Roh Kudus 16

Rabu, 09 Juli 2025

Roh Kudus 16


 


ng diberkati!  




Baptisan Yesus dan 

Pendamaian Dosa 

< Matius 3:13-17 > 

“Kemudian Yesus datang dari Galilea ke Yohanes di 

sungai Yordan untuk dibaptis olehnya. Dan Yohanes 

mencoba mencegah-Nya, dengan berkata, ‘Aku yang perlu 

dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?’ 

Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, ‘Izinkanlah 

hal itu sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya bagi kita 

untuk menggenapi segala kebenaran.’ Kemudian dia 

mengizinkan-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari 

air dan tampaklah langit terbuka bagi-Nya dan Ia melihat 

Roh Yahweh turun seperti merpati dan hinggap di atas-Nya. 

Dan tiba-tiba terdengarlah suara dari sorga, ‘Inilah Anak-Ku 

yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’” 

Adakah Orang yang Masih Menderita sebab  

Dosa? 

Apakah perbudakan kita terhadap dosa telah berakhir? 

Ya. 

Tuhan kita, yang yaitu  Tuhan, telah membebaskan setiap 

orang dari belenggu segala dosa mereka. Dia menghapuskan 

segala dosa kita. Adakah orang yang masih menderita sebab  

dosa? 

0

 

Kita harus memahami bahwa peperangan kita melawan 

dosa telah berakhir. Kita tidak akan pernah lagi menderita 

sebab  dosa. Perbudakan kita pada dosa berakhir ketika Yesus 

menebus kita; semua dosa berakhir saat itu juga. Segala dosa kita 

telah ditebus oleh Putra-Nya. Yahweh membayar semua dosa 

kita melalui Yesus yang memerdekakan kita selamanya. 

Tahukah Anda berapa banyak orang yang menderita sebab  

dosa-dosa mereka? Dimulai sejak zaman Adam dan Hawa. 

Umat manusia menderita sebab  dosa yang diwarisi Adam. 

Namun Yahweh kita membuat sebuah perjanjian yang 

tertulis dalam Kejadian 3:15, dan perjanjian tersebut yaitu  

bahwa Dia akan melepaskan semua orang berdosa. Ia 

mengatakan bahwa manusia akan ditebus dari dosa-dosanya 

melalui pengorbanan Yesus Kristus melalui air dan Roh. Dan 

ketika saatnya tiba, Dia mengutus Juruselamat kita, Yesus, 

untuk tinggal di antara kita. 

Dia juga berjanji untuk mengutus Yohanes Pembaptis 

mendahului Yesus dan Dia menepati janji-Nya. 

Dalam Markus 1:1-8, ‘Permulaan Injil Yesus Kristus, Anak 

Yahweh. Sebagaimana tertulis dalam para Nabi: “Lihatlah, Aku 

mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang akan 

mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Suara seseorang 

yang berseru di padang gurun: “Persiapkan jalan bagi Tuhan; 

Luruskan jalan-Nya.” Yohanes datang membaptis di padang 

gurun dan memberitakan baptisan pertobatan untuk 

pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Kemudian 

seluruh tanah Yudea dan penduduk Yerusalem pergi kepadanya 

dan semua orang dibaptis olehnya di Sungai Yordan sambil 

mengaku dosa mereka. Yohanes mengenakan pakaian bulu unta 

dan ikat pinggang kulit di pinggangnya, dan ia makan belalang 

dan madu hutan. Dan dia berkhotbah, katanya, “Setelah aku 

akan datang Dia yang lebih berkuasa daripada aku, yang tali 


kasutnya tidak layak untuk aku turunkan dan lepaskan. Aku 

memang membaptis kamu dengan air, tetapi Dia akan 

membaptis kamu dengan Roh Kudus.”’ 

Yohanes Pembaptis, Saksi dan Pelopor Injil 

Siapakah Yohanes Pembaptis? 

Imam Besar terakhir dan wakil seluruh umat manusia 

Mereka yang percaya kepada Yesus telah dibaptis. Baptisan 

berarti; ‘dibasuh, dikuburkan, ditenggelamkan, diteruskan’. 

Ketika Yesus dibaptis, kebenaran Yahweh digenapi. ‘Kebenaran’ 

yaitu  ‘ ’ dalam bahasa Yunani yang 

berarti ‘menjadi adil’, dan juga berarti ‘paling tepat’, ‘paling 

sesuai’. 

Bagi Yesus, dibaptis yaitu  agar Dia menjadi Juruselamat 

dengan cara yang paling tepat dan sesuai. Oleh sebab  itu, mereka 

yang percaya kepada Yesus menerima karunia penebusan dari 

Tuhan dengan percaya kepada air Pembaptisan Yesus, Salib, dan 

Roh Kudus. 

Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis yaitu  imam 

besar terakhir dalam Perjanjian Lama. Mari kita lihat Matius 

11:10-11. Kitab Suci mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis 

yaitu  wakil umat manusia. Dan sebagai Imam Besar di era 

Perjanjian Baru, dia menanggungkan segala dosa dunia kepada 

Yesus; Dengan demikian, menjalankan tugas imam besar 

Perjanjian Lama. 

Yesus telah bersaksi langsung tentang Yohanes. Dia berkata, 

dalam Matius 11:13-14, “Sebab semua nabi dan kitab Hukum 

Taurat bernubuat sampai zaman Yohanes. Dan jika kamu 

0


 

bersedia menerimanya, dialah Elia yang akan datang.” Oleh 

sebab  itu Yohanes Pembaptis yang membaptis Yesus yaitu  

keturunan Imam Besar Harun dan Imam Besar terakhir. Alkitab 

juga memberi kesaksian tentang Yohanes sebagai keturunan 

Harun dalam Perjanjian Lama (Lukas 1:5, 1 Tawarikh 24:10). 

Lalu mengapa Yohanes tinggal di padang gurun sendirian, 

mengenakan kain yang terbuat dari bulu unta? Untuk 

mengemban tugas sebagai imam besar. Dan sebagai wakil umat 

manusia, Yohanes Pembaptis tidak dapat hidup di tengah-tengah 

manusia. Maka ia berseru kepada orang-orang, “Bertobatlah, hai 

kamu keturunan ular beludak!” dan membaptiskan mereka 

sebagai buah pertobatan, yang akan mengembalikan manusia 

kepada Yesus, yang akan menghapuskan semua dosa mereka. 

Yohanes Pembaptis menyerahkan dosa-dosa dunia kepada 

Yesus untuk keselamatan kita. 

 

 

Dua Jenis Baptisan 

 

Mengapa Yohanes Pembaptis membaptis orang? 

Untuk memimpin orang-orang bertobat dari segala dosa 

mereka dan percaya kepada baptisan Yesus untuk 

keselamatan 

 

Yohanes Pembaptis membaptis orang dan kemudian 

membaptis Yesus. Yang pertama yaitu  ‘baptisan pertobatan’ 

yang menyerukan orang-orang berdosa untuk kembali kepada 

Tuhan. Banyak orang yang mendengar firman Tuhan melalui 

Yohanes meninggalkan berhala mereka dan kembali kepada 

Tuhan. 

Baptisan yang kedua yaitu  baptisan Yesus, baptisan yang 


 

menanggungkan segala dosa dunia kepada Yesus. Yohanes 

Pembaptis membaptis Yesus untuk menggenapi kebenaran 

Tuhan. Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk 

menyelamatkan semua orang dari dosa mereka (Matius 3:15). 

Mengapa Yohanes harus membaptis Yesus? Yahweh harus 

memberikan semua dosa dunia kepada Yesus melalui Yohanes 

agar orang-orang yang percaya kepada Yesus dapat 

diselamatkan dari dosa mereka. 

Yohanes Pembaptis yaitu  hamba Yahweh yang 

pekerjaannya menolong semua manusia untuk dibasuh dari dosa-

dosa mereka dan dia yaitu  wakil umat manusia yang bersaksi 

tentang Injil penebusan. Oleh sebab  itu, Yohanes harus hidup 

seorang diri di padang gurun. Pada zaman Yohanes Pembaptis, 

bangsa Israel semuanya rusak dan busuk sampai ke akar-akarnya.  

Maka Yahweh telah berfirman dalam Perjanjian Lama, 

Maleakhi 4:5-6, “Sesungguhnya, Aku akan mengutus kepadamu 

nabi Elia, sebelum datangnya hari Yahweh yang besar dan 

dahsyat itu. Ia akan membalikkan hati bapa kepada anak-anak 

dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya, supaya jangan Aku 

datang dan menghukum bumi dengan kutuk.” 

Di mata Yahweh, seluruh bangsa Israel yang menyembah 

Yahweh yaitu  orang-orang yang korup. Tidak ada seorang pun 

yang benar di hadapan-Nya. Para pemimpin agama di kuil, 

misalnya, pendeta, ahli hukum, dan ahli Taurat, khususnya 

sangat busuk. Israel dan para imam tidak mempersembahkan 

kurban menurut Hukum Taurat Yahweh. 

Para imam telah meninggalkan penumpangan tangan dan 

ritual persembahan darah yang telah diajarkan Yahweh kepada 

mereka untuk penebusan dosa-dosa mereka. Tercatat bahwa para 

imam pada zaman Maleakhi telah meninggalkan pengorbanan, 

penumpangan tangan, dan persembahan darah dalam ritual 

tersebut. 



 

Oleh sebab  itu Yohanes Pembaptis tidak dapat tinggal 

bersama mereka. Maka pergilah Yohanes Pembaptis ke padang 

gurun dan berseru. Apa yang dia katakan? 

Tertulis dalam Markus 1:2-3, dalam sabda nabi Yesaya, 

‘“Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang 

akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Suara 

seseorang yang berseru di padang gurun: “Persiapkan jalan 

bagi Tuhan; Luruskan jalan-Nya.”’ 

Suara di padang gurun berseru kepada orang-orang agar 

menerima baptisan pertobatan. Apa yang dimaksud dengan 

‘baptisan pertobatan’ yang dibicarakan dalam Alkitab? Baptisan 

itulah yang diteriakkan oleh Yohanes baptisan pertobatan; 

baptisan pertobatan yang memanggil orang-orang kembali 

kepada Yesus sehingga mereka percaya kepada Yesus yang akan 

menghapus segala dosa mereka dan diselamatkan. Baptisan 

pertobatan yaitu  untuk menuntun mereka menuju keselamatan.  

“Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Yesus akan 

dibaptis dengan cara yang sama untuk menghapus segala 

dosamu.” Seruan Yohanes Pembaptis yaitu  agar Yesus 

menghapuskan segala dosa dunia dan dihakimi di kayu Salib 

untuk menyelamatkan semua orang sehingga mereka bisa 

kembali kepada Yahweh. 

“Aku memang membaptis kamu dengan air, tetapi Dia akan 

membaptis kamu dengan Roh Kudus” (Markus 1:8). ‘Membaptis 

kamu dengan Roh Kudus’ artinya menghapuskan segala dosamu. 

Membaptis berarti ‘membasuh’. Pembaptisan Yesus di sungai 

Yordan memberitahu kita bahwa Anak Yahweh dibaptis dan 

menghapus segala dosa kita untuk menyelamatkan kita. 

Oleh sebab  itu kita harus berbalik dari dosa dan percaya 

kepada-Nya. Dialah Anak Domba yang menghapus dosa semua 

manusia. Dan inilah Injil penebusan yang disaksikan oleh 

Yohanes Pembaptis. 


 

Tugas Imam Besar untuk Pendamaian Dosa 

 

Siapa yang mempersiapkan jalan keselamatan? 

Yohanes Pembaptis 

 

Nabi Yesaya telah bernubuat, “Berbicaralah penghiburan 

kepada Yerusalem, dan berserulah kepadanya, bahwa 

peperangannya telah berakhir, bahwa kesalahannya telah 

dihapus; sebab ia telah menerima dari tangan Tuhan dua kali 

lipat dari segala dosanya” (Yesaya 40:2). 

Yesus Kristus menghapus dosa Anda dan saya dan semua 

orang tanpa kecuali; dosa asal, dosa saat ini, dan bahkan dosa di 

masa depan telah dihapuskan melalui Pembaptisan-Nya. Dia 

menebus kita semua. Kita semua harus tahu tentang penebusan. 

Untuk diselamatkan dari segala dosa kita, kita harus 

percaya kepada Injil yang menyatakan bahwa Yohanes 

Pembaptis menanggungkan segala dosa kepada Yesus melalui 

baptisan.  

yaitu  sebuah kesalahpahaman jika kita berpikir bahwa 

“sebab  Tuhan yaitu  kasih, kita dapat masuk ke dalam kerajaan 

surga hanya dengan percaya kepada Yesus, meskipun kita 

memiliki dosa di dalam hati kita.”  

Untuk ditebus dari segala dosa kita, kita harus percaya 

kepada baptisan-Nya, yang melaluinya Yohanes Pembaptis 

menyerahkan semua dosa dunia kepada Yesus. Melalui ‘air’ 

Yohanes Pembaptis menyerahkan semua dosa manusia kepada 

Yesus. 

Hal pertama yang Yahweh lakukan untuk menyelamatkan 

kita yaitu  mengutus Yohanes Pembaptis ke dunia ini. Utusan 

Yahweh, Yohanes Pembaptis diutus sebagai duta Raja, yang 

menyerahkan semua dosa dunia kepada Yesus melalui baptisan. 



 

Dia melayani sebagai imamat besar bagi seluruh umat manusia.  

Yahweh mengatakan kepada kita bahwa Dia mengutus 

utusan-Nya Yohanes Pembaptis kepada kita. “Aku mengutus 

utusan-Ku mendahului Engkau.” Di hadapan wajah-Mu berarti 

di hadapan Yesus. Apa alasan Yahweh mengutus Yohanes 

Pembaptis di hadapan Yesus? Itu yaitu  untuk menyerahkan 

semua dosa dunia kepada Yesus, Anak Yahweh, melalui 

baptisan. “Ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” 

Inilah yang Dia maksudkan. 

Siapakah orang yang mempersiapkan jalan sehingga kita 

dapat ditebus dan masuk surga? Yohanes Pembaptis. ‘Engkau’ 

berarti Yesus dan ‘Aku’ berarti Yahweh sendiri. Oleh sebab  itu, 

ketika Dia berfirman, “Aku mengutus utusan-Ku mendahului 

Engkau, yang akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu,” 

apa maksudnya? 

Siapakah yang mempersiapkan jalan kita agar kita bisa 

masuk surga? Yohanes Pembaptis memindahkan semua dosa 

kita kepada Yesus agar kita percaya bahwa Yesus telah 

menghapus semua dosa kita untuk kita; tugasnya yaitu  

memberikan baptisan kepada Yesus Kristus untuk 

memindahkan semua dosa dunia kepada Yesus. Yesus dan 

Yohanes-lah yang memungkinkan kita untuk percaya pada 

kebenaran dan ditebus. 

Keselamatan kita bergantung pada apa? Hal ini tergantung 

pada apakah kita percaya pada karya Yesus, Anak Yahweh, dan 

fakta bahwa utusan Yahweh telah menyerahkan semua dosa 

dunia kepada-Nya. Kita semua harus mengetahui Injil tentang 

pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Yahweh 

Bapa mengutus utusan-Nya terlebih dahulu, yang akan 

membaptis Anak-Nya, dan menjadikan Dia sebagai wakil umat 

manusia. Dengan demikian, Dia menyelesaikan pekerjaan 

penebusan bagi kita. 



 

Yahweh mengutus hamba-Nya Yohanes Pembaptis untuk 

membaptis Anak-Nya, agar Yohanes Pembaptis dapat 

mempersiapkan jalan keselamatan bagi mereka yang percaya 

kepada Anak-Nya. Itulah alasan baptisan Yesus. Baptisan yang 

diterima Yesus dari Yohanes Pembaptis merupakan penebusan 

yang melaluinya segala dosa umat manusia ditanggungkan 

kepada Yesus agar semua orang percaya kepada Yesus dan 

masuk surga. 

Bahkan dosa umat manusia di masa depan ditanggungkan 

kepada Yesus melalui baptisan-Nya. Yesus dan Yohanes 

Pembaptis bersama-sama mempersiapkan jalan menuju surga 

bagi kita. Dengan cara ini, Yahweh mengungkapkan rahasia 

penebusan melalui Yohanes Pembaptis. 

Sebagai wakil dari kita masing-masing, Yohanes 

Pembaptis membaptis Yesus agar kita dapat percaya akan 

penebusan kita dan masuk surga. Dia menyerahkan semua dosa 

kepada Yesus melalui baptisan. Ini yaitu  kabar gembira 

tentang penebusan, yaitu Injil. 

 

 

Mengapa Yohanes Pembaptis Lahir? 

 

Melalui siapa kita dapat percaya kepada Yesus? 

Yohanes Pembaptis 

 

Dalam Maleakhi 3:1, tertulis, “Lihatlah, Aku mengutus 

utusan-Ku, dan ia akan mempersiapkan jalan di hadapan-Ku.” 

Anda harus membaca Alkitab dengan saksama. Mengapa 

Yahweh mengutus utusan-Nya sebelum Yesus? Mengapa 

Yohanes Pembaptis dilahirkan 6 bulan sebelum Yesus?  

Kita harus memahami tentang apa isi Alkitab. Ada satu 

0


 

bagian dalam Perjanjian Lama yang menceritakan tentang 

pelayanan Imam Besar Harun. Harun yaitu  kakak laki-laki 

Musa. Dia dan putra-putranya diurapi sebagai imam oleh 

Yahweh. Orang-orang Lewi lainnya bekerja di bawah mereka, 

membawakan berbagai macam peralatan, mencampur adonan 

roti dan sebagainya, sementara putra-putra Harun 

mempersembahkan kurban di dalam Kemah Suci. 

Maka anak-anak Harun diurapi untuk membagi jumlah 

pekerjaan yang sama di antara mereka, tetapi pada Hari 

Pendamaian, hari kesepuluh bulan ketujuh, hanya imam besar 

yang mempersembahkan korban pendamaian bagi umatnya. 

Dalam Lukas 1:5, ada cerita tentang silsilah Yohanes 

Pembaptis. Kita harus memahami dengan benar tentang utusan 

Yahweh ini untuk memahami Yesus dengan benar. Kita 

cenderung banyak memikirkan tentang Yesus, namun 

mengabaikan banyak hal tentang Yohanes Pembaptis yang 

datang sebelum Dia. Saya ingin membantu Anda memahaminya. 

‘Permulaan Injil Yesus Kristus, Anak Yahweh. 

Sebagaimana tertulis dalam para Nabi: “Lihatlah, Aku 

mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang akan 

mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu”’ (Markus 1:1-2). 

Injil surga selalu dimulai dengan Yohanes Pembaptis. 

Ketika kita memahami dengan baik tentang Yohanes 

Pembaptis, kita dapat dengan jelas memahami dan percaya 

kepada Injil penebusan Yesus. Hal ini mirip dengan 

mendengarkan duta besar yang kami kirim ke seluruh dunia 

untuk memahami situasi semua negara. Ketika kita mengetahui 

tentang Yohanes Pembaptis, kita dapat memahami dengan baik 

penebusan Tuhan. 

Namun sayang sekali, banyak orang Kristen saat ini yang 

tidak menyadari pentingnya Yohanes. Yahweh tidak mengutus 

Yohanes Pembaptis sebab  Dia bosan dan tidak punya pekerjaan 



 

lain. Keempat Injil Perjanjian Baru berbicara tentang Yohanes 

Pembaptis sebelum berbicara tentang penebusan Yesus. 

Namun para penginjil masa kini mengabaikan Yohanes 

Pembaptis sepenuhnya dan mengatakan kepada orang-orang 

bahwa percaya kepada Yesus saja sudah cukup untuk 

diselamatkan. Mereka sebenarnya memimpin orang-orang untuk 

hidup sebagai orang berdosa sepanjang hidup mereka dan 

berakhir di neraka. Jika Anda hanya percaya kepada Yesus tanpa 

memahami peran Yohanes Pembaptis, agama Kristen hanya 

menjadi agama lain bagi Anda. Bagaimana Anda bisa ditebus 

dari dosa-dosa Anda jika Anda tidak mengetahui kebenaran? Itu 

tidak mungkin. 

Injil penebusan tidak sesederhana itu dan tidak semudah itu. 

Begitu banyak orang berpikir bahwa penebusan terletak pada 

iman kita kepada Salib sebab  Yesus mati di Kayu Salib untuk 

kita. “Namun, jika seseorang tidak mengetahui kebenaran 

bahwa dosa telah ditransfer dan hanya percaya pada salib, tidak 

peduli seberapa kuat imannya, ia tidak akan mencapai 

keselamatan yang sempurna.” 

Oleh sebab  itu Yahweh mengutus Yohanes Pembaptis 

untuk memberi tahu dunia bagaimana penebusan harus 

dilaksanakan dan bagaimana Yesus akan menghapus dosa dunia. 

Hanya jika kita mengetahui kebenaran maka kita akan 

memahami bahwa Yesus yaitu  Anak Yahweh yang 

menanggung segala dosa kita ke atas diri-Nya. 

Yohanes Pembaptis memberi tahu kita tentang kebenaran 

penebusan. Dia memberitahu kita bagaimana dia datang untuk 

memberikan kesaksian tentang keilahian Yesus, dan bagaimana 

orang-orang tidak mau menerima Dia ketika Terang turun ke 

dunia ini. Juga disaksikan dalam Yohanes 1 bahwa Yohanes 

Pembaptis yaitu  orang yang mempersiapkan Injil penebusan 

dengan membaptis Yesus Kristus. 



 

Jika kita tidak memiliki kesaksian Yohanes Pembaptis 

tentang penebusan, bagaimana kita bisa percaya kepada Yesus? 

Kita belum pernah melihat Yesus, dan jika kita berasal dari 

budaya dan agama yang berbeda, bagaimana mungkin kita bisa 

percaya kepada Yahweh? 

Dengan adanya berbagai macam agama di seluruh dunia, 

bagaimana kita dapat mengenal Yesus Kristus? Bagaimana kita 

dapat mengetahui bahwa Yesus yaitu  Anak Yahweh yang telah 

menebus kita dengan menanggung semua dosa dunia? 

Oleh sebab  itu, kita harus melihat ke dalam Perjanjian 

Lama untuk menemukan kata-kata penebusan sejak awal dan 

mengetahui bahwa Yesus yaitu  Juruselamat kita. Kita harus 

mendapatkan pengetahuan yang benar untuk dapat percaya 

dengan benar. Tidak ada yang dapat kita lakukan tanpa 

pengetahuan yang benar. Untuk percaya kepada Yesus dan 

diselamatkan, kita harus mengetahui Injil penebusan yang 

disaksikan oleh Yohanes Pembaptis dan perannya di dalamnya. 

Untuk memiliki iman yang sempurna kepada Kristus, kita harus 

mengetahui kebenaran tentang penebusan.  

Oleh sebab  itu, seperti yang Yesus katakan, “Dan kamu 

akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan 

memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32), kita harus mengetahui 

kebenaran tentang penebusan di dalam Yesus. 

 

 

Bukti-bukti dalam Alkitab 

 

Dari titik manakah keempat Injil dimulai? 

Dari kedatangan Yohanes Pembaptis 

 

Mari kita lanjutkan dan jelajahi semua bukti penebusan di 



 

dalam Alkitab. Mari kita menyingkap apa yang dikatakan oleh 

keempat Injil tentang Yohanes Pembaptis, tentang siapa dia, 

mengapa dia disebut sebagai ‘wakil umat manusia’ atau ‘imam 

besar yang terakhir’, bagaimana segala dosa dunia 

ditanggungkan kepada Yesus melalui dia, dan apakah Yesus 

menanggung segala dosa ke atas diri-Nya atau tidak. 

Keempat Injil dimulai dengan Yohanes Pembaptis. 

Yohanes 1:6 memberi tahu kita faktor terpenting dalam Injil. 

Diceritakan kepada kita siapa yang melakukan tugas 

menanggungkan segala dosa dunia kepada Yesus. “Ada seorang 

yang diutus Yahweh, namanya Yohanes. Orang ini datang 

sebagai kesaksian, untuk memberi kesaksian tentang Terang, 

supaya melalui dia semua orang percaya” (Yohanes 1:6-7). 

Dikatakan, ‘melalui dia semua orang percaya’, dan bahwa 

dia ‘untuk memberi kesaksian tentang Terang’. Terang itu 

yaitu  Yesus Kristus. Ini berarti Yohanes harus memberi 

kesaksian tentang Yesus sehingga semua orang dapat percaya 

melalui dia. Sekarang, mari kita lihat lebih dekat pada Matius. 

Dalam Matius 3:13-17, ‘Kemudian Yesus datang dari 

Galilea ke Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis olehnya. 

Dan Yohanes mencoba mencegah-Nya, dengan berkata, “Aku 

yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang 

kepadaku?” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, 

“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya 

bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Kemudian dia 

mengizinkan-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari 

air dan tampaklah langit terbuka bagi-Nya dan Ia melihat Roh 

Yahweh turun seperti merpati dan hinggap di atas-Nya. Dan 

tiba-tiba terdengarlah suara dari sorga, “Inilah Anak-Ku yang 

Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”’ 

  


 

Mengapa kita harus memahami silsilah Yohanes? 

sebab  Alkitab mengatakan bahwa Yohanes yaitu  imam 

besar bagi seluruh umat manusia. 

 

Yohanes Pembaptis membaptis Yesus. Yohanes 

Pembaptislah yang menyerahkan segala dosa dunia kepada 

Yesus Kristus. Dalam Lukas 1, Lukas berbicara tentang garis 

keturunan Yohanes Pembaptis. Mari kita lihat. 

Dalam Lukas 1:1-14, “Sejauh banyak orang telah 

mengambil tindakan untuk menyusun narasi tentang hal-hal 

yang telah digenapi di antara kita, sama seperti mereka yang 

sejak semula menjadi saksi mata dan pelayan firman telah 

menyampaikan hal-hal itu kepada kita, tampaknya baik bagi 

saya juga, setelah memiliki pemahaman yang sempurna tentang 

segala sesuatu sejak awal, untuk menulis kepadamu sebuah 

laporan yang teratur, wahai Teofilus yang paling baik, supaya 

kamu dapat mengetahui dengan pasti hal-hal yang telah 

diperintahkan kepadamu. Pada zaman Herodes, raja Yudea, 

ada seorang imam bernama Zakharia, dari rombongan Abia. 

Istrinya berasal dari keturunan Harun dan namanya Elisabet. 

Dan keduanya yaitu  orang benar di hadapan Yahweh, mereka 

hidup menurut segala perintah dan ketetapan Yahweh dengan 

tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab  

Elisabet mandul dan usia mereka berdua sudah lanjut. 

Demikianlah, ketika ia sedang melayani sebagai imam di 

hadapan Yahweh sesuai dengan urutan pembagiannya, menurut 

kebiasaan imamat, undinya jatuh untuk membakar ukupan 

ketika dia pergi ke bait suci Yahweh. Dan seluruh umat sedang 

berdoa di luar pada saat pembakaran dupa. Kemudian seorang 

malaikat Yahweh menampakkan diri kepadanya, berdiri di 

sebelah kanan mezbah dupa. Dan ketika Zakharia melihatnya, 


 

dia gelisah dan ketakutan menimpanya. Namun malaikat itu 

berkata kepadanya, “Jangan takut, Zakharia, sebab  doamu 

terkabul; dan isterimu Elisabet akan melahirkan bagimu 

seorang anak laki-laki, dan kamu akan menamakan dia Yohanes. 

Dan kamu akan bersukacita dan bergembira, dan banyak orang 

akan bersukacita atas kelahirannya.”’ 

Lukas memberi tahu kita secara rinci silsilah Yohanes. 

Lukas, murid Yesus, menjelaskan silsilah Yohanes sejak awal. 

Lukas telah mengajarkan Injil kepada seorang pria bernama 

Teofilus, yang berasal dari budaya berbeda dan tidak mengenal 

Tuhan. 

Jadi, untuk mengajari dia tentang Yesus, Juruselamat orang 

berdosa, Lukas berpikir bahwa dia perlu menjelaskan silsilah 

Yohanes Pembaptis secara rinci. 

Dalam Lukas 1:5-9, ia menceritakan, “Pada zaman 

Herodes, raja Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia, 

dari rombongan Abia. Istrinya berasal dari keturunan Harun 

dan namanya Elisabet. Dan keduanya yaitu  orang benar di 

hadapan Yahweh, mereka hidup menurut segala perintah dan 

ketetapan Yahweh dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak 

mempunyai anak, sebab  Elisabet mandul dan usia mereka 

berdua sudah lanjut. Demikianlah, ketika ia sedang melayani 

sebagai imam di hadapan Yahweh sesuai dengan urutan 

pembagiannya, menurut kebiasaan imamat.” 

Di sini, sebuah peristiwa terjadi ketika Zakharia sedang 

melayani Yahweh menurut adat istiadat imamat. Lukas memberi 

kesaksian dengan jelas bahwa Zakharia yaitu  keturunan Harun. 

Lalu Zakharia termasuk dalam divisi apa? Ini yaitu  poin yang 

sangat penting. 

Ia menjelaskan, “Ketika ia sedang melayani sebagai imam 

di hadapan Yahweh sesuai dengan urutan pembagiannya.” Kita 

dapat melihat bahwa Lukas mengetahui dengan baik tentang 



 

Zakharia sehingga ia menjelaskan Injil penebusan melalui 

Zakharia dan Elisabet. 

sebab  kita juga bangsa Kafir dan berbeda ras, kita tidak 

bisa memahami Keselamatan Yesus jika tidak dijelaskan secara 

detail, langkah demi langkah. Mari kita cari tahu apa saja 

detailnya. Yohanes Pembaptis lahir dari pasangan Zakharia dan 

istrinya Elisabet, yang merupakan salah satu putri Harun. 

Sekarang, mari kita lihat silsilah Zakharia dan Yohanes. 

 

 

Silsilah Yohanes Pembaptis 

 

Keturunan siapakah Yohanes Pembaptis? 

Harun, Imam Besar 

 

Untuk memahami silsilah Yohanes Pembaptis, kita harus 

membaca Perjanjian Lama, 1 Tawarikh 24:1-19. 

“Inilah rombongan anak-anak Harun. Anak-anak Harun 

yaitu  Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar. Dan Nadab dan 

Abihu meninggal sebelum ayah mereka, dan tidak mempunyai 

anak; oleh sebab  itu Eleazar dan Itamar melayani sebagai 

imam. Kemudian Daud bersama Zadok dari bani Eleazar dan 

Ahimelekh dari bani Itamar membagi mereka menurut jadwal 

dinas mereka. Di antara bani Eleazar terdapat lebih banyak 

pemimpin daripada di antara bani Itamar, sehingga mereka 

terpecah belah. Di antara anak-anak Eleazar ada enam belas 

kepala keluarga ayah mereka, dan delapan kepala keluarga 

ayah mereka di antara anak-anak Itamar. Demikianlah mereka 

dibagi-bagi berdasarkan undian, kelompok yang satu dengan 

kelompok yang lain, sebab  ada para pemuka Tempat Kudus 

dan para pemuka rumah Yahweh, dari bani Eleazar dan dari 



 

bani Itamar. Dan juru tulis itu, Semaya bin Netaneel, salah satu 

orang Lewi, menuliskannya di hadapan raja, para pemimpin, 

Imam Zadok, Ahimelekh bin Abyatar, dan para kepala keluarga 

para imam dan orang-orang Lewi, satu rumah ayah diambil 

untuk Eleazar dan satu lagi untuk Itamar. Undian yang pertama 

jatuh ke tangan Yoyarib, dan undian kedua ke tangan Yedaya, 

yang ketiga untuk Harim, yang keempat untuk Seorim, yang 

kelima pada Malkia, yang keenam pada Miyamin, yang ketujuh 

pada Hakos, yang kedelapan pada Abia, yang kesembilan pada 

Yesua, yang kesepuluh pada Sekhanya, yang kesebelas pada 

Elyasib, yang kedua belas pada Yakim, yang ketiga belas pada 

Hupa, yang keempat belas pada Yesebeab, yang kelima belas 

pada Bilga, yang keenam belas pada Imer, yang ketujuh belas 

pada Hezir, yang kedelapan belas pada Hapizes, yang 

kesembilan belas pada Petahya, yang kedua puluh pada 

Yehezkel, yang kedua puluh satu pada Yakhin, yang kedua puluh 

dua pada Gamul, yang kedua puluh tiga pada Delaya, yang 

kedua puluh empat pada Maazya. Itulah jadwal pelayanan 

mereka untuk memasuki rumah Yahweh menurut tata cara 

mereka melalui tangan Harun ayah mereka, sebagaimana 

Tuhan Yahweh Israel telah perintahkan kepadanya.” 

Mari kita baca ayat 10 lagi. “Yang ketujuh pada Hakos, 

yang kedelapan pada Abia.” Di sini, Daud memberikan undian 

kepada masing-masing anak Harun sehingga korban 

dipersembahkan secara berurutan. (Seperti yang Anda ketahui, 

Harun yaitu  kakak laki-laki Musa. Yahweh menahbiskan Musa 

sebagai wakil-Nya, dan Harun sebagai imam besar di Kemah 

Suci di hadapan umat Israel). 

Semua orang Lewi lainnya berada di bawah para imam dan 

Harun serta anak-anaknya bertanggung jawab atas semua 

pengorbanan di hadapan Yahweh. Sebelum Daud menetapkan 

sistem untuk menarik undian, para imam, keturunan Harun, 



 

harus melakukan pengundian setiap kali dan hal itu telah 

menyebabkan banyak kebingungan. 

Oleh sebab  itu David mengatur sistemnya dengan 

mengurutkan setiap divisi. Ada 24 regu secara berurutan yang 

berasal dari cucu Harun, dan regu kedelapan yaitu  Abia. Dan 

dikatakan, “Ada seorang imam bernama Zakharia, dari 

rombongan Abia.” Jadi Zakharia dan istrinya Elisabet, 

keduanya yaitu  keturunan Imam Besar Harun. 

yaitu  Zakharia, seorang imam dari rombongan Abia, 

yang merupakan ayah dari Yohanes Pembaptis. Kita tahu dari 

Alkitab bahwa mereka biasa menikah dalam keluarga mereka. 

Seperti yang Anda ketahui, Yakub menikahi putri 

pamannya dari pihak ibunya. Penjelasan mengenai silsilah inilah 

yang sangat penting. Dikatakan, “Ada seorang imam bernama 

Zakharia, dari rombongan Abia.”  

Oleh sebab  itu, ia jelas merupakan keturunan Harun. Siapa? 

Zakharia, ayah dari Yohanes Pembaptis. Ini yaitu  faktor penting 

dalam menjelaskan penebusan Yesus, pelayanan Yohanes 

Pembaptis, dan penyerahan dosa-dosa dunia kepada Yesus. 

 

 

Hanya Anak-anak Harun yang Boleh Melayani 

Sebagai Imam 

 

Siapakah yang dapat melayani sebagai imam besar pada 

masa Perjanjian Lama? 

Harun dan keturunannya 

 

Lalu di mana di dalam Alkitab disebutkan bahwa anak-

anak Harun harus melayani sebagai imam? Mari kita lihat. 

Dalam Bilangan 20:22-29, ‘Maka bani Israel, seluruh 



 

jemaah, berangkat dari Kadesh dan tiba di Gunung Hor. Dan 

Yahweh berbicara kepada Musa dan Harun di Gunung Hor 

dekat perbatasan tanah Edom, mengatakan: “Harun akan 

dikumpulkan kepada umatnya, sebab  dia tidak akan memasuki 

tanah yang telah Aku berikan kepada bani Israel, sebab  kamu 

memberontak terhadap firman-Ku di sumber air Meriba. 

Bawalah Harun dan Eleazar, putranya, dan bawa mereka ke 

Gunung Hor; dan menanggalkan pakaian Harun dan 

mengenakannya pada Eleazar, putranya; sebab  Harun akan 

dikumpulkan kepada bangsanya dan mati di sana.” Maka Musa 

melakukan seperti yang diperintahkan Yahweh, dan mereka naik 

ke Gunung Hor di hadapan seluruh jemaah. Musa melucuti 

pakaian Harun dan mengenakannya pada Eleazar, putranya; 

dan Harun mati di sana, di puncak gunung. Kemudian Musa dan 

Eleazar turun dari gunung. Ketika seluruh jemaah melihat 

bahwa Harun telah mati, maka seluruh kaum Israel berduka 

atas Harun selama tiga puluh hari.’ 

Dalam kitab Keluaran, tercatat Hukum Taurat Yahweh 

yang mengatakan bahwa anak-anak imam besar harus 

memangku jabatan imam besar, seperti yang dilakukan ayah 

mereka ketika mereka sudah dewasa. 

Dalam Keluaran 28:1-5, “Sekarang bawalah Harun, 

saudaramu, dan anak-anaknya bersamanya, dari tengah-tengah 

bani Israel, agar ia dapat melayani Aku sebagai imam, Harun 

dan anak-anak Harun: Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar. Dan 

haruslah kamu membuatkan pakaian kudus bagi Harun, 

saudaramu, untuk kemuliaan dan keindahan. Demikianlah 

engkau harus berbicara kepada semua perajin yang berbakat, 

yang telah Kupenuhi dengan roh hikmat, agar mereka dapat 

membuat pakaian Harun, untuk menguduskannya, agar ia dapat 

melayani Aku sebagai imam. Dan inilah pakaian yang harus 

mereka buat: tutup dada, baju efod, jubah, tunik yang ditenun 



 

dengan terampil, serban, dan ikat pinggang. Demikianlah 

mereka harus membuatkan pakaian kudus bagi Harun 

saudaramu dan anak-anaknya, agar ia dapat melayani Aku 

sebagai imam. Mereka harus mengambil benang emas, kain biru, 

kain ungu, kain merah, dan linen halus.” 

Yahweh dengan jelas menugaskan Harun, saudara laki-laki 

Musa, untuk menjadi imam. Imamat tidak terbuka bagi pria lain 

mana pun. Oleh sebab  itu Yahweh memerintahkan Musa untuk 

menguduskan Harun sebagai imam besar, dan membuatkan 

pakaian yang pantas untuknya sesuai dengan ketentuan-Nya. 

Kita tidak boleh melupakan firman Yahweh. 

Juga dalam Keluaran 29:1-9, “Dan inilah yang harus 

kauperbuat terhadap mereka untuk menguduskan mereka 

sebagai imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan 

dua ekor domba jantan yang tidak bercela, dan roti tidak beragi, 

kue tidak beragi yang dicampur dengan minyak, dan wafer tidak 

beragi yang diolesi minyak (buatlah dari tepung terigu). Kamu 

harus memasukkannya ke dalam satu keranjang dan 

membawanya ke dalam keranjang, bersama seekor sapi jantan 

dan dua ekor domba jantan. Harun dan anak-anaknya harus 

kamu bawa ke pintu Kemah Pertemuan, lalu kamu harus 

membasuh mereka dengan air. Kemudian engkau harus 

mengambil pakaian itu, mengenakan jubah pada Harun, dan 

jubah efod, baju efod, dan penutup dada, dan ikatkan padanya 

tali efod yang ditenun dengan rumit. Haruslah kamu 

memasangkan serban pada kepalanya, dan memasangkan 

mahkota suci pada serban itu. Dan engkau harus mengambil 

minyak urapan itu, menuangkannya ke atas kepalanya, dan 

mengurapi dia. Kemudian engkau harus membawa anak-

anaknya dan mengenakan jubah pada mereka. Haruslah engkau 

mengikatkan ikat pinggang kepada mereka, yaitu Harun dan 

anak-anaknya, dan memakaikan topi kepada mereka. Imamat 



 

akan menjadi milik mereka untuk suatu ketetapan yang kekal. 

Demikianlah engkau harus menguduskan Harun dan anak-

anaknya.” 

“Haruslah engkau mengikatkan ikat pinggang kepada 

mereka, yaitu Harun dan anak-anaknya, dan memakaikan topi 

kepada mereka. Imamat akan menjadi milik mereka untuk suatu 

ketetapan yang kekal. Demikianlah engkau harus menguduskan 

Harun dan anak-anaknya.” Tuhan Yahweh menetapkan bahwa 

hanya Harun dan anak-anaknya yang akan dikuduskan untuk 

melayani keimaman selamanya. Ketika Dia secara khusus 

mengatakan “untuk suatu ketetapan yang kekal,” hal itu berlaku 

bahkan setelah Yesus datang ke dunia ini.  

Oleh sebab  itu, Lukas menjelaskan secara mendalam bahwa 

Zakharia yaitu  keturunan Harun sang imam besar. Ketika 

Zakharia sedang melayani sebagai imam di hadapan Yahweh di 

Bait Yahweh, seorang malaikat menampakkan diri kepadanya 

dan memberitahukan bahwa doanya didengar; dan bahwa istrinya, 

Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. 

Zakharia tidak dapat mempercayai hal ini dan berkata, 

“Istriku sudah sangat tua, bagaimana mungkin ia dapat 

melahirkan seorang anak laki-laki?” sebab  keraguannya, 

Yahweh membuatnya bisu untuk sementara waktu untuk 

menunjukkan bahwa perkataan-Nya yaitu  benar.  

Pada waktunya, istrinya hamil dan beberapa waktu 

kemudian, Maria yang masih perawan juga hamil. Kedua 

peristiwa tersebut merupakan karya persiapan Yahweh bagi 

keselamatan kita. Untuk menyelamatkan manusia yang rusak, 

Yahweh harus mengutus hamba-Nya Yohanes dan Anak-Nya 

yang tunggal, Yesus, lahir ke dunia ini. 

Oleh sebab  itu, Yahweh mengutus Anak-Nya untuk 

dibaptis oleh Yohanes agar memikul semua dosa dunia, 

sehingga mereka yang percaya kepada-Nya akan. 



 

Pemeliharaan Khusus Yahweh! 

 

Siapakah yang Yahweh persiapkan sebelum Yesus untuk 

pekerjaan penebusan? 

Yohanes Pembaptis 

 

Yahweh mempersiapkan Yohanes untuk dilahirkan ke 

dalam dunia ini sebelum Yesus. Yohanes dilahirkan agar ia 

dapat membaptis Yesus dan menyerahkan semua dosa dunia 

kepada-Nya. Seorang keturunan imam besar harus 

mempersembahkan korban pendamaian untuk menggenapi 

Perjanjian Yahweh yang dibuat dalam Perjanjian Lama dan 

Perjanjian Baru; agar Injil penebusan Yesus dapat dipercayai 

dan dilaksanakan dengan benar.  

Dalam Keluaran, Yahweh memberikan Hukum Taurat dan 

Perjanjian-Nya kepada Israel; Hukum Taurat Yahweh dan tata 

cara mempersembahkan kurban di dalam Kemah Suci, sampai 

ke pakaian para imam, rincian pengorbanan, dan suksesi 

keimaman kepada putra-putra imam. Yahweh menetapkan 

Harun dan keturunannya sebagai imam besar untuk selamanya. 

Oleh sebab  itu seluruh keturunan Harun boleh 

mempersembahkan kurban dan para imam besar hanya boleh 

datang dari kaum Harun. Apakah Anda melihat bagaimana 

keadaannya? 

Namun di antara banyak keturunan Harun, Yahweh memilih 

seorang imam bernama Zakharia dan istrinya Elisabet. Dia telah 

berkata, “Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului 

Engkau.” Ketika Yahweh mengatakan kepada Zakharia bahwa 

Dia akan memungkinkan Elisabet untuk memiliki seorang anak 

laki-laki, dan bahwa Dia akan menamainya Yohanes, dia sangat 

terkejut sehingga dia menjadi bisu sebab  perintah-Nya sampai 



 

anak laki-laki itu lahir dan diberi nama. 

Dan sungguh, telah lahir seorang anak laki-laki di 

rumahnya. Ketika tiba waktunya memberi nama bayi menurut 

adat istiadat Israel, mereka bermaksud menamai anak laki-laki 

itu dengan nama ayahnya.  

‘Setelah genap waktunya bagi Elisabet untuk bersalin, ia 

melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-

tetangganya dan sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan 

telah menunjukkan kasih setia-Nya yang besar kepadanya, 

bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Jadi, pada 

hari kedelapan, mereka datang untuk menyunatkan anak itu; 

dan mereka akan memanggilnya dengan nama ayahnya, 

Zakharia. Tetapi jawab ibunya, “Jangan, ia harus dinamai 

Yohanes.” Tetapi mereka berkata kepadanya, “Tidak ada di 

antara sanak saudaramu tidak ada yang bernama demikian.” 

Lalu mereka membuat tanda-tanda kepada ayahnya, dengan 

nama apa ia hendak menamai anak itu. Lalu ia meminta sebuah 

loh-loh dan menulis, katanya, “Namanya Yohanes.” Maka 

takjublah mereka semua. Segera mulutnya terbuka dan lidahnya 

terlepas, dan dia berbicara, memuji Yahweh. Maka datanglah 

ketakutan ke atas semua orang yang tinggal di sekeliling mereka, 

dan semua perkataan itu dibicarakan orang di seluruh daerah 

pegunungan Yudea. Dan semua orang yang mendengarkannya 

menyimpan hal itu di dalam hatinya sambil berkata, “Anak 

macam apa dia nanti?” Dan tangan Tuhan menyertai dia’ 

(Lukas 1:57-66). 

Zakharia bisu pada saat itu. Ketika tiba waktunya untuk 

memberi nama bayi tersebut, kerabatnya menyarankan agar bayi 

tersebut diberi nama Zacharias. Namun ibunya bersikeras agar 

namanya yaitu  John. Mendengar hal ini, kerabatnya 

mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki nama 

itu di keluarganya dan bayi tersebut harus diberi nama sesuai 



 

nama ayahnya. 

Ketika Elisabet terus mendesak agar diberi nama, 

kerabatnya menemui Zakharia dan bertanya apa nama bayi itu. 

Zakharia, sebab  dia belum dapat berbicara, meminta sebuah 

papan tulis dan menulis ‘Yohanes’. Semua kerabat bertanya-

tanya dengan pilihan nama yang tidak biasa ini. 

Namun setelah diberi nama, mulut Zacharias langsung 

terbuka. Dia memuji Yahweh dan dia dipenuhi dengan Roh 

Kudus dan bernubuat. 

Lukas menceritakan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis 

di rumah Zakharia. “Ada seorang imam bernama Zakharia, dari 

rombongan Abia.” Dalam pemeliharaan khusus Yahweh, 

Yohanes Pembaptis, wakil umat manusia dilahirkan dari 

Zakharia, keturunan Harun. 

Dan melalui Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus, 

Yahweh telah menggenapi keselamatan umat manusia. Kita 

diselamatkan dari segala dosa kita dengan percaya kepada 

pekerjaan penebusan yang dilakukan melalui Yohanes dan 

Yesus Kristus. 

 

 

Pembaptisan Yesus 

 

Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes? 

Untuk menghapus segala dosa dunia 

 

Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Yesus yaitu  Anak 

Yahweh dan Dia menanggung segala dosa kita. Dia yaitu  

Yohanes Pembaptis, hamba Yahweh yang memberi kesaksian 

tentang keselamatan kita. Ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak 

memberi tahu kita bahwa Dia yaitu  Juruselamat kita. Tuhan 


 

bekerja melalui hamba-hamba-Nya di gereja, dan melalui mulut 

seluruh umat-Nya yang telah diselamatkan. 

Tuhan berkata, “Berbicaralah penghiburan kepada 

Yerusalem, dan berserulah kepadanya, bahwa peperangannya 

telah berakhir, bahwa kesalahannya telah dihapus; sebab ia 

telah menerima dari tangan Tuhan dua kali lipat dari segala 

dosanya. Rumput layu, bunga layu, Tetapi firman Tuhan kita 

berdiri selamanya” (Yesaya 40:2, 8). 

“Kamu bukan orang berdosa lagi. Aku telah menebus 

semua dosamu dan peperangan telah berakhir.” Demikianlah 

suara Injil penebusan terus berseru kepada kita. Inilah yang 

disebut Injil yang telah dipersiapkan. 

Ketika kita memahami pekerjaan Yohanes Pembaptis, 

ketika kita benar-benar memahami bahwa segala dosa dunia 

ditanggungkan kepada Yesus melalui Yohanes Pembaptis, kita 

semua dapat terbebas dari dosa-dosa kita. 

Keempat Injil menceritakan kepada kita tentang Yohanes 

Pembaptis, dan nabi terakhir Perjanjian Lama juga memberi 

kesaksian tentang Yohanes Pembaptis, hamba Yahweh. Dan 

Perjanjian Baru dimulai dengan kelahiran Yohanes Pembaptis 

dan penerusan dosa melalui dia. 

Lalu mengapa kita memanggilnya Yohanes Pembaptis? Itu 

sebab  dia membaptis Yesus. Apa arti baptisan? Artinya 

‘melewati, dikuburkan, dibasuh’ ‘penumpangan 

tangan’ dalam Perjanjian Lama. 

Dalam Perjanjian Lama, ketika seseorang berbuat dosa, ia 

menanggungkan dosanya ke atas kepala korban penghapus dosa, 

yaitu korban yang tidak bercela, dengan meletakkan tangannya 

di atas korban penghapus dosa, dan korban tersebut mati 

bersama dengan dosa-dosa tersebut. ‘Penumpangan tangan’ 

berarti ‘mewariskan kepada’. Oleh sebab  itu, ‘penumpangan 

tangan’ dan ‘baptisan’ mempunyai arti yang sama tetapi dengan 



 

nama yang berbeda. 

Lalu apa maksudnya baptisan Yesus? Baptisannya yaitu  

satu-satunya cara untuk melakukan penebusan dalam 

pentahbisan Tuhan. 

Dalam Perjanjian Lama, orang-orang berdosa harus 

meletakkan tangan mereka di atas kepala hewan kurban untuk 

memindahkan dosa-dosa mereka ke kepalanya. Kemudian 

mereka harus memotong lehernya dan para imam membawa 

darahnya untuk dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah 

persembahan bakaran. Ini yaitu  cara untuk menebus dosa-dosa 

harian.  

Lalu, bagaimana mereka menebus dosa tahunan?  

Harun, imam besar mempersembahkan kurban untuk 

seluruh umat Israel. sebab  Yohanes Pembaptis dilahirkan 

dalam keluarga Harun, maka sudah sepantasnya dia menjadi 

imam besar, dan Yahweh telah menentukan dia dari semula 

untuk menjadi imam besar terakhir sesuai dengan janji 

penebusan-Nya. 

Yohanes Pembaptis yaitu  wakil seluruh umat manusia 

dan imam besar terakhir seluruh umat manusia sebab  Perjanjian 

Lama berakhir ketika Yesus Kristus lahir. Siapa lagi selain 

Yohanes Pembaptis yang menanggungkan segala dosa dunia 

kepada Yesus di Perjanjian Baru sama seperti Harun telah 

menebus dosa umatnya di Perjanjian Lama? Sebagai imam besar 

terakhir dalam Perjanjian Lama dan wakil seluruh umat manusia, 

Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa dunia kepada 

Yesus ketika ia membaptis-Nya. 

sebab  Yohanes menyerahkan semua dosa kepada Yesus, 

kita dapat ditebus dengan percaya kepada Injil air dan Roh. 

Yesus menjadi Anak Domba untuk menyelamatkan semua 

orang berdosa, dengan demikian melaksanakan pekerjaan 

penebusan seperti yang telah direncanakan Yahweh. Yesus 


 

mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis yaitu  nabi terakhir, 

imam besar terakhir yang menyerahkan semua dosa dunia 

kepada-Nya. 

Mengapa Yesus tidak dapat melakukannya sendiri? 

Mengapa Dia membutuhkan Yohanes Pembaptis? Ada alasan 

mengapa Yohanes Pembaptis datang enam bulan sebelum Yesus. 

Itu yaitu  untuk menggenapi Hukum Taurat Perjanjian Lama, 

untuk menyempurnakan Perjanjian Lama. 

Yesus lahir dari perawan Maria, dan Yohanes Pembaptis 

lahir dari seorang wanita tua bernama Elizabeth. 

Ini yaitu  pekerjaan Yahweh, dan Dia merencanakannya 

untuk menyelamatkan semua orang berdosa. Untuk 

menyelamatkan kita dari peperangan terus-menerus melawan 

dosa, dan semua penderitaan umat manusia yang berdosa, Dia 

mengutus hamba-Nya Yohanes, dan kemudian Putra-Nya 

sendiri, Yesus. Yohanes Pembaptis diutus sebagai wakil seluruh 

umat manusia, imam besar terakhir. 

 

 

Yang Terbesar di Antara Mereka yang Lahir dari 

Wanita 

 

Siapa orang terhebat di dunia? 

Yohanes Pembaptis 

 

Mari kita lihat Matius 11:7-14. ‘Ketika mereka berangkat, 

Yesus mulai berkata kepada orang banyak mengenai Yohanes: 

“Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun untuk melihat? 

Buluh yang terguncang oleh angin? Tetapi kamu keluar untuk 

melihat apa? Seorang pria mengenakan pakaian lembut? 

Memang, orang yang memakai pakaian halus berada di rumah 



 

raja. Tetapi kamu keluar untuk melihat apa? Seorang nabi? Ya, 

Aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi. Sebab 

inilah dia yang tentangnya ada tertulis: ‘Lihatlah, Aku 

mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan 

mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.’ “Aku berkata 

kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan 

oleh perempuan tidak pernah muncul seorang yang lebih besar 

dari pada Yohanes Pembaptis; tetapi dia yang terkecil dalam 

kerajaan surga, lebih besar dari dia. Dan sejak zaman Yohanes 

Pembaptis sampai sekarang, Kerajaan Surga mengalami 

kekerasan, dan orang-orang yang melakukan kekerasan 

merebutnya dengan kekerasan. Sebab semua nabi dan kitab 

Hukum Taurat bernubuat sampai zaman Yohanes. Dan jika 

kamu bersedia menerimanya, dialah Elia yang akan datang.”’ 

Orang-orang pergi ke padang gurun untuk melihat Yohanes 

Pembaptis, yang berseru, “Bertobatlah, hai kamu keturunan ular 

beludak!” Dan Yesus berkata, “Tetapi kamu keluar untuk 

melihat apa? Seorang pria mengenakan pakaian lembut? 

Memang, orang yang memakai pakaian halus berada di rumah 

raja.” 

Yesus sendiri bersaksi tentang kebesaran Yohanes. “Kamu 

keluar untuk melihat apa? Orang barbar yang mengenakan bulu 

unta dan berteriak sekuat tenaga? Dia pasti memakai bulu unta. 

Apa yang ingin kamu lihat? Seorang pria mengenakan pakaian 

lembut? Mereka yang mengenakan pakaian lembut berada di 

rumah raja. Tapi dia lebih besar dari raja,” Yesus bersaksi. 

“Memang, orang yang memakai pakaian halus berada di rumah 

raja. Tetapi kamu keluar untuk melihat apa? Seorang nabi? Ya, 

Aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi.” 

Pada zaman dahulu, para nabi lebih hebat dari raja. 

Yohanes Pembaptis lebih dari sekedar raja dan lebih dari 

seorang nabi. Dia lebih dari semua nabi Perjanjian Lama. 

0


 

Faktanya, Yohanes, imam besar terakhir dan wakil umat 

manusia, lebih tinggi dari pada Harun imam besar pertama. 

Yesus sendiri bersaksi tentang Yohanes. 

Siapakah wakil umat manusia? Kecuali Kristus sendiri, 

siapakah manusia terhebat di muka bumi? Yohanes Pembaptis. 

“Aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi. Sebab 

inilah dia yang tentangnya ada tertulis: ‘Lihatlah, Aku mengutus 

utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-

Mu di hadapan-Mu.’” 

Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa perang melawan dosa 

telah berakhir. “Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang 

menghapus dosa dunia!” Yohanes Pembaptislah yang bersaksi 

bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia. 

Dalam Matius 11:11, “Aku berkata kepadamu, 

Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh 

perempuan tidak pernah muncul seorang yang lebih besar dari 

pada Yohanes Pembaptis.” Apakah ada orang yang lebih besar 

daripada Yohanes Pembaptis di antara mereka yang dilahirkan 

oleh perempuan? 

Apa maksudnya ‘dilahirkan oleh perempuan’? Artinya 

seluruh umat manusia. Kecuali Adam, seluruh umat manusia 

dilahirkan dari perempuan. Ya, di antara mereka yang dilahirkan 

oleh perempuan, belum ada yang lebih besar dari Yohanes 

Pembaptis. Oleh sebab  itu dialah Imam Besar terakhir dan 

wakil umat manusia. Yohanes Pembaptis yaitu  imam besar, 

nabi, dan wakil kita. 

Dalam Perjanjian Lama, Harun dan anak-anaknya 

ditahbiskan oleh Yahweh untuk melayani selama-lamanya. 

Segala dosa harus dihapuskan melalui Harun dan anak-anaknya. 

Itu seperti yang diperintahkan Yahweh. 

Jika ada orang Lewi lain yang maju dan berani turun tangan, 

dia pasti sudah mati. Yang bisa mereka lakukan hanyalah 

0


 

mengumpulkan kayu untuk api di altar, menguliti hewan, 

membersihkan usus, dan mengambil lemaknya. Jika mereka 

cukup lancang untuk mencoba melakukan pekerjaan pendeta, 

mereka hanya akan mati. Itu yaitu  Hukum Taurat Yahweh. 

Mereka tidak bisa melewati batas. 

Di dunia ini, tidak ada orang yang lebih besar daripada 

Yohanes Pembaptis. Dia yaitu  perwakilan dari semua orang di 

dunia. “Dan sejak zaman Yohanes Pembaptis sampai sekarang, 

Kerajaan Surga mengalami kekerasan, dan orang-orang yang 

melakukan kekerasan merebutnya dengan kekerasan” (Matius 

11:12). 

Penebusan umat manusia telah digenapi ketika Yohanes 

Pembaptis membaptis Yesus, dan mereka yang percaya kepada 

Yesus dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Mereka menjadi 

orang benar. Mari kita lihat bagaimana ayah Yohanes bersaksi 

tentang anaknya. 

 

 

Kesaksian Zakharia, Bapa Yohanes 

 

Apakah yang dinubuatkan Zakharia tentang putranya? 

Yohanes akan mempersiapkan jalan Tuhan dengan 

memberikan pengetahuan tentang keselamatan kepada 

umat-Nya. 

 

Mari kita baca Lukas 1:67-80. ‘Sekarang ayahnya, 

Zakharia, dipenuhi dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: 

Terpujilah Tuhan, Yahweh Israel, sebab  Ia telah melawat dan 

menebus umat-Nya, Dan yang telah menumbuhkan tanduk 

keselamatan bagi kita di rumah hamba-Nya Daud, 

Sebagaimana Dia berfirman melalui mulut para nabi-Nya yang 



 

kudus, yang telah ada sejak dunia dijadikan, Supaya kita harus 

diselamatkan dari musuh-musuh kita Dan dari tangan semua 

orang yang membenci kita, Untuk melaksanakan rahmat yang 

dijanjikan kepada nenek moyang kita Dan untuk mengingat 

perjanjian-Nya yang kudus, Yaitu sumpah yang diikrarkan-Nya 

dengan nenek moyang kita Abraham: Untuk mengaruniakan 

kepada kita, setelah dilepaskan dari tangan musuh-musuh kita, 

agar kita dapat melayani Dia tanpa takut, Dalam kekudusan dan 

kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. “Dan engkau, 

hai anakku, engkau akan disebut nabi Yang Mahatinggi, sebab  

engkau akan menghadap hadirat Tuhan untuk mempersiapkan 

jalan bagi-Nya, Untuk memberikan pengetahuan keselamatan 

kepada umat-Nya Melalui pengampunan dosa(dosa telah lenyap 

sepenuhnya) mereka, sebab  belas kasihan Tuhan kita yang 

lembut, Dengan mana Surya pagi dari tempat tinggi telah 

mengunjungi kita; Untuk memberikan terang kepada mereka 

yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang kematian, 

Untuk membimbing kaki kita ke jalan kedamaian.” Demikianlah 

anak itu bertumbuh besar dan menjadi kuat dalam rohnya, dan 

ia tinggal di padang gurun sampai pada hari Ia menyatakan 

diri-Nya kepada bangsa Israel.’ 

Zakharia menubuatkan dua hal. Dia meramalkan bahwa 

Raja segala raja telah datang. Dari ayat 68 hingga 73, ia 

bernubuat dengan sukacita bahwa Yahweh tidak melupakan 

janji-janji-Nya dan bahwa Yesus, seperti yang telah dijanjikan 

Yahweh kepada Abraham, lahir dari anak dara Maria untuk 

menyelamatkan keturunannya dari tangan musuh-musuhnya.  

Dan kemudian dari ayat 74, “Untuk mengaruniakan 

kepada kita, setelah dilepaskan dari tangan musuh-musuh kita, 

agar kita dapat melayani Dia tanpa takut.” Ini yaitu  pengingat 

akan Janji Yahweh kepada Abraham dan bangsa Israel, dan dia 

telah bernubuat. “Untuk mengaruniakan kepada kita, agar kita 



 

dapat melayani Dia tanpa takut.” 

Dari ayat 76, dia bernubuat kepada putranya. “Dan engkau, 

hai anakku, engkau akan disebut nabi Yang Mahatinggi, sebab  

engkau akan menghadap hadirat Tuhan untuk mempersiapkan 

jalan bagi-Nya, Untuk memberikan pengetahuan keselamatan 

kepada umat-Nya Melalui pengampunan dosa(dosa telah lenyap 

sepenuhnya) mereka, sebab  belas kasihan Tuhan kita yang 

lembut, Dengan mana Surya pagi dari tempat tinggi telah 

mengunjungi kita; Untuk memberikan terang kepada mereka 

yang duduk dalam kegelapan dan bayang-bayang kematian, 

Untuk membimbing kaki kita ke jalan kedamaian.” 

Di sini beliau berkata, “Untuk memberikan pengetahuan 

keselamatan kepada umat-Nya Melalui pengampunan 

dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) mereka.” Melalui siapakah 

Dia mengatakan bahwa pengetahuan tentang keselamatan akan 

diberikan? Yohanes Pembaptis. Bisakah kalian semua melihat 

ini? Yohanes Pembaptis, melalui firman Yahweh, memberi kita 

pengetahuan bahwa Yesus yaitu  Anak Yahweh yang 

menghapus dosa dunia. 

Sekarang, mari kita lihat Markus 1. ‘Permulaan Injil Yesus 

Kristus, Anak Yahweh. Sebagaimana tertulis dalam para Nabi: 

“Lihatlah, Aku mengutus utusan-Ku mendahului Engkau, yang 

akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Suara 

seseorang yang berseru di padang gurun: “Persiapkan jalan bagi 

Tuhan; Luruskan jalan-Nya.” Yohanes datang membaptis di 

padang gurun dan memberitakan baptisan pertobatan untuk 

pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Kemudian 

seluruh tanah Yudea dan penduduk Yerusalem pergi kepadanya 

dan semua orang dibaptis olehnya di Sungai Yordan sambil 

mengaku dosa mereka’ (Markus 1:1-5). 

Ketika bangsa Israel mendengar dari Yohanes Pembaptis, 

mereka berbalik dari menyembah berhala bangsa-bangsa lain 



 

dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Tetapi Yohanes bersaksi, 

“Aku membaptis kamu dengan air supaya kamu kembali kepada 

Tuhan. Tetapi Anak Yahweh akan datang dan dibaptis olehku 

sehingga semua dosamu akan berpindah kepada-Nya. Dan jika 

kamu percaya kepada baptisan-Nya, sama seperti kamu percaya 

kepada baptisan yang kuberikan kepadamu, maka segala 

dosamu akan ditanggungkan kepada-Nya, sama seperti dosa-

dosa yang ditanggung melalui penumpangan tangan dalam 

Perjanjian Lama.” Itu yaitu  yang dijadikan kesaksian oleh John. 

Fakta bahwa Yesus dibaptis di sungai Yordan berarti Dia 

dibaptis di sungai kematian. Kita bernyanyi di sebuah 

pemakaman, “ Dalam kesunyian, kita akan bertemu di pantai 

yang indah. Kita akan bertemu di pantai yang indah itu. ” 

Ketika kita mati, kita akan menyeberangi Sungai Yordan. 

Sungai Yordan yaitu  sungai kematian. Yesus dibaptis di sungai 

kematian. 

 

 

Pembaptisan Yang Memindahkan Dosa Kita 

 

Apakah yang dimaksud dengan ‘penumpangan tangan’ 

dalam Perjanjian Baru? 

Pembaptisan Yesus 

 

Dalam Matius 3:13-17, kita membaca, ‘Kemudian Yesus 

datang dari Galilea ke Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis 

olehnya. Dan Yohanes mencoba mencegah-Nya, dengan berkata, 

“Aku yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang 

kepadaku?” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, 

“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya 

bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Kemudian dia 



 

mengizinkan-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari 

air dan tampaklah langit terbuka bagi-Nya dan Ia melihat Roh 

Yahweh turun seperti merpati dan hinggap di atas-Nya. Dan 

tiba-tiba terdengarlah suara dari sorga, “Inilah Anak-Ku yang 

Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”’ 

Yesus datang ke sungai Yordan dan dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis. “Baptislah Aku.” Yohanes Pembaptis berkata: “Aku 

yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang 

kepadaku?” Imam besar langit dan bumi bertemu bersama. 

Menurut Ibrani, Yesus Kristus yaitu  Imam Besar 

selamanya menurut peraturan Melkisedek. Dia tidak memiliki 

silsilah. Dia bukan keturunan Harun, dan bukan pula keturunan 

manusia mana pun di muka bumi. Dia yaitu  Putra Yahweh, 

Pencipta kita. Oleh sebab  itu Dia tidak memiliki silsilah. 

Namun Dia membuang kemuliaan surga dan turun ke bumi 

untuk menyelamatkan umat-Nya. 

Alasan Dia turun ke dunia ini yaitu  untuk menyelamatkan 

semua orang berdosa yang menderita tipu daya setan. Selain itu, 

Ia menanggung segala dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes 

Pembaptis. ‘Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, 

“Izinkanlah hal itu sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya 

bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Kemudian dia 

mengizinkan-Nya.’  

“Izinkanlah hal itu sekarang.” Izinkanlah hal itu! Yesus 

memerintahkan kepada Yohanes Pembaptis, perwakilan seluruh 

umat manusia, dan menundukkan kepala-Nya. Dalam Perjanjian 

Lama, ketika sebuah korban dipersembahkan kepada Yahweh, 

baik orang berdosa atau imam besar menumpangkan tangannya 

ke atas kepala korban dan meneruskan dosa-dosa. 

‘Menumpangkan tangan’ berarti ‘mewariskan’. 

Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Maknanya sama 

dengan penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama. 



 

‘Meneruskan’, ‘dikuburkan’, ‘dimandikan’, dan ‘dikorbankan’ 

juga sama. Perjanjian Baru yaitu  realitasnya, sedangkan 

Perjanjian Lama yaitu  bayangannya. 

Ketika seorang berdosa menumpangkan tangannya ke atas 

anak domba dalam Perjanjian Lama, dosanya diteruskan ke anak 

domba dan anak domba itu mati. Ketika anak domba itu mati, ia 

dikuburkan. Dosa orang yang menumpangkan tangannya ke atas 

anak domba itu diteruskan ke anak domba sehingga anak domba 

itu mati dengan dosa tersebut! Ketika dosa dipindahkan kepada 

domba, apakah orang yang membawa domba tersebut juga 

menjadi tanpa dosa? 

Katakanlah saputangan ini yaitu  dosa dan mikrofon ini 

yaitu  anak domba. Dan ketika saya menumpangkan tangan 

saya ke mikrofon ini, dosa ini diteruskan ke mikrofon ini, yaitu 

anak domba. Yahweh sendiri yang memutuskan bahwa hal itu 

akan terjadi. “Letakkan tanganmu di atasnya.” Oleh sebab  itu, 

untuk ditebus dari dosa, penumpangan tangan harus dilakukan. 

Setelah itu, ia tidak berdosa. Pembaptisan Yesus yaitu  untuk 

membasuh, menguburkan, dan menyerahkan dosa kepada-Nya. 

Itulah maksudnya. 

 

Apa yang dimaksud dengan menggenapi segala 

kebenaran? 

Artinya yaitu  menghapuskan segala dosa dengan 

menyerahkan dosa-dosa itu kepada Yesus. 

 

Jadi, ketika Yesus dibaptis untuk menanggung semua dosa 

dunia, apakah semua dosa itu benar-benar diteruskan kepada-

Nya? Segala dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus dan 

semua orang ditebus. Hal ini sama dengan pelimpahan dosa 

kepada korban dalam Perjanjian Lama. Yesus datang ke dunia 

1


 

ini dan di sungai Yordan, Dia berkata, “Izinkanlah hal itu 

sekarang, sebab  demikianlah sepatutnya bagi kita untuk 

menggenapi segala kebenaran” (Matius 3:15). 

Kemudian Yohanes membaptis Yesus. Jesus mengatakan 

kepada Yohanes bahwa itu yaitu  pantas bagi mereka untuk 

memenuhi seluruh kebenaran melalui baptisan-Nya. ‘Segala 

kebenaran’ artinya ‘yang paling pantas dan pantas’. ‘sebab  

demikianlah’ yaitu  sepatutnya bagi mereka untuk menggenapi 

seluruh kebenaran. Ini berarti bahwa Yohanes berhak 

membaptis Yesus, dan Yesus dibaptis oleh Yohanes, sehingga 

segala dosa dunia dapat ditanggungkan kepada Yesus. 

Yahweh memberikan penebusan berdasarkan baptisan 

Yesus, pengorbanan-Nya, dan iman kita. “Seluruh umat manusia 

menderita sebab  dosa dan disiksa oleh iblis sebab  dosa-dosa 

mereka. Oleh sebab  itu, agar mereka dapat diselamatkan dan 

dikirim ke surga, engkau sebagai wakil umat manusia dan 

keturunan Harun hendaknya membaptis Aku untuk semua orang. 

Aku akan dibaptis olehmu. Maka pekerjaan penebusan akan 

digenapi.” 

Lalu dia mengizinkan. 

Maka Yohanes membaptis Yesus. Dia meletakkan 

tangannya di atas kepala Yesus dan menanggungkan segala dosa 

dunia kepada Yesus. Yesus yaitu  Juruselamat yang menghapus 

segala dosa kita. Kita diselamatkan sebab  percaya kepada 

penebusan-Nya. Apakah kamu percaya? 

Yesus menerima baptisan sebagai pekerjaan pertama dalam 

pelayanan publik-Nya di Yordan melalui tangan perwakilan 

seluruh umat manusia, kemudian Dia melakukan perjalanan 

sambil mengkhotbahkan Injil selama tiga setengah tahun dengan 

semua dosa dunia di kepala-Nya. 

Dia mengatakan kepada wanita yang tertangkap basah 

melakukan perzinahan, “Aku juga tidak menghukum engkau.” 



 

Dia tidak dapat menghukumnya sebab  Dia telah menanggung 

segala dosanya dan akan mati di kayu Salib untuk dosa-dosa itu. 

Saat Dia berdoa di sebuah tempat bernama Getsemani, Dia 

berdoa tiga kali memohon kepada Bapa agar membiarkan cawan 

itu berlalu dari-Nya, namun segera menyerah dan berkata, 

“Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi” 

(Lukas 22:42). 

 

 

“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang Menghapus 

Dosa Dunia!” 

 

Berapa banyak dosa yang Yesus hapus? 

Semua dosa dunia 

 

Dalam Yohanes 1:29, ‘Keesokan harinya Yohanes melihat 

Yesus datang ke arahnya, dan berkata, “Lihatlah! Anak Domba 

Yahweh yang menghapus dosa dunia!”’ Yohanes Pembaptis 

membaptis Yesus. Dan keesokan harinya, Yohanes Pembaptis 

melihat Yesus datang ke arahnya, berseru, dan bersaksi kepada 

orang-orang. “Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus 

dosa dunia!” 

Anak Yahweh datang ke dunia ini dan menanggung segala 

dosa dunia. Yohanes Pembaptis kembali bersaksi. Dalam 

Yohanes 1:35-36, ‘Keesokan harinya, Yohanes berdiri bersama 

dua orang muridnya. Dan sambil memandang Yesus ketika, Dia 

berjalan, dia berkata, “Lihatlah Anak Domba Yahweh!”’ 

Anak Domba Yahweh berarti Dia yaitu  entitas yang benar 

dan nyata dari pengorbanan Perjanjian Lama, yang mati untuk 

dosa-dosa Israel. Bagi Anda dan saya, Anak Yahweh, Pencipta 

kita, turun ke dunia ini dan menghapus segala dosa kita; segala 



 

dosa sejak penciptaan dunia sampai hari kiamat, dari dosa asal 

sampai segala kesalahan kita, dari kekurangan kita sampai 

kesalahan kita. Dia menebus kita semua dengan baptisan dan 

darah-Nya di Kayu Salib. 

Yesus menghapuskan segala dosa kita dan memberi kita 

penebusan. Apakah kamu mengerti ini? “Anak Domba Yahweh 

yang menghapus dosa dunia.” 

Sudah sekitar 2000 tahun. Artinya sekitar 2000 tahun telah 

berlalu sejak Dia turun ke dunia ini. Dan pada tahun 30 M, Yesus 

menanggung segala dosa dunia. Tahun 1 Masehi yaitu  tahun 

kelahiran Yesus. Kami menyebut waktu sebelum Kristus B.C. 

Jadi, hampir 2000 tahun telah berlalu sejak Yesus datang ke 

dunia ini. 

Pada tahun 30 M, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. 

Dan keesokan harinya Yohanes berseru kepada orang banyak, 

“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa dunia!” 

“Lihatlah!” Dia mengatakan kepada orang-orang untuk percaya 

kepada Yesus yang menghapus segala dosa mereka. Dia 

bersaksi bahwa Yesus yaitu  Anak Domba Yahweh, yang 

menyelamatkan kita dari segala dosa kita. 

Yesus menghapuskan segala dosa kita dan mengakhiri 

perang abadi kita melawan dosa. Kita sekarang tidak berdosa 

sebab  Anak Yahweh menanggung segala dosa kita. Yohanes 

Pembaptis bersaksi bahwa Dia menanggung segala dosa kita, 

dosa Anda dan saya. “Orang ini datang sebagai kesaksian, 

untuk memberi kesaksian tentang Terang, supaya melalui dia 

semua orang percaya” (Yohanes 1:7). 

Tanpa kesaksian Yohanes, bagaimana kita bisa tahu bahwa 

Yesus menanggung segala dosa kita? Alkitab sering kali 

mengatakan bahwa Dia telah mati untuk kita, tetapi pada saat itu, 

hanya Yohanes Pembaptis yang bersaksi bahwa Dia telah 

menanggung segala dosa kita. 



 

Berapa banyak dosa yang ada di dunia ini? 

Semua dosa manusia dari awal hingga akhir dunia 

 

Banyak yang bersaksi setelah kematian Yesus, namun 

hanya Yohanes yang bersaksi ketika Dia masih hidup. Tentu saja 

murid-murid Yesus juga bersaksi tentang penebusan Yesus. 

Mereka bersaksi bahwa Yesus menghapus dosa kita, bahwa Dia 

yaitu  Juruselamat kita. 

Yesus menghapus dosa dunia. Sekarang, kamu belum 

berumur 100 tahun, benar? Yesus menghapus dosa dunia ketika 

Dia berumur 30 tahun. Sekarang, perhatikan diagram ini. 

 

Adam         Abraham          Baptisan Yesus          Hadiah         akhir 

4000 SM     2000 SM                  30 M                  2024 M           ? M 

 

Semua dosa dunia 

 

Katakanlah itu yaitu  4000 tahun sebelum Yesus datang. 

Dan sudah lebih dari 2000 tahun sejak Yesus datang. Kita tidak 

tahu berapa lama lagi, tetapi akhirnya pasti akan tiba. Dia 

berkata, “Akulah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, 

Yang Pertama dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13). 

Jadi pasti akan ada akhirnya. Dan kita berada pada titik 

yang ditunjukkan oleh tahun 2024. Kristus menanggung dosa-

dosa kita pada tahun 30 Masehi, dan itu yaitu  3 tahun sebelum 

Dia mati di kayu salib.  

“Lihatlah! Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa 

dunia.” Dia menanggung dosa dunia, dosa Anda dan saya. Sekitar 

2000 tahun telah berlalu sejak kelahiran Yesus. Kita sekarang 

hidup sekitar 2000 tahun setelah Yesus menanggung dosa-dosa 

kita. Dan kita masih hidup dan berbuat dosa di zaman sekarang 



 

ini. Yesus yaitu  Anak Domba Yahweh yang menghapus dosa 

dunia. Kita mulai hidup di dunia ini sejak kita dilahirkan. 

Apakah kita semua berdosa sejak kita dilahirkan, atau tidak? 

Kita berdosa.  Mari kita bahas semuanya. Sejak kita 

dilahirkan hingga kita berusia 10 tahun, apakah kita berdosa atau 

tidak? Kita berdosa.  Lalu apakah dosa-dosa itu ditanggungkan 

 sebab  semua 

dosa telah diserahkan kepada Yesus, Dia yaitu  Juruselamat kita. 

Jika tidak, bagaimana mungkin Dia bisa menjadi Juruselamat 

kita? Semua dosa telah diserahkan kepada Yesus.  

Sejak usia 11 hingga 20 tahun, apakah kita berbuat dosa, 

atau tidak? Kita berdosa di dalam hati kita, di dalam perbuatan 

kita. Kita sangat ahli dalam hal itu. Kita telah diajar untuk tidak 

berbuat dosa tetapi kita melakukannya dengan sangat mudah.  

Dan Yahweh memberitahu kita bahwa dosa-dosa itu 

ditanggungkan kepada Yesus. Dia tahu apa adanya kita, jadi Dia 

telah menghapus dosa-dosa tersebut sebelumnya. 

Dan berapa lama biasanya kita hidup di dunia ini? 

Katakanlah itu sekitar 70 tahun. Jika kita menjumlahkan semua 

dosa yang kita lakukan selama 70 tahun itu, seberapa beratkah 

dosa itu? Jika kita memuatnya ke truk seberat 8 ton, mungkin 

muatannya akan jauh lebih dari 100 truk. 

Coba bayangkan berapa banyak dosa yang kita lakukan 

selama hidup kita. Apakah itu dosa-dosa dunia, atau bukan? 

Dosa-dosa itu yaitu  dosa-dosa dunia. Kita berdosa sejak lahir, 

sampai umur 10, 10 sampai 20, 20 sampai 30... sampai hari 

kematian kita, tapi semua dosa itu termasuk dalam dosa dunia 

yang sudah ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan-Nya. 

 

 

 

  


 

Juruselamat Manusia, Yesus Kristus 

 

Berapa banyak dosa yang dihapuskan oleh Yesus? 

Semua dosa nenek moyang kita, kita dan keturunan kita, 

sampai akhir dunia 

 

Yesus mengatakan kepada kita bahwa Dia telah membasuh 

semua dosa-dosa itu. sebab  Yesus tidak bisa membaptis diri-

Nya sendiri, jadi Yahweh mengutus hamba-Nya Yohanes, 

perwakilan terpilih dari semua manusia. “Namanya akan 

disebut Ajaib, Penasihat, Tuhan yang Perkasa” (Yesaya 9:6). 

Melalui diri-Nya sendiri, melalui kebijaksanaan-Nya, melalui 

dewan-Nya, Dia mengutus wakil umat manusia terlebih dahulu, 

dan diri-Nya sendiri, Anak Yahweh, datang dalam wujud 

manusia dan menanggung segala dosa dunia melalui dia. 

Bukankah ini keselamatan yang luar biasa? 

Sungguh luar biasa, bukan? Jadi, sekali saja, hanya dengan 

dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Dia menghapus semua dosa 

manusia di seluruh dunia dan membebaskan semua orang dari 

dosa dengan disalibkan. Dia membebaskan kita semua. 

Pikirkanlah tentang hal ini. Semua dosa Anda dari 20 hingga 30, 

30 hingga 40, 40 hingga 60, hingga 70, hingga 100, dan 

kemudian ada juga dosa-dosa anak-anak Anda. Apakah Dia 

menghapuskan semua dosa-dosa Anda, atau tidak? Ya, Dia 

melakukannya. Dia yaitu  Yesus Kristus, Juruselamat manusia. 

sebab  Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa 

kita kepada Yesus, dan sebab  Yahweh telah merencanakannya 

demikian, kita bisa diselamatkan dengan percaya kepada Yesus. 

Apakah Anda dan saya orang berdosa? Apakah semua dosa kita 

orang berdosa, dan segala dosa kita telah ditanggungkan kepada 



 

 

Siapa yang berani mengatakan bahwa ada dosa di dunia ini? 

Yesus menanggung segala dosa dunia. Dia tahu bahwa kita akan 

berdosa dan juga mengambil semua dosa masa depan. Beberapa 

dari kita berusia di atas 50 tahun dan beberapa bahkan belum 

menjalani separuh hidup kita, namun kita berbicara tentang diri 

kita sendiri, termasuk diri saya sendiri, seolah-olah kita telah 

hidup selamanya. 

Ada begitu banyak dari kita yang menjalani kehidupan 

yang penuh gejolak. Izinkan saya menjelaskannya seperti ini. 

Berapa separuh umur mayfly? Ini sekitar 12 jam.  

“Ya ampun! Saya bertemu dengan orang ini dan itu, dan dia 

mengayunkan pemukul lalat ke arah saya, dan saya hampir mati 

tertindih, dan tahukah Anda.” Dia baru hidup 12 jam dan tidak 

bisa berhenti bicara. Tapi itu sudah separuh hidupnya. 

Pada jam 7 atau 8 malam, dia menghadapi senja dalam 

hidupnya, dan dalam waktu singkat, kematian. Beberapa 

bertahan hidup selama 20 jam, beberapa 21 jam, dan beberapa 

hidup hingga usia lanjut 24 jam. Mereka mungkin berbicara 

tentang pengalaman seumur hidup mereka, tetapi bagaimana 

dengan kita? Saat kita hidup sampai usia 70, atau 80 tahun, kita 

mungkin akan berkata, “Jangan buat saya tertawa.” Pengalaman 

mereka tidak ada apa-apanya di mata kita. 

Tuhan itu kekal. Dia hidup untuk kekekalan. Dia yang 

menentukan awal dan akhir. sebab  Dia hidup selamanya, Dia 

hidup dalam kerangka waktu kekekalan. Dia melihat kita dari 

posisi kekekalan-Nya.  

Sekian lama yang lalu, Dia telah menanggung semua dosa 

dunia, mati di kayu salib, dan berkata, “Sudah selesai.” Dia 

dibangkitkan setelah 3 hari dan naik ke surga. Dia sekarang 

tinggal dalam kekekalan. Sekarang, Dia melihat ke bawah pada 

kita masing-masing.  



 

Dan seseorang berkata, “Ya ampun, saya telah berdosa 

begitu banyak. Meskipun saya baru hidup 20 tahun, saya telah 

banyak berdosa.” “Saya telah hidup selama 30 tahun dan telah 

berdosa terlalu banyak. Itu terlalu banyak. Bagaimana mungkin 

saya bisa diampuni?” 

Namun Tuhan kita dalam kekekalan-Nya akan berkata, 

“Jangan membuat Aku tertawa. Aku tidak hanya menebus 

dosamu sampai sekarang, tetapi juga dosa nenek moyangmu 

sebelum kamu dilahirkan, dan dosa seluruh generasi 

keturunanmu yang akan hidup setelah kematianmu.” Dia 

mengatakan ini kepadamu dari kerangka waktu yang kekal. 

Apakah Anda percaya ini? Percaya itu. Dan terimalah anugerah 

keselamatan yang diberikan cuma-cuma kepadamu. Dan 

masuklah ke dalam kerajaan surga. 

Jangan percaya pada pikiran kita, tapi pada firman Tuhan. 

‘Demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala 

kebenaran.’ Segala kebenaran sudah digenapi oleh Anak Domba 

Yahweh yang menghapus dosa dunia. Yesus menanggung 

segala dosa dunia. Benarkah Dia melakukannya, atau tidak? Ia 

telah melakukannya. 

 

Apa yang Yesus katakan pada akhirnya di Kayu Salib? 

“Sudah selesai.” 

 

Yesus Kristus menanggung segala dosa dunia, dijatuhi 

hukuman mati di istana Pontius Pilatus, dan disalibkan di kayu 

Salib. 

“Dan Dia, memikul salib-Nya, pergi ke suatu tempat yang 

disebut Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut 

Golgota, di mana mereka menyalibkan Dia, dan dua orang 

lainnya bersama Dia, satu di kedua sisi, dan Yesus di tengah. 



 

Sekarang Pilatus menulis sebuah gelar dan menaruhnya di kayu 

salib. Dan tulisannya yaitu : YESUS DARI NAZARET, RAJA 

ORANG YAHUDI. Kemudian banyak orang Yahudi yang 

membaca judul ini, sebab  tempat penyaliban Yesus berada di 

dekat kota; dan itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, dan 

Latin” (Yohanes 19:17-20). 

Mari kita lihat apa yang terjadi setelah Dia disalibkan di 

kayu salib. “Setelah ini, Yesus, mengetahui bahwa segala 

sesuatu sudah selesai, agar Kitab Suci dapat tergenapi, berkata.” 

Dia telah menanggung semua dosa kita sesuai dengan Kitab Suci. 

Dia berkata, ‘“Aku haus!” Di sana ada sebuah bejana yang 

penuh dengan anggur asam; dan mereka mengisi bunga karang 

dengan anggur asam, menaruhnya di atas hisop, dan 

menaruhnya ke mulut-Nya. Setelah Yesus menerima anggur 

asam itu, Ia berkata, “Sudah selesai!” Lalu Ia menundukkan 

kepala-Nya, Dia menyerahkan roh-Nya’ (Yohanes 19:28-30). 

Setelah Yesus menerima anggur asam itu, Dia berkata, 

“Sudah selesai!” lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan 

menyerahkan roh-Nya. Ia telah mati. Dan Yesus Kristus 

dibangkitkan setelah 3 hari dan naik ke surga. 

Mari kita buka Ibrani 10:1-9. ‘sebab  Hukum Taurat, 

memiliki bayangan akan hal-hal baik yang akan datang, dan 

bukan gambaran sebenarnya dari hal-hal tersebut, tidak akan 

pernah bisa dengan pengorbanan yang sama ini, yang mereka 

persembahkan terus-menerus tahun demi tahun, membuat 

mereka yang mendekat menjadi sempurna. Kalau begitu, 

bukankah mereka akan berhenti mempersembahkan korban? 

sebab  mereka yang melakukan ibadah akan disucikan untuk 

selamanya dan tidak akan lagi menyadari dosa-dosanya. Tetapi 

dalam korban-korban itu ada pengingat akan dosa setiap tahun. 

sebab  tidak mungkin darah lembu jantan dan kambing dapat 

menghapus dosa. Oleh sebab  itu, ketika Yesus Kristus datang 



 

ke dunia, Dia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau 

kehendaki, melainkan tubuh yang telah Engkau persiapkan 

bagi-Ku. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa 

Engkau tidak berkenan. Lalu aku berkata, ‘Lihatlah, aku datang 

datang—Dalam kitab suci ada tertulis tentang Aku—Untuk 

melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.’” Setelah sebelumnya 

berkata, “Korban sembelihan dan persembahan, korban 

bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki 

dan Engkau tidak berkenan kepadanya” (yang dipersembahkan 

menurut Hukum Taurat), kemudian Dia berkata, “Lihatlah, Aku 

telah datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.” Dia 

menghapus yang pertama agar Dia dapat menetapkan yang 

kedua.’ 

 

 

Penebusan yang Kekal 

 

Bagaimana kita dapat mengatasi masalah dosa sehari-hari 

setelah percaya kepada Yesus? 

Dengan menegaskan bahwa Yesus telah menghapuskan 

semua dosa melalui baptisan-Nya 

 

Hukum Taurat yaitu  bayangan dari hal-hal baik yang akan 

datang. Pengorbanan dalam Perjanjian Lama, berupa domba dan 

kambing, menyatakan kepada kita bahwa Yesus Kristus akan 

datang dan menanggung dosa-dosa kita dengan cara yang sama 

untuk menghapuskan semua dosa kita.  

Semua orang dalam Perjanjian Lama, Daud, Abraham, dan 

yang lainnya tahu dan percaya apa arti sistem pengorbanan bagi 

mereka. Hal ini mengungkapkan bahwa Mesias, Kristus (Kristus 

berarti Juruselamat), akan datang suatu hari nanti dan 



 

menghapuskan semua dosa mereka. Mereka percaya akan 

penebusan mereka dan diselamatkan oleh iman mereka. 

Hukum Taurat yaitu  bayangan dari hal-hal baik yang akan 

datang. Mempersembahkan korban untuk dosa-dosa mereka hari 

demi hari, tahun demi tahun, tidak akan pernah bisa menebus 

kita sepenuhnya. Oleh sebab  itu, Wujud yang sempurna dan 

kekal, yang tidak bercacat, Anak Yahweh harus datang ke bumi.  

Dan Ia berkata bahwa Ia datang untuk melakukan kehendak 

Bapa-Nya seperti yang tertulis dalam kitab yang ada tentang Dia. 

‘Kemudian Dia berkata, “Lihatlah, Aku telah datang untuk 

melakukan kehendak-Mu, ya Yahweh.” Dia menghapus yang 

pertama agar Dia dapat menetapkan yang kedua.’ Kita ditebus 

dari dosa-dosa kita sebab  Yesus Kristus telah menghapus dosa-

dosa kita seperti yang tertulis di dalam Perjanjian Lama, dan 

sebab  kita percaya kepada-Nya.  

Mari kita baca Ibrani 10:10. “Sesuai dengan kehendak-Nya, 

kita telah dikuduskan melalui persembahan tubuh Yesus Kristus 

sekali untuk selamanya.” Oleh sebab  itu kita telah dikuduskan 

melalui persembahan tubuh Yesus Kristus satu kali untuk 

selama-lamanya. Sudahkah kita dikuduskan atau belum? 

Sudah.  

Apa artinya ini? Yahweh Bapa mengutus Anak-Nya dan 

menanggungkan segala dosa kita kepada-Nya melalui Baptisan 

dan menghakimi Dia sekali untuk selama-lamanya di Kayu Salib. 

Dengan demikian, Dia melepaskan kita semua yang menderita 

sebab  dosa. Itu yaitu  kehendak Yahweh. 

Untuk melepaskan kita, Yesus mempersembahkan diri-Nya, 

satu kali untuk selama-lamanya, agar kita dapat dikuduskan. 

Kita telah disucikan. Yesus mengorbankan diri-Nya untuk 

segala dosa kita dan Dia mati menggantikan kita sehingga kita 

tidak perlu dihakimi. 

Pengorbanan Perjanjian Lama dipersembahkan setiap hari 

 


 

sebab  semua dosa baru memerlukan persembahan lain untuk 

dihapuskan. 

 

 

Makna Spiritual dari Pembasuhan Kaki Petrus 

oleh Yesus 

 

Dalam Yohanes 13, ada kisah Yesus membasuh kaki Petrus. 

Dia membasuh kaki Petrus untuk menunjukkan kepadanya 

bahwa Petrus akan berbuat dosa di masa depan dan untuk 

mengajarkan kepadanya bahwa Dia telah menebus semua dosa 

itu juga. Yesus tahu bahwa Petrus akan berbuat dosa lagi di 

kemudian hari, jadi Dia menuangkan air ke dalam baskom dan 

membasuh kakinya. 

Petrus berusaha menolak, namun Yesus berkata, “Apa 

yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang,