

sering ditipu sampai berkata, dalam kebingungannya, Semua manusia 

pembohong. Maka tak heran jika Daud menemui orang-orang dari 

Yehuda ini dengan hati-hati. Amatilah,  

(1) Bagaimana Daud memperhadapkan perkara kepada mereka sendiri 

dan betapa cerdiknya dia berurusan dengan mereka. Seperti apa 

orang-orang ini, seperti itulah adanya mereka ketika bertemu 

dengan Daud, dan demikian pula semua orang yang berurusan 

dengan Putra Daud.  

[1] Jika mereka setia dan patut dihargai, maka Daud akan memberi 

mereka hadiah: “Jika kamu datang kepadaku dengan maksud 

damai untuk membantu aku, kendati kamu datang terlambat dan 

telah meninggalkan aku dalam bahaya cukup lama, kendati kamu 

tidak membawa kekuatan yang besar untuk menambah kekuatan-

ku, namun dengan rasa syukur aku akan tetap menerima niat 

baikmu, dan aku rela bersekutu dengan kamu. Aku akan mengasihi 

Kitab 1 Tawarikh 12:1-22 

 

95 

kamu dan menghargai kamu, melakukan kepadamu semua 

kebaikan sedapat mungkin.” Rasa sayang, penghargaan, dan 

pelayanan, yang tulus dan sungguh-sungguh, akan berkenan bagi 

seorang yang baik, seperti halnya juga bagi Tuhan  yang baik, 

kendati tersumbat dengan kelemahan dan tidak menghasilkan 

sesuatu yang besar. namun ,  

[2] Jika mereka berpura-pura, dan datang berkhianat untuk 

menyerahkannya ke dalam tangan Saul, dengan topeng 

persahabatan, maka Daud menyerahkan mereka kepada Tuhan  

untuk melakukan pembalasan kepada mereka, sekarang dan 

akan datang, atas semua perbuatan khianat dan durhaka mereka. 

Tidak pernah ada orang yang ditindas dan dijatuhkan dengan 

keras dibandingkan Daud, kecuali Putra Daud sendiri, dan hati 

nuraninya tetap bersaksi bahwa tangannya tidak pernah berbuat 

salah. Daud tidak merancang kecelakaan kepada siapa pun, 

sehingga hal ini mendatangkan kegembiraan baginya di hari 

kejahatan, dan memampukannya untuk memasrahkan 

perkaranya kepada Tuhan  yang menghakimi dengan adil, ketika 

dia takut dikhianati. Ia tidak mau menjadi hakim atas perkaranya 

sendiri, kendati seorang yang bijaksana. Ia juga tidak mau 

membalaskan dendam sendiri, kendati dia seorang pahlawan 

yang gagah perkasa. Sebaliknya, ia  membiarkan Tuhan  yang adil, 

yang telah bersabda, Pembalasan itu yaitu  hak-Ku, yang 

melakukannya. Maka biarlah Tuhan  nenek moyang kita melihat itu 

dan menghukum kamu.  

(2) Dalam permohonan ini amatilah,  

[1] Ia menyebut Tuhan  sebagai Tuhan  nenek moyang kita, yaitu nenek 

moyangnya dan nenek moyang mereka. Jadi, Daud mengingatkan 

mereka untuk tidak berlaku jahat kepadanya. Sebab, mereka 

semua berasal dari nenek moyang yang sama, dan sama-sama 

bergantung kepada Tuhan  yang sama. Maka Daud menguatkan 

diri dengan percaya bahwa Tuhan  akan berpihak kepadanya jika 

dia dilecehkan orang. Oleh sebab  Ia yaitu  Tuhan  dari nenek 

moyangnya, maka suatu berkat akan dianugerahkan ke atasnya. 

Ia yaitu  Tuhan  bagi seluruh Israel, dan sebab  itu Ia tidak hanya 

bertindak sebagai Hakim bagi seluruh bumi, namun  juga secara 

khusus dalam mengadili pertentangan di antara orang Israel 

yang berselisih.  


 

96 

[2] Daud tidak menyumpahi mereka dengan suatu hukuman yang 

menakutkan, kendati mereka menimbulkan bahaya, melainkan 

dengan rendah hati memasrahkan masalahnya kepada hikmat 

dan keadilan Ilahi: TUHAN melihat itu, dan mengadili 

sebagaimana yang dilihat-Nya sebab Dia melihat hati manusia, 

dan menghukumnya. Mereka yang memohon kepada Tuhan  harus 

berlaku bijak dan sabar. Sebab amarah manusia tidak mengerja-

kan kebenaran di hadapan Tuhan . 

2. Mereka mencondongkan hati kepada Daud (ay. 18). Amasai yaitu  juru 

bicara mereka, yang ke atasnya Roh TUHAN berkuasa, bukan suatu roh 

nubuatan, melainkan roh hikmat dan ketetapan hati, pada kesempatan 

itu, yang menaruh perkataan ke dalam mulutnya, tanpa persiapan dari 

dirinya, yang tepat untuk memberi Daud kekuatan dan menyemangati 

orang-orang yang menyertai Daud. Tidak ada yang dapat diucapkan 

lebih baik, lebih hidup, atau lebih mengena pada kesempatan tersebut. 

Bagi dirinya sendiri dan semua teman-temannya,  

(1) Amasai menyatakan dukungan yang tulus kepada Daud serta 

kepentingannya. Ia akan melawan semua yang menentang Daud, dan 

bertekad berdiri di sampingnya menghadapi semua bahaya yang 

mengancamnya: Kami ini bagimu, hai Daud, dan pada pihakmu, hai 

anak Isai! Dalam menyebutnya anak Isai, mereka ingat bahwa Daud 

secara garis keturunan berasal dari Nason dan Salmon, yang di 

zaman mereka yaitu  para kepala suku Yehuda. Saul juga memanggil 

Daud demikian dengan maksud menghinanya (1Sam. 20:27; 22:7), 

namun  mereka memandang hal itu sebagai kehormatannya. Mereka 

diyakinkan bahwa Tuhan  ada di pihaknya. Oleh sebab  itu, Kami ini 

bagimu, hai Daud, dan pada pihakmu. Memang baik, jika kita harus 

berpihak, berpihak kepada mereka yang berpihak kepada Tuhan  yang 

menyertai mereka.  

(2) Ia mendoakan sejahtera bagi Daud dan perkaranya, bukan minum 

untuk kesehatannya, namun  berdoa untuk kedamaiannya dan semua 

temannya serta para penolongnya: “Sejahtera, sejahtera 

bagimu, semua yang baik yang diinginkan hatimu, dan sejahtera bagi 

penolongmu, di antara siapa kami juga ingin diperhitungkan. Damai 

sejahtera kiranya atas kita.”  

(3) Ia memastikan Daud akan mendapat pertolongan dari sorga: “Sebab 

yang menolong engkau ialah Tuhan mu. sebab  itu kami 

mengharapkan sejahtera, dan tak ragu-ragu bahwa sejahtera akan 

Kitab 1 Tawarikh 12:1-22 

 

97 

datang ke atas dirimu dan para penolongmu. Tuhan  yaitu  Tuhan mu, 

dan mereka yang memiliki Tuhan  tak diragukan juga memiliki-Nya 

sebagai penolong mereka di waktu membutuhkan dan bahaya.” Dari 

pernyataan Amasai ini kita dapat mengambil suatu petunjuk bagai-

mana kita harus menyaksikan perasaan dan persekutuan kita 

dengan Tuhan Yesus. Kita harus senantiasa berpihak kepada Tuhan  

tanpa syarat atau menarik diri. Di pihak-Nya kita harus berani tampil 

dan bertindak. Bagi kepentingan-Nya kita harus menjadi penolong 

yang sepenuh hati: “Hosana! Sejahtera bagi Injil dan kerajaan-Nya!” 

Oleh sebab  Tuhan  menolong-Nya, dan akan terus menolong sampai 

dibinasakan-Nya semua musuh yang menentang, segala kerajaan, 

dan kekuasaan. 

3. Dengan senang hati Daud menerima mereka di pihaknya dan dalam 

persahabatan. Kebaikan dan kehormatan mengajar kita untuk 

mengalahkan kecemburuan kita segera setelah hati kita diyakinkan: 

Daud menerima mereka, dan mengangkat mereka menjadi kepala 

pasukan. 

IV. Beberapa orang suku Manasye juga bergabung dengan Daud (ay. 19). 

Penyelenggaraan Tuhan  memberi mereka kesempatan yang adil untuk 

berbuat demikian ketika Daud dan orang-orang yang menyertainya melalui 

negeri mereka pada kesempatan ini. Akhis membawa Daud ketika pergi 

berperang dengan Saul. namun  para penguasa Filistin menekan Daud untuk 

mundur. Kita temukan kisahnya di dalam 1 Samuel 29:4, dst. Sekembalinya 

dari pertempuran itu, beberapa orang hebat dari Manasye, yang tidak punya 

hati untuk bergabung dengan Saul melawan serbuan orang Filistin, berpihak 

kepada Daud, dan tepat pada waktunya, membantu dia melawan gerombolan 

orang Amalek yang menyerbu Ziklag. Mereka tidak banyak jumlahnya, namun  

semuanya yaitu  pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan sangat 

membantu Daud pada waktu itu (1Sam. 30). Lihatlah bagaimana 

Penyelenggaraan Tuhan  menyediakan segala sesuatu yang diperlukan. 

Kekuatan Daud bertambah besar ketika dia berkesempatan untuk meng-

gunakannya (ay. 22). Kekuatan bala bantuan bertambah setiap hari, sehingga 

mereka menjadi tentara yang besar. Ketika janji dilahirkan, serahkan saja 

janji itu kepada Tuhan  untuk mendapat kekuatan mewujudkannya. 


 

98 

Para Tentara Daud  

(12:23-40) 

23 Inilah jumlah pasukan bersenjata untuk berperang yang datang kepada Daud di Hebron 

untuk menyerahkan jabatan raja dari pada Saul kepada Daud, sesuai dengan titah TUHAN. 

24 Bani Yehuda yang mengangkat perisai dan tombak ada enam ribu delapan ratus orang 

yang siap untuk berperang. 25 Dari bani Simeon pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa 

untuk berperang ada tujuh ribu seratus orang. 26 Dari bani Lewi ada empat ribu enam 

ratus orang, 27 ditambah dengan Yoyada, pemimpin kaum Harun dan bersama-sama dia 

ada tiga ribu tujuh ratus orang; 28 selanjutnya Zadok, seorang pahlawan muda yang gagah 

perkasa dengan dua puluh dua orang pemimpin dari puaknya. 29 Dari bani Benyamin, 

saudara-saudara sesuku Saul, ada tiga ribu orang; sampai pada waktu itu kebanyakan dari 

mereka masih tetap patuh kepada keluarga Saul. 30 Dari bani Efraim dua puluh ribu 

delapan ratus orang pahlawan yang gagah perkasa, orang-orang yang kenamaan di antara 

puak-puak mereka. 31 Dari suku Manasye, suku yang setengah itu ada delapan belas ribu 

orang yang ditunjuk dengan disebut namanya untuk pergi mengangkat Daud menjadi 

raja. 32 Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang 

baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus 

orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka. 33 Dari 

Zebulon orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai berperang dengan ber-bagai-

bagai senjata: lima puluh ribu orang, yang siap memberi bantuan dengan tidak bercabang 

hati. 34 Dari Naftali seribu orang pemimpin dan bersama-sama mereka tiga puluh tujuh 

ribu orang yang membawa perisai dan tombak. 35 Dari orang Dan orang-orang yang siap 

untuk berperang: dua puluh delapan ribu enam ratus orang. 36 Dari Asyer orang-orang 

yang sanggup dan pandai untuk berperang: empat puluh ribu orang. 37 Dari seberang 

sungai Yordan, yaitu  dari orang Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye yang lain, 

orang-orang yang membawa berbagai-bagai senjata perang: seratus dua puluh ribu 

orang. 38 Sekaliannya itu, prajurit-prajurit, orang-orang dalam barisan tempur, datang ke 

Hebron dengan tulus hati untuk mengangkat Daud menjadi raja atas seluruh Israel; 

memang juga seluruh orang Israel yang lain dengan bulat hati hendak mengangkat Daud 

menjadi raja. 39 Mereka tinggal di sana bersama-sama Daud tiga hari lamanya, makan dan 

minum, sebab saudara-saudara mereka menyajikan makanan bagi mereka. 40 Juga orang-

orang yang tinggal dekat mereka, bahkan dari Isakhar, Zebulon dan Naftali, membawa 

makanan dengan memakai keledai, unta, bagal dan lembu, yaitu  bahan makanan tepung, 

kue ara dan kue kismis, anggur dan minyak, lembu sapi dan kambing domba, dalam 

jumlah besar, sebab ada sukacita di Israel. 

Kita di sini membaca sebuah kisah tentang orang-orang yang giat dalam 

menyempurnakan pendudukan Daud ke atas takhta, setelah kematian Isyboset. 

Kita membaca (11:1, dan sebelumnya 2Sam. 5:1), bahwa seluruh suku Israel 

datang, entah mereka sendiri atau perwakilan mereka, ke Hebron, untuk 

menjadikan Daud raja. Kini di sini kita membaca sebuah laporan tentang jumlah 

pasukan bersenjata yang dibawa oleh setiap suku untuk berperang, bilamana ada 

keperluan untuk itu (ay. 23). Kita dapat mengamati di sini,  

I. Bahwa suku-suku yang tinggal paling dekat membawa orang lebih sedikit, 

Yehuda hanya 6.800 (ay. 24), Simeon hanya 7.100 (ay. 25). Sementara 

Zebulon, yang terletak jauh, membawa 50.000, Asyer 40.000, dan dua suku 

serta setengah suku di sisi lain sungai Yordan, 120.000. Bukan seolah-olah 

suku-suku yang berdekatan bersikap dingin, melainkan mereka 

Kitab 1 Tawarikh 12:1-22 

 

99 

menunjukkan kehati-hatian mereka untuk membawa sedikit orang, sebab 

orang-orang selebihnya tinggal begitu dekat hanya tinggal dipanggil saja, 

sama seperti orang lain menunjukkan semangat mereka dalam membawa 

begitu banyak orang. Orang-orang Yehuda sudah punya cukup banyak 

pekerjaan untuk menjamu mereka yang datang dari jauh.  

II. Orang-orang Lewi sendiri dan para imam, yang disebut di sini sebagai 

keturunan Harun, tampil dengan sepenuh hati di dalam perkara ini, dan 

senantiasa siap, bila ada kesempatan, untuk bertempur bagi Daud, dan juga 

berdoa baginya, sebab  mereka tahu Daud telah dipanggil Tuhan  untuk 

memerintah sebagai raja (ay. 26-28).  

III. Bahkan beberapa dari sanak keluarga Saul datang kepada Daud (ay. 29), 

tidak sebanyak suku yang lain, oleh sebab  perasaan bodoh orang-orang 

suku mereka sendiri, dan rasa cemburu terhadap kemuliaannya, sehingga 

banyak dari mereka masih berpihak dalam waktu lama bagi kepentingan 

keluarga Saul yang sedang tenggelam itu. Hubungan sanak keluarga janganlah 

lebih menguasai hati nurani. Jangan memanggil sembarang orang Bapa dalam 

hal ini, selain hanya Tuhan  saja.  

IV. Tentang kebanyakan dari suku-suku ini dikatakan bahwa mereka 

yaitu  pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa (ay. 25, 28, 30), tentang 

yang lain bahwa mereka siap untuk berperang (ay. 35-36), dan tentang 

mereka semua, bahwa mereka dalam barisan tempur (ay. 38). Mereka 

memiliki sangat besar kemampuan dan semangat untuk berperang, namun  

juga mudah diatur dan tunduk kepada aturan atau perintah. Mereka 

memiliki hati yang hangat namun  kepala yang dingin. 

V. Beberapa orang begitu penuh perhitungan sampai membawa serta senjata 

dan semua alat perang (ay. 24, 33, 37), sebab  mereka berpikir bahwa Daud 

sendirian tidak mungkin sanggup untuk melengkapi semuanya itu. 

VI. Orang-orang dari kaum Isakhar yaitu  yang paling sedikit, hanya 200 orang, 

namun  sangat membantu bagi kepentingan Daud seperti mereka yang 

membawa jumlah orang yang paling banyak. Orang-orang yang sedikit ini 

pada dasarnya mempunyai pengaruh besar terhadap seluruh suku, sebab,  

1. Mereka semua memiliki banyak keahlian yang melebihi siapapun dari 

suku-suku tetangga mereka, orang-orang yang mempunyai pengertian 

tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus 


 

100 

diperbuat orang Israel. Mereka memahami iklim, dapat menilai rupa 

bumi dan langit, meramal cuaca, dapat menasihati sesama mereka di 

musim-musim yang tepat untuk membajak, menabur, menuai, dst. Atau 

hari-hari raya keagamaan, waktu yang baik untuk perayaan hari-hari 

besar. sebab  itu mereka dikatakan memanggil bangsa-bangsa untuk 

datang ke gunung (Ul. 33:19), sebab  kelender pada waktu itu belumlah 

umum seperti sekarang ini. Atau, bahkan musim tentang urusan rakyat 

dan negeri. Mereka memahami urusan-urusan rakyat, watak bangsa, dan 

kecenderungan dari peristiwa-peristiwa sekarang ini. Ini yaitu  kata lain 

dari negarawan yang mengetahui kebiasaan zaman (Est. 1:13). Orang-

orang dari suku tersebut sangat menaruh perhatian kepada segala 

urusan rakyat, tahu dengan baik keadaan di luar negeri dan 

memanfaatkannya. Mereka tahu apa yang harus diperbuat orang Israel: 

dari pengamatan dan pengalaman mereka mempelajari tugas dan tujuan 

mereka dan orang lain. Dalam saat yang genting ini mereka tahu bahwa 

Israel harus menjadikan Daud sebagai raja. Hal itu tidak hanya bijaksana, 

namun  juga sangat perlu. Situasi dan kondisi masa sekarang membutuhkan 

hal tersebut. Orang-orang Isakhar banyak mengurusi urusan di pedesaan, 

dan tidak banyak mencampuri urusan umum, sehingga memberi mereka 

kesempatan untuk mengamati orang lain dan bergaul dengan kalangan 

sendiri. Penonton terkadang melihat lebih baik dibandingkan  pemain.  

2. Mereka yaitu  orang-orang yang memiliki pengaruh yang besar. 

Sebab segala saudara sesukunya di bawah perintah mereka. Sifat umum 

orang-orang dari suku tersebut yaitu  menyendengkan bahu untuk 

memikul (Kej. 49:15), orang-orang hebat memiliki mereka sebagai 

penopang. sebab  itu kita membaca tentang para pemimpin suku 

Isakhar  (Hak. 5:15). Mereka tahu bagaimana mengatur, dan selebihnya 

tahu bagaimana menaati. Sungguh bahagia ketika orang-orang yang 

harus memimpin cerdas dan bijaksana, sementara orang-orang yang 

mengikuti sederhana dan penurut. 

VII. Tentang mereka semua dikatakan bahwa mereka ikut dalam perjuangan 

ini dengan tulus hati (ay. 38), dan terutama orang-orang dari Zebulon yang 

tidak bercabang hati (ay. 33). Mereka dalam perkara ini yaitu  orang-orang 

Israel sejati, yang tidak ada kepalsuan di dalamnya. Dan hal ini merupakan 

kesempurnaan mereka, yaitu memiliki kesatuan hati (ay. 38). Tak seorang 

pun memiliki kepentingan yang berbeda, melainkan semuanya bekerja 

untuk kebaikan bersama.  

Kitab 1 Tawarikh 12:1-22 

 

101 

VIII.Orang-orang Yehuda, dan orang-orang lain dari suku-suku yang berdekatan, 

menyiapkan perkemahan beserta perbekalan untuk setiap suku yang datang 

ke Hebron (ay. 39-40). Orang-orang yang paling sedikit berjerih payah 

melakukan perjalanan ke pertemuan ini, atau pertemuan kerajaan, 

menganggap diri wajib untuk lebih bertanggung jawab dalam menjamu 

orang-orang suku lain, sehingga ada keadilan di antara mereka. Sebuah 

perjamuan besar diadakan (diadakan untuk tertawa, Pkh. 10:19) pada 

kesempatan ini, sebab ada sukacita di Israel (ay. 40). Dan ini sangatlah ber-

alasan, sebab jika orang benar bertambah, bersukacitalah rak-

yat. Demikianlah, ketika takhta Kristus didirikan di dalam hati, maka ada 

atau seharusnya ada, sukacita yang besar di dalam jiwa: dan perlu dibuat 

persediaan bagi perjamuan, bukan seperti di sini hanya untuk dua atau tiga 

hari, melainkan untuk sepanjang hidup, bahkan untuk kekekalan. 

 

 

 

PASAL  13  

i dalam pasal sebelum ini, diceritakan bagaimana Daud diangkat menjadi 

raja, sehingga pemerintahan negeri ditegakkan dengan baik. Di dalam pasal 

ini urusan keagamaan mendapat perhatian khusus. 

I. Daud berunding dengan para wakil rakyat perihal pemindahan tabut 

dari tempatnya yang tidak dikenal ke tempat umum, dan hal itu pun 

disepakati (ay. 1-4). 

II.  Dengan sangat khidmat dan penuh sukacita, tabut dibawa dari Kiryat-

Yearim (ay. 5-8). 

III. Uza mati sebab  menyentuh tabut itu, sehingga untuk sementara waktu 

merusak kekhidmatan dan menghentikan acara itu (ay. 9-14). 

Pemindahan Tabut Tuhan  

(13:1-8) 

1  Daud berunding dengan pemimpin-pemimpin pasukan seribu dan pasukan seratus dan 

dengan semua pemuka. 2 Berkatalah Daud kepada seluruh jemaah Israel: “Jika kamu 

anggap baik dan jika diperkenankan TUHAN, Tuhan  kita, baiklah kita menyuruh orang 

kepada saudara-saudara kita yang masih tinggal di daerah-daerah orang Israel, dan di 

samping itu kepada para imam dan orang-orang Lewi yang ada di kota-kota yang 

dikelilingi tanah penggembalaan mereka, supaya mereka berkumpul kepada kita. 3 Dan 

baiklah kita memindahkan tabut Tuhan  kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita 

tidak mengindahkannya.” 4 Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat 

demikian, sebab usul itu dianggap baik oleh segenap bangsa itu. 5 Lalu Daud 

mengumpulkan semua orang Israel dari sungai Sikhor di Mesir sampai ke jalan yang 

menuju Hamat, untuk menjemput tabut Tuhan  dari Kiryat-Yearim. 6 Lalu Daud dan 

segenap orang Israel berangkat ke Baala, ke Kiryat-Yearim, yang termasuk wilayah 

Yehuda, untuk mengangkut dari sana tabut Tuhan , yang disebut dengan nama TUHAN yang 

bertakhta di atas kerubim. 7 Mereka menaikkan tabut Tuhan  itu ke dalam kereta yang baru 

dari rumah Abinadab, sedang Uza dan Ahyo mengantarkan kereta itu. 8 Daud dan seluruh 

orang Israel menari-nari di hadapan Tuhan  dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, 

kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri. 

Di sini terdapat, 


 

104 

I. Usulan saleh Daud untuk membawa tabut Tuhan  ke Yerusalem, supaya kota 

kerajaan itu bisa menjadi Kota Suci (ay. 1-3). Bagian kisah ini tidak kita 

dapati di Kitab Samuel. Di dalam usul ini kita dapat mengamati, 

1. Bahwa segera sesudah Daud menduduki takhtanya, ia memikirkan tabut 

Tuhan : baiklah kita memindahkan tabut Tuhan  kita ke tempat kita (ay. 3). Ia 

mempunyai dua maksud dengan usulnya itu: 

(1) Untuk menghormati Tuhan  dengan cara menunjukkan penghormatan 

kepada tabut-Nya sebagai tanda hadirat-Nya. Begitu memperoleh 

kekuasaan, ia menggunakannya untuk memajukan agama. 

Perhatikanlah, patut menjadi perhatian pertama dan terutama 

orang-orang untuk menghormati Tuhan  dengan penghormatan yang 

mereka terima. Dan patut untuk melayani Dia serta kepentingan 

kerajaan-Nya di tengah umat manusia dengan kekayaan serta 

kekuasaan yang mereka miliki. Daud tidak berkata, “Hal megah apa 

yang akan kulakukan sekarang?” atau, “Hal menyenangkan seperti 

apa?” namun , “Hal kesalehan seperti apa?” 

(2) Untuk memperoleh penghiburan dan manfaat firman dari tempat 

kudus itu. “Mari kita pindahkan tabut itu ke tempat kita, tidak saja 

supaya kita membawa kehormatan baginya, namun  juga supaya tabut 

itu bisa menjadi berkat bagi kita.” Orang-orang yang mengormati 

Tuhan  akan menguntungkan diri mereka sendiri. Perhatikanlah, 

sungguh bijaksana apabila orang-orang yang berhasil di dunia 

membawa serta tabut Tuhan  bersama mereka, untuk menjadikan 

petunjuk-Nya sebagai nasihat bagi mereka, dan hukum-hukum-Nya 

sebagai aturan mereka. Orang-orang yang memulai dengan takut 

akan Tuhan , besar kemungkinan akan terus mendapat perkenan 

Tuhan . 

2. Setelah itu Daud merundingkan hal itu dengan para pemimpin rakyat 

(ay. 1). Walaupun pemindahan tabut ini jelas pekerjaan yang sangat baik, 

dan sebagai raja ia memiliki wewenang memberikan perintah untuk 

melakukannya, namun ia  untuk melakukan hal itu dengan berunding 

terlebih dahulu.  

(1) Supaya ia dapat menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang 

besar dalam kerajaan itu dan memberikan penghormatan kepada 

mereka. Walaupun mereka telah mengangkatnya menjadi raja, ia 

tidak mau memerintah dengan sewenang-wenang. Daud tidak 

berkata, “Kami mau dan kami memberikan perintah, serta 

merupakan kesenangan kami untuk menyuruhmu berbuat begini 

Kitab 1 Tawarikh 13:1-8 

 

105 

dan begitu, dan kalian mematuhinya.” Sebaliknya, ia berkata, “Jika 

kamu anggap baik, dan kamu pikir bahwa gerakan ini datang dari 

TUHAN Tuhan  kita, marilah kita mengeluarkan perintah untuk 

melaksanakan tujuan ini.” Tidak ada raja bijaksana yang ingin sekali 

berkuasa secara mutlak. Kesetiaan rakyat paling baik dipertahankan 

dengan meminta persetujuan mereka melalui para wakil mereka. 

Berbahagialah engkau, hai Britania! 

(2) Supaya ia bisa menerima nasihat mereka dalam pelaksanaannya, 

apakah sekarang juga, dan apakah di hadapan umum. Daud sendiri 

sangat cerdas, namun ia tetap berunding dengan para pemimpin 

pasukannya. Jikalau penasihat banyak, keselamatan ada. Sungguh 

bijaksana apabila orang juga menggunakan hikmat orang lain. 

(3) Supaya apabila mereka bergabung di dalamnya, hal itu akan lebih 

tampak sebagai tindakan seluruh bangsa sehingga dengan demikian 

seluruh bangsa akan memperoleh berkat. 

3. Supaya seluruh rakyat diajak menghadiri peristiwa ini, baik demi 

kehormatan tabut itu sendiri, maupun demi kepuasan dan peningkatan 

iman rakyat (ay. 2). Amatilah, 

(1) Daud menyebut rakyat jelata saudara-saudara, yang memperlihatkan 

kerendahan hati serta sikap merendahnya, tanpa memedulikan 

jabatan tingginya, dan perhatiannya yang penuh kelembutan 

terhadap mereka. Yesus Tuhan kita juga tidak malu menyebut umat-

Nya saudara (Ibr. 2:11). 

(2) Daud menyebut rakyat sebagai sisa yang telah meloloskan diri: 

saudara-saudara kita yang masih tinggal di daerah-daerah orang 

Israel. Meskipun telah tercerai-berai, mereka berada di dalam 

penyelenggaraan Tuhan . Pertempuran mereka dengan orang Filistin 

dan keluarga Saul telah menanduskan negeri dan membinasakan 

banyak orang. Sekarang kita berharap melihat masalah-masalah ini 

berakhir. Hendaklah mereka yang tertinggal mencari Tuhan , dengan 

menimbang penghakiman yang akan datang dan kasih setia yang 

mereka terima sekarang. 

(3) Ia memastikan agar para imam dan terutama orang Lewi dipanggil 

untuk  mendampingi tabut, sebab hal ini memang khusus merupakan 

bidang wewenang mereka. Demikian jugalah para pejabat 

pemerintah Kristen harus mendorong pelayan-pelayan Tuhan untuk 

melaksanakan kewajiban setiap kali melihat mereka lalai. 


 

106 

4. Bahwa semua ini berdasarkan keyakinan mereka bahwa hal ini 

diperkenankan TUHAN, Tuhan  mereka. “Walaupun hal ini aku dan kamu 

anggap baik, namun apabila tidak diperkenankan TUHAN, Tuhan  kita, 

maka kita tidak akan melakukannya.” Apa pun yang kita kerjakan, kita 

harus bertanya, “Apakah ini diperkenan TUHAN? Apakah hal ini sesuai 

dengan kehendak-Nya? Dapatkah dengan perbuatan ini kita disetujui 

oleh-Nya? Bolehkah kita berharap bahwa Ia akan mengakui kita?” 

5. Bahwa mereka sungguh perlu memperbaiki kesalahan yang telah 

diperbuat pemerintahan sebelumnya, dan sekira mungkin, menebus 

kelalaian mereka: “Sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya, 

dan inilah alasan mengapa keadaan kita begitu buruk. Hendaklah 

kesalahan awal itu diperbaiki, maka kita boleh berharap bisa melihat 

keadaan kita akan lebih baik.” Amatilah, Daud tidak mencela Saul dengan 

marah. Ia tidak berkata, “Saul tidak pernah memedulikan tabut, seti-

daknya selama bagian akhir masa pemerintahannya.” Sebaliknya, ia 

berkata secara umum, kita tidak mengindahkannya, mengakui dirinya 

dan yang lain ikut bersalah atas kelalaian ini. Lebih patut apabila kita 

menghakimi diri sendiri dibandingkan  orang lain. Orang-orang baik yang 

rendah hati meratapi bagian mereka dalam kesalahan bangsa, dan 

menanggungkan malu ke atas diri sendiri (Dan. 9:5, dst.) 

II.  Persetujuan yang langsung diberikan rakyat terhadap usul ini (ay. 4): usul itu 

dianggap baik oleh segenap bangsa itu. Tidak seorang pun bisa berkata 

sebaliknya, selain bahwa pekerjaan itu sangat baik dan sangat sesuai, 

sehingga diputuskan, nemine contradicente – dengan suara bulat, bahwa 

mereka akan melakukannya. Orang-orang yang dengan hati-hati 

mengusulkan pekerjaan baik, dan memimpin hal itu, mungkin akan 

mendapatkan persetujuan yang lebih cepat dibandingkan  yang mereka harapkan. 

Orang-orang besar tidak tahu seberapa hebat kebaikan yang mampu mereka 

lakukan melalui pengaruh mereka atas orang lain. 

III. Kesungguhan untuk menjemput tabut (ay. 5, dst.), yang sudah kita baca 

sebelum ini (2Sam. 6:1). Oleh sebab itu, di sini kita hanya akan mengamati, 

1. Bahwa sungguh sepadan melakukan perjalanan jauh untuk menyambut 

tabut Tuhan . Orang berdatangan dari seluruh bagian negeri, baik dari 

sungai Sikhor di Mesir yang terletak di bagian selatan paling ujung, 

sampai ke jalan yang menuju Hamat yang terletak di bagian paling utara 

(ay. 5), demi menghormati peristiwa khidmat ini. 

Kitab 1 Tawarikh 13:1-8 

 

107 

2. Bahwa kita mempunyai alasan kuat untuk bersukacita atas pemulihan 

ketetapan yang selama itu diabaikan, dan juga atas kembalinya tanda 

hadirat Tuhan . Ketika terang iman bersinar dari dalam kegelapan, ketika 

terang itu diakui dengan terbuka dan bebas, dipulihkan nama baiknya, 

dan disetujui oleh para raja dan orang besar, maka hal itu menjadi 

pertanda yang begitu membahagiakan umat, sehingga terang itu layak 

disambut dengan segala macam ungkapan sukacita. 

3. Sesudah ketetapan-ketetapan lama tidak digunakan namun  kemudian 

dihidupkan lagi, sangatlah sering bagi bahkan orang bijaksana dan baik 

sekalipun untuk berbuat kesalahan. Siapa yang akan menyangka Daud 

bisa berbuat kekeliruan seperti ini, yaitu mengangkut tabut itu dengan 

kereta? (ay. 7). sebab  orang Filistin telah mengangkutnya dengan cara 

itu, dan penyelengaraan khusus Tuhan  menggerakkan kereta itu (1Sam. 

6:12), Daud menyangka bahwa mereka pun boleh berbuat begitu juga. 

Namun, kita harus berjalan sesuai aturan, tidak menurut contoh yang 

berbeda dengan aturan itu. Tidak, apalagi sampai tidak mengikuti contoh 

yang telah diakui Sang Penyelenggara. 

Kematian Uza  

(13:9-14) 

9 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Kidon, maka Uza mengulurkan tangannya 

memegang tabut itu, sebab  lembu-lembu itu tergelincir. 10 Maka bangkitlah murka 

TUHAN terhadap Uza, lalu Ia membunuh dia oleh sebab  Uza telah mengulurkan 

tangannya kepada tabut itu; ia mati di sana di hadapan Tuhan . 11 Daud menjadi marah, 

sebab  TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang 

Peres-Uza sampai sekarang. 12 Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada Tuhan , lalu 

katanya: “Bagaimanakah aku dapat membawa tabut Tuhan  itu ke tempatku?” 13 Sebab itu 

Daud tidak mau memindahkan tabut itu ke tempatnya, ke kota Daud, namun  Daud 

menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu. 14 Tiga bulan 

lamanya tabut Tuhan  itu tinggal pada keluarga Obed-Edom di rumahnya dan TUHAN 

memberkati keluarga Obed-Edom dan segala yang dipunyainya. 

Pelanggaran Uza yang mengakibatkan sukacita mereka sirna, telah diceritakan 

di dalam Kitab 2 Samuel 6:6 dan seterusnya. 

1. Hendaklah dosa Uza memperingatkan kita semua agar mewaspadai sikap 

lancang, gegabah, dan kurang sopan dalam memperlakukan hal-hal kudus 

(ay. 9). Janganlah berpikir bahwa niat baik pasti akan membenarkan 

tindakan yang salah. Di dalam bersekutu dengan Tuhan , kita harus benar-

benar menjaga hati kita sendiri, supaya jangan sampai keakraban 

membuahkan pelanggaran, dan kita berpikir bahwa Tuhan  berutang budi 

kepada kita. 


 

108 

2. Hendaklah hukuman atas Uza menyadarkan kita bahwa Tuhan  dengan siapa 

kita berhadapan, yaitu  Tuhan  yang cemburuan. Kematian Uza, sama seperti 

kematian Nadab dan Abihu, menyatakan dengan jelas bahwa kepada orang 

yang karib kepada-Nya Ia menyatakan kekudusan-Nya (Im. 10:3). Juga, 

bahwa semakin dekat seseorang dengan-Nya, maka semakin gusar pula Dia 

terhadap segala pikiran mereka yang keliru. Janganlah kita berani mere-

mehkan Tuhan  datang mendekat kepada-Nya. Namun demikian, marilah kita, 

melalui Kristus, dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, 

sebab kita berada di bawah masa disensasi kebebasan dan kasih karunia, 

bukan di bawah perhambaan dan ketakutan. 

3. Hendaklah kesedihan yang diakibatkan Uza atas sukacita Israel 

mengingatkan kita agar senantiasa bersukacita dengan gemetar, dan 

beribadah kepada TUHAN d